23
Fakultas Ekonomi Unlam Program S1 ASSIGNMENT COVER SHEET (Attach to your assignment) Student Details: Nama/Group: Geraldi Gusto Gentong NIM: C1B109104 Course Details: Mata kuliah: Penganggaran Perusahaan Kode mata Kuliah: CEKM 321 Nama staff Pengajar: (1) Sufi Jikrillah, ST, MM ; (2) Ali Sadikin, SE, MM : (3) Rusdayanti Asma, SE, Assignment Details: Batas waktu: 23 April 2012 Waktu dikumpulkan: 23 April 2012 Jumlah kata: PLEASE NOTE Semua tugas/makalah adalah tanggung jawab mahasiswa. Pastikan Anda memiliki/menyimpan copy dari tugas/makalah sebelum dikumpulkan. DECLARATION: Saya/kami menyatakan bahwa sejauh sepengetahuan dan keyakinan saya/kami, tugas ini adalah pekerjaan saya/kami sendiri, semua sumber-sumber sudah dikutip dan diakui dengan sebaik-baiknya, dan tugas ini tidak mengandung unsur plagiarisme. Tugas/makalah atau bagian dari tugas/makalah ini sebagai hasilnya belum pernah dikumpulkan untuk tugas pada mata kuliah/ univeristas lain. DISI OLEH PETUGAS 1

penganggaran produk

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: penganggaran produk

Fakultas Ekonomi Unlam Program S1

ASSIGNMENT COVER SHEET(Attach to your assignment)

Student Details:

Nama/Group:Geraldi Gusto Gentong

NIM:C1B109104

Course Details:

Mata kuliah:Penganggaran Perusahaan

Kode mata Kuliah:

CEKM 321

Nama staff Pengajar:

(1) Sufi Jikrillah, ST, MM ; (2) Ali Sadikin, SE, MM : (3) Rusdayanti Asma, SE, MSi

Assignment Details:

Batas waktu:23 April 2012

Waktu dikumpulkan:

23 April 2012

Jumlah kata:

PLEASE NOTE

Semua tugas/makalah adalah tanggung jawab mahasiswa.Pastikan Anda memiliki/menyimpan copy dari tugas/makalah sebelum

dikumpulkan.

DECLARATION:

Saya/kami menyatakan bahwa sejauh sepengetahuan dan keyakinan saya/kami, tugas ini adalah pekerjaan saya/kami sendiri, semua sumber-sumber sudah dikutip dan diakui dengan sebaik-baiknya, dan tugas ini tidak mengandung unsur plagiarisme. Tugas/makalah atau bagian dari tugas/makalah ini sebagai hasilnya belum pernah dikumpulkan untuk tugas pada mata kuliah/ univeristas lain.

Tanda tangan siswa: Tanggal:

DISI OLEH PETUGAS

1

Page 2: penganggaran produk

Diterima oleh:

Tanda tangan Tanggal:

MAKALAH

ANGGARAN PRODUK

Nama : Geraldi Gusto Gentong

NIM : C1B109104

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

1

Page 3: penganggaran produk

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penganggaran perusahaan adalah perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan,

dimana perencanaan ini saling terkdait satu sama lain dan mencakup seluruh

anggaran yang ada di perusahaan baik anggaran untuk penjualan perusahaan,

anggaran untuk proses produksi perusahaan dan anggaran untuk keuangan.

Penganggaran tidak hanya berfokus hanya pada satu anggaran saja saja tetapi

pada keseluruhan. Bagi perusahaan, Penganggaran memiliki manfaat, seperti

sebagai pedoman kerja, pengkoordinasian dan evaluasi terhadap kinerja dari

berbagai sector yang ada di perusahaan. Melalui penganggaran, perusahaan dapat

merencanakan secara maksimal apa yang menjadi tujuan dari perusahaan.

Produksi merupakan salah satu hal yang diperhatikan perusahaan, karena produksi

berkaitan dengan produk yang akan dibuat oleh perusahaan dimana apabila produk

ini sukses terjual maka akan berdampak positif, yaitu profit bagi perusahaan.

Menurut Nafarin (2007) “Produksi adalah proses dalam pembuatan atau mengolah

produk, sedangkan produk adalah hasil dari proses produksi itu sendiri seperti

barang dan jasa”.

Salah satu anggaran yang sangat penting bagi perusahaan, adalah anggaran

produk. Dimana anggaran produk juga sangat berperan besar bagi kesuksesan

rencana perusahaan dan juga aktivitas penunjang bagi rencana penjualan

perusahaan. Dalam memproduksi sebuah produk, perusahaan tentu saja akan

semaksimal mungkin dalam bekerja. Karena produksi perusahaan itu sendiri akan

dijual oleh perusahaan. Apabila produk dari perusahaan baik maka akan

berpengaruh pada keuntungan/profit dan kesetiaan pelanggan pada produk

perusahaan. Tetapi apabila produk itu jelek maka besar kemungkinan produk tidak

akan laku di perusahaan. Melihat dari hal ini, penulis mencoba mengetahui

bagaimana sistem dari anggaran produk dan bagaimana anggaran produk dapat

disusun.

1

Page 4: penganggaran produk

Tujuan Penulisan

- Untuk mengetahui secara jelas apa yang dimaksud dengan anggaran produk itu

sendiri

- Untuk mengetahui bagaimana cara penyusunan dari anggaran produk tersebut.

1

Page 5: penganggaran produk

BAB II

PEMBAHASAN

Anggaran Produk

Anggaran produk (product budget) adalah anggran untuk membuat produk jadi dan

produk dalam proses dari suatu perusahaan pada periode tertentu (Nafarin, 2007).

Menurut Welsch, Hiltong, & Wyne (2000) Anggaran produk adalah volume

penjualan ± perubahan persediaan barang jadi = kebutuhan produksi.

Sedangkan menurut Ahyari (1996) Anggaran produk adalah memiliki fungsi sebagai

penunjang utama kegiatan penjualan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Jadi,

anggaran perusahaan bisa dikatakan sebagai rencana produksi yang dilakukan

perusahaan dimana kebutuhan produksi harus ditentukan dan anggaran produk

merupakan penunjang utama bagi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan.

Anggaran produk adalah anggaran untuk membuat produk jadi dan produk dalam

proses (Nafarin, 2007). Menurut Nafarin (2007) yang dimaksud dengan produk jadi

adalah “produk yang telah selesai dan siap untuk dijual” dan produk dalam proses

adalah “produk yang masih dalam pengerjaan”.

Anggaran produk secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Menurut Nafarin (2007), “seharusnya dalam produksi yang disebut dengan

produk adalah produk yang masih dalam proses”. Jadi dapat dirumuskan seperti

ini (anggaran produk = penjualan + sediaan produk jadi akhir = produk siap dijual

– sediaan produk awal = produk jadi periode ini + sediaan produk dalam proses

akhir = produk dihasilkan/produk diproses – sediaan prodduk dalam proses awal

= produk masuk produksi periode ini).

Contoh :

Jualan 1000 unit

Sediaan produk jadi akhir 40 unit +

Produk siap dijual 1040 unit

Sediaan produk jadi awal 60 unit -

Produk jadi periode ini 980 unit

Sediaan produk dalam proses akhir 70 unit +

Produk dihasilkan/produk dalam proses 1090 unit

1

2

Page 6: penganggaran produk

Sediaan produk dalam proses awal 65 unit -

Produk masuk periode ini 985 unit

2. Menurut Ahyari (1996)

Produksi = Penjualan + Perubahan persedian

Sedangkan

Perubahan persediaanw = Persediaan akhir – persediaan awal

3. Menurut Welsch, Hiltong, & Wyne (2000)

Produksi = Penjualan + Tingkat Persediaan produk akhir jadi yang

direncanakan – persediaan awal produk jadi

Contoh :

PT. Gunung Mas menetapkan penjualan pada tahun 2011 sebesar 142.000

unit dengan rincian per bulan sebagai berikut :

Sementara itu direncanakan persediaan awal 20.000 unit dan persediaan

yang direncanakan pada akhir tahun anggaran adalah 15.000 unit. Berapakah

volume produksi yang dibutuhkan harus direncanakan perusahaan?

Jawab :

Penjualan yang direncanakan sebesar 142.000

1

3

Bulan Volume Penjualan

Januari 15.000

Februari 16.000

Maret 16.000

April 14.000

Mei 12.000

Juni 10.000

Juli 7.000

Agustus 6.000

September 9.000

Oktober 11.000

November 12.000

Desember 14.000

Page 7: penganggaran produk

Persediaan pada akhir tahun 15.000 +

Produk siap dijual 157.000

Persediaan awal tahun 20.000 -

Volume Produksi 137.000

Penyusunan Anggaran Produk

Menurut Nafarin (2007) ada 4 cara dalam penyusunan produk yaitu (1)

mengutamakan stabilitas produk, (2) mengutamakan stabilitas sediaan, (3)

gabungan antara stabilitas produk dengan stabilitas sediaan, dan (4) disesuaikan

dengan keperluan manajemen.

1. Mengutamakan stabilitas produk

Perusahaan yang mengutamakan stabilitas produk dalam penyusunan anggaran

produk maka tingkat sediaan dibiarkan berubah dengan syarat bahwa sediaan

awal dan akhir sesuai rencana semula disisi lain kondisi produk juga harus stabil

(Nafarin, 2007)

Ada 2 cara perhitungan dalam dalam mengutamakan stabilitas produk yaitu:

- Satu macam produk

Contoh: perusahaan kecap asli yang hanya memproduksi satu macam jenis

kecap dan penjualan tahun 2016 tiap bulan dianggarkan pada triwulan I = 43

botol, II = 45 botol, III = 47 botol dan IV = 47, sehingga total = 182 botol.

Direncanakan sediaan produk awal 13 botol dan sediaan produk akhir 15

botol. Dari data tersebut disusun anggaran produk tiap triwulan

Jualan setahun 182 botol

Sediaan produk jadi akhir 15 botol +

Prouk siap dijual 197 botol

Sediaan produk jadi awal 13 botol -

Produk jadi periode ini 184 botol

Anggaran produk tiap bulan yaitu

184 / 6 = 46 botol

1

4

Page 8: penganggaran produk

Dari perhitungan di atas dibuat anggaran produk yaitu :

KETERANGAN Triwulan SETAHUN

I II III IV

1. Jualan 43 45 47 47 182

2. Sediaan akhir + 16 17 16 15 15

3. Produk siap dijual 59 62 63 62 197

4. Sediaan awal - 13 16 17 16 13

5. Produk jadi 46 46 46 46 184

- Bermacam produk

Contoh anggaran produk dalam mengutamakan stabilitas produk dalam

bermacam produk

Data pada tahun 2016

Perusahaan Kecap Asli

Anggaran Produk

Tahun berakhir 31 Desember 2016

(dalam botol)

KETERANGAN Triwulan SETAHUN

I II III IV

1. Jualan 43 45 47 47 182

2. Sediaan akhir + 15 16 15 14 14

3. Produk siap dijual 59 61 62 61 196

4. Sediaan awal - 13 15 16 115 13

5. Produk jadi 45 46 46 46 183

1

5

Page 9: penganggaran produk

Taksiran sediaan produk jadi awal dan produk jadi akhir:

Jenis Kecap sediaan awal sediaan akhir

Sedang (S) 4 botol 7 botol

Manis (M) 3 botol 3 botol

Asin (A) 3 botol 5 botol

Total (T) 10 botol 15 botol

Perusahaan Kecap Asli

Anggaran Jualan

Tahun Berakhir 31 Desember 2016 (dalam botol)

Jenis

Kecap

Triwulan Setahun

I II III IV

B M T B M T B M T B M T B M T

Sedan

g

Manis

Asin

14

9

6

7

4

3

21

13

9

15

9

6

8

4

3

23

13

9

16

9

6

8

5

3

24

14

9

16

9

6

8

5

3

24

14

9

61

36

24

31

18

12

92

54

36

Jumlah 29 14 43 30 15 45 31 16 47 31 16 47 121 61 182

Keterangan, B = Banjarmasin ; M = Martapura ; T = Total

Bila tidak terdapat persediaan produk dalam proses awal dan akhir, maka dapat

disusun anggaran produk sebagai berikut:

1

6

Page 10: penganggaran produk

Penjualan tahun 2016 182 botol

Persediaan produk jadi akhir 15 botol +

Produk siap dijual 197 botol

Persediaan produk jadi awal 10 botol -

Anggaran produk tahun 2016 187 botol

Perusahaan merencanakan menetapkan produk sebesar 160 botol dimana (160/4

triwulan = 40 botol). Tetapi setelah perhitungan menjadi anggaran produk menjadi

187 botol. Dengan demikian terdapat kekurangan yaitu sebesar 187 – 160 = 27

botol.

Kekurangan 27 botol ini ditambahkan pada penjualan tertinggi tahun tersebut, yaitu

triwulan II, III, dan IV masing-masing mendapatkan 9 botol (27/3 = 9 botol).

Sehingga : Tiga Triwulan (II, III, IV) = 147 botol

Triwulan I diproduksi = 40 botol +

Produk jadi setahun = 187 botol

Berdasarkan perbandingan penjualan, maka rincian produknya sebagai berikut:

Triwulan I

Kecap sedang (21 / 43) x 40 = 20 botol

Kecap manis (13 / 43) x 40 = 12 botol

Kecap asin (9 / 43) x 40 = 8 botol +

Jumlah produk triwulan IV = 40 botol

Jualan kecap triwulan II, III dan IV untuk masing-masing jenis kecap berjumlah:

kecap sedang = 23 + 24 + 24 = 71 botol

Kecap manis = 13 + 14 + 14 = 41 botol

Kecap asin = 9 + 9 + 9 = 27 botol +

Jumlah =139 botol

1

7

Page 11: penganggaran produk

Rincian produk triwulan I, II, dan III masing-masing sebagai berikut:

Kecap sedang = (71 / 139) x 49 = 25 botol

Kecap manis = (41 / 139) x 47 = 14 botol

Kecap asin = (27 / 139) x 47 = 10 botol +

49 botol

Perusahaan Kecap Asli

Anggaran Produk

Tahun Berakhir 31 Desember 2016 ( dalam botol)

Jenis

Kecap

Triwulan Setahun

I II III IV

S M A T S M A T S M A T S M A T S M A T

Penjualan

persediaan

akhir +

Kebutuhan

Persediaan

awal -

21

3

24

4

13

2

15

3

9

2

11

3

43

7

50

10

23

5

28

3

13

3

16

2

9

3

12

2

45

11

56

7

24

6

30

5

14

3

17

3

9

4

13

3

47

13

60

11

24

7

31

6

14

3

17

3

9

5

14

4

47

15

62

13

92

7

99

4

54

3

57

3

36

5

41

3

182

15

197

10

Jumlah 20 12 8 40 25 14 10 49 25 14 10 49 25 14 10 49 95 54 38 187

Terlihat pola produk stabil pada triwulan II, III, dan IV yaitu sebesar 49 botol.

Seharusnya tiap triwulan total produk memilki jumlah yang sama. Tetapi karena

produk setahun setelah dibagi 4 tidak menghasilkan bilangan bulat, maka produk

triwulan I berbeda dengan triwulan lainnya.

2. Mengutamakan stabilitas persediaan

1

8

Page 12: penganggaran produk

Menurut Nafarin (2007) dengan mengutamakan stabilitas persediaan, persediaan

awal sama dengan persediaan akhir dan tingkat produk dibiarkan berubah.

Ada 2 cara dalam menyusun anggaran produk berdasarkan stabilitas persediaan:

- Satu macam produk

Contoh :

Anggaran penjualan pada tahun 2010

Triwulan I 43 botol

II 45 botol

III 47 botol

IV 47 botol +

Jumlah 187 botol

Adapun persediaan awal dan akhir direncanakan sama yaitu 10 botol.

Perhitungan anggaran produk

KETERANGAN Triwulan SETAHUN

I II III IV

1. Jualan 43 45 47 47 182

2. Sediaan akhir + 10 10 10 10 10

3. Produk siap dijual 53 55 57 57 192

4. Sediaan awal - 10 10 10 10 10

5. Produk jadi 43 45 47 47 182

Terlihat bahwa persediaan awal dan persediaan akhir stabil tiap triwulan,

yaitu sebanyak 10 botol dan membuat tingkat penjualan sama dengan tingkat

produk.

Apabila rencana persediaan awal tahun berbeda dengan persediaan akhir

tahun dan menyusun dengan mengutamakan stabilitas persediaan, membuat

terjadinya selisih. Untuk mengatasi selisih itu dalam anggaran produk maka

selisih harus dibagi 3.

1

9

Page 13: penganggaran produk

Kita bisa lihat dalam contoh

Persediaan awal tahun 2010 sebanyak 10 botol

Persediaan akhir tahun 2010 sebanyak 13 botol

Selisih 3 botol

Selisih 3 botol tersebut dibagi 3 yang kemudian menghasilkan 1 botol. Berarti

persediaan awal setiap triwulan harus ditambah satu kecuali persediaan awal

triwulan I dan persediaan akhir triwulan IV. Persediaan akhir dan awal tidak

boleh dikurangi atau ditambah karena merupakan rencana yang sudah

ditetapkan terlebih dahulu.

Perusahaan Kecap

Anggaran Produk

Tahun Berakhir 31 Desember 2011

(dalam botol)

KETERANGAN Triwulan SETAHUN

I II III IV

1. Jualan 43 45 47 47 182

2. Sediaan akhir + 11 11 11 13 13

3. Produk siap dijual 54 56 58 60 195

4. Sediaan awal - 10 11 11 11 10

5. Produk jadi 44 45 47 49 185

- Bermacam produk

Untuk menjelaskan lebih lanjut kita dapat melihat pada contoh:

Adanya selisih persediaan awal danakhir ditunjukkan pada data sebagai

berikut

Jenis Kecap Rencana Persediaan 2006 Selisih Selisih dibagi 3

1

10

Page 14: penganggaran produk

Awal AkhirSedang (S) 4 botol 7 botol 3 1Manis (M) 3 botol 3 botol 0 0Asin (A) 3 botol 5 botol 2 0,67Total (T) 10 botol 15 botol 5 0,67

Bila anggaran produk dalam setahuan disusun secara triwulan maka selisih

yang dibagi 3 tersebut ditambahkan pada persediaan awal dan akhir tiap

triwulan, kecuali persediaan awal triwulan I dan persediaan akhir triwulan IV.

Kecap sedang mendapatkan tambahan 1. Kecap manis tidak mendapatkan

tambahan persediaan karena, tidak ada selisih = 0. Sedangkan kecap asin

mendapatkan 0, 67, karena bukan merupakan bilangan bulat, maka

dibulatkan menjadi 1. Tetapi pada kecap asin karena selisih hanya 2 botol

maka yang mendapatkan tambahan botol hanya pada triwulan II dan III pada

persediaan akhir dan pada persediaan awal tambahan botol pada triwulan III

dan IV.

Maka :

Persuahaan Kecap Asli

Anggaran Produk

Tahun Berakhir 31 Desember 2006 (Dalam Botol)

Jenis

Kecap

Triwulan Setahun

I II III IV

S M A T S M A T S M A T S M A T S M A T

Penjualan

persediaan

akhir +

Kebutuhan

Persediaan

awal -

21

5

26

4

13

3

16

3

9

3

12

3

43

11

54

10

23

5

28

5

13

3

16

3

9

4

13

3

45

12

57

11

24

5

29

5

14

3

17

3

9

4

13

4

47

12

59

12

24

7

31

5

14

3

17

3

9

5

14

4

47

15

62

12

92

7

99

4

54

3

57

3

36

5

41

3

182

15

197

10

Jumlah 22 13 9 44 23 13 10 46 24 14 9 47 26 14 10 50 95 54 38 187

3. Gabungan Antaara Stabilitas Produk dan Stabilitas Persediaan

Pada cara gabungan ini, ada kemungkinan yaitu apabila produk stabil maka

persediaan akan berubah, begitu pula sebaliknya apabila persediaan stabil maka

1

11

Page 15: penganggaran produk

produk yang akan berubah. Oleh karena hal ini maka dibuatlah batas minimal

dan maksimal.

Contoh :

Persediaan minimal sebanyak 8 botol dan maksimal 18 botol. Produk jadi

minimal setiap triwulan sebanyak 40 botol dan maksimal 60 botol. Rencana

persediaan pada awal tahun 2010 sebanyak 10 botol dan persediaan akhir

sebanyak 15 botol. Anggaran penjualan perusahaan kecap asli pada tahun 2010

sebagai berikut:

Triwulan I 43 botol

II 45 botol

III 47 botol

IV 47 botol +

Jumlah 187 botol

Dari data yang ada maka dibuat anggran produk kombinasi yaitu

Perusahaan Kecap Asli

Anggaran Produk

Tahun Berakhir 31 Desember 2010

KETERANGAN Triwulan SETAHUN

I II III IV

1. Jualan 43 45 47 47 182

2. Sediaan akhir + 11 11 13 15 15

3. Produk siap dijual 54 56 58 60 197

4. Sediaan awal - 10 11 11 13 10

5. Produk jadi 44 45 47 49 187

4. Disesuaikan Dengan Keperluan Manajemen

Anggaran produk juga dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan manajemen.

Dalam hal ini manajemen dapat menentukan persediaan atau tingkat persediaan

1

12

Page 16: penganggaran produk

setiap periode. Hal ini dilakukan karena manejemen ingin mengatur tingkat

perputaran persediaan produk.

Dalam melakukan mengatur tingkat persediaan produk, manajemen

menggunakan perhitungan. Dimana perhitungannya yaitu

- Perputaran persediaan produk jadi = penjualan

rata−rata persediaan produk jadi

- Rata-rata persediaan produk jadi

persediaan produk jadiawal+ persediaan produk jadiakhir

2

Contoh:

Anggaran penjualan

Triwulan I = 43 botol, II = 45 botol, III = 47 botol, IV = 47 botol

Manajemen menetapkan persediaan akhir setiap triwulan masing-masing 11

botol, 12 botol,13 botol dan 13 botol. Apabila persediaan awal tahun sebanyak 10

botol maka :

Perputaran persediaan triwulan I = 43 / 11 = 3,91

Perputaran persediaan triwulan II = 45 / {(10 + 12) / 2} = 2,81

Perputaran persediaan triwulan III = 47 / {(10 + 13) / 2} = 4,1

Perputaran persediaan triwulan IV = 47 / {(10 + 13) / 2} = 4,1

Perusahaan Kecap Asli

Anggaran Produk

Tahun Berakhir 31 Desember 2010

KETERANGAN Triwulan SETAHUN

I II III IV

1. Jualan 43 45 47 47 182

2. Sediaan akhir + 11 12 13 13 13

1

13

Page 17: penganggaran produk

3. Produk siap dijual 54 57 60 60 195

4. Sediaan awal - 10 11 12 13 10

5. Produk jadi 44 46 48 447 185

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penyusunan anggaran produk,

1. Dalam anggaran produk data dari persediaan awal untuk periode 1 dan

persediaan akhir untuk periode terakhir tidak boleh dirubah, baik ditambah

ataupun dikurangi karena persediaan ini telah ditetapkan terlebih dahulu.

Apabila dirubah maka akan membuat anggaran produk menjadi tidak stabil.

2. Ada 4 cara dalam penyusunan anggaran produk, yaitu (1) memperhatikan/

mengutamakan pada stabilitas produk ; (2) mengutamakan pada stabilitas

persediaan ; (3) gabungan antara stabilitas produk dan stabilitas persediaan,

serta : (4) disesuaikan dengan keperluan manajemen. Ke empat cara ini

dipakai tergantung pada situasi yang diperlukan oleh perusahaan.

3. Penyusunan anggaran produk sangat memerlukan ketelitian karena apabila

terjadi kesalahan dalam penyusunan akan membuat produk yang ingin

dihasilkan perusahaan tidak akan berjalan dengan lancar dan akan

mempengaruhi penjualan perusahaan. Karena produk adalah penunjang

utama untuk berhasil tidaknya perusahaan dalam melakukan penjualan.

1

14

Page 18: penganggaran produk

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, A. (1996). Anggaran perusahaan : pendekatan kuantitatif. Yogyakarta,

Indonesia : BPFE-Yogyakarta.

Nafarin, M. (2007). Penganggaran perusahaan. Jakarta, Indonesia : Salemba

Empat.

Welsch, G. A., Hiltong, R. W., & Gordon, P. N. (2000). Anggaran budgeting :

planning and profit control. Jakarta, Indonesia : Salemba Empat

1

15