Makalah Jarkom - Wireless Local Area Network Menggunakan Linux

  • Upload
    abby-ar

  • View
    1.433

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

WIRELESS LOCAL AREA NETWORK MENGGUNAKAN LINUXLaporan ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Jaringan Komputer

Oleh : Baban Bakti Nugraha Moh. Habibi Riyan Farismana Yudi Permana 10508654 10508656 10508687 10508674

Kelas : MI - 14

MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan dengan pembahasa Wireless LAN Pada Sistem Operasi Linux. Wireless LAN atau yang dalam bahasa indonesia disebut Jaringan lokal nirkabel adalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya. Dalam Makalah ini pembahasan meliputi instalasasi Wireless LAN Dengan tujuan memberi sedikit pengetahuan kepada para teman-teman mahasiswa dan pembaca Makalah ini mengenai jaringan komputer terutama yang menggunakan sistem operasi Linux. Banyak sekali kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Akhirnya penulis berterimakasih pihak-pihak yang terkait dalam pembuatan resume ini. Saran dan kritik sangat diharapkan bagi penulis agar dapat melakukan perbaikan dalam pembuatan makalah kedepan.

Bandung, Januari 2011

Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1.2. Maksud dan Tujuan ........................................................................................... 1.3. Sistematika Penulisan ........................................................................................ BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Jaringan ............................................................................................................ 2.2. Klasifikasi Jaringan Komputer ............................................................................ 2.3. Wireless ............................................................................................................ 2.4. Sistem Operasi .................................................................................................. 2.5. Linux ................................................................................................................. BAB III PEMBAHASAN 3.1. Perangkat ......................................................................................................... 3.2. Persiapan Instalasi ............................................................................................ 3.3. Instalasi Hardware ............................................................................................ 3.4. Instalasi Softaware ............................................................................................ 3.5. Konfigurasi WLAN .............................................................................................. 3.6. Pengujian .......................................................................................................... BAB IV KESIMPULAN 4.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 4.2. Saran ................................................................................................................

i ii

1 1 2

3 3 7 8 9

11 11 15 19 21 23

27 27

ii

BAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat terutama teknologi jaringan komputer belakangan ini menjadi pemicu organisasi atau masyarakat untuk membangun sentra-sentra jaringan baik itu yang berskala besar maupun skala kecil. Kelebihan wireless dalam mengeleminasi kabel, dan sistem operasi Linux yang bersifat open software dan berlisensi gratis untuk digunakan menjadikan wirelees dan sistem operasi Linux ini menjadi bidang ilmu yang cukup menarik untuk dikaji dan di explore lebih lanjut. Akan tetapi kerumitan dalam instalasi untuk menghubungkan dua atau lebih piranti bersamaan didalam wireless menjadikan perlunya sumbangsih dari berbagai pihak agar mempermudah pemahaman di bidang ini.

1.2. Maksud danTujuan Maksud dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memberi pengetahuan kepada para pembaca makalah ini khusus mahasiswa UNIKOM dalam teknologi jaringan wireless dan penginastalasiaan wireless LAN dengan menggunakan sistem operasi Linux. Adapun tujuan adalah sebagai tambahan referensi dalam matakuliah Jaringan Komputer dan penyelesaian tugas matakuliah ini.

1

1.3. Sistematika PenulisanPenulisan makalah ini terdiri dari beberapa bab. Dan penjelasan singkat tentang bab yang ada pada makalah ini diantaranya :

BAB I

PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan latar belakang , maksud dan tujuan, dan sistematik penulisan.

BAB II

LANDASAN TEORI Pada bab ini dijelaskan tentang teori-teori yang dipakai dalam penyusunan laporan ini.

BAB III

PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas mengenai perangkat, persiapan instalasi hardware dan software, dan tahap pengujian koneksi radio pada WLAN.

BAB IV

KESIMPULAN Pada bab ini dijelaskan tentang kesimpulan dan saran.

2

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Jaringan Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Dua buah komputer misalnya dikatakan terkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasi. Bentuk koneksi dapat melalui: kawat tembaga, serat optik, gelombang mikro, satelit komunikasi.

2.2. Klasifikasi Jaringan Komputer 1. Teknologi Transmisi Secara garis besar ada dua jenis teknologi jaringan : a. Jaringan Broadcast Memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan. Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket dan dikirimkan oleh suatu mesin kemudian diterima oleh mesin-mesin yang lainnya. Bagian alamat pada paket berisi keterangan tentang kepada siapa paket ditujukan. Saat menerima sebuat paket, mesin akan cek bagian alamat, jika paket tersebut untuk mesin itu, maka mesin akan proses paket itu. Jika bukan maka mesin mengabaikannya.

3

b. Jaringan Point-to-point Terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin. Untuk pergi dari satu sumber ke tempat tujuan, sebuah paket pada jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara. Seringkali harus melalui banyak rute (route) yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu algoritma routing memegang peranan penting pada jaringan point-to-point.

2. Jarak Jarak adalah hal yang penting sebagai ukuran klasifikasi karena diperlukan teknik-teknik yang berbeda untuk jarak yang berbeda. Disini secara terbatas dan sederhana dijelaskan secara singkat LAN, MAN, WAN dan Internet. a. LAN LAN menghubungkan komputer-komputer pribadi dalam kantor

perpusahaan, pabrik atau kampus: LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan 3 karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologi jaringan.

Gambar 1. Topologi LAN jenis broadcast : BUS (kabel linier)

4

Gambar 2. Topologi LAN jenis broadcast: RING Topologi LAN

Gambar 3. Topologi LAN jenis point-to-point : STAR

b. MAN Merupakan versi LAN ukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa kabel output.

5

c. WAN Mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai. Mesin ini disebut HOST. HOST dihubungkan oleh sebuah subnet komunikasi atau cukup disebut SUBNET. Tugas subnet adalah membawa pesan dari satu host ke host lainnya. Pada sebagian besar WAN subnet terdiri dari 2 komponen: kabel transmisi dan elemen switching.

Gambar 4. Hubungan antara host-host dengan subnet

6

d. Internet Terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk dapat komunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kompatibel dan berbeda. Kadang menggunakan mesin yang disebut GATEWAY sebagai penerjemah antar jaringan yang tidak kompatibel. Kumpulan jaringan yang terkoneksi disebut INTERNETWORK atau INTERNET. Bentuk INTERNET yang umum adalah kumpulan dari LAN yang dihubungkan oleh WAN.

2.3. Wireless Jaringan lokal nirkabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya. Pada jaringan kabel, satu dapat sering, pada beberapa derajat, akses tutup ke jaringan secara fisik. Jarak geografi dari jaringan nirkabel akan secara signifikan lebih besar lebih sering daripada kantor atau rumah yang dilingkupi; tetangga atau pelanggar arbritrary mungkin akan dapat mencium seluruh lalu lintas dan mendapat akses non-otoritas sumber jaringan internal sebagaimana internet, secara mungkin mengirim spam atau melakukan

kegiatan illegal menggunakan IP address pemilik, jika keamanan tidak dibuat secara serius. Beberapa advocate akan melihat seluruh titik akses tersedia secara terbuka available untuk umum, dengan dasar bahwa semua orang akan mendapat manfaat dari mendapat ketika berlalu lintas online.

7

2.4. Sistem Operasi Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan softwaresoftware lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan "kernel" suatu Sistem Operasi. Sistem operasi-sistem operasi utama yang digunakan komputer sistem umum (termasuk PC, komputer personal) terbagi menjadi 3 kelompok besar: 1. Keluarga Microsoft Windows - yang antara lain terdiri dari Windows Desktop Environment (versi 1.x hingga versi 3.x), Windows 9x (Windows 95, 98, dan Windows ME), dan Windows NT (Windows NT 3.x, Windows NT 4.0, Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003, Windows Vista, Windows 7 (Seven) yang dirilis pada tahun 2009, dan Windows Orient yang akan dirilis pada tahun 2014)). 2. Keluarga Unix yang menggunakan antarmuka sistem operasi POSIX, seperti SCO UNIX, keluarga BSD (Berkeley Software Distribution), GNU/Linux, MacOS/X (berbasis kernel BSD yang dimodifikasi, dan dikenal dengan nama Darwin) dan GNU/Hurd.

8

3.

Mac OS, adalah sistem operasi untuk komputer keluaran Apple yang biasa disebut Mac atau Macintosh. Sistem operasi yang terbaru adalah Mac OS X versi 10.4 (Tiger). Awal tahun 2007 direncanakan peluncuran versi 10.5 (Leopard). Sedangkan komputer Mainframe, dan Super komputer menggunakan banyak

sekali sistem operasi yang berbeda-beda, umumnya merupakan turunan dari sistem operasi UNIX yang dikembangkan oleh vendor seperti IBM AIX, HP/UX, dan lain-lain.

2.5. Linux Linux adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja. Nama "Linux" berasal dari nama pembuatnya, yang diperkenalkan tahun 1991 oleh Linus Torvalds. Sistemnya, peralatan sistem dan pustakanya umumnya berasal dari sistem operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh Richard Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar dari munculnya nama alternatif GNU/Linux. Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di server, dan didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti Intel, Dell, Hewlett-Packard, IBM, Novell, Oracle Coorporation, Red Hat, dan Sun Microsystems. Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis perangkat keras komputer, termasuk komputer desktop, superkomputer , dan sistem benam seperti pembaca buku elektronik, sistem permainan video (PlayStation 2, PlayStation 3 dan XBox), telepon genggam dan router. Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan9

Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (opensource software). Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah distribusi Linux (Linux distribution) atau distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti server web, bahasa pemrograman, basisdata, tampilan desktop (desktop environment) seperti GNOME,KDE dan Xfce juga memiliki paket aplikasi perkantoran (office suite) seperti OpenOffice.org, KOffice, Abiword, dan Gnumeric.

10

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Perangkat Sebelum melakukan instalasi wireless LAN sebaiknya kita persiapan beberapa peralatan pendukung seperti :a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. Kompas dan peta topografi Penggaris dan busur derajat Pensil, penghapus, alat tulis GPS, altimeter, klinometer Kaca pantul dan teropong Radio komunikasi (HT) Orinoco PC Card, pigtail dan PCI / ISA adapter Multimeter, SWR, cable tester, solder, timah, tang potong kabel Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing, cows tail, pulley Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set, tie rap, isolator gel, TBA, unibell k. l. Kabel power roll, kabel UTP straight dan cross, crimping tools, konektor RJ45 Software AP Manager, Orinoco Client, driver dan AP Utility Planet, firmware dan operating system (NT, W2K, W98 / ME, Linux, FreeBSD + utilitynya)

3.2. Persiapan Instalasi a. Kartu Jaringan Kartu jaringan ini sangat penting. Setiap komputer yang terhubung yang terhubung ke jaringan harus dilengkapi dengan kartu jaringan. Tanpa alat ini, komputer tidak akan bisa terhubung ke jaringan. Tetapi jangan khawatir, hampir

11

semua motherboard sudah dilengkapi dengan kartu jaringan alias kartu jaringan onboard. Kartu jaringan dibagi tergantung kecepatan maksimalnya 10 Mbps, 100

Mbps (dikenal dengan nama fast ethernet), 1000 Mbps (Gigabit Ethernet), 10 Gbps (10 Gigabit Ethernet), dan 100 Gbps (100 Gigabit Ethernet). Secara teori, semakin tinggi kecepatannya, maka akan semakin cepat pula kecepatan transfer datanya. Namun untuk bisa mendapatkan kecepatan maksimal, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan, yaitu kondisi kartu jaringan pada komputer lain dan juga kualitas dari kabel yang digunakan. Kartu NIC yang umumnya tersedia pada komputer modern pada umumnya memiliki kecepatan 10 / 100, yang artinya mampu beroperasi pada dua kecepatan, yaitu 10 Mbps dan 100 Mbps. Komputer-komputer lama biasanya mempunyai kartu grafis dengan kecepatan hanya menggunakan 10 Mbps saja. Ketika kita hendak membuat jaringan baru, sebaiknya kita pakai kartu jaringan yang memiliki kecepatan yang sama di setiap komputer. Hal itu dikarenakan apabila ada satu kartu jaringan yang kecepatannya lebih rendah, maka kecepatan transfer datanya akan lebih rendah. b. Kabel Jaringan Kabel berpengaruh terhadap kecepatan. Kabel yang umum digunakan untuk jaringan komputer adalah kabel UTP, Coaxial, dan kabel optik. Kita pakai kabel UTP, karena jaringan dirumah tidak besar sehingga jarak komputer tidak terlalu jauh. Kabel UTP masih bagus untuk jarak hingga 100 meter. Kalaupun lebih, kabel masih bisa digunakan tetapi kualitasnya menurun. Lagipula harga kabel UTP lah yang paling murah, tetapi mempunyai kecepatan yang cukup.12

Kabel Twisted Pair memiliki beberapa kategori, yaitu 3, 5 dan 6. Kategori 3 dipakai untuk standar 10 Mbps, kabel ini sudah jarang digunakan. Kategori 5 pada umumnya dipakai untuk standar 100 Mbps, sedangkan kategori 6 mampu dipakai hingga 10 Gbps. Kategori 6 kompatibel dengan kategori 3 dan 5. Selain kecepatan, kategori 6 juga lebih tahan terhadap gangguan. Akan lebih baik jika sebelum membeli kabel jaringan, kita membuat denah letak semua komputer dirumah, sehingga kita tahu panjangnya kabel yang harus dibeli. Kita tidak perlu memotong kabel dan membuat sambungan. Pembuatan ujung kabel yang tidak benar akan mengakibatkan penurunan kualitas kecepatan. c. Switch / Hub Switch dan Hub adalah 2 alat yang mampu menghubungkan beberapa komputer pada sebuah jaringan lokal. Meski memiliki tugas yang sama, namun switch dan hub memiliki perbedaan. Hub adalah alat yang menyalurkan data dari port kepada port yang lain. Karena tidak ada penyaringan data, hub rawan untuk disadap. Kelemahan lain dari hub adalah adanya pembagian bandwith yang ditentukan dari jumlah komputer yang terhubung pada sebuah hub. Semakin banyak komputer yang terhubung pada sebuah hub, kecepatan maksimal yang bisa dinikmati oleh setiap komputer juga akan berkurang karena bandwidth-nya akan di-share. Hal ini terjadi karena hanya satu komputer yang boleh mengirimkan data pada suatu waktu tertentu. Dengan kata lain pengiriman data dilakukan secara bergantian. Switch menawarkan beberapa fitur tambahan dibandingkan dengan hub, misalnya bandwidth yang lebih merata karena data dikirim langsung ke tujuan,13

tidak membanjiri jaringan. Switch juga memiliki keamanan yang lebih baik karena lebih tahan sadapan. Kelemahannya tentu saja harga switch lebih mahal ketimbang hub. d. Modem Ketika memilih modem, sesuaikan tipe modem dengan penyedia layanan internet. Bisa jadi beda penyedia layanan internet, beda pula tipe modemnya. Modem kabel memakai frekuensi yang awalnya digunakan untuk mengirimkan sinya RF pada televisi. Tidak heran jika pada umumnya layanan internet berbasis kabel biasanya digabungkan dengan lanyanan TV kabel. Modem tipe ADSL biasanya memanfaatkan sinyal analog pada kabel telepon biasa, sehingga untuk lanyanan internet dengan menggunakan jenis modem ini biasanya membutuhkan sambungan telepon. Modem dengan fitur standar biasanya sudah disediakan oleh penyedia layanan internet. Jika kita membutuhkan fitur-fitur tambahan, kita dapat membeli sendiri modem-modem yang fiturnya sesuai dengan keinginan kita. e. Access Point Access point hanya diperlukan ketika kita ingi membangun jaringan wireless atau wi-fi atau nirkabel. Jika kita membuat jaringan wireless, kita bisa mencoret kabel dari daftar belanja. Enaknya, rumah tidak berantakan oleh kabel tetapi disisi lain, koneksi kabel biasanya lebih stabil. Tidak seperti jaringan wired, kita harus membatasi akses jaringan wireless. Jangan sampai orang lain bisa memakai jaringan kita. Kita harus memberi pengamanan berupa kunci WPA . Saat ini standar yang terbaru sudah

14

mengimplementasikan WPA2 dengan metode pangamanan yang lebih canggih dan lebih aman. Jaringan wireless yang umum dipakai memiliki standar 802,11b (wi-fi dengan kecepatan teori maksimal sampai dengan 11 Mbps), 802,11g (kecepatan maksimal sampai 54 Mbps), dan 802,11n (kecepatan maksimal sampai 540 Mbps).

3.3. Instalasi Hardware1. Survey Lokasi a. Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan kompas pada peta. b. Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obstructure) sepanjang path. c. Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena. d. Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over shoot dan test noise serta interferensi. e. Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada kesulitan dalam instalasi. f. Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan alat.

2. Pemasangan Konektor a. Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang, spesifikasi kabel minimum adalah RG 8 9913 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m. b. Jangan sampai terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang mikro adalah pada permukaan kabel. c. Pasang konektor dengan cermat dan memperhatikan penuh masalah kerapian. d. Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi short.

15

e. Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel dan konektor tidak mudah bergeser. f. Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran dan interferensi, posisi harus menempel pada permukaan konektor. g. Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan sambungan konektor dengan isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa saluran air atau kabel listrik instalasi rumah). h. Terakhir, tutup seluruh permukaan dengan isolator karet untuk mencegah air. i. j. Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali. Konektor terbaik adalah model hexa tanpa solderan dan drat sehingga sedikit melukai permukaan kabel, yang dipasang dengan menggunakan crimping tools, disertai karet bakar sebagai pelindung pengganti isolator karet.

3. Pembuatan POE a. Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke perangkat Wireless In A Box yang dipasang di atas tower, POE bermanfaat mengurangi kerugian power (losses) akibat penggunaan kabel dan konektor. b. POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk injeksi + (positif) power dan 1 pair untuk injeksi (negatif) power, digunakan kabel pair (sepasang) untuk

menghindari penurunan daya karena kabel loss. c. Perhatikan bahwa permasalahan paling krusial dalam pembuatan POE adalah bagaimana cara mencegah terjadinya short, karena kabel dan konektor power penampangnya kecil dan mudah bergeser atau tertarik, tetesi dengan lilin atau isolator gel agar setiap titik sambungan terlindung dari short. d. Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter.

16

4. Instalasi Antena a. Pasang pipa dengan metode stack minimum sampai ketinggian 1st freznel zone terlewati terhadap obstructure terdekat. b. Perhatikan stabilitas dudukan pipa dan kawat strenght, pasang dudukan kaki untuk memanjat dan anker cows tail. c. Cek semua sambungan kabel dan konektor termasuk penangkal petir bila ada. d. Pasang antena dengan rapi dan benar, arahkan dengan menggunakan kompas dan GPS sesuai tempat kedudukan BTS di peta. e. Pasang kabel dan rapikan sementara, jangan sampai berat kabel menjadi beban sambungan konektor dan mengganggu gerak pointing serta kedudukan antena. f. Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi menekuk yang potensial menjadi akumulasi air hujan, bentuk sedemikian rupa sehingga air hujan bebas jatuh ke bawah.

5. Instalasi Perangkat Radio a. Instal PC Card dan Orinoco dengan benar sampai dikenali oleh OS tanpa konflik dan pastikan semua driver serta utility dapat bekerja sempurna. b. Instalasi pada OS W2K memerlukan driver terbaru dari web site dan ada di CD utility kopian, tidak diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K melakukannya justru deteksi ini menimbulkan konflik, hapus dirver ini dari Device Manager. c. Instalasi pada NT memerlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ dan DMA, pada BIOS lebih baik matikan semua device (COM, LPT dan lain-lain.) dan peripheral (sound card, mpeg dan lain-lain.) yang tidak diperlukan. d. Semua prosedur ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit tidak termasuk instalasi OS, lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur selanjutnya. e. Apabila terus menerus terjadi kesulitan instalasi, untuk sementara demi efisiensi lakukan 17

instalasi dibawah OS Win98 / ME yang lebih mudah dan sedikit masalah. f. Pada instalasi perangkat radio jenis Wireless In A Box (Mtech, Planet, Micronet dan lainlainl.), terlebih dahulu lakukan update firmware dan utility. g. Kemudian uji coba semua fungsi yang ada (AP, Inter Building, SAI Client, SAA2, SAA Ad Hoc dan lain-lain.) termasuk bridging dan IP Addressing dengan menggunakan antena helical, pastikan semua fungsi berjalan baik dan stabil. h. Pastikan bahwa perangkat Power Over Ethernet (POE) berjalan sempurna

6. Perakitan Antena a. Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karena terdiri dari sejumlah komponen, berbeda dengan jenis patch panel, panel sector maupun omni directional. b. Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar konstruksi yang disertakan. c. Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama reflektor. d. Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan fokus, maka pada saat perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor terhadap horn (driven antena), sedikit perubahan fokus akan berakibat luas seperti misalnya perubahan gain (db) antena. e. Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa merubah letak fokus reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang diperlukan.

7. Pointing Antena a. Secara umum antena dipasang dengan polarisasi horizontal. b. Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS, arah ini kita anggap titik tengah arah (center beam). c. Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu per satu 18

pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi spesifikasi beam width antena untuk setiap sisi (kiri atau kanan), misalkan antena 24 db, biasanya memiliki beam width 12 derajat maka, maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan center beam adalah 6 derajat. d. Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik dilakukan dengan cara mencari nilai average yang terbaik, parameter utama yang harus diperhatikan adalah signal strenght, noise dan stabilitas. e. Karena kebanyakan perangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility grafis untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik dan PER) maka agar lebih praktis, untuk pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b yang memiliki utility grafis seperti Orinoco atau gunakan Wave Rider. f. Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter sesuai sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta topografi. g. Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke vertical untuk mempersempit beam width dan meningkatkan fokus transmisi, syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) dan di kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena juga harus dibalik menjadi vertical).

3.4. Instalasi Software

1.

Tahap Instalasi Linux di Komputer Gateway. a. b. Proses instalasi Linux di Komputer gateway tidak ada yang terlalu istimewa. Pastikan software pendukung untuk operasi gateway di pilih untuk di instalasi, software tersebut adalah postfix, squid, fetchmail, telnet, iproute2, kernel-pcmcia, wireless-tools, install paket development (source code & compiler). Bagian ini19

cukup fatal, ke gagalan dalam instalasi software ini, sering kali menyulitkan kita di kemudian hari.

c.

Perlu di aktifkan card ethernet LAN & berikan IP 192.168.0.1 untuk memudahkan Internet Connection Sharing pada Mandrake 8.0 pada tahap selanjutnya.

d.

Pada Pentium II 166MHz & CD drive 8x dibutuhkan waktu antara 45-60 menit untuk menyelesaikan seluruh proses instalasi, tergantung option yang dipilih.

2. Tahap Compilling dan Instalasi Driver WLAN a. SAMSUNG memberikan dua (2) driver, yaitu swld11_cs-1.21.tar.gz (untuk PCMCIA card) & swldpc11_1.21.tar.gz (untuk PCI card). Kebetulan card yang saya gunakan berbentuk card PCI. b. Bagi anda yang menggunakan Mandrake 8.0 & telah di instalasi kernel-pcmcia pada saat instalasi, maka tidak perlu lagi mengambil David Hind PCMCIA package source di http://pcmcia-cs.sourceforge.net/. Biasa-nya sudah tersedia di bawah direktori /usr/src/linux/pcmcia-cs-3.1.25. c. d. Copykan driver SWL 2000P ke direktory di bawah /usr/src/linux/pcmcia-cs-3.1.25. Buka kompresi driver tersebut dengan perintah : # tar zxvf swldpc11_1.21.tar.gz e. Lakukan konfigurasi dengan # make config o yang perlu di perhatikan pada saat make config adalah o Linux source directory adalah o Kernel specific option /usr/src/linux [2] Read from the Linux source tree20

f.

Lakukan sedikit hack untuk kernel 2.4.x. o Pindah ke directory /usr/src/linux/pcmcia-cs-3.1.25/clients/ o Edit file swldpc11_cs.mk o Di baris ke tiga (3) dari bawah ada kalimat @mkdir p .depfiles; dst o Berikan tanda # di muka baris tersebut.

g.

Pindah ke direktori /usr/src/linux/pcmcia-cs-3.1.25. Compile & Install driver SWL 2000P, dengan # make all # make install

h.

Selesai sudah proses instalasi driver SWL 2000P yang dibutuhkan, selanjutnya adalah proses setup jaringan-nya.

3.5. Konfigurasi WLAN 1) Sebagian besar file yang harus di konfigurasi terletak di directory /etc/pcmcia. Pindah ke directory /etc/pcmcia. Beberapa parameter di file config.opts, network.opts & wireless.opts bisa saling overlap. 2) Edit file /etc/pcmcia/config.opts. Beberapa contoh parameter yang perlu di tambahkan : o Untuk jaringan ke ISP y module swldpc11_cs opts networkmode=1 essid=ispnet

o Untuk menaikan reliabilitas turunkan MTU & naikan Access Point Density. y module swldpc11_cs opts mtu=500 apdensity=3

o Daftar lengkap parameter akan dilampirkan di bawah.

21

3) Edit file /etc/pcmcia/network.opts. Configurasikan IP address, gateway & DNS ISP misalnya sebagai berikut (mohon di konfirmasikan ke ISP anda): *,*,*,*) IF_PORT="" BOOTP="n" IPADDR="10.0.0.5" NETMASK="255.255.255.0" NETWORK="10.0.0.0" BROADCAST="10.0.0.255" GATEWAY="10.0.0.1" DOMAIN="domain.org" DNS_1="dns1.domain.org" ;; 4) Edit file /etc/pcmcia/wireless.opts untuk mengkonfigurasi hal yang berkaitan dengan jaringan wireless (parameter yang sama dapat di set di

/etc/pcmcia/config.opts), seperti contoh: *,*,*,*) INFO="SAMSUNG 11Mbps WLAN" #ESSID (extended network name) : My Network, any ESSID="test3" # Operation mode : Ad-Hoc, Managed MODE="Managed" # Frequency or channel : 1, 2 (channel);2.422G, 2.46G (frequency)22

CHANNEL="4" # Bit rate : auto, 1M, 11M RATE="auto" # Encryption key : 4567-89AB-CD, s:password KEY="883e-aa67-21 [1] key 5501-d0da-87 [2] key 91f5-3368-6b [3] key 2d73-31b7-96 [4]" # Other iwconfig parameters : power off, ap 01:23:45:67:89:AB IWCONFIG="power on" ;; 5) Selesai sudah tahapan konfigurasi card WLAN. 6) Matikan PC gateway. Masukan card WLAN SAMSUNG ke slot PCI yang masih sisa, sambungkan antenna ke card WLAN. 7) Perhatikan jangan menyalakan PC gateway, jika antenna tidak tersambung ke card WLAN karena semua daya pancar akan terpantul kembali ke card & bukan mustahil akan menghancurkan card.

3.6. Pengujian 3.6.1. Pengujian Noisea. Bila semua telah berjalan normal, install semua utility yang diperlukan dan mulai lakukan pengujian noise / interferensi, pergunakan setting default. b. Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari station lain disekitarnya, bila ada dan mencapai good (sekitar 40 % 60 %) atau bahkan lebih, maka dipastikan station tersebut beroperasi melebihi EIRP dan potensial menimbulkan gangguan bagi station yang sedang kita bangun, pertimbangkan untuk berunding

23

dengan operator BTS / station eksisting tersebut. c. Perhatikan berapa tingkat noise, bila mencapai lebih dari tingkat sensitifitas radio (biasanya adalah sekitar 83 dbm, baca spesifikasi radio), misalnya 100 dbm maka di

titik station tersebut interferensinya cukup tinggi, tinggal apakah signal strenght yang diterima bisa melebihi noise. d. Perhitungan standar signal strenght adalah 0 % 40 % poor, 40 % - 60 % good, 60 % -

100 % excellent, apabila signal strenght yang diterima adalah 60 % akan tetapi noisenya mencapai 20 % maka kondisinya adalah poor connection (60 % - 20 % - 40 % poor), maka sedapat mungkin signal strenght harus mencapai 80 %. e. Koneksi poor biasanya akan menghasilkan PER (packet error rate persentasi jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3 % bisa dilihat dari

7 % (dilihat dari utility Planet

maupun Wave Rider), good berkisar antara 1 % - 3 % dan excellent dibawah 1 %, PER antara BTS dan station client harus seimbang. f. Perhitungan yang sama bisa dipergunakan untuk memperhatikan station lawan atau BTS kita, pada prinsipnya signal strenght, tingkat noise, PER harus imbang untuk mendapatkan stabilitas koneksi yang diharapkan. g. Pertimbangkan alternatif skenario lain bila sejumlah permasalahan di atas tidak bisa diatasi, misalkan dengan memindahkan station ke tempat lain, memutar arah pointing ke BTS terdekat lainnya atau dengan metode 3 titik (repeater) dan lain-lain.

3.6.2. Pengujian Koneksi Radioa. Lakukan pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada saat ini antena dan kabel (termasuk POE) sudah dihubungkan ke perangkat radio. b. Sesuaikan channel dan nama SSID (Network Name) dengan identitas BTS / AP tujuan, demikian juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC Address maka di AP harus didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station tersebut. 24

c.

Bila menggunakan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai dan cobalah terlebih dahulu mekanismenya sebelum dipasang.

d.

Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio adalah berfungsi sebagai bridge dan bekerja berdasarkan pengenalan MAC Address, sehingga IP Address yang didefinisikan berfungsi sebagai interface utility berdasarkan protokol SNMP saja, sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel routing.

e.

Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio terpasang, untuk Wireless In A Box yang perangkatnya terpisah dari (PC) router, maka pada device yang menghadap ke perangkat radio masukkan pula 1 IP Address yang satu subnet dengan IP Address yang telah didefinisikan pada perangkat radio, agar utility yang dipasang di router dapat mengenali radio.

f. g.

Lakukan continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi dan mengetahui PER. Bila telah stabil dan signal strenght minimum good (setelah diperhitungkan noise) maka lakukan uji troughput dengan melakukan koneksi FTP (dengan software FTP client) ke FTP server terdekat (idealnya di titik server BTS tujuan), pada kondisi ideal average troughput akan seimbang baik saat download maupun up load, maksimum troughput pada koneksi radio 1 mbps adalah sekitar 600 kbps dan per TCP connection dengan MTU maksimum 1500 bisa dicapai 40 kbps.

h.

Selanjutnya gunakan software mass download manager yang mendukung TCP connection secara simultan (concurrent), lakukan koneksi ke FTP server terdekat dengan harapan maksimum troughput 5 kbps per TCP connection, maka dapat diaktifkan sekitar 120 session simultan (concurrent), asumsinya 5 x 120 = 600.

i.

Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil, 12 concurrent connection dengan trouhput per session 5 kbps, apa total troughput bisa mencapai 60 kbps (average) ? bila tercapai maka stabilitas koneksi sudah dapat dijamin berada pada level maksimum. 25

j.

Pada setiap tingkat pembebanan yang dilakukan bertahap, perhatikan apakah RRT ping meningkat, angka mendekati sekitar 100 ms masih dianggap wajar.

26

BAB IV KESIMPULAN 4.1. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat kami peroleh setelah mengamati dan mempraktekan tahap instalasi WLAN adalah : 1. Penggunaan Sistem operasi linux pada jaringan wireless LAN sangat menghemat keuangan dan biaya yang dikeluarkan. Apalagi jika yang membuat WLAN tersebut adalah perusahaan kecil atau rumah tangga biasa.

4.2. Saran Saran yang dapat kami berikan kepada pembaca yang ingin membuat WLAN adalah sebagai berikut : 1. Jika terdapat kesulitan dalam instalasi hardware sebaiknya kita menghubungi vendor peralatan yang biasanya bisa dihubungi melalui mailing list. 2. Jika anda sama sekali belum mengenal Linux maka sebaiknya sebelum anda mengimplementasikan pembuatan WLAN dengan Linux, anda terlebih dahulu memperdalam atau mengerti mengenai perintah-perintah yang ada di Linux.

27

DAFTAR PUSTAKA

*) Maaf lupa mencantumkan daftar pustaka

28