12
Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5 Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 52 PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Batubara Yang Listing Di BEI 2012-2014) Leni Yuliyanti 1) ,Rebecha Martha Tripena 2) 1 Universitas Pendidikan Indonesia 2 Universitas Pendidikan Indonesia [email protected] Abstract The company has long-term goal is to maximize shareholder wealth. Maximizing shareholder wealth can be reached by maximizing the present value. The purpose of this study is to determine the influence of capital structure that measured by Debt to Equity Ratio (DER) and profitability that measured by Return of Equity (ROE) on value of the firm that measured by Tobins’q on mining companies subsector coal mining in Indonesia Stock Exchange 2012-2014. The research method that used is descriptive and verificative study. As for the data collection technique that used is documentation study. This research using secondary data collected from website of Indonesia Stock Exchange of firm’s financial report from 2012-2014. The statistical analysis that used is multiple linier regression analysis of panel data using Eviews 8. The result of this study show that capital structure has a positif influence to firm value and profitability has not influence to firm value on mining companies subsector of coal mining in Indonesia Stock Exchange 2012-2012 . Keywords: capital structure, debt to equity ratio, profitability , Return on Equity, value of the firm, Tobins’ 1. PENDAHULUAN Perusahaan mempunyai tujuan jangka panjang yaitu memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan cerminan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. Selain itu, nilai perusahaan yang tinggi akan meningkatkan kesejahteraan pemilik. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Husnan & Pudjiastuti (2006 : 7) bahwa “ Semakin tinggi nilai perusahaan, semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan.” Margaretha (2011: 5) mengungkapkan bahwa “Nilai perusahaan yang sudah go public tercermin dalam harga pasar saham perusahaan.” Harga saham perusahaan terbentuk atas permintaan dan penawaran di pasar modal sehingga harga saham dapat dijadikan salah satu ukuran bagaimana nilai suatu perusahaan. Salah satu indikator dalam perhitungan nilai perusahaan adalah Tobins’q. Memaksimalkan nilai perusahaan dapat tercapai apabila perusahaan didukung oleh sumber pendanaan yang kuat. Modal yang digunakan perusahaan berasal dari internal dan eksternal. Manajer keuangan harus memperhatikan dampak perubahan pada kombinasi modal, hal ini penting karena berpengaruh pada persepsi investor terhadap tingkat resiko dalam menginvestasikan dananya. Pada titik tertentu peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan hutang lebih kecil daripada biaya yang ditimbulkannya. Para manajer keuangan harus merencanakan dengan tepat penggunaan utang atau modal sendiri yang digunakan, seperti dikemukakan oleh Ambarwati (2010 : 2) bahwa “Perusahaan harus mengambil keputusan permodalan yang paling optimal sehingga antara utang dan ekuitas benar-benar kombinasi yang dapat menghasilkan keuntungan atau return bagi perusahaan yang akhirnya memaksimalkan nilai perusahaan”. Definisi ini mengandung arti bahwa keputusan permodalan yang paling optimal antara hutang dan modal sendiri akan menghasilkan keuntungan atau returns bagi perusahaan. Manajer keuangan juga harus memperhatikan tingkat profitabilitas atau kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Tingkat profitabilitas berpengaruh terhadap persepsi investor tentang prospek pertumbuhan perusahaan dikemudian hari. Perusahaan yang memiliki prospek baik dimasa yang akan datang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas yang baik akan meningkatkan kepercayaan perusahaan dan kreditor untuk menanamkan investasinya pada perusahaan.

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_07... · The research method that used is descriptive and ... anjlok ke

  • Upload
    haquynh

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_07... · The research method that used is descriptive and ... anjlok ke

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 52

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN

(Studi Pada Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Batubara Yang Listing Di BEI

2012-2014)

Leni Yuliyanti1) ,Rebecha Martha Tripena2)

1Universitas Pendidikan Indonesia 2Universitas Pendidikan Indonesia

[email protected]

Abstract

The company has long-term goal is to maximize shareholder wealth. Maximizing shareholder wealth

can be reached by maximizing the present value. The purpose of this study is to determine the influence

of capital structure that measured by Debt to Equity Ratio (DER) and profitability that measured by

Return of Equity (ROE) on value of the firm that measured by Tobins’q on mining companies subsector

coal mining in Indonesia Stock Exchange 2012-2014. The research method that used is descriptive and

verificative study. As for the data collection technique that used is documentation study. This research

using secondary data collected from website of Indonesia Stock Exchange of firm’s financial report

from 2012-2014. The statistical analysis that used is multiple linier regression analysis of panel data

using Eviews 8. The result of this study show that capital structure has a positif influence to firm value

and profitability has not influence to firm value on mining companies subsector of coal mining in

Indonesia Stock Exchange 2012-2012 .

Keywords: capital structure, debt to equity ratio, profitability , Return on Equity, value of the firm,

Tobins’

1. PENDAHULUAN

Perusahaan mempunyai tujuan jangka panjang yaitu memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai

perusahaan merupakan cerminan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor

terhadap perusahaan. Selain itu, nilai perusahaan yang tinggi akan meningkatkan kesejahteraan pemilik.

Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Husnan & Pudjiastuti (2006 : 7) bahwa “ Semakin

tinggi nilai perusahaan, semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan.”

Margaretha (2011: 5) mengungkapkan bahwa “Nilai perusahaan yang sudah go public tercermin dalam

harga pasar saham perusahaan.” Harga saham perusahaan terbentuk atas permintaan dan penawaran di

pasar modal sehingga harga saham dapat dijadikan salah satu ukuran bagaimana nilai suatu perusahaan.

Salah satu indikator dalam perhitungan nilai perusahaan adalah Tobins’q.

Memaksimalkan nilai perusahaan dapat tercapai apabila perusahaan didukung oleh sumber

pendanaan yang kuat. Modal yang digunakan perusahaan berasal dari internal dan eksternal. Manajer

keuangan harus memperhatikan dampak perubahan pada kombinasi modal, hal ini penting karena

berpengaruh pada persepsi investor terhadap tingkat resiko dalam menginvestasikan dananya. Pada titik

tertentu peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari

penggunaan hutang lebih kecil daripada biaya yang ditimbulkannya. Para manajer keuangan harus

merencanakan dengan tepat penggunaan utang atau modal sendiri yang digunakan, seperti dikemukakan

oleh Ambarwati (2010 : 2) bahwa “Perusahaan harus mengambil keputusan permodalan yang paling

optimal sehingga antara utang dan ekuitas benar-benar kombinasi yang dapat menghasilkan keuntungan

atau return bagi perusahaan yang akhirnya memaksimalkan nilai perusahaan”.

Definisi ini mengandung arti bahwa keputusan permodalan yang paling optimal antara hutang dan

modal sendiri akan menghasilkan keuntungan atau returns bagi perusahaan.

Manajer keuangan juga harus memperhatikan tingkat profitabilitas atau kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba. Tingkat profitabilitas berpengaruh terhadap persepsi investor tentang

prospek pertumbuhan perusahaan dikemudian hari. Perusahaan yang memiliki prospek baik dimasa

yang akan datang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas yang baik akan

meningkatkan kepercayaan perusahaan dan kreditor untuk menanamkan investasinya pada perusahaan.

Page 2: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_07... · The research method that used is descriptive and ... anjlok ke

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 53

Sehingga investor akan tertarik untuk menanamkan modalnya sehingga akan meningkatkan harga

saham. Meningkatnya harga saham akan meningkatkan juga pada nilai peruahaan. Wihardjo (2011)

menyatakan bahwa nilai sebuah perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu profitabilitas,

struktur modal, kebijakan dividen, dan ukuran perusahaan. Saputra (2011) menyebutkan ada beberapa

variabel yang mempengaruhi nilai perusahaan, yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, pertumbuhan

asset, pertumbuhan penjualan, struktur modal, dan struktur keuangan.

Salah satu sektor yang dapat dijadikan penopang dalam hal pembangunan ekonomi adalah sektor

pertambangan, yang merupakan sektor yang sangat terpengaruh oleh kondisi perekonomian global, hal

ini menempatkan Indonesia sebagai peringkat ke enam terbesar negara yang memiliki kekayaan sumber

daya tambang. Sektor pertambangan termasuk ke dalam sektor primer dalam Bursa Efek Indonesia.

Sektor pertambangan memiliki empat sub sektor perusahaan, satu diantaranya adalah sub sektor batu-

batuan. Di antara sub sektor tersebut, sub sektor batubara merupakan yang paling sensitif terhadap

fluktuasi perekonomian global. Sepuluh tahun terakhir sektor pertambangan batubara Indonesia

mengalami pertumbuhan luar biasa yaitu produksi dan ekspor batubara naik sebesar lima kali lipat

antara tahun 2000 dan 2012. Namun, predikat Indonesia sebagai eksportir batubara ke dua terbesar di

dunia tidak menjamin bahwa nilai perusahaan batubara akan selalu meningkat. Nilai perusahaan

batubara justru mengalami penurunan yang signifikan dari tahun 2012-2014. Nilai perusahaan yang

diwakili oleh Tobins’q tahun 2012 berada pada angka 3,21 lalu tahun 2013 turun menjadi 1, 625 dan

anjlok ke angka -2,07 pada tahun 2014. Hal ini dapat dilihat ketika krisis finansial dan inflasi melanda

beberapa negara tujuan ekspor seperti India, China, dan Eropa hingga akhir tahun 2012, ekspor batubara

mengalami penurunan paling drastis dan juga diikuti oleh penurunan permintaan domestik Nilai

perusahaan yang terus menurun bahkan negatif, tidak akan menarik minat para investor. Hal tersebut

menunjukkan bahwa perusahaan batubara harus bersaing agar mampu menghasilkan nilai perusahaan

yang baik, sehingga investor tertarik menginvestasikan modalnya.

Penelitian sebelumnya yang ditulis oleh Cahyanto, dkk (2014) menyimpulkan bahwa Debt to Equity

Ratio & Return of Equity sama-sama memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Penelitian tersebut memiliki perbedaan hasil dengan yang dikemukakan oleh Rasyid (2015) bahwa

Capital structure does not significantly influence the value of the firm, and profitability has significant

influence for the firm value.

Berdasarkan pendahuluan diatas, terdapat perbedaan variabel, objek dan hasil penelitian yang satu

dengan penelitian lainnya, untuk itu dirasa perlu melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Struktur Modal Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan

Pertambangan Subsektor Batubara Yang Listing Di BEI 2012-2014).” Tujuan diadakannya

penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan gambaran struktur modal pada subsektor batubara yang listing di BEI tahun

2012-2014.

2. Mendeskripsikan gambaran profitabilitas pada subsektor batubara yang listing di BEI tahun

2012-2014.

3. Mendeskripsikan gambaran nilai perusahaan pada subsektor batubara yang listing di BEI tahun

2012-2014.

4. Memverifikasi tentang pengaruh struktur modal perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai

perusahaan pada subsektor batubara yang listing di BEI tahun 2012-2014.

2. KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1. Teori Sinyal

Fahmi (2013: 295) memberikan penjelasan mengenai sinyal dari pasar terhadap konsumen, yaitu

“Tanggapan para investor terhadap sinyal positif dan negatif sangat mempengaruhi kondisi pasar,

mereka akan bereaksi dengan berbagai cara dalam menanggapi sinyal tersebut, seperti memburu saham

yang dijual atau melakukan tindakan dalam bentuk tidak bereaksi seperti wait and see atau tunggu dan

lihat dulu perkembangan yang ada baru ambil tindakan.”

Suatu perusahaan yang memprediksi labanya rendah akan cenderung untuk menggunakan tingkat

hutang yang rendah. Hutang perusahaan yang tinggi akan meningkatkan kemungkinan perusahaan

menghadapi kesulitan keuangan. Semakin sukses suatu perusahaan, kemungkinan akan menggunakan

lebih banyak hutang. Perusahaan ini dapat menggunakan tambahan bunga untuk mengurangi pajak atas

Page 3: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_07... · The research method that used is descriptive and ... anjlok ke

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 54

laba perusahaan yang lebih besar. Semakin aman perusahaan dari segi pembiayaan, tambahan hutang

hanya meningkatkan sedikit risiko kebangkrutan. Dengan kata lain, investor memandang hutang

sebagai sinyal dari nilai perusahaan. Febrianti (2012 : 14) menyatakan bahwa “Menurut signaling teori,

pembiayaan yang diperoleh melalui hutang maupun modal sendiri (penerbitan saham baru) dapat

memberikan suatu sinyal yang akan memberikan petunjuk kepada investor. Sinyal inilah yang akan

digunakan oleh investor untuk menilai prospek perusahaan di masa depan, sehingga akan

mempengaruhi nilai perusahaan.”

2.2. Trade Off Theory

Menurut trade-off teory bahwa perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat tertentu.

Perbandingan hutang yang optimal adalah 1 : 1. Penggunaan hutang tersebut akan dapat menghemat

pajak. Trade-off theory mempengaruhi manajer untuk menentukan proposi penggunaan hutang dalam

kaitannya antara penghematan pajak dengan biaya-biaya lainnya.

2.3. Struktur Modal

Van Horne dan Wachowicz, Jr (2007:211) mendefinisikan struktur modal sebagai berikut

“Struktur modal adalah bauran (atau proporsi) pendanaan permanen jangka panjang perusahaaan yang

terdiri dari hutang, saham preferen dan ekuitas saham biasa.” Berdasarkan pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa struktur modal merupakan kombinasi atau perimbangan antara hutang (hutang

jangka pendek maupun jangka panjang) dan modal sendiri yang digunakan perusahaan untuk

merencanakan mendapatkan modal. Pengukuran struktur modal diantaranya terdiri dari:

1. Rasio utang atas aktiva (Debt to Asset Ratio).

DAR menunjukan sejauh mana hutang yang dimiliki perusahaan dapat ditutupi oleh aktiva

perusahaan.

2. Rasio pelunasan utang (Debt Service Ratio)

DSR menunjukan sejauh mana laba setelah dikurangi bunga dan penyusutan serta biaya non

kas dapat menutupi kewajiban bunga dan pinjaman. Semakin besar rasio ini menunjukkan

semakin besar pula kemampuan perusahaan menutupi utang – utangnya.

3. Rasio utang atas modal (Debt to Equity Ratio)

DER menunjukan setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang.

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER) yang

membandingkan antara penggunaan hutang dengan modal sendiri. Riyanto (2010 : 333)

menginterpretasikan debt to equity ratio sebagai “ Bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang

dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang.” DER yang baik tidak melebihi 100%, artinya

bahwa penggunaan hutang tidak lebih besar dari penggunaan modal sendiri atau 1 : 1.

Penggunaan hutang akan meningkatkan nilai peruhaan selama tidak melebihi batas optimalnya

tersebut, sesuai dengan trade off theory. Dengan penggunaan hutang yang berlebihan dapat

mengakibatkan turunnya nilai perusahaan.

2.4. Profitabilitas

Perusahaan yang dapat memperoleh laba besar, maka dapat dikatakan berhasil atau memiliki

kinerja financial yang baik. Sebaliknya apabila laba yang diperoleh perusahaan relatif kecil, maka dapat

dikatakan perusahaan kurang berhasil atau kinerja yang kurang baik, hal tersebut dikarenakan

profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan manajemen perusahaan.

Indikator profitabilitas yaitu :

1. Return on Investment (ROI)

ROI merupakan perbandingan antara penjualan dengan total asset. ROI berguna untuk

mengukur berapa kali total aktiva perusahaan menghasilkan volume penjualan.

2. Earning Per Share (EPS)

EPS merupaskan perbandingan antara laba bersih dengan jumlah saham beredar. EPS berguna

untuk mengukur jumlah pendapatan per lembar saham biasa.

3. Return on Equity (ROE)

Page 4: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_07... · The research method that used is descriptive and ... anjlok ke

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 55

ROE merupakan perbandingan laba bersih setelah pajak dengan total modal. ROE berguna

untuk mengukur tingkat penghasilan bersih yang diperoleh oleh pemilik perusahaan atas modal

yang diinvestasikan.

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Equity (ROE). ROE merupakan rasio

yang mengukur berapa besar pengembalian yang diperoleh pemilik perusahaan (pemegang saham) atas

modal yang disetorkannya untuk perusahaan tersebut. Secara umum, semakin tinggi ROE, semakin baik

kedudukan pemilik perusahaan sehingga akan menyebabkan baiknya penilaian investor terhadap

perusahan yang menyebabkan meningkatnya harga saham dan nilai perusahaan.

2.5. Nilai Perusahaan

Menurut Husnan & Pudjiastuti (2006 : 6) “Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia

dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.” Memaksimalkan nilai perusahaan

berarti memaksimumkan nilai sekarang dari semua keuntungan yang diterima oleh pemegang saham di

masa yang akan datang atau berorientasi jangka panjang. Untuk menghitung nilai perusahaan, terdapat

perhitungan-perhitungan yang harus dilakukan dengan melakukan perbandingan atau rasio. Indikator

nilai perusahaan yaitu:

1. Price Earning Ratio (PER)

PER merupakan perbandingan antara harga saham dengan laba per lembar saham. PER

mengukur bagaimana investor menilai prospek pertumbuhan perusahaan di masa yang akan

datang, dan tercermin pada harga saham yang bersedia dibayar oleh investor untuk setiap rupiah

laba yang diperoleh perusahaan.

2. Price Book Value (PBV)

PBV merupakan perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per lembar saham. PBV

menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Nilai

buku merupakan harga yang dicatat pada nilai saham perusahaan.

3. Tobins’q (Q)

Tobin’q merupakan perbandingan antara nilai pasar ekuitas dan nilai buku total hutanng dengan

nilai buku total asset.

Q = (𝑀𝑉𝑆+𝐷)

𝑇𝐴

Dimana :

MVS : nilai pasar ekuitas, yang diperoleh dengan mengalikan jumlah saham beredar

perusahaan dengan harga penutupan saham

D : nilai buku total hutang

TA : nilai buku total aset

Indikator nilai perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tobins’q. Rasio ini dinilai

bisa memberikan informasi paling baik, karena dalam rasio ini memasukkan semua unsur hutang dan

modal saham perusahaan, tidak hanya saham biasa saja dan tidak hanya ekuitas perusahaan yang

dimasukan namun seluruh aset perusahaan. Tobin’s q dapat digunakan untuk mengukur kinerja

perusahaan, yaitu dari sisi potensi nilai pasar suatu perusahaan.

2.6. Kerangka Pemikiran

Nilai perusahaan yang baik adalah nilai perusahaan yang mampu memberi kemakmuran bagi para

pemegang saham. Apabila nilai perusahaan naik, pemilik perusahaan akan semakin sejahtera sebab

kekayaan yang mereka miliki juga semakin besar. Oleh sebab itu, perusahaan seharusnya berusaha

meningkatkan nilai perusahaan yang ditunjukkan melalui kenaikan harga saham. Nilai perusahaan dapat

dipengaruhi oleh struktur modal dan profitabilitas.

Struktur modal menjelaskan proporsi ideal antara penggunaan hutang dengan modal sendiri.

Penggunaan hutang yang lebih banyak mampu mengembangkan perusahaan sehingga nilai perusahaan

menjadi naik, karena adanya kemampuan perusahaan dalam mengalokasikan dana yang ada untuk

operasional perusahaan yang mampu memberikan keuntungan. Sedangkan profitabilitas perusahaan

akan menunjukkan laba yang mampu dihasilkan oleh perusahaan. ROE ini akan menjelaskan proporsi

antara penggunaan laba dengan modal sendiri bagi perusahaan. Dengan struktur modal yang optimal

Page 5: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_07... · The research method that used is descriptive and ... anjlok ke

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 56

dan profitabilas yang dicapai perusahaan naik hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memiliki

kinerja yang baik. Dengan kinerja yang baik tersebut akan menjadi sinyal positif bagi investor untuk

menanamkan modalnya diperusahaan. Dengan demikian maka harga saham akan naik sehingga nilai

perusahaan akan meningkat.

Dari penjelasan di atas sangat terlihat jelas bahwa struktur modal dan profitabilitas memiliki

pengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan proporsi antara penggunaan hutang dan modal sendiri, dan

berapa banyak keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan atas total modal yang digunakan. Hal

tersebut akan menentukan bagaimana nilai suatu perusahaan di mata investor dan masyarakat.

2.7. Hipotesis Penelitian

H1 : Struktur Modal dan Profitabilitas berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan

H2 : Struktur Modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

H3 : Profitabiitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

3. METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dan

verifikatif. Metode deskriptif dan verifikatif ini digunakan untuk menjawab penelitian mengenai

gambaran besarnya struktur modal, profitabilitas dan nilai perusahaan, serta memberikan gambaran

penuh tentang pengaruh struktur modal dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

Variabel terikatnya adalah struktur modal yang diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio

(DER) dan profitabilitas yang diukur dengan menggunakan Return on Equity (ROE). Variabel bebasnya

adalah nilai perusahaan yang diukur dengan menggunakan Tobins’q. Populasinya adalah perusahaan

subsektor batubara yang listing di BEI sebanyak 20 perusahaan. Teknik sample yang digunakan adalah

random sampling dengan teknik purposive sehingga sampelnya adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Perusahaan Sampel

No Nama Perusahaan

1 Adaro EnergyTbk

2 Atlas Resources Tbk

3 Berau Coal Energy Tbk

4 Baramulti Suksessarana Tbk

5 Bumi Resources Tbk

6 Darma Henwa Tbk

7 Delta Dunia Makmur Tbk

8 Golden Energy Mines Tbk

9 Garda Tujuh Buana Tbk

10 Indo Tambangraya Megah Tbk

11 Resource Alam Indonesia

12 Samindo Resources Tbk

13 Perdana Karya Perkasa Tbk

14 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

15 Petrosea Tbk

16 Toba Bara Sejahtera Tbk

Penelitian akan dilakukan terhadap laporan keuangan 16 sampel perusahaan yang memiliki data

lengkap selama periode 2012-2014, tiga tahun. Maka data observasi penelitian ini berjumlah 48 data.

3.2. Analisis Deskriptif

Sesuai dengan metode penelitian yang digunakan, untuk menghitung nilai struktur modal (variabel

𝑋1), profitabilitas (variabel 𝑋2) dan nilai perusahaan (variabel Y) yaitu dengan cara mendeskripsikan

setiap indikator-indikator variabel tersebut dari hasil pengumpulan data yang didapat.

Page 6: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_07... · The research method that used is descriptive and ... anjlok ke

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 57

3.3. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

3.3.1. Penelitian

1) Uji Normalitas

Uji normalitas menggunakan Chi Square, hal ini untuk memastikan bahwa data dalam

penelitian ini berdistribusi normal. Adapun rumusan hipotesis adalah sebagai berikut

H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal

Kesimpulan yang diambil adalah dengan membandingkan 𝜒ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 dengan 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2 :

Jika nilai (𝜒 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 ) > nilai (𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2 ), maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika nilai (𝜒 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 ) ≤ nilai (𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2 ), maka H0 diterima dan H1 ditolak.

2) Uji Autokorelasi

Pengujian ini menggunakan Durbin Watson. Nilai Durbin Watson kemudian dibandingkan dengan

nilai d-tabel. Hasil perbandingan akan meghasilkan kesimpulan sebagai berikut :

1) Jika d < dl, berarti terdapat autokorelasi positif

2) Jika d > (4-dl) , berarti terdapat autokorelasi negatif

3) Jika du < d < (4-dl), berarti tidak terdapat autokorelasi

4) Jika dl < d < du atau (4-du), berarti tidak dapat diambil kesimpula

3) Uji Multikolinieritas

Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas adalah dilihat dari

Variance Inflation Factors (VIF) atau tolerance (1/VIF). Regresi yang bebas multikolinearitas

memiliki VIF disekitar satu atau tolerance mendekati satu. Jika untuk suatu variabel independen

nilai VIF > 10 dikatakan terjadi multikolinearitas yang kuat antarvariabel independen. (Rosadi,

2012 : 53)

4) Uji Heterokedastisitas

Dasar pengambilan keputusan berkaitan dengan grafik tersebut adalah :

1) Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur seperti bergelombang,

melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan adanya heteroskedastisitas.

2) Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka nol pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.3.2. Pengujian Hipotesis

1) Teknik Estimasi Data Panel

Menurut Rohmana ( 2010 : 241) “Ada tiga teknik yang bisa kita gunakan , yaitu model dengan

model OLS (common), model fixed effect, model Random Effect.” Adapun pembahasan uji

yang akan digunakan untuk memeperoleh model yang tepat dalam mengestimasi regresi data

panel yaitu sebagai berikut :

a) Uji Signifikansi Fixed Effect Melalui uji F Statistik

Rumusan hipotesis dalam uji F statistik ini dinyatakan sebagai berikut :

𝐻0 : model mengikuti OLS

𝐻1 :model mengikuti Fixed Effect

Adapun kriteria penerimaan dan penolakan sebagai berikut :

Jika nilai p-value ≤ 5% maka 𝐻0 ditolak

Jika nilai p-value > 5% maka 𝐻0 diterima

b) Uji Signifikansi Random Effect Melalui Uji Lagrange Multiplier (Uji LM)

Hipotesisnya adalah sebagai berikut :

𝐻0 : Model mengikuti OLS

𝐻1 : Model mengikuti Random Effect

Adapun kriteria penerimaan dan penolakan sebagai berikut :

Jika nilai LM statistik ≤ nilai kritis statistik chi squares maka 𝐻0 diterima dan 𝐻1 ditolak.

Jika nilai LM Statistik > nilai kritis statistik chi squares maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima

c) Uji Signifikansi Fixed Effect atau Random Effect Melalui Hausman Test

Pengujian yang dilakukan menggunakan Hausman Test yaitu :

𝐻0 : model mengikuti Random Effect

Page 7: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_07... · The research method that used is descriptive and ... anjlok ke

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 58

𝐻1 : model mengikuti Fixed Effect

Kesimpulannya adalah :

Jika p-value ≥ 5% maka 𝐻0 diterima, Jika p-value < 5% maka 𝐻0 ditolak

2) Analisis Regresi Data Multipel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independent sebagai variabel prediktor yaitu struktur

modal dan likuiditas perusahaan dengan satu variabel dependent yaitu profitabilitas. Maka dari

itu analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier multipel.

Persamaan dari regresi linier multipel tersebut adalah sebagai berikut :

�̂� = 𝜷𝟎 + 𝜷𝟏𝑿𝟏 + 𝜷𝟐𝑿𝟐 + ⋯ . . + 𝜷𝒌𝑿𝒌 + εi

( Widarjono, 2013 : 60)

3) Uji F (Uji Keberartian Regresi)

Uji F menguji pengaruh seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat sekaligus tanpa

memperhatikan tingkat pengaruh dari setiap variabel secara terpisah. Hipotesis dalam

penelitian ini:

𝐻0 : Struktur modal dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan

𝐻1 : Struktur modal dan profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Kriteria pengujian:

Jika nilai 𝐹𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙, maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima

Jika nilai 𝐹𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙, maka 𝐻0 diterima dan 𝐻1 ditolak

4) Uji t (Uji Keberartian Koefisien Regresi)

Uji keberartian koefisien regresi (Uji t) menunjukkan pengaruh satu variabel independen secara

individual terhadap variabel terikatnya dengan menganggap variabel independen lainnya

bernilai tetap. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Adapun rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut :

Untuk Variabel Independen 1 ( Struktur Modal )

H0 : 𝛽1= 0, tidak terdapat pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan

H1 : 𝛽1< 0, terdapat pengaruh positif struktur modal terhadap nilai perusahaan

Untuk Variabel Independen 2 (Profitabilitas)

H0: 𝛽2= 0, tidak terdapat pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan

H1: 𝛽2< 0, terdapat pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

Kriteria Pengujian :

Jika nilai thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika nilai thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Deskriptif

1) Struktur Modal (DER)

Pada tahun 2012 nilai DER tertinggi dimiliki oleh PT. Bumi Resources Tbk, yaitu sebesar

17,75x atau 1775%. Rasio tersebut menunjukkan bahwa setiap Rp 17.75,00 hutang perusahaan

belum bisa dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 1,00. Nilai DER terendah di tahun 2012 sebesar

0,19 atau 19% yang dimiliki oleh Golden Energy Mines Tbk. Rata-rata tersebut menunjukkan

setiap Rp 19,00 utang perusahaan dapat dijamin oleh Rp 100,00 modal sendiri perusahaan. Hal itu

menunjukkan bahwa dalam menentukan sumber pendanaannya, perusahaan memilih untuk lebih

banyak menggunakan modal sendiri.

Rasio DER tertinggi pada tahun 2013 sebesar 23,97x atau 2397% berada pada perusahaan

Berau Coal Energy Tbk. Hal ini menunjukan kenaikan rasio DER Berau Coal Energy Tbk sebesar

1610% dari semula sebesar 7,87x. Sedangkan DER terendah dimiliki oleh Bumi Resources Tbk

sebesar -24,12x atau -2412%.

Page 8: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_07... · The research method that used is descriptive and ... anjlok ke

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 59

Pada tahun 2014 DER tertinggi dimiliki oleh Delta Dunia Makmur Tbk sebesar 8,85x atau

885%. Artinya, setiap hutang sebesar Rp 8.85,00 belum bisa dijamin sebesar Rp 1,00 oleh modal

sendiri. Sedangkan DER terendah ditunjukkan oleh Berau Coal Energy sebesar -43,34x atau –

4334%.

2) Profitabilitas (ROE)

Pada tahun 2012, ROE tertinggi dimiliki oleh Garda Tujuh Buana Tbk sebesar 0,74 atau 74%.

Hal ini menunjukkan bahwa tahun tersebut perusahaan mendapatkan laba yang lebih tinggi

dibandingkan dengan jumlah modal yang digunakan. ROE terendah dimiliki oleh Bumi Resources

yaitu sebesar – 1,80 atau -180%.

ROE tertinggi tahun 2013 dimiliki Bumi Resources sebesar 2,18 atau 218%. Naiknya ROE

mengindikasikan terjadinya kenaikan laba bersih dari perusahaan. Kenaikan tersebut dijadikan

salah satu indikasi bahwa nilai perusahaan juga naik karena naiknya laba bersih perusahaan.

sehingga harga saham pun akan naik.

Sedangkan ROE terendah dimiliki Berau Coal Energy Tbk sebesar -2,13 atau -213%, angka ini

menurun sebesar 139% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2014 ROE tertinggi dimiliki oleh Berau Coal Energy sebesar 213%, dan ROE

terendah sebesar 23% dimiliki oleh Atlas Resources Tbk.

3) Nilai Perusahaan (Tobins’q)

Tobins’q tertinggi dimiliki oleh Garda Tujuh Buana Tbk sebsar 6, 25 atau >1, Artinya bahwa

perusahaan dalam keadaan overvalued , manajemen berhasil mengelola aktiva perusahaan dan

potensi pertumbuhan investasi sangat tinggi . Sedangkan Tobins’q terendah tahun 2012 dimiliki

oleh Darma Henwa Tbk sebesar 0,23 yang berarti < 1. Hal ini menggambarkan bahwa saham dalam

kondisi undervalued. Manajemen telah gagal dalam mengelola aktiva perusahaan sehingga potensi

pertumbuhan investasi rendah.

Pada tahun 2013, Tobins’q tertinggi dimiliki oleh Bumi Resources sebesar 4,02, dan terendah

dimiliki oleh Samindo Resources sebesar 0,60. Pada tahun 2014 Tobins’q tertinggi dimiliki oleh

Golden Energy Mines sebesar 3,21. Tobins’q terendah dimiliki oleh Darma Henwa sebesar 0,62.

Rata-rata Tobins’q tahun 2012-2014 pun mengalami tren yang menurun walaupun masih

dalam kondisi overvalued, namun dikhawatirkan jika trennya terus menurun di tahun berikutnya

akan menurunkan minat investor terhadap penanaman modal perusahaan.

4.2. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

4.2.1. Penelitian

1) Uji Normalitas

Berdasarkan uji JB nilai JB hitung sebesar 2,77, sedangkan Chi Square dengan dk=3, maka df

= 45 pada α = 5% adalah 61,65 dengan demikian nilai (𝜒 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 ) ≤ nilai (𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2 ), maka dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

2) Uji Autokorelasi

Dari perhitungan nilai Durbin-Watson diperoleh sebesar 2,955 yang artinya 1,6231 < 2,955 <

(4-1,4500) sehingga dapat disimpulkan data penelitian ini tidak autokorelasi dan berbentuk

linier.

3) Uji Multikolinieritas

Dari perhitungan diketahui angka koefisien korelasi antar variabel independen tidak ada yang

melebihi 0,8, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini bebas

multikolinieritas.

4) Uji Heterokedastisitas

Gambar 1. Grafik Scatter Plots (Uji Heteroskedastisitas)

Page 9: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_07... · The research method that used is descriptive and ... anjlok ke

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 60

Dari gambar di atas terlihat bahwa titik titik data menyebar secara acak dan tersebar juga tidak

membentuk pola tertentu. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas

pada model regresi dalam penelitian ini.

4.2.2. Pengujian Hipotesis

1) Hasil Analisis dengan Fixed Effect Model

Berikut ini tabel yang merupakan hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan Eviews

8.

Gambar 2. Tabel Hasil Analisis Regresi berganda dengan Fixed Effect Model

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi multipel pada tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai

konstanta adalah sebesar 0,5259. Untuk nilai koefisien struktur modal yang diproksikan dengan

DER (𝑋1) adalah sebesar 0,1695 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,0087. Nilai koefisien

profitabilitas yang diproksikan dengan ROE (𝑋2) adalah sebesar 0,000138 dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,5995. Nilai R-square model sebesar 0,805158 menunjukkan bahwa 80,52

% nilai perusahaan dipengaruhi oleh variabel independen dalam model.

2) Analisis Regresi Data Multipel

Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai konstanta adalah

sebesar 0,5259. Untuk nilai koefisien struktur modal yang diproksikan dengan DER (𝑋1)

adalah sebesar 0,1695 . Nilai koefisien profitabilitas yang diproksikan dengan ROE (𝑋2) adalah

sebesar 0,000138. Berdasarkan nilai koefisien tersebut, maka dibuat model regresi linier

berganda sebagai berikut:

Tobinsq = 0,5259 + 0,1695 DER + 0,000138 ROE

Dari model tersebut dapat dijabarkan bahwa:

a) Konstanta sebesar 0,5259. Nilai ini mengandung arti jika struktur modal dan profitabilitas

bernilai nol, maka nilai perusahaan akan bernilai 0,5259.

b) Koefisien regresi dari struktur modal sebesar 0,1695. Hal tersebut menunjukkan bahwa

struktur modal memiliki hubungan searah dengan nilai perusahaan. Artinya, setiap kenaikan

DER sebesar satu satuan makan akan menaikkan Tobins’q sebesar 0,1695. Berlaku juga

sebaliknya, jika DER turun, maka Tobins’q juga akan mengalami penurunan

c) Koefisien regresi dari profitabilitas sebesar 0,000138. Hal tersebut menunjukkan bahwa

profitabilitas memiliki hubungan searah dengan nilai perusahaan. Artinya setiap kenaikan

ROE seebesar satu satuan, akan menaikkan Tobins’q sebesar 0,000138. Hal ini juga berlaku

sebaliknya, apabila ROE turun, maka Tobins’q juga akan mengalami peurunan.

3) Uji F

Tabel 2. Uji F

R-squared 0.805158

Adjusted R-squared 0.694747

S.E. of regression 0.240801

Sum squared resid 1.739556

Log likelihood 11.51266

F-statistic 7.292399

Prob(F-statistic) 0.000001

Dari pengolahan data menggunakan Eviews versi 8 dihasilkan nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 7,29.

Sedangkan nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dari tingkat signifikansi 5% dengan dk pembilang, k = 3 dan dk penyebut

Page 10: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_07... · The research method that used is descriptive and ... anjlok ke

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 61

48-3-1 = 44 maka nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang diperoleh adalah sebesar 2,82. Dari hasil pengujian diperoleh

kesimpulan bahwa nilai Fhitung > nilai Ftabel, yaitu 7,29 > 2,82 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Hasil dari probabilitas uji-F sebesar 0,00001 ≤ 5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa regresi

berarti, artinya model regresi dalam penelitian ini dapat dipakai untuk membuat kesimpulan yang

menggambarkan bahwa terdapat pengaruh struktur modal dan profitabilitas perusahaan terhadap

nilai perusahaan secara signifikan.

4) Uji t

Tabel 3. Uji t

Variabel 𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Sig, Keputusan

DER 1,7595 1,6794 0,0887 𝐻0 ditolak

ROE 0,5307 1,6794 0,5995 𝐻0 diterima

Variabel Struktur Modal

𝑋1: 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, yakni 1,7595 > 1,6794 maka 𝐻0 ditolak artinya terdapat pengaruh

struktur modal terhadap nilai perusahaan.

Variabel profitabilitas

𝑋1: 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, yakni 0,5307 < 1,6794 maka 𝐻0 diterima artinya tidak terdapat

pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

Peneliti terlebih dahulu mengumpulkan data-data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan

kemudian peneliti mengolah data yang sudah terkumpul dan menganalisis serta melakukan pengujian

terhadap variabel-variabel yang terkait dengan penelitian..

Rata-rata struktur modal perusahaan batubara pada tahun 2012 sebesar 3,21x (kali) atau 321%.

Artinya bahwa setiap Rp 321,00 hutang perusahaan belum bisa dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp

100,00 . Rata-rata struktur modal tahun 2013 sebesar 1,63 atau 163%, artinya bahwa setiap Rp 1.63,00

hutang perusahaan belum bisa dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 100,00 . Sedangkan rata-rata

struktur modal tahun 2014 sebesar (2,07) atau (207%). Pada tahun 2012 nilai DER tertinggi dimiliki

oleh PT. Bumi Resources Tbk, yaitu sebesar 17,75x atau 1775%. Nilai DER terendah di tahun 2012

sebesar 0,19 atau 19% yang dimiliki oleh Golden Energy Mines Tbk. Rata-rata tersebut menunjukkan

setiap Rp 19,00 utang perusahaan dapat dijamin oleh Rp 100,00 modal sendiri perusahaan. Hal itu

menunjukkan bahwa dalam menentukan sumber pendanaannya, perusahaan lebih memilih untuk lebih

banyak menggunakan modal sendiri karena memiliki rasio DER kurang dari 100% dan penentuan

komposisi sumber pendanaan dapat dikatakan optimal karena besarnya hutang tidak melebihi modal

sendiri.

Rasio DER tertinggi pada tahun 2013 sebesar 23,97x atau 2397% berada pada perusahaan Berau

Coal Energy Tbk. Sedangkan DER terendah dimiliki oleh Bumi Resources Tbk sebesar (24,12x) atau

(2412%).

Pada tahun 2014 DER tertinggi dimiliki oleh Delta Dunia Makmur Tbk sebesar 8,85x atau 885%.

Artinya, setiap kenaikan hutang sebesar Rp 1,00 akan dijamin sebesar Rp 8.85,00 oleh modal sendiri.

Sedangkan DER terendah ditunjukkan oleh Berau Coal Energy sebesar (43,34x) atau (4334%), yang

mengalami penurunan sebesar 67,31x dari tahun 2013.

Perusahaan dianggap profitable jika perusahaan mampu memberikan keuntungan atau laba bagi

perusahaannya. Rata-rata pofitabilitas perusahaan batubara yang diukur oleh ROE pada tahun 2012-

2014 adalah 0,67%. Rata-rata ROE pada tahun 2012 adalah -0,04%, profitabilitas pada angka yang

negative menunjukan bahwa perusahaan mengalami kerugian. ROE terendah dimiliki oleh PT. Bumi

sebesar -1,80% dan tertinggi dimiliki oleh PT. Garda Tujuh Buana (GTBO) sebesar 0,74%, angka

tersebut sudah menunjukan bahwa ROE yang dimiliki GTBO tahun 2012 sudah baik karena di atas rata-

rata tahun 2012.

Rata-rata ROE tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,085%,kenaikan ini cukup bagus karena

melampaui rata- rata ROE tahun 2013. ROE terendah dimiliki oleh PT. Berau Coal Energy (BRAU)

sebesar -2,13%, hal ini tidak baik bagi kelangsungan hidup perusahaan. Sedangkan ROE tertinggi

dimiliki oleh PT. Bumi sebesar 2,18% .

Page 11: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_07... · The research method that used is descriptive and ... anjlok ke

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 62

Rata-rata ROE tahun 2014 sebesar 0,223%, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 0,178%.

ROE yang terendah dimiliki oleh PT. Atlas Resources sebesar -0,23%. Sedangkan ROE tertinggi

dimiliki oleh PT. BRAU sebesar 2,03, artinya bahwa perusahaan memiliki keuntungan yang baik

sehingga penggunaan lebih efisien.

Tobins’q yang baik adalah yang memiliki nilai >1 yaitu perusahaan dalam kondisi overvalued,

artinya bahwa manajemen berhasil mengembangkan perusahaan dengan pertumbuhan investasi yang

tinggi. Rata-rata Tobins’q tahun 2012-2014 adalah 1,92. Keadaan Tobins’q tahun 2012 sudah baik yang

ditunjukkan oleh rata-rata tahun 2012 sebesar 2,50. Tobins’q terendah dimiliki oleh PT. Darma Henwa

yaitu 0,63, artinya bahwa saham dalam kondisi undervalued atau berada di bawah nilai wajarnya .

Tobins’q tertinggi dimiliki oleh PT. Garda Tujuh Buana sebesar 6,25. Rata-rata Tobins’q tahun 2013

sebesar 1,82, angka ini mengalami penurunan sebesar 0,68 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Tobins’q terendah tahun 2013 dimiliki oleh PT. Samindo Resources sebesar 0,6. Tobins’q tertinggi

dimiliki oleh PT. Bumi Resources sebesar 4,02. Sedangkan rata-rata Tobins’q tahun 2014 1,4, angka

ini kembali mengalami penurunan kembali sebesar 0,39. Bahkan Tobins’q terendah senilai 0,62 dapat

dikatakan bahwa saham sedang beada di bawah nilai wajarny. Tobins’q tertinggi dimiliki PT. Golden

Energy Mines sebesar 3,21.

Hasil uji F menyatakan bahwa struktur modal dan profitabilitas berpengaruh terhadap nilai

perusahaan. Berdasarkan pengujian melalui t parsial bahwa struktur modal Artinya bahwa setiap

kenaikan struktur modal akan meningkatkan nilai perusahaan, dan jika struktur modal turun maka nilai

perusahaan turun. Hal ini disebabkan karena penggunaan hutang memiliki andil besar di dalam

peningkatan nilai perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Artinya bahwa

setiap kenaikan struktur modal akan meningkatkan nilai perusahaan, dan jika struktur modal turun maka

nilai perusahaan turun. Hal ini disebabkan karena penggunaan hutang memiliki andil besar di dalam

peningkatan nilai perusahaan. Dengan demikian hasil penelitian ini sejalan dengan yang dikemukakan

oleh Parhusip,dkk (2016), Febrianti (2012), Hermuningsih (2012), dan Antwi (2012) bahwa struktur

modal berpengaruh positif tehadap nilai perusahaan.

Hasil pengujian koefisien yang kedua yaitu profitabilitas perusahaan memiliki hubungan dengan

nilai perusahaan. Profitabilitas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. Namun berdasarkan uji t bahwa tidak terdapat pengaruh

antara profitabilitas tehadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dikemukakan

oleh Warouw,dkk (2016), Rosy(2013), dan Hestinoviana,dkk (2013) bahwa ROE tidak memiliki

pengaruh terhadap nilai perusahaan. Tidak berpengaruhnya ROE terhadap harga saham perusahaan

tambang di Bursa Efek Indonesia karena laba diperoleh tidak sesuai dengan modal yang ditanamkan.

Berarti bahwa perusahaan tidak dapat menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri karena

perusahaan sangat tergantung pada modal investor dan pinjaman pihak luar sehingga investor tidak

menilai ROE dalam berinvestasi.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1) Gambaran Struktur Modal pada perusahaan batubara tahun 2012-2014 mengalami penurunan

2) Gambaran Profitabilitas pada perusahaan batubara tahun 2012-2014 mengalami kenaikan walau

tidak signifikan

3) Gambaran nilai perusahaan pada perusahaan batubara tahun 2012-2014 mengalami penurunan

4) Struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, artinya struktur modal punya

pengaruh searah terhadap nilai perusahaan

5) Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

5.2. Saran

1) Hasil penelitian mengindikasikan bahwa masih terdapat faktor-faktor lain yang dapat

mempengaruhi nilai perusahaan yang belum dimasukan dalam model penelitian ini. Sehingga

penulis selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel-variabel lain.

2) Objek penelitian ini adalah perusahaan batubara di BEI, sehingga peneliti selanjutnya disarankan

memperluas objek penelitian dan menambahkan rentang waktu penelitian.

Page 12: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_07... · The research method that used is descriptive and ... anjlok ke

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 63

3) Berdasarkan pada hasil penelitian, perusahaan disarankan untuk lebih memperhatikan komposisi

optimal dari struktur modal dan tingkat kemampuan memperoleh laba agar dapat meningkatkan

nilai perusahaan.

6. REFERENSI

Ambarwati, S.D.A. (2010). Manajemen Keuangan Lanjut. Yogyakarta: Graha Ilmu

Antwi, S, Mills Atta, E.F.E , and Zhao, X . (2012). Capital Structure and Firm value : Empirical

Evidence from Ghana Stock Exchange. International Journal of Business and Social Science

Vol.3 No.22

Barakat.A, Samhan.H (2016). The Effect of Financial Structure, Financial Leverage and Profitability

on Industrial Companies Share Value: Applied Study on a Sample of Saudi Industrial Companies.

Riset

Cahyanto,A,S, dkk (2014). Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas pada Perusahaan Otomotif

dan Komponennya yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013. Jurnal Administrasi Bisnis Vol.11

No.1, Malang: Universitas Brawijaya

Fahmi, I. (2013). Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabeta

Febrianti,M. (2012). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan pada Industri

Pertambangan di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.14 No. 2. Jakarta: STIE

Trisakti

Hestinoviana,V.dkk. (2013). The Influence of Profitability, Solvability, Asset Growth, And Sales

Growth Toward Firm Value, Study on Mining Companie Which Listed on Indonesia stock

Exchange. Faculty of Administrative Science. Malang: Universitas Brawijaya

Husnan,S dan Pudjiastuti, E . (2006). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM

YKPN

Lufianti, L. (2011). Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan studi pada Perusahaan

Subsektor Alas Kaki yang terdaftar di BEI Periode 2006-2010. Skripsi. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia

Mahdaleta.E , Muda.I, Nasir,M (2016). Effects of Capital Structure and Profitability on Corporate

Value with Company Size as the Moderating Variable of Manufacturing Companies Listed on

Indonesia Stock Exchange 2012-2014. Academic Journal of Economic Studies Vol. 2, No.3.

Sumatera & Pekanbaru: University of Sumatera & Bina Widya Campus

Margaretha, F. (2011). Manajemen Keuangan untuk Manajer Non Keuangan. Jakarta: Erlangga

Parhusip,dkk. (2016). Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada

Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI 2011-2014. Jurnal Administrasi Bisnis Vol.37 No.2.

Malang: Universitas Brawijaya

Rasyid,A. (2015). Effects of Ownership Structure, Capital Structure, Profitability, and Company’s

Growth Towards Firm Value. International Journal of Business and Management Invention Vol.4

Issues 4, Papua: University of Yapis Jayapura

Riyanto, Bambang. (2010). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat.Yogyakarta:

BPFE

Rohmana, Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung. Laboratorium

Pendidikan Ekonomi & Koperasi, FPEB, UPI.

Rosadi, D. (2012). Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews. Yogyakarta: Andi

Rosy,W. (2013). Analisis Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada

Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen. Surabaya: Universitas

Katolik Widya Mandala

Van Horne,J.C, &Wachowicz, JR ,J.M . (2007 ). Prinsip - Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta:

Salemba Empat

Warouw,C.dkk. ( 2016). Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Profitabilitas terhadap Nilai

Perusahaan pada Perusahaan Farmasi di BEI. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi vol.16 No. 02.

Manado: Universitas Sam Ratulangi

Widarjono,A. (2013). Ekonometrika (Pengantar dan Aplikasinya). Yogyakarta: UPP STIM YKPN