Drainase Tubes (insinerator)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    1/26

    BAB I

     PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Penulisan

    Sampah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan

    dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai atau

    dikelola dengan prosedur yang benar. Apa itu sampah, sampah adalah segala

    objek baik itu padat, cair, gas maupun yang masih bisa didaur ulang maupun

    tidak yang sifatnya dapat merusak kehidupan/lingkungan. ikarenakannya

    makin bertambahnya jumlah populasi manusia sehingga makin bertambah ula

     produksi!itas sampah, sehingga sampah yang ada tidak dapat diolah

    seluruhnya dan menjadikan sampah menjadi menumpuk dibeberapa daerah.

    Sampah dapat memba"a dampak yang buruk pada kondisi kesehatan

    manusia. Bila sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada

     pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan

    yang serius. #umpukan sampah yang dibiarkan begitu saja akanmendatangkan serangga $lalat, kecoa, kutu, dan lai%lain& yang memba"a

    kuman penyakit.ikarenakan menumpuknya sampah di berbagai daerah

    menyebabkan berbagai macam polusi dan peyakit, oleh sebab itu harus

    diadakannya pengolahan sampah yang efektif. Salah satu pengolahan sampah

    yang efektif adalah dengan isinerasi atau pembakaran sampah.

     

    1.'. (umusan )asalah Penulisan

     Beberapa rumusan masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut*

    1. Bagaimana caranya membuat alat insenerasi yang sesuai di

    +ndonesia.

    '. )embuat proses insenerasi menjadi aman bagi lingkungan

    . Proses insenerasi menjadi lebih efektif 

    1.. )aksud dan #ujuan Penulisan

    )aksud dan tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah *

    1. )engetahui tata cara atau mekanisme insenerasi

    DRAINASE (APLIKASI TEKNOLOGI INSINERATOR DI INDONESIA)   1

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    2/26

    '. )engurangi tumpukan sampah yang ada

    . )engurangi dampak yang dihasilkan oleh insenerasi

    -. )embuat proses insenerasi menjadi lebih efektif 

    1.-. )anfaat

    Beberapa manfaat dari penulisan karya ilmiah ini adalah*

    1. )engetahui proses insenerasi

    '. )engetahui pengolahan sampah yang baik 

    . )enambah "a"asan tentang insenerasi

    -. )eningkatkan usaha untuk menjaga lingkungan

    DRAINASE (APLIKASI TEKNOLOGI INSINERATOR DI INDONESIA)   2

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    3/26

    BAB IIKAJIAN TEORI

    '.1. Sampah

    )enurut American Public ealth Association yang dikutip oleh

    Sumantri $'1&, sampah $"aste& diartikan sebagai sesuatu yang tidak 

    digunakan, tidak terpakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang, yang

     berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. )enurut

    0ndang%0ndang (+ o. 12 tahun '2 tentang pengelolaan sampah, sampah

    adalah sisa kegiatan sehari%hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk 

     padat. $00. o. 12, '2& Limbah padat $sampah& didefenisikan sebagai

    segala sesuatu yang tidak terpakai dan berbentuk padatan atau semi padatan.

    Limbah padat merupakan campuran dari berbagai bahan baik yang tidak 

     berbahaya seperti sisa makanan maupun yang berbahaya seperti limbah

    Bahan Berbahaya dan Beracun $B&. $)ulia, '3&.

    4enis sampah berdasarkan dapat atau tidaknya dibakar dapat dibagi

    menjadi ' jenis, yaitu*

    1. Sampah yang mudah terbakar Sampah yang mudah terbakar, misalnya*

    kertas, karet, kayu, plastik, kain bekas, dan sebagainya.

    '. Sampah yang tidak dapat terbakar Sampah yang tidak dapat terbakar 

    misalnya* kaleng%kaleng bekas, besi/logam bekas, pecahan gelas, kaca,

    dan sebagainya. $otoatmodjo, '&.

    #enik operasional pengelolaan sampah perkotaan yang terdiri dari

    kegiatan per"adahan sampai dengan pembuangan akhir sampah harus bersifat terpadu dengan melakukan pemilahan sejak dari sumbernya. $S+ 15%

    '-3-%''& Skema teknik operasional pengelolaan persampahan dapat dilihat

     pada 6ambar berikut.

    DRAINASE (APLIKASI TEKNOLOGI INSINERATOR DI INDONESIA)   3

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    4/26

    6ambar 1.1. iagram #eknik 7perasional Pengelolaan Persampahan

    $S+ 15% '-3-%''&

    '.'. +nsinerasi

    +nsinerasi atau pembakaran sampah $bahasa +nggris* incineration&

    adalah teknologi pengolahan sampah yang melibatkan pembakaran bahan

    organik. +nsinerasi dan pengolahan sampah bertemperatur tinggi lainnya

    didefinisikan sebagai pengolahan termal. +nsinerasi material sampah

    mengubah sampah menjadi abu, gas sisa hasil pembakaran, partikulat, dan

     panas. 6as yang dihasilkan harus dibersihkan dari polutan sebelum dilepas ke

    atmosfer. Panas yang dihasilkan bisa dimanfaatkan sebagai energi

     pembangkit listrik.

    +nsinerasi dengan energy reco!ery adalah salah satu teknologi

    sampah%ke%energi $"aste%to%energy, 8t9&. #eknologi 8t9 lainnya adalah

    gasifikasi, pirolisis, dan fermentasi anaerobik. +nsinerasi juga bisa dilakukan

    tanpa energy reco!ery. +nsinerator yang dibangun beberapa puluh tahun lalu

    tidak memiliki fasilitas pemisahan material berbahaya dan fasilitas daur 

    ulang. +nsinerator ini dapat menyebabkan bahaya kesehatan terhadap pekerja

    insinerator dan lingkungan sekitar karena tingginya gas berbahaya dari proses

    DRAINASE (APLIKASI TEKNOLOGI INSINERATOR DI INDONESIA)   4

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    5/26

     pembakaran. :ebanyakan insinerator jenis ini juga tidak menghasilkan energi

    listrik.

    +nsinerator adalah tempat untuk pembakaran sampah. +nsinerator modern

    memiliki fasilitas mitigasi polusi seperti pembersihan gas. #erdapat beberapa

    tipe insinerator* piringan bergerak, piringan tidak bergerak, rotary kiln, dan

    fluidised bed.

    1. P

    ir 

    i

    n

    g

    a

    n

     bergerak 

    Salah satu jenis insinerator adalah piringan bergerak $mo!ing

    grate&.+nsinerator jenis ini memungkinkan pemindahan sampah ke ruang

     pembakaran dan memindahkan sisa hasil pembakaran tanpa mematikan

    api. Satu "adah piringan bergerak dapat membakar 3 metrik ton sampah

     perjam. 4enis insinerator ini dapat bergerak ribuan jam pertahun dengan

    hanya satu kali berhenti, yaitu pada saat inspeksi dan pera"atan.

    Sampah diintroduksi ke ;mulut; insinerator, dan pada lubang di

    ujung lainnya sisa hasil pembakaran dikeluarkan. 0dara yang dipakai

    dalam proses pembakaran disuplai melalui celah piringan. Aliran udara

    ini juga bertujuan untuk mendinginkan piringan tersebut. Beberapa jenis

    insinerator piringan bergerak juga memiliki sistem air pendingin di

    dalamnya.

    Suplai udara pembakaran sekunder dilakukan dengan memompa

    udara menuju bagian atas piringan. 4ika dilakukan dengan kecepatan

    tinggi, hal ini dapat memicu turbulensi yang memastikan terjadinya

    DRAINASE (APLIKASI TEKNOLOGI INSINERATOR DI INDONESIA)   5

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    6/26

     pembakaran yang lebih baik dan surplus oksigen. #urbulensi ini juga

     penting untuk pengolahan gas sisa hasil pembakaran sampah.

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    7/26

    dalam ruang sekunder. :edua ruang utama dan sekunder secara umum

    dilengkapi dengan sistem bahan bakar pembantu.

     Rotary klin incinerator memutar%mutar sampah dalam kerangka

    slindris, yang memungkinkan terjadinya pencampuran yang seksama

    dengan udara. :ondisi operasional dapat mencapai suhu 13 > o 

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    8/26

    sebelumnya.

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    9/26

    BAB III

    METODE PENULISAN

    .1. #eknik Pengumpulan ata dan +nformasi

    #eknik pengumpulan data dalam penulisan karya ilmiah ini adalah

    menggunakan tekhnik studi dokumenter. ata yang digunakan sebagai

     penunjang referensi kepustakaan dan berbagai teori pendukung didapatkan

    dari berbagai sumber pustaka yang terdiri dari buku, majalah, media

    elektronik, dan jurnal ilmiah. 0ntuk data berupa kondisi lapangan dan kondisi

    "ilayah )edan sendiri terkait dengan rele!ansi aplikasi teknologi !eltikultur 

    diperoleh dari studi dokumentasi dan pengamatan lapangan.

    .'. #eknik Analisis ata

    Pengolahan data%data yang terdapat dalam karya tulis ilmiah ini

    adalah menggunakan tekhnik deskriptif analitik model korelasi. ata yang

    telah didapatkan dari berbagai sumber rujukan dideskripsikan secara jelas dan

    rinci pada bagian telaah pustaka. ata disajikan secara konsep dan teori serta

     berbagai contoh yang mendukung konsep dan teori yang telah diuraikan. ata

    yang telah dideskripsikan kemudian dianalisis dengan mengkomparasi

    informasi terkait masalah yang pernah terjadi dan direlasikan dengan konsep

    serta teori sebelumnya yang akan menghasilkan benang merah dari masalah

    yang dibahas dalam karya ilmiah ini. :emudian semua data baik yang

    diperoleh dari sumber dokumentasi maupun pengamatan akan dikorelasikan

    guna menghasilkan gagasan baru. 6agasan baru yang dihasilkan akan

    dipaparkan secara jelas dan dideskripsikan secara rinci sesuai dengan

    kebutuhan dan masalah yang telah diuraikan pada rumusan masalah

    sebelumnya. 6agasan baru yang akan diuraikan dapat menjadi bahan

    referensi dalam aplikasi nyata bagi seluruh pembaca.

    BAB IV

    DRAINASE (APLIKASI TEKNOLOGI INSINERATOR DI INDONESIA)   9

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    10/26

    PEMBAHASAN

    #eknologi pembakaran $incineration& adalah alternatif yang menarik 

    dalam teknologi pengolahan limbah. +nsinerasi mengurangi !olume dan massa

    limbah hingga sekitar 5 $!olume& dan 3 $berat&. #eknologi ini sebenarnya

     bukan solusi final dari sistem pengolahan limbah padat karena pada dasarnya

    hanya memindahkan limbah dari bentuk padat yang kasat mata ke bentuk gas

    yang tidak kasat mata. Proses insinerasi menghasilkan energi dalam bentuk panas.

    +nsinerator memiliki cara kerjanya sendiri, berikut tahap pengolahansampah pada insinerator*

     C Sampah kering maupun basah dimasukan ke dalam ruang bakar melalui pintu

    masuk,

     C Pintu ditutup masuk dan sampah dibakar dengan burner sampai mencapai

    suhu antara Do = > 1'o =,

     C Pada proses ini akan menimbulkan asap hitam yang pada akhirnya keluar 

    setelah mele"ati celah dan menghasilkan asap putih

     C Sebelum keluar dari cerobang, asap putih disprai dengan air bersih

     C Pembuangan air sprai keluar mele"ati pipa pembuangan menuju bak air kotor 

     C Asap putih yang disprai akan keluar menjadi uap air melaluli cerobong

    6ambar -.1. #ahap pengolahan sampah menggunakan +nsinerator 

    DRAINASE (APLIKASI TEKNOLOGI INSINERATOR DI INDONESIA)   10

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    11/26

    6ambar -.'. #ahap pembersihan asap hasil insinerasi

    Pada prosesnya insinerasi pasti memiliki kuntungan maupun kerugian,

     berikut adalah keuntungan*

     C Pembakaran dapat dilakukan pada semua jenis sampah kecuali batu atau

    logam.

     C Eolume sampah dapat diperkecil sampai dua pertiganya.

     C #idak memerlukan ruang yang luas.

     C Pelaksanaannya tidak dipengaruhi iklim.

     C Panas yang dihasilkan dapat dipakai sebagai sumber uap untuk menggerakkan

    generator atau mengeringkan lumpur pada pengolahan air kotor.

     C i lokasi berpopulasi padat, mencari lahan pembuangan sampah amatlah sulit

    sehingga insinerasi menjadi jalan terbaik dalam menangani sampah.

     C Pengolahan dapat dilakukan secara terpusat dengan jad"al jam kerja yang

    dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

    Ada pun kekurangan dari insinerasi adalah sebagai berikut*

     C Asap yang dikeluarkan akan menghasilkan polusi udara

     C apat menghasilkan kabut asap apabila asap yang dikeluarkan terlalu pekat C Proses insinerasi menghasilkan abu ringan $ fly ash& yang dapat menyebabkan

    masalah kesehatan pernapasan

     C i kota besar, lokasi dan desain insinerasi kurang baik 

     C )ahalnya biaya yang dikeluarkan untuk proses insinerasi

    -.1. Proses +nsinerasi di Luar egeri

    1. +nsenerasi i Belanda

    i 9ropa sampah lebih diutamakan untuk diolah melalui proses

    insinerasi atau pembakaran. Bahkan dari hasil pembakaran ini, energi

    kimia yang ada di sampah dapat diubah menjadi listrik seperti halnya

    DRAINASE (APLIKASI TEKNOLOGI INSINERATOR DI INDONESIA)   11

    http://temukanpengertian.blogspot.com/2013/09/pengertian-unsur-logam.htmlhttp://temukanpengertian.blogspot.com/2013/09/pengertian-unsur-logam.html

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    12/26

     batu bara, sampah pun mengandung karbon dan bisa digunakan sebagai

     bahan bakar, hanya saja energinya lebih rendah. 9nergi yang dihasilkan

    dair 1 ton batu bara setara dengan energi yang dihasilkan dari ',3 ton

    sampah. Penerapan teknologi ini di 9ropa lebih maju karena faktor 

    geografis. 4erman, Belanda, Belgia, Perancis, dan negara%negara

    Skandina!ia sudah sangat familiar dengan teknologi ini. +nggris pun

    sekarang ingin meniru penerapan teknologi ini.

    :etika masyarakat +ndonesia masih membakar sampah hanya

    untuk mengusir nyamuk dengan asap yang dihasilkannya, masyarakat

    Belanda telah memanfaatkan pembakaran sampah untuk menghasilkan

    energi alternatif.

    =aranya ialah melalui insinerasi, yaitu proses pemusnahan

    material organik secara termal melalui proses pembakaran dalam suatu

    sistem yang terkontrol dan terisolir dari lingkungannya.

    Proses insinerasi sampah ini memiliki sejarah panjang di

    Belanda, dengan pabrik insinerasi pertama berdiri di kota Amsterdam

     pada tahun 1515. engan kemajuan teknologi selama dekade terakhir,

     pabrik insinerasi sampah mulai dilengkapi dengan alat pengon!ersi

    sampah%ke%energi serta kemampuan mereduksi emisi.

    Pada tahun 1553, ketika Belanda mengeluarkan aturan mengenai

    larangan dan pajak #PA $#empat Pembuangan Akhir&, penggunaan

    insinerasi untuk mengolah sampah ini mengalami peningkatan.

    Peningkatan ini terus berlangsung bersamaan dengan meningkatnya pula

    kesadaran "arga Belanda dalam memilah sampah yang mereka buang.

    Sampah yang masih layak untuk digunakan kembali ataupun didaur 

    ulang tidak perlu diangkut juga ke pabrik insinerasi sampah.

    ingga tahun '1' Belanda telah mendirikan 1' pusat

    insinerator. :edua belas pabrik insinerasi sampah ini mampu

    memroduksi energi sebesar -.1- 68h untuk memasok kebutuhan listrik 

    sekitar 2. rumah. :edua belas pabrik insinerasi ini memiliki

    kapasitas mengolah hingga ,D juta ton total sampah. :apasitas

    DRAINASE (APLIKASI TEKNOLOGI INSINERATOR DI INDONESIA)   12

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    13/26

    insinerator terbesar dimiliki oleh pabrik insinerasi sampah di Amsterdam

    yang mampu menghasilkan energi sebesar 1. 68h untuk mensuplai

    listrik ke sekitar '23. rumah.

    Sistem atau skema dari proses insinerasi sampah ini sebenarnya

    cukup sederhana. imulai dari truk sampah yang melimpahkan sampah

    ke dalam tempat khusus penyimpanan sampah di pabrik insinerasi

    sampah. :emudian sampah tersebut akan diangkut oleh mesin pengambil

    untuk kemudian diturunkan ke dalam bunker. Sedikit demi sedikit

    sampah tersebut akan terdorong ke dalam ruang pembakaran. i dalam

    ruangan tersebut mesin insinerator akan membakar sampah pada suhu

    sekitar 3o=.

    Panas yang dihasilkan oleh pembakaran di atas kemudian

    digunakan untuk memanaskan boiler $alat penghasil uap air& yang mana

    akan menghasilkan uap yang besar. 0ap tersebutlah yang kemudian

    digunakan untuk menggerakkan turbin guna menghasilkan energi listrik.

    ebu maupun sisa pembakaran lainnya akan terkumpul ke

    dalam ruang ba"ah tanah. Sebuah alat elektromagnet akan mele"ati sisa%

    sisa pembakaran tersebut untuk mengumpulkan semua material sisa

     pembakaran yang mengandung unsur logam untuk didaur ulang. 6as%gas

    yang mengandung asam polutan seperti sulfur dioksida dan dioksin akan

    disalurkan dan diolah kembali ke dalam sebuah reaktor pemisah. 6as%gas

    akan mele"ati sistem pembuangan partikel halus, sedangkan polutan

    yang lebih halus akan terperangkap. 6as%gas bersih yang lolos tadilah

    yang kemudian dilepaskan melaui cerobong asap.

    Sistem pengolahan sampah menjadi energi melalui pembakaran

    ini, kini juga sudah dilakukan oleh banyak negara lain, terutama 9ropa.

    al ini tentu sangat menguntungkan bagi negara yang bersangkutan.

    Sebab, selain karena proses insinerasi ini mampu mengurangi !olume

    sampah hingga 53%5D, negara pun dapat menghemat konsumsi energi

    dari sumber daya alam konser!atif yang selama ini la?im digunakan,

    DRAINASE (APLIKASI TEKNOLOGI INSINERATOR DI INDONESIA)   13

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    14/26

    seperti minyak dan batubara. Apalagi minyak dan batubara merupakan

    sumber energi yang tidak dapat diperbaharui.

    '. +nsenerasi i 4epanga

    i 4epang, tekonologi insenerasi yang digunakan adalah

    +nsenerasi Stroker. Bagian utama fasilitas pembakaran, terdiri dari

    fasilitas recei!ing dan supply, fasilitas pembakaran, fasilitas pendinginan

    gas pembakaran, fasilitas pengolahan gas emisi, fasilitas pembangkit

    listrik, fasilitas pemanfaatan panas sisa, fasilitas pengeluaran abu, serta

     pengolahan air buangan. #ungku pembakaran yang menjadi jantung

    fasilitas pembakaran, dari formatnya dapat dibagi secara gamblang

    menjadi tipe stoker dan tipe aliran dasar. #ipe stoker adalah mainstream

    tungku pembakaran, memiliki sejarah panjang, dan jumlah fasilitasnya

     jauh lebih banyak. engan stoker yang bergerak ke depan%belakang

    sampah diaduk, untuk pengeringan dan pembakaran digunakan berbagai

    macam tungku dari tipe kecil hingga ke yang besar. Selain itu, bentuk 

    tungku pembakaran dapat dibagi menjadi tungku aliran berla"anan,

    tungku aliran tengah, dan tungku aliran searah. Bentuk tungku yang

    digunakan untuk pembakaran berbeda%beda tergantung karakter sampah

    yang dijadikan obyek. alam rangka memajukan teknologi proses

     pembakaran, pengolahan gas emisi merupakan sarana yang menjamin

     pengurangan beban lingkungan. Sarana tersebut mendominasi sekitar 

    separuh dari kapasitas total fasilitas pembakaran, - dan proporsi dana

    konstruksi serta biaya operasional pun besar. 

    #erjadinya dioksin dalam pembakaran sampah, dapat

    dikendalikan dengan penguraian suhu tinggi dioksin atau prehormon

    melalui pembakaran sempurna yang stabil. 0ntuk itu, penting untuk 

    mempertahankan suhu tinggi gas pembakaran dalam tungku pembakaran,

    menjaga "aktu keberadaan yang cukup bagi gas pembakaran, serta

     pengadukan campuran antara gas yang belum terbakar dan udara dalam

    gas pembakaran. :emudian terhadap pencegahan pembentukan senya"a

    DRAINASE (APLIKASI TEKNOLOGI INSINERATOR DI INDONESIA)   14

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    15/26

    de no!o yang juga merupakan penyebab munculnya dioksin, pendinginan

    mendadak serta pengkondisian suhu rendah gas pembakaran akan efektif.

    :arena pada tungku pelelehan berbahan bakar gas terdapat

     permasalahan sebagaimana disebutkan di depan, dan konfigurasi sistem

     pengolahan gas emisi pun tidak terlalu jauh berbeda dari tungku

     pembakaran stoker kon!ensional, tetapi jika pembakaran suhu tinggi

    rasio udara rendah dengan tipe tungku stoker kon!ensional, dapat

    dihasilkan efek yang serupa dengan tungku pelelehan berbahan bakar 

    gas, karena itulah penggunaan tungku stoker generasi baru mulai

    dipertimbangkan. #ungku stoker memiliki reputasi nyata, dan

    reliabilitasnya tinggi. Selain itu, karena suhu pembakarannya sekitar 

    11o, keuntungannya adalah kerusakan bahan tahan api yang kecil.

    e"asa ini, di berbagai perusahaan, sedang giat diterapkan uji

    demonstrasi atau uji mesin, dan konsep total tungku stoker generasi baru,

    kini bergeser dari pemapanan teknologi, menuju pelemparan ke pasaran.

    :onsep total masing%masing perusahaan mengenai tungku stoker 

    generasi baru berbeda dalam hal pembakaran suhu tinggi dengan rasio

    udara rendah dan pencapaian efisiensi pembakaran tinggi, penurunan

    konsentrasi dioksin, pengurangan kunatitas gas emisi, rasio pemanfaatan

     panas dan peningkatan efisiensi pembangkit listrik, serta tingkat

    kebersihan dari debu, dan ke depan perkembangan ini perlu diamati

    terus.

    . +nsenerasi i Amerika

    +nsinerator !ulkanis merupakan contoh insinerator yangdigunakan di 0SA, dengan kapasitas '3 metrik ton per jam, dilakukan

    dengan liquid-injection pada tekanan pengembunan limbah yang dipasok 

    sekitar 1 > 13 psig, temperatur '7< $1'D7=& dan "aktu tinggal

    sebesar ,3 detik.

    Sifat laut yang alkalin akan menetralisir asam yang keluar dari

    cerobong bila berkontak dengan air laut, sehingga tidak dibutuhkan

    scrubber, dengan demikian akan mengurangi biaya.

    DRAINASE (APLIKASI TEKNOLOGI INSINERATOR DI INDONESIA)   15

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    16/26

    i Amerika Serikat, sekitar '.3 )8 listrik dihasilkan setiap

    tahunnya dari 3 juta ton sampah $1 dari total sampah yang

    dihasilkan&. Lebih dari 2 !olume sampah di enmark dan D di

    4epang juga diproses di fasilitas 8#9. Akibat pola pikir ini pemerintah

    maupun masyarakat mau menangani sampah secara maksimal.

    -.'. Proses Pengolahan Sampah di +ndonesia

    Paradigma umum yang dijumpai sampai saat ini dalam pengelolaan

    sampah kota di +ndonesia adalah kumpul > angkut > buang. Seiring dengan

     pertambahan penduduk, tambah lama akan tambah banyak jumlah sampahyang harus ditangani. efisit anggaran dalam penanganan sampah kota

    merupakan hal yang biasa terdengar, sehingga agak sulit bagi pengelola

    sampah untuk berfikir ke depan dalam upaya pengembangan. Prasarana yang

    tersedia tambah lama akan tambah tua dan tambah terbatas kemampuannya.

    isamping itu, sebagian besar P9)A sampai saat ini menganggap bah"a

     penanganan sampah belum menjadi prioritas yang penting, apalagi dengan

    kondisi ekonomi yang sulit.

    Sampai saat ini andalan utama sebuah kota dalam menyelesaikan

    masalah sampahnya adalah pemusnahan dengan land filling   pada sebuah

    #PA. Biasanya pengelola kota cenderung kurang memberikan perhatian yang

    serius pada #PA tersebut, sehingga muncullah kasus #PA Bantar 6ebang di

    Bekasi, #PA :eputih di Surabaya, #PA Leu"igajah di =imahi%Bandung, dan

    #PA%#PA lain yang terungkap di mass media. Akti!itas utama pemusnahan

    sampah di #PA adalah dengan landfilling. Beragam tingkat teknologi

    landfilling, diantaranya yang paling sering disebut adalah sanitary landfill.

    apat dipastikan bah"a yang digunakan di +ndonesia adalah bukan

    landfilling yang baik, karena hampir seluruh #PA di kota%kota di +ndonesia

    hanya menerapkan apa yang dikenal sebagai open%dumping, yang sebetulnya

    tidak layak disebut sebagai sebuah bentuk teknologi penanganan sampah.

    Selain land filling  proses pengolahan sampah di +ndonesia dengan

    cara pengomposan. Pengomposan merupakan salah satu teknik pengolahan

    limbah organik yang mudah membusuk. #eknik ini sudah dikenal sejak lama

    DRAINASE (APLIKASI TEKNOLOGI INSINERATOR DI INDONESIA)   16

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    17/26

    di khususnya di daerah pedesaan. Pengomposan merupakan salah satu

    alternatif yang selalu dianjurkan untuk digunakan untuk menangani sampah

    kota. #etapi permasalahan utamanya adalah belum adanya sinkronisasi antara

     pengelola pengomposan dengan program kebersihan yang dilakukan

    Pemerintah aerah. :ementerian Lingkungan idup dengan bantuan Bank 

    unia sejak beberapa tahun yang lalu memperkenalkan subsidi kompos yang

    dihasilkan, untuk merangsang pertumbuhan penanganan sampah melalui

     pengomposan. Pengomposan yang sering dilakukan adalah secara aerobik 

    $tersedia oksigen dalam prosesnya&, karena berbagai kelebihan, seperti tidak 

    menimbulkan bau, "aktu lebih cepat, bertemperatur tinggi sehingga dapat

    membunuh bakteri patogen dan telur lalat sehingga kompos yang dihasilkan

    higienis. Pengomposan sampah kota bersasaran ganda, yaitu memusnahkan

    sampah kota dan sekaligus memperoleh bahan yang bermanfaat. #etapi proses

     pegomposan ini masih menjadi masalah dikarenakan sampah plastik yang

    menjadi mayoritas sampah di +ndonesia tidak dapat diuraikan dengan cara

     pengomposan ini, disamping itu proses pengomposan yang membutuhkan

    "aktu yang cukup lama yang membuat sampah akan tetap menumpuk.

    -.. Pengolahan Limbah B

    )enurut PP o. 12 tahun 1555, yang dimaksud dengan limbah B

    adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya

    dan atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau

     jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan

    dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan

    hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain.

    efinisi limbah B berdasarkan BAP9AL $1553& ialah setiap

     bahan sisa $limbah& suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan

     berbahaya dan beracun $B& karena sifat $toxicity, flammability, reactivity,

    dan corrosivity& serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung

    maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau

    membahayakan kesehatan manusia.

    DRAINASE (APLIKASI TEKNOLOGI INSINERATOR DI INDONESIA)   17

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    18/26

    Pengidentifikasian limbah B digolongkan ke dalam ' $dua&

    kategori, yaitu*

    1. Berdasarkan sumber 

    '. Berdasarkan karakteristik 

    6olongan limbah B yang berdasarkan sumber dibagi menjadi*

    • Limbah B dari sumber spesifikF

    • Limbah B dari sumber tidak spesifikF

    • Limbah B dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan dan

     buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi.Sedangkan golongan limbah B yang berdasarkan karakteristik 

    ditentukan dengan*

    • mudah meledakF

    •  pengoksidasiF

    • sangat mudah sekali menyalaF

    • sangat mudah menyalaF

    • mudah menyalaF

    • amat sangat beracunF

    • sangat beracunF

    •  beracunF

    •  berbahayaF

    • korosifF

    • bersifat iritasiF

    •  berbahayabagi lingkunganF

    • karsinogenikF

    • teratogenikF

    • mutagenik.

    :arakteristik limbah B ini mengalami pertambahan lebih banyak 

    dari PP o. 12 tahun 1555 yang hanya mencantumkan D $enam& kriteria,

    yaitu*

    DRAINASE (APLIKASI TEKNOLOGI INSINERATOR DI INDONESIA)   18

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    19/26

    • mudah meledakF

    •mudah terbakarF

    •  bersifat reaktifF

    •  beracunF

    • menyebabkan infeksiF

    •  bersifat korosif.

    Pengelolaan limbah B meliputi kegiatan pengumpulan,

     pengangkutan, pemanfatan, pengolahan dan penimbunan. Setiap kegiatan

     pengelolaan limbah B harus mendapatkan peri?inan dari :ementerian

    Lingkungan idup $:L& dan setiap akti!itas tahapan pengelolaan limbah

    B harus dilaporkan ke :L. 0ntuk akti!itas pengelolaan limbah B di

    daerah, akti!itas kegiatan pengelolaan selain dilaporkan ke :L juga

    ditembuskan ke Bapedalda setempat.

    Pengolahan limbah B mengacu kepada :eputusan :epala Badan

    Pengendalian ampak Lingkungan $Bapedal& omor Kep-

    03/BAPEDAL/09/1995   tertanggal 3 September 1553 tentang Persyaratan

    #eknis Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

    Salah satu pengolahan sampah B adalah proses insinerasi, dengan

    cara melakukan pembakaran materi limbah menggunakan alat khusus

    insinerator dengan efisiensi pembakaran harus mencapai 55,55 atau lebih.

    Artinya, jika suatu materi limbah B ingin dibakar $insinerasi& dengan berat

    1 kg, maka abu sisa pembakaran tidak boleh melebihi ,1 kg atau 1 gr 

    #eknologi pembakaran $incineration & adalah alternatif yang menarik 

    dalam teknologi pengolahan limbah. +nsinerasi mengurangi !olume dan

    massa limbah hingga sekitar 5 $!olume& dan 3 $berat&. #eknologi ini

    sebenarnya bukan solusi final dari sistem pengolahan limbah padat karena

     pada dasarnya hanya memindahkan limbah dari bentuk padat yang kasat mata

    ke bentuk gas yang tidak kasat mata. Proses insinerasi menghasilkan energi

    dalam bentuk panas. amun, insinerasi memiliki beberapa kelebihan di mana

    sebagian besar dari komponen limbah B dapat dihancurkan dan limbah

    DRAINASE (APLIKASI TEKNOLOGI INSINERATOR DI INDONESIA)   19

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    20/26

     berkurang dengan cepat. Selain itu, insinerasi memerlukan lahan yang relatif 

    kecil.

    Aspek penting dalam sistem insinerasi adalah nilai kandungan energi

    $heating value& limbah. Selain menentukan kemampuan dalam

    mempertahankan berlangsungnya proses pembakaran, heating !alue juga

    menentukan banyaknya energi yang dapat diperoleh dari sistem insinerasi.

    4enis insinerator yang paling umum diterapkan untuk membakar limbah padat

    B ialah rotary kiln, multiple hearth, fluidized bed , open pit , single

    chamber , multiple chamber , aqueous waste injection, dan starved air unit .

    ari semua jenis insinerator tersebut,rotary kiln mempunyai kelebihan karena

    alat tersebut dapat mengolah limbah padat, cair, dan gas secara simultan.

    Limbah B kebanyakan terdiri dari karbon, hydrogen dan oksigen.

    apat juga mengandung halogen, sulfur, nitrogen dan logam berat. adirnya

    elemen lain dalam jumlah kecil tidak mengganggu proses oksidasi limbah B.

    Struktur molekul umumnya menentukan bahaya dari suatu ?at organic

    terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Bila molekul limbah dapat

    dihancurkan dan diubah menjadi karbon dioksida $=7'&, air dan senya"a

    anorganik, tingkat senya"a organik akan berkurang. 0ntuk penghancuran

    dengan panas merupakan salah satu teknik untuk mengolah limbah B.

    +nceneration adalah alat untuk menghancurkan limbah berupa

     pembakaran dengan kondisi terkendali. Limbah dapat terurai dari senya"a

    organik menjadi senya"a sederhana seperti =7' dan '7.

    +ncenerator efektif terutama untuk buangan organik dalam bentuk 

     padat, cair, gas, lumpur cair dan lumpur padat. Proses ini tidak biasa

    digunakan limbah organik seperti lumpur logam berat $hea!y metal sludge&

    dan asam anorganik. Gat karsinogenik patogenik dapat dihilangkan dengan

    sempurna bila insenerator dioperasikan +

    -.-. Pengaplikasian +nsinerasi di +ndonesia

    DRAINASE (APLIKASI TEKNOLOGI INSINERATOR DI INDONESIA)   20

    http://limbahb3.com/index.php/limbah-b3.htmlhttp://limbahb3.com/index.php/limbah-b3-2.htmlhttp://limbahb3.com/index.php/limbah-b3-2.htmlhttp://limbahb3.com/index.php/limbah.htmlhttp://limbahb3.com/index.php/limbah.htmlhttp://limbahb3.com/index.php/limbah-b3.htmlhttp://limbahb3.com/index.php/limbah-b3-2.htmlhttp://limbahb3.com/index.php/limbah.html

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    21/26

    )elihat dari teori di atas mungkin banyak hambatan untuk 

    mengembangkan teknologi insinerasi di +ndonesia. Banyak pertimbangan

    yang menjadi hambatan dibuatya teknologi pengolahan sampah ini di

    +ndonesia. Berikut ini adalah pertimbangan membuat teknologi +nerasi di

    +ndonesia*

    1. Lahan yang #erbatas

    Berdasarkan pertimbangan di atas, dapat diperkirakan bah"a

    teknologi yang paling tepat untuk pemecahan masalah di atas, adalah

    teknologi pemusnahan sampah yang hemat dalam penggunaan lahan.

    :onsep utama dalam pemusnahan sampah selaku buangan padat adalah

    reduksi !olume secara maksimum. Salah satu teknologi yang dapat

    menja"ab tantangan tersebut adalah teknologi pembakaran yang terkontrol

    atau insinerasi, dengan menggunakan insinerator. #eknologi insinerasi

    membutuhkan luas lahan yang lebih hemat, dan disertai dengan reduksi

    !olume residu yang tersisa $ fly ash dan bottom ash & dibandingkan dengan

    !olume sampah semula. Seperti yang kita tau di +ndonesia sudah sedikit

    lahan kosong yang luas, tidak hanya untuk membangun insinerator bahkan

    untuk lahan pertanian pun masih sulit. Selain sedikitnya lahan kosong

    yang luas untuk membanganun insinerator, insinerator harus dibangun di

    daerah yang jauh dari pemukiam karena asap yang dihasilkan oleh

    insinerator akan membuat pernapasan menjadi terganggu.

    '. Biaya +n!estasi, Biaya Pengoperasian, dan Biaya Pemeliharaan yang

    )ahal

    Berdasarkan riset yang pernah dilakukan di beberapa negara F biaya

    in!estasi, biaya pengoperasian, dan biaya pemeliharaan pada teknologi

    insinerasi sampah dapat dikatakan padat modal.

    Biaya in!estasi untuk pembangunan fisik instalasi insinerasi yang

    dimaksud di sini adalah biaya untuk pembangunan fisik instalasi

    insinerasi. +nstalasi insinerasi membutuhkan peralatan mekanikal elektrikal

    yang cukup padat modal. Salah satu bagian yang paling padat modal pada

    DRAINASE (APLIKASI TEKNOLOGI INSINERATOR DI INDONESIA)   21

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    22/26

    insinerator adalah dinding insinerator atau yang lebih dikenal sebagai

    refraktori. (efraktori tersusun atas beberapa lapis material isolator yang

    harus mampu menyekat panas agar tidak lepas ke lingkungan. Lepasnya

     panas ke lingkungan akan menurunkan kinerja proses insinerasi dan

    menurunkan totalitas kualitas pemusnahan sampah yan diinginkan.

    Biaya pemeliharaan insinerator relatif lebih tinggi ketimbang biaya

     pemeliharaan lahan urug saniter. al ini lebih diakibatkan instrumentasi

     pendukung insinerator umumnya berupa peralatan mekanikal elektrikal

    yang butuh pera"atan lebih tinggi daripada lahan urug saniter.0mur teknis

    insinerator juga harus dipertimbangkan untuk menghitung et Present

    Ealue insinerator yang direncanakan. Sebagai suatu instalasi yang menjadi

    infrastruktur perkotaan, insinerator dapat direncanakan pada tahun

     periode desain.

    . ampak Lingkungan

    Sedangkan insinerator lebih banyak memberikan dampak berupa

     pencemaran udara. Produk pembakaran yang terbentuk berupa gas buang

    =7@, 7@, S7@, partikulat, dioksin, furan, dan logam berat yang

    dilepaskan ke atmosfer harus dipertimbangkan. alam hal ini, perlu

     penelitian lebih lanjut khususnyamengenai isu pencemar dioksin dan furan

    yang dikategorikan sebagai ?at karsinogenik $ penyebab penyakit kanker &.

    #eknologi yang ada saat ini belum sepenuhnya menja"ab tantangan

    mengenai eliminasi senya"a dioksin dan furan, yang dapat terbentuk pada

     berbagai !ariasi proses insinerasi di berbegai negara di dunia.ampak kerusakan lingkungan khususnya dihitung dan dikon!ersi

     berdasarkan nilai kerugian kesehatan manusia yang diderita akibat

    masukan teknologi ini. Berapa jumlah manusia yang terpapar dengan

     jumlah pencemar yang ada, serta risiko kesehatan yang akan diperoleh

    dalam jangka "aktu tertentu. ilai ini dihitung berdasarkan biaya

     pengobatan yang dibutuhkan, serta turunnya produktifitas masyarakat

    akibat gangguan kesehatan yang diterima. 

    DRAINASE (APLIKASI TEKNOLOGI INSINERATOR DI INDONESIA)   22

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    23/26

    -. :ondisi Sampah di +ndonesia

    0ntuk sampah kota, sebuah insinerator akan dianggap layak bila

    selama pembakarannya tidak dibutuhkan subsidi enersi dari luar. Sampah

    tersebut harus terbakar dengan sendirinya. Sampah akan disebut layak 

    untuk insinerator, bila mempunyai paling tidak nilai kalor sebesar 13

    :cal/kg kering. 0ntuk sampah kota di +ndonesia, angka ini umumnya

    merupakan ambang tertinggi. Sampah kota di +ndonesia dikenal

    mempunyai kadar air yang tinggi $sekitar D&, sehingga akan

    mempersulit agar terbakar dengan sendirinya.

    )elihat pertimbangan di atas, bukan tidak mungkin +ndonesia

    menggunakan teknologi insinerasi. :arena sebenarnya pertimbangan di atas

    dapat teratasi. Apabila proses insinerasi ini diterapkan di +ndonesia maka akan

     banyak membuat banyak keuntungan bagi pemerintah maupun masyarakat

    apabila dimanfaatkan semaksimal mungkin, karena proses insinerasi ini

     bukan hanya akan menyelesaikan masalah sampah saja. Berikut adalah

     beberapa keuntungan apabila insinerasi diterapkan di +ndonesia*

    1. )asalah Polusi/ Limbah apat #eratasi

    #eknologi pembakaran $incineration& adalah alternatif yang

    menarik dalam teknologi pengolahan limbah. +nsinerasi mengurangi

    !olume dan massa limbah hingga sekitar 5 $!olume& dan 3 $berat&.

    alam prosesnya, insinerator dalam mengurangi sampah sampai 5hanya dalam "aktu kurang dari "aktu 1 jam, berbeda seperti land filling 

    ataupun pengomposan yang membutuhkan "aktu sampai D minggu untuk 

    menguraingi sampah. Adapun polusi udara yang dihasilkan dari insinerator 

    ini sebenarnya dapat diatasi dengan dipasangkannya alat untuk 

    menghilangkan polusi ataupun partikel%partikel yang dapat membahayakan

    kesehatan masyarakat di sekitarnya.

    DRAINASE (APLIKASI TEKNOLOGI INSINERATOR DI INDONESIA)   23

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    24/26

    '. +n!estasi yang Akan ihasilkan

    )ungkin memang biaya pembuatan, pengoprasian dan

     pemeliharaan sangat mahal, tetapi itu hanya dia"alnya saja. Apabila

     proses insinerasi ini dikembangkan lebih lanjut lagi maka akan

    menghasilkan in!estasi yang tinggi, dikarenakan prosesnya yang cepat dan

    sangat menguntungkan.

    . Pemanfaatan 9nergi

    Selain dapat mengurangi !olume sampah proses insinerasi juga

    dapat menghasilkan energi panas yang nantinya digunakan sebagai energi

    untuk menggerakkan generator pembangkit listrik. 0dara panas dapat

    memutar turbin generator yang diubah menjadi sumber energi listrik.

    Sementara uap panas yang dihasilkan bisa digunakan untuk mensuplai

    3. pemanas rumah tangga dengan kekuatan 51 k". Listrik yang

    diproduksi mencapai 5k" per jamnya, cukup untuk menerangi lampu%

    lampu di jalanan kota perkotaan. alam setahun Amsterdam mampu

    menghasilkan 1.. m"h listrik atau setara dengan kebutuhan 1

    energi listrik di Belanda. Apabila diterapkan di +ndonesia yang memiliki

     banyak sekali tumpukan sampah, maka berapa energi listrik yang dapat

    dihasilkan dari insinerator.

    -. Sisa Pembakaran apat igunakan alam Bidang :onstruksi

    Seperti yang kita tau sisa%sisa pembakaran sampah dalam proses

    insinerasi akan menghasilkan abu $ fly ash&. Abu ini dapat dimanfaatkan

    kembali dalam dunia konstruksi, yaitu sebagai bahan dasar pembuatan

     beton. engan pemanfaatan sisa pembakaran yang berupa fly ash ini dapat

    menghasilkan nilai ekonomis yang sangan besar. Selain untuk bahan

     pembuatan beton residu abu dapat juga digunakan untuk mengisi tanah

    yang rendah.

    DRAINASE (APLIKASI TEKNOLOGI INSINERATOR DI INDONESIA)   24

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    25/26

    BAB V

    PENUTUP

    3.1. :esimpulan

    Semakin tinggi pertumbuhan pendudukan akan menyebabkan

    semakin padatnya suatu daerah yang akan berdampak akan semakin

     banyaknya sampah yang dihasilkan. Paradigma umum yang dijumpai sampai

    saat ini dalam pengelolaan sampah kota di +ndonesia adalah kumpul > angkut

     > buang yang menyebabkan penumpukan sampah di #PA. engan insinerator maka !olume sampah akan berkurang 5 dalam "aktu yang singkat, tidak 

    hanya sekedar membakar sampah +nsinerator pun sebagai solusi masalah

    listrik diperkotaan. 8alaupun a"alnya membutuhkan biaya yang tinggi, tapi

    apabila dimanfaatkan secara maksimal proses insinerasi ini akan

    menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi.

    DRAINASE (APLIKASI TEKNOLOGI INSINERATOR DI INDONESIA)   25

  • 8/16/2019 Drainase Tubes (insinerator)

    26/26

    DAFTAR PUSTAKA

    http*//ciptakarya.pu.go.id

    https*//id."ikipedia.org/"iki/+nsinerasi

    http*//h"c'13.n!o.or.id/-'%ketika%api%membakar%sampah%dengan%cinta/

    http*//limbahb%limbahb.blogspot.co.id/

    S+ 15%'-3-%'' #ata =ara #eknik 7perasional Pengelolaan Sampah Perkotaan

    (epublik +ndonesia, '5 0ndang%0ndang omor ' tentang Pengelolaan dan

    Pelestarian Lingkungan idup

    (epublik +ndonesia, '2, 0ndang%0ndang (epublik +ndonesia o 12 #ahun

    tentang Pengolahan Sampah

    :umpulan :arya #ulis +lmiah. $'1-&. Perlombaan :arya #ulis llmiah engan

    #ema* +no!asi )edan Berhias. )edan* Badan Penelitian dan

    Pengembangan :ota )edan.

    http://limbahb3-limbahb3.blogspot.co.id/http://limbahb3-limbahb3.blogspot.co.id/