18
MODEL KESUKSESAN PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI BALI Naskah Publikasi diajukan oleh Brigida Arie Minartiningtyas 08.51.0040 kepada SEKOLAH PASCASARJANA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011

MODEL KESUKSESAN PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PADA PT PLN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.51_.0040_.pdf · Pada tahun 2005 PT PLN (Persero) merollout - aplikasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MODEL KESUKSESAN PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PADA PT PLN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.51_.0040_.pdf · Pada tahun 2005 PT PLN (Persero) merollout - aplikasi

MODEL KESUKSESAN PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI BALI

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Brigida Arie Minartiningtyas 08.51.0040

kepada

SEKOLAH PASCASARJANA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

2011

Page 2: MODEL KESUKSESAN PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PADA PT PLN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.51_.0040_.pdf · Pada tahun 2005 PT PLN (Persero) merollout - aplikasi

2

Page 3: MODEL KESUKSESAN PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PADA PT PLN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.51_.0040_.pdf · Pada tahun 2005 PT PLN (Persero) merollout - aplikasi

3

THE SUCCESS MODEL OF THE APPLICATION OF ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) AT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUTION OF BALI

MODEL KESUKSESAN PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PADA

PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI BALI

Brigida Arie Minartiningtyas1, M. Suyanto2, M. Rudyanto Arief3

Program Studi Magister Teknik Informatika ,

STMIK AMIKOM Yogyakarta

ABSTRACT

This research aims to discover the factors that influence the success of the implementation of Enterprise Resorce Planning at PT PLN (Persero) Distribution of Bali with a model of successful implementation of ERP as appropriate. The study was conducted by taking the samples of the employees of PT PLN (Persero) Distribution of Bali that become the ERP users (in this case SAP). The main instrument of the data collection is in the form of questionnaires and measured by Likert scale. The number of respondents in this research is 70 respondents. The methods of data analysis used is Structural Equation Model (SEM) with a successful model approach of DeLone and McLean information systems.

The results of this study indicate that the model of ERP implementation at PT PLN (Persero) Distribution Bali is influenced by three variables: system quality, information quality and net benefits with a value of degree of freedom 24 and chi-square 30.295 count. The quality of the SAP system has a positive significant effect on the net benefits of PT PLN (Persero) Distribution of Bali with the path coefficient of 0.53. SAP information quality has a positive significant effect on the net benefits of PT PLN (Persero) Distribution of Bali with the path coefficient of 0.52. The quality of the SAP system and SAP information quality positively influences each other significantly with the path coefficient of 0.66. And the aggregate quality of the SAP system and information quality SAP jointly affects the net benefits of PT PLN (Persero) Distribution of Bali positively and significantly with the path coefficient of 0.92.

Compared to the quality of information, the quality of the SAP system provides a slightly larger effect on the net benefits (benefits) that can be obtained on the application of ERP in PT PLN (Persero) Distribution of Bali. In order to get more benefits from the implementation of SAP, the quality of information produced by the SAP system at PT PLN (Persero) Distribution Bali needs to be improved. Keywords : enterprise resource planning, SAP, structural equation modelling, DeLone

and McLean model

1 Mahasiswa Magister Teknik Informatika STMIK Amikom Yogyakarta 2 Dosen Magister Teknik Informatika STMIK Amikom Yogyakarta 3 Dosen Magister Teknik Informatika STMIK Amikom Yogyakarta

Page 4: MODEL KESUKSESAN PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PADA PT PLN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.51_.0040_.pdf · Pada tahun 2005 PT PLN (Persero) merollout - aplikasi

4

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Makin pesatnya perkembangan teknologi informasi akhir-akhir ini membuat

banyak organisasi dan perusahaan berusaha mengadopsi teknologi informasi yang

terbaru untuk dapat memenangkan persaingan. Dalam era persaingan bisnis yang

dinamis dan sangat cepat berubah, teknologi informasi tidak lagi dipandang sebagai

pelengkap atau pendukung, akan tetapi sudah menjadi salah satu penentu bagi

kesuksesan bisnis suatu perusahaan.

Teknologi informasi diaplikasikan dalam perusahaan untuk meningkatkan

produktivitas dan membantu pencapaian kualitas, standar waktu, dan kepuasan baik

bagi konsumen maupun karyawan, dimana dalam bisnis hal ini diwujudkan dalam

sekumpulan sistem yang terdiri atas sistem informasi dan infrastruktur

pendukungnya.

Salah satu solusi yang menjadi primadona bisnis pada saat ini adalah paket

untuk mengelola sumber daya perusahaan secara keseluruhan atau yang umum

dikenal dengan istilah Enterprise Resource Planning (ERP). ERP mempunyai

kemampuan untuk mengintegrasikan semua proses yang ada dalam area fungsional

perusahaan, antar departemen, maupun antar lokasi yang berbeda. Dengan

integrasi sistem ini data yang tadinya didapat dari sistem yang berbeda-beda akan

diintegrasikan menjadi sistem tunggal dengan format yang standar.

Dengan demikian tidak ada lagi perbedaan proses yang terjadi antar fungsi,

antar departemen, maupun antar lokasi yang berbeda.

Kemampuan untuk mengintegrasikan proses bisnis di suatu perusahaan ini

yang kemudian menjadi daya tarik tersendiri bagi pihak manajemen untuk

menerapkan ERP. Hal inilah yang selanjutnya melatarbelakangi banyak perusahaan

di dunia, termasuk di Indonesia berama-ramai untuk menerapkan ERP di

perusahaannya.

Saat ini penerapan ERP pada perusahaan besar sudah menjadi kategori wajib,

dapat diambil contoh perusahaan tenaga listrik seperti di Malaysia dan China,

berturut-turut diwakilkan oleh Tenaga Bhd dan Shanghai Power telah lama

menerapkan ERP. Untuk mensejajarkan diri dengan perusahaan-perusahaan

penyedia listrik tingkat dunia, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dituntut untuk

menerapkan ERP dengan harapan akan meningkatkan kompetensi perusahaan.

Pada tahun 2005 PT PLN (Persero) me-rollout aplikasi ERP yang diterapkan di

tiga proses bisnis, yaitu: Keuangan (Financial Management), Sumber Daya Manusia

(Human Resource) dan Pergudangan (Material Management). PT PLN (Persero)

Page 5: MODEL KESUKSESAN PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PADA PT PLN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.51_.0040_.pdf · Pada tahun 2005 PT PLN (Persero) merollout - aplikasi

5

Distribusi Bali merupakan salah satu unit pilot project penerapan ERP yang

dilakukan PT PLN (Persero).

Salah satu perangkat lunak ERP adalah SAP (System Applications and

Products). Sebagai sistem ERP yang cukup popular, SAP telah digunakan banyak

perusahaan di Indonesia. Dengan pertimbangan khusus pula, PT PLN (Persero)

memilih SAP sebagai paket perangkat lunak ERP.

Keputusan untuk menerapkan SAP bukanlah keputusan yang mudah karena

penerapan SAP membutuhkan biaya yang tinggi. Kebutuhan biaya bukan hanya

diperlukan untuk pembelian aplikasi SAP saja, tetapi juga untuk pembelian

hardware, database, jaringan komunikasi data dan juga biaya konsultan yang

membantu pekerjaan penerapan sistem. Setelah sistem SAP diterapkan,

manajemen perlu mengetahui apakah penerapan sistem tersebut berhasil atau

tidak. Pengukuran keberhasilan penerapan sistem informasi sangat diperlukan bagi

manajemen untuk mengetahui apakah investasi yang telah dikeluarkan memberikan

nilai tambah bagi perusahaan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

penulis merumuskan masalah sebagai berikut.

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesuksesan penerapan ERP (dalam

hal ini SAP) di PT PLN (Persero) Distribusi Bali?

2. Bagaimana model kesuksesan penerapan ERP yang sesuai dengan penerapan

di PT PLN (Persero) Distribusi Bali?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi

kesuksesan penerapan ERP di PT PLN (Persero) Distribusi Bali dengan model

sukses penerapan ERP yang sesuai.

2. Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori 2.1 Tinjauan Pustaka

Sari (2008) melakukan penelitian terhadap penerapan ERP di perusahaan PT

Chevron Pasific Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh apa

user memberikan suatu bentuk acceptance terhadap sistem ERP, model penelitian

mengacu dan berpatokan pada model UTAUT (Unified Theory of Acceptance and

Use of Technology). Produk ERP yang digunakan adalah JD.Edward EnterpriseOne

– 8.11 version.

Page 6: MODEL KESUKSESAN PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PADA PT PLN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.51_.0040_.pdf · Pada tahun 2005 PT PLN (Persero) merollout - aplikasi

6

Ramadhanny (2005) melakukan penelitian pada industri cor logam di Klaten

(PT Sinar Semesta). Tujuan utama penelitian tersebut adalah melakukan pengkajian

penerapan sistem ERP pada perusahaan dan proses bisnis serta sistem informasi

pada perusahaan cor logam. Hasilnya adalah berupa perancangan sistem informasi

terintegrasi dengan menggunakan ERP.

Muddasir (2008) melakukan penelitian terhadap pegawai Kantor Pelayanan

Pajak (KPP) Pratama Jakarta Menteng Tiga yang menggunakan Sistem Informasi

Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP) dalam menjalankan tugas sehari-hari. Penelitian

dilakukan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai faktor-faktor apa saja yang

menunjang kesuksesan penerapan SIDJP. Model yang digunakan dalam penelitian

adalah model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean (1992) yang

dimodifikasi dengan menambahkan konstruk kualitas pelayanan (service quality)

serta menghilangkan konstruk penggunaan (use) dan dampak organisasi

(organizational impact) dari model.

Penelitian yang akan dilakukan berfokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi

kesuksesan penerapan ERP dalam hal ini penerapan SAP. Model sukses

penerapan SAP dalam penelitian ini mengadopsi model DeLone dan McLean

(2003). Metode pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan perangkat lunak

Analysis of Moment Structures (AMOS). Adapun perusahaan yang akan menjadi

objek penelitian adalah PT PLN (Persero) Distribusi Bali.

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Enterprise Resource Planning (ERP) System

Definisi Dhewanto dan Falahah (2007) mendeskripsikan ERP sebagai sebuah

konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya organisasi agar

dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan nilai tambah bagi

seluruh pihak yang berkepentingan (stakeholder) atas organisasi tersebut.

SAP

SAP terdiri atas beberapa modul yang saling terintegrasi. Produknya

utamanya meliputi SAP ERP Enterprise Core, yang merupakan solusi

aplikasi ERP, dan SAP Bussiness Suite, yang merupakan paket solusi

aplikasi e-bisnis dan berbagai aplikasi-aplikasi lainnya. Untuk pasar ERP,

SAP merupakan pemimpin pasar di seluruh dunia dengan penguasaan

pasar lebih dari 65%.

Page 7: MODEL KESUKSESAN PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PADA PT PLN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.51_.0040_.pdf · Pada tahun 2005 PT PLN (Persero) merollout - aplikasi

7

2.2.2 Model Dasar Kesuksesan Teknologi Informasi DeLone dan McLean (1992) mengembangkan suatu model parsimoni

(model yang lengkap tetapi sederhana) yang mereka sebut dengan nama Model

Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean (D&M IS Success Model).

Dari kontribusi beberapa penelitian sebelumnya dan akibat perubahan peran dan

penanganan sistem informasi yang telah berkembang DeLone dan Mclean

(2003) memperbarui modelnya dan menyebutnya sebagai Model Kesuksesan

Sistem Informasi D&M Diperbarui (Updated D&M IS Success Model). Model yang

diusulkan ini merefleksikan ketergantungan dari enam pengukuran kesuksesan

sistem informasi. Keenam elemen atau faktor atau komponen atau pengukuran

dari model ini adalah sebagai berikut.

1. Kualitas Sistem (System Quality) digunakan untuk mengukur kualitas sistem

teknologi informasinya sendiri.

2. Kualitas Informasi (Information Quality) mengukur kualitas keluaran dari

sistem informasi.

3. Kualitas Pelayanan (Service Quality) awalnya digunakan di penelitian

pemasaran (marketing). Penelitian-penelitian sistem informasi yang

memasukkan pengukuran kualitas pelayanan (service quality) ke dalam model

D&M meminjamnya dari penelitian pemasaran.

4. Penggunaan Informasi (Use) adalah penggunaan keluaran suatu sistem

informasi oleh penerima.

5. Kepuasan Pemakai (User Satisfaction) adalah respon pemakai terhadap

penggunaan keluaran sistem informasi.

6. Manfaat Bersih (Net Benefits) merupakan penggabungan dampak individual

(individual impact) dan dampak organisasional (organizational impact).

Dampak individual (individual impact) merupakan efek dari informasi terhadap

perilaku pemakai. Sedangkan dampak organisasi (organizational impact)

merupakan impak dari informasi terhadap kinerja organisasi.

2.2.3 Structural Equation Modelling (SEM) Structural equation Modelling (SEM) merupakan gabungan dari dua metode

statistik yang terpisah yaitu analisis faktor (factor analysis) serta model

persamaan simultan (simultaneous equation modelling).

Observed Variabel (Manifest) dan Unobserved Variabel (Latent)

Variabel penelitian adalah konsep abstrak yang dapat diukur. Konsep

abstrak yang langsung dapat diukur disebut observed variabel atau

Page 8: MODEL KESUKSESAN PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PADA PT PLN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.51_.0040_.pdf · Pada tahun 2005 PT PLN (Persero) merollout - aplikasi

8

manifest. Namun demikian ada konsep abstrak yang tidak dapat diukur

langsung atau unobserved variabel (sering juga disebut latent atau

konstruk).

Latent Variabel

Ada dua jenis latent variabel yaitu latent variabel eksogen (independen)

dan endogen (dependen). Kedua jenis konstruk ini dibedakan apakah

mereka berkedudukan sebagai variabel dependen atau bukan dependen

dalam suatu model persamaan. Konstruk eksogen adalah variabel

independen, sedangkan kosntruk endogen adalah semua variabel

dependen.

3. Metodologi Penelitian

3.1 Bahan Penelitian Data yang menjadi bahan penelitian ini terdiri dari dua sumber data, yakni: data

primer dan data sekunder. a. Data primer, yaitu data yang diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan dan

pengamatan atau studi lapangan yang dilakukan secara langsung kepada

pengguna SAP di PT PLN (Persero) Distribusi Bali (responden) sebagai sumber

data pertama.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh bukan melalui pengamatan atau studi

lapangan yang dilakukan secara langsung, akan tetapi menggunakan data yang

bersumber dari dokumen-dokumen perusahaan, publikasi ilmiah, atau publikasi

lainnya yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan. Publikasi dapat berupa

jurnal, hasil penelitian yang pernah dilakukan orang lain, maupun juga dari media

massa dan situs internet (website).

3.2 Alat Penelitian Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) sebagai alat

untuk mengukur dimensi-dimensi yang mempengaruhi kesuksesan penerapan

Enterprise Resource Planning (dalam hal ini adalah penerapan SAP) di PT. PLN

(Persero) Distribusi Bali dengan mengadopsi model sukses sistem informasi DeLone

dan Mclean dan pengukur-pengukur dari penelitian-penelitian sejenis yang telah

dilakukan sebelumnya. Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan skala

Likert.

Page 9: MODEL KESUKSESAN PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PADA PT PLN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.51_.0040_.pdf · Pada tahun 2005 PT PLN (Persero) merollout - aplikasi

9

3.3 Jalan Penelitian 3.3.1 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT PLN (Persero)

Distribusi Bali. Teknik sampling yang digunakan dalam pengambilan sampel

pada penelitian ini adalah Cluster Sampling. Anggota populasi yang dipilih

menjadi sampel adalah manager dan staf yang menjadi pengguna SAP di PT

PLN Distribusi Bali yang berjumlah 70 orang.

3.3.2 Analisis Dengan SEM

1. Model Berbasis Teori

Model untuk mengukur kesuksesan penerapan SAP di PT PLN (Persero)

Distribusi Bali dibuat dengan mengadopsi teori model sukses sistem informasi

DeLone dan Mclean (2003), namun kemudian disederhanakan agar lebih

sesuai dengan kebutuhan dan kondisi penerapan SAP di PT PLN (Persero)

Distribusi Bali seperti ditunjukkan pada Gambar 1

Gambar 1 Model sukses penerapan SAP di PT PLN (Persero) Distribusi Bali

Adapun hipotesis yang diusulkan adalah sebagai berikut.

H1 : kualitas sistem mempengaruhi net benefit.

H2 : kualitas informasi mempengaruhi net benefit.

H3 : kualitas sistem dan kualitas informasi saling mempengaruhi.

2. Variabel dan Indikator Penelitian

Variabel dan indikator yang digunakan dalam mengukur kesuksesan

penerapan SAP di PT PLN (Persero) Distribusi Bali dijabarkan sebagai

berikut.

Page 10: MODEL KESUKSESAN PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PADA PT PLN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.51_.0040_.pdf · Pada tahun 2005 PT PLN (Persero) merollout - aplikasi

10

1) Kualitas Sistem Tabel 1

Kode Indikator Sumber KS1 Isi basis data Emery (1971) KS2 Kemudahan dipelajari Belardo, Karwan, dan Wallace (1982) KS3 Keluwesan sistem Bailey dan Pearson (1983)

2) Kualitas Informasi

Tabel 2

Kode Indikator Sumber KI1 Kepahaman King dan Epstein (1983) KI2 Akurasi Bailey dan Pearson (1983) KI3 Ketepatwaktuan Mahmood (1987)

3) Net Benefit

Tabel 3

Kode Indikator Sumber NB1 Peningkatan produktivitas individual Crawford (1982) NB2 Pengurangan biaya operasional Rivard dan Huff (1984) NB3 Efektivitas organisasional Irvine, Danziger (1977)

3. Identifikasi Model (Model Identification)

Menurut Santosa (2007) estimasi dan penilaian model dapat dilakukan

jika mempunyai nilai degree of freedom positif. Dengan demikian besaran

degree of freedom (df) perlu diketahui karena menentukan apakah sebuah

model layak diuji atau tidak.

4. Menguji Model (Model Testing & Model Estimation)

Dari pengujian measurement model, diharapkan akan diperoleh keeratan

hubungan antara indikator dengan konstruknya dan memperoleh sejumlah

korelasi yang menunjukkan hubungan antar konstruk.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Diagram Alur

Berdasarkan kajian teori, maka dibuat diagram alur hubungan kausalitas

antar konstruk beserta indikatornya. Hubungan tersebut dapat dilihat pada

Gambar 2

Page 11: MODEL KESUKSESAN PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PADA PT PLN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.51_.0040_.pdf · Pada tahun 2005 PT PLN (Persero) merollout - aplikasi

11

Gambar 2 Full model struktural

Model yang baik sangat dipengaruhi oleh validitas indikator dan reliabilitas

konstruk. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian terhadap validitas dan

reliabilitas terhadap model tersebut.

1. Uji Validitas

Validitas diuji melalui analisis faktor konfirmatori. Jika loading factor dari

indikator > 0,50 indikator tersebut valid (Ghozali, 2007:135).

Tabel 4 Standardized regression weights

Estimate Net Benefit <--- Kualitas Sistem ,535 Net Benefit <--- Kualitas Informasi ,519 KS1 <--- Kualitas Sistem ,536 KS2 <--- Kualitas Sistem ,634 KI3 <--- Kualitas Informasi ,741 KI2 <--- Kualitas Informasi ,750 KI1 <--- Kualitas Informasi ,862 NB1 <--- Net Benefit ,505 NB2 <--- Net Benefit ,638 NB3 <--- Net Benefit ,627 KS3 <--- Kualitas Sistem ,705

Berdasarkan Tabel 4 di atas ternyata loading factor dari semua indikator

tidak ada yang lebih kecil dari 0,50. Dengan demikian, maka semua indikator

dinyatakan valid dan proses evaluasi model dapat dilanjutkan.

2. Uji Reliabilitas

Instrumen yang dipakai akan dianggap reliabel apabila nilai Cronbach’s

Alpha > 0,60 (Nunnaly, 1978). Tabel 5 berikut menunjukkan output hasil uji

reliabilitas dari masing-masing konstruk.

Tabel 5 Nilai reliabilitas setiap konstruk Variabel Nilai Cronbach’s Alpha Keterangan

Kualitas Sistem 0,647 Baik Kualitas Informasi 0,823 Baik

Net Benefit 0,623 Baik

Page 12: MODEL KESUKSESAN PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PADA PT PLN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.51_.0040_.pdf · Pada tahun 2005 PT PLN (Persero) merollout - aplikasi

12

Berdasarkan Tabel 5 di atas dapat disimpulkan bahwa semua item

pertanyaan yang digunakan untuk mengukur masing-masing konstruk penelitian

dapat dinyatakan handal atau reliabel karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha di

atas nilai kritis yakni 0,60.

4.1.2 Identifikasi Model

Identifikasi berkaitan dengan apakah tersedia cukup informasi untuk

mengidentifikasi adanya sebuah solusi dari persamaan struktural.

1. Degree of Freedom (Df)

Dari hasil pengujian menggunakan AMOS didapat nilai Df sebesar 24

yang berarti bahwa df mempunyai nilai positif, sehingga pengujian pada

model dapat dilakukan.

2. Uji Normalitas

Sebuah distribusi dikatakan normal jika angka cr skweness atau cr

kurtosis ada di antara -2,58 atau di atas +2,58.

Tabel 6 Assesment of normality Variable min max skew c.r. kurtosis c.r. KS3 2,000 4,000 ,058 ,198 ,675 1,152 NB3 2,000 4,000 ,092 ,314 ,468 ,800 NB2 2,000 4,000 -,006 -,022 -,082 -,140 NB1 2,000 4,000 ,010 ,033 -,096 -,164 KI1 2,000 4,000 ,113 ,387 ,271 ,462 KI2 2,000 4,000 ,163 ,555 ,217 ,371 KI3 2,000 4,000 -,006 -,021 -,082 -,141 KS2 2,000 4,000 -,014 -,047 -,198 -,338 KS1 2,000 4,000 ,036 ,124 ,169 ,289 Multivariate ,035 ,010

Berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan pada Tabel 6, ternyata

nilai critical ratio skewness dari semua indikator berada di dalam rentang ±

2,58. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari semua indikator

berdistribusi normal sehingga layak untuk digunakan.

3. Uji Outlier

a) Univariate Outlier

Menurut Hair (1998) dalam Ghozali (2006 : 40) untuk kasus sampel kecil

(kurang dari 80), maka standar skor dengan nilai e” 2,5 dinyatakan outlier.

Dari hasil pengujian tidak ada nilai z-score yang diatas 2,5, jadi dapat

disimpulkan bahwa tidak ada masalah univariate outlier pada penelitian

ini.

Page 13: MODEL KESUKSESAN PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PADA PT PLN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.51_.0040_.pdf · Pada tahun 2005 PT PLN (Persero) merollout - aplikasi

13

b) Multivariate outlier

Dalam penelitian ini digunakan 9 indikator, oleh karena itu semua kasus

yang mempunyai mahalanobis distance yang lebih besar dari 2 (9,

0,001) = 27,877 adalah outlier multivariate. Dari hasil pengujian didapat

nilai mahalonobis yang tertinggi adalah 18,616. Nilai tersebut masih di

bawah 27,877, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

multivariate outlier.

4.1.3 Uji Keseuaian Model (Goodness of Fit) Uji kesesuaian model menunjukkan model ini dapat diterima atau ditolak.

Tabel 7 Indeks kesesuaian (goodness of fit indices) Goodness of Fit Cut off Value Hasil Model Keterangan

Dearajad bebas, Df 24 Chi-square Diharapkan

kecil (lebih kecil dari chi-square tabel)

30,295 Dengan Df 24, chi-square hitung nilainya relatif kecil (lebih kecil dari chi-square tabel sebesar 36,4150285)

Significance probability ≥ 0,05 0,175 Baik GFI ≥ 0,90 0,919 Baik CMIN/DF ≤ 2,00 1,262 Baik RMSEA 0,05 – 0,08 0,062 Baik CFI ≥ 0,95 0,967 Baik TLI ≥ 0,95 0,950 Baik AGFI ≥ 0,90 0,848 Marginal

Berdasarkan Tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar kriteria

pengujian menunjukkan hasil yang baik. Dengan demikian maka model tersebut

dapat diterima.

4.1.4 Uji Kausalitas (Regression Weights)

Dari pengolahan AMOS yang diperoleh, seperti ditunjukkan pada Tabel 8,

terlihat bahwa nilai C.R. yang identik dengan uji-t dalam regresi secara signifikan

tidak sama dengan nol, hal ini menunjukkan bahwa hubungan kausalitas yang

disajikan dalam model itu dapat diterima.

Page 14: MODEL KESUKSESAN PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PADA PT PLN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.51_.0040_.pdf · Pada tahun 2005 PT PLN (Persero) merollout - aplikasi

14

Tabel 8 Regression weights

Estimate S.E. C.R. P Label Net Benefit <--- Kualitas Sistem ,517 ,260 1,989 ,047 par_7 Net Benefit <--- Kualitas Informasi ,347 ,155 2,230 ,026 par_8 KS1 <--- Kualitas Sistem 1,000 KS2 <--- Kualitas Sistem 1,274 ,370 3,439 *** par_1 KI3 <--- Kualitas Informasi 1,000 KI2 <--- Kualitas Informasi ,916 ,156 5,857 *** par_2 KI1 <--- Kualitas Informasi 1,069 ,165 6,473 *** par_3 NB1 <--- Net Benefit 1,000 NB2 <--- Net Benefit 1,296 ,363 3,568 *** par_4 NB3 <--- Net Benefit 1,153 ,326 3,536 *** par_5 KS3 <--- Kualitas Sistem 1,233 ,343 3,592 *** par_9

4.1.5 Interpretasi dan Modifikasi Model

Jika nilai standardized residual covariance matrix lebih kecil dari 2,58, maka

model tersebut dapat diterima. Dari hasil pengolahan AMOS ternyata tidak ada

nilai residual standar yang lebih besar dari 2,58 maka model pada Gambar 2

dapat diterima atau model tersebut tidak perlu dimodifikasi

4.2 Pembahasan

4.2.1 Analisis Hubungan Konstruk Eksogen dan Endogen Hasil output pada program AMOS dapat dilihat pada Tabel 8 yang sudah

ditampilkan sebelumnya. Dua baris pertama (pada kolom P) dari output

menjelaskan hubungan antar konstruk. Nilai tersebut sudah dibawah 0,05

dengan demikian memang ada hubungan yang nyata antara konstruk kualitas

sistem dengan konstruk net benefit demikian pula antara konstruk kualitas

informasi dengan konstruk net benefit.

Menurut Santosa (2007) angka korelasi cut off (standar) pada prakteknya

tidak ada pedoman yang pasti. Namun angka di atas 0,5 pada umumnya

dijadikan acuan adanya keeratan antara dua variabel. Jika dilihat pada Tabel 4

yang telah ditampilkan sebelumnya terlihat bahwa dua angka korelasi pada dua

baris pertama sudah di atas 0,5. Hal ini menunjukkan adanya korelasi yang erat

di antara konstruk kualitas sistem dan kualitas informasi dengan net benefit.

4.2.2 Analisis Hubungan Antar Konstruk Eksogen

Sama dengan pengujian hubungan variabel eksogen dengan endogen yakni

berdasar angka P, dengan cut off sebesar 0,05. Gambar 3 berikut adalah analisis

yang dilakukan berdasarkan output estimates pada bagian covariance dan

correlation.

Page 15: MODEL KESUKSESAN PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PADA PT PLN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.51_.0040_.pdf · Pada tahun 2005 PT PLN (Persero) merollout - aplikasi

15

Gambar 3 Estimasi covariances dan correlations

Pada model hanya ada satu kovarians, yaitu hubungan dua variabel

eksogen kualitas sistem dengan kualitas informasi. Hubungan tersebut

mempunyai angka P sebesar 0,005 yang berarti ada hubungan yang nyata

antara kualitas sistem dengan kualitas informasi.

Angka korelasi yang ditunjukkan pada Gambar 3 sebesar 0,658

menunjukkan hubungan tersebut cukup erat. Sedangkan arah hubungan adalah

positif, karena tidak adanya tanda negatif (tanda”-“) pada angka 0,658. Dengan

demikian, hubungan keduanya adalah searah, yang berarti semakin tinggi

kualitas sistem SAP akan semakin tinggi pula kualitas informasi yang dihasilkan

oleh sistem SAP tersebut.

4.2.3 Analisis Hipotesis Hasil pengujian hipotesis mengenai hubungan antar variabel ditunjukkan

secara lengkap dalam Tabel 9.

Tabel 9 Hasil uji hipotesis Hipotesis Variabel

Independen Variabel

Dependen Koefisien

Jalur P Value

(P) Keputusan

H1 : kualitas sistem mempengaruhi net benefit

Kualitas Sistem

Net Benefit 0,53 0,047 Signifikan

H2 : kualitas informasi mempengaruhi net benefit

Kualitas Informasi

Net Benefit 0,52 0,026 Signifikan

H3 : kualitas sistem dan kualitas informasi saling mempengaruhi

- Kualitas Sistem

- Kualitas Informasi

0,66 0,005 Signifikan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis koefisien jalur seperti yang

ditunjukkan pada Tabel 9 Hasil analisis jalur dengan (path coefficient) secara

langsung dengan koefisien path standardized membuktikan bahwa:

1. Kualitas sistem SAP sebagai variabel bebas berpengaruh secara positif

signifikan terhadap net benefit PT PLN (Persero) Distribusi Bali sebagai

variabel bergantung dengan koefisien jalur adalah 0,53 dan p-value = 0,047

Page 16: MODEL KESUKSESAN PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PADA PT PLN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.51_.0040_.pdf · Pada tahun 2005 PT PLN (Persero) merollout - aplikasi

16

2. Kualitas informasi SAP sebagai variabel bebas berpengaruh secara positif

signifikan terhadap net benefit PT PLN (Persero) Distribusi Bali sebagai

variabel bergantung dengan koefisien jalur adalah 0,52 dan p-value = 0,026

3. Kedua variabel independen yakni kualitas sistem dan kualitas informasi SAP

saling mempengaruhi secara positif signifikan dengan koefisien jalur adalah

0,66 dan p-value = 0,005.

Sedangkan berdasarkan hasil estimasi seperti yang ditunjukkan pada

Gambar 2 Nilai z1 sebesar 0,92 menunjukkan bahwa secara agregat kualitas

sistem dan kualitas informasi secara bersama-sama mempengaruhi net benefit

PT PLN (Persero) Distribusi Bali.

5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian dengan 70 responden pengguna SAP di

PT PLN (Persero) Distribusi Bali, didapat kesimpulan sebagai berikut. 1. Model sukses penerapan ERP (dalam hal ini SAP) di PT PLN (Persero) Distribusi

Bali yang diusulkan dipengaruhi tiga konstruk, yaitu: kualitas sistem, kualitas

informasi dan net benefit.

2. Net benefit (manfaat) penerapan SAP di PT PLN (Persero) Distribusi Bali

dipengaruhi oleh kualitas sistem dan kualitas informasi.

3. Kualitas sistem SAP dan kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem SAP

saling mempengaruhi.

4. Secara agregat kualitas sistem SAP dan kualitas informasi yang dihasilkan oleh

sistem SAP secara bersama-sama mempengaruhi net benefit yang dapat

diperoleh PT PLN (Persero) Distribusi Bali atas penerapan ERP dengan koefisien

jalur sebesar 0,92.

5. Semua indikator yang dipilih, dapat menjelaskan semua variabel yang ada,

sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut.

a. Kualitas dari sistem SAP menurut pengguna SAP di PT PLN (Persero)

Distribusi Bali dapat dijelaskan oleh isi basis data (dengan bobot point 0,54),

kemudahan dipelajari (dengan bobot point 0,63) dan keluwesan sistem

(dengan bobot poin 0,70).

b. Kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem SAP di PT PLN (Persero)

Distribusi Bali dipengaruhi oleh kepahaman (dengan bobot poin 0,86), akurasi

(dengan bobot poin 0,75) dan ketepatan waktu dari informasi yang dihasilkan

oleh sistem SAP tersebut (dengan bobot poin 0,74).

Page 17: MODEL KESUKSESAN PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PADA PT PLN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.51_.0040_.pdf · Pada tahun 2005 PT PLN (Persero) merollout - aplikasi

17

c. Penerapan SAP di PT PLN (Persero) Distribusi Bali dapat memberi net benefit

(manfaat), hal ini dapat dijelaskan dengan indikator peningkatan produktivitas

individual (dengan bobot poin 0,51), pengurangan biaya operasional (dengan

bobot poin 0,64) dan efektivitas organisasional (dengan bobot poin 0,63).

5.2 Saran Adapun saran yang dapat penulis ajukan dari penelitian yang telah dilakukan

adalah sebagai berikut.

1. Model kesuksesan penerapan ERP di PT PLN (Persero) Distribusi Bali ini bisa

digunakan sebagai acuan untuk melakukan evaluasi terhadap penerapan ERP

(dalam hal ini adalah SAP) untuk mendukung tujuan bisnis perusahaan.

2. Agar mendapatkan manfaat yang lebih dari penerapan SAP, kualitas informasi

yang dihasilkan sistem SAP di PT PLN (Persero) Distribusi Bali perlu ditingkatkan

terutama dengan meningkatkan akurasi data dan ketepatan waktu dari informasi

yang dihasilkan oleh sistem SAP. Demikian pula untuk kualitas sistem walaupun

nilai estimasi terhadap manfaat penerapan SAP di PT PLN (Persero) Distribusi

Bali sudah cukup baik dan lebih besar dibandingkan kualitas informasi, namun

unsur isi basis data dan kemudahan dipelajari masih tetap harus ditingkatkan

guna memperoleh manfaat yang lebih maksimal lagi.

3. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dengan memperluas

cakupan di seluruh area PT PLN (Persero) di seluruh Indonesia bukan hanya di

Distribusi Bali saja. Dengan jumlah responden yang semakin besar diharapkan

akan diperoleh data dan model yang semakin valid untuk mengukur kesuksesan

penerapan SAP di PT PLN (Persero).

DAFTAR PUSTAKA Anggrainingsih, Rini. 2008. Model Kesuksesan Implementasi ERP (Enterprise Resource

Planning) Pada Perusahaan PT Apac Inti Corpora Untuk Pabrik Spinning II di Bawean. Tesis Tidak Terpublikasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Arbuckle, James L. 2007. Amos 16.0 User’s Guide. United States of America: Amos

Development Corporation. DeLone, W; & McLean, E. 1992. Information System Success: The Quest for the

Dependent Variable. The Institute of Management Science. _____________________. 2002. Information System Success Revisited. Proceedings of

the 35th Hawaii International Conference on System Science. IEEE Computer Society.

Dhewanto, Wawan; & Falahah. 2007. ERP (Enterprise Resource Planning)

Menyelaraskan Teknologi Informasi dengan Strategi Bisnis (Dilengkapi dengan

Page 18: MODEL KESUKSESAN PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PADA PT PLN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.51_.0040_.pdf · Pada tahun 2005 PT PLN (Persero) merollout - aplikasi

18

Ulasan Fitur Berbagai Software ERP Terkemuka). Bandung: Informatika Bandung.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. ____________. 2007. Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi Dengan

Program AMOS 16.0. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Jogiyanto, H.M. 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta:

Penerbit Andi. Muddasir, Ahmad. 2008. Analisis Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi Direktorat

Jendral Pajak (Studi Kasus Pada KPP Pratama Jakarta Menteng Tiga). Tesis Tidak Terpublikasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Nugraha, Didin. 2003. Mengenal Sistem Teknologi Informasi. http://

www.ilmukomputer.com diakses tanggal 5 Januari 2010, pukul 10.30 WIB. Radityo, Dody; & Zulaikha. Pengujian Model DeLone and McLean Dalam Pengembangan

Sistem Informasi Manajemen (Kajian Sebuah Kasus). Makassar: Simposium Nasional Akuntansi X.

Rawasti, Gustini. 2007. Evaluasi Keberhasilan Penerapan SAP R/3 di Lingkungan PT.

Pertamina (Persero). Tesis Tidak Terpublikasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Santosa, Singgih. 2007. Structural Equation Modelling Konsep dan Aplikasi dengan

AMOS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sari, Rika Perdana. 2008. Model Kesuksesan Penerapan Enterprise Resource Planning

di Perusahaan CPI Dengan Pendekatan Model UTAUT (Unified Theory Of Acceptance And Use Of Technology). Tesis Tidak Terpublikasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suyanto, M; Rosidi, A; & Rudyanto Arief, M. 2009. Pedoman Penulisan Proposal Tesis

dan Tesis Magister Teknik Informatika STMIK Amikom Yogyakarta. Yogyakarta: MTI STMIK Amikom Yogyakarta

http://www.pln.co.id/Portals/0/dokumen/e%20-

20BOOK%20SUCCESS%20%20DIRECTORY.pdf. Diakses tanggal 29 Desember 2009, pukul 13.15 WIB

http://ugnews.gunadarma.ac.id/2009/04/05/seminar-%E2%80%9Ca-future-with-

sap%E2%80%9D/. Diakses tanggal 3 Januari 2010, pukul 10.15 WIB