LBM 4 saraf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/20/2018 LBM 4 saraf

    1/11

    Nyeri pinggang

    Step 1

    Sensory deficits : decrise of sensoric function

    Step 2

    1. Why he has a posituv stright of lleg rish strigh leg raise at 45 with pain radiating to left

    buttock and posterior thight ?

    2.

    Anatomi from the vertebra lumbal

    3. Why he has pain is worsening by lifting,coughing,bending,walking and slightly relieved by

    rest ?4.

    What is definitive treatmant ?

    5. Why does MRI scaning shows a bulging at the disc located between L4-L5 vertebrae?

    6. Why reflect normal and simetric and defisit sensoric?

    7.

    Risk factor from the desease in the scenario?

    8. What is the relationship 32 years old male this story of left-sided loo back pain radiating to

    buttock, leg and great toe?

    9.

    DD ?

    10.

    What are the clinical examination?

    Step 3

    1.

    Anatomi from the vertebra lumbal

    Terdiri dari corpus vertebralis

    Didiscus itervertebralis sebagai shock asorbent,dilumbal untuk menopang tubuh

    Jika ada perubahan bb mengalami perubahan posisi

    Nukleus pulposus dan anulus fibrosus,

    Nukleus pulposus : mengandung banyak air,jar kolagen,ada bahan mirip gel yang bertugas

    untuk pertahan terhadap kompresi, dan lamina kartilago fibrosa

    Corpus vertebralis bag posterior terdapat canalis vertebralis, merupakan tempat medula

    spinalis,ada lig.anterior et posterior yang mengikat antar vertebra atas dan bawah

    2. Why he has a positiv stright of lleg rish strigh leg raise at 45 with pain radiating to left

    buttock and posterior thight ?

    Pemeriksaan ada 2

    -Laseque : nyeri tempat lesi pada saat mengangkat tungkai atas 90 dan tungkai bawah 45

    derajat..jika sebelum terkena 45 derajat -> nyeri pinggang.(+) nervus terganggu

    - oconel : pemeriksaan pada yang sehat-petrik : kaki kanan lurus,dan yang nyeri disilang

  • 5/20/2018 LBM 4 saraf

    2/11

    -contra petric: yang tidak nyeri disilangkan,nyeri sama dititik tersebut

    L4 dan L5 aliran sama, jika ada lesi tempat keluar N.ischiadicus maka daerah yang dipersarafi

    daerah tersebut juga terasa dmana memprsarafi m.quadricep untuk ekstensi dari

    lutut,m.adductor tibialis anterior : untuk dorso fleksi kaki

    Jia nyeri pada daerah tersebut, distrinusi :

    Lutut,bagian betis anterolateral,paha

    L5 : m.peroneus -> efersi dari kaki, m. Tibialis anterior,m.gluteus medialis-> gerakan

    abduktor pinggul.distribusi nyeri betis bag lateral,paha posterolateral,pantat,dan punggung

    kaki

    3.

    What are the sensitif pain area ?

    Bangunan yang tidak peka nyeri: Dikus intervertebralis baik anulus fibrosus maupunnukleus pulposusnya.

    Bangunan yang merupakan bagian peka nyeri : ligamentum longitudinal posterior,

    ligamentum longitudinal anterior, corpus vertebra, articulatio zygoapophyseal,

    ligamentum suprasinosum, fasia dan otot

    Bangunan peka nyeri mengandung reseptor nosiseptif (nyeri) yang terangsang oleh

    berbagai stimulus lokal (mekanis, kimiawi termal). Stimulus ini akan direspon dengan

    pengeluaran berbagai mediator inflamasi yang akan menimbulkan persepsi nyeri.

    Mekanisme nyeri merupakan proteksi yang bertujuan untuk mencegah pergerakan

    sehingga memungkinkan proses penyembuhan. Salah satu bentuk proteksi adalah

    spasme otot, yang selanjutnya dapat menimbulkan iskemia. Nyeri yang timbul dapat

    berupa nyeri inflamasi pada jaringan dengan terlibatnya berbagai mediator inflamasi

    atau nyeri neuropatik yang diakibatkan lesi primer pada sistem saraf

    1.

    Macam- macam nyeri pinggang ?

    1.

    Nyeri lokal : iritasi dari saraf impuls nyeri karena dari tumor di corpus vertebra yang akan

    merang sang periosteum

    2. Nyeri alih : dari organ abdomen yang mengalami gangguan dialihkan dermatom yang

    dipersarafi

    3. Nyari radikal : terkait erat dengan distribusi saraf spinal,diperberat saat membungkuk

    Penyebab nyeri pinggang

  • 5/20/2018 LBM 4 saraf

    3/11

    http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/206312026/bab2.pdf

    Nyeri pinggang dapat dibedakan dalam :

    1. Nyeri setempat

    Diakibatkan proses patologik yang merangsang bangunan bangunan peka nyeri. Nyeri

    setempat biasanya terus menerus atau hilang timbul (intermiten). Nyeri bertambah

    pada suatu sikap tertentu tau karena gerakan.

    2.

    Referred pain

    Akibat proses patologik bangunan peka nyeri. Tida ada daerah yang benar benar nyeri

    tekan.

    3. Nyeri radikular

    Menyerupai referred pain, namun nyeri radikuler menjalar secara tegas, terbatas

    dermatomnya dan sifat nyerinya lebih keras dan terassa pada permukaan tubuh. Nyeri

    radikuler timbul akibat perngsangan pada radiks, baik yang bersifat penekanan,sentuhan, peregangan, tarikan atau jepitan.

    http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/206312026/bab2.pdfhttp://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/206312026/bab2.pdfhttp://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/206312026/bab2.pdf
  • 5/20/2018 LBM 4 saraf

    4/11

    Hal ini berarti bahwa proses patologik yang menimbulkan nyeri radikuler harus

    berada di sekitar formen intervertebralis. Batuk/bangkis dan nafas bisa menimbulkan

    nyeri radikuler jika ada proses patologik yang menekan atau menyentuh atau

    meregangkan radiks dorsalis.

    4.

    Nyeri akibat kontraksi otot sebagai tindakan protektif

    Otot dalam keadaan tegang secara terus menerus menimbulkan perasaan yang

    dinyatakan orang sebagai pegal. Sikap duduk, jalan dan berdiri yang salah dapat

    menimbulkan sakit pinggang.

    Sumber : Neurologi Klinis dalam Praktek Umum

    4.

    Why he has pain is worsening by lifting,coughing,bending,walking and slightly relieved by

    rest ?

    Karena ada saraf yang terjepit dan bangunan peka nyeri yang terkena

    Jika mengangkat akat menekan ke bawah

    Membungkuk,dan batuk : trjadi penekanan,karena terjadi peningkatan intra abdominal

    5. Why reflect normal and simetric but defisit sensoric?

    Sumber : Lumbar Intervertebral Disc, diedit oleh Frank M. Phillips,Carl Lauryssen

    LMN -> reflek tendon normal karena tidak mengenai medula spinalis

  • 5/20/2018 LBM 4 saraf

    5/11

    Gambar !

    6.

    Risk factor

    Faktor Resiko Low Back Pain (LBP)

    Faktor resiko nyeri pinggang meliputi usia, jenis kelamin, berat badan,etnis, merokok, pekerjaan, paparangetaran, angkat beban yang berat yang berulang-ulang, membungkuk, duduk lama, geometri kanal lumbal

    spinal dan faktor psikososial (Bimariotejo, 2009). Sifat dan karakteristik nyeri yang dirasakan pada penderita

    LBP bermacam-macam seperti nyeri terbakar, nyeri tertusuk, nyeri tajam, hingga terjadi kelemahan pada

    tungkai (Idyan, 2008). Nyeri ini terdapat pada daerah lumbal bawah, disertai penjalaran ke daerah-daerah lain,

    antara lain sakroiliaka, koksigeus, bokong, kebawah lateral atau posterior paha, tungkai, dan kaki (Bimariotejo,

    2009).

    FaktorFaktor Risiko

    Pada saat perawat bekerja seperti mengangkat atau memindahkan pasien, ada beberapa faktor yang dapat

    menyebabkan nyeri pada tulang belakang, yaitu:

    1) Faktor Fisik/ Pekerjaan

    Mengangkat dan membawa beban dan membungkuk serta memutar menunjukkan adanya keterkaitan dengan

    cidera tulang belakang (Burdorf et al., 1997). Kebanyakan pekerjaan yang terdiri dari kombinasi mengangkat

    dan pergerakan lainnya seperti mengangkat dengan memutar memiliki resiko yang besar (Batti & Bigos, 1991;

    Kelsey et al.,1984; Troup, 1987). NIOSH menyatakan bahwa ada bukti yang kuat untuk terjadinya cidera pada

    tulang belakang dengan pekerjaan yang mengangkat dan pergerakan yang memaksa.Mereka juga menyatakan

    bahwa ada bukti yang terkait dengan postur janggal, seperti pekerjaan fisik yang berat yang dikaitkan dengan

    cidera pada tulang belakang (Bernard, 1997).Ini juga merupakan temuan bahwa perawat dengan pekerjaan

    melayani yang lebih lama memiliki risiko yang lebih tinggi (Kumar, 1990; Owen et al., 1984; Stubbs et al.,

    1983).Faktor pekerjaan secara umum termasuk jugaforceful exertion (gerakan yang diluar jangkauan), postur

    janggal, dan gerakan yang berulang. Seperti: mengangkat atau memindahkan pasien yang berat, gerakan yang

    dipaksakan atau spontan, mengangkat pasien pada saat ia terjatuh dilantai. Postur atau posisi janggal pada

    saat bekerja seperti membungkuk, memutar dan menjangkau diluar jangkauan dapat menyebabkan terjadinya

    nyeri pada leher, bahu dan bagian belakang.Membungkuk ketika mengangkat pasien dapat menimbulkan

    beban pada otot, diskus, dan ligament pada bagian belakang bawah.Karena tekanan pada diskus pada bagian

    belakang bawah meningkat, pusat atau nucleus dari diskus dipaksa untuk keluar.Jika diskus membengkak atau

    robek, ini dapat merusak saraf disekitarnya. Misalnya pada postur janggal seperti: membungkuk, memutar

    atau menjangkau ketika mencuci kaki pasien pada tempat yang lebih rendah, memakaikan baju pasien dan

    menempatkan pasien di tempat tidur, berdiri dan mengangkat peralatan yang berat dalam jangka waktu yang

    lama.

    Menurut Bandriyo (2006) dalam tesisnya, yang dikutip dari Health Industry Classification Project (1997) faktor

    faktor yang memberikan sumbangan terbesar bagi terjadinya cidera pada perawat adalah:

    Tindakan manual handling

    Postur janggal yang menimbulkan kekakuan otot

    Tergelincir, tersandung dan terjatuh

    Mendorong, menarik trolley

    Merapihkan dan membersihkan tempat tidur pasien

    Penanganan bahan linen dan apron Menurut NSW Nurses Association dalam Manual Handling Guide for

    Nurses (September, 1999), keseleo dan ketegangan otot merupakan jenis cidera yang dialami oleh perawat

  • 5/20/2018 LBM 4 saraf

    6/11

    40% di punggung, 12% pada anggota badan atas, dan 9% pada bagian belakang bawah. Studi epidemiologi

    yang lain juga membuat kontribusi yang penting terhadap etiologi nyeri pada tulang belakang. Beberapa

    pekerjaan yang dapat menyebabkan nyeri pada tulang belakang dalam pekerjaan mengangkat beban seperti

    mengangkat (lifiting), menarik (pulling), mendorong (pushing), membawa (carrying), menurunkan (lowering),

    membungkuk (bending), memutar (twisting), terjatuh (falling), terpeleset (slipping) merupakan faktorfaktor

    yang siginifikan yang dapat menimbulkan terjadinya nyeri pada tulang belakang (Cady et al., 1979a; Snook et

    al., 1978, 1980; White and Panjabi, 1990). Perawat memiliki insiden nyeri pada tulang belakang yang lebih

    tinggi karena aktifitas fisik yang berat yang biasanya dibutuhkan untuk melayani pasien dan kejadian yang

    biasanya terburuburu, mengangkat yang salah (Royal College of Nursing, 1980; State of California, 1980;

    State of Wisconsin, 1973; White & Panjabi, 1990).

    Selain itu, dilaporkan juga frekuensi membungkuk (bending) dan memutar (twisting) adalah penyebab yang

    paling sering dari cidera belakang di Inggris.Frekuensi low back pain setelah mengangkat memiliki variabel 15%

    - 64%.Gerakan yang tibatiba seperti mengangkat yang dikombinasikan dengan dengan mengangkat keatas

    dan memutar merupakan tindakan yang berbahaya. Chaffin dan Park melaporkan insiden cidera pada bagian

    belakang delapan kali lebih tinggi pada pekerja yang terlibat pada aktifitas manual handling yang berat

    dibandingkan dengan work sedentary.

    2) Faktor Psikososial dan Lingkungan Kerja

    Beberapa studi menunjukkan bahwa cidera tulang belakang terkait dengan lingkungan psikososial yang buruk

    (Bigos et al., 1991) dimana yang lainnya tidak ditemukan hubungan (Feyer et al., 1992). Pengkajian pada

    pengaruh faktor psikososial pada nyeri tulang belakang dilaporkan sulit, seperti pekerjaan dengan physical

    demand yang tinggi yang biasanya termasuk lingkungan sosial yang buruk (Vingrd & Nachimson, 1999). Hasil

    dari studi epidemiologi terkait dengan perubahan generatif ke faktor mekanis telah dikaburkan oleh kenyataan

    bahwa ada banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya nyeri pada tulang belakang.Seperti, faktor

    psikologi yang biasanya berperan pada orangorang yang mengeluh nyeri atau sakit. Dalam hal nyeri pada

    spinal, tingkat pendidikan yang rendah, status ekonomi sosial yang rendah, intelegensi yang rendah, dan

    persepsi dari kinerja pekerjaan yang menurutnya tidak penting semuanya dapat mempengaruhi untuk absen/

    tidak masuk kerja dikarenakan nyeri pinggang. (Bobechko and Hirsch, 1965; Westrin, 1973; White & Panjabi,

    1990).Pekerja yang berpikir pekerjaannya penuh tekanan, gelisah, atau penuh tantangan fisik juga dapatmeningkatkan kejadian nyeri pada tulang belakang (Frymoyeret al., 1985; Keegan, 1953; Keim, 1973; Magora,

    1970; White and Panjabi, 1990).

    Selain itu, faktor lingkungan kerja seperti pencahayaan yang ada dilingkungan kerja juga dapat mempegaruhi

    postur tubuh seseorang seperti yang terdapat dalam penelitian sebelumnya oleh Smith, S.W. dan Rea, M.S,

    1982; Rose, F.C. dan Rostas, S.M, 1946; Rea, M.S.,1946 yang mengatakan bahwa pencahayaan dan kondisi

    pekerjaan mempengaruhi postur seseorang. Seperti, posisi orang tersebut untuk memperbaiki

    penglihatannya.Mereka bekerja lebih dekat ketika tingkat iluminasinya rendah dan berasumsi melihat sudut

    yang mengurangi refleksi.

    3) Faktor individu dan gaya hidup (life style) Umur. Keberadaan nyeri pada tulang belakang meningkat

    seiring dengan bertambahnya usia sekitar umur 5060 tahun, walaupun itu terlihat akan dipatahkan

    (Dempsey et al., 1997). Dengan kata lain, cidera pada tulang belakang karena kecelakaan telah ditunjukkan

    terkait dengan umur, mengikuti bentuk kurva U (Laflamme, 1997; Laflamme et al., 1995). Mengangkat beban

    yang berat yang dikombinasikan dengan rotasi dan postur membungkuk dapat menimbulkan resiko yang besar

    jika diskus telah mengalami degenerasi, dan cidera pada saat berputar dapat menyebabkan degenerasi (Troup,

    1987). Penelitian lain juga menyebutkan HNP terjadi pada usia 30-50 tahun, saat nukleus pulposus masih

    bersifat gelatinous. Kandungan air di dalam diskus akan berkurang secara alamiah akibat bertambahnya usia.

    Akan tetapi, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa HNP dapat terjadi di usia produktif yaitu diantara

    umur 3055 tahun (Atlas et al., 2000).

    Jenis kelamin.Beberapa studi menunjukkan bahwa prevalensi dari cidera tulang belakang lebih tinggi pada

    pria daripada wanita, dimana cidera muskuloskeletal pada ekstremitas atas lebih sering pada wanita (Kilbom etal., 1998).Bagaimanapun, interpretasi dari perbedaan jenis kelamin terletak juga pada perbedaaan pekerjaan

    dan tugastugas. Untuk menganalisisnya, NIOSH menyarankan agar studi yang akan dilakukan pada populasi

  • 5/20/2018 LBM 4 saraf

    7/11

    memiliki jenis pekerjaan yang sama (Kilbom & Messing, 1998). Back Injury Among Healthcare Workers (2004)

    menulis perawat lakilaki lebih berisiko terkena cidera pada tulang belakang dikarenakan mereka lebih sering

    mengangkat pasien yang lebih berat dibandingkan dengan perawat wanita.

    Overweight. Pada beberapa studi, kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko terjadinya cidera tulang

    belakang (Deyo et al., 1989; Helivaara, 1987; Liira et al., 1996; Wohl et al., 1995).Studi lainnya juga yang

    meneliti hubungan antara berat badan dan cidera tulang belakang tidak menemukan hubungan.Berdasarkan

    Dempsey (1997) efek dari kelebihan berat badan mungkin hanya substansial untuk kebanyakan mereka yang

    kelebihan berat badan.

    Merokok. Merokok diindikasikan sebagai faktor risiko untuk terjadinya cidera pada tulang belakang pada

    beberapa studi.(Batti & Bigos, 1991; Dempsey et al., 1997; Leboeuf-Yde, 1998).Terutama pada perokok berat

    (Deyo & Bass, 1989).Keterkaitan antara merokok dengan batuk telah ditemukan, yang dapat meningkatkan

    tekanan intradiscal yang membawa pada pembengkakan diskus dan hernia (Frymoyer et al., 1983).Penjelasan

    lainnya adalah efek dari nikotin yang mengurangi aliran darah pada vertebral dan merusak metabolisme diskus

    dan membuat diskus lebih sensitive pada stress fisik (Frymoyer et al., 1983). Boshuizen et al., (1993)

    menemukan perbedaan pada prevalensi dari nyeri pada tulang belakang antara perokok dan non perokok

    untuk pekerja dengan pekerjaan yang berat, tetapi tidak ada perbedaan yang konsisten pada pekerjaan

    lainnya. Ia juga menemukan sejumlah faktor risiko perancu dikaitkan dengan merokok, seperti rendahnyasosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan juga pajanan pekerjaan terhadap pekerjaan yang berat.

    http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125311-S-5666-Gambaran%20faktor-faktor-Literatur.pdf

    FAKTOR RESIKO TIMBULNYA HNP:

    1. Faktorresiko yang tidakdapatdirubah:

    Umur

    Jeniskelamin

    Riwayatcederapunggungatau HNP sebelumnya

    2. Faktorresiko yang dapatdirubah:

    Pekerjaandanaktivitas

    Olahraga yang tidakteratur

    Merokok

    Beratbadanberlebihan

    Batuk lama danberulang

    http://ilmubedah.info/hernia-nukleus-pulposus-rehabilitasi-medik-terapi-

    20110205.html

    FAKTOR RESIKO DAN PATOFISIOLOGI HNP5,6,7,8

    Banyak faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya HNP:

    http://ilmubedah.info/hernia-nukleus-pulposus-rehabilitasi-medik-terapi-20110205.htmlhttp://ilmubedah.info/hernia-nukleus-pulposus-rehabilitasi-medik-terapi-20110205.htmlhttp://ilmubedah.info/hernia-nukleus-pulposus-rehabilitasi-medik-terapi-20110205.htmlhttp://ilmubedah.info/hernia-nukleus-pulposus-rehabilitasi-medik-terapi-20110205.html
  • 5/20/2018 LBM 4 saraf

    8/11

    1. Lifestyle seperti pengguna tembakau, kurangnya latihan atau olahraga, dan juga

    inadekuat nutrisi yang dapat mempengaruhi kesehatan diskus.

    2. Usia, perubahan biokimia yang natural menyebabkan diskus menjadi lebih kering

    yang akhirnya menyebabkan kekakuan atau elastisitas dari diskus.

    3. Postur tubuh yang tidak proposionalyang dikombinasi dengan mekanisme gerak

    tubuh yang tidak benar dapat menyebabkan stres dari lumbar spine.

    4. faktor indeks massatubuhyang meliputi berat badan, tinggi badan,

    5. trauma.

    HNP dapat terjadi tiba-tiba ataupun perlahan-lahan. Empat langkah terjadinya HNP adalah:

    1) degenerasi discus: perubahan kimia yang terkait dengan usia menyebabkan discus menjadi

    lemah.

    2) Prolapse: bentuk ataupun posisi dari diskus dapat berubah yang ditunjukkan dengan adanya

    penonjolan kespinalcanal. Hal ini sering pula disebut dengan bulgeatau protrusion.

    3) Extrusion: nucleus pulposus keluar melalui robekan dari annulus fibrosus.

    4) Sequestration atau Sequestered Disc: nucleus pulposus keluar dari annulus fibrosus dan

    menempati sisi luar dari discus yaitu pada spinalcanal.

    Lokasi HNP dapat bermanifestasi pada keadaan klinis yang berbeda tergantung dari arah

    ekstrusi dari nucleus pulposus:

    1. Bila menjebolnya nukleus ke arah anterior, hal ini tidak mengakibatkanya munculnya gejala

    yang berat kecuali nyeri.

    2. Bila menonjolnya nukleus ke arah dorsal medial maka dapat menimbulkan penekanan

    medulla spinalis dengan akibatnya gangguan fungsi motorik maupun sensorik pada

    ektremitas, begitu pula gangguan miksi dan defekasi yang bersifat UMN.

    3. Bila menonjolnya ke arah lateral atau dorsal lateral, maka hal ini dapat menyebabkan

    tertekannya radiks saraf tepi yang keluar dari sana dan menyebabkan gejala neuralgia

    radikuler.

    4. Kadangkala protrusi nukleus terjadi ke atas atau ke bawah masuk ke dalam korpus vertebral

    dan disebut dengan nodus Schmorl.

  • 5/20/2018 LBM 4 saraf

    9/11

    7. Alasan dari masing-masing faktor resiko?

    8.

    Why does MRI scaning shows a bulging at the disc located between L4-L5 vertebrae?

    Berdasarkan pekerjaan constrictor yang sering mengangkat berat->tek meningkat->bantalan

    keluar ke poseriorTek intra abdominal meningkat sehingga menonjol ke posterior

    Tekanan pada discus normal?

    Mengapa keluar pada bag posterior,kenapa tidak ke anterior??

    Mengangkat beban dengan posisi yang salah,dengan tekhnik

    biomekanika pada vertebra ?

    Gambar MRI?

  • 5/20/2018 LBM 4 saraf

    10/11

    9.

    What is the relationship 32 years old male this story of left-sided low back pain radiating to

    buttock, leg and great toe?

    Faktor resiko dari penyakit tersebut

    Left sided low back pain : di indikasikan oleh nukleus pulposus

    HNP terbagi 2:

    HNP tersering L4 dan L5 : nyeri pinggang ,panggul paha lateral,nyeri kaki,dan kelemahan

    dorso fleksi kaki dan jari kaki

    HNP L5 dan S1 : nyeri pada paha posterior tungkai bawah lateral dan kaki serta kelamahan

    fleksi plantar kaki dengan penurunan refleks patella dibekan dari dermatom

    Reflek L4 dan L5 reflek tendon patella berkurang,lebih menonjol gguan sensorik, motorik

    menurun tapi dalam batas normal

    C5,C6 : degenerasi,trauma.gejala: nyeri dijalarkan kebahu

    L4 : m.quadricep

    S1 : m.gastrocnemeus dan m.soleus

    L2,3,5: tiidak ada refleks

    10.

    What are the clinical examination?

    Px penunjang ?

    1.

    Foto polos : untuk melihat perubahan degenerasi

    Harapan :Terlihat penyempitan ruang intervertebralis

    2.

    MRI : penyempitan discus

    3. EMG : untuk melokalisasi radix spinal saraf khusus yang terkena

    Terlihat adanya identasi pada kolom zat kontras didiskus yang mengalami herniasi

    4.

    LAB

    Anamnesis ?

    Langkahlangkah diagnostik pada LBP ?

    11.

    DD ?

    HNP

    Spondilitis

    Sindrom cauda equina

    Spondilosis

    osteoartritis

    Beda dari masing-masing penyakit

  • 5/20/2018 LBM 4 saraf

    11/11

    12.

    What is definitive treatmant ?

    Step 4

    Concept mapping

    Nyeri Pinggang

    alihlokal radikal

    Enakan saattidur

    HNP

    Sakit pinggang

    spondil

    osis

    EMG

    PF

    penatalaksanaan

    MRI Foto polos