225
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN Mendorong Akselerasi Peningkatan Kinerja Daerah Laporan Tahunan Annual Report 2019

Mendorong Akselerasi Peningkatan Kinerja Daerah · 2020. 9. 18. · Laporan tahunan DJPk tahun 2019 mengambil tema “mendorong Akselerasi Peningkatan kinerja Daerah”. Pada bagian

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

    Mendorong Akselerasi Peningkatan Kinerja Daerah

    Laporan TahunanAnnual Report

    2019

  • Public policy in the twentieth century was about protecting and expanding the social compact, based on recognition that effective government at the federal level provides rules and services and safety measures that contribute to a better society.

    (Carl Bernstein, Author)

    Kata PengantarForeword

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua,

    Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT,

    Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya,

    Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK)

    telah mampu menyelesaikan pelaksanaan tugas, fungsi

    dan kinerja tahun 2019 dalam mengelola hubungan

    keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan

    Daerah dengan optimal sebagaimana tertuang dalam

    Laporan Tahunan ini dengan tema “Mendorong

    Akselerasi Peningkatan Kinerja Daerah”. Berbagai

    capaian, inovasi, dan terobosan positif telah dilakukan

    secara terstruktur dan terukur, baik dari perspektif

    organisasi maupun kebijakan untuk mendukung

    terwujudnya tujuan bernegara, yaitu masyarakat adil

    dan makmur.

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Best

    wishes to all of us,

    Let us extend our praise and gratitude to the

    Almighty God for His grace and blessings, Directorate

    General of Fiscal Balance (DJPK) was able to execute

    the implementation of its duties, functions and

    performance in 2019 in optimally managing financial

    relations between the Central Government and

    Regional Governments as stated in this Annual

    Report with the theme "Encouraging the Acceleration

    of Regional Performance Improvement". Various

    achievements, innovations and positive breakthroughs

    were carried out in a structured and measured manner,

    both from an organizational and policy perspective to

    support the realization of the goal of a state, namely a

    just and prosperous society.

    KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan KeuanganLaporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report

  • Kata PengantarForeword

    In its work in overseeing the fiscal decentralization

    policy for almost two decades, DJPK is increasingly

    required to be able to bring about policy changes and

    innovations that continue to encourage improvements

    in governance and development in the regions. The

    budget for transfers to regions and village funds

    (TKDD), which continues to increase, should be

    followed by improvements in the quality of financial

    management and community services in the regions.

    However, various development challenges remain,

    including development inequality between regions,

    slowing poverty reduction, particularly in rural areas,

    high stunting rates, inefficient and ineffective regional

    spending patterns, and the capacity of regional

    financial managers that still needs to be improved.

    In facing these development challenges and making it

    an opportunity to strengthen fiscal decentralization,

    during 2019 various policies have been formulated and

    implemented, including (i) performance-based TKDD

    management, (ii) strengthening affirmation for villages,

    sub-districts, and marginal areas, (iii) support for human

    resource development, strengthening infrastructure,

    and increasing regional competitiveness, as well as,

    (iv) improvement of regional financial management

    regulations, including the completion of PP No.12/2019

    concerning Regional Financial Management, and

    the initiation of several regulations to encourage

    improvements in the quality of spending such as

    the Presidential Regulation on Regional Unit Price

    Standards, RPP for Regional Standard Accounts Chart,

    and RPP for Regional Performance Allowances.

    In addition, in terms of organization, DJPK has made

    various innovations and breakthroughs, including: (i)

    programs to strengthen the quality of human resources

    for regional financial management, namely through

    the Internships and Secondment (IdS) program, (ii)

    dissemination of Village Funds with a new approach,

    namely training for village heads in several college

    campuses, (iii) improving information technology-

    Dalam kiprahnya mengawal kebijakan desentralisasi

    fiskal selama hampir dua dasawarsa, DJPK semakin

    dituntut untuk mampu membawa perubahan dan

    inovasi kebijakan yang terus mendorong perbaikan

    tata kelola dan pembangunan di daerah. Anggaran

    Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) yang terus

    mengalami peningkatan, semestinya dapat diikuti

    dengan perbaikan kualitas pengelolaan keuangan dan

    pelayanan masyarakat di daerah. Namun demikian,

    masih terdapat berbagai tantangan pembangunan,

    antara lain ketimpangan pembangunan antar wilayah,

    pelambatan penurunan kemiskinan, khususnya di

    pedesaan, masih tingginya angka stunting, pola belanja daerah yang belum efisien dan efektif, serta kapasitas

    pengelola keuangan daerah yang masih perlu diperkuat.

    Dalam menghadapi tantangan pembangunan tersebut

    dan menjadikannya sebagai suatu peluang dalam

    penguatan desentralisasi fiskal, selama tahun 2019

    telah dilakukan penyusunan dan pelaksanaan berbagai

    kebijakan, di antaranya (i) pengelolaan TKDD berbasis

    kinerja, (ii) penguatan afirmasi bagi desa, kelurahan, dan

    daerah-daerah marginal, (iii) dukungan pembangunan

    SDM, penguatan infrastruktur, dan peningkatan daya

    saing daerah, serta (iv) perbaikan regulasi pengelolaan

    keuangan daerah, meliputi penyelesaian PP Nomor

    12/2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dan

    inisiasi beberapa regulasi untuk mendorong perbaikan

    kualitas belanja seperti Perpres Standar Harga Satuan

    Regional, RPP Bagan Akun Standar Daerah, dan RPP

    Tunjangan Kinerja Daerah.

    Selain itu, dari sisi organisasi, DJPK telah melakukan

    berbagai inovasi dan breakthrough, antara lain: (i) program penguatan kualitas SDM pengelola keuangan

    daerah, yaitu melalui program Internships dan Secondment (IdS), (ii) diseminasi Dana Desa dengan pendekatan baru, yakni training kepala desa di beberapa kampus perguruan tinggi, (iii) penguatan layanan

    informasi dan komunikasi berbasis teknologi informasi,

    1KEMENTERIAN KEUANGAN

    Direktorat Jenderal Perimbangan KeuanganLaporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report

  • Kata PengantarForeword

    serta (iv) penguatan penerapan good governance, yakni transparency, accountability, responsibility, independent, dan fairness dalam pelaksanaan tugas dan fungsi keseharian. Pelaksanaan berbagai inovasi

    tersebut, alhamdulillah, telah mendapatkan pengakuan dan apresiasi, seperti Program IdS yang menjadi

    salah satu top 45 inovasi pelayanan publik, Layanan

    komunikasi dan informasi DJPK menjadi salah satu

    layanan informasi yang paling informatif di lingkungan

    Kementerian Keuangan, dan Sekretariat DJPK

    mendapatkan predikat Wilayah Bebas Korupsi.

    Tercapainya beberapa milestones pada tahun 2019

    tentunya tidak terlepas dari kerja keras dan sinergi

    semua pihak. Untuk itu, kami menyampaikan

    penghargaan yang setinggi-tingginya kepada segenap

    jajaran Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan

    atas segala kontribusi dan kinerjanya, serta apresiasi

    kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah

    mendukung, bersinergi dan bekerja sama. Semoga

    Allah SWT senantiasa meringankan langkah kita untuk

    terus melakukan inovasi kebaikan dan berkontribusi

    bagi bangsa dan Negara, karena kita “jangan pernah lelah mencintai negeri ini” (Sri Mulyani Indrawati, 2019).

    Wassalamuálaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

    based communication and information services, as

    well as, (iv) improving the implementation of good

    governance, namely transparency, accountability,

    responsibility, independent, and fairness in carrying

    out daily tasks and functions. The implementation of

    these various innovations, thank God, has received

    recognition and appreciation, such as the IdS Program

    which became one of the top 45 public service

    innovations, DJPK communication and information

    services being one of the most informative information

    services within the Ministry of Finance, and the DJPK

    Secretariat was awarded the Corruption Free Zone

    predicate.

    The achievement of several milestones in 2019 is, of

    course, inseparable from the hard work and synergy

    of all parties. Therefore, we would like to express our

    highest appreciation to all levels of the Directorate

    General of Fiscal Balance for all their contributions and

    performance, as well as appreciation to all stakeholders

    who have supported, synergized and cooperated. May

    God always lighten our steps to continue to innovate

    and contribute to the nation and the State, because

    we "never tire of loving this country" (Sri Mulyani

    Indrawati, 2019).

    Wassalamuálaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

    AsterA PrimAnto BhAktiDirektur Jenderal Perimbangan keuangan

    Director General of Fiscal Balance

    2KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan KeuanganLaporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report

  • Executive Summary

    ebagaimana kita ketahui bersama, bahwa pembangunan daerah merupakan bagian penting dari berhasilnya pembangunan

    nasional. oleh karena itu, keberhasilan pembangunan daerah merupakan salah satu target dari nawacita Pemerintah,

    yaitu membangun indonesia dari Pinggiran. namun demikian, kita memahami

    bahwa mewujudkan nawacita tersebut bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Berbagai tantangan pembangunan daerah seperti: (i) ketimpangan layanan publik antar daerah yang masih terlihat, misalnya kualitas jalan mantap di kota Blitar telah mencapai 99,0%, sedangkan di kabupaten Dogiyai baru mencapai 5,2%; (ii) permasalahan stunting yang masih cukup tinggi (30,8% di tahun 2018); (iii) nilai Program for International Student Assessment (PisA Score) tahun 2018 yang menurun; dan (iv) angka tingkat kemiskinan yang cenderung melambat di periode 2012-2017, memerlukan strategi yang tepat untuk dapat menjawab permasalahan tersebut.

    Dengan memperhatikan berbagai tantangan tersebut, diperlukan penguatan kebijakan desentralisasi fiskal melalui penyempurnaan kebijakan pengelolaan transfer ke Daerah dan Dana Desa (tkDD) dan pengelolaan keuangan daerah. oleh karena itu, Laporan tahunan DJPk tahun 2019 mengambil tema “mendorong Akselerasi Peningkatan kinerja Daerah”.

    Pada bagian pertama Laporan tahunan ini diuraikan kilas kinerja tahun 2019. salah satu agenda utama yang penting di sepanjang tahun 2019 adalah keberlanjutan program reformasi DJPk dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan tkDD secara lebih kredibel dan berintegritas. Program ini mencakup 4 (empat) aspek, meliputi kelembagaan, sumber Daya manusia, kebijakan, dan Pelayanan. selain melanjutkan program reformasi internal, DJPk juga mengedepankan aspek inovasi dan kreativitas dalam pelaksanaan kegiatan sepanjang

    As we all know, regional development plays a significant

    role in the success of national development. Therefore,

    successful regional development is one of the targets

    of the Government’s Nawacita program, namely

    Building Indonesia from the Periphery. However, we

    understand that realizing that nawacita is no easy feat.

    Various regional development challenges such as: (i)

    striking public service disparities between regions, for

    example quality roads in Blitar City has reached 99.0%,

    while in Dogiyai Regency it only reached 5.2%; (ii) high

    rate stunting (30.8% in 2018); (iii) decreasing score of

    2018 Program for International Student Assessment

    (PISA Score); and (iv) declining poverty rates in the

    2012-2017 period, all required the right strategy to be

    well overcome

    By paying attention to these challenges, it is necessary

    to strengthen fiscal decentralization policies by

    improving the management of Regional Transfer and

    Village Funds (TKDD) as well as regional financial

    management. Therefore, the DJPK Annual Report 2019

    raises the theme "Encouraging the Acceleration of

    Regional Performance Improvement".

    The first part of this Annual Report outlines

    Performance Review of 2019. One of the main important

    agendas throughout 2019 is the sustainability of DJPK

    Reform program in order to increase the efficiency and

    effectiveness of TKDD management in a more credible

    and integrity manner. This program covers 4 (four)

    aspects, namely Institution, Human Resources, Policy,

    and Services. In addition to continuing the internal

    reform program, DJPK also put forward innovation and

    creativity aspects in the implementation of activities

    throughout 2019 with various stakeholders. One of

    3KEMENTERIAN KEUANGAN

    Direktorat Jenderal Perimbangan KeuanganLaporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report

  • Executive Summary

    the innovations carried out by DJPK is the Regional

    Government's Internship and Secondment program to

    improve the capacity of regional financial managers.

    The performance achievements of these innovations

    have received recognition and awards as the 2019 Top-

    45 Public Service Innovation Competition from the

    Ministry of Administrative and Bureaucratic Reform of

    the Republic of Indonesia.

    In the next chapter, this Annual Report describe DJPK’s

    Profile in 2019 which includes Ministry of Finance

    Values, DJPK’s Vision and Mission, Organizational

    Duties and Functions, DJPK’s Organizational Structure,

    and HR Profile. At the end of 2019, DJPK was reorganized

    to establish agile, adaptive, and responsive institutions

    through the implementation of PMK 217/PMK.01/2018.

    The reorganization is supported by Human Resources

    by stationing employees according to the principle of

    "the right man, on the right place, at the right time"

    based on their capacity and competence. As part of the

    efforts to improve DJPK’s HR capacity, various efforts

    have been made to strengthen technical and soft

    competency, including through the implementation

    of various formal and informal education and training,

    internalization of the Ministry of Finance's values, and

    other soft competency development. Furthermore,

    the Secretariat of the Directorate General is also the

    Supervisor of functional positions of Central and

    Regional Financial Analysts, which has given the best

    performance by becoming one of the 10 (ten) Best

    Technical Supervisor of Functional Position Evaluation

    units.

    Moreover, the policy section sets out various thematic

    policies in 2019 related to DJPK's core business, including

    the contribution of TKDD, Regional Taxes and Regional

    Retribution, Regional Expenditure Management,

    Regional Financing, and Regional Financial Information

    tahun 2019 dengan berbagai pemangku kepentingan. salah satu inovasi yang dilakukan oleh DJPk adalah program Internship dan Secondment Pemda dalam rangka peningkatan kapasitas pengelola keuangan daerah. Capaian kinerja atas inovasi tersebut telah mendapatkan pengakuan dan penghargaan sebagai top-45 kompetisi inovasi Pelayanan Publik tahun 2019 dari kementerian PAn dan rB.

    Pada bagian berikutnya, Laporan tahunan ini mendeskripsikan Profil DJPK pada tahun 2019 yang mencakup nilai-nilai kementerian keuangan, Visi dan misi DJPk, tugas dan Fungsi organisasi, struktur Organisasi DJPK, serta Profil SDM. Pada akhir tahun 2019, dilakukan reorganisasi DJPk sebagai perwujudan dari kelembagaan yang agile, adaptative, dan responsive melalui implementasi Pmk 217/Pmk.01/2018. reorganisasi didukung dengan sumber Daya manusia dengan menempatkan para pegawai sesuai prinsip “right man, on the right place, at the right time” berdasarkan kapasitas dan kompetensinya. Dalam rangka peningkatan kapasitas sDm DJPk telah dilakukan berbagai upaya penguatan technical and soft competency, antara lain melalui pelaksanaan berbagai pendidikan dan pelatihan formal dan informal, internalisasi nilai-nilai kementerian keuangan, dan pembinaan soft competency lainnya. selain itu, sekretariat Ditjen juga merupakan Pembina jabatan fungsional Analis keuangan Pusat dan Daerah, telah memberikan hasil yang terbaik dengan menjadi bagian dari 10 (sepuluh) unit Pembina teknis terbaik evaluasi Jabatan Fungsional.

    selanjutnya, pada bagian kebijakan diuraikan berbagai kebijakan tematik pada tahun 2019 terkait dengan core business DJPk, antara lain kontribusi tkDD, Pajak Daerah dan retribusi Daerah, Pengelolaan Belanja Daerah, Pembiayaan Daerah, serta sistem informasi

    KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan KeuanganLaporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report

    4KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan KeuanganLaporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report

  • Executive Summary

    keuangan Daerah terhadap pembangunan daerah. kebijakan-kebijakan ini merupakan bagian dari upaya DJPk dalam rangka mendukung tujuan utama dari Desentralisasi Fiskal, yaitu meningkatkan pelayanan kepada publik dan kesejahteraan masyarakat.

    Bagian akhir Laporan tahunan ini memuat tata kelola Pemerintahan yang merupakan penjabaran hal-hal yang telah dilaksanakan oleh DJPk pada tahun 2019 dalam rangka mendukung penerapan prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Adapun kegiatan-kegiatan tersebut adalah implementasi sistem pengendalian intern DJPk, termasuk di dalamnya adalah manajemen resiko dan keterbukaan informasi Publik, serta Pengelolaan Layanan informasi. Dalam rangka memperkuat layanan informasi kepada para pemangku kepentingan dan publik telah dikembangkan berbagai inovasi layanan informasi yang cepat dan akurat, yaitu Call Center Dering DJPk 1500420, Redesign Website DJPk, media sosial DJPk, Video Conference, dan ruang Layanan informasi. selain itu, sejak April 2019, ditambahkan satu layanan yakni whatsapp call center DJPk, hal ini mengikuti perkembangan kebiasan pengguna yang sudah beralih berkonsultasi melalui chat daripada telepon.

    Laporan tahunan ini disusun sebagai bentuk dokumentasi terhadap pencapaian kinerja DJPk sepanjang tahun 2019 dan sekaligus menjadi salah satu sumber referensi dalam pencapaian prestasi dan kinerja di masa yang akan datang. Dengan adanya Laporan tahunan ini diharapkan para pemangku kepentingan juga dapat lebih memahami mengenai tugas dan fungsi DJPk, serta peran strategis DJPk dalam pengelolaan hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

    Systems to regional development. These policies are

    part of DJPK’s efforts to support the main objective of

    Fiscal Decentralization, which is to improve services to

    the public and public welfare.

    The last chapter of this Annual Report presents

    Governance which is a description of governance

    matters that have been carried out by DJPK in 2019 in

    order to support the application of good governance

    principles. These activities are the implementation

    of DJPK’s internal control system, including Risk

    Management and Public Information Disclosure,

    and Management of Information Services. In order

    to strengthen information services to stakeholders

    and the public, various fast and accurate information

    service innovations have been developed, namely DJPK

    Ring Call Center 1500420, DJPK Website Redesign,

    DJPK Social Media, Video Conference, and Information

    Service Room. In addition, since April 2019, DJPK added

    one service, namely DJPK whatsapp call center, in

    response to user’s shifting current trend which shows

    consultation preference via chat app to telephone.

    This Annual Report is prepared as a form of

    documentation on the achievement of DJPK’s

    performance throughout 2019 and at the same time

    becomes one of the sources of reference in achieving

    future performance and accomplishments. With this

    Annual Report, it is expected that the stakeholders

    will also be able to better understand the duties and

    functions of DJPK, and DJPK’s strategic role in managing

    financial relations between the Central Government

    and the Regional Governments.

    KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan Keuangan

    Laporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report5

    KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan Keuangan

    Laporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report

  • Kilas Kinerja 2019Performance Highlights 2019

    Kilas Kebijakan 2019Policy Highlights 2019

    Sumber Daya ManusiaHuman Resources

    Profil Direktorat Jenderal Perimbangan KeuanganProfile of Directorate General of Fiscal Balance

    10 Penghargaan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) Sekretariat Ditjen

    Award on Corruption-Free Zone (WBK) Secretariat of the Directorate General

    12 Meraih Peringkat II Kategori Informatif Tingkat Kemenkeu Tahun 2019

    Achieved Rank II in the Informative Category in the Ministry of Finance in 2019

    14 Meraih Top-45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019

    Won the Top-45 Public Service Innovation Competition in 2019

    16 Peristiwa Penting Event Highlights16 Diseminasi Dana Desa Dissemination of Village Funds17 Pelantikan Direktur Pembiayaan

    dan Transfer Non Dana Perimbangan dan Direktur Evaluasi Pengelolaan Informasi dan Keuangan Daerah

    Ina uguration of the Director of Financing and Transfer of Non - Balance Fund and Director of Mana gement Eval uation and Local Finance Information

    19 Penandatanganan Perjanjian Hibah Daerah Mass Rapid Transit (MRT)

    Signing of Regional Grants of Mass Rapid Transit (MRT)

    20 Sosialisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa TA 2020

    Dissemination of Transfer to Region and Village Fund of 2020

    21 Internship dan Secondment Pemda Internship and Secondment of

    Regional Government23 Keberlanjutan Reformasi DJPK Sustainability of DJPK’s Reformation24 Pengelolaan Kinerja Organisasi dan

    Capaian Kinerja DJPK Tahun 2019 Management of Organization

    Performance and Achievements of DJPK in 2019

    70 Kebijakan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa

    Regional Transfer and Village Funds Policies

    70 Kebijakan Pengelolaan Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa

    Regional Financial Management Policy

    73 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah

    Regional Financial Management Policy

    78 Kebijakan Penguatan Infrastruktur Daerah

    Regional Infrastructure Strengthening Policy

    81 Mandatory Spending Dana Transfer Umum (DTU)

    Mandatory Spending of General Transfer Funds (DTU)

    83 Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik untuk Pembangunan Infrastruktur

    Physical Allocation Fund (DAK) for Infrastructure Development

    93 Capaian DID Kategori Kualitas Layanan Publik

    DID Achievements in the Public Service Quality Category

    97 Capaian DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan

    Achievements of Additional DAU of Sub-District Fund Assistance

    97 Hibah Daerah Regional Grants109 Pembiayaan Daerah Regional Financing112 Kebijakan Pembangunan Sumber

    Daya Manusia Human Resource Development

    Policy114 Dukungan Transfer ke Daerah

    untuk Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan

    Transfer to Regional Support for Educational and Cultural Development

    115 Dana Transfer Khusus dan Pembangunan SDM

    Special Transfer Funds and HR Development

    52 Statistik Sumber Daya Manusia DJPK

    Statistics of DJPK Human Resources55 Pembinaan Jabatan Fungsional

    Analis Keuangan Pusat dan Daerah (JF AKPD)

    Development of Center-Regions Fiscal Anal yst Functional

    59 Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi

    Implementation of Competency Development

    36 Nilai-Nilai Kementerian Keuangan Values of The Ministry of Finance37 Tugas dan Fungsi Organisasi Duties and Functions of

    Organization39 Visi dan Misi DJPK Vision and Mission of DJPK42 Struktur Organisasi DJPK Organization Structure of DJPK44 Profil Pejabat Eselon I dan II Profiles of Echelon I and II Officials

    28 Highlight Laporan Keuangan Highlights of Financial Statements29 Laporan Realisasi Anggaran Budget Realization Report30 Neraca Balance Sheet32 Laporan Operasional (LO) Statement of Operations32 Laporan Perubahan Ekuitas Statement of Changes in Equity33 Catatan atas Laporan Keuangan Notes to Financial Statements

    Kata Pengantar Foreword3 Executive Summary Executive Summary 6 Daftar Isi Table of Contents

    0104

    03

    02

    DAfTAR ISITable of Contents

    6KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan KeuanganLaporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report

  • Tata Kelola PemerintahanGood Governance

    192 Implementasi Sistem Pengendalian Internal DJPK Tahun 2019

    Implementation of Internal Control System of DJPK in 2019

    204 Survei Kepuasan Pengguna Layanan (SKPL)

    Customer Satisfaction Survey (SKPL)

    209 Manajemen Risiko Risk Management212 Keterbukaan Informasi Publik Public Information Transparency214 Pengelolaan Layanan Informasi Information Service Management215 Website dan Media Sosial DJPK Website and Social Media of DJPK215 Layanan Call Center Dering DJPK

    1500420 134 DJPK Ring Call Center 1500420218 Layanan Video Conference Video Conference Service219 Ruang Layanan Informasi Information Services Room

    177 Kebijakan Penyelesaian Kewajiban Hibah/Bantuan Pendanaan Daerah Induk, Provinsi, dan/atau Daerah Lain kepada Daerah Otonom Baru

    Policy Concerning Settlement of Grant/Funding Aid Obligati ons from Parent Regions, Provinces, and/or Other Regions to New Autonomous Regions

    180 Penyusunan Rekomendasi Menteri Keuangan tentang Keseimbangan Pendanaan di Daerah untuk Perencanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

    Preparation of the Minister of Finance 's Recommendation Concerning Balanced Fund in Regions for Deconcentration and Supporting Duties

    123 Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DK DIY)

    Special Fund for Yogyakarta Special Region

    127 Kebijakan Pemerataan Pembangunan dan Pengentasan Kemiskinan

    Policy on Equitable Development and Poverty Alleviation

    127 Dukungan Transfer ke Daerah dan Dana Desa

    Transfer to Regional and Village Fund Support127 Kontribusi Dana Desa Dalam

    Pemerataan Pembangunan dan Pengentasan Kemiskinan

    Village Fund Contribution in Equitable Development and Poverty Alleviation

    133 Kontribusi Dana Otonomi Khusus Dalam Pemerataan Pembangunan dan Pengentasan Kemiskinan

    Contribution of Affirmative Physical DAK in Equitable Development and Poverty Alleviation

    135 Kontribusi DAK Fisik Afirmasi Dalam Pemerataan Pembangunan dan Pengentasan Kemiskinan

    Contrib ution of Affirmative Physical DAK in Equitable Development and Poverty Alleviation

    136 Kebijakan Peningkatan Kualitas Kesehatan

    Policy on Improvement of Health Quality

    137 Dukungan Transfer ke Daerah untuk Peningkatan Kualitas Kesehatan

    Transfer Supp ort to Regions for Health Quality Improvement137 DAK Fisik dan Peningkatan

    Kualitas Kesehatan Physical DAK and Health

    Quality Improvement139 DAK Non Fisik dan Peningkatan

    Kualitas Kesehatan Non-Physical DAK and Health

    Quality Improvement141 Dana Bagi Hasil Cukai Hasil

    Tembakau (DBH CHT) Tobacco Prod ucts Excise Reven ue

    Sharing Funds (DBH CHT)141 Kebijakan Peningkatan Daya Saing

    Daerah dan Pengembangan Sektor Unggulan Daerah

    Policies on Improvin g Regional Competitiveness and Regional Leading Sector Development

    142 Penambahan Kriteria Utama Ketersediaan PTSP pada Pengalokasian DID

    Addition of Main Criteria of PTSP Availability in the DID Allocation

    142 Kebijakan DAK Nonfisik PK2UKM PK2UKM Non-Physical DAK Policy143 Kebijakan DAK Nonfisik Pelayanan

    Kepariwisataan Non-Physical DAK Tourism Services

    Policy144 Pengalokasian Dana Desa untuk

    Meningkatkan Potensi Desa Allocation of Village Funds to

    Enhance Village Potential145 Kebijakan Pelayanan Bidang Sosial

    dan Pemeliharaan Lingkungan Policy on Social Services and

    Environmental Maintenance146 Dukungan dan Capaian DAK

    Nonfisik Bantuan Biaya Layanan Pengelolaan Sampah

    Non-Physical DAK Support and Achievements for Waste Management Service Costs Assistance

    147 Dukungan dan Capaian DAK Nonfisik Pelayanan Administrasi Kependudukan

    Non-Physical DAK Support and Achievements for Pop ulation Administration Services

    148 Kebijakan Perbaikan Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah

    Policy on Improving the Quality of Regional Financial Management

    148 Evaluasi APBD 2019 Evaluation on 2019 Regional

    Expenditure151 Capaian Kebijakan Pengelolaan

    Keuangan Daerah 2019 Milestones in Regional Financial

    Management Policies in 2019155 Tantangan Pengelolaan Keuangan

    Daerah Challenges in Regional Financial

    Management159 Kebijakan Perbaikan Pengelolaan

    Keuangan Daerah Tahun 2019 Improvement of Regional Financial

    Management Policy in 2019160 Kebijakan Konversi Penyaluran

    DBH dan/atau DAU dalam Bentuk Nontunai

    Conversion Policy for the Distribution of DBH and/or DAU in Non-Cash Forms

    161 Kebijakan Sistem Informasi Keuangan Daerah

    Regional Financial Information System Policy

    05

    7KEMENTERIAN KEUANGAN

    Direktorat Jenderal Perimbangan KeuanganLaporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report

  • Kilas Kinerja 2019Performance Highlights 2019

  • Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah

    Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) merupakan predikat

    yang diberikan kepada unit-unit kerja pelayanan

    yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen

    kuat untuk memberantas korupsi serta peningkatan

    pelayanan melalui reformasi birokrasi. Menteri

    Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

    Birokrasi (PAN-RB) menerbitkan Permenpan dan RB

    Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan

    Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan

    Wilayah Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi

    Pemerintah sebagai acuan bagi Kementerian/Lembaga

    dan Pemerintah Daerah dalam rangka Pembangunan

    Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi.

    Corruption-Free Zone (WBK) and Serving and Clean

    Bureaucracy Zone (WBBM) are the titles given to

    service work units whose leaders and staff have a

    strong commitment to eradicating corruption and

    improving services through bureaucratic reform. The

    Minister of Administrative and Bureaucracy Reform

    (PAN-RB) issued Permenpan and RB Number 52 of

    2014 concerning Guidelines for the Development of

    Integrity Zones Towards Corruption-Free Zone and

    Serving and Clean Bureaucracy Zone in Government

    Agencies as a reference for Ministries/Institutions and

    Regional Governments in supporting the development

    of the Integrity Zones Towards Corruption-Free Zone.

    Penghargaan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) Sekretariat DitjenAward on Corruption-Free Zone (WBK) Secretariat of the Directorate General

    Sertifikat WBK Sekretariat Ditjen PK yang ditetapkan oleh Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi / WBK Certificate of the Secretariat of the Directorate General of Fiscal Balance

    established by the Ministry of Administrative and Bureaucratic Reform

    Gambar 1.1 / Figure 1.1

    KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan KeuanganLaporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report

    10

  • Diantaranya ada enam tahapan dalam pembangunan

    Zona Integritas (ZI). Pertama adalah pencanangan

    ZI pada unit kerja. Tahap kedua, yakni pembangunan

    terhadap enam area perubahan yang meliputi

    manajemen perubahan, penguatan tata laksana,

    penguatan manajemen SDM, penguatan akuntabilitas

    kinerja, penguatan pengawasan, dan peningkatan

    kualitas pelayanan publik. Kemudian tahap ketiga,

    penilaian oleh Tim Internal.

    Tahap keempat yaitu evaluasi oleh Tim Penilai Nasional.

    Kemudian dilanjutkan tahap kelima, penetapan

    predikat unit kerja pelayanan WBK/WBBM. Sedangkan

    tahap terakhir adalah penyerahan penghargaan WBK/

    WBBM kepada unit kerja pelayanan tersebut.

    Kementerian/Lembaga dan Pemda yang telah

    mencanangkan sebagai ZI mengusulkan salah satu

    unit kerjanya untuk menjadi Wilayah Bebas dari

    Korupsi. DJPK melalui Sekretariat Direktorat Jenderal

    berhasil mendapatkan prestasi sebagai unit kerja

    pelayanan berpredikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK).

    Hasil penilaian dari Tim Penilai Internal (Inspektorat

    Jenderal Kementerian Keuangan) adalah sebesar 96,72

    dari nilai maksimal 100 sedangkan hasil penilaian Tim

    Penilai Nasional (TPN) adalah sebesar 76,63 dari nilai

    maksimal 100. Nilai tersebut yang menjadi acuan

    penyelenggara dalam memberikan predikat Wilayah

    Bebas Korupsi (WBK) pada Sekretariat Direktorat

    Jenderal. Predikat ini diberikan oleh Kementerian PAN-

    RB kepada unit yang memiliki komitmen kuat untuk

    memberantas korupsi, serta meningkatkan pelayanan

    melalui reformasi birokrasi.

    There are six stages in the development of Integrity

    Zone (ZI). The First is the launching of ZI in the work

    unit. The second phase, namely the development of six

    areas of change which include change management,

    strengthening governance, strengthening HR

    management, strengthening performance

    accountability, strengthening supervision, and

    improving the quality of public services. Then the third

    stage, assessment by the Internal Team.

    The fourth stage is the evaluation by the National

    Assessment Team. Then, the fifth stage, which is the

    determination of predicate for WBK/WBBM service

    working unit. The last stage is the awarding of WBK/

    WBBM awards to the service work unit.

    Ministries/Institutions and Regional Governments

    which have been designated as ZI propose one of their

    work units to become a Corruption-Free Zone. DJPK

    through the Secretariat of the Directorate General

    managed to acquire Corruption-Free Zone (WBK)

    service working unit. The results of the assessment

    from the Internal Assessment Team (Inspectorate

    General of the Ministry of Finance) was 96.72 out

    of a maximum score of 100 while the results of the

    National Assessment Team (TPN) was 76.63 of the

    maximum value of 100. This score was the reference

    for the award presenter in providing the Corruption-

    Free Zone (WBK) predicate for the Secretariat of the

    Directorate General. This tile was given by the Ministry

    of PAN-RB to units that have a strong commitment to

    eradicating corruption and improving services through

    bureaucratic reform.

    Penghargaan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) Sekretariat DitjenAward on Corruption-Free Zone (WBK) Secretariat of the Directorate General

    Kilas Kinerja 2019Performance Highlights 2019

    KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan Keuangan

    Laporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report11

  • Meraih Peringkat II Kategori Informatif Tingkat Kemenkeu Tahun 2019Achieved Rank II in the Informative Category in the Ministry of Finance in 2019

    Kementerian Keuangan sejak tahun 2012 telah

    mengimplementasikan keterbukaan Informasi Publik

    sesuai ketentuan perundang-undangan. Implementasi

    tersebut dilakukan dengan menetapkan Peraturan

    Menteri Keuangan Nomor 129/PMK.01/2019 tentang

    Pedoman Layanan Informasi Publik Oleh Pejabat

    Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)

    Kementerian Keuangan dan Perangkat Pejabat

    Pengelola Informasi dan Dokumentasi Kementerian

    Keuangan pada tanggal 6 September 2019 sebagai

    pengganti Peraturan Menteri Keuangan Nomor 200/

    PMK.01/2016 dan Peraturan Menteri Keuangan

    Nomor 132/PMK.01/2012. Selain itu, telah ditetapkan

    Keputusan Menteri Keuangan Nomor 89/KMK.01/2017

    The Ministry of Finance has been implementing Public

    Information disclosure since 2012 in accordance with

    the provisions of the KIP Law. The implementation was

    carried out by stipulating Regulation of the Minister of

    Finance No. 200/PMK.01/2016 concerning Guidelines

    for Public Information Services by the Ministry of

    Finance Information and Documentation Management

    Officer and the Ministry of Finance Information and

    Documentation Management Apparatus, in lieu of

    Regulation of Ministry of Finance No. 132/PMK.01/2012

    concerning Guidelines for Information Services in the

    Ministry of Finance. In addition, the Decree of the

    Minister of Finance No. 89/KMK.01/2017 concerning

    the Establishment of the Ministry of Finance

    Sekretaris Ditjen Perimbangan Keuangan menerima Penghargaan PPID Tingkat I dari Menteri Keuangan / The Secretary of the Directorate General of Fiscal Balance received a Level I PPID Award from the Minister

    of Finance

    Gambar 1.2 / Figure 1.2

    KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan KeuanganLaporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report

    12

  • tentang Penetapan Atasan Pejabat Pengelola Informasi

    dan Dokumentasi Kementerian Keuangan, Atasan

    Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Tingkat

    I, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi

    Kementerian Keuangan, dan Perangkat Pejabat

    Pengelola Informasi dan Dokumentasi Kementerian

    Keuangan, sebagai pengganti Keputusan Menteri

    Keuangan Nomor 278/KMK.01/2012.

    Pengelolaan PPID di antaranya meliputi kegiatan

    pengumpulan Informasi Publik, yaitu terdiri dari

    informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara

    berkala, informasi yang wajib diumumkan secara serta

    merta, dan informasi yang dikecualikan. Kewajiban

    memberikan Informasi Publik yang disediakan dan

    diumumkan secara berkala dilakukan paling singkat 6

    (enam) bulan sekali dan selambat-lambatnya satu kali

    dalam setahun. Informasi Publik yang wajib disediakan

    dan diumumkan secara berkala dapat diakses oleh

    pengguna dan pemohon Informasi Publik pada website DJPK (www.djpk.kemenkeu.go.id). Selain Informasi

    Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara

    berkala, Informasi Publik yang wajib diumumkan

    secara serta merta juga dapat diakses oleh pengguna

    dan Pemohon Informasi Publik.

    DJPK sebagai institusi yang melaksanakan kebijakan

    di bidang desentralisasi fiskal di Indonesia,

    menyadari bahwa keterbukaan informasi kepada

    publik merupakan salah satu langkah mewujudkan

    tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih guna

    menjaga kepercayaan dari publik. Berkenaan dengan

    hal tersebut, DJPK pada tahun 2019 memperoleh

    Peringkat II, sebagai pengelola PPID Informatif di Level

    Kementerian Keuangan.

    Information and Documentation Management Officer,

    Level I Information and Documentation Management

    Officer, the Ministry of Finance Information and

    Documentation Management Officer, and the

    Information Management Officer and Apparatus of the

    Ministry of Finance documentation, in lieu of Decree of

    the Minister of Finance No. 278/KMK.01/2012.

    PPID management includes activities to collect Public

    Information which consists of information that must be

    provided and announced periodically, information that

    must be announced immediately, and information that

    is excluded. Obligation to provide Public Information

    that is provided and announced periodically is carried

    out at least once every six months and no later than

    once a year. Public information that must be made

    available and announced periodically can be accessed

    by users and Public Information Applicants on the

    DJPK website (www.djpk.kemenkeu.go.id). In addition

    to Public Information that must be provided and

    announced periodically, Public Information that must

    be announced immediately can also be accessed by

    users and Public Information Applicants.

    DJPK as an institution that implements policies in the

    field of fiscal decentralization in Indonesia, realizes

    that disclosure of information to the public is one

    step towards realizing clean and good governance in

    order to win the trust of the public. In this regard, in

    2019, DJPK received Rank II, as the Informative PPID

    manager at the Ministry of Finance level.

    Meraih Peringkat II Kategori Informatif Tingkat Kemenkeu Tahun 2019Achieved Rank II in the Informative Category in the Ministry of Finance in 2019

    Kilas Kinerja 2019Performance Highlights 2019

    KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan Keuangan

    Laporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report13

  • Meraih Top-45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019Won the Top-45 Public Service Innovation Competition in 2019

    Program Internship dan Secondment bagi Pemerintah Daerah (Program IDS) dikembangkan oleh Direktorat

    Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian

    Keuangan untuk merespon belum optimalnya kinerja

    pengelolaan keuangan pada sebagian pemerintah

    daerah (Pemda) sejak implementasi kebijakan

    desentralisasi fiskal pada tahun 2001. Dimulai sejak

    tahun 2017 dengan diikuti oleh 5 (lima) daerah piloting dengan 15 (lima belas) orang peserta dan kemudian

    dilanjutkan pada tahun 2018 yang dilaksanakan

    sebanyak 3 (tiga) batch sebanyak 33 (tiga puluh tiga) daerah dan 74 (tujuh puluh empat) peserta yang terdiri

    dari para pejabat Pemda.

    The Internship and Secondment Program for Regional

    Governments (IDS Program) was developed by the

    Directorate General of Fiscal Balance (DJPK) of the

    Ministry of Finance to respond to less optimum

    financial management performance of numerous

    regional governments (LGs) since the implementation

    of the fiscal decentralization policy in 2001. Started

    in 2017 and participated by 5 (five) piloting areas with

    15 (fifteen) participants and then continued in 2018

    with 3 (three) batches of 33 (thirty three) regions and

    74 (seventy four) participants consisting of Regional

    Government officials.

    Perwakilan Kemenkeu menerima penghargaan Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019 dari (Mantan) Wakil Presiden Jusuf Kalla / Ministry of Finance representatives received the 2019 Top 45 Public

    Service Innovation Competition award from (Former) Vice President Jusuf Kalla

    Gambar 1.3 / Figure 1.3

    KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan KeuanganLaporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report

    14

  • Meraih Top-45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019Won the Top-45 Public Service Innovation Competition in 2019

    Kenapa dinamakan IDS? Sebenarnya kegiatan ini

    merupakan arahan Menteri Keuangan dan hingga saat

    ini agak sulit untuk diterjemahkan dengan bahasa yang

    pas. Kalau secara terjemahan, artinya magang. Namun,

    pada saat diimplementasikan, ternyata kegiatannya

    bukan hanya magang tapi merupakan inovasi sistem

    pembelajaran dengan menggabungkan berbagai metode

    yang kreatif, sistematis, aplikatif, dan tepat sasaran

    sesuai dengan tema permasalahan yang dihadapi

    oleh masing-masing Pemda. Inovasi dalam Program

    IDS ini adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan materi

    program internship didasarkan pada permasalahan Pemda (tailor made); 2. Penyampaian materi berupa sharing knowledge atas best practice kebijakan dan proses pencapaian keberhasilan pengelolaan keuangan

    daerah; 3. Pembekalan materi bersifat dua arah karena

    peserta dapat secara langsung berkonsultasi dengan

    narasumber yang kompeten; 4. Study visit ke daerah sukses terkait pengelolaan keuangan daerah, inovasi

    pelayanan publik, dan pengembangan potensi ekonomi

    daerah; 5. Penyusunan, pemantapan, penetapan,

    penerapan, dan monitoring implementasi rencana aksi melalui pendampingan mentor; serta 6. Penetapan

    MoU antara DJPK dan Pemda sebagai bentuk komitmen atas implementasi rencana aksi di daerah.

    Why is it called IDS? This activity is actually directed

    by the Minister of Finance and up until now, it is

    rather difficult to express it into the right words.

    Translation-wise, it means internship. However, in its

    implementation, it turns out that the activity is not only

    an internship but also a learning system innovation

    that combines various methods that are creative,

    systematic, applicable and well-designed in accordance

    with the issue faced by each regional government.

    The innovations in the IDS Program are as follows: 1.

    The preparation of internship program material is

    based on regional government’s issues (tailor made);

    2. Material presentation is in the form of knowledge

    sharing on best practice of policies and processes

    in the achievement of successful regional financial

    management; 3. Provision of material is conducted

    in two-way manner to enable the participants to

    directly consult with competent speakers; 4. Study

    visit to areas deemed successful in the regional

    financial management, public service innovation,

    and development of regional economic potential; 5.

    Preparation, stabilization, determination, application

    and monitoring of the implementation of the action

    plan through mentoring; and 6. Establishment of MoU

    between DJPK and the Regional Government as a form

    of commitment to the implementation of action plans

    in the regions.

    Kilas Kinerja 2019Performance Highlights 2019

    KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan Keuangan

    Laporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report15

  • DiseminAsi DAnA DesASejak awal tahun 2019, kurang lebih 50 (lima puluh)

    kota/kabupaten di 15 (lima belas) provinsi telah

    menjadi lokasi terselenggaranya Diseminasi Dana

    Desa dengan tema “Pengelolaan Dana Desa yang

    Transparan dan Akuntabel untuk mewujudkan

    Kesejahteraan Masyarakat Desa”. Peserta diseminasi

    tersebut mayoritas merupakan camat dan kepala

    desa di masing-masing kota/kabupaten yang menjadi

    lokasi pelaksanaan. Dalam diseminasi tersebut, peserta

    diberikan penjelasan mengenai kebijakan dan prosedur

    pengelolaan Dana Desa oleh para narasumber yang

    berasal dari tiga kementerian yaitu Kementerian

    Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, dan

    DisseminAtion oF ViLLAge FunDsSince the beginning of 2019, approximately 50 (fifty)

    cities/regencies in 15 (fifteen) provinces have become

    the locations for Village Fund Dissemination activity

    with the theme of “Transparent and Accountable

    Village Funds Management to create Welfare for

    Village Community”. The majority of participants in the

    dissemination were the sub-district heads and village

    heads in each city/district where the dissemination is

    implemented. In the dissemination, the participants

    were given an explanation of the policies and procedures

    for the management of Village Funds by speakers from

    three ministries, namely the Ministry of Finance, the

    Ministry of Home Affairs, and the Ministry of Villages,

    Peristiwa PentingEvent Highlights

    Selama kurun waktu Tahun 2019, serangkaian kegiatan

    atau peristiwa penting dilaksanakan sebagai salah satu

    upaya DJPK dalam meningkatkan kualitas kinerja dan

    memperkuat pelayanan kepada stakeholder.

    During 2019, a series of event highlights were carried

    out as one of DJPK’s efforts to improve the quality of

    performance and strengthen service to stakeholders.

    Dirjen Perimbangan Keuangan (pertama dari kiri) mendampingi Menteri Keuangan (tengah) dalam kegiatan Diseminasi Dana Desa di Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur / The Director General of Fiscal Balance

    (first from left) accompanies the Minister of Finance (center) in the Dissemination of Village Fund activities in Kupang, East Nusa Tenggara Province

    Gambar 1.4 / Figure 1.4

    KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan KeuanganLaporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report

    16

  • PeLAntikAn Direktur PemBiAyAAn DAn trAnsFer non DAnA PerimBAngAn DAn Direktur eVALuAsi PengeLoLAAn inFormAsi DAn keuAngAn DAerAhPada tanggal 19 September 2019 dilaksanakan Upacara

    Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Direktur

    Pembiayaan dan Transfer Non Dana Perimbangan,

    Adriyanto yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala

    Pusat di Badan Kebijakan Fiskal menggantikan Ubaidi

    Socheh Hamidi yang berpindah tugas menjadi Kepala

    Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Negara pada Badan Kebijakan Fiskal dan jabatan

    Direktur Evaluasi Pengelolaan Informasi dan Keuangan

    Daerah, Agung Widiadi yang sebelumnya menjabat

    sebagai salah satu Direktur di Direktorat Jenderal

    Anggaran menggantikan Lisbon Sirait yang berpindah

    tugas menjadi Direktur Sistem Penganggaran pada

    Direktorat Jenderal Anggaran.

    Dalam sambutannya, Menteri Keuangan berpesan “Di

    manapun Anda berada, Anda harus memahami kondisi

    makro ekonomi dan menggunakannya dalam mengelola

    keuangan negara”. Menteri Keuangan juga berharap

    para pejabat Eselon II Kemenkeu mampu membangun

    inAugurAtion oF the DireCtor oF FinAnCing AnD trAnsFer oF non-BALAnCe FunD AnD DireCtor oF mAnAgement eVALuAtion AnD LoCAL FinAnCe inFormAtionOn September 19, 2019, the Inauguration Ceremony and

    Handover of the Position of the Director of Financing

    and Transfer of Non-Balance Fund, Adriyanto, who

    previously served as the Head of Fiscal Policy Agency,

    replaced Ubaidi Socheh Hamidi, who was assigned

    as the Head of the State Revenue Policy Center

    and Spending of Fiscal Policy Agency and Director

    of Regional Finance and Information Management

    Evaluation, Agung Widiadi, who previously served

    as one of the Directors in the Directorate General of

    Budget to replace Lisbon Sirait who was assigned as

    Director of the Budgeting System at the Directorate

    General of Budget.

    In his speech, the Minister of Finance advised "Wherever

    you are, you must understand macroeconomic

    conditions and use them in managing state finances."

    The Minister of Finance also hopes that Echelon II

    officials of the Ministry of Finance are able to build

    Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal

    dan Transmigrasi. Sesuai temanya, diseminasi ini

    menekankan pada mekanisme pengelolaan Dana Desa

    melalui Program Padat Karya Tunai atau Cash for Work yang merupakan salah satu terobosan kebijakan pemerintah di tahun 2019 ini. Strategi pemanfaatan

    Dana Desa melalui Padat Karya Tunai dapat menyerap

    tenaga kerja dalam jumlah besar dengan pemberian

    upah langsung secara harian atau mingguan, yang

    nantinya memperkuat daya beli masyarakat, serta

    mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan

    masyarakat. Pelaksanaan diseminasi ini merupakan

    pembaruan kegiatan setelah sebelumnya sejak tahun

    2015 sampai dengan 2017 dilakukan Sosialisasi Dana

    Desa, sebagai bentuk penyebarluasan Undang-Undang

    Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

    Disadvantaged Regions, and Transmigration. In line

    with the theme, this dissemination emphasized the

    mechanism of managing Village Funds through the Cash

    for Work Program, which was one of the breakthroughs

    of government policy in 2019. The strategy of utilizing

    Village Funds through Cash for Work can absorb large

    numbers of workers by providing direct wages on

    a daily or weekly basis, which, in turn, strengthens

    people’s purchasing power and encourages economic

    growth and community welfare. This dissemination

    is a renewal of Village Fund dissemination activity

    which was previously conducted from 2015 to 2017, as

    a form of dissemination of Law No. 6 of 2004 regarding

    Villages.

    Peristiwa PentingEvent Highlights

    Kilas Kinerja 2019Performance Highlights 2019

    KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan Keuangan

    Laporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report17

  • pemahaman masyarakat tentang pengelolaan keuangan

    negara. Sehingga masyarakat bisa memahami arti

    pentingnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

    (APBN) dalam membangun perekonomian negara.

    “APBN merupakan instrumen yang luar biasa penting

    di dalam upaya negara ini mencapai tujuannya.” ujar

    Menteri Keuangan. Untuk itu, keuangan negara harus

    dikelola oleh orang-orang yang kompeten, memiliki

    profesionalisme, berintegritas dan memiliki komitmen

    yang kuat. Situasi perkembangan jaman berubah

    sangat cepat, ekonomi selalu bergerak, ketegangan

    antar negara juga terjadi. Selain itu, dunia sedang

    mengalami perlambatan pertumbuhan. Indonesia

    harus waspada, bersiap dengan segala kemungkinan

    dengan memperkuat fondasi perekonomian. Ini harus

    menjadi perhatian kita semua. “Kita sebagai pengelola

    keuangan negara saat ini mendapatkan tantangan

    untuk menjaga keuangan negara pada saat ekonomi

    dunia makin melemah. Kita harus berpikir dan bekerja

    keras untuk menggunakan instrumen fiskal untuk

    menjaga stabilisasi”. Selain itu, Pemerintah juga harus

    terus mengupayakan agar distribusi dan alokasi

    anggaran adil, sehingga masyarakat mampu merasakan

    adanya kemajuan di dalam kehidupan.

    public understanding on state finance management so

    that the public is able to understand the importance of

    State Budget in developing the country's economy. "The

    State Budget is an extremely important instrument in

    the country's efforts to achieve its objectives," said the

    Minister of Finance. Therefore, state finance must be

    managed by competent people, with professionalism,

    Integrity, and strong commitment. Meanwhile, time

    develops so fast, and the economy continues to evolve,

    yet the world’s economy is experiencing a downturn.

    mIndonesia must be vigilant, prepare for all possibilities

    by strengthening economic foundation. All of us shall

    pay much concerns on this. "We as the state finance

    managers currently face challenges of safeguarding

    state finance at a time when the world economy is

    weakening. We must think and work hard to use fiscal

    instruments to maintain stabilization". In addition, the

    Government must also continue to strive for equitable

    distribution and budget allocation, so that people can

    experience improvement in their lives.

    Peristiwa PentingEvent Highlights

    Gambar 1.5 / Figure 1.5

    Dirjen Perimbangan Keuangan berpose bersama para Pejabat Eselon II DJPK yang baru dan yang berpindah tugas ke unit lain / The Director General of Fiscal Balance poses with the new Echelon II Officials of DJKP

    and who transferred to other units

    KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan KeuanganLaporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report

    18

  • PenAnDAtAngAnAn PerJAnJiAn hiBAh DAerAh MASS RAPId TRAnSIT (mrt)Pada hari Rabu, 13 Februari 2019 telah dilaksanakan

    Penandatanganan Perjanjian Hibah Daerah (PHD)

    untuk Kegiatan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Fase II untuk Koridor Utara – Selatan. Perjanjian tersebut

    ditandatangani oleh Direktur Pembiayaan dan Transfer

    Non Dana Perimbangan Kementerian Keuangan, Ubaidi

    Socheh Hamidi bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies

    Baswedan.

    Acara Penandatanganan Perjanjian tersebut pada

    hakikatnya merupakan cerminan atas upaya bersama

    dalam pencapaian tujuan dan prioritas pembangunan

    nasional, terutama untuk mendukung pendanaan

    pembangunan MRT di Provinsi DKI Jakarta. Pemberian

    Hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah

    Provinsi DKI Jakarta tersebut menunjukan kepedulian

    dan tanggung jawab kita semua, baik Pemerintah Pusat,

    Pemerintah Daerah, maupun pihak-pihak lainnya

    untuk lebih peduli dalam mengatasi permasalahan

    transportasi massal. “Kami mengharapkan seluruh

    pihak yang terlibat dalam pengelolaan Hibah

    signing oF regionAL grAnts oF mAss rAPiD trAnsit (mrt)On Wednesday, February 13, 2019 a Regional Grant

    Agreement (PHD) was signed for the Jakarta Phase II

    Mass Rapid Transit (MRT) Activity for the North - South

    Corridor. The agreement was signed by the Director

    of Financing and Transfer of Non-Balance Fund of the

    Ministry of Finance, Ubaidi Socheh Hamidi, with the

    Governor of DKI Jakarta, Anies Baswedan.

    The signing of the Agreement was essentially a reflection

    of joint efforts in achieving national development goals

    and priorities, particularly to support funding for MRT

    development in DKI Jakarta Province. The provision

    of grants from the Central Government to the DKI

    Jakarta Provincial Government shows the concern and

    responsibility of all of us, both the Central Government,

    Regional Government, and other parties to be more

    concerned in overcoming mass transportation

    problems. "We hope that all parties involved in the

    management of the Grants for Phase II Jakarta MRT

    Activities, especially the Provincial Government of DKI

    Peristiwa PentingEvent Highlights

    Gambar 1.6 / Figure 1.6

    Dirjen Perimbangan Keuangan beramah-tamah dengan Gubernur DKI Jakarta / The Director General of Fiscal Balance has a friendly meeting with the Governor of DKI Jakarta

    Kilas Kinerja 2019Performance Highlights 2019

    KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan Keuangan

    Laporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report19

  • untuk Kegiatan MRT Jakarta Fase II ini, khususnya

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selaku Implementing Agency di daerah dan Kementerian Perhubungan selaku Executing Agency, dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya. Dibutuhkan

    kerja keras, komitmen, integritas, dan kerjasama yang

    baik dari semua pemangku kepentingan, sehingga

    seluruh kegiatan ini, mulai dari tahap perencanaan,

    pengelolaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban,

    dapat berjalan dengan baik dan tepat waktu, serta pada

    akhirnya manfaat yang kita harapkan dan cita-citakan

    bersama dapat terwujud,” tutur Dirjen Perimbangan

    Keuangan, Astera Primanto Bhakti.

    Jakarta as the Implementing Agency in the regions

    and the Ministry of Transportation as the Executing

    Agency, can perform their duties and functions as well

    as possible. It takes hard work, commitment, integrity,

    and good cooperation from all stakeholders, so that

    all of these activities, starting from the planning,

    management, implementation, and accountability

    stages, can run well and on time, and ultimately, the

    benefits we expect and our shared aspirations can

    be realized," said Director General of Fiscal Balance,

    Astera Primanto Bhakti.

    sosiALisAsi trAnsFer ke DAerAh DAn DAnA DesA tA 2020Pada tanggal 14 November 2019, bertempat di Aula

    Chakti Buddhi Bhakti Kantor Pusat Direktorat Jenderal

    Pajak, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan

    menggelar Sosialisasi Transfer ke Daerah dan Dana

    DisseminAtion oF trAnsFer to region AnD ViLLAge FunD oF 2020On November 14, 2019, at the Chakti Buddhi Bhakti

    Hall, Headquarters of the Directorate General of

    Taxes, the Directorate General of Fiscal Balance held

    Dissemination program on Transfer to Regions and

    Peristiwa PentingEvent Highlights

    Menteri Keuangan menyampaikan keynote speech dalam acara Sosialisasi TKDD TA 2020 / The Minister of Finance delivered a keynote speech at the TKDD Dissemination event for the 2020 Fiscal Year

    Gambar 1.7 / Figure 1.7

    KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan KeuanganLaporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report

    20

  • Desa (TKDD) Tahun Anggaran 2020. Sosialisasi ini

    diselenggarakan sebagai sarana penyebarluasan

    informasi terkait kebijakan TKDD, sekaligus memberi

    pemahaman kepada pemerintah daerah dalam

    menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

    (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

    (APBDes) di tahun 2020. Menteri Keuangan menyatakan,

    tahun depan merupakan awal kabinet Indonesia Maju

    dalam melaksanakan program yang tertuang dalam

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

    (RPJMN) 2020-2024. Untuk itu APBN 2020 memiliki

    peran strategis bagi Pemerintah dalam mencapai

    sasaran pembangunan nasional. Berkenaan dengan

    hal tersebut, para kepala daerah agar dapat mengelola

    anggaran yang disalurkan untuk melaksanakan

    program yang tertuang dalam rencana pembangunan

    nasional.

    Kegiatan Sosialisasi Kebijakan TKDD 2020 ini hanya

    dilaksanakan di Jakarta yang dihadiri oleh para Kepala

    Daerah, Kepala Badan/Dinas PPKAD, Kepala BPMD,

    dan Inspektorat Daerah.

    Village Funds (TKDD) for the Fiscal Year 2020. This

    dissemination was held as a means of disseminating

    information related to TKDD policies, as well as

    providing understanding to the regional government in

    preparing the Regional Budget (APBD) and the Village

    Budget (APBDes) in 2020. The Minister of Finance stated

    that the following year was the beginning of the cabinet

    of Indonesia Maju in implementing the programs set

    out in the National Medium-Term Development Plan

    (RPJMN) 2020-2024. To that end, the State Budget 2020

    has a strategic role for the Government in achieving

    national development goals. In this regard, regional

    heads should be able to manage the budget that is

    channeled to implement the programs set forth in the

    national development plan.

    The TKDD 2020 Policy Dissemination activity was only

    carried out in Jakarta, which was attended by Regional

    Heads, Head of PPKAD Agency/Office, Head of BPMD,

    and Regional Inspectorate.

    InTeRnShIP DAn SeCondMenT PemDA

    Program internship dan secondment DJPK kepada pemerintah daerah, yang lebih familiar dengan istilah

    program IDS, merupakan salah satu bentuk inovasi

    program dan kegiatan yang dilakukan oleh DJPK

    dalam rangka membangun sinergi, komunikasi, dan

    kolaborasi antara Kementerian Keuangan selaku

    pengelola kebijakan fiskal dengan Pemerintah Daerah

    dalam upaya mendorong perbaikan pengelolaan

    keuangan daerah, peningkatan pelayanan publik,

    dan pengembangan ekonomi daerah. Framework program ini selaras dengan salah satu misi DJPK yaitu

    meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah.

    Secara lebih sempit, program ini juga bagian dari

    implementasi Undang-Undang Aparatur Sipil Negara

    (UU Nomor 5 Tahun 2014) dalam rangka pengembangan

    kompetensi Aparatur Sipil Negara.

    internshiP AnD seConDment oF regionAL goVernmentDJPK’s internship and secondment program to regional

    governments, familiarly known as the IDS program, is

    one of the innovation programs and activities carried

    out by DJPK in order to build synergy, communication,

    and collaboration between the Ministry of Finance

    as the manager of fiscal policy with the Regional

    Government in an effort to encourage improvements

    in regional financial management, improvement of

    public services, and development of regional economy.

    This program framework is in line with one of DJPK’s

    missions to improve the quality of regional financial

    management. More narrowly, this program is also

    part of the implementation of the Law on State Civil

    Apparatus (Law Number 5 of 2014) in the development

    of the competence of the State Civil Apparatus.

    Peristiwa PentingEvent Highlights

    Kilas Kinerja 2019Performance Highlights 2019

    KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan Keuangan

    Laporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report21

  • Pada tahun 2019, telah dilaksanakan program IDS

    sebanyak 5 (lima) batch dengan jumlah peserta sebanyak 33 (tiga puluh tiga) pemda. Pelaksanaan program IDS

    dimulai dengan Internship pemda ke DJPK dan study visit ke pemda yang berprestasi. Kemudian, pemda akan menyusun rencana aksi yang dilanjutkan dengan

    secondment DJPK ke pemda untuk menindaklanjuti dan monitoring pelaksanaan rencana aksi.

    In 2019, 5 (five) batches of IDS programs were held

    with 33 (thirty-three) participants from the regional

    government. The implementation of the IDS program

    began with the internship of regional governments

    to DJPK and study visits to high achieving regional

    governments. Then, the regional government will

    prepare an action plan followed by DJPK’s secondment

    to the regional government to follow up and monitor

    the implementation of the action plan.

    Peristiwa PentingEvent Highlights

    Kunjungan Peserta IDS ke Pemprov Jawa Barat sebagai bagian dari rangkaian kegiatan IDS / IDS Participant Visit to West Java Provincial Government as part of a series of IDS activities

    Gambar 1.8 / Figure 1.8

    KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan KeuanganLaporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report

    22

  • Keberlanjutan Reformasi DJPKSustainability of DJPK’s Reformation

    Pada 23 Juli 2018, DJPK memulai melaksanakan

    reformasi yang didesain secara komprehensif dengan

    mencakup empat aspek strategis, yaitu Kelembagaan,

    Sumber Daya Manusia (SDM), Kebijakan, dan Pelayanan,

    dimana setiap aspek terdiri atas beberapa milestones dan quick wins. Memasuki tahun 2019, Reformasi DJPK tetap dilanjutkan untuk mencapai target zero fraud, SDM professional, pelayanan berkualitas, peningkatan

    local tax ratio, belanja daerah lebih produktif, tingkat kemiskinan perdesaan turun, dan tingkat ketimpangan

    antardaerah turun.

    On July 23, 2018, DJPK began conducting a Reformation

    comprehensively designed to cover four strategic

    aspects, namely Institution, Human Resource (HR),

    Policy, and Service, in which each aspect consists of

    several milestones and quick wins. Entering 2019,

    DJPK’s reformation will continue to achieve the target

    of zero fraud, professional human resources, quality

    services, increased local tax ratio, more productive

    regional spending, decreasing rural poverty rates and

    inter-regional disparity.

    Capaian Reformasi Birokrasi Tahun 2019 /

    Achievement of Bureaucracy Reformation in 2019

    PeningkAtAn kAPAsitAs, integritAs, DAn kinerJA / IMPROVING CAPACITY, INTEGRITY, AND PERFORMANCE

    kAPAsitAs / CAPACITY

    • Pendidikan formal, training, secondment (44 pegawai), penempatan, sharing knowledge internal pegawai. / Formal education, training, secondment (44 employees), placement, internal employee knowledge sharing.

    integritAs / INTEGRITY

    • Pelaksanaan internalisasi nilai-nilai Kemenkeu (DJPK Open Day, DJPK Camping, sosialisasi dengan KPK dan IBI serta sarasehan integrity day, dan townhall meeting. / The internalization of Ministry of Finance's values (DJPK Open Day, DJPK Camping, dissemination with KPK and IBI as well as integrity day workshop, and townhall meeting.

    • Penetapan Kepdirjen mengenai Peta Rawan Gratifikasi, Kepdirjen Kode Etik Pegawai DJPK dan Kepdirjen Satgas Pemberantasan Pungli. / Determination of the Decree of the Director General on Gratification Vulnerability Maps, the Director General Code of Conduct for the DJPK Employees and the Director General Extortion Extermination Task Force.

    • Program DJPK Bersih: Pembangunan dan Penerapan Aplikasi PEKA (Pengaduan DJPK), Kajian keagamaan, DJPK Bertilawah (18 kali). / Clean DJPK Program: Development and Application of PEKA Applications (DJPK Complaints), Religious Studies, DJPK Recit (18 times).

    • Pembelajaran investigasi UKI DJPK melalui internship 5 pegawai ke Itjen. / UKI DJPK investigation learning through internship of 5 employees to the IG.

    • Perbaikan Tusi dan Penguatan fungsi check & balance, kepatuhan internal serta pengelolaan TKDD dan PKD. / Improvement of tasks and functions and strengthening of check & balance functions, internal compliance and management of TKDD and PKD.

    • Penetapan SE tentang standar dan kode etik Perjadin (sentralisasi penetapan ST, tidak menerima fasilitas, Pakta Integritas. / Determination of the Circular Letter regarding the standard and code of conduct of the Ministry of Justice (centralization of the determination of ST, not receiving facilities, Integrity Pact).

    • Analisis profil pegawai dan monitoring serta pengendalian aktivitas pegawai di luar kantor (medsos). / Analysis of employee profiles and monitoring and controlling employee activities outside the office (social media).

    kinerJA / PERFoRMAnCE

    • Peningkatan kinerja dan efektivitas jam kerja melalui aplikasi Logbook, pengembangan Sistem Organisasi Matriks / Improve the performance and effectiveness of working hours through the Logbook application, the development of the Matrix Organization System

    PeningkAtAn kAPAsitAs, integritAs, DAn kinerJA / IMPROVING CAPACITY, INTEGRITY, AND PERFORMANCE

    internAL / INTERNAL

    • Pembenahan Sistem Layanan Tamu: tambahan CCTV. barrier gate, maksimal tamu, appointment (reservasi tamu). / Improve the Guest Service System: additional CCTV, barrier gate, maximum guests, appointments (guest reservations).

    • Pengembangan program DeJPK Digital (DeDi): e-planning, e-budgeting, public knowledge sharing, e-tutorial. / Digital DeJPK (DeDi) program development: e-planning, e-budgeting, public knowledge sharing, e-tutorial.

    • Program DJPK PELITA (Peduli Lingkungan dan Kesehatan): Program med-check up, Bincang Pagi, DJPK Peduli, Jumat Ceria. / Pelita DJPK Program (Environmental and Health Awareness): Med-check-up program, Morning Talk, DJPK Cares, Happy Friday.

    eksternAL / ExTERNAL

    • Peningkatan kinerja dan efektivitas jam kerja melalui aplikasi Logbook, pengembangan Sistem Organisasi Matriks. / Improve the performance and effectiveness of working hours through the Logbook application, the development of the Matrix Organization System.

    • Publikasi & edukasi secara intensif dan masif via medsos (pengikut Instagram: 28,4k) & DJPK Goes to Campus (13 lokasi). / Intensive and massive publication & education via social media (Instagram followers: 28.4k) & DJPK Goes to Campus (13 locations).

    • Layanan konsultasi dan edukasi kepada Pemda melalui Video Confrence (15 daerah). / Consultation and education services to regional governments via Video Conference (15 regions).

    • Redesign Website DJPK (Pengunjung Jan-Jun 2019: 390,7 ribu). / DJPK Website Redesign (Visitor Jan-Jun 2019: 390.7 thousand).

    • Pelaksanaan program Internship dan Secondment untuk memperbaiki pengelolaan keuangan daerah (2018-2019: 320 peserta). / Implementation of the Internship and Secondment program to improve regional financial management (2018-2019: 320 participants).

    Kilas Kinerja 2019Performance Highlights 2019

    KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan Keuangan

    Laporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report23

  • Pengelolaan Kinerja Organisasi dan Capaian Kinerja DJPK Tahun 2019Management of Organization Performance and Achievements of DJPK in 2019

    Sejalan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi

    di lingkungan Kementerian Keuangan, DJPK telah

    menerapkan metode Balance Score Card (BSC) sebagai alat manajemen kinerja. Kinerja DJPK diukur

    berdasarkan penilaian indikator kinerja utama (IKU)

    yang merupakan indikator keberhasilan pencapaian

    sasaran strategis (SS) yang tertuang dalam peta

    strategis di dokumen Perjanjian Kinerja DJPK Tahun

    2019.

    Selanjutnya, DJPK telah berupaya memberikan

    kontribusi yang optimal dalam rangka mendukung

    terwujudnya Nawa Cita selaras dengan arah kebijakan

    dan strategi Kementerian Keuangan dalam kurun

    waktu 2015-2019. Kontribusi tersebut diwujudkan

    dalam perbaikan kebijakan dan standardisasi teknis di

    bidang desentralisasi fiskal, perimbangan keuangan,

    dan hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan

    pemerintahan daerah.

    Arah perbaikan yang dilakukan oleh DJPK adalah agar

    kebijakan desentralisasi fiskal tidak hanya semata-

    mata berfokus pada perimbangan keuangan, namun

    harus lebih mampu menjawab berbagai tantangan

    untuk dapat memberikan kontribusi yang positif

    dan signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan

    masyarakat melalui terciptanya keseimbangan

    kapasitas fiskal, pemerataan layanan publik, belanja

    daerah yang berkualitas, transparansi dan tata kelola

    pemerintahan yang baik (good governance). Untuk mencapai hal tersebut dan mendukung pencapaian

    Nawa Cita terutama Nawa Cita-3 dan Nawa Cita ke-

    7, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan pada

    tahun 2015-2019 mempunyai program “Peningkatan

    Kualitas Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah”.

    Program tersebut selaras dengan visi DJPK, yaitu

    “Menjadi Pengelola Hubungan Fiskal Pusat Dan Daerah

    Berkelas Dunia Yang Adil Dan Transparan”. Empat misi

    DJPK dalam rangka mewujudkan visi tersebut, yaitu

    In line with bureaucratic reform practice within

    the Ministry of Finance, DJPK has applied the

    Balanced Score Card (BSC) method as a performance

    management tool. DJPK’s performance is measured

    based on Key Performance Indicators (KPI) assessment

    serving as indicator of success for the accomplishment

    of Strategic Goals formulated on the strategic map in

    the 2019 DJPK Performance Agreement document.

    Furthermore, DJPK has attempted to provide an

    optimum contribution in order to promote the

    actualization of Nawa Cita in accordance with the

    orientation of policy and strategy of the Ministry

    of Finance for the period of 2015-2019. Such

    contribution is realized through the improvement of

    policy and technical standardization regarding fiscal

    decentralization, fiscal balance, and fiscal relation

    between central and regional governments.

    DJPK kept improving in order to make fiscal

    decentralization policy not only focusing on fiscal

    balance, but also responding better against various

    challenges. DJPK should be able to provide positive

    and significant contribution to community welfare

    improvement through the actualization of fiscal

    capacity balance, public service equality, quality

    regional expenditure, transparency and good

    governance. In order to achieve such target as well as

    to support the accomplishment of Nawa Cita (points

    3 and 7), the Directorate General of Fiscal Balance has

    launched a program entitled “Quality Improvement of

    Central-Regional Government Fiscal Relation” for the

    period of 2015-2019. Such program is in accordance

    with DJPK’s vision, namely “To Become a World-Class

    Administrator of Fiscal Relation between Central

    Government and Regional Government in a Fair and

    Transparent Manner”. This vision is manifested through

    four missions, namely: to actualize the formulation of

    KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan KeuanganLaporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report

    24

  • Pengelolaan Kinerja Organisasi dan Capaian Kinerja DJPK Tahun 2019Management of Organization Performance and Achievements of DJPK in 2019

    mewujudkan perumusan kebijakan hubungan keuangan

    pusat dan daerah yang transparan dan akuntabel,

    melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan

    hubungan keuangan pusat dan daerah yang efektif,

    menyelenggarakan sistem informasi keuangan daerah

    yang akurat, transparan, dan tepat waktu serta

    meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah.

    Dalam pencapaian visi dan misi serta melaksanakan

    peranannya, pada tahun 2019 DJPK telah menetapkan

    15 (lima belas) IKU sebagai alat pengukur pencapaian

    kinerja. Sebanyak 3 (tiga) IKU merupakan IKU yang

    diamanatkan dalam Rencana Strategis DJPK Tahun

    2015-2019 dan sebanyak 12 (dua belas) IKU lainnya

    merupakan hasil penyempurnaan dan penyesuaian

    mengikuti arah kebijakan terkini. Sampai dengan

    saat ini, DJPK terus berupaya melakukan perbaikan

    dan meningkatkan kinerjanya dengan mengambil

    langkah-langkah strategis yang berpedoman terhadap

    peraturan yang berlaku sehingga pencapaian kinerja

    secara keseluruhan sesuai dengan target pencapaian

    yang telah ditentukan.

    tabel 1.1Capaian IKU DJPK Tahun 2019

    no. sasaran strategis / Strategic Targets indikator kinerja / Performance Indicators targetrealisasi / Realization

    Capaian / Achievement

    nilai / Score

    STAKehoLdeRS PeRSPeCTIVe (Bobot / score: 25%)

    1. Pengelolaan Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat Dan Daerah Yang berkualitas untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan / Quality Management of Central-Regional Financial Relation to increase public service and welfare

    1a-CP Indeks pemerataan kemampuan keuangan antar daerah / Index of equality of Inter-regional financial capability

    0,55 0,53 103,64 103,12

    1b-N Persentase belanja infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan Dana Desa untuk kemiskinan terhadap TKDD / Percentage of infrastructure, education, health spending, and Village Funds to alleviate poverty against TKDD

    78% 88,07% 112,91

    1c-N Rasio PDRD terhadap PDRB / PDRD to PDRB Ratio

    2,70 2,57 95,19

    Customer PersPeCtiVe (Bobot / score: 15%)

    2. Pelayanan Publik yang Prima / Excellent Public Service

    2a-CP Indeks Kepuasan Publik atas Layanan DJPK / Index of Public Satisfaction with DJPK’s Services

    4,47 4,60 102,91 102,91

    3. Kepatuhan publik yang tinggi terhadap kebijakan HKPD / High Compliance with HKPD policy

    3a-CP Tingkat kepatuhan daerah terhadap kualitas pemenuhan belanja wajib / Regional compliance level to the quality of mandatory spending fulfillment

    90% 105,72% 117,47 120

    central-regional fiscal relation policy to be transparent

    and accountable; to perform monitoring and evaluation

    of an effective central-regional fiscal relation practices;

    to carry out fiscal information system of regional

    government in an accurate, transparent, and timely

    manner; as well as to enhance the quality of regional

    fiscal management.

    In achieving such vision and mission and carrying

    out its role, DJPK set 15 (fifteen) KPIs in 2019 as a

    measurement of performance achievement. 3 (three)

    KPIs are those mandated in the 2015-2019 DJPK

    Strategic Plan while the other 12 (twelve) KPIs are the

    results of improvements and adjustments following

    the most recent policy direction. Up to present, DJPK

    continuously strives to improve its performance by

    taking strategic steps based on applicable regulations

    so that the overall performance achievement is in

    accordance with the predetermined achievement

    targets.

    table 1.1Accomplishment of IKU DJPK in 2019

    Kilas Kinerja 2019Performance Highlights 2019

    KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan Keuangan

    Laporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report25

  • no. sasaran strategis / Strategic Targets indikator kinerja / Performance Indicators targetrealisasi / Realization

    Capaian / Achievement

    nilai / Score

    internAL ProCess PersPeCtiVe (Bobot / score: 30%)

    4. Kebijakan HKPD yang efisien / Efficent HKPD Policy

    4a-CP Tingkat efektivitas penggunaan Dana Desa untuk mengurangi kemiskinan / Effectiveness level of the use of Village Funds to alleviate poverty

    0,50% 0,50% 100 101,05

    4b-N Indeks ketepatan waktu penyelesaian kebijakan HKPD / Index of timeliness of completion of HKPD policy

    100 102,48 102,48

    5. Pengelolaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa yang optimal / Optimum management of transfer to Region and Village Funds

    5a-CP Rata-rata persentase pencapaian output TKDD / Average percentage of TKDD output achievement

    100% 106,42% 106,42% 106,42

    6. Pengawasan dan pengendalian mutu yang efektif / Effective supervision and quality control

    6a-CP Persentase rekomendasi BPK atas LKPP dan LK BUN yang telah ditindaklanjuti / Percentage of BPK’s recommendation to LKPP and LK BUN that have been followed up

    89,5% 98,34% 109,88% 109,88

    6al-CP Persentase rekomendasi BPK atas LKPP dan LK BUN yang telah ditindaklanjuti / Percentage of BPK’s recommendation to LKPP and LK BUN that have been followed up

    89% 96,67% - -

    6a2-CP Persentase kualitas penyelesaian tindak lanjut temuan BPK atas LK BA 15 / Percentage of quality of follow-up completion on BPK’s findings on LK BA 15

    90% 100% - -

    LeArning & groWth PersPeCtiVe (Bobot / score: 30%) 109,17

    7. SDM yang kompeten / Competent HR

    7a-CP Persentase pejabat yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan / Percentage of Officials Meeting Standard Positional Competence

    99% 100% 101,01 103,63

    7b-N Persentase proses penempatan talent pada jabatan target / Percentage of talent stationing process on targeted position

    80% 85% 106,25

    8. Organisasi yang fit for purpose / Fit-for-purpose organization

    8a-CP Indeks Integritas Organisasi / Organizational Integrity Index

    93,82 95,60 101,90 110,95

    8al-CP Tingkat pemenuhan unit kerja terhadap kriteria ZI WBK / Index of Work Unit Fulfillment to Corruption-Free Integrity Zone Unit

    100 100 -

    8a2-CP Indeks Persepsi Integritas / Integrity Perception Index

    87,65 91,19 -

    8b-CP Persentase penyelesaian program transformasi digital / Percentage of digital transformation program completion

    80% 96% 120,00

    9. Sistem Manajemen Informasi yang Andal / Reliable Information Management System

    9a-CP Tingkat downtime sistem TIK / Information Technology system downtime rate

    0,10% 0,0004% 120 120

    10. Pengelolaan anggaran yang berkualitas / Quality budget management

    10a-N Persentase kualitas pelaksanaan anggaran / Percentage of budget absorption quality

    95% 96,98% 102,08 102,08

    nilai kinerja organisasi / organization Performance score 106,79

    Pengelolaan Kinerja Organisasi dan Capaian Kinerja DJPK Tahun 2019Management of Organization Performance and Achievements of DJPK in 2019

    KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan KeuanganLaporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report

    26

  • Pengelolaan Kinerja Organisasi dan Capaian Kinerja DJPK Tahun 2019Management of Organization Performance and Achievements of DJPK in 2019

    Dari 15 (lima belas) IKU tersebut, 14 (empat belas)

    IKU mendapatkan status hijau (mencapai target yang

    ditetapkan) dan 1 (satu) IKU berstatus kuning (belum

    dapat memenuhi target yang ditetapkan). Satu IKU yang

    mendapatkan kuning adalah IKU Rasio PDRD terhadap

    PDRB yang memperoleh capaian sebesar 95,19 dan

    tidak dapat memenuhi nilai target yang ditetapkan pada

    tahun tersebut. Hal ini disebabkan masih rendahnya

    komitmen dari Kepala Daerah terhadap peningkatan

    pemungutan Pendapatan Asli Daerah (PAD), kurangnya

    kompetensi Sumber Daya Manusia pengelola keuangan

    daerah yang ada di Pemerintah Daerah dan Struktur

    Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang belum sesuai

    dengan fungsi perpajakan.

    Nilai Kinerja Organisasi (NKO) DJPK Tahun 2019 adalah

    sebesar 106,79 dengan rincian nilai sebesar 103,12 dari

    bidang stakeholder perspective (25%), 110,19 dari bidang customer perspective (15%), 105,78 dari bidang internal process perspective (30%), dan 109,17 dari bidang learning and growth perspective (30%).

    Of the 15 (fifteen) KPIs, 14 (fourteen) KPIs gained green

    status (reaching the determined targets) while the

    remaining 1 (one) KPIs gained yellow status (unable to

    meet the determined targets). One KPI that received

    yellow status was the KPI of PDRD to PDRB ratio which

    gained the score of 95.19 and could not meet the year’s

    determined target. This was due to the low commitment

    of the Regional Head to increase the collection of

    Locally-Generated Regional Revenue (PAD), the lack

    of Human Resources’ competence in terms of regional

    financial management in the Regional Government,

    and the Organizational Structure of Regional Apparatus

    (OPD) that had not been in line with the tax function.

    The Organization Performance Score (NKO) obtained

    by DJPK in 2019 was 106.79 with the following details:

    103.12 from the stakeholder perspective (25%), 110.19

    from the customer perspective (15%), 105.78 from the

    internal process perspective (30%), and 109.17 from the

    learning and growth perspective (30%).

    Kilas Kinerja 2019Performance Highlights 2019

    KEMENTERIAN KEUANGANDirektorat Jenderal Perimbangan Keuangan

    Laporan Tahunan 2019 • 2019 Annual Report27

  • Highlight Laporan KeuanganHighlights of Financial Statements

    Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang Nomor

    1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan

    Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016

    tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

    Pemerintah Pusat Pasal 28 ayat (3), Menteri/Pimpinan

    Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang

    menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan

    Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi

    Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional,

    Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, dan Catatan atas

    Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku

    pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan

    Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Laporan Keuangan

    Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan unaudited Tahun Anggaran 2019 ini telah disusun dan disajikan

    sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun

    2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

    Pursuant to Article 55 paragraph (2) of the Law No.

    1 of 2004 regarding State Treasury and Article 28

    paragraph (3) of the Regulation of Minister of Finance

    of the Republic of Indo