Upload
januarisah-pratama-siagian
View
284
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kehutanan
Citation preview
Pohon normal ? Pohon abnormal ?
Pohon Normal VS Pohon Abnormal
• Pohon berdiri miring.
• Batang melengkung.
• Bentuk batang tidak silindris.
• Bentuk penampang lintang tidak bulat.
� Pohon berdiri tegak/ vertikal.
� Batang lurus.
� Bentuk batang silindris.
� Bentuk penampang lintang bulat.
Abnormalitas Pohon
� Abnormalitas/ penyimpangan dari struktur normal merupakan hal yang umum pada kayu, karena pohon adalah organisme hidup sehingga menerima segala pengaruh sepanjang hidupnya.
� Abnormalitas kayu disebut sebagai cacat bila mengurangi nilai pakainya.
� Garis batas antara pertumbuhan normal dan abnormal pada kayu ini tidak begitu jelas dan bersifat subjektif.
¡ Cacat kayu untuk penggunaan tertentu jadi merugikan, tapi untuk penggunaan lain jadi menguntungkan.
¡ Untuk dinding, kayu pinus yang banyak mata kayunya lebih disukai daripada yang mulus. Tapi untuk kayu konstruksi lebih memilih kayu pinus yang mulus.
¡ Kayu dengan serat miring memiliki sifat dekoratif yang indah, walaupun kekuatannya biasanya lebih rendah.
Batang Pohon Ideal
• Diameter batang besar.
• Panjang/ tinggi batang maksimal.
• Berbentuk bulat dan silindris.
• Batang bebas cabang yang tinggi.
Faktor yang Mempengaruhi Bentuk Dasar Batang Pohon
� Sifat genetis.
� Lingkungan.
� Tindakan silvikultur.
Teori tentang Bentuk Batang Pohon
� Teori Pewarisan (Genetik) Gen-‐gen dari pohon indukan akan diwariskan kepada pohon anakan. Gen ini mengatur sifat-‐sifat pohon, termasuk bentuk batang.
� Teori Hormon Perubahan jumlah auksin di seluruh batang menentukan distribusi pertumbuhannya. Letak, bentuk dan kegiatan tajuk akan mempengaruhi bentuk batang.
� Teori Mekanis Batang pohon harus cukup kuat menahan berat batang, tajuk dan gaya angin.
Pengaruh Tajuk terhadap Bentuk Batang:
� Tajuk yang besar dengan kondisi pertumbuhan yang baik akan menghasilkan lebar riap pertumbuhan maksimum pada bagian bawah batang, sehingga bentuk batang menjadi lebih mengerucut (tapper).
� Tajuk yang kecil dengan kondisi pertumbuhan yang kurang baik akan menghasilkan lebar riap pertumbuhan maksimum pada bagian atas batang, sehingga bentuk batang menjadi lebih silindris.
Penyimpangan dari Bentuk Khas Pohon
� Batang pohon cenderung akan berbentuk kerucut (tapper), karena riap pertumbuhan bersifat paraboloid, yaitu sebagai kerucut-kerucut bertingkat.
� Tapper disebut cacat bila diameter batang menurun lebih dari 1 cm pada setiap meternya.
� Pada umumnya batang akan menjadi lebih silindris (tapper menurun) bila umur pohon bertambah.
� Tajuk besar akan menambah tapper. � Penjarangan akan menambah tapper. � Pemangkasan akan mengurangi tapper.
� Pangkal batang pohon pada daerah terbuka atau daerah basah akan membesar membentuk banir (akar papan).
Penyimpangan dari Bentuk Khas Pohon
Penyimpangan Bentuk Penampang Batang
Bentuk penampang batang tidak bulat disebabkan: � Faktor genetis. � Arah angin bertiup secara tetap. � Bentuk tajuk tidak simetris. � Perkembangan sel jari-‐jari tidak sama pada semua sisi.
Mata kayu adalah bekas bagian pangkal cabang yang tersisip ke dalam batang pohon.
Penyimpangan Mata Kayu (Knots)
Mata Kayu Liat (Tight Knots) Mata kayu terbentuk dari cabang yang masih hidup tersisip ke dalam batang, yang masih berhubungan erat dengan bagian kayu di sekitarnya. Warna mata kayu tidak berbeda jauh dengan warna kayu di sekitarnya.
Penyimpangan Mata Kayu (Knots)
Penyimpangan Mata Kayu (Knots) Mata Kayu Lepas (Loose Knots) Mata kayu terbentuk dari cabang yang sudah mati tersisip ke dalam batang, sehingga tertutup oleh bagian batang yang hidup. Pada kayu gergajian, mata kayu bisa lepas dan membentuk lubang, sehingga kekuatannya berkurang. Warna mata kayu berbeda dengan kayu di sekitarnya.
� Ukuran mata kayu: mata kayu BESAR, SEDANG, kecil. � Mata kayu berdasarkan bentuk:
1. Bulat (bidang tangensial). 2. Oval (bidang tangensial). 3. Pasak (bidang radial).
Penyimpangan Mata Kayu (Knots)
Kelemahan adanya mata kayu: � Struktur kayu abnormal. � Kerapatan tinggi tapi tak seragam. � Penyimpangan arah serat. � Keteguhan kayu tereduksi. � Mempengaruhi sifat pengeringan. � Mempengaruhi sifat pengerjaan. � Mempengaruhi sifat perekatan.
Penyimpangan Mata Kayu (Knots)
Arah serat adalah arah orientasi umum dan sel-‐sel panjang di dalam kayu terhadap sumbu batang pohon. � Serat lurus (straight grain) adalah arah umum dari sel-‐sel panjang (aksial) sejajar dengan sumbu batang.
� Serat miring (cross grain) adalah arah umum dari sel-‐sel panjang tidak sejajar dengan sumbu batang.
Penyimpangan Arah Serat
Penyimpangan Arah Serat 1. Serat berpadu (interlocked grain) Sel-‐sel aksial pada satu lapisan kayu berbeda arahnya dengan sel-‐sel serupa pada lapisan kayu berikutnya. Misalnya: kayu rengas, kapur, kulim.
2. Serat terpilin (spiral grain) Sel-‐sel aksial tersusun mengelilingi sumbu batang seper9 spiral (memun9r). Misalnya: kayu bintangur, kasuarina.
Penyimpangan Arah Serat
3. Serat berombak atau bergelombang (wavy grain) Sel-‐sel aksial tersusun berbelok-‐belok atau gambaran yang berombak. Misalnya: kayu rengas, merbau.
Penyimpangan Arah Serat
4. Serat miring/ diagonal Sel-‐sel aksial tersusun pada kayu membentuk sudut terhadap sumbu batangnya.
Penyimpangan Arah Serat
5. Serat kacau (crotch figure; burl figure) Arah orientasi sel-‐sel aksial sama sekali 9dak teratur atau kacau balau. Umum terdapat pada tunggak kayu.
Penyimpangan Arah Serat
Kayu Reaksi
Kayu reaksi merupakan kayu yang terbentuk akibat tekanan pada batang kayu seperti adanya tiupan angin yang kencang, salju, pergeseran tanah dll. Secara kasat mata tidak nampak, namun sebagai indikatornya adalah pertumbuhan pohon yang tidak simetris atau condong ke salah satu sisi.
Kayu Reaksi
Kayu reaksi (reaction wood) berdasarkan jenis pohonnya: � Kayu tarik (tension wood) pada kayu daun lebar (hardwood). � Kayu tekan (compression wood) pada kayu daun jarum
(softwood).
Kayu Reaksi
Kayu tarik mengandung selulosa lebih 9nggi, lignin lebih rendah, pembuluh lebih sedikit dan kecil bila dibandingkan dengan kayu normal dan serabut mengandung lapisan gela9n. Kayu tarik yang digunakan sebagai bahan baku pulp menghasilkan kertas yang lebih lemah walaupun dapat diperbaiki dengan perlakuan penghalusan. Metode mecanical pulping lebih baik digunakan karena kadar lignin yang 9dak banyak.
Kayu Tarik pada Hardwood
Kayu tarik sebagai bahan gergajian kurang baik karena menghasilkan permukaan kri9ng.
Hal ini menyebabkan gergaji menjadi terlalu panas dan menyulitkan finishing.
Pada proses pengeringan kayu tarik cenderung mengalami pelengkungan permanen.
Kayu Tarik pada Hardwood
Warnanya yang gelap yang disebabkan oleh kandungan lignin yang rela9f 9nggi, trakeid kira-‐kira lebih pendek 30% bila dibandingkan dengan kayu normal.
Kadar lignin 9nggi, kadar selulosa rendah.
Kayu tekan kurang sesuai untuk pembuatan pulp dan kertas.
Kayu Tekan pada So;wood
Berat jenis kayu tekan lebih besar daripada kayu normal yaitu sampai 40% lebih besar. Kerapatannya lebih 9nggi.
Kayu gergajiannya memiliki penyusutan longitudinal yang 9nggi dan sifat‑sifat kekuatannya yang 9dak teratur dan kecenderungan memperlihatkan bentuk patah yang 9dak teratur karena mudah terjadi pun9ran atau pecah-‐pecah.
Kayu Tekan pada So;wood
TERIMA KASIH