Upload
nguyendiep
View
264
Download
16
Embed Size (px)
Citation preview
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/15/DPNP tanggal 12 Juli 2006
PEDOMAN LAPORAN BERKALA BANK UMUM (LBBU)
JULI 2006
22
iii
INFORMASI POKOK BANK PELAPOR
1. Sandi bank :
2. Nama bank :
3. Alamat :
4. Nama kota :
5. Dati II :
6. Bank pelapor : 000 Bank Pelapor yang memiliki cabang
001 Bank Pelapor yang tidak memiliki kantor cabang
030 Bank Pelapor Asing/Campuran yang memiliki kantor
cabang pembantu
031 Bank Pelapor Asing/Campuran yang tidak memiliki kantor
cabang pembantu
7. Status kantor pusat : 01 Devisa
02 Non Devisa
8. Status Kepemilikan : 01 Bank Persero
02 Bank Swasta Nasional
03 Bank Asing
04 Bank Eks Campuran
05 Bank Pemerintah Daerah
9. Wilayah BI :
10. No. telephone :
11. No. fax :
12. No. telex :
13. Penanggung jawab penyusun laporan :
a. Nama :
b. Bagian/Divisi :
c. No. telephone :
d. No. fax :
14. Petugas penyusun laporan :
a. Nama :
b. Bagian/Divisi :
c. No. telephone :
d. No. fax :
15. Nomor rekening giro rupiah :
16. Nomor rekeningi giro valas :
Informasi Pokok Bank Pelapor
23
iv
PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR
Informasi yang mencakup beberapa data penting mengenai bank pelapor yang harus diisi pada saat pertama
kali menyusun Laporan Berkala Bank Umum (LBBU). Untuk penyusunan laporan bulanan berikutnya, cukup dilakukan
penyesuaian (updating) atas data yang telah berubah. Informasi Pokok Bank Pelapor meliputi :
1. Sandi Bank
Adalah sandi laporan bank pelapor, diisi dengan 6 digit.
2. Nama Bank
Diisi dengan nama bank pelapor.
3. Alamat
Diisi dengan alamat kantor bank pelapor.
4. Nama kota
Diisi dengan nama kota di mana bank pelapor beroperasi.
5. Dati II
Diisi sandi Lokasi Dati II di mana bank pelapor beroperasi. Sandi Dati II dapat dilihat pada Daftar Sandi Lokasi
Dati II Seluruh Indonesia.
6. Bank pelapor
Diisi dengan status kepemilikan cabang bank pelapor apakah sebagai bank tunggal, bank non tunggal (memiliki
kantor cabang) dan bank asing/campuran.
7. Status kantor pusat
Diisi dengan status kegiatan operasional kantor pusat bank pelapor apakah sebagai bank devisa atau non
devisa, sesuai dengan ijin operasi dari Bank Indonesia.
8. Status Kepemilikan
Diisi dengan status kepemilikan bank pelapor apakah sebagai Bank Persero, Bank Swasta Nasional, Bank
Asing, Bank Eks Campuran dan Bank Pemerintah Daerah.
9. Wilayah BI
Diisi dengan sandi Wilayah Kerja Kantor Bank Indonesia di mana bank pelapor menyampaikan laporan. Sandi
wilayah BI dapat dilihat pada Daftar Sandi Wilayah Kerja Bank Indonesia.
10. No. telepon
Diisi dengan nomor telepon pimpinan kantor bank pelapor.
11. No. fax
12. No. telex
13. Penanggung jawab penyusun laporan
Diisi dengan data penanggung jawab penyusun LBBU.
Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor
24
v
a. Nama
Diisi dengan nama yang bertanggung jawab atas penyusunan LBBU.
b. Bagian/Divisi
Diisi dengan nama bagian/divisi di mana penanggung jawab penyusunan laporan bertugas.
c. No. telepon
Diisi dengan nomor telepon penanggung jawab penyusunan laporan.
d. No. fax
14. Petugas penyusun laporan
Diisi dengan data petugas penyusun LBBU.
a. Nama
Diisi dengan nama yang menyusun LBBU.
b. Bagian/Divisi
Diisi dengan nama bagian/divisi di mana penyusun laporan bertugas.
c. No. telepon
Diisi dengan nomor telepon penyusun laporan.
d. No. fax
15. Nomor rekening giro rupiah
Diisi dengan nomor rekening giro rupiah milik bank pelapor di Bank Indonesia untuk kepentingan Giro Wajib
Minimum (GWM)
16. Nomor rekening giro valas
Diisi dengan nomor rekening giro valas milik bank pelapor di Bank Indonesia untuk kepentingan Giro Wajib
Minimum (GWM)
Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor
25
i
BAB I
PENJELASAN UMUM
26
I-1
BAB I
PENJELASAN UMUM
A. Tujuan Pelaporan
Sebagaimana diketahui bahwa dalam rangka mendukung penetapan dan
pelaksanaan kebijakan moneter dan pengawasan bank yang berdasarkan
risiko, Bank Indonesia telah melakukan beberapa penyempurnaan terhadap
ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Untuk mendukung penyempurnaan
ketentuan-ketentuan tersebut, maka data dan informasi bank yang selama ini
dilaporkan dalam Laporan Berkala Bank Umum (LBBU) dipandang perlu untuk
diatur kembali agar format laporan dan penjelasannya selaras dengan
ketentuan baru yang dikeluarkan. Selain itu, untuk lebih meningkatkan
efisiensi dan efektifitas laporan yang disampaikan kepada Bank Indonesia,
maka beberapa laporan bank yang disampaikan secara off line ke Bank
Indonesia digabungkan dalam LBBU sehingga dapat disampaikan secara on
line.
B. Pelapor/Penyedia Informasi
Laporan Berkala ini disusun oleh kantor pusat bank umum konvensional
termasuk kantor cabang bank asing yang berkedudukan di Indonesia. Untuk
formulir-1, formulir-2, formulir-3, dan formulir 14, memuat laporan gabungan
dari kantor-kantor yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia.
Sementara itu, untuk formulir-4a sampai dengan formulir-13, memuat laporan
gabungan dari seluruh kantor baik yang melakukan kegiatan operasional di
Indonesia maupun di luar Indonesia. Dalam pengertian laporan gabungan bank
konvensional, tidak termasuk data Dana Pihak Ketiga (DPK) dari kantor
cabang yang melakukan kegiatan usaha berdasakan prinsip syariah (kantor
cabang syariah).
C. Jenis Laporan (Data Yang Dilaporkan)
Jenis informasi dalam LBBU merupakan data posisi dan laporan yang bersifat
kualitatif. Adapun jenis-jenis laporan yang wajib disampaikan oleh bank
pelapor terdiri dari 14 (empat belas) jenis formulir LBBU yaitu :
27
I-2
No Formulir Periode Data
1 Formulir 1
Mingguan
Laporan Dana Pihak Ketiga Rupiah dan
Valuta Asing
2 Formulir 2
Mingguan
Neraca Mingguan pada Tanggal Akhir
Periode Data Laporan
3 Formulir 3
Mingguan
Laporan Dana Pihak Ketiga Milik
Pemerintah
4 Formulir 4.a Bulanan
Laporan Maturity Profile (Rupiah)
5 Formulir 4.b Bulanan
Laporan Maturity Profile (Valuta Asing)
6 Formulir 5.a Bulanan
Laporan Pelanggaran BMPK
7 Formulir 5.b Triwulanan (Posisi bulan
Maret, Juni, September,
dan Desember)
Laporan Pelanggaran BMPK Secara
Konsolidasi Untuk Pihak Tidak Terkait
8 Formulir 6.a Bulanan
Laporan Pelampauan BMPK
9 Formulir 6.b Triwulanan (Posisi bulan
Maret, Juni, September,
dan Desember)
Laporan Pelampauan BMPK Secara
Konsolidasi Untuk Pihak Tidak Terkait
10 Formulir 7.a Bulanan
Laporan Penyediaan Dana
11 Formulir 7.b Triwulanan (Posisi bulan
Maret, Juni, September,
dan Desember)
Laporan Penyediaan Dana Kepada
Pihak Terkait Bank Secara Konsolidasi
12 Formulir 8
Bulanan
Laporan Kredit yang Direstrukturisasi
pada Bulan Laporan
13 Formulir 9.a
Bulanan
Risiko Spesifik - Eksposur Surat Berharga
(Trading Book)
28
I-3
No Formulir Periode Data
14 Formulir 9.b
Bulanan
Risiko Umum – Eksposur Suku Bunga
(Trading Book) – Metode Jatuh Tempo
(Maturity Method)
15 Formulir 9.c Bulanan
Risiko Umum - Eksposur Suku Bunga
(Trading Book) - Metode Jangka Waktu
(Duration Method)
16 Formulir 9.d
Bulanan
Eksposur Nilai Tukar (Banking Book
dan Trading Book)
17 Formulir 9.e Triwulanan (Posisi bulan
Maret, Juni, September,
dan Desember)
Eksposur Ekuitas (Trading Book)
secara Konsolidasi
18 Formulir 9.f Triwulanan (Posisi bulan
Maret, Juni, September,
dan Desember)
Eksposur Komoditas (Banking Book
danTrading Book) secara Konsolidasi -
Metode Sederhana (Simplified Approach)
19 Formulir 9.g
Triwulanan (Posisi bulan
Maret, Juni, September,
dan Desember)
Ekposur Komoditas (Banking Book dan
Trading Book) secara Konsolidasi –
Metode Jatuh Tempo
(Maturity Ladder Approach)
20 Formulir 9.h
Bulanan
Laporan Perhitungan Value at Risk
dan Beban Modal
21 Formulir 9.i
Bulanan
Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum
22 Formulir 9.j Triwulanan (Posisi bulan
Maret, Juni, September,
dan Desember)
Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum Secara Konsolidasi
23 Formulir 9.k Triwulanan (Posisi bulan
Maret, Juni, September,
dan Desember)
Laporan Hasil Back Testing dan Penerapan
Faktor Tambahan
29
I-4
No Formulir Periode Data
24 Formulir 9.l Triwulanan (Posisi bulan
Maret, Juni, September,
dan Desember)
Laporan Data 5 Kerugian Harian Terbesar
25 Formulir 9.m Triwulanan (Posisi bulan
Maret, Juni, September,
dan Desember)
Laporan Hasil Stress Testing
26 Formulir 9.n Bulanan
Pengungkapan & Penjelasan Tambahan
27 Formulir 10 Bulanan
Laporan Deposan dan Debitur Inti
28 Formulir 11 Triwulanan (Posisi bulan
Maret, Juni, September,
dan Desember)
Laporan Sensitivity to Market Risk –
Nilai Tukar
29 Formulir 12 Triwulanan (Posisi bulan
Maret, Juni, September,
dan Desember)
Laporan Sensitivity to Market Risk –
Suku Bunga
30 Formulir 13.a
Bulanan
Data Eksposur Perhitungan ATMR Risiko
Kredit – Pendekatan Standar Bank Secara
Individual
31 Formulir 13.b
Bulanan
Rincian Perhitungan ATMR Risiko Kredit -
Pendekatan Standar
Bank Secara Individual
32 Formulir 13.c
Bulanan
Rekapitulasi Hasil Perhitungan
ATMR Risiko Kredit –
Pendekatan Standar Bank Secara Individual
33 Formulir 13.d Triwulanan (Posisi bulan
Maret, Juni, September,
dan Desember)
Data Eksposur Perhitungan ATMR Risiko
Kredit – Pendekatan Standar Bank Secara
Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
34 Formulir 13.e
Triwulanan (Posisi bulan
Maret, Juni, September,
dan Desember)
Rincian Perhitungan ATMR Risiko Kredit -
Pendekatan Standar
Bank Secara Konsolidasi dengan
Perusahaan Anak
30
I-5
No Formulir Periode Data
35 Formulir 13.f Triwulanan (Posisi bulan
Maret, Juni, September,
dan Desember)
Rekapitulasi Hasil Perhitungan
ATMR Risiko Kredit –
Pendekatan Standar Bank Secara
Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
36 Formulir 13.g Bulanan
Pengungkapan & Penjelasan Tambahan
37 Formulir 14
Bulanan
Perhitungan Suku Bunga Dasar Kredit
(Prime Lending Rate) Rupiah
D. Periode Penyampaian Laporan Dan Periode Data
Periode penyampaian LBBU adalah tanggal batas waktu penyampaian LBBU
dari bank pelapor ke Bank Indonesia. Pada setiap bulan, Bank Wajib
menyampaikan LBBU dalam periode penyampaian laporan yang ditetapkan
sebagai berikut :
1. Periode Penyampaian I, dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 6;
2. Periode Penyampaian II, dari tanggal 8 sampai dengan tanggal 13;
3. Periode Penyampaian III, dari tanggal 16 sampai dengan tanggal 21; dan
4. Periode Penyampaian IV, dari tanggal 24 sampai dengan tanggal 29.
Sementara itu, periode data merupakan masa dan atau posisi pelaporan data
yang harus disampaikan bank pelapor ke Bank Indonesia yang dibagi menjadi :
1. Laporan Dana Pihak Ketiga, Laporan Pos-pos Neraca Mingguan, dan
Laporan Dana Pihak Ketiga milik Pemerintah yang disusun untuk 4 periode
data laporan setiap bulan yaitu :
a. Periode Data laporan minggu pertama (periode data laporan minggu I),
meliputi data sejak tanggal 1 sampai dengan tanggal 7;
b. Periode Data laporan minggu kedua (periode data laporan minggu II),
meliputi data sejak tanggal 8 sampai dengan tanggal 15;
c. Periode Data laporan minggu ketiga (periode data laporan minggu III),
meliputi data sejak tanggal 16 sampai dengan tanggal 23;
d. Periode Data laporan minggu keempat (periode data laporan minggu IV),
meliputi data sejak tanggal 24 sampai dengan tanggal akhir bulan.
31
I-6
2. Laporan Maturity Profile, Laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank
Secara Individual yang terdiri dari Laporan Pelanggaran Batas Maksimum
Kredit, Laporan Pelampauan Batas Maksimum Kredit, Laporan Penyediaan
Dana, serta Laporan Kredit yang Direstrukturisasi, Laporan Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dengan memperhitungkan Risiko Pasar
(Market Risk) Bank Secara Individual, Laporan Deposan dan Debitur Inti,
Laporan ATMR Risiko Kredit – Pendekatan Standar Bank Secara Individual,
dan Laporan Perhitungan Suku Bunga Dasar Kredit (Prime Lending Rate)
yang disusun untuk posisi tanggal akhir bulan setiap bulannya.
3. Laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Secara Konsolidasi yang
terdiri dari Laporan Pelanggaran Batas Maksimum Kredit, Laporan
Pelampauan Batas Maksimum Kredit, Laporan Penyediaan Dana, Laporan
Sensitivity to Market Risk – Nilai Tukar dan Laporan Sensitivity to Market
Risk – Suku Bunga, Laporan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM) dengan memperhitungkan Risiko Pasar (Market Risk) Bank Secara
Konsolidasi, dan Laporan ATMR Risiko Kredit – Pendekatan Standar Bank
Secara Konsolidasi yang disusun untuk posisi laporan tanggal akhir bulan
pada setiap akhir triwulan.
Adapun periode data yang wajib disampaikan untuk masing-masing periode
penyampaian adalah sebagai berikut :
Periode Penyampaian / Form Periode Data
1. Periode Penyampaian I,
tgl 1 s.d. 6
a. Formulir-1. Minggu ke IV bulan sebelumnya dengan
periode data tanggal 24 s.d. akhir bulan
b. Formulir-2. Minggu ke IV bulan sebelumnya dengan
periode data tanggal 24 s.d. akhir bulan
c. Formulir-3. Minggu ke IV bulan sebelumnya dengan
periode data tanggal 24 s.d. akhir bulan
d. Formulir-4.a. Posisi akhir bulan sebelumnya
e. Formulir-4.b. Posisi akhir bulan sebelumnya
f. Formulir-5.a Posisi akhir bulan sebelumnya
g. Formulir-6-a Posisi akhir bulan sebelumnya
32
I-7
Periode Penyampaian / Form Periode Data
h. Formulir-7.a Posisi akhir bulan sebelumnya
i. Formulir-8 Posisi akhir bulan sebelumnya
j. Formulir-9.a Posisi akhir bulan sebelumnya
k. Formulir-9.b Posisi akhir bulan sebelumnya
l. Formulir-9.c Posisi akhir bulan sebelumnya
m. Formulir-9.d Posisi akhir bulan sebelumnya
n. Formulir-9.h Posisi akhir bulan sebelumnya
o. Formulir-9.i Posisi akhir bulan sebelumnya
p. Formulir-10 Posisi akhir bulan sebelumnya
q. Formulir-11 Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan
Maret, Juni, September, dan Desember.
Sebagai contoh : Data bulan Maret
disampaikan pada periode penyampaian I
bulan April yaitu pada tanggal 1 s.d. 6
r. Formulir-12 Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan
Maret, Juni, September, dan Desember.
s. Formulir-13.a Posisi akhir bulan sebelumnya
t. Formulir-13.b Posisi akhir bulan sebelumnya
u. Formulir-13.c Posisi akhir bulan sebelumnya
v. Formulir-14 Posisi akhir bulan sebelumnya
2. Periode Penyampaian II,
tgl 8 s.d.13
a. Formulir-1. Minggu ke I bulan yang bersangkutan dengan
periode data tanggal 1 s.d. 7
b. Formulir-2. Minggu ke I bulan yang bersangkutan dengan
periode data tanggal 1 s.d. 7
c. Formulir-3. Minggu ke I bulan yang bersangkutan dengan
periode data tanggal 1 s.d. 7
33
I-8
Periode Penyampaian / Form Periode Data
3. Periode Penyampaian III,
tgl 16 s.d. 21
a. Formulir-1. Minggu ke II bulan yang bersangkutan
dengan periode data tanggal 8 s.d. 15
b. Formulir-2. Minggu ke II bulan yang bersangkutan
dengan periode data tanggal 8 s.d. 15
c. Formulir-3. Minggu ke II bulan yang bersangkutan
dengan periode data tanggal 8 s.d. 15
d. Formulir-5.b Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan
Maret, Juni, September, dan Desember.
Sebagai contoh : Data bulan Maret
disampaikan pada periode penyampaian III
bulan April yaitu pada tanggal 16 s.d. 21
e. Formulir-6.b Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan
Maret, Juni, September, dan Desember.
f. Formulir-7.b Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan
Maret, Juni, September, dan Desember.
g. Formulir-9.e Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan
Maret, Juni, September, dan Desember.
h. Formulir-9.f Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan
Maret, Juni, September, dan Desember.
i. Formulir-9.g Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan
Maret, Juni, September, dan Desember.
j. Formulir-9.j Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan
Maret, Juni, September, dan Desember.
k. Formulir-9.k Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan
Maret, Juni, September, dan Desember.
l. Formulir-9.l Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan
Maret, Juni, September, dan Desember.
m. Formulir-9.m Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan
Maret, Juni, September, dan Desember.
34
I-9
Periode Penyampaian / Form Periode Data
n. Formulir-13.d Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan
Maret, Juni, September, dan Desember.
o. Formulir-13.e Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan
Maret, Juni, September, dan Desember.
p. Formulir-13.f Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan
Maret, Juni, September, dan Desember.
4. Periode Penyampaian IV,
tgl 24 s.d. 29
a. Formulir-1. Minggu ke III bulan yang bersangkutan
dengan periode data tanggal 16 s.d. 23
b. Formulir-2. Minggu ke III bulan yang bersangkutan
dengan periode data tanggal 16 s.d. 23
c. Formulir-3. Minggu ke III bulan yang bersangkutan
dengan periode data tanggal 16 s.d. 23
E. Penyusunan Laporan
Laporan disampaikan secara elektronis langsung ke Kantor Pusat Bank
Indonesia di Jakarta. Komunikasi pelaporan yang digunakan adalah melalui
media extranet yang dikembangkan oleh Direktorat Pengelolaan Sistem
Informasi (DPSI) Bank Indonesia. Kebutuhan informasi bagi Kantor Bank
Indonesia (KBI) yang berkaitan dengan pengawasan bank di wilayah kerja KBI
yang bersangkutan akan dipenuhi melalui Kantor Pusat Bank Indonesia.
F. Penyampaian Laporan
Dalam sistem laporan ini Bank Indonesia memberikan sistem aplikasi kepada
bank pelapor dalam bentuk CD. Laporan ini disusun dan disampaikan dalam
bentuk text file dengan berpedoman pada spesifikasi dalam buku pedoman
LBBU ini.
G. Penyampaian Data Koreksi
Bank hanya diperkenankan menyampaikan koreksi atas LBBU dalam periode
penyampaian laporan sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan.
35
I-10
H. Sanksi
Ketentuan tentang sanksi diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI).
I. Penyampaian Pertanyaan
Jika dalam pelaksanaan penyusunan pelaporan terdapat hal-hal yang kurang
jelas, maka bank pelapor dapat menyampaikan pertanyaan kepada Bank
Indonesia sebagai berikut :
1. Hal-hal yang berkaitan dengan materi pelaporan.
a. Bank pelapor yang berkantor pusat di wilayah Jabodetabek, pertanyaan
diajukan kepada :
a.1 Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter c.q. Tim Statistik
Moneter, Keuangan dan Fiskal untuk formulir–1, formulir-2 dan
formulir-3
a.2 Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan, untuk formulir–
4.a sampai dengan formulir–14.
b. Bank pelapor yang berkantor pusat di luar wilayah Jabodetabek,
pertanyaan di ajukan kepada kantor Bank Indonesia setempat.
2. Hal-hal yang berkaitan dengan aplikasi dan otomasi sistem penyampaian
laporan, pertanyaan diajukan kepada Direktorat Statistik Ekonomi dan
Moneter c.q. Tim Statistik Moneter, Keuangan dan Fiskal.
36
ii
BAB II
LAPORAN PER BANK PELAPOR
37
������ ������ ����������������� ������ ����� �������������
����������� ��������������������������������������������
�������
�������� ���
����������!����
����
��������
38
II-2
FORMULIR 1
PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI
“LAPORAN DANA PIHAK KETIGA RUPIAH
DAN VALUTA ASING”
Dalam formulir ini dilaporkan mengenai Dana Pihak Ketiga Rupiah dan Valuta Asing sesuai dengan pembukuan
Bank pelapor.
PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM
I. Tanggal
Baris 1 s.d 8, diisi tanggal-tanggal secara harian sebagaimana tanggal periode data laporan pada penjelasan
umum.
II. Jumlah (baris 9)
Baris ini diisi penjumlahan dari baris 1 s.d 8. (diisi oleh program secara otomatis).
III. Rata-rata (baris 10)
Baris ini diisi angka rata-rata dari Dana Pihak Ketiga yaitu dari baris 9 dibagi dengan banyaknya tanggal yang
terisi (n) dalam satu masa laporan (diisi oleh program secara otomatis).
IV. DPK rupiah
Baris ini diisi dalam jutaan rupiah dan merupakan penjumlahan dari komponen sebagaimana diuraikan pada
penjelasan komponen “Dana Pihak Ketiga Rupiah”.
V. DPK valuta asing
Baris ini diisi dalam ekuivalen ribuan USD dan merupakan penjumlahan dari komponen sebagaimana diuraikan
pada penjelasan “Dana Pihak Ketiga Valuta Asing”.
Pengisian posisi DPK adalah berdasarkan kegiatan Bank sesuai dengan hari kerja Bank. Dalam hal Bank pelapor
melakukan kegiatan operasional baik sebagian atau seluruh kantornya pada hari Sabtu, Minggu dan atau
hari libur maka kolom tersebut diisi dengan posisi DPK pada tanggal yang bersangkutan. Apabila pada hari
Sabtu, Minggu dan atau hari libur Bank pelapor tidak melakukan kegiatan operasional, posisi DPK hari tersebut diisi
dengan posisi hari kerja sebelumnya.
PENJELASAN KOMPONEN DANA PIHAK KETIGA RUPIAH DAN VALUTA ASING :
A. DANA PIHAK KETIGA RUPIAH
Yang dimasukkan ke dalam komponen DPK rupiah adalah kewajiban-kewajiban Bank pelapor yang tercatat
dalam rupiah kepada pihak ketiga bukan Bank baik kepada penduduk maupun bukan penduduk. Untuk
kewajiban kepada bukan penduduk termasuk pula kewajiban luar negeri kepada Bank lain dan atau KP/KC-
nya yang melakukan kegiatan operasional di luar negeri. Khusus DPK yang berasal dari penerbitan obligasi,
perhitungannya berdasarkan selisih antara nilai obligasi yang diterbitkan dengan cadangan pelunasan obligasi
39
II-3
(sinking fund). Bagi Bank yang bertindak sebagai Wali Amanat (trustee), sinking fund yang diterima dihitung
sebagai komponen DPK.
Yang dikecualikan dari perhitungan DPK adalah seluruh dana yang diterima dari Bank Indonesia, Bank lain
yang melakukan kegiatan operasional di lndonesia dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), pinjaman yang diterima
dalam bentuk sewa guna usaha (capital lease), dan dana kelolaan termasuk dana dalam rangka two step loan
yang diterima dari Departemen Keuangan dan Departemen lainnya.
Komponen Dana Pihak Ketiga Dalam Rupiah
Definisi dari pos-pos yang merupakan komponen Dana Pihak Ketiga dalam rupiah adalah sama dengan definisi
pos-pos yang terdapat dalam Penjelasan Pos-pos Neraca Bulanan dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan
Bulanan Bank Umum (LBU).
1. Giro
Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Giro dalam bentuk Rupiah.
2. Tabungan
Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Tabungan dalam bentuk Rupiah.
3. Simpanan Berjangka
Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Simpanan Berjangka dalam bentuk Rupiah.
4. Kewajiban-Kewajiban Lainnya
Yaitu semua kewajiban dalam rupiah kepada pihak ketiga bukan Bank, selain dari kewajiban pada angka
1 s.d. 3 tersebut di atas, yang berupa:
a. Surat berharga yang diterbitkan
Yang dimaksud dengan komponen ini adalah seluruh kewajiban yang timbul karena penerbitan surat
berharga yang diterbitkan dalam Rupiah.
Dalam komponen ini tidak termasuk cadangan pelunasan obligasi (sinking fund) yang ditempatkan
pada Bank Wali Amanat (trustee) yang dilaporkan sebagai faktor pengurang obligasi yang diterbitkan,
cadangan pelunasan obligasi tersebut diperhitungkan sebagai dana pihak ketiga oleh Bank Wali
Amanat.
b. Kewajiban pada Bank lain yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia
Yang dimaksud dengan komponen ini adalah semua jenis kewajiban Bank pelapor dalam rupiah
kepada Bank lain yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Misalnya PT. Bank Central
Asia (sebagai Bank pelapor) menerima simpanan dari Citibank di London. Saldo rekening-rekening
ini tidak boleh dikompensasi dengan saldo rekening-rekening tagihan Bank pelapor kepada Bank
lain.
c. Pinjaman yang diterima
Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Pinjaman yang diterima dalam Rupiah. Dalam komponen
ini tidak termasuk pinjaman yang diterima dalam bentuk sewa guna usaha (capital lease).
d. Kewajiban lainnya
Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Kewajiban Lainnya dalam Rupiah.
Formulir 1
40
II-4
e. Antar kantor pasiva yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia
Yang dimaksud dengan komponen ini adalah semua kewajiban Bank pelapor dalam rupiah kepada
Bank yang sama yaitu kantor pusat dan atau kantor cabang yang melakukan kegiatan operasional
di luar Indonesia. Komponen ini dilaporkan secara bruto sesuai dengan jenis transaksinya. Misalnya
PT. BCA di Jakarta sebagai Bank pelapor menerima dana dari cabang (KC) PT. BCA di Bahama.
Khusus bagi kantor cabang Bank asing, yang diperhitungkan dalam komponen ini adalah
semua kewajiban kantor cabang Bank asing kepada kantor pusat dan atau kantor-kantor
cabang di luar Indonesia dikurangi dengan Dana Usaha yang telah dinyatakan sebagai
komponen modal.
f. Setoran jaminan
Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Setoran jaminan dalam Rupiah.
g. Lainnya
Yang dimaksud dengan komponen ini adalah semua kewajiban dalam rupiah kepada pihak ketiga
bukan Bank yang tidak dapat dimasukkan pada butir 4.a. sampai dengan 4.f.
Pada tanggal akhir periode data laporan, pos-pos tersebut di atas kecuali untuk pos surat berharga
yang diterbitkan dan pinjaman yang diterima harus sama dengan pos-pos dimaksud yang terdapat
pada Formulir – 2 “Neraca Mingguan Pada Tanggal Akhir Periode Data Laporan”, yang tercantum di
kolom rupiah.
B. DANA PIHAK KETIGA DALAM VALUTA ASING
Yang dimasukkan ke dalam komponen DPK dalam valuta asing adalah kewajiban Bank pelapor yang tercatat
dalam valuta asing kepada penduduk maupun bukan penduduk, termasuk pula kewajiban kepada Bank
Indonesia, Bank lain, BPR dan KP/KC-nya yang beroperasi di luar negeri. Khusus untuk surat berharga yang
diterbitkan dalam bentuk obligasi, perhitungan DPK berdasarkan selisih antara nilai obligasi yang diterbitkan
dengan cadangan pelunasan obligasi yang diterbitkan (sinking fund). Bagi Bank yang bertindak sebagai Wali
Amanat, sinking fund yang diterima dihitung sebagai komponen DPK.
Dikecualikan dari perhitungan DPK adalah pinjaman yang diterima dalam bentuk sewa guna usaha (capital
lease). DPK dalam valuta asing dilaporkan dalam ekuivalen ribuan USD.
Komponen Dana Pihak Ketiga Dalam Valuta Asing
Definisi dari pos-pos yang merupakan komponen Dana Pihak Ketiga dalam valuta asing adalah sama dengan
definisi pos-pos yang terdapat dalam Penjelasan Pos-pos Neraca Bulanan dalam Buku Pedoman Penyusunan
Laporan Bulanan Bank Umum (LBU).
1. Giro
Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Giro dalam bentuk Valuta asing milik pihak ketiga bukan
Bank.
2. Simpanan Berjangka
Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Simpanan berjangka dalam bentuk valuta asing milik pihak
ketiga bukan Bank.
Formulir 1
41
II-5
3. Kewajiban-Kewajiban Lainnya
Yaitu semua kewajiban dalam valuta asing, selain dari kewajiban pada angka 1 s.d. 2 tersebut di atas,
yang berupa:
a. Surat berharga yang diterbitkan
Yang dimaksud dengan komponen ini adalah seluruh kewajiban yang timbul karena penerbitan surat
berharga dalam valuta asing. Dalam komponen ini tidak termasuk cadangan pelunasan obligasi
(sinking fund) yang ditempatkan pada Bank Wali Amanat (trustee). Sinking fund tersebut dilaporkan
sebagai faktor pengurang obligasi yang diterbitkan.
b. Kewajiban pada Bank Indonesia
Yang dimaksud dengan komponen ini adalah seluruh kewajiban dalam valuta asing yang diterima
oleh Bank pelapor dari Bank Indonesia.
c. Kewajiban pada Bank lain
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah semua jenis kewajiban Bank pelapor dalam valuta
asing kepada Bank lain baik yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar
Indonesia. Misalnya PT. Bank Central Asia (sebagai Bank pelapor) mempunyai kewajiban kepada PT
BRI di Jakarta atau kepada Citibank di London. Saldo rekening-rekening ini tidak boleh dikompensasi
dengan saldo rekening-rekening tagihan Bank pelapor kepada Bank lain.
d. Pinjaman yang diterima
Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Pinjaman yang diterima dalam valuta asing. Dalam
komponen ini tidak termasuk pinjaman yang diterima dalam bentuk sewa guna usaha (capital lease).
e. Kewajiban lainnya
Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Kewajiban Lainnya dalam valuta asing.
f. Antar kantor pasiva yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia
Yang dimaksud dengan komponen ini adalah semua kewajiban Bank pelapor dalam valuta asing
kepada Bank yang sama yaitu kantor pusat dan atau kantor cabang yang melakukan kegiatan
operasional di luar Indonesia. Komponen ini dilaporkan secara bruto sesuai dengan jenis transaksinya.
Misalnya PT. BCA di Jakarta sebagai Bank pelapor menerima dana dari cabang (KC) PT. BCA di
Bahama. Khusus bagi kantor cabang Bank asing yang diperhitungkan dalam komponen ini
adalah semua kewajiban kantor cabang Bank asing. kepada kantor pusat dan atau kantor-
kantor cabang di luar Indonesia dikurangi dengan Dana Usaha yang telah dinyatakan sebagai
komponen modal.
g. Setoran jaminan
Yang dimaksud dengan komponen ini adalah setoran jaminan dalam valuta asing.
h. Lainnya
Yang dimaksud dengan komponen ini adalah semua kewajiban dalam valuta asing kepada pihak
ketiga yang tidak dapat dimasukkan pada butir 4.a. sampai dengan 4.g. (dana pihak ketiga dalam
valuta asing termasuk kewajiban kepada Bank dan bukan Bank).
Formulir 1
42
II-6
Pada tanggal akhir masa laporan, setelah dikonversikan dalam rupiah maka pos-pos tersebut diatas,
kecuali pos surat berharga yang diterbitkan dan pinjaman yang diterima harus sama dengan pos-pos
dimaksud pada Formulir – 2 “Neraca Mingguan Pada Tanggal Akhir Periode Data Laporan”, yang tercantum
di kolom valas.
Formulir 1
43
II-7
Formulir 2
NERACA MINGGUAN
PADA TANGGAL AKHIR PERIODE DATA LAPORAN
(Dalam jutaan rupiah)(Dalam jutaan rupiah)(Dalam jutaan rupiah)(Dalam jutaan rupiah)
PendudukPendudukPendudukPenduduk Bukan PendudukBukan PendudukBukan PendudukBukan Penduduk JumlahJumlahJumlahJumlah
No.No.No.No. Pos-posPos-posPos-posPos-pos SandiSandiSandiSandi Pemerintah PusatPemerintah PusatPemerintah PusatPemerintah Pusat LainnyaLainnyaLainnyaLainnya seluruhseluruhseluruhseluruh
RupiahRupiahRupiahRupiah ValasValasValasValas JumlahJumlahJumlahJumlah RupiahRupiahRupiahRupiah ValasValasValasValas JumlahJumlahJumlahJumlah RupiahRupiahRupiahRupiah ValasValasValasValas JumlahJumlahJumlahJumlah Rp&VaRp&VaRp&VaRp&Va
ASETASETASETASET1. Kas 10000 - - - ���� - ���� - ���� ���� ����
2. Penempatan pada Bank Indonesia 12000 - - - ���� ���� ���� - - - ����
3. Penempatan pada bank lain a. Kegiatan operasional di Indonesia (DN)
i. Bank pelapor lain 13010 - - - ���� ���� ���� - - - ����
ii. Bank Perkreditan Rakyat 13020 - - - ���� ���� ���� - - - ����
b. Kegiatan operasional di luar Indonesia (LN) 13050 - - - - - - ���� ���� ���� ����
4. Tagihan Spot dan Derivatif 13500 - - - ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
5. Surat-surat Berharga a. Bank Indonesia 13810 - - - ���� ���� ���� - - - ����
b. Bank 13820 - - - ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
c. Non Banki. SBN/SBSN 13830 ���� ���� ���� - - - - - - ����
ii. Lainnya 13840 - - - ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
6. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) a. Bank Indonesia 16010 - - - ���� ���� ���� - - - ����
b. Bank 16020 - - - ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
c. Non Banki. SBN/SBSN 16030 ���� ���� ���� - - - - - - ����
ii. Lainnya 16040 - - - ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
7. Tagihan Atas Surat Berharga yang dibeli 16400 ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
dengan janji dijual kembali (Reverse Repo)8. Tagihan Akseptasi 16600 - - - ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
9. Kedit yang diberikan a. Kepada Pihak Ketiga Bukan Bank 16810 ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
b. Kepada Pihak Bank 16820 - - - ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
10. Penyertaan 20000 - - - ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
11. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan -/--/--/--/- 20100 - - - ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
12. Aset Tidak Berwujud. 21200 - - - ���� ���� ���� - - - ����
Akumulasi Amortisasi -/- 21300 - - - ���� ���� ���� - - - ����
13. Aset tetap dan inventaris 21400 - - - ���� ���� ���� - - - ����
Akumulasi penyusutan Aset tetap & inventaris -/- 21500 - - - ���� ���� ���� - - - ����
14. Properti Terbengkalai 21700 - - - ���� ���� ���� - - - ����
15. Aset Yang Diambil Alih 21800 - - - ���� ���� ���� - - - ����
16. Rekening Tunda 21900 - - - ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
17. Aset Antarkantora. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 22300 - - - ���� ���� ���� - - - ����
b. Melakukan kegiatan operasional di Luar Indonesia 22400 - - - - - - ���� ���� ���� ����
18. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya dan 22500 - - - ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
PPA Non Produktif -/-19. Aset Pajak Tangguhan 22800 - - - ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
20. Rupa-rupa Aset 23000 ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
Total AsetTotal AsetTotal AsetTotal Aset 29000290002900029000 ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
KEWAJIBANKEWAJIBANKEWAJIBANKEWAJIBAN1. Giro
a. Giro yang diblokir 30010 ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
b. Giro Lainnya 30020 ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
2. Tabungan a. Tabungan yang diblokir 32010 ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
b. Tabungan Lainnya 32020 ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
3. Simpanan berjangka a. Simpanan Berjangka yang diblokir 33010 ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
b. Simpanan Berjangka Lainnya 33020 ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
4. Kewajiban kepada Bank Indonesia 34000 - - - ���� ���� ���� - - - ����
5. Kewajiban kepada bank lain a. Kegiatan operasional di Indonesia (DN)
i. Bank pelapor lain 35010 - - - ���� ���� ���� - - - ����
ii. Bank Perkreditan Rakyat 35020 - - - ���� ���� ���� - - - ����
b. Kegiatan operasional di luar Indonesia (LN) 35030 - - - - - - ���� ���� ���� ����
6. Kewajiban Spot dan Derivatif 35100 - - - ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
7. Kewajiban Atas Surat Berharga Yang Dijual dengan 35200 ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
janji dibeli kembali (Repo)8. Kewajiban Akseptasi 35300 - - - ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
9. Surat-surat berharga yang diterbitkan 35500 - - - ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
10. Pinjaman yang diterima 36000 - - - ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
11. Setoran jaminan 37000 ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
12. Kewajiban Antarkantor a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 39300 - - - ���� ���� ���� - - - ����
b. Melakukan kegiatan operasional di Luar Indonesia 39400 - - - - - - ���� ���� ���� ����
44
II-8
Lanjutan Formulir 2
(Dalam jutaan rupiah)(Dalam jutaan rupiah)(Dalam jutaan rupiah)(Dalam jutaan rupiah)
PendudukPendudukPendudukPenduduk Bukan PendudukBukan PendudukBukan PendudukBukan Penduduk JumlahJumlahJumlahJumlah
No.No.No.No. Pos-posPos-posPos-posPos-pos SandiSandiSandiSandi Pemerintah PusatPemerintah PusatPemerintah PusatPemerintah Pusat LainnyaLainnyaLainnyaLainnya seluruhseluruhseluruhseluruh
RupiahRupiahRupiahRupiah ValasValasValasValas JumlahJumlahJumlahJumlah RupiahRupiahRupiahRupiah ValasValasValasValas JumlahJumlahJumlahJumlah RupiahRupiahRupiahRupiah ValasValasValasValas JumlahJumlahJumlahJumlah Rp&VaRp&VaRp&VaRp&Va13. Kewajiban Pajak Tangguhan 39600 ���� ���� ���� - - - ���� ���� ���� ����
14. Rupa-rupa Kewajiban ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
a. Kewajiban kepada Pemerintah yang belum 40010
dipindah bukukan ���� ���� ���� - - - - - - ����
b. Lainnya 40020 - - - ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
15. Modal pinjaman 41000 ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
16. Modal disetor 42000 ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
17. Perkiraan tambahan modal disetora. Agio 43100 - - - ���� ���� ���� - - - ����
b. Disagio -/- 43200 - - - ���� ���� ���� - - - ����
c. Modal Sumbangan 43300 ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
d. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangani. Faktor Penambah 43600 - - - - ���� ���� - - - ����
ii. Faktor Pengurang 43700 - - - - ���� ���� - - - ����
e. Pendapatan Komprehensif i. Keuntungan 44000 - - - - ���� ���� - - - ����
ii. Kerugian 44500 - - - - ���� ���� - - - ����
f. Lainnyai. Faktor Penambah 45300 - - - ���� ���� ���� - - - ����
ii. Faktor Pengurang 45400 - - - ���� ���� ���� - - - ����
g. Dana Setoran Modal 45500 ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
17. Selisih penilaian kembali Aset tetap 45600 - - - ���� ���� ���� - - - ����
18. Cadangan 45100 - - - ���� ���� ���� - - - ����
19. Laba/rugia. Tahun-tahun lalu
i. Laba 46100 - - - ���� ���� ���� - - - ����
ii. Rugi -/- 46200 - - - ���� ���� ���� - - - ����
b. Tahun berjalani. Laba 46500 - - - ���� ���� ���� - - - ����
ii. Rugi -/- 46600 - - - ���� ���� ���� - - - ����
Total KewajibanTotal KewajibanTotal KewajibanTotal Kewajiban 49000490004900049000 ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ���� ����
Catatan :Catatan :Catatan :Catatan : ���� Dapat diisiDapat diisiDapat diisiDapat diisi---- Tidak dapat diisiTidak dapat diisiTidak dapat diisiTidak dapat diisi
45
II-9
FORMULIR 2
PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI
“LAPORAN NERACA MINGGUAN PADA TANGGAL AKHIR PERIODE DATA
LAPORAN”
Dalam formulir ini dilaporkan mengenai Neraca Mingguan Bank Pada
Tanggal Akhir Periode Data Laporan sesuai dengan pembukuan Bank pelapor.
PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM
1. Pos-pos Neraca Mingguan
Pos-pos Neraca Mingguan diisi dalam jutaan rupiah sesuai dengan
pembukuan bank pelapor pada posisi tanggal akhir periode data laporan yang
bersangkutan. Untuk pos-pos Neraca valuta asing, dilaporkan dalam jutaan
rupiah pada kolom valas setelah masing-masing jenis valuta asing dijabarkan
menurut ketentuan kurs yang ditentukan dalam Pedoman Akuntansi
Perbankan Indonesia.
2. Status Kepemilikan (Penduduk dan Bukan Penduduk)
Masing-masing pos harus diisi berdasarkan status kepemilikannya yaitu pada
kolom penduduk yang dibagi menjadi Pemerintah Pusat dan Lainnya serta
kolom Bukan Penduduk, apabila dalam kolom-kolom tersebut dimungkinkan
untuk diisi.
Penjelasan kolom dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Penduduk
Yang dimaksud dengan penduduk adalah orang, badan hukum, atau badan
lainnya, yang berdomisili, atau berencana berdomisili di Indonesia
sekurang-kurangnya satu (1) tahun, termasuk perwakilan dan staf
diplomatik Republik Indonesia di luar negeri.
Kolom ini dirinci :
1) Pemerintah Pusat
Yaitu seluruh instansi Pemerintah, baik departemen maupun lembaga
di atas/setingkat departemen yang anggaran keuangannya merupakan
bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) termasuk
kantor wilayah/perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di
daerah-daerah.
46
II-10
Termasuk juga ke dalam kewajiban kepada Pemerintah Pusat adalah
pajak-pajak yang belum dipindahbukukan ke rekening Induk Kantor
Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN).
2) Lainnya
Yaitu semua tagihan atau kewajiban Bank pelapor kepada Penduduk
selain Kepada Pemerintah Pusat.
b. Bukan Penduduk
Yang dimaksud dengan bukan penduduk adalah orang, badan hukum atau
badan lainnya yang tidak berdomisili, atau berencana berdomisili di
Indonesia kurang dari satu tahun, termasuk perwakilan dan staf diplomatik
negara lain di Indonesia.
Rincian dan penjelasan lebih lanjut mengenai penduduk dan bukan
penduduk tersebut adalah sebagaimana yang terdapat pada lampiran I.
PENJELASAN POS-POS NERACA MINGGUAN :
A. ASET
1. Kas
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen
sebagaimana diatur dalam pos Kas di neraca dalam Buku Pedoman
Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
2. Penempatan pada Bank Indonesia
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen
sebagaimana diatur dalam pos Penempatan pada Bank Indonesia di neraca
dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum
3. Penempatan pada Bank Lain.
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen
sebagaimana diatur dalam pos Penempatan pada Bank Lain di neraca
dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
Pos ini dirinci atas :
a. Kegiatan operasional di Indonesia (DN)
Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah semua jenis
penempatan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank
lain yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia.
47
II-11
Subpos ini dirinci :
i. Bank pelapor lain
ii. Bank Perkreditan Rakyat
b. Kegiatan operasional di luar Indonesia (LN)
Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah semua jenis
penempatan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank
lain yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia.
4. Tagihan Spot dan Derivatif
Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah komponen-komponen
dalam pos Tagihan Spot dan Derivatif di neraca sebagaimana diatur dalam
Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
5. Surat – surat Berharga
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Surat Berharga yang Dimiliki di neraca sebagaimana diatur dalam
Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
Pos ini dirinci :
a. Bank Indonesia
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah surat berharga milik bank
bank pelapor yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
b. Bank
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah surat berharga milik bank
pelapor yang diterbitkan oleh bank lain.
c. Non Bank
i. SBN/SBSN
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah surat berharga milik
bank pelapor berbentuk Surat Berharga Negara dan Surat
Berharga Syariah Negara yang diterbitkan oleh Pemerintah
Indonesia.
ii. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah surat berharga milik
bank pelapor yang diterbitkan oleh pihak ketiga bukan bank dan
tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf i.
48
II-12
6. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo)
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) di neraca
sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan
Bank Umum.
Pos ini dirinci :
a. Bank Indonesia
b. Bank
c. Non Bank
i. SBN/SBSN
ii. Lainnya
7. Tagihan Atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
(Reverse Repo)
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Tagihan Atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
(Reverse Repo) di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman
Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
8. Tagihan Akseptasi
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Tagihan Akseptasi di neraca sebagaimana diatur dalam Buku
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
9. Kredit yang Diberikan
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Kredit yang Diberikan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
Pos ini dirinci :
a. Kepada Pihak Ketiga Bukan Bank
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kredit yang diberikan oleh
bank pelapor kepada pihak ketiga bukan bank.
b. Kepada Pihak Bank
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kredit yang diberikan oleh
bank pelapor kepada pihak ketiga bukan bank.
10. Penyertaan
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Penyertaan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman
Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
49
II-13
11. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan -/-
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan di neraca
sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan
Bank Umum.
12. Aset Tidak Berwujud
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Aset Tidak Berwujud di neraca sebagaimana diatur dalam Buku
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
Akumulasi Amortisasi
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah akumulasi sampai dengan akhir
bulan laporan dari alokasi sistematis dari jumlah aset tidak berwujud yang
dapat didepresiasi selama masa manfaat aset, sebagaimana diatur dalam
Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
13. Aset Tetap dan Inventaris
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah aset tetap dan inventaris milik
bank pelapor dan digunakan dalam kegiatan operasional, termasuk yang
berasal dari sewa pembiayaan (finance lease), sebagaimana diatur dalam
Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah akumulasi sampai dengan akhir
bulan laporan dari alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari
suatu aset selama umur manfaatnya, sebagaimana diatur dalam Buku
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum
14. Properti Terbengkalai
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah aset tetap dalam bentuk
properti yang dimiliki bank pelapor tetapi tidak digunakan untuk kegiatan
usaha bank yang lazim (abandoned property), sebagaimana diatur dalam
Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
15. Aset yang Diambil Alih
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah aset yang diperoleh bank
pelapor baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan
penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa
untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak
memenuhi kewajibannya kepada bank pelapor, sebagaimana diatur dalam
Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
50
II-14
16. Rekening Tunda
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah transaksi yang tujuan
pencatatannya tidak teridentifikasi atau tidak didukung dengan
dokumentasi pencatatan yang memadai sehingga tidak dapat
direklasifikasi dalam pos yang seharusnya., sebagaimana diatur dalam
Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
17. Aset Antarkantor
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Aset Antarkantor di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman
Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
Pos ini dirinci :
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia
b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia
18. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya di neraca
sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan
Bank Umum.
19. Rupa-Rupa Aset
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah saldo rekening aset yang tidak
dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1
sampai dengan 18 di atas, sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman
Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
B. KEWAJIBAN
1. Giro
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Giro di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan
Laporan Bulanan Bank Umum.
Pos ini dirinci atas :
a. Giro yang diblokir
Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah giro yang diblokir untuk
tujuan tertentu, misalnya dalam rangka escrow account, setoran
jaminan dan diblokir oleh yang berwajib karena suatu perkara.
51
II-15
b. Giro Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah saldo giro yang tidak
diblokir dan kredit yang bersaldo kredit.
2. Tabungan
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Tabungan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman
Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
Pos ini dirinci atas :
a. Tabungan yang diblokir
b. Tabungan Lainnya
3. Simpanan Berjangka
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Simpanan Berjangka di neraca sebagaimana diatur dalam Buku
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
Pos ini dirinci atas :
a. Simpanan Berjangka yang diblokir
b. Simpanan Berjangka Lainnya
4. Kewajiban kepada Bank Indonesia
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Kewajiban kepada Bank Indonesia di neraca sebagaimana diatur
dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
5. Kewajiban kepada Bank Lain
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Kewajiban kepada Bank Lain di neraca sebagaimana diatur dalam
Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
Pos ini dirinci atas:
a. Kegiatan Operasional di Indonesia (DN)
Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah semua jenis kewajiban
bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank lain yang
melakukan kegiatan operasional di Indonesia.
Sub pos ini dirinci :
i. Bank pelapor lain
ii. Bank Perkreditan Rakyat
52
II-15.a
b. Kegiatan Operasional di luar Indonesia (LN)
Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah semua jenis kewajiban
bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank lain yang
melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia.
6. Kewajiban Spot dan Derivatif
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Kewajiban Spot dan Derivatif di neraca sebagaimana diatur dalam
Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
7. Kewajiban Atas Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli
Kembali (Repo)
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Kewajiban Atas Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli
Kembali (Repo) di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman
Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
8. Kewajiban Akseptasi
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Kewajiban Akseptasi di neraca sebagaimana diatur dalam Buku
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
9. Surat-surat Berharga Yang Diterbitkan
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos 9. Surat-surat Berharga Yang Diterbitkan di neraca sebagaimana
diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
10. Pinjaman yang Diterima
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Pinjaman yang Diterima di neraca sebagaimana diatur dalam Buku
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
11. Setoran Jaminan
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Setoran Jaminan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman
Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
12. Kewajiban Antar kantor
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Kewajiban Antar kantor di neraca sebagaimana diatur dalam Buku
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
53
II-15.b
Pos ini dirinci :
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia
b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia
13. Kewajiban Pajak Tangguhan
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah jumlah pajak penghasilan
terutang (payable) untuk periode mendatang sebagai akibat adanya
perbedaan temporer kena pajak.
14. Rupa-Rupa Kewajiban
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah saldo rekening kewajiban
lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah
satu dari pos 1 sampai dengan 13 dan pos 15 sampai dengan 20,
sebagaimana dimaksud dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan
Bulanan Bank Umum.
Pos ini dirinci :
a. Kewajiban kepada Pemerintah yang Belum Dipindahbukukan
Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah semua kewajiban dalam
rupiah dan valuta asing kepada pemerintah pusat seperti kewajiban
pajak-pajak yang harus disetorkan kepada KPKN.
b. Lainnya
15. Modal Pinjaman
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Modal Pinjaman di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman
Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
16. Modal Disetor
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Modal Disetor di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman
Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
17. Perkiraan Tambahan Modal Disetor
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen pos
Perkiraan tambahan Modal Disetor di neraca sebagaimana diatur dalam
Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
Pos ini dirinci :
a. Agio
b. Disagio
c. Modal sumbangan
54
II-15.c
d. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan
Sub pos ini dirinci :
i. Faktor Penambah
ii. Faktor Pengurang
e. Pendapatan Komprehensif
Sub pos ini dirinci :
i. Keuntungan
ii. Kerugian
f. Lainnya
Sub pos ini dirinci:
i. Faktor Penambah
ii. Faktor Pengurang
g. Dana Setoran Modal
18. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap di neraca sebagaimana diatur
dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
19. Cadangan
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Cadangan Umum dan Cadangan Tujuan di neraca sebagaimana diatur
dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
20. Laba/Rugi
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam
pos Laba/Rugi di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman
Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
Pos ini dirinci :
a. Tahun-tahun lalu
i. Laba
ii. Rugi
b. Tahun berjalan
i. Laba
ii. Rugi
55
������������ �������������������������������������
�� 7�� ������� *�"����� ������� ������� ����+
*��� ���$�
��� ��� �#�����*
�� ���������������0������
�� �������� �� ������ ��+�+� ���0���������( ��$�
�� �� �� ������#������+����0�� ����#�����������)�
�� �� �� �� �� �� �� �� �� ���� �(�
������8������ ���&�
����)
��������
56
II-17
FORMULIR 3
PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI
“LAPORAN DANA PIHAK KETIGA MILIK PEMERINTAH”
Pada formulir ini dilaporkan posisi dana pihak ketiga berupa giro, tabungan dan simpanan berjangka (deposito)
dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah tingkat I dan tingkat II
sesuai dengan pembukuan bank pelapor.
Yang dimaksud dengan pemerintah pusat adalah seluruh instansi pemerintah baik departemen maupun
lembaga di atas/setingkat departemen yang anggaran keuangannya merupakan bagian dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) termasuk kantor wilayah/perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerah-
daerah (lihat penjelasan pada lampiran I).
Sementara itu, yang dimaksud pemerintah daerah adalah seluruh instansi/lembaga pemerintah yang anggaran
keuangannya diatur dalam Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) termasuk kantor wilayah/
perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerah-daerah. Sebagai contoh, PEMDA DKI, PEMDA JAWA
BARAT, Dinas Kebersihan pemda dan dinas bangunan dan tata kota.
Termasuk dilaporkan dalam jenis-jenis dana pihak ketiga milik pemerintah adalah sebagai berikut :
1. Giro.
a. Dapat ditarik sewaktu-waktu
b. Dalam rangka kustodian
Yaitu rekening simpanan giro milik pemerintah dalam rangka penyelesaian transaksi di pasar uang dan
pasar modal melalui bank pelapor
c. Diblokir
i. Dalam rangka escrow account
Yaitu rekening giro milik pemerintah untuk menampung peneriman atas transaksi tertentu dan
penarikannya hanya dapat dilakukan dengan suatu syarat tertentu.
ii. Dalam rangka setoran jaminan
Rekening giro yang diblokir dalam rangka setoran jaminan.
2. Tabungan
a. Tabungan yang dapat ditarik sewaktu-waktu
Yaitu jenis tabungan dengan frekuensi penarikan tidak dibatasi yang penarikannya dilakukan dengan
menggunakan mesin ATM maupun buku tabungan.
b. Tabungan Berjangka
Yaitu jenis tabungan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu yang telah disepakati.
Termasuk pula dalam jenis ini adalah Tabungan Asuransi Berjangka (TASKA) dan Tabungan Ongkos Naik
Haji (ONH). Tabungan berjangka yang sudah jatuh waktu tetap dilaporkan dalam jenis ini.
c. Lainnya
Yaitu jenis tabungan yang tidak dapat digolongkan pada jenis a dan jenis b di atas.
57
II-18
3. Simpanan Berjangka
a. Deposit on Call
Simpanan yang hanya dapat ditarik dengan syarat pemberitahuan sebelumnya.
b. Deposito Berjangka
Simpanan berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian
nasabah penyimpan dengan bank.
c. Sertifikat Deposito
Simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti simpanannya dapat dipindahtangankan.
d. Lainnya
Yaitu jenis simpanan berjangka yang tidak dapat digolongkan pada jenis a, b,c dan jenis d di atas.
PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM
I. Pemerintah Pusat
1. Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara.
Kolom ini diisi jumlah dana pihak ketiga milik KPKN dalam rupiah dan valuta asing, yang dirinci menurut
giro, tabungan, deposito dan lainnya .
2. Departemen Keuangan.
Kolom ini diisi jumlah dana pihak ketiga milik Departemen Keuangan dalam rupiah dan valuta asing, yang
dirinci menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya.
3. Departemen Lainnya
Kolom ini diisi jumlah dana pihak ketiga milik Depertemen lainnya dalam rupiah dan valuta asing, yang
dirinci menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya. Yang dimaksud dengan Departemen lainnya adalah
Departemen selain KPKN dan Departemen Keuangan seperti Departemen Pertahanan, Departemen
Kehutanan, Departemen Pertanian, Departemen Pertambangan dan Energi dan Departemen lainnya.
II. Sub Jumlah
Kolom ini diisi penjumlahan dari dana pihak ketiga milik KPKN, Departemen Keuangan dan Departemen
lainnya berdasarkan jenis valutanya yang dirici menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya. Kolom Sub
Jumlah ini harus sama dengan pos-pos Dana Pihak Ketiga pada Formulir-2.
III. Pemerintah Daerah
1. Pemerintah Daerah Tingkat I
Kolom ini diisi jumlah dana pihak ketiga milik Pemerintah Daerah Tingkat I dalam rupiah dan valuta asing,
yang dirinci menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya.
2. Pemerintah Daerah Tingkat II
Kolom ini diisi jumlah dana pihak ketiga milik Pemerintah Daerah Tingkat II dalam rupiah dan valuta
asing, yang dirinci menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya.
Formulir 3
58
II-19
IV. Sub Jumlah
Kolom ini diisi penjumlahan dari dana pihak ketiga milik Pemerintah Daerah Tingkat I dan Pemerintah Daerah
Tingkat II masing-masing menurut jenis valuta, yang dirici menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya.
V. Total
Kolom ini diisi penjumlahan dari seluruh dana pihak ketiga milik pemerintah pusat (KPKN, Departemen Keungan,
Departemen lainnya) dan milik pemerintah daaerah (Pemda Tingkat I dan Pemda Tingkat II) dalam rupiah dan
valuta asing, yang dirinci menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya.
Formulir 3
59
II-20
(Dalam Jutaan Rupiah)
Sandi Saldo Sampai dengan > 1 bulan sampai > 3 bulan sampai > 6 bulan sampai
1 minggu dengan 3 bulan dengan 6 bulan dengan 12 bulan
I. Neraca
A. Aset 10000
1. Kas 10100
2. Penempatan pada Bank Indonesia 10200
a. Giro 10210
b. SBI 10220
c. Lainnya 10290
3. Penempatan pada bank lain 10300
4. Surat Berharga **) 10400
a. SUN 10410
1) diperdagangkan 10411
2) tersedia untuk dijual 10412
3) dimiliki hingga jatuh tempo 10413
4) pinjaman yang diberikan dan piutang 10414
b. Surat berharga korporasi 10420
1) diperdagangkan 10421
2) tersedia untuk dijual 10422
3) dimiliki hingga jatuh tempo 10423
4) pinjaman yang diberikan dan piutang 10424
c. Lainnya 10490
5. Kredit Yang Diberikan 10500
a. Belum Jatuh Tempo 10510
b. Sudah Jatuh Tempo ***) 10520
6. Tagihan Lainnya 10700
a. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) 10710
b. Lainnya 10790
7. Lain-lain 10600
B. Kewajiban 20000
1. Dana Pihak Ketiga 20100
a. Giro 20110
b. Tabungan 20120
c. Simpanan Berjangka 20130
1) Deposit on call 20131
2) Deposito berjangka 20132
3) Lainnya 20139
2. Kewajiban kepada Bank Indonesia 20200
3. Kewajiban kepada bank lain 20300
4. Surat Berharga yang Diterbitkan 20400
a. Obligasi 20410
b. Subordinasi ****) 20420
c. Lainnya 20490
5. Pinjaman yang Diterima 20500
a. Pinjaman Subordinasi ****) 20510
b. Lainnya 20590
> 12 bulan
Formulir 4.a
LAPORAN MATURITY PROFILE (Rupiah)
JATUH TEMPO *)
POS-POS > 1 minggu sampai
dengan 2 minggu
> 2 minggu sampai
dengan 1 bulan
60
II-21
Lanjutan Formulir 4a
(Dalam Jutaan Rupiah)
Sandi Saldo Sampai dengan > 1 bulan sampai > 3 bulan sampai > 6 bulan sampai
1 minggu dengan 3 bulan dengan 6 bulan dengan 12 bulan
6. Kewajiban Lainnya 20700
a. Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 20710
b. Lainnya 20790
7. Lain-lain 20600
C. Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 30000
II. Rekening Administratif
A. Tagihan Rekening Administratif 40000
1. Komitmen 40100
a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik 40110
b. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 40120
1) Spot 40121
2) Derivatif 40122
c. Lainnya 40190
2. Kontijensi *****) 40200
B. Kewajiban Rekening Administratif 50000
1. Komitmen 50100
a. Fasilitas kredit yang belum ditarik 50110
b. Irrevocable L/C yang masih berjalan 50120
c. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan 50130
1) Spot 50131
2) Derivatif 50132
d. Lainnya 50190
2. Kontijensi ******) 50200
C Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif 60000
70000
80000
*)
**) Termasuk Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo)
***) Diisi berdasarkan perkiraan diperoleh pembayaran atas kredit yang berdasarkan kontrak sudah jatuh tempo.
****) Termasuk yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman
*****) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan)
******) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi kewajiban)
Angka-angka berdasarkan jatuh tempo sesuai dengan kontrak untuk yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau estimasi dengan menggunakan berbagai asumsi untuk yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual
> 12 bulan
JATUH TEMPO *)
POS-POS > 1 minggu sampai
dengan 2 minggu
> 2 minggu sampai
dengan 1 bulan
Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)]
Selisih Kumulatif
61
II-22
(Ekuivalen dalam ribuan USD)
Sandi Saldo Sampai dengan > 1 bulan sampai > 3 bulan sampai > 6 bulan sampai
1 minggu dengan 3 bulan dengan 6 bulan dengan 12 bulan
I. Neraca
A. Aset 10000
1. Kas 10100
2. Penempatan pada Bank Indonesia 10200
3. Penempatan pada bank lain 10300
4. Surat Berharga **) 10400
a. Surat berharga korporasi 10420
1) diperdagangkan 10421
2) tersedia untuk dijual 10422
3) dimiliki hingga jatuh tempo 10423
4) pinjaman yang diberikan dan piutang 10424
b. Lainnya 10490
5. Kredit Yang Diberikan 10500
a. Belum Jatuh Tempo 10510
b. Sudah Jatuh Tempo ***) 10520
6. Tagihan Lainnya 10700
a. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali 10710
(Reverse Repo)
b. Lainnya 10790
7. Lain-lain 10600
B. Kewajiban 20000
1. Dana Pihak Ketiga 20100
a. Giro 20110
b. Tabungan 20120
c. Simpanan Berjangka 20130
1) Deposit on call 20131
2) Deposito berjangka 20132
3) Lainnya 20139
2. Kewajiban kepada Bank Indonesia 20200
3. Kewajiban kepada bank lain 20300
4. Surat Berharga yang Diterbitkan 20400
a. Obligasi 20410
b. Subordinasi ****) 20420
c. Lainnya 20490
5. Pinjaman yang Diterima 20500
a. Pinjaman Subordinasi ****) 20510
b. Lainnya 20590
Formulir 4.b
LAPORAN MATURITY PROFILE (Valuta Asing)
JATUH TEMPO *)
POS-POS > 1 minggu sampai
dengan 2 minggu
> 2 minggu sampai
dengan 1 bulan> 12 bulan
62
II-23
Lanjutan Formulir 4.b(Ekuivalen dalam ribuan USD)
Sandi Saldo Sampai dengan > 1 bulan sampai > 3 bulan sampai > 6 bulan sampai
1 minggu dengan 3 bulan dengan 6 bulan dengan 12 bulan
6. Kewajiban Lainnya 20700
a. Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo)20710
b. Lainnya 20790
7. Lain-lain 20600
C. Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 30000
II. Rekening Administratif
A. Tagihan Rekening Administratif 40000
1. Komitmen 40100
a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik 40110
b. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 40120
1) Spot 40121
2) Derivatif 40122
c. Lainnya 40190
2. Kontijensi *****) 40200
B. Kewajiban Rekening Administratif 50000
1. Komitmen 50100
a. Fasilitas kredit yang belum ditarik 50110
b. Irrevocable L/C yang masih berjalan 50120
c. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan 50130
1) Spot 50131
2) Derivatif 50132
d. Lainnya 501902. Kontijensi ******) 50200
C Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif 60000
70000
80000
*)
**) Termasuk Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo)
***) Diisi berdasarkan perkiraan diperoleh pembayaran atas kredit yang berdasarkan kontrak sudah jatuh tempo.
****) Termasuk yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman
*****) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan)
******) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi kewajiban)
Angka-angka berdasarkan jatuh tempo sesuai dengan kontrak untuk yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau estimasi dengan menggunakan berbagai asumsi untuk yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual
Selisih Kumulatif
> 12 bulan
JATUH TEMPO *)
POS-POS > 1 minggu sampai
dengan 2 minggu
> 2 minggu sampai
dengan 1 bulan
Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)]
63
II-24
FORMULIR 4
PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI
“LAPORAN MATURITY PROFILE RUPIAH DAN VALUTA ASING”
Formulir – 4.a dan Formulir - 4.b ini merupakan gambaran dari pos-pos aset,
kewajiban, dan rekening administratif yang dipetakan ke dalam skala waktu.
Pemetaan dilakukan berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai
kontrak untuk pos neraca dan rekening administratif yang memiliki jatuh tempo
kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca dan rekening adminitratif yang
tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items).
PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM
1. Pos-pos Maturity Profile Dalam Rupiah (Formulir - 4.a.)
Pos ini diisi sesuai dengan pembukuan Bank pelapor, dalam jutaan rupiah,
berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos
neraca dan rekening administratif yang memiliki jatuh tempo kontraktual
dan/atau asumsi untuk pos neraca dan rekening adminitratif yang tidak
memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items).
2. Pos-pos Maturity Profile Dalam Valuta Asing (Formulir – 4.b.)
Pos ini diisi sesuai dengan pembukuan Bank pelapor, dalam ekuivalen ribuan
USD, berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak
untuk pos neraca dan rekening administratif yang memiliki jatuh tempo
kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca dan rekening adminitratif yang
tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items).
Pemetaan skala waktu pada formulir -4.a. dan formulir – 4.b. adalah sebagai
berikut:
a. Untuk yang akan jatuh tempo sampai dengan 1 (satu) minggu yang akan
datang;
b. Untuk yang akan jatuh tempo lebih dari 1 (satu) minggu sampai dengan 2
minggu yang akan datang;
c. Untuk yang akan jatuh tempo lebih dari 2 (dua) minggu sampai dengan 1
bulan yang akan datang;
d. Untuk yang akan jatuh tempo lebih dari 1 (satu) bulan sampai dengan 3
(tiga) bulan yang akan datang;
64
II-25
e. Untuk yang akan jatuh tempo lebih dari 3 (tiga) bulan sampai dengan 6
(enam) bulan yang akan datang;
f. Untuk yang akan jatuh tempo lebih dari 6 (enam) bulan sampai dengan 12
(dua belas) bulan yang akan datang;
g. Untuk yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan yang akan
datang.
3. Saldo
Kolom ini diisi sesuai dengan pembukuan Bank pada posisi akhir bulan, dalam
rupiah untuk formulir-4.a dan ekuivalen ribuan USD untuk formulir-4.b.
Jumlah saldo untuk masing-masing pos harus sama dengan jumlah seluruh
skala waktu atas masing-masing pos.
PENJELASAN POS-POS MATURITY PROFILE DALAM RUPIAH (Formulir – 4.a.):
POS –POS NERACA
Yang dimasukkan dalam pos-pos neraca adalah hanya pos-pos dengan
karakteristik memiliki arus kas masuk dan/atau arus kas keluar, sehingga tidak
seluruh pos di neraca dimasukkan dalam laporan ini. Contoh pos neraca yang
tidak dimasukkan dalam laporan ini antara lain aset tetap, AYDA, properti
terbengkalai, penyertaan, dan modal.
A. ASET
Yang dimasukkan dalam kolom saldo pada masing-masing pos aset dalam
rupiah adalah pos-pos aset dalam rupiah sesuai dengan pembukuan Bank
pada posisi akhir bulan.
Yang dimasukkan dalam kolom jatuh tempo adalah jumlah masing-masing pos
aset dalam rupiah yang akan jatuh tempo dan dikelompokkan berdasarkan sisa
waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos neraca yang
memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca yang
tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items).
Pos-pos yang dilaporkan adalah sebagai berikut:
1. Kas
2. Penempatan pada Bank Indonesia
a. SBI
b. Giro
65
II-25.a
c. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Penempatan pada Bank
Indonesia yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam
salah satu dari huruf a dan huruf b.
3. Penempatan pada bank lain
4. Surat Berharga
Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) juga
termasuk dalam pos Surat Berharga.
Rincian pos Surat Berharga meliputi:
a. SUN
1) diperdagangkan
2) tersedia untuk dijual
3) dimiliki hingga jatuh tempo
4) pinjaman yang diberikan dan piutang
b. Surat Berharga Korporasi
1) diperdagangkan
2) tersedia untuk dijual
3) dimiliki hingga jatuh tempo
4) pinjaman yang diberikan dan piutang
c. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Surat Berharga yang tidak
dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a
dan huruf b.
5. Kredit Yang Diberikan
a. belum jatuh tempo
diisi sesuai jumlah kredit yang belum jatuh tempo berdasarkan
kontrak.
b. sudah jatuh tempo
diisi berdasarkan perkiraan diperolehnya pembayaran atas kredit yang
berdasarkan kontrak sudah jatuh tempo.
66
II-25.b
6. Tagihan Lainnya
a. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
(Reverse Repo)
b. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Tagihan Lainnya yang tidak
dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a.
7. Lain-lain
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah aset yang tidak dapat
dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1 sampai
dengan 6.
B. KEWAJIBAN
Yang dimasukkan dalam kolom saldo pada masing-masing pos kewajiban
dalam rupiah adalah pos-pos kewajiban dalam rupiah sesuai dengan
pembukuan Bank pada posisi akhir bulan.
Yang dimasukkan dalam kolom jatuh tempo adalah jumlah masing-masing pos
kewajiban dalam rupiah yang akan jatuh tempo dan dikelompokkan
berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos
neraca yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos
neraca yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items).
Pos-pos yang dilaporkan adalah sebagai berikut :
1. Dana Pihak Ketiga
a. Giro
b. Tabungan
c. Simpanan Berjangka
1) Deposit on call
2) Deposito berjangka
3) Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Simpanan Berjangka
yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah
satu dari angka 1) dan angka 2).
67
II-25.c
2. Kewajiban kepada Bank Indonesia
3. Kewajiban kepada bank lain
4. Surat Berharga yang Diterbitkan
a. Obligasi
b. Subordinasi
Termasuk dalam pos ini adalah Surat Berharga subordinasi yang
diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal
Pinjaman.
c. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Surat Berharga yang
Diterbitkan yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam
salah satu dari huruf a dan huruf b.
5. Pinjaman yang Diterima
a. Pinjaman Subordinasi
Termasuk dalam pos ini adalah pinjaman subordinasi yang
diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal
Pinjaman.
b. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Pinjaman yang Diterima
yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a.
6. Kewajiban Lainnya
a. Kewajiban atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali
(Repo)
b. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Kewajiban Lainnya yang
tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a.
7. Lain-lain
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kewajiban yang tidak dapat
dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1 sampai
dengan 6.
Pos-pos yang tidak dijelaskan secara khusus dalam pedoman pengisian ini
mengacu pada Pedoman Laporan Bulanan Bank Umum.
68
II-25.d
POS-POS REKENING ADMINISTRATIF
Yang dimasukkan dalam pos-pos rekening administratif adalah hanya bagian dari
pos tersebut yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan
atau kewajiban).
A. TAGIHAN REKENING ADMINISTRATIF
1. Komitmen
a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik
b. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan
1) Spot
2) Derivatif
Pos derivatif meliputi antara lain forward, future, swap, option.
c. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah tagihan komitmen yang
tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari
huruf a dan huruf b.
2. Kontijensi
Seluruh tagihan kontijensi yang diperkirakan akan mempengaruhi arus
kas (menjadi tagihan).
B. KEWAJIBAN REKENING ADMINISTRATIF
1. Komitmen
a. Fasilitas kredit yang belum ditarik
Fasilitas kredit yang belum ditarik meliputi fasilitas kepada nasabah
dan bank lain. Fasilitas tersebut juga meliputi fasilitas committed dan
uncommitted.
b. Irrevocable L/C yang masih berjalan
Irrevocable L/C yang masih berjalan meliputi LC luar negeri dan L/C
dalam negeri.
c. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan
1) Spot
69
II-25.e
2) Derivatif
Pos derivatif meliputi antara lain forward, future, swap, option.
d. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kewajiban komitmen yang
tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari
huruf a sampai dengan huruf c.
2. Kontijensi
Seluruh kewajiban kontijensi yang diperkirakan akan mempengaruhi arus
kas (menjadi kewajiban).
Pos-pos yang tidak dijelaskan secara khusus dalam pedoman pengisian ini
mengacu pada Pedoman Laporan Bulanan Bank Umum.
PENJELASAN POS-POS MATURITY PROFILE DALAM VALUTA ASING
(Formulir–4.b.):
POS –POS NERACA
Yang dimasukkan dalam pos-pos neraca adalah hanya pos-pos dengan
karakteristik memiliki arus kas masuk dan/atau arus kas keluar, sehingga tidak
seluruh pos di neraca dimasukkan dalam laporan ini. Contoh pos neraca yang
tidak dimasukkan dalam laporan ini antara lain aset tetap, AYDA, properti
terbengkalai, penyertaan, dan modal.
A. ASET
Yang dimasukkan dalam kolom saldo pada masing-masing pos aset dalam
valuta asing adalah pos-pos aset dalam valuta asing sesuai dengan pembukuan
Bank pada posisi akhir bulan.
Yang dimasukkan dalam kolom jatuh tempo adalah jumlah masing-masing pos
aset dalam valuta asing yang akan jatuh tempo dan dikelompokkan
berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos
neraca yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos
neraca yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items).
Pos-pos yang dilaporkan adalah sebagai berikut:
1. Kas
2. Penempatan pada Bank Indonesia
3. Penempatan pada bank lain
70
II-25.f
4. Surat Berharga
Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) juga
termasuk dalam pos Surat Berharga.
Rincian pos Surat Berharga meliputi:
a. Surat Berharga Korporasi
1) diperdagangkan
2) tersedia untuk dijual
3) dimiliki hingga jatuh tempo
4) pinjaman yang diberikan dan piutang
b. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Surat Berharga yang tidak
dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a.
5. Kredit Yang Diberikan
a. belum jatuh tempo
diisi sesuai jumlah kredit yang belum jatuh tempo berdasarkan
kontrak.
b. sudah jatuh tempo
diisi berdasarkan perkiraan diperolehnya pembayaran atas kredit yang
berdasarkan kontrak sudah jatuh tempo.
6. Tagihan Lainnya
a. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
(Reverse Repo)
b. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Tagihan Lainnya yang tidak
dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a.
7. Lain-lain
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah aset yang tidak dapat
dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1 sampai
dengan 6.
71
II-25.g
B. KEWAJIBAN
Yang dimasukkan dalam kolom saldo pada masing-masing pos kewajiban
dalam valuta asing adalah pos-pos kewajiban dalam valuta asing sesuai dengan
pembukuan Bank pada posisi akhir bulan.
Yang dimasukkan dalam kolom jatuh tempo adalah jumlah masing-masing pos
kewajiban dalam valuta asing yang akan jatuh tempo dan dikelompokkan sisa
waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos neraca yang
memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca yang
tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items).
Pos-pos yang dilaporkan adalah sebagai berikut:
1. Dana Pihak ketiga
a. Giro
b. Tabungan
c. Simpanan Berjangka
1) Deposit on call
2) Deposito berjangka
3) Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Simpanan Berjangka
yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah
satu dari angka 1) dan angka 2).
2. Kewajiban kepada Bank Indonesia
3. Kewajiban kepada bank lain
4. Surat Berharga yang Diterbitkan
a. Obligasi
b. Subordinasi
Termasuk dalam pos ini adalah Surat Berharga subordinasi yang
diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal
Pinjaman.
c. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Surat Berharga yang
Diterbitkan yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam
salah satu dari huruf a dan huruf b.
72
II-25.h
5. Pinjaman yang Diterima
a. Pinjaman Subordinasi
Termasuk dalam pos ini adalah pinjaman subordinasi yang
diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal
Pinjaman.
b. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Pinjaman yang Diterima
yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a.
6. Kewajiban Lainnya
a. Kewajiban atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali
(Repo)
b. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Kewajiban Lainnya yang
tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a.
7. Lain-lain
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kewajiban yang tidak dapat
dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1 sampai
dengan 6.
Pos-pos yang tidak dijelaskan secara khusus dalam pedoman pengisian ini
mengacu pada Pedoman Laporan Bulanan Bank Umum.
POS-POS REKENING ADMINISTRATIF
Yang dimasukkan dalam pos-pos rekening administratif adalah hanya bagian dari
pos tersebut yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan
atau kewajiban).
A. TAGIHAN REKENING ADMINISTRATIF
1. Komitmen
a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik
b. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan
1) Spot
2) Derivatif
Pos derivatif meliputi antara lain forward, future, swap, option.
73
II-25.i
c. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah tagihan komitmen yang
tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari
huruf a dan huruf b.
2. Kontijensi
Seluruh tagihan kontijensi yang diperkirakan akan mempengaruhi arus
kas (menjadi tagihan).
B. KEWAJIBAN REKENING ADMINISTRATIF
1. Komitmen
a. Fasilitas kredit yang belum ditarik
Fasilitas kredit yang belum ditarik meliputi fasilitas kepada nasabah
dan bank lain. Fasilitas tersebut juga meliputi fasilitas committed dan
uncommitted.
b. Irrevocable L/C yang masih berjalan
Irrevocable L/C yang masih berjalan meliputi LC luar negeri dan L/C
dalam negeri.
c. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan
1) Spot
2) Derivatif
Pos derivatif meliputi antara lain forward, future, swap, option.
d. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kewajiban komitmen yang
tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari
huruf a sampai dengan huruf c.
2. Kontijensi
Seluruh kewajiban kontijensi yang diperkirakan akan mempengaruhi arus
kas (menjadi kewajiban).
Pos-pos yang tidak dijelaskan secara khusus dalam pedoman pengisian ini
mengacu pada Pedoman Laporan Bulanan Bank Umum.
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
���������'�� �����������!���������������������������$������ ���
� �������
� �������
�� �� ��� �> > >� >�� >��� �? ?�������������?��� ?� ?�� ?��� ?�> ?> ?>� ?>���� ?>���� ?>��� ?�? ?? ??�
�� ���0���� � �B&�
� $&+#�$��
���%��0�
+�� ���(+#�$��
�� ���0���� ��(�#����#�(�(�
����(�� ���
%���� �����/�� �����!�������������������
���0���@�������� ��@� � ����
�%��� ������+������ ������������+������
� �B&�
*���� �����9�������������������������
%���� �����9��������������������������
� $&+#�$��
����(�� ���
9�#���(�#����#�(�(�
���00����%��0�
%��0��$����(�#�(� ���0���@����
+�� ���(+#�$��
���%��0�
+�#�0���
@����@����
=�%� ��;������
=BB%� ��;������
���$,
�������,
101
II-49
FORMULIR 8
PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI
“LAPORAN KREDIT YANG DIRESTRUKTURISASI
PADA BULAN LAPORAN”
Dalam formulir ini dilaporkan seluruh restrukturisasi kredit dalam rupiah dan valuta asing yang telah dilakukan
dalam bulan laporan. Yang dimaksud dengan restrukturisasi kredit adalah upaya perbaikan yang dilakukan bank
dalam kegiatan perkreditan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya, yang
dilakukan antara lain melalui :
a. Penurunan suku bunga kredit;
b. Perpanjangan jangka waktu kredit;
c. Pengurangan tunggakan pokok kredit;
d. Pengurangan tunggakan bunga kredit;
e. Penambahan fasilitas kredit; dan atau
f. Konversi kredit menjadi Penyertaan Modal Sementara
PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM
I. Nama.
Kolom ini diisi nama debitur, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Debitur Perorangan
Kolom ini diisi dengan nama perorangan secara lengkap (tidak disingkat) dengan ketentuan :
i. Debitur perorangan sebagaimana tercantum dalam KTP. Jika yang tercantum dalam KTP terdapat
bagian nama yang disingkat harus diisi secara lengkap. Termasuk dalam pengertian debitur
perorangan adalah usaha dagang (UD, PO, dan lain-lain), industri, atau usaha lainnya yang NPWP-
nya menjadi satu dengan NPWP perorangan. Nama debitur, tidak melebihi 30 karakter dan tidak
mengandung tanda baca termasuk tanda petik (’). Apabila nama perorangan mempunyai lebih
dari satu kata, maka antara kata berikutnya harus menggunakan spasi.
ii. Diisi sesuai dengan nama yang tercantum dalam KTP. Dalam hal usaha dagang, industri, atau
usaha lainnya yang dimiliki perorangan, nama yang diisi adalah nama pemilik sesuai dengan
yang tercantum dalam KTP. Dimulai dengan nama diri, diikuti dengan nama keluarga atau nama
marga.
iii. Tidak boleh dimulai dengan singkatan.
iv. Nama keluarga atau marga (bila dicantumkan sesuai KTP) diketik penuh/lengkap.
v. Nama debitur yang mengunakan kata “bin/binti” sebagaimana tercantum dalam KTP juga harus
diisi secara lengkap pada kolom nama.
b. Debitur Badan Usaha
Kolom ini diisi nama badan usaha sebagai berikut :
(i) Debitur badan usaha atau lembaga sebagaimana tercantum dalam kartu NPWP/Akte. Nama
102
II-50
Formulir 8
debitur tidak melebihi 30 karakter, dan tidak mengandung tanda baca termasuk tanda petik (’).
Apabila nama debitur badan usaha mempunyai lebih dari satu kata, maka antara kata berikutnya
harus menggunakan spasi.
(ii) Diisi sesuai dengan nama badan usaha yang tercantum dalam kartu NPWP atau Akte (tidak
termasuk bentuk badan usaha). Pengisiannya tidak boleh disingkat. Jenis badan usaha, seperti
PT., CV., FA., PERSERO, dll diisi dibelakang nama badan usaha.
Contoh : Artha Mandiri P.T., Sinar Terang Sejati Persero dll.
c. Debitur Kelompok
Kolom ini diisi dengan nama kelompok dengan ketentuan pengisian sesuai dengan pengisian debitur
perorangan. Yang dimaksud debitur kelompok adalah debitur yang anggotanya dibentuk atas dasar
kepentingan bersama dan dipimpin oleh seorang ketua dan bukan berbentuk badan usaha yang
memperoleh satu/lebih fasilitas penyediaan dana.
Contoh : Kelompok Tani Nelayan Andrawina, diisi dengan nama “Kelompok Tani Nelayan Andrawina”.
II. NPWP
NPWP adalah Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperoleh perorangan atau badan usaha sebagai tanda
bahwa yang bersangkutan telah terdaftar sebagai wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak setempat.Ketentuan
pencantuman NPWP sesuai ketentuan pajak yang berlaku.
Kolom NPWP diisi secara lengkap sesuai dengan cara penomoran yang tercantum dalam kartu NPWP (14/
15 digit tanpa titik).
III. Alamat
Kolom ini diisi alamat debitur yang direstrukturisasi termasuk kata ‘JALAN’, ‘DESA’,’PERUMAHAN’,
‘KOMPLEK’, ‘GEDUNG’, ‘WISMA’, dan lain-lain sebagaimana tercantum dalam kartu NPWP atau KTP
bagi debitur yang tidak wajib memiliki NPWP.
IV. Cara Restrukturisasi, diisi dengan sandi :
No. Cara Restrukturisasi Sandi
1. Penurunan suku bunga kredit 1
2. Perpanjangan jangka waktu kredit 2
3. Pengurangan tunggakan pokok kredit 3
4. Pengurangan tunggakan bunga kredit 4
5. Penambahan fasilitas kredit 5
6. Konversi Kredit menjadi Penyertaan Modal Sementara 6
7. Penambahan fasilitas kredit dan pengurangan tunggakan bunga kredit 7
8. Penambahan fasilitas kredit dan perpanjangan jangka waktu kredit 8
9. Penambahan fasilitas kredit dan penurunan suku bunga kredit 9
10. Penambahan fasilitas kredit, pengurangan tunggakan bunga kredit dan penurunan 10
suku bunga kredit
11. Penambahan fasilitas kredit, pengurangan tunggakan bunga kredit dan perpanjangan 11
jangka waktu kredit
103
II-51
V. Plafon
Kolom ini diisi dengan plafon kredit sebelum restrukturisasi. Yang dimaksud dengan plafon adalah jumlah
maksimum fasilitas yang diterima debitur sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian/akad. Pengisian
jumlah plafon dalam rupiah maupun valuta asing dinyatakan dalam jutaan rupiah.
Plafon untuk fasilitas kredit diisi sebagai berikut:
1. Pembiayaan Bersama/Sindikasi
Kolom ini diisi jumlah pangsa plafon masing-masing bank peserta.
2. Kredit Lainnya
Kolom ini diisi jumlah maksimum fasilitas yang tercantum dalam surat perjanjian.
VI. Saldo Kredit
Kolom ini diisi jumlah baki debet (dalam jutaan rupiah) pada akhir bulan laporan masing-masing rekening
sebelum kredit direstrukturisasi. Jika baki debet dalam valuta asing, maka baki debet yang diisikan merupakan
penjabaran nilai valuta asing ke dalam nilai rupiah berpedoman kepada ketentuan yang diatur dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
VII. Jenis Valuta
Kolom ini diisi dengan jenis valuta dari kredit yang diberikan oleh bank pelapor kepada debitur sebelum
direstrukturisasi. Adapun jenis valuta ini diisi sesuai dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis
Valuta sebagaimana pada lampiran IV.
Apabila bank pelapor memberikan fasilitas kredit dalam valuta asing, namun dalam penarikannya bank
memberikan dalam valuta rupiah (multi currency), kredit tersebut dilaporkan sebagai valuta asing sesuai
dengan akad kredit yang bersangkutan.
Contoh : Sesuai dengan perjanjian, plafond kredit diberikan dalam USD, namun kredit tersebut dapat
dicairkan dalam mata uang rupiah. Kredit ini diperlakukan sebagai piutang/pembiayaan dalam valuta
asing, dan kolom Jenis Valuta diisi dengan sandi 840 (USD).
VIII. Tunggakan Bunga
Kolom ini diisi dengan tunggakan bunga yang tercatat di neraca sebelum kredit direstrukturisasi
IX. Bunga Administrasi
Kolom ini diisi dengan kewajiban pembayaran bunga debitur yang tercatat dalam rekening administratif
sebelum kredit direstrukturisasi
X. Jangka waktu
1. Bulan dan Tahun Mulai
Kolom ini diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun awal penyediaan fasilitas kredit sebelum kredit
direstrukturisasi sesuai yang tercantum dalam perjanjian kredit.
2. Bulan dan Tahun Jatuh Tempo
Kolom ini diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun jatuh tempo penyediaan fasilitas kredit sebelum
kredit direstrukturisasi sesuai yang tercantum dalam perjanjian kredit.
Formulir 8
104
II-52
XI. Suku Bunga
Kolom ini diisi dengan suku bunga terakhir sebelum kredit direstrukturisasi.
XII. Kualitas Kredit
Kolom ini diisi dengan kualitas kredit sebelum dilakukan restrukturisasi kredit sebagaimana diatur dalam
ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Kolom ini diisi dengan sandi :
No. Kualitas Kredit Sandi
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
XIII. Nilai Agunan
Kolom ini diisi dengan nilai agunan terakhir sebelum kredit direstrukturisasi.
XIV. Plafon
Kolom ini diisi dengan plafon kredit setelah restrukturisasi.
XV. Saldo Kredit
Kolom ini diisi dengan baki debet akhir bulan laporan setelah kredit direstrukturisasi.
XVI. Jenis Valuta
Kolom ini diisi jenis valuta dari kredit yang telah direstrukturisasi. Adapun jenis valuta ini diisi sesuai dengan
sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta sebagaimana pada lampiran IV.
XVII. Jangka waktu
1. Bulan dan Tahun Mulai
Kolom ini diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun awal perjanjian kredit baru sesuai yang tercantum
dalam perjanjian kredit.
2. Bulan dan Tahun Jatuh Tempo
Kolom ini diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun jatuh tempo perjanjian kredit baru sesuai yang
tercantum dalam perjanjian kredit.
XVIII. Suku Bunga
Kolom ini diisi dengan suku bunga terakhir setelah kredit direstrukturisasi
XIX. Kualitas Kredit
Kolom ini diisi dengan kualitas kredit setelah dilakukan restrukturisasi kredit sebagaimana diatur dalam
ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Kolom ini diisi dengan sandi :
No. Kualitas Kredit Sandi
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
Formulir 8
105
II-53
4. Diragukan 4
5. Macet 5
XX. Nilai Agunan
Kolom ini diisi dengan nilai agunan terakhir setelah kredit direstrukturisasi.
XXI. Kerugian Restrukturisasi
Kolom ini diisi dengan nilai kerugian karena restrukturisasi kredit sebagaimana diatur dalam Ketentuan
Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum.
XXII. Total Kredit Yang Direstrukturisasi Bulan Ini
Kolom ini diisi dengan penjumlahan baki debet seluruh kredit yang direstrukturisasi selama bulan laporan.
XXIII. Saldo Kredit Yang Direstrukturisasi Bulan Lalu
Kolom ini diisi dengan baki debet dari seluruh kredit yang direstrukturisasi pada laporan bulan lalu.
XXIV. Saldo Kumulatif Kredit Yang Direstrukturisasi
Kolom ini diisi dengan total baki debet kredit yang direstrukturisasi.
Formulir 8
106
II-54
Formulir 9.a.
Risiko Spesifik – Eksposur Surat Berharga (Trading Book)
KEPALA DEPARTEMEN
PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN
MULYA E. SIREGAR
Long Short
I II III IV V
1 10000 0%
2
a. 21000 0%
b.
i. sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo kurang dari atau sama dengan 6
bulan
21100 0,25%
ii. sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo lebih dari 6 bulan sampai dengan
24 bulan
21200 1%
iii. sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo lebih dari 24 bulan 21300 1,60%
c. 22000 8%
d. 23000 12%
e. 29000 8%
3
a.31000 0,25%
b.32000 1%
c. 33000 1,60%
4.
a.
i. peringkat jangka pendek A-1 41100 1,60%
ii. peringkat jangka pendek A-2 41200 4,00%
iii. peringkat jangka pendek A-3 41300 8,00%
iv. peringkat jangka pendek kurang dari A-3 41400 12,00%
v. peringkat AAA s.d AA- 41500 1,60%
vi. peringkat A+ s.d A- 41600 4,00%
vii. peringkat BBB+ s.d BB- 41700 8,00%
viii. peringkat kurang dari BB- 41800 12,00%
ix. tanpa peringkat 41900 12,00%
b.
i. Tagihan Jangka Pendek
1) peringkat jangka pendek kurang dari A-3 42110 12,00%
2) peringkat BB+ s.d B- 42120 4,00%
3) peringkat kurang dari B- 42130 12,00%
4) tanpa peringkat 42190 4,00%
ii. Tagihan Jangka Panjang
1) peringkat jangka pendek kurang dari A-3 42210 12,00%
2) peringkat BB+ s.d B- 42220 8,00%
3) peringkat kurang dari B- 42230 12,00%
4) tanpa peringkat 42290 8,00%
c.
i. peringkat BB+ s.d B- 43100 8,00%
ii. peringkat kurang dari B- 43200 12,00%
iii. tanpa peringkat 43900 8,00%
50000
No.Surat Berharga dan Instrumen Derivatif dengan surat berharga sebagai instrumen yang
mendasari:Sandi
sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo lebih dari 24 bulan
Instrumen yang memenuhi kriteria sebagai Lainnya
diterbitkan oleh Korporasi, dengan:
diterbitkan oleh Bank:
diterbitkan oleh entitas sektor publik dan bank pembangunan multilateral dan
lembaga internasional dengan:
TOTAL
peringkat BB+ s.d B-
peringkat kurang dari B-
tanpa peringkat
Instrumen yang memenuhi kriteria sebagai Kualifikasi dengan:
sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo kurang dari atau sama dengan 6 bulan
sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo lebih dari 6 bulan sampai dengan 24
bulan
Total Beban Modal
(capital charge ) untuk
Risiko Spesifik
(berdasarkan posisi bruto,
yaitu posisi long
ditambah posisi short )
Instrumen yang memenuhi kriteria sebagai Pemerintah Indonesia
Instrumen yang memenuhi kriteria sebagai Pemerintah Negara Lain
peringkat AAA s.d AA-
peringkat A+ s.d BBB- dengan:
Posisi
TOTALBobot
Risiko
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
II-65.d
(Jutaan Rp)(Jutaan Rp)(Jutaan Rp)(Jutaan Rp)
1
2
3
4
5
6
Risiko Spesifik Risiko
Umum
Risiko
Suku
Bunga
Risiko
Nilai
Tukar
7
8
10
11
12
13
14
15
16
17
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum setelah memperhitungkan Risiko Kredit, Risiko Operasional,
dan Risiko Pasar
29085
Rasio Kelebihan Modal Pelengkap Tambahan 29090
* Laporan Bank dilakukan berdasarkan perhitungan Bank sendiri, sedangkan Bank Indonesia akan menggunakan data pengawasan yang ada di Bank Indonesia* Laporan Bank dilakukan berdasarkan perhitungan Bank sendiri, sedangkan Bank Indonesia akan menggunakan data pengawasan yang ada di Bank Indonesia* Laporan Bank dilakukan berdasarkan perhitungan Bank sendiri, sedangkan Bank Indonesia akan menggunakan data pengawasan yang ada di Bank Indonesia* Laporan Bank dilakukan berdasarkan perhitungan Bank sendiri, sedangkan Bank Indonesia akan menggunakan data pengawasan yang ada di Bank Indonesia
ATMR untuk RISIKO OPERASIONAL 29072
ATMR untuk RISIKO PASAR 29073
TOTAL ATMR (RISIKO KREDIT + RISIKO OPERASIONAL + RISIKO PASAR) 29080
ATMR untuk RISIKO KREDIT 29071
Modal Inti yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar (minimum 28.5% x total beban modal) 29040
Modal Pelengkap yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar (yaitu yang dapat ditambahkan untuk
Modal Pelengkap Tambahan)
29045
29060
Modal Pelengkap Tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar 29065
TOTAL MODAL (Modal Inti + Modal Pelengkap + Modal Pelengkap Tambahan) 29070
9 Modal Pelengkap Tambahan yang memenuhi persyaratan 29050
a.Kelebihan Pinjaman Subordinasi yang tidak dapat diperhitungkan dalam Modal Pelengkap 29055
b.Pinjaman Subordinasi dengan maturitas awal minimum 2 tahun dan memenuhi kriteria Pinjaman
Subordinasi yang dapat diperhitungkan sebagai komponen modal
Risiko Suku Bunga
Risiko Nilai Tukar
Risiko Perubahan
Harga Option
Total 12,5 x Total (Ekuivalen ATMR)
b. Perhitungan Beban Modal Menggunakan Model Internal
Risiko Spesifik Risiko Umum Total 12,5 x Total (Ekuivalen ATMR)
a. Perhitungan Beban Modal Menggunakan Metode Standar
Modal Inti (setelah diperhitungkan faktor pengurang, sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)* 29015
Modal Pelengkap (setelah diperhitungkan faktor pengurang, sesuai ketentuan yang berlaku mengenai
KPMM)*
29020
Faktor Pengurang Modal 29025
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) untuk Risiko Kredit 29030
TOTAL ATMR RISIKO PASAR 29035
Formulir 9.iFormulir 9.iFormulir 9.iFormulir 9.i
Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
SandiSandiSandiSandi
Total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit (sesuai ketentuan yang berlaku
mengenai KPMM)*
29010
Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
122
II-65.e
(Jutaan Rp)
1
2
3
4
5
6
Risiko
Spesifik
Risiko
Umum
Risiko
Spesifik
Risiko
Umum
Risiko
Suku
Bunga
Risiko Nilai
Tukar
Risiko Ekuitas Risiko
Komoditas
7
8
10
11
12
13
14
15
16
17
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum setelah memperhitungkan Risiko Kredit, Risiko Operasional, dan Risiko Pasar 29085
Rasio Kelebihan Modal Pelengkap Tambahan 29090
* Laporan Bank dilakukan berdasarkan perhitungan Bank sendiri, sedangkan Bank Indonesia akan menggunakan data pengawasan yang ada di Bank Indonesia
ATMR untuk RISIKO OPERASIONAL 29072
ATMR untuk RISIKO PASAR 29073
TOTAL ATMR (RISIKO KREDIT + RISIKO OPERASIONAL + RISIKO PASAR) 29080
Modal Pelengkap Tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar 29065
TOTAL MODAL (Modal Inti + Modal Pelengkap + Modal Pelengkap Tambahan) 29070
ATMR untuk RISIKO KREDIT 29071
Modal Pelengkap yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar (yaitu yang dapat ditambahkan untuk Modal Pelengkap
Tambahan)
29045
9 Modal Pelengkap Tambahan yang memenuhi persyaratan 29050
a.Kelebihan Pinjaman Subordinasi yang tidak dapat diperhitungkan dalam Modal Pelengkap 29055
b.Pinjaman Subordinasi dengan maturitas awal minimum 2 tahun dan memenuhi kriteria Pinjaman Subordinasi yang dapat
diperhitungkan sebagai komponen modal
29060
Modal Inti yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar (minimum 28.5% x total beban modal) 29040
Total12,5 x Total (Ekuivalen
ATMR)
b. Perhitungan Beban Modal menggunakan Model Internal
Risiko Spesifik Risiko Umum Total12,5 x Total (Ekuivalen
ATMR)
Risiko Suku Bunga
Risiko
Nilai
Tukar
Risiko Ekuitas
Risiko
Komoditas
Risiko Perubahan Harga Option
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) untuk Risiko Kredit 29030
TOTAL ATMR RISIKO PASAR 29035
a. Perhitungan Beban Modal menggunakan Metode Standar
Modal Inti (setelah diperhitungkan faktor pengurang, sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)* 29015
Modal Pelengkap (setelah diperhitungkan faktor pengurang, sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)* 29020
Faktor Pengurang Modal 29025
Formulir 9.jFormulir 9.jFormulir 9.jFormulir 9.j
Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Konsolidasi)Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Konsolidasi)Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Konsolidasi)Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Konsolidasi)
Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Konsolidasi) Sandi
Total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit (sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)* 29010
123
124
125
126
127
128
������8������ ���&�
���)(
���������
������� ������� ��
�� ������������"�������-� ������� 7�� �����"� *�"����� ����$4� ������� ����)
�� *����������&��� �������� ������� ������������������������-�0�����H����B �����$� ������������"������"����!���3� ���$�'� �����������������"�&��������������
��-�I�3��0�3���H����B
������������ ���)��� ��������������"����������� ���(��� *���� ������<� ���,��� �������������"�����������0�<��H����B ���+�
���������;
�� �������� ����������$���������
����
���'�
�&' +���#��0��
���=��������
��
129
II-68
FORMULIR 10
PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI
“LAPORAN DEPOSAN DAN DEBITUR INTI
PADA BULAN LAPORAN”
Pada formulir ini dilaporkan :
1. Jumlah dana milik Deposan Inti yaitu 10, 25, atau 50 depositors terbesar sesuai total aset Bank sebagaimana
diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, sebagai
berikut:
a. Bank dengan total aset sampai dengan 1 trilyun rupiah, deposan inti = 10 deposan
b. Bank dengan total aset antara 1 trilyun rupiah sampai dengan 10 trilyun rupiah, deposan inti = 25 deposan
c. Bank dengan total aset lebih besar dari 10 trilyun rupiah, deposan inti = 50 deposan.
Posisi dana pihak ketiga yang dimiliki oleh Deposan Inti tersebut di atas dirinci dalam bentuk giro, tabungan
dan simpanan berjangka (deposito) dalam rupiah dan valuta asing sesuai dengan laporan keuangan bank
pelapor pada bulan laporan.
Yang dimaksud Deposan adalah nasabah yang memiliki giro,tabungan, dan atau deposito. Misalnya PT X
memiliki giro sebesar Rp.100 milyar, tabungan sebesar Rp.10 milyar, dan deposito sebesar Rp.50 milyar sehingga
secara total PT X memiliki simpanan di bank sebesar Rp.160 milyar dan merupakan 25 depositor terbesar
dengan asumsi total aset bank sebesar Rp. 10 trilyun.
2. Posisi kredit kepada Debitur Inti yaitu 10,15 atau 25 debitur/grup (one obligor concept) di luar pihak terkait
sesuai total aset Bank sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Sistem Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum, sebagai berikut:
a. Bank dengan total aset sampai dengan 1 trilyun rupiah, debitur inti = 10 debitur/grup
b. Bank dengan total aset antara 1 trilyun rupiah sampai dengan 10 trilyun rupiah, debitur inti = 15 debitur/
grup
c. Bank dengan total aset lebih besar dari 10 trilyun rupiah, debitur inti = 25 debitur/grup
PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM
I. DEPOSAN INTI
1. Deposan Inti Bulan ini
Baris ini diisi secara sistem dengan total dana milik Deposan Inti dalam rupiah dan valuta asing pada bulan
laporan yang dirinci menurut giro, tabungan dan deposito.
a. Giro.
Baris ini diisi jumlah giro milik Deposan Inti dalam rupiah dan valuta asing.
130
II-69
b. Tabungan.
Baris ini diisi jumlah tabungan milik Deposan Inti dalam rupiah dan valuta asing.
c. Deposito.
Baris ini diisi jumlah deposito milik Deposan Inti dalam rupiah dan valuta asing.
Penjelasan mengenai giro, tabungan dan deposito (simpanan berjangka) sebagaimana penjelasan dalam
Formulir-1, “Laporan Dana Pihak Ketiga Rupiah dan Valuta Asing”.
2. Total Dana Pihak Ketiga
Baris ini diisi seluruh dana milik pihak ketiga dalam rupiah dan valuta asing dalam bentuk giro, tabungan dan
deposito sesuai dengan laporan keuangan bank pelapor sebagaimana yang dilaporkan dalam Laporan Bulanan
Bank Umum (LBU).
3. Persentase Deposan Inti
Baris ini diisi secara persentase (%) yaitu jumlah dana pihak ketiga yang dimiliki oleh Deposan inti dibagi
dengan total dana pihak ketiga di bank pelapor dikalikan 100%. Baris ini diisi secara sistem dari hasil perhitungan :
DPK Deposan Inti
x 100%
Total DPK
4. Deposan Inti bulan sebelumnya
Baris ini diisi dengan total dana milik Deposan Inti dalam rupiah dan valuta asing pada bulan sebelum bulan
laporan.
5. Persentase Pertumbuhan Deposan Inti
Baris ini diisi secara persentase (%) yaitu jumlah dana pihak ketiga yang dimiliki oleh deposan inti pada bulan
laporan dikurangi dengan jumlah dana pihak ketiga yang dimiliki oleh deposan inti pada bulan sebelumnya
dibagi dengan jumlah dana pihak ketiga yang dimiliki oleh deposan inti pada bulan sebelumnya dikalikan
100%. Baris ini diisi secara sistem dari hasil perhitungan :
(DPK Deposan Inti bulan laporan – DPK Deposan Inti bulan sebelumnya)
x 100%
DPK Deposan Inti bulan sebelumnya
II. DEBITUR INTI
1. Kredit Kepada Debitur Inti
Baris ini diisi dengan total baki debet (outstanding) kredit kepada Debitur Inti.
2. Total Kredit
Baris ini diisi dengan baki debet seluruh kredit dalam rupiah dan valuta asing sesuai dengan laporan keuangan
bank pelapor sebagaimana yang dilaporkan dalam Laporan Bulanan Bank Umum (LBU).
Formulir 10
131
II-70
3. Persentase Debitur Inti
Baris ini diisi secara persentase (%) yaitu baki debet kredit kepada Debitur inti dibagi dengan total kredit
dikalikan 100%. Baris ini diisi secara sistem dari hasil perhitungan :
Kredit Debitur Inti
x 100%
Total Kredit
Formulir 10
132
�� #<����7��#����
�� * <-%= 9�1���><%*2<�*�� #���"� %&���
�� * -�<����-�3<�1��-� �7=- -�*<<�� #���"� %&���
$� �=����7�1��<�*���%* =2<�*��%&����
'� #-���#-���� #���"� %&���
������������������������"�����������"�����������.������������.����/��������"���!�������4����������� ��������������������� �������
������������=�������������A��=� ��+�����+�!���������+��
9�����9A%���������8�+�������J����=���
�&'�� �%� �� �+� ��A ��� ���= A� =����
������8������ ���&�
���(�
���������
133
II-72
FORMULIR 11
PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI
“LAPORAN SENSITIVITY TO MARKET RISK – NILAI TUKAR”
Pada formulir ini dilaporkan eksposur bank yang dipengaruhi oleh risiko pasar - nilai tukar yang disajikan
berdasarkan aktivitas fungsional bank pelapor. Form ini digunakan untuk penilaian tingkat kesehatan bank untuk
faktor sensitivitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk) akibat fluktuasi (adverse movement) nilai tukar.
PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM
I. Lending
Baris ini diisi dengan saldo dari aktivitas fungsional bank dalam bentuk lending menurut jenis valuta USD,
GBP, SGD, HKD, JPY, AUD,EURO, MYR dan lainnya.
II. Treasury & Investment
Baris ini diisi dengan saldo dari aktivitas fungsional bank dalam bentuk treasury atau investment untuk
posisi long atau short menurut jenis valuta USD, GBP, SGD, HKD, JPY, AUD,EURO, MYR dan lainnya.
III. Trade Finance & Bank Guarantee
Baris ini diisi dengan saldo dari aktivitas fungsional bank dalam bentuk trade finance dan bank guarantee
untuk posisi long maupun short menurut jenis valuta USD, GBP, SGD, HKD, JPY, AUD,EURO, MYR dan
lainnya.
IV. Funding & Debt Instrument
Baris ini diisi dengan saldo dari aktivitas fungsional bank dalam bentuk funding atau debt instrument untuk
posisi short menurut jenis valuta USD, GBP, SGD, HKD, JPY, AUD,EURO, MYR dan lainnya.
V. Lain-lain
Baris ini diisi dengan saldo dari aktivitas fungsional bank selain pada angka romawi I s.d. IV untuk posisi
long maupun short menurut jenis valuta USD, GBP, SGD, HKD, JPY, AUD,EURO, MYR dan lainnya.
134
��$� ������ ���� ������ ����
%������������"����� ��;����"��� ��;��)�"��� ��;)����"��� �$
;������&�� ��;������&�� ��;��$���&�� ��
;$�'���&�� �';'�(���&�� �(;(������&�� $�;����'���&�� $';�'������&�� '��"&����������&�� )�
�������������=�������������A��=� ��+�����+�K��+��%����
+����@�+��
������8������ ���&�
���(�
���������
C=���-
C=���/
C=���,
�+���� �+���� ����� �����
�>�����
�= ����
�
135
II-74
FORMULIR 12
PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI
“LAPORAN SENSITIVITY TO MARKET RISK – SUKU BUNGA”
Pada formulir ini dilaporkan eksposur bank dalam rupiah maupun valuta asing yang dipengaruhi oleh risiko
pasar - suku bunga yang dipetakan berdasarkan jatuh tempo (zona). Form ini digunakan untuk penilaian tingkat
kesehatan bank untuk faktor sensitivitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk) akibat perubahan suku
bunga.
PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM
I. ZONA 1
Baris ini diisi dengan eksposur bank baik aktiva maupun pasiva yang dipengaruhi oleh risiko suku bunga
yang dipetakan menurut jatuh tempo yang dibagi dalam skala waktu (Zona 1) sebagai berikut :
• Sampai dengan 1 bulan
• lebih dari 1 bulan sampai dengan 3 bulan
• lebih dari 3 bulan sampai dengan 6 bulan
• lebih dari 6 bulan sampai dengan 12 bulan
II. Zona 2
Baris ini diisi dengan eksposur bank baik aktiva maupun pasiva yang dipengaruhi oleh risiko suku bunga
yang dipetakan menurut jatuh tempo yang dibagi dalam skala waktu (Zona 2) sebagai berikut :
• lebih dari 1 tahun sampai dengan 2 tahun
• lebih dari 2 tahun sampai dengan 3 tahun
• lebih dari 3 tahun sampai dengan 4 tahun
III. Zona 3
Baris ini diisi dengan eksposur bank baik aktiva maupun pasiva yang dipengaruhi oleh risiko suku bunga
yang dipetakan menurut jatuh tempo yang dibagi dalam skala waktu (Zona 3) sebagai berikut :
• lebih dari 4 tahun sampai dengan 5 tahun
• lebih dari 5 tahun sampai dengan 7 tahun
• lebih dari 7 tahun sampai dengan 10 tahun
• lebih dari 10 tahun sampai dengan 15 tahun
• lebih dari 15 tahun sampai dengan 20 tahun
• lebih dari 20 tahun
136
II-75
Formulir 13.a
Data Eksposur Perhitungan ATMR Risiko Kredit – Pendekatan Standar
Bank Secara Individual
1.
No Tagihan CKPN atau PPA Khusus Tagihan Bersih
I II III (I - II)
1.
a. 10110
1) Penempatan pada Bank Indonesia 10111
2) Surat Berharga 10112
3) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 10113
4) Kredit yang diberikan 10114
5) Tagihan Lainnya 10115
6) Tagihan Bunga yang belum diterima 10116
b. 10120
1) Surat Berharga 10121
2) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 10122
3) Tagihan Akseptasi 10123
4) Kredit yang diberikan 10124
5) Tagihan Lainnya 10125
6) Tagihan Bunga yang belum diterima 10126
2. 10200
a. 10210
b. 10220
c. 10230
d. 10240
e. 10250
f. 10260
3. 10300
a. 10310
b. 10320
c. 10330
d. 10340
e. 10350
f. 10360
4.
a. 10410
1) Penempatan pada Bank lain 10411
2) Surat Berharga 10412
3) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 10413
4) Tagihan Akseptasi 10414
5) Kredit yang diberikan 10415
6) Tagihan Lainnya 10416
7) Tagihan Bunga yang belum diterima 10417
b. 10420
1) Penempatan pada Bank lain 10421
2) Surat Berharga 10422
3) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 10423
4) Tagihan Akseptasi 10424
5) Kredit yang diberikan 10425
6) Tagihan Lainnya 10426
7) Tagihan Bunga yang belum diterima 10427
5. 10500
a. 10510
b. 10520
6. 10600
a. 10610
b. 10620
7. 10700
a. 10710
b. 10720
8. 10800
a. 10810
b. 10820
c. 10830
d. 10840
Tagihan Akseptasi
Kredit yang diberikan
Tagihan Lainnya
Tagihan Bunga yang belum diterima
Kredit yang diberikan
Tagihan Bunga yang belum diterima
Kredit Pegawai/Pensiunan
Kredit yang diberikan
Tagihan Bunga yang belum diterima
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Jangka Pendek
Tagihan Jangka Panjang
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit yang diberikan
Tagihan Bunga yang belum diterima
Kredit Beragun Properti Komersial
Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo)
Tagihan Akseptasi
Kredit yang diberikan
Tagihan Lainnya
Tagihan Bunga yang belum diterima
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Akseptasi
Kredit yang diberikan
Tagihan Lainnya
Tagihan Bunga yang belum diterima
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Surat Berharga
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Surat Berharga
Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo)
Eksposur Aset di Neraca, kecuali eksposur sekuritisasi.
Kategori PortofolioSandi
137
II-76
Lanjutan Formulir 13.a
No Tagihan CKPN atau PPA Khusus Tagihan Bersih
9. 10900
a. Surat Berharga 10910
b. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 10920
c. Tagihan Akseptasi 10930
d. Kredit yang diberikan 10940
e. Tagihan Lainnya 10950
f. Tagihan Bunga yang belum diterima 10960
10.
a. 11010
b. 11020
1) Penempatan pada Bank lain 11021
2) Surat Berharga 11022
3) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 11023
4) Tagihan Akseptasi 11024
5) Kredit yang diberikan 11025
6) Tagihan Lainnya 11026
11. 11100
a. Uang Tunai, Emas dan Commemorative Coin 11110
b. Penyertaan (selain yang menjadi faktor pengurang modal) 11120
1) penyertaan modal sementara dalam rangka restrukturisasi kredit 11121
2) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang tidak terdaftar di bursa 11122
3) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang terdaftar di bursa 11123
c. 11130
d. 11140
e. 11150
f. 11160
10000
Antar Kantor Neto
Lainnya
Total Eksposur untuk Posisi Aset di Neraca
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kategori Portofolio
Aset Lainnya
Aset tetap dan inventaris Neto
Aset Yang Diambil Alih (AYDA)
Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
138
II-77
Lanjutan Formulir 13.a
2.
a.
No Sandi Nilai TRA PPA Khusus Nilai TRA Neto
I II III (I - II)
1. 21010
a. 21011
b. 21012
2. 21020
3. 21030
4. 21040
a. 21041
b. 21042
5. 21050
6. 21060
7. 21070
8. 21080
9. 21090
10. 21100
a. 21101
b. 21102
21000
b.
No Sandi Nilai TRA PPA Nilai TRA Neto
I II III (I - II)
1. 22010
a. 22011
b. 22012
2. 22020
3. 22030
4. 22040
a. 22041
b. 22042
5. 22080
6. 22090
22000
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Total Eksposur dari Transaksi Rekening Administratif Lainnya
Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Jangka Pendek
Tagihan Jangka Panjang
Total Eksposur untuk Kelonggaran Tarik
Transaksi Rekening Administratif Lainnya
Kategori Portofolio
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
Kredit Pegawai/Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Jangka Pendek
Tagihan Jangka Panjang
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kategori Portofolio
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi dalam Transaksi Rekening Administratif (TRA), kecuali eksposur sekuritisasi
Kelonggaran Tarik
139
II-78
Lanjutan Formulir 13.a
3.
a.
No Sandi Tagihan Bersih
I
1. 31010
a. 31011
b. 31012
2. 31020
3. 31030
4. 31040
a. 31041
b. 31042
5. 31080
6. 31090
31000
b.
No Sandi Tagihan CKPN Tagihan Bersih
I II III (I - II)
1. 32010
a. 32011
b. 32012
2. 32020
3. 32030
4. 32040
a. 32041
b. 32042
5. 32080
6. 32090
32000
c.
No Sandi Tagihan Derivatif
I1. 33010
a. 33011
b. 33012
2. 33020
3. 33030
4. 33040
a. 33041
b. 33042
5. 33080
6. 33090
33000
Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk )
Transaksi Repo
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Jangka Pendek
Tagihan Jangka Panjang
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Kategori Portofolio
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Jangka Pendek
Total Eksposur dari Transaksi Repo
Transaksi Reverse Repo
Kategori Portofolio
Tagihan kepada Pemerintah
Tagihan kepada Pemerintah
Tagihan kepada Pemerintah Indonesia
Tagihan kepada Pemerintah Negara Lain
Tagihan kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Jangka Panjang
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Total Eksposur dari Transaksi Reverse Repo
Transaksi Derivatif Over The Counter (OTC)
Kategori Portofolio
Tagihan kepada Bank Lain
Tagihan Jangka Pendek
Tagihan Jangka Panjang
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan kepada Korporasi
Total Eksposur dari Transaksi Derivatif OTC
140
II-79
Lanjutan Formulir 13.a
4. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Setelmen (Settlement Risk)
No Sandi Nilai Eksposur
I1. 40100
a. 40110
b. 40120
c. 40130
d. 40140
2. 40200
40000
5. Eksposur Sekuritisasi
No Sandi
Eksposur Merupakan
Faktor Pengurang
Modal
Eksposur
diperhitungkan sebagai
ATMR
I II1. 50100
a. 50110
b. 50120
2. 50200
a. Bank merupakan Kreditur Asal 50210
b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal 50220
3. 50300
4. 50400
a. Bank merupakan Kreditur Asal 50410
b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal 50420
5. 50500
a. 50510
b. 50520
6. 50600
7.50700
50000
6. Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
No SandiFaktor Pengurang
Modal ATMR
I II
1. 60000Total Eksposur
Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan
Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehati-
hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum.
Total Eksposur dari Transaksi Sekuritisasi
Jenis Transaksi
Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan
Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan
Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan
Senior Trance
Junior Tranche
Jenis Transaksi
Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan
First Loss Facility
Second Loss Facility
Bobot Risiko 50% (16-30 hari)
Bobot Risiko 75% (31-45 hari)
Bobot Risiko 100% (lebih dari 45 hari)
Untuk transaksi yang tergolong Non-delivery versus payment (non-DvP)
Total Eksposur dari Settlement Risk
Jenis Transaksi
Untuk transaksi yang tergolong Delivery versus Payment (DvP)
Bobot Risiko 8% (5-15 hari)
141
II-80
1.1.1.a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
I
Tagihan Bersih 10110
0% 20% 50% 100%
II III IV V VI VII VIII IX X
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10115 0%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10181 (A)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 10191 (B)
1.1.b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
I
Tagihan Bersih 10120
0% 20% 50% 100%
II III IV V VI VII VIII IX X
Peringkat AAA s.d AA- 10121 0%
Peringkat A+ s.d A- 10122 20%
Peringkat BBB+ s.d BBB- 10123 50%
Peringkat BB+ s.d B- 10124 100%
Peringkat dibawah B- 10125 150%
Tanpa Peringkat 10129 100%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10182 (A)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 10192 (B)
1.2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
I
Tagihan Bersih 10200
0% 20% 50% 100%
II III IV V VI VII VIII IX X
Peringkat AAA s.d AA- 10205 20%
Peringkat A+ s.d BBB- 10210 50%
Peringkat BB+ s.d B- 10215 100%
Peringkat dibawah B- 10220 150%
Tanpa peringkat 10225 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10280 (A)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 10290 (B)
Rincian Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan StandarRincian Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan StandarRincian Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan StandarRincian Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan Standar
Bank Secara Indiv idualBank Secara Indiv idualBank Secara Indiv idualBank Secara Indiv idual
Formulir 13.bFormulir 13.bFormulir 13.bFormulir 13.b
ATMR setelah
MRK
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRK
ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRK
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum
MRK
Eksposur Aset di Neraca, kecuali eksposur sekuritisasi
Kategori Bobot Risiko Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit)
142
II-81
I
Tagihan Bersih 10300
0% 20% 50% 100%
II III IV V VI VII VIII IX X
Memenuhi Kriteria Bobot Risiko 0% 10305 0%
Peringkat AAA s.d AA- 10310 20%
Peringkat A+ s.d BBB- 10315 50%
Peringkat BB+ s.d B- 10320 100%
Peringkat dibawah B- 10325 150%
Tanpa Peringkat 10330 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10380 (A)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 10390 (B)
1.4.a. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Pendek
I
Tagihan Bersih 10410
0% 20% 50% 100%
II III IV V VI VII VIII IX X
Peringkat Jangka Pendek A1 10411 20%
Peringkat Jangka Pendek A2 10412 50%
Peringkat Jangka Pendek A3 10413 100%
Peringkat Jangka Pendek lainnya 10414 150%
Peringkat AAA s.d BBB- 10415 20%
Peringkat BB+ s.d B- 10416 50%
Peringkat dibawah B- 10417 150%
Tanpa Peringkat 10419 20%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10481 (A)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 10491 (B)
1.4.b. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Panjang
I
Tagihan Bersih 10420
Bobot Risiko
0% 20% 50% 100%
II III IV V VI VII VIII IX X
Peringkat Jangka Pendek A1 10421 20%
Peringkat Jangka Pendek A2 10422 50%
Peringkat Jangka Pendek A3 10423 100%
Peringkat Jangka Pendek lainnya 10424 150%
Peringkat AAA s.d AA- 10425 20%
Peringkat A+ s.d BBB- 10426 50%
Peringkat BB+ s.d B- 10427 100%
Peringkat dibawah B- 10428 150%
Tanpa peringkat 10429 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10482 (A)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 10492 (B)
ATMR setelah
MRK
Kategori Sandi Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRK
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum
MRK
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRK
1.3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Lanjutan Formulir 13.b
143
II-82
I
Tagihan Bersih 10500 0
Bobot Risiko
0% 20% 50% 100%
II III IV V VI VII VIII IX X
LTV ≤ 70% 10505 35%
70% < LTV ≤ 80% 10515 40%
80% < LTV ≤ 95% 10525 45%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10580 (A)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 10590 (B)
I
Tagihan Bersih 10600 0
Kategori Bobot Risiko
0% 20% 50% 100%
II III IV V VI VII VIII IX X
Kredit Beragun Properti Komersial 10605 100%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10680 (A)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 10690 (B)
1.7. Kredit Pegawai/Pensiunan
I
Tagihan Bersih 10700 0
Kategori Bobot Risiko
0% 20% 50% 100%
II III IV V VI VII VIII IX X
Kredit Pegawai/Pensiunan 10705 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10780 (A)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 10790 (B)
1.8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
I
Tagihan Bersih 10800 0
Kategori Bobot Risiko
0% 20% 50% 100%
II III IV V VI VII VIII IX X
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 10805 75%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10880 (A)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 10890 (B)
ATMR setelah
MRK
Sandi Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRK
Sandi Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum
MRK
ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRK
1.6. Kredit Beragun Properti Komersial
Sandi Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRK
1.5. Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kategori Sandi Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit)
Lanjutan Formulir 13.b
144
II-83
I
Tagihan Bersih 10900 0
0% 20% 50% 100%
II III IV V VI VII VIII IX X
Peringkat Jangka Pendek A1 10905 20%
Peringkat Jangka Pendek A2 10910 50%
Peringkat Jangka Pendek A3 10915 100%
Peringkat Jangka Pendek lainnya 10920 150%
Peringkat AAA s.d AA- 10925 20%
Peringkat A+ s.d A- 10930 50%
Peringkat BBB+ s.d BB- 10935 100%
Peringkat dibawah BB- 10940 150%
Tanpa peringkat 10945 100%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10980 (A)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 10990 (B)
1.10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
I
Tagihan Bersih 11000 0
Kategori Bobot Risiko
0% 20% 50% 100%
II III IV V VI VII VIII IX X
Kredit Beragun Rumah Tinggal 11005 100%
Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 11010 150%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 11080 (A)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 11090 (B)
2.2.1.a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
Nilai TRA Neto
I
Kelonggaran Tarik 20110
Transaksi Rekening Adm Lainnya 20115
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih
II III IV
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20116 0%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun 20117 20%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20118 50%
Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20119 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka
pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)20120 50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian
kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat
berharga)
20121 100%
20125 (A)
0% 20% 50% 100%
V VI VII VIII IX X XI XII XIII
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 20130 0%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20181 (B)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 20191 (C)
1.9. Tagihan Kepada Korporasi
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRK
Sandi Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRK
ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRK
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif , kecuali eksposur sekuritisasi
Sandi
Sandi
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit)
Lanjutan Formulir 13.b
145
II-84
Lanjutan Formulir 13.b
2.1.b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
Nilai TRA Neto
I
Kelonggaran Tarik 20140
Transaksi Rekening Adm Lainnya 20145
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih
II III IV
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20146 0%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun 20147 20%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20148 50%
Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20149 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka
pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)20150 50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian
kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat
berharga)
20151 100%
20155 (A)
0% 20% 50% 100%
V VI VII VIII IX X XI XII XIII
Peringkat AAA s.d AA- 20161 0%
Peringkat A+ s.d A- 20162 20%
Peringkat BBB+ s.d BBB- 20163 50%
Peringkat BB+ s.d B- 20164 100%
Peringkat dibawah B- 20165 150%
Tanpa Peringkat 20169 100%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20182 (B)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 20192 (C)
2.2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Nilai TRA Neto
I
Kelonggaran Tarik 20210
Transaksi Rekening Adm Lainnya 20215
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih
II III IV
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20216 0%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun 20217 20%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20218 50%
Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20219 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka
pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)20220 50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian
kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat
berharga)
20221 100%
20225 (A)
0% 20% 50% 100%
V VI VII VIII IX X XI XII XIII
Peringkat AAA s.d AA- 20231 20%
Peringkat A+ s.d BBB- 20232 50%
Peringkat BB+ s.d B- 20233 100%
Peringkat dibawah B- 20234 150%
Tanpa peringkat 20239 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20280 (B)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 20290 (C)
Sandi
Sandi
ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRK
Sandi
Sandi
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit)
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRK
146
II-85
Nilai TRA Neto
I
Kelonggaran Tarik 20310
Transaksi Rekening Adm Lainnya 20315
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih
II III IV
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20316 0%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun 20317 20%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20318 50%
Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20319 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka
pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)20320 50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian
kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat
berharga)
20321 100%
20325 (A)
Kategori Bobot Risiko
0% 20% 50% 100%
V VI VII VIII IX X XI XII XIII
Kriteria Bobot Risiko 0% 20331 0%
Peringkat AAA s.d AA- 20332 20%
Peringkat A+ s.d BBB- 20333 50%
Peringkat BB+ s.d B- 20334 100%
Peringkat dibawah B- 20335 150%
Tanpa Peringkat 20339 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20380 (B)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 20390 (C)
2.4.a. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Pendek
Nilai TRA Neto
I
Kelonggaran Tarik 20410
Transaksi Rekening Adm Lainnya 20415
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih
II III IV
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20416 0%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun 20417 20%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20418 50%
Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20419 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka
pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)20420 50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian
kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat
berharga)
20421 100%
20425 (A)
Kategori Bobot Risiko
0% 20% 50% 100%
V VI VII VIII IX X XI XII XIII
Peringkat Jangka Pendek A1 20431 20%
Peringkat Jangka Pendek A2 20432 50%
Peringkat Jangka Pendek A3 20433 100%
Peringkat Jangka Pendek lainnya 20434 150%
Peringkat AAA s.d BBB- 20435 20%
Peringkat BB+ s.d B- 20436 50%
Peringkat dibawah B- 20437 150%
Tanpa Peringkat 20439 20%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20481 (B)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 20491 (C)
Sandi Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum
MRK
2.3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Sandi
Sandi
ATMR setelah
MRK
Sandi
Sandi Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRK
Lanjutan Formulir 13.b
147
II-86
Lanjutan Formulir 13.b 2.4.b. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Panjang
Nilai TRA Neto
I
Kelonggaran Tarik 20450
Transaksi Rekening Adm Lainnya 20455
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih
II III IV
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20461 0%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun 20462 20%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20463 50%
Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20464 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka
pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)20465 50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian
kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat
berharga)
20466 100%
20470 (A)
Kategori Bobot Risiko
0% 20% 50% 100%
V VI VII VIII IX X XI XII XIII
Peringkat Jangka Pendek A1 20471 20%
Peringkat Jangka Pendek A2 20472 50%
Peringkat Jangka Pendek A3 20473 100%
Peringkat Jangka Pendek lainnya 20474 150%
Peringkat AAA s.d AA- 20475 20%
Peringkat A+ s.d BBB- 20476 50%
Peringkat BB+ s.d B- 20477 100%
Peringkat dibawah B- 20478 150%
Tanpa peringkat 20479 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20482 (B)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 20492 (C)
2.5. Kredit Beragun Rumah Tinggal
Nilai TRA Neto
I
Kelonggaran Tarik 20510
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih
II III IV
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20515 0%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun 20520 20%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20525 50%
20530 (A)
0% 20% 50% 100%
V VI VII VIII IX X XI XII XIII
LTV ≤ 70% 20535 35%
70% < LTV ≤ 80% 20540 40%
80% < LTV ≤ 95% 20545 45%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20580 (B)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 20590 (C)
Sandi
Sandi
Sandi Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRK
Sandi
Sandi
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRK
148
II-87
2.6. Kredit Beragun Properti Komersial
Nilai TRA Neto
I
Kelonggaran Tarik 20610
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih
II III IV
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20615 0%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun 20620 20%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20625 50%
20630 (A)
Kategori Bobot Risiko Tagihan Bersih
0% 20% 50% 100%
V VI VII VIII IX X XI XII XIII
Kredit Beragun Properti Komersial 20640 100%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20680 (B)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 20690 (C)
2.7. Kredit Pegawai/Pensiunan
Nilai TRA Neto
I
Kelonggaran Tarik 20710
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih
II III IV
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20715 0%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun 20720 20%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20725 50%
20730 (A)
Kategori Bobot Risiko Tagihan Bersih
0% 20% 50% 100%
V VI VII VIII IX X XI XII XIII
Kredit Pegawai/Pensiunan 20740 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20780 (B)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 20790 (C)
ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRK
Sandi
Sandi
SandiBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit)
Sandi
SandiBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRK
Lanjutan Formulir 13.b
149
II-88
Lanjutan Formulir 13.b Nilai TRA Neto
I
Kelonggaran Tarik 20810
Transaksi Rekening Adm Lainnya 20815
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih
II III IV
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20820 0%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun 20825 20%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20830 50%
Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20835 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka
pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)20840 50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian
kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat
berharga)
20845 100%
20850 (A)
Kategori Bobot Risiko
0% 20% 50% 100%
V VI VII VIII IX X XI XII XIII
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 20855 75%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20880 (B)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 20890 (C)
2.9. Tagihan Kepada Korporasi
Nilai TRA Neto
I
Kelonggaran Tarik 20910
Transaksi Rekening Adm Lainnya 20915
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih
II III IV
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20920 0%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun 20925 20%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20930 50%
Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20935 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka
pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)20940 50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian
kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat
berharga)
20945 100%
20950 (A)
Kategori Bobot Risiko
0% 20% 50% 100%
V VI VII VIII IX X XI XII XIII
Peringkat Jangka Pendek A1 20951 20%
Peringkat Jangka Pendek A2 20952 50%
Peringkat Jangka Pendek A3 20953 100%
Peringkat Jangka Pendek lainnya 20954 150%
Peringkat AAA s.d AA- 20955 20%
Peringkat A+ s.d A- 20956 50%
Peringkat BBB+ s.d BB- 20957 100%
Peringkat dibawah BB- 20958 150%
Tanpa peringkat 20959 100%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20980 (B)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 20990 (C)
ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRK
2.8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Sandi
Sandi
Sandi
Sandi
Sandi Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit)
Sandi Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit)
ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRK
Lanjutan Formulir 13.b
150
II-89
2.10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Nilai TRA Neto
I
Kelonggaran Tarik - Kredit Beragun Rumah Tinggal 21010
Kelonggaran Tarik - Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 21015
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih
II III IV
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 21020 0%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun 21025 20%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 21030 50%
21035 (A)
0% 20% 50% 100%
V VI VII VIII IX X XI XII XIII
Kredit Beragun Rumah Tinggal 21040 100%
Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 21045 150%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 21080 (B)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 21090 (C)
3.
3.1.a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
Jenis Transaksi Sandi Tagihan DerivatifPotential Future
ExposureTagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas
I II III IV V
Transaksi Repo 30110 < 1 tahun
Transaksi Reverse Repo 30115 1 thn s.d 5 thn
Transaksi Derivatif 30120 > 5 tahun
30125 (A) (B)
VI VII VIII IX X
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 30126
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30181 (C)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 30191 (D)
ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRKKategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih
Tagihan Bersih
setelah MRK
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRK
Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
Perhitungan Potential Future Exposure
Sandi
Sandi
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Lanjutan Formulir 13.b
151
II-90
3.1.b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
Jenis Transaksi Sandi Tagihan DerivatifPotential Future
ExposureTagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas
I II III IV V
Transaksi Repo 30130 0 < 1 tahun
Transaksi Reverse Repo 30135 0 1 thn s.d 5 thn
Transaksi Derivatif 30140 0 0 0 > 5 tahun
30145 (A) 0 (B)
VI VII VIII IX X
Peringkat AAA s.d AA- 30151 0%
Peringkat A+ s.d A- 30152 20%
Peringkat BBB+ s.d BBB- 30153 50%
Peringkat BB+ s.d B- 30154 100%
Peringkat dibawah B- 30155 150%
Tanpa Peringkat 30159 100%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30182 (C)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 30192 (D)
3.2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Jenis Transaksi Sandi Tagihan DerivatifPotential Future
ExposureTagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas
I II III IV V
Transaksi Repo 30210 < 1 tahun
Transaksi Reverse Repo 30215 1 thn s.d 5 thn
Transaksi Derivatif 30220 > 5 tahun
30225 (A) (B)
VI VII VIII IX X
Peringkat AAA s.d AA- 30231 20%
Peringkat A+ s.d BBB- 30232 50%
Peringkat BB+ s.d B- 30233 100%
Peringkat dibawah B- 30234 150%
Tanpa peringkat 30239 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30280 (C)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 30290 (D)
ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRKKategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih
Tagihan Bersih
setelah MRK
ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRK
Perhitungan Potential Future Exposure
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihTagihan Bersih
setelah MRK
Perhitungan Potential Future Exposure
Lanjutan Formulir 13.b
152
II-91
Jenis Transaksi Sandi Tagihan DerivatifPotential Future
ExposureTagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas
I II III IV V
Transaksi Repo 30310 < 1 tahun
Transaksi Reverse Repo 30315 1 thn s.d 5 thn
Transaksi Derivatif 30320 > 5 tahun
30325 (A) (B)
VI VII VIII IX X
Kriteria Bobot Risiko 0% 30331 0%
Peringkat AAA s.d AA- 30332 20%
Peringkat A+ s.d BBB- 30333 50%
Peringkat BB+ s.d B- 30334 100%
Peringkat dibawah B- 30335 150%
Tanpa Peringkat 30339 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30380 (C)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 30390 (D)
3.4.a. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Pendek
Jenis Transaksi Sandi Tagihan DerivatifPotential Future
ExposureTagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas
I II III IV V
Transaksi Repo 30410 < 1 tahun
Transaksi Reverse Repo 30415 1 thn s.d 5 thn
Transaksi Derivatif 30420 > 5 tahun
30425 (A) (B)
VI VII VIII IX X
Peringkat AAA s.d BBB- 30431 20%
Peringkat BB+ s.d B- 30432 50%
Peringkat dibawah B- 30433 150%
Tanpa Peringkat 30439 20%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30481 (C)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 30491 (D)
3.4.b. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Panjang
Jenis Transaksi Sandi Tagihan DerivatifPotential Future
ExposureTagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas
I II III IV V
Transaksi Repo 30450 < 1 tahun
Transaksi Reverse Repo 30455 1 thn s.d 5 thn
Transaksi Derivatif 30460 > 5 tahun
30465 (A) (B)
VI VII VIII IX X
Peringkat AAA s.d AA- 30471 20%
Peringkat A+ s.d BBB- 30472 50%
Peringkat BB+ s.d B- 30473 100%
Peringkat dibawah B- 30474 150%
Tanpa peringkat 30479 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30482 (C)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 30492 (D)
ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRKKategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih
Tagihan Bersih
setelah MRK
Perhitungan Potential Future Exposure
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihTagihan Bersih
setelah MRK
ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRK
Perhitungan Potential Future Exposure
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihTagihan Bersih
setelah MRK
ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRK
Perhitungan Potential Future Exposure
3.3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Lanjutan Formulir 13.b
153
II-92
Jenis Transaksi Sandi Tagihan DerivatifPotential Future
ExposureTagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas
I II III IV V
Transaksi Repo 30810 < 1 tahun
Transaksi Reverse Repo 30815 1 thn s.d 5 thn
Transaksi Derivatif 30820 > 5 tahun
30825 (A) (B)
VI VII VIII IX X
Tagihan Portofolio Ritel 30830 75%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30880 (C)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 30890 (D)
3.6. Tagihan Kepada Korporasi
Jenis Transaksi Sandi Tagihan DerivatifPotential Future
ExposureTagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas
I II III IV V
Transaksi Repo 30910 < 1 tahun
Transaksi Reverse Repo 30915 1 thn s.d 5 thn
Transaksi Derivatif 30920 > 5 tahun
30925 (A) (B)
VI VII VIII IX X
Peringkat AAA s.d AA- 30931 20%
Peringkat A+ s.d A- 30932 50%
Peringkat BBB+ s.d BB- 30933 100%
Peringkat dibawah BB- 30934 150%
Tanpa peringkat 30939 100%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30980 (C)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 30990 (D)
4.
I
Nilai Eksposur 40000
II III IV
Peringkat AAA s.d AA- 40010 20%
Peringkat A+ s.d A- 40020 50%
Peringkat BBB+ s.d BB- 40030 100%
Peringkat dibawah BB- 40040 150%
Tanpa peringkat
Bobot Risiko 20% 40051 20%
Bobot Risiko 50% 40052 50%
Bobot Risiko 100% 40053 100%
Bobot Risiko 150% 40054 150%
Total ATMR Risiko Kredit 40070 (A)
ATMR setelah
MRK
Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum
Kategori Sandi Bobot Risiko Nilai Eksposur ATMR
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihTagihan Bersih
setelah MRK
ATMR sebelum
MRK
ATMR setelah
MRK
Perhitungan Potential Future Exposure
Kategori Bobot Risiko Tagihan BersihTagihan Bersih
setelah MRK
ATMR sebelum
MRK
3.5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Perhitungan Potential Future Exposure
Lanjutan Formulir 13.b
154
II-93
1.
No Sandi Tagihan BersihATMR Sebelum
MRK
ATMR Setelah
MRK
I II III
1. 10100
a. 10110
b. 10120
2. 10200
3. 10300
4. 10400
a. 10410
b. 10420
5. 10500
6. 10600
7. 10700
8. 10800
9. 10900
10. 11000
a. 11010
b. 11020
11. 11100
a. 11110
b. 11120
1) penyertaan modal sementara dalam rangka restrukturisasi kredit 11121
2) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang tidak terdaftar di bursa 11122
3) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang terdaftar di bursa 11123
c. 11130
d. 11140
e. 11150
f. 11160
10000
2.
No Sandi Tagihan BersihATMR Sebelum
MRK
ATMR Setelah
MRK
I II III
1. 20100
a. 20110
b. 20120
2. 20200
3. 20300
4. 20400
a. 20410
b. 20420
5. 20500
6. 20600
7. 20700
8. 20800
9. 20900
10. 21000
a. 21010
b. 21020
20000
Rekapitulasi Hasil Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan StandarRekapitulasi Hasil Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan StandarRekapitulasi Hasil Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan StandarRekapitulasi Hasil Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan StandarBank Secara Indiv idualBank Secara Indiv idualBank Secara Indiv idualBank Secara Indiv idual
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal
TOTAL
Tagihan Jangka Panjang
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai/Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan kepada Bank
Tagihan Jangka Pendek
Lainnya
TOTAL
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
Kategori Portofolio
Tagihan Kepada Pemerintah
Aset Lainnya
Uang Tunai, Emas dan Commemorative Coin
Penyertaan (selain yang menjadi faktor pengurang modal)
Aset tetap dan inventaris Neto
Aset Yang Diambil Alih (AYDA)
Antar Kantor Neto
Kredit Pegawai/Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Jangka Pendek
Tagihan Jangka Panjang
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kategori Portofolio
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Eksposur Aset di Neraca , kecuali eksposur sekuritisasi
Formulir 13.cFormulir 13.cFormulir 13.cFormulir 13.c
155
II-94
Lanjutan Formulir 13.c
3.
No Sandi Tagihan BersihATMR Sebelum
MRK
ATMR Setelah
MRK
I II III
1. 30100
a. 30110
b. 30120
2. 30200
3. 30300
4. 30400
a. 30410
b. 30420
5. 30800
6. 30900
30000
4.
No Sandi Nilai EksposurFaktor
Pengurang ATMR
I II III
1. 40100
a. 40110
b. 40120
c. 40130
d. 40140
2. 40200
40000
5.
No Sandi
Faktor
Pengurang
Modal
ATMR
I II
1. 50100
a. 50110
b. 50120
2. 50200
a. Bank merupakan Kreditur Asal 50210
b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal 50220
3. 50300
4. 50400
a. Bank merupakan Kreditur Asal 50410
b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal 50420
5. 50500
a. 50510
b. 50520
6. 50600
7.50700
50000
6.
No SandiFaktor
Pengurang ATMR
I II
1. 60000
7.
71000 (A)
72000 (B)
Total Eksposur
Total Pengukuran Risiko Kredit
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT
TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL
Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan
Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-
prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum.
TOTAL
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Jenis Transaksi
Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan
Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan
Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan
Senior Trance
Junior Tranche
Jenis Transaksi
Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan
First Loss Facility
Second Loss Facility
Beban Modal 50% (16-30 hari)
Beban Modal 75% (31-45 hari)
Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari)
Non-delivery versus payment
TOTAL
Eksposur Sekuritisasi
TOTAL
Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk)
Jenis Transaksi
Delivery versus payment
Beban Modal 8% (5-15 hari)
Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan kepada Bank
Tagihan Jangka Pendek
Tagihan Jangka Panjang
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Kategori Portofolio
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
156
II-95
1.
No Tagihan CKPN atau PPA Khusus Tagihan Bersih
I II III (I-II)
1.
a. 10110
1) Penempatan pada Bank Indonesia 10111
2) Surat Berharga 10112
3) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 10113
4) Kredit yang diberikan 10114
5) Tagihan Lainnya 10115
6) Tagihan Bunga yang belum diterima 10116
b. 10120
1) Surat Berharga 10121
2) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 10122
3) Tagihan Akseptasi 10123
4) Kredit yang diberikan 10124
5) Tagihan Lainnya 10125
6) Tagihan Bunga yang belum diterima 10126
2. 10200
a. 10210
b. 10220
c. 10230
d. 10240
e. 10250
f. 10260
3. 10300
a. 10310
b. 10320
c. 10330
d. 10340
e. 10350
f. 10360
4.
a. 10410
1) Penempatan pada Bank lain 10411
2) Surat Berharga 10412
3) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 10413
4) Tagihan Akseptasi 10414
5) Kredit yang diberikan 10415
6) Tagihan Lainnya 10416
7) Tagihan Bunga yang belum diterima 10417
b. 10420
1) Penempatan pada Bank lain 10421
2) Surat Berharga 10422
3) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 10423
4) Tagihan Akseptasi 10424
5) Kredit yang diberikan 10425
6) Tagihan Lainnya 10426
7) Tagihan Bunga yang belum diterima 10427
5. 10500
a. 10510
b. 10520
6. 10600
a. 10610
b. 10620
7. 10700
a. 10710
b. 10720
8. 10800
a. 10810
b. 10820
c. 10830
d. 10840
Data Eksposur Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan StandarData Eksposur Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan StandarData Eksposur Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan StandarData Eksposur Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan StandarBank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan AnakBank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan AnakBank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan AnakBank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Formulir 13.dFormulir 13.dFormulir 13.dFormulir 13.d
Tagihan Akseptasi
Kredit yang diberikan
Tagihan Lainnya
Tagihan Bunga yang belum diterima
Kredit yang diberikan
Tagihan Bunga yang belum diterima
Kredit Pegawai/Pensiunan
Kredit yang diberikan
Tagihan Bunga yang belum diterima
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Jangka Pendek
Tagihan Jangka Panjang
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit yang diberikan
Tagihan Bunga yang belum diterima
Kredit Beragun Properti Komersial
Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo)
Tagihan Akseptasi
Kredit yang diberikan
Tagihan Lainnya
Tagihan Bunga yang belum diterima
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Akseptasi
Kredit yang diberikan
Tagihan Lainnya
Tagihan Bunga yang belum diterima
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Surat Berharga
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Surat Berharga
Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo)
Eksposur Aset di Neraca, kecuali eksposur sekuritisasi.
Kategori PortofolioSandi
157
II-96
Lanjutan Formulir 13.d
No Tagihan CKPN atau PPA Khusus Tagihan Bersih
9. 10900
a. Surat Berharga 10910
b. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 10920
c. Tagihan Akseptasi 10930
d. Kredit yang diberikan 10940
e. Tagihan Lainnya 10950
f. Tagihan Bunga yang belum diterima 10960
10.
a. 11010
b. 11020
1) Penempatan pada Bank lain 11021
2) Surat Berharga 11022
3) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 11023
4) Tagihan Akseptasi 11024
5) Kredit yang diberikan 11025
6) Tagihan Lainnya 11026
11. 11100
a. Uang Tunai, Emas dan Commemorative Coin 11110
b. Penyertaan (selain yang menjadi faktor pengurang modal) 11120
1) penyertaan modal sementara dalam rangka restrukturisasi kredit 11121
2) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang tidak terdaftar di bursa 11122
3) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang terdaftar di bursa 11123
c. 11130
d. 11140
e. 11150
f. 11160
10000
2.
a.
No Sandi Nilai TRA PPA Khusus Nilai TRA Neto
I II III (I-II)
1. 21010
a. 21011
b. 21012
2. 21020
3. 21030
4. 21040
a. 21041
b. 21042
5. 21050
6. 21060
7. 21070
8. 21080
9. 21090
10. 21100
a. 21101
b. 21102
21000
b.
No Sandi Nilai TRA PPA Nilai TRA Neto
I II III (I-II)
1. 22010
a. 22011
b. 22012
2. 22020
3. 22030
4. 22040
a. 22041
b. 22042
5. 22080
6. 22090
22000
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Total Eksposur dari Transaksi Rekening Administratif Lainnya
Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Jangka Pendek
Tagihan Jangka Panjang
Total Eksposur untuk Kelonggaran Tarik
Transaksi Rekening Administratif Lainnya
Kategori Portofolio
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
Kredit Pegawai/Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Jangka Pendek
Tagihan Jangka Panjang
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kategori Portofolio
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Antar Kantor Neto
Lainnya
Total Eksposur untuk Posisi Aset di Neraca
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi dalam Transaksi Rekening Administratif (TRA)
Kelonggaran Tarik
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kategori Portofolio
Aset Lainnya
Aset tetap dan inventaris Neto
Aset Yang Diambil Alih (AYDA)
Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
158
II-97
Lanjutan Formulir 13.d
3.
a.
No Sandi Tagihan Bersih
I
1. 31010
a. 31011
b. 31012
2. 31020
3. 31030
4. 31040
a. 31041
b. 31042
5. 31080
6. 31090
31000
b.
No Sandi Tagihan CKPN Tagihan Bersih
I II III (I-II)
1. 32010
a. 32011
b. 32012
2. 32020
3. 32030
4. 32040
a. 32041
b. 32042
5. 32080
6. 32090
32000
c.
No Sandi Tagihan Derivatif
I1. 33010
a. 33011
b. 33012
2. 33020
3. 33030
4. 33040
a. 33041
b. 33042
5. 33080
6. 33090
33000
4.
No Sandi Nilai Eksposur
I1. 40100
a. 40110
b. 40120
c. 40130
d. 40140
2. 40200
40000
Kategori Portofolio
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk )
Transaksi Repo
Total Eksposur dari Transaksi Repo
Transaksi Reverse Repo
Kategori Portofolio
Tagihan kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Jangka Pendek
Tagihan Jangka Panjang
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan Jangka Panjang
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Total Eksposur dari Transaksi Reverse Repo
Transaksi Derivatif Over The Counter (OTC)
Kategori Portofolio
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Jangka Pendek
Tagihan kepada Bank Lain
Tagihan Jangka Pendek
Tagihan Jangka Panjang
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan kepada Korporasi
Total Eksposur dari Transaksi Derivatif OTC
Tagihan kepada Pemerintah
Tagihan kepada Pemerintah Indonesia
Tagihan kepada Pemerintah Negara Lain
Tagihan kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Bobot Risiko 100% (lebih dari 45 hari)
Untuk transaksi yang tergolong Non-delivery versus payment (non-DvP)
Total Eksposur dari Settlement Risk
Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Setelmen (Settlement Risk)
Jenis Transaksi
Untuk transaksi yang tergolong Delivery versus Payment (DvP)
Bobot Risiko 8% (5-15 hari)
Bobot Risiko 50% (16-30 hari)
Bobot Risiko 75% (31-45 hari)
159
II-98
5.
No Sandi
Eksposur
Merupakan Faktor
Pengurang Modal
Eksposur diperhitungkan
sebagai ATMR
I II1. 50100
a. 50110
b. 50120
2. 50200
a. Bank merupakan Kreditur Asal 50210
b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal 50220
3. 50300
4. 50400
a. Bank merupakan Kreditur Asal 50410
b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal 50420
5. 50500
a. 50510
b. 50520
6. 50600
7.50700
50000
6.
No SandiFaktor Pengurang
Modal ATMR
I II
1. 60000Total Eksposur
Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan
Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehati-
hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum.
Total Eksposur dari Transaksi Sekuritisasi
Eksposur di Unit Usaha Syariah dan/atau Perusahaan Anak yang Melakukan Kegiatan Usaha berdasarkan Prinsip Syariah (apabila ada)
Jenis Transaksi
Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan
Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan
Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan
Senior Trance
Junior Tranche
Jenis Transaksi
Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan
First Loss Facility
Second Loss Facility
Eksposur Sekuritisasi
Lanjutan Formulir 13.d
160
II-99
1.
1.1.a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
I
Tagihan Bersih 10110
0% 20% 50% 100%
II III IV V VI VII VIII IX X
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10115 0%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10181 (A)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 10191 (B)
1.1.b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
I
Tagihan Bersih 10120
0% 20% 50% 100%
II III IV V VI VII VIII IX X
Peringkat AAA s.d AA- 10121 0%
Peringkat A+ s.d A- 10122 20%
Peringkat BBB+ s.d BBB- 10123 50%
Peringkat BB+ s.d B- 10124 100%
Peringkat dibawah B- 10125 150%
Tanpa Peringkat 10129 100%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10182 (A)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 10192 (B)
1.2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
I
Tagihan Bersih 10200
0% 20% 50% 100%
II III IV V VI VII VIII IX X
Peringkat AAA s.d AA- 10205 20%
Peringkat A+ s.d BBB- 10210 50%
Peringkat BB+ s.d B- 10215 100%
Peringkat dibawah B- 10220 150%
Tanpa peringkat 10225 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10280 (A)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 10290 (B)
Formulir 13.eFormulir 13.eFormulir 13.eFormulir 13.e
Rincian Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan StandarRincian Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan StandarRincian Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan StandarRincian Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan Standar
Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan AnakBank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan AnakBank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan AnakBank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Eksposur Aset di Neraca, kecuali eksposur sekuritisasi
ATMR
sebelum
MRK
ATMR
setelah MRK
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR
sebelum
MRK
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit)
ATMR
setelah MRK
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR
sebelum
MRK
ATMR
setelah MRK
161
II-10
0
I
Tagihan Bersih 10300
0% 20% 50% 100%
II III IV V VI VII VIII IX X
Memenuhi Kriteria Bobot Risiko 0% 10305 0%
Peringkat AAA s.d AA- 10310 20%
Peringkat A+ s.d BBB- 10315 50%
Peringkat BB+ s.d B- 10320 100%
Peringkat dibawah B- 10325 150%
Tanpa Peringkat 10330 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10380 (A)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 10390 (B)
1.4.a. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Pendek
I
Tagihan Bersih 10410
0% 20% 50% 100%
II III IV V VI VII VIII IX X
Peringkat Jangka Pendek A1 10411 20%
Peringkat Jangka Pendek A2 10412 50%
Peringkat Jangka Pendek A3 10413 100%
Peringkat Jangka Pendek lainnya 10414 150%
Peringkat AAA s.d BBB- 10415 20%
Peringkat BB+ s.d B- 10416 50%
Peringkat dibawah B- 10417 150%
Tanpa Peringkat 10419 20%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10481 (A)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 10491 (B)
1.4.b. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Panjang
I
Tagihan Bersih 10420
Kategori
0% 20% 50% 100%
II III IV V VI VII VIII IX X
Peringkat Jangka Pendek A1 10421 20%
Peringkat Jangka Pendek A2 10422 50%
Peringkat Jangka Pendek A3 10423 100%
Peringkat Jangka Pendek lainnya 10424 150%
Peringkat AAA s.d AA- 10425 20%
Peringkat A+ s.d BBB- 10426 50%
Peringkat BB+ s.d B- 10427 100%
Peringkat dibawah B- 10428 150%
Tanpa peringkat 10429 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10482 (A)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 10492 (B)
Bobot Risiko
1.3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR
sebelum MRK
ATMR
setelah MRK
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR
sebelum MRK
ATMR
setelah MRK
Sandi Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR
sebelum MRK
ATMR
setelah MRK
Lanjutan Formulir 13.e
162
II-10
1
I
Tagihan Bersih 10500
Kategori
0% 20% 50% 100%
II III IV V VI VII VIII IX X
LTV ≤ 70% 10505 35%
70% < LTV ≤ 80% 10515 40%
80% < LTV ≤ 95% 10525 45%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10580 (A)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 10590 (B)
I
Tagihan Bersih 10600
Kategori
0% 20% 50% 100%
II III IV V VI VII VIII IX X
Kredit Beragun Properti Komersial 10605 100%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10680 (A)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 10690 (B)
1.7. Kredit Pegawai/Pensiunan
I
Tagihan Bersih 10700
Kategori
0% 20% 50% 100%
II III IV V VI VII VIII IX X
Kredit Pegawai/Pensiunan 10705 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10780 (A)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 10790 (B)
1.8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
I
Tagihan Bersih 10800
Kategori
0% 20% 50% 100%
II III IV V VI VII VIII IX X
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 10805 75%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10880 (A)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 10890 (B)
Bobot Risiko
Bobot Risiko
Bobot Risiko
Bobot Risiko
1.5. Kredit Beragun Rumah Tinggal
Sandi Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit)
Sandi Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit)ATMR
sebelum MRK
ATMR
sebelum MRK
ATMR
setelah MRK
1.6. Kredit Beragun Properti Komersial
Sandi Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR
sebelum MRK
ATMR
setelah MRK
ATMR
setelah MRK
Sandi Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR
sebelum MRK
ATMR
setelah MRK
Lanjutan Formulir 13.e
163
II-10
2
I
Tagihan Bersih 10900
0% 20% 50% 100%
II III IV V VI VII VIII IX X
Peringkat Jangka Pendek A1 10905 20%
Peringkat Jangka Pendek A2 10910 50%
Peringkat Jangka Pendek A3 10915 100%
Peringkat Jangka Pendek lainnya 10920 150%
Peringkat AAA s.d AA- 10925 20%
Peringkat A+ s.d A- 10930 50%
Peringkat BBB+ s.d BB- 10935 100%
Peringkat dibawah BB- 10940 150%
Tanpa peringkat 10945 100%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10980 (A)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 10990 (B)
1.10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
I
Tagihan Bersih 11000
Kategori Bobot Risiko
0% 20% 50% 100%
II III IV V VI VII VIII IX X
Kredit Beragun Rumah Tinggal 11005 100%
Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 11010 150%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 11080 (A)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 11090 (B)
1.9. Tagihan Kepada Korporasi
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR
sebelum MRK
ATMR
setelah MRK
Sandi Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR
sebelum MRK
ATMR
setelah MRK
Lanjutan Formulir 13.e
164
II-10
3
2.
2.1.a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
Nilai TRA Neto
I
Kelonggaran Tarik 20110
Transaksi Rekening Adm Lainnya 20115
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih
II III IV
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20116 0%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun 20117 20%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20118 50%
Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20119 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka
pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)20120 50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian
kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat
berharga)
20121 100%
20125 (A)
0% 20% 50% 100%
V VI VII VIII IX X XI XII XIII
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 20130 0%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20181 (B)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 20191 (C)
2.1.b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
Nilai TRA Neto
(1)
Kelonggaran Tarik 20140
Transaksi Rekening Adm Lainnya 20145
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih
II III IV
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20146 0%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun 20147 20%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20148 50%
Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20149 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka
pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)20150 50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian
kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat
berharga)
20151 100%
20155 (A)
0% 20% 50% 100%
V VI VII VIII IX X XI XII XIII
Peringkat AAA s.d AA- 20161 0%
Peringkat A+ s.d A- 20162 20%
Peringkat BBB+ s.d BBB- 20163 50%
Peringkat BB+ s.d B- 20164 100%
Peringkat dibawah B- 20165 150%
Tanpa Peringkat 20169 100%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20182 (B)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 20192 (C)
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif , kecuali eksposur sekuritisasi
Sandi
Sandi
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit)
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit)
ATMR
sebelum
MRK
ATMR
setelah MRK
Sandi
Sandi
ATMR
sebelum
MRK
ATMR
setelah MRK
Lanjutan Formulir 13.e
165
II-10
4
Lanjutan Formulir 13.e
2.2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Nilai TRA Neto
(1)
Kelonggaran Tarik 20210
Transaksi Rekening Adm Lainnya 20215
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih
II III IV
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20216 0%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun 20217 20%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20218 50%
Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20219 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka
pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)20220 50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian
kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat
berharga)
20221 100%
20225 (A)
Kategori Bobot Risiko
0% 20% 50% 100%
V VI VII VIII IX X XI XII XIII
Peringkat AAA s.d AA- 20231 20%
Peringkat A+ s.d BBB- 20232 50%
Peringkat BB+ s.d B- 20233 100%
Peringkat dibawah B- 20234 150%
Tanpa peringkat 20239 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20280 (B)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 20290 (C)
Nilai TRA Neto
(1)
Kelonggaran Tarik 20310
Transaksi Rekening Adm Lainnya 20315
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih
II III IV
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20316 0%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun 20317 20%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20318 50%
Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20319 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka
pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)20320 50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian
kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat
berharga)
20321 100%
20325 (A)
Kategori Bobot Risiko
0% 20% 50% 100%
V VI VII VIII IX X XI XII XIII
Kriteria Bobot Risiko 0% 20331 0%
Peringkat AAA s.d AA- 20332 20%
Peringkat A+ s.d BBB- 20333 50%
Peringkat BB+ s.d B- 20334 100%
Peringkat dibawah B- 20335 150%
Tanpa Peringkat 20339 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20380 (B)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 20390 (C)
Sandi
Sandi
Sandi Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR
sebelum MRK
ATMR
setelah MRK
2.3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Sandi
Sandi
Sandi Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR
sebelum MRK
ATMR
setelah MRK
166
II-10
5
2.4.a. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Pendek
Nilai TRA Neto
(1)
Kelonggaran Tarik 20410
Transaksi Rekening Adm Lainnya 20415
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih
II III IV
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20416 0%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun 20417 20%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20418 50%
Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20419 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka
pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)20420 50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian
kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat
berharga)
20421 100%
20425 (A)
Kategori Bobot Risiko
0% 20% 50% 100%
V VI VII VIII IX X XI XII XIII
Peringkat Jangka Pendek A1 20431 20%
Peringkat Jangka Pendek A2 20432 50%
Peringkat Jangka Pendek A3 20433 100%
Peringkat Jangka Pendek lainnya 20434 150%
Peringkat AAA s.d BBB- 20435 20%
Peringkat BB+ s.d B- 20436 50%
Peringkat dibawah B- 20437 150%
Tanpa Peringkat 20439 20%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20481 (B)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 20491 (C)
2.4.b. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Panjang
Nilai TRA Neto
(1)
Kelonggaran Tarik 20450
Transaksi Rekening Adm Lainnya 20455
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih
II III IV
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20461 0%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun 20462 20%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20463 50%
Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20464 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka
pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)20465 50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian
kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat
berharga)
20466 100%
20470 (A)
Kategori Bobot Risiko
0% 20% 50% 100%
V VI VII VIII IX X XI XII XIII
Peringkat Jangka Pendek A1 20471 20%
Peringkat Jangka Pendek A2 20472 50%
Peringkat Jangka Pendek A3 20473 100%
Peringkat Jangka Pendek lainnya 20474 150%
Peringkat AAA s.d AA- 20475 20%
Peringkat A+ s.d BBB- 20476 50%
Peringkat BB+ s.d B- 20477 100%
Peringkat dibawah B- 20478 150%
Tanpa peringkat 20479 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20482 (B)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 20492 (C)
Sandi
Sandi
Sandi Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit)
Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR
sebelum
MRK
ATMR
setelah MRK
ATMR
sebelum
MRK
ATMR
setelah MRK
Lanjutan Formulir 13.e
167
II-10
6
Lanjutan Formulir 13.e
2.5. Kredit Beragun Rumah Tinggal
Nilai TRA Neto
(1)
Kelonggaran Tarik 20510
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih
II III IV
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20515 0%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun 20520 20%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20525 50%
20530 (A)
0% 20% 50% 100%
V VI VII VIII IX X XI XII XIII
LTV ≤ 70% 20535 35%
70% < LTV ≤ 80% 20540 40%
80% < LTV ≤ 95% 20545 45%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20580 (B)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 20590 (C)
2.6. Kredit Beragun Properti Komersial
Nilai TRA Neto
(1)
Kelonggaran Tarik 20610
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih
II III IV
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20615 0%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun 20620 20%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20625 50%
20630 (A)
Kategori Bobot Risiko Tagihan Bersih
0% 20% 50% 100%
V VI VII VIII IX X XI XII XIII
Kredit Beragun Properti Komersial 20640 100%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20680 (B)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 20690 (C)
2.7. Kredit Pegawai/Pensiunan
Nilai TRA Neto
(1)
Kelonggaran Tarik 20710
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih
II III IV
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20715 0%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun 20720 20%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20725 50%
20730 (A)
Kategori Bobot Risiko Tagihan Bersih
0% 20% 50% 100%
V VI VII VIII IX X XI XII XIII
Kredit Pegawai/Pensiunan 20740 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20780 (B)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 20790 (C)
Sandi
Sandi
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR
sebelum MRK
ATMR
setelah MRK
Sandi
SandiBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR
sebelum MRK
ATMR
setelah MRK
ATMR
sebelum MRK
ATMR
setelah MRK
Sandi
Sandi
SandiBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit)
168
II-10
7
Nilai TRA Neto
(1)
Kelonggaran Tarik 20810
Transaksi Rekening Adm Lainnya 20815
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih
II III IV
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20820 0%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun 20825 20%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20830 50%
Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20835 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka
pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)20840 50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian
kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat
berharga)
20845 100%
20850 (A)
Kategori Bobot Risiko
0% 20% 50% 100%
V VI VII VIII IX X XI XII XIII
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 20855 75%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20880 (B)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 20890 (C)
2.9. Tagihan Kepada Korporasi
Nilai TRA Neto
(1)
Kelonggaran Tarik 20910
Transaksi Rekening Adm Lainnya 20915
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih
II III IV
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20920 0%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun 20925 20%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20930 50%
Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20935 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka
pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)20940 50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian
kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat
berharga)
20945 100%
20950 (A)
Kategori Bobot Risiko
0% 20% 50% 100%
V VI VII VIII IX X XI XII XIII
Peringkat Jangka Pendek A1 20951 20%
Peringkat Jangka Pendek A2 20952 50%
Peringkat Jangka Pendek A3 20953 100%
Peringkat Jangka Pendek lainnya 20954 150%
Peringkat AAA s.d AA- 20955 20%
Peringkat A+ s.d A- 20956 50%
Peringkat BBB+ s.d BB- 20957 100%
Peringkat dibawah BB- 20958 150%
Tanpa peringkat 20959 100%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20980 (B)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 20990 (C)
2.10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Nilai TRA Neto
(1)
Kelonggaran Tarik - Kredit Beragun Rumah Tinggal 21010
Kelonggaran Tarik - Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 21015
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih
II III IV
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 21020 0%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun 21025 20%
Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 21030 50%
21035 (A)
0% 20% 50% 100%
V VI VII VIII IX X XI XII XIII
Kredit Beragun Rumah Tinggal 21040 100%
Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 21045 150%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 21080 (B)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 21090 (C)
ATMR
sebelum
MRK
ATMR
setelah MRK
2.8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Sandi
Sandi
Sandi
Sandi
Sandi Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit)
Sandi Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit)
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR
sebelum
MRK
ATMR
setelah MRK
ATMR
sebelum
MRK
ATMR
setelah MRK
Sandi
Sandi
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihBagian Yang
Tidak Dijamin
169
II-10
8
3.
3.1.a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
Jenis Transaksi Sandi Tagihan DerivatifPotential Future
ExposureTagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas Saham Lainnya
I II III IV V VI VIII
Transaksi Repo 30110 < 1 tahun
Transaksi Reverse Repo 30115 1 thn s.d 5 thn
Transaksi Derivatif 30120 0 > 5 tahun
30125 (A) (B)
IX X XI XII XIII
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 30126
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30181 (C)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 30191 (D)
3.1.b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
Jenis Transaksi Sandi Tagihan DerivatifPotential Future
ExposureTagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas Saham Lainnya
I II III IV V VI VIII
Transaksi Repo 30130 < 1 tahun
Transaksi Reverse Repo 30135 1 thn s.d 5 thn
Transaksi Derivatif 30140 > 5 tahun
30145 (A) (B)
IX X XI XII XIII
Peringkat AAA s.d AA- 30151 0%
Peringkat A+ s.d A- 30152 20%
Peringkat BBB+ s.d BBB- 30153 50%
Peringkat BB+ s.d B- 30154 100%
Peringkat dibawah B- 30155 150%
Tanpa Peringkat 30159 100%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30182 (C)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 30192 (D)
ATMR
sebelum
MRK
ATMR
setelah MRKKategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih
Tagihan Bersih
setelah MRK
ATMR
sebelum
MRK
ATMR
setelah MRK
Perhitungan Potential Future Exposure
Logam selain Emas
VII
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihTagihan Bersih
setelah MRK
Logam selain Emas
VII
Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
Perhitungan Potential Future Exposure
Lanjutan Formulir 13.e
170
II-10
9
3.2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Jenis Transaksi Sandi Tagihan DerivatifPotential Future
ExposureTagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas Saham Lainnya
I II III IV V VI VIII
Transaksi Repo 30210 < 1 tahun
Transaksi Reverse Repo 30215 1 thn s.d 5 thn
Transaksi Derivatif 30220 > 5 tahun
30225 (A) (B)
IX X XI XII XIII
Peringkat AAA s.d AA- 30231 20%
Peringkat A+ s.d BBB- 30232 50%
Peringkat BB+ s.d B- 30233 100%
Peringkat dibawah B- 30234 150%
Tanpa peringkat 30239 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30280 (C)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 30290 (D)
Jenis Transaksi Sandi Tagihan DerivatifPotential Future
ExposureTagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas Saham Lainnya
I II III IV V VI VIII
Transaksi Repo 30310 < 1 tahun
Transaksi Reverse Repo 30315 1 thn s.d 5 thn
Transaksi Derivatif 30320 > 5 tahun
30325 (A) (B)
IX X XI XII XIII
Kriteria Bobot Risiko 0% 30331 0%
Peringkat AAA s.d AA- 30332 20%
Peringkat A+ s.d BBB- 30333 50%
Peringkat BB+ s.d B- 30334 100%
Peringkat dibawah B- 30335 150%
Tanpa Peringkat 30339 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30380 (C)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 30390 (D)
3.4.a. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Pendek
Jenis Transaksi Sandi Tagihan DerivatifPotential Future
ExposureTagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas Saham Lainnya
I II III IV V VI VIII
Transaksi Repo 30410 < 1 tahun
Transaksi Reverse Repo 30415 1 thn s.d 5 thn
Transaksi Derivatif 30420 > 5 tahun
30425 (A) (B)
IX X XI XII XIII
Peringkat AAA s.d BBB- 30431 20%
Peringkat BB+ s.d B- 30432 50%
Peringkat dibawah B- 30433 150%
Tanpa Peringkat 30439 20%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30481 (C)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 30491 (D)
Perhitungan Potential Future Exposure
Logam selain Emas
VII
3.3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Perhitungan Potential Future Exposure
Logam selain Emas
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihTagihan Bersih
setelah MRK
VII
ATMR
sebelum
MRK
ATMR
setelah MRK
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihTagihan Bersih
setelah MRK
ATMR
sebelum
MRK
ATMR
setelah MRK
Perhitungan Potential Future Exposure
Logam selain Emas
VII
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihTagihan Bersih
setelah MRK
ATMR
sebelum
MRK
ATMR
setelah MRK
Lanjutan Formulir 13.e
171
II-11
0
Lanjutan Formulir 13.e 3.4.b. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Panjang
Jenis Transaksi Sandi Tagihan DerivatifPotential Future
ExposureTagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas Saham Lainnya
I II III IV V VI VIII
Transaksi Repo 30450 < 1 tahun
Transaksi Reverse Repo 30455 1 thn s.d 5 thn
Transaksi Derivatif 30460 > 5 tahun
30465 (A) (B)
IX X XI XII XIII
Peringkat AAA s.d AA- 30471 20%
Peringkat A+ s.d BBB- 30472 50%
Peringkat BB+ s.d B- 30473 100%
Peringkat dibawah B- 30474 150%
Tanpa peringkat 30479 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30482 (C)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 30492 (D)
Jenis Transaksi Sandi Tagihan DerivatifPotential Future
ExposureTagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas Saham Lainnya
I II III IV V VI VIII
Transaksi Repo 30810 < 1 tahun
Transaksi Reverse Repo 30815 1 thn s.d 5 thn
Transaksi Derivatif 30820 > 5 tahun
30825 (A) (B)
IX X XI XII XIII
Tagihan Portofolio Ritel 30830 75%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30880 (C)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 30890 (D)
3.6. Tagihan Kepada Korporasi
Jenis Transaksi Sandi Tagihan DerivatifPotential Future
ExposureTagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas Saham Lainnya
I II III IV V VI VIII
Transaksi Repo 30910 < 1 tahun
Transaksi Reverse Repo 30915 1 thn s.d 5 thn
Transaksi Derivatif 30920 > 5 tahun
30925 (A) (B)
IX X XI XII XIII
Peringkat AAA s.d AA- 30931 20%
Peringkat A+ s.d A- 30932 50%
Peringkat BBB+ s.d BB- 30933 100%
Peringkat dibawah BB- 30934 150%
Tanpa peringkat 30939 100%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30980 (C)
Total ATMR setelah pengakuan MRK 30990 (D)
Perhitungan Potential Future Exposure
Logam selain Emas
VII
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihTagihan Bersih
setelah MRK
Kategori Bobot Risiko Tagihan BersihTagihan Bersih
setelah MRK
ATMR
sebelum
MRK
ATMR
sebelum
MRK
ATMR
setelah MRK
3.5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Perhitungan Potential Future Exposure
Logam selain Emas
VII
ATMR
setelah MRK
Perhitungan Potential Future Exposure
Logam selain Emas
VII
Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan BersihTagihan Bersih
setelah MRK
ATMR
sebelum
MRK
ATMR
setelah MRK
Lanjutan Formulir 13.e
172
II-11
1
4.
I
Nilai Eksposur 40000
II III IV
Peringkat AAA s.d AA- 40010 20%
Peringkat A+ s.d A- 40020 50%
Peringkat BBB+ s.d BB- 40030 100%
Peringkat dibawah BB- 40040 150%
Tanpa peringkat
Bobot Risiko 20% 40051 20%
Bobot Risiko 50% 40052 50%
Bobot Risiko 100% 40053 100%
Bobot Risiko 150% 40054 150%
Total ATMR Risiko Kredit 40070 (A) 0
Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum
Kategori Sandi Bobot Risiko Nilai Eksposur ATMR
Lanjutan Formulir 13.e
173
II-112
Formulir 13.f
Rekapitulasi Hasil Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan Standar
Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
1.
No Sandi Tagihan BersihATMR Sebelum
MRK
ATMR Setelah
MRKI II III
1. 10100
a. 10110
b. 10120
2. 10200
3. 10300
4. 10400
a. 10410
b. 10420
5. 10500
6. 10600
7. 10700
8. 10800
9. 10900
10. 11000
a. 11010
b. 11020
11. 11100
a. 11110
b. 11120
1) penyertaan modal sementara dalam rangka restrukturisasi kredit 11121
2) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang tidak terdaftar di bursa 11122
3) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang terdaftar di bursa 11123
c. 11130
d. 11140
e. 11150
f. 11160
10000
2.
No Sandi Tagihan BersihATMR Sebelum
MRK
ATMR Setelah
MRKI II III
1. 20100
a. 20110
b. 20120
2. 20200
3. 20300
4. 20400
a. 20410
b. 20420
5. 20500
6. 20600
7. 20700
8. 20800
9. 20900
10. 21000
a. 21010
b. 21020
20000
Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal
TOTAL
Tagihan Jangka Pendek
Tagihan Jangka Panjang
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai/Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan kepada Bank
Lainnya
TOTAL
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif, kecuali eksposur sekuritisasi
Kategori Portofolio
Aset Lainnya
Uang Tunai, Emas dan Commemorative Coin
Penyertaan (selain yang menjadi faktor pengurang modal)
Aset tetap dan inventaris Neto
Aset Yang Diambil Alih (AYDA)
Antar Kantor Neto
Kredit Pegawai/Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Jangka Pendek
Tagihan Jangka Panjang
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kategori Portofolio
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Eksposur Aset di Neraca, kecuali eksposur sekuritisasi
174
II-113
Lanjutan Formulir 13.f
3.
No Sandi Tagihan BersihATMR Sebelum
MRK
ATMR Setelah
MRKI II III
1. 30100
a. 30110
b. 30120
2. 30200
3. 30300
4. 30400
a. 30410
b. 30420
5. 30800
6. 30900
30000
4.
No Sandi Nilai Eksposur
Faktor
Pengurang
Modal
ATMR
I II III
1. 40100
a. 40110
b. 40120
c. 40130
d. 40140
2. 40200
40000
5.
No Sandi
Faktor
Pengurang
Modal
ATMR
I II
1. 50100
a. 50110
b. 50120
2. 50200
a. Bank merupakan Kreditur Asal 50210
b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal 50220
3. 50300
4. 50400
a. Bank merupakan Kreditur Asal 50410
b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal 50420
5. 50500
a. 50510
b. 50520
6. 50600
7. 50700
50000
6.
No Sandi
Faktor
Pengurang
Modal
ATMR
I II
1. 60000
7.
71000 (A)
72000 (B)TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL
(apabila ada)
Jenis Transaksi
Total Eksposur
Total Pengukuran Risiko Kredit
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT
Senior Trance
Junior Tranche
Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan
Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-
TOTAL
Eksposur di Unit Usaha Syariah dan/atau Perusahaan Anak yang Melakukan Kegiatan Usaha berdasarkan Prinsip Syariah
First Loss Facility
Second Loss Facility
Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan
Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan
Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan
TOTAL
Eksposur Sekuritisasi
Jenis Transaksi
Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan
Delivery versus payment
Beban Modal 8% (5-15 hari)
Beban Modal 50% (16-30 hari)
Beban Modal 75% (31-45 hari)
Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari)
Non-delivery versus payment
Tagihan Kepada Korporasi
TOTAL
Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan setelmen (settlement risk)
Jenis Transaksi
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan kepada Bank
Tagihan Jangka Pendek
Tagihan Jangka Panjang
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Kategori Portofolio
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
175
II-114
Formulir 13.g
Pengungkapan & Penjelasan Tambahan
176
II-115
FORMULIR 13
PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI
“LAPORAN PERHITUNGAN ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR)
UNTUK RISIKO KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN STANDAR”
Pada formulir ini dilaporkan posisi seluruh eksposur yang diperhitungkan
dalam risiko kredit, baik bagi Bank secara individual maupun secara konsolidasi
dengan Perusahaan Anak, yang tata cara pengisian formulirnya sebagaimana
diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai Pedoman Perhitungan ATMR
untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar.
177
II-116
Formulir 14
TABEL KOMPONEN PERHITUNGAN
SUKU BUNGA DASAR KREDIT RUPIAH (PRIME LENDING RATE)
Kredit Kredit Kredit
Korporasi2)
Ritel2)
Mikro3) KPR Non KPR
4)
1 Harga Pokok Dana untuk Kredit - HPDK (11000+12000+13000+14000) 10000
1.1. Biaya Dana 11000
1.1.1. Biaya Dana Pihak Ketiga 11100
1.1.2. Biaya Dana Bukan Pihak Ketiga 11200
1.1.2.1. Biaya Dana Kewajiban pada Bank Lain 11210
1.1.2.2. Biaya Dana Kewajiban pada Bank Indonesia 11220
1.1.2.3. Biaya Dana Surat Berharga 11230
1.1.2.4. Biaya Dana Pinjaman yang Diterima 11240
1.1.2.5. Biaya Dana Kewajiban Antar Kantor 11250
1.1.2.6. Biaya Dana Modal Pinjaman 11260
1.1.3. Biaya Dana Lainnya (sebutkan rinciannya): 11300
1.1.3.1. Biaya Promosi dan Pemasaran terkait Pendanaan 11310
1.1.3.2. Lainnya 11320
1.2. Biaya Jasa 12000
1.3. Biaya Regulasi 13000
1.3.1. Biaya Giro Wajib Minimum (GWM) 13100
1.3.2. Biaya Premi Penjaminan LPS 13200
1.4. HPDK Lainnya (sebutkan rinciannya): 14000
1.4.1. Biaya Kas 14100
1.4.2. Lainnya 14200
2 Biaya Overhead (21000+22000+23000+24000+25000+26000+28000+29000) 20000
2.1. Biaya Tenaga Kerja 21000
2.2. Biaya Pendidikan dan Pelatihan 22000
2.3. Biaya Penelitian dan Pengembangan 23000
2.4. Biaya Sewa 24000
2.5. Biaya Promosi dan Pemasaran 25000
2.5.1. Cash Back 25100
2.5.2. Hadiah 25200
2.5.3. Iklan dan Promosi 25300
2.5.4. Lainnya (sebutkan rinciannya): 25400
2.5.4.1 Sponsorship/Entertainment 25410
2.5.4.2 Lainnya 25420
2.6. Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan 26000
2.8. Biaya Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris 28000
2.9. Biaya Overhead Lainnya (sebutkan rinciannya): 29000
2.9.1. Biaya Barang/Jasa dan Administrasi 29100
2.9.2. Lainnya 29200
3 Marjin Keuntungan (Profit Margin ) 30000
40000
4 Estimasi Premi Risiko 50000
60000
Keterangan:
1) Masing-masing komponen diisi sepanjang digunakan untuk membiayai kredit
2) Penggolongan kredit korporasi, kredit ritel dan kredit konsumsi (KPR dan Non KPR) dilakukan berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh internal bank
3) Penggolongan kredit mikro berpedoman pada definisi usaha mikro sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
4) Tidak termasuk kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA)
Kredit Konsumsi2)
Suku Bunga Dasar Kredit - Prime Lending Rate (1+2+3)
Suku Bunga Kredit (1+2+3+4)
(efektif % per tahun)
No. Komponen1) Sandi
Suku Bunga Dasar Kredit Rupiah (Prime Lending Rate )Berdasarkan Segmen Kredit
178
II-117
FORMULIR 14
PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI
“LAPORAN PERHITUNGAN SUKU BUNGA DASAR KREDIT
RUPIAH (PRIME LENDING RATE)”
A. Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) merupakan suku bunga terendah yang
mencerminkan kewajaran biaya yang dikeluarkan oleh Bank termasuk
ekspektasi keuntungan yang akan diperoleh. SBDK digunakan sebagai dasar
bagi bank dalam menetapkan suku bunga kredit yang akan dikenakan
kepada nasabah.
B. SBDK dihitung secara per tahun dalam bentuk persentase (%) dan
merupakan SBDK efektif (annualized effective rate), yang penghitungannya
dilakukan berdasarkan 3 (tiga) komponen yaitu Harga Pokok Dana untuk
Kredit (HPDK), Biaya Overhead, dan Marjin Keuntungan (Profit Margin).
Khusus untuk segmen Kredit Konsumsi KPR, SBDK dihitung untuk suku
bunga normal (suku bunga pasar), bukan SBDK selama periode fixed rate
(misalnya 1-2 tahun pertama).
C. Penghitungan SBDK berlaku untuk jenis Kredit Korporasi, Kredit Ritel, Kredit
Mikro dan Kredit Konsumsi. Yang termasuk dalam pengertian jenis Kredit
Konsumsi adalah KPR dan Non KPR. Dalam Kredit Konsumsi Non KPR tidak
termasuk penyaluran dana melalui Kartu Kredit dan Kredit Tanpa Agunan
(KTA).
D. Penghitungan SBDK hanya berlaku untuk kredit yang diberikan dalam mata
uang Rupiah.
E. Penghitungan SBDK tidak termasuk komponen estimasi premi risiko, yang
merupakan penilaian Bank terhadap prospek pelunasan kredit oleh calon
debitur, baik debitur individual maupun kelompok debitur, yang antara lain
mempertimbangkan kondisi keuangan, jangka waktu kredit, dan prospek
usaha.
F. Suku bunga kredit merupakan penjumlahan SBDK dengan estimasi premi
risiko.
G. Laporan SBDK memuat rincian penghitungan masing-masing komponen
SBDK per jenis kredit, komponen estimasi premi risiko, serta suku bunga
kredit.
179
II-118
H. Laporan perhitungan SBDK dirinci sebagai berikut:
1. Harga Pokok Dana untuk Kredit (HPDK)
Yang dimaksud dengan HPDK adalah beban/biaya yang timbul dari
kegiatan penghimpunan dana yang terdiri dari Biaya Dana, Biaya Jasa,
Biaya Regulasi, dan HPDK Lainnya. Adapun perhitungan HPDK dirinci
sebagai berikut:
1.1. Biaya Dana
Yang dimaksud dengan biaya dana adalah biaya dari kewajiban
bank kepada penduduk maupun bukan penduduk, yaitu berupa
biaya bunga yang timbul dari kewajiban kepada pihak ketiga,
kewajiban kepada bukan pihak ketiga dan kewajiban biaya bunga
lainnya, dengan rincian sebagai berikut:
1.1.1. Biaya Dana Pihak Ketiga
Yang dimaksud dengan biaya dana pihak ketiga adalah
seluruh biaya bunga atas kewajiban bank kepada pihak
ketiga bukan bank dalam bentuk giro, tabungan, dan
simpanan berjangka.
1.1.2. Biaya Dana Bukan Pihak Ketiga
Yang dimaksud dengan biaya dana bukan pihak ketiga
adalah seluruh biaya bunga atas kewajiban bank kepada
bukan pihak ketiga, yang terdiri dari:
1.1.2.1. Biaya Dana Kewajiban pada Bank Lain
Yang dimaksud dengan kewajiban pada bank lain
adalah seluruh beban bunga pada bank lain
dalam bentuk giro, interbank call money,
tabungan, simpanan berjangka, dan lainnya.
1.1.2.2. Biaya Dana Kewajiban pada Bank Indonesia
Yang dimaksud dengan kewajiban pada Bank
Indonesia adalah seluruh beban bunga atas
pinjaman dari Bank Indonesia.
1.1.2.3. Biaya Dana Surat Berharga
Yang dimaksud dengan biaya dana surat berharga
adalah seluruh beban bunga yang dibayar atas
penerbitan surat berharga (kepada Bank
Indonesia, bank lain, dan/atau pihak ketiga
bukan bank).
1.1.2.4. Biaya Dana Pinjaman yang Diterima
Yang dimaksud dengan biaya dana pinjaman yang
diterima adalah seluruh beban bunga yang
dibayar atas pinjaman yang diterima bank dari
bank lain dan/atau pihak ketiga bukan bank.
180
II-119
1.1.2.5. Biaya Dana Kewajiban Antar Kantor
Yang dimaksud dengan biaya dana kewajiban
antar kantor adalah seluruh beban bunga yang
dibayar atas dana yang berasal dari kewajiban
antar kantor.
1.1.2.6. Biaya Dana Modal Pinjaman
Yang dimaksud dengan biaya dana modal
pinjaman adalah seluruh beban bunga yang
dibayar yang berasal dari penerbitan surat
berharga dan/atau pinjaman yang diterima yang
memenuhi seluruh persyaratan untuk dapat
diperhitungkan sebagai komponen modal
sebagaimana diatur dalam ketentuan bank
Indonesia mengenai Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum dan telah memperoleh persetujuan dari
Bank Indonesia.
1.1.3. Biaya Dana Lainnya
Yang dimaksud dengan biaya dana lainnya adalah seluruh
beban bunga yang dibayar karena kewajiban bank selain
butir 1.1.1 dan butir 1.1.2 diatas.
1.1.3.1. Biaya Promosi dan Pemasaran terkait
Pendanaan
Dalam pos ini dimasukkan seluruh biaya yang
dibayar atas kegiatan promosi dan pemasaran
yang dilakukan terkait dengan pendanaan
(funding) yakni berupa Cash Back, Hadiah, Iklan
dan Promosi, serta Lainnya.
1.1.3.2. Lainnya
Dalam pos ini antara lain termasuk beban
bunga/diskonto yang dibayar bank yang timbul
dari penjualan surat berharga dengan janji dibeli
kembali (repo). Sub komponen Lainnya dapat
merupakan gabungan dari beberapa sub
komponen.
1.2. Biaya Jasa
Yang dimaksud dengan biaya jasa adalah seluruh biaya yang
dibayar karena kewajiban bank yang berhubungan langsung
dengan kegiatan pendanaan (funding) bank seperti komisi atau
provisi kredit yang dibayar bank karena penerimaan kredit dari
bank lain, penerbitan surat berharga, atau lainnya.
181
II-120
1.3. Biaya Regulasi
Yang dimaksud dengan biaya regulasi adalah seluruh biaya yang
dibayar karena kewajiban bank yang dikenakan oleh otoritas
kepada bank terkait dengan kegiatan penghimpunan dana
(funding), berupa:
1.3.1. Biaya Giro Wajib Minimum (GWM)
1.3.2. Biaya Premi Penjaminan LPS
1.4. HPDK Lainnya
Yang dimaksud dengan HPDK lainnya adalah seluruh biaya yang
dikeluarkan bank selain yang terdapat pada butir 1.1., 1.2., dan
1.3. diatas.
Komponen HPDK Lainnya dibagi menjadi 2 (dua) sub komponen
yaitu Biaya Kas dan Lainnya. Sub komponen Lainnya dapat
merupakan gabungan dari beberapa sub komponen.
2. Biaya Overhead
Yang dimaksud dengan biaya overhead adalah beban operasional bukan
bunga yang dikeluarkan untuk kegiatan penghimpunan dana dan
penyaluran kredit termasuk biaya pajak yang harus dibayar. Perhitungan
biaya overhead dirinci sebagai berikut:
2.1. Biaya Tenaga Kerja
Yang dimaksud dengan biaya tenaga kerja adalah:
a. Gaji pokok, upah beserta tunjangan-tunjangan yang dibayarkan
kepada direksi/pengurus harian dan karyawan-karyawan bank,
baik yang berstatus pegawai tetap maupun tidak tetap sebelum
dikurangi dengan pajak penghasilan dan potongan-potongan
lain. Dalam hal pajak penghasilan ditanggung oleh bank,
jumlahnya harus ditambahkan ke dalam pos ini.
b. Biaya untuk honorarium komisaris/dewan pengawas bank.
c. Seluruh biaya tenaga kerja di luar gaji, upah, dan honorarium,
misalnya uang lembur dan perawatan kesehatan.
2.2. Biaya Pendidikan dan Pelatihan
Yang dimaksud dengan biaya pendidikan dan pelatihan adalah
seluruh biaya yang dikeluarkan dalam rangka pendidikan dan
pelatihan pegawai bank, termasuk kursus dan seminar. Dalam pos
ini termasuk pula dilaporkan sumbangan-sumbangan yang
diberikan untuk lembaga pendidikan yang mengkhususkan pada
pendidikan perbankan.
2.3. Biaya Penelitian dan Pengembangan
Yang dimaksud dengan biaya penelitian dan pengembangan adalah
seluruh biaya yang dikeluarkan untuk penelitian dan
pengembangan kegiatan usaha bank.
182
II-121
2.4. Biaya Sewa
Yang dimaksud dengan biaya sewa adalah biaya sewa yang dibayar
oleh bank kepada pihak ketiga, misalnya sewa kantor, sewa
rumah, sewa alat-alat, dan sewa perabot.
2.5. Biaya Promosi dan Pemasaran
Yang dimaksud dengan biaya promosi dan pemasaran adalah
seluruh biaya untuk kegiatan promosi produk/jasa bank namun
tidak terkait dengan kegiatan pendanaan (funding), yang dibagi
menjadi 4 (empat) komponen yakni Cash Back, Hadiah, Iklan dan
Promosi, serta Lainnya. Komponen Lainnya dibagi menjadi 2 (dua)
sub komponen yaitu Sponsorship/Entertainment dan Lainnya. Sub
komponen Lainnya dapat merupakan gabungan dari beberapa sub
komponen.
Biaya promosi dan pemasaran yang terkait dengan kegiatan
pendanaan (funding) menjadi bagian dari Harga Pokok Dana untuk
Kredit (HPDK) yakni dimasukkan kedalam komponen Biaya Dana
Lainnya.
2.6. Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan
Yang dimaksud dengan biaya pemeliharaan dan perbaikan adalah
seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan yang dikeluarkan oleh
bank untuk pemeliharaan/perbaikan atas gedung-gedung/rumah-
rumah, mesin-mesin, alat-alat pengangkutan dan perabot milik
bank.
2.8. Biaya Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris
Yang dimaksud dengan biaya penyusutan aset tetap dan inventaris
adalah beban penyusutan atas aset tetap dan inventaris bank.
2.9. Biaya Overhead Lainnya
Yang dimaksud dengan biaya overhead lainnya adalah semua
beban operasional bukan bunga yang dikeluarkan atas kegiatan
penghimpunan dana dan penyaluran kredit selain yang terdapat
pada butir 2.1 sampai dengan 2.8 diatas.
3. Marjin Keuntungan (Profit Margin)
Yang dimaksud dengan marjin keuntungan (profit margin) adalah marjin
keuntungan yang ditetapkan oleh bank dalam kegiatan penyaluran kredit.
Penetapan marjin keuntungan tersebut didasarkan pada marjin
keuntungan setelah memperhitungkan pajak yang harus dibayar.
183
II-122
4. Estimasi Premi Risiko
Yang dimaksud dengan estimasi premi risiko adalah perkiraan marjin
(margin) yang ditetapkan bank kepada debitur untuk mengkompensasi
kemungkinan risiko gagal bayar atas kredit yang diberikan. Estimasi
premi risiko tersebut merepresentasikan penilaian bank terhadap prospek
pelunasan kredit oleh calon debitur baik debitur individual maupun
kelompok debitur, yang antara lain mempertimbangkan kondisi
keuangan, jangka waktu kredit, dan prospek usaha.
KEPALA DEPARTEMEN
PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN
MULYA E. SIREGAR
184
iii
LAMPIRAN
185
LP-1
DAFTAR SANDI BANK
I. SANDI BANK DI INDONESIA
NO. NAMA BANK SANDI
BANK INDONESIA 001
BANK PERSERO
1 BANK RAKYAT INDONESIA 002
2 BANK EKSPOR INDONESIA 003
3 BANK MANDIRI 008
4 BANK NEGARA INDONESIA 009
5 BANK TABUNGAN NEGARA 200
BANK SWASTA NASIONAL DEVISA
1 BANK ANTAR DAERAH 088
2 BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL 037
3 BANK ARTA NIAGA KENCANA 020
4 BANK PERMATA 013
5 BANK BUANA INDONESIA 023
6 BANK BUKOPIN 441
7 BANK BUMI ARTA 076
8 BANK BUMIPUTERA INDONESIA 485
9 BANK CENTRAL ASIA 014
10 BANK CENTURY INDONESIA 095
11 BANK DANAMON INDONESIA 011
12 BANK EKONOMI RAHARJA 087
13 BANK GANESHA 161
14 BANK HAGAKITA 159
15 BANK HAGAKU 089
16 BANK HALIM INDONESIA 164
17 BANK INDONESIA FINANCE AND INVESTMENT COMPANY 093
18 BANK INTERNASIONAL INDONESIA 016
19 BANK KESAWAN 167
20 BANK LIPPO 026
21 BANK MASPION INDONESIA 157
22 BANK MAYAPADA INTERNASIONAL 097
23 BANK MESTIKA DHARMA 151
Lampiran I
186
LP-2
24 BANK METRO EXPRESS 152
25 BANK MUAMALAT INDONESIA 147
26 BANK NIAGA 022
27 BANK NILAI INTI SARI PENYIMPAN (NISP) 028
28 BANK NUSANTARA PARAHYANGAN 145
29 BANK PANIN LTD 019
30 BANK SHINTA INDONESIA 153
31 BANK SWADESI 146
32 BANK WINDU KENTJANA 162
33 BANK MEGA 426
34 BANK SYARIAH MANDIRI 451
BANK SWASTA NASIONAL NON DEVISA
1 BANK AGRONIAGA 494
2 BANK AKITA 525
3 BANK ALFINDO 503
4 BANK ANGLOMAS INTERNASIONAL 531
5 BANK ARTOS INDONESIA 542
6 BANK HARFA (EX.BANK BERSAUDARA JAYA) 517
7 BANK BINTANG MANUNGGAL 484
8 BANK BISNIS INTERNASIONAL 459
9 BANK CENTRATAMA NASIONAL 559
10 BANK DIPO INTERNASIONAL 523
11 BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL 558
12 BANK FAMA INTERNASIONAL 562
13 BANK HARDA INTERNASIONAL 567
14 BANK HARMONI INTERNASIONAL 166
15 BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 212
16 BANK INA PERDANIA 513
17 BANK INDEX SELINDO 555
18 BANK INDO MONEX 498
19 BANK JASA ARTA 422
20 BANK JASA JAKARTA 472
21 BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI 535
22 BANK LIMAN INTERNASIONAL 526
23 BANK MAYORA 553
24 BANK MITRA NIAGA 491
25 BANK MULTI ARTA SENTOSA 548
26 BANK PRIMA MASTER 520
27 BANK PURBA DANARTA 547
28 BANK ROYAL INDONESIA 501
Lampiran I
187
LP-3
29 BANK SERI PARTHA 466
30 BANK SINAR HARAPAN BALI 564
31 BANK SWAGUNA 405
32 BANK PERSYARIKATAN INDONESIA 521
33 BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN) 213
34 BANK UIB 536
35 BANK SYARIAH MEGA INDONESIA 506
36 BANK VICTORIA INTERNASIONAL 566
37 BANK YUDHA BAKTI 490
BANK ASING
1 ABN AMRO BANK NV 052
2 AMERICAN EXPRESS BANK 030
3 BANGKOK BANK LTD 040
4 BANK OF AMERICA NT & SA 033
5 CITIBANK 031
6 DEUTSCHE BANK AG 067
7 STANDARD CHARTERED BANK 050
8 THE BANK OF TOKYO MITSHUBISHI LTD 042
9 JP MORGAN CHASE BANK 032
10 THE HONGKONG & SHANGHAI BANK CORP. 041
11 THE BANK OF CHINA 069
BANK CAMPURAN
1 ANZ PANIN BANK 061
2 BANK COMMONWEALTH 950
3 BANK BNP INDONESIA 057
4 BANK CHINATRUST INDONESIA 949
5 BANK CAPITAL INDONESIA 054
6 BANK DBS INDONESIA 046
7 BANK FINCONESIA 945
8 BANK WOORI INDONESIA 068
9 BANK MULTINATIONAL FINANCE CORP.(MULTICOR BANK) 036
10 BANK OCBC INDONESIA 948
11 BANK SUMITOMO MITSUI INDONESIA 045
12 BANK RESONA PERDANIA 047
13 KOREA EXCHANGE BANK INDONESIA 059
14 RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA 060
15 UNITED OVERSEAS BANK INDONESIA 058
Lampiran I
188
LP-4
16 BANK MIZUHO INDONESIA 048
17 BANK UFJ INDONESIA 049
18 BANK MAYBANK INDOCORP 947
BANK PEMERINTAH DAERAH
1 BPD ACEH 116
2 BPD BALI 129
3 BPD BENGKULU 133
4 BPD DKI JAKARTA (BANK DKI) 111
5 BPD IRIAN JAYA 132
6 BPD JAMBI 115
7 BPD JAWA BARAT 110
8 BPD JAWA TENGAH 113
9 BPD JAWA TIMUR 114
10 BPD KALIMANTAN BARAT 123
11 BPD KALIMANTAN SELATAN 122
12 BPD KALIMANTAN TENGAH 125
13 BPD KALIMANTAN TIMUR 124
14 BPD LAMPUNG 121
15 BPD MALUKU 131
16 BPD NUSA TENGGARA BARAT 128
17 BPD NUSA TENGGARA TIMUR 130
18 BPD RIAU 119
19 BPD SULAWESI SELATAN 126
20 BPD SULAWESI TENGAH 134
21 BPD SULAWESI TENGGARA 135
22 BPD SULAWESI UTARA 127
23 BPD SUMATERA BARAT (BANK NAGARI) 118
24 BPD SUMATERA SELATAN 120
25 BPD SUMATERA UTARA 117
26 BPD TIMOR TIMUR 136
27 BPD YOGYAKARTA 112
BANK DALAM LIKUIDASI (BDL)
1 BANK ANDROMEDA 144
2 BANK ANRICO 310
3 BANK ASTRIA RAYA 538
4 BANK CITRAHASTA DHANAMANUNGGAL 563
5 BANK DWIPA SEMESTA 519
6 BANK GUNA INTERNASIONAL 155
Lampiran I
189
LP-5
7 BANK HARAPAN SANTOSA 096
8 BANK INDUSTRI 160
9 BANK JAKARTA 332
10 BANK KOSAGRAHA SEMESTA 534
11 BANK MATARAM DHANARTA 545
12 BANK UMUM MAJAPAHIT JAYA 413
13 SEJAHTERA BANK UMUM 071
14 SOUTH EAST ASIA BANK 399
A. BANK BEKU OPERASI (BSO)
1 BANK DAGANG NASIONAL INDONESIA (BDNI) 012
2 BANK DEKA 528
3 BANK HOKINDO 505
4 BANK KREDIT ASIA (ISTIMARAT) 522
5 BANK UMUM NASIONAL (BUN) 010
6 BANK SUBENTRA 082
7 BANK SURYA 029
8 BANK PELITA 081
9 BANK MODERN 084
10 BANK CENTRIS INTERNASIONAL 551
A. BANK BEKU KEGIATAN USAHA (BBKU)
1 BANK AKEN 476
2 BANK ALFA 510
3 BANK ARYA PANDUARTA 388
4 BANK ASIA PACIFIC (ASPAC BANK) 074
5 BANK BAHARI 078
6 BANK BAJA INTERNASIONAL 165
7 BANK BEPEDE INDONESIA 550
8 BANK BUDI INTERNASIONAL 561
9 BANK BUMI RAYA UTAMA 556
10 BANK CENTRAL DAGANG 018
11 BANK CIPUTRA 549
12 BANK CITRA MAKMUR ASIA (eks.YAMA BANK) 140
13 BANK DAGANG DAN INDUSTRI 148
14 BANK DANA ASIA 455
15 BANK DANA HUTAMA 500
16 BANK DEWA RUTJI 329
17 BANK DHARMALA 098
18 BANK FIRST INDONESIA FINANCE AND INVESTMENT
CORPORATION (FICORINVEST) 092
19 BANK HASTIN INTERNASIONAL 149
Lampiran I
190
LP-6
20 BANK INDOMITRA DEVELOPMENT (INDOTRADE BANK) 560
21 BANK INDONESIA RAYA 099
22 BANK INVESTMENT INTERNASIONAL (INDOVEST) 066
23 BANK INTAN 367
24 BANK KHARISMA 142
25 BANK LAUTAN BERLIAN 141
26 BANK MASHILL UTAMA 083
27 BANK METROPOLITAN RAYA 544
28 BANK NAMURA INTERNUSA 143
29 BANK ORIENT 565
30 BANK PAPAN SEJAHTERA 094
31 BANK PESONA KRIYADANA 024
32 BANK PUTERA MULTIKARSA 543
33 BANK PUTERA SURYA PERKASA 163
34 BANK SAHID GAJAH PERKASA 150
35 BANK SEMBADA ARTANUGROHO (SANHO BANK) 557
36 BANK SEWU INTERNASIONAL 514
37 BANK SINO 486
38 BANK TATA INTERNATIONAL 154
39 BANK UMUM SERVITIA 086
40 BANK USAHA PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN INDONESIA (UPPINDO) 065
BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) 600
BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) 601
Lampiran I
191
LP-7
II. SANDI BANK NASIONAL YANG BEROPERASI
DI LUAR INDONESIA
NO. NAMA BANK SANDI
1 BANK RAKYAT INDONESIA
A. NEW YORK 700
B. CAYMAN ISLAND 701
2 MANDIRI
A. TOKYO 706
B. CAYMAN ISLAND 707
C. SINGAPORE 708
D. HONGKONG 709
E. COOK ISLAND 710
3 BANK NEGARA INDONESIA
A. NEW YORK 729
B. CAYMAN ISLAND 730
C. LONDON 731
D. TOKYO 732
E. HONGKONG 733
F. SINGAPORE 734
4 BANK DANAMON INDONESIA - CAYMAN ISLAND 745
5 BANK PERMATA
A. CAYMAN ISLAND 748
B. LOS ANGELES 749
6 BANK CENTRAL ASIA
A. NEW YORK 752
B. BAHAMA 753
7 BANK INTERNASIONAL INDONESIA
A. CAYMAN ISLAND 758
B. COOK ISLAND 759
C. BOMBAY (INDIA) 760
D. PORT LOUIS (REP.MAURITIUS) 761
8 PANIN BANK LTD
A. CAYMAN ISLAND 766
B. COOK ISLAND 767
9 BANK NIAGA
A. CAYMAN ISLAND 770
B. LOS ANGELES 771
Lampiran I
192
LP-8
III.SANDI BANK LAINNYA DI LUAR INDONESIA
NO. BANK SANDI
1 BANK SENTRAL NEGARA ASING 793
2 BANK LAINNYA DI LUAR INDONESIA
A. PRIME BANK
- TERKAIT DENGAN BANK 794
- TIDAK TERKAIT DENGAN BANK 795
B. NON PRIME BANK
- TERKAIT DENGAN BANK 796
- TIDAK TERKAIT DENGAN BANK 797
Lampiran I
193
LP-9
PENJELASAN DAFTAR SANDI BANK
Daftar Sandi Bank digunakan dalam Laporan Berkala Bank Umum (LBBU) untuk menunjukkan status counterparty
banks. Daftar Sandi Bank dibagi atas 3 sub kategori, yaitu :
I. Sandi Bank di Indonesia
Sub ini memuat sandi bank-bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia baik bank swasta nasional,
bank campuran, maupun kantor cabang bank asing yang beroperasi di Indonesia. Sandi yang digunakan adalah
3 digit pertama dari Sandi Laporan masing-masing bank. Misalnya, BRI : 3 digit pertama dari sandi laporannya
adalah 002.
II. Sandi Bank Nasional Yang Beroperasional di Luar Indonesia
Sub ini memuat sandi bank-bank nasional yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Sandi yang
digunakan tidak sama dengan Sandi Laporan masing-masing kantor bank. Sandi bank pada sub ini disusun
sebagaimana pada Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank. Misalnya, BRI-New York dengan sandi laporan
002.751, dalam daftar ini kantor bank yang bersangkutan diberi sandi 700.
III. Sandi Bank Lainnya di Luar Indonesia
Sub ini memuat sandi bank lainnya yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Misalnya, Citibank-
New York, Sanwa Bank-Tokyo, Standard Chartered Bank-Singapore, masing-masing dimasukkan ke dalam
kategori Bank Lainnya di Luar Indonesia (sandi 799).
Lampiran I
194
LP-10
DAFTAR SANDI PIHAK KETIGA BUKAN BANK
SANDI
I. Penduduk
a. Sektor Pemerintah
1. Pemerintah Pusat
- Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) 801
- Departemen Keuangan 802
- Departemen Pertahanan dan Keamanan 803
- Departemen Kehutanan dan Perkebunan 804
- Departemen Pertanian 805
- Departemen Pertambangan dan Energi 806
- Departemen Agama 807
- Departemen lainnya 809
2. Pemerintah Daerah (Pemda)
- Pemda tingkat I 810
- Pemda tingkat II 816
3. Badan-badan dan lembaga-lembaga pemerintah
- Badan Urusan Logistik (BULOG) 821
- Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) 822
- Lainnya 827
4. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Pemerintah Campuran
- Pertamina 828
- PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) 829
- PT. Industri Dirgantara Nusantara (IDN) 830
- PT. Garuda Indonesia Airways (GIA) 831
- PT. Telkom 832
- PT. Jasa Marga 833
- PT Pos Indonesia 834
- PT Danareksa 835
- Perusahaan Asuransi
= Jamsostek 836
= Taspen 837
= Jiwasraya 838
= Jasa Raharja 839
= Jasindo 840
= Lainnya 841
- PT. Pegadaian 842
- Perusahaan pembiayaan 843
Lampiran I
195
LP-11
- Modal ventura 844
- Lainnya 848
5. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) 849
b. Sektor Swasta
1. Perusahaan asuransi
- Nasional 851
- Patungan 852
- Asing 853
2. Lembaga pembiayaan
- Perusahaan pembiayaan
= Nasional 855
= Patungan 856
= Asing 857
- Modal ventura
= Nasional 858
= Patungan 859
= Asing 860
- Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) 862
- Lainnya
= Nasional 867
= Patungan 868
= Asing 869
3. Perusahaan-perusahaan lainnya
- Nasional 870
- Patungan 871
- Asing 872
4. Dana Pensiun 873
5. Perusahaan reksadana 875
6. Yayasan, badan sosial dan organisasi kemasyarakatan
- Badal Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (BAZIS) 876
- Lainnya 877
7. Lembaga pendidikan 879
8. Koperasi
- Koperasi primer 881
- Lainnya 883
9. Kantor perwakilan lembaga milik asing di Indonesia
- Lembaga keuangan 884
- Lainnya 885
10. Perseorangan 886
11. Sektor swasta lainnya 889
Lampiran I
196
LP-12
II. Bukan penduduk
1. Pemerintah pusat 891
2. Perwakilan negara-negara asing dan stafnya 892
3. BUMN milik negara asing 893
4. Lembaga-lembaga keuangan bukan bank yang beroperasi di luar Indonesia 894
5. Swasta lainnya 895
6. Lembaga-Lembaga Internasional
a. Bank pembangunan multilateral 896
b. Islamic Development Bank (IDB) 897
c. Lainnya 899
Lampiran I
197
LP-13
PENJELASAN
DAFTAR SANDI PIHAK KETIGA BUKAN BANK
I. Penduduk
Yang dimaksud dengan penduduk adalah orang, badan hukum, atau badan lainnya, yang berdomisili atau
berencana berdomisili di Indonesia sekurang-kurangya 1 (satu) tahun, termasuk perwakilan dan staf diplomatik
Republik Indonesia di luar negeri .
Termasuk kategori Penduduk (Residents) :
1. Perorangan :
a. Seluruh penduduk yang menetap dan tinggal di Indonesia
b. Warga Negara Asing (WNA) yang datang dan bekerja di Indonesia serta memiliki izin menetap/ KIMS
(Kartu Izin Menetap Sementara)
c. Warga negara Indonesia yang berada di luar negeri dalam rangka :
i. Tugas-tugas diplomatik dan kenegaraan lainnya
ii. Pengobatan
iii.Perjalanan ke luar negeri lainnya, misalnya dalam rangka tour
d. Karyawan yang bekerja pada kantor lembaga-lembaga internasional yang berada di Indonesia
e. Penduduk Indonesia yang bertempat tinggal di perbatasan wilayah RI dengan negara lain, yang karena
pekerjaannya diharuskan untuk melintasi batas wilayah negara Indonesia secara harian dan rutin. Sebagai
contoh, penduduk Indonesia yang tinggal di Kalimantan dekat perbatasan dengan Malaysia, setiap hari
bekerja di Malaysia dan pada hari yang sama pulang kembali ke rumahnya.
2. Institusi :
a. Perwakilan lembaga-lembaga pemerintah yang beroperasi di luar negeri, seperti kedutaan besar RI,
Konsulat, Biro Pendidikan, Pusat Perdagangan dan lain-lain
b. Seluruh lembaga bisnis dan industri, perusahaan dan institusi keuangan (termasuk bank) serta organisasi
non-profit milik swasta atau pemerintah, yang berlokasi di Indonesia
c. Anak perusahaan atau kantor cabang perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia, termasuk kantor
cabang bank asing yang ada di Indonesia, misalnya Citibank dan Hongkong Bank di Jakarta
d. Kantor perwakilan perusahaan industri dan bisnis asing yang beroperasi di Indonesia.
Penduduk dikelompokkan menjadi dua sektor yaitu:
a. Sektor Pemerintah
b. Sektor Swasta
a. Sektor Pemerintah
Sektor pemerintah adalah lembaga/instansi pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah termasuk
lembaga-lembaga, badan-bandan maupun perusahaan-perusahaan milik oleh pemerintah.
Sektor pemerintah dibagi atas :
Lampiran I
198
LP-14
1. Pemerintah pusat
Yang dimaksud dengan Pemerintah Pusat adalah seluruh instansi pemerintah baik departemen maupun
lembaga di atas/setingkat departemen yang anggaran keuangannya merupakan bagian dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) termasuk kantor wilayah/perwakilan/jawatan dan dinas-dinas
vertikalnya di daerah-daerah.
Termasuk dalam klasifikasi Pemerintah Pusat adalah :
- Lembaga tinggi/tertinggi negara, termasuk MPR, DPR, MA, BPK, dan Kejaksaan Agung
- Departemen
- Lembaga/kantor setingkat departemen yang dipimpin oleh seorang menteri beserta perwakilan/jawatan
dan dinas-dinas vertikalnya di daerah-daerah
- BAPPENAS
- Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN)
- Kantor Pelayanan Pajak
- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
- Badan Pertanahan Nasional (BPN)
- Direktorat Jenderal (Ditjen) di bawah departemen
- Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi
- Badan Pengawasan Pasar Modal (BAPEPAM)
- Badan Pemeriksa Keuangan Pemerintah (BPKP)
- Badan Lainnya
Tidak termasuk dalam klasifikasi Pemerintah Pusat :
- Bank Indonesia
- Seluruh lembaga pemerintahan daerah (Pemda Tingkat I dan II)
- Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)
- Seluruh Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD)
- Lembaga pendidikan milik pemerintah (SDN, SMPN, SMUN, dan PTN)
- Sektor swasta dan perorangan
Pemerintah Pusat dirinci atas :
i. Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN)
ii. Departemen Keuangan
iii. Departemen Pertahanan dan Keamanan
iv. Departemen Kehutanan dan Perkebunan
v. Departemen Pertanian
vi. Departemen Pertambangan dan Energi
vii. Departemen Agama
viii. Departemen lainnya
Lihat kategori termasuk dalam klasifikasi pemerintah pusat di atas
2. Pemerintah Daerah
Yang dimaksud dengan pemerintah daerah adalah seluruh instansi/lembaga pemerintah yang anggaran
keuangannya diatur dalam Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) termasuk kantor wilayah/
Lampiran I
199
LP-15
perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerah-daerah.
Contoh :
- Pemda DKI Jakarta
- Pemda Jawa Barat
- Dinas Kebersihan Pemda
- Dinas Bangunan dan Tata Kota
Pemerintah Daerah dirinci atas :
i. Pemda tingkat I
ii. Pemda tingkat II
3. Badan-badan dan Lembaga-lembaga pemerintah
Yang dimaksud di sini adalah seluruh badan-badan atau lembaga-lembaga yang dibentuk oleh pemerintah
untuk suatu tugas/misi tertentu. Tidak termasuk dalam klasifikasi ini adalah yayasan-yayasan sosial/pendidikan
yang dibentuk oleh pemerintah/departemen.
Badan-badan dan lembaga-lembaga pemerintah dirinci atas :
i. Badan Urusan Logistik (BULOG)
ii. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)
iii. Lainnya
Contoh :
- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
- Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
- Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN)
4. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Pemerintah Campuran
Yang dimaksud dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Pemerintah Campuran adalah seluruh
badan, lembaga, dan perusahaan milik negara dengan motif mencari keuntungan. BUMN atau Pemerintah
Campuran dapat berbentuk Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum), PT (Persero) maupun
perusahaan lainnya, yang seluruh atau sebagian modalnya secara langsung/tidak langsung menjadi milik/
atau diterima dari pemerintah pusat/perusahaan-perusahaan pemerintah yang tergolong pada sektor pemerintah
seperti tersebut di atas dan sebagian dimiliki oleh swasta nasional atau swasta nasional bersama-sama
dengan swasta asing, atau hanya swasta asing.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Pemerintah Campuran dirinci atas :
i. Pertamina
ii. PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN)
iii. PT. Industri Dirgantara Nusantara(IDN)
iv. PT. Garuda Indonesia Airways (GIA)
v. PT. Telkom
vi. PT. Jasa Marga
vii. PT. Pos Indonesia
Lampiran I
200
LP-16
viii. PT. Danareksa
ix. Perusahaan asuransi
Perusahaan asuransi adalah lembaga yang melakukan usaha jasa keuangan dengan menghimpun dana
masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi yang memberikan perlindungan kepada anggota
masyarakat pemakai jasa asuransi.
Termasuk pula dalam pengertian ini adalah perusahaan asuransi yang beroperasi berdasarkan prinsip
syariah (Takaful).
Termasuk dalam perusahaan asuransi adalah lembaga-lembaga yang melakukan bidang usaha asuransi
kerugian, asuransi jiwa dan reasuransi.
Tidak termasuk dalam klasifikasi di sini adalah seluruh lembaga penunjang usaha asuransi, misalnya
pialang asuransi/reasuransi, penilai kerugian asuransi, konsultan aktuaria, usaha agen asuransi dan lembaga
penunjang usaha asuransi lainnya.
Yang dimasukkan ke dalam kelompok ini adalah seluruh lembaga asuransi milik pemerintah maupun
patungan antara pemerintah dan swasta nasional/asing.
Perusahaan asuransi dalam kelompok ini, dirinci atas :
- Jamsostek
- Taspen
- Jiwasraya
- Jasaraharja
- Jasindo
- Lainnya
x. PT. Pegadaian
xi. Perusahaan pembiayaan
Perusahaan Pembiayaan adalah perusahaan yang melakukan 1 atau lebih kegiatan sewa guna usaha,
anjak piutang, kartu pembiayaan dan pembiayaan nasabah.
xii. Modal ventura
Modal ventura adalah perusahaan/badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan bagi perusahaan/badan
usaha lain dalam bentuk penyertaan modal/saham selama jangka waktu tertentu.
xiii. Lainnya
Yang digolongkan ke dalam lainnya adalah perusahaan-perusahaan yang seluruh atau sebagian sahamnya
dimiliki pemerintah, yang tidak dapat digolongkan ke dalam jenis di atas.
5. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Yang diklasifikasikan dalam kategori ini adalah seluruh badan usaha milik pemerintah daerah, yang seluruh
atau sebagian saham-sahamnya dimiliki pemerintah daerah (perusahaan patungan antara pemerintah dan
swasta).
b. Sektor Swasta
Yang dimaksud dengan sektor swasta adalah perorangan (warga negara Indonesia) yang tinggal di Indonesia
dan seluruh lembaga/badan/perusahaan yang dibentuk dan tunduk kepada hukum yang berlaku di Indonesia,
Lampiran I
201
LP-17
misalnya :
- Perusahaan non-bank yang berstatus Penanaman Modal Asing (PMA) yang beroperasi di Indonesia
- Kantor cabang perusahaan non-bank milik asing yang beroperasi di Indonesia
- Yayasan-yayasan, baik yang dibentuk oleh pemerintah maupun swasta.
- Lembaga pendidikan milik pemerintah maupun swasta
- Perusahaan patungan antara swasta nasional dengan asing, yang beroperasi di Indonesia
Sektor swasta dirinci atas :
1. Perusahaan asuransi
Pengertian perusahaan asuransi, lihat pengertian pada sektor pemerintah di atas.
Perusahaan asuransi dirinci berdasarkan kepemilikan oleh :
i. Nasional
Yaitu perusahaan yang seluruh modalnya dimiliki atau berasal dari institusi/ warga negara Indonesia.
ii. Patungan
Yaitu perusahaan yang sebagian modalnya dimiliki atau berasal dari institusi/warga negara Indonesia.
iii. Asing
Yaitu perusahaan yang seluruh modalnya dimiliki oleh institusi/warga negara asing.
Tidak termasuk perusahaan asuransi, lihat penjelasan di atas.
2. Lembaga pembiayaan
Yang dimaksud dengan lembaga pembiayaan adalah lembaga yang bergerak di bidang keuangan tidak
termasuk bank, asuransi, dan pegadaian.
Lembaga pembiayaan dibedakan atas :
i. Perusahaan pembiayaan
Perusahaan pembiayaan dirinci berdasarkan kepemilikan :
- Nasional
- Patungan
- Asing
ii. Modal ventura
Modal ventura dirinci berdasarkan kepemilikan :
- Nasional
- Patungan
- Asing
iii. Baitul Maal wa Tamwil (BMT)
BMT yang sudah mempunyai badan hukum dari instansi yang berwenang.
iv. Lainnya
Yang termasuk dalam lainnya di sini adalah lembaga pembiayaan yang tidak dapat digolongkan ke
dalam salah satu jenis lembaga pembiayaan di atas, dan dirinci atas kepemilikan :
Lampiran I
202
LP-18
- Nasional
- Patungan
- Asing
3. Perusahaan-perusahaan lainnya
Yang diklasifikasikan ke dalam status ini adalah seluruh perusahaan swasta yang tidak digolongkan ke
dalam lembaga keuangan atau lembaga pembiayaan, yang beroperasi di Indonesia, baik yang dimiliki
sepenuhnya oleh swasta nasional, patungan antara swasta nasional dan asing, maupun yang dimiliki
sepenuhnya oleh asing, misalnya perusahaan industri yang berstatus Penanaman Modal Asing (PMA).
Tidak termasuk dalam klasifikasi ini adalah :
a. Kantor cabang, anak perusahaan, dan kantor perwakilan milik swasta nasional yang beroperasi di luar
Indonesia. Jenis ini termasuk klasifikasi Bukan Penduduk.
b. Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/D) maupun badan usaha lainnya yang dimiliki secara patungan
antara pemerintah dan swasta. Jenis ini termasuk klasifikasi BUMN atau Pemerintah Campuran.
Golongan ini dirinci atas :
i. Nasional
ii. Patungan
iii. Asing
4. Dana Pensiun
Yang dimaksud dengan dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun.
Temasuk dalam kelompok ini adalah :
1. Seluruh lembaga/yayasan dana pensiun yang beroperasi di Indonesia milik swasta nasional, baik yang
berbentuk yayasan maupun badan usaha lainnya.
2. Seluruh lembaga/yayasan dana pensiun yang dibentuk, dimiliki, dikelola dan dimanfaatkan oleh BUMN/D.
5. Perusahaan Reksadana
Yang dimaksud dengan perusahaan reksadana adalah perusahaan yang bidang usahanya menerima dana
dari masyarakat pemodal untuk diinvestasikan ke dalam portfolio investasi baik di sektor perbankan maupun
di pasar modal.
6. Yayasan, badan sosial dan organisasi kemasyarakatan
Yang dimaksud dengan yayasan, badan sosial dan organisasi kemasyarakatan adalah lembaga yang didirikan
untuk melakukan usaha yang bersifat sosial dan tidak untuk mencari keuntungan.
Termasuk pula dalam kategori ini antara lain :
- Yayasan atau badan yang didirikan untuk menangani Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS)
- Yayasan atau badan sosial yang didirikan oleh pemerintah maupun swasta
- Partai politik
- Organisasi pemuda dan kemasyarakatan
Tidak termasuk dalam kategori ini adalah :
- Yayasan dana pensiun, baik yang didirikan oleh pemerintah maupun swasta
Lampiran I
203
LP-19
- Yayasan yang bergerak di bidang PENDIDIKAN
a. Badan Amil, Zakat, Infaq, dan Shadaqah (BAZIS)
b. Lainnya
7. Lembaga pendidikan
Yang dimaksud dengan lembaga pendidikan adalah lembaga-lembaga/badan-badan yang bergerak
dalam bidang pendidikan dan atau pelatihan baik yang didirikan oleh pemerintah, swasta nasional/asing
maupun secara bersama-sama antara pemerintah dan swasta nasional/asing.
Termasuk dalam kategori lembaga pendidikan, antara lain :
- Sekolah, universitas maupun lembaga kursus, baik milik pemerintah, swasta nasional maupun secara
bersama-sama antara pemerintah dan swasta nasional/asing
- Lembaga-lembaga pelatihan
8. Koperasi
Yang dimaksud dengan koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat sesuai dengan Undang-Undang No. 12
tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian.
Golongan ini dirinci atas :
i. Koperasi primer
ii. Lainnya
9. Kantor perwakilan lembaga milik asing di Indonesia
Golongan ini dirinci atas :
i. Lembaga keuangan
ii. Lainnya
10. Perseorangan
Yang dimaksud dengan persorangan adalah orang atau usaha-usaha perseorangan yang tidak berbentuk PT,
CV, Fa. dan MAI.
11. Sektor swasta lainnya
Yang dimaksud dengan sektor swasta lainnya adalah pihak lain yang tidak dijelaskan di atas, misalnya
perusahaan/bank dilikuidasi.
II. Bukan Penduduk
Yang dimaksud dengan bukan penduduk adalah orang, badan hukum, atau badan lainnya, yang tidak berdomisili
atau berencana berdomisili di Indonesia kurang dari 1 (satu) tahun, termasuk perwakilan dan staf diplomatik
negara lain di Indonesia.
Termasuk kategori Bukan Penduduk :
1. Perorangan
a. Duta besar dan diplomat asing yang bertugas di Indonesia dengan status diplomatik
b. Turis asing yang berada di Indonesia kurang dari 1 tahun, baik yang bertujuan untuk rekreasi atau
liburan, pengobatan, kunjungan keagamaan, urusan keluarga, keikutsertaan dalam konferensi atau
pertandingan olah raga internasional, dan lain-lain.
Lampiran I
204
LP-20
c. Awak (Crew) pesawat atau anak buah kapal (ABK) asing yang singgah di Indonesia.
d. Pekerja musiman yang berada di Indonesia dengan tujuan semata-mata untuk pekerjaan musiman
e. Pelaku bisnis warga negara asing yang berada di Indonesia kurang dari 1 tahun
2. Institusi :
a. Pemerintahan asing beserta perwakilannya yang beroperasi di Indonesia
b. Anak perusahaan, kantor cabang, atau kantor perwakilan perusahaan swasta nasional yang beroperasi
di luar Indonesia
Bukan Penduduk dirinci atas :
1. Pemerintah Pusat
Yang digolongkan ke dalam status ini adalah pemerintah negara lain.
2. Perwakilan negara-negara asing dan stafnya
Yang dimaksud dengan negara-negara asing dan stafnya adalah perwakilan negara asing dan stafnya yang
berstatus diplomatik.
3. BUMN Milik negara asing
Yang dimaksud dengan BUMN milik negara asing adalah badan usaha yang dimiliki pemerintah negara
asing.
4. Lembaga-lembaga keuangan bukan bank yang beroperasi di luar Indonesia
Yang dimaksud dengan lembaga-lembaga keuangan bukan bank yang beroperasi di luar Indonesia adalah
seluruh lembaga keuangan bukan bank baik milik pemerintah, swasta nasional maupun asing yang melakukan
kegiatan operasional di luar Indonesia.
5. Swasta lainnya
Termasuk dalam swasta lainnya, antara lain :
a. perorangan yang berdomisili di luar Indonesia, orang-orang asing yang tinggal sementara di Indonesia
dan tidak bermaksud tinggal di Indonesia.
b. Perusahaan-perusahaan di luar negeri yang tidak bergerak di sektor keuangan (bank maupun bukan
bank) yang beroperasi di luar Indonesia, serta lembaga pemerintah asing lainnya yang beroperasi di luar
Indonesia.
6. Lembaga-lembaga internasional
Yang dimaksud dengan lembaga-lembaga internasional adalah lembaga/organisasi internasional yang
beroperasi di luar Indonesia.
a. Bank pembangunan multilateral
Termasuk dalam kategori bank pembangunan multilateral antara lain ADB, IBRD, dan AfDB.
b. Islamic Development Bank (IDB)
c. Lainnya
Merupakan lembaga/organisasi internasional selain bank pembangunan multilateral, misalnya PBB,
IMF,ASEAN, MEE, IIFM, IFSB, AAOIFI dan lain-lain.
Status bukan penduduk untuk bank yang beroperasi di luar Indonesia terdapat dalam Daftar Sandi Bank,
misalnya Bank Sentral (sandi 798) dan BRI New York (sandi 700).
Lampiran I
205
LP-21
Diagram di atas merupakan contoh dan Bank yang dimiliki secara langsung oleh PT Al. Adapun pengendali dari
pengendali pada diagram di atas adalah PT A, dan Pengendali Akhir. Berdasarkan hal tersebut maka Pengendali
Akhir, PT. A, dan PT. Al ditetapkan sebagai pengendali Bank sehingga merupakan Pihak Terkait dengan Bank.
Pada Diagram di atas merupakan contoh pengendalian Bank yang dilakukan melalui kepemilikan saham secara
bersama-sama oleh PT Al dan PT.A. Pengendali dan PT. Al adalah PT. A2 dan Pengendali Akhir. Sementara itu,
pengendali dari PT. A adalah Pengendali Akhir. Berdasarkan hal tersebut, maka Pengendali Akhir, PT.A, PT.Al, dan
PT.A2 ditetapkan sebagai pengendali Bank sehingga merupakan Pihak Terkait dengan Bank.
PENJELASAN
STATUS HUBUNGAN DENGAN BANK
�������������
������������ ��
������� ��
������� ��
������� ��
����
�����
���
������������������������������
������� ��
������������ ��
������� ��
���� ��
������� ��
���� �����
��������� ��
���
Lampiran II
206
LP-22
Pada Diagram di atas, PT. B 1 merupakan perusahaan/badan yang dikendalikan Bank. PT. B dan Ultimate Subsidary
juga merupakan perusahaan yang berada dibawah pengendalian Bank melalui PT. B I secara berjenjang. Berdasarkan
hal tersebut, Ultimate Subsidary, PT. B, dan PT. B1 merupakan Pihak Terkait dengan Bank.
Pada Diagram di atas, contoh dari pengendali lain dari perusahaan/badan yang dibawah pengendalian Bank adalah
PT. C dan Ultimate C. PT C memiliki 10% (sepuluh perseratus) atau lebih saham PT. B 1 yang merupakan perusahaan
dibawah pengendalian Bank. Sementara itu, Ultimate C adalah Pengendali dari PT. C. Oleh karena itu PT. C dan
Ultimate C merupakan pihak terkait.
Lampiran II
207
LP-23
Pada diagram tersebut di atas dapat dilihat bahwa pihak-pihak yang ditetapkan sebagai pengendali Bank,
yaitu Pengendali Akhir dan PT. A. PT A, memiliki 25% (dua puluh lima perseratus) atau lebih saham PT. D1.2. dan
PT. D1.3. Sementara itu pengendali akhir memiliki 10% (sepuluh perseratus) saham PT. Dl dan kepemilikan saham
tersebut merupakan porsi terbesar. Dengan demikian PT. D1, PT. D1.2, dan PT. D1.3, ditetapkan pula sebagai Pihak
Terkait dengan Bank. Sementara itu, pengendali lain dari anak perusahaan Bank (PT.B 1) adalah PT. C. Dalam hal
ini PT.C memiliki 25% (dua puluh lima perseratus) atau lebih saham masing-masing PT. D2 dan PT. D2. 1. Dengan
demikian, PT. D2 dan PT. D2. 1 ditetapkan sebagai Pihak Terkait dengan Bank.
Selain itu keluarga dan pengendali perorangan juga merupakan Pihak Terkait dengan Bank. Demikian juga
halnya dengan perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh keluarga pengendali perorangan tersebut juga merupakan
Pihak Terkait.
Pada Diagram di bawah, Bank beserta Pihak Terkait dengan Bank (PT. D1.3 dan PT. B1) secara kumulatif
memiliki lebih dari 10% (sepuluh perseratus) saham pada Manajer Investasi yang mengelola portfolio Kontrak
Investasi Kolektif RD. Berdasarkan hal tersebut, maka penanaman dana pada Kontrak Investasi Kolektif RD dan atau
Penyediaan Dana kepada Manajer Investasi Kontrak Investasi Kolektif RD ditetapkan sebagai Penyediaan Dana
kepada Pihak Terkait.
Lampiran II
208
LP-24
����������
��������� ���������
���������
���
�����
������� ��������� ��
����� ��
������� ��
����� �� ���� ��
��������
�������
�������
���������� ������ ������!�����"��������#������������$��������� ��
���������"��������������%&������������
Pada Diagram diatas, Bank memberikan Kredit masing-masing kepada Peminjam 1, Peminjam 2, dan
Peminjam 3.
Dapat dilihat pada diagram tersebut Peminjam 1, dan Peminjam 2 dikendalikan oleh 1 (satu) pihak yang
sama, yaitu Pengendali. Pengendali memiliki masing-masing 25% (dua puluh lima perseratus) atau lebih pada
Peminjam 1 dan Peminjam 2, sehingga Peminjam 1 dan Peminjam 2 digolongkan kedalam I (satu) kelompok
Peminjam. Peminjam 3 dalam diagram tersebut dikendalikan oleh pengendali yang sama dengan pengendali Peminjam
1 dan Peminjam 2.
Lampiran II
������������ ��
����
'�%���%��&(�����)
������� ��
���
�����
��� ���
��� ���
��� �
���*
�������
��� �
��� ���#������+�,��%���
�!�%���+�,��%����!���%�-.
�!�%���+�,��%����!���%�-
������� �� ������� ��
������� ��
���� ��
���� ��
������� ��
������� ��
����� �� ����� ��
����� ��
����� ��
������� ��
������� ��/�
��
��
�����
209
LP-25
Lampiran II
Pengendalian terhadap Peminjam 3 oleh Pengendali dilakukan secara berjenjang melalui Peminjam 1 dan
Peminjam 2 dengan kepemilikan saham sebesar 15% (lima belas perseratus) dan porsi kepemilikan ini adalah porsi
terbesar. Dengan demikian, Peminjam 1, Peminjam 2, dan Peminjam 3 digolongkan kedalam 1 (satu) kelompok
Peminjam dan BMPK untuk keseluruhan kelompok Peminjam tersebut tidak boleh melebihi 25% (dua puluh lima
perseratus) dan Modal Bank.
Pejabat Eksekutif PT D1.3 duduk sebagai Direktur di perusahaan A, sehingga perusahaan A menjadi Pihak Terkait.
Salah satu Komisaris Bank memiliki lebih dari 25% saham di perusahaan B, sehingga perusahaan B menjadi Pihak
Terkait. Kepemilikan Komisaris Bank pada perusahaan B dapat dilakukan dengan berbagai cara, sebagaimana
dijelaskan dalam Pasal 8 ayat (3) PBI Nomor 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum,
antara lain melalui atau bersama-sama dengan keluarga.
Komisaris PT. C merupakan istri dari Direktur Bank. Oleh karena itu PT. C merupakan Pihak Terkait.
210
LP-26
TATA CARA PENGISIAN KOLOM
JENIS PENYEDIAAN DANA DAN BENTUK JAMINAN/AGUNAN
Tata cara pengisian kolom jenis penyediaan dana dan bentuk jaminan/agunan ini khusus untuk formulir-5,
formulir-6 dan formulir-7 yaitu tentang Laporan Pelanggaran BMPK, Pelampuan BMPK dan Penyediaan Dana.
Apabila peminjam atau kelompok peminjam (group) memperoleh fasilitas 1 (satu) jenis penyediaan dana dengan
jenis jaminan/agunan lebih dari 1 (satu), dan atau memperoleh fasilitas lebih dari 1 (satu) jenis penyediaan dana
dengan jenis jaminan/agunan lebih dari 1 (satu), maka tata cara pelaporan jenis penyediaan dana dan atau bentuk
jaminan/agunan yang kedua maupun seterusnya dilaporkan pada baris berikutnya dengan cara sebagai berikut :
1. Penyediaan Dana hanya 1 (satu) jenis dan Bentuk Jaminan lebih dari 1 (satu) bentuk jaminan
Sebagai contoh : Seorang nasabah bernama Agus untuk usahanya telah memperoleh penyediaan dana dari
bank A dalam bentuk kredit sebesar Rp.250 milyar. Sebagai jaminan atas perolehan penyediaan dana dari
bank A tersebut, nasabah Agus menyerahkan 3 asetnya dalam bentuk deposito senilai Rp.25 milyar, SB L/C
senilai Rp.250 juta dan setoran jaminan senilai Rp.500 juta. Dalam hal ini, sesuai dengan ketentuan tentang
Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, misalnya bank A telah melakukan pelanggaran BMPK untuk
nasabah individu yaitu sebesar Rp. 20 milyar (15%). Sehubungan dengan hal tersebut, maka pengisian laporan
BMPK pada kasus tersebut dilakukan sebagai berikut :
a. Pada baris pertama
Seluruh kolom diisi sesuai dengan ketentuan. Dalam hal ini, maka kolom Jenis Penyediaan Dana (Kol. VI)
diisi kredit (sandi 30) senilai Rp.250 milyar dan kolom Bentuk Jaminan (Kol.XII) diisi deposito (sandi 32)
senilai Rp.25 milyar.
b. Pada baris kedua dan ketiga
Mengingat nasabah Agus menyerahkan 3 bentuk jaminan kepada bank A yaitu deposito, SB L/C dan
setoran jaminan, dimana jaminan deposito telah dilaporkan pada baris pertama, maka bentuk jaminan
kedua (SB L/C) dan jaminan ketiga (setoran jaminan) tersebut harus dilaporkan pada baris selanjutnya
yaitu baris kedua dan baris ketiga. Adapun pada baris kedua dan ketiga langsung diisi kolom Jenis Penyediaan
Dana (Kol.VI) dengan sandi 98. Sementara itu, kolom-kolom jaminan yang diberikan dan Realisasi Jaminan
(khusus untuk form-06 dan form-07) diisi dengan cara sebagaimana yang dijelaskan dalam buku pedoman.
Selanjutnya kolom lainnya yaitu kolom Peminjam, kolom Penyediaan Dana lainnya, kolom Pelanggaran
BMPK dan kualitas tidak dapat diisi karena telah diblock (disable) secara sistem.
Lampiran III
211
LP-27
Ilustrasi 1 (Form-5):
2. Penyediaan Dana lebih dari 1 (satu) jenis dan Bentuk Jaminan hanya 1 (satu) jenis atau lebih
Sebagai contoh : Sebuah perusahaan A memperoleh 3 fasilitas penyediaan dana dari bank C dalam bentuk
kredit (Rp.50 milyar), bank garansi (Rp.5 milyar) dan Letter of Credit (Rp.1 milyar) dengan jaminan/aguan tunai
(cash collateral) yang dirinci sebagai berikut :
Dalam hal ini, sesuai dengan ketentuan tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, misalnya
bank A telah melakukan pelanggaran BMPK untuk nasabah perusahaan (individu) tersebut sebesar Rp.1 milyar
(1%). Sehubungan dengan hal tersebut, maka pengisian laporan BMPK pada kasus tersebut dilakukan sebagai
berikut :
a. Pada baris pertama
Seluruh kolom diisi sesuai dengan ketentuan. Dalam hal ini, kolom Jenis Penyediaan Dana (Kol. VI) diisi
kredit (sandi 30) senilai Rp.50 milyar dan kolom Bentuk Jaminan (Kol.XII) diisi deposito (sandi 32) senilai
Rp.5 milyar.
Lampiran III
212
LP-28
Lampiran III
b. Pada baris kedua
Mengingat perusahaan A memperoleh 3 fasilitas penyediaan dana dari bank C yaitu kredit, bank garansi
dan L/C, dimana fasilitas penyediaan dana dalam bentuk kredit telah dilaporkan pada baris pertama,
maka fasilitas penyediaan dana lainnya harus dilaporkan pada baris kedua. Adapun pengisian pada baris
kedua tersebut dilakukan dengan cara pada kolom Status Keterkaitan dengan Bank (Kol.V) langsung diisi
dengan sandi 98. Dengan demikian, maka kolom yang harus diisi pada baris kedua hanya kolom jenis
Penyediaan Dana (Kol.VI) berupa Bank Garansi (sandi 65) senilai Rp.5 milyar dan Jaminan yang diberikan
(Kol.XII) berupa Setoran Jaminan (sandi 37) senilai Rp.1 milyar. Sementara itu, kolom-kolom lainnya yaitu
Realisasi Jaminan (khusus untuk form-06 dan form-07), Kualitas Penyediaan Dana dan Jaminan lainnya
diisi dengan cara sebagaimana yang dijelaskan dalam buku pedoman. Sedangkan kolom Peminjam dan
kolom Pelanggaran BMPK tidak dapat diisi karena telah diblock (disable) secara sistem.
c. Pada baris ketiga dan keempat
Dalam hal ini, mengingat jenis Penyediaan Dana berupa Bank Garansi (sandi 65) tersebut memiliki lebih
dari satu jaminan/agunan, maka untuk pengisian Bentuk Jaminan lainnya berupa SB L/C (Sandi 65) senilai
Rp.2 milyar dan Tabungan (sandi 33) senilai Rp.1 milyar harus diisi pada baris ketiga dan keempat dengan
cara pada kolom Jenis Penyediaan Dana (Kol.VI) langsung diisi dengan sandi 98 sebagaimana contoh
pada penjelasan butir 1 di atas. Dengan demikian, maka dalam suatu baris bila kolom Jenis Penyediaan
Dana (Kol.VI) = 98, secara sistem kolom Peminjam, kolom Penyediaan Dana, kolom Pelanggaran BMPK
dan kolom Kualitas tidak akan dapat diisi karena telah diblock (disable) secara sistem, dan demikian pula
cara pengisian pada baris kelima dan keenam untuk jenis penyediaan dana berupa L/C (sandi 70) senilai
Rp.1 milyar dengan jaminan/agunan berupa giro (Sandi 30) senilai Rp. 150 juta dan tabungan (sandi 33)
senilai Rp.50 juta cara pengisiannya masing-masing sesuai dengan penjelasan sebagaimana pada baris
kesatu, kedua, ketiga dan keempat.
213
LP-29
Lampiran III
Ilustrasi 2 (Form-5):
214
LP-30
1 AFGHANISTAN AF AFN Afghanistan Afghani
2 ALBANIA AL ALL Albanian Lek
3 ALGERIA/ ALJAZAIR DZ DZD Algerian Dinar
4 AMERICA SAMOA AS USD US Dollar
5 ANDORRA AD ADP Andorran Peseta
6 ANDORRA AD FRF French Franc
7 ANDORRA AD ESP Spanish Peseta
8 ANGOLA AO AOA Angolan Kwanza
9 ANGUILLA AI XCD East Caribbean Dollar
10 ANTARCTICA AQ NOK Norwegian Krone
11 ANTIGUA AND BARBUDA AG XCD Antigua Dollar
12 ARGENTINA AR ARS Argentine Peso
13 ARMENIA AM AMD Armenia Dram
14 ARUBA AW AWG Aruban Guilder
15 AUSTRALIA AU AUD Australian Dollar
16 AUSTRIA AT ATS Austrian Schilling
17 AZERBAIJAN AZ AZM Azerbaijan Mant
18 BAHAMAS BS BSD Bahamas Dollar
19 BAHRAIN BH BHD Bahraini Dinar
20 BANGLADESH BD BDT Bangladesh Taka
21 BARBADOS BB BBD Barbados Dollar
22 BELARUS BY BYR Belarus Rouble
23 BELGIUM BE BEF Belgian Franc
24 BELIZE BZ BZD Belize Dollar
25 BENIN BJ XOF CFA Franc BCEAO
26 BERMUDA BM BMD Bermudian Dollar
27 BHUTAN BT INR Indian Rupee
DAFTAR SANDI NEGARA DAN VALUTA
No NEGARA KETERANGANSANDI
NEGARASANDI
VALUTA
Lampiran IV
215
LP-31
28 BHUTAN BT BTN Bhutan Ngultrum
29 BOLIVIA BO BOB Bolivian Boliviano
30 BOSNIA-HERZEGOWINA BA BAM Bosnia-Herze Conv Marka
31 BOTSWANA BW BWP Botswana Pula
32 BOUVET ISLAND BV NOK Bouvet Is Kroner
33 BRAZIL BR BRL Brazilian Real
34 BRITISH INDIAN OCEAN TERRITORY IO USD US Dollar
35 BRITISH INDIAN OCEAN TERRITORY IO GBP Pound Sterling
(United Kingdom Pound)
36 BRITISH INDIAN OCEAN TERRITORY IO SCR Seychelles Rupee
37 BRUNEI DARUSSALAM BN BND Brunei Dollar
38 BULGARIA BG BEN Bulgarian Lev
39 BURKINA FASO BF XOF CFA Franc BCEAO
40 BURUNDI BI BIF Burundi Franc
41 CAMBODIA KH KHR Cambodia Riel
42 CAMEROON CM XAF Franc de la Communaute
financiere Africaine
43 CANADA CA CAD Canadian Dollar
44 CAPE VERDE CV CVE Cape Verde Escudo
45 CAYMAN ISLANDS KY KYD Cayman Islands Dollar
46 CENTRAL AFRICAN REPUBLIC CF XAF Franc de la Communaute
financiere Africaine
47 CHAD TD XAF Franc de la Communaute
financiere Africaine
48 CHILE CL CLP Chilean Peso
49 CHILE CL CLF Chilean Fomento
50 CHINA CN CNY China Renminbi
51 CHRISTMAS ISLANDS CX AUD Christmas Island Dollar
52 COCOS (KEELING) ISLAND CC AUD Cocos (Keeling) Island Dollar
No NEGARA KETERANGANSANDI
NEGARASANDI
VALUTA
Lampiran IV
216
LP-32
53 COLOMBIA CO COP Colombian Peso
54 COMOROS KM KMF Comoros Franc
55 CONGO CG XAF Franc de la Communaute
financiere Africaine
56 CONGO, THE DEMOCRATIC REPUBLIC OF THE CD CDF Democratic Rep.Congo Franc
57 COOK ISLAND CK NZD New Zealand Dollar
58 COSTA RICA CR CRC Costa Rican Colon
59 COTE D’IVOIRE ( lihat Ivory Coast) CI XCD CFA Franc BCEAO
60 CROATIA HR HRK Croatian Kuna
61 CUBA CU CUP Cuban Peso
62 CYPRUS CY CYP Cypriot Pound
63 CZECH REPUBLIC CZ CZK Czech Koruna
64 DENMARK DK DKK Danish Krone
65 DJIBOUTI DJ DJF Djibouti Franc
66 DOMINICAN REPUBLIC DO DOP Dominican Republic Peso
67 DOMONICA DM XCD East Caribbean Dollar
68 ECUADOR EC ECS Ecuadorean Sucre
69 EGYPT EG EGP Egyptian Pound
70 EL SALVADOR SV SVC El Salvador Colon
71 EQUATORIAL GUINEA GQ XAF Franc de la Communaute
financiere Africaine
72 ERITREA ER ERN Eritreian Nakfa
73 ESTONIA EE EEK Estonian Kroon
74 ETHIOPIA ET ETB Ethiopian Birr
75 EUROPEAN COMMUNITY EUR Euro
76 FALKLAND ISLANDS (MALVINAS) FK FKP Falkland Islands Pound
77 FAROE ISLANDS FO DKK Faroe Island Krone
78 FIJI FJ FJD Fiji Dollar
79 FINLAND FI FIM Finnis Markka
No NEGARA KETERANGANSANDI
NEGARASANDI
VALUTA
Lampiran IV
217
LP-33
80 FRANCE FR FRF French Franc
81 FRANCE, METROPOLITAN FX FRF French Franc
82 FRENCH GUIANA GF FRF French Guiana Franc
83 FRENCH POLYNESIA PF XPF Franc Pacific Is.Fran
84 FRENCH SOUTHERN TERRITORIES TF FRF French Franc
85 GABON GA XAF Franc de la Communaute
financiere Africaine
86 GAMBIA GM GMD Gambian Dalasi
87 GEORGIA GE GEL Georgian Lari
88 GERMANY DE DEM German Mark
89 GHANA GH GHC Ghana Cedi
90 GIBRALTAR GI GIP G ibraltar Pound
91 GREENLAND GL DKK Greenland Krone
92 GRENADA GD XCD Grenada Dollar
93 GUADELOUPE GP FRF Guadeloupe Franc
94 GUAM GU USD Guam Dollar
95 GUATEMALA GT GTQ Guatemala Quetzal
96 GUINEA GN GNF Guinea Franc
97 GUINEA BISSAU GW XOF Guinea Bissau Franc
98 GUYANA GY GYD Guyana Dollar
99 HAITI HT HTG Haiti Gourde
100 HEARD AND MCDONALD ISLAND HM AUD Australian Dollar
101 HONDURAS HN HNL Honduras Lempira
102 HONGKONG HK HKD Hong Kong Dollar
103 HUNGARY HU HUF Hungarian Forint
104 ICELAND IS ISK Icelandic Krona
105 INDIA IN INR Indian Rupee
106 INDONESIA ID IDR Indonesian Rupiah
107 IRAN IR IRR Iranian Rial
No NEGARA KETERANGANSANDI
NEGARASANDI
VALUTA
Lampiran IV
218
LP-34
108 IRAQ IQ IQD Iraqi Dinar
109 IRELAND IE IEP Irish Punt
110 ISRAEL IL ILS Israeli Shekel
111 ITALIA IT ITL Italian Lira
112 IVORY COAST CI XOF CFA Franc BCEAO
113 JAMAICA JM JMD Jamaican Dollar
114 JAPAN JP JPY Japanese Yen
115 JORDAN JO JOD Jordanian Dinar
116 KAZAKHSTAN KZ KZT Kazakhstan Tenge
117 KENYA KE KES Kenyan Shilling
118 KIRIBATI KI AUD Australian Dollar
119 KOREA SELATAN KR KRW Korean Won
120 KOREA UTARA KP KPW North Korean Won
121 KUWAIT KW KWD Kuwaiti Dinar
122 KYRGYZSTAN KG KGS Kyrgyzstan Som
123 LAINNYA N1 N11 atau sandi yang telah ditentukan
124 LAO PEOPLE’S DEMOC. REP. LA LAK Laos New Kip
125 LATVIA LV LVL Latvian Lats
126 LEBANON LB LBP Lebanese Pound
127 LESOTHO LS LSL Loti Lesatho
128 LIBERIA LR LRD Liberian Dollar
129 LIBYAN ARAB JAMAHIRIYA LY LYD Libyan Dinar
130 LIECHTENSTEIN LI CHF Liechtenstein Franc
131 LITHUANIA LT LTL Lithuanian Litas
132 LUXEMBOURG LU LUF Luxembourg Franc
133 MACAU MO MOP Macau Pataca
134 MACEDONIA MK MKD Macedonian Denar
135 MADAGASCAR MG MGF Madagascar Franc
136 MALAGASI MG MGF Malagasy Franc
No NEGARA KETERANGANSANDI
NEGARASANDI
VALUTA
Lampiran IV
219
LP-35
137 MALAWI MW MWK Malawi Kwacha
138 MALAYSIA MY MYR Malaysian Ringgit
139 MALDIVES MV MVR Maldives Rufiyaa
140 MALI ML XOF Mali Republic Franc
141 MALI ML MLF Malian Franc
142 MALTA MT MTL Maltese Lira
143 MARSHALL ISLANDS MH USD US Dollar
144 MARTINIQUE MQ FRF French Franc
145 MAURITANIA MR MRO Mauritania Ouguiya
146 MAURITIUS MU MUR Maurutius Rupee
147 MAYOTTE YT FRF French Franc
148 MEXICO MX MXN Mexican Peso
149 MICRONESIA, FEDERATED STATE OF FM USD US Dollar
150 MOLDOVA, REPUBLIC OF MD MDL Moldova Lei
151 MONACO MC FRF French Franc
152 MONGOLIA MN MNT Mongolia Tugrik
153 MONTSERRAT MS XCD Montserrat Dollar
154 MOROCCO MA MAD Moroccan Dirham
155 MOZAMBIQUE MZ MZM Mozambique Metical
156 MYANMAR (BURMA) MM MMK Myanmar Kyat
157 NAMIBIA NA NAD Namibia Dollar
158 NAMIBIA NA ZAR Rand (South African Rand)
159 NAURU NR AUD Australian Dollar
160 NEPAL NP NPR Nepalese Rupee
161 NETHERLANDS NL NLG Netherlands Guilder/ Gulden/
Florin
162 NETHERLANDS ANTILLES AN ANG Netherlands Antillian Guilder /
Florin
163 NEW CALEDONIA NC XPF Franch Pacific Is.Fran
No NEGARA KETERANGANSANDI
NEGARASANDI
VALUTA
Lampiran IV
220
LP-36
164 NEW ZEALAND NZ NZD New Zealand Dollar
165 NICARAGUA NI NIO Nicaragua Cordoba
166 NIEUE NU NZD New Zealand Dollar
167 NIGER NE XOF Niger Republic Franc
168 NIGERIA NG NGN Nigeria Naira
169 NORFOLK ISLANDS NF AUD Norfolk Islands Dollar
170 NORTHERN MARIANA ISLAND MP USD US Dollar
171 NORWAY NO NOK Norwegian Krone
172 OMAN OM OMR Omani Rial
173 PAKISTAN PK PKR Pakistan Rupee
174 PALAU PW USD US Dollar
175 PANAMA PA PAB Panamanian Balboa
176 PAPUA NEW GUINEA PG PGK Papua New Guinea Kina
177 PARAGUAY PY PYG Paraguayan Guarani
178 PERU PE PEN Peruvian Nuevo
179 PHILIPPINES PH PHP Philippines Peso
180 PITCAIRN PN NZD New Zealand Dollar
181 POLAND PL PLN Polish Zloty/New Zloty
182 PORTUGAL PT PTE Portuguese Escudo
183 PUERTO RICO PR USD US Dollar
184 QATAR QA QAR Qatari Rial
185 REUNION RE FRF Reunion Franc
186 ROMANIA RO ROL Romanian Leu
187 RUSSIAN FEDERATION RU RUB Russian Rouble
188 RWANDA RW RWF Rwanda Franc
189 SAINT LUCIA LC XCD East Caribbean Dollar
190 SAMOA WS WST Samoan (West) Tala
191 SAMOA WS USD Samoan Dollar
192 SAN MARINO SM ITL San Marino Lira
No NEGARA KETERANGANSANDI
NEGARASANDI
VALUTA
Lampiran IV
221
LP-37
193 SAO TOME & PRINCIPE ST STD Sao Tome Dobra
194 SAUDI ARABIA SA SAR Saudi Riyal
195 SENEGAL SN XOF Senegal Franc
196 SEYCHELLES SC SCR Seychelles Rupee
197 SIERA LEONER SL SLL Sierra Leone Leone
198 SINGAPORE SG SGD Singapore Dollar
199 SLOVAKIA (SLOVAK REPUBLIC) SK SKK Slovakian Koruna
200 SLOVENIA SI SIT Slovenia Tolar
201 SOLOMON ISLANDS SB SBD Solomon Islands Dollar
202 SOMALIA SO SOS Somali Schilling
203 SOUTH AFRICA ZA ZAR South Afrian Rand
204 SOUTH GEORGIA AND THE SOUTH GS GBP Pound Sterling
SANDWICH I.
205 SPAIN ES ESP Spanish Peseta
(convertiable Peseta Acc)
206 SPAIN ES ESB Spanish Peseta
207 SRI LANGKA/CEYLON LK LKR S ri Langka Rupee
208 ST. HELENA SH SHP St. Helena Pound
209 ST. KITTAND NEVIS/ SAINT KITTS C. AND KN XCD St. Kitts Dollar
NEVIS
210 ST. PIERRE & MIQUELON PM FRF French Franc
211 ST. VINCENT & THE GRENADES VC XCD St. Vincent Dollar
212 SUDAN SD SDP Sudanese Pound
213 SUDAN SD SDD Sudanese Dinar
214 SURINAME SR SRG Surinam Guilder
215 SURINAME SR SRD Surinam Dollar
216 SVALBARD AND JAN MAYEN ISLAND SJ NOK Norwegian Krone
217 SWAZILAND SZ SZL Swaziland Lilangeni
218 SWEDIA/SWEDEN SE SEK Swedish Krone
No NEGARA KETERANGANSANDI
NEGARASANDI
VALUTA
Lampiran IV
222
LP-38
219 SWISS/SWITZERLAND CH CHF Swiss Franc
220 SYRIAN ARAB REPUBLIC SY SYP Syrian Pound
221 TAIWAN/REP. OF CHINA/PROVINCE OF CHINA TW TWD Taiwan Dollar
222 TAJIKISTAN TJ TJS Tajikistan Somoni
223 TANZANIA (TAGANZICA & ZANZIBAR) TZ TZS Tanzanian Shilling
224 THAILAND TH THB Thai Bath
225 TIMORLESTE TL USD East Timor Dollar
226 TOKELAU TK NZD Tokelau Dollar
227 TONGA TO TOP Tonga Pa’anga
228 TRINIDAD & TOBAGO TT TTD Trinidad & Tobago Dollar
229 TUNISIA TN TND Tunisian Dinar
230 TURKEY TR TRL Turkish Lira
231 TURKMENISTAN TM TMM Turkmenistan Manat
232 TURKS & CAICOS ISLAND TC USD Turks & Caicos Dollar
233 TUVALU TV AUD Australian Dollar
234 UGANDA UG UGX Ugandan Shilling
235 UKRAINE UA UAH Ukrainian Hryvna
236 UNITED ARAB EMIRAT AE AED UAE Dirham
237 UNITED KINGDOM (INGGRIS) GB GBP Pound Sterling
238 UNITED STATES OF AMERICA US USD US Dollar
239 URUGUAY UY UYU Uruguay Peso
240 US MINOR OUTLYING ISLANDS UM USD US Dollar
241 UZBEKISTAN UZ UZS Uzbekistan Sum
242 VANUATU VU VUV Vanuatu Vatu
243 VATICAN CITY STATE (HOLY SEE) VA ITL Vatican City Lira
244 VENEZUELA VE VEB Venezuelan Bolivar
245 VIETNAM VN VND Vietnam Dong
246 VIRGIN ISLANDS (BRITISH) VG USD US Dollar
247 VIRGIN ISLANDS (BRITISH) VG GBP Pound Sterling
No NEGARA KETERANGANSANDI
NEGARASANDI
VALUTA
Lampiran IV
223
LP-39
248 VIRGIN ISLANDS (BRITISH) VG XCD East Caribbean Dollar
249 VIRGIN ISLANDS (US) VI USD US Dollar
250 WALLIS AND FUTUNA ISLANDS WF XPF Wallis and Futuna Islands Franc
251 WEST AFRICA XO XOF CFA Franc BCEAO
252 WESTERN SAHARA EH MAD Morrocoan Dirham
253 WESTERN SAHARA EH ESP Spanish Peseta
254 WESTERN SAHARA EH MRO Mauritian Ouguiya
255 YEMEN YE YER Yemeni Rial
256 YUGOSLAVIA YU YUM Yugoslav Dinar
257 YUNANI (lihat Greece) GR GRD Greek Drachma
258 ZAMBIA ZM ZMK Zambian Kwacha
259 ZIMBABWE ZW ZWD Zimbabwe Dollar
260 ZIMBABWE ZW XDR Special Drawing Right
261 ZIMBABWE ZW XAG Silver
262 ZIMBABWE ZW XAU Gold
No NEGARA KETERANGANSANDI
NEGARASANDI
VALUTA
Lampiran IV
224
LP-40
NO. KANTOR BANK INDONESIA SANDI
1. AMBON ............................................................................................ 810
2. BALIKPAPAN ............................................................................................ 570
3. BANDA ACEH ............................................................................................ 320
4. BANDUNG ............................................................................................ 010
5. BANJARMASIN ............................................................................................ 510
6. BATAM ............................................................................................ 370
7. BENGKULU ............................................................................................ 230
8. CIREBON ............................................................................................ 140
9. DENPASAR ............................................................................................ 720
10. JAKARTA ............................................................................................ 001
11. JAMBI ............................................................................................ 310
12. JAYAPURA ............................................................................................ 820
13. JEMBER ............................................................................................ 040
14. KEDIRI ............................................................................................ 060
15. KENDARI ............................................................................................ 690
16. KUPANG ............................................................................................ 740
17. LAMPUNG ............................................................................................ 390
18. LHOKSEUMAWE ............................................................................................ 410
19. MALANG ............................................................................................ 070
20. MATARAM ............................................................................................ 710
21. MEDAN ............................................................................................ 330
22. MENADO ............................................................................................ 620
23. PADANG ............................................................................................ 340
24. PALANGKARAYA ............................................................................................ 580
25. PALEMBANG ............................................................................................ 360
26. PALU ............................................................................................ 600
27. PEKANBARU ............................................................................................ 350
28. PONTIANAK ............................................................................................ 530
29. PURWOKERTO ............................................................................................ 150
30. SAMARINDA ............................................................................................ 540
31. SEMARANG ............................................................................................ 090
32. SIBOLGA ............................................................................................ 380
33. SOLO ............................................................................................ 100
34. SURABAYA ............................................................................................ 120
35. TASIKMALAYA ............................................................................................ 190
36. TERNATE ............................................................................................ 880
37. UJUNG PANDANG ............................................................................................ 610
38. YOGYAKARTA ............................................................................................ 050
DAFTAR SANDI WILAYAH BANK INDONESIA
Lampiran V
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344
345
346
347
348
349