Upload
hanin
View
318
Download
32
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Perencanaan
Citation preview
PERENCANAAN
PENGERTIAN DAN DEFINISI PERENCANAAN
SUMBER PERENCANAAN
FUNGSI PERENCANAAN
BERBAGAI MACAM PERENCANAAN
PENGERTIAN DAN DEFINISI PERENCANAAN‘Proses pemikiran untuk menentukan hal-hal yang akan dilakukan dimasa mendatang dan bagaimana
melaksanakannya’Stephen P. Robin (Silalahi 1992 : 167) : ‘Planning is determining
in advance what is to be done, how is to be done, when is to be done and who is to do it’
bahwa perencanaan merupakan pra kegiatan (pre action) sebelum dilakukan kegiatan pelaksanaan untuk mencapai suatu tujuan.
H. Koontz & Cyril O’Donnell (Silalahi 1992 : 167) : ‘Planning involves selecting objective,-- and strategies, policies, program and procedures for achieving them --either for the entire enterprise or for any organized part there of’
bahwa perencanaan dilakukan sebelum dilaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan dengan memilih yang terbaik alternatif yang ada.
PERENCANAAN (Planning)
Merupakan spesifikasi dari tujuan organisasi/perusahaan yang ingin dicapai dan cara-cara yang akan ditempuh
untuk mencapai tujuan tersebut.
Mengembangkan adanya garis-garis besar kegiatan yang dilakukan dan mengembangkan metode-metode
pelaksanaannya untuk mencapai tujuan organisasi.
Dalam Perencanaan harus mengandung unsur 5W + 1H
What : Tindakan apa yang harus dikerjakan?
Why : Apa sebab tindakan itu harus dikerjakan?
Where : Dimana tindakan itu dikerjakan?
When : Kapan rencana tindakan itu dilakukan?
Who : siapa yang akan mengerjakan tindakan itu?
How : Bagaimana cara melaksanakan tindakan itu?
SUATU RENCANA HARUS MEMUAT HAL-HAL YANG DAPAT MENJAWAB PERTANYAAN 5W + 1H
Penjelasan dan rincian kegiatan yang dibutuhkan. Penjelasan mengapa rencana itu harus dikerjakan dan mengapa
tujuan yang tertentu harus dicapai. Penjelasan tentang tempat/lokasi secara fisik dimana rencana
tindakan harus dikerjakan. Penjelasan tentang kapan dimulainya tindakan dan kapan selesai nya
tindakan itu. Penjelasan tentang siapa yang akan mengerjakan pekerjaan baik
mengenai kualitas / kuantitas yang dikaitkan dengan standar mutu. Penjelasan rinci tentang teknik-teknik mengerjakan tindakan yang
telah ditetapkan.
??
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAANKESEHATAN
Analisa Situasi Mengidentifikasi Masalah dan
penetapan prioritas masalah Merumuskan tujuan program dan target
yang akan dicapai. Mengkaji faktor-faktor yang membantu
dan menghambat tujuan. Merumuskan kegiatan yang harus
dilaksanakan.
ANALISA SITUASI
a. DATA DASAR
DATA SUMBER DAYA :
• SDM, BIAYA, ALAT / SARANA
DATA PRILAKU
DATA PENDUDUK
b. DATA KHUSUS
DATA ALAT KESEHATAN
DATA POLA PENYAKIT (MIN 3 TH BERTURUT )
DATA PELAYANAN / CAKUPAN
DATA SOSEK
DATA GAKIN
DATA PEMBIAYAAN KESEHATAN
DATA KEPESERTAAN MASYARAKAT
DATA KESERTAAN DGN LINTAS SEKTOR
1. PENGUMPULAN DATA
2. ANALISA DATA
Data yang masuk di analisa sehingga menjadi suatu informasi.
DATA PRESENTASI ANALISA
INFORMASIPERENCANAAN
Situasi masalah
Pengenalan masalah
Perumusan masalah
Masalah
PrioritasMasalah
?
Pemecahan masalah
Alternatifsolusi
Solusi kegiatan
Pementahan solusi masalah
Pementahan solusi masalah
Pemecahan kembali masalah
tidak
ya
ya tidak
PERUMUSAN MASALAH, contoh pertanyaan penting :
1. Apa masalah kesehatan yang sedang dihadapai ?
2. Apa faktor penyebabnya ?
3. Kapan masalah itu timbul ?
4. Siapa/kelompok mana yang paling menderita, dimana kejadian terbanyak ?
5. Apa kemungkinan dampak yang muncul bila tak terpecahkan ?
6. Apa upaya program untuk mengatasinya ?
PRIORITAS MASALAH, dapat dibantu dengan antara lain pertanyaan dibawah ini :
1. Apa masalah menimpa sebagian besar penduduk ?
2. Apa masalah tersebut potensial penyebab tingginya angka kematian bayi
3. Apakah mempengaruhi kesehatan dan kematian balita ?
4. Apakah mempengaruhi kesehatan dan kematian ibu hamil ?
5. Apakah dapat menimbulkan kecacatan, mengganggu produktifitas masyarakat ?
6. Apakah menyebabkan kepanikan ?
CARA LAIN
CARALAIN
MERUMUSKAN TUJUAN DAN TARGET
Dalam menentukan tujuan perlu memperhatikan beberapa faktor :
1. Potensi organisasi
2. Target program
3. Target waktu
Tujuan harus SMART
Spesific ( Interpretasinya sama )
Measurable ( dapat diukur )
Apropriate ( sesuai dengan strategi nasional, tujuan program/ institusi )
Realistic (dapat dilaksanakan )
Time bound ( rencana sesuai dengan target waktu )
JENIS DAN HIRARKI TUJUAN
1. Tujuan jangka panjang / menengah ( Goals / Visi )
2. Tujuan kebijakan, jangka panjang / menengah ( Misi )
3. Tujuan Program, harus diberi indikator keberhasilan
4. Tujuan Pelayanan ( Sasaran program )
5. Tujuan Implementasi / kegiatan, bisa tahun atau lebih.
TUJUAN JK PANJANG/VISI
TUJUAN KEBIJAKAN JK PANJANG/MISI
TUJUAN PROGRAM ( + INDIKATOR)
TUJUAN PELAYANAN ( SASARAN)
TUJUAN IMPLEMENTASI/KEGIATANCONTOH
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat desa
Menurunnya masalah kesehatan di masyarakat desa
Meningkatnya kesehatan
Lingkungan di desa
Meningkatnya status gizi
masyarakat
Meningkatnya kesehatan
Lingkungan di desa
Menurunnya prevalen diare
balita sampai 35 % dalam waktu 3 thn
Meluasnya jangkauan air
bersih sampai 10 % tiap thn
Meluasnya jangkauan SPAL
dan jaga sampai 30 % pddk desa dalam
3 thn
1
2
3
4
5
MENGKAJI FAKTOR YANG MEMBANTU DAN MENGHAMBAT
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMBANTU
A.Kekuatan
•Dalam organisasi sendiri
B.Peluang
•Diluar organisasi
FAKTOR - FAKTOR YANG MENGHAMBAT
A.Hambatan
•Dalam organisasi sendiri
B.Tantangan
•Diluar organisasi
MERUMUSKAN KEGIATAN
Dalam merumuskan kegiatan harus memperhatikan :
1. Mengapa kegiatan ini penting ?
2. Apa yang akan dicapai
3. Bagaimana cara mengerjakan
4. Siapa yang melaksanakan
5. Sumber daya pendukung yang diperlukan ( Dana, peralatan dan lain-lain )
6. Dimana dilaksanakan
7. Kapan dilaksanakan
8. Kewenangan masing-masing pelaksana
Rumusan kegiatan dibuat dalam bentuk Rencana Kerja Operasional ( RKO )
Analisis situasi Masalah
Penentuan prioritas
P Masalah prioritas
Penentuan tujuan
O Analisis alternatif Organisasi
SDM Alternatif terpilih Anggaran Sarana
Sistem Informasi Rencana operasional
Kepemimpinan A Motivasi/supervisi
Pengawasan Pengendalian
C
Evaluasi E LATIHAN
TUGAS
PERENCANAAN DI BIDANG KESEHATAN
•PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS ( PTP )
•PERENCANAAN RUMAH SAKIT
•PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN KESEHATAN TERPADU ( P2KT )
•PERENCANAAN STRATEJIK
LIHAT
LIHAT
LIHAT
PERENCANAAN TK PUSKESMAS PROSES PENYUSUNAN RENCANA TAHUNAN
PUSKESMAS UTK MENGATASI MASALAH
KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
POLA PIKIR
DIMANA SEKARANG BERADA
APA YANG AKAN DICAPAI
BAGAIMANA CARA MENCAPAI
PEMBENTUKAN TIM PERENCANAAN :
UNSUR UNIT KEGIATAN
UNSUR TU PUSKESMAS
DITETAPKAN OLEH KEPALA PUSKES, DGN
KOORDINATOR STAF PERENCANA
PUSKESMAS.
KEP. PUSKES MEMBERIKAN ARAHAN KEPADA TIM
MEMPELAJARI PETUNJUK DARI DINKES DAN
KEBIJAKAN DAERAH (PEMDA )
LANGKAH KEGIATAN1. PERSIAPAN
a.DATA DASAR DATA SUMBER DAYA :
• SDM
• BIAYA
• ALAT / SARANA
DATA PRILAKU
DATA PENDUDUK
2. PENGUMPULAN DATA
DATA ALAT KESEHATAN
DATA POLA PENYAKIT (MIN 3 TH
BERTURUT )
DATA PELAYANAN / CAKUPAN
DATA SOSEK
DATA GAKIN
DATA PEMBIAYAAN KESEHATAN
DATA KEPESERTAAN MASYARAKAT
DATA KESERTAAN DGN LINTAS SEKTOR
b. DATA KHUSUS
a. DATA SITUASI KES - SMD
- LB 1 ( SIMPUS )
- LAP KHUSUS
b. DATA CAKUPANPELAYANAN - LB 3 (SIMPUS )
c. DATA-DATA ALAT / OBAT - LPLPD (SIMPUS )
- LB 4, LB 2 (SIMPUS)
d. KEJADIAN LUAR BIASA - W1 / SIMPUS
3. 3. SUMBER DATASUMBER DATA
DAPAT MENGGAMBARKAN SITUASI
KESEHATAN WILAYAH PUSKESMAS
4. ANALISIS DATA
DATA DIANALISIS OLEH TIM
MEMBAHAS HASIL ANALIS DATA OLEH TIM
MERUMUSKAN MASALAH
MENETAPKAN URUTAN PRIORITAS MASALAH
MENGANALISIS INTERFENSI
5. LOKAKARYA MINI ( LOKMIN )
DETERMINAN KESEHATAN
STATUS KES
Demografi
Lingkungan Pelayanan Kesehatan
Perilaku
Situasi masalah
Pengenalan masalah
Perumusan masalah
Masalah
PrioritasMasalah
?
Pemecahan masalah
Alternatifsolusi
Solusi kegiatan
Pementahan solusi masalah
Pementahan solusi masalah
Pemecahan kembali masalah
tidak
ya
ya tidak
Monitoring
Controlling
Evaluasi
Pelaksanaan dan Penggerakan
Prioritas Masalah
Analisis Situasi
Tujuan
Rencana Operasional
Alternatif Pemecahan Masalah
Identifikasi Masalah
Problem Solving
Cycle
Urutan Logis Pemecahan Masalah
Analisis situasi masalah-masalah (kesenjangan antara harapan dgn realita)
Pilih masalah prioritas SPM Perumusan Masalah: Pernyataan gap
(kualitatif, kuantitatif), data, rumusan spesifi: siapa, di mana, kapan
Tujuan : reduksi masalah, eliminasi masalah Alternatif intervensi/ kegiatan: analisis
determinan/ analisis resiko, alternatif terpilih POA: uraikan alternatif terpilih dalam bentuk
kegiatan2 spesifik dan sistematis
Fokus analisis masalah kesehatan 1. Morbiditas (sakit) Penyakit infeksi Penyakil non-infeksi Secara umum, masalah kesehatan dibagi dalam
kelompok. Rincian lebih lengkap tentang pengelompokan masalah kesehatan dapat dilihat pada International Classification of Diseases (ICD).
2. Mortalitas (kematian)
Tabel-x- Kelompok masalah kesehatan yang lazim ditemukan di masyarakat
Kelompok utama Sub-kelompok Beberapa contoh
1. Infeksi 1. Bakterial 1.Tbc, Cholera, enumonia, dll
2. Viral 1.Influensa.,polio, HIV/AIDS2.Hepatitis, Campak3.Dll
3. Parasit 1.Malaria, Filaria2.Cacingan, Schistosoma
2. Non-infeksi 1. Kardiovaskuler 1.Hipertensi2.Jantung koroner3.Stroke
2. Kanker 1. Ca-payudara,2. Ca-cervix3. Ca-paru, 4. Ca-prostat
3. Gizi 1. KEP,2. Anemia3. Kurang yodium, . Kurang Vit. A
4. Reproduksi 1. HAP 2. HPP2. 3. Abortus
5. Jiwa 1. Psikosis 2. Neurosis
6. Kecelakaan/rudapaksa 1. Kecelakaan LL2. 2. Keracunan makanan, Dll
7. Dll
Ukuran epidemiologi untuk analisis masalah kesehatan
ada dua ukuran morbiditas, yaitu prevalens dan insidens.
1. Prevalens = jumlah kasus baru dan lama dalam kurun waktu tertentu, (dinyatakan dalam %)
Misal : dalam satu bulan ada 100.000 orang yang sakit dari 1.000.000 penduduk, maka angka prevalens di daerah tersebut adalah 10%.
2. Insidens = jumlah kasus baru dalam kurun waktu tertentu. (dinyatakan dalam %)
Misal : ada 50.000 orang yang sakit diantara 1.000.000 penduduk selama 1 bulan, maka insidens sakit di daerah tersebut adalah 50.000/1.000.000 atau 5%.
Teknik-Teknik Penentuan Masalah Kesehatan
PAHO Beban yang ditimbulkan masalah kesehatan
(Disease burden) DALY Nominal Group Process (NGP) Kecenderungan kebijakan
a. gerakan global dekade ’80-’90b. paradigma pembangunan berpusat pada pendudukc. komitmen globald. komitmen nasional
Alasan lain (suka-suka, arbitrary)
Angka prevalens berguna untuk merencanakan volume atau jumlah pelayanan yang disediakan, sedang insidens berguna untuk menilai apakah intervensi atau program kesehatan berhasil menurunkan angka morbiditas.
Angka-angka tentang jumlah kasus di fasilitas kesehatan tidak menggambarkan keadaan sesungguhnya yang ada di tengah masyarakat. Tidak semua kasus berobat ke fasilitas kesehatan. Banyak orang sakit yang juga berobat ke fasilitas swasta atau ke pelayanan tradisional.
Jumlah kasus sebagai gambaran masalah kesehatan daerah
Untuk wilayah daerah sering tidak mudah menghitung
morbiditas penyakit, misalnya untuk menghitung
angka prevalens dan insidens. Data yang tersedia
adalah jumlah kasus vang ditemukan dalam
pelayanan kesehatan. Itupun biasanya terbatas pada
jumlah kasus yang berobat ke fasilitas pemerintah.
Informasi tentang jumlah kasus penyakit-penyakit
tertentu paling tidak memberi gambaran tidak
langsung tentang penyakit apa yang paling banyak
diobati oleh fasilitas tersebut.
MortalitasBeberapa indikator yang lazim dipergunakan, seperti:
CDR (Crude Death Rate atau angka kematian kasar)
ASDR (Age Specific Death Rate atau angka kematian
kelompok umur tertentu)
IMR (Infant Mortality Rate atau AKB, yang sebetulnya
adalah salah satu ukuran ASDR)
MMR (Maternal Mortality Rate atau angka kematian
ibu)
DSDR (Disease Specific Death Rate atau angka
kematian yang disebabkan oleh penyakil tertentu)
Walaupun angka kematian sulit diperoleh, untuk perencanaan kesehatan perlu diusahakan untuk mengetahui dua hal, yaitu:
1. Jumlah absolut kematian2. Penyebab kematian Jumlah absolut kematian sebetulnya dapat diketahui
kalau Pencatatan Statistik Vital (Vital Statistics) sudah dilaksanakan. Tabel berikut dapat dipergunakan untuk meringkaskan data tentang jumlah kematian tersebut.
Selanjutnya, dari fasililtas RS bisa juga diketahui penyakit utama yang menyebabkan kematian diantara pasien yang dirawat di RS tersebut. Data tentang penyebab kematian di RS ini akan lebih lengkap kalau Dinas Kesehatan bekerja sama baik dengan RSUD maupun RS milik swasta yang ada di kabupaten bersangkutan.
Mortalitas
Pentingnya masalah (Importancy) - Prevalence - Severity - Rate of increase - Degree of unmeet need - Social benefit - Public concern - Political climate
Menetapkan Prioritas Masalah
- man, - money, - material
Technical feasibilityResources availability
TERMINOLOGI…..
Prioritas Masalah Berbeda Dengan
Prioritas Program (Cost Effective)
Masalah Kesehatan: Morbiditas &
Mortalitas
Program Kesehatan: Intervensi
untuk Reduksi/Eliminasi; Intervensi
thd Determinan (Risk Factor)
PAHO (Pan American Health Organization) 1
Ditentukan oleh indikator-indikator : Magnitude : prevalens, jumlah penduduk yang
terkena Severity : keparahan, misalnya CFR, kerugian
ekonomis Vulnerability : apakah tersedia
kemampuan/teknologi mengatasinya Community/political concern : kehebohan
masyarakat dan pejabat
M S V C Total
HIV/AIDS 2 10 2 8 320
TBC 6 5 4 6 720
Malaria 7 4 6 4 672
Ca Paru 3 7 4 4 336
ISPA 10 2 8 3 480
Pemberian Score (1-10, 1-5) Pemberian Score secara Vertikal Score dikalikan Horizontal Siapa Expert…?
PAHO (Pan American Health Organization) 2
Ada beberapa kelemahan cara ini, yaitu:Menentukan siapa yang disebut sebagai
ahli atau pakarOrang akan bias terhadap masalah yang
dikuasainya, artinya, pakar HIV/AIDS cenderung memberi skore tinggi untuk masalah tersebut
Tanpa mengetahui data, akhimya pakar tersebut juga akan memberikan skore atas pertimbangan subjektif
Disease burdenUkuran "disease burden" DALY
(Disability Adjusted Life Years)Hilangnya waktu produktif Derajat
Kerugian yang ditimbulkan (tak hanya Prevalens & Insidens)
Berawal dari YLL ( Years of Life Lost) : jumlah tahun yang hilang krn sso meninggal di bawah UHH
YLD(Years Lived with Dissability)DALY= YLL + YLD
DALY adl jml tahun produktif yg hilang akibat (a) sakit dan (b) mati.
Kejadian sakit dan mati terjadi pada waktu yang berbeda-beda untuk setiap orang tergantung pada saat umur berapa ia sakit atau mati, nilai waktu yang hilang berbeda-beda untuk setiap orang
• Nilai waktu yang hilang tersebut perlu dihitung
"mulai sekarang" atau "Present Value"-nya
memerlukan teknik perhitungan yang sangat
rumit menggunakan teknik "life table" dan
teknik "discounting".• Tidak praktis dipergunakan pada tingkat daerah• Badan Litbang Depkes pernah menghitung nilai
DALY di Indonesia dan menemukan sakit jiwa
dan kecelakaan menimbulkan DALY yang cukup
tinggi di antara penyakit-penyakit yang ada di
Indonesia.
Nominal Group Process (NGP)
Delbeque
- Expert judgement: 8 - 10 org
- Masing-masing memberi ranking secara
anonimous (tertutup)
- Hitung rata ranking masing-masing masalah
- Ulangi tanpa diskusi konsensus
Delphi- Sama seperti Delbeque
- Ada diskusi/tukar pendapat antara expert
- Kemudian masing-2 menentukan ranking
prioritas
- Hasilnya diberi tahu
- Kemudian diskusi lagi
- Ditentukan ranking sekali lagi konsensus
Kurang cocok untuk kesehatan, tujuannya lebih
untuk mencapai konsensus dari perbedaan
pendapat
Nominal Group Process (NGP)
NO KEGIATAN I. IP I. OP I. OC1 Pelatihan Jumlh
pesertaPeserta yg lulus
Jmlh yg melaksanakan
2 Bangun gedung Dana dibutuh kan
Dana dipakai Gedung dimanfaatkan
3 Pemberantasan Dana dibutuhkan
Tenaga dibutuhkan
Dana dipakai
Tenaga dipakai
Kasus ditangani
4 Beli barang Dana dibutuh kan
Dana dipakai Target barang dipakai / th
5 Administrasi Dana dibutuhkan
Tenaga dibutuhkan
Dana dipakai
Tenaga dipakai
Administrsi diselesaikan
Contoh indikator
NO KEGIATAN I. Benefide I. impact1 Pelatihan Jumlh hsl
pelaksanaanDampak thd derajat kesh masy
2 Bangun gedung Hasil kerja dari gedung
Dampak thd derajat kesh masy / peningkt kinerja
3 Pemberantasan Jumlah penderita yg sembuh / lokasi tertangani
Dampak thd derajat kesh masy
4 Beli barang Jumlh hsl pelaksanaan
Dampak thd derajat kesh masy / peningkt kinerja
5 Administrasi Hsl dari surat menyurat
Atau lainnya
Dampak thd derajat kesh masy / peningkatan kinerja
Contoh indikator