17
1 PERAN PUBLIC RELATIONS LITTLE TALK COFFEE DALAM MENINGKATKAN CITRA MELALUI PROGRAM LIVE MUSIC Nurhaslinda Putri Program Studi D-III Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta Email: [email protected] ABSTRACT One of Little Talk Coffee’s public relations efforts in improving the company’s image is to run a live music program. This research aims to determine the role of Little Talk Coffee’s public relations in improving the image through live music program and to find out the supporting and inhibitor factors of the public relations role in improving the image through live music program. The author uses the concept of public relations that has four dimensions, which are expert prescriber communication, problem solving process facilitator, communication facilitator, and technician communicator. This research uses descriptive qualitative research method. Data collection techniques of this research are observation, documentation, and in-depth interviews. The author uses data analysis techniques which are data reduction, display data, and verification. The author uses source triangulation to validate data in this research. Based on the results of the research, the role of public relations in improving company’s image through live music program are to provide an advice that is related to live music program for top management, be a problem solver for any problems that are related to live music program, be a communication facilitator between top management, customer, and Little Talk Coffee’s staff, be a technician communication who manage the social media of Little Talk Coffee, especially on spreading the information about live music. The supporting factors of public relations role in improving the image through live music program are budgeting and facilities & infrastructure by top management, social media, staff Little Talk Coffee and customer. While the inhibiting factors are the absence of the band, weather factors, and complaints from the surrounding residents. The conclusion of this research is Little Talk Coffee’s public relations has a role in improving the company’s image by running the live music program. Keywords: role of public relations, image, live music ABSTRAK Salah satu upaya public relations Little Talk Coffee dalam meningkatkan citra perusahaan merupakan mengadakan program live music. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran public relations Little Talk Coffee dalam meningkatkan citra melalui program live music dan untuk mengetahui faktor pendukung serta penghambat peran public relations dalam meningkatkan citra melalui program live music. Penulis menggunakan konsep peran public relations yang memiliki empat dimensi yaitu expert prescriber communication, problem solving process facilitator, communication facilitator, dan technician communicator. Penelitian ini menggunakan metode penelitian

PERAN PUBLIC RELATIONS LITTLE TALK COFFEE DALAM ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Nurhaslinda-Putri.pdfobservasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Penulis menggunakan

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN PUBLIC RELATIONS LITTLE TALK COFFEE DALAM ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Nurhaslinda-Putri.pdfobservasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Penulis menggunakan

1

PERAN PUBLIC RELATIONS LITTLE TALK COFFEE DALAM

MENINGKATKAN CITRA MELALUI PROGRAM LIVE MUSIC

Nurhaslinda Putri

Program Studi D-III Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas

Negeri Jakarta

Email: [email protected]

ABSTRACT

One of Little Talk Coffee’s public relations efforts in improving the company’s

image is to run a live music program. This research aims to determine the role of Little

Talk Coffee’s public relations in improving the image through live music program and to

find out the supporting and inhibitor factors of the public relations role in improving the

image through live music program. The author uses the concept of public relations that

has four dimensions, which are expert prescriber communication, problem solving

process facilitator, communication facilitator, and technician communicator. This

research uses descriptive qualitative research method. Data collection techniques of this

research are observation, documentation, and in-depth interviews. The author uses data

analysis techniques which are data reduction, display data, and verification. The author

uses source triangulation to validate data in this research. Based on the results of the

research, the role of public relations in improving company’s image through live music

program are to provide an advice that is related to live music program for top

management, be a problem solver for any problems that are related to live music

program, be a communication facilitator between top management, customer, and Little

Talk Coffee’s staff, be a technician communication who manage the social media of Little

Talk Coffee, especially on spreading the information about live music. The supporting

factors of public relations role in improving the image through live music program are

budgeting and facilities & infrastructure by top management, social media, staff Little

Talk Coffee and customer. While the inhibiting factors are the absence of the band,

weather factors, and complaints from the surrounding residents. The conclusion of this

research is Little Talk Coffee’s public relations has a role in improving the company’s

image by running the live music program.

Keywords: role of public relations, image, live music

ABSTRAK

Salah satu upaya public relations Little Talk Coffee dalam meningkatkan citra

perusahaan merupakan mengadakan program live music. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui peran public relations Little Talk Coffee dalam meningkatkan citra melalui

program live music dan untuk mengetahui faktor pendukung serta penghambat peran

public relations dalam meningkatkan citra melalui program live music. Penulis

menggunakan konsep peran public relations yang memiliki empat dimensi yaitu expert

prescriber communication, problem solving process facilitator, communication

facilitator, dan technician communicator. Penelitian ini menggunakan metode penelitian

Page 2: PERAN PUBLIC RELATIONS LITTLE TALK COFFEE DALAM ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Nurhaslinda-Putri.pdfobservasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Penulis menggunakan

2

kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah

observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Penulis menggunakan teknik analisis

data yang merupakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.

Uji keabsahan data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Berdasarkan hasil

penelitian, peran yang dimiliki oleh public relations Little Talk Coffee dalam

meningkatkan citra melalui program live music yaitu sebagai pemberi masukan dan saran

kepada top management terkait program live music untuk meningkatkan citra perusahaan,

sebagai pemecah masalah yang ada terkait program live music, sebagai fasilitator

komunikasi antara top management, customer, hingga staff Little Talk Coffee, serta

sebagai teknisi komunikasi yang berperan aktif untuk mengelola media sosial yang

dimiliki oleh Little Talk Coffee terutama dalam menyebarkan informasi mengenai

program live music guna meningkatkan citra perusahaan. Faktor pendukung peran public

relations Little Talk Coffee dalam menjalankan program live music untuk meningkatkan

citra adalah budgeting serta sarana dan prasarana oleh top management, media sosial,

staff Little Talk Coffee dan customer. Sedangkan faktor penghambatnya merupakan

ketidakhadiran band yang biasa tampil di Little Talk Coffee, faktor cuaca, dan keluhan

dari penduduk sekitar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah public relations Little Talk

Coffee memiliki peran untuk meningkatkan citra perusahaan dengan mengadakan

program live music.

Kata Kunci: Peran public relations, citra, live music

PENDAHULUAN

Perkembangan ekonomi di Indonesia semakin berkembang pesat, hal ini terlihat

dari semakin banyaknya pelaku usaha yang memulai dan menjalankan bisnis mereka.

Kuliner merupakan salah satu bisnis yang banyak diminati. Wajar saja karena semua

orang butuh makanan dan minuman. Dari sekian banyak, kopi bisa dikatakan merajai

bisnis beberapa tahun belakangan. Jumlah kedai kopi di kota-kota Indonesia makin

menjamur. Banyaknya bisnis kedai kopi di Indonesia membuat persaingan bisnis ini

menjadi kuat dan saling berusaha untuk menarik konsumen untuk melakukan pembelian.

Berbagai upaya dilakukan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen

sehingga menumbuhkan persepsi mengenai citra perusahaan yang baik di mata konsumen

dan masyarakat.

Beberapa kedai kopi tidak hanya menawarkan menu kopi yang khas, melainkan

juga desain dan suasana tempat yang nyaman menjadi salah satu usaha untuk menarik

konsumen dan meningkatkan citra perusahaannya. Salah satunya merupakan kedai kopi

yaitu Little Talk Coffee yang berdiri sejak tahun 2016 dan berlokasi di Perumahan Vida

Page 3: PERAN PUBLIC RELATIONS LITTLE TALK COFFEE DALAM ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Nurhaslinda-Putri.pdfobservasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Penulis menggunakan

3

Bekasi, Kota Bekasi. Seperti kutipan wawancara penulis dengan Vikto Betaliano yang

merupakan public relations Little Talk Coffee,

“Little Talk Coffee merupakan coffee shop yang berlokasi di Vida Bekasi, Kota

Bekasi. Di sini kita menyediakan berbagai menu mulai dari minuman hingga

makanan. Tempat yang kita tawarkanpun terbilang nyaman dan unik, di sini kita

juga menyediakan live music di setiap hari Jum’at dan Sabtu. Tujuannya untuk

ningkatin citra perusahaan, dan pastinya untuk narik customer.”

Tidak hanya menawarkan menu makanan dan minuman serta pelayanan yang baik

untuk menarik customer dan meningkatkan citra, Little Talk Coffee juga dengan

mengadakan program live music. Live music di Little Talk Coffee diadakan setiap hari

Jum’at dan Sabtu setiap minggunya. Program live music di Little Talk Coffee diadakan

mulai dari tahun 2018. Dalam hal ini, dibutuhkan peran public relations. Public relations

merupakan faktor penting untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara tepat dan

kontinu sekaligus menjaga keberlangsungan hidup organisasi yang bersangkutan. Citra

adalah objek PR yang menjadi kebutuhan institusi layaknya sumber daya lainnya.

Peranan public relations disini adalah sebagai praktisi yang memiliki tugas untuk

membantu perusahaan meningkatkan citra Little Talk Coffee melalui program yang

dimilikinya, yaitu live music. Walaupun dalam menjalankan tugasnya, public relations

memiliki faktor pendukung dan penghambat. Menurut Broom dan Dozier (2006: 139)

terdapat 4 tipe peran public relations, yaitu penasehat ahli (expert prescriber), fasilitator

proses pemecahan masalah (problem solving process facilitator), fasilitator komunikasi

(communication facilitator) dan teknisi komunikasi (communication technician).

Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang penulis ambil, yaitu

bagaimana peran public relations Little Talk Coffee dalam meningkatkan citra melalui

program live music dan bagaimana faktor pendukung serta penghambat peran public

relations Little Talk Coffee dalam meningkatkan citra melalui program live music?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan oleh penulis, maka tujuan dari

penelitian ini bermaksud untuk mengetahui peran public relations Little Talk Coffee

Page 4: PERAN PUBLIC RELATIONS LITTLE TALK COFFEE DALAM ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Nurhaslinda-Putri.pdfobservasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Penulis menggunakan

4

dalam meningkatkan citra melalui program live music dan untuk mengetahui faktor

pendukung serta penghambat peran public relations Little Talk Coffee dalam

meningkatkan citra melalui program live music.

Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu komunikasi khususnya

bagi para pelajar atau mahasiswa public relations mengenai peran public relations

dalam meningkatkan citra perusahaan.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para praktisi public relations

mengenai peran public relations dalam meningkatkan citra perusahaan.

TINJAUAN PUSTAKA

Public Relations

Public relations atau hubungan masyarakat adalah sebuah fungsi manajemen

yang khas yang membantu dalam membangun dan memelihara hubungan mutualistik dari

komunikasi, pemahaman, penerimaan, dan kerja sama antara organisasi dan publik;

melibatkan manajemen masalah atau isu; membantu manajemen untuk terus memperoleh

informasi dan responsif terhadap opini publik; mendefinisikan dan menekankan tanggung

jawab manajemen untuk melayani kepentingan umum; membantu manajemen untuk terus

mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; berfungsi sebagai sistem

peringatan dini untuk membantu mengantisipasi tren; serta memanfaatkan penelitian dan

teknik komunikasi etis sebagai alat utamanya.

Bidang kajian public relations disepakati sangat penting karena hidup-matinya

perusahaan bergantung pada kesuksesan public relations dalam mengelola hubungan

dengan publik. Pada teknisnya, public relations bertanggung jawab dalam mengatur

hubungan internal dan eksternal. Internal terkait dengan sistem yang ada di dalam

organisasi atau instansi sebagai ruang lingkup kerja seorang public relations. Sedangkan

hubungan eksternal adalah ikatan public internal terhadap public eksternal, seperti

manajemen perusahaan dengan publik.

Page 5: PERAN PUBLIC RELATIONS LITTLE TALK COFFEE DALAM ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Nurhaslinda-Putri.pdfobservasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Penulis menggunakan

5

Peran Public Relations

Perkembangan profesionalisme public relations yang berkaitan dengan

pengembangan peranan public relations, baik sebagai praktisi maupun profesional dalam

suatu organisasi atau perusahaan, menurut Dozier D.M., (1992) merupakan salah satu

kunci untuk memahami fungsi public relations dan komunikasi organisasi. Selain itu, hal

tersebut juga merupakan kunci untuk pengembangan peranan praktisi PRO (pejabat

Humas) dan pencapaian profesionalisme dalam public relations. Peranan praktisi public

relations officer menurut Dozier dan Broom (dalam Rosady Ruslan, 2006: 20) dibedakan

menjadi dua, yakni peranan manajerial (communication manager role) dan peranan teknis

(communication technician role). Peranan manajerial dapat diuraikan menjadi tiga

bagian, yaitu expert prescriber facilitator, problem solving facilitator, dan

communication facilitator.

A. Expert Prescriber Communication

Praktisi public relations diposisikan sebagai ahli dan menjadi penasihat bagi

pimpinan organisasi. Peran sebagai penasihat meliputi memberikan masukan dan

pertimbangan terkait proses pembuatan keputusan. Untuk menjalankan peran ini secara

maksimal, praktik PR harus “dekat” dengan top management. Tujuannya supaya segala

masukan dapat disampaikan secara langsung. Manajemen puncak menyerahkan PR

ditangan para ahli dan manajemen biasanya mengambil peran pasif saja. Praktisi yang

beroperasi sebagai praktisi pakar bertugas mendefinisikan problem, mengembangkan

program, dan bertanggung jawab penuh atas implementasinya. Hubungan praktisi pakar

PR dengan manajemen organisasi seperti hubungan antara dokter dan pasiennya. Artinya,

pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima atau mempercayai apa yang telah

disarankan atau usulan dari pakar PR tersebut dalam memecahkan dan mengatasi

persoalan public relations yang tengah dihadapi oleh organisasi bersangkutan.

B. Problem Solving Process Facilitator

Praktisi public relations menjadi fasilitator ketika menyelesaikan suatu masalah.

Apabila memungkinkan, praktisi PR dapat menjadi leader dalam penanganan krisis.

Untuk menjalankan peran ini, baik secara teoritis maupun teknis lapangan. Peranan

praktisi public relations dalam proses pemecahan persoalan public relations ini

Page 6: PERAN PUBLIC RELATIONS LITTLE TALK COFFEE DALAM ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Nurhaslinda-Putri.pdfobservasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Penulis menggunakan

6

merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan

organisasi baik sebagai penasihat hingga mengambil tindakan eksekusi dalam mengatasi

persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional.

C. Communication Facilitator

Dalam hal ini, praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk

membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan

diharapkan oleh publiknya. Dipihak lain, dia juga dituntut mampu menjelaskan kembali

keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga dengan

komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai,

menghargai, mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak. Praktisi public

relations berperan sebagai fasilitator atau jembatan komunikasi antara organisasi dengan

publik, baik internal maupun eksternal. Termasuk di dalamnya, praktisi PR harus mampu

menjadi penengah bila terjadi kesalahan persepsi. Praktisi PR harus netral sehingga

semua pihak sama-sama merasa diuntungkan.

D. Technician Communicator

Praktisi PR dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi yang menyediakan

layanan di bidang teknis. Praktisi PR dituntut memahami dan menguasai berbagai alat

komunikasi. Praktisi PR juga harus mengikuti perkembangan zaman terkait alat

komunikasi. Apabila tidak mengikuti perkembangan zaman, komunikasi antara

organisasi dengan publik akan terhambat.

Citra

Citra adalah tujuan utama, dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang

hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat (kehumasan) atau public relations.

Pengertian citra itu sendiri abstrak dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi

wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk. Penilaian atau tanggapan

masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat, kesan-kesan yang

baik dan menguntungkan terhadap suatu citra lembaga/organisasi atau produk barang dan

jasa pelayanannya yang diwakili oleh pihak humas/PR. Citra perusahaan berkaitan

dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya, bagaimana menciptakan citra

perusahaan yang positif, lebih dikenal, serta diterima oleh publiknya, mungkin tenang

Page 7: PERAN PUBLIC RELATIONS LITTLE TALK COFFEE DALAM ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Nurhaslinda-Putri.pdfobservasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Penulis menggunakan

7

sejarahnya, kualitas pelayanan prima, keberhasilan dalam bidang marketing dan hingga

berkaitan dengan tanggung jawab sosial sebagainya. Dalam hal ini pihak humas berupaya

atau bahkan bertanggung jawab untuk mempertahankan citra perusahaa

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kualitatif deskriptif. Bogdan dan Taylor (1975: 5) mendefinisikan penelitian kualitatif

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis atau

lisan orang dan atau perilaku yang dapat diamati. Penelitian deskriptif mempelajarai

masalah-masalah dalam masyarakat serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat dan

situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap,

pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-

pengaruh.

Teknik Penelitian

Teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah studi

kasus. Yin (1994) menjelaskan bahwa studi kasus dapat digunakan untuk menjawab

pertanyaan penelitian berupa bagaimana (how) dan mengapa (why). Studi kasus

dilakukan terhadap suatu kesatuan sistem, dimaksudkan kesatuan ini dapat berupa

program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh tempat, waktu,

atau ikatan tertentu.

Key Informan dan Informan

Dalam menentukan narasumber, penulis menggunakan teknik purposive

sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan

pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang yang dianggap paling

tahu tentang apa yang kita harapkan, mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan

memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti. Key informan dari

penelitian ini adalah Public Relations Little Talk Coffee. Sedangkan informan dari

penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manager dan customer dari Little Talk Coffee.

Page 8: PERAN PUBLIC RELATIONS LITTLE TALK COFFEE DALAM ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Nurhaslinda-Putri.pdfobservasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Penulis menggunakan

8

Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis, penulis membagi

sumber data tersebut dengan menggunakan dua sumber data, yaitu data primer dan data

sekunder. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data

wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi.

Wawancara mendalam merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk

mendapatkan informasi secara langsung dengan mengajukan pertanyaan kepada

narasumber (informan atau informan kunci) untuk mendapat informasi yang mendalam.

Komunikasi antara pewawancara dengan yang diwawancarai bersifat intensif dan masuk

kepada hal-hal yang bersifat detail. Tujuannya untuk memperoleh informasi yang rinci

dan memahami latar belakang sikap dan pandangan narasumber. Kegiatan observasi di

sini diartikan sebagai kegiatan mengamati secara langsung tanpa mediator sesuatu objek

untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut. Dokumen

merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,

gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan

pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik Miles and Huberman

dilakukan secara interaktir melalui proses data reduction, data display, dan verification.

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih,

memfokuskan, membuang, menyusun data dalam suatu cara di mana kesimpulan akhir

dapat digambarkan. Reduksi data terjadi secara berkelanjutan hingga laporan akhir.

2. Penyajian Data (Data Display)

Dengan men-display-kan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang

terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

Teks yang bersifat naratif merupakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan

data dalam penelitian kualitatif. Sehingga dapat memudahkan untuk memahami apa

yang terjadi, mengetahui apa yang harus dikerjakan selanjutnya.

Page 9: PERAN PUBLIC RELATIONS LITTLE TALK COFFEE DALAM ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Nurhaslinda-Putri.pdfobservasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Penulis menggunakan

9

3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu

obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehinggal setelah diteliti

menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis, atau teori.

Uji Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik triangulasi sumber dengan

menganalisis hasil wawancara penulis dengan sumber key informan dan informan untuk

menguji keabsahan data yang diperoleh.

PEMBAHASAN

Peran Public Relations Little Talk Coffee dalam Meningkatkan Citra Melalui

Program Live music

Dari hasil wawancara penulis dengan narasumber key informan yaitu public

relations, penulis menyimpulkan bahwa Little Talk Coffee membutuhkan seorang public

relations untuk menjalin komunikasi perusahaan dengan customer dan klien-klien yang

bekerja sama dengan Little Talk Coffee untuk mencapai tujuan utamanya yaitu menunjang

peningkatan sales. Selain itu juga, untuk membantu top management dengan cara

memberikan masukan maupun saran. Peranan praktisi public relations officer menurut

Dozier dan Broom (dalam Rosady Ruslan, 2006: 20) dibedakan menjadi dua, yakni

peranan manajerial (communication manager role) dan peranan teknis (communication

technician role). Peranan manajerial dapat diuraikan menjadi tiga bagian, yaitu expert

prescriber facilitator, problem solving facilitator, dan communication facilitator. Sama

halnya dengan peran yang dimiliki oleh public relations Little Talk Coffee untuk menjalin

hubungan antara manajemen, staff, hingga customer yang merupakan peran sebagai

communication facilitator. Selain itu, untuk memberikan kebijakan seperti masukan dan

evaluasi terhadap manajemen, serta meningkatkan citra yang merupakan peran sebagai

expert prescriber facilitator. Untuk mencari jalan keluar jika terjadi masalah yang

merupakan peran sebagai problem solving facilitator. Dan yang terakhir merupakan peran

sebagai technician communication.

Page 10: PERAN PUBLIC RELATIONS LITTLE TALK COFFEE DALAM ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Nurhaslinda-Putri.pdfobservasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Penulis menggunakan

10

Citra adalah tujuan utama, dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang

hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat (kehumasan) atau public relations.

Public relations dan manager Little Talk Coffee menganggap bahwa citra perusahaan

merupakan hal yang penting, karena dengan terbangunnya citra yang baik, maka orang-

orang pun akan penasaran dan datang ke Little Talk Coffee, hal tesebut dapat membuat

peningkatan sales dan membantu Little Talk Coffee dalam mencapai tujuannya. Citra

organisasi terbentuk dari beragam sebab, mulai dari identitas fisik seperti logo dan gedung

yang dimiliki sebuah perusahaan, identitas nonfisik seperti sejarah dan filosofi, kualitas,

mutu, pelayanan, hingga aktivitas dan pola hubungan yang dimiliki oleh sebuah

perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan para narasumber informan,

mereka mengatakan bahwa pandangan terhadap Little Talk Coffee adalah positif. Mereka

merasa puas dengan pelayanan baik yang dimiliki oleh Little Talk Coffee dan program

live music yang ada, ambience yang dimiliki Little Talk Coffee pun merupakan hal yang

sangat berpengaruh terhadap pandangan dari para customer. Dapat disimpulkan bahwa

Little Talk Coffee memiliki citra yang baik.

Dalam meningkatkan citra melalui aktivitas perusahaan, public relations Little

Talk Coffee mengadakan program live music yang diadakan di hari weekend, lomba,

hingga workshop. Namun hal yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan citra Little

Talk Coffee menurut para narasumber adalah program live music. Perbedaan yang terlihat

terletak dipeningkatan sales yang dimiliki oleh Little Talk Coffee, dengan adanya peran

public relations dalam menjalankan program live music merupakan salah satu faktor yang

berpengaruh dan berhasil untuk meningkatkan citra perusahaan.

A. Expert Prescriber Communication

Praktisi public relations diposisikan sebagai ahli dan menjadi penasihat bagi

pimpinan organisasi. Peran sebagai penasihat meliputi memberikan masukan dan

pertimbangan terkait proses pembuatan keputusan. Untuk menjalankan peran ini secara

maksimal, praktik PR harus “dekat” dengan top management. Tujuannya supaya segala

masukan dapat disampaikan secara langsung. Sama halnya dengan yang terjadi di Little

Talk Coffee, public relations memiliki peran untuk memberikan masukan atau usulan

kepada top management terakit dengan usaha untuk meningkatkan citra perusahaan dan

lain sebagainya. Dalam memberikan masukan, public relations Little Talk Coffee

Page 11: PERAN PUBLIC RELATIONS LITTLE TALK COFFEE DALAM ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Nurhaslinda-Putri.pdfobservasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Penulis menggunakan

11

menjelaskan berdasarkan review. Mulai dari review kegiatan yang pernah dilakukan oleh

Little Talk Coffee, review menu yang dimiliki oleh coffee shop lain, dan lain-lain.

Masukan yang diberikan pun harus sesuai dengan konsep yang dimiliki oleh Little Talk

Coffee.

Praktisi yang beroperasi sebagai praktisi pakar bertugas mendefinisikan problem,

mengembangkan program, dan bertanggung jawab penuh atas implementasinya. Dalam

memberikan masukan kepada top management melalui meeting ataupun diskusi, public

relations Little Talk Coffee dapat memberikan penjelasan dan argumentasi yang dapat

dipertanggung jawabkan dikemudian harinya. Seperti masukan mengenai pengadaan

program live music di Little Talk Coffee, dimana public relations Little Talk Coffee dapat

mempertanggung jawabkan jalannya program tersebut kepada manajemen.

B. Problem Solving Process Facilitator

Praktisi public relations menjadi fasilitator ketika menyelesaikan suatu masalah.

Apabila memungkinkan, praktisi PR dapat menjadi leader dalam penanganan krisis.

Untuk menjalankan peran ini, baik secara teoritis maupun teknis lapangan. Sama halnya

dengan yang dilakukan oleh public relations Little Talk Coffee dalam menangani masalah

yang muncul terkait program live music, salah satunya ketika sound yang digunakan

menghasilkan suara yang buruk, public relations Little Talk Coffee memberikan arahan

kepada staffnya untuk meminjam sound dari tempat lain sebagai jalan keluar dari masalah

tersebut.

Peranan praktisi public relations dalam proses pemecahan persoalan public

relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk

membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat hingga mengambil tindakan

eksekusi dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan

profesional. Seperti hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh penulis, penulis

dapat menyimpulkan bahwa peran public relations Little Talk Coffee dalam

menyelesaikan masalah yang terjadi pada program live music adalah professional dan

rasional, dimana yang dilakukan oleh public relations Little Talk Coffee adalah quick

respon dan mencari jalan keluar dengan menyediakan plan A plan B.

Page 12: PERAN PUBLIC RELATIONS LITTLE TALK COFFEE DALAM ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Nurhaslinda-Putri.pdfobservasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Penulis menggunakan

12

C. Communication Facilitator

Dalam hal ini, praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk

membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan

diharapkan oleh publiknya. Dipihak lain, dia juga dituntut mampu menjelaskan kembali

keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga dengan

komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai,

menghargai, mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak. Praktisi public

relations berperan sebagai fasilitator atau jembatan komunikasi antara organisasi dengan

publik, baik internal maupun eksternal.

Seperti hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap para narasumber,

public relations Little Talk Coffee berperan sebagai fasilitas komunikasi antara

perusahaan dengan publik. Cara yang dilakukan oleh public relations Little Talk Coffee

untuk mendapatkan masukan maupun keluhan dari customer ialah dengan menanyakan

secara langsung atau randomly asking. Public relations Little Talk Coffee juga

menggunakan media sosial yang dimilikinya untuk mendapatkan masukan dan keluhan

mengenai Little Talk Coffee dengan melihat kolom komentar dan review dari customer.

Dalam menanggapi atau menjawab masukan dan keluhan melalui media sosial, public

relations Little Talk Coffee seringkali menjawab di kolom komentar yang diberikan oleh

customer. Menurut narasumber informan terkait respon dari public relations Little Talk

Coffee terhadap masukan dan keluhan customer, penulis menyimpulkan bahwa respon

dari public relations Little Talk Coffee adalah baik dan mau untuk menerima

masukan/keluhan. Dalam merealisasikan masukan dari customer, public relations Little

Talk Coffee mendiskusikan hal tersebut terlebih dahulu dengan top management. Dalam

menjalankan peran sebagai fasilitas komunikasi pada publik internal, public relations

Little Talk Coffee menjadi perantara penyampaian pesan maupun informasi antara staff

dengan top management di Little Talk Coffee.

D. Technician Communicator

Praktisi PR dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi yang menyediakan

layanan di bidang teknis. Praktisi PR dituntut memahami dan menguasai berbagai alat

komunikasi. Praktisi PR juga harus mengikuti perkembangan zaman terkait alat

Page 13: PERAN PUBLIC RELATIONS LITTLE TALK COFFEE DALAM ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Nurhaslinda-Putri.pdfobservasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Penulis menggunakan

13

komunikasi. Apabila tidak mengikuti perkembangan zaman, komunikasi antara

organisasi dengan publik akan terhambat.

Dengan semakin pesatnya perkembangan zaman, public relations dapat

menggunakan media sosial atau internet untuk berkomunikasi dengan publiknya. Sama

halnya dengan public relations di Little Talk Coffee yang berperan untuk mengelola

media sosial yang dimiliki oleh Little Talk Coffee, mulai dari zomato, instagram, dan

google business. Tujuan dari peran public relations Little Talk Coffee sebagai teknisi

komunikasi adalah untuk meningkatkan tingkat awareness dari customer maupun calon

customer dan meningkatkan citra perusahaan. Public relations Little Talk Coffee

menggunakan media sosial instagram dan zomato untuk meng-update menu yang

dimiliki serta ambience dari Little Talk Coffee. Selain itu, public relations juga meng-

update kegiatan live music yang dimilikinya melalui media sosial instagram yang

bertujuan agar orang-orang mengetahui bahwa ada program live music di Little Talk

Coffee.

Seperti hasil wawancara penulis dengan narasumber informan, mereka

mengetahui keberadaan Little Talk Coffee dan program live music yang dimiliki oleh

Little Talk Coffee adalah melalui media sosial Little Talk Coffee. Dalam hal

berkomunikasi dengan customer, public relations Little Talk Coffee berperan aktif dalam

menggunakan media sosial yang dimiliki Little Talk Coffee agar dapat selalu

berkomunikasi seperti menjawab pertanyaan maupun masukan dari customer.

Faktor Pendukung dan Penghambat Peran Public Relations Little Talk Coffee dalam

Meningkatkan Citra Melalui Program Live Music

Dalam menjalankan peran public relations Little Talk Coffee dalam meningkatkan

citra melalui program live music, terdapat faktor-faktor yang mendukung maupun

menghambat dalam proses pencapaian tujuan. Berdasarkan hasil penelitian yang ditelah

dilakukan oleh penulis, ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi peran public

relations Little Talk Coffee dalam meningkatkan citra melalui program live music.

Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat merumuskan beberapa poin yang menjadi

faktor pendukung dalam pelaksanaan peran public relations Little Talk Coffee dalam

meningkatkan citra perusahaan melalui program live music, antara lain:

Page 14: PERAN PUBLIC RELATIONS LITTLE TALK COFFEE DALAM ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Nurhaslinda-Putri.pdfobservasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Penulis menggunakan

14

1. Budgeting. Budget yang diberikan oleh management adalah faktor utama dalam

mendukung terlaksananya program live music dalam meningkatkan citra Little Talk

Coffee. Karena dengan budget yang diberikan oleh manajemen, public relations dapat

membayar band yang akan tampil di live music.

2. Sarana dan prasarana. Top management Little Talk Coffee memberikan sarana dan

prasarana untuk mendukung jalannya program live music. Mulai dari alat-alat band,

tempat atau panggung, lighting, sound system dan lain sebagainya.

3. Media sosial. Dengan adanya media sosial dari Little Talk Coffee, public relations

Little Talk Coffee dapat memberikan informasi mengenai program live music. Tujuan

memberikan informasi melalui media sosial adalah untuk meningkatkan tingkat

awareness dan menarik customer untuk datang menikmati program live music di Little

Talk Coffee.

4. Staff Little Talk Coffee. Barista Little Talk Coffee sangat membantu jalannya program

live music, seperti untuk melayani dan menanyakan feedback kepada customer

mengenai program live music.

5. Customer. Customer merupakan faktor pendukung agar program live music di Little

Talk Coffee agar terus berjalan. Karena dengan feedback dan kehadiran customer,

Little Talk Coffee dapat mendapatkan sales atau pemasukan yang lebih besar.

Dalam menjalankan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan utama, pasti tidak

selalu berjalan mulus. Hampir selalu ditemukan beberapa faktor yang menjadi

penghambat dalam proses pencapaian tujuan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan oleh penulis, penulis dapat menyimpulkan faktor-faktor yang menjadi

penghambat public relations Little Talk Coffee dalam menjalankan perannya untuk

meningkatkan citra melalui program live music. Faktor penghambat yang ada, antara lain:

1. Ketidakhadiran band. Terkadang band yang biasa tampil di Little Talk Coffee dapat

berhalangan hadir, hal tersebut dapat menjadi penghambat dalam menjalankan

program live music karena public relations Little Talk Coffee harus mencari band

pengganti yang dapat tampil dan sesuai dengan harga yang telah ditentukan oleh top

management.

2. Faktor cuaca. Cuaca tidak selalu dapat diprediksikan. Area live music di Little Talk

Coffee merupakan area outdoor. Jika turun hujan saat berjalannya live music, maka

Page 15: PERAN PUBLIC RELATIONS LITTLE TALK COFFEE DALAM ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Nurhaslinda-Putri.pdfobservasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Penulis menggunakan

15

hal tersebut dapat mengganggu jalannya live music, terutama dalam mendapatkan

customer untuk datang.

3. Keluhan dari penduduk sekitar. Penduduk sekitar di area Little Talk Coffee terkadang

merasa terganggu dengan suara keras yang terdengar ketika live music sedang berjalan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan dianalisis oleh penulis,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Public relations Little Talk Coffee memiliki peran untuk meningkatkan citra

perusahaan dengan menjalankan program live music. Peran pertama merupakan expert

prescriber communication, dimana public relations Little Talk Coffee memiliki peran

untuk memberikan masukan dan saran kepada top management terkait program live

music untuk meningkatkan citra melalui review dan argumentasi atau penjelasan yang

dapat dipertanggung jawabkan dikemudian hari. Peran kedua merupakan problem

solving process facilitator, dimana public relations Little Talk Coffee memiliki peran

untuk memecahkan masalah dan menyelesaikan masalah yang ada dalam program live

music, seperti memberikan arahan kepada staff Little Talk Coffee ketika sound system

yang hancur. Selanjutnya, peran sebagai communication facilitator. Dimana public

relations Little Talk Coffee memiliki peran untuk menjadi perantara antara perusahaan

dan publiknya, mulai dari customer, top management maupun staff Little Talk Coffee.

Public relations Little Talk Coffee berperan untuk mendapatkan dan menjawab

keluhan serta masukan dari customer, salah satunya mengenai program live music yang

dimilikinya. Menyampaikan informasi terhadap staff kepada top management dan

sebaliknya. Peran keempat merupakan technician communicator, dimana public

relations Little Talk Coffee berperan aktif dalam mengelola media sosial yang dimiliki

oleh Little Talk Coffee seperti zomato, instagram, dan google business guna

meningkatkan citra Little Talk Coffee dan meng-update program live music di media

sosialnya.

2. Dalam menjalankan peran public relations Little Talk Coffee dalam meningkatkan

citra melalui program live music, terdapat beberapa faktor yang menjadi faktor

pendukung maupun faktor penghambat dari peran public relations Little Talk Coffee.

Page 16: PERAN PUBLIC RELATIONS LITTLE TALK COFFEE DALAM ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Nurhaslinda-Putri.pdfobservasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Penulis menggunakan

16

Faktor pendukung peran public relations Little Talk Coffee dalam meningkatkan citra

melalui program live music adalah budgeting serta sarana dan prasarana yang

disediakan oleh top management, bantuan dari staff Little Talk Coffee media sosial,

dan customer. Faktor penghambat peran public relations Little Talk Coffee dalam

meningkatkan citra melalui program live music adalah ketidakhadiran band yang biasa

tampil di Little Talk, faktor cuaca, dan keluhan dari penduduk sekitar.

SARAN

Untuk meningkatkan efektivitas dan keberhasilan peran public relations dalam

meningkatkan citra melalui program live music, maka penulis menyampaikan berbagai

saran yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Little Talk Coffee.

Adapun saran-saran yang dapat penulis sumbangkan adalah sebagai berikut:

1. Agar kinerja peran public relations dapat berjalan dan terlaksana dengan baik, maka

penulis menyarankan untuk menambahkan praktisi public relations di Little Talk

Coffee agar public relations Little Talk Coffee dapat memberikan hasil yang lebih

maksimal dalam mewujudkan segala tujuan terutama peningkatan citra perusahaan

melalui program live music.

2. Melakukan evaluasi internal secara rutin dan teratur mengenai Little Talk Coffee

terutama peningkatan citra melalui program live music agar dapat meningkatkan

kinerja tiap-tiap fungsi yang ada dan dapat menanggulangi secara cepat segala hal yang

dapat menjadi faktor penghambat dalam proses pencapaian tujuan dari Little Talk

Coffee.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku.

Ardianto, Elvinaro. 2014. Metodologi Penelitian untuk Public Relations. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media.

Darsun, Hidayat. 2014. Media Public Relations: Pendekatan Studi Kasus Cyber Public

Relations Sebagai Metode Kerja PR Digital. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Fitrah, Muh. dan Luthfiyah. 2017. Metode Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan

Kelas, dan Studi Kasus. Sukabumi: CV Jejak.

Page 17: PERAN PUBLIC RELATIONS LITTLE TALK COFFEE DALAM ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Nurhaslinda-Putri.pdfobservasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Penulis menggunakan

17

Gassing, Syarifuddin S. dan Suryanto. 2016. Public Relations. Yogyakarta: C.V Andi

Offset.

Indrawan, Rully. dan Poppy Yaniawati. 2016. Metodologi Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif, dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan dan Pendidikan

(Revisi). Bandung: PT Refika Aditama.

Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknis Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana.

Nazir, M. 2017. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Neolaka, Amos. 2014. Metode Penelitian dan Statistik. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Ruslan, Rosady Ruslan. 2016. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi:

Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed

Methods). Bandung: Alfabeta.

Suwatno. 2018. Pengantar Public Relations Kontemporer. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Yuliaty, Kinkin. 2010. Manajemen Public Relations. Jakarta: Laboraturium Sosial Politik

Press.

Sumber Lain.

Anwar, Rofiq. 2015. Peran Praktisi Public Relations dalam Organisasi-Organisasi di

Yogyakarta. Jurnal Komunikasi Islam, Vol. 7, No. 1. Hlm. 46-55.

https://ejournal.unisnu.ac.id/JKIN/article/view/290/572 diakses pada tanggal 3 Mei

2019 pukul 21.45 WIB.

Azmi, Abdul Halim. 2014. Efektivitas Acara ‘Siaran Pedesaan’ LPP RRI dalam

Meningkatkan Usaha Ternak Kelinci Kelompok Tani Madurasa Kelurahan Lok

Bahu Samarinda, Universitas Mulawarman, Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 2, No.

1. Hlm. 454. https://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/?p=1306 diakses pada

tanggal 22 Mei 2019 pukul 19.00 WIB.

Hens, Henry. 2018. Maraknya Kedai Kopi di Indonesia, Bakal Bertahan Lama atau

Sekadar Tren? https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3727952/maraknya-kedai-

kopi-di-indonesia-bakal-bertahan-lama-atau-sekadar-tren diakses pada tanggal 3

Mei 2019 pukul 18.22 WIB.

Yuliawan, Teddi Prasetya. dan Fathul Himam. The Grasshopper Phenomenon: Studi

Kasus Terhadap Profesional yang Sering Berpindah‐pindah Pekerjaan. Jurnal

Psikologi, Vol. 34, No. 1. Hlm. 76-88.

https://jurnal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/7090 diakses pada tanggal 18 Mei 2019

pukul 22.15 WIB.