61
Arief Aulia Rahman 2013730012 Azhariansyah 2013730017 Endah Zakiyah Amani 2013730031 Faishal Rifqi Naufal 2013730034 Fidya Rizka Amalia 2013730040 Irma Juliana 2013730056 Miftahul Khair Akbar 2013730067 Nadiya Nur Araafi 2013730075 Pasca Rindi N P 2013730083 Raisa Sevenry Suha 2013730086 Sudaryawan Andi Nur 2013730106 Tutor : Dr. dr. Tjahaja Haerani, SpParK MODUL 1 DIABETES MELITUS

Modul 1 Sub Modul 1 - Diabetes Melitus (Kelompok 4 Endokrin)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sistem Endokrin Modul Diabetes Melitus

Citation preview

Modul 1 diabetes melitus

Arief Aulia Rahman2013730012Azhariansyah2013730017Endah Zakiyah Amani2013730031Faishal Rifqi Naufal2013730034Fidya Rizka Amalia2013730040Irma Juliana 2013730056Miftahul Khair Akbar2013730067Nadiya Nur Araafi2013730075Pasca Rindi N P2013730083Raisa Sevenry Suha2013730086Sudaryawan Andi Nur2013730106

Tutor : Dr. dr. Tjahaja Haerani, SpParK

Modul 1 diabetes melitus

Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sering kencing sejak 1 minggu yang lalu. Pasien sering terbangun di malam hari untuk kencing, sering lapar dan sering haus. Baju dan celana terasa longgar sejak 2 bulan terakhir. Tidak ada demam, batuk dan pilek.Skenario

a. Tidak ada trauma kepala Tidak ada riwayat DM Tidak ada alergi Tidak sedang dalam pengobatanb. Makan dirumah jarang olahraga tidak minum kopi,teh, alkoholc. GDS : 250 mg/dl GDP : 130 mg/dl keton : 4 mmol/Ld. TSH : 3,0 m/L FT4 : 4,0 mg/dle. Urinalisis Volume urin 24 jam : 2 L Berat jenis : 1,010 Osmolaritas : 200 mOs mol/kg Ketonuria : +f. Tes kehamilan : - *jika test benedict dan peragian + sangat mungkin menderita DM jika test benedict + dan peragian kemungkinan bukan DM oleh karena laktosa dalam urinPertanyaan tambahan

Perempuan 20 tahunSering kencing sejak 1 minggu yang laluSering lapar dan hausSering terbangun malam hari untuk kencingBaju dan celana terasa longgar sejak 2 bulanTidak ada demam , batuk dan pilekKata / kalimat kunci :

1. a. jelaskan anatomi yang terkait pada skenario ! b. jelaskan Fisiologi pada organ yang terkait pada skenario!2. a. jelaskan bagaimana histologi organ yang terkait pada skenario! b. jelaskan patologi dari organ-organ pada skenario!3. a. jelaskan mengapa pasien sering kencing pada malam hari! b. jelaskan mengapa pasien sering lapar dan haus!4. a. jelaskan mengapa berat badan pasien menurun! b. jelaskan fakor resiko dari penyakit di skenario!5. jelaskan klasifikasi diabetes mellitus!6. a. jelaskan bagaimana penatalaksanaan pada skenario! b. jelaskan apa saja komplikasi pada kasus di skenario!7. a. bagaimana pencegahan dan prognosis pada WD! b. jelaskan epidemiologi pada skenario!8. jelaskan bagaimana histologi yang berhubungan dengan penyakit!9. Deferensial diagnosis 1!10.Deferensial diagnosis 2!11.Deferensial diagnosis 3!

Pertanyaan:

1.Anatomi dan Fisiologi Pankreas

Anatomi Pankreas

posterior dan inferior lambungsuperior langkung pertama duodenumBentuk memanjang dan terletak melintang pada dinding abdomen bagian dorsal terhadap gaster-Panjang = 12,5 cm-Tebal = 2,5cm -Struktur lunak dan berlobus-Sekret endokrin dicurahkan langsung ke dalam darah

Caput PancreatisBagian-bagian PankreasCauda PancreatisCorpus PancreatisCollum Pancreatis

Vaskularisasi PankreasArteri Pancreaticoduodenalis10 cabang arteria splenica

Corpus Pancreatis dan Cauda PancreatisCabang arteri gastroduodenalis, ramus anterior dan poterior arteria pancreaticoduodenalis posterior, dan cabang arteri mesenteruca superiorMenghantarkan darah kepada caput pancreatis

Vena pancreas akan menyalurkan darah ke vena portae hepatis, vena splenica, d an vena mesenterica superior.

Lanjutan Anatomi Pankreas

FisiologiPankreasPankreasEksokrinEndokrinMengeluarkan larutan encer alkalis serta enzim pencernaan melalui duktus pankreatikus kedalam lumen saluran cerna

Pulau LangerhansSel Sel Sel DSel PP

Somastotatin

Insulin

Glukagon

2.a.HISTOLOGI PANKREAS b.patologi pankreas

PANKREASPankreas merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin. Kedua fungsi tersebut dilakukan oleh sel-sel yang berbeda. Dalam keadaan segar berwarna merah pucat, tetapi diliputi oleh jaringan ikat jarang yang tipis dan membentuk septa ke dalam yang membagi kelenjar dalam lobulus. Jaringan ikat yang halus mengelilingi masing-masing asinus.

BAGIAN EKSOKRINASINUSBerbentuk tubular, di kelilingi lamina basal dan terdiri atas 5-8 sel berbentuk priamid yang tersusun mengelilingi lumen sempit. Diameter lumen berbeda-beda, dan mengandung sel-sel kecil yaitu sel sentro asinar.Cairan pankreas mengandung : 1. enzim proteolitik yaitu tripsin dan kimotripsin yang memecah protein 2. karboksipeptidase yang memecah peptide 3. amilase yang menghidrolisis tepung dan karbohidrat 4. deoksiribonuklease dan ribonuklease mencerna asam nukleat 5. dan lipase yang menghidrolisis lemak netral menjadi gliserol dan asam lemak.

DUKTUS (SALURAN KELUAR)1. Sentrosinar atau sentroduktular2. Duktuli interkalaris3. Duktus intralobular dan interlobular sampai duktus utama atau duktus asesoris.

BAGIAN ENDOKRIN(PULAU LANGERHANS/INSULA PANCREATICA)Tersebar di seluruh pankreas dan tampak sebagai masa bundar, tidak teratur, terdiri atas sel-sel pucat dengan banyak pembuluh darah. Setiap pulau dikelilingi oleh serat jaringan ikat reticular halus yang memisahkan pancreas bag. endokrin dari bag. eksokrinDengan cara pulasan khusus terlihat 3 jenis sel yaitu :1. Sel A ( Alfa )2. Sel B ( Beta )3. Sel D ( Delta ) dan sedikit sel F yang tidak bergranula, dan terdapat banyal sel yang menghasilkan polipeptida pankreas ( PP ) pada daerah kepala ( Kaput Pankreas ).

SEL B ( Beta )Umumnya lebih banyak dan terletak di tengah. Menghasilkan insulin, yang pelepasannya dirangsang oleh kenaikan kadar gula darah.

Sel A (Alfa)Jumlahnya lebih sedikit dan terletak di perifer, menghasilkan glukagon, yang pelepasannya dirangsang oleh kadar gula yang rendah. Glukagon menyebabkan glikogenolisis, jadi menaikan kadar gula darah.

Sel D (Delta)Mengeluarkan hormone somatostatin, bekerja menurunkan dan menghambat aktivitas sekretorik sel A dan sel B

Sel Polipeptida Pankreas (PP)Polipetida pankreas yang dihasilkan oleh sel PP merangsang sekresi enzim oleh lambung.

DIABETES MELLITUSMORFOLOGI PANKREAS : SANGAT JARANG DAPAT DIPERGUNAKAN SEBAGAI DASAR DIAGNOSTIK, KARENA LESINYA TIDAK KONSTAN. PERUBAHAN LEBIH UMUM BERHUBUNGAN DENGAN DM TIPE 1 DARI PADA TIPE 2. PERUBAHAN YANG MUNGKIN TAMPAK : 1. BERKURANGNYA JUMLAH DAN UKURAN PULAU LANGERHANS TERUTAMA PADA TIPE 1. PADA TIPE 2 KERUSAKAN SEL BETA TERJADI.2. INFILTRASI LEUKOSIT (KOMPOSISI TERUTAMA LIMFOSIT) DI PULAU LANGERHANS INSULITIS, TERUTAMA PADA TIPE 1.3. DEGENERASI AMILOID PADA PULAU LANGERHANS PADA TIPE 2.B.PATOLOGI PANKREAS

3. Mekanisme poliuri, polidipsi, dan polifagia!

4. a. Mengapa pasien BB menurun b. faktor resiko diabetes melitus

a.Berat badan menurun Insulin menurun/resistensi insulin

Gula darah tidak dapat masuk ke sel

Gula darah meningkat

Sel tidak punya cadangan makanan

Otak merespon pankreas

glukagon

Memecah lemak di hati dan tubuh

ATP meningkat

Faktor risiko diabetes mellitus umumnya di bagi menjadi 2 golongan besar yaitu :Faktor yang tidak dapat dikendali :UmurJenis kelaminFaktor keturunanRiwayat menderita diabetes gestasional

Faktor yang dapat dikendali :ObesitasAktivitas fisik yang kurangHipertensiStresPola makan alkohol

b. Faktor resiko DM

5. Jelaskan klasifikasi Diabetes Melitus !

Diabetes melitus tipe 1Diabetes melitus tipe 2Diabetes melitus GestasionalDiabetes tipe lainnya Klasifikasi Diabetes Melitus

6. A) Jelaskan pentalaksanan pada skenario ? B) Sebutkan apa saja komplikasi pada skenario ?

MedikamentosaInsulin (utama)Obat Antihiperglikemik Oral (OAD)

6a. Jelaskan pentalaksanan pada skenario ?Non MedikamentosaEdukasiKegiatan jasmaniAsupan zat gizi

1. Obat Antihiperglikemik Oral (OAD)Golongan Insuslin sensitizingBiguanidGlitazone Alfa glukosidase Inhibitor2. Insulin

Terapi Farmakologis DM tipe 1

Prinsip :Jumlah kalori/hariJenisJadwalASUPAN ZAT GIZIProporsi zat gizi dalam makananKalori ; pria 30kkal/kgBB ; wanita 25kkal/kgBBKarbohidrat : 45-60%Protein : 15-20%Lipid : 20-25%Serat 25 g /hariGaram : < 2,4gr/hari (terutama yang memiliki hipertensi)

Prinsip :FrekuensiIntensitasTipeTime

KOMPLIKASI6b. Sebutkan apa saja komplikasi pada skenario ?

7A.jelaskan epidemiologi pada wd ? B.Bagaimana pencegahan dan prognosis pada wd ?

Diantara penyakit generatif, diabetes adalah salah satu di antara penyakit tidak menular yang akan meningkatkan jumlah dimasa depan.diabetes merupakansalah satu ancaman utama bagi kesehatan umat manusia pada abad 21.perserikatan bangsa-bangsa dan WHO membuat perkiraan bahwa pada tahun 2000 jumlah pengidap DM di atas umur 25 dan berjumlah 150 juta orang dan dalam kurun waktu 25 tahun kemudian pada tahun 2025 jumlah ini akan membengkak menjadi 300 juta orang.

EPIDEMIOLOGI DIABETESMILITUS

Penyuluhan DMPendekatan populasi/masyarakatStrategi pencegahanPencegahan sekunderPencegahan tersierPencegahan primerPendekatan individu berisiko tinggiDIABETES MILITUS

Prognosis DMEt bonamEt malam-usia lanjut.-penangan yang terlambat.-komplikasi penyakit-penanganan yang cepat.-Tidak ada komplikasi.-di rawat di ruamh sakit-terkontrol oleh tenaga kesehatan

8. Jelaskan Biokimia yang terkait pada skenario!

8. Jelaskan Biokimia yang terkait pada skenario!

9.Diferensial diagnosis 1diabetes melitus tipe 1

Definisi :

suatu penyakit gangguan metabolik yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen akibat destruksi sel-sel beta sehingga menjurus ke defisiensi insulin absolut.

Etiologi :

-Determinan genetik memegang peranan penting pada mayoritas penderita

-Virus

Patogenesis HLAKerusakan sel-sel beta pulau langerhansMemberi kode Ke protein-protein Yang berperan pada monosit-limfositJika terjadi kelainan

Gejala klinis Khas Diabetes - PolyuriaPolidipsiaPolifagia Berat badan turun

Tidak khas diabetesLemasKesemutan Gatal Mata kaburDisfungsi ereksi pria Pruritus vulva pada wanita

Pemeriksaan penunjang

GDS >200 mg/dL (11,1 mmol/L)

GDP > 126 mg/dL (7,0 mmol/L)

TTGO > 200 mg/dL (11,1 mmol/L)

10.Diferensial diagnosis 2diabetes melitus tipe 2

Diabetes Melitus tipe-2

Definisi Epidemiologi Etiologi Manifestasi klinis Penatalaksanaan Komplikasi Pemeriksaan penunjang Pencegahan

DM tipe 2 terjadi akibat resistensi insulin. Tingkat prevalensi DM adalah tinggi. Di Indonesia diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi DM di Indonesia mencapai 21,3 juta orang . MedikamentosaMeningkatkan jumlah insulin Sulfonilurea ( glipizide GITS, glibenclamide)Meglitinide ( repaglinide, nateglinide)Insulin injeksiMeningkatkan sensitivitas insulin Biguanid / metforminThiazolidinedione ( pioglitazone, rosiglitazone)Mempengaruhi penyerapan makanan AcarboseNon medikamentosaMelakukan perubahan gaya hidup (lifestyle)Pengaturan Diet Olahraga teraturDiabetes memang tidak dapat disembuhkan, tapi DAPAT DIKENDALIKAN.KOMPLIKASI AKUTKetoasidosis diabetik (DKA)Hiperglikemia, hiperosmolar, koma nonketotik (HHNK)HipoglikemiaKOMPLIKASI KRONIKMikroangiopati : retinopati diabetik, nefropati diabetik, neuropati diabetikMakroangiopati: ateroskelosis dan disfungsi endotelEtiologi Kelainan genetikusiaHipertensi Minimnya aktivitas fisikMerokok Obesitas Stress Pola makan yang salahManisfestasi klinis Polifagia Polidipsi Penglihatan kabur Pruritus Sering lemas,mudah lelah dan cepat mengantukPoliuria Berat badan menurun Kesemutan pada tangan dan kaki

Patofisiologi Diabetes Melitus tipe-2

Pemeriksaan penunjang Kadar gula darah(mg/dl)Tes Toleransi Glukosa Oral/TTGOTes BenedictRothera test

Diabetes Melitus tipe-2

Bukan DMBelum pasti DMDMKadar glukosa darah sewaktuPlasma vena200Darah kapiler200Kadar glukosa darah puasa Plasma vena126Darah kapiler110

0Berwarna biru+1Berwarna hijau+2Berwarna orange+3Berwarna orange tua+4Berwarna merah pekat

berguna untuk mendeteksi adanya aceton dan asam asetat dalam urin, yang mengindikasikan adanya kemungkinan dari ketoasidosis akibat DM kronik yang tidak ditangani.

Pencegahan 1. Usaha pencegahan primer2. Usaha pencegahan sekunder3. Usaha pencegahan tersier

Diabetes Melitus tipe-2

Pencegahan primer berarti mencegah terjadinya diabetes mellitus.Usaha pencegahan sekunder dimulai dengan usaha mendeteksi dini penderita DM.untuk mencegah lebih lanjut terjadinya kecacatan

11.Diferensial diagnosis 3diabetes insipidus

DIABETES INSIPIDUS

Definisi Epidemiologi Etiologi Manifestasi klinis penyakit yang diakibatkan oleh berbagai penyebab yang dapat mengganggu mekanisme neurohypophyseal- renal reflex sehingga mengakibatkan kegagalan tubuh dalam mengkonversi air.Perbandingan pada populasi umum 3:100.000Semua umur, namun paling banyak pada anak dan dewasa mudaSemua jenis kelamin, namun LK > PRIdiopatik, tumor, pasca hipofisektomi, trauma, infeksi, penyakit ginjal kronik, gangguan elektrolit, kehamilan dll Poliuria dan polidipsiaPemeriksaan DiagnostikHickey Hare atau Carter-RobbinsFluid deprivationUji nikotinUji vasopressin

DIABETES INSIPIDUS Peningkatan osmolalitas cairan ekstrasel (penurunan volume intrasel)

Merangsang sekresi ADH yaitu AVP

meningkatkan permeabilitas epitel duktus glomerulus ginjal terhadap air melalui aktivasi adenolisinPeningkatan rangsang pusat haus di hipotalamusPoliuria Konsentrasi kemih meningkat

Polidipsia

DIABETES INSIPIDUS Jenis Diabetes insipidus sentralDiabetes insipidus sentral ( DIS ) disebabkan oleh kegagalan penglepasan hormon anti deuretik ADH yang secara fisiologis dapat merupakan kegagalan sintesis atau penyimpanan. Selain itu dapat dikarenakan gangguan pengangkutan ADHDiabetes insipidus nefrogenikIstilah ini dipakai pada diabetes insipidus yang tidak responsive terhadap ADH eksogen. Penyebabnya adalah kegagalan pembentukan dan pemeliharaan gradient osmosis dalam medulla renalis dan kegagalan utilisasi gradient pada keadaan dimana ADH berada dalam jumlah yang cukup dan berfungsi normal.

DIABETES INSIPIDUS Diabetes Insipidius sentral (didapat)Diabetes Insipidius nefrogenik(didapat)Penyakit SSP yang mengenai sintesis atau sekresi vasopresin.Idiopatik Traumatik atau pasca bedah Penyakit neoplastik: kraniofaringioma, limfoma, meningioma, karrsinoma metastatik. Penyakit iskemik atau hipoksikPenyakit granulomatosaPenyakit autoimunPenyakit ginjal , karena lenyapnya kemampuan ginjal untuk berespons terhadap vasopresin dalam darah dengan menghemat air Pada kehamilan HipokalemiaHiperkalsemiaObat: litium, demeklosiklin, metoksifluran

DIABETES INSIPIDUS Pemeriksaan PenunjangPenatalaksanaan Komplikasi Prognisis Laboraturium: darah, urinalisis fisis dan kimiaTes deprivasi air Radioimunoassay untuk vasopressinRontgen craniumMRIUSG renal dan IVPNon medikamentosa Istirahat, diet, banyak minumMedikamentosa desmopressin atau DDAVP Diuretik Tiazid, dosis 50-100 mg/hariKlorpropamida, dosis 200-500 mg dikonsumsi sekali sehari Klofibrat, dosis 500 mg empat kali sehariKarbamazepin, dosis 400-600 mg sehariDehidrasi beratHipernatremiIntoksisasi air akibat terapi anti-diuretikDilatasi ureter dan buli-buliUmumnya baik, tergantung pada jenis penyakit dasarnyaPreventif

Menghindari obat-obatan yang berlebih )agar tidak ada kerusakan pada ginjal)Menghindari trauma kepala (agar tidak terjadi kerusakan pada hipotalamus/kel hipofisis sehingga tidak terjadi penurunan ADH)

Terimakasih