15
1 PENGARUH KOMPETENSI, ETIKA DAN INDEPENDENSI, SERTA FEE AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT Bella Dwi Sulistiarini Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya [email protected] ABSTRACT This study aims to analyze the influence of the competence, ethics and independency, and fee audit to audit quality at Public Accountant Firm in Surabaya.The sample of this study is 30 Public Accountant Firm in Surabaya.. This research was conducted using primary data with questionnaires. The result of the study show that competence, ethics and independency, and fee audit positive effect on audit quality. Simultaneously entire variable that are competence, ethics and independency, and fee audit has a positive effect on audit quality. Keywords: Competence, Ethics and Independency, Fee Audit, Audit Quality. PENDAHULUAN Laporan keuangan merupakan output dari proses akuntansi yang berisi informasi keuangan yang relevan, andal, dan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh penggunanya. Akuntan Publik mengemban kepercayaan pengguna laporan keuangan untuk memberikan opini atas laporan keuangan yang diterbitkan suatu entitas. Guna menjaga kepercayaan pengguna laporan keuangan auditan, Akuntan Publik harus memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya. Meskipun auditor dituntut untuk memberikan audit yang berkualitas, namun tuntutan tersebut belum sepenuhnya dapat dipenuhi oleh auditor, karena masih banyak skandal keuangan yang melibatkan auditor, seperti skandal keuangan yang terjadi pada Toshiba di tahun 2015 dan skandal keuangan di Indonesia yang melibatkan KAP Purwantono, Suherman & Surja yang gagal melakukan audit pada laporan keuangan pada salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia pada tahun 2011. Kualitas audit ditentukan oleh dua hal yaitu kompetensi dan independensi (AAA Financial Accounting Commite, 2000 dalam Christiawan, 2002). Menurut Arens et al (2008:8) auditor harus memiliki kualifikasi untuk memahami kriteria yang digunakan dan harus kompeten untuk mengetahui jenis dan jumlah bukti yang akan dikumpulkan guna mencapai kesimpulan yang tepat setelah memeriksa bukti Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3 Issue 4 (2017)

PENGARUH KOMPETENSI, ETIKA DAN INDEPENDENSI, …

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KOMPETENSI, ETIKA DAN INDEPENDENSI, …

1

PENGARUH KOMPETENSI, ETIKA DAN INDEPENDENSI,

SERTA FEE AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT

Bella Dwi Sulistiarini

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya

[email protected]

ABSTRACT

This study aims to analyze the influence of the competence, ethics and

independency, and fee audit to audit quality at Public Accountant Firm in

Surabaya.The sample of this study is 30 Public Accountant Firm in Surabaya.. This

research was conducted using primary data with questionnaires. The result of the

study show that competence, ethics and independency, and fee audit positive effect

on audit quality. Simultaneously entire variable that are competence, ethics and

independency, and fee audit has a positive effect on audit quality.

Keywords: Competence, Ethics and Independency, Fee Audit, Audit Quality.

PENDAHULUAN

Laporan keuangan merupakan output dari proses akuntansi yang berisi

informasi keuangan yang relevan, andal, dan digunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan oleh penggunanya. Akuntan Publik mengemban kepercayaan pengguna

laporan keuangan untuk memberikan opini atas laporan keuangan yang diterbitkan

suatu entitas.

Guna menjaga kepercayaan pengguna laporan keuangan auditan, Akuntan

Publik harus memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya. Meskipun auditor

dituntut untuk memberikan audit yang berkualitas, namun tuntutan tersebut belum

sepenuhnya dapat dipenuhi oleh auditor, karena masih banyak skandal keuangan

yang melibatkan auditor, seperti skandal keuangan yang terjadi pada Toshiba di

tahun 2015 dan skandal keuangan di Indonesia yang melibatkan KAP Purwantono,

Suherman & Surja yang gagal melakukan audit pada laporan keuangan pada salah

satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia pada tahun 2011.

Kualitas audit ditentukan oleh dua hal yaitu kompetensi dan independensi

(AAA Financial Accounting Commite, 2000 dalam Christiawan, 2002). Menurut

Arens et al (2008:8) auditor harus memiliki kualifikasi untuk memahami kriteria

yang digunakan dan harus kompeten untuk mengetahui jenis dan jumlah bukti yang

akan dikumpulkan guna mencapai kesimpulan yang tepat setelah memeriksa bukti

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3 Issue 4 (2017)

Page 2: PENGARUH KOMPETENSI, ETIKA DAN INDEPENDENSI, …

2

tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Halim dkk (2014) menunjukkan

bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit.

Selain kompetensi, faktor penting dalam menghasilkan audit yang berkualitas

adalah etika dan independensi. Ketentuan independensi berlaku bagi setiap auditor,

KAP, maupun Jaringan KAP. Kepatuhan terhadap ketentuan etika dan independensi

dalam suatu perikatan audit memerlukan pemahaman yang memadai setiap auditor

terhadap ketentuan etika dan independensi, serta komitmen dan dukungan dari

pimpinan (Panduan Indikator Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik, 2016:5).

Auditor harus mematuhi ketentuan etika yang relevan, termasuk ketentuan

independensi, yang berkaitan dengan perikatan audit atas laporan keuangan.

Seiring perkembangan, kualitas audit tidak hanya ditentukan oleh

kompetensi, etika dan independensi. Sehingga IAPI mengeluarkan Panduan Indikator

Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik (2016). Menurut Panduan tersebut,

faktor lain yang dapat menghasilkan audit yang berkualitas adalah fee audit. Fee

audit yang tinggi akan memungkinkan KAP menggunakan sumber daya yang lebih

banyak. Semakin banyak sumber daya atau auditor yang ditugaskan maka ketelitian

dan penerapan prosedur audit dapat dilakukan dengan efektif. Selain itu, semakin

tinggi fee audit yang diterima oleh auditor maka akan membuat auditor melakukan

prosedur audit yang lebih luas dan mendalam sehingga kualitas audit yang dihasilkan

semakin tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Suseno (2013), serta Pramesti &

Wiratmaja (2017) menunjukkan bahwa fee audit berpengaruh positif terhadap

kualitas audit. Hal tersebut menggambarkan bahwa semakin tinggi fee audit yang

diterima oleh auditor, maka kualitas audit yang dihasilkan juga semakin tinggi.

KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Kompetensi

Panduan Indikator Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik (2016)

mendefinisikan kompetensi auditor sebagai kemampuan profesional individu auditor

dalam menerapkan pengetahuan untuk menyelesaikan suatu perikatan baik secara

bersama-sama dalam suatu tim atau secara mandiri berdasarkan Standar Profesional

Akuntan Publik, kode etik dan ketentuan hukum yang berlaku.

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3 Issue 4 (2017)

Page 3: PENGARUH KOMPETENSI, ETIKA DAN INDEPENDENSI, …

3

Berdasarkan SPM 1.19 (2016), kompetensi dapat dikembangkan melalui

berbagai metode, yang mencakup: (1) Pendidikan profesional; (2) Pengembangan

profesional berkelanjutan, termasuk pelatihan; (3) Pengalaman kerja; (4) Bimbingan

oleh staf yang lebih berpengalaman, sebagai contoh, anggota tim perikatan lainnya;

(5) Pendidikan mengenai independensi bagi personel yang diisyaratkan untuk

independen.

Etika dan Independensi

Kode Etik menetapkan lima prinsip dasar etika profesi yang wajib dipatuhi

oleh setiap praktisi, yaitu: (1) Integritas; (2) Objektivitas; (3) Kompetensi serta sikap

kecermatan dan kehati-hatian profesional; (4) Kerahasiaan; (5) Perilaku Profesional.

Arens et al. (2008:74) independensi merupakan cara pandang yang tidak memihak di

dalam penyelenggaraan pengujian audit, evaluasi hasil pemeriksaan, dan penyusunan

laporan audit. Independensi dibagi menjadi independensi dalam pemikiran dan

independensi dalam penampilan (Kode Etik Seksi 290).

Fee Audit

Fee audit merupakan imbalan yang diterima oleh Akuntan Publik dari entitas

kliennya sebuhungan dengan pemberian jasa audit (Panduan Kualitas Audit Pada

Kantor Akuntan Publik, 2016). Penentuan Fee audit atas audit diatur dalam Peraturan

Pengurus Nomor 2 Tahun 2016 tentang Penentuan Imbalan Jasa Audit Laporan

Keuangan. Guna meningkatkan kualitas audit, IAPI menetapkan indikator batas

bawah Tarif Penagihan. Indikator batas bawah Fee audit per jam (minimum horly

charge-out rates) yang disajikan dalam Tabel .

Kualitas Audit

DeAngelo (1981) menjelaskan kualitas audit merupakan suatu kemungkinan

bahwa ketika auditor melakukan audit pada laporan keuangan klien dapat

menemukan pelanggaran dalam sistem akuntansi klien dan melaporkan temuannya.

Panduan Indikator Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik (2016), audit yang

berkualitas adalah audit yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan persyaratan

standar profesi Akuntan Publik, kode etik, dan ketentuan peraturan yang berlaku

dalam melaksanakan setiap perikatan dan laporan auditor yang diterbitkan sesuai

dengan kondisinya.

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3 Issue 4 (2017)

Page 4: PENGARUH KOMPETENSI, ETIKA DAN INDEPENDENSI, …

4

HIPOTESIS

Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Audit

Kompetensi berhubungan dengan keahlian, pengetahuan dan pengalaman

sehingga auditor yang kompeten adalah auditor yang memiliki pengetahuan,

pelatihan, keterampilan, dan pengalaman yang memadai agar berhasil menyelesaikan

pekerjaan auditnya (Tandiontong, 2016:172). Penelitian yang telah dilakukan oleh

Halim dkk (2014) dan Darayasa & Wisadha (2016) menunjukkan bahwa kompetensi

berpengaruh terhadap kualitas audit. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang

diajukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah:

H1: Kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit

Pengaruh Etika dan Independensi

Auditor harus memenuhi ketentuan etika yang relevan, termasuk ketentuan

yang berkaitan dengan independensi, sehubungan dengan perikatan audit atas

laporan keuangan (SA 200.A14). Independensi meningkatkan kemampuan auditor

dalam menjaga integritasnya, serta bertindak secara objektif, dan memelihara suatu

sikap skeptisisme profesional. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mustikawati &

Kurnia (2013) serta Wardana & Ariyanto (2016) menunjukkan bahwa etika

berpengaruh terhadap kualitas audit. Penelitian yang dilakukan oleh Octavia &

Widodo (2015) menunjukkan hasil bahwa independensi berpengaruh positif

signifikan terhadap kualitas audit. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang

diajukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah:

H2: Etika dan Independensi berpengaruh terhadap kualitas audit.

Pengaruh Fee audit Terhadap Kualitas Audit

Fee audit merupakan imbalan yang diterima oleh akuntan publik setelah

melaksanakan jasa auditnya. Besarnya fee audit yang diterima oleh auditor

tergantung dari risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian

yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut (Mulyadi, 2008:63). Penelitian

yang dilakukan oleh Suseno (2013), serta Pramesti & Wiratmaja (2017)

menunjukkan bahwa fee audit berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan oleh penulis dalam penelitian ini

adalah:

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3 Issue 4 (2017)

Page 5: PENGARUH KOMPETENSI, ETIKA DAN INDEPENDENSI, …

5

H3: Fee audit berpengaruh terhadap kualitas audit

METODE PENELITIAN

Populasi, Sampel, dan Pengumpulan Data

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) di

Surabaya sebanyak 43 KAP. Penentuan jumlah sampel dilakukan melalui

perhitungan menggunakan rumus slovin (Sevilla et al, 1993) yaitu:

keterangan:

n : ukuran sampel KAP

N : jumlah KAP keseluruhan (43)

e : nilai kritis (10% = 0,1)

Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus di atas diperoleh hasil

sebanyak 30,06 KAP maka dibulatkan menjadi 30 KAP. Pengumpulan data

dilakukan menggunakan kuesioner. Skala pengukuran yang digunakan dalam

penelitian ini adalah skala likert 4 poin. Adapun skor yang diberikan pada setiap item

scale adalah Sangat Setuju (SS) diberi skor 4, Setuju (S) diberi skor 3, Tidak Setuju

(TS) diberi skor 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1.

DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL

Variabel Independen

Kompetensi auditor dapat diperoleh melalui pendidikan pada perguruan

tinggi pada bidang akuntansi, kegiatan pengembangan dan pelatihan profesional di

tempat bekerja. Sertifikasi profesi merupakan suatu bentuk pengakuan IAPI terhadap

kompetensi auditor. Dimensi variabel kompetensi berdasarkan Panduan Indikator

Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik (2016) adalah: (1) Pendidikan

profesional; dan (2) Sertifikasi profesi auditor.

Etika dan Independensi, Auditor harus mematuhi ketentuan etika yang

relevan, termasuk ketentuan independensi, yang berkaitan dengan perikatan audit

atas laporan keuangan. Dimensi variabel kepatuhan terhadap etika dan independensi

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3 Issue 4 (2017)

Page 6: PENGARUH KOMPETENSI, ETIKA DAN INDEPENDENSI, …

6

menurut Panduan Indikator Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik (2016)

adalah: (1) KAP telah memiliki panduan etika dan independensi; dan (2) Setiap

auditor telah menerapkan ketentuan etika dan independensi pada setiap perikatan

audit.

Fee Audit merupakan imbalan yang diterima oleh Akuntan Publik dari

entitas kliennya sehubungan dengan pemberian jasa audit. Besaran fee audit dapat

ditentukan secara bebas dan mandiri berdasarkan kebutuhan dan profesional

judgment Akuntan Publik. Dimensi varibel fee audit menurut Peraturan Pengurus

Nomor 2 Tahun 2016 tentang Penentuan Imbalan Jasa Audit Laporan Keuangan

adalah:

Kesesuaian atau kepatuhan terhadap penentuan indikator batas bawah tarif penagihan

fee audit per jam.

Variabel Dependen

Kualitas Audit

Audit yang berkualitas merupakan audit yang dilakukan sesuai dengan

Standar profesi, ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku, serta laporan yang

diterbitkan telah sesuai dengan kondisinya. Pengukuran kualitas audit dalam

penelitian ini adalah menggunakan indikator pada Panduan Indikator Kualitas Audit

pada Kantor Akuntan Publik (2016) yaitu: (1) Tepat waktu; (2) Ringkas, mudah

dipahami, dan memadahi; (3) Memuat hal-hal pokok; (4) Tidak menyesatkan; dan

(5) Memuat informasi yang handal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 KAP, namun penulis hanya

mampu mengumpulkan data dari 20 KAP karena periode penyebaran kuesioner

dilakukan bertepatan dengan waktu KAP melakukan tugas auditnya yaitu pada

pertengahan tahun, sehingga KAP yang bersedia mengisi kuesioner atau bersedia

dijadikan responden menjadi terbatas. Jumlah responden dari penelitian ini adalah

100 responden.

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3 Issue 4 (2017)

Page 7: PENGARUH KOMPETENSI, ETIKA DAN INDEPENDENSI, …

7

Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan r

tabel degree of freedom (df)=n-2, dalam hal ini jumlah sampel yaitu 100 maka df=98

sedangkan r hitung dengan melihat tampilan output Cronbach Alpha pada kolom

Correlated Item-Total Correlation, kemudian nilai Correlated Item-Total

Correlation dibandingkan dengan hasil perhitungan r tabel. Jika r hitung lebih besar

dari r tabel maka dapat disimpulkan bahwa semua indikator valid. Adapun nilai r

tabel diketahui sebesar 0,197. Hasil uji validitas dijelaskan dalam Tabel 1.

Tabel 1

Hasil Pengujian Validitas

Variabel Indikator Korelasi

(r) Kondisi Keterangan

X1 X1.1 0,667 rhit> rtab Valid

X1.2 0,720 rhit> rtab Valid

X1.3 0,729 rhit> rtab Valid

X2 X2.1 0,496 rhit> rtab Valid

X2.2 0,634 rhit> rtab Valid

X2.3 0,686 rhit> rtab Valid

X2.4 0,544 rhit> rtab Valid

X3 X3.1 0,794 rhit> rtab Valid

X3.2 0,777 rhit> rtab Valid

Y Y1.1 0,538 rhit> rtab Valid

Y1.2 0,678 rhit> rtab Valid

Y1.3 0,622 rhit> rtab Valid

Y1.4 0,660 rhit> rtab Valid

Y1.5 0,584 rhit> rtab Valid Sumber : Peneliti (2017)

Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2011:47) alat ukur dikatakan reliabel jika nilai alpha untuk

setiap pertanyaan lebih besar dari 0,7. Hasil uji reliabilitas disajikan dalam Tabel 2.

Tabel 2

Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.764 14

Sumber : Peneliti (2017)

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3 Issue 4 (2017)

Page 8: PENGARUH KOMPETENSI, ETIKA DAN INDEPENDENSI, …

8

Berdasarkan Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha

memiliki nilai melebihi 0,7 maka hal tersebut menunjukkan bahwa seluruh variabel

adalah reliabel.

Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov.

Hasil uji Kolmogorov Smirnov disajikan dalam Tabel 3.

Tabel 3

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std.

Deviation 1.30629892

Most Extreme

Differences

Absolute .083

Positive .083

Negative -.044

Test Statistic .083

Asymp. Sig. (2-tailed) .083c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction. Sumber: Peneliti (2017)

Suatu data dikatakan normal apabila nilai uji normalitasnya berada diatas 0,05.

Dari hasil pengujian normalitas dengan uji Kolmogorov Smirnov pada tabel 3 diatas,

memperlihatkan besarnya signifikansi berada di atas 0,05 atau 5%, yaitu 0,083.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai seluruh variabel memiliki distribusi normal.

b. Uji Heterokedastisitas

Cara untuk mengetahui apakah terjadi heteroskedastisitas yaitu dengan

melihat grafik plot antara prediksi variabel independen yaitu ZPRED dengan residual

SRESID. Tidak terjadi heteroskedastisitas yaitu apabila tidak ada pola yang jelas,

serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil uji

heterokedastisitas disajikan dalam Gambar 1.

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3 Issue 4 (2017)

Page 9: PENGARUH KOMPETENSI, ETIKA DAN INDEPENDENSI, …

9

Sumber: Peneliti (2017)

Gambar 1

Grafik Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan Gambar 1, Uji Heterokedastisitas diketahui titik-titik data yang

digunakan pada penelitian ini menyebar di sekitar garis horisontal angka 0 (sumbu

Y) sehingga tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolonieritas

Bila angka VIF di atas angka 10 dan nilai toleransi ≤ 0,10, maka terjadi

multikolinearitas. Hasil uji multikolinieritas disajikan dalam Tabel 4.

Tabel 4

Uji Multikolinieritas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

(Constant)

Kompetensi (X1) 0,825 1,213

Etika dan Independensi (X2) 0,633 1,581

Fee audit (X3) 0,668 1,496 Sumber: Peneliti (2017)

Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai VIF di bawah angka 10 dan

nilai tolerance lebih besar dari 0,1, sehingga dapat disimpulkan bahwa regresi tidak

terdapat indikasi multikolinearitas.

Analisis Linier Berganda

Hasil analisis linier berganda dijelaskan dalam Tabel 5 berikut:

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3 Issue 4 (2017)

Page 10: PENGARUH KOMPETENSI, ETIKA DAN INDEPENDENSI, …

10

Tabel 5

Hasil Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.020 1.593

totalx1 .331 .129 .243

totalx2 .275 .130 .230

totalx3 .367 .183 .211

a. Dependent Variable: totally

Sumber: Peneliti (2017)

Adapun persamaan regresi yang didapatkan adalah sebagai berikut :

Y =7,020+ 0,331X1 + 0,275X2 + 0,367X3 + it

Besarnya nilai konstanta (α) adalah 7,020 menunjukkan bahwa jika variabel

bebas sama dengan 0 (nol), maka variabel terikat yaitu kualitas audit akan bernilai

sebesar 7,020.

Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Guna mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6

Perhitungan Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .538a .289 .267 1.327 1.754

a. Predictors: (Constant), totalx3, totalx1, totalx2

b. Dependent Variable: totally

Sumber: Peneliti (2017)

Pada Tabel 6 nilai koefisien determinasi (R²) adalah 0,289 atau 29% yang

artinya bahwa 29% kualitas audit dipengaruhi oleh variabel Kompetensi (X1), Etika

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3 Issue 4 (2017)

Page 11: PENGARUH KOMPETENSI, ETIKA DAN INDEPENDENSI, …

11

dan Independensi (X2), Fee audit (X3). Sisanya sebesar 71% dipengaruhi oleh

variabel lain di luar model penelitian ini.

b. Uji F

Adapun data hasil pengujian uji F disajikan dalam Tabel 7.

Tabel 7

Hasil Perhitungan Uji F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 68.775 3 22.925 13.027 .000b

Residual 168.935 96 1.760

Total 237.710 99

a. Dependent Variable: totally

b. Predictors: (Constant), totalx3, totalx1, totalx2 Sumber: Peneliti (2017)

Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi (p) = 0,000. Oleh

karena nilai p = 0,000 < = 0,05, maka variabel bebas berpengaruh secara bersama-

sama (simultan) terhadap variabel terikat.

c. Uji t

Hasil analisa menggunakan SPSS seperti tampak pada Tabel berikut 8.

Tabel 8

Hasil Perhitungan Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.020 1.593 4.408 .000

totalx1 .331 .129 .243 2.562 .012

totalx2 .275 .130 .230 2.122 .036

totalx3 .367 .183 .211 2.008 .048

a. Dependent Variable: totally Sumber: Peneliti (2017)

Berdasar Tabel 8 diketahui bahwa variabel kompetensi memiliki pengaruh

terhadap kualitas audit. Nilai signifikansi (p) dari kompetensi sebesar 0,012 yang

lebih kecil dari (0,05) maka variabel kompetensi secara parsial berpengaruh

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3 Issue 4 (2017)

Page 12: PENGARUH KOMPETENSI, ETIKA DAN INDEPENDENSI, …

12

terhadap variabel kualitas audit. Nilai signifikansi (p) dari etika dan independensi

sebesar 0,036 yang lebih kecil dari (0,05) maka variabel etika dan independensi

secara parsial berpengaruh terhadap variabel kualitas audit. Nilai signifikansi (p)

dari fee audit sebesar 0,048 yang lebih kecil dari (0,05) maka variabel fee audit

secara parsial berpengaruh terhadap variabel kualitas audit.

PEMBAHASAN

Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kompetensi berpengaruh

positif terhadap kualitas audit. Maka semakin baik kompetensi yang dimiliki oleh

auditor maka kualitas yang dihasilkannya pun juga akan semakin baik, karena

dengan kompetensi yang dimiliki maka kemungkinan auditor dapat menemukan

salah saji atau kecurangan yang dilakukan oleh klien akan semakin besar. Selain itu

dengan kompetensi yang dimiliki, auditor dapat mengetahui berbagai masalah secara

lebih mendalam.

Hal tersebut didukung oleh policeman theory, auditor bertanggung jawab

untuk menemukan kecurangan pada laporan keuangan klien. Auditor berperan

seperti layaknya seorang polisi yang fokus pada ketepatan aritmatik dan melakukan

upaya untuk mendeteksi serta mencegah adanya kecurangan (Hayes et al, 2005:44).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Darayasa & Wisadha

(2016) yang menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh positif pada kualitas

audit.

Pengaruh Etika dan Independensi Terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa etika dan independensi

berpengaruh positif terhadap kualitas audit yang dihasilkan. Semakin tinggi tingkat

etika profesional dan independensi seorang auditor, maka semakin baik pula kualitas

audit yang dapat diberikan, karena dengan menjunjung tinggi nilai-nilai pedoman

seorang auditor maka tidak akan terjadi kecurangan-kecurangan yang disebabkan

oleh auditor dan diharapkan mampu memberikan opini audit laporan keuangan

perusahaan yang benar-benar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi di Indonesia.

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3 Issue 4 (2017)

Page 13: PENGARUH KOMPETENSI, ETIKA DAN INDEPENDENSI, …

13

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wardana & Ariyanto (2016)

serta Octavia & Widodo (2015).

Pengaruh Fee Audit Terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa fee audit berpengaruh

positif terhadap kualitas audit. Hal ini konsisten dengan penelitian Pramesti &

Wiratmaja (2017) menunjukkan bahwa fee audit berpengaruh positif terhadap

kualitas audit. Sehingga dapat dikatakan semakin besar fee audit suatu penugasan

audit, maka semakin baik kualitas audit yang dapat diberikan, karena semakin besar

fee audit yang diterima oleh auditor maka imbalan tersebut mencukupi untuk

melaksanakan proses pengumpulan dan pengujian bukti berdasarkan standar auditing

guna mendukung kesimpulan, temuan audit, maupun rekomendasi yang terkait

sehingga laporan yang dihasilkan memuat informasi yang handal. Selain itu, dengan

fee audit yang tinggi memungkinkan KAP untuk melibatkan lebih banyak auditornya

untuk bertugas sehingga ketelitian dalam penerapan setiap prosedur akan semakin

baik dan auditor dapat tepat waktu dalam melakukan prosedur audit maupun

menyelesaikan laporan audit.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa kompetensi

berpengaruh terhadap kualitas audit yang diberikan karena semakin baik kompetensi

yang dimiliki auditor maka kemampuannya dalam mendeteksi adanya kecurangan

atau salah saji juga akan semakin baik.

Etika dan Independensi berpengaruh terhadap kualitas audit, dengan

menjunjung tinggi nilai-nilai pedoman seorang auditor maka tidak akan terjadi

kecurangan-kecurangan yang disebabkan oleh auditor dan perusahaan, dan

diharapkan mampu memberikan opini audit laporan keuangan perusahaan sesuai

dengan kondisi sebenarnya.

Fee audit berpengaruh terhadap kualitas audit. Semakin tinggi nilai fee audit

yang diberikan perusahaan maka semakin baik pula kualitas audit yang dapat

diberikan karena imbalan tersebut mencukupi untuk melakukan prosedur sesuai

dengan standar audit dan ketentuan yang berlaku.

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3 Issue 4 (2017)

Page 14: PENGARUH KOMPETENSI, ETIKA DAN INDEPENDENSI, …

14

SARAN

Penelitian ini mempunyai tingkat variabilitas yang kecil pada variabel

independennya (kualitas audit) sebesar 29% sedangkan 71% sisanya merupakan

variabel yang diharapkan untuk dapat dipenuhi oleh peneliti selanjutnya. Selain itu

menambahkan sampel penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., Elder, dan Beasley. 2008. Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan

Terintegrasi Jilid 1. Edisi 12. Jakarta: Erlangga.

Darayasa, I.M. & Wishada, I.G.S., 2016. Etika Auditor Sebagai Pemoderasi

Pengaruh Kompetensi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 15(1),

pp.142–170.

DeAngelo, LE. 1981. Auditor Size and Auditor Quality. Journal of Accounting and

Economics. Vol. 3 (3): pp. 183-199.

Christiawan, Y. J. (2002). Kompetensi Dan Independensi Akuntan Publik : Refleksi

Hasil Penelitian Empiris.Akuntansi & Keuangan, 4(2), 79–92..

Futri, P.S. & Juliarsa, G., 2014. Pengaruh Independensi,Profesionalisme,Tingkat

Pendidikan, Etika Profesi, Pengalaman, dan Kepuasan Kerja Auditor

Terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Bali. E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana, 8(1), pp.41–58..

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Cetakan Lima. Semarang: BP Universitas Diponogoro.

Halim, A., Sutrisno, T. & Achsin, M., 2014. Effect of Competence and Auditor

Independence on Audit Quality with Audit Time Budget and Professional

Commitment as a Moderation Variable. International Journal of Management

and Business Studies, 3(6), pp.64–74.

Hayes, R., Dassen, R., Schilder, A. & Wallage, P., 2005. Principle of Auditing: An

Introduction to International Standars on Auditing. Prentice Hall.

Institut Akuntan Publik Indonesia. 2016. Panduan Indikator Kualitas Audit pada

Kantor Akuntan Publik.

Institut Akuntan Publik Indonesia. 2016. Peraturan Pengurus Nomor 2 Tahun 2016

Tentang Penentuan Fee audit Audit Laporan Keuangan.

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3 Issue 4 (2017)

Page 15: PENGARUH KOMPETENSI, ETIKA DAN INDEPENDENSI, …

15

Institut Akuntan Publik Indonesia. 2016. Sistem Pengendalian Mutu 1 (SPM 1).

Jakarta: Salemba Empat.

Institut Akuntan Publik Indonesia. 2016. Standar Audit 200 tentang Tujuan

Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan

Standar Audit. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. 2002. Auditing, Buku Dua, Edisi Ke Enam. Jakarta: Salemba Empat.

Mustikawati, D., & Kurnia. (2013). Pengaruh Etika Profesional, Akuntabilitas,

Kompetensi dan Due Professional Care Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmu

& Riset Akuntansi, 2(12), 1–17.

Octavia, E. & Widodo, N.R., 2015. The Effect of Competence and Independence Of

Auditors on the Audit Quality. Research Journal of Finance and Accounting,

6(3), pp.189–194.

Pramesti, I.G.A.R. & Wiratmaja, I.D.N., 2017. Pengaruh Fee Audit, Profesionalisme

pada Kualitas Audit dengan Kepuasan Kerja Sebagai Pemediasi. E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana, 18(1), pp.616–645.

Suseno, N.S., 2013. An Empirical Analysis of Auditor Independence and Audit Fees

on Audit Quality. International Journal of Management andBusiness Studies,

3(3), pp.82–87.

Tandiontong, Mathius.2016. Kualitas Audit dan Pengukurannya. Bandung:Alfabeta

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik.

Wardana, M. A., & Ariyanto, D. (2016). Pengaruh Gaya Kepemimpinan

Transformasional, Objektivitas, Integritas dan Etika Auditor Terhadap

Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 14(2), 948–976.

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3 Issue 4 (2017)