13
Semnas Sipendikum FH UNIKAMA 2017 58 NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARAGANEGARAAN SEBAGAI PRADIGMA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN MAHASISWA Ayu Dian Ningtias 1 [email protected] Abstract The role of students is a means to learn these things because those who will continue and implement the ideals of the Indonesian state. With new thoughts and observing the observations that have occurred as a result of unfulfilled goals. Citizenship Education is very important for the development of student personalities in carrying out its role as a citizen. With the approach of cognitive theory in the intellectual development of students Values of Pancasila in the civic education course has an important role because the values of Pancasila is a pradigma, basic foundation, and motivation for all good deeds in daily life and in the state. Keywords; Values of Pancasila, Kewaraganegaraan Education, Development of Student Personality. Pendahuluan Pendidikan Kewarganegaraan dipandang, oleh sebagian mahasiswa sebagai mata kuliah yang kurang menantang dan kurang diminati, dikarenakan Pendidikan Kewarganegaraan dianggap bermuatan kepentingan politik oleh penguasa, terlepas dari itu pendidikan kewarganegaraan telah diterapkan dan dikembangkan di seluruh dunia, meskipun dengan berbagai macam istilah atau nama, mata kuliah tersebut sering disebut juga civic education, citizenship education, dan bahkan ada yang menyebutnya sebagai democracy education. 2 Pendidikan Kewarganegaraan ini memiliki peran strategis dalam mempersiapkan warganegara yang cerdas, bertanggungjawab dan berkeadaban. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta surat keputusan Direktur Jendaral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 43/DIKTI/Kep/2006, tentang Rambu- Rambu Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian Di Perguruan Tinggi terdiri atas mata kuliah Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan dan 1 Penulis adalah Dosen Fakultas Teknik Informatika Universitas Islam Lamongan 2 Kaelan Dan Achmad Zubaidi, (2012),Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi, Yogyakarta :Paradigma, Hlm.1

NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MATA KULIAH … · Sosialisasi yang dilakukan tanpa sengaja melalui proses interaksi sosial sehari- ... analisa (analysis ... kemampuan perilaku yang diwujudkan

  • Upload
    lykhanh

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MATA KULIAH … · Sosialisasi yang dilakukan tanpa sengaja melalui proses interaksi sosial sehari- ... analisa (analysis ... kemampuan perilaku yang diwujudkan

Semnas Sipendikum FH UNIKAMA 2017

58

NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MATA KULIAH PENDIDIKAN

KEWARAGANEGARAAN SEBAGAI PRADIGMA PENGEMBANGAN

KEPRIBADIAN MAHASISWA

Ayu Dian Ningtias1

[email protected]

Abstract

The role of students is a means to learn these things because those who will

continue and implement the ideals of the Indonesian state. With new

thoughts and observing the observations that have occurred as a result of

unfulfilled goals. Citizenship Education is very important for the

development of student personalities in carrying out its role as a citizen.

With the approach of cognitive theory in the intellectual development of

students Values of Pancasila in the civic education course has an important

role because the values of Pancasila is a pradigma, basic foundation, and

motivation for all good deeds in daily life and in the state.

Keywords; Values of Pancasila, Kewaraganegaraan Education,

Development of Student Personality.

Pendahuluan

Pendidikan Kewarganegaraan dipandang, oleh sebagian mahasiswa sebagai mata

kuliah yang kurang menantang dan kurang diminati, dikarenakan Pendidikan

Kewarganegaraan dianggap bermuatan kepentingan politik oleh penguasa, terlepas dari

itu pendidikan kewarganegaraan telah diterapkan dan dikembangkan di seluruh dunia,

meskipun dengan berbagai macam istilah atau nama, mata kuliah tersebut sering disebut

juga civic education, citizenship education, dan bahkan ada yang menyebutnya sebagai

democracy education.2Pendidikan Kewarganegaraan ini memiliki peran strategis dalam

mempersiapkan warganegara yang cerdas, bertanggungjawab dan berkeadaban.

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003,

tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta surat keputusan Direktur Jendaral Pendidikan

Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 43/DIKTI/Kep/2006, tentang Rambu-

Rambu Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian Di Perguruan

Tinggi terdiri atas mata kuliah Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan dan

1Penulis adalah Dosen Fakultas Teknik Informatika Universitas Islam Lamongan

2Kaelan Dan Achmad Zubaidi, (2012),Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi,

Yogyakarta :Paradigma, Hlm.1

Page 2: NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MATA KULIAH … · Sosialisasi yang dilakukan tanpa sengaja melalui proses interaksi sosial sehari- ... analisa (analysis ... kemampuan perilaku yang diwujudkan

Semnas Sipendikum FH UNIKAMA 2017

59

Bahasa Indonesia. Dengan adanya ketentuan tersebut maka kelompok mata kuliah

pengembangan kepribadian tersebut wajib diberikan di semua fakultas dan jurusan di

seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan ilmu yang membahas tentang

bagaimana sikap seorang warga Negara sehingga dapat menjadi individu yang mampu

berpartisipasi dalam upaya menghentikan budaya kekerasan, menyelesaikan konflik

dalam masyarakat secara damai berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai

universal, memiliki wawasan berbangsa dan bernegara serta nasionalisme yang tinggi,

memiliki komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai hak asasi manusia, demokrasi,

memiliki pemahaman civil society dan memiliki pemahaman intenasional beserta

tantangannya.

Peran mahasiswa adalah sarana untuk mempelajari hal-hal tersebut karena

mereka yang akan meneruskan dan melaksanakan cita-cita negara Indonesia. Dengan

pemikiran-pemikiran yang baru dan mengamati pengamatan yang telah terjadi sebagai

hasil cita-cita yang belum terpenuhi.3Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting bagi

pengembangan kepribadian mahasiswa dalam menjalankan perannya sebagai warga

Negara.

Pengembangan kepribadian memberikan peran yang sangat besar kepada anda

dalam rangka meningkatkan kualitas diri pribadi, kualitas hubungan dengan orang lain

agar anda mampu berhubungan dengan lingkungan, semangat untuk selalu menaikan

kapasitas dan kualitas kepribadian anda sehari hari, akan mendorong anda untuk

mengembangkan kepribadian kearah yang lebih baik.4Semakin baik kepribadian anda

dalam memberikan pelayanan kepada orang lain maka anda akan memberikan peran

yang semakin besar terhadap penciptaan hubungan yang baik antar orang, orang dengan

organisasi, dan organisasi dengan organisasi. Pada akhirnya akan saling menguntungkan

satu dengan yang lain. Sesungguhnya baik- baik manusia adalah yang mampu

memberikan manfaat kepada orang lain kalau anda ingin sukses maka tidak ada pilihan

3Nurhudiman, Peran Mahasiswa Sebagai Warga Negara Dalam Mencapai Cita-Cita Nasional (Makalah

Kewarganegaraan), Lampung : Universitas Lampung, 2011,

Http://Brintek.Blogspot.Co.Id/2013/03/Peran-Mahasiswa-Sebagai-Warga-Negara_8.Html, Diakses Pada

Tanggal 13 April 2017.

4Https://Zhaxiojie20.Wordpress.Com/2013/04/11/Peran-Manfaat-Dan-Tujuan-Pengembangan-

Kepribadian/ Diakses Pada Tanggal 13 April 2017

Page 3: NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MATA KULIAH … · Sosialisasi yang dilakukan tanpa sengaja melalui proses interaksi sosial sehari- ... analisa (analysis ... kemampuan perilaku yang diwujudkan

Semnas Sipendikum FH UNIKAMA 2017

60

lain kecuali anda harus bermanfaat untuk orang lain.Sebagian besar mahasiswa masih

belum mencerminkan sikap sebagai insan akademis, yaitu memahami etika, tatacara

berkomunikasi, penggunaan nalar dalam bertindak, pemahaman terhadap hak,

tanggungjawab, dan kewajiban sebagaimana yang diharapkan, baik sebagai bagian dari

masyarakat kampus, maupun sebagai warga negara Indonesia.

Dalam menanggapi berbagai peristiwa sosial baik di tingkat lokal maupun

nasional mahasiswa selayaknya berperan sebagai warga masyarakat akademik, sehingga

citranya mantap sebagai komponen sivitas akademika.Mahasiswa hendaknya lebih

tampil sebagai kekuatan moral (moral force) yang menyuarakan nurani masyarakat

(social conscience).Citra ini yang perlu dikukuhkan oleh perilaku mahasiswa umumnya,

bukan sekadar citra sebagai demonstran yang menyuarakan sikap tidak setuju atau

menentang tanpa menawarkan alternatif pemecahannya.Dalam mengungkapkan

ketidaksetujuan atau penolakan, mahasiswa sebaiknya menyarankan pula hasil

pemikirannya dalam bentuk alternatif jalan keluar pemecahan masalah.

Sebagai akibat dari globalisasi, pada saat sekarang ini terjadi perubahan yang

sangat cepat di tingkat lokal, nasional maupun intemasional. Mahasiswa perlu dibekali

kemampuan menganalisis dan mengantisipasi perubahan yang terjadi ini, berdasarkan

latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan

dalam penelitian ini adalah,nilai-nilai Pancasila dalam mata kuliah pendidikan

kewaraganegaraan sebagai pradigma pengembangan kepribadian mahasiswa.

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode deskritptif-analitis5 dengan

pendekatan konseptual,mengkaji konsep-konsep pengembangan kepribadian dengan

teori kepribadian kognitif sebagai proses pembentukan kepribadian, dengan menerapkan

nilai-nilai Pancasila dalam proses pembelajaran pendidikan kewarganegaran untuk

bertujuan pengembangan kemampuan intelektual, keseimbangan emosi, dan

penghayatan spiritual mahasiswa, agar menjadi warga negara yang bertanggungjawab

serta berkontribusi pada daya saing bangsa, dengan dilakukan pencarian

sumberliterature yang paling relevan dan utama terkait dengan kajian nilai-nilai

5 Syahrul Kirom, (2015), Mempraksiskan Pancasila Dalam Penegakan Hukum Di Indonesia, Jurnal

Ilmiah Civis, Vol.V, No 1, Hlm.656.

Page 4: NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MATA KULIAH … · Sosialisasi yang dilakukan tanpa sengaja melalui proses interaksi sosial sehari- ... analisa (analysis ... kemampuan perilaku yang diwujudkan

Semnas Sipendikum FH UNIKAMA 2017

61

Pancasila dalam mata kuliah pendidikan kewaraganegaraan sebagai pradigma

pengembangan kepribadian mahasiswa, serta selanjutnya dilakukan analisis yang lebih

tajam sehingga menghasilkan gagasan atau ide yang kreatif.Penelitian ini dimaksudkan

untuk memaparkan ulasan mengenai pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam

pengembangan kepribadian mahasiswa.

Hasil dan Pembahasan

Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi adalah untuk membantu

mahasiswa memantapkan kepribadiannya, agar secara konsisten mampu mewujudkan

nilai-nilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai,

menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan rasa

tanggungjawab dan bermoral, oleh karena itu pendidikan kewarganegaraan sebagai

mata kuliah pengembangan kepribadian tidak dapat dipisahkan oleh pemahaman nilai-

nilai Pancasila, berikut adalah hasil analisis literature terkait nilai-nilai Pancasila dalam

mata kuliah pendidikan kewaraganegaraan sebagai pradigma pengembangan

kepribadian mahasiswa.

Pengembangan Kepribadian

Menurut Sedarmayanti6keperibadian adalah pola menyeluruh semua

kemampuan, perilaku, perbuatan, serta kebiasaan seseorang, baik dari segi jasmani,

mental, rohani, maupun emosi, yang ditata dalam suatu cara yang khas dengan

mendapat pengaruh dari luar. Pola tersebut terwujud menjadi tingkah laku dalam usaha

menjadi manusia sesuai dengan apa yang dikehendaki. Sehingga setiap orang memiliki

keperibadian yang berbeda dengan yang lainnya, karena setiap individu akan memiliki

keunikan dalam latar belakang kehidupannya, dinamika perilakunya, perkembangan

dirinya, aspek keperibadiannya dan pola interaksinya dengan lingkungan. Dalam upaya

memantapkan kepribadian mahasiswa, maka hal tersebut hendaknya mendapat

perhatian secara cermat untuk mengikuti suatu pengembangan baik melalui pendidikan

maupun pelatihan.

6Sedarmayanti, (2004), Pengembangan Keperibadian Pegawai, Bandung :Mandar Maju, Hlm.2

Page 5: NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MATA KULIAH … · Sosialisasi yang dilakukan tanpa sengaja melalui proses interaksi sosial sehari- ... analisa (analysis ... kemampuan perilaku yang diwujudkan

Semnas Sipendikum FH UNIKAMA 2017

62

Dalam proses pembentukan kepribadian merupakan hasil sosialisasi. Proses

pembentukan kepribadian melalui sosialisasi dapat dibedakan sebagai berikut;7

1. Sosialisasi yang dilakukan dengan sengaja melalui proses pendidikan dan

pengajaran.

2. Sosialisasi yang dilakukan tanpa sengaja melalui proses interaksi sosial sehari-

hari dalam lingkungan masyarakatnya.

Berikut mengenai penjelasan tentang bagaimana proses pembentukan

kepribadian;

Gambar .1 Proses Pembentukan Kepribadian

Proses sosialisasi tersebut berlangsung sepanjang hidup manusia (sejak lahir

sampai tua) mulai lingkungan keluarga, kelompok, sampai kehidupan masyarakat yang

lebih luas. Melalui serangkaian proses yang panjang inilah, tiap individu belajar

menghayati, meresapi, kemudian menginternalisasi berbagai nilai, norma, pola-pola

tingkah laku sosial ke dalam mentalnya. Dari berbagai hal yang diinternalisasi itulah

seseorang memiliki kecenderungan untuk berperilaku menurut pola-pola tertentu yang

memberi ciri watak yang khas sebagai identitas diri dan terbentuklah kepribadian.

Kelompok masyarakat tempat mereka tinggal, secara sengaja atau tidak, selalu

berusaha untuk mengarahkan dan mempengaruhi anggota-anggotanya untuk selalu

mematuhi nilai, norma, kebiasaan-kebiasaan sehingga individu-individu tersebut

bertingkah laku sesuai dengan harapan kelompoknya. Jadi, sesungguhnya sosialisasi itu

merupakan aktivitas dua pihak, yaitu pihak yang mensosialisasi dan pihak yang

disosialisasi. Dari proses tersebut, terbentuklah kepribadian yang berbeda antara

masyarakat yang satu dan masyarakat lainnya.

7Http://Alintangcahyani.Blogspot.Co.Id/2015/10/Makalah-Embentukan-Kepribadian.Html Diakses Pada

Tanggal 13 April 2017

Page 6: NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MATA KULIAH … · Sosialisasi yang dilakukan tanpa sengaja melalui proses interaksi sosial sehari- ... analisa (analysis ... kemampuan perilaku yang diwujudkan

Semnas Sipendikum FH UNIKAMA 2017

63

Pengalaman sosialisasi yang dilakukan masing-masing individu bisa saja

berbeda. Kepribadian yang tumbuh pada masing-masing individu tidak akan mungkin

sepenuhnya sama. Oleh karena itu, seseorang dapat melihat keragaman kepribadian

yang ditampilkannya dalam kehidupan sehari-hari.Misalnya, ada pribadi-pribadi yang

mempuyai sifat penyabar, ramah, pemarah, egois, atau rendah diri. Semuanya itu

bergantung pada penyerapan dan pemahaman serta penghayatan nilai dan norma yang

tumbuh dan berkembang dalam masyarakatnya.

Sehubungan dengan itu, maka perguruan tinggi memegang peranan penting

dalam mengembangkan mahasiswa sebagai aset bangsa, yang pada hakikatnya

mencakup:

1. Pengembangan kemampuan intelektual, keseimbangan emosi, dan penghayatan

spiritual mahasiswa, agar menjadi warga negara yang bertanggungjawab serta

berkontribusi pada daya saing bangsa.

2. Pengembangan mahasiswa sebagai kekuatan moral dalam mewujudkan

masyarakat madani (civil society) yang demokratis, berkeadilan dan berbasis

pada partisipasi publik.

3. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana untuk mendukung pengembangan dan

aktualisasi diri mahasiswa, baik yang menyangkut aspek jasmani maupun

rohani.

Pengembangan kepribadian mahasiswa adalah suatu upaya yang dilakukan

dengan penuh kesadaran, berencana, teratur, terarah, dan bertanggung jawab dalam

mendukung kegiatan kurikuler. Berdasarkan pola pikir tersebut, terapat beberapa factor

yang mempengaruhi pengembangan mahasiswa;8

8Https://Personalitymegawatipurnamasari.Wordpress.Com/2014/12/04/Materi-Tentang-Paradigma-

Psikologi-Kepribadian-Kognitif-Dan-Behaviorisme/ Diakses Pada Tanggal 13 April 2017

Page 7: NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MATA KULIAH … · Sosialisasi yang dilakukan tanpa sengaja melalui proses interaksi sosial sehari- ... analisa (analysis ... kemampuan perilaku yang diwujudkan

Semnas Sipendikum FH UNIKAMA 2017

64

Gambar .2 Factor Yang Mempengaruhi Pengembangan Intelektual

1. Fisik

Interaksi antara individu dan dunia luar merupakan sumber pengetahuan baru,

tetapi kontak dengan dunia fisik itu tidak cukup untuk mengembangkan

pengetahuan kecuali jika intelegensi individu dapat memanfaatkan pengalaman

tersebut.

2. Kematangan

Kematangan sistem syaraf menjadi penting karena memungkinkan anak

memperolehmanfaat secara maksimum dari pengalaman fisik. Kematangan

membukakemungkinan untuk perkembangan sedangkan kalau kurang hal itu

akan membatasisecara luas prestasi secara kognitif. Perkembangan berlangsung

dengan kecepatanyang berlainan tergantung pada sifat kontak dengan

lingkungan dan kegiatan belajarsendiri.

3. Pengaruh sosial

Lingkungan sosial termasuk peran bahasa dan pendidikan, pengalaman fisik

dapat memacu atau menghambat perkembangan struktur kognitif.

Secara umum kognitif diartikan sebagai potensi intelektual yang terdiri dari

tahapan: pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan

(aplication), analisa (analysis), sintesa (sinthesis), evaluasi (evaluation). 9Kognitif

berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan

rasional (akal). Teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk

9Http://Bdkpadang.Kemenag.Go.Id/Index.Php?Option=Com_Content&View=Article&Id=558:Agusrida

&Catid=41:Top-Headlines, Diakses Pada Tanggal 13 April 2017

Page 8: NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MATA KULIAH … · Sosialisasi yang dilakukan tanpa sengaja melalui proses interaksi sosial sehari- ... analisa (analysis ... kemampuan perilaku yang diwujudkan

Semnas Sipendikum FH UNIKAMA 2017

65

mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain. Oleh sebab

itu kognitif berbeda dengan teori behavioristik, yang lebih menekankan pada aspek

kemampuan perilaku yang diwujudkan dengan cara kemampuan merespons terhadap

stimulus yang datang kepada dirinya.

Teori kognitif merupakan proses untuk mengetahui sesuatu atau belajar yang

dipandang sebagai suatu usaha untuk memahami sesuatu. Pengertian lain menyebutkan

bahwa teori kognitif merupakan cara mempersepsikan dan menyusun informasi yang

berasal dari lingkungan sekitar yang dilakukan secara aktif oleh seorang pembelajar.

Cara aktif yang dilakukan dapat berupa mencari pengalaman baru, memecahkan suatu

masalah, mencari informasi, mencermati lingkungan, mempratekkan, mengabaikan

respon-respon guna mencapai tujuan. Pada teori kognitif pengetahuan yang diperoleh

dari proses belajar sebelumnya sangat mempengaruhi atau menentukan terhadap

perolehan pengetahuan baru dipelajari.

Dalam proses pembelajaran sering kali gaya kognitif itu dianggap terletak di

perbatasan antara antara kecerdasan dan sifat-sifat pribadi padahal gaya kognitif itu

adalah gaya berfikir dan mungkin juga dipengaruhi oleh kecerdasan, selain itu gaya

kognitif juga mempengaruhi hubungan-hubungan sosial dan sifat-sifat pribadi.10

Bahwa antara proses perkembangan dengan proses mengajar-belajar (the

teaching-learning process) yang dikelola oleh dosen terdapat “benang merah” yang

mengikat kedua proses tersebut sehingga hampir tidak ada proses perkembangan

mahasiswa baik jasmani maupun rohaninya yang sama sekali terlepas dari proses

belajar-mengajar sebagai pengejawantahan proses pendidikan.11

Hal ini disebabkan oleh

kematangan fisik dan mental, pancaindra pun siap menerima stimulus-stimulus dari

lingkungan, berarti kesanggupan siswa pun sudah ada.

Pengembangan Kepribadian Mahasiswa di Indonesia meliputi membentuk

manusia yang berjiwa Pancasila, berjiwa kepemimpinan yang baik, berdedikasi dan

kepeloporan dalam pembangunan, serta memiliki ketahanan fisik dan mental yang

tangguh. Para mahasiswa sebagai warga negara Indonesia perlu dididik agar berjiwa

Pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berbudi

10

Mahmud, Dimyati, (1989),Psikologi Pendidikan, Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan,

Hlm.111 11

Syah, Muhibbin, (2008), Psikologi Pembelajaran, Jakarta: Raja Gravindo Persada, Hlm.45

Page 9: NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MATA KULIAH … · Sosialisasi yang dilakukan tanpa sengaja melalui proses interaksi sosial sehari- ... analisa (analysis ... kemampuan perilaku yang diwujudkan

Semnas Sipendikum FH UNIKAMA 2017

66

luhur, berwawasan kebangsaan yang luas, terbuka dan mampu bermusyawarah serta

memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi. Para mahasiswa sebagai generasi muda

diberikan peluang untuk mengembangkan dirinya melalui kegiatan organisasi

kemahasiswaan di lingkungan kampus, kegiatan komunikasi dan latihan manajemen

yang terarah dalam rangka memantapkan sikap, wawasan dan kemampuan

kepemimpinan sebagai generasi penerus di masa depan.

Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa

Pancasila diyakini sebagai produk kebudayaan bangsa Indonesia yang telah

menjadi system nilai selama berabad-abad lamanya.12

Nilai-nilai yang terkandung dalam

Pancasila merupakan sesuatu cermin dari kehidupan masyarakat Indonesia dan secara

tetap telahmenjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia.

Berikut penjabaran nilai-nilai Pancasila;13

Sila Pertama :

1. Percaya dan takwa kepada Tuhan YME sesuai dengan agama dan kepercayaan

masing-masing

2. Hormat-menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan kepercayaaan

yang berbeda-beda

3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai agama dan

kepercayaan masing-masing

4. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain

Sila Kedua :

1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama

manusia

2. Saling mencintai sesama manusia

3. Mengembangkan sikap tenggang rasa

4. Tidak semena-mena terhadap orang lain

12

Srijanti, A. Rahman H.I.,(2009),Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Mahasiswa, Yogyakarta: Graha

Ilmu, Hlm.17 13

Https://Puputmelati301.Wordpress.Com/Nilai-Pancasila/ Diakses Pada Tanggal 13 April 2017

Page 10: NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MATA KULIAH … · Sosialisasi yang dilakukan tanpa sengaja melalui proses interaksi sosial sehari- ... analisa (analysis ... kemampuan perilaku yang diwujudkan

Semnas Sipendikum FH UNIKAMA 2017

67

5. Menjujung tinggi nilai kemanusiaan

6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan

7. Berani membela kebenaran dan keadilan

8. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa

lain

Sila Ketiga :

1. Menempatkan persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara

diatas kepentingan pribadi dan golongan

2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara

3. Cinta tanah air dan bangsa

4. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia

5. Memajukan pergaulan demi kesatuan dan persatuan bhinekka tunggal ika

Sila Keempat :

1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat

2. Tidak memaksakan kehendak dan orang lain

3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan bersama

4. Musyawarah untuk mencapai mufakat

5. Itikad baik dengan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil

keputusan musyawarah

6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat sesuai hati dan nurani yang luhur

7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral

kepada Tuhan YME

Sila Kelima :

1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan

suasana kekeluargaan dan gotong royong

2. Bersikap adil

3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban

4. Menghormati hak-hak orang lain

Page 11: NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MATA KULIAH … · Sosialisasi yang dilakukan tanpa sengaja melalui proses interaksi sosial sehari- ... analisa (analysis ... kemampuan perilaku yang diwujudkan

Semnas Sipendikum FH UNIKAMA 2017

68

5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain

6. Menjauhi sikap pemerasan

7. Tidak boros

8. Tidak bergaya hidup mewah

9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum

10. Suka bekerja keras

11. Menghargai hasil karya orang lain

12. Bersama-sama mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial

Pancasila berisi lima sila yang hakikatnya berisi lima nilai dasar yang sangat

Fundamental.Nilai-nilai dasar Pancasila adalah nilai ketuhanan yang maha esa,nialai

kemanusian yang adila dan beradab,nilai persatuaan Indonesia,nilai kerakyatana yang

dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan nilai

keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam permusywaratan perwakilan dan

nilai keadialan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Upaya aktualisasi pelaksanaan

Pancasila yang sungguh-sungguh akan sangat mendukung timbulnya berbagai perilaku

yang sesuai(relevan)dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila.

Pengembangan kepribadian tentu harus diarahkan kepada cita-cita yang luhur.

Dengan kepribadian yang dimilikinya, seseorang dapat menentukan cara meraih cita-

citanya yang sesuai dengan kepribadian bangsa.nilai-nilaiPancasila merupakan

perwujudan cita-cita yang luhur yang dapat dimantapkan dalam Proses pembelajaran di

perguruan tinggi Indonesia, dengan menerapkan hakikat pendidikan yang berwujud

empat pilar pendidikan sebagai berikut:14

(1) Learning to Know termasuk prinsip

learning to lern, learning to think dan life long education; (2) Learning to Do; (3)

Learning to Be dan (4) Learning to Live Together. Pendidikan Kewarganegaraan lebih

diarahkan kepada pemantapan dan pemahaman serta pengembangan filosofi untuk

kepentingan pembentukan dan pengembangan kepribadian warga negara yang cendekia,

cerdas, dan menguasai kompetensi profesinya dengan nilai-nilai Pancasila.

14

Sunarso, (2011), Pendidikan Kewarganegaraan Buku Pegangan Mahasiswa, Yogyakarta : Fakultas

Ilmu Sosial Dan Ekonomi Universitas Negeri,Hlm.6

Page 12: NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MATA KULIAH … · Sosialisasi yang dilakukan tanpa sengaja melalui proses interaksi sosial sehari- ... analisa (analysis ... kemampuan perilaku yang diwujudkan

Semnas Sipendikum FH UNIKAMA 2017

69

Kesimpulan

Nilai yang ada dalam Pancasila memiliki serangkaian nilai, yaitu ketuhanan,

kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.Kelima nilai tersebut merupakan satu

kesatuan yang utuh dimana mengacu dalam tujuan yang satu. Nilai-nilai dasar

Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan yang

bersifat universal, objektif.Pancasila juga merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati

nurani bangsa Indonesia, karena bersumber pada kepribadian bangsa.Nilai-

nilaiPancasila ini menjadi landasan dasar, serta motivasi atas segala perbuatan baik

dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kenegaraan.Karena dengan nilai-nilai Pancasila

dapat menuntun seluruh masyarakat dalam atau luar kampus untuk beretika, tatacara

berkomunikasi, penggunaan nalar dalam bertindak, pemahaman terhadap hak,

tanggungjawab, dan kewajiban sebagaimana yang diharapkan, baik sebagai bagian dari

masyarakat kampus, maupun sebagai warga negara Indonesia.

Daftar Pustaka

Kaelan Dan Achmad Zubaidi, (2012),Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan

Tinggi, Yogyakarta : Paradigma.

Mahmud, Dimyati, (1989), Psikologi Pendidikan,Jakarta : Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan.

Sedarmayanti, (2004), Pengembangan Keperibadian Pegawai, Mandar Maju, Bandung.

Srijanti, A. Rahman H.I.,(2009),Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Mahasiswa,

Yogyakarta :Graha Ilmu.

Sunarso, (2011), Pendidikan Kewarganegaraan Buku Pegangan Mahasiswa,

Yogyakarta :Fakultas Ilmu Sosial Dan Ekonomi Universitas Negeri.

Syah, Muhibbin, (2008), Psikologi Pembelajaran, Jakarta :Raja Gravindo Persada.

Jurnal

Syahrul Kirom, (2015), Mempraksiskan Pancasila Dalam Penegakan Hukum Di

Indonesia, Jurnal Ilmiah Civis, Vol.V, No 1.

Website

Nurhudiman, Peran Mahasiswa Sebagai Warga Negara Dalam Mencapai Cita-Cita

Nasional (Makalah Kewarganegaraan), Universitas Lampung, 2011,

Http://Brintek.Blogspot.Co.Id/2013/03/Peran-Mahasiswa-Sebagai-Warga-

Negara_8.Html,