173
TUGAS AKHIR – RE 141581 PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG KECAMATAN GUBENG KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) IDA WAHYUNINGSIH 03211440000002 Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Nieke Karnaningroem, MSc. DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan, Dan Kebumian Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2018

PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

TUGAS AKHIR – RE 141581

PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN

KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG

KECAMATAN GUBENG KOTA SURABAYA

MENGGUNAKAN FAILURE MODE AND EFFECT

ANALYSIS (FMEA)

IDA WAHYUNINGSIH

03211440000002

Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Nieke Karnaningroem, MSc.

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN

Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan, Dan Kebumian

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya 2018

Page 2: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan
Page 3: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

TUGAS AKHIR – RE 141581

PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN

KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG

KECAMATAN GUBENG KOTA SURABAYA

MENGGUNAKAN FAILURE MODE AND EFFECT

ANALYSIS (FMEA)

IDA WAHYUNINGSIH

03211440000002

Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Nieke Karnaningroem, MSc.

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN

Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan, Dan Kebumian

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya 2018

Page 4: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan
Page 5: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan
Page 6: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

TUGAS AKHIR – RE 141581

MINIMIZING FAILURE RISK OF PRODUCTION

QUALITY FROM REFILL WATER IN GUBENG

DISTRIC, SURABAYA CITY USING FAILURE

MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)

IDA WAHYUNINGSIH

03211440000002

Supervisor

Prof. Dr. Ir. Nieke Karnaningroem, MSc.

DEPARTMENT OF ENVIRONMENTAL ENGINEERING

Faculty of Civil Engineering, Environment, and

Geophysic

Institute of Technology Sepuluh Nopember

Surabaya 2018

Page 7: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan
Page 8: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan
Page 9: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

i

PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS

PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG KECAMATAN

GUBENG, KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN FAILURE

MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)

Mahasiswa : Ida Wahyuningsih NRP : 03211440000002 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Nieke Karnaningroem, M.Sc.

ABSTRAK Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah

satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan air minum yang semakin meningkat. Harga yang ditawarkan oleh air minum isi ulang lebih murah dibandingkan air dalam kemasan, namun kualitasnya tidak sesuai baku mutu sehingga berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat. Risiko ini muncul jika instalasi depot air minum isi ulang tidak mampu mengolah air baku dan lingkungan sekitar DAMIU dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan identifikasi terhadap penyebab kegagalan produksi air minum isi ulang untuk meminimisasi kemungkinan terjadinya risiko kegagalan.

Proses identifikasi dan analisis risiko berdasarkan konsep manajemen risiko dengan menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Identifikasi penyebab kegagalan dilakukan menggunakan diagram fishbone untuk menemukan akar permasalahan yang menjadi penyebab kegagalan. Akar permasalahan kemudian diberikan penilaian untuk mengetahui risiko terbesar yang dinyatakan dalam bentuk Risk Priority Number. Nilai RPN diperoleh dari hasil perkalian antara severity (tingkat keseriusan kegagalan), occurrence (tingkat frekuensi terjadinya kegagalan), dan detection (tingkat kontrol yang dilakukan untuk pencegahan).

Sumber kegagalan terbesar dalam DAMIU terletak pada teknologi desinfeksi yang digunakan yaitu terkait penggantian dan waktu kontak teknologi desinfeksi yang digunakan serta penggantian dan pembersihan media filter. Selain itu kurangnya pengetahuan praktisi atau pengelola depot terhadap aturan atau kebijakan pada DAMIU juga menyebabkan kegagalan pada proses produksi air isi ulang. Ketiga hal tersebut berpengaruh besar terhadap air minum isi

Page 10: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

ii

ulang yang dihasilkan. Usulan perbaikan yang seharusnya dilakukan adalah pemilihan teknologi beserta spesifikasi yang digunakan, pembuatan SOP yang harus dijalankan setiap depot, dan pengecekan berkala terhadap hasil produksi DAMIU. Kata kunci: air minum, depot air minum isi ulang, FMEA,

manajemen risiko

Page 11: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

iii

Minimizing Failure Risk of Production Quality From Refill Water In Gubeng District, Surabaya City, Using Failure

Mode and Effect Analysis (FMEA) Student Name : Ida Wahyuningsih ID Number : 03211440000002 Guide Lecturer : Prof. Dr. Ir. Nieke Karnaningroem, M.Sc.

ABSTRAC Refill water is one of important element in fulfilling the

increasing drinking water demand. The price offered by refill water depot is significantly lower than packaged water, however, its quality does not meet the standards, and therefore it will potentially affect people’s health. This risk surfaces if refill water depot installation can’t treat raw water as well as the environment surrounding properly. Thus, identification to refill water production failure cause is needed to minimize the possibility of failure happening. Identification and risk analysis processes are based on risk management concept by using Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Failure cause identification is done using fishbone diagram to find the root of the problem causing the failure. The root of the failure will then be given score to determine the biggest risk stated in Risk Priority Number. RPN value is obtained through multiplying severity, occurrence, and detection. The biggest failure cause in refill water depot is in the disinfection technology used, which is the replacing and contact duration of disinfection, as well as the replacing and cleaning of media filter. Lack of operational knowledge about rules and regulations regarding refill water also causes failure in refill water production process. Keywords: drinking water, refill water depot, FMEA, risk management

Page 12: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

iv

”Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 13: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

v

DAFTAR ISI ABSTRAK .................................................................................. i ABSTRAC ................................................................................ iii DAFTAR ISI .............................................................................. v DAFTAR TABEL ...................................................................... ix DAFTAR GAMBAR .................................................................. xi BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................... 2 1.3 Tujuan ....................................................................... 2 1.4 Ruang Lingkup ......................................................... 3 1.5 Manfaat ..................................................................... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................... 5 2.1 Definisi Air Minum ..................................................... 5 2.2 Persyaratan Air Minum ............................................. 6 2.3 Parameter-Parameter dalam Air Minum ................... 8

2.3.1 Kekeruhan ........................................................ 8 2.3.2 PH ..................................................................... 8 2.3.3 Total Dissolved Solid ........................................ 8 2.3.4 Total Coliform ................................................... 9

2.4 Depot Air Minum ....................................................... 9 2.4.1 Proses Pengolahan Air Minum Isi Ulang ........ 10 2.4.2 Teknologi Pengolahan Air Minum Isi Ulang ... 13 2.4.3 Higiene Sanitasi .............................................. 17

2.5 Metode Clustering .................................................. 19 2.6 Manajemen Risiko .................................................. 19

2.6.1 Definisi Manajemen Risiko ............................. 19 2.6.2 Proses Manajemen Risiko .............................. 20

2.7 Fishbone Analysis .................................................. 21 2.8 Failure Mode and Effect Analysis ........................... 22

2.8.1 Traditional FMEA ............................................ 24 2.8.2 Severity ........................................................... 24 2.8.3 Occurrence ..................................................... 26 2.8.4 Detection ......................................................... 27 2.8.5 Risk Priority Number ....................................... 28

2.9 Penelitian Terdahulu ............................................... 29 BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH .................................. 31

3.1 Batas Wilayah Studi ............................................... 31 3.2 Kependudukan ....................................................... 32

Page 14: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

vi

3.3 Kondisi Ekonomi Kecamatan Gubeng .................... 32 3.4 Kondisi eksisting Depot Air Minum Isi Ulang .......... 35

BAB 4 METODE PENELITIAN ............................................... 39 4.1 Deskripsi Umum ..................................................... 39 4.2 Kerangka Penelitian ............................................... 39 4.3 Ide Penelitian .......................................................... 42 4.4 Studi Literatur ......................................................... 43 4.5 Pengumpulan Data ................................................. 43

4.5.1 Data primer ..................................................... 43 4.5.2 Data Sekunder ................................................ 45

4.6 Pelaksanaan Penelitian .......................................... 45 4.6.1 Lokasi Sampling ............................................. 45 4.6.2 Pelaksanaan Penelitian Lapangan ................. 46 4.6.3 Pelaksanaan Penelitian Laboratorium ............ 46 4.6.4 Pelaksanaan Survey Lapangan ...................... 47 4.6.5 Pengolahan Data ............................................ 47

BAB 5 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................... 49 5.1 Identifikasi Proses Kegagalan Air Minum Isi Ulang 49

5.1.1 Karakteristik Depot Air Minum Isi Ulang ......... 49 5.1.2 Karakteristik Air Minum Isi Ulang .................... 50 5.1.3 Analisis Kekeruhan ......................................... 50 5.1.4 Analisis pH ...................................................... 52 5.1.5 Analisis TDS ................................................... 53 5.1.6 Analisis Total Coliform .................................... 55 5.1.7 Analisis Diagram Fishbone ............................. 56 5.1.8 Diagram Fishbone Parameter Fisik ................ 59 5.1.9 Diagram Fishbone Parameter Mikrobiologis .. 64

5.2 Penentuan Prioritas Kegagalan FMEA ................... 70 5.2.1 Penentuan Bobot Kepentingan Risiko ............ 70 5.2.2 Penentuan Nilai Severity ................................ 75 5.2.3 Penentuan Nilai Occurrence ......................... 100 5.2.4 Penentuan Nilai Detection ............................ 109 5.2.5 Risk Priority Number ..................................... 117

5.3 Usulan Perbaikan ................................................. 117 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ..................................... 119

6.1 Kesimpulan ........................................................... 119 6.2 Saran .................................................................... 119

DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 121 LAMPIRAN A ........................................................................ 127 LAMPIRAN B ........................................................................ 129

Page 15: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

vii

LAMPIRAN C ........................................................................ 131 LAMPIRAN D ........................................................................ 137 LAMPIRAN E ........................................................................ 141 LAMPIRAN F ........................................................................ 145 LAMPIRAN G ....................................................................... 147 LAMPIRAN H ........................................................................ 149 BIOGRAFI PENULIS ............................................................ 153

Page 16: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

viii

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 17: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Luas Wilayah Kecamatan Gubeng ........................ 31 Tabel 3. 2 Jumlah Penduduk Kecamatan Gubeng ................ 32 Tabel 3. 3 PDRB Kecamatan Gubeng ................................... 33 Tabel 3. 4 Depot Air Minum Isi Ulang ..................................... 36 Tabel 3. 5 Harga Air Minum Isi Ulang .................................... 37 Tabel 5. 1 Hasil Analisis Parameter Kekeruhan ..................... 51 Tabel 5. 2 Hasil Analisis pH.................................................... 52 Tabel 5. 3 Hasil Analisis Parameter TDS ............................... 54 Tabel 5. 4 Hasil Analisis Total Coliform .................................. 55 Tabel 5. 5 Pembobotan Kepentingan Risiko .......................... 70 Tabel 5. 6 Pembobotan Teknologi UV ................................... 70 Tabel 5. 7 Pembobotan Teknologi Ozon ................................ 72 Tabel 5. 8 Pembobotan Teknologi RO ................................... 73 Tabel 5. 9 Penilaian Severity .................................................. 75 Tabel 5. 10 Skala Besaran Risiko yang ditimbulkan .............. 76 Tabel 5. 11 Skala Kondisi Lingkungan ................................... 76 Tabel 5. 12 Severity Ozon-UV ................................................ 77 Tabel 5. 13 Nilai Severity Teknologi UV ................................. 79 Tabel 5. 14 Nilai Severity Teknologi UV-RO .......................... 81 Tabel 5. 15 Nilai Severity PERMENKES No.492/2010 .......... 83 Tabel 5. 16 Nilai Severity Pengetahuan Higiene Sanitasi ...... 84 Tabel 5. 17 Nilai Severity Risiko Air Baku .............................. 84 Tabel 5. 18 Nilai Severity Risiko Hasil Uji Lab ....................... 85 Tabel 5. 19 Nilai Severity Risiko SOP .................................... 86 Tabel 5. 20 Nilai Severity Risiko Tandon Air Baku ................. 86 Tabel 5. 21 Nilai Severity Risiko Penggantian Tandon .......... 87 Tabel 5. 22 Nilai Severity Risiko Pembersihan Tandon ......... 87 Tabel 5. 23 Nilai Severity Risiko Penggantian Pasir Silika .... 88 Tabel 5. 24 Nilai Severity Risiko Pembersihan Pasir Silika ... 89 Tabel 5. 25 Nilai Severity Risiko Penggantian Karbon Aktif ... 89 Tabel 5. 26 Nilai Severity Risiko Pembersihan Karbon Aktif .. 90 Tabel 5. 27 Nilai Severity Risiko Penggantian Cartridge ....... 91 Tabel 5. 28 Nilai Severity Risiko Pembersihan Cartridge ...... 91 Tabel 5. 29 Nilai Severity Risiko Media Cartridge Filter ......... 92 Tabel 5. 30 Nilai Severity Risiko Ukuran Media Cartridge ..... 93 Tabel 5. 31 Nilai Severity Risiko Penggantian UV ................. 93 Tabel 5. 32 Nilai Severity Penggunaan Sistem Kinerja UV .... 94

Page 18: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

x

Tabel 5. 33 Nilai Severity Risiko Spesifikasi UV .................... 95 Tabel 5. 34 Nilai Severity Risiko Lama Operasi UV ............... 96 Tabel 5. 35 Nilai Severity Risiko Penggantian Generator ...... 96 Tabel 5. 36 Nilai Severity Risiko Waktu Kontak Ozon ........... 97 Tabel 5. 37 Nilai Severity Risiko Penggantian RO ................. 97 Tabel 5. 38 Nilai Severity Risiko Pembersihan Tempat ......... 98 Tabel 5. 39 Nilai Severity Risiko Sterilisasi Galon ................. 99 Tabel 5. 40 Nilai Severity Kontroling Puskesmas .................. 99 Tabel 5. 41 Nilai Severity Sosialisasi DAMIU ....................... 100 Tabel 5. 42 Penilaian Occurrence ........................................ 101 Tabel 5. 43 Nilai Occurrence Ozon-UV ................................ 102 Tabel 5. 44 Nilai Occurrence UV .......................................... 103 Tabel 5. 45 Nilai Occurrence RO-UV ................................... 104 Tabel 5. 46 Nilai Occurrence Man ........................................ 105 Tabel 5. 47 Nilai Occurrence Material .................................. 105 Tabel 5. 48 Nilai Occurrence Method ................................... 106 Tabel 5. 49 Nilai Occurrence Machine ................................. 106 Tabel 5. 50 Nilai Occurrence Environment ........................... 108 Tabel 5. 51 Nilai Detection Ozon-UV ................................... 110 Tabel 5. 52 Nilai Detection UV ............................................ 111 Tabel 5. 53 Nilai Detection RO-UV ...................................... 112 Tabel 5. 54 Nilai Detection Man ........................................... 113 Tabel 5. 55 Nilai Detection Material ..................................... 113 Tabel 5. 56 Nilai Detection Method ...................................... 114 Tabel 5. 57 Nilai Detection Machine ..................................... 114 Tabel 5. 58 Nilai Detection Environment .............................. 116

Page 19: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

xi

DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1 Unit Pengolahan Teknologi UV ......................... 14 Gambar 2. 2 Unit Pengolahan Teknologi Ozon-UV ............... 15 Gambar 2. 3 Contoh Fishbone ............................................... 22 Gambar 4. 1 Kerangka Penelitian .......................................... 42 Gambar 4. 2 Jumlah Depot Air Minum Isi Ulang .................... 44 Gambar 4. 3 Sumber Air Baku Depot Air Minum Isi Ulang .... 44 Gambar 5. 1 Fishbone Analysis ............................................. 58 Gambar 5. 2 Fishbone Analysis Parameter Fisik ................... 63 Gambar 5. 3 Fishbone Parameter Mikrobiologis .................... 69

Page 20: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

xii

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 21: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Yudo dan Rahardjo (2005), laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi setiap tahun menyebabkan peningkatan kebutuhan pelayanan air minum. Untuk mempercepat peningkatan pelayanan air minum memerlukan dana yang tidak sedikit, sedangkan kemampuan perusahaan air minum sangat terbatas. Jumlah air tanah sekarang minim, kondisi demikian tidak mungkin penggunaan air tanah sebagai sumber air baku untuk keperluan air minum. Selain itu kualitas air tanah tercemar oleh E. Coli yang berasal dari buangan atau limbah rumah tangga.

Badan Pusat Statistik Kota Surabaya menyebutkan bahwa jumlah penduduk di Surabaya sebanyak 3.016.653 jiwa yang tersebar di 31 kecamatan. Aktivitas masyarakat di bidang perekonomian, sosial, pendidikan, transportasi, dan lain sebagainya membutuhkan adanya sarana air bersih dan air minum. Semakin tinggi taraf kehidupan semakin meningkat pula kebutuhan manusia terhadap air. Kota Surabaya merupakan kota metropolitan dengan kebutuhan air bersih sebesar 573.164.070 liter/orang/hari. Kecamatan yang potensial sebagai pemasaran Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di Kota Surabaya adalah Kecamatan Gubeng. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk sebanyak 137.821 jiwa penduduk dengan luas wilayah sebesar 7,48 km². Berdasarkan kondisi tersebut, semakin banyak industri yang memanfaatkan peluang pemenuhan akan air bersih dengan membuka depot air minum isi ulang.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mirza (2004), depot air minum isi ulang menawarkan harga lebih murah dibandingkan dengan air minum dalam kemasan. Oleh karena itu, masyarakat lebih memilih menggunakan air minum isi ulang walaupun dalam segi kualitas lebih rendah. Standar baku mutu air isi ulang terdapat pada peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Produk air isi ulang yang dimanfaatkan oleh masyarakat harus memenuhi standar baku mutu tersebut untuk dikonsumsi. Pendirian DAMIU diatur

Page 22: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

2

dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 651/MPP/Kep/10/2004 tentang Persyaratan Teknis Depot Air Minum dan Perdagangannya. Dalam penelitian yang dilakukan Utami (2016), Sukolilo memiliki air minum isi ulang dengan Total Coliform dalam jumlah yang melebihi baku mutu. Semakin besar jumlah Coliform menandakan semakin besar kemungkinan kehadiran bakteri-bakteri patogen yang biasa hidup dalam air yang terkontaminasi pencemaran.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka perlu diketahui penyebab hasil produksi depot air isi ulang belum memenuhi baku mutu. Metode yang digunakan dalam analisis permasalahan ini adalah Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Ahn et al (2017) menjelaskan bahwa FMEA merupakan suatu metode identifikasi potensi penyebab kegagalan beserta dampak dan akar permasalahannya. Penyebab kegagalan dikatakan sebagai Root Causes dan dapat didefinisikan sebagai mekanisme yang mengarah pada terjadinya suatu kegagalan. Dengan FMEA dapat ditemukan tindakan untuk menjawab permasalahan utama kegagalan sistem produksi dan pertimbangan perbaikan desain teknologi yang digunakan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana mengidentifikasi kegagalan pada proses

produksi depot air minum isi ulang di Kecamatan Gubeng?

2. Bagaimana menentukan prioritas kegagalan pada teknologi pengolahan air minum pada depot air isi ulang dengan menggunakan metode FMEA?

3. Bagaimana cara memperkecil kegagalan produksi pada depot pengolahan air isi ulang dengan menggunakan metode FMEA?

1.3 Tujuan

Tujuan dari tugas akhir ini adalah 1. Melakukan identifikasi kegagalan pada proses produksi

depot air minum isi ulang di Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya menggunakan fishbone analisis.

Page 23: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

3

2. Menentukan prioritas permasalahan kegagalan produksi pada teknologi pengolahan air yang terjadi pada depot pengolahan air isi ulang menggunakan metode FMEA.

3. Menentukan cara memperkecil kegagalan pada depot pengolahan air isi ulang dengan menggunakan metode FMEA.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang direncanakan dalam penelitian ini adalah: 1. Lokasi penelitian yaitu depot air minum isi ulang di

Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya. 2. Parameter yang digunakan adalah kekeruhan, pH, TDS,

dan Total Coliform. 3. Sampel yang akan diuji merupakan sampel yang diambil

dari lokasi depot air isi ulang pada lokasi penelitian dengan metode sampling.

4. Depot air minum isi ulang yang diteliti yaitu menggunakan cluster sampling berdasarkan teknologi desinfeksi yang digunakan.

5. Menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis untuk memanajemen risiko kegagalan pada DAMIU.

6. Aspek yang dikaji yaitu aspek teknis dan aspek non teknis. Aspek teknis yaitu machine (teknologi yang digunakan). Aspek non teknis yaitu man (pemahaman pengelola/ praktisi terhadap pengelolaan DAMIU), method (aturan-aturan atau kebijakan yang ada pada DAMIU), material (sumber air baku yang digunakan), dan environment (pihak eksternal yang berhubungan dengan DAMIU).

1.5 Manfaat

Manfaat yang ingin didapatkan dari penelitian ini adalah 1. Memberikan alternatif penggunaan teknologi yang tepat

sehingga air hasil produk depot air isi ulang menjadi feasible dan efisien.

2. Mendeteksi dengan segera bagaimana menanggulangi dan mengurangi kemungkinan kegagalan terjadi.

3. Menjadi acuan bagi industri air isi ulang dalam menjaga kualitas air isi ulang yang diproduksi.

Page 24: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

4

”Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 25: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Air Minum

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Jenis air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum, meliputi : 1. Air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan

rumah tangga 2. Air yang didistribusikan melalui tangki air 3. Air kemasan 4. Air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan

minuman yang disajikan kepada masyarakat. Menurut Sisca (2016), air minum yang dikonsumsi

manusia harus memenuhi persyaratan air minum. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum, namun terdapat risiko bahwa air ini tercemar oleh bakteri atau zat-zat berbahaya. Bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100˚C, namun banyak zat berbahaya terutama logam tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.

Berdasarkan penelitian Mirza (2014), pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat pada saat ini sangat bervariasi. Ada masyarakat yang mengambil air minum dari berbagai sumber air baku dari hasil produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat. Di kota besar dalam hal pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat juga mengkonsumsi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), karena praktis dan dianggap lebih higienis. AMDK diproduksi oleh industri melalui proses otomatis dan disertai dengan pengujian kualitas sebelum diedarkan ke masyarakat. Namun AMDK semakin mahal, sehingga muncul alternatif lain yaitu air minum yang diproduksi oleh depot air minum isi ulang (DAMIU).

Produk air minum yang dijual seharusnya layak konsumsi sesuai standar baku mutu Peraturan Menteri Kesehatan RI

Page 26: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

6

Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010. Menurut penelitian yang dilakukan Utami (2016), ditemukan parameter biologis yang masih belum memenuhi baku mutu yaitu tingginya nilai Total Coliform. Semakin tinggi tingkat kontaminasi Total Coliform, semakin tinggi pula risiko kehadiran bakteri-bakteri patogen lain di dalam air minum.

2.2 Persyaratan Air Minum

Berdasarkan Permenkes RI Nomor 492/MENKES/PER/ IV/2010, air minum yang aman adalah yang memenuhi semua persyaratan secara fisik, kimia, mikrobiologi, maupun radioaktif. Dalam Permenkes tersebut diatur parameter wajib dan parameter tambahan. Parameter wajib dibedakan kembali menjadi dua, yaitu parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan dan yang tidak langsung berhubungan dengan kesehatan. Aspek radioaktifitas termasuk ke dalam parameter tambahan.

Menurut Sutrisno dan Suciastuti (2002), persyaratan fisik meliputi warna, bau, rasa, temperatur, dan kekeruhan. Kekeruhan ditimbulkan oleh bahan organik dan anorganik yang terkandung dalam air, seperti lumpur dan bahan yang berasal dari hasil pembuangan. Tabel persyaratan kualitas air minum isi ulang secara fisik dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2. 1 Persyaratan Kualitas Air Minum Isi Ulang

No Jenis

Parameter Satuan

Kadar maksimum yang diperbolehkan

1

Parameter yang langsung berhubungan dengan kesehatan

a. Parameter Mikrobiologi

1. E. Coli Jumlah per

100 l sampel 0

2. Total Bakteri Koliform

Jumlah per 100 l sampel

0

b. Kimia an-organik

1. Arsen mg/l 0.01

2. Flourida mg/l 1.5

3. Total Kromium

mg/l 0.05

Page 27: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

7

No Jenis

Parameter Satuan

Kadar maksimum yang diperbolehkan

4. Kadmium mg/l 0.003

5. Nitrit, (Sebagai NO3-)

mg/l 3

6. Nitrat, (Sebagai NO3+)

mg/l 50

7. Sianida mg/l 0.07

8. Selenium mg/l 0.01

2

Parameter yang tidak langsung berhubungan dengan kesehatan

a. Parameter fisik

1. Bau

Tidak berbau

2. Warna TCU 15

3. Total zat padat terlarut (TDS)

mg/l 500

4. Kekeruhan NTU 5

5. Rasa

Tidak berasa

6. Suhu 0C Suhu udara kurang lebih

3

b. Parameter kimiawi

1. Aluminium mg/l 0.2

2. Besi mg/l 0.3

3. Kesadahan mg/l 500

4. Khlorida mg/l 250

5. Mangan mg/l 0.4

6. Ph

6.5-8.5

Sumber: PERMENKES RI No 492/MENKES/PER/IV/2010

Pratiwi (2007), menyatakan bahwa kualitas kimia adalah yang berhubungan dengan ion-ion senyawa maupun logam yang membahayakan, seperti Hg, Pb, Ag, Cu, dan Zn. Residu dari senyawa lainnya yang bersifat racun adalah residu

Page 28: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

8

pestisida, yang dapat menyebabkan perubahan bau, rasa dan warna air.

2.3 Parameter-Parameter dalam Air Minum 2.3.1 Kekeruhan

Menurut Masduqi dan Assomadi (2012), kekeruhan fisik air disebabkan oleh adanya bahan organik dan anorganik yang terkadung di dalam air, seperti lumpur. Dari segi estetika kekeruhan dapat dihubungkan dengan kemungkinan adanya pencemaran oleh air buangan. Berdasarkan pernyataan Sisca (2016), kekeruhan dalam jangka waktu tertentu akan mengendap karena pengaruh gaya beratnya. Untuk mengurangi kekeruhan diperlukan adanya pengolahan terhadap air baku tersebut. Pengolahan dapat dilakukan dengan 4 tahap penyaringan yaitu saringan dari pasir, karbon aktif, saringan untuk ukuran 10 mikron, dan saringan membram semi permeable. Kegunaan tahap penyaringan tersebut untuk membersihkan garam-garam dan mineral yang ada pada air sehingga air lebih jernih.

2.3.2 PH

Menurut Marganof (2007), derajat keasaman atau pH merupakan nilai yang menunjukan aktivitas ion hidrogen dalam air. Nilai pH dipengaruhi oleh beberapa parameter, antara lain aktivitas biologi, suhu, kandungan oksigen dan ion-ion. Baku mutu terhadap parameter tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 492/MENKES/PER/IV/2010. 2.3.3 Total Dissolved Solid

Menurut Effendi (2003), TDS dapat digunakan untuk memperkirakan kualitas air minum karena mewakili jumlah ion dalam air. Bahan-bahan tersuspensi dan terlarut dalam perairan mempengaruhi nilai TDS namun tidak bersifat toksik. Proses fotosintesis di perairan dipengaruhi oleh penetrasi cahaya matahari yang masuk ke kolom air. Semakin tinggi kadar TDS maka dapat meningkatkan nilai kekeruhan dan berdampak pada terhambatnya penetrasi cahaya matahari ke dalam perairan. Untuk klasifikasi padatan di perairan dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Page 29: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

9

Tabel 2. 2 Klasifikasi Padatan Berdasarkan Ukuran Diameter

Klasifikasi padatan Diameter (µm) Diameter (mm)

Padatan terlarut <10-3 <10-6

Koloid 10-3-1 10-6-10-3

Padatam tersuspensi >1 >10-3

Sumber: Effendi (2003)

2.3.4 Total Coliform

Menurut Entjang (2003), masalah utama dalam pengolahan air ialah tingginya kehadiran mikroorganisme terutama bakteri Coliform. Semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri Coliform, semakin tinggi pula risiko kehadiran bakteri patogen lainnya. Eulis et al (2008) juga menjelaskan keberadaan Coliform lebih merupakan indikasi dari kondisi proses atau sanitasi yang tidak memadai dan keberadaaanya dalam jumlah tinggi dalam air minum menunjukan adanya kemungkinan pertumbuhan Salmonella, Shigella, dan Staphylococcus. Sehingga didalam Permenkes No 492/MENKES/PER/IV/2010 dijelaskan bahwa E. Coli dalam 100 ml sampel dan Total Coliform dalam 100 ml sampel harus bernilai 0 (nol).

Jumlah Coliform dalam air isi ulang berdasarkan penelitian Mirza (2014) disebabkan karena desinfeksi tidak sempurna, pencucian, dan pembelian galon yang rawan pencemaran. Selain itu pemeliharaan peralatan dan penanganan pengolahan serta pendistribusian air yang tidak dilakukan secara rutin juga mempengaruhi.

2.4 Depot Air Minum

Berdasarkan Peraturan Kementrian Kesehatan RI No. 43 tahun 2014 tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum, depot air minum yang selanjutnya disebut DAM adalah usaha yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dalam bentuk curah dan menjual langsung kepada konsumen.

Bambang (2014), menyatakan bahwa industrialisasi dalam penyediaan air minum bermunculan untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat. Selain itu, sumber air pegunungan dibeberapa daerah dijadikan sumber air minum. AMDK sebagai salah satu alternatif sumber air minum

Page 30: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

10

memiliki harga relatif mahal yang hanya bisa dijangkau oleh masyarakat ekonomi menengah ke atas. Hal ini menjadikan air sebagai benda ekonomi yang mahal sehingga masyarakat mencari alternatif lain yang lebih murah untuk dikonsumsi. Alternatif tersebut yaitu air minum dari depot air minum isi ulang. Raharja (2015) menambahkan bahwa air minum yang diperolah dari depot isi ulang memiliki harga sepertiga lebih murah dibandingkan dengan AMDK bermerek. Oleh karena itu, rumah tangga beralih pada layanan ini.

Sebagaimana survey yang telah dilakukan, depot air minum isi ulang di Kecamatan Gubeng banyak menggunakan sumber air baku yang berasal dari mata air pegunungan yang sudah terjamin kualitasnya dan memenuhi persyaratan air minum. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Abdilnov dkk (2012), umur dari sebuah perusahaan menandakan lamanya waktu perusahaan berdiri dan beroperasi. Semakin lama perusahaan, maka informasi yang diperoleh masyarakat semakin banyak. Lamanya suatu usaha beroperasi erat kaitannya dengan pengawasan internal. Dimana semakin lama waktu operasi diharapkan pengawasan terhadap depot semakin baik.

Karakteristik depot air minum berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Athena (2004), sebagian besar depot air minum melakukan penyimpanan selama lebih dari 3 hari. Penyimpanan yang lebih dari 3 hari tersebut berpengaruh terhadap kualitas air minum yaitu menimbulkan pertumbuhan mikroorganisme. 2.4.1 Proses Pengolahan Air Minum Isi Ulang

Proses produksi air minum di depot air minum menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI tentang Persyaratan Teknis Depot Air Minum Isi Ulang No. 651/MPP/Kep/10/2004 adalah sebagai berikut: a. Penampungan air baku

Air baku yang diambil dari sumbernya diangkut dengan menggunakan tangki air dan selanjutnya ditampung dalam bak tandon. Bak tandon dibuat dari bahan tara pangan (food grade) dan bebas dari bahan-bahan yang dapat mencemari air. Tangki pengangkutan mempunyai persyaratan yang terdiri atas:

Page 31: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

11

1. Khusus digunakan untuk air minum 2. Mudah dibersihkan dan didesinfektan, diberi pengaman. 3. Harus mempunyai ”manhole” 4. Pengisian dan pengeluaran air harus melalui kran. Selang dan pompa yang dipakai untuk bongkar muat air baku harus diberi penutup yang baik, disimpan dengan aman dan dilindungi dari kemungkinan kontaminasi. Tangki, selang, pompa, dan sambungan harus terbuat dari bahan tara pangan (food grade) tahan korosi dan bahan kimia yang dapat mencemari air. Tangki pengangkutan harus dibersihkan, disanitasi, dan desinfeksi bagian luar dan dalam minimal 3 (tiga) bulan sekali. b. Penyaringan bertahap

Tahapan penyaringan antara lain terdiri dari : 1. Saringan berasal dari pasir atau sandfilter Dalam proses saringan ini terbagi atas tiga yaitu saringan pasir lambat., saringan pasir cepat, dan saringan berkecepatan tinggi yang berguna untuk menghilangkan organisme patogen yaitu bakteri dan virus dari air baku. Penggantian pasir dilakukan setiap 1-1.5 tahun sekali. Pembersihan dilakukan setiap 2 minggu sekali dengan sistem backwashing. 2. Saringan karbon aktif atau carbon filter Fungsi carbon filter adalah sebagai penyerap bau, rasa, warna, sisa klor dan bahan organik. Semakin lama air yang kontak dengan carbon filter semakin banyak pula zat yang terserap. Penggantian karbon aktif dilakukan setiap 1-1.5 tahun sekali. Pembersihan dilakukan setiap 2 minggu sekali dengan sistem backwashing. 3. Saringan halus atau micro filter Microfilter berguna untuk menyaring partikel yang berukuran 0,04 – 100 mikron. Penggantian microfilter dilakukan setiap 3 bulan sekali. Pembersihan dilakukan setiap 2 minggu sekali. Microfilter terbuat dari bahan keramik, spons, benang atau kombinasi beberapa bahan tersebut. Utami (2016), menjelaskan bahwa ukuran yang disediakan dipasaran adalah 1 mikron, 3 mikron, 5 mikron, dan 10 mikron. Pengguaan mikrofilter paling efektif dan efisien adalah menggunakan bahan keramik dan ukurannya adalah 1 mikron. Semakin kecil

Page 32: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

12

ukuran microfilter maka semakin tinggi pula kemampuannya dalam menyaring partikel-partikel halus. c. Desinfeksi

Desinfeksi dimaksudkan untuk membunuh kuman patogen. Proses desinfeksi dengan menggunakan ozon (O2) berlangsung dalam tangki pencampur ozon minimal 0,1 ppm dan residu ozon sesaat setelah pengisian berkisar antara 0,06 – 0,1 ppm. Tindakan desinfeksi selain menggunakan ozon, dapat dilakukan dengan cara penyinaran Ultra Violet (UV) dengan panjang gelombang 254 mm atau kekuatan 2.537o A. Proses desinfeksi sinar UV yaitu dengan melewatkan air kedalam tabung atau pipa yang disinari dengan lampu UV. d. Pengisian

Pengisian ketempat air (wadah) dilakukan dengan menggunakan alat serta dilakukan dalam tempat pengisian yang hygienis. e. Penutupan

Penutupan tempat air (wadah) dapat dilakukan dengan tutup yang dibawa konsumen dan atau yang disediakan oleh depot air minum.

Sulistyandari (2009) menambahkan bahwa filtarsi merupakan proses penyaringan untuk menghilangkan zat padat tersuspensi dalam air melalui media berpori-pori. Zat padat tersuspensi dihilangkan melalui suatu lapisan materi berbentuk yang disebut media filter. Media filter yang digunakan diantaranya pasir atau kombinasi pasir, anthracite, garnet, polystyrene, dan beads.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Said (2007), hasil penyaringan melalui media hasilnya berbanding lurus dengan ketebalan media serta ukurannya. Semakin kecil ukuran atau semakin tebal media, maka zat padat semakin banyak yang tersaring. Dalam proses filtrasi terdapat beberapa jenis penyaringan yaitu saringan pasir lambat, saringan pasir cepat, saringan berkecepatan tinggi, saringan mikro, saringan makro, dan saringan karbon aktif. Setelah proses penyaringan selesai, Sutrisno dan Suciastuti (2002) menyatakan bahwa proses yang harus dilakukan dalam penjernihan air adalah proses desinfeksi. Proses desinfeksi digunakan untuk menghilangkan atau membunuh bakteri didalam air minum. Didalam depot air minum dikenal 2 cara

Page 33: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

13

desinfeksi yaitu menggunakan ozon dan sinar ultra violet. Namun seiring perkembangan teknologi muncullah teknologi baru yaitu reverse osmosis.

2.4.2 Teknologi Pengolahan Air Minum Isi Ulang

Teknologi desinfeksi yang digunakan pada pengolahan air minum isi ulang adalah Teknologi Ultraviolet, Teknologi Ozonasi, dan Teknologi Reverse Osmosis. a. Teknologi ultraviolet

Menurut Rumondor dkk. (2014), ultra violet adalah gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 100-400 nm dapat membunuh bakteri tanpa meninggalkan sisa radiasi dalam air. Desinfeksi menggunakan sinar UV mempunyai kelebihan: 1. Tanpa bahan kimia 2. Tanpa rasa atau bau yang mengganggu 3. Sangat efektif membunuh sebagian besar bakteri patogen 4. Tidak mengeluarkan produk sampingan yang

membahayakan 5. Tidak tergantung pH 6. Mudah pengoperasiannya 7. Dapat menentukan dosis dengan tepat

Pradana dan Marsono (2013), menegaskan bahwa sumber sinar ultra violet berasal dari lampu mercury bertekanan rendah berfungsi sebagai pusat energy listrik ultra violet. Lampu tersebut banyak digunakan karena sekitar 85% dari panas lampu adalah monokromatik pada panjang gelombang 253 nm. Lama penyinaran atau kontak merupakan faktor penting dalam desinfeksi air minum. Semakin lama kontak semakin banyak bakteri yang tumbuh. Suprihatin dan Adriyani (2008), menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi daya kerja UV adalah kekeruhan, kontaminasi zat padat, jarak lampu dengan permukaan air, temperatur, dan jenis mikroorganisme.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Utami (2016), lampu ultraviolet diganti setiap 1 tahun sekali. Hal ini berkaitan dengan kemampuan lampu dalam membunuh mikroorganisme yang semakin melemah. Spesifikasi ultraviolet yang berada dipasaran adalah 8 gpm, 12 gpm, dan 12 gpm. Semakin besar spesifikasi UV, maka semakin besar

Page 34: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

14

pula panjang gelombang yang dihasilkan. Afifatuhrahmah (2017), juga menyatakan bahwa pengoperasian lampu UV idealnya adalah dilakukan selama proses operasi. Tujuannya adalah agar panas yang dihasilkan oleh lampu ultraviolet menjadi sempurna. Suharyono dan Kurniadi (2010), lama penyinaran UV berpengaruh pada daya bunuhnya terhadap mikroba. Semakin lama waktu penyinaran semakin banyak mikroba yang akan terbunuh.Rangkaian gambar unit pengolahan menggunakan ultraviolet dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2. 1 Unit Pengolahan Teknologi UV

Sumber: Yudo dan Rahardjo (2005)

b. Teknologi ozonasi Menurut Asgar dkk. (2015), ozon merupakan oksidator

kuat yang dapat bereaksi dengan cepat hampir dengan semua jenis zat organik, kecuali ion klorida dan amonia yang hanya sedikit bereaksi dengan ozon. Berdasarkan hal tersebut ozon digunakan sebagai desinfektan, menghilangkan bau, warna, dan rasa. Namun kurang efektif bila ditujukan untuk menjaga kualitas air yang terkontaminasi pada jaringan distribusi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Usada dan Purwadi (2007), ozon dapat dibuat didalam alat yang dinamakan ozoniser. Ozoniser adalah suatu unit alat yang menghasilkan arus listrik 5000-20.000 V dan 50-500 Hz dengan mengubah O2 yang bersih dan kering menjadi ozon (O3). Ozon bersifat bakterisida, virusida, algasisa serta mengubah senyawa kompleks menjadi sederhana sehingga setelah proses ozonasi, air minum siap untuk dikonsumsi.

Peraturan menteri kesehatan No. 905 tahun 2002 menyatakan bahwa penggantian ozon generator dilakukan minimal setiap 3 tahun sekali. Summerfelt (1997) menyatakan

Page 35: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

15

bahwa dalam proses desinfeksi ozon memerlukan konsentrasi sebanyak 0.1-0.2 mg/L selama 30 menit. Efektifitas desinfeksi bergantung pada konsentrasi dan waktu kontak tersebut. Rangkaian gambar unit pengolahan menggunakan ozon dan ultra violet dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2. 2 Unit Pengolahan Teknologi Ozon-UV

Sumber: Yudo dan Rahrdjo (2005)

c. Teknologi Reverse Osmosis Into et al (2004) menyatakan bahwa reverse osmosis

merupakan peristiwa perpindahan air atau larutan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah (TDS rendah) yang dipisahkan oleh membran semi permeabel. Widayat dan Yudo (2002) juga menyatakan bahwa apabila dua buah larutan dengan konsentrasi encer dan pekat dipisahkan oleh membran semi permeabel, maka larutan dengan konsentrasi encer akan terdifusi melalui membran tersebut ke dalam larutan yang lebih pekat sehingga terjadi kesetimbangan konsentrasi. Daya penggerak yang menyebabkan terjadinya aliran atau difusi tersebut dinamakan tekanan osmosis. Besarnya tekanan osmosis dipengaruhi oleh karakteristik/ jenis membran, temperatur air, dan konsentrasi serta senyawa lain yang terlarut dalam air.

Peraturan Menteri Kesehatan No. 905 Tahun 2002 menyatakan bahwa penggantian membran reverse osmosis paling lambat dilakukan setiap 3 bulan sekali. Rangkaian unit pengolahan desinfeksi menggunakan membrane reverse osmosis dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Page 36: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

16

Gambar 2. 3 Unit Pengolahan RO Sumber: Widayat dan Yudo, 2002

Kinerja membran berdasarkan penelitian Fritzmann et al (2007) ditentukan oleh fluks dan rejeksi. Fluks adalah laju volumetrik permeate per satuan luas membran (L/m2/hr). Rejeksi adalah kemampuan membran untuk menahan komponen terntentu. Yoshi dan Widiasa (2016) menjelaskan bahwa membran semi permeabel yang biasa digunakan adalah membran mikrofiltrasi (MF), ultrafiltrasi (UF), dan nanofiltrasi (NF). Perbedaan ketiga membran adalah pada karakteristik kontaminan yang akan dihilangkan dan ukuran pori. Membran UF lebih banyak digunakan untuk proses pre-treatment karena fluks permeate yang lebih tinggi dan ukuran pori yang lebih kecil dari pada MF. Selain itu, poses RO memerlukan pre-treatment untuk mengurangi terjadinya fouling dan scaling. Ukuran MF menurut Winata (2016) adalah 0,1-10 mikrometer dan UF adalah 0,001-0,01 mikrometer.

Menurut Wenten dkk. (2014), tahapan dalam proses RO adalah penyaring sedimen untuk menangkap partikel, penyaring sedimen kedua yang bersifat opsional dengan ukuran pori lebih kecil, penyaring karbon aktif untuk memerangkap bahan kimia organik dan klorin, penyaring RO, dan terkahir lampu ultra violet untuk mendesinfeksi mikroba. Berdasarkan penelitian Rakhmawati dkk (2011), penerapan sistem RO lebih efisian dan dapat diandalkan karena dapat melewati membran semi permeabel dengan kerapatan 0,0001

Page 37: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

17

mikron. Wenten dkk (2014) menjelaskan bahwa RO menggunakan aplikasi solubilitas, diffusivitas, dan menggunakan tekanan tinggi untuk melewati membran yang digunakan. Permeabilitas dapat dirumuskan sebagai hasil kali antara solubilitas dan diffusivitas.

P= S x D Solubilitas adalah jumlah dari penetran yang terserap dalam membrane. Diffusivitas adalah parameter yang menunjukkan kecepatan penetran dipindahkan. 2.4.3 Higiene Sanitasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43 Tahun 2014 tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum, persyaratan higiene sanitasi dalam pengolahan air minum paling sedikit meliputi aspek: a. Tempat b. Peralatan c. Penjamah Aspek tempat harus memenuhi persyaratan diantaranya: a) Lokasi berada di daerah yang bebas dari pencemaran

lingkungan dan penularan penyakit. b) Bangunan kuat, aman, mudah dibersihkan, dan mudah

pemeliharaannya. c) Lantai kedap air, permukaan rata, halus, tidak licin, tidak

retak, tidak menyerap debu, dan mudah dibersihkan, serta kemiringan cukup landai untuk memudahkan pembersihan dan tidak terjadi genangan air.

d) Dinding kedap air, permukaan rata, halus, tidak licin, tidak retak, tidak menyerap bau, dan mudah dibersihkan, serta warna yang terang dan cerah.

e) Atap dan langit-langit harus kuat, anti tikus, mudah dibersihkan, tidak menyerap debu, permukaan rata, dan berwarna terang, serta mempunyai ketinggian yang memungkinkan adanya pertukaran udara yang cukup atau lebih tinggi dari ukuran tandon air.

f) Memiliki pintu dari bahan yang kuat dan tahan lama, berwarna terang, mudah dibersihkan, dan berfungsi dengan baik.

g) Pencahayaan cukup terang untuk bekerja, tidak menyilaukan dan tersebar secara merata.

Page 38: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

18

h) Ventilasi harus dapat memberikan ruang pertukaran/ peredaran udara dengan baik.

i) Kelembaban udara dapat mendukung kenyamanan dalam melakukan pekerjaan/ aktivitas.

j) Memiliki akses fasilitas sanitasi dasar, seperti jamban, saluran pembuangan air limbah yang alirannya lancar dan tertutup, tempat sampah yang tertutup serta tempat cuci tangan yang dilengkapi air mengalir dan sabun.

k) Bebas dari vektor dan binatang pembawa penyakit seperti lalat, tikus dan kecoa.

Aspek perawatan harus memenuhi persyaratan berikut ini: a. Peralatan dan perlengkapan yang digunakan antara lain

pipa pengisian air baku, tandon air baku, pompa penghisap dan penyedot, filter, mikrofilter, wadah/ galon air baku atau air minum, kran pengisian air minum, kran pencucian/ pembilasan wadah/ galon, kran penghubung, dan peralatan desinfeksi harus terbuat dari bahan tara pangan (food grade) atau tidak menimbulkan racun, tidak menyerap bau dan rasa, tahan karat, tahan pencucian dan tahan disinfeksi ulang.

b. Mikrofilter dan desinfektor tidak kadaluarsa. c. Tandon air baku harus tertutup dan terlindung. d. Wadah/ galon untuk air baku atau air minum sebelum

dilakukan pengisian harus dibersihkan dengan cara dibilas terlebih dahulu dengan air produksi paling sedikit selama 10 (sepuluh) detik dan setelah pengisian diberi tutup yang bersih.

e. Wadah/galon yang telah diisi air minum harus langsung diberikan kepada konsumen dan tidak boleh disimpan pada DAM lebih dari 1x24 jam.

Aspek penjamah harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Sehat dan bebas dari penyakit menular serta tidak

menjadi pembawa kuman patogen (carrier). b. Berperilaku higienis dan saniter setiap melayani

konsumen, antara lain selalu mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir setiap melayani konsumen, menggunakan pakaian kerja yang bersih dan rapi, dan tidak merokok setiap melayani konsumen

Page 39: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

19

2.5 Metode Clustering Menurut Arikunto (2006), sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti. Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua. Sebaliknya jika subjeknya lebih besar dari 100 dapat diambil antara 10-15%. Sampel harus representatif dalam arti segala karakteristik populasi hendaknya tercerminkan pula dalam sampel yang diambil (Sudjana, 2005). Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2010). Alfina dkk (2012) menjelaskan bahwa pengertian clustering adalah pengelompokan sejumlah data atau objek ke dalam cluster (group) sehingga setiap dalam cluster tersebut akan berisi data yang semirip mungkin dan berbeda dengan objek dalam cluster yang lainnya.

2.6 Manajemen Risiko 2.6.1 Definisi Manajemen Risiko

Risiko berdasarkan pemaparan Darmawi (2010) adalah suatu keadaan adanya ketidakpastian dan tingkat ketidakpastiannya yang terukur secara kuantitatif. Dimana risiko tersebut dapat menyebabkan kerugian yang dapat ditanggulangi melalui manajemen risiko. Manajemen risiko seperti yang dijelaskan Simamora dan Kurniati (2016) adalah proses secara sistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis kemungkinan dan konsekuensi, serta mengatur hasil tingkat risiko. Geraldin dkk (2007) menyatakan bahwa dengan manajemen risiko dapat memproyeksikan seberapa jauh risiko yang akan dihadapi serta mengetahui bagaimana proses pengendaliannya.

Menurut Barafort et al (2017), menyatakan bahwa risiko merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan. Dalam hal ini, risiko diartikan sebagai : 1. Kemungkinan rugi. 2. Ketidakpastian. 3. Penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan. 4. Probabilitas suatu hasil berbeda dengan yang diharapkan.

Page 40: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

20

2.6.2 Proses Manajemen Risiko Simamora dan Kurniati (2016), menyatakan bahwa

manajemen risiko dapat dilakukan dalam 4 tahap. Tahap pertama adalah mengidentifikasi risiko untuk mengetahui apa, mengapa, dan bagaimana risiko muncul. Tahap kedua adalah menganalisis risiko berdasarkan hasil perumusan masalah dan identifikasi risiko. Tahap ketiga adalah menentukan tingkatan risiko dari suatu kejadian berdasarkan hasil penelitian, analisis risiko, dan matrik risiko. Tahap keempat adalah melakukan risk management dengan mitigasi risiko untuk memberi rekomendasi atau usulan mengenai penanganan terhadap tingkatan risiko tersebut.

Lokobal (2014) juga memaparkan bahwa proses manajemen risiko dapat dilakukan melalui beberapa tahap berikut ini: a. Perencanaan manajemen risiko untuk memutuskan

bagaimana mendekati dan merencanakan aktivitas manajemen risiko.

b. Melakukan identifikasi terhadap risiko. c. Melakukan analisis risiko secara kualitatif. Proses tersebut

dilakukan untuk menilai impak dan kemungkinan dari risiko yang telah diidentifikasi.

d. Melakukan analisis risiko secara kuantitatif. Proses ini merupakan proses identifikasi secara numerik probabilitas dari setiap risiko dan konsekuensinya terhadap tujuan yang telah ditetapkan.

e. Proses perencanaan respon risiko untuk meminimalisasi tingkat risiko yang dihadapi hingga batas yang dapat diterima.

f. Melakukan pengendalian dan monitoring risiko. Severian (2014) mengungkapkan bahwa manajemen

risiko adalah suatu pendekatan terstruktur untuk mengelola risiko yang berfokus pada strategi, proses, manusia, teknologi, dan pengetahuan. Manajemen risiko sangat efektif untuk mengelola permasalahan yang kompleks. Dan melalui manajemen risiko dapat mengambil tindakan untuk meminimalkan konsekuensi dari risiko yang ada.

Page 41: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

21

2.7 Fishbone Analysis Menurut Immamoto (2008), analisis tulang ikan dipakai

untuk mengkategorikan berbagai sebab potensial dari satu masalah atau pokok persoalan dengan cara yang mudah dimengerti dan rapi. Analisis tulang ikan membantu dalam menganalisis apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses dengan cara memecah proses, mencakup manusia, material, mesin, prosedur, dan kebijakan. Manfaat analisis tulang ikan yaitu: 1. Memperjelas penyebab suatu masalah atau persoalan. 2. Dapat menggunakan kondisi yang sesungguhnya untuk

tujuan perbaikan kualitas produk atau jasa, lebih efisien dalam penggunaan sumber daya, dan dapat mengurangi biaya.

3. Dapat mengurangi dan menghilangkan kondisi yang menyebabkan ketidaksesuaian produk atau jasa, dan keluhan pelanggan.

4. Dapat membuat suatu standarisasi operasi yang ada maupun yang direncanakan.

5. Dapat memberikan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan dalam kegiatan pembuatan keputusan dan melakukan tindakan perbaikan.

Faktor-faktor dalam fishbone antara lain adalah: a. Man (pengetahuan pengelola/ praktisi DAMIU) b. Method (aturan-aturan atau kebijakan yang ada pada

DAMIU) c. Machine (teknologi yang digunakan) d. Material (sumber air baku) e. Environment (faktor eksternal yang berhubungan dengan

DAMIU). Langkah-langkah penerapan dalam fishbone analysis: 1. Langkah 1: Menyiapkan sesi analisis tulang ikan. 2. Langkah 2: Mengidentifikasi akibat atau masalah. Akibat

atau masalah yang akan ditangani ditulis pada kotak sebelah paling kanan diagram tulang ikan.

3. Langkah 3: Mengidentifikasi berbagai kategori sebab utama. Dari garis horizontal utama, terdapat garis diagonal yang menjadi cabang. Setiap cabang mewakili sebab utama dari masalah yang ditulis.

Page 42: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

22

Man Material Method

Machine Environment

4. Langkah 4: Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara sumbang saran.

5. Langkah 5: Mengkaji kembali setiap kategori sebab utama.

Contoh struktur dari fishbone dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut ini

Gambar 2. 4 Contoh Fishbone Sumber: Immamoto (2008)

2.8 Failure Mode and Effect Analysis

Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) menurut Iswanto dkk (2013) bertujuan untuk mengidentifikasi dan menilai risiko-risiko yang berhubungan dengan potensi kegagalan. Proses analisis didalam FMEA adalah memeriksa faktor kegagalan produksi yang merupakan variabel bebas yang teridentifikasi yang mengakibatkan produk cacat. Dari kegagalan tersebut ditemukanlah seberapa sering kegagalan terjadi dan penyebab kegagalan ini muncul.

Chanamool dan Naenna (2016), menyatakan FMEA dapat menemukan semua kegagalan dalam sistem, desain, proses, atau layanan. Faktor risiko tergantung pada kejadian, tingkat keparahan dan penurunan kegagalan. Metode ini telah banyak digunakan untuk manajemen risiko. FMEA adalah alat yang sangat berguna dan efektif untuk menentukan akar penyebab kegagalan, memilih cara untuk menentukannya, dan mencegah atau mengurangi konsekuensinya dengan tujuan mengelola sumber kegagalan. Selain itu, memungkinkan penilaian potensi kegagalan untuk memilih tindakan korektif yang dapat mengurangi tingkat keparahan dan kemunculannya. Jadi, dengan menggunakan metode FMEA,

Kualitas

Page 43: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

23

sebuah badan usaha dapat mencegah potensi kegagalan dalam proses dan juga memilih tindakan perbaikan yang tepat untuk mengurangi dampak kegagalan.

Sebagaimana penelitian yang telah dilakukan oleh Chiozza dan Ponzetti (2009), identifikasi menggunakan FMEA dapat dilakukan berdasarkan 5 tahap berikut: 1. Memilih proses 2. Membentuk tim berdasarkan ilmu yang dimiliki 3. Mengumpulkan kegagalan untuk proses analisis 4. Melakukan analisis kegagalan ▪ Mengidentifikasi kegagalan pada setiap tahap ▪ Mengidentifikasi efek potensial dari setiap kegagalan ▪ Penentuan tingkat keparahan, kejadian, dan deteksi pada

setiap kegagalan ▪ Menentukan risiko tertinggi. Risiko ini dinilai sehubungan

dengan tiga faktor yaitu tingkat keparahan (S), probabilitas kegagalan, yaitu kejadian (O), dan kemungkinan kontrol untuk mendeteksi (D). RPN mewakili semua risiko masing-masing kegagalan, yang dapat dihitung sebagai

RPN = S • O •D 5. Mengambil tindakan korektif penanggulangan kegagalan

Menurut Jun dan Huibin (2012), FMEA lebih feasible dan efektif untuk perbaikan operasional dan mampu menganalisis risiko dalam skala besar serta kompleks jika dibandingkan dengan metode manajemen risiko lainnya seperti ETA dan FTA. FMEA terdiri dari 2 jenis yaitu Traditional FMEA dan Problabilistio FMEA. Pendekatan berbasis risiko berguna untuk memahami total gambaran risiko sistem baru (Dogsuyu et al., 2016). FMEA yang memiliki metode kualitatif dan induktif adalah penyelidikan yang komprehensif, sistematis, dan terdokumentasi (IMO, 2000).

Penerapan FMEA dapat digunakan sebagai bentuk tindakan pencegahan kegagalan berdasarkan analisis kegagalan yang terperinci (Carbone dan Tippett, 2004). FMEA menganggap fungsi sistem karena kegagalan komponen tunggal yang menyebabkan kegagalan pada tingkat yang lebih tinggi. Kegagalan yang ditemukan diklasifikasikan dalam hal keparahan (IMO, 2000).

Page 44: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

24

2.8.1 Traditional FMEA Guo et al (2017), menjelaskan bahwa traditional

FMEA merupakan metode analisis risiko yang memberikan penilaian/ pembobotan dengan menggunakan skala tertentu terhadap risiko yang terjadi. Penilaian tersebut dinilai oleh expert atau expert judgement yang bersangkutan. Penilaian atau pembobotan yang dilakukan mengacu kepada tiga aspek yaitu occurrence (O), detection (D), dan severity (S) sebagaimana yang dipaparkan oleh Barends et al (2012), occurrence merupakan seberapa sering failure mode terjadi. Detection merupakan terdeteksi suatu risiko dengan kontrol yang digunakan saat ini atau dengan control yang ada failure mode dapat terdeteksi, dan severity merupakan dampak yang muncul dari risiko.

Dalam aplikasi FMEA, pertama-tama perlu menilai tingkat keparahan setiap mode kegagalan dan probabilitas hierarki sehingga pengaruhnya terhadap berbagai potensi kesalahan dalam sistem untuk melakukan evaluasi komprehensif, metode analisis ini disebut analisis risiko (Dagsuyu et al, 2016). Guo et al (2017) menyatakan Ini adalah semacam metode analisis kuantitatif, umumnya ditunjukkan oleh nomor prioritas risiko, ukuran numerik menentukan mode kegagalan dan ukuran pengaruh, rumus nomor prioritas risiko adalah sebagai berikut:

RPN S x O x D, 0 ≤ RPN ≤ 1000 2.8.2 Severity

Severity adalah langkah awal untuk menganalisis risiko dengan menghitung seberapa besar dampak atau intensitas kejadian mempengaruhi output proses. Dampak diberikan ranking mulai skala 1 hingga 10. Nilai 10 merupakan dampak paling buruk. Proses sistem peringkat dijelaskan pada Tabel 2.3.

Tabel 2. 3 Kriteria Evaluasi dan Sistem Peringkat Severity

Effect Severity of efect for FMEA Rating

Tidak ada Tidak memberikan pengaruh dan kerugian biaya yang sangat kecil sekali.

1

Page 45: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

25

Effect Severity of efect for FMEA Rating

Sangat kecil Menyebabkan gangguan pada beberapa hasil produksi dan kerugian biaya yang rendah.

2

Kecil Menyebabkan gangguan banyak pada hasil produksi dan kerugian waktu serta biaya yang agak rendah.

3

Sangat sedikit

Menyebabkan gangguan banyak sekali pada hasil produksi dan kerugian biaya yang rendah.

4

Sedikit

Menyebabakan pengurangan performa dari fungsi sampingan atau membuat cukup tidak nyaman serta kerugian biaya yang cukup tinggi.

5

Sedang

Menyebabkan hilangnya performa dari fungsi sampingan atau membuat ketidaknyamanan yang menonjol serta konsumsi biaya dan waktu yang besar.

6

Besar

Menyebabkan pengurangan performa dari fungsi utama serta konsumsi biaya yang sangat besar menyebabkan kerugian yang besar.

7

Sangat besar

Menyebabakan pengurangan performa dari fungsi utama atau breakdown serta konsumsi biaya dan waktu yang mendekati tidak diterima.

8

Berbahaya dengan

peringatan

Menyebabkan bahaya dan akan melanggar aturan pemerintah dan nasional serta kerugian yang sangat besar.

9

Berbahaya tanpa

adanya peringatan

Kegagalan menyebabkan bahaya tanpa peringatan serta kerugian biaya yang tidak dapat diterima.

10

Sumber: Carlson (2004)

Page 46: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

26

2.8.3 Occurrence Occurrence merupakan kemungkinan bahwa

penyebab tersebut akan terjadi dan menghasilkan bentuk kegagalan selama masa penggunaan produk..Skala dari occurrence dan penjelasannya dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2. 4 Kriteria Evaluasi dan Sistem Peringkat Occurrence

Kemungkinan Kegagalan

Kriteria: Sumber Penyebab (Umur

Rencana/Keunggulan Barang/Kendaraan)

Kriteria: Sumber

Kegagalan (Insiden

Tiap Item)

Ranking

Sangat tinggi Teknologi atau desain baru yang belum ada.

≥ 100/seribu ≥1 dari 10

10

Tinggi

Kegagalan bisa dihindari dengan desain dan aplikasi baru, atau biaya dalam siklus/ kondisi pengoperasian.

50/seribu 1 dari 20

9

Kegagalan mungkin dengan desain baru atau biaya dalam proses pengoperasian.

20/seribu 1 dari 50

8

Kegagalan belum pasti dengan desain baru atau biaya dalam proses pengoperasian.

10/seribu 1 dari 100

7

Sedang

Kegagalan sering dikaitkan dengan desain yang sama atau dalam simulasi desain dan pengujian.

2/seribu 1 dari 500

6

Kegagalan sesekali dikaitkan dengan desain yang sama atau dalam simulasi desain dan pengujian.

0.5/seribu 1 dari 2000

5

Page 47: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

27

Kemungkinan Kegagalan

Kriteria: Sumber Penyebab (Umur

Rencana/Keunggulan Barang/Kendaraan)

Kriteria: Sumber

Kegagalan (Insiden

Tiap Item)

Ranking

Kegagalan terisolasi dikaitkan dengan desain yang sama atau dalam simulasi desain dan pengujian.

0.1/seribu 1 dari 10000

4

Rendah

Hanya kegagalan yang terisolasi yang berhubungan dengan desain yang hampir sama atau dalam simulasi desain dan pengujian.

0.01/seribu 1 dari

100000 3

Terdapat kegagalan terkait dengan desain yang hampir sama atau simulasi desain dan pengujian.

≤0.001/seribu 1 dari

1000000 2

Sangat rendah Kegagalan dihilangkan melalui pencegahan.

Kegagalan dihilangkan

dengan pencegahan

1

Sumber: Carlson (2004)

2.8.4 Detection Detection merupakan pengukuran terhadap

kemampuan mengendalikan atau mengontrol kegagalan yang dapat terjadi. Nilai detection diasosiasikan dengan pengedalian saat ini. Skala dari detection beserta keterangannya dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2. 5 Kriteria Evaluasi dan Sistem Peringkat Detection

Kemungkinan Mendeteksi

Detection Rangking

Hampir tidak Mungkin

Kegagalan tidak terdeteksi. 10

Page 48: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

28

Kemungkinan Mendeteksi

Detection Rangking

Sangat jarang Alat kontrol sangat sulit mendeteksi kegagalan.

9

Jarang Alat kontrol sulit mendeteksi bentuk kegagalan.

8

Sangat rendah Kemampuan alat kontrol dalam mendeteksi bentuk atau penyebab kegagalan sangat rendah.

7

Rendah Kemampuan alat kontrol dalam mendeteksi bentuk atau penyebab kegagalan rendah.

6

Sedang Kemampuan alat kontrol dalam mendeteksi bentuk atau penyebab kegagalan sedang.

5

Agak tinggi Alat kontrol dapat mendeteksi kegagalan dengan cukup mudah.

4

Tinggi Alat kontrol dapat mendeteksi kegagalan dengan mudah.

3

Sangat tinggi Alat ukur dapat mendeteksi kegagalan dengan mudah dan akurat.

2

Hampir pasti Alat kontrol mendeteksi dengan sangat mudah dan akurat.

1

Sumber: Carlson (2004)

2.8.5 Risk Priority Number

Villarini et al (2017) menyatakan bahwa RPN adalah produk matematis dari effects (Severity), kemungkinan terjadinya cause akan menimbulkan kegagalan yang berhubungan dengan effects (Occurrence), dan kemampuan mendeteksi kegagalan sebelum produk sampai ditangan pelanggan (Detection). RPN dapat ditunjukkan dengan persamaan berikut:

RPN = S*O*D Nilai RPN yang tinggi akan membantu memberikan pertimbangan untuk tindakan korektif pada setiap mode kegagalan.

Page 49: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

29

2.9 Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Marpaung

(2013), bahwa di Kecamatan Sukolilo Surabaya terdapat ± 23 depot air minum isi ulang, dimana dari 10 depot yang dilakukan sampling terdapat 4 depot yang belum memenuhi parameter Total Coliform. Menurut Apsari (2014), dalam penelitiannya mengenai risiko dan optimasi kualitas air. Metode yang digunakan adalah Cause Failure Mode Effect Analysis (CFMEA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan produksi kualitas air bersih yang kurang optimal yakni buruknya kinerja unit filter akibat pembubuhan dosis koagulan yang kurang tepat.

Prosiding Seminar Internasional yang diterbitkan oleh Nieke Karnaningroem (2017), menyatakan bahwa kegagalan pada depot air minum isi ulang di Kecamatan Sukolilo, Kecamatan Gubeng, Kecamatang Rungkut, dan Kecamatan Wonocolo disebabkan oleh kurangnya pengetahuan sumber daya manusia pengelola/ praktisi depot AMIU, kurangnya pengawasan oleh Depkes/ Puskesmas, dan kurangnya praktisian SOP yang telah ditetapkan. Hasil identifikasi yang dilakukan pada 39 depot kecamatan, terdapat 19 depot yang tidak memenuhi baku mutu Total Coliform dan pH.

Page 50: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

30

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 51: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

31

BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH

3.1 Batas Wilayah Studi Kecamatan Gubeng merupakan kecamatan yang memiliki

luas kurang lebih 7,48 km2 dengan meliputi 6 kelurahan yaitu a. Kelurahan Baratajaya b. Kelurahan Pucang Sewu c. Kelurahan Kertajaya d. Kelurahan Gubeng e. Kelurahan Airlangga f. Kelurahan Mojo Adapun batas wilayah dari Kecamatan Gubeng adalah a. Batas timur : Kecamatan Sukolilo dan Mulyorejo b. Batas barat : Kecamatan Tegalsari c. Batas utara : Kecamatan Tambaksari d. Batas selatan : Kecamatan Wonokromo dan

Kecamatan Wonocolo Luas wilayah di Kecamatan Gubeng dapat dilihat pada Tabel 3. 1. Tabel 3. 1 Luas Wilayah Kecamatan Gubeng

Kelurahan Luas wilayah (m2)

Baratajaya 0.76

PucangSewu 0.94

Kertajaya 1.3

Gubeng 1.1

Airlangga 1.62

Mojo 1.76

Total 7.48

Sumber: Kecamatan Gubeng Dalam Angka (2016)

Page 52: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

32

3.2 Kependudukan Berdasarkan Kecamatan Gubeng dalam angka tahun

2016, Kecamatan Gubeng memiliki luas 7,48 Km2 dengan jumlah penduduk sebesar 137.821 jiwa. Kepadatan penduduk di setiap kelurahan pada Kecamatan Gubeng paling padat adalah Kelurahan Mojo, Baratajaya, Pucang Sewu, Gubeng, dan Kelurahan Airlangga. Jumlah kepadatan penduduk yang ada di Kecamatan Gubeng per enam kelurahan dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3. 2 Jumlah Penduduk Kecamatan Gubeng

Kelurahan Luas

wilayah (Km2)

Jumlah Penduduk

(Jiwa)

Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2)

Baratajaya 0.76 16399 21577.63

Pucang Sewu 0.94 14727 15667.02

Kertajaya 1.3 25741 19800.77

Gubeng 1.1 14788 13443.64

Airlangga 1.62 20806 12843.21

Mojo 1.76 45360 25772.73

Total 7.48 137821 109105.00

Sumber: Kecamatan Gubeng dalam Angka (2016)

3.3 Kondisi Ekonomi Kecamatan Gubeng

Kecamatan Gubeng merupakan wilayah yang berada di Kota Surabaya dan memiliki aktivitas masyarakat yang sangat kompleks terutama dibidang ekonomi. Aktivitas tersebut menentukan pembentukan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Besar kecilnya PDRB menentukan kondisi ekonomi masyarakat setempat dan usaha pemerintah dalam mensejahterakan masyarakatnya. Berdasarkan PDRB pada tahun 2015 hingga 2017 dapat dilihat Kecamata Gubeng memiliki komponen masyrakat menengah kebawah yang cukup besar. Hal ini berdampak pada kemampuan pemenuhan air minum menjadi rendah sehingga memilih menggunakan air minum isi ulang yang memiliki harga lebih rendah dibandingkan air minum dalam kemasan. Produk

Page 53: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

33

Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha atas dasar berlaku dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3. 3 PDRB Kecamatan Gubeng

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

1 2 3 4

1.PERTANIAN 6,309.15 6,912.70 7,204.47

a. Tanaman Bahan Makanan

- - -

b. Tanaman Perkebunan

- - -

c. Peternakan dan Hasilnya

6,309.15 6,912.70 7,204.47

d. Kehutanan - - -

e. Perikanan - - -

2.TAMBANG & PENGGALIAN

- - -

a. Minyak dan Gas Bumi

- - -

b.Tambang Tanpa Migas

- - -

c. Penggalian - - -

3. INDUSTRI PENGOLAHAN

1,575,217.39 1,794,616.25 2,103,225.27

1. Makanan, Minuman, dan Tembakau

1,378,730.51 1,579,743.32 1,864,262.50

2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki

29,689.60 29,453.87 34,741.25

3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya

6,450.47 6,344.64 6,110.61

4. Kertas dan Barang Cetakan

15,183.11 23,723.69 26,819.52

5. Pupuk, Kimia & Brg dari Karet

43,806.34 46,695.93 51,551.53

Page 54: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

34

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

1 2 3 4

6. Semen & Brg. Galian bukan logam

24,918.56 25,696.00 28,789.84

7. Logam Dasar Besi & Baja

- - -

8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya

41,300.81 44,221.31 49,757.48

9. Barang lainnya

35,138.78 37,737.49 41,192.83

4. LISTRIK, GAS, & AIR BERSIH

79,196.37 89,767.50 98,121.90

a. Listrik 79,196.37 89,767.50 98,121.90

b. Gas - - -

c. Air Bersih - - -

5.BANGUNAN 1,092,818.15 1,200,873.30 1,404,877.17

6. PERDAG, HOTEL & RESTORAN

12,021,263.31 12,683,672.21

14,397,339.59

aPerdagangan Besar & Eceran

5,747,024.54 6,003,310.04 6,831,097.67

b. Hotel 222,411.16 251,657.34 311.595,27

c. Restoran 6,501,947.60 6,428,704.83 7,254,646.65

7.Pengangkutan komunikasi

1,032,983.25 1,169,241.85 1,339,887.73

a.Pengangkutan 738,640.87 826,802.01 925,026.22

1. Angkutan Rel

- - -

2. Angkutan Jalan Raya

106,826.69 114,805.46 128,498.21

3. Angkutan Laut

- - -

4. Angkutan Sungai,

- - -

Page 55: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

35

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

1 2 3 4

Danau, Penyebrangan

5. Angkutan Udara

- - -

6. Jasa Penunjang Angkutan

631,814.18 711,996.54 796,528.01

b. Komunikasi 294,342.38 342,439.85 414.861.51

8. KEUNGAN, PERSEWAAN, JASA

1,950,261.75 2,257,070.70 2,665,792.10

a. Bank 858,765.59 997,699.47 1,216,798.54

b. Lembaga Keuangan tanpa Bank

203,278.66 212,144.16 276,603.87

c. Sewa Bangunan

137,401.32 172,763,98 209,713.26

d. Jasa Perusahaan

750,716.17 884,463.08 952,676.43

9. JASA-JASA 799,655.10 878,083.13 1,044,471.18

Pemerintahan Umum

187,860.96 206,330.67 221,678.14

Swasta 611,794.13 671,752.46 822,793.04

1. Sosial Kemasyarakatan

136,251.77 154,030.16 167,701.29

2. Hiburan & Rekreasi

43,320.04 48,231.06 53,311.77

3. Perorangan & Rumah tangga

432,222.32 469,491.25 601,779.98

JUMLAH 18,557,717.47 20,080,237.6 23,050.919.71

Sumber: Surabaya Dalam Angka, 2017

3.4 Kondisi eksisting Depot Air Minum Isi Ulang Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan

Kota Surabaya, Kecamatan Gubeng hingga pada Tahun 2017 memiliki 32 depot air minum isi ulang yang tersebar diseluruh

Page 56: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

36

kelurahan di Kecamatan Gubeng. Sumber air baku yang digunakan berasal dari prigen, pandaan, pacet, tretes, dan trawas. Teknologi desinfeksi yang digunakan pada depot air minum isi ulang tersebut adalah teknologi ultraviolet, ozon, reverse osmosis, dan gabungan dari beberapa teknologi tersebut. Namun berdasarkan survey yang telah dilakukan secara langsung depot air minum isi ulang yang masih aktif beroperasi hanyalah 25 depot. Berikut adalah data depot air minum isi ulang di Kecamatan Gubeng dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3. 4 Depot Air Minum Isi Ulang

Nama DAMIU Sumber Air

Baku Teknologi yang digunakan

Maharani Prigen Filter-Cartridge filter-Ozon-UV

Sumber Agung

Pandaan Filter-Cartridge filter-UV

Salsabil Prigen Filter-Cartridge filter-UV

Sumber Rejeki

Prigen Filter-Cartridge filter-UV

Sueger Pandaan Filter-Cartridge filter-UV

Saga Puas Prigen Filter-Cartridge filter-Ozon-UV

Zaky Tirta Prigen Filter-Cartridge filter-Ozon-UV

Syifa Pandaan Filter-Cartridge filter-Ozon-UV

Rudi Pandaan Filter-Cartridge filter-UV

Yestorafes Pandaan Filter-Cartridge filter-UV

Tirta Rasa Prigen Filter-Cartridge filter-UV-RO

Jaya Lestari Pandaan Filter-Cartridge filter-UV

Agua Fresh Prigen Filter-Cartridge filter-Ozon-UV

Nafita Prigen Filter-Cartridge filter-UV

Elfa Quase Prigen Filter-Cartridge filter-UV

Cahya Tirta Prigen Filter-Cartridge filter-UV-RO

Ihwan Prigen Filter-Cartridge filter-UV

Page 57: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

37

Nama DAMIU Sumber Air

Baku Teknologi yang digunakan

Jeza Prigen Filter-Cartridge filter-UV-RO

Biokangen Pacet Filter-Cartridge filter-Ozon-UV

Aviar's Pacet Filter-Cartridge filter-UV-RO

Anugerah Tirta

Prigen Filter-Cartridge filter-UV

Amsal Prigen Filter-Cartridge filter-UV-RO

Devi Prigen Filter-Cartridge filter-UV

Barokah Prigen Filter-Cartridge filter-Ozon-UV

Tirta Bio Prigen Filter-Cartridge filter-UV

Air minum isi ulang menawarkan harga sepertiga lebih

murah dari air minum dalam kemasan sehingga masyarakat beralih menggunakan air minum isi ulang. Harga air produksi isi ulang setiap 19 Liter di Kecamatan Gubeng dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3. 5 Harga Air Minum Isi Ulang

No Teknologi Desinfeksi Harga

1 Ultraviolet Rp 3.000,- sampai Rp 3.500,-

2 Ozon Rp 4.000,- sampai Rp 4.500,-

3 Reverse Osmosis Rp 5.000,- sampai Rp 6.000,-

Perbedaan harga tersebut dikarenakan harga teknologi pengolahan air pengolahan isi ulang yang berbeda-beda dan pengolahan menggunakan teknologi RO memiliki harga paling mahal yaitu lebih dari 40 juta. Sedangkan untuk teknologi ozon dan ultraviolet berkisar antara 20 juta hingga 30 juta. Air hasil olahan yang dihasilkan juga menunjukkan bahwa produksi teknologi desinfeksi menggunakan reverse osmosis memiliki hasil paling baik sehingga harganya lebih mahal.

Depot air minum isi ulang di Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya telah beroperasi selama 5 tahun hingga 15 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa komponen teknologi pengolahan seperti tandon air baku, filter, cartridge filter, maupun teknologi desinfeksi yang digunakan harus diganti sesuai dengan masa

Page 58: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

38

pakai produk tersebut. Namun kondisi yang terjadi setiap depot air minum isi ulang sebagian besar mengganti komponen setiap mengalami kerusakan sehingga air hasil olahan yang dihasilkan semakin lama kualitasnya semakin menurun. Pengetahuan praktisi atau pengelola depot mengenai baku mutu Permenkes No.492/Menkes/Per/2010 dan Permenkes No.43 Tahun 2014 sangat berpengaruh dalam proses pengelolaan teknologi pengolahan air minum isi ulang, namun sebagian besar tidak mengetahui peraturan tersebut. Hal didasarkan pula pada pendidikan setiap praktisi atau pengelola depot sebagian besar adalah Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Page 59: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

39

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Deskripsi Umum

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prioritas permasalahan beserta cara memperkecil kegagalan produksi pada depot pengolahan air isi ulang. Metode yang digunakan adalah Failure Mode and Effect Analysis. Parameter yang digunakan adalah kekeruhan, pH, TDS, dan Total Coliform. Sedangkan penelitian lapangan dilakukan dengan menggunakan kuisioner dengan pengelola atau praktisi DAMIU, Dinas Kesehatan Kota Surabaya, dan Puskesmas Kecamatan Gubeng sebagai expert judgmen. Expert judgment yaitu orang yang memahami terkait proses pengolahan air minum isi ulang yang akan memberikan penilaian terhadap kuisioner yang diberikan.

Aspek yang ditanyakan adalah man (pengetahuan pengelola atau praktisi), material (sumber air baku yang digunakan),method (aturan atau kebijakan dalam DAMIU), machine (teknologi pengolahan), dan environment (faktor eksternal yang berpengaruh pada DAMIU). Dari hasil identifikasi tersebut kemudian dilakukan manajemen risiko menggunakan fishbone analysis dan failure mode and effect analysis (FMEA).

4.2 Kerangka Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini menggunakan metode penelitian yang dirancang berdasarkan suatu permasalahan terhadap ide penelitian. Metode penelitian disusun dengan sistematis dan rinci untuk mencapai tujuan dari penelitian yang dilaksanakan. Adapun tujuan dari kerangka penelitian adalah 1. Sebagai gambaran awal mengenai penelitian yang akan

dilaksanakan agar praktisian penelitian dapat berjalan dengan lancar.

2. Mengetahui tahapan yang harus dilakukan dalam praktisian penelitian dari awal sampai akhir penelitian.

3. Mengetahui hal–hal yang berkaitan dengan praktisian penelitian untuk mencapai tujuan penelitian.

Page 60: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

40

4. Menghindari dan memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan yang terjadi selama penelitian berlangsung.

Kerangka penelitian secara keseluruhan dijelaskan pada Gambar 4.1.

Latar Belakang / Kondisi eksisting

• Laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi menyebabkan peningkatan kebutuhan pelayanan air minum yang tidak dibarengi dengan kemampuan perusahaan menyediakannya. (Yudo dan Rahrdjo, 2006).

• DAMIU menawarkan harga lebih murah dibandingkan dengan air minum dalam kemasan (Mirza, 2004).

• Produk air minum isi ulang sebagian besar tidak memenuhi baku mutu Permenkes No. 492/ Menkes/IV/2010 Tentang Persyaratan kualitas air minum. (Utami, 2016).

Potensi penelitian / kondisi ideal

• Depot air minum isi ulang sebagai solusi pemenuhan kebutuhan air minum.

• Mengetahui penyebab kegagalan teknologi pengolahan air minum pada depot air isi ulang.

• Mengetahui cara memperkecil kegagalan produksi pengolahan air minum pada depot air isi ulang.

GAP

Rumusan Masalah 1. Bagaimana mengidentifikasi kegagalan pada produksi depot

air minum isi ulang di Kecamatan Gubeng? 2. Bagaimana menentukan prioritas kegagalan pada teknologi

pengolahan air minum pada depot air isi ulang dengan menggunakan metode FMEA?

3. Bagaimana cara memperkecil kegagalan produksi pada depot pengolahan air isi ulang dengan menggunakan metode FMEA?

A

Page 61: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

41

Tujuan 1. Melakukan identifikasi kegagalan produksi depot air minum isi

ulang di Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya menggunakan fishbone analisis.

2. Menentukan prioritas permasalahan kegagalan produksi pada teknologi pengolahan air yang terjadi pada depot pengolahan air isi ulang menggunakan metode FMEA.

3. Menentukan cara memperkecil kegagalan pada depot pengolahan air isi ulang dengan menggunakan metode FMEA.

Studi Literatur - Air minum -Metode clustering dan sistematis - Persyaratan air minum -Manajemen risiko - Depot air minum isi ulang -Fishbone analysis - Proses pengolahan pada DAMIU - FMEA - Teknologi pengolahan pada depot air minum isi ulang

Pengumpulan Data

Data Primer 1. 25 DAMIU di Kecamatan

Gubeng, Surabaya. 2. Hasil Kuisioner dengan

wawancara dari praktisi/ pengelola DAMIU, Puskesmas Kecamatan Gubeng, dan DINKES Kota Surabaya

3. Analisa parameter pH, kekeruhan, TDS, dan Total Coliform

Data Sekunder Jumlah DAMIU Kecamatan Gubeng dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya

B

Page 62: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

42

Gambar 4. 1 Kerangka Penelitian

4.3 Ide Penelitian

Ide penelitian ini berawal dari penelitian terdahulu mengenai pengurangan risiko kegagalan pada kualitas produksi air minum isi ulang di Kecamatan Sukolilo menggunakan metode FMEA. Kecamatan Gubeng dengan jumlah penduduk terbanyak kedua setelah Kecamatan Sukolilo juga banyak mengkonsumsi air minum isi ulang yang belum memenuhi baku mutu. Dari permasalahan tersebut perlu dilakukan analisis terhadap kualitas air minum isi ulang. Hasil analisis selanjutnya dikorelasikan dengan pengetahuan atau wawasan pengelola/ praktisi DAMIU, teknologi pengolahan air minum yang digunakan, aturan maupun kebijakan yang dimiliki DAMIU, sumber air baku yang digunakan, dan faktor eksternal yang berhubungan dengan DAMIU. Penelitian ini digunakan untuk menentukan cara memperkecil kegagalan produksi air minum setelah mengetahui penyebab utama kegagalan tersebut.

Analisis dan Pembahasan Analisis parameter kekeruhan, pH, TDS, dan Total Coliform serta kuisioner yang diolah menggunakan metode FMEA sehingga diketahui inti permasalahan dari kegagalan produksi air minum isi ulang. Kemudian ditentukan cara memperkecil kegagalan produksi air minum isi ulang berdasarkan nilai RPN yang diperoleh.

Kesimpulan 1. Penentuan faktor-faktor kegagalan produksi pada depot air isi

ulang melalui identifikasi 2. Penentuan prioritas kegagalan pada teknologi pengolahan air

minum pada depot air isi ulang dengan menggunakan metode FMEA

3. Penentuan cara memperkecil kegagalan produksi pada depot pengolahan air isi ulang dengan menggunakan metode FMEA

B

Page 63: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

43

4.4 Studi Literatur Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan data yang

berkaitan dengan penelitian sehingga dapat memperkuat dasar teori. Studi literatur bisa digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan penelitian. Sumber literatur meliputi text book, jurnal/ artikel ilmiah, laporan penelitian, dan tugas akhir terdahulu yang berhubungan dengan penelitian. Penelitian ini menggunakan studi literatur mengenai air minum, persyaratan air minum, depot air minum isi ulang, proses pengolahan pada depot air minum isi ulang, teknologi pengolahan pada depot air minum isi ulang, manajemen risiko, fishbone analysis dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).

4.5 Pengumpulan Data 4.5.1 Data primer

Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui pengambilan sampel di lokasi sampling, analisis laboratorium hasil sampling, serta kuisioner dengan wawancara secara langsung terhadap pengelola atau praktisi depot air minum isi ulang di Kecamatan Gubeng, Puskesmas Gubeng, dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Pengumpulan data primer yang dilakukan adalah 1. Pengambilan sampel air minum isi ulang pada bagian inlet

dan outlet dengan metode clustering. Metode clustering yaitu pengelompokan depot air minum isi ulang di Kecamatan Gubeng, Surabaya berdasarkan teknologi desinfeksi yang digunakan. Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan, teknologi yang digunakan pada DAMIU Kecamatan Gubeng adalah ozon, ultra violet, dan reverse osmosis. Jumlah depot air minum isi ulang di Kecamatan Gubeng adalah 25 depot. Menurut Arikunto (2006), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga pada penelitian ini menggunakan semua depot. Grafik sumber air baku dan teknologi desinfeksi yang digunakan pada depot air minum isi ulang di Kecamatan Gubeng dapat dilihat pada Gambar 4.2 dan 4.3.

Page 64: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

44

Gambar 4. 2 Jumlah Depot Air Minum Isi Ulang

Gambar 4. 3 Sumber Air Baku Depot Air Minum Isi Ulang

2. Analisis laboratorium

Analisis laboratorium dalam penelitian meliputi: a. Analisis kekeruhan tercantum pada Lampiran A b. Analisis pH tercantum pada Lampiran A c. Analisis TDS tercantum pada Lampiran A

0

2

4

6

8

10

12

14

Ultraviolet Ozon ReverseOsmosis

Jum

lah

De

po

t (u

nit

)

Teknologi Desinfeksi

Series1

0

5

10

15

20

Prigen Pandaan Pacet

Jum

lah

De

po

t (u

nit

)

Sumber air baku

Series1

Page 65: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

45

d. Analisis Total Coliform tercantum pada Lampiran A kemudian disesuaikan dengan tabel MPN index yang terdapat dalam Lampiran B

3. Kusioner melalui wawancara kepada expert judgment terdapat pada lampiran D dan E.

4.5.2 Data Sekunder Data sekunder dalam penelitian ini adalah jumlah

depot air minum isi ulang di Kecamatan Gubeng yang diperoleh melalui Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

4.6 Pelaksanaan Penelitian 4.6.1 Lokasi Sampling

Pada penelitian ini dilakukan identifikasi terhadap karakteristik air minum isi ulang dengan parameter kekeruhan, pH, TDS, dan Total Coliform. Jumlah sampel yang diteliti adalah 50 sampel. Penentuan lokasi sampling dilakukan pada titik inlet dan outlet. a. Sampel inlet

Sampel inlet diperoleh secara langsung dari bak penampung air baku sebelum diolah menggunakan teknologi pengolahan air minum isi ulang. Sampel yang diambil pada lokasi sampling ini terdiri dari tiga jenis yaitu sampel untuk analisis secara fisik, secara kimia, dan secara biologis. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 1 kali pada 25 depot air minum isi ulang di Kecamatan Gubeng yang telah dikelompokkan berdasarkan teknologi desinfeksi yang digunakan. Analisis yang dilakukan adalah terkait kekeruhan, pH, TDS, dan Total Coliform. b. Sampel outlet

Sampel outlet diambil dari outlet pada kegiatan pengolahan air minum isi ulang. Sampel yang diambil pada lokasi sampling ini terdiri dari tiga jenis yaitu sampel untuk analisis secara fisik, secara kimia, dan secara biologis. Pengambilan sampel dilakukan pada outlet depot air minum isi ulang di Kecamatan Gubeng yang telah dikelompokkan berdasarkan teknologi desinfeksi yang digunakan. Pengambilan outlet sebanyak 1 kali pada 25 DAMIU. Analisis yang dilakukan adalah terkait kekeruhan, pH, TDS, dan Total Coliform.

Page 66: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

46

4.6.2 Pelaksanaan Penelitian Lapangan Pengambilan sampel untuk analisis kekeruhan, pH,

TDS, dan Total Coliform perlu dipastikan peralatan yang digunakan steril. Pengambilan dilakukan menggunakan botol kaca 100 mL untuk analisis secara biologis dan galon aqua untuk analisis secara fisik dan kimia. Botol kaca 100 mL sebelumnya di autoclave selama 2 jam. Tujuan dari autoclave adalah agar wadah tersebut menjadi steril dan tidak terdapat kontaminan dari botol yang akan mengontaminasi air yang diambil.

Galon aqua yang digunakan tidak disterilkan terlebih dahulu dengan tujuan menyamakan perlakuan masyarakat saat membeli air minum isi ulang. Selanjutnya dilakukan penyebaran kuisioner dengan wawancara kepada pengelola/ praktisi depot dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk mendapatkan data terkait pengelolaan depot air minum isi ulang.

4.6.3 Pelaksanaan Penelitian Laboratorium

Pelaksanaan penelitian laboratorium dilakukan untuk menganalisis parameter fisik, kimia, maupun mikrobiologi dari air hasil produksi setiap depot air minum isi ulang di Kecamatan Gubeng. Berikut adalah metode analisis yang digunakan: 1. Analisis Kekeruhan

Analisis kekeruhan digunakan untuk mengetahui bahan yang tersuspensi didalam air minum isi ulang. Kekeruhan tidak berpengaruh pada kesehatan, tetapi dengan alasan estetika, air yang dikonsumsi harus mengandung kekeruhan yang rendah. Analisis kekeruhan dilakukan menggunakan alat turbidimeter. Analisis dilakukan berdasarkan Standard Methods 22nd Edition Section 2130 A (APHA, 2012) yang terdapat pada Lampiran A. 2. Analisis pH

Pengukuran pH digunakan untuk mengetahui derajat keasaman atau pH merupakan nilai yang menunjukan aktivitas ion hidrogen dalam air. Analisis parameter ph menggunakan pH meter. Analisis dilakukan berdasarkan Standard Methods 22nd Edition Section 4500-H+ (APHA, 2012) yang terdapat pada Lampiran A.

Page 67: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

47

3. Analisis TDS Pengukuran TDS digunakan untuk mengukur konsentrasi

padatan pada sampel menggunakan metode gravimetri. Analisis dilakukan berdasarkan Standard Methods 22nd Edition Section 2540 C (APHA, 2012) yang terdapat pada Lampiran A. 4. Analisis Total Coliform

Analisis total coliform digunakan untuk menentukan berapa banyak total coliform yang dihasilkan dari teknologi pengolahan air minum isi ulang. Analisis bakteri coliform menggunakan metode MPN yang terdiri dari uji presumtif menggunakan media Lactose Broth, uji konfirmasi menggunakan media Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLBB). Setelah diperoleh hasil dari metode MPN selanjutnya disesuaikan dengan Tabel MPN Index. Analisis dilakukan berdasarkan Standard Methods 22nd Edition Section 9221 B (APHA, 2012) yang terdapat pada Lampiran A.

4.6.4 Pelaksanaan Survey Lapangan

Survey lapangan meliputi pengambilan data tentang sistem pengelolaan depot isi ulang, teknologi yang digunakan pada pengolahan air minum isi ulang, kondisi lingkungan depot air minum serta pengambilan sampel air hasil olahan depot air minum isi ulang. Pengumpulan data dilakukan dengan melaksanakan wawancara terhadap pengelola maupun praktisi depot air isi ulang, Puskesmas Kecamatan Gubeng, dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Wawancara berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam bentuk kuisioner. Kuisioner meliputi kondisi fisik dan teknik peralatan meliputi proses pengolahan, kondisi peralatan, dan kegagalan yang pernah terjadi. Evaluasi lingkungan sekitar digunakan untuk mengetahui kondisi kebersihan dilingkungan sekitar depot. Pengambilan sampel air hasil olahan digunakan untuk melihat hasil pengolahan air minum isi ulang.

4.6.5 Pengolahan Data

Data yang telah didapat dari hasil analisis lapangan dan laboratorium, kemudian dilakukan pengolahan dengan menggunakan metode FMEA.

Page 68: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

48

a. Melakukan analisis kualitas fisik air sampel melalui parameter kekeruhan, dan TDS

b. Melakuk ananalisis kualitas kimia sampel melalui parameter pH

c. Melakukan analisis biologis melalui parameter Total Coliform

d. Melakukan identifikasi kegagalan produksi depot air minum isi ulang di Kecamatan Gubeng Identifikasi kegagalan produksi pada DAMIU didasarkan

pada 5 aspek yaitu man (pengetahuan pengelola atau praktisi DAMIU), method (atura atau kebijakan yang ada pada DAMIU), machine (teknologi yang digunakan), material (sumber air baku), dan environment (faktor eksternal yang berhubungan dengan DAMIU). Data didapatkan melalui survey secara langsung dan penyebaran kuisioner dengan wawancara yang terlampur pada Lampiran D dan E. e. Menentukan prioritas kegagalan produksi depot air minum

isi ulang di Kecamatan Gubeng dengan metode FMEA Penentuan prioritas kegagalan dilihat dari hasil identifikasi

yang telah dilakukan. Berdasarkan data tersebut selanjutnya ditentukan masalah terbesar apa yang terjadi pada depot air minum isi ulang yang menjadi sampel dengan menggunakan metode FMEA. Setiap permasalahan diberikan nilai yang didasarkan pada aspek severity, detection, dan occurrence. Hasil dari pengolahan data tersebut adalah nilai RPN (Risk Priorty Number). f. Menentukan pengurangan risiko kegagalan produksi

depot air minum isi ulang di Kecamatan Gubeng Berdasarkan hasil nilai RPN ditentukan cara memperkecil

kegagalan produksi depot air minum isi ulang dan menentukkan hal-hal apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah agar kegagalan produksi tidak terjadi kembali.

Page 69: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

49

BAB 5 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1 Identifikasi Proses Kegagalan Air Minum Isi Ulang 5.1.1 Karakteristik Depot Air Minum Isi Ulang

Penelitian dilakukan dengan pengambilan sampel pada depot air minum isi ulang di Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya melalui survey secara langsung. Berdasarkan hasil survey diperoleh 25 depot air minum isi ulang dengan menggunakan 3 jenis teknologi desifeksi. Teknologi tersebut adalah ultra violet 13 depot, ozon 7 depot, dan reverse osmosis (RO) 5 depot. Adapun sumber air baku yang digunakan adalah Prigen 17 depot, Pandaan sebanyak 6 depot, dan Pacet 2 depot.

Menurut Arikunto (2006), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua. Sebaliknya jika subjeknya lebih besar dari 100 dapat diambil antara 10-15%. Sampel harus representatif dalam arti segala karakteristik populasi hendaknya tercerminkan pula dalam sampel yang diambil (Sudjana, 2005). Sehingga pada penelitian ini semua depot diteliti.

Penentuan lokasi depot air minum isi ulang yang akan diteliti ditetapkan menggunakan metode cluster sampling. Metode cluster sampling tersebut didasarkan pada teknologi desinfeksi yang digunakan yaitu teknologi ultra violet, ozon, dan reverse osmosis. Sehingga langkah selanjutnya setelah dilakukan clustering adalah melakukan uji laboratorium untuk mengetahui kualitas produksi air minum isi ulang, dimana masing-masing depot diambil air baku dan air hasil olahan sehingga total sampel sebanyak 50 sampel. Parameter diteliti di laboratorium Teknik Lingkungan ITS terkait parameter pH, kekeruhan, TDS, dan total coliform.

Proses pengolahan air baku dalam produksi air minum isi ulang ini adalah melalui filter awal yang terdiri dari pasir silika, karbon aktif, dan cartridge filter. Pasir silika berfungsi untuk menyaring partikel-partikel kasar, dengan bahan dari pasir atau jenis lain yang efektif dengan fungsi yang sama. Karbon aktif berfungsi untuk menyerap bau, rasa, warna, sisa klor, dan bahan organik. Cartridge filter berfungsi

Page 70: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

50

untuk menyaring partikel yang berukuran 0,04-100 mikron. Setelah melalui tahap filter air akan masuk kedalam proses desinfeksi. Teknologi desinfeksi yang digunakan dalam pengolahan ini adalah UV, ozon, RO, ataupun gabungan dari beberapa teknologi desinfeksi tersebut. Teknologi desinfeksi berperan dalam membunuh bakteri patogen. Setelah melalui proses desinfeksi air akan masuk kedalam proses pengisian kedalam galon konsumen yang sebelumnya telah disterilisasi dan ditutup. 5.1.2 Karakteristik Air Minum Isi Ulang

Penelitian kualitas produksi air minum isi ulang dilakukan pada sumber air baku yang digunakan dan air hasil olahan dari masing-masing depot. Analisis kualitas ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air yang ada disetiap depot air minum isi ulang sehingga dapat dilakukan analisis terhadap risiko-risiko penyebab kegagalan pada proses produksi. Penelitian air baku menggunakan air yang berada ditandon. Tujuan penelitian pada air baku adalah untuk mengetahui kualitas air sebelum diolah dan diambil dari tandon dikarenakan untuk mengetahui apakah terdapat faktor-faktor penyebab kegagalan yang berasal dari tempat penyimpanan air baku.

Pengambilan sampel air menggunakan botol kaca 100 mL yang telah disterilisasi untuk analisis mikrobiologis dan botol plastik 1 L untuk analisis fisik. Proses sterilisasi dilakukan di autoclave selama 2 jam. Tujuan dari proses sterilisasi agar botol menjadi steril sehingga sampel tidak terkontaminasi oleh zat yang terdapat pada botol. Pada saat pengambilan sampel dilokasi depot air minum isi ulang dilakukan pula tindakan apsetik berupa pembakaran mulut botol sebelum dan sesudah air dimasukkan. Tujuan tindakan aseptik ini adalah untuk menghindarkan air hasil olahan dari kontaminasi bakteri dari lingkungan sekitar. 5.1.3 Analisis Kekeruhan

Kekeruhan merupakan parameter fisik kuaitas air minum berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan No.492/ MENKES/PER/IV/2010 dengan batas maksimum 5 NTU. Analisis kekeruhan ini dilakukan menggunakan alat

Page 71: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

51

turbidimeter untuk membaca nilai kekeruhan dari masing-masing sampel. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5. 1 Hasil Analisis Parameter Kekeruhan

No Nama depot Inlet Outlet Baku mutu

1 Maharani 0.4 0.33 5

2 Sumber Agung 0.3 0.27 5

3 Salsabil 0.27 0.3 5

4 Sumber Rejeki 0.3 0.22 5

5 Sueger 0.3 0.17 5

6 Saga Puas 0.38 0.21 5

7 Zaky Tirta 0.32 0.3 5

8 Syifa 0.3 0.3 5

9 Rudi 0.3 0.17 5

10 Yestorafes 0.3 0.18 5

11 Tirta Rasa 0.45 0.38 5

12 Jaya Lestari 0.38 0.46 5

13 Agua Fresh 0.46 0.16 5

14 Nafita 0.17 0.24 5

15 Elfa Quase 0.38 0.22 5

16 Cahya Tirta 0.46 0.27 5

17 Ihwan 0.26 0.32 5

18 Jeza 0.46 0.32 5

19 Biokangen 0.5 0.29 5

20 Aviar's 0.36 0.23 5

21 Anugerah Tirta 0.17 0.19 5

22 Amsal 0.61 0.16 5

23 Devi 0.51 0.18 5

24 Barokah 0.67 0.3 5

Page 72: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

52

No Nama depot Inlet Outlet Baku mutu

25 Tirta Bio 0.67 0.14 5

Berdasarkan hasil analisis semua depot air minum isi ulang memenuhi baku mutu dengan nilai tertinggi outlet adalah 0,46 dan nilai terendahnya adalah 0.14. Selain itu terdapat 5 depot yang memiliki hasil nilai air baku lebih baik dari hasil olahan sehingga perlu dilakukan analisis lanjutan pada sub bab analisis risiko. Hipotesa dari kegagalan tersebut dikarenakan praktisi atau pengelola depot air minum isi ulang memiliki pendidikan yang rendah sehingga tidak mengetahui bagaimana mengelola teknologi pengolahan air minum sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2014 dan tidak melakukan controlling terhadap kualitas air hasil olahan yang dihasilkan. Filter yang digunakan tidak pernah diganti sehingga kemampuan dalam menyaring zat padat terlarut menjadi rendah.

5.1.4 Analisis pH Analisis pH dilakukan menggunakan pH meter.

Menurut marganof (2007), derajat keasaman atau pH merupakan nilai yang menunjukkan aktivitas ion hydrogen dalam air. Nilai pH dipengaruhi oleh beberapa parameter, antara lain aktivitas biologi, suhu, kandungan oksigen, dan ion-ion. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 5.2.

Tabel 5. 2 Hasil Analisis pH

No Nama depot Inlet Outlet Baku mutu

1 Maharani 7.54 7.39 8.5

2 Sumber Agung 7.5 7.31 8.5

3 Salsabil 7.5 7.5 8.5

4 Sumber Rejeki 7.5 7.57 8.5

5 Sueger 7.5 7.28 8.5

6 Saga Puas 7.3 7.23 8.5

7 Zaky Tirta 7.5 7.64 8.5

8 Syifa 7.5 7.31 8.5

Page 73: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

53

No Nama depot Inlet Outlet Baku mutu

9 Rudi 7.5 7.12 8.5

10 Yestorafes 7.15 7.32 8.5

11 Tirta Rasa 7.3 7.22 8.5

12 Jaya Lestari 7.26 7.21 8.5

13 Agua Fresh 7.2 6.93 8.5

14 Nafita 7.2 7.08 8.5

15 Elfa Quase 7.3 7.01 8.5

16 Cahya Tirta 7.2 7.3 8.5

17 Ihwan 6.9 7.11 8.5

18 Jeza 7.21 7.04 8.5

19 Biokangen 7.65 7.11 8.5

20 Aviar's 6.8 6.65 8.5

21 Anugerah Tirta 7.18 7.14 8.5

22 Amsal 7 6.61 8.5

23 Devi 7.15 6.82 8.5

24 Barokah 6.75 6.94 8.5

25 Tirta Bio 7.15 7.02 8.5

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh

pH tertinggi 7.64 dan pH terendah 6.61. Sesuai dengan PERMENKES No.492/MENKES/PER/IV/2010 hasil tersebut masih sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan yaitu 6.5-8.5 sehingga tidak perlu dilakukan analisis risiko.

5.1.5 Analisis TDS Analisis TDS dilakukan menggunakan TDS meter.

Analisis ini dilakukan untuk memperkirakan kualitas air minum karena mewakili jumlah ion dalam air. Menurut Effendi (2003), semakin tinggi kadar TDS semakin tinggi pula nilai kekeruhan pada air. Hasil analisis laboratorium menunjukkan hasil air olahan dengan TDS tertinggi adalah 163,9 dan TDS terendah adalah 40,9. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 5.3.

Page 74: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

54

Tabel 5. 3 Hasil Analisis Parameter TDS

No Nama depot Inlet Outlet Baku mutu

1 Maharani 163.9 135.4 500

2 Sumber Agung 142.3 139.2 500

3 Salsabil 159.7 163.9 500

4 Sumber Rejeki 163.9 134.1 500

5 Sueger 132.7 115.9 500

6 Saga Puas 116.3 115.5 500

7 Zaky Tirta 160.2 142.3 500

8 Syifa 152.4 142.2 500

9 Rudi 163.9 123.6 500

10 Yestorafes 153.7 122.3 500

11 Tirta Rasa 116.3 112.9 500

12 Jaya Lestari 110.3 116.16 500

13 Agua Fresh 130.2 119.3 500

14 Nafita 126.5 127.9 500

15 Elfa Quase 130.2 125.9 500

16 Cahya Tirta 157.5 144.5 500

17 Ihwan 128.3 129.1 500

18 Jeza 130.2 125.1 500

19 Biokangen 42 40.9 500

20 Aviar's 352 76.8 500

21 Anugerah Tirta 142.2 147.5 500

22 Amsal 140.8 130.9 500

23 Devi 143 122.7 500

24 Barokah 152 122.9 500

25 Tirta Bio 108 113.8 500

Analisis laboratorium yang telah dilakukan

menunjukkan bahwa air hasil olahan masih memenuhi baku

Page 75: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

55

mutu PERMENKES No.492/MENKES/PER/IV/2010, namun terdapat 7 depot yang memiliki nilai air baku lebih bagus daripada air olahan sehingga perlu dilakukan analisis lanjutan terkait parameter TDS. Rendahnya tingkat pendidikan pengelola depot air minum isi ulang menyebabkan kemampuan dalam mengelola teknologi pengolahan air baku menjadi air minum dan pengontrolan terhadap air yang dihasilkan menjadi kurang. Intensitas penggantian dan pembersihan filter yang tidak pernah dilakukan juga berpengaruh dalam jumlah TDS yang dihasilkan.

5.1.6 Analisis Total Coliform

Pengujian total coliform dilakukan karena berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Entjang (2003), keberadaan total coliform mengindikasi kehadiran bakteri patogen lainnya. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 5.4.

Tabel 5. 4 Hasil Analisis Total Coliform

No Nama depot Inlet Outlet Baku mutu

1 Maharani 33 0 0

2 Sumber Agung 9 9 0

3 Salsabil 9 240 0

4 Sumber Rejeki 110 12 0

5 Sueger 9 0 0

6 Saga Puas 30 17 0

7 Zaky Tirta 9 0 0

8 Syifa 140 2 0

9 Rudi 23 4 0

10 Yestorafes 9 9 0

11 Tirta Rasa 30 0 0

12 Jaya Lestari 30 2 0

13 Agua Fresh 34 11 0

14 Nafita 220 50 0

15 Elfa Quase 30 23 0

Page 76: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

56

No Nama depot Inlet Outlet Baku mutu

16 Cahya Tirta 34 27 0

17 Ihwan 280 34 0

18 Jeza 34 26 0

19 Biokangen 300 4 0

20 Aviar's 7 4 0

21 Anugerah Tirta 220 14 0

22 Amsal 120 4 0

23 Devi 140 4 0

24 Barokah 50 4 0

25 Tirta Bio 500 300 0

Analisis total coliform dilakukan dengan metode Most

Probable Number (MPN). Hasil yang diperoleh berdasarkan uji MPN hanya 4 depot air minum isi ulang yang memenuhi baku mutu PERMENKES No. 492/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 yaitu 0. Sehingga berdasarkan hasil tersebut perlu dilakukan analisis lanjutan terkait penyebab kegagalan kualitas air produksi. Faktor yang diindikasikan berpengaruh adalah kurangnya pengetahuan pengelola depot air minum isi ulang terhadap pengelolaan dan kontroling air hasil olahan. Selain itu filter yang digunakan tidak sesuai dengan aturan yang ada, penggunakan teknologi desinfeksi yang tidak sesuai antara spesifikasi dan jumlah air hasil olahan yang dihasilkan serta tidak dilakukannya proses sterilisasi sebelum melakukan pengisian air kedalam galon.

5.1.7 Analisis Diagram Fishbone Fishbone analysis digunakan untuk mempermudah

dalam mengidentifikasi penyebab kegagalan dan dampak yang diberikan pada air hasil produksi. Selain itu fishbone analysis juga mempermudah dalam memperoleh nilai RPN serta pengambilan kesimpulan sehingga upaya pencegahan kegagalan dapat dirumuskan. Permasalahan yang dimasukkan kedalam fishbone analysis merupakan permasalahan yang telah dibuat pada saat identifikasi risiko.

Page 77: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

57

Dalam pembuatan fishbone analysis berikut ini didasarkan pada kuisioner yang telah diisi oleh praktisi atau pengelola depot air minum isi ulang yang kemudian dijadikan sebagai sebuah permasalahan yang dianalisis. Adapun aspek yang diidentifikasi dalam fishbone analisis berikut ini adalah

a. Man : Pemahaman parktisi atau pengelola depot air minum isi ulang terkait Peraturan Menteri Kesehatan No.492/MENKES/PER/IV/2010 dan No.43 Tahun 2010.

b. Material : Sumber air baku yang digunakan. c. Method : Aturan-aturan yang ada pada depot

air minum isi ulang yaitu terkait keberadaan SOP dan hasil kontroling air hasil olahan.

d. Machine : Teknologi pengolahan yang digunakan yaitu terkait tandon air baku, filter, teknologi desinfeksi, tempat pengisian air, dan penutupan galon.

e. Environment : Faktor eksternal yang berhubungan dengan depot air minum isi ulang yaitu terkait kontroling Puskesmas di Kecamatan Gubeng dan sosialisasi tentang pengelolaan depot air minum isi ulang oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya atau Puskesmas di Kecamatan Gubeng.

Lembar kuisioner untuk praktisi atau pengelolan depot berada pada Lampiran C. Berikut adalah analisa kegagalan depot air minum isi ulang di Kecamatan Gubeng dapat dilihat pada Gambar 5.1.

Page 78: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

58

Gambar 5. 1 Fishbone Analysis

Page 79: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

59

5.1.8 Diagram Fishbone Parameter Fisik Diagram fishbone analysis parameter fisik (kekeruhan

dan TDS) disusun berdasarkan hasil analisis laboratorium di Departemen Teknik Lingkungan dan hasil kuisioner dengan wawancara terhadap pengelola atau praktisi setiap depot air minum isi ulang. Berdasarkan analisis laboratorium yang telah dilakukan terdapat 5 depot air minum isi ulang yang memiliki nilai kekeruhan air baku lebih baik daripada air hasil olahan dan 7 depot air minum yang memiliki nilai TDS air baku lebih baik dari air hasil olahan.

Utami (2016) menyatakan bahwa menurunnya kualitas parameter fisik disebabkan kegagalan pada komponen pengolahan air baku yatu tempat penampungan air baku dan filter. Secara umum analisis penyebab kegagalan beserta dampak yang ditimbulkan dari kualitas air baku lebih baik dari air hasil olahan adalah

a. Man

• Praktisi tidak memahami terkait hygiene sanitasi yang terdapat pada Peraturan Menteri Kesehatan No.43 Tahun 2014. Dampak yang ditimbulkan adalah praktisi tidak melakukan perawatan pada komponen air minum isi ulang.

• Pemilik depot atau praktisi tidak mengetahui tentang persyaratan kualitas air minum yang harus dipenuhi setiap depot sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No.492/MENKES/PER/IV/2010. Dampak yang ditimbulkan adalah pemilik depot tidak melakukan uji kualitas air minum secara rutin sehingga terdapat parameter air hasil olahan yang tidak memenuhi baku mutu namun tidak diketahui oleh pengelola maupun praktisi depot air minum isi ulang.

b. Material

• Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.907/MENKES/SK/VII/2002 air baku yang digunakan oleh depot air minum isi ulang harus memenuhi standar baku mutu air baku untuk air minum dan produsen memberikan hasil uji laboratorium setiap 3 bulan sekali. Hal ini berkaitan dengan kemampuan pengolahan teknologi yang digunakan dalam mengolah air baku sehingga air yang dihasilkan sesuai baku mutu.

Page 80: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

60

c. Method

• Peraturan Perindustrian dan Perdagangan No.651/MPP/Kep/10/2004 menjelaskan bahwa setiap depot air minum isi ulang yang beroperasi harus memiliki Standar Operational Prosedur (SOP) terkait proses pengolahan didalam depot sehingga mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan ketika hendak dan sesudah mengisikan air ke dalam galon.

• Uji laboratorium terkait parameter mikrobiologis dilakukan setiap 1 bulan sekali, parameter fisik setiap 6 bulan sekali, dan parameter kimiawi setiap 3 bulan sekali. Aturan tersebut terdapat dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.907 Tahun 2002. Apabila proses kontroling air hasil olahan tidak dilakukan secara rutin maka kualitas air hasil olahan tidak akan terdeteksi apakah sesuai baku mutu atau belum.

d. Machine

• Tandon air baku Tandon air baku sesuai dengan Peraturan Perindustrian dan Perdagangan No.651/MPP/Kep/10/2004 adalah terbuat dari bahan tara pangan dan diletakkan ditempat tertutup. Hal ini berkaitan dengan kontaminasi tandon air terhadap air baku yang ditampung. Penggantian tandon dilakukan setiap 3 tahun sekali dan pembersihan tandon dilakukan setiap 2 minggu sekali.

• Penggantian pasir silika Kondisi ideal penggantian pasir silika beradasarkan wawancara kepada Puskesmas Kecamatan Gubeng adalah setiap 1-1.5 tahun sekali. Kondisi pada depot air minum isi ulang berumur 5 hingga 15 tahun. Selama pengoperasian depot belum pernah mengganti pasir silika. Dampak yang ditimbulkan adalah partikel-partikel kasar yang terdapat didalam air tidak tersaring.

• Pembersihan pasir silika Pembersihan pasir silika berdasarkan hasil wawancara kepada Puskesmas Kecamatan Gubeng adalah 2 minggu sekali. Kondisi pada depot air minum isi ulang selama masa pengoperasian belum pernah membersihkan pasir silika. Dampak yang ditimbulkan adalah air yang diolah

Page 81: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

61

tercampur dengan kontaminan yang menempel dipasir silika yang tidak pernah dibersihkan.

• Penggantian karbon aktif Kondisi ideal penggantian karbon aktif beradasarkan wawancara kepada Puskesmas Kecamatan Gubeng adalah setiap 1-1.5 tahun sekali. Kondisi pada depot air minum isi ulang selama masa pengoperasian depot belum pernah mengganti karbon aktif. Dampak yang ditimbulkan adalah bau, warna, rasa, sisa klor, dan bahan organik yang tedapat pada air baku tidak terserap dengan baik.

• Pembersihan karbon aktif Pembersihan karbon aktif berdasarkan hasil wawancara kepada Puskesmas Kecamatan Gubeng adalah 2 minggu sekali. Kondisi pada depot air minum isi ulang selama masa pengoperasian depot belum pernah membersihkan karbon aktif. Dampak yang ditimbulkan adalah terdapat bahan-bahan organik pada karbon aktif yang pada akhirnya mengkontaminasi air yang sedang diolah.

• Penggantian cartridge filter Kondisi ideal penggantian cartridge filter berdasarkan wawancara kepada Puskesmas Kecamatan Gubeng adalah setiap 3 bulan sekali. Kondisi pada depot air minum isi ulang selama masa pengoperasian depot mengganti cartridge filter ketika cartridge filter sudah rusak dan jangka waktunya adalah lebih dari dua tahun. Dampak yang ditimbulkan adalah partikel-partikel halus yang mengkontaminasi air tidak dapat tersaring.

• Pembersihan cartridge filter Pembersihan karbon aktif berdasarkan hasil wawancara kepada Puskesmas Kecamatan Gubeng adalah 2 minggu sekali. Kondisi pada depot air minum isi ulang selama masa pengoperasian depot tidak pernah membersihkan cartridge filter dan hanya menggantinya ketika rusak. Dampak yang ditimbulkan adalah kinerja cartridge filter menjadi tidak maksimal dan mudah rusak.

• Bahan cartridge filter yang digunakan Bahan media cartridge filter yang ada dipasaran adalah keramik, spons, benang, dan kombinasi bahan tersebut. Berdasarkan hasil analisis keempat depot menggunakan

Page 82: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

62

bahan benang sehingga kemampuan dalam menyaring partikel halus sangat rendah.

• Ukuran media yang digunakan Media cartridge filter yang ada di pasaran adalah 1 µ, 3 µ, 5 µ, dan 10 µ. Semakin kecil ukuran media maka semakin baik karena partikel-partikel halus akan hilang. Ukuran media yang digunakan pada sebagian besar adalah 10 µ sehingga kemampuan dalam menyaring partikel halus semakin melemah dan ditambahi kondisi cartridge filter yang jarang diganti.

e. Environment

• Kontroling Puskesmas dilakukan sesuai Peraturan yang telah ditetapkan Menteri Kesehatan No.907 Tahun 2002 yaitu setiap 1 bulan untuk mengontrol parameter biologis, 3 bulan untuk mengontrol parameter kimiawi dan 6 bulan untuk mengontrol parameter fisik. Apabila kontroling tidak dilakukan secara rutin maka air hasil olahan tidak akan terkontrol dengan baik. Hal ini berkaitan pula dengan rendahnya pemahaman pengelola depot terkait aturan tersebut.

• Sosialisasi tentang pengelolaan depot air minum isi ulang sudah merupakan kewajiban Dinas Kesehata Kota Surabaya maupun Puskemas Kecamatan Gubeng sesuai dengan Peraturan yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2014. Sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pengelola depot air minum isi ulang.

Fishbone analysis untuk parameter kekeruhan dan TDS dapat dilihat pada Gambar 5.2. Fishbone anlaysis tersebut akan dianalisis lebih lanjut menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) sehingga nilai akhirnya adalah Risk Priority Number (RPN) yang nantinya akan dijadikan bahan pertimbangan dalam penentuan prioritas masalah yang akan diselesaikan terlebih dahulu.

Page 83: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

63

Gambar 5. 2 Fishbone Analysis Parameter Fisik

Page 84: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

64

5.1.9 Diagram Fishbone Parameter Mikrobiologis Berdasarkan analisis laboratorium yang telah

dilakukan terdapat 21 depot air minum isi ulang yang tidak memenuhi baku mutu total coliform. Analisis penyebab total coliform tidak memenuhi baku mutu adalah:

a. Man

• Peraturan Menteri Kesehatan No.43 Tahun 2014 tentang Higiene Sanitasi yang tidak dipahami oleh praktisi atau pengelola depot air minum isi ulang. Hal ini menyebabkan kurangnya perawatan pada komponen pengolahan air minum isi ulang.

• Peraturan Menteri Kesehatan No.492/MENKES/PER/2010 tentang persyaratan kualitas air minum yang tidak diketahui oleh praktisi atau pengelola depot sehingga elemen tersebut tidak melakukan uji kualitas air minum secara rutin sehingga tidak mengetahui apabila terdapat parameter air hasil olahan yang tidak memenuhi baku mutu.

b. Material

• Pengelolaan air baku terdapat pada Peraturan Menteri Kesehatan No.907/MENKES/SK/VII/2002 dimana air baku yang digunakan oleh depot air minum isi ulang harus memenuhi standar baku mutu air baku untuk air minum yaitu kelas 1 dan produsen memberikan hasil uji laboratorium setiap 3 bulan sekali. Hal ini berkaitan dengan kemampuan pengolahan teknologi yang digunakan dalam mengolah air baku sehingga air yang dihasilkan sesuai baku mutu.

c. Method

• Berdasarkan Peraturan Kementrian Perindustrian dan Perdagangan No.651/MPP/Kep/10/2004 menjelaskan bahwa setiap depot air minum isi ulang yang beroperasi harus memiliki Standar Operational Prosedur (SOP) terkait proses pengolahan didalam depot sehingga mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan ketika hendak dan sesudah mengisikan air ke dalam galon.

• Uji laboratorium terkait parameter mikrobiologis dilakukan setiap 1 bulan sekali, parameter fisik setiap 6 bulan sekali, dan parameter kimiawi setiap 3 bulan sekali. Aturan tersebut terdapat dalam Peraturan Menteri

Page 85: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

65

Kesehatan No.907 Tahun 2002. Apabila proses kontroling air hasil olahan tidak dilakukan secara rutin maka kualitas air hasil olahan tidak akan terdeteksi apakah sesuai baku mutu atau belum.

d. Machine

• Penggantian pasir silika Depot air minum isi ulang di Kecamatan Gubeng yang tidak memenuhi baku mutu total coliform telah beroperasi selama 5 hingga 15 tahun. Namun dalam proses operasinya belum pernah melakukan penggantian pasir silika sesuai ketentuan yaitu 1-1.5 tahun sekali. Dampak yang ditimbulkan adalah partikel-partikel kasar yang terdapat didalam air tidak tersaring.

• Pembersihan pasir silika Pembersihan pasir silika kondisi idealnya dilakukan pembersihan setiap 2 minggu sekali. Kondisi pada 21 depot air minum isi ulang selama masa pengoperasian belum pernah membersihkan pasir silika. Dampak yang ditimbulkan adalah air yang diolah tercampur dengan kontaminan yang menempel dipasir silika yang tidak pernah dibersihkan.

• Penggantian karbon aktif Penggantian karbon aktif seharusnya dilakukan setiap 1-1.5 tahun sekali. Namun pada 21 depot air minum isi ulang selama masa pengoperasian sebagian besar belum pernah mengganti karbon aktif. Dampak yang ditimbulkan adalah bau, warna, rasa, sisa klor, dan bahan organik yang tedapat pada air baku tidak terserap dengan baik.

• Pembersihan karbon aktif Kondisi idea pembersihan karbon aktif dilakukan 2 minggu sekali. Kondisi pada 21 depot air minum isi ulang selama masa pengoperasian depot belum pernah membersihkan karbon aktif. Dampak yang ditimbulkan adalah terdapat bahan-bahan organik pada karbon aktif yang pada akhirnya mengkontaminasi air yang sedang diolah.

• Penggantian cartridge filter Penggantian catridge filter yang tidak rutin menimbulkan dampak pada partikel-partikel halus yang berada didalam air tidak tersaring. Hal ini terjadi pada 21 depot di Kecamatan Gubeng yang melakukan penggantian filter

Page 86: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

66

saat rusak, tidak sesuai dengan ketentuan yaitu penggantian filter setiap 3 bulan sekali.

• Pembersihan cartridge filter Intensitas pembersihan idealnya dilakukan setiap 2 minggu sekali. Apabila tidak dilakukan secara rutin akan berdampak pada kinerja cartridge filter menjadi tidak maksimal dan mudah rusak. Kondisi pada 21 depot air minum isi ulang selama masa pengoperasian depot tidak pernah membersihkan cartridge filter dan hanya menggantinya ketika rusak.

• Bahan cartridge filter yang digunakan Bahan media cartridge filter yang ada dipasaran adalah keramik, spons, benang, dan kombinasi bahan tersebut. Berdasarkan hasil analisis keempat depot menggunakan bahan benang sehingga kemampuan dalam menyaring partikel halus sangat rendah.

• Ukuran media yang digunakan Media cartridge filter yang ada di pasaran adalah 1 µ, 3 µ, 5 µ dan 10 µ. Semakin kecil ukuran media maka semakin baik karena partikel-partikel halus akan hilang. Ukuran media yang digunakan pada 18 depot adalah 10 µ sehingga kemampuan dalam menyaring partikel halus semakin melemah dan ditambahi kondisi cartridge filter yang jarang diganti.

• Ultraviolet 1. Berdasarkan hasil wawancara kepada Puskesmas

Kecamatan Gubeng, lampu UV diganti setiap 1 tahun sekali untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Hasil penelitian mendapatkan 13 depot yang menggunakan UV namun yang melakukan penggantian UV secara rutin hanyalah 1 depot. Hal ini berdampak pada bakteri patogen yang berada didalam air masih mengkontaminasi air tersebut. Sehingga didapatkan depot air minum isi ulang yang lolos parameter Total Coliform hanyalah 1 depot.

2. Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI tentang Persyaratan Teknis Depot Air Minum Isi Ulang No. 651/MPP/Kep/10/2004 penyinaran Ultra Violet (UV) dengan panjang gelombang 254 nm atau kekuatan 2537 0 A dengan intensitas minimum 10.000 mw

Page 87: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

67

detik per cm2. Spesifikasi UV yang digunakan di depot air minum isi ulang adalah KHS, Sterilight, dan tanwing. Teknologi yang paling bagus adalah sterilight namun yang paling banyak digunakan adalah KHS dengan daya 8 gpm menghasilkan 100 galon setiap 10 jam. Hal ini menyebabkan kemampuan UV dalam membunuh bakteri menjadi berkurang.

3. Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI tentang Persyaratan Teknis Depot Air Minum Isi Ulang No. 651/MPP/Kep/10/2004, UV harus dinyalakan selama proses beroperasi. Kondisi dilapangan yang terjadi adalah lampu UV baru dinyalakan saat ada konsumen membeli air. Dampak yang ditimbulkan adalah kuman yang terdapat didalam air tidak terbunuh dengan sempurna. Dari 13 depot yang menggunakan UV hanya 6 depot yang menyalakan lampu secara kontinyu. Hal ini memberikan dampak pada tidak maksimalnya kinerja UV.

• Ozon 1. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada

Puskesmas Kecamatan Gubeng, ozon generator diganti setiap 3 tahun sekali. Kondisi dilapangan yang terjadi adalah 7 depot yang menggunakan ozon dan terdapat 2 depot dengan umur lebih dari 5 tahun tidak pernah melakukan penggantian ozon generator. Hal ini menyebabkan bakteri patogen tidak seluruhnya terbunuh saat proses desinfeksi.

2. Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI tentang Persyaratan Teknis Depot Air Minum Isi Ulang No. 651/MPP/Kep/10/2004, waktu kontak ozon untuk proses desinfeksi air umumnya memerlukan konsentrasi ozon sekitar 0.1-0.2 mg/L selama 30 menit. Pada 5 depot dengan konsentrasi 0.1-0.2 mg/L memerlukan waktu 60 menit. Hal ini berdampak pada bakteri patogen yang terdapat didalam air tidak terbunuh secara keseluruhan.

• Reverse osmosis 1. Kondisi ideal penggantian membran dilakukan minimal 6

bulan sekali. Kondisi 5 depot yang menggunakan sistem RO, hanya terdapat 1 depot yang melakukan penggantian membrane secara rutin. Dampak yang ditimbulkan adalah

Page 88: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

68

nilai total coliform yang sesuai dengan PERMENKES No.492/MENKES/PER/IV/2010 hanya ada 1 depot.

e. Environment

• Peraturan Menteri Kesehatan No.907 Tahun 2002 tentang menjelaskan bahwa Dinas Kesehatan Kota maupun Puskesmas disetiap kecamatan wajib melakukan kontroling terhadap air hasil olahan depot air minum isi ulang. Rentang waktu yang digunakan yaitu setiap 1 bulan untuk mengontrol parameter biologis, 3 bulan untuk mengontrol parameter kimiawi dan 6 bulan untuk mengontrol parameter fisik. Apabila kontroling tidak dilakukan secara rutin maka air hasil olahan tidak akan terkontrol dengan baik. Hal ini berkaitan pula dengan rendahnya pemahaman pengelola depot terkait aturan tersebut.

• Pengetahuan mengenai pengelolaan depot air minum isi ulang perlu diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota maupun Puskesmas kecamatan terkait guna meningkatkan pengelolaan depot air isi ulang yang dimiliki. Hal ini berdampak pada air hasil olahan yang akan dihasilkan jika teknologi yang dihasilkan dirawat dengan baik. Fishbone analysis untuk parameter Total Coliform dapat

dilihat pada Gambar 5.3. Fishbone anlaysis tersebut akan dianalisis lebih lanjut menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) sehingga nilai akhirnya adalah Risk Priority Number (RPN) yang nantinya akan dijadikan bahan pertimbangan dalam penentuan prioritas masalah yang akan diselesaikan terlebih dahulu.

Page 89: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

69

Gambar 5. 3 Fishbone Parameter Mikrobiologis

Page 90: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

70

5.2 Penentuan Prioritas Kegagalan FMEA 5.2.1 Penentuan Bobot Kepentingan Risiko

Bobot merupakan nilai yang diberikan kepada risiko yang terjadi sehingga memudahkan dalam pertimbangan pengambilan tindakan prioritas optimasi. Pemberian bobot diberikan berdasarkan besaran dampak yang dihasilkan. Semakin besar dampak yang dihasilkan maka semakin besar pula nilai yang diberikan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Immamoto (2008), pembobotan kepentingan dalam analisis ini paling besar adalah pada aspek man, material, method, machine, dan environment. Hal ini disesuaikan pada fishbone analysis yang telah dibuat. Selain itu pembobotan setiap entitas digunakan untuk mempermudah menentukan prioritas apabila nantinya terdapat hasil perhitungan nila RPN sama. Pembobotan setiap entitas dapat dilihat pada tabel 5.6. sampai 5.8. Sedangkan Pembobotan kepentingan setiap risiko dapat dilihat pada Tabel 5.5.

Tabel 5. 5 Pembobotan Kepentingan Risiko

Faktor Bobot

Man 0.3

Material 0.15

Method 0.2

Machine 0.25

Environment 0.1

1

Tabel 5. 6 Pembobotan Teknologi UV

Man Bobot

Pengetahuan praktisi/pengelola tentang Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum

0.45

Pengetahuan praktisi/pengelola tentang peraturan menteri kesehatan No. 43 Tahun 20014 tentang hygiene sanitasi depot air minum

0.55

1

Page 91: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

71

Method Bobot

Adanya hasil uji laboratorium kualitas air minum isi ulang sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010

0.4

Adanya SOP pada DAMIU 0.6

1

Material Bobot

Hasil laboratorium air baku 1

1

Machines Bobot

Penggantian tandon air 0.015

Pembersihan pada tandon air 0.025

Penggantian pasir silika/ sandfilter 0.06

Pembersihan pada pasir silika/ sandfilter 0.04

Penggantian karbon aktif 0.065

Pembersihan pada karbon aktif 0.045

Penggantian catridge filter 0.08

Pembersihan pada catridge filter 0.045

Bahan media catridge filter 0.035

Ukuran media catridge filter 0.07

Penggantian teknologi UV 0.13

Waktu kontak UV 0.12

Spesifikasi UV 0.085

Kebenaran menggunakan UV 0.1

Pembersihan pada tempat pengisian air 0.03

Sterilisasi sebelum mengisi air isi ulang 0.055

1

ENVIRONMENT Bobot

Kontrolling Puskesmas kepada depot air minum isi ulang

0.65

Page 92: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

72

Sosialisasi DAMIU dari Puskesmas/Dinkes 0.35

1

Tabel 5. 7 Pembobotan Teknologi Ozon

Man Bobot

Pengetahuan praktisi/pengelola tentang Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum

0.45

Pengetahuan praktisi/pengelola tentang peraturan menteri kesehatan No. 43 Tahun 20014 tentang hygiene sanitasi depot air minum

0.55

1

Method Bobot

Adanya hasil uji laboratorium kualitas air minum isi ulang sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010

0.4

Adanya SOP pada DAMIU 0.6

1

Material Bobot

Hasil laboratorium air baku 1

1

Machines Bobot

Penggantian tandon air 0.015

pembersihan pada tandon air 0.025

penggantian pasir silika/ sandfilter 0.05

pembersihan pada pasir silika/ sandfilter 0.04

penggantian karbon aktif 0.055

pembersihan pada karbon aktif 0.045

penggantian catridge filter 0.07

pembersihan pada catridge filter 0.045

Bahan media catridge filter 0.035

Page 93: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

73

Ukuran media catridge filter 0.06

penggantian teknologi UV 0.065

Waktu kontak UV 0.09

Spesifikasi UV 0.05

Kebenaran menggunakan UV 0.08

Penggantian ozon 0.085

Waktu kontak ozon 0.105

Pembersihan pada tempat pengisian air 0.03

Sterilisasi sebelum mengisi air isi ulang 0.055

1

Environment Bobot

Kontrolling Puskesmas kepada depot air minum isi ulang

0.65

Sosialisasi DAMIU dari Puskesmas/Dinkes 0.35

1

Tabel 5. 8 Pembobotan Teknologi RO

Man Bobot

Pengetahuan praktisi/pengelola tentang Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum

0.45

Pengetahuan praktisi/pengelola tentang peraturan menteri kesehatan No. 43 Tahun 20014 tentang hygiene sanitasi depot air minum

0.55

1

Method Bobot

Adanya hasil uji laboratorium kualitas air minum isi ulang sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010

0.4

Adanya SOP pada DAMIU 0.6

1

Material Bobot

Hasil laboratorium air baku 1

Page 94: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

74

1

Machines Bobot

Penggantian tandon air 0.015

Pembersihan pada tandon air 0.025

Penggantian pasir silika/ sandfilter 0.06

Pembersihan pada pasir silika/ sandfilter 0.04

Penggantian karbon aktif 0.065

Pembersihan pada karbon aktif 0.045

Penggantian catridge filter 0.075

Pembersihan pada catridge filter 0.045

Bahan media catridge filter 0.035

Ukuran media catridge filter 0.07

Penggantian teknologi UV 0.085

Waktu kontak UV 0.095

Spesifikasi UV 0.05

Kebenaran menggunakan UV 0.09

Penggantian membran RO 0.12

Pembersihan pada tempat pengisian air 0.03

Sterilisasi sebelum mengisi air isi ulang 0.055

1

Environment Bobot

Kontrolling Puskesmas kepada depot air minum isi ulang

0.65

Sosialisasi DAMIU dari Puskesmas/Dinkes 0.35

1

Page 95: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

75

5.2.2 Penentuan Nilai Severity Severity adalah langkah awal untuk menganalisis

risiko dengan menghitung seberapa besar dampak atau intensitas kejadian mempengaruhi output proses. Severity digunakan dalam analisis proses produksi air minum isi ulang didasarkan pada hasil pengamatan untuk setiap jenis gangguan. Batasan nilai pada skala risiko pada analisis ini adala 1-5 untuk setiap kriteria. Pembuatan tabel severity disesuaikan dengan tabel severity pada tinjauan pustaka, dimana rating dibagi hanya menjadi 5. Hal ini dikarenakan adanya proses penyesuaian dengan kondisi penilaian sera penamaan untuk sistem depot air minum isi ulang tanpa menrubah konsep penilaian severity itu sendiri. Tabel penilaian severity dapat dilihat pada Tabel 5.9.

Tabel 5. 9 Penilaian Severity

Range Nilai

Severity of effect for FMEA Rating

≤20% Kegagalan tidak memiliki pengaruh 1

21-40% Bentuk kegagalan berpengaruh pada hasil produksi

2

41-60% Menyebabkan hilangnya performa dari fungsi, dan berpengaruh terhadap hasil produksi

3

61-80%

Menyebabkan bahaya yang akan melampaui standar aturan pemerintah nasional dan pengurangan hasil kualitas produksi yang signifikan

4

≥81% Kegagalan menyebabkan hasil produksi tidak dapat diterima oleh konsumen

5

Langkah selanjutnya adalah skala besaran risiko pada

penelitian ini dibuat masing-masing sesuai dengan faktor-

faktor kemungkinan yang mempengaruhi proses pengolahan

air minum isi ulang. Penjabaran skala risiko dapat dilihat pada

Tabel 5.10 dan skala kondisi lingkungan dapat dilihat pada

Tabel 5.11. Hasil perhitungan severity dapat dilihat pada

Tabel 5.12 hingga 5.14.

Page 96: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

76

Tabel 5. 10 Skala Besaran Risiko yang ditimbulkan

Skala Besar Risiko yang Ditimbulkan

0 1 2 3 4

Sangat kecil Kecil Sedang Besar Sangat Besar

Risiko yang ditimbulkan tidak berpengaruh kepada proses selanjurnya dan hasil produksi

Risiko yang ditimbulkan dapat berpengaruh kepada proses selanjutnya dan hasil produksi

Risiko yang ditimbulkan dapat menyebabkan fungsi unit selanjutnya terganggu dan berpengaruh kepada hasil produksi

Risiko yang ditimbulkan dapat menyebabkan hasil produksi yang akan melampaui standar baku mutu

Risiko yang ditimbulkan dapat menyebabakan air produksi melampaui standar baku mutu

Tabel 5. 11 Skala Kondisi Lingkungan

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

Kondisi ideal yang diinginkan untuk dicapai, tidak menimbulkan pengaruh pada proses selanjutnya

Kondisi membuat timbulnya risiko yang dapat berpengaruh kepada proses selanjutnya, masih dalam batasan standar baku mutu

Kondisi membuat timbulnya risiko yang menyebabkan fungsi unit selanjutnya terganggu namun masih dalam batasan standar baku mutu

Kondisi telah dibawah batasan baku mutu sehingga menyebabkan hasil produksi yang akan melampaui standar baku mutu

Kondisi telah jauh dibawah baku mutu sehingga menyebabkan hasil produksi malampaui standar baku mutu

Page 97: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

77

Tabel 5. 12 Severity Ozon-UV

Karakteristik Depo Man Machine (Kinerja Unit Pengolahan dan Pemeliharaan Alat) Method

Ma

teri

al

Environment

Nama DAMIU 1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 2 1 1 2

Maharani 3 3 4 1 3 3 1 1 3 2 3 2 2 2 2 2 1 1 1 3 1 5 3 2 3 5

Saga Puas 1 1 3 1 2 2 1 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 3 5 1

Zaky Tirta 3 3 5 1 3 3 1 1 3 1 3 1 1 2 2 1 1 2 1 3 2 2 2 3 3 1

Syifa 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 3 5 1

Agua Fresh 2 1 3 1 1 2 1 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 2 3 1

Biokangen 2 1 5 1 2 2 1 1 2 1 2 3 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 4 1

Barokah 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 3 4 2

Jumlah Skor 14 11 26 7 13 14 7 7 14 9 12 14 9 10 10 8 7 10 7 17 10 17 12 18 27 12

Jumlah Skor Maks 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Persentase 40 31 74 20 37 40 20 20 40 26 34 40 26 29 29 23 20 29 20 49 29 49 34 51 77 34

Kondisi eksisting 2 2 4 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 3 2 3 2 3 4 2

Ideal 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Prosentase severity 60 60 20 80 60 60 80 80 60 60 60 60 60 60 60 60 80 60 80 40 60 40 60 40 20 60

SEVERITY 3 3 1 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 2 1 3

Prosentase kondisi eksisting =(Jumlah skor maksimal−Jumlah skor)

Jumlah skor maksimalx100%

Prosentase kondisi eksisting =(Kondisi ideal−Kondisi eksisting)

Kondisi idealx100%

Page 98: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

78

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 99: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

79

Tabel 5. 13 Nilai Severity Teknologi UV

Karakteristik Depo Man Machine (Kinerja Unit Pengolahan dan Pemeliharaan Alat) Method

Ma

teri

al

Environment

Nama DAMIU Kode 1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 2 1 1 2

Sumber Agung HH 2 2 3 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 4 1 2 1 3 5 1

Salsabil II 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 5 4 1

Sumber Rejeki JJ 2 2 3 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 4 1 2 1 4 5 1

Sueger KK 2 2 5 2 4 4 3 4 3 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 3 5 5 1

Rudi LL 2 2 4 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 4 2 4 2 4 5 1

Yestorafes MM 2 1 3 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 3 1 2 1 2 4 1

Jaya Lestari NN 1 1 4 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 3 2 1 2 2 2 1 4 4 1

Nafita OO 1 1 2 1 2 3 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 5 4 1

Elfa Quase PP 2 1 3 1 2 1 1 1 1 3 2 2 3 1 1 2 1 3 2 2 2 4 4 2

Ihwan QQ 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 2 1 2 2 2 2 4 4 1

Anugerah Tirta RR 1 1 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 3 2 2 1 4 4 1

Devi SS 1 1 3 1 2 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 3 2 2 1 4 4 2

Tirta Bio TT 2 1 3 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 4 4 2

Jumlah Skor 20 17 43 16 26 22 16 17 16 20 24 18 22 17 16 21 17 40 21 28 18 52 56 16

Jumlah Skor Maks 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65

Persentase 31 26 66 25 40 34 25 26 25 31 37 28 34 26 25 32 26 62 32 43 28 80 86 25

Kondisi eksisting 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 2 5 5 2

Ideal 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Prosentase severity 60 60 20 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 20 60 40 60 0 0 60

SEVERITY 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 1 1 3

Page 100: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

80

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 101: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

81

Tabel 5. 14 Nilai Severity Teknologi UV-RO

Karakteristik Depo Man Machine (Kinerja Unit Pengolahan dan Pemeliharaan Alat) Method

Ma

teri

al

Environment

Nama DAMIU 1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 2 1 1 2

Tirta Rasa 3 3 4 1 3 3 1 1 3 3 3 2 3 1 1 3 1 2 3 2 4 1 2 4 3

Cahya Tirta 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 5 1

Jeza 2 2 3 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 3 4 1

Aviar's 2 2 5 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 3 5 1

Amsal 2 2 4 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 1 1 2 1 2 1 3 4 1

Jumlah Skor 10 10 18 5 9 10 5 5 10 7 10 7 7 5 5 9 5 7 12 7 12 5 13 22 7

Jumlah Skor Maks 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Persentase 40 40 72 20 36 40 20 20 40 28 40 28 28 20 20 36 20 28 48 28 48 20 52 88 28

Kondisi eksisting 2 2 4 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 3 2 3 1 3 5 2

Ideal 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Prosentase severity 60 60 20 80 60 60 80 80 60 60 60 60 60 80 80 60 80 60 40 60 40 80 40 0 60

SEVERITY 3 3 1 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 2 4 2 1 3

Page 102: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

82

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 103: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

83

Penentuan batasan nilai severity untuk risiko pengetahuan peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 terkait Persyaratan Kualitas Air Minum. Kondisi idealnya adalah mengetahui dan mengurusnya saat jatuh tempo. Skala nilai dengan risiko dampak terkecil diletakkan pada skala 5 (sangat baik). Kondisi eksisting sesuai dengan hasil penelitian dan perhitungan terletak pada skala 2 (buruk) dikarenakan praktisi atau pengelola tidak mengetahui peraturan tersebut namun pernah mengurusnya sehingga baku mutu yang dihasilkan air hasil olahan tidak terkontrol. Tabel severity untuk risiko pengetahuan PERMENKES RI No.492/MENKES/PER/IV/2010 terkait Persyaratan Kualitas Air Minum dapat dilihat pada Tabel 5.15.

Tabel 5. 15 Nilai Severity PERMENKES No.492/2010

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil

Kecil Sedang Parah Sangat parah

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat baik

Baik Sedang Buruk Sangat buruk

Tau, mengurussaat jatuh

tempo

Tau, mengurus saat awal pendirian

depo

Tau namun tidak

mengurus

Tidak tau dan

mengurus

Tidak tau sama

sekali dan tidak

mengurus

Peraturan Menteri Kesehatan RI No.43 Tahun 2014

tentang Higiene Sanitasi menjelaskan bahwa setiap pengelola depot air minum isi ulang harus mengetahui, memiliki SOP, dan menjalankan SOP yang depot air isi ulang. Kondisi eksisting sesuai dengan hasil penelitian dan perhitungan terletak pada skala 2 (buruk) dikarenakan praktisi atau pengelola hanya mengetahui peraturan tersebut namun tidak memiliki SOP untuk depot yang dikelolanya. Tabel severity untuk risiko pengetahuan Permenkes RI No.43 Tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 5.16.

Page 104: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

84

Tabel 5. 16 Nilai Severity Pengetahuan Higiene Sanitasi

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil Kecil Sedang Parah Sangat parah

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

Tau, memiliki SOP, menjalankan

Tau, memiliki SOP, tidak menjalankan

Tidak tau, memiliki SOP

Tau, tidak memiliki SOP

Tidak tau

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.907

tahun 2002 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, setiap 3 bulan sekali produsen air baku harus melakukan uji laboratorium yang diberikan kepada konsumen. Kondisi yang terjadi pada depot air minum isi ulang mendapatkan hasil uji laboratorium dari produsen setiap 1 tahun sekali dan tidak memenuhi baku mutu. Tabel severity untuk risiko hasil analisis kualitas air baku depot air minum isi ulang dapat dilihat pada Tabel 5.17. Tabel 5. 17 Nilai Severity Risiko Air Baku

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil

Kecil Sedang Parah Sangat parah

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik

Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

3 bulan sekali dan memenuhi baku mutu

6 bulan sekali dan memenuhi baku mutu

1 tahun sekali dan tidak memenuhi baku mutu

Tidak pernah dan memenuhi baku mutu diawal pembelian

Tidak pernah dan tidak memenuhi baku mutu

Page 105: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

85

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.492/ MENKES/PER/IV/2010, menyatakan bahwa setiap depot air isi ulang harus melakukan analisis parameter mikrobiologis setiap 1 bulan sekali serta parameter kimia dan fisik setiap 6 bulan sekali. Depot air minum isi ulang sebagian besar telah melakukan analisis sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu analisis parameter fisik, biologis, dan kimia ≥6 bulan sekali. Nilai yang diberikan pada skala kondisi lingkungan adalah 3 (sedang). Tabel severity untuk hasil uji laboratorium dapat dilihat pada Tabel 5.18.

Tabel 5. 18 Nilai Severity Risiko Hasil Uji Lab

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil Kecil Sedang Parah Sangat parah

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

Mikrobiologis 1 bulan sekali serta fisik dan kimia 6 bulan sekali

Fisik, kimia, dan biologis setiap 6 bulan sekali

Fisik, kimia, dan biologis setiap ≥6 bulan sekali

Dilakukan analisis 1X selama beroperasi

Tidak pernah

Standar Operasional Prosedur (SOP) sesuai dengan

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2014, SOP harus dimiliki oleh setiap depot yang beroperasi. Hal ini berkaitan dengan pengelolaan teknologi pengolahan yang digunakan beserta perawatannya sehingga air hasil olahan sesuai dengan baku mutu Peraturan Menteri Kesehatan No.492 Tahun 2010. Hasil kuisioner dengan wawancara yang telah dilakukan menunjukkan bahwa depot air minum isi ulang tidak memiliki SOP sehingga mendapat skala 1 (sangat buruk). Tabel severity untuk risiko keberadaan SOP pada DAMIU dapat dilihat pada Tabel 5.19.

Page 106: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

86

Tabel 5. 19 Nilai Severity Risiko SOP

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil

Kecil Sedang Parah Sangat parah

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik

Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

Ada dan selalu

dijalankan

Ada dan sering

dijalankan

Ada dan kadang

dijalankan

Ada dan tidak

dijalankan

Tidak ada

Berdasarkan PERMENKES No.43 tahun 2014, tempat penampungan air baku harus terbuat dari bahan tara pangan, tertutup dan terlindungi. Kondisi eksisting sesuai dengan hasil penelitian dan perhitungan terletak pada skala 4 (baik) dikarenakan sebagian besar tandon air baku terbuat dari bahan tara pangan dan berada ditempat tertutup. Tabel severity untuk risiko kondisi tandon air baku dapat dilihat pada Tabel 5.20. Tabel 5. 20 Nilai Severity Risiko Tandon Air Baku

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil

Kecil Sedang Buruk Sangat Buruk

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik

Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

Terbuat dari bahan tara pangan, tertutup, dan terlindungi

Terbuat dari bahan tara pangan dan tertutup

Terbuat dari bahan tara pangan dan ditempat terbuka

Terbuat dari bahan tidak tara pangan dan ditempat tertutup

Terbuat dari bahan tidak tara pangan dan ditempat terbuka

Page 107: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

87

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada Puskesmas Kecamatan Gubeng dan Puskesmas Kelurahan Mojo, kondisi ideal tandon air baku diganti setiap 3 tahun sekali. Namun yang terjadi pada keseluruhan depot air minum isi ulang di Kecamatan Gubeng tidak pernah melakukan penggantian tandon air baku. Tabel severity untuk risiko penggantian tandon air baku dapat dilihat pada Tabel 5.21.

Tabel 5. 21 Nilai Severity Risiko Penggantian Tandon

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil

Kecil Sedang Parah Sangat parah

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik

Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

3 tahun sekali

4 tahun sekali

5 tahun sekali

6 tahun sekali

Tidak pernah

Intensitas pembersihan tandon air baku idealnya

dilakukan setiap 2 minggu sekali. Namun para praktisi maupun pengelola depot air minum isi ulang membersihkan tandon air baku paling cepat 5 minggu sekali. Batas nilai severity untuk risiko pembersihan tandon air baku dapat dilihat pada Tabel 5.22.

Tabel 5. 22 Nilai Severity Risiko Pembersihan Tandon

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil

Kecil Sedang Parah Sangat parah

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik

Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

2 minggu sekali

3 minggu sekali

4 minggu sekali

5 minggu sekali

>5 minggu sekali

Page 108: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

88

Penggantian pasir silika berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Utami (2016) adalah setiap 1-1.5 tahun sekali. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan kadar pasir silika dalam menyerap partikel-partikel kasar didalam air baku yang sedang diolah. Apabila pasir silika diganti tidak sesuai dengan ketentuannya ataupun tidak pernah diganti selama depot air isi ulang beroperasi, maka kinerjanya semakin lama akan melemah dan air hasil olahan yang dihasilkan akan melampaui baku mutu yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan No.492/MENKES/PER/IV/2010. Kondisi eksisting sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan nilai severity terletak pada skala 2 (buruk) dikarenakan sebagian besar pasir silika diganti setiap ≥4 tahun sekali. Batas nilai severity untuk risiko penggantian pasir silika dapat dilihat pada Tabel 5.23. Tabel 5. 23 Nilai Severity Risiko Penggantian Pasir Silika

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil Kecil Sedang Parah Sangat parah

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

1-1.5 tahun sekali

2-2.5 tahun sekali

3-3.5 tahun sekali

≥4 tahun sekali

Tidak pernah diganti

Pasir silika merupakan komponen pengolahan air isi

ulang yang berfungsi untuk menyaring partikel-partikel kasar pada air. Apabila selama proses operasi tidak dilakkan pembersihan menyebabkan adanya kotoran-kotoran yang menempel pada pasir silika sehingga menyebabkan aliran air tersumbat. Sehingga berdasarkan permasalahan tersebut perlu adanya pembersihan pasir silika secara rutin setiap 2 minggu sekali. Penilaian batas nilai severity pada risiko intensitas pembersihan pasir silika adalah skala 1 (Sangat Buruk). Tabel severity untuk risiko intensitas pembersihan pasir silika dapat dilihat pada Tabel 5.24.

Page 109: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

89

Tabel 5. 24 Nilai Severity Risiko Pembersihan Pasir Silika

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil

Kecil Sedang Parah Sangat parah

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik

Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

2 minggu sekali

3 minggu sekali

4 minggu sekali

5 minggu sekali

Tidak pernah

dibersihkan

Penentuan batasan nilai severity untuk risiko

penggantian karbon aktif berdasarkan hasil wawancara pada Puskesmas Kecamatan Gubeng dan Puskesmas Mojo, karbon aktif idealnya diganti setiap 1-1.5 tahun sekali. Apabila karbon aktif tidak pernah diganti maka kemampuan karbon aktif sebagai filter awal air baku akan menurun. Kondisi eksisting sesuai dengan hasil penelitian dan perhitungan terletak pada skala 2 (buruk) dikarenakan sebagian besar karbon aktif diganti setiap 5-6 tahun sekali. Batas nilai severity untuk risiko penggantian karbon aktif dapat dilihat pada Tabel 5.25.

Tabel 5. 25 Nilai Severity Risiko Penggantian Karbon Aktif

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil Kecil Sedang Parah Sangat parah

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

1-1.5 tahun sekali

2-2.5 tahun sekali

3-3.5 tahun sekali

≥4 tahun sekali

Tidak pernah diganti

Page 110: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

90

Intensitas pembersihan karbon aktif berkaitan dengan kemampuan karbon aktif dalam menyerap warna, bau, rasa, dan sisa klor yang terkandung didalam air. Hal ini berdampak pada intensitas pembersihan karbon aktif yang harus dilakukan secara rutin setiap 2 minggu sekali. Namun kondisi yang terjadi adalah sebagian besar depot air minum isi ulang di Kecamatan Gubeng tidak pernah melakukan pembersihan karbon aktif dengan sistem backwashing sehingga nilai batas severity berada pada skala 1 (Sangat Buruk) yang mana dapat dilihat pada Tabel 5.26. Tabel 5. 26 Nilai Severity Risiko Pembersihan Karbon Aktif

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil

Kecil Sedang Parah Sangat parah

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik

Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

2 minggu sekali

3 minggu sekali

4 minggu sekali

5 minggu sekali

Tidak pernah

Cartridge filter berfungsi dalam penyaringan partikel-

partikel halus berukuran 0.04 – 100 mikron. Bahan yang digunakan dalam cartridge filter bukanlah bahan yang memiliki masa pakai yang panjang sehingga perlu rutin untuk diganti agar mendapatkan air hasil olahan yang sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan No.492/MENKES/PER/IV/2010. Berdasarkan hasil wawancara pada Puskesmas Kecamatan Gubeng, cartridge filter idealnya diganti setiap 3 bulan sekali. Kondisi eksisting sesuai dengan hasil penelitian dan perhitungan terletak pada skala 2 (Buruk) dikarenakan sebagian besar cartridge filter diganti saat rusak. Batas severity untuk risiko penggantian cartridge filter dapat dilihat pada Tabel 5.27.

Page 111: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

91

Tabel 5. 27 Nilai Severity Risiko Penggantian Cartridge

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil

Kecil Sedang Parah Sangat parah

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik

Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

3 bulan sekali

6 bulan sekali

1 tahun sekali

Diganti saat rusak

Tidak pernah diganti

Penentuan batasan nilai severity untuk risiko

intensitas pembersihan cartridge filter didasarkan pada hasil wawancara pada Puskesmas diKecamatan Gubeng. Intensitas pembersihan cartridge filter dilakukan setiap 2 minggu sekali. Sesuai dengan hasil penelitian dan perhitungan kuisioner yang telah dilakukan, nilai severity pembersihan cartridge filter terletak pada skala 1 (Sangat Buruk) dikarenakan sebagian besar cartridge filter tidak pernah dibersihkan. Tabel severity untuk risiko intensitas pembersihan cartridge filter dapat dilihat pada Tabel 5.28.

Tabel 5. 28 Nilai Severity Risiko Pembersihan Cartridge

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil

Kecil Sedang Parah Sangat parah

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik

Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

2 minggu sekali

3 minggu sekali

4 minggu sekali

5 minggu sekali

Tidak pernah

dibersihkan

Bahan yang digunakan pada cartridge filter pada

umumnya adalah spons, benang, dan keramik. Bahan keramik

Page 112: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

92

memiliki kemampuan menyaring paling baik dan benang memiliki kemampuan penyaringan paling rendah. Hal ini akan berdampak pada air hasil olahan yang dihasilkan. Apabila partikel-partikel halus masih terdapat didalam air maka akan menghambat pula proses desinfeksi yang akan dilakukan. Bakteri pathogen yang berada dalam air minum tidak akan mati secara sempurna. Skala nilai dengan risiko dampak terkecil diletakkan pada skala 5 (sangat baik) yaitu apabila menggunakan cartridge dengan media keramik. Kondisi depot air minum isi ulang sesuai dengan hasil penelitian dan perhitungan nilai kuisioner yang telah dilakukan pada pengelola atau praktisi depot air minum isi ulang terletak pada skala 2 (Buruk) dikarenakan sebagian besar cartridge filter menggunakan media benang secara keseluruhan. Batasan nilai severity risiko media cartridge filter dapat dilihat pada Tabel 5.29. Tabel 5. 29 Nilai Severity Risiko Media Cartridge Filter

Skala Besar Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil Kecil Sedang Besar Sangat Besar

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

Media keramik secara keseluruhan

Media keramik dan spons

Media spons dan benang

Media benang secara keseluruhan

Tidak menggunakan media yang sesuai

Cartridge filter merupakan komponen pengolahan air

minum isi ulang yang berfungsi untuk menyaring partike-partikel halus berukuran 0.04 – 100 mikron. Semakin kecil ukuran media filter maka kemampuan penyaringannya semakin bagus. Ukuran media cartridge filter yang dijual dipasaran adalah 1 µ, 3 µ, 5 µ, atau perpaduan dari ukuran ukuran tersebut sehingga air olahan yang dihasilkan akan semakin bagus. Skala nilai dengan risiko dampak terkecil diletakkan pada skala 5 (sangat baik). Kondisi eksisting sesuai dengan hasil penelitian dan perhitungan terletak pada skala 2 (buruk) dikarenakan sebagian besar cartridge filter

Page 113: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

93

menggunakan media dengan ukuran keseluruhan 10 µ. Tabel severity untuk risiko media cartridge filter dapat dilihat pada Tabel 5.30.

Tabel 5. 30 Nilai Severity Risiko Ukuran Media Cartridge

Skala Besar Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil Kecil Sedang Besar Sangat Besar

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

Kombinasi ukuran semua 1µ atau 1µ, 3µ,5µ

Kombinasi ukuran semua 3µ atau 1µ, 3µ, 10µ atau 1µ, 5µ, 10µ

Kombinasi ukuran semua 5µ atau 3µ, 5µ, 10µ

Ukuran semua 10µ

Ukuran > 10µ

Ultraviolet merupakan teknologi desinfeksi yang paling

banyak digunakan dalam pengolahan air isi ulang. Berdasarkan hasil wawancara kepada Puskesmas Gubeng, penggantian ultraviolet dilakukan setiap 1 tahun sekali. Namun kondisi eksisting sesuai dengan hasil penelitian sebagian besar Ultraviolet diganti saat rusak. Tabel severity untuk risiko penggantian Ultraviolet dapat dilihat pada Tabel 5.31.

Tabel 5. 31 Nilai Severity Risiko Penggantian UV

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil

Kecil Sedang Parah Sangat parah

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik

Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

1 tahun sekali

2 tahun sekali

3 tahun sekali

Diganti saat rusak

Tidak pernah ganti

Page 114: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

94

Peraturan Menteri Kesehatan No.43 tahun 2014, menjelaskan bahwa ultraviolet dengan spesifikasi 8 gpm dapat menghasilkan 19,5 L/menit. Air galon yang dihasilkan harus sesuai dengan spesifikasi UV yang digunakan. Spesifikasi ultraviolet yang dijual adalah 8 gpm, 12 gpm, dan 15 gpm. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dapat dilakukan dengan pengoperasian ultraviolet dengan benar yaitu dinyalakan saat proses operasi berlangsung. Kondisi eksisting sesuai dengan hasil penelitian dan perhitungan terletak pada skala 1 (Sangat Buruk) dikarenakan tidak menggunakan sistem yang sesuai dengan spesifikasi dan dioperasikan dengan tidak sesuai. Tabel severity untuk risiko penggunaan sistem UV dapat dilihat pada Tabel 5.32.

Tabel 5. 32 Nilai Severity Penggunaan Sistem Kinerja UV

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil

Kecil Sedang Parah Sangat parah

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik

Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

Spesifikasi dan operasi sesuai

spesifikasi sesuai dan operasi 0.5 jam kerja

spesifikasi sesuai dan operasi hanya sesaat

Spesifikasi tidak sesuai, akan tetapi dioperasi-kan dengan sesuai

Spesifikasipengoper-sian tidak sesuai

Air galon isi ulang yang dihasilkan setiap menit harus

sesuai dengan spesifikasi UV yang digunakan yaitu UV >1 gpm per 1 gpm air produksi. Skala nilai dengan risiko dampak terkecil diletakkan pada skala 5 (sangat baik). Kondisi eksisting sesuai dengan hasil penelitian dan perhitungan terletak pada skala 2 (Buruk) dikarenakan menggunakan UV< 0.5 gpm per 1 gpm air produksi. Batas nilai severity untuk risiko penggunaan sistem UV dapat dilihat pada Tabel 5.33.

Page 115: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

95

Tabel 5. 33 Nilai Severity Risiko Spesifikasi UV

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil

Kecil Sedang Besar Sangat Besar

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik

Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

UV >1 gpm per 1 gpm air produksi

UV 1 gpm per 1 gpm ar produksi

UV 0.9-0.5 gpm per 1 gpm air produksi

UV< 0.5 gpm per 1 gpm air produksi

Tidak tau spesifikasi UV

dengan kapasitas produksi

Penentuan batasan nilai severity untuk risiko lama

pengeporasian ultraviolet didasarkan pada proses menyalakan ultraviolet saat proses produksi. Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.907 Tahun 2002, lampu ultraviolet dinyalakan selama proses operasi dengan panjang gelombang 254 nm. Tujuan dari pengeoperasian ini adalah agar sinar yang dihasilkan oleh UV dapat membunuh bakteri secara sempurna dengan merusak dinding sel pada bakteri sehingga DNA menjadi rusak. Apabila lampu ultraviolet hanya dinyalakan pada saat ada pembelian gallon maka panas yang dihasilkan oleh lampu ultraviolet tidak akan sempurna sehingga bakteri tidak terbunuh, namun hanya mengalami proses pingsan.

Skala nilai dengan risiko dampak terkecil diletakkan pada skala 5 (sangat baik) yaitu apabila ultraviolet dioperasikan selama jam kerja berlangsung. Namun kondisi sesuai dengan hasil penelitian dan perhitungan batas nilai severity pada risiko lama pengoperasian ultraviolet terletak pada skala 1 (Sangat Buruk) dikarenakan sebagian besar ultraviolet dinyalakan hanya pada saat pengisian galon konsumen. Tabel severity untuk risiko lama pengoperasian ultraviolet dapat dilihat pada Tabel 5.34.

Page 116: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

96

Tabel 5. 34 Nilai Severity Risiko Lama Operasi UV

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil

Kecil Sedang Besar Sangat Besar

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik

Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

Menyala selama jam kerja

Mati saat jam tidak puncak

Menyala setengah waktu dari jam kerja

Dioperasikan hanya 3 jam awal dari jam kerja

Dioperasikan hanya saat waktu pengisian galon konsumen

Penentuan batasan nilai severity untuk risiko

penggantian ozon generator. Berdasarkan hasil wawancara pada Puskesmas Gubeng, ozon diganti setiap 3 tahun sekali. Skala nilai dengan risiko dampak terkecil diletakkan pada skala 5 (sangat baik). Kondisi eksisting sesuai dengan hasil penelitian dan perhitungan terletak pada skala 2 (Buruk) dikarenakan sebagian besar ozon diganti saat rusak. Tabel severity untuk risiko penggantian ozon generator dapat dilihat pada Tabel 5.35.

Tabel 5. 35 Nilai Severity Risiko Penggantian Generator

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil

Kecil Sedang Parah Sangat parah

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat kecil

Kecil Sedang Parah Sangat parah

3 tahun sekali

4 tahun sekali

5 tahun sekali

Diganti saat rusak

Tidak pernah ganti

Page 117: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

97

Proses desinfeksi air umumnya memerlukan konsentrasi ozon sekitar 0.1-0.2 mg/L selama 30 menit (Summerfelt, 1997). Kondisi eksisting sesuai dengan hasil penelitian dan perhitungan terletak pada skala 1 (Sangat Buruk). Tabel severity untuk risiko waktu kontak ozon dapat dilihat pada Tabel 5.36.

Tabel 5. 36 Nilai Severity Risiko Waktu Kontak Ozon

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil

Kecil Sedang Besar Sangat Besar

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik

Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

>1 jam 1 jam 30 menit 15 menit <15 menit/tidak diperhatikan

Penggantian membran reverse osmosis untuk

menjaga agar kinerjanya tetap maksimal adalah setiap 1 bulan sekali. Namun kondisi yang terjadi tidak dilakukan setiap satu bulan sekali melainkan 1 tahun sekali. Hal ini berdampak besar pada air hasil olahan yang dihasilkan masih mengandung bakteri. Tabel severity untuk risiko penggantian membran reverse osmosis dapat dilihat pada Tabel 5.37.

Tabel 5. 37 Nilai Severity Risiko Penggantian RO

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil Kecil Sedang Parah Sangat parah

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

≤1 bulan sekali

3 bulan sekali

6 bulan sekali

1 tahun sekali

> 1 tahun sekali

Page 118: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

98

Pembersihan tempat pengisian air galon berkaitan dengan adanya kontaminasi bakteri yang ada dilingkungan sekitar terhadap air hasil olahan sehingga harus dilakukan pembersihan secara rutin setiap selesai mengisi air oleh pengelola atau praktisi depot air minum isi ulang. Selain itu, kebersihan tempat pengisian air galon berkaitan dengan estetika dan keinginan pembeli terhadap air isi ulang dengan mempertimbangkan tempat pengisian galon. Kondisi pada depot air minum isi ulang di Kecamatan Gubeng sebagian besar dibersihkan setiap selesai melakukan pengisian air hasil olahan. Nilai yang diberikan terhadap kondisi lingkungan tersebut adalah 5 (sangat baik). Skala kondisi lingkungan terkait pembersihan tempat pengisian air dapat dilihat pada Tabel 5.38. Tabel 5. 38 Nilai Severity Risiko Pembersihan Tempat

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil Kecil Sedang Parah Sangat parah

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

Dibersihkan setiap selesai mengisi

3X dalam sehari

2X dalam sehari

1X dalam sehari

Tidak pernah dibersihkan

Sterilisasi sebelum dilakukan pengemasan terhadap

air hasil olahan perlu dilakukan untuk menjaga agar air hasil olahan tidak terkontaminasi dengan bakteri yang berada dilingkungan sekitar. Depot air minum isi ulang di Kecamatan tidak pernah melakukan sterilisasi sebelum melakukan proses pengisian air hasil olahan. Hal ini berdampak pada air hasil olahan yang sebagian besar tidak memenuhi baku mutu total coliform. Nilai severity pada proses sterilisasi sebelum pengisian air hasil olahan dapat dilihat pada Tabel 5.39.

Page 119: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

99

Tabel 5. 39 Nilai Severity Risiko Sterilisasi Galon

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil Kecil Sedang Parah Sangat parah

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

Disterilisasi setiap hendak mengisi

Sering disterilisasi

Kadang-kadang disterilisasi

Jarang disterili-sasi

Tidak pernah disterilisasi

Berdasarkan peraturan menteri kesehatan no. 907

tahun 2002 kontrolling terhadap kualitas air hasil olahan didepot air minum isi ulang terkait parameter fisik dan kimia dilakukan setiap 6 bulan sekali dan parameter mikrobiologis dilakukan setiap 1 bulan sekali. Kondisi yang terjadi setiap depot air minum isi ulang dilakukan setiap 6 bulan sekali. Nilai severity pada kontroling puskesmas terhadap air hasil olahan dapat dilihat pada Tabel 5.40. Tabel 5. 40 Nilai Severity Kontroling Puskesmas

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil Kecil Sedang Parah Sangat parah

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

Dilakukan 1X sebulan dan 6 bulan 1X

Dilakukan setiap 6 bulan

Dilakukan setiap 1 tahun sekali

Dilakukan setiap ≥1 tahun sekali

Tidak pernah dikontrol

Sosialisasi terkait pengolahan air minum isi ulang

bertujuan untuk menambah pengetahuan pengelola atau

Page 120: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

100

praktisi depot air minum isi ulang dalam menjaga kualitas air hasil olahan yang dihasilkan. Sosialisasi dapat diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Puskesmas di Kecamatan Gubeng, maupun dari pihak akademisi terkait. Selama pengoperasian depot air minum isi ulang sebagian besar pengelola atau praktisi pernah mengikuti sosialisasi sebanyak 1 kali. Nilai yang diberikan untuk kondisi tersebut adalah 2 (buruk). Hal ini berdampak pada air hasil olahan yang dihasilkan Nilai severity pada sosialisasi terkait depot air minum isi ulang dilihat pada Tabel 5.41. Tabel 5. 41 Nilai Severity Sosialisasi DAMIU

Skala Besaran Risiko

0 1 2 3 4

Sangat kecil Kecil Sedang Parah Sangat parah

Skala Kondisi Lingkungan

5 4 3 2 1

Sangat Baik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

≥ 3 kali 3 kali 2 kali 1 kali Tidak pernah

5.2.3 Penentuan Nilai Occurrence Occurrence merupakan suatu tingkat frekuensi

kejadian dari dampak yang disebabkan dari kegagalan. Occurrence digambarkan sebagai berapa kali kejadian dalam satuan waktu. Penilaian occurrence didapatkan dari hasil kuisioner dimana penentuan peluang muncul kegagalan berdasarkan skala 1-5. Nilai 5 artinya tingkat frekuensi dampak sangat tinggi atau jumlah kejadian sering terjadi dan nilai 1 artinya tingkat frekuensi dampak sangat rendah atau jumlah kejadian jarang terjadi. Apabila telah didapatkan range nilai selanjutnya adalah menentukan rating terhadap occurrence dari masing-masing faktor. Tabel occurrence dapat dilihat pada Tabel 5.42.

Page 121: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

101

Tabel 5. 42 Penilaian Occurrence

Occurrence Probability of Failure Range Nilai

Rating

Tidak pernah

Kegagalan mustahil/terkecil yang diharapkan

≤20% 1

Jarang Kegagalan dapat diatasi dan tidak mempengaruhi proses

lanjutan 21-40% 2

Cukup sering

Kegagalan mempengaruhi proses lanjutan tetapi tidak dalam jumlah besar atau

berdampak signifikan

41-60% 3

Sering Kegagalan mempengaruhi

proses lanjutan dan memiliki dampak besar

61-80% 4

Sangat sering

Kegagalan tidak dapat dihindari

≥81% 5

Hasil perhitungan nilai occurrence berdasarkan hasil

wawancara yang dilakukan pada pengelola depot dapat dilihat pada Tabel 5.43 hingga Tabel 5.45.

Page 122: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

102

Tabel 5. 43 Nilai Occurrence Ozon-UV

Karakteristik Depo

A B C D E

Nama DAMIU

1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

1 2 1 1 2

Maharani 3 3 2 5 3 3 5 3 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 3 5 1 3 4 3 1

Saga Puas 5 5 3 5 4 4 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 3 1 5

Zaky Tirta 3 3 1 5 3 3 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 3 3 5

Syifa 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 1 5

Agua Fresh 4 5 3 5 5 4 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 4 3 5

Biokangen 4 5 1 5 4 4 5 4 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 2 5

Barokah 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 3 2 4

Ocurrence 4 4 2 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 2 4

Keterangan: A: Man B: Machine C: Method D: Material E: Environment

Page 123: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

103

Tabel 5. 44 Nilai Occurrence UV

Karakteristik Depo

A B C D E

Nama DAMIU 1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

13

14

15

16

17

1 2 1 1 2

Sumber Agung 4 4 3 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 3 1 5

Salsabil 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 1 2 5

Sumber Rejeki 4 4 3 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 2 5 4 5 2 1 5

Sueger 4 4 1 4 2 2 3 2 3 4 5 4 4 2 5 4 5 2 4 4 3 1 1 5

Rudi 4 4 2 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 2 4 2 4 2 1 5

Yestorafes 4 5 3 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 3 5 4 5 4 2 5

Jaya Lestari 5 5 2 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 2 2 5

Nafita 5 5 4 5 4 3 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 1 2 5

Elfa Quase 4 5 3 5 4 5 5 5 5 3 5 4 3 5 5 4 5 3 4 4 4 2 2 4

Ihwan 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 4 4 4 4 2 2 5

Anugerah Tirta 5 5 2 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 3 4 4 5 2 2 5

Devi 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 4 5 2 2 4

Tirta Bio 4 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 2 2 4

Jumlah Skor 4 5 3 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 3 4 4 5 2 2 5

Page 124: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

104

Tabel 5. 45 Nilai Occurrence RO-UV

Karakteristik Depo

A B C D E

Nama DAMIU 1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

13

14

15

16

17

18

1 2 1 1 2

Tirta Rasa 3 3 2 5 3 3 5 3 5 3 5 4 3 4 5 3 5 4 1 5 2 5 4 2 3

Cahya Tirta 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4 5 4 1 5

Jeza 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 2 5 4 5 3 2 5

Aviar's 4 4 1 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 1 5 4 5 3 1 5

Amsal 4 4 2 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 2 5 4 5 3 2 5

Jumlah Skor 4 4 2 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 1 5 4 5 3 2 5

Keterangan: A: Man B: Machine C: Method D: Material E: Environment

Page 125: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

105

Tabel 5. 46 Nilai Occurrence Man

No Penyebab Potensial

Frekuensi Terjadi Kegagalan dalam setahun

1 2 3 4 5

≤ 1 2 3 4 ≥ 5

1 Pemahaman PERMENKES No.43 Tahun 2014

2 Pemahaman PERMENKES No.492 Tahun 2010

Pemahaman pengelola atau praktisi merupakan faktor

penting yang berpengaruh dalam proses pengolahan air baku menjadi air minum. Pemahaman pengelola atau praktisi terkait PERMENKES No.43 Tahun 2014 berkenaan dengan pemahaman terhadap pengelolaan teknologi yang digunakan. Apabila teknologi pengolahan tidak dirawat akan berdampak pada air yang dihasilkan melampaui baku mutu. Pemahaman terhadap Peraturan Menteri Kesehatan No.492 Tahun 2010 berkaitan dengan perlakuan pengelola depot air minum isi ulang terhadap kualitas air hasil olahan. Air hasil olahan harus dilakukan uji laboratorium setiap 1 bulan untuk parameter mikrobiologis, 3 bulan untuk parameter kimiawi, dan 6 bulan untuk parameter fisik. Tabel 5. 47 Nilai Occurrence Material

No Penyebab Potensial

Frekuensi Terjadi Kegagalan dalam setahun

1 2 3 4 5

≤ 1 2 3 4 ≥ 5

1 Sumber air baku yang digunakan

Sumber air baku yang digunakan dalam pembuatan

air minum adalah mata air dimana kualitas mata air sebagian besar telah sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan. Kualitas air baku yang sudah bagus akan mempermudah depot air minum isi ulang dalam mengolah menjadi air minum. Namun apabila air baku

Page 126: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

106

yang digunakan buruk akan berpengaruh pada beratnya kinerja teknologi pengolahan.

Tabel 5. 48 Nilai Occurrence Method

No Penyebab Potensial

Frekuensi Terjadi Kegagalan dalam setahun

1 2 3 4 5

≤ 1 2 3 4 ≥ 5

1 Hasil analisis parameter baku mutu

2 Keberadaan SOP

Berdasarkan Peraturan Kementrian Perindustrian dan

Perdagangan No.907 Tahun 2002 setiap depot air minum isi ulang wajib melakukan analisis laboratorium terhadap air hasil olahan yang dihasilkan. Hal ini berkaitan dengan kontroling kualitas air minum yang dihasilkan. Kondisi yang terjadi di depot air minum Kecamatan Gubeng adalah melakukan pengecekan kualitas air baku setiap 6 bulan sekali untuk seluruh parameter dengan hasil terdapat parameter mikrobiologis yang melebihi baku mutu.

Aturan-aturan teknis mengenai pengelolaan depot air minum isi ulang wajib dimiliki oleh setiap depot sesuai dengan Peraturan Kementrian Perindustrian dan Perdagangan No.907 Tahun 2002. Kondisi pada depot air minum isi di Kecamatan Gubeng adalah tidak memiliki SOP sehingga berdampak pada terjadinya kegagalan saat proses produksi. Kegagalan tersebut seperti kebocoran saat pengisian, penyumbatan filter, maupun teknologi desinfeksi yang tidak berfungsi.

Tabel 5. 49 Nilai Occurrence Machine

No Penyebab Potensial

Frekuensi Terjadi Kegagalan dalam setahun

1 2 3 4 5

≤ 1 2 3 4 ≥ 5

1 Kondisi tandon air yang digunakan

2 Penggantian tandon air

Page 127: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

107

No Penyebab Potensial

Frekuensi Terjadi Kegagalan dalam setahun

1 2 3 4 5

≤ 1 2 3 4 ≥ 5

3 Pembersihan tandon

4 Penggantian pasir silika

5 Pembersihan pasir silika

6 Penggantian karbon aktif

7 Pembersihan karbon aktif

8 Penggantian media catridge filter

9 Pembersihan media catridge filter

10 Media catridge filter

11 Ukuran media catridge filter

12 Penggantian Ozon Generator

13 Waktu kontak ozon

14 Penggantian UV

15 Penggunaan sistem kinerja UV

16 Spesifikasi UV

17 Lama pengoperasian UV

18 Pembersihan tempat pengisian

19 Sterilisasi sebelum mengisi air

20 Penggantian membran RO Serangkaian teknologi yang ada pada depot air

minum isi ulang adalah tandon air baku, filter (terbuat dari pasir silika, karbon aktif, dan cartridge filter), teknologi desinfeksi (UV, ozon, RO), dan tempat pengisian air. Kegagalan pada teknologi yang digunakan berdampak pada air hasil olahan yang dihasilkan melampaui baku mutu yang

Page 128: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

108

telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan No.492 Tahun 2010. Kegagalan pada teknologi pengolahan disebabkan kurangnya pemahaman pada Peraturan Menteri Kesehatan No.43 Tahun 2014 tentang Higiene Sanitasi sehingga tidak melakukan pengelolaan terhadap alat yang dimiliki. Hal ini menjadikan intensitas kegagalan menjadi sering terjadi. Tabel 5. 50 Nilai Occurrence Environment

No Penyebab Potensial

Frekuensi Terjadi Kegagalan dalam setahun

1 2 3 4 5

≤ 1 2 3 4 ≥ 5

1 Kontroling Dinkes/Puskesmas

2 Sosialisasi

Berdasarkan PERMENKES No.492 Tahun 2010,

Dinas Kesehatan Kota maupun Puskesmas kecamatan terkait wajib melakukan kotroling terhadap depot air minum isi ulang beserta kualitas air hasil olahan. Selain itu, elemen tersebut wajib memberikan pengarahan mengenai pengelolaan depot air minum isi ulang. Hasil wawancara yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kontroling dilakukan oleh Puskemas di Kecamatan Gubeng dan Kelurahan Mojo setiap 6 bulan sekali untuk mengontrol air hasil olahan sehingga pada nilai occurrence dapat dilihat bahwa potensi kegagalan pada proses kontroling rendah (2).

Sosialisasi terkait pengelolaan depot air minum isi ulang pernah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Puskesmas Gubeng, dan Puskesmas Kelurahan Mojo. Pengelola maupun praktisi depot air minum isi ulang sebagaian besar hanya mengikuti satu kali kegiatan tersebut sehingga pemahaman terhadap pengelolaan depot masih kurang. Frekuensi kegagalan yang timbul dari kegiatan sosialisasi tinggi (4) karena air hasil olahan sebagian besar tidak memenuhi baku mutu PERMENKES No.492 Tahun 2010.

Page 129: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

109

5.2.4 Penentuan Nilai Detection Detection merupakan pengukuran terhadap

kemampuan mengendalikan atau mengontrol kegagalan yang dapat terjadi. Nilai detection diasosiasikan dengan pengedalian saat ini. Niliai detection diambil sesuai dengan hasil kuisioner untuk occurrence. Hal dikarenakan apabila nilai peluang kegagalan semakin besar maka kemampuan mendeteksi kegagalan semakin kecil.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada depot air minum isi ulang, kemampuan pengendalian kegagalan yang terjadi terletak pada proses kontroling kualitas air minum isi ulang. Kemampuan control yang paling buruk adalah terhadap kegagalan penggunakan teknologi pengolahan yang digunakan karena rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh pengelola atau praktisi mengenai Higiene Sanitasi yang terdapat pada Peraturan Menteri Kesehatan No.43 Tahun 2014.

Pengelola atau praktisi depot air minum isi ulang di Kecamatan Gubeng sebagian besar merupakan lulusan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sosisalisi untuk meningkatkan kemampuan juga tidak diikuti oleh pengelola depot air minum isi ulang dengan baik. Dampak yang timbul adalah teknologi yang digunakan mengalami kegagalan yang berulang karena tidak dikelola dengan baik. Air hasil olahan yang dihasilkan tidak memenuhi baku mutu PERMENKES No.492 Tahun 2010 terutama terkait parameter total coliform. Selain itu, terdapat parameter yang air bakunya lebih baik dari air hasil olahan. Faktor penyebabnya adalah filter yang tidak pernah diganti dan dibersihkan serta penggunaan teknologi desinfeksi tidak dioperasikan sesuai dengan ketentuan. Nilai detection untuk seluruh depot air minum isi ulang dapat dilihat pada Tabel 5.51 hingga Tabel 5.53.

Page 130: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

110

Tabel 5. 51 Nilai Detection Ozon-UV

Karakteristik Depo

A B C D E

Nama DAMIU

1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

1 2 1 1 2

Maharani 3 3 2 5 3 3 5 3 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 3 5 1 3 4 3 1

Saga Puas 5 5 3 5 4 4 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 3 1 5

Zaky Tirta 3 3 1 5 3 3 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 3 3 5

Syifa 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 1 5

Agua Fresh 4 5 3 5 5 4 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 4 3 5

Biokangen 4 5 1 5 4 4 5 4 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 2 5

Barokah 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 3 2 4

Detection 4 4 2 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 2 4

Keterangan: A: Man B: Machine C: Method D: Material E: Environment

Page 131: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

111

Tabel 5. 52 Nilai Detection UV

Karakteristik Depo

A B C D E

Nama DAMIU 1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

13

14

15

16

17

1 2 1 1 2

Sumber Agung 4 4 3 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 3 1 5

Salsabil 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 1 2 5

Sumber Rejeki 4 4 3 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 2 5 4 5 2 1 5

Sueger 4 4 1 4 2 2 3 2 3 4 5 4 4 2 5 4 5 2 4 4 3 1 1 5

Rudi 4 4 2 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 2 4 2 4 2 1 5

Yestorafes 4 5 3 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 3 5 4 5 4 2 5

Jaya Lestari 5 5 2 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 2 2 5

Nafita 5 5 4 5 4 3 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 1 2 5

Elfa Quase 4 5 3 5 4 5 5 5 5 3 5 4 3 5 5 4 5 3 4 4 4 2 2 4

Ihwan 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 4 4 4 4 2 2 5

Anugerah Tirta 5 5 2 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 3 4 4 5 2 2 5

Devi 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 4 5 2 2 4

Tirta Bio 4 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 2 2 4

Detection 4 5 3 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 3 4 4 5 2 2 5

Page 132: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

112

Tabel 5. 53 Nilai Detection RO-UV

Karakteristik Depo

A B C D E

Nama DAMIU 1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

13

14

15

16

17

18

1 2 1 1 2

Tirta Rasa 3 3 2 5 3 3 5 3 5 3 5 4 3 4 5 3 5 4 1 5 2 5 4 2 3

Cahya Tirta 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4 5 4 1 5

Jeza 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 2 5 4 5 3 2 5

Aviar's 4 4 1 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 1 5 4 5 3 1 5

Amsal 4 4 2 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 2 5 4 5 3 2 5

Detection 4 4 2 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 1 5 4 5 3 2 5

Keterangan: A: Man B: Machine C: Method D: Material E: Environment

Page 133: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

113

Tabel 5. 54 Nilai Detection Man

No Penyebab Potensial

Tingkat deteksi Kegagalan

1 2 3 4 5

≤ 1 2 3 4 ≥ 5

1 Pemahaman PERMENKES No.43 Tahun 2014

2 Pemahaman PERMENKES No.492 Tahun 2010

Berdasarkan hasil penilaian occurrence masing-

masing penyebab potensial pada pemahaman pengelola atau praktisi mengenai Peraturan Menteri Kesehatan No.492 Tahun 2010 dan No.43 Tahun 2014 tinggi (4). Hal ini berarti metode pencegahan yang telah dilakukan belum efektif sehingga penyebab kegagalan selalu berulang. Selain itu dampak yang dihasilkan adalah air hasil olahan tidak sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan.

Tabel 5. 55 Nilai Detection Material

No Penyebab Potensial

Tingkat deteksi Kegagalan

1 2 3 4 5

≤ 1 2 3 4 ≥ 5

1 Sumber air baku yang digunakan

Kegagalan kualitas sumber air baku yang digunakan

dalam pembuatan air minum berpengaruh pada kinerja teknologi pengolahan yang sering mengalami kegagalan. Hal ini menandakan bahwa kontroling yang telah dilakukan oleh pengelola depot air minum isi ulang belum efektif sehingga masih perlu dilakukan menajemen ulang dalam pemilihan baku mutu air baku yang akan digunakan. Air baku yang bagus akan mempermudah dalam proses pengolahan menjadi air minum. Namun apabila air baku yang digunakan buruk harus memilih teknologi pengolahan yang memadai dalam mengolah air baku.

Page 134: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

114

Tabel 5. 56 Nilai Detection Method

No Penyebab Potensial

Tingkat deteksi Kegagalan

1 2 3 4 5

≤ 1 2 3 4 ≥ 5

1 Hasil analisis parameter baku mutu

2 Keberadaan SOP

Peraturan Kementrian Perindustrian dan

Perdagangan No.907 Tahun 2002 menjelaskan bahwa setiap depot air minum isi ulang wajib melakukan analisis laboratorium terhadap air hasil olahan yang dihasilkan. Hal ini berkaitan dengan kontroling kualitas air minum yang dihasilkan. Kondisi yang terjadi di depot air minum Kecamatan Gubeng adalah melakukan pengecekan kualitas air baku setiap 6 bulan sekali untuk seluruh parameter dengan hasil terdapat parameter mikrobiologis yang melebihi baku mutu. Hal ini menunjukkan kontroling Dinas Kesehatan Kota Surabaya maupun Puskesmas di Kecamatan Gubeng sudah cukup baik, sehingga nilai detection yang diberikan adalah 3.

Aturan-aturan teknis mengenai pengelolaan depot air minum isi ulang wajib dimiliki oleh setiap depot sesuai dengan Peraturan Kementrian Perindustrian dan Perdagangan No.907 Tahun 2002. Kondisi pada depot air minum isi di Kecamatan Gubeng adalah tidak memiliki SOP sehingga berdampak pada terjadinya kegagalan saat proses produksi. Kegagalan tersebut seperti kebocoran saat pengisian, penyumbatan filter, maupun teknologi desinfeksi yang tidak berfungsi. Terlalu seringnya kegagalan terjadi menunjukkan bahwa tingkat pengontrolan kegagalan rendah. Nilai detection terkait keberadaan SOP pada setiap depot adala 4.

Tabel 5. 57 Nilai Detection Machine

No Penyebab Potensial

Tingkat deteksi Kegagalan

1 2 3 4 5

≤ 1 2 3 4 ≥ 5

1 Kondisi tandon air yang digunakan

Page 135: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

115

No Penyebab Potensial

Tingkat deteksi Kegagalan

1 2 3 4 5

≤ 1 2 3 4 ≥ 5

2 Penggantian tandon air

3 Pembersihan tandon

4 Penggantian pasir silika

5 Pembersihan pasir silika

6 Penggantian karbon aktif

7 Pembersihan karbon aktif

8 Penggantian media catridge filter

9 Pembersihan media catridge filter

10 Media catridge filter

11 Ukuran media catridge filter

12 Penggantian Ozon Generator

13 Waktu kontak ozon

14 Penggantian UV

15 Penggunaan sistem kinerja UV

16 Spesifikasi UV

17 Lama pengoperasian UV

18 Pembersihan tempat pengisian

19 Sterilisasi sebelum mengisi air

20 Penggantian membran RO Teknologi pengolahan yang ada pada depot air

minum isi ulang adalah tandon air baku, filter (terbuat dari pasir silika, karbon aktif, dan cartridge filter), teknologi desinfeksi (UV, ozon, RO), dan tempat pengisian air. Kegagalan pada teknologi yang digunakan berdampak pada air hasil olahan yang dihasilkan melampaui baku mutu yang

Page 136: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

116

telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan No.492 Tahun 2010. Kegagalan pada teknologi pengolahan disebabkan kurangnya pemahaman pada Peraturan Menteri Kesehatan No.43 Tahun 2014 tentang Higiene Sanitasi sehingga tidak melakukan pengelolaan terhadap alat yang dimiliki. Hal ini menjadikan intensitas kegagalan menjadi sering terjadi sehingga dapat diketahui bahwa kemampuan deteksi kegagalan yang telah dilakukan sangat rendah (5).

Tabel 5. 58 Nilai Detection Environment

No Penyebab Potensial

Tingkat deteksi Kegagalan

1 2 3 4 5

≤ 1 2 3 4 ≥ 5

1 Kontroling Dinkes/Puskesmas

2 Sosialisasi

Berdasarkan PERMENKES No.492 Tahun 2010,

Dinas Kesehatan Kota maupun Puskesmas kecamatan terkait wajib melakukan kotroling terhadap depot air minum isi ulang beserta kualitas air hasil olahan. Selain itu, elemen tersebut wajib memberikan pengarahan mengenai pengelolaan depot air minum isi ulang. Hasil wawancara yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kontroling dilakukan oleh Puskemas di Kecamatan Gubeng dan Kelurahan Mojo setiap 6 bulan sekali untuk mengontrol air hasil olahan sehingga pada nilai occurrence dapat dilihat bahwa potensi kegagalan pada proses kontroling rendah (2). Hal ini berarti bahwa proses pengontrolan terhadap potensi kegagalan sudah cukup efekti (2).

Sosialisasi terkait pengelolaan depot air minum isi ulang pernah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Puskesmas Gubeng, dan Puskesmas Kelurahan Mojo. Pengelola maupun praktisi depot air minum isi ulang sebagaian besar hanya mengikuti satu kali kegiatan tersebut sehingga pemahaman terhadap pengelolaan depot masih kurang. Frekuensi kegagalan yang timbul dari kegiatan sosialisasi tinggi (4) karena air hasil olahan sebagian besar tidak memenuhi baku mutu PERMENKES No.492 Tahun

Page 137: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

117

2010. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pendeteksian kegagalan rendah (4).

5.2.5 Risk Priority Number

Berdasarkan hasil pengolahan data dari perkalian antara nilai severity, occurrence, dan detection maka didapatkan hasil yang dapat dijadikan pertimbangan dalam menentukan prioritas perbaikan. Penilaian tersebut dibedakan berdasarkan teknologi desinfeksi yang digunakan yaitu ultraviolet, ozon, dan RO. Hasil penilaian dapat dilihat pada Lampiran L hingga Lampiran N. 5.3 Usulan Perbaikan

Usulan perbaikan diperoleh berdasarkan analisis faktor-faktor penyebab kegagalan, frekuensi kegagalan tersebut terjadi, dan efektifitas pencegahan yang pernah dilakukan yang dilihat pada hasil RPN. Sehingga usulan perbaikan yang diajukan adalah 1. Penggantian filter awal

Penggantian filter awal dilakukan setiap 3 tahun sekali dan minimal 3 minggu sekali dilakukan proses backwashing untuk menjaga kualitas media yang digunakan.

2. Penggunaan cartridge filter Penggunaan media untuk cartridge filter yang paling efektif adalah menggunakan keramik. Namun apabila menggunakan media lain harus diimbangi dengan perawatan yang baik dan penggantian secara berkala setiap 3 bulan sekali

3. Depot air minum dengan teknologi desinfeksi ultraviolet Penggunaan teknologi UV sesuai dengan spesifikasi yang dimiliki dengan air yang diolah. Sebagai contoh UV dengan spesifikasi 8 gpm mampu menghasilkan 19,5 L/menit. Selain itu pengoperasian UV harus dilakukan selama depot air isi ulang beroperasi. Tidak hanya ketika ada konsumen yang hendak membeli air.

4. Depot air minum dengan teknologi desinfeksi ozon Efektivitas desinfeksi dengan teknologi ozon dipengaruhi oleh konsentrasi ozon dan waktu kontak. Proses

Page 138: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

118

desinfeksi air umumnya memerlukan konsentrasi ozon sekitar 0.1-0.2 mg/L selama 30 menit (Fuadi, 2003). Sehingga upaya perbaikan yang bisa dilakukan adalah melakukan waktu kontak minimal selama 30 menit.

5. Depot air minum dengan teknologi desinfeksi RO Penggantian membrane reverse osmosis merupakan penentu dalam proses desinfeksi air minum isi ulang sehingga harus dilakukan rutin setiap 3 bulan sekali untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Perbaikan secara keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran F hingga Lampiran H.

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 139: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

119

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian dan analisis yang telah dilakukan adalah 1) Kegagalan proses produksi air minum isi ulang

berdasarkan fishbone analysis dipengaruhi oleh pemahaman pengelola atau praktisi depot, sumber air baku yang digunakan, adanya aturan-aturan dasar pengelolaan depot air isi ulang, pengelolaan teknologi pengolahan, dan kontroling pihak terkait dari depot air minum isi ulang.

2) Prioritas permasalahan kegagalan produksi pada depot air minum isi ulang yang utama untuk diselesaikan dengan metode FMEA adalah man, machine, dan method.

3) Cara memperkecil kegagalan pada depot air minum isi ulang melalui manajemen risiko adalah sesuai hasil perangkingan pada Risk Priority Number (RPN) yaitu pemahaman pengelola atau praktisi mengenai PERMENKES No.43 Tahun 2014, waktu kontak teknologi desinfeksi dan penggantian filter serta keberadaan SOP pada depot air minum isi ulang.

6.2 Saran Saran yang diberikan oleh penulis: 1. Mengadakan pelatihan untuk praktisi maupun pengelola

depot terkait pengelolaan depot air minum isi ulang oleh pihak Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Puskesmas Kecamatan Gubeng maupun akademisi.

2. Analisis manajemen risiko dilanjutkan dengan menganalisis menggunakan metode Life Cycle Analysis dengan tujuan untuk menganalisis dampak lingkungan selama masa pakai produk dari ekstraksi bahan mentah sampai akhir masa pakai.

3. Analisis kegagalan produksi air minum isi ulang sebaiknya dilakukan pada semua Kecamatan yang memiliki depot air minum isi ulang agar air hasil olahan terkontrol secara rutin sesuai baku mutu.

Page 140: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

120

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 141: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

121

DAFTAR PUSTAKA

Abdilnov, D., Hasan, W., dan Marsaulina, I. 2012. Praktisian Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kualitas Air Minum Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kota Padang. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Ahn, J., Noh, Y., Park, S. H., Choi, B. I., dan Chang, D. 2017. Fuzzy- Based Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Of A Hybrid Molten Carbonate Fuel Cell (MCFC) And Gas Turbine Sistem For Marine Propulsion. Journal of Power Sources No. 364 Page 226-233.

Alfina, T., Santosa, B., dan Barakbah, A. R. 2012. Analisis Perbandingan Metode Hierarchical Clustering, K-Means Dan Gabungan Keduanya Dalam Cluster Data (Studi Kasus : Problem Kerja Praktek Jurusan Teknik Industry ITS). Jurnal Teknik ITS Vol. 1.

Apsari, M. 2014. Analisis Risiko Dan Optimasi. Surabaya: Teknik Lingkungan ITS.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitianpada Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Asgar, A., Musaddad, D., Setyabudi, D.A., dan Hassan, Z. H. 2016. Teknologi Ozonasi Untuk Mempertahankan Kesegaran Cabai Cultivar Kencana Selama Penyimpanan. Jurnal Penelitian Pasapanen Pertanian Vol. 12 No. 1.

Athena, S., Anwar, M. H., dan Haryono, M. D. 2004. Kandungan Bakteri Total Coli Dan E. Coli Atau Fecal Coli Air Minum Dari Depot Air Minum Isi Ulang Di Jakarta, Tangerang, Dan Bekasi. Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 32 No. 4 Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI.

Badan Pusat Statitistik Kota Surabaya. 2006. Bambang, A. G., Fatimawali., dan Kojong, N.S. 2014. Analisis

Cemaran Bakteri Coliform Dan Identifikasi Eschericia Coli Pada Air Isi Ulag Dari Depot Di Kota Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi- UNSRAT Vol. 3 No. 3.

Barafort, B., Mesquida, A., and Mas, A. 2017. Integrating Risk Management In IT Settings From ISO Standards And Management Sistems Perspectives. Computer Standards & Interfaces Vol. 54 Page 76-185.

Page 142: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

122

Barends, D. M., Oldenhof, M.T., Vredenbregt, M.J., & Nauta, M.J. 2012.Risk analysis of analytical validations by probabilistic modification of FMEA.Journal of pharmaceutical and biomedical analysis.

Carbone, T. A., and Tippet, D. D. 2004. Project risk management using the project risk FMEA. Engineering Management Journal Vol. 16 No. 4.

Carlson, C. S. 2004. Effective Fmeas: Achieving Safe, Reliable, And Economical Products And Processes Using Failure Mode And Effects Analysis. USA: ReliaSoft Corporation.

Chanamool, N., and Naena, T. 2016. Fuzzy FMEA Application To Improve Decision-Making Process In An Emergency Department. Applied Soft Computing No 43 Page 441-453.

Chiozza, M. L., and Ponzetti, C. 2009. FMEA: A Model For Reducing Medical Errors. Clinica Chimica Acta Article Vol. 404 Issue 1 Page 75-78.

Dagsuyu, C., Gocmen, E., Narli, M., dan Kokangul, A. 2016. Classical and fuzzy FMEA risk analysis in a sterilization unit. Journal of Computers and Industrial Engineering No. 101 page286-294.

Darmawi, H. 2010. Manajemen Risiko. Jakarta: Bumi Aksara. Departemen Kesehatan, 2014. Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia No. 43 Tentang Hygiene Sanitasi Depot Air Minum. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Departemen Kesehatan, 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 736/MENKES/PER/VI/2010 Tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Departemen Kesehatan. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Kualitas Air Minum. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Departemen Kesehatan. 2002. Peraturan Menteri Kesehatan RI. No. 907/MENKES/SK/VII/2002 Tentang Syarat-Syarat Dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Departemen Perindustrian dan Perdagangan.2004. Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik

Page 143: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

123

Indonesia No 651/MPP/Kep/10/2004 Tentang Persyaratan Teknis Depot Air Minum dan Perdagangannya.Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Jakarta.

Effendi, H. 2003.Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya Dan Lingkungan Perairain.Kanisius.Yogyakarta.

Enjtang, I. 2003. Mikrobiologi Dan Parasitology Untuk Akademi Keperawatan Dan Sekolah Tinggi Kesehatan Yang Sederajat. Citra Aditya Bakti. Bandung.

Eaulis, T. M., Balia, R. L., dan Yulia, A.H. 2008. Reduksi Bakteri Total Dan Entherobacteriaciea Pada Campuran Lumpur Susu Dan Onggok Ermentasi Oleh Aspergillus Niger. Proseding ISBN 878-602-88475-0501.

Fritzmann, C. J., Lowenberg, T., Wintgens, dan Melin, T. 2007. State Of The Art Of Reverse Osmosis Desalination. Desalination No. 216 Page 1-76.

Geraldin, L. H., Pujawan, I. N., dan Dewi, D. S. 2007. Manajemen Risiko Dan Aksi Mitigasi Untuk Menciptakan Rantai Pasok Yang Robust. Jurnal Teknologi Dan Rekayasa Teknik Sipil.

Guo, Q., Sheng, K., Wang, Z., Zhang, X., Yang, H., and Miao, R. 2017. Research On Element Importence Of Shafting Installation Based On QFD And FMEA.Procedia Engineering No. 174 Page 677-685.

Immamoto, T. 2008. Perivesical Abscess Caused by Migration of a Fishbone from The Intestinal rcat. International Journal of Urology. Vol. 9 (405-409).

International Mereorogical Organization. 2000. Into, M., Jonsson, A. S., dan Lengden, G. 2004. Reuse of

industrial wastewater following treatment with reverse osmosis. Membrane Science No. 242 Page 21-25.

Iswanto, Adi., Rambe, A. Jabbar M., dan Ginting, Elisabeth. 2013. aplikasi

Jun, L., Huibin, X. 2012.Reability Analysis Of Aircraft Equipment Based On FMECA.

Karnaningroem, N., Bramanti, G. W., dan Muzakky, A. 2017. Manjemen Risiko Dengan Metode Fish Bone Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada Air Bersih. Surabaya: Teknik Lingkungan ITS.

Page 144: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

124

Kemenperindag, 2014. Persyaratan Teknis Depot Air Minum Dan Perdagangan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Republik Indonesia.Kemenperindag No. 651/MPP/Kep/10/2014. Jakarta.Metode Taguchi Analysis Dan Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Untuk Perbaikan Kualitas Produk Di PT. XYZ. E- Jurnal Teknik Industri FT USU Vol. 2 No. 2.

Lokobal, A. 2014. Manajemen Risiko Pada Perusahaan Jasa Praktisi Konstruksi Di Propinsi Papua (Studi Kasusu Di Kabupaten Sarmi). Jurnal Ilmiah Engineering Vol. 4 No. 2.

Marganof. 2007. Model Pengendalian Pencemaran Perairan di Danau Maninjau Sumatera Barat. Kampus IPB: Bogor

Marpaung, M. D. O. 2013. Uji Kualitas Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Sukolilo Surabaya Ditinjau Dari Perilaku Dan Pemeliharaan Alat. Jurusan Teknik Lingkungan ITS. Surabaya.

Marsidi, R. 2001. Zeolit Untuk Mengurangi Kesadahan Air. Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 2 No. 1.

Masduqi, A., dan Assomadi, A.F. 2012.Operasi Dan Proses Pengolahan Air. Jurusan Teknik Lingkungan Institute Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.

Mirza, M.N. 2014. Hygiene sanitasi dan jumlah coliform air minum. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 9 No. 2.

Nasution, R. 2003. “Teknik Sampling”. Fakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Sumatera Utara : Sumatera Utara.

Nugroho, A. 2006.Bioindikator Kualitas Air. Penerbit Unversitas Trisakti. Jakarta.

Pradana, Y.A., dan Marsono, B.D. 2013. Uji Kualitas Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Sukodono, Sidoarjo Ditinjau Dari Perilaku Dan Pemeliharaan Alat. Jurnal Teknik POMITS Vol. 2 No. 2.

Pratiwi, A. W. 2007. Gambaran Kualitas Bakteriologis Air Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Wilayah Kota Bogor 2007.Skripsi Program Sarjana.FKM-UI.Depok.

Raharja, Z. T. 2015. Identifikasi Eschericia Coli Pada Air Minum Isi Ulang Dari Depot Di Kelurahan Pisangan Dan Cirendeu. Sumatera Utara: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Rakhmawati, R., Eko, H., dan Zainuddin, M. 2011. Otomatisasi sistem pengolahan air laut menjadi air tawar dengan

Page 145: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

125

prinsip reverse osmosis berbasis mikrokontroler. Surabaya: Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).

Rumondor, P. P., Porotu’o, J., dan Waworuntu, O. 2014. Identifikasi Bakteri Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kota Manado. Jurnal e- Biomedik (eBM) Vol. 2 No. 2.

Said N. I. 2007.Desinfeksi Untuk Proses Pengolahan Air Minum. Pusat Teknologi Lingkungan 3 (1): 15-28.

Severian, V. 2014. Risk Management And Evaluation And Qualitative Method Within The Projects. Ecoforum Vol. 3 Issue 1 (4).

Simamora, Y., dan Kurniati, N. 2016. Analisis Risiko Pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT. Ajinomoto Berdasarkan Konsep Manajemen Risiko Lingkungan. Surabaya: Teknik Industri ITS.

Sisca, V. 2016. Penentuan Kualitas Air Minum Isi Ulang Terhadap Kandungan Nitrat, Besi, Mangan, Kekeruhan, Ph, Bakteri E. Coli, Dan Coliform. Chempublish Journal Vo. 1 No. 2.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sulistyandari, H. 2009. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan

Kontaminasi Deterjen Pada Air Minum Isi Ulang di Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di Kabupaten Kendal Tahun 2009.Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Semarang.

Suprihatin, B., dan Adriyani, R. 2008. Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Tanjung Redep Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vo. 4 No. 2.

Sutrisno T., dan Suciastuti E. 2002. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Rineka Cipta: Jakarta.

Usada, W., dan Purwadi, A. 2007. Prinsip Dasar Teknologi Oksidasi Maju: Teknologi Hibrida Ozon Dengan Titania. Yogyakarta: Pustek Akselerator dan Proses Bahan.

Utami, E. A. Y., Moesriati, A., dan Karnaningroem, N. 2016. Risiko Kegagalan Produksi Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Sukolilo Surabaya Menggunakan Failure Mode And Effect Analysis (FMEA).Jurnal Teknik ITS Vol. 5 No. 2.

Villarini, M., Cesarotti, V., Alfonsi, L., dan Introna, V. 2017. Optimization Of Photovoltaic Maintenance Plan By Means

Page 146: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

126

Of A FMEA Approach Based On Real Data. Journal of Energy Conversation and Mangement.

Wenten, I. G., Aryanti, P. T. P., dan Hakim, A. N. 2014. Teknologi Membrane Dalam Pengolahan Air. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Wenten, I. G., Khoirudin, K., dan Hakim, A. N. 2014. Osmosis Balik. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Widayat, W. 2007. Teknologi Pengolahan Air Minum Dari Pengolahan Air Baku Yang Mengandung Kesadahan Tinggi. JAI Vol. 4 No. 1.

Widayat, W., dan Yudo, S. 2002. Pengolahan Air Payau Menggunakan Teknologi Osmosa Balik. Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 3 No. 1 Hal 69-81.

Winata, N. A. 2016. Teknologi Membrane Untuk Purifikasi Air. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Yudo, S., dan Rahardjo, P. N. 2005. Evaluasi Teknologi Air Minum Isi Ulang Di DKI Jakarta. JAI Vol. 1 No. 3.

Yoshi, L. A., dan Widiasa, I. N. 2016. Sistem desalinasi membrane reverse osmosis (RO) untuk penyediaan air bersih. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan”. ISSN 1693-4393.

Page 147: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

127

LAMPIRAN A

1. Sterilisasi peralatan dan media Alat : Autoclave

Prosedur percobaan: a. Peralatan yang akan digunakan serta media kaldu

dibungkus dengan kertas coklat kemudian dieratkan dengan karet.

b. Peralatan dan media dimasukkan kedalam autoclave selama ±60 menit dengan suhu 121° C.

2. Analisis kekeruhan Alat :Turbidimeter.

Prosedur percobaan: a. Nyalakan turbidimeter b. Siapkan sampel dan masukan ke dalam beaker glass. c. Masukkan blanko dan setting turbidimeter pada set zero

(0) d. Sampel dimasukan ke dalam kuvet kemudian kuvet

dimasukkan kedalam turbidimeter. e. Catat nilai kekeruhan dengan satuan NTU. 3. Analisis pH

Alat : pH meter. Prosedur percobaan: a. Siapkan sampel dan masukan ke dalam beaker glass. b. Masukan alat pH meter kedalam sampel kemudian catat

hasilnya. 4. Analisis TDS

Alat dan bahan : TDS meter Prosedur percobaan: a. Siapkan sampel dan masukan ke dalam beaker glass. b. Masukan alat TDS meter kedalam sampel kemudian catat

hasilnya. 5. Analisis Total Coliform

Alat dan bahan: a. Autoclave b. Incubator c. Tabung reaksi d. Tabung durham e. Kaldu laktosa atau Lactose Broth (LB)

Page 148: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

128

Prosedur percobaan:

a. Setiap sampel air membutuhkan 15 tabung reaksi yang masing-masing berisi 10 mL kaldu laktosa dan sebuah tabung durham yang terbalik disterilisasi terlebih dahulu.

b. Mengisi 5 buah tabung berisi kaldu laktosa dengan 10 ml sampel, 5 lainnya diisi 1 ml sampel dan selebihnya diisi dengan 0.1 ml sampel.

c. Seluruh tabung diinkubasi pada suhu 35 ± 0.5° C selama 24 ± 2 jam.

d. Apabila terdapat bakteri coliform, maka akan tebentuk gas yang terlihat di dalam tabung durham. Tabung yang memberikan hasil positif pada setiap seri tabung (dengan sampel 10 ml, 1 ml, 0.1 ml) dicatat. Dengan data tersebut, jumlah bakteri Coliform pada setiap 100 ml dapat dilihat dengan menggunakan Tabel MPN Index.

Page 149: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

129

LAMPIRAN B

Tabel MPN Index Tabel 9221.IV. MPN Index and 95% Confidence Limits For Various Combinations Of Positive Results When Five Tubes Are Used Per Dilution (10 mL, 1.0mL, 0.1mL)

Combination of

Positives

MPN Index/100mL

95% Confidence Limits

Combination of

Positives

MPN Index/100mL

95% Confidence

Limits

Lower Upper Lower Upper

4-2-0. 22 9.0 56

0-0-0 <2 - - 4-2-1. 26 12 65

0-0-1 2 1.0 10 4-3-0. 27 12 67

0-1-0 2 1.0 10 4-3-1. 33 15 77

0-2-0 4 1.0 13 4-4-0. 34 16 80

5-0-0 23 9 86

1-0-0 2 1.0 11 5-0-1 30 10 110

1-0-1 4 1.0 15 5-0-2 40 20 140

1-1-0. 4 1.0 15 5-1-0. 30 10 120

1-1-1. 6 2.0 18 5-1-1. 50 20 150

1-2-0. 6 2.0 18 5-1-2. 60 30 180

2-0-0 4 1.0 17 5-2-0. 50 20 170

2-0-1 7 2.0 20 5-2-1. 70 30 210

2-1-0. 7 2.0 21 5-2-2. 90 40 250

2-1-1. 9 3.0 24 5-3-0. 80 30 250

2-2-0. 9 3.0 25 5-3-1. 110 40 300

2-3-0. 12 5.0 29 5-3-2. 140 60 360

3-0-0 8 3.0 24 5-3-3. 170 80 410

3-0-1 11 4.0 29 5-4-0. 130 50 390

3-1-0. 11 4.0 29 5-4-1. 170 70 480

Page 150: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

130

Combination of

Positives

MPN Index/100mL

95% Confidence Limits

Combination of

Positives

MPN Index/100mL

95% Confidence

Limits

Lower Upper Lower Upper

3-1-1. 14 6.0 35 5-4-2. 220 100 580

3-2-0. 14 6.0 35 5-4-3. 280 120 690

3-2-1. 17 7.0 40 5-4-4. 350 160 820

5-5-0. 240 100 940

4-0-0 13 5.0 38 5-5-1. 300 100 1300

4-0-1 17 7.0 45 5-5-2. 500 200 2000

4-1-0. 17 7.0 46 5-5-3. 900 300 2900

4-1-1. 21 9.0 55 5-5-4. 1600 600 5300

4-1-2. 26 12 63 5-5-5. ≥1600 - -

Page 151: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

131

LAMPIRAN C LEMBAR KUESIONER PENGELOLA ATAU PEMILIK

DAMIU

Kuisioner ini akan digunakan untuk studi penelitian Tugas Akhir. Studi ini dilaksanakan oleh Mahasiswa S1 Teknik Lingkungan ITS bernama Ida Wahyuningsih. Identitas Saudara akan kami rahasiakan dan tidak dipublikasikan. 1. Identitas dan Teknis

No Identitas Jawaban

1 Nama :

2 Usia : tahun

3 Jenis Kelamin : (1) Laki-laki / (2)

Perempuan

4 Peran terhadap DAMIU : Pemilik DAMIU/ Pengelola DAMIU

5 Pendidikan terakhir :

(1) SD (2) SMP (3) SMA (4) S1/S2/S3

6 Nama DAMIU :

7 Alamat :

8 Teknologi yang digunakan

:

9 Spesifikasi teknologi desinfeksi

:

10 Tahun beroperasi :

11 Sumber air baku :

12 Berapa harga 1 galon air minum isi ulang? ………………………………………………………………………

13 Berapa jumlah galon yang dijual dalam 1 hari? ………………………………………………………………………

2. Pengetahuan Berilah tanda centang (√) pada kolom penilaian Ket: 1 = sangat tidak paham (tidak tahu sama sekali) 2 = tidak paham (tidak tahu; memiliki keinginan untuk mengetahui) 3= sedikit paham (mampu menjawab dengan

tersirat/sedikit, sangat umum dan tidak detail)

Page 152: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

132

4= paham (mampu menjawab dengan jelas dan benar namun tidak lengkap) 5 = sangat paham (mampu menjawab dengan lengkap, benar, dan detail) Pertanyaan:

No Pertanyaan Jawaban Responden

1 2 3 4 5

1

Apakah Anda mengetahui Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum?

4

Apakah Anda memahami peraturan menteri kesehatan No. 43 Tahun 2014 tentang hygiene sanitasi depot air minum?

3. Machine Berilah tanda centang (√) pada kolom penilaian Ket: 1 = tidak pernah (sama sekali belum pernah melakukan) 2 = jarang (pernah melakukan 4 tahun sekali/ 4 bulan sekali/ 4 minggu/ menunggu rusak) 3= kadang-kadang (pernah melakukan 3 tahun sekali/ 3 bulan sekali/ 2 minggu) 4 = sering (sering melakukan namun pernah sesekali tidak, pernah melakukan 2 tahun sekali/ 2 bulan sekali/ 2 minggu) 5 = selalu (selalu aktif melakukan sesuai peraturan menteri kesehatan, 1 tahun sekali/ 1bulan sekali/ 1 minggu) Pertanyaan:

No Pertanyaan

Jawaban Responden

1 2 3 4 5

1 Bagaimana kondisi tandon air baku di depot anda?

2 Berapakali anda pernah melakukan penggantian tandon selama proses produksi?

3 Seberapa intens anda membersihkan tandon?

Page 153: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

133

4 Apakah Anda melakukan penggantian pasir silika/ sandfilter?

5 Seberapa intensitas pembersihan pasir silika dilakukan?

6 Apakah Anda melakukan penggantian karbon aktif?

7 Seberapa intensitas pembersihan karbon aktif dilakukan?

8 Apakah Anda melakukan penggantian cartridge filter?

9 Seberapa intensitas pembersihan cartridge filter dilakukan?

10 Media apa yang digunakan pada cartridge filter anda?

11 Berapa ukuran yang media anda gunakan?

12 Apakah Anda pernah melakukan penggantian UV?

13 Bagaimana sistem kerja UV didepot Anda?

14 Berapa lama waktu kontak air dengan UV saat proses desinfeksi?

15 Apakah Anda pernah melakukan penggantian ozon generator?

16 Berapa lama waktu kontak air dengan ozon saat proses desinfeksi?

17 Apakah Anda pernah melakukan penggantian membrane reverse osmosis?

18 Apakah Anda melakukan pembersihan pada lokasi DAMIU?

19 Apakah Anda melakukan sterilisasi sebelum mengisi air isi ulang?

4. Method Berilah tanda centang (√) pada kolom penilaian dan isilah alasan pada titik-titik yang disediakan. Ket: 1 = Tidak ada 2 = Tidak ada namun melaksanakan 3 = Ada namun tidak dijalankan 4 = Ada dan terkadang dijalankan 5 = Ada dan selalu dijalankan

Page 154: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

134

Pertanyaan:

No Pertanyaan

Jawaban Responden

1 2 3 4 5

1 • Apakah ada hasil analisis laboratorium

terkait air hasil olahan?

2 • Apakah terdapat SOP pada DAMIU?

5. Material Berilah tanda centang (√) pada kolom penilaian dan isilah alasan pada titik-titik yang disediakan. Ket:

5= Ada dan diupdate setiap 3 bulan sekali

4= Ada dan diupdate setiap 6 bulan sekali

3= Ada dan diupdate setiap 1 tahun sekali

2= Ada dan tidak pernah diupdate

1= Tidak ada Pertanyaan:

No Pertanyaan

Jawaban Responden

1 2 3 4 5

1 • Bagaimana kualitas air baku anda?

6. Environment Berilah tanda centang (√) pada kolom penilaian dan isilah alasan pada titik-titik yang disediakan. Ket:

5= 3 bulan sekali

4= 6 bulan sekali

3= 1 tahun sekali

2= >1 tahun sekali

1= Tidak pernah

Page 155: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

135

Pertanyaan:

No Pertanyaan

Jawaban Responden

1 2 3 4 5

1 • Seberapa intens DINKES/ Puskesmas

melakukan kontroling air hasil olahan?

2 • Apakah DINKES/ Puskesmas pernah

mengadakan kegiatan sosialisasi terkait pengelolaan depot air isi ulang?

Terima kasih atas kerjasama yang Saudara berikan

Page 156: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

136

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 157: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

137

LAMPIRAN D

LEMBAR KUESIONER DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA/ PUSKESMAS GUBENG

Kuisioner ini akan digunakan untuk studi penelitian Tugas Akhir. Studi ini dilaksanakan oleh Mahasiswa S1 Teknik Lingkungan ITS bernama Ida Wahyuningsih Berilah tanda centang (√) pada kolom penilaian dan isilah alasan pada titik-titik yang disediakan. Ket: 1 = sangat tidak setuju (sama sekali tidak pernah melakukan) 2 = tidak setuju (tidak mau melakukan karena sesuatu hal) 3 = kurang setuju (pernah melakukan tetapi tidak aktif) 4 = setuju (mau melakukan tetapi tidak memiliki inisiatif untuk menjaga kualitas air produksi) 5 = sangat setuju (selalu melakukan dan selalu

berinisiatif untuk menjaga kualitas air produksi) 1. Identitas

No Identitas Jawaban

1 Nama :

2 Usia : tahun

3 Jenis Kelamin : (1) Laki-laki / (2) Perempuan

4 Jabatan :

5 Pendidikan terakhir :

(1) SMA (2) S1 (3) S2 (4) S3

2. Pertanyaan:

No Pertanyaan

Jawaban Responden

1 2 3 4 5

1

Apakah setiap DAMIU harus memiliki sertifikat hygiene sanitasi?

• Setuju. Alasan………………………………………

Page 158: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

138

• Tidak setuju. Alasan………………………………………

2

Apakah Anda setuju jika DINKES Kota Surabaya melakukan inspeksi rutin terhadap DAMIU?

• Setuju. Alasan………………………………………

• Tidak setuju. Alasan………………………………………

3

Apakah Anda setuju jika diperlukan pembinaan dan pengawasan DINKES Kota Surabaya untuk setiap DAMIU?

• Setuju. Alasan………………………………………

• Tidak setuju. Alasan………………………………………

4

Apakah Anda setuju jika DINKES Kota Surabaya melakukan pengujian laboratorium terhadap hasil produksi DAMIU secara rutin untuk semua depot?

• Setuju. Alasan………………………………………

• Tidak setuju. Alasan………………………………………

5

Apakah Anda setuju jika setiap depot harus memiliki sertifikat pendirian DAMIU yang diatur dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 651/MPP/Kep/10/2004?

• Setuju. Alasan………………………………………

• Tidak setuju. Alasan………………………………………

6

Apakah Anda setuju jika setiap DAMIU harus memiliki SOP?

• Setuju. Alasan………………………………………

• Tidak setuju. Alasan………………………………………

7

Apakah Anda setuju jika setiap pegelola atau pemilik depot harus memahami peraturan menteri kesehatan No. 43 Tahun 20014 tentang hygiene sanitasi depot air minum?

• Bersedia.

Page 159: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

139

Alasan………………………………………

• Tidak bersedia. Alasan………………………………………

8

Apakah Anda setuju jika setiap pegelola atau pemilik depot harus mengetahui Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum?

• Setuju. Alasan………………………………………

• Tidak setuju. Alasan………………………………………

9

Kegagalan yang pernah dialami DAMIU selama proses produksi ……………………………………………………………………………………...………...………...…………………………………………………………………………...……………………

10

Keluhan yang dialami selama melakukan inspeksi terhadap DAMIU ……………………………………………………………………………………...………...………...…………………………………………………………………………...……………………

11

Saran untuk pengembangan DAMIU yang lebih baik ……………………………………………………………………………………...……………...……...………………………………………………………………………...…………………...

Terima kasih atas kerjasama yang Saudara berikan

Page 160: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

140

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 161: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

141

LAMPIRAN E Analisis Total Coliform

Analisis Ph

Page 162: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

142

Analisis TDS

Analisis kekeruhan

Pelaksanaan penelitian lapangan

Foto Depo Murni Air Isi Ulang (2017)

Page 163: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

143

Foto Depo Aviar’s Air Isi Ulang (2017)

Foto Depo Devi Air Isi Ulang (2017)

Foto Depo Devi Air Isi Ulang (2017)

Page 164: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

144

Foto Depo Barokah Air Isi Ulang (2017)

Page 165: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

145

LAMPIRAN F Risk Priority Number Teknologi UV

Sumber Fungsi Dampak

Kegagalan Jenis Kegagalan S O D RPN

Prioritas Penanganan

Upaya perbaikan

Pemahaman praktisi/ pengelola depot

Untuk menjaga kualitas produksi air minum isi ulang sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan dan sebagai bentuk usaha yang memiliki ijin yang resmi dari pemerintah

Tidak adanya upaya perbaikan kualitas produksi air minum isi ulang

Peraturan Menteri Kesehatan No.492/MENKES/PER/IV/2010

3 4 4 48 11 Mengikuti kegiatan sosialisasi pengelolaan depot air minum isi ulang

Peraturan Menteri Kesehatan No.43 Tahun 2014

3 4 5 60 8 Mengikuti kegiatan sosialisasi pengelolaan depot air minum isi ulang

Aturan dasar dalam depot air minum isi ulang

Untuk legalisasi pendirian sebuah usaha dan mempermudah pengelolaan depot air minum isi ulang agar sesuai baku mutu

Adanya penutupan kegiatan usaha oleh pemerintah yang tidak sesuai ijin dan tidak dapat terkelolanya dengan baik teknologi produksi yang digunakan

Hasil kontrolling Puskesmas/DINKES

2 4 2 16 22 Melakukan uji kualitas air hasil olahan secara berkala sesuai PERMENKES

SOP DAMIU 3 3 5 45 12 Melaksanakan SOP yang telah dibuat

Kondisi air baku

Sebagai bahan yang akan diolah menjadi air siap minum

Kualitas air baku jauh dari standar baku mutu yang ditetapkan PERMENKES

Kualitas air baku 1 5 5 25 19 Memilih produsen yang memiliki NPWP dengan kualitas air baku yang bagus

Tandon air baku

Menampung air baku Adanya kontaminasi bahan organik pada air baku

Kondisi tandon air baku 3 5 3 45 14

Penggantian bahan tandon air baku menjadi bahan tara pangan

Penggantian tandon air 3 3 4 36 18

Melakukan penggantian tandon setiap 3 tahun sekali

Pembersihan tandon 3 4 5 60 7

Melakukan pembersihan tandon setiap 3 minggu sekali

Filter Awal

Menyaring kotoran, mengurangi tingkat kekeruhan, menyaring bau, warna dan bahan organic

Berkurangnya kemampuan dalam menyaring kotoran, mengurangi tingkat kekeruhan, menyaring bau, warna dan bahan organik

Penggantian pasir silika 2 3 4 24 21

Melakukan penggantian secara rutin ≤2 tahun sekali

Pembersihan pasir silika 3 5 5 75 6

Melakukan pembersihan media secara rutin ≤1 minggu sekali

Penggantian karbon aktif 2 3 4 24 20

Melakukan penggantian secara rutin ≤2 tahun sekali

Pembersihan karbon aktif 3 5 5 75 5

Melakukan pembersihan media secara rutin ≤1 minggu

Page 166: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

146

Sumber Fungsi Dampak

Kegagalan Jenis Kegagalan S O D RPN

Prioritas Penanganan

Upaya perbaikan

sekali

Cartridge Filter

Menyaring partikel-partikel dengan ukuran yang lebih kecil

Berkurangnya kemampuan dalam menyaring partikel-partikel dengan ukuran yang lebih kecil

Penggantian media 3 3 4 36 17

Melakukan penggantian catridge filter secara rutin setiap 3 bulan sekali

Pembersihan media

4 4 5 80 3

Menggunakan bahan media yang paling efektif dalam penyaringan yakni bahan keramik

Bahan media 3 3 4 36 16

Melakukan penggantian secara rutin ≤4 minggu sekali

Ukuran media

3 3 4 36 15

Menggunakan media dengan kerapatan yang lebih kecil yakni kombinasi penggunaan ukuran keseluruhan 1 µ atau 1µ, 3µ, 10µ atau 1µ, 5µ, 10µ

Sistem Ultraviolet

Sebagai desinfektan untuk membunuh bakter-bakteri yang ada

Hasil air olahan mengandung bakteri pathogen yang dapat membahayakan konsumen apabila dikonsumsi

Penggantian UV 3 4 4 48 10

Mengoptimalkan kerja filter awal dan cartridge filter

sistem penggunaan UV 4 5 5 100 2

Mengoptimalkan kerja filter awal dan cartridge filter

Spesifikasi UV

3 5 5 75 4

Memilih spesifikasi sesuai dengan kapastitas produksi yakni memilih dengan spesifikasi >1gpm UV per 1 gpm air produksi

Lama pengoperasian 4 5 5 100 1

Sistem UV difungsikan selama jam kerja

Tempat pengisian air

Untuk memasukkan air olahan kedalam galon

Hasil air olahan terkontaminasi dengan udara disekitar

Pembersihan tempat pengisian

1 3 2 6 23

Melakukan pembersihan tempat pengisian air setiap selasai mengisi air pada konsumen

Sterilisasi sebelum mengisi air 3 3 5 45 13

Melakukan sterilisasi setiap hendak melakukan pengisian air pada konsumen

Kontrolling pihak eksternal

Untuk menjaga kualitas produksi air minum isi ulang sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapka

Pengelola maupun praktisi tidak pernah melakukan kontrolling terhadap air olahan yang dihasilkan

Kontrolling Puskesmas 1 3 1 3 24

Melakukan kontrolling secara berkala sesuai PERMENKES

Sosialisasi dari Puskesmas/ DINKES Kota Surabaya

3 4 5 60 9

Mengadakan sosialisasi mengenai pengelolaan depot air minum isi ulang sacara rutin

Page 167: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

147

LAMPIRAN G Risk Priority Number Teknologi Ozon-UV

Sumber Fungsi Dampak

Kegagalan Jenis Kegagalan S O D RPN

Prioritas Penanganan

Upaya perbaikan

Pemahaman praktisi/ pengelola depot

Untuk menjaga kualitas produksi air minum isi ulang sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan

Tidak adanya upaya perbaikan kualitas produksi air minum isi ulang

Peraturan Menteri Kesehatan No.492/MENKES/PER/IV/2010

3 5 5 75 5 Mengikuti kegiatan sosialisasi pengelolaan depot air minum isi ulang

Peraturan Menteri Kesehatan No.43 Tahun 2014

3 5 5 75 4 Mengikuti kegiatan sosialisasi pengelolaan depot air minum isi ulang

Aturan dasar dalam depot air minum isi ulang

Untuk mengontrol kualitas air hasil olahan agar sesuai baku mutu

Tidak adanya upaya perbaikan kualitas produksi air minum isi ulang

Hasil kontrolling Puskesmas/DINKES

2 4 2 16 24 Melakukan uji kualitas air hasil olahan secara berkala sesuai PERMENKES

SOP DAMIU 3 4 5 60 13

Melaksanakan SOP yang telah dibuat

Kondisi air baku

Sebagai bahan yang akan diolah menjadi air siap minum

Kualitas air baku jauh dari standar baku mutu yang ditetapkan PERMENKES

Kualitas air baku 1 5 5 25 22 Memilih produsen yang memiliki NPWP dengan kualitas air baku yang bagus

Tandon air baku

Menampung air baku Adanya kontaminasi bahan organik pada air baku

Bahan yang digunakan 3 5 5 75 10

Penggantian bahan tandon air baku menjadi bahan tara pangan

Penggantian tandon air 3 2 2 12 26

Melakukan penggantian tandon setiap 3 tahun sekali

Pembersihan tandon 3 4 4 48 17

Melakukan pembersihan tandon setiap 3 minggu sekali

Filter Awal

Menyaring kotoran, mengurangi tingkat kekeruhan, menyaring bau, warna dan bahan organic

Berkurangnya kemampuan dalam menyaring kotoran, mengurangi tingkat kekeruhan, menyaring bau, warna dan bahan organik

Penggantian pasir silika 2 5 5 50 16

Melakukan penggantian secara rutin ≤2 tahun sekali

Pembersihan pasir silika 3 5 5 75 9

Melakukan pembersihan media secara rutin ≤1 minggu sekali

Penggantian karbon aktif 2 5 5 50 15

Melakukan penggantian secara rutin ≤2 tahun sekali

Pembersihan karbon aktif 3 5 5 75 8

Melakukan pembersihan media secara rutin ≤1 minggu sekali

Cartridge Filter

Menyaring partikel-partikel dengan ukuran yang lebih kecil

Berkurangnya kemampuan dalam menyaring partikel-partikel dengan ukuran yang lebih

Penggantian media 3 3 3 27 19

Melakukan penggantian catridge filter secara rutin setiap 3 bulan sekali

Pembersihan media 4 4 4 64 12

Menggunakan bahan media yang paling efektif dalam

Page 168: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

148

Sumber Fungsi Dampak

Kegagalan Jenis Kegagalan S O D RPN

Prioritas Penanganan

Upaya perbaikan

kecil penyaringan yakni bahan keramik

Bahan media 3 3 3 27 21

Melakukan penggantian secara rutin ≤4 minggu sekali

Ukuran media

3 3 3 27 20

Menggunakan media dengan kerapatan yang lebih kecil yakni kombinasi penggunaan ukuran keseluruhan 1 µ atau 1µ, 3µ, 10µ atau 1µ, 5µ, 10µ

Sistem Ozon

Memiliki fungsi yang sama dengan UV dimana sebagai desinfektan untuk membunuh kuman-kuman patogen

Hasil air olahan mengandung bakteri pathogen yang dapat membahayakan konsumen apabila dikonsumsi

Penggantian ozon generator 3 5 5 75 6

Sistem ozon difungsikan > 1 jam

Waktu kontak

4 5 5 100 1 Melakukan penggantian ≤1 tahun sekali

Sistem Ultraviolet

Sebagai desinfektan untuk membunuh bakter-bakteri yang ada

Hasil air olahan mengandung bakteri pathogen yang dapat membahayakan konsumen apabila dikonsumsi

Penggantian UV 3 4 4 48 18

Mengoptimalkan kerja filter awal dan cartridge filter

Penggunaan sistem kinerja UV 4 5 5 100 3

Mengoptimalkan kerja filter awal dan cartridge filter

Spesifikasi UV

3 5 5 75 7

Memilih spesifikasi sesuai dengan kapastitas produksi yakni memilih dengan spesifikasi >1gpm UV per 1 gpm air produksi

Lama pengoperasian 4 5 5 100 2

Sistem UV difungsikan selama jam kerja

Tempat pengisian air

Untuk memasukkan air olahan kedalam galon

Hasil air olahan terkontaminasi dengan udara disekitar

Pembersihan tempat pengisian

1 4 4 16 23

Melakukan pembersihan tempat pengisian air setiap selasai mengisi air pada konsumen

Sterilisasi sebelum mengisi air 3 5 5 75 11

Melakukan sterilisasi setiap hendak melakukan pengisian air pada konsumen

Kontrolling pihak eksternal

Untuk menjaga kualitas produksi air minum isi ulang sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapka

Pengelola maupun praktisi tidak pernah melakukan kontrolling terhadap air olahan yang dihasilkan

Kontrolling Puskesmas 1 2 2 4 27

Melakukan kontrolling secara berkala sesuai PERMENKES

Sosialisasi dari Puskesmas/ DINKES Kota Surabaya

3 2 2 12 25

Mengadakan sosialisasi mengenai pengelolaan depot air minum isi ulang sacara rutin

Page 169: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

149

LAMPIRAN H Risk Priority Number UV-RO

Sumber Fungsi Dampak

Kegagalan Jenis Kegagalan S O D RPN

Prioritas Penanganan

Upaya perbaikan

Pemahaman praktisi/ pengelola depot

Untuk menjaga kualitas produksi air minum isi ulang sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan dan sebagai bentuk usaha yang memiliki ijin yang resmi dari pemerintah

Tidak adanya upaya perbaikan kualitas produksi air minum isi ulang

Peraturan Menteri Kesehatan No.492/MENKES/PER/IV/2010

3 5 5 75 4 Mengikuti kegiatan sosialisasi pengelolaan depot air minum isi ulang

Peraturan Menteri Kesehatan No.43 Tahun 2014

3 5 5 75 3 Mengikuti kegiatan sosialisasi pengelolaan depot air minum isi ulang

Aturan dasar dalam depot air minum isi ulang

Untuk legalisasi pendirian sebuah usaha dan mempermudah pengelolaan depot air minum isi ulang agar sesuai baku mutu

Adanya penutupan kegiatan usaha oleh pemerintah yang tidak sesuai ijin dan tidak dapat terkelolanya dengan baik teknologi produksi yang digunakan

Hasil kontrolling Puskesmas/DINKES

2 4 2 16 21 Melakukan uji kualitas air hasil olahan secara berkala sesuai PERMENKES

SOP DAMIU 3 4 5 60 11

Melaksanakan SOP yang telah dibuat

Kondisi air baku

Sebagai bahan yang akan diolah menjadi air siap minum

Kualitas air baku jauh dari standar baku mutu yang ditetapkan PERMENKES

Kualitas air baku 1 5 5 25 20 Memilih produsen yang memiliki NPWP dengan kualitas air baku yang bagus

Tandon air baku

Menampung air baku Adanya kontaminasi bahan organik pada air baku

Bahan yang digunakan 3 5 5 75 9 Penggantian bahan tandon air baku menjadi bahan tara pangan

Penggantian tandon air 3 2 2 12 23 Melakukan penggantian tandon setiap 3 tahun sekali

Pembersihan tandon 3 4 4 48 15 Melakukan pembersihan tandon setiap 3 minggu sekali

Filter Awal

Menyaring kotoran, mengurangi tingkat kekeruhan, menyaring bau, warna dan bahan organik

Berkurangnya kemampuan dalam menyaring kotoran, mengurangi tingkat kekeruhan, menyaring bau, warna dan bahan organik

Penggantian pasir silika 2 5 5 50 13 Melakukan penggantian secara rutin ≤2 tahun sekali

Pembersihan pasir silika 3 5 5 75 8 Melakukan pembersihan media secara rutin ≤1 minggu sekali

Penggantian karbon aktif 2 5 5 50 12 Melakukan penggantian secara rutin ≤2 tahun sekali

Pembersihan karbon aktif 3 5 5 75 7 Melakukan pembersihan media secara rutin ≤1 minggu sekali

Page 170: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

150

Sumber Fungsi Dampak

Kegagalan Jenis Kegagalan S O D RPN

Prioritas Penanganan

Upaya perbaikan

Cartridge Filter

Menyaring partikel-partikel dengan ukuran yang lebih kecil

Berkurangnya kemampuan dalam menyaring partikel-partikel dengan ukuran yang lebih kecil

Penggantian media 3 3 3 27 17 Melakukan penggantian catridge filter secara rutin setiap 3 bulan sekali

Pembersihan media 4 4 4 64 10

Menggunakan bahan media yang paling efektif dalam penyaringan yakni bahan keramik

Bahan media 3 3 3 27 19 Melakukan penggantian secara rutin ≤4 minggu sekali

Ukuran media 3 3 3 27 18

Menggunakan media dengan kerapatan yang lebih kecil yakni kombinasi penggunaan ukuran keseluruhan 1 µ atau 1µ, 3µ, 10µ atau 1µ, 5µ, 10µ

Sistem Ultraviolet

Sebagai desinfektn untuk membunuh bakter-bakteri yang ada

Hasil air olahan mengandung bakteri pathogen yang dapat membahayakan konsumen apabila dikonsumsi

Penggantian UV 3 4 4 48 14 Mengoptimalkan kerja filter awal dan cartridge filter

Penggunaan sistem kinerja UV 4 5 5 100 2 Mengoptimalkan kerja filter awal dan cartridge filter

Spesifikasi UV 3 5 5 75 6

Memilih spesifikasi sesuai dengan kapastitas produksi yakni memilih dengan spesifikasi >1gpm UV per 1 gpm air produksi

Lama pengoperasian 4 5 5 100 1 Sistem UV difungsikan selama jam kerja

Sistem Reverse Osmosis

Merduksi senyawa organik, bakteri, virus, jamur dan cemaran pestisida

Hasil olahan produksi masih tedapat kandungan senyawa organik, bakteri, virus atau jamur

Penggantian membrane 3 5 5 75 5 Melakukan penggantian membran ≤1 bulan

Tempat pengisian air

Untuk memasukkan air olahan kedalam galon

Hasil air olahan terkontaminasi dengan udara disekitar

Pembersihan tempat pengisian 1 4 1 4 24

Melakukan pembersihan tempat pengisian air setiap selasai mengisi air pada konsumen

Sterilisasi sebelum mengisi air 3 5 1 15 22 Melakukan sterilisasi setiap hendak melakukan pengisian air pada konsumen

Kontrolling pihak

Untuk menjaga kualitas produksi air minum isi

Pengelola maupun praktisi tidak pernah

Kontrolling Puskesmas 1 2 1 2 25 Melakukan kontrolling secara berkala sesuai PERMENKES

Page 171: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

151

Sumber Fungsi Dampak

Kegagalan Jenis Kegagalan S O D RPN

Prioritas Penanganan

Upaya perbaikan

eksternal ulang sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapka

melakukan kontrolling terhadap air olahan yang dihasilkan

Sosialisasi dari Puskesmas/ DINKES Kota Surabaya

3 2 5 30 16

Mengadakan sosialisasi mengenai pengelolaan depot air minum isi ulang sacara rutin

Page 172: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

152

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 173: PENGURANGAN RISIKO KEGAGALAN KUALITAS PRODUKSI AIR MINUM ISI ULANG … · 2018. 7. 23. · Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan kebutuhan

153

BIOGRAFI PENULIS Penulis merupakan putri

Klaten yang lahir pada 28 Maret 1996. Penulis mengenyam pendidikan dasar pada tahun 2003-2009 di SDN 1 Tirtomarto. Kemudian dilanjutkan di SMP N 1 Cawas pada tahun 2009-2011. Pendidikan tingkat atas dilalui di SMA N 1 Cawas pada tahun 2011-2014. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di S1 Departemen Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian, Institut Teknologi

Sepuluh Nopember, Surabaya pada tahun 2014. Penulis pernah melakukan magang di Pertamina Hulu

Energi West Madura Offshore selama satu bulan dan melakukan studi terkait “Pengolahan Oily Spill Dan Oily Water”. Selama perkuliahan penulis aktif menjadi asisten laboratorium Departemen Teknik Lingkungan bidang Kimia Lingkungan. Penulis juga merupakan aktifis sebuah organisasi intrakampus diantaranya Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan Periode 2016/2017, Sekretaris Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan Periode 2015/2016, Anggota Komunitas Pecinta dan Pemerhati Lingkungan HMTL ITS, dan Anggota PLH SIKLUS ITS. Selain itu penulis juga aktif sebagai kepanitiaan dilingkup departemen, fakultas, institut, maupun acara internasional. Berbagai pelatihan dan seminar nasional maupun internasional dibidang Teknik Lingkungan telah banyak diikuti oleh penulis dalam rangka mengembangkan diri. Penulis dapat dihubungi via email [email protected]