Nilai Kadar Normal Lab

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Nilai Kadar Normal Lab

Citation preview

  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    1/31

    MAKALAH BIOKIMIA

    NILAI KADAR NORMAL

    DISUSUN OLEH :

    ADIEZTYANA LUKY

    GUSTIASIH WIDARTRI

    RIZKIA DARA FEBRINA

    SISCA ANGGREINI

    POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II

    JURUSAN GIZI

  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    2/31

    KATA PENGANTAR

    Dengan segala kerendahan hati, kami memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha

    Esa atas berkat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penulisan tugas makalah ini untuk

    memenuhi tugas mata kuliah BIOKIMIA yang berjudul NILAI KADAR NORMAL .Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, baik itu dari segi

    penulisan, isi, dan lain sebagainya. Maka penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran, guna

    perbaikan untuk pembuatan makalah untuk hari yang akan datang.

    Demikianlah sebagai kata pengantar, dengan iringan serta harapan semoga tulisan

    sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca.

    Jakarta, September 2011

    Penulis

  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    3/31

    NILAI KADAR NORMAL

    1) NILAI KADAR NORMAL DARAH

    A.

    ALBUMIN

    Albumin adalah protein yang larut air, membentuk lebih dari 50% protein plasma, ditemukan

    hampir di setiap jaringan tubuh. Albumin diproduksi di hati, dan berfungsi untuk

    mempertahankan tekanan koloid osmotik darah sehingga tekanan cairan vaskular (cairan di

    dalam pembuluh darah) dapat dipertahankan.

    Nilai normal :

    Dewasa 3,8 - 5,1 gr/dl

    Anak 4,0 - 5,8 gr/dl

    Bayi 4,4 - 5,4 gr/dl

    Bayi baru lahir 2,9 - 5,4 gr/dl

    Penurunan albumin mengakibatkan keluarnya cairan vascular (cairan pembuluh darah)

    menuju jaringan sehingga terjadi oedema (bengkak). Penurunan albumin bisa juga

    disebabkan oleh :

    1. Berkurangnya sintesis (produksi) karena malnutrisi, radang menahun, sindrom

    malabsorpsi, penyakit hati menahun, kelainan genetik.

    2. Peningkatan ekskresi (pengeluaran), karena luka bakar luas, penyakit usus, nefrotik

    sindrom (penyakit ginjal).

    B. KALSIUM (Ca)

    Merupakan elektrolit dalam serum, berperan dalam keseimbangan elektrolit, pencegahan

    tetani, dan dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi gangguan hormon tiroid dan paratiroid.

    Nilai normal :

    Dewasa 9-11 mg/dl (di serum) ;

  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    4/31

    Penurunan kalsium dapat terjadi pada kondisi malabsorpsi saluran cerna, kekurangan

    asupan kalsium dan vitamin D, gagal ginjal kronis, infeksi yang luas, luka bakar, radang

    pankreas, diare, pecandu alkohol, kehamilan. Selain itu penurunan kalsium juga dapat

    dipicu oleh penggunaan obat pencahar, obat maag, insulin, dan Iain-Iain.

    Peningkatan kalsium terjadi karena adanya keganasan (kanker) pada tulang, paru,

    payudara, kandung kemih, dan ginjal. Selain itu, kelebihan vitamin D, adanya batu ginjal,

    olah raga berlebihan, dan Iain-Iain, juga dapat memacu peningkatan kadar kalsium dalam

    tubuh.

    C. NATRIUM (Na)

    Natrium adaiah salah satu mineral yang banyak terdapat pada cairan elektrolit

    ekstraseluler (di luar sel), mempunyai efek menahan air, berfungsi untuk mempertahankan

    cairan dalam tubuh, mengaktifkan enzim, sebagai konduksi impuls saraf.

    Nilai normal dalam serum :

    Dewasa 135-145 mEq/L

    Anak 135-145 mEq/L

    Bayi 134-150 mEq/L

    Nilai normal dalam urin :

    40 - 220 mEq/L/24 jam

    Penurunan Na terjadi pada diare, muntah, cedera jaringan, bilas lambung, diet rendah

    garam, gagal ginjal, luka bakar, penggunaan obat diuretik (obat untuk darah tinggi yang

    fungsinya mengeluarkan air dalam tubuh).

    Peningkatan Na terjadi pada pasien diare, gangguan jantung krohis, dehidrasi, asupan Na

    dari makanan tinggi,gagal hepatik (kegagalan fungsi hati), dan penggunaan obat

    antibiotika, obat batuk, obat golongan laksansia (obat pencahar).

    Sumber garam Na yaitu: garam dapur, produk awetan (cornedbeef, ikan kaleng, terasi, dan

    Iain-Iain.), keju,/.buah ceri, saus tomat, acar, dan Iain-Iain.

  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    5/31

    D. KALIUM (K)

    Kalium merupakan elektrolit tubuh yang terdapat pada cairan vaskuler (pembuluh darah),

    90% dikeluankan melalui urin, rata-rata 40 mEq/L atau 25 -120 mEq/24 jam wa laupun

    masukan kalium rendah.

    Nilai normal :

    Dewasa 3,5 - 5,0 mEq/L

    Anak 3,6 - 5,8 mEq/L

    Bayi 3,6 - 5,8 mEq/L

    Peningkatan kalium (hiperkalemia) terjadi jika terdapat gangguan ginjal, penggunaan obat

    terutama golongan sefalosporin, histamine, epinefrin, dan Iain-Iain.

    Penurunan kalium (hipokalemia) terjadi jika masukan kalium dari makanan rendah,

    pengeluaran lewat urin meningkat, diare, muntah, dehidrasi, luka pembedahan.

    Makanan yang mengandung kalium yaitu buah-buahan, sari buah, kacang-kacangan, dan

    Iain-Iain.

    E. KLORIDA (Cl)

    Merupakan elektrolit bermuatan negatif, banyak terdapat pada cairan ekstraseluler (di luar

    sel), tidak berada dalam serum, berperan penting dalam keseimbangan cairan tubuh,

    keseimbangan asam-basa dalam tubuh. Klorida sebagian besar terikat dengan natrium

    membentuk NaCI (natrium klorida).

    Nilai normal :

    Dewasa 95-105 mEq/L

    Anak 98-110 mEq/L

    Bayi 95 -110 mEq/L

    Bayi baru lahir 94-112 mEq/L

    Penurunan klorida dapat terjadi pada penderita muntah, bilas lambung, diare, diet rendah

    garam, infeksi akut, luka bakar, terlalu banyak keringat, gagal jantung kronis, penggunaan

    obatThiazid, diuretik, dan Iain-lain.

    Peningkatan klorida terjadi pada penderita dehidrasi,cedera kepala, peningkatan natrium,

    gangguan ginjal,penggunaan obat kortison, asetazolamid, dan Iain-Iain.

  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    6/31

    F.

    HEMOGLOBIN(Hb)Merupakan molekul protein di dalamsel darah merah yang bergabung

    denganoksigen dankarbon dioksida untuk diangkut melaluisistem peredaran darah ke

    tisu-tisu dalam badan.ion besi dalam bentuk Fe+2 dalam hemoglobin memberikan warna

    merah padadarah. Dalam keadaan normal 100 mldarah mengandungi 15 gram

    hemoglobin yang mampu mengangkut 0.03 gram oksigen.

    Terdapat beberapa cara bagi mengukur kandungan hemoglobin dalamdarah,

    kebanyakannya dilakukan secara automatik oleh mesin yang direka khusus untuk membuat

    beberapa ujian terhadap darah. Di dalam mesin ini, seldarah merah diceraikan untuk

    mengasingkan hemoglobin dalam bentuk larutan. Hemoglobin yang terbebas ini dicampur

    dengan bahan kimia yang mengandungi cyanide yang mengikat kuat dengan molekul

    hemoglobin untuk membentuk cyanmethemoglobin. Dengan menyinarkancahaya melalui

    larutan cyanmethemoglobin dan mengukur jumlahcahaya yang diserap (khususnya bagi

    gelombang antara 540 nanometer), jumlah hemoglobin dapat ditentukan.

    a. Kadar Normal

    Kadar hemoglobin ialah ukuran pigmenrespiratorik dalam butiran-butiran darah merah

    (Costill, 1998). Jumlah hemoglobin dalam darah normal adalah kira-kira 15 gram setiap

    100 ml darah dan jumlah ini biasanya disebut 100 persen (Evelyn, 2009). Batasnormal nilai hemoglobin untuk seseorang sukar ditentukan karena kadar hemoglobin

    bervariasi diantara setiap suku bangsa. Namun WHO telah menetapkan batas kadar

    hemoglobin normal berdasarkan umur dan jenis kelamin (WHO dalam Arisman, 2002).

    Kadar normal hemoglobin biasanya ditentukan sebagai jumlah hemoglobin dalam gram

    (gm) bagi setiap dekaliter (100 mililiter).

    Tabel 2.1.1 Batas KadarHemoglobin

    Kelompok Umur Batas Nilai Hemoglobin (gr/dl)

    Anak 6 bulan - 6 tahun 11,0

    Anak 6 tahun - 14 tahun 12,0

    Pria dewasa 13,0

    Ibu hamil 11,0

    Wanita dewasa 12,0

    Sumber : WHO dalam arisman 2002

    http://ms.wikipedia.org/wiki/Sel_darah_merahhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksidahttp://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_peredaran_darah&action=edit&redlink=1http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Ion_besi&action=edit&redlink=1http://ms.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://ms.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://ms.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://ms.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://ms.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Ion_besi&action=edit&redlink=1http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_peredaran_darah&action=edit&redlink=1http://ms.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksidahttp://ms.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Sel_darah_merah
  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    7/31

    Batas kadar normal hemoglobin setiap kelompok umur

    1. Baru lahir : 17-22 gm/dl

    2. Usia seminggu : 15-20 gm/dl

    3. Usia sebulan : 11-15gm/dl

    4. Kanak-kanak : 11-13 gm/dl

    5. Lelaki dewasa : 14-18 gm/dl

    6. Wanita dewasa : 12-16 gm/dl

    7. Lelaki separuh usia : 12.4-14.9 gm/dl

    8. Wanita separuh usia : 11.7-13.8 gm/dl

    Paras hemoglobin yang rendah merupakan satu keadaan yang dikenali sebagaianemik.

    Terdapat beberapa sebab berlakunya anemia. Sebab utama biasanya kehilangan darah

    (kecederaan teruk, pembedahan, pendarahan kanser kolon), kekurangan vitamin (besi,vitamin B12, folate), masalah sum-sum tulang (penggantian sum-sum tulang oleh barah,

    pemendaman oleh rawatan dadah chemotherapy, kegagalan buah pinggang (ginjal)), dan

    hemoglobin tidak normal (anemia sel sabit).

    Paras hemoglobin yang tinggi pula terdapat dikalangan mereka yang tinggal di kawasan

    tanah tinggi dan perokok. Pendehidratan menghasilkan kadar hemoglobin tinggi palsu

    yang hilang apabila kandunganair bertambah. Sebab lain adalah penyakit paru-paru,

    sesetengah ketumbuhan, masalah sum-sum yang dikenali sebagaipolycythemia rubra

    vera, dan penyalahgunaan hormon erythropoietin (Epogen) oleh ahli sukan bagi tujuan

    meningkatkan prestasi dalam acara sukan masing-masing.b. Struktur

    Molekul hemoglobin manusia terbina dari pada empat

    subunitprotein berbentuk globul (yaitu hampir berbentuk

    sfera). Oleh sebab satu subunit dapat membawa satu molekul

    oksigen, maka secara efektifnya setiap molekul hemoglobin dapat

    membawa empat molekul oksigen. Setiap subunit pula terdiri

    daripada satu rantai polipeptida yang mengikat kuat sebuah

    molekul lain, dipanggil heme.

    Strukturhemeadalah lebih kurang sama denganklorofil.Ia

    terdiri daripada satu molekul bukan protein berbentuk cincin

    yang dinamai porphyrin, dan satu atombesi (Fe) yang terletak di tengah-tengah molekul

    porphyrin tadi. Di sinilah oksigen akan diikat semasa darah melalui peparu.

    http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Anemik&action=edit&redlink=1http://ms.wikipedia.org/wiki/Airhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Fail:Heme_b.svghttp://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Heme&action=edit&redlink=1http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Heme&action=edit&redlink=1http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Heme&action=edit&redlink=1http://ms.wikipedia.org/wiki/Klorofilhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Besihttp://ms.wikipedia.org/wiki/Besihttp://ms.wikipedia.org/wiki/Klorofilhttp://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Heme&action=edit&redlink=1http://ms.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Airhttp://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Anemik&action=edit&redlink=1http://ms.wikipedia.org/wiki/Fail:Heme_b.svg
  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    8/31

    Terdapat dua keadaanpengoksidaan atom Fe iaitu +2 dan +3 (ion Fe2+

    dan Fe3+

    masing-

    masing). Hemoglobin dalam keadan normal membawa ion Fe2+

    , tetapi adakalanya ion ini

    dioksidakan kepada Fe3+

    .

    Hemoglobin yang membawa ion Fe

    3+

    dipanggil methemoglobin.Methemoglobintidakmampu mengikat oksigen, jadi ion Fe

    3+ini perluditurunkan kepada Fe

    2+. Proses ini

    memerlukanNADH, iaitu sebuah koenzim pembawa hidrogen, dan dimangkin oleh

    enzim NADH cytochrome b5 reductase

    Terdapat beberapa jenis hemoglobin. Dalam darah manusia dewasa, hemoglobin yang

    paling banyak ialah hemoglobin A (HbA), yang terdiri daripada dua subunit dan dua

    subunit . Konfigurasi ini dinamai 22. Setiap subunit terdiri daripada 141 dan 146

    molekul asid amino masing-masing.

    Oksihemoglobin terbentuk apabila molekul oksigen diikat kepada hemoglobin. Proses iniberlaku di kapilari darah di dalampeparu. Oksihemogloin berwarna merah terang.

    Setelah oksigen digunakan oleh tubuh, hemoglobin dipanggil deoksihemoglobin. Ia

    berwarna merah gelap.

    c. Faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin

    Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin adalah :

    1. Kecukupan Besi dalam Tubuh

    Menurut Parakkasi, Besi dibutuhkan untuk produksi hemoglobin, sehingga anemia gizi

    besi akan menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dan kandungan

    hemoglobin yang rendah. Besi juga merupakan mikronutrien essensil dalam

    memproduksi hemoglobin yang berfungsi mengantar oksigen dari paru-paru ke jaringan

    tubuh, untuk dieksresikan ke dalam udara pernafasan, sitokrom, dan komponen lain

    pada sistem enzim pernafasan seperti sitokrom oksidase, katalase, dan peroksidase. Besi

    berperan dalam sintesis hemoglobin dalam sel darah merah dan mioglobin dalam sel

    otot. Kandungan 0,004 % berat tubuh (60-70%) terdapat dalam hemoglobin yang

    disimpan sebagai ferritin di dalam hati, hemosiderin di dalam limpa dan sumsum tulang

    (Zarianis, 2006). jaringan tubuh, untuk dieksresikan ke dalam udara pernafasan,

    sitokrom, dan komponen lain pada sistem enzim pernafasan seperti sitokrom oksidase,

    katalase, dan peroksidase. Besi berperan dalam sintesis hemoglobin dalam sel darah

    merah dan mioglobin dalam sel otot. Kandungan 0,004 % berat tubuh (60-70%)

    terdapat dalam hemoglobin yang disimpan sebagai ferritin di dalam hati, hemosiderin di

    dalam limpa dan sumsum tulang (Zarianis, 2006).

    http://ms.wikipedia.org/wiki/Redokshttp://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Methemoglobin&action=edit&redlink=1http://ms.wikipedia.org/wiki/Redokshttp://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=NADH&action=edit&redlink=1http://ms.wikipedia.org/wiki/Paru-paruhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Paru-paruhttp://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=NADH&action=edit&redlink=1http://ms.wikipedia.org/wiki/Redokshttp://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Methemoglobin&action=edit&redlink=1http://ms.wikipedia.org/wiki/Redoks
  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    9/31

    Menurut Kartono J dan Soekatri M, Kecukupan besi yang direkomendasikan adalah

    jumlah minimum besi yang berasal dari makanan yang dapat menyediakan cukup besi

    untuk setiap individu yang sehat pada 95% populasi, sehingga dapat terhindar

    kemungkinan anemia kekurangan besi (Zarianis, 2006)

    2. Metabolisme Besi dalam Tubuh

    Menurut Wirakusumah, Besi yang terdapat di dalam tubuh orang dewasa sehat

    berjumlah lebih dari 4 gram. Besi tersebut berada di dalam sel-sel darah merah atau

    hemoglobin (lebih dari 2,5 g), myoglobin (150 mg), phorphyrin cytochrome, hati, limpa

    sumsum tulang (> 200-1500 mg). Ada dua bagian besi dalam tubuh, yaitu bagian

    fungsional yang dipakai untuk keperluan metabolik dan bagian yang merupakan

    cadangan.

    Hemoglobin, mioglobin, sitokrom, serta enzim hem dan nonhem adalah bentuk besifungsional dan berjumlah antara 25-55 mg/kg berat badan. Sedangkan besi cadangan

    apabila dibutuhkan untuk fungsi-fungsi fisiologis dan jumlahnya 5-25 mg/kg berat badan.

    Ferritin dan hemosiderin adalah bentuk besi cadangan yang biasanya terdapat dalam

    hati, limpa dan sumsum tulang. Metabolisme besi dalam tubuh terdiri dari proses

    absorpsi, pengangkutan, pemanfaatan, penyimpanan dan pengeluaran (Zarianis, 2006).

    Laboratorium Darah

    Ukuran Satuan Nilai Rujukan

    Eritrosit (sel darah

    merah)juta/l

    4,0 5,0 (P)

    4,55,5 (L)

    Hemoglobin (Hb) g/dL12,0 14,0 (P)

    13,016,0 (L)

    Hematokrit %40 50 (P)

    4555 (L)

    Hitung Jenis

    Basofil % 0,01,0

    Eosinofil % 1,03,0

    Batang1 % 2,06,0

    Segmen1 % 50,070,0

    Limfosit % 20,040,0

  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    10/31

    Monosit % 2,08,0

    Laju endap darah (LED) mm/jam< 15 (P)

    < 10 (L)

    Leukosit (sel darah

    putih) 103/l 5,010,0

    MCH/HER pg 2731

    MCHC/KHER g/dL 3236

    MCV/VER fl 8096

    Trombosit 103/l 150400

    Catatan:

    Batang dan segmen adalah jenis neutrofil. Kadang kala dilaporkan

    persentase neutrofil saja, dengan nilai rujukan 50,075,0 persen.

    2)

    NILAI NORMAL LABORATORIUM LIPID

    Profil Lipid

    Ukuran Satuan Nilai Rujukan

    Kolesterol total mg/dL 150200

    HDL

    LDL

    mg/dL

    mg/dL

    45 65 (P)

    3555 (L)< 100 (Direk)

    Trigliserid mg/dL120

    190

    a. Kolesterol

    Nama IUPAC

    (3)-cholest-5-en-3-ol

    http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_nama_IUPAChttp://id.wikipedia.org/wiki/Tata_nama_IUPAC
  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    11/31

    Nama lain

    (10R,13R)-10,13-dimethyl-17-(6-methylheptan-2-yl)-2,3,4,7,8,9,11,12,14,15,16,17-

    dodecahydro-1H-cyclopenta[a]phenanthren-3-ol

    Sifat

    Rumus molekul C27H46O

    Massa molar 386.65 g/mol

    Penampilan white crystalline powder

    Densitas 1.052 g/cm3

    Titik leleh 148150 C[1]

    Titik didih 360 C (decomposes)

    Kelarutan dalamair 0.095 mg/L (30 C)

    Kelarutan Soluble inacetone,benzene,chloroform,ethanol,ether,hexane,isopropyl

    myristate,methanol

    Kolesteroladalahmetabolit yang

    mengandung lemak sterol (bahasa

    Inggris:waxy steroid) yang ditemukanpadamembran sel dan di sirkulasikan

    dalamplasma darah.Merupakan sejenis

    lipid yang merupakan molekullemak atau

    yang menyerupainya. Kolesterol ialah jenis

    khusus lipid yang disebutsteroid. Steroids

    ialah lipid yang memilikistruktur

    kimia khusus. Struktur ini terdiri atas 4

    cincinatomkarbon.

    Steroid lain termasuk steroidhormon sepertikortisol,estrogen, dantestosteron.Nyatanya,

    semua hormon steroid terbuat dari perubahan struktur dasar kimia kolesterol. Saat tentang

    membuat sebuah molekul dari pengubahan molekul yang lebih mudah, para ilmuan

    menyebutnya sintesis.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Rumus_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Massa_molarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Densitashttp://id.wikipedia.org/wiki/Titik_lelehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterol#cite_note-MSDS-0http://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterol#cite_note-MSDS-0http://id.wikipedia.org/wiki/Titik_didihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelarutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelarutanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Acetone&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Benzene&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Chloroform&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ethanolhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ether&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hexane&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isopropyl_myristate&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isopropyl_myristate&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Methanolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metabolithttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Membran_selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Plasma_darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lipidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lemakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Steroidhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Struktur_kimia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Struktur_kimia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Atomhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kortisolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Estrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Testosteronhttp://id.wikipedia.org/wiki/Testosteronhttp://id.wikipedia.org/wiki/Estrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kortisolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Atomhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Struktur_kimia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Struktur_kimia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Steroidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lemakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lipidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Plasma_darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Membran_selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Metabolithttp://id.wikipedia.org/wiki/Methanolhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isopropyl_myristate&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isopropyl_myristate&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hexane&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ether&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ethanolhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Chloroform&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Benzene&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Acetone&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kelarutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelarutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Titik_didihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterol#cite_note-MSDS-0http://id.wikipedia.org/wiki/Titik_lelehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Densitashttp://id.wikipedia.org/wiki/Massa_molarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumus_kimia
  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    12/31

    Hiperkolesterolemia berarti bahwa kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah. Kolesterol

    dapat dibuat secara sintetik. Kolesterol sintetik saat ini mulai diterapkan dalam teknologi layar

    lebar (billboard)sebagai alternatifLCD.

    Tingginya kadar kolestrol dalam tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Polamakan sehat merupakan faktor utama untuk menghindari hal ini. Akan tetapi, tidak semua

    kolestrol berdampak buruk bagi tubuh. Hanya kolestrol yang termasuk kategori LDL saja yang

    berakibat buruk sedangkan jenis kolestrolHDL merupakan kolestrol yang dapat melarutkan

    kolestrol jahat dalam tubuh. Batas normal kolesterol dalam tubuh adalah 160-200 mg. Kadar

    kolesterol yang tinggi dapat diturunkan dengansimvastatin.

    Kolesterol merupakan jenis lemak berwarna kekuningan yang diproduksi tubuh, terutama di

    dalam hati. Kolesterol dalam tubuh manusia sebenarnya memiliki fungsi yang sangat penting,

    yaitu untuk melapisi dinding sel tubuh, cairan empedu, membentuk hormone seksual, berperandalam pertumbuhan jaringan otak dan saraf, dan lain sebagainya.

    Kolesterol dalam darah sebesar 75% diproduksi oleh organ hati, dan sisanya 25 % berasal

    dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. Pola makan yang tidak sehat, misalnya makanan

    yang rendah serat namun tinggi kandungan lemaknya bisa memicu tingginya kolesterol dalam

    tubuh. Apabila kadar kolesterol dalam darah tinggi (hiperkolesterolemia), akan menimbulkan

    berbagai gangguan kesehatan dan resiko penyakit seperti penyempitan pembuluh darah

    (aterosklerosis) yang dapat memicu timbulnya penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit

    lainnya.

    Di dalam pembuluh darah, kolesterol beredar bersama lemak berselaput protein yang

    disebut lipoprotein (kombinasi antara lipid/lemak dengan protein). Lipoprotein terdiri dari dua

    jenis, yaitu HDL dan LDL.

    1. HDL (High Density Lipoprotein)

    HDL atau Lipoprotein berkepadatan tinggi sering disebut kolesterol baik. HDL

    mengandung banyak protein yang berfungsi untuk mengeluarkan kelebihan kolesterol

    dari dalam arteri (pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruhtubuh) agar tidak terjadi penumpukan kolesterol di dalam tubuh. HDL akan membawa

    sekitar sepertiga sampai seperempat dari kolesterol dalam darah ke hati dan selanjutnya

    dibuang/dikeluarkan dari dalam tubuh.

    Semakin tinggi kadar kolesterol HDL akan semakin baik karena akan semakin

    memperkecil risiko timbulnya penyakit jantung koroner. Oleh karena itu, kolesterol HDL

    dianggap sebagai kolesterol baik.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperkolesterolemia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Billboardhttp://id.wikipedia.org/wiki/LCDhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lipoprotein_densitas_rendahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lipoprotein_densitas_tinggi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Simvastatin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Simvastatin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lipoprotein_densitas_tinggi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lipoprotein_densitas_rendahhttp://id.wikipedia.org/wiki/LCDhttp://id.wikipedia.org/wiki/Billboardhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperkolesterolemia&action=edit&redlink=1
  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    13/31

    Kadar normal HDLdalam tubuh manusia adalah sekitar 40 50 mg/dl (milligram per

    desiliter) untuk pria dan 5060 mg/dl untuk wanita. Untuk setiap kenaikan HDL sebesar

    1 mg/dl dapat menurunkan resiko timbulnya serangan jantung sebesar 2 4 %, dimana

    resiko tersebut juga dipengaruhi oleh riwayat keluarga, tekanan darah dan pola hidup.

    2. LDL (Low Density Lipoprotein)

    LDL atau Lipoprotein berkepadatan rendah sering disebut kolesterol jahat. LDL terdiri

    dari sekitar 75 % kolesterol dan sedikit protein. LDL mengangkut kolesterol yang

    dihasilkan organ hati dan sumber kolesterol tubuh lainnya menuju seluruh jaringan

    tubuh. LDL merupakan kolesterol yang berbahaya karena sifatnya yang beredar dalam

    darah, menimbun lemak dan meninggalkan kelebihannya pada dinding pembuluh darah.

    Jika kadar LDL tinggi, maka penimbunan yang terjadi akan mempersempit pembuluh

    darah (aterosklerosis) dan menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

    Semakin rendah nilai LDL akan semakin baik, karena akan semakin memperkecil resiko

    serangan jantung dan stroke. Dan sebaliknya, semakin tinggi nilai LDL maka akan semakin

    buruk dan berbahaya.

    Kadar kolesterol LDL adalah:

    1. LDL normal : kurang dari 100 mg/dl

    2. LDL di atas normal : 100129 mg/dl

    3. LDL cukup tinggi (sebelum beresiko) : 130159 mg/dl

    4. LDL tinggi (beresiko tinggi) : 160189 mg/dl

    5. LDL sangat tinggi : lebih dari 190 mg/dl

    Selain HDL dan LDL, juga dikenal istilah kolesterol total. Kolesterol total darah adalah

    ukuran dari kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan komponen lipid/lemak lainnya dalam

    tubuh. Level kolesterol total normal adalah di bawah 200 mg/dl. Dengan kata lain,

    kolesterol total adalah jumlah seluruh kolesterol di dalam darah. Namun, nilai kolesterol

    total bukan berarti jumlah dari dari kolesterol HDL dan LDL. Masih ada komponen-

    komponen lemak lainnya yang perlu diperhitungkan. Kolesterol total tubuh bisa

    meningkat bila sering menyantap makanan yang banyak mengandung lemak, kolesterol

    dan tinggi karbohidrat.

    Level kolesterol total terbagi menjadi :

    Nilai normal/yang diinginkan : kurang dari 200 mg/dl

    Cukup tinggi : 200239 mg/dl

    Tinggi : 240 mg/dl

  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    14/31

    3. Kadar Trigliserida

    Kurang dari 150 : Normal

    150-199 : Batas normal- tinggi

    200-499 : Tinggi

    Sama atau lebih dari 500 : Sangat tinggi

    Trigliserida adalah sejenis lemak dalam darah Anda yang bermanfaat sebagai sumber

    energi. Bila Anda makan lebih dari yang diperlukan tubuh, kelebihan kalori Anda akan

    disimpan sebagai trigliserida dalam sel-sel lemak untuk penggunaan selanjutnya.

    Trigliserida dalam kadar normal sangat diperlukan tubuh.

    Kadar trigliserida tinggi biasanya disebabkan oleh kegemukan dan gaya hidup kurang

    berolah raga. Diabetes,gangguan ginjal dan obat-obatan tertentu juga dapat

    meningkatkan kadar trigliserida.

    Kadar trigliserida 150 mg/dL atau lebih adalah salah satu faktor risiko sindroma

    metabolik yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan lainnya.

    3) NILAI NORMAL LABORATORIUM HATI

    Secara umum, tes fungsi hati bisa membantu mengevaluasi kesehatan hati dan

    mengindikasi kemungkinan penyakit lain seperti malnutrisi ataupun penyakit tulang. Pada

    umumnya, tes fungsi hati termasuk dalam kelompok tes darah yang bertujuan untuk

    mengukur enzim atau protein tertentu dalam darah. Tes ini dapat membantu mendeteksi,

    mengevaluasi, dan memonitor penyakit atau kerusakan hati. Peningkatan atau penurunan

    kadar protein dan enzim tertentu dalam darah di luar kadar normal mengindikasikan adanya

    masalah di hati.

    Ada berbagai alasan untuk melakukan tes fungsi hati, di antaranya membantu kita

    mendapatkan gambaran kemungkinan terpapar oleh virus hati yang disebut hepatitis. Tes inijuga bisa membantu memonitor progresi penyakit virus atau hepatitis alkoholik dan

    mengetahui keberhasilan pengobatan. Selain itu, tes fungsi hati bisa juga dipakai untuk

    mengukur beratnya penyakit serta kemungkinan terjadinya cirrhosis.

    BEBERAPA TEST FUNGSI HATI YANG UMUM:

    Alanine Tranaminase (ALT)

    http://majalahkesehatan.com/tanda-tanda-kencing-manis/http://majalahkesehatan.com/tanda-tanda-kencing-manis/http://majalahkesehatan.com/sekilas-tentang-penyakit-gagal-ginjal/http://majalahkesehatan.com/sekilas-tentang-penyakit-gagal-ginjal/http://majalahkesehatan.com/sekilas-tentang-penyakit-gagal-ginjal/http://majalahkesehatan.com/tanda-tanda-kencing-manis/
  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    15/31

    Ini merupakan enzim yang ditemukan terutama di dalam sel hati. ALT dapat membantu

    metabolisme protein dalam tubuh. Dalam kondisi normal, kadar ALT di dalam darah adalah

    rendah. Sebaliknya, tingginya kadar ALT mengindikasikan adanya kerusakan hati.

    Aspartate Transaminase (AST)

    Enzim AST berperan dalam metabolisme alanine. AST ditemukan dalam kadar yang tinggidi sel-sel hati, jantung, dan otot-otot lainnya. Namun jika AST tersebut ditemukan dengan

    kadar yang tinggi di dalam darah, ini mengindikasikan adanya kerusakan atau penyakit hati.

    Alkaline Phosphatase (ALP)

    Enzim ALP ditemukan dalam konsentrasi yang tinggi di hati, saluran emmpedu, dan

    beberapa jaringan lainnya. Peningkatan kadar ALP mengindikasikan adanya kerusakan atau

    penyakit hati, terutama bila terjadi sumbatan di saluran empedu.

    Albumin dan Total Protein

    Kadar Albumin (protein yang dibuat di hati) dan protein total menunjukkan baiknyakemampuan hati memproduksi protein untuk kebutuhan tubuh memerangi infeksi dan

    menjaga fungsi lainnya. Berkurangnya kadar dari nilai normal mengindikasikan adanya

    kerusakan atau penyakit hati.

    Bilirubin

    Bilirubin dihasilkan oleh pemecahan hemoglobin di dalam hati. Bilirubin dikeluarkan

    melalui empedu dan dibuang melalui feses. Peningkatan kadar bilirubin menunjukkan

    adanya penyakit hati atau saluran empedu.

    PEMERIKSAAN TAMBAHAN:

    Gamma-glutamyltransferase (GGT)Peningkatan kadar enzim GGT dalam darah mengindikasikan adanya kerusakan hati atau

    saluran empedu.

    L-lactate Dehydrogenase (LDH)

    LDH adalah enzim yang ditemukan di berbagai jaringan tubuh, termasuk hati.

    Peningkatan kadar LDH mungkin mengindikasikan adanya kerusakan hati.

    Prothrombin Time (PT)

    Tes ini dipakai untuk mengukur waktu bekuan plasma. Peningkatan PT mungkin

    mengindikasikan adanya kerusakan hati.

    NILAI NORMAL UNTUK BEBERAPA TIPE PEMERIKSAAN HATI

    ALT. 7 - 55 unit per liter (U/L)

    AST. 8 - 48 U/L

    ALP. 45 - 115 U/L

    Albumin. 3,5 - 5,0 gram per desiliter 9g/dL)

    Total Protein 6,3 - 7,9 g/dL

  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    16/31

    Bilirubin 0,1 - 1,0 mg/dL

    GGT 0 - 30 U/L

    LDH 122 - 222 micromole per liter (mcmol/L)

    PT. 10,9 - 12,5 detik

    Nilai tersebut berlaku untuk pria dewasa. Sedangkan untuk wanita dan anak-anak, akanterdapat sedikit perbedaan. Nilai normal diatas juga dapat berbeda antara laboratorium satu

    dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan oleh perbedaan metode pemeriksaan yang dipakai.

    Beberapa obat-obatan ataupun makanan tertentu juga dapat mempengaruhi hasil tes.

    4)

    NILAI KADAR NORMAL LABORATORIUM URINE

    Urine

    Determination

    Reference Value

    Conventional units SI units

    Calcium 50250 mcg/day 1.256.25 mmol/day

    Catecholamines:

    Epinephrine

    Norepinephrine

    < 20 mcg/day

    < 100 mcg/day

    < 109 nmol/day

    < 590 nmol/day

    Catecholamines, 24-hr < 110 g < 650 nmol

    Copper 1560 mcg/day 0.240.95 mcmol/day

    Creatinine:

    Child

    Adolescent

    Female

    Male

    822 mg/kg

    830 mg/kg

    0.61.5 g/day

    0.81.8 g/day

    71195 mol/kg

    71265 mol/kg

    5.313.3 mmol/day

    7.115.9 mmol/day

    pH 4.58 4.58

    Phosphate 0.91.3 g/day 2942 mmol/day

    Potassium 25100 mEq/day 25100 mmol/day

    Protein

    Total

    At rest

    114 mg/dL

    5080 mg/day

    10140 mg/L

    5080 mg/day

    Protein, quantitative < 150 mg/day < 0.15 g/day

    Sodium 100250 mEq/day 100250 mmol/day

    Specific gravity, random 1.0021.030 1.0021.030

  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    17/31

    Uric acid, 24-hr 250750 mg 1.484.43 mmol

    Classification of Blood Pressure *

    CategoryReference value

    Systolic (mm Hg) Diastolic (mm Hg)

    Optimal < 120 and < 80

    Normal < 130 and < 85

    High-normal 130139 or 8589

    Hypertension

    Stage 1Stage 2

    Stage 3

    140159

    160179

    or

    oror

    9099

    100109

    Warna urin

    Nilai normal: kekuningan jernih

    Dalam keadaan normal, warna urin pagi (yang diambil sesaat setelah bangun pagi) sedikit

    lebih gelap dibanding urin di waktu lainnya. Perubahan warna urin dapat terjadi karena

    beberapa hal.

    Hitam: baru mengkonsumsi tablet besi (ferri sulfat), sedang minum obat parkinson(levodopa), methemoglobunuria.

    Biru: mengkonsumsi obat antidepresi (amitriptilin), antibiotik saluran kemih

    (nitrofurantoin), atau karena infeksi Pseudomonas pada saluran kemih.

    Coklat: gangguan fungsi ginjal, mengkonsumsi antibiotik (sulfonamid atau metronidazol),

    dan konsumsi obat parkinson (levodopa).

    Kuning gelap (seperti teh): hepatitis fase akut, ikterus obstruktif, kelebihan vitamin B2 /

    riboflavin, antibiotika (nitrofurantoin dan kuinakrin).

    Oranye-merah: dehidrasi sedang, demam, konsumsi antikoagulan oral, trauma ginjal,

    konsumsi deferoksamin mesilat, rifampisin, sulfasalazin, laksatif (fenolftalein).

    Hijau: infeksi bakteri, kelebihan biliverdin, konsumsi vitamin tertentu.

    Bening (tidak berwarna sama sekali): terlalu banyak minum, sedang minum obat diuretik,

    minum alkohol, atau diabetes insipidus.

    Seperti susu (disebut juga chyluria): filariasis atau tumor jaringan limfatik.

  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    18/31

    Berat jenis :

    Nilai normal: 1.003 s/d 1.030 g/mL

    Nilai ini dipengaruhi sejumlah variasi, antara lain umur. Berat jenis urin dewasa berkisar pada

    1.016-1.022, neonatus (bayi baru lahir) berkisar pada 1.012, dan bayi antara 1.002 sampai 1.006.

    Urin pagi memiliki berat jenis lebih tinggi daripada urin di waktu lain, yaitu sekitar 1.026.

    Abnormalitas:

    Berat jenis urin yang lebih dari normal menunjukkan gangguan fungsi ginjal, infeksi saluran

    kemih, kelebihan hormon antidiuretik, demam, diabetes melitus, diare / dehidrasi.

    Berat jenis urin yang kurang dari normal menunjukkan gangguan fungsi ginjal berat, diabetes

    insipidus, atau konsumsi antibiotika (aminoglikosida).

    pH

    Nilai normal: 5.0-6.0 (urin pagi), 4.5-8.0 (urin sewaktu) pH lebih basa: habis muntah-muntah,infeksi atau batu saluran kemih, dan penurunan fungsi ginjal. Dari faktor obat-obatan: natrium

    bikarbonat, dan amfoterisin B.

    pH lebih asam: diet tinggi protein atau diet tanpa kalori, diabetes melitus, asidosis tuberkulosis

    ginjal, dan fenilketonuria. Dari faktor obat-obatan: diazoksid dan vitamin C.

    Glukosa

    Nilai normal: negatif

    Di Indonesia, glukosa urin biasanya diuji secara semikuantitatif dengan uji reduktor (Benedict).

    Pemeriksaan Benedict ini sebenarnya ditujukan untuk mendeteksi adanya glukosa, asam

    homogentisat, dan substansi reduktor lainnya (misalnya vitamin C) dalam urin; sesuai dengan

    mekanisme reaksi yaitu reduksi tembaga sulfat. Asam homogentisat bisa ada dalam urin dalam

    jumlah besar pada individu dengan gangguan metabolisme asam amino alkohol (fenilalanin dan

    tirosin). Karena faktor ini pemeriksaan glukosuria di negara maju telah diganti dengan Clinistix.

    Glukosa urin positif tidak selalu berarti diabetes melitus, walaupun memang penyakit ini yang

    paling sering memberi hasil positif pada uji glukosa urin. Makna lain yang mungkin:

    -Penyakit ginjal (glomerulonefritis, nefritis tubular, sindroma Fanconi).

    -Penyakit hepar dan keracunan logam berat.

    http://2.bp.blogspot.com/_IgmDxAy-TC8/TB8qO25x9DI/AAAAAAAAB3Y/x0GMGJ5MytE/s1600/1.JPG
  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    19/31

    -Faktor farmakologis (indometasin, isoniazid, asam nikotinat, diuretik tiazid,

    karbamazepin).

    -Nutrisi parenteral total yang berlebihan (hiperalimentasi) dengan infus glukosa.

    Protein

    Nilai normal: negatif (uji semikuantitatif), 0.03-0.15 mg/24 jam (uji kuantitatif)Protein dapat diuji dengan asam sulfosalisilat 20%, asam sulfat 6%, atau dengan reagen strip.

    Pemeriksaan dengan reagen strip lebih banyak digunakan saat ini. Untuk anak-anak di bawah 10

    tahun nilai kuantitatif normal protein dalam urin sedikit lebih rendah daripada dewasa, yaitu

    Hasil abnormal (positif) dalam uji proteinuria dapat berarti:

    Masalah nonginjal (gagal jantung kongestif, asites, infeksi bakteri, keracunan).

    Keganasan (leukemia dan keganasan tulang yang bermetastasis).

    Proteinuria sementara (pada dehidrasi, diet tinggi protein, stres, demam, post-pendarahan).

    Penyakit ginjal (lupus, infeksi saluran kemih, nekrosis tubular ginjal).

    Pada anak-anak sering karena sindroma nefrotik atau penyakit bawaan (ginjal polikistik). Faktor

    farmakologis (amfoterisin B, semua aminoglikosida, fenilbutazon, sulfonamid).

    Keton

    Nilai normal: negatif

    Uji ketonuria dimaksudkan untuk mendeteksi adanya produk sampingan penguraian karbohidrat

    dalam urin. Ketonuria dulu diperiksa dengan metode Rothera, dan sekarang digunakan dipstik.

    Hasil positif dapat ditemukan pada ketoasidosis diabetik, alkoholisme, diet tinggi lemak,

    penyakit glikogen, dan konsumsi obat-obatan tertentu (levodopa dan obat-obat anestetik).

    Urobilinogen

    Nilai normal: 0.1-1 Ehrlich U/dL (dipstik), atau positif s/d pengenceran 1/20 (Wallace-Diamond)

    Urobilinogen klasik diperiksa dengan uji pengenceran Wallace-Diamond. Cara ini sudah banyak

    digantikan oleh uji dipstik modern yang bersifat kualitatif.

    http://4.bp.blogspot.com/_IgmDxAy-TC8/TB8qPT1lxxI/AAAAAAAAB3g/AdeMAX5kDzM/s1600/2.JPG
  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    20/31

    Urobilinogenuria dapat disebabkan

    oleh

    Penyakit hepar dan empedu

    (hepatitis akut, sirosis, kolangitis)

    Infeksi tertentu (malaria,mononukleosis)

    Polisitemia vera ataupun anemia

    Keracunan timah hitam

    Tidak ada urobilinogen sama sekali dalam urin bermakna ada obstruksi komplit pada

    saluran empedu (kolelitiasis atau karsinoma pankreas). Dari faktor farmakologis: kloramfenikol

    dan vitamin C menyebabkan urobilinogen urin berkurang.

    Bilirubin

    Nilai normal: negatif, maksimal 0.34 mol/L. Bilirubinuria dapat disebabkan oleh:

    Penyakit hepar (sirosis, hepatitis alkoholik), termasuk efek hepatotoksisitas.Infeksi atau sepsis.

    Keganasan (terutama hepatoma dan karsinoma saluran empedu).

    Nitrit

    Nilai normal: negatif (kurang dari 0.1 mg/dL, atau kurang dari 100.000

    mikroorganisme/mL) Nitrit urin digunakan untuk skrining infeksi saluran kemih.

    Eritrosit

    Nilai normal: 0-3 sel per lapang pandang besar Eritrosit dalam urin yang berlebihan

    (mikrohematuria) dapat ditemukan pada urin wanita menstruasi dan perlukaan pada saluran

    kemih; baik oleh batu, infeksi, faktor trauma, maupun karena kebocoran glomerulus.

    Leukosit

    Nilai normal: 2-4 sel per lapang pandang besar Leukosit yang berlebihan dalam urin

    (piuria) biasanya menandakan adanya infeksi saluran kemih atau kondisi inflamasi lainnya,

    misalnya penolakan transplantasi ginjal. Sel epitel Nilai normal: sekitar 10 sel per lapang

    pandang besar, berbentuk skuamosa. Sel epitel yang lebih daripada jumlah normal berkaitan

    dengan infeksi saluran kemih dan glomerulonefritis. Sedangkan bentuk sel epitel abnormal

    dikaitkan dengan keganasan setempat.

    Cast / inklusi

    Nilai normal: ditemukan cast hialin dalam jumlah sedang, tanpa adanya inklusi. Cast

    merupakan kumpulan sel-sel yang dikelilingi suatu membran. Biasanya cast selain hialin

    (misalnya cast eritrosit atau cast leukosit) menunjukkan kerusakan pada glomerulus

    (glomerulonefritis kronik). Inklusi sitomegalik menunjukkan infeksi sitomegalovirus (CMV) atau

    campak.

    Kristal

    http://4.bp.blogspot.com/_IgmDxAy-TC8/TB8qP6DPArI/AAAAAAAAB3o/5T43zoQeSgI/s1600/3.JPG
  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    21/31

    Nilai normal: ditemukan kristal dalam jumlah kecil Kristal yang ditemukan dalam urin

    tergantung pada pH urin yang diperiksa. Pada urin asam dapat ditemukan kristal asam urat. Pada

    urin netral ditemukan kristal kalsium oksalat. Pada urin basa mungkin terlihat kristal kalsium

    karbonat dan kalsium fosfat. Ada juga sejumlah kristal yang dalam keadaan normal tidak ada;

    antara lain kristal tirosin, sistin, kolesterol, dan bilirubin.Bakteri, jamur, dan parasit

    Nilai normal bakteri: negatif. Kecuali untuk urin midstream:

    Nilai normal jamur dan parasit: negatif Bakteri yang dapat menimbulkan infeksi saluran kemih

    mungkin ditemukan dalam urinalisa, antara lain E.coli, Proteus vulgaris, Neisseria gonorrhoea

    dan Pseudomonas aeruginosa. Sedangkan parasit yang mungkin ditemukan dalam urin adalah

    Schistosoma haematobium dan mikrofilaria spesies tertentu.

    Referensi Chernecky CC & Berger BJ. Laboratory Tests and Diagnostic Procedure. Philadelphia:

    Saunders Elsevier, 2008. Kasper DL et.al (eds). Harrisons Principles of Internal Medicine. New

    York: McGraw-Hill, 2007. (hnz)

    Pemeriksaan URINE (AIR KENCING)

    Glucose : Negatif

    Billirubin : Negatif

    Keton : < 5 mg/dl

    Berat Jenis : 1,001-1,035

    pH : 4,68,0

    Protein : < 30 mg/dl

    Urobilinogen : < 1,0 EU/dl

    Nitrit : Negatif

    Blood : Negatif

    Leukosit : Negatif

    Sedimen

    Sel epitel : Negatif

    Leukosit ; < 5 LPB

    Eritrosit ; < 5 LPB

    Silinder, Kristal dan Bakteri ; Negatif

    5)

    NILAI KADAR NORMAL LABORATORIUM FESES

    Meliputi:

    - pemeriksaan makroskopik (dapat dilihat dengan mata telanjang: konsistensi, warna,

    darah, lendir). Adanya darah dan lendir menandakan infeksi yang harus segera diobati,

    yaitu infeksi karena amuba atau bakteri shigella.

  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    22/31

    - pemeriksaan mikroskopik (hanya dapat dilihat melalui mikroskop: leukosit, eritrosit,

    epitel, amilum, telur cacing dan amuba). Adanya amuba menandakan adanya infeksi

    saluran cerna terhadap amuba tersebut, dan adanya telur cacing menandakan harus

    diobatinya pasien dari infeksi parasit tersebut.

    Jenis-jenis pemeriksaan di atas adalah gambaran singkat mengenai pemeriksaan MCU.Kesimpulan mengenai kondisi kesehatan pasien secara holistik harus dilihat dari anamnesis

    (wawancara) dan pemeriksaan fisik oleh dokter, serta pemeriksaan penunjang yang saling

    menunjang dan tidak dapat dipisahkan satu per satu.

    Yang perlu diingat, batas normal pemeriksaan laboratorium dapat berbeda, tergantung dari

    standar laboratorium Anda. Biasanya, dokter akan melihat apakah masih dalam batas normal,

    apakah kurang atau lebih dari batas normal, dan berapa banyak kekurangan atau kelebihannya

    tersebut. Bila kadar pemeriksaan Anda tidak berada dalam batasan normal, dokter MCU akan

    memberikan pengarahan seputar kelainan tersebut dan akan menunjuk dokter spesialis untuk

    pemeriksaan lebih lanjut.

    Bentuk dan Tekstur

    Hino (1989), berdasarkan penampakannya feces dapat dikelompokan, menjadi enam

    kelompok, yaitu : feces bola keras, feces keras, feces normal seperti pisang, feces lunak seperti

    pasta, feces muddy, seperti lumpur, serta feces berair. Pada umunya feces normal mengandung

    air sebanyak 70 sampai 80%, dan memiliki bentuk seperti pisang, atau buah durian petruk,

    sedikit berekor, atau berupa pasta karena dipaksa keluar dari suatu tabung (pencernaan). Isi

    colon (bowl) bergerak ke bawah dengan kecepatan 10 cm per jam. Bila laju pergerakan tersebut

    lebih lambat dari itu, air akan terserap terlalu banyak oleh colon, dengan hasil feces-nya akan

    berbentuk keras.

    Kondisi tersebut dinamakan konstipasi. Feces yang keras dan kering, ada kaitannya

    dengan kesakitan pada saat buang air besar, suatu tanda konstipasi, bahkan bila hal itu terjadi

    setiap hari. Feces yang berbentuk pisang, merupakan tanda bahwa pergerakan fecesnya telah

    berlangsung secara normal, meskipun hal itu hanya terjadi sekali dalam tiga hari. Bila kadar air

    feces melewati 80%, fecesnya akan menjadi lunak dan muddy, dan dengan kadar air 90%

    fecesnya sudah nampak berair, yang dinamai feces diare. Pada akhir tulisan ini akan dibahas

    mengenai konstipasi dan diare. Baik berat maupun volume dari feces sangat berbeda dari

    seorang individu ke individu lain. Pada umumnya menu makanan yang ia konsumsi sangat

    mempengaruhi. Menu makanan yang mengandung serat tinggi, akan menghasilkan feces yang

    kamba (bulky) dan dalam jumlah yang banyak (300 - 500 gr), dengan berat jenis sekitar 0,89,

    artinya mengapung diatas air. Feces mana biasanya dinilai baik dan sehat. Sebaliknya menu yang

    tinggi kadar refined foods nya serta tinggi kadar daging dagingan, sepert halnya dengan menu

    masyarakat barat (western type diet) menghasilkan feces yang langsing dan jumlahnya sedikit (

    100 - 250 gr), dengan berat jenis di atas 1.0, jadi tenggelam dalam air.

  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    23/31

    Warna Feces

    Warna pigmen empedu, yaitu bilirubin, yang menyebabkan feces berwarna hijau, kuning,

    coklat, sampai hitam. Empedu secara rutin diproduksi oleh hati dan secara temporer disimpan

    dalam kantung empedu, dan kemudian dikeluarkan kedalam usus kecil duodenum. Bilirubinberasal dari hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah, yang telah mengalami

    degenerasi. Sebetulnya warna asli pigment empedu adalah hijau, tetapi karena berasosiasi

    dengan kegiatan bakteri usus, maka memberi warna feces kuning sampai coklat tua. Warna

    bilirubin bervariasi berdasarkan derajat keasaman lingkungan (feces).

    Bila fecesnya bersifat asam, feces berwarna kuning, dan bila feces mendekati kuning, dan

    neutral, warna berubah dari oranye menjadi coklat dan bila bersifat alkali (base) fecesnya

    berwarna hijau atau hitam kecoklatan. Menu yang kala pati dan dietary fiber akan menyebabkan

    bakteri asam laktat berkembang pesat. Dan hal itu menyebabkan saluran usus bersifat asam,

    dan menghasilkan feces yang kekuningan, sebaliknya menu yang tinggi kadar dagingnya,merangsang pertumbuhan bakteri pembuat warna feces yang gelap pada saat seseorang

    mengalami konstipasi, menandakan saluran usus telah dikuasai, sehingga saluran usus bersifat

    basa dan menghasilkan feces yang berwarna hijau coklat.

    Terjadinya perubahan warna yang menyimpang dari feces, kemungkinan besar

    merupakan tanda adanya abnormalitas dalam tubuh. Warna feces putih keabu abuan,

    kemungkinan merupakan tanda, bahwa seseorang sedang terserang penyakit jaundice. Sedang

    warna merah darah, kemungkinan sedang terjadi hemorrhoids, warna hitam seperti tar

    menandakan sedang menderita kanker colon, tukak lambung atau tukak duodenum.

    Bau Feces

    Senyawa yang menyebabkan bau feces sama dengan yang menyebabkan bau kentut,

    yaitu ; indole, skatol, hydrogen sulfida, amine,asam asetat dan asam butirat. Asam asetat dan

    asam butirat, terbentuk terutama dari hasil fermentasi gula yang terjadi didalam saluran

    pencernaan oleh bakteri usus. Hal itu menyebabkan feces berbau sedikit asam yang tidak begitu

    menjijikan. Namun demikian, bila di dalam usus terjadi fermentasi yang abnormal, maka akan

    menghasilkan bau yang tajam, pedas, dan sangat asam, yang mudah dideteksi oleh indera

    penghidung kita Sumber bau tak enak yang keras, berasal dari senyawa indole, skatol, hydrogen

    sulfide dan amine, yang diproduksi oleh pembusukan protein yang terjadi dalam usus,

    khususnya oleh bakteri perusak atau pembusuk. Bau ofensif yang menusuk hidung dari feces

    dan bau kentut, yang terjadi dikala seseorang menderita konstipasi, merupakan tanda terjadinya

    peningkatan kegiatan bacteria yang tidak kita kehendakai atau sering disebut sebagai bakteri

    jahat. Diare, fecesnya kadang kadang tidak berbau atau barangkali hanya berbau sedikit gosong

    atau bau ikan.

  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    24/31

    Hal itu merupakan tanda, bahwa telah terjadi salah pencernaan atau terjadinya kelainan

    dalam usus kecil. Kesimpulannya : bentuk, warna dan bau dari feces seseorang dapat

    memberikan banyak informasi mengenai kondisi usus nya. Adanya penyimpangan dari flora usus

    dapat dideteksi secara sederhana bila penampakan feces memperlihatkan terjadinya deviasi dari

    kondisi feces normal dari seseorang yang kondisinya sehat .

    KONSTIPASI

    Konstipasi adalah kondisi, dimana proses pengosongan isi usus besar atau feces tidak

    teratur dan sulit. Dalam kondisi tersebut, penampilan feces agak kering dan keras. Secara

    normal, besarnya volume feces dan frekuensi laju pergerakan isi usus besar tidak selalu sama

    antar individu. Lepas dari tingkat frekuensi keluarnya feces, tetapi bila terjadi kesakitan dan

    ketidak nyamanan sewaktu buang air besar, maka itulah gejala konstipasi dan karenanya

    memerlukan upaya pengobatan, atau langkah langkah penanganan yang lain. Dari data hasilsurvey "the intestine and health", yang dilakukan di Jepang terhadap anak anak, manula,

    karyawan dewasa pria dan wanita kantoran (1984) dengan menggunakan sample rata rata 400

    orang, menunjukkan bahwa pada anak anak serta para manula, sekitar 50% buang air besarnya

    (fecesnya) normal.

    Sebaliknya para karyawan pria dan wanita, yang frekuensi buang air besarnya (fecesnya)

    normal, hanya sekitar berturut turut 39% dan 37%. Para manula dan karyawan wanita lebih

    sering mengalami konstipasi yaitu berturut turut 39% dan 44%. Sedang karyawan prianya lebih

    banyak mengalami diare yaitu sekitar 40 %, sedang kasus konstipasinya relative rendah, yaitu

    hanya sekitar 21%. Sayang data data sejenis yang dilakukan untuk masyarakat Indonesia masih

    belum banyak dijumpai. Konstipasi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu berdasarkan

    bentuknya (akut atau kronis), dan berdasarkan penyebabnya (fungsional atau organic).

    Konstipasi organic disebabkan oleh perubahan yang abnormal yang terjadi pada struktur saluran

    usus. Perubahan akut, termasuk di dalamnya intestinal obstrution, intestinal adhesion (biasanya

    terjadi pasca operasi), peritonitis dan appendicitis. Dan perubahan kronis termasuk di dalamnya,

    redundant colon, megacolon, chronic intestinal obstruction dan colon cancer. Dari semua itu,

    abnormalitas usus bukan konstipasi yang perlu mendapat perhatian serius, dan harus segera

    mendapat penanganan dan pengobatan tanpa harus ditunda lagi. Dari jenis konstipasi

    fungsional, yang sering disebut konstipasi temporer atau sederhana, adalah kontsipasi yang erat

    kaitannya dengan stress dan kepenatan perjalanan jauh, perubahan menu, atau sedang

    menghadai ujian atau test. Kalau itu yang terjadi, maka pengobatannya sederhana, yaitu hanya

    dengan mengembalikan rutin secara normal atau mengembalikan kebiasaan makan. Namun

    demikian seseorang yang menderita konstipasi temporer harus hati hati agar jangan sampai

    berlanjut menjadi konstipasi kronis.

  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    25/31

    Yang termasuk jenis konstipasi fungsional adalah: konstipasi flaccid, rectal, dan spastic.

    Para manula sering mengalami konsipasi flaccid, yaitu konstipasi fungsional, yang disebabkan

    oleh tidak cukupnya pergerakan isi colon untuk mendorong feces ke luar dari anus. Konstipasi

    rectal merupakan kondisi dimana feces atau bowl-nya tetap berada di dalam rectum, hal itu

    terjadi bila sedang kebelet atau ada panggilan buang air besar, sering diabaikan atau terusmenerus ditunda. Jenis konstipasi tersebut banyak terjadi pada wanita. Sedang konstipasi

    spastic erat kaitannya dengan adanya konvulsi dalam colon, yang terjadinya akibat stress. Dalam

    kondisi tersebut, konstipasi dan diare terjadi silih berganti.

    Diare

    Setiap orang pasti telah pernah mengalami diare (diarrhea), minimal pada saat masa bayi

    dan usia anak anak. Sebanyak 80% dari pasien anak anak yang keluar dari rumah sakit , biasanya

    disebabkan oleh diare. Kadar air normal dari feces orang dewasa adalah sekitar 70 sampai 80%.

    Feces yang memiliki kadar air lebih dari itu, fecesnya akan nampak berantakan atau berair, dan

    kondisi feces yang demikian, disebut sebagai feces diare. Rata rata orang dewasa mengkonsumsiair sebanyak 2 liter sehari. Lebih dari 90% dari air tersebut diserap dalam saluran usus, dan

    sekitar 100 sampai 200 ml dikeluarkan melalui feces. Terjadinya diare dapat disebabkan oleh

    banyak faktor, diantaranya karena akibat minum susu (lactose intolerance), yang disebut

    "osmotic diare". Diare jenis lain, terjadi karena keluarnya banyak cairan yang dikeluarkan dari

    dinding saluran usus, yang diakibatkan karena infeksin saluran usus, akibat serangan bakteri atau

    virus. Hal itu bayak dialami oleh penderita enterocolitis, dysentery atau keracunan makanan

    oleh bakteri Salmonella. Jenis diare tersebut disebut "exudative diarrhea" Racun dari Vibrio

    cholerae dan Staphylococcus atau pengeluaran hormone yang tidak normal, dapat menstimulir

    timbulnya pengeluaran air yang berkelebihan dari dinding saluran usus, jenis diare tersebut

    dinamakan "secretory diarrhea". Disamping itu masih ada jenis diare lain yang terjadi bila

    pergerakan dari usus besar terstimulasi secara abnormal, contohnya oleh stress, sehingga proses

    penyerapan air terganggu.

    6)

    NILAI NORMAL LABORATORIUM GINJAL

    Gagal Ginjal Kronis (CRF) atau penyakit ginjal tahap akhir adalah gangguan fungsi ginjal yang

    menahun bersifat progresif dan irreversibel. Dimana kemampuan tubuh gagal untuk

    mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia

    (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) ( KMB, Vol 2 hal 1448).

    PENYEBAB GINJAL KRONIS

    Penyebab dari gagal ginjal kronis adalah:

    - Tekanan darah tinggi (hipertensi)

    - Penyumbatan saluran kemih

    - Glomerulonefritis

  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    26/31

    - Kelainan ginjal, misalnya penyakit ginjal polikista

    - Diabetes melitus (kencing manis)

    - Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik.

    Dua pendekatan teoritis yang biasanya diajukan untuk menjelaskan gangguan fungsi ginjal pada

    Gagal ginjal Kronis:Sudut pandang tradisional

    Mengatakan bahwa semua unit nefron telah terserang penyakit namun dalam stadium

    yang berbeda-beda, dan bagian spesifik dari nefron yang berkaitan dengan fungsi fungsi

    tertentu dapat saja benar-benar rusak atau berubah strukturnya, misalnya lesi organic pada

    medulla akan merusak susunan anatomic dari lengkung henle.

    Pendekatan Hipotesis Bricker atau hipotesis nefron yang utuh

    Berpendapat bahwa bila nefron terserang penyakit maka seluruh unitnya akan hancur, namun

    sisa nefron yang masih utuh tetap bekerja normal. Uremia akan timbul bila jumlah nefron yang

    sudah sedemikian berkurang sehingga keseimbangan cairan dan elektrolit tidak dapatdipertahankan lagi.

    Adaptasi penting dilakukan oleh ginjal sebagai respon terhadap ancaman

    ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Sisa nefron yang ada mengalami hipertrofi dalam

    usahanya untuk melaksanakan seluruh beban kerja ginjal, terjadi peningkatan percepatan

    filtrasi, beban solute dan reabsorpsi tubulus dalam setiap nefron yang terdapat dalam ginjal

    turun dibawab normal.

    Mekanisme adaptasi ini cukup berhasil dalam mempertahankan keseimbangan cairan

    dan elektrolit tubuh hingga tingkat fungsi ginjal yang rendah. Namun akhirnya kalau 75 % massa

    nefron telah hancur, maka kecepatan filtrasi dan beban solute bagi tiap nefron sedemikian tinggi

    sehingga keseimbangan glomerolus-tubulus tidak dapat lagi dipertahankan. Fleksibilitas baik

    pada proses ekskresi maupun konsentrasi solute dan air menjadi berkurang.

    Perjalanan klinis

    Perjalanan umum gagal ginjal progresif dapat dibagi menjadi 3 atadium

    Stadium I

    Penurunan cadangan ginjal (faal ginjal antar 40 % 75 %). Tahap inilah yang paling

    ringan, dimana faal ginjal masih baik. Pada tahap ini penderita ini belum merasasakan gejala

    gejala dan pemeriksaan laboratorium faal ginjal masih dalam masih dalam batas normal. Selama

    tahap ini kreatinin serum dan kadar BUN (Blood Urea Nitrogen) dalam batas normal dan

    penderita asimtomatik. Gangguan fungsi ginjal mungkin hanya dapat diketahui dengan

    memberikan beban kerja yang berat, sepersti tes pemekatan kemih yang lama atau dengan

    mengadakan test GFR yang teliti.

    Stadium II

    Insufiensi ginjal (faal ginjal antar 20 %50 %). Pada tahap ini penderita dapat melakukan

    tugas tugas seperti biasa padahal daya dan konsentrasi ginjaL menurun. Pada stadium ini

  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    27/31

    pengobatan harus cepat daloam hal mengatasi kekurangan cairan, kekurangan garam, gangguan

    jantung dan pencegahan pemberian obat obatan yang bersifat menggnggu faal ginjal. Bila

    langkah langkah ini dilakukan secepatnya dengan tepat dapat mencegah penderita masuk

    ketahap yang lebih berat. Pada tahap ini lebih dari 75 % jaringan yang berfungsi telah rusak.

    Kadar BUN baru mulai meningkat diatas batas normal. Peningkatan konsentrasi BUN ini berbedabeda, tergantung dari kadar protein dalam diit.pada stadium ini kadar kreatinin serum mulai

    meningkat melebihi kadar normal.

    Insufiensi ginjal (faal ginjal antar 20 %50 %). Pada tahap ini penderita dapat melakukan

    tugas tugas seperti biasa padahal daya dan konsentrasi ginjaL menurun. Pada stadium ini

    pengobatan harus cepat daloam hal mengatasi kekurangan cairan, kekurangan garam, gangguan

    jantung dan pencegahan pemberian obat obatan yang bersifat menggnggu faal ginjal. Bila

    langkah langkah ini dilakukan secepatnya dengan tepat dapat mencegah penderita masuk

    ketahap yang lebih berat. Pada tahap ini lebih dari 75 % jaringan yang berfungsi telah rusak.

    Kadar BUN baru mulai meningkat diatas batas normal. Peningkatan konsentrasi BUN ini berbedabeda, tergantung dari kadar protein dalam diit.pada stadium ini kadar kreatinin serum mulai

    meningkat melebihi kadar normal.

    Poliuria akibat gagal ginjal biasanya lebih besar pada penyakit yang terutama menyerang

    tubulus, meskipun poliuria bersifat sedang dan jarang lebih dari 3 liter / hari. Biasanya

    ditemukan anemia pada gagal ginjal dengan faal ginjal diantara 5 % 25 % . faal ginjal jelas

    sangat menurun dan timbul gejala gejala kekurangan darah, tekanan darah akan naik, , aktifitas

    penderita mulai terganggu.

    Stadium III

    Uremi gagal ginjal (faal ginjal kurang dari 10 %)

    Semua gejala sudah jelas dan penderita masuk dalam keadaan diman tak dapat melakukan tugas

    sehari hair sebaimana mestinya. Gejal gejal yang timbul antara lain mual, munta, nafsu makan

    berkurang., sesak nafas, pusing, sakit kepala, air kemih berkurang, kurang tidur, kejang kejang

    dan akhirnya terjadi penurunan kesadaran sampai koma. Stadum akhir timbul pada sekitar 90 %

    dari massa nefron telah hancur. Nilai GFR nya 10 % dari keadaan normal dan kadar kreatinin

    mungkin sebesar 5-10 ml / menit atau kurang.

    Pada keadaan ini kreatinin serum dan kadar BUN akan meningkat dengan sangat mencolok

    sebagai penurunan. Pada stadium akhir gagal ginjal, penderita mulai merasakan gejala yang

    cukup parah karena ginjal tidak sanggup lagi mempertahankan homeostatis caiaran dan

    elektrolit dalam tubuh. Penderita biasanya menjadi oliguri (pengeluaran kemih) kurang dari 500/

    hari karena kegagalan glomerulus meskipun proses penyakit mula mula menyerang tubulus

    ginjal,

    kompleks menyerang tubulus gijal, kompleks perubahan biokimia dan gejala gejala yang

    dinamakan sindrom uremik mempengaruhi setiap sistem dalam tubuh. Pada stadium akhir gagal

  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    28/31

    ginjal, penderita pasti akan menggal kecuali ia mendapat pengobatan dalam bentuk

    transplantasi ginjal atau dialisis.

    Perawatan pada Ginjal Kronis

    1. Dialisis

    Dialisis dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi gagal ginjal akut yang serius, sepertihiperkalemia, perikarditis dan kejang. Perikarditis memperbaiki abnormalitas biokimia ;

    menyebabkan caiarn, protein dan natrium dapat dikonsumsi secara bebas ; menghilangkan

    kecendurungan perdarahan ; dan membantu penyembuhan luka.

    2. Penanganan hiperkalemia

    Keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan masalah utama pada gagal ginjal akut ;

    hiperkalemia merupakan kondisi yang paling mengancam jiwa pada gangguan ini. Oleh karena

    itu pasien dipantau akan adanya hiperkalemia melalui serangkaian pemeriksaan kadar elektrolit

    serum ( nilai kalium > 5.5 mEq/L ; SI : 5.5 mmol/L), perubahan EKG (tinggi puncak gelombang T

    rendah atau sangat tinggi), dan perubahan status klinis. Pningkatan kadar kalium dapat dikurangidengan pemberian ion pengganti resin (Natrium polistriren sulfonat [kayexalatel]), secara oral

    atau melalui retensi enema.

    3. Mempertahankan keseimbangan cairan

    Penatalaksanaan keseimbanagan cairan didasarkan pada berat badan harian, pengukuran

    tekanan vena sentral, konsentrasi urin dan serum, cairan yang hilang, tekanan darah dan status

    klinis pasien. Masukkan dan haluaran oral dan parentral dari urine, drainase lambung, feses,

    drainase luka dan perspirasi dihitung dan digunakan sebagai dasar untuk terapi penggantia

    cairan.

    Studi Kasus

    Nama klien Hj. H

    Umur 85 tahun.

    Masuk RS Tgl 30 April 2005 dengan keluhan Tidak bisa buang air kecil dan sakit pinggang sebelah

    kanan.. Keluhan ini berlangsung 3 hari dirumah. Awalnya klien tidak bisa buang air besar ? 2 hari

    lalu klien menggunakan dulcolax suppositoria selama 2 hari berturut-turut dan klien bisa BAB.

    Sehari kemudian klien susah kencing, walau mengejan air kencing tidak bisa keluar, lalu keluarga

    membawanya ke Rumah Sakit. Sesampai di Rumah Sakit dipasang Kateter dan air kencing lancer

    keluar keluar berwarna agak merah kemudian yang keluar berwarna agak coklat seperti air teh.

    Saat pengkajian klien telah dirawat selama 3 hari data focus yang diperoleh:

    Keadaan umum klien agak lemah, tungkai bawah lemas,tidak bertenaga, kulit keriput tidak

    elastis. odema pretibial. Tonus otot kurang. selalu berbaring ditempat tidur, ativitas sehari, hari

    dibantu oleh anaknya, terpasang kateter urine warna coklat seperti air teh, kain pengalas basah

    dan berbau.

    TD 160/ 90 mmHg. Nadi 82 x/ menit, suhu Badan 36,2O C, sclera tampak pucat, secret mata ( + ).

    Mulut/ napas berbau amonia, bicara lirih kadang kurang jelas,

  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    29/31

    Hasil pemeriksaan Laboratorium

    Tgl; 2/5 2005

    Ureum : 202,32

    Kreatinin : 3, 93

    SGOT : 19SGPT : 30

    WBC : 5,5 x 103 / ?l

    RBC : 3,90

    HGB : 10,7

    HCT : 32,5%

    GDS : 161

    Pemeriksaan Penunjang

    Hasil USG:

    Ginjal : Tampak kedua ginjal mengecil dengan echodifferensiasi tidak jelas ( ginjal kanan 5,9 x 3,1cm; ginjal kiri 5,8 x 2,5 cm ).

    Kesan : PNC bilateral.

    TERAPI MEDIS

    Obatobatan :

    IVFD NaCl 0,9 % 20 tts/ menit

    Allopurinol 300mg 1-0-0

    Zonidip 10mg 0-0-1

    Fibrat 300mg 0-0-1

    Inj. Neurosanbe 1 amp/ hari/ drips

    Berdasarkan buy medicine online without prescription pengkajian , diagnosa keperawatan yang

    didapat :

    1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluaran urin, retensi cairan

    dan natrium.

    2. Gangguan pemenuhan ADL berhubungan dengan kelemahan fisik.

    3. Perubahan membrane mukosa oral berhubungan dengan iritasi kimia.

    4. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penurunan aktivitas, gangguan

    status metabolic.

    Rencana tindakan :

    I. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluaran urin, retensi cairan

    dan natrium.

    1. Kaji status cairan :

    Timbang berat badan harian

    Keseimbangan masukan dan haluaran

  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    30/31

    Turgor kulit dan adanya oedema

    Tekanan darah, denyut dan irama nadi.

    2. Batasi masukan cairan

    3. Identifikasi sumber potensial cairan

    Medikasi dan cairan yang digunakan untuk pengobatan, oral dan intra vena.Makanan

    4. Jelaskan rasional pembatasan cairan

    5. Bantu klien dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pembatasan cairan.

    6. Tingkatkan dan dorong hygiene oral.

    II. Gangguan pemenuhan ADL berhubungan dengan kelemahan fisik.

    Tentukan kemampuan klien untuk berpartyisipasi dalam aktifitas perawatan diri. ( skala 0

    4 ).

    Berikan bantuan dengan aktifitas yang diperlukan

    Anjurkan keluarga untuk membantu pemenuhan ADL klien ditempat tidur.Bantu keluarga dalam perawatan diri klien ditempat tidur.

    Anjurkan keluarga untuk menganti alas bokong jika basah.

    Bantu dan motivasi keluarga untuk menjaga kebersihan tubuh klien,

    III. Perubahan membrane mukosa oral berhubungan dengan iritasi kimia.

    1. Inspeksi rongga mulut perhatikan kelembapan, karakter saliva, adanya inflamasi,

    ulserasi.

    2. Berikan cairan sepanjang 24 jam dalam batas yang ditentukan.

    3. Berikan perawatan mulut sering

    4. Anjurkan hygiene mulut setelah makan dan menjelang tidur.

    5. Anjurkan klien untuk menghindari pencuci mulut lemon/ bahan yang

    mengandung alcohol.

    IV. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penurunan aktivitas, gangguan

    status metabolic.

    1. Inspeksi kulit terhadap perubahan warna, kelembapan kulit, vaskuler.

    2. Ubah posisi dengan sering, gerakan klien dengan perlahan, beri bantalan kain

    yang lembut pada tonjolan tulang.

    3. Pertahankan linen kering bebas dari keriput.

    4. Pertahankan kuku tetap pendek.

  • 5/19/2018 Nilai Kadar Normal Lab

    31/31

    DAFTAR PUSTAKA

    - Buku panduan Praktikum Biokimia Gizi edisi 2010

    - http://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterol

    -

    http://informasitips.com/kolesterol-dalam-tubuh-manusia- http://majalahkesehatan.com/arti-hasil-tes-kolesterol-darah-anda/

    - http://ms.wikipedia.org/wiki/Hemoglobin

    - http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20481/4/Chapter%20II.pdf

    - http://analislaboratoriumkesehatan.blogspot.com

    - http://www.medistra.com/index.php?option=com_content&view=article&id=106

    - http://www.facebook.com/notes/infomedilink/hati-tes-fungsi-hati-langkah-awal-

    menentukan-kesehatan-hati/175686025815679

    - http://doktersehat.com/seputar-gagal-ginjal-kronis/#ixzz1ZELHspNW

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterolhttp://informasitips.com/kolesterol-dalam-tubuh-manusiahttp://majalahkesehatan.com/arti-hasil-tes-kolesterol-darah-anda/http://ms.wikipedia.org/wiki/Hemoglobinhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20481/4/Chapter%20II.pdfhttp://analislaboratoriumkesehatan.blogspot.com/http://www.medistra.com/index.php?option=com_content&view=article&id=106http://www.facebook.com/notes/infomedilink/hati-tes-fungsi-hati-langkah-awal-menentukan-kesehatan-hati/175686025815679http://www.facebook.com/notes/infomedilink/hati-tes-fungsi-hati-langkah-awal-menentukan-kesehatan-hati/175686025815679http://www.facebook.com/notes/infomedilink/hati-tes-fungsi-hati-langkah-awal-menentukan-kesehatan-hati/175686025815679http://www.facebook.com/notes/infomedilink/hati-tes-fungsi-hati-langkah-awal-menentukan-kesehatan-hati/175686025815679http://doktersehat.com/seputar-gagal-ginjal-kronis/#ixzz1ZELHspNWhttp://doktersehat.com/seputar-gagal-ginjal-kronis/#ixzz1ZELHspNWhttp://www.facebook.com/notes/infomedilink/hati-tes-fungsi-hati-langkah-awal-menentukan-kesehatan-hati/175686025815679http://www.facebook.com/notes/infomedilink/hati-tes-fungsi-hati-langkah-awal-menentukan-kesehatan-hati/175686025815679http://www.medistra.com/index.php?option=com_content&view=article&id=106http://analislaboratoriumkesehatan.blogspot.com/http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20481/4/Chapter%20II.pdfhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Hemoglobinhttp://majalahkesehatan.com/arti-hasil-tes-kolesterol-darah-anda/http://informasitips.com/kolesterol-dalam-tubuh-manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterol