53
Perencanaan Jarlokat

Perencanaan Jarlokat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jaringan lokal akses kabel

Citation preview

Page 1: Perencanaan Jarlokat

Perencanaan Jarlokat

Page 2: Perencanaan Jarlokat

Diagram Alir PerencanaanStart

SurveyPendataanVerifikasi

Perhitungan Demand

Penetapan Teknologi yang

akan Dipilih

Penyusunan Rancangan Dasar

Pemilihan Perangkat Utama

atau Teknologi

Pengaturan Batas Daerah Layanan

Penyusunan Rancangan Rinci

Penjilidan Gambar

Finish

Perhitungan Volume

Page 3: Perencanaan Jarlokat

Tahapan Perencanaan Survey Lapangan & Pendataan

Persiapan, Survey Pendahuluan, Survey Lapangan, Survey Teknik

Perhitungan Demand & TrafikDemand Layanan, dan SST

Penentuan teknologi yang akan digunakanADSL, HDSL, SDSL, dll

Desain Konfigurasi Pemilihan & Penempatan node-node jaringan, Batas Layanan, dll

Page 4: Perencanaan Jarlokat

Survey Lapangan

Page 5: Perencanaan Jarlokat

Survey Lapangan(1)

Meliputi : Persiapan Survey

Peta kota/wilayah daerah layanan Semua informasi yang berupa

Rencana pengembangan/perluasan wilayah Kependudukan yang diperinci Perekonomian diperinci Informasi mengenai jaringan telepon existing

Page 6: Perencanaan Jarlokat

Survey Lapangan(2) Survey Pendahuluan

Survey pendahuluan berupa pengenalan medan atau lapangan dan keadaan setempat secara garis besar, sehingga diperoleh suatu gambaran atau gagasan untuk menyusun strategi pelaksanaan. Meneliti dan mencocokkan data

pelanggan Mengadakan penelitian dan mencocokan

data/gambar jaringan existing

Page 7: Perencanaan Jarlokat

Survey Lapangan(3) Survey Lapangan (Field-Survey)

Untuk seluruh daerah pelayanan yang direncanakan

Secermat mungkin Survey demand. Untuk menentukan jumlah keseluruhan demand

yang telah ditentukan untuk periode 0.5 – 15 tahun

Page 8: Perencanaan Jarlokat

Survey Lapangan(4) Survey Teknik.

Survey teknik dikerjakan bersama dengan survey demand Menentukan batas-batas daerah pelayanan

sentral dan rumah kabel. Menentukan lokasi sentral, rumah kabel, dan titik

pembagi/DP. Menentukan jalannya/penyaluran kabel (cable

run) dalam daerah pelayanan sentral/RK Menentukan pengelompokan pencatuan kabel

Page 9: Perencanaan Jarlokat

Peramalan Demand

Page 10: Perencanaan Jarlokat

Peramalan Demand Layanan

LayananPelanggan

POTS PayPhone

AnalogLL

DigitalLL

ISDNBRA

ISDNPRA

2 MbpsLL

Nx64kbps

CaTV

Perumahan X X - - - - - - -

Perkantoran X X X X X X X X -

Bisnis X X X X X - X X -

Industri X X X X X - X X -

Hotel X X X X X X X X X

Pendidikan X X X - X X - - -

Rumah sakit X X X X X X - - X

Polisi/Militer X X - - - - - - -

Sport Centre X X X - X - - - -

Terminal X X - - - - - - -

Bandara X X X - X - X X -

Page 11: Perencanaan Jarlokat

Peramalan Demand Pelanggan (Demand SSL)

SSL adalah saluran yang harus disediakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Hal ini akan sangat terkait dengan kapasitas yang akan dipasang Dipilih penggunaan metode peramalan makro dan mikro

Page 12: Perencanaan Jarlokat

Penting

Pelajari BAB peramalan demand

Page 13: Perencanaan Jarlokat

Penetapan Teknologi

Page 14: Perencanaan Jarlokat

Penetapan Teknologi

Penetapan teknologi harus pertimbangan faktor-faktor :

Kondisi Geografis Pelanggan Klasifikasi Layanan Pelanggan Kebutuhan Jumlah SST Kebutuhan Jenis Service Kemampuan Teknologi

Page 15: Perencanaan Jarlokat

Penting

Pelajari BAB Teknologi xDSL

Page 16: Perencanaan Jarlokat

Desain Konfigurasi

Page 17: Perencanaan Jarlokat

Desain Konfigurasi

Merupakan proses perencanaan dengan memperhatikan hasil-hasil proses perencanaan sebelumnya, kemudian dituangkan dalam sebuah gambar peta.

Dari proses ini akan diperoleh hasil desain peta dan penempatan node-node jaringan.

Page 18: Perencanaan Jarlokat

Batas Pelayanan KP

Menentukan Batas Pelayanan Distribusi Batas Pelayanan Distribusi berdasarkan penempatan KP pada daerah pelayanan RK atau DCL (Daerah Catu Langsung) dengan tepat, sehingga kebutuhan telepon dapat dicatu dengan baik dari KP tersebut.

Page 19: Perencanaan Jarlokat

Batas Pelayanan KP

Kriteria Distribusi KP Kebutuhan telepon untuk kurun waktu 15

tahun Batas Pelayanan Kapasitas Panjang Drop Wire KP existing

Page 20: Perencanaan Jarlokat

Batas Pelayanan KP

Lokasi Daerah Pelayanan KP Daerah yang sudah mantap (daerah

pelayanan sudah terisi bangunan-bangunan yang tetap)

Daerah yang belum mantap (daerah pelayanan masih banyak lahan-lahan kosong) harus mempertimbangkan faktor besarnya investasi

Page 21: Perencanaan Jarlokat

Batas Pelayanan KP

SPBT (Sambungan Pembagi Bawah Tanah)

Digunakan untuk daerah-daerah yang sudah teratur dan permanen (Sattled Area)

Aman dari gangguan lalu lintas.

Tidak merusak pandangan sekelilingnya.

Pada tikungan yang tajam, letaknya 5 meter dari tikungan tersebut.

Diupayakan letaknya di antara dua persil.

SPAT (Sambungan Pembagi Atas Tanah)

Dipasang di daerah yang belum mantap/belum permanen.

Letak tiang harus aman, sehingga tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki, pintu masuk/keluar perumahan/pertokoan dll.

Diupayakan serasi dengan keadaan lingkungan.

Memudahkan petugas JARKAB melakukan pemeliharaan.

Dipertimbangkan tentang keseimbangan rute.

Jenis KP dan Penggunaannya

Page 22: Perencanaan Jarlokat

Batas Pelayanan RK

Batas Pelayanan RK Kapasitas RK

Page 23: Perencanaan Jarlokat

Batas Pelayanan RKPenempatan RK Bahwa daerah disekitar RK tersebut mempunyai

konsentrasi kebutuhan telepon yang tinggi. Tidak terlalu jauh dari MH terdekat. Lokasi RK selaras, serasi dan aman dengan

lingkungan sekitarnya. Serta memudahkan petugas dalam memeriksa dan memperbaiki jaringan kabel yang tersambung pada RK tersebut.

Penempatan diupayakan agar tidak ada catuan sekunder yang membalik.

Page 24: Perencanaan Jarlokat

Batas Pelayanan Sentral

Batas pelayanan sentral adalah suatu daerah pelayanan telepon yang dicatu oleh satu sentral telepon dimana daerah tersebut dibatasi oleh kondisi tertentu dan batas tersebut memenuhi persyaratan teknis sentral dan jaringan kabel yang telah ditetapkan

Page 25: Perencanaan Jarlokat

Batas Pelayanan Sentral.

Untuk sentral tunggal Kebutuhan telepon Syarat batas redaman kabel Batas Administrasi kota ybs Kondisi geografi, utilitas, batas-batas riil/nyata tertentu.

Untuk sentral jamakharus diperhatikan kapasitas maksimum sentral terhadap jumlah kebutuhan telepon secara keseluruhan

Page 26: Perencanaan Jarlokat

Normalisasi Daerah Pelayanan DP/RK/STO. Normalisasi daerah pelayanan

DP/RK/Sentral adalah pengaturan kembali batas-batas daerah pelayanan DP/RK/STO. Menghindari terjadinya tumpang tindih catuan

antara DP/RK/Sentral. Merapihkan sistem jaringan kabel telepon

sehingga dapat memudahkan pelayanan dan pemeliharaan.

Memperbaharui/mengganti jaringan kabel dalam daerah pelayanan DP/RK yang rusak atau tidak sesuai lagi dengan spesifikasi teknis yang ada.

Page 27: Perencanaan Jarlokat

Pembuatan Rancangan Dasar (Basic Design)

Rancangan dasar adalah rancangan secara garis besar yang mengandung pokok-pokok rancangan dari jaringan kabel lokal. Data yang Diperlukan Peta dan gambar jaringan existing Daftar klem langganan dan daftar tunggu

Page 28: Perencanaan Jarlokat

Pembuatan Rancangan Dasar (Basic Design)

Lingkup PekerjaanPenyusunan buku laporan survey dan analisanya untuk: Pembangunan jaringan kabel baru,

Penyusunan peramalan demand (demand forecast) untuk 0,5 dan 15 tahun mendatang

Menentukan letak teoritis dari sentral Menentukan letak dari TP Menentukan batas daerah pelayanan RK serta letak

dari RK-RK. Dibuat skema kabel primer yang tergambar

rute/jalan

Page 29: Perencanaan Jarlokat

Pembuatan Rancangan Dasar (Basic Design) Perluasan jaringan kabel lokal,

Menyusun peramalan demand daerah pelayanan, yang akan diperluas jaringan kabelnya untuk 0, 5, 15 tahun

Menentukan letak dan kapasitas TP baru dan TP tambahan

Menentukan daerah pelayanan dan lokasi dari RK-RK baru

Dibuat skema kabel primer dengan rute kabel primer yang akan mencatu RK-RK

Page 30: Perencanaan Jarlokat

Pembuatan Rancangan Dasar (Basic Design)

Pembuatan/penyusunan gambar rancangan dasar (basic design drawing)

Peta umum Peta skema duct Peta skema kabel primer Peta skema sistem alarm tekanan gas Peta daerah pelayanan RK Gambar penyusunan kabel primer pada RPU

(tanpa skala)

Page 31: Perencanaan Jarlokat

Pembuatan Rancangan Terperinci (Detailed Design)

Pembuatan rancangan terperinci merupakan penjabaran dari rancangan dasar dan harus dikerjakan secermat mungkin.

Page 32: Perencanaan Jarlokat

Pembuatan Rancangan Terperinci (Detailed Design)Lingkup Pekerjaan Survey

Berpedoman pada distribusi demand, estimasi letak TP-TP, rute-rute kabel, letak RK dan informasi-informasi lain yang ada pada rancangan dasar Pemilihan dan penentuan tempat (alamat) yang tepat Pemilihan jenis peralatan yang tepat Mengukur semua jarak-jarak Menghitung peralatan yang diperlukan. Pemilihan kapasitas, jenis, dan diameter urat kabel

Page 33: Perencanaan Jarlokat

Pembuatan Rancangan Terperinci (Detailed Design)

Lingkup Pekerjaan Pembuatan/penyusunan gambar rancangan

terperinci (detailed design drawing).Peta/gambar rancangan terperinci nantinya merupakan gambar-gambar yang akan dipakai untuk melaksanakan pekerjaan fisik pembangunan/perluasan jaringan telepon, oleh karenanya dituntut kecermatan dan ketelitian dalam mengerjakan, sehingga akan menghasilkan gambar-gambar yang betul-betul akurat.

Page 34: Perencanaan Jarlokat

Pembuatan Rancangan Terperinci (Detailed Design)

Perhitungan Volume Pengadaan MaterialCara Perhitungan Kabel Tanah/udara

Panjang riil = panjang span + panjang untuk keperluan penyambung kabel, RK, KP dan cadangan (stub kabel)

Toleransi penarikan = panjang span + 4% s/d 5%

Sehingga volume kebutuhan kabel = panjang riil + toleransi penarikan.

Page 35: Perencanaan Jarlokat

Pembuatan Rancangan Terperinci (Detailed Design) Kabel Duct

Kebutuhan kabel (pada duct existing) = panjang span + panjang untuk keperluan penyambungan kabel, RK, dan cadangan kabel (kalau ada).

Kebutuhan kabel (pada duct baru) = (panjang span x 1,04) + panjang untuk keperluan penyambungan kabel, RK dan cadangan kabel

Page 36: Perencanaan Jarlokat

Pembuatan Rancangan Terperinci (Detailed Design)

End CapYang dimaksud volume kebutuhan end cap disini adalah untuk keperluan kabel cadangan dan dihitung berdasarkan skema kabel (primer dan sekunder).

Page 37: Perencanaan Jarlokat

Pembuatan Rancangan Terperinci (Detailed Design) Perhitungan Volume Pengadaan

Kelengkapan Kabel Volume kelengkapan kabel (accessories) terdiri

dari : Alat sambung (tanpa dan dengan tekanan) Rumah kabel Kotak pembagi Terminal strip MDF, RK, dan KP Tiang telepon

Page 38: Perencanaan Jarlokat

Pembuatan Rancangan Terperinci (Detailed Design) Daftar Isian yang harus dibuat :

Volume pengadaan material Volume jasa Rincian perhitungan kabel primer Rincian perhitungan alat sambung, endset,

tempat sambungan kabel tanah Volume pengadaan RK, MDF, pekerjaan switch

over dan terminasi. Rincian perhitungan kabel sekunder

Page 39: Perencanaan Jarlokat

Pembuatan Rancangan Terperinci (Detailed Design)

Rincian perhitungan alat sambung kabel tanah, kabel udara dan tempat sambungan kabel.

Rincian perhitungan KP, terminal strip KP, terminal strip KP, tiang KP dan pekerjaan switch over sekunder.

Rincian perhitungan galian kabel Rincian penghitungan lintasan kabel pada jalan,

pembukaan lapisan, dan perbaikan kembali bekas galian

Rincian penghitungan lintasan parit, sungai, rel KA, tiang rute KU dan temberang.

Page 40: Perencanaan Jarlokat

Berdasarkan peta skema kabel primer dihitung volume material kabel primer berikut alat sambung dan Rumah Kabel (RK).

Berdasarkan peta skema kabel sekunder, alat sambung, KP, tiang KP (berikut kelengkapannya), temberang (tarik , sokong), SPBT dan SPAT.

Berdasarkan peta skema duct dapat dihitung jumlah pipa, jarak dan type manhole/handhole.

Berdasarkan peta lokasi kabel primer, sekunder dan duct dapat dihitung jumlah galian dan komposisinya.

PERHITUNGAN RINCI PENGADAAN MATERIAL

Page 41: Perencanaan Jarlokat

Cara Menentuklan Pusat Demand

Pusat Demand = (Xo,Yo)

Dimana :D = Future Demand untuk service areaDn = Penjumlahan demand sebelum blok berharga D/2Dn+1 = Penjumlahan demand setelah blok berharga D/2Xo,Yo = Pusat demandXn,Yn = Jarak dari absis X atau ordinat Y ke DnXn+1,Yn+1= Jarak dari absis X atau ordinat Y ke Dn+1

nDnDnXnXnDD

nXX

1

)1)(2/(0

nDnDnYnYnDD

nYY

1

)1)(2/(0

Page 42: Perencanaan Jarlokat

nDnDnXnXnDD

nXX

1

)1)(2/(0

nDnDnYnYnDD

nYY

1

)1)(2/(0

133,32742

)34)(272/58(3

0

X

786,21832

)23)(182/58(2

0

Y

Pusat demand-nya adalah (Xo,Yo) = (3,133; 2,786)

Contoh

Page 43: Perencanaan Jarlokat

PERHITUNGAN JASA INSTALASI

Menurut jenis pekerjaannya Menurut peta lokasi kabel Menurut gambar desain sipil

Page 44: Perencanaan Jarlokat

BIAYA KABEL

K = ( a + b p1 ) l1 + ( a + b p2 ) l2 +…………. = a L + b MDimana : a = cost per kabel meter

b = cost per pair meter L = total panjang kabel M = jumlah pair meter

Page 45: Perencanaan Jarlokat

BIAYA PEKERJAAN PENYAMBUNGAN KABEL

K’ = C.N dimana : C = unit penyambungan per pair

N = jumlah pair

Page 46: Perencanaan Jarlokat

Cara Menentukan Kebutuhan Sambungan Primer

D’=[(D-C)/B]XB’+C’

Dimana : D’= demand per RK tahun terakhir peramalan B’= daftar tunggu per-RK tahun ke-0 peramalan C’= satuan sambungan per-RK tahun terakhir peramalan D = total demand seluruh RK tahun terakhir peramalan B = total daftar tunggu seluruh RK tahun ke-0 peramalan C = satuan sambungan per-RK tahun ke-0 peramalan

Page 47: Perencanaan Jarlokat

Kebutuhan Penambahan Kapasitas Jaringan Primer

P =((Dp-Ip)-(Kp-Ip(10%*Kp)))

Dimana : P = Penambahan kapasitas primer Dp= Demand Telepon tahun ke-n peramalan Ip = Isi kabel primer Kp= Kapasitas kabel primer terpasang

Page 48: Perencanaan Jarlokat

Kebutuhan Kabel Sekunder

S’= 140% x D’

Dimana : S’= kebutuhan sekunder per-RK D’= demand primer per-RK

Page 49: Perencanaan Jarlokat

Kebutuhan Penambahan Kapasitas Jaringan Sekunder

S=((Ds-Is)-(Ks-Is(10%*Ks)))

Dimana : S = Penambahan kapasitas sekunder Ds= Demand Telepon tahun ke-n peramalan Is = Isi kabel sekunder Ks= Kapasitas kabel sekunder terpasang

Page 50: Perencanaan Jarlokat

Skema Kabel Primer Tanam Langsung

Page 51: Perencanaan Jarlokat

Diagram Pohon Kabel Primer Tanam Langsung

Page 52: Perencanaan Jarlokat

Skema Kabel Sekunder Tanam Langsung

Page 53: Perencanaan Jarlokat

Diagram Pohon Kabel Sekunder Tanam Langsung