33
PERANAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DESA (DESA LANJUT KECAMATAN SINGKEP PESISIR KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015) JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang OLEH: ADE EKA KURNIAWAN NIM: 120565201056 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 2016

PERANAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · ABSTRACK BUMDes is a business entity that is wholly or largely

Embed Size (px)

Citation preview

PERANAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DALAM

PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DESA

(DESA LANJUT KECAMATAN SINGKEP PESISIR KABUPATEN LINGGA

TAHUN 2015)

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada

Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang

OLEH:

ADE EKA KURNIAWAN

NIM: 120565201056

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2016

PERANAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DALAM

PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DESA

(DESA LANJUT KECAMATAN SINGKEP PESISIR KABUPATEN

LINGGA TAHUN 2015)

ADE EKA KURNIAWAN

120565201056

([email protected])

( Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UMRAH Tanjungpinang)

ABSTRAK

BUMDes adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

dimiliki oleh desa melalui pernyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan

desa yang dipisahkan guna mengelola asset, jasa pelayanan, dan usaha lain demi

kesejahteraan masyarakat.Tujuan dari pendirian BUMDes ini untuk meningkatkan

pendapatan asli desa. Rumusan masalah dari penelitian ini untuk mengetaui

bagaimana peranan badan usaha milik desa dalam peningkatan asli desa di desa lanjut

kecamatan singkep pesisir kabupaten lingga tahun 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Badan Usaha Milik Desa

(BUMDes) dalam Peningkatan pendapatan asli desa, khususnya masyarakat Desa

Lanjut Kecamatan Singkep Pesisr Kabupaten Lingga. Metode Penelitian kualitatif

yang berdasar proses pengambilan data bersifat sampling purpose, Informan

penelitiannya berjumlah 10 orang. Dalam menganalisis data penelitian menggunakan

dan observasi.

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Peranan Badan Usaha

Milik Desa ( BUMDes) dalam peningkatan pendapatan asli Desa sebagai Fasilitator,

Mediator, Motivator, Dinamisator mengalami peningkatan. Peranan BUMDes Desa

Lanjut sudah melakukan tugas sesuai dengan acuan BUMDes tersebut, tetapi terjadi

tidak sesuai dengan yang di inginkan.hanya meningkat Rp. 3.940.000 saja.

Kata Kunci: Peranan BUMDes Dalam peningkatan pendapatan asli Desa.

ABSTRACK

BUMDes is a business entity that is wholly or largely owned by the village

through the capital's ownership is directly derived from the wealth of the village

which is separated in order to manage assets, services, and other business

establishments for the welfare of BUMDes masyarakat.Tujuan to increase rural

income. The problems of this research to mengetaui how the role of village-owned

enterprises in the original increase rural village in the coastal district about singkep

districts phallus2015.

This study aims to determine the role of village-owned enterprises (BUMDes)

Increased revenue in the village, especially the Advanced Rural District of Singkep

Pesisr Lingga District. Qualitative research methods are based on the data collection

process is sampling purpose, research informant about 10 people. In analyzing the

research data used and observation

The conclusion of this study indicate that the role of village-owned enterprises

(BUMDes) in increasing revenue village as facilitator, mediator, Motivator,

motivator increased. Role of Advanced Village BUMDes already doing duty in

accordance with the BUMDes reference, but there does not match that in

inginkan.hanya increased Rp. Only 3.94million

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Era otonomi telah banyak

mendukung daerah untuk lebih

memperhatikan nilai-nilai yang

berguna untuk mencapai kesejahteraan

masyarakatnya serta menciptakan

kemandirian daerah guna

meningkatkan pendapatan Asli Desa

dan peningkatan kehidupan yang lebih

baik dalam bidang ekonomi,sosial

maupun politik. Otonomi yang

memberikan kewenangan sepenuhnya

kepada daerah untuk menjalankan

pemerintahan yang mandiri dan kreatif

dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat didaerah.Dalam Undang-

Undang No 6 Tanun 2014 bahwa

desa disarankan untuk memiliki suatu

badan usaha yang berguna untuk

memenuhi kebutuhan

masyarakat,terutama kebutuhan pokok

dan tersedianya sumberdaya desa yang

belum dimanfaatkan,dan tersedianya

sumberdaya manusia yang mampu

mengelola badan usaha sebagai asset

penggerak perekonomian masyarakat.

Dalam era otonomi juga perlu

diberlakukan kebijakan yang

memberikan akses dan memberikan

kesempatan kepada desa untuk dapat

menggali potensi baik sumberdaya

alam maupun sumberdaya manusia

yang berada dalam wilayah desa

tersebut yang nantinya digunakan

sebagai sumber pendapatan desa.

Landasan hukum yang

melandasi berdirinya BUMDes ini

antara lain adalah UU No 6 Tahun

2014 tentang desa, serta PP No. 43

Tahun 2014 tentang Peraturan

Pelaksanaan UU No 6 Tahun 2014

tentang desa. Sedangkan maksud dari

pendirian BUMDes tersebut adalah

sebagai usaha desa yang dimaksud

untuk menampung seluruh

peningkatan pendapatan desa, baik

yang berkembang menurut adat

istiadat maupun kegiatan

perekonomian yang diserahkan untuk

dikelola oleh masyarakat dari program

proyek pemerintah dan pemerintah

daerah. Sedangkan tujuan dari

pendirian BUMDes adalah sebagai

upaya untuk peningkatan pendapatan

asli daerah dan pedesaan dengan

meningkatkan kapasitas masyarakat

dalam merencanakan dan mengelola

pembangunan perekonomian desa.

Disamping itu pendirian BUMDes ini

mempunyai sasaran yaitu terlayaninya

masyarakat desa dalam

mengembangkan usaha ekonomi

produktif serta tersedianya beragam

media usaha dalam mengurangi dan

meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

BUMDes mempunyai 4 ( empat)

tujuan utama yaitu:

1. Meningkatkan

perekonomian desa

2. Meningkatkan pendapatan

asli desa

3. Meningkatkan pengelolaan

potensi desa sesuai dengan

kebutuhan Masyarakat

4. Meningkatkan

pembangunan desa,

pemberdayan Masyarakat

Desa, pemberian bantuan

untuk Masyarakat Miskin

melalui hibah, bantuan

sosial, dan kegiatan dana

bergulir yang ditetapkan

melalui APBD.

Pendirian BUMDes adalah

merupakan perwujudan dari

pengelolaan ekonomi produktif desa

yang dilakukan secara kooperatif,

partisifatip, emansifatif, transparasi,

akuntabel, sustainable. Oleh karana itu

perlu upaya serius untuk menjadikan

pengelolaan BUMDes tersebut dapat

berjalan secara efektif, efesien,

propesional, dan mandiri. Untuk

mencapai tujuan BUMDes dilakukan

dengan cara memenuhi kebutuhan

produktif dan konsumtif masyarakat

melalui pelayanan distribusi barang

dan jasa yang dikelola masyarakat dan

pemerintah desa.

Dinyatakan dalam Undang-

undang No. 6 Tahun 2014 bahwa

BUMDes dapat didirikan sesuai

dengan kebutuhan dan potensi desa

setempat.

Yang dimaksud dengan kebutuhan dan

potensi desa adalah sebagai berikut;

1. Kebutuhan masyarakat

terutama dalam pemenuhan

kebutuhan pokok;

2. Tersedianya sumber daya

desa yang belum

dimanfaatkan secara optimal ;

3. Tersedianya sumber daya

manusia yang mampu

mengelola badan usaha

sebagai asset penggerak

perekonomian masyarakat;

4. Adanya unit-unit yang

merupakan kegiatan ekonomi

warga masyarakat.

Kecamatan Singkep Pesisir

merupakan sebuah kecamatan yang

memiliki 6 (enam) desa yang sebagian

masih berada diwilayah yang

memiliki beragam macam potensi

pertanian, air bersih dan perternakan

yang masih belum dikelola dengan

baik.salah satunya adalah Desa Lanjut

Kecamatan Singkep Pesisir kabupaten

Lingga. Desa Lanjut merupakan Desa

yang dikenal memiliki sumber air

bersih. Desa Lanjut ini memiliki 1.061

jiwa yang terdiri dari laki-laki dan

perempuan dan mempunyai luas

daerah 24.425 km.dan mempunyai

dana APBDes pada tahun 2015 sebesar

Rp. 922.597.236.63.

Badan usaha desa lanjut dibuat

pada tahun 2013 yaitu sumber air

bersih,dan pada tahun 2015 badan

usaha desa lanjut disah menjadi

BUMDes dan telah ditetapkan melalui

peraturan desa.adapun permodalan

badan usaha tersebut.

Tabel 1.1 Sumber Modal Air

Bersih

N

o

Na

ma

Usa

2012 2013 Jumlah

ha

1 Sum

ber

Air

Bers

ih

150.00

0.000

37.676

.004

187.67

6.004

Jum

lah

150.00

0.000

37.676

.004

187.67

6.004

Sumber: Arsip Desa Lanjut Tahun

2012 dan 2013

Tabel 1.2 perkembangan

pendapatan sumber air bersih

Ta

hun

Penda

patan

Biaya

Operas

ional

Biay

a

cada

ngan

PAD

es

201

2

12.00

0.000

8.400.

000

500.

000

3.100

.000

201

3

12.00

0.000

9.400.

000

500.

000

2.100

.000

201 12.00 7.900. 500. 3.600

4 0.000 000 000 .000

201

5

12.00

0.000

7.560.

000

500.

000

3.940

.000

Sumber : Arsip Desa Lanjut

Dari hasil pengamatan

penelitian tentang usaha Desa lanjut.

masyarakat sering mengalami

permasalahan modal untuk

pemasangan air tersebut dan

mengalami kelancaran air yang

menjadi pemhambat kebutuhan

masyarakat untuk kebutuhan sehari-

hari,dan masyarakat kurang mendapat

pelayanan yang baik.

Dalam penelitian kali ini maka

saya akan mengambil lokasi penelitian

di Desa Lanjut Kecamatan Singkep

Pesisir dengan alasan bahwa desa ini

memiliki potensi yang baik dalam

hasil sumber air bersih , masyarakat

maupun aparatur desa dalam

pengelolaan peternakan belum dapat

mengakses sarana dan prasarana secara

layak, selain itu juga desa ini telah

memiliki sebuah badan usaha milik

desa yang dimaksud untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat desa yang

sebagian besar sangat membutuhkan

bantuan tersebut untuk kebutuhan

sehari-hari.

Peneliti akan melakukan

berbagai kegiatan penelitian yang

nantinya dapat diketahui apakah badan

usaha milik desa telah berdiri di Desa

Lanjut ini berjalan sesuai dengan

tujuan BUMDes tersebut secara

nyata.yaitu mengakomodir kebutuhan

masyarakat serta menjadikan BUMDes

ini sebagai wahana dalam memasarkan

potensi air tersebut yang ada didesa

ini. Serta peneliti juga akan melihat

apakah masyarakat desa tersebut

terbantu dalam pemenuhan kebutuhan

mereka dengan adanya BUMDes

didesa ini. Serta apakah BUMDes ini

mempunyai peranan dalam

peningkatan pendapatan desa dan

pendapatan masyarakat desa setempat,

serta membantu masyarakat sehingga

akan berdampak pada peningkatan

kesejahteran secara ekonomi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan judul penelitian

dan latar belakang masalah yang ada,

dapat disimpulkan rumusa masalahnya

adalah sebagai berikut;

1. Bagaimana peranan BUMDes

dalam peningkatan

pendapatan asli desa( PAD),

desa lanjut kecamatan

singkep pesisir.(studi khasus

sumber air bersih desa lanjut

yang telah ditetapkan di

peraturan Desa Lanjut No 5

Ttahun 2015 pasal 8)?

1.3 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui

bagaimana peranan BUMDes

dalam peningkatan pendapatan

asli desa ( PAD) di Desa Lanjut

Kecamatan Singkep Pesisir

Kabupaten Lingga Tahun 2015.

2. KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Peranan

BUMDes sebagai lembaga

berbentuk badan hukum yang

menaungi berbagai unit usaha desa

memiliki peranan penting dalam

peningkatan kesejahteraan masyarakat

desa. Peranan berasal dari kata peran,

peran memiliki makna yaitu

seperangkat tingkat diharapkan yang

dimiliki oleh yang berkedudukan

dimasyarakat. Sedangkan peranan

adalah bagian dari tugas utama yang

harus dilaksanakan. (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, 1989).

Menurut Soerjono Soekanto

dalam bukunya Sosiologi Suatu

Pengantar mengemukakan definisi

peranan sebagai berikut: “Peranan

merupakan (role) aspek dinamis

(status) apabila seseorang

melaksanakan hak dan kewajibannya

sesuai dengan kedudukannya maka dia

menjalankan suatu peranan. Perbedaan

antara kedudukan dengan peranan

adalah untuk kepentingan ilmu

pengetahuan. Keduanya tidak dapat

dipisah-pisahkan, karena yang satu

tergantung pada yang lain dan

sebaliknya” (Soerjono Soekanto, 2009:

212).

Berdasarkan pengertian diatas,

maka penulis menyimpulkan

seseorang atau sekelompok

masyarakat harus menjalankan hak dan

kewajibanya sesuai dengan kedudukan

yang dimilikinya.

Peranan menurut Gros, Mason

dan M.C Eachern yang dikutip dalam

buku Pokok-pokok Pikiran dalam

Sosiologi karangan David Berry

adalah perangkat harapan-harapan

yang dikenakan pada individu atau

kelompok yang menempati kedudukan

sosial tertentu. Hal senada juga

diungkapkan oleh David Berry,

menurutnya didalam peranan terdapat

dua macam harapan yaitu:

1. Harapan-harapan dari

masyarakat terdapat

pemegang peran atau

kewajiban-kewajiban dari

pemegang peran.

2. Harapan-harapan yang

dimiliki oleh sipemegang

peran terhadap masyarakat

atau terhadap orang-orang

yang berhubungan

dengannya dalam

menjalankan peranannya

atau kewajibannya

(Berry,1995:101).

Berdasarkan pengertian diatas

penulis menyimpulkan Perbedaan

antara kedudukan dan peranan adalah

untuk kepentingan ilmu pengetahuan,

keduanya tidak dapat dipisahkan

karena yang satu tergantung pada yang

lainnya dan begitu pula sebaliknya.

Tidak ada peranan tanpa kedudukan

atau kedudukan tanpa peranan,

sebagaimana halnya dengan

kedudukan, peranan juga mempunyai

dua arti, setiap orang mempunyai

macam-macam peranan yang berasal

dari pola-pola pergaulan hidupnya. Hal

itu berarti sekaligus bahwa peranan

menentukan apa yang diperbuatnya

bagi masyarakat serta kesempatan-

kesempatan apa yang diberikan oleh

masyarakat kepadanya. Pentingnya

peranan adalah karena ia mengatur

perilaku seseorang, peranan

menyebabkan seseorang pada batasan-

batasan tertentu, dapat meramalkan

perbedaan-perbedaan orang lain.

Orang yang bersangkutan akan dapat

menyesuaikan perilaku sendiri dengan

perilaku orang-orang sekelompoknya,

hubungan antara peranan-peranan

individu dalam masyarakat. Seseorang

menduduki suatu posisi dalam

masyarakat serta menjalankan suatu

peranan yang mempengaruhi

lingkungannya. Menurut Soekanto

peranan mencakup tiga hal yaitu:

1. Peranan meliputi norma-

norma yang dihubungkan

dengan posisi atau tempat

seseorang dalam masyarakat.

Peranan dalam arti ini

merupakan rangkaian

peraturan-peraturan yang

membimbing seseorang

dalam kehidupan

kemasyarakatan.

2. Peranan adalah suatu konsep

tentang apa yang dapat

dilakukan oleh individu

dalam masyarakat sebagai

organisasi.

3. Peranan juga dapat dikatakan

sebagai perilaku individu

yang penting bagi struktur

sosial masyarakat. (Soerjono

Soekanto,2009:213)

Peranan Bumdes terhadap peningkatan

perekonomian desa,Menurut Seyadi

yaitu;

1. Pembangunan dan

pengembangan potensi dan

kemampuan ekonomi

masyarakat desa pada

umumnya untuk

meningkatkan kesejahteraan

ekonomi dan sosialnya,

2. Berperan secara aktip dalam

upaya mempertinggi kualitas

kehidupan manusia dan

masyarakat,

3. Memperkokok perekonomian

rakyat sebagai dasar kekuatan

dan ketahanan perekonomian

nasional dengan bumdes

sebagai pondasinya,

4. Berusaha untuk mewujudkan

dan mengembangkan

perekonomian masyarakat

desa,

5. Membantu para masyarakat

untuk meningkatkan

penghasilan sehingga dapat

meningkatkan pendapatan dan

kemakmuran masyarakat. (

seyadi, 2003:16)

Dari penjelasan diatas maka

penulis menyimpulkan indikator

peranan adalah peraturan, konsep, hak

dan kewajiban sebagai suatu kaidah

yang dipakai tolak ukur untuk menilai

atau membandingkan sesuatu yang

berupa objek-objek atau benda- benda

melalui pengalamannya yang wajib

dilaksanakan.

Didalam interaksi sosial

kadang kala kurang disadari bahwa

yang paling penting adalah

melaksanakan peranan. Tidak jarang

terjadi bahwa dianggap proses

interaksi tersebut kedudukan lebih

dipentingkan sehingga terjadi

hubungan-hubungan yang timpang

tersebut lebih cenderung

mementingkan bahwa satu pihak

mempunyai hak saja sedangkan pihak

lain hanyalah mempunyai kewajiban

belaka.

2.2 Badan Usaha Milik Desa

Badan usaha milik

desa(BUMDes) adalah badan usaha

yang seluruh atau sebagian besar

modalnnya dimiliki oleh Desa melalui

penyertaan secara langsung yang

berasal dari kekayaan Desa yang

dipisahkan guna mengelola aset, jasa

pelayanan, dan usaha lainnya untuk

sebesar-besarnya kesejahteraan

masyarakat Desa.

Sebagai salah satu lembaga

ekonomi yang beroprasi

diperdesaan,BUMDes harus memiliki

perbedaan dengan lembaga ekonomi

lainnya. Hal ini dimakud agar

keberadaan dan kinerja BUMDes

dapat member konstribusi yang

signifikan terhadap peningkatan

kesejahteraan warga desa. Disamping

itu agar tidak berkembang sistem

usaha kapitalis dipedesaan yang dapat

mengganggu nilai-nilai kehidupan

masyarakat.

Perbedaan antara BUMDes dan

lembaga ekonomi lainnya adalah:

1. Badan usaha ini dimiliki

oleh desa dan dikelola

secara bersama

2. Modal usaha bersumber dari

desa (51%) dan masyarakat

(49%)melalui penyertaan

modal (saham atau andil)

3. Operasionalisasinya

menggunakan falsapah

bisnis yang berakar dari

local wisdom atau budaya

local

4. Badan usaha yang

dijalankan berdasarkan pada

potensi dan hasil informasi

dari pasar

5. Keuntungan yang diperoleh

ditunjukan untuk

meningkatkan kesejahteraan

anggota (penyertaan modal)

dan masyarakat melalui

kebijakan desa.

6. Difasilitasi oleh pemerintah,

pemerintah

propensi,pemerintah

kabupaten/kota,pemerintah

desa.

7. Pelaksanaan operasionalisasi

dikontrol bersama ( pemdes,

BPD dan anggota)

BUMDes sebagai suatu lembaga

ekonomi modalnya usahanya dibangun

atas inisiatif masyarakat dan menganut

atas mandiri, ini berarti pemenuhan

modal BUMDes harus bersumber dari

masyarakat. Meskipun demikian tidak

menutup kemungkinan BUMDes dapat

mengajukan pinjaman modal kepada

pihak luar seperti kepada pemerintah

desa atau kepada pihak ketiga. Hal ini

sesuai dengan peraturan perundang-

undangan (UU No. 6 Tahun 2014 ).

Tujuan pendirian BUMDes antara lain:

1. Meningkatkan perekonomian

desa

2. Meningkatkan pendapatan

asli desa (padesa)

3. Meningkatkan pengelolaan

potensi desa sesuai dengan

kebutuhan masyarakat

4. Menjadi tulang punggung

pertumbuhan dan pemerataan

ekonomi desa.

Pembentukan atau peran Bumdes

bertujuan untuk:

1. Meningkatkan pendapatan

asli desa yaitu dalam rangka

mendukung kemampuan

pemerintahan desa dalam

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pembangunan serta pelayanan

kepada masyarakat

2. Mengembangkan potensi

perekonomian diwilayah

pedesaan, yaitu untuk

mendorong peningkatan

perekonomian masyarakat

desa secara keseluruhan

3. Menciptakan lapangan kerja

yaitu dalam upaya

mengurangi pengangguran

dan kemiskinan melalui

pemberdayaan masyarakat

dan usaha-usaha ekonomi

produktip serta peningkatkan

kreatifitas berwirausaha bagi

masyarakat desa

4. Meningkatkan peranan

masyarakat desa dalam

mengelola bantuan modal

yang berasal dari Pemerintah,

Pemerintah Provinsi dan

Pemerintah Kabupaten serta

sumber lain yang sah.

Menurut peraturan Daerah

Kabupaten lingga No. 3 tahun 2015

pasal 10, Prinsip pengelolaan

BUMDes adalah merupakan

perwujudan pengelolaan ekonomi

produktif desa yang dilakukan secara

kooperatif, partisipatif, emansipatif,

transparansi, akuntable, dan

sustainable. Oleh karena itu perlu

upaya serius dalam menjadikan

pengelolaan BUMDes tersebut

berjalan efektif, efisien, proposional,

dan mandiri. Untuk mencapai tujuan

BUMDes dilakukan dengan cara

memenuhi kebutuhan masyarakat

melalui pelayanan distribusi barang

dan jasa yang dikelola masyarakat dan

pemerintah desa. Pemenuhan

kebutuhan ini diupayakan tidak

memberatkan masyarakat, mengingat

BUMDes akan menjadi usaha desa

yang akan paling dominan yang

menggerakkan usaha desa.

Lembaga ini juga dituntut

dapat memberikan pelayanan kepada

non anggota (diluar desa) dengan

mendapatkan harga dan pelayanan

yang berlaku dengan standar pasar,

artinya terdapat mekanisme

kelembagaan/tata aturan yang

disepakati bersama sehingga tidak

menimbulkan distorsi ekonomi

dipedesaan yang disebabkan usaha

yang dijalankan BUMDes.

BUMDes dapat berfungsi

mewadahi berbagai usaha yang

dikembangkan di pedesaan. Oleh

karena itu didalam BUMDes dapat

terdiri dari beberapa unit usaha yang

berbeda-beda, ini sebagaimana yang

ditunjukkan oleh struktur organisasi

BUMDes yang memiliki 3 (tiga) unit

usaha yakni : unit perdagangan, unit

jasa keuangan, dan unit produksi.

Unit yang berada di dalam struktur

organisasi BUMDes secara umum

dapat dikelompokkan menjadi 2(dua)

yaitu:

1. Unit jasa keuangan misalnya

menjalankan usaha simpan

pinjam

2. Unit usaha sector riil/ekonomi

misalnya menjalankan usaha

pertokoan, fotocopy, sablon,

pertanian, peternakan, dan

perikanan.

Sedangkan susunan

kepengurusan BUMDes terdiri dari

komisaris (penasehat) yang secara ex

ficio dijabat oleh kepala desa yang

bersangkutan. Komisaris sebagai

penasehat BUMDes dalam melakukan

tugas-tugasnya. Komisaris mempunyai

kewajiban antara lain memberikan

nasehat kepada direksi dan kepala unit

usaha dalam melakukan pengelolaan

BUMDes, memberikan saran dan

pendapat mengenai masalah yang

dianggap penting bagi pengelolaan

BUMDes, serta mengawasi

pelaksanaan kegiatan usaha apabila

terjadi gejala menurunnya kinerja

pengurusnya. Komisaris juga

mempunyai kewenangan meminta

penjelasan dari pengurus mengenai

segala persoalan yang menyangkut

pengelolaan usaha desa, dan

melindungi usaha desa terhadap hal-

hal yang dapat merusak kelangsungan

dan citra BUMDes.

Selanjutnya kepengurusan

BUMDes dibawah komisaris adalah

direksi dan kepala unit usaha. Direksi

dan kepala unit usaha ini mempunyai

tugas antara lain mengembangkan dan

membina badan usaha agar tumbuh

dan berkembang menjadi lembaga

yang dapat melayani kebutuhan

ekonomi warga masyarakat,

mengusahakan agar tetap terciptanya

pelayanan ekonomi desa yang adil dan

merata, memupuk usaha kerjasa

ma lembaga-lembaga

perekonomian lainnnya yang ada

didesa, menggali dan memanfaatkan

potensi desa untuk meningkatkan

pendapatan asli desa, memberikan

laporan perkembangan usaha kepada

masyarakat desa melalui forum

musyawarah desa minimal 2(dua) kali

dalam setiap tahun. Disamping itu juga

kepala unit usaha mempunyai

kewajiban menyampaikan laporan

berkala setiap bulan kepada direksi

yang meliputi laporan keuangan unit

usaha serta progres kegiatan,

kemudian oleh direksi dilaporkan

kepada komisaris, yang selanjutnya

wajib diketahui oleh masyarakat dalam

suatu musyawarah desa setiap 6

(enam) bulan sekali.

Langkah-langkah yang

ditempuh dalam persiapan pendirian

BUMDes antara lain sebagai berikut:

1. Atas inisiatip Pemerintah

Desa, Badan

Permusyawaratan Desa,

Lembaga Kemasyarakatan

Desa dan atau masyarakat

berdasarkan musyawarah

warga desa;

2. Adanya potensi usaha

ekonomi masyarakat;

3. Sesuai dengan kebutuhan

masyarakat, terutama dalam

pemenuhan kebutuhan pokok;

4. Tersedianya sumber daya

desa yang belum

dimanfaatkan secara optimal,

terutama kekayaan desa;

5. Tersedianya sumber daya

manusia yang mampu

mengelola badan usaha

sebagai asset penggeerak

perekonomian masyarakat

desa;

6. Adanya unit-unit usaha

masyarakat yang merupakan

kegiatan ekonomi warga

masyarakat yang dikelola

secara parsial dan kurang

terakomodasi;dan

7. Untuk meningkatkan

pendapatan masyarakat dan

pendapatan asli desa.

Landasan pelaksanaan dan pendirian

BUMDes:

a. UU No. 6 Tahun 2014 tentang

Desa, Bab x pasal 87-90

b. PP No. 43 Tahun 2014

tentang peraturan Pelaksanaan

UU No. 6 Tahun 2014 tentang

Desa, Bab VIII Pasal 132-142

c. PERMENDAGRI No. 04

Tahun 2015 tentang

BUMDes.

d. Peraturan Daerah Kabupaten

lingga No.3 Tahun 2015

tentang Pedoman dan Tata

Cara Pembentukan dan

Pengelolaan Badan Usaha

Milik Desa.

e. Peraturan Desa Lanjut No.5

Tahun 2015 tentang Badan

Usaha Milik Desa.

3. METODE PENELITIAN

Penelitian yang digunakan

dalam melakukan penelitian ini adalah

penelitian diskriptif kualitatif. Menurut

Krik Miller pada mulanya bersumber

pada pengamatan kualitatif yang

dipertentangkan dengan pengamatan

kuantitatif. Pengamatan kualitatif

melibatkan pengukuran tingkatan ciri

tertentu. Untuk menemukan sesuatu

dalam pengamatan,pengamatan harus

mengetahui apa yang menjadi ciri

sesuatu itu. Dipihak lain penelitian

kualitas menunjuk segi alamiah yang

dipertentangkan dengan kuantum atau

jumlah tersebut. Atas dasar

pertimbangan itulah maka kemudian

penelitian kualitatif tampaknya

diartikan sebagai penelitian yang tidak

mengadakan perhitungan.( Krik

Miller,1986).

Sedangkan yang dimaksud

dengan penelitian diskriptif adalah

suatu metode yang dalam meneliti dari

status kelompok manusia, suatu objek

suatu kondisi, suatu sistem pemikiran

ataupun kilas peristiwa masa sekarang.

Tujuan dari penelitian diskriptif ini

adalah untuk membuat diskripsi

gambaran atau lukisan secara

sistematis, factual, akurat mengenai

fakta-fakta. Sifat-sifat seperti

hubungan antar fenomena yang

diselidiki.

Penelitian diskriptif ini meliputi:

1. Penelitian yang

menggambarkan karakteristik

suatu masyarakat atau suatu

kelompok orang tertentu

2. Penelitian yang

menggambarkan penggunaan

fasilitas masyarakat

3. Penelitian yang

memperkirakan proporsisi

orang mempunyai pendapat,

sikap, atau bertingkah laku

tertentu

4. Penelitian yang berusaha

untuk melakukan bermacam

ramalan. Apabila sebelum

melaksanakan suatu program

kita ingin mengetahui berapa

pesen atau berapa orang yang

mendukung dan yang

menentang dalam suatu

lungkungan masyarakat

tertentu dalam melakukan

suatu penelitian atas sampel

yang diambil dari masyarakat

tersebut.

3.1 Lokasi Penelitian

Di Desa Lanjut Kecamatan

Singkep Pesisir Kabupaten Lingga.

Karena desa ini memiliki sebuah

badan usaha yang telah berdiri, dalam

penelitian kali ini peneliti melakukan

kegiatan penelitian serta pengamatan

bagaimana peranan Badan Usaha

Milik Desa dalam peningkatan

pendapatan asli Desa Lanjut

Kecamatan Singkep Pesisir Kabupaten

Lingga.

3.2 Informan Penelitian

Penelitian ini merupakan

penelitian yang menggunakan

metode penelitian kualitatif

yang berdasarkan proses

pengambil data bersifat

sampling purpose, sampling

porpuse merupakan sebuah

proses pengambilan data

melalui wawancara terhadap

narasumber yang mengetahui

permasalahan secara mendalam

dan detail secara akurat.

Table 1.2

Daftar Informan Penelitian

N

o

Informan Kode Jumla

h

1 Ketua

BUMDes

Key

Informa

n

1

2 Staf Desa Informa

n I

2

3 RT/RW Informa 2

n II

4 Masyaraka

t

Informa

n III

5

Jumalah 10

Sumber: Data Wawancara Tahun 2016

3.3 Jenis Data Dan Sumber

a. Data primer

Merupakan data yang

diperoleh dari narasumber

secara langsung baik melalui

wawancara , kuisioner,

ataupun dengan melakukan

pengamatan langsung

kelapangan. Dalam hal ini

adalah masyarakat Desa

Lanjut Kecamatan Singkep

Pesisir Kabupaten Lingga.

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan

data yang diperoleh melalui

studi pustaka, literatur,

artikel, foto, dan lain

sebainya.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara merupakan

pengumpulan data dengan

mengajukan pertanyaan

secara langsung oleh

pewawancara (pengumpulan

data) kepada responden, dan

jawaban-jawaban responden

dicatat dan direkam dengan

alat perekam.

b. Observasi

Observasi merupakan

pengamatan setiap kegiatan

untuk melaksanakan

pengukuran.

c. Dokumentasi

Merupakan teknik

pengumpulan data yang tidak

langsung ditujukan kepada

subjek penelitian.

3.5 Unit Analisis

Unit analisisnya adalah peranan

Badan Usaha Milik Desa dalam

Peningkatan pendapatan asli desa.

Desa Lanjut Kecamatan Singkep

Pesisir Kabupaten Lingga. Dengan

alasan bahwa desa ini telah memiliki

BUMDes , namun belum terbentuk

badan usaha, kini BUMDes telah

mengalami penyempurnaan sesuai

dengan undang-undang yang ada,

dengan didukung potensi sumber air

bersih yang cukup baik untuk

kebutuhan masyarakat, maka peneliti

akan meneliti bagaimanakah peranan

BUMDes dalam peningkatan

pendapatan desa di Desa Lanjut

Kecamatan Singkep Pesisir.

3.6 Analisa Data

Penelitian yang diskriptif yang

bersifat kualitatif adalah memutuskan

dan menafsirkan data yang ada,

misalnya tentang situasi yang dialami

suatu hubungan pandangan sikap yang

Nampak atau tentang proses yang

sedang bekerja. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan analisa

kualitatif maka data yang dikumpulkan

berupa studi kasus mudah diklarifikasi

dalam jumlahnya sedikit. Dalam

analisa kualitatif maka data yang

diperlukan dalam penelitian tidak

dianalisis menggunakan angka-angka

melainkan yang diperoleh akan

diinterpestasi sesuai dengan tujuan

penelitian.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tujuan dari pendirian

BUMDes adalah sebagai upaya untuk

meningkatkan pendapatan asli desa

dalam merencanakan dan mengelola

perekonomian desa. Disamping itu

pendirian BUMDes ini mempunyai

sasaran yaitu terlayaninya masyarakat

desa dalam mengembangkan usaha

ekonomi produktif serta tersedianya

beragam media usaha dalam

mengurangi dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Untuk mengetahui seberapa

besar Peranan BUMDes dalam

peningkatan pendapatan asli desa.

Desa Lanjut Kecamatan Singkep

Pesisir Kabupaten Lingga. Ada

beberapa indikator pembahasan yang

diuraikan berdasarkan pada beberapa

fungsi dan peranannya yaitu fungsi

BUMDes keseluruhan sebagai

Fasilitator,Mediator, Motivator, dan

Dinamisator bagi wilayah perdesaan

untuk mengetahui peranan bumdes

dalam peningkatan pendapatan asli

desa ada beberapa indikator yang

menjadi pembahasan sebagai berikut:

4.1. Peranan Badan Usaha Milik

Desa sebagai Fasilitator

Peranan BUMDes sebagai

fasilitator di Desa Lanjut adalah

menfasilitasi segala aktivitas

perencanaan badan usaha yang akan

dibangunan dan juga memfasilitasi

pemerintah desa untuk meningkatkan

pendapatan asli desa kemudian untuk

dilaksanakan.Sebagai Ketua BUMDes

selain mengumpulkan usaha juga

melakukan pendampingan

perencanaan pembangunan.selain itu

BUMDes di Desa Lanjut juga

melakukan inisiatif untuk

mengupayakan pencarian solusi

terhadap persoalan yang ada di Desa

Lanjut agar dapat menjadi fasilitator

yang baik ada beberapa indikator yang

dikaji didalamnya sebagai berikut:

a. BUMDes yang merencanakan

usaha yang akan dibangun

BUMDes merencanakan usaha

Desa pada tahun 2012 yang di bentuk

pada waktu itu. Usaha itu di jalankan

di Desa Lanjut dengan anggaran

sebesar Rp. 187.676.004. kemudian

pada tahun 2015 BUMDes Desa

Lanjut di sah kan dengan peraturan

Desa No.5 Tahun 2015 tentang Badan

Usaha Milik Desa.usaha Desa Lanjut

di rancang oleh Pemerintah Desa dan

pengurus BUMDes dengan

melakukan musyawarah untuk

menentukan usaha apa yang cocok

untuk Desa Lanjut tersebut dan usaha

terebut bisa meningkatkan pendapatan

asli desa dan kesejahteraan

masyarakat.Merupakan bentuk

tanggungjawaban masing-masing

Pemerintah Desa dan pengurus

BUMDes untuk menumbuhkan rasa

peduli tentang program yang akan

dilaksanakan didesa mereka demi

tercapainya badan usaha desa di

segala bidang baik bersifat fisik

maupun bidang ekonomi.

Pada tahun 2015 BUMDes

Desa Lanjut merencanakan usaha

tersebut ke desa-desa lain untuk

menambahkan peningkatan

pendapatan asli desa dan menjadikan

desa lanjut tersebut sebagai wahana

sumber air bersih yang berguna baik

untuk desanya sendiri juga untuk

kepentingan desa lain agar tercipta

kesejahteraan masyarakat baik dari

tingkat desa maupun tingkat

kecamatan.

b. BUMDes memfasilitasi

pembangunan usaha untuk

peningkatan pendapatan

BUMDes memfasilitasi

pembangunan di Desa

Lanjut.BUMDes ikut menentukan

usulan yang ingin dibuat bentuk

peningkatan pendapatan asli

desa.BUMDes yang lebih mengetahui

badan usaha apa yang dibutuhkan oleh

masing-masing desa.

4.2 Peranan Badan Usaha Milik

Desa Lanjut sebagai Mediator

BUMDes sebagai Mediator

dalam perencanaan badan usaha adalah

mempunyai tugas mensosialisasikan

hasil-hasil usulan rencana usaha yang

sudah di tetapapkan BUMDes tersebut,

dan juga membantu pemerintah desa

untuk menyelesaikan masalah-masalah

yang ada di desa tanpa dengan

memutuskan masalah itu.guna

meningkatkan pendapatan asli desa.

BUMDes Desa Lanjut

mensosialisasikan hasil rancangan

yang akan dilaksanaka

kedepannya.Ada bebrapa indikator

yang dikaji di dalamnya sebagai

berikut:

a. BUMDes mendukung

pengembangan kegiatan usaha

desa

Kegiatan BUMDes mendukung

pengembangan kegiaan usaha dengan

menyambungkan usaha air bersih ke

Desa lain supaya pengembangan dan

pendapatan asli desa bisa meningkat

kedepannya dan kesejahteraan

masyarakat bisa menjadi lebih baik

lagi.pengembangan kegiatan usaha

tidak akan berjalan bila tidak adanya

dukungan dari BUMdes serta dari

masyarakat, sebab tanpa adanya

dukungan dari BUMDes usaha

tersebut tidak bisa berjalan sesuai yang

dinginkan. BUMDes Desa Lanjut

bertujuan untuk meningkatkan

pendapatan asli desa dan pertumbuhan

ekonomi.

BUMdes yang memberi

dukungan pengembangan kegiatan

usaha bagi desa Lanjut tersebut. Juga

di percaya untuk penyelenggaraan

kegiatan usaha di Desa lain yang telah

disepakati bersama.

4.3 Peranan Badan Usaha Milik

Desa sebagai Motivator

Peranan BUMDes sebagai

Motivator ini dipandang sebagai

ujung tombak dan pionir badan usaha

untuk memotivasi masyarakat,

pemerintah desa untuk lebih membuka

wawasan untuk bagaimana

memberikan masukan tentang badan

usaha desa lanjut kedepannya, supaya

bisa meningkatkan pendapatan asli

desa dan peningkatan perekoniman

masyarakat serta kesejahteraan

masyarakat desa.

Bentuk- bentuk motivasi yang

diberikan BUMDes Desa Lanjut yaitu

bagaimana cara masyarakat maupun

segenap aparatur pemerintah desa bisa

merawat, menjaga, dan mengajak

masyarakat untuk supaya lebih

meningkatkan lagi usaha yang ada di

Desa Lanjut itu sendiri.

maka tantangannya adalah

bagaimana membentuk para

motivator-motivator untuk bisa

meningkatkan pendapatan asli desa

dan peningkatan perekonomian

masyarakat. Motivator ini bisa para

tokok yang ada di masyarakat maupun

segenap aparat pemerintahan yang ada

di desa. Kemampuan mengajak,

memobilisasi, menjebatani serta

menjadi fasilitator sehingga peran

motivator sangat penting dan

setrategis.

a. BUMDes mendorong

peningkatan pendapatan desa

BUMDes Desa Lanjut dalam

pelaksanaan peningkatan pendapatan

asli desa terus berupaya dari tahun ke

tahun agar bisa usaha yang dibuat bisa

meningkatkan pendapatan asli

desa.peningkatan pendapatan asli desa

pada tahun 2015 meningkat hanya

beberapa persen saja dengan jumlah

Rp. 3.940.000. Pelaksananan badan

usaha di Desa Lanjut tidak akan

terwujud jika semua masyarakat belum

memiliki kesadaran untuk ikut

berpartisipasi, dengan adannya badan

usaha milik desa sebagai peningkatan

pendapatan aslin desa yang akan

memotivasi masyarakat untuk ikut

serta dan berpartisipasi dengan usaha

tersebut. Partisipasi masyarakat yang

diperlukan bagi pelaksanaan badan

usaha milik desa ( BUMDes) adalah

dengan ikut bekerja dan membantu

pelaksanaan pembangunan usaha

tersebut sebagai peningkatan

pendapatan asli desa dan

kesejahteraan masyarakat guna

meningkatkan ekonomi dan

pendapatan masyarakat serta

pendapatan desa. Kebijakan

pemerintah melalui BUMDes Desa

Lanjut adalah bertujuan meningkatkan

pendapatan asli desa dan

meningkatkan perekonomian

msyarakat.

4.4 Peranan Badan Usaha Milik

Desa sebagai Dinamisator

BUMDes sebagai Dinamisator

dalam mengoptimalisasikan

peningkatan pendapatan asli desa

sangat jeli dalam pemantawan dan

melihat berbagai kegiatan di

masyarakat yang selalu dinamis.

Bentuk dari dinamisasinya

menepatkan dirinya ditengah-tengah

masyarakat untuk bisa langsung terjun

mendorong masyarakat untuk lebih

berperan aktip terlibat dalam kegiatan

badan usaha milik desa dan

bertanggung jawab melayani

masyarakat.

Masyarakat yang menyadari

sebagai partisipan berarti terbentuknya

ruang dan kapasitas mengembangkan

potensi-potensi yang ada di desa dan

mengontrol lingkungan dan

sumberdayanya sendiri,

menyelesaikankan masalahnya sendiri

dan ikut menentukan prioritas

pembangun badan usaha milik desa.

Dengan kata lain ia lebih berada

pada dimensi proses dari penetapan

hasil/dampak artinya, kegiatan ini akan

menghasilkan sejumlah pemahaman

dan penjelasan berkenanaan dengan

proses penetapan program yang

dipantau. Kegiatan ini lebih

mengarahkan pada pemenuhan

kebutuhan. Pengawasan perlu

menyesuaikan perencanaan dan bentuk

usaha dengan memperkecil dampak

negatif yang akan ditimbulkan.

a. BUMDes meningkatkan potensi

desa sesuai kebutuhan

masyarakat

Peran BUMDes dalam

pelaksanaan operasional badan usaha

merupakan keikut sertaan dalam

membantu berjalannya pelaksanaan

kegiatan BUMDes Desa Lanjut yang

ditunjukan dengan ikut bekerja dan

memberikan suwadaya. Dalam

program yang telah dibuat oleh

pemerintah demi kemajuan di wilayah

di Desa Lanjut.

Bentuk peningkatan potensi

desa yang dibangun oleh pemerintah

desa dan BUMDes Desa Lanjut

dengan berkembangnya potensi air

bersih yang selama ini sulit didapatkan

masyarakat untuk kebutuhan sehari-

hari dan juga dengan meningkatnya

potensi air bersih dari usaha desa

tereubt bisa meninkatkan pendapatan

asli desa dan kesejahteraan msyarakat

desa.

Keberhasilan suatu usaha yang

diinginkan oleh pemerintah adalah

terwujudnya suatu program yang telah

direncanakan dalam partisipasi secara

langsung oleh BUMDes dan

masyarakat baik didalam maupun

materi yang bertujuan untuk

mensukseskan usaha yang telah di

upayakan agar sesuai dengan yang

diharapkan oleh pemerintah. Untuk itu

BUMDes sendiri semestinnya lebih

meningkatkan potensi desa sesuai

kebutuhan masyarakat. Agar apa yang

dilakukan BUMDes dapat

termonitering dengan baik, sudah

sampai dinamakan program

pemerintah yang telah di pasilitasi oleh

BUMDes Desa Lanjut tersebut.

b. BUMDes Desa Lanjut

Melakukan Evaluasi pada

program Pembangunan Badan

Usaha Desa.

Kegiatan BUMDes Desa

Lanjut merupakan peran serta

masyarakat dalam memelihara hasil

badan usaha dengan memanfaatkan

sarana dan prasarana yang telah

dibangun, melakukan pemeliharaan

serta pemantawan dari pihak BUMDes

itu sendiri secara bersama-sama oleh

masyarakat Desa Lanjut. Peran

masyarakat yang ditunjukkan dengan

sikap mau ikut memanfaatkan dan

merawat hasil usaha melalui

BUMDes.evaluasi yang di lakukan

BUMDes Desa Lanjut dengan

Masyarakat dapat menikmati hasil

badan usaha desa.

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian

peranan badan usaha milik desa

(BUMDes) dalam peningkatan

pendapatan asli desa sudah dikatakan

meningkat, walaupun dari tahun ke

tahun ada mengalami peningkatan dan

penurunan. Maka peranan BUMDes

dalam peningkatan pendapatan asli

desa dapat dilihat dari beberapa

indikator yang menjadi alat ukur dari

sebuah penelitian ini, adapun

indikatornya sebagai berikut:

1. Peranan BUMDes sebagai

Fasilitator dalam peningkatan

pendapatan asli desa sudah

bisa dikatakan baik dan aktif

dalam hal perencanaan dan

memfasilitasi segala usaha

yang dibangun di Desa Lanjut

itu sendiri.

2. Peranan BUMDes sebagai

Mediator dalam peningkatan

pendapatan asli desa berjalan

dengan mestinya hal ini dapat

dilihat dari BUMDes

mendukung penuh

pengembangan kegiatan

usaha desa yang dilaksanakan

di desa lanjut.

3. Peranan BUMDes sebagai

Motivator dalam peningkatan

pendapatan asli desa sudah

baik. disini BUMDes

mendorong penuh

peningkatan pendapatan desa

walaupun hanya Rp.

3.940.000 di tahun 2015.

4. Peranan BUMDes sebagai

Dinamisator dalam

peningkatan pendapatan asli

desa tidak berjalan dengan

baik, di karnakan Ketua

BUMDes mengatakan sendiri

bahwa jika badan usaha

tersebut sudah berjalan maka

masyarakat yang berhak

menanggapi bagaimana baik

dan tidaknnya sebab

masyarakat langsung yang

memanfaatkan hasil dari

usaha desa tersebut.

5.2 Saran

desa terhadap peningkatan

pendapatan asli desa sehingga

kedepannya peningkatan pendapatan

lebih meningkat lagi. Ada beberapa

saran yaitu sebagai berikut:

1. BUMDes Desa Lanjut harus

bisa meningkatkan lagi

pendapatan asli desa pada

tahun seterusnya dengan

mengembangkan usaha air

bersih tersebut ke desa-desa

lain.

2. BUMDes Desa Lanjut harus

bisa membuka lapangan

pekerjaan untuk masyarakat

desa lanjut itu sendiri.

3. BUMDes Desa Lanjut harus

bisa membuat usaha air

bersih tersebut menjadikan

tempat parawisata

kedepannya dengan

memanfaatkan air terjun dari

sumber air bersih tersebut

sebagai pemandian dan

kolam-kolam.agar para

wisatawan tertarik untuk

mengunjung tempat

tersebut.

4. BUMDes Desa Lanjut

diharapkan bisa

meningkatkan

pemberdayaan masyarakat

kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Irawan, Soeharto. 2004. Metode

Penelitian Sosial Suatu Teknik

Penelitian Bidang

Kesejahteraan Sosil dan Ilmu

Sosial. Bandung PT Remaja

Rosdakarya.

Lexi Moelong. 2007. Metode

Penelitian Kualitatif Edisi

Revisi.Bndung PT Remeja

Rosdakarya.

Mashoed.2004. Pemberdayaan

Masyarakat Miskin Membuka

Kawasan Terisolasi. Surabaya:

papyrus

Seyadi. 2003. Bumdes sebagai

Alternatif Lembaga Keuangan

Desa. Yogyakarta UPP STM

YKPN.

Soerjono Soekanto.2009. Sosiologi

Suatu Pengantar. Jakarta:PT. Raja

Grafindo.

Suharto, Edi.2009. Membangun

masyarakat memberdayakan

masyarakat. Bandung: PT

Refika Aditama

Jurnal

Firana. 2014. Peranan LPM dalam

Program Penyelenggaraan

Pembangunan Pemerintah di

Kelurahan Karas Kecamatan

Galang Kota Batam Tahun

2011. Jurnal Ilmu

pemerintahan.Umrah

Ade Agustina. 2014. Peranan BPD

dalam Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa di Desa

Gunung Kijang di Kabupaten

Bintan 2013. Jurnal Ilmu

Pemerintahan. Umrah

Undang-undang

Undang-undang No. 6 Tahun 2014

tentang Bumdes

Undang-undang No. 5 Tahun 2015

tentang Badan Usaha Milik Desa

PP No.43 Tahun 2014 tentang

Peraturan Pelaksanakan UU No.6

tahun 2014 tentang Desa, Bab VIII

pasal 132-142

PERMENDAGRI No. 4 Tahun 2015

tentang Badan Usaha Milik Desa

Peraturan Daerah Kabupaten Lingga

No. 3 Tahun 2015 tentang Pedoman

Tata Cara Pembentukan dan

Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa.