Upload
inneke
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
1/30
i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
SOFIES (WHITE SORGUM AND FERMENTED SOYBEAN FLOUR)
ANALOG RICE: SOLUSI KETAHANAN PANGAN MELALUI
DIVERSIFIKASI PANGAN
BIDANG KEGIATAN :
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh :
Nabila Faradina Iskandar (A1M013031 / 2013)
Fitriyatun Amiyah (A1M012045 / 2012)
Annida Alfi Dipayani (A1M012048 / 2012)
Abdul Rohim (A0A013056 / 2013)
Hana Zahidah (A1M014039 / 2014)
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2015
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
2/30
ii
PENGESAHAN USULAN PKM-GAGASAN TERTULIS
1. Judul Kegiatan : Sofies (White Sorgum and Fermented
Soybean Flour) Analog Rice:Solusi
Ketahanan Pangan melaluiDiversifikasi Pangan
2. Bidang Kegiatan : PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Nabila Faradina Iskandar
b. NIM : A1M013031
c. Jurusan : Teknologi Pertanian
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Jenderal Soedirman
e. Alamat Rumah / No HP : Desa Ngabean RT 02 RW 04, Mirit,
Kebumen, Jawa Tengahf. Alamat email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan /
Penulis
: 4 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Ir. Hidayah Dwiyanti, M. Si
b. NIDN : 0006096207
c. Alamat Rumah / No HP : Jalan Riyanto Gang Kemuning No. 10
B, Sumampir, Purwokerto/
08122666962
Menyetujui,Purwokerto, 15 Maret 2015
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaandan Alumni
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Dr. Ir. Siswantoro, M.S) 1 001 (Nabila Faradina Iskandar)
NIM. A1M013031Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
dan AlumniDosen Pendamping
(Dr. Ir. V. Prihananto, M.Si.) NIP. 19640529 198901 1 001
(Dr. Ir. Hidayah Dwiyanti, M. Si) NIDN. 0006096207
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
3/30
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
HALAMANPENGESAHAN..................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................vi
RINGKASAN .........................................................................................................1
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................2
1.1. Latar Belakang ..........................................................................2
1.2. Tujuan ........................................................................................3
1.3. Manfaat ......................................................................................3BAB II. GAGASAN………….... ....................................................................4
2.1. Kondisi Kekinian .......................................................................4
2.2. Solusi Ketahanan Pangan yang Pernah Ditawarkan ..................4
2.3. Solusi Terkini untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan .............4
2.4 Pihak-pihak yang dapat Dilibatkan.............................................6
2.5. Langkah-langkah Implementasi Beras Analog...........................7
2.6 Metode Pembuatan dan Desain Produk.......................................7
BAB III. KESIMPULAN.........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................9
LAMPIRAN ...........................................................................................................v
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
4/30
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan proses ektruksi beras analog......................................................7
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
5/30
1
RINGKASAN
Masyarakat Indonesia pada umumnya mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok.Kondisi tersebut membuat Indonesia memiliki tingkat konsumsi beras yang tinggi
sehingga perlu mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.Diversifikasi pangan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untukmewujudkan kedaulatan pangan dalam kondisi ini. Hal tersebut dapat dilakukandengan mengembangkan pangan pokok berbasis pangan lokal non beras. Namun,masyarakat cenderung terbiasa mengonsumsi beras sehingga sulit dialihkan ke
bahan pangan lain. Oleh karena itu, perlu dikembangkan beras analog sebagai bahan pangan alternatif yang memiliki karakteristik dan fungsi mirip dengan beras. Salah satu bahan yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bahan baku pembuatan beras analog adalah sorgum putih. Sorgum mengandungkarbohidrat dan protein tinggi, serta beberapa vitamin dan mineral. Sorgum
berpotensi dapat ditanam pada lahan kering sehingga dapat meningkatkan
produktivitas lahan kering marginal, lahan kosong, atau lahan non-produktiflainnya. Dengan menanam sorgum, produktivitas lahan akan meningkat danmendukung upaya pengembangan pertanian berkelanjutan serta peningkatan
produksi pangan Indonesia. Sorgum tinggi akan kandungan metionin namunrendah lisin sehingga dalam penggunaannya perlu dikombinasikan dengan bahanlain. Salah satu bahan yang dapat dikombinasikan dengan sorgum untukmengatasi masalah ini adalah tepung tempe. Berbeda dengan sorgum, tepungtempe tinggi akan kandungan lisin namun rendah metionin. Kombinasi antarakedua bahan ini akan menghasilkan sebuah produk pangan dengan kandungan
protein yang lengkap. Oleh karena itu, kami menggagaskan pengembangan produk beras analog berbasis sorgum putih dan tepung tempe, yang diolah dengan
teknologi ekstrusi. Penyusunan gagasan ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui potensi sorgum dan tepung tempe sebagai bahan pangan lokal non beras untuk pengembangan beras analog dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan denganupaya diversivikasi pangan; dan 2) Mengetahui proses pembuatan beras analogmelalui teknologi ekstrusi. Saat ini pemerintah sedang menggalakan upaya gunamewujudkan kedaulatan dan kemandirian pangan. Dalam mengupayakan haltersebut, beberapa wilayah telah dijadikan sebagai lumbung padi nasional.
Namun, solusi tersebut kurang mampu mengatasi masalah yang ada karena harga beras masih mengalami peningkatan. Pengembangan beras analog dengan bahandasar pangan lokal seperti sorgum putih dan tepung tempe dapat dijadikan solusidari masalah tersebut sekaligus memiliki potensi dalam pengembangandiversifikasi pangan. Pengembangan produk beras analog tersebut diharapkanmampu menjadi alternatif masalah ketersediaan dan ketahanan pangan melalui
pengembangan pangan pokok non beras yang bernutrisi. Dalam implementasinya, pengembangan produk ini dapat dilakukan melalui kerja sama dengan BadanKetahanan Pangan, universitas/lembaga independen, dan Industri pangan. Produk
beras analog ini diolah melalui beberapa tahapan, yakni formulasi, prekondisi,ekstrusi, dan pengeringan.
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
6/30
2
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang tingkat konsumsi
akan beras tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2014)
disebutkan bahwa tingkat konsumsi beras nasional per kapita rata-rata
mencapai 114 kg pertahun dengan kata lain, tingkat konsumsi beras
nasional Indonesia per tahun mencapai 27 juta ton. Tingkat konsumsi
tersebut melebihi konsumsi beras negara Asia, seperti Korea yang hanya
60 kg/kapita/tahun, Jepang 50 kg/kapita/tahun, Tahiland 70
kg/kapita/tahun, dan Malaysia sebesar 80 kg/kapita/tahun. Perbedaan ini
tentu masih dapat dimaklumi karena memang Indonesai masih menjadikan
beras sebagai bahan makanan pokok.
Sejalan dengan upaya pemenuhan kebutuhan beras dalam negeri,
berdasarkan data dari BPS pada tahun 2014 terhitung sejak bulan Januari-Juni, jumlah impor beras mencapai 176.227 ton atau setara dengan US$
76,2 juta. Berikut rincian impor beras selama Januari -Juni 2014, Thailand
90.763 ton, India 61.546 ton, Pakistan 8.950 ton, Vietnam 6.206 ton,
Myanmar 8.136 ton, dan negara lainnya 675 ton.
Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan, salah satu upaya yang
dapat dilakukan adalah melalui diversifikasi pangan dengan
mengembangkan pangan pokok berbasis pangan lokal non beras. Salah
satu kendala dalam mewujudkan ketahanan pangan adalah kecenderungan
masyarakat dalam mengonsumsi beras sehingga sulit dialihkan ke bahan pangan lain, maka dikembangkan beras analog sebagai bahan pangan
alternatif yang memiliki karakteristik dan fungsi mirip dengan beras. Beras
analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari bahan-bahan sumber
karbohidrat antara lain umbi-umbian dan serealia yang bentuk maupun
komposisi gizinya mirip seperti beras (Slamet, 2012). Beras analog harus
memiliki kriteria seperti beras pada umumnya baik karakteristik fisik
maupun kimia, sehingga dapat diterima oleh masyarakat. Untuk mencapai
karakteristik tersebut dapat dilakukan melalui teknologi ekstrusi yaitu
dengan cara memformulasikan umbi-umbian seperti ubu jalar, singkong,
talas, dll maupun serealia seperti sorgum, jagung, millet, menjadi produk
yang mempunyai karakteristik seperti beras. Dengan cara seperti ini, maka
upaya diversifikasi pangan melalui penganekaragaman makanan pokok
non beras dapat tercapai. Dengan menggunakan teknologi ekstrusi ini pula
memungkinkan untuk kita untuk memproduksi beras analog dengan
komposisi gizi yang kita harapkan karena kita bisa menambahkan zat gizi
yang kita inginkan melalui proses ektrusi ini.
Salah satu bahan yang memiliki potensi untuk dikembangkan
sebagai bahan baku pembuatan beras analog adalah sorgum putih. Sorgum
putih memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi yaitu 73 gram.
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
7/30
3
Selain karbohidrat, sorgum putih juga tinggi kandungan vitamin dan
mineral antara lain protein 11 gram, Ca 28 gram, P 287 gram, Fe 4,4 gram,
dan Vitamin B1 0,38 gram. Dibandingan beras, sorgum memiliki
kandungan protein 11%, lebih tinggi daripada beras yang hanya mencapai
6,8 gram (Depkes RI, 1992). Sorgum tinggi akan kandungan metionin
namun rendah lisin. Daya adaptasi yang luas, kebutuhan air yang sedikit
dan tahan terhadap kekeringan merupakan keunggulan utama sorgum
dapat dikembangkan di Indonesia. Lahan kering untuk pertanian ada
seluas 144 juta hektar dan menutut DEPTAN lahan pertanian yang
potensial untuk sorgum ada seluas 19,91 juta hektar (DEPTAN, 2004).
Sorgum merupakan tanaman pilihan yang sesuai untuk ditanam di
Indonesia dalam upaya peningkatan produktivitas lahan-lahan kering
marginal, lahan kosong atau lahan non-produktif lainnya. Dengan
menanam sorgum maka produktifitas lahan akan meningkat dan jugamendukung upaya pengembangan pertanian berkelanjutan dan
peningkatan produksi pangan Indonesia.
Selain sorgum putih, bahan yang digunakan dalam pembuatan
beras analog ini adalah tepung tempe. Tepung tempe mengandung protein
20,8 gram; lemak 8,8 gram; serat 1,4 gram; kalsium 155 mg; fosfor 326
mg; zat besi 4 mg; vitamin B1 0,19 mg; dan karoten 34 µg (Bastian,
2008). Berbeda dengan sorgum yang memiliki kandungan metionin yang
tinggi dan lisin yang rendah, tepung tempe justru sebaliknya, tepung tempe
tinggi akan kandungan lisin namun rendah metionin. Kolaborasi anatarakedua bahan ini akan menghasilkan sebuah produk pangan dengan
kandungan protein yang lengkap. Selain itu, protein pada tepung tempe
juga memiliki tingkat ketersediaan (bioavabilitas dan kecernaan) yang
lebih tinggi dibanding protein beras karena proses fermentasi yang terjadi
pada tempe.
1.2. Tujuan
Tujuan dari gagasan ini adalah:
1. Mengetahui potensi sorgum dan tepung tempe sebagai bahan pangan
lokal non beras untuk pengembangan beras analog dalam rangka
mewujudkan ketahanan pangan dengan upaya diversifikasi pangan.
2. Mengetahui proses pembuatan beras analog melalui teknologi
ekstrusi.
1.3. Manfaat
Manfaat dari gagasan ini adalah:
1.
Bagi masyarakat umum, gagasan ini dapat digunakan untuk
mengoptimalkan potensi bahan pangan lokal non beras sebagai
pangan alternatif pengganti beras.
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
8/30
4
2. Bagi pemerintah dan instansi terkait, gagasan ini dapat dijadikan
rujukan dan sumber informasi kebijakan dalam rangka mewujudkan
ketahanan pangan.
3. Bagi kalangan akademisi, penelitian ini dapat dijadikan tambahan
informasi dan dasar pertimbangan optimalisasipotensi bahan-bahan
pangan lokal.
II. GAGASAN
2.1 Kondisi Kekinian
Indonesia merupakan negara dengan tingkat kebutuhan beras yang
sangat tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2011), tingkat
konsumsi beras Indonesia menunjukkan angka 27 juta ton per tahun. Jika
rata-rata pertumbuhan penduduk 1,8% per tahun, maka jumlah pendudukIndonesia tahun pada 2015 diperkirakan menjadi 253,6 juta. Dengan
melihat kondisi potensi produksi padi nasional, diperkirakan tahun 2015
persediaan beras akan mengalami defisit sebesar 5,64 juta ton (Siswono et
al dalam Dodik Briawan et al , 2014). Program kedaulatan dan
kemandirian pangan yang dicanangkan pemerintah dalam kurun waktu 3
tahun ini menjadi hal yang mendasari adanya gagasan ini. Pengembangan
beras analog dengan bahan dasar pangan lokal seperti sorgum putih dan
tepung tempe dapat dijadikan sebagai solusi dalam menyukseskan
program pemerintah sekaligus mengembangkan diversifikasi pangan.
2.2 Solusi Ketahanan Pangan yang Pernah Diterapkan
Dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan, pemerintah telah
menerapkan berbagai kebijakan. Salah satunya adalah dengan menjadikan
daerah-daerah tertentu sebagai sentra produksi pangan. Seperti Subang dan
Karawang yang dijadikan sebagai pusat dari produksi kedelai dan beras
terbesar di Indonesia dan Gorontalo yang mampu mengekspor pisang
berkualitas. Namun, meskipun daerah-daerah tertentu telah dijadikan
sebagai lumbung padi nasioanl harga beras tetap mengalami peningkatan,
bahkan menurut berita yang dilansir oleh Tempo pada 13 Maret 2015
harga beras kualitas biasa dipasaran kini mencapai Rp 10.200.
2.3 Solusi Terkini untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan
Salah satu solusi konkret yang dapat dilakukan untuk mewujudkan
ketahanan pangan adalah dengan pengembangan pangan dari bahan-bahan
non beras. Pangan subtitusi ini merupakan upaya untuk mengurangi
ketergantungan dan mengubah pola pikir masyarakat Indonesia jika
karbohidrat tidak harus selalu berasal dari beras. Oleh karena itu, pada
gagasan ini ditawarkan sebuah produk pangan yang memiliki karakterisitik
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
9/30
5
dan fungsi seperti beras yaitu beras analog yang berbahan dasar sorgum
putih dan tepung tempe.
Keunggulan Produk Beras Analog dalam Gagasan
Salah satu cara untuk mewujudkan ketahanan pangan adalah
dengan diversifikasi pangan yaitu dengan mengaplikasikan gagasan beras
analog berbahan dasar pangan lokal non beras. Pada gagasan ini bahan
dasar yang digunakan untuk membuat beras analog yaitu sorgum putih dan
tepung tempe. Keunggulan tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L).
Moench) yaitu memiliki daerah adaptasi yang sangat luas, toleran terhadap
kekeringan, dapat menghasilkan pada lahan marginal dengan , dan resiko
gagal oleh gangguan hama-penyakit relatif kecil (Ponidi et al ., 1985).
Potensi areal pertanaman sorgum di Indonesia sebenarnya sangat luas.
Daerah penghasil sorgum utama adalah di Jawa Tengah (Purwodadi, Pati,
Demak, Wonogiri), Daerah Istimewa Yogyakarta (Gunung Kidul,Kulonprogo), Jawa Timur (Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Probolinggo),
sedikit di Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (Mudjisihono
dan Suprapto, 1987). Tanaman sorgum bisa ditanam pada tanah yang
kurang subur sehingga memungkinkan sorgum untuk ditanam di tanah-
tanah di luar jawa yang tanahnya marginal. Lahan kering untuk pertanian
ada seluas 144 juta hektar dan menutut DEPTAN lahan pertanian yang
potensial untuk sorgum ada seluas 19,91 juta hektar (DEPTAN, 2004).
Sorgum merupakan tanaman pilihan paling sesuai dalam upaya
peningkatan produktivitas lahan-lahan kering marginal, lahan kosong ataulahan non-produktif lainnya. Dengan menanam sorgum maka produktifitas
lahan akan meningkat dan juga mendukung upaya pengembangan
pertanian berkelanjutan dan peningkatan produksi pangan Indonesia.
Selain itu, Sorgum memiliki kadar protein 11 gram, lebih tinggi
dibandingkan beras yang hanya mencapai 6,8 gram. Selain protein,
sorgum putih juga tinggi kandungan karbohidrat 73 gram, vitamin, dan
mineral antara lain Ca 28 gram, P 287 gram, Fe 4,4 gram, dan Vitamin B1
0,38 gram. Dibandingan beras, sorgum memiliki kandungan protein, Ca,
P, Fe, dan vitamin B1 yang lebih tinggi (Depkes RI, 1992). Sorgum putih
juga tinggi akan kandungan metionin namun rendah lisin.
Keunggulan lain dari beras analog yang ditawarkan adalah adanya
tambahan protein dari tepung tempe. Adanya enzim pencernaan yang
dihasilkan oleh kapang tempe selama proses fermentasi, menyebabkan
protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah
dicerna di dalam tubuh dibandingkan yang terdapat dalam kedelai.
Proses fermentasi yang terjadi pada tempe berfungsi untuk mengubah
senyawa makromolekul kompleks yang terdapat pada kedelai (seperti
protein, lemak, dan karbohidrat) menjadi senyawa yang lebih
sederhana seperti peptida, asam amino, asam lemak dan monosakarida
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
10/30
6
(Ishak, 2008). Tepung tempe mengandung protein 20,8 gram; lemak 8,8
gram; serat 1,4 gram; kalsium 155 mg; fosfor 326 mg; zat besi 4 mg;
vitamin B1 0,19 mg; dan karoten 34 µg (Bastian, 2008). Berbeda dengan
sorgum yang memiliki kandungan metionin yang tinggi dan lisin yang
rendah, tepung jagung justru sebaliknya, tepung tempe tinggi akan
kandungan lisin namun rendah metionin. Kolabirasi anatara kedua bahan
ini akan menghasilkan sebuah produk pangan dengan kandungan protein
yang lengkap.
Selain itu, pemerintah kini tengah mencanangkan program
pengembangan beras analog salah satunya adalah dengan memberikan
mesin eksruder ke daerah-daerah. Salah satu daerah yang mendapat
bantuan mesin ekstruder ini adalah Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa
Tengah. Dengan adanya program ini, implementasi beras analog berbahan
dasar pangan lokal non beras memungkinkan untuk diaplikasikan.
2.4 Pihak-pihak yang Dapat Dilibatkan
Pihak-pihak yang dapat diajak kerjasama untuk
mengimplementasikan beras analog adalah:
Badan Ketahanan Pangan
Dalam mewujudkan ketahanan pangan, Badan Ketahanan Pangan
memiliki peran dan fungsi yang paling strategis, antara lain merumuskan
kebijakan teknis dan pembinaan pelaksanaan di bidang ketahanan pangan,
kelembagaan, dan prasarana usaha pertanian serta penyelenggaraan penyuluhan dan pelatihan pertanian berdasarkan kebijakan umum yang
ditetapkan oleh bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku; melaksanakan dan mengevaluasi penyelenggaraan sistem
ketahanan pangan yang meliputi ketersediaan pangan, distribusi pangan
dan penganekaragaman jenis pangan; serta melaksanakan dan
mengevaluasi pengembangan kelembagaan usaha oleh masyarakat dalam
menyangga ketahanan pangan, penyelenggaraan kegiatan penyuluhan
pertanian dalam arti luas, dan penyelenggaraan kegiatan unit pelaksana
teknis.
Un iversitas/Lembaga I ndependen
Dengan adanya kerjasama yang dijalin dengan universitas-
universitas diharapkan dapat menjadi konsultan dan peneliti dalam
pengembangan beras analog yang memiliki aspek penerimaan kepada
masyarakat sehingga dapat dijadikan solusi untuk memenuhi kebutuhan
pangan.
I ndustri Pangan
Dengan menjalin kerjasama dengan industri, diharapkan dapat
mempermudah proses produksi beras analog. Kerjasama dapat dilakukan
baik dengan industri skala kecil, menengah, ataupun skala besar.
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
11/30
7
2.5 Langkah-langkah Implementasi Beras Analog
Dalam gagasan ini terdapat 3 langkah untuk mengimplementasikan
beras analog dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan. Langkah
pertama yaitu memberikan informasi mengenai pentingnya mewujudakn
ketahanan pangan dan solusi untuk mewujudkan ketahanan pangan
tersebut dengan mengenalkan beras analog, baik secara definisi, nilai gizi,
manfaat, dan cara pembuatannya kepada akademisi maupun masyarakat.
Langkah kedua adalah memanfaatkan bahan pangan yang mudah
dijumpai di sekitar kita yang memiliki potensi untuk dijadikan beras
analog, dalam gagasan ini memanfaatkan sorgum dan tepung tempe.
Langkah ketiga adalah mengupayakan langkah-langkah strategis
untuk mengaplikasikan beras analog serta bekerjasama dengan pihak-
pihak yang mampu mengimplementasikan pangan darurat khususnya pihak-pihak yang bergerak dalam bidang pangan.
2.6 Metode Pembuatan dan Desain Produk
Secara umum proses ekstrusi untuk membuat beras analog hampir
sama dengan proses pembuatan produk-produk ekstrusi lainnya yang
terdiri dari empat tahap, antara lain: formulasi, prekondisi, ekstrusi dan
pengeringan (Chessari and Sellahewa, 2001). Rangkaian tahapan proses
ekstrusi untuk membuat beras analog bisa dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Bagan proses ekstruksi beras analog
Tahapan formulasi bertujuan untuk membuat campuran bahan
baku beras analog dengan komposisi yang diinginkan. Bahan-bahan
dicampurkan sebelum masuk ke ekstruder sudah dalam bentuk tepung.
Setelah tahap formulasi, tahap selanjutnya yaitu tahap prekondisi.
Prekondisi mempunyai peranan yang penting pada proses ekstrusi secara
keseluruhan. Ada beberapa keuntungan dari penggunaan prekondisi pada
proses ekstrusi, antara lain: meningkatkan keseragaman hidrasi partikel,
mengurangi waktu tinggal adonan di dalam ekstruder dan meningkatkan
waktu tinggal secara keseluruhan, meningkatkan umur pemakaian alat
yang dikarenakan menurunnya penggunaan komponen screwdan barrel
(Huber and Rokey, 1990). Pada tahap prekondisi campuran bahan baku
hasil formulasi dipertahankan pada kondisi hangat (suhu 80 - 90°C) dan
basah selama waktu tertentu dan kemudian dialirkan ke ekstruder.
Pada tahap ekstrusi adonan akan mengalami proses pemanasan lagi
pada suhu yang sedikit lebih tinggi dibanding proses sebelumnya. Di
samping itu adonan juga akan mengalami proses homogenisasi lebih
Formulasi Prekondisi Ekstruksi Pengeringan
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
12/30
8
lanjut, pengaliran ( shearing ), dan pembentukan ketika keluar dari die.
Barrel ekstruder yang di dalamnya terdapat screw dibagi menjadi tiga
daerah atau zona, yaitu: daerah pemasukan adonan ( feeding zone), daerah
pengadonan (kneading zone,) dan daerah pemasakan (cooking zone).
Ekstrudat yang keluar dari die ekstruder akan memiliki tekstur, densitas,
warna dan sifat-sifat fungsional produk yang diinginkan. Untuk
menghasilkan beras analog yang memiliki sifat-sifat kimia fisika,
penanakan, dan tekstur yang mirip dengan beras perlu memperhatikan
beberapa variabel dan parameter yang terlibat dalam proses ekstrusi.
Namun, karakterisitk produk tersebut hanya dipengaruhi secara langsung
oleh empat parameter pengolahan kritis yaitu: kadar air adonan di dalam
proses ekstrusi, energi mekanik masuk, energi panas masuk dan waktu
tinggal bahan di dalam barrel ekstruder (Riaz, 2000).
Selain faktor suhu, kadar air dan kecepatan screw, parameter lainyang juga mempunyai pengaruh terhadap bentuk beras analog adalah
bentuk dan ukuran lubang die serta pisau pemotong dan kecepatan
pemotongannya (kecepatan putar). Ada dua pendekatan bentuk die yang
dapat digunakan yaitu ke arah panjang (Diehl, 1988) dan ke arah lebar
(Harrow and Martin, 1982; Steiger, 2010). Dimensi lubang die harus
menyesuaikan dengan ukuran beras padi yang menjadi referensi agar
produk beras analog yang dihasilkan mempunyai bentuk dan ukuran yang
sama. Ekstrudat beras analog dipotong secara otomatis oleh bilah pisau
pemotong dengan sudut 45°C dan kecepatan tertentu.Setelah beras analaog terbentuk, beras analog masih harus
melewati proses pengeringan, proses pengeringan ini bertujuan untuk
memperpanjang masa simpan beras. Pengeringan dilakukan hingga kadar
air yang tersisa kurang dari 15% (Harrow dan Martin, 1982; Wenger dan
Huber, 1988; Cox and Cox, 1993; Kato, 2006; Steiger, 2010; Widara,
2012). Pengeringan dapat menggunakan sinar matahari langsung ataupun
alat pengering seperti pengering tray, pengering terfluiudasi, dan
pengering putar.
III. KESIMPULAN
Bahan pangan lokal non beras yaitu sorgum putih dan tepung tempe
memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai beras analog. Beras analog dengan
bahan baku sorgum dan tepung tempe selain dapat memnuhi kebutuhan energi
juga memiliki kandungan protein yang tinggi dan lengkap yaitu metionin dan lisin
serta memiliki daya cerna yang tinggi.
Langkah untuk mengimplementasikan beras analog melalui beberapa
tahap, yaitu pengenalan beras analog kepada masyarakat, pembuatan produk,
penerapan langkah-langkah strategis dalam mengaplikasikan produk serta
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
13/30
9
melakukan kerja sama dengan berbagai pihak terkait. Produk dibuat melalui
empat tahap, yaitu formulasi, prekondisi, ekstrusi, dan pengeringan.
Beras analog dalam gagasan memiliki karakter fisik dan kimia yang sama
dengan beras pada umumnya, sehingga beras analog dapat diterima oleh
masyakarat. Bahan baku beras analog yang potensial untuk dikembangkan di
Indonesia ditambah kebijakan-kebijakan yang ditawarkan oleh pemerintah dalam
rangka mewujudkan ketahanan pangan semakin mendukung suksesnya
implementasi gagasan ini. Selain memberikan manfaat untuk masyakarat dan
pemerintah, bagi kalangan akademisi gagasan ini dapat dijadikan sebagai
informasi dan dasar pertimbangan potensi sorgum dan tepung tempe untuk diolah
menjadi beras analog.
DAFTAR PUSTAKA
Akdogan, H. 1999. High Moisture Food Extrusion. International Journal of FoodScience and Technology. 34. 195-207.
Ariyanti, F. 2012. Beras Analog Pangan Alternatif Pengganti Beras Padi dan
Terigu. IPB Press. Bogor.
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Bantul. 2012. Data
Kandungan Gizi Bahan Pangan dan Olahan.Yogyakarta
Briawan, D. 2004. Pengembangan Diversifikasi Pangan Pokok dalam Rangka
Mendukung Ketahanan Pangan Nasional . Tesis Master di Sekolah Pasca
Sarjana IPB. Bogor.
DEPKES RI. (1992). Daftar Komposisi Bahan Makanan. Penerbit Bhratara-Jakarta. 57p.
Hackiki, R. 2012. Karakteristik Fisik, Kimia danSensori Beras Analog Berbasis
Tepung UbiJalar (Ipomoea batatas L.) dengan Penambahan Tepung
Tempe.Skripsi. Di Fakultas Teknologi Pertanian IPB Bogor.
Human, Soeranto. 2014. Riset & Pengembangan Sorgum dan Gandum untuk
Ketahanan Pangan. BATAN. Jakarta.
Julianto. 2014. Keunggulan Sorgum sebagai Pangan Fungsional .
http://tabloidsinartani.com. (On line) diakses 20 Maret 2015.
Kunia, K. 2009. Yuk Makan Kudapan Sehat . Pusat Penelitian Bioteknologi Institut
Teknologi Bandung. Bandung.
Li, Y., Diosady, L. dan Jankowski, S. 2008. Effect of Iron Compounds on The
Storage Stability of Multiple Fortified Ultra Rice@. InternationalJournal
of Food Science and Technology.43. 423-429.
Melianawati, A. 1998. Karakteristik Produk Ekstrusi Campuran Menir Beras-
Tepung Pisang-Kedelai Olahan. Skripsi di Fakultas Teknologi Pertanian
IPB Bogor.
Mishra, A., Mishra, H. N., Rao, P. S. 2012. Preparation of Rice Analogues Using
Extrusion Technology. International Journal of Food Science and
Technology. E-journal diakses 22 Maret 2015.
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
14/30
10
Puslitbangtan. 1993. Deskripsi Varietas Unggul Sorgum. Puslitbang Tanaman
Pangan. Bogor.
Riaz, M. N. 2000. Extruders in Food Applications.Boca Raton, United States of
America. E-book.
Rossen, J.L. dan Miller, R.C. 1973. Food Extrusion. Food Technology. 27 (8) :
46-53.
Rossen, J.L. dan Miller, R.C. 1973. Food Extrusion.Food Technology. 27 (8): 46-
53 e-journal diakses 21 Maret 2015.
Sirappa, M.P. 2003. Prospek Pengembangan Sorgum di Indonesia sebagai
Komoditas Alternatif untuk Pangan, Pakan dan Industri. Jurnal Litbang
Pertanian 22(4):133-140.
Steiger, G. 2010. Reconstituted Rice Kernels and Processes for Their
Preparation. http://www. wipo.int. (On line) diakses 21 Maret 2015.
Suarni. 2004. Evaluasi Sifat Fisik dan Kandungan Kimia Biji Sorgum Setelah Penyosohan. Jurnal Stigma XII (1):88-91.
Subagio, Herman, Muh. Aqil. 2013. Pengembangan Produksi Sorgum di
Indonesia. Balai Penelitian Tanaman Serealia.
Widowati, Sri, Rahmawati Nur Jannah, dan Wiwit Amrinola. 2010. Proses
Pembuatan dan Karakterisasi Nasi sorgum Instan. Prosiding Pekan
Serealia 2010. ISBN : 978-979-8940-29-3. Hal 35.
Yusa, Ni M. dan P. Sarjana. 2003. Kontribusi Energi dan Protein Makanan
Tradisional Bebean. Program Studi Teknologi Pertanian. Universitas
Udayana, Bukit Jimbaran.Zuraida, Nani. 2003. Sweetpotato as an Alterntive Food Supplement during Rice
Storage. Jurnal Penelitian dan Pengembangan pertanian. Vol.22
(4)2003:150-155.
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
15/30
v
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan AnggotaIdentitas Diri1 Nama Lengkap Nabila Faradina Iskandar
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan
4 NIM A1M013031
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kebumen, 31 Agustus 1995
6 Email [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 081915009040
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA Nama Institusi SDN 2 Abean SMPN 1
PrembunSMAN 1Kebumen
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
NO Nama PertemuanIlmiah / Seminar
Judul artikel Ilmiah Waktu dan tempat
1 LKTIM tingkat
Nasional “The 3
rd
Soedirman ScienceCompetition”
Pengembangan Beras
Analog Low Glycemic Index dan TinggiAntioksid sebagai PanganAlternatif untuk Penderita
Diabetes
2014 / Purwokerto
2 Program MahasiswaWirausaha UNSOED
Nadira Fashion 2014 / Purwokerto
3. LKTIM tingkatJateng-DIY “Gebyar
Farmasi Unsoed”
Pengembangan BerasAnalog Fortifikasi Tepung
Ikan Lele dan Ubi JalarUngu sebagai Pangan
Alternatif untuk MengatasiDefisiensi Kalsium dan
Serat
2014 / Purwokerto
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
NO Penghargaan Institusi PemberiPenghargaan
Tahun
1 Juara 1 LKTIM tingkat Jateng-DIY “Gebyar Farmasi Unsoed”
BEM FarmasiUniversitas Jenderal
Soedirman
2014
2 Juara 3 Lomba Menulis Cerpen
Tingkat Nasional
UKMI Biologi
Universitas Jenderal
2014
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
16/30
vi
Soedirman
3 Juara 3 Lomba Debat“Soedirman Open Challange”
UKMPR UniversitasJenderal Soedirman
2014
4. Penerima Hibah PKM GT “RBC(Rice Bran and Corn) Food Bar :Solusi Masalah Pangan untukKorban Bencana di Pengungsian”
DIKTI 2014
5. Penerima Hibah PMW Unsoed“Nadira Fashion”
DIKTI 2014
6. Juara 1 Lomba Menulis Esaitingkat Kabupaten Kebumen
Perhimak UI 2013
7. Juara 2 Lomba Menulis Cerkaktingkat Karisidenan Banyumas-Kedu
Universitas Terbuka 2013
8. Juara Harapan 2 Lomba MenulisCerpen tingkat Nasioanal
UKMI BiologiUniversitas Jenderal
Soedirman
2013
9. Juara 2 Lomba Menulis KisahInspiratif tingkat Nasional
Sm@rt SyuhadaYogyakarta
2012
10. Juara 2 Lomba Menulis Esaitingkat Kabupaten Kebumen
Perhimak UI 2012
11. Juara Harapan 1 Lomba MenulisCerpen tingkat Nasional
Garuda Food 2011
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaiandengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan
Tertulis.
Purwokerto, 26 Maret 2015
Pengusul,
(Nabila Faradina Iskandar)
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
17/30
vii
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Fitriyatun Amiyah
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan
4 NIM A1M0120455 Tempat dan Tanggal Lahir Cirebon, 06 Maret 1994
6 Email [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 089660363530
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 1 WeruKidul
SMP N 1Sumber
SMA N 1 Sumber
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama PertemuanIlmiah/ Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 Monitoring danEvaluasi PKM 2012
Kids Preneur (KP), SolusiPendidikan Dalam
Pembentukan KarakterMandiri dan Kreatif UntukAnak Jalanan Di Kampung
Sri Rahayu (Kampung
Dayak), Karangklesem,Purwokerto Selatan
Purwokerto, 10 Juli2014
2 Pekan Ilmiah Nasional Ke-27
UniversitasDiponegoro
Kids Preneur (KP), SolusiPendidikan Dalam
Pembentukan KarakterMandiri dan Kreatif UntukAnak Jalanan Di Kampung
Sri Rahayu (KampungDayak), Karangklesem,
Purwokerto Selatan
Semarang, 25-29Agustus 2014
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No. Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi
PenghargaanTahun
1 Juara 1 Praktek SholatTingkat Kab. Cirebon
Departemen Agama Kab.Cirebon
2010
2 Juara 1 Debate B.InggrisTingkat Kab. Cirebon
Dinas Pendidikan danKebudayaan Kab. Cirebon
2010
3 Juara 3 Debate B.InggrisTingkat Kab. Cirebon
Pesantren Kampung DamaiKab. Cirebon
2010
4 Juara 3 Art Is My LifeJamboree RSBI Se-Jawa
Barat
Panitia Jamboree RSBIJawa Barat
2012
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
18/30
viii
5 Juara 1 Debate B.InggrisTingkat Fakultas
SEGA (UKM FAPERTAUNSOED)
2012
6 Juara 1 Speech ContestTingkat Fakultas
SEGA (UKM FAPERTAUNSOED)
2013
7 Juara 3 (Setara Perunggu)Pekan Ilmiah Mahasiswa
Nasional (PIMNAS) Ke-27Kategori Penyusunan dan
Presentasi PKM-M
DIKTI 2014
8 Juara 3 (Setara Perunggu)Pekan Ilmiah Mahasiswa
Nasional (PIMNAS) Ke-27Kategori Poster dan Gelar
Produk PKM-M
DIKTI 2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dandapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaiandengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan
Tertulis.
Purwokerto, 26 Maret 2015
Pengusul,
(Fitriyatun Amiyah)
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
19/30
ix
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Annida Alfi Dipayani
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan
4 NIM A1M012048
5 Tempat dan Tanggal Lahir Depok, 2 Mei 1994
6 Email [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 08568326329
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Mustika
Jaya 1
SMPN 26 Kota
Bekasi
SMAN 1
Tambun Selatan
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama PertemuanIlmiah/
SeminarJudul Artike lIlmiah
Waktu dan
Tempat
1 Monitoring dan
Evaluasi PKM 2013
Optimalisasi Pemanfaatan Nira
Nipah (Nypafruticans) sebagai
Bahan Dasar Produksi Bioetanol
untuk Mengatasi Krisis Energi di
Indonesia
Universitas
Jenderal
Soedirman,
25 Juli
2013
2 International
Conference on
Environment Protection
& Renewable Energy
Study of Bioetanol Production of
Nipah Sap(Nypafruticans)Under
Various Starter Types and
Glucose Consentrations
Pattaya, 7
September
2013
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No. JenisPenghargaanInstitusiPemberiPengh
argaanTahun
1 Juara 1 PrestasiAkademik SMPN 26 Kota Bekasi 2008
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
20/30
x
2 Penerima Hibah PKM-P
“Optimalisasi Pemanfaatan Nira
Nipah (Nypafruticans) sebagai
Bahan Dasar Produksi Bioetanol
Untuk Mengatasi Krisis Energi
di Indonesia ”
DIKTI 2013
3 Penerima Hibah PKM-GT “RBC
(Rice Bran and Corn) Food Bar :
Solusi Masalah Pangan untuk
Korban Bencana di
Pengungsian”
DIKTI 2014
4 25 Tulisan Terbaik dalam
“Sayembara Tulisan Perjuangan
untuk Berjilbab”
FSLDK Indonesia dan
Penerbit Wahyu
Qolbu
2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaiandengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan
Tertulis.
Purwokerto, 26 Maret 2013
Pengusul,
(Annida Alfi Dipayani)
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
21/30
xi
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Hana Zahidah
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan
4 NIM A1M014039
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 28 Maret 1996
6 Email [email protected]
7 No Telpon / HP 089620299336
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDIT Al-
Muzzammil
SMPIT Al-Kahfi SMA Negeri
5 kota Bekasi
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah/
SeminarJudul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1 - - -
2 - - -
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi PemberiPenghargaan
Tahun
1. Juara 1 Lomba Pusat Informasi dan
Konseling Remaja
BKKBN 2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaiandengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
22/30
xii
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Abdul Rohim
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi DIII Agrobisnis
4 NIM A0A013056
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kuningan, 23 September 1992
6 Email [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 08989004774
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD III
Kertawana –
Kuningan
MTs Negeri
Model Cigugur –
Kuningan
SMK Bhakti
Husada Kuningan
Jurusan - - Farmasi
Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama PertemuanIlmiah/ Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 - -
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun1. Juara harapan 3 lomba karya tulis
ilmiah tingkat Daerah III Cirebon
Partai Keadilan
Sejahtera (PKS)
2008
2. Juara I Lomba Fotografi tingkat
Fakultas Pertanian
Universitas
Jenderal Soedirman
2014
3 Juara II Lomba Fotografi tingkat
Universitas
Universitas
Jenderal Soedirman
2014
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
23/30
xiii
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaiandengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan
Tertulis.
Purwokerto, 26 Maret 2015
Pengusul,
(Abdul Rohim)
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
24/30
xiv
Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping
BIODATA
A. IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap Dr. Ir.Hidayah Dwiyanti, M.Si.
Jenis Kelamin P
Jabatan Fungsional Lektor Kepala
NIP/NIDN 19610530 198601 2 001/0006096207
Tempat dan Tanggal Lahir Kebumen, 6 September 1962
E-mail [email protected]
Nomor Telepon/HP 0281-622917/ 08122666062
Alamat Kantor Fakultas Pertanian Jl. Dr. Soeparno KampusKarangwangkal, Purwokerto
Nomor Telepon/Fax 0281-638791
Lulusan yang telah dihasilkan S1 > 100 mahasiswa.
1.12. Mata Kuliah yang diampu 1. Fortifikasi Pangan
2. Pangan dan Gizi
3. Evaluasi Gizi
4. Penilaian Status Gizi
5. Biokimia Pangan
6. Teknologi Buah dan Sayuran7. Metabolisma Zat Gizi
8. Teknologi Pati, Tepung, Gula
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
2.1. Program S1 S2 S3
2.2. Nama PT UNSOED IPB IPB
2.3. Bidang Ilmu Budidaya Pertanian Gizi Masyarakat Gizi Manusia
2.4. Tahun Masuk 1981- 1986 1994-1998 2009 – 2013
2.6. Judul
Skripsi/Thesis
Pengaruh Pupuk
N,P,K padatumpangsari buncis -lobak
Pengaruh Waktu
Fermentasi danJenis Ragi TempeTerhadap KadarPurin DalamKedele
Pengembangan
Produk Gula KelapaDiperkaya CPO danRPO sebagai PanganAlternatif untukPenanggulanganKurang Vitamin A
2.7. NamaPembimbing/Promotor
Ir. J.B. Karnomo,W.H
Dr. Ir. SudjanaSibarani, MS.
Dr. Ir. Hadi Riyadi,MS.
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
25/30
xv
II. PENGALAMAN PENELITIAN
N0 Tahun Judul Penelitian
Sumber
1 2008 Fortifikasi Fe dan Suplementasi IsolatProtein Kedele Pada Mie Ubikayu UntukPenanggulangan KEP dan Anemi PadaBalita dan Ibu Hamil
Hibah Bersaing
2 2009 Formulasi Produk Breakfast Food Energitinggi Berbasis Tepung Talas YangDiperkaya Protein Ikan-Tempe
RUD Prop. JawaTengah
3 2009 Fortifikasi Zat Besi (Fe) Pada Mie UbiKayu Bersuplemen Isolat Protein Kedelai
Uber HKI
4 2009 Upaya Mendapatkan Varietas UnggulKedelai Berbiji Besar, Umur Pendek,
Kandungan Protein Tinggi dan sesuaiuntuk Pembuatan Tempe
Stranas
5 2013 Bioavailabilitas Provitamin A yangDitambahkan dalam Gula Kelapa danEfikasinya terhadap ResponImunoglobulin G pada Tikus Wistar
Hibah DisertasiDoktor
6 2013 Upaya Penanggulangan Kurang VitaminA Melalui Fortifikasi Provitamin A padaGula Kelapa Menggunakan Sawit Merah
Hibah BersaingTh I
7 2014 Upaya Penanggulangan Kurang Vitamin
A Melalui Fortifikasi Provitamin A padaGula Kelapa Menggunakan Sawit Merah
Hibah Bersaing
TH 2
8 2015 Pengembangan Produk Gula Kelapa KristalDiperkaya Sawit Merah Sebagai Alternatif
Pangan Fungsional Untuk Penanggulangan
Masalah Gizi Ganda
StranasTahun 1
IV. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
N0 Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Sumber
1. 2008 Teknologi Pembuatan sosis tempe di perajin tempe desa Pliken Banyumas
DIPA LPM
3 2008 Rancang Bangun Alat dan Perbaikanmetode proses Gula Kristal
Vucer MultiYears
4 2008 Kewirausahaan di Industri GulaKelapa Ngudi Rahayu KalisalakKebasen Banyumas
Dikti
5 2008 KKN Program PemberdayaanMasyarakat (PPM) di desa SerangKabupaten Purbalingga
Dikti
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
26/30
xvi
6 2009 Upaya Peningkatan Ketahanan Pangan
di Tingkat Rumah Tangga Melalui
Transfer Teknologi Pengolahan Produk
Makanan Berbasis Tepung Ubi Kayu
Ipteks bagi
Masyarakat
(IbM)
8 2010 Pemberdayaan Perajin Mie Ganyongdi Desa Majasari Purbalingga
Dikti
9 2011 Mobilisasi Sosial PemberdayaanLansia Berbasis Masyarakat di DesaAdisara Kecamatan JatilawangBanyumas
Dikmas
V.
PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM
JURNAL N0 Tahu
nJudul Artikel Ilmiah Volume/
Nomor Nama Jurnal
1 2004 Uji Biologis dan PenerimaanMakanan Pendamping Asi (MP-ASI) Berbahan Baku Pati TalasDengan Suplementasi TepungIkan dan Tepung Sumber VitaminA
No.2 Th.XXX. Edisi
Juli 2004 : 27 – 38
Majalah IlmiahUnsoed.
2005 Study on Carotene Retention of
Vitamin A Fortified-Brown Sugar
Guide Book of 9t
Asean FoodConference
2 2006 Penghambatan LDL danAkumulasi Kolesterol PadaMakrofag dengan ekstraktemulawak
17(3): J.Teknol dan IndustriPangan
3 2006 Peningkatan varietas Granoladengan metode pengolahansederhana
9(2):102-109 j.Acta Agrosia
4 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae(Jahe, temulawak, kunyit dankunyit putih) dan ketebalan irisansebelum pengeringan terhadapkadar dan aktivitas antioksidanekstrak aseton yang dihasilkan
26(2):69-74 Jurnal Agritech
5 2008 Perluasan Jangkauan PemasaranDodol Salak Melalui PerbaikanProses Produksi di KelompokPerajin Dodol Salak KecamatanMadukara Banjarnegara
Vol 6/No 1 DINAMIKA JurnalPengkajian dan
Penerapan Teknologi
6 2009 Aktifitas antioksidan minuman 29(1):16-21 Jurnal Agritech
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
27/30
xvii
fungsional dari irisan buah keringmahkota dewa
7 2011 Karakteristik Fisikokimia dan
sensori mie ubikayu dengan
suplementasi isolat protein
kedelai
5(1): 32-39 Jurnal Agroteknologi
8 2012 Kadar dan aktivitas oksidan
berbagai ekstrak Zingiberaceae
6(1): 14-23 Jurnal Sains dan
Teknologi INOVASI
9 2013 Efek Pemberian Gula KelapaYang Diperkaya Minyak SawitMerah Terhadap PeningkatanBerat Badan Dan Kadar Retinol
Serum Tikus Defisien Vitamin A
Vol. 36 (1):73-81
Jurnal PenelitianGizi dan Makanan,
10 2013 Effect of Feeding Palm SugarsEnriched with CPO and RPO onLiver Retinol and IgGConcentration of Vitamin ADepletion Rats
12 (12):1042-1049,2013
Pakistan Journal of Nutrition
11 2014 Penambahan CPO Dan RPO
Sebagai Sumber Provitamin A
Terhadap Retensi Karoten, Sifat
Fisik Dan Penerimaan Gula
Kelapa
24 (1):28-33
(2014)
Jurnal TeknologiIndustri Pertanian
VII.PENGALAMAN PEROLEHAN HKI
N0 Tahun Judul Buku Jenis No.Pendaftaran/Sertifikat
1 2008 Fortifikasi VitaminA Pada Gula Kelapa
Paten P00200800464/ IDP000034579
2 2008 Fortifikasi IodiumPada Gula Kelapa
Paten P00200800436/ ID P0032539
3 2010 Fortifikasi Fe padaMie ubikayu
Bersuplemen IsolatProtein Kedele
Paten P00201000088 No Publikasi: 051.3603A
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Dan apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
28/30
xviii
Purwokerto, 30 Maret 2015
Yang bersangkutan,
Dr.Ir. Hidayah Dwiyanti, M.Si NIP. 19620906 198703 2 001
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
29/30
xix
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas
No Nama/NIM
Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/
minggu)
Uraian Tugas
1
Nabila
Faradina
Iskandar
(A1M013031)
Ilmu dan
Teknologi
Pangan
Pangan5 jam/
minggu
Ketua tim PKM-GT
(Bertugas mengkoordasi
kegiatan penyusunan PKM-
GT)
2Abdul Rohim
(A0A013056)Agrobisnis
Sosial
Ekonomi
Pertanian
5 jam/
minggu
Dokumentasi dan
publikasi (Bertugas
mengabadikan kegiatan
dan mempublikasikan
hasil kegiatan PKM-GT)
3
Fitriyatun
Amiyah
(A1M012045)
Ilmu dan
Teknologi
Pangan
Pangan
5 jam/
minggu
Sekretaris tim PKM-GT
(Bertugas mengorganisasi
isi usulan PKM-GT)
4
Annida Alfi
Dipayani
(A1M012048)
Ilmu dan
Teknologi
Pangan
Pangan5 jam/
minggu
Bendahara tim PKM-GT
(Bertugas mengelola
keuangan dalam
pelaksanaan PKM-GT)
5Hana Zahidah
(A1M014037)
Ilmu dan
Teknologi
Pangan
Pangan5 jam/
minggu
Humas tim PKM-GT
(Bertugas mengurus
administrasi dan urusan
birokrasi kegiatan PKM-
GT)
8/18/2019 Nabila Faradina Iskandar-universitas Jenderal Soedirman-pkm Gt
30/30
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
Jalan Prof.dr.Boenjamin 708, Tlp.(0281) 635292, Hunting,
Faks. 631802 Purwokerto 53122
Website : www.unsoed.ac.id
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nabila Faradina Iskandar
NIM : A1M013031
Program Studi : Ilmu dan Teknologi Pangan
Fakultas : Pertanian
Dengan ini menyatakan bahwa usulan Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan
Tertulis saya dengan judul:
“Sofies (White Sorgum and Fermented Soybean Flour) Analog Rice: Solusi
Ketahanan Pangan melalui Diversivikasi Pangan”
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah
dibiayaioleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka sayabersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikanseluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Purwokerto, 30 Maret 2015
Mengetahui, Yang menyatakan,
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
dan Alumni
(Dr. Ir. V. Prihananto, M.Si.) (Nabila Faradina Iskandar )
NIP. 19640529 198901 1 001 NIM. A1M013031