18
1 PERAN LABORATORIUM PEMASARAN DALAM MENUNJANG KESIAPAN SISWA MELAKSANAKAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN Amalia Sari, Sri Wahyuni, Leny Noviani* *Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret Email: [email protected] ABSTRACT The research purpose is to explore (1) the implementation of practical activities in the Marketing Laboratory; (2) the Marketing Laboratory roles; (3) the constraints; (4) the efforts. This research using a single case study, qualitative research approach with the result: First, the practice were conducted in the second grade with material which according to curriculum and the needs of DU / DI. The guidance process was done three times a day. The practice evaluation including the aspect of capabilities, personalities and attitudes. Second, there are two of roles marketing laboratory, they are as a tool of supporting the learning process which not maximally because of the infrastructure is unqualified and as a training tool in improving students' skill. Third, the constraint faced by students including the adjustment, the use of facilities and application, dealing with customers, the student attitude which less of attention, urbane, confident, alert, many questions and apathy so they just are waiting for order. Fourth, the school efforts are: evaluates and follow up on feedback from DU/DI, provide counseling and debriefing before the implementation of the field work practice, give opportunity for students to express the process and the constraint of field work practice. keywords: the role of laboratory, marketing laboratory, constraint, effort ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi (1) pelaksanaan kegiatan praktik di Laboratorium Pemasaran; (2) peran Laboratorium Pemasaran; (3) kendala; (4) usaha. Metode yang digunakan adalah studi kasus tunggal terpancang, pendekatan penelitian kualitatif dengan hasil: Pertama, praktik dilaksanakan pada saat siswa kelas XI dengan materi yang sudah sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan DU/DI. Pembimbingan dilakukan 3x sehari. Evaluasi praktik meliputi aspek kemampuan, kepribadian dan sikap. Kedua, peran laboratorium pemasaran ada dua yaitu sebagai sarana penunjang proses pembelajaran namun belum maksimal karena sarana dan prasarana belum memenuhi standar dan sebagai sarana pelatihan dalam meningkatkan keterampilan siswa. Ketiga, kendala yang dihadapi siswa adalah, penyesuaian diri, penggunaan sarana dan aplikasi, menghadapi konsumen, sikap siswa yang kurang sopan, kurang percaya diri, kurang sigap, kurang banyak bertanya dan bersikap apatis sehingga hanya menunggu perintah. Keempat, usaha yang dilakukan sekolah adalah mengevaluasi dan menindaklanjuti masukan dari DU/DI, memberikan bimbingan dan

PERAN LABORATORIUM PEMASARAN DALAM MENUNJANG … · 2020. 5. 2. · service, dan menyetor uang ke bank Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengeksplorasi

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN LABORATORIUM PEMASARAN DALAM MENUNJANG … · 2020. 5. 2. · service, dan menyetor uang ke bank Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengeksplorasi

1

PERAN LABORATORIUM PEMASARAN

DALAM MENUNJANG KESIAPAN SISWA

MELAKSANAKAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Amalia Sari, Sri Wahyuni, Leny Noviani*

*Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret

Email: [email protected]

ABSTRACT

The research purpose is to explore (1) the implementation of practical activities in the

Marketing Laboratory; (2) the Marketing Laboratory roles; (3) the constraints; (4) the

efforts. This research using a single case study, qualitative research approach with the

result: First, the practice were conducted in the second grade with material which according

to curriculum and the needs of DU / DI. The guidance process was done three times a day.

The practice evaluation including the aspect of capabilities, personalities and attitudes.

Second, there are two of roles marketing laboratory, they are as a tool of supporting the

learning process which not maximally because of the infrastructure is unqualified and as a

training tool in improving students' skill. Third, the constraint faced by students including the

adjustment, the use of facilities and application, dealing with customers, the student attitude

which less of attention, urbane, confident, alert, many questions and apathy so they just are

waiting for order. Fourth, the school efforts are: evaluates and follow up on feedback from

DU/DI, provide counseling and debriefing before the implementation of the field work

practice, give opportunity for students to express the process and the constraint of field work

practice.

keywords: the role of laboratory, marketing laboratory, constraint, effort

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi (1) pelaksanaan kegiatan praktik di

Laboratorium Pemasaran; (2) peran Laboratorium Pemasaran; (3) kendala; (4) usaha. Metode

yang digunakan adalah studi kasus tunggal terpancang, pendekatan penelitian kualitatif

dengan hasil: Pertama, praktik dilaksanakan pada saat siswa kelas XI dengan materi yang

sudah sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan DU/DI. Pembimbingan dilakukan 3x sehari.

Evaluasi praktik meliputi aspek kemampuan, kepribadian dan sikap. Kedua, peran

laboratorium pemasaran ada dua yaitu sebagai sarana penunjang proses pembelajaran namun

belum maksimal karena sarana dan prasarana belum memenuhi standar dan sebagai sarana

pelatihan dalam meningkatkan keterampilan siswa. Ketiga, kendala yang dihadapi siswa

adalah, penyesuaian diri, penggunaan sarana dan aplikasi, menghadapi konsumen, sikap

siswa yang kurang sopan, kurang percaya diri, kurang sigap, kurang banyak bertanya dan

bersikap apatis sehingga hanya menunggu perintah. Keempat, usaha yang dilakukan sekolah

adalah mengevaluasi dan menindaklanjuti masukan dari DU/DI, memberikan bimbingan dan

Page 2: PERAN LABORATORIUM PEMASARAN DALAM MENUNJANG … · 2020. 5. 2. · service, dan menyetor uang ke bank Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengeksplorasi

2

pembekalan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan keberjalanan

dan kendala PKL.

Kata Kunci: Peran laboratorium, Laboratorium Pemasaran, Kendala, Usaha

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pendidikan merupakan sarana

untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Manusia akan memperoleh banyak bekal

ilmu dan pengetahuan yang bisa

diaplikasikan dalam kehidupan melalui

pendidikan. Pendidikan di Indonesia

dibagi menjadi 3 (tiga) jalur, yaitu

pendidikan formal, pendidikan informal

dan pendidikan nonformal. Menurut UU

RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pasal 15, “Jenis

pendidikan mencakup pendidikan umum,

kejuruan, akademik, profesi, vokasi,

keagamaan dan khusus”. Salah satu jenis

pendidikan sekolah menengah yang

beberapa tahun terakhir mendapat sorotan

dan perhatian khusus baik dari pemerintah

maupun masyarakat secara umum adalah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) disebutkan dalam Penjelasan Atas

UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 15 mengenai

pengertian Pendidikan Kejuruan,

“Pendidikan Kejuruan merupakan

pendidikan menengah yang

mempersiapkan peserta didik terutama

untuk bekerja dalam bidang tertentu”.

Pengertian tersebut berarti bahwa

pendidikan pada jenjang ini harus mampu

menghasilkan siswa dengan kemampuan

mennegah sebagai tenaga kerja, sehingga

jelas pendidikan kejuruan tidak hanya

memberikan teori-teori sesuai dengan

spesialisasi, namun juga memerlukan

tempat khusus sebagai sarana

mengaplikasikan teori yang telah siswa

dapatkan di kelas. Salah satunya adalah

dengan adanya laboratorium.

Laboratorium merupakan salah satu sarana

yang dapat menunjang peningkatan

keterampilan siswa dengan adanya

kegiatan praktik. Selain laboratorium yang

berada di lingkungan sekolah sebagai

miniatur dunia kerja yang sesungguhnya,

diperlukan juga kerjasama dengan dunia

usaha/dunia industri sebagai langkah awal

pengenalan siswa terhadap dunia kerja

yang sesungguhnya. Hal ini akan sangat

menunjang keberhasilan tujuan yang

hendak dicapai dari sekolah menengah

kejuruan. Kerjasama antara institusi

pendidikan dengan dunia kerja inilah yang

selanjutnya disebut dengan Pendidikan

Sistem Ganda. Menurut Keputusan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Page 3: PERAN LABORATORIUM PEMASARAN DALAM MENUNJANG … · 2020. 5. 2. · service, dan menyetor uang ke bank Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengeksplorasi

3

Indonesia Nomor 323/U/1997 pasal 1 ayat

1, disebutkan bahwa

Pendidikan Sistem Ganda

selanjutnya disebut PSG adalah

suatu bentuk penyelenggaraan

pendidikan keahlian kejuruan yang

memadukan secara sistematik dan

sinkron program pendidikan di

sekolah menengah kejuruan dengan

program penguasaan keahlian yang

diperoleh melalui bekerja langsung

pada pekerjaan sesungguhnya di

institusi pasangan, terarah untuk

mencapai suatu tingkat keahlian

professional tertentu.

Pendidikan Sistem Ganda

merupakan suatu kombinasi antara

penyelenggara praktik kerja industri di

institusi kerja pasangan (perusahaan; jasa,

dagang, industri), secara sinkron dan

sistematis yang bertujuan menghantarkan

siswa pada penguasaan kemampuan kerja

tertentu, sehingga menjadi lulusan yang

berkemampuan sesuai harapan, atau

dengan kata lain PSG merupakan program

pendidikan dan pelatihan yang

diselenggarakan di sekolah dalam hal ini

adalah SMK dan dunia kerja. Pendidikan

dan pelatihan yang diselenggarakan di

dalam kelas dan pada unit-unit produksi

sesuai dengan jurusannya masing-masing,

sedangkan pada dunia kerja, pendidikan

dan pelatihan yang diselenggarakan berupa

Praktik Kerja Lapangan atau biasa kita

sebut dengan PKL.

Pengembangan keterampilan di

sekolah dapat dilakukan melalui unit-unit

produksi sesuai dengan jurusannya

masing-masing. SMK N 1 Surakarta

merupakan salah satu institusi pendidikan

yang mempunyai laboratorium sebagai

sarana penunjang pembelajaran. Salah satu

dari laboratoriumnya adalah Toko

Karistasari untuk laboratorium siswa

jurusan pemasaran. SMK N 1 Surakarta

berusaha menyediakan sarana praktik yang

memadai di laboratorium, sehingga

kegiatan praktik dapat berjalan secara

optimal. Namun pada kenyataannya,

sarana yang terdapat dalam Toko

Karistasari sebagai laboratorium siswa

jurusan pemasaran tersebut masih jauh dari

kriteria ideal. Fungsi dari adanya

laboratorium adalah sebagai sarana praktik

siswa dalam menerapkan teori yang sudah

diperolehnya di kelas, juga untuk

mempersiapkan siswa dalam menghadapi

Praktik Kerja Lapangan. Namun, kondisi

sarana dan prasarana di Toko Karistasari

sebagai laboratorium pemasaran kurang

memadai. Fasilitas yang ada di Toko

Karistasari tersebut belum memanfaatkan

teknologi, sehingga keterampilan siswa

dalam hal penguasaan teknologi masih

minim. Padahal dalam pelaksanaan Praktik

Kerja Lapangan, keterampilan siswa dalam

penguasaan teknologi sangat dibutuhkan.

Berikut tabel deskripsi kondisi

laboratorium SMK N 1 Surakarta.

Page 4: PERAN LABORATORIUM PEMASARAN DALAM MENUNJANG … · 2020. 5. 2. · service, dan menyetor uang ke bank Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengeksplorasi

4

Tabel 1. Deskripsi Kondisi Laboratorium SMK N 1 Surakarta

No Kebutuhan

Laboratorium

Ideal

Ketersediaan

di Lapangan

Penggunaan

(SOP)

Pelaksanaan di Toko

SMK N 1 Surakarta

1 Bangunan Toko Ada Sebagian

besar sarana

yang tersedia

hanya

digunakan di

laboratorium

simulasi,

belum

digunakan di

laboratorium

toko

Belum sesuai

2 Komputer Kasir Ada Ada, belum digunakan

3 Perlengkapan dan

Peralatan Display

Ada Ada, belum mencukupi

4 Komputer Ada Tidak ada

5 Timbangan digital Ada Tidak Ada

6 Money Detector Ada, cukup Tidak ada

7 EDC offline Ada Belum mencukupi

8 Rak display Ada Belum mencukupi

Sumber : Data SMK N 1 Surakarta Tahun 2015

Selain berpengaruh terhadap

kegiatan praktik di laboratorium, sarana

dan prasarana secara tidak langsung juga

berpengaruh terhadap kesiapan siswa

dalam melaksanakan praktik kerja

lapangan. SMK N 1 Surakarta

bekerjasama dengan 14 DU/DI dengan 15

kegiatan yang harus dipraktikkan. Namun

dari 15 kegiatan praktik yang harus

dipraktikkan di DU/DI, baru 9 kegiatan

yang dilaksanakan di laboratorium, yaitu

price labelling, packaging, customer

service, stock opname, display barang,

administrasi transaksi, administrasi

gudang, kasir sitem manual dan

menawarkan barang kepada pelanggan.

Sedangkan 6 kegiatan yang belum

dilaksanakan di laboratorium yaitu kasir

sistem Magic 7, mengoperasikan

timbangan digital, pemasaran online,

membuat media promosi, cleaning

service, dan menyetor uang ke bank

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

(1) Untuk mengeksplorasi pelaksanaan

kegiatan praktik di Laboratorium

Pemasaran sebagai upaya mempersiapkan

siswa kelas XII Pemasaran SMK N 1

Surakarta melaksanakan Praktik Kerja

Lapangan Tahun Ajaran 2015/2016, (2)

Untuk mengeksplorasi peran Laboratorium

Pemasaran dalam menunjang kesiapan

siswa kelas XII Pemasaran SMK N 1

Surakarta melaksanakan Praktik Kerja

Lapangan Tahun Ajaran 2015/2016, (3)

Untuk mengeksplorasi kendala yang

dihadapi siswa kelas XII Pemasaran SMK

N 1 Surakarta dalam melaksanakan Praktik

Kerja Lapangan Tahun Ajaran 2015/2016,

(4) Untuk mengeksplorasi usaha sekolah

Page 5: PERAN LABORATORIUM PEMASARAN DALAM MENUNJANG … · 2020. 5. 2. · service, dan menyetor uang ke bank Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengeksplorasi

5

dalam mengatasi kendala yang dihadapi

siswa kelas XII SMK N 1 Surakarta

selama pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja

Lapangan Tahun Ajaran 2015/2016.

Kajian Pustaka

Pendidikan Kejuruan

Menurut Irianto (2011: 3)

“Pendidikan merupakan usaha sadar

manusia untuk mempersiapkan manusia

mempunyai kemampuan untuk berperan

aktif dalam membentuk masa depannya”.

Sedangkan pengertian pendidikan dalam

pasal 1 ayat (1) Undang-Undang No. 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional adalah “Pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengembangan diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Fungsi pendidikan nasional dalam

pasal 3 Undang-Undang No. 20 Tahun

2003 adalah, “Pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggungjawab.

Rumusan tujuan pendidikan dalam

Undang-Undang tersebut diatas

mengandung makna yang dalam dan luas,

yang terkait dengan sumber daya manusia,

sehingga perlu penanganan yang serius,

cermat, komprehensif, strategis dan

bertanggungjawab. Salah satu caranya

adalah dengan adanya program pendidikan

kejuruan. Menurut UU No. 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Pendidikan Kejuruan merupakan

pendidikan menengah yang

mempersiapkan peserta didik terutama

untuk bekerja dalam bidang tertentu.

Pendidikan Sistem Ganda

Salah satu bentuk pendidikan di

Sekolah Menengah Kejuruan adalah

kerjasama dengan Dunia Usaha/Dunia

Industri atau yang biasa disebut dengan

Pendidikan Sistem Ganda (PSG).

Penyelenggaraan Pendidikan Sistem

Ganda (PSG) ini sesuai dengan Keputusan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.

323/U/1997 tentang penyelenggaraan

Pendidikan Sistem Ganda pada Sekolah

Menengah Kejuruan. Pada Bab III pasal 3

Page 6: PERAN LABORATORIUM PEMASARAN DALAM MENUNJANG … · 2020. 5. 2. · service, dan menyetor uang ke bank Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengeksplorasi

6

menyatakan bahwa setiap Sekolah

Menengah Kejuruan berkewajiban

menyelenggarakan Pendidikan Sistem

Ganda bersama Institusi Pasangan yang

memenuhi persyaratan. Menurut Mahmudi

(2013: 101), “Pendidikan Sistem Ganda

(PSG) juga terkenal dengan sebutan dual

system yang merupakan penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan yang dikelola

oleh 2 (dua) tempat penyelenggaraan yang

berbeda.” Kedua tempat tersebut adalah

sekolah dan institusi pasangan yang sesuai

dengan bidang keahlian. Kedua tempat

tersebut merupakan rangkaian utuh yang

tidak dapat dipisahkan dalam rangka

mencapai kompetensi lulusan yang

dibutuhkan oleh dunia kerja. Selain

pengertian PSG tersebut di atas, Sudirta

(2006: 397) menyatakan bahwa “Sesuai

dengan konsepnya pendidikan sistem

ganda merupakan bentuk penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan keahlian

kejuruan yang memadukan secara

sistematik dan sinkron program

pendidikan di sekolah dan program

penguasaan keahlian yang diperoleh

melalui bekerja langsung di dunia kerja,

yang terarah untuk mencapai suatu tingkat

keahlian profesional tertentu.”

Tujuan pelaksanaan Pendidikan

Sistem Ganda berdasarkan konsep

pendidikan sistem ganda pada SMK di

Indonesia menurut Dikmenjur (1995:8)

adalah (1) Menghasilkan tenaga kerja yang

memiliki keahlian profesional dengan

tingkat pengetahuan, keterampilan dan

etos kerja yang sesuai dengan lapangan

kerja, (2) Memperkokoh link and match

antara sekolah dan dunia kerja, (3)

Meningkatkan efisiensi proses pendidikan

dan keahlian tenaga kerja yang berkualitas

professional, (4) Memberi pengakuan dan

penghargaan terhadap pengalaman kerja

sebagai bagian dari proses pendidikan.

Organisasi pelaksana Pendidikan

Sistem Ganda menurut Direktorat

Pendidikan Menengah Kejuruan (1995:

15) adalah Majelis Sekolah, Sekolah

Menengah Kejuruan dan Dunia

Usaha/Dunia Industri (Institusi Pasangan)

dengan memperhatikan aspek-aspek

Pendidikan Sistem Ganda yang meliputi

penyusunan program, sistem

pembimbingan dan evaluasi.

Laboratorium Pemasaran

Menurut Depdikbud (2004: 4),

“Laboratorium Pendidikan Teknologi dan

Kejuruan adalah sarana dan tempat untuk

mendukung proses pembelajaran yang

didalamnya terkait dengan pengembangan

pemahaman, keterampilan dan inovasi

bidang ilmu sesuai dengan bidang

pekerjaan yang ada pada program studi

yang didalamnya dilakukan kegiatan

latihan bekerja.”

Page 7: PERAN LABORATORIUM PEMASARAN DALAM MENUNJANG … · 2020. 5. 2. · service, dan menyetor uang ke bank Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengeksplorasi

7

Menurut Asmani (2009: 17),

“Perpustakaan dan Laboratorium

menduduki posisi dan peran yang sangat

menentukan.” Hal ini disebabkan karena di

dalam strategi baru, fokus pembelajaran

adalah learn how to learn, belajar

bagaimana belajar yang baik, benar, efektif

dan efisien, dan guru harus mampu

bagaimana mengajar-belajar. Secara

umum peran laboratorium menurut

Depdikbud (2004: 7) adalah (1) Sebagai

penunjang proses belajar, (2) Sebagai

sarana penunjang kegiatan penelitian, (3)

Sebagai sarana penunjang kegiatan

pengabdian pada masyarakat dan

pelatihan.

Laboratorium sebagai sarana

penunjang proses belajar akan terlaksana

dengan baik jika mempunyai komponen-

komponen penunjang proses pembelajaran

yaitu adanya siswa, tujuan pembelajaran,

metode pembelajaran, media

pembelajaran, strategi pembelajaran,

evaluasi pembelajaran dan umpan balik

dari siswa. Ketujuh komponen tersebut

merupakan komponen-komponen penting

yang harus ada sehingga peran

laboratorium sebagai sarana proses

pembelajaran dapat berperan secara

optimal. Apabila salah satu komponen ada

yang tidak terpenuhi, maka bisa

mempengaruhi keberjalanan proses

pembelajaran dalam laboratorium.

Laboratorium sebagai sarana

pelatihan dapat digunakan sebagai unit

layanan. Laboratorium pemasaran pada

Sekolah Menengah Kejuruan digunakan

sebagai sarana pelatihan siswa sebelum

melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.

“Pelatihan adalah suatu proses yang

meliputi serangkaian tindak (upaya) yang

dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk

pemberian bantuan tenaga kerja yang

dilakukan oleh tenaga profesional

kepelatihan dalam satuan waktu yang

bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan kerja peserta dalam bidang

pekerjaan tertentu guna meningkatkan

efektifitas dan produktivitas dalam suatu

organisasi.” (Hamalik, 2000: 10)

Standard Minimal Laboratorium

Standard Minimal Laboratorium

Program Keahlian Penjualan yang berupa

ruang praktik pertokoan, menurut

Permendiknas RI No. 40 Tahun 2008

adalah ruang praktik pertokoan mampu

menampung peserta didik kapasitas 16

orang dengan luas minimum 64 m2

dan

lebar minimum 4 m, sehingga rasionya

adalah 8 m2

untuk setiap siswa. Sedangkan

sarana dan prasarana ideal berupa perabot

yang terdiri dari meja kerja/tik, kursi

kerja/stool, lemari penyimpanan alat dan

bahan dengan rasio 1 set pada setiap ruang

untuk minimum 8 peserta didik. Kemudian

Page 8: PERAN LABORATORIUM PEMASARAN DALAM MENUNJANG … · 2020. 5. 2. · service, dan menyetor uang ke bank Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengeksplorasi

8

berupa peralatan untuk pekerjaan praktik

pertokoan sejumlah 1 set setiap ruang

untuk minimum 8 peserta didik, papan

tulis sejumlah 1 buah pada setiap ruang

untuk minimum 8 peserta didik dan

perlengkapan lain berupa kotak kontak

sejumlah minimum 4 buah/ruang dan

minimum 1 buah tempat sampah.

Kesiapan

Kesiapan berasal dari kata dasar

„siap‟ yang dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia mempunyai beberapa arti

sebagai berikut: sudah disediakan, sudah

sedia, sudah selesai, sudah bersedia

(untuk). Berdasarkan beberapa arti

tersebut, dapat disimpulkan bahwa

pengertian dari kesiapan adalah suatu

kondisi dimana seseorang sudah bersedia

untuk melakukan sesuatu. Faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi kesiapan adalah

kematangan (maturity), pengalaman

(experience), kesesuaian bahan dengan

metode pengajaran (subject and teaching

method accordance) dan sikap emosional

dan penyesuaian diri (emotional attitude

and self adjucment).

Praktik Kerja Lapangan

Praktik kerja lapangan menurut

Hamalik (2000: 91), “Praktik Kerja

Lapangan adalah suatu tahap persiapan

profesional dimana seorang siswa (peserta)

yang hampir menyelesaikan studi

(pelatihan) secara formal bekerja di

lapangan dengan supervisi oleh seorang

administrator dalam jangka waktu tertentu

yang bertujuan untuk mengembangkan

kemampuan melaksanakan tanggung

jawab.”

Praktik Kerja Lapangan memiliki

beberapa tujuan pelaksanaan, yaitu supaya

(1) Siswa mampu menyesuaikan diri

dengan lingkungan dunia kerja yang

sesungguhnya, (2) Siswa memiliki tingkat

kompetensi terstandar sesuai dengan yang

dipersyaratkan di dunia kerja, (3) Siswa

menjadi tenaga kerja yang berwawasan

mutu, ekonomi, bisnis, kewirausahaan dan

produktif, dan (4) Siswa dapat menyerap

secara nalar teknologi dan budaya kerja

untuk kepentingan pengembangan dirinya.

Selain itu, Praktik Kerja Lapangan juga

bermanfaat bagi peserta PKL, lembaga

pelatihan, lembaga penyelenggara PKL

dan juga bagi pengembangan program

pelatihan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian

kualitatif dengan menggunakan metode

penelitian studi kasus. Sumber data dalam

penelitian ini adalah Wakil Kepala

Sekolah Bidang Sarpras dan Ketenagaan,

Ketua Kompetensi Keahlian Pemasaran,

Guru Pembimbing dan beberapa Siswa

Page 9: PERAN LABORATORIUM PEMASARAN DALAM MENUNJANG … · 2020. 5. 2. · service, dan menyetor uang ke bank Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengeksplorasi

9

Kelas XII Jurusan Pemasaran SMK N 1

Surakarta, tempat dan peristiwa yang

terjadi di sekolah dan dokumen yang

berkaitan dengan Laboratorium

Pemasaran. Teknik pengumpulan data

yang dignakan adalah wawancara,

observasi dan dokumentasi. Teknik uji

validitas data dalam penelitian ini

menggunakan uji kredibilitas yaitu

triangulasi data dan metodologis, uji

dependability dan uji konfirambiliy.

Teknik analisis data yang digunakan

adalah model analisis interaktif yang

meliputi tahap pengumpulan data, reduksi

data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

SMK N 1 Surakarta merupakan

salah satu sekolah kejuruan di Surakarta

yang fokus pada jurusan Akuntansi,

Pemasaran dan Administrasi Perkantoran

yang mempunyai laboratorium pemasaran.

Laboratorium tersebut digunakan untuk

kegiatan siswa mempersiapkan praktik

kerja lapangan. Kegiatan praktik di

laboratorium dilaksanakan pada saat siswa

duduk di kelas XI dengan intensitas 1-2

kali praktik per siswa per bulan dan

didampingi oleh guru jurusan pemasaran

sebagai pembimbing yang mempunyai

peran membimbing, mengarahkan,

memantau dan mengkoordinir

keberjalanan kegiatan praktik serta

membantu secara teknis jika siswa

mengalami kesulitan agar siswa menguasai

materi baik secara teori maupun praktik.

Pembimbingan dilakukan sebanyak 3 kali

dalam sehari secara berkelompok sesuai

dengan kelompok praktik. Pembimbingan

yang dilakukan sangat bermanfaat bagi

siswa.

Kegiatan praktik yang dilakukan

dalah membuka toko, membersihkan toko,

menghitung modal, melakukan stok awal,

melakukan transaksi penjualan hingga

toko mendekati tutup, menghitung stok

akhir, menghitung uang yang didapatkan

dan modal serta membersihkan toko.

Kegiatan tersebut dirasakan manfaatnya

oleh siswa dalam dalam meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan siswa

meskipun belum maksimal. Kegiatan

praktik merupakan penerapan materi yang

telah diberikan di kelas yang sudah sesuai

dengan kurikulum. Evaluasi kegiatan

praktik meliputi aspek kemampuan,

kepribadian dan sikap. Penyelenggaraan

praktik di laboratorium tidak terlepas dari

kendala. Kendala tersebut adalah kondisi

laboratorium yang belum sesuai standard

sehingga mempengaruhi kesiapan siswa

melaksanakan praktik kerja lapangan.

Adanya kendala diimbangi dengan upaya

pihak sekolah dalam mengatasinya.

Page 10: PERAN LABORATORIUM PEMASARAN DALAM MENUNJANG … · 2020. 5. 2. · service, dan menyetor uang ke bank Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengeksplorasi

10

Pelaksanaan Kegiatan Praktik

Beberapa hal yang diperhatikan

dalam pelaksanaan kegiatan praktik di

laboratorium meliputi waktu, materi

kegiatan, bentuk kegiatan, pembimbingan

dan evaluasi. Praktik di laboratorium

dilaksanakan pada tahun kedua selama

kurang lebih 1 tahun di hari efektif, yaitu

pada saat siswa berada di kelas XI dengan

intensitas 1-2 kali praktik per siswa per

bulan. Kegiatan praktik bertujuan untuk

mempraktikkan materi pelajaran yang

didapat di kelas.

Siswa yang praktik di laboratorium

pemasaran sebelumnya diberi bekal berupa

materi yang akan digunakan ketika praktik

baik itu praktik di laboratorium pemasaran

yang ada di sekolah maupun ketika praktik

kerja lapangan. Materi-materi tersebut

antara lain adalah pelayanan penjualan,

komunikasi bisnis, pembuatan nota

pesanan yang termasuk dalam administrasi

transaksi, komunikasi bisnis, prinsip-

prinsip bisnis, pengetahuan produk,

penataan barang dagangan dan

administrasi barang. Materi-materi

tersebut sudah sesuai dengan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan yang

digunakan oleh SMK N 1Surakarta.

Bentuk kegiatan praktik di

laboratorium disesuaikan dengan materi

praktik yang siswa dapatkan dan juga

memperhatikan kebutuhan DU/DI. Urutan

kegiatan yang dilakukan siswa selama

praktik di laboratorium pemasaran adalah

berdoa bersama, membersihkan toko,

menghitung modal awal, melakukan stok

awal, melakukan transaksi penjualan,

menghitung stok akhir, menghitung

pendapatan dan modal, membersihkan

toko, kemudian diakhiri dengan berdoa

bersama. Pelaksanaan praktik di

laboratorium pemasaran dilakukan dengan

bantuan guru pembimbing. Pembimbingan

yang dilakukan dalam pelaksanaan

kegiatan praktik di laboratorium

pemasaran SMK N 1 Surakarta bertujuan

untuk membantu siswa dalam pelaksanaan

praktik di laboratorium agar siswa dapat

menjalankan praktik dengan lancar.

Pembimbingan dilakukan secara

berkelompok sesuai dengan jadwal piket

jaga laboratorium. Mengenai sistem

pembimbingan, Walgito (2010, 6)

menyatakan bahwa “Bimbingan itu dapat

diberikan kepada seorang individu atau

sekumpulan individu. Ini berarti bahwa

bimbingan dapat diberikan secara individu

dan kelompok”.

Pelaksanaan praktik di

laboratorium juga tidak terlepas dari

proses evaluasi yang dilakukan oleh pihak

sekolah sebagai upaya mengetahui tingkat

keberhasilah program yang dilaksanakan.

Sistem evaluasi yang dilakukan oleh pihak

sekolah terhadap kegiatan praktik di

Page 11: PERAN LABORATORIUM PEMASARAN DALAM MENUNJANG … · 2020. 5. 2. · service, dan menyetor uang ke bank Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengeksplorasi

11

laboratorium dilakukan secara kelompok

dengan cara memberikan teguran secara

langsung jika siswa melakukan kesalahan

ketika pelaksanaan praktik. Selain itu, ada

3 aspek yang diperhatikan sekolah dalam

proses evaluasi yaitu aspek kemampuan,

aspek kepribadian dan aspek sikap. Hal

tersebut sesuai dengan teori yang

disampaikan oleh Sudijono (2008, 25-27).

Namun evaluasi ini belum dilakukan

secara formal hanya sebatas tatap muka

antara guru dengan siswa dalam bentuk

tanya jawab dan sharing tanpa ada

penilaian secara tertulis dalam laporan

hasil belajar.

Peran Laboratorium Pemasaran

Ada 2 peran laboratorium pemasaran SMK

N 1 Surakarta dalam menunjang kesiapan

siswa melaksanakan Praktik Kerja

Lapangan, yaitu:

Sarana Penunjang Proses Pembelajaran

Laboratorium pemasaran adalah

sarana dan tempat untuk menunjang proses

pembelajaran. Laboratorium pemasaran

akan dapat menjalankan peran sebagai

sarana penunjang proses pembelajaran

dengan baik apabila laboratorium tersebut

mempunyai komponen-komponen

penunjang kegiatan pembelajaran. Adapun

faktor-faktor dan komponen-komponen

yang menjadi penunjang kegiatan

pembelajaran yang terdapat di

laboratorium pemasaran SMK N 1

Surakarta yang dapat mendukung kegiatan

praktik di laboratorium adalah guru

pembimbing, fasilitas penunjang dan

materi kegiatan praktik.

Guru pembimbing merupakan

salah satu komponen yang menjalankan

peran penting dalam kegiatan praktik di

laboratorium pemasaran. Guru

pembimbing praktik dapat menjalankan

perannya dengan baik apabila menguasai

ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan

pelaksanaan praktik di laboratorium atau

dengan kata lain guru pembimbing

tersebut merupakan guru yang

professional. Berkaitan dengan guru

profesional, Usman (2007, 15)

memberikan pengertian bahwa, “Guru

profesional adalah orang yang memiliki

kemampuan dan keahlian khusus dalam

bidang keguruan sehingga ia mampu

melakukan tugas dan fungsinya sebagai

seorang guru dengan kemampuan

maksimal”. Sesuai dengan teori di atas jika

dikaitkan dengan penelitian ini, maka

dapat disimpulkan bahwa yang menjadi

guru pembimbing merupakan guru yang

memiliki kemampuan dan keahlian khusus

karena guru tersebut diambil dari guru

program keahlian pemasaran yang

mempunyai kompetensi yang memadai di

bidang pemasaran dan pengelolaan

laboratorium pemasaran.

Page 12: PERAN LABORATORIUM PEMASARAN DALAM MENUNJANG … · 2020. 5. 2. · service, dan menyetor uang ke bank Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengeksplorasi

12

Fasilitas merupakan komponen

penting dalam pelaksanaan kegiatan

praktik di laboratorium. Supaya

pelaksanaan kegiatan praktik di

laboratorium dapat berjalan dengan lancar

sehingga tujuan adanya laboratorium itu

tercapai, maka diperlukan fasilitas yang

sesuai dengan standar. Mengacu pada

Permendiknas RI No. 40 Tahun 2008

tentang Standard Minimal Laboratorium,

maka dari hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa fasilitas penunjang praktik yang

tersedia di laboratorium pemasaran SMK

N 1 Surakarta belum memenuhi standard

yang sudah ditetapkan. Bangunan toko

dengan ukuran 4 m x 5 m, 1 buah mesin

foto kopi yang sudah rusak, 4 buah etalase

kaca, 1 buah komputer beserta meja dan

kursi, 1 buah jam dinding, 2 buah

showcase/lemari pendingin, 1 buah kipas

angin, 1 buah lampu dan seperangkat alat

kebersihan dengan kondisi baik.

Materi yang diberikan ketika

praktik merupakan materi yang sudah

disesuaikan dengan kegiatan yang akan

dilakukan di tempat praktik kerja

lapangan. Hal ini sesuai dengan tujuan dari

pelaksanaan praktik di laboratorium.

Berdasarkan Perhitungan Analisa

Kesesuaian DU/DI dan Kesesuaian Materi

Dalam Prakerin Tahun Ajaran 2015/2016

yang telah dilakukan oleh pihak sekolah

didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 2. Perhitungan Analisa Kesesuaian DU/DI dan Kesesuaian Materi dalam Prakerin

Tahun 2015/2016 Program Kompetensi Keahlian Pemasaran

Perhitungan Analisa Kesesuaian DU/DI dan Kesesuaian Materi dalam Prakerin Tahun

2015/2016

Program Kompetensi Keahlian Pemasaran

SMK N 1 Surakarta

∑ Kompetensi yang sesuai

∑ Kompetensi

% Kesesuaian Kompetensi

∑ DU/DI

∑ DU/DI yang sesuai

% Kesesuaian DU/DI

102

103

99%

14

13

93%

Sumber: Data SMK N 1 Surakarta Tahun 2015

Dari tabel 3 di atas dapat

disimpulkan bahwa materi praktik yang

telah diberikan sekolah dalam praktik di

laboratorium sudah sesuai dengan apa

yang dibutuhkan oleh dunia usaha/dunia

industri.

Sarana Pelatihan

Laboratorium Pemasaran

merupakan salah satu unit produksi yang

didirikan sebagai sarana pelatihan bagi

siswa program keahlian pemasaran.

Page 13: PERAN LABORATORIUM PEMASARAN DALAM MENUNJANG … · 2020. 5. 2. · service, dan menyetor uang ke bank Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengeksplorasi

13

Hamalik (2000: 10) memberikan pendapat

tentang pelatihan sebagai berikut:

“Pelatihan adalah suatu proses yang

meliputi serangkaian tindak (upaya) yang

dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk

pemberian bantuan tenaga kerja yang

dilakukan oleh tenaga profesional

kepelatihan dalam satuan waktu yang

bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan kerja peserta dalam bidang

pekerjaan tertentu guna meningkatkan

efektifitas dan produktivitas dalam suatu

organisasi.” (Hamalik, 2000: 10)

Berdasarkan kajian teori tersebut

dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

praktik di laboratorium merupakan

program pelatihan karena dilaksanakan

secara sengaja oleh pihak sekolah terhadap

siswanya. Selain itu juga praktik yang

dilaksanakan di laboratorium selama

kurang lebih 2 semester, menurut hasil

penelitian ini telah mampu meningkatkan

keterampilan siswa.

Kendala

Beberapa kendala yang dihadapi

oleh siswa selama pelaksanaan praktik

kerja lapangan adalah penyesuaian diri di

lingkungan yang baru. Hal ini dikarenakan

setiap siswa memiliki masa adaptasi yang

berbeda-beda. Kemudian penggunaan

sarana dan aplikasi yang terdapata di

tempat PKL tetapi tidak tersedia di

laboratorium sehingga siswa

membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa

mengikuti kegiatan selama PKL.

Dihadapkan pada konsumen dengan

perbedaan karakter menjadi kendala

tersendiri bagi siswa. Selain itu, rasa

kurang percaya diri, kurang banyak

bertanya, kurang sigap, bersikap apatis

sehingga hanya menunggu perintah serta

beberapa siswa yang kurang

memperhatikan sopan-santun juga menjadi

kendala bagi siswa dan sekolah.

Upaya Sekolah dalam Mengatasi

Kendala

Pihak sekolah telah melakukan

beberapa hal sebagai upaya untuk

mengatasi kendala yang dihadapi siswa

selama pelaksanaan Praktik Kerja

Lapangan, yaitu melakukan evaluasi dan

menindaklanjuti masukan dari DU/DI,

memberikan bimbingan dan pembekalan

yang cukup sebelum praktik kerja

lapangan, memberikan waktu dan

kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan aktivitas PKL kepada

sekolah.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Pelaksanaan kegiatan praktik di

laboratorium pemasaran meliputi beberapa

tahap yaitu tahap penentuan waktu dan

Page 14: PERAN LABORATORIUM PEMASARAN DALAM MENUNJANG … · 2020. 5. 2. · service, dan menyetor uang ke bank Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengeksplorasi

14

materi praktik, tahap pelaksanaan kegiatan

praktik yang meliputi bentuk kegiatan dan

bimbingan, dan tahap evaluasi yang

meliputi aspek kemampuan, kepribadian

dan sikap. Laboratorium SMK N 1

Surakarta mempunyai 2 peran yaitu

sebagai sarana penunjang proses

pembelajaran yang belum berperan secara

maksimal karena terkendala sarana dan

prasarana juga sebagai sarana pelatihan

yang sudah memberikan pelatihan yang

cukup dalam meningkatkan keterampilan

siswa. Pelaksanaan praktik kerja lapangan

yang dilakukan oleh SMK N 1 Surakarta

terkendala beberapa hal yaitu kesulitan

dalam penyesuaian diri di lingkungan

baru, penggunaan sarana dan aplikasi yang

terdapat di tempat PKL tetapi tidak

tersedia di laboratorium dan kendala dalam

menghadapi konsumen dengan karakter

konsumen yang berbeda-beda. Selain itu,

berkaitan dengan sikap siswa di tempat

PKL juga menjadi kendala dalam

pelaksanaan PKL diantaranya adalah sikap

siswa yang kurang memperhatikan

unggah-ungguh, kurang percaya diri,

kurang sigap, kurang banyak bertanya dan

bersikap apatis sehingga hanya menunggu

perintah. Upaya yang dilakukan dalam

mengatasi kendala tersebut antara lain

mengevaluasi dan menindaklanjuti

masukan dari DU/DI, berusaha

semaksimal mungkin agar sekolah bisa

memberikan bimbingan dan pembekalan

yang cukup sebelum pelaksanaan PKL dan

memberikan waktu dan kesempatan

kepada siswa untuk menyampaikan

keberjalanan PKL termasuk juga kendala

yang dihadapi siswa.

Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian dan

implikasi hasil penelitian yang penulis

kemukakan diatas, maka penulis

memberikan beberapa saran yang

diharapkan dapat berguna bagi semua

pihak. Adapun saran-saran tersebut antara

lain :

Bagi Sekolah

1. Pihak sekolah dapat melakukan

refleksi pada kegiatan praktik yang

dilakukan di laboratorium dan

dikaitkan dengan kegiatan praktik di

DU/DI sebagai upaya mengetahui

kekurangan dan kelebihan kegiatan

praktik di laboratorium untuk

merumuskan perbaikan pada hal-hal

yang menjadi kekurangan dan

mempertahankan kelebihan pada

periode selanjutnya.

2. Melakukan pelatihan pengelolaan

laboratorium pemasaran untuk guru

pemasaran

Page 15: PERAN LABORATORIUM PEMASARAN DALAM MENUNJANG … · 2020. 5. 2. · service, dan menyetor uang ke bank Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengeksplorasi

15

Bagi Pengelola Laboratorium

1. Memanfaatkan sarana yang sudah

tersedia di laboratorium, seperti

komputer kasir secara optimal.

2. Membuat struktur kepengurusan

dalam pengelolaan laboratorium yang

diisi oleh siswa yang bertugas,

sehingga siswa tidak hanya terlibat

praktik jual beli tetapi juga dalam

pengelolaan laboratorium. selain itu,

pengelola laboratorium juga akan

terbantu dengan kepengurusan dari

siswa tersebut.

3. Membuat job description yang jelas,

sehingga memudahkan siswa dalam

melakukan tugas dan

tanggungjawabnya. Selain itu juga

akan memudahkan pengelola dalam

mengontrol dan mengevaluasi

keberjalanan praktik di laboratorium.

4. Membuat SOP (Standard Operational

Procedure) secara tertulis dalam

pelaksanaan praktik sehingga

keberjalanannya lebih sistematis.

5. Melakukan studi banding ke sekolah

yang sudah mempunyai laboratorium

pemasaran sesuai standar. Sekolah-

sekolah dengan kondisi laboratorium

yang sudah memenuhi standar,

sebelumnya juga pasti pernah

mengalami kondisi laboratorium yang

belum memenuhi standar, sehingga

pengelola laboratorium bisa belajar

dari mereka berkaitan dengan

pengelolaan laboratorium.

6. Tidak hanya dilatih berkaitan dengan

penjualan, tetapi yang lebih luas dari

itu yaitu pemasaran yang meliputi

penentuan produk yang akan dijual,

menentukan harga jual produk,

pendistribusian dan promosi dari

barang yang dijual.

7. Melakukan evaluasi praktik sesuai

dengan standard penilaian dengan

memasukkan nilai praktik di

laboratorium dalam laporan hasil

belajar siswa sehingga dapat terukur

keberhasilan dari kegiatan praktik di

laboratorium pemasaran.

Bagi Siswa

1. Mematuhi peraturan yang berlaku di

laboratorium pemasaran agar tercipta

pembelajaran praktik di laboratorium

yang aman, nyaman, lancar sesuai

dengan yang diharapkan.

2. Memanfaatkan dengan baik sarana

dan prasarana yang ada di

laboratorium sebagai usaha

pengembangan diri dan keterampilan

siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Asmani, J.M. (2009). Sekolah Life Skills:

Lulus Siap Kerja. Jogjakarta:

Diva-Press

Page 16: PERAN LABORATORIUM PEMASARAN DALAM MENUNJANG … · 2020. 5. 2. · service, dan menyetor uang ke bank Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengeksplorasi

16

Departemen Pendidikan Nasional. (2008).

Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional RI No. 40 Tahun 2008

Tentang Standar Sarana dan

Prasaran Sekolah Menengah

Kejuruan/Madrasah Aliyah

Kejuruan (SMK/MAK). Jakarta:

Kementerian Pendidikan

Nasional.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003).

Undang-Undang No. 20 Tahun

2003 tentang Standar Pendidikan

Nasional. Jakarta: Kementerian

Pendidikan Nasional.

Faktor-faktor yang menentukan readiness.

(2013). Diperoleh pada tanggal

16 Mei 2015, dari

(http://kesipanbelajar.blogspot.co

m/2013/05/faktor-faktor-yang

menentukan-readiness.html.

Hamalik, O. (2000). Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Manajemen Pelatihan

Ketenagakerjaan Pendekatan

Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasan, B. (2012). Pendidikan Kejuruan di

Indonesia. Diperoleh 23 Juni

2015. Dari

http://file.upi.edu/browse.php?dir

=Direktori/&search=sekolah+kej

uruan&search_mode=f

Irianto, A. (2011). Pendidikan sebagai

Investasi dalam Pembangunan

Suatu Bangsa. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Mahmudi, M. (2013). Pelaksanaan

Pendidikan Sistem Ganda

Bersertifikat ISO di SMK Negeri

1 Malang. Malang: Jurnal

Kebijakan dan Pengembangan

Pendidikan, 1 (2), Juli 2013, 101-

111 ISSN: 2337-7623; EISSN:

2337-7615. Diperoleh 2 Maret

2015 dari

http://ejournal.umm.ac.id.

Sudijono, Anas. (2008). Pengantar

Evaluasi Pendidikan. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Sudirta, I.G. (2006). Partisipasi Dunia

Usaha dan Dunia Industri dalam

Pendidikan Kejuruan Studi pada

Pelaksanaan Praktik Industri

Siswa SMK Negeri di Provinsi

Bali Bidang Keahlian Tata

Busana (Versi Elektronik). Jurnal

Pendidikan dan Pengajaran IKIP

Negeri Singaraja, No. 2 TH.

XXXIX April 2006 ISSN 0215-

8250, 395-407. Diperoleh 4 Mei

2015, dari http://undiksha.ac.id

Page 17: PERAN LABORATORIUM PEMASARAN DALAM MENUNJANG … · 2020. 5. 2. · service, dan menyetor uang ke bank Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengeksplorasi

17

Usman, M.U. (2007). Menjadi Guru

Profesional. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Walgito, B. (2010). Bimbingan +

Konseling (Studi & Karier).

Yogyakarta: Penerbit Andi

Page 18: PERAN LABORATORIUM PEMASARAN DALAM MENUNJANG … · 2020. 5. 2. · service, dan menyetor uang ke bank Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengeksplorasi

18