Mega Kusuma - Review Jurnal

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Mega Kusuma - Review Jurnal

    1/3

    Artikel yang berjudul “Teknik  Editing  pada Film  Rectoverso dalam Mewujudkan

    Cerita” merupakan artikel hasil penelitian dari Ranang Agung Sugihartono (Dosen program

    studi S-1 Televisi dan Film Fakultas SeniRupa dan Desain) dan Moh.Mahsruh Ali (Mahasiswa

     program studi S-1 Televisi dan Film FakultasSeni Rupa dan Desain). Artikel tersebut dimuat

    dalam Jurnal Capture, Institut Seni IndonesiaSurakarta. Volume. 6, No. 2, Juli 2015. Secara

    garis besar artikel tersebut membahas tentang teknik editing yang diterapkan dalam film

     Rectoverso.

    Pendahuluan membahas tentang film Rectoverso yang diangkat dari novel karya Dewi

    Lestari dengan judul yang sama. Film ini merupakan film omnibus yang diproduseri oleh

    Marcella Zalianty. Ranang Agung dan Moh.Mahsruh Ali dalam jurnal “Teknik Editing  pada

    Film Rectoverso dalam Mewujudkan Cerita mengatakan bahwa film omnibus adalah kumpulan beberapa film pendek yang dikemas menjadi satu film yang menjadi satu cerita utuh, sama

    halnya dengan antologi yang intinya adalah kumpulan-kumpulan. Dari secelas cerita yang ada

    didalam novel  Rectoverso, hanya lima cerita yang diangkat dalam filmnya. Cerita itu

    diantaranya  Malaikat Juga Tahu, Curhat Buat Sahabat, Firasat, Hanya Isyarat, dan Cicak

     Didinding. Dari kelima cerita itu mempunyai tema yang sama yaitu “Cinta yang Tak Terucap”.

    Beda halnya dengan kebanyakan film omnibus lainnya, film  Rectoverso tidak bercerita

    terpisah, yaitu satu cerita selesai baru lanjut ke cerita selanjutnya, melainkan ceritanya berbaur

     jadi satu menjadi satu kesatuan. Setiap cerita berkembang bersamaan dan bergantian berkisah.

    Dalam artikel ini, penulis menjelaskan tujuan dari penelitiannya adalah untuk mengetahui

    editing yang diterapkan pada film Rectoverso dalam mewujudkan cerita drama dan mengetahui

    teknik editing yang digunakan.

    Ranang Agung dan Moh.Mahsruh Ali mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia

    dalam bukunya Anton Mabruri (2013:8), Editing atau penyuntingan adalah proses menyusun,

    memotong dan memadukan kembali rekaman menjadi sebuah cerita yang utuh dan lengkap.Penulis berpendapat bahwasannya seorang editor harus memahami betul dalam mengatur shot-

    shotnya agar mampu menuturkan naratif secara jelas dan koheren sehingga tidak

    membingungkan penonton. Ada beberapa tipe shot yang bisa digunakan dalam produksi video

    maupun film, diantaranya adalah extreme close-up, big close-up, close up, medium close-up,

    medium shot, medium long shot, long shot, very long shot, extreme long shot, two shot, dan

    oven the shoulder. Dalam editing, inti dimensi editing adalah adanya keterhubungan apabila

    sebuah shot disambung dengan shot lain, maka pasti kedua shot tersebut memiliki keterkaitan, baik secara grafis, ritmis, spasial, dan temporal. Penulis menjelaskan bahwa pada film ini

  • 8/18/2019 Mega Kusuma - Review Jurnal

    2/3

     penyuntingan gambar dalam membentuk penceritaannya menggunakan konsep continuity

    editing. 

    Dalam artikel ini, penulis menjelaskan ada tiga tahapan dalam film  Rectoverso.

    Tahapan pertama adalah tahap permulaan, tahap ini memperlihatkan adegan karakter abang

    yang sedang memainkan biola dikamarnya. Fungsi adegan pembuka ini adalah untuk

    memperkenalkan setting. Penulis menjelaskan kalau setiap kelima cerita apada film Rectoverso

    diperlihatkan dengan adegan pembuka masing-masing cerita. Adegan pembuka dari setiap

    cerita pada awalnya menampilkan establishot, tujuannya untuk shot penegasan yang

    memberikan pengertian pada penonton. Establish sendiri mempunyai arti pengambilan gambar

    secara penuh, terlihat secara keseluruhan. Kemudian tahap kedua adalah tahap pertengahan.

    Pada tahap ini tempo cerita semakin meningkat hingga klimaks cerita. Penulis jugamenjelaskan bahwa pada tahap ini umumnya terdapat elemen-elemen kejutan yang membuat

    masalah lebih kompleks. Konflik yang dialami oleh masing-masing tokoh dalam film

     Rectoverso adalah konflik batin. Pada tahap ini, teknik penyuntingan yang digunakan adalah

    cross cutting. Cross cutting terdiri dari paralel editing dari dua atau lebih kejadian yang saling

    dihubungkan dalam pola bolak-balik. Teknik penyuntingan cross cutting menampilkan adegan

    lain yang menjadikan adegan tersebut lebih dramatik. Tahap yang ketiga adalah tahap

     penutupan. Penulis berpendapat bahwa penutup pada film dibutuhkan oleh penonton, karena

     jika tidak selesai membuat penonton akan kecewa. Teknik cross cutting pada adegan terakhir

    dalam film  Rectoverso menggunakan transisi fade, yaitu transisi shot bertahap pada gambar

    yang secara perlahan intensitasnya bertambah gelap dan ketika gambar muncul kembali

     bertamabh terang.

    Penulis menyimpulkan bahwa secara keseluruhan teknik penyuntingan gambar yang

    digunakan dalam film  Rectoverso adalah  Paralel Editing atau  Cross Cutting. Dan teknik

     penyuntingan gambar menggunakan konsep editing kontiniti. Semua cerita disusun sangat rapidan halus sehingga seakan-akan tidak ada perbedaan mencolok antara cerita satu dengan yang

    lain. Ketika membaca artikel ini, saya berpendapat bahwasannya film ini berhasil membuat

     penonton terbawa emosinya dengan penggabungan adegan yang ditampilkan dengan

    soundtrack-nya.

  • 8/18/2019 Mega Kusuma - Review Jurnal

    3/3

    DAFTAR PUSTAKA

    Ranang Agung dan Moh. Mahrush Ali. 2015. Jurnal Capture Vol. 6 No. 2 Juli 2015. 

    Teknik Editing Pada Film Rectoverso Dalam Mewujudan Cerita. 

    http://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/capture/article/view/763/761

    http://andikpi.blogspot.co.id/2011/07/materi-perfilman.html diakses tanggal 18 April

    2016

    http://sieditor.blogspot.co.id/2012/03/teknik-editing.html diakses tanggal 18 April

    2016

    http://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/capture/article/view/763/761http://andikpi.blogspot.co.id/2011/07/materi-perfilman.htmlhttp://sieditor.blogspot.co.id/2012/03/teknik-editing.htmlhttp://sieditor.blogspot.co.id/2012/03/teknik-editing.htmlhttp://andikpi.blogspot.co.id/2011/07/materi-perfilman.htmlhttp://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/capture/article/view/763/761