16
1 PEMBUATAN FILM KARTUN PERJALANAN MENUJU POHONDENGAN TEKNIK 2D HYBRID ANIMATION Naskah Publikasi diajukan oleh Dwi Susanti 04.11.0545 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011

PEMBUATAN FILM KARTUN PERJALANAN MENUJU POHON …repository.amikom.ac.id/files/NASKAH PUBLIKASI 04.11.0545.pdf · A1 A2 Posisi Key Awal dan Akhir 4.2.2 Menentukan Timing Dengan memperhatikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBUATAN FILM KARTUN PERJALANAN MENUJU POHON …repository.amikom.ac.id/files/NASKAH PUBLIKASI 04.11.0545.pdf · A1 A2 Posisi Key Awal dan Akhir 4.2.2 Menentukan Timing Dengan memperhatikan

1

PEMBUATAN FILM KARTUN “PERJALANAN MENUJU POHON”

DENGAN TEKNIK 2D HYBRID ANIMATION

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Dwi Susanti

04.11.0545

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

2011

Page 2: PEMBUATAN FILM KARTUN PERJALANAN MENUJU POHON …repository.amikom.ac.id/files/NASKAH PUBLIKASI 04.11.0545.pdf · A1 A2 Posisi Key Awal dan Akhir 4.2.2 Menentukan Timing Dengan memperhatikan

2

Page 3: PEMBUATAN FILM KARTUN PERJALANAN MENUJU POHON …repository.amikom.ac.id/files/NASKAH PUBLIKASI 04.11.0545.pdf · A1 A2 Posisi Key Awal dan Akhir 4.2.2 Menentukan Timing Dengan memperhatikan

3

Production Cartoon Animation Movie Perjalanan Menuju POhon With Hybryd

Animation Technic

PEMBUATAN FILM KARTUN “PERJALANAN MENUJU POHON”

DENGAN TEKNIK 2D HYBRID ANIMATION

Dwi Susanti

Jurusan Teknik Informatika

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

In the world of animation, the animation is a medium that is widely used in various ways. One of them is used in the film world 2D.Film 2D animation can be used as a medium for the delivery manners are quite effective for the audience, so it can provide an interesting and raises treats especially positive effect on the fans, especially for children. There are two animations that have been known at this time that is animated two-dimensional (2D) and three-dimensional (3D). The second difference lies in the animation point coordinates are used. 2D animation using the coordinates x and y, while the 3D animation using the coordinates x, y and z which allows us to see the point of view in a more tangible object. To make a good story and very interesting story structure is clearly needed. Many of the

stages that need to make a 2D film, the first is to research and data collection is to determine an idea / theme of the story and write a logline, synopsis create, create charts scane, make a screenplay / scripts and display the character traits or character development. Later stages of preproduction, such as by making the character standard, making the color standards and property standards, making loyout of the film, and storyboards. The next stage is the production, which makes drawing keys, make the timing, make the image inbetwen, making background, then the process of cleaning / inker. The next stage is post production, namely by mescane drawing, coloring, editing dubing and the latter is the rendering and Composing. The results of cartoon-making "trip to the tree" with a hybrid 2D animation techniques look less smooth movements that look broken because of insufficient numbers of images yangdibutuhkan. The accuracy of the sound effects are used to give added value to the suppression situation or atmosphere in the animation.

Keywords: Animation, Cartoon Film, Technique, Character

Page 4: PEMBUATAN FILM KARTUN PERJALANAN MENUJU POHON …repository.amikom.ac.id/files/NASKAH PUBLIKASI 04.11.0545.pdf · A1 A2 Posisi Key Awal dan Akhir 4.2.2 Menentukan Timing Dengan memperhatikan

4

1. Pendahuluan

Dewasa ini teknologi informasi khususnya teknologi multimedia, berkembang

semakin pesat hingga membuat kehidupan manusia menjadi sedemikian mudah dan

menyenangkan. Hasil teknologi multimedia yang cukup dikenal manusia adalah berupa

film. Terdapat dua jenis film yang diproduksi manusia, yaitu film yang ditokohkan atau

diperankan oleh manusia, dan film kartun yang diperankan oleh karakter-karakter yang

dibuat sedemikian rupa hingga mempunyai sifat dan tingkah laku seperti layaknya

manusia.

Perkembangan film kartun berawal dengan teknologi yang sangat sederhana yaitu

berupa sekumpulan gambar bergerak yang digambar dalam kertas, kemudian gambar

tersebut difilmkan satu per satu. Film kartun adalah salah satu jenis film yang banyak

dibuat dan diproduksi hingga sekarang. Perkembangan film ini pun mulai pesat sejak

komputer mulai berubah fungsi dari sekedar alat komputasi biasa hingga menjadi sebuah

alat yang dapat menangani berbagai keperluan pembuatan film. Film kartun adalah

sebuah jenis film yang lebih mementingkan keahlian menggambar karakter yang

berjalan, berlari, melompat, berbicara dan sebagainya. Walaupun terlihat rumit dalam

pembuatannya namun film jenis ini lebih banyak dibuat dikarenakan biaya pembuatannya

lebih murah dari pada jenis film selain film kartun.

2. Landasan Teori

Multimedia merupakan gabungan dari lima elemen yaitu teks, gambar,

suara (audio), animasi, dan video yang disampaikan dengan komputer atau

peralatan manipulasi elektronik dan digital lainnya untuk menyampaikan suatu

informasi. 1

Animasi adalah membuat gambar mati seolah-olah bergerak, sehingga

objek yang dihasilkan tampak berkesan hidup.2 Kesan hidup ini dikarenakan

penyusunan gambar-gambar yang secara teratur disusun sesuai pergerakan yang

diinginkan.

Dalam pembuatan animasi terdapat beberapa prinsip-prinsip dasar yang perlu

animator ketahui, yaitu timing, Arcs, Slow in and Slow out, Squash and Strecth, Follow

Through and overlapping action, Secondary Action, Exaggeration, Anticipation, Solid

Drawing, Staging, Appeal

Teknik-teknik dalam produksi suatu animasi 2D terdapat berbagai cara yaitu Stop

Motion Animation, 2D Hybrid Animation, 2D Digital Animation

2 Tay Vaughan, 2004, Multimedia : Making It Work, Yogyakarta, Penerbit Andi, halaman 2-3

Page 5: PEMBUATAN FILM KARTUN PERJALANAN MENUJU POHON …repository.amikom.ac.id/files/NASKAH PUBLIKASI 04.11.0545.pdf · A1 A2 Posisi Key Awal dan Akhir 4.2.2 Menentukan Timing Dengan memperhatikan

5

3. Analisis

3.1 Ide

Ide cerita sangat dibutuhkan dalam pembuatan film kartun yaitu untuk

memberikan suatu suguhan cerita yang menarik. Dalam membuat film kartun Perjalanan

Menuju Pohon, penulis memperoleh ide cerita dari ilmu pendidikan yaitu mengenai

sebuah metamorfosis.

3.2 Tema

Setelah ide cerita telah ditentukan, langkah selanjutnya adalah menentukan tema

cerita. Tema merupakan pesan atau makna yang akan disampaikan dari cerita yang

dikembangkan. Tema yang penulis tentukan dalam pembuatan film kartun Perjalanan

Menuju Pohon adalah tentang “jiwa sosial”.

3.3 Menulis Logline

Logline merupakan plot atau alur cerita yang dituangkan dalam sedikit mungkin

kata-kata yang digunakan. Logline dari film kartun Perjalanan Menuju Pohon yang

penulis buat yaitu bagaimana jika seekor kupu yang sedang melakukan proses bertelur,

tiba-tiba disambar oleh seekor burung, dan kemudian dalam keadaan dibawa terbang, si

kupu mengeluarkan terlurnya dan terjatuh diladang jagung.

3.4 Sinopsis

Langkah selanjutnya adalah membuat sinopsis. Sinopsis merupakan gambaran

keseluruhan cerita kasar dari cerita film yang dibuat. Sinopsis dari film Perjalanan Menuju

Pohon antara lain :

1. Siapakah tokoh utama dalam film kartun Perjalanan Menuju Pohon ?

Jawab : Si Ulat

2. Apa yang diinginkan tokoh utama ?

Jawab : Dapat kembali ke pohon dimana seharusnya dia berada.

3. Siapa /apa yang menghalangi tokoh utama untuk mendapatkan apa yang

diinginkannya ?

Jawab : Seorang petani dan seekor ular cobra yang sangat besar.

4. Bagaimana pada akhirnya tokoh utama berhasil mendapatkan apa yang

diingikankan dengan cara yang luar biasa, menarik dan unik ?

Jawab : Si ulat berhasil kembali ke pohon dimana semestinya dia berada, dengan

bantuan dari teman-temannya (tuang jangkrik dan kunang-kunang) yang dia temui

dalam perjalanan menuju pohon.

Page 6: PEMBUATAN FILM KARTUN PERJALANAN MENUJU POHON …repository.amikom.ac.id/files/NASKAH PUBLIKASI 04.11.0545.pdf · A1 A2 Posisi Key Awal dan Akhir 4.2.2 Menentukan Timing Dengan memperhatikan

6

Judul Babak III metamorphosis

Judul Babak II

perjalanan menuju pohon

DIAGRAM SCENE

Si ulat terlahir diladang jagung

Si ulat akhirnya

sampai di

pohon dan

beberapa hari

kemudian

bermetamorfo-

sis

Bertemu tuan jangkrik

Sebuah

telur

terjatuh

diladang

jagung

Telur

mene-

tas dan

lahirlah

si ulat

Si ulat

heran

kenapa

dia lahir

diladang

jagung

Si ulat

Menyela

matkan

diri dari

petani

Si ulat

berte-

mu

dengan

tuan

jangkrik

Si ulat

dan tuan

jangkrik

bertualan

g

Menye-

lamat-

kan diri

dari ular

cobra

Mendap

atkan

bantu-

an dari

kunang-

kunang

Perjalanan menuju

pohon

Lari dari petani

Sang kupu sedang

bertelur kemudian

disambar burung

Perjuangan

Keyakinan dan jurus sakti.

Judul Babak I

lahirnya si ulat

PERJALANAN MENUJU POHON

Karya : Dwi

5. Apa yang ingin anda sampaikan dengan mengakhiri cerita seperti ini ? Jawab

: Jiwa social untuk menolong setiap mahkluk yang membutuhkan pertolongan,

selain itu memberikan nilai pendidikan yaitu bagaimana suatu metamorphosis dari

seekor kupu-kupu.

6. Bagaimana anda mengisahkan cerita anda?

Jawab : Menggunakan sudut pandang orang ketiga, tanpa flashback, dan musik

yang digunakan untuk menekankan tema, adegan, dan pola.

7. Bagaimana tokoh utama dan tokoh-tokoh pendukung lain mengalami perubahan

dalam cerita ini?

Jawab : Si ulat akhirnya mengerti bahwa dalam menjalankan kehidupan dia tidak

dapat melakukan semua hal sendiri tanpa bantuan dari mahkluk lain.

3.5 Diagram Scene

Diagram scene digunakan dalam melakukan penentuan ide atau judul cerita dari

tiap babak yang akan disuguhkan dalam film kartun.

3.6 Screenplay /Script

Screenplay/script merupakan naskah cerita yang merupakan kumpulan dari ide-ide yang

dituangkan dalam sebuah cerita. Pembuatan naskah cerita dilakukan dengan

memperhatikan sinopsis dan character development yang ada.

Page 7: PEMBUATAN FILM KARTUN PERJALANAN MENUJU POHON …repository.amikom.ac.id/files/NASKAH PUBLIKASI 04.11.0545.pdf · A1 A2 Posisi Key Awal dan Akhir 4.2.2 Menentukan Timing Dengan memperhatikan

7

Ukuran kertas: US format letter sized (8.5 x 11 inch) paper, sedangkan UK format A4

(8.27 x 11.69 inch)

Cover : biru atau merah

Printed : single side

Font : Courier atau Courier New Typeface

Size : 12 point

Format : tanpa huruf tebal dan tanpa cetak miring3

3.7 Character Development

Character development atau pembuatan karakter tokoh-tokoh animasi dibuat setelah

proses pembuatan storyboard telah selesai dikerjakan.

Si Ulat

Nama : Si Ulat

Usia : 1 hari

Sifat : sopan, pemberani.

Kulit : hijau keputihan

Mata : hitam

Keterangan : si ulat terlahir dari telur seekor kupu yang terjatuh di ladang jagung. Ulat

heran melihat tempat lahirnya yang tidak sesuai dengan yang semestiya dia berada.

Tuan Jangkrik

Nama : Jangkrik

Usia : 1 bulan

Page 8: PEMBUATAN FILM KARTUN PERJALANAN MENUJU POHON …repository.amikom.ac.id/files/NASKAH PUBLIKASI 04.11.0545.pdf · A1 A2 Posisi Key Awal dan Akhir 4.2.2 Menentukan Timing Dengan memperhatikan

8

Sifat : sabar, bijaksana, penolong.

Kulit : coklat kehitaman

Mata : hitam

Keterangan : jangkrik merupakan penghuni di daerah ladang jagung tempat si ulat

terlahir. Jangkrik merasa kasihan kepada si ulat dan ingin membantu mengantarkan si

ulat ke pohon di suatu bukit, dimana si ulat itu semestinya berada.

Kunang-kunang

Nama : Kunang-kunang

Usia : sekitar 5 hari

Sifat : baik hati, penolong.

Kulit : coklat muda

Mata : hitam

Keterangan : kunang-kunang merupakan binatang yang memiliki cahaya di bagian

belakang tubuhnya. Dia melihat tuan jangkrik dan si ulat yang ketakutan bertemu ular

cobra. Dia akhirnya memberikan pertolongan dengan memberi penerangan jalan bagi

tuan jangkrik dan si ulat.

Ular Cobra

Nama : Ular Cobra

Usia : sekitar 2 tahun

Sifat : penguasa, pemarah, kejam

Page 9: PEMBUATAN FILM KARTUN PERJALANAN MENUJU POHON …repository.amikom.ac.id/files/NASKAH PUBLIKASI 04.11.0545.pdf · A1 A2 Posisi Key Awal dan Akhir 4.2.2 Menentukan Timing Dengan memperhatikan

9

Kulit : hitam

Mata : hitam

Keterangan : cobra merupakan tokoh yang ditakuti. Dia akan sangat marah jika ada

yang berusaha mendekati tempat dia berada.

3.8 Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem dibutuhkan dalam rangka memaksimalkan kegiatan

produksi film. Fungsi analisis sistem yang penulis buat ini adalah untuk memberikan

kemudahan bagi para animator untuk membuat film kartun dengan teknik hybrid

animation.

4 Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1 Pra Produksi

4.1.1 Standar Karakter

Sebelum proses penggambaran karakter pada setiap frame, diperlukan

adanya panduan standar karakter yang digunakan sebagai patokan untuk membuat

animasi. Patokan utama dari ukuran badan disesuaikan dengan ukuran kepala karakter.

Desain karakter yang dibuat minimal memuat tampak depan, samping, belakang, dan

posisi karakter harus sama sesuai dengan perputaran sendi tulang.

4.1.2 Standar Warna Karakter

Setelah standar karakter telah selesai dikerjakan, maka langkah selanjutnya

adalah menentukan standar warna dari karakter-karakter yang telah dibuat tadi.

Merancang dan menentukan warna pada tokoh-tokoh kartun adalah suatu pekerjaan

yang membutuhkan ketelitian dalam membayangkan visual bentuk jadi suatu karakter,

Page 10: PEMBUATAN FILM KARTUN PERJALANAN MENUJU POHON …repository.amikom.ac.id/files/NASKAH PUBLIKASI 04.11.0545.pdf · A1 A2 Posisi Key Awal dan Akhir 4.2.2 Menentukan Timing Dengan memperhatikan

10

karena terkadang dalam menentukan salah satu warna pada tokoh karakter tidak sesuai

dengan background atau foreground maupun properti.

4.1.3 Standar Properti dan Vegetasi

Desain standar properti adalah perlengkapan pendukung para tokoh karakter,

seperti rumah yang ditempati, pakaian yang dikenakan, kendaraan, kursi, senjata, dan

gambaran benda-benda lain yang bersangkutan dengan karakter tersebut.

4.1.4 Membuat Layout

Layout digunakan untuk menggambarkan hasil jadi dari visual film yang akan dibuat.

Dengan adanya pembuatan layout ini seorang animator dan pembuat background

diharapkan realisasi animasinya tidak melenceng jauh dari yang diharapkan, karena

layout ini harus digambar menggunakan warna aslinya.

Page 11: PEMBUATAN FILM KARTUN PERJALANAN MENUJU POHON …repository.amikom.ac.id/files/NASKAH PUBLIKASI 04.11.0545.pdf · A1 A2 Posisi Key Awal dan Akhir 4.2.2 Menentukan Timing Dengan memperhatikan

11

Layout dari Film Perjalanan Menuju Pohon

4.1.5 Storyboard

Storyboard merupakan rancangan visual dari naskah atau script yang

memperlihatkan setiap adegan. Yang disertai keterangan adegan, sudut pandang

pengambilan gambar, sound, percakapan, dan perkiraan durasi.

Storyboard Film Perjalanan Menuju Pohon

4.2 Produksi

4.2.1 Membuat Gambar Key

Gambar key adalah sebuah awal dari bentuk animasi dalam frame sebagai

patokan oleh animator untuk meneruskan sebuah adaegan dan gerakan, disamping

menyelesaikan key animasi, seorang key animator biasanya juga memiliki kemampuan

untuk menghitung timing. Pembuatan gambar key bertujuan untuk mempermudah

inbetween animator dalam menentukan gerakan yang akan terbentuk antara key awal

dengan key akhir.

Page 12: PEMBUATAN FILM KARTUN PERJALANAN MENUJU POHON …repository.amikom.ac.id/files/NASKAH PUBLIKASI 04.11.0545.pdf · A1 A2 Posisi Key Awal dan Akhir 4.2.2 Menentukan Timing Dengan memperhatikan

12

A1 A2

Posisi Key Awal dan Akhir

4.2.2 Menentukan Timing

Dengan memperhatikan key awal dan key akhir, dalam menentukan gambar inbetween

seorang inbetweener harus mempertimbangkan pewaktuan dari tiap gambar atau frame

yang ditentukan sesuai dengan sifat fisikal, estetikal dan durasi gerakan yang akan

dibuat.

4.2.3 Membuat Gambar Inbetween

Inbetween merupakan gambar-gambar yang melengkapi arah gerakan dari gambar key

yang telah dibuat oleh key animator. Dengan ketepatan timing yang ditentukan dan

banyaknya gambar inbetween yang dibuat akan memberikan hasil gerakan animasi yang

halus.

Terdapat dua macam inbetween yaitu :

1. Unlimited

Yaitu animasi yang digambar dan digerakkan secara utuh dalam satu atau lebih pada

suatu karakter. Inbetween digambar menurut panduan Time Mapping dari keynya

dengan langkah traching frame by frame. Seperti halnya teknik seluloid pada roll film

negative. Dalam prosesnya, inbetween dengan cara ini akan memakan waktu cukup

lama.

Gambar 4.8 Contoh Unlimited

Page 13: PEMBUATAN FILM KARTUN PERJALANAN MENUJU POHON …repository.amikom.ac.id/files/NASKAH PUBLIKASI 04.11.0545.pdf · A1 A2 Posisi Key Awal dan Akhir 4.2.2 Menentukan Timing Dengan memperhatikan

13

2. Limited

Yaitu animasi yang digambar terbatas pada gerakan tertentu atau penggambaran

dilakukan hanya pada bagian yang bergerak saja dan tidak secara utuh.

A1 B1

Gambar 4.9 Contoh Limited

4.2.4 Pembuatan Background

Setelah semua gambar key dan gambar inbetween selesai, langkah selanjutnya

adalah menciptakan background. Background merupakan lokasi dan setting di mana

animasi itu berada

Gambar 4.10 Background (Kiri) dan Foreground (Kanan)

Gambar 4.11 Setelah Penggabungan

4.2.5 Proses Inker (Cleaning)

Setelah proses tracing ulang selesai dikerjakan, langkah berikutnya adalah

melakukan proses inker atau cleaning, yaitu memebersihkan gambar dari goresan atau

outline yang dihasilkan dari pensil 2B sehingga hanya tersisa gambar dengan outline dari

drawing pen.

a i u e o

Page 14: PEMBUATAN FILM KARTUN PERJALANAN MENUJU POHON …repository.amikom.ac.id/files/NASKAH PUBLIKASI 04.11.0545.pdf · A1 A2 Posisi Key Awal dan Akhir 4.2.2 Menentukan Timing Dengan memperhatikan

14

4.3 Post Produksi

4.3.1 Proses Scanning

Proses scanning merupakan tahap dalam menggunakan teknik 2D hybrid

animation untuk memperoleh gambar digital dari gambar-gambar yang telah digambar

secara manual di atas kertas.

Spesifikasi yang penulis gunakan dalam proses scanning adalah :

Mode scan : grayscale

Line : art setting

Resolution : 300 dpi

Penyimpanan hasil gambar scan film Perjalanan Menuju Pohon disimpan dalam format

*.bmp.

4.3.2 Pewarnaan

Proses pewarnaan atau coloring dapat dilakukan menggunakan teknik analog

yaitu dengan menggunakan cat air dan dapat menggunakan teknik digital yaitu dengan

bantuan software-software komputer, seperti Adobe Photoshop, Macromedia Flash,

Macromedia Freehand, Adobe Illustrator, atau CorelDraw X3. Gambar yang telah

diwarnai penulis simpan kedalam format *.png

4.3.3 Dubbing

Setelah proses animasi selesai dikerjakan maka langkah selanjutnyaa adalah

proses dubbing. Dubbing merupakan proses pengisian suara atau ucapan dari tiap

tokoh animasi tersebut.

4.3.3 Editing

Editing dilakukan untuk mengemas hasil akhir sebuah film, mensinkronkan suara

dengan visual, memberikan special effect, dan mengeksport dalam media yang

ditentukan.

4.3.4 Rendering atau Composing

Rendering dilakukan setelah penyusunan animasi, pemberian effect-effect serta

pemberian suara selesai. Rendering merupakan proses untuk menggabungkan

animasi, effect serta suara kedalam bentuk movie.

5 Kesimpulan

Penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pembuatan film kartun yang

menarik dan lebih efektif, sehingga memberikan manfaat atau pengaruh yang positif

terhadap perilaku anak-anak yaitu dengan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :

Page 15: PEMBUATAN FILM KARTUN PERJALANAN MENUJU POHON …repository.amikom.ac.id/files/NASKAH PUBLIKASI 04.11.0545.pdf · A1 A2 Posisi Key Awal dan Akhir 4.2.2 Menentukan Timing Dengan memperhatikan

15

1. Riset dan Pengumpulan Data

a. Menentukan ide/tema cerita dan menulis logline

b. Membuat sinopsis, diagram scene dan screenplay/ skrip

c. Memunculkan karakter sifat-sifat dan ciri/character development

2. Pra Produksi

a. Membuat standard karakter tokoh

b. Membuat standard warna

c. Standard property

d. Membuat layout dari film itu

e. Storyboard

3. Produksi

a. Membuat gambar key

b. Menentukan timing

c. Membuat gambar inbetween

a. Inbetwen Unlimited

b. Inbetwen limited

d. Pembuatan background

e. Proses cleaning /inker

4. Post Produksi

a. Gambar scan

b. Pewarnaan

c. Dubbing

d. Editing

e. Rendring dan Composing

Page 16: PEMBUATAN FILM KARTUN PERJALANAN MENUJU POHON …repository.amikom.ac.id/files/NASKAH PUBLIKASI 04.11.0545.pdf · A1 A2 Posisi Key Awal dan Akhir 4.2.2 Menentukan Timing Dengan memperhatikan

16

Saran

1. Gerakan dalam film kartun Perjalanan Menuju Pohon yang penulis buat masih

terlihat kurang halus atau terdapat gerakan patah-patah, yang disebabkan

kurangnya jumlah gambar yang dibutuhkan. Untuk itu bagi pembaca yang ingin

membuat film kartun, agar gerakannya lebih halus maka perbanyaklah jumlah

gambar yang digunakan dalam penganimasian film tersebut.

2. Ketepatan efek suara yang digunakan dalam pembuatan film kartun dapat

memberikan nilai tambah terhadap film yang dibuat. Masih kurang tepatnya efek

suara yang digunakan dalam pembuatan film kartun Perjalanan Menuju Pohon,

menyebabkan kurangnya penekanan situasi atau suasana dalam animasi

tersebut.

3. Akan lebih baik jika dalam setiap film yang dibuat memiliki pengaruh positif yang

labih besar disbanding dengan pengaruh negatifnya.

5 Daftar Pustaka

Amir F. Sofyan, 2005, Mengolah Suara dengan Adobe Audition 1.0, STMIK AMIKOM.

2005, Modul Multimedia, STIMIK AMIKOM.

Ciptono Setyobudi, 2006, Teknologi Broadcasting TV, Yogyakarta, Graha Ilmu.

Madcom, 2006, Adobe Photoshop CS2, Madiun, Madcom.

M.Suyanto dan Aryanto Yuniawan, 2006, Merancang Film Kartun Kelas Dunia,

Yogyakarta, Penerbit Andi.

M. Suyanto, 2004, Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran,

Yogyakarta, Penerbit Andi.

2003, Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing,

Yogyakarta, Penerbit Andi.

Modul Film Kartun, 2003, Drawing Animator, PT. Mataram Surya Visi, STMIK AMIKOM.

Rifky, 2004, Membuat Film Kartun Dengan Flash MX, Jakarta, Elex Media komputindo.

Tim Penerbit Andi, 2004, Mudah dan Cepat Mengolah Audio Menggunakan Cool Edit

2000, Yogyakarta, Penerbit Andi.

Tay Vaughan, 2004, Multimedia : Making It Work, Yogyakarta, Penerbit Andi.

http://www.babaflash.com/forum/listreply.asp

http://mti.ugm.ac.id/~gora/BAB-I-LangkahPraktisWMM2.pdf

http://en.wikipedia.org/wiki/Limited_animation