Upload
rico-fernando-theo
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/30/2019 PKIP 7 Aspek Finansial
1/7
Laporan Praktikum ke -14 Tanggal Mulai : 19 Desember 2012
M.K. PKIP Tanggal Selesai : 19 Desember 2012
ANALISIS STUDI KELAYAKAN INDUSTRI ROTI BAYAM
CV VEGE GROUP
Oleh :
Kelompok 3/A-P1
Dolfina Nanggiang J3E111028
Rico Fernando Theo J3E111044
Aqmila Muthi R J3E111066
Nia Allffiana J3E111113
Arsi Novia S J3E211158
Rendy Agus W J3E211164
Penanggung Jawab :
Dwi Yuni Hastati, STP,DEA
PROGRAM KEAHLIAN SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN
DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
7/30/2019 PKIP 7 Aspek Finansial
2/7
BAB VII
ASPEK FINANSIAL
Finansial adalah salah satu aspek utama yang harus diperhatikan dalam
merencanakan suatu bisnis dianggap layak bersaing. Dalam aspek ini digunakan
cara menganalisa usaha dari segi keuangan melalui keputusan pengalokasian
sumber daya yang terbatas dalam peluang yang ada sehingga mampu
menghasilkan keuntungan yang maksimal (Anonim,2010). Aspek finansial ini
juga mengkaji beberapa perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk modal tetap
dan modal kerja dalam tiga bulan sebelum produksi. Selain itu, pembiayaan yang
terstruktur, dan perhitungan biaya, harga jual, laba atau keuntungan, BEP,
keuntungan bersih serta jangka waktu balik modal.
Berdasarkan faktor-faktor diatas, CV. Vege Group juga melakukan
analisis pada segi finansial untuk mengetahui kelayakan dari bisnisnya sendiri.
Dibawah ini adalah beberapa rincian yang diperoleh utuk menganalisis kelayakan
bisnis CV. Vege Group.
7.1 Asumsi yang digunakan CV. Vege Group
Asumsi adalah perkiraan yang digunakan untuk memulai menganalisa
suatu usaha atau bisnis. Sedangkan, finansial sendiri merupakan langkah
menganalisis kelayakan suatu usaha untuk masa yang akan datang atau yang
belum tentu terjadi atau tidaknya. Hal ini disebabkan suatu usaha atau bisnis tidak
memiliki kondisi yang konstan atau bersifat berubah-ubah. Perkiraan ini
dilakukan untuk menjaga kestabilan usaha dan mampu mengambil langkah
pengendalian apabila kondisi buruk terjadi di suatu usaha. Dibawah ini adalah
beberapa perkiraan atau asumsi yang ditentukan dalam produksi Vege Bread.
a) Suku bunga : 20%b) Harga bahan baku :
Tepung terigu 1 kg Rp 20.000
Gula pasir 1 kg Rp 18.000
Susu bubuk 1 kg Rp 34.000
7/30/2019 PKIP 7 Aspek Finansial
3/7
Bayam 3 ikat Rp 1.500
Ragi instant 22 gram Rp 1.700
Garam 250 gram Rp 700
Telur 1 kg Rp 18.000
c) Harga jual : Roti tawar isi 20 pcs Rp 16.000Roti tawar isi 12 pcs Rp 9.000
Roti tawar isi 4 pcs Rp 5.000
Roti tawar isi 2 pcs Rp 3.000
d) Kapasitas produksiCV. Vege Group menetapkan kapasitas produksi per harinya
adalah 600 produk/hari. Namun, pada tahun pertama kapasitas
produksinya adalah 500 produk/harinya. Hal ini dilakukan untuk melihat
seberapa tinggi tingkat penerimaan produk dan permintaan produknya
dalam masa promosi atau peluncurannya. Selanjutnya, pada tahun ke-2
dilakukan peningkatan produksi sebesar 10% menjadi 550 produk/harinya.
Pada tahun ke-3, dilakukan pemenuhan produksi menjadi 600 produk/hari
sampai meningkatnya kapasitas produksi sesuai permintaan produknya
oleh konsumen.
e) Tingkat pajakPajak merupakan biaya yang dikeluarkan sebelum dan sesudah
berproduksinya suatu usaha. Pajak juga mempengaruhi keuntungan bersih
yang diperoleh oleh suatu usaha. Semakin tinggi keuntungan kotor yang
diperoleh maka semakin tinggi pula pajak yang akan dikenakan. Tingginya
pajak mempengaruhi besarnya keuntungan bersih yang diterima oleh suatu
perusahaan. Pada CV. Vege Group yang memiliki keuntungan kotor 450
juta
1 milyar rupiah dikenakan pajak sebesar 30%.
f) Lama hari kerjaHari kerja merupakan sejumlah hari yang ditentukan waktunya
untuk melakukan produksi dalam suatu perusahaan. Lamanya hari kerja
sangat berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan perusahaan seperti
gaji karyawan dan biaya bahan bakunya. CV. Vege Group sendiri
menetapkan lamanya hari kerja untuk produksi Vege Bread dalam sebulan
adalah 25 hari atau 300 hari dalam satu tahunnya. Penetapan hari kerja ini
7/30/2019 PKIP 7 Aspek Finansial
4/7
didasarkan oleh produk yang dihasilkan merupakan produk pangan yang
dibutuhkan sehingga harus terus berproduksi dalam memenuhi kebutuhan
konsumen.
g) Besar premi untuk karyawanPremi atau bonus merupakan sejumlah uang tambahan yang diberikan
untuk karyawan yang mampu melewati target produksi. Besar premi yang
diberikan CV. Vege Group untuk karyawannya adalah Rp 500,00/produk
tambahannya untuk penambahan 50 produk di setiap shiftnya.
7.2 Kebutuhan modal
Modal adalah sejumlah dana yang dibutuhkan sebelum dan sesudah masapembangunan untuk memulai berproduksi. Dalam menetapkan modal, CV. Vege
group menetapkan modal tetap dan modal kerja untuk 3 bulan masa kerja atau
produksi. Dibawah ini adalah tabel rincian kebutuhan modal untuk produksi Vege
Bread.
Tabel 1. Kebutuhan Investasi Awal CV Vege Group
Perkiraan Total
Modal Tetap Rp 255.614.000Modal Tidak Tetap Rp 207.642.622
Jumlah Total Rp 463.256.622
Berdasarkan tabel diatas, investasi awal yang dikeluarkan oleh CV. Vege
Group sebesar Rp 463.256.622 yang diperoleh dari penjumlahan modal tetap dan
modal kerjanya. Untuk rincian modal, dapat dilihat pada lampiran 5.
7.3 Kebutuhan biaya produksi
Biaya adalah sejumlah uang yang dikeluarkan selama memproduksi
barang atau jasa. Biaya sendiri dikelompokkan menjadi biaya tetap dan biaya
tidak tetap. Biaya tetap merupakan sejumlah uang yang tidak berubah meskipun
terjadi perubahan kapasitas produksinya. Sedangkan, biaya tidak tetap atau
variabel adalah biaya yang berubah karena mengikuti perubahan kapasitas
produksinya. Dibawah ini adalah tabel kebutuhan biaya yang dikeluarkan oleh
CV. Vege group dalam memproduksi Vege Bread.
7/30/2019 PKIP 7 Aspek Finansial
5/7
Tabel 2. Total Biaya Produksi CV Vege Group
Perkiraan Total
Biaya Tetap Rp 427.097.706
Biaya Tidak Tetap Rp 593.460.519
Jumlah Total Rp 1.020.558.225
Berdasarkan tabel diatas, biaya produksi yang dikeluarkan oleh CV. Vege
Group dalam satu tahun sebesar Rp 1.020.558.225. Total biaya produksi tersebut
diperoleh dari penjumlahan biaya tetap dan biaya tidak tetap. Adapun rincian
biaya tetap dan tidak tetap dapat dilihat pada lampiran 6.
7.4 Analisis Kelayakan Finansial
Analisis kelayakan finansial merupakan puncak dari analisis kelayakan
CV.Vege Group. Didalamnya dapat diketahui layak atau tidaknya bisnis Vege
Bread. Analisis kelayakan finansial yang digunakan antara lain BEP, PBP, NPV,
IRR, dan analisis sensitivitas. Dibawah ini adalah tabel rincian hasil analisis
kelayakan finansialnya.
Tabel 3. Hasil Analisis Kelayakan Finansial
Metode Hasil
BEP (Break Event Point) 365 unit/hari atau 109449 unit/tahun
PBP (Pay Back Period) 1 tahun 4 bulan
NPV (Net Present Value) 184771509
IRR (Internal Rate of Return) 48%
Analisis kelayakan finansial digunakan untuk menentukan nilai BEP, PBP,
NPV, dan IRR dengan memperoleh nilai tersebut dapat diketahui kelayakan
perusahaan yang akan dijalankan. BEP merupakan titik impas untuk banyaknya
produksi bagi suatu perusahaan, dimana bila perusahaan memproduksi produk
sejumlah BEP yang telah ditetapkan maka perusahaan tersebut tidak mengalami
kerugian dan keuntungan. Jadi untuk memperoleh keuntungan CV Vege group
harus memproduksi lebih dari BEP yang diperoleh setelah dianlisis finansial
diperoleh nilai BEP sebanyak 365 unit/hari sedangkan produksi roti bayam Vege
Group adalah 600 produk/hari sehingga dapat dikatakan perusahaan masih
mendapat keuntungan dengan jumlah produksi demikian. Kemdian dari analisis
7/30/2019 PKIP 7 Aspek Finansial
6/7
kelayakan finansial juga didapatkan nilai PBP (Pay Back Period). Payback
Period (PBP) merupakan perhitungan untuk mencari jangka waktu pengembalian
investasinya.
Berdasarkan hasil perhitungan, lamanya waktu pengembalian modal dari
CV Vege Groupyaitu selama 1,3 tahun atau 1 tahun 4 bulan waktu tersebut masih
dapat dikategorikan normal untuk jangka pengembalian modal pada industri yang
bergerak di bidang pangan. Analisis kelayakan finansial selanjutnya yaitu dengan
menghitung nilai NPV atau Net Present Value. Metode ini menghitung selisih
antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas
bersih di masa yang akan datang. Jika nilai NPV positif, maka investasi dianggap
layak dan diterima, bila nilai NPV negatif, maka investasi dianggap tidak layak
dan ditolak, dan jika nilai NPV = 0 kemungkinan dapat diterima. Setelah
dilakukan analisis, diperoleh nilai NPV nya sebesar Rp 184.771.509 dengan
dmikian dapat dikatakan bahwa CV Vege Group masih mendapatkan untung
karena nilai yang didapatkan positif. Kemudian juga dihitung IRR (Internal Rate
of Return) yaitu sebesar 48% dari nilai tersebut dapat dikatakan usaha akan layak
untuk dikembangkan karena nilai IRR yang didapatkan melebihi dari suku bunga
yang berlaku yaitu 20%.
7.5 Analisis Sensitvitas
Analisis sensitivitas digunakan untuk memprediksi keadaan perusahaan
jika terjadi perubahan perubahan biaya yang mempengaruhi keuntungan dan
keberlangsungan perusahaan itu sendiri. Analisis sensitivitas mencakup tentang
kenaikan biaya variabel, penurunan kapasitas produksi perusahaan, dan kenaikan
suku bunga di Indonesia. Kenaikan biaya variabel, penurunan kapasitas produksi,
dan kenaikan suku bunga tidak dapat diprediksi persen perubahan yang terjadi
diasumsikan yaitu 10% yang artinya jika perusahaan mengasumsikan terjadi
kenaikan biaya variabel 10%, penurunan kapasitas produksi 10%, dan kenaikan
suku bunga 10% apakah berdampak pada BEP (Break Event Point), PBP (Pay
Back Period), NPV (Net Presentt Value), dan IRR (Interal Rate of Return) pada
CV Vege Group.
Tabel 4. Hasil Analisis Sensitivitas
7/30/2019 PKIP 7 Aspek Finansial
7/7
Kategori BEP/hari BEP/tahun PBP NPV IRR
Biaya variabel naik 10% 421 126249 1 tahun 8 bulan 31632594 25%
Kapasitas Produksi Turun 10% 452 135544 2 tahun 2674286 20%
Suku Bunga naik 10% 365 109500 1 tahun 4 bulan 164047332 48%Kombinasi
Biaya variabel naik 10%519 155565 2 tahun 10 bulan -150464629 -5%
Kapasitas Produksi Turun 10%
Biaya variabel naik 10%421 126249 1 tahun 8 bulan 18012513 25%
Suku Bunga naik 10%
Kapasitas Produksi Turun 10%452 135544 2 tahun -9537838 20%
Suku Bunga naik 10%
Setelah dilakukan analisis sensitivitas pada tingkat 10% dengan kategori
biaya variabel naik maka diperoleh hasil perubahan BEP sebesar 478 produk, PBP
1,7 tahun, NPV 31632594 dan IRR 25% dari hasil yang diperoleh masih dapat
dikatakan jika terjadi kenaikan biaya variabel sebesar 10% perusahaan masih
dalam keadaan menguntungkan. Kemudian pada kategori penurunan kapasitas
produksi turun 10% dari produksi awal terjadi perubahan BEP sebesar 436
produk, PBP 1,8 tahun, NPV 2674286 dan IRR 20% dari hasil yang diperoleh
masih dapat dikatakan jika terjadi penurunan produksi sebesar 10% maka
perusahaan tidak mendapatkan untung karena IRR yang diperoleh sama dengan
suku bunga yang berlaku. Pada kategori kenaikan suku bunga 10% dari suku
bunga awal tidak terjadi perubahan BEP, PBP,NPV, dan IRR yang signifikan
yang berarti jika terjadi kenaikan suku bunga tidak terlalu mengakibatkan
perubahan pada perusahaan. Pada kategori kenaikan biaya variabel dan penurunan
kapsitas produksi sebesar 10% terjadi perubahan BEP sebesar 519, PBP 2,8
tahun,NPV -150464629 dan IRR -5%. Hal ini menunjukan bahwa jika terjadikondisi tersebbut maka perusahaan akan mengalami kerugian yang signifikan.