Upload
hoangque
View
240
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENERAPAN EFEK VISUAL DALAM PEMBUATAN VIDEO KLIP BAND
FREEDOM FIGHTER
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Budi Santoso
10.11.3830
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2014
ii
APPLICATION OF VISUAL EFFECTS IN THE MAKING OF VIDEO CLIPS BAND FREEDOM FIGHTER
PENERAPAN EFEK VISUAL DALAM PEMBUATAN VIDEO KLIP BAND FREEDOM
FIGHTER
Budi Santoso Mei P Kurniawan
Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The development of multimedia technology today has grown faster, easier to find technological developments, namely the use of multimedia technology used in the making of the video clip. Many video clip makers strive to create a work and video clips of very attractive, so it can be received in the community Making video clips is the way music producers to market their products and as a media campaign to increase the popularity of the band.
The process of making a video clip that has been commonly used is to rely on shooting the video has now been developed with various animated and interesting visual effects.
Video clips band Freedom Fighter's also not out of the animation and visual effects in it, not just controlling a story idea or concept.The purpose of this video can help in promoting the band through a video clip.
Keywords: Visual Effects, Animation, Media promotion.
1
1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Freedom Fighter adalah gruop band musik yang beraliran reggae. Seiring
dengan perkembangan zaman perkembangan teknologi pun makin pesat.
Perkembangan teknologi ini juga merambah di bidang multimedia, sehingga semakin
menunjang produksi-produksi dibidang tersebut. Dari permintaan manajemen band
Freedom fighter yang akan mengikuti kompetisi video klip musik indie band, dan tidak
lain yang tujuan utamanya adalah untuk lebih memperkenalkan band Freedom fighter
kepada masyarakat luas, dari dua hal tersebutlah yang menjadi latar belakang untuk
membuat video klip ini.
Dewasa ini industri musik hampir di seluruh negara berkembang pesat dengan
sentuhan-sentuhan efek visual yang menakjubkan. Penerapan efek visual cenderung
didominasi pada saat kegiatan pasca produksi, hal ini lah yang membuat visual efek
sedikit berbeda dengan spesial efek yang merupakan istilah yang digunakan untuk efek
yang dilakukan pada saat shooting.
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Definisi Spesial Effects
Spesial Effects atau Efek Spesial di dalam bahasa indonesia, sering disingkat
SFX atau SPFX. Spesial efek banyak digunakan dalam dunia film,iklan, pertelevisian dan
hiburan. Dengan definisi ini Special effects tidak hanya terdapat dalam film, seperti yang
diketahui masyarakat awam. Special effects tidak hanya berwujud gambar, tetapi mimiliki
pengertian luas, jadi kalau kita sering melihat pertunjukan musik dengan segala macam
sinar laser, hal tersebut dapat di kategorikan sebagai special effects.
2.1.2 Teknik Special Effects
1. Optical Effects
Optical effects mengacu pada manipulasi gambar setelah syuting selesai.
Sedangkan mechanical effects lebih mengacu pada penggunaan special effects saat
pengambilan gambar. Optical effects muncul pertama kali menggunakan compositing,
kemudian multiple exposures melengkapi teknik special effects di era awal
pengembangannya.
2
2.Mechanical Effects (Sering disebut In-Camera Effects)
Mechanical effects disebut juga efek praktis atau fisik. Mechanical effects
biasanya dilakukan selama pengambilan gambar live-action, ini termasuk penggunaan
alat peraga mekanik, pemandangan, model skala, kembang api, dan efek atmosfer,
menciptakan angin fisik, hujan, kabut, salju, awan, dan sebagainya. Membuat mobil
tampak berjalan dengan sendirinya atau meledakan bangunan adalah contoh mechanical
effects.
2.1.3 Hubungan antara Special Effects dan Visual Effects
a. Visual Effek merupakan istilah subkategori dari special effects, dimana gambar
dan film dimanupulasi. Biasanya visual effects berurusan dengan integrasi antara
adegan manusia nyata (live-action shot) dengan elemen lain seperti miniatur.
Dengan demikian , efek yang dibuat dengan komputer yang masuk didalam
proses editing dikenal sebagai Visual Effects – bukan Special Effects.
b. Special Effects merupakan istilah yang digunakan untuk meningkatakan
dampak suatu objek terhadap indra manusia. Dengan demikian diharapkan
special effects bisa meningkatka ketertarikan seseorang terhadap objek
tersebut. Dalam industri hiburan untuk mewujudkan special effects yang menarik
sering digunakan beberapa visual effects dan bahkan di campur special effects
animasi. Special effects merupakan pengertian skala luas1.
2.2 Pengertian Multimedia
Multimedia memiliki berbagai perngertian.Dean (1996) menyatakan bahwa istilah
multimedia berasal dari teater, yaitu pertunjukkan yang memanfaatkan lebih dari satu
medium di panggung yang mencakup monitor video, shyntesized band, dan karya seni
manusia sebagai bagian dari pertunjukkan. Namun, berbeda dengan pengertian
multimedia sebelumnya (multi – media), istilah multimedia dalam hal ini berati system
yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan alat – alat lain seperti televisi,
monitor video dan system visual penuh (McLeod,1996). Pengertian kedua mensyaratkan
adanya sinkronisasi berbagai media tadi dengan bantuan computer, membedakannya
dengan pengertian multimedia yang pertama yang memanfaatkan berbagai media yang
terpisah dan berdiri sendiri2.
1(Untung Rahardja, Syela Ferdiani, Dewi Immaniar Desrianti. Mebuat Movie Effect “Hollywood”
Dengan Teknologi CGI, penerbit ANDI, Yogyakarta, 2012 hal 7-9) 2(Sofyan,A.F dan Purwanto,A,2008 DIGITAL MULTIMEDIA: Animasi, Sound Editing, & Video
Editing, Andi, Yogyakarta, Hal.1-4)
3
2.2.1 Elemen Multimedia
Definisi Multimedia di sub bab diatas menekankan pentingnya pengertian
multimedia. Sub bab ini akan menjelaskan definisi objek – objek multimedia. Menurut Tay
Vaughan dalam bukunya yang berjudul Multimedia : Making It Work (2006:3), Multimedia
adalah semua kombinasi , foto, seni grafis, suara, animasi dan elemen – elemen video
yang dimanipulasi secara digital.3Elemen tersebut terdiri dari teks, image, audio, video,
animasi
2.3 Sejarah Video Klip Musik
Pada tahun 1981 saluran televisi MTV adalah yang mempopulerkan pertama
kali4. Seperti kita ketahui, televisi juga merupakan representasi dari kemajuan teknologi
informasi. Hal tersebut juga dibarengi dengan kemajuan video musik. Pada masa-masa
awal hadirnya video klip, mungkin hanya dapat diproduksi oleh segelintir orang. Namun
sekarang, di masa ini, adalah masa dimana siapapun dapat memproduksi video klip
secara mandiri. Menilik dari perkembangan perangkat pembuat video klip yang telah
banyak dimiliki secara personal.
2.4 Peralatan Dasar Membuat Video Klip
2.4.1 Kamera Digital
Berfungsi untuk merekam dan mengambil gambar foto dari setiap gerakan.
2.4.2 Tripod
Tripod digunakan untuk menjaga kamera supaya stabil dan terjaga posisinya.
Sehingga image yang diambil tidak bergoyang.
2.4.3 Slider camera
Slider kamera digunakan untuk menggerakan kamera sebagai rill agar
pengambilan gambar lebih halus dan stabil pada posisinya, sehingga gambar yang di
ambil tidak goyang.
2.4.4 Lampu Lighting
Lampu lighting digunakan untuk pencahayaan pada waktu pengambilan gambar
agar kualitas gambar terlihat lebih bagus dan terlihat lebih terang
3(Vaughan Tay, 2006, Multimedia : Making it Work Edisi 6, Andi Publisher, Yogyakarta, Hal.3) 4Effendy Heru, 2002. Mari Membuat Film: panduan menjadi produser.erlangga. Yogyakarta:. Hal
14.
4
2.4.5 Software
Ada banyak pilihan software atau aplikasi untuk memudahkan pembuatan video
klip. Diantaranya adalah: Adobe premier pro Cs6, Adobe After Effects Cs6 dan
sebagainya.
2.4.6 Komputer
Hal yang mutlak harus ada dalam pembuatan video klip ini adalah komputer.
Karenasemua proses dalam pembuatan video klip animasi ini tak lepas dari komputer.
2.5 Proses Pembutan Video Klip
Dalam proses pembuatan video klip, ada proses pra produksi, proses produksi
dan proses pasca produksi5.
2.5.1 Proses Pra Produksi
Proses pra produksi adalah proses yang berlangsung sebelum video klip
diciptakan. Hal-hal yang termasuk dalam proses pra produksi diantaranya adalah:
treatment, pembuatan skenario dan pembuatan storyboard.
2.5.2 Proses Produksi
Proses produksi adalah proses yang berlangsung saat pembuatan video klip.
Hal-hal yang termasuk dalam proses produksi diantaranya adalah: setting background,
lighting dan pengambilan gambar.
2.5.3 Proses Pasca Produksi
Proses pasca produksi adalah proses yang berlangsung setelah pembuatan
video klip selesai. Hal-hal yang termasuk dalam proses pasca produksi diantaranya
adalah: editing, rendering dan memburning video klip ke dalam CD atau DVD.
2.6 Pemain dan Kru Dalam Produksi Video Klip
Pemian dicari sesuai dengan karakter tokoh terdapat pada cerita. Pemani yang
tidak sesuai akan mengurangi kualitas dari film tersebut. Dan kru pada produksi film
biasanya tidak dia anggap per depatemen, melainkan serangkaian kelmpok fungsional.
5 (M. Suyanto, 2003. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi Offset
halaman 387)
5
Maka dari itu, production studio memiliki susunan jabatan yang berbeda-beda. Menurut
grahame manage dan scenic Artist (2010), ada beberapa jabatan sebai berikut6:
Produser
Sutradara
Script Supervisor
Art Director
Special Effects Supervisor
Make-Up
Custom Desainer
Sinematografer
Lighting Teknicial
Editor
Visual Effects Creative director
2.7 Jenis Shot dan Gerakan Kamera
2.7.1 Extreme Close Up (ECU)
Extreme Close Up (ECU) atau Big Close Up (BCU) atau Tight Close Up (TCU)
merupakan bidikan kamera lebih extrem dari Colse Up.
2.7.2 Close Up
Close Up (CU) adalah bidikan kamera (shot) sangat dekat dengan objek.
Tujuaannya penonton tertuju pada wajah. Close Up ini digunakan bila ekpresi wajah atau
obyek penting secara dramatis dan penonton memutuskan perhatian pada bagian ini
serta mengesampingkan bagian lainnya.
2.7.3 Medium Close Up (MCU)
Medium Close Up (MCU) Merupakan bidikan kamera cukup dekat pada subjek,
tetapi mencakup juga obyek lain yang dekat .
6(Untung Rahardja, Syela Ferdiani, Dewi Immaniar Desrianti. Mebuat Movie Effect “Hollywood”
Dengan Teknologi CGI, penerbit ANDI, Yogyakarta, 2012 hal 154-156)
6
2.7.4 Medium Shot (MS)
Medium Shot (MS) Adalah bidikan kamera dengan sudut lebar pada subyek,
tetapi bukan latar belakang keseluruhan.
2.7.5 Long Shot (LS)
Long Shot (LS) Bidikan kamera jauh , pandangan penuh dari adegan untuk
memberikan efek jarak.
2.7.6 Very Long Shot (VLS)
Very Long Shot (VLS) adalah bidikan kamera sangat jauh
2.7.7 Two Shot dan Group Shot
Two Shot adalah bidikan kamera pada dua karakter yang biasanya dekat dengan
kamera. Apabila menggunakan karakter disebut three shot, sedangkan bila
menggunakan empat karakter disebut four shot dan seterusnya
2.7.8 Poin Of View (POV)
Poin Of View (POV) adalah bidikan kamera dari titik panadang yang dilihat
seseorang yang berada dalam gambar (video) atau bidikan kamera dari titik pandang
subyek dan melihat sesuatu dengan cara subyek yang melihatnya. Teknik ini mengambil
bidikan dari orang atau subyek lainnya.
2.7.9 Cut dan Cut Away (CA)
Cut adalah perubahan secara langsung dari adegan satu ke adegan lain. Tanpa
adanya transisi atau perintah untuk mengahiri adegan.
Cut away (CA) adalah cara untuk memotong waktu sebuah kejadian.
2.7.10 Interior (INT) dan Exterior (EXT)
Interior (INT) adalah bagian dari gambar yang diambil didalam ruangan.
Pengambilan dapat dilakukan di ruang kantor, ruang tamu,ruang keluarga,ruang
makan,ruang tidur,dan lainnya.
Exterior (EXT) adalah bagian dari gambar yang di ambil di luar ruangan.
Pengambilan gambar tersebut dapat dilakukan dikebun,hutan,taman, jalan puncak
gunung dan lainnya.
7
2.7.11 Gerakan Kamera
Gerakan kamera terdiri dari Panning (PAN), Tracking (TRACK), Crabbing
(CRAB), dan Tilting(TILT). Keterangan dari istilah di atas adalah sebagai berikut:
PAN adalah membidik dari satu sisi ke sisi yang lain, diawali dan diahiri dengan
bidikan statis.
Track In (TI) / Dolly In (DI) adalah menggerakan kamera kedepan
Track Out (TO) / Dolly Out (DO) adalah menggerakan kamera ke belakang.
Crab Left (DL) / Track Left (TF) adalah menggerakan kamera ke kiri.
Crab Right (DR) / Track Right (TR) adalah menggerakan kamera ke kanan.
Tilt Up (TU) adalah menggerakan kamera ke atas.
Tilt Down (TD) adalah menggerakan kamera ke bawah.
2.8 Format Digital Video
Ada beberapa format file video, diantaranya adalah: AVI, MOV, MPEG, DAT,
RM/RAM dan SW7.
2.8.1 Quick Time (MOV)
Adalah sebuah sistem multimedia yang dikembangkan oleh Apple Computer.
Quick Time menyediakan lintas platform, lingkungan 3d virtual reality, audio digital, dan
sinkronisasi waktu video digital. Ekstensi yang digunakan oleh Quick Time adalah .mov
yang digunakan dalam berbagai aplikasi multimedia seperti CD-ROM dan broadcast.
2.8.2 Motion Picture Experts Group (MPEG)
Adalah salah satu dari “rich media” yang mendukung banyak situs web yang
menggunakan video dan animasi MPEG. Format file ini berekstensi .mpg atau .mpeg.
Kekurangan yang dimiliki MPEG adalah, tidak dapat memainkan video dan audio secara
sinkron.
2.8.3 Audio Video Interleave (AVI)
Adalah format video untuk windows yang berekstensi .avi yang juga didukung
oleh Netscape. Kelemahan format video ini amat kentara bila memakai Macintosh, SGI
7 (M. Suyanto, 2003. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi Offset
halaman 284)
8
dan SUN. Karena harus terlebih dahulu merubah ke format lain untuk melakukan play-
back.
2.8.4 Real Video
Adalah format video yang dikembangkan oleh Real Media serta memiliki
ekstensi .rm dan .ram. Adanya format ini memungkinkan aliran video (on-line, TV,
internet) pada bandwith rendah. Karena bandwith rendah, maka kualitas dapat dikurangi.
2.8.5 Format Shockwave (Flash)
Format file ini dikembangkan oleh Macromedia. Untuk memainkannya,
Shockwave membutuhkan sebuah komponen tambahan. Komponen tersebut mulanya di
instal dengan versi terbaru dari Netscape dan Internet Explorer. Lalu video disimpan
dalam bentuk Shockwave.
2.9 Standar Video
Pembuatan video klip tak lepas dari beberapa aspek,diantaranya adalah
standar yang sudah di tetapkan. Standar video yang sering digunakan terbagi menjadi
beberapa diantaranya adalah NTSC (National Televison Standarts Committee ), PAL (
Phase Alternative Line ) , SECAM ( Sequential Color and Memory ), HDTV ( High
Definition TV ).
2.9.1 NTSC
NTSC (National Televison Standarts Committee ) sistem penyiaran yang
digunakan di Amerika Serikat dan banyak televisi lainnya, Standar ini dikembangkan
pada tahun 1950 yang mendifinisikan standar video yang dibuat sampai 525 gambar
garis scan horizontal setiap 1/30 detik8.
2.9.2 PAL
PAL ( Phase Alternative Line ) merupakan standar yang digunakan di Negara
Eropa dan lainnya, menurut Vaughan (1994) ini merupakan metode yang terintregasi
penambahan sinyal televisi hitam putih yang mengandung 625 garis pada frame rate (25
Frame rate per second) dan masing masing membutuhkan waktu untuk menggambar (50
8 (M. Suyanto,Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Penerbit ANDI,
Yogyakarta, 2005,Hal.283)
9
Hz) adalah 1/50 perdetik9. Pada dasarnya PAL lebih tinggi di bandingkan dengan NTSC,
perhatikan gambar berikut.
2.9.3 SECAM
SECAM ( Sequential Color and Memory ) diambil dari bahasa perancis yaitu
Sistem Electronic pour Couleur Avec Memorie atau Sequentiel Coluleur Avec Memorie.
Standar video ini di gunakan di Negara perancis, Eropa timur dan beberapa Negara
lainnya10.
2.9.4 HDTV
Merupakan standar baru dalam teknologi televisi yang menyediakan kualitas
gambar yang lebih lebar. HDTV menyediakan kualitas yang lebih baik dengan didukung
beberapa aspek diantara lebar dan lebih tinggi rasionya yakni 16:9. Sedangkan televisi
standar berasio 4:3 seperti standar televisi di Indonesia, selain itu resolusi HDTV
mencapai 1080 garis aktif (total 1125), sedangkan televisi standar hanya mempunyai
resolusi 486 garis aktif (total 525) 11.
2.10 Aplikasi yang digunakan
2.10.1 Adobe Premier Pro Cs6
Adobe premiere adalah merupakan salah satu software editing video yang
berkualitas tinggi. Hasil dari program adobe premiere merupakan sebuah video yang
mimiliki gambar dan audio yang bagus.
2.10.2 Adobe After Effects Cs6
Adobe After Effects Cs6 adalah program video editing yang di kembangkan
oleh Adobe System Incorporated yang digunakan untuk mongolah kreasi efek video
menjadi lebih menarik.
3.1 Tinjauan Umum
9(M. Suyanto,Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Penerbit ANDI,
Yogyakarta, 2005,Hal.283) 10(Tay Vaughan, Multimedia Making It Work, Edisi 6, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2006, Hal
183) 11(M. Suyanto,Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Penerbit ANDI,
Yogyakarta, 2005,Hal.284)
10
Dalam tugas skripsi ini penulis bekerja sama dengan Freedom fighter Band
karena melihat kebutuhan dari masing – masing pihak yang mempunyai ide sama namun
dengan tujuan yang berbeda, berikut ini adalah profil mereka :
3.1.1 Freedom Fighter Band
Kami merupakan sekelompok orang yang berkarya lewat jalur musik Reggae,
yang terbentuk pada pertengahan tahun 2012.Freedom fighter berisikan personil yang
berasal dari aliran musik yang berbeda & perbedaan itulah yang membuat kita satu.Band
ini bermula dari di pertemukannya kami disebuah sekolah Smk Taman Karya Madya
Teknik Kebumen yang gemar menggeluti music. Nama Freedom fighter sendiri tercetus
pada tanggal 16 juni 2012. pada saat itulah kam mulai berkarya. kami menamai band
dengan nama "Freedom fighter" yang artinya Pejuang/Petarung Kebebasan.
3.1.2 Profil Personel
a. Vocal : Ma’ruf
b. Drumb : Ananto Dwi Prasaja
c. Guitar1 : Adjiz
d. Guitar2 : Yuda Kiki
e. Bass : Himawan Eka Prasajja
f. Keyboard : Okta Syecheer
g. Perkusi : Feryy A.
3.2 Potensi
Pada saat ini Freedom Fighter telah menciptakan tiga lagu, dan sekrang
komitmen Freedom Fighter adalah menciptakan lagu lebih banyak lagi dan yang mudah
dicerna dan dapat memberikan motivasi tersendiri bagi penikmat setelah mendengarnya.
Selain itu, melalui lagu Teman Seperjuangan ini juga diharapkan dapat memberikan
inspirasi kebaikan kepeda semua pencinta musik dan semua kalangan masyarakat.
3.3 Strategi Perancangan video klip
Strategi perancangan video klip Teman seperjuangan ini adalah dengan
pemanfaatan sumber daya yang ada guna menghasilkan sebuah video klip dengan efek
yang baik. Dari menggunakan kamera DSLR biasa, hingga spesifikasi komputer yang
digunakan dalam pengeditan tidak terlalu tinggi.
3.4 Visi dan Misi
3.4.1 Visi
11
a. Menjadi musisi yang menginspirasi kebaikan banyak orang
b. Menjadi musisi yang dapat menginspirasi musisi lain
3.4.2 Misi
a. Dapat menghibur dan menginspirasi masyarakat melalui lagu kami
b. Dapat di kenal di semua kalangan masyarakat
c. Dapat menambah eratnya solidaritas komunitas reggae di seluruh pelosok
penjuru.
3.5 Analisis Masalah
3.5.1 Masalah yang dihadapi
Beberapa masalah yang dihadapi oleh Freedom fighter adalah :
a. Fredom fighter ingin mengikuti kompetisi video klip musik indie band, agar lebih
terkenal dikalangan masyarakat.
b. Freedom fighter ingin lebih memperkenalkan bandnya melalui video klip musik.
3.5.2 Pemecahan Masalah
Melihat dari masalah yang sedang dihadapi oleh Freedom fighter band maka
diberikan masukan kepada tim management dari Freedom fighter untuk membuat
sebuah video klip musik yang terpadat sentuhan-sentuhan efek visual didalamnya.
3.6 Analisis SWOT
a. Strength (Kekuatan)
Kekuatan dari video klip Band Freedom fighter ini adalah memiliki konsep yang
ringan dan terdapat sentuhan-sentuhan efek visual serata animasi didalam video
klip.Selain itu hasil dari video klip ini juga sudah berstandar HD (High Definiton).
b. Weakness (Kelemahan)
Kelamahan dari video klip ini adalah peralatan yang digunakan masih kurang
lengkap dan masih kurang memadai serta waktu yang terlalu sedikit dalam proses
pembuatan video klip.
c. Opportinities (Peluang)
Peluang yang didapatkan dalam video klip ini adalah band Freedom fighter
semakin dikenal dikalangan masyarakat luas dan makin dikenal oleh para produser
musik.
12
d. Threatness (Ancaman)
Ancaman dalam video klip ini adalah makin banyaknya para produser video
klip yang dapat membuat video klip dengan baik dan makin banyaknya para musisi
pendatang baru.
3.7 Analisis Kebutuhan Sistem
1. Kebutuhan Hardware
Kebutuhan ini menyangkut hardware yang dibutuhkan untuk membangun
sebuah video klip musik, spesifikasi hardware yang saya gunakan adalah sbb:
a. Motherboard : Intel ® Core i3-2100 CPU @3.10ghz
b. Processor : NVIDIA GeForce GS450
c. RAM : 4 GB
d. Harddisk : 320 GB
e. VGA : 128 bit 1 GB
f. DVD : 8up MTI
g. Monitor : Flatron 21 inch LG
h. Speaker : Simbadda
i. Mouse : Logic
j. Keyboard : Obamba
k. Casing : Simbadda
2. Kebutuhan Software
Pada kebutuhan software, hal yang dianalisa adalah mengenai perangkat lunak
yang akan digunakan untuk membangun sebuah video klip. Kebutuhan ini mencakup
sistem operasi yang akan dipakai dalam pembuatan video klip, baik itu aplikasi yang
sifatnya primer maupun sekunder. Dalam pembuatan sistem informasi ini, analisis juga
harus memperhatikan keselarasan, tingkat kecenderungan dan kemudahan dalam
menggunakan sistem informasi tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk
membuat video klip adalah Adobe Premiere Pro Cs6, Adobe After Effect Cs6, dan
menggunakan sistem operasi Windows 7.
3. Kebutuhan Brainware
Kebutuhan ini meliputi personil yang terlibat dalam pembuatan video klip.
Manusia adalah pencipta dan pengguna sistem, sehingga ketersediaan Software dan
Hardware tidak akan berarti tanpa adanya sumber daya manusia berkualitas yang
menggunakannya
13
3.8 Analisis Kelayakan Sistem
1. Kelayakan Teknis
Dengan adanya software yang mudah didapat, lebih memudahkan untuk
memproduksi video klip secara mandiri. Selain itu, hampir setiap orang saat ini telah
memiliki kamera, sehingga fasilitas untuk memproduksi video klip lebih mudah didapat.
Banyak tutorial yang menyajikan trik untuk membuat video klip .
2. Kelayakan Operasional
Video klip dirancang sedemikian rupa sehingga layak untuk dinikmati, sehingga
pesan yang disampaikan melalui lagu mudah dimengerti. Pembuatan video klip lagu
berjudul “Teman Seperjuangan pada band freedom fighter”ini juga memudahkan proses
promosi, baik lagu maupun personel.
3. Kelayakan Hukum
Pembuatan video klip lagu berjudul “Teman Seperjuangan” ini tidak
mengandung materi berisikan hal-hal yang bertentangan dengan hukum. Perangkat
lunak berlisensi atau jika tidak memungkinkan maka akan menggunakan perangkat lunak
yang bersifat opensource
3.9 Pra Produksi
Pertama-tama, hal yang dibutuhkan adalah skenario atau naskah yang dalam
studi kasus ini adalah lagu yang akan dijadikan video klip. Sebuah skenario diperoleh
dari treatment lirik lagu yang dikembangkan hingga menjadi sebuah jalan cerita.
3.9.1 Treament
Adalah manifestasi dari jalan cerita sebuah lagu, yang mulanya hanya sebuah
bayangan menjadi tulisan. Treatment dari lagu tersebut adalah bercerita tentang
persahabatan yang sangatlah kental di antara mereka, mereka terdiri dari tiga sahabat
lama yang terpisah jauh dan mereka berjuang untuk berkumpul kembali bersama teman-
teman lamanya.
3.9.2 Skenario
Skenario merupakan uraian rangkaian adegan dalam bahasa teknis. Misalnya
seperti jenis shoot dan angle kamera, jenis set lokasi (baik itu eksterior maupun interior),
jenis transisi dari satu adegan ke adegan selanjutnya, dan lainnya.
14
3.9.3 Storyboard
Storyboard merupakan rancangan visual, Storyboard memberikan
kehidupan(nyawa) bagi script mengenai bagaimana sebuah cerita akan berjalan dengan
mudah dipahami. Storyboard akan memperlihatkan setiap adegan/scene dalam
beberapa angle kamera kepada semua orang (pekerja film).
3.9.4 Anggaran pembuatan video klip
Berikut adalah rincian anggaran produksi pembuatan video klip musik band
freedom fighter.
3.9.5 Kru (Tim produksi)
Dalam sebuah produksi video ada beberapa kru inti dalam pembuatan video
klip di antanya adalah:
a. Produser : Budi santoso
b. Director : Budi santoso
c. Kameramen : Ondol
d. Lighting : Budi santoso
e. Talen : Crew Band Freedom fightr,Wartono, Sintia, Reza
f. Editor : Budi santoso
3.9.6 Penjadwalan
Untuk mempermudah dalam kegitan shoting video klip sebaiknya dibuatkan
sebuah penjadwalan, pada proses produksi video klip freedom fighter berikut adalah
jadwal pengambilan gambar/shoting:
3.9.7 Lokasi shooting
a. Studio Green screen
b. Bandara
c. Stasiun
d. Basecame freedom
4.1. Produksi
Inti dari proses pembuatan sebuah video klip adalah pada tahap produksi. Dalam
tahap ini, terjadi beberapa pekerjaan yang dilakukan secara berurutan dan teratur.
15
4.1.1 Pengambilan Gambar / Shooting
Dalam proses shooting pada video klip band freedom fighter ini menggunakan
kamera Nikon 5100 Digital SLR,
4.1.2 Lighting / Pencahayaan
Kualitas video salah satunya dapat dilihat dalam pencahayaan dari hasil rekam
video saat shooitng telah berlangsung.
4.1.3 Penataan suara
Suara merupakan faktor penting dalam sebuah video klip. Dalam pembuatan
video klip ini penulis hanya berfokus pada pembutan videonya saja, file musik di peroleh
dari pemilik managemen band berupa file .mp3 yang telah di rekam sebelumnya.
4.2. Pasca Produksi
4.2.1 Proses Capturing
Pada proses pembuatan video klip freedom fighter kamera yang digunakan
adalah Nikon 5100 Digital SLR, karena kamera ini dapat membuat video dengan kualitas
Full HD (High Definition). Untuk proses import atau pemindahan file dari kamera ke
komputer dapat dilakukan dengan menggunakan card reader yang terhubung dengan
kabel data dan langsung di hubungkan ke komputer melalui USB (Universal Serial Bus).
4.2.2 Editing
Tahap ini merupakan tahap untuk memasukkan source video yang telah diambil
dari kamera ke dalam video track atau pada time line window yang belum tersusun
mengikuti alur skenario atau storyboard. Setelah semua video telah disusun menjadi satu
rangkaian cerita di dalam skenario, kemudian masuk ke dalam proses mixing dimana
proses ini adalah memasukkan audio ataupun efek dan transisi.
4.2.2.1 Proses Editing pada After Effects
Setelah proses pengambilan gambar selesai, selaanjutnya adalah pengeditan
menggunakan Adobe After Effects Cs6, dalam pengeditan pada After Effects adalah
pemberian efek pada video.
4.2.2.2 Proses Editing pada Adobe premiere
Langkah selanjutnya adalah pengeditan menggunakan adobe premiere pro Cs6
yakni di gunakan untuk penggabungan video yang telah di beri efek menggunakan After
Effects dengan beberapa video yang tidak di beri efek.
16
4.2.2.2.4 Proses Rendering
Setelah semua data masukan kedalam time line dan sudah di edit maka proses
selanjutnya adalah proses rendering dengan cara klik file – export - media lalu setingan
proses rendering
5.1 Kesimpulan
a. Untuk membuat video klip yang baik secara garis besar yaitu melalui tiga tahap
di antaranya proses pra produksi meliputi treatmen, skenario, dan membuat
storybord, perencanaan anggaran, pembentukan crew, penentuan lokasi
syuting. proses produksi meliputi penataan background, pengambilan gambar,
pencahayaan, dan acting pemain. , dan proses paska produksi meliputi proses
capturing, editing, pemberian efek, rendering dan mastering.
b. Dengan menerapkan beberapa efek visual dan animasi di dalam video dapat
membuat sebuah video berkualitas dan terlihat terlihat menarik. Dalam
pembutan maupun penerapan efek harus memperhatikan bagian-bagian /
scene mana yang akan di berikan efek visual yang telah di sesuikan pada
rancangan storyboard dan naskah yang telah di buat.
c. Dalam video klip band Freedom fighter ini menggunakan codec H.264 dimana
size yang dihasilkan semakin kecil namun masih memberikan difinisi HD
5.2 Saran
1. Dalam tahap pra produksi sebuah video klip harus benar-benar terkonsep
secara matang dan lebih di pahami terlebih dahulu maksud dari jalan cerita
video klip tersebut.
2. Perlunya ketrampilan dan ketelitian dan ksabaran dalam melakukan proses
pembutan video klip ini, serta dituntut untuk lebih menguasai penggunaan
software pendukung yang nantinya akan digunakan dalam proses editing.
3. Memperbanyak menonton video klip musik maupun film untuk memperbanyak
referensi, agar ide pembuatan video klip lebih berfariasi.
4. Memperbanyak referensi dalam teknik pembuatan dan penerapan efek visual
dalam video klip agar penggunaan program software dapat di manfaatkan secara
optimal.
5. Sebaiknya pembuatan video klip musik ini dilakukan secara team dimana
anggota team tersebut memiliki kemampuan atau keahlian dalam bidang
multimedia misalkan seperti kameramen, sutradara, editor dan sebagainya.
6. Jangan pernah takut untuk mencoba hal-hal baru dalam produksi sebuah video
klip musik.
17
DAFTAR PUSTAKA
Effendy Heru, 2002. Mari Membuat Film: panduan menjadi produser. Yogyakarta:
Erlangga.
Hanif Al Fatta. 2007. Analisis dan Perancangan Informasi Untuk Keunggulan Bersaing
Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi Offset.
Http://www.youtube.com/watch?v=GflRnJZV0hU “Instrumental Music 02_ lively with jazz,
rock & reggae influences (120 bpm)” 23.00
Https://www.axis.com 08.00:Pm
M.Suyanto. 2003. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.
Yogyakarta: Andi Offset.
M.Suyanto.2004. Analisis & Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Yogyakarta:
Andi Offset.
Rahardja, Untung dan Syela Ferdiani, Dewi Immaniar Desrianti. Mebuat Movie Effect
“Hollywood” Dengan Teknologi CGI. Yogyakarta: Andi Offset.
Sofyan,A.F dan Agus Purwanto. 2008. Digital multimedia:Animasi, Sound Editing, &
Video Editing. Yogyakarta : Andi Offset.
Vaughan, Tay. 2006. Multimedia : Making it Work Edisi 6. Yogyakarta : Andi Publisher.