10
Jurnal Computech & Bisnis, Vol. 13, No. 2, Desember 2019, 81-90 ISSN (print): 1978-9629, ISSN (online): 2442-4943 , PENERAPAN MODEL UTAUT UNTUK PERILAKU PENGGUNA PAYLATER” DI DALAM TRAVELOKA Amirul Mukminin 1 , Rizal Rachman 2 , Hery Wahyudi 3 Universitas Bina Sarana Informatika 1 , STMIK Nusa Mandiri 2 , STMIK Mardira Indonesia 3 [email protected] 1 , [email protected] 2 , [email protected] 3 Abstrack The development of E-commerce makes "PayLater" at Traveloka become popular among Indonesians. "PayLater" at Traveloka has proven to have great benefits for the community because it provides convenience in the affairs of use at Traveloka it self . The purpose of this study is to find out and explain the influence of performance expectations, effort expectations, social influences, and facilitating conditions on behavioral intentions using the UTAUT model with a test descriptive, validity, reliability, classical assumptions and multiple linear regression. The population in this study were "PayLater" users at Traveloka who were in the Bandung City area, and determined 100 members as the study sample. From the results of multiple linear regression analysis it can be concluded that the variable performance expectancy has a significant positive effect on behavioral intention, the effort expectancy variable has a positive significant effect on behavioral intention, social influence has a positive significant effect on behavioral intention, and facilitating conditions have a positive significant effect on behavioral intention with an influence (coefficient of determination) of 51.1% and correlation value (R) that is equal to 0.639 which is categorized as very strong. Keyword : UTAUT, PayLater, Performance Expectancy, Effort Expectancy Abstrak Perkembangan E-commerce membuat “PayLater” di Traveloka menjadi populer di kalangan masyarakat Indonesia. “PayLater” di Traveloka ini terbukti memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat karena memberikan kemudahan dalam urusan penggunaan di Traveloka itu sendiri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh ekspektasi kinerja (performance expectancy), ekspektasi usaha (effort ecpectancy), pengaruh sosial (social influence), dan kondisi-kondisi pemfasilitasi (facilitating conditions) terhadap niat pengguna (behavioral intention) menggunakan model UTAUT dengan uji deskriptif, validitas, reliabilitas, asumsi klasik dan regresi linier berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna “PayLater” di Traveloka yang berada di wilayah Kota Bandung, dan ditentukan 100 member sebagai sampel penelitian. Dari hasil analisis regresi linier berganda dapat disimpulkan bahwa variabel ekspektasi kinerja (performance expectancy) berpengaruh signifikan positif terhadap niat pengguna (behavioral intention), variabel ekspektasi usaha (effort ecpectancy) berpengaruh signifikan positif terhadap niat pengguna (behavioral intention), variabel pengaruh sosial (social influence) berpengaruh signifikan positif terhadap niat pengguna (behavioral intention), dan variabel kondisi-kondisi pemfasilitasi (facilitating conditions) berpengaruh signifikan positif terhadap niat pengguna (behavioral intention) dengan pengaruh (koefisien determinasi) sebesar 51,1% dan nilai korelasi (R) yaitu sebesar 0,639 yang dikategorikan sangat kuat. Kata Kunci : UTAUT, PayLater, Ekspektasi Kinerja, Ekspektasi Usaha PENDAHULUAN Perkembangan teknologi telekomunikasi dan computer menyebabkan terjadinya perubahan kultur dan kebiasaan kita sehari-hari. Internet juga ternyata membawa perubahan yang beasr bagi segala aspek terutama dalam perkembangan dunia bisnis dan pemasaran. Data hasil survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan bahwa jumlah pengguna internet pada tahun 2014 mencapai 107 juta pengguna kemudian di tahun 2015 pengguna internet di Indonesia naik hingga 50 persen dari total populasi sekitar 139 juta pengguna. Sejalan dengan peningkatan pengguna internet setiap tahunnya di Indonesia,hal ini turut berperan dalam perkembangan e-commerce di Indonesia(Anggraeni & Madiawati, 2016). Electronic commerce (e-commerce). Perubahan proses bisnis dari manual ke elektronik dapat dilakukan melalui aplikasi e-commerce baik yang sudah tersedia maupun yang terhubung dengan internet secara online. Melalui aplikasi e- commerce, pelaku usaha dapat

PENERAPAN MODEL UTAUT UNTUK PERILAKU PENGGUNA …

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN MODEL UTAUT UNTUK PERILAKU PENGGUNA …

Jurnal Computech & Bisnis, Vol. 13, No. 2, Desember 2019, 81-90

ISSN (print): 1978-9629, ISSN (online): 2442-4943

,

PENERAPAN MODEL UTAUT UNTUK PERILAKU PENGGUNA

“PAYLATER” DI DALAM TRAVELOKA

Amirul Mukminin1, Rizal Rachman2, Hery Wahyudi3 Universitas Bina Sarana Informatika1, STMIK Nusa Mandiri2, STMIK Mardira Indonesia3

[email protected], [email protected], [email protected]

Abstrack

The development of E-commerce makes "PayLater" at Traveloka become popular among Indonesians.

"PayLater" at Traveloka has proven to have great benefits for the community because it provides

convenience in the affairs of use at Traveloka it self . The purpose of this study is to find out and explain

the influence of performance expectations, effort expectations, social influences, and facilitating conditions

on behavioral intentions using the UTAUT model with a test descriptive, validity, reliability, classical

assumptions and multiple linear regression. The population in this study were "PayLater" users at

Traveloka who were in the Bandung City area, and determined 100 members as the study sample. From

the results of multiple linear regression analysis it can be concluded that the variable performance

expectancy has a significant positive effect on behavioral intention, the effort expectancy variable has a

positive significant effect on behavioral intention, social influence has a positive significant effect on

behavioral intention, and facilitating conditions have a positive significant effect on behavioral intention

with an influence (coefficient of determination) of 51.1% and correlation value (R) that is equal to 0.639

which is categorized as very strong.

Keyword : UTAUT, PayLater, Performance Expectancy, Effort Expectancy

Abstrak Perkembangan E-commerce membuat “PayLater” di Traveloka menjadi populer di kalangan masyarakat

Indonesia. “PayLater” di Traveloka ini terbukti memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat karena

memberikan kemudahan dalam urusan penggunaan di Traveloka itu sendiri. Tujuan penelitian ini untuk

mengetahui dan menjelaskan pengaruh ekspektasi kinerja (performance expectancy), ekspektasi usaha

(effort ecpectancy), pengaruh sosial (social influence), dan kondisi-kondisi pemfasilitasi (facilitating

conditions) terhadap niat pengguna (behavioral intention) menggunakan model UTAUT dengan uji

deskriptif, validitas, reliabilitas, asumsi klasik dan regresi linier berganda. Populasi dalam penelitian ini

adalah pengguna “PayLater” di Traveloka yang berada di wilayah Kota Bandung, dan ditentukan 100

member sebagai sampel penelitian. Dari hasil analisis regresi linier berganda dapat disimpulkan bahwa

variabel ekspektasi kinerja (performance expectancy) berpengaruh signifikan positif terhadap niat

pengguna (behavioral intention), variabel ekspektasi usaha (effort ecpectancy) berpengaruh signifikan

positif terhadap niat pengguna (behavioral intention), variabel pengaruh sosial (social influence)

berpengaruh signifikan positif terhadap niat pengguna (behavioral intention), dan variabel kondisi-kondisi

pemfasilitasi (facilitating conditions) berpengaruh signifikan positif terhadap niat pengguna (behavioral

intention) dengan pengaruh (koefisien determinasi) sebesar 51,1% dan nilai korelasi (R) yaitu sebesar 0,639

yang dikategorikan sangat kuat.

Kata Kunci : UTAUT, PayLater, Ekspektasi Kinerja, Ekspektasi Usaha

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi telekomunikasi dan

computer menyebabkan terjadinya perubahan

kultur dan kebiasaan kita sehari-hari. Internet

juga ternyata membawa perubahan yang beasr

bagi segala aspek terutama dalam perkembangan

dunia bisnis dan pemasaran. Data hasil survey

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia

(APJII) mengungkapkan bahwa jumlah

pengguna internet pada tahun 2014 mencapai

107 juta pengguna kemudian di tahun 2015

pengguna internet di Indonesia naik hingga 50

persen dari total populasi sekitar 139 juta

pengguna. Sejalan dengan peningkatan

pengguna internet setiap tahunnya di

Indonesia,hal ini turut berperan dalam

perkembangan e-commerce di

Indonesia(Anggraeni & Madiawati, 2016).

Electronic commerce (e-commerce). Perubahan

proses bisnis dari manual ke elektronik dapat

dilakukan melalui aplikasi e-commerce baik

yang sudah tersedia maupun yang terhubung

dengan internet secara online. Melalui aplikasi e-

commerce, pelaku usaha dapat

Page 2: PENERAPAN MODEL UTAUT UNTUK PERILAKU PENGGUNA …

82

Mukminin,

Penerapan Model UTAUT Untuk Prilaku Pengguna “PayLeter” Di Dalam Traveloka

mengelektronikkan beberapa proses bisnis yang

dilakukannya, antara lain promosi /pemasaran,

transaksi, pembukuan, inventori.(Hakim &

Nurkamid, 2017). Semakin pesat perkembangan

teknologi akan banyak sekali perusahaan-

perusahaan yang memanfaatkan peluang

tersebut, sehingga melahirkan produk atau jasa

yang di jual melalui media internet. Produk dan

jasa tersebut misalnya produk pakaian, produk

kecantikan, barang bekas, jasa ojek online, dan

lain-lain. Selain itu, ada sebuah situs yang

menjual tiket pesawat secara moderen dengan

memesan secara online(Megantara & Suryani,

2016).

PT Traveloka Indonesia didirikan pada

tahun 2012 oleh Fery Unardi. PT Traveloka

Indonesia adalah perusahaan yang menyediakan

layanan pemesanan tiket pesawat dan hotel

dalam perjalanan domestik di Indonesia. Dengan

melakukan promosi melalui media Twitter,

diharapkan dapat menambah volume penjualan

dan para followers dapat mengambil keputusan

untuk membeli jasa melalui travel Traveloka.

Data promosi yang akan diteliti oleh penulis

adalah promosi yang dilakukan pada Oktober

sampai Desember 2015. (Magdalena, Lestari, &

Sylvie, 2016).

Menemukan tujuh konstruk yang

tampak menjadi determinan langsung yang

signifikan terhadap behavioral intention atau use

behavior dalam satu atau lebih di masing-masing

model. Konstruk- konstruk tersebut adalah

performance expectancy, effort expectancy,

social influence, facilitating conditions, attitude

toward using technology, dan self-efficacy.

Setelah melalui pengujian lebih lanjut,

ditemukan empat konstruk utama yang

memainkan peran penting sebagai determinan

langsung dari behavioral intention dan use

behavior yaitu, performance expectancy, effort

expectancy, social influence, dan facilitating

conditions.(Handayani & Sudiana, 2015).

Pada dasarnya traveloka merupakan

pemesanan secara online adalah salah satu

produk e-commerce yang sudah menerapkan jasa

penjualan tiket pesawat dan pemesanan hotel dari

berbagai maskapai dan hotel yang tercepat,

termurah, dan terlengkap. Dengan semakin

majunya persaingan teknologi pemesanan secara

online di dunia internet melalui aplikasi

Traveloka sehingga dapat membantu masyarakat

untuk mencari tiket pesawat dan kamar hotel

untuk mendapakatkan akomodasi liburan

mereka. Traveloka mengikuti perkembangan

dengan menambahkan fitur terbarunya yaitu

“PayLater”. “PayLater” merupakan alat

pembayaran baru di traveloka yang membuat

sesseorang bisa mendunda pembayaran di dalam

Traveloka, dan seseorang pun dan melakukan

pengajuan pinjaman untuk bisa membayarkan

apa saja yang disediakan dalam fitur akomodasi

di Traveloka.

2. Penelitian Terakit

Pada sub bab ini akan membahas

mengenai penelitian yang pernah dilakukan oleh

peneliti sebelumnya, dimana penelitian tersebut

berkaitan dengan penelitian yang dilakukan dan

dijadikan acuan oleh penulis dalam melakukan

penelitian kali ini.

Penelitian dari (Nurus Sa’idah, 2017)

yang berjudul Analisis penggunaan sistem

Pendaftaran Online (E-Health) Berdasarkan

unified Theory Of Accepptance And Use Of

Technology (UTAUT). Dengan hasil dari

penelitian menunjukkan bahwa karakteristik

responden yang berpengaruh terhadap

penggunaan E-Health adalah pengalaman,

pengetahuan dan kemampuan IT. Sedangkan

faktor yang berpengaruh terhadap niat perilaku

penggunaan pendaftaran online adalah

performance expectancy. Sehingga responden

menganggap bahwa dengan menggunakan

pendaftaran online mampu meningkatkan

kepuasan, keuntungan dan penghematan waktu

tunggu.

Penelitian (Nur Ali Farabi, 2016) yang

berjudul Analisis Penerapan Sistem Informasi

ZISW Dengan Menggunakan Model UTAUT.

Dengan hasil penelitian dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

variabel Performance expectancy, Social

Influence , Facilitating Condition dan variabel

Moderating dengan Perilaku Penggunaan (Use

Behavior). Sedangkan variabel Effort

Expectancy tidak berpengaruh secara signifikan

pada Perilaku Penggunaan (Use Behavior).

Penelitian dari (Slamet Enggo Widodo,

Silmi Fauziati , & Hanung Adi Nugroho, 2015)

yang berjudul Evaluasi Penerimaan Masyarakat

Terhadap Program Mobil Pusat Layanan Internet

Kecamatan. Dengan hasil dari penelitian adalah

tingkat penerimaan pengguna dan perilaku untuk

menggunakan M-PLIK terbukti dipengaruhi

secara signifikan oleh tiga variabel, yaitu

performance expectancy, facilitating condition

dan experience. Sementara, variabel effort

expectancy, social influence dan voluntariness of

use tidak memberi pengaruh secara signifikan

terhadap penerimaan dan perilaku menggunakan

M-PLIK

Penelitian dari (Islamu Fahmi Sandria,

Slamet, & Rudi Santoso, 2018) yang berjudul

Page 3: PENERAPAN MODEL UTAUT UNTUK PERILAKU PENGGUNA …

83

Mukminin,

Penerapan Model UTAUT Untuk Prilaku Pengguna “PayLeter” Di Dalam Traveloka

Pola Penerimaan Ujian Nasional Berbasis

Komputer (UNBK) Terhadap Siswa Smk

Prapanca Dengan Menggunakan Metode Unified

Theory Of Acceptance And Use Of Technology

(UTAUT). Dengan hasil dari penelitian ini

terdapat satu variabel dari model UTAUT yang

memiliki hasil analisis data yang paling

berpengaruh positif melalui nilai koefisian

regresi (original sample) 0.199 dan yang

berpengaruh signifikan melalui nilai T-statistik

sebesar 1.071. Maka Performance Expectancy

memiliki pengaruh secara signifikan terhadap

Use Behavior. Interpretasinya adalah jika kinerja

sistem UNBK dapat memenuhi harapan dari

penggunanya dalam hal ini (siswa kelas 3 SMK

Prapanca Surabaya), maka ada kecenderungan

bagi pengguna memiliki perilaku untuk

mengerjakan soal ujian nasional dengan

menggunakan sistem UNBK.

Penelitian dari (Dwi Yuli Prasetyo,

2017) yang berjudul Penerapan Metode Utaut

(Unified Theory Of Acceptance And Use Of

Technology) Variabel Performance Expectancy

(PE) menunjukkan t hitung sebesar 2.257 yang

nilainya lebih kecil daripada t tabel yaitu 2.257 <

1,680 sehingga Hipotesis diterima. Artinya,

terdapat pengaruh yang signifikan antara

Performance Expectancy (PE) terhadap BIUS

(Behavioral Intention to Use System). Oleh

karena itu, website LPPM UNISI membantu

kinerja mahasiswa dalam mendaftar dan

mendapatkan informasi seputar mata kuliah

KKN sehingga secara tidak langsung mahasiswa

terbantu dalam menggunakan website tersebut

Penelitian dari (Lovianevy Firtian

Soebali Putri, & Irfan Mahendra, 2017) yang

berjudul Analisa Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Penerimaan Dan Penggunaan

Aplikasi Go-Jek Menggunakan Unified Theory

Of Acceptance And Use Of Technology

(UTAUT). Secara simultan, faktor performance

expectancy, effort expectancy, social influence,

dan facilitating conditions berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap perilaku

menggunakan (use behavior) Aplikasi Go-jek.

Penelitian dari (Trie Handayani, &

Sudiana, 2015) yang berjudul Analisis Penerapan

Model UTAUT (Unified Theory Of Acceptance

And Use Of Technology) Terhadap Perilaku

Pengguna Sistem Informasi (Studi Kasus: Sistem

Informasi Akademik Pada Sttnas Yogyakarta).

Dengan hasil penelitian adalah berdasarkan

analisis, diketahui bahwa variabel Performance

Expectancy (PE), Social Influence (SI) dan

Facilitating Condition (FC) berpengaruh secara

signifikan terhadap Behavioral Intention,

sedangkan variabel Effort Expectancy (EE)

memberikan hasil yang tidak signifikan.

Penelitian dari (Donny Ananda, Fitroh,

Suci Ratnawati, 2014) yang berjudul Evaluasi

Penerimaan Pengguna Sistem Otomatis Tulis

Pada Pusat Perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Dengan Menggunakan

Metode UTAUT. Dengan hasil penelitian

Faktor-faktor penerimaan pengguna sistem

otomasi TULIS pada Pusat Perpustakaan dengan

menggunakan metode UTAUT menjelaskan

bahwa variabel Effort Expectancy dan

Facilitating Conditions secara positif

mempengaruhi penerimaan pengguna,

sedangkan Performance Expectancy dan Social

Influence tidak mempengaruhi penerimaan

pengguna.Variabel Effort Expectancy terbukti

signifikan karena tampilanmenu sistem otomasi

TULIS dapat menonjolkan fungsinya sebagai

katalog online sehingga memudahkan pengguna

untuk memanfaatkan sistem otomasi TULIS.

Lalu pada variabel Facilitating Conditions juga

terbukti signifikan karena Pusat Perpustakaan

memfasilitasi sistem otomasi TULIS secara LAN

(Local Access Network) dan internet yang dapat

diakses dimana dan kapan saja. Sedangkan pada

variabel Performance Expectancy tidak

signifikan karena kelemahan pada proses update

data. Pada Social Influence menunjukan hasil

yang tidak signifikan. karena Pusat Perpustakaan

kurang mensosialisasikan cara penggunaan

terhadap sistem otomasi TULIS terhadap

mahasiswa-mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penelitian dari (Luzi Dwi Oktaviana,

Zanuar Rifa’i, & Kurnia Utami, 2017) yang

berjudul Analisis Penerapan Sistem KRS Online

Terhadap Kepuasan Mahasiswa STMIK

Amikom Purwokerto Menggunakan Metode

UTAUT. Hasil dari penelitian adalah, Secara

parsial Performance Exptectancy, effort

exptectancy, social influence, facilitating

conditions berpengaruh negatif dengan tingkat

kepuasan mahasiswa terhadap penggunaan

sistem KRS Online sebesar 26,0% sedangkan

74,0% Kepuasan Mahasiswa dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak diteliti. Artinya semakin

menurun facilitating conditions maka semakin

menurunnya tingkat Kepuasan Mahasiswa.

Penelitian dari (Aris Puji Widodo, &

Rahmat Gernowo, 2017) yang berjudul

Hubungan Faktor Penerimaan Aplikasi Ujian

Sekolah Berbasis Komputermenggunakan

Model UTAUT. Dengan hasil penelitian

berdasarkan analisis deskriptif dapat

digambarkan bahwa sebagian besar responden

Page 4: PENERAPAN MODEL UTAUT UNTUK PERILAKU PENGGUNA …

84

Mukminin,

Penerapan Model UTAUT Untuk Prilaku Pengguna “PayLeter” Di Dalam Traveloka

memiliki nilai level PE, EE, SI, FC, dan BIUB

yang tergolong tinggi, sehingga dapat

digambarkan bahwa aplikasi USBK dapat

diterima oleh guru dan siswa dalam rangka

mendukung aktifitas pembelajaran. Hasil

penelitian ini juga diperoleh bahwa variabel PE,

SI, dan FC memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel BIUB,sedangkan variabel EE

tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap BIUB

3. Hipotesis

Menurut “Hipotesis adalah pernyataan

atau dugaan yang bersifat sementara terhadap

suatu masalah penelitian yang kebenarannya

masih lemah sehingga harus diuji secara empiris

untuk menghasilkan sutau keputusan menerima

atau menolak hipotesis tersebut. (Misbahuddin &

Hasan, 2013). Rumusan hipotesis yang diuji pada

penelitian ini adalah:

Gambar I.1.

Rumusan Hipotesis

Berdasarkan kerangka berfikir diatas,

maka dapatlah hipotesis tindakan sebagai

berikut:

H1: Ekspektasi kinerja (performance

expectancy) berpengaruh positif

terhadap minat dalam menggunakan

dan penggunaan“PayLater” di dalam

Traveloka (behavioral intention to Use

The System).

H2: Ekspektasi usaha (effort ecpectancy)

berpengaruh positif terhadap minat

pemanfaatan dan penggunaan

“PayLater” di dalam Traveloka.

(behavioral intention to Use The

System).

H3: Pengaruh sosial (social influence)

berpengaruh positif terhadap minat

pemanfaatan dan penggunaan

“PayLater” di dalam Traveloka.

(behavioral intention to Use The

System).

H4: Kondisi-kondisi pemfasilitasi

(facilitating conditions) mempunyai

pengaruh positif perilaku pemanfaatan

dan penggunaan “PayLater” di dalam

Traveloka (behavioral intention to Use

The System).

4. Tinjauan Pustaka

Penelitian Adalah suatu penyelidikan

yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah

pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang

sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki

masalah tertentu yang memerlukan jawaban.

pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu.(Josi, 2017). Karena itu penelitian ilmiah

memerlukan tahap-tahap yang sistematis, dalam

arti menurut aturan tertentu, logis dalam arti

sesuai penalaran.

5. Model Unified Theory of Acceptance and

Usage of Technology (UTAUT)

Model Unified Theory of Acceptance

and Usage of Technology (UTAUT) menjelaskan

bagaimana pengaruh perbedaan individu dalam

menggunakan teknologi namun belum

menghubungkan ke hasil-hasil pemakaian.

Mengkaji teori-teori tentang penerimaan

teknologi oleh pemakai-pemakai sistem, model

UTAUT dikembangkan menjadi sebuah model

baru terintegrasi yang merupakan teori gabungan

dari delapan teori yang dikaji yaitu Theory of

Reasoned Action/TRA, Technology Acceptance

Model/TAM, Motivational Model/MM, Theory of

Planned Behavior/TPB, TAM + TPB, Model of

PC Utilization/MPCU, Innovation Diffusion

Theory/IDT dan Sosial Cognitive

Theory/SCT.(Yuliasari, 2014). Setelah

mengevaluasi atau mengkaji kedelapan model

diatas Pada model UTAUT terdapat empat

konstruk/variabel yang menjadi faktor penentu

langsung yang bersifat signifikan terhadap

perilaku penerimaan maupun penggunaan

teknologi. (Bernanda, Yohanes, Seputro, &

Andry, 2019).

6. E-commerce

E-commerce adalah interaksi antara

sistem komunikasi, sistem manajemen data dan

keamanan yang oleh karena itu pertukaran

informasi komersial dalam kaitannya dengan

penjualan produk atau layanan jasa akan tersedia,

jadi definisinya komponen utama perdagangan

elektronik adalah sistem komunikasi, sistem

manajemen data dan keamanan (Brenda, Lapian,

& Pandowo, 2017).

Menurut (Chairunnisa & Irwansyah,

2016) E-commerce memiliki beberapa kelebihan

diantaranya:

1. Para pembeli tidak perlu datang kepada

penjualnya karena toko bisa diakses

dengan smartphone atau internet

menggunakan komputer.

2. Menghindari risiko kecelakaan karena

pembeli tidak perlu meninggalkan rumah

untuk membeli barang.

Page 5: PENERAPAN MODEL UTAUT UNTUK PERILAKU PENGGUNA …

85

Mukminin,

Penerapan Model UTAUT Untuk Prilaku Pengguna “PayLeter” Di Dalam Traveloka

3. Pembeli bisa membandingkan harga

dengan took lain.

4. Pembeli bisa memahami barang yang

akan dibeli karena spesifikasi yang jelas.

5. Pelayanan 24 jam

7. Instrumen Penelitian

Penelitian ilmiah adalah menyusun alat

ukur (instrumen) penelitian sebagai pedoman

untuk mengukur variabel-variabel penelitian.

Alat ukur tersebut harus valid dan reliabel. Valid

adalah ukuran yang menunjukan tingkat

keandalan atau kesahihan suatu alat ukur,

sedangkan reliabel adalah konsistensi alat

pengumpul data penelitian (Riduwan, 2012).

Instumen merupan akan alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan informasi

kuantitatif dan kualitatif tentang variasi

karakteristik variabel penelitian secara objektif.

Dalam penelitian ini mengunakan skala

bertingkat. Skala yang digunakan dalam

penelitian ini adalah skala likert yang digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang suatu

gejala atau fenomena social (Sugiyono, 2013).

8. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian yang dilakukan oleh

penulis yaitu, sebagai berikut:

Gambar III.1.

Langkah-langkah Penelitian

Berdasarkan hasil tahapan-tahapan

yang digambarkan dan agar penulis lebih mudah

memahami, maka dilakukan rincian penjelasan

langkah-langkah yaitu:

1. Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah

Mengidentifikasi serta merumuskan

masalahan dengan bentuk pertanyaan yang

dijawab untuk maksud penelitian. Hal-hal yang

menjadi permasalahan dalam penelitian adalah

peluang. Pendefinisiannya harus jelas dan baik.

2. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis ini berguna untuk membantu

menentukan jalan pikiran agar mencapai hasil

penelitiannya. Membuat dugaan sementara

tentang fenomena yang akan diselidiki. Yang

dihipotesiskan adalah pertanyaan yang ada pada

perumusan masalah.

3. Studi Kepustakaan

Melakukan studi kepustakaan untuk

mendapatkan teori-teori yang diperlukan dari

berbagai jurnal dan buku.

4. Menentukan sampel penelitian

Sampel digunakan untuk mewakili dari

keseluruhan populasi yang ada. Sampel yang

digunakan oleh penulis adalah pengguna

”Paylater” di Traveloka yang berada di

Bandung, sebanyak 100 orang.

5. Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data untuk informasi

yang harus dicari. Dalam hal ini penulis

melakukan pengumpulan data melalui metode

survei, dan penulis memperoleh data primer

dengan cara menyebarkan kuesioner yang

berisiskan pertanyaan kepada pengguna

”Paylater” di Traveloka.

6. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur

apa yang hendak diukur, dan mengukur tingkat

ketepatan instrumen penelitian yang digunakan.

Secara umum ada dua rumus atau cara uji

validitas yaitu dengan korelasi Bevariate Pearson

dan Correlated Item- Total Correlation. Korelasi

Bevariate Pearson adalah salah satu rumus yang

dapat digunakan untuk melakukan uji validitas

data dengan program SPSS. Menurut

(Widiyanto, 2012) koefisien korelasi dalam uji

validitas dapat dilakukan dengan rumus pearson

dengan angka kasar sebagai berikut:

𝑟 = 𝑛(∑ 𝑥𝑦) − (∑ 𝑥 ∑ 𝑦)

√[𝑛 ∑ 𝑥2 − (∑ 𝑥)2] [𝑛 ∑ 𝑦2 − (∑ 𝑦)2]

r = koefisien korelasi product moment

X = skor tiap pertanyaan/item

Y = skor total

n = jumlah responden

Dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas

adalah:

a. Jika nilai rhitung > rtabel, maka item

pertanyaan atau pertanyaan dalam angket

berkorelasi signifikan terhadap skor total

(artinya item angket dinyatakan valid).

b. Jika nilai rhitung < rtabel, maka item

pertanyaan atau pernyataan dalam angket

Page 6: PENERAPAN MODEL UTAUT UNTUK PERILAKU PENGGUNA …

86

Mukminin,

Penerapan Model UTAUT Untuk Prilaku Pengguna “PayLeter” Di Dalam Traveloka

tidak berkorelasi signifikan terhadap skor

total ( artinya item angket dinyatakan tidak

valid).

Sedangkan uji reliabilitas dilakukan

penulis untuk mengukur instrumen yang

digunakan secara berkali-kali menghasilkan data

yang sama (konsisten). Reliabilitas mempunyai

berbagai makna lain seperti kepercayaan,

keteladanan, atau stabil. Dalam program SPSS

metode yang sering digunakan adalah dengan

menggunakan metode Alpha Cronbach’s dengan

rumus sebagai berikut:

𝑟 =𝑛𝑎2 − 𝑀(𝑛 − 𝑀)

𝑎2(𝑛 − 1)

r = reliabilitas tes

n = banyak soal dalam tes itu

α = standar deviasi dari nilai total masing-

masing item

M = rata-rata hitung dari nilai total

masing-masing item

Uji signifikasi dilakukan pada taraf a = 0,05.

Instrumen dapat dikatakan realibel bila nilai

Alpha lebih besar dari r tabel.

7. Mengelola dan Menyajikan Data

Mengelola dan menyajikan data sehingga

informasi atau data yang tersaji lebih mudah

diinterpretasikan dan analisis lebih lanjut.

8. Menganalisis Data

Hasil olahan dianalisis lebih lanjut dengan

menggunakan alat-alat analisis yang sesuai

dengan tujuan riset agar menghasilkan kajian

yang cukup tajam, mendalam, dan luas. Alat-alat

yang digunakan untuk melakukan analisis yaitu

analisis deskriftif dan analisis statistik yaitu

analisis korelasi dan analisis regresi linier

berganda. .

9. Kesimpulan Dan Saran

Setelah dilakukan analisis, penulis

membuat generalisasi penemuannya berdasarkan

batasan penelitian yang ada, serta membuat

kesimpulan yang sesuai dengan hipotesis yang

diajukan. Saran disajikan karena penelitian yang

dibuat memiliki keterbatasan-keterbatasan

ataupun asumsi-asumsi

9. Variabel Penelitian

Variabel adalah konstruk yang sifat diberi

nilai dalam bentuk bilangan atau konsep yang

mempunyai dua nilai atau lebih pada suatu

kontinum. Nilai suatu variabel bisa dinyatakan

dengan angka atau kata-kata (Misbahudin &

Hasan, 2013).

Menurut (Sugiyono, 2013), variabel-

variabel dalam penelitian ini meliputi:

1. Variabel Bebas (variabel independen)

Suatu variabel yang mempengaruhi

variabel lainnya, dalam penelitian ini yang

menjadi variabel bebas yaitu, ekspektansi kinerja

(Performance Expetancy) (X1), ekspektansi

usaha (Effort Expectancy)(X2), dan pengaruh

sosial (Social Influence)(X3) dan kondisi-kondisi

pemfasilitasi (Facilitating Condition)(X4).

2. Variabel Terikat (variabel dependen)

Suatu variabel yang keberadaannya

dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam penelitian

ini yang menjadi variabel terikat adalah niat

penggunaan sistem (Behavioral Intention)(Y).

10. Metode Pengumpulan Data, Populasi dan

Sampel Penelitian

Metode pengumpulan data, populasi

dan sampel penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

11. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode penelitian

yang digunakan adalah metode survei. Survei

dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dari

gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-

keterangan secara faktual, baik tentang institusi

sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok

ataupun suatu daerah (Misbahuddin & Hasan,

2013).

Data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah data primer yaitu data yang

dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti

langsung dari responden berupa data opini dan

kuesioner yang disebarkan. Kuesioner berisi

daftar pertanyaan yang terstruktur dan materinya

berhubungan dengan “PayLater” di Traveloka

pada pengguna.

a. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang

diciptakan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,

2012.80). Populasi adalah keseluruhan objek

penelitian (Arikunto 2013). Berdasarkan kedua

pendapat diatas bisa disimpulkan jika populasi

adalah sekelompok orang, kejadian, hal minat

atau objek yang ingin peneliti pelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.

b. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah

pengguna “PayLater” di Traveloka . Jumlah

ukuran sampel sebanyak 100 responden. Jumlah

ini memenuhi minimun kriteria pengambilan

sampel berdasarkan teori Green (Koentjoro &

Subagio, 2013) yaitu 50+8n, dimana n adalah

Page 7: PENERAPAN MODEL UTAUT UNTUK PERILAKU PENGGUNA …

87

Mukminin,

Penerapan Model UTAUT Untuk Prilaku Pengguna “PayLeter” Di Dalam Traveloka

jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu 4 variabel. Sehingga jumlah sampel

pada penelitian ini adalah 50+8(4) = 82, namun

ditetapkan menjadi 100 orang untuk mengurangi

kesalahan.

C. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu:

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif berfungsi untuk

mendeskripsikan gambaran terhadap objek yang

diteliti melalui data sampel atau populasi

sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis

dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum agar hasil perhitungan statistik deskriptf

responden berupa angka presentase dapat

ditafsirkan atau dimaknai (Sugiyono, 2013)

Data yang diperoleh melalui penyebaran

kuisioner terhadap pengguna “PayLater” di

Traveloka diolah secara statistik deskriptif untuk

mengetahui tanggapan responden terhadap

kepuasan penggunaan “PayLater” di Traveloka.

Tanggapan responden tersebut dikategorikan

kedalam 5 (lima) tingkatan yang terdiri “Sangat

Tidak Baik ”, “Tidak Baik”, “Netral”, “Baik” dan

“Sangat Baik”

2. Analisis Statistik

Analisis statistik (verikatif) digunakan

untuk membahas data kuantitatif. Pengujian

statistik yang digunakan adalah dengan uji

asumsi klasik. Untuk menguji kelayakan model

regresi yang digunakan, maka harus terlebih

dahulu memenuhi uji asumsi klasik. Uji asumsi

klasik dalam penelitian ini terdiri dari uji

normalitas, uji autokorelasi, uji multikolineritas

dan uji heteroskedastisitas, analisa korelasi dan

regresi linier berganda

12. Hasil Penelitian

Hasil penelitian merupakan hasil dari

perumusan masalah, perumusan hipotesis dan

pengumpulan data berdasarkan hasil literatur,

metode-metode dan analisis data yang dilakukan

pada suatu objek penelitian dengan tujuan

mencari titik permasalahan yang diteliti sehingga

mencapai sebuah kesimpulan dan pengambilan

keputusan yang dapat dibuktikan kebenarannya.

A. Profil Responden Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan

terhadap 100 orang responden menggunakan

metode survei yaitu dengan menyebarkan

kuesioner secara online yang melibatkan secara

langsung terhadap pengguna “PayLater” di

Traveloka di Bandung. Berikut gambaran umum

mengenai profil responden yang diklasifikasikan

berdasarkan jenis kelamin, usia, dan .

A. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari total 100 orang responden, 51 orang

(51%) berjenis kelamin laki-laki dan 49 orang

(49%) berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan

data di atas dapat diketahui bahwa pengguna

“PayLater” di Traveloka banyak digunakan oleh

pengguna yang berjenis kelamin laki-laki.

B. Responden Berdasarkan Umur

Dari total 100 orang responden, kelompok

responden yang berusia 17-25 tahun berjumlah

86 orang (86%), kelompok responden yang

berusia ≥25 tahun berjumlah 14 orang (14%).

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa

pengguna “PayLater” di Traveloka lebih banyak

digunakan oleh responden yang berusia 17-25

tahun.

C. Responden Berdasarkan Pekerjaan

Dari total 100 orang responden, kelompok

responden yang memliki pekerjaan sebagai

pelajar/mahasiswa sebesar 34 orang (34%),

guru/dosen 4 orang (4%), PNS 4 orang (4%),

BUMN 6 Orang (6%), pegawai swasta 37 orang

(37%), wiraswasta 14 orang (14%), dan lain-lain

1 orang (1%). Berdasarkan data diatas dapat

diketahui bahwa pengguna “PayLater” di

Traveloka lebih banyak digunakan oleh

responden yang bekerja sebagai pegawai swasta.

13. Hasil Analisis Data

Berdasarkan data yang telah

dikumpulkan, berikut data yang dianalisis oleh

penulis terdiri dari uji validitas dan reliabilitas,

uji asumsi klasik regresi, menguji pengaruh antar

variabel yaitu dengan menggunakan analisis

regresi berganda, dan uji hipotesis

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

A. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui

kevalidan angket dalam mengumpulkan data.

Item angket dalam uji validitas dikatakan valid

jika harga r hitung > r tabel pada nilai signifikasi

5%. Sebaliknya item dikatakan tidak valid jika

harga r hitung < r tabel pada nilai signifikasi 5%.

Adapun ringkasan hasil uji validitas dalam

penelitian ini. Dari hasil pengolahan uji validitas

diatas semua item pertanyaan dinyatakan valid,

karena nilai r hitung lebih besar daripada nilai r

tabel (0,1966) maka dengan demikian terbukti

bahwa kuesioner digunakan dalam penelitian ini

semuanya valid dan layak digunakan untuk

pengambilan data dalam penelitian ini

B. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan dengan

menggunakan rumus alpha. Uji signifikan

dilakukan dengan taraf α= 0,005. Instrumen

dapat dikatakan reliabel jika nilai alpha lebih

besar dari nilai rtabel (0,1966). Hasil uji

Page 8: PENERAPAN MODEL UTAUT UNTUK PERILAKU PENGGUNA …

88

Mukminin,

Penerapan Model UTAUT Untuk Prilaku Pengguna “PayLeter” Di Dalam Traveloka

realibilitas diatas menunjukan bahwa semua

variabel mempunyai koefisien alpha yang lebih

besar dari nilai r tabel yaitu 0,1966 sehingga

dapat dikatakan kuesioner yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan kuesioner yang handal

dan konsisten sehingga bisa digunakan berkali-

kali.

2. Analisis Statistik

Untuk mengetahui model regresi baik

atau tidak, maka penelitian menggunakan uji

asumsi klasik terhadap model regresi digunakan

beberapa pengujian.

A. Uji Asumsi Klasik

Suatu model regresi yang baik harus tidak

mempunyai masalah asumsi klasik dalam

modelnya. Jika masih terdapat asumsi klasik

maka model regresi tersebut masih memiliki

bias. Dan suatu model yang mempunyai masalah

asumsi klasik, maka akan dilakukan langkah

revisi model ataupun penyembuhan untuk

menghilangkan masalah tersebut

1. Uji Normalitas

Uji normalitas pada model regresi digunakan

untuk menguji apakah nilai residual yang

dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal

atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang

memiliki nilai residual yang terdistribusi secara

normal. uji normalitas bisa dilakukan dengan dua

cara, yaitu :

a. Metode Grafik

Uji normalitas residual dengan metode grafik

yaitu dengan melihat penyebaran data pada

sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of

regresion standardized residual. Sebagai dasar

pengambilan keputusannya, jika titik menyebar

sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka

nilai residual tersebut telah normal. Berikut

adalah hasil uji normalitas metode grafik pada

penelitian ini

Gambar IV.1.

Grafik Normal P-P Plot

Dari grafik tersebut dapat diketahui

bahwa titik-titik berada atau disekitar garis dan

mengikuti garis diagonal maka nilai residual

tersebut telah normal.

b. Uji One Sample Kolmogorov Smirnov

Uji one sample kolmogorov smirnov bisa

dilakukan jika ada perselisihan dalam melihat

titik-titik output normal P-P Plot apakah nilai

residual termasuk normal atau tidak. Dari output

di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikasi

(Asymp.Sig) sebesar 0,009. Karena signifikasi

lebih dari 0,05 (0,009>0,05), maka nilai residual

tersebut normal.

2. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah adanya korelasi antar

variabel itu sendiri, pada pengamatan yang

berbeda waktu atau individu. Umumnya pada

kasus ini banyak yang terjadi pada data time

series. Gejala autokorelasi ini dapat dideteksi

dengan menggunakan uji Durbin Waston.

Berdasarkan hasil pengolahan dengan SPPS 22

diperoleh nilai statistik Durbin-Watson (D-W) =

1,407, maka kesimpulannya tidak terjadi

autokolerasi, jika nilai DW (du<d<4-du) adalah

1,758<1,407<2,242 .

1. Uji Multikolineritas

Multikolineritas adalah keadaan di

mana pada model regresi ditemukan adanya

korelasi yang sempurna atau mendekati

sempurna antar variabel independen. Pada model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi yang sempurna atau mendekati

sempurna di antara variabel bebas (korelasinya 1

atau mendekati 1). Beberapa metode uji

multikolineritas yaitu dengan melihat Inflation

Factor (VIF) pada model regresi atau dengan

membandingkan nilai koefisien determinasi

Page 9: PENERAPAN MODEL UTAUT UNTUK PERILAKU PENGGUNA …

89

Mukminin,

Penerapan Model UTAUT Untuk Prilaku Pengguna “PayLeter” Di Dalam Traveloka

individual (r2) dengan nilai determinasi secara

serentak (R2). Batas nilai VIF yaitu kurang dari

10. Berdasarkan nilai VIF yang diperoleh dapat

diketahui bahwa nilai VIF kurang dari 10. Maka

dapat disimpulkan tidak terdapat mulikolineritas

diantara 4 variabel bebas. Dalam arti model

regresi yang dihasilkan baik karena tidak terjadi

korelasi yang sempurna di antara variabel bebas

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas berfungsi untuk

menguji terjadinya perbedaan varian dari nilai

residual pada suatu periode pengamatan ke

periode pengamatan yang lainnya. Situasi

heteroskedaktisitas akan menyebabkan

penaksiran keofisien-koefisien regresi menjadi

tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi

kurang atau melebihi dari yang semestisnya

(tidak akurat). Berdasarkan grafik diketahui

bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk

pola tertentu. Titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah

heteroskedaktisitas sehingga model regresi yang

baik dan ideal dapat terpenuhi.

A. Pengaruh Antar Variabel

Berikut adalah analisis pengaruh antar variable

yang penulis gunakan:

Gambar IV.2.

Pengaruh Antar Variabel

a. Analisis Pengaruh Performance

Expectancy Terhadap Behavioral Intention

dari pengguna PayLater di Traveloka. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa

Performance Expectancy itu memiliki hubungan

yang positif terhadap Behavioral Intention

dengan tingkat hubungan 0,4942 = 0,702851 atau

70,28%. Dan setelah dilaksanakan pengujian

hipotesis dinyatakan signifikan sehingga

kesimpulannya adalah semakin baik

Performance Expectancy maka dapat meningkat

Behavioral Intention. Dan setelah dilaksanakan

pengujian hipotesis dinyatakan signifikan

sehingga kesimpulannya adalah semakin Effort

Expectancy maka dapat meningkat Behavioral

Intention. Dengan hasil 70,28% yang sudah

dilaksanakan dengan uji hipotesis maka

dinyatakan sangat berpengaruh dan memiliki

hubungan positif terhadap pengguna paylater di

traveloka.

b. Anaflisis Pengaruh Effort Expectancy

Terhadap Behavioral Intention dari

pengguna PayLater di Traveloka Dari hasil penelitian ini diketahui

bahwa Effort Expectancy itu memiliki hubungan

yang positif terhadap Behavioral Intention

dengan tingkat hubungan 0,4802 = 0,692820 atau

69,28%. Dan setelah dilaksanakan pengujian

hipotesis dinyatakan signifikan sehingga

kesimpulannya adalah semakin Effort

Expectancy maka dapat meningkat Behavioral

Intention. Dengan hasil 69,28% yang sudah

dilaksanakan dengan uji hipotesis maka

dinyatakan sangat berpengaruh dan memiliki

hubungan positif terhadap pengguna paylater di

traveloka.

c. Analisis Pengaruh Social Influence

Terhadap Behavioral Intention dari

pengguna PayLater di Traveloka Dari hasil penelitian ini diketahui

bahwa Effort Expectancy itu memiliki hubungan

yang positif terhadap Behavioral Intention

dengan tingkat hubungan 0,6072 = 0,779102 atau

77,91%. Dan setelah dilaksanakan pengujian

hipotesis dinyatakan signifikan sehingga

kesimpulannya adalah semakin Effort

Expectancy maka dapat meningkat Behavioral

Intention. Dengan hasil 77,91% yang sudah

dilaksanakan dengan uji hipotesis maka

dinyatakan sangat berpengaruh berpengaruh

dengan terhadap pengguna paylater di traveloka.

d. Analisis Pengaruh Analisis Pengaruh

Facilitating Condition Terhadap

Behavioral Intention dari pengguna

PayLater di Traveloka Dari hasil penelitian ini diketahui

bahwa Effort Expectancy itu memiliki hubungan

yang positif terhadap Behavioral Intention

dengan tingkat hubungan 0,1932 = 0,439317 atau

43,93%. Dan setelah dilaksanakan pengujian

hipotesis dinyatakan signifikan sehingga

kesimpulannya adalah semakin Effort

Expectancy maka dapat meningkat Behavioral

Intention. Dengan hasil 43,93% yang sudah

dilaksanakan dengan uji hipotesis maka

dinyatakan kurang berpengaruh dan membawa

hubungan negatif terhadap pengguna paylater di

traveloka.

14. Kesimpulan

Hasil pengujian atas model yang

diajukan menunjukkan hasil yang baik.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

Page 10: PENERAPAN MODEL UTAUT UNTUK PERILAKU PENGGUNA …

90

Mukminin,

Penerapan Model UTAUT Untuk Prilaku Pengguna “PayLeter” Di Dalam Traveloka

pada pengguna PayLater di Traveloka, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Performance Expectancy (X1) secara

signifikan memiliki hubungan yang positif

terhadap Behavioral Intention (Y), maka

semakin bagus kinerja PayLater di Traveloka

akan semakin baik pengaruhnya terhadap

pengguna Traveloka.

2. Effort Expectancy (X2) secara signifikan

memiliki hubungan yang positif terhadap

Behavioral Intention (Y), maka semakin

bagus kinerja PayLater di Traveloka akan

semakin baik pengaruhnya terhadap

pengguna Traveloka.

3. Social Influence (X3) secara signifikan

memiliki hubungan yang positif terhadap

Behavioral Intention (Y), maka semakin

bagus kinerja PayLater di Traveloka akan

semakin baik pengaruhnya terhadap

pengguna Traveloka.

4. Facilitating Conditions (X4) secara

signifikan memiliki hubungan yang positif

terhadap Behavioral Intention (Y), maka

semakin bagus kinerja PayLater di Traveloka

akan semakin baik pengaruhnya terhadap

pengguna Traveloka.

15. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka

saran-saran yang peneliti ajukan sebagai berikut:

1. Bagi yang ingin melalukan penelitian dengan

objek yang sama mungkin bisa diganti model

penelitiannya misalkan menggunakan model

TAM dengan 5 konstruk atau model DeLone

And McLean.

2. Penelitian ini juga dapat dikembangkan

dengan menambahkan sampel.

3. Penambahan karateristik kategori responden.

Referensi Anggraeni, P., & Madiawati, P. N. (2016).

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN

KUALITAS INFORMASI TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA

ONLINE PADA SITUS

WWW.TRAVELOKA.COM. 3(2), 1880–

1887.

Bernanda, D. Y., Yohanes, A., Seputro, J. S., &

Andry, J. F. (2019). ANALISIS SISTEM

KRS ONLINE TERHADAP KEPUASAN

MAHASISWA UNIVERSITAS XYZ

MENGGUNAKAN METODE UTAUT.

13(2), 124–130.

Brenda, W., Lapian, J., & Pandowo, M. (2017).

ANALYZING VIRTUAL ATMOSPHERIC

OF TOKOPEDIA USING IMPORTANCE-

PERFORMANCE ANALYSIS ANALISA

ATMOSFIR VIRTUAL PADA

TOKOPEDIA MENGGUNAKAN. 5(3),

3462–3470.

Chairunnisa, S., & Irwansyah, L. (2016). An

Analysis of Public ’ s Interest in Using

Lazada and Tok opedia E-commerce

Services Abstract : 2(12), 1–10.

Hakim, M. M., & Nurkamid, M. (2017). MODEL

ADOPSI UKM DI KUDUS TERHADAP E-

COMMERCE. 8(1), 339–344.

Handayani, T., & Sudiana, M. (2015). ANALISIS

PENERAPAN MODEL UTAUT (

UNIFIED THEORY OF ACCEPTANCE

AND USE OF TECHNOLOGY ) ( STUDI

KASUS : SISTEM INFORMASI

AKADEMIK PADA STTNAS

YOGYAKARTA ). 165–180.

Josi, A. (2017). PERANCANGAN DAN

IMPLEMENTASI E-JURNAL PADA UNIT

PENELITIAN DAN PENGABDIAN

MASYARAKAT (UP2M) STMIK

PRABUMULIH. 1(2), 2–6.

Koentjoro, E. M., & Subagio, H. (2013).

Pengaruh Service Quality Terhadap

Customer Satisfaction di Coffee Bean

Galaxy Mall Surabaya. Manajemen

Pemasaran Petra, 1-6.

Misbahuddin, & Hasan, I. (2013). Analisis Data

Penelitian Dengan Statistik Edisi Ke-2.

Jakarta: Bumi Aksara.

Magdalena, F., Lestari, M. T., & Sylvie, N.

(2016). PENGARUH PROMOSI

TRAVELOKA @TRAVELOKA MELALUI

TWITTER TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN (SURVEI TERHADAP

FOLLOWERS AKUN TWITTER

@TRAVELOKA). 15.

Riduwan. (2012). Dasar-Dasar Statistika.

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.