Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 129-141
129
PENGARUH HARGA, LOKASI, DAN FASILITAS TERHADAP
KEPUASAN KONSUMEN PADA PERUMAHAN MURAH DI
HADRAH PROPERTY
NABILA MARISKA ISKANDARSYAH1, SORAYANTI UTAMI2
1) Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala 2) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala
1)e-mail: [email protected]
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Price, Location and Facilities on
Consumer Satisfaction at low price housing in Hadrah Poperty. This research use
probability sampling and the method used is proportional sampling. The
respondend is consumer who has bought house at Hadrah Property. The
questionnaire was used as a research instrument for this research method with the
number of respondents as much as 120 respondents. Multiple Linear Regression is
used to test and analyze hypotheses. The results of this study indicate that the
variable price and facilities have a significant effect (sig <0.05) on customer
satisfaction, while Location has no significant effect on Consumer Satisfaction
(sig> 0,05).
Keyword: customer satisfaction, price, location, facility.
PENDAHULUAN
Di zaman modern saat ini,
kebutuhan konsumen semakin beragam
dan kompleks. Hal ini menuntut
perusahaan untuk terus
mengembangkan inovasi produk agar
dapat memenangkan persaingan.
Perusahaan berusaha memenangkan
persaingan dengan berbagai upaya.
Dalam hal ini peran pemasaran menjadi
hal yang sangat penting bagi perusahaan
karena dalam pelaksanaannya
berhubungan langsung dengan
konsumen serta lingkungan luar
perusahaan lainnya. Menurut Kotler dan
Keller (2009) aktivitas pemasaran
diarahkan untuk menciptakan
pertukaran yang memungkinkan
perusahaan dalam mempertahankan
kelangsungan hidup. Manajemen
pemasaran bertugas untuk menentukan
barang atau produk apa yang akan
dijual, menetapkan harga yang sesuai
dengan kualitas dan kuantitas barang,
menentukan barang tersebut akan dijual
kesegmen pasar yang bagaimana, dan
menentukan media promosi apa yang
dapat digunakan agar mampu menarik
minat konsumen.
Memahami perilaku bukanlah
satu-satunya cara untuk membantu
perusahaan mencapai tujuannya. Selain
mencapai tujuan, ada hal lain yang
harus dicapai oleh perusahaan yaitu
memenangkan persaingan. Perusahaan
harus memenangkan persaingan agar
konsumen tidak berpindah ke
perusahaan lain dan setia pada produk
yang ditawarkan oleh perusahaan
tersebut. Seperti yang dipelajari dalam
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 129-141
130
teori perilaku konsumen, konsumen
bebas memilih pada perusahaan mana
mereka akan menghabiskan uang,
tenaga dan waktu mereka. Perusahaan
yang berhasil memberi kepuasan kepada
konsumennya akan memenangkan
persaingan.
Kebutuhan konsumen saat ini
terus meningkat. Hal ini dapat dilihat
dari jumlah populasi masyarakat di
Indonesia yang semakin hari semakin
meningkat. Hal tersebut juga terjadi di
Aceh. Berdasarkan sumber data dari
Badan Pusat Statistik dapat disimpulkan
bahwa adanya pertambahan penduduk
setiap tahunnya di Aceh. Dimulai pada
tahun 2008, jumlah penduduk Aceh
adalah 4.293.915 jiwa dan garis grafik
terus meningkat sampai pada tahun
2016 jumlah penduduk Aceh
menyentuh angka 5.096.248 jiwa.
Seiring dengan pertumbuhan
penduduk yang terus meningkat, maka
kebutuhan pun akan meningkat.
Menurut tingkat kepentingannya,
kebutuhan dibedakan menjadi tiga
bagian yaitu kebutuhan primer,
sekunder dan tersier. Kebutuhan primer
menjadi kebutuhan yang paling utama
bagi manusia, kebutuhan primer antara
lain adalah kebutuhan sandang, pangan
dan papan. Kebutuhan primer ini
menjadi suatu peluang bagi pelaku
bisnis untuk menggeluti bidang usaha
yang terkait dengan makanan, pakaian,
atau perumahan.
Salah satu usaha yang saat ini
sedang gencar digeluti oleh pelaku
bisnis di Banda Aceh adalah sektor
perumahan. Perumahan merupakan kebutuhan
masyarakat pada umumnya. Ditambah
lagi, pemerintah saat ini sedang
menggalakkan program “Satu Juta
Rumah” yang bertujuan untuk
menyejahterakan masyarakat dalam
sektor perumahan (papan). Pemerintah
menyediakan rumah bersubsidi dengan
harga dan cicilan yang terjangkau.
Tidak hanya itu, KPR (Kredit Pemilikan
Rumah) FLPP (Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan) juga akan
diberikan bagi Masyarakat Berpenghasilan
Rendah, baik berpenghasilan tetap
maupun tidak tetap. Untuk tahun 2016,
Program Sejuta Rumah, Kementerian
Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat
(PUPR) menetapkan target untuk MBR
sebanyak 700.000 unit, sementara
rumah non MBR 300.000 unit.
Pembangunan rumah untuk MBR
sebanyak 113.422 akan dibiayai melalui
APBN melalui Kementerian PUPR.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 12.072
unit adalah Rusunawa, program
Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS)
atau bedah rumah 94.000 unit,
pembangunan rumah baru 1.000 unit,
dan pembangunan rumah khusus 6.350
unit. Sisanya sebanyak 586.578 unit
dibiayai non APBN. Sementara,
pembiayaan 300.000 unit non MBR
diserahkan kepada pengembang dan
masyarakat melalui pembangunan
rumah komersial dan swadaya
(www.presidenri.go.id). Hal-hal tersebutlah
yang mendorong munculnya bisnis
properti di Banda Aceh yang
menawarkan perumahan komersil dan
perumahan murah (subsidi).
Bisnis properti dapat diartikan
sebagai kegiatan pertukaran barang, jasa
atau uang yang berkaitan dengan lahan,
hunian, bangunan perkantoran dan
bangunan komersial. Salah satu
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 129-141
131
perusahaan properti yang ada di Banda
Aceh adalah Hadrah Property. Hadrah
property merupakan salah satu
pengembang atau perusahaan swasta
yang membantu program pemerintah
dalam pengadaan rumah. Hadrah
properti menawarkan perumahan murah
dengan fasilitas yang cukup dan lokasi
yang strategis. Harga yang ditawarkan
oleh Hadrah Property berbeda-beda
menurut tipenya dan cukup terjangkau.
Berdasarkan data dari Hadrah
Property, harga dapat dicicil dengan DP
Rp 19.000.000 dengan angsuran
bulanan Rp 760.000 per bulan selama
maksimal 20 tahun untuk tipe rumah 36
couple dan KPR maksimal Rp
114.000.000. Harga yang terjangkau
tersebut tidak mempengaruhi lokasi
perumahan. Lokasi perumahan juga
tidak begitu terpencil dan tidak jauh dari
pusat keramaian, lokasi pembangunan
rumah berada di daerah Lambateng,
jaraknya hanya 7 menit ke kampus
unsyiah. Fasilitas rumah yang
ditawarkan dilengkapi dengan desain
rumah yang menarik, dibangun dengan
material yang bagus dan dilengkapi
dengan fasilitas tambahan seperti luas
jalan 6-8 meter, mini market, lapangan
futsal, lapangan basket, lapangan volly
dan pertokoan. Menurut data yang
diperoleh dari Hadrah Property, rumah
yang telah dibangun sepanjang tahun
2015 adalah sebanyak 161 unit rumah,
tahun 2016 sebanyak 285 unit rumah
dan pada tahun 2017 ini sedang
dibangun 400 unit rumah.
Hadrah property telah berhasil
mejual produknya dengan mengusung
tagline “Hunian Murah dan Ramah,
Tapi Bukan Murahan”, dari tagline
tersebut Hadrah Property ingin
menyampaikan kepada konsumen
bahwa perumahan yang ditawarkan
dengan harga yang terjangkau namun
tetap layak untuk dihuni dan ramah
terhadap konsumen. Tagline tersebut
juga menegaskan bahwa perusahaan
Hadrah Property tidak seperti
perusahaan lainnya yang biasanya
menawarkan harga rumah murah namun
konsumen kecewa dengan hasil
akhirnya. Fenomena yang sering terjadi,
rumah murah sering diidentikkan
dengan kualitas yang buruk dan tidak
layak untuk dihuni. Banyak perusahaan
pengembang yang membangun rumah
asal-asalan dan dibangun terpencil jauh
dari kota dengan alasan harga rumah
yang ditawarkan murah.
Fenomena tersebut dapat
menjadi suatu ancaman dan dapat pula
menjadi suatu peluang bagi Hadrah
Property mengingat produk yang
ditawarkan merupakan bagian dari
program pemerintah yang harus
dijalankan dan persaingan akan timbul
dari perusahaan properti lainnya yang
juga melakukan hal yang sama. Oleh
sebab itu, jika Hadrah Property ingin
terus bertahan dan memenangkan
persaingan, Hadrah Property harus
menganalisis kepuasan konsumennya.
Menurut Zeithaml dan Bitner
(2003) definisi kepuasan adalah respon
atau tanggapan konsumen mengenai
pemenuhan kebutuhan. Kepuasan
merupakan penilaian mengenai ciri atau
keistimewaan produk atau jasa, atau
produk itu sendiri, yang menyediakan
tingkat kesenangan konsumen berkaitan
dengan pemenuhan kebutuhan
konsumsi konsumen. Konsumen yang
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 129-141
132
merasa puas akan berdampak baik bagi
perusahaan begitu juga konsumen yang
merasa tidak puas akan membawa
dampak yang negatif pula bagi
perusahaan. Dampak tersebut terkait
dengan perilaku yang akan dilakukan
oleh konsumen setelah pembelian.
Untuk dapat melihat tingkat kepuasan
konsumennya, Hadrah Property harus
melihatnya dari beberapa faktor yang
dapat membawa pengaruh terhadap
kepuasan konsumen.
Salah satu faktor yang sering
diperhatikan konsumen saat membeli
rumah adalah harga. Definisi harga
menurut Kotler dan Armstrong (2008)
adalah sejumlah uang yang dibebankan
atas suatu produk atau jasa, atau jumlah
dari nilai yang ditukar konsumen atas
manfaat-manfaat karena memiliki atau
menggunakan produk atau jasa tersebut.
Maka jika manfaat yang diperoleh
setelah menggunakan produk sebanding
dengan harga yang ditawarkan,
konsumen pun akan merasa puas. Hal
lain yang juga penting dari perumahan
adalah lokasi. Lokasi yang tidak
strategis akan membuat konsumen tidak
nyaman. Lamb et al. (2001) menyatakan
bahwa memilih tempat atau lokasi yang
baik merupakan keputusan yang
penting. Setelah lokasi, fasilitas juga
merupakan hal yang diperhatikan oleh
konsumen. Kelengkapan dan desain
yang menarik akan membuat konsumen
puas. Menurut Lupiyoadi (2006)
fasilitas adalah sarana untuk
melancarkan dan memudahkan
pelaksanaan fungsi. Dari keterangan
tersebut, dapat disimpulkan bahwa
harga, lokasi dan fasilitas dapat menjadi
pengaruh terhadap kepuasan konsumen
pada produk yang ditawarkan oleh
Hadrah Property.
Telaah Pustaka dan Hipotesis
Tjiptono (2008) mengatakan
bahwa mood dan respon pelanggan
dipengaruhi secara signifikan oleh
lokasi, desain dan tata letak fasilitas
jasa. Peter J. dan Jerry C (2000),
berpendapat bahwa lokasi yang baik
menjamin tersedianya akses yang cepat,
dapat menarik sejumlah besar
konsumen dan cukup kuat untuk
mengubah pola berbelanja dan
pembelian konsumen.
Berdasarkan uraian diatas, maka
hipotesis yang dapat diambil dalam
penelitian ini adalah:
H2: Lokasi berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen
Fasilitas merupakan segala
sesuatu yang sengaja disediakan oleh
penyedia jasa untuk dipakai serta
dinikmati oleh konsumen yang
bertujuan memberikan tingkat kepuasan
yang maksimal. Fasilitas merupakan
segala sesutau yang bersifat peralatan
fisik yang disediakan oleh pihak penjual
jasa untuk mendukung kenyamanan
konsumen (Kotler, 2009).
Menurut Tjiptono (2008)
fasilitas adalah sumber daya fisik yang
harus ada sebelum suatu jasa dapat
ditawarkan kepada konsumen. Fasilitas
dapat pula berupa segala sesuatu yang
memudahkan konsumen dalam
memperoleh kepuasan. Berdasarkan
uraian diatas, maka hipotesis yang dapat
diambil dalam penelitian ini adalah:
H3: Fasilitas berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 129-141
133
Gambar 1. Model Kerangka Penelitian
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Objek Penelitian
Untuk mendapatkan data dan
informasi yang akurat dan relevan yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan
skripsi ini, penulis mengadakan
serangkaian penelitian langsung pada
perumahan Hadrah Property di Banda
Aceh dan Aceh Besar. Sedangkan objek
penelitian ini adalah kepuasan
konsumen sebagai variabel dependen.
Harga, lokasi, dan fasilitas sebagai
variabel independen.
Populasi dan Penarikan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan
dengan menggunakan metode
probability sampling. Probability
sampling adalah cara pengambilan
sampel yang tidak semua angota
populasi di beri kesempatan untuk di
pilih sebagai sampel. Jenis probability
sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah proportional
sampling. Dalam penelitian ini peneliti
mengambil sampel sebanyak 120
responden dari kesuluran responden
yang masuk.
Teknik Pengumpulan Data
Adapun pengumpulan data yang
dilakukan adalah melalui penelitian
lapangan, dalam hal ini pengumpulan
data dilakukan dengan mengedarkan
kuesioner. Data yang dipakai dalam
penelitian ini adalah data primer. Untuk
memperoleh data yang diperlihatkan
dalam penelitian ini penulis
menggunakan kuesioner (angket), yaitu
teknik pengumpulan data dengan
menyebarkan daftar pertanyaan tertulis
yang telah dirumuskan terlebih dahulu
yang akan dijawab oleh responden
sesuai dengan alternatif jawaban yang
telah tersedia.
Peralatan Analisis Data
Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh harga, lokasi dan fasilitas
terhadap kepuasan konsumen, akan
dianalisis dengan menggunakan alat
ukur yaitu regresi linear berganda.
Pengujian dan analisis data primer
dilakukan dengan menggunakan
perangkat SPSS dengan formulasi
regresi berganda menurut Malhotra
(2009). Bila digambarkan secara
Lokasi
(X2)
Fasilitas
(X3)
Kepuasan
Konsumen
(Y)
Harga
(X1)
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 129-141
135
matematis hubungan variabel tersebut
adalah sebagai berikut:
Y = b1X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
Keterangan :
Y = Kepuasan konsumen
X1 = Harga
X2 = Lokasi
X3 = Fasilitas
b1...b3 = Koefisien parameter variabel
independen
e =Error Term
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas
Pengujian validitas data dalam
penelitian ini dilakukan secara statistik,
yaitu dengan menggunakan uji Person
product-moment coefficient of correlation
dengan bantuan SPSS version 20.
Pengujian validitas kuesioner
didasarkan pada perbandingan nilai r-
hitung dan nilai r-tabel. Pada Tabel 1
dapat dijelaskan mengenai hasil
pengujian validitas kuesioner
didasarkan pada perbandingan nilai r-
hitung dan nilai r-tabel dari variabel
independen dan variabel dependen.
Berdasarkan Tabel 1 dijelaskan
bahwa nilai korelasi atau r hitung untuk
semua item pertanyaan yang terdapat
pada masing-masing variabel menunjukkan
angka yang lebih besar bila
dibandingkan dengan nilai r-tabel,
dengan koefisien korelasi diatas nilai
kritis (nilai r-tabel) product moment
yaitu sebesar 0,179, sehingga dapat
disimpulkan bahwa semua item
pertanyaan dinyatakan valid.
Tabel 1. Hasil Pengujian Validitas Variabel Dependen Y (n=118)
No Pernyataan Variabel Koefisien Nilai Kritis Keterangan
Korelasi 5% (N=118)
1 A1 Y 0,725 0,179 Valid
2 A2 0,688 Valid
3 A3 0,799 Valid
4 A4 0,67 Valid
5 A5 0,67 Valid
1 B1 X1 0,699 0,179 Valid
2 B2 0,686 Valid
3 B3 0,685 Valid
4 B4 0,518 Valid
5 B5 0,572 Valid
6 B6 0,525 Valid
1 C1 X2 0,858 0,179 Valid
2 C2 0,857 Valid
3 C3 0,859 Valid
1 D1 X3 0,803 0,179 Valid
2 D2 0,842 Valid
3 D3 0,82 Valid
Sumber :Output SPSS 20 diolah, 2017
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 129-141
136
Uji Reliabilitas
Dalam penelitian ini digunakan
uji reliabilitas berdasarkan Cronbach
Alpha yang digunakan untuk pengujian
kuesioner dalam penelitian ilmu sosial.
Analisis ini digunakan untuk menafsirkan
korelasi antara skala yang dibuat
dengan skala variabel yang ada. Ukuran
reliabilitas dianggap handal berdasarkan
pada koefisien Cronbach alpha lebih
dari 0,60 (Malhotra, 2009). Hasil uji
reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 2.
Dari hasi uji reliabilitas yang
ditunjukkan tabel diatas, diperoleh nilai
Cronbach’s alpha masing-masing
sebesar 0,754, 0,676, 0,820, dan 0,759.
Dengan demikian seluruh pertanyaan
yang digunakan dalam variabel
penelitian ini handal, karena telah
memenuhi Cronbanch’s Alpha dengan
nilai alpha lebih dari 0,60 (Malhotra,
2009).
Uji Normalitas
Pedoman pengambilan keputusan
tentang yang mendekati atau merupakan
distribusi normal berdasarkan uji
Kolmogorov-Smirnov menurut(Ghozali,
2011) yaitu bila nilai signifikan >0,05
berarti distribusi data normal sedangkan
bila nilai signifikan <0,05 berarti
distribusi data tidak normal. Hasil
pengujian normalitas data dapat dilihat
pada Tabel 3.
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Jumlah
Item
Cronbach’s Alpha Keterangan
Hitung Standar
1 Kepuasan Konsumen 5 0,754 0,60 Handal
2 Harga 6 0,676 0,60 Handal
3 Lokasi 3 0,820 0,60 Handal
4 Fasiitas 3 0,759 0,60 Handal
Sumber: Data primer diolah, 2017
Tabel 3. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sumber :Output SPSS 20 diolah, 2017
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 120
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation ,50557265
Most Extreme Differences Absolute ,114
Positive ,074
Negative -,114
Kolmogorov-Smirnov Z 1,244
Asymp. Sig. (2-tailed) ,090
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 129-141
137
Menurut Yu et. al (2008)
mengatakan bahwa untuk mamastikan
bahwa distribusi data berjalan normal
dan tidak terjadi penyimpangan secara
signifikan dari distribusi yang
diharapkan maka yang dilihat adalah
nilai Asymptotic significance 2–tailed.
Berdasarkan uji statistik normalitas
menggunakan uji K-S pada tabel diatas
menunjukkan p-value 0,090 dimana
lebih besar dari 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal.
Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas di uji dengan
melihat VIF (Variance Inflating Factor)
dari masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen.
Persyaratan untuk dapat dikatakan
terbebas dari multikolinearitas adalah
apabila VIF prediktor tidak melebihi
nilai 10 dan nilai toleransinya >0,10
(Ghozali, 2011). Hasil uji
multikolinearitas dapat dilihat pada
Tabel 4.
Berdasarkan data pada Tabel 4
dapat kita ketahui bahwa syarat untuk
lolos dari uji multikolinearitas sudah
terpenuhi oleh seluruh variabel
independen, yaitu tolerance tidak
kurang dari 0,10 dan nilai VIF
(Variance Inflation Factor) yang tidak
lebih dari 10. Maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa seluruh variabel
independen yang digunakan dalam
penelitian ini tidak berkorelasi antara
variabel independen satu dengan
variabel independen lainnya.
Melalui hasil perhitungan
statistik dengan menggunakan bantuan
program SPSS seperti terlihat pada tabel
diatas, maka diperoleh persamaan
regresi berganda sebagai berikut ini :
Y = 0,338X1 + 0,191X2+ 0,299X3
Tabel 4. Multikolinearitas Variabel Independen Penelitian
Variabel Collinearity
Statistics Keterangan
Dependen Independen Tolerance VIF
Y Kepuasan
Konsumen
X1 Harga 0,903 1,107 Bebas
Multikolinearitas
X2 Lokasi 0,395 2,530 Bebas
Multikolinearitas
X3 Fasilitas 0,381 2,623 Bebas
Multikolinearitas
Sumber :Output SPSS 20 diolah, 2017
Tabel 5. Pengaruh Masing-masing Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat
Nama Variabel B t-hitung t-table sign
Harga (X1) 0,338 4,328 0,265 0,000
Lokasi (X2) 0,191 1,619 0,265 0,108
Fasilitas (X3) 0,299 2,492 0,265 0,014
Sumber :Output SPSS 20 diolah, 2017
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 129-141
138
1. Koefisien regresi Harga (X1)
sebesar 0,338, artinya bahwa
setiap kenaikan 1 persen dalam
variabel Harga, maka secara
relatif akan mempengaruhi
Kepuasan Konsumen sebesar
33,8%, dengan demikian setiap
peningkatan pada Harga maka
akan mempengaruhi Kepuasan
Konsumen pada penghuni
perumahan Hadrah Property.
2. Koefisien regresi Lokasi (X2)
sebesar sebesar 0,191. Artinya
bahwa setiap perubahan dalam
satu unit variabel Lokasi maka
secara relatif akan meningkatkan
Pembeian Impulsif sebesar 19,1%,
dengan demikian semakin tinggi
pengaruh Lokasi maka akan
semakin mempengaruhi Kepuasan
Konsumen pada penghuni
perumahan Hadrah Property.
3. Koefisien regresi Fasilitas (X3)
sebesar sebesar 0,299. Artinya
bahwa setiap perubahan dalam
satu unit variabel Fasilitas maka
secara relatif akan meningkatkan
Kepuasan Konsumensebesar
29,9%, dengan demikian semakin
tinggi pengaruh Fasilitas maka
akan semakin mempengaruhi
Kepuasan Konsumen pada
penghuni perumahan Hadrah
Property
Berdasarkan hasil analisa diatas
dapat diketahui bahwa dari ketiga
variabel yang diteliti, ternyata variabel
Harga (X1) mempunyai pengaruh
dominan terhadap Kepuasan Konsumen
dengan nilai koefisien sebesar 0,338
atau sebesar 33,8%.
Uji Secara Parsial (Uji t)
Untuk menguji faktor-faktor yang
mempunyai pengaruh terhadap Niat
Pembelian Konsumen secara parsial
(setiap variabel) dapat dilihat dari hasil
uji-t. Hasil perhitungan yang
diperlihatkan pada tabel dimana dapat
diketahui besarnya thitung untuk masing-
masing variabel dengan tingkat
kepercayaan atau signifikansi sebesar α
= 5%. Uji statistik t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen secara
individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen (Ghozali, 2011).
Hasil uji statistik t dapat dilihat pada
Tabel 6 dibawah ini:
Tabel 6. Hasil Perhitungan Uji t
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 0,064 0,462 0,139 0,890
X1 0,465 0,107 0,338 4,328 0,000
X2 0,177 0,109 0,191 1,619 0,108
X3 0,296 0,119 0,299 2,492 0,014
a. Dependent Variable: Kepusan Konsumen
Sumber :Output SPSS 20 diolah, 2017
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 129-141
139
Hasil penelitian terhadap variabel
Harga memiliki nilai t-hitung sebesar
4,328. Sedangkan nilai t-tabel yang
telah diperoleh yaitu 1,657. Karena nilai
t-hitung>t-tabel maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
signifikan dari variabel Harga (X1)
terhadap Kepuasan Konsumen (Y)
dengan tingkat signifikansi sebesar
0,000. Hal ini sesuai dengan pendapat
Kertajaya (2002) bahwa indikator
penilaian harga dapat dilihat dari
kesesuaian antara suatu pengorbanan
dari konsumen terhadap nilai yang
diterimanya setelah melakukan
pembelian, dan dari situlah konsumen
akan mempersepsi dari produk atau jasa
tersebut. Persepsi yang postif
merupakan hasil dari rasa puas akan
suatu pembelian yang dilakukannya,
sedangkan persepsi yang negatif
merupakan suatu bentuk dari
ketidakpuasan konsumen atas produk
atau jasa yang dibelinya.
Ha1: Harga berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen
Hasil penelitian terhadap variabel
Lokasi memiliki nilai t-hitung sebesar
1,619. Sedangkan nilai t-tabel yang
telah diperoleh yaitu 1,657. Karena nilai
t-hitung<t-tabel maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat
pengaruh signifikan dari variabel Lokasi
(X2) terhadap Kepuasan Konsumen (Y)
dan nilai signifikasi lebih besar
daritingkat signifikansi 5% (α = 0,05),
yaitu 0,108. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Adytomo (2006)
mengenai pengaruh lokasi terhadap
kepuasan pelanggan di hotel Grasia
Semarang, hasil penelitiannya
menyatakan bahwa lokasi berpengaruh
positif terhadap kepuasan pelanggan.
Namun terdapat perbedaan pada
penelitian ini, dimana lokasi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan konsumen. Artinya, pada
perumahan murah konsumen tidak
begitu mementingkan lokasi
perumahan.
H01: Lokasi tidak berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen
Hasil penelitian terhadap variabel
Fasilitas memiliki nilai t-hitung sebesar
2,492. Sedangkan nilai t-tabel yang
telah diperoleh yaitu 1,657. Karena nilai
t-hitung>t-tabel maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
signifikan dari variabel Fasilitas (X3)
terhadap Kepuasan Konsumen (Y)
dengan tingkat signifikasi sebesar
0,014. Hal ini didukung penelitian yang
dilakukan oleh Thomas (2016) bahwa
fasilitas berpengaruh positif terhadap
kepuasan konsumen.
Ha1: Fasilitas berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen
PENUTUP
Berdasarkan hasil dan
pembahasan maka kesimpulan yang
dapat diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Pengujian secara parsial (Uji-T)
dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa variabel Harga (X1) dan
Fasilitas (X3) berpengaruh positif
dan signifikan. Sedangkan
varibelLokasi (X2)berpengaruh
positif namun tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap
varibelKepuasan Konsumen (Y)
sebagai variabel dependen.
2. Berdasarkan koefisien determinasi
yang diperoleh dapat dijelaskan
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 129-141
140
bahwa variabel Haga (X1), Lokasi
(X2), dan Fasilitas (X3)
menyumbang proposi terhadap
variabel Kepuasan Konsumen
sebesar 34.6%. Sedangkan
selebihnya yaitu 65.4% dijelaskan
oleh faktor-faktor lain diluar
variabel yang dijadikan indikator
dalam variabel penelitian.
Berdasarkan kesimpulan diatas
penulis memberikan saran sebagai
berikut:
1. Hadrah Property hendaknya terus
mempertahankan variabel-variabel
yang terkait dengan harga, karena
harga merupakan salah satu faktor
yang dipertimbangkan oleh
konsumen saat melakukan
pembelian rumah. Sejauh ini,
konsumen mendapatkan kepuasan
melalui harga yang ditawakan oleh
pihak pengembang.
2. Hadrah property hendaknya terus
dapat menjaga fasilitas yang
terdapat pada perumahan dan terus
menambah serta meningkatkan
ketersediaan fasilitas yang ada pada
perumahan.
REFERENSI
Alma, Buchari (2011) Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Bandung: Penerbit Alfabeta
Basu, Swastha (2002) Manajemen
Pemasaran. Edisi 2. Jilid 8.
Jakarta: Liberty
Cooper D. R., and P.S. Schindler (2006)
Business Research Methods. 9th
Edition. McGraw-Hill, New York
Ghozali, Imam (2011) Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program
SPSS”. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Hermawan, Kertajaya (2002) Marketing Plus
Siasat Memenangkan Persaingan Global.
Jakarta: PT. Erlangga.
Irawan, H (2004) Indonesian Customer
Satisfaction: Membedah Strategi
Kepuasan Pelanggan Merek
Pemenang ICSA. Jakarta: PT.
Alex Media Komputindo.
Kotler, Philip (2009) Manajemen
Pemasaran. Jakarta : Erlangga.
Kotler, P., and G. Armstrong (2008)
Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi.
12. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P., dan Kevin Lane Keller
(2009) Manajemen pemasaran.
Edisi. 13. Jilid 1. Jakarta:
Erlangga
Lalu, Sumayang (2003) Dasar-Dasar
Manajemen Produksi dan
Operasi. Edisi 1. Jakarta: Salemba
Empat
Lupiyoadi, Rambat (2006) Manajemen
Pemasaran Jasa. Edisi 2. Jakarta:
Salemba Empat.
Malhotra, Naresh K (2009) Riset
Pemasaran. Pendekatan Terapan,
Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks.
Nasution, M., N (2005) Manajemen
Mutu Terpadu (Total Quality
Management). Bogor: Ghalia
Indonesia
Peter, J. Paul, dan Jerry C. Olson (2000)
Consumer behavior: Perilaku
Konsumen Dan Strategi
Pemasaran. Jilid 1. Edisi 4.
Jakarta: Erlangga..
Schiffman, dan Kanuk (2007) Perilaku
Konsumen. Edisi 2. Jakarta: PT.
Indeks Gramedia
ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 2, No. 1 November: 129-141
141
Sekaran, Uma (2011) Metode Penelitian
Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat
Sugiyono (2003) Metode Penelitian
Bisnis. Edisi 1. Bandung:
Alfabeta.
Suprapto, Johanes (2001) Pengukuran
Tingkat Kepuasan Pelanggan.
Jakarta: Rineka Cipta
Tjiptono, Fandy (2008) Strategi
Pemasaran. Edisi 3. Yogyakarta:
Andi
Zeithaml, V.A., Bitner, M.J (2003)
Service Marketing: Intergrating
Customer Focus Across the
Firm. New York: McGraw-Hill.