48
David Salim Edited by Anastasia Tania

Papa David Salim - Memories

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Papa David Salim - Memories

David Salim

Edited by Anastasia Tania

Page 2: Papa David Salim - Memories
Page 3: Papa David Salim - Memories

1

Bruno David Salim. 2 Jan 1950, Palembang. 28 Nov 2014, Jakarta. 64. MEMORIES. KENANGAN.

1. Jonas. SON. ANAK. From a long

time ago, Papa reiterates that, in life,

we must act with good principles, and

to do good as much as we are capable.

I believe, many, if not most of us, have

been touched by his warmth, and fervour

to cheer us up at some point in time.

I remember, for example, when I was

very small, how his face radiated some

distance above me when he returned

home weekly, for a few hours, in between

his travels to Cilegon, for work.

And his letters, with lots of his unique

pen drawings, providing a steady stream

of words for me to hang on to, throughout

Page 4: Papa David Salim - Memories

2

my childhood. And his long strings of

stories in the car when he, so delightedly,

starts working nearer home, in Bekasi.

It seems Mowgli, from the Jungle Book,

follows my maternal cousins, my sister

and I in the car, each day of our primary

school lives.

I do believe you can draw out those

wisps of cheerful memories he helped

to create in our lives, be it at family

gatherings, in his school, in the factory…

Nevertheless, we have to admit that,

probaly he has got his own shortcomings.

Not for us to judge, but for us to petition

our God for His pardoning him. I do want

him to quickly ascend from purgatory

to heaven. And, of course, for us to

remember our fights against our own

shortcomings.Therefore, I ask you for your

fervent prayerful petitions for his favour.

Pray for him.

Page 5: Papa David Salim - Memories

3

On behalf of Mama, my sister, and the

whole extended family, which include

my many uncles and aunts, thank you

very much. Dari dulu Papa selalu

memperingati bahwa, dalam hidup, kita

harus beraksi dengan prinsip yang baik,

dan juga bahwa kita harus berbuat baik

sebisa kemampuan kita. Aku percaya,

banyak dari kita yang mengenali Papa

pernah disentuh dengan kebaikannya,

dan semangatnya untuk menghibur kita

di suatu saat.

Saya ingat, waktu saya masih sangat

kecil, bagaimana muka papa bercerah

dari jarak jauh ketika pulang tiap akhir

minggu, untuk beberapa jam dari tempat

kerjanya di Cilegon. Dan surat-surat

papa, dengan tulisan dan gambaran pena

yang unik, memberi kata-kata baik yang

membimbing aku sejak masa kanak-

kanak.

Page 6: Papa David Salim - Memories

4

Dan ingat juga setelah papa dengan

sangat gembira pindah kerja ke Bekasi

yang lebih dekat dari rumah, cerita-cerita

papa di perjalanan mobil kita ke sekolah.

Kelihatannya Mowgli (dari buku Jungle

Book), mengikuti saya, dedek (Tania), dan

sepupu-sepupu dari pihak mama setiap

hari masa SD kita.

Aku percaya bahwa kalian pasti bisa

menarik cerita-cerita tentang bagaimana

papa membawa kegembiraan sewaktu

di perkumpulan keluarga, di sekolah, di

pabrik…

Tetap saja, harus kita akui bahwa papa

juga ada kekurangannya sendiri. Bukan

untuk kita perhitungkan, tapi untuk

kita doakan supaya papa bisa melalui

purgatorium dan dengan secepatnya

masuk ke surga. Karena itu, saya mohon

doa-doa dari kalian semua untuk papa.

Mewakili Mama, dedek, dan keluarga

Page 7: Papa David Salim - Memories

5

besar kami, termasuk oom-oom dan

tante-tanteku yang banyak, terima kasih

sekali. 2. Ricka. SISTER. KAKAK. Tante

belum pernah melihat Oom David marah,

mudah kasihan sama orang yang dalam

kesusahan, meskipun dia sendiri hanya

kerja, tapi rela memberi sebagian dari

gajinya, tidak pernah mementingkan diri

sendiri, inilah kenang-kenangan Tante

mengenai David alm.

Sifat yang baik ini dari Opa Lim Kim

Sik alm, Kongco Lim Tjip Hiang alm. Dari

itu Tante nasehatkan kepada semua

keponakan-keponakan, saudara-saudara,

cucu-cucu, junjunglah nama baik Engkong,

Kongco kita.

Dulu waktu Tante masih kecil mau ke

sekolah, tukang becak, tukang sampan

semua memuji kebaikan hati mereka. Puji

Tuhan, dan syukur terima kasih kita sudah

dikurniaiNya keturunan nenek moyang

Page 8: Papa David Salim - Memories

6

yang bisa kita tiru teladannya. I’ve

never seen David angry. He’s empathic

to those in difficulty. Even though he’s

only a worker, without a doubt he shares

with others a portion of his income,

never putting himself first – these are my

memories of David.

This kind attitude can also be seen in

Grandpa Lim Kim Sik, Great-grandpa

Lim Tjip Hiang. I advise all of my nephews

and nieces, brothers and sisters, and

grandchildren, to live up to their good

names.

When I was little, on the way to

school, trishaw drivers and boat rowers

always gave compliments of their kind-

heartedness.

Praise to God, and give thanks that we

have been blessed to have ancestors

whom we can turn to for a model

behaviour. 3. Yosephina. SISTER.

Page 9: Papa David Salim - Memories

7

ADIK. Whatsapp ke Tania: Papa

tidak pernah menunjukan perasaan

sebenernya, selalu senyum dan gembira.

Whatsapp ke Raesa: Dia sangat tabah

dan Oom David sangat care sama Opa.

Mam, Oom David dan Tante Greta dulu

paling rajin jaga Opa…

Oom David kalo keluarga yang tercinta

kelihatannya sangat tabah. Dia biasanya

sangat rajin jagain keluarga yang sakit

sehingga kalau orang yang dicintai

meninggal sepertinya emosi perasaan

gak gitu kelihatan.

Waktu Oma kaca mata sakit Oom

David jarang datang, mungkin karena

biaya pesawat mahal walaupun dia

sangat ingin datang. Tante Ria kalo

event keluarga suka belikan tiket. Nah

Oom David biasanya tetap tinggal di

Palembang jaga Oma seperti sama

pacarnya saja. Ngomongnya pelan sambil

Page 10: Papa David Salim - Memories

8

cerita dan bedside disamping ranjang.

Sepanjang hari menghibur Oma.

Itu sempat dua kali Oom di Palembang

jaga Oma lama. Kata Oom David dia

jarang pulang jadi kalau dia datang dia

mau jaga Oma lama-lama. Tapi kalau

waktu meninggal reaksi Oom lebih

banyak diam… gak nangis…

Kayaknya Oom David pengabdian nya

pada orang tua sangat bagus. Sebelum

nikah semua uang kasihkan Oma. Hanya

ambil sedikit untuk transport sama untuk

beli hadiah pada anak-anak kecil yang

suka ia kumpulkan di rumah cerita, lomba,

dll… Kalo menang teka-teki ato lomba-

lomba lain.

Oom David itu sangat care sama orang.

Kalau ada keluarga yang meninggal dia

sedih tapi gak pernah menangis. Hampir

gak pernah liat Oom David menangis

walaupun susah… Hidup susah/menderita

Page 11: Papa David Salim - Memories

9

buat orang lain. Temen/anak buah kurang

uang dia suka kasih uang waktu masih

kerja dulu. Whatsapp to Tania:

Papa does not reveal his true feelings, he

is always smiling and cheerful.

Whatsapp to Raesa: He is very strong

and Uncle David really cares about Opa.

Uncle David, Auntie Greta, and Mom were

the most diligent to care for Opa…

To family Uncle David always appears

strong. He is very diligent at caring for

family members who are ill, such that

when they leave this world, his emotions

are not easily seen.

When Oma had her eye problems Uncle

David seldom came, maybe because the

cost to fly down was too expensive, even

though he was really yearning to visit.

Auntie Ria usually bought his ticket when

there’s a family event.

So, when he came, Uncle David usually

Page 12: Papa David Salim - Memories

10

stayed in Palembang caring for Oma as

if she’s his girlfriend. He’d speak slowly,

telling her stories by her bedside, to cheer

her up throughout the day.

There were two times that he came

to Palembang to care for Oma for long

periods. He said that he seldom came

home, so if he did visit, he’d like to stay

with Oma for some time. But when Oma

died, he was mostly quiet, and didn’t cry…

I think that Uncle David’s sacrifice for

his parents is really great. Before getting

married, he would give all his money

to provide for Oma. He’d keep only a

little to pay for his transportation and

buying gifts for little kids, whom he liked

to gather to tell stories to, and organise

contests for – either puzzles, or other

small challenges…

Uncle David is really caring to others.

When a family member passes away, he’s

Page 13: Papa David Salim - Memories

11

sad but he never cries. I hardly ever saw

him cry even when times are hard…

He feels for others’ sufferings. When

he was still working, if friends or work

subordinates were short of money, he’d

offer them help. 4. Alvin. NEPHEW.

KEPONAKAN. This thanksgiving has

been particularly a sad one for me. I lost

my one and only favorite uncle I ever

have – I’m thankful for your presence

during my childhood – best memories

ever; rollerblading every Sunday in

Senayan, making lots of paper planes,

battleships and rockets, cracking jokes,

telling us old tales that never get old… I’m

thankful to get a chance to see and talk

to you about life/ work/ family and future

for one last time 3 weeks ago on a trip

back home. Though I never get a chance

to say I’m proud to have you as my uncle,

but I do know you better, closer… but I

Page 14: Papa David Salim - Memories

12

will keep your memories by giving her

the same wonderful childhood you have

given us. Hari thanksgiving

ini adalah hari yang sedih tahun ini. Aku

kehilangan satu-satunya Oom ku yang

paling kusayangi – aku berterima kasih

untuk keberadaan Oom di masa kecilku –

memori yang paling bagus; rollerblading

setiap Minggu di Senayan, melipat sepuas

hati pesawat, kapal perang dan roket dari

kertas, bercanda, bercerita tanpa pernah

membosankan… Alvin berterima kasih

dapat kesempatan untuk ketemu dan

ngobrol dengan Oom tentang kehidupan/

kerja/ keluarga dan kehidupan ke depan

untuk terakhir kalinya waktu Alvin pulang

3 minggu lalu. Biarpun tidak sempat

memberi tahu Oom bahwa Alvin bangga

punya paman seperti Oom, setidaknya

sempat makin mengenali dan mendekat…

Tapi aku pasti akan menjaga hidup

Page 15: Papa David Salim - Memories

13

memori Oom dengan memberikan dia

masa kanak-kanak yang berbahagia

seperti yang Oom telah memberikan

kita dulu. 5. Alex. NEPHEW.

KEPONAKAN. Selamat jalan, Oom

David. Tuhan Yesus selalu menyertaimu

ke surga. Oom David itu orangnya baik

sekali, sederhana, suka menolong, selalu

berusaha mambuat orang senang

walaupun dia susah dan sakit.

Untung saya sempat ketemu Oom David

waktu di Singapur, dia selalu menemani

saya pergi jalan walaupun sakit. Kalau

dimarahi dia hanya diam dan simpan di

hati. Sedih rasanya orang yang begitu

baik meninggalkan kita semua.

Farewell, Uncle David. Jesus will always

be with you in heaven. Uncle David is

a very good person, modest, helpful,

and always putting in the effort to

make others happy even though he is in

Page 16: Papa David Salim - Memories

14

difficulty and poor health.

Fortunately, I was able to meet

Uncle David in Singapore. He always

accompanied me around the city even

though he was sick. When reprimanded

he would remain quiet and bury away

any ill feelings. It is really sad that such a

good person has left our presence.

6. Maureen. FRIEND & RELATIVE.

KAWAN & SANAK SAUDARA.

Whatsapp ke Tante Fince: Bing Hua

dari jaman dulu uwongnyo care nian.

Sepertinyo kalo kito ado minta tolong apo

pun, dio pasti perjuangken sampe dapet.

Sama orang yang lebih tuo juga dio care.

Pokoknyo dio baek. Pasti dio langsung

masuk surga.

Kami terakhir ketemu di Singapur.

Mase galak guyon. Syukur puji Tuhan

karena Bing Hua sudah bebas dari sakit

penyakitnyo. Sampekan salam turut

Page 17: Papa David Salim - Memories

15

berduka cita buat Acun dan anak-anak.

Sori kami dak bisa menghadiri misa

requiem nyo. Kami doakan dari jauh.

Inget jama kito di 10 Ulu, kalo bulan

Maria, rosario sebulan penuh, keliling-

keliling tiap rumah, dio setio nian tiap hari

nganter sikok-sikok wong balek. Senang

juga ya punyo keluarga yang rukun kakak

adek.

Dari dulu saya salut dan kagum dengan

keluarga awak. Terutama your mOom,

yang selalu sabar, selalu senyum, dak

pernah marah. Padahal gak gampang

ngurusi anak-anak. Tapi saya dak pernah

jingok your Oom merengut. Pasti ketawo

ceria nian. Through Whatsapp

to Fince: Bing Hua from the beginning

has always been a caring person. When

others ask for help, he will fight to fulfill

their wishes. He also cares for the elder.

Such a good person, he’d surely be

Page 18: Papa David Salim - Memories

16

welcome in heaven.

We last met in Singapore, and he’s still

the same. Praise the Lord because he’s

been released from his sickness. Send

my condolences to Acun and his children.

Sorry we could not come to the requiem

mass. We will pray from afar.

I remember that when we were at

10 Ulu, when it’s the month of Mother

Mary, we’d pray the rosary throughout

the month. We would make our daily

rounds to neighbours’ homes, and David

would make sure everyone return safely

after. Such happiness to be blessed with

brothers and sisters who get along well…

I’m filled with respect for your family.

Especially your mother, who’s always

patient, always smiling, and never angry.

Even though it isn’t easy raising all her

children, I’ve never seen her frown. She’s

cheerful, always. 7. Yulianti.

Page 19: Papa David Salim - Memories

17

NIECE. KEPONAKAN. Jonas,

setahu Yanti yang baru kenal selama

di Batam, Oom David itu sosok bapak

yang baik banget. Dia care sama semua

saudaranya.

Yang masih Yanti inget sampai

sekarang, Oom David kalau pagi-pagi

suka ngajak Monica waktu masih bayi

umur 6 bulan keliling kompleks pakai

kereta koda bayi, sampai Monica senang

sekali. Dan sekarang pun dia ada

ngomong dia masih inget sekali sama

Opa David. Sedih nian kata Monica, Opa

David sudah meninggal :’( Yanti yang

dengernya aja sampai terharu.

Oom David juga suka cerita tentang

Jonas sama Yanti. Dia cerita bahwa Jonas

anaknya pinter, baik, tidak nuntut ini itu.

Makanya Oom David tetep kerja cari uang

buat kuliah Jonas kalau tidak salah.

Oom David itu care. Waktu ke Singapur

Page 20: Papa David Salim - Memories

18

meskipun jantungnya udah ga kuat

buat jalan jauh masih mau nemenin Titi,

Markus, dan Justin jalan-jalan. Bahkan

lupa kalau badannya sudah ga kuat,

masih main lomba cepet-cepetan naik

tangga dengan Justin. Iya dia oom yang

sayang sama anak-anak… Jonas,

from what Yanti know from knowing him

during his stay in Batam, Uncle David is

an image of a most kind father. He cares

for all his relatives.

Something that I still remember until

today: early mornings Uncle David liked

to take Monica (who’s still a six-month-

old baby) around the neighbourhood in

her pushcart. She was so joyful! She still

remembers Opa David vividly. She said

that it’s so sad that he has passed :’(

Yanti is so touched to hear her words.

Uncle David likes to tell me stories about

Jonas. He says that Jonas is smart, kind,

Page 21: Papa David Salim - Memories

19

not demanding. If I’m not wrong, that’s

the reason why he chose to continue to

work, to pay for your college.

Uncle David is a caring person. When

we were in Singapore, even though his

heart was already weak he would walk

long distances to accompany Titi, Markus,

and Justin. He even forgot that his body

was not strong anymore, racing with

Justin up the stairs. Yes, he is an uncle

who loves children… Vilantina: Iya,

betul kita juga pernah diajak jalan kaki di

Singapore padahal Oom nya jalan dikit

sudah menges-menges. Yea, that’s

true. We were also accompanied by him

to walk around Singapore, even though

he had difficulty breathing after walking

just a little. 8. Victor. NEPHEW.

KEPONAKAN. Ini mungkin contoh

saat Oma sakit tua kira-kira apa reaksi

Oom David. Saya kira Oom David adalah

Page 22: Papa David Salim - Memories

20

sosok yang logis, penyayang, realistis,

humoris. Saat Oma hanya bisa berbaring

Oom David melayani dengan sukacita.

Tak pernah mendengar dia mengeluh.

Sederhana dan tidak pernah mengeluh.

Ringan tangan suka membantu. Orangnya

tidak menyimpan kesedihan terlalu lama

saat Oma meninggal.

Tapi baginya anak dan istri lebih

diutamakan. Gaji yang diperoleh hanya

cukup makan dan ongkos. Sederhana

sekali. Berjuang dan bekerja keras. Semua

demi anak yang dibanggakan. This

is how I imagined Uncle David’s reaction

to Oma when she’s old and ill. I thought of

Uncle David as an image that is logical,

thoughtful, realistic and humorous. When

Oma could only manage to lie down,

Uncle David would serve her with a happy

heart. Not a single complaint was heard.

He’s modest and never complains.

Page 23: Papa David Salim - Memories

21

Helpful. Never keeps sadness for too long,

when Oma passed away.

His wife and children are his priorities.

Part of his salary that he took for himself

was only for food and living cost. So

modest. A fighting spirit and a hard

worker. All for his children, whom he’s

very proud of. 9. Andre. NEPHEW.

KEPONAKAN. Yonas, Oom David itu

lebih banyak menyimpan perasaannya

di dalam hati. Dia care sama anak-anak

jadi diberi julukan rajanya anak-anak.

Saya sendiri pernah diajarin Oom David

tentang electronic dan programmable

logic control. Menurut saya Oom David

sangat sabar kalau mengajar.

Hal yang Oom David tidak suka adalah

kalu anak-anak bandel dan nakal. Kami

(saya, Alex, dan Albert) juga pernah

dimarahin sama Oom David waktu kami

main petasan dalam rumah waktu dia

Page 24: Papa David Salim - Memories

22

lagi tidur siang.

So Yonas, Koko cuma mau bilang bahwa

kita banyak memori yang

bagus dengan dia… GBU. Yonas,

Uncle David keeps his feelings more to his

own heart. He really cares about children,

so he was dubbed the King of Children. I

myself was taught by Uncle David about

electronic and programmable logic

control. I personally feel that Uncle David

is very patient when he teaches.

What he doesn’t like is naughty

children. We (Alex, Albert, and I) had also

been scolded by him, when we played

with firecrackers in the house while he’s

taking a nap.

So Yonas, I just want to say that we

have a lot of good memories with

him… GBU. Felsa: Agree. The best

uncle I could remember as a child. Setuju.

Paman paling baik yang saya bisa ingat

Page 25: Papa David Salim - Memories

23

sebagain anak kecil. Petrus/Sun

An: Koko juga pernah diajarin elektronik

waktu tinggal di rumah panggung,

melukis, dan main ping pong di rumah

panggung lantai bawah dekat kamar

papinya koko. Yang menang ping pong

dapat coklat Silver Queen dari Oom

David dulu. I was also taught electronic

when I stayed at the old “panggung”

house, painting, and playing ping pong

at the lower storey near my father’s

room. The winner of the ping pong game

earned the Silver Queen chocolate from

Uncle David. Tina: Kalo cici,

diajarin matematika, fisika, dan kimia.

Iya pinter bener, udah lamaaa tamat

SMA masih inget pelajaran IPA. Tina udah

selesai, udah lupa semua, hehe. Me, I was

taught math, physics, and chemistry.

Yeah, he was so smart! He’s long finished

high school and he can still remember

Page 26: Papa David Salim - Memories

24

the sciences. When I finished high school,

I forgot all, hehe. Raesa: Yang

Raesa ingat Oom David itu oom yang

smart banget, kayak encyclopedia

berjalan. What I can remember is that

Uncle David is really smart, like a walking

encyclopedia. 10. Vilantina. NIECE.

KEPONAKAN. Nini sama Titi juga,

pernah diajarin Matematika. Saya ngga

sempat. Oom David oom yang jenius.

Dulu Oom David kerja di Pertamina kita

suka diundang berenang di kompleks

Pertaminanya.

Waktu rame-rame ke Jakarta sama

sepupu yang sepantar, Alex, Andre,

Albert, Nini, Titi dan saya pasti diundang

nginap di rumah di Pondok Indah. Dulu

Jonas dan Tania masih kecil. Kita pagi-

pagi diajak makan bakmi, jalan kaki ke

tempat bakminya rame-rame… Oom

sayang sama keponakan-keponakannya,

Page 27: Papa David Salim - Memories

25

ga pernah bosen dan menyenangkan

orangnya, selalu senyum, suaranya halus,

dan banyak cerita… padahal keponakan-

keponakannya bandel-bandel! We love

and miss you, Oom David. Nini and

Titi also, were taught Mathematics. I

didn’t have the chance. Uncle David was a

genius uncle.

When he worked at Pertamina, he liked

to invite us to swim at the Pertamina

complex.

When we went to Jakarta as a big

group with cousins of similar age, Alex,

Andre, Albert, Nini, Titi and I were surely

invited to stay over at the home in Pondok

Indah. Jonas and Tania were still small.

In the morning we would be called to eat

bakmi (noodles), getting to the eating

place together on foot… Uncle David loves

all his nephews and nieces, never bored

and always entertaining us with his smile,

Page 28: Papa David Salim - Memories

26

gentle voice, and his many stories… even

though we were so naughty! We love and

miss you, Uncle David. 11. Ance.

SISTER. ADIK. Tidak ingat [tentang

reaksi Papa waktu Opa meninggal]

soalnya masih kecil. Soalnya waktu

Opa meninggal Tante di Yogya, malah

diberitahunya telat karena sedang ujian.

Tapi kalau dengar cerita-cerita bahwa

Papa tidak selesai kuliah tidak tamat lalu

kerja. Dan semua gajinya diserahkan ke

Oma untuk sekolah adik-adik dan kakak-

kakaknya. Jadi mungkin Papa merasa

bertanggung jawab sebagai salah

satu dari anak-anak cowok Oma buat

keluarga. I can’t remember [how

Papa (David) reacted when Opa died]

because I was still little. When Opa died, I

was in Yogya. In fact, I was informed late

because it was during my examinations.

I heard at that time that Papa then

Page 29: Papa David Salim - Memories

27

did not finish his studies and started

working immediately. All his salary were

offered to Oma to pay for his younger

and older siblings’ school fees. Maybe

he felt responsible to suppor the family

as one of the few sons that Oma has.

Raesa: Soal yg Oom David menyerahkan

semua gajinya ke Oma itu bener, mami

juga cerita, makanya mami bilang kalo

ga ada Oom David mungkin mami ga

jadi dokter. About Uncle David giving all

his salary to Oma is true, my mom told

me too. That’s why she said that without

Uncle David, maybe mom wouldn’t have

become a doctor. Petrus/Sun

An: Yang saya tahu bahwa sebelum Opa

meninggal berpesan kepada Oma agar

menyekolahkan anak-anaknya sampai

selesai. What I know is that before Opa

passed away he told Oma to make sure

that her children finished their education

Page 30: Papa David Salim - Memories

28

Nini: Menurut Papa, Oom David

tetap tenang waktu Opa meninggal

karena anak laki masih bisa kontrol

emosinya meski sedih. According to my

dad, Uncle David remained calm when

Opa passed away, because men can still

control their emotions even when they

are feeling down. 12. Ance.

Iya, Tan (Tania). Papa dalam sehari

bisa berpuluh-puluh kali said thank you.

Sehari sebelum Papa dipanggil pulang,

saya bilang sama Papa dia adalah

calon Santo karena sangat halus budi

bahasanya, tidak pernah menyakiti hati

orang, selalu mengasihi, bersukacita

dan syukur, benar-benar hidup menurut

ajaran Jesus/Injil.

Sore itu sebelum papa masuk Rumah

Sakit, dengan gembira Papa bilang:

sudah selesai semua, sekarang saya

harus siap-siap, An siap-siap lah ya.

Page 31: Papa David Salim - Memories

29

Kemudian papa berbaring, nafasnya

mulai sesak semakin malam semakin

sesak… Yes, Tan (Tania). Papa in

a day could say tens of “thank you”s. The

day before Papa was called home [to

God], I told him that he is a sainthood

candidate, because he has such a gentle

way of speaking. Never hurting others’

feelings, always showing care, full of

joy and thankfulness, he really lived life

following Jesus/the Bible.

The evening before Papa was brought

to the hospital, he said happily: it’s all

done, now I have to get ready, [Ance] go

get ready too. After that Papa lay down

on the bed. It started to become difficult

to breathe. His breath getting harder to

catch as the night went on…

Page 32: Papa David Salim - Memories

30

PROLOGUE. PENUTUP. Tania tidak

pernah mendengar Papa berbicara jelek

tentang keluarga. Dan Tania juga tidak

pernah dibentak Papa sekalipun. Waktu

melihat foto-foto lama, terasa lagi rasa

sayang Papa. Buku ini Tania masukin

beberapa foto yang memberi perasaan

kepribadian Papa.

Waktu Tania terakhir ke Jakarta

bertemu Papa, kebanyakan memegang

tangannya saja karena kalau berbicara

dia sering sesak nafas. Tetapi kalau Tania

pamit balik ke Singapur, Papa selalu

bilang, “Papa sayang Tania.” Biasanya

dijawab agak malu-malu, “Tania sayang

Papa juga.” Mama juga cerita bahwa Papa

sangat sayang dengan Mama. Kalau

dicium sangat bahagia…

Terima kasih, Papa. Selama ini banyak

berkat rasanya karena dibimbing doa-

doa Mama dan Papa… Tania tidak

Page 33: Papa David Salim - Memories

31

bersedih kalau mengingat senyum baik

Papa.

I’ve never heard my dad complain

about anyone in the family. And I don’t

remember ever being scolded.

From our family’s old photos I was

reminded again of his goodness. So, in

this book I’ve also included a few photos

which represent his personality.

The last time I visited Jakarta, I would

just hold his hands quietly, since he was

struggling to catch his breath. When I

said good-bye he’d tell me that he loves

me. I would reply shyly that I love him too.

Mama also told me how much he loves

her – he is happiest when she kisses him…

Thank you, Papa. All this while I feel

that my blessings had come from his and

Mama’s prayers… If I think of his smile, I

don’t feel so sad.

Love, Tania.

Page 34: Papa David Salim - Memories

32

Rencana indahT’lah Kau siapkanBagi masa depankuYang penuh harapan S’mua baik, s’mua baikApa yang t’lah Kau perbuatDi dalam hidupkuS’mua baik, sungguh

teramat baikKau jadikan hidupku berarti

A beautiful planYou have preparedFor my futureFilled with hope All good, all kindWhat You’ve doneIn my lifeAll good, all so kindYou brought meaning to

my life

Page 35: Papa David Salim - Memories

33

Page 36: Papa David Salim - Memories

34

Page 37: Papa David Salim - Memories

35

Page 38: Papa David Salim - Memories

36

Page 39: Papa David Salim - Memories

37

Page 40: Papa David Salim - Memories

38

Page 41: Papa David Salim - Memories

39

Page 42: Papa David Salim - Memories

40

Page 43: Papa David Salim - Memories

41

Page 44: Papa David Salim - Memories

42

Page 45: Papa David Salim - Memories

43

Page 46: Papa David Salim - Memories

44

Page 47: Papa David Salim - Memories

45

Page 48: Papa David Salim - Memories

David Salim

Yosephine Halim. WIFE. ISTRI.

Fransiscus Jonas & Fusta Tanuwidjaja,

Anastasia Tania. CHILDREN. ANAK.

Peter Jonah Lim. GRANDCHILD. CUCU.