21
Patogenesis Hipertiroidisme dan Hipotiroidisme Aidillah Mayuda Alice Valeria Clarin Hayes

Patofisiologis Hipertiroid Dan Hipotiroid

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Patofisiologis Hipertiroid Dan Hipotiroid

Citation preview

Slide 1

Patogenesis Hipertiroidisme dan HipotiroidismeAidillah MayudaAlice Valeria Clarin HayesHIPERTIROIDHipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan disebabkan oleh kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan di dalam darahHyperthyroidism results from excessive secretion of thyroid hormone.Graves disease is the most common cause of hyperthyroidism.Graves DiseaseIt is an autoimmune disorder; production of thyroid-stimulating immunoglobulin (TSI) results in diffuse toxic goiter.Graves disease occurs in approximately 0.02% of children (1 : 5,000). It has a peak incidence in the 11- to 15-yr old; there is a 5 : 1 female to male ratio. Most children with Graves disease have a positive family history of some form of autoimmune thyroid disease. Penyakit GravesMerupakan penyakit autoimun (adanya antibodi imunoglobulin=TSI) dimana tubuh secara salah menghasilkan Long Acting Thyroid Stimulator (LATS)merangsang sekresi & pertumbuhan tiroid mirip dgn yg dilakukan TSH tp LATS tdk dipengaruhi inhibisi umpan balik shgga sekresi dan pertumbuhan tiroid berlanjut tanpa kendali.Graves berasal dari nama seorang dokter Irlandia yg lahir tahun 1796 Robert James Graves, beliau menyampaikan kuliahnya yg menggambarkan keadaan pasien dgn palpitasi, tiroid membesar dan mata menonjol.

Etiology and Pathology:Enlargement of the thymus, splenomegaly, lymphadenopathy, infiltration of the thyroid gland and retro-orbital tissues with lymphocytes and plasma cells, and peripheral lymphocytosis are well-established findings in Graves disease. In the thyroid gland, T helper cells (CD4+) predominate in dense lymphoid aggregates; in areas of lower cell density, cytotoxic T cells (CD8+) predominate.The percentage of activated B lymphocytes infiltrating the thyroid is higher than in peripheral blood. A postulated failureof T suppressor cells allows expression of T helper cells, sensitized to the TSH antigen, which interact with B cells. These cells differentiate into plasma cells, which produce thyrotropin receptorstimulating antibody (TRSAb). TRSAb binds to the receptor for TSH and stimulates cyclic adenosine monophosphate, resulting in thyroid hyperplasia and unregulated overproduction of thyroid hormone. In addition to TRSAb, thyrotropin receptor-blocking antibody (TRBAb) may also be produced, and the clinical course of the disease usually correlates with the ratio between the two antibodies.

Manifestasi KlinisPembesaran kelenjar tiroid/struma difusGejala khas yaitu oftalmopati (eksoftalmus/ mata menonjol) akibat pengendapan karbohidrat kompleks penahan air dibelakang mataretensi cairan mendorong bola mata ke depan shgga menonjol dr tulang orbitatrjd kerusakan mata akibat kelopak mata tdk dpt menutup sempurna saat berkedippermukaan epitel mata mnjd kering,mudah iritasi dan infeksi hingga timbul ulkus kornea; dan kadang-kadang dengan dermopati.

Gejala hipertiroidisme umumnya pada Penyakit Graves: - Pe metabolisme basal dan pe produksi panas keringat >> serta intoleransi panas- nafsu makan me namun berat badan biasanya me krn tubuh menggunakan bahan bakar jauh lebih cepat- Terjadi penguraian karbohidrat, lemak, protein serta berkurangnya protein otottubuh lemah- Kelainan kardiovaskular disebabkan efek lgsg hormon tiroin maupun interaksinya dgn katekolaminpalpitasi- Kelainan psikis spt cemas, rasa capai >> dan tremorPada anak, hipertiroid dibedakan 2 jenis : a.Hipertiroid bawaan (congenital)tiro-toksikosis (keracunan tiroid yang berlebihan) pada ibunya dan hanya ditemukan pada 1 dari 70 ibu dengan tirotoksikosis. kejadian tirotoksikosis pada ibu hamil adalah 1-2 per 1.000 ibu hamil.kejadian bayi hipertiroid kongenital : 1-2 dari 70.000 kelahiran. hipertiroid kongenital jarang terjadi, tetapi bila tidak diketahui dan bayi tidak mendapat terapi, akibatnya bisa fatal.

b.Hipertiroid yang didapat setelah lahir (acquired)Kejadiannya jarang. Biasanya, mengenai anak perempuan usia remaja dan berhubungan dengan penyakit-penyakit autoimun seperti penyakit Grave dan penyakit Hashimoto (hipotiroid autoimun) pada fase toksik akut.

Manifestasi klinis Hipertiroid yaitu :- Banyak keringat-Tidak tahan panas-Sering BAB, kadang diare-Jari tangan gementar (tremor)-Nervus, tegang, gelisah, cemas, mudah tersinggung-Jantung berdebar cepat-Haid menjadi tidak teratur-Bola mata menonjol dapat disertai dengan penglihatan ganda-Denyut nadi tidak teratur terutama pada usia diatas 60 th-Tekanan darah meningkat-Denyut nadi cepat, seringkali >100x/menit-Berat badan turun, meskipun banyak makan rasa capai-Otot lemas, terutama lengan atas dan paha-Rambut rontok-Kulit halus dan tipis-Pikiran sukar konsentrasi-Kehamilan sering berakhir dengan keguguran-Terjadi perubahan pada mata bertambahnya pembentukan air mata, iritasi dan peka terhadap cahaya

EksoftalmusVon Graefes SignStelwags SignMoebius SignDalrymple's signJoffroys SignHipotiroidismeDefisiensi produksi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid mengakibatkan suatu keadaan klinis kelainan fungsi tiroid terbanyakinsidens 1:3000-5000 kelahiran wanita 2x > sering

Hipotiroidisme dapat dibedakan:primersekunder Hipotalamus HipofisisKelenjar tiroidTRH (+)TSH (+) T4T3(-)(-)primersekundertersierHipotiroidisme primerCausa: defek kongenital (aplasia/hipoplasia kelenjar), atau yang didapat (acquired) karena hilangnya jaringan kelenjar setelah terapi hipertiroidisme

defek sintesa hormon karena pengaruh autoimun, infeksi, defisiensi yodium endemik, atau obat-obatan anti tiroidHipotiroidisme sekunderCausa: defisiensi TSH yang menyebabkan insufisiensi dari stimulasi terhadap kelenjar tiroid yang normal. Defisiensi TSH terjadi karena faktor hipofisa atau hipotalamus.

Catatan: Beberapa penulis membagi hipotiroidisme menjadi primer, sekunder dan tersier. Sekunder (faktor hipofisa) bila TSH yang kurang, dan tersier (faktor hipotalamus) bila TRH yang kurang. resistensi perifer terhadap hormon tiroidPATOFISIOLOGIKelenjar tiroid bekeja dibawah pengaruh kelenjar hipofisis, tempat diproduksi hormone tireotropikmengatur produksi hormone tiroid tiroksin (T4) dan triido-tironin (T3) dibentuk dari monoido-tirosin MIT dan diido-tirosin DIT memerlukan Iodium. T3 dan T4 diperlukan dalam : proses metabolic pada pemakaian oksigen. merangsang sintesis proteinmempengaruhi metabolism karbohidrat, lemak dan vitamin. Hormon ini juga diperlukan untuk mengobah karoten menjadi vitamin A. Untuk pertumbuhan badan, sangat dibutuhkan, tetapi harus bekerja sama dengan growth hormone.Patofisiologihipotiroidisme primer: jaringan kelenjar tiroid yang hilang menyebabkan berkurangnya produksi hormon tiroid, akibatnya TSH meningkat dan menyebabkan goiterPada aplasia kelenjar tiroid tidak akan ditemukan goiter

Pada hipotiroidisme sekunder:TSH berkurang hipofisa gagal memproduksi TSH, sering karena nekrosis atau tumor hipofisa.

MANIFESTASI KLINISpenurunan BMRintoleransi thd dingin krn kurangnya efek kalorigenikBB bertambah krn oksidasi lambatmudah lelah krn produksi energi menurunDenyut nadi lambat dan lemah krn bkurangnya kecepatan dan kekuatan kontraksi jantung dan berkurangnya curah jantungPerlambatan refleks dan responsivitas mentalBkurangnya kesigapan, bbicara pelan, dan penurunan daya ingat.Miksedema

MANIFESTASI KLINISKekurangan hormon tiroid menyebabkan melambatnya fungsi tubuhEkspresi wajah tumpulsuara serakbicara lambatkelopak mata menutupmata & wajah bengkak.penambahan berat badansembelit tidak tahan cuaca dinginRambut tipis, kasar dan keringkulit kasar, kering, bersisik dan menebal. sindroma terowongan karpalDenyut nadi bisa melambattelapak tangan dan telapak kaki tampak agak oranye (karotenemia)alis mata bagian samping mulai rontok. Pada usila : pelupa, bingung dan pikun.