Upload
junaidi-pranata
View
363
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
7/28/2019 Mengelola eksposure
1/30
PPAK
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
MANAGEMENT RESIKO NILAI TUKAR
7/28/2019 Mengelola eksposure
2/30
Management Resiko Nilai Tukar
Perusahaan-perusahaan dengan operasi-operasi internasional akan memiliki
assets dan liabilities, revenues dan expenses yang didenominasi dalam valas. Namun
karena para investor dan keseluruhan komunitas finansial yang berada di negara asal
(parent company) tertarik pada nilai-nilai negara asal, pos-pos neraca dan laporan
rugi/laba dalam valas harus dinilai dalam mata uang domestik (negara asal).
Tugas manajer keuangan adalah untuk memaksimumkan kekayaan pemegang saham.
Jika perusahaan-perusahaan tersebut berada pada posisi dimana fluktuasi nilai tukar
mata uang akan mempengaruhi kekayaan pemegang saham, maka perusahaan
tersebut dikatakan exposed to exchange rate risk.Perusahaan multinasional yang exposed to exchange rate risk menggunakan
forward contracts, meminjam secara lokal (di dalam negeri), dan menyesuaikan
kebijakan-kebijakan kredit danpricingnya. Pada efficient market, ekspektasi perubahan-
perubahan nilai tukar tidak dapat di-hedge. Riset membuktikan bahwa kurs forward
merupakan prediktor bias dari kurs spot masa datang. Dan menurut Efek Fisher
Internasional, perbedaan suku bunga seharusnya diseimbangkan oleh perubahan nilai
tukar. Dengan demikian concern sebagian besar perusahaan adalah memproteksi
posisinya terhadap perubahan nilai tukar yang tidak dapat diprediksi.
A. Eksposur atas resiko nilai tukar
Eksposur adalah tingkat dimana sebuah perusahaan dipengaruhi oleh perubahan
kurs. Berbeda dengan cash flow perusahaan domestik, cash flows perusahaan
multinasional didenominasi dalam berbagai valas dan nilai dari masing-masing mata
uangnya relatif berbeda dengan mata uang lokal dalam waktu yang berbeda pula.
Variasi-variasi ini memperumit masalah pengukuran kinerja subsidiary dan paramanajer-manajernya.
Secara khusus perusahaan multinasional menghadapi eksposur transaksi,
translasi dan ekonomi, yang berubah akibat kurs valas dan mempengaruhi perusahaan
dalam cara yang berbeda dan memerlukan teknik manajemen yang berbeda. Tiga tipe
atau pengukuran exposure yang berbeda tersebut adalah :
7/28/2019 Mengelola eksposure
3/30
1 1. Translation (Accounting) exposure merupakan eksposur laporan Rugi/laba
dan Neraca MNC terhadap perubahan-perubahan nilai tukar nominal. Dihasilkan dari
fakta bahwa MNC harus mengkonsolidasi rekeningnya kedalam mata uang lokal melalui
cash flow-nya yang didenominasi dalam berbagai valas.(mentranslasi laporan keuangan
yang didenominasi mata uang asing kedalam mata uang lokal, dimana assets dan
liabilities tersebut merefleksikan keputusan-keputusan masa lalu yang dibuat oleh
perusahaan). Contoh : Jika perusahaan mempunyai rekening/bank accountdalam mata
uang asing pada bank luar negeri ukuran/jumlah deposit dalam mata uang asing tidak
terpengaruh, tetapi jumlah deposit yang dilaporkan dalam laporan keuangan (dalam
mata uang domestik) akan berpengaruh pada statements konsolidasi dari subsidiari
asing kepada parent company/perusahaan induknya, nilai dari beberapa pos-posnya
akan bervariasi dari waktu ke waktu terhadap kurs valas.
2
3 2. Transaction exposure adalah eksposur valas perusahaan dalam transaksi-
transaksinya dengan negara lain dimana transaksi tersebut terjadi pada saat ini namun
pembayarannya dilakukan pada masa datang, pada saat jatuh tempo/penyelesaian
transaksi-transaksi tersebut menaikkan keuntungan-keuntungan atau kerugian-kerugian
mata uang. Dengan kata lain selama periode komitmen-komitmen pembayaran atau
penerimaan tersebut belum jatuh tempo, kurs nominal dapat berubah dan membuat nilai
transaksi ada dalam resiko. Contoh transaksi-transaksi tersebut adalah piutang danhutang, debt or interest payments outstandingdalam valas.
4
1 3. Economic exposure (operating/competitive exposure) adalah eksposur valas
cash flows perusahaan terhadap perubahan-perubahan nilai tukar riil (mengukur
perubahan-perubahan nilai tukar yang mempengaruhi nilai perusahaan yang diukur
dalam ekspektasi PV cash flows masa dating atau berfokus pada dampak perubahan-
perubahan nilai tukar terhadap nilai perusahaan yang diukur dalam present value dari
seluruh ekspektasi cash flows masa datang). Exposure yang didasarkan pada nilai-nilaipasar mengasumsikan bahwa tujuan finansial perusahaan adalah untuk
memaksimumkan kekayaan pemegang saham Contoh : Jika kita mempunyai subsidiary
di negara Z dan mata uang negara Z didevaluasi, cash flows subsidiaryakan berubah
karena kenaikan ekspor potensial, biaya-biaya tinggi dari impor peralatan dan bahan
baku.
7/28/2019 Mengelola eksposure
4/30
B. Translation exposure
1. . Translation (Accounting) exposure
Translation exposure secara sederhananya merupakan perbedaan antara exposed
assets dan exposed liabilities.
Exposed berarti bahwa nilai dari asset yang dihitung dalam reporting currency
(mata uang negara asal) turun akibat devaluasi functional currency (mata uang
perusahaan subsidiari) dan naik akibat apresiasi functional currency. Pertanyaan yang
masih tetap ada adalah pos-pos mana yang harus ditranslasikan pada kurs saat ini dan
mana yang kurs historis ?
1. Jika assets dan liabilities ditranslasikan pada kurs saat ini, assets dan liabilities
tersebut dikatakan sebagai exposed.
2. Assets dan liabilities yang ditranslasikan atas dasar kurs historis, kurs yang dipakai
pada assetyang telah dimiliki atau liabilities yang telah terjadi, dikatakan sebagai not
exposed.
2. Pengukuran Translation Exposure
Accounting/translation exposure timbul dari kebutuhan untuk maksud-maksud
pelaporan dan konsolidasi, untuk mengkonversi laporan keuangan operasi asing/luar
negeri dari mata uang lokal (perusahaan subsidiari) ke mata uang parent
company/perusahaan induk. Jika kurs telah berubah sejak periode pelaporansebelumnya, translasi/restatementdari assets dan liabilities, revenues, gains dan losses
yang didenominasi dalam valas akan menghasilkan gains/losses dalam valas (foreign
exchange gains/losses). Translation exposure dengan demikian adalah exposure dari
nilai akuntansi perusahaan (laporan keuangan perusahaan) terhadap resiko pergerakan-
pergerakan nilai tukar dan dihitung dengan cara mencari selisih positif dari seluruh
accounts/pos-pos yang akan ditranslasikan pada nilai tukar saat ini.
Jika misalnya kita teliti perusahaan Indonesia dengan subsidiarynya yang
beroperasi di Italia. Pada akhir tahun laporan keuangan perusahaan Indonesia akanmerefleksikan kepemilikan subsidiary tersebut. Jadi jika subsidiary mempunyai
receivables LIT 2.000.000, fixed assets LIT 5.000.000, Inventory LIT 3.000.000, Long
term debt LIT 2.500.000 dan seterusnya, Neraca parent company/perusahaan induk
harus memasukkan jumlah-jumlah diatas dalam pos-pos/accounts yang sesuai.
Apa yang terjadi jika Lira menurun nilainya relatif terhadap IDR (Rupiah) ?
7/28/2019 Mengelola eksposure
5/30
Semua ini tergantung pada pilihan dari nilai tukar yang dipakai untuk mentranslasikan
pos-pos neraca tersebut dari Lira ke IDR. Jika semua pos-pos ditranslasikan pada nilai
tukar baru/saat ini, maka nilai seluruh pos-pos (termasuk equity) akan berkurang. Jika
seluruhnya ditranslasikan pada nilai tukar historis (misalnya: kurs pada saat assetatau
liabilitydiperoleh) maka nilai baru Lira tidak akan ikut dalam perhitungan sama sekali
dan oleh karenanya tidak akan mempunyai efek pada laporan keuangan (atau pada nilai
akuntansi dari perusahaan.
Keuntungan/kerugian translasi mata uang bisa direalisasikan jika nilai tukar pada
akhir tahun operasi berbeda dengan awal tahunnya.
2.1.Accounting bodies (badan-badan akuntansi)
Accounting bodies (badan-badan akuntansi) pada berbagai negara telah mencoba
untuk membuat standard-standard untuk menangani translasi dengan cara yang adil
merefleksikan situasi keuangan yang sebenarnya. Didalam beberapa buku teks
didiskusikan standard-standard Amerika Serikat yakni FASB 8 dan FASB 52 beserta
beberapa alasan-alasannya.
2.1.1. FASB-8
FASB 8 membentuk aturan yang seragam yang mengatur translasi laporankeuangan yang didenominasi mata uang asing dan transaksi-transaksi dari perusahaan
induk Amerika Serikat. FASB 8 yang efektif pada 1 Januari 1976, menggunakan metode
temporal untuk mentranslasikan neraca dan laporan rugi/laba ke dalam dollar Amerika
Serikat. Keuntungan-keuntungan dan kerugian-kerugian yang tak ter-realisir dicatat
dalam laporan rugi/laba. Sehingga net incomenya sangat terpengaruh oleh fluktuasi nilai
tukar ketimbang sebagai akibat dari penjualan dan profit margins dari product lines
perusahaan.
2.1.2. FASB-52
Meningkatnya ketidak puasan terhadap FASB 8 menghasilkan aturan translasi
FASB 52. Menurut FASB 52 assets dan liabilities yang didenominasi mata uang asing
ditranslasikan ke dalam dollar pada kurs saat ini. Item-item laporan rugi/laba harus
7/28/2019 Mengelola eksposure
6/30
ditranslasikan baik dalam kurs sebagai akibat waktu terjadinya revenues dan expenses
nya atau dalam weighted average (rata-rata) kurs periode tersebut. Keuntungan-
keuntungan dan kerugian-kerugian yang tidak ter-realisir dicatat dalam pos equity
terpisah pada neraca parent companysehingga tidak tercatat dalam laporan rugi/laba.
Pos ini disebut pos cummulative translation adjustment (penyesuaian translasi
kumulatif).
FASB 52 yang pertama kali membedakan antara mata uang fungsional (functional
currency) dan mata uangparent company/perusahaan induk (reporting currency).
1 1. Mata uang fungsional subsidiari luar negeri adalah mata uang pada
lingkungan ekonomi tempat beroperasinya perusahaan tersebut.
2 2. Reporting currencydari perusahaan subsidiari merupakan mata uang didalam
neraca dan laporan rugi/laba yang harus dinyatakan kembali untuk dikonsolidasikan
dengan laporan keuangan perusahaan induk (parent company). Negara yang
berpengalaman dengan inflasi kumulatif 100 % atau lebih selama tiga tahun berturu-
turut dikatakan sebagai negara yang hyperinflation. Pada kasus ini, mata uang
fungsionalnya harus dollar Amerika Serikat.
Jika mata uang fungsional adalah dollar, maka laporan keuangan perusahaan
subsidiary dalam mata uang lokal harus diukur kembali dalam dollar dengan
menggunakan metode temporal, seperti yang disarankan oleh FASB 8.
Contoh 1 : (Shapiro, 1992 : 194 196)
Sterling Ltd perusahaan subsidiari A.S di Inggris memulai bisnis dan
memperoleh fixed assetpada awal tahun ketika kurs GBP 1 = USD 1,5. Kurs rata-rata
untuk periode tersebut adalah USD 1,4, kurs pada akhir tahun periode adalah USD 1,3.
Sedangkan kurs historis untuk inventory adalah USD 1,45. Selama tahun tersebut
Sterling Ltd memiliki laba setelah pajak sebesar GBP 20.000.000 yang akan
merupakan /menjadi retained earning/laba ditahan - yakni tidak ada dividen yangdibayarkan/dibagikan. Bagaimana laporan R/L (pada tabel.8.1) akan ditranslasikan ke
dalam USD dibawah dua alternatif (menurut FASB-52)
1). Functional currency/mata uang fungsional adalah GBP
2). Functional currency/mata uang fungsional adalah USD
7/28/2019 Mengelola eksposure
7/30
Jawab:
Jika functional currency adalah GBP, Sterling Ltd akan mentranslasi loss/rugi
sebesar USD 22.000.000, yang tidak tercatat (by passes) pada laporan R/L (karena
functional currencyadalah identik dengan local currency/mata uang lokal) dan muncul
pada neraca sebagai komponen terpisah yang disebut cummulative translation
adjustment (penyesuaian translasi kumulatif) pada pos equity pemegang saham.
Kerugian translasi/translation loss dihitung sebagai jumlah yang menyesuaikan
(reconciles) equity account dengan pos-pos translasi yang tersisa untuk membuat
seimbang (balance) aset-aset dan hutang-hutang dan ekuitas (tabel 15.1 menunjukan
translasi-translasi neraca Sterling Ltd dibawal 2 alternatiffunctional currency).
Sama halnya jika USD merupakan functional currency, keuntungan translasi valas
sebesar USD 108.000.000 yang muncul pada laporan R/L Sterling Ltd (karena
functional currency berbeda dengan local currency) dihitung sebagai selisih antara
sebelum perolehan mata uang (sebesar USD 23.000.000) dan laba ditahan (sebesar
USD131.000.000). Jumlah ini hanya membuat seimbang (balance) buku Sterling Ltd.
Tabel 15.1. Translasi Laporan R/L Sterling Ltd dibawah FASB-52 (dalam Juta)
Valuta FungsionalPound Sterling US DollarPoundsterling Kurs dipakai US Dollars Kurs dipakai US Dollars
Revenues 120 1,40 $ 168 1,40 $ 168
Cost of goods sold (50) 1,40 (70) 1,45 (73)
Depreciation (20) 1,40 (28) 1,50 (30)
Other expenses, net (10) 1,40 (14) 1,40 (14)
Foreign Exchange gain 108
Income before taxes 40 56 159
Income taxes (20) 1,40 (28) (28)
Net Income 20 $ 28 $ 131
Ratios
Net Income to revenue 0,17 0,17 0,78
Gross profit to revenue 0,58 0,58 0,57
Debt to equity 7,33 7,33 4,07
7/28/2019 Mengelola eksposure
8/30
Tabel. 15.2. Translasi Laporan R/L Sterling Ltd dibawah FASB-52 (dalam Juta)
Valuta Fungsional
Pound Sterling US DollarPoundsterling Kurs dipakai US Dollars Kurs dipakai US Dollars
Assets
Kas 100 1,30 $ 130 1,30 $ 130
Piutang 200 1,30 260 1,30 260
Inventory 300 1,30 390 1,45 435
Aktiva Tetap, net 400 1,30 520 1,50 600
Total Aktiva 1.000 $ 1.300 $ 1.425
Liabilities
Hutang lancer 180 1,30 234 1,30 234
Hutang jk.panjang 700 1,30 910 1,30 910
Saham biasa 100 1,50 150 1,50 150
Laba ditahan 20 28 131
Penyesuaian translasi -
Kumulatif ______ (22) ______
Total hutang plus
Modal 1.000 $ 1.300 $ 1.425
Sumber : Manajemen Keuangan Internasional, M. Faisal, 2001. Hal. 111
Pada FASB 52, keuntungan-keuntungan atau kerugian-kerugian transaksi yang
terjadi (sebagai akibat) keperluan untuk menyesuaikan assets dan liabilities yang
didenominasi mata uang asing selain mata uang fungsional umumnya dicatat dalam
laporan rugi/laba dimana keuntungan-keuntungan dan kerugian-kerugian translasi tidak
dicatat.
Exposure transaksi dihasilkan dari kemungkinan-kemungkinan keuntungan-
keuntungan dan kerugian-kerugian transaksi yang telah terjadi dan didenominasi dalammata uang asing. Hal ini mengukur mata uang dengan mata uang dan sama dengan
perbedaan antara cash inflows dan outflows dalam masing-masing mata uang asing
masa yang akan datang yang secara kontraktual telah ditetapkan.
2.1.3. Standard Australia (AAS 20)
7/28/2019 Mengelola eksposure
9/30
Sedangkan standar-standar Australia yang relevan adalah AAS 20. Standar ini
membedakan antara dua jenis operasi-operasi luar negeri yaitu self sustaining dan
integrated.
A self sustaining operation adalah perusahaan yang secara finansial dan
operasional independen terhadap perusahaan induk dan dalam operasi-operasi
regulernya dalam hal transaction exposure tidak mempengaruhi perusahaan induk AAS
20 mensyaratkan bahwa seluruh pos-pos necara dari self sustaining foreign operations
ditranslasi menggunakan current exchange rates saat ini. Net gain/loss dari translasi
ditunjukkan dalam pos cadangan terpisah pada neraca perusahaan induk, yang disebut
foreign currency translation reserve.
An integrated operation adalah interdependen dengan perusahaan induk, untuk
transaction exposurenya secara regular exposing parent company. Integrated
operations menggunakan metode temporal untuk maksud-maksud translasi. Alasannya
kelihatannya berbeda, untuk maksud-maksud praktikal metode temporal adalah sangat
sama dengan metode monetary/non monetary. Perbedaanya hanya berkenaan dengan
inventory item non monetary ini akan dtranslasi pada kurs historis jika operasi luar
negeri dinilai pada historical costdan current ratejika inventorydicatat pada nilai pasar
(net realisable value) atau atas dasar saat ini. Keuntungan-keuntungan atau kerugian-
kerugian translasi ditunjukkan secara langsung pada laporan rugi/laba (berbeda dengan
self sustaining operation, yang tidak dicantumkan (by pass) pada laporan rugi/laba danlangsung ditempatkan pada accountcadangan).
3. Metode-metode translasi
Ada empat metode-metode translasi yang telah ada dan dipakai oleh perusahaan-
perusahaan multinasional di seluruh dunia, yakni metode current/noncurrent, metode
monetary/nonmonetary, metode temporaldan metode current rate.
1 1. Pada metode current/noncurrent, aktiva lancar (current assets) dan hutanglancar (current liabilities) ditranslasikan pada kurs/rate saat ini (dengan kata lain hanya
memperlakukan current assets dan current liabilities yang exposed(yang disesuaikan
dengan nilai tukar yang berubah/postchange). Noncurrent assets dan noncurrent
liabilities ditranslasian pada kur/rate historis. Komponen-komponen laporan rugi/laba
7/28/2019 Mengelola eksposure
10/30
ditranslasikan pada kurs/nilai tukar rata-rata periode tersebut. Pengecualian ada pada
revenues dan expenses yang berkaitan dengan noncurrent assets dan liabilities.
2 2. Pada metode monetary/nonmonetarypos-pos neraca monetary(cash,
account receivables danpayables, long term debt) ditranslasikan pada kurs mata uang
saat ini. Non monetary account/pos-pos non moneter (inventory, fixed assets, long term
investments) ditranslasikan pada kurs historis (dengan kata lain hanya menghitung
assets dan liabilities moneter yang exposed). Laporan rugi/laba ditranslasikan dengan
nilai tukar rata-rata selama periode tersebut. Pos-pos revenues dan expenses yang
berkaitan dengan pos neraca non monetaryditranslasikan pada kurs yang sama dengan
yang digunakan untuk mentranslasi pos-pos pada neraca.
1 3. Metode temporalsama seperti metode monetary/nonmonetarydengan hanya
sedikit perbedaan bahwa inventorybisa ditranslasikan pada kurs saat ini jika memiliki
harga pasar (mentranslasi assets dan liabilities yang exposeddinilai pada current
cost/biaya saat ini dan pada historical cost/biaya historis untuk assets dan liabilities yang
unexposed).
2 4. Pada metode current rate, seluruh pos neraca dan laporan rugi/laba
ditranslasikan pada kurs saat ini (memperlakukan seluruh assets dan liabilities sebagai
exposed).
Contoh 2 :
Andaikan neraca perusahaan subsidiaryA.S di Jerman pada 1 Desember 1998 adalah
sebagai berikut :
Assets (DM juta) Liabilities(DM juta)
Cash, Marketable Securities DM 250.000 Current liabilities DM 750.000
Account Receivables DM 1.000.000 Long term debtDM 3.400.000
Inventory (at market) DM 2.700.000 EquityDM 4.900.000
Fixed assets DM 5.100.000 Total liabilities-____________Total assets DM 9.050.000plus equityDM 9.050.000
Jika selama tahun tersebut DM terapresiasi dari USD 0,70/DM menjadi USD
0,76/DM, bagaimana translasi keuntungan (kerugian) menurut metode current rate ?
Jawab :
7/28/2019 Mengelola eksposure
11/30
Keuntungan translasinya adalah sebesar USD 294.000 (USD 490.000 x (0,76 0,70))
4. Dalam hal pengukuran exposure terhadap perubahan-perubahan nilai tukar,
terdapat perbedaan utama antara praktek akuntansi dengan realita ekonomi.
Accounting exposure merupakan hasil dari menyatakan kembali laporan keuangan
yang dinyatakan dalam mata uang asing kedalam mata uang lokal. Aset-aset dan
hutang-hutang tersebut merefleksikan keputusan-keputusan masa lalu yang dibuat oleh
perusahaan.
Economic exposure berfokus pada dampak perubahan-perubahan nilai tukar terhadap
nilai perusahaan yang diukur dalam present value dari seluruh cash flowmasa datang
yang diharapkan.
Exposure yang didasarkan pada nilai-nilai pasar mengasumsikan bahwa tujuan
keuangan perusahaan adalah untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham.
Karena tidak adanya hubungan antara informasi dari teknik-teknik akuntansi yang terkait
pada event-eventmasa lalu dengan hasil-hasil operasi perusahaan aktual, perusahaan
harus berfokus pada efek ekonomi dari perubahan-perubahan nilai tukar. Bukti empiris
menunjukan bahwa para investor yang berpengetahuan sanggup untuk membedakan
antara window dressingdata akuntansi dan realita ekonomi. Selanjutnya, pada efisiensi
pasar keuntungan-keuntungan dan kerugian-kerugian translasi ditempatkan dalamperspektif yang sesuai sehingga harga saham perusahaan multinasional tidak akan
terpengaruh.
Perusahaan-perusahaan multinasional dengan afiliasi di luar negeri perlu untuk
mentranslasikan assets dan liabilities, revenues dan expenses yang dinyatakan dalam
valuta asing ke valuta lokalnya untuk tujuan-tujuan akuntansi. Terdapat berbagai metode
translasi yang ada, yaitu metode current/noncurrent, metode monetary/nonmonetary,
metode temporal, dan metode current rate. FASB memberi mandate perusahaan-
perusahaan multinasional AS untuk menggunakan metode temporal atau metodecurrent rate.
Tugas manajer keuangan adalah untuk memaksimumkan kekayaan pemegang
saham. Jika sebuah perusahaan berada pada posisi dimana fluktuasi valuta akan
mempengaruhi kekayaan pemegang saham, maka perusahaan tersebut dikatakan
sebagai exposed to exchange rate risk.
7/28/2019 Mengelola eksposure
12/30
Karena nilai tukar bisa berubah selama tahun operasi, translasi dari neraca dan
laporan rugi/laba dapat mengakibatkan keuntungan-keuntungan dan/atau kerugian-
kerugian nilai tukar. Untuk mengukur eksposur akuntansi, assets dan liabilities
diidentifikasi senagai exposedatau not exposed. Perbedaan antara exposed assets dan
liabilities merupakan gambaran eksposur translasi.
5. Pengelolaan Eksposure Akuntansi
Eksposur transaksi terjadi ketika perusahaan terlibat dalam transaksi yang
didenominasi mata uang asing yang akan terjadi di masa datang. Untuk melindungi
inflows dan outflows masa datang dari pergerakan mata uang yang sangat cepat,
perusahaan multinasional dapat mengkompensasi seluruh atau sebagian cash flows
exposure transaksi melalui transaksi berikut (tindakan ini merupakan konsep hedging) :
1. Contractual hedges, seperti forward market hedge, money market hedge dan option
market hedge
2. Operating strategies (strategi-strategi operasi) yang meliputi price adjustment
caluses, risk shifting, exposure nettingdan currency risk sharing.
5.1. Forward market hedge
Adalah pengkompensasian piutang-piutang atau hutang-hutang yang didenominasi
mata uang asing dengan forward contractuntuk menjual/membeli mata uang tersebutpada waktu penyerahan yang ditetapkan sama dengan antisipasi
penerimaan/pembayaran mata uang asing.
Contoh 1:
Perusahaan A.S telah mengimpor barang-barang dari Jerman senilai DM
5.000.000 dan dibayar (payable) dalam 180 hari. Perusahaan dapat ikut forward
contractuntuk membeli DM 5.000.000 sekarang. Jika kurs forward 180 hari adalah DM2,5802/USD, maka dalam 180 hari perusahaan A.S akan menukar DM 5.000.000
menjadi USD 1.937.834 (DM 5.000.000/2,5802) untuk membayar pengiriman barang-
barang impor tersebut.
7/28/2019 Mengelola eksposure
13/30
Contoh 2 :
Perusahaan perancis telah melakukan kontrak untuk membeli sejumlah komponen
dari Jepang bernilai JPY 15.000.000.000 akan dibayar (payable) dalam waktu 3 bulan.
Perusahaan mempunyai piutang barang-barang yang dijual pada perusahaan Jepang
dengan nilai JPY 5.000.000.000 yang jatuh temponya sama dalam waktu 3 bulan. Jika
kurs spot Franc Perancis terhadap JPY adalah JPY 27/FF dan kurs forward 3 bulan
adalah JPY 26,65/FF, tingkat bunga tahunan FF dan JPY masing-masing sebesar 3,3 %
dan 2 %. Berapa cost of forward coverjika perusahaan melakukan hedgingpada pasar
forward ?
Jawab :
Karena perusahaan memiliki hutang/payable JPY 15.000.000.000 dan piutang
sebesar JPY 5.000.000.000, perusahaan hanya perlu untuk mengcover net exposure
sebesar JPY 10.000.000.000. Pada forward market, perusahaan akan
memasuki/mengikuti forward contract3 bulan untuk membeli Yen Jepang dengan nilai
FF 375.234.521 (JPY 10 milyar/JPY 26,65). Dalam 90 hari perusahaan akan menukar
FF 375.234.521 untuk membayar komponen yang bernilai JPY 10.000.000.000.
Contoh 3 :
Berapakah forex gain or loss dari posisi unhedged (dibanding dengan posisi
hedgedpada pasar forward) jika kurs spot dalam 3 bulan sebesar JPY 26,5/FF ?
Jawab :
Tanpa hedging perusahaan akan menunggu hingga 90 hari dan nilai tukar
sejumlah FF untuk membayar komponen sebesar JPY 10.000.000.000 tidak diketahui
(tergantung pada kurs spot dalam 90 hari). Jika kurs spot masa datang yang
diperkirakan (the expected future spot rate) dalam 90 hari adalah JPY 26,5/FF maka
diperlukan sejumlah FF 377.358.490 (JPY 10 milyar/26,5) untuk membayar komponen
7/28/2019 Mengelola eksposure
14/30
tersebut. Dibandingkan dengan forward cover, posisi tidak hedgingakan menekan biaya
sebesar FF 2.123.969 (FF 377.358.490 FF 375.234.521)
5.1.1. The true cost of hedging (biaya sebenarnya dari hedging/forward cover).
1. The true cost of hedgingmerupakan opportunity costyang tergantung pada kurs spot
masa datang, pada saat forward contractditentukan ditunjukan sebagai berikut :
e1 f1
e0
dimana : e1 = kurs spot masa datang
f1 = kurs forward
e0 = kurs spot saat ini
2. Pada efisiensi pasar, biaya riil hedging (the real cost of hedging) dengan forward
contractadalah nol.
Contoh :
Penerbangan A.S telah melakukan hedging piutang sebesar GBP 2.500.000
dengan menjual GBP secara forward. Jika kurs spot USD 1,73/GBP dan kurs forward 90
hari USD 1,7158/GBP. Berapa cost of hedging(opportunity cost)nya ?
Jawab :
The real cost of hedgingdihitung dengan rumus diatas (e1 f1)/e0, karena kita
tidak mengetahui berapa future spot rate dalam 90 hari, cost of hedging tidak dapat
ditentukan.
5.2. Money market hedge (hedgingpasar uang)
Terdiri dari kegiatan me-reverse piutang atau hutang dengan menciptakan
matching hutang-hutang dan piutang-piutang pada mata uang tertentu dengan cara
pinjam dan meminjamkannya di pasar uang.
7/28/2019 Mengelola eksposure
15/30
Contoh 1:
Jika perusahaan A.S memiliki kewajiban membayar FF 1.000.000 dalam 3 bulan,
perusahaan tersebut dapat melakukan hedging resiko nilai tukar dengan meminjam
dolar sekarang, mengkonversi dolah ke Franc Perancis pada kurs spot dan
menginvestasikanproceednya pada pasar uang Perancis dalam 3 bulan. Jumlah yang
diterima dari investasi tersebut pada akhir masa akan dipakai untuk memenuhi
komitmen perusahaan sebesar FF 1.000.000.
Jumlah pinjaman dolar A.S akan tergantung pada kurs spot antara dolar dan Franc
Perancis saat itu dan tingkat bunga investasi pada instrumen pasar uang Perancis.
Keuntungan/kerugian pada hedgingpasar uang hanyalah perbedaan antara biaya
untuk membayar kembali pinjaman dolar dan nilai investasi Franc Perancis.
Contoh 2 :
Andaikan General Motors menggunakan money market hedge (hedging pasar
uang) untuk memproteksi Lit 200.000.000 (Lira Italia) payable/yang dibayar dalam 1
tahun. Tingkat bunga di A.S pada saat itu adalah 9 % dan tingkat bunga Lira adalah 14%. Jika kurs spot bergeser dari Lit 1.293/USD pada awal tahun ke Lit 1.349/USD diakhir
tahun, berapa biaya hedgingpasar uang GM ?
Jawab : (alternatif 1 : pinjaman + bunga dibayar pada akhir tahun)
Pinjam Lit 200.000.000, konversi ke USD = Lit 200.000.000/1.293 = USD
154.679,04 kemudian investasikan USD 154.679,04 pada tingkat bunga 9 %
menghasilkan USD 168.600,1547. Setelah satu tahun bayar kembali hutang + bunga Lit200.000.000 x 1,14 = Lit 228.000.000, konversi hutang + bunga ke USD Lit
228.000.000/1.349 = USD 169.014,0845. Cost of money market hedge adalah sebesar
USD 168.600,1547 USD 169.014,0845 = USD 414 (loss/rugi)
Jawab : (alternatif 2 : pinjaman dikuotasi atas dasardiscount; bunga dikenakan
7/28/2019 Mengelola eksposure
16/30
dimuka)
Dengan money market hedge, GM akan meminjam Lit 200.000.000/1,14 = Lit
175.438.597 untuk satu tahun, konversikan kedalam USD 135.683 (Lit
175.438.597/1.293) pada pasar spot dan investasikan selama 1 tahun. Pada akhir tahun
GM akan menerima dari investasi tersebut sebesar USD 147.895 (135.683 x 1,09). GM
akan menggunakan dolar tersebut untuk membayar kembali pinjaman di Italia sebesar
Lit 200.000.000 (175.438.597 x 1,14). Karena kurs spot pada akhir tahun adalah
sebesar Lit 1.349, pinjaman sebesar Lit 200.000.000 akan bernilai USD 148.258 (Lit
200.000.000/1.349). Karena return atas investasi USD hanya sebesar USD 147.895,
maka kerugian dari hedgingpasar uang adalah sebesar USD 363 (USD 147.895 USD
148.258)
Contoh 3 :
Jika (pada contoh 2. Forward market hedge) hedging dilakukan pada pasar uang,
berapa cost of the coverdari money market hedge ?
Jawab :
Melalui moneymarket hedge, perusahaan akan membutuhkan JPY 9.803.921.569 (JPY10 milyar/1,02) untuk diinvestasikan di Jepang. Untuk melakukannya, perusahaan akan
perlu untuk meminjam FF 363.108.206 (JPY 9.803.921.569/27) hari ini di Perancis.
Dalam 90 hari, perusahaan akan membayar kembali pinjaman kepada bankir Perancis
dalam jumlah FF 375.090.777 (FF 363.108.206 x 1,033)
5.3. Foreign currency options
Perusahaan-perusahaan melakukan transaksi-transaksi bisnis yang mungkin tetapitidak pasti terjadi. Dalam hal ini forward contracttidak cocok untuk menghedge terhadap
perubahan-perubahan nilai tukar. Tetapi, perusahaan harus menggunakan options
contract yang memberi pemilik hak tetapi bukan kewajiban untuk membeli (call) atau
menjual (put) sejumlah mata uang tertentu pada harga tertentu selama perjanjian
tersebut.
7/28/2019 Mengelola eksposure
17/30
Call option (opsi membeli) dikatakan berharga/valuable pada saat perusahaan
menantikan hasil tender yang misalnya melibatkan pembelian aset-aset asing.
Put option (opsi menjual) dikatakan berharga pada saat perusahaan menantikan
hasil persidangan diperadilan luar negeri.
Pada kedua kasus diatas, perusahaan tidak pasti (uncertain) akan sejumlah dan
waktu dari inflowdan outflowmata uang asing. Penggunaan lain dari options mata uang
adalah untuk menghedge exposure untuk menggeser valas kompetitor .
Tujuan dari hedging, melibatkan matching profil risk return dari instrumen-instrumen
hedging dengan posisi mata uang untuk dihedge. Dengan demikian forward contract
lebih baik dipakai pada saat cash flows mata uang asing diketahui, sementara options
contractlebih tepat pada saat cash flows mata uang asing tidak pasti.
5.4. Risk shifting(Penggeseran resiko)
Perusahaan-perusahaan multinasional yang terlibat dalam perdagangan
internasional dapat memilih mata uang dengan meng-invoice ekspor dalam mata uang
yang kuat (strong currency) dan impor dalam mata uang yang lemah (weak currency).
Strategi ini akan menghasilkan pergeseran resiko/risk shiftingnilai tukar ke sisi lain dari
transaksi internasional.
Keberhasilan dari strategi ini tergantung pada bargaining powerrelatif kedua belah
pihak yang terlibat.
Contoh :
Andai pada 1 Januari GE mendapat kontrak untuk men-supply baling-baling
kepada Lufthansa (perusahaan penerbangan Jerman). Pada 31 Desember GE akan
menerima pembayaran DM 25.000.000 untuk baling-baling tersebut. Jika Lufthansa
berkeinginan untuk di invoice (membayar) dalam dolar karena Lufthansa
memperhitungkan bahwa biaya DM ekivalen tidak akan lebih tinggi dari harga DM25.000.000. Membayar dalam dolar tidak mengeliminir resiko valas, ia hanya
menggeser resiko dari GE ke Lufthansa (yang sekarang memiliki exposure dolar).
(Shapiro, 1992 : 202 ; 205)
5.5. Pricing decisions (Keputusan-keputusan harga)
7/28/2019 Mengelola eksposure
18/30
Ketika perusahaan melakukan penjualan ke luar negeri secara kredit, harga mata
uang asing dikonversikan dalam harga dolar dengan menggunakan kurs forward, bukan
kurs spot. Karena diketahui bahwa dolar esok hari tidak sama dengan dolar hari ini.
Contoh 1:
Andai GE telah memberikan harga pesanan baling-baling kepada Lufthansa
seharga $ 10.000.000 dan kemudian karena permintaan Lufthansa untuk mengkuotasi
pesanan tersebut dalam DM, mengkonversi harga dolar kedalam DM menggunakan
kurs spot DM 1 = $ 0,40 menghasilkan DM 25.000.000. Ternyata kuotasi tadi hanya
bernilai $ 9.570.000. Jika manajemen GE berkeinginan untuk menjual baling-baling
dengan harga $ 10.000.000, GE harus menetapkan harga DM sama dengan $
10.000.000/0,3828 = DM 26,12 juta. Dengan demikian GE merugi sebesar $ 430.000.
Pada saat GE menanda tangani kontrak, kerugian ini bukan merupakan kerugian kurs,
ini terjadi karena manajemen mengabaikan hal tersebut (Shapiro, 1992 : 206).
Jika sejumlah pembayaran diterima pada interval waktu yang berbeda, harga mata
uang asing harus kurs forward rata-rata (weighted average of forward rates) dengan
masa berlaku yang sama dengan waktu/tanggal pembayaran.
Contoh 2 :
Suatu perusahaan Weyerhaeuser diminta untuk mengkuotasi harga dalam FF
(Franc Perancis) untuk penjualan kayunya kepada perusahaan Perancis. Kayu akan
dikirim dan dibayar dalam empat (4) kali pembayaran yang sama. Perusahaan
menentukan harga minimum $ 1.000.000 untuk menerima kontrak tersebut. Jika Pf
merupakan harga kontrak dalam FF maka perusahaan akan menerima 0,25 Pf setiap 3
bulan, dimulai 90 hari dari sekarang. Andai kurs spot dan forward FF adalah seperti
dibawah ini
Spot 90 hari 180 hari 270 hari 360 hari
$0,1772 0,1767 0,1761 0,1758 0,1751
7/28/2019 Mengelola eksposure
19/30
Berdasarkan atas kurs forward tersebut, nilai dolar ekivalen yang pasti dari revenue Franc
tersebut adalah 0,25 Pf (0,1767 + 0,1761 + 0,1758 + 0,1751) atau 0,25 Pf = ($ 0,7037) = $
0,1759 Pf. Agar Weyerhaeuser dapat merealisasikan $ 1.000.000 dari penjualan tersebut,
harga FF minimum harus merupakan solusi terhadap $ 0,1759 Pf = $ 1.000.000 atau PF = FF
5.685.048. Pada setiap harga Franc yang lebih rendah, perusahaan (Weyerhaeuser) tidak
dapat dijamin untuk menerima $ 1.000.000 dari pernjualan tersebut (Shapiro, 1992 : 206 207).
5.6. Exposure netting
Melindungi dari perubahan nilai tukar dapat ditempuh dengan secara hati-hati memilih
mata uang sehingga meminimumkan net exposure. Contoh : Piutang DM 1.000.000 dan hutang
DM 1.000.000 dapat dihilangkan satu sama lain, tanpa net (sebelum pajak) exposure. Dalam
praktek exposure netting melibatkan satu dari tiga (3) kemungkinan-kemungkinan berikut :
(Sapiro, 1992 : 207)
1 1. Perusahaan dapat menyeimbangkan (offset) posisi long valas dengan posisi short
dalam valas yang sama.
2 2. Jika pergerakan-pergerakan kurs dari dua (2) valas berkorelasi secara positif (sebagai
contoh SF (Swiss Franc) dan DM (Deutsche mark), maka perusahaan dapat offsetposisi long
dalam satu valas dengan posisi shortdalam valas yang lain.
3 3. Dengan exposure netting, perusahaan multinasional memilih mata uang-mata uangyang berkorelasi negatif. Dengan demikian, exposure terhadap satu mata uang dapat
dikompensasi dengan exposure mata uang yang lain.
5.7. Currency risk sharing
Perusahaan-perusahaan dapat bersepakat untuk men-share resiko nilai tukar pada
kontrak-kontrak mereka dengan cara mengikuti kontrak hedging standar (customized hedge
contract) dalam mendasari transaksi-transaksi perdagangan. Ini meliputi klausul penyesuaianharga (Price adjustment clause) dimana harga dasarnya disesuaikan untuk merefleksikan
perubahan-perubahan kurs valas.
Contoh :(Shapiro, 1992 : 208 209)
7/28/2019 Mengelola eksposure
20/30
Harga dasar/base price dapat ditetapkan pada DM 25.000.000, tetapi kedua belah pihak akan
sharing resiko valas dalam sebuah neutral zone (kisaran valas dimana resiko tidak di share).
Andai neutral zone dispesifikasi dengan batas kurs/band rate : $ 0,39 - $ 0,41 : DM 1,
sedangkan kurs dasar/base rate DM 1 = $ 0,40. Ini berarti bahwa kurs dapat turun sejauh $
0,39/DM 1 atau naik setinggi $ 0,41/DM 1 tanpa harus membuka kembali kontrak. Dalam
neutral zone, Lufthansa harus membayar GE ekivalen dolar DM 25.000.000 pada base rate $
0,40 atau $ 10.000.000. Dengan demikian biaya Lufthansa dapat bervariasi dari DM 24,39 juta
hingga $ 25,64 juta ($ 1.000.000/0,41 - $ 1juta/0,39). Namun jika DM depresiasi dari $ 0,40
katakanlah menjadi $ 0,35, kurs aktual akan bergeser $ 0,04 dibawah batas yang lebih rendah
dari neutral zone ($ 0,39/DM 1). Jumlah ini di share secara bersama-sama. Dengan demikian
kurs yang secara aktual dipakai dalam menetapkan transaksi adalah $ 0,38/DM 1 ($ 0,40
0,40/2).
Harga baru baling-baling menjadi DM 25.000.000 x $ 0,38 = $ 9.500.000. Biaya Lufthansa naik
menjadi DM 27,14 juta ($ 9,5 juta/0,35). Tanpa persetujuan risk sharing, nilai kontrak bagi GE
akan menjadi $ 8,75 juta. Tentu saja jika DM apresiasi dibawah batas atas (upper bound)
katakanlah $ 0,45, GE tidak memperoleh manfaat penuh/full benefit dari kenaikan nilai DM.
Akan tetapi kurs kontrak baru menjadi $ 0,42 ($ 0,40 + 0,04/2), GE memperoleh DM 25.000.000
x $ 0,4 atau $ 10,5 juta, dan Lufthansa membayar harga DM 23,33 juta (10,5 juta/0,45). Pada
netural zone, nilai dolar dari kontrak GE dibawah persetujuan risk sharingtetap berada pada $
10.000.000. Situasi ini ekivalen dengan Lufthansa menjual forward contractGE pada kurs spot
saat ini $ 0,40. Di bawah neutral zone, nilai kontrak dolar naik/turun hanya di bawahpersetujuan risk sharing seperti dibawah alternatif tidak hedging. Nilai dari kontrak yang di
hedge tetap sama berapapun kursnya.
2. Mengelola exposure translasi
Eksposur translasi dihasilkan dari keperluan untuk mentranslasikan laporan keuangan
yang didenominasi mata uang asing ke dalam mata uangparent company.
Strategi dasar hedging, untuk mengurangi exposure translasi meliputi penurunan softcurrency assets (hard currency liabilities) dan menaikan soft currency liabilities (hard currency
assets).
Dengan fund adjustment(penyesuaian dana), apakah perusahaan multinasional merubah
jumlah atau mata uang-mata uang dari cash flows parentdan /atau afiliasi-afiliasinya yang telah
direncanakan untuk mengurangi exposure mata uang lokal perusahaan.
7/28/2019 Mengelola eksposure
21/30
1. Direct funds adjustment (penyesuaian dana langsung) berkenaan dengan working capital
adjustments (penyesuaian modal kerja).
2. Indirect funds adjustment technique meliputi penggunaan transfer pricing, leading serta
lagging.
Forward contracts adalah instrumen-instrumen hedging yang paling populer untuk
mengurangi exposure translasi perusahaan. Currency selection, transfer pricingdan exposure
netting merupakan tambahan perangkat-perangkat namun jarang digunakan karena kendala-
kendala yang dikenai teknik-teknik tersebut oleh pemerintah-pemerintah asing.
Pada saat memilih mekanisme hedgingyang paling tepat, perusahaan-perusahaan harus
menyesuaikan aliran-aliran dana mereka pada saat menguntungkan untuk dilakukan atas dasar
covered(covered basis) biarpun efeknya yang akan ada pada exposure translasi.
3. Mendisain strategi hedging
Strategi-strategi hedgingyang dipilih oleh perusahaan sebagian besar merupakan fungsi
dari tujuan-tujuan manajemen. Tujuan dasar dari hedging adalah untuk mengurangi atau
menghilangkan variabilitas pendapatan-pendapatan konsolidasi dari perusahaan multinasional
yang dihasilkan dari fluktuasi mata uang yang tidak diharapkan (unexpected currency
fluctuations).
Pernyataan tujuan-tujuan akan termasuk kepercayaan-kepercayaan manajemen tentang
bagaimana pasar-pasar finansial bekerja dan ini menggambarkan biaya yang dapat diterimadari manajemen exposure .
Hedging costs dapat ditekan dengan cara mengambil keuntungan dari tax asymmetries
dan market imperfections.
Aspek penting dari manajemen resiko adalah tingkat sentralisasi dari transaksi-transaksi
mata uang asing dan tanggung jawab untuk mengembangkan dan mengimplementasikan
strategi-strategi hedging. Keuntungan-keuntungan maksimum dicapai dengan sentralisasi
ketiga fungsi pada levelparent company.
Eksposure transaksi muncul pada saat transaksi-transaksi kas dimasa depan dari sebuah
perussahaan dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar. Sebagai contoh perusahaan Indonesia yang
membeli barang dari Jepang membutuhkan yen untuk melakukan pembayaran. Walaupun
perusahaan mungkin tahu secara pasti berapa banyak yen yang akan dibutuhkan, namun
7/28/2019 Mengelola eksposure
22/30
perusahaan tidak tahu berapa banyak rupiah (IDR) yang akan dibutuhkan untuk ditukarkan
dengn Yen. Ketidak pastian ini terjadi karena nilai tukar antara rupiah dan Yen berfluktuasi
setiap saat. Jika diketahui ada eksposure transaksi mka peusahaan memiliki 3 tugas penting ;
1. Perusahaan harus identifikasi besarnya eksposure transaksi tersebut.
2. Perusahaan harus memutuskan perlu tidaknya meng-hedge eksposure ini
3. Jika memutuskan untuk menghedge sebagian atau seluruh exposure transaksi maka
perusahaan harus memilih berbagai tehnik hedging yang tersedia.
Keterangan,
1. Identifikasi Eksposure Transaksi neto, yang dimaksud dengan eksposure transaksi neto
adalah arus kas-arus kas masuk masa depan dalam suatu valuta setelah dikurangi dengan
arus kas-arus kas keluar masa depan dalam valuta yang sama.
2. Perusahaan harus memutuskan perlu tidaknya menghedge suatu eksposure Sebelum
memutuskan apakah suatu hedging bermanfaat atau tidak . Secara umum keputusan
untuk menghedging, seberapa besar nilai yang harus di hedging, dan teknik apa yang
dipakai akan bervariasi menurut tingkat risk aversion yang dimiliki suatu perusahaan
multinasional, dan nilai tukar hasil peramalan.
3. Jika perusahaan memutuskan untuk menghedging sebagian atau keseluruhan eksposure
transaksi maka mereka dapat menggunakan beberapa perangkat hedging yang masing-
masing dari perangkat tersebut akan dibahas dibawah ini.
A. Tehnik menghilangkan exposure transaksi
Jika perusahaan multinasional memutuskan untuk meng-hedge sebagian atau seluruh
exposure transaksinya, mereka dapat menggunakan perangkat-perangkat hedging berikut;
1. Kontrak Futures
2. Kontrak Forward
3. Instrumen pasar uang
4. Opsi valuta
Keterangan,
7/28/2019 Mengelola eksposure
23/30
1. Hedging memakai Kontrak Future, Kontrak currency future dapat digunakan oleh
perusahaan yang ingin meng-hedge exposure transaksi. Kontrak future dalam banyak hal
serupa dengan kontrak forward. Kontrak Forward lebih umum bagi transaksi bernilai
besar sementara kontrak future mungkin lebih tepat bagi perusahaan yng ingin meng-
hedge exposure transaksi yang bernilai kecil.
Sebuah perusahaan yang membeli kontrak currency future berhak menerima suatu valuta
asing dengan jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada tanggal tertentu. Untuk
meng-hedge kewajiban valuta asing dimasa depan, perusahaan mungkin ingin membeli
kontrak currency future yang mewakili valuta yang sama dengan valuta yang men
denominasi kewajiban tersebut. Dengan memegang kontrak ini, perusahaan dengan
demikian telah mengunci jumlah valuta negara asal yang dibutuhkan untuk membayar
kewajiban masa depan.
2. Hedging memakai Kontrak Forward, Kontrak forward sering digunakan oleh perusahaan-
perusahaan besar yang ingin melakukan hedging. Untuk melakukan hedging memakai
kontrak forward, perusahaan multinasional harus membeli kontrak forward untuk valuta
yang sama dengan valuta yang mendenominasi kewajiban dimasa depan. Sebagai contoh,
jika sebuah perusahaan multinasional yang berbasis di AS akan harus membayar
SF1.000.000 kepada sebuah pemasok dari Swiss 30 hari dari sekarang, perusahaan
tersebut dapat membeli kontrak forward franc Swiss dari sebuah bank untuk
mengakomodasi pembayaran ini. Bank dengan demikian setuju untuk menyediakan frnc
Swiss kepada MNC AS tersebut 30 hari dari sekarang dan menerima dolar. Kontrak
Forward ditujukan untuk memastikan nilai tukar konversi Franc Swiss dengan dolar AS.
Nilai tukar ini mencerminkan apa yang dinamakan dengan Kurs Forward 30 hari. MNC
AS dengan demikian telah meng-hedge posisinya dengan mengunci kurs yang harus
dibayarkan untuk Franc Swiss 30 hari dari sekarang. Jadi, perusaahan sekarang tau
jumlah dolar yang dibutuhkan untuk dikonversikan dalam Franc.
3. Hedging memakai Instrumen Pasar Uang, Hedging memakai instrument pasar uang
melibatkan pengambilan suatu posisi dalam Pasar Uang untuk melindungi posisi hutang
7/28/2019 Mengelola eksposure
24/30
atau piutang dimasa depan. Hedging Hutang dan Piutang memakai instrument Pasar
uang akan dibahas lebih lanjut.
3.a. Hedging Hutang, Sebuah perusahaan membutuhkan SF1.000.000, 30 hari dari
sekarang dan perusahan tersebut dapat menghasilkan bunga 6 % setahun (0,5% selama 30
hari) dari deposito Franc Swiss sepanjang periode ini jumlah franc Swiss yang
dibutuhkan untuk membuka deposito franc Swis berjangka waktu satu bulan adalah ;
Deposito Awal SF = SF1.000.000 = SF 995. 025
1 + 0,005
Terlepas dari bagaimana kurs franc Swiss berubah sepanjang periode ini, investasi dalam
deposito franc Swiss akan mampu melindungi posisi hutang perusahaan AS tersebut.
3b. Hedging Piutang. Sebuah perusahaan AS akan menerima DM 400.000, 90 hari dari
sekarang. Hedging pasar uang sederhana dapat diimplementasikan jika perusahan
tersebut juga berencana meminjam dolar AS untuk jangka waktu 90 hari. Daripada
meminjam dalam dolar, perusahaan dapat meminjam mark dan konversi ke dolar dengan
asumsi suku bunga tahunan 8% atau 2% selama 90 hari, jumlah mark yang harus
dipinjam untuk menghedge piutang dimasa depan adalah ;
Jumlah Pinjaman DM = DM400.000 = DM 392.157
1 + 0,02
Jika perusahaan meminjam DM392.157 dan konversi kedalam dolar, maka piutang dapat
Digunakan melunasi pinjaman Mark pada saat jatuh tempo. Sementara itu, dana pinjaman
dapat digunakan oleh perusahaan untuk tujuan lain.
4. Hedging memakai Opsi Valuta, Perusahaan-perusahaan menyadari bahwa perangkat-
perangkat hedging seperti kontrak forward dan instrumen pasar uang kadang dapat
merugikan jika valuta dari hutang mengalami depresiasi atau valuta dari piutang
mengalami apresiasi sepanjang periode hedging. Dalam hal ini, Strategi tanpa hedging
mungkin akan mengungguli hedging memakai kontrak forward atau instrument pasar
uang. Tipe hedging yang idel harus mampu mengisolasi perusahaan dari pergerakan nilai
7/28/2019 Mengelola eksposure
25/30
tukar yang merugikan dan juga memungkinkan perusahaan untuk mengambil manfaat
dari pergerakan nilai tukar yang menguntungkan.
B.Tehnik-tehnik hedging
Tehnik-Tehnik Hedging Exposure Transaksi
Perangkat hedging Untuk Menghedging Hutang Untuk Menghedge Piutang
1.Kontrak Future
2.Kontrak Forward
3.Instrumen pasar Uang
4.Opsi Valuta
Membeli kontrak Currency Futureyang mewakili valuta yang samadengan valuta yang mendenominasihutang.
Membeli kontrak Currency Futureyang mewakili valuta yang samadengan valuta yang mendenominasihutang.
Meminjam valuta local dankonversi kedalam valuta yangmendenominasi hutang. Kemudianinvestasi dana sampai hutang jatuhtempo dan melunasinya.
Membeli Currency Call optionuntuk valuta yang mendenominasihutang.
Menjual kontrak currencyfuture dengan valuta yangmendenominasi hutang
Menjual kontrak currencyfuture dengan valuta yangmendenominasi hutang
Meminjam valuta asing yangmendenominasi hutang dankonversi kedalam valuta local,serta investasi valuta localtersebut. Kemudian melunasipinjaman memakai arus kas
masuk dari piutang.
Membeli currency Put optionuntuk valuta yang mendenominasi piutang
C. Mengelola exposure transaksi
Eksposure transaksi juga dapat dikelola dengan menempuh strategi operasi tertentu yang
bisa menutup eksposure valuta asing. Dibandingkan dengn strategi sebelumnya (dengan
kontrak), biaya strategi operasi relative lebih tidak pasti. Pada suatu saat, operaasi dapat menjadi
kurang efisien atau menyimpang dari rencana, pada saat lain, penelahaan yang lebih cermat
terhadap prosedur operasi dapat memberikan hasil yang diharapkan.
7/28/2019 Mengelola eksposure
26/30
Strategi yang banyak ditempuh untuk mengelola eksposure transaksi adalah menggunakan leads
dan lags, reinvoicing centers dan menetapkan klausula pembagian risiko dengan pelanggan.
Keterangan,
Leads dan Lags ; Menentukan Ulang Saat Transfer Dana
Istilah leads berarti mempercepat pembayaran dan lags memperlambat pembayaran. Jika sebuah
perusahaan memiliki hutang dalam mata uang kuat dunia, dimana kemungkinan mata uang
tersebut untuk berapresiasi terhadap mata uang domestic cukup besar , maka akan lebih aman
kalau perusahaan membayar lebih awal hutangnya. Kalau perusahaan berhutang dalam mata
uang lemah dunia, yang cendrung terdepresiasi terhadap mata uang domestic maka akan lebih
menguntungkan kalau perusahaan memperlambat pembayaran hutangnya.Prinsip strategi diatas juga dapat diterapaan dalam pengumpulan piutang, yaitu mengumpulkan
piutang dalam mata uang kuat dunia secepatnya dan mengulur pengumpulan piutang dalam mata
uang lemah dunia.
Leads and Lags antar Perusahaan Independent
Leading atau lagging antar perusahaan-perusahaan independen dapat dilakukan jika perusahan-
perusahaan yang terlibat dalam transaksi bersedia mengikuti usulan mitranya. Untuk
kesediaannya itu, niasanya ad semacam kontraprestasi yang diperoleh.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan Jerman mempunyai piutang diperusahaan Italia yang
dinyatakan dalam Lira Italia. Manajer perushaan Jerman melihat bahwa lira Italia cendrung
selalu terdepresiasi terhadap DM. Oleh karena itu perusahaan jerman meminta perusahaan Italia
segera melunasi hutangnya. Perusahaan Italia akan mau mempercepat pembayaran utangnya,
jika perusahaan Jerman memberikan kontraprestasi. Biasanya cara yang ditempuh adalah
memberikan diskon.
Leads and Lags antar Perusahaan-Perusahaan dalam satu Induk
7/28/2019 Mengelola eksposure
27/30
Strategi leads and lag lebih mudah diterapkan antar perusahaan dalam satu induk, karena
memiliki tujuan yang sama. Transaksi antar perusahaan dalam satu induk dapat berupa transaksi
operasi atau transaksi keuangan. Gambar 9.1 menggambarkan kemungkinan transaksi tersebut.
Gambar 9.1 Aliran Dana dalam Perusahaan Multinasional
Pembayaran Operasi
Untuk bahan baku, barang dan komplementer (piutang dan utang)Untuk penggunaan fasilitas (sewa dan Pembayaran sewa)Untuk teknologi (royalty dan fee lisensi)Untuk jasa (fee manajemen)
Afiliasi pembayar AfiliasiPenerimaAtau atau
Induk perusahaan Indukperusahaan
Pembayaran Finansial
Untuk penggunaan pinjaman (bunga)Untuk penggunaan modal pemilik (deviden)Untuk tambahan modal pemilik (modal sendiri)Untuk pinjaman dalam perusahaan (pokok utang atau pelunasan)
Strategi leads and lags terkadang juga sulit diterapkan dalam perusahaan multinasional.
Beberapa penyebabnya antara lain karena setiap anak perusahaan dianggap sebagai perusahaan
independen dan karena porsi kepemilikan induk perusahaan terhadap perusahaan afiliasi tidak
besar. Untuk penyebab pertama, perusahaan multinasional umumnya telah mengantisipasi
dengan menciptakan tehnik untuk menilai kinerja setiap anak perusahaan dengan
mempertimbangkan akibat dari penerapan strategi leads and lags.
7/28/2019 Mengelola eksposure
28/30
Dari pembahasan diatas diketahui bahwa penggunaan leads and lags dapat meminimisasi
eksposure valuta asing dan membebankannya ke pihak lain. Beberapa negara merasa perlu
membatasi jangka waktu leads and lags, meskipun terkadang pembatasan tersebut bisa
dinegosiasikan.
Reinvoicing Center
Sebuah reinvoicing center adalah anak perusahaan dari suatu perusahaan multinasional
yang berada di suatu negara tertentu yang berfungsi mengelola eksposure trnsaksi perusahaan-
perusahaan afiliasi. Gambar 9.2 menjelaskan strukturreinvoicing center.
Gambar 9.2 Struktur Reinvoicing Center
Perusahaan manufaktur Perusahaan
penjualAfiliasi di Korea Afiliasi diJepang
Faktur dalam Won Faktur dalam Yen
Reinvoicing center di Singapura
Pada gambar 9.2 terlihat perusahaan afiliasi di korea mengirimkan barang ke perusahaan
afiliasi yang lain di Jepang. Fisik barang langsung di kirim ke Jepang, tetapi faktur di kirim ke
reinvoicing center di Singapura (seakan-akan reinvoicing center membeli dari perusahaan afiliasi
di Korea) selanjutnya Reinvoicing center akan menerbitkan faktur dalam Yen (seolah-olah
reinvoicing center menjual ke perusahaan afiliasi di korea dan Jepang) dengan scenario ini,
perusahaan afiliasi di Korea dan Jepang tidak menanggung risiko valuta asing karena penjualan
dan pembelian dilakukan dalam mata uang domestic (Won dan Yen). Risiko valuta asing akan
ditanggung oleh reinvoicing center yang memang berfungsi mengelola eksposure transaksi antar
perusahaan afiliasi dalam perusahaan multinasional yang sama. Untuk jasa ini, reinvoicing
center mendapatkan uang jasa.
Keuntungan utama dari Reinvoicing center adalah manajemen eksposure transaksi antar
perusahaan afiliasi di pusatkan pada ssatu lokasi. Karena semua transaksi di pusatkan di satu
tempat, volume transaksi akan sangat besar sekali. Disini reinvoicing center memiliki posisi
tawar menawar yang kuat dengan bank untuk mendapatkan hasil yang optimal. Sementara itu
kerugian utamanya adalah perusahaan harus mendirikan satu anak perusahaan khusus untuk
7/28/2019 Mengelola eksposure
29/30
mengelola reinvoicing center, dimana biaya yang dikeluarkan mungkin lebih besar dari manfaat
yang diperoleh.
Menetapkan Klausula Pembagian Risiko dengan Pelanggan
Kesepakatan pembagian risiko (risk sharing) umumnya diberlakukan antara pemasok dan
pelanggan yang memiliki hubungan bisnis jangka panjang. Kesepakatan ini akan di tambahkan
dalam kontrak kerja sama. Tujuan utama dari risk sharing adalah untuk memelihara eksistensi
masing-masing pihak, agar kerja sama tetap berlangsung.
Sebagai contoh, perusahaan otomotif FORD yang memiliki subkontraktor suku cadang
di Jepang,dapat menetapkan klausula risk sharing untuk melindungi kepentingan kedua belah
pihak. Cara yang sering ditempuh untuk mengatur pembagian risiko adalah dengan menentukan
rentang kurs sebagai patokan kapan risk sharing akan diberlakukan.
Misalkan dapat ditetapkan klausula bahwa selama kurs Y/USS tidak kurang atau
melebihi rentang Y115/USS Y125/USS , pembayaran harus dilakukan sebesar kurs spot
Y/USS saat pembayaran jatuh tempo. Apabila ternyata kurs spot Y/USS berada diluar rentang
tersebut, selisihnya akan ditanggung bersama secara merata.
Apabila kewajiban FORD yang harus dibayar pada 31 Mei adalah Y 30,000,000 dan
kurs spot Y/USS saat itu adalah Y110/US$ maka besarnya pembayaran FORD adalah
USS266,667. Melalui kesepakatan risk shring , FORD dapat menghemat USS6,060.27. Di sini
terlihat bahwa risk sharing sangat membantu meringankan beban setiap pihak yang saling
bekerja sama, untuk mencapai suatu kondisi yang saling menguntungkan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1
7/28/2019 Mengelola eksposure
30/30
1. Faisal, M. 2001, Manajemen Keuangan Internasional; dengan penekanan praktek pada
pasar devisa, Edisi Pertama.
2. Madura, Jeff. 2003, International Financial Management, Edisi Ketujuh, Thomson South-
Wester
3. Salemba Empat. n. . Shapiro, Alan C. 2003, Multinational Financial Management, EdisiKetujuh. John Wiley & Sons.