Orange II.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/11/2019 Orange II.docx

    1/10

    Tugas Kimia Organik

    Orange II

    Di Buat Oleh:

    Christian Ari Wibowo

    1130126/KP: I

  • 8/11/2019 Orange II.docx

    2/10

    1. Kepustakaan

    Fieser LF, 1957, Experiments In organic chemistry, 3th

    ed. D.C Health and

    Company. Boston, p. 192-193

    Fessenden RJ & Fesenden JS, 1994, Organic Chemistry, 5th

    edition, Brooks/Cole

    Publishing Company Pasific Grove, California, 515-516, 873876

    2. Tujuan

    a. Mampu menjelaskan rekasi pembentukan zat warna melalui reaksi diazotasi dan

    reaksi coupling

    b. Mampu menjelaskan kerja NaCl sebagai salting out

    3. Dasar Teori

    3.1.Orange II

    Sebagian besar zat warna yang digunakan dalam farmasi dapat diklasifikasikan

    menjadi 2, yaitu kationik & anionik. Orange II tergolong ke dalam zat warna asam

    (anionik). Zat warna asam biasanya terdiri atas gugus SO3H atau gugus COOH yang

    membentuk garam dengan basa Contohnya SO3Na atau COONa. Semua zat warna

    yang larut air digolongkan kedalam zat warna asam ini.

    Dalam larutan yang mengandung air, ukuran partikel dari zat warna asam ini ( Na+R

    ) biasanya lebih kecil dari zat warna basa (R+X-). Zat warna ini kurang larut dalam

    alkohol dibandingkan zat warna basa (kationik ) & zat warna ini tidak larut dalam

    minyak & lemak. Orange II juga termasuk zat warna. Nama lain orange II adalah 1

    psulfobenzena azo2- naphtol sodium salt.

    3.2.

    Reaksi yang Terjadi

    3.2.1. Reaksi Diazotasi

    Reaksi Diazotasi ini bertujuan untuk membentuk garam diazonium dengan amina

    aromatis dengan asam nitrit ,harus dibuat dari NaNO2 dan HCL karena asam nitrit bersifat

    mudah terurai (tidak stabil).Kereaktifan garam diazonium sangat tinggi ,disebabkan oleh

    kemampuan pereaksi yang bagus dari gugus N2 ,sehingga gugus diazonium dapat ditukar

    oleh berbagai nukleofil

    Ada pun syarat terjadinya reaksi Diazonium adalah sebagai berikut :

    1.

    Bahan dasar amina aromatis primer

  • 8/11/2019 Orange II.docx

    3/10

    2. Suhu yang di gunakan berkisar 0- 5 oC

    3. Harus dalam larutan asam kuat (HCL p/ H2SO4 p)

    3.2.2. Reaksi Coupling

    Prinsip reaksi coupling adalah reaksi substitusi elektrofilik pada inti aromatis,dalam

    praktikum ini garam diazonium yang bertindak menjadi elektrofil(elektrofil

    lemah).Struktur resonansi ion diazonium menunjukan bahwa kedua atom nitrogen

    mengandung muatan positif parsial,sehingga harus teraktivasi oleh OH,-N

    Pada reaksi ini tidak di pakai asam kuat karena anionnya akan terhidrolisis menjadi

    bahan asalnya bila di beri penambahan asam kuat.Reaksi ini menghasilkan gugus

    azo(-N=N-) yang biasa di gunakan sebagai zat warna

    3.3. Rekristalisasi

    Rekristalisasi merupakan cara yang paling efektif untuk memurnikan zat-zat organik

    dalam bentuk padat. Oleh karena itu teknik ini secara rutin digunakan untuk pemurnian

    senyawa hasil sintesis atau hasil isolasi dari bahan alami, sebelum dianalisis lebih lanjut,

    misalnya dengan instrumen spektoskopi seperti UV, IR, NMR, dan MS. Sebagai metoda

    pemurnian padatan, rekristalisai memiliki sejarah yang panjang seperti distilasi. Walaupun

    beberapa metoda yang lebih rumit telah dikenalkan, rekristalisasi adalah metoda yang paling

    penting untuk pemurnian sebab kemudahannya (tidak perlu alat khusus) dan arena

    keefektifannya. Metoda ini sederhana, material padatan ini terlarut dalam pelarut yang cocok

    pada suhu tinggi (pada atau dekat titik didih pelarutnya) untuk mendapatkan jumlah larutan

    jenuh atau dekat jenuh. Ketika larutan panas perlahan didinginkan, kristal akan mengendap

    karena kelarutan padatan biasanya menurun bila suhu diturunkan. Diharapkan bahwa

    pengotor tidak akan pengkristal karena konsentrasinya dalam larutan tidak terlalu tinggi

    untuk mencapai jenuh. Adapun tahap-tahap yang dilakukan pada proses rekristalisasi pada

    umumnya, yaitu :

    1) Memilih pelarut yang cocok Pelarut yang umum digunakan jika dirutkan sesuai dengan

    kenaikan kepolarannya adalah petroleum eter ( n-heksan, toluene, kloroform, aseton,

    etilasetat, etanol, methanol, dan air). Pelarut yang cocok untuk merekristalisasi suatu sampel

  • 8/11/2019 Orange II.docx

    4/10

    zat tertentu adalah pelarut yang dapat melarutkan secara baik zat tersebut dalam keadaan

    panas, tetapi sedikit melarutkan dalam keadaan dingin.

    2) Melarutkan senyawa ke dalam pelarut panas sedikit mungkin Zat yang akan dilarutkan

    hendaknya dilarutkan dalam pelarut panas dengan volume sedikit mungkin, sehingga

    diperkirakan tepat sekitar titik jenuhnya. Jika terlalu encer, uapkan pelarutnya sehingga tepat

    jenuh. Apabila digunakan kombinasi dua pelarut, mula-mula zat itu dilarutkan dalam pelarut

    yang baik dalam keadaan panas sampai larut, kemudian ditambahkan pelarut yang kurang

    baik tetes demi tetes sampai timbul kekeruhan. Tambahkan beberapa tetes pelarut yang baik

    agar kekeruhannya hilang kemudian disaring.

    3) Penyaringan

    Larutan disaring dalam keadaan panas untuk menghilangkan pengotor yang tidak larut.

    Penyaringan larutan dalam keadaan panas dimaksudkan untuk memisahkan zat-zat pengotor

    yang tidak larut atau tersuspensi dalam larutan, seperti debu, pasir, dan lainnya. Agar

    penyaringan berjalan cepat, biasanya digunakan corong Buchner. Jika larutannya

    mengandung zat warna pengotor,maka sebelum disaring ditambahkan sedikit ( 2 % berat )

    arang aktif untuk mengadsorbsi zat warna tersebut. Penambahan arang aktif tidak boleh

    terlalu banyak karena dapat mengadsorbsi senyawa yang dimurnikan

    4) Pendinginan filtrat Filtrat didinginkan pada suhu kamar sampai terbentuk Kristal. Kadang-

    kadang pendinginan ini dilakukan dalam air es. Penambahan umpan (feed) yang berupa

    Kristal murni ke dalam larutan atau penggoresan dinding wadah dengan batang pengaduk

    dapat mempercepat rekristalisasi

    5) Penyaringan dan pendinginan kristal Apabila proses kristalisasi telah berlangsung

    sempurna, Kristal yang diperoleh perlu disaring dengan cepat menggunakan corong Buchner.

    Kemudian kristal yang diperoleh dikeringkan dalam eksikator

    3.5Manfaat Orange II

    Orange II biasa di gunakan untuk pewarna tekstil/kertas,tidak di gunakan sebagai bahan

    pewarna makanan/minuman

    4. Alat dan Bahan

    a. Alat:

    timbangan gram

    kertas perkamen

    anak timbangan dan pinset

  • 8/11/2019 Orange II.docx

    5/10

    gelas ukur

    labu erlenmeyer

    corong kaca

    termometer Bunsen

    kaca arloji

    kertas saring

    corong Buchner

    labu hisap

    pompa hisap

    sumbat gabus

    gelas beker

    pengaduk

    eksikator

    b. Bahan

    4.8 g Asam Sulfanilat

    1.33 g Na2 CO3

    1.9 g NaNO2

    3.6 g -naftol

    2 g NaOH

    5 ml HCL pekat

    5. Reaksi Kimia

  • 8/11/2019 Orange II.docx

    6/10

    Reaksi Diazotasi

    Reaksi Coupling

    6.

    Skema Kerja

  • 8/11/2019 Orange II.docx

    7/10

    4,8 gas suifanilat + 1,339 Na2CO3dalam 50 ml air

    Panaskan ad larut dinginkan + 1,9 g NaNO2

    Tuang dalam beker glass berisi 25 g es batu + 5 ml HCl p. adukaduk

    + 3,6 9 naftol + 20 ml NaOH 10% dingin, aduk, panaskan ad larut

    + NaCl 10 g, dinginkan Saring dengan corong buchner, cuci dengan NaCl jenuh

    Rekristalisasi ( pelarut air)

    Saring panas, uapkan ad 15 ml, dinginkan ad 80C

    + etanol 100-125 ml, dinginkan

    Saring dengan corong buchner, cuci dengan etanol air

    Keringkan dalam eksikator

  • 8/11/2019 Orange II.docx

    8/10

    7. Gambar Penggunaan dan Pemasangan Alat

  • 8/11/2019 Orange II.docx

    9/10

    8. Pembahasan

    Penambahan HCl pekat dalam reaksi diazotasi adalah untuk memberikan suasana

    asam kuat sehingga reaksi, diazotasi dapat berlangsung secara otomatis. HCl pekat akan

    menetralkan penambahan Na2CO3& bereaksi dengan NaNO2membentuk as nitrit. As nitrit

    dengan adanya ion H3O+akan membentuk ion nitrosonium ( N = 0 ) yang bersifat elektrolit.

    Adanya ion nitrosonium akan bereaksi, dengan as sulfanilat membentuk garam benzena

    diazonium. Pada saat melarutkan asam sulfanilat pemanasan tidak boleh terlalu lama karenadapat menyebabkan as sulfanilat terurai menjadi anilin & benzena sulfonat.

    Reaksi coupling berlangsung dalam suasana basa, sehingga perlu penambahan NaOH.

    Reaksi memerlukan suhu dingin, karena dalam keadaan dingin orange II berada dalam bentuk

    kristal sehingga larutan menjadi bentuk pasta & semakin banyak orange II yang dapat

    dihasilkan

    NaOH berguna untuk mengaktifkan 3 naftoi menjadi naftolat. Guna penambahan

    NaCI adalah untuk menambah kelarutan produk, karena dengan NaCl, orange II akan berada

    dalam bentuk garamnya.

    Pencucian dengan NaCI jenuh berfungsi untuk memberikan efek salting Out karena

    NaCl jenuh akan menarik air yang masih terdapat dalam orange II bila NaCI jenuh terlalu

    banyak, maka kristal oange II menjadi lembek karena NaCI ikut mengkristal & menempel

    pada kristal orange II. Kristal NaCI bersifat higroskopis, sehingga dapat menarik air dari

  • 8/11/2019 Orange II.docx

    10/10

    udara & menyebabkan orange II sulit kering. Oleh Karena itu endapan orange II harus dicuci

    sedikit mungkin dengan NaCl jenuh.

    Dari percobaan ini, rekristalisasi hanya dilakukan dengan air panas tanpa penyaringan

    dengan corong panas, karena tidak terdapat kotoran-kotoran mekanik

    ( gabus, pecahan gelas, pasir, dll ) Bila volume larutan setelah dipanaskan lebih besar dari 60

    ml larutan harus diuapkan, sehingga pada saat didinginkan dapat diperoleh kristal orange IIdalam jumlah maksimal.

    Adapun tahapan dalam pembentukkan Orange II adalah sebagai berikut:

    1.

    Pembentukan ion diazonium

    2. Pengaktivasi ion diazonium

    3.

    Penggabungan ion diazonium dengan naftol

    9. Jawaban Pertanyaan

    9.1.

    Mengapa di sebut Orange II ?

    Karena pada praktikum ini digunakan Naftol bukan Naftol,sehingga gugus OH

    berada pada nomer 2

    9.2.

    Apakah bahan yang digunakan telah memenuhi syarat untuk membentuk garam

    diazonium?

    Sudah memenuhi syarat yaitu bahan harus amina aromatis primer yaitu asam

    sulfanilat

    9.3.Selain golongan fenol senyawa apa saja yang dapat mengalami reaksi coupling

    dengan garam diazonium

    Golongan keton

    9.4.Bagaimana reaksi nya bila Naftol diganti dengan Naftol ?

    Hasil reaksi yang di dapat bukan Orange II tapi Orange I yang memiliki warna

    lebih bagus di banding Orange II9.5.Mengapa Orange II tidak di tetapkan titik leburnya?

    Karena Orange II tidak stabil dalam pemanasan atau Thermolabil

    10. Tanda Tangan Peserta Praktikum

    ________________________

    Christian Ari Wibowo