Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ADMINISTRAUS - JURNAL ILMU ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Vol 2 No. 3 - September 2018
E-ISSN 2580-9695 Since September 2017
115
PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN
KUALITAS GURU DI MTsN KAPUAS TIMUR KABUPATEN
KAPUAS
Jamilah Maisura STIA Bina Banua Banjarmasin
Abstrack:. This research use Descriptive research method. key informant in this case is the head of
madrasah and the teachers. Which can be used as the next informant such as Administration and
Teachers and Students. This study uses data collection techniques that are done by observation
method (observation), interview and document. Data analysis with qualitative. The result of the
research shows that (1) The role of principal in improving the quality of MTsN Kapuas Timur
Kapuas District is as follows: (a) Head Actions of Kapuas Kapuas Kapuas Timur in empowering
teachers by always reminding the teachers to remain eager to carry out the learning. (b) Head of
MTsN Kapuas Timur Kapuas Regency does not tolerate the delay in completion of work and task.
Madrasah principals always set a deadline and ask all personnel to obey the time specified. The
head of Madrasah also provides guidance and guidance and helps teachers with facilities or
facilities. (c) Harmonious relationship with the community is essential for the progress of MTsN
Kapuas Timur Kapuas District. (d) Head of MTsN Kapuas Timur Kapuas Regency applies the
principles of openness, involvement of all parties, and kinship. (e) Head of MTsN Kapuas Timur
Kapuas District involves all personnel in school. (f) In establishing teamwork, the head of MTsN
Kapuas Timur Kapuas Regency always prioritizes togetherness. (2) Constraints on the role of school
principals in improving the quality of teachers in MTsN Kapuas Timur Kapuas Regency are: (a)
Lack of facilities and infrastructure to implement every decision that has been determined. (b) Low
skill, especially computer mastery. (c) Teachers' commitment is still low in performing the tasks
assigned by the Madrasah Principals. (3) The solution to overcome obstacles in improving the
quality of teachers in MTsN Kapuas Timur Kapuas district is done by involving school residents,
parents, government and various parties concerned with education with such cooperation is needed
to monitor the progress of children in the education process, both intellectual and psychological
realms.
Keyword: Role of Madrasah Head, Quality of Teacher
Abstrak:. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif. key informan dalam hal ini
adalah kepala madrasah dan para guru. Yang dapat dijadikan informan berikutnya seperti Tata
Usaha dan Guru serta Murid. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan metode pengamatan (observasi), wawancara dan dokumen. Analisis data dengan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas guru
MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas adalah sebagai berikut (a) Tindakan Kepala MTsN Kapuas
Timur Kabupaten Kapuas dalam memberdayakan guru-guru dengan selalu mengingatkan guru-guru
untuk tetap bersemangat melaksanakan pembelajaran. (b) Kepala MTsN Kapuas Timur Kabupaten
Kapuas tidak mentolerir keterlambatan waktu penyelesaian tugas dan pekerjaan. Kepala Madrasah
selalu menetapkan batas waktu dan meminta seluruh personil mentaati waktu yang telah ditetapkan.
Kepala Madrasah juga memberikan arahan dan bimbingan serta membantu para guru dengan sarana
atau fasilitas. (c) Keharmonisan hubungan dengan masyarakat sangat penting bagi kemajuan
madrasah. (d) Kepala Madrasah menerapkan prinsip keterbukaan, keterlibatan semua pihak, serta
kekeluargaan. (e) Kepala Madrasah melibatkan semua personil yang ada di sekolah. (f) Dalam
Administraus - Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Vol 2 No. 3 – September 2018 - http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
116
membangun kerja sama tim, kepala MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas selalu mengutamakan
kebersamaan. (2) Kendala peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas guru di MTsN
Kapuas Timur Kabupaten Kapuas adalah menyangkut : (a) Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana
untuk melaksanakan setiap keputusan yang telah ditetapkan. (b) Rendahnya keterampilan,
khususnya penguasaan komputer. (c) Komitmen guru masih rendah dalam melaksanakan tugas yang
diberikan Kepala Madrasah. (3) Solusi mengatasi kendala dalam meningkatkan kualitas guru di
MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas dilakukan dengan melibatkan warga sekolah, orang tua
siswa, pemerintah dan berbagai pihak yang peduli dengan pendidikan dengan kerja sama tersebut
dibutuhkan untuk memantau kemajuan anak dalam proses pendidikan, baik kemajuan dalam ranah
intelektual maupun psikologis.
Kata Kunci: Peran Kepala Madrasah, Kualitas Guru
Jamilah Maisura, PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI MTsN ...
117
Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi tanggung jawab
pendidikan, terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subyek yang
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, tangguh, kreatif,
mandiri, demokratis, dan professional pada bidangnya masing-masing. Suatu
lembaga pendidikan, kepala sekolah memiliki peran yang sangat menentukan
maju mundurnya sebuah lembaga pendidikan karena kepala madrasah
mempunyai peran yang sangat besar dalam mengembangkan sebuah lembaga
pendidikan.
Kepala madrasah sebagai top manager diharapkan dapat memainkan
peranannya dalam mempengaruhi bawahannya, khususnya para guru dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan. Untuk melaksanakan pekerjaan seperti itu tidaklah
mudah karena pekerjaan seperti itu menuntut adanya sejumlah hal yang harus
dimiliki olehnya. Mereka tidak hanya dituntut meiliki kemampuan di bidang
pengetahuan, tetapi juga memiliki keterampilan mengendalikan emosi untuk
memahami diri sendiri dan orang lain. Dan yang lebih penting lagi adalah seorang
pemimpin adalah bukan permainan ego seorang pemimpin.
Untuk itu di dalam lembaga pendidikan Islam, pemimpin benar-benar harus
dipersiapkan dan dipilih secara selektif, mengingat peran yang dimainkan
pemimpin dapat mempengaruhi kondisi keseluruhan organisasi. Maju-mundurnya
lembaga pendidikan lebih ditentukan oleh faktor pemimpin daripada faktor-faktor
lainnya
Untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas mengajar guru, banyak faktor
yang mempengaruhinya, diantaranya adalah kepemimpinan kepala madrasah,
Administraus - Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Vol 2 No. 3 – September 2018 - http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
118
karena kepala madrasah merupakan orang yang berperan penting dalam mengatur
aktivitas proses belajar mengajar dan kepala madrasah juga bertanggung jawab
langsung terhadap pelaksanaan segala jenis dan bentuk peraturan atau tata tertib
yang harus dilaksanakan baik oleh guru. Oleh karena itu bagaimana cara kepala
madrasah dalam berinteraksi dengan bawahan sangat mempengaruhi akan berhasil
atau tidaknya sekolah yang dipimpinnya, serta turut mempengaruhi keteladanan
guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Kepala madrasah juga memegang
peranan penting karena kepala sekolah bertanggung jawab penuh untuk mengelola
dan memberdayakan guru-guru agar terus meningkatkan kemampuan kerjanya.
Maka dari itu, kepala MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas dituntut
senantiasa meningkatkan efektifitas kinerja para guru yang ada di sekolah. Melihat
penting dan strategisnya posisi kepala madrasah dalam mewujudkan tujuan
sekolah, maka seharusnya kepala madrasah mempunyai kemampuan relation
yang baik dengan segenap warga di sekolah, sehingga tujuan sekolah dan
pendidikan dapat dicapai secara optimal. Kepala sekolah merupakan tokoh
sentral di sekolah.
Esiensi kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan di sekolah. Seorang
kepala sekolah adalah orang yang benar-benar seorang pemimpin, seorang
manajer, seorang pendidik dan seorang supervisor. Oleh sebab itu, kualitas
kepemimpinan kepala sekolah harus signifikan sebagai kunci keberhasilan
sekolah.
Adanya pernyataan di atas, hal ini juga dialami oleh kepala
madrasah di MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas dalam rangka meningkatkan
Jamilah Maisura, PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI MTsN ...
119
mutu pendidikan. Hal ini dianggap sangat penting karena dapat mempengaruhi
berhasil dan tidaknya mutu pendidikan itu sendiri. Kepala madrasah sebagai tulang
punggung mutu pendidikan dituntut untuk bertindaksebagai pembangkit semangat,
mendorong, merintis dan memantapkan serta sekaligus sebagai administrator.
Untuk menjalankan tugasnya sebagai pimpinan sekolah, diharapkan kepala
madrasah memiliki visi dan misi yang menjadi pedoman dan arah dalam berpijak.
Dalam menunjang kemajuan pendidikan dalam segi sarana dan prasarana
pemerintah melimpahkan atau mengucurkan dana ke berbagai sekolah untuk
dikelola oleh sekolah dan komite sekolah, akibat dari ini mulai ada kecendrungan
kepala madrasah lebih memikirkan proyek daripada tugas pokoknya sebagai orang
yang menjalankan keberhasilan pelaksanaan pendidikan. Untuk itu diharapkan agar
kepala madrasah jangan hilang langkah dan arah, tetap eksis pada visi dan misi
yang ingin dicapai bersama.
Perubahan secara signifikan kedepannya benar-benar terlaksana dengan
baik bagi sekolah, karena berdasarkan hasil observasi, MTsN Kapuas Timur
Kabupaten Kapuas, hal tersebut menjadi indikasi peningkatan kualitas guru,
mengingat beberapa aspek terkait dengan proses dan hasil yang diasumsikan bahwa
merupakan madrasah yang unggul karena adanya peran kepala madrasah yang
sekarang ini untuk mengembangkan potensi guru. Disamping itu pula kemajuan
fisik madrasah, sarana dan prasarana penunjang administrasi pembelajaran
distandarkan secara maksimal dan ditopang adanya kenyamanan dalam belajar.
Juga adanya perubahan dan peningkatan kualitas untuk lebih berkompetensi dan
lebih profesional dalam menjalankan tugasnya. Guru terlihat lebih dinamis dan
Administraus - Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Vol 2 No. 3 – September 2018 - http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
120
kreatif dalam mengembangkan Proses Belajar Menagajar (PBM). Karena Guru
dimasa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang paling baik dan
benar terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang berkembang dan
berinteraksi dengan IPTEK. Di masa depan, guru bukan satu-satunya orang yang
paling pandai di tengah-tengah siswanya. Jika guru tidak memahami mekanisme
dan pola penyebaran informasi yang demikian cepat, maka guru tersebut akan
terpuruk secara profesional. Kalau hal ini terjadi, akan kehilangan kepercayaan baik
dari siswa, orang tua maupun masyarakat.
Berdasarkan data tenaga pendidikan dan tata usaha MTsN Kapuas Timur
Kabupaten Kapuas yang memiliki 27 orang dengan kriteria PNS sebanyak 18 orang
sedangkan guru dan tata usaha berjumlah 9 orang. adapun pendidikan yang dimiliki
oleh MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas yang berpendidikan sarjana (S1)
sebanyak 12 orang, pendidikan Diploma (DIII) berjumlah 11 orang, sedangkan
SMA sebanyak 4 orang.
Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu aspek penting dalam
upaya meningkatkan kualitas kehidupan bangsa. Hal ini karena sumber daya
manusia merupakan tenaga utama bagi segala upaya pendidikan dan pembelajaran
anak bangsa. Sumber daya manusia adalah para pelaku kehidupan yang secara
intens melaksanakan berbagai kegiatan hidup dengan mengedepankan potensi atau
kemampuan yang ada di dalam dirinya. Kemampuan ini bukan ada begitu saja,
melainkan didapatkan dari proses panjang sebuah pendidikan dan pembelajaran.
Dengan proses inilah, kita dapat memperoleh sosok-sosok yang kompeten dalam
bidangnya dan selanjutnya hal tersebut mengubah kondisi masyarakat secara
Jamilah Maisura, PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI MTsN ...
121
umum. Kehidupan ini dapat menjadi lebih baik jika masyarakatnya atau sumber
daya manusianya berkualitas.
Berbagai program yang telah dicanangkan tersebut setidaknya merupakan
langkah konkret yang dicanangkan pemerintah dalam upaya mengangkat kualitas
pendidikan, yang dianggap masih belum mampu mengangkat atau menunjukkan
perubahan yang signifikan, khususnya perubahan yang membaik. Selama ini,
ditengarai bahwa statisnya kualitas hasil dan proses pendidikan adalah karena
kualitas guru yang belum sesuai dengan tuntutan profesi. Para guru masih dianggap
belum mempunyai kemampuan yang layak untuk menyelenggarakan proses
pendidikan dan pembelajaran sehingga perlu secara berkesinambungan dilakukan
peningkatan.
Terkait dengan fenomena di atas, untuk memahami lebih detail terkait
dengan permasalahan yang dikemukakan, maka dalam penelitian ini peneliti
tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang “ Peran Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Kualitas Guru di MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas ”.
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas guru di
MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas
2. Mengetahui kendala-kendala yang menyangkut peran kepala madrasah dalam
meningkatkan kualitas guru di MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas
3. Mengetahui solusi mengatasi kendala yang menyangkut peran kepala
madrasah dalam meningkatkan kualitas guru di MTsN Kapuas Timur
Kabupaten Kapuas.
Administraus - Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Vol 2 No. 3 – September 2018 - http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
122
Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Kepala madrasah
Menurut Lazaruth (2011:11) memberikan pengertian bahwa : "Kepala
sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai peranan besar dalam
mengembangkan mutu pendidikan yang mempunyai peranan besar dalam
mengembangkan mutu pendidikan sekolah".
Daryanto (2010:24) berpendapat bahwa : "Kepala madrasah adalah
personel sekolah yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan-kegiatan
sekolah". Wahjosumidjo (2010:12) mendefinisikan Kepala madrasah adalah
seorang tenaga personal guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah
dimana diselenggarakan pembelajaran atau tempat dimana terjadi interaksi
antara guru yang memberi pelajaran dan peserta didik yang menerima
pelajaran. Dari beberapa pengertian kepemimpinan dan kepala madrasah di
atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepala madrasah adalah suatu
kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinasidan
menggerakan orang yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu
pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran, supaya kegiatan-
kegiatan yang dijalankan dapat lebih efektif dan efisien di dalam pencapaian
tujuan-tujuan pendidikan dan pembelajaran.
Maka dapat disimpulkan bahwasannya posisi kepala sekolah
menentukan arah suatu lembaga. Kepala sekolah merupakan pengatur dari
Jamilah Maisura, PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI MTsN ...
123
program yang ada disekolah. Karena nantinya diharapkan kepala madrasah
akan membawa spirit kerja guru dan membangun kultur sekolah dalam
peningkatan mutu pendidikan.
2. Peran Dan Tugas Kepala madrasah
Ada banyak pandangan yang mengkaji tentang peranan kepala
sekolah dasar. Campbell, dkk., (1983) dalam jurnal Ahmad Yusuf Sobri,
dkk (2016:2) mengemukakan tiga klasifikasi peranan kepala sekolah dasar,
yaitu: (1) berkaitan dengan hubungan personal, sebagai simbol organisasi
(figure head), pemimpin (leader), dan penghubung (liasion), (2) berkaitan
dengan informasi, sebagai pemonitor, disseminator, dan spokesman
organisasi, dan (3) berkaitan dengan pengambilan keputusan, sebagai
entreneur, disturbance handler, penyedia segala sumber, dan negosiator.
Sergiovanni (1991) Terkait dengan jurnal Ahmad Yusuf Sobri, dkk
(2016:2) membedakan tugas kepala sekolah menjadi dua: proses
administrasi (merencanakan, mengorganisasi, mengkoordinasi,
mengkomunikasikan, mempengaruhi, dan mengevaluasi), dan bidang
garapan pendidikan (program sekolah, siswa, personel, dana, fasilitas fisik,
dan hubungan dengan masyarakat). Sedangkan Duignan (2014) menyatakan
kepala sekolah yang efektif memiliki beragam kemampuan yang memadai,
meliputi: kemampuan pendidikan (educational capbilities), kemampuan
personal (personal capabilities), kemampuan relasional (relational
Administraus - Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Vol 2 No. 3 – September 2018 - http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
124
capabilities), kemampuan intelektual (intellectual capabilities), dan
kemampuan keorganisasian (organizational capabilities).
Di sisi lain, Stoop & Johnson (2007) mengemukakan empat belas
peranan kepala sekolah, yaitu: (1) kepala sekolah sebagai business manager,
(2) kepala sekolah sebagai pengelola kantor, (3) kepala sekolah sebagai
administrator, (4) kepala sekolah sebagai pemimpin profesional, (5) kepala
sekolah sebagai organisator, (6) kepala sekolah sebagai motivator atau
penggerak staf, (7) kepala sekolah sebagai supervisor, (8) kepala sekolah
sebagai konsultan kurikulum, (9) kepala sekolah sebagai pendidik, (10)
kepala sekolah sebagai psikolog, (11) kepala sekolah sebagai penguasa
sekolah, (12) kepala sekolah sebagai eksekutif yang baik, (13) kepala
sekolah sebagai petugas hubungan sekolah dengan masyarakat, dan (14)
kepala sekolah sebagai pemimpin masyarakat.
Dari keempat belas peranan tersebut, dapat diklasifikasi menjadi
dua, yaitu kepala madrasah sebagai administrator pendidikan dan sebagai
supervisor pendidikan. Business manager, pengelola kantor, penguasa
sekolah, organisator, pemimpin profesional, eksekutif yang baik, penggerak
staf, petugas hubungan sekolah masyarakat, dan pemimpin masyarakat
termasuk tugas kepala madrasah sebagai administrator sekolah. Konsultan
kurikulum, pendidik, psikolog dan supervisor merupakan tugas kepala
madrasah sebagai supervisor pendidikan di sekolah.
Jamilah Maisura, PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI MTsN ...
125
Peran dan tugas kepala madrasah dapat diakronimkan menjadi
emanslime (education, manager, administrator,s upervisor, leader, inovator,
motivator dan entrepreneur). Peran tersebut dapat dilihat secara lebih rinci
menurut Ahmad Yusuf Sobri, dkk (2016:2) sebagai berikut:
a. Peran sebagai educator, kepala madrasah berperan dalam pembentukan
karakter yang didasari nilai-nilai pendidik.
b. Perang sebagai manager,kepala madrasah berperan dalam mengelola
sumber daya untuk mencapai tujuan institusi secara efektif dan efisien
c. Perang sebagai administrator, kepala madrasah berperan dalam
mengatur tata laksana sistem administrasi di sekolah sehingga efektif
dan efisien
d. Peran sebagai supervisor, kepala madrasah berperan dalam upaya
membantu mengembangkan profesionalitas guru dan tenaga
kependidikan lainnya.
e. Peran sebagai leader, kepala madrasah berperan dalam mempengaruhi
orang-orang untuk bekerja sama dalam mencapai visi dan tujuan
bersama.
f. Peran sebagai innovator, kepala madrasah adalah pribadi yang dinamis
dan kreatif yang tidak terjebak dalam rutinitas
g. Peran sebagai motivator, kepala madrasah harus mampu memberi
dorongan sehingga seluruh komponen pendidikan dapat berkembang
secara profesional
Administraus - Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Vol 2 No. 3 – September 2018 - http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
126
h. Peran sebagai entrepreneur, kepala madrasah berperan untuk melihat
adanya peluang dan memanfaatkan peluang untuk kepentingan sekolah.
Pentingnya posisi kepala madrasah dalam sebuah lembaga
pendidikan, menuntut kepada semua kepala madrasah untuk selalu
berinteraksi dan berinovasi dalam mengelola dan mengembangkan
pendidikan.
Menurut Akib (2008:55), sejumlah pakar sepakat bahwa peran kepala
sekolah adalah sebagai edukator, manajer, administrator dan supervisor
yang disingkat EMAS.
Perkembangan selanjutnya, menurut Depdiknas : 2009 peran kepala
sekolah adalah sebagai EMASLIM (Edukator, Manajer, Administrator,
Supervisor, Leader, Inovator dan Motivator).
3. Ukuran Guru yang Berkualitas
Menurut Danim (2010 : 332) untuk melihat apakah guru dikatakan
profesional atau tidak, dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama, dilihat dari
tingkatan pendidikan minimal dari latar belakang pendidikan untuk jenjang
sekolah tempat dia menjadi guru. Kedua, penguasaan guru terhadap materi
bahan ajar, mengelola proses pembelajaran, mengelola siswa, melakukan
tugas-tugas bimbingan, dan lain-lain.
Perspektif ini merujuk pada konsep yang dianut di lingkungan
Depdiknas, sebagai “instructional leader” guru harus memiliki 10
kompetensi, yakni (Sudarwan Danim, 2010) : (1) Mengembangkan
Jamilah Maisura, PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI MTsN ...
127
kepribadian, (2) Menguasai landasan kependidikan, (3) Menguasai bahan
pengajaran, (4) Menyusun program pengajaran, (5) Melaksanakan program
pengajaran, (6) Menilai hasil dan proses belajar-mengajar, (7)
Menyelenggarakan program bimbingan. (8) Menyelenggarakan
administrasi sekolah. (9) Kerjasama dengan sejawat dan masyarakat. (10)
Menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran.
Undang-undang Guru dan Dosen dikemukakan kompetensi
kepribadian adalah “kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak
mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik”. Surya
(2011:138) menyebut kompetensi kepribadian ini sebagai kompetensi
personal, yaitu kemampuan pribadi seorang guru yang diperlukan agar dapat
menjadi guru yang baik. Kompetensi personal ini mencakup kemampuan
pribadi yang berkenaan dengan pemahaman diri, penerimaan diri,
pengarahan diri, dan perwujudan diri. Arikunto (2010:239) mengemukakan
kompetensi personal mengharuskan guru memiliki kepribadian yang
mantap sehingga menjadi sumber inspirasi bagi subyek didik, dan patut
diteladani oleh siswa. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
kompetensi kepribadian guru meliputi (1) sikap, dan (2) keteladanan.
Kerangka Pikir Penelitian
Kepala madrasah adalah orang yang sangat menentukan dalam
berjalannya suatu kegiatan organisasi sekolah. Agar mencapai tujuan yang
Administraus - Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Vol 2 No. 3 – September 2018 - http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
128
diharapkan, peran dan tanggung jawabnya sangatlah berat, untuk itu diperlukan
kerjasama dengan stekholder-stekholder yang terlibat dalam dunia pendidikan,
sehingga dapat meningkatkan kualitas guru.
Peran
Kepala Madrasah
Kualitas Guru
Pencapaian Hasil
Pengembangan
Profesionalisme
Jamilah Maisura, PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI MTsN ...
129
Gambar : Kerangka Pikir Penelitian
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif. key informan dalam
hal ini adalah kepala madrasah dan para guru. Yang dapat dijadikan informan
berikutnya seperti Tata Usaha dan Guru serta Murid. Penelitian ini menggunakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan metode pengamatan (observasi),
wawancara dan dokumen. Analisis data dengan kualitatif.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Sejarah Singkat MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kapuas Timur Kabupaten
Kapuas berdiri pada tahun 1932 yang dipelopori oleh tokoh-tokoh Ulama
seperti H. Abdul Kadir Munsyi, H. Nawawi dan Mukri Umar. Dari kesadaran
mereka sebagai ulama yang merasa bertanggung jawab besar terhadap
Administraus - Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Vol 2 No. 3 – September 2018 - http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
130
kesejahteraan umat Islam, khususnya masyarakat Kapuas, maka mereka
berupaya untuk mengadakan sebuah wadah pendidikan Islam bagi masyarakat
Kapuas yang ingin menimba ilmu pengetahuan agama pada saat itu.
Untuk mencapai semua itu, maka diadakanlah musyawarah bagi tokoh-
tokoh masyarakat Kapuas yang membahas tentang upaya pendirian sebuah
wadah pendidikan. Dari hasil musyawarah tersebut, diperoleh kesepakan untuk
mendirikan sebuat tempat pendidikan Madrsah Partikelir, yaitu pada tanggal 15
Maret 1932. Madrasah tersebut menempati sebuar rumah milik seorang
penduduk masyarakat kampung di bawah asuhan serta didikan oleh H. Abdul
Kadir Munsyi (almarhum) sendiri.
Sistem pendidikan yang dilaksanakan masih sangat sederhana dan tidak
memiliki kurikulum yang teratur. Pelajaran yang diberikan di madrasah ini
hanya bersifat pengetahuan agama saja sedangkan pengetahuan umum hampir
tidak ada. Dalam proses penerimaan siswa baru tidak ada batas usia dan pada
penjenjangannya didasarkan pada kemampuan siswa yang bersifat hafalan.
Pada perkembangan selanjutnya madrasah ini mengalami pasang surut dan
beberapa kali mengalami pergantian nama sampai akhirnya dinegerikan pada
tahun 1996. Pada awal berdirinya tahun 1932 sampai tahun 1934 bernama
“Sekolah Arab” yang kemudian dirubah kembali menjadi “Hidayat Islamiyah”
tahun 1934 – 1952. Selanjutnya pada tahun 1952 – 1962 menjadi “SMIP / PPI”
(Sekolah Madrasah Islam Pertama / Persatuan Perguruan Islam) yang kemudian
diganti lagi menjadi “MMP” (Madrasah Menengah Pertama) hingga tahun
1968. Akhirnya pada tahun 1968 dirsemikan menjadi Madrasah Tsanawiyah
Jamilah Maisura, PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI MTsN ...
131
yang dan kemudian dinegerikan pada tahun 1996. Dari awal berdirinya hingga
saat ini, MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas telah men galami banyak
pergantian kepemimpinan sebanyak 12 kali.
MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas sebagai lokasi penelitian
memiliki profil sebagai berikut.
1. Nama Sekolah :
MTsN Kapuas Timur Kabupaten
Kapuas
Alamat
Desa/kecamatan
Kabupaten/Kota
Nomor Telepon
:
:
:
:
Jl. Surapati No 86
Kapuas Timur
Kabupaten Kapuas
0525-21271
2. Nama Kepala Madrasah : Syaiful Rahmani
No. Telepon/HP : 081349467748
3. NSS/NDSS : 30302246
4. Jenjang Akreditasi : B
5. Kategori Sekolah : Negeri
6. Tahun Didirikan : 1932
7. Tahun Beroperasional : 1996
8. Kepemilikan Tanah : Pemerintah Daerah
Administraus - Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Vol 2 No. 3 – September 2018 - http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
132
a. status Tanah : HGB
b. Luas Tanah : 6.867 m2
9. Status Bangunan : Pemerintah Daerah
a. Surat Izin Bangunan : No. 30/U/79
b. Luas Seluruh
Bangunan
: 1.659 m2
2. Temuan Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif tentang pelaksanaan
kepemimpinan kepala MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas, hambatan
dalam melaksanakan kepemimpinan pendidikan di MTsN Kapuas Timur
Kabupaten Kapuas, dan upaya yang dilakukan Kepala Madrasah dalam
mengatasi kendala yang dihadapi dalam membangun mutu sekolah dan daya
saing sekolah. Data merupakan hasil wawancara dengan Kepala Madrasah,
para wakil Kepala Madrasah, guru-guru dan statf tata usaha. Disamping itu,
untuk memperoleh gambaran tentang sasaran penelitian, juga dilakukan
pengamatan partisifatif dan memanfaatkan dokumen-dokumen yang ada di
sekolah.
Peran Kepala Madrasah terhadap Guru dan staf dalam meningkatkan
kualitas guru di MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas akan dapat terwujud
apabila setiap guru dan staf tahu, serta ikhlas melaksanakan segala tugas dan
Jamilah Maisura, PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI MTsN ...
133
kewajibannya sebagai Sekolah di MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas
selain itu kepemimpinan dari seorang pimpinan memang diperlukan untuk
lebih mengoptimalkan pencapaian tujuan. Tugas fungsi dan peran Guru dan
staf Kepala Madrasah di MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas dalam
menerapkan sistem supervisi, menimbulkan sifat pekerjaan yang berbagai
ragam dari guru dan staf. Pembentukan watak menyangkut pembinaan
kepribadian pengajar agar benar-benar memiliki integritas pribadi, kesetiaan
dan moralitas untuk melaksanakan proses pemelajaran. Menumbuhkan dan
mengembangkan kemampuan dan keterampilan serta memotivasi agar bekerja
dengan kinerja yang tinggi. Memberikan perlindungan seperti:
a) Melindungi pihak sekolah baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam mengurus kepentingan sekolah.
b) Menanamkan pelayanan sekolah Kepala Madrasah di MTsN Kapuas Timur
Kabupaten Kapuas dengan efisiensi waktu.
Memiliki Kemampuan kerja yang baik
Kemampuan kerja yang baik dan harus dimiliki oleh Kepala Madrasah antara
lain:
Memiliki Daya Tahan Terhadap Tekanan
Dalam melaksanakan tugas sebagai Kepala Madrasah ini tidak ada seorangpun
yang akan bebas dari tekanan bagaimanapun statusnya ataupun
penghidupannya. Demikian juga Kepala Madrasah yang dalam tugas dan
kewajibannya lebih banyak menghadapi tekanan dan dampaknya dengan
mentalitas yang sesuai dengan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
Administraus - Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Vol 2 No. 3 – September 2018 - http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
134
Memiliki Kondisi Fisik Yang Baik
Prestasi kerja seseorang pasti dipengaruhi oleh kondisi fisik. Orang yang
memiliki kondisi fisik yang baik daya tahan tubuh yang tinggi yang pada
gilirannya tercermin pada kegairahan kerja dengan tingkat produktivitas
yang tinggi. Bagi Kepala Madrasah di MTsN Kapuas Timur Kabupaten
Kapuas
Dalam mengemban tugas dan kewajiban Kepala Madrasah di MTsN
Kapuas Timur Kabupaten Kapuas memilih situasi kerja yang dinilai baik
terhadap tugas harus dapat dilaksanakan, hal ini disebabkan antara lain:
- Sifat pekerjaan yang mengharuskan selalu dalam keadaan kondisi yang
baik.
- Dalam tugas kewajiban terkait kehidupan yang harus mendapatkan
tunjangan.
c) Peningkatan Mutu Kerja Guru dan staf melalui Pembinaan Kepemimpinan
Dari uraian di atas dijelaskan mengenai faktor-faktor strategis Guru dan staf
yang dilakukan oleh pimpinan yang menutut pengamatan penulis
kepemimpinan yang dilakukan tersebut masih belum optimal ini bisa
dilihat dengan masih belum terlaksananya tugas-tugas yang ada di Kepala
Madrasah di MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas serta dijelaskan
pula mengenai usaha-usaha untuk menuju efektivitas kerja Guru dan staf
Tata Usaha tersebut akan lebih efektif (lebih berhasil dan berguna) apabila
dibarengi dengan adanya kepemimpinan pimpina yang benar, dengan lain
perkataan kepemimpinan ini diperlukan untuk menjamin agar faktor-
Jamilah Maisura, PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI MTsN ...
135
faktor strategis pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan rencana,
kebijaksanaan, ketentuan-ketentuan serta peraturan perundang-undangan
yang berlaku, kepemimpinan ini dilakukan dengan maksud melakukan
hubungan kerja dan peningkatan mutu dalam tugas sehingga seluruh
pekerjaan dapat berhasil guna atau efektif.
Dalam Faktor-faktor strategisnya, Kepemimpinan harus mendahulukan tindak
prefentif, yaitu melakukan pencegahan agar jangan sampai terjadi
peningkatan mutu, tetapi apabila sudah sering terjadi peningkatan mutu
maka tindakan represif harus dilaksanakan, yaitu mengambil tindakan
untuk meluruskan dan melakukan koreksi terhadap peningkatan mutu itu
agar kegiatan selalu sesuai dengan apa yang direncanakan. Jadi pada
dasarnya Kepemimpinan dilakukan bukan untuk mencari-cari kesalahan
akan tetapi dimaksudkan agar mencegah terjadinya kesalahan dalam
faktor-faktor strategis pekerjaan sehingga dengan demikian tujuan yang
telah ditetapkan dapat tercapai seefektif mungkin sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.
Adapun kepemimpinan dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:
a) Melakukan Supervisi dengan melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan-
kegiatan yang sedang dan sudah dilaksanakan, baik kegiatan administratif
maupun pengajaran. Hal ini dilakukan agar dapat memberikan kontribusi
yang besar bagi pengembangan sekolah, sehingga keberhasilan Kepala
Madrasah memimpin terlihat nyata.
Administraus - Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Vol 2 No. 3 – September 2018 - http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
136
b) Menelaah laporan-laporan yang masuk, baik dari kasubsi maupun dari
bawahannya dalam hal ini guru dan staf.
c) Melakukan pemantauan terhadap faktor-faktor strategis tindak lanjut hasil
pemeriksaan.
d) Melakukan penelitian, pengkajian dan evaluasi terhadap faktor-faktor
strategis pekerjaan.
e) Menelaah saran, usul, kritik dan koreksi yang masuk baik dari guru dan
staf maupun dari masyarakat.
f) Melakukan rapat-rapat koordinasi agar dapat terwujud kesatuan gerak.
g) Mengamati dan memantau faktor-faktor strategis tugas bawahan.
h) Memberi contoh dari suri tauladan yang baik dalam ucapan maupun
perbuatan.
Faktor-faktor strategis kepemimpinan akan dirasakan manfaatnya apabila
kepemimpinan itu dituntaskan dengan melakukan tindak lanjut. Temuan-
temuan hasil kepemimpinan analisa secara objektif dan kemudian
disimpulkan. Kesimpulan yang diambil dituangkan ke dalam saran tindak
lanjut, yang berisi tindakan yang perlu dilakukan oleh pimpinan.
3. Pembahasan
Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas Guru di MTsN Kapuas
Timur Kabupaten Kapuas
Jamilah Maisura, PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI MTsN ...
137
Yang menjadi fokus perhatian dalam peran Kepala MTsN Kapuas Timur
Kabupaten Kapuas adalah: tindakan Kepala Madrasah dalam hal memberdayakan
guru-guru untuk melaksanakan proses pembelajaran; penyelesaian tugas dan
pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditetapkan; hubungan yang harmonis dengan
masyarakat; keberhasilan menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan yang sesuai
dengan kondisi guru dan pegawai lannya di sekolah; kerja sama dengan tim
manajemen; dan keberhasilan mewujudkan tujuan sekolah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Madrasah, diketahui bahwa
tindakan yang diambilnya untuk memberdayakan guru-guru dalam melaksanakan
proses belajar-mengajar di sekolah yang dipimpinnya adalah dengan cara memberi
tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Kepala Madrasah
selalu menekankan dan menganjurkan guru-guru untuk senantiasa meningkatkan
keterampilan penguasaan komputer yang dapat dimanfaatkan untuk proses belajar
mengajar.
Tindakan Kepala Madrasah dalam memberdayakan guru-guru untuk
melaksanakan proses belajar-mengajar di sekolah adalah dengan selalu
mengingatkan guru-guru untuk tetap bersemangat melaksanakan pembelajaran,
karena tugas utama seorang guru adalah membelajarkan murid-muridnya. Kepala
Madrasah juga selalu meminta guru untuk menguasai komputer, menguasai
internet, sehingga dari internet dapat diperoleh materi-materi untuk mengatasi
kekurang bahan ajar. Kepala Madrasah selalu menuntut guru untuk memanfaatkan
bahan-bahan pelajaran yang ada di perpustakaan. Di sisi Kepala Madrasah juga
Administraus - Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Vol 2 No. 3 – September 2018 - http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
138
menuntut berfungsinya MGMP sebagai wadah guru-guru sejenis bermusyawarah
untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dialami ketika melaksanakan tugas.
Berdasarkan pengamatan, ketika rapat rutin dewan guru, Kepala Madrasah
memberikan arahan agar guru-guru senantiasa meningkatkan kemampuan, melalui
pedidikan, pelatihan dan kursus. Kepala Madrasah akan berupaya untuk mencari
sumber dana sehingga nanti dapat dilaksanakan pelatihan computer bagi bapak /ibu
guru dengan memanfaatkan kompter yang ada di sekolah. Berdasarkan dokumen
pada sekolah, tampak bahwa beberapa tahun terakhir banyak bapak/ibu guru yang
terlibat dalam berbagai pelatihan, baik yang dilaksanakan di tingkat kabupaten,
propinsi maupun tingkat nasional.
Sehubungan dengan waktu penyelesaian tugas dan pekerjaan, Kepala
Madrasah tidak mentolerir keterlambatan waktu. Kepala Madrasah selalu
menetapkan batas waktu dan meminta seluruh personil mentaati waktu yang telah
ditetapkan. Namun demikian, Kepala Madrasah masih memahami apabila tidak
mampu memenui waktu penyelesaian suatu pekerjaan disebabkan oleh sesuatu
yang tidak bias dihindari. Dalam penyelesaian tugas, Kepala Madrasah juga
memberikan arahan dan bimbingan bagi setiap personil yang mengalami kesulitan.
Kepala Madrasah juga berusaha untuk membantu para guru dengan menyediakan
sarana atau fasilitas. Berdasarkan dokumen sekolah, tampak bahwa sebagian besar
dari surat tugas yang diberikan Kepala Madrasah selalu menetapkan batas waktu
penyelesaiannya.
Jamilah Maisura, PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI MTsN ...
139
Terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh Ida Qomariyah (2008) yang
mengangkat judul “Fungsi Kepemimpinan Kepala Madrasah dengan studi kasus di
MTs Al-Fctich Surabaya” menunjukan bahwa efektifitas kepemimpinan di MTs
Al-Fatich adalah agar pelaksanaan kerja dan pengguaan sumber daya yang ada,
benar-benar dapat berdaya guna dengan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengkoordinasian dan
pengontrolan. Memperbaiki mutu kepemimpinan dengan belajar dari pengalaman,
mengikuti berbagai pelatihan dan melakukan pengembangan manajerial.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran di sekolah,
kepala sekolah telah melakukan beberapa program peningkatan kompetensi dan
profesionalisme guru. Program tersebut telah direncanakan oleh kepala sekolah
melalui rapat dewan guru dan melalui berbagai kesempatan yang ada, agar semua
guru memahami setiap tugas yang dibebankan kepadanya.
Kegiatan peningkatan profesionalisme guru telah diprogram oleh kepala
sekolah melalui rapat dewan guru sehingga sebelum dijalankan telah memperoleh
banyak masukan dari guru-guru. Kegiatan-kegiatan untuk peningkatan
profesionalisme guru dan kegiatan kesiswaan banyak dilakukan pada hari Sabtu,
dengan pertimbangan untuk tidak mengganggu kegiatan proses belajar mengajar.
Pengembangan profesionalisme guru dalam rangka peningkatan
kemampuan personel sekolah melaksanakan tugas dan fungsinya dilakukan dalam
berbagai teknik. Berbagai kegiatan peningkatan profesionalisme guru telah
direncanakan oleh kepala sekolah. Semua guru berpartisipasi untuk menyukseskan
Administraus - Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Vol 2 No. 3 – September 2018 - http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
140
kegiatan yang telah diprogramkan. Keberhasilan sekolah akan tampak apabila
semua warga sekolah mendukung terhadap program-program yang telah
direncanakan.
Kualitas kepemimpinan merupakan sarana utama untuk mencapai tujuan
organisasi. Untuk itu, agar kepala sekolah bisa melaksanakan tugasnya secara
efektif, mutlak harus bisa menerapkan kepemimpinan yang baik. Kepala sekolah
dalam menjalankan tugasnya selalu memperhatikan kebutuhan anak buahnya dan
selalu ramah kepada siapa saja yang ditemui. Disamping itu, dalam menjalankan
tugasnya kepala sekolah mendelegasikan tugasnya terutama pembelajaran kepada
para guru. Pendelegasian tugas kepada guru dan personel sekolah lain diberikan
oleh kepala sekolah agar tugas kepala sekolah menjadi lebih ringan dan fokus
dengan apa yang dikerjakan. Keseimbangan antara orientasi kepemimpinan pada
tugas dan orientasi kepemimpinan pada orang merupakan gaya kepemimpinan
situasional.
Kendala
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Madrasah, wakil Kepala
Madrasah, guru, dan staf tata usaha, yang menjadi kendala dalam pelaksanaan
kepemimpinan Kepala Madrasah di MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas di
antaranya adalah kurangnya fasilitas sarana dan prasarana untukk melaksanakan
setiap keputusan yang telah ditetapkan, belum maksimalnya komitmen sumber
daya manusia untuk melaksanakan tugas dengan hasil maksimal, serta rendahnya
Jamilah Maisura, PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI MTsN ...
141
keterampilan, khususnya penguasaan komputer. Kendala lain yang dihadapi Kepala
Madrasah dalam melaksanakan kepemimpinannya adalah komitmen SDM yang
masih rendah dalam melaksanakan tugas yang diberikan Kepala Madrasah.
Dengan melihat kenyataan yang ada, faktor-faktor penghambat pelaksanaan
kepemimpinan sekolah menjadi terlihat jelas sehingga adanya kerjasama dan
hubungan antara atasan dan bawahan lebih terkonsentrasi pada kemampuan
pemimpin yang bersangkutan.
Kendala yang dirasakan dalam pelaksanaan kepemimpinan Kepala
Madrasah di MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas di antaranya adalah
kurangnya fasilitas sarana dan prasarana untuk melaksanakan setiap keputusan
yang telah ditetapkan, belum maksimalnya komitmen sumber daya manusia untuk
melaksanakan tugas dengan hasil maksimal, serta rendahnya keterampilan,
khususnya penguasaan komputer. Kendala lain yang dihadapi Kepala Madrasah
adalah komitmen SDM yang masih rendah dalam melaksanakan tugas yang
diberikan Kepala Madrasah. Adanya penghambat ini menjadikan Kepala Madrasah
melaksanakan kepemimpinannya menjadi kurang efektif dan akan mepengaruhi
lebih jelas kemampuannya mengayomi bawahan (guru) dengan lebih professional.
Solusi mengatasi kendala
Upaya mengatasi kendala yang dihadapi kepala MTsN Kapuas Timur
Kabupaten Kapuas dalam melaksanakan kepemimpinannya sebagai Kepala
Madrasah dilakukan dengan berbagai cara dengan melibatkan warga sekolah, orang
tua siswa, pemerintah dan berbagai pihak yang peduli dengan pendidikan. Hal ini
Administraus - Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Vol 2 No. 3 – September 2018 - http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
142
diketahui berdasarkan wawancara dengan Kepala Madrasah, wakil Kepala
Madrasah, guru dan staf tata usaha.
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa upaya tersebut adalah
bekerja sama dengan pihak orang tua melalui Komite Sekolah. Saya mengajukan
berbagai program untuk diupayakan pemenuhannya oleh Komite Sekolah,
mengusulkan ke Pemerintah Daerah untuk mengadakan komputer dan melakukan
pelatihan komputer bagi bapak/ibu guru. Hal ini masih belum dipenuhi. dan dengan
tidak henti-hentinya mendorong bapak/ibu guru untuk meningkatkan kompetensi,
keterampilan dan pengetahuannya.
Upaya mengatasi kendala yang dihadapi kepala MTsN Kapuas Timur
Kabupaten Kapuas dalam melaksanakan kepememimpinannya sebagai Kepala
Madrasah dilakukan dengan berbagai cara dengan melibatkan warga sekolah, orang
tua siswa, pemerintah dan berbagai pihak yang peduli dengan pendidikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya Kepala Madrasah mengatasi
kendala yang dihadapi kepala MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas dalam
melaksanakan kepemimpinannya dilakukan dengan melibatkan warga sekolah,
orang tua siswa, pemerintah dan berbagai pihak yang peduli dengan pendidikan.
Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Damayanti (2010) melalui strategi perbaikan
mutu inilah diharapkan dapat mengatasi masalah rendahnya pendidikan mutu
pendidikan yang mengoptimalkan segala sumber daya yang terdapat di sekolah.
Upaya peningkatan profesionalisme Kepala Madrasah merupakan proses
keseluruhan dan organisasi sekolah serta harus dilakukan secara berkesinambungan
Jamilah Maisura, PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI MTsN ...
143
karena peubahan yang terjadi selalu dinamis serta tidak bisa diprediksi sehingga
Kepala Madrasah maupun tenaga kependidikan harus selalu siap dihadapkan pada
kondisi perubahan. Ada istilah seorang tenaga pendidik yang tadinya professional
belum tentu akan terus professional bergitupun sebaliknya, tenaga kependidikan
yang tadinya tidak professional belum tentu akan selamanya tidak professional.
Hal ini tergantung dengan posisinya di tengah warga sekolah Dari
pernyataan itu jelas kalau perubahan akan selalu terjadi dan menuntut adanya
penyasuaian sehingga dapat mengatasi perubahan tersebut dengan penuh persiapan
untuk menjadi pemimpin yang dihargai warganya karena mampu memimpin
dengan bijak. Dalam upaya peningkatan mutu sekolah dan profesionalisme Kepala
Madrasah harus ada pihak yang berperan dalam peningkatan mutu tersebut. Dan
yang berperan dalam peningkatan profesionalisme Kepala Madrasah adalah
pengawas sekolah yang juga merupakan pemimpin pendidikan yang bersama-sama
Kepala Madrasah memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan sekolah
larrena semuanya terkait dengan warga sekolah.
Melalui Kepala Madrasah mengajukan berbagai program untuk diupayakan
pemenuhannya. Kepala Sekolah juga mengusulkan ke Pemerintah Daerah untuk
mengadakan komputer dan melakukan pelatihan komputer bagi bapak/ibu guru.
Kepala Madrasah juga senantiasa mendorong bapak/ibu guru untuk meningkatkan
kompetensi, keterampilan dan pengetahuannya. Berdasarkan hal itu Kepala
Madrasah harus memiliki Kepemimpinan yang melayani dimulai dari dalam diri .
Kepemimpinan Kepala Madrasah MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas
menuntut suatu transformasi dari dalam hati dan perubahan karakter.
Administraus - Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Vol 2 No. 3 – September 2018 - http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
144
Kepemimpinan yang melayani dimulai dari dalam dan kemudian bergerak keluar
untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Disinilah pentingnya karakter dan
integritas seorang pemimpin untuk menjadi pemimpin yang diterima oleh
bawahannya.
1. Memahami Spesialisasi Fungsi Manajemen Pendidikan
Permasalahan fungsi manajemen pendidikan sesuai perkembangan ilmu
dan teknologi yang terus bergulir, maka permasalahan yang dihadapi menjadi
semakin komplek dan krusial dipandang bahwa pendekatan sektoral (partial)
yang diberlakukannya selama ini memiliki hal-hal yang perlu dilengkapi dalam
berbagai aspek dalam menyusun perencanaa program kerja sekolah,
mengorganisasi kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan wadah yang baik
bagi siswa serta guru yang diberdayakan termasuk pula staf sekolah. Pendekatan
melalui manajemen pendidiikan ini lebih mendasarkan kepada spesialisasi
fungsi yang diemban Kepala Madrasah sebagaimana yang telah dijabarkan
dalam berbagai bentuk peraturan tampak lebih bersifat terapi dalam mengacu
kepada urgenitas permasalahan yang dihadapi.
Agar proses inovasi di sekolah dapat berjalan dengan baik, Kepala
Madrasah perlu dan harus bertindak sebagai pemimpin (leader) dan bukan
bertindak sebagai bos. Ada perbedaan di antara keduanya. Oleh karena itu,
seyogianya kepemimpinan Kepala Madrasah harus menghindari terciptanya
pola hubungan dengan guru yang hanya mengandalkan kekuasaan, dan
sebaliknya perlu mengedepankan kerja sama fungsional. Ia juga harus
Jamilah Maisura, PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI MTsN ...
145
menghindarkan diri dari one man show, sebaliknya harus menekankan pada
kerja sama kesejawatan; menghindari terciptanya suasana kerja yang serba
menakutkan, dan sebaliknya perlu menciptakan keadaan yang membuat semua
guru percaya diri. Kepala Madrasah juga harus menghindarkan diri dari wacana
retorika, sebaliknya perlu membuktikan memiliki kemampuan kerja profesional;
serta menghindarkan diri agar tidak menyebabkan pekerjaan guru menjadi
membosankan.
2. Pelaksanaan administrasi Sekolah
Menyadari adanya kelemahan-kelemahan yang terkandung dalam
pendekatan melalui kepemimpinan Kepala Madrasah diarahkan dan
dititikberatkan kepada pendekatan komprehensif terutama menyangkut
pengaturan proses belajar mengajar bagi siswa, mengatur administrasi
perkantoran sampai dengan masalah kepegawaian dilakukan dengan mengkaji
secara cermat, utuh, menyeluruh dan terpadu terhadap kepemimpinan Kepala
Madrasah untuk menjalankan adminmistrasi pendidikan sebagai satu kesatuan
yang terjalin erat mulai dari pihak sekolah itu sendiri, gpemerintah Dinas
Pendidikan Kabupaten Kapuas sampai kepada masyarakat umum. keterpaduan
kepemimpinan Kepala Madrasah dalam meningkatkan mutu administrasi sekolah
secara kualitatif tentunya berpengaruh secara sinergestik kesegala aspek kegiatan
yang terkait dengan administrasi sekolah itu sendii. Hal tersebut merupakan
jawaban adanya kepemimpinan Kepala Madrasah yang harus saling menunjang
Administraus - Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Vol 2 No. 3 – September 2018 - http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
146
dan melengkapi satu sama lainnya baikstruktur kegiatan maupun jalinan antar
fungsi kegiatan administrasi pendidikan itu sendiri sehingga kepemimpinan
Kepala Madrasah dapat meningkatkan kinerja guru yang melaksanakan hasil
pelaksanaan kerja administrasi pendidikan secara menyeluruh.
Penulis berpendapat, apabila prosedur serta langkah-langkah sebagaimana
diatur dalam peraturan tersebut dapat di laksanakan dengan baik maka kedepan
tidak ada lagi permasalahan dalam hal rekrutmen Kepala Madrasah, karena telah
melalui seleksi dan penanaman komitmen pada setiap calon untuk bersedia
melaksankan tugas dan ditempatkan dimana saja.
Kepala Madrasah merupakan peimimpin formal yang tidak bisa diisi oleh
orang-orang tanpa didasarkan atas pertimbangan tertentu. Kualitas seorang
Kepala Madrasah akan sangat menentukan pencapaian tujuan pendidikan maupun
dalam menciptakan iklim satuan pendidikan yang kondusif yang menumbuhkan
semangat tenaga pendidik maupun peserta didik. Untuk itu Kepala Madrasah
diangkat melalui prosedur serta persyaratan tertentu yang bertanggung jawab atas
tercapainya tujuan pendidikan melalui upaya peningkatan profesionalisme tenaga
kependidikan yang mengimplikasikan meningkatkanya prestasi belajar peserta
didik. Kepala Madrasah yang profesional akan berfikir untuk membuat perubahan
tidak lagi berfikir bagaimana suatu perubahan sebagaimana adanya sehingga tidak
terlindas oleh perubahan tersebut. Sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya, yang diterapkan dunia pendidikan
menuntut penguasaan Kepala Madrasah secara profesional. Untuk itu Kepala
Jamilah Maisura, PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI MTsN ...
147
Madrasah dihadapkan pada tantangan untuk melasanakan pengembangan
pendidikan secara terarah dan berkesinambungan.
Peningkatan profesionalisme Kepala Madrasah perlu dilaksanakan secara
berkeinambungan dan terencana dengan melihat permasalahan-permasalahan dan
keterbatasan yang ada. Sebab Kepala Madrasah merupakan pemimpin satuan
pendidikan yang juga bertanggung jawab dalam meningkatkan profesionalisme
tenaga kependidikan lainnya. Kepala Madrasah yang profesional akan
mengetahui kabutuhan dunia pendidikan, dengan begitu Kepala Madrasah akan
melakukan penyesuaian-penyesuaian agar pendidikan berkembang dan maju
sesuai dengan kebutuhan pembangunan.
Peran Kepala Madrasah adalah mengelola penyelenggaraan kegiatan
pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Kepala Madrasah sebagai pemimpin di
bidang pendidikan haruslah mengetahui dan memahami serta mengaplikasikan
fungsi dan tugasnya dengan baik. Secara lebih operasional tugas pokok Kepala
Madrasah mencakup kegiatan menggali dan mendayagunakan seluruh sumber
daya sekolah secara terpadu dalam kerangka pencapaian tujuan sekolah. Jika
seorang Kepala Madrasah mengetahui secara jelas tugas pokok dan fungsinya,
maka seterusnya juga harus mampu mengembangkan konsep pelaksanaan tugas
tersebut secara baik, agar dinamika tugas yang dilakukan berlangsung secara
variatif dan didasarkan pada situasi dan kondisinya. Namun demikian, semua
tugas yang dilakukan selalu disusun melalui program yang baik, pelaksanaan yang
terukur, dan dilandasi rasa pengabdian serta motivasi yang tinggi.
Administraus - Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Vol 2 No. 3 – September 2018 - http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
148
Sesuai dengan tuntutan Undang-Undang Sisdiknas itu, maka untuk
menjadi Kepala Madrasah haruslah mereka yang betul-betul memenuhi
persyaratan, baik itu persyaratan akademik, maupun persyaratan lainnya. Karena
kemajuan sekolah, baik itu mutu, maupun lainnya, akan sangat ditentukan oleh
siapa Kepala Madrasahnya. Secara garis besar, ruang lingkup tugas Kepala
Madrasah dapat diklasifikasikan ke dalam dua aspek pokok, yaitu pekerjaan di
bidang administrasi sekolah dan pekerjaan yang berkenaan dengan pembinaan
profesional kependidikan. Untuk melaksanakan tugas tersebut dengan sebaik –
baiknya, ada tiga jenis ketrampilan pokok yang harus dimiliki oleh Kepala
Madrasah sebagai pemimpin pendidikan yaitu ketrampilan teknis, ketrampilan
berkomunikasi dan ketrampilan konseptual.
Menurut persepsi banyak guru, keberhasilan kepemimpinan Kepala
Madrasah terutama dilandasi oleh kemampuannya dalam memimpin. Kunci bagi
kelancaran kerja Kepala Madrasah terletak pada stabilitas dan emosi dan rasa
percaya diri. Hal ini merupakan landasan psikologis untuk memperlakukan
stafnya secara adil, memberikan keteladanan dalam bersikap, bertingkah laku dan
melaksanakan tugas.
Dalam konteks ini, Kepala Madrasah dituntut untuk menampilkan
kemampuannya membina kerja sama dengan seluruh personel dalam iklim kerja
terbuka yang bersifat kemitraan, serta meningkatkan partisipasi aktif dari orang
tua murid. Dengan demikian, Kepala Madrasah bisa mendapatkan dukungan
penuh setiap program kerjanya. Keterlibatan Kepala Madrasah dalam proses
pembelajaran siswa lebih banyak dilakukan secara tidak langsung, yaitu melalui
Jamilah Maisura, PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI MTsN ...
149
pembinaan terhadap para guru dan upaya penyediaan sarana belajar yang
diperlukan. Dalam pendekatan administrasi, sekolah ini Kepala Madrasah antara
lain harus mengacu kepada tersedianya data yang mencakup :
a. Jumlah siswa sekolah sekolah yang berada diwilayah MTsN Kapuas Timur
Kabupaten Kapuas.
b. Penataan kelembagaan yang mencakup administrasi kesiswaan,
kepegawaian serta potensi kerjasama dengan pihak terkait yang
dikembangkan melalui Pendidikan.
c. Jumlah siswa, guru, staf sekolah yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk
meningkatkan pembelajaran.
Oleh karena itu Kepala Madrasah dalam menjalankan administrasi
sekolah yang dengan harapan gaya kepemimpinan yang diterapkan di era
pendidikan nasional yang kompetitif kesempatan untuk meningkatkan.
Disamping memperhatikan kepemimpinan Kepala Madrasah dalam
meningkatkan administrasi pendidikan juga berupaya untuk memperhatikan dari
sisi lain dari pentingnya proses kerja administrasi sekolah melalui adanya sikap
dan perilaku yang mampu mengarahkan guru untuk ikut mengatur proses belajar
mengajar.
3. Manajemen Partisipasif
Pengkajian terhadap manajemen partisipatif melalui kepemimpinan
Kepela Sekolah akan membawa akibat dan konsekuensi yang sangat besar
terhadap upaya dan arah peningkatan kemampuan atau kualitas Kepala
Administraus - Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Vol 2 No. 3 – September 2018 - http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
150
Madrasah dengan organisasi intra sekolah maupun hubungan dengan
masyarakat serta kemitraan. Dengan melalui manajemen partisipatif
mensyaratkan adanya kegiatan untuk bekerjasama terhadap semua aspek yang
dapat membantu meningkatkan kinerja sekolah serta kemampuan Kepala
Madrasah dalam mensiasati kerjasama untuk kemajuan sekolah masing-masing.
Seyogyanya kepemimpinan Kepala Madrasah harus menghindari
terciptanya pola hubungan dengan guru yang hanya mengandalkan kekuasaan,
sebaliknya perlu mengedepankan kerja sama fungsional; menghindarkan diri
dari one man show, sebaliknya harus menekankan pada kerjasama kesejawatan;
menghindari terciptanya suasana kerja yang serba menakutkan, sebaliknya perlu
menciptakan keadaan yang membuat semua guru percaya diri; menghindarkan
diri dari wacana retorika, sebaliknya perlu membuktikan memiliki kemampuan
unjuk kerja profesional; menghindarkan diri dari sifat dengki dan kebencian,
seba-liknya harus menumbuhkembangkan antusiasme kerja para guru;
menghindarkan diri dari suka menyalahkan guru, tetapi harus mampu
membetulkan (mengoreksi) kesalahan guru; dan menghindarkan diri agar tidak
menyebabkan pekerjaan guru menjadi membosankan, tetapi sebaliknya justru
harus mampu membuat suasana kerja yang membuat guru tertarik dan betah
melakukan pekerjaannya. Disamping dituntut untuk terus melakukan motivasi
seorang Kepala Madrasah harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan
kinerja guru. Masih banyak ditemui hambatan yang menimbulkan masalah
dengan berbagai pengaruhnya dalam rangka menerapkan prinsip-prinsip
Jamilah Maisura, PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI MTsN ...
151
motivasi, guna meningkatkan prestasi kerja guru seperti disiplin pegawai,
dedikasi, loyalitas, dan lain-lainnya.
Kegiatan manajemen partisipasif ini yang sangat berguna untuk
penyusunan kegiatan yang melibatkan Siswa melalui Osis, Masyarakat maupun
para usahawan yang membatu secara kemitraan untuk penyediaan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan sekolah seperti adanya kegiatan magang maupun
kunjungan sekolah untuk melihat proses kerja suatu perusahaan misalnya.
Kondisi Kepala Madrasah dalam menjalankan manajemen partisipatif berpijak
untuk melakukan analisis tingkat hubungan kerja Kepala Madrasah dengan
pihak yang berkompeten sehingga dapat ditetapkan langkah-langkah kongkrit
yang mengarah kepada peningkatan kemampuan guru Madrasah di Kabupaten
Kapuas.
4. Kebutuhan Diklat Untuk Kepemimpinan Kepala Madrasah
Analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan merupakan langkah yang
sangat menentukan dalam mengevaluasi hasil kinererja Kepala Madrasah
maupun unit kerja yang bersangkutan. Dengan demikian pendidikan dan
pelatihan yang diharapkan bukan sekedar upaya peningkatan kemampuan atau
kualitas Kepala Sekolah melainkan juga sebagai upaya untuk mewujudkan
penataan kelembagaan dari unit kerja yang bersangkutan. Dengan demikian,
hubungan pendidikan dan pelatihan dengan kempimpinanKepala Madrasah
sebagai salah satu alternatif strategi dalam peningkatan kemampuan
administratif maupun teknik Kepala Madrasah meningkatkan kemampuan
Administraus - Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Vol 2 No. 3 – September 2018 - http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
152
sesuaikeahlian dan keterampilan dan dengan sendirinya juga akan membawa
dampak yang baik bagi diri Kepala Madrasah MTsN Kapuas Timur Kabupaten
Kapuas yang mengikuti maupun bagi organisasi secara keseluruhan.
Dengan demikian, Kepala Madrasah bisa mendapatkan dukungan penuh
setiap program kerjanya. Keterlibatan Kepala Madrasah dalam proses
pembelajaran siswa lebih banyak dilakukan secara tidak langsung, yaitu melalui
pembinaan terhadap para guru dan upaya penyediaan sarana belajar yang
diperlukan. Kepala Madrasah sebagai komunikator bertugas menjadi perantara
untuk meneruskan instruksi kepada guru, serta menyalurkan aspirasi personel
sekolah kepada instansi kepada para guru, serta menyalurkan aspirasi personel
sekolah kepada instansi vertikal maupun masyarakat.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan kemapuan
Kepala Madrasah melalui ketersediaan anggaran yang pendidikan yang
mencukupi, kurikulum diklat yangmemadai dan mampu mengatasi
permasalahan saat sekarang dan mengantisipasi masa depan, penggunaan
metode belajar yang tepat, menciptakan tenaga pengajar yang ahli dan
profesional dibidangnya serta didukung oleh sarana dan prasarana yang
mendukung. Disamping pendidikan dan pelatihan, sistem kepemimpinan dan
peningkatan kemampuan Kepala Madrasah MTsN Kapuas Timur Kabupaten
Kapuas juga dilakukan dengan memperhatikan kepangkatan serta mutasi bagi
yang memiliki prestasi kerja yang baik. Dari pernyataan diatas terlihat bahwa
kepemimpinan Kepala Madrasah memiliki hubungan dengan kinerja guru
MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas yang mana dapat memberikan
Jamilah Maisura, PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI MTsN ...
153
perubahan terhadap perencanaan, pengorganisasian dan distribusi Guru sesuai
kebutuhan dan banyaknya siswa yang dijadikan sebagai objek pembelajaan
sehigga perlu adanya intervensi dari pihak luar yang mampu membantu
kemajuan sekolah serta pengembangannya kearah yang lebih baik.
Sesuai dengan yang dikemukakan Suyanto (2013) konteks MBS,
sekolah harus meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam pengelolaannya
guna meningkatkan kualitas dan efisiensinya. Meskipun demikian, otonomi
pendidikan dalam konteks MBS harus dilakukan dengan selalu mengacu pada
akuntabilitas terhadap masyarakat, orangtua, siswa, maupun pemerintah pusat
dan daerah. Agar desentralisasi dan otonomi pendidikan berhasil dengan baik,
kepemimpinan Kepala Madrasah perlu diberdayakan. Pemberdayaan berarti
peningkatan kemampuan secara fungsional, sehingga Kepala Madrasah mampu
berperan sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya. Kepala
Madrasah harus bertindak sebagai manajer dan pemimpin yang efektif.
Di lain pihak Kementerian Agama melalui Bidang Pendidikan Madrasah
Kabupaten Kapuas akan dapat melakukan monitoring terhadap Kepala
Madrasah yang dianggap masih belum mampu menunjukan kepemimpinan yang
baik sehingga secara langsung dapat dinerapkan sanksi apabila dijumpai
kesalahan sesuai tingkat kesalahan dan tentunya menyesuaikan dengan kondisi
daerah yang seringkali menjadi alasan kemangkiran kerja khususnya diwilayah
jauh dari Kabupaten Kapuas.
Kesimpulan
Administraus - Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Vol 2 No. 3 – September 2018 - http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
154
1. Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas guru Kepemimpinan
Kepala MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas adalah sebagai berikut.
a) Tindakan kepala MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas dalam
memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses belajar-mengajar di
sekolah adalah dengan selalu mengingatkan guru-guru untuk tetap
bersemangat melaksanakan pembelajaran. Kepala Madrasah juga selalu
meminta guru untuk menguasai komputer, menguasai internet, sehingga
dari internet dapat diperoleh materi-materi untuk mengatasi kekurang bahan
ajar. Kepala Madrasah selalu menuntut guru untuk memanfaatkan bahan-
bahan pelajaran yang ada di perpustakaan. Kepala Madrasah juga menuntut
berfungsinya MGMP sebagai wadah guru-guru sejenis bermusyawarah
untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dialami ketika melaksanakan
tugas.
b) Kepala MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas tidak mentolerir
keterlambatan waktu penyelesaian tugas dan pekerjaan. Kepala Madrasah
selalu menetapkan batas waktu dan meminta seluruh personil mentaati
waktu yang telah ditetapkan. Kepala Madrasah juga memberikan arahan dan
bimbingan bagi setiap personil yang mengalami kesulitan. Kepala
Madrasah juga berusaha untuk membantu para guru dengan menyediakan
sarana atau fasilitas.
c) Keharmonisan hubungan dengan masyarakat sangat penting bagi kemajuan
MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas.
Jamilah Maisura, PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI MTsN ...
155
d) Kepala MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas menerapkan prinsip
keterbukaan, keterlibatan semua pihak, serta kekeluargaan.
e) Kepala MTsN Kapuas Timur Kabupaten Kapuas melibatkan semua personil
yang ada di sekolah.
f) Dalam membangun kerja sama tim, kepala MTsN Kapuas Timur Kabupaten
Kapuas selalu mengutamakan kebersamaan.
2. Kendala peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas guru di MTsN
Kapuas Timur Kabupaten Kapuas adalah menyangkut : (a) Kurangnya fasilitas
sarana dan prasarana untukk melaksanakan setiap keputusan yang telah
ditetapkan. (b) Rendahnya keterampilan, khususnya penguasaan komputer. (c)
Komitmen SDM masih rendah dalam melaksanakan tugas yang diberikan
Kepala Madrasah.
3. Solusi mengatasi kendala dalam meningkatkan kualitas guru di MTsN Kapuas
Timur Kabupaten Kapuas dilakukan dengan melibatkan warga sekolah, orang
tua siswa, pemerintah dan berbagai pihak yang peduli dengan pendidikan
sebagai berikut: (a) Memahami spesialisasi fungsi manajemen pendidikan, (b)
Pelaksanaan administrasi sekolah dengan pendekatan komprehensif, dan (c)
Manajemen partisipasif dan kebutuhan diklat untuk kepemimpinan Kepala
Madrasah
Administraus - Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Vol 2 No. 3 – September 2018 - http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
156
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan agar:
1. Pemberdayaan guru-guru untuk melaksanakan proses belajar-mengajar di
sekolah, Kepala Madrasah selalu mengingatkan guru-guru untuk tetap
bersemangat melaksanakan pembelajaran, selalu mendorong guru untuk
menguasai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya komputer,
memanfaatkan bahan-bahan pelajaran di perpustakaan, dan mejamin
berfungsinya MGMP sebagai wadah guru-guru sejenis bermusyawarah untuk
mengatasi berbagai permasalahan yang dialami ketika melaksanakan tugas.
2. Kepala Madrasah tidak mentolerir keterlambatan waktu penyelesaian tugas dan
pekerjaan, memberikan arahan dan bimbingan bagi setiap personil yang
mengalami kesulitan, membantu para guru dengan menyediakan sarana atau
fasilitas.
3. Kepala Madrasah mempertahankan dan meningkatkan keharmonisan hubungan
dengan masyarakat, pemerintah dan berbagai pihak yang memiliki kepedulian
dengan sekolah.
4. Kepala Madrasah menerapkan prinsip keterbukaan, keterlibatan semua pihak,
serta kekeluargaan.
5. Kepala Madrasah melibatkan semua personil yang ada di sekolah sehingga
berjalan maksimal untuk peningkatan kualitas para guru madrasah.
Jamilah Maisura, PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI MTsN ...
157
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Yusuf Sobri, dkk. 2016. Model Kepemimpinan Kepala Sekolah Dasar Dalam Latar
Budaya Masyarakat Pendalungan. Universitas Negeri Malang
Akib Haedar. 2008. Reaktualisai Fungsi dan Peranan Kepala Sekolah. Jurnal. Tenaga
Kependidikan Vol 3 No 2 Agustus. Direktorat Tenaga Kependidikan.
Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar–Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara : Jakarta
Boediono, 2013. Manajemen Pendidikan bagi Kepala Sekolah dan Guru. Tersedia
:htpp\www.duniaguru.com
Budiningsih, Asri. 2010. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : Rinekacipta.
Danim, Sudarwan. 2010. Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme
Tenaga Kependidikan. Bandung:Pustaka Setia.
Daryanto. 2010. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Dean, Joan. 2011. Professional Development in School. Philadelphia: Ohio
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang republik Indonesia Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas.
Depdiknas. 2009. Peran, Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah/Madrasah. Jakarta:
Depdiknas
Departemen Pendidikan Nasional, 2010. Permendiknas No. 28 Tahun 2010 tentang
Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah. Jakarta : Depdiknas
Duignan, P. 2004. Forming Capable Leaders from Competence to Capabilities. New
Zealand Journal of Educational Leadership, 19 (2), 5-13
Fitrianto, W, 2011, Sistem Informasi Akademik berbasis SMS pada SMA Negeri 2 Bae
Kudus, Tesis, Prodi Sistem Informasi, Unversitas Muria Kudus, Kudus.
Gaspersz, Vincent, 2011. Metode Analisis Untuk Peningkatan Kualitas, Gramedia. Pustaka
Utama, Jakarta
Ida Qomariyah, 2008. Fungsi Kepemimpinan Kepala Madrasah dengan studi kasus di MTs
Al-Fctich Surabaya
Lazaruth, Soewardji. 2011. Kepala madrasah dan Tanggung Jawabnya. Jakarta : Bumi
Akara
Administraus - Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Vol 2 No. 3 – September 2018 - http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
158
Mas’ud Said, 2012, Kepemimpinan. Pengembangan Organisasi, Team Building dan
Perilaku Inovatif (Malang: UIN Malang Press)
Mulyasa, E. 2010. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya
Pidarta, Made. 2011. Supervisi Pendidikan Kontekstual. Jakarta: Rineka Cipta
Rasmianto. 2010. Kepemimpinan Kepala Sekolah Berwawasan Visioner- Transformatif
Dalam Otonomi Pendidikan. Malang: Jurnal el-Harakah, Wacana
Kependidikan, Keagamaan dan Kebudayaan., Fakultas Tarbiyah UIN-Malang
Edisi 59
Rosyada, Dede. 2011. Paradigma Pendidikan Demokratis Sebuah Model Pelibatan
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Prenada Media
Said, M. Masud, 2011. Kepemimpinan pengembangan organisasi, Malang: UIN Maliki
Press
Sanusi, A. 2011. Studi Pengembangan Model Pendidikan Profesional Tenaga
Kependidikan. Laporan Penelitian. Bandung: IKIP Bandung.
Sergiovanni, T. J. 1991. The Principalship: A Reflective Practice Perspective. Boston: Allyn
and Bacon, Inc
Siagian Sondang P., 2011. Organisasi, kepemimpinan dan Perilaku Admistrasi Jakarta:
Gunung Agung
Soetopo, Hendijad. 2010. Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Subagio, 2010. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Materi
Pokok, Universitas Terbuka
Sudrajat, Akhmad. 2010. Profesionalisme Guru. Akhmadsudrajat.wordpress.com.
/2010/11/07/tentang-profesionalisme-guru/.
Supriadi, Dedi, 2007. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicita Karya
Nusa
Surya, M. 2011. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, Pustaka Bani. Quraisy, Bandung.
Suyanto, 2013, Menjadi Guru Profesional strategi meningkatkan kualifikasi dan kualitas
guru di Era Global, Jakarta : Erlangga
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Trianto, 2013. Model-model Pembelajaran iInovatif berorientasi kontruktivistik. Prestasi
Pustaka: Jakarta
Jamilah Maisura, PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI MTsN ...
159
Wahyosumidjo. 2010. Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan Teoritik dan.
Permsasalahannya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Administraus - Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Vol 2 No. 3 – September 2018 - http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
160