21
Hidung, Sinus Paranasalis, dan Mekanisme Pernapasan Nevy Olianovi 102013101 C3

Nevy - PPT PBL Blok 7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hidung, Sinus Paranasalis, dan Mekanisme Pernapasan

Citation preview

Hidung, Sinus Paranasalis, dan Mekanisme Pernapasan

Hidung, Sinus Paranasalis, dan Mekanisme Pernapasan

Nevy Olianovi

102013101

C3

Mekanisme Pernapasan

Fungsi sistem respirasi: membekalkan tubuh dengan O2 dan menyingkirkan CO2.

4 proses respirasi:

Ventilasi pulmonal

Respirasi eksternal

Transport gas

Respirasi internal

Ventilasi Pulmonal

Proses mekanik yang mengandalkan pada perubahan volume pada rongga thoraks atau rongga dada.

Pertukaran udara antara atmosfer dengan alveoli di paru-paru

Terbagi menjadi 2:

Inspirasi

Ekspirasi

Inspirasi

Proses aktif

Otot-otot inspirasi utama berkontraksi:

Volume thoraks bertambah pada dimensi lateral dan anteroposterior

Sternum bergerak ke anterior atas

Paru-paru meregang dan menjadi luas volume intrapulmonal meningkat, tekanan intra alveolus menurun, lebih rendah dari tekanan atmosfer

Udara mengalir ke paru-paru sampai tekanan intra alveolus = tekanan atmosfer

Inspirasi Kuat

Melibatkan kontraksi diafragma dan m. interkostal externus dengan lebih kuat, membawa otot-otot inspirasi tambahan berperan membesarkan lagi rongga thoraks.

Otot-otot inspirasi tambahan:

M. Sternocleidomastoideus

M. Pectoralis major

M. Scalenus

Ekspirasi

Proses pasif

Otot-otot inspirasi berelaksasi:

Volume rongga thoraks berkurang dalam dimensi lateral dan anteroposterior

Jaringan paru yang elastis kembali ke kedudukan semula (daya recoil pasif jaringan paru) berkurangnya volume intrapulmonal, tekanan intra alveol meningkat, lebih tinggi dari tekanan atmosfer

Udara mengalir keluar dari paru sehingga tekanan intra alveol = tekanan atmosfer

Ekspirasi Kuat

Kontraksi abdominal muscles tekanan intra-abdominal meningkat, diafragma terdorong ke atas, dan mengurangkan dimensi vertikal rongga thoraks.

Kontraksi m. interkostal internus menurunkan volume rongga thoraks dalam dimensi lateral dan anteroposterior, meratakan sternum dan tulang-tulang iga.

Tekanan

1. Tekanan atmosfer

Tekanan yang ditimbulkan oleh berat udara di atmosfer pada benda di permukaan bumi

Tekanan: 760 mmHg

2. Tekanan intra-alveolus

Tekanan di dalam alveolus

Alveolus berhubungan dengan atmosfer melalui saluran napas penghantar

3. Tekanan intrapleura

Tekanan di dalam kantung pleura

Tekanan: 756 mmHg

Volume dan Kapasitas Paru

TV (Tidal Volume)

IRV (Inspiratory Reserve Volume)

ERV (Expiratory Reserve Volume)

RV (Residual Volume)

Ruang rugi pernapasan

Volume dan Kapasitas Paru

IC (Inspiratory Capacity)

IC = IRV + TV

FRC (Functional Residual Capacity)

FRC = ERV + RV

VC (Vital Capacity)

VC = IRV + TV + ERV

TLC (Total Lung Capacity)

TLC = VC + RV

Kontrol Pusat Respirasi

1. Korteks Cerebri

Pengaturan pernapasan yang bersifat volunter

2. Medulla Oblongata

DRG (Dorsal Respiratory Group)

Mengatur kerja otot eksternal interkostal dan otot diafragma

Fungsi: proses respirasi normal

Kontrol Pusat Respirasi

VRG (Ventral Respiratory Group)

Mengatur kerja otot respirasi tambahan

Fungsi: inspirasi maksimal dan ekspirasi aktif

Neuron inspirasi: merangsang motor neuron yang mensyarafi otot inspirasi tambahan melalui N IX dan N X

Neuron ekspirasi: kontraksi otot-otot ekspirasi

Kontrol Pusat Respirasi

3. Pons

Pusat apneutik

Mengkoordinasi transisi antara inspirasi dan ekspirasi

Pusat pneumotaksis

Membatasi durasi inspirasi

Meningkatkan frekuensi respirasi sehingga irama respirasi menjadi halus dan teratur, dengan cara menginhibisi apneustik neuron

Keseimbangan Asam Basa

Satuan ukuran: pH

Menyatakan kepekaan terhadap ion hidrogen dan ion hidroksil menentukan keasaman atau kebasaan suatu larutan.

Nilai normal pH cairan tubuh: 7,35 7,45

Kestabilan nilai pH dipertahankan oleh:

Sistem buffer

Kompensasi oleh Paru-Paru

Kompensasi oleh Ginjal

Gangguan Keseimbangan Asam Basa

Asidosis Respiratorik

Alkalosis Respiratorik

Asidosis Metabolik

Alkalosis Metabolik

Asidosis Respiratorik

Dapat terjadi pada:

Pneumonia, bronkitis, emfisema, asma berat

Keracunan morfin

Frekuensi pernapasan menurun

Penumpukan CO2 ion hidrogen banyak

Penurunan pH

Kompensasi:

Produksi HCO3- oleh ginjal meningkat

Ekskresi ion hidrogen ke urine meningkat

Alkalosis Respiratorik

Dapat terjadi pada:

Hiperventilasi

Keracunan salisilat

Frekuensi pernapasan meningkat

CO2 terbuang ion hidrogen menurun

Peningkatan pH

Kompensasi:

Ginjal menurunkan ekskresi ion-ion HCO3-

Asidosis Metabolik

Dapat terjadi pada:

Diabetes yang tidak diobati (ketoasidosis), penyakit ginjal, diare hebat

Frekuensi pernapasan menurun

Penumpukan CO2 ion hidrogen banyak

Penurunan pH

Kompensasi:

Hiperventilasi

Produksi H2CO3 meningkat

Alkalosis Metabolik

Dapat terjadi pada:

Penggunaan obat-obatan alkalin

Frekuensi pernapasan meningkat

Kehilangan asam melampaui produksi asam, ion hidrogen hilang, kelebihan HCO3-

Peningkatan pH

Kompensasi:

Hipoventilasi

Penurunan produksi H2CO3

Struktur respirasi manusia dibentuk oleh struktur makroskopik maupun mikroskopik yang masing-masing sangat berperan dalam proses pernapasan inspirasi dan ekspirasi. Proses pernapasan melibatkan tekanan. Paru-paru itu sendiri memiliki kapasitasnya dan volumenya dalam keadaan tertentu. Selain itu, pada sistem respirasi terjadi pula keseimbangan asam dan basa.

Sekian

dan

Terimakasih