30
1 PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DANU CANDRA INDRAWAN Hj. SITI MUTMAINAH, SE., M.Si, Akt. ABSTRACT The purpose of this study is to investigate how the influence of corporate social responsibility towards the company’s financial performance and market performance companies. Corporate social responsibility is company’s activities in achieving a balance or integrations between the economic, social, and environment development without compromising the expectations of shareholder (obtain profit). In this research, company’s financial performance measured by ROE (return on equity) and company’s market performance measured by CAR (cumulative abnormal return). The samples used in this study are all manufacturing companies listing in 2007 and published the annual report in 2007 on the website www.idx.co.id by using method of purposive judgement sampling. There are 31 companies that meet the criteria of the study sample. The analysis method used is multiple regressions. Data collection method used in this research is a method of documentation and literature study method. Based on test results, the first hypothesis found that the variable of corporate social responsibility and leverage control variables, significant positive effect on corporate financial performance (ROE), and control variables firm size (size) significant negative effect on corporate financial performance, but variable growth opportunities (growth) is not significant negative effect on the financial performance of the company. While the second hypothesis found that corporate social responsibility variables and control variables security risk (beta) is not significant positive effect on market performance (CAR), and three other control variables (leverage, size, and growth) is not significant negative effect on market performance, but the unexpected earnings variable has a significant positive market performance. Keywords: corporate social responsibility, return on equity, cumulative abnormal return, leverage, growth opportunities (growth), firm size (size), security risk (beta), unexpected earnings

pengaruh corporate social responsibility terhadap kinerja perusahaan

  • Upload
    vutu

  • View
    220

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

1

PENGARUH CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA

PERUSAHAAN

DANU CANDRA INDRAWAN

Hj. SITI MUTMAINAH, SE., M.Si, Akt.

ABSTRACT The purpose of this study is to investigate how the influence of corporate social responsibility towards the company’s financial performance and market performance companies. Corporate social responsibility is company’s activities in achieving a balance or integrations between the economic, social, and environment development without compromising the expectations of shareholder (obtain profit). In this research, company’s financial performance measured by ROE (return on equity) and company’s market performance measured by CAR (cumulative abnormal return). The samples used in this study are all manufacturing companies listing in 2007 and published the annual report in 2007 on the website www.idx.co.id by using method of purposive judgement sampling. There are 31 companies that meet the criteria of the study sample. The analysis method used is multiple regressions. Data collection method used in this research is a method of documentation and literature study method. Based on test results, the first hypothesis found that the variable of corporate social responsibility and leverage control variables, significant positive effect on corporate financial performance (ROE), and control variables firm size (size) significant negative effect on corporate financial performance, but variable growth opportunities (growth) is not significant negative effect on the financial performance of the company. While the second hypothesis found that corporate social responsibility variables and control variables security risk (beta) is not significant positive effect on market performance (CAR), and three other control variables (leverage, size, and growth) is not significant negative effect on market performance, but the unexpected earnings variable has a significant positive market performance. Keywords: corporate social responsibility, return on equity, cumulative

abnormal return, leverage, growth opportunities (growth), firm size (size), security risk (beta), unexpected earnings

2

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim stakeholders agar

perusahaan tidak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

(shareholders), tapi juga untuk kemaslahatan pihak stakeholders dalam praktik

bisnis, yaitu para pekerja, komunitas lokal, pemerintah, Lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM), konsumen, dan lingkungan (Nugroho, 2007). Oleh karena itu,

suatu perusahaan tidak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

(shareholders), tetapi juga untuk kepentingan pihak stakeholders dalam praktik

bisnis.

Kewajiban untuk melaksanakan CSR tertuang dalam UU No. 40 Tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 74 yang menyatakan bahwa perusahaan

yang melakukan kegiatan usaha di bidang/ berkaitan dengan sumber daya alam

wajib melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Kewajiban

melaksanakan CSR juga diberlakukan bagi perusahaan yang melakukan

penanaman modal di Indonesia sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 2007.

Beberapa penelitian terdahulu telah mencoba untuk mengungkapkan

aktivitas CSR dalam pengungkapan sosial perusahaan berpengaruh secara positif

dengan kinerja perusahaan. Penelitian tersebut diantaranya dilakukan oleh

Balabanis dkk (1988) yang menunjukkan bahwa pengungkapan CSR yang

dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang listing di London Stock Exchange

berkorelasi positif dengan profitabilitas secara keseluruhan. Dahlia dan Siregar

(2008) menunjukkan hubungan positif corporate social responsibility dan kinerja

perusahaan yang diukur dengan menggunakan ROE dan CAR. Selain itu

penelitian Indonesia yang menunjukkan hubungan positif, penelitian yang

dilakukan oleh Suratno dkk (2006) menunjukkan bahwa environmental

performance berpengaruh positif terhadap environmental disclosure dan

environmental performance berpengaruh positif terhadap economic performance.

3

Namun ada juga penelitian yang membuktikan secara empiris dimana

pengungkapan CSR berpengaruh negatif terhadap kinerja pasar, yang didasari

oleh penelitian Balabanis dkk (1988) yang menyatakan bahwa “etika investor”

dalam pasar modal cenderung tidak tertarik terhadap aktivitas CSR yang

dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Belkaoui dan Karpik (1989)

menemukan bahwa terdapat hubungan negatif antara pengungkapan sosial dengan

financial leverage. Hal ini berarti semakin tinggi rasio utang/modal semakin

rendah pengungkapan sosialnya. Finch (2005) mengatakan bahwa motivasi

perusahaan untuk melakukan CSR adalah untuk mengkomunikasikan kinerja

manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang kepada

stakeholder, seperti maksimalisasi profit, meningkatnya competitive advantage,

dan penciptaan image yang baik. Januarti dan Apriyanti (2005) menunjukkan

bahwa biaya kesejahteraan karyawan tidak berpengaruh terhadap return on assets,

biaya untuk komunitas (sumbangan) tidak berpengaruh terhadap return on assets,

dan secara simultan biaya kesejahteraan karyawan (ension) dan biaya untuk

komunitas (sumbangan) tidak berpengaruh terhadap total assets turnover.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, perumusan pertanyaan

penelitian ini adalah apakah corporate social responsibility berpengaruh terhadap

kinerja keuangan perusahaan dan kinerja pasar perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh corporate social responsibility

terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROE)

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh corporate social responsibility

terhadap kinerja pasar perusahaan (CAR)

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

4

1. Bagi Penulis

Bagi penulis penelitian ini dapat memacu minat dan keinginan untuk

memahami tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan mengetahui

manfaat dari pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR).

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan dalam pembuatan

kebijaksanaan perusahaan agar lebih meningkatkan tanggung jawab dan

kepeduliannya pada lingkungan sosial dan sebagai informasi kepada pihak

manajemen perusahaan tentang pentingnya pertanggungjawaban sosial

perusahaan yang dipercaya dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

3. Bagi Investor

Penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran untuk

mempertimbangkan aspek-aspek yang perlu diperhitungkan dalam investasi

yang tidak hanya dilihat pada ukuran-ukuran moneter.

II. TELAAH PUSTAKA

2.1.1 Corporate Social Responsibility

2.1.1.1 Pengertian Corporate Social Responsibility

Pengertian dari Corporate Social Responsibility (CSR) telah dikemukakan

oleh banyak pakar. Diantaranya adalah definisi yang dikemukakan oleh Darwin

(2004) dalam Anggraini (2006) mendefinisikan CSR sebagai mekanisme bagi

suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap

lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders,

yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hukum.

Selain itu terdapat beberapa definisi yang berpengaruh diantaranya :

Versi WBCSD (World Business Council for Sustainable Development) :

“The continuing commitment by business to behave ethically and contribute to economic development while improving the quality of work life of workforce and their families as well as of the local community and social large”

5

Versi Bank Dunia (World Bank):

"CSR is the commitment of business to contribute to sustainable economic development working with employees and their representatives, the local community and society at large to improve quality of life, in ways that are both good for business and good for development"

2.1.1.2 Manfaat Corporate Social Responsibility

Menurut Daniri (2008) terdapat dua hal yang dapat mendorong perusahaan

menerapkan CSR, yaitu bersifat dari luar perusahaan (external drivers) dan dari

dalam perusahaan (internal drivers). Termasuk kategori pendorong dari luar,

misalnya adanya regulasi, hukum, dan diwajibkannya analisis mengenai dampak

lingkungan (Amdal). Pendorong dari dalam perusahaan terutama bersumber dari

perilaku manajemen dan pemilik perusahaan (stakeholders), termasuk tingkat

kepedulian/ tanggung jawab perusahaan untuk membangun masyarakat sekitar

(community development responsibility).

Kotler dkk (2005) menjelaskan bahwa terdapat banyak manfaat yang dapat

diperoleh atas aktivitas CSR. Adapun manfaat dari CSR tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Meningkatkan penjualan dan market share. 2. Memperkuat brand positioning. 3. Meningkatkan citra perusahaan. 4. Menurunkan biaya operasi. 5. Meningkatkan daya tarik perusahaan di mata para investor dan analisis

keuangan.

2.1.2 Kinerja Perusahaan

2.1.2.1 Pengertian Kinerja Perusahaan

Kinerja perusahaan merupakan suatu ukuran tertentu yang digunakan oleh

entitas untuk mengukur keberhasilan dalam menghasilkan laba. Menurut Febryani

dan Zulfadin (2003) kinerja perusahaan merupakan hal penting yang harus dicapai

oleh setiap perusahaan di manapun, karena kinerja merupakan cerminan dari

kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber daya nya.

6

Tujuan dari penilaian kinerja adalah untuk memotivasi para karyawan

dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang

telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan hasil dan tindakan yang

diinginkan. Standar perilaku tersebut berupa kebijakan manajemen atau rencana

formal yang dituangkan dalam anggaran perusahaan.

2.1.3 ROE Sebagai Pengukur Kinerja Keuangan Perusahaan

Return On Equity merupakan rasio antara laba bersih terhadap total equity.

Return on Equity sering disebut juga rate of return on Net Worth yaitu

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri,

sehingga ROE ini ada yang menyebut rentabilitas modal sendiri.

Maya (2008) menjelaskan bahwa ROE merupakan alat yang paling sering

digunakan investor dalam pengambilan keputusan investasi. ROE dapat

memberikan gambaran mengenai tiga hal pokok, yaitu:

a. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitability)

b. Efisiensi perusahaan dalam mengelola asset (assets management)

c. Utang yang dipakai dalam melakukan usaha (financial leverage)

2.1.4 Abnormal Return Sebagai Pengukur Kinerja Pasar

Abnormal return merupakan selisih antara return yang sesungguhnya

(actual return) dengan return yang diharapkan (expected return) oleh investor.

Return dikatakan normal apabila actual return adalah sama atau mendekati

expected return (return yang diharapkan). Return yang diharapkan (expected

return) adalah return yang diukur dengan menggunakan metode tertentu misalnya

dengan menggunakan capital asset pricing model (Hartono, 2000).

Dengan demikian return tidak normal (abnormal return) adalah selisih

antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return yang diharapkan (expected

return). Abnormal return dapat bersifat positif atau negatif. Abnormal return

dikatakan positif apabila selisih antara actual return dan expected return adalah

positif, dan dikatakan negatif abnormal return apabila sebaliknya.

7

2.1.5 Pengaruh Corporate Social Responsibilty Terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan (ROE)

Dalam menjalankan kegiatan operasinya, perusahaan berhadapan dengan

banyak stakeholders seperti karyawan, pemasok, investor, pemerintah, konsumen,

serta masyarakat. Untuk mempertahankan eksistensinya perusahaan memerlukan

dukungan stakeholders sehingga aktivitas perusahaan harus mempertimbangkan

persetujuan dari stakeholders. Berdasarkan teori stakeholders, perusahaan

memilih untuk menanggapi banyak tuntutan yang dibuat oleh para pihak yang

berkepentingan (stakeholders), yaitu setiap kelompok dalam lingkungan luar

organisasi yang terkena tindakan dan keputusan organisasi. Diharapkan dengan

memenuhi tuntutan para stakeholders dapat meningkatkan penghasilan

perusahaan. Penelitian yang mendukung adanya hubungan antara CSR dengan

kinerja perusahaan adalah penelitian Dahlia dan Siregar (2008) yang

menunjukkan bahwa aktivitas CSR berpengaruh positif terhadap ROE.

Penelitian lain yang mendukung adalah penelitian yang dilakukan oleh

Heal dan Garret (2004) menunjukkan bahwa aktivitas CSR dapat menjadi elemen

yang menguntungkan sebagai strategi perusahaan, memberikan kontribusi kepada

manajemen risiko dan memelihara hubungan yang dapat memberikan keuntungan

jangka panjang perusahaan. Sedangkan penelitian Siegel dan Paul (2006)

menyatakan bahwa aktivitas CSR memiliki dampak produktif yang signifikan

terhadap efisiensi, perubahan teknikal, dan skala ekonomi perusahaan. Hal ini

didukung oleh Mick dalam Jalal (2007) yang menyatakan bahwa CSR sangat

berpengaruh terhadap kinerja bisnis, yaitu eco-efficiency, yang berkaitan erat

dengan enam kinerja: shareholder value, operational efficiency, access to capital,

brand value and reputation, risk management, dan innovation.

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah:

H1: Pengungkapan aktivitas CSR (CSR disclosure) berpengaruh positif terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan (ROEt+1).

2.1.6 Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Pasar

Perusahaan (Abnormal Return)

8

Sebagai salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap

masyarakat dan para stakeholders lainnya, perusahaan seringkali terlibat dalam

kegiatan-kegiatan CSR. Tidak dapat dipungkiri, bahwa para stakeholders

memberikan apresiasi yang lebih bagi perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam

kegiatan CSR. Meskipun tujuan utama dari kegiatan-kegiatan ini bukan untuk

meningkatkan laba perusahaan, namun kegiatan-kegiatan ini diharapkan dapat

memberikan dampak positif bagi nilai pasar perusahaan.

Sejalan dengan Drever et al., (2007) yang menyatakan bahwa berdasarkan

signaling theory perusahaan pelapor dapat meningkatkan nilai perusahaan melalui

pelaporannya dengan mengirimkan signal melalui laporan, maka pengungkapan

atau pelaporan perusahaan mengenai aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan

CSR merupakan salah satu cara untuk mengirimkan signal positif kepada

stakeholders dan pasar. Perusahaan yang telah menerapkan kebijakan formal

berupa pelaporan CSR akan memberikan sinyal positif bagi pasar, sehingga

berdasarkan teori sinyal, perusahaan yang memberikan informasi baik terhadap

stakeholders akan memberikan sinyal positif terhadap perusahaan tersebut.

Penelitian yang mendukung adanya hubungan antara CSR dengan kinerja

pasar adalah penelitian Dahlia dan Siregar (2008) yang menunjukkan bahwa

aktivitas CSR berpengaruh positif terhadap kinerja pasar. Penelitian lain yang

mendukung yaitu penelitian Almilia dan Wijayanto (2007), perusahaan yang

memiliki kinerja lingkungan (environmental performance) yang bagus akan

direspon positif oleh para investor melalui fluktuasi harga saham yang semakin

naik dari periode ke periode dan sebaliknya jika perusahaan memiliki kinerja

lingkungan (environmental performance) yang buruk maka akan muncul keraguan

dari para investor terhadap perusahaan tersebut dan direspon negatif dengan

fluktuasi harga saham perusahaan di pasar yang semakin menurun dari tahun ke

tahun.

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah:

H2: Pengungkapan aktivitas CSR (CSR disclosure) berpengaruh positif terhadap

Kinerja Pasar Perusahaan (abnormal return).

9

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Teoritis

III. METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Dependen

3.1.1 Kinerja Keuangan

Variabel pertama dalam penelitian ini yaitu Kinerja Keuangan dan

variabel ini diukur dengan menggunakan ROE satu tahun ke depan (ROEt+1).

Dalam penelitian ini, ROEt+1 diukur dengan menggunakan rumus net

income/equitas (Dahlia dan Siregar, 2008). Rumus matematisnya adalah:

1t

1t1t

EkuitasIncomeNet ROE

……………………………………………… ( 3. 1 )

3.1.2 Kinerja Pasar

Variabel dependen yang kedua dalam penelitian ini adalah Kinerja Pasar

dan variabel ini diukur dengan menggunakan CAR (Cumulative Abnormal

Return). CAR diukur dengan menggunakan market-adjusted model.

Variabel Independen Corporate Social Responsibility Variabel Kontrol: Leverage Size Growth

Variabel Dependen Kinerja Keuangan Perusahaan : ROE

Variabel Dependen Kinerja Pasar Perusahaan : abnormal return

Variabel Kontrol: Leverage Size Beta Growth Unexpected Earnings

Variabel Independen Corporate Social Responsibility

10

Abnormal return (ARit) diperoleh melalui dua tahap. Tahap pertama

merupakan selisih dari aktual return (Rit) kemudian dikurangi dengan market

return (Rmt) yang diperoleh dari tahap kedua (Dahlia dan Siregar, 2008).

Agar lebih jelas, berikut rumus secara matematis:

1

1

t

ttt IHSI

IHSIIHSIR ………………………………………………... (3.2)

1

1

t

tt

IHSGIHSGIHSGRmt ……………………………………………. (3.3)

mtitti RRAR …………………………………………………… (3.4)

Dimana:

ARit : Abnormal return untuk perusahaan i pada hari ke-t.

Rit : Return harian perusahaan i pada hari ke-t.

Rm : Return indeks pasar pada hari ke-t.

IHSIt : Indeks harga saham individual perusahaan i pada waktu t.

IHSIt-1 :Indeks harga saham individual perusahaan i pada waktu t-1.

IHSGt : Indeks Harga Saham Gabungan pada waktu t.

IHSGt-1 : Indeks Harga Saham Gabungan pada waktu t-1.

Perhitungan CAR (Cumulative Abnormal Return) untuk masing-masing

perusahaan merupakan akumulasi dari rata-rata abnormal return selama periode

12 bulan (satu tahun) yang berakhir pada tanggal 31 Maret, yaitu dengan

menggunakan rumus berikut ini (Dahlia dan Siregar, 2008):

t

taaARiCARit

3

, …………………………………………………… (3.5)

Dimana:

CAR it : Cumulative Abnormal Return

3.1.1 Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengungkapan

Corporate Social Responsibility Index (CSDIj) yang diperoleh dari website

11

www.globalreporting.org. Variabel ini diukur berdasarkan GRI (Global Reporting

Initiative) yang terdiri dari tiga fokus pengungkapan, yaitu ekonomi, lingkungan

dan sosial sebagai sustainability reporting. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan 79 item pengungkapan yang terdiri dari indikator ekonomi (9 item),

lingkungan (30 item), tenaga kerja (14 item), hak asasi manusia (9 item), sosial (8

item), dan produk (9 item) dengan nilai maksimum pengungkapan 1.

Penghitungan CSDI dilakukan dengan menggunakan pendekatan

dikotomi, yaitu setiap item CSR dalam instrument penelitian diberi nilai 1 jika

diungkapkan dan nilai 0 jika tidak diungkapkan. Selanjutnya, skor dari setiap item

dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan

(Haniffa dkk, 2005) dalam Sayekti dan Wondabio (2007). Rumus penghitungan

CSDI adalah sebagai berikut :

j

ij

j n

XCSDI

……………………………………………… (3.6)

Dimana:

CSDIj : Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j

nj : jumlah item untuk perusahaan j, nj =79

Xij : 1 = jika item I diungkapkan; 0 = jika item I tidak diungkapkan

Dengan demikian, 0 < CSDIj < 1

3.1.2 Variabel Kontrol

Variabel kontrol dalam penelitian ini terdiri dari lima variabel, yaitu:

a. Leverage

Dalam penelitian ini, variabel ini diukur menggunakan proporsi utang

dengan modal sendiri dalam pendanaan investasinya baik pada model

penelitian pertama maupun model kedua (Dahlia dan Siregar, 2008).

Rumus matematis leverage pada model yang pertama adalah sebagai

berikut:

t

tt

ModalUtangLEV ………………………...... (3.7)

12

Rumus matematis leverage pada model yang kedua adalah sebagai berikut:

1t

1t1t

ModalUtangLEV

…………………. … (3.8)

b. Size

Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan (size) diukur menggunakan log

asset baik pada model penelitian yang pertama maupun kedua (Dahlia dan

Siregar, 2008).

c. Growth

Dalam penelitian ini, kesempatan pertumbuhan (growth) diukur dengan

menggunakan pertumbuhan Sales pada model penelitian pertama dan

pertumbuhan PBV pada model penelitian kedua (Dahlia dan Siregar, 2008).

Rumus matematis pada model yang pertama adalah sebagai berikut:

t

t1t1t Sales

Sales -SalesSales …………………… (3.9)

Rumus matematis pada model yang kedua adalah sebagai berikut:

1-t

1-ttt PBV

PBVPBVΔPBV

…………………………. (4.0)

d. Beta

Dalam penelitian ini, variabel ini diproksi dari risiko sekuritas (Dahlia

dan Siregar, 2008). Beta dapat dihitung dengan menggunakan teknik regresi.

Teknik regresi untuk mengestimasi Beta suatu sekuritas dapat dilakukan

dengan menggunakan return-return sekuritas sebagai variabel dependen dan

return-return pasar sebagai variabel independen.

e. Unexpected Earnings (UE)

Dalam penelitian ini, unexpected Earnings diukur dengan pertumbuhan

laba per saham dengan harga saham awal tahun (Dahlia dan Siregar, 2008).

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang

tercatat di BEI tahun 2007. Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah

metode purposive judgement sampling.

13

it1it41it31it2it101it εGROWTHβSIZEβLEVβCSDIββROE

itit6it5it4it3it2it10it εUEβGROWTHβBETAβSIZEβLEVβCSDIββCAR

Adapun kriteria yang digunakan dalam penentuan sampel penelitian ini

adalah:

1. Perusahaan manufaktur yang listing pada tahun 2007 di BEI.

2. Menerbitkan annual report pada tahun 2007 di website www.idx.co.id.

3.3 Metode Analisis

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi berganda dengan penggabungan atau pooling data. Model statistik yang

digunakan dalam penelitian ini akan diuraikan di bawah ini:

1. Model Pertama

2. Model Kedua

Dimana:

ROE : Return on Equity

CAR : Cumulative Abnormal Return

CSDI : Indeks pengungkapan tanggung jawab sosial

LEV : Rasio leverage perusahaan

SIZE : Ukuran perusahaan

BETA : Beta pasar perusahaan (beta koreksi)

GROWTH : Kesempatan pertumbuhan

UE : Unexpected Earnings

βo- β2 : Koefisien yang diestimasi

εit : error term

i : 1,2,…, N

t : 1,2,…, T

14

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Statistik Deskriptif Perusahaan Sampel

Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan suatu data secara

statistik. Untuk statistik deskriptif dengan variabel dependen ROEt+1, dapat dilihat

pada tabel 4.3

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif ROEt+1

Descriptive Statistics

31 .01 .29 .1237 .0625031 -.3788 1.1123 .178904 .224816131 .46 44.53 7.7546 9.6655731 6.00 8.00 6.5806 .6204431 -.02 .99 .3207 .2172331

CSDIROEt1LEVt1SIZEt1GROWTHt1Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Sumber: Output SPSS, data sekunder yang diolah, 2010

Sedangkan statistik deskriptif dengan variabel dependen CAR, dapat

dilihat pada tabel 4.4

Tabel 4.4

Statistik Deskriptif CAR

Descriptive Statistics

31 .01 .29 .1237 .0625031 -.9749 .3830 -.011534 .227887631 .35 34.59 6.1114 7.2945431 6.00 8.00 6.5161 .5698531 -.87 2.68 .2628 .6356431 -.60 .17 .0081 .1228631 -1.44 1.99 .6359 .8467231

CSDICARLEVtSIZEtGROWTHtUEBETAValid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Sumber: Output SPSS, data sekunder yang diolah, 2010

15

4.2 Analisis Data

4.3.1 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.3.1.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas dalam penelitian ini dengan menggunakan

One Sample Kolmogorov-Smirnov Test, variabel-variabel yang

mempunyai Asymp. Sig (2-tailed) di atas tingkat signifikan sebesar 0,05

(probabilitas > 0,05) diartikan bahwa variabel-variabel tersebut memiliki

distribusi tidak normal.

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ROEt+1

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

31.0000000

.14563018.103.069

-.103.572.899

NMeanStd. Deviation

Normal Parameters a,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardized Residual

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Sumber : Output SPSS, data sekunder yang diolah, 2010

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov CAR

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

31.0000000

.16179068.139.139

-.070.773.588

NMeanStd. Deviation

Normal Parameters a,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardized Residual

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Sumber : Output SPSS, data sekunder yang diolah, 2010

16

4.3.1.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2006).

Adanya multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai

variance inflation factor (VIF). Batas dari tolerance variance adalah 0,01

dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance variance di bawah 0,1 atau

VIF di atas 10, maka terjadi multikolinieritas.

Hasil Uji Multikolinieritas ROEt+1

Nama Variabel Tolerance VIF

CSDI 0,672 1,488 LEVt+1 0,709 1,411 SIZE t+1 0,543 1,841 GROWTH t+1 0,935 1,070

Sumber : data sekunder yang diolah, 2010

Hasil Uji Multikolinieritas CAR

Nama Variabel Tolerance VIF CSDI 0,434 2,303 LEVit 0,788 1,268 SIZEit 0,422 2,367 BETAit 0,847 1,180 GROWTHit 0,958 1,044 UEit 0,909 1,100

Sumber : data sekunder yang diolah, 2010

4.3.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pengamatan

satu ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan

jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang homokedastisitas atau yang tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2006).

17

Uji Glejser ROEt+1

Coefficients a

-.187 .351 -.531 .600.164 .524 .073 .312 .758

-.002 .003 -.155 -.680 .503.017 .059 .076 .294 .772.204 .130 .310 1.569 .130

(Constant)CSDILEVt1SIZEt1GROWTHt1

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: AbsUta.

Sumber : Output SPSS, data sekunder yang diolah, 2010

Uji Glejser CAR

Coefficients a

-.503 .461 -1.093 .286-1.284 .730 -.497 -1.758 .093

.007 .005 .321 1.539 .138

.087 .080 .305 1.088 .289

.033 .049 .130 .685 .501

.140 .255 .106 .550 .588

.047 .039 .246 1.225 .234

(Constant)CSDILEVtSIZEtGROWTHtUEBETA

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: AbsUta.

Sumber : Output SPSS, data sekunder yang diolah, 2010

4.3.2 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Untuk uji F dengan variabel dependen ROEt+1, dapat dilihat pada tabel

4.11

Tabel 4.11

Hasil Uji F ROEt+1

ANOVA b

.880 4 .220 8.990 .000a

.636 26 .0241.516 30

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), GROWTHt1, SIZEt1, LEVt1, CSDIa.

Dependent Variable: ROEt1b.

Sumber: Output SPSS, 2010

Dari tabel 4.11 tersebut di atas dapat diketahui bahwa model persamaan ini

memiliki tingkat signifikansi 0,000. Karena nilai signifikansi yang lebih kecil dari

18

α (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen dalam model

penelitian ini secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

yaitu ROEt+1.

Untuk uji F dengan variabel dependen CAR, dapat dilihat pada tabel 4.12

Hasil Uji F CAR

Tabel 4.12

ANOVA b

.773 6 .129 3.936 .007a

.785 24 .0331.558 30

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), BETA, UE, GROWTHt, LEVt, CSDI, SIZEta.

Dependent Variable: CARb.

Sumber: Output SPSS, 2010

Dari tabel 4.12 tersebut di atas dapat diketahui bahwa model persamaan ini

memiliki nilai signifikansi 0,007. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari α (0,05)

maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen dalam model penelitian ini

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu CAR.

4.3.3 Koefisien Determinasi (R2)

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen (CSDI)

terhadap perubahan variabel dependen (ROEt+1 dan CAR) maka dilakukan uji

determinasi seperti ditunjukkan pada Tabel 4.19 dan Tabel 4.20 berikut ini:

Tabel 4.19

Koefisien Determinasi ROEt+1

Model Summary

.762a .580 .516 .1564319Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), GROWTHt1, SIZEt1, LEVt1,CSDI

a.

Sumber: Output SPSS, 2010

Dari Tabel 4.19 di atas maka dapat diketahui bahwa Adjusted R Square =

0,516 hal ini berarti bahwa 51,6 persen variabel ROEt+1 dapat dijelaskan oleh

19

variabel independen CSDI, sedangkan sisanya sebesar 48,4 persen dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam kategori model regresi.

Tabel 4.20

Koefisien Determinasi CAR

Model Summary

.704a .496 .370 .1808875Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), BETA, UE, GROWTHt, LEVt,CSDI, SIZEt

a.

Sumber: Output SPSS, 2010

Dari Tabel 4.20 di atas maka dapat diketahui bahwa Adjusted R Square =

0,370 hal ini berarti bahwa 37 persen variabel CAR dapat dijelaskan oleh variabel

independen CSDI, sedangkan sisanya sebesar 63 persen dipengaruhi oleh variabel

lain yang tidak termasuk dalam kategori model regresi.

4.3 Pembahasan

4.4.1 Pembahasan Hipotesis Pertama

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan alat analisis metode

regresi linier berganda, maka tabel 4.21 berikut ini dapat digunakan untuk

pembahasan hipotesis pertama, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.21

Hasil Uji t Kinerja Perusahaan (ROEt+1)

Variabel T hitung

T tabel

Koefisien Beta

Signifikansi α Kesimpulan

CSDI 2,082 2,0518 1,160 0,047 0,05 H1 diterima LEVt+1 5,416 2,0518 0,019 0,000 0,05 Var Kontrol

diterima SIZE t+1 -2,469 2,0518 -0,154 0,020 0,05 Var Kontrol

diterima GROWTH t+1 -0,330 2,0518 -0,045 0,744 0,05 Var Kontrol

ditolak Sumber : Data sekunder yang diolah, 2010

20

4.4.1.1 Pembahasan Pengaruh Aktivitas CSR (CSR Disclosure) terhadap

Kinerja Perusahaan (ROEt+1)

Berdasarkan hasil penelitian, Corporate Social Responsibility

menunjukkan hubungan positif yang signifikan terhadap kinerja

perusahaan (ROEt+1). Hasil penelitian tersebut konsisten dengan penelitian

yang dilakukan Dahlia dan Siregar (2008) bahwa Corporate Social

Responsibility secara statistik signifikan berpengaruh terhadap return on

equity (ROEt+1) yang menyatakan bahwa aktivitas CSR yang dilakukan

oleh perusahaan terbukti menandakan memiliki dampak produktif yang

signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Penelitian juga konsisten

dengan penelitian Balabanis dkk (1998) yang menunjukkan bahwa

aktivitas CSR yang dilakukan oleh perusahaan terbukti dapat

meningkatkan reputasi, sehingga memperbaiki hubungan dengan pihak

bank, investor, maupun lembaga pemerintahan, dan dari perbaikan

hubungan tersebut tercermin pada keuntungan ekonomi perusahaan.

4.4.1.2 Pembahasan Pengaruh Leverage (LEV) terhadap Kinerja Perusahaan

(ROEt+1)

Berdasarkan hasil penelitian, leverage menunjukkan hubungan

positif yang signifikan terhadap kinerja perusahaan (ROEt+1). Hal ini

mungkin disebabkan karena perusahaan berhutang untuk meningkatkan

kapasitas produksinya untuk memenuhi permintaan konsumen yang

semakin besar sehingga kinerja perusahaan meningkat.

4.4.1.3 Pembahasan Pengaruh Ukuran Perusahaan (SIZE) terhadap Kinerja

Perusahaan (ROEt+1)

Berdasarkan hasil penelitian, ukuran perusahaan menunjukkan

hubungan negatif yang signifikan terhadap kinerja perusahaan (ROEt+1).

Hal ini mungkin disebabkan karena semakin besar ukuran perusahaan

maka semakin kecil rasio ROEnya. Hal ini berarti semakin besar ukuran

perusahaan maka diperlukan ekuitas yang lebih besar untuk menghasilkan

21

laba Rp 1. Jadi, ukuran perusahaan (SIZE) berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan (ROEt+1).

4.4.1.4 Pembahasan Pengaruh Kesempatan Pertumbuhan (GROWTH)

terhadap Kinerja Perusahaan (ROEt+1)

Berdasarkan hasil penelitian, kesempatan pertumbuhan penjualan

menunjukkan hubungan negatif yang tidak signifikan terhadap kinerja

perusahaan (ROEt+1). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Wardani (2008) yang menemukan bahwa secara statistik

kesempatan pertumbuhan (GROWTH) tidak mempengaruhi ROE dimana

hal tersebut disebabkan karena perusahaan yang memiliki kesempatan

tumbuh tinggi pada umumnya membutuhkan dana eksternal untuk

melakukan ekspansi, sehingga mendorong perusahaan untuk melakukan

perbaikan dalam rangka menurunkan biaya.

4.4.2 Pembahasan Hipotesis Kedua

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan alat analisis metode linier

berganda, maka Tabel 4.22 berikut ini dapat digunakan untuk pembahasan

hipotesis ke dua, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.22

Hasil Uji t Kinerja Perusahaan (CAR)

Variabel T hitung T tabel Koefisien Beta

Signifikansi α Kesimpulan

CSDI 0,300 2,0595 0,240 0,767 0,05 H2 ditolak LEVit 0,000 2,0595 -7,5E-007 1,000 0,05 Var Kontrol

ditolak SIZEit -0,224 2,0595 -0,020 0,824 0,05 Var Kontrol

ditolak GROWTHit -0,348 2,0595 -0,018 0,731 0,05 Var Kontrol

ditolak BETAit 0,843 2,0595 0,036 0,407 0,05 Var Kontrol

ditolak UEit 4,461 2,0595 1,258 0,000 0,05 Var Kontrol

diterima Sumber : Data sekunder yang diolah, 2010

22

4.4.2.1 Pembahasan Pengaruh Aktivitas CSR (CSR Disclosure) terhadap

Kinerja Pasar (CAR)

Berdasarkan hasil penelitian, Corporate Social Responsibility

menunjukkan hasil yang positif yang tidak signifikan dengan kinerja pasar

(CAR). Hasil penelitian tersebut konsisten dengan penelitian Dahlia dan

Siregar (2008) bahwa Corporate Social Responsibilty secara statistik tidak

signifikan berpengaruh terhadap kinerja pasar (CAR).

Hal ini mungkin disebabkan karena kualitas pengungkapan CSR

tidak mudah untuk diukur, umumnya perusahaan melakukan

pengungkapan CSR hanya sebagai bagian dari iklan dan menghindari

untuk memberikan informasi yang relevan, kebanyakan investor

berorientasi pada kinerja jangka pendek, sedangkan CSR dianggap

berpengaruh pada kinerja jangka menengah dan jangka panjang (Dahlia

dan Siregar, 2008). Kemungkinan juga CSR dianggap pasar sebagai

kamuflase untuk menutupi hal buruk yang terjadi di suatu perusahaan.

Jadi, pengungkapan CSR tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pasar (CAR).

4.4.2.2 Pembahasan Pengaruh Leverage (LEV) terhadap Kinerja Pasar

(CAR)

Berdasarkan hasil penelitian, leverage menunjukkan hubungan

negatif yang tidak signifikan terhadap kinerja pasar (CAR). Hasil

penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Dahlia dan Siregar (2008) yang menemukan bahwa leverage secara

statistik berpengaruh terhadap kinerja pasar (CAR).

4.4.2.3 Pembahasan Pengaruh Ukuran Perusahaan (SIZE) terhadap Kinerja

Pasar (CAR)

Berdasarkan hasil penelitian, ukuran perusahaan menunjukkan

hubungan negatif yang tidak signifikan dengan kinerja pasar (CAR). Hasil

penelitian tersebut konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan

Dahlia dan Siregar (2008) bahwa ukuran perusahaan (SIZE) secara

statistik tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja pasar (CAR).

23

Penelitian ini juga konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Sulistio (2005) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan (SIZE) tidak

signifikan berpengaruh terhadap kinerja pasar (CAR).

4.4.2.4 Pembahasan Pengaruh Aktivitas Kesempatan Pertumbuhan

(GROWTH) terhadap Kinerja Pasar (CAR)

Berdasarkan hasil penelitian, kesempatan pertumbuhan

menunjukkan hubungan positif yang tidak signifikan dengan kinerja pasar

(CAR). Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Dahlia dan Siregar (2008) yang menemukan bahwa

kesempatan pertumbuhan (GROWTH) secara statistik berpengaruh

terhadap kinerja pasar (CAR). Akan tetapi hasil ini konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Palupi (2006) yang menemukan bahwa

kesempatan pertumbuhan (GROWTH) tidak signifikan terhadap CAR. Hal

ini mungkin disebabkan karena motivasi investor dalam investasinya

bukan untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang melainkan untuk

mendapatkan capital gain. Faktor kesempatan bertumbuh biasanya diamati

oleh investor yang mempunyai perspektif jangka panjang untuk

mendapatkan yield dari investasi yang dilakukannya.

4.4.2.5 Pembahasan Pengaruh Aktivitas Risiko Sekuritas (BETA) terhadap

Kinerja Pasar (CAR)

Berdasarkan hasil penelitian, risiko sekuritas menunjukkan

hubungan yang negatif yang tidak signifikan dengan kinerja pasar (CAR).

Hasil penelitian tersebut konsisten dengan penelitian yang dilakukan

Dahlia dan Siregar (2008) bahwa risiko sekuritas (BETA) secara statistik

tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja pasar (CAR) dimana hal

tersebut disebabkan karena rendahnya nilai variabel beta, yang

menunjukkan bahwa tidak adanya peningkatan aktivitas usaha pada

perusahaan.

Selain itu juga mungkin disebabkan karena kurangnya transparansi

informasi yang disajikan perusahaan kepada pasar, sehingga kurang

24

diminati oleh pasar. Dengan demikian, beta menjadi tidak berpengaruh

terhadap harga ataupun return saham perusahaan.

4.4.2.6 Pembahasan Pengaruh Aktivitas Unexpected Earning (UE) terhadap

Kinerja Pasar (CAR)

Berdasarkan hasil penelitian, unexpected earning menunjukkan

hubungan hubungan positif yang signifikan dengan kinerja pasar (CAR).

Hal ini kemungkinan disebabkan karena unexpected earning (EPS)

merupakan sebuah informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan keuntungan dimana apabila earning per share tinggi

maka perusahaan tersebut memiliki progress operational yang baik. Hal

tersebut akan membuat respon pasar akan baik pula dan akan

mempengaruhi pasar untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut.

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis regresi linier berganda,

dihasilkan kesimpulan berikut ini dan juga merupakan jawaban atas pertanyaan

penelitian yang ada, yaitu: 1) penerapan Corporate Social Responsibiility

berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROE) dan

variabel kontrol, leverage berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja

keuangan perusahaan. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan

terhadap kinerja keuangan perusahaan, akan tetapi variabel kesempatan

pertumbuhan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kinerja keuangan

perusahaan. 2) penerapan Corporate Social Responsibility berpengaruh positif

tidak signifikan terhadap kinerja pasar (CAR). Tiga variabel kontrol (leverage,

ukuran perusahaan, dan kesempatan pertumbuhan) berpengaruh negatif tidak

signifikan dan variabel kontrol, risiko sekuritas berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap kinerja pasar sedangkan variabel kontrol, unexpected earnings

berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pasar.

25

5.2 Implikasi Hasil penelitian

Setelah diketahui penerimaan dan penolakan hipotesis-hipotesis alternatif

dimana pengungkapan CSR berpengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja

keuangan berfungsi untuk menciptakan persepsi positif di benak masyarakat dan

konsumen, meningkatkan daya saing, memperbaiki hubungan stakeholder dan

regulator, meminimalisir resiko, dan sebagai alat analisis keuangan bagi investor.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kesadaran investor

tentangnya pentingnya aktivitas CSR, sehingga akan membuat perusahaan

melakukan aktivitas CSR secara benar dan nyata dengan cara lebih

memperhatikan dampak yang diberikan kepada masyarakat atas kegiatan

bisnisnya dan akan meningkatkan kinerja pasar dalam jangka panjang.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini terdapat keterbatasan-keterbatasan yang mungkin dapat

dijadikan bahan pertimbangan. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

1) penelitian ini dilakukan menggunakan data annual report yang masih sangat

umum pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), sehingga kurang

jelas bagaimana pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan. 2) periode yang

digunakan hanya 1 tahun saja sehingga kurang menggambarkan hasil jangka

panjang dari aktivitas CSR yang dilakukan perusahaan. 3) penelitian ini, dalam

mengukur kinerja perusahaan menggunakan proksi ROE yang tidak dapat

mengukur kinerja perusahaan secara akurat. 4) subyektif dalam mengidentifikasi

pengungkapan CSR di dalam annual report. Hal ini dikarenakan setiap pembaca

dalam mengidentifikasi pengungkapan CSR yang diungkapkan perusahaan

berbeda-beda.

5.4 Saran

Berdasarkan keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam penelitian ini,

diajukan saran penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Adapun beberapa

saran dalam penelitian ini, yaitu: 1) sebaiknya penelitian selanjutnya

menggunakan data laporan sustainability reporting karena di dalam laporan

26

sustainability reporting memuat aktivitas CSR yang dilakukan perusahaan secara

jelas. 2) sebaiknya penelitian selanjutnya menggunakan data lebih dari 1 tahun

karena akan dapat dilihat hasil jangka panjang dari aktivitas CSR yang dilakukan

oleh perusahaan. 3) sebaiknya penelitian selanjutnya dalam mengukur kinerja

perusahaan menggunakan proksi EVA (economic value added) karena EVA dapat

menunjukkan seberapa besar suatu perusahaan itu telah menciptakan nilai bagi

pemilik modal.

27

DAFTAR PUSTAKA Almilia, L. dan D. Wijayanto. 2007. “Pengaruh Environmental Performance dan

Environmental Disclosure terhadap Economic Performance.” FEUI, The 1st Accounting Conference, 7-9 September.

Ambadar, J. 2008. CSR Dalam Praktik di Indonesia. Jakarta : Elek Media

Komputindo. Anggraini, Fr. R. R. 2006. “Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor

yang mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta).” Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang, 23-26 Agustus.

Balabanis, G., H. C. Phillips, and J. Lyall. 1988. “Corporate Social Responsibility

and Economic Performance in the Top British Companies: Are They Linked?.” European Business Review, Vol. 98, No. 1, pp.25-44.

Belkaoui, A. and P. G. Karpik. 1989. “Determinants of the Corporate Decision to

Disclose Sosial Information.” Accounting, Auditing, and Accountability Journal, Vol. 2, No. 1, pp.36-51.

Carolina, S. A. 2007. “Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap

Kinerja Perusahaan (Tobin’s Q).” Skripsi Universitas Diponegoro Semarang.

Dahlia, L. dan S. V. Siregar. 2008. “Pengaruh Corporate Social Responsibility

Terhadap Kinerja Perusahaan. (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2005 dan 2006).” Simposium Nasional Akuntansi IX, Pontianak, 23-26 Juli.

Daniri, A. 2008. “Standarisasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.” Draft IV,

http://pkbl.bumn.go.id, diakses tanggal 1 September 2009. Drever, M., Stanton P., and McGowan S. 2007. “Contemporaray Issues in

Accounting.” dipublikasi John Wiley & Sons, Australia. Eipstein, M. J. and M. Freedman. 1994. “Social Disclosure and the Individual

Investor.” Accounting, Auditing and Accountability Journal, Vol. 7, No. 4, pp.94-108.

28

Ermayanti, D. 2009. “Pengungkapan dan Sarana Interpretif.” Kuliah Akuntansi, http://dwiermayanti.wordpress.com, diakses tanggal 21 Maret 2009.

Febryani, A. dan R. Zulfadin. 2003. “Analisis Kinerja Bank Devisa dan Bank Non

Devisa di Indonesia.” Kajian Ekonomi dan Keuangan, Vol. 7, No. 4, Desember : 38-54.

Finch, N. 2005. “The Motivations for Adopting Sustainability Disclosure.”

MGSM Working Papers in Management, Macquarie University, Australia. Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. 4 ed.

Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hartono, J. 2007. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 2007. Yogyakarta:

BPFE. Hatta, A. J. 2002. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Deviden:

Investigasi Pengaruh Teori Stakeholder.” Jurnal Auditing dan Akuntansi Indonesia, Vol. 6, No. 2, Desember : 1-22.

Heal, G., and P. Garret. 2004. “Corporate Social Responsibility, An Economic

and Financial Framework”, Columbia Business School. Jalal. 2007. Belajar CSR dari Michael Blowfield, Lingkar Studi CSR, Jakarta, 21

September. Januarti, I. dan D. Apriyanti. 2005. “Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

terhadap Kinerja Keuangan.” Jurnal MAKSI, Vol. 5, No. 2, Agustus : 227-243.

Kotler, P., Lee, dan Nancy. 2005. Corporate Social Responsibility: Doing The

Most Good for Your Company and Your Cause. John Wiley & Sons, NY. Nugroho, Y. 10 Nopember 2007. “Dilema Tanggung Jawab Korporasi.”

Kumpulan Tulisan, n.p., http://www.unisosdem.org. (dilihat pada tanggal 16 Nopember 2007).

Nurlela, R. dan Islahuddin. 2008. “Pengaruh Corporate Social Reponsibility

Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating.” Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak, 23-26 Juli.

Maksum, A. dan A. Kholis. 2003. “Analisis tentang Pentingnya Tanggung Jawab

dan Akuntansi Sosial Perusahaan (Corporate Responsibilities And Social Accounting), Studi Kasus Empiris di Kota Medan.” Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol. 3 No. 2, Agustus : 101-132.

29

Maya, M. M. 2008. “Lebih Dalam Dengan ROE.” Belajar Investasi,

http://m3coption.com, diakses tanggal 12 Januari 2010. Owen, D. 2005. “CSR After Enron: A Role for the Academic Accounting

Profession?” Working Paper, Sosial Science Research Network. Palupi, M. J. 2006. “Analisis Faktor – faktor yang Mempengaruhi Koefisien

Respons Laba: Bukti Empiris Pada Bursa Efek Jakarta.” Jurnal EKUBANK, Vol. 3, November : 9-25.

Panggabean, R. L. J. 2005. “Analisis Perbandingan Korelasi EVA dan ROE

terhadap Harga Saham LQ 45 di Bursa Efek Jakarta.” Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, Vol. 3, No. 5, Juni : 1-19.

Pramastuti, S. 2007. “Analisis Kebijakan Dividen: Pengujian Dividen Signaling

Theory dan Rent Extraction Hyphotesis.” Naskah Publikasi Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Prasetyaningrum. 2009. “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan

Terhadap Return Saham.” Skripsi Universitas Diponegoro Semarang. Rahman, R. 2009. Corporate Social Responsibility Antara Teori dan Kenyataan.

1 ed. Yogyakarta : Media Pressindo. Roida, H. Y. 2008. “Relevansi Program Corporate Social Responsibility Bagi

Wacana Publik: Menjadi Baik pada saat Sudah menjadi buruk?.” The 2nd National Conference UKWMS, Surabaya, 06 September.

Sayekti, Y. dan L. S. Wondabio. 2007. “Pengaruh CSR Disclosure Terhadap

Earning Response Coefficient (Studi Empiris pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta).” Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar, 26-28 Juli.

Sembiring, E. R. 2006. “Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial: Study Empiris pada Perusahaan yang tercatat di BEJ.” Jurnal MAKSI, Vol. 6, No. 1, Januari : 69-85.

Siegel, Donald S., and Paul C.J.M. 2006. “Corporate Social Responsibility and

Economic Performance.” Springer Science + Business Media, LLC, (J Prod Anal 26, p. 207-211).

Solihin, I. 2009. Corporate Social Responsibility from Charity to Sustainability.

Jakarta : Salemba Empat.

30

Strike, V.M., J. Gao, and P. Bansal. 2006. “Being Good While Being Bad: Social Responsibility and The International Diversification of US Firms.” Journal of International Business 37 (6) : 850-862.

Sueb, M. 2001. “Pengaruh Biaya Sosial Terhadap Kinerja Sosial, Keuangan

Perusahaan Terbuka Di Indonesia.” Simposium Nasional Akuntansi IV, Bandung.

Sulistio, H. 2005. “Pengaruh Informasi Akuntansi dan Non Akuntansi terhadap

Initial Return: Studi pada Perusahaan yang Melakukan Initial Public Offering di Bursa Efek Jakarta.” Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, 15-16 September.

Suratno, I. B., Darsono, dan S. Mutmainah. 2006. “Pengaruh Environmental

Performance Terhadap Environmental Disclosure dan Economic Performance.” Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang, 23-26 Agustus.

Tanudjaja, B. B. 2006. “Perkembangan Corporate Social Responsibility di

Indonesia.” NIRMANA, Vol. 8, No. 2, Juli : 92-98. Wardani, D. K. 2008. “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja

Perusahaan di Indonesia.” Skripsi Universitas Islam Indonesia. Wibowo, P. 2008. “Pemangku Kepentingan: Identifikasi dan Strategi Hubungan.”

CSR Workshop Series 1, Jakarta, 26 Maret. Zuhroh, D dan I.P.P.H Sukmawati. 2003. “Analisis Pengaruh Luas Pengungkapan

Sosial dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Reaksi Investor.” Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya, 16-17 Agustus.

Referensi Website www.globalreporting.org www.idx.co.id