15
Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan berhitung perkalian pada siswa kelas ii sdn Manisharjo 01 bendosari sukoharjo tahun ajaran 2009/ 2010 Penulis: Esti Rejeki (X7108669) Dosen Pembimbing: 1. Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd 2. Drs. Sukarno, M.Pd ABSTRACT Esti Rejeki. TECHNIQUES FOR INCREASING THE USE JARIMATIKA NUMERACY MULTIPLICATION STUDENT IN CLASS II SD MANISHARJO 01 BENDOSARI SUKOHARJO STATE ACADEMIC YEAR 2009 / 2010, Skripsy. Surakarta: Faculty of Education and Pedagogy in March Eleven University of Surakarta, June 2010. The research objectives to improve in student numeracy multiplication second grade elementary school Manisharjo 01 Bendosari Sukoharjo in Academic Year 2009/2010 with the use jarimatika techniques. The research form of class action consisting of two cycles, each cycle consisting of four stages, ie planning, implementation, observation and reflection. As a research subject is a second year student elementary school in Academic Year 2009/2010 Manisharjo 2001. Data collection technique used observation and tests. Data analysis technique using an interactive model analysis technique which consists of three components of the analysis are data reduction, data, and drawing conclusions or verification. The results of this study were there is increase the average value obtained from previous students on initial tests on the first cycle, 50.67 then 67.33 to 81.67 in the second cycle. There is an increasing percentage of mastery learning students at the beginning of the test is only 33.33%, and at the first cycle of tests 60.00%; then on the second cycle to 100%. Beside that, students are more enthusiastic and active in participating in the learning process, cooperation has increased, more attention in learning, have the ability to count with jarimatika, and have a positive competitive attitude is higher. Based on this results it can be concluded that: through the use of techniques capable of improving numeracy jarimatika multiplication in second grade elementary school students Manisharjo 01 Bendosari Sukoharjo in Academic Year 2009/2010.

Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan ...... · dengan operasi perhitungan atau aritmatika biasa yaitu tambah, kurang, kali, dan bagi (Bismo : 1999). Kemampuan

  • Upload
    hadung

  • View
    230

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan ...... · dengan operasi perhitungan atau aritmatika biasa yaitu tambah, kurang, kali, dan bagi (Bismo : 1999). Kemampuan

Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan berhitung

perkalian pada siswa kelas ii sdn

Manisharjo 01 bendosari sukoharjo tahun ajaran 2009/ 2010

Penulis: Esti Rejeki (X7108669)

Dosen Pembimbing: 1. Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd

2. Drs. Sukarno, M.Pd

ABSTRACT

Esti Rejeki. TECHNIQUES FOR INCREASING THE USE JARIMATIKA NUMERACY MULTIPLICATION STUDENT IN CLASS II SD MANISHARJO 01 BENDOSARI SUKOHARJO STATE ACADEMIC YEAR 2009 / 2010, Skripsy. Surakarta: Faculty of Education and Pedagogy in March Eleven University of Surakarta, June 2010.

The research objectives to improve in student numeracy multiplication second grade elementary school Manisharjo 01 Bendosari Sukoharjo in Academic Year 2009/2010 with the use jarimatika techniques. The research form of class action consisting of two cycles, each cycle consisting of four stages, ie planning, implementation, observation and reflection. As a research subject is a second year student elementary school in Academic Year 2009/2010 Manisharjo 2001.

Data collection technique used observation and tests. Data analysis technique using an interactive model analysis technique which consists of three components of the analysis are data reduction, data, and drawing conclusions or verification. The results of this study were there is increase the average value obtained from previous students on initial tests on the first cycle, 50.67 then 67.33 to 81.67 in the second cycle. There is an increasing percentage of mastery learning students at the beginning of the test is only 33.33%, and at the first cycle of tests 60.00%; then on the second cycle to 100%. Beside that, students are more enthusiastic and active in participating in the learning process, cooperation has increased, more attention in learning, have the ability to count with jarimatika, and have a positive competitive attitude is higher.

Based on this results it can be concluded that: through the use of techniques capable of improving numeracy jarimatika multiplication in second grade elementary school students Manisharjo 01 Bendosari Sukoharjo in Academic Year 2009/2010.

Page 2: Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan ...... · dengan operasi perhitungan atau aritmatika biasa yaitu tambah, kurang, kali, dan bagi (Bismo : 1999). Kemampuan

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Komponen dasar ilmu pengetahuan dan teknologi tidak terlepas dengan

ilmu berhitung atau matematika. Pelajaran matematika merupakan salah satu

ilmu dasar (basic science) pendukung ilmu pengetahuan dan teknologi serta

merupakan bidang studi strategis yang mengajarkan kemampuan berhitung di

dalam pemecahan masalah. Kenyataannya banyak siswa-siswi yang kurang

terampil, dalam bidang studi matematika, salah satu penyebabnya karena

sebagian besar siswa masih menganggap matematika sebagai mata pelajaran

yang sulit bila dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain, karena

matematika merupakan subjek yang tersusun secara hirarkis, sehingga bila siswa

tidak mampu memahami perhitungan dasar akan sulit untuk belajar pada tingkat

yang lebih kompleks pada tingkat kelas yang lebih tinggi (Loughin dan Lewis,

1981).

Kemampuan berhitung adalah kemampuan seseorang yang digunakan

untuk memformulasikan persoalan matematik sehingga dapat dipecahkan

dengan operasi perhitungan atau aritmatika biasa yaitu tambah, kurang, kali, dan

bagi (Bismo : 1999). Kemampuan berhitung pada pelajaran Matematika meliputi

penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Dan pada penelitian ini

akan dibahas tentang kemampuan berhitung perkalian.

Pada hakikatnya perkalian adalah penjumlahan berulang. Perkalian

berlainan dengan penjumlahan, akan tetapi antara perkalian dan penjumlahan

terdapat hubungan yaitu perkalian dapat dicari hasilnya dengan penjumlahan

berulang. Pelajaran matematika kelas II khususnya pada operasi hitung perkalian

memang masih taraf pengenalan namun pelaksanaannya harus benar – benar

dapat membuat siswa tahu dan mengenal konsep perkalian. Sebab hal ini nanti

akan menajadi dasar pemahaman siswa pada konsep perkalian yang lebih lanjut.

Oleh karena guru harus berusaha keras dalam mengajarkan konsep dasar

perkalian tersebut, sehingga siswa tidak mengalami kesulitan nantinya. Namun,

kenyataanya banyak sebagian siswa terkadang masih bingung dan mengalami

kesulitan, sehingga hasil yang diperoleh siswa juga belum memuaskan.

Page 3: Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan ...... · dengan operasi perhitungan atau aritmatika biasa yaitu tambah, kurang, kali, dan bagi (Bismo : 1999). Kemampuan

Di tengah prestasi yang dicapai oleh sejumlah siswa dalam mata

pelajaran Matematika serta kualitas yang dicapai terutama di SD Negeri

Manisharjo 01 belum menggembirakan. Setidaknya hal tersebut tercermin dari

hasil ulangan Matematika kelas II SD Negeri Manisharjo 01 tentang operasi

hitung perkalian masih rendah.

Masih rendahnya hasil ulangan matematika tentang operasi hitung

perkalian tersebut menjadi petunjuk adanya kelemahan dan kesulitan belajar

tentang matematika. Fakta yang terjadi pada hasil tes ulangan, terlihat dari 17

siswa yang dites, 4 siswa mendapatkan nilai 8,0 dan sisanya masih rendah di

bawah 7,0 (daftar nilai,2010).

Mengenai masalah yang terjadi guru kelas 2 dan Kepala Sekolah

mengidentifikasi penyebab kelemahan dan kesulitan belajar siswa yaitu sebagian

besar siswa kurang mampu menguasai operasi hitung perkalian. Dalam operasi

perkalian siswa masih bingung membedakan bilangan terkali dan dikali serta

lamban dalam menghitungnya. Masalah lainnya juga karena mayoritas siswa

pasif dalam pembelajaran Matematika, siswa tidak mau mengajukan pertanyaan

dan enggan mengerjakan ke depan.

Selain itu, dari hasil rapot kenaikan kelas, nilai matematika dari tahun ke

tahun mengalami penurunan batas minimal antara lain siswa takut pada

pelajaran matematika bahkan menganggap pelajaran paling sulit, sehingga

menyebabkan siswa malas ketika ada pelajaran tersebut. Seperti pemikiran Agus

Lithanta (2003: 5) pada penelitian tentang perkalian model matrik sebagai media

pembelajaran matematika yang menyenangkan yaitu “Matematika merupakan

salah satu mata pelajaran yang paling tidak disukai oleh anak-anak. Matematika

merupakan mata pelajaran yang menjadi momok.” Banyak hal yang

mempengaruhi rendahnya kualitas siswa : Kondisi bahan pengajaran yang

kurang memadai, kurangnya kegiatan praktis dalam membina dan meningkatkan

prestasi belajar matematika, metode pengajaran guru yang kurang variatif,

keterbatasan media, dan kemampuan guru untuk mengajar secara bervariatif

kurang.

Berdasarkan dari berbagai pemasalahan di atas, guru mencoba

meningkatkan kemampuan berhitung siswa terutama pada perkalian dengan

menggunakan media, mengganti suasana dan menerapkan berbagai metode/

Page 4: Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan ...... · dengan operasi perhitungan atau aritmatika biasa yaitu tambah, kurang, kali, dan bagi (Bismo : 1999). Kemampuan

teknik yang lebih variatif dan menarik. Salah satunya dengan menerapkan teknik

Jarimatika dalam pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan berhitung perkalian siswa.

Teknik jarimatika adalah suatu cara berhitung (operasi KaBaTaKu/ Kali,

Bagi,Tambah, Kurang) dengan menggunakan jari dan ruas jari-jari tangan (Septi

Peni Wulandari : 2008). Di sisi lain jarimatika terdengar akrab bagi orang

Indonesia akan lebih mudah menangkap maksud bahwa jarimatika adalah

menggunakan jari untuk matematika. Dalam pelaksanaanya nanti siswa akan

menghitung perkalian dengan menggunakan jari – jari tangannya masing –

masing. Manfaat utama belajar jarimatika diantaranya; berhitung dengan mudah,

tidak memberatkan memori otak, alatnya senantiasa tersedia, tidak akan

tertinggal atau disita saat ujian, dan cara berhitungnya menyenangkan.

Dari latar belakang permasalahan di atas, maka penulis mengadakan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memfokuskan pada upaya guru untuk

meningkatkan kemampuan berhitung perkalian matematika terutama pada sub

pokok bahasan perkalian dan pembagian kelas II SD dengan judul :

“Penggunaan Teknik Jarimatika untuk Meningkatkan Kemampuan

Berhitung Perkalian pada Siswa Kelas II SD Negeri Manisharjo 01 Bendosari

Sukoharjo Tahun Ajaran 2009/2010”.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dikemukakan

rumusan masalah sebagai berikut: “Apakah penggunaan teknik Jarimatika dapat

meningkatkan kemampuan berhitung perkalian pada siswa kelas II SD Negeri

Manisharjo 01 Bendosari Sukoharjo Tahun Ajaran 2009/2010?”

3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk : “Meningkatkan kemampuan berhitung

perkalian menggunakan teknik Jarimatika pada siswa kelas II SD Negeri

Manisharjo 01 Bendosari Sukoharjo Tahun Ajaran 2009/2010”.

4. Ringkasan Kajian Pustaka

a. Pengertian Kemampuan Berhitung Perkalian

Kemampuan berasal dari kata dasar mampu yang mendapat akhiran an.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mampu artinya kuasa (biasa, sanggup)

Page 5: Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan ...... · dengan operasi perhitungan atau aritmatika biasa yaitu tambah, kurang, kali, dan bagi (Bismo : 1999). Kemampuan

melakukan sesuatu, dapat. Sedangkan kemampuan diartikan kesanggupan,

kecakapan dan kekuatan untuk melakukan sesuatu (2005 : 546-547).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berhitung berasal dari kata

dasar hitung yang artinya perihal membilang, sedangkan berhitung adalah

mengerjakan hitungan.

Dali S. Naga yang dikutip oleh Mulyono Abdurrahman (1999 : 253)

mengungkapkan aritmetika atau berhitung adalah cabang matematika yang

berkenaan dengan sifat hubungan-hubungan bilangan-bilangan nyata dengan

perhitungan mereka terutama menyangkut penjumlahan, pengurangan,

perkalian, dan pembagian. Secara singkat aritmetika atau berhitung adalah

pengetahuan tentang bilangan.

ST Negoro dan B Harahap dalam Ensiklopedia Matematika (2003)

mengungkapkan bahwa perkalian juga dapat didefinisikan sebagai berikut

“jika a dan b bilangan-bilangan cacah, maka a x b adalah penjumlahan

berulang yang mempunyai a suku dan tiap suku sama dengan b”.

Mulyono Abdurrahman (1999 : 278) berpendapat bahwa perkalian pada

hakikatnya merupakan cara singkat dari penjumlahan. Oleh karena itu, jika

siswa tidak dapat melakukan operasi perkalian, ia dapat melakukannya

dengan penjumlahan.

Berdasarkan dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

kemampuan berhitung perkalian adalah kecakapan dalam mengerjakan

hitungan untuk memperoleh hasil kali.

b. Pengertian Teknik Jarimatika

Teknik adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran

berlangsung. Teknik merupakan cara mengajar yang bersifat khusus sesuai

dengan karakter materi pelajaran, peserta didik, atau keterampilan guru.

Contoh teknik mengajar: bertanya klasikal, bertanya berantai.

Gerlach dan Ely dikutip oleh Hamzah B Uno (2007 : 2) mengemukakan

“teknik adalah jalan, alat, atau media yang digunakan oleh guru untuk

mengarahkan kegiatan peserta didik ke arah tujuan yang ingin dicapai.

Teknik pembelajaran seringkali disamakan artinya dengan metode

pembelajaran. Hamzah B Uno (2007 : 2) menjelaskan bahwa metode

pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru, yang dalam

Page 6: Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan ...... · dengan operasi perhitungan atau aritmatika biasa yaitu tambah, kurang, kali, dan bagi (Bismo : 1999). Kemampuan

menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Metode pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan tertentu,

sedangkan teknik adalah cara yang digunakan ysng bersifat implementatif.

Dengan perkataan lain, metode yang dipilih oleh masing-masing guru adalah

sama, tetapi mereka menggunakan teknik yang berbeda.

Jarimatika merupakan singkatan dari jari dan aritmatika. Jari adalah

jari-jari tangan kita, dan aritmatika adalah keterampilan berhitung. Jadi

jarimatika adalah teknik berhitung dengan menggunakan jari-jari-tangan.

Menurut Septi Peni Wulandari (2008) jarimatika adalah suatu cara

berhitung (operasi KaBaTaKu/ Kali, Bagi,Tambah, Kurang)dengan

menggunakan jari dan ruas jari-jari tangan. Disisi lain jarimatika terdengar

akrab bagi orang Indonesia akan lebih mudah menangkap maksud bahwa

jarimatika adalah menggunakan jari untuk matematika.

Sedangkan Dwi Sunar Prasetyono (2008 : 28) menyatakan bahwa

teknik jarimatika adalah suatu cara menghitung matematika dengan

menggunakan alat bantu jari.

Bertolak dari pengertian di atas teknik jarimatika adalah suatu alat/cara

yang digunakan dengan jari tangan untuk menghitung matematika.

Formasi jarimatika perkalian

Gambar 2.5. Rumus Formasi Jarimatika

7 x 8 = (T1 + T2) + (B1 x B2)

= (20 + 30 + (3 x 2)

= 50 + 6

= 56

Page 7: Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan ...... · dengan operasi perhitungan atau aritmatika biasa yaitu tambah, kurang, kali, dan bagi (Bismo : 1999). Kemampuan

Rumus: (T1 + T2) + (B1 x B2)

Keterangan:

T1 = jari tangan kanan yang ditutup (puluhan)

T2 = jari tangan kiri yang ditutup (puluhan)

B1 = jari tangan kanan yang dibuka (satuan)

B2 = jari tangan kiri yang dibuka (satuan)

B. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subjek

penelitian siswa kelas II SDN Manisharjo 01 Bendosari, Sukoharjo. Penelitian

ini dilakukan dari bulan Februari 2010 sampai bulan Juni 2010.

2. Desain, Variabel, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data.

Penelitian ini dilakukan di SDN Manisharjo 01 Bendosari, Sukoharjo.

Penelitian ini meneliti penggunaan teknik Jarimatika untuk meningkatkan

kemampuan berhitung perkalian. Sejalan dengan masalah dan tujuan penelitian

sehingga penelitian ini mengunakan Penelitian Tindakan Kelas.

Sumber data yang digunakan merupakan sumber data primer karena

peneliti memperoleh data langsung dari subyek penelitian. Populasi dalam

penelitian ini adalah semua siswa kelas II SDN Manisharjo 01 Bendosari,

Sukoharjo. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas meliputi

observasi, dokumen/perekman foto, dan tes yang masing-masing diuraikan

berikut ini : (1) Observasi yang dilakukan adalah observasi langsung. Observasi

langsung (direct observation) adalah observasi yang dilakukan tanpa perantara

(secara langsung) terhadap objek yang diteliti. Observasi dilakukan pada SDN

Manisharjo 01 Bendosari, Sukoharjo untuk mengetahui minat dan perhatian

siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan teknik

jarimatika. (2) Kajian dilakukan pula pada arsip atau dokumen yang ada.

Dokumen tersebut antara lain Kurikulum, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,

Page 8: Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan ...... · dengan operasi perhitungan atau aritmatika biasa yaitu tambah, kurang, kali, dan bagi (Bismo : 1999). Kemampuan

hasil nilai ulangan siswa, dan daftar nilai yang diberikan kepada siswa serta

melalui perekaman saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan teknik

jarimatika. (3) Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan yang diperoleh siswa setelah kegiatan pembelajaran tindakan. Tes

yang diberikan kepada siswa kelas II SDN Manisharjo 01 Bendosari, Sukoharjo,

yakni tes tertulis (soal-soal perkalian). Selain itu peneliti juga melakukan

penilaian non tes yaitu dengan cara mengamati proses pembelajaran

penjumlahan dan pengurangan yang berlangsung dengan menggunakan lembar

observasi dan dihitung dari jumlah siswa yang menampakkan kesungguhan

dalam mengikuti pelajaran.(4) Perekaman dengan kamera foto sehingga

memperjelas berbagai diskripsi berbagai situasi dan perilaku subyek yang

diteliti. (5) Analisis Dokumen dilakukan untuk mengetahui profil kemampuan

siswa kelas II SDN Manisharjo 01 Bendosari, Sukoharjo dalam menghitung

perkalian serta minat siswa terhadap pembelajaran Matematika dalam perkalian

bilangan.

Validitas data merupakan kebenaran dari proses penelitian. Validitas

data dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam

menarik kesimpulan. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data

yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi ada 4

yaitu, trianggulasi data, trianggulasi metode, trianggulasi teori, dan trianggulasi

peneliti.

Informasi yang telah dikumpulkan oleh peneliti dan dijadikan data dalam

penelitian harus diperiksa validitasnya sehingga data tersebut dapat

dipertanggungjawabkan. Selain itu data tersebut dapat dijadikan dasar yang kuat

dalam menarik kesimpulan. Adapun teknik yang digunakan dalam memeriksa

validitas data dalam penelitian ini adalah dengan triangulasi data dan triangulasi

teori. Trianggulasi data atau sumber yaitu dengan membandingkann dan

mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang telah diperoleh

melalui waktu dan alat yang berbeda yaitu: (1) pengamatan dari proses

pembelajaran; (2) tes unjuk kerja siswa; (3) silabus, RPP, dan foto kegiatan

belajar menggunakan teknik Jarimatika. Sedangkan trianggulasi teori yaitu

dengan mengecek balik teknik dengan teori yang telah ada.

Page 9: Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan ...... · dengan operasi perhitungan atau aritmatika biasa yaitu tambah, kurang, kali, dan bagi (Bismo : 1999). Kemampuan

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Data Nilai Kemampuan Berhitung Perkalian Siswa Kelas II sebelum tindakan

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran. Proses

pembelajaran belum menunjukkan kemampuan berhitung perkalian meningkat. Siswa

masih belum menguasai jarimatika secara maksimal. Selain itu, ada juga yang tidak

serius mengikuti pembelajaran, karena siswa lebih becanda dan ramai. Hal ini tentunya

mengakibatkan siswa belum sepenuhnya mampu menghitung perkalian dengan baik,

sehingga nilai yang diperoleh siswa masih rendah, karena nilai tes awal rata-rata kelas

mencapai 50,67 dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 sebanyak 5 siswa atau 33,33 %

dari 15 siswa.

Data Nilai Kemampuan Berhitung Perkalian Siswa Kelas II Siklus I.

a. Dari daftar nilai yang ada di lampiran dapat diketahui bahwa nilai siswa dalam

Kemampuan Berhitung Perkalian pada pertemuan ke-1:

Nilai evaluasi pertemuan ke 1 siklus I rata-rata rata-rata kelas mencapai

59,33 dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 sebanyak 7 siswa atau 46,67 % dari

15 siswa.

b. Dari daftar nilai yang ada di lampiran dapat diketahui bahwa nilai Kemampuan

Berhitung Perkalian pada pertemuan ke-2 :

Bertolak dari pengamatan selama proses pembelajaran, siswa sudah

menunjukkan antusias mengikuti pembelajaran. Walaupun masih ada siswa yang

menunjukkan sikap kurang semangat dalam mengikuti proses pembelajaran karena

belum menguasai jarimatika. Siswa juga aktif memperhatikan demonstrasi guru

dan menjawab pertanyaan ketika guru melontarkan pertanyaan, guru aktif dalam

memberikan pengarahan kepada siswa. Kemampuan berhitung perkalian berjalan

lebih baik apabila dibandingkan dengan pertemuan ke 1. Pada pertemuan ke 2 hasil

yang diperoleh sudah menunjukkan perubahan yang cukup berarti, yaitu nilai rata-

rata kelas mencapai 67,33 dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 sebanyak 9 siswa

atau 66,67 % dari 15 siswa.

2. Daftar Nilai Kemampuan Berhitung Perkalian Siswa Kelas II Siklus II

a. Dari daftar nilai dapat diketahui bahwa nilai Kemampuan Berhitung Perkalian pada

pertemuan ke-1:

Page 10: Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan ...... · dengan operasi perhitungan atau aritmatika biasa yaitu tambah, kurang, kali, dan bagi (Bismo : 1999). Kemampuan

Hasil yang diperoleh siswa sudah menunjukkan adanya peningkatan yang

cukup berarti apabila dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada pertemuan-

pertemuan sebelumnya. Yaitu dengan hasil rata-rata kelas mencapai 77,33 dan

siswa yang memperoleh nilai ≥70 sebanyak 9 siswa atau 77,33 % dari 15 siswa.

b. Dari daftar nilai dapat diketahui bahwa nilai Kemampuan Berhitung Perkalian pada

pertemuan ke-2:

Bertolak dari pengamatan selama proses pembelajaran, siswa sudah

menunjukkan kemampuan berhitung dengan jarimatika secara baik dan lancar.

Walaupun masih ada siswa yang belum sepenuhnya bisa menggunakan jarimatika

dalam berhitung. Siswa aktif memperhatikan presentasi guru dan menjawab

pertanyaan ketika guru melontarkan pertanyaan, guru aktif dalam memberikan

pengarahan kepada siswa. Kemampuan berhitung perkalian berjalan lebih baik

apabila dibandingkan dengan pertemuan ke 1. Pada pertemuan ke 2 hasil yang

diperoleh sudah menunjukkan perubahan yang cukup berarti, yaitu nilai rata-rata

kelas mencapai 81,67 dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 sebanyak 15 siswa

atau 100% dari 15 siswa.

Secara lebih rinci perkembangan kemampuan berhitung perkalian siswa kelas II

SD Negeri Manisharjo 01 Bendosari, Sukoharjo dalam penelitian ini dapat disajikan pada

tabel 11.

Tabel 11 Rekap Peningkatan Kemampuan berhitung perkalian Kelas V

No Kriteria Prasiklus Siklus I Siklus II Keterangan

1

Jumlah siswa yang

mendapat nilai ≥

70

5 siswa 9 siswa 15 siswa Ada

peningkatan

2

Prosentase

perkembangan

siswa yang

mendapat nilai ≥

70

33,33 % 60,00 % 100 % Ada

peningkatan

3 Nilai rata-rata

kelas 50,67 67,33 81,67

Ada

peningkatan

Atau dapat digambarkan dalam bentuk grafik 4 sebagai berikut :

Page 11: Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan ...... · dengan operasi perhitungan atau aritmatika biasa yaitu tambah, kurang, kali, dan bagi (Bismo : 1999). Kemampuan

0

50

100

150

200

250

prasiklus siklus I siklus II

Grafik Perkembangan Siswa Kelas II

nilai rata rata

jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 70

prosentase perkembangan

Gambar 4. Perkembangan Kemampuan Siswa secara umum.

Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran dengan penggunaan teknik

Jarimatika pada Siklus I dan Siklus II pada materi berhitung perkalian sudah

memperlihatkan adanya peningkatan Kemampuan Berhitung Perkalian siswa kelas II SD

Negeri Manisharjo 01 Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran

2009/2010, karena secara umum nilai rata-rata kelas maupun prosentase siswa yang

mendapat nilai ≥7 sudah tercapai.

Dengan demikian dapat diambil simpulan bahwa penggunaan teknik Jarimatika

dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang akhirnya mampu meningkatkan

kemampuan berhitung siswa kelas II SD Negeri Manisharjo 01 Kecamatan Bendosari

Kabupaten SukoharjoTahun Ajaran 2009/2010.

D. SIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua

siklus dengan menerapkan penggunaan teknik jarimatika pada siswa kelas II SD Negeri

Manisharjo 01, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Kemampuan berhitung perkalian pada siswa kelas II SD Negeri Manisharjo 01

meningkat yaitu terlihat dengan adanya peningkatan nilai rata-rata kelas yang pada tes

awal dilakukan sebesar 50,67, siklus I meningkat menjadi 67,33 dan mencapai optimal

pada siklus ke II sebesar 81,67. Sedangkan untuk ketuntasan belajar siswa menurut standar

KKM yaitu 70, pada tes awal yang baru mencapai 33,33% dapat meningkat pada siklus I

menjadi 60,00%, dan pada siklus II menjadi 100%.

Page 12: Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan ...... · dengan operasi perhitungan atau aritmatika biasa yaitu tambah, kurang, kali, dan bagi (Bismo : 1999). Kemampuan

Selain itu proses pembelajaran dengan penggunaan teknik jarimatika dapat menarik

dan menyenangkan. Sesuai dengan observasi yang dilakukan, siswa lebih antusias dan

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, mempunyai kerja sama yang meningkat, lebih

perhatian dalam pembelajaran, mempunyai kemampuan berhitung dengan jarimatika, dan

mempunyai sikap kompetitif positif yang lebih tinggi.

Bertolak dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang dirumuskan

telah terbukti kebenarannya. Dengan demikian pembelajaran Matematika materi perkalian

menggunakan teknik jarimatika dapat meningkatkan kemampuan berhitung perkalian pada

siswa kelas II SD Negeri Manisharjo 01 Bendosari, Sukoharjo Tahun Ajaran 2009/2010.

2.Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian ini terbukti bahwa penerapan teknik jarimatika dapat

meningkatkan kemampuan berhitung perkalian pada siswa kelas II SD Negeri Manisharjo

01. Sehubungan dengan penelitian ini maka dikemukakan implikasi hasil penelitian

sebagai berikut :

1. Teknik jarimatika dalam pembelajaran Matematika dapat meningkatkan keaktifan dan

kreativitas siswa dalam menghitung soal perkalian.

2. Teknik jarimatika dalam pembelajaran Matematika dapat menyebabkan proses

pembelajaran menjadi lebih hidup, dan menyenangkan yang berakibat antusiasme

siswa menjadi meningkat pula.

3. Teknik jarimatika dalam pembelajaran Matematika memudahkan siswa dalam

memahami konsep perkalian dalam pelajaran Matematika.

4. Pentingnya guru dalam menggunakan berbagai macam metode/ teknik pembelajaran

dalam upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga dapat

meningkatkan kemampuan berhitung siswa.

Berpijak dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa kemampuan menghitung

perkalian siswa secara umum baik, hal ini terbukti dengan adanya peningkatan hasil

belajar yang tercermin pada setiap siklusnya. Secara teori, proses pembelajaran sangat

berpengaruh terhadap hasil yang dicapai oleh siswa. Karena peningkatan kualitas proses

yang baik tentu akan diikuti oleh peningkatan pada kualitas hasil pembelajaran itu sendiri.

Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan dalam penelitian yang lain, sehingga

ditemukan metode atau teknik pembelajaran lain yang dapat meningkatkan proses dan

hasil dalam pembelajaran dengan lebih baik.

Page 13: Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan ...... · dengan operasi perhitungan atau aritmatika biasa yaitu tambah, kurang, kali, dan bagi (Bismo : 1999). Kemampuan

3.Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas tersebut, maka dapat disampaikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya bekerjasama dengan pihak lain (komite sekolah) untuk

mengupayakan pengadaan media pembelajaran matematika. Sekolah senantiasa

menyarankan kepada guru untuk menggunakan berbagai macam metode/ teknik

pembelajaran yang tepat sesuai materi yang diajarkan. Sehingga dapat menunjang

penanaman konsep-konsep matematika. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran Matematika. Selain itu dapat

meningkatkan kemampuan berhitung siswa dan aktivitas belajar siswa dalam proses

pembelajaran.

2. Bagi Guru

Dalam melaksanakan pembelajaran matematika guru hendaknya dapat

memanfaatkan dan memilih metode/ teknik pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan

materi pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi aktif, efektif dan menyenangkan.

Sehingga, siswa tidak merasa bosan dalam proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat

meningkatkan kemampuan belajar siswa.

3. Bagi Siswa

Siswa hendaknya dapat memanfaatkan media pembelajaran dan lingkungan

sekitar yang ada untuk mempermudah dalam menyelesaikan permasalahan matematika

yang dialami dalam kehidupan sehari-hari. Siswa hendaknya dapat berperan aktif dalam

proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sehingga

memperoleh hasil belajar yang optimal. Dalam belajar, janganlah hanya menghafalkan

tetapi cobalah untuk berlatih mengerjakannya. Dengan demikian, siswa dapat memperoleh

hasil belajar yang optimal.

Page 14: Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan ...... · dengan operasi perhitungan atau aritmatika biasa yaitu tambah, kurang, kali, dan bagi (Bismo : 1999). Kemampuan

4. Untuk Peneliti Lanjut

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan penelitian ini, perlu diupayakan adanya

penelitian lain. Hal ini dimaksudkan agar peneliti lain mengkaji teori-teori yang berkaitan

dengan penerapan metode/ teknik pembelajaran jarimatika sebagai salah satu alternatif

meningkatkan kemampuan belajar siswa yang belum terdapat dalam penelitian ini,

terutama pelajaran Matematika.

E. DAFTAR PUSTAKA

Darhim, dkk. 1992. Pendidikan Matematika 2. Surakarta : Universitas Terbuka.

Darmilah. 2008. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Berhitung Matematika dengan

Menggunakan Metode Jarimatika pada Siswa Kelas Dasar I SLB-A Dria Adi

Semarang Tahun Ajaran 2008/2009. Surakarta : UNS FKIP

Depdiknas. 2003. Undang – undang Sisdiknas Nomor 20. Jakarta : Depdiknas

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Dwi Sunar Prasetyono. 2008. Pintar Jarimatika. Yogyakarta : Diva Press

_________. 2009. Memahami Jarimatika untuk Pemula. Yogyakarta : Diva Press

Erna Nurmaningsih. 2009. Peningkatan Kemampuan Menghitung Perkalian dan

Pembagian melalui Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas II SD N I Bendo

Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2009/2010. Surakarta :

UNS FKIP

Hamzah B Uno. 2007. Model Pembelajaran. Yogyakarta : Bumi Aksara

H. B. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press

http://www.psb-psma.org/content/blog/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-

taktik-dan-model-pembelajaran diakses 23 Maret 2010

http://smacepiring.wordpress.com/2008/03/10/beda-strategi-model-pendekatan-metode-

dan-teknik-pembelajaran/ diakses 23 Maret 2010

http://digilib.petra.ac.id/viewer.phb?submit.x, diakses 19 April 2010

http://www.proz.com/kudoz/english_to_indonesian/education_pedagogy/3692863-

numeracy.html#8346176 diakses 19 April 2010

Page 15: Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan ...... · dengan operasi perhitungan atau aritmatika biasa yaitu tambah, kurang, kali, dan bagi (Bismo : 1999). Kemampuan

http://rumahlaili.blogspot.com/2009_12_01_archive.html diakses 23 Maret 2010

http://en.wikipedia.org/wiki/Numeracy, diakses 19 April 2010

http://simple.wikipedia.org/wiki/Multiplication, diakses 7 Mei 2010

http://www.thefreedictionary.com/ability, diakses 7 Mei 2010

http://id.wikipedia.org/wiki/perkalian, diakses7 Mei 2010

http://www.encyclopedia.com/topic/multiplication.aspx, diakses 7 Mei 2010

Iskandar. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Gaung Persada

Mohammad Syaifudin, dkk. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta. Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi.

Mulyono Abdurrahman. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : PT

Rineka Cipta.

Nindi Nurdita Hapsari. 2009. Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Matrix dalam

Jarimatika terhadap Kemampuan Berhitung Anak Berkesulitan Belajar

Matematika Siswa Kelas II SD Negeri Kunden I Karanganom Klaten Tahun Ajaran

2008/2009. Surakarta: UNS FKIP

Sarwiji Suwandi. Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta :

FKIP UNS

Septi Peni Wulandani. 2008. Jarimatika. Jakarta : Kawan Pustaka.

ST Negoro & B. Harahap. 2003. Ensiklopedia Matematika : Ghalia Indonesia.

Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV Alfabeta

Sugiyanto. 2008. Model – Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : FKIP UNS

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

Rineka Cipta

________ & Cepi Safruddin Abdul Jabar. 2008. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta :

Bumi Aksara

Upik Tri Mulyani. 2008. Efektifitass Metode Jarimatika terhadap Peningkatan Prestasi

Belajar Matematika Kelas II SD Negeri Bulakrejo I Sukoharjo Tahun Ajaran

2008/2009. Surakarta : UNS FKIP