60
PHILOSHOPY OF SCIENCE DISUSUN OLEH : DANIEL DA COSTA PINTO PROGRAM DOKTOR (S3) ILMU KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS ILMU KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATRA UTARA MEDAN, 2016

PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

PHILOSHOPY OF SCIENCE

DISUSUN OLEH :

DANIEL DA COSTA PINTO

PROGRAM DOKTOR (S3) ILMU KEDOKTERAN GIGI

FAKULTAS ILMU KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

MEDAN, 2016

Page 2: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

2

BAB I

FILSAFAT ILMU

1.1. SEJARAH FILSAFAT

1.1.1. Filsafat

Sejarah Filsafat ilmu tidak terlepas dari priodisasi sejarah terdahulu yaitu sejak dari

cara berpikir yang sangat sederhana hingga cara berfikir modern zaman kemajuan

ilmu pengetahuan komtemporer saat ini.

Berbicara tentang kelahiran dan perkembangan filsafat, pada awal kelahirannya tidak

dapat dipisahkan dengan perkembangan (ilmu) pengetahuan yang muncul pada

masa peradaban Kuno (masa Yunani). Pada tahun 2000 SM, bangsa Babylon yang

hidup di lembah Sungai Nil (Mesir) dan Sungai Efrat telah mengenal alat pengukur

berat, tabel bilangan berpangkat, tabel perkalian menggunakan sepuluh jari.

Piramida yang merupakan salah satu keajaiban dunia itu, ternyata pembuatannya

menerapkan geometri dan matematika, menunjukkan cara berpikirnya yang sudah

tinggi. Selain itu, mereka pun sudah dapat mengadakan kegiatan pengamatan

benda-benda langit, baik bintang, bulan, maupun matahari sehingga dapat

meramalkan gerhana bulan ataupun gerhana matahari. Ternyata ilmu yang mereka

pakai dewasa ini disebut astronomi. Di India dan China, saat itu telah ditemukan cara

pembuatan kertas dan kompas (sebagai petunjuk arah).

1.1.2. Filsafat Masa Yunani

Page 3: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

3

Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban

manusia karena saat itu terjadi perubahan pola pikir manusia dari mitosentris menjadi

logo-sentris. Pola pikir mitosentris adalah pola pikir masyarakat yang sangat

mengenal mitos untuk menjelaskan fenomena alam, seperti gempa bumi dan

pelangi. Namun, ketika filsafat di perkenalkan, fenomena alam tersebut tidak lagi

dianggap sebagai aktivitas dewa, tetapi aktivitas alam yang terjadi secara kausalitas.

Penelusuran filsafat Yunani dijelaskan dari asal kata filsafat. Sekitar abad IX SM atau

paling tidak tahun 700 SM, di Yunani, Softhia diberi arti kebijaksanaan; Sophia berarti

juga kecakapan. Kata philoshopos mula-mula dikemukakan dan dipergunakan oleh

Heraklitos (480−540 SM). Sementara pada abad 500−580 SM, kata-kata tersebut

digunakan oleh Pithagoras Menurut Philosophos (ahli filsafat), harus mempunyai

pengetahuan luas sebagai pengenjawantahan daripada kecintaannya akan

kebenaran dan mulai benar-benar jelas digunakan pada masa kaum sophis dan

socrates yang memberi arti philosophein sebagai penguasaan secara sistematis

terhadap pengetahuan teoritis.

Philosopia adalah hasil dari perbuatan yang disebut Philosophein, sedangakan

philosophos adalah orang yang melakukan philosophien. Dari kata philosophia itulah

timbul kata-kata philosophie (Belanda, Jerman, Perancis), philosophy (Inggris).

Dalam bahasa Indonesia disebut falsafat (Soerjabrata 1970 dalam Bakhtiar 2011).

1.1.3. Filsafat Masa Abad Pertengahan

Masa ini diawali dengan lahirnya filsafat Eropa. Sebagaimana halnya dengan filsafat

Yunani yang dipengaruhi oleh kepercayaan maka filsafat atau pemikiran pada abad

pertengahan pun dipengaruhi oleh kepercayaan Kristen. Artinya,pemikiran filsafat

abad pertengahan didominasi oleh agama. Pemecahan semua persoalan selalu

didasarkan atas agama sehingga corak pemikiran kefilsafatannya bersifat teosentris.

Page 4: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

4

Baru pada abad ke-6 Masehi, setelah mendapatkan dukungan dari Karel Agung,

didirikanlah sekolah-sekolah yang memberi pelajaran gramatika, dialektika, geometri,

aritmatika, astronomi, dan musik. Keadaan tersebut akan mendorong perkembangan

pemikiran filsafat pada abad ke-13 yang ditandai berdirinya universitas-universitas

dan ordo-ordo. Dalam ordo inilah mereka mengabdikan dirinya untuk kemajuan ilmu

dan agama, seperti Anselmus (1033–1109), Abaelardus (1079–1143), dan Thomas

Aquinas (1225–1274). Di kalangan para ahli pikir Islam (periode filsafat Skolastik

Islam), muncul al-Kindi,al-Farabi, Ibnu Sina, al-Ghazali, Ibnu Bajah, Ibnu Tufail, dan

Ibnu Rusyd. Periode skolastik Islam ini berlangsung tahun 850–1200. Pada masa

itulah kejayaan Islam berlangsung dan ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat.

Akan tetapi, setelah jatuhnya Kerajaan Islam di Granada, Spanyol tahun 1492

mulailah kekuasaan politik barat menjarah ke timur. Suatu prestasi yang paling besar

dalam kegiatan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang filsafat. Di sini mereka

merupakan mata rantai yang mentransfer filsafat Yunani, sebagaimana menganggap

bahwa filsafat Aristoteles adalah benar, Plato dan Al-Qur’an adalah benar, mereka

mengadakan perpaduan serta sinkretisme antara agama dan filsafat.

Kemudian pikiran-pikiran ini masuk ke Eropa yang merupakan sumbangan Islam

paling besar, yang besar pengaruhnya terhadap ilmu pengetahuan dan pemikiran

filsafat, terutama dalam bidang teologi dan ilmu pengetahuan alam. Peralihan dari

abad pertengahan ke abad modern dalam sejarah filsafat disebut sebagai masa

peralihan (masa transisi), yaitu munculnya Renaissance dan Humanisme yang

berlangsung pada abad 15−16.

Munculnya Renaisance dan Humanisme inilah yang mengawali masa abad modern.

Mulai zaman modern ini peranan ilmu alam kodrat sangat menonjol sehingga

akibatnya pemikiran filsafat semakin dianggap sebagai pelayan dari teologi, yaitu

sebagai suatu sarana untuk menetapkan kebenaran-kebenaran mengenai Tuhan

yang dapat dicapai oleh akal manusia.

Page 5: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

5

1.1.4. Filsafat Masa Abad Modern

Pada masa abad modern ini pemikiran filsafat berhasil menempatkan manusia pada

tempat yang sentral dalam pandangan kehidupan sehingga corak pemikirannnya

antroposentris, yaitu pemikiran filsafat mendasarkan pada akal pikir dan pengalaman.

Sebelumnya telah dikemukakan bahwa munculnya Renaisance dan Humanisme

sebagai awal masa abad modern, di mana para ahli (filsuf) menjadi pelopor

perkembangan filsafat (kalau pada abad pertengahan yang menjadi pelopor

perkembangan filsafat adalah para pemuka agama).

Pemikiran filsafat masa abad modern ini berusaha meletakkan dasar-dasar bagi

metode logis ilmiah. Pemikiran filsafat diupayakan lebih bersifat praktis, artinya

pemikiran filsafat diarahkan pada upaya manusia agar dapat menguasai lingkungan

alam menggunakan berbagai penemuan ilmiah.

Karena semakin pesatnya orang menggunakan metode induksi/ eksperimental dalam

berbagai penelitian ilmiah, akibatnya perkembangan pemikiran filsafat mulai

tertinggal oleh perkembangan ilmu-ilmu alam kodrat (natural sciences). Rene

Descartes (1596–1650) sebagai bapak filsafat modern yang berhasil melahirkan

suatu konsep dari perpaduan antara metode ilmu alam dan ilmu pasti ke dalam

pemikiran filsafat.

Upaya ini dimaksudkan agar kebenaran dan kenyataan filsafat juga sebagai

kebenaran serta kenyataan yang jelas dan terang. Pada abad ke-18, perkembangan

pemikiran filsafat mengarah pada filsafat ilmu pengetahuan, di mana pemikiran

filsafat diisi dengan upaya manusia, bagaimana cara/sarana apa yang dipakai untuk

mencari kebenaran dan kenyataan.

Sebagai tokohnya adalah George Berkeley (1685–1753), David Hume (1711–1776),

dan Rousseau (1722–1778). Di Jerman, muncul Christian Wolft (1679–1754) dan

Immanuel Kant (1724–1804) yang mengupayakan agar filsafat menjadi ilmu

Page 6: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

6

pengetahuan yang pasti dan berguna, yaitu dengan cara membentuk pengertian-

pengertian yang jelas dan bukti kuat (Amin 1987).

Abad ke-19, perkembangan pemikiran filsafat terpecah belah. Pemikiran filsafat pada

saat itu telah mampu membentuk suatu kepribadian tiap-tiap bangsa dengan

pengertian dan caranya sendiri. Ada filsafat Amerika, filsafat Perancis, filsafat Inggris,

dan filasafat Jerman. Tokoh-tokohnya adalah Hegel (1770−1831), Karl Marx

(1818−1883), August Comte (1798−1857), JS. Mill (1806–1873), John Dewey (1858–

1952).

Akhirnya, dengan munculnya pemikiran filsafat yang bermacam-macam ini berakibat

tidak terdapat lagi pemikiran filsafat yang mendominasi Giliran selanjutnya lahirlah

filsafat kontemporer atau filsafat dewasa ini.

1.1.5. Filsafat Masa Kotemporer

Filsafat dewasa ini atau filsafat abad ke-20 juga disebut filsafat kontemporer yang

merupakan ciri khas pemikiran filsafat adalah desentralisasi manusia karena

pemikiran filsafat abad ke-20 ini memberikan perhatian yang khusus pada bidang

bahasa dan etika sosial.

Dalam bidang bahasa terdapat pokok-pokok masalah; arti kata-kata dan arti

pernyataan-pernyataan. Masalah ini muncul karena realitas saat ini banyak

bermunculan berbagai istilah, di mana cara pemakainnnya sering tidak dipikirkan

secara mendalam sehingga menimbulkan tafsir yang berbeda-beda (bermakna

ganda).

Oleh karena itu, timbulah filsafat analitika yang di dalamnya membahas tentang

cara berpikir untuk mengatur pemakaian kata-kata/istilah-istilah yang menimbulkan

kerancauan, sekaligus dapat menunjukkan bahaya-bahaya yang terdapat di

dalamnya. Karena bahasa sebagai objek terpenting dalam pemikiran filsafat, para

ahli pikir menyebut sebagai logosentris.

Page 7: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

7

Dalam bidang etika sosial memuat pokok-pokok masalah apakah yang hendak kita

perbuat di dalam masyarakat dewasa ini. Kemudian, pada tahun pertama abad ke-20

ini timbul aliran-aliran kefilsafatan seperti Neo-Thomisme, Neo-Kantianisme, Neo-

Hegelianisme, Kritika Ilmu, Historisme, Irasionalisme, Neo-Vitalisme, Spiritualisme,

dan Neo-Positivisme.

Aliran-aliran tersebut sampai sekarang hanya sedikit yang masih bertahan.

Sementara pada awal belahan akhir abad ke-20 muncul aliran kefilsafatan yang lebih

dapat memberikan corak pemikiran, seperti Filsafat Analitik, Filsafat Eksistensi,

Strukturalisme, dan Kritikan Sosial.

Oleh karena itu sejarah dunia filsafat ilmu telah mengalami evolusi dan restrukturisasi

dari zaman ke zaman guna mencari sebuah kebenaran, namun sebuah nilai

kebenaran sangat sulit karena melalui proses, interprestasi dan metodologi barulah

nilai tersebut dapat berguna atau tidak berguna dalam kehidupan manusia.

Pertumbuhan dan perkembangan filsafat ilmu dari zaman ke zaman di planet bumi

ini hanya dengang sebuah prinsip yaitu memberikan sesuatu yang realistis, konkrit,

rasio, dan logis kepada manusia, sehingga dalam dunia pengembangan pendidikan

dan ilmu pengetahuan dapat mengadakan revolusi dan inovasi yang bermutu dan

berkualitas dan handal guna memenuhi kepentingan orang banyak.

2.2 PENGANTAR FILSAFAT ILMU

Pengertian Filsafat Ilmu dalam arti luas, yaitu mencakup permasalahan yang

menyangkut berbagai hubungan ke luar dari kegiatan ilmiah seperti implikasi

ontologik-metafisik dan citra dunia yang bersifat ilmiah, tata susila yang menjadi

patokan dalam penyelenggaraan ilmu dan konsekuensi pragmatik-etik

penyelenggara ilmu.

Pengertian Filsafat Ilmu dalam arti sempit, yaitu menampung permasalahan

yang bersangkutan dengan hubungan ke dalam yang terdapat di dalam ilmu, yaitu

Page 8: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

8

yang menyangkut sifat dari pengetahuan ilmiah dan cara-cara mengusahakan serta

mencapai pengetahuan ilmiah.

Dan pengertian filsafat dapat ditinjau dari dua segi yakni secara etimologi dan

terminologi.

a. Filsafat secara etimologi

Secara etimologis istilah "filsafat" diambil dari bahasa Yunani yaitu Philo dan shopia.

Philo/Philein berarti cinta (love) dan Shopia berarti kebijaksana (wisdom). jadi, kata

philoshopia secara Etimologis istilah filsafat berarti cinta kepada kebijaksanaan (love

of wisdom) Orang-orang Yunani sebelum Phygoras mengartikan kata Sophio sebagai

kemahiran dan kecakapan dalam suatu pekerjaan, Kemudian kata "filsafat"

Masuk dalam bahasa Arab menjadi "falsafah", dan kemudian menjadi philosophy

"dalam bahasa Inggris, phiolosophla dari Bahasa latin dan philosophie dari bahasa

Jerman, Belanda dan Perancis (Fu'ad Farid Isma'il, Abdul Hamid Mutawalli, 2012

18-19).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata filsafat menunjukkan pengertian yaitu

pengetahuan dan penyeledikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada

sebab asal dan hukumnya.

Kata filsafat pertama kali digunakan oleh Phytagoras (582−486 SM). Arti filsafat pada

waktu itu, kemudian filsafat itu diperjelas seperti yang banyak dipakai sekarang ini

dan juga digunakan oleh Socrates (470−390 SM) dan filsuf lainnya.

b. Filsafat secara terminologi

Secara terminologi adalah arti yang dikandung oleh istilah filsafat. Hal ini disebabkan

batasan dari filsafat itu sendiri banyak maka sebagai gambaran penulis hanya memilih

6 referensia pengertian filsafat ilmu menurut para ahli dan pakar terdahulu adalah sebagai

berikut :

Page 9: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

9

1. Robert John Ackermann adalah professor

filsafat kelahiran Ohio Amerika Serikat, Peraih gelar

Ph.D. dari Michigan State University di tahun 1960;

mendifinisikan bahwa Philosophy of science in one

aspect as a critique of current scientific opinions by

comparison to proven past views, but such a

philosophy of science is clearly not a discipline

autonomous of actual scientific practice” Filsafat

ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan

kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah terkini

dengan perbandingan terhadap pandangan yang terbukti di masa lampau, namun

filsafat ilmu bukanlah suatu disiplin otonom praktek ilmiah aktual

2. Lewis White Beck adalah seorang pakar

filsafat asal Amerika Serikat. Ia terkenal

sebagai profesor bidang filsafat moral

intelektual di Universitas Rochester.

Menurutnya, “Philosophy of science questions

and evaluates the methods of scientific

thinking and tries to determine the value and

significance of scientific enterprise as a

whole.” “Filsafat ilmu adalah membahas dan

mengevaluasi metode pemikiran ilmiah dan mencoba untuk menentukan nilai dan

pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu kesatuan.”

3. Abram Cornelius Benjamin adalah ahli filsafat kelahirn

Michigan, Amerika Serikat pada 25 August 1897. Pakar ini

berpendapat kalau filsafat itu adalah “That philosopic

disipline which is the systematic study of the nature of

science, especially of its methods, its concepts and

presuppositions, and its place in the general scheme of

intellectual discipines” Artinya, “Cabang pengetahuan

Page 10: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

10

filsafat yang merupakan studi sistematis mengenai ilmu, khususnya metode, konsep

dan praanggapan, serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan

intelektual”

4. Michael Victor Berry menjelaskan kalau filsafat

ilmu adalah “The study of the inner logic if scientific

theories, and the relations between experiment and

theory, i.e. of scientific methods”.

Filsafat ilmu adalah “studi tentang logika internal dari

teori-teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara

percobaan dan teori, yakni tentang metode ilmiah.”

5. May Brodbeck, seorang pakar filsafat ilmu asal

Amerika Serikat yang hidup dari tahun 1917 sampai

1983 mendefinisikan “Philosophy of science is the

ethically and philosophically neutral analysis,

description, and clarifications of science.”

“Filsafat ilmu adalah analisis, deskripsi dan

klarifikasi ilmu yang netral secara etis dan filosofis.”

6. George Washington pernah berpendapat

“Philosophy of science is a part of philosophy, which

attempts to do for science what philosophy in general

does for the whole of human experience. Philosophy does

two sorts of thing: on the other hand, it constructs theories

about man and the universe, and offers them as grounds

for belief and action; on the other, it examines critically

Page 11: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

11

everything that may be offered as a ground for belief or action, including its own

theories, with a view to the elimination of inconsistency and error.”

“Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat, yang bertindak secara sains yang filsafat

lakukan untuk menelaah pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam hal: di

satu sisi, membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta, dan

menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di lain pihak,

filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan

bagi keyakinan atau tindakan, termasuk teori-teorinya sendiri, dengan harapan dapat

menghilangkan ketidakkonsistenan dan kekeliruan.”

1.3. TUJUAN FILSAFAT ILMU

Tujuan dalam mempelajari filsafat ilmu adalah sebagai :

1. Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat memahami

sumber, hakikat dan tujuan ilmu.

2. Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan ilmu diberbagai bidang

sehingga kita mendapatkan gambaran tentang proses ilmu

kontemporer secara historis.

3. Menjadi pedoman para insan akademis di perguruan tinggi dalam mendalami studi

diperguruan tinggi, terutama persoalan yang ilmiah dan yang non ilmiah.

1.4. MANFAAT FILSAFAT ILMU

1. Melatih berfikir radikal tentang hakekat ilmu

2. Melatih berfikir reflektif di dalam lingkup ilmu

3. Menghindarkan diri dari memutlakan kebenaran ilmiah, dan menganggap

bahwa ilmu sebagai satu-satunya cara memperoleh kebenaran

4. Menghidarkan diri dari egoisme ilmiah, yakni tidak menghargai sudut

pandang lain di luar bidang ilmunya.

Page 12: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

12

1.5. RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU

Ruang lingkup filsafat ilmu berdasar pendapat beberapa ilmuan adalah seperti berikut ini :

1. Cornelius Benyamin merumuskan filsafat ilmu ke dalam tiga, yaitu :

a, Telaah mengenai metode ilmu; telaah ini banyak menyangkut logika da teori

pengetahuan dan teori umum tentang tanda.

b. Penjelasan mengenai konsep dasar; dan pangkal pendirian ilmu,

c. Landasan-;andasan empiris, rasional atau pragmatis yang menjadi

tumpuannya.

2. Edward Madden, merumuskan lingkup filsafat ilmu kedalam tiga bidang yaitu :

probabilitas, induksi, dan hipotesis

3. Ernes Nagel, rumusan ruang lingkup filsafat ilmu ke dalam tiga bidang kajian

yaitu pola logis yang ditunjukkan oleh penjelasan dalam ilmu, pembentukan

konsep ilmiah dan pembuktian keabsahan kesimpulan sifat ilmiah.

Dengan memperhatikan pendapat para ahli diatas maka dapat diambil

kesimpulan ruang lingkup filsafat ilmu mencakup dua pokok bahasan utama

yaitu :

1. Membahas sifat-sifat pengetahuan ilmiah (epistimologi) dan menelaah

cara-cara mengusahakan pengetahuan ilmiah (metodologi) sehingga

filsafat ilmu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu filsafat

ilmu umum yang mencakup kajian tentang persoalan kesatuan,

keseragaman, serta hubungan diantara segenap ilmu;

2. Membahas filsafat ilmu khusus, yaitu kajian filsafat ilmu yang membicarakan

kategori-kategori serta metode yang digunakan dalam ilmu-ilmu tertentu seperti

kelompok ilmu alam, kelompok ilmu sosial, dan kelompok ilmu teknik dan

sebagainya.

Page 13: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

13

BAB II

LANDASAN BERPIKIR FILSAFAT

ILMU DAN PENGETAHUAN

2.1. Landasan Berpikir

Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalamnya bagi segala

sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Hal yang mendorong manusia untuk berfilsafah

adalah :

1. Keheranan;

2. Kesangsian;

3. Kesadaran akan keterbatasan karena merasa dirinya sangat kecil, sering

menderita, dan sering mengalami kegagalan. Hal ini mendorong pemikiran

bahwa di luar manusia yang terbatas, pasti ada sesuatu yang tidak terbatas.

2.2. Pengertian Ilmu

Kata ilmu berasal dari bahasa Arab “alima” dan berarti pengetahuan. Pemakaian kata

ini dalam bahasa Indonesia kita ekuivalenkan dengan istilah “science”. Science berasal

dari bahasa Latin: Scio, Scire yang juga berarti pengetahuan.

Ilmu adalah pengetahuan. Namun, ada berbagai macam pengetahuan. Dengan

“pengetahuan ilmu” dimaksud pengetahuan yang pasti, eksak, dan betul-betul

terorganisir. Jadi, pengetahuan yang berasaskan kenyataan dan tersusun baik.

Apa isi pengetahuan ilmu itu? Ilmu mengandung tiga kategori, yaitu hipotesis, teori, dan

dalil hukum. Ilmu itu haruslah sistematis dan berdasarkan metodologi, ia berusaha

mencapai generalisasi. Dalam kajian ilmiah, kalau data yang baru terkumpul sedikit

atau belum cukup, ilmuwan membina hipotesis. Hipotesis ialah dugaan pikiran

berdasarkan sejumlah data. Hipotesis memberi arah pada penelitian dalam

menghimpun data. Data yang cukup sebagai hasil penelitian dihadapkan pada

Page 14: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

14

hipotesis. Apabila data itu mensahihkan (valid)/menerima hipotesis, hipotesis menjadi

tesis atau hipotesis menjadi teori. Jika teori mencapai generalisasi yang umum, menjadi

dalil ia dan bila teori memastikan hubungan sebab-akibat yang serba tetap, ia akan

menjadi hukum.

Berikut ini macam-macam jenis ilmu.

1. Ilmu praktis, ia tidak hanya sampai kepada hukum umum atau abstraksi, tidak

hanya terhenti pada suatu teori, tetapi juga menuju kepada dunia kenyataan. Ia

mempelajari hubungan sebab-akibat untuk diterapkan dalam alam kenyataan.

2. Ilmu praktis normatif, ia memberi ukuran-ukuran (kriterium) dan normanorma.

3. Ilmu proktis positif, ia memberikan ukuran atau norma yang lebih khusus

daripada ilmu praktis normatif. Norma yang dikaji ialah bagaimana membuat

sesuatu atau tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencapai hasil tertentu.

4. Ilmu spekulatif ideografis, yang tujuannya mengkaji kebenaran objek dalam

wujud nyata dalam ruang dan waktu tertentu.

5. Ilmu spekulatif nomotetis, bertujuan mendapatkan hukum umum atau

generalisasi substantif.

6. Ilmu spekulatif teoretis, bertujuan memahami kausalitas. Tujuannya

memperoleh kebenaran dari keadaan atau peristiwa tertentu.

lmu secara factual telah dipergunakan secara destruktif oleh manusia yang telah

dibuktikan dengan adanya dua perang dunia yang mempergunakan teknologi- teknologi

keilmuan. Ilmu telah berkembang pesat dan makin eksetoris sehingga ilmuan telah

mengetahui apa yang mungkin terjadi apabila adanya penyalahgunaan.

Ilmu dapat mengubah manusia dan kemanusiaan yang paling hakiki seperti pada kasus

revolusi genetika dan tehnik perubahan sosial.

Page 15: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

15

2.3. Pengertian Pengetahuan

Secara etimologis pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

“knowledge”. Dalam encyclopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar. Sementara secara terminologi akan dikemukakan

beberapa definisi tentang pengetahuan.

Menurut Drs. Sidi Gazalba, pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil

pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti,

dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi pikiran. Dengan demikian,

pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu.

Dalam kamus filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan (knowledge) adalah proses

kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri.

Orang pragmatis, terutama John Dewey tidak membedakan pengetahuan dengan

kebenaran (antara knowledge dengan truth). Jadi, pengetahuan itu harus benar, kalau

tidak benar adalah kontradiksi.

Beranjak dari pengetahuan adalah kebenaran dan kebenaran adalah pengetahuan

maka di dalam kehidupan manusia dapat memiliki pengetahuan dan kebenaran.

Burhanuddin Salam mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimiliki manusia ada

empat. Yaitu :

1. Pengetahuan biasa, yakni pengetahuan yang dalam filsafat dikatakan dengan

istilah common sense, sering diartikan dengan Good sense karena seseorang

memiliki sesuatu dimana ia menerima secara baik. Semua orang menyebutnya

sesuatu itu merah karena memang itu merah, benda itu panas karena memang

dirasakan panas dan sebagainya.

2. Pengetahuan ilmu, yaitu ilmu sebagai terjemahan dari science yang pada

prinsipnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan

mensistematisasikan common sense, suatu pengetahuan yang berasal dari

Page 16: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

16

pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dilanjutkan

dengan suatu pemikiran secara cermat dan teliti menggunakan berbagai metode.

Ilmu dapat merupakan suatu metode berpikir secara objektif (objective thinking),

tujuannya untuk menggambarkan dan memberi makna terhadap dunia faktual.

Pengetahuan yang diperoleh dengan ilmu, diperolehnya melalui

observasi,eksperimen, dan klasifikasi. Analisis ilmu itu objektif dan

menyampingkan unsur pribadi, pemikiran logika diutamakan, netral dalam arti

tidak dipengaruhi olehsesuatu yang bersifat kedirian karena dimulai dengan

fakta.

3. Pengetahuan filsafat, yakni pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran yang

kontemplatif dan spekulatif. Pengetahuan filsafat lebih menekankan pada

universalitas dan kedalaman kajian tentang sesuatu. Kalau ilmu hanya pada satu

bidang pengetahuan yang sempit, filsafat membahas hal yang lebih luas dan

mendalam. Filsafat biasanya memberikan pengetahuan yang reflektif dan kritis

sehingga ilmu yang tadinya kaku dan cenderung tertutup menjadi longgar

kembali.

4. Pengetahuan agama, yaitu pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan

lewat para utusan-Nya. Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib diyakini

oleh para pemeluknya.

2.4. Sumber Ilmu Pengetahuan

Sumber dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai asal. Sebagai

contoh, sumber mata air, berarti asal dari air yang berada di mata air itu. Dengan

demikian, sumber ilmu pengetahuan adalah asal dari ilmu pengetahuan yang

diperoleh manusia. Jika membicarakan masalah asal, pengetahuan dan ilmu

pengetahuan tidak dibedakan karena dalam sumber pengetahuan juga terdapat

sumber ilmu pengetahuan.Sumber utama ilmu pengetahuan sebagai berikut. :

Page 17: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

17

1.2.1 Rasionalisme

Paham rasionalisme ini beranggapan bahwa sumber pengetahuan manusia

adalah rasio. Jadi, dalam proses perkembangan ilmu pengetahuan yang dimiliki

oleh manusia harus dimulai dari rasio. Tanpa rasio, mustahil manusia dapat

memperoleh ilmu pengetahuan. Rasio itu adalah berpikir.

Oleh karena itu, berpikir inilah yang kemudian membentuk pengetahuan. Manusia

yang berpikirlah yang akan memperoleh pengetahuan. Semakin banyak manusia

itu berpikir maka semakin banyak pula pengetahuan yang didapat.

Berdasarkan pengetahuanlah manusia berbuat dan menentukan tindakannya

sehingga nanti ada perbedaan perilaku, perbuatan, dan tindakan manusia sesuai

dengan perbedaan pengetahuan yang didapat tadi.

Tokoh-tokohnya ialah Rene Descartes, Spinoza, leibzniz, dan Wolff, meskipun

pada hakikatnya akar pemikiran mereka dapat ditemukan pada pemikiran para

filsuf klasik misalnya Plato, Aristoteles, dan lainnya.

Namun demikian, rasio juga tidak bisa berdiri sendiri. Ia juga butuh dunia nyata

sehingga proses pemerolehan pengetahuan ini ialah rasio yang bersentuhan

dengan dunia nyata di dalam berbagai pengalaman empirisnya.

1.3.2 Empirisme

Secara epistimologi, istilah empirisme barasal dari kata Yunani yaitu emperia

yang artinya pengalaman. Tokoh-tokohnya yaitu Thomas Hobbes, Jhon Locke,

Berkeley, dan yang terpenting adalah David Hume.

Berbeda dengan rasionalisme yang memberikan kedudukan bagi rasio sebagai

sumber pengetahuan, empirisme memilih pengalaman sebagai sumber utama

pengenalan, baik pengalaman lahiriah maupun pengalaman batiniah.

Page 18: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

18

Thomas Hobbes menganggap bahwa pengalaman indrawi sebagai permulaan

segala pengenalan. Pengenalan intelektual tidak lain dari semacam perhitungan

(kalkulus), yaitu penggabungan data-data indrawi yang sama dengan cara yang

berlainan. Dunia dan materi adalah objek pengenalan yang merupakan system

materi dan merupakan suatu proses yang berlangsung tanpa hentinya atas dasar

hukum mekanisme. Atas pandangan ini, ajaran Hobbes merupakan system

materialistis pertama dalam sejarah filsafat modern.

Prinsip-prinsip dan metode empirisme pertama kali diterapkan oleh Jhon Locke.

Penerapan tersebut terhadap masalah-masalah pengetahuan dan pengenalan.

Langkah yang utama adalah Locke berusaha menggabungkan teori emperisme

seperti yang telah diajarkan Bacon dan Hobbes dengan ajaran rasionalisme

Descartes.

Penggabungan ini justru menguntungkan empirisme. Ia menentang teori

rasionalisme mengenai ide-ide dan asas-asas pertama yang dipandang sebagai

bawaan manusia. Menurutnya, segala pengetahuan datang dari pengalaman dan

tidak lebih dari itu dan akal manusia adalah pasif pada saat pengetahuan itu

didapat. Akal tidak bisa memperoleh pengetahuan dari dirinya sendiri. Akal tidak

lain hanyalah seperti kertas putih yang kosong, ia hanyalah menerima segala

sesuatu yang datang dari pengalaman.

Locke tidak membedakan antara pengetahuan indrawi dan pengetahuan akali,

satu-satunya objek pengetahuan adalah ide-ide yang timbul karena adanya

pengalaman lahiriah dan karena pengalaman batiniah. Pengalaman lahiriah

berkaitan dengan hal-hal yang berada di luar kita. Sementara pengalahan

batiniah berkaitan dengan halhal yang ada dalam diri/psikis manusia itu sendiri.

Dr. Mulyadi Kartanegara mendefinisikan sumber pengetahuan adalah alat atau

sesuatu dari mana manusia bisa memperoleh informasi tentang objek ilmu yang

berbeda-beda sifat dasarnya.

Page 19: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

19

Karena sumber pengetahuan adalah alat maka Ia menyebut indra, akal, dan hati

sebagai sumber pengetahuan. Amsal Bakhtiar berpendapat tidak jauh berbeda.

Menurutnya, sumber pengetahuan merupakan alat untuk memperoleh ilmu

pengetahuan.

Dengan istilah yang berbeda, Ia menyebutkan empat macam sumber

pengetahuan, yaitu emperisme, rasionalisme, intuisi, dan wahyu. Begitu juga

dengan Jujun Surya Sumantri, Ia menyebutkan empat sumber pengetahuan

tersebut.

Sementara John Hospers dalam bukunya yang berjudul An Intruction to

Filosofical Analysis, sebagaimana yang dikutip oleh Surajiyo menyebutkan

beberapa alat untuk memperoleh pengetahuan, antara lain pengalaman indra,

nalar, otoritas, intuisi, wahyu, dan keyakinan. Sumber ilmu pengetahuan

secara detail dikemukakan oleh John Hospers dalam Kebung (2011: 43−45)

seperti berikut.

1. Pengalaman indrawi atau sense-experince,

Ilmu pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman manusia dalam

kehidupan nyata yang berhubungan dengan pemanfaatan alat indra

manusia. Ilmu pengetahuan yang berdasarkan pada John Locke

(1632−1704) mengemukakan teori tabula rasa yang menyatakan bahwa

pada awalnya manusia tidak tahu apa-apa, seperti kertas putih yang

belum ternoda. Pengalaman indrawinya mengisi catatan harian jiwa hingga

menjadi pengetahuan yang sederhana sampai begitu kompleks dan

menjadi pengetahuan yang cukup berarti.

Selain John Locke, ada juga David Hume (1711−1776) yang mengatakan

bahwa manusia sejak lahirnya belum membawa pengetahuan apaapa.

Manusia mendapatkan pengetahuan melalui pengamatannya yang

memberikan dua hal, kesan (impression), dan pengertian atau ide (idea).

Page 20: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

20

Kesan adalah pengamatan langsung yang diterima dari pengalaman,

seperti merasakan sakitnya tangan yang terbakar. Sementara ide adalah

gambaran tentang pengamatan yang dihasilkan dengan merenungkan

kembali atau terefleksikan dalam kesan-kesan yang diterima dari

pengalaman.

Gejala alam menurut aliran ini bersifat konkret, dapat dinyatakan dengan

pancaindra dan mempunyai karakteristik dengan pola keteraturan

mengenai suatu kejadian, seperti langit yang mendung dan biasanya diikuti

oleh hujan, logam yang dipanaskan akan memanjang. Berdasarkan teori

ini, akal hanya berfungsi sebagai pengelola konsep gagasan indrawi

dengan menyusun konsep tersebut atau membagi-baginya. Akal juga

sebagai tempat penampungan yang secara pasif menerima hasil-hasil

pengindraan tersebut. Akal berfungsi untuk memastikan hubungan urutan-

urutan peristiwa tersebut.

Dengan kata lain, empirisme menjadikan pengalaman indrawi sebagai

sumber pengetahuan. Sesuatu yang tidak diamati dengan indra bukanlah

pengetahuan yang benar. Walaupun demikian, ternyata indra mempunyai

beberapa kelemahan, antara lain pertama, keterbatasan indra, seperti

kasus semakin jauh objek, semakin kecil ia penampakannya. Kasus

tersebut tidak menunjukkan bahwa objek tersebut mengecil atau kecil.

Kedua, indra menipu. Penipuan indra terdapat pada orang yang sakit.

Misalnya, penderita malaria merasakan gula yang manis, terasa pahit, dan

udara yang panas dirasakan dingin. Ketiga, objek yang menipu, seperti

pada ilusi dan fatamorgana. Keempat, objek dan indra yang menipu.

Penglihatan kita kepada kerbau atau gajah. Jika kita memandang

keduanya dari depan, yang kita lihat adalah kepalanya, sedangkan

ekornya tidak kelihatan dan kedua binatang itu tidak bisa menunjukkan

seluruh tubuhnya. Kelemahan pengalaman indra sebagai sumber

pengetahuan maka lahirlah sumber kedua, yaitu rasionalisme.

Page 21: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

21

2. Penalaran atau reasoning

Ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui proses penalaran manusia

menggunakan akal. Penalaran bekerja dengan cara mempertentangkan

pernyataan yang ada dengan pernyataan baru. Kebenaran dari hasil

kontradiksi keduanya merupakan ilmu pengetahuan baru. Rene Descartes

(1596−1650) dipandang sebagai bapak rasionalisme.

Rasionalisme tidak menganggap pengalaman indra (empiris) sebagai

sumber pengetahuan, tetapi akal (rasio). Kelemahan-kelemahan pada

pengalaman empiris dapat dikoreksi seandainya akal digunakan.

Rasionalisme tidak mengingkari penggunaan indra dalam memperoleh

pengetahuan, tetapi indra hanyalah sebagai perangsang agar akal berpikir

dan menemukan kebenaran/pengetahuan.

Akal mengatur data-data yang dikirim oleh indra, mengolahnya dan

menyusunnya hingga menjadi pengetahuan yang benar. Dalam

penyusunan ini, akal menggunakan konsep rasional atau ide-ide universal.

Konsep tersebut mempunyai wujud dalam alam nyata dan bersifat

universal serta merupakan abstraksi dari benda-benda konkret. Selain

menghasilkan pengetahuan dari bahan-bahan yang dikirim indra, akal juga

mampu menghasilkan pengetahuan tanpa melalui indra, yaitu

pengetahuan yang bersifat abstrak, seperti pengetahuan tentang

hukum/aturan yang menanam jeruk selalu berbuah jeruk.

Hukum ini ada dan logis, tetapi tidak empiris. Meskipun rasionalisme

mengkritik emprisme dengan pengalaman indranya, rasionalisme dengan

akalnya pun tak lepas dari kritik. Kelemahan yang terdapat pada akal. Akal

tidak dapat mengetahui secara menyeluruh (universal) objek yang

dihadapinya. Pengetahuan akal adalah pengetahuan parsial karena akal

Page 22: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

22

hanya dapat memahami suatu objek bila ia memikirkannya dan akal hanya

memahami bagian-bagian tertentu dari objek tersebut.

Kelemahan yang dimiliki oleh empirisme dan rasionalisme disempurnakan

sehingga melahirkan teori positivisme yang dipelopori oleh August Comte

(1798−1857) dan Iammanuel Kant (1724−1804). Ia telah melahirkan

metode ilmiah yang menjadi dasar kegiatan ilmiah dan telah

menyumbangkan jasanya pada perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Menurut paham ini, indra sangat penting untuk memperoleh ilmu

pengetahuan, tetapi indra harus dipertajam dengan eksperimen yang

menggunakan ukuran pasti. Misalnya, panas diukur dengan derajat panas,

berat diukur dengan timbangan, dan jauh dengan meteran.

3. Otoritas atau authority

Ilmu pengetahuan yang lahir dari sebuah kewibawaan kekuasaan yang

diakui oleh anggota kelompoknya. Ilmu pengetahuan yang berhubungan

dengan kebenarannya ini tidak perlu diuji lagi.

4. Intuisi atau instuition.

Ilmu pengetahuan yang lahir dari sebuah perenungan manusia yang

memiliki kemampuan khusus yang berhubungan dengan kejiwaannya. Ilmu

pengetahuan yang bersumber dari intuisi tidak dapat dibuktikan secara

nyata merta melainkan melalui proses yang panjang dan tentu dengan

memanfaatkan intuisi manusia.

Kritik paling tajam terhadap empirisme dan rasionalisme dilontarkan oleh

Hendry Bergson (1859−1941). Menurutnya bukan hanya indra yang terbatas,

akalpun mempunyai keterbatasan juga. Objek yang ditangkap oleh indra dan

akal hanya dapat memahami suatu objek bila mengonsentrasikan akalnya

pada objek tersebut. Dengan memahami keterbatasan indra, akal, serta

Page 23: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

23

objeknya, Bergson mengembangkan suatu kemampuan tingkat tinggi yang

dinamakannya intuisi.

Kemampuan inilah yang dapat memahami suatu objek secara utuh, tetap, dan

menyeluruh. Untuk memperoleh intuisi yang tinggi, manusia pun harus

berusaha melalui pemikiran dan perenungan yang konsisten terhadap suatu

objek.

Lebih lanjut, Bergson menyatakan bahwa pengetahuan intuisi bersifat mutlak

dan bukan pengetahuan yang nisbi. Intuisi mengatasi sifat lahiriah

pengetahuan simbolis. Intuisi dan analisis bisa bekerja sama dan saling

membantu dalam menemukan kebenaran. Namun, intuisi sendiri tidak dapat

digunakan sebagai dasar untuk menyusun pengetahuan.

Salah satu contohnya adalah pembahasan tentang keadilan. Apa adil itu?

Pengertian adil akan berbeda bergantung akal manusia yang memahami. Adil

bisa muncul dari si terhukum, keluarga terhukum, hakim, dan dari jaksa. Adil

mempunyai banyak definisi. Disinilah intuisi berperan. Menurut aliran ini,

intuisilah yang dapat mengetahui kebenaran secara utuh dan tetap.

5. Wahyu atau revelation.

Ilmu pengetahuan yang bersumber dari wahyu Ilahi melalui para nabi dan

utusan-Nya demi kepentingan umat. Dasar penerimaan kebenarannya adalah

kepercayaan terhadap sumber wahyu itu sendiri. Dari kepercayaan ini

munculah apa yang disebut dengan keyakinan.

Wahyu sebagai sumber pengetahuan juga berkembang di kalangan

agamawan. Wahyu adalah pengetahuan agama disampaikan oleh Allah

kepada manusia lewat perantara para nabi yang memperoleh pegetahuan

tanpa mengusahakannnya.

Page 24: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

24

Pengetahuan ini terjadi karena kehendak Tuhan. Hanya para nabilah yang

mendapat wahyu. Wahyu Allah berisikan pengetahuan yang baik mengenai

kehidupan manusia itu sendiri, alam semesta, dan juga pengetahuan

transendental, seperti latar belakang dan tujuan penciptaan manusia, alam

semesta dan kehidupan di akhirat nanti. Pengetahuan wahyu lebih banyak

menekankan pada kepercayaan yang merupakan sifat dasar dari agama.

6. Keyakinan atau faith

Ilmu pengetahuan yang bersumber dari sebuah keyakinan yang kuat.

Keyakinan yang telah berakar dalam diri manusia atas kebenaran wahyu Ilahi

dan pembawa berita Wahyu Ilahi tersebut. Ilmu pengetahuan ini tidak perlu diuji

kebenarannya.

Jadi Filsafat ilmu adalah Pengetahuan logis dan tidak empiris, dan filfasat ini

sendiri terdiri atas tiga cabang besar yaitu ontology, Epistomologi dan aksiologi.

Ketiga cabang itu sebenarnya merupakan satu kesatuan yang mana Ontologi

akan membicarakan hakikat (segala sesuatu), Epistimologi membicarakan cara

memperoleh pengetahuan, dan Aksiologi membicarakan guna pengetahuan.

Page 25: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

25

BAB III

LANDASAN FILSAFAT ILMU

3.1. ONTOLOGI

Ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari

Yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh

Yunani yang memiliki pandangan yang bersifat ontologis dikenal seperti Thales, Plato,

dan Aristoteles . Pada masanya, kebanyakan orang belum membedaan antara

penampakan dengan kenyataan.

Thales terkenal sebagai filsuf yang pernah sampai pada kesimpulan

bahwa air merupakan substansi terdalam yang merupakan asal mula segala sesuatu.

Pembicaraan mengenai hakikat sangatlah luas, meliputi segala yang ada dan yang

mungkin ada. Hakikat ada adalah kenyataan sebenarnya bukan kenyataan sementara

atau berubah-ubah.

Secara ringkas Ontologi membahas realitas atau suatu entitas dengan apa adanya.

Pembahasan mengenai ontologi berarti membahas kebenaran suatu fakta. Ontologi

juga merupakan salah satu dari obyek garapan filsafat ilmu yang menetapkan batas

lingkup dan teori tentang hakikat realitas yang ada (Being), baik berupa wujud fisik

maupun metafisik.

Sedangkan Ontologi atau bagian metafisika yang umum, membahas segala sesuatu

yang ada secara menyeluruh yang mengkaji persoalan seperti hubungan akal dengan

benda, hakikat perubahan, pengertian tentang kebebasan dan lainnya. Dalam

pemahaman ontologi ditemukan pandangan-pandangan pokok pemikiran, seperti

Monoisme, dualisme, pluralisme, nikhilisme, dan agnotisime.

Page 26: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

26

Pembahasan tentang ontologi sebagi dasar ilmu berusaha untuk menjawab “apa”

yang menurut Aristoteles merupakan The First Philosophy dan merupakan ilmu

mengenai esensi benda. Kata ontologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu

On/ontos/being yang artinya ada, dan Logos/logic adalah ilmu.

Jadi, ontologi adalah The Theory of Being Qua Being (teori tentang keberadaan

sebagai keberadaan).atau ilmu tentang hakikat yang ada. Menurut istilah, ontologi

adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan Kenyataan yg

asas, baik yang berbentuk jasmani / konkret, maupun rohani / abstrak.

3.1.1 Bidang Kajian Ontologi

Ontologi pertama kali diperkenalkan oleh Rudolf Goclenius pada tahun 1636 M

yang menamai teori tentang hakikat yang ada bersifat metafisis. Dalam

perkembangannya, Christian Wolff (1679 – 1754 M) membagi metafisika menjadi dua,

yaitu metafisika umum dan metafisika khusus. Metafisika umum dimaksudkan sebagai

istilah lain dari ontologi. Sedang metafisika khusus masih dibagi lagi menjadi kosmologi,

psikologi dan teologi.

Objek kajian ontologi adalah hakikat seluruh kenyataan. Yang nantinya, objek ini

melahirkan pandangan-pandangan (point of view) / aliran-aliran pemikiran dalam kajian

ontologi antara lain: Monoisme, Dualisme, Pluralisme, Nihilisme, dan Agnotisisme.

3.1.2. Pandangan Pokok Pemikiran Ontologi

3.1.2.1. Monoisme

Monoisme adalah paham yang menganggap bahwa hakikat asalnya sesuatu itu

hanyalah satu. Asal sesuatu itu bisa berupa materi (air, udara) maupun ruhani

(spirit, ruh). Monoisme menganggap bahwa hakikat yang asal dari seluruh

kenyataan itu hanyalah satu saja, tidak mungkin dua, baik yang asal berupa materi

ataupun rohani. Paham ini kemudian terbagi kedalam 2 aliran :

Page 27: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

27

1). Materialisme

Aliran materialisme ini menganggap bahwa sumber yang asal itu adalah

materi, bukan rohani. Aliran pemikiran ini dipelopori oleh Bapak Filsafat yaitu

Thales (624-546 SM). Dia berpendapat bahwa sumber asal adalah air karena

pentingnya bagi kehidupan.

Aliran ini sering juga disebut naturalisme. Menurutnya bahwa zat mati

merupakan kenyataan dan satu-satunya fakta. Yang ada hanyalah materi/alam,

sedangkan jiwa /ruh tidak berdiri sendiri. Anaximander (585-525 SM). Dia

berpendapat bahwa unsur asal itu adalah udara dengan alasan bahwa udara

merupakan sumber dari segala kehidupan. Dari segi dimensinya paham ini

sering dikaitkan dengan teori Atomisme.

Menurutnya semua materi tersusun dari sejumlah bahan yang disebut

unsur. Unsur-unsur itu bersifat tetap tak dapat dirusakkan. Bagian-bagian yang

terkecil dari itulah yang dinamakan atom-atom. Demokritos (460-370 SM). Ia

berpendapat bahwa hakikat alam ini merupakan atom-atom yang banyak

jumlahnya, tak dapat di hitung dan amat halus. Atom-atom inilah yang

merupkan asal kejadian alam.

2). Idealisme

Idealisme diambil dari kata “idea” yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa.

Aliran ini menganggap bahwa dibalik realitas fisik pasti ada sesuatu yang tidak

tampak. Bagi aliran ini, sejatinya sesuatu justru terletak dibalik yang fisik. Ia

berada dalam ide-ide, yang fisik bagi aliran ini dianggap hanya merupakan

bayang-bayang, sifatnya sementara, dan selalu menipu. Eksistensi benda fisik

akan rusak dan tidak akan pernah membawa orang pada kebenaran sejati.

Dalam perkembangannya, aliran ini ditemui dalam ajaran Plato (428-348

SM) dengan teori idenya. Menurutnya, tiap-tiap yang ada di dalam mesti ada

Page 28: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

28

idenya yaitu konsep universal dari tiap sesuatu. Alam nyata yang menempati

ruangan ini hanyalah berupa bayangan saja dari alam ide itu. Jadi, idelah yang

menjadi hakikat sesuatu, menjadi dasar wujud sesuatu.

3.1.2.2. Dualisme

Aliran ini berpendapat bahwa benda terdiri dari dua macam hakikat

sebagai asal sumbernya, yaitu hakikat materi dan hakikat rohani, benda dan

roh, jasad dan spirit. Kedua macam hakikat itu masing-masing bebas dan berdiri

sendiri, sama-sama azali dan abadi. Hubungan keduanya menciptakan

kehidupan dalam alam ini.

Tokoh paham ini adalah Descartes (1596-1650 M) yang dianggap sebagai

bapak filsafat modern. Ia menamakan kedua hakikat itu dengan istilah dunia

kesadaran (rohani) dan dunia ruang (kebendaan). Ini tercantum dalam bukunya

Discours de la Methode (1637) dan Meditations de Prima Philosophia (1641).

Dalam bukunya ini pula, Ia menerangkan metodenya yang terkenal dengan

Cogito Descartes (metode keraguan Descartes/Cartesian Doubt). Disamping

Descartes, ada juga Benedictus de Spinoza (1632-1677 M), dan Gitifried

Wilhelm von Leibniz (1646-1716 M).

3.1.2.3. Pluralisme

Pluralisme berpandangan bahwa segenap macam bentuk merupakan

kenyataan. Lebih jauh lagi paham ini menyatakan bahwa kenyataan alam ini

tersusun dari banyak unsur.

Tokoh aliran ini pada masa Yunani Kuno adalah Anaxagoras dan Empedocles

yang menyatakan bahwa substansi yang ada itu terbentuk dan terdiri dari 4

unsur, yaitu tanah, air, api, dan udara.

Page 29: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

29

Tokoh modern aliran ini adalah William James (1842-1910 M) yang terkenal

sebagai seorang psikolog dan filosof Amerika. Dalam bukunya The Meaning of

Truth, James mengemukakan bahwa tiada kebenaran yang mutlak, yang

berlaku umum, yang bersifat tetap, yang berdiri sendiri, lepas dari akal yang

mengenal. Apa yang kita anggap benar sebelumnya dapat dikoreksi/diubah oleh

pengalaman berikutnya.

3.1.2.4. Nihilisme

Nihilisme berasal dari bahasa Latin yang berarti nothing atau tidak ada.

Doktrin tentang nihilisme sudah ada semenjak zaman Yunani Kuno, tokohnya

yaitu Gorgias (483-360 SM) yang memberikan 3 proposisi tentang realitas yaitu:

Pertama, tidak ada sesuatupun yang eksis, Kedua, bila sesuatu itu ada ia tidak

dapat diketahui, Ketiga, sekalipun realitas itu dapat kita ketahui, ia tidak akan

dapat kita beritahukan kepada orang lain. Tokoh modern aliran ini diantaranya:

Ivan Turgeniev (1862 M) dari Rusia dan Friedrich Nietzsche (1844-1900 M),

dengan pendapatnya bahwa dunia terbuka untuk kebebasan dan kreativitas

manusia. Ia dilahirkan di Rocken di Prusia dari keluarga pendeta.

3.1.2.5. Agnotisisme

Paham ini mengingkari kesanggupan manusia untuk mengetahui hakikat

benda. Baik hakikat materi maupun ruhani. Kata Agnoticisme berasal dari

bahasa Greek yaitu Agnostos yang berarti unknown. A artinya not, Gno artinya

know. Timbulnya aliran ini dikarenakan belum dapatnya orang mengenal dan

mampu menerangkan secara konkret akan adanya kenyataan yang berdiri

sendiri dan dapat kita kenal.

Aliran ini seperti Filsafat Eksistensinya Soren Kierkegaar (1813-1855 M),

yang terkenal dengan julukan sebagai Bapak Filsafat Eksistensialisme yang

menyatakan bahwa manusia tidak pernah hidup sebagai suatu aku umum,

Page 30: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

30

tetapi sebagai aku individual yang sama sekali unik dan tidak dapat dijabarkan

ke dalam sesuatu orang lain.

Berbeda dengan pendapat Martin Heidegger (1889-1976 M), yang

mengatakan bahwa satu-satunya yang ada itu ialah manusia, karena hanya

manusialah yang dapat memahami dirinya sendiri. Tokoh lainnya adalah, Jean

Paul Sartre (1905-1980 M), yang mengatakan bahwa manusia selalu

menyangkal. Hakikat beradanya manusia bukan entre (ada), melainkan a entre

(akan atau sedang). Jadi, agnostisisme adalah paham

pengingkaran/penyangkalan terhadap kemampuan manusia mengetahui hakikat

benda, baik materi maupun rohani.

2.1.3. Aspek Ontologi

Ontologi membahas tentang yang ada, yang tidak terikat oleh satu

perwujudan tertentu. Dalam kaitan dengan ilmu, aspek ontologis

mempertanyakan tentang objek yang ditelaah oleh ilmu. Secara ontologis ilmu

membatasi lingkup penelaahan keilmuannya hanya pada daerah yang berada

dalam jangkauan pengalaman manusia dan terbatas pada hal yang sesuai

dengan akal manusia.

Aspek ontologi ilmu pengetahuan tertentu hendaknya diuraikan/ditelaah secara :

a. Metodis; Menggunakan cara ilmiah

b. Sistematis; Saling berkaitan satu sama lain secara teratur dalam suatu

keseluruhan

c. Koheren; Unsur-unsurnya harus bertautan,tidak boleh mengandung

uraian yang bertentangan

d. Rasional; Harus berdasar pada kaidah berfikir yang benar (logis)

e. Komprehensif; Melihat obyek tidak hanya dari satu sisi/sudut pandang,

melainkan secara multidimensional atau secara keseluruhan (holistik)

Page 31: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

31

f. Radikal; Diuraikan sampai akar persoalannya, atau esensinya

g. Universal; Muatan kebenarannya sampai tingkat umum yang berlaku di

mana saja.

Dengan uraian diatas maka manfaat ontology adalah dapat membantu untuk

mengembangkan dan mengkritisi berbagai bangunan sistem pemikiran yang ada, dan

membantu memecahkan masalah pola relasi antar berbagai eksisten dan eksistensi.

Jadi, penulis dapat disimpulakan bahwa ontologi meliputi hakikat kebenaran dan

kenyataan yang sesuai dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari perspektif

filsafat tentang apa dan bagaimana yang “ada” itu. Adapun monoisme, dualisme,

pluralisme, nihilisme, dan agnostisisme dengan berbagai nuansanya, merupakan

paham ontologi yang pada akhirnya menentukan pendapat dan kenyakinan kita

masing-masing tentang apa dan bagaimana yang “ada” itu. ( what’s being )

2.1.4. Aspek Epistemologi

Secara historis, istilah epistemologi digunakan pertama kali oleh J.F. Ferrier, untuk

membedakan dua cabang filsafat, epistemologi dan ontologi. Sebagai sub sistem

filsafat, epistemologi ternyata menyimpan “misteri” pemaknaan yang tidak mudah

dipahami. Pengertian epistemologi ini cukup menjadi perhatian para ahli, tetapi mereka

memiliki sudut pandang yang berbeda ketika mengungkapkannya, sehingga didapatkan

pengertian yang berbeda-beda.

Substansi persoalan menjadi titik sentral dalam upaya memahami pengertian suatu

konsep, meskipun ciri-ciri yang melekat padanya juga tidak bisa diabaikan. Lazimnya,

pembahasan konsep apa pun, selalu diawali dengan memperkenalkan pengertian

(definisi) secara teknis, guna mengungkap substansi persoalan yang terkandung dalam

konsep tersebut. Hal ini berfungsi mempermudah dan memperjelas pembahasan

konsep selanjutnya. Misalnya, seseorang tidak akan mampu menjelaskan persoalan-

Page 32: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

32

persoalan belajar secara mendetail jika dia belum bisa memahami substansi belajar itu

sendiri.

Setelah memahami substansi belajar tersebut, dia baru bisa menjelaskan proses

belajar, gaya belajar, teori belajar, prinsip-prinsip belajar, hambatan-hambatan belajar,

cara mengetasi hambatan belajar dan sebagainya. Jadi, pemahaman terhadap

substansi suatu konsep merupakan “jalan pembuka” bagi pembahasan-pembahsan

selanjutnya yang sedang dibahas dan substansi konsep itu biasanya terkandung dalam

definisi.

Epistemologi juga disebut teori pengetahuan (theory of knowledge). Secara etimologi,

Epistemologi berasal dari bahasa Yunani “Episteme” dan “logos”. “Episteme” berarti

pengetahuan (knowledge), “logos” berarti teori. Dengan demikian, epistomologi secara

etimologis berarti teori pengetahuan (Rizal 2001: 16).. Epistemologi dapat didefinisikan

sebagai cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau sumber, struktur, metode dan

sahnya (validitasnya) pengetahuan.

Dalam Epistemologi, pertanyaan pokoknya adalah “apa yang dapat saya ketahui”?

Persoalan-persoalan dalam epistemologi adalah:

1. Bagaimanakah manusia dapat mengetahui sesuatu?;

2. Dari mana pengetahuan itu dapat diperoleh?;

3). Bagaimanakah validitas pengetahuan a priori (pengetahuan pra pengalaman)

dengan pengetahuan a posteriori (pengetahuan purna pengalaman) (Tim Dosen

Filsafat Ilmu UGM, 2003, hal.32).

Pengertian epistemologi diungkapkan oleh Dagobert D.Runes. adalah cabang filsafat

yang membahas sumber, struktur, metode-metode dan validitas pengetahuan.

Sementara itu, Azyumardi Azra menambahkan, bahwa epistemologi sebagai “ilmu yang

membahas tentang keasliam, pengertian, struktur, metode dan validitas ilmu

pengetahuan”. Kendati ada sedikit perbedaan dari kedua pengertian tersebut, tetapi

Page 33: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

33

kedua pengertian ini sedikit perbedaan dari kedua pengertian tersebut, tetapi kedua

pengertian ini telah menyajikan pemaparan yang relatif lebih mudah dipahami.

Bertolak dari pengertian-pengertian epistemologi tersebut, kiranya kita perlu memerinci

aspek-aspek yang menjadi cakupannya atau ruang lingkupnya. Sebenarnya masing-

masing definisi diatas telah memberi pemahaman tentang ruang lingkup epistemologi

sekaligus, karena definisi-definisi itu tampaknya didasarkan pada rincian aspek-aspek

yang tercakup dalam lingkup epistemologi daripada aspek-aspek lainnya, seperti

proses maupun tujuan. Akan tetapi, ada baiknya dikemukakan pernyataan-pernyataan

lain yang mencoba menguraikan ruang lingkup epistemologi, sebab pernyataan-

pernyataan ini akan membantu pemahaman secara makin komprehensif dan utuh

(holistik) mengenai ruang lingkup pemabahasan epistemologi.

Jadi meskipun epistemologi itu merupakan sub sistem filsafat, tetapi cakupannya luas

sekali. Jika kita memadukan rincian aspek-aspek epistemologi, sebagaimana diuraikan

tersebut, maka teori pengetahuan itu bisa meliputi, hakikat, keaslian, sumber, struktur,

metode, validias, unsur, macam, tumpuan, batas, sasaran, dasar, pengandaian, kodrat,

pertanggungjawaban dan skope pengetahuan.

Maka pada dasarnya, manusia ingin mencapai suatu hakikat dan berupaya mengetahui

sesuatu yang tidak diketahuinya. Manusia sangat memahami dan menyadari bahwa:

1) Kakikat itu ada dan nyata;

2) Kita bisa mengajukan pertanyaan tentang hakikat itu;

3) Hakikat itu bisa dicapai, diketahui, dan dipahami; serta

4) Manusia bisa memiliki ilmu, pengetahuan, dan makrifat atas hakikat itu.

Dalam Filsafat ilmu pada landasan epistomologi Terdapat empat persoalan pokok yang

sangat mendasar yaitu:

1. Apakah sumber-sumber pengetahuan?, Dari manakah pengetahuan yang benar itu

datang?

2. Apakah watak dari pengetahuan?

Page 34: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

34

3. Adakah dunia yang real di luar akal dan kalau ada dapatkah kita mengatahui? Ini

adalah problem penampilan (appearance) terhadap realitas.

4. Apakah pengetahuan kita itu benar (valid)? Bagaimana kita membedakan

kebenaran dan kekeliruan? Ini adalah persoalan menguji kebenaran.

(verivication) (Titus 1984: 20−21 dalam Kaelan 1991: 27−28).

3.1.4.1 Landasan Epistemologi

Landasan epistemologi memiliki arti yang sangat penting bagi bangunan

pengetahuan, sebab ia merupakan tempat berpijak. Bangunan pengetahuan menjadi

mapan, jika memiliki landasan yang kokoh. Bangunan pengetahuan bagaikan

bangunan rumah, sedangkan landasan bagaikan fundamennya. Kekuatan bangunan

rumah bisa diandalkan berdasarkan kekuatan fundamennya. Demikian juga dengan

epistemologi, akan dipengaruhi atau tergantung landasannya.

Di dalam filsafat pengetahuan, semuanya tergantung pada titik tolaknya.

Sedangkan landasan epistemologi ilmu disebut metode ilmiah; yaitu cara yang

dilakukan ilmu dalam menyusun pengetahuan yang benar. Metode ilmiah merupakan

prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi, ilmu pengetahuan

merupakan pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah. Tidak semua

pengetahuan disebut ilmiah, sebab ilmu merupakan pengetahuan yang cara

mendapatkannya harus memenuhi syarat-syarat tertentu.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu pengetahuan bisa disebut ilmu

yang tercantum dalam metode ilmiah. Dengan demikian, metode ilmiah merupakan

penentu layak tidaknya pengetahuan menjadi ilmu, sehingga memiliki fungsi yang

sangat penting dalam bangunan ilmu pengetahuan.

Begitu pentingnya fungsi metode ilmiah dalam sains, sehingga banyak pakar yang

sangat kuat berpegang teguh pada metode dan cenderung kaku dalam

Page 35: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

35

menerapkannya, seakan-akan mereka menganut motto: tak ada sains tanpa metode;

akhirnya berkembang menjadi: sains adalah metode. Sikap ini mencerminkan bahwa

mereka berlebihan dalam menilai begitu tinggi terhadap metode ilmiah, tanpa

menyadari semuanya yang hanya sekedar salah satu sarana dari sains untuk

mengukuhkan objektivitas dalam memahami sesuatu. Sesungguhnya sikap berlebihan

itu memang riil, tetapi terlepas dari sikap tersebut yang seharusnya tidak perlu terjadi,

yang jelas dalam kenyataanya metode ilmiah telah dijadikan pedoman dalam

menyusun, membangun dan mengembangkan pengetahuan ilmu.

Disini perlu dibedakan antara pengetahuan dengan ilmu pengetahuan (ilmu).

Pengetahuan adalah pengalaman atau pengetahuan sehari-hari yang masih

berserakan, sedangkan ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang telah diatur

berdasarkan metode ilmiah, sehingga timbul sifat-sifat atau ciri-cirinya; sistematis,

objektif, logis dan empiris.

3.1.4.2 Hubungan Epistemologi, Metode dan Metodologi

Selanjutnya perlu ditelusuri dimana posisi metode dan metodologi dalam konteks

epistemologi untuk mengetahui kaitan-kaitannya, antara metode, metodologi dan

epistemologi.

Hal ini perlu penegasan, mengingat dalam kehidupan sehari-hari sering dikacaukan

antara metode dengan metodologi dan bahkan dengan epistemologi. Untuk mengetahui

peta masing-masing dari ketiga istilah ini, tampaknya perlu memahami terlebih dahulu

makna metode dan metodologi. “Dalam dunia keilmuan ada upaya ilmiah yang disebut

metode, yaitu cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu

yang sedang dikaji”.

Lebih jauh lagi Peter R.Senn mengemukakan, “metode merupakan suatu prosedur

atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis”.

Page 36: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

36

Sedangkan metodologi merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan

dalam metode tersebut. Secara sederhana dapat dikatakan, bahwa metodologi adalah

ilmu tentang metode atau ilmu yang mempelajari prosedur atau cara-cara mengetahui

sesuatu. Jika metode merupakan prosedur atau cara mengetahui sesuatu, maka

metodologilah yang mengkerangkai secara konseptual terhadap prosedur tersebut.

Implikasinya, dalam metodologi dapat ditemukan upaya membahas permasalahan-

permasalahan yang berkaitan dengan metode.

Oleh karena itu, dapat dijelaskan urutan-urutan secara struktural-teoritis antara

epistemologi, metodologi dan metode sebagai berikut: Dari epistemologi, dilanjutkan

dengan merinci pada metodologi, yang biasanya terfokus pada metode atau tehnik.

Epistemologi itu sendiri adalah sub sistem dari filsafat, maka metode sebenarnya tidak

bisa dilepaskan dari filsafat. Filsafat mencakup bahasan epistemologi, epistemologi

mencakup bahasan metodologis, dan dari metodologi itulah akhirnya diperoleh metode.

Jadi, metode merupakan perwujudan dari metodologi, sedangkan metodologi

merupakan salah satu aspek yang tercakup dalam epistemologi. Adapun epistemologi

merupakan bagian dari filsafat.

Posisi masing-masing istilah ini, seperti lingkaran besar yang melingkari lingkaran kecil,

dan dalam lingkaran kecil masih terdapat lingkaran yang lebih kecil lagi. Lingkaran

besar disini diumpamakan filsafat, lingkaran kecil berupa epistemologi, dan lingkaran

yang lebih kecil kecuali berupa metodologi. Ini berarti bahwa filsafat mencakup bahasan

epistemologi, tetapi bahasan filsafat tidak hanya epistemologi karena masih ada

bahasan lain, yaitu ontologi dan aksiologi.

Demikian juga epistemologi mencakup bahasan metode (metodologi), namun bahasan

epistemologi bukan hanya metode semata-mata, karena ada bahasan lain, seperti:

hakikat, sumber, struktur, validitas, unsur, macam, tumpuan, batas, sasaran dan dasar

pengetahuan. Untuk lebih jelas lagi perlu dibedakan adanya metode pengetahuan dan

metode penelitian, kendatipun tidak bisa dipisahkan. Metode pengetahuan berada

Page 37: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

37

dalam dataran filosofis-teoritis, sedangkan metode penelitian berada dalam dataran

teknis.

Metode penelitian secara ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific

method adalah proses berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis, empiris,

dan terkontrol. Langkah-langkah metode ilmiah adalah :

1. Merumuskan masalah

Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya

masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat

tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang

yang melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya,

menganalisis data tersebut, kemudian menyimpulkannya.

Perumusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin memecahkan

sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya sendiri belum

dirumuskan?

2. Merumuskan Hipotesa

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih

memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode

ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting.

Rumusan hipotesis yang jelas dapat membantu mengarahkan pada proses

selanjutnya dalam metode ilmiah. Sering kali pada saat melakukan penelitian,

seorang peneliti merasa semua data sangat penting.

Oleh karena itu, melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti

untuk mengumpulkan data yang benarbenar dibutuhkannya. Hal ini disebabkan

berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

Page 38: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

38

3. Mengumpulkan data

Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapantahapan

sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan.

Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan

data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya.

Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah sebab berkaitan

dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan

bergantung pada data yang dikumpulkan.

4. Menguji Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang telah diajukan.

Berpikir ilmiah pada hakikatnya merupakan sebuah proses pengujian hipotesis.

Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau

menyalahkan hipotesis, tetapi menerima atau menolak hipotesis tersebut.

Oleh karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih

dahulu menetapkan taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang

tetapkan maka akan semakin tinggi pula derajat kepercayaan terhadap hasil suatu

penelitian. Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan ambang

batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.

5. Merumuskan kesimpulan

Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah

kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus sesuai dengan

masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam

bentuk kalimat deklaratif secara singkat, tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk

Page 39: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

39

menulis data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun

dianggap cukup penting.

Hal ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang

dianggapnya penting, meski pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan

masalah yang diajukannya.

Dari langkah-langaka metodologi tersebut diatas perlu memperoleh pengetahuan

yang diperoleh oleh manusia melalui akal, indra, dan lain sehingga dapat

terinspirasi di dalam dunia filsafat, oleh karena itu perlu kita mengetahui beberapa

penegertian sebagai berikut :

a. Metode indukatif

Induksi yaitu suatu metode yang menyimpulkan pernyataan-pernyataan hasil

observasi disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih umum. Menurut suatu

pandangan yang luas diterima, ilmu-ilmu empiris ditandai oleh metode induktif,

suatu inferensi bisa disebut induktif bila bertolak dari pernyataanpernyataan

tunggal, seperti gambaran mengenai hasil pengamatan dan penelitian orang

sampai pada pernyataan-pernyataan universal.

David Hume (1711−1776) telah membangkitkan pertanyaan mengenai induksi yang

membingungkan para filsuf dari zamannya sampai sekarang. Menurut Hume,

pernyataan yang berdasarkan observasi tunggal betapapun besar jumlahnya,

secara logis tak dapat menghasilkan suatu pernyataan umum yang tak terbatas.

Dalam induksi, setelah diperoleh pengetahuan maka akan dipergunakan hal-hal

lain, seperti ilmu mengajarkan kita bahwa kalau logam dipanasi, ia mengembang,

bertolak dari teori ini kita akan tahu bahwa logam lain yang kalau dipanasi akan

mengembang. Dari contoh tersebut bisa diketahui bahwa induksi tersebut

memberikan suatu pengetahuan yang tersebut juga dengan pengetahuan sintetik.

Page 40: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

40

b. Metode Deduktif

Deduksi ialah suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empiric diolah

lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang runtut. Hal-hal yang harus ada

dalam metode deduktif ialah adanya perbandingan logis antara

kesimpulankesimpulan itu sendiri.

Ada penyelidikan bentuk logis teori itu dengan tujuan apakah teori tersebut

mempunyai sifat empiris atau ilmiah, ada perbandingan dengan teori-teori lain dan

ada pengujian teori dengan jelas menerapkan secara empiris kesimpulan-

kesimpulan yang bisa ditarik dari teori tersebut. Popper tidak pernah menganggap

bahwa kita dapat membuktikan kebenaran-kebenaran teori dari kebenaran

pernyataan-pernyataan yang bersifat tunggal. Tidak pernah ia menganggap bahwa

berkat kesimpulan-kesimpulan yang telah diverifikasikan, teori-teori dapat dilakukan

sebagai benar atau bahkan hanya mungkin benar, contoh: jika penawaran besar ni

berpangkal dari apa yang telah diketahui, yang faktual, yang positif. Ia

mengenyampingkan segala uraian/persoalan di luar yang ada sebagai fakta.

Oleh karena itu, ia menolak metafisika. Apa yang diketahui secara positif adalah

segala yang tampak dan segala gejala. Dengan demikian, metode ini dalam bidang

filsafat dan ilmu pengetahuan dibatasi pada bidang gejala-gejala saja. Menurut

Comte, perkembangan pemikiran manusia berlangsung dalam tiga tahap: teologis,

metafisis, dan positif. Pada tahap teologis, orang berkeyakinan bahwa di balik

segala sesuatu tersirat pernyataan kehendak khusus.

Pada tahap metafisik, kekuatan adikodrati itu diubah menjadi kekuatan yang abstrak,

yang kemudian dipersatukan dalam pengertian yang bersifat umum yang disebut alam

dan dipandangnya sebagai asal dari segala gejala. Pada tahap ini, usaha mencapai

pengenalan yang mutlak, baik pengetahuan teologis ataupun metafisis dipandang tak

berguna, menurutnya, tidaklah berguna melacak asal dan tujuan akhir seluruh alam;

melacak hakikat yang sejati dari segala sesuatu. Yang penting adalah menemukan

hukum-hukum kesamaan dan urutan yang terdapat pada fakta-fakta dengan

pengamatan dan penggunaan akal.

Page 41: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

41

d. Metode kontemplatif

Metode ini mengatakan adanya keterbatasan indra dan akal menusia untuk

memperoleh pengetahuan sehingga objek yang dihasilkan pun akan berbeda-beda

harusnya dikembangkan suatu kemampuan akal yang disebut dengan intuisi,

pengetahuan yang diperoleh lewat intuisi ini bisa diperoleh dengan cara berkontemplasi

seperti yang dilakukan oleh Al-Ghazali.

Intuitif yaitu pengetahuan yang datang dari Tuhan melalui pencerahan dan penyinaran,

Al-Ghazali menerangkan bahwa pengetahuan intuisi atau ma’rifah yang disinarkan

Allah secara langsung merupakan pengetahuan yang paling benar. Pengetahuan yang

diperoleh lewat intuisi ini hanya bersifat individual dan tidak bisa dipergunakan untuk

mencari keuntungan seperti ilmu pengetahuan yang dewasa ini bisa dikomersilkan.

e. Metode dialektis

Dalam filsafat, dialektika mula-mula berarti metode tanya jawab untuk mencapai

kejernihan filsafat. Metode ini diajarkan oleh socrates. Namun Palto mengartikan diskusi

logika. Kini dialektika berarti tahap logika, yang mengajarkan kaidah-kaidah dan

metode-metode penuturan, juga analisis sistematik tentang ide-ide untuk mencapai apa

yang terkandung dalam pandangan.

Page 42: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

42

Kerangka Konsep Metode Ilmiah Secara Epistomologi

Kerangka teori merupakan Kerangka pikir untuk mencari jawaban terhadap pertayaan penelitian Mendeskripsikan hubungan logis Konsep-konsep atau variabel-rariabel kunci

Metode penelitian membutuhkan kejelasan dan ketepatan jenis dan tempat rnendapatkan data. teknik untuk mendapatkan data. dan cala menganalisis serta menarik kesimpulan

SDM

Perencanaan Penelitian

Keuangan

Material

Fasilitas

Instrument

Fasilitas

Fasilitas

Fasilitas

Pelaksanaan Penelitian

UJi Hipotesis

diterima atau ditolak

Menjawab Rumusan Masalah

Page 43: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

43

Dalam filsafat, istilah metodologi berkaitan dengan praktek epistemologi. Secara lebih

khusus, problem penyelidikan ilmiah yang secara filosofis menjadi kajian utama cabang

epistemologi yang berkaitan dengan problem metodologi juga berkaitan dengan

rancangan tata pikir, apa yang benar dan dapat dipergunakan sebagai alat untuk

memperoleh pengetahuan. Kemudian berbicara tentang metodologi yang berarti

berbicara tentang cara-cara atau metode-metode yang digunakan oleh manusia untuk

mencapai pengetahuan tentang realita atau kebenaran, baik dalam aspek parsial atau

total.

Lebih jelas lagi, bahwa seseorang yang sedang mempertimbangkan penggunaan dan

penerapan metode untuk memperoleh pengetahuan, maka dia harus mengacu pada

metodologi, mengingat pembahasan tentang seluk-beluk metode itu ada pada

metodologi. Metodologi inilah yang memberikan penjelasan-penjelasan konseptual dan

teoritis terhadap metode.

3.1.4.3 Hakikat Epistemologi

Pembahasan tentang hakikat, lagi-lagi terasa sulit, karena kita tidak bisa

menangkapnya, kecuali ciri-cirinya. Apalagi hakikat epistemologi, tentu lebih sulit lagi.

Epistemologi berusaha memberi definisi ilmu pengetahuan, membedakan cabang-

cabangnya yang pokok, mengidentifikasikan sumber-sumbernya dan menetapkan

batas-batasnya. “Apa yang bisa kita ketahui dan bagaimana kita mengetahui” adalah

masalah-masalah sentral epistemologi, tetapi masalah-masalah ini bukanlah semata-

mata masalah-masalah filsafat.

Pandangan yang lebih ekstrim lagi menurut Kelompok Wina, bidang epistemologi

bukanlah lapangan filsafat, melainkan termasuk dalam kajian psikologi. Sebab

epistemologi itu berkenaan dengan pekerjaan pikiran manusia, the workings of human

mind. Tampaknya Kelompok Wina melihat sepintas terhadap cara kerja ilmiah dalam

epistemologi yang memang berkaitan dengan pekerjaan pikiran manusia. Cara

pandang demikian akan berimplikasi secara luas dalam menghilangkan spesifikasi-

Page 44: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

44

spesifikasi keilmuan. Tidak ada satu pun aspek filsafat yang tidak berhubungan dengan

pekerjaan pikiran manusia, karena filsafat mengedepankan upaya pendayagunaan

pikiran. Kemudian jika diingat, bahwa filsafat adalah landasan dalam menumbuhkan

disiplin ilmu, maka seluruh disiplin ilmu selalu berhubungan dengan pekerjaan pikiran

manusia, terutama pada saat proses aplikasi metode deduktif yang penuh penjelasan

dari hasil pemikiran yang dapat diterima akal sehat. Ini berarti tidak ada disiplin ilmu

lain, kecuali psikologi, padahal realitasnya banyak sekali.

Oleh karena itu, epistemologi lebih berkaitan dengan filsafat, walaupun objeknya tidak

merupakan ilmu yang empirik, justru karena epistemologi menjadi ilmu dan filsafat

sebagai objek penyelidikannya. Dalam epistemologi terdapat upaya-upaya untuk

mendapatkan pengetahuan dan mengembangkannya. Aktivitas-aktivitas ini ditempuh

melalui perenungan-perenungan secara filosofis dan analitis.

Perbedaaan padangan tentang eksistensi epistemologi ini agaknya bisa dijadikan

pertimbangan untuk membenarkan Stanley M. Honer dan Thomas C.Hunt yang menilai,

epistemologi keilmuan adalah rumit dan penuh kontroversi. Sejak semula,

epistemologi merupakan salah satu bagian dari filsafat sistematik yang paling sulit,

sebab epistemologi menjangkau permasalahan-permasalahan yang membentang

seluas jangkauan metafisika sendiri, sehingga tidak ada sesuatu pun yang boleh

disingkirkan darinya. Selain itu, pengetahaun merupakan hal yang sangat abstrak dan

jarang dijadikan permasalahan ilmiah di dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya, epistemologi atau teori mengenai ilmu pengetahuan itu adalah inti sentral

setiap pandangan dunia. Ia merupakan parameter yang bisa memetakan, apa yang

mungkin dan apa yang tidak mungkin menurut bidang-bidangnya; apa yang mungkin

diketahui dan harus diketahui; apa yang mungkin diketahui tetapi lebih baik tidak usah

diketahui; dan apa yang sama sekali tidak mungkin diketahui. Epistemologi dengan

demikian bisa dijadikan sebagai penyaring atau filter terhadap objek-objek

pengetahuan.

Page 45: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

45

Tidak semua objek mesti dijelajahi oleh pengetahuan manusia. Ada objek-objek tertentu

yang manfaatnya kecil dan madaratnya lebih besar, sehingga tidak perlu diketahui,

meskipun memungkinkan untuk diketahui. Ada juga objek yang benar-benar merupakan

misteri, sehingga tidak mungkin bisa diketahui.

Epistemologi ini juga bisa menentukan cara dan arah berpikir manusia. Seseorang yang

senantiasa condong menjelaskan sesuatu dengan bertolak dari teori yang bersifat

umum menuju detail-detailnya, berarti dia menggunakan pendekatan deduktif.

Sebaliknya, ada yang cenderung bertolak dari gejala-gejala yang sama, baruk ditarik

kesimpulan secara umum, berarti dia menggunakan pendekatan induktif. Adakalanya

seseorang selalu mengarahkan pemikirannya ke masa depan yang masih jauh, ada

yang hanya berpikir berdasarkan pertimbangan jangka pendek sekarang dan ada pula

seseorang yang berpikir dengan kencenderungan melihat ke belakang, yaitu masa

lampau yang telah dilalui.

Pola-pola berpikir ini akan berimplikasi terhadap corak sikap seseorang. Kita terkadang

menemukan seseorang beraktivitas dengan serba strategis, sebab jangkauan

berpikirnya adalah masa depan. Tetapi terkadang kita jumpai seseorang dalam

melakukan sesuatu sesungguhnya sia-sia, karena jangkauan berpikirnya yang amat

pendek, jika dilihat dari kepentingan jangka panjang, maka tindakannya itu justru

merugikan.

Pada bagian lain dikatakan, bahwa epistemologi keilmuan pada hakikatnya merupakan

gabungan antara berpikir secara rasional dan berpikir secara empiris. Kedua cara

berpikir tersebut digabungan dalam mempelajari gejala alam untuk menemukan

kebenaran, sebab secara epistemologi ilmu memanfaatkan dua kemampuan manusia

dalam mempelajari alam, yakni pikiran dan indera. Oleh sebab itu, epistemologi adalah

usaha untuk menafsir dan membuktikan keyakinan bahwa kita mengetahuan kenyataan

yang lain dari diri sendiri. Usaha menafsirkan adalah aplikasi berpikir rasional,

sedangkan usaha untuk membuktikan adalah aplikasi berpikir empiris.

Page 46: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

46

Hal ini juga bisa dikatakan, bahwa usaha menafsirkan berkaitan dengan deduksi,

sedangkan usah membuktikan berkaitan dengan induksi. Gabungan kedua macaram

cara berpikir tersebut disebut metode ilmiah.

Jika metode ilmiah sebagai hakikat epistemologi, maka menimbulkan pemahaman,

bahwa di satu sisi terjadi kerancuan antara hakikat dan landasan dari epistemologi yang

sama-sama berupa metode ilmiah (gabungan rasionalisme dengan empirisme, atau

deduktif dengan induktif), dan di sisi lain berarti hakikat epistemologi itu bertumpu

pada landasannya, karena lebih mencerminkan esensi dari epistemologi. Dua macam

pemahaman ini merupakan sinyalemen bahwa epistemologi itu memang rumit sekali,

sehingga selalu membutuhkan kajian-kajian yang dilakukan secara berkesinambungan

dan serius.

3.1.4.4 Pengaruh Epistemologi

Bagi Karl R. Popper, epistemologi adalah teori pengetahuan ilmiah. Sebagai teori

pengetahuan ilmiah, epistemologi berfungsi dan bertugas menganalisis secara kritis

prosedur yang ditempuh ilmu pengetahuan dalam membentuk dirinya. Tetapi, ilmu

pengetahuan harus ditangkap dalam pertumbuhannya, sebab ilmu pengetahuan yang

berhenti, akan kehilangan kekhasannya.

Ilmu pengetahuan harus berkembang terus, sehingga tidak jarang temuan ilmu

pengetahuan yang lebih dulu ditentang atau disempurnakan oleh temuan ilmu

pengetahuan yang kemudian. Perkembangan ilmu pengetahuan dengan demikian

membuktikan, bahwa kebenaran ilmu pengetahuan itu bersifat tentatif. Selama belum

digugurkan oleh temuan lain, maka suatu temuan dianggap benar. Perbedaan hasil

teman dalam masalah yang sama ini disebabkan oleh perbedaan prosedur yang

ditempuh para ilmuwan dalam membentuk ilmu pengetahuan.

Melalui pelaksanaan fungsi dan tugas dalam menganalisis prosedur ilmu pengetahuan

tersebut, maka epistemologi dapat memberikan pengayaan gambaran proses

Page 47: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

47

terbentuknya pengetahuan ilmiah. Proses ini lebih penting daripada hasil, mengingat

bahwa proses itulah menunjukkan mekanisme kerja ilmiah dalam memperoleh ilmu

pengetahuan. Akhirnya, epistemologi bisa menentukan cara kerja ilmiah yang paling

efektif dalam memperoleh ilmu pengetahuan yang kebenarannya terandalkan.

Epistemologi juga membekali daya kritik yang tinggi terhadap konsep-konsep

atau teori-teori yang ada. Dalam filsafat, banyak konsep dari pemikiran filosof yang

kemudian mendapat serangan yang tajam dari pemikiran filosof lain berdasarkan

pendekatan-pendekatan epistemologi. Penguasaan epistemologi, terutama cara-cara

memperoleh pengetahuan yang membantu seseorang dalam melakukan koreksi kritis

terhadap bangunan pemikiran yang diajukan orang lain maupun oleh dirinya sendiri.

Koreksi secara kontinyu terhadap pemikirannya sendiri ini untuk

menyempurnakan argumentasi atau alasan supaya memperoleh hasil pemikiran yang

maksimal. Ini menunjukkan bahwa epistemologi bisa mengarahkan seseorang untuk

mengkritik pemikiran orang lain (kritik eksternal) dan pemikirannya sendiri (kritik

internal).

Implikasinya, epistemologi senantiasa mendorong dinamika berpikir secara

korektif dan kritis, sehingga perkembangan ilmu pengetahuan relatif mudah dicapai, bila

para ilmuwan memperkuat penguasaannya.

Dinamika pemikiran tersebut mengakibatkan polarisasi pandangan, ide atau gagasan,

baik yang dimiliki seseorang maupun masyarakat. Mohammad Arkoun menyebutkan,

bahwa keragaman seseorang atau masyarakat akan dipengaruhi pula oleh pandangan

epistemologinya serta situasi sosial politik yang melingkupinya.

Keberangaman pandangan seseorang dalam mengamati suatu fenomena akan

melahirkan keberagaman pemikiran. Kendati terhadap satu persoalan, tetapi karena

sudut pandang yang ditempuh seseorang berbeda, pada gilirannya juga menghasilkan

pemikiran yang berbeda. Kondisi demikian sesungguhnya dalam dunia ilmu

pengetahuan adalah suatu kelaziman, tidak ada yang aneh sama sekali, sehingga

Page 48: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

48

perbedaan pemikiran itu dapat dipahami secara memuaskan dengan melacak akar

persoalannya pada perbedaan sudut pandang, sedangkan perbedaan sudut pandangan

itu dapat dilacak dari epistemologinya

Secara global epistemologi berpengaruh terhadap peradaban manusia. Suatu

peradaban, sudah tentu dibentuk oleh teori pengetahuannya. Epistemologi mengatur

semua aspek studi manusia, dari filsafat dan ilmu murni sampai ilmu sosial.

Epistemologi dari masyarakatlah yang memberikan kesatuan dan koherensi pada

tubuh, ilmu-ilmu mereka itu—suatu kesatuan yang merupakan hasil pengamatan kritis

dari ilmu-ilmu—dipandang dari keyakinan, kepercayaan dan sistem nilai mereka.

Epistemologilah yang menentukan kemajuan sains dan teknologi.

Wujud sains dan teknologi yang maju disuatu negara, karena didukung oleh

penguasaan dan bahkan pengembangan epistemologi. Tidak ada bangsa yang pandai

merekayasa fenomena alam, sehingga kemajuan sains dan teknologi tanpa didukung

oleh kemajuan epistemologi. Epistemologi menjadi modal dasar dan alat yang strategis

dalam merekayasa pengembangan-pengembangan alam menjadi sebuah produk sains

yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Demikian halnya yang terjadi pada

teknologi. Meskipun teknologi sebagai penerapan sains, tetapi jika dilacak lebih jauh

lagi ternyata teknologi sebagai akibat dari pemanfaatan dan pengembangan

epistemologi.

Epistemologi senantiasa mendorong manusia untuk selalu berfikir dan berkreasi

menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru. Semua bentuk teknologi yang

canggih adalah hasil pemikiran-pemikiran secara epistemologis, yaitu pemikiran dan

perenungan yang berkisar tentang bagaimana cara mewujudkan sesuatu, perangkat-

perangkat apa yang harus disediakan untuk mewujudkan sesuatu itu, dan sebagainya.

Pada awalnya seseorang yang berusaha menciptakan sesuatu yang baru, mungkin

saja mengalami kegagalan tetapi kegagalan itu dimanfaatkan sebagai bagian dari

proses menuju keberhasilan. Sebab dibalik kegagalan itu ditemukan rahasia

pengetahuan, berupa faktor-faktor penyebabnya. Jadi kronologinya adalah sebagai

Page 49: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

49

berikut: mula-mula seseorang berpikir dan mengadakan perenungan, sehingga

didapatkan percikan-percikan pengetahuan, kemudian disusun secara sistematis

menjadi ilmu pengetahuan (sains). Akhirnya ilmu pengetahuan tersebut diaplikasikan

melalui teknologi, technology is an apllied of science (teknologi adalah penerapan

sains). Pemikiran pada wilayah proses dalam mewujudkan teknologi itu adalah bagian

dari filsafat yang dikenal dengan epistemologi. Berdasarkan pada manfaat epistemologi

dalam mempengaruhi kemajuan ilmiah maupun peradaban tersebut, maka epistemologi

bukan hanya mungkin, melainkan mutlak perlu dikuasai.

3.1.4.4 Pandangan Epistemologi

Ada beberapa pandangan yang berbicara tentang epistemology diantaranya adalah :

1. Empirisme

Kata empiris berasal dari kata yunani empieriskos yang berasal dari kata empiria, yang

artinya pengalaman. Menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui

pengalamannya. Dan bila dikembalikan kepada kata yunaninya, pengalaman yang

dimaksud ialah pengalaman inderawi. Manusia tahu es dingin karena manusia

menyentuhnya, gula manis karena manusia mencicipinya.

John locke (1632-1704) bapak aliran ini pada zaman modern mengemukakan teori

tabula rusa yang secara bahasa berarti meja lilin. Maksudnya ialah bahwa manusia itu

pada mulanya kosong dari pengetahuan, lantas pengalamannya mengisi jiwa yang

kosong itu, lantas ia memiliki pengetahuan. Mula- mula tangkapan indera yang masuk

itu sederhana, lama-lama sulit, lalu tersusunlah pengetahuan berarti.berarti,

bagaimanapun kompleks (sulit)-nya pengetahuan manusia, ia selalu dapat dicari

ujungnya pada pengalaman indera. Sesuatu yang tidak dapat diamati dengan indera

bukan pengetahuan yang benar. Jadi, pengalaman indera itulah sumber pengetahuan

yang benar.

Karena itulah metode penelitian yang menjadi tumpuan aliran ini adalah metode

eksperimen. Kesimpulannya bahwa aliran empirisme lemah karena keterbatasan indera

Page 50: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

50

manusia. Misalnya benda yang jauh kelihatan kecil, sebenarnya benda itu kecil ketika

dilihat dari jauh sedangkan kalau dilihat dari dekat benda itu besar.

2. Rasionalisme

Secara singkat aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian

pengetahuan. Pengetahuan yang benar diperoleh dan diukur dengan akal. Manusia,

menurut aliran ini, menmperoleh pengetahuan melalui kegiatan akal menangkap objek.

Bapak aliran ini adalah Descartes (1596-1650). Descartes seorang filosof yang tidak

puas dengan filsafat scholastic yang pandangannya bertentangan, dan tidak ada

kepastian disebabkan oleh kurangnya metode berpikir yang tepat. Dan ia juga

mengemukakan metode baru, yaitu metode keragu-raguan. Jika orang ragu terhadap

segala sesuatu, dalam keragu-raguan itu jelas ia sedang berpikir. Sebab, yang sedang

berpikir itu tentu ada dan jelas ia sedang erang menderang. Cogito Ergo Sun (saya

berpikir, maka saya ada).

Rasio merupakan sumber kebenaran. Hanya rasio sajalah yang dapat

membawa orang kepada kebenaran. Yang benar hanya tindakal akal yang terang

benderang yang disebut Ideas Claires el Distictes (pikiran yang terang benderang dan

terpilah-pilah). Idea terang benderang inilah pemberian tuhan seorang dilahirkan ( idea

innatae = ide bawaan). Sebagai pemberian tuhan, maka tak mungkin tak benar. Karena

rasio saja yang dianggap sebagai sumber kebenaran, aliran ini disebut rasionlisme.

Aliran rasionalisme ada dua macam , yaitu dalam bidang agama dan dalam bidang

filsafat. Dalam bidang agama , aliran rasionalisme adalah lawan dari otoritas dan

biasanya digunakan untuk mengkritik ajran agama. Adapun dalam bidang filsafat,

rasionalisme adalah lawan dari empirisme dan sering berguna dalam menyusun teori

pengetahuan .

3. Positivisme

Tokoh aliaran ini adalah August compte (1798-1857). Ia menganut paham

empirisme. Ia berpendapat bahwa indera itu sangat penting dalam memperoleh

pengetahuan. Tetapi harus dipertajam dengan alat bantu dan diperkuat dengan

Page 51: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

51

eksperimen. Kekeliruan indera akan dapat dikoreksi lewat eksperimen. Eksperimen

memerlukan ukuran-ukuran yang jelas. Misalnya untuk mengukur jarak kita harus

menggunakan alat ukur misalnya meteran, untuk mengukur berat menggunakan neraca

atau timbangan misalnya kiloan . Dan dari itulah kemajuan sains benar benar dimulai.

Kebenaran diperoleh dengan akal dan didukung oleh bukti empirisnya. Dan alat bantu

itulah bagian dari aliran positivisme. Jadi, pada dasarnya positivisme bukanlah suatu

aliran yang dapat berdiri sendiri. Aliran ini menyempurnakan empirisme dan

rasionalisme.

4. Intuisionisme

Henri Bergson (1859-1941) adalah tokoh aliran ini. Ia menganggap tidak hanya

indera yang terbatasa, akal juga terbatas. Objek yang selalu berubah, demikian

bargson. Jadi, pengetahuan kita tentangnya tidak pernah tetap. Intelektual atau akal

juga terbatas. Akal hanya dapat memahami suatu objek bila ia mengonsentrasikan

dirinya pada objek itu, jadi dalam hal itu manusia tidak mengetahui keseluruhan

(unique), tidak dapat memahami sifat-sifat yang tetap pada objek. Misalnya manusia

menpunyai pemikiran yang berbeda-beda. Dengan menyadari kekurangan dari indera

dan akal maka seorang mengembangkan satu kemampuan tingkat tinggi yang dimiliki

manusia, yaitu intuisi.

5. Kritisme

Aliran ini muncul pada abad ke-18 suatu zaman baru dimana seseorang ahli

pemikir yang cerdas mencoba menyelesaikan pertentangan antara rasionalisme

dengan empirisme. Seorang ahli pikir jerman Immanuel Kant (1724-18004) mencoba

menyelesaikan persoalan diatas, pada awalnya, kant mengikuti rasionalisme tetapi

terpengaruh oleh aliran empirisme. Akhirnya kant mengakui peranan akal harus dan

keharusan empiris, kemudian dicoba mengadakan sintesis. Walaupun semua

pengetahuan bersumber pada akal (rasionalisme), tetapi adanya pengertian timbul dari

pengalaman (empirime).

Page 52: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

52

Jadi, metode berpikirnya disebut metode kiritis. Walaupun ia mendasarkan diri dari nilai

yang tinggi dari akal, tetapi ia tidak mengingkari bahwa adanya persoalan-persoalan

yang melampaui akal.

6. Idealisme

Idealisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik hanya

dapat dipahami dalam kaitan dengan jiwa dan roh. Istilah idealisme diambil dari kata

idea yaitu suatu yang hadir dalam jiwa. Pandangan ini dimiliki oleh plato dan pada

filsafat modern.

Idealisme mempunyai argumen epistemologi tersendiri. Oleh karena itu, tokoh-

tokoh teisme yang mengajarkan bahwa materi tergantung pada spirit tidak disebut

idealisme karena mereka tidak menggunakan argumen epistemologi yang digunakan

oleh idealisme. Idealisme secara umum berhubungan dengan rasionalisme. Ini adalah

mazhab epistemologi yang mengajarkan bahwa pengetahuan apriori atau deduktifdapat

diperoleh dari manusia denganakalnya

2.1.5. Aspek Aksiologi

2.1.5.1. Pengertian Aksiologi

Secara etimologis, aksiologi berasal dari perkataan “ axios ” (yunani) yang

berarti “ Nilai ”, dan “logos ” yang berarti “teori”. Jadi aksiologi adalah teori tentang

nilai. (Burhanuddin Salam,1997).

Aksiologi merupakan bagian dari filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana

manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi adalah istilah yang berasal dari bahasa

Yunani yaitu axios yang artinya nilai dan logos artinya teori atau ilmu. Jadi aksiologi

adalah teori tentang nilai dalam berbagai bentuk.

Dalam kamus Bahasa Indonesia aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi

kehidupan manusia tentang nilai-nilai khususnya etika.

Page 53: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

53

Atau menurut Jujun S. Sumantri dalam filsafat Ilmu Suatu Pengantar, “aksiologi adalah

teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh”. Sejalan

dengan itu, Wibisono mengatakan, “aksiologi adalah nilai-nilai (value) sebagai tolak

ukur kebenaran ilmiah), etik, dan moral sebagai dasar normatif dalam penelitian dan

penggalian, serta penerapan ilmu. Jadi aksiologi adalah suatu teori tentang nilai yang

berkaitan dengan bagaimana suatu ilmu digunakan.

Menurut Bramel Aksiologi terbagi tiga bagian :

1. Moral Conduct yaitu tindakan moral, Bidang ini melahirkan disiplin khusus yaitu

etika.

2. Estetic expression yaitu ekspresi keindahan, bidang ini melahirkan keindahan

3. Socio-politcal life yaitu kehidupan social politik, yang akan melahirkan filsafat

social politik.

Menurut pandangan Kattsoff aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki

tentang hakekat nilai yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan.

Menurut Barneld aksiologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki tentang nilai-nilai,

menjelaskan berdasarkan kriteria atau prinsip tertentu yang dianggap baik di dalam

tingkah laku manusia.

Jadi, aksiologi adalah teori tentang nilai. Berikut ini dijelaskan beberapa definisi

aksiologi :

a. Menurut Suriasumantri (1990:234) aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan

dengan kegunaan dari pengetahuan yang di peroleh.

b. Menurut Wibisono (dalam Surajiyo, 2009:152) aksiologi adalah nilai-nilai sebagai

tolak ukur kebenaran, etika dan moral sebagai dasar normative penelitian dan

penggalian, serta penerapan ilmu.

c. Scheleer dan Langeveld (Wiramihardja, 2006: 155-157) memberikan definisi

tentang aksiologi sebagai berikut. Scheleer mengontraskan aksiologi dengan

praxeology, yaitu suatu teori dasar tentang tindakan tetapi lebih sering

Page 54: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

54

dikontraskan dengan deontology, yaitu suatu teori mengenai tindakan baik

secara moral.

d. Langeveld memberikan pendapat bahwa aksiologi terdiri atas dua hal utama,

yaitu etika dan estetika. Etika merupakan bagian filsafat nilai dan penilaian yang

membicarakan perilaku orang, sedangkan estetika adalah bagian filsafat tentang

nilai dan penilaian yang memandang karya manusia dari sudut indah dan jelek.

e. Kattsoff (2004: 319) mendefinisikan aksiologi sebagai ilmu pengetahuan yang

menyelediki hakekat nilai yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan

2.1.5.2. Pengertian Nilai

Permula adanya teori umum dari terjadinya perdebatan antara Alexius Meinong

dengan Christian von Ehrenfels pada tahun 1890-an berkaitan dengan sumber nilai.

Alexius Meinong berpendapat sumber nilai adalah perasaan (feeling) atau

perkiraan adanya kesenangan terhadap suatu objek. Christian von Ehrenfels

berpendapat sumber nilai adalah hasrat atau keinginan (desire). Menurut pendapat

keduanya nilai adalah milik objek itu sendiri .

Pengertian nilai menurut Horton dan Hunt adalah gagasan tentang apakah

pengalaman tersbeut berarti atau tidak. Nilai ada hakikatnya mengarahkan perilaku

dan pertimbangan seseorang, akan tetapi nilai tidak menghakimi apakah sebuah

perilaku tersebut benar atau salah. Nilai adalah salah satu bagian penting dari

kebudayaan itu sendiri. Suatu tindakan dapat diterima secara moral apabila

harmonis ataupun selaras dengan nilai nilai yang telah disepakati dan dijunjung oleh

masyarakat dimana tindakan tersebut dilakukan. Apabila suatu tindakan tidak sesuai

dengan nilai yang ada dalam masyarakat tersebut maka akan dianggap

menyimpang oleh masyarakat tersebut.

Pengertian nilai secara menyeluruh adalah konsep konsep umum tentang

sesuatu dianggap baik, patut, layak, pantas yang keberadaannya dicita citakan,

diinginkan, dihayati, dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari hari dan menjadi tujuan

Page 55: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

55

kehidupan bersama di dalam kelompok masyarakat tersebut, mulai dari unit kesatuan sosial

terkecil hingga suku, bangsa, dan masyarakat internasional.

Menurut Andrain, nilai nilai memiliki 6 ciri atau karakteristik. Berikut 6 karakteristik nilai:

1. Umum dan abstrak.

Nilai adalah patokan umum tentang sesuatu yang dicita citakan atau dianggap baik. Nilai

dapat dikatakan umum sebab tidak akan ada masyarakat tanpa pedoman umum tentang

sesuatu yang dianggap baik, patut, layak, pantas sekaligus sesuatu menjadi larangan atau

tabu bagi kehidupan masing masing kelompok. Nilai sosial memiliki sifat abstrak, artinya

nilai tidak hanya dilihat sebagai benda secara fisik terlihat, dapat diraba ataupun difoto

2. Konsepsional

Nilai memiliki ciri konsepsional artinya bahwa nilai nilai tersebut hanya diketahui

berdasarkan ucapan ucapan, tulisan dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang.

3. Nilai Mengandung Kualitas moral

Kualitas moral suatu masyarakat baik individu ataupun kelompok ditentukan oleh nilai nilai

yang dianut oleh masyarakat tersebut.

4. Nilai tidak selamanya realistik

Nilai yang ada dalam masyarakat biasanya bersifat idealis atau tidak mampu secara penuh

dilaksanakan. Hal ini dikarenakan sifat nilai yang abstrak sehingga pemahamannya tidak

mampu sama untuk tiap individu dalam masyarakat tersebut.

5. Dalam bermasyarakat, Nilai bersifat campuran

6. Cenderung bersifat stabil.

Teori tentang nilai dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika

dimana makna etika memiliki dua arti yaitu merupakan suatu kumpulan pengetahuan

mengenai penilaian terhadap perbuatan manusia dan suatu predikat yang dipakai untuk

membedakan perbuatan, tingkah laku, atau yang lainnya.

Nilai itu bersifat objektif, tapi kadang-kadang bersifat subjektif. Dikatakan objektif

jika nilai-nilai tidak tergantung pada subjek atau kesadaran yang menilai. Tolak ukur

suatu gagasan berada pada objeknya, bukan pada subjek yang melakukan penilaian.

Page 56: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

56

Kebenaran tidak tergantung pada kebenaran pada pendapat individu melainkan pada

objektivitas fakta. Sebaliknya, nilai menjadi subjektif, apabila subjek berperan dalam

memberi penilaian; kesadaran manusia menjadi tolak ukur penilaian.

Dengan demikian nilai subjektif selalu memperhatikan berbagai pandangan yang

dimiliki akal budi manusia, seperti perasaan yang akan mengasah kepada suka atau

tidak suka, senang atau tidak senang.

Oleh Karena itu baik objektivitas subjektif harus bernilai dan beretika. Maka menurut

Bramei, aksiologi terbagi dalam 3 bagian penting, antara lain:

1. Tindakan moral yang melahirkan etika;

2. Ekspresi keindahan yang melahirkan estetika

3. Kehidupan sosial politik yang melahirkan filsafat sosial politik

Dan menurut Susanto (2011) mengatakan, ada dua kategori dasar aksiologi:

Objectivism & Subjectiviam. Dari sini muncul empat pendekatan etika, yaitu:

1. Teori Nilai Intuitif (The Intuitive Theory of Value) Menurut teori ini, sangat sukar

jika tidak bisa dikatakan mustahil untuk mendefimisikan suatu perangkat nilai

yang absolut.

2. Teori Nilai Rasional (The Rational Theory of Value) Menurut teori ini, janganlah

percaya pada nilai yang bersifat obiektif dan murni independen dari manusia.

3. Teori Nilai Alamiah (The Naturaliatic Theory of Value) Menurut teori ini nilai,

diciptakan manusia bersama dengan kebutuhan dan hasrat yang dislaminya.

4. Teori Nilai Emotif (The Emotive Theory of Value)

.Jika ke-empat aliran sebelumnya menentukan konsep nilai dengan status kognitifnya,

maka teori ini memandang bahwa konsep moral dan etika bukanlah keputusan 4 faktual

melainkan hanya merupakan ekspresi emosi dan tingkah laku.

Page 57: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

57

Nilai dan manfaat Aksiologi terdapat empat pengelompokan nilai, yaitu: (1) kenikmatan,

(2) kehidupan, (3) kejiwaan, dan (4) kerohanian.

2.1.5.3. Kegunaan Nilai Aksiologi

.Nilai kegunaan ilmu, untuk mengetahui kegunaan filsafat ilmu atau untuk apa filsafat

ilmu itu digunakan dapat memulainya dengan melihat filsafat sebagai tiga hal, yaitu:

1. Filsafat sebagai kumpulan teori digunakan memahami dan mereaksi dunia

pemikiran.

2. Filsafat sebagai kebenaranya dan dilaksanakan dalam kehidupan. Maka filsafat

sebagai pandangan hidup gunanya ialah untuk petunjuk dalam menjalani

kehidupan

3. Filsafat sebagai metodologi dalam memecahkan masalah.

Dalam Encyclopedia of Philosophy (dalam Amsal:164) dijelaskan aksiologi disamakan

dengan value and valuation :

1. Nilai digunakan sebagai kata benda abstrak, Dalam pengertian yang lebih sempit

seperti baik, menarik dan bagus.

2. Nilai dalam pengertian yang lebih luas mencakup sebagai tambahan segala

bentuk kewajiban, kebenaran dan kesucian.

3. Nilai sebagai kata benda konkret. Contohnya ketika kita berkata sebuah nilai

atau nilai-nilai. Ia sering dipakai untuk merujuk kepada sesuatu yang bernilai,

seperti nilainya atau nilai dia.

4. Nilai juga dipakai sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, memberi nilai atau

dinilai.

Dihadapkan dengan masalah moral dalam menghadapi ekses ilmu dan teknologi

yang bersifat merusak ini para ilmuan terbagi kedalam golongan pendapat yaitu

golongan pertama yang menginginkan bahwa ilmu harus bersifat netral terhadap nilai-

nilai baik itu secara ontologis maupun aksiologi

Page 58: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

58

BAB IV

KESIMPULAN

Filsafat ilmu merupakan cabang filsafat yang membahas tentang ilmu. Tujuan

filsafat ilmu adalah mengadakan analisis mengenai ilmu pengetahuan dan cara

bagaimana ilmu pengetahuan itu diperoleh. Jadi filsafat ilmu adalah penyelidikan

tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara memperolehnya. Pokok perhatian filsafat

ilmu adalah proses penyelidikan ilmiah itu sendiri.

Tujuan mempelajari filsafat ilmu pada dasarnya adalah untuk memahami

persoalan ilmiah dengan melihat ciri dan cara kerja setiap ilmu atau penelitian ilmiah

dengan cermat dan kritis.

Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lain adalah bahwa Filsafat

mempunyai objek yang lebih luas, sifatnya universal, sedangkan ilmu-ilmu pengetahuan

objeknya terbatas, khusus lapangannya saja. Selain itu Filsafat hendak memberikan

pengetahuan, insight/pemahaman lebih dalam dengan menunjukan sebab-sebab yang

terakhir, sedangkan ilmu pengetahuan juga menunjukkan sebab-sebab tetapi yang tak

begitu mendalam.

Filsafat dapat dimaknai sebagai ilmu pengetahuan yang berupaya mengkaji

tentang masalah-masalah yang muncul dan berkenaan dengan segala sesuatu, baik

yang sifatnya materi maupun immateri secara sungguh-sungguh guna menemukan

hakikat sesuatu yang sebenarnya, mencari prinsip-prinsip kebenaran, serta berpikir

secara rasional-logis, mendalam dan bebas, sehingga dapat dimanfaatkan untuk

membantu menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan manusia. Sedangkan

ilmu dapat dimaknai sebagai suatu metode berpikir secara obyektif dalam

menggambarkan dan memberi makna terhadap dunia fuktual dan berprinsip untuk

mengorganisasikan dan mensistematisasikan common sense.

Page 59: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

59

Filsafat ilmu dan Ilmu pengetahuan merupakan sebuah wadah atau mata rantai yang

tidak terlepas antara satu dengan yang lain, Filsafat ilmu dan pengetahuan selalu di

dahului oleh sebuah metode dan metodologi, dan di dalam metodologi itu sendiri telah

terstruturisasi dengan landasan filsafat ilmu yaitu Ontologi, Epistimologi dan Aksiologi

sehingga hakekat akan nilai kebenaran dan keilmuannya akan di pertanggungjawabkan

secara individual, kelompok maupun secara universal.

Page 60: PHILOSHOPY OF SCIENCE · 2017-04-12 · Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto 3 Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia

Universitas Sumatra Utara, Program Pasca Sarjana, Ilmu Kedokteran Gigi Makalah Filsafat Ilmu, by : Daniel da Costa Pinto

60

DAFTAR PUSTAKA

1. Constructivism: Theory, Perspectives, and Practice. NewYork: Teachers

College.

2. Cognition. Washington, DC: American Psychological Association.

3. Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:

Penerbit Kanisius.

4. Vygotsky, L.S. 1978. Mind in Society. Cambridge: Harvard University Press.

5. Shomali, Mohammad A. Relativisme Etika. Serambi. Jakarta: 2005.

6. Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

7. Effendy, Onong Uchjana. (1992). Spektrum Komunikasi. Bandung: Penerbit

Mandar Maju

8. Fiske, John. (1999). Introduction To Communication Studies. 2nd Edition.

London: Guernsey Press Co Ltd 2002). Communication Theories: Perspectives,

Processes, and Contexts. USA: McGraw Hill

9. Mulyana, Deddy. (2003). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

10. Susanto, Astrid. S. (1977). Komunikasi Kontemporer. Jakarta: Penerbit

Binacipta

11. Admojo,Wihadi, et.al. 1998. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.Amsal, Bakhtiar. 2009.

12. Filsafat Ilmu. Jakarta: Rajawali pers.Bertens, K. 2007.

13. Surajiyo. 2007. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Bumi

Aksara.

14. Soetriono, & Hanafie, Rita.2007. Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian.

Yogyakarta: Andi.

15. Rahman, Abdul. (2005) Wacana Falsafah Ilmu, Malaysia