Upload
ayesha-furry-nusyirwan
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 1/27
SOSIALISASI PP 46 TAHUN 2013
KPP PRATAMA PASURUAN
SEPTEMBER 2013
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 2/27
Orang pribadi
Badan, tidak termasuk Bentuk Usaha Tetap,
yang menerima penghasilan bruto/kotor dari usaha tidak
melebihi Rp 4,8 miliar dalam 1 (satu) Tahun Pajak.
Siapa yang Dikenakan PPh
Berdasarkan PP 46?
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 3/27
WP OP yang melakukan kegiatan usaha perdagangan dan/atau jasayang dalam usahanya menggunakan sarana atau prasarana yang
dapat dibongkar pasang, baik yang menetap maupun tidak menetap
dan menggunakan sebagian atau seluruh tempat untuk kepentingan
umum yang tidak diperuntukkan bagi tempat usaha atau berjualan,
misalnya pedagang makanan keliling, pedagang asongan, warungtenda di trotoar, dan sejenisnya.
WP badan yang belum beroperasi secara komersial atau yang dalam
jangka waktu 1 (satu) tahun setelah beroperasi secara komersial
memperoleh penghasilan bruto melebihi Rp 4,8 miliar.
Pengecualian
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 4/27
Dasar Penentuan Penghasilan Bruto
Penghasilan bruto yang tidak melebihi Rp 4,8 Miliar
ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dari seluruh usaha,termasuk dari usaha cabang, tidak termasuk penghasilan
bruto dari:
Jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas;
penghasilan yang diterima atau diperoleh dari luar negeri;
usaha yang atas penghasilannya telah dikenai Pajak
Penghasilan yang bersifat final dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan tersendiri,
misalnya usaha jasa konstruksi; dan
penghasilan yang dikecualikan sebagai objek pajak.
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 5/27
SaatMulaiBerlakunyaPP
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 6/27
Kapan Wajib Pajak Dikenakan PPh
Berdasarkan PP 46?
1. Apabila penghasilan bruto yang dilaporkan
dalam SPT Tahunan terakhir di bawah Rp 4,8
Miliar, dalam hal penghasilan tersebut
merupakan penghasilan penuh 12 bulan.
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 7/27
CV Andik terdaftar 1 Januari 2012, memiliki usaha penjualan gerabah
dan memiliki penghasilan bruto:
• Januari s.d Desember 2013 sebesar Rp 4.000.000.000,00
2013 2014
20142013
Contoh Kasus:
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 8/27
Kapan Wajib Pajak Dikenakan PPh
Berdasarkan PP 46?
2. Apabila WP Orang Pribadi baru terdaftar antara
Januari-Juni 2013 dasar penghasilan bruto
adalah: akumulasi penghasilan bruto dari bulan
berdiri s.d. bulan Juni 2013, yang disetahunkan.
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 9/27
Mulai Berlakunya
PP 46 Tahun2013
Terdaftar
sebagai WajibPajak
1 April 2013 1 Juli 2013
Contoh Kasus
Jumlah penghasilan bruto selama 3 (tiga) bulan Rp150.000.000,00
penghasilan bruto 3 (tiga) bulan yang disetahunkan adalah:
Rp150.000.000,00 x 12/3 = Rp 600.000.000
30 Juni 2013
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 10/27
Kapan Wajib Pajak Dikenakan PPh
Berdasarkan PP 46?
3. Dalam hal WP Orang Pribadi baru terdaftar
setelah Juli 2013
dasar penghasilan bruto adalah: penghasilanbruto bulan pertama disetahunkan.
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 11/27
Contoh Kasus
Gatut Kaca terdaftar sebagai Wajib Pajak baru pada bulan
November 2014. Pada bulan November 2014 tersebut,memperoleh penghasilan bruto sebesar Rp 15.000.000,00 (lima
belas juta rupiah).
penghasilan bruto November 2014 disetahunkan: 12/1 x
Rp15.000.000,00 = Rp180.000.000,00
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 12/27
Kapan Wajib Pajak Dikenakan PPh
Berdasarkan PP 46?
4. Khusus WP Badan yang baru mulai beroperasi
secara komersial
dasar penghasilan bruto adalah: penghasilanbruto setahun pertama sejak beroperasi secara
komersial.
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 13/27
Contoh Kasus
PT Gaya Baru terdaftar sebagai Wajib Pajak baru pada bulan
November 2012. PT Gaya Baru mulai beroperasi secarakomersial bulan November 2013.
Selama satu tahun pertama operasi komersial PT Gaya Baru
dikenai PPh tarif umum (PPh Pasal 25), dan karena satu tahun
tersebut melewati tahun pajak maka PT Gaya Barumenggunakan tarif PPh umum sampai Desember 2014.
Apabila penghasilan bruto masa November 2013 – Oktober 2014
telah melebihi Rp 4,8 M maka mulai Januari 2015 PT Gaya Baru
tetap menggunakan PPh tarif umum.
Apabila penghasilan bruto masa November 2013 – Oktober 2014
belum melebihi Rp 4,8 M maka pengenaan PP 46 didasarkan
pada penghasilan bruto masa Januari – Desember 2014.
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 14/27
Penentuan Penghasilan Bruto
Dasar Pengenaan PP 46
Orang Pribadi Badan
Penghasilan Januari s.d
Desember 2012
Omset SPT Tahunan
2012
Omset SPT Tahunan
2012
Terdaftar Januari s.d
Juni 2013
Omset sejak terdaftar
sampai dengan Juni
disetahunkan
Omset Tahun Pertama
operasi komersial
Terdaftar setelah Juli
2013
omset bulan pertama
disetahunkan
Omset Tahun Pertama
operasi komersial
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 15/27
Pajak Penghasilan terutang dihitung berdasarkan tarif 1% (satu persen) dikalikan dengan dasar pengenaan
pajak, yaitu jumlah penghasilan bruto setiap bulan dari
setiap tempat usaha
Penerapan Tarif
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 16/27
Penerapan Tarif
PT Daya Tangkap memenuhi kriteria WP yang dikenai PPh
yang bersifat final sesuai PP ini.Pada bulan Agustus 2013 memperoleh penghasilan dari
usaha penjualan sebesar Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah).
Pajak Penghasilan (PPh) yang bersifat final yang terutanguntuk bulan Agustus 2013 dihitung sebagai berikut:
PPh final = 1% x Rp 50.000.000,00
= Rp 500.000,00
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 17/27
Setoran bulanan PPh berdasarkan PP 46merupakan PPh Pasal 4 ayat (2)
Jika penghasilan semata-mata dikenai PPh final,tidak wajib PPh Pasal 25.
Jika ada penghasilan lain selain yang dikenai PPh
Pasal 4 ayat (2) sesuai ketentuan PP ini, maka ataspenghasilan tersebut dikenai PPh sesuai denganketentuan umum.
Jika ada angsuran PPh Pasal 25 atau PPh yang
dipotong/dipungut pihak lain boleh dikreditkanterhadap PPh terutang yang dikenakan berdasarkantarif umum.
Angsuran Masa
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 18/27
Angsuran Masa
Angsuran pajak pada Tahun Pajak pertama Wajib Pajak tidak
dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final:
bagi Wajib Pajak bank, BUMN, BUMD, Wajib Pajak masuk
bursa, dan Wajib Pajak lainnya yang harus membuat laporan
keuangan berkala, dan WP OPPT sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 25 ayat (7) huruf b dan huruf c UU PPh; dan bagi selain Wajib Pajak diatas, angsuran pajak diperlakukan
seperti Wajib Pajak Baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal
25 ayat (7) huruf a UU PPh,
besaran angsuran pajak adalah sesuai dengan besarnya angsuran
pajak sebagaimana diatur dalam PMK 255/PMK.03/2008 stdPMK 208/PMK.03/2009.
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 19/27
Penyetoran paling lama tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya
setelah Masa Pajak berakhir. SSP berfungsi sekaligus sebagai SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2).
Jika SSP telah divalidasi dengan NTPN dianggap telah lapor SPTMasa PPh Pasal 4 ayat (2).
Apabila SSP tidak mendapat validasi NTPN wajib menyampaikanSurat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan paling lama 20 (dua
puluh) hari setelah Masa Pajak berakhir.
SPT Tahunan :o Dilaporkan pada kelompok penghasilan yang dikenai pajak final
dan/atau bersifat final.o Formulir SPT Tahunan menggunakan Form 1770 untuk Wajib
Pajak orang pribadi dan 1771 untuk Wajib Pajak badan masih
mengakomodasi
Penyetoran dan Pelaporan
Kewajiban pelaporan ditiadakan untuk pelaporan Surat
Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan masa pajak Juli s.d
Desember 2013
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 20/27
Penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh WP yang dikenai
PPh bersifat final menurut PP ini, yang berdasarkan ketentuan UU PPhwajib dilakukan pemotongan dan/atau pemungutan PPh yang tidak
bersifat final, dapat dibebaskan dari pemotongan dan/atau
pemungutan PPh oleh pihak lain.
Pembebasan dari pemotongan dan/atau pemungutan PPh oleh pihak
lain diberikan melalui Surat Keterangan Bebas dengan Tata Carasebagaimana dimaksud PER-01/PJ/2011
Contoh:
o Bengkel mobil menerima pembayaran atas jasa reparasi mobil.
Atas pembayaran tersebut dipotong PPh Pasal 23 kecuali pemilikbengkel memiliki SKB Potput.
o Toko ATK menjual buku kepada sekolah negeri. Bendahara sekolah
memungut PPh Pasal 22 kecuali pemilik toko memiliki SKB Potput.
Pemotongan/Pemungutan PPh
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 21/27
Kompensasi Rugi
Ketentuan kompensasi rugi adalah :o berturut-turut sampai dengan 5 tahun.
o tahun dikenai PPh final 1% tetap menjadi bagian dari
periode 5 tahun tsb.
o kerugian pada tahun dikenai PPh final 1% tidak dapat
dikompensasikan pada tahun berikutnya.
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 22/27
KompensasiRugiWajib Pajak PT Pantang Menyerah mengalami kerugian pada Tahun Pajak
2010. Berdasarkan ketentuan UU PPh, kerugian tersebut dapat
dikompensasikan dengan penghasilan pada Tahun Pajak 2011 sampai
dengan Tahun Pajak 2015.
2015
2014
2013
2012
2011
2010
Rugi pada
Tahun Pajak
2010
Jangka Waktu Kompensasi Kerugian
Dikenai PPh Final
dan mengalami
kerugian
Kerugian dari penghasilan
yang dikenai PPh Final pada
Tahun Pajak 2014 tidak dapat
dikompensasi ke Tahun
Pajak berikutnya
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 23/27
Simulasi Pengisian SSP
Diisi dengan:
• Kode Akun
Pajak 411128
(Untuk JenisPajak PPh Final)
dan
• Kode Jenis
Setoran 420
(untuk
pembayaran
PPh Final
penghasilan
bruto tertentu)
PPh Pasal 4 ayat (2) Bulan Agustus 20134 2 0
0 4 1
P i i SPT T h PPh
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 24/27
PengisianSPTTahunanPPh
WajibPajakOrangPribadi
Diisi Jumlah penghasilan
Bruto Selama Satu Tahun
Pajak
Diisi dengan Jumlah PPh
Pasal 4 ayat (2) yang TelahDisetor
P i i SPT T hSPT TAHUNAN
PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADANU L I R
1771TAHUN PAJAK
02
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 25/27
PengisianSPTTahunan
PPhWajibPajakBadan
•ISIDENGANHURUFCETAK/DIKETIK DENGANTINTA HITAM
•BERITANDA " X" P AD A ( KO TA K PI LI HA N) Y A NG S ES UA I
N P W P :
NAMA WAJIB PAJAK :
JENIS USAHA : KLU :
NO. TELEPON : - NO. FAKS : -
PERIODE PEMBUKUAN : s.d.
NEGARA DOMISILI KANTOR PUSAT (khusus BUT) :
PEMBUKUAN / LAPORAN KEUANGAN : DIAUDIT OPINI AKUNTAN TIDAK DIAUDIT
NAMA KANTOR AKUNTAN PUBLIK :
NPWP KANTOR AKUNTAN PUBLIK :
NAMA AKUNTAN PUBLIK :
N P W P AKUNTAN PUBLIK :
NAMA KANTOR KONSULTAN PAJAK :
N P W P KANTOR KONSULTAN PAJAK :
NAMA KONSULTAN PAJAK :
NPWP KONSULTAN PAJAK :
*) Pengisian kolom-kolomyang berisi nilai rupiah harustanpa nilai desimal (contoh penulisan lihat buku petunjukhal. 3)
1. PENGHASILAN NETO FISKAL(Diisi dari Formulir 1771-I Nomor 8 Kolom 3) ………………………………………………………………… .
2. KOMPENSASI KERUGIAN FISKAL
(Diisi dari Lampiran Khusus 2A Jumlah Kolom 8) …………………………………
3. PENGHASILAN KENA PAJAK (1-2) ……...…..…………………………………….…………………..…………
4. PPh TERUTANG (Pilihsalah satusesuai dengandengankriteriaW ajibPajak. Untuk lebihjelasnya, lihat BukuPetunjuk PengisianSPT)
a. Tarif PPh Ps. 17 ayat (1) Huruf b X Angka 3 ………….
b . Tarif PPh Ps. 17 ayat (2b) X Angka 3…………………….
c . Tarif PPh Ps. 31E ayat (1)(Lihat BukuPetunj uk)
5. PENGEMBALIAN / PENGURANGAN KREDIT PAJAK LUAR NEGERI
(PPh Ps. 24) YANG TELAH DI PERHITUNGKAN TAHUN LALU ……………………………………….
6. JUMLAH PPh TERUTANG (4 + 5)…..………………………………….…………………..…………
7. PPh DITANGGUNG PEMERINTAH (Proyek Bantuan Luar Negeri)……..………………..………………..………
8. a. KREDIT PAJAK DALAM NEGERI
(Diisi dari Formulir 1771-III Jumlah Kolom 5) ……….……………..…....………………..………………..………………..……
b. KREDIT PAJAK LUAR NEGERI
(Diisi dari Lampiran Khusus 7A Jumlah Kolom 8) ……….………………..………………..………………..………………..…
c. JUMLAH ( 8a + 8b )……...……………..….………………………………………………………………………… ..………
9 . a . PPh YANG HARUS DIBAYAR SENDIRI
b . PPh YANG LEBIH DIPOTONG / DIPUNGUT
10. PPh YANG DIBAYAR SENDIRI
a. PPh Ps. 25 BULANAN ….……..………………..…………………………………..…………………..…………
b. STP PPh Ps. 25 (Hanya Pokok Pajak) …….….…..……….…………………………………………………
c. JUMLAH (10a + 10b)…….……………………...………………
11. a . PPh YANG KURANG DIBAYAR (PPh Ps. 29)
b . PPh YANG LEBIH DIBAYAR (PPh Ps. 28A)
12. PPh YANG KURANG DIBAYAR PADA ANGKA 11.a DISETOR TANGGAL ………
13. PPh YANG LEBIH DIBAYAR PADA ANGKA 11.b MOHON :
a . D IR ES TITU SIKA N b. DIPERHITUNGKAN DENGAN UTANG PAJAK
K h usu s Re st i tu s iu ntu k Wa jib P a ja k d e ng a n K ri ter ia T er ten tu : P e ng e mb a lia n P en d ah u lu a n (Pa sal1 7 Ca tau P a sal1 7 DUUK UP )
(6 – 7 – 8c)….
1
•SEBELUM MENGISI,BACA DAHULUBUKU PETUNJUK PENGISIAN
2
5
6
8a
8c
7
D . P P h K U R A N G / L E B I H B A Y A R
RUPIAH *)
3
(3)
C . K R E D I T
P A J A K
B . P P h T E R U T A N G
A . P E N G H A S I L A N
K E N A
P A J A K
4
I D E N T I T A S
(1) (2)
J G S J J
PERHATIAN:
F O R M U 1771
KEMENTERIANKEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERALPAJAK
10c
THN
11(9 – 10c)…..
TGL BLN
10a
9
8b
10b
SPT PEMBETULAN
KE-…
02
Diisi dengan “Penghasilan
Usaha WP yang Memiliki
penghasilan Bruto Tertentu”
Diisi Jumlah penghasilan
Bruto Selama Satu Tahun
Pajak
Diisi dengan Jumlah PPh
Pasal 4 ayat (2) yang TelahDisetor
Penghasilan Usaha WP yang Memiliki
penghasilan Bruto Tertentu
7/27/2019 penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02
http://slidepdf.com/reader/full/penyuluhanpp46september2013-130919013437-phpapp02 26/27
Apabila Wajib Pajak terlanjur membayar PPh Pasal 25 mulai masa Juli
2013 bisa mengajukan pemindahbukuan ke PPh Final Pasal 4 Ayat (2) Wajib Pajak yang terlanjur dipotong PPh Pasal 22 oleh Bendahara
Pemerintah (SSP atas nama rekanan) bisa mengajukan
pemindahbukuan ke PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
Wajib Pajak yang dipotong PPh oleh pihak lain dengan bukti potong
bisa mengajukan pengembalian pajak yang seharusnya tidak terutangatau dikreditkan terhadap Pajak Penghasilan yang dihitung
berdasarkan tarif umum.
Wajib Pajak dengan penghasilan nihil tidak wajib melaporkan SPT PPh
Final Pasal 4 ayat (2)
Lain-lain