Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Integritas Jurnal Manajemen Profesional (IJMPro) Volume 1 Nomor 2 Edisi Juli 2020
P-ISSN : 2722-0958- E-ISSN : 2722-094X
DOI: https://doi.org/10.35908/ijmpro.
145
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP
KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MENGINAP DI HOTEL BINTANG LIMA
KOTA PALEMBANG
Muhammad Iqbal Politeknik Palembang Darussalam. Email: [email protected]
Abstract. The approach taken in this study is a quantitative approach in the form of associative
because this study aims to explain the relationship between two or more variables, namely
product, price, place, promotion, people, physical facilities, and processes (independent
variables) to the decision to stay overnight (dependent variable ). The purpose of this study
was to determine and analyze the effect of jointly and partially the marketing mix (product,
price, promotion, place, people, and physical evidence) on the consumer's decision to stay
at the Five Star Hotel in Palembang. The results of this study conclude, first, all marketing
mix variables (products, prices, promotions, location, people, processes and physical
evidence) have an influence on the decision to stay at a Five Star Hotel. Second, partially
the product variable, price, promotion, people and physical evidence of the variable
variable have a significant effect, while the Location and Process Variables have no
significant effect on the decision to stay at a Five Star Hotel. Third, the Price Variable, has
a dominant influence on the desires / decisions of consumers / customers / guests to stay at
five-star hotels, especially at the Whyndam OPI Hotel and The Excelton Hotel Palembang.
Based on the conclusion, the researcher gave a suggestion. first, the hotel manager
recalculates the tariff / price set so that it can provide greater discounts, and improve
hotel facilities including the design and comfort of hotel rooms. Second, adding hotel
facilities including improving the quality of design and comfort of hotel rooms. Third, for
further research, other variables can be added outside the marketing mix to complement
the results of subsequent studies regarding the decision to stay at a five-star hotel.
Keywords: Marketing mix, consumer decisions
Abstrak. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang
berbentuk asosiatif karena penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara
dua variabel atau lebih yaitu produk, harga, tempat, promosi, orang, fasilitas fisik, dan
proses (variabel bebas) terhadap keputusan menginap (variabel terikat). Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara bersama-sama dan parsial
bauran pemasaran (product, price, promotion, place, people, and physical evidence)
terhadap keputusan konsumen untuk menginap di Hotel Bintang Lima di Kota Palembang.
Hasil penelitian ini menyimpulkan, pertama, semua variabel bauran pemasaran (produk,
harga, promosi, lokasi, orang, proses dan bukti fisik) sama-sama mempunyai pengaruh
terhadap keputusan menginap di Hotel Bintang Lima. Kedua, secara parsial variabel
produk, harga, promosi, orang dan bukti fisik variabel harga berpengaruh signifikan,
sedangkan Variabel Lokasi dan Proses tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
menginap di di Hotel Bintang Lima. Ketiga, Variabel Harga, memiliki pengaruh yang
dominan terhadap keinginan/ keputusan konsumen/ pelanggan/ tamu untuk menginap di
hotel bintang lima, khususnya di Whyndam OPI Hotel dan The Excelton Hotel Palembang.
Berdasarkan kesimpulan peneliti memberi saran. pertama, pihak pengelola hotel
menghitung ulang tarif/ harga yang ditetapkan sehingga bisa memberikan diskon lebih
besar, dan meningkatkan fasilitas hotel termasuk desain dan kenyamanan kamar hotel.
Kedua, menambah fasilitas hotel termasuk meningkatkan kualitas design dan kenyamanan
kamar hotel. Ketiga, untuk penelitian selanjutnya dapat ditambahkan variabel lain diluar
Pengaruh Faktor-Faktor Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan
Konsumen Untuk Menginap di Hotel Bintang Lima Kota Palembang
Muhammad Iqbal
146
bauran pemasaran untuk melengkapi hasil penelitian berikutnya mengenai keputusan
menginap di hotel bintang lima.
Kata Kunci: Bauran Pemasaran, Keputusan Konsumen
Pendahuluan
1. Latar Belakang Penelitian.
Bauran pemasaran harus dapat bersifat dinamis dan dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan eksternal maupun internal. Faktor eksternal yaitu faktor diluar jangkauan
perusahaan yang terdiri dari pesaing, teknologi, peraturan pemerintah, keadaan
perekonomian, dan lingkungan sosial budaya. Selain faktor eksternal, ada faktor internal juga
yaitu variabel-variabel yang terdapat dalam bauran pemasaran yaitu Product (Produk), Price
(Harga), Promotion (Promosi), dan Place (Tempat atau Saluran Distribusi). Ke empat
variabel bauran pemasaran memiliki fungsi masing-masing yang saling berkaitan.
Perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian jasa di atas meliputi
kegiatan yang terdiri dari tahap melakukan permintaan terhadap jasa dan tahap penyerahan
jasa dari produsen ke konsumen. Seorang konsumen di dalam mengkonsumsi produk jasa
akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk
mengkonsumsi produk jasa diantaranya adalah kebutuhan terhadap keberadaan produk jasa
yang dikehendaki, serta keyakinan untuk mendapatkan produk jasa yang dikehendaki.
Disamping itu ada unsur eksternal, misalnya faktor harga dan kualitas layanan dari produsen
jasa tersebut juga sangat menentukan keputusan konsumen untuk mengkonsumsi produk jasa
yang ditawarkan (Tjiptono, 2002:19).
Hotel sebagai perusahaan jasa yang bergerak dibidang jasa penginapan, mempunyai
peranan sebagai penyedia jasa penginapan bagi konsumen yang membutuhkan jasa
penginapan. Perusahaan jasa yang baik tentunya akan mempelajari perilaku pembeli guna
memahami mengapa dan bagaimana pembeli bersedia membeli produk atau jasa perusahaan
dengan mempelajari perilaku pembeli serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan membeli, perusahaan akan mengetahui kesempatan baru yang berasal dari belum
terpenuhinya kebutuhan konsumen.
Seperti perusahaan jasa hotel lainnya, Whyndam OPI Hotel dan The Excelton Hotel juga
merasakan hambatan-hambatan seperti naik turunnya tamu hotel, dalam wawancara yang
dilakukan peneliti terhadap pihak hotel, peneliti memperoleh data perkembangan jumlah
tamu yang menginap (tingkat hunian) selama dua tahun terakhir seperti yang tertera pada
Tabel 1 dan 2.
Tabel. 1. Occupancy Rate Whyndam OPI Hotel Palembang Tahun 2018 – 2019
Tahun Kamar tersedia Kamar terjual Occupancy rate
2018 59388 33132 27,607 %
2019 64260 30132 46,890%
Sumber: Whyndam OPI Hotel Palembang (2019)
Dari tabel 1 terlihat bahwa penjualan sewa kamar meningkat dari tahun sebelumnya akan
tetapi belum mencapai 50% sebagai target yang dinginkan oleh Whyndam OPI Hotel
Palembang. Sepanjang kurun waktu sepanjang tahun 2019, jumlah pelanggan yang menginap
di Whyndam OPI Hotel sebanyak 30132 pelanggan.
Tingkat hunian The Excelton Hotel dari tahun ketahun mengalami perkembangan. Secara
rinci perkembangan tersebut dapat dilihat pada tabel 2.
Integritas Jurnal Manajemen Profesional (IJMPro) Volume 1 Nomor 2 Edisi Juli 2020
P-ISSN : 2722-0958- E-ISSN : 2722-094X
DOI: https://doi.org/10.35908/ijmpro.
147
Tabel 2. Occupancy Rate The Excelton Hotel Palembang Tahun 2018 - 2019
Tahun Kamar tersedia Kamar terjual Occupancy rate
2018 54361 28140 51,770 %
2019 39932 18790 45,270%
Sumber: The Excelton Hotel Palembang (2019)
Dari tabel 2 di atas kita dapat menyimpulkan bahwa penjualan sewa kamar menurun dari
tahun sebelumnya yang belum mencapai lebih dari 50% sesuai target yang dinginkan oleh
The Excelton Hotel Palembang. Sepanjang kurun waktu sepanjang tahun 2019, jumlah
pelanggan yang menginap di The Excelton Hotel sebanyak 18790 pelanggan.
Penurunan jumlah kamar hotel yang terjual tersebut diperkirakan ada kaitannya dengan
Keputusan Konsumen untuk menginap di hotel bintang lima di Palembang, khususnya di
Hotel Whyndam OPI dan The Excelton tersebut. Hal ini juga menjadi alasan peneliti untuk
meneliti bagaimana pengaruh variabel bauran pemasaran yaitu product, price, place,
promotion, people, physical evidence, dan process terhadap keputusan konsumen untuk
menginap di hotel bintang lima di kota Palembang.
Dari latar belakang yang dikemukakan di atas, maka peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan judul Pengaruh Faktor-faktor Bauran Pemasaran Jasa Terhadap
Keputusan Konsumen untuk menginap di Hotel Bintang Lima Kota Palembang.
2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini menjawab permasalah yang menjadi fenomena dalam penelitian ini
yang sedang diteliti adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara bersama-sama (simultan) bauran
pemasaran (product, price, promotion, place, people, and physical evidence) terhadap
keputusan konsumen untuk menginap di Hotel Bintang Lima di Kota Palembang.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara parsial bauran pemasaran
(product, price, place, promotion, people, process and physical evidence) terhadap
keputusan konsumen untuk menginap di Hotel Bintang Lima di Kota Palembang.
Kajian Pustaka
1. Pengambilan Keputusan Konsumen
Tahap konsumsi merupakan tahap proses keputusan konsumen dimana konsumen
memutuskan akan membeli dan menggunakan produk atau jasa atau tidak. sedangkan tahap
evaluasi purnabeli merupakan tahap proses pembuatan keputusan konsumen sewaktu
konsumen menentukan apakah ia telah membuat keputusan menginap yang tepat (Fandy
Tjiptono, 2007 : 43).
Berdasarkan urutan tahapan proses pembelian tertentu konsumen melewati lima tahap
yaitu: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan menginap, dan
perilaku pasca pembelian. Jelaslah bahwa proses pembelian di mulai jauh sebelum pembelian
aktual dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah itu (Philip Kotler 2004 : 204).
2. Keputusan pembelian (menginap) dan Perilaku Konsumen
a. Keputusan pembelian/ menginap
Menurut Suharno (2010 : 96), keputusan pembelian adalah tahap dimana pembeli telah
menentukan pilihan dan melakukan pembelian produk atau jasa, serta mengkonsumsinya.
Perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusanmuntuk melakukan pembelian akan
diwarnai olehmciri kepribadiannya, usia, ipendapatan dan gaya hidupnya.
Pengaruh Faktor-Faktor Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan
Konsumen Untuk Menginap di Hotel Bintang Lima Kota Palembang
Muhammad Iqbal
148
Model keputusan pembelian juga bisa dijelaskan sebagai berikut:
Pengenalan
masalah
Pencarian
informasi
Evaluasi
Alternatif Pembelian Hasil
Sumber: Kotler (2008)
Gambar 1. Model Proses Keputusan Membeli
Proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual dilakukan dan memiliki
dampak yang lama setelah itu. Pada Gambar 1 terlihat bahwa konsumen harus melalui lima
urutan tahapan proses pembelian suatu produk untuk keterlibatan konsumen tinggi karena
menampung seluruh cakupan pertimbangan yang muncul saat konsumen menghadapi
pembelian baru. Tahapan ini tidak berlaku untuk pembelian dengan keterlibatan konsumen
yang rendah.
b. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan melalui pencarian, pembelian,
penggunaan, pengevaluasian dan penentuan produk atau jasa yang mereka harapkan dapat
memuaskan kebutuhan mereka (Anoraga, 2004:223). Model perilaku konsumen dalam
membeli/ memutuskan untuk menginap dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Rangsangan
pemasaran
Rangsangan
lain
Karakteristik
pembeli
Proses keputusan
pembeli
Keputusan
pembeli
Produk
Harga
Tempat
Promosi
Ekonomi
Teknologi
Politik
Budaya
Budaya
Sosial
Pribadi
Psikologis
Pengenalan
masalah
Pencarian
informasi
Evaluasi
Keputusan
Perilaku pasca
pembelian
Pilihan produk
Pilhan merek
Pilihan penyalur
Waktu pembelian
Jumlah
pembelian
Sumber: Kotler (2008)
Gambar 2. Model Perilaku Konsumen
Berdasarkan gambar 2 di atas menunjukkan bahwa rangsangan pemasaran dan
rangsangan lain akan memasuki karakteristik pembeli dan proses keputusan pembeli, proses
ini terjadi dalam diri konsumen dan memerlukan waktu untuk bisa sampai ke keputusan
pembeli. Pada gambar tersebut sebenarnya terlihat bahwa ruang gerak dan fator yang bisa
dikendalikan oleh pemasar adalah faktor rangsangan pemasaran. Faktor-faktor lainnya
cenderung lebih sulit bahkan tidak bisa dikendalikan oleh pemasar.
Menurut Kotler dan Keller (2008:214), perilaku konsumen adalah studi bagaimana
individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan
barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka. Lebih
lanjut Basu Swastha (2000:10) menyatakan bahwa perilaku konsumen merupakan kegiatan-
kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan
barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada
persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:6),
perilaku konsumen menggambarkan cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan
sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang
berhubungan dengan konsumsi.
Integritas Jurnal Manajemen Profesional (IJMPro) Volume 1 Nomor 2 Edisi Juli 2020
P-ISSN : 2722-0958- E-ISSN : 2722-094X
DOI: https://doi.org/10.35908/ijmpro.
149
Tabel 1.
Jenis Perilaku Pembelian Konsumen
Keterlibatan Tinggi Keterlibatan Rendah
Perbedaan Merek yang
Signifikan
Perilaku pembelian
kompleks
Perilaku pembelian
mencari variasi
Sedikit perbedaan
merek
Perilaku pembeli
mengurangi
disonansi
Perilaku pembelian
menurut kebiasaan
Sumber: Kotler (2007)
Menurut Kotler (2007), perilaku pembelian yang rumit (komplek) menjelaskan bahwa
konsumen terlibat dalam perilaku pembelian yang rumit saat mereka terlibat dalam suatu
pembelian dan menyadari adanya perbedaan yang signifikan diantara berbagai merek. hal ini
biasanya merupakan kasus saat produk yang bersangkutan mahal, jarang dibeli, berisiko, dan
sangat mengekpresikan pribadi. Perilaku konsumen dalam proses keputusan konsumen itu
bisa diklasifikasikan kedalam tiga tahap utama (Fandy Tjiptono, 2007 : 43), yakni:
1) Tahap Pembelian
Tahap pra pembelian, meliputi proses yaitu: Identifikasi kebutuhan, proses pembelian
diawali ketika seseorang mendapatkan stimulus (pikiran, tindakan, atau motivasi) yang
mendorong dirinya untuk mempertimbangkan pembelian barang atau jasa tertentu. Stimulus
mempengaruhi kebutuhan seseorang akan produk atau jasa tertentu, seorang konsumen akan
merasakan kebutuhan untuk membeli suatu produk atau jasa pada situasi shortage (kebutuhan
yang timbul karena konsumen tidak memiliki produk atau jasa tertentu) maupun unfulfilled
desire (kebutuhan yang timbul karena ketidak puasan pelanggan terhadap produk/ jasa saat
ini).
2) Tahap konsumsi/pembelian,
Salah satu perbedaan fundametal antara pembelian barang dan pembelian jasa adalah
menyangkut proses produksi dan konsumsi. Pada barang, tahap pembelian dan konsumsi
biasanya terpisah. Meskipun terdapat interaksi antara pemasar dan pelanggan selama tahap
pembelian aktual, tahap pemakaian barang biasanya terlepas dari pengaruh langsung para
pemasar. Sebaliknya, sebagian besar jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan.
Konsekuensinya, perusahaan jasa berpeluang besar untuk secara aktif membantu pelanggan
memaksimumkan nilai dari pengalaman konsumsinya sehingga penyedia jasa bisa secara
efektif mempengaruhi proses konsumsi dan evaluasi agar konsumen melakukan pembelian
ulang terhadap produk jasa. Dalam tahap ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
konsumen dalam melakukan pembelian yaitu: 1) Emosi dan mood, 2) Dramaturgi, 3)
Peran (role) dan script theory, 4) Control theory, 5) Costumer compitability
3) Tahap evaluasi purna beli.
Setelah pilihan dibuat dan jasa dibeli serta dikonsumsi, evaluasi purna beli akan
berlangsung. Dalam tahap ini, konsumen mungkin mengalami disonansi kognitif (keraguan
menyangkut ketepatan keputusan menginap). Pemasar biasanya berusaha meminimumkan
disonansi kognitif pelanggan dengan berbagai strategi, diantaranya melakukan kontak
purnabeli dengan pelanggan, menyediakan garansi dan jaminan, dan memperkuat keputusan
pelanggan melalui iklan perusahaan, (Fandy Tjiptono, 2007 hal 43 : 59).
3. Pengertian Jasa
Selain produk-produk yang diperjual belikan secara kasat mata dan bisa dimiliki secara
nyata, terdapat juga produk-produk tidak kasat mata tetapi bisa dirasakan hasil dan
manfaatnya yang disebut dengan jasa.Dalam industri bisnis, Usaha perhotelan termasuk
dalam industri jasa. Jasa (service) adalah setiap aktifitas, manfaat atau performance yang
Pengaruh Faktor-Faktor Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan
Konsumen Untuk Menginap di Hotel Bintang Lima Kota Palembang
Muhammad Iqbal
150
ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain yang bersifat intangible dan tidak menyebabkan
perpindahan kepemilikan apapun dimana dalam produksinya dapat terikat maupun tidak
dengan produk fisik. (Kotler dan Keller, 2011:214). Pemasaran jasa merupakan suatu proses
mempersepsikan, memahami, menstimulasi dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang
dipilih secara khusus dengan menyalurkan sumber-sumbersebuah organisasi untuk memenuhi
kebutuhan tersebut (Payne dalam Ratih Hurriyati, 2010:42). Oleh karena itu, pemasaran jasa
lebih terfokus untuk memberi perhatian pada hubungan timbal balik yang dinamis antara jasa
perusahaan dan keinginan pelanggan serta kegiatan pesaing.
4. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Swastha dan Handoko (2000:5) berpendapat bahwa hubungan antara keputusan
pembelian dengan bauran pemasaran adalah bahwa keputusan pembelian merupakan suatu
hal yang dapat memberikan kepuasan terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen.
Perusahaan harus lebih memberikan perhatian mengenai apa yang diinginkan konsum
sehingga mereka memutuskan melakukan pembelian. Menurut Tjiptono (2008:30) bauran
pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk
karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Dalam bauran pemasaran terdapat
seperangkat alat pemasaran yang dikenal dengan marketing mix 4p , yaitu produk (product),
harga (price), tempat (place), promosi (promotion). Sedangkan dalam pemasaran jasa
memiliki beberapa alat pemasaran tambahan seperti partisipan(people), bukti fisik (physical
evidence) dan proses (process), sehingga dikenal dengan marketing mix 7p. Ketujuh unsur
bauran pemasaran tersebut saling berhubungan dan berpengaruh satu sama lain, sehingga
harus di upayakan untuk menghasilkan suatu kebijakan pemasaran yang mengarah kepada
layanan efektif dan kepuasan konsumen.
a) Product
Menurut Kotler & Keller (2009:4), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa,
pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide. Sedangkan
menurut Buchari Alma (2007:139) Produk ialah seperangkat atribut baik berwujud maupun
tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik
toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelanan pengecer, yang diterima
oleh pembeli guna memuaskan keinginannya.” Lebih lanjut dijelaskan Lupiyoadi (2006:72),
kata produk lebih mengacu pada keseluruhan konsep, objek, atau proses yang memberikan
sejumlah nilai (value) kepada konsumen. Sementara Fandy Tjiptono (2008:88), menyatakan
bahwa Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar yang bersangkutan.
b) Price
Harga (price) merupakan sesuatu yang harus dikeluarkan pembeli untuk menerima
produk (Harjanto, 2009:26). Harga dalam konteks pemasaran jasa secara istilah dapat dapat
diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain (nonmoneter) yang
mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu jasa
(Fandy Tjiptono, 2007 : 178 ). Basu Swastha dan Irawan (2000 : 241) Harga adalah jumlah
uang ( ditambah beberapa produk kalau mungkin ) yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Harga sangat penting karena
menentukan keuntungan dan kelangsungan hidup perusahaan. Penentuan harga memiliki
dampak pada penyesuaian strategi pemasaran yang diambil.
c) Place
Lokasi (place) menurut Lupiyoadi (2008:42) berhubungan dengan dimana perusahaan
harus bermarkas dan melakukan kegiatan operasionalnya. Lokasi memiliki peranan yang
sangat penting bagi perusahaan untuk memastikan keberadaan produknya, tujuan dari saluran
Integritas Jurnal Manajemen Profesional (IJMPro) Volume 1 Nomor 2 Edisi Juli 2020
P-ISSN : 2722-0958- E-ISSN : 2722-094X
DOI: https://doi.org/10.35908/ijmpro.
151
distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh
konsumen pada waktu dan tempat yang tepat. Lokasi/ tempat merupakan salah satu cara
dalam bauran pemasaran karena hal ini menyangkut bagaimana suatu prduk dapat sampai ke
tangan konsumen. menurut kotler (2004:78) tempat merupakan salah satu cara menentukan
pasar
d) Promotion
Promosi adalah aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan
untuk membelinya. Promosi (promotion) adalah bentuk persuasi langsung melalui
penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dan jasa
atau meningkatkan jumlah pembelian barang dan jasa oleh pelanggan (Tjiptono, 2008:229).
e) People
Menurut Lovelock (2011:48) people adalah individu yang memiliki keterampilan
interpersonal dan sikap positif yang berinteraksi langsung dengan konsumen. Partisipan
(people) merupakan pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat
mempengaruhi persepsi pembeli (Ratih Nurhayati, 2005). Menurut Yazid (2005:56)
mengatakan orang (people) adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian
jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Lovelock (2007:25) menekankan
bahwa meskipun adanya kemajuan teknologi, banyak layanan yang akan selalu
membutuhkan interaksi langsung antara pelanggan dan kontak pribadi.
f) Physical Evidence
Menurut Nirwana (2004:47) “fasilitas pendukung merupakan bagian dari pemasaran jasa
yang memiliki peranan cukup penting. Karena jasa yang disampaikan kepada pelanggan tidak
jarang memerlukan fasilitas pendukung di dalam penyampaian”. Menurut Lupiyoadi
(2001:148) yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan eksistensi kepada pihak
eksternal, penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan
lingkungan sekitarnya adalah nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa, yang
meliputi fasilitas gedung (gedung, gudang, dan lain sebagainya), perlengkapan dan peralatan
yang dipergunakannya (tekhnologi), serta penampilan pegawainya.
g) Process
Menurut Tjiptono (2000 : 146) proses adalah “Perusahaan jasa yang superior”. Proses
kerja ini diawali dari konsumen masuk hingga keluar dari perusahaan. Proses kerja ini
menyangkut dari kecepatan dan ketepatan kerja. Jika proses itu cepat dilakukan maka
konsumen akan terpuaskan. Lovelock (2007:25) menjelaskan bahwa seorang manager sukses
akan mengetahui bahwa layanan yang dilakukan suatu perusahaan merupakan hal yang
sangat penting. Menciptakan dan memberikan elemen produk memerlukan desain dan
pelaksanaan proses yang efektif. Pelanggan sering aktif terlibat dalam proses ini, terutama
ketika bertindak sebagai produsen. Proses yang didesain dengan buruk menyebabkan adanya
perlambatan, pelayanan tidak efektif, waktu yang terbuang, dan pengalaman yang
mengecewakan.
5. Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian (Menginap) Menurut Kotler & Armstrong (2008: 197-212), ada empat faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen hingga akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian yaitu, faktor
budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis. Faktor-faktor ini memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap konsumen dalam memilih produk yang akan
dibelinya.
Pengaruh Faktor-Faktor Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan
Konsumen Untuk Menginap di Hotel Bintang Lima Kota Palembang
Muhammad Iqbal
152
Penelitian Terdahulu
Tabel 2. Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Metode
Penelitian
Variabel
Penelitian
Hasil Penelitian
Ni Wayan
Awinasi &
Ni Made
Rastini
(2018)
Pengaruh
Bauran
Pemasaran
Terhadap
Keputusan
Menginap
Pada Hotel
Inna Grand
Bali Beach
Sanur
Menggunakan
perhitungan
analisis
regresi
linier dan data
yang dianalisa
adalah data
hasil
penyebaran
angket
Produk (X1),
Harga (X2),
Promosi
(promotion)
(X3), Tempat
pelayanan
(X4), Orang
(X5), Fasilitas
fisik (X6)
serta Proses
(X7),
Keputusan
Menginap (Y)
1) Hasil analisis
menunjukkan bahwa
seluruh faktor bauran
pemasaran berpengaruh
secara simultan dan
parsial terhadap keputusan
menginap pada Hotel Inna
Grand Bali Beach,
2) Kesesuaian harga
berpengaruh dominan
terhadap keputusan
menginap wisatawan pada
Hotel Inna Grand Bali
Beach.
M.Supriyanto
& M. Taali
(2018)
Pengaruh
bauran
pemasaran
(marketing
mix) terhadap
Pengambilan
keputusan
menginap di
the sun hotel
madiun
Menggunakan
perhitungan
analisis
regresi linier
berganda dan
menggunakan
uji t dan uji F.
data
yang dianalisa
adalah data
hasil
penyebaran
angket
variabel
bauran
Pemasaran
Produk ,
Harga,
Tempat,
Promosi,
Orang, Bukti
Fisik dan
Proses.
1)Hasil analisis regresi
linier berganda ditemukan
bahwa variabel bauran
Pemasaran terdapat
pengaruh yang signifikan
antara variabel Bauran
Pemasaran terhadap
Pengambilan Keputusan
Menginap di The Sun
Hotel Madiun secara
parsial maupun secara
simultan,
2) Uji t dan Uji F
menunjukan bahwa
hipotesis dinyatakan
diterima.
Karnelis
(2017)
Pengaruh
Bauran
Pemasaran
terhadap
Keputusan
Kosumen
Menggunakan
Jasa Hotel
Kartika
Langsa
Menggunakan
perhitungan
analisis
regresi
linier dan data
yang dianalisa
adalah data
hasil
penyebaran
angket
variabel X1
(produk),
variabel X2
(harga),
variabel X3
(lokasi),
variabel X4
(promosi),
variabel X5
(proses),
variabel X6
(customer
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
bauran pemasaran jasa
yang dilakukan Hotel
Kartika secara parsial,
terdapat pengaruh
signifikan, yaitu Produk,
Harga dan Costumer
service. Sedangkan
variabel Promosi, Lokasi,
dan Proses tidak
berpengaruh secara
Integritas Jurnal Manajemen Profesional (IJMPro) Volume 1 Nomor 2 Edisi Juli 2020
P-ISSN : 2722-0958- E-ISSN : 2722-094X
DOI: https://doi.org/10.35908/ijmpro.
153
service)
variabel Y
(keputusan
pembelian
signifikan. Sedangkan
secara simultan bauran
pemasaran jasa
berpengaruh signifikan
terhadap proses keputusan
penggunaan.
Kerangka Pemikiran
Adapun Kerangka pemikiran pada penelitian ini adalah :
Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran
Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bauran pemasaran (produk, harga, promosi, tempat, orang, proses dan sarana
fisik) secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
keinginan pelanggan menginap pada Whyndam OPI Hotel dan The Excelton Hotel
Palembang.
2. Variabel bauran pemasaran (produk, harga, promosi, tempat, orang, proses dan sarana
fisik) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keinginan pelanggan
menginap pada Whyndam OPI Hotel dan The Excelton Hotel Palembang.
3. Variabel harga memiliki pengaruh yang dominan terhadap keinginan pelanggan
menginap di Whyndam OPI Hotel dan The Excelton Hotel Palembang.
Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian.
Desain peneltian ini membahas antar variabel menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu
merupakan salah satu upaya pencarian ilmiah (scientific inquiry) yang berlangsung secara
ringkas, terbatas dengan memilah-milah permasalahan menjadi bagian yang dapat diukur
Produk (X1)
Harga (X2)
Promosi (X3)
Lokasi (X4)
Orang (X5)
Fisik (X6)
Proses (X7)
BAURAN P EMA S ARAN
KEPUTUSAN MENG I NAP
Pengaruh Faktor-Faktor Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan
Konsumen Untuk Menginap di Hotel Bintang Lima Kota Palembang
Muhammad Iqbal
154
menggunakan instrumen (alat pengumpul data) yang menghasilkan data numerikal (angka)
melalui proses analisis menggunakan teknik statistik untuk mereduksi dan mengelompokan
data serta menentukan hubungan sehingga menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat
berlaku secara umum.
2. Metode Analisis
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang
berbentuk asosiatif karena penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara dua
variabel atau lebih yaitu produk, harga, tempat, promosi, orang, fasilitas fisik, dan proses
(variabel bebas) terhadap keputusan menginap (variabel terikat). Penelitian ini dilaksanakan
di dua tempat yaitu Whyndam OPI Hotel dan The Excelton Hotel Palembang. Adapun
pertimbangan dipilihnya kedua hotel ini sebagai lokasi penelitian ini antara lain 1) Jumlah
hotel bintang lima di Kota Palembang hanya dua yaitu Whyndam OPI Hotel dan The
Excelton Hotel, 2) Kedua hotel ini belum pernah melakukan penelitian secara menyeluruh
tentang hal-hal yang berhubungan dengan bauran pemasaran dan keputusan
konsumen/pelanggan untuk menginap.
3. Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yang terdiri dari variabel bebas, yaitu bauran
pemasaran (Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Orang, Bukti Fisik/Lingkungan dan Proses)
yang diberikan oleh pihak Hotel dan variabel terikat yaitu keinginan/keputusan konsumen/
pelanggan untuk menginap, seperti yang terlihat pada Tabel 3.1. berikut ini:
Tabel 3. Variabel dan Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Variabel Indikator Skala
pengukuran
Produk
(X1)
Bauran
Pemasaran
Jasa
bukti fisik dari jasa,
berupa fasilitas fisik,
peralatan yang
dipergunakan,
sebagai bentuk dari
representatif jasa
yang diberikan oleh
Hotel
1. Kelengkapan fasilitas hotel yang
membuat tamu nyaman
2. Privasi tamu menginap
3. fasilitas food dan beverage, cleaning
service, layanan antar ke ke kamar
sangat baik
4. Desain dan Kerapihan lay out interior
kamar hotel
5. Fasilitas kamar hotel
6. Tipe/jenis kamar yang sesuai kelasnya
7. Kenyamanan ruang tempat layanan
pelanggan/front office
8. Keleluasaan dan keamanan sarana
parkir yang dimiliki
9. Adanya keinginan konsumen/tamu
untuk menginap kembali
Skala Likert
Harga (X2) adalah
nilai dalam bentuk
uang dari masing-
masing tipe/ jenis
kamar yang
ditawarkan oleh
Hotel
1. Tamu melakukan perbandingan harga dg hotel lain
2. Harga kamar sesuai dengan kemmapuan financial pelanggan
3. Harga yang rasional dengan hotel setara nya
4. Standar tariff kamar hotel sesuai
dengan hotel bintang lima lainnya
5. Harga yang ditawarkan sesuai, wajar dan rasional dengan fasilitas yang
tersedia
6. Harga yang ditawarkan sesuai dengan pelayanan terbaik
7. Ada diskon/potongan harga untuk hari-hari tertentu
Skala Likert
Integritas Jurnal Manajemen Profesional (IJMPro) Volume 1 Nomor 2 Edisi Juli 2020
P-ISSN : 2722-0958- E-ISSN : 2722-094X
DOI: https://doi.org/10.35908/ijmpro.
155
Promosi (X3) adalah
kegiatan yang dilakukan oleh hotel
secara berkala dan
insidentil dengan
tujuan mempengaruhi
Pelanggan agar
menginap di hotel
1. Informasi hotel mudah didapat
2. Iklan hotel yang menarik perhatian
3. Kesesuaian antara iklan dengan kenyataan saat anda menginap di hotel
4. Ada diskon spesial di hari-hari libur
nasional
5. Informasi dari kenalan/kerabat tentang hotel menarik minat
6. Kemudahan dalam menghubungi pihak hotel
Skala Likert
Lokasi (X4) adalah
lokasi dimana Whyndam OPI Hotel
dan The Excelton
Hotel berada
1. Lokasi strategis
2. Lokasi mudah di akses dari berbagai tempat hiburan dan pusat kota
3. Lokasi mudah dicari pelanggan.
4. Tidak ada kemacetan menuju hotel
5. Lokasi nyaman dan aman
6. Lokasi parkir aman dan luas
Skala Likert
Orang (X5) adalah
semua pelaku yang
memainkan peranan
dalam penyajian jasa
sehingga dapat
mempengaruhi
persepsi pelanggan
1) Kecepatan karyawan melayani
pelanggan.
2) Kesigapan pelayan mendengarkan
permintaan pelanggan.
3) Karyawan berbicaradengan cara sopan
dan menyenangkan.
4) Karyawan memberikan ucapan
pribadi (ucapan hari raya atau selamat
ulang tahun) kepada pelanggan.
Skala
Likert
Proses (X6) adalah
konsistensi dan
kemampuan kerja
(performance)
pegawai dalam
melayani kebutuhan
pelanggan
1) Kehandalan dan keterampilan karyawan
hotel
2) Kehandalan karyawan dalam mengelola
setiap transaksi sesuai SOP
3) Sikap tanggap karyawan hotel terhadap
pelanggan.
4) Kecepatan respon karyawan terhadap
planggan.
5) Kemampuan mencari solusi atas keluhan
pelanggan
6) kesediaan karyawan hotel menerima
kritik
Skala Likert
Sarana Lingkungan/
Bukti fisik (X7)
adalah kemampuan
perusahaan dalam
menunjukkan
eksistensi/penampilan
fisik kepada pihak
eksternal
1. Tata letak kamar hotel indah, baik dan
efisien.
2. Luas kamar hotel.
3. Penampilan gedung modern dan
stylish.
4. Desain taman hotel indh dan asri.
5. Ketersediaan fasilitas pendukung yang
disediakan hotel (tempat parkir luas,
restoran, bar, business centre, fitness
centre dan hot spot)
Skala Likert
Pengaruh Faktor-Faktor Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan
Konsumen Untuk Menginap di Hotel Bintang Lima Kota Palembang
Muhammad Iqbal
156
Keinginan/
Keputusan
Konsumen/
Pelanggan/
Tamu
Keputusan konsumen
(Y) adalah prilaku
konsumen
setelahimelalui
beberapa proses
untuk memutuskan
melakukan pembelian
pada barang atau jasa
1. Produk yang merupakan refeleksi dari
fasilitas kamar dan sarana penunjang lainnya
merupakan alasan menginap.
2. Harga yang ditawarkan merupakan refleksi
dari kesesuaian produk yang ditawarkan
dengan pelayanan yang dirasakan
3. Promosi yang merupakan aktivitas
manajemen hotel dalam menarik calon
pelanggan Hotel sangat menarik minat
pelanggan.
4. Lokasi/ Tempat yang strategis dan mudah
di akses
5. Orang/ karyawan hotel memiliki
ketrampilan intrapersonal dan sikap yang
positif
6. Proses/ konsistensi kerja (performance)
pada diri karyawan hotel membuat tamu
merasa nyaman.
7. Sarana /Lingkungan hotel yang nyaman
serta bukti Fisik Gedung hotel yang megah
Skala Likert
Sumber : Pemikiran Peneliti berdasarkan teori
4. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah responden/pelanggan yang menginap di Hotel
Bintang Lima yaitu di Whyndam OPI Hotel dan The Excelton Hotel Palembang dengan
jumlah populasi tidak di ketahui. Menurut Husein Umar (2003:81), Perhitungan jumlah
sampel untuk populasi yang jumlahnya tidak diketahui menggunakan rumus:
b
Zqpn
2/1.
dimana :
n = Jumlah sampel minimum
p = persentase proposi kelompok populasi pertama
q = persentase kelompok populasi kedua (1-p) 2/1Z = derajat koefisien pada 98 % = 1,96 (tabel)
b = persentase perkiraan kesalahan dalam menetapkan sampel.
Sehingga :
100 1984.92 2
1.0
96.14.06.0.
2/1
b
Zqpn
Jumlah sampel yang akan di ambil adalah 100 responden dengan ketentuan, yaitu 60
Responden untuk tamu yang menginap di kamar tipe deluxe di Whyndam OPI Hotel
Palembang dan 40 Responden untuk tamu yang menginap di kamar tipe deluxe di The
Excelton Hotel Palembang.
5. Model Analisis
Model analisis data untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat,
adalah dengan menggunakan uji regresi Linear Berganda dengan formulasi :
Y = b0 + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5X5 + b6X6 + b7X7 + ε
di mana :
Y = Keinginan Pelanggan b0 = konstanta b1,b2,b3,b4,b5, = koefisien regresi
X1 = Produk X2= Harga X3= Promosi X4 = Lokasi X5= Orang
X6= Proses X7 = Sarana/Lingkungan Fisik ε = error of term
Signifikansi regresi diuji pada alpha = 0,05.
Integritas Jurnal Manajemen Profesional (IJMPro) Volume 1 Nomor 2 Edisi Juli 2020
P-ISSN : 2722-0958- E-ISSN : 2722-094X
DOI: https://doi.org/10.35908/ijmpro.
157
6. Uji model Penelitian
Uji model penelitian dengan menggunakan 1). Uji multikolinearitas, 2). Model regresi
berganda, 3). Uji Heteroskedasitas. Uji Koefisien melalui a. Uji Signifikansi secara
bersama-sama/simultan (Uji F), untuk menguji apakah secara bersama-sama pengaruh
variabel Produk, harga, promosi, lokasi, orang, proses dan sarana lingkungan/fisik terhadap
keputusan konsumen untuk menginap di hotel bintang lima di Palembang. Uji Parsial (Uji t),
untuk mengetahui apakah secara parsial variabel bauran pemasaran (produk, harga, promosi,
lokasi, orang, proses dan sarana/lingkungan fisik) berpengaruh terhadap keinginan pelanggan
menginap pada Whyndam OPI Hotel dan The Excelton Hotel Palembang.
Hasil Dan Pembahasan
1. Hasil Penelitian
Analisis Statistik Inferensial
1. Koefisien Determinasi (R2)
Tabel. 4. Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .909a .827 .596 1.996
a. Predictors: (Constant), X7, X3, X5, X4, X2, X6, X1
b. Dependent Variable: Y
Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh atau kontribusi
variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari analisis di atas diperoleh hasil adjusted R
(koefisien determinasi) sebesar 0,827. Artinya bahwa 82,7 % variabel Keputusan menginap
akan dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu Produk(X1), harga (X2), Promosi (X3),
Lokasi (X4), Orang (X5), Proses (X6) dan Bukti Fisik (X7). Sedangkan sisanya 17,8 %
variabel Keputusan Konsumen untu menginap di hotel dipengaruhi oleh variabel-variabel
yang lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
2. Hasil Perhitungan Regresi Berganda
Hasil perhitungan regresi berikut ini menampilkan nilai konstanta, koefisien regresi, dan
nilai t hitung.
Tabel 5. Hasil Perhitungan Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 7.363 2.665 2.763 .007
X1 (Produk) 0.540 .074 0.340 2.408 .008 .496 2.014
X2 (Harga) 0.914 .081 0.152 2.544 .012 .521 1.918
X3
(Promosi)
0.513 .071 0.300 1.999 .007 .566 1.766
X4 (Lokasi) 0.014 .094 0.024 0.147 .884 .657 1.523
X5 (Orang) 0.346 .123 0.066 2.409 .006 .679 1.473
X6 (Proses) 0.041 .084 0.054 1.492 .124 .505 1.982
X7 (B.Fisik) 0.308 .107 0.349 2.383 .005 .820 1.220
a. Dependent Variable: Y (Keputusan Menginap )
Pengaruh Faktor-Faktor Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan
Konsumen Untuk Menginap di Hotel Bintang Lima Kota Palembang
Muhammad Iqbal
158
Berdasarkan output hasil regresi di atas maka dibuat Tabel 5 dapat disimpulkan bahwa
variabel Produk, harga, Promosi, orang dan bukti fisik mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Keputusan menginap secara simultan dan parsial. Dan dari sini dapat diketahui
bahwa kelima variabel bebas tersebut yang paling dominan pengaruhnya terhadap Keputusan
konsumen untuk menginap di hoel bintang lima adalah harga karena memiliki nilai koefisien
beta dan t hitung paling besar. Dari tabel di atas, didapati nilai koefisien determinasi
(R2/Rsquare) adalah sebesar 0,827 . Hal ini berarti variabel bebas dipengaruhi oleh variabel
terikat sebesar 82,7 persen sementara 17,8 persen lainnya ditentukan oleh variabel lain yang
berada di luar model regresi.
Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = 7,363 +0.540 X1+ 0.914 X2+ 0.513 X3+ 0.014 X4+ 0.346 X5 + 0.041 X6 + 0.308 X7 +
e
Dimana :
Konstanta = 7,363, Jika keputusan menginap tidak dipengaruhi oleh variabel produk,
harga, promosi , lokasi, orang, proses dan Bukti fisik maka mempunyai nilai sebesar 7,363.
Koefisien X1 = 0,540, Jika variabel produk mengalami peningkatan sebesar satu poin,
sementara variabel lain di anggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan keputusan
menginap sebesar 0,540. Koefisien X2 = 0,914, Jika variabel harga mengalami peningkatan
sebesar satu poin, sementara variabel lain dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan
keputusan menginap sebesar 0,914. 4. Koefisien X3 = 0,513, Jika variabel promosi
mengalami peningkatan sebesar satu poin, sementara variabel lain di anggap tetap, maka akan
menyebabkan kenaikan keputusan menginap sebesar 0,513. Koefisien X4 = 0,014, Jika
variabel lokasi mengalami peningkatan sebesar satu poin, sementara variabel lain dianggap
tetap, maka akan menyebabkan kenaikan keputusan menginap sebesar 0,014. Koefisien X5 =
0,346, Jika variabel orang mengalami peningkatan sebesar satu poin, sementara variabel lain
dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan keputusan menginap sebesar 0,346.
Koefisien X6 = 0,041, Jika variabel proses mengalami peningkatan sebesar satu poin,
sementara variabel lain dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan keputusan
menginap sebesar 0,041. Koefisien X7 = 0,308, Jika variabel proses mengalami peningkatan
sebesar satu poin, sementara variabel lain dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan
keputusan menginap sebesar 0,308
2. Uji Statistik
Uji F (Simultan), didapat adalah variabel-variabel bebas secara simultan berpengaruh
secara signifikan dalam menjelaskan variabel terikat.
Berikut ini output hasil perhitungan regresi terkait dengan uji F.
Tabel 6. Hasil Perhitungan UJi F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 286.295 7 40.899 10.268 .000b
Residual 366.455 92 3.983
Total 652.750 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X7, X3, X5, X4, X2, X6, X1
Nilai F hitung seperti yang telah dipaparkan di atas adalah 10,268. Dengan probabilita
0,05, nilai degree of freedom 1 (df1 = k – 1) adalah 6 dan degree of freedom 2 (df 2 = n – k)
adalah 93, maka didapat nilai F tabel yaitu sebesar 2,20. Dengan membandingkan F hitung
dengan F tabel maka di dapat bahwa nilai F hitung lebih besar dari F tabel. Hal ini dapat
Integritas Jurnal Manajemen Profesional (IJMPro) Volume 1 Nomor 2 Edisi Juli 2020
P-ISSN : 2722-0958- E-ISSN : 2722-094X
DOI: https://doi.org/10.35908/ijmpro.
159
disimpulkan bahwa variabel produk, harga, promosi, lokasi, orang, proses, dan bukti fisik
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel Keputusan menginap di hotel.
Dari hasil perhitungan di atas maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ho ditolak dan
hipotesis Ha diterima, yang berarti bahwa jika di uji secara simultan, ada pengaruh yang
signifikan variabel bauran pemasaran (produk, harga, promosi, lokasi, orang, proses dan
sarana/lingkungan fisik) terhadap keputusan konsumnen/ pelanggan menginap pada
Whyndam OPI Hotel dan The Excelton Hotel Palembang.
Uji t (Parsial), kesimpulan yang didapat adalah variabel bebas berpengaruh secara
signifikan dalam menjelaskan variabel terikat. Nilai t hitung pada masing-masing variabel
telah dipaparkan pada tabel 4.26. halaman sebelumnya. Untuk nilai t tabel didapat dengan
probabilita 0,05 pengujian dua arah, nilai degree of freedom (df = n – k) adalah 92, maka
didapat nilai t tabel yaitu sebesar 1,98609. Dengan membandingkan t hitung dengan t tabel
maka didapat kesimpulan seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 7. Hasil Uji Statistik Parsial (Uji t)
No. Variabel Bebas Nilai t-hitung Nilai t-tabel Kesimpulan
1 Produk 2.544
1,98609
Signifikan
2 Harga 2.408 Signifikan
3 Promosi 1.999 Signifikan
4 Lokasi
0.147
Tidak
Signifikan
5 Orang 2.809 Signifikan
6 Proses
1.492
Tidak
Signifikan
7 Bukti Fisik 2.883 Signifikan
Sumber: Data olahan, 2020
Dari tabel di atas terlihat nilai t hitung Variabel produk, harga, promosi, orang dan bukti
fisik lebih besar dari t-tabel sehingga kesimpulan yang diambil adalah masing-masing
variabel bebas tersebut jika diuji secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan menginap konsumen/ pelanggan/ tamu hotel bintang lima di kota Palembang.
Sedangkan t hitung variabel lokasi dan proses lebih kecil t hitung nya daripada t tabel, yang
menunjukkan bahwa variabel lokasi dan proses jika diuji secara parsial tidak menunjukkan
pengaruh yang signifikan.
3. Pembahasan:
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Untuk Menginap di
Hotel Bintang Lima Kota Palembang
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa jika diuji statistik secara simultan
maka semua variabel bebas (produk, harga, promosi, lokasi, orang , proses dan bukti fisik)
berpengaruh secara signifikan sebesar 82,70 % terhadap keputusan menginap konsumen di
Hotel bintang lima kota Palembang, yang dalam penelitian ini adalah Whyndam OPI dan The
Excelton Hotel Palembang.
Merurut Hutagaol (2005), Putra dan I wayan ( 2013), Hindrayani (2013), Krissandi dan
Parjono (2013), dan Senjaya (2014), menunjukan bahwa variabel produk dan harga
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, selain itu temuan ini juga mendukung
teori Kotler dan Armstrong (2004:200) bahwa konsumen menentukan terlebih dahulu produk
apa yang sedang dibutuhkan atau diinginkan yang nantinya akan dibeli untuk dimiliki,
Pengaruh Faktor-Faktor Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan
Konsumen Untuk Menginap di Hotel Bintang Lima Kota Palembang
Muhammad Iqbal
160
digunakan, atau dikonsumsi untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen, dalam
bahasan penelitian ini keputusan pembelian ekivalen dengan keputusan menginap dari
konsumen/ tamu/ pelanggan hotel bintang lima. Dari 9 item pernyataan yang dijadikan
indikator pada variabel produk (X1) ini, sebagian besar responden ≥ 66,66 % menyetujui
pernyataan bahwa mereka merasa senang, aman dan nyaman menginap di Whyndam OPI dan
The Excelton Hotel. Mereka mendapatkan rasa privasi dam kenyamanan berbagai fasilitas
yang ditawarkan hotel dilengkapi dengan berbagai keleuasaan dalam menikmati semua
fasilitas hotel dengan desain dan kerapihan lay out interior kamar hotel yang sesuai dengan
apa yang mereka harapkan sebagai konsumen/ tamu yang menginap.
Promosi sebagai variabel yang berpengaruh positif. Promsoi dengan mengunggah
konten menarik pada media sosial (instagram), memberikaninformasi-informasi penting
mengenai promo dan layanan melalui broadcast message danjuga bisa melalui partisipasi
dalam beberapa event dengan membuka stand serta memberikan harga khusus disana.
Dengan meningkatnya promosi yang dilakukan diharapkan lebih bisa meningkatkan
keputusan konsumen untuk menginap di hotel bintang lima.
Lokasi sebagai variabel yang berpengaruh positif, Hal ini membuktikan bahwa para tamu
yang menginap di Whyndam OPI dan The Excelton menganggap lokasi hotel ini cukup
strategis. Hal ini sesuai dengan penelitian Menurut Heizer (2001) lokasi mempunyai kekuatan
utuk mensukseskan ataupun menghancurkan strategi perusahaan. Oleh karena itu, penyedia
jasa harus benar–benar mempertimbangkan, menyeleksi dan memilih lokasi yang responsif
terhadap kemungkinan perubahan ekonomi, demografis, budaya, persaingan, dan peraturan di
masa mendatang. Lokasi yang strategis merupakan salah satu alasan seseorang menginap di
Whyndam OPI dan The Excelton Hotel.
Orang dan Proses sebagai variabel yang berpengaruh positif. Berdasarkan data responden
sejumlah indikator pernyataan, dapat dilihat bahwa mayoritas responden memberi tanggapan
setuju dari beberapa indikator Menurut Tjiptono (2006) Persepsi yang diperoleh dari interaksi
pelanggan dengan fasilitas berpengaruh terhadap kualitas jasa tersebut dimata pelanggan.
Semakin baik kualitas jasa di mata konsumen, maka akan semakin besar kecenderungan
konsumen tersebut untuk menggunakan jasa perusahaan tersebut.
Variabel terakhir adalah adalah variabel bukti fisik yang merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk menginap. Gedung hotel yang modern dan
megah, fisik bangunan yang lengkap, menarik dan memadai dapat memamncing minat
konsumen untuk menginap.
Bentuk pengaruh antara variabel produk, harga, promosi, lokasi, orang, proses dan bukti
fisik terhadap keputusan menginap di Whyndam OPI Hotel dan The Excelton Hotel adalah
pengaruh positif yang ditunjukkan dari nilai-nilai koefisien regresi yang bertanda positif.
Hasil penelitian pada variabel keputusan menginap diperoleh F hitung sebesar 0,827 dengan
signifikansi sebesar 0,000 atau probabilitas dibawah 0,05 dan hasil uji simultan antara
variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
konsumen untuk menginap di Whyndam OPI dan The Excelton Hotel sebesar 82,70 %.
Bentuk pengaruh dari produk, harga, promosi, lokasi, orang, proses dan bukti fisik terhadap
keputusan konsumen untuk menginap dapat dibuktikan juga oleh uji analisis regresi dengan
persamaan yang bertanda positif, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh antara semua variabel
bauran pemasaran (produk, harga, promosi, lokasi,orang, proses, dan bukti fisik terhadap
keputusan menginap konsumen adalah pengaruh positif dengan demikian dapat dijelaskan
jika variabel bauran pemasaran terhadap keputusan menginap konsumen di Whyndam OPI
dan The Excelton Hotel Palembang ditingkatkan masing-masing 1 unit skor secara bersama-
sama maka akan diikuti meningkatnya keputusan menginap bersama-sama masing-masing 1
unit skor .
Integritas Jurnal Manajemen Profesional (IJMPro) Volume 1 Nomor 2 Edisi Juli 2020
P-ISSN : 2722-0958- E-ISSN : 2722-094X
DOI: https://doi.org/10.35908/ijmpro.
161
JIka diuji statistik secara parsial, Variabel Produk, Harga, Promosi, Orang dan Bukti
Fisik berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menginap konsumen di Whyndam
OPI dan The Excelton Hotel Palembang. Hanya variabel Lokasi dan Proses yang tidak
berpengaruh secara signifikan jika di uji secara parsial, hal menunjukkan bahwa responden
lebih tertarik melihat jenis produk, harga, promosi, orang dan lingkungan fisik dari hotel
seperti penampilan gedung yang modern serta fasilitas lengkap yang ditawarkan daripada
melihat lokasi dan proses, hal ini sesuai dengan fakta dimana jarak tempuh dari berbagai
tempat strategis di kota Palembang seperti bandara, mall, pasar dan tempat wisata menuju
hotel dapat di akses dalam jangka waktu kurang dari 30 menit. Sementara proses-proses
dalam aktivitas seputar hotel sudah standar pada hotel bintang lima pada umumnya.
Simpulan
1. Semua variabel bauran pemasaran (produk, harga, promosi, lokasi, orang, proses dan
bukti fisik) sama-sama mempunyai pengaruh terhadap keputusan menginap di Hotel
Bintang Lima, yaitu Whyndam OPI dan The Excelton Hotel Kota Palembang.
2. Secara parsial, maka variabel produk, harga, promosi, orang dan bukti fisik variabel
harga berpengaruh signifikan, sedangkan Variabel Lokasi dan Proses tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan menginap di di Hotel Bintang Lima, yaitu Whyndam OPI
dan The Excelton Hotel Kota Palembang.
3. Variabel Harga, memiliki pengaruh yang dominan terhadap keinginan/ keputusan
konsumen/ pelanggan/ tamu untuk menginap di hotel bintang lima, khususnya di
Whyndam OPI Hotel dan The Excelton Hotel Palembang.
Berdasarkan kesimpulan di atas peneliti memberi beberapa saran. Pertama, sebaiknya
pihak pengelola hotel menghitung ulang tarif/ harga yang ditetapkan sehingga bisa
memberikan diskon lebih besar, dan meningkatkan fasilitas hotel termasuk desain dan
kenyamanan kamar hotel. Kedua, menambah fasilitas hotel termasuk meningkatkan kualitas
design dan kenyamanan kamar hotel. Ketiga, untuk penelitian selanjutnya dapat ditambahkan
variabel lain diluar bauran pemasaran untuk melengkapi hasil penelitian berikutnya mengenai
keputusan menginap di hotel bintang lima.
Daftar Pustaka
Alma, Buchari. 2013. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta
Anoraga, Pandji. 2004. Manajemen Bisnis, Cetakan Ketiga. Jakarta: Rineka Cipta, .
Drummond, Helga. 2003. Pengambilan Keputusan Yang Efektif. PT. Gramedia
Pustaka Utama: Jakarta.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update
PLS Regresi, Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hurriyati, R. 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: CV Alfabeta.
Kottler, Philip. 2004. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat.
Kottler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan, Implementasi dan
Kontrol. Jakarta: PT Prenhalindo
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1 edisi ke sebelas. Jakarta: PT.Indeks.
Kotler, K.L. Keller. 2007, Marketing Manajemen, Jilid 1. Edisi Ketigabelas. Erlangga.
Jakarta.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran, Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Pengaruh Faktor-Faktor Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan
Konsumen Untuk Menginap di Hotel Bintang Lima Kota Palembang
Muhammad Iqbal
162
Kotler, P, dan Amstrong, G. 2008. ManajemeniPemasaran. Jakarta: PT INDEKS Kelompok
Gramedia
Kotler, Philip dan Keller. 2011. Marketing Management Jilid 1 dan 2. Prehalindo: Jakarta.
Kotler, P. 2012. ManajemeniPemasaranidiiIndonesia : Analisis, iPerencanaan,
iImplementasi daniPengendalian. iJakarta: iSalembaiEmpat.
Lupiyoadi, R & A Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat
Lupiyoadi, R & A Hamdani. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat
Lupiyoadi, H. 2008. Manajemen Pemasaran Jasa Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat.
Lovelock C, Wirtz J. 2007. Service marketing in people, technology, strategy. Pearson
Prentice Hall, United State of America.
Lovelock, C., dan Wright, K. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: PT INDEKS
Gramedia Group
Nurhayati, R. 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen.
Nazir, Mohamad. 2009. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Bogor.
Suryadi, Didih. 2011. Promosi Efektif Menggugah Minat dan Loyalitas Pelanggan. Jakarta:
PT Suka Buku.
Schiffman, Leon G. dan Lesli Laizer Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen. Alih Bahasa:
Zoelkifli Kasip. Jakarta. PT Indeks Gramedia.
Swastha, Basu DH dan Irawan. 2000. Manajemen Pemasaran Moderrn.Yogyakarta: Liberty
Offset.
Suharno. 2010. Marketing in Practice. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung.
Suryadi, Syam. 2012. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor
Yamaha Mio Pada Pt. Suraco Jaya Abadi Motor Di Makassar. Makassar: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UNHAS Makassar.
Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfa Beta.
Somantri, Ating & Sambas Ali Muhidin. 2006. Aplikasi Statistika dalam Penelitian.
Bandung. CV Pustaka Setia
Shinta, Agustina. 2011. Manajemen Pemasaran. Malang: UB Press
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi pemasaran. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Tompunu, M. 2014. Analisis Motivasi, Persepsi, Pembelajaranj dan Sikap Konsumen dan
pengaruhnya terhadap Keputusan Pembeliandi KFC Bahu Mall Manado. Jurnal
EMBA, Vol 2, No. 3.
Sudjana. 2002. Metode Statistik. Bandung: Tarsito
Umar, Husein. 2003. Metode Riset Bisnis. Cetakan kedua. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta
Umar, Husein. 2003. Metode Riset perilaku konsumen jasa. Ghalia Indonesia. Jakarta
Yazid. 2005. Pemasaran Jasa Konsep Dan Implementasi. Penerbit Ekonisia: Jakarta.