LP DM TYPE II

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    1/42

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya kesehatan oleh

     bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk 

    agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal. Agar dapat mencapai derajat

    kesehatan masyarakat yang optimal maka dikembangkan upaya kesehatan untuk 

    seluruh masyarakat yang mencakup upaya peningkatan (promotif), pencegahan

    (preventif), penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang bersifat

    menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.

    Dengan demikian peraatan merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam

    semua upaya tersebut diatas. Dalam upaya peraatan ini peraat melaksanakan

    suatu asuhan keperaatan dengan memperhatikan klien secara menyeluruh baik 

    fisik, mental, sosial maupun spiritual, dimana peraat harus selalu berusaha untuk 

    meningkatkan mutu pelayanan dalam proses pertumbuhan dan pemulihan klien

    dengan gangguan sistem endokrin khususnya Diabetes !elitus.Diabetes !ellitus menimbulkan gangguan multi sistem dan merupakan

    suatu penyakit yang banyak ditemukan di masyarakat. "al ini dapat dilihat

    dengan meningkatnya jumlah klien dengan Diabetes !ellitus yang datang ke

    rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

    Diabetes !ellitus jika tidak ditangani dengan baik, maka akan

     mengakibatkan timbulnya komplikasi pada berbagai organ tubuh seperti mata,

    ginjal, jantung, pembuluh darah, saraf dan lain#lain.

    !engingat resiko dari Diabetes !ellitus tersebut maka tindakan peraatan

    yang sempurna sangat dibutuhkan.

    Penyembuhan penyakit Diabetes !ellitus tidak hanya dengan pengobatan

    saja, tapi yang lebih penting adalah diet yang baik, olah raga yang teratur, dan

     juga pendidikan bagi klien dan keluarga.

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    2/42

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    3/42

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Konsep Dasar Medik  

    $. Pengertian Diabetes !ellitus

    a. Diabetes !ellitus adalah penyakit kronis yang kompleks

    yang mengakibatkan gangguan metabolisme karbohidrat, protein, lemak 

    dan berkembang menjadi komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler dan

    neurologis (%arbara &. 'ong, $).

     b. Diabetes !ellitus adalah suatu penyakit kronis yang

    menimbulkan gangguan multi sistem dan mempunyai karakteristik 

    hyperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang

    tidak adekuat (%runner dan *udarta, $).

    c. Diabetes !ellitus adalah keadaan hyperglikemia kronis yang

    disebabkan oleh faktor lingkungan dan keturunan secara bersama#sama,

    mempunyai karakteristik hyperglikemia kronis tidak dapat disembuhkan

    tetapi dapat dikontrol (+").

    d. Diabetes !ellitus adalah suatu penyakit kronis yang

    ditemukan di seluruh dunia dengan prevalensi penduduk yang bervariasi

    dari $ - / (0ohn !1 Adam).

    2. Anatomi 1isiologi Pankreas

    Pankreas adalah kelenjar majemuk bertanda dan strukturnya sangat

    mirip dengan kelenjar ludah, panjang kira#kira $ cm berat 3 - $33 gram.

    'etak pada daerah umbilical, dimana kepalanya dalam lekukan duodenum dan

    ekornya menyentuh kelenjar lympe, mengekskresikannya insulin dan glikogen

    ke darah.

    Pankreas terdiri dari tiga bahagian yaitu 4

    a. 5epala pankreas merupakan bahagian paling besar terletak di

    sebelah kanan umbilical dalam lekukan duodenum.

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    4/42

     b. %adan pankreas merupakan bagian utama organ itu letaknya

    sebelah lambung dan depan vertebra lumbalis pertama.

    c. 6kor pankreas adalah bagian runcing sebelah kiri, dan yang

    sebenarnya menyentuh lympa.

    Pankreas terdiri dari dua jaringan utama yaitu 4

    a. Acini yang menyekresi getah pencernaan ke duodenum.

     b. Pulau langerhans yang tidak mengeluarkan sekretnya keluar, tetapi

    menyekresi insulin dan glukagon langsung ke darah.

    Pulau langerhans manusia mengandung tiga jenis sel utama yaitu sel

    alfa, beta dan delta yang satu sama lain dibedakan dengan struktur dan

    sifat pearnaannya. *el beta mengekresi insulin, sel alfa mengekresi

    glukagon, dan sel#sel delta mengekresi somatostatin.

    1ungsi pancreas ada dua, maka disebut organ rangka, yaitu 4

    a. 1ungsi eksokrin, dilaksanakan oleh sel sekretori lobula yang

    membentuk getah pancreas berisi en7im dan elektrolit. 0enis#jenis en7im

    dari pancreas adalah 4

    $.) Amylase 8 menguraikan tepung menjadi maltosa atau

    maltosa dijadikan polisakarida dan polisakarida dijadikan sakarida

    kemudian dijadikan monosakarida.

    2.) 9ripsin 8 menganalisa pepton menjadi polipeptida kemudian

    menjadi asam amino.

    :.) 'ipase 8 menguraikan lemak yang sudah diemulsi menjadi

    asam lemak dan gliserol gliserin.

     b. 1ungsi endokrin atau kelenjar tertutup berfungsi membentuk 

    hormon dalam pulau langerhans yaitu kelompok pulau#pulau kecil yang

    tersebar antara alveoli#alveoli pancreas terpisah dan tidak mempunyai

    saluran.

    leh karena itu hormon insulin yang dihasilkan pulau langerhans

    langsung diserap ke dalam kapiler darah untuk dibaa ke tempat yang

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    5/42

    membutuhkan hormon tersebut. Dua hormon penting yang dihasilkan oleh

     pancreas adalah insulin dan glukagon

    $). Insulin

    Insulin adalah protein kecil yang berat molekulnya ;3; untuk 

    manusia. Insulin terdiri dari dua rantai asam amino, satu sama lain

    dihubungkan oleh ikatan disulfide. *ekresi insulin diatur oleh glukosa

    darah dan asam amino yang memegang peranan penting. Perangsang

    sekresi insulin adalah glukosa darah. 5adar glukosa darah adalah ;3 - 

    3 mg

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    6/42

    konsentrasi glukosa dalam darah. =lukagon merupakan protein kecil

    mempunyai berat molekul :;>2 dan terdiri dari 2 rantai asam amino.

    Dua efek glukagon pada metabolisme glukosa darah 4

    a.) Pemecahan glikogen (glikogenolisis)

     b.) Peningkatan glukosa (glukogenesis)

    Pengatur sekresi glukosa darah perubahan konsentrasi glukosa

    darah mempunyai efek yang jelas berlaanan pada sekresi glukagon

    dibandingkan pada sekresi insulin, yaitu penurunan glukosa darah

    dapat menghasilkan sekresi glukagon, bila glukagon darah turun ?3

    mg

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    7/42

    irus dianggap sebagai BtriggerC pada mereka yang sudah mempunyai

     predisposisi genetic terhadap Diabetes !ellitus.

    2.) utrisi

    a.) besitas dianggap menyebabkan resistensi terhadap insulin.

     b.) !alnutrisi protein

    c.) Alkohol, dianggap menambah resiko terjadinya pankreatitis.

    :.) *tres

    *tres berupa pembedahan, infark miokard, luka bakar dan emosi

     biasanya menyebabkan hyperglikemia sementara.

    >.) "ormonal

    *indrom cushing karena konsentrasi hidrokortison dalam darah tinggi,

    akromegali karena jumlah somatotropin meninggi, feokromositoma

    karena konsentrasi glukagon dalam darah tinggi, feokromositoma

    karena kadar katekolamin meningkat

    >. 5lasifikasi

    %erdasarkan klasifikasi dari +" ($;) dibagi beberapa type yaitu 4

    a. Diabetes !ellitus type insulin, Insulin Dependen Diabetes

    !ellitus (IDD!) yang dahulu dikenal dengan nama 0uvenil nset

    Diabetes (0D), penderita tergantung pada pemberian insulin untuk 

    mencegah terjadinya ketoasidosis dan mempertahankan hidup. %iasanya

     pada anak#anak atau usia muda dapat disebabkan karena keturunan.

     b. Diabetes !ellitus type II, on Insulin Dependen Diabetes

    !ellitus (IDD!), yang dahulu dikenal dengan nama !aturity nset

    Diabetes (!D) terbagi dua yaitu 4

    $.) on obesitas

    2.) besitas

    Disebabkan karena kurangnya produksi insulin dari sel beta pancreas,

    tetapi biasanya resistensi aksi insulin pada jaringan perifer.

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    8/42

    %iasanya terjadi pada orang tua (umur lebih >3 tahun) atau anak dengan

    obesitas.

    c. Diabetes !ellitus type lain

    $.) Diabetes oleh beberapa sebab seperti kelainan pancreas, kelainan

    hormonal, diabetes karena obat

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    9/42

    glomerulus yang terbentuk tiap menit tetap, maka luapan glukosa terjadi bila

    kadar glukosa meningkat melebihi $;3 mg/.

    Asidosis pada diabetes, pergeseran dari metabolisme karbohidrat ke

    metabolisme telah dibicarakan. %ila tubuh menggantungkan hampir semua

    energinya pada lemak, kadar asam aseto - asetat dan asam %ihidroksibutirat

    dalam cairan tubuh dapat meningkat dari $ !eE

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    10/42

    e. !ata kabur  

    "al ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa - sarbitol fruktasi)

    yang disebabkan karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat penimbunan

    sarbitol dari lensa, sehingga menyebabkan pembentukan katarak.

    ?. Penatalaksanaan

    9ujuan utama penatalaksanaan klien dengan Diabetes !ellitus adalah untuk 

    mengatur glukosa darah dan mencegah timbulnya komplikasi acut dan kronik.

    0ika klien berhasil mengatasi diabetes yang dideritanya, ia akan terhindar dari

    hyperglikemia atau hypoglikemia. Penatalaksanaan diabetes tergantung pada

    ketepatan interaksi dari tiga faktor aktifitas fisik, diet dan intervensi

    farmakologi dengan preparat hyperglikemik oral dan insulin. Penyuluhan

    kesehatan aal dan berkelanjutan penting dalam membantu klien mengatasi

    kondisi ini.

    ;. 5omplikasi

    a. Akut

    $.) "ypoglikemia

    2.) 5etoasidosis

    :.) Diabetik  

     b. 5ronik 

    $.) !akroangiopati, mengenai pembuluh

    darah besar, pembuluh darah jantung pembuluh darah tepi, pembuluh

    darah otak.

    2.) !ikroangiopati mengenai pembuluh

    darah kecil retinopati diabetik, nefropati diabetic.

    :.) europati diabetic.

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    11/42

    B. Konsep Dasar Asuan Kepera!atan

    Pemberian asuhan keperaatan merupakan proses terapeutik yang

    melibatkan hubungan kerja sama antara peraat dengan klien dan keluarga, untuk 

    mencapai tingkat kesehatan yang optimal dalam melakukan proses terapeutik 

    maka peraat melakukan metode ilmiah yaitu proses keperaatan.

    Proses keperaatan merupakan tindakan yang berurutan yang dilakukan

    secara sistematis dengan latar belakang pengetahuan komprehensif untuk 

    mengkaji status kesehatan klien, mengidentifikasi masalah dan diagnosa,

    merencanakan intervensi mengimplementasikan rencana dan mengevaluasi

    rencana sehubungan dengan proses keperaatan pada klien dengan gangguan

    sistem endokrin.

    ". Pengka#ian

    Pengkajian pada klien dengan gangguan sistem endokrin Diabetes !ellitus

    dilakukan mulai dari pengumpulan data yang meliputi 4 biodata, riayat

    kesehatan, keluhan utama, sifat keluhan, riayat kesehatan masa lalu,

     pemeriksaan fisik, pola kegiatan sehari#hari.

    "al yang perlu dikaji pada klien degan Diabetes !ellitus 4

    a. Aktivitas dan istirahat 4

    5elemahan, susah berjalan

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    12/42

    *akit kepala, menyatakan seperti mau muntah, kesemutan, lemah otot,

    disorientasi, letargi, koma dan bingung.

    f. yeri

    Pembengkakan perut, meringis.

    g. @espirasi

    9achipnea, kussmaul, ronchi, hee7ing dan sesak nafas.

    h. 5eamanan

    5ulit rusak, lesi

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    13/42

    %. &en'ana Kepera!atan

    a. 5ekurangan volume cairan tubuh

     berhubungan dengan diuresis osmotik.

    9ujuan 4

    !endemonstrasikan hidrasi adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil,

    nadi perifer dapat diraba, turgor kulit dan pengisian kapiler baik, haluaran

    urine tepat secara individu, dan kadar elektrolit dalam batas normal.

    Intervensi 4

    $.) Pantau tanda#tanda vital.

    @asional 4 "ypovolemia dapat dimanifestasikan oleh hipotensi

    dan takikardia.

    2.) 5aji nadi perifer, pengisian

    kapiler, turgor kulit, dan membran mukosa.

    @asional 4 !erupakan indikator dari tingkat dehidrasi, atau

    volume sirkulasi yang adekuat.

    :.) Pantau masukan dan

    keluaran, catat berat jenis urine.

    @asional 4 !emberikan perkiraan kebutuhan akan cairan

     pengganti, fungsi ginjal, dan keefektifan dari terapi

    yang diberikan.

    >.) 9imbang berat badan setiap

    hari.

    @asional 4 !emberikan hasil pengkajian yang terbaik dari status

    cairan yang sedang berlangsung dan selanjutnya dalam

    memberikan cairan pengganti.

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    14/42

    .) %erikan terapi cairan sesuai

    indikasi.

    @asional 4 9ipe dan jumlah dari cairan tergantung pada derajat

    kekurangan cairan dan respons pasien secara individual.

     b. Perubahan status nutrisi kurang dari

    kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakcukupan insulin, penurunan

    masukan oral.

    9ujuan 4

    # !encerna jumlah kalori

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    15/42

    @asional 4 0ika makanan yang disukai pasien dapat dimasukkan

    dalam perencanaan makan, kerjasama ini dapat

    diupayakan setelah pulang.

    >.) 'ibatkan keluarga pasien

     pada perencanaan makan sesuai indikasi.

    @asional 4 !eningkatkan rasa keterlibatannya8 memberikan

    informasi pada keluarga untuk memahami nutrisi

     pasien.

    .) %erikan pengobatan insulin

    secara teratur sesuai indikasi.

    @asional 4 Insulin reguler memiliki aitan cepat dan karenanya

    dengan cepat pula dapat membantu memindahkan

    glukosa ke dalam sel.

    c. @esiko infeksi berhubungan dengan

    hyperglikemia.

    9ujuan 4

    # !engidentifikasi intervensi untuk  

    mencegah

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    16/42

    2). 9ingkatkan

    upaya untuk pencegahan dengan melakukan cuci tangan yang baik 

     pada semua orang yang berhubungan dengan pasien termasuk 

     pasiennya sendiri.

    @asional 4 !encegah timbulnya infeksi silang.

    :). Pertahankan

    teknik aseptik pada prosedur invasif.

    @asional 4 5adar glukosa yang tinggi dalam darah akan menjadi

    media terbaik bagi pertumbuhan kuman.

    >). %erikan

     peraatan kulit dengan teratur dan sungguh#sungguh.

    @asional 4 *irkulasi perifer bisa terganggu yang menempatkan

     pasien pada peningkatan resiko terjadinya kerusakan

     pada kulit

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    17/42

    @asional 4 *ebagai dasar untuk membandingkan temuan abnormal

    2.) Panggil pasien dengan

    nama, orientasikan kembali sesuai dengan kebutuhannya.

    @asional 4 !enurunkan kebingungan dan membantu untuk 

    mempertahankan kontak dengan realitas.

    :.) Pelihara aktivitas rutin

     pasien sekonsisten mungkin, dorong untuk melakukan kegiatan sehari#

    hari sesuai kemampuannya.

    @asional 4 !embantu memelihara pasien tetap berhubungan

    dengan realitas dan mempertahankan orientasi pada

    lingkungannya.

    >.) *elidiki adanya keluhan

     parestesia, nyeri atau kehilangan sensori pada paha

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    18/42

    @asional 4 Pendidikan dapat memberikan motivasi untuk 

    meningkatkan tingkat aktivitas meskipun pasien

    mungkin sangat lemah.

    2.) %erikan aktivitas alternatif  

    dengan periode istirahat yang cukup.

    @asional 4 !encegah kelelahan yang berlebihan.

    :.) Pantau nadi, frekuensi

     pernafasan dan tekanan darah sebelum.) 9ingkatkan partisipasi

     pasien dalam melakukan aktivitas sehari#hari sesuai toleransi.

    @asional 4 !eningkatkan kepercayaan diri

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    19/42

    @asional 4 !engidentifikasi area perhatiannya dan memudahkan

    cara pemecahan masalah.

    2.) 9entukan tujuan

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    20/42

    @asional 4 !enanggapai dan memperhatikan perlu diciptakan

    sebelum pasien bersedia mengambil bagian dalam

     proses belajar.

    2.) Diskusikan dengan klien

    tentang penyakitnya.

    @asional 4 !emberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat

    membuat pertimbangan dalam memilih gaya hidup.

    :.) Diskusikan tentang rencana

    diet, penggunaan makanan tinggi serat.

    @asional 4 5esadaran tentang pentingnya kontrol diet akan

    membantu pasien dalam merencanakan makan.) Diskusikan pentingnya

    untuk melakukan evaluasi secara teratur dan jaab pertanyaan

     pasien

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    21/42

    BAB III

    TINJAUAN KASUS

    Pada bab ini penulis akan menguraikan kasus Asuhan keperaatan pada klien

     y .A dengan gangguan sistem endokrin pada kasus Diabetes !ellitus tipe II di @*

    *tella maris !akassar. 5lien masuk rumah sakit tanggal - juni - 23$: diraat oleh

     peraat ruangan dan penulis melakukan pengkajian pada tanggal $$ #juni 23$:.

    Dalam pelaksanaan asuhan keperaatan digunakan pendekatan proses

    keperaatan yang dimulai dari pengkajian sampai dengan intervensi

    Adapun uraian lebih lanjut dari pelaksanaan sebagai berikut 4

    9gl !asuk @* 4 ##23$:

    9gl Pengkajian 4 $$##23$:

    @uang

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    22/42

    A. Pengka#ian

    $. %iodata

    a. Identitas 5lien

     ama 4 y. A

    Fmur 4 2 tahun

    0enis kelamin 4 Perempuan

    %angsa 4 Indonesia

    5ain2?

    Identitas Penanggung

    %iaya peraatan klien ditanggung oleh P9. Askes Indonesia

    2. @iayat 5esehatan

    a. @iayat kesehatan sekarang

    $.) 5eluhan utama 4 'emah dan pusing

    2.) 1aktor pencetus 4 klien menyatakan mungkin karena sudah tua.

    :.) *ifat keluhan 4 menetap.

    >.) 1aktor yang memberatkan bila klien beraktifitas.

    .) "al yang meringankan pada saat istirahat.

    .) 5eluhan yang menyertai 4 batuk 

    ?.) Pertolongan obat - obatan yang pernah diperoleh tidak diketahui

     b. @iayat kesehatan masa lalu

    $.) =anguan ginjal $ bulan dan cuci darah

    2.) D! (G) bulan berobat tidak teratur 

    c. @iayat kesehatan keluarga

    9idak ada anggota keluarga menderita penyakit yang sama dengan klien.

    :. Pemeriksaan 1isik  

    a. 5eadaan umum lemah, klien nampak sakit sedang

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    23/42

     b. 5esadaran composmentis

    c. %% 4 5g, 9% 4 cm

    d. 9anda#tanda vital

    9D 4 $3

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    24/42

    # !akanan kesukaan

    4 !anis#manisan

    # !akanan pantang

    4 9idak ada

    # !inuman dalam

    sehari 4 ; gelas

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    25/42

    # !akanan pantang 4 !akanan yang mengandung

    gula

    # !inuman dalam sehari 4 $3 gelas

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    26/42

    B. KLASI(IKASI DATA

    Data Su)*ekti+ 

    # 5lien menyatakan kadang merasa pusing

    # 5lien menyatakan nafsu makan kurang

    # 5lien menyatakan tidak tahu tentang penyakitnya

    # 5lien menyatakan kadang mual apabila melihat makanan yang

    disajikan

    # 5lien menyatakan susah untuk tidur  

    # 5lien menyatakan tidak mengetahui apa yang menyebabkan susah

    tidur.

    # 5eluarga mengata#kan porsi makan yang di#habiskan hanya

     porsi.

    Data ,)*ekti+ 

    # 5lien nampak lemah

    # 9anda#tanda vital 4

    9D 4 $3

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    27/42

     

    -. ANALISA DATA

    N, DATA ETI,L,I MASALAH

    $. Data *ubyektif 4

    # 5lien

    menyatakan nafsu makan

    kurang

    # 5lien

    menyatakan kadang mual

     bila melihat makanan yang

    disajikan.

    # 5lien

    menyatakan porsi yang

    disediakan tidak se#suai

    dengan selera<

    keinginannya

    # 5eluarga

    mengata#kan porsi makan

    yang di#habiskan hanya

     porsi.

    Data byektif 4

    # 9anda -  

    tanda vital 4

    9 4 $3

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    28/42

    N, DATA ETI,L,I MASALAH

    2.

    :.

    makan tidak dihabiskan(: porsi)

    # %ibir  

    nampak pucat dan kering.

    # 5onjungtiv

    a nampak pucat

      Data subyektif 4

    # 5lien

    menyatakan lemah seluruh

     badan.

    # 5lien

    menyatakan kadang merasa

     pusing.

    # 5lien

    menyatakan mudah lelah

     jika beraktifitas

    # 5eluarga

    klien (istri) menyatakan

    klien dibantu turun dari

    tempat tidur dan berjalan

    Data obyektif 4

    # 5lien

    nampak lemah

    # AD'

    dibantu di tempat tidur 

    # Aktifitas

    Penurunan insulin dalam

    tubuh

    =lukosa darah tidak dapat

    ditransfer ke jaringan

    metabolisme karbohidrat

    menurun

    kelemahan

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    29/42

    N, DATA ETI,L,I MASALAH

    selama dirumah sakitadalah duduk di tempat

    tidur dan berjalan ke kamar 

    mandi

    # 9anda -  

    tanda vital 4

    9 4 $3

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    30/42

    N, DATA ETI,L,I MASALAH

    # 6kspresiajah murung

    D. P&I,&ITAS MASALAH

    $. =angguan pola nutrisi berhubungan dengan pembatasan

    intake 4

    Data *ubyektif 4

    # 5lien menyatakan nafsu makan kurang

    # 5lien menyatakan kadang mual bila melihat makanan yang

    disajikan.

    # 5lien menyatakan porsi yang disediakan tidak sesuai dengan selera

    dan keinginannya.

    # 5eluarga menyatakan porsi makan yang dihabiskan hanya porsi

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    31/42

    Data byektif 4

    # 9anda - tanda vital 4

    9 4 $3 H

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    32/42

    :. 5ecemasan berhubungan dengan perubahan status

    kesehatan ditandai dengan 4

    Data subyektif 4

    # 5lien menyatakan tidak tahu tentang penyakitnya

    # 5lien mengatakan berharap cepat sembuh.

    # 5lien menyatakan susah untuk tidur  

    # 5lien menyatakan tidak mengetahui apa yang menyebabkan susah

    tidur.

    # 5eluarga klien (istri) mengatakan apabila klien tertidur cukup lelap

    dan nyenyak.

    Data obyektif 4

    # 6kspresi ajah murung

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    33/42

    E. &EN-ANA KEPE&A/ATAN

     ama 4 y.A 9gl. !asuk @* 4 - 3 # 23$:

    Fmur 4 2 9ahun 9gl. Pengkajian 4 $$ - 3 # 23$:

    0. 5elamin 4 Perempuan o. @egister 4 >2?

    Alamat 4 penginapan pondok losari DH. !edis 4 D! 9ype II

    TL0

    N,.

    DIAN,SA

    KEPE&A/ATAN

    &EN-ANA KEPE&A/ATAN

    TUJUAN INTE&1ENSI &ASI,NAL

    $$

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    34/42

    TL0 DIAN,SA

     

    &EN-ANA KEPE&A/ATAN

    TUJUAN INTE&1ENSI &ASI,NAL

    2.

    # 5eluarga

    (istri) mengata#kan porsi

    makan yang dihabiskan

    hanya porsi.

    Data byektif 4

    # 9anda -  

    tanda vital 4

    9 4 3

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    35/42

    TL0 DIAN,SA

     

    &EN-ANA KEPE&A/ATAN

    TUJUAN INTE&1ENSI &ASI,NAL

    a nampak pucat

    # Diet $33

    kkal

    =angguan aktifitas fisik 

    (kelelahan) berhubungan de#

    ngan penurunan metabolisme

    karbohidrat ditandai dengan 4

    Data subyektif 4

    # 5lien

    menyatakan lemah seluruh

     badan.

    # 5lien

    menyatakan kadang merasa

     pusing.

    # 5lien

    menyatakan mudah lelah

    5lien mampu melaku#

    kan aktifitas mandiri

    secara bertahap dengan

    kriteria 4

    # 5lien

    menunjuk#kan

    kemampuan dan

     partisipasi dalam

    aktifitas sehari - hari

    # %antu

    an dalam pemenuhan

    AD' minimal

    ;. Penatalaksanaa

    n pem#berian

    vitamin.

    $. 5aji tingkat kebu#

    tuhan klien dan

    identifikasi aktifitas

    yang dapat< tidak 

    dapat dilakukan kli#

    en secara mandiri

    2. Fkur tanda - tanda

    vital sebelum dan

    sesudah melakukan

    aktifitas

    :. Anjurkan pasien

    untuk mengatur 

    aktu istira#hat dan

    aktifitas.

     jika curah jantung berkurang

    !engurangi kelelahan dan mengatur aktifitas sec

    teratur sehingga dapat bermanfaat bagi kesehatan.

    !encegah terjadinya kontraktur dan atropi otot aki

     penggunaan yang kurang serta melancarkan sirkulas

    daerah ekstrimitas

    !enambah keyakinan klien dan harga diri secara b

    dengan aktifitas yang ditoleransi.

    !engetahui tingkat kecemasan yang dirasakan k

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    36/42

    TL0 DIAN,SA

     

    &EN-ANA KEPE&A/ATAN

    TUJUAN INTE&1ENSI &ASI,NAL

    :. jika beraktifitas

    Data obyektif 4

    # 5lien

    nampak lemah

    # AD'

    dibantu di tempat tidur 

    # 9anda -  

    tanda vital 4

    9 4 3 - ;3 H. %eri dorongan

      spiritual

    dapat digunakan untuk menyusun intervensi yang tep

    !engurangi beban yang dirasa#kan klien dan kelua

    sehingga dapat mengurangi kecemasannya

    Pengetahuan yang benar tentang penyakit

     pengobatannya akan mengurangi kecemasan klien

    meluruskan keselahan persepsi.

    !eyakinkan klien baha penya#kitnya dapat semb

     bukan hanya dari peraatan tetapi juga berkat 9J!6

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    37/42

    TL0 DIAN,SA

     

    &EN-ANA KEPE&A/ATAN

    TUJUAN INTE&1ENSI &ASI,NAL

    menyatakan susah untuk 

    tidur 

    # 5lien

    menyatakan berha#rap

    cepat sembuh.

    # 5eluarga

    (istri) klien me#nyatakan

    klien tertidur cukup lelap

    dan nyenyak.

    Data obyektif 4

    # 6kspresi

    ajah murung

     - 2>H

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    38/42

    BAB 1

    KESIMPULAN DAN SA&AN

    *etelah menyelesaikan studi kasus pada klien y. J dengan gangguan sistem

    endokrin 8 Diabetes !ellitus di ruang *9.yosept @*. *tella maris !akassar, dengan

     bertitik tolak pada pembahasan bab sebelumnya maka penulis dapat menarik 

    kesimpulan dan saran#saran sebagai berikut 4

    A. Kesi2pulan

    $. Diabetes !ellitus adalah suatu

     penyakit kronik yang menimbulkan gangguan multisistem dan mempunyai

    karakteristik hyperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja

    insulin yang tidak adekuat.

    2. Pengkajian data penyakit Diabetes

    !ellitus dapat memberikan hasil bervariasi antara pasien satu dengan yang

    lain. Pada umumnya data dan gejala yang ditemukan timbul sebagai akibat

    terjadinya kekurangan insulin sehingga glukosa tidak masuk ke dalam sel.

    :. Peraatan dan pengobatan

    Diabetes !ellitus terdiri dari diet, yang merupakan hal yang sangat berperan,

    latihan fisik yang tepat, obat#obatan dan juga pendidikan kesehatan mengenai

     penyakit tersebut.

    B. Saran3saran

    $. Fntuk klien dan keluarga

    *etelah mengetahui tentang penyakit Diabetes !ellitus serta komplikasi yang

    ada maka klien perlu menyadari keadaan dirinya, sehingga perlu melakukan

    kontrol yang efektif mungkin untuk mencegah terjadinya peningkatan gula

    darah dan diharapkan keluarga dapat bekerja sama dalam hal ini.

    2. Fntuk petugas di ruangan

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    39/42

    "arus ada kerjasama dan komunikasi yang baik antara peraat dengan

     peraat, peraat dengan klien dalam melaksanakan asuhan keperaatan

    sebab dengan adanya kerjasama dan komunikasi yang baik, dengan

    memandang individu sebagai makhluk biopsiko sosial dan spiritual.

    :. Fntuk masa yang akan datang, penulis mengusulkan jika memungkinkan

     baha dalam melaksanakan asuhan keperaatan untuk penulisan karya tulis

    ini perlu diberi aktu agak lama agar memudahkan dalam melakukan

    evaluasi.

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    40/42

    DA(TA& PUSTAKA

    &arpenito, 'ynda 0uall, ($;), Buku Saku Diagnosa Kepera!atan, 6=&, 0akarta.

    Doenges, 6. !arylinn, dkk, ($>), &en'ana Asuan Kepera!atan Dengan

    angguan Siste2 Endokrin4 6=& 0akarta.

    Doenges, 6. !arylin, dkk, (2333), &en'ana Asuan Kepera!atan 5edisi %64 6=&,

    0akarta.

    6ngram, %arbara, ($), &en'ana Asuan Kepera!atan Medikal Beda4 6=&,

    0akarta.

    =uyton and "all, ($?), Buku A#ar (isiologi Kedokteran4 6=&. 0akarta.

    'ong, &. %arbara, ($), Pera!atan Medikal Beda , Ikatan Alumni Pendidikan

    Padjajaran %andung.

    Purmoharjo, "otma, *5p, ($>), Asuan Kepera!atan Dengan angguanSiste2 Endokrin4 6=&, 0akarta.

    Price, A. *ylvia dan 'orraine !. +ilson, ($), Pato+isiologi, 6disi I, 6=&.

    0akarta.

    9jokronegoro, Arjatmo, Prof. dr. Ph.D, "endra Ftama,($), Buku A#ar Il2uPen*akit Dala2, 6disi III, 6=&. 0akarta.

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    41/42

    LAPORAN PENDAHULUAN PENYAKITDIABETES MELLITUS TYPE II

      A!A 4 ADI9JA DI@=A

     I! 4 $$.3$.$3>

    *65'A" 9I==I I'!F 56*6"A9A

    PAA55F5A= !A5A**A@ 

  • 8/17/2019 LP DM TYPE II

    42/42

    23$: