221
DEVELOPMENT INVESTMENT LAPORAN TAHUNAN | 2013 | ANNUAL REPORT

LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

DEVELOPMENT INVESTMENT

LAPORAN TAHUNAN | 2013 | ANNUAL REPORT

Page 2: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Daft

ar Is

i Con

tent

s Visi, Misi Dan Nilai Vision, Mission and Values 2

Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight 3

Pro�l Perusahaan Company Pro�le 4

Struktur Organisasi Organization Structure 5

Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners 7

Laporan Direksi Board of Directors Report 10

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis 13

Entitas Anak Subsidiaries Company 16

Entitas Asosiasi Associate Entity 17

Kinerja Keuangan Entitas Anak Subsidiaries’ Financial Highlight 18

Pro�l Manajemen Management Pro�le 30

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 34

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Social Responsibility of the Company 57

Struktur Permodalan Capital Structure 58

Pertanggung Jawaban Laporan Tahunan 2013 61 Responsibility for the Annual Report 2013

Informasi Lainnya Other Information 63

Surat Pernyataan Direksi Director’s Statement

Laporan Keuangan Financial Statements

Page 3: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

VISIONTo be a sound and innovative holding company

in optimizing shareholders’ values.

MISSIONTo support subsidiaries to perform

better & achieve a synergistic total performance.

VALUES- Passion- Integrity- Trustworthy- Creativity

- Teamwork- Commitment- Pro�tability

2 PT Equity Development Investment Tbk

Page 4: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

3 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight

AKUN ACCOUNT

Total Aset Total Asset

Total Liabilitas Total Liabilities

Ekuitas Equity

Pendapatan Revenues

Beban Expenses

Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Income Before Income Tax Expense

Beban Pajak Penghasilan Income Tax Expense

Laba Tahun Berjalan Income For The Year

Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Income for The Year Attributable to Equity Holder of the Parent Entity

Laba Tahun Berjalan yang diatribusikan kepada kepentingan non pengendali Income For The Year Attributable to Non-controlling Interests

Laba Komprehensif Tahun Berjalan Income Comprehensive for The Year

Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Income Comprehensive for The Year Attributable to Equity Holder of the Parent Entity

Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali Income Comprehensive for The Year Attributable to Non- controlling interests

Laba persaham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Basic Earnings Per Share Attributable to Equity Holder of the Parent Entity

Nisbah Keuangan Financial Ratio

Laba Bersih : Asset Net Income : Asset

Laba Bersih : Ekuitas Net Income : Equity

Laba Bersih : Pendapatan Net Income : Revenue

Laba Bersih : Rata-rata Liabilitas Net Income : Average Liability

Liabilitas : Ekuitas Liability : Equity

Liabilitas : Aset Liability : Asset

Harga Saham Price Per Share

2013

3.758,3

2.935,0

823,4

1.149,5

1.045,6

103,9

11,8

92,1

73,2

18,9

87,9

69,3

18,6

14,0

1,9%

8,9%

6,4%

2,5%

3,6

0,8

96

2012

3.382,0

2.668,9

713,0

1.124,0

1.039,1

84,9

11,9

73,0

61,9

11,1

72,0

60,9

11,1

11,8

1,8%

8,7%

5,5%

2,3%

3,7

0,8

178

Dalam miliar Rupiah In Billion Rupiah

Page 5: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

4 PT Equity Development Investment Tbk

Pro�l Perusahaan Company Pro�le

PT Equity Development Investment Tbk (“Perusahaan”) bergerak dalam bidang sewa guna usaha dan mulai beroperasi pada tahun 1985. Selanjutnya Perusahaan memperluas kegiatan usahanya dibidang pembiayaan konsumen dan anjak piutang pada tahun 1988. Penawaran umum perdana dilakukan Perusahaan pada bulan Oktober 1989, kemudian pada bulan Juni 1990 dilakukan penawaran umum terbatas. Selanjutnya pada bulan Juni 1991 menjadi “Perusahan Terbuka” di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Sesuai Anggaran Dasar Perseroan ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan mencakup antara lain usaha jasa, perdagangan, industri dan konstruksi. Sejak tahun 1994 Perusahaan telah melakukan diversi�kasi usaha melalui akuisisi berbagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa keuangan seperti pembiayaan, asuransi jiwa, asuransi kerugian, pialang asuransi, sekuritas, biro administrasi efek dan modal ventura. Dalam kaitan ini, Perusahaan melakukan penawaran umum terbatas II pada bulan Mei 1994. Selanjutnya, dalam rangka perluasan dan peningkatan kegiatan usaha lebih lanjut, Perusahaan melakukan penawaran umum terbatas III pada bulan Oktober 1996. Perusahaan merupakan induk perusahaan dari perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam sektor jasa keuangan dan pada saat ini hanya bergerak dalam kegiatan investasi, jasa konsultasi manajemen dan penyertaan saham serta bidang pelatihan yang di khususkan untuk Equity group.

PT Equity Development Investment Tbk (“the Company”) engaged in leasing

activities commence its operation in 1985. The Company expanded its

business activities by providing consumer �nancing and factoring services in

1988. The Company undertook its initial Public O�ering in 1989, Furthermore

in June 1990 the Company o�ered the initial limited public o�ering and was

listed as the “Publicly Listed Company” in June 1991 on the Jakarta Stock

Exchange and Surabaya Stock Exchange.

According to the Company's Articles of Association, the scope of its business

activities comprises of among others, provision of services, trading, and

contruction. Since 1994, The Company conducted business diversi�cation by

acquiring several companies in �nancial services such as �nancing, life and

general insurance, insurance brokerage, stock broking , share registrar, and

venture capital business areas. In relation to that, Company had o�ered the

second limited public o�ering in May 1994. Furthermore, in light of the

expansion and increasing business activities, the Company engaged the

third limited public o�ering in October 1996. The Company is the holding

company for several �nancial services providers and at present is only

engaged in investment activities, management consultancy services, and

investment of shares and training especially for Equity group.

Page 6: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Corporate Human ResourcesDevelopment

5 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Struktur Organisasi Organization Structure

President ComissionnerSujitno Siswowidagdo

CommissionersMukhlis Rasyid, Kamardy Arief,

Ruhiat Wirasendjaja, Cyprianus Pranoto, Rachmad Deswandy

General Meeting ofShareholders

President Director

Director IIBustomi Usman

Marketing

Business and Product Development

Public Relation

Equity Development Center(EDC)

Tan Kurniawan Sutandar

AdministrationLie Yu yu

IT System and ProcedureImmanuel Wahyudi

Corporate SecretaryTan Kurniawan Sutandar

Internal AuditAndri Thaslim

Director ITetty Lanawati Gozali

Corporate Finance Investment

Corporate Legal and LicensingGrace Tjahja

Audit CommitteeRuhiat Wirasendjaja

Cyprianus Pranoto, Mukhlis Rasyid,Bambang Husodo, Taswan

Vice CorordinatorManagement Consultancy Program

Tan Kurniawan Sutandar

Vice CorordinatorManagement Consultancy Program

Tetty Lanawati Gozali

Page 7: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

6 PT Equity Development Investment Tbk

a. Muhammad Zulki�i Abusuki Presiden Direktur, Membawahi : • Direktur I, Direktur II dan Direktur III • Melaksanakan fungsi koordinasi Direksi dalam menjalankan operasional perusahaan dengan berpedomankan pada peraturan / ketentuan serta Anggaran Dasar dan perubahan-perubahannya. • Melaksanakan ketetapan / keputusan-keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) maupun Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) dan petunjuk / arahan Dewan Komisaris.

b. Tetty L. Gozali Direktur I, Membawahi bidang-bidang sebagai berikut : • Corporate Finance and Investment. • Management Consultancy Program (MCP). • Corporate Legal and Lisencing. • Corporate Human Resource Development Development (CHRD).

c. Bustomi Usman Direktur II, Membawahi bidang sebagai berikut : • Marketing. • Bussiness and Product Development. • Public Relation.

d. Tan Kurniawan Sutandar Direktur III (Tidak Tera�liasi), Membawahi bidang-bidang sebagai berikut : • Administration. • IT, System and Procedure. • Corporate Secretary. • Management Consultancy Program (MCP).

President Director in charge :

• Director I, Director II and Director III

• Carrying out coordination function of the Board of Directors in

running the company’s operation based on its regulations /

provisions and the Articles of Association and Amendments

thereof.

• Implementing provisions / decisions of the Annual General

Meeting of Shareholders (AGMS) or Extra Ordinary

General Meeting of Shareholders and guidance / direction of

the Board of Commissioners.

Director I in charge of :

• Corporate Finance and Investment.

• Management Consultancy Program (MCP).

• Corporate Legal and Lisencing.

• Corporate Human Resource Development Development

(CHRD).

Director II in charge of :

• Marketing.

• Bussiness and Product Development.

• Public Relation.

Director III (Not A�liated) in charge of :

• Administration.

• IT, System and Procedure.

• Corporate Secretary.

• Management Consultancy Program (MCP).

Pembidangan Tugas dan Tanggung Jawab Division of Duties and Responsibilities

Page 8: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

7 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunia-Nya, PT Equity Development Investment Tbk (“Perusahaan”) dapat melewati tahun 2013 dengan hasil kinerja yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Kondisi ekonomi Indonesia tahun 2013 masih menghadapi tantangan yang tidak ringan sebagai akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi beberapa negara maju yang pada gilirannya berdampak pada pertumbuhan yang kurang menggembirakan pada perekonomian negara-negara emerging markets, tidak terkecuali di Indonesia yang dalam tahun 2013 hanya mencapai 5.8% dibandingkan dengan 6.2% dalam tahun 2012. Pertumbuhan yang kurang menggembirakan ini makin dipertajam dengan sentimen negatif berhubung dengan adanya kebijakan pengurangan stimulus moneter (tapering o�) oleh Bank Sentral Amerika Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de�sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi Rp. 12.189 per dollar AS.

Dear Shareholders,We render thanks to Almighty God for His blessing and grace, which has enabled PT Equity Development Investment Tbk (the "Company") to pass through the year 2013 with better performance than that in the previous year. Indonesia’s economy during 2013 encountered tough challenges due to a slowdown in the economic growth in several developed countries that, in turn, resulted in less favorable economic growth in emerging market countries including in Indonesia with its economic growth only reaching 5.8% in 2013 compared to 6.2% in 2012. This less favorable growth was made worse with the negative sentiment relating to the policy on monetary stimulus tapering o� by the United States Central Bank. As a result, Indonesia’s Balance of Payments saw a de�cit and Rupiah experienced 21% point-to-point depreciation to Rp.12,189 per US dollar.

SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS MESSAGE FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS

Guna mengatasi permasalahan di atas serta dampak in�asi dari peningkatan harga BBM, Bank Indonesia menaikan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 175 basis point menjadi 7.5 %. Peningkatan suku bunga acuan Bank Indonesia ini pada gilirannya berakibat pada peningkatan bunga pinjaman bank dan biaya produksi bagi dunia usaha.

Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi Perusahaan telah mampu menghadapi tantangan dan kendala dalam tahun 2013, sehingga Perusahaan mampu membukukan total laba komprehensif Perusahaan dan Entitas Anak dalam tahun 2013 sebesar Rp87,9 miliar atau naik 22,1% dibandingkan perolehan laba komprehensif dalam tahun 2012. Demikian juga total aset konsolidasi per 31 Desember 2013 mencapai Rp3.758,3 miliar atau meningkat 11,1% dibandingkan posisi per 31 Desember 2012. Seiring dengan peningkatan laba komprehensif tahun berjalan tersebut, maka total ekuitas Perusahaan per 31 Desember 2013 mencapai Rp823,4 miliar atau meningkat 15,5%.

Dewan Komisaris selalu berupaya melakukan fungsi pengawasan yang efektif melalui komunikasi yang intensif dengan jajaran Direksi dan memberikan saran agar kinerja Perusahaan sejalan dengan kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan. Fungsi pengawasan dilaksanakan dengan mengacu pada prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, manajemen risiko, dan internal control yang memadai. Dewan Komisaris mengadakan rapat internal maupun rapat gabungan dengan Direksi untuk membahas perkembangan Perusahaan. Komite Audit yang telah dibentuk dalam rangka memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh pihak Otoritas Pasar Modal beranggotakan 5 orang, yaitu 2 orang komisaris independen dan 3 orang anggota. Dalam tahun 2013 Komite Audit telah melaksanakan tugas dan fungsinyasesuai ketentuan dan laporan pelaksanaan tugasnya telahdisampaikan kepada Dewan Komisaris.

Menghadapi tahun 2014 yang penuh tantangan, Bank Indonesia lebih memprioritaskan pada usaha stabilisasi ekonomi dan menjaga kinerja neraca pembayaran yang lebih sehat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam tahun 2014 diperkirakan berada dalam kisaran 5,5%-5,9%, sedangkan in�asi diperkirakan akan kembali terkendali pada kisaran target 4,5%+/-5%. Dewan Komisaris berkeyakinan bahwa Direksi Perusahaan dan Entitas Anak mampu menghadapi tantangan dan kendala dalam tahun 2014 dengan menetapkan target bisnis dan strategi yang lebih baik sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan kinerja Perusahaan dan Entitas Anak.

Dewan komisaris pada kesempatan ini menyampaikan apresiasi dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Direksi, para karyawan, nasabah dan para pemangku kepentingan yang telah bekerja keras dan bekerja sama secara harmonis, sehingga mampu mencapai kinerja yang lebih baik dari tahun sebelumnya.

In order to cope with the above issue and the impact of in�ation due to Fuel price hike, Bank Indonesia increased the BI Rate by 175 basis points to 7.5%. The increase of this BI Rate will consequently lead to higher lending rate of banks and production costs of the business world.

The Board of Commissioners considers that the Board of Directors of the Company has successfully dealt with the challenges and obstacles in 2013 so that it managed to record the total comprehen-sive income of the Company and its Subsidiaries at Rp87.9 billion in 2013, 22.1% higher than the total consolidated comprehensive income in 2012. Similarly, total consolidated assets as of December 31, 2013 reached Rp3,758.3 billion, an increase of 11.1% compared to the position as of December 31, 2012. In line with the increase in the current year’s comprehensive income, the total equity of the Company as of December 31, 2013 reached Rp823.4 billion, an increase of 15.5%.

The Board of Commissioners has endeavored to exercise an e�ective oversight function through intensive communication with the Board of Directors and provide advice for the company's performance to be in line with the policies and objectives. The oversight function has been exercised with reference to and based on the principle of "Good Corporate Governance", as well as adequate risk management and internal control. The Board of Commissioners held the internal meeting and joint meeting with the Board of Directors to discuss the developments of the Company. An Audit Committee formed in order to comply with the requirements set by the Capital Market Authority consists of �ve persons, namely 2 independent commissioners and 3 members. In 2013, the Audit Committee carried out the duties and functions in line with the legal provisions and has submitted reports on its operation to the Board of Commissioners.

Facing the challenges in 2014, Bank Indonesia will prioritize the e�orts to stabilize the economy and maintain a healthier balance of payments. Indonesia's economic growth in 2014 is estimated to be in the range of 5.5%-5.9%, while in�ation is expected to remain under control in the target range of 4.5%+/-5%. The BOC believes that the Board of Directors of the Company and its Subsidiaries will be able to cope with the challenges and obstacles in 2014 by setting better business targets and strategies to improve the performance growth of the Company and its Subsidiaries.

The Board of Commissioners on this occasion expresses its apprecia-tion and gratitude to the Board of Directors, employees, customers, and stakeholders who have been working hard and cooperating in harmony, to achieve better performance than the previous year’s.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa membimbing kita semua dalam upaya untuk terus berkembang dan berinovasi secara berkesinambungan sehingga mampu meningkatkan kinerja Perusahaan dan Entitas Anak serta memenuhi harapan para pemangku kepentingan dalam tahun-tahun mendatang.

May God Almighty guide us all in an e�ort to continue to grow and innovate on an ongoing basis, to improve the performance ofthe Company and Subsidiaries as well as meet the expectations of the stakeholders in the coming years.

Page 9: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

8 PT Equity Development Investment Tbk

Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunia-Nya, PT Equity Development Investment Tbk (“Perusahaan”) dapat melewati tahun 2013 dengan hasil kinerja yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Kondisi ekonomi Indonesia tahun 2013 masih menghadapi tantangan yang tidak ringan sebagai akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi beberapa negara maju yang pada gilirannya berdampak pada pertumbuhan yang kurang menggembirakan pada perekonomian negara-negara emerging markets, tidak terkecuali di Indonesia yang dalam tahun 2013 hanya mencapai 5.8% dibandingkan dengan 6.2% dalam tahun 2012. Pertumbuhan yang kurang menggembirakan ini makin dipertajam dengan sentimen negatif berhubung dengan adanya kebijakan pengurangan stimulus moneter (tapering o�) oleh Bank Sentral Amerika Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de�sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi Rp. 12.189 per dollar AS.

Dear Shareholders,We render thanks to Almighty God for His blessing and grace, which has enabled PT Equity Development Investment Tbk (the "Company") to pass through the year 2013 with better performance than that in the previous year. Indonesia’s economy during 2013 encountered tough challenges due to a slowdown in the economic growth in several developed countries that, in turn, resulted in less favorable economic growth in emerging market countries including in Indonesia with its economic growth only reaching 5.8% in 2013 compared to 6.2% in 2012. This less favorable growth was made worse with the negative sentiment relating to the policy on monetary stimulus tapering o� by the United States Central Bank. As a result, Indonesia’s Balance of Payments saw a de�cit and Rupiah experienced 21% point-to-point depreciation to Rp.12,189 per US dollar.

Guna mengatasi permasalahan di atas serta dampak in�asi dari peningkatan harga BBM, Bank Indonesia menaikan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 175 basis point menjadi 7.5 %. Peningkatan suku bunga acuan Bank Indonesia ini pada gilirannya berakibat pada peningkatan bunga pinjaman bank dan biaya produksi bagi dunia usaha.

Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi Perusahaan telah mampu menghadapi tantangan dan kendala dalam tahun 2013, sehingga Perusahaan mampu membukukan total laba komprehensif Perusahaan dan Entitas Anak dalam tahun 2013 sebesar Rp87,9 miliar atau naik 22,1% dibandingkan perolehan laba komprehensif dalam tahun 2012. Demikian juga total aset konsolidasi per 31 Desember 2013 mencapai Rp3.758,3 miliar atau meningkat 11,1% dibandingkan posisi per 31 Desember 2012. Seiring dengan peningkatan laba komprehensif tahun berjalan tersebut, maka total ekuitas Perusahaan per 31 Desember 2013 mencapai Rp823,4 miliar atau meningkat 15,5%.

Dewan Komisaris selalu berupaya melakukan fungsi pengawasan yang efektif melalui komunikasi yang intensif dengan jajaran Direksi dan memberikan saran agar kinerja Perusahaan sejalan dengan kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan. Fungsi pengawasan dilaksanakan dengan mengacu pada prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, manajemen risiko, dan internal control yang memadai. Dewan Komisaris mengadakan rapat internal maupun rapat gabungan dengan Direksi untuk membahas perkembangan Perusahaan. Komite Audit yang telah dibentuk dalam rangka memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh pihak Otoritas Pasar Modal beranggotakan 5 orang, yaitu 2 orang komisaris independen dan 3 orang anggota. Dalam tahun 2013 Komite Audit telah melaksanakan tugas dan fungsinyasesuai ketentuan dan laporan pelaksanaan tugasnya telahdisampaikan kepada Dewan Komisaris.

Menghadapi tahun 2014 yang penuh tantangan, Bank Indonesia lebih memprioritaskan pada usaha stabilisasi ekonomi dan menjaga kinerja neraca pembayaran yang lebih sehat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam tahun 2014 diperkirakan berada dalam kisaran 5,5%-5,9%, sedangkan in�asi diperkirakan akan kembali terkendali pada kisaran target 4,5%+/-5%. Dewan Komisaris berkeyakinan bahwa Direksi Perusahaan dan Entitas Anak mampu menghadapi tantangan dan kendala dalam tahun 2014 dengan menetapkan target bisnis dan strategi yang lebih baik sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan kinerja Perusahaan dan Entitas Anak.

Dewan komisaris pada kesempatan ini menyampaikan apresiasi dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Direksi, para karyawan, nasabah dan para pemangku kepentingan yang telah bekerja keras dan bekerja sama secara harmonis, sehingga mampu mencapai kinerja yang lebih baik dari tahun sebelumnya.

In order to cope with the above issue and the impact of in�ation due to Fuel price hike, Bank Indonesia increased the BI Rate by 175 basis points to 7.5%. The increase of this BI Rate will consequently lead to higher lending rate of banks and production costs of the business world.

The Board of Commissioners considers that the Board of Directors of the Company has successfully dealt with the challenges and obstacles in 2013 so that it managed to record the total comprehen-sive income of the Company and its Subsidiaries at Rp87.9 billion in 2013, 22.1% higher than the total consolidated comprehensive income in 2012. Similarly, total consolidated assets as of December 31, 2013 reached Rp3,758.3 billion, an increase of 11.1% compared to the position as of December 31, 2012. In line with the increase in the current year’s comprehensive income, the total equity of the Company as of December 31, 2013 reached Rp823.4 billion, an increase of 15.5%.

The Board of Commissioners has endeavored to exercise an e�ective oversight function through intensive communication with the Board of Directors and provide advice for the company's performance to be in line with the policies and objectives. The oversight function has been exercised with reference to and based on the principle of "Good Corporate Governance", as well as adequate risk management and internal control. The Board of Commissioners held the internal meeting and joint meeting with the Board of Directors to discuss the developments of the Company. An Audit Committee formed in order to comply with the requirements set by the Capital Market Authority consists of �ve persons, namely 2 independent commissioners and 3 members. In 2013, the Audit Committee carried out the duties and functions in line with the legal provisions and has submitted reports on its operation to the Board of Commissioners.

Facing the challenges in 2014, Bank Indonesia will prioritize the e�orts to stabilize the economy and maintain a healthier balance of payments. Indonesia's economic growth in 2014 is estimated to be in the range of 5.5%-5.9%, while in�ation is expected to remain under control in the target range of 4.5%+/-5%. The BOC believes that the Board of Directors of the Company and its Subsidiaries will be able to cope with the challenges and obstacles in 2014 by setting better business targets and strategies to improve the performance growth of the Company and its Subsidiaries.

The Board of Commissioners on this occasion expresses its apprecia-tion and gratitude to the Board of Directors, employees, customers, and stakeholders who have been working hard and cooperating in harmony, to achieve better performance than the previous year’s.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa membimbing kita semua dalam upaya untuk terus berkembang dan berinovasi secara berkesinambungan sehingga mampu meningkatkan kinerja Perusahaan dan Entitas Anak serta memenuhi harapan para pemangku kepentingan dalam tahun-tahun mendatang.

May God Almighty guide us all in an e�ort to continue to grow and innovate on an ongoing basis, to improve the performance ofthe Company and Subsidiaries as well as meet the expectations of the stakeholders in the coming years.

Page 10: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

9 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunia-Nya, PT Equity Development Investment Tbk (“Perusahaan”) dapat melewati tahun 2013 dengan hasil kinerja yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Kondisi ekonomi Indonesia tahun 2013 masih menghadapi tantangan yang tidak ringan sebagai akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi beberapa negara maju yang pada gilirannya berdampak pada pertumbuhan yang kurang menggembirakan pada perekonomian negara-negara emerging markets, tidak terkecuali di Indonesia yang dalam tahun 2013 hanya mencapai 5.8% dibandingkan dengan 6.2% dalam tahun 2012. Pertumbuhan yang kurang menggembirakan ini makin dipertajam dengan sentimen negatif berhubung dengan adanya kebijakan pengurangan stimulus moneter (tapering o�) oleh Bank Sentral Amerika Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de�sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi Rp. 12.189 per dollar AS.

Dear Shareholders,We render thanks to Almighty God for His blessing and grace, which has enabled PT Equity Development Investment Tbk (the "Company") to pass through the year 2013 with better performance than that in the previous year. Indonesia’s economy during 2013 encountered tough challenges due to a slowdown in the economic growth in several developed countries that, in turn, resulted in less favorable economic growth in emerging market countries including in Indonesia with its economic growth only reaching 5.8% in 2013 compared to 6.2% in 2012. This less favorable growth was made worse with the negative sentiment relating to the policy on monetary stimulus tapering o� by the United States Central Bank. As a result, Indonesia’s Balance of Payments saw a de�cit and Rupiah experienced 21% point-to-point depreciation to Rp.12,189 per US dollar.

Guna mengatasi permasalahan di atas serta dampak in�asi dari peningkatan harga BBM, Bank Indonesia menaikan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 175 basis point menjadi 7.5 %. Peningkatan suku bunga acuan Bank Indonesia ini pada gilirannya berakibat pada peningkatan bunga pinjaman bank dan biaya produksi bagi dunia usaha.

Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi Perusahaan telah mampu menghadapi tantangan dan kendala dalam tahun 2013, sehingga Perusahaan mampu membukukan total laba komprehensif Perusahaan dan Entitas Anak dalam tahun 2013 sebesar Rp87,9 miliar atau naik 22,1% dibandingkan perolehan laba komprehensif dalam tahun 2012. Demikian juga total aset konsolidasi per 31 Desember 2013 mencapai Rp3.758,3 miliar atau meningkat 11,1% dibandingkan posisi per 31 Desember 2012. Seiring dengan peningkatan laba komprehensif tahun berjalan tersebut, maka total ekuitas Perusahaan per 31 Desember 2013 mencapai Rp823,4 miliar atau meningkat 15,5%.

Dewan Komisaris selalu berupaya melakukan fungsi pengawasan yang efektif melalui komunikasi yang intensif dengan jajaran Direksi dan memberikan saran agar kinerja Perusahaan sejalan dengan kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan. Fungsi pengawasan dilaksanakan dengan mengacu pada prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, manajemen risiko, dan internal control yang memadai. Dewan Komisaris mengadakan rapat internal maupun rapat gabungan dengan Direksi untuk membahas perkembangan Perusahaan. Komite Audit yang telah dibentuk dalam rangka memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh pihak Otoritas Pasar Modal beranggotakan 5 orang, yaitu 2 orang komisaris independen dan 3 orang anggota. Dalam tahun 2013 Komite Audit telah melaksanakan tugas dan fungsinyasesuai ketentuan dan laporan pelaksanaan tugasnya telahdisampaikan kepada Dewan Komisaris.

Menghadapi tahun 2014 yang penuh tantangan, Bank Indonesia lebih memprioritaskan pada usaha stabilisasi ekonomi dan menjaga kinerja neraca pembayaran yang lebih sehat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam tahun 2014 diperkirakan berada dalam kisaran 5,5%-5,9%, sedangkan in�asi diperkirakan akan kembali terkendali pada kisaran target 4,5%+/-5%. Dewan Komisaris berkeyakinan bahwa Direksi Perusahaan dan Entitas Anak mampu menghadapi tantangan dan kendala dalam tahun 2014 dengan menetapkan target bisnis dan strategi yang lebih baik sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan kinerja Perusahaan dan Entitas Anak.

Dewan komisaris pada kesempatan ini menyampaikan apresiasi dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Direksi, para karyawan, nasabah dan para pemangku kepentingan yang telah bekerja keras dan bekerja sama secara harmonis, sehingga mampu mencapai kinerja yang lebih baik dari tahun sebelumnya.

In order to cope with the above issue and the impact of in�ation due to Fuel price hike, Bank Indonesia increased the BI Rate by 175 basis points to 7.5%. The increase of this BI Rate will consequently lead to higher lending rate of banks and production costs of the business world.

The Board of Commissioners considers that the Board of Directors of the Company has successfully dealt with the challenges and obstacles in 2013 so that it managed to record the total comprehen-sive income of the Company and its Subsidiaries at Rp87.9 billion in 2013, 22.1% higher than the total consolidated comprehensive income in 2012. Similarly, total consolidated assets as of December 31, 2013 reached Rp3,758.3 billion, an increase of 11.1% compared to the position as of December 31, 2012. In line with the increase in the current year’s comprehensive income, the total equity of the Company as of December 31, 2013 reached Rp823.4 billion, an increase of 15.5%.

The Board of Commissioners has endeavored to exercise an e�ective oversight function through intensive communication with the Board of Directors and provide advice for the company's performance to be in line with the policies and objectives. The oversight function has been exercised with reference to and based on the principle of "Good Corporate Governance", as well as adequate risk management and internal control. The Board of Commissioners held the internal meeting and joint meeting with the Board of Directors to discuss the developments of the Company. An Audit Committee formed in order to comply with the requirements set by the Capital Market Authority consists of �ve persons, namely 2 independent commissioners and 3 members. In 2013, the Audit Committee carried out the duties and functions in line with the legal provisions and has submitted reports on its operation to the Board of Commissioners.

Facing the challenges in 2014, Bank Indonesia will prioritize the e�orts to stabilize the economy and maintain a healthier balance of payments. Indonesia's economic growth in 2014 is estimated to be in the range of 5.5%-5.9%, while in�ation is expected to remain under control in the target range of 4.5%+/-5%. The BOC believes that the Board of Directors of the Company and its Subsidiaries will be able to cope with the challenges and obstacles in 2014 by setting better business targets and strategies to improve the performance growth of the Company and its Subsidiaries.

The Board of Commissioners on this occasion expresses its apprecia-tion and gratitude to the Board of Directors, employees, customers, and stakeholders who have been working hard and cooperating in harmony, to achieve better performance than the previous year’s.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa membimbing kita semua dalam upaya untuk terus berkembang dan berinovasi secara berkesinambungan sehingga mampu meningkatkan kinerja Perusahaan dan Entitas Anak serta memenuhi harapan para pemangku kepentingan dalam tahun-tahun mendatang.

Jakarta, 25 April 2014atas nama Dewan Komisaris

on behalf of the Board of Commissioners

SUJITNO SISWOWIDAGDOPresiden Komisaris President Commissioners

Sambutan Komisaris Message from the Board of Commissioners

May God Almighty guide us all in an e�ort to continue to grow and innovate on an ongoing basis, to improve the performance ofthe Company and Subsidiaries as well as meet the expectations of the stakeholders in the coming years.

Page 11: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

LAPORAN DIREKSI BOARD OF DIRECTORS REPORT

Pemegang saham yang terhormat,Tahun 2013 merupakan tahun yang penuh tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia. Setelah menikmati periode pertumbuhan ditahun sebelumnya, di tahun 2013 perekonomian Indonesia mulai merasakan dampak dari perekonomian global yang masih menunjukkan kondisi kurang baik. Perlambatan perekonomian dunia tersebuttelah meningkatkan kekhawatiran atas makin melebarnya de�sit neraca berjalan Indonesia. Penurunan ekspor dan peningkatan impor memberi tekanan terhadap neraca perdagangan dan de�sit transaksi berjalan sehinggaberdampak terhadap volatilitas dan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. Hal ini menyebabkan terjadinya pelemahan nilai tukar Rupiah menjadi Rp12.189 per 1 Dolar Amerika Serikat diakhir tahun 2013.Sebagai upaya untuk menyeimbangkan de�sit transaksi berjalan, Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah yang prudent walau tidak popular, yaitu dengan mengurangi subsidi bahan bakar minyak untuk menekan impor komoditas

Dear Shareholders,The year 2013 was one of challenges and opportunities for Indonesia. After a favorable growth period during the previous year, Indonesia started undergoing the impacts of declining global economic condition in 2013. The slowdown of world economy has increased the concerns on the growing de�cit of Indonesia’s current balance sheet. The declining export and rising import have forced down the trade balance sheet and encouraged the current balance sheet de�cit, which in turn has a�ected the volatility and has thus been weakening the exchange rate of Rupiah against US Dollar. At the end of the year 2013, Rupiah exchange rate weakened to Rp12.189 per 1 US Dollar.

As an e�ort to counteract the current balance sheet de�cit, the Government of Indonesia has taken a prudent yet unpopular measure, i.e. reducing subsidization of oil-based fuel in order to suppress the import of this commodity. This policy caused a higher

PT Equity Development Investment Tbk

tersebut. Kebijakan telah mendorong tingkat in�asi lebih tinggi pada pertengahan tahun 2013. Bank Indonesia telah mengambil serangkaian kebijakan moneter denganmenaikkan tingkat suku bunga secara bertahap danmengarahkan nilai tukar Rupiah pada posisi keseimbangan baru. Langkah ini mengarah kepada kebijakan moneter yang lebih ketat untuk meredam tingkat in�asi dan mengendalikan pertumbuhan kredit agar tidak melebihi tingkat yangsustainable.Kebijakan-kebijakan tersebut telah mendorong konsolidasi perekonomian Indonesia. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mengalami penurunan, dari 6,2% ditahun 2012 menjadi 5,8% di tahun 2013. Meski melambat, pertumbuhan tersebut masih mere�eksi tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan banyak negara-negara lain di dunia.Dalam kondisi perkonomian yang cukup menantang ini, PT Equity Development Investment Tbk dan entitas anaknya telah berhasil membukukan laba bersih konsolidasi sebesar RpRp73,19 miliar naik sebesar 18,26% dibandingkan dengan laba bersih tahun 2012 sebesar Rp61,89 miliar atau 1,38% diatas laba yang ditargetkan untuk tahun 2013. Sejalan dengan itu telah terjadi peningkatan aset sebesar 11,13% yaitu dari Rp3.381 miliar pada akhir tahun 2012 menjadi Rp3.758 miliar pada akhir tahun 2013. Demikian juga total ekuitas mengalami kenaikan sebesar 15,47% dari Rp713 miliar pada akhir tahun 2012 menjadi Rp823,4 miliar pada akhir tahun 2013.Memasuki tahun 2014, berbagai tantangan akan dihadapi perusahaan dan entitas anak, antara lain, tingkat suku bunga yang masih tinggi, masih berlanjutnya ketidak pastian ekonomi global, serta berbagai ketidak pastian terkait pelaksanaan pemilihan umum. Untuk menghadapi kondisi tersebut maka perusahaan dan seluruh entitas anaknyatelah menempuh berbagai kebijakan antara lain : berupaya meningkatkan e�siensi perusahaan dengan melakukan pengawasan atas seluruh pengeluaran biaya, meningkatkan pelayanan antara lain pengembangan produk-produk sesuai permintaan pasar / konsumen. Berusaha memperluas pangsa pasar, meningkatkan marjin melalaui pemberian jasa pelayanan tambahan (value added service), mengoptimalkan pengelolaan investasi serta tetap menjalankan segmentasi bisnis yang dikuasai. Perusahaan dan seluruh entitas anaknya juga terus melakukan pengembangan teknologi informasi yang lebih tepat guna untuk mencapai efekti�tas dan e�siensi, serta usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai pendidikan, pelatihan seminar serta loka karya.Guna meningkatkan kinerja, maka manajemen perusahaan beserta entitas anaknya telah menetapkan berbagai langkah kebijakan dan strategi dengan memperhatikan petunjuk Tim Management Consultation Program (MCP). Tim MCP ini dibentuk beberapa tahun lalu dengan tugas utama mengevaluasi kegiatan usaha entitas anak, melakukan pembinaan dan konsultasi dengan tujuan untukmengoptimalkan kinerja serta memberikan nilai tambah kepada entitas anak.

in�ation rate in mid 2013. Bank Indonesia has taken a range of monetary measures by gradually raising the interest rate and leading up Rupiah exchange rate to a new balance position. This step has led to a more rigid monetary policy for mitigating the in�ation rate and controlling the credit growth to not exceed the sustainable rate.

These policies have encouraged the consolidation of Indonesia’s economy. Indonesia’s Growth of Gross Domestic Products (GDP) was dwindling from 6.2% in 2012 to 5.8% in 2013. Despite a slowdown, this still re�ects a higher growth rate compared with many other countries’ in the world.

In this quite challenging economic condition, PT Equity Development Investment Tbk along with its Subsidiaries posted a consolidated net pro�t of Rp73.19 billion, an increase of 18.26% over the net pro�t of Rp61.89 billion in 2012 or 1.38% above the target pro�t for 2013. Along with this, there was an increase in total asset by 11.13%, from Rp3,381 billion at the end of 2012 to Rp3,758 billion at the end of 2013, causing the total equity also to rise by 15.47% from Rp713 billion at the end of 2012 to Rp823.4 billion at the end of 2013.

Entering the year 2014, the Company and its Subsidiaries will face various challenges, among others, a high interest rate, global economic uncertainties, as well as numerous uncertainties related to the public election. In the face of such condition, the management of the company and that of its subsidiaries have set a variety of policy, such as: strive to improve the e�ciency within the company by increasing supervision of all expenses, by improving services i.e. product development to suit the market/ consumer demand, by expanding market share, by increasing margin through value added the service, by optimizing investment management as well as keeping the operation of the controlled business segments. The Company and all its subsidiaries will also continue the development of Information Technology in order to achieve e�ciency and e�ectiveness of operations, and various kinds of sustainable education, training and workshop to improve the quality of human resources.

In order to improve performance, the management of the company and that of its subsidiaries have set a variety of policy and strategy measures by taking into account the directions from the Management Consultation Program (MCP) Team. This MCP Team was established several years ago with the main task of evaluating the operational activities of the subsidiaries, providing guidance and consultation in order to optimize the performance and provide an added value for the subsidiaries.

Perusahaan dan entitas anak telah mengimplementasikan Balanced Scorecard (BSC) sebagai alat untuk memantau, memonitor dan mengevaluasi kinerja perusahaan danentitas anak. Perusahaan juga telah membentuk Equity Development Center (EDC) yaitu Divisi khusus yang bertugas memberikan pelatihan dan workshop yang berkualitas untuk seluruh jajaran perusahaan dan entitas anak, dengan tujuan agar tercipta sumber daya manusia yang berkualitas, profesional dibidangnya serta berwawasan luas. Dalam rangka evaluasi dan peningkatan efekti�tas pengelolaan resiko, pengendalian intern dan tata kelola perusahaan yang baik, manajemen perusahaan telah menetapkan Piagam Audit Internal yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur,sesuai peraturan No IX.1.7. Lampiran Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-496/BL/2008 tertanggal 28 Nopember 2008.Secara umum, manajemen optimis dengan kondisi internal perusahaan beserta entitas anaknya dapat tetap menghasilkan kinerja yang baik di tahun 2014, sehingga akan terus meningkatkan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan PT Equity Development Investment Tbk.Pada Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2013, telah diangkat Bapak Bustomi Usman sebagai Direktur untuk menggantikan Bapak Rachmad Deswandy yang telah menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2006. Selanjutnya Bapak Rachmad Deswandy diangkat sebagai Komisaris Perseroan. Kami sampaikan penghargaan kepada Bapak Rachmad Deswandy atas kontribusi yang berharga selama menjabat sebagai Direktur dan kepada Bapak Bustomi Usman diharapkan dapat berkarya dengan baik dalam memajukan perusahaan.Akhir kata, kami ingin menyampaikan terima kasih kepada segenap pemegang saham atas dukungannya; kepada Dewan Komisaris dan Komite Audit serta Audit Internal atas pengawasannya.Untuk keberhasilan seluruh pencapaian selama tahun 2013, maka atas nama Direksi, kami menyampaikan penghargaan kepada seluruh karyawan perusahaan dan entitas anak yang telah menunjukkan dedikasi dan kontribusinya selama ini. Direksi atas nama perusahaan juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh mitra usaha atas dukungan dan kerja samanya selama ini. Semoga kinerja perusahaan dan entitas anak akan lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

The Company and its Subsidiaries have also implemented a Balanced Scorecard (BSC) as a tool for monitoring and evaluating the performance of the company and its subsidiaries. The Company has also established an Equity Development Center (EDC) as a special division in charge of providing quality and sustainable training and workshops for the entire company and its subsidiaries with the purpose of creating human resources with high quality, professionalism and broadened horizon. In order to evaluate and increase the e�ectiveness of risk management, internal control and good corporate governance, the company’s management has established an Internal Audit charter and set up an Internal Audit unit directly responsible to the President Director, in compliance with regulation No. IX.1.7, Annex to Decree of Chairperson of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No. Kep-496/BL/2008, dated November 28, 2008.

In general, the management is optimistic about the internal condition of the company along with its subsidiaries to keep showing good performance in 2014 with continual optimumbene�ts for shareholders of PT Equity Development Investment Tbk.

In the General Meeting of Shareholders held on June 25, 2013, Mr. Bustomi Usman was appointed as Director to replace Mr. Rachmad Deswandy who had been serving as Director of the Company since 2006. Furthermore, Mr. Rachmad Deswandy was appointed as Commissioner of the Company. We wish to express our appreciation to Mr. Rachmad Deswandy for his invaluable contribution during his term of o�ce as Director and our keen expectation to Mr. Bustomi Usman’s �ne work in moving the company forward.

In conclusion, we would like to express gratitude to all shareholders for their support; the Board of Commissioners and the Audit Committee as well as the Internal Audit for their supervision. For the success of the whole achievement during 2013, on behalf of the Board of Directors, I would like to express appreciation to all employees of the company and of the subsidiaries that have shown their dedication and contributions over the years. The Board of Directors on behalf of the company also would like to thank all our business partners for their support and cooperation. By God’s grace, we hope the performance of the Company along with the Subsidiar-ies will be even better in the future.

10

Page 12: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Pemegang saham yang terhormat,Tahun 2013 merupakan tahun yang penuh tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia. Setelah menikmati periode pertumbuhan ditahun sebelumnya, di tahun 2013 perekonomian Indonesia mulai merasakan dampak dari perekonomian global yang masih menunjukkan kondisi kurang baik. Perlambatan perekonomian dunia tersebuttelah meningkatkan kekhawatiran atas makin melebarnya de�sit neraca berjalan Indonesia. Penurunan ekspor dan peningkatan impor memberi tekanan terhadap neraca perdagangan dan de�sit transaksi berjalan sehinggaberdampak terhadap volatilitas dan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. Hal ini menyebabkan terjadinya pelemahan nilai tukar Rupiah menjadi Rp12.189 per 1 Dolar Amerika Serikat diakhir tahun 2013.Sebagai upaya untuk menyeimbangkan de�sit transaksi berjalan, Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah yang prudent walau tidak popular, yaitu dengan mengurangi subsidi bahan bakar minyak untuk menekan impor komoditas

Dear Shareholders,The year 2013 was one of challenges and opportunities for Indonesia. After a favorable growth period during the previous year, Indonesia started undergoing the impacts of declining global economic condition in 2013. The slowdown of world economy has increased the concerns on the growing de�cit of Indonesia’s current balance sheet. The declining export and rising import have forced down the trade balance sheet and encouraged the current balance sheet de�cit, which in turn has a�ected the volatility and has thus been weakening the exchange rate of Rupiah against US Dollar. At the end of the year 2013, Rupiah exchange rate weakened to Rp12.189 per 1 US Dollar.

As an e�ort to counteract the current balance sheet de�cit, the Government of Indonesia has taken a prudent yet unpopular measure, i.e. reducing subsidization of oil-based fuel in order to suppress the import of this commodity. This policy caused a higher

11 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

tersebut. Kebijakan telah mendorong tingkat in�asi lebih tinggi pada pertengahan tahun 2013. Bank Indonesia telah mengambil serangkaian kebijakan moneter denganmenaikkan tingkat suku bunga secara bertahap danmengarahkan nilai tukar Rupiah pada posisi keseimbangan baru. Langkah ini mengarah kepada kebijakan moneter yang lebih ketat untuk meredam tingkat in�asi dan mengendalikan pertumbuhan kredit agar tidak melebihi tingkat yangsustainable.Kebijakan-kebijakan tersebut telah mendorong konsolidasi perekonomian Indonesia. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mengalami penurunan, dari 6,2% ditahun 2012 menjadi 5,8% di tahun 2013. Meski melambat, pertumbuhan tersebut masih mere�eksi tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan banyak negara-negara lain di dunia.Dalam kondisi perkonomian yang cukup menantang ini, PT Equity Development Investment Tbk dan entitas anaknya telah berhasil membukukan laba bersih konsolidasi sebesar RpRp73,19 miliar naik sebesar 18,26% dibandingkan dengan laba bersih tahun 2012 sebesar Rp61,89 miliar atau 1,38% diatas laba yang ditargetkan untuk tahun 2013. Sejalan dengan itu telah terjadi peningkatan aset sebesar 11,13% yaitu dari Rp3.381 miliar pada akhir tahun 2012 menjadi Rp3.758 miliar pada akhir tahun 2013. Demikian juga total ekuitas mengalami kenaikan sebesar 15,47% dari Rp713 miliar pada akhir tahun 2012 menjadi Rp823,4 miliar pada akhir tahun 2013.Memasuki tahun 2014, berbagai tantangan akan dihadapi perusahaan dan entitas anak, antara lain, tingkat suku bunga yang masih tinggi, masih berlanjutnya ketidak pastian ekonomi global, serta berbagai ketidak pastian terkait pelaksanaan pemilihan umum. Untuk menghadapi kondisi tersebut maka perusahaan dan seluruh entitas anaknyatelah menempuh berbagai kebijakan antara lain : berupaya meningkatkan e�siensi perusahaan dengan melakukan pengawasan atas seluruh pengeluaran biaya, meningkatkan pelayanan antara lain pengembangan produk-produk sesuai permintaan pasar / konsumen. Berusaha memperluas pangsa pasar, meningkatkan marjin melalaui pemberian jasa pelayanan tambahan (value added service), mengoptimalkan pengelolaan investasi serta tetap menjalankan segmentasi bisnis yang dikuasai. Perusahaan dan seluruh entitas anaknya juga terus melakukan pengembangan teknologi informasi yang lebih tepat guna untuk mencapai efekti�tas dan e�siensi, serta usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai pendidikan, pelatihan seminar serta loka karya.Guna meningkatkan kinerja, maka manajemen perusahaan beserta entitas anaknya telah menetapkan berbagai langkah kebijakan dan strategi dengan memperhatikan petunjuk Tim Management Consultation Program (MCP). Tim MCP ini dibentuk beberapa tahun lalu dengan tugas utama mengevaluasi kegiatan usaha entitas anak, melakukan pembinaan dan konsultasi dengan tujuan untukmengoptimalkan kinerja serta memberikan nilai tambah kepada entitas anak.

in�ation rate in mid 2013. Bank Indonesia has taken a range of monetary measures by gradually raising the interest rate and leading up Rupiah exchange rate to a new balance position. This step has led to a more rigid monetary policy for mitigating the in�ation rate and controlling the credit growth to not exceed the sustainable rate.

These policies have encouraged the consolidation of Indonesia’s economy. Indonesia’s Growth of Gross Domestic Products (GDP) was dwindling from 6.2% in 2012 to 5.8% in 2013. Despite a slowdown, this still re�ects a higher growth rate compared with many other countries’ in the world.

In this quite challenging economic condition, PT Equity Development Investment Tbk along with its Subsidiaries posted a consolidated net pro�t of Rp73.19 billion, an increase of 18.26% over the net pro�t of Rp61.89 billion in 2012 or 1.38% above the target pro�t for 2013. Along with this, there was an increase in total asset by 11.13%, from Rp3,381 billion at the end of 2012 to Rp3,758 billion at the end of 2013, causing the total equity also to rise by 15.47% from Rp713 billion at the end of 2012 to Rp823.4 billion at the end of 2013.

Entering the year 2014, the Company and its Subsidiaries will face various challenges, among others, a high interest rate, global economic uncertainties, as well as numerous uncertainties related to the public election. In the face of such condition, the management of the company and that of its subsidiaries have set a variety of policy, such as: strive to improve the e�ciency within the company by increasing supervision of all expenses, by improving services i.e. product development to suit the market/ consumer demand, by expanding market share, by increasing margin through value added the service, by optimizing investment management as well as keeping the operation of the controlled business segments. The Company and all its subsidiaries will also continue the development of Information Technology in order to achieve e�ciency and e�ectiveness of operations, and various kinds of sustainable education, training and workshop to improve the quality of human resources.

In order to improve performance, the management of the company and that of its subsidiaries have set a variety of policy and strategy measures by taking into account the directions from the Management Consultation Program (MCP) Team. This MCP Team was established several years ago with the main task of evaluating the operational activities of the subsidiaries, providing guidance and consultation in order to optimize the performance and provide an added value for the subsidiaries.

Perusahaan dan entitas anak telah mengimplementasikan Balanced Scorecard (BSC) sebagai alat untuk memantau, memonitor dan mengevaluasi kinerja perusahaan danentitas anak. Perusahaan juga telah membentuk Equity Development Center (EDC) yaitu Divisi khusus yang bertugas memberikan pelatihan dan workshop yang berkualitas untuk seluruh jajaran perusahaan dan entitas anak, dengan tujuan agar tercipta sumber daya manusia yang berkualitas, profesional dibidangnya serta berwawasan luas. Dalam rangka evaluasi dan peningkatan efekti�tas pengelolaan resiko, pengendalian intern dan tata kelola perusahaan yang baik, manajemen perusahaan telah menetapkan Piagam Audit Internal yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur,sesuai peraturan No IX.1.7. Lampiran Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-496/BL/2008 tertanggal 28 Nopember 2008.Secara umum, manajemen optimis dengan kondisi internal perusahaan beserta entitas anaknya dapat tetap menghasilkan kinerja yang baik di tahun 2014, sehingga akan terus meningkatkan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan PT Equity Development Investment Tbk.Pada Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2013, telah diangkat Bapak Bustomi Usman sebagai Direktur untuk menggantikan Bapak Rachmad Deswandy yang telah menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2006. Selanjutnya Bapak Rachmad Deswandy diangkat sebagai Komisaris Perseroan. Kami sampaikan penghargaan kepada Bapak Rachmad Deswandy atas kontribusi yang berharga selama menjabat sebagai Direktur dan kepada Bapak Bustomi Usman diharapkan dapat berkarya dengan baik dalam memajukan perusahaan.Akhir kata, kami ingin menyampaikan terima kasih kepada segenap pemegang saham atas dukungannya; kepada Dewan Komisaris dan Komite Audit serta Audit Internal atas pengawasannya.Untuk keberhasilan seluruh pencapaian selama tahun 2013, maka atas nama Direksi, kami menyampaikan penghargaan kepada seluruh karyawan perusahaan dan entitas anak yang telah menunjukkan dedikasi dan kontribusinya selama ini. Direksi atas nama perusahaan juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh mitra usaha atas dukungan dan kerja samanya selama ini. Semoga kinerja perusahaan dan entitas anak akan lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

The Company and its Subsidiaries have also implemented a Balanced Scorecard (BSC) as a tool for monitoring and evaluating the performance of the company and its subsidiaries. The Company has also established an Equity Development Center (EDC) as a special division in charge of providing quality and sustainable training and workshops for the entire company and its subsidiaries with the purpose of creating human resources with high quality, professionalism and broadened horizon. In order to evaluate and increase the e�ectiveness of risk management, internal control and good corporate governance, the company’s management has established an Internal Audit charter and set up an Internal Audit unit directly responsible to the President Director, in compliance with regulation No. IX.1.7, Annex to Decree of Chairperson of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No. Kep-496/BL/2008, dated November 28, 2008.

In general, the management is optimistic about the internal condition of the company along with its subsidiaries to keep showing good performance in 2014 with continual optimumbene�ts for shareholders of PT Equity Development Investment Tbk.

In the General Meeting of Shareholders held on June 25, 2013, Mr. Bustomi Usman was appointed as Director to replace Mr. Rachmad Deswandy who had been serving as Director of the Company since 2006. Furthermore, Mr. Rachmad Deswandy was appointed as Commissioner of the Company. We wish to express our appreciation to Mr. Rachmad Deswandy for his invaluable contribution during his term of o�ce as Director and our keen expectation to Mr. Bustomi Usman’s �ne work in moving the company forward.

In conclusion, we would like to express gratitude to all shareholders for their support; the Board of Commissioners and the Audit Committee as well as the Internal Audit for their supervision. For the success of the whole achievement during 2013, on behalf of the Board of Directors, I would like to express appreciation to all employees of the company and of the subsidiaries that have shown their dedication and contributions over the years. The Board of Directors on behalf of the company also would like to thank all our business partners for their support and cooperation. By God’s grace, we hope the performance of the Company along with the Subsidiar-ies will be even better in the future.

Page 13: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Pemegang saham yang terhormat,Tahun 2013 merupakan tahun yang penuh tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia. Setelah menikmati periode pertumbuhan ditahun sebelumnya, di tahun 2013 perekonomian Indonesia mulai merasakan dampak dari perekonomian global yang masih menunjukkan kondisi kurang baik. Perlambatan perekonomian dunia tersebuttelah meningkatkan kekhawatiran atas makin melebarnya de�sit neraca berjalan Indonesia. Penurunan ekspor dan peningkatan impor memberi tekanan terhadap neraca perdagangan dan de�sit transaksi berjalan sehinggaberdampak terhadap volatilitas dan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. Hal ini menyebabkan terjadinya pelemahan nilai tukar Rupiah menjadi Rp12.189 per 1 Dolar Amerika Serikat diakhir tahun 2013.Sebagai upaya untuk menyeimbangkan de�sit transaksi berjalan, Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah yang prudent walau tidak popular, yaitu dengan mengurangi subsidi bahan bakar minyak untuk menekan impor komoditas

Dear Shareholders,The year 2013 was one of challenges and opportunities for Indonesia. After a favorable growth period during the previous year, Indonesia started undergoing the impacts of declining global economic condition in 2013. The slowdown of world economy has increased the concerns on the growing de�cit of Indonesia’s current balance sheet. The declining export and rising import have forced down the trade balance sheet and encouraged the current balance sheet de�cit, which in turn has a�ected the volatility and has thus been weakening the exchange rate of Rupiah against US Dollar. At the end of the year 2013, Rupiah exchange rate weakened to Rp12.189 per 1 US Dollar.

As an e�ort to counteract the current balance sheet de�cit, the Government of Indonesia has taken a prudent yet unpopular measure, i.e. reducing subsidization of oil-based fuel in order to suppress the import of this commodity. This policy caused a higher

tersebut. Kebijakan telah mendorong tingkat in�asi lebih tinggi pada pertengahan tahun 2013. Bank Indonesia telah mengambil serangkaian kebijakan moneter denganmenaikkan tingkat suku bunga secara bertahap danmengarahkan nilai tukar Rupiah pada posisi keseimbangan baru. Langkah ini mengarah kepada kebijakan moneter yang lebih ketat untuk meredam tingkat in�asi dan mengendalikan pertumbuhan kredit agar tidak melebihi tingkat yangsustainable.Kebijakan-kebijakan tersebut telah mendorong konsolidasi perekonomian Indonesia. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mengalami penurunan, dari 6,2% ditahun 2012 menjadi 5,8% di tahun 2013. Meski melambat, pertumbuhan tersebut masih mere�eksi tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan banyak negara-negara lain di dunia.Dalam kondisi perkonomian yang cukup menantang ini, PT Equity Development Investment Tbk dan entitas anaknya telah berhasil membukukan laba bersih konsolidasi sebesar RpRp73,19 miliar naik sebesar 18,26% dibandingkan dengan laba bersih tahun 2012 sebesar Rp61,89 miliar atau 1,38% diatas laba yang ditargetkan untuk tahun 2013. Sejalan dengan itu telah terjadi peningkatan aset sebesar 11,13% yaitu dari Rp3.381 miliar pada akhir tahun 2012 menjadi Rp3.758 miliar pada akhir tahun 2013. Demikian juga total ekuitas mengalami kenaikan sebesar 15,47% dari Rp713 miliar pada akhir tahun 2012 menjadi Rp823,4 miliar pada akhir tahun 2013.Memasuki tahun 2014, berbagai tantangan akan dihadapi perusahaan dan entitas anak, antara lain, tingkat suku bunga yang masih tinggi, masih berlanjutnya ketidak pastian ekonomi global, serta berbagai ketidak pastian terkait pelaksanaan pemilihan umum. Untuk menghadapi kondisi tersebut maka perusahaan dan seluruh entitas anaknyatelah menempuh berbagai kebijakan antara lain : berupaya meningkatkan e�siensi perusahaan dengan melakukan pengawasan atas seluruh pengeluaran biaya, meningkatkan pelayanan antara lain pengembangan produk-produk sesuai permintaan pasar / konsumen. Berusaha memperluas pangsa pasar, meningkatkan marjin melalaui pemberian jasa pelayanan tambahan (value added service), mengoptimalkan pengelolaan investasi serta tetap menjalankan segmentasi bisnis yang dikuasai. Perusahaan dan seluruh entitas anaknya juga terus melakukan pengembangan teknologi informasi yang lebih tepat guna untuk mencapai efekti�tas dan e�siensi, serta usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai pendidikan, pelatihan seminar serta loka karya.Guna meningkatkan kinerja, maka manajemen perusahaan beserta entitas anaknya telah menetapkan berbagai langkah kebijakan dan strategi dengan memperhatikan petunjuk Tim Management Consultation Program (MCP). Tim MCP ini dibentuk beberapa tahun lalu dengan tugas utama mengevaluasi kegiatan usaha entitas anak, melakukan pembinaan dan konsultasi dengan tujuan untukmengoptimalkan kinerja serta memberikan nilai tambah kepada entitas anak.

in�ation rate in mid 2013. Bank Indonesia has taken a range of monetary measures by gradually raising the interest rate and leading up Rupiah exchange rate to a new balance position. This step has led to a more rigid monetary policy for mitigating the in�ation rate and controlling the credit growth to not exceed the sustainable rate.

These policies have encouraged the consolidation of Indonesia’s economy. Indonesia’s Growth of Gross Domestic Products (GDP) was dwindling from 6.2% in 2012 to 5.8% in 2013. Despite a slowdown, this still re�ects a higher growth rate compared with many other countries’ in the world.

In this quite challenging economic condition, PT Equity Development Investment Tbk along with its Subsidiaries posted a consolidated net pro�t of Rp73.19 billion, an increase of 18.26% over the net pro�t of Rp61.89 billion in 2012 or 1.38% above the target pro�t for 2013. Along with this, there was an increase in total asset by 11.13%, from Rp3,381 billion at the end of 2012 to Rp3,758 billion at the end of 2013, causing the total equity also to rise by 15.47% from Rp713 billion at the end of 2012 to Rp823.4 billion at the end of 2013.

Entering the year 2014, the Company and its Subsidiaries will face various challenges, among others, a high interest rate, global economic uncertainties, as well as numerous uncertainties related to the public election. In the face of such condition, the management of the company and that of its subsidiaries have set a variety of policy, such as: strive to improve the e�ciency within the company by increasing supervision of all expenses, by improving services i.e. product development to suit the market/ consumer demand, by expanding market share, by increasing margin through value added the service, by optimizing investment management as well as keeping the operation of the controlled business segments. The Company and all its subsidiaries will also continue the development of Information Technology in order to achieve e�ciency and e�ectiveness of operations, and various kinds of sustainable education, training and workshop to improve the quality of human resources.

In order to improve performance, the management of the company and that of its subsidiaries have set a variety of policy and strategy measures by taking into account the directions from the Management Consultation Program (MCP) Team. This MCP Team was established several years ago with the main task of evaluating the operational activities of the subsidiaries, providing guidance and consultation in order to optimize the performance and provide an added value for the subsidiaries.

Perusahaan dan entitas anak telah mengimplementasikan Balanced Scorecard (BSC) sebagai alat untuk memantau, memonitor dan mengevaluasi kinerja perusahaan danentitas anak. Perusahaan juga telah membentuk Equity Development Center (EDC) yaitu Divisi khusus yang bertugas memberikan pelatihan dan workshop yang berkualitas untuk seluruh jajaran perusahaan dan entitas anak, dengan tujuan agar tercipta sumber daya manusia yang berkualitas, profesional dibidangnya serta berwawasan luas. Dalam rangka evaluasi dan peningkatan efekti�tas pengelolaan resiko, pengendalian intern dan tata kelola perusahaan yang baik, manajemen perusahaan telah menetapkan Piagam Audit Internal yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur,sesuai peraturan No IX.1.7. Lampiran Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-496/BL/2008 tertanggal 28 Nopember 2008.Secara umum, manajemen optimis dengan kondisi internal perusahaan beserta entitas anaknya dapat tetap menghasilkan kinerja yang baik di tahun 2014, sehingga akan terus meningkatkan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan PT Equity Development Investment Tbk.Pada Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2013, telah diangkat Bapak Bustomi Usman sebagai Direktur untuk menggantikan Bapak Rachmad Deswandy yang telah menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2006. Selanjutnya Bapak Rachmad Deswandy diangkat sebagai Komisaris Perseroan. Kami sampaikan penghargaan kepada Bapak Rachmad Deswandy atas kontribusi yang berharga selama menjabat sebagai Direktur dan kepada Bapak Bustomi Usman diharapkan dapat berkarya dengan baik dalam memajukan perusahaan.Akhir kata, kami ingin menyampaikan terima kasih kepada segenap pemegang saham atas dukungannya; kepada Dewan Komisaris dan Komite Audit serta Audit Internal atas pengawasannya.Untuk keberhasilan seluruh pencapaian selama tahun 2013, maka atas nama Direksi, kami menyampaikan penghargaan kepada seluruh karyawan perusahaan dan entitas anak yang telah menunjukkan dedikasi dan kontribusinya selama ini. Direksi atas nama perusahaan juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh mitra usaha atas dukungan dan kerja samanya selama ini. Semoga kinerja perusahaan dan entitas anak akan lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

The Company and its Subsidiaries have also implemented a Balanced Scorecard (BSC) as a tool for monitoring and evaluating the performance of the company and its subsidiaries. The Company has also established an Equity Development Center (EDC) as a special division in charge of providing quality and sustainable training and workshops for the entire company and its subsidiaries with the purpose of creating human resources with high quality, professionalism and broadened horizon. In order to evaluate and increase the e�ectiveness of risk management, internal control and good corporate governance, the company’s management has established an Internal Audit charter and set up an Internal Audit unit directly responsible to the President Director, in compliance with regulation No. IX.1.7, Annex to Decree of Chairperson of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No. Kep-496/BL/2008, dated November 28, 2008.

In general, the management is optimistic about the internal condition of the company along with its subsidiaries to keep showing good performance in 2014 with continual optimumbene�ts for shareholders of PT Equity Development Investment Tbk.

In the General Meeting of Shareholders held on June 25, 2013, Mr. Bustomi Usman was appointed as Director to replace Mr. Rachmad Deswandy who had been serving as Director of the Company since 2006. Furthermore, Mr. Rachmad Deswandy was appointed as Commissioner of the Company. We wish to express our appreciation to Mr. Rachmad Deswandy for his invaluable contribution during his term of o�ce as Director and our keen expectation to Mr. Bustomi Usman’s �ne work in moving the company forward.

In conclusion, we would like to express gratitude to all shareholders for their support; the Board of Commissioners and the Audit Committee as well as the Internal Audit for their supervision. For the success of the whole achievement during 2013, on behalf of the Board of Directors, I would like to express appreciation to all employees of the company and of the subsidiaries that have shown their dedication and contributions over the years. The Board of Directors on behalf of the company also would like to thank all our business partners for their support and cooperation. By God’s grace, we hope the performance of the Company along with the Subsidiar-ies will be even better in the future.

Jakarta, 25 April 2014atas nama Dewan Direksi

on behalf of the Board of Directors

M. ZULKIFLI ABUSUKIPresiden Direktur President Director

Laporan Direksi Board of Directors Report

PT Equity Development Investment Tbk12

Page 14: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

13 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Demikian juga pinjaman bank meningkat sebesar Rp169,9 miliar atau sebesar 157.48% dari Rp120,4 miliar pada akhir 2012 menjadi Rp290.3 miliar pada akhir 2013. Wesel bayar jangka menengah-neto juga meningkat Rp33,3 miliar atau sebesar 323,3% yaitu dari Rp10,3 miliar pada akhir tahun 2012 menjadi Rp43,6 miliar. Semua pinjaman bank yang diperoleh enititas anak yang bergerak dalam bidang pembiayaan dan modal ventura serta wesel bayar jangka menengah tersebut dalam status kolektibilitas lancar. Peningkatan-peningkatan tersebut adalah seiring dengan meningkatnya investasi pembiayaan dan penyertaan modal ventura dari entitas anak yang bergerak dalam industri pembiayaan dan modal ventura.

EkuitasJumlah ekuitas pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp110,3 miliar atau sebesar 15,5% dari Rp713 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp823,4 miliar. Hal tersebut disamping dibukukannya laba pada tahun 2013 sebesar Rp73,2 miliar, juga karena adanya peningkatan Kepentingan Non pengendali sebesar Rp35,2 miliar atau sebesar 42,79%, dari sebesar Rp82,3 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp117,5 miliar pada tahun 2013.

Laporan Laba Rugi

Pendapatan Jumlah pendapatan selama tahun 2013 mencapai Rp1.149,5 miliar atau naik sebesar Rp25,5 miliar dibandingkan selama tahun 2012 sebesar Rp1.124 miliar. Pendapatan terbesar dibukukan dari pendapatan underwriting-neto dari jasa entitas anak yang bergerak dalam industri asuransi sebesar Rp891,8 miliar atau meningkat sebesar 8,66% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai RpRp820.7 miliar. Pendapatan lain yang cukup besar didapat dari entitas anak yang bergerak dibidang industri pembiayaan berupa sewa pembiayaan sebesar Rp78,3 miliar atau meningkat sebesar 62,88% dibandingkan Rp48,1 miliar selama tahun 2012. Pendapatan pembiayaan konsumen juga meningkat menjadi Rp30,3 miliar atau naik sebesar 48,11% dibandingkan dengan Rp20,5 miliar selama tahun 2012. Pendapatan dari laba selisih kurs meningkat 299,94% dari Rp18,9 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp75,4 miliar pada tahun 2013 Selain itu komponen pendapatan usaha juga berasal dari Entitas Anak yang bergerak dibidang industri modal ventura, penyedia jasa pencatatan efek, pialang efek, pialang asuransi dan jasa perjalanan.

BebanBeban usaha selama tahun 2013 mencapai sebesar Rp1.045,6 miliar atau meningkat 0,63% dibandingkan selama tahun 2012 yang sebesar Rp1.039 miliar. Meningkatnya beban usaha tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya beban bunga dan beban keuangan lainnya dari Rp9,2 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp30,5 miliar pada tahun 2013 atau meningkat sebesar 230,6% dari entitas anak yang bergerak dalam industri pembiayaan dan modal ventura.

Also, bank loan increased by Rp169.9 billion or 157.48% from Rp120.4 billion at the end of 2012 to Rp290.3 billion at the end of 2013. Net amount of medium-term notes payable also increased by Rp33.3 billion or 323.3% from Rp10.3 billion at the end of 2012 to Rp43.6 billion. All bank loans derived from subsidiaries engaged in �nancing and venture capital as well as medium-term notes payable are in current collectability status. These increases are in line with the increase in �nancing investment and venture capital participation from subsidiaries engaged in the �nancing and venture capital industries.

EquityEquity in 2013 increased by Rp110.3 billion or 15.5% from Rp713 billion in 2012 to Rp823.4 billion. In addition to the posted pro�ts of Rp73.2 billion in 2013, it was due to a rise in Non-Controlling Interest of Rp35.2 billion or 42.79%, from Rp82.3 billion in 2012 to Rp117.5 billion in 2013.

Pro�t and Loss Statement

IncomeThe total income for 2013 reached Rp1,149.5 billion, an increase of Rp25.5 billion from Rp1,124 billion in 2012. The largest income of Rp891.8 billion was posted from the net underwriting income of the services provided by the subsidiary engaged in the insurance industry, an increase of 8.66% from Rp820.7 billion in the previous year. Another substantial income of Rp78.3 billion came from the subsidiary engaged in the �nancing industry in the form of �nancing lease, an increase of 62.88% from Rp48.1 billion in 2012. Income from consumer �nancing also increased to Rp30.3 billion or 48.11% from Rp20.5 billion in 2012. Income from the pro�t of exchange rate di�erences increased by 299.94% from Rp18.9 billion in 2012 to Rp75.4 billion in 2013. In addition, the business income component came from the subsidiaries engaged in the businesses of venture capital, securities listing service provider, securities broker, insurance broker, and travel services.

ExpenseOperating expenses during 2013 reached Rp1,045.6 billion, an increase of 0.63% from Rp1,039 billion in 2012. The rise in operating expenses was primarily due to an increase in interest expenses and other �nancial expenses from Rp9.2 billion in 2012 to Rp30.5 billion in 2013, an increase of 230.6% from subsidiaries engaged in the �nancing and venture capital industries.

Informasi Segmen UsahaUntuk kepentingan manajemen, Perusahaan dan entitas anaknya digolongkan menjadi unit usaha berdasarkan produk dan jasa. Untuk itu berdasarkan segmen usaha, Perusahaan dan entitas anaknya mengklasi�kasikan kegiatan usahanya menjadi 4 segmen berdasarkan sifat usahanya yaitu penyertaan saham, jasa perjalanan dan modal ventura; pembiayaan; asuransi; administrasi efek dan sekuritas.

Kondisi Keuangan

Total Aset Total aset perusahaan bersama entitas anaknya mengalami peningkatan sebesar 11,13% atau sebesar Rp376,4 miliar yaitu dari Rp3.382 miliar pada akhir tahun 2012 menjadi sebesar Rp3.758,3 miliar pada akhir tahun 2013. Peningkatan tersebut terutama tercermin dari peningkatan Aset Reasuransi-neto yang berasal entitas anak yang bergerak dalam bidang industri asuransi sebesar Rp150,7 miliaratau sebesar 28,56%. Demikian juga investasi pembiayaan meningkat Rp209,4 miliar atau sebesar 61,25% yaitu dari Rp341,8 miliar pada akhir 2012 menjadi Rp551,2 miliar pada akhir 2013, piutang pembiayaan konsumen meningkat sebesar 75,53% atau sebesar Rp93,8 miliar yaitu dari Rp124,1 miliar pada akhir 2012 menjadi Rp217,9 miliar pada akhir 2013. Kedua peningkatan tersebut berasal dari entitas anak yang bergerak dalam industri pembiayaan. Sedangkan penyertaan modal ventura juga mengalami peningkatan sebesar Rp55,5 miliar atau sebesar 95,88% dari Rp57,9 miliar pada akhir 2012 menjadi Rp113,3 miliar pada akhir 2013. Walaupun terjadi peningkatan di investasi sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan penyertaan modal ventura, Non Performing Loan dapat dipertahankan oleh entitas anak pada tingkat 0,46% pada akhir 2013, hal tersebut dapat dicapai karena entitas anak selalu melakukan seleksi dan analisa yang mendalam serta menganut prinsip kehati-hatian dalam memberikan pembiayaan kepada calon nasabahnya.

Total LiabilitasTotal liabilitas juga mengalami peningkatan sekitar 9,97% atau sebesar Rp266,1 miliar yaitu dari Rp2.668,9 miliarpada akhir 2012 menjadi Rp2.935 miliar pada akhir 2013. Peningkatan liabilitas tersebut terutama karena meningkatnya premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi klaim, utang klaim, liabilitas kontrak asuransi jangka panjang dan liabilitas kepada pemegang unit link sebesar Rp80,4 miliar atau sebesar 4,48% yaitu dari Rp1.791,7 miliar pada akhir 2012 menjadi Rp1.872 miliar pada akhir 2013, yang berasal dari kegiatan entitas anak yang bergerak dalam bidang asuransi.

Information on Business SegmentFor the interest of management, the Company and its Subsidiaries are grouped into business units based on the type of products and services. According to the business unit, the Company and its Subsidiaries have classi�ed their business activities into 4 segments based on the type of business i.e. share participation, travel services and venture capital; �nancing; insurance; stocks and securities administration.

Financial Condition

Total assetsTotal assets of the Company and its Subsidiaries increased by 11.13% or Rp376.4 billion from Rp3,382 billion at the end of 2012 to Rp3,758.3 billion at the end of 2013. This is mainly re�ected by an increase of Rp150.7 billion or 28.56% in net reinsurance assets derived from subsidiaries engaged in insurance industry. Also, the �nancing investment increased by Rp209.4 billion or 61.25% from Rp341.8 billion at the end of 2012 to Rp551.2 billion at the end of 2013, consumer �nancing credit increased by 75.53% or Rp93.8 billion from Rp124.1 billion at the end of 2012 to Rp217.9 billion at the end of 2013. Those two increases were derived from subsidiaries engaged in the �nancing industry. While venture capital participation increased by Rp55.5 billion or 95.88% from Rp57.9 billion at the end of 2012 to Rp113.3 billion at the end of 2013. Despite the increase in �nancing lease investment, consumer �nancing and venture capital participation, the subsidiaries still can control the Non Performing Loan at the level of 0.46% at the end of 2013. This could be achieved because the subsidiaries always implement careful selection and in-depth analysis and apply the prudential principle in providing credits to its prospective customers.

Total liabilitiesTotal liabilities also increased by 9.97% or Rp266.1 billion from Rp2,668.9 billion at the end of 2012 to Rp2,935 billion at the end of2013. The increase in liabilities took place primarily due to an increase in non income premiums, estimated claims, debt claims and liabilities of long-term insurance contract and liabilities to the holders of link units in the amount of Rp80.4 billion or 4.48% from Rp1,791.7 billion at the end of 2012 to Rp1,872 billion at the end of 2013, derived from activities of the subsidiaries engaged in insurancesector.

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Hasil operasionalWalaupun krisis ekonomi global belum berakhir ditahun 2013, Perusahaan dan entitas anaknya dapat membukukan laba bersih sebesar Rp73,2 miliar pada tahun 2013 atau meningkat sebesar 18,26% dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp61,9 miliar.

Laporan Arus kas

Arus kas dari aktivitas operasiPenerimaan kas terbesar dari aktivitas entitas anak yang bergerak dalam industri asuransi yaitu dari Rp1.394,8 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp1.563,9 miliar pada tahun 2013 atau naik sebesar 12,13%. Demikian juga dari aktivitas entitas anak yang bergerak dalam industri pembiayaan jugameningkat dari Rp388,8 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp527,3 miliar pada tahun 2013 atau naik sebesar 35,61%. Pengeluaran kas terbesar berasal dari aktivitas asuransi yang meningkat sebesar Rp438,6 miliar atau 43,31% dari Rp1.012,7 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp1.451,4 miliar pada tahun 2013, juga dari aktivitas pembiayaan meningkat sebesar Rp236,1 miliar atau 49,92% dari Rp473 miliar ditahun 2012 menjadi Rp709,2 miliar ditahun 2013. Sedangkan dari aktivitas modal ventura meningkat sebesar Rp20,4 miliar atau sebesar 41,22% dari Rp49,4 miliar ditahun 2012 menjadi Rp69,8 miliar ditahun 2013.

Arus kas dari aktivitas investasiKas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi meningkat terutama dari penerimaan kas dari penjualan penyertaan saham yaitu sebesar Rp25 miliar pada tahun 2013, serta dari pengeluaran kas atas pembelian aktiva tetap yang meningkat sebesar 10,26% dari Rp15,7 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp17,3 miliar pada tahun 2013.

Arus kas dari aktivitas pendanaanKas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan meningkat terutama dikarenakan dari penerimaan utang bank yang pada tahun 2012 sebesar Rp131,3 miliar menjadi Rp334,2 miliar pada tahun 2013, meningkat sebesar 154,56%.Penerimaan dari penerbitan wesel jangka menengah juga meningkat sebesar Rp34,3 miliar dari Rp9,3 miliar ditahun 2012 menjadi Rp43,6 miliar ditahun 2013. Dari ketiga aktivitas arus kas tersebut diatas, maka kas dan setara kas menurun 2,22% dari Rp171,5 miliar menjadi Rp167,7 miliar pada akhir tahun 2013.

Operating ResultsWhile the global �nancial crisis was still not over in 2013, the Company along with its subsidiaries posted a net pro�t of Rp73.2 billion in 2013, an increase of 18.26% compared with net income of Rp61.9 billion in the previous year.

Cash Flow Report

Cash �ow from operating activitiesCash income was primarily derived from the activities of subsidiaries engaged in the insurance industry in the amount of Rp1,394.8 billion in 2012 rising to Rp1,563.9 billion in 2013, an increase of 12.13%. In addition, the income from activities of subsidiaries engaged in the �nancing industry increased by Rp388.8 billion in 2012 to Rp527.3 billion in 2013, an increase of 35.61%.

The cash expenditure was primarily took place in the activities of insurance, with an increase of Rp438.6 billion or 43.31% from Rp1,012.7 billion in 2012 to Rp1,451.4 billion in 2013, as well as inthe �nancing activities with an increase of Rp236.1 billion or 49.92% from Rp473 billion in 2012 to Rp709.2 billion in 2013. Meanwhile, the activities of venture capital increased by Rp20.4 billion or 41.22% from Rp49.4 billion in 2012 to Rp69.8 billion in 2013.

Cash �ow from investment activitiesNet cash used for investment activities had an increase primarily from the cash income of share participation selling of Rp25 billion in 2013, and from cash expenditure for property assets purchasing with an increase of 10.26% from Rp15.7 billion in 2012 to Rp17.3 billion in 2013.

Cash �ow from the funding activitiesNet cash derived from the �nancing activities had an increase primarily due to the receipt from bank payable of Rp131.3 billion in 2012 rising to Rp334.2 billion in 2013, an increase of 154.56%. Income from issuance of medium-term notes also had an increase of Rp34.3 billion from Rp9.3 billion in 2012 to Rp43.6 billion in 2013.

From the above three cash �ow activities, it is concluded that cash and cash equivalent decreased by 2.22% from Rp171.5 billion to Rp167.7 billion at the end of 2013.

Page 15: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Demikian juga pinjaman bank meningkat sebesar Rp169,9 miliar atau sebesar 157.48% dari Rp120,4 miliar pada akhir 2012 menjadi Rp290.3 miliar pada akhir 2013. Wesel bayar jangka menengah-neto juga meningkat Rp33,3 miliar atau sebesar 323,3% yaitu dari Rp10,3 miliar pada akhir tahun 2012 menjadi Rp43,6 miliar. Semua pinjaman bank yang diperoleh enititas anak yang bergerak dalam bidang pembiayaan dan modal ventura serta wesel bayar jangka menengah tersebut dalam status kolektibilitas lancar. Peningkatan-peningkatan tersebut adalah seiring dengan meningkatnya investasi pembiayaan dan penyertaan modal ventura dari entitas anak yang bergerak dalam industri pembiayaan dan modal ventura.

EkuitasJumlah ekuitas pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp110,3 miliar atau sebesar 15,5% dari Rp713 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp823,4 miliar. Hal tersebut disamping dibukukannya laba pada tahun 2013 sebesar Rp73,2 miliar, juga karena adanya peningkatan Kepentingan Non pengendali sebesar Rp35,2 miliar atau sebesar 42,79%, dari sebesar Rp82,3 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp117,5 miliar pada tahun 2013.

Laporan Laba Rugi

Pendapatan Jumlah pendapatan selama tahun 2013 mencapai Rp1.149,5 miliar atau naik sebesar Rp25,5 miliar dibandingkan selama tahun 2012 sebesar Rp1.124 miliar. Pendapatan terbesar dibukukan dari pendapatan underwriting-neto dari jasa entitas anak yang bergerak dalam industri asuransi sebesar Rp891,8 miliar atau meningkat sebesar 8,66% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai RpRp820.7 miliar. Pendapatan lain yang cukup besar didapat dari entitas anak yang bergerak dibidang industri pembiayaan berupa sewa pembiayaan sebesar Rp78,3 miliar atau meningkat sebesar 62,88% dibandingkan Rp48,1 miliar selama tahun 2012. Pendapatan pembiayaan konsumen juga meningkat menjadi Rp30,3 miliar atau naik sebesar 48,11% dibandingkan dengan Rp20,5 miliar selama tahun 2012. Pendapatan dari laba selisih kurs meningkat 299,94% dari Rp18,9 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp75,4 miliar pada tahun 2013 Selain itu komponen pendapatan usaha juga berasal dari Entitas Anak yang bergerak dibidang industri modal ventura, penyedia jasa pencatatan efek, pialang efek, pialang asuransi dan jasa perjalanan.

BebanBeban usaha selama tahun 2013 mencapai sebesar Rp1.045,6 miliar atau meningkat 0,63% dibandingkan selama tahun 2012 yang sebesar Rp1.039 miliar. Meningkatnya beban usaha tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya beban bunga dan beban keuangan lainnya dari Rp9,2 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp30,5 miliar pada tahun 2013 atau meningkat sebesar 230,6% dari entitas anak yang bergerak dalam industri pembiayaan dan modal ventura.

Also, bank loan increased by Rp169.9 billion or 157.48% from Rp120.4 billion at the end of 2012 to Rp290.3 billion at the end of 2013. Net amount of medium-term notes payable also increased by Rp33.3 billion or 323.3% from Rp10.3 billion at the end of 2012 to Rp43.6 billion. All bank loans derived from subsidiaries engaged in �nancing and venture capital as well as medium-term notes payable are in current collectability status. These increases are in line with the increase in �nancing investment and venture capital participation from subsidiaries engaged in the �nancing and venture capital industries.

EquityEquity in 2013 increased by Rp110.3 billion or 15.5% from Rp713 billion in 2012 to Rp823.4 billion. In addition to the posted pro�ts of Rp73.2 billion in 2013, it was due to a rise in Non-Controlling Interest of Rp35.2 billion or 42.79%, from Rp82.3 billion in 2012 to Rp117.5 billion in 2013.

Pro�t and Loss Statement

IncomeThe total income for 2013 reached Rp1,149.5 billion, an increase of Rp25.5 billion from Rp1,124 billion in 2012. The largest income of Rp891.8 billion was posted from the net underwriting income of the services provided by the subsidiary engaged in the insurance industry, an increase of 8.66% from Rp820.7 billion in the previous year. Another substantial income of Rp78.3 billion came from the subsidiary engaged in the �nancing industry in the form of �nancing lease, an increase of 62.88% from Rp48.1 billion in 2012. Income from consumer �nancing also increased to Rp30.3 billion or 48.11% from Rp20.5 billion in 2012. Income from the pro�t of exchange rate di�erences increased by 299.94% from Rp18.9 billion in 2012 to Rp75.4 billion in 2013. In addition, the business income component came from the subsidiaries engaged in the businesses of venture capital, securities listing service provider, securities broker, insurance broker, and travel services.

ExpenseOperating expenses during 2013 reached Rp1,045.6 billion, an increase of 0.63% from Rp1,039 billion in 2012. The rise in operating expenses was primarily due to an increase in interest expenses and other �nancial expenses from Rp9.2 billion in 2012 to Rp30.5 billion in 2013, an increase of 230.6% from subsidiaries engaged in the �nancing and venture capital industries.

Informasi Segmen UsahaUntuk kepentingan manajemen, Perusahaan dan entitas anaknya digolongkan menjadi unit usaha berdasarkan produk dan jasa. Untuk itu berdasarkan segmen usaha, Perusahaan dan entitas anaknya mengklasi�kasikan kegiatan usahanya menjadi 4 segmen berdasarkan sifat usahanya yaitu penyertaan saham, jasa perjalanan dan modal ventura; pembiayaan; asuransi; administrasi efek dan sekuritas.

Kondisi Keuangan

Total Aset Total aset perusahaan bersama entitas anaknya mengalami peningkatan sebesar 11,13% atau sebesar Rp376,4 miliar yaitu dari Rp3.382 miliar pada akhir tahun 2012 menjadi sebesar Rp3.758,3 miliar pada akhir tahun 2013. Peningkatan tersebut terutama tercermin dari peningkatan Aset Reasuransi-neto yang berasal entitas anak yang bergerak dalam bidang industri asuransi sebesar Rp150,7 miliaratau sebesar 28,56%. Demikian juga investasi pembiayaan meningkat Rp209,4 miliar atau sebesar 61,25% yaitu dari Rp341,8 miliar pada akhir 2012 menjadi Rp551,2 miliar pada akhir 2013, piutang pembiayaan konsumen meningkat sebesar 75,53% atau sebesar Rp93,8 miliar yaitu dari Rp124,1 miliar pada akhir 2012 menjadi Rp217,9 miliar pada akhir 2013. Kedua peningkatan tersebut berasal dari entitas anak yang bergerak dalam industri pembiayaan. Sedangkan penyertaan modal ventura juga mengalami peningkatan sebesar Rp55,5 miliar atau sebesar 95,88% dari Rp57,9 miliar pada akhir 2012 menjadi Rp113,3 miliar pada akhir 2013. Walaupun terjadi peningkatan di investasi sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan penyertaan modal ventura, Non Performing Loan dapat dipertahankan oleh entitas anak pada tingkat 0,46% pada akhir 2013, hal tersebut dapat dicapai karena entitas anak selalu melakukan seleksi dan analisa yang mendalam serta menganut prinsip kehati-hatian dalam memberikan pembiayaan kepada calon nasabahnya.

Total LiabilitasTotal liabilitas juga mengalami peningkatan sekitar 9,97% atau sebesar Rp266,1 miliar yaitu dari Rp2.668,9 miliarpada akhir 2012 menjadi Rp2.935 miliar pada akhir 2013. Peningkatan liabilitas tersebut terutama karena meningkatnya premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi klaim, utang klaim, liabilitas kontrak asuransi jangka panjang dan liabilitas kepada pemegang unit link sebesar Rp80,4 miliar atau sebesar 4,48% yaitu dari Rp1.791,7 miliar pada akhir 2012 menjadi Rp1.872 miliar pada akhir 2013, yang berasal dari kegiatan entitas anak yang bergerak dalam bidang asuransi.

Information on Business SegmentFor the interest of management, the Company and its Subsidiaries are grouped into business units based on the type of products and services. According to the business unit, the Company and its Subsidiaries have classi�ed their business activities into 4 segments based on the type of business i.e. share participation, travel services and venture capital; �nancing; insurance; stocks and securities administration.

Financial Condition

Total assetsTotal assets of the Company and its Subsidiaries increased by 11.13% or Rp376.4 billion from Rp3,382 billion at the end of 2012 to Rp3,758.3 billion at the end of 2013. This is mainly re�ected by an increase of Rp150.7 billion or 28.56% in net reinsurance assets derived from subsidiaries engaged in insurance industry. Also, the �nancing investment increased by Rp209.4 billion or 61.25% from Rp341.8 billion at the end of 2012 to Rp551.2 billion at the end of 2013, consumer �nancing credit increased by 75.53% or Rp93.8 billion from Rp124.1 billion at the end of 2012 to Rp217.9 billion at the end of 2013. Those two increases were derived from subsidiaries engaged in the �nancing industry. While venture capital participation increased by Rp55.5 billion or 95.88% from Rp57.9 billion at the end of 2012 to Rp113.3 billion at the end of 2013. Despite the increase in �nancing lease investment, consumer �nancing and venture capital participation, the subsidiaries still can control the Non Performing Loan at the level of 0.46% at the end of 2013. This could be achieved because the subsidiaries always implement careful selection and in-depth analysis and apply the prudential principle in providing credits to its prospective customers.

Total liabilitiesTotal liabilities also increased by 9.97% or Rp266.1 billion from Rp2,668.9 billion at the end of 2012 to Rp2,935 billion at the end of2013. The increase in liabilities took place primarily due to an increase in non income premiums, estimated claims, debt claims and liabilities of long-term insurance contract and liabilities to the holders of link units in the amount of Rp80.4 billion or 4.48% from Rp1,791.7 billion at the end of 2012 to Rp1,872 billion at the end of 2013, derived from activities of the subsidiaries engaged in insurancesector.

Hasil operasionalWalaupun krisis ekonomi global belum berakhir ditahun 2013, Perusahaan dan entitas anaknya dapat membukukan laba bersih sebesar Rp73,2 miliar pada tahun 2013 atau meningkat sebesar 18,26% dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp61,9 miliar.

Laporan Arus kas

Arus kas dari aktivitas operasiPenerimaan kas terbesar dari aktivitas entitas anak yang bergerak dalam industri asuransi yaitu dari Rp1.394,8 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp1.563,9 miliar pada tahun 2013 atau naik sebesar 12,13%. Demikian juga dari aktivitas entitas anak yang bergerak dalam industri pembiayaan jugameningkat dari Rp388,8 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp527,3 miliar pada tahun 2013 atau naik sebesar 35,61%. Pengeluaran kas terbesar berasal dari aktivitas asuransi yang meningkat sebesar Rp438,6 miliar atau 43,31% dari Rp1.012,7 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp1.451,4 miliar pada tahun 2013, juga dari aktivitas pembiayaan meningkat sebesar Rp236,1 miliar atau 49,92% dari Rp473 miliar ditahun 2012 menjadi Rp709,2 miliar ditahun 2013. Sedangkan dari aktivitas modal ventura meningkat sebesar Rp20,4 miliar atau sebesar 41,22% dari Rp49,4 miliar ditahun 2012 menjadi Rp69,8 miliar ditahun 2013.

Arus kas dari aktivitas investasiKas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi meningkat terutama dari penerimaan kas dari penjualan penyertaan saham yaitu sebesar Rp25 miliar pada tahun 2013, serta dari pengeluaran kas atas pembelian aktiva tetap yang meningkat sebesar 10,26% dari Rp15,7 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp17,3 miliar pada tahun 2013.

Arus kas dari aktivitas pendanaanKas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan meningkat terutama dikarenakan dari penerimaan utang bank yang pada tahun 2012 sebesar Rp131,3 miliar menjadi Rp334,2 miliar pada tahun 2013, meningkat sebesar 154,56%.Penerimaan dari penerbitan wesel jangka menengah juga meningkat sebesar Rp34,3 miliar dari Rp9,3 miliar ditahun 2012 menjadi Rp43,6 miliar ditahun 2013. Dari ketiga aktivitas arus kas tersebut diatas, maka kas dan setara kas menurun 2,22% dari Rp171,5 miliar menjadi Rp167,7 miliar pada akhir tahun 2013.

Operating ResultsWhile the global �nancial crisis was still not over in 2013, the Company along with its subsidiaries posted a net pro�t of Rp73.2 billion in 2013, an increase of 18.26% compared with net income of Rp61.9 billion in the previous year.

Cash Flow Report

Cash �ow from operating activitiesCash income was primarily derived from the activities of subsidiaries engaged in the insurance industry in the amount of Rp1,394.8 billion in 2012 rising to Rp1,563.9 billion in 2013, an increase of 12.13%. In addition, the income from activities of subsidiaries engaged in the �nancing industry increased by Rp388.8 billion in 2012 to Rp527.3 billion in 2013, an increase of 35.61%.

The cash expenditure was primarily took place in the activities of insurance, with an increase of Rp438.6 billion or 43.31% from Rp1,012.7 billion in 2012 to Rp1,451.4 billion in 2013, as well as inthe �nancing activities with an increase of Rp236.1 billion or 49.92% from Rp473 billion in 2012 to Rp709.2 billion in 2013. Meanwhile, the activities of venture capital increased by Rp20.4 billion or 41.22% from Rp49.4 billion in 2012 to Rp69.8 billion in 2013.

Cash �ow from investment activitiesNet cash used for investment activities had an increase primarily from the cash income of share participation selling of Rp25 billion in 2013, and from cash expenditure for property assets purchasing with an increase of 10.26% from Rp15.7 billion in 2012 to Rp17.3 billion in 2013.

Cash �ow from the funding activitiesNet cash derived from the �nancing activities had an increase primarily due to the receipt from bank payable of Rp131.3 billion in 2012 rising to Rp334.2 billion in 2013, an increase of 154.56%. Income from issuance of medium-term notes also had an increase of Rp34.3 billion from Rp9.3 billion in 2012 to Rp43.6 billion in 2013.

From the above three cash �ow activities, it is concluded that cash and cash equivalent decreased by 2.22% from Rp171.5 billion to Rp167.7 billion at the end of 2013.

PT Equity Development Investment Tbk14

Page 16: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

15 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Demikian juga pinjaman bank meningkat sebesar Rp169,9 miliar atau sebesar 157.48% dari Rp120,4 miliar pada akhir 2012 menjadi Rp290.3 miliar pada akhir 2013. Wesel bayar jangka menengah-neto juga meningkat Rp33,3 miliar atau sebesar 323,3% yaitu dari Rp10,3 miliar pada akhir tahun 2012 menjadi Rp43,6 miliar. Semua pinjaman bank yang diperoleh enititas anak yang bergerak dalam bidang pembiayaan dan modal ventura serta wesel bayar jangka menengah tersebut dalam status kolektibilitas lancar. Peningkatan-peningkatan tersebut adalah seiring dengan meningkatnya investasi pembiayaan dan penyertaan modal ventura dari entitas anak yang bergerak dalam industri pembiayaan dan modal ventura.

EkuitasJumlah ekuitas pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp110,3 miliar atau sebesar 15,5% dari Rp713 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp823,4 miliar. Hal tersebut disamping dibukukannya laba pada tahun 2013 sebesar Rp73,2 miliar, juga karena adanya peningkatan Kepentingan Non pengendali sebesar Rp35,2 miliar atau sebesar 42,79%, dari sebesar Rp82,3 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp117,5 miliar pada tahun 2013.

Laporan Laba Rugi

Pendapatan Jumlah pendapatan selama tahun 2013 mencapai Rp1.149,5 miliar atau naik sebesar Rp25,5 miliar dibandingkan selama tahun 2012 sebesar Rp1.124 miliar. Pendapatan terbesar dibukukan dari pendapatan underwriting-neto dari jasa entitas anak yang bergerak dalam industri asuransi sebesar Rp891,8 miliar atau meningkat sebesar 8,66% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai RpRp820.7 miliar. Pendapatan lain yang cukup besar didapat dari entitas anak yang bergerak dibidang industri pembiayaan berupa sewa pembiayaan sebesar Rp78,3 miliar atau meningkat sebesar 62,88% dibandingkan Rp48,1 miliar selama tahun 2012. Pendapatan pembiayaan konsumen juga meningkat menjadi Rp30,3 miliar atau naik sebesar 48,11% dibandingkan dengan Rp20,5 miliar selama tahun 2012. Pendapatan dari laba selisih kurs meningkat 299,94% dari Rp18,9 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp75,4 miliar pada tahun 2013 Selain itu komponen pendapatan usaha juga berasal dari Entitas Anak yang bergerak dibidang industri modal ventura, penyedia jasa pencatatan efek, pialang efek, pialang asuransi dan jasa perjalanan.

BebanBeban usaha selama tahun 2013 mencapai sebesar Rp1.045,6 miliar atau meningkat 0,63% dibandingkan selama tahun 2012 yang sebesar Rp1.039 miliar. Meningkatnya beban usaha tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya beban bunga dan beban keuangan lainnya dari Rp9,2 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp30,5 miliar pada tahun 2013 atau meningkat sebesar 230,6% dari entitas anak yang bergerak dalam industri pembiayaan dan modal ventura.

Also, bank loan increased by Rp169.9 billion or 157.48% from Rp120.4 billion at the end of 2012 to Rp290.3 billion at the end of 2013. Net amount of medium-term notes payable also increased by Rp33.3 billion or 323.3% from Rp10.3 billion at the end of 2012 to Rp43.6 billion. All bank loans derived from subsidiaries engaged in �nancing and venture capital as well as medium-term notes payable are in current collectability status. These increases are in line with the increase in �nancing investment and venture capital participation from subsidiaries engaged in the �nancing and venture capital industries.

EquityEquity in 2013 increased by Rp110.3 billion or 15.5% from Rp713 billion in 2012 to Rp823.4 billion. In addition to the posted pro�ts of Rp73.2 billion in 2013, it was due to a rise in Non-Controlling Interest of Rp35.2 billion or 42.79%, from Rp82.3 billion in 2012 to Rp117.5 billion in 2013.

Pro�t and Loss Statement

IncomeThe total income for 2013 reached Rp1,149.5 billion, an increase of Rp25.5 billion from Rp1,124 billion in 2012. The largest income of Rp891.8 billion was posted from the net underwriting income of the services provided by the subsidiary engaged in the insurance industry, an increase of 8.66% from Rp820.7 billion in the previous year. Another substantial income of Rp78.3 billion came from the subsidiary engaged in the �nancing industry in the form of �nancing lease, an increase of 62.88% from Rp48.1 billion in 2012. Income from consumer �nancing also increased to Rp30.3 billion or 48.11% from Rp20.5 billion in 2012. Income from the pro�t of exchange rate di�erences increased by 299.94% from Rp18.9 billion in 2012 to Rp75.4 billion in 2013. In addition, the business income component came from the subsidiaries engaged in the businesses of venture capital, securities listing service provider, securities broker, insurance broker, and travel services.

ExpenseOperating expenses during 2013 reached Rp1,045.6 billion, an increase of 0.63% from Rp1,039 billion in 2012. The rise in operating expenses was primarily due to an increase in interest expenses and other �nancial expenses from Rp9.2 billion in 2012 to Rp30.5 billion in 2013, an increase of 230.6% from subsidiaries engaged in the �nancing and venture capital industries.

Informasi Segmen UsahaUntuk kepentingan manajemen, Perusahaan dan entitas anaknya digolongkan menjadi unit usaha berdasarkan produk dan jasa. Untuk itu berdasarkan segmen usaha, Perusahaan dan entitas anaknya mengklasi�kasikan kegiatan usahanya menjadi 4 segmen berdasarkan sifat usahanya yaitu penyertaan saham, jasa perjalanan dan modal ventura; pembiayaan; asuransi; administrasi efek dan sekuritas.

Kondisi Keuangan

Total Aset Total aset perusahaan bersama entitas anaknya mengalami peningkatan sebesar 11,13% atau sebesar Rp376,4 miliar yaitu dari Rp3.382 miliar pada akhir tahun 2012 menjadi sebesar Rp3.758,3 miliar pada akhir tahun 2013. Peningkatan tersebut terutama tercermin dari peningkatan Aset Reasuransi-neto yang berasal entitas anak yang bergerak dalam bidang industri asuransi sebesar Rp150,7 miliaratau sebesar 28,56%. Demikian juga investasi pembiayaan meningkat Rp209,4 miliar atau sebesar 61,25% yaitu dari Rp341,8 miliar pada akhir 2012 menjadi Rp551,2 miliar pada akhir 2013, piutang pembiayaan konsumen meningkat sebesar 75,53% atau sebesar Rp93,8 miliar yaitu dari Rp124,1 miliar pada akhir 2012 menjadi Rp217,9 miliar pada akhir 2013. Kedua peningkatan tersebut berasal dari entitas anak yang bergerak dalam industri pembiayaan. Sedangkan penyertaan modal ventura juga mengalami peningkatan sebesar Rp55,5 miliar atau sebesar 95,88% dari Rp57,9 miliar pada akhir 2012 menjadi Rp113,3 miliar pada akhir 2013. Walaupun terjadi peningkatan di investasi sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan penyertaan modal ventura, Non Performing Loan dapat dipertahankan oleh entitas anak pada tingkat 0,46% pada akhir 2013, hal tersebut dapat dicapai karena entitas anak selalu melakukan seleksi dan analisa yang mendalam serta menganut prinsip kehati-hatian dalam memberikan pembiayaan kepada calon nasabahnya.

Total LiabilitasTotal liabilitas juga mengalami peningkatan sekitar 9,97% atau sebesar Rp266,1 miliar yaitu dari Rp2.668,9 miliarpada akhir 2012 menjadi Rp2.935 miliar pada akhir 2013. Peningkatan liabilitas tersebut terutama karena meningkatnya premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi klaim, utang klaim, liabilitas kontrak asuransi jangka panjang dan liabilitas kepada pemegang unit link sebesar Rp80,4 miliar atau sebesar 4,48% yaitu dari Rp1.791,7 miliar pada akhir 2012 menjadi Rp1.872 miliar pada akhir 2013, yang berasal dari kegiatan entitas anak yang bergerak dalam bidang asuransi.

Information on Business SegmentFor the interest of management, the Company and its Subsidiaries are grouped into business units based on the type of products and services. According to the business unit, the Company and its Subsidiaries have classi�ed their business activities into 4 segments based on the type of business i.e. share participation, travel services and venture capital; �nancing; insurance; stocks and securities administration.

Financial Condition

Total assetsTotal assets of the Company and its Subsidiaries increased by 11.13% or Rp376.4 billion from Rp3,382 billion at the end of 2012 to Rp3,758.3 billion at the end of 2013. This is mainly re�ected by an increase of Rp150.7 billion or 28.56% in net reinsurance assets derived from subsidiaries engaged in insurance industry. Also, the �nancing investment increased by Rp209.4 billion or 61.25% from Rp341.8 billion at the end of 2012 to Rp551.2 billion at the end of 2013, consumer �nancing credit increased by 75.53% or Rp93.8 billion from Rp124.1 billion at the end of 2012 to Rp217.9 billion at the end of 2013. Those two increases were derived from subsidiaries engaged in the �nancing industry. While venture capital participation increased by Rp55.5 billion or 95.88% from Rp57.9 billion at the end of 2012 to Rp113.3 billion at the end of 2013. Despite the increase in �nancing lease investment, consumer �nancing and venture capital participation, the subsidiaries still can control the Non Performing Loan at the level of 0.46% at the end of 2013. This could be achieved because the subsidiaries always implement careful selection and in-depth analysis and apply the prudential principle in providing credits to its prospective customers.

Total liabilitiesTotal liabilities also increased by 9.97% or Rp266.1 billion from Rp2,668.9 billion at the end of 2012 to Rp2,935 billion at the end of2013. The increase in liabilities took place primarily due to an increase in non income premiums, estimated claims, debt claims and liabilities of long-term insurance contract and liabilities to the holders of link units in the amount of Rp80.4 billion or 4.48% from Rp1,791.7 billion at the end of 2012 to Rp1,872 billion at the end of 2013, derived from activities of the subsidiaries engaged in insurancesector.

Hasil operasionalWalaupun krisis ekonomi global belum berakhir ditahun 2013, Perusahaan dan entitas anaknya dapat membukukan laba bersih sebesar Rp73,2 miliar pada tahun 2013 atau meningkat sebesar 18,26% dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp61,9 miliar.

Laporan Arus kas

Arus kas dari aktivitas operasiPenerimaan kas terbesar dari aktivitas entitas anak yang bergerak dalam industri asuransi yaitu dari Rp1.394,8 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp1.563,9 miliar pada tahun 2013 atau naik sebesar 12,13%. Demikian juga dari aktivitas entitas anak yang bergerak dalam industri pembiayaan jugameningkat dari Rp388,8 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp527,3 miliar pada tahun 2013 atau naik sebesar 35,61%. Pengeluaran kas terbesar berasal dari aktivitas asuransi yang meningkat sebesar Rp438,6 miliar atau 43,31% dari Rp1.012,7 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp1.451,4 miliar pada tahun 2013, juga dari aktivitas pembiayaan meningkat sebesar Rp236,1 miliar atau 49,92% dari Rp473 miliar ditahun 2012 menjadi Rp709,2 miliar ditahun 2013. Sedangkan dari aktivitas modal ventura meningkat sebesar Rp20,4 miliar atau sebesar 41,22% dari Rp49,4 miliar ditahun 2012 menjadi Rp69,8 miliar ditahun 2013.

Arus kas dari aktivitas investasiKas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi meningkat terutama dari penerimaan kas dari penjualan penyertaan saham yaitu sebesar Rp25 miliar pada tahun 2013, serta dari pengeluaran kas atas pembelian aktiva tetap yang meningkat sebesar 10,26% dari Rp15,7 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp17,3 miliar pada tahun 2013.

Arus kas dari aktivitas pendanaanKas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan meningkat terutama dikarenakan dari penerimaan utang bank yang pada tahun 2012 sebesar Rp131,3 miliar menjadi Rp334,2 miliar pada tahun 2013, meningkat sebesar 154,56%.Penerimaan dari penerbitan wesel jangka menengah juga meningkat sebesar Rp34,3 miliar dari Rp9,3 miliar ditahun 2012 menjadi Rp43,6 miliar ditahun 2013. Dari ketiga aktivitas arus kas tersebut diatas, maka kas dan setara kas menurun 2,22% dari Rp171,5 miliar menjadi Rp167,7 miliar pada akhir tahun 2013.

Operating ResultsWhile the global �nancial crisis was still not over in 2013, the Company along with its subsidiaries posted a net pro�t of Rp73.2 billion in 2013, an increase of 18.26% compared with net income of Rp61.9 billion in the previous year.

Cash Flow Report

Cash �ow from operating activitiesCash income was primarily derived from the activities of subsidiaries engaged in the insurance industry in the amount of Rp1,394.8 billion in 2012 rising to Rp1,563.9 billion in 2013, an increase of 12.13%. In addition, the income from activities of subsidiaries engaged in the �nancing industry increased by Rp388.8 billion in 2012 to Rp527.3 billion in 2013, an increase of 35.61%.

The cash expenditure was primarily took place in the activities of insurance, with an increase of Rp438.6 billion or 43.31% from Rp1,012.7 billion in 2012 to Rp1,451.4 billion in 2013, as well as inthe �nancing activities with an increase of Rp236.1 billion or 49.92% from Rp473 billion in 2012 to Rp709.2 billion in 2013. Meanwhile, the activities of venture capital increased by Rp20.4 billion or 41.22% from Rp49.4 billion in 2012 to Rp69.8 billion in 2013.

Cash �ow from investment activitiesNet cash used for investment activities had an increase primarily from the cash income of share participation selling of Rp25 billion in 2013, and from cash expenditure for property assets purchasing with an increase of 10.26% from Rp15.7 billion in 2012 to Rp17.3 billion in 2013.

Cash �ow from the funding activitiesNet cash derived from the �nancing activities had an increase primarily due to the receipt from bank payable of Rp131.3 billion in 2012 rising to Rp334.2 billion in 2013, an increase of 154.56%. Income from issuance of medium-term notes also had an increase of Rp34.3 billion from Rp9.3 billion in 2012 to Rp43.6 billion in 2013.

From the above three cash �ow activities, it is concluded that cash and cash equivalent decreased by 2.22% from Rp171.5 billion to Rp167.7 billion at the end of 2013.

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Page 17: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

PT Equity Development Investment Tbk

Entitas Anak Subsidiaries Company

Consolidated Subsidiaries

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

PT EQUITY LIFE INDONESIA

95,67%

PT EQUITY FINANCEINDONESIA

80,77%

PT MEDICOM PRIMA

96,67%

PT LINTAS DUNIA TRAVELINDO

98,86%

PT ASURANSIDAYIN MITRA Tbk

74,35%

PT EQUITY SECURITIESINDONESIA

98,06%

PT VENTURA INVESTASI UTAMA

98,67%

PT VENTURA INVESTASI PRIMA

94,25%

PT DATINDO ENTRYCOM

99,85%

PT LUMBUNG SARI95,20%

Entitas anak yang dimiliki secara lebih dari 50%, baik secara langsung dan/atau tidak langsung pada akhir tahun 2013adalah sebagai berikut :

Subsidiaries, in wich the Company owns more than 50% directly and/or the end of 2013 are as folow :

1. PT EQUITY LIFE INDONESIA ( ELI ) Bergerak dalam bidang Asuransi Jiwa, Kesehatan dan Dana Pensiun Life and Health Insurance and Pension Fund. Wisma Sudirman lt.3A, Jl. Jend. Sudirman kav. 34 Jakarta 10220 Tel. : 62-21 5739288, Fax. 62-21 5746061

2. PT EQUITY FINANCE INDONESIA ( EFI ) Bergerak dalam bidang pembiayaan (Sewa Guna Usaha, Pembiayaan Konsumen dan Anjak Piutang) Leasing, Consumer Financing and Factoring. Wisma Sudirman lt. 8, Jl. Jend. Sudirman kav. 34 Jakarta 10220 Tel. : 62-21 5700625, 5708979, 5733186 Fax. 62-21 5734673, 5734863, 5738707

3. PT ASURANSI DAYIN MITRA Tbk ( ADM ) Bergerak dalam bidang Asuransi Kerugian Non-Life Insurance. Wisma Sudirman Annex, Jl. Jend. Sudirman kav. 34 Jakarta 10220 Tel. : 62-21 5708989 (Hunting), Fax. : 62-21 5729270

4. PT EQUITY SECURITIES INDONESIA ( ESI ) Bergerak dalam bidang Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, Manager Investasi dan Penasehat Investasi Underwriter, Broker, Investment Manager and Advisor. Wisma Sudirman lt. 14, Jl. Jend. Sudirman kav. 34 Jakarta 10220 Tel. : 62-21 5700738, Fax. 62-21 570337-80

5. PT VENTURA INVESTASI UTAMA ( VIU ) Bergerak dalam bidang Modal Ventura Venture Capital Komp. Mangga Dua Plaza Blok N2 Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta 10730 Tel. : 62-21 6240655, Fax. 62-21 6240645

6. PT DATINDO ENTRYCOM ( DE ) Bergerak dalam bidang Jasa Administrasi Efek Stock Administration Servives Puri Datindo, Jl. Jend. Sudirman kav. 35 Jakarta 10220 Tel. : 62-21 5709009, Fax. 62-21 5709026, 5708914

7. PT LUMBUNG SARI ( LS ) Bergerak dalam bidang Pialang Asuransi Insurance Broker Komp. Mangga Dua Plaza Blok N2 Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta 10730 Tel. : 62-21 6124363, Fax. 62-21 6124364, 6129578

8. PT LINTAS DUNIA TRAVELINDO ( LDT ) Bergerak dalam bidang Jasa Perjalanan Travel Services. Jl. S. Parman Kav. 3 PO Box 1421, Jakarta 11014 Tel. : 62-21 5641608 Ext. 357, Fax. 62-21 5701208, 5689435

9. PT VENTURA INVESTASI PRIMA ( VIP ) Bergerak dalam bidang Modal Ventura Venture Capital Komp. Mangga Dua Plaza Blok N2 Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta 10730 Tel. : 62-21 6240655, Fax. : 62-21 6240645

10. PT MEDICOM PRIMA Bergerak dalam bidang Administrasi dan Pelayanan Kesehatan Administration and Health Services Ruko Alam Sutra Town Center Blok 10 C No. 7 Serpong - Tangerang 15325 Tel. : 62-21 2514638, Fax. : 62-21 2514633

16

Page 18: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

17 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

1. PT EQUITY LIFE INDONESIA ( ELI ) Bergerak dalam bidang Asuransi Jiwa, Kesehatan dan Dana Pensiun Life and Health Insurance and Pension Fund. Wisma Sudirman lt.3A, Jl. Jend. Sudirman kav. 34 Jakarta 10220 Tel. : 62-21 5739288, Fax. 62-21 5746061

2. PT EQUITY FINANCE INDONESIA ( EFI ) Bergerak dalam bidang pembiayaan (Sewa Guna Usaha, Pembiayaan Konsumen dan Anjak Piutang) Leasing, Consumer Financing and Factoring. Wisma Sudirman lt. 8, Jl. Jend. Sudirman kav. 34 Jakarta 10220 Tel. : 62-21 5700625, 5708979, 5733186 Fax. 62-21 5734673, 5734863, 5738707

3. PT ASURANSI DAYIN MITRA Tbk ( ADM ) Bergerak dalam bidang Asuransi Kerugian Non-Life Insurance. Wisma Sudirman Annex, Jl. Jend. Sudirman kav. 34 Jakarta 10220 Tel. : 62-21 5708989 (Hunting), Fax. : 62-21 5729270

4. PT EQUITY SECURITIES INDONESIA ( ESI ) Bergerak dalam bidang Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, Manager Investasi dan Penasehat Investasi Underwriter, Broker, Investment Manager and Advisor. Wisma Sudirman lt. 14, Jl. Jend. Sudirman kav. 34 Jakarta 10220 Tel. : 62-21 5700738, Fax. 62-21 570337-80

5. PT VENTURA INVESTASI UTAMA ( VIU ) Bergerak dalam bidang Modal Ventura Venture Capital Komp. Mangga Dua Plaza Blok N2 Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta 10730 Tel. : 62-21 6240655, Fax. 62-21 6240645

6. PT DATINDO ENTRYCOM ( DE ) Bergerak dalam bidang Jasa Administrasi Efek Stock Administration Servives Puri Datindo, Jl. Jend. Sudirman kav. 35 Jakarta 10220 Tel. : 62-21 5709009, Fax. 62-21 5709026, 5708914

7. PT LUMBUNG SARI ( LS ) Bergerak dalam bidang Pialang Asuransi Insurance Broker Komp. Mangga Dua Plaza Blok N2 Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta 10730 Tel. : 62-21 6124363, Fax. 62-21 6124364, 6129578

8. PT LINTAS DUNIA TRAVELINDO ( LDT ) Bergerak dalam bidang Jasa Perjalanan Travel Services. Jl. S. Parman Kav. 3 PO Box 1421, Jakarta 11014 Tel. : 62-21 5641608 Ext. 357, Fax. 62-21 5701208, 5689435

9. PT VENTURA INVESTASI PRIMA ( VIP ) Bergerak dalam bidang Modal Ventura Venture Capital Komp. Mangga Dua Plaza Blok N2 Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta 10730 Tel. : 62-21 6240655, Fax. : 62-21 6240645

10. PT MEDICOM PRIMA Bergerak dalam bidang Administrasi dan Pelayanan Kesehatan Administration and Health Services Ruko Alam Sutra Town Center Blok 10 C No. 7 Serpong - Tangerang 15325 Tel. : 62-21 2514638, Fax. : 62-21 2514633

BANK GANESHABank Umun Devisa Swasta Nasional Private National Foreign Exchange Bank.Jl. Hayam Wuruk No. 28, Jakarta 10120Tel. : 62-21 3855345, Fax. 62-21 3454880

Entitas Asosiasi Associate Entity

Entitas Asosiasi yang sahamnya dimiliki diatas 20% tetapi dibawah 50% adalah sebagai berikut.

Associate Entity with share holding above 20% but below 50%.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

BANK GANESHA (29.86%)

Page 19: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

PT Equity Life Indonesia mengadakan Konferensi tingkat Nasional untuk para agen seluruh Indonesia pada tanggal 16 September 2013 di Jakarta.

PT Equity Life Indonesia held a National Conference for agents from Indonesia on 16 September 2013 in Jakarta.

PT Equity Development Investment Tbk18

Kinerja Keuangan Entitas Anak Subsidiaries’ Financial Highlight

Tabel 1Ringkasan Kinerja Keuangan Financial Highlight

PT EQUITY LIFE INDONESIA(dalam miliar rupiah in billion rupiah)

Uraian Description

Aset Assets

Investasi Investments

Liabilitas Liablities

Ekuitas Equity

Pendapatan Premi Premium Income

Hasil Investasi Investment Income

Beban Expenses

Laba (Rugi) Bersih Net Income (Loss)

2013

1,919.7

1,724.9

1,674.5

244.1

801.9

61.5

840.2

43.8

2012

1,876.6

1,708.0

1,691.9

183.6

741.3

161.3

885.4

36.3

1. PT EQUITY LIFE INDONESIA

Jumlah aset ELI per 31 Desember 2013 sebesar Rp1.919,7 miliarmengalami pertumbuhan sebesar 2,3% dari tahun sebelumnyaper 31 Desember 2012 sebesar Rp1.876,6 miliar. Pertumbuhan jumlahaset tersebut terutama karena peningkatan jumlah investasi dari Rp1.708,0 miliar per 31 Desember 2012 menjadi sebesar Rp1.724,9 miliar per 31 Desember 2013 dan peningkatan aset non investasi dari Rp169,6 miliar menjadi 194,8 miliar per 31 Desember 2013. Jumlah liabilitas per akhir Tahun 2013 sebesar Rp1.674,5 miliar atau mengalami penurunan sebesar 1,0% dibandingkan tahun sebelum-nya sebesar Rp1.691,9 miliar. Penurunan liabilitas tersebut terutamakarena penurunan liabilitas kepada pemegang unit link.

Jumlah ekuitas per 31 Desember 2013 mengalami peningkatan 32,9% menjadi sebesar Rp244,1 miliar dibandingkan per 31 Desember 2012 sebesar Rp183,6 miliar, peningkatan ekuitastersebut terutama karena peningkatan laba bersih perusahaan dan tambahan setoran modal saham sebesar Rp32,0 miliar, termasuk adanya pembagian dividen interim tahun 2013 sebesarRp12,0 miliar.

Jumlah pendapatan premi ELI selama tahun 2013 mencapai sebesarRp801,9 miliar atau naik 8,2% dibandingkan selama tahun 2012sebesar Rp741,3 miliar. Hasil investasi mengalami penurunan 61,8%dari sebesar Rp161,3 miliar dalam tahun 2012 menjadi sebesar Rp61,5 miliar dalam tahun 2013, penurunan tersebut terutama karena penurunan hasil investasi reksadana dan obligasi.Jumlah beban tahun 2013 mengalami penurunan dari Rp885,4 miliardalam tahun 2012 menjadi sebesar Rp840,2 miliar. Penurunan beban tersebut terutama karena kenaikan jumlah klaim reasuransi dan pengakuan aset reasuransi. Dengan demikian selama tahun 2013, ELI membukukan laba bersih sebesar Rp43,8 miliar atau meningkat sebesar 20,6% dibandingkan laba bersih tahun 2012 sebesar Rp36,3miliar.

As of December 31, 2013, ELI had total assets of Rp1,919.7 billion,which was an increase of 2.3% over total assets of Rp1,876.6billion as of December 31, 2012. This increase was primarily due toan increase in total investment from Rp1,708.0 billion for the yearended Desember 2012 to Rp1,724.9 billion for the year ended Desember 2013, and increase in non investment asset from Rp169.6 bilion for the year ended Desember 2012 to Rp194.8 billionfor the year ended Desember 2013. ELI's total liabilities as of December 31, 2013 is Rp1,674.5 billion representing 1.0% decrease from total liabilities of Rp1,691.9 billion as of December 31, 2012. This decrease was primarily due the decrease in liability to policyholder.

As of December 31, 2013, ELI had total equity of Rp244.1 billion, which was an increase of 32.9% over total equity of Rp 183.6 billion as of December 31, 2012. This increase was primarily due to theincreased of net income and additional paid up capital amounting Rp32.0 billlion, included interim dividend payment for year amounting Rp12.0 billion.

ELI's total premium income as of December 31, 2013 is Rp801.9 billion, representing 8.2% increase over total premium income of Rp741.3 billion as of December 31, 2012. Investment income of theended December 31, 2013 is Rp61.5 billion, representing 61.8% decrease from Rp161.3 billion for the year ended December 31, 2012.This decrease was primarily due to the decrease of investmentincome from mutual fund and bond. Total expenses decrease from Rp885.4 billion for the year ended December 31, 2012 to Rp840.2 billion for the year ended December 31, 2013. This decrease was primarily due to increase reinsurance claim and reinsurance asset recognation. ELI's net income as of December 31, 2013 is Rp43.8 billion, which was an increase of 20.6% over netincome of Rp 36.3 billion as of December 31, 2012.

Page 20: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

19 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Penghargaan Top Agen ke-26 di tahun 2013 – AAJI. Peringkat 1 Best Senior Productive Producer, Peringkat 2 Leader Top Premium, Peringkat 3 Group Agent Top Premium, Peringkat 4 Agent Top

Premium, Peringkat 7 Agent Top Policy, Peringkat 7 Rookie Agent Top Policy26th Top Agent Awards 2013 Indonesia Life Insurance Association.

Rank 1 Best Senior Productive Producer, Rank 2 Leader Top Premium, Rank 3 Group Agent Top Premium, Rank 4 Agent Top Premium, Rank 7 Agent Top Policy, Rank 7 Rookie Agent Top Policy

Malam penganugerahan penghargaan kepada para Agen terbaik PT Equity Life Indonesia pada tanggal 31 Januari 2013Night tribute to the award of Best Agent PT Equity Life Indonesia on January 31, 2013

Komisaris PT Equity Life Indonesia, Ibu Tetty L. Gozali terpilih sebagai �nalis Entrepreneur of The Year 2012 oleh Ernst and YoungCommissioner of PT Equity Life Indonesia, Ibu Tetty L. Gozali selected as a �nalist Entrepreneur of The Year 2012 by Ernst and Young

Kinerja Keuangan Entitas Anak Subsidiaries’ Financial Highlight

Page 21: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

PT Equity Development Investment Tbk20

Uraian Description

Aset Assets

Pembiayaan Bersih Net Investments

Liabilitas Liabilities

Ekuitas Equity

Pendapatan Revenues

Beban Expenses

Laba Bersih Net Income

2013

863,0

810,6

586,6

276,4

120,5

96,3

18,5

2012

553,2

516,6

295,3

257,9

77,8

57,9

15,1

2. PT EQUITY FINANCE INDONESIA

Total aset EFI meningkat sebesar 56,0% dari sebesar Rp553,2 miliar pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp863,0 miliar pada tahun 2013. Kenaikan aset terutama karena peningkatan kegiatan usaha yang dicapai dalam tahun 2013 yaitu pembiayaan bersih meningkat 56,9% menjadi Rp810,6 miliar dibanding tahun 2012 sebesar Rp516,6 miliar.

Jumlah peningkatan liabilitas seiring dengan peningkatan aset yaitu liabilitas tahun 2012 dari Rp295,3 miliar menjadi Rp586,6 miliar. Peningkatan liabilitas terutama karena meningkatnya penggunaan dana untuk menopang ekspansi pembiayaan. Sumber pendanaan selain dari dana sendiri juga diperoleh dari fasilitas kredit perbankan dan penerbitan wesel bayar jangka menengah. Pemeringkatan wesel bayar tersebut dilakukan oleh ICRA Indonesia dengan peringkat [Idr] BBB. Per 31 Desember 2013 gearing ratio sebesar 2,1 kali. Peningkatan kegiatan usaha yang dicapai dalam tahun 2013, meningkatkan pendapatan yaitu dari Rp77,8 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp120,5 miliar pada tahun 2013 atau meningkat 54,9% sedangkan beban meningkat 66,5% yaitu dari Rp57,9 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp96,3 miliar pada tahun 2013, terutama karena beban biaya bunga pinjaman.Berdasarkan hasil yang dicapai selama tahun 2013, jumlah ekuitas per 31 Desember 2013 dicatat sebesar Rp276,4 miliar dibanding tahun 2012 sebesar Rp257,9 miliar karena dalam tahun 2013 dicatat laba sebesar Rp18,5 miliar, meningkat 22,3% dibanding tahun 2012 sebesar Rp15,1 miliar.

EFI’s total assets has increased by 56.0% from Rp553.2 billion in 2012 to become Rp863.0 billion in 2013. The increment of assets mainly caused by business activity achieved in year 2013 which was the increased of net �nancing by 56.9% to become Rp810.6 billion compared to 2012 amounting of Rp516.6 billion.

Total increase in liabilities as well as the increased asset was the liabilities in 2012 of Rp295.3 billion to Rp586.6 billion. The increase in liabilities is mainly due to the increased utilization of funds to support �nancing expansion. Funding sources other than own funds was also obtained from bank loans and the issuance of Medium Term Notes. The rating for MTN was [Idr] BBB and it was conducted by ICRA Indonesia. As of 31 December 2013 gearing ratio reached 2.1 times. Corporate’s increased business activity achieved in 2013, resulted the increment of revenues from Rp77.8 billion in 2012 to become Rp120.5 billion in 2013 or increased by 54.9% while expense increased by 66.5% namely from Rp57.9 billion in 2012 to become Rp96.3 billion in 2013, mostly due to interest expenses.As a result of achievement throughout 2013, total equity as of 31 December 2013 are recorded at Rp276.4 billion compared to 2012 amounting of Rp257.9 billion as in 2013 recorded net income of Rp18.5 billion or increased by 22.3% compared to 2012 amounting of Rp15.1 billion.

PT Equity Finance Indonesia mengadakan rapat kerja tahunan tanggal 23 Febuari 2013

PT Equity Finance Indonesia's annual meeting held on 23 February 2013

Penghargaan yang diterima oleh PT Equity Finance Indonesia dengan predikat “Sangat Bagus” atas kinerja keuangan tahun 2012 oleh majalah Infobank

Awards received by PT Equity Finance Indonesia with the title of "Excellent" on the �nancial performance in 2012 by Infobank magazine

Tabel 2Ringkasan Kinerja Keuangan Financial Highlight

PT EQUITY FINANCE INDONESIA(dalam miliar rupiah in billion rupiah)

Page 22: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

21 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

PT Equity Finance Indonesia bersama dengan seluruh cabangnya melakukan rapat kerja tahunan untuk penentuan budget di tahun 2014 PT Equity Finance Indonesia along with all branches conduct annual meeting for the determination of the budget in 2014

Peresmian kantor cabang baru PT Equity Finance Indonesia di kota Pekan Baru, Sumatera pada tanggal 12 September 2013The inauguration of the new branch o�ce of PT Equity Finance Indonesia in the town of Pekan Baru, Sumatra on 12 September 2013

Kinerja Keuangan Entitas Anak Subsidiaries’ Financial Highlight

Page 23: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Operating Expenses in 2013 increased by Rp10.7 billion or an increased 16.5% to Rp75.7 billion from 2012. The increase in expenses was primarily due to an increase in Salaries and Employee Bene�ts. One of the Company's strategies and policies are regularly assess employees' performance so as to provide awards to employees.

In 2013 Company’s Net Income increased by Rp 4.3 billion, an increase of 15.1% to become Rp32.8 billion from 2012.

Other comprehensive income is derived from Unrealized gain (loss) on increase (decrease) in market value of marketable securities available for sale. Other comprehensive income in 2013 negative amounted to Rp0.7 billion and positive in 2012 amounted to Rp0.2 billion. In 2013 the market value of the Company's public shares is lower than the market value in 2012.

In 2013 the Company’s Comprehensive Income increased by Rp3.4 billion or 11.8% to become Rp32.1 billion from 2012.

PT Equity Development Investment Tbk22

3. PT ASURANSI DAYIN MITRA Tbk

Total Assets per December 31, 2013 an increase of Rp103, 0 billion, or 10.3% become Rp1.099, 2 billion compared to the Total Assets in 2012. Growth in Total Assets was primarily driven by increased of Company's Investment Asset.

The Company's Investment Assets are recorded Rp246.6 billion, or 22.4% of the Total Assets in 2013. Investment Assets increased by Rp45.8 billion, an increase of 22.8% compared to the Investment Assets in 2012. The increase in Investment assets is driven from increased in the Company’s premiums income.

In 2013 the Company still maintained its investment portfolio on liquid and relatively safe instruments with �xed income. The Company put the Investments on time deposits by 51.3%, bonds, mutual funds and shares by 20.6%, property by 14.9% and direct investments by 13.2%.

Total Liabilities of the Company as of December 31, 2013 amounted to Rp901.5 billion, increased by Rp80.6 billion or 9.8% compared to 2012. Increasing the amount of the Company's liabilities was primarily due to an increase in insurance contract liabilities.

As at December 31, 2013 Total Equity of the Company amounting to Rp197.7 billion, an increase of 22.5 billion compared to 2012. This increase came from Unappropriated Retained Earnings. In 2013 the Company recorded a gross premium after premium discount in amount of Rp557. 4 billion, an increase of Rp36. 2 billion or 6.9% compared to 2012.

The largest contribution came from Fire Insurance that contributed Rp251. 6 billion (45.1%) followed by Accident Insurance Rp167. 0 billion (30.0%), Marine Hull Insurance Rp49. 7 billion (8.9%), Motor Vehicle Insurance Rp40. 2 billion (7.2%), Marine Cargo Insurance Rp33.3 billion (6.0%) and Engineering Insurance Rp15.6 billion (2.8%).

Total Aset per 31 Desember 2013 sebesar Rp1.099,2 miliar, meningkat sebesar Rp103,0 miliar atau 10,3% dibandingkan dengan Total Aset tahun 2012. Pertumbuhan Total Aset ini terutama didorong oleh meningkatnya Aset Investasi Perusahaan.

Aset Investasi Perusahaan tercatat sebesar Rp246,6 miliar atau 22,4% dari Total Aset Perusahaan pada tahun 2013. Aset Investasi meningkat sebesar Rp45,8 miliar, meningkat 22,8% bila dibandingkan dengan Aset Investasi pada tahun 2012. Peningkatan aset investasi ini disebabkan meningkatnya pendapatan premi perusahaan.

Pada tahun 2013 Perusahaan masih tetap mempertahankan portofolio investasinya sebagian besar pada instrumen-instrumen yang likuid dan relatif aman denan pendapatan tetap. Investasi yang ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka sebesar 51,3%, obligasi, reksadana, saham sebesar 20,6%, properti sebesar 14,9% dan penyertaan langsung sebesar 13,2%

Total Liabilitas Perusahaan per 31 Desember 2013 sebesar Rp901,5 miliar, meningkat sebesar Rp80,6 miliar atau 9,8% dibandingkan dengan tahun 2012. Peningkatan jumlah liabilitas Perusahaan terutama disebabkan adanya peningkatan liabilitas kontrak asuransi.

Pada tanggal 31 Desember 2013 total ekuitas Perusahaan sebesar Rp197,7 miliar, meningkat 22,5 miliar dibandingkan pada tahun 2012. Peningkatan ini disebabkan peningkatan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya. Pada tahun 2013 Perusahaan berhasil membukukan premi bruto setelah potongan premi sebesar Rp557,4 miliar, meningkat sebesar Rp36,2 miliar atau meningkat sebesar 6,9% dibandingkan tahun 2012.

Kontribusi terbesar berasal dari Asuransi Kebakaran yang menyumbang Rp251,6 miliar (45,1%) diikuti Asuransi Kecelakaan Diri Rp167,0 miliar (30,0%), Asuransi Rangka Kapal Rp49,7 miliar (8,9%), Asuransi Kendaraan Bermotor Rp40,2 miliar (7,2%), Asuransi Pengangkutan Rp33,3 miliar (6,0%), dan Asuransi Rekayasa Rp15,6 miliar (2,8%).

Beban Usaha meningkat sebesar Rp10,7 miliar atau 16,5% menjadi Rp75,7 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012. Peningkatan beban ini terutama disebabkan dengan adanya peningkatan Beban Gaji dan Kesejahteraan Karyawan. Salah satu strategi dan kebijaksanaan Perusahaan adalah secara berkala melakukan penilaian prestasi kerja karyawan sehingga dapat memberikan penghargaan kepada karyawannya.

Laba Bersih Perusahaan pada tahun 2013 meningkat sebesarRp4,3 miliar atau meningkat sebesar 15,1% menjadi Rp32,8 miliar dibandingkan dengan tahun 2012.

Pendapatan komprehensif lainnya Perusahaan berasal dari laba (rugi) yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai pasar efek tersedia untuk dijual. Pendapatan komprehensif lain pada tahun 2013 sebesar negatif Rp0,7 miliar dibandingkan tahun 2012 positif sebesar Rp0,2 miliar. Pada tahun 2013 nilai pasar saham publik yang dimiliki Perusahaan lebih rendah bila dibandingkan nilai pasar saham pada tahun 2012.

Laba Komprehensif Perusahaan pada tahun 2013 meningkat sebesar Rp3,4 miliar atau meningkat sebesar 11,8% menjadi Rp32,1 miliar dibandingkan dengan tahun 2012.

Underwriting income in 2013 increased of Rp12.7 billion, an increase of 10.6% to Rp132. 9 billion from 2012.

The highest increase came from Accident Insurance Rp10.0 billion, Fire Insurance Rp4.2 billion, Engineering Insurance Rp1.9 billion, Marine Hull Insurance Rp1.8 billion, Marine Cargo Insurance Rp1.3 billion, accompanied by a decrease in Motor Vehicle Insurance Rp6.5 billion.

Net Underwriting Expenses in 2013 increased by Rp15.1 billion or 40.1% to Rp52, 9 billion compared to 2012.

The Highest increase came from Marine Cargo Insurance Rp 5.4 billion, Fire Insurance Rp4.2 billion, Motor Vehicle Insurance Rp1.9 billion, Accident Insurance Rp1.4 billion, Marine Hull Insurance Rp1.3 billion and Engineering Insurance Rp0.9 billion.

Company's net underwriting result in 2013 amounted to Rp80.0 billion or 3.0% lower than in 2012 amounted to Rp82. 5 billion.

In 2013 the net underwriting result are decreased compared to 2012 derived from Motor Vehicle Insurance Rp8.4 billion and Marine Insurance Rp4.1 billion, while the other net underwriting results are increased derived from Accident Insurance Rp 8.6 billion, Engineering Insurance Rp1.0 billion and Marine Hull Insurance Rp0.5 billion.

Investment Income in 2013 increased by Rp14.8 billion, an increase of 111.1% to Rp28.1 billion from 2012. This increase came from interest income of time deposits and bonds, gains (losses) on changes in values of marketable securities and others.

Pendapatan underwriting bersih pada tahun 2013 meningkat sebesar Rp12,7 miliar atau meningkat sebesar 10,6% menjadi Rp132,9 miliar dibandingkan dengan tahun 2012.

Peningkatan terbesar berasal dari Asuransi Kecelakaan DiriRp10,0 miliar, Asuransi Kebakaran sebesar Rp4,2 miliar, Asuransi Rekayasa Rp1,9 miliar, Asuransi Rangka Kapal Rp1,8 miliar, Asuransi Pengangkutan Rp1,3 miliar, disertai penurunan Asuransi Kendaraan Bermotor Rp6,5 miliar. Beban Underwriting bersih pada tahun 2013 mengalamipeningkatan sebesar Rp15,1 miliar atau 40,1% menjadi Rp52,9 miliar dibandingkan dengan tahun 2012.

Peningkatan terbesar berasal dari Asuransi Pengangkutan sebesar Rp5,4 miliar, Asuransi Kebakaran sebesar Rp4,2 miliar, Asuransi Kendaraan Bermotor Rp1,9 miliar, Asuransi Kecelakaan Diri Rp1,4 miliar, Asuransi Rangka Kapal Rp1,3 miliar dan Asuransi Rekayasa Rp 0,9 miliar. Hasil underwriting bersih Perusahaan pada tahun 2013 sebesar Rp80,0 miliar atau lebih rendah 3,0% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp82,5 miliar.

Pada tahun 2013 hasil underwriting bersih mengalami penurunan dibandingkan dengan 2012 yang berasal dari Kendaraan Bermotor Asuransi Rp8,4 miliar dan Asuransi Pengangkutan Rp4,1 miliar, sedangkan dari hasil underwriting bersih lainnya yang mengalami peningkatan yang berasal dari Asuransi Kecelakaan Diri Rp 8,6 miliar, Asuransi Rekayasa Rp1,0 miliar dan Asuransi Rangka Kapal Rp0,5 miliar.

Hasil investasi pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp14,8 miliar atau meningkat 111,1% menjadi Rp28,1 miliar dibandingkan tahun 2012. Peningkatan hasil investasi Perusahaan antara lain berasal dari pendapatan bunga deposito dan bunga obligasi, laba atas perubahan nilai pasar efek dan lainnya.

PT Asuransi Dayin Mitra Tbk mengadakan rapat kerja tahunan di Bali, 22 April 2013PT Asuransi Dayin Mitra Tbk held an annual meeting in Bali, 22 April 2013

Page 24: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Operating Expenses in 2013 increased by Rp10.7 billion or an increased 16.5% to Rp75.7 billion from 2012. The increase in expenses was primarily due to an increase in Salaries and Employee Bene�ts. One of the Company's strategies and policies are regularly assess employees' performance so as to provide awards to employees.

In 2013 Company’s Net Income increased by Rp 4.3 billion, an increase of 15.1% to become Rp32.8 billion from 2012.

Other comprehensive income is derived from Unrealized gain (loss) on increase (decrease) in market value of marketable securities available for sale. Other comprehensive income in 2013 negative amounted to Rp0.7 billion and positive in 2012 amounted to Rp0.2 billion. In 2013 the market value of the Company's public shares is lower than the market value in 2012.

In 2013 the Company’s Comprehensive Income increased by Rp3.4 billion or 11.8% to become Rp32.1 billion from 2012.

23 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Kinerja Keuangan Entitas Anak Subsidiaries’ Financial Highlight

Total Assets per December 31, 2013 an increase of Rp103, 0 billion, or 10.3% become Rp1.099, 2 billion compared to the Total Assets in 2012. Growth in Total Assets was primarily driven by increased of Company's Investment Asset.

The Company's Investment Assets are recorded Rp246.6 billion, or 22.4% of the Total Assets in 2013. Investment Assets increased by Rp45.8 billion, an increase of 22.8% compared to the Investment Assets in 2012. The increase in Investment assets is driven from increased in the Company’s premiums income.

In 2013 the Company still maintained its investment portfolio on liquid and relatively safe instruments with �xed income. The Company put the Investments on time deposits by 51.3%, bonds, mutual funds and shares by 20.6%, property by 14.9% and direct investments by 13.2%.

Total Liabilities of the Company as of December 31, 2013 amounted to Rp901.5 billion, increased by Rp80.6 billion or 9.8% compared to 2012. Increasing the amount of the Company's liabilities was primarily due to an increase in insurance contract liabilities.

As at December 31, 2013 Total Equity of the Company amounting to Rp197.7 billion, an increase of 22.5 billion compared to 2012. This increase came from Unappropriated Retained Earnings. In 2013 the Company recorded a gross premium after premium discount in amount of Rp557. 4 billion, an increase of Rp36. 2 billion or 6.9% compared to 2012.

The largest contribution came from Fire Insurance that contributed Rp251. 6 billion (45.1%) followed by Accident Insurance Rp167. 0 billion (30.0%), Marine Hull Insurance Rp49. 7 billion (8.9%), Motor Vehicle Insurance Rp40. 2 billion (7.2%), Marine Cargo Insurance Rp33.3 billion (6.0%) and Engineering Insurance Rp15.6 billion (2.8%).

Total Aset per 31 Desember 2013 sebesar Rp1.099,2 miliar, meningkat sebesar Rp103,0 miliar atau 10,3% dibandingkan dengan Total Aset tahun 2012. Pertumbuhan Total Aset ini terutama didorong oleh meningkatnya Aset Investasi Perusahaan.

Aset Investasi Perusahaan tercatat sebesar Rp246,6 miliar atau 22,4% dari Total Aset Perusahaan pada tahun 2013. Aset Investasi meningkat sebesar Rp45,8 miliar, meningkat 22,8% bila dibandingkan dengan Aset Investasi pada tahun 2012. Peningkatan aset investasi ini disebabkan meningkatnya pendapatan premi perusahaan.

Pada tahun 2013 Perusahaan masih tetap mempertahankan portofolio investasinya sebagian besar pada instrumen-instrumen yang likuid dan relatif aman denan pendapatan tetap. Investasi yang ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka sebesar 51,3%, obligasi, reksadana, saham sebesar 20,6%, properti sebesar 14,9% dan penyertaan langsung sebesar 13,2%

Total Liabilitas Perusahaan per 31 Desember 2013 sebesar Rp901,5 miliar, meningkat sebesar Rp80,6 miliar atau 9,8% dibandingkan dengan tahun 2012. Peningkatan jumlah liabilitas Perusahaan terutama disebabkan adanya peningkatan liabilitas kontrak asuransi.

Pada tanggal 31 Desember 2013 total ekuitas Perusahaan sebesar Rp197,7 miliar, meningkat 22,5 miliar dibandingkan pada tahun 2012. Peningkatan ini disebabkan peningkatan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya. Pada tahun 2013 Perusahaan berhasil membukukan premi bruto setelah potongan premi sebesar Rp557,4 miliar, meningkat sebesar Rp36,2 miliar atau meningkat sebesar 6,9% dibandingkan tahun 2012.

Kontribusi terbesar berasal dari Asuransi Kebakaran yang menyumbang Rp251,6 miliar (45,1%) diikuti Asuransi Kecelakaan Diri Rp167,0 miliar (30,0%), Asuransi Rangka Kapal Rp49,7 miliar (8,9%), Asuransi Kendaraan Bermotor Rp40,2 miliar (7,2%), Asuransi Pengangkutan Rp33,3 miliar (6,0%), dan Asuransi Rekayasa Rp15,6 miliar (2,8%).

Beban Usaha meningkat sebesar Rp10,7 miliar atau 16,5% menjadi Rp75,7 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012. Peningkatan beban ini terutama disebabkan dengan adanya peningkatan Beban Gaji dan Kesejahteraan Karyawan. Salah satu strategi dan kebijaksanaan Perusahaan adalah secara berkala melakukan penilaian prestasi kerja karyawan sehingga dapat memberikan penghargaan kepada karyawannya.

Laba Bersih Perusahaan pada tahun 2013 meningkat sebesarRp4,3 miliar atau meningkat sebesar 15,1% menjadi Rp32,8 miliar dibandingkan dengan tahun 2012.

Pendapatan komprehensif lainnya Perusahaan berasal dari laba (rugi) yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai pasar efek tersedia untuk dijual. Pendapatan komprehensif lain pada tahun 2013 sebesar negatif Rp0,7 miliar dibandingkan tahun 2012 positif sebesar Rp0,2 miliar. Pada tahun 2013 nilai pasar saham publik yang dimiliki Perusahaan lebih rendah bila dibandingkan nilai pasar saham pada tahun 2012.

Laba Komprehensif Perusahaan pada tahun 2013 meningkat sebesar Rp3,4 miliar atau meningkat sebesar 11,8% menjadi Rp32,1 miliar dibandingkan dengan tahun 2012.

Underwriting income in 2013 increased of Rp12.7 billion, an increase of 10.6% to Rp132. 9 billion from 2012.

The highest increase came from Accident Insurance Rp10.0 billion, Fire Insurance Rp4.2 billion, Engineering Insurance Rp1.9 billion, Marine Hull Insurance Rp1.8 billion, Marine Cargo Insurance Rp1.3 billion, accompanied by a decrease in Motor Vehicle Insurance Rp6.5 billion.

Net Underwriting Expenses in 2013 increased by Rp15.1 billion or 40.1% to Rp52, 9 billion compared to 2012.

The Highest increase came from Marine Cargo Insurance Rp 5.4 billion, Fire Insurance Rp4.2 billion, Motor Vehicle Insurance Rp1.9 billion, Accident Insurance Rp1.4 billion, Marine Hull Insurance Rp1.3 billion and Engineering Insurance Rp0.9 billion.

Company's net underwriting result in 2013 amounted to Rp80.0 billion or 3.0% lower than in 2012 amounted to Rp82. 5 billion.

In 2013 the net underwriting result are decreased compared to 2012 derived from Motor Vehicle Insurance Rp8.4 billion and Marine Insurance Rp4.1 billion, while the other net underwriting results are increased derived from Accident Insurance Rp 8.6 billion, Engineering Insurance Rp1.0 billion and Marine Hull Insurance Rp0.5 billion.

Investment Income in 2013 increased by Rp14.8 billion, an increase of 111.1% to Rp28.1 billion from 2012. This increase came from interest income of time deposits and bonds, gains (losses) on changes in values of marketable securities and others.

Pendapatan underwriting bersih pada tahun 2013 meningkat sebesar Rp12,7 miliar atau meningkat sebesar 10,6% menjadi Rp132,9 miliar dibandingkan dengan tahun 2012.

Peningkatan terbesar berasal dari Asuransi Kecelakaan DiriRp10,0 miliar, Asuransi Kebakaran sebesar Rp4,2 miliar, Asuransi Rekayasa Rp1,9 miliar, Asuransi Rangka Kapal Rp1,8 miliar, Asuransi Pengangkutan Rp1,3 miliar, disertai penurunan Asuransi Kendaraan Bermotor Rp6,5 miliar. Beban Underwriting bersih pada tahun 2013 mengalamipeningkatan sebesar Rp15,1 miliar atau 40,1% menjadi Rp52,9 miliar dibandingkan dengan tahun 2012.

Peningkatan terbesar berasal dari Asuransi Pengangkutan sebesar Rp5,4 miliar, Asuransi Kebakaran sebesar Rp4,2 miliar, Asuransi Kendaraan Bermotor Rp1,9 miliar, Asuransi Kecelakaan Diri Rp1,4 miliar, Asuransi Rangka Kapal Rp1,3 miliar dan Asuransi Rekayasa Rp 0,9 miliar. Hasil underwriting bersih Perusahaan pada tahun 2013 sebesar Rp80,0 miliar atau lebih rendah 3,0% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp82,5 miliar.

Pada tahun 2013 hasil underwriting bersih mengalami penurunan dibandingkan dengan 2012 yang berasal dari Kendaraan Bermotor Asuransi Rp8,4 miliar dan Asuransi Pengangkutan Rp4,1 miliar, sedangkan dari hasil underwriting bersih lainnya yang mengalami peningkatan yang berasal dari Asuransi Kecelakaan Diri Rp 8,6 miliar, Asuransi Rekayasa Rp1,0 miliar dan Asuransi Rangka Kapal Rp0,5 miliar.

Hasil investasi pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp14,8 miliar atau meningkat 111,1% menjadi Rp28,1 miliar dibandingkan tahun 2012. Peningkatan hasil investasi Perusahaan antara lain berasal dari pendapatan bunga deposito dan bunga obligasi, laba atas perubahan nilai pasar efek dan lainnya.

PT Asuransi Dayin Mitra Tbk mendapatkan serti�kasi Balanced Scorecard yang di berikan oleh Equity Development Center - Jakarta, 11 July 2013PT Asuransi Dayin Mitra Tbk obtain a certi�cate Balanced Scorecard provided by Equity Development Center - Jakarta, 11 July 2013

Page 25: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Operating Expenses in 2013 increased by Rp10.7 billion or an increased 16.5% to Rp75.7 billion from 2012. The increase in expenses was primarily due to an increase in Salaries and Employee Bene�ts. One of the Company's strategies and policies are regularly assess employees' performance so as to provide awards to employees.

In 2013 Company’s Net Income increased by Rp 4.3 billion, an increase of 15.1% to become Rp32.8 billion from 2012.

Other comprehensive income is derived from Unrealized gain (loss) on increase (decrease) in market value of marketable securities available for sale. Other comprehensive income in 2013 negative amounted to Rp0.7 billion and positive in 2012 amounted to Rp0.2 billion. In 2013 the market value of the Company's public shares is lower than the market value in 2012.

In 2013 the Company’s Comprehensive Income increased by Rp3.4 billion or 11.8% to become Rp32.1 billion from 2012.

Tabel 3Ringkasan Kinerja Keuangan Financial Highlight

PT ASURANSI DAYIN MITRA Tbk(dalam miliar rupiah in billion rupiah)

Uraian Description

Aset Assets

Liabilitas Liablities

Ekuitas Equity

Premi Bruto Setelah Potongan PremiGross Premiums Net Discount

Hasil Underwriting BersihNet Underwriting Income

Hasil Investasi Investment Income

Laba Bersih Net Income

2013

1,099.2

901,5

197,8

557,4

80,0

28,1

32,8

2012

996,2

820,9

175,3

521,3

82,5

13,3

28,5

Acara peresmian kantor cabang baru dari PT Asuransi Dayin Mitra Tbk di Balikpapan, Kalimantan pada tanggal 2 Oktober 2013

The inauguration of a new branch o�ce of PT Asuransi Dayin Mitra Tbk at Balikpapan, Kalimantan on October 2, 2013

PT Equity Development Investment Tbk24

Total Assets per December 31, 2013 an increase of Rp103, 0 billion, or 10.3% become Rp1.099, 2 billion compared to the Total Assets in 2012. Growth in Total Assets was primarily driven by increased of Company's Investment Asset.

The Company's Investment Assets are recorded Rp246.6 billion, or 22.4% of the Total Assets in 2013. Investment Assets increased by Rp45.8 billion, an increase of 22.8% compared to the Investment Assets in 2012. The increase in Investment assets is driven from increased in the Company’s premiums income.

In 2013 the Company still maintained its investment portfolio on liquid and relatively safe instruments with �xed income. The Company put the Investments on time deposits by 51.3%, bonds, mutual funds and shares by 20.6%, property by 14.9% and direct investments by 13.2%.

Total Liabilities of the Company as of December 31, 2013 amounted to Rp901.5 billion, increased by Rp80.6 billion or 9.8% compared to 2012. Increasing the amount of the Company's liabilities was primarily due to an increase in insurance contract liabilities.

As at December 31, 2013 Total Equity of the Company amounting to Rp197.7 billion, an increase of 22.5 billion compared to 2012. This increase came from Unappropriated Retained Earnings. In 2013 the Company recorded a gross premium after premium discount in amount of Rp557. 4 billion, an increase of Rp36. 2 billion or 6.9% compared to 2012.

The largest contribution came from Fire Insurance that contributed Rp251. 6 billion (45.1%) followed by Accident Insurance Rp167. 0 billion (30.0%), Marine Hull Insurance Rp49. 7 billion (8.9%), Motor Vehicle Insurance Rp40. 2 billion (7.2%), Marine Cargo Insurance Rp33.3 billion (6.0%) and Engineering Insurance Rp15.6 billion (2.8%).

Total Aset per 31 Desember 2013 sebesar Rp1.099,2 miliar, meningkat sebesar Rp103,0 miliar atau 10,3% dibandingkan dengan Total Aset tahun 2012. Pertumbuhan Total Aset ini terutama didorong oleh meningkatnya Aset Investasi Perusahaan.

Aset Investasi Perusahaan tercatat sebesar Rp246,6 miliar atau 22,4% dari Total Aset Perusahaan pada tahun 2013. Aset Investasi meningkat sebesar Rp45,8 miliar, meningkat 22,8% bila dibandingkan dengan Aset Investasi pada tahun 2012. Peningkatan aset investasi ini disebabkan meningkatnya pendapatan premi perusahaan.

Pada tahun 2013 Perusahaan masih tetap mempertahankan portofolio investasinya sebagian besar pada instrumen-instrumen yang likuid dan relatif aman denan pendapatan tetap. Investasi yang ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka sebesar 51,3%, obligasi, reksadana, saham sebesar 20,6%, properti sebesar 14,9% dan penyertaan langsung sebesar 13,2%

Total Liabilitas Perusahaan per 31 Desember 2013 sebesar Rp901,5 miliar, meningkat sebesar Rp80,6 miliar atau 9,8% dibandingkan dengan tahun 2012. Peningkatan jumlah liabilitas Perusahaan terutama disebabkan adanya peningkatan liabilitas kontrak asuransi.

Pada tanggal 31 Desember 2013 total ekuitas Perusahaan sebesar Rp197,7 miliar, meningkat 22,5 miliar dibandingkan pada tahun 2012. Peningkatan ini disebabkan peningkatan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya. Pada tahun 2013 Perusahaan berhasil membukukan premi bruto setelah potongan premi sebesar Rp557,4 miliar, meningkat sebesar Rp36,2 miliar atau meningkat sebesar 6,9% dibandingkan tahun 2012.

Kontribusi terbesar berasal dari Asuransi Kebakaran yang menyumbang Rp251,6 miliar (45,1%) diikuti Asuransi Kecelakaan Diri Rp167,0 miliar (30,0%), Asuransi Rangka Kapal Rp49,7 miliar (8,9%), Asuransi Kendaraan Bermotor Rp40,2 miliar (7,2%), Asuransi Pengangkutan Rp33,3 miliar (6,0%), dan Asuransi Rekayasa Rp15,6 miliar (2,8%).

Beban Usaha meningkat sebesar Rp10,7 miliar atau 16,5% menjadi Rp75,7 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012. Peningkatan beban ini terutama disebabkan dengan adanya peningkatan Beban Gaji dan Kesejahteraan Karyawan. Salah satu strategi dan kebijaksanaan Perusahaan adalah secara berkala melakukan penilaian prestasi kerja karyawan sehingga dapat memberikan penghargaan kepada karyawannya.

Laba Bersih Perusahaan pada tahun 2013 meningkat sebesarRp4,3 miliar atau meningkat sebesar 15,1% menjadi Rp32,8 miliar dibandingkan dengan tahun 2012.

Pendapatan komprehensif lainnya Perusahaan berasal dari laba (rugi) yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai pasar efek tersedia untuk dijual. Pendapatan komprehensif lain pada tahun 2013 sebesar negatif Rp0,7 miliar dibandingkan tahun 2012 positif sebesar Rp0,2 miliar. Pada tahun 2013 nilai pasar saham publik yang dimiliki Perusahaan lebih rendah bila dibandingkan nilai pasar saham pada tahun 2012.

Laba Komprehensif Perusahaan pada tahun 2013 meningkat sebesar Rp3,4 miliar atau meningkat sebesar 11,8% menjadi Rp32,1 miliar dibandingkan dengan tahun 2012.

Underwriting income in 2013 increased of Rp12.7 billion, an increase of 10.6% to Rp132. 9 billion from 2012.

The highest increase came from Accident Insurance Rp10.0 billion, Fire Insurance Rp4.2 billion, Engineering Insurance Rp1.9 billion, Marine Hull Insurance Rp1.8 billion, Marine Cargo Insurance Rp1.3 billion, accompanied by a decrease in Motor Vehicle Insurance Rp6.5 billion.

Net Underwriting Expenses in 2013 increased by Rp15.1 billion or 40.1% to Rp52, 9 billion compared to 2012.

The Highest increase came from Marine Cargo Insurance Rp 5.4 billion, Fire Insurance Rp4.2 billion, Motor Vehicle Insurance Rp1.9 billion, Accident Insurance Rp1.4 billion, Marine Hull Insurance Rp1.3 billion and Engineering Insurance Rp0.9 billion.

Company's net underwriting result in 2013 amounted to Rp80.0 billion or 3.0% lower than in 2012 amounted to Rp82. 5 billion.

In 2013 the net underwriting result are decreased compared to 2012 derived from Motor Vehicle Insurance Rp8.4 billion and Marine Insurance Rp4.1 billion, while the other net underwriting results are increased derived from Accident Insurance Rp 8.6 billion, Engineering Insurance Rp1.0 billion and Marine Hull Insurance Rp0.5 billion.

Investment Income in 2013 increased by Rp14.8 billion, an increase of 111.1% to Rp28.1 billion from 2012. This increase came from interest income of time deposits and bonds, gains (losses) on changes in values of marketable securities and others.

Pendapatan underwriting bersih pada tahun 2013 meningkat sebesar Rp12,7 miliar atau meningkat sebesar 10,6% menjadi Rp132,9 miliar dibandingkan dengan tahun 2012.

Peningkatan terbesar berasal dari Asuransi Kecelakaan DiriRp10,0 miliar, Asuransi Kebakaran sebesar Rp4,2 miliar, Asuransi Rekayasa Rp1,9 miliar, Asuransi Rangka Kapal Rp1,8 miliar, Asuransi Pengangkutan Rp1,3 miliar, disertai penurunan Asuransi Kendaraan Bermotor Rp6,5 miliar. Beban Underwriting bersih pada tahun 2013 mengalamipeningkatan sebesar Rp15,1 miliar atau 40,1% menjadi Rp52,9 miliar dibandingkan dengan tahun 2012.

Peningkatan terbesar berasal dari Asuransi Pengangkutan sebesar Rp5,4 miliar, Asuransi Kebakaran sebesar Rp4,2 miliar, Asuransi Kendaraan Bermotor Rp1,9 miliar, Asuransi Kecelakaan Diri Rp1,4 miliar, Asuransi Rangka Kapal Rp1,3 miliar dan Asuransi Rekayasa Rp 0,9 miliar. Hasil underwriting bersih Perusahaan pada tahun 2013 sebesar Rp80,0 miliar atau lebih rendah 3,0% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp82,5 miliar.

Pada tahun 2013 hasil underwriting bersih mengalami penurunan dibandingkan dengan 2012 yang berasal dari Kendaraan Bermotor Asuransi Rp8,4 miliar dan Asuransi Pengangkutan Rp4,1 miliar, sedangkan dari hasil underwriting bersih lainnya yang mengalami peningkatan yang berasal dari Asuransi Kecelakaan Diri Rp 8,6 miliar, Asuransi Rekayasa Rp1,0 miliar dan Asuransi Rangka Kapal Rp0,5 miliar.

Hasil investasi pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp14,8 miliar atau meningkat 111,1% menjadi Rp28,1 miliar dibandingkan tahun 2012. Peningkatan hasil investasi Perusahaan antara lain berasal dari pendapatan bunga deposito dan bunga obligasi, laba atas perubahan nilai pasar efek dan lainnya.

Page 26: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

PT Equity Securities Indonesia mendapatkan serti�kasi Balanced Scorecard dari Equity Development Center pada tanggal 8 Oktober 2013.

PT Equity Securities Indonesia to get of Balanced Scorecard certi�cate by Equity Development Center on October 8, 2013.

25 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Tabel 4Ringkasan Kinerja Keuangan Financial Highlight

PT EQUITY SECURITIES INDONESIA(dalam miliar rupiah in billion rupiah)

Uraian Description

Aset Assets

Liabilitas Liabilities

Ekuitas Equity

Pendapatan Usaha Operating Revenues

Pendapatan Lain-lain Other Income

Beban Usaha Expenses

Laba Bersih Net Income

2013

82,4

7,3

75,1

11,7

4,3

14,9

0,2

2012

78,7

6,3

72,3

12,9

4,8

15,2

2,6

4. PT EQUITY SECURITIES INDONESIA

Kinerja Keuangan Entitas Anak Subsidiaries’ Financial Highlight

Jumlah aset ESI pada akhir tahun 2013 tercatat sebesar Rp82,4 miliar atau meningkat sebesar 4,7% dibandingkan tahun 2012. Liabilitas meningkat sebesar 15,9% dari Rp6,3 miliar menjadi Rp7,3 miliar. Ekuitas meningkat sebesar 3,9% dari Rp72,3 miliar menjadi Rp75,1 miliar. Pendapatan usaha tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 9,3% dari rp 12,9 miliar menjadi Rp11,7 miliar, yang sebagian besar karena penurunan laba yang diperoleh dari portofolio. Pendapatan lain-lain dalam tahun 2013 mengalami penurunan menjadi Rp4,3 miliar juga Beban Usaha Perusahaan mengalami penurunan sebesar 2,0% menjadi Rp14,9 miliar. Hasil akhirnya, Perusahaan mengalami Laba Bersih sebesar Rp0,2 miliar atau mengalami penurunan 92,3% dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,6 miliar.

Total Assets of ESI at the end of the year 2013 was recorded of Rp82.4 bllion or increased by 4.7% compared to the year 2012. Liabilities increased by 15.9% from Rp6.3 billion to Rp7.3 billion. Equity increased by 3.9% from Rp72.3 billion to Rp75.1 billion. Revenues in 2013 has decreased by 9.3% from Rp12.9 billion to Rp11.7 billion, which was mainly caused by the decrease of income from marketable securities. Other income in 2013 has decreased to Rp4.3 billion and Total Expenses also decreased by 2.0% to Rp14.9 billion. Therefore, buttom line, the Company gain a pro�t Rp0.2 billion or decreased 92.3% from its previous year’s pro�t Rp2.6 billion.

Page 27: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

PT Equity Development Investment Tbk26

“Kick-O� Pararel Run” aplikasi bisnis PT Ventura Investasi Utama yang diberi nama Strategic Investment Program.“Kick-O� Pararel Run” PT Ventura Investasi Utama’s business applications, named the Strategic Investment Program.

Tabel 5Ringkasan Kinerja Keuangan Financial Highlight

PT VENTURA INVESTASI UTAMA(dalam miliar rupiah in billion rupiah)

Uraian Description

Aset Assets

Penyertaan Modal Ventura

Net Investment in Venture Capital

Liabilitas Liabilities

Kepentingan Nonpengendali

Non Controling interest

Ekuitas Equity

Pendapatan Usaha Operating Revenues

Beban Usaha Expenses

Laba Bersih Net Income

2013

173,5

113,3

103,2

13,6

56,7

15,6

13,9

1,02

2012

114,8

57,9

45,9

13,3

55,6

10,7

8,5

1,4

5. PT VENTURA INVESTASI UTAMA

“Kick-O� Pararel Run” aplikasi bisnis PT Ventura Investasi Utama yang diberi nama Strategic Investment Program.

“Kick-O� Pararel Run” PT Ventura Investasi Utama’s business applications, named the Strategic Investment Program.

Laporan keuangan VIU (Konsolidasian) meliputi laporankeuangan VIU (induk perusahaan-parent only) dan PT Ventura Investasi Prima yang sahamnya dimiliki oleh VIU sebesar 71,11%.Jumlah aset VIU pada akhir tahun 2013 mencapai Rp173,5 miliar dan mengalami peningkatan sebesar Rp58,7 miliar atau naik sebesat 51,13% dari tahun sebelumnya, hal tersebut diantaranya karena meningkatnya modal ventura menjadi Rp113,3 miliarper 31 Desember 2013 atau naik sebesar 95,88% dari tahun sebelumnya.Total Liabilitas per 31 Desember 2013 menjadi Rp103,2 miliar atau naik sebesar 125,06% diantaranya karena bertambahnya Liabilitas Perusahaan seiring dengan meningkatnya penyertaan modal ventura.Pendapatan VIU meningkat sebesar 46,58% atau sebesar Rp4,9 miliar menjadi Rp15,6 miliar pada akhir tahun 2013. Demikian pula beban usaha yang meningkat menjadi Rp13,9 miliar pada tahun 2013 atau naik sebesar 62,41% dari tahun sebelumnya. Sehingga laba bersih VIU selama tahun 2013 tercatat sebesar Rp1,02 miliar atau turun sebesar (26,03%) dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,4 miliar.

Financial Report VIU (consolidated) covers the Financial Report of VIU (Holding Company – parent only) and subsidiary PT Ventura Investasi Prima which owned by VIU of 71.11%.Total assets of VIU in 2013 reached Rp173.5 billion increased by Rp58.7 billion or increased by 51.13% compared to previous year, since of Investment on venture capital increased by 95.88% to become Rp113.3 billion as of December 31, 2013, the resulting for total liabilities also increased.

Total Liabilities December 31, 2013 to Rp 103.2 billion or an increasedby 125.06% of them due to increased liability company with increasing venture capital participation.

Revenue gained in 2013 increased by 46.58% or Rp4.9 billion to become Rp15.6 billion at the end of 2013. Expenses increased by 62.41% to become Rp13.9 billion in 2013. VIU’s comprehensive net income in 2013 was recorded Rp1.02 billion or decreased by (26.03%) compared to previous year of Rp1.4 billion.

Page 28: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

27 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Jumlah aktiva DE akhir tahun 2013 tercatat sebesar Rp73,4 miliar meningkat sebesar 8,7% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp67,5 miliar. Kewajiban meningkat sebesar 38,7% dari Rp6,2 miliar tahun 2012 menjadi Rp8,6 miliar tahun 2013. Ekuitas mengalami peningkatan sebesar 5,7% dari Rp61,3 miliar tahun 2012 menjadi Rp64,8 miliar tahun 2013.

Pendapatan usaha DE mengalami peningkatan sebesar 28,3% dari Rp9,2 miliar tahun 2012 menjadi Rp11,8 miliar tahun 2013. Pendapatan lain-lain mengalami penurunan sebesar 21,6% dari Rp5,1 miliar tahun 2012 menjadi Rp4,0 miliar tahun 2013. Penurunan pendapatan lain-lain sebagian besar karena penurunan pendapatan dividen dan laba penjualan investasi jangka pendek.

Beban usaha mengalami peningkatan sebesar 15,5% dari Rp10,3 miliar tahun 2012 menjadi Rp11,9 miliar tahun 2013. Laba bersih DE pada tahun 2013 sama dibandingkan dengan laba bersih tahun 2012

DE total assets by the end of 2013 were registered at Rp73.4 billion, increased by 8.7% compared to Rp67.5 billion in 2012. Liabilities increased by 38.7% from Rp6.2 billion in 2012 to Rp8.6 billion in 2013. Equity increased by 5.7% from Rp61.3 billion in 2012 to Rp64.8 billion in 2013.

DE operation revenue increased 28.3% from Rp9.2 billion in 2012 to Rp11.8 billion in 2013. Other revenues decreased by 21.6% from Rp5.1 billion in 2012 to Rp4.0 billion in 2013. The decrease in other revenues is mostly due to decreased devidend revenue and gain on sale of short-term investments.

Operation expenses increased by 15.5% from Rp10.3 billion in 2012 to Rp11.9 billion in 2013. DE net income in 2013 was identical to that in 2012.

PT Datindo Entrycom mendapatkan serti�kat Balanced Scorecard yang diberikan oleh Equity Development Center.

PT Datindo Entrycom get certi�ed Balanced Scorecard provided by Equity Development Center.

Tabel 6Ringkasan Kinerja Keuangan Financial Highlight

PT DATINDO ENTRYCOM(dalam miliar rupiah in billion rupiah)

Uraian Description

Aset Assets

Liabilitas Liabilities

Ekuitas Equity

Pendapatan Usaha Operating Revenues

Pendapatan Lain-lain Other Income

Beban Usaha Expenses

Laba Bersih Net Income

2013

73,4

8,6

64,8

11,8

4,0

11,9

3,5

2012

67,5

6,2

61,3

9,2

5,1

10,3

3,5

6. PT DATINDO ENTRYCOM

Kinerja Keuangan Entitas Anak Subsidiaries’ Financial Highlight

Page 29: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

PT Equity Development Investment Tbk28

Jumlah asset Lumbung Sari pada akhir tahun 2013 dan 2012 masing-masing tercatat sebesar Rp20,1 miliar dan Rp24,7 miliar atau terdapat penurunan sebesar 19%. Demikian pula jumlah kewajiban mengalami penurunan sebesar 47% yaitu dari Rp11,7 miliar menjadi Rp6,2 miliar, dan jumlah ekuitas meningkat sebesar 7% menjadi Rp13,9 miliar.

Pendapatan komisi yang merupakan pendapatan utama LS pada tahun 2013 mencapai Rp3,6 miliar atau naik sebesar 6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Demikian pula beban usaha naik dari Rp3,1 miliar menjadi Rp3,5 miliar pada tahun 2013. Laba bersih LS pada tahun 2013 Rp915 juta, sedangkan tahun 2012 Rp938 juta.

The total assets of LS at the end of 2013 and 2012 were recorded of Rp20.1 billion and Rp24.7 billion consecutively, or decreased by 19%. The total liabilities was also decreased by 47% from Rp11.7 billion to Rp6.2 billion, while total equity increased by 7 % to Rp13.9 billion.

Fees and commision, the main income of LS in 2013 reached Rp3.6 billion or increased by 6% compared to previous year. Expenses increased from Rp3.1 billion to Rp3.5 billion in 2013. LS net income in 2013 Rp915 million whereas in 2012 Rp938 milion.

PT Lumbung Sari mendapatkan serti�kasi Balanced Scorecard dari Equity Development Center pada tanggal 1 Maret 2013.PT Lumbung Sari to get a certi�cate of Balanced Scorecard by

Equity Development Center on March 1, 2013.

7. PT LUMBUNG SARI

Tabel 7Ringkasan Kinerja Keuangan Financial Highlight

PT LUMBUNG SARI(dalam miliar rupiah in billion rupiah)

Uraian Description

Aset Assets

Liabilitas Liabilities

Ekuitas Equity

Pendapatan Komisi Commission

Pendapatan Lain-lain Other Income

Beban Usaha Expenses

Laba Bersih Net Income

2013

20,1

6,2

13,9

3,6

0,8

3,5

0,9

2012

24,7

11,7

13

3,4

0,7

3,1

0,9

Page 30: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

29 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Pada akhir tahun 2013 jumlah aset LDT tercatat sebesar Rp11.563 juta atau naik sebesar 38,18 % dibandingkan dengan tahun 2012. Sedangkan jumlah kewajiban naik dari Rp3.692 juta pada tahun 2012, menjadi Rp6.483 juta pada tahun 2013 atau naik sebesar 75,55%. Peningkatan total aset akibat dari kenaikan kewajiban dan ekuitas.Laba perusahaan tahun 2013 sebelum pajak tangguhan sebesar Rp407 juta, bila dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp395 juta, ada peningkatan Rp12 juta atau 3,04%, hal ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan netto tahun 2013 lebih besar daripada kenaikan pendapatan netto tahun 2012.Manfaat pajak tangguhan tahun 2013 mengalami de�sit sebesar Rp2 juta, sedangkan tahun 2012 positif sebesar Rp24 juta, sehingga laba bersih komprehensif LDT mengalami penurunan dari Rp419 juta pada tahun 2012 menjadi laba sebesar Rp405 juta pada tahun 2013.Dari keseluruhan faktor-faktor di atas LDT membukukan laba sebesar Rp405 juta, yang berpengaruh pada meningkatnya ekuitas sebesar Rp405 juta dibandingkan tahun 2012.

In 2013, LDT recorded the total assets of Rp11.563 million or increased by 38.18% compared to 2012. Whereas, total liabilities increase from Rp3.692 million in 2012 to Rp6.483 million in 2013 or by 75.55%. Increase in total assets due to increased liability and equity.

The company’s pro�t before deferred tax, in 2013 or Rp407 million, compared with the year 2012 amounted to Rp 395 million, there was an increased Rp12 million or increased by 3.04% due to the increase in net income in 2013 was greater than the net income in 2012.

Bene�t of deferred tax in 2013 was de�cit by Rp2 million while in 2012 was positive Rp24 million so comprehensive net income was decreased, from Rp419 million in 2012 became Rp405 million in 2013.

All of the above factors, LDT recorded pro�t as Rp405 million, that a�ect to the increased equity as Rp405 million compared to year 2012.

PT LDT mengikuti persiapan implementasi Balanced ScorecardPT LDT attending Balanced Scorecard Pre-implementation Disscussion

Tabel 8Ringkasan Kinerja Keuangan Financial Highlight

PT LINTAS DUNIA TRAVELINDO(dalam juta rupiah in million rupiah)

Uraian Description

Aset Assets

Liabilitas Liabilities

Ekuitas Equity

Pendapatan Revenues

Beban Expenses

Pendapatan Lain-lain Other Income

Laba Bersih Net Income

2013

11.563

6.483

5.080

1.653

1.800

554

405

2012

8.368

3.692

4.675

1.413

1.149

131

419

8. PT LINTAS DUNIA TRAVELINDO

PT LDT mengadakan pengembangan tim dengan tema “Equity Values Are Our Foundation For Success” pada tanggal 1-2 Juni 2013 Green Hill Hotel Cisarua, Jawa Barat

PT LDT conducted Team Building event “ Equity Values Are Our Foundation For Success” on 1-2 June 2013 at Green Hill Hotel Cisarua, West Java

Kinerja Keuangan Entitas Anak Subsidiaries’ Financial Highlight

Page 31: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1962 dan Wharton School of Economics, University of Pennsylvania, USA. Beliau sebelumnya bekerja di Bank Indonesia selama tiga puluh empat tahun dengan posisi terakhir sebagai Direktur. Selama sembilan tahun menjabat sebagai Direktur Utama PT Equity Development Investment Tbk.

Pada awalnya beliau menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan berdasarkan hasil RUPSLB tanggal 2 Maret 1994. Kemudian berdasarkan RUPS Tahunan tanggal 26 Juli 2002, beliau ditunjuk menjadi Presiden Komisaris Perseroan hingga saat ini.

Obtained his bachelor degree from University of Indonesia majoring in

Economics in 1962 and obtained his graduated study at the Wharton School

of Economics, University of Pennsylvania, USA. Formerly he worked at Bank

Indonesia (Central Bank) for thirty four years with the last position as Director.

For nine years he was appointed as the President Director of PT Equity

Development Investment Tbk.

Initially he served as President Director of the Company based on the result of

the Extraordinary GMS on March 2nd, 1994. Thereafter based on the annual

GMS on July 26th, 2002, he was appointed as President Commissioner of the

Company until this time.

PT Equity Development Investment Tbk

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Pro�l Manajemen Management Pro�le

30

SUJITNO SISWOWIDAGDOPresiden Komisaris President Commissioner

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta tahun 1966 dan gelar Master di bidang “Development Economics” dari Universitas Boston, USA pada tahun 1976 dan di bidang “Political Economics” tahun 1977. Beliau berkarier di Bank Indonesia dari tahun 1970 hingga 1998 dengan posisi terakhir sebagai Direktur Bank Indonesia. 1998 sampai dengan pertengahan 2006 menjabat sebagai Presiden Komisaris Bank Indover dan sejak 2004 sebagai Presiden Komisaris Bank Ekspor Indonesia (Persero).

Berdasarkan hasil RUPS Tahunan yang diselenggarakan tanggal 25 Juni 2007, beliau ditunjuk sebagai Komisaris Independen Perseroan hingga saat ini.

Obtained his bachelor degree in Economics from Gajah Mada University,

Yogyakarta in 1966 and Master degree in Development Economics from

Boston University in 1976, and in Political Economics in 1977. Formerly, he

worked at Bank Indonesia from 1970 to 1998 and last served as Director of

Bank Indonesia. From 1998 to mid 2006 served as President Commissioner of

Indover Bank and from 2004 as President Commissioner of Bank Ekspor

Indonesia (Persero).

Based on the result of the annual GMS held on June 25th, 2007, he was

appointed as Independent Commissioner of the Company until this time.

MUKHLIS RASYID Komisaris Independen Independent Commissioner

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Berpengalaman selama tiga puluh empat tahun dalam bidang perbankan dan pernah menjabat sebagai Direktur Bank Indonesia, Presiden Direktur Bank Rakyat Indonesia, Komisaris Bank Indover, Presiden Komisaris Bank International Indonesia. Saat ini beliau masih menjabat sebagai Komisaris Independen PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk and PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.

Berdasarkan hasil RUPS Tahunan tanggal 30 Juni 1999, beliau ditunjuk sebagai Presiden Komisaris Perseroan dan pada RUPS Tahunan yang diselengarakan tanggal 11 Juli 2000, beliau ditunjuk sebagai Komisaris Perseroan hingga saat ini.

Obtained his Bachelor degree in Economics from The Gajah Mada University,

Yogyakarta. He had an extensive experience in banking sector for thirty-four

years and served as Director of Bank Indonesia. President Director of Bank

Rakyat Indonesia, Commissioner of Indover Bank, President Commissioner of

Bank International Indonesia. At present he is the Independent Commis-

sioner of PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk and PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.

Based on the result of the annual GMS on June 30th, 1999, he was appointed

as President Commissioner of the Company and in the annual GMS held on

July 11th, 2000, he was appointed as Commissoner of the Company until this

time.

KAMARDY ARIEF Komisaris Commissioner

Page 32: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

31 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Magister Manajemen Keuangan dari Pasca Sarjana Universitas Pajajaran, Bandung, dan Professional Licence sebagai Senior Banking Expert dari Institut Bankir Indonesia.Mulai bergabung sejak tahun 1999 dan saat ini sebagai Presiden Komisaris PT Datindo Entrycom. Berdasarkan hasil RUPS Tahunan tanggal 25 Juni 2004, beliau diangkat menjadi Komisaris Perseroan dan dalam RUPS Tahunan 26 Juni 2006, beliau ditunjuk menjadi Komisaris Independen Perseroan hingga saat ini.

Obtained his Bachelor degree in Economics from University of Indonesia and

Master degree from University of Pajajaran, Bandung and professional

licence as Senior Banking Expert from Institute of Bankers of Indonesia. He

Joined the Company since 1999 and now as the President Commissioner of

PT Datindo Entrycom.

Based on the result of the annual GMS on June 25th, 2004, he was appointed

as Commissioner of the Company and in the annual GMS on June 26th, 2006,

he was appointed as Independent Commissioner of the Company until this

time.

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas EkonomiUniversitas Kristen Indonesia, dan mendapat gelar MBA dari Armstrong Univerisity, Berkeley, California, USA. Memiliki ijin perorangan dari Bapepam-LK sebagai Wakil Manajer Investasi. Telah berpengalaman di bidang perbankan baik dalam maupun luar negeri sejak tahun 1989-1998 diantaranya pernah bekerja di Western Federal saving & Loan, USA. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur PT Equity Securities Indonesia. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris di PT Equity Securities Indonesia. Pada RUPS Tahunan tanggal 30 Juni 2006, beliau ditunjuk sebagai Direktur Perseroan.Berdasarkan hasil RUPS Tahunan tanggal 25 Juni 2013, beliau ditunjuk sebagai Komisaris Perseroan hingga saat ini.

Obtained his Bachelor degree in Economics from Economic Faculty of

Indonesia Christian University and MBA from Armstrong University, Berkeley,

California, USA. He has lincense as Investment Manager from Bapepam-LK,

and has local and overseas experiences in Banking sector since 1989-1998,

such as experience at Western Federal Saving & Loan, USA. Previously as

Director of PT Equity Securities Indonesia. Currently he is Vice President

Commissioner of PT Equity Securities Indonesia. In the annual GMS on June

30th, 2006, he was appointed as Company Director.

Based on the result of the annual GMS on June 25th, 2013, he was appointed

as Commissioner of the Company until this time.

RACHMAD DESWANDYKomisaris Commissioner

RUHIAT WIRASENDJAJA Komisaris Independen Independent Commissioner

Meraih gelar Akuntan dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Departemen Keuangan Republik Indonesia. Sebelumnya pernah menjabat sebagai ketua Tim Pemeriksa pada Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara, Ketua Tim Pemeriksa pada Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan, Beliau pernah menjabat sebagai Direktur PT Ventura Investasi Utama dan Komisaris PT Equity Life Indonesia. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur PT Equity Life Indonesia dan masih aktif sebagai pengajar pada Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia. Pada awalnya berdasarkan hasil RUPS Tahunan tanggal 26 Juni 2006, beliau ditunjuk sebagai Komisaris Independen Perseroan. Kemudian berdasarkan RUPS Tahunan tanggal 25 Juni 2007, beliau ditunjuk sebagai Komisaris Perseroan sampai saat ini.

Obtained his Accountant degree from State College of Accountancy (STAN)

Departement of Finance of Republic Indonesia. Formerly he has served as

Audit Team Leader at The Directorate General of Supervisory for Government

Finance, Audit Team Leader at Financial , Development Supervisory Board.

He previously served as Director of PT Ventura Investasi Utama and

Commissioner of PT Equity Life Indonesia. Currently he is Director of PT Equity

Life Indonesia and still active as instructor at Indonesian Financial Services

Association.

Initially based on the result of the annual GMS on June 26th, 2006, he was

appointed as Independent Commissioner of the Company. Thereafter based

on the annual GMS on June 25th, 2007, he was appointed as Commissioner

of the Company until this time.

CYPRIANUS PRANOTO Komisaris Commissioner

4. Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan disahkannya Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu dua belas (31-12-2012), serta disahkannya Laporan Dewan Komisaris Perseroan atas pelaksanaan tugas dan pengawasan selama Tahun Buku 2012 (dua ribu dua belas), maka sesuai dengan ketentuan pasal 12 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, diberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan dan kepada para anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan, yang telah dijalankan selama tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).Mata Acara Rapat Kedua dari Rapat, yaitu :“Menyetujui untuk tidak membagikan dividen kepada Pemegang Saham Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu-dua belas), dan keuntungan bersih Perseroan Tahun Buku 2012 (dua ribu dua belas) sebesar Rp. 61.892.476.000,00 (enam puluh satu milyar delapan ratus sembilan puluh dua juta empat ratus tujuh puluh enam ribu Rupiah) akan dicatat sebagai Laba Ditahan (Retained Earning) guna menutup kerugian Perseroan dari tahun-tahun buku sebelumnya”.Mata Acara Rapat Ketiga dari Rapat, yaitu :1. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Neraca, Perhitungan Laba Rugi dan bagian lainnya dari laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu tiga belas (31-12-2013).2. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium bagi Kantor Akuntan Publik tersebut serta persyaratan lainnya berkenaan dengan penunjukan tersebut.

4. With approved Annual Report and rati�ed Financial Statements for the

�scal year ended on the thirty-�rst of December two thousand and

twelve (31-12-2012), and rati�ed Report of the Company’s Board of

Commissioners for implementation of tasks and supervision during the

2012 (two thousand two twelve) Fiscal Year, then in accordance with

the provisions of article 12 sub-article 3 of the Articles of Association

of the Company, full acquittal (Volledig acquit et decharge) shall be

granted to members of the Board of Directors for management-related

actions and to members of the Board of Commissioners for supervisory

measures, which have been implemented during the 2012 (two

thousand and twelve) �scal year, to the extent that such actions are

re�ected in the Annual Report and Financial Statements of

the Company in the 2012 (two thousand and twelve) �scal year.

The Second Agenda of the Meeting is as follows:

"Approving the decision not to distribute dividends to Shareholders for the

2012 (two thousand and twelve) �scal year, and the Company’s net pro�t for

the 2012 (two thousand and twelve) Fiscal Year at Rp. 61,892,476,000.00

(sixty one billion eight hundred ninety two million four hundred seventy six

thousand Rupiahs) will be recorded as Retained Earnings to cover the

Company's losses from the previous �scal years".

The Third Agenda of the Meeting is as follows:

1. Authorizing the Company’s Board of Directors to appoint a Public

Accountant O�ce to audit the Balance Sheet, Pro�t and Loss Statement

and other sections of the Company’s �nancial statements for the �scal

year ended on the thirty-�rst of December two thousand and thirteen

(31-12-2013).

2. Authorizing the Board of Directors to determine the honorarium for

the Public Accountant O�ce and other requirements relating to

the appointment.

PT Equity Securities Indonesia, PT Lumbung Sari, PT Equity Finance Indonesia dan PT Equity Life Indonesia. Untuk menjaga keamanan data Nasabah maupun pemangku kepentingan, perusahaan sedang melakukan upgrade system serta peningkatan security yang ada melalui tehnologi next generation �rewall, sehingga data yang ada dapat selalu terproteksi keamanannya. Untuk mengantisipasi terjadinya suatu bencana seperti gempa bumi, kebakaran, kebanjiran dan bencana-bencana lainnya , perusahaan telah menentukan standard BCP (Business Continuity Plan) sejak tahun 2011, dengan menempatkan Backup Server di lokasi lokasi Data Center yang sudah dianalisa dan dievaluasi terlebih dahulu mengenai dampak terhadap kejadian kejadian tersebut, dan sampai saat ini masih terus ditingkatkan baik melalui Technology yang terkini maupun peningkatan Standard procedure BCP. Perencanaan strategis selanjutnya adalah memaksimalkan sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun Teknologi yang ada antara entitas anak perusahaan dengan dibentuk Sentralisasi IT Function secara Adhoc yang sudah berjalan sejak tahun 2013. Pada tahun 2013, perusahaan mengadakan RUPS Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2013 yang menyetujui hal-hal antara lain sebagai berikut:Mata Acara Rapat Pertama dari Rapat, yaitu :1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja sebagaimana ternyata dalam Laporan nomor : RPC-3381/PSS/2013, tanggal dua puluh tujuh Maret dua ribu tiga belas (27-3-2013) dengan pendapat wajar dalam semua hal material.3. Mengesahkan Laporan Dewan Komisaris Perseroan atas pelaksanaan tugas pengawasan selama Tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).

Indonesia and PT Equity Life Indonesia. To maintain the security of

Customers’ and stakeholders’ data, the company is upgrading the system

and tightening the existing security through the next generation �rewall

technology so as to ensure continued protection of data. In anticipation of

disasters such as earthquake, �re, �ood and other disasters, the company has

set the BCP (Business Continuity Plan) standard since 2011 by placing

a Backup Server at Data Center locations that have been analyzed and

evaluated in advance as to their resilience against the impact of such events,

and to date, improvements are still ongoing through the latest Technology

and enhancement in the BCP Standard procedure. The next strategic

planning is to maximize the available resources i.e. both existing human

resources and Technologies among the subsidiaries by establishing the Ad

Hoc Centralized IT Function which has been running since 2013.

In 2013, the company conducted its Annual General Meeting of Shareholders

on June 25, 2013 with the following outcomes:

The First Agenda of the Meeting is as follows:

1. Approving the Company’s Annual Report for 2012 (two thousand and

twelve) �scal year.

2. Ratifying the Company's Financial Statements for 2012 (two thousand

and twelve) �scal year that had been audited by Purwantono,

Suherman & Surja Public Accountant O�ce as evidenced by the report

number: RPC-3381/PSS/2013, dated the twenty-seventh of March two

thousand and thirteen (27-3-2013) with quali�ed opinion on all

materials.

3. Ratifying the Board of Commissioners’ Report on the implementation of

supervisory tasks during the 2012 (two thousand and twelve) �scal Year.

Mata Acara Rapat Keempat dari Rapat, yaitu :1. Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi termasuk Direktur Tidak Tera�liasi dan seluruh anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen Perseroan dengan ucapan terima kasih kepada para anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada para anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasannya.2. Mengangkat anggota Direksi termasuk Direktur Tidak Tera�liasi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan termasuk Komisaris independen Perseroan yang nama-namanya sebagaimana yang diusulkan oleh para pemegang saham Perseroan dengan masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2015 (dua ribu lima belas) dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu adalah sebagai berikut :

The Fourth Agenda of the Meeting is as follows:

1. Discharging all members of the Board of Directors with honor,

including the Una�liated Director and all members of the Board of

Commissioners, including the Independent Commissioners with

acknowledgments to members of the Board of Directors for

their management-related actions and to members of the Board

of Commissioners for their supervisory actions.

2. Appointing members of the Board of Directors including the Una�liated

Director and members of the Board of Commissioners of the Company,

including the Company's independent commissioners whose names

as proposed by the shareholders of the Company with a term

commencing from the closing of this Meeting until the closing of

the Annual General Meeting of Shareholders in 2015 (two thousand and

�fteen) without detriment to the right of the General Meeting of

Shareholders to discharge members of the Board of Directors and

members of the Board of Commissioners at any time were as follows:

Tuan Tan Kurniawan Sutandar selaku Direktur Tidak Tera�liasi sesuai dengan ketentuan huruf III.1.5 Peraturan Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat (Lampiran I Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor : Kep-305/BEJ/07-2004), tanggal sembilan belas Juli dua ribu empat (19-7-2004).Dan untuk memenuhi ketentuan huruf C.1. dan C.2. Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A Tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa (Lampiran Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta nomor Kep-339/BEJ/07-2001, tanggal dua puluh Juli dua ribu satu (20-7-2001) yang ditegaskan kembali dengan Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-305/BEJ/07-2004, tanggal sembilan belas Juli dua ribu empat (19-7-2004) serta sesuai dengan Surat Edaran Bursa Efek Jakarta Nomor SE-005/BEJ/09-2001, tanggal dua puluh empat September dua ribu satu (24-9-2001), mengangkat Penghadap Tuan Mukhlis Rasyid dan Penghadap Tuan Ruhiat Wirasendjaja selaku Komisaris Independen Perseroan.3. Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi, untuk menyatakan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini dalam akta Notaris bila mana perlu dan untuk itu melakukan semua tindakan dan perbuatan yang dipandang baik dan perlu oleh Direksi termasuk menghadap di hadapan Notaris dan selanjutnya memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Sistem Administrasi Badan Hukum dan mendaftarkan pada Daftar Perusahaan serta untuk maksud tersebut melakukan segala tindakan yang disyaratkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.Selain itu disampaikan pula, bahwa anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham, sehingga status Direksi dan Dewan Komisaris adalah bukan karyawan Perseroan, melainkan diangkat berdasarkan kepercayaan, oleh karena itu wajib menjalankan tugas dan bekerja untukkepentingan Perseroan.Selanjutnya disampaikan bahwa keputusan yang telah disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham merupakan keputusan Perseroan, maka apabila ada peraturan Perseroan yang bertentangan/tidak sejalan atau belum diatur, maka yang berlaku adalah keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan bilamana dianggap perlu Direksi dengan persetujuan DewanKomisaris membuat peraturan Perseroan tersendiri berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.Dewan Komisaris diberi kuasa dan wewenang oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk menyelesaikan hal/pekerjaan/masalah baik yang masih belum terselesaikan maupun yang akan ada dikemudian hari, termasuk dan tidak terbatas untuk hal-hal yang berkaitan dengan kebijaksanaan Perseroan, baik didalam menentukan gaji, uang tanda jasa (kebijaksanaan) dan lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut diatas.

Mr. Tan Kurniawan Sutandar was appointed as the Una�liated Director

pursuant to the provisions of letter III.1.5 of the Regulation Number I-A on

Registration of Shares and Equity Other Than the Shares Issued by the Listed

Company (Annex I to Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek

Jakarta Number: Kep-305/BEJ / 07-2004), dated the nineteenth of July two

thousand and four (19-7-2004).

In addition, to comply with the provisions of letters C.1. and C.2. of the

Regulation on Registration of Securities Number I-A Regarding the General

Provisions concerning Registration of Equity at the Stock Exchange (Annex to

Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek Jakarta number

Kep-339/BEJ/07-2001, dated the twentieth of July two thousand and one

(20-7-2001) a�rmed by Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek

Jakarta Number Kep-305/BEJ/07-2004, dated the nineteenth of July two

thousand and four (19-7-2004) and in accordance with Jakarta Stock

Exchange Circular Number SE-005/BEJ/09 -2001, dated the twenty fourth of

September two thousand and one (24-9-2001), The Appearer Mr. Mukhlis

Rasyid and The Appearer Mr. Ruhiat Wirasendjaja were appointed as

Independent Commissioners.

3. Granting power and authority to the Company’s Board of Directors with

the right of substitution, to restate the decision of this Annual General

Meeting of Shareholders in a Notarial deed if necessary, and therefore to

carry out all actions and deeds that are considered good and necessary

by the Board of Directors including to appear before the Notary and

subsequently notify the Minister of Justice and Human Rights of

the Republic of Indonesia through the Legal Entity Administration

System and to register in the List of Companies and for that purpose

to take all actions required by the applicable laws and regulations.

In addition, it was also presented that members of the Board of Directors and

members of the Board of Commissioners were appointed by the General

Meeting of Shareholders so their status is not employees of the Company, but

they were appointed by trust, and therefore, obliged to carry out their duties

and work for the interest of the Company.

Further it was conveyed that the decision that had been approved by

the shareholders at the General Meeting of Shareholders would be

the Company's decision, so if any of the Company’s regulation were in

con�ict with/not in line with or had not been set, then the decision of

the General Meeting of Shareholders shall prevail and if deemed necessary

the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners shall

establish a separate regulation of the Company based on the decision of the

Company's General Meeting of Shareholders.

The Board of Commissioners was given power and authority by the

shareholders at the General Meeting of Shareholders to resolve any

matters/works/problems, both those still unresolved and those that might

come up in the future, including but not limited to matters relating to the

Company's discretion in determining salary, money for services (discretion)

and others related to the above.

Pengembangan sumber daya manusia yang berkesinambungan merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pada tanggal 8 Desember 2010 telah dibentuk Equity Development Center (EDC) yang merupakan Non pro�t Training Center yang bertujuan memberikan pelatihan berkualitas yang relevan dengan bidang usaha dan berkesinambungan yang melibat-kan seluruh jajaran perusahaan termasuk didalamnya Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan di dalam lingkungan PT Equity Development Investment Tbk. Selama tahun 2013 EDC kembali mengadakan 6 (enam) pelatihan di bidang Management Series Workshop baik kepada entitas anak, seperti PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Finance Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, PT Lumbung Sari maupun kepada Strategic Business Partner, seperti PT Panen Lestari Internusa untuk pelatihan kepemimpinan (Leadership).Pada bulan Desember 2013, EDC mengadakan The Smart Lab Balanced Scorecard dimana seluruh jajaran Direksi serta karyawan dari entitas anak menentukan target pencapaian Balanced Scorecard untuk tahun 2014. Entitas anak yang telah mengikuti The Smart Lab Balanced Scorecard diantaranya PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, PT Lumbung Sari serta PT Medicom Prima.Equity Development Center (EDC) turut berperan dengan aktif dalam mengadakan pelatihan sumber daya manusia khususnya kepada para kepala cabang entitas anak, yaitu PT Equity Finance Indonesia dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Pelatihan tersebut bertujuan menin-gkatkan pemahaman tentang penerapan Balanced Scorecard yang diturunkan ke masing-masing departemen maupun seluruh kantor cabang pada entitas anak (Cascading). Pada tahun 2013, EDC telah memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada entitas anak PT Equity Development Investment Tbk yang telah menerapkan serta mengimplementasikan secara penuh Balanced Scorecard pada perusahaan masing-masing. Entias anak yang telah mendapatkan serti�kasi Balanced Scorecard di tahun 2013 adalah PT Lumbung Sari, PT Datindo Entrycom, PT Lintas Dunia Travelindo, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia serta PT Medicom Prima. Selain entitas anak, EDC juga memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada Strategic Business Partner diantaranya adalah PT Almakana Sari dan PT Siola Sandimas.Dalam bidang Teknologi Informasi, sampai dengan tahun 2013 perusahaan telah melakukan pengembangan Tehnologi Informasi baik kepada induk perusahaan maupun entitas anak dalam hal peningkatan service level baik kepada Nasabah maupun pemangku Kepentingan. Langkah langkah strategis yang telah dilakukan adalah terintegrasinya system online untuk PT Asuransi Dayin Mitra Tbk,

Sustainable development of human resources is something not to overlook.

To that end, on December 8, 2010 there was an establishment of Equity

Development Center (EDC) which is a non-pro�t Training Center aimed at

providing quality training relevant to the �eld of sustainable business and

involving all levels of the company including the Board of Commissioners,

the Board of Directors and all employees within PT Equity Development

Investment Tbk. During 2013, EDC conducted six (6) Leadership training

sessions on Management Workshop Series for both its subsidiaries such as

PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Finance

Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, and PT Lumbung Sari and its

Strategic Business Partners such as PT Panen Lestari Internusa.

In December 2013, EDC organized The Smart Lab Balanced Scorecard where

the entire Board of Directors and employees from the subsidiaries set

achievement targets for 2014. Subsidiaries participated in The Balanced

Scorecard Smart Lab would include PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi

Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia, PT Ventura Investasi Utama,

PT Lumbung Sari and PT Medicom Prima.

Equity Development Center (EDC) is playing an active role in conducting

human resources training, especially for branch managers of the subsidiaries

i.e. PT Equity Finance Indonesia and PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Such

training aims to enhance the understanding about the application of

Balanced Scorecard cascaded to each department and all branches in the

subsidiaries. In 2013, EDC granted Balanced Scorecard certi�cates to

subsidiaries of PT Equity Development Investment Tbk that had fully applied

and implemented the Balanced Scorecard in their respective company.

Subsidiaries that had obtained the Balanced Scorecard certi�cate in 2013

were PT Lumbung Sari, PT Datindo Entrycom, PT Lintas Dunia Travelindo, PT

Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia and PT Prima

Medicom. EDC also granted Balanced Scorecard certi�cates to its Strategic

Business Partners such as PT Almakana Sari and PT Siola Sandimas in

addition to its subsidiaries.

In the �eld of Information Technology, until 2013 the company had made

some Information Technology-related developments at both the parent

company and the subsidiaries in terms of improving the service level for

both Customers and Stakeholders. Strategic measures that have been taken

include the integration of online systems for PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk,

PT Equity Securities Indonesia, PT. Lumbung Sari, PT Equity Finance

Selanjutnya mata Acara Rapat keempat :1. Menyetujui dan melimpahkan kewenangan kepada Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan, untuk atas nama Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi Perseroan.2. Menyetujui untuk melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan, untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi Perseroan serta melakukan pembagian gaji dan tunjangan lainnya tersebut kepada anggota Direksi Perseroan sesuai dengan ketentuan pasal 17 ayat 4 anggaran dasar Perseroan.3. Menyetujui untuk memberikan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan yang jumlah seluruhnya sama dengan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), yang disahkan dalam mata acara Rapat Pertama. Bilamana ada penambahan, maka penambahan tersebut maksimal sebesar 10% (sepuluh persen) sedangkan selanjutnya pembagian honorarium dan tunjangan lainnya untuk masing-masing anggota Dewan Komisaris Perseroan akan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris Perseroan.Dewan Komisaris sesuai dengan hasil RUPS tanggal 25 Juni 2013 berubah menjadi berjumlah 6 (enam) orang, 2 (dua) orang diantaranya adalah Komisaris Independen. Dewan Komisaris Perusahaan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan 2 (dua) tahun tanpa menghapuskan hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Komisaris kapanpun bilamana diperlukan. Dewan Komisaris mempunyai tugas dan wewenang melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan telah sejalan dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi pengawasan atas kebijakan Dewan Direksi dalam mengelola Perusahaan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dengan dibantu oleh Komite Audit Perusahaan Komite Audit yang telah dibentuk sebagaimana ditentukan oleh peraturan No. IX.I.5, lampirankeputusan Ketua Bapepam nomor Kep-29/PM/2004, memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam membantutugas Dewan Komisaris, khususnya dalam hal pengawasan dengan melakukan :• Penelaahan atas laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya.• Penelaahan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan di bidang Pasar Modal dan perundang-undangan lainnya.

Further more the fourth Meeting Agenda:

1. Approving and delegating authority to the Board of Directors with

the approval of the Board of Commissioners, for and on behalf of

the General Meeting of Shareholders to determine the distribution of

tasks and authority of each member of the Board of Directors.

2. Approving the delegation of authority to the Board of Commissioners to

determine the amount of salary and other allowances of members of

the Board of Directors Company and to perform distribution of

the salary and other allowances to members of the Board of Directors of

the Company in accordance with the provisions of article 17 sub-article

4 of the Company’s articles of association.

3. Approving the provision of honorarium and other allowances for

members of the Board of Commissioners of the Company whose total

amount would be equal to the honorarium and other allowances for

members of the Board of Commissioners as set forth in the Company’s

Financial Statements in the 2012 (two thousand and twelve) �scal year

which was rati�ed in the First Agenda of the Meeting. In the event of an

addition, it should not exceed the maximum limit of 10% (ten percent).

Further, distribution of honorarium and other allowances for each

member of the Board of Commissioners of the Company shall be

decided in a Meeting of the Board of Commissioners of the Company.

In accordance with the result of the General Meeting of Shareholders held on

June 25, 2013, the composition of the Board of Commissioners was changed

to 6 (six) people, two (2) of them being Independent Commissioners. The

Company’s Board of Commissioners was appointed by the General Meeting

of Shareholders for a term of 2 (two) years without abolishing the right of the

General Meeting of Shareholders to discharge the members of the Board of

Commissioners when necessary. The Board of Commissioners has the duty

and authority to conduct supervision to ensure that the policy of the Board of

Directors in managing the Company has been in line with the Articles of

Association and the applicable laws and regulations. The supervisory

function over the policy of the Board of Directors in managing the Company

is implemented by the Board of Commissioners assisted by the Company’s

Audit Committee The Audit Committee established under regulation

No. IX.I.5, annex to decision of the Chairman of the Capital Market

Supervisory Agency number Kep-29/PM/2004, has a very important and

strategic role in assisting the Board of Commissioners, especially in regard to

supervision by:

• Review of the �nancial statements and other �nancial information.

• Review of compliance with laws and regulations in the �eld of Capital

Markets and other legislation.

• Penelaahan atas efektivitas pengendalian internal dan aktivitas operasional.• Penelaahan laporan terkait dengan risiko perusahaan, kendala operasional, kendala keuangan dan pelaporan hasil penelaahan tersebut kepada Dewan Komisaris.

Selama periode tahun 2013, Komite Audit telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan telah mengadakan 4 (empat ) kali pertemuan resmi dengan seluruh anggota Dewan Komisaris mengenai evaluasi laporan triwulanan dan laporan keuangan tahunan. Susunan Komite Audit adalah sebagai berikut :

Tingkat Kehadiran Anggota Komite Audit :

• Review of the e�ectiveness of internal controls and operational

activities.

• Review of reports relating to corporate risk, operational and �nancial

constraints as well as reporting of the review result to the Board of

Commissioners.

During 2013, the Audit Committee carried out its duties and functions in a

well manner and held four (4) o�cial meeting sessions with all members of

the Board of Commissioners regarding the evaluation of quarterly reports

and annual �nancial statements. The composition of the Audit Committee

was as follows:

Attendance Level of Members of the Audit Committee:

Pro�l Manajemen Management Pro�le

Page 33: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia dan Magister Manajemen jurusan Keuangan Pasar Modal dari Universitas Sahid Jakarta. Bergabung dengan perusahaan tahun 1999. Sebelumnya beliau berpengalaman di bidang perbankan selama 27 tahun di Bank Dagang Negara dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Muda. Sejak 1999 hingga sekarang beliau juga sebagai koordinator Program Konsultasi Manajemen dari PT Equity Development Investment Tbk. Saat ini, beliau juga sebagai Presiden Komisaris dari PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra, PT Equity Life Indonesia, PT Lumbung Sari, dan sebagai Komisaris PT Equity Securities Indonesia. Beliau merupakan Ketua dari Equity Development Center. Pertama kali ditunjuk di perseroan berdasarkan hasil RUPS Tahunan tanggal 30 Juni 1999, sebagai Komisaris dan pada RUPS tanggal 11 Juli 2000, beliau ditunjuk menjadi Direktur Perseroan. Pada RUPS Tahunan tanggal 27 Juli 2002, beliau ditunjuk menjadi Presiden Direktur hingga saat ini.

Obtained his Bachelor degree in Economics from University of Indonesia, and

Master degree from Sahid University, Jakarta. He joined the company in 1999.

Prior to this he was engaged with Bank Dagang Negara for 27 years with the

last position as the Associate Director. From 1999 to present, he was

the Coordinator of Management Consultation Programme of PT Equity

Development Investment Tbk. Currently, he is also the President

Commissioner of PT Equity Finance Indonesia , PT Asuransi Dayin Mitra Tbk ,

PT Equity Life Indonesia, PT Lumbung Sari and as Commissioner of PT Equity

Securities Indonesia. He is the Chief Executive of Equity Development Center.

Initially appointed in the company based on the result of the annual GMS on

June 30th, 1999, as Commissioner and in the GMS on July 11th, 2000 he was

appointed as Company Director. In the annual GMS on July 27th, 2002, he

was appointed as President Director until this time.

PT Equity Development Investment Tbk

Dewan Direksi Board of Directors

32

M. ZULKIFLI ASPresiden Direktur President Director

TETTY LANAWATI GOZALIDirektur I Director I

4. Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan disahkannya Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu dua belas (31-12-2012), serta disahkannya Laporan Dewan Komisaris Perseroan atas pelaksanaan tugas dan pengawasan selama Tahun Buku 2012 (dua ribu dua belas), maka sesuai dengan ketentuan pasal 12 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, diberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan dan kepada para anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan, yang telah dijalankan selama tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).Mata Acara Rapat Kedua dari Rapat, yaitu :“Menyetujui untuk tidak membagikan dividen kepada Pemegang Saham Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu-dua belas), dan keuntungan bersih Perseroan Tahun Buku 2012 (dua ribu dua belas) sebesar Rp. 61.892.476.000,00 (enam puluh satu milyar delapan ratus sembilan puluh dua juta empat ratus tujuh puluh enam ribu Rupiah) akan dicatat sebagai Laba Ditahan (Retained Earning) guna menutup kerugian Perseroan dari tahun-tahun buku sebelumnya”.Mata Acara Rapat Ketiga dari Rapat, yaitu :1. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Neraca, Perhitungan Laba Rugi dan bagian lainnya dari laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu tiga belas (31-12-2013).2. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium bagi Kantor Akuntan Publik tersebut serta persyaratan lainnya berkenaan dengan penunjukan tersebut.

4. With approved Annual Report and rati�ed Financial Statements for the

�scal year ended on the thirty-�rst of December two thousand and

twelve (31-12-2012), and rati�ed Report of the Company’s Board of

Commissioners for implementation of tasks and supervision during the

2012 (two thousand two twelve) Fiscal Year, then in accordance with

the provisions of article 12 sub-article 3 of the Articles of Association

of the Company, full acquittal (Volledig acquit et decharge) shall be

granted to members of the Board of Directors for management-related

actions and to members of the Board of Commissioners for supervisory

measures, which have been implemented during the 2012 (two

thousand and twelve) �scal year, to the extent that such actions are

re�ected in the Annual Report and Financial Statements of

the Company in the 2012 (two thousand and twelve) �scal year.

The Second Agenda of the Meeting is as follows:

"Approving the decision not to distribute dividends to Shareholders for the

2012 (two thousand and twelve) �scal year, and the Company’s net pro�t for

the 2012 (two thousand and twelve) Fiscal Year at Rp. 61,892,476,000.00

(sixty one billion eight hundred ninety two million four hundred seventy six

thousand Rupiahs) will be recorded as Retained Earnings to cover the

Company's losses from the previous �scal years".

The Third Agenda of the Meeting is as follows:

1. Authorizing the Company’s Board of Directors to appoint a Public

Accountant O�ce to audit the Balance Sheet, Pro�t and Loss Statement

and other sections of the Company’s �nancial statements for the �scal

year ended on the thirty-�rst of December two thousand and thirteen

(31-12-2013).

2. Authorizing the Board of Directors to determine the honorarium for

the Public Accountant O�ce and other requirements relating to

the appointment.

PT Equity Securities Indonesia, PT Lumbung Sari, PT Equity Finance Indonesia dan PT Equity Life Indonesia. Untuk menjaga keamanan data Nasabah maupun pemangku kepentingan, perusahaan sedang melakukan upgrade system serta peningkatan security yang ada melalui tehnologi next generation �rewall, sehingga data yang ada dapat selalu terproteksi keamanannya. Untuk mengantisipasi terjadinya suatu bencana seperti gempa bumi, kebakaran, kebanjiran dan bencana-bencana lainnya , perusahaan telah menentukan standard BCP (Business Continuity Plan) sejak tahun 2011, dengan menempatkan Backup Server di lokasi lokasi Data Center yang sudah dianalisa dan dievaluasi terlebih dahulu mengenai dampak terhadap kejadian kejadian tersebut, dan sampai saat ini masih terus ditingkatkan baik melalui Technology yang terkini maupun peningkatan Standard procedure BCP. Perencanaan strategis selanjutnya adalah memaksimalkan sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun Teknologi yang ada antara entitas anak perusahaan dengan dibentuk Sentralisasi IT Function secara Adhoc yang sudah berjalan sejak tahun 2013. Pada tahun 2013, perusahaan mengadakan RUPS Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2013 yang menyetujui hal-hal antara lain sebagai berikut:Mata Acara Rapat Pertama dari Rapat, yaitu :1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja sebagaimana ternyata dalam Laporan nomor : RPC-3381/PSS/2013, tanggal dua puluh tujuh Maret dua ribu tiga belas (27-3-2013) dengan pendapat wajar dalam semua hal material.3. Mengesahkan Laporan Dewan Komisaris Perseroan atas pelaksanaan tugas pengawasan selama Tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).

Indonesia and PT Equity Life Indonesia. To maintain the security of

Customers’ and stakeholders’ data, the company is upgrading the system

and tightening the existing security through the next generation �rewall

technology so as to ensure continued protection of data. In anticipation of

disasters such as earthquake, �re, �ood and other disasters, the company has

set the BCP (Business Continuity Plan) standard since 2011 by placing

a Backup Server at Data Center locations that have been analyzed and

evaluated in advance as to their resilience against the impact of such events,

and to date, improvements are still ongoing through the latest Technology

and enhancement in the BCP Standard procedure. The next strategic

planning is to maximize the available resources i.e. both existing human

resources and Technologies among the subsidiaries by establishing the Ad

Hoc Centralized IT Function which has been running since 2013.

In 2013, the company conducted its Annual General Meeting of Shareholders

on June 25, 2013 with the following outcomes:

The First Agenda of the Meeting is as follows:

1. Approving the Company’s Annual Report for 2012 (two thousand and

twelve) �scal year.

2. Ratifying the Company's Financial Statements for 2012 (two thousand

and twelve) �scal year that had been audited by Purwantono,

Suherman & Surja Public Accountant O�ce as evidenced by the report

number: RPC-3381/PSS/2013, dated the twenty-seventh of March two

thousand and thirteen (27-3-2013) with quali�ed opinion on all

materials.

3. Ratifying the Board of Commissioners’ Report on the implementation of

supervisory tasks during the 2012 (two thousand and twelve) �scal Year.

Mata Acara Rapat Keempat dari Rapat, yaitu :1. Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi termasuk Direktur Tidak Tera�liasi dan seluruh anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen Perseroan dengan ucapan terima kasih kepada para anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada para anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasannya.2. Mengangkat anggota Direksi termasuk Direktur Tidak Tera�liasi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan termasuk Komisaris independen Perseroan yang nama-namanya sebagaimana yang diusulkan oleh para pemegang saham Perseroan dengan masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2015 (dua ribu lima belas) dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu adalah sebagai berikut :

The Fourth Agenda of the Meeting is as follows:

1. Discharging all members of the Board of Directors with honor,

including the Una�liated Director and all members of the Board of

Commissioners, including the Independent Commissioners with

acknowledgments to members of the Board of Directors for

their management-related actions and to members of the Board

of Commissioners for their supervisory actions.

2. Appointing members of the Board of Directors including the Una�liated

Director and members of the Board of Commissioners of the Company,

including the Company's independent commissioners whose names

as proposed by the shareholders of the Company with a term

commencing from the closing of this Meeting until the closing of

the Annual General Meeting of Shareholders in 2015 (two thousand and

�fteen) without detriment to the right of the General Meeting of

Shareholders to discharge members of the Board of Directors and

members of the Board of Commissioners at any time were as follows:

Tuan Tan Kurniawan Sutandar selaku Direktur Tidak Tera�liasi sesuai dengan ketentuan huruf III.1.5 Peraturan Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat (Lampiran I Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor : Kep-305/BEJ/07-2004), tanggal sembilan belas Juli dua ribu empat (19-7-2004).Dan untuk memenuhi ketentuan huruf C.1. dan C.2. Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A Tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa (Lampiran Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta nomor Kep-339/BEJ/07-2001, tanggal dua puluh Juli dua ribu satu (20-7-2001) yang ditegaskan kembali dengan Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-305/BEJ/07-2004, tanggal sembilan belas Juli dua ribu empat (19-7-2004) serta sesuai dengan Surat Edaran Bursa Efek Jakarta Nomor SE-005/BEJ/09-2001, tanggal dua puluh empat September dua ribu satu (24-9-2001), mengangkat Penghadap Tuan Mukhlis Rasyid dan Penghadap Tuan Ruhiat Wirasendjaja selaku Komisaris Independen Perseroan.3. Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi, untuk menyatakan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini dalam akta Notaris bila mana perlu dan untuk itu melakukan semua tindakan dan perbuatan yang dipandang baik dan perlu oleh Direksi termasuk menghadap di hadapan Notaris dan selanjutnya memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Sistem Administrasi Badan Hukum dan mendaftarkan pada Daftar Perusahaan serta untuk maksud tersebut melakukan segala tindakan yang disyaratkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.Selain itu disampaikan pula, bahwa anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham, sehingga status Direksi dan Dewan Komisaris adalah bukan karyawan Perseroan, melainkan diangkat berdasarkan kepercayaan, oleh karena itu wajib menjalankan tugas dan bekerja untukkepentingan Perseroan.Selanjutnya disampaikan bahwa keputusan yang telah disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham merupakan keputusan Perseroan, maka apabila ada peraturan Perseroan yang bertentangan/tidak sejalan atau belum diatur, maka yang berlaku adalah keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan bilamana dianggap perlu Direksi dengan persetujuan DewanKomisaris membuat peraturan Perseroan tersendiri berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.Dewan Komisaris diberi kuasa dan wewenang oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk menyelesaikan hal/pekerjaan/masalah baik yang masih belum terselesaikan maupun yang akan ada dikemudian hari, termasuk dan tidak terbatas untuk hal-hal yang berkaitan dengan kebijaksanaan Perseroan, baik didalam menentukan gaji, uang tanda jasa (kebijaksanaan) dan lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut diatas.

Mr. Tan Kurniawan Sutandar was appointed as the Una�liated Director

pursuant to the provisions of letter III.1.5 of the Regulation Number I-A on

Registration of Shares and Equity Other Than the Shares Issued by the Listed

Company (Annex I to Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek

Jakarta Number: Kep-305/BEJ / 07-2004), dated the nineteenth of July two

thousand and four (19-7-2004).

In addition, to comply with the provisions of letters C.1. and C.2. of the

Regulation on Registration of Securities Number I-A Regarding the General

Provisions concerning Registration of Equity at the Stock Exchange (Annex to

Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek Jakarta number

Kep-339/BEJ/07-2001, dated the twentieth of July two thousand and one

(20-7-2001) a�rmed by Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek

Jakarta Number Kep-305/BEJ/07-2004, dated the nineteenth of July two

thousand and four (19-7-2004) and in accordance with Jakarta Stock

Exchange Circular Number SE-005/BEJ/09 -2001, dated the twenty fourth of

September two thousand and one (24-9-2001), The Appearer Mr. Mukhlis

Rasyid and The Appearer Mr. Ruhiat Wirasendjaja were appointed as

Independent Commissioners.

3. Granting power and authority to the Company’s Board of Directors with

the right of substitution, to restate the decision of this Annual General

Meeting of Shareholders in a Notarial deed if necessary, and therefore to

carry out all actions and deeds that are considered good and necessary

by the Board of Directors including to appear before the Notary and

subsequently notify the Minister of Justice and Human Rights of

the Republic of Indonesia through the Legal Entity Administration

System and to register in the List of Companies and for that purpose

to take all actions required by the applicable laws and regulations.

In addition, it was also presented that members of the Board of Directors and

members of the Board of Commissioners were appointed by the General

Meeting of Shareholders so their status is not employees of the Company, but

they were appointed by trust, and therefore, obliged to carry out their duties

and work for the interest of the Company.

Further it was conveyed that the decision that had been approved by

the shareholders at the General Meeting of Shareholders would be

the Company's decision, so if any of the Company’s regulation were in

con�ict with/not in line with or had not been set, then the decision of

the General Meeting of Shareholders shall prevail and if deemed necessary

the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners shall

establish a separate regulation of the Company based on the decision of the

Company's General Meeting of Shareholders.

The Board of Commissioners was given power and authority by the

shareholders at the General Meeting of Shareholders to resolve any

matters/works/problems, both those still unresolved and those that might

come up in the future, including but not limited to matters relating to the

Company's discretion in determining salary, money for services (discretion)

and others related to the above.

Pengembangan sumber daya manusia yang berkesinambungan merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pada tanggal 8 Desember 2010 telah dibentuk Equity Development Center (EDC) yang merupakan Non pro�t Training Center yang bertujuan memberikan pelatihan berkualitas yang relevan dengan bidang usaha dan berkesinambungan yang melibat-kan seluruh jajaran perusahaan termasuk didalamnya Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan di dalam lingkungan PT Equity Development Investment Tbk. Selama tahun 2013 EDC kembali mengadakan 6 (enam) pelatihan di bidang Management Series Workshop baik kepada entitas anak, seperti PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Finance Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, PT Lumbung Sari maupun kepada Strategic Business Partner, seperti PT Panen Lestari Internusa untuk pelatihan kepemimpinan (Leadership).Pada bulan Desember 2013, EDC mengadakan The Smart Lab Balanced Scorecard dimana seluruh jajaran Direksi serta karyawan dari entitas anak menentukan target pencapaian Balanced Scorecard untuk tahun 2014. Entitas anak yang telah mengikuti The Smart Lab Balanced Scorecard diantaranya PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, PT Lumbung Sari serta PT Medicom Prima.Equity Development Center (EDC) turut berperan dengan aktif dalam mengadakan pelatihan sumber daya manusia khususnya kepada para kepala cabang entitas anak, yaitu PT Equity Finance Indonesia dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Pelatihan tersebut bertujuan menin-gkatkan pemahaman tentang penerapan Balanced Scorecard yang diturunkan ke masing-masing departemen maupun seluruh kantor cabang pada entitas anak (Cascading). Pada tahun 2013, EDC telah memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada entitas anak PT Equity Development Investment Tbk yang telah menerapkan serta mengimplementasikan secara penuh Balanced Scorecard pada perusahaan masing-masing. Entias anak yang telah mendapatkan serti�kasi Balanced Scorecard di tahun 2013 adalah PT Lumbung Sari, PT Datindo Entrycom, PT Lintas Dunia Travelindo, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia serta PT Medicom Prima. Selain entitas anak, EDC juga memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada Strategic Business Partner diantaranya adalah PT Almakana Sari dan PT Siola Sandimas.Dalam bidang Teknologi Informasi, sampai dengan tahun 2013 perusahaan telah melakukan pengembangan Tehnologi Informasi baik kepada induk perusahaan maupun entitas anak dalam hal peningkatan service level baik kepada Nasabah maupun pemangku Kepentingan. Langkah langkah strategis yang telah dilakukan adalah terintegrasinya system online untuk PT Asuransi Dayin Mitra Tbk,

Sustainable development of human resources is something not to overlook.

To that end, on December 8, 2010 there was an establishment of Equity

Development Center (EDC) which is a non-pro�t Training Center aimed at

providing quality training relevant to the �eld of sustainable business and

involving all levels of the company including the Board of Commissioners,

the Board of Directors and all employees within PT Equity Development

Investment Tbk. During 2013, EDC conducted six (6) Leadership training

sessions on Management Workshop Series for both its subsidiaries such as

PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Finance

Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, and PT Lumbung Sari and its

Strategic Business Partners such as PT Panen Lestari Internusa.

In December 2013, EDC organized The Smart Lab Balanced Scorecard where

the entire Board of Directors and employees from the subsidiaries set

achievement targets for 2014. Subsidiaries participated in The Balanced

Scorecard Smart Lab would include PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi

Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia, PT Ventura Investasi Utama,

PT Lumbung Sari and PT Medicom Prima.

Equity Development Center (EDC) is playing an active role in conducting

human resources training, especially for branch managers of the subsidiaries

i.e. PT Equity Finance Indonesia and PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Such

training aims to enhance the understanding about the application of

Balanced Scorecard cascaded to each department and all branches in the

subsidiaries. In 2013, EDC granted Balanced Scorecard certi�cates to

subsidiaries of PT Equity Development Investment Tbk that had fully applied

and implemented the Balanced Scorecard in their respective company.

Subsidiaries that had obtained the Balanced Scorecard certi�cate in 2013

were PT Lumbung Sari, PT Datindo Entrycom, PT Lintas Dunia Travelindo, PT

Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia and PT Prima

Medicom. EDC also granted Balanced Scorecard certi�cates to its Strategic

Business Partners such as PT Almakana Sari and PT Siola Sandimas in

addition to its subsidiaries.

In the �eld of Information Technology, until 2013 the company had made

some Information Technology-related developments at both the parent

company and the subsidiaries in terms of improving the service level for

both Customers and Stakeholders. Strategic measures that have been taken

include the integration of online systems for PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk,

PT Equity Securities Indonesia, PT. Lumbung Sari, PT Equity Finance

Selanjutnya mata Acara Rapat keempat :1. Menyetujui dan melimpahkan kewenangan kepada Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan, untuk atas nama Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi Perseroan.2. Menyetujui untuk melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan, untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi Perseroan serta melakukan pembagian gaji dan tunjangan lainnya tersebut kepada anggota Direksi Perseroan sesuai dengan ketentuan pasal 17 ayat 4 anggaran dasar Perseroan.3. Menyetujui untuk memberikan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan yang jumlah seluruhnya sama dengan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), yang disahkan dalam mata acara Rapat Pertama. Bilamana ada penambahan, maka penambahan tersebut maksimal sebesar 10% (sepuluh persen) sedangkan selanjutnya pembagian honorarium dan tunjangan lainnya untuk masing-masing anggota Dewan Komisaris Perseroan akan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris Perseroan.Dewan Komisaris sesuai dengan hasil RUPS tanggal 25 Juni 2013 berubah menjadi berjumlah 6 (enam) orang, 2 (dua) orang diantaranya adalah Komisaris Independen. Dewan Komisaris Perusahaan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan 2 (dua) tahun tanpa menghapuskan hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Komisaris kapanpun bilamana diperlukan. Dewan Komisaris mempunyai tugas dan wewenang melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan telah sejalan dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi pengawasan atas kebijakan Dewan Direksi dalam mengelola Perusahaan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dengan dibantu oleh Komite Audit Perusahaan Komite Audit yang telah dibentuk sebagaimana ditentukan oleh peraturan No. IX.I.5, lampirankeputusan Ketua Bapepam nomor Kep-29/PM/2004, memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam membantutugas Dewan Komisaris, khususnya dalam hal pengawasan dengan melakukan :• Penelaahan atas laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya.• Penelaahan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan di bidang Pasar Modal dan perundang-undangan lainnya.

Further more the fourth Meeting Agenda:

1. Approving and delegating authority to the Board of Directors with

the approval of the Board of Commissioners, for and on behalf of

the General Meeting of Shareholders to determine the distribution of

tasks and authority of each member of the Board of Directors.

2. Approving the delegation of authority to the Board of Commissioners to

determine the amount of salary and other allowances of members of

the Board of Directors Company and to perform distribution of

the salary and other allowances to members of the Board of Directors of

the Company in accordance with the provisions of article 17 sub-article

4 of the Company’s articles of association.

3. Approving the provision of honorarium and other allowances for

members of the Board of Commissioners of the Company whose total

amount would be equal to the honorarium and other allowances for

members of the Board of Commissioners as set forth in the Company’s

Financial Statements in the 2012 (two thousand and twelve) �scal year

which was rati�ed in the First Agenda of the Meeting. In the event of an

addition, it should not exceed the maximum limit of 10% (ten percent).

Further, distribution of honorarium and other allowances for each

member of the Board of Commissioners of the Company shall be

decided in a Meeting of the Board of Commissioners of the Company.

In accordance with the result of the General Meeting of Shareholders held on

June 25, 2013, the composition of the Board of Commissioners was changed

to 6 (six) people, two (2) of them being Independent Commissioners. The

Company’s Board of Commissioners was appointed by the General Meeting

of Shareholders for a term of 2 (two) years without abolishing the right of the

General Meeting of Shareholders to discharge the members of the Board of

Commissioners when necessary. The Board of Commissioners has the duty

and authority to conduct supervision to ensure that the policy of the Board of

Directors in managing the Company has been in line with the Articles of

Association and the applicable laws and regulations. The supervisory

function over the policy of the Board of Directors in managing the Company

is implemented by the Board of Commissioners assisted by the Company’s

Audit Committee The Audit Committee established under regulation

No. IX.I.5, annex to decision of the Chairman of the Capital Market

Supervisory Agency number Kep-29/PM/2004, has a very important and

strategic role in assisting the Board of Commissioners, especially in regard to

supervision by:

• Review of the �nancial statements and other �nancial information.

• Review of compliance with laws and regulations in the �eld of Capital

Markets and other legislation.

• Penelaahan atas efektivitas pengendalian internal dan aktivitas operasional.• Penelaahan laporan terkait dengan risiko perusahaan, kendala operasional, kendala keuangan dan pelaporan hasil penelaahan tersebut kepada Dewan Komisaris.

Selama periode tahun 2013, Komite Audit telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan telah mengadakan 4 (empat ) kali pertemuan resmi dengan seluruh anggota Dewan Komisaris mengenai evaluasi laporan triwulanan dan laporan keuangan tahunan. Susunan Komite Audit adalah sebagai berikut :

Tingkat Kehadiran Anggota Komite Audit :

• Review of the e�ectiveness of internal controls and operational

activities.

• Review of reports relating to corporate risk, operational and �nancial

constraints as well as reporting of the review result to the Board of

Commissioners.

During 2013, the Audit Committee carried out its duties and functions in a

well manner and held four (4) o�cial meeting sessions with all members of

the Board of Commissioners regarding the evaluation of quarterly reports

and annual �nancial statements. The composition of the Audit Committee

was as follows:

Attendance Level of Members of the Audit Committee:

Memperoleh gelar MBA dari Armstrong University, California, USA, tahun 1984 dan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atmajaya, Jakarta. Memiliki ijin perorangan dari Bapepam-LK sebagai Pialang Pedagang Efek, Wakil Penjamin Efek dan Wakil Manajer Investasi serta memiliki pula ijin Ahli Asuransi Indonesia Jiwa. Beliau memperoleh gelar CFP® (Certi�ed Financial Planner), QWP™ (Quali�ed Wealth Planner) serta AAIJ (Ahli Asuransi Indonesia Jiwa), QIP (Quali�ed Insurance Practitioner), ICCSO (The International Council of Customer Service Organisations) dari Institut Asuransi Indonesia serta ijin dari Bursa Efek Surabaya tentang Sistem dan Sarana Perdagangan Derivatif. Saat ini beliau sebagai Komisaris dari PT Equity Life Indonesia, dan PT Datindo Entrycom. Beliau juga menjabat sebagai Wakil Koordinator Program Konsultasi Manajemen dari PT Equity Development Investment Tbk, Wakil Ketua Eksekutif dari Equity Development Center. Dalam kegiatan organisasi, beliau pernah aktif dalam Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia. Beliau juga menjadi anggota dari MAPPI. Beliau adalah salah satu �nalis dari EY Entrepreneur of the Year Indonesia 2013. Berdasarkan hasil RUPS Tahunan tanggal 27 Juli 2002, beliau ditunjuk sebagai Direktur Perseroan hingga saat ini.

Obtained her MBA degree from Armstrong University, California, USA in 1984

and an undergraduate degree in Business Administration from Atmajaya

Univerisity, Jakarta. She has licenses from Bapepam-LK as Stock Broker,

Underwriter and investment Manager and also has license as “Ahli Asuransi

Indonesia Jiwa”. She holds Professional Certi�ed Financial Planner (CFP®),

Quali�ed Wealth Planner (QWP™) as well as Ahli Asuransi Indonesia Jiwa

(AAIJ), Quali�ed Insurance Practitioner (QIP), The International Council of

Customer Service Organisation (ICCSO) from The Indonesian Insurance

Institute; Professional of System & Instrument of Derivative Trading License

From Surabaya Stock Exchange. At present she is the commissioner of

PT Equity Life Indonesia and PT Datindo Entrycom. Currently she is

the Vice Coordinator of Management Consultation Programme of PT Equity

Development Investment Tbk. She is the Vice Chief Executive of Equity

Development Center. Formerly she was active at Indonesia Economics

Scholars Association. She is also the member of Indonesian Society of

Appraisers MAPPI. She is one of the Finalist of EY Entrepreneur of The Year

Indonesia 2013.

Based on the result of the annual GMS on July 27th, 2002, she was appointed

as Company Director until this time.

Page 34: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

33 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Beliau ditetapkan sebagai Direktur PT Equity Development Invesment Tbk berdasarkan hasil RUPSLB pada tanggal 22 Januari 2008. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Tarumanegara, Jakarta. Beliau pernah berkarier di bidang Perbankan dan Pembiayaan. Beliau saat ini menjabat sebagai Wakil Koordinator Program Konsultasi Manajemen dari PT Equity Development Invesment Tbk. Beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur dari PT Equity Finance Indonesia. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Koordinator dari Equity Development Center.

He was appointed as Director of PT Equity Development Investment Tbk

based on extra ordinary share holder meeting on 22nd January 2008.

Graduated from Economics of Tarumanagara University, Jakarta. He had

experience in banking and �nance. Currently he is the Vice Coordinator of

Management Consultation Programme of PT Equity Development

Investment Tbk. He was formerly served as President Director of PT Equity

Finance Indonesia. At present he also serves as Coordinator of Equity

Development Center.

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Slamet Riyadi Surakarta dan juga aktif sebagai wakil Sekretari Jenderal ASBALI tahun 2001-2003 serta sebagai ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Asosiasi Balai Lelang Indonesia (ASBALI) tahun 2001-2004.Beliau pernah berkarier di bidang Perbankan dan Pembiayaan serta perusahaan lelang.Beliau ditunjuk sebagai Direktur Perseroan pada RUPS Tahunan yang diselengarakan pada tanggal 25 Juni 2013.

Obtained his Bachelor degree in Economics from University of Slamet Riyadi,

Surakarta, and he also active as deputy Secretary General ASBALI years

2001-2003 as well as the chairman of the Inter-Institutional Relations

Auctioneer Association of Indonesia (ASBALI) 2001-2004. He had experience

in banking and �nance and also auciton company.

He was appointed as Company Director based on the result of the annual

GMS on June 25th, 2013.

BUSTOMI USMANDirektur II Director II

TAN KURNIAWAN SUTANDAR Direktur III - Tidak Tera�liasi Non A�liated - Director III

4. Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan disahkannya Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu dua belas (31-12-2012), serta disahkannya Laporan Dewan Komisaris Perseroan atas pelaksanaan tugas dan pengawasan selama Tahun Buku 2012 (dua ribu dua belas), maka sesuai dengan ketentuan pasal 12 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, diberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan dan kepada para anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan, yang telah dijalankan selama tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).Mata Acara Rapat Kedua dari Rapat, yaitu :“Menyetujui untuk tidak membagikan dividen kepada Pemegang Saham Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu-dua belas), dan keuntungan bersih Perseroan Tahun Buku 2012 (dua ribu dua belas) sebesar Rp. 61.892.476.000,00 (enam puluh satu milyar delapan ratus sembilan puluh dua juta empat ratus tujuh puluh enam ribu Rupiah) akan dicatat sebagai Laba Ditahan (Retained Earning) guna menutup kerugian Perseroan dari tahun-tahun buku sebelumnya”.Mata Acara Rapat Ketiga dari Rapat, yaitu :1. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Neraca, Perhitungan Laba Rugi dan bagian lainnya dari laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu tiga belas (31-12-2013).2. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium bagi Kantor Akuntan Publik tersebut serta persyaratan lainnya berkenaan dengan penunjukan tersebut.

4. With approved Annual Report and rati�ed Financial Statements for the

�scal year ended on the thirty-�rst of December two thousand and

twelve (31-12-2012), and rati�ed Report of the Company’s Board of

Commissioners for implementation of tasks and supervision during the

2012 (two thousand two twelve) Fiscal Year, then in accordance with

the provisions of article 12 sub-article 3 of the Articles of Association

of the Company, full acquittal (Volledig acquit et decharge) shall be

granted to members of the Board of Directors for management-related

actions and to members of the Board of Commissioners for supervisory

measures, which have been implemented during the 2012 (two

thousand and twelve) �scal year, to the extent that such actions are

re�ected in the Annual Report and Financial Statements of

the Company in the 2012 (two thousand and twelve) �scal year.

The Second Agenda of the Meeting is as follows:

"Approving the decision not to distribute dividends to Shareholders for the

2012 (two thousand and twelve) �scal year, and the Company’s net pro�t for

the 2012 (two thousand and twelve) Fiscal Year at Rp. 61,892,476,000.00

(sixty one billion eight hundred ninety two million four hundred seventy six

thousand Rupiahs) will be recorded as Retained Earnings to cover the

Company's losses from the previous �scal years".

The Third Agenda of the Meeting is as follows:

1. Authorizing the Company’s Board of Directors to appoint a Public

Accountant O�ce to audit the Balance Sheet, Pro�t and Loss Statement

and other sections of the Company’s �nancial statements for the �scal

year ended on the thirty-�rst of December two thousand and thirteen

(31-12-2013).

2. Authorizing the Board of Directors to determine the honorarium for

the Public Accountant O�ce and other requirements relating to

the appointment.

PT Equity Securities Indonesia, PT Lumbung Sari, PT Equity Finance Indonesia dan PT Equity Life Indonesia. Untuk menjaga keamanan data Nasabah maupun pemangku kepentingan, perusahaan sedang melakukan upgrade system serta peningkatan security yang ada melalui tehnologi next generation �rewall, sehingga data yang ada dapat selalu terproteksi keamanannya. Untuk mengantisipasi terjadinya suatu bencana seperti gempa bumi, kebakaran, kebanjiran dan bencana-bencana lainnya , perusahaan telah menentukan standard BCP (Business Continuity Plan) sejak tahun 2011, dengan menempatkan Backup Server di lokasi lokasi Data Center yang sudah dianalisa dan dievaluasi terlebih dahulu mengenai dampak terhadap kejadian kejadian tersebut, dan sampai saat ini masih terus ditingkatkan baik melalui Technology yang terkini maupun peningkatan Standard procedure BCP. Perencanaan strategis selanjutnya adalah memaksimalkan sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun Teknologi yang ada antara entitas anak perusahaan dengan dibentuk Sentralisasi IT Function secara Adhoc yang sudah berjalan sejak tahun 2013. Pada tahun 2013, perusahaan mengadakan RUPS Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2013 yang menyetujui hal-hal antara lain sebagai berikut:Mata Acara Rapat Pertama dari Rapat, yaitu :1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja sebagaimana ternyata dalam Laporan nomor : RPC-3381/PSS/2013, tanggal dua puluh tujuh Maret dua ribu tiga belas (27-3-2013) dengan pendapat wajar dalam semua hal material.3. Mengesahkan Laporan Dewan Komisaris Perseroan atas pelaksanaan tugas pengawasan selama Tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).

Indonesia and PT Equity Life Indonesia. To maintain the security of

Customers’ and stakeholders’ data, the company is upgrading the system

and tightening the existing security through the next generation �rewall

technology so as to ensure continued protection of data. In anticipation of

disasters such as earthquake, �re, �ood and other disasters, the company has

set the BCP (Business Continuity Plan) standard since 2011 by placing

a Backup Server at Data Center locations that have been analyzed and

evaluated in advance as to their resilience against the impact of such events,

and to date, improvements are still ongoing through the latest Technology

and enhancement in the BCP Standard procedure. The next strategic

planning is to maximize the available resources i.e. both existing human

resources and Technologies among the subsidiaries by establishing the Ad

Hoc Centralized IT Function which has been running since 2013.

In 2013, the company conducted its Annual General Meeting of Shareholders

on June 25, 2013 with the following outcomes:

The First Agenda of the Meeting is as follows:

1. Approving the Company’s Annual Report for 2012 (two thousand and

twelve) �scal year.

2. Ratifying the Company's Financial Statements for 2012 (two thousand

and twelve) �scal year that had been audited by Purwantono,

Suherman & Surja Public Accountant O�ce as evidenced by the report

number: RPC-3381/PSS/2013, dated the twenty-seventh of March two

thousand and thirteen (27-3-2013) with quali�ed opinion on all

materials.

3. Ratifying the Board of Commissioners’ Report on the implementation of

supervisory tasks during the 2012 (two thousand and twelve) �scal Year.

Mata Acara Rapat Keempat dari Rapat, yaitu :1. Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi termasuk Direktur Tidak Tera�liasi dan seluruh anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen Perseroan dengan ucapan terima kasih kepada para anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada para anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasannya.2. Mengangkat anggota Direksi termasuk Direktur Tidak Tera�liasi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan termasuk Komisaris independen Perseroan yang nama-namanya sebagaimana yang diusulkan oleh para pemegang saham Perseroan dengan masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2015 (dua ribu lima belas) dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu adalah sebagai berikut :

The Fourth Agenda of the Meeting is as follows:

1. Discharging all members of the Board of Directors with honor,

including the Una�liated Director and all members of the Board of

Commissioners, including the Independent Commissioners with

acknowledgments to members of the Board of Directors for

their management-related actions and to members of the Board

of Commissioners for their supervisory actions.

2. Appointing members of the Board of Directors including the Una�liated

Director and members of the Board of Commissioners of the Company,

including the Company's independent commissioners whose names

as proposed by the shareholders of the Company with a term

commencing from the closing of this Meeting until the closing of

the Annual General Meeting of Shareholders in 2015 (two thousand and

�fteen) without detriment to the right of the General Meeting of

Shareholders to discharge members of the Board of Directors and

members of the Board of Commissioners at any time were as follows:

Tuan Tan Kurniawan Sutandar selaku Direktur Tidak Tera�liasi sesuai dengan ketentuan huruf III.1.5 Peraturan Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat (Lampiran I Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor : Kep-305/BEJ/07-2004), tanggal sembilan belas Juli dua ribu empat (19-7-2004).Dan untuk memenuhi ketentuan huruf C.1. dan C.2. Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A Tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa (Lampiran Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta nomor Kep-339/BEJ/07-2001, tanggal dua puluh Juli dua ribu satu (20-7-2001) yang ditegaskan kembali dengan Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-305/BEJ/07-2004, tanggal sembilan belas Juli dua ribu empat (19-7-2004) serta sesuai dengan Surat Edaran Bursa Efek Jakarta Nomor SE-005/BEJ/09-2001, tanggal dua puluh empat September dua ribu satu (24-9-2001), mengangkat Penghadap Tuan Mukhlis Rasyid dan Penghadap Tuan Ruhiat Wirasendjaja selaku Komisaris Independen Perseroan.3. Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi, untuk menyatakan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini dalam akta Notaris bila mana perlu dan untuk itu melakukan semua tindakan dan perbuatan yang dipandang baik dan perlu oleh Direksi termasuk menghadap di hadapan Notaris dan selanjutnya memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Sistem Administrasi Badan Hukum dan mendaftarkan pada Daftar Perusahaan serta untuk maksud tersebut melakukan segala tindakan yang disyaratkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.Selain itu disampaikan pula, bahwa anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham, sehingga status Direksi dan Dewan Komisaris adalah bukan karyawan Perseroan, melainkan diangkat berdasarkan kepercayaan, oleh karena itu wajib menjalankan tugas dan bekerja untukkepentingan Perseroan.Selanjutnya disampaikan bahwa keputusan yang telah disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham merupakan keputusan Perseroan, maka apabila ada peraturan Perseroan yang bertentangan/tidak sejalan atau belum diatur, maka yang berlaku adalah keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan bilamana dianggap perlu Direksi dengan persetujuan DewanKomisaris membuat peraturan Perseroan tersendiri berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.Dewan Komisaris diberi kuasa dan wewenang oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk menyelesaikan hal/pekerjaan/masalah baik yang masih belum terselesaikan maupun yang akan ada dikemudian hari, termasuk dan tidak terbatas untuk hal-hal yang berkaitan dengan kebijaksanaan Perseroan, baik didalam menentukan gaji, uang tanda jasa (kebijaksanaan) dan lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut diatas.

Mr. Tan Kurniawan Sutandar was appointed as the Una�liated Director

pursuant to the provisions of letter III.1.5 of the Regulation Number I-A on

Registration of Shares and Equity Other Than the Shares Issued by the Listed

Company (Annex I to Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek

Jakarta Number: Kep-305/BEJ / 07-2004), dated the nineteenth of July two

thousand and four (19-7-2004).

In addition, to comply with the provisions of letters C.1. and C.2. of the

Regulation on Registration of Securities Number I-A Regarding the General

Provisions concerning Registration of Equity at the Stock Exchange (Annex to

Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek Jakarta number

Kep-339/BEJ/07-2001, dated the twentieth of July two thousand and one

(20-7-2001) a�rmed by Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek

Jakarta Number Kep-305/BEJ/07-2004, dated the nineteenth of July two

thousand and four (19-7-2004) and in accordance with Jakarta Stock

Exchange Circular Number SE-005/BEJ/09 -2001, dated the twenty fourth of

September two thousand and one (24-9-2001), The Appearer Mr. Mukhlis

Rasyid and The Appearer Mr. Ruhiat Wirasendjaja were appointed as

Independent Commissioners.

3. Granting power and authority to the Company’s Board of Directors with

the right of substitution, to restate the decision of this Annual General

Meeting of Shareholders in a Notarial deed if necessary, and therefore to

carry out all actions and deeds that are considered good and necessary

by the Board of Directors including to appear before the Notary and

subsequently notify the Minister of Justice and Human Rights of

the Republic of Indonesia through the Legal Entity Administration

System and to register in the List of Companies and for that purpose

to take all actions required by the applicable laws and regulations.

In addition, it was also presented that members of the Board of Directors and

members of the Board of Commissioners were appointed by the General

Meeting of Shareholders so their status is not employees of the Company, but

they were appointed by trust, and therefore, obliged to carry out their duties

and work for the interest of the Company.

Further it was conveyed that the decision that had been approved by

the shareholders at the General Meeting of Shareholders would be

the Company's decision, so if any of the Company’s regulation were in

con�ict with/not in line with or had not been set, then the decision of

the General Meeting of Shareholders shall prevail and if deemed necessary

the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners shall

establish a separate regulation of the Company based on the decision of the

Company's General Meeting of Shareholders.

The Board of Commissioners was given power and authority by the

shareholders at the General Meeting of Shareholders to resolve any

matters/works/problems, both those still unresolved and those that might

come up in the future, including but not limited to matters relating to the

Company's discretion in determining salary, money for services (discretion)

and others related to the above.

Pengembangan sumber daya manusia yang berkesinambungan merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pada tanggal 8 Desember 2010 telah dibentuk Equity Development Center (EDC) yang merupakan Non pro�t Training Center yang bertujuan memberikan pelatihan berkualitas yang relevan dengan bidang usaha dan berkesinambungan yang melibat-kan seluruh jajaran perusahaan termasuk didalamnya Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan di dalam lingkungan PT Equity Development Investment Tbk. Selama tahun 2013 EDC kembali mengadakan 6 (enam) pelatihan di bidang Management Series Workshop baik kepada entitas anak, seperti PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Finance Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, PT Lumbung Sari maupun kepada Strategic Business Partner, seperti PT Panen Lestari Internusa untuk pelatihan kepemimpinan (Leadership).Pada bulan Desember 2013, EDC mengadakan The Smart Lab Balanced Scorecard dimana seluruh jajaran Direksi serta karyawan dari entitas anak menentukan target pencapaian Balanced Scorecard untuk tahun 2014. Entitas anak yang telah mengikuti The Smart Lab Balanced Scorecard diantaranya PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, PT Lumbung Sari serta PT Medicom Prima.Equity Development Center (EDC) turut berperan dengan aktif dalam mengadakan pelatihan sumber daya manusia khususnya kepada para kepala cabang entitas anak, yaitu PT Equity Finance Indonesia dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Pelatihan tersebut bertujuan menin-gkatkan pemahaman tentang penerapan Balanced Scorecard yang diturunkan ke masing-masing departemen maupun seluruh kantor cabang pada entitas anak (Cascading). Pada tahun 2013, EDC telah memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada entitas anak PT Equity Development Investment Tbk yang telah menerapkan serta mengimplementasikan secara penuh Balanced Scorecard pada perusahaan masing-masing. Entias anak yang telah mendapatkan serti�kasi Balanced Scorecard di tahun 2013 adalah PT Lumbung Sari, PT Datindo Entrycom, PT Lintas Dunia Travelindo, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia serta PT Medicom Prima. Selain entitas anak, EDC juga memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada Strategic Business Partner diantaranya adalah PT Almakana Sari dan PT Siola Sandimas.Dalam bidang Teknologi Informasi, sampai dengan tahun 2013 perusahaan telah melakukan pengembangan Tehnologi Informasi baik kepada induk perusahaan maupun entitas anak dalam hal peningkatan service level baik kepada Nasabah maupun pemangku Kepentingan. Langkah langkah strategis yang telah dilakukan adalah terintegrasinya system online untuk PT Asuransi Dayin Mitra Tbk,

Sustainable development of human resources is something not to overlook.

To that end, on December 8, 2010 there was an establishment of Equity

Development Center (EDC) which is a non-pro�t Training Center aimed at

providing quality training relevant to the �eld of sustainable business and

involving all levels of the company including the Board of Commissioners,

the Board of Directors and all employees within PT Equity Development

Investment Tbk. During 2013, EDC conducted six (6) Leadership training

sessions on Management Workshop Series for both its subsidiaries such as

PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Finance

Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, and PT Lumbung Sari and its

Strategic Business Partners such as PT Panen Lestari Internusa.

In December 2013, EDC organized The Smart Lab Balanced Scorecard where

the entire Board of Directors and employees from the subsidiaries set

achievement targets for 2014. Subsidiaries participated in The Balanced

Scorecard Smart Lab would include PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi

Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia, PT Ventura Investasi Utama,

PT Lumbung Sari and PT Medicom Prima.

Equity Development Center (EDC) is playing an active role in conducting

human resources training, especially for branch managers of the subsidiaries

i.e. PT Equity Finance Indonesia and PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Such

training aims to enhance the understanding about the application of

Balanced Scorecard cascaded to each department and all branches in the

subsidiaries. In 2013, EDC granted Balanced Scorecard certi�cates to

subsidiaries of PT Equity Development Investment Tbk that had fully applied

and implemented the Balanced Scorecard in their respective company.

Subsidiaries that had obtained the Balanced Scorecard certi�cate in 2013

were PT Lumbung Sari, PT Datindo Entrycom, PT Lintas Dunia Travelindo, PT

Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia and PT Prima

Medicom. EDC also granted Balanced Scorecard certi�cates to its Strategic

Business Partners such as PT Almakana Sari and PT Siola Sandimas in

addition to its subsidiaries.

In the �eld of Information Technology, until 2013 the company had made

some Information Technology-related developments at both the parent

company and the subsidiaries in terms of improving the service level for

both Customers and Stakeholders. Strategic measures that have been taken

include the integration of online systems for PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk,

PT Equity Securities Indonesia, PT. Lumbung Sari, PT Equity Finance

Selanjutnya mata Acara Rapat keempat :1. Menyetujui dan melimpahkan kewenangan kepada Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan, untuk atas nama Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi Perseroan.2. Menyetujui untuk melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan, untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi Perseroan serta melakukan pembagian gaji dan tunjangan lainnya tersebut kepada anggota Direksi Perseroan sesuai dengan ketentuan pasal 17 ayat 4 anggaran dasar Perseroan.3. Menyetujui untuk memberikan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan yang jumlah seluruhnya sama dengan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), yang disahkan dalam mata acara Rapat Pertama. Bilamana ada penambahan, maka penambahan tersebut maksimal sebesar 10% (sepuluh persen) sedangkan selanjutnya pembagian honorarium dan tunjangan lainnya untuk masing-masing anggota Dewan Komisaris Perseroan akan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris Perseroan.Dewan Komisaris sesuai dengan hasil RUPS tanggal 25 Juni 2013 berubah menjadi berjumlah 6 (enam) orang, 2 (dua) orang diantaranya adalah Komisaris Independen. Dewan Komisaris Perusahaan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan 2 (dua) tahun tanpa menghapuskan hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Komisaris kapanpun bilamana diperlukan. Dewan Komisaris mempunyai tugas dan wewenang melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan telah sejalan dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi pengawasan atas kebijakan Dewan Direksi dalam mengelola Perusahaan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dengan dibantu oleh Komite Audit Perusahaan Komite Audit yang telah dibentuk sebagaimana ditentukan oleh peraturan No. IX.I.5, lampirankeputusan Ketua Bapepam nomor Kep-29/PM/2004, memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam membantutugas Dewan Komisaris, khususnya dalam hal pengawasan dengan melakukan :• Penelaahan atas laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya.• Penelaahan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan di bidang Pasar Modal dan perundang-undangan lainnya.

Further more the fourth Meeting Agenda:

1. Approving and delegating authority to the Board of Directors with

the approval of the Board of Commissioners, for and on behalf of

the General Meeting of Shareholders to determine the distribution of

tasks and authority of each member of the Board of Directors.

2. Approving the delegation of authority to the Board of Commissioners to

determine the amount of salary and other allowances of members of

the Board of Directors Company and to perform distribution of

the salary and other allowances to members of the Board of Directors of

the Company in accordance with the provisions of article 17 sub-article

4 of the Company’s articles of association.

3. Approving the provision of honorarium and other allowances for

members of the Board of Commissioners of the Company whose total

amount would be equal to the honorarium and other allowances for

members of the Board of Commissioners as set forth in the Company’s

Financial Statements in the 2012 (two thousand and twelve) �scal year

which was rati�ed in the First Agenda of the Meeting. In the event of an

addition, it should not exceed the maximum limit of 10% (ten percent).

Further, distribution of honorarium and other allowances for each

member of the Board of Commissioners of the Company shall be

decided in a Meeting of the Board of Commissioners of the Company.

In accordance with the result of the General Meeting of Shareholders held on

June 25, 2013, the composition of the Board of Commissioners was changed

to 6 (six) people, two (2) of them being Independent Commissioners. The

Company’s Board of Commissioners was appointed by the General Meeting

of Shareholders for a term of 2 (two) years without abolishing the right of the

General Meeting of Shareholders to discharge the members of the Board of

Commissioners when necessary. The Board of Commissioners has the duty

and authority to conduct supervision to ensure that the policy of the Board of

Directors in managing the Company has been in line with the Articles of

Association and the applicable laws and regulations. The supervisory

function over the policy of the Board of Directors in managing the Company

is implemented by the Board of Commissioners assisted by the Company’s

Audit Committee The Audit Committee established under regulation

No. IX.I.5, annex to decision of the Chairman of the Capital Market

Supervisory Agency number Kep-29/PM/2004, has a very important and

strategic role in assisting the Board of Commissioners, especially in regard to

supervision by:

• Review of the �nancial statements and other �nancial information.

• Review of compliance with laws and regulations in the �eld of Capital

Markets and other legislation.

• Penelaahan atas efektivitas pengendalian internal dan aktivitas operasional.• Penelaahan laporan terkait dengan risiko perusahaan, kendala operasional, kendala keuangan dan pelaporan hasil penelaahan tersebut kepada Dewan Komisaris.

Selama periode tahun 2013, Komite Audit telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan telah mengadakan 4 (empat ) kali pertemuan resmi dengan seluruh anggota Dewan Komisaris mengenai evaluasi laporan triwulanan dan laporan keuangan tahunan. Susunan Komite Audit adalah sebagai berikut :

Tingkat Kehadiran Anggota Komite Audit :

• Review of the e�ectiveness of internal controls and operational

activities.

• Review of reports relating to corporate risk, operational and �nancial

constraints as well as reporting of the review result to the Board of

Commissioners.

During 2013, the Audit Committee carried out its duties and functions in a

well manner and held four (4) o�cial meeting sessions with all members of

the Board of Commissioners regarding the evaluation of quarterly reports

and annual �nancial statements. The composition of the Audit Committee

was as follows:

Attendance Level of Members of the Audit Committee:

Pro�l Manajemen Management Pro�le

Dari Kiri ke Kanan Left to Right:

Komisaris Commissioners: Mukhlis Rasyid, Cyprianus Pranoto, Ruhiat Wirasendjaja, Rachmad Deswandi, Sujitno Siswowidagdo

Direksi Directors: Tettly L. Gozali, M. Zulki�i Abusuki, Tan Kurniawan Sutandar, Bustomi Usman

Page 35: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

PT Equity Development Investment Tbk

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

34

Manajemen PT Equity Development Investment Tbk menyadari sepenuhnya mengenai pentingnya tata kelola perusahaan,serta senantiasa bekerja keras mengembangkan kegiatan usaha dengan menjalankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik yang berlandaskan pada prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi serta prinsip kewajaran dengan tujuan memberikan nilai tambah jangka panjang kepada seluruhstakeholders serta usaha meningkatkan daya saing perusahaan.

Tata kelola perusahaan selama ini dapat berjalan baik dengan menggerakkan aspek- aspek pendukung meliputi aspek tata kelola pengurus, tata kelola bisnis, dan tata kelola kepegawaian Aspek tata kelola pengurus mencakup peran dan kewenangan dari pengurus/pimpinan perusahaan dalam hal pencalonan sertapenunjukan, menilai kemampuan, integritas serta pengalaman, evaluasi dan pengawasan kinerja pengurus.Aspek tata kelola bisnis didukung oleh perencanaan danimplementasi atas strategi bisnis, manajemen risiko dan keterbukaan informasi. Perusahaan telah memiliki tim Management Consultation Programme (MCP) yang bertugas melakukan evaluasi kegiatan operasional entitas anak, guna memastikan dipenuhinya unsur kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, melakukan pembinaan dan konsultasi dengan tujuan mengoptimalkan kinerja dan memberikan nilai tambah kepada entitas anak. Adapun target dari tim MCP adalah melakukan evaluasi kepada setiap entitas anak minimal satu kali setiap tahunnya.Sejak triwulan ke 3 tahun 2010 perusahaan bersama entitas anak telah mencanangkan penerapan Balance scorecard (BSC) yang dilaksanakan secara bertahap baik diinduk perusahaan maupun

PT Equity Development Investment Tbk is fully aware of the importance of

corporate governance, and has always worked hard to develop business

activities by applying the principle of good corporate governance based on

transparency, accountability, responsibility, independence and

reasonableness with the aim of providing long-term added value for all

stakeholders and improving the company’s competitive edge.

Good corporate governance has worked well so far by mobilizing the

supporting aspects including the management governance, business

governance, sta�ng governance. The aspect of management governance

includes the role and authority of the management/leadership of the

company in terms of the nomination and appointment, assessment of

ability, integrity and experience, the evaluation and supervision of the

management’s performance.

The aspect of business governance is supported by the planning and

implementation of business strategy, risk management and information

disclosure. The Company has had a team of Management Consultation

Programme (MCP), which serves to evaluate the operational activities of the

subsidiaries, to ensure compliance with applicable regulations, to provide

guidance and consultation in order to optimize performance and provide

added value to the subsidiaries. The MCP team’s target is to undertake an

evaluation to each subsidiary at least once a year.

Since the third quarter of 2010, the company along with its subsidiaries have

endorsed the gradual implementation of Balance Scorecard (BSC) both in

the parent company and in the respective subsidiaries for measuring

4. Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan disahkannya Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu dua belas (31-12-2012), serta disahkannya Laporan Dewan Komisaris Perseroan atas pelaksanaan tugas dan pengawasan selama Tahun Buku 2012 (dua ribu dua belas), maka sesuai dengan ketentuan pasal 12 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, diberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan dan kepada para anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan, yang telah dijalankan selama tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).Mata Acara Rapat Kedua dari Rapat, yaitu :“Menyetujui untuk tidak membagikan dividen kepada Pemegang Saham Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu-dua belas), dan keuntungan bersih Perseroan Tahun Buku 2012 (dua ribu dua belas) sebesar Rp. 61.892.476.000,00 (enam puluh satu milyar delapan ratus sembilan puluh dua juta empat ratus tujuh puluh enam ribu Rupiah) akan dicatat sebagai Laba Ditahan (Retained Earning) guna menutup kerugian Perseroan dari tahun-tahun buku sebelumnya”.Mata Acara Rapat Ketiga dari Rapat, yaitu :1. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Neraca, Perhitungan Laba Rugi dan bagian lainnya dari laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu tiga belas (31-12-2013).2. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium bagi Kantor Akuntan Publik tersebut serta persyaratan lainnya berkenaan dengan penunjukan tersebut.

4. With approved Annual Report and rati�ed Financial Statements for the

�scal year ended on the thirty-�rst of December two thousand and

twelve (31-12-2012), and rati�ed Report of the Company’s Board of

Commissioners for implementation of tasks and supervision during the

2012 (two thousand two twelve) Fiscal Year, then in accordance with

the provisions of article 12 sub-article 3 of the Articles of Association

of the Company, full acquittal (Volledig acquit et decharge) shall be

granted to members of the Board of Directors for management-related

actions and to members of the Board of Commissioners for supervisory

measures, which have been implemented during the 2012 (two

thousand and twelve) �scal year, to the extent that such actions are

re�ected in the Annual Report and Financial Statements of

the Company in the 2012 (two thousand and twelve) �scal year.

The Second Agenda of the Meeting is as follows:

"Approving the decision not to distribute dividends to Shareholders for the

2012 (two thousand and twelve) �scal year, and the Company’s net pro�t for

the 2012 (two thousand and twelve) Fiscal Year at Rp. 61,892,476,000.00

(sixty one billion eight hundred ninety two million four hundred seventy six

thousand Rupiahs) will be recorded as Retained Earnings to cover the

Company's losses from the previous �scal years".

The Third Agenda of the Meeting is as follows:

1. Authorizing the Company’s Board of Directors to appoint a Public

Accountant O�ce to audit the Balance Sheet, Pro�t and Loss Statement

and other sections of the Company’s �nancial statements for the �scal

year ended on the thirty-�rst of December two thousand and thirteen

(31-12-2013).

2. Authorizing the Board of Directors to determine the honorarium for

the Public Accountant O�ce and other requirements relating to

the appointment.

PT Equity Securities Indonesia, PT Lumbung Sari, PT Equity Finance Indonesia dan PT Equity Life Indonesia. Untuk menjaga keamanan data Nasabah maupun pemangku kepentingan, perusahaan sedang melakukan upgrade system serta peningkatan security yang ada melalui tehnologi next generation �rewall, sehingga data yang ada dapat selalu terproteksi keamanannya. Untuk mengantisipasi terjadinya suatu bencana seperti gempa bumi, kebakaran, kebanjiran dan bencana-bencana lainnya , perusahaan telah menentukan standard BCP (Business Continuity Plan) sejak tahun 2011, dengan menempatkan Backup Server di lokasi lokasi Data Center yang sudah dianalisa dan dievaluasi terlebih dahulu mengenai dampak terhadap kejadian kejadian tersebut, dan sampai saat ini masih terus ditingkatkan baik melalui Technology yang terkini maupun peningkatan Standard procedure BCP. Perencanaan strategis selanjutnya adalah memaksimalkan sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun Teknologi yang ada antara entitas anak perusahaan dengan dibentuk Sentralisasi IT Function secara Adhoc yang sudah berjalan sejak tahun 2013. Pada tahun 2013, perusahaan mengadakan RUPS Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2013 yang menyetujui hal-hal antara lain sebagai berikut:Mata Acara Rapat Pertama dari Rapat, yaitu :1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja sebagaimana ternyata dalam Laporan nomor : RPC-3381/PSS/2013, tanggal dua puluh tujuh Maret dua ribu tiga belas (27-3-2013) dengan pendapat wajar dalam semua hal material.3. Mengesahkan Laporan Dewan Komisaris Perseroan atas pelaksanaan tugas pengawasan selama Tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).

Indonesia and PT Equity Life Indonesia. To maintain the security of

Customers’ and stakeholders’ data, the company is upgrading the system

and tightening the existing security through the next generation �rewall

technology so as to ensure continued protection of data. In anticipation of

disasters such as earthquake, �re, �ood and other disasters, the company has

set the BCP (Business Continuity Plan) standard since 2011 by placing

a Backup Server at Data Center locations that have been analyzed and

evaluated in advance as to their resilience against the impact of such events,

and to date, improvements are still ongoing through the latest Technology

and enhancement in the BCP Standard procedure. The next strategic

planning is to maximize the available resources i.e. both existing human

resources and Technologies among the subsidiaries by establishing the Ad

Hoc Centralized IT Function which has been running since 2013.

In 2013, the company conducted its Annual General Meeting of Shareholders

on June 25, 2013 with the following outcomes:

The First Agenda of the Meeting is as follows:

1. Approving the Company’s Annual Report for 2012 (two thousand and

twelve) �scal year.

2. Ratifying the Company's Financial Statements for 2012 (two thousand

and twelve) �scal year that had been audited by Purwantono,

Suherman & Surja Public Accountant O�ce as evidenced by the report

number: RPC-3381/PSS/2013, dated the twenty-seventh of March two

thousand and thirteen (27-3-2013) with quali�ed opinion on all

materials.

3. Ratifying the Board of Commissioners’ Report on the implementation of

supervisory tasks during the 2012 (two thousand and twelve) �scal Year.

Mata Acara Rapat Keempat dari Rapat, yaitu :1. Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi termasuk Direktur Tidak Tera�liasi dan seluruh anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen Perseroan dengan ucapan terima kasih kepada para anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada para anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasannya.2. Mengangkat anggota Direksi termasuk Direktur Tidak Tera�liasi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan termasuk Komisaris independen Perseroan yang nama-namanya sebagaimana yang diusulkan oleh para pemegang saham Perseroan dengan masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2015 (dua ribu lima belas) dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu adalah sebagai berikut :

The Fourth Agenda of the Meeting is as follows:

1. Discharging all members of the Board of Directors with honor,

including the Una�liated Director and all members of the Board of

Commissioners, including the Independent Commissioners with

acknowledgments to members of the Board of Directors for

their management-related actions and to members of the Board

of Commissioners for their supervisory actions.

2. Appointing members of the Board of Directors including the Una�liated

Director and members of the Board of Commissioners of the Company,

including the Company's independent commissioners whose names

as proposed by the shareholders of the Company with a term

commencing from the closing of this Meeting until the closing of

the Annual General Meeting of Shareholders in 2015 (two thousand and

�fteen) without detriment to the right of the General Meeting of

Shareholders to discharge members of the Board of Directors and

members of the Board of Commissioners at any time were as follows:

Tuan Tan Kurniawan Sutandar selaku Direktur Tidak Tera�liasi sesuai dengan ketentuan huruf III.1.5 Peraturan Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat (Lampiran I Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor : Kep-305/BEJ/07-2004), tanggal sembilan belas Juli dua ribu empat (19-7-2004).Dan untuk memenuhi ketentuan huruf C.1. dan C.2. Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A Tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa (Lampiran Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta nomor Kep-339/BEJ/07-2001, tanggal dua puluh Juli dua ribu satu (20-7-2001) yang ditegaskan kembali dengan Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-305/BEJ/07-2004, tanggal sembilan belas Juli dua ribu empat (19-7-2004) serta sesuai dengan Surat Edaran Bursa Efek Jakarta Nomor SE-005/BEJ/09-2001, tanggal dua puluh empat September dua ribu satu (24-9-2001), mengangkat Penghadap Tuan Mukhlis Rasyid dan Penghadap Tuan Ruhiat Wirasendjaja selaku Komisaris Independen Perseroan.3. Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi, untuk menyatakan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini dalam akta Notaris bila mana perlu dan untuk itu melakukan semua tindakan dan perbuatan yang dipandang baik dan perlu oleh Direksi termasuk menghadap di hadapan Notaris dan selanjutnya memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Sistem Administrasi Badan Hukum dan mendaftarkan pada Daftar Perusahaan serta untuk maksud tersebut melakukan segala tindakan yang disyaratkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.Selain itu disampaikan pula, bahwa anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham, sehingga status Direksi dan Dewan Komisaris adalah bukan karyawan Perseroan, melainkan diangkat berdasarkan kepercayaan, oleh karena itu wajib menjalankan tugas dan bekerja untukkepentingan Perseroan.Selanjutnya disampaikan bahwa keputusan yang telah disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham merupakan keputusan Perseroan, maka apabila ada peraturan Perseroan yang bertentangan/tidak sejalan atau belum diatur, maka yang berlaku adalah keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan bilamana dianggap perlu Direksi dengan persetujuan DewanKomisaris membuat peraturan Perseroan tersendiri berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.Dewan Komisaris diberi kuasa dan wewenang oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk menyelesaikan hal/pekerjaan/masalah baik yang masih belum terselesaikan maupun yang akan ada dikemudian hari, termasuk dan tidak terbatas untuk hal-hal yang berkaitan dengan kebijaksanaan Perseroan, baik didalam menentukan gaji, uang tanda jasa (kebijaksanaan) dan lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut diatas.

Mr. Tan Kurniawan Sutandar was appointed as the Una�liated Director

pursuant to the provisions of letter III.1.5 of the Regulation Number I-A on

Registration of Shares and Equity Other Than the Shares Issued by the Listed

Company (Annex I to Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek

Jakarta Number: Kep-305/BEJ / 07-2004), dated the nineteenth of July two

thousand and four (19-7-2004).

In addition, to comply with the provisions of letters C.1. and C.2. of the

Regulation on Registration of Securities Number I-A Regarding the General

Provisions concerning Registration of Equity at the Stock Exchange (Annex to

Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek Jakarta number

Kep-339/BEJ/07-2001, dated the twentieth of July two thousand and one

(20-7-2001) a�rmed by Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek

Jakarta Number Kep-305/BEJ/07-2004, dated the nineteenth of July two

thousand and four (19-7-2004) and in accordance with Jakarta Stock

Exchange Circular Number SE-005/BEJ/09 -2001, dated the twenty fourth of

September two thousand and one (24-9-2001), The Appearer Mr. Mukhlis

Rasyid and The Appearer Mr. Ruhiat Wirasendjaja were appointed as

Independent Commissioners.

3. Granting power and authority to the Company’s Board of Directors with

the right of substitution, to restate the decision of this Annual General

Meeting of Shareholders in a Notarial deed if necessary, and therefore to

carry out all actions and deeds that are considered good and necessary

by the Board of Directors including to appear before the Notary and

subsequently notify the Minister of Justice and Human Rights of

the Republic of Indonesia through the Legal Entity Administration

System and to register in the List of Companies and for that purpose

to take all actions required by the applicable laws and regulations.

In addition, it was also presented that members of the Board of Directors and

members of the Board of Commissioners were appointed by the General

Meeting of Shareholders so their status is not employees of the Company, but

they were appointed by trust, and therefore, obliged to carry out their duties

and work for the interest of the Company.

Further it was conveyed that the decision that had been approved by

the shareholders at the General Meeting of Shareholders would be

the Company's decision, so if any of the Company’s regulation were in

con�ict with/not in line with or had not been set, then the decision of

the General Meeting of Shareholders shall prevail and if deemed necessary

the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners shall

establish a separate regulation of the Company based on the decision of the

Company's General Meeting of Shareholders.

The Board of Commissioners was given power and authority by the

shareholders at the General Meeting of Shareholders to resolve any

matters/works/problems, both those still unresolved and those that might

come up in the future, including but not limited to matters relating to the

Company's discretion in determining salary, money for services (discretion)

and others related to the above.

PT Equity Development Investment Tbk beserta anak perusahaan mengadakan workshop dan team building “Equity Values Are Our Foundation for Success”, 1 Juni 2013.

PT Equity Development Investment Tbk and its subsidiaries conduct a workshop and team building event “Equity Values Are Our Foundation for Success”, June 1, 2013.

dimasing-masing entitas anak yang berfungsi untuk mengukur kinerja dan monitoring terhadap kepatuhan pada peraturan yang berlaku serta mengevaluasi pencapaian target . Dalam Balance scorecard tersebut telah mencakup Strategy Map berikut Key Performance Indikator (KPI) yang akan diturunkan ke masing-masing Departemen baik di Induk Perusahaan maupun di masing masing entitas anak. Untuk memberikan pemahaman dan penghayatan yang lebih mendalam mengenai balance scorecard, maka seluruh direksiPT Equity Development Investment Tbk telah mengikuti Seminar yang dibawakan oleh pencetus Balance scorecard yaitu DR. Robert S. Kaplan dengan Topik “ Using Strategy Map and Scorecards for E�ective Strategy Execution “ pada 13 January 2012.Aspek tata kelola kepegawaian dimulai dari proses rekrutmen yang terencana , pemilihan sumber daya manusia yang berkualitas dan berintegritas, penempatan karyawan pada posisi yang tepat dan sesuai kompeten yang dimiliki, pelatihan yang terarah dan berkesinabungan serta memberikan remunerasi dan reward yang baik Komposisi karyawan Perseroan dan Entitas Anak menurut jenjang pendidikan dan jenis kelamin per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut :

performance, monitoring compliance with applicable regulations and

evaluating achievement of targets. The Balance scorecard has included the

Strategy Map along with the Key Performance Indicators (KPIs) to be

cascaded to each of the Department both in the Parent Company and in the

respective subsidiaries.

To provide more in-depth understanding and appreciation of the balanced

scorecard, the entire board of directors of PT Equity Development Investment

Tbk attended the Seminar hosted by the originator of Balance scorecard, DR.

Robert S. Kaplan with the topic "Using Strategy Map Scorecards for E�ective

Strategy Execution" on January 13, 2012.

The aspect of sta�ng governance began from a well-planned recruitment

process, selection of human resources with quality and integrity, placement

of employees in the right position and according to the their competence,

well-directed and continuous training as well as fair remuneration and

reward. The composition of employees of the Company and its Subsidiaries

by education level and gender as of December 31, 2013 is as follows:

Pengembangan sumber daya manusia yang berkesinambungan merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pada tanggal 8 Desember 2010 telah dibentuk Equity Development Center (EDC) yang merupakan Non pro�t Training Center yang bertujuan memberikan pelatihan berkualitas yang relevan dengan bidang usaha dan berkesinambungan yang melibat-kan seluruh jajaran perusahaan termasuk didalamnya Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan di dalam lingkungan PT Equity Development Investment Tbk. Selama tahun 2013 EDC kembali mengadakan 6 (enam) pelatihan di bidang Management Series Workshop baik kepada entitas anak, seperti PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Finance Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, PT Lumbung Sari maupun kepada Strategic Business Partner, seperti PT Panen Lestari Internusa untuk pelatihan kepemimpinan (Leadership).Pada bulan Desember 2013, EDC mengadakan The Smart Lab Balanced Scorecard dimana seluruh jajaran Direksi serta karyawan dari entitas anak menentukan target pencapaian Balanced Scorecard untuk tahun 2014. Entitas anak yang telah mengikuti The Smart Lab Balanced Scorecard diantaranya PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, PT Lumbung Sari serta PT Medicom Prima.Equity Development Center (EDC) turut berperan dengan aktif dalam mengadakan pelatihan sumber daya manusia khususnya kepada para kepala cabang entitas anak, yaitu PT Equity Finance Indonesia dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Pelatihan tersebut bertujuan menin-gkatkan pemahaman tentang penerapan Balanced Scorecard yang diturunkan ke masing-masing departemen maupun seluruh kantor cabang pada entitas anak (Cascading). Pada tahun 2013, EDC telah memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada entitas anak PT Equity Development Investment Tbk yang telah menerapkan serta mengimplementasikan secara penuh Balanced Scorecard pada perusahaan masing-masing. Entias anak yang telah mendapatkan serti�kasi Balanced Scorecard di tahun 2013 adalah PT Lumbung Sari, PT Datindo Entrycom, PT Lintas Dunia Travelindo, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia serta PT Medicom Prima. Selain entitas anak, EDC juga memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada Strategic Business Partner diantaranya adalah PT Almakana Sari dan PT Siola Sandimas.Dalam bidang Teknologi Informasi, sampai dengan tahun 2013 perusahaan telah melakukan pengembangan Tehnologi Informasi baik kepada induk perusahaan maupun entitas anak dalam hal peningkatan service level baik kepada Nasabah maupun pemangku Kepentingan. Langkah langkah strategis yang telah dilakukan adalah terintegrasinya system online untuk PT Asuransi Dayin Mitra Tbk,

Sustainable development of human resources is something not to overlook.

To that end, on December 8, 2010 there was an establishment of Equity

Development Center (EDC) which is a non-pro�t Training Center aimed at

providing quality training relevant to the �eld of sustainable business and

involving all levels of the company including the Board of Commissioners,

the Board of Directors and all employees within PT Equity Development

Investment Tbk. During 2013, EDC conducted six (6) Leadership training

sessions on Management Workshop Series for both its subsidiaries such as

PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Finance

Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, and PT Lumbung Sari and its

Strategic Business Partners such as PT Panen Lestari Internusa.

In December 2013, EDC organized The Smart Lab Balanced Scorecard where

the entire Board of Directors and employees from the subsidiaries set

achievement targets for 2014. Subsidiaries participated in The Balanced

Scorecard Smart Lab would include PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi

Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia, PT Ventura Investasi Utama,

PT Lumbung Sari and PT Medicom Prima.

Equity Development Center (EDC) is playing an active role in conducting

human resources training, especially for branch managers of the subsidiaries

i.e. PT Equity Finance Indonesia and PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Such

training aims to enhance the understanding about the application of

Balanced Scorecard cascaded to each department and all branches in the

subsidiaries. In 2013, EDC granted Balanced Scorecard certi�cates to

subsidiaries of PT Equity Development Investment Tbk that had fully applied

and implemented the Balanced Scorecard in their respective company.

Subsidiaries that had obtained the Balanced Scorecard certi�cate in 2013

were PT Lumbung Sari, PT Datindo Entrycom, PT Lintas Dunia Travelindo, PT

Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia and PT Prima

Medicom. EDC also granted Balanced Scorecard certi�cates to its Strategic

Business Partners such as PT Almakana Sari and PT Siola Sandimas in

addition to its subsidiaries.

In the �eld of Information Technology, until 2013 the company had made

some Information Technology-related developments at both the parent

company and the subsidiaries in terms of improving the service level for

both Customers and Stakeholders. Strategic measures that have been taken

include the integration of online systems for PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk,

PT Equity Securities Indonesia, PT. Lumbung Sari, PT Equity Finance

Selanjutnya mata Acara Rapat keempat :1. Menyetujui dan melimpahkan kewenangan kepada Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan, untuk atas nama Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi Perseroan.2. Menyetujui untuk melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan, untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi Perseroan serta melakukan pembagian gaji dan tunjangan lainnya tersebut kepada anggota Direksi Perseroan sesuai dengan ketentuan pasal 17 ayat 4 anggaran dasar Perseroan.3. Menyetujui untuk memberikan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan yang jumlah seluruhnya sama dengan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), yang disahkan dalam mata acara Rapat Pertama. Bilamana ada penambahan, maka penambahan tersebut maksimal sebesar 10% (sepuluh persen) sedangkan selanjutnya pembagian honorarium dan tunjangan lainnya untuk masing-masing anggota Dewan Komisaris Perseroan akan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris Perseroan.Dewan Komisaris sesuai dengan hasil RUPS tanggal 25 Juni 2013 berubah menjadi berjumlah 6 (enam) orang, 2 (dua) orang diantaranya adalah Komisaris Independen. Dewan Komisaris Perusahaan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan 2 (dua) tahun tanpa menghapuskan hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Komisaris kapanpun bilamana diperlukan. Dewan Komisaris mempunyai tugas dan wewenang melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan telah sejalan dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi pengawasan atas kebijakan Dewan Direksi dalam mengelola Perusahaan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dengan dibantu oleh Komite Audit Perusahaan Komite Audit yang telah dibentuk sebagaimana ditentukan oleh peraturan No. IX.I.5, lampirankeputusan Ketua Bapepam nomor Kep-29/PM/2004, memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam membantutugas Dewan Komisaris, khususnya dalam hal pengawasan dengan melakukan :• Penelaahan atas laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya.• Penelaahan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan di bidang Pasar Modal dan perundang-undangan lainnya.

Further more the fourth Meeting Agenda:

1. Approving and delegating authority to the Board of Directors with

the approval of the Board of Commissioners, for and on behalf of

the General Meeting of Shareholders to determine the distribution of

tasks and authority of each member of the Board of Directors.

2. Approving the delegation of authority to the Board of Commissioners to

determine the amount of salary and other allowances of members of

the Board of Directors Company and to perform distribution of

the salary and other allowances to members of the Board of Directors of

the Company in accordance with the provisions of article 17 sub-article

4 of the Company’s articles of association.

3. Approving the provision of honorarium and other allowances for

members of the Board of Commissioners of the Company whose total

amount would be equal to the honorarium and other allowances for

members of the Board of Commissioners as set forth in the Company’s

Financial Statements in the 2012 (two thousand and twelve) �scal year

which was rati�ed in the First Agenda of the Meeting. In the event of an

addition, it should not exceed the maximum limit of 10% (ten percent).

Further, distribution of honorarium and other allowances for each

member of the Board of Commissioners of the Company shall be

decided in a Meeting of the Board of Commissioners of the Company.

In accordance with the result of the General Meeting of Shareholders held on

June 25, 2013, the composition of the Board of Commissioners was changed

to 6 (six) people, two (2) of them being Independent Commissioners. The

Company’s Board of Commissioners was appointed by the General Meeting

of Shareholders for a term of 2 (two) years without abolishing the right of the

General Meeting of Shareholders to discharge the members of the Board of

Commissioners when necessary. The Board of Commissioners has the duty

and authority to conduct supervision to ensure that the policy of the Board of

Directors in managing the Company has been in line with the Articles of

Association and the applicable laws and regulations. The supervisory

function over the policy of the Board of Directors in managing the Company

is implemented by the Board of Commissioners assisted by the Company’s

Audit Committee The Audit Committee established under regulation

No. IX.I.5, annex to decision of the Chairman of the Capital Market

Supervisory Agency number Kep-29/PM/2004, has a very important and

strategic role in assisting the Board of Commissioners, especially in regard to

supervision by:

• Review of the �nancial statements and other �nancial information.

• Review of compliance with laws and regulations in the �eld of Capital

Markets and other legislation.

• Penelaahan atas efektivitas pengendalian internal dan aktivitas operasional.• Penelaahan laporan terkait dengan risiko perusahaan, kendala operasional, kendala keuangan dan pelaporan hasil penelaahan tersebut kepada Dewan Komisaris.

Selama periode tahun 2013, Komite Audit telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan telah mengadakan 4 (empat ) kali pertemuan resmi dengan seluruh anggota Dewan Komisaris mengenai evaluasi laporan triwulanan dan laporan keuangan tahunan. Susunan Komite Audit adalah sebagai berikut :

Tingkat Kehadiran Anggota Komite Audit :

• Review of the e�ectiveness of internal controls and operational

activities.

• Review of reports relating to corporate risk, operational and �nancial

constraints as well as reporting of the review result to the Board of

Commissioners.

During 2013, the Audit Committee carried out its duties and functions in a

well manner and held four (4) o�cial meeting sessions with all members of

the Board of Commissioners regarding the evaluation of quarterly reports

and annual �nancial statements. The composition of the Audit Committee

was as follows:

Attendance Level of Members of the Audit Committee:

Page 36: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

35 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Manajemen PT Equity Development Investment Tbk menyadari sepenuhnya mengenai pentingnya tata kelola perusahaan,serta senantiasa bekerja keras mengembangkan kegiatan usaha dengan menjalankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik yang berlandaskan pada prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi serta prinsip kewajaran dengan tujuan memberikan nilai tambah jangka panjang kepada seluruhstakeholders serta usaha meningkatkan daya saing perusahaan.

Tata kelola perusahaan selama ini dapat berjalan baik dengan menggerakkan aspek- aspek pendukung meliputi aspek tata kelola pengurus, tata kelola bisnis, dan tata kelola kepegawaian Aspek tata kelola pengurus mencakup peran dan kewenangan dari pengurus/pimpinan perusahaan dalam hal pencalonan sertapenunjukan, menilai kemampuan, integritas serta pengalaman, evaluasi dan pengawasan kinerja pengurus.Aspek tata kelola bisnis didukung oleh perencanaan danimplementasi atas strategi bisnis, manajemen risiko dan keterbukaan informasi. Perusahaan telah memiliki tim Management Consultation Programme (MCP) yang bertugas melakukan evaluasi kegiatan operasional entitas anak, guna memastikan dipenuhinya unsur kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, melakukan pembinaan dan konsultasi dengan tujuan mengoptimalkan kinerja dan memberikan nilai tambah kepada entitas anak. Adapun target dari tim MCP adalah melakukan evaluasi kepada setiap entitas anak minimal satu kali setiap tahunnya.Sejak triwulan ke 3 tahun 2010 perusahaan bersama entitas anak telah mencanangkan penerapan Balance scorecard (BSC) yang dilaksanakan secara bertahap baik diinduk perusahaan maupun

PT Equity Development Investment Tbk is fully aware of the importance of

corporate governance, and has always worked hard to develop business

activities by applying the principle of good corporate governance based on

transparency, accountability, responsibility, independence and

reasonableness with the aim of providing long-term added value for all

stakeholders and improving the company’s competitive edge.

Good corporate governance has worked well so far by mobilizing the

supporting aspects including the management governance, business

governance, sta�ng governance. The aspect of management governance

includes the role and authority of the management/leadership of the

company in terms of the nomination and appointment, assessment of

ability, integrity and experience, the evaluation and supervision of the

management’s performance.

The aspect of business governance is supported by the planning and

implementation of business strategy, risk management and information

disclosure. The Company has had a team of Management Consultation

Programme (MCP), which serves to evaluate the operational activities of the

subsidiaries, to ensure compliance with applicable regulations, to provide

guidance and consultation in order to optimize performance and provide

added value to the subsidiaries. The MCP team’s target is to undertake an

evaluation to each subsidiary at least once a year.

Since the third quarter of 2010, the company along with its subsidiaries have

endorsed the gradual implementation of Balance Scorecard (BSC) both in

the parent company and in the respective subsidiaries for measuring

4. Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan disahkannya Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu dua belas (31-12-2012), serta disahkannya Laporan Dewan Komisaris Perseroan atas pelaksanaan tugas dan pengawasan selama Tahun Buku 2012 (dua ribu dua belas), maka sesuai dengan ketentuan pasal 12 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, diberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan dan kepada para anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan, yang telah dijalankan selama tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).Mata Acara Rapat Kedua dari Rapat, yaitu :“Menyetujui untuk tidak membagikan dividen kepada Pemegang Saham Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu-dua belas), dan keuntungan bersih Perseroan Tahun Buku 2012 (dua ribu dua belas) sebesar Rp. 61.892.476.000,00 (enam puluh satu milyar delapan ratus sembilan puluh dua juta empat ratus tujuh puluh enam ribu Rupiah) akan dicatat sebagai Laba Ditahan (Retained Earning) guna menutup kerugian Perseroan dari tahun-tahun buku sebelumnya”.Mata Acara Rapat Ketiga dari Rapat, yaitu :1. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Neraca, Perhitungan Laba Rugi dan bagian lainnya dari laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu tiga belas (31-12-2013).2. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium bagi Kantor Akuntan Publik tersebut serta persyaratan lainnya berkenaan dengan penunjukan tersebut.

4. With approved Annual Report and rati�ed Financial Statements for the

�scal year ended on the thirty-�rst of December two thousand and

twelve (31-12-2012), and rati�ed Report of the Company’s Board of

Commissioners for implementation of tasks and supervision during the

2012 (two thousand two twelve) Fiscal Year, then in accordance with

the provisions of article 12 sub-article 3 of the Articles of Association

of the Company, full acquittal (Volledig acquit et decharge) shall be

granted to members of the Board of Directors for management-related

actions and to members of the Board of Commissioners for supervisory

measures, which have been implemented during the 2012 (two

thousand and twelve) �scal year, to the extent that such actions are

re�ected in the Annual Report and Financial Statements of

the Company in the 2012 (two thousand and twelve) �scal year.

The Second Agenda of the Meeting is as follows:

"Approving the decision not to distribute dividends to Shareholders for the

2012 (two thousand and twelve) �scal year, and the Company’s net pro�t for

the 2012 (two thousand and twelve) Fiscal Year at Rp. 61,892,476,000.00

(sixty one billion eight hundred ninety two million four hundred seventy six

thousand Rupiahs) will be recorded as Retained Earnings to cover the

Company's losses from the previous �scal years".

The Third Agenda of the Meeting is as follows:

1. Authorizing the Company’s Board of Directors to appoint a Public

Accountant O�ce to audit the Balance Sheet, Pro�t and Loss Statement

and other sections of the Company’s �nancial statements for the �scal

year ended on the thirty-�rst of December two thousand and thirteen

(31-12-2013).

2. Authorizing the Board of Directors to determine the honorarium for

the Public Accountant O�ce and other requirements relating to

the appointment.

PT Equity Securities Indonesia, PT Lumbung Sari, PT Equity Finance Indonesia dan PT Equity Life Indonesia. Untuk menjaga keamanan data Nasabah maupun pemangku kepentingan, perusahaan sedang melakukan upgrade system serta peningkatan security yang ada melalui tehnologi next generation �rewall, sehingga data yang ada dapat selalu terproteksi keamanannya. Untuk mengantisipasi terjadinya suatu bencana seperti gempa bumi, kebakaran, kebanjiran dan bencana-bencana lainnya , perusahaan telah menentukan standard BCP (Business Continuity Plan) sejak tahun 2011, dengan menempatkan Backup Server di lokasi lokasi Data Center yang sudah dianalisa dan dievaluasi terlebih dahulu mengenai dampak terhadap kejadian kejadian tersebut, dan sampai saat ini masih terus ditingkatkan baik melalui Technology yang terkini maupun peningkatan Standard procedure BCP. Perencanaan strategis selanjutnya adalah memaksimalkan sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun Teknologi yang ada antara entitas anak perusahaan dengan dibentuk Sentralisasi IT Function secara Adhoc yang sudah berjalan sejak tahun 2013. Pada tahun 2013, perusahaan mengadakan RUPS Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2013 yang menyetujui hal-hal antara lain sebagai berikut:Mata Acara Rapat Pertama dari Rapat, yaitu :1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja sebagaimana ternyata dalam Laporan nomor : RPC-3381/PSS/2013, tanggal dua puluh tujuh Maret dua ribu tiga belas (27-3-2013) dengan pendapat wajar dalam semua hal material.3. Mengesahkan Laporan Dewan Komisaris Perseroan atas pelaksanaan tugas pengawasan selama Tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).

Indonesia and PT Equity Life Indonesia. To maintain the security of

Customers’ and stakeholders’ data, the company is upgrading the system

and tightening the existing security through the next generation �rewall

technology so as to ensure continued protection of data. In anticipation of

disasters such as earthquake, �re, �ood and other disasters, the company has

set the BCP (Business Continuity Plan) standard since 2011 by placing

a Backup Server at Data Center locations that have been analyzed and

evaluated in advance as to their resilience against the impact of such events,

and to date, improvements are still ongoing through the latest Technology

and enhancement in the BCP Standard procedure. The next strategic

planning is to maximize the available resources i.e. both existing human

resources and Technologies among the subsidiaries by establishing the Ad

Hoc Centralized IT Function which has been running since 2013.

In 2013, the company conducted its Annual General Meeting of Shareholders

on June 25, 2013 with the following outcomes:

The First Agenda of the Meeting is as follows:

1. Approving the Company’s Annual Report for 2012 (two thousand and

twelve) �scal year.

2. Ratifying the Company's Financial Statements for 2012 (two thousand

and twelve) �scal year that had been audited by Purwantono,

Suherman & Surja Public Accountant O�ce as evidenced by the report

number: RPC-3381/PSS/2013, dated the twenty-seventh of March two

thousand and thirteen (27-3-2013) with quali�ed opinion on all

materials.

3. Ratifying the Board of Commissioners’ Report on the implementation of

supervisory tasks during the 2012 (two thousand and twelve) �scal Year.

Mata Acara Rapat Keempat dari Rapat, yaitu :1. Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi termasuk Direktur Tidak Tera�liasi dan seluruh anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen Perseroan dengan ucapan terima kasih kepada para anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada para anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasannya.2. Mengangkat anggota Direksi termasuk Direktur Tidak Tera�liasi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan termasuk Komisaris independen Perseroan yang nama-namanya sebagaimana yang diusulkan oleh para pemegang saham Perseroan dengan masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2015 (dua ribu lima belas) dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu adalah sebagai berikut :

The Fourth Agenda of the Meeting is as follows:

1. Discharging all members of the Board of Directors with honor,

including the Una�liated Director and all members of the Board of

Commissioners, including the Independent Commissioners with

acknowledgments to members of the Board of Directors for

their management-related actions and to members of the Board

of Commissioners for their supervisory actions.

2. Appointing members of the Board of Directors including the Una�liated

Director and members of the Board of Commissioners of the Company,

including the Company's independent commissioners whose names

as proposed by the shareholders of the Company with a term

commencing from the closing of this Meeting until the closing of

the Annual General Meeting of Shareholders in 2015 (two thousand and

�fteen) without detriment to the right of the General Meeting of

Shareholders to discharge members of the Board of Directors and

members of the Board of Commissioners at any time were as follows:

Tuan Tan Kurniawan Sutandar selaku Direktur Tidak Tera�liasi sesuai dengan ketentuan huruf III.1.5 Peraturan Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat (Lampiran I Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor : Kep-305/BEJ/07-2004), tanggal sembilan belas Juli dua ribu empat (19-7-2004).Dan untuk memenuhi ketentuan huruf C.1. dan C.2. Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A Tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa (Lampiran Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta nomor Kep-339/BEJ/07-2001, tanggal dua puluh Juli dua ribu satu (20-7-2001) yang ditegaskan kembali dengan Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-305/BEJ/07-2004, tanggal sembilan belas Juli dua ribu empat (19-7-2004) serta sesuai dengan Surat Edaran Bursa Efek Jakarta Nomor SE-005/BEJ/09-2001, tanggal dua puluh empat September dua ribu satu (24-9-2001), mengangkat Penghadap Tuan Mukhlis Rasyid dan Penghadap Tuan Ruhiat Wirasendjaja selaku Komisaris Independen Perseroan.3. Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi, untuk menyatakan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini dalam akta Notaris bila mana perlu dan untuk itu melakukan semua tindakan dan perbuatan yang dipandang baik dan perlu oleh Direksi termasuk menghadap di hadapan Notaris dan selanjutnya memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Sistem Administrasi Badan Hukum dan mendaftarkan pada Daftar Perusahaan serta untuk maksud tersebut melakukan segala tindakan yang disyaratkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.Selain itu disampaikan pula, bahwa anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham, sehingga status Direksi dan Dewan Komisaris adalah bukan karyawan Perseroan, melainkan diangkat berdasarkan kepercayaan, oleh karena itu wajib menjalankan tugas dan bekerja untukkepentingan Perseroan.Selanjutnya disampaikan bahwa keputusan yang telah disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham merupakan keputusan Perseroan, maka apabila ada peraturan Perseroan yang bertentangan/tidak sejalan atau belum diatur, maka yang berlaku adalah keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan bilamana dianggap perlu Direksi dengan persetujuan DewanKomisaris membuat peraturan Perseroan tersendiri berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.Dewan Komisaris diberi kuasa dan wewenang oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk menyelesaikan hal/pekerjaan/masalah baik yang masih belum terselesaikan maupun yang akan ada dikemudian hari, termasuk dan tidak terbatas untuk hal-hal yang berkaitan dengan kebijaksanaan Perseroan, baik didalam menentukan gaji, uang tanda jasa (kebijaksanaan) dan lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut diatas.

Mr. Tan Kurniawan Sutandar was appointed as the Una�liated Director

pursuant to the provisions of letter III.1.5 of the Regulation Number I-A on

Registration of Shares and Equity Other Than the Shares Issued by the Listed

Company (Annex I to Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek

Jakarta Number: Kep-305/BEJ / 07-2004), dated the nineteenth of July two

thousand and four (19-7-2004).

In addition, to comply with the provisions of letters C.1. and C.2. of the

Regulation on Registration of Securities Number I-A Regarding the General

Provisions concerning Registration of Equity at the Stock Exchange (Annex to

Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek Jakarta number

Kep-339/BEJ/07-2001, dated the twentieth of July two thousand and one

(20-7-2001) a�rmed by Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek

Jakarta Number Kep-305/BEJ/07-2004, dated the nineteenth of July two

thousand and four (19-7-2004) and in accordance with Jakarta Stock

Exchange Circular Number SE-005/BEJ/09 -2001, dated the twenty fourth of

September two thousand and one (24-9-2001), The Appearer Mr. Mukhlis

Rasyid and The Appearer Mr. Ruhiat Wirasendjaja were appointed as

Independent Commissioners.

3. Granting power and authority to the Company’s Board of Directors with

the right of substitution, to restate the decision of this Annual General

Meeting of Shareholders in a Notarial deed if necessary, and therefore to

carry out all actions and deeds that are considered good and necessary

by the Board of Directors including to appear before the Notary and

subsequently notify the Minister of Justice and Human Rights of

the Republic of Indonesia through the Legal Entity Administration

System and to register in the List of Companies and for that purpose

to take all actions required by the applicable laws and regulations.

In addition, it was also presented that members of the Board of Directors and

members of the Board of Commissioners were appointed by the General

Meeting of Shareholders so their status is not employees of the Company, but

they were appointed by trust, and therefore, obliged to carry out their duties

and work for the interest of the Company.

Further it was conveyed that the decision that had been approved by

the shareholders at the General Meeting of Shareholders would be

the Company's decision, so if any of the Company’s regulation were in

con�ict with/not in line with or had not been set, then the decision of

the General Meeting of Shareholders shall prevail and if deemed necessary

the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners shall

establish a separate regulation of the Company based on the decision of the

Company's General Meeting of Shareholders.

The Board of Commissioners was given power and authority by the

shareholders at the General Meeting of Shareholders to resolve any

matters/works/problems, both those still unresolved and those that might

come up in the future, including but not limited to matters relating to the

Company's discretion in determining salary, money for services (discretion)

and others related to the above.

Jenjang Pendidikan Educatiion level

s/d SMA

Akademi

S1

S2

Pria Male

194

71

195

20

480

WanitaFemale

41

98

198

13

350

JUMLAH

Total

235

169

393

33

830

dimasing-masing entitas anak yang berfungsi untuk mengukur kinerja dan monitoring terhadap kepatuhan pada peraturan yang berlaku serta mengevaluasi pencapaian target . Dalam Balance scorecard tersebut telah mencakup Strategy Map berikut Key Performance Indikator (KPI) yang akan diturunkan ke masing-masing Departemen baik di Induk Perusahaan maupun di masing masing entitas anak. Untuk memberikan pemahaman dan penghayatan yang lebih mendalam mengenai balance scorecard, maka seluruh direksiPT Equity Development Investment Tbk telah mengikuti Seminar yang dibawakan oleh pencetus Balance scorecard yaitu DR. Robert S. Kaplan dengan Topik “ Using Strategy Map and Scorecards for E�ective Strategy Execution “ pada 13 January 2012.Aspek tata kelola kepegawaian dimulai dari proses rekrutmen yang terencana , pemilihan sumber daya manusia yang berkualitas dan berintegritas, penempatan karyawan pada posisi yang tepat dan sesuai kompeten yang dimiliki, pelatihan yang terarah dan berkesinabungan serta memberikan remunerasi dan reward yang baik Komposisi karyawan Perseroan dan Entitas Anak menurut jenjang pendidikan dan jenis kelamin per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut :

performance, monitoring compliance with applicable regulations and

evaluating achievement of targets. The Balance scorecard has included the

Strategy Map along with the Key Performance Indicators (KPIs) to be

cascaded to each of the Department both in the Parent Company and in the

respective subsidiaries.

To provide more in-depth understanding and appreciation of the balanced

scorecard, the entire board of directors of PT Equity Development Investment

Tbk attended the Seminar hosted by the originator of Balance scorecard, DR.

Robert S. Kaplan with the topic "Using Strategy Map Scorecards for E�ective

Strategy Execution" on January 13, 2012.

The aspect of sta�ng governance began from a well-planned recruitment

process, selection of human resources with quality and integrity, placement

of employees in the right position and according to the their competence,

well-directed and continuous training as well as fair remuneration and

reward. The composition of employees of the Company and its Subsidiaries

by education level and gender as of December 31, 2013 is as follows:

Pengembangan sumber daya manusia yang berkesinambungan merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pada tanggal 8 Desember 2010 telah dibentuk Equity Development Center (EDC) yang merupakan Non pro�t Training Center yang bertujuan memberikan pelatihan berkualitas yang relevan dengan bidang usaha dan berkesinambungan yang melibat-kan seluruh jajaran perusahaan termasuk didalamnya Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan di dalam lingkungan PT Equity Development Investment Tbk. Selama tahun 2013 EDC kembali mengadakan 6 (enam) pelatihan di bidang Management Series Workshop baik kepada entitas anak, seperti PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Finance Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, PT Lumbung Sari maupun kepada Strategic Business Partner, seperti PT Panen Lestari Internusa untuk pelatihan kepemimpinan (Leadership).Pada bulan Desember 2013, EDC mengadakan The Smart Lab Balanced Scorecard dimana seluruh jajaran Direksi serta karyawan dari entitas anak menentukan target pencapaian Balanced Scorecard untuk tahun 2014. Entitas anak yang telah mengikuti The Smart Lab Balanced Scorecard diantaranya PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, PT Lumbung Sari serta PT Medicom Prima.Equity Development Center (EDC) turut berperan dengan aktif dalam mengadakan pelatihan sumber daya manusia khususnya kepada para kepala cabang entitas anak, yaitu PT Equity Finance Indonesia dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Pelatihan tersebut bertujuan menin-gkatkan pemahaman tentang penerapan Balanced Scorecard yang diturunkan ke masing-masing departemen maupun seluruh kantor cabang pada entitas anak (Cascading). Pada tahun 2013, EDC telah memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada entitas anak PT Equity Development Investment Tbk yang telah menerapkan serta mengimplementasikan secara penuh Balanced Scorecard pada perusahaan masing-masing. Entias anak yang telah mendapatkan serti�kasi Balanced Scorecard di tahun 2013 adalah PT Lumbung Sari, PT Datindo Entrycom, PT Lintas Dunia Travelindo, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia serta PT Medicom Prima. Selain entitas anak, EDC juga memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada Strategic Business Partner diantaranya adalah PT Almakana Sari dan PT Siola Sandimas.Dalam bidang Teknologi Informasi, sampai dengan tahun 2013 perusahaan telah melakukan pengembangan Tehnologi Informasi baik kepada induk perusahaan maupun entitas anak dalam hal peningkatan service level baik kepada Nasabah maupun pemangku Kepentingan. Langkah langkah strategis yang telah dilakukan adalah terintegrasinya system online untuk PT Asuransi Dayin Mitra Tbk,

Sustainable development of human resources is something not to overlook.

To that end, on December 8, 2010 there was an establishment of Equity

Development Center (EDC) which is a non-pro�t Training Center aimed at

providing quality training relevant to the �eld of sustainable business and

involving all levels of the company including the Board of Commissioners,

the Board of Directors and all employees within PT Equity Development

Investment Tbk. During 2013, EDC conducted six (6) Leadership training

sessions on Management Workshop Series for both its subsidiaries such as

PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Finance

Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, and PT Lumbung Sari and its

Strategic Business Partners such as PT Panen Lestari Internusa.

In December 2013, EDC organized The Smart Lab Balanced Scorecard where

the entire Board of Directors and employees from the subsidiaries set

achievement targets for 2014. Subsidiaries participated in The Balanced

Scorecard Smart Lab would include PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi

Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia, PT Ventura Investasi Utama,

PT Lumbung Sari and PT Medicom Prima.

Equity Development Center (EDC) is playing an active role in conducting

human resources training, especially for branch managers of the subsidiaries

i.e. PT Equity Finance Indonesia and PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Such

training aims to enhance the understanding about the application of

Balanced Scorecard cascaded to each department and all branches in the

subsidiaries. In 2013, EDC granted Balanced Scorecard certi�cates to

subsidiaries of PT Equity Development Investment Tbk that had fully applied

and implemented the Balanced Scorecard in their respective company.

Subsidiaries that had obtained the Balanced Scorecard certi�cate in 2013

were PT Lumbung Sari, PT Datindo Entrycom, PT Lintas Dunia Travelindo, PT

Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia and PT Prima

Medicom. EDC also granted Balanced Scorecard certi�cates to its Strategic

Business Partners such as PT Almakana Sari and PT Siola Sandimas in

addition to its subsidiaries.

In the �eld of Information Technology, until 2013 the company had made

some Information Technology-related developments at both the parent

company and the subsidiaries in terms of improving the service level for

both Customers and Stakeholders. Strategic measures that have been taken

include the integration of online systems for PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk,

PT Equity Securities Indonesia, PT. Lumbung Sari, PT Equity Finance

Selanjutnya mata Acara Rapat keempat :1. Menyetujui dan melimpahkan kewenangan kepada Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan, untuk atas nama Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi Perseroan.2. Menyetujui untuk melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan, untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi Perseroan serta melakukan pembagian gaji dan tunjangan lainnya tersebut kepada anggota Direksi Perseroan sesuai dengan ketentuan pasal 17 ayat 4 anggaran dasar Perseroan.3. Menyetujui untuk memberikan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan yang jumlah seluruhnya sama dengan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), yang disahkan dalam mata acara Rapat Pertama. Bilamana ada penambahan, maka penambahan tersebut maksimal sebesar 10% (sepuluh persen) sedangkan selanjutnya pembagian honorarium dan tunjangan lainnya untuk masing-masing anggota Dewan Komisaris Perseroan akan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris Perseroan.Dewan Komisaris sesuai dengan hasil RUPS tanggal 25 Juni 2013 berubah menjadi berjumlah 6 (enam) orang, 2 (dua) orang diantaranya adalah Komisaris Independen. Dewan Komisaris Perusahaan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan 2 (dua) tahun tanpa menghapuskan hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Komisaris kapanpun bilamana diperlukan. Dewan Komisaris mempunyai tugas dan wewenang melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan telah sejalan dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi pengawasan atas kebijakan Dewan Direksi dalam mengelola Perusahaan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dengan dibantu oleh Komite Audit Perusahaan Komite Audit yang telah dibentuk sebagaimana ditentukan oleh peraturan No. IX.I.5, lampirankeputusan Ketua Bapepam nomor Kep-29/PM/2004, memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam membantutugas Dewan Komisaris, khususnya dalam hal pengawasan dengan melakukan :• Penelaahan atas laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya.• Penelaahan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan di bidang Pasar Modal dan perundang-undangan lainnya.

Further more the fourth Meeting Agenda:

1. Approving and delegating authority to the Board of Directors with

the approval of the Board of Commissioners, for and on behalf of

the General Meeting of Shareholders to determine the distribution of

tasks and authority of each member of the Board of Directors.

2. Approving the delegation of authority to the Board of Commissioners to

determine the amount of salary and other allowances of members of

the Board of Directors Company and to perform distribution of

the salary and other allowances to members of the Board of Directors of

the Company in accordance with the provisions of article 17 sub-article

4 of the Company’s articles of association.

3. Approving the provision of honorarium and other allowances for

members of the Board of Commissioners of the Company whose total

amount would be equal to the honorarium and other allowances for

members of the Board of Commissioners as set forth in the Company’s

Financial Statements in the 2012 (two thousand and twelve) �scal year

which was rati�ed in the First Agenda of the Meeting. In the event of an

addition, it should not exceed the maximum limit of 10% (ten percent).

Further, distribution of honorarium and other allowances for each

member of the Board of Commissioners of the Company shall be

decided in a Meeting of the Board of Commissioners of the Company.

In accordance with the result of the General Meeting of Shareholders held on

June 25, 2013, the composition of the Board of Commissioners was changed

to 6 (six) people, two (2) of them being Independent Commissioners. The

Company’s Board of Commissioners was appointed by the General Meeting

of Shareholders for a term of 2 (two) years without abolishing the right of the

General Meeting of Shareholders to discharge the members of the Board of

Commissioners when necessary. The Board of Commissioners has the duty

and authority to conduct supervision to ensure that the policy of the Board of

Directors in managing the Company has been in line with the Articles of

Association and the applicable laws and regulations. The supervisory

function over the policy of the Board of Directors in managing the Company

is implemented by the Board of Commissioners assisted by the Company’s

Audit Committee The Audit Committee established under regulation

No. IX.I.5, annex to decision of the Chairman of the Capital Market

Supervisory Agency number Kep-29/PM/2004, has a very important and

strategic role in assisting the Board of Commissioners, especially in regard to

supervision by:

• Review of the �nancial statements and other �nancial information.

• Review of compliance with laws and regulations in the �eld of Capital

Markets and other legislation.

• Penelaahan atas efektivitas pengendalian internal dan aktivitas operasional.• Penelaahan laporan terkait dengan risiko perusahaan, kendala operasional, kendala keuangan dan pelaporan hasil penelaahan tersebut kepada Dewan Komisaris.

Selama periode tahun 2013, Komite Audit telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan telah mengadakan 4 (empat ) kali pertemuan resmi dengan seluruh anggota Dewan Komisaris mengenai evaluasi laporan triwulanan dan laporan keuangan tahunan. Susunan Komite Audit adalah sebagai berikut :

Tingkat Kehadiran Anggota Komite Audit :

• Review of the e�ectiveness of internal controls and operational

activities.

• Review of reports relating to corporate risk, operational and �nancial

constraints as well as reporting of the review result to the Board of

Commissioners.

During 2013, the Audit Committee carried out its duties and functions in a

well manner and held four (4) o�cial meeting sessions with all members of

the Board of Commissioners regarding the evaluation of quarterly reports

and annual �nancial statements. The composition of the Audit Committee

was as follows:

Attendance Level of Members of the Audit Committee:

PT Equity Development Center memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada mitra bisnis strategis PT Almakana Sari, Bandung, Jawa BaratPT Equity Development Center to provide certi�cation of the Balanced Scorecard to strategic business partner PT Almakana Sari, Bandung, West Java

Equity Development Center memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada mitra bisnis strategis PT Siola Sandimas, Jakarta

Equity Development Center to provide certi�cation of the Balanced Scorecard to strategic business partner PT Siola Sandimas, Jakarta

Page 37: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

PT Equity Development Investment Tbk36

4. Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan disahkannya Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu dua belas (31-12-2012), serta disahkannya Laporan Dewan Komisaris Perseroan atas pelaksanaan tugas dan pengawasan selama Tahun Buku 2012 (dua ribu dua belas), maka sesuai dengan ketentuan pasal 12 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, diberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan dan kepada para anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan, yang telah dijalankan selama tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).Mata Acara Rapat Kedua dari Rapat, yaitu :“Menyetujui untuk tidak membagikan dividen kepada Pemegang Saham Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu-dua belas), dan keuntungan bersih Perseroan Tahun Buku 2012 (dua ribu dua belas) sebesar Rp. 61.892.476.000,00 (enam puluh satu milyar delapan ratus sembilan puluh dua juta empat ratus tujuh puluh enam ribu Rupiah) akan dicatat sebagai Laba Ditahan (Retained Earning) guna menutup kerugian Perseroan dari tahun-tahun buku sebelumnya”.Mata Acara Rapat Ketiga dari Rapat, yaitu :1. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Neraca, Perhitungan Laba Rugi dan bagian lainnya dari laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu tiga belas (31-12-2013).2. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium bagi Kantor Akuntan Publik tersebut serta persyaratan lainnya berkenaan dengan penunjukan tersebut.

4. With approved Annual Report and rati�ed Financial Statements for the

�scal year ended on the thirty-�rst of December two thousand and

twelve (31-12-2012), and rati�ed Report of the Company’s Board of

Commissioners for implementation of tasks and supervision during the

2012 (two thousand two twelve) Fiscal Year, then in accordance with

the provisions of article 12 sub-article 3 of the Articles of Association

of the Company, full acquittal (Volledig acquit et decharge) shall be

granted to members of the Board of Directors for management-related

actions and to members of the Board of Commissioners for supervisory

measures, which have been implemented during the 2012 (two

thousand and twelve) �scal year, to the extent that such actions are

re�ected in the Annual Report and Financial Statements of

the Company in the 2012 (two thousand and twelve) �scal year.

The Second Agenda of the Meeting is as follows:

"Approving the decision not to distribute dividends to Shareholders for the

2012 (two thousand and twelve) �scal year, and the Company’s net pro�t for

the 2012 (two thousand and twelve) Fiscal Year at Rp. 61,892,476,000.00

(sixty one billion eight hundred ninety two million four hundred seventy six

thousand Rupiahs) will be recorded as Retained Earnings to cover the

Company's losses from the previous �scal years".

The Third Agenda of the Meeting is as follows:

1. Authorizing the Company’s Board of Directors to appoint a Public

Accountant O�ce to audit the Balance Sheet, Pro�t and Loss Statement

and other sections of the Company’s �nancial statements for the �scal

year ended on the thirty-�rst of December two thousand and thirteen

(31-12-2013).

2. Authorizing the Board of Directors to determine the honorarium for

the Public Accountant O�ce and other requirements relating to

the appointment.

PT Equity Securities Indonesia, PT Lumbung Sari, PT Equity Finance Indonesia dan PT Equity Life Indonesia. Untuk menjaga keamanan data Nasabah maupun pemangku kepentingan, perusahaan sedang melakukan upgrade system serta peningkatan security yang ada melalui tehnologi next generation �rewall, sehingga data yang ada dapat selalu terproteksi keamanannya. Untuk mengantisipasi terjadinya suatu bencana seperti gempa bumi, kebakaran, kebanjiran dan bencana-bencana lainnya , perusahaan telah menentukan standard BCP (Business Continuity Plan) sejak tahun 2011, dengan menempatkan Backup Server di lokasi lokasi Data Center yang sudah dianalisa dan dievaluasi terlebih dahulu mengenai dampak terhadap kejadian kejadian tersebut, dan sampai saat ini masih terus ditingkatkan baik melalui Technology yang terkini maupun peningkatan Standard procedure BCP. Perencanaan strategis selanjutnya adalah memaksimalkan sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun Teknologi yang ada antara entitas anak perusahaan dengan dibentuk Sentralisasi IT Function secara Adhoc yang sudah berjalan sejak tahun 2013. Pada tahun 2013, perusahaan mengadakan RUPS Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2013 yang menyetujui hal-hal antara lain sebagai berikut:Mata Acara Rapat Pertama dari Rapat, yaitu :1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja sebagaimana ternyata dalam Laporan nomor : RPC-3381/PSS/2013, tanggal dua puluh tujuh Maret dua ribu tiga belas (27-3-2013) dengan pendapat wajar dalam semua hal material.3. Mengesahkan Laporan Dewan Komisaris Perseroan atas pelaksanaan tugas pengawasan selama Tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).

Indonesia and PT Equity Life Indonesia. To maintain the security of

Customers’ and stakeholders’ data, the company is upgrading the system

and tightening the existing security through the next generation �rewall

technology so as to ensure continued protection of data. In anticipation of

disasters such as earthquake, �re, �ood and other disasters, the company has

set the BCP (Business Continuity Plan) standard since 2011 by placing

a Backup Server at Data Center locations that have been analyzed and

evaluated in advance as to their resilience against the impact of such events,

and to date, improvements are still ongoing through the latest Technology

and enhancement in the BCP Standard procedure. The next strategic

planning is to maximize the available resources i.e. both existing human

resources and Technologies among the subsidiaries by establishing the Ad

Hoc Centralized IT Function which has been running since 2013.

In 2013, the company conducted its Annual General Meeting of Shareholders

on June 25, 2013 with the following outcomes:

The First Agenda of the Meeting is as follows:

1. Approving the Company’s Annual Report for 2012 (two thousand and

twelve) �scal year.

2. Ratifying the Company's Financial Statements for 2012 (two thousand

and twelve) �scal year that had been audited by Purwantono,

Suherman & Surja Public Accountant O�ce as evidenced by the report

number: RPC-3381/PSS/2013, dated the twenty-seventh of March two

thousand and thirteen (27-3-2013) with quali�ed opinion on all

materials.

3. Ratifying the Board of Commissioners’ Report on the implementation of

supervisory tasks during the 2012 (two thousand and twelve) �scal Year.

Mata Acara Rapat Keempat dari Rapat, yaitu :1. Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi termasuk Direktur Tidak Tera�liasi dan seluruh anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen Perseroan dengan ucapan terima kasih kepada para anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada para anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasannya.2. Mengangkat anggota Direksi termasuk Direktur Tidak Tera�liasi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan termasuk Komisaris independen Perseroan yang nama-namanya sebagaimana yang diusulkan oleh para pemegang saham Perseroan dengan masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2015 (dua ribu lima belas) dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu adalah sebagai berikut :

The Fourth Agenda of the Meeting is as follows:

1. Discharging all members of the Board of Directors with honor,

including the Una�liated Director and all members of the Board of

Commissioners, including the Independent Commissioners with

acknowledgments to members of the Board of Directors for

their management-related actions and to members of the Board

of Commissioners for their supervisory actions.

2. Appointing members of the Board of Directors including the Una�liated

Director and members of the Board of Commissioners of the Company,

including the Company's independent commissioners whose names

as proposed by the shareholders of the Company with a term

commencing from the closing of this Meeting until the closing of

the Annual General Meeting of Shareholders in 2015 (two thousand and

�fteen) without detriment to the right of the General Meeting of

Shareholders to discharge members of the Board of Directors and

members of the Board of Commissioners at any time were as follows:

Tuan Tan Kurniawan Sutandar selaku Direktur Tidak Tera�liasi sesuai dengan ketentuan huruf III.1.5 Peraturan Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat (Lampiran I Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor : Kep-305/BEJ/07-2004), tanggal sembilan belas Juli dua ribu empat (19-7-2004).Dan untuk memenuhi ketentuan huruf C.1. dan C.2. Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A Tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa (Lampiran Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta nomor Kep-339/BEJ/07-2001, tanggal dua puluh Juli dua ribu satu (20-7-2001) yang ditegaskan kembali dengan Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-305/BEJ/07-2004, tanggal sembilan belas Juli dua ribu empat (19-7-2004) serta sesuai dengan Surat Edaran Bursa Efek Jakarta Nomor SE-005/BEJ/09-2001, tanggal dua puluh empat September dua ribu satu (24-9-2001), mengangkat Penghadap Tuan Mukhlis Rasyid dan Penghadap Tuan Ruhiat Wirasendjaja selaku Komisaris Independen Perseroan.3. Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi, untuk menyatakan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini dalam akta Notaris bila mana perlu dan untuk itu melakukan semua tindakan dan perbuatan yang dipandang baik dan perlu oleh Direksi termasuk menghadap di hadapan Notaris dan selanjutnya memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Sistem Administrasi Badan Hukum dan mendaftarkan pada Daftar Perusahaan serta untuk maksud tersebut melakukan segala tindakan yang disyaratkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.Selain itu disampaikan pula, bahwa anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham, sehingga status Direksi dan Dewan Komisaris adalah bukan karyawan Perseroan, melainkan diangkat berdasarkan kepercayaan, oleh karena itu wajib menjalankan tugas dan bekerja untukkepentingan Perseroan.Selanjutnya disampaikan bahwa keputusan yang telah disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham merupakan keputusan Perseroan, maka apabila ada peraturan Perseroan yang bertentangan/tidak sejalan atau belum diatur, maka yang berlaku adalah keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan bilamana dianggap perlu Direksi dengan persetujuan DewanKomisaris membuat peraturan Perseroan tersendiri berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.Dewan Komisaris diberi kuasa dan wewenang oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk menyelesaikan hal/pekerjaan/masalah baik yang masih belum terselesaikan maupun yang akan ada dikemudian hari, termasuk dan tidak terbatas untuk hal-hal yang berkaitan dengan kebijaksanaan Perseroan, baik didalam menentukan gaji, uang tanda jasa (kebijaksanaan) dan lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut diatas.

Mr. Tan Kurniawan Sutandar was appointed as the Una�liated Director

pursuant to the provisions of letter III.1.5 of the Regulation Number I-A on

Registration of Shares and Equity Other Than the Shares Issued by the Listed

Company (Annex I to Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek

Jakarta Number: Kep-305/BEJ / 07-2004), dated the nineteenth of July two

thousand and four (19-7-2004).

In addition, to comply with the provisions of letters C.1. and C.2. of the

Regulation on Registration of Securities Number I-A Regarding the General

Provisions concerning Registration of Equity at the Stock Exchange (Annex to

Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek Jakarta number

Kep-339/BEJ/07-2001, dated the twentieth of July two thousand and one

(20-7-2001) a�rmed by Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek

Jakarta Number Kep-305/BEJ/07-2004, dated the nineteenth of July two

thousand and four (19-7-2004) and in accordance with Jakarta Stock

Exchange Circular Number SE-005/BEJ/09 -2001, dated the twenty fourth of

September two thousand and one (24-9-2001), The Appearer Mr. Mukhlis

Rasyid and The Appearer Mr. Ruhiat Wirasendjaja were appointed as

Independent Commissioners.

3. Granting power and authority to the Company’s Board of Directors with

the right of substitution, to restate the decision of this Annual General

Meeting of Shareholders in a Notarial deed if necessary, and therefore to

carry out all actions and deeds that are considered good and necessary

by the Board of Directors including to appear before the Notary and

subsequently notify the Minister of Justice and Human Rights of

the Republic of Indonesia through the Legal Entity Administration

System and to register in the List of Companies and for that purpose

to take all actions required by the applicable laws and regulations.

In addition, it was also presented that members of the Board of Directors and

members of the Board of Commissioners were appointed by the General

Meeting of Shareholders so their status is not employees of the Company, but

they were appointed by trust, and therefore, obliged to carry out their duties

and work for the interest of the Company.

Further it was conveyed that the decision that had been approved by

the shareholders at the General Meeting of Shareholders would be

the Company's decision, so if any of the Company’s regulation were in

con�ict with/not in line with or had not been set, then the decision of

the General Meeting of Shareholders shall prevail and if deemed necessary

the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners shall

establish a separate regulation of the Company based on the decision of the

Company's General Meeting of Shareholders.

The Board of Commissioners was given power and authority by the

shareholders at the General Meeting of Shareholders to resolve any

matters/works/problems, both those still unresolved and those that might

come up in the future, including but not limited to matters relating to the

Company's discretion in determining salary, money for services (discretion)

and others related to the above.

Pengembangan sumber daya manusia yang berkesinambungan merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pada tanggal 8 Desember 2010 telah dibentuk Equity Development Center (EDC) yang merupakan Non pro�t Training Center yang bertujuan memberikan pelatihan berkualitas yang relevan dengan bidang usaha dan berkesinambungan yang melibat-kan seluruh jajaran perusahaan termasuk didalamnya Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan di dalam lingkungan PT Equity Development Investment Tbk. Selama tahun 2013 EDC kembali mengadakan 6 (enam) pelatihan di bidang Management Series Workshop baik kepada entitas anak, seperti PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Finance Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, PT Lumbung Sari maupun kepada Strategic Business Partner, seperti PT Panen Lestari Internusa untuk pelatihan kepemimpinan (Leadership).Pada bulan Desember 2013, EDC mengadakan The Smart Lab Balanced Scorecard dimana seluruh jajaran Direksi serta karyawan dari entitas anak menentukan target pencapaian Balanced Scorecard untuk tahun 2014. Entitas anak yang telah mengikuti The Smart Lab Balanced Scorecard diantaranya PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, PT Lumbung Sari serta PT Medicom Prima.Equity Development Center (EDC) turut berperan dengan aktif dalam mengadakan pelatihan sumber daya manusia khususnya kepada para kepala cabang entitas anak, yaitu PT Equity Finance Indonesia dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Pelatihan tersebut bertujuan menin-gkatkan pemahaman tentang penerapan Balanced Scorecard yang diturunkan ke masing-masing departemen maupun seluruh kantor cabang pada entitas anak (Cascading). Pada tahun 2013, EDC telah memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada entitas anak PT Equity Development Investment Tbk yang telah menerapkan serta mengimplementasikan secara penuh Balanced Scorecard pada perusahaan masing-masing. Entias anak yang telah mendapatkan serti�kasi Balanced Scorecard di tahun 2013 adalah PT Lumbung Sari, PT Datindo Entrycom, PT Lintas Dunia Travelindo, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia serta PT Medicom Prima. Selain entitas anak, EDC juga memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada Strategic Business Partner diantaranya adalah PT Almakana Sari dan PT Siola Sandimas.Dalam bidang Teknologi Informasi, sampai dengan tahun 2013 perusahaan telah melakukan pengembangan Tehnologi Informasi baik kepada induk perusahaan maupun entitas anak dalam hal peningkatan service level baik kepada Nasabah maupun pemangku Kepentingan. Langkah langkah strategis yang telah dilakukan adalah terintegrasinya system online untuk PT Asuransi Dayin Mitra Tbk,

Sustainable development of human resources is something not to overlook.

To that end, on December 8, 2010 there was an establishment of Equity

Development Center (EDC) which is a non-pro�t Training Center aimed at

providing quality training relevant to the �eld of sustainable business and

involving all levels of the company including the Board of Commissioners,

the Board of Directors and all employees within PT Equity Development

Investment Tbk. During 2013, EDC conducted six (6) Leadership training

sessions on Management Workshop Series for both its subsidiaries such as

PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Finance

Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, and PT Lumbung Sari and its

Strategic Business Partners such as PT Panen Lestari Internusa.

In December 2013, EDC organized The Smart Lab Balanced Scorecard where

the entire Board of Directors and employees from the subsidiaries set

achievement targets for 2014. Subsidiaries participated in The Balanced

Scorecard Smart Lab would include PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi

Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia, PT Ventura Investasi Utama,

PT Lumbung Sari and PT Medicom Prima.

Equity Development Center (EDC) is playing an active role in conducting

human resources training, especially for branch managers of the subsidiaries

i.e. PT Equity Finance Indonesia and PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Such

training aims to enhance the understanding about the application of

Balanced Scorecard cascaded to each department and all branches in the

subsidiaries. In 2013, EDC granted Balanced Scorecard certi�cates to

subsidiaries of PT Equity Development Investment Tbk that had fully applied

and implemented the Balanced Scorecard in their respective company.

Subsidiaries that had obtained the Balanced Scorecard certi�cate in 2013

were PT Lumbung Sari, PT Datindo Entrycom, PT Lintas Dunia Travelindo, PT

Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia and PT Prima

Medicom. EDC also granted Balanced Scorecard certi�cates to its Strategic

Business Partners such as PT Almakana Sari and PT Siola Sandimas in

addition to its subsidiaries.

In the �eld of Information Technology, until 2013 the company had made

some Information Technology-related developments at both the parent

company and the subsidiaries in terms of improving the service level for

both Customers and Stakeholders. Strategic measures that have been taken

include the integration of online systems for PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk,

PT Equity Securities Indonesia, PT. Lumbung Sari, PT Equity Finance

Selanjutnya mata Acara Rapat keempat :1. Menyetujui dan melimpahkan kewenangan kepada Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan, untuk atas nama Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi Perseroan.2. Menyetujui untuk melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan, untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi Perseroan serta melakukan pembagian gaji dan tunjangan lainnya tersebut kepada anggota Direksi Perseroan sesuai dengan ketentuan pasal 17 ayat 4 anggaran dasar Perseroan.3. Menyetujui untuk memberikan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan yang jumlah seluruhnya sama dengan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), yang disahkan dalam mata acara Rapat Pertama. Bilamana ada penambahan, maka penambahan tersebut maksimal sebesar 10% (sepuluh persen) sedangkan selanjutnya pembagian honorarium dan tunjangan lainnya untuk masing-masing anggota Dewan Komisaris Perseroan akan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris Perseroan.Dewan Komisaris sesuai dengan hasil RUPS tanggal 25 Juni 2013 berubah menjadi berjumlah 6 (enam) orang, 2 (dua) orang diantaranya adalah Komisaris Independen. Dewan Komisaris Perusahaan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan 2 (dua) tahun tanpa menghapuskan hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Komisaris kapanpun bilamana diperlukan. Dewan Komisaris mempunyai tugas dan wewenang melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan telah sejalan dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi pengawasan atas kebijakan Dewan Direksi dalam mengelola Perusahaan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dengan dibantu oleh Komite Audit Perusahaan Komite Audit yang telah dibentuk sebagaimana ditentukan oleh peraturan No. IX.I.5, lampirankeputusan Ketua Bapepam nomor Kep-29/PM/2004, memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam membantutugas Dewan Komisaris, khususnya dalam hal pengawasan dengan melakukan :• Penelaahan atas laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya.• Penelaahan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan di bidang Pasar Modal dan perundang-undangan lainnya.

Further more the fourth Meeting Agenda:

1. Approving and delegating authority to the Board of Directors with

the approval of the Board of Commissioners, for and on behalf of

the General Meeting of Shareholders to determine the distribution of

tasks and authority of each member of the Board of Directors.

2. Approving the delegation of authority to the Board of Commissioners to

determine the amount of salary and other allowances of members of

the Board of Directors Company and to perform distribution of

the salary and other allowances to members of the Board of Directors of

the Company in accordance with the provisions of article 17 sub-article

4 of the Company’s articles of association.

3. Approving the provision of honorarium and other allowances for

members of the Board of Commissioners of the Company whose total

amount would be equal to the honorarium and other allowances for

members of the Board of Commissioners as set forth in the Company’s

Financial Statements in the 2012 (two thousand and twelve) �scal year

which was rati�ed in the First Agenda of the Meeting. In the event of an

addition, it should not exceed the maximum limit of 10% (ten percent).

Further, distribution of honorarium and other allowances for each

member of the Board of Commissioners of the Company shall be

decided in a Meeting of the Board of Commissioners of the Company.

In accordance with the result of the General Meeting of Shareholders held on

June 25, 2013, the composition of the Board of Commissioners was changed

to 6 (six) people, two (2) of them being Independent Commissioners. The

Company’s Board of Commissioners was appointed by the General Meeting

of Shareholders for a term of 2 (two) years without abolishing the right of the

General Meeting of Shareholders to discharge the members of the Board of

Commissioners when necessary. The Board of Commissioners has the duty

and authority to conduct supervision to ensure that the policy of the Board of

Directors in managing the Company has been in line with the Articles of

Association and the applicable laws and regulations. The supervisory

function over the policy of the Board of Directors in managing the Company

is implemented by the Board of Commissioners assisted by the Company’s

Audit Committee The Audit Committee established under regulation

No. IX.I.5, annex to decision of the Chairman of the Capital Market

Supervisory Agency number Kep-29/PM/2004, has a very important and

strategic role in assisting the Board of Commissioners, especially in regard to

supervision by:

• Review of the �nancial statements and other �nancial information.

• Review of compliance with laws and regulations in the �eld of Capital

Markets and other legislation.

• Penelaahan atas efektivitas pengendalian internal dan aktivitas operasional.• Penelaahan laporan terkait dengan risiko perusahaan, kendala operasional, kendala keuangan dan pelaporan hasil penelaahan tersebut kepada Dewan Komisaris.

Selama periode tahun 2013, Komite Audit telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan telah mengadakan 4 (empat ) kali pertemuan resmi dengan seluruh anggota Dewan Komisaris mengenai evaluasi laporan triwulanan dan laporan keuangan tahunan. Susunan Komite Audit adalah sebagai berikut :

Tingkat Kehadiran Anggota Komite Audit :

• Review of the e�ectiveness of internal controls and operational

activities.

• Review of reports relating to corporate risk, operational and �nancial

constraints as well as reporting of the review result to the Board of

Commissioners.

During 2013, the Audit Committee carried out its duties and functions in a

well manner and held four (4) o�cial meeting sessions with all members of

the Board of Commissioners regarding the evaluation of quarterly reports

and annual �nancial statements. The composition of the Audit Committee

was as follows:

Attendance Level of Members of the Audit Committee:

Page 38: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

4. Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan disahkannya Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu dua belas (31-12-2012), serta disahkannya Laporan Dewan Komisaris Perseroan atas pelaksanaan tugas dan pengawasan selama Tahun Buku 2012 (dua ribu dua belas), maka sesuai dengan ketentuan pasal 12 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, diberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan dan kepada para anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan, yang telah dijalankan selama tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).Mata Acara Rapat Kedua dari Rapat, yaitu :“Menyetujui untuk tidak membagikan dividen kepada Pemegang Saham Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu-dua belas), dan keuntungan bersih Perseroan Tahun Buku 2012 (dua ribu dua belas) sebesar Rp. 61.892.476.000,00 (enam puluh satu milyar delapan ratus sembilan puluh dua juta empat ratus tujuh puluh enam ribu Rupiah) akan dicatat sebagai Laba Ditahan (Retained Earning) guna menutup kerugian Perseroan dari tahun-tahun buku sebelumnya”.Mata Acara Rapat Ketiga dari Rapat, yaitu :1. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Neraca, Perhitungan Laba Rugi dan bagian lainnya dari laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu tiga belas (31-12-2013).2. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium bagi Kantor Akuntan Publik tersebut serta persyaratan lainnya berkenaan dengan penunjukan tersebut.

4. With approved Annual Report and rati�ed Financial Statements for the

�scal year ended on the thirty-�rst of December two thousand and

twelve (31-12-2012), and rati�ed Report of the Company’s Board of

Commissioners for implementation of tasks and supervision during the

2012 (two thousand two twelve) Fiscal Year, then in accordance with

the provisions of article 12 sub-article 3 of the Articles of Association

of the Company, full acquittal (Volledig acquit et decharge) shall be

granted to members of the Board of Directors for management-related

actions and to members of the Board of Commissioners for supervisory

measures, which have been implemented during the 2012 (two

thousand and twelve) �scal year, to the extent that such actions are

re�ected in the Annual Report and Financial Statements of

the Company in the 2012 (two thousand and twelve) �scal year.

The Second Agenda of the Meeting is as follows:

"Approving the decision not to distribute dividends to Shareholders for the

2012 (two thousand and twelve) �scal year, and the Company’s net pro�t for

the 2012 (two thousand and twelve) Fiscal Year at Rp. 61,892,476,000.00

(sixty one billion eight hundred ninety two million four hundred seventy six

thousand Rupiahs) will be recorded as Retained Earnings to cover the

Company's losses from the previous �scal years".

The Third Agenda of the Meeting is as follows:

1. Authorizing the Company’s Board of Directors to appoint a Public

Accountant O�ce to audit the Balance Sheet, Pro�t and Loss Statement

and other sections of the Company’s �nancial statements for the �scal

year ended on the thirty-�rst of December two thousand and thirteen

(31-12-2013).

2. Authorizing the Board of Directors to determine the honorarium for

the Public Accountant O�ce and other requirements relating to

the appointment.

37 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

PT Equity Securities Indonesia, PT Lumbung Sari, PT Equity Finance Indonesia dan PT Equity Life Indonesia. Untuk menjaga keamanan data Nasabah maupun pemangku kepentingan, perusahaan sedang melakukan upgrade system serta peningkatan security yang ada melalui tehnologi next generation �rewall, sehingga data yang ada dapat selalu terproteksi keamanannya. Untuk mengantisipasi terjadinya suatu bencana seperti gempa bumi, kebakaran, kebanjiran dan bencana-bencana lainnya , perusahaan telah menentukan standard BCP (Business Continuity Plan) sejak tahun 2011, dengan menempatkan Backup Server di lokasi lokasi Data Center yang sudah dianalisa dan dievaluasi terlebih dahulu mengenai dampak terhadap kejadian kejadian tersebut, dan sampai saat ini masih terus ditingkatkan baik melalui Technology yang terkini maupun peningkatan Standard procedure BCP. Perencanaan strategis selanjutnya adalah memaksimalkan sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun Teknologi yang ada antara entitas anak perusahaan dengan dibentuk Sentralisasi IT Function secara Adhoc yang sudah berjalan sejak tahun 2013. Pada tahun 2013, perusahaan mengadakan RUPS Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2013 yang menyetujui hal-hal antara lain sebagai berikut:Mata Acara Rapat Pertama dari Rapat, yaitu :1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja sebagaimana ternyata dalam Laporan nomor : RPC-3381/PSS/2013, tanggal dua puluh tujuh Maret dua ribu tiga belas (27-3-2013) dengan pendapat wajar dalam semua hal material.3. Mengesahkan Laporan Dewan Komisaris Perseroan atas pelaksanaan tugas pengawasan selama Tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).

Indonesia and PT Equity Life Indonesia. To maintain the security of

Customers’ and stakeholders’ data, the company is upgrading the system

and tightening the existing security through the next generation �rewall

technology so as to ensure continued protection of data. In anticipation of

disasters such as earthquake, �re, �ood and other disasters, the company has

set the BCP (Business Continuity Plan) standard since 2011 by placing

a Backup Server at Data Center locations that have been analyzed and

evaluated in advance as to their resilience against the impact of such events,

and to date, improvements are still ongoing through the latest Technology

and enhancement in the BCP Standard procedure. The next strategic

planning is to maximize the available resources i.e. both existing human

resources and Technologies among the subsidiaries by establishing the Ad

Hoc Centralized IT Function which has been running since 2013.

In 2013, the company conducted its Annual General Meeting of Shareholders

on June 25, 2013 with the following outcomes:

The First Agenda of the Meeting is as follows:

1. Approving the Company’s Annual Report for 2012 (two thousand and

twelve) �scal year.

2. Ratifying the Company's Financial Statements for 2012 (two thousand

and twelve) �scal year that had been audited by Purwantono,

Suherman & Surja Public Accountant O�ce as evidenced by the report

number: RPC-3381/PSS/2013, dated the twenty-seventh of March two

thousand and thirteen (27-3-2013) with quali�ed opinion on all

materials.

3. Ratifying the Board of Commissioners’ Report on the implementation of

supervisory tasks during the 2012 (two thousand and twelve) �scal Year.

Mata Acara Rapat Keempat dari Rapat, yaitu :1. Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi termasuk Direktur Tidak Tera�liasi dan seluruh anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen Perseroan dengan ucapan terima kasih kepada para anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada para anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasannya.2. Mengangkat anggota Direksi termasuk Direktur Tidak Tera�liasi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan termasuk Komisaris independen Perseroan yang nama-namanya sebagaimana yang diusulkan oleh para pemegang saham Perseroan dengan masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2015 (dua ribu lima belas) dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu adalah sebagai berikut :

The Fourth Agenda of the Meeting is as follows:

1. Discharging all members of the Board of Directors with honor,

including the Una�liated Director and all members of the Board of

Commissioners, including the Independent Commissioners with

acknowledgments to members of the Board of Directors for

their management-related actions and to members of the Board

of Commissioners for their supervisory actions.

2. Appointing members of the Board of Directors including the Una�liated

Director and members of the Board of Commissioners of the Company,

including the Company's independent commissioners whose names

as proposed by the shareholders of the Company with a term

commencing from the closing of this Meeting until the closing of

the Annual General Meeting of Shareholders in 2015 (two thousand and

�fteen) without detriment to the right of the General Meeting of

Shareholders to discharge members of the Board of Directors and

members of the Board of Commissioners at any time were as follows:

Tuan Tan Kurniawan Sutandar selaku Direktur Tidak Tera�liasi sesuai dengan ketentuan huruf III.1.5 Peraturan Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat (Lampiran I Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor : Kep-305/BEJ/07-2004), tanggal sembilan belas Juli dua ribu empat (19-7-2004).Dan untuk memenuhi ketentuan huruf C.1. dan C.2. Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A Tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa (Lampiran Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta nomor Kep-339/BEJ/07-2001, tanggal dua puluh Juli dua ribu satu (20-7-2001) yang ditegaskan kembali dengan Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-305/BEJ/07-2004, tanggal sembilan belas Juli dua ribu empat (19-7-2004) serta sesuai dengan Surat Edaran Bursa Efek Jakarta Nomor SE-005/BEJ/09-2001, tanggal dua puluh empat September dua ribu satu (24-9-2001), mengangkat Penghadap Tuan Mukhlis Rasyid dan Penghadap Tuan Ruhiat Wirasendjaja selaku Komisaris Independen Perseroan.3. Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi, untuk menyatakan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini dalam akta Notaris bila mana perlu dan untuk itu melakukan semua tindakan dan perbuatan yang dipandang baik dan perlu oleh Direksi termasuk menghadap di hadapan Notaris dan selanjutnya memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Sistem Administrasi Badan Hukum dan mendaftarkan pada Daftar Perusahaan serta untuk maksud tersebut melakukan segala tindakan yang disyaratkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.Selain itu disampaikan pula, bahwa anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham, sehingga status Direksi dan Dewan Komisaris adalah bukan karyawan Perseroan, melainkan diangkat berdasarkan kepercayaan, oleh karena itu wajib menjalankan tugas dan bekerja untukkepentingan Perseroan.Selanjutnya disampaikan bahwa keputusan yang telah disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham merupakan keputusan Perseroan, maka apabila ada peraturan Perseroan yang bertentangan/tidak sejalan atau belum diatur, maka yang berlaku adalah keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan bilamana dianggap perlu Direksi dengan persetujuan DewanKomisaris membuat peraturan Perseroan tersendiri berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.Dewan Komisaris diberi kuasa dan wewenang oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk menyelesaikan hal/pekerjaan/masalah baik yang masih belum terselesaikan maupun yang akan ada dikemudian hari, termasuk dan tidak terbatas untuk hal-hal yang berkaitan dengan kebijaksanaan Perseroan, baik didalam menentukan gaji, uang tanda jasa (kebijaksanaan) dan lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut diatas.

Mr. Tan Kurniawan Sutandar was appointed as the Una�liated Director

pursuant to the provisions of letter III.1.5 of the Regulation Number I-A on

Registration of Shares and Equity Other Than the Shares Issued by the Listed

Company (Annex I to Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek

Jakarta Number: Kep-305/BEJ / 07-2004), dated the nineteenth of July two

thousand and four (19-7-2004).

In addition, to comply with the provisions of letters C.1. and C.2. of the

Regulation on Registration of Securities Number I-A Regarding the General

Provisions concerning Registration of Equity at the Stock Exchange (Annex to

Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek Jakarta number

Kep-339/BEJ/07-2001, dated the twentieth of July two thousand and one

(20-7-2001) a�rmed by Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek

Jakarta Number Kep-305/BEJ/07-2004, dated the nineteenth of July two

thousand and four (19-7-2004) and in accordance with Jakarta Stock

Exchange Circular Number SE-005/BEJ/09 -2001, dated the twenty fourth of

September two thousand and one (24-9-2001), The Appearer Mr. Mukhlis

Rasyid and The Appearer Mr. Ruhiat Wirasendjaja were appointed as

Independent Commissioners.

3. Granting power and authority to the Company’s Board of Directors with

the right of substitution, to restate the decision of this Annual General

Meeting of Shareholders in a Notarial deed if necessary, and therefore to

carry out all actions and deeds that are considered good and necessary

by the Board of Directors including to appear before the Notary and

subsequently notify the Minister of Justice and Human Rights of

the Republic of Indonesia through the Legal Entity Administration

System and to register in the List of Companies and for that purpose

to take all actions required by the applicable laws and regulations.

In addition, it was also presented that members of the Board of Directors and

members of the Board of Commissioners were appointed by the General

Meeting of Shareholders so their status is not employees of the Company, but

they were appointed by trust, and therefore, obliged to carry out their duties

and work for the interest of the Company.

Further it was conveyed that the decision that had been approved by

the shareholders at the General Meeting of Shareholders would be

the Company's decision, so if any of the Company’s regulation were in

con�ict with/not in line with or had not been set, then the decision of

the General Meeting of Shareholders shall prevail and if deemed necessary

the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners shall

establish a separate regulation of the Company based on the decision of the

Company's General Meeting of Shareholders.

The Board of Commissioners was given power and authority by the

shareholders at the General Meeting of Shareholders to resolve any

matters/works/problems, both those still unresolved and those that might

come up in the future, including but not limited to matters relating to the

Company's discretion in determining salary, money for services (discretion)

and others related to the above.

Pengembangan sumber daya manusia yang berkesinambungan merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pada tanggal 8 Desember 2010 telah dibentuk Equity Development Center (EDC) yang merupakan Non pro�t Training Center yang bertujuan memberikan pelatihan berkualitas yang relevan dengan bidang usaha dan berkesinambungan yang melibat-kan seluruh jajaran perusahaan termasuk didalamnya Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan di dalam lingkungan PT Equity Development Investment Tbk. Selama tahun 2013 EDC kembali mengadakan 6 (enam) pelatihan di bidang Management Series Workshop baik kepada entitas anak, seperti PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Finance Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, PT Lumbung Sari maupun kepada Strategic Business Partner, seperti PT Panen Lestari Internusa untuk pelatihan kepemimpinan (Leadership).Pada bulan Desember 2013, EDC mengadakan The Smart Lab Balanced Scorecard dimana seluruh jajaran Direksi serta karyawan dari entitas anak menentukan target pencapaian Balanced Scorecard untuk tahun 2014. Entitas anak yang telah mengikuti The Smart Lab Balanced Scorecard diantaranya PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, PT Lumbung Sari serta PT Medicom Prima.Equity Development Center (EDC) turut berperan dengan aktif dalam mengadakan pelatihan sumber daya manusia khususnya kepada para kepala cabang entitas anak, yaitu PT Equity Finance Indonesia dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Pelatihan tersebut bertujuan menin-gkatkan pemahaman tentang penerapan Balanced Scorecard yang diturunkan ke masing-masing departemen maupun seluruh kantor cabang pada entitas anak (Cascading). Pada tahun 2013, EDC telah memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada entitas anak PT Equity Development Investment Tbk yang telah menerapkan serta mengimplementasikan secara penuh Balanced Scorecard pada perusahaan masing-masing. Entias anak yang telah mendapatkan serti�kasi Balanced Scorecard di tahun 2013 adalah PT Lumbung Sari, PT Datindo Entrycom, PT Lintas Dunia Travelindo, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia serta PT Medicom Prima. Selain entitas anak, EDC juga memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada Strategic Business Partner diantaranya adalah PT Almakana Sari dan PT Siola Sandimas.Dalam bidang Teknologi Informasi, sampai dengan tahun 2013 perusahaan telah melakukan pengembangan Tehnologi Informasi baik kepada induk perusahaan maupun entitas anak dalam hal peningkatan service level baik kepada Nasabah maupun pemangku Kepentingan. Langkah langkah strategis yang telah dilakukan adalah terintegrasinya system online untuk PT Asuransi Dayin Mitra Tbk,

Sustainable development of human resources is something not to overlook.

To that end, on December 8, 2010 there was an establishment of Equity

Development Center (EDC) which is a non-pro�t Training Center aimed at

providing quality training relevant to the �eld of sustainable business and

involving all levels of the company including the Board of Commissioners,

the Board of Directors and all employees within PT Equity Development

Investment Tbk. During 2013, EDC conducted six (6) Leadership training

sessions on Management Workshop Series for both its subsidiaries such as

PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Finance

Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, and PT Lumbung Sari and its

Strategic Business Partners such as PT Panen Lestari Internusa.

In December 2013, EDC organized The Smart Lab Balanced Scorecard where

the entire Board of Directors and employees from the subsidiaries set

achievement targets for 2014. Subsidiaries participated in The Balanced

Scorecard Smart Lab would include PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi

Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia, PT Ventura Investasi Utama,

PT Lumbung Sari and PT Medicom Prima.

Equity Development Center (EDC) is playing an active role in conducting

human resources training, especially for branch managers of the subsidiaries

i.e. PT Equity Finance Indonesia and PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Such

training aims to enhance the understanding about the application of

Balanced Scorecard cascaded to each department and all branches in the

subsidiaries. In 2013, EDC granted Balanced Scorecard certi�cates to

subsidiaries of PT Equity Development Investment Tbk that had fully applied

and implemented the Balanced Scorecard in their respective company.

Subsidiaries that had obtained the Balanced Scorecard certi�cate in 2013

were PT Lumbung Sari, PT Datindo Entrycom, PT Lintas Dunia Travelindo, PT

Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia and PT Prima

Medicom. EDC also granted Balanced Scorecard certi�cates to its Strategic

Business Partners such as PT Almakana Sari and PT Siola Sandimas in

addition to its subsidiaries.

In the �eld of Information Technology, until 2013 the company had made

some Information Technology-related developments at both the parent

company and the subsidiaries in terms of improving the service level for

both Customers and Stakeholders. Strategic measures that have been taken

include the integration of online systems for PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk,

PT Equity Securities Indonesia, PT. Lumbung Sari, PT Equity Finance

Selanjutnya mata Acara Rapat keempat :1. Menyetujui dan melimpahkan kewenangan kepada Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan, untuk atas nama Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi Perseroan.2. Menyetujui untuk melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan, untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi Perseroan serta melakukan pembagian gaji dan tunjangan lainnya tersebut kepada anggota Direksi Perseroan sesuai dengan ketentuan pasal 17 ayat 4 anggaran dasar Perseroan.3. Menyetujui untuk memberikan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan yang jumlah seluruhnya sama dengan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), yang disahkan dalam mata acara Rapat Pertama. Bilamana ada penambahan, maka penambahan tersebut maksimal sebesar 10% (sepuluh persen) sedangkan selanjutnya pembagian honorarium dan tunjangan lainnya untuk masing-masing anggota Dewan Komisaris Perseroan akan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris Perseroan.Dewan Komisaris sesuai dengan hasil RUPS tanggal 25 Juni 2013 berubah menjadi berjumlah 6 (enam) orang, 2 (dua) orang diantaranya adalah Komisaris Independen. Dewan Komisaris Perusahaan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan 2 (dua) tahun tanpa menghapuskan hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Komisaris kapanpun bilamana diperlukan. Dewan Komisaris mempunyai tugas dan wewenang melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan telah sejalan dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi pengawasan atas kebijakan Dewan Direksi dalam mengelola Perusahaan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dengan dibantu oleh Komite Audit Perusahaan Komite Audit yang telah dibentuk sebagaimana ditentukan oleh peraturan No. IX.I.5, lampirankeputusan Ketua Bapepam nomor Kep-29/PM/2004, memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam membantutugas Dewan Komisaris, khususnya dalam hal pengawasan dengan melakukan :• Penelaahan atas laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya.• Penelaahan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan di bidang Pasar Modal dan perundang-undangan lainnya.

Further more the fourth Meeting Agenda:

1. Approving and delegating authority to the Board of Directors with

the approval of the Board of Commissioners, for and on behalf of

the General Meeting of Shareholders to determine the distribution of

tasks and authority of each member of the Board of Directors.

2. Approving the delegation of authority to the Board of Commissioners to

determine the amount of salary and other allowances of members of

the Board of Directors Company and to perform distribution of

the salary and other allowances to members of the Board of Directors of

the Company in accordance with the provisions of article 17 sub-article

4 of the Company’s articles of association.

3. Approving the provision of honorarium and other allowances for

members of the Board of Commissioners of the Company whose total

amount would be equal to the honorarium and other allowances for

members of the Board of Commissioners as set forth in the Company’s

Financial Statements in the 2012 (two thousand and twelve) �scal year

which was rati�ed in the First Agenda of the Meeting. In the event of an

addition, it should not exceed the maximum limit of 10% (ten percent).

Further, distribution of honorarium and other allowances for each

member of the Board of Commissioners of the Company shall be

decided in a Meeting of the Board of Commissioners of the Company.

In accordance with the result of the General Meeting of Shareholders held on

June 25, 2013, the composition of the Board of Commissioners was changed

to 6 (six) people, two (2) of them being Independent Commissioners. The

Company’s Board of Commissioners was appointed by the General Meeting

of Shareholders for a term of 2 (two) years without abolishing the right of the

General Meeting of Shareholders to discharge the members of the Board of

Commissioners when necessary. The Board of Commissioners has the duty

and authority to conduct supervision to ensure that the policy of the Board of

Directors in managing the Company has been in line with the Articles of

Association and the applicable laws and regulations. The supervisory

function over the policy of the Board of Directors in managing the Company

is implemented by the Board of Commissioners assisted by the Company’s

Audit Committee The Audit Committee established under regulation

No. IX.I.5, annex to decision of the Chairman of the Capital Market

Supervisory Agency number Kep-29/PM/2004, has a very important and

strategic role in assisting the Board of Commissioners, especially in regard to

supervision by:

• Review of the �nancial statements and other �nancial information.

• Review of compliance with laws and regulations in the �eld of Capital

Markets and other legislation.

• Penelaahan atas efektivitas pengendalian internal dan aktivitas operasional.• Penelaahan laporan terkait dengan risiko perusahaan, kendala operasional, kendala keuangan dan pelaporan hasil penelaahan tersebut kepada Dewan Komisaris.

Selama periode tahun 2013, Komite Audit telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan telah mengadakan 4 (empat ) kali pertemuan resmi dengan seluruh anggota Dewan Komisaris mengenai evaluasi laporan triwulanan dan laporan keuangan tahunan. Susunan Komite Audit adalah sebagai berikut :

Tingkat Kehadiran Anggota Komite Audit :

• Review of the e�ectiveness of internal controls and operational

activities.

• Review of reports relating to corporate risk, operational and �nancial

constraints as well as reporting of the review result to the Board of

Commissioners.

During 2013, the Audit Committee carried out its duties and functions in a

well manner and held four (4) o�cial meeting sessions with all members of

the Board of Commissioners regarding the evaluation of quarterly reports

and annual �nancial statements. The composition of the Audit Committee

was as follows:

Attendance Level of Members of the Audit Committee:

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Equity Development Center memberikan pelatihan Balanced Scorecard kepada anak perusahaan dan mitra bisnis strategis pada tanggal 22 Agustus 2013 di Jakarta

Equity Development Center provides training Balanced Scorecard to its subsidiaries and strategic business partners on August 22, 2013 in Jakarta

Page 39: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

PT Equity Development Investment Tbk38

4. Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan disahkannya Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu dua belas (31-12-2012), serta disahkannya Laporan Dewan Komisaris Perseroan atas pelaksanaan tugas dan pengawasan selama Tahun Buku 2012 (dua ribu dua belas), maka sesuai dengan ketentuan pasal 12 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, diberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan dan kepada para anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan, yang telah dijalankan selama tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).Mata Acara Rapat Kedua dari Rapat, yaitu :“Menyetujui untuk tidak membagikan dividen kepada Pemegang Saham Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu-dua belas), dan keuntungan bersih Perseroan Tahun Buku 2012 (dua ribu dua belas) sebesar Rp. 61.892.476.000,00 (enam puluh satu milyar delapan ratus sembilan puluh dua juta empat ratus tujuh puluh enam ribu Rupiah) akan dicatat sebagai Laba Ditahan (Retained Earning) guna menutup kerugian Perseroan dari tahun-tahun buku sebelumnya”.Mata Acara Rapat Ketiga dari Rapat, yaitu :1. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Neraca, Perhitungan Laba Rugi dan bagian lainnya dari laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu tiga belas (31-12-2013).2. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium bagi Kantor Akuntan Publik tersebut serta persyaratan lainnya berkenaan dengan penunjukan tersebut.

4. With approved Annual Report and rati�ed Financial Statements for the

�scal year ended on the thirty-�rst of December two thousand and

twelve (31-12-2012), and rati�ed Report of the Company’s Board of

Commissioners for implementation of tasks and supervision during the

2012 (two thousand two twelve) Fiscal Year, then in accordance with

the provisions of article 12 sub-article 3 of the Articles of Association

of the Company, full acquittal (Volledig acquit et decharge) shall be

granted to members of the Board of Directors for management-related

actions and to members of the Board of Commissioners for supervisory

measures, which have been implemented during the 2012 (two

thousand and twelve) �scal year, to the extent that such actions are

re�ected in the Annual Report and Financial Statements of

the Company in the 2012 (two thousand and twelve) �scal year.

The Second Agenda of the Meeting is as follows:

"Approving the decision not to distribute dividends to Shareholders for the

2012 (two thousand and twelve) �scal year, and the Company’s net pro�t for

the 2012 (two thousand and twelve) Fiscal Year at Rp. 61,892,476,000.00

(sixty one billion eight hundred ninety two million four hundred seventy six

thousand Rupiahs) will be recorded as Retained Earnings to cover the

Company's losses from the previous �scal years".

The Third Agenda of the Meeting is as follows:

1. Authorizing the Company’s Board of Directors to appoint a Public

Accountant O�ce to audit the Balance Sheet, Pro�t and Loss Statement

and other sections of the Company’s �nancial statements for the �scal

year ended on the thirty-�rst of December two thousand and thirteen

(31-12-2013).

2. Authorizing the Board of Directors to determine the honorarium for

the Public Accountant O�ce and other requirements relating to

the appointment.

PT Equity Securities Indonesia, PT Lumbung Sari, PT Equity Finance Indonesia dan PT Equity Life Indonesia. Untuk menjaga keamanan data Nasabah maupun pemangku kepentingan, perusahaan sedang melakukan upgrade system serta peningkatan security yang ada melalui tehnologi next generation �rewall, sehingga data yang ada dapat selalu terproteksi keamanannya. Untuk mengantisipasi terjadinya suatu bencana seperti gempa bumi, kebakaran, kebanjiran dan bencana-bencana lainnya , perusahaan telah menentukan standard BCP (Business Continuity Plan) sejak tahun 2011, dengan menempatkan Backup Server di lokasi lokasi Data Center yang sudah dianalisa dan dievaluasi terlebih dahulu mengenai dampak terhadap kejadian kejadian tersebut, dan sampai saat ini masih terus ditingkatkan baik melalui Technology yang terkini maupun peningkatan Standard procedure BCP. Perencanaan strategis selanjutnya adalah memaksimalkan sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun Teknologi yang ada antara entitas anak perusahaan dengan dibentuk Sentralisasi IT Function secara Adhoc yang sudah berjalan sejak tahun 2013. Pada tahun 2013, perusahaan mengadakan RUPS Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2013 yang menyetujui hal-hal antara lain sebagai berikut:Mata Acara Rapat Pertama dari Rapat, yaitu :1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja sebagaimana ternyata dalam Laporan nomor : RPC-3381/PSS/2013, tanggal dua puluh tujuh Maret dua ribu tiga belas (27-3-2013) dengan pendapat wajar dalam semua hal material.3. Mengesahkan Laporan Dewan Komisaris Perseroan atas pelaksanaan tugas pengawasan selama Tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).

Indonesia and PT Equity Life Indonesia. To maintain the security of

Customers’ and stakeholders’ data, the company is upgrading the system

and tightening the existing security through the next generation �rewall

technology so as to ensure continued protection of data. In anticipation of

disasters such as earthquake, �re, �ood and other disasters, the company has

set the BCP (Business Continuity Plan) standard since 2011 by placing

a Backup Server at Data Center locations that have been analyzed and

evaluated in advance as to their resilience against the impact of such events,

and to date, improvements are still ongoing through the latest Technology

and enhancement in the BCP Standard procedure. The next strategic

planning is to maximize the available resources i.e. both existing human

resources and Technologies among the subsidiaries by establishing the Ad

Hoc Centralized IT Function which has been running since 2013.

In 2013, the company conducted its Annual General Meeting of Shareholders

on June 25, 2013 with the following outcomes:

The First Agenda of the Meeting is as follows:

1. Approving the Company’s Annual Report for 2012 (two thousand and

twelve) �scal year.

2. Ratifying the Company's Financial Statements for 2012 (two thousand

and twelve) �scal year that had been audited by Purwantono,

Suherman & Surja Public Accountant O�ce as evidenced by the report

number: RPC-3381/PSS/2013, dated the twenty-seventh of March two

thousand and thirteen (27-3-2013) with quali�ed opinion on all

materials.

3. Ratifying the Board of Commissioners’ Report on the implementation of

supervisory tasks during the 2012 (two thousand and twelve) �scal Year.

Mata Acara Rapat Keempat dari Rapat, yaitu :1. Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi termasuk Direktur Tidak Tera�liasi dan seluruh anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen Perseroan dengan ucapan terima kasih kepada para anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada para anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasannya.2. Mengangkat anggota Direksi termasuk Direktur Tidak Tera�liasi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan termasuk Komisaris independen Perseroan yang nama-namanya sebagaimana yang diusulkan oleh para pemegang saham Perseroan dengan masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2015 (dua ribu lima belas) dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu adalah sebagai berikut :

The Fourth Agenda of the Meeting is as follows:

1. Discharging all members of the Board of Directors with honor,

including the Una�liated Director and all members of the Board of

Commissioners, including the Independent Commissioners with

acknowledgments to members of the Board of Directors for

their management-related actions and to members of the Board

of Commissioners for their supervisory actions.

2. Appointing members of the Board of Directors including the Una�liated

Director and members of the Board of Commissioners of the Company,

including the Company's independent commissioners whose names

as proposed by the shareholders of the Company with a term

commencing from the closing of this Meeting until the closing of

the Annual General Meeting of Shareholders in 2015 (two thousand and

�fteen) without detriment to the right of the General Meeting of

Shareholders to discharge members of the Board of Directors and

members of the Board of Commissioners at any time were as follows:

Tuan Tan Kurniawan Sutandar selaku Direktur Tidak Tera�liasi sesuai dengan ketentuan huruf III.1.5 Peraturan Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat (Lampiran I Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor : Kep-305/BEJ/07-2004), tanggal sembilan belas Juli dua ribu empat (19-7-2004).Dan untuk memenuhi ketentuan huruf C.1. dan C.2. Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A Tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa (Lampiran Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta nomor Kep-339/BEJ/07-2001, tanggal dua puluh Juli dua ribu satu (20-7-2001) yang ditegaskan kembali dengan Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-305/BEJ/07-2004, tanggal sembilan belas Juli dua ribu empat (19-7-2004) serta sesuai dengan Surat Edaran Bursa Efek Jakarta Nomor SE-005/BEJ/09-2001, tanggal dua puluh empat September dua ribu satu (24-9-2001), mengangkat Penghadap Tuan Mukhlis Rasyid dan Penghadap Tuan Ruhiat Wirasendjaja selaku Komisaris Independen Perseroan.3. Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi, untuk menyatakan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini dalam akta Notaris bila mana perlu dan untuk itu melakukan semua tindakan dan perbuatan yang dipandang baik dan perlu oleh Direksi termasuk menghadap di hadapan Notaris dan selanjutnya memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Sistem Administrasi Badan Hukum dan mendaftarkan pada Daftar Perusahaan serta untuk maksud tersebut melakukan segala tindakan yang disyaratkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.Selain itu disampaikan pula, bahwa anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham, sehingga status Direksi dan Dewan Komisaris adalah bukan karyawan Perseroan, melainkan diangkat berdasarkan kepercayaan, oleh karena itu wajib menjalankan tugas dan bekerja untukkepentingan Perseroan.Selanjutnya disampaikan bahwa keputusan yang telah disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham merupakan keputusan Perseroan, maka apabila ada peraturan Perseroan yang bertentangan/tidak sejalan atau belum diatur, maka yang berlaku adalah keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan bilamana dianggap perlu Direksi dengan persetujuan DewanKomisaris membuat peraturan Perseroan tersendiri berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.Dewan Komisaris diberi kuasa dan wewenang oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk menyelesaikan hal/pekerjaan/masalah baik yang masih belum terselesaikan maupun yang akan ada dikemudian hari, termasuk dan tidak terbatas untuk hal-hal yang berkaitan dengan kebijaksanaan Perseroan, baik didalam menentukan gaji, uang tanda jasa (kebijaksanaan) dan lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut diatas.

Mr. Tan Kurniawan Sutandar was appointed as the Una�liated Director

pursuant to the provisions of letter III.1.5 of the Regulation Number I-A on

Registration of Shares and Equity Other Than the Shares Issued by the Listed

Company (Annex I to Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek

Jakarta Number: Kep-305/BEJ / 07-2004), dated the nineteenth of July two

thousand and four (19-7-2004).

In addition, to comply with the provisions of letters C.1. and C.2. of the

Regulation on Registration of Securities Number I-A Regarding the General

Provisions concerning Registration of Equity at the Stock Exchange (Annex to

Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek Jakarta number

Kep-339/BEJ/07-2001, dated the twentieth of July two thousand and one

(20-7-2001) a�rmed by Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek

Jakarta Number Kep-305/BEJ/07-2004, dated the nineteenth of July two

thousand and four (19-7-2004) and in accordance with Jakarta Stock

Exchange Circular Number SE-005/BEJ/09 -2001, dated the twenty fourth of

September two thousand and one (24-9-2001), The Appearer Mr. Mukhlis

Rasyid and The Appearer Mr. Ruhiat Wirasendjaja were appointed as

Independent Commissioners.

3. Granting power and authority to the Company’s Board of Directors with

the right of substitution, to restate the decision of this Annual General

Meeting of Shareholders in a Notarial deed if necessary, and therefore to

carry out all actions and deeds that are considered good and necessary

by the Board of Directors including to appear before the Notary and

subsequently notify the Minister of Justice and Human Rights of

the Republic of Indonesia through the Legal Entity Administration

System and to register in the List of Companies and for that purpose

to take all actions required by the applicable laws and regulations.

In addition, it was also presented that members of the Board of Directors and

members of the Board of Commissioners were appointed by the General

Meeting of Shareholders so their status is not employees of the Company, but

they were appointed by trust, and therefore, obliged to carry out their duties

and work for the interest of the Company.

Further it was conveyed that the decision that had been approved by

the shareholders at the General Meeting of Shareholders would be

the Company's decision, so if any of the Company’s regulation were in

con�ict with/not in line with or had not been set, then the decision of

the General Meeting of Shareholders shall prevail and if deemed necessary

the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners shall

establish a separate regulation of the Company based on the decision of the

Company's General Meeting of Shareholders.

The Board of Commissioners was given power and authority by the

shareholders at the General Meeting of Shareholders to resolve any

matters/works/problems, both those still unresolved and those that might

come up in the future, including but not limited to matters relating to the

Company's discretion in determining salary, money for services (discretion)

and others related to the above.

Pengembangan sumber daya manusia yang berkesinambungan merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pada tanggal 8 Desember 2010 telah dibentuk Equity Development Center (EDC) yang merupakan Non pro�t Training Center yang bertujuan memberikan pelatihan berkualitas yang relevan dengan bidang usaha dan berkesinambungan yang melibat-kan seluruh jajaran perusahaan termasuk didalamnya Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan di dalam lingkungan PT Equity Development Investment Tbk. Selama tahun 2013 EDC kembali mengadakan 6 (enam) pelatihan di bidang Management Series Workshop baik kepada entitas anak, seperti PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Finance Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, PT Lumbung Sari maupun kepada Strategic Business Partner, seperti PT Panen Lestari Internusa untuk pelatihan kepemimpinan (Leadership).Pada bulan Desember 2013, EDC mengadakan The Smart Lab Balanced Scorecard dimana seluruh jajaran Direksi serta karyawan dari entitas anak menentukan target pencapaian Balanced Scorecard untuk tahun 2014. Entitas anak yang telah mengikuti The Smart Lab Balanced Scorecard diantaranya PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, PT Lumbung Sari serta PT Medicom Prima.Equity Development Center (EDC) turut berperan dengan aktif dalam mengadakan pelatihan sumber daya manusia khususnya kepada para kepala cabang entitas anak, yaitu PT Equity Finance Indonesia dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Pelatihan tersebut bertujuan menin-gkatkan pemahaman tentang penerapan Balanced Scorecard yang diturunkan ke masing-masing departemen maupun seluruh kantor cabang pada entitas anak (Cascading). Pada tahun 2013, EDC telah memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada entitas anak PT Equity Development Investment Tbk yang telah menerapkan serta mengimplementasikan secara penuh Balanced Scorecard pada perusahaan masing-masing. Entias anak yang telah mendapatkan serti�kasi Balanced Scorecard di tahun 2013 adalah PT Lumbung Sari, PT Datindo Entrycom, PT Lintas Dunia Travelindo, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia serta PT Medicom Prima. Selain entitas anak, EDC juga memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada Strategic Business Partner diantaranya adalah PT Almakana Sari dan PT Siola Sandimas.Dalam bidang Teknologi Informasi, sampai dengan tahun 2013 perusahaan telah melakukan pengembangan Tehnologi Informasi baik kepada induk perusahaan maupun entitas anak dalam hal peningkatan service level baik kepada Nasabah maupun pemangku Kepentingan. Langkah langkah strategis yang telah dilakukan adalah terintegrasinya system online untuk PT Asuransi Dayin Mitra Tbk,

Sustainable development of human resources is something not to overlook.

To that end, on December 8, 2010 there was an establishment of Equity

Development Center (EDC) which is a non-pro�t Training Center aimed at

providing quality training relevant to the �eld of sustainable business and

involving all levels of the company including the Board of Commissioners,

the Board of Directors and all employees within PT Equity Development

Investment Tbk. During 2013, EDC conducted six (6) Leadership training

sessions on Management Workshop Series for both its subsidiaries such as

PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Finance

Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, and PT Lumbung Sari and its

Strategic Business Partners such as PT Panen Lestari Internusa.

In December 2013, EDC organized The Smart Lab Balanced Scorecard where

the entire Board of Directors and employees from the subsidiaries set

achievement targets for 2014. Subsidiaries participated in The Balanced

Scorecard Smart Lab would include PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi

Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia, PT Ventura Investasi Utama,

PT Lumbung Sari and PT Medicom Prima.

Equity Development Center (EDC) is playing an active role in conducting

human resources training, especially for branch managers of the subsidiaries

i.e. PT Equity Finance Indonesia and PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Such

training aims to enhance the understanding about the application of

Balanced Scorecard cascaded to each department and all branches in the

subsidiaries. In 2013, EDC granted Balanced Scorecard certi�cates to

subsidiaries of PT Equity Development Investment Tbk that had fully applied

and implemented the Balanced Scorecard in their respective company.

Subsidiaries that had obtained the Balanced Scorecard certi�cate in 2013

were PT Lumbung Sari, PT Datindo Entrycom, PT Lintas Dunia Travelindo, PT

Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia and PT Prima

Medicom. EDC also granted Balanced Scorecard certi�cates to its Strategic

Business Partners such as PT Almakana Sari and PT Siola Sandimas in

addition to its subsidiaries.

In the �eld of Information Technology, until 2013 the company had made

some Information Technology-related developments at both the parent

company and the subsidiaries in terms of improving the service level for

both Customers and Stakeholders. Strategic measures that have been taken

include the integration of online systems for PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk,

PT Equity Securities Indonesia, PT. Lumbung Sari, PT Equity Finance

Selanjutnya mata Acara Rapat keempat :1. Menyetujui dan melimpahkan kewenangan kepada Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan, untuk atas nama Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi Perseroan.2. Menyetujui untuk melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan, untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi Perseroan serta melakukan pembagian gaji dan tunjangan lainnya tersebut kepada anggota Direksi Perseroan sesuai dengan ketentuan pasal 17 ayat 4 anggaran dasar Perseroan.3. Menyetujui untuk memberikan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan yang jumlah seluruhnya sama dengan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), yang disahkan dalam mata acara Rapat Pertama. Bilamana ada penambahan, maka penambahan tersebut maksimal sebesar 10% (sepuluh persen) sedangkan selanjutnya pembagian honorarium dan tunjangan lainnya untuk masing-masing anggota Dewan Komisaris Perseroan akan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris Perseroan.Dewan Komisaris sesuai dengan hasil RUPS tanggal 25 Juni 2013 berubah menjadi berjumlah 6 (enam) orang, 2 (dua) orang diantaranya adalah Komisaris Independen. Dewan Komisaris Perusahaan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan 2 (dua) tahun tanpa menghapuskan hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Komisaris kapanpun bilamana diperlukan. Dewan Komisaris mempunyai tugas dan wewenang melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan telah sejalan dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi pengawasan atas kebijakan Dewan Direksi dalam mengelola Perusahaan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dengan dibantu oleh Komite Audit Perusahaan Komite Audit yang telah dibentuk sebagaimana ditentukan oleh peraturan No. IX.I.5, lampirankeputusan Ketua Bapepam nomor Kep-29/PM/2004, memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam membantutugas Dewan Komisaris, khususnya dalam hal pengawasan dengan melakukan :• Penelaahan atas laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya.• Penelaahan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan di bidang Pasar Modal dan perundang-undangan lainnya.

Further more the fourth Meeting Agenda:

1. Approving and delegating authority to the Board of Directors with

the approval of the Board of Commissioners, for and on behalf of

the General Meeting of Shareholders to determine the distribution of

tasks and authority of each member of the Board of Directors.

2. Approving the delegation of authority to the Board of Commissioners to

determine the amount of salary and other allowances of members of

the Board of Directors Company and to perform distribution of

the salary and other allowances to members of the Board of Directors of

the Company in accordance with the provisions of article 17 sub-article

4 of the Company’s articles of association.

3. Approving the provision of honorarium and other allowances for

members of the Board of Commissioners of the Company whose total

amount would be equal to the honorarium and other allowances for

members of the Board of Commissioners as set forth in the Company’s

Financial Statements in the 2012 (two thousand and twelve) �scal year

which was rati�ed in the First Agenda of the Meeting. In the event of an

addition, it should not exceed the maximum limit of 10% (ten percent).

Further, distribution of honorarium and other allowances for each

member of the Board of Commissioners of the Company shall be

decided in a Meeting of the Board of Commissioners of the Company.

In accordance with the result of the General Meeting of Shareholders held on

June 25, 2013, the composition of the Board of Commissioners was changed

to 6 (six) people, two (2) of them being Independent Commissioners. The

Company’s Board of Commissioners was appointed by the General Meeting

of Shareholders for a term of 2 (two) years without abolishing the right of the

General Meeting of Shareholders to discharge the members of the Board of

Commissioners when necessary. The Board of Commissioners has the duty

and authority to conduct supervision to ensure that the policy of the Board of

Directors in managing the Company has been in line with the Articles of

Association and the applicable laws and regulations. The supervisory

function over the policy of the Board of Directors in managing the Company

is implemented by the Board of Commissioners assisted by the Company’s

Audit Committee The Audit Committee established under regulation

No. IX.I.5, annex to decision of the Chairman of the Capital Market

Supervisory Agency number Kep-29/PM/2004, has a very important and

strategic role in assisting the Board of Commissioners, especially in regard to

supervision by:

• Review of the �nancial statements and other �nancial information.

• Review of compliance with laws and regulations in the �eld of Capital

Markets and other legislation.

• Penelaahan atas efektivitas pengendalian internal dan aktivitas operasional.• Penelaahan laporan terkait dengan risiko perusahaan, kendala operasional, kendala keuangan dan pelaporan hasil penelaahan tersebut kepada Dewan Komisaris.

Selama periode tahun 2013, Komite Audit telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan telah mengadakan 4 (empat ) kali pertemuan resmi dengan seluruh anggota Dewan Komisaris mengenai evaluasi laporan triwulanan dan laporan keuangan tahunan. Susunan Komite Audit adalah sebagai berikut :

Tingkat Kehadiran Anggota Komite Audit :

• Review of the e�ectiveness of internal controls and operational

activities.

• Review of reports relating to corporate risk, operational and �nancial

constraints as well as reporting of the review result to the Board of

Commissioners.

During 2013, the Audit Committee carried out its duties and functions in a

well manner and held four (4) o�cial meeting sessions with all members of

the Board of Commissioners regarding the evaluation of quarterly reports

and annual �nancial statements. The composition of the Audit Committee

was as follows:

Attendance Level of Members of the Audit Committee:

Equity Development Center memberikan pelatihan manajemen di bidang kepemimpinan kepada mitra bisnis strategis PT Panen Lestari Internusa dan anak perusahaan pada tanggal 25 Oktober 2013 dan 11 Desember 2013 di Jakarta

Equity Development Center provides training in leadership management a strategic business partner PT Panen Lestari Internusa and its subsidiaries at the date of October 25, 2013 and December 11, 2013 in Jakarta

Page 40: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

4. Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan disahkannya Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu dua belas (31-12-2012), serta disahkannya Laporan Dewan Komisaris Perseroan atas pelaksanaan tugas dan pengawasan selama Tahun Buku 2012 (dua ribu dua belas), maka sesuai dengan ketentuan pasal 12 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, diberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan dan kepada para anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan, yang telah dijalankan selama tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).Mata Acara Rapat Kedua dari Rapat, yaitu :“Menyetujui untuk tidak membagikan dividen kepada Pemegang Saham Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu-dua belas), dan keuntungan bersih Perseroan Tahun Buku 2012 (dua ribu dua belas) sebesar Rp. 61.892.476.000,00 (enam puluh satu milyar delapan ratus sembilan puluh dua juta empat ratus tujuh puluh enam ribu Rupiah) akan dicatat sebagai Laba Ditahan (Retained Earning) guna menutup kerugian Perseroan dari tahun-tahun buku sebelumnya”.Mata Acara Rapat Ketiga dari Rapat, yaitu :1. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Neraca, Perhitungan Laba Rugi dan bagian lainnya dari laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu tiga belas (31-12-2013).2. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium bagi Kantor Akuntan Publik tersebut serta persyaratan lainnya berkenaan dengan penunjukan tersebut.

4. With approved Annual Report and rati�ed Financial Statements for the

�scal year ended on the thirty-�rst of December two thousand and

twelve (31-12-2012), and rati�ed Report of the Company’s Board of

Commissioners for implementation of tasks and supervision during the

2012 (two thousand two twelve) Fiscal Year, then in accordance with

the provisions of article 12 sub-article 3 of the Articles of Association

of the Company, full acquittal (Volledig acquit et decharge) shall be

granted to members of the Board of Directors for management-related

actions and to members of the Board of Commissioners for supervisory

measures, which have been implemented during the 2012 (two

thousand and twelve) �scal year, to the extent that such actions are

re�ected in the Annual Report and Financial Statements of

the Company in the 2012 (two thousand and twelve) �scal year.

The Second Agenda of the Meeting is as follows:

"Approving the decision not to distribute dividends to Shareholders for the

2012 (two thousand and twelve) �scal year, and the Company’s net pro�t for

the 2012 (two thousand and twelve) Fiscal Year at Rp. 61,892,476,000.00

(sixty one billion eight hundred ninety two million four hundred seventy six

thousand Rupiahs) will be recorded as Retained Earnings to cover the

Company's losses from the previous �scal years".

The Third Agenda of the Meeting is as follows:

1. Authorizing the Company’s Board of Directors to appoint a Public

Accountant O�ce to audit the Balance Sheet, Pro�t and Loss Statement

and other sections of the Company’s �nancial statements for the �scal

year ended on the thirty-�rst of December two thousand and thirteen

(31-12-2013).

2. Authorizing the Board of Directors to determine the honorarium for

the Public Accountant O�ce and other requirements relating to

the appointment.

PT Equity Securities Indonesia, PT Lumbung Sari, PT Equity Finance Indonesia dan PT Equity Life Indonesia. Untuk menjaga keamanan data Nasabah maupun pemangku kepentingan, perusahaan sedang melakukan upgrade system serta peningkatan security yang ada melalui tehnologi next generation �rewall, sehingga data yang ada dapat selalu terproteksi keamanannya. Untuk mengantisipasi terjadinya suatu bencana seperti gempa bumi, kebakaran, kebanjiran dan bencana-bencana lainnya , perusahaan telah menentukan standard BCP (Business Continuity Plan) sejak tahun 2011, dengan menempatkan Backup Server di lokasi lokasi Data Center yang sudah dianalisa dan dievaluasi terlebih dahulu mengenai dampak terhadap kejadian kejadian tersebut, dan sampai saat ini masih terus ditingkatkan baik melalui Technology yang terkini maupun peningkatan Standard procedure BCP. Perencanaan strategis selanjutnya adalah memaksimalkan sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun Teknologi yang ada antara entitas anak perusahaan dengan dibentuk Sentralisasi IT Function secara Adhoc yang sudah berjalan sejak tahun 2013. Pada tahun 2013, perusahaan mengadakan RUPS Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2013 yang menyetujui hal-hal antara lain sebagai berikut:Mata Acara Rapat Pertama dari Rapat, yaitu :1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja sebagaimana ternyata dalam Laporan nomor : RPC-3381/PSS/2013, tanggal dua puluh tujuh Maret dua ribu tiga belas (27-3-2013) dengan pendapat wajar dalam semua hal material.3. Mengesahkan Laporan Dewan Komisaris Perseroan atas pelaksanaan tugas pengawasan selama Tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).

Indonesia and PT Equity Life Indonesia. To maintain the security of

Customers’ and stakeholders’ data, the company is upgrading the system

and tightening the existing security through the next generation �rewall

technology so as to ensure continued protection of data. In anticipation of

disasters such as earthquake, �re, �ood and other disasters, the company has

set the BCP (Business Continuity Plan) standard since 2011 by placing

a Backup Server at Data Center locations that have been analyzed and

evaluated in advance as to their resilience against the impact of such events,

and to date, improvements are still ongoing through the latest Technology

and enhancement in the BCP Standard procedure. The next strategic

planning is to maximize the available resources i.e. both existing human

resources and Technologies among the subsidiaries by establishing the Ad

Hoc Centralized IT Function which has been running since 2013.

In 2013, the company conducted its Annual General Meeting of Shareholders

on June 25, 2013 with the following outcomes:

The First Agenda of the Meeting is as follows:

1. Approving the Company’s Annual Report for 2012 (two thousand and

twelve) �scal year.

2. Ratifying the Company's Financial Statements for 2012 (two thousand

and twelve) �scal year that had been audited by Purwantono,

Suherman & Surja Public Accountant O�ce as evidenced by the report

number: RPC-3381/PSS/2013, dated the twenty-seventh of March two

thousand and thirteen (27-3-2013) with quali�ed opinion on all

materials.

3. Ratifying the Board of Commissioners’ Report on the implementation of

supervisory tasks during the 2012 (two thousand and twelve) �scal Year.

39 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Mata Acara Rapat Keempat dari Rapat, yaitu :1. Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi termasuk Direktur Tidak Tera�liasi dan seluruh anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen Perseroan dengan ucapan terima kasih kepada para anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada para anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasannya.2. Mengangkat anggota Direksi termasuk Direktur Tidak Tera�liasi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan termasuk Komisaris independen Perseroan yang nama-namanya sebagaimana yang diusulkan oleh para pemegang saham Perseroan dengan masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2015 (dua ribu lima belas) dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu adalah sebagai berikut :

The Fourth Agenda of the Meeting is as follows:

1. Discharging all members of the Board of Directors with honor,

including the Una�liated Director and all members of the Board of

Commissioners, including the Independent Commissioners with

acknowledgments to members of the Board of Directors for

their management-related actions and to members of the Board

of Commissioners for their supervisory actions.

2. Appointing members of the Board of Directors including the Una�liated

Director and members of the Board of Commissioners of the Company,

including the Company's independent commissioners whose names

as proposed by the shareholders of the Company with a term

commencing from the closing of this Meeting until the closing of

the Annual General Meeting of Shareholders in 2015 (two thousand and

�fteen) without detriment to the right of the General Meeting of

Shareholders to discharge members of the Board of Directors and

members of the Board of Commissioners at any time were as follows:

Tuan Tan Kurniawan Sutandar selaku Direktur Tidak Tera�liasi sesuai dengan ketentuan huruf III.1.5 Peraturan Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat (Lampiran I Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor : Kep-305/BEJ/07-2004), tanggal sembilan belas Juli dua ribu empat (19-7-2004).Dan untuk memenuhi ketentuan huruf C.1. dan C.2. Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A Tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa (Lampiran Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta nomor Kep-339/BEJ/07-2001, tanggal dua puluh Juli dua ribu satu (20-7-2001) yang ditegaskan kembali dengan Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-305/BEJ/07-2004, tanggal sembilan belas Juli dua ribu empat (19-7-2004) serta sesuai dengan Surat Edaran Bursa Efek Jakarta Nomor SE-005/BEJ/09-2001, tanggal dua puluh empat September dua ribu satu (24-9-2001), mengangkat Penghadap Tuan Mukhlis Rasyid dan Penghadap Tuan Ruhiat Wirasendjaja selaku Komisaris Independen Perseroan.3. Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi, untuk menyatakan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini dalam akta Notaris bila mana perlu dan untuk itu melakukan semua tindakan dan perbuatan yang dipandang baik dan perlu oleh Direksi termasuk menghadap di hadapan Notaris dan selanjutnya memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Sistem Administrasi Badan Hukum dan mendaftarkan pada Daftar Perusahaan serta untuk maksud tersebut melakukan segala tindakan yang disyaratkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.Selain itu disampaikan pula, bahwa anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham, sehingga status Direksi dan Dewan Komisaris adalah bukan karyawan Perseroan, melainkan diangkat berdasarkan kepercayaan, oleh karena itu wajib menjalankan tugas dan bekerja untukkepentingan Perseroan.Selanjutnya disampaikan bahwa keputusan yang telah disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham merupakan keputusan Perseroan, maka apabila ada peraturan Perseroan yang bertentangan/tidak sejalan atau belum diatur, maka yang berlaku adalah keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan bilamana dianggap perlu Direksi dengan persetujuan DewanKomisaris membuat peraturan Perseroan tersendiri berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.Dewan Komisaris diberi kuasa dan wewenang oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk menyelesaikan hal/pekerjaan/masalah baik yang masih belum terselesaikan maupun yang akan ada dikemudian hari, termasuk dan tidak terbatas untuk hal-hal yang berkaitan dengan kebijaksanaan Perseroan, baik didalam menentukan gaji, uang tanda jasa (kebijaksanaan) dan lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut diatas.

Mr. Tan Kurniawan Sutandar was appointed as the Una�liated Director

pursuant to the provisions of letter III.1.5 of the Regulation Number I-A on

Registration of Shares and Equity Other Than the Shares Issued by the Listed

Company (Annex I to Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek

Jakarta Number: Kep-305/BEJ / 07-2004), dated the nineteenth of July two

thousand and four (19-7-2004).

In addition, to comply with the provisions of letters C.1. and C.2. of the

Regulation on Registration of Securities Number I-A Regarding the General

Provisions concerning Registration of Equity at the Stock Exchange (Annex to

Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek Jakarta number

Kep-339/BEJ/07-2001, dated the twentieth of July two thousand and one

(20-7-2001) a�rmed by Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek

Jakarta Number Kep-305/BEJ/07-2004, dated the nineteenth of July two

thousand and four (19-7-2004) and in accordance with Jakarta Stock

Exchange Circular Number SE-005/BEJ/09 -2001, dated the twenty fourth of

September two thousand and one (24-9-2001), The Appearer Mr. Mukhlis

Rasyid and The Appearer Mr. Ruhiat Wirasendjaja were appointed as

Independent Commissioners.

3. Granting power and authority to the Company’s Board of Directors with

the right of substitution, to restate the decision of this Annual General

Meeting of Shareholders in a Notarial deed if necessary, and therefore to

carry out all actions and deeds that are considered good and necessary

by the Board of Directors including to appear before the Notary and

subsequently notify the Minister of Justice and Human Rights of

the Republic of Indonesia through the Legal Entity Administration

System and to register in the List of Companies and for that purpose

to take all actions required by the applicable laws and regulations.

In addition, it was also presented that members of the Board of Directors and

members of the Board of Commissioners were appointed by the General

Meeting of Shareholders so their status is not employees of the Company, but

they were appointed by trust, and therefore, obliged to carry out their duties

and work for the interest of the Company.

Further it was conveyed that the decision that had been approved by

the shareholders at the General Meeting of Shareholders would be

the Company's decision, so if any of the Company’s regulation were in

con�ict with/not in line with or had not been set, then the decision of

the General Meeting of Shareholders shall prevail and if deemed necessary

the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners shall

establish a separate regulation of the Company based on the decision of the

Company's General Meeting of Shareholders.

The Board of Commissioners was given power and authority by the

shareholders at the General Meeting of Shareholders to resolve any

matters/works/problems, both those still unresolved and those that might

come up in the future, including but not limited to matters relating to the

Company's discretion in determining salary, money for services (discretion)

and others related to the above.

Pengembangan sumber daya manusia yang berkesinambungan merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pada tanggal 8 Desember 2010 telah dibentuk Equity Development Center (EDC) yang merupakan Non pro�t Training Center yang bertujuan memberikan pelatihan berkualitas yang relevan dengan bidang usaha dan berkesinambungan yang melibat-kan seluruh jajaran perusahaan termasuk didalamnya Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan di dalam lingkungan PT Equity Development Investment Tbk. Selama tahun 2013 EDC kembali mengadakan 6 (enam) pelatihan di bidang Management Series Workshop baik kepada entitas anak, seperti PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Finance Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, PT Lumbung Sari maupun kepada Strategic Business Partner, seperti PT Panen Lestari Internusa untuk pelatihan kepemimpinan (Leadership).Pada bulan Desember 2013, EDC mengadakan The Smart Lab Balanced Scorecard dimana seluruh jajaran Direksi serta karyawan dari entitas anak menentukan target pencapaian Balanced Scorecard untuk tahun 2014. Entitas anak yang telah mengikuti The Smart Lab Balanced Scorecard diantaranya PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, PT Lumbung Sari serta PT Medicom Prima.Equity Development Center (EDC) turut berperan dengan aktif dalam mengadakan pelatihan sumber daya manusia khususnya kepada para kepala cabang entitas anak, yaitu PT Equity Finance Indonesia dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Pelatihan tersebut bertujuan menin-gkatkan pemahaman tentang penerapan Balanced Scorecard yang diturunkan ke masing-masing departemen maupun seluruh kantor cabang pada entitas anak (Cascading). Pada tahun 2013, EDC telah memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada entitas anak PT Equity Development Investment Tbk yang telah menerapkan serta mengimplementasikan secara penuh Balanced Scorecard pada perusahaan masing-masing. Entias anak yang telah mendapatkan serti�kasi Balanced Scorecard di tahun 2013 adalah PT Lumbung Sari, PT Datindo Entrycom, PT Lintas Dunia Travelindo, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia serta PT Medicom Prima. Selain entitas anak, EDC juga memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada Strategic Business Partner diantaranya adalah PT Almakana Sari dan PT Siola Sandimas.Dalam bidang Teknologi Informasi, sampai dengan tahun 2013 perusahaan telah melakukan pengembangan Tehnologi Informasi baik kepada induk perusahaan maupun entitas anak dalam hal peningkatan service level baik kepada Nasabah maupun pemangku Kepentingan. Langkah langkah strategis yang telah dilakukan adalah terintegrasinya system online untuk PT Asuransi Dayin Mitra Tbk,

Sustainable development of human resources is something not to overlook.

To that end, on December 8, 2010 there was an establishment of Equity

Development Center (EDC) which is a non-pro�t Training Center aimed at

providing quality training relevant to the �eld of sustainable business and

involving all levels of the company including the Board of Commissioners,

the Board of Directors and all employees within PT Equity Development

Investment Tbk. During 2013, EDC conducted six (6) Leadership training

sessions on Management Workshop Series for both its subsidiaries such as

PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Finance

Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, and PT Lumbung Sari and its

Strategic Business Partners such as PT Panen Lestari Internusa.

In December 2013, EDC organized The Smart Lab Balanced Scorecard where

the entire Board of Directors and employees from the subsidiaries set

achievement targets for 2014. Subsidiaries participated in The Balanced

Scorecard Smart Lab would include PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi

Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia, PT Ventura Investasi Utama,

PT Lumbung Sari and PT Medicom Prima.

Equity Development Center (EDC) is playing an active role in conducting

human resources training, especially for branch managers of the subsidiaries

i.e. PT Equity Finance Indonesia and PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Such

training aims to enhance the understanding about the application of

Balanced Scorecard cascaded to each department and all branches in the

subsidiaries. In 2013, EDC granted Balanced Scorecard certi�cates to

subsidiaries of PT Equity Development Investment Tbk that had fully applied

and implemented the Balanced Scorecard in their respective company.

Subsidiaries that had obtained the Balanced Scorecard certi�cate in 2013

were PT Lumbung Sari, PT Datindo Entrycom, PT Lintas Dunia Travelindo, PT

Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia and PT Prima

Medicom. EDC also granted Balanced Scorecard certi�cates to its Strategic

Business Partners such as PT Almakana Sari and PT Siola Sandimas in

addition to its subsidiaries.

In the �eld of Information Technology, until 2013 the company had made

some Information Technology-related developments at both the parent

company and the subsidiaries in terms of improving the service level for

both Customers and Stakeholders. Strategic measures that have been taken

include the integration of online systems for PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk,

PT Equity Securities Indonesia, PT. Lumbung Sari, PT Equity Finance

Presiden Direktur : Penghadap Tuan Muhamad Zulki�i AbusukiDirektur : Penghadap Nyonya Tetty Lanawati GozaliDirektur : Tuan Bustomi Usman, Warga Negara Indonesia, lahir di Jambi, pada tanggal sembilan Oktober seribu sembilan ratus enam puluh empat (9-10-1964), swasta, bertempat tinggal di Jakarta, Jalan Haji Saleh nomor 83, Rukun Tetangga 009, Rukun Warga 011, Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor 3173070910640001.

President Director : The Appearer Mr. Muhamad Zulki�i Abusuki Director : The Appearer Mrs. Tetty Lanawati Gozali Director : Mr. Bustomi Usman, Indonesian Citizen, born in Jambi, on the ninth of October one thousand nine hundred and sixty four (9-10-1964), private person, residing in Jakarta, Jalan Haji Saleh number 83, Rukun Tetangga 009, Rukun Warga 011, Palmerah Kelurahan, Palmerah Sub-District, West Jakarta, holder of Residence ID Card number 3173070910640001.

Selanjutnya mata Acara Rapat keempat :1. Menyetujui dan melimpahkan kewenangan kepada Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan, untuk atas nama Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi Perseroan.2. Menyetujui untuk melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan, untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi Perseroan serta melakukan pembagian gaji dan tunjangan lainnya tersebut kepada anggota Direksi Perseroan sesuai dengan ketentuan pasal 17 ayat 4 anggaran dasar Perseroan.3. Menyetujui untuk memberikan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan yang jumlah seluruhnya sama dengan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), yang disahkan dalam mata acara Rapat Pertama. Bilamana ada penambahan, maka penambahan tersebut maksimal sebesar 10% (sepuluh persen) sedangkan selanjutnya pembagian honorarium dan tunjangan lainnya untuk masing-masing anggota Dewan Komisaris Perseroan akan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris Perseroan.Dewan Komisaris sesuai dengan hasil RUPS tanggal 25 Juni 2013 berubah menjadi berjumlah 6 (enam) orang, 2 (dua) orang diantaranya adalah Komisaris Independen. Dewan Komisaris Perusahaan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan 2 (dua) tahun tanpa menghapuskan hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Komisaris kapanpun bilamana diperlukan. Dewan Komisaris mempunyai tugas dan wewenang melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan telah sejalan dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi pengawasan atas kebijakan Dewan Direksi dalam mengelola Perusahaan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dengan dibantu oleh Komite Audit Perusahaan Komite Audit yang telah dibentuk sebagaimana ditentukan oleh peraturan No. IX.I.5, lampirankeputusan Ketua Bapepam nomor Kep-29/PM/2004, memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam membantutugas Dewan Komisaris, khususnya dalam hal pengawasan dengan melakukan :• Penelaahan atas laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya.• Penelaahan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan di bidang Pasar Modal dan perundang-undangan lainnya.

Further more the fourth Meeting Agenda:

1. Approving and delegating authority to the Board of Directors with

the approval of the Board of Commissioners, for and on behalf of

the General Meeting of Shareholders to determine the distribution of

tasks and authority of each member of the Board of Directors.

2. Approving the delegation of authority to the Board of Commissioners to

determine the amount of salary and other allowances of members of

the Board of Directors Company and to perform distribution of

the salary and other allowances to members of the Board of Directors of

the Company in accordance with the provisions of article 17 sub-article

4 of the Company’s articles of association.

3. Approving the provision of honorarium and other allowances for

members of the Board of Commissioners of the Company whose total

amount would be equal to the honorarium and other allowances for

members of the Board of Commissioners as set forth in the Company’s

Financial Statements in the 2012 (two thousand and twelve) �scal year

which was rati�ed in the First Agenda of the Meeting. In the event of an

addition, it should not exceed the maximum limit of 10% (ten percent).

Further, distribution of honorarium and other allowances for each

member of the Board of Commissioners of the Company shall be

decided in a Meeting of the Board of Commissioners of the Company.

In accordance with the result of the General Meeting of Shareholders held on

June 25, 2013, the composition of the Board of Commissioners was changed

to 6 (six) people, two (2) of them being Independent Commissioners. The

Company’s Board of Commissioners was appointed by the General Meeting

of Shareholders for a term of 2 (two) years without abolishing the right of the

General Meeting of Shareholders to discharge the members of the Board of

Commissioners when necessary. The Board of Commissioners has the duty

and authority to conduct supervision to ensure that the policy of the Board of

Directors in managing the Company has been in line with the Articles of

Association and the applicable laws and regulations. The supervisory

function over the policy of the Board of Directors in managing the Company

is implemented by the Board of Commissioners assisted by the Company’s

Audit Committee The Audit Committee established under regulation

No. IX.I.5, annex to decision of the Chairman of the Capital Market

Supervisory Agency number Kep-29/PM/2004, has a very important and

strategic role in assisting the Board of Commissioners, especially in regard to

supervision by:

• Review of the �nancial statements and other �nancial information.

• Review of compliance with laws and regulations in the �eld of Capital

Markets and other legislation.

• Penelaahan atas efektivitas pengendalian internal dan aktivitas operasional.• Penelaahan laporan terkait dengan risiko perusahaan, kendala operasional, kendala keuangan dan pelaporan hasil penelaahan tersebut kepada Dewan Komisaris.

Selama periode tahun 2013, Komite Audit telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan telah mengadakan 4 (empat ) kali pertemuan resmi dengan seluruh anggota Dewan Komisaris mengenai evaluasi laporan triwulanan dan laporan keuangan tahunan. Susunan Komite Audit adalah sebagai berikut :

Tingkat Kehadiran Anggota Komite Audit :

• Review of the e�ectiveness of internal controls and operational

activities.

• Review of reports relating to corporate risk, operational and �nancial

constraints as well as reporting of the review result to the Board of

Commissioners.

During 2013, the Audit Committee carried out its duties and functions in a

well manner and held four (4) o�cial meeting sessions with all members of

the Board of Commissioners regarding the evaluation of quarterly reports

and annual �nancial statements. The composition of the Audit Committee

was as follows:

Attendance Level of Members of the Audit Committee:

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Direktur Tidak Ter�liasi : Penghadap Tuan Tan Kurniawan SutandarPresiden Komisaris : Penghadap Tuan Sujitno Siswowidagdo Komisaris : Penghadap Tuan Kamardy AriefKomisaris : Penghadap Tuan Rachmad DeswandyKomisaris Independen : Penghadap Tuan Mukhlis Rasyid Komisaris Independen : Penghadap Tuan Ruhiat WirasendjajaKomisaris : Penghadap Tuan Cyprianus Pranoto

Non a�iated Director : The Appearer Mr. Tan Kurniawan SutandarPresident Commissioner : The Appearer Mr. Sujitno SiswowidagdoCommissioner : The Appearer Mr. Kamardy AriefCommissioner : The Appearer Mr. Rachmad DeswandyIndependent Commissioner : The Appearer Mr. Mukhlis RasyidIndependent Commissioner : The Appearer Mr. Ruhiat WirasendjajaCommissioner : The Appearer Mr. Cyprianus Pranoto

Equity Development Center mengadakan “The Smart Lab Balanced Scorecard” untuk anak perusahaan menentukan strategi yang akan dijalankan pada tahun 2014

Equity Development Center held a "The Smart Lab Balanced Scorecard" to determine strategies subsidiary that will run in 2014

Page 41: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

4. Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan disahkannya Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu dua belas (31-12-2012), serta disahkannya Laporan Dewan Komisaris Perseroan atas pelaksanaan tugas dan pengawasan selama Tahun Buku 2012 (dua ribu dua belas), maka sesuai dengan ketentuan pasal 12 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, diberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan dan kepada para anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan, yang telah dijalankan selama tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).Mata Acara Rapat Kedua dari Rapat, yaitu :“Menyetujui untuk tidak membagikan dividen kepada Pemegang Saham Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu-dua belas), dan keuntungan bersih Perseroan Tahun Buku 2012 (dua ribu dua belas) sebesar Rp. 61.892.476.000,00 (enam puluh satu milyar delapan ratus sembilan puluh dua juta empat ratus tujuh puluh enam ribu Rupiah) akan dicatat sebagai Laba Ditahan (Retained Earning) guna menutup kerugian Perseroan dari tahun-tahun buku sebelumnya”.Mata Acara Rapat Ketiga dari Rapat, yaitu :1. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Neraca, Perhitungan Laba Rugi dan bagian lainnya dari laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu tiga belas (31-12-2013).2. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium bagi Kantor Akuntan Publik tersebut serta persyaratan lainnya berkenaan dengan penunjukan tersebut.

4. With approved Annual Report and rati�ed Financial Statements for the

�scal year ended on the thirty-�rst of December two thousand and

twelve (31-12-2012), and rati�ed Report of the Company’s Board of

Commissioners for implementation of tasks and supervision during the

2012 (two thousand two twelve) Fiscal Year, then in accordance with

the provisions of article 12 sub-article 3 of the Articles of Association

of the Company, full acquittal (Volledig acquit et decharge) shall be

granted to members of the Board of Directors for management-related

actions and to members of the Board of Commissioners for supervisory

measures, which have been implemented during the 2012 (two

thousand and twelve) �scal year, to the extent that such actions are

re�ected in the Annual Report and Financial Statements of

the Company in the 2012 (two thousand and twelve) �scal year.

The Second Agenda of the Meeting is as follows:

"Approving the decision not to distribute dividends to Shareholders for the

2012 (two thousand and twelve) �scal year, and the Company’s net pro�t for

the 2012 (two thousand and twelve) Fiscal Year at Rp. 61,892,476,000.00

(sixty one billion eight hundred ninety two million four hundred seventy six

thousand Rupiahs) will be recorded as Retained Earnings to cover the

Company's losses from the previous �scal years".

The Third Agenda of the Meeting is as follows:

1. Authorizing the Company’s Board of Directors to appoint a Public

Accountant O�ce to audit the Balance Sheet, Pro�t and Loss Statement

and other sections of the Company’s �nancial statements for the �scal

year ended on the thirty-�rst of December two thousand and thirteen

(31-12-2013).

2. Authorizing the Board of Directors to determine the honorarium for

the Public Accountant O�ce and other requirements relating to

the appointment.

PT Equity Securities Indonesia, PT Lumbung Sari, PT Equity Finance Indonesia dan PT Equity Life Indonesia. Untuk menjaga keamanan data Nasabah maupun pemangku kepentingan, perusahaan sedang melakukan upgrade system serta peningkatan security yang ada melalui tehnologi next generation �rewall, sehingga data yang ada dapat selalu terproteksi keamanannya. Untuk mengantisipasi terjadinya suatu bencana seperti gempa bumi, kebakaran, kebanjiran dan bencana-bencana lainnya , perusahaan telah menentukan standard BCP (Business Continuity Plan) sejak tahun 2011, dengan menempatkan Backup Server di lokasi lokasi Data Center yang sudah dianalisa dan dievaluasi terlebih dahulu mengenai dampak terhadap kejadian kejadian tersebut, dan sampai saat ini masih terus ditingkatkan baik melalui Technology yang terkini maupun peningkatan Standard procedure BCP. Perencanaan strategis selanjutnya adalah memaksimalkan sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun Teknologi yang ada antara entitas anak perusahaan dengan dibentuk Sentralisasi IT Function secara Adhoc yang sudah berjalan sejak tahun 2013. Pada tahun 2013, perusahaan mengadakan RUPS Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2013 yang menyetujui hal-hal antara lain sebagai berikut:Mata Acara Rapat Pertama dari Rapat, yaitu :1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja sebagaimana ternyata dalam Laporan nomor : RPC-3381/PSS/2013, tanggal dua puluh tujuh Maret dua ribu tiga belas (27-3-2013) dengan pendapat wajar dalam semua hal material.3. Mengesahkan Laporan Dewan Komisaris Perseroan atas pelaksanaan tugas pengawasan selama Tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).

Indonesia and PT Equity Life Indonesia. To maintain the security of

Customers’ and stakeholders’ data, the company is upgrading the system

and tightening the existing security through the next generation �rewall

technology so as to ensure continued protection of data. In anticipation of

disasters such as earthquake, �re, �ood and other disasters, the company has

set the BCP (Business Continuity Plan) standard since 2011 by placing

a Backup Server at Data Center locations that have been analyzed and

evaluated in advance as to their resilience against the impact of such events,

and to date, improvements are still ongoing through the latest Technology

and enhancement in the BCP Standard procedure. The next strategic

planning is to maximize the available resources i.e. both existing human

resources and Technologies among the subsidiaries by establishing the Ad

Hoc Centralized IT Function which has been running since 2013.

In 2013, the company conducted its Annual General Meeting of Shareholders

on June 25, 2013 with the following outcomes:

The First Agenda of the Meeting is as follows:

1. Approving the Company’s Annual Report for 2012 (two thousand and

twelve) �scal year.

2. Ratifying the Company's Financial Statements for 2012 (two thousand

and twelve) �scal year that had been audited by Purwantono,

Suherman & Surja Public Accountant O�ce as evidenced by the report

number: RPC-3381/PSS/2013, dated the twenty-seventh of March two

thousand and thirteen (27-3-2013) with quali�ed opinion on all

materials.

3. Ratifying the Board of Commissioners’ Report on the implementation of

supervisory tasks during the 2012 (two thousand and twelve) �scal Year.

Mata Acara Rapat Keempat dari Rapat, yaitu :1. Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi termasuk Direktur Tidak Tera�liasi dan seluruh anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen Perseroan dengan ucapan terima kasih kepada para anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada para anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasannya.2. Mengangkat anggota Direksi termasuk Direktur Tidak Tera�liasi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan termasuk Komisaris independen Perseroan yang nama-namanya sebagaimana yang diusulkan oleh para pemegang saham Perseroan dengan masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2015 (dua ribu lima belas) dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu adalah sebagai berikut :

The Fourth Agenda of the Meeting is as follows:

1. Discharging all members of the Board of Directors with honor,

including the Una�liated Director and all members of the Board of

Commissioners, including the Independent Commissioners with

acknowledgments to members of the Board of Directors for

their management-related actions and to members of the Board

of Commissioners for their supervisory actions.

2. Appointing members of the Board of Directors including the Una�liated

Director and members of the Board of Commissioners of the Company,

including the Company's independent commissioners whose names

as proposed by the shareholders of the Company with a term

commencing from the closing of this Meeting until the closing of

the Annual General Meeting of Shareholders in 2015 (two thousand and

�fteen) without detriment to the right of the General Meeting of

Shareholders to discharge members of the Board of Directors and

members of the Board of Commissioners at any time were as follows:

PT Equity Development Investment Tbk40

Tuan Tan Kurniawan Sutandar selaku Direktur Tidak Tera�liasi sesuai dengan ketentuan huruf III.1.5 Peraturan Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat (Lampiran I Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor : Kep-305/BEJ/07-2004), tanggal sembilan belas Juli dua ribu empat (19-7-2004).Dan untuk memenuhi ketentuan huruf C.1. dan C.2. Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A Tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa (Lampiran Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta nomor Kep-339/BEJ/07-2001, tanggal dua puluh Juli dua ribu satu (20-7-2001) yang ditegaskan kembali dengan Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-305/BEJ/07-2004, tanggal sembilan belas Juli dua ribu empat (19-7-2004) serta sesuai dengan Surat Edaran Bursa Efek Jakarta Nomor SE-005/BEJ/09-2001, tanggal dua puluh empat September dua ribu satu (24-9-2001), mengangkat Penghadap Tuan Mukhlis Rasyid dan Penghadap Tuan Ruhiat Wirasendjaja selaku Komisaris Independen Perseroan.3. Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi, untuk menyatakan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini dalam akta Notaris bila mana perlu dan untuk itu melakukan semua tindakan dan perbuatan yang dipandang baik dan perlu oleh Direksi termasuk menghadap di hadapan Notaris dan selanjutnya memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Sistem Administrasi Badan Hukum dan mendaftarkan pada Daftar Perusahaan serta untuk maksud tersebut melakukan segala tindakan yang disyaratkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.Selain itu disampaikan pula, bahwa anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham, sehingga status Direksi dan Dewan Komisaris adalah bukan karyawan Perseroan, melainkan diangkat berdasarkan kepercayaan, oleh karena itu wajib menjalankan tugas dan bekerja untukkepentingan Perseroan.Selanjutnya disampaikan bahwa keputusan yang telah disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham merupakan keputusan Perseroan, maka apabila ada peraturan Perseroan yang bertentangan/tidak sejalan atau belum diatur, maka yang berlaku adalah keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan bilamana dianggap perlu Direksi dengan persetujuan DewanKomisaris membuat peraturan Perseroan tersendiri berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.Dewan Komisaris diberi kuasa dan wewenang oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk menyelesaikan hal/pekerjaan/masalah baik yang masih belum terselesaikan maupun yang akan ada dikemudian hari, termasuk dan tidak terbatas untuk hal-hal yang berkaitan dengan kebijaksanaan Perseroan, baik didalam menentukan gaji, uang tanda jasa (kebijaksanaan) dan lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut diatas.

Mr. Tan Kurniawan Sutandar was appointed as the Una�liated Director

pursuant to the provisions of letter III.1.5 of the Regulation Number I-A on

Registration of Shares and Equity Other Than the Shares Issued by the Listed

Company (Annex I to Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek

Jakarta Number: Kep-305/BEJ / 07-2004), dated the nineteenth of July two

thousand and four (19-7-2004).

In addition, to comply with the provisions of letters C.1. and C.2. of the

Regulation on Registration of Securities Number I-A Regarding the General

Provisions concerning Registration of Equity at the Stock Exchange (Annex to

Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek Jakarta number

Kep-339/BEJ/07-2001, dated the twentieth of July two thousand and one

(20-7-2001) a�rmed by Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek

Jakarta Number Kep-305/BEJ/07-2004, dated the nineteenth of July two

thousand and four (19-7-2004) and in accordance with Jakarta Stock

Exchange Circular Number SE-005/BEJ/09 -2001, dated the twenty fourth of

September two thousand and one (24-9-2001), The Appearer Mr. Mukhlis

Rasyid and The Appearer Mr. Ruhiat Wirasendjaja were appointed as

Independent Commissioners.

3. Granting power and authority to the Company’s Board of Directors with

the right of substitution, to restate the decision of this Annual General

Meeting of Shareholders in a Notarial deed if necessary, and therefore to

carry out all actions and deeds that are considered good and necessary

by the Board of Directors including to appear before the Notary and

subsequently notify the Minister of Justice and Human Rights of

the Republic of Indonesia through the Legal Entity Administration

System and to register in the List of Companies and for that purpose

to take all actions required by the applicable laws and regulations.

In addition, it was also presented that members of the Board of Directors and

members of the Board of Commissioners were appointed by the General

Meeting of Shareholders so their status is not employees of the Company, but

they were appointed by trust, and therefore, obliged to carry out their duties

and work for the interest of the Company.

Further it was conveyed that the decision that had been approved by

the shareholders at the General Meeting of Shareholders would be

the Company's decision, so if any of the Company’s regulation were in

con�ict with/not in line with or had not been set, then the decision of

the General Meeting of Shareholders shall prevail and if deemed necessary

the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners shall

establish a separate regulation of the Company based on the decision of the

Company's General Meeting of Shareholders.

The Board of Commissioners was given power and authority by the

shareholders at the General Meeting of Shareholders to resolve any

matters/works/problems, both those still unresolved and those that might

come up in the future, including but not limited to matters relating to the

Company's discretion in determining salary, money for services (discretion)

and others related to the above.

Pengembangan sumber daya manusia yang berkesinambungan merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pada tanggal 8 Desember 2010 telah dibentuk Equity Development Center (EDC) yang merupakan Non pro�t Training Center yang bertujuan memberikan pelatihan berkualitas yang relevan dengan bidang usaha dan berkesinambungan yang melibat-kan seluruh jajaran perusahaan termasuk didalamnya Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan di dalam lingkungan PT Equity Development Investment Tbk. Selama tahun 2013 EDC kembali mengadakan 6 (enam) pelatihan di bidang Management Series Workshop baik kepada entitas anak, seperti PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Finance Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, PT Lumbung Sari maupun kepada Strategic Business Partner, seperti PT Panen Lestari Internusa untuk pelatihan kepemimpinan (Leadership).Pada bulan Desember 2013, EDC mengadakan The Smart Lab Balanced Scorecard dimana seluruh jajaran Direksi serta karyawan dari entitas anak menentukan target pencapaian Balanced Scorecard untuk tahun 2014. Entitas anak yang telah mengikuti The Smart Lab Balanced Scorecard diantaranya PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, PT Lumbung Sari serta PT Medicom Prima.Equity Development Center (EDC) turut berperan dengan aktif dalam mengadakan pelatihan sumber daya manusia khususnya kepada para kepala cabang entitas anak, yaitu PT Equity Finance Indonesia dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Pelatihan tersebut bertujuan menin-gkatkan pemahaman tentang penerapan Balanced Scorecard yang diturunkan ke masing-masing departemen maupun seluruh kantor cabang pada entitas anak (Cascading). Pada tahun 2013, EDC telah memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada entitas anak PT Equity Development Investment Tbk yang telah menerapkan serta mengimplementasikan secara penuh Balanced Scorecard pada perusahaan masing-masing. Entias anak yang telah mendapatkan serti�kasi Balanced Scorecard di tahun 2013 adalah PT Lumbung Sari, PT Datindo Entrycom, PT Lintas Dunia Travelindo, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia serta PT Medicom Prima. Selain entitas anak, EDC juga memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada Strategic Business Partner diantaranya adalah PT Almakana Sari dan PT Siola Sandimas.Dalam bidang Teknologi Informasi, sampai dengan tahun 2013 perusahaan telah melakukan pengembangan Tehnologi Informasi baik kepada induk perusahaan maupun entitas anak dalam hal peningkatan service level baik kepada Nasabah maupun pemangku Kepentingan. Langkah langkah strategis yang telah dilakukan adalah terintegrasinya system online untuk PT Asuransi Dayin Mitra Tbk,

Sustainable development of human resources is something not to overlook.

To that end, on December 8, 2010 there was an establishment of Equity

Development Center (EDC) which is a non-pro�t Training Center aimed at

providing quality training relevant to the �eld of sustainable business and

involving all levels of the company including the Board of Commissioners,

the Board of Directors and all employees within PT Equity Development

Investment Tbk. During 2013, EDC conducted six (6) Leadership training

sessions on Management Workshop Series for both its subsidiaries such as

PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Finance

Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, and PT Lumbung Sari and its

Strategic Business Partners such as PT Panen Lestari Internusa.

In December 2013, EDC organized The Smart Lab Balanced Scorecard where

the entire Board of Directors and employees from the subsidiaries set

achievement targets for 2014. Subsidiaries participated in The Balanced

Scorecard Smart Lab would include PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi

Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia, PT Ventura Investasi Utama,

PT Lumbung Sari and PT Medicom Prima.

Equity Development Center (EDC) is playing an active role in conducting

human resources training, especially for branch managers of the subsidiaries

i.e. PT Equity Finance Indonesia and PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Such

training aims to enhance the understanding about the application of

Balanced Scorecard cascaded to each department and all branches in the

subsidiaries. In 2013, EDC granted Balanced Scorecard certi�cates to

subsidiaries of PT Equity Development Investment Tbk that had fully applied

and implemented the Balanced Scorecard in their respective company.

Subsidiaries that had obtained the Balanced Scorecard certi�cate in 2013

were PT Lumbung Sari, PT Datindo Entrycom, PT Lintas Dunia Travelindo, PT

Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia and PT Prima

Medicom. EDC also granted Balanced Scorecard certi�cates to its Strategic

Business Partners such as PT Almakana Sari and PT Siola Sandimas in

addition to its subsidiaries.

In the �eld of Information Technology, until 2013 the company had made

some Information Technology-related developments at both the parent

company and the subsidiaries in terms of improving the service level for

both Customers and Stakeholders. Strategic measures that have been taken

include the integration of online systems for PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk,

PT Equity Securities Indonesia, PT. Lumbung Sari, PT Equity Finance

Selanjutnya mata Acara Rapat keempat :1. Menyetujui dan melimpahkan kewenangan kepada Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan, untuk atas nama Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi Perseroan.2. Menyetujui untuk melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan, untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi Perseroan serta melakukan pembagian gaji dan tunjangan lainnya tersebut kepada anggota Direksi Perseroan sesuai dengan ketentuan pasal 17 ayat 4 anggaran dasar Perseroan.3. Menyetujui untuk memberikan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan yang jumlah seluruhnya sama dengan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), yang disahkan dalam mata acara Rapat Pertama. Bilamana ada penambahan, maka penambahan tersebut maksimal sebesar 10% (sepuluh persen) sedangkan selanjutnya pembagian honorarium dan tunjangan lainnya untuk masing-masing anggota Dewan Komisaris Perseroan akan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris Perseroan.Dewan Komisaris sesuai dengan hasil RUPS tanggal 25 Juni 2013 berubah menjadi berjumlah 6 (enam) orang, 2 (dua) orang diantaranya adalah Komisaris Independen. Dewan Komisaris Perusahaan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan 2 (dua) tahun tanpa menghapuskan hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Komisaris kapanpun bilamana diperlukan. Dewan Komisaris mempunyai tugas dan wewenang melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan telah sejalan dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi pengawasan atas kebijakan Dewan Direksi dalam mengelola Perusahaan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dengan dibantu oleh Komite Audit Perusahaan Komite Audit yang telah dibentuk sebagaimana ditentukan oleh peraturan No. IX.I.5, lampirankeputusan Ketua Bapepam nomor Kep-29/PM/2004, memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam membantutugas Dewan Komisaris, khususnya dalam hal pengawasan dengan melakukan :• Penelaahan atas laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya.• Penelaahan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan di bidang Pasar Modal dan perundang-undangan lainnya.

Further more the fourth Meeting Agenda:

1. Approving and delegating authority to the Board of Directors with

the approval of the Board of Commissioners, for and on behalf of

the General Meeting of Shareholders to determine the distribution of

tasks and authority of each member of the Board of Directors.

2. Approving the delegation of authority to the Board of Commissioners to

determine the amount of salary and other allowances of members of

the Board of Directors Company and to perform distribution of

the salary and other allowances to members of the Board of Directors of

the Company in accordance with the provisions of article 17 sub-article

4 of the Company’s articles of association.

3. Approving the provision of honorarium and other allowances for

members of the Board of Commissioners of the Company whose total

amount would be equal to the honorarium and other allowances for

members of the Board of Commissioners as set forth in the Company’s

Financial Statements in the 2012 (two thousand and twelve) �scal year

which was rati�ed in the First Agenda of the Meeting. In the event of an

addition, it should not exceed the maximum limit of 10% (ten percent).

Further, distribution of honorarium and other allowances for each

member of the Board of Commissioners of the Company shall be

decided in a Meeting of the Board of Commissioners of the Company.

In accordance with the result of the General Meeting of Shareholders held on

June 25, 2013, the composition of the Board of Commissioners was changed

to 6 (six) people, two (2) of them being Independent Commissioners. The

Company’s Board of Commissioners was appointed by the General Meeting

of Shareholders for a term of 2 (two) years without abolishing the right of the

General Meeting of Shareholders to discharge the members of the Board of

Commissioners when necessary. The Board of Commissioners has the duty

and authority to conduct supervision to ensure that the policy of the Board of

Directors in managing the Company has been in line with the Articles of

Association and the applicable laws and regulations. The supervisory

function over the policy of the Board of Directors in managing the Company

is implemented by the Board of Commissioners assisted by the Company’s

Audit Committee The Audit Committee established under regulation

No. IX.I.5, annex to decision of the Chairman of the Capital Market

Supervisory Agency number Kep-29/PM/2004, has a very important and

strategic role in assisting the Board of Commissioners, especially in regard to

supervision by:

• Review of the �nancial statements and other �nancial information.

• Review of compliance with laws and regulations in the �eld of Capital

Markets and other legislation.

• Penelaahan atas efektivitas pengendalian internal dan aktivitas operasional.• Penelaahan laporan terkait dengan risiko perusahaan, kendala operasional, kendala keuangan dan pelaporan hasil penelaahan tersebut kepada Dewan Komisaris.

Selama periode tahun 2013, Komite Audit telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan telah mengadakan 4 (empat ) kali pertemuan resmi dengan seluruh anggota Dewan Komisaris mengenai evaluasi laporan triwulanan dan laporan keuangan tahunan. Susunan Komite Audit adalah sebagai berikut :

Tingkat Kehadiran Anggota Komite Audit :

• Review of the e�ectiveness of internal controls and operational

activities.

• Review of reports relating to corporate risk, operational and �nancial

constraints as well as reporting of the review result to the Board of

Commissioners.

During 2013, the Audit Committee carried out its duties and functions in a

well manner and held four (4) o�cial meeting sessions with all members of

the Board of Commissioners regarding the evaluation of quarterly reports

and annual �nancial statements. The composition of the Audit Committee

was as follows:

Attendance Level of Members of the Audit Committee:

Page 42: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

4. Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan disahkannya Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu dua belas (31-12-2012), serta disahkannya Laporan Dewan Komisaris Perseroan atas pelaksanaan tugas dan pengawasan selama Tahun Buku 2012 (dua ribu dua belas), maka sesuai dengan ketentuan pasal 12 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, diberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan dan kepada para anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan, yang telah dijalankan selama tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).Mata Acara Rapat Kedua dari Rapat, yaitu :“Menyetujui untuk tidak membagikan dividen kepada Pemegang Saham Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu-dua belas), dan keuntungan bersih Perseroan Tahun Buku 2012 (dua ribu dua belas) sebesar Rp. 61.892.476.000,00 (enam puluh satu milyar delapan ratus sembilan puluh dua juta empat ratus tujuh puluh enam ribu Rupiah) akan dicatat sebagai Laba Ditahan (Retained Earning) guna menutup kerugian Perseroan dari tahun-tahun buku sebelumnya”.Mata Acara Rapat Ketiga dari Rapat, yaitu :1. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Neraca, Perhitungan Laba Rugi dan bagian lainnya dari laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu tiga belas (31-12-2013).2. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium bagi Kantor Akuntan Publik tersebut serta persyaratan lainnya berkenaan dengan penunjukan tersebut.

4. With approved Annual Report and rati�ed Financial Statements for the

�scal year ended on the thirty-�rst of December two thousand and

twelve (31-12-2012), and rati�ed Report of the Company’s Board of

Commissioners for implementation of tasks and supervision during the

2012 (two thousand two twelve) Fiscal Year, then in accordance with

the provisions of article 12 sub-article 3 of the Articles of Association

of the Company, full acquittal (Volledig acquit et decharge) shall be

granted to members of the Board of Directors for management-related

actions and to members of the Board of Commissioners for supervisory

measures, which have been implemented during the 2012 (two

thousand and twelve) �scal year, to the extent that such actions are

re�ected in the Annual Report and Financial Statements of

the Company in the 2012 (two thousand and twelve) �scal year.

The Second Agenda of the Meeting is as follows:

"Approving the decision not to distribute dividends to Shareholders for the

2012 (two thousand and twelve) �scal year, and the Company’s net pro�t for

the 2012 (two thousand and twelve) Fiscal Year at Rp. 61,892,476,000.00

(sixty one billion eight hundred ninety two million four hundred seventy six

thousand Rupiahs) will be recorded as Retained Earnings to cover the

Company's losses from the previous �scal years".

The Third Agenda of the Meeting is as follows:

1. Authorizing the Company’s Board of Directors to appoint a Public

Accountant O�ce to audit the Balance Sheet, Pro�t and Loss Statement

and other sections of the Company’s �nancial statements for the �scal

year ended on the thirty-�rst of December two thousand and thirteen

(31-12-2013).

2. Authorizing the Board of Directors to determine the honorarium for

the Public Accountant O�ce and other requirements relating to

the appointment.

PT Equity Securities Indonesia, PT Lumbung Sari, PT Equity Finance Indonesia dan PT Equity Life Indonesia. Untuk menjaga keamanan data Nasabah maupun pemangku kepentingan, perusahaan sedang melakukan upgrade system serta peningkatan security yang ada melalui tehnologi next generation �rewall, sehingga data yang ada dapat selalu terproteksi keamanannya. Untuk mengantisipasi terjadinya suatu bencana seperti gempa bumi, kebakaran, kebanjiran dan bencana-bencana lainnya , perusahaan telah menentukan standard BCP (Business Continuity Plan) sejak tahun 2011, dengan menempatkan Backup Server di lokasi lokasi Data Center yang sudah dianalisa dan dievaluasi terlebih dahulu mengenai dampak terhadap kejadian kejadian tersebut, dan sampai saat ini masih terus ditingkatkan baik melalui Technology yang terkini maupun peningkatan Standard procedure BCP. Perencanaan strategis selanjutnya adalah memaksimalkan sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun Teknologi yang ada antara entitas anak perusahaan dengan dibentuk Sentralisasi IT Function secara Adhoc yang sudah berjalan sejak tahun 2013. Pada tahun 2013, perusahaan mengadakan RUPS Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2013 yang menyetujui hal-hal antara lain sebagai berikut:Mata Acara Rapat Pertama dari Rapat, yaitu :1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja sebagaimana ternyata dalam Laporan nomor : RPC-3381/PSS/2013, tanggal dua puluh tujuh Maret dua ribu tiga belas (27-3-2013) dengan pendapat wajar dalam semua hal material.3. Mengesahkan Laporan Dewan Komisaris Perseroan atas pelaksanaan tugas pengawasan selama Tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).

Indonesia and PT Equity Life Indonesia. To maintain the security of

Customers’ and stakeholders’ data, the company is upgrading the system

and tightening the existing security through the next generation �rewall

technology so as to ensure continued protection of data. In anticipation of

disasters such as earthquake, �re, �ood and other disasters, the company has

set the BCP (Business Continuity Plan) standard since 2011 by placing

a Backup Server at Data Center locations that have been analyzed and

evaluated in advance as to their resilience against the impact of such events,

and to date, improvements are still ongoing through the latest Technology

and enhancement in the BCP Standard procedure. The next strategic

planning is to maximize the available resources i.e. both existing human

resources and Technologies among the subsidiaries by establishing the Ad

Hoc Centralized IT Function which has been running since 2013.

In 2013, the company conducted its Annual General Meeting of Shareholders

on June 25, 2013 with the following outcomes:

The First Agenda of the Meeting is as follows:

1. Approving the Company’s Annual Report for 2012 (two thousand and

twelve) �scal year.

2. Ratifying the Company's Financial Statements for 2012 (two thousand

and twelve) �scal year that had been audited by Purwantono,

Suherman & Surja Public Accountant O�ce as evidenced by the report

number: RPC-3381/PSS/2013, dated the twenty-seventh of March two

thousand and thirteen (27-3-2013) with quali�ed opinion on all

materials.

3. Ratifying the Board of Commissioners’ Report on the implementation of

supervisory tasks during the 2012 (two thousand and twelve) �scal Year.

Mata Acara Rapat Keempat dari Rapat, yaitu :1. Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi termasuk Direktur Tidak Tera�liasi dan seluruh anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen Perseroan dengan ucapan terima kasih kepada para anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada para anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasannya.2. Mengangkat anggota Direksi termasuk Direktur Tidak Tera�liasi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan termasuk Komisaris independen Perseroan yang nama-namanya sebagaimana yang diusulkan oleh para pemegang saham Perseroan dengan masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2015 (dua ribu lima belas) dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu adalah sebagai berikut :

The Fourth Agenda of the Meeting is as follows:

1. Discharging all members of the Board of Directors with honor,

including the Una�liated Director and all members of the Board of

Commissioners, including the Independent Commissioners with

acknowledgments to members of the Board of Directors for

their management-related actions and to members of the Board

of Commissioners for their supervisory actions.

2. Appointing members of the Board of Directors including the Una�liated

Director and members of the Board of Commissioners of the Company,

including the Company's independent commissioners whose names

as proposed by the shareholders of the Company with a term

commencing from the closing of this Meeting until the closing of

the Annual General Meeting of Shareholders in 2015 (two thousand and

�fteen) without detriment to the right of the General Meeting of

Shareholders to discharge members of the Board of Directors and

members of the Board of Commissioners at any time were as follows:

Tuan Tan Kurniawan Sutandar selaku Direktur Tidak Tera�liasi sesuai dengan ketentuan huruf III.1.5 Peraturan Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat (Lampiran I Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor : Kep-305/BEJ/07-2004), tanggal sembilan belas Juli dua ribu empat (19-7-2004).Dan untuk memenuhi ketentuan huruf C.1. dan C.2. Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A Tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa (Lampiran Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta nomor Kep-339/BEJ/07-2001, tanggal dua puluh Juli dua ribu satu (20-7-2001) yang ditegaskan kembali dengan Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-305/BEJ/07-2004, tanggal sembilan belas Juli dua ribu empat (19-7-2004) serta sesuai dengan Surat Edaran Bursa Efek Jakarta Nomor SE-005/BEJ/09-2001, tanggal dua puluh empat September dua ribu satu (24-9-2001), mengangkat Penghadap Tuan Mukhlis Rasyid dan Penghadap Tuan Ruhiat Wirasendjaja selaku Komisaris Independen Perseroan.3. Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi, untuk menyatakan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini dalam akta Notaris bila mana perlu dan untuk itu melakukan semua tindakan dan perbuatan yang dipandang baik dan perlu oleh Direksi termasuk menghadap di hadapan Notaris dan selanjutnya memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Sistem Administrasi Badan Hukum dan mendaftarkan pada Daftar Perusahaan serta untuk maksud tersebut melakukan segala tindakan yang disyaratkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.Selain itu disampaikan pula, bahwa anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham, sehingga status Direksi dan Dewan Komisaris adalah bukan karyawan Perseroan, melainkan diangkat berdasarkan kepercayaan, oleh karena itu wajib menjalankan tugas dan bekerja untukkepentingan Perseroan.Selanjutnya disampaikan bahwa keputusan yang telah disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham merupakan keputusan Perseroan, maka apabila ada peraturan Perseroan yang bertentangan/tidak sejalan atau belum diatur, maka yang berlaku adalah keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan bilamana dianggap perlu Direksi dengan persetujuan DewanKomisaris membuat peraturan Perseroan tersendiri berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.Dewan Komisaris diberi kuasa dan wewenang oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk menyelesaikan hal/pekerjaan/masalah baik yang masih belum terselesaikan maupun yang akan ada dikemudian hari, termasuk dan tidak terbatas untuk hal-hal yang berkaitan dengan kebijaksanaan Perseroan, baik didalam menentukan gaji, uang tanda jasa (kebijaksanaan) dan lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut diatas.

Mr. Tan Kurniawan Sutandar was appointed as the Una�liated Director

pursuant to the provisions of letter III.1.5 of the Regulation Number I-A on

Registration of Shares and Equity Other Than the Shares Issued by the Listed

Company (Annex I to Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek

Jakarta Number: Kep-305/BEJ / 07-2004), dated the nineteenth of July two

thousand and four (19-7-2004).

In addition, to comply with the provisions of letters C.1. and C.2. of the

Regulation on Registration of Securities Number I-A Regarding the General

Provisions concerning Registration of Equity at the Stock Exchange (Annex to

Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek Jakarta number

Kep-339/BEJ/07-2001, dated the twentieth of July two thousand and one

(20-7-2001) a�rmed by Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek

Jakarta Number Kep-305/BEJ/07-2004, dated the nineteenth of July two

thousand and four (19-7-2004) and in accordance with Jakarta Stock

Exchange Circular Number SE-005/BEJ/09 -2001, dated the twenty fourth of

September two thousand and one (24-9-2001), The Appearer Mr. Mukhlis

Rasyid and The Appearer Mr. Ruhiat Wirasendjaja were appointed as

Independent Commissioners.

3. Granting power and authority to the Company’s Board of Directors with

the right of substitution, to restate the decision of this Annual General

Meeting of Shareholders in a Notarial deed if necessary, and therefore to

carry out all actions and deeds that are considered good and necessary

by the Board of Directors including to appear before the Notary and

subsequently notify the Minister of Justice and Human Rights of

the Republic of Indonesia through the Legal Entity Administration

System and to register in the List of Companies and for that purpose

to take all actions required by the applicable laws and regulations.

In addition, it was also presented that members of the Board of Directors and

members of the Board of Commissioners were appointed by the General

Meeting of Shareholders so their status is not employees of the Company, but

they were appointed by trust, and therefore, obliged to carry out their duties

and work for the interest of the Company.

Further it was conveyed that the decision that had been approved by

the shareholders at the General Meeting of Shareholders would be

the Company's decision, so if any of the Company’s regulation were in

con�ict with/not in line with or had not been set, then the decision of

the General Meeting of Shareholders shall prevail and if deemed necessary

the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners shall

establish a separate regulation of the Company based on the decision of the

Company's General Meeting of Shareholders.

The Board of Commissioners was given power and authority by the

shareholders at the General Meeting of Shareholders to resolve any

matters/works/problems, both those still unresolved and those that might

come up in the future, including but not limited to matters relating to the

Company's discretion in determining salary, money for services (discretion)

and others related to the above.

Pengembangan sumber daya manusia yang berkesinambungan merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pada tanggal 8 Desember 2010 telah dibentuk Equity Development Center (EDC) yang merupakan Non pro�t Training Center yang bertujuan memberikan pelatihan berkualitas yang relevan dengan bidang usaha dan berkesinambungan yang melibat-kan seluruh jajaran perusahaan termasuk didalamnya Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan di dalam lingkungan PT Equity Development Investment Tbk. Selama tahun 2013 EDC kembali mengadakan 6 (enam) pelatihan di bidang Management Series Workshop baik kepada entitas anak, seperti PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Finance Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, PT Lumbung Sari maupun kepada Strategic Business Partner, seperti PT Panen Lestari Internusa untuk pelatihan kepemimpinan (Leadership).Pada bulan Desember 2013, EDC mengadakan The Smart Lab Balanced Scorecard dimana seluruh jajaran Direksi serta karyawan dari entitas anak menentukan target pencapaian Balanced Scorecard untuk tahun 2014. Entitas anak yang telah mengikuti The Smart Lab Balanced Scorecard diantaranya PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, PT Lumbung Sari serta PT Medicom Prima.Equity Development Center (EDC) turut berperan dengan aktif dalam mengadakan pelatihan sumber daya manusia khususnya kepada para kepala cabang entitas anak, yaitu PT Equity Finance Indonesia dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Pelatihan tersebut bertujuan menin-gkatkan pemahaman tentang penerapan Balanced Scorecard yang diturunkan ke masing-masing departemen maupun seluruh kantor cabang pada entitas anak (Cascading). Pada tahun 2013, EDC telah memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada entitas anak PT Equity Development Investment Tbk yang telah menerapkan serta mengimplementasikan secara penuh Balanced Scorecard pada perusahaan masing-masing. Entias anak yang telah mendapatkan serti�kasi Balanced Scorecard di tahun 2013 adalah PT Lumbung Sari, PT Datindo Entrycom, PT Lintas Dunia Travelindo, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia serta PT Medicom Prima. Selain entitas anak, EDC juga memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada Strategic Business Partner diantaranya adalah PT Almakana Sari dan PT Siola Sandimas.Dalam bidang Teknologi Informasi, sampai dengan tahun 2013 perusahaan telah melakukan pengembangan Tehnologi Informasi baik kepada induk perusahaan maupun entitas anak dalam hal peningkatan service level baik kepada Nasabah maupun pemangku Kepentingan. Langkah langkah strategis yang telah dilakukan adalah terintegrasinya system online untuk PT Asuransi Dayin Mitra Tbk,

Sustainable development of human resources is something not to overlook.

To that end, on December 8, 2010 there was an establishment of Equity

Development Center (EDC) which is a non-pro�t Training Center aimed at

providing quality training relevant to the �eld of sustainable business and

involving all levels of the company including the Board of Commissioners,

the Board of Directors and all employees within PT Equity Development

Investment Tbk. During 2013, EDC conducted six (6) Leadership training

sessions on Management Workshop Series for both its subsidiaries such as

PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Finance

Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, and PT Lumbung Sari and its

Strategic Business Partners such as PT Panen Lestari Internusa.

In December 2013, EDC organized The Smart Lab Balanced Scorecard where

the entire Board of Directors and employees from the subsidiaries set

achievement targets for 2014. Subsidiaries participated in The Balanced

Scorecard Smart Lab would include PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi

Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia, PT Ventura Investasi Utama,

PT Lumbung Sari and PT Medicom Prima.

Equity Development Center (EDC) is playing an active role in conducting

human resources training, especially for branch managers of the subsidiaries

i.e. PT Equity Finance Indonesia and PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Such

training aims to enhance the understanding about the application of

Balanced Scorecard cascaded to each department and all branches in the

subsidiaries. In 2013, EDC granted Balanced Scorecard certi�cates to

subsidiaries of PT Equity Development Investment Tbk that had fully applied

and implemented the Balanced Scorecard in their respective company.

Subsidiaries that had obtained the Balanced Scorecard certi�cate in 2013

were PT Lumbung Sari, PT Datindo Entrycom, PT Lintas Dunia Travelindo, PT

Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia and PT Prima

Medicom. EDC also granted Balanced Scorecard certi�cates to its Strategic

Business Partners such as PT Almakana Sari and PT Siola Sandimas in

addition to its subsidiaries.

In the �eld of Information Technology, until 2013 the company had made

some Information Technology-related developments at both the parent

company and the subsidiaries in terms of improving the service level for

both Customers and Stakeholders. Strategic measures that have been taken

include the integration of online systems for PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk,

PT Equity Securities Indonesia, PT. Lumbung Sari, PT Equity Finance

41 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Selanjutnya mata Acara Rapat keempat :1. Menyetujui dan melimpahkan kewenangan kepada Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan, untuk atas nama Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi Perseroan.2. Menyetujui untuk melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan, untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi Perseroan serta melakukan pembagian gaji dan tunjangan lainnya tersebut kepada anggota Direksi Perseroan sesuai dengan ketentuan pasal 17 ayat 4 anggaran dasar Perseroan.3. Menyetujui untuk memberikan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan yang jumlah seluruhnya sama dengan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), yang disahkan dalam mata acara Rapat Pertama. Bilamana ada penambahan, maka penambahan tersebut maksimal sebesar 10% (sepuluh persen) sedangkan selanjutnya pembagian honorarium dan tunjangan lainnya untuk masing-masing anggota Dewan Komisaris Perseroan akan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris Perseroan.Dewan Komisaris sesuai dengan hasil RUPS tanggal 25 Juni 2013 berubah menjadi berjumlah 6 (enam) orang, 2 (dua) orang diantaranya adalah Komisaris Independen. Dewan Komisaris Perusahaan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan 2 (dua) tahun tanpa menghapuskan hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Komisaris kapanpun bilamana diperlukan. Dewan Komisaris mempunyai tugas dan wewenang melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan telah sejalan dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi pengawasan atas kebijakan Dewan Direksi dalam mengelola Perusahaan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dengan dibantu oleh Komite Audit Perusahaan Komite Audit yang telah dibentuk sebagaimana ditentukan oleh peraturan No. IX.I.5, lampirankeputusan Ketua Bapepam nomor Kep-29/PM/2004, memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam membantutugas Dewan Komisaris, khususnya dalam hal pengawasan dengan melakukan :• Penelaahan atas laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya.• Penelaahan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan di bidang Pasar Modal dan perundang-undangan lainnya.

Further more the fourth Meeting Agenda:

1. Approving and delegating authority to the Board of Directors with

the approval of the Board of Commissioners, for and on behalf of

the General Meeting of Shareholders to determine the distribution of

tasks and authority of each member of the Board of Directors.

2. Approving the delegation of authority to the Board of Commissioners to

determine the amount of salary and other allowances of members of

the Board of Directors Company and to perform distribution of

the salary and other allowances to members of the Board of Directors of

the Company in accordance with the provisions of article 17 sub-article

4 of the Company’s articles of association.

3. Approving the provision of honorarium and other allowances for

members of the Board of Commissioners of the Company whose total

amount would be equal to the honorarium and other allowances for

members of the Board of Commissioners as set forth in the Company’s

Financial Statements in the 2012 (two thousand and twelve) �scal year

which was rati�ed in the First Agenda of the Meeting. In the event of an

addition, it should not exceed the maximum limit of 10% (ten percent).

Further, distribution of honorarium and other allowances for each

member of the Board of Commissioners of the Company shall be

decided in a Meeting of the Board of Commissioners of the Company.

In accordance with the result of the General Meeting of Shareholders held on

June 25, 2013, the composition of the Board of Commissioners was changed

to 6 (six) people, two (2) of them being Independent Commissioners. The

Company’s Board of Commissioners was appointed by the General Meeting

of Shareholders for a term of 2 (two) years without abolishing the right of the

General Meeting of Shareholders to discharge the members of the Board of

Commissioners when necessary. The Board of Commissioners has the duty

and authority to conduct supervision to ensure that the policy of the Board of

Directors in managing the Company has been in line with the Articles of

Association and the applicable laws and regulations. The supervisory

function over the policy of the Board of Directors in managing the Company

is implemented by the Board of Commissioners assisted by the Company’s

Audit Committee The Audit Committee established under regulation

No. IX.I.5, annex to decision of the Chairman of the Capital Market

Supervisory Agency number Kep-29/PM/2004, has a very important and

strategic role in assisting the Board of Commissioners, especially in regard to

supervision by:

• Review of the �nancial statements and other �nancial information.

• Review of compliance with laws and regulations in the �eld of Capital

Markets and other legislation.

• Penelaahan atas efektivitas pengendalian internal dan aktivitas operasional.• Penelaahan laporan terkait dengan risiko perusahaan, kendala operasional, kendala keuangan dan pelaporan hasil penelaahan tersebut kepada Dewan Komisaris.

Selama periode tahun 2013, Komite Audit telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan telah mengadakan 4 (empat ) kali pertemuan resmi dengan seluruh anggota Dewan Komisaris mengenai evaluasi laporan triwulanan dan laporan keuangan tahunan. Susunan Komite Audit adalah sebagai berikut :

Tingkat Kehadiran Anggota Komite Audit :

• Review of the e�ectiveness of internal controls and operational

activities.

• Review of reports relating to corporate risk, operational and �nancial

constraints as well as reporting of the review result to the Board of

Commissioners.

During 2013, the Audit Committee carried out its duties and functions in a

well manner and held four (4) o�cial meeting sessions with all members of

the Board of Commissioners regarding the evaluation of quarterly reports

and annual �nancial statements. The composition of the Audit Committee

was as follows:

Attendance Level of Members of the Audit Committee:

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Page 43: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

4. Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan disahkannya Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu dua belas (31-12-2012), serta disahkannya Laporan Dewan Komisaris Perseroan atas pelaksanaan tugas dan pengawasan selama Tahun Buku 2012 (dua ribu dua belas), maka sesuai dengan ketentuan pasal 12 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, diberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan dan kepada para anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan, yang telah dijalankan selama tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).Mata Acara Rapat Kedua dari Rapat, yaitu :“Menyetujui untuk tidak membagikan dividen kepada Pemegang Saham Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu-dua belas), dan keuntungan bersih Perseroan Tahun Buku 2012 (dua ribu dua belas) sebesar Rp. 61.892.476.000,00 (enam puluh satu milyar delapan ratus sembilan puluh dua juta empat ratus tujuh puluh enam ribu Rupiah) akan dicatat sebagai Laba Ditahan (Retained Earning) guna menutup kerugian Perseroan dari tahun-tahun buku sebelumnya”.Mata Acara Rapat Ketiga dari Rapat, yaitu :1. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Neraca, Perhitungan Laba Rugi dan bagian lainnya dari laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu tiga belas (31-12-2013).2. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium bagi Kantor Akuntan Publik tersebut serta persyaratan lainnya berkenaan dengan penunjukan tersebut.

4. With approved Annual Report and rati�ed Financial Statements for the

�scal year ended on the thirty-�rst of December two thousand and

twelve (31-12-2012), and rati�ed Report of the Company’s Board of

Commissioners for implementation of tasks and supervision during the

2012 (two thousand two twelve) Fiscal Year, then in accordance with

the provisions of article 12 sub-article 3 of the Articles of Association

of the Company, full acquittal (Volledig acquit et decharge) shall be

granted to members of the Board of Directors for management-related

actions and to members of the Board of Commissioners for supervisory

measures, which have been implemented during the 2012 (two

thousand and twelve) �scal year, to the extent that such actions are

re�ected in the Annual Report and Financial Statements of

the Company in the 2012 (two thousand and twelve) �scal year.

The Second Agenda of the Meeting is as follows:

"Approving the decision not to distribute dividends to Shareholders for the

2012 (two thousand and twelve) �scal year, and the Company’s net pro�t for

the 2012 (two thousand and twelve) Fiscal Year at Rp. 61,892,476,000.00

(sixty one billion eight hundred ninety two million four hundred seventy six

thousand Rupiahs) will be recorded as Retained Earnings to cover the

Company's losses from the previous �scal years".

The Third Agenda of the Meeting is as follows:

1. Authorizing the Company’s Board of Directors to appoint a Public

Accountant O�ce to audit the Balance Sheet, Pro�t and Loss Statement

and other sections of the Company’s �nancial statements for the �scal

year ended on the thirty-�rst of December two thousand and thirteen

(31-12-2013).

2. Authorizing the Board of Directors to determine the honorarium for

the Public Accountant O�ce and other requirements relating to

the appointment.

PT Equity Securities Indonesia, PT Lumbung Sari, PT Equity Finance Indonesia dan PT Equity Life Indonesia. Untuk menjaga keamanan data Nasabah maupun pemangku kepentingan, perusahaan sedang melakukan upgrade system serta peningkatan security yang ada melalui tehnologi next generation �rewall, sehingga data yang ada dapat selalu terproteksi keamanannya. Untuk mengantisipasi terjadinya suatu bencana seperti gempa bumi, kebakaran, kebanjiran dan bencana-bencana lainnya , perusahaan telah menentukan standard BCP (Business Continuity Plan) sejak tahun 2011, dengan menempatkan Backup Server di lokasi lokasi Data Center yang sudah dianalisa dan dievaluasi terlebih dahulu mengenai dampak terhadap kejadian kejadian tersebut, dan sampai saat ini masih terus ditingkatkan baik melalui Technology yang terkini maupun peningkatan Standard procedure BCP. Perencanaan strategis selanjutnya adalah memaksimalkan sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun Teknologi yang ada antara entitas anak perusahaan dengan dibentuk Sentralisasi IT Function secara Adhoc yang sudah berjalan sejak tahun 2013. Pada tahun 2013, perusahaan mengadakan RUPS Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2013 yang menyetujui hal-hal antara lain sebagai berikut:Mata Acara Rapat Pertama dari Rapat, yaitu :1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja sebagaimana ternyata dalam Laporan nomor : RPC-3381/PSS/2013, tanggal dua puluh tujuh Maret dua ribu tiga belas (27-3-2013) dengan pendapat wajar dalam semua hal material.3. Mengesahkan Laporan Dewan Komisaris Perseroan atas pelaksanaan tugas pengawasan selama Tahun buku 2012 (dua ribu dua belas).

Indonesia and PT Equity Life Indonesia. To maintain the security of

Customers’ and stakeholders’ data, the company is upgrading the system

and tightening the existing security through the next generation �rewall

technology so as to ensure continued protection of data. In anticipation of

disasters such as earthquake, �re, �ood and other disasters, the company has

set the BCP (Business Continuity Plan) standard since 2011 by placing

a Backup Server at Data Center locations that have been analyzed and

evaluated in advance as to their resilience against the impact of such events,

and to date, improvements are still ongoing through the latest Technology

and enhancement in the BCP Standard procedure. The next strategic

planning is to maximize the available resources i.e. both existing human

resources and Technologies among the subsidiaries by establishing the Ad

Hoc Centralized IT Function which has been running since 2013.

In 2013, the company conducted its Annual General Meeting of Shareholders

on June 25, 2013 with the following outcomes:

The First Agenda of the Meeting is as follows:

1. Approving the Company’s Annual Report for 2012 (two thousand and

twelve) �scal year.

2. Ratifying the Company's Financial Statements for 2012 (two thousand

and twelve) �scal year that had been audited by Purwantono,

Suherman & Surja Public Accountant O�ce as evidenced by the report

number: RPC-3381/PSS/2013, dated the twenty-seventh of March two

thousand and thirteen (27-3-2013) with quali�ed opinion on all

materials.

3. Ratifying the Board of Commissioners’ Report on the implementation of

supervisory tasks during the 2012 (two thousand and twelve) �scal Year.

Mata Acara Rapat Keempat dari Rapat, yaitu :1. Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi termasuk Direktur Tidak Tera�liasi dan seluruh anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen Perseroan dengan ucapan terima kasih kepada para anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada para anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasannya.2. Mengangkat anggota Direksi termasuk Direktur Tidak Tera�liasi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan termasuk Komisaris independen Perseroan yang nama-namanya sebagaimana yang diusulkan oleh para pemegang saham Perseroan dengan masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2015 (dua ribu lima belas) dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu adalah sebagai berikut :

The Fourth Agenda of the Meeting is as follows:

1. Discharging all members of the Board of Directors with honor,

including the Una�liated Director and all members of the Board of

Commissioners, including the Independent Commissioners with

acknowledgments to members of the Board of Directors for

their management-related actions and to members of the Board

of Commissioners for their supervisory actions.

2. Appointing members of the Board of Directors including the Una�liated

Director and members of the Board of Commissioners of the Company,

including the Company's independent commissioners whose names

as proposed by the shareholders of the Company with a term

commencing from the closing of this Meeting until the closing of

the Annual General Meeting of Shareholders in 2015 (two thousand and

�fteen) without detriment to the right of the General Meeting of

Shareholders to discharge members of the Board of Directors and

members of the Board of Commissioners at any time were as follows:

Tuan Tan Kurniawan Sutandar selaku Direktur Tidak Tera�liasi sesuai dengan ketentuan huruf III.1.5 Peraturan Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat (Lampiran I Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor : Kep-305/BEJ/07-2004), tanggal sembilan belas Juli dua ribu empat (19-7-2004).Dan untuk memenuhi ketentuan huruf C.1. dan C.2. Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A Tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa (Lampiran Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta nomor Kep-339/BEJ/07-2001, tanggal dua puluh Juli dua ribu satu (20-7-2001) yang ditegaskan kembali dengan Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-305/BEJ/07-2004, tanggal sembilan belas Juli dua ribu empat (19-7-2004) serta sesuai dengan Surat Edaran Bursa Efek Jakarta Nomor SE-005/BEJ/09-2001, tanggal dua puluh empat September dua ribu satu (24-9-2001), mengangkat Penghadap Tuan Mukhlis Rasyid dan Penghadap Tuan Ruhiat Wirasendjaja selaku Komisaris Independen Perseroan.3. Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi, untuk menyatakan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini dalam akta Notaris bila mana perlu dan untuk itu melakukan semua tindakan dan perbuatan yang dipandang baik dan perlu oleh Direksi termasuk menghadap di hadapan Notaris dan selanjutnya memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Sistem Administrasi Badan Hukum dan mendaftarkan pada Daftar Perusahaan serta untuk maksud tersebut melakukan segala tindakan yang disyaratkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.Selain itu disampaikan pula, bahwa anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham, sehingga status Direksi dan Dewan Komisaris adalah bukan karyawan Perseroan, melainkan diangkat berdasarkan kepercayaan, oleh karena itu wajib menjalankan tugas dan bekerja untukkepentingan Perseroan.Selanjutnya disampaikan bahwa keputusan yang telah disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham merupakan keputusan Perseroan, maka apabila ada peraturan Perseroan yang bertentangan/tidak sejalan atau belum diatur, maka yang berlaku adalah keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan bilamana dianggap perlu Direksi dengan persetujuan DewanKomisaris membuat peraturan Perseroan tersendiri berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.Dewan Komisaris diberi kuasa dan wewenang oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk menyelesaikan hal/pekerjaan/masalah baik yang masih belum terselesaikan maupun yang akan ada dikemudian hari, termasuk dan tidak terbatas untuk hal-hal yang berkaitan dengan kebijaksanaan Perseroan, baik didalam menentukan gaji, uang tanda jasa (kebijaksanaan) dan lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut diatas.

Mr. Tan Kurniawan Sutandar was appointed as the Una�liated Director

pursuant to the provisions of letter III.1.5 of the Regulation Number I-A on

Registration of Shares and Equity Other Than the Shares Issued by the Listed

Company (Annex I to Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek

Jakarta Number: Kep-305/BEJ / 07-2004), dated the nineteenth of July two

thousand and four (19-7-2004).

In addition, to comply with the provisions of letters C.1. and C.2. of the

Regulation on Registration of Securities Number I-A Regarding the General

Provisions concerning Registration of Equity at the Stock Exchange (Annex to

Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek Jakarta number

Kep-339/BEJ/07-2001, dated the twentieth of July two thousand and one

(20-7-2001) a�rmed by Decision of the Board of Directors of PT. Bursa Efek

Jakarta Number Kep-305/BEJ/07-2004, dated the nineteenth of July two

thousand and four (19-7-2004) and in accordance with Jakarta Stock

Exchange Circular Number SE-005/BEJ/09 -2001, dated the twenty fourth of

September two thousand and one (24-9-2001), The Appearer Mr. Mukhlis

Rasyid and The Appearer Mr. Ruhiat Wirasendjaja were appointed as

Independent Commissioners.

3. Granting power and authority to the Company’s Board of Directors with

the right of substitution, to restate the decision of this Annual General

Meeting of Shareholders in a Notarial deed if necessary, and therefore to

carry out all actions and deeds that are considered good and necessary

by the Board of Directors including to appear before the Notary and

subsequently notify the Minister of Justice and Human Rights of

the Republic of Indonesia through the Legal Entity Administration

System and to register in the List of Companies and for that purpose

to take all actions required by the applicable laws and regulations.

In addition, it was also presented that members of the Board of Directors and

members of the Board of Commissioners were appointed by the General

Meeting of Shareholders so their status is not employees of the Company, but

they were appointed by trust, and therefore, obliged to carry out their duties

and work for the interest of the Company.

Further it was conveyed that the decision that had been approved by

the shareholders at the General Meeting of Shareholders would be

the Company's decision, so if any of the Company’s regulation were in

con�ict with/not in line with or had not been set, then the decision of

the General Meeting of Shareholders shall prevail and if deemed necessary

the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners shall

establish a separate regulation of the Company based on the decision of the

Company's General Meeting of Shareholders.

The Board of Commissioners was given power and authority by the

shareholders at the General Meeting of Shareholders to resolve any

matters/works/problems, both those still unresolved and those that might

come up in the future, including but not limited to matters relating to the

Company's discretion in determining salary, money for services (discretion)

and others related to the above.

Nama Frekuensi Pertemuan Kehadiran Rasio Kehadiran Name Meeting Frequency Attendance Attendance Ratio

Ruhiat Wirasendjaja 4 4 100%

Mukhlis Rasyid 4 4 100%

Cyprianus Pranoto 4 4 100%

Bambang Husodo 4 4 100%

Taswan 4 4 100%

Pengembangan sumber daya manusia yang berkesinambungan merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pada tanggal 8 Desember 2010 telah dibentuk Equity Development Center (EDC) yang merupakan Non pro�t Training Center yang bertujuan memberikan pelatihan berkualitas yang relevan dengan bidang usaha dan berkesinambungan yang melibat-kan seluruh jajaran perusahaan termasuk didalamnya Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan di dalam lingkungan PT Equity Development Investment Tbk. Selama tahun 2013 EDC kembali mengadakan 6 (enam) pelatihan di bidang Management Series Workshop baik kepada entitas anak, seperti PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Finance Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, PT Lumbung Sari maupun kepada Strategic Business Partner, seperti PT Panen Lestari Internusa untuk pelatihan kepemimpinan (Leadership).Pada bulan Desember 2013, EDC mengadakan The Smart Lab Balanced Scorecard dimana seluruh jajaran Direksi serta karyawan dari entitas anak menentukan target pencapaian Balanced Scorecard untuk tahun 2014. Entitas anak yang telah mengikuti The Smart Lab Balanced Scorecard diantaranya PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, PT Lumbung Sari serta PT Medicom Prima.Equity Development Center (EDC) turut berperan dengan aktif dalam mengadakan pelatihan sumber daya manusia khususnya kepada para kepala cabang entitas anak, yaitu PT Equity Finance Indonesia dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Pelatihan tersebut bertujuan menin-gkatkan pemahaman tentang penerapan Balanced Scorecard yang diturunkan ke masing-masing departemen maupun seluruh kantor cabang pada entitas anak (Cascading). Pada tahun 2013, EDC telah memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada entitas anak PT Equity Development Investment Tbk yang telah menerapkan serta mengimplementasikan secara penuh Balanced Scorecard pada perusahaan masing-masing. Entias anak yang telah mendapatkan serti�kasi Balanced Scorecard di tahun 2013 adalah PT Lumbung Sari, PT Datindo Entrycom, PT Lintas Dunia Travelindo, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia serta PT Medicom Prima. Selain entitas anak, EDC juga memberikan serti�kasi Balanced Scorecard kepada Strategic Business Partner diantaranya adalah PT Almakana Sari dan PT Siola Sandimas.Dalam bidang Teknologi Informasi, sampai dengan tahun 2013 perusahaan telah melakukan pengembangan Tehnologi Informasi baik kepada induk perusahaan maupun entitas anak dalam hal peningkatan service level baik kepada Nasabah maupun pemangku Kepentingan. Langkah langkah strategis yang telah dilakukan adalah terintegrasinya system online untuk PT Asuransi Dayin Mitra Tbk,

Sustainable development of human resources is something not to overlook.

To that end, on December 8, 2010 there was an establishment of Equity

Development Center (EDC) which is a non-pro�t Training Center aimed at

providing quality training relevant to the �eld of sustainable business and

involving all levels of the company including the Board of Commissioners,

the Board of Directors and all employees within PT Equity Development

Investment Tbk. During 2013, EDC conducted six (6) Leadership training

sessions on Management Workshop Series for both its subsidiaries such as

PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Finance

Indonesia, PT Ventura Investasi Utama, and PT Lumbung Sari and its

Strategic Business Partners such as PT Panen Lestari Internusa.

In December 2013, EDC organized The Smart Lab Balanced Scorecard where

the entire Board of Directors and employees from the subsidiaries set

achievement targets for 2014. Subsidiaries participated in The Balanced

Scorecard Smart Lab would include PT Equity Finance Indonesia, PT Asuransi

Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia, PT Ventura Investasi Utama,

PT Lumbung Sari and PT Medicom Prima.

Equity Development Center (EDC) is playing an active role in conducting

human resources training, especially for branch managers of the subsidiaries

i.e. PT Equity Finance Indonesia and PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Such

training aims to enhance the understanding about the application of

Balanced Scorecard cascaded to each department and all branches in the

subsidiaries. In 2013, EDC granted Balanced Scorecard certi�cates to

subsidiaries of PT Equity Development Investment Tbk that had fully applied

and implemented the Balanced Scorecard in their respective company.

Subsidiaries that had obtained the Balanced Scorecard certi�cate in 2013

were PT Lumbung Sari, PT Datindo Entrycom, PT Lintas Dunia Travelindo, PT

Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Equity Securities Indonesia and PT Prima

Medicom. EDC also granted Balanced Scorecard certi�cates to its Strategic

Business Partners such as PT Almakana Sari and PT Siola Sandimas in

addition to its subsidiaries.

In the �eld of Information Technology, until 2013 the company had made

some Information Technology-related developments at both the parent

company and the subsidiaries in terms of improving the service level for

both Customers and Stakeholders. Strategic measures that have been taken

include the integration of online systems for PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk,

PT Equity Securities Indonesia, PT. Lumbung Sari, PT Equity Finance

Selanjutnya mata Acara Rapat keempat :1. Menyetujui dan melimpahkan kewenangan kepada Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan, untuk atas nama Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi Perseroan.2. Menyetujui untuk melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan, untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi Perseroan serta melakukan pembagian gaji dan tunjangan lainnya tersebut kepada anggota Direksi Perseroan sesuai dengan ketentuan pasal 17 ayat 4 anggaran dasar Perseroan.3. Menyetujui untuk memberikan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan yang jumlah seluruhnya sama dengan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012 (dua ribu dua belas), yang disahkan dalam mata acara Rapat Pertama. Bilamana ada penambahan, maka penambahan tersebut maksimal sebesar 10% (sepuluh persen) sedangkan selanjutnya pembagian honorarium dan tunjangan lainnya untuk masing-masing anggota Dewan Komisaris Perseroan akan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris Perseroan.Dewan Komisaris sesuai dengan hasil RUPS tanggal 25 Juni 2013 berubah menjadi berjumlah 6 (enam) orang, 2 (dua) orang diantaranya adalah Komisaris Independen. Dewan Komisaris Perusahaan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan 2 (dua) tahun tanpa menghapuskan hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Komisaris kapanpun bilamana diperlukan. Dewan Komisaris mempunyai tugas dan wewenang melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan telah sejalan dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi pengawasan atas kebijakan Dewan Direksi dalam mengelola Perusahaan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dengan dibantu oleh Komite Audit Perusahaan Komite Audit yang telah dibentuk sebagaimana ditentukan oleh peraturan No. IX.I.5, lampirankeputusan Ketua Bapepam nomor Kep-29/PM/2004, memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam membantutugas Dewan Komisaris, khususnya dalam hal pengawasan dengan melakukan :• Penelaahan atas laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya.• Penelaahan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan di bidang Pasar Modal dan perundang-undangan lainnya.

Further more the fourth Meeting Agenda:

1. Approving and delegating authority to the Board of Directors with

the approval of the Board of Commissioners, for and on behalf of

the General Meeting of Shareholders to determine the distribution of

tasks and authority of each member of the Board of Directors.

2. Approving the delegation of authority to the Board of Commissioners to

determine the amount of salary and other allowances of members of

the Board of Directors Company and to perform distribution of

the salary and other allowances to members of the Board of Directors of

the Company in accordance with the provisions of article 17 sub-article

4 of the Company’s articles of association.

3. Approving the provision of honorarium and other allowances for

members of the Board of Commissioners of the Company whose total

amount would be equal to the honorarium and other allowances for

members of the Board of Commissioners as set forth in the Company’s

Financial Statements in the 2012 (two thousand and twelve) �scal year

which was rati�ed in the First Agenda of the Meeting. In the event of an

addition, it should not exceed the maximum limit of 10% (ten percent).

Further, distribution of honorarium and other allowances for each

member of the Board of Commissioners of the Company shall be

decided in a Meeting of the Board of Commissioners of the Company.

In accordance with the result of the General Meeting of Shareholders held on

June 25, 2013, the composition of the Board of Commissioners was changed

to 6 (six) people, two (2) of them being Independent Commissioners. The

Company’s Board of Commissioners was appointed by the General Meeting

of Shareholders for a term of 2 (two) years without abolishing the right of the

General Meeting of Shareholders to discharge the members of the Board of

Commissioners when necessary. The Board of Commissioners has the duty

and authority to conduct supervision to ensure that the policy of the Board of

Directors in managing the Company has been in line with the Articles of

Association and the applicable laws and regulations. The supervisory

function over the policy of the Board of Directors in managing the Company

is implemented by the Board of Commissioners assisted by the Company’s

Audit Committee The Audit Committee established under regulation

No. IX.I.5, annex to decision of the Chairman of the Capital Market

Supervisory Agency number Kep-29/PM/2004, has a very important and

strategic role in assisting the Board of Commissioners, especially in regard to

supervision by:

• Review of the �nancial statements and other �nancial information.

• Review of compliance with laws and regulations in the �eld of Capital

Markets and other legislation.

PT Equity Development Investment Tbk42

• Penelaahan atas efektivitas pengendalian internal dan aktivitas operasional.• Penelaahan laporan terkait dengan risiko perusahaan, kendala operasional, kendala keuangan dan pelaporan hasil penelaahan tersebut kepada Dewan Komisaris.

Selama periode tahun 2013, Komite Audit telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan telah mengadakan 4 (empat ) kali pertemuan resmi dengan seluruh anggota Dewan Komisaris mengenai evaluasi laporan triwulanan dan laporan keuangan tahunan. Susunan Komite Audit adalah sebagai berikut :

Tingkat Kehadiran Anggota Komite Audit :

• Review of the e�ectiveness of internal controls and operational

activities.

• Review of reports relating to corporate risk, operational and �nancial

constraints as well as reporting of the review result to the Board of

Commissioners.

During 2013, the Audit Committee carried out its duties and functions in a

well manner and held four (4) o�cial meeting sessions with all members of

the Board of Commissioners regarding the evaluation of quarterly reports

and annual �nancial statements. The composition of the Audit Committee

was as follows:

Attendance Level of Members of the Audit Committee:

• Ketua Chairman : Ruhiat Wirasendjaja

• Anggota Member : Mukhlis Rasyid

• Anggota Member : Cyprianus Pranoto

• Anggota Member : Bambang Husodo

• Anggota Member : Taswan

Page 44: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

43 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Direksi Perseroan berjumlah 4 (empat) orang, 1 (satu) orang diantaranya adalah Direktur tidak tera�liasi. Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan 2 (dua) tahun, tanpa menghapuskan hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Direksi kapan pun bilamana diperlukan. Direksi memegang tanggung jawab atas pengelolaan Perusahaan dan mewakili Perseroan dalam melaksanakan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Direksi bertugas memimpin Perseroan dalam mencapai tujuan, mengatur kelancaran tugas sesuai dengan bidang-nya, mempersiapkan laporan kepada instansi terkait.

Di tahun 2013 telah diselenggarakan 12 kali rapat Direksi yang sebagian besar dihadiri oleh seluruh anggota Direksi dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Keterangan: *) Bapak Rachmad Deswandy diangkat menjadi Komisaris PT Equity Development Investment Tbk terhitung tanggal 25 Juni 2013.**) Bapak Bustomi Usman diangkat menjadi Direktur PT Equity Development Investment Tbk terhitung tanggal 25 Juni 2013.

Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 25 Juni 2013 :• melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan, untuk menetapkan besarnya gaji dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi Perseroan serta melakukan pembagian gaji dan tunjangan lainnya tersebut kepada anggota Direksi Perseroan.• Memberikan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan yang jumlah seluruhnya sama dengan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2012, yang disahkan pada mata acara Rapat Pertama. Bilamana ada penambahan, maka penambahan tersebut maksimal adalah sebesar 10% (10 persen), sedangkan selanjutnya pembagian honorarium dan tunjangan lainnya untuk masing-masing anggota Dewan Komisaris Perseroan akan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris Perseroan.

The Company’s Board of Directors consists of 4 (four) people, 1 (one) of which

being an Una�liated Director. Directors are appointed by the General

Meeting of Shareholders for a term of 2 (two) years, without abolishing the

right of the General Meeting of Shareholders to discharge members of

the Board of Directors at any time when necessary. The Board of Directors has

the overall responsibility for the management of the Company and

represents the Company in implementing the provisions of the Articles of

Association of the Company. The Board of Directors is in charge of the

Company in achieving the goals, adjusting the smoothness of the task

performance in accordance with the respective �elds, and preparing reports

to the relevant agencies.

In 2013, 12 sessions of BOD meeting were held and attended by the majority

of members of the Board of Directors with the following attendance level:

Remarks:

*) Mr. Rachmad Deswandy was appointed as Commissioner of PT Equity

Development Investment Tbk as from June 25, 2013

**) Mr. Bustomi Usman was appointed as Director of PT Equity

Development Investment Tbk as from June 25, 2013

The General Meeting of Shareholders held on June 25, 2013:

• Delegating authority to the Company’s Board of Commissioners to

determine the salary and other allowances of members of the Board of

Directors and distribute the salary and other allowances to members

of the Board of Directors.

• Providing honorarium and other allowances for members of the Board

of Commissioners of the Company whose total amount is equal to

the honorarium and other allowances for members of the Board

of Commissioners of the Company as set forth in the Company’s

Financial Statements for the 2012 �scal year which was rati�ed in

the First Agenda of the Meeting. In the event of an addition, it should

not exceed the maximum limit of 10% (10 percent), while the

subsequent distribution of honorarium and other allowances for each

member of the Board of Commissioners shall be decided in a Meeting of

the Board of Commissioners of the Company.

Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko KeuanganPerusahaan dan Entitas Anak dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko investasi, risiko solvabilitas, risiko kecukupan modal kerja, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga pasar dan risiko asuransi. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terfokus padaketidakpastian pasar keuangan dan meminimumkan potensi kerugian yang berdampak pada kinerja Perusahaan dan Entitas Anak.

Risiko tingkat bunga Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan ber�uktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar. Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari deposito, investasi sewa pembiayaan, pinjaman bank, piutang dan utang usaha sekuritas dan jasaadministrasi efek. Perusahaan dan Entitas Anak memonitorperubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Perusahaan dan Entitas Anak sesuai dengan pasar. Saat ini, Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga karena seluruh pinjaman yang diterima Entitas Anak dikenakan suku bunga tetap.

Risiko kredit Untuk setiap kategori aset keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi kredit.i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit. Eksposur Entitas Anak terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari investasi sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, piutang premi dan koasuransi, piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek dan penyertaan modal ventura dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat. ii. Analisis konsentrasi risiko kredit. Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geogra�s yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan ekonomi atau yang lainnya.

Pelanggan dari Entitas Anak kebanyakan adalah individu dan tidak berkonsentrasi pada wilayah geogra�s tertentu.

Financial RIisk Management Objectives and PolicesThe Company and Subsidiaries are exposed to interest rate risk, credit risk,

liquidity risk, investment risk, solvability risk, working capital adequacy risk,

foreign exchange rate risk, market value risk and insurance risk. The

Company and Subsidiaries’ overall risk management program focus on the

uncertainty of �nancial markets and seek to minimize potential adverse

e�ects on the Company and Subsidiaries’ �nancial performance.

Interest rate riskInterest rate risk is the risk that the fair value or future cash �ows of a �nancial

instrument will �uctuate because of changes in market interest rates.

Financial assets and liabilities which potentially in�uenced by interest rate

risk, especially deposits, investment in �nancing leases, bank loans, trade

receivables and trade payables from securities and administration service.

The Company and Subsidiaries monitor the changes of interest market rate

to ensure the Company and Subsidiaries’ interest rate are agree with market.

Currently, Subsidiaries do not have a formal hedging policy for interest rate

exposures due to the loans obtained by Subsidiaries are subjected to �xed

interest rates.

Credit riskFor each �nancial asset category, the Company and Subsidiaries should

disclose maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk

analysis.

i. Maximum exposure to credit risk.

Subsidiaries’ exposure to credit risk mainly comes from the investment in

�nancing leases, consumer �nancing receivables, premium and

co-insurance receivables, securities trading and stock administration fee

receivables and investment in venture capital, of which the maximum

exposure to credit risk equals to the carrying amount.

ii. Concentration of credit risk analysis.

Concentrations of credit risk arise when a number of customers are

engaged in similar business activities or activities within the same

geographic region, or when they have similar characteristics that would

cause their ability to meet contractual obligations to be similarly

a�ected by changes in economic or other conditions.

The customers of Subsidiaries are mainly individuals and they are not

concentrated in the speci�c geographic region.

Selama tahun 2013, jumlah kompensasi yang telah dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi perusahaan adalah sebesar Rp3.350.992.000,- Selama tahun 2013 telah diadakan 1 kali pertemuan antara Direksi dan Komisaris yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Direksi dan Komisaris.Dalam rangka memenuhi Peraturan Nomor IX.1.7, Lampiran Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008, Direksi Perusahaan telah menetapkan Piagam Audit Internal dan membentuk Unit Audit Internal yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Unit Audit Internal membantu perusahaan mencapai tujuannya melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan resiko pengendalian intern dan tata kelola perusahaan yang baik.Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Direktur III Tidak Tera�lasi yang bertugas melaksanakan kegiatan penata usahaan dan penyimpanan dokumen perusahaan, mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya peraturan peraturan yang berlaku di pasar modal. Sekretaris perusahaan melakukan pembinaan dan mengendalikan kepatuhan terhadap peraturan perundang undangan yang berlaku serta melakukan sosialisasi informasi material kepada seluruh Pemegang Saham; menjadi penghubung antara Perseroan dengan Pemegang Saham, Otoritas Pasar Modal dan Bursa serta stakeholder lainnya.

Perkara Hukum :- Tidak ada sanksi administratif yang dikenakan kepada perseroan, entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya.- Entitas anak, yaitu PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, menghadapi gugatan perkara klaim asuransi kebakaran sebesar Rp407,5 Juta yang sampai saat ini masih dalam proses Kasasi ke Mahkamah Agung. Hal ini tidak berpengaruh secara signi�kan terhadap kondisi Perusahaan.

EFIInvestasi sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen EFI yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 90 hari diklasi�kasikan sebagai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai.Sebagai jaminan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, EFI menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor atau bukti kepemilikan lain untuk objek lainnya yang dibiayai.

ESIRisiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari nasabah atas liabilitas kontraktual yang mengakibatkan kerugian keuangan kepada ESI. Dalam transaksi perdagangan di Bursa, ESI bertindak sebagai perantara yang mewakili nasabah. ESI tidak memiliki risikokonsentrasi kredit yang signi�kan. ESI memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa perdagangan dengan nasabah yang mempunyai catatan kredit yang baik. Divisi manajemen risiko menetapkan batas kredit dan tingkat jaminan untuk klien.Eksposur risiko kredit ESI berkaitan dengan kegiatan broker saham terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian, ESI memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jaminan yang diterima ESI dapat berupa kas dan efek yang tercatat di bursa.Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan setara kas dan jaminan pada lembaga kliring dan penjaminan, ESI meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada lembaga keuangan yang bereputasi.

ADM, ELI dan DERisiko kredit yang dihadapi oleh ADM, ELI dan DE berasal dari piutang yang diberikan kepada pelanggan. ADM, ELI dan DE telah mengambil beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu untuk memastikan bahwa pemberian produk dan jasa hanya ditujukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan mempunyai sejarah kredit yang baik.ADM, ELI dan DE memberikan jangka waktu kredit 30 hari dari tanggal penerbitan faktur. Langkah preventif lain yang diambil ADM, ELI dan DE adalah pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur piutang. Untuk mengurangi risiko kredit, ADM, ELI dan DE akan menghentikan pemberian produk dan jasa kepada emiten yang gagal bayar.

EFIEFI’s investment in �nancing leases and consumer �nancing receivables

which installments are overdue for more than 90 days are classi�ed as

impaired �nancial assets.

As collateral to the consumer �nancing receivables, EFI receives the

Certi�cates of Ownership (“BPKB”) of the motor vehicles or other proof of

ownership for other objects �nanced by EFI.

ESICredit risk arises from the risk of failure of the customer's contractual liability

which resulting �nancial loss to ESI. In trading transaction on Exchange, ESI

act as broker representing the customer. ESI has not signi�cant concentration

credit risk. ESI has a policy to ensure the trading is performed with the

customers who have good credit records history. Risk management division

sets client limit of credit and level of collateral of the customer.

ESI’s credit risk exposure related to associate stock brokerage activities in

customers’ contractual position in trading. Thus, ESI needs collateral to

reduce its risk. ESI received cash and securities listed in exchange as collateral

instrument.

For other �nancial assets such as cash and cash equivalents and collateral in

the clearing and guarantee institution, ESI reduce the credit risk by doing a

placement at a reputable �nancial institution.

ADM, ELI and DECredit risks exposed by ADM, ELI and DE arise from receivables given to the

customers. ADM, ELI and DE has taken some considered policy to reduce this

risk, which is to ensure the products and services just addressed to trusted and

good credit history customers.

ADM, ELI and DE provide 30 days credit term from the date of issuance

invoice. Other preventive steps taken by ADM, ELI and DE are intensive

monitoring of the balances and aging of receivables. To reduce credit risk,

ADM, ELI and DE will stop providing products and services to default

customers.

Risiko kecukupan modal kerjaESI diwajibkan memenuhi keputusan No. KEP-566/BL/2011 tanggal 31 Oktober 2011, tentang “Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan”. Keputusan tersebut mengatur perusahaan efek, yang menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang efek, yang mengadministrasikan rekening efek nasabah dan manajer investasi, wajib memiliki paling sedikit sebesar Rp25 miliar atau 6.25% dari total liabilitas tanpa utang sub-ordinasi dan utang dalam rangka penawaran umum/penawaran terbatas ditambah ranking liabilitas, mana yang lebih tinggi, ditambah Rp200 juta dan 0,1% dari total dana yang dikelola.Pada tahun 2013 dan 2012, ESI telah memenuhi persyaratan modal sebagaimana tercantum pada peraturan tersebut di atas.

Risiko nilai tukar mata uang asingRisiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko bahwa nilai wajaratau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan ber�uktuasi karena perubahan kurs mata uang asing. Paparan Perusahaan dan Entitas Anak terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari kas dan setara kas, investasi, piutang premi dan koasuransi, aset lainnya, utang koasuransi, reasuransi dan komisi, premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi klaim, utang klaim dan liabilitas kepada pemegang unit link dan liabilitas lainnya.Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Perusahaan dan Entitas Anak dipengaruhi oleh �uktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah dengan mata uang asing lainnya. Pengelolaan risiko nilai tukar mata uang asing dilakukan dengan meminimalisir perbedaan (gap) antara total eksposur liabilitas dalam mata uang asing lainnya dan total eksposur investasi dalam mata uang asing lainnya. Setiap liabilitas dalam mata uang asing lainnya harus memiliki back up investasi dalam mata uang asing yang sama. Pemantauan terhadap perbedaan ini dilakukan secara periodik dan jika terdapat perbedaan yang signi�kan maka akan dilakukan penyeimbangan di sisi investasi.

Risiko harga pasarPerusahaan dan Entitas Anak menghadapi risiko harga pasar terkait investasi efek. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan dan Entitas Anak mendiversi�kasiportofolionya. Diversi�kasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan yang ditentukan keduanya.Analisa sensitivitas ditentukan berdasarkan eksposur risiko atas risiko harga efek yang timbul dari investasi yang termasuk dalam kategori aset keuangan pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan tersedia untuk dijual.

Working capital adequacy riskESI is required to implement decision No. KEP-566/BL/2011 dated October 31,

2011, about “Monitoring and Reporting of Adjusted Net Working Capital”.

The said decision determine the securities company, which operate as

brokerage dealer, perform the administration of customers’ stock account

and investment manager, are required to have at least Rp25 billion or 6,25%

of total liabilities without debt sub-ordinary and debt in order to public

o�ering or limited overing plus ranking liabilities, which the higher, plus

Rp200 milion and 0.1% from total fund managed.

In 2013 and 2012, ESI has ful�lled the capital requirements as stated in

the regulation above.

Foreign exchange rate riskForeign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash �ows of

a �nancial instrument will �uctuate because of changes in foreign exchange

rates. The Company and Subsidiaries’ exposure to exchange rate �uctuations

results primarily from cash and cash equivalent, investments, premium and

co-insurance receivables, other assets, due to co-insurers, reinsurers and

commissions payable, unearned premiums, estimated claims, claims

payable and liability to unit link holders and other liabilities. The reporting

currency is Indonesian Rupiah.

The Company and Subsidiaries’ �nancial performance are in�uenced by

the �uctuation in the exchange rate between the Rupiah and other foreign

currencies. Management of foreign exchange rate risk is made by minimalize

the gap between the total liabilities exposure and investments exposure

denominated in other foreign currencies. Each liability denominated in other

foreign currencies must be supported with investments denominated in the

same foreign currencies. Evaluation upon these gaps is performed

periodically and if there is signi�cant gap, accordingly, will be balancing at

the investments side.

Market value riskThe Company and Subsidiaries are exposed to the market value risk due

to investment securities. To manage the value risk arising from this

investment, the Company and Subsidiaries diversify their portfolio. Portfolio

diversi�cation are done based on the limitation speci�ed by both of them.

Sensitivity analysis is determined based on exposure risk of marketable

securities price risk that arising from investment which included in �nancial

assets at fair value through pro�t or loss and available for sale categories.

Entitas Anak juga membeli reasuransi sebagai bagian dari program mitigasi risiko. Reasuransi ditempatkan secara proporsional dan non-proporsional. Mayoritas reasuransi proporsional adalah surplus treaty yang digunakan untuk mengurangi eksposur keseluruhan Entitas Anak untuk kelas tertentu dari bisnis. Reasuransi non-proporsional yang umumnya digunakan adalah excess of loss yang dirancang untuk meminimalisir eksposur neto Entitas Anak apabila terjadi kerugian akibat bencana. Batas retensi excess of loss bervariasi berdasarkan produk.

Asuransi jiwaKontrak asuransi jiwa yang ditawarkan oleh ELI meliputi: seumur hidup, kematian eka warsa, kesehatan, pensiun disatukan, unit link, pensiun endowment murni, hipotek, penyisihan penurunan jangka dan hibah endowment.

Risiko utama yang terpapar pada ELI adalah sebagai berikut:• Risiko atas kematian - risiko kerugian yang timbul karena kematian yang dialami pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.• Risiko atas morbiditas - risiko kerugian yang timbul karena kondisi kesehatan pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.• Risiko atas panjang usia - risiko kerugian yang timbul karena penerima tunjangan hidup melebihi yang diharapkan.• Risiko atas penerimaan dari investasi - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.• Risiko atas beban - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.• Risiko atas keputusan pemegang polis - risiko atas kerugian yang disebabkan karena tindakan yang diambil oleh pemegang polis berbeda dengan yang diharapkan.

Strategi underwriting ELI ini dirancang untuk memastikanbahwa risiko telah terdiversi�kasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Hal ini sebagian besar dicapai melalui diversi�kasi di sektor industri dan geogra�, penggunaan tes kesehatan untuk memastikan harga telah memperhitungkan kondisi kesehatan saat ini dan riwayat medis keluarga, tinjauan rutin atas klaim aktual yang dialami dan penetapan harga produk,serta prosedur penanganan klaim secara terperinci. Pembatasan penjaminan ditempatkan untuk mendorong pelaksanaan seleksi risiko secara tepat.

The Subsidiaries also purchase reinsurance as part of its risk mitigation

programme. Reinsurance ceded is placed on both a proportional and

non-proportional basis. The majority of proportional reinsurance is surplus

treaty reinsurance which is taken out to reduce the overall exposure of the

Subsidiaries to certain classes of bussiness. Non-proportional reinsurance is

primarily excess of loss reinsurance designed to mitigate the Subsidiaries’ net

exposure to catastrophe losses. Retention limits for the excess of loss

reinsurance vary by product line and territory.

Life insuranceLife insurance contracts o�ered by ELI include: whole life, term insurance,

health assurance, unitised pensions, unit link, pure endowment pensions,

mortgage reduction term allowance and combined endowments.

The main risks that ELI is exposed to are as follows:

• Mortality risk - risk of loss arising due to policyholder death experience

being di�erent than expected.

• Morbidity risk - risk of loss arising due to policyholder health experience

being di�erent than expected.

• Longevity risk - risk of loss arising due to the annuitant living longer than

expected.

• Investment return risk - risk of loss arising from actual returns being

di�erent than expected.

• Expense risk - risk of loss arising from expense experience being different

than expected.

• Policyholder decision risk - risk of loss arising due to policyholder

experiences (lapses and surrenders) being di�erent than expected.

ELI’s underwriting strategy is designed to ensure that risks are well diversi�ed

in terms of type of risk and level of insured bene�ts. This is largely achieved

through diversi�cation across industry sectors and geography, the use of

medical screening in order to ensure that pricing takes account of current

health conditions and family medical history, regular review of actual claims

experience and product pricing, as well as detailed claims’ handling

procedures. Underwriting limits are in place to enforce appropriate risk

selection criteria.

Name Frekuensi Pertemuan Kehadiran Rasio Kehadiran Name Meeting Frequency Attendance Attendance Ratio

M. Zulki�i Abusuki 12 12 100%

Tetty L. Gozali 12 12 100%

Rachmad Deswandy 6 3 50% *)

Tan Kurniawan S. 12 12 100%

Bustomi Usman 6 6 100% **)

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Risiko likuiditasRisiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kesulitan dalam membayar liabilitas keuangannya. Perusahaan dan Entitas Anak secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, dan terus menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk inisiatif penggalangan dana. Inisiatif ini mencakup pinjaman bank dan penerbitan wesel bayar jangka menengah.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola pro�l likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan cara menjaga tingkat kas dan bank, dan ketersediaanpendanaan melalui jumlah komitmen fasilitas kredit yang memadai.

Risiko investasiRisiko investasi adalah risiko yang mungkin terjadi karenapenempatan dana untuk tujuan investasi antara lain berupa:• Risiko fluktuasi nilai tukar mata uang.• Risiko fluktuasi harga saham di bursa.• Risiko tidak dapat ditariknya kembali dana yang ditempatkan akibat perusahaan dimana dana tersebut ditempatkan tidak dapat melakukan pembayaran kembali.Perusahaan dan Entitas Anak menempatkan dana investasi pada instrumen investasi berupa deposito, obligasi, reksa dana, sahamdi pasar modal, penyertaan langsung serta investasi berupa properti. Dalam pengendalian risiko, ADM dan ELI berpedoman pada ketentuan pemerintah mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Risiko solvabilitasRisiko solvabilitas yaitu risiko ketidakmampuan ADM dan ELI memenuhi tingkat solvabilitas seperti yang disyaratkan oleh regulator sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 yang terakhir telah direvisi oleh Peraturan Menteri Keuangan No.53/PMK.010/2012 dimana jika tidak memenuhi ketentuan tersebut dapat berakibat dihentikannya kegiatan operasi ADM dan ELI. Untuk mengelola risiko ini, ADM dan ELI harus selalu menjaga agar kualitas aset dapat diperhitungkan sebagai aset yang diperkenankan. Dengan demikian hasil perhitungan solvabilitas telah memenuhi ketentuan yang berlaku.Rasio solvabilitas ADM adalah 213,97% dan 160,75% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 dan rasio solvabilitas ELI adalah 343,00% dan 192,28% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012. ADM dan ELI telah memenuhi persyaratan batas minimal rasio solvabilitas menurut peraturan yaitu sebesar 100% pada tahun 2013 dan 120% pada tahun 2012.

Liquidity riskLiquidity risk is the risk that the Company and Subsidiaries will have

di�culties in paying its �nancial liabilities. The Company and Subsidiaries

regularly evaluate their projected and actual cash �ow information and

continuously assesses conditions in the �nancial markets for opportunities to

pursue fund-raising initiatives. These initiatives may include bank loans and

medium-term notes payable.

The Company and Subsidiaries manage their liquidity pro�le to be

able to �nance its capital expenditures and service its maturing debts by

maintaining su�cient cash on hand and in banks, and the availability of

funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Investment riskInvestment risk is the risk that may occur due to the placement of funds for

investment purpose, such as:

• The risk of fluctuations in currency exchange rates.

• The risk of stock price fluctuations.

• The risk that funds placed by the Company cannot be withdrawn

because institutions in which the funds were placed cannot make

the repayment.

The Company and Subsidiaries place investment funds in investment

instruments in the form of deposits, bonds, mutual funds, shares in the

capital market, direct investment and investment in the form of property. In

the control of risks, ADM and ELI adhere to government regulations relating

to the �nancial health of the insurance and reinsurance companies in

accordance with prevailing regulations.

Solvability riskSolvability risk is the risk of ADM and ELI’s inability to meet solvency as

required by the regulator, in accordance with the Decision of the Ministry of

Finance No. 424/KMK.06/2003, which have been revised lately by Regulation

of Ministry of Finance No. 53/PMK.10/2012, whereby failure to comply with

the regulation may result in termination of business operations. To manage

this risk, ADM and ELI must always maintain the quality of assets that can be

regarded as assets that are allowed. Thus, resulting solvency calculation is in

accordance with the applicable regulation.

Solvency ratios of ADM are 213.97% and 160.75% for 2013 and 2012,

respectively, and solvency ratios of ELI are 343.00% and 192.28% for 2013 and

2012, respectively. ADM and ELI have ful�lled the minimum required solvency

ratio at 100% in 2013 and 120% in 2012 as stated in the regulations.

Risiko asuransiRisiko utama kontrak asuransi yang dihadapi oleh Entitas Anak adalah jumlah dan waktu klaim dan pembayaran manfaat aktual yang terjadi berbeda dengan yang diharapkan. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi klaim, besarnya klaim, manfaat aktual yang dibayarkan dan setelah pengembangan klaim jangka panjang. Dengan demikian, tujuan Entitas Anak adalah meyakinkan bahwa penyisihan yang tersedia cukup untuk menutupi liabilitas-liabilitas ini.Eksposur risiko diminimalisir dengan menyebarkan risiko kepada perusahaan asuransi lain atau reasuransi dengan menggunakan program reasuransi. Variabilitas risiko juga dikelola dengan pemilihan yang cermat serta pelaksanaan pedoman strategi underwriting yang dirancang untuk memastikan bahwa risiko telah terdiversi�kasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Selain itu, kebijakan yang ketat dalam menilai klaim baik untuk klaim baru dan klaim dalam proses, reguler reviu terhadap prosedur penanganan klaim adalah kebijakan dan prosedur yang diberlakukan untuk mengurangi eksposur risiko Entitas Anak. Entitas Anak juga menerapkan kebijakan mengelola dan menangani klaim secara aktif, dalam rangka untuk mengurangi eksposur atas perkembangan masa depan yang tak terduga yang dapat berdampak negatif terhadap bisnis. Risiko in�asi diminimalisir dengan mempertimbangkan faktor in�asi saat menghitung liabilitas kontrak asuransi. Jumlah yang dapat dipulihkan dari reasuradur diperkirakan konsisten dengan provisi klaim yang ada dan sesuai dengan kontrak reasuransi. Meskipun, Entitas Anak memiliki perjanjian reasuransi, namun Entitas Anak tidak otomatis dibebaskan kewajibannya kepada pemegang polis dan dengan demikian terdapat eksposur kredit terhadap reasuransi yaitu dimana bila reasuradur tidak dapat memenuhi kewajibannya seperti yang tercantum dalam perjanjian reasuransi. Penempatan Entitas Anak dalam reasuransi juga terdiversi�kasi sehingga tidak menimbulkan ketergantungan pada reasuradur tertentu atau operasi Entitas Anak secara substansial tergantung pada kontrak reasuradur tertentu.

Asuransi kerugianJenis kontrak asuransi umum yang diterbitkan oleh Entitas Anak adalah kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan, rangka kapal, rekayasa dan pengangkutan. Risiko dalam asuransi umum biasanya mencakup periode dua belas bulan atau kurang, kecuali untuk asuransi kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan dan rekayasa.Untuk kontrak asuransi umum, risiko yang paling signi�kan timbul dari perubahan iklim, bencana alam dan kegiatan teroris. Ada juga risiko in�asi untuk klaim yang membutuhkan beberapa tahun untuk penyelesaiannya.

Insurance riskThe principal risk the Subsidiaries face under insurance contracts is that the

actual claims and bene�t payments or the timing thereof, di�er from

expectations. This is in�uenced by the frequency of claims, severity of claims,

actual bene�ts paid and subsequent development of long-term claims.

Therefore, the objective of the Subsidiaries is to ensure that su�cient reserves

are available to cover these liabilities.

The risk exposure is mitigated by spreading the risk to another insurance

company or reinsurance using reinsurance program. The variability of risk is

also improved by careful selection and implementation of underwriting

strategy guidelines, which are designed to ensure that risk are diversi�ed in

term of type of risk and level of insured bene�ts. Furthermore, a strict claim

review policies to assess all new and ongoing claims, regular detail review of

claim handling procedures are all policies and procedures put in place to

reduce the risk exposure of the Subsidiaries. The Subsidiaries further enforces

a policy of actively managing and promptly pursuing claims, in order to

reduce its exposure to unpredictable future developments that can

negatively impact the business. In�ation risk is mitigated by taking into

account when estimating insurance contract liabilities.

Amounts recoverable from reinsurers are estimated in a manner consistent

with the outstanding claims provisions and are in accordance with

the reinsurance contracts. Although, the Subsidiaries have reinsurance

arrangements, it is not relieved of its direct obligations to its policyholders

and thus a credit exposure exits with respect to ceded insurance, to the extent

that any reinsurer is unable to meet its obligation assumed under such

reinsurance agrements. The Subsidiaries’ placement of reinsurance is

diversi�ed such that it is neither dependent on a single reinsurer nor the

operation of the Subsidiaries substantially dependent upon any single

reinsurance contract.

Casualty insuranceType of general insurance contracts issued by the Subsidiaries are �re, motor

vehicles, accident, marine hull, engineering and marine cargo. Risks under

general insurance policies usually cover twelve months duration or less,

except for �re, motor vehicle, accident and engineering insurance.

For general insurance contracts, the most signi�cant risks arise from climate

changes, natural disasters and terrorist activities. For longer tail claims that

take some years to settle, there is also in�ation risk.

Asumsi-asumsi utamaLiabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim, liabilitas manfaat polis masa depan dan premi yang belum merupakan pendapatan.

Asuransi kerugianLiabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim dan premi yang belum merupakan pendapatan.Asumsi utama yang mendasari estimasi klaim adalah klaimpengembangan masa depan Entitas Anak akan mengikuti pola yang sama dengan pengalaman klaim pengembangan masa lalu. Ini termasuk asumsi-asumsi dalam hal rata-rata klaim biaya, biaya-biaya klaim penanganan dan jumlah klaim mencapai kecelakaan per tahun.Penilaian kualitatif tambahan yang digunakan untuk menilai sejauh mana tren masa lalu mungkin tidak berlaku di masa depan, misalnya: kejadian tertentu yang tidak akan berulang, perubahan faktor pasar seperti tingkah laku masyarakat dalam klaim, kondisi ekonomi dan juga faktor internal seperti bauran investasi dan prosedurpenanganan klaim. Penilaian juga digunakan untuk menilai sejauh mana faktor-faktor eksternal seperti keputusan pengadilan dan peraturan pemerintah mempengaruhi estimasi.

Asuransi jiwaAsumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Tingkat mortalitas dan morbiditasAsumsi ini didasarkan pada standar industri dan tabel nasional, sesuai dengan jenis kontrak tertulis dan wilayah di mana pihak tertanggung berada. Asumsi-asumsi tersebut mencerminkan hasil terbaru dan disesuaikan pada saat yang tepat untuk mencerminkan hasilPerusahaan. Penyisihan secara tepat, tapi tidak berlebihan, dilakukan untuk perbaikan harapan di masa depan. Asumsi dibedakan menurut jenis kelamin, kelas penjaminan dan jenis kontrak. Asumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Penerimaan dari investasiRata-rata tertimbang dari tingkat penerimaan kembali diturunkan berdasarkan model portofolio yang diasumsikan untuk mendukung kewajiban, konsisten dengan strategi alokasi aset jangka panjang. Perkiraan ini didasarkan pada pada hasil pasar saat ini serta harapan atas perkembangan ekonomi dan keuangan di masa depan. Peningkatan pada tingkat penerimaan kembali dari investasi akan mengakibatkan penurunan biaya dan peningkatan keuntungan bagi para pemegang saham.

Key assumptionsThe insurance liabilities consist of estimated claims, liability for future policy

bene�ts and unearned premium reserve.

Casualty insuranceThe insurance liabilities consist of estimated claims and unearned premium

reserve.

The principal assumption underlying the estimated claims is that the

Subsidiaries’ future claim development will follow a similar pattern to past

claims development experience. This includes assumptions in respect of

average claim costs, claim handling costs and claim number of reach

accident year.

Additional qualitative judgements are used to assess the extent to which past

trends may not apply in the future, for example: one-o� occurrence; changes

in market factors such as public attitude to claiming; economic condition; as

well internal factors such as portfolio mix, policy condition and claim

handling procedures. Judgement is further used to assess the extent to which

external factors such as judicial decisions and government legislation a�ect

the estimates.

Life insuranceThe key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly

sensitive are as follows:

Mortality and morbidity ratesAssumptions are based on industry standard and national tables, according

to the type of contract written and the territory in which the insured person

resides. They re�ect recent historical experience and are adjusted when

appropriate to re�ect the Company’s own experiences. An appropriate, but

not excessive, prudent allowance is made for expected future improvements.

Assumptions are di�erentiated by sex, underwriting class and contract type.

The key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly

sensitive are as follows:

Investment returnThe weighted average rate of return is derived based on a portfolio model

that is assumed to back up liabilities, consistent with the long-term asset

allocation strategy. These estimates are based on current market returns as

well as expectations about future economic and �nancial developments. An

increase in investment return would lead to a reduction in expenditure and

an increase in pro�ts for the shareholders.

Tingkat DiskontoKewajiban asuransi jiwa ditentukan sebagai jumlah dari nilai diskonto dari manfaat yang diharapkan dan biaya administrasi masa mendatang secara langsung terkait dengan kontrak, dikurangi nilai diskon dari premi teoritis yang akan diperlukan untuk memenuhiarus kas keluar di masa depan. Tingkat diskonto didasarkan pada tingkat risiko industri saat ini, disesuaikan untuk paparan risiko atas perusahaan. Penurunan tingkat diskonto akan meningkatkan nilai kewajiban asuransi dan karenanya mengurangi keuntungan bagi pemegang saham.

Pengelolaan ModalTujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan,Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

Discount rateLife insurance liabilities are determined as the sum of the discounted value of

the expected bene�ts and future administration expenses directly related to

the contract, less the discounted value of the expected theoretical premiums

that would be required to meet these future cash out�ows. Discount rates are

based on current industry risk rates, adjusted for the Company’s own risk

exposure. A decrease in the discount rate will increase the value of the

insurance liability and therefore reduce pro�ts for the shareholders.

Capital ManagementThe primary objective of the Company and Subsidiaries’ capital

management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to

support its business and maximize shareholder value.

The Company and Subsidiaries manage their capital structure and makes

adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain

and adjust the capital structure, the Company and Subsidiaries may adjust

the dividend payment to shareholdes, issue new shares. No changes were

made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2013 and

2012.

The Company and Subsidiaries’ policy is to maintain a healthy capital

structure in order to secure access to �nance at a reasonable cost.

Page 45: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Direksi Perseroan berjumlah 4 (empat) orang, 1 (satu) orang diantaranya adalah Direktur tidak tera�liasi. Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan 2 (dua) tahun, tanpa menghapuskan hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Direksi kapan pun bilamana diperlukan. Direksi memegang tanggung jawab atas pengelolaan Perusahaan dan mewakili Perseroan dalam melaksanakan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Direksi bertugas memimpin Perseroan dalam mencapai tujuan, mengatur kelancaran tugas sesuai dengan bidang-nya, mempersiapkan laporan kepada instansi terkait.

Di tahun 2013 telah diselenggarakan 12 kali rapat Direksi yang sebagian besar dihadiri oleh seluruh anggota Direksi dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Keterangan: *) Bapak Rachmad Deswandy diangkat menjadi Komisaris PT Equity Development Investment Tbk terhitung tanggal 25 Juni 2013.**) Bapak Bustomi Usman diangkat menjadi Direktur PT Equity Development Investment Tbk terhitung tanggal 25 Juni 2013.

Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 25 Juni 2013 :• melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan, untuk menetapkan besarnya gaji dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi Perseroan serta melakukan pembagian gaji dan tunjangan lainnya tersebut kepada anggota Direksi Perseroan.• Memberikan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan yang jumlah seluruhnya sama dengan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2012, yang disahkan pada mata acara Rapat Pertama. Bilamana ada penambahan, maka penambahan tersebut maksimal adalah sebesar 10% (10 persen), sedangkan selanjutnya pembagian honorarium dan tunjangan lainnya untuk masing-masing anggota Dewan Komisaris Perseroan akan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris Perseroan.

Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko KeuanganPerusahaan dan Entitas Anak dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko investasi, risiko solvabilitas, risiko kecukupan modal kerja, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga pasar dan risiko asuransi. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terfokus padaketidakpastian pasar keuangan dan meminimumkan potensi kerugian yang berdampak pada kinerja Perusahaan dan Entitas Anak.

Risiko tingkat bunga Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan ber�uktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar. Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari deposito, investasi sewa pembiayaan, pinjaman bank, piutang dan utang usaha sekuritas dan jasaadministrasi efek. Perusahaan dan Entitas Anak memonitorperubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Perusahaan dan Entitas Anak sesuai dengan pasar. Saat ini, Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga karena seluruh pinjaman yang diterima Entitas Anak dikenakan suku bunga tetap.

Risiko kredit Untuk setiap kategori aset keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi kredit.i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit. Eksposur Entitas Anak terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari investasi sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, piutang premi dan koasuransi, piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek dan penyertaan modal ventura dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat. ii. Analisis konsentrasi risiko kredit. Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geogra�s yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan ekonomi atau yang lainnya.

Pelanggan dari Entitas Anak kebanyakan adalah individu dan tidak berkonsentrasi pada wilayah geogra�s tertentu.

Financial RIisk Management Objectives and PolicesThe Company and Subsidiaries are exposed to interest rate risk, credit risk,

liquidity risk, investment risk, solvability risk, working capital adequacy risk,

foreign exchange rate risk, market value risk and insurance risk. The

Company and Subsidiaries’ overall risk management program focus on the

uncertainty of �nancial markets and seek to minimize potential adverse

e�ects on the Company and Subsidiaries’ �nancial performance.

Interest rate riskInterest rate risk is the risk that the fair value or future cash �ows of a �nancial

instrument will �uctuate because of changes in market interest rates.

Financial assets and liabilities which potentially in�uenced by interest rate

risk, especially deposits, investment in �nancing leases, bank loans, trade

receivables and trade payables from securities and administration service.

The Company and Subsidiaries monitor the changes of interest market rate

to ensure the Company and Subsidiaries’ interest rate are agree with market.

Currently, Subsidiaries do not have a formal hedging policy for interest rate

exposures due to the loans obtained by Subsidiaries are subjected to �xed

interest rates.

Credit riskFor each �nancial asset category, the Company and Subsidiaries should

disclose maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk

analysis.

i. Maximum exposure to credit risk.

Subsidiaries’ exposure to credit risk mainly comes from the investment in

�nancing leases, consumer �nancing receivables, premium and

co-insurance receivables, securities trading and stock administration fee

receivables and investment in venture capital, of which the maximum

exposure to credit risk equals to the carrying amount.

ii. Concentration of credit risk analysis.

Concentrations of credit risk arise when a number of customers are

engaged in similar business activities or activities within the same

geographic region, or when they have similar characteristics that would

cause their ability to meet contractual obligations to be similarly

a�ected by changes in economic or other conditions.

The customers of Subsidiaries are mainly individuals and they are not

concentrated in the speci�c geographic region.

PT Equity Development Investment Tbk44

Selama tahun 2013, jumlah kompensasi yang telah dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi perusahaan adalah sebesar Rp3.350.992.000,- Selama tahun 2013 telah diadakan 1 kali pertemuan antara Direksi dan Komisaris yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Direksi dan Komisaris.Dalam rangka memenuhi Peraturan Nomor IX.1.7, Lampiran Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008, Direksi Perusahaan telah menetapkan Piagam Audit Internal dan membentuk Unit Audit Internal yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Unit Audit Internal membantu perusahaan mencapai tujuannya melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan resiko pengendalian intern dan tata kelola perusahaan yang baik.Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Direktur III Tidak Tera�lasi yang bertugas melaksanakan kegiatan penata usahaan dan penyimpanan dokumen perusahaan, mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya peraturan peraturan yang berlaku di pasar modal. Sekretaris perusahaan melakukan pembinaan dan mengendalikan kepatuhan terhadap peraturan perundang undangan yang berlaku serta melakukan sosialisasi informasi material kepada seluruh Pemegang Saham; menjadi penghubung antara Perseroan dengan Pemegang Saham, Otoritas Pasar Modal dan Bursa serta stakeholder lainnya.

Perkara Hukum :- Tidak ada sanksi administratif yang dikenakan kepada perseroan, entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya.- Entitas anak, yaitu PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, menghadapi gugatan perkara klaim asuransi kebakaran sebesar Rp407,5 Juta yang sampai saat ini masih dalam proses Kasasi ke Mahkamah Agung. Hal ini tidak berpengaruh secara signi�kan terhadap kondisi Perusahaan.

In 2013, total compensation paid to the Commissioners and Directors of

the company amounted to Rp3.350.992.000,- During 2013, 1 meeting session

between the Board of Directors and the Board of Commissioners was held

and attended by the entire members of the Board of Directors and the Board

of Commissioners.

In order to comply with Regulation Number IX.1.7, Annex to Decision of the

Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency

No. Kep-496/BL/2008 dated November 28, 2008, the Board of Directors of the

Company has established an Internal Audit Charter and Internal Audit Unit

directly responsible to the President Director. The Internal Audit Unit helps the

company achieve its goals through a systematic and orderly approach to

evaluate and improve the e�ectiveness of risk management, internal controls

and good corporate governance.

The Corporate Secretary position is held by the Una�liated Director III

being in charge of the Company’s administration and document storage,

monitoring the developments in the capital market, particularly the

regulations applicable therein. The Secretary provides guidance and controls

the company's compliance with applicable laws and regulations as well as

disseminates material information to all shareholders; serves as a liaison

between the Company and the Shareholders, the Capital Market and

the Stock Exchange Authorities and other stakeholders.

Law Suit :

- No administrative penalty was imposed on the company, subsidiaries,

members of the Board of Commissioners and Board of Directors, by

the Capital market authorities and other authorities.

- PT Asuransi Dayin Mitra Tbk as a subsidiary company, was sued in

relation to a �re claim amounted to 407.5 million rupiah and the case

was appealed to the Supreme Court. This does not signi�cantly a�ect

the Company’s �nancial condition.

EFIInvestasi sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen EFI yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 90 hari diklasi�kasikan sebagai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai.Sebagai jaminan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, EFI menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor atau bukti kepemilikan lain untuk objek lainnya yang dibiayai.

ESIRisiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari nasabah atas liabilitas kontraktual yang mengakibatkan kerugian keuangan kepada ESI. Dalam transaksi perdagangan di Bursa, ESI bertindak sebagai perantara yang mewakili nasabah. ESI tidak memiliki risikokonsentrasi kredit yang signi�kan. ESI memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa perdagangan dengan nasabah yang mempunyai catatan kredit yang baik. Divisi manajemen risiko menetapkan batas kredit dan tingkat jaminan untuk klien.Eksposur risiko kredit ESI berkaitan dengan kegiatan broker saham terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian, ESI memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jaminan yang diterima ESI dapat berupa kas dan efek yang tercatat di bursa.Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan setara kas dan jaminan pada lembaga kliring dan penjaminan, ESI meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada lembaga keuangan yang bereputasi.

ADM, ELI dan DERisiko kredit yang dihadapi oleh ADM, ELI dan DE berasal dari piutang yang diberikan kepada pelanggan. ADM, ELI dan DE telah mengambil beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu untuk memastikan bahwa pemberian produk dan jasa hanya ditujukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan mempunyai sejarah kredit yang baik.ADM, ELI dan DE memberikan jangka waktu kredit 30 hari dari tanggal penerbitan faktur. Langkah preventif lain yang diambil ADM, ELI dan DE adalah pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur piutang. Untuk mengurangi risiko kredit, ADM, ELI dan DE akan menghentikan pemberian produk dan jasa kepada emiten yang gagal bayar.

EFIEFI’s investment in �nancing leases and consumer �nancing receivables

which installments are overdue for more than 90 days are classi�ed as

impaired �nancial assets.

As collateral to the consumer �nancing receivables, EFI receives the

Certi�cates of Ownership (“BPKB”) of the motor vehicles or other proof of

ownership for other objects �nanced by EFI.

ESICredit risk arises from the risk of failure of the customer's contractual liability

which resulting �nancial loss to ESI. In trading transaction on Exchange, ESI

act as broker representing the customer. ESI has not signi�cant concentration

credit risk. ESI has a policy to ensure the trading is performed with the

customers who have good credit records history. Risk management division

sets client limit of credit and level of collateral of the customer.

ESI’s credit risk exposure related to associate stock brokerage activities in

customers’ contractual position in trading. Thus, ESI needs collateral to

reduce its risk. ESI received cash and securities listed in exchange as collateral

instrument.

For other �nancial assets such as cash and cash equivalents and collateral in

the clearing and guarantee institution, ESI reduce the credit risk by doing a

placement at a reputable �nancial institution.

ADM, ELI and DECredit risks exposed by ADM, ELI and DE arise from receivables given to the

customers. ADM, ELI and DE has taken some considered policy to reduce this

risk, which is to ensure the products and services just addressed to trusted and

good credit history customers.

ADM, ELI and DE provide 30 days credit term from the date of issuance

invoice. Other preventive steps taken by ADM, ELI and DE are intensive

monitoring of the balances and aging of receivables. To reduce credit risk,

ADM, ELI and DE will stop providing products and services to default

customers.

Risiko kecukupan modal kerjaESI diwajibkan memenuhi keputusan No. KEP-566/BL/2011 tanggal 31 Oktober 2011, tentang “Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan”. Keputusan tersebut mengatur perusahaan efek, yang menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang efek, yang mengadministrasikan rekening efek nasabah dan manajer investasi, wajib memiliki paling sedikit sebesar Rp25 miliar atau 6.25% dari total liabilitas tanpa utang sub-ordinasi dan utang dalam rangka penawaran umum/penawaran terbatas ditambah ranking liabilitas, mana yang lebih tinggi, ditambah Rp200 juta dan 0,1% dari total dana yang dikelola.Pada tahun 2013 dan 2012, ESI telah memenuhi persyaratan modal sebagaimana tercantum pada peraturan tersebut di atas.

Risiko nilai tukar mata uang asingRisiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko bahwa nilai wajaratau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan ber�uktuasi karena perubahan kurs mata uang asing. Paparan Perusahaan dan Entitas Anak terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari kas dan setara kas, investasi, piutang premi dan koasuransi, aset lainnya, utang koasuransi, reasuransi dan komisi, premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi klaim, utang klaim dan liabilitas kepada pemegang unit link dan liabilitas lainnya.Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Perusahaan dan Entitas Anak dipengaruhi oleh �uktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah dengan mata uang asing lainnya. Pengelolaan risiko nilai tukar mata uang asing dilakukan dengan meminimalisir perbedaan (gap) antara total eksposur liabilitas dalam mata uang asing lainnya dan total eksposur investasi dalam mata uang asing lainnya. Setiap liabilitas dalam mata uang asing lainnya harus memiliki back up investasi dalam mata uang asing yang sama. Pemantauan terhadap perbedaan ini dilakukan secara periodik dan jika terdapat perbedaan yang signi�kan maka akan dilakukan penyeimbangan di sisi investasi.

Risiko harga pasarPerusahaan dan Entitas Anak menghadapi risiko harga pasar terkait investasi efek. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan dan Entitas Anak mendiversi�kasiportofolionya. Diversi�kasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan yang ditentukan keduanya.Analisa sensitivitas ditentukan berdasarkan eksposur risiko atas risiko harga efek yang timbul dari investasi yang termasuk dalam kategori aset keuangan pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan tersedia untuk dijual.

Working capital adequacy riskESI is required to implement decision No. KEP-566/BL/2011 dated October 31,

2011, about “Monitoring and Reporting of Adjusted Net Working Capital”.

The said decision determine the securities company, which operate as

brokerage dealer, perform the administration of customers’ stock account

and investment manager, are required to have at least Rp25 billion or 6,25%

of total liabilities without debt sub-ordinary and debt in order to public

o�ering or limited overing plus ranking liabilities, which the higher, plus

Rp200 milion and 0.1% from total fund managed.

In 2013 and 2012, ESI has ful�lled the capital requirements as stated in

the regulation above.

Foreign exchange rate riskForeign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash �ows of

a �nancial instrument will �uctuate because of changes in foreign exchange

rates. The Company and Subsidiaries’ exposure to exchange rate �uctuations

results primarily from cash and cash equivalent, investments, premium and

co-insurance receivables, other assets, due to co-insurers, reinsurers and

commissions payable, unearned premiums, estimated claims, claims

payable and liability to unit link holders and other liabilities. The reporting

currency is Indonesian Rupiah.

The Company and Subsidiaries’ �nancial performance are in�uenced by

the �uctuation in the exchange rate between the Rupiah and other foreign

currencies. Management of foreign exchange rate risk is made by minimalize

the gap between the total liabilities exposure and investments exposure

denominated in other foreign currencies. Each liability denominated in other

foreign currencies must be supported with investments denominated in the

same foreign currencies. Evaluation upon these gaps is performed

periodically and if there is signi�cant gap, accordingly, will be balancing at

the investments side.

Market value riskThe Company and Subsidiaries are exposed to the market value risk due

to investment securities. To manage the value risk arising from this

investment, the Company and Subsidiaries diversify their portfolio. Portfolio

diversi�cation are done based on the limitation speci�ed by both of them.

Sensitivity analysis is determined based on exposure risk of marketable

securities price risk that arising from investment which included in �nancial

assets at fair value through pro�t or loss and available for sale categories.

Entitas Anak juga membeli reasuransi sebagai bagian dari program mitigasi risiko. Reasuransi ditempatkan secara proporsional dan non-proporsional. Mayoritas reasuransi proporsional adalah surplus treaty yang digunakan untuk mengurangi eksposur keseluruhan Entitas Anak untuk kelas tertentu dari bisnis. Reasuransi non-proporsional yang umumnya digunakan adalah excess of loss yang dirancang untuk meminimalisir eksposur neto Entitas Anak apabila terjadi kerugian akibat bencana. Batas retensi excess of loss bervariasi berdasarkan produk.

Asuransi jiwaKontrak asuransi jiwa yang ditawarkan oleh ELI meliputi: seumur hidup, kematian eka warsa, kesehatan, pensiun disatukan, unit link, pensiun endowment murni, hipotek, penyisihan penurunan jangka dan hibah endowment.

Risiko utama yang terpapar pada ELI adalah sebagai berikut:• Risiko atas kematian - risiko kerugian yang timbul karena kematian yang dialami pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.• Risiko atas morbiditas - risiko kerugian yang timbul karena kondisi kesehatan pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.• Risiko atas panjang usia - risiko kerugian yang timbul karena penerima tunjangan hidup melebihi yang diharapkan.• Risiko atas penerimaan dari investasi - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.• Risiko atas beban - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.• Risiko atas keputusan pemegang polis - risiko atas kerugian yang disebabkan karena tindakan yang diambil oleh pemegang polis berbeda dengan yang diharapkan.

Strategi underwriting ELI ini dirancang untuk memastikanbahwa risiko telah terdiversi�kasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Hal ini sebagian besar dicapai melalui diversi�kasi di sektor industri dan geogra�, penggunaan tes kesehatan untuk memastikan harga telah memperhitungkan kondisi kesehatan saat ini dan riwayat medis keluarga, tinjauan rutin atas klaim aktual yang dialami dan penetapan harga produk,serta prosedur penanganan klaim secara terperinci. Pembatasan penjaminan ditempatkan untuk mendorong pelaksanaan seleksi risiko secara tepat.

The Subsidiaries also purchase reinsurance as part of its risk mitigation

programme. Reinsurance ceded is placed on both a proportional and

non-proportional basis. The majority of proportional reinsurance is surplus

treaty reinsurance which is taken out to reduce the overall exposure of the

Subsidiaries to certain classes of bussiness. Non-proportional reinsurance is

primarily excess of loss reinsurance designed to mitigate the Subsidiaries’ net

exposure to catastrophe losses. Retention limits for the excess of loss

reinsurance vary by product line and territory.

Life insuranceLife insurance contracts o�ered by ELI include: whole life, term insurance,

health assurance, unitised pensions, unit link, pure endowment pensions,

mortgage reduction term allowance and combined endowments.

The main risks that ELI is exposed to are as follows:

• Mortality risk - risk of loss arising due to policyholder death experience

being di�erent than expected.

• Morbidity risk - risk of loss arising due to policyholder health experience

being di�erent than expected.

• Longevity risk - risk of loss arising due to the annuitant living longer than

expected.

• Investment return risk - risk of loss arising from actual returns being

di�erent than expected.

• Expense risk - risk of loss arising from expense experience being different

than expected.

• Policyholder decision risk - risk of loss arising due to policyholder

experiences (lapses and surrenders) being di�erent than expected.

ELI’s underwriting strategy is designed to ensure that risks are well diversi�ed

in terms of type of risk and level of insured bene�ts. This is largely achieved

through diversi�cation across industry sectors and geography, the use of

medical screening in order to ensure that pricing takes account of current

health conditions and family medical history, regular review of actual claims

experience and product pricing, as well as detailed claims’ handling

procedures. Underwriting limits are in place to enforce appropriate risk

selection criteria.

Risiko likuiditasRisiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kesulitan dalam membayar liabilitas keuangannya. Perusahaan dan Entitas Anak secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, dan terus menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk inisiatif penggalangan dana. Inisiatif ini mencakup pinjaman bank dan penerbitan wesel bayar jangka menengah.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola pro�l likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan cara menjaga tingkat kas dan bank, dan ketersediaanpendanaan melalui jumlah komitmen fasilitas kredit yang memadai.

Risiko investasiRisiko investasi adalah risiko yang mungkin terjadi karenapenempatan dana untuk tujuan investasi antara lain berupa:• Risiko fluktuasi nilai tukar mata uang.• Risiko fluktuasi harga saham di bursa.• Risiko tidak dapat ditariknya kembali dana yang ditempatkan akibat perusahaan dimana dana tersebut ditempatkan tidak dapat melakukan pembayaran kembali.Perusahaan dan Entitas Anak menempatkan dana investasi pada instrumen investasi berupa deposito, obligasi, reksa dana, sahamdi pasar modal, penyertaan langsung serta investasi berupa properti. Dalam pengendalian risiko, ADM dan ELI berpedoman pada ketentuan pemerintah mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Risiko solvabilitasRisiko solvabilitas yaitu risiko ketidakmampuan ADM dan ELI memenuhi tingkat solvabilitas seperti yang disyaratkan oleh regulator sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 yang terakhir telah direvisi oleh Peraturan Menteri Keuangan No.53/PMK.010/2012 dimana jika tidak memenuhi ketentuan tersebut dapat berakibat dihentikannya kegiatan operasi ADM dan ELI. Untuk mengelola risiko ini, ADM dan ELI harus selalu menjaga agar kualitas aset dapat diperhitungkan sebagai aset yang diperkenankan. Dengan demikian hasil perhitungan solvabilitas telah memenuhi ketentuan yang berlaku.Rasio solvabilitas ADM adalah 213,97% dan 160,75% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 dan rasio solvabilitas ELI adalah 343,00% dan 192,28% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012. ADM dan ELI telah memenuhi persyaratan batas minimal rasio solvabilitas menurut peraturan yaitu sebesar 100% pada tahun 2013 dan 120% pada tahun 2012.

Liquidity riskLiquidity risk is the risk that the Company and Subsidiaries will have

di�culties in paying its �nancial liabilities. The Company and Subsidiaries

regularly evaluate their projected and actual cash �ow information and

continuously assesses conditions in the �nancial markets for opportunities to

pursue fund-raising initiatives. These initiatives may include bank loans and

medium-term notes payable.

The Company and Subsidiaries manage their liquidity pro�le to be

able to �nance its capital expenditures and service its maturing debts by

maintaining su�cient cash on hand and in banks, and the availability of

funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Investment riskInvestment risk is the risk that may occur due to the placement of funds for

investment purpose, such as:

• The risk of fluctuations in currency exchange rates.

• The risk of stock price fluctuations.

• The risk that funds placed by the Company cannot be withdrawn

because institutions in which the funds were placed cannot make

the repayment.

The Company and Subsidiaries place investment funds in investment

instruments in the form of deposits, bonds, mutual funds, shares in the

capital market, direct investment and investment in the form of property. In

the control of risks, ADM and ELI adhere to government regulations relating

to the �nancial health of the insurance and reinsurance companies in

accordance with prevailing regulations.

Solvability riskSolvability risk is the risk of ADM and ELI’s inability to meet solvency as

required by the regulator, in accordance with the Decision of the Ministry of

Finance No. 424/KMK.06/2003, which have been revised lately by Regulation

of Ministry of Finance No. 53/PMK.10/2012, whereby failure to comply with

the regulation may result in termination of business operations. To manage

this risk, ADM and ELI must always maintain the quality of assets that can be

regarded as assets that are allowed. Thus, resulting solvency calculation is in

accordance with the applicable regulation.

Solvency ratios of ADM are 213.97% and 160.75% for 2013 and 2012,

respectively, and solvency ratios of ELI are 343.00% and 192.28% for 2013 and

2012, respectively. ADM and ELI have ful�lled the minimum required solvency

ratio at 100% in 2013 and 120% in 2012 as stated in the regulations.

Risiko asuransiRisiko utama kontrak asuransi yang dihadapi oleh Entitas Anak adalah jumlah dan waktu klaim dan pembayaran manfaat aktual yang terjadi berbeda dengan yang diharapkan. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi klaim, besarnya klaim, manfaat aktual yang dibayarkan dan setelah pengembangan klaim jangka panjang. Dengan demikian, tujuan Entitas Anak adalah meyakinkan bahwa penyisihan yang tersedia cukup untuk menutupi liabilitas-liabilitas ini.Eksposur risiko diminimalisir dengan menyebarkan risiko kepada perusahaan asuransi lain atau reasuransi dengan menggunakan program reasuransi. Variabilitas risiko juga dikelola dengan pemilihan yang cermat serta pelaksanaan pedoman strategi underwriting yang dirancang untuk memastikan bahwa risiko telah terdiversi�kasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Selain itu, kebijakan yang ketat dalam menilai klaim baik untuk klaim baru dan klaim dalam proses, reguler reviu terhadap prosedur penanganan klaim adalah kebijakan dan prosedur yang diberlakukan untuk mengurangi eksposur risiko Entitas Anak. Entitas Anak juga menerapkan kebijakan mengelola dan menangani klaim secara aktif, dalam rangka untuk mengurangi eksposur atas perkembangan masa depan yang tak terduga yang dapat berdampak negatif terhadap bisnis. Risiko in�asi diminimalisir dengan mempertimbangkan faktor in�asi saat menghitung liabilitas kontrak asuransi. Jumlah yang dapat dipulihkan dari reasuradur diperkirakan konsisten dengan provisi klaim yang ada dan sesuai dengan kontrak reasuransi. Meskipun, Entitas Anak memiliki perjanjian reasuransi, namun Entitas Anak tidak otomatis dibebaskan kewajibannya kepada pemegang polis dan dengan demikian terdapat eksposur kredit terhadap reasuransi yaitu dimana bila reasuradur tidak dapat memenuhi kewajibannya seperti yang tercantum dalam perjanjian reasuransi. Penempatan Entitas Anak dalam reasuransi juga terdiversi�kasi sehingga tidak menimbulkan ketergantungan pada reasuradur tertentu atau operasi Entitas Anak secara substansial tergantung pada kontrak reasuradur tertentu.

Asuransi kerugianJenis kontrak asuransi umum yang diterbitkan oleh Entitas Anak adalah kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan, rangka kapal, rekayasa dan pengangkutan. Risiko dalam asuransi umum biasanya mencakup periode dua belas bulan atau kurang, kecuali untuk asuransi kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan dan rekayasa.Untuk kontrak asuransi umum, risiko yang paling signi�kan timbul dari perubahan iklim, bencana alam dan kegiatan teroris. Ada juga risiko in�asi untuk klaim yang membutuhkan beberapa tahun untuk penyelesaiannya.

Insurance riskThe principal risk the Subsidiaries face under insurance contracts is that the

actual claims and bene�t payments or the timing thereof, di�er from

expectations. This is in�uenced by the frequency of claims, severity of claims,

actual bene�ts paid and subsequent development of long-term claims.

Therefore, the objective of the Subsidiaries is to ensure that su�cient reserves

are available to cover these liabilities.

The risk exposure is mitigated by spreading the risk to another insurance

company or reinsurance using reinsurance program. The variability of risk is

also improved by careful selection and implementation of underwriting

strategy guidelines, which are designed to ensure that risk are diversi�ed in

term of type of risk and level of insured bene�ts. Furthermore, a strict claim

review policies to assess all new and ongoing claims, regular detail review of

claim handling procedures are all policies and procedures put in place to

reduce the risk exposure of the Subsidiaries. The Subsidiaries further enforces

a policy of actively managing and promptly pursuing claims, in order to

reduce its exposure to unpredictable future developments that can

negatively impact the business. In�ation risk is mitigated by taking into

account when estimating insurance contract liabilities.

Amounts recoverable from reinsurers are estimated in a manner consistent

with the outstanding claims provisions and are in accordance with

the reinsurance contracts. Although, the Subsidiaries have reinsurance

arrangements, it is not relieved of its direct obligations to its policyholders

and thus a credit exposure exits with respect to ceded insurance, to the extent

that any reinsurer is unable to meet its obligation assumed under such

reinsurance agrements. The Subsidiaries’ placement of reinsurance is

diversi�ed such that it is neither dependent on a single reinsurer nor the

operation of the Subsidiaries substantially dependent upon any single

reinsurance contract.

Casualty insuranceType of general insurance contracts issued by the Subsidiaries are �re, motor

vehicles, accident, marine hull, engineering and marine cargo. Risks under

general insurance policies usually cover twelve months duration or less,

except for �re, motor vehicle, accident and engineering insurance.

For general insurance contracts, the most signi�cant risks arise from climate

changes, natural disasters and terrorist activities. For longer tail claims that

take some years to settle, there is also in�ation risk.

Asumsi-asumsi utamaLiabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim, liabilitas manfaat polis masa depan dan premi yang belum merupakan pendapatan.

Asuransi kerugianLiabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim dan premi yang belum merupakan pendapatan.Asumsi utama yang mendasari estimasi klaim adalah klaimpengembangan masa depan Entitas Anak akan mengikuti pola yang sama dengan pengalaman klaim pengembangan masa lalu. Ini termasuk asumsi-asumsi dalam hal rata-rata klaim biaya, biaya-biaya klaim penanganan dan jumlah klaim mencapai kecelakaan per tahun.Penilaian kualitatif tambahan yang digunakan untuk menilai sejauh mana tren masa lalu mungkin tidak berlaku di masa depan, misalnya: kejadian tertentu yang tidak akan berulang, perubahan faktor pasar seperti tingkah laku masyarakat dalam klaim, kondisi ekonomi dan juga faktor internal seperti bauran investasi dan prosedurpenanganan klaim. Penilaian juga digunakan untuk menilai sejauh mana faktor-faktor eksternal seperti keputusan pengadilan dan peraturan pemerintah mempengaruhi estimasi.

Asuransi jiwaAsumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Tingkat mortalitas dan morbiditasAsumsi ini didasarkan pada standar industri dan tabel nasional, sesuai dengan jenis kontrak tertulis dan wilayah di mana pihak tertanggung berada. Asumsi-asumsi tersebut mencerminkan hasil terbaru dan disesuaikan pada saat yang tepat untuk mencerminkan hasilPerusahaan. Penyisihan secara tepat, tapi tidak berlebihan, dilakukan untuk perbaikan harapan di masa depan. Asumsi dibedakan menurut jenis kelamin, kelas penjaminan dan jenis kontrak. Asumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Penerimaan dari investasiRata-rata tertimbang dari tingkat penerimaan kembali diturunkan berdasarkan model portofolio yang diasumsikan untuk mendukung kewajiban, konsisten dengan strategi alokasi aset jangka panjang. Perkiraan ini didasarkan pada pada hasil pasar saat ini serta harapan atas perkembangan ekonomi dan keuangan di masa depan. Peningkatan pada tingkat penerimaan kembali dari investasi akan mengakibatkan penurunan biaya dan peningkatan keuntungan bagi para pemegang saham.

Key assumptionsThe insurance liabilities consist of estimated claims, liability for future policy

bene�ts and unearned premium reserve.

Casualty insuranceThe insurance liabilities consist of estimated claims and unearned premium

reserve.

The principal assumption underlying the estimated claims is that the

Subsidiaries’ future claim development will follow a similar pattern to past

claims development experience. This includes assumptions in respect of

average claim costs, claim handling costs and claim number of reach

accident year.

Additional qualitative judgements are used to assess the extent to which past

trends may not apply in the future, for example: one-o� occurrence; changes

in market factors such as public attitude to claiming; economic condition; as

well internal factors such as portfolio mix, policy condition and claim

handling procedures. Judgement is further used to assess the extent to which

external factors such as judicial decisions and government legislation a�ect

the estimates.

Life insuranceThe key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly

sensitive are as follows:

Mortality and morbidity ratesAssumptions are based on industry standard and national tables, according

to the type of contract written and the territory in which the insured person

resides. They re�ect recent historical experience and are adjusted when

appropriate to re�ect the Company’s own experiences. An appropriate, but

not excessive, prudent allowance is made for expected future improvements.

Assumptions are di�erentiated by sex, underwriting class and contract type.

The key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly

sensitive are as follows:

Investment returnThe weighted average rate of return is derived based on a portfolio model

that is assumed to back up liabilities, consistent with the long-term asset

allocation strategy. These estimates are based on current market returns as

well as expectations about future economic and �nancial developments. An

increase in investment return would lead to a reduction in expenditure and

an increase in pro�ts for the shareholders.

Tingkat DiskontoKewajiban asuransi jiwa ditentukan sebagai jumlah dari nilai diskonto dari manfaat yang diharapkan dan biaya administrasi masa mendatang secara langsung terkait dengan kontrak, dikurangi nilai diskon dari premi teoritis yang akan diperlukan untuk memenuhiarus kas keluar di masa depan. Tingkat diskonto didasarkan pada tingkat risiko industri saat ini, disesuaikan untuk paparan risiko atas perusahaan. Penurunan tingkat diskonto akan meningkatkan nilai kewajiban asuransi dan karenanya mengurangi keuntungan bagi pemegang saham.

Pengelolaan ModalTujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan,Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

Discount rateLife insurance liabilities are determined as the sum of the discounted value of

the expected bene�ts and future administration expenses directly related to

the contract, less the discounted value of the expected theoretical premiums

that would be required to meet these future cash out�ows. Discount rates are

based on current industry risk rates, adjusted for the Company’s own risk

exposure. A decrease in the discount rate will increase the value of the

insurance liability and therefore reduce pro�ts for the shareholders.

Capital ManagementThe primary objective of the Company and Subsidiaries’ capital

management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to

support its business and maximize shareholder value.

The Company and Subsidiaries manage their capital structure and makes

adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain

and adjust the capital structure, the Company and Subsidiaries may adjust

the dividend payment to shareholdes, issue new shares. No changes were

made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2013 and

2012.

The Company and Subsidiaries’ policy is to maintain a healthy capital

structure in order to secure access to �nance at a reasonable cost.

Page 46: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

45 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko KeuanganPerusahaan dan Entitas Anak dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko investasi, risiko solvabilitas, risiko kecukupan modal kerja, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga pasar dan risiko asuransi. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terfokus padaketidakpastian pasar keuangan dan meminimumkan potensi kerugian yang berdampak pada kinerja Perusahaan dan Entitas Anak.

Risiko tingkat bunga Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan ber�uktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar. Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari deposito, investasi sewa pembiayaan, pinjaman bank, piutang dan utang usaha sekuritas dan jasaadministrasi efek. Perusahaan dan Entitas Anak memonitorperubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Perusahaan dan Entitas Anak sesuai dengan pasar. Saat ini, Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga karena seluruh pinjaman yang diterima Entitas Anak dikenakan suku bunga tetap.

Risiko kredit Untuk setiap kategori aset keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi kredit.i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit. Eksposur Entitas Anak terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari investasi sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, piutang premi dan koasuransi, piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek dan penyertaan modal ventura dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat. ii. Analisis konsentrasi risiko kredit. Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geogra�s yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan ekonomi atau yang lainnya.

Pelanggan dari Entitas Anak kebanyakan adalah individu dan tidak berkonsentrasi pada wilayah geogra�s tertentu.

Financial RIisk Management Objectives and PolicesThe Company and Subsidiaries are exposed to interest rate risk, credit risk,

liquidity risk, investment risk, solvability risk, working capital adequacy risk,

foreign exchange rate risk, market value risk and insurance risk. The

Company and Subsidiaries’ overall risk management program focus on the

uncertainty of �nancial markets and seek to minimize potential adverse

e�ects on the Company and Subsidiaries’ �nancial performance.

Interest rate riskInterest rate risk is the risk that the fair value or future cash �ows of a �nancial

instrument will �uctuate because of changes in market interest rates.

Financial assets and liabilities which potentially in�uenced by interest rate

risk, especially deposits, investment in �nancing leases, bank loans, trade

receivables and trade payables from securities and administration service.

The Company and Subsidiaries monitor the changes of interest market rate

to ensure the Company and Subsidiaries’ interest rate are agree with market.

Currently, Subsidiaries do not have a formal hedging policy for interest rate

exposures due to the loans obtained by Subsidiaries are subjected to �xed

interest rates.

Credit riskFor each �nancial asset category, the Company and Subsidiaries should

disclose maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk

analysis.

i. Maximum exposure to credit risk.

Subsidiaries’ exposure to credit risk mainly comes from the investment in

�nancing leases, consumer �nancing receivables, premium and

co-insurance receivables, securities trading and stock administration fee

receivables and investment in venture capital, of which the maximum

exposure to credit risk equals to the carrying amount.

ii. Concentration of credit risk analysis.

Concentrations of credit risk arise when a number of customers are

engaged in similar business activities or activities within the same

geographic region, or when they have similar characteristics that would

cause their ability to meet contractual obligations to be similarly

a�ected by changes in economic or other conditions.

The customers of Subsidiaries are mainly individuals and they are not

concentrated in the speci�c geographic region.

EFIInvestasi sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen EFI yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 90 hari diklasi�kasikan sebagai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai.Sebagai jaminan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, EFI menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor atau bukti kepemilikan lain untuk objek lainnya yang dibiayai.

ESIRisiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari nasabah atas liabilitas kontraktual yang mengakibatkan kerugian keuangan kepada ESI. Dalam transaksi perdagangan di Bursa, ESI bertindak sebagai perantara yang mewakili nasabah. ESI tidak memiliki risikokonsentrasi kredit yang signi�kan. ESI memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa perdagangan dengan nasabah yang mempunyai catatan kredit yang baik. Divisi manajemen risiko menetapkan batas kredit dan tingkat jaminan untuk klien.Eksposur risiko kredit ESI berkaitan dengan kegiatan broker saham terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian, ESI memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jaminan yang diterima ESI dapat berupa kas dan efek yang tercatat di bursa.Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan setara kas dan jaminan pada lembaga kliring dan penjaminan, ESI meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada lembaga keuangan yang bereputasi.

ADM, ELI dan DERisiko kredit yang dihadapi oleh ADM, ELI dan DE berasal dari piutang yang diberikan kepada pelanggan. ADM, ELI dan DE telah mengambil beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu untuk memastikan bahwa pemberian produk dan jasa hanya ditujukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan mempunyai sejarah kredit yang baik.ADM, ELI dan DE memberikan jangka waktu kredit 30 hari dari tanggal penerbitan faktur. Langkah preventif lain yang diambil ADM, ELI dan DE adalah pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur piutang. Untuk mengurangi risiko kredit, ADM, ELI dan DE akan menghentikan pemberian produk dan jasa kepada emiten yang gagal bayar.

EFIEFI’s investment in �nancing leases and consumer �nancing receivables

which installments are overdue for more than 90 days are classi�ed as

impaired �nancial assets.

As collateral to the consumer �nancing receivables, EFI receives the

Certi�cates of Ownership (“BPKB”) of the motor vehicles or other proof of

ownership for other objects �nanced by EFI.

ESICredit risk arises from the risk of failure of the customer's contractual liability

which resulting �nancial loss to ESI. In trading transaction on Exchange, ESI

act as broker representing the customer. ESI has not signi�cant concentration

credit risk. ESI has a policy to ensure the trading is performed with the

customers who have good credit records history. Risk management division

sets client limit of credit and level of collateral of the customer.

ESI’s credit risk exposure related to associate stock brokerage activities in

customers’ contractual position in trading. Thus, ESI needs collateral to

reduce its risk. ESI received cash and securities listed in exchange as collateral

instrument.

For other �nancial assets such as cash and cash equivalents and collateral in

the clearing and guarantee institution, ESI reduce the credit risk by doing a

placement at a reputable �nancial institution.

ADM, ELI and DECredit risks exposed by ADM, ELI and DE arise from receivables given to the

customers. ADM, ELI and DE has taken some considered policy to reduce this

risk, which is to ensure the products and services just addressed to trusted and

good credit history customers.

ADM, ELI and DE provide 30 days credit term from the date of issuance

invoice. Other preventive steps taken by ADM, ELI and DE are intensive

monitoring of the balances and aging of receivables. To reduce credit risk,

ADM, ELI and DE will stop providing products and services to default

customers.

Risiko kecukupan modal kerjaESI diwajibkan memenuhi keputusan No. KEP-566/BL/2011 tanggal 31 Oktober 2011, tentang “Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan”. Keputusan tersebut mengatur perusahaan efek, yang menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang efek, yang mengadministrasikan rekening efek nasabah dan manajer investasi, wajib memiliki paling sedikit sebesar Rp25 miliar atau 6.25% dari total liabilitas tanpa utang sub-ordinasi dan utang dalam rangka penawaran umum/penawaran terbatas ditambah ranking liabilitas, mana yang lebih tinggi, ditambah Rp200 juta dan 0,1% dari total dana yang dikelola.Pada tahun 2013 dan 2012, ESI telah memenuhi persyaratan modal sebagaimana tercantum pada peraturan tersebut di atas.

Risiko nilai tukar mata uang asingRisiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko bahwa nilai wajaratau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan ber�uktuasi karena perubahan kurs mata uang asing. Paparan Perusahaan dan Entitas Anak terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari kas dan setara kas, investasi, piutang premi dan koasuransi, aset lainnya, utang koasuransi, reasuransi dan komisi, premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi klaim, utang klaim dan liabilitas kepada pemegang unit link dan liabilitas lainnya.Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Perusahaan dan Entitas Anak dipengaruhi oleh �uktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah dengan mata uang asing lainnya. Pengelolaan risiko nilai tukar mata uang asing dilakukan dengan meminimalisir perbedaan (gap) antara total eksposur liabilitas dalam mata uang asing lainnya dan total eksposur investasi dalam mata uang asing lainnya. Setiap liabilitas dalam mata uang asing lainnya harus memiliki back up investasi dalam mata uang asing yang sama. Pemantauan terhadap perbedaan ini dilakukan secara periodik dan jika terdapat perbedaan yang signi�kan maka akan dilakukan penyeimbangan di sisi investasi.

Risiko harga pasarPerusahaan dan Entitas Anak menghadapi risiko harga pasar terkait investasi efek. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan dan Entitas Anak mendiversi�kasiportofolionya. Diversi�kasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan yang ditentukan keduanya.Analisa sensitivitas ditentukan berdasarkan eksposur risiko atas risiko harga efek yang timbul dari investasi yang termasuk dalam kategori aset keuangan pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan tersedia untuk dijual.

Working capital adequacy riskESI is required to implement decision No. KEP-566/BL/2011 dated October 31,

2011, about “Monitoring and Reporting of Adjusted Net Working Capital”.

The said decision determine the securities company, which operate as

brokerage dealer, perform the administration of customers’ stock account

and investment manager, are required to have at least Rp25 billion or 6,25%

of total liabilities without debt sub-ordinary and debt in order to public

o�ering or limited overing plus ranking liabilities, which the higher, plus

Rp200 milion and 0.1% from total fund managed.

In 2013 and 2012, ESI has ful�lled the capital requirements as stated in

the regulation above.

Foreign exchange rate riskForeign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash �ows of

a �nancial instrument will �uctuate because of changes in foreign exchange

rates. The Company and Subsidiaries’ exposure to exchange rate �uctuations

results primarily from cash and cash equivalent, investments, premium and

co-insurance receivables, other assets, due to co-insurers, reinsurers and

commissions payable, unearned premiums, estimated claims, claims

payable and liability to unit link holders and other liabilities. The reporting

currency is Indonesian Rupiah.

The Company and Subsidiaries’ �nancial performance are in�uenced by

the �uctuation in the exchange rate between the Rupiah and other foreign

currencies. Management of foreign exchange rate risk is made by minimalize

the gap between the total liabilities exposure and investments exposure

denominated in other foreign currencies. Each liability denominated in other

foreign currencies must be supported with investments denominated in the

same foreign currencies. Evaluation upon these gaps is performed

periodically and if there is signi�cant gap, accordingly, will be balancing at

the investments side.

Market value riskThe Company and Subsidiaries are exposed to the market value risk due

to investment securities. To manage the value risk arising from this

investment, the Company and Subsidiaries diversify their portfolio. Portfolio

diversi�cation are done based on the limitation speci�ed by both of them.

Sensitivity analysis is determined based on exposure risk of marketable

securities price risk that arising from investment which included in �nancial

assets at fair value through pro�t or loss and available for sale categories.

Entitas Anak juga membeli reasuransi sebagai bagian dari program mitigasi risiko. Reasuransi ditempatkan secara proporsional dan non-proporsional. Mayoritas reasuransi proporsional adalah surplus treaty yang digunakan untuk mengurangi eksposur keseluruhan Entitas Anak untuk kelas tertentu dari bisnis. Reasuransi non-proporsional yang umumnya digunakan adalah excess of loss yang dirancang untuk meminimalisir eksposur neto Entitas Anak apabila terjadi kerugian akibat bencana. Batas retensi excess of loss bervariasi berdasarkan produk.

Asuransi jiwaKontrak asuransi jiwa yang ditawarkan oleh ELI meliputi: seumur hidup, kematian eka warsa, kesehatan, pensiun disatukan, unit link, pensiun endowment murni, hipotek, penyisihan penurunan jangka dan hibah endowment.

Risiko utama yang terpapar pada ELI adalah sebagai berikut:• Risiko atas kematian - risiko kerugian yang timbul karena kematian yang dialami pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.• Risiko atas morbiditas - risiko kerugian yang timbul karena kondisi kesehatan pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.• Risiko atas panjang usia - risiko kerugian yang timbul karena penerima tunjangan hidup melebihi yang diharapkan.• Risiko atas penerimaan dari investasi - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.• Risiko atas beban - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.• Risiko atas keputusan pemegang polis - risiko atas kerugian yang disebabkan karena tindakan yang diambil oleh pemegang polis berbeda dengan yang diharapkan.

Strategi underwriting ELI ini dirancang untuk memastikanbahwa risiko telah terdiversi�kasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Hal ini sebagian besar dicapai melalui diversi�kasi di sektor industri dan geogra�, penggunaan tes kesehatan untuk memastikan harga telah memperhitungkan kondisi kesehatan saat ini dan riwayat medis keluarga, tinjauan rutin atas klaim aktual yang dialami dan penetapan harga produk,serta prosedur penanganan klaim secara terperinci. Pembatasan penjaminan ditempatkan untuk mendorong pelaksanaan seleksi risiko secara tepat.

The Subsidiaries also purchase reinsurance as part of its risk mitigation

programme. Reinsurance ceded is placed on both a proportional and

non-proportional basis. The majority of proportional reinsurance is surplus

treaty reinsurance which is taken out to reduce the overall exposure of the

Subsidiaries to certain classes of bussiness. Non-proportional reinsurance is

primarily excess of loss reinsurance designed to mitigate the Subsidiaries’ net

exposure to catastrophe losses. Retention limits for the excess of loss

reinsurance vary by product line and territory.

Life insuranceLife insurance contracts o�ered by ELI include: whole life, term insurance,

health assurance, unitised pensions, unit link, pure endowment pensions,

mortgage reduction term allowance and combined endowments.

The main risks that ELI is exposed to are as follows:

• Mortality risk - risk of loss arising due to policyholder death experience

being di�erent than expected.

• Morbidity risk - risk of loss arising due to policyholder health experience

being di�erent than expected.

• Longevity risk - risk of loss arising due to the annuitant living longer than

expected.

• Investment return risk - risk of loss arising from actual returns being

di�erent than expected.

• Expense risk - risk of loss arising from expense experience being different

than expected.

• Policyholder decision risk - risk of loss arising due to policyholder

experiences (lapses and surrenders) being di�erent than expected.

ELI’s underwriting strategy is designed to ensure that risks are well diversi�ed

in terms of type of risk and level of insured bene�ts. This is largely achieved

through diversi�cation across industry sectors and geography, the use of

medical screening in order to ensure that pricing takes account of current

health conditions and family medical history, regular review of actual claims

experience and product pricing, as well as detailed claims’ handling

procedures. Underwriting limits are in place to enforce appropriate risk

selection criteria.

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Risiko likuiditasRisiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kesulitan dalam membayar liabilitas keuangannya. Perusahaan dan Entitas Anak secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, dan terus menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk inisiatif penggalangan dana. Inisiatif ini mencakup pinjaman bank dan penerbitan wesel bayar jangka menengah.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola pro�l likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan cara menjaga tingkat kas dan bank, dan ketersediaanpendanaan melalui jumlah komitmen fasilitas kredit yang memadai.

Risiko investasiRisiko investasi adalah risiko yang mungkin terjadi karenapenempatan dana untuk tujuan investasi antara lain berupa:• Risiko fluktuasi nilai tukar mata uang.• Risiko fluktuasi harga saham di bursa.• Risiko tidak dapat ditariknya kembali dana yang ditempatkan akibat perusahaan dimana dana tersebut ditempatkan tidak dapat melakukan pembayaran kembali.Perusahaan dan Entitas Anak menempatkan dana investasi pada instrumen investasi berupa deposito, obligasi, reksa dana, sahamdi pasar modal, penyertaan langsung serta investasi berupa properti. Dalam pengendalian risiko, ADM dan ELI berpedoman pada ketentuan pemerintah mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Risiko solvabilitasRisiko solvabilitas yaitu risiko ketidakmampuan ADM dan ELI memenuhi tingkat solvabilitas seperti yang disyaratkan oleh regulator sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 yang terakhir telah direvisi oleh Peraturan Menteri Keuangan No.53/PMK.010/2012 dimana jika tidak memenuhi ketentuan tersebut dapat berakibat dihentikannya kegiatan operasi ADM dan ELI. Untuk mengelola risiko ini, ADM dan ELI harus selalu menjaga agar kualitas aset dapat diperhitungkan sebagai aset yang diperkenankan. Dengan demikian hasil perhitungan solvabilitas telah memenuhi ketentuan yang berlaku.Rasio solvabilitas ADM adalah 213,97% dan 160,75% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 dan rasio solvabilitas ELI adalah 343,00% dan 192,28% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012. ADM dan ELI telah memenuhi persyaratan batas minimal rasio solvabilitas menurut peraturan yaitu sebesar 100% pada tahun 2013 dan 120% pada tahun 2012.

Liquidity riskLiquidity risk is the risk that the Company and Subsidiaries will have

di�culties in paying its �nancial liabilities. The Company and Subsidiaries

regularly evaluate their projected and actual cash �ow information and

continuously assesses conditions in the �nancial markets for opportunities to

pursue fund-raising initiatives. These initiatives may include bank loans and

medium-term notes payable.

The Company and Subsidiaries manage their liquidity pro�le to be

able to �nance its capital expenditures and service its maturing debts by

maintaining su�cient cash on hand and in banks, and the availability of

funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Investment riskInvestment risk is the risk that may occur due to the placement of funds for

investment purpose, such as:

• The risk of fluctuations in currency exchange rates.

• The risk of stock price fluctuations.

• The risk that funds placed by the Company cannot be withdrawn

because institutions in which the funds were placed cannot make

the repayment.

The Company and Subsidiaries place investment funds in investment

instruments in the form of deposits, bonds, mutual funds, shares in the

capital market, direct investment and investment in the form of property. In

the control of risks, ADM and ELI adhere to government regulations relating

to the �nancial health of the insurance and reinsurance companies in

accordance with prevailing regulations.

Solvability riskSolvability risk is the risk of ADM and ELI’s inability to meet solvency as

required by the regulator, in accordance with the Decision of the Ministry of

Finance No. 424/KMK.06/2003, which have been revised lately by Regulation

of Ministry of Finance No. 53/PMK.10/2012, whereby failure to comply with

the regulation may result in termination of business operations. To manage

this risk, ADM and ELI must always maintain the quality of assets that can be

regarded as assets that are allowed. Thus, resulting solvency calculation is in

accordance with the applicable regulation.

Solvency ratios of ADM are 213.97% and 160.75% for 2013 and 2012,

respectively, and solvency ratios of ELI are 343.00% and 192.28% for 2013 and

2012, respectively. ADM and ELI have ful�lled the minimum required solvency

ratio at 100% in 2013 and 120% in 2012 as stated in the regulations.

Risiko asuransiRisiko utama kontrak asuransi yang dihadapi oleh Entitas Anak adalah jumlah dan waktu klaim dan pembayaran manfaat aktual yang terjadi berbeda dengan yang diharapkan. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi klaim, besarnya klaim, manfaat aktual yang dibayarkan dan setelah pengembangan klaim jangka panjang. Dengan demikian, tujuan Entitas Anak adalah meyakinkan bahwa penyisihan yang tersedia cukup untuk menutupi liabilitas-liabilitas ini.Eksposur risiko diminimalisir dengan menyebarkan risiko kepada perusahaan asuransi lain atau reasuransi dengan menggunakan program reasuransi. Variabilitas risiko juga dikelola dengan pemilihan yang cermat serta pelaksanaan pedoman strategi underwriting yang dirancang untuk memastikan bahwa risiko telah terdiversi�kasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Selain itu, kebijakan yang ketat dalam menilai klaim baik untuk klaim baru dan klaim dalam proses, reguler reviu terhadap prosedur penanganan klaim adalah kebijakan dan prosedur yang diberlakukan untuk mengurangi eksposur risiko Entitas Anak. Entitas Anak juga menerapkan kebijakan mengelola dan menangani klaim secara aktif, dalam rangka untuk mengurangi eksposur atas perkembangan masa depan yang tak terduga yang dapat berdampak negatif terhadap bisnis. Risiko in�asi diminimalisir dengan mempertimbangkan faktor in�asi saat menghitung liabilitas kontrak asuransi. Jumlah yang dapat dipulihkan dari reasuradur diperkirakan konsisten dengan provisi klaim yang ada dan sesuai dengan kontrak reasuransi. Meskipun, Entitas Anak memiliki perjanjian reasuransi, namun Entitas Anak tidak otomatis dibebaskan kewajibannya kepada pemegang polis dan dengan demikian terdapat eksposur kredit terhadap reasuransi yaitu dimana bila reasuradur tidak dapat memenuhi kewajibannya seperti yang tercantum dalam perjanjian reasuransi. Penempatan Entitas Anak dalam reasuransi juga terdiversi�kasi sehingga tidak menimbulkan ketergantungan pada reasuradur tertentu atau operasi Entitas Anak secara substansial tergantung pada kontrak reasuradur tertentu.

Asuransi kerugianJenis kontrak asuransi umum yang diterbitkan oleh Entitas Anak adalah kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan, rangka kapal, rekayasa dan pengangkutan. Risiko dalam asuransi umum biasanya mencakup periode dua belas bulan atau kurang, kecuali untuk asuransi kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan dan rekayasa.Untuk kontrak asuransi umum, risiko yang paling signi�kan timbul dari perubahan iklim, bencana alam dan kegiatan teroris. Ada juga risiko in�asi untuk klaim yang membutuhkan beberapa tahun untuk penyelesaiannya.

Insurance riskThe principal risk the Subsidiaries face under insurance contracts is that the

actual claims and bene�t payments or the timing thereof, di�er from

expectations. This is in�uenced by the frequency of claims, severity of claims,

actual bene�ts paid and subsequent development of long-term claims.

Therefore, the objective of the Subsidiaries is to ensure that su�cient reserves

are available to cover these liabilities.

The risk exposure is mitigated by spreading the risk to another insurance

company or reinsurance using reinsurance program. The variability of risk is

also improved by careful selection and implementation of underwriting

strategy guidelines, which are designed to ensure that risk are diversi�ed in

term of type of risk and level of insured bene�ts. Furthermore, a strict claim

review policies to assess all new and ongoing claims, regular detail review of

claim handling procedures are all policies and procedures put in place to

reduce the risk exposure of the Subsidiaries. The Subsidiaries further enforces

a policy of actively managing and promptly pursuing claims, in order to

reduce its exposure to unpredictable future developments that can

negatively impact the business. In�ation risk is mitigated by taking into

account when estimating insurance contract liabilities.

Amounts recoverable from reinsurers are estimated in a manner consistent

with the outstanding claims provisions and are in accordance with

the reinsurance contracts. Although, the Subsidiaries have reinsurance

arrangements, it is not relieved of its direct obligations to its policyholders

and thus a credit exposure exits with respect to ceded insurance, to the extent

that any reinsurer is unable to meet its obligation assumed under such

reinsurance agrements. The Subsidiaries’ placement of reinsurance is

diversi�ed such that it is neither dependent on a single reinsurer nor the

operation of the Subsidiaries substantially dependent upon any single

reinsurance contract.

Casualty insuranceType of general insurance contracts issued by the Subsidiaries are �re, motor

vehicles, accident, marine hull, engineering and marine cargo. Risks under

general insurance policies usually cover twelve months duration or less,

except for �re, motor vehicle, accident and engineering insurance.

For general insurance contracts, the most signi�cant risks arise from climate

changes, natural disasters and terrorist activities. For longer tail claims that

take some years to settle, there is also in�ation risk.

Asumsi-asumsi utamaLiabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim, liabilitas manfaat polis masa depan dan premi yang belum merupakan pendapatan.

Asuransi kerugianLiabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim dan premi yang belum merupakan pendapatan.Asumsi utama yang mendasari estimasi klaim adalah klaimpengembangan masa depan Entitas Anak akan mengikuti pola yang sama dengan pengalaman klaim pengembangan masa lalu. Ini termasuk asumsi-asumsi dalam hal rata-rata klaim biaya, biaya-biaya klaim penanganan dan jumlah klaim mencapai kecelakaan per tahun.Penilaian kualitatif tambahan yang digunakan untuk menilai sejauh mana tren masa lalu mungkin tidak berlaku di masa depan, misalnya: kejadian tertentu yang tidak akan berulang, perubahan faktor pasar seperti tingkah laku masyarakat dalam klaim, kondisi ekonomi dan juga faktor internal seperti bauran investasi dan prosedurpenanganan klaim. Penilaian juga digunakan untuk menilai sejauh mana faktor-faktor eksternal seperti keputusan pengadilan dan peraturan pemerintah mempengaruhi estimasi.

Asuransi jiwaAsumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Tingkat mortalitas dan morbiditasAsumsi ini didasarkan pada standar industri dan tabel nasional, sesuai dengan jenis kontrak tertulis dan wilayah di mana pihak tertanggung berada. Asumsi-asumsi tersebut mencerminkan hasil terbaru dan disesuaikan pada saat yang tepat untuk mencerminkan hasilPerusahaan. Penyisihan secara tepat, tapi tidak berlebihan, dilakukan untuk perbaikan harapan di masa depan. Asumsi dibedakan menurut jenis kelamin, kelas penjaminan dan jenis kontrak. Asumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Penerimaan dari investasiRata-rata tertimbang dari tingkat penerimaan kembali diturunkan berdasarkan model portofolio yang diasumsikan untuk mendukung kewajiban, konsisten dengan strategi alokasi aset jangka panjang. Perkiraan ini didasarkan pada pada hasil pasar saat ini serta harapan atas perkembangan ekonomi dan keuangan di masa depan. Peningkatan pada tingkat penerimaan kembali dari investasi akan mengakibatkan penurunan biaya dan peningkatan keuntungan bagi para pemegang saham.

Key assumptionsThe insurance liabilities consist of estimated claims, liability for future policy

bene�ts and unearned premium reserve.

Casualty insuranceThe insurance liabilities consist of estimated claims and unearned premium

reserve.

The principal assumption underlying the estimated claims is that the

Subsidiaries’ future claim development will follow a similar pattern to past

claims development experience. This includes assumptions in respect of

average claim costs, claim handling costs and claim number of reach

accident year.

Additional qualitative judgements are used to assess the extent to which past

trends may not apply in the future, for example: one-o� occurrence; changes

in market factors such as public attitude to claiming; economic condition; as

well internal factors such as portfolio mix, policy condition and claim

handling procedures. Judgement is further used to assess the extent to which

external factors such as judicial decisions and government legislation a�ect

the estimates.

Life insuranceThe key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly

sensitive are as follows:

Mortality and morbidity ratesAssumptions are based on industry standard and national tables, according

to the type of contract written and the territory in which the insured person

resides. They re�ect recent historical experience and are adjusted when

appropriate to re�ect the Company’s own experiences. An appropriate, but

not excessive, prudent allowance is made for expected future improvements.

Assumptions are di�erentiated by sex, underwriting class and contract type.

The key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly

sensitive are as follows:

Investment returnThe weighted average rate of return is derived based on a portfolio model

that is assumed to back up liabilities, consistent with the long-term asset

allocation strategy. These estimates are based on current market returns as

well as expectations about future economic and �nancial developments. An

increase in investment return would lead to a reduction in expenditure and

an increase in pro�ts for the shareholders.

Tingkat DiskontoKewajiban asuransi jiwa ditentukan sebagai jumlah dari nilai diskonto dari manfaat yang diharapkan dan biaya administrasi masa mendatang secara langsung terkait dengan kontrak, dikurangi nilai diskon dari premi teoritis yang akan diperlukan untuk memenuhiarus kas keluar di masa depan. Tingkat diskonto didasarkan pada tingkat risiko industri saat ini, disesuaikan untuk paparan risiko atas perusahaan. Penurunan tingkat diskonto akan meningkatkan nilai kewajiban asuransi dan karenanya mengurangi keuntungan bagi pemegang saham.

Pengelolaan ModalTujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan,Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

Discount rateLife insurance liabilities are determined as the sum of the discounted value of

the expected bene�ts and future administration expenses directly related to

the contract, less the discounted value of the expected theoretical premiums

that would be required to meet these future cash out�ows. Discount rates are

based on current industry risk rates, adjusted for the Company’s own risk

exposure. A decrease in the discount rate will increase the value of the

insurance liability and therefore reduce pro�ts for the shareholders.

Capital ManagementThe primary objective of the Company and Subsidiaries’ capital

management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to

support its business and maximize shareholder value.

The Company and Subsidiaries manage their capital structure and makes

adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain

and adjust the capital structure, the Company and Subsidiaries may adjust

the dividend payment to shareholdes, issue new shares. No changes were

made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2013 and

2012.

The Company and Subsidiaries’ policy is to maintain a healthy capital

structure in order to secure access to �nance at a reasonable cost.

Page 47: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko KeuanganPerusahaan dan Entitas Anak dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko investasi, risiko solvabilitas, risiko kecukupan modal kerja, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga pasar dan risiko asuransi. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terfokus padaketidakpastian pasar keuangan dan meminimumkan potensi kerugian yang berdampak pada kinerja Perusahaan dan Entitas Anak.

Risiko tingkat bunga Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan ber�uktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar. Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari deposito, investasi sewa pembiayaan, pinjaman bank, piutang dan utang usaha sekuritas dan jasaadministrasi efek. Perusahaan dan Entitas Anak memonitorperubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Perusahaan dan Entitas Anak sesuai dengan pasar. Saat ini, Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga karena seluruh pinjaman yang diterima Entitas Anak dikenakan suku bunga tetap.

Risiko kredit Untuk setiap kategori aset keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi kredit.i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit. Eksposur Entitas Anak terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari investasi sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, piutang premi dan koasuransi, piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek dan penyertaan modal ventura dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat. ii. Analisis konsentrasi risiko kredit. Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geogra�s yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan ekonomi atau yang lainnya.

Pelanggan dari Entitas Anak kebanyakan adalah individu dan tidak berkonsentrasi pada wilayah geogra�s tertentu.

Financial RIisk Management Objectives and PolicesThe Company and Subsidiaries are exposed to interest rate risk, credit risk,

liquidity risk, investment risk, solvability risk, working capital adequacy risk,

foreign exchange rate risk, market value risk and insurance risk. The

Company and Subsidiaries’ overall risk management program focus on the

uncertainty of �nancial markets and seek to minimize potential adverse

e�ects on the Company and Subsidiaries’ �nancial performance.

Interest rate riskInterest rate risk is the risk that the fair value or future cash �ows of a �nancial

instrument will �uctuate because of changes in market interest rates.

Financial assets and liabilities which potentially in�uenced by interest rate

risk, especially deposits, investment in �nancing leases, bank loans, trade

receivables and trade payables from securities and administration service.

The Company and Subsidiaries monitor the changes of interest market rate

to ensure the Company and Subsidiaries’ interest rate are agree with market.

Currently, Subsidiaries do not have a formal hedging policy for interest rate

exposures due to the loans obtained by Subsidiaries are subjected to �xed

interest rates.

Credit riskFor each �nancial asset category, the Company and Subsidiaries should

disclose maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk

analysis.

i. Maximum exposure to credit risk.

Subsidiaries’ exposure to credit risk mainly comes from the investment in

�nancing leases, consumer �nancing receivables, premium and

co-insurance receivables, securities trading and stock administration fee

receivables and investment in venture capital, of which the maximum

exposure to credit risk equals to the carrying amount.

ii. Concentration of credit risk analysis.

Concentrations of credit risk arise when a number of customers are

engaged in similar business activities or activities within the same

geographic region, or when they have similar characteristics that would

cause their ability to meet contractual obligations to be similarly

a�ected by changes in economic or other conditions.

The customers of Subsidiaries are mainly individuals and they are not

concentrated in the speci�c geographic region.

PT Equity Development Investment Tbk46

EFIInvestasi sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen EFI yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 90 hari diklasi�kasikan sebagai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai.Sebagai jaminan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, EFI menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor atau bukti kepemilikan lain untuk objek lainnya yang dibiayai.

ESIRisiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari nasabah atas liabilitas kontraktual yang mengakibatkan kerugian keuangan kepada ESI. Dalam transaksi perdagangan di Bursa, ESI bertindak sebagai perantara yang mewakili nasabah. ESI tidak memiliki risikokonsentrasi kredit yang signi�kan. ESI memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa perdagangan dengan nasabah yang mempunyai catatan kredit yang baik. Divisi manajemen risiko menetapkan batas kredit dan tingkat jaminan untuk klien.Eksposur risiko kredit ESI berkaitan dengan kegiatan broker saham terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian, ESI memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jaminan yang diterima ESI dapat berupa kas dan efek yang tercatat di bursa.Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan setara kas dan jaminan pada lembaga kliring dan penjaminan, ESI meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada lembaga keuangan yang bereputasi.

ADM, ELI dan DERisiko kredit yang dihadapi oleh ADM, ELI dan DE berasal dari piutang yang diberikan kepada pelanggan. ADM, ELI dan DE telah mengambil beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu untuk memastikan bahwa pemberian produk dan jasa hanya ditujukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan mempunyai sejarah kredit yang baik.ADM, ELI dan DE memberikan jangka waktu kredit 30 hari dari tanggal penerbitan faktur. Langkah preventif lain yang diambil ADM, ELI dan DE adalah pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur piutang. Untuk mengurangi risiko kredit, ADM, ELI dan DE akan menghentikan pemberian produk dan jasa kepada emiten yang gagal bayar.

EFIEFI’s investment in �nancing leases and consumer �nancing receivables

which installments are overdue for more than 90 days are classi�ed as

impaired �nancial assets.

As collateral to the consumer �nancing receivables, EFI receives the

Certi�cates of Ownership (“BPKB”) of the motor vehicles or other proof of

ownership for other objects �nanced by EFI.

ESICredit risk arises from the risk of failure of the customer's contractual liability

which resulting �nancial loss to ESI. In trading transaction on Exchange, ESI

act as broker representing the customer. ESI has not signi�cant concentration

credit risk. ESI has a policy to ensure the trading is performed with the

customers who have good credit records history. Risk management division

sets client limit of credit and level of collateral of the customer.

ESI’s credit risk exposure related to associate stock brokerage activities in

customers’ contractual position in trading. Thus, ESI needs collateral to

reduce its risk. ESI received cash and securities listed in exchange as collateral

instrument.

For other �nancial assets such as cash and cash equivalents and collateral in

the clearing and guarantee institution, ESI reduce the credit risk by doing a

placement at a reputable �nancial institution.

ADM, ELI and DECredit risks exposed by ADM, ELI and DE arise from receivables given to the

customers. ADM, ELI and DE has taken some considered policy to reduce this

risk, which is to ensure the products and services just addressed to trusted and

good credit history customers.

ADM, ELI and DE provide 30 days credit term from the date of issuance

invoice. Other preventive steps taken by ADM, ELI and DE are intensive

monitoring of the balances and aging of receivables. To reduce credit risk,

ADM, ELI and DE will stop providing products and services to default

customers.

Risiko kecukupan modal kerjaESI diwajibkan memenuhi keputusan No. KEP-566/BL/2011 tanggal 31 Oktober 2011, tentang “Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan”. Keputusan tersebut mengatur perusahaan efek, yang menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang efek, yang mengadministrasikan rekening efek nasabah dan manajer investasi, wajib memiliki paling sedikit sebesar Rp25 miliar atau 6.25% dari total liabilitas tanpa utang sub-ordinasi dan utang dalam rangka penawaran umum/penawaran terbatas ditambah ranking liabilitas, mana yang lebih tinggi, ditambah Rp200 juta dan 0,1% dari total dana yang dikelola.Pada tahun 2013 dan 2012, ESI telah memenuhi persyaratan modal sebagaimana tercantum pada peraturan tersebut di atas.

Risiko nilai tukar mata uang asingRisiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko bahwa nilai wajaratau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan ber�uktuasi karena perubahan kurs mata uang asing. Paparan Perusahaan dan Entitas Anak terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari kas dan setara kas, investasi, piutang premi dan koasuransi, aset lainnya, utang koasuransi, reasuransi dan komisi, premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi klaim, utang klaim dan liabilitas kepada pemegang unit link dan liabilitas lainnya.Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Perusahaan dan Entitas Anak dipengaruhi oleh �uktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah dengan mata uang asing lainnya. Pengelolaan risiko nilai tukar mata uang asing dilakukan dengan meminimalisir perbedaan (gap) antara total eksposur liabilitas dalam mata uang asing lainnya dan total eksposur investasi dalam mata uang asing lainnya. Setiap liabilitas dalam mata uang asing lainnya harus memiliki back up investasi dalam mata uang asing yang sama. Pemantauan terhadap perbedaan ini dilakukan secara periodik dan jika terdapat perbedaan yang signi�kan maka akan dilakukan penyeimbangan di sisi investasi.

Risiko harga pasarPerusahaan dan Entitas Anak menghadapi risiko harga pasar terkait investasi efek. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan dan Entitas Anak mendiversi�kasiportofolionya. Diversi�kasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan yang ditentukan keduanya.Analisa sensitivitas ditentukan berdasarkan eksposur risiko atas risiko harga efek yang timbul dari investasi yang termasuk dalam kategori aset keuangan pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan tersedia untuk dijual.

Working capital adequacy riskESI is required to implement decision No. KEP-566/BL/2011 dated October 31,

2011, about “Monitoring and Reporting of Adjusted Net Working Capital”.

The said decision determine the securities company, which operate as

brokerage dealer, perform the administration of customers’ stock account

and investment manager, are required to have at least Rp25 billion or 6,25%

of total liabilities without debt sub-ordinary and debt in order to public

o�ering or limited overing plus ranking liabilities, which the higher, plus

Rp200 milion and 0.1% from total fund managed.

In 2013 and 2012, ESI has ful�lled the capital requirements as stated in

the regulation above.

Foreign exchange rate riskForeign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash �ows of

a �nancial instrument will �uctuate because of changes in foreign exchange

rates. The Company and Subsidiaries’ exposure to exchange rate �uctuations

results primarily from cash and cash equivalent, investments, premium and

co-insurance receivables, other assets, due to co-insurers, reinsurers and

commissions payable, unearned premiums, estimated claims, claims

payable and liability to unit link holders and other liabilities. The reporting

currency is Indonesian Rupiah.

The Company and Subsidiaries’ �nancial performance are in�uenced by

the �uctuation in the exchange rate between the Rupiah and other foreign

currencies. Management of foreign exchange rate risk is made by minimalize

the gap between the total liabilities exposure and investments exposure

denominated in other foreign currencies. Each liability denominated in other

foreign currencies must be supported with investments denominated in the

same foreign currencies. Evaluation upon these gaps is performed

periodically and if there is signi�cant gap, accordingly, will be balancing at

the investments side.

Market value riskThe Company and Subsidiaries are exposed to the market value risk due

to investment securities. To manage the value risk arising from this

investment, the Company and Subsidiaries diversify their portfolio. Portfolio

diversi�cation are done based on the limitation speci�ed by both of them.

Sensitivity analysis is determined based on exposure risk of marketable

securities price risk that arising from investment which included in �nancial

assets at fair value through pro�t or loss and available for sale categories.

Entitas Anak juga membeli reasuransi sebagai bagian dari program mitigasi risiko. Reasuransi ditempatkan secara proporsional dan non-proporsional. Mayoritas reasuransi proporsional adalah surplus treaty yang digunakan untuk mengurangi eksposur keseluruhan Entitas Anak untuk kelas tertentu dari bisnis. Reasuransi non-proporsional yang umumnya digunakan adalah excess of loss yang dirancang untuk meminimalisir eksposur neto Entitas Anak apabila terjadi kerugian akibat bencana. Batas retensi excess of loss bervariasi berdasarkan produk.

Asuransi jiwaKontrak asuransi jiwa yang ditawarkan oleh ELI meliputi: seumur hidup, kematian eka warsa, kesehatan, pensiun disatukan, unit link, pensiun endowment murni, hipotek, penyisihan penurunan jangka dan hibah endowment.

Risiko utama yang terpapar pada ELI adalah sebagai berikut:• Risiko atas kematian - risiko kerugian yang timbul karena kematian yang dialami pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.• Risiko atas morbiditas - risiko kerugian yang timbul karena kondisi kesehatan pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.• Risiko atas panjang usia - risiko kerugian yang timbul karena penerima tunjangan hidup melebihi yang diharapkan.• Risiko atas penerimaan dari investasi - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.• Risiko atas beban - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.• Risiko atas keputusan pemegang polis - risiko atas kerugian yang disebabkan karena tindakan yang diambil oleh pemegang polis berbeda dengan yang diharapkan.

Strategi underwriting ELI ini dirancang untuk memastikanbahwa risiko telah terdiversi�kasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Hal ini sebagian besar dicapai melalui diversi�kasi di sektor industri dan geogra�, penggunaan tes kesehatan untuk memastikan harga telah memperhitungkan kondisi kesehatan saat ini dan riwayat medis keluarga, tinjauan rutin atas klaim aktual yang dialami dan penetapan harga produk,serta prosedur penanganan klaim secara terperinci. Pembatasan penjaminan ditempatkan untuk mendorong pelaksanaan seleksi risiko secara tepat.

The Subsidiaries also purchase reinsurance as part of its risk mitigation

programme. Reinsurance ceded is placed on both a proportional and

non-proportional basis. The majority of proportional reinsurance is surplus

treaty reinsurance which is taken out to reduce the overall exposure of the

Subsidiaries to certain classes of bussiness. Non-proportional reinsurance is

primarily excess of loss reinsurance designed to mitigate the Subsidiaries’ net

exposure to catastrophe losses. Retention limits for the excess of loss

reinsurance vary by product line and territory.

Life insuranceLife insurance contracts o�ered by ELI include: whole life, term insurance,

health assurance, unitised pensions, unit link, pure endowment pensions,

mortgage reduction term allowance and combined endowments.

The main risks that ELI is exposed to are as follows:

• Mortality risk - risk of loss arising due to policyholder death experience

being di�erent than expected.

• Morbidity risk - risk of loss arising due to policyholder health experience

being di�erent than expected.

• Longevity risk - risk of loss arising due to the annuitant living longer than

expected.

• Investment return risk - risk of loss arising from actual returns being

di�erent than expected.

• Expense risk - risk of loss arising from expense experience being different

than expected.

• Policyholder decision risk - risk of loss arising due to policyholder

experiences (lapses and surrenders) being di�erent than expected.

ELI’s underwriting strategy is designed to ensure that risks are well diversi�ed

in terms of type of risk and level of insured bene�ts. This is largely achieved

through diversi�cation across industry sectors and geography, the use of

medical screening in order to ensure that pricing takes account of current

health conditions and family medical history, regular review of actual claims

experience and product pricing, as well as detailed claims’ handling

procedures. Underwriting limits are in place to enforce appropriate risk

selection criteria.

Risiko likuiditasRisiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kesulitan dalam membayar liabilitas keuangannya. Perusahaan dan Entitas Anak secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, dan terus menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk inisiatif penggalangan dana. Inisiatif ini mencakup pinjaman bank dan penerbitan wesel bayar jangka menengah.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola pro�l likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan cara menjaga tingkat kas dan bank, dan ketersediaanpendanaan melalui jumlah komitmen fasilitas kredit yang memadai.

Risiko investasiRisiko investasi adalah risiko yang mungkin terjadi karenapenempatan dana untuk tujuan investasi antara lain berupa:• Risiko fluktuasi nilai tukar mata uang.• Risiko fluktuasi harga saham di bursa.• Risiko tidak dapat ditariknya kembali dana yang ditempatkan akibat perusahaan dimana dana tersebut ditempatkan tidak dapat melakukan pembayaran kembali.Perusahaan dan Entitas Anak menempatkan dana investasi pada instrumen investasi berupa deposito, obligasi, reksa dana, sahamdi pasar modal, penyertaan langsung serta investasi berupa properti. Dalam pengendalian risiko, ADM dan ELI berpedoman pada ketentuan pemerintah mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Risiko solvabilitasRisiko solvabilitas yaitu risiko ketidakmampuan ADM dan ELI memenuhi tingkat solvabilitas seperti yang disyaratkan oleh regulator sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 yang terakhir telah direvisi oleh Peraturan Menteri Keuangan No.53/PMK.010/2012 dimana jika tidak memenuhi ketentuan tersebut dapat berakibat dihentikannya kegiatan operasi ADM dan ELI. Untuk mengelola risiko ini, ADM dan ELI harus selalu menjaga agar kualitas aset dapat diperhitungkan sebagai aset yang diperkenankan. Dengan demikian hasil perhitungan solvabilitas telah memenuhi ketentuan yang berlaku.Rasio solvabilitas ADM adalah 213,97% dan 160,75% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 dan rasio solvabilitas ELI adalah 343,00% dan 192,28% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012. ADM dan ELI telah memenuhi persyaratan batas minimal rasio solvabilitas menurut peraturan yaitu sebesar 100% pada tahun 2013 dan 120% pada tahun 2012.

Liquidity riskLiquidity risk is the risk that the Company and Subsidiaries will have

di�culties in paying its �nancial liabilities. The Company and Subsidiaries

regularly evaluate their projected and actual cash �ow information and

continuously assesses conditions in the �nancial markets for opportunities to

pursue fund-raising initiatives. These initiatives may include bank loans and

medium-term notes payable.

The Company and Subsidiaries manage their liquidity pro�le to be

able to �nance its capital expenditures and service its maturing debts by

maintaining su�cient cash on hand and in banks, and the availability of

funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Investment riskInvestment risk is the risk that may occur due to the placement of funds for

investment purpose, such as:

• The risk of fluctuations in currency exchange rates.

• The risk of stock price fluctuations.

• The risk that funds placed by the Company cannot be withdrawn

because institutions in which the funds were placed cannot make

the repayment.

The Company and Subsidiaries place investment funds in investment

instruments in the form of deposits, bonds, mutual funds, shares in the

capital market, direct investment and investment in the form of property. In

the control of risks, ADM and ELI adhere to government regulations relating

to the �nancial health of the insurance and reinsurance companies in

accordance with prevailing regulations.

Solvability riskSolvability risk is the risk of ADM and ELI’s inability to meet solvency as

required by the regulator, in accordance with the Decision of the Ministry of

Finance No. 424/KMK.06/2003, which have been revised lately by Regulation

of Ministry of Finance No. 53/PMK.10/2012, whereby failure to comply with

the regulation may result in termination of business operations. To manage

this risk, ADM and ELI must always maintain the quality of assets that can be

regarded as assets that are allowed. Thus, resulting solvency calculation is in

accordance with the applicable regulation.

Solvency ratios of ADM are 213.97% and 160.75% for 2013 and 2012,

respectively, and solvency ratios of ELI are 343.00% and 192.28% for 2013 and

2012, respectively. ADM and ELI have ful�lled the minimum required solvency

ratio at 100% in 2013 and 120% in 2012 as stated in the regulations.

Risiko asuransiRisiko utama kontrak asuransi yang dihadapi oleh Entitas Anak adalah jumlah dan waktu klaim dan pembayaran manfaat aktual yang terjadi berbeda dengan yang diharapkan. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi klaim, besarnya klaim, manfaat aktual yang dibayarkan dan setelah pengembangan klaim jangka panjang. Dengan demikian, tujuan Entitas Anak adalah meyakinkan bahwa penyisihan yang tersedia cukup untuk menutupi liabilitas-liabilitas ini.Eksposur risiko diminimalisir dengan menyebarkan risiko kepada perusahaan asuransi lain atau reasuransi dengan menggunakan program reasuransi. Variabilitas risiko juga dikelola dengan pemilihan yang cermat serta pelaksanaan pedoman strategi underwriting yang dirancang untuk memastikan bahwa risiko telah terdiversi�kasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Selain itu, kebijakan yang ketat dalam menilai klaim baik untuk klaim baru dan klaim dalam proses, reguler reviu terhadap prosedur penanganan klaim adalah kebijakan dan prosedur yang diberlakukan untuk mengurangi eksposur risiko Entitas Anak. Entitas Anak juga menerapkan kebijakan mengelola dan menangani klaim secara aktif, dalam rangka untuk mengurangi eksposur atas perkembangan masa depan yang tak terduga yang dapat berdampak negatif terhadap bisnis. Risiko in�asi diminimalisir dengan mempertimbangkan faktor in�asi saat menghitung liabilitas kontrak asuransi. Jumlah yang dapat dipulihkan dari reasuradur diperkirakan konsisten dengan provisi klaim yang ada dan sesuai dengan kontrak reasuransi. Meskipun, Entitas Anak memiliki perjanjian reasuransi, namun Entitas Anak tidak otomatis dibebaskan kewajibannya kepada pemegang polis dan dengan demikian terdapat eksposur kredit terhadap reasuransi yaitu dimana bila reasuradur tidak dapat memenuhi kewajibannya seperti yang tercantum dalam perjanjian reasuransi. Penempatan Entitas Anak dalam reasuransi juga terdiversi�kasi sehingga tidak menimbulkan ketergantungan pada reasuradur tertentu atau operasi Entitas Anak secara substansial tergantung pada kontrak reasuradur tertentu.

Asuransi kerugianJenis kontrak asuransi umum yang diterbitkan oleh Entitas Anak adalah kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan, rangka kapal, rekayasa dan pengangkutan. Risiko dalam asuransi umum biasanya mencakup periode dua belas bulan atau kurang, kecuali untuk asuransi kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan dan rekayasa.Untuk kontrak asuransi umum, risiko yang paling signi�kan timbul dari perubahan iklim, bencana alam dan kegiatan teroris. Ada juga risiko in�asi untuk klaim yang membutuhkan beberapa tahun untuk penyelesaiannya.

Insurance riskThe principal risk the Subsidiaries face under insurance contracts is that the

actual claims and bene�t payments or the timing thereof, di�er from

expectations. This is in�uenced by the frequency of claims, severity of claims,

actual bene�ts paid and subsequent development of long-term claims.

Therefore, the objective of the Subsidiaries is to ensure that su�cient reserves

are available to cover these liabilities.

The risk exposure is mitigated by spreading the risk to another insurance

company or reinsurance using reinsurance program. The variability of risk is

also improved by careful selection and implementation of underwriting

strategy guidelines, which are designed to ensure that risk are diversi�ed in

term of type of risk and level of insured bene�ts. Furthermore, a strict claim

review policies to assess all new and ongoing claims, regular detail review of

claim handling procedures are all policies and procedures put in place to

reduce the risk exposure of the Subsidiaries. The Subsidiaries further enforces

a policy of actively managing and promptly pursuing claims, in order to

reduce its exposure to unpredictable future developments that can

negatively impact the business. In�ation risk is mitigated by taking into

account when estimating insurance contract liabilities.

Amounts recoverable from reinsurers are estimated in a manner consistent

with the outstanding claims provisions and are in accordance with

the reinsurance contracts. Although, the Subsidiaries have reinsurance

arrangements, it is not relieved of its direct obligations to its policyholders

and thus a credit exposure exits with respect to ceded insurance, to the extent

that any reinsurer is unable to meet its obligation assumed under such

reinsurance agrements. The Subsidiaries’ placement of reinsurance is

diversi�ed such that it is neither dependent on a single reinsurer nor the

operation of the Subsidiaries substantially dependent upon any single

reinsurance contract.

Casualty insuranceType of general insurance contracts issued by the Subsidiaries are �re, motor

vehicles, accident, marine hull, engineering and marine cargo. Risks under

general insurance policies usually cover twelve months duration or less,

except for �re, motor vehicle, accident and engineering insurance.

For general insurance contracts, the most signi�cant risks arise from climate

changes, natural disasters and terrorist activities. For longer tail claims that

take some years to settle, there is also in�ation risk.

Asumsi-asumsi utamaLiabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim, liabilitas manfaat polis masa depan dan premi yang belum merupakan pendapatan.

Asuransi kerugianLiabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim dan premi yang belum merupakan pendapatan.Asumsi utama yang mendasari estimasi klaim adalah klaimpengembangan masa depan Entitas Anak akan mengikuti pola yang sama dengan pengalaman klaim pengembangan masa lalu. Ini termasuk asumsi-asumsi dalam hal rata-rata klaim biaya, biaya-biaya klaim penanganan dan jumlah klaim mencapai kecelakaan per tahun.Penilaian kualitatif tambahan yang digunakan untuk menilai sejauh mana tren masa lalu mungkin tidak berlaku di masa depan, misalnya: kejadian tertentu yang tidak akan berulang, perubahan faktor pasar seperti tingkah laku masyarakat dalam klaim, kondisi ekonomi dan juga faktor internal seperti bauran investasi dan prosedurpenanganan klaim. Penilaian juga digunakan untuk menilai sejauh mana faktor-faktor eksternal seperti keputusan pengadilan dan peraturan pemerintah mempengaruhi estimasi.

Asuransi jiwaAsumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Tingkat mortalitas dan morbiditasAsumsi ini didasarkan pada standar industri dan tabel nasional, sesuai dengan jenis kontrak tertulis dan wilayah di mana pihak tertanggung berada. Asumsi-asumsi tersebut mencerminkan hasil terbaru dan disesuaikan pada saat yang tepat untuk mencerminkan hasilPerusahaan. Penyisihan secara tepat, tapi tidak berlebihan, dilakukan untuk perbaikan harapan di masa depan. Asumsi dibedakan menurut jenis kelamin, kelas penjaminan dan jenis kontrak. Asumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Penerimaan dari investasiRata-rata tertimbang dari tingkat penerimaan kembali diturunkan berdasarkan model portofolio yang diasumsikan untuk mendukung kewajiban, konsisten dengan strategi alokasi aset jangka panjang. Perkiraan ini didasarkan pada pada hasil pasar saat ini serta harapan atas perkembangan ekonomi dan keuangan di masa depan. Peningkatan pada tingkat penerimaan kembali dari investasi akan mengakibatkan penurunan biaya dan peningkatan keuntungan bagi para pemegang saham.

Key assumptionsThe insurance liabilities consist of estimated claims, liability for future policy

bene�ts and unearned premium reserve.

Casualty insuranceThe insurance liabilities consist of estimated claims and unearned premium

reserve.

The principal assumption underlying the estimated claims is that the

Subsidiaries’ future claim development will follow a similar pattern to past

claims development experience. This includes assumptions in respect of

average claim costs, claim handling costs and claim number of reach

accident year.

Additional qualitative judgements are used to assess the extent to which past

trends may not apply in the future, for example: one-o� occurrence; changes

in market factors such as public attitude to claiming; economic condition; as

well internal factors such as portfolio mix, policy condition and claim

handling procedures. Judgement is further used to assess the extent to which

external factors such as judicial decisions and government legislation a�ect

the estimates.

Life insuranceThe key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly

sensitive are as follows:

Mortality and morbidity ratesAssumptions are based on industry standard and national tables, according

to the type of contract written and the territory in which the insured person

resides. They re�ect recent historical experience and are adjusted when

appropriate to re�ect the Company’s own experiences. An appropriate, but

not excessive, prudent allowance is made for expected future improvements.

Assumptions are di�erentiated by sex, underwriting class and contract type.

The key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly

sensitive are as follows:

Investment returnThe weighted average rate of return is derived based on a portfolio model

that is assumed to back up liabilities, consistent with the long-term asset

allocation strategy. These estimates are based on current market returns as

well as expectations about future economic and �nancial developments. An

increase in investment return would lead to a reduction in expenditure and

an increase in pro�ts for the shareholders.

Tingkat DiskontoKewajiban asuransi jiwa ditentukan sebagai jumlah dari nilai diskonto dari manfaat yang diharapkan dan biaya administrasi masa mendatang secara langsung terkait dengan kontrak, dikurangi nilai diskon dari premi teoritis yang akan diperlukan untuk memenuhiarus kas keluar di masa depan. Tingkat diskonto didasarkan pada tingkat risiko industri saat ini, disesuaikan untuk paparan risiko atas perusahaan. Penurunan tingkat diskonto akan meningkatkan nilai kewajiban asuransi dan karenanya mengurangi keuntungan bagi pemegang saham.

Pengelolaan ModalTujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan,Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

Discount rateLife insurance liabilities are determined as the sum of the discounted value of

the expected bene�ts and future administration expenses directly related to

the contract, less the discounted value of the expected theoretical premiums

that would be required to meet these future cash out�ows. Discount rates are

based on current industry risk rates, adjusted for the Company’s own risk

exposure. A decrease in the discount rate will increase the value of the

insurance liability and therefore reduce pro�ts for the shareholders.

Capital ManagementThe primary objective of the Company and Subsidiaries’ capital

management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to

support its business and maximize shareholder value.

The Company and Subsidiaries manage their capital structure and makes

adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain

and adjust the capital structure, the Company and Subsidiaries may adjust

the dividend payment to shareholdes, issue new shares. No changes were

made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2013 and

2012.

The Company and Subsidiaries’ policy is to maintain a healthy capital

structure in order to secure access to �nance at a reasonable cost.

Page 48: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko KeuanganPerusahaan dan Entitas Anak dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko investasi, risiko solvabilitas, risiko kecukupan modal kerja, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga pasar dan risiko asuransi. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terfokus padaketidakpastian pasar keuangan dan meminimumkan potensi kerugian yang berdampak pada kinerja Perusahaan dan Entitas Anak.

Risiko tingkat bunga Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan ber�uktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar. Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari deposito, investasi sewa pembiayaan, pinjaman bank, piutang dan utang usaha sekuritas dan jasaadministrasi efek. Perusahaan dan Entitas Anak memonitorperubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Perusahaan dan Entitas Anak sesuai dengan pasar. Saat ini, Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga karena seluruh pinjaman yang diterima Entitas Anak dikenakan suku bunga tetap.

Risiko kredit Untuk setiap kategori aset keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi kredit.i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit. Eksposur Entitas Anak terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari investasi sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, piutang premi dan koasuransi, piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek dan penyertaan modal ventura dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat. ii. Analisis konsentrasi risiko kredit. Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geogra�s yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan ekonomi atau yang lainnya.

Pelanggan dari Entitas Anak kebanyakan adalah individu dan tidak berkonsentrasi pada wilayah geogra�s tertentu.

Financial RIisk Management Objectives and PolicesThe Company and Subsidiaries are exposed to interest rate risk, credit risk,

liquidity risk, investment risk, solvability risk, working capital adequacy risk,

foreign exchange rate risk, market value risk and insurance risk. The

Company and Subsidiaries’ overall risk management program focus on the

uncertainty of �nancial markets and seek to minimize potential adverse

e�ects on the Company and Subsidiaries’ �nancial performance.

Interest rate riskInterest rate risk is the risk that the fair value or future cash �ows of a �nancial

instrument will �uctuate because of changes in market interest rates.

Financial assets and liabilities which potentially in�uenced by interest rate

risk, especially deposits, investment in �nancing leases, bank loans, trade

receivables and trade payables from securities and administration service.

The Company and Subsidiaries monitor the changes of interest market rate

to ensure the Company and Subsidiaries’ interest rate are agree with market.

Currently, Subsidiaries do not have a formal hedging policy for interest rate

exposures due to the loans obtained by Subsidiaries are subjected to �xed

interest rates.

Credit riskFor each �nancial asset category, the Company and Subsidiaries should

disclose maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk

analysis.

i. Maximum exposure to credit risk.

Subsidiaries’ exposure to credit risk mainly comes from the investment in

�nancing leases, consumer �nancing receivables, premium and

co-insurance receivables, securities trading and stock administration fee

receivables and investment in venture capital, of which the maximum

exposure to credit risk equals to the carrying amount.

ii. Concentration of credit risk analysis.

Concentrations of credit risk arise when a number of customers are

engaged in similar business activities or activities within the same

geographic region, or when they have similar characteristics that would

cause their ability to meet contractual obligations to be similarly

a�ected by changes in economic or other conditions.

The customers of Subsidiaries are mainly individuals and they are not

concentrated in the speci�c geographic region.

EFIInvestasi sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen EFI yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 90 hari diklasi�kasikan sebagai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai.Sebagai jaminan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, EFI menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor atau bukti kepemilikan lain untuk objek lainnya yang dibiayai.

ESIRisiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari nasabah atas liabilitas kontraktual yang mengakibatkan kerugian keuangan kepada ESI. Dalam transaksi perdagangan di Bursa, ESI bertindak sebagai perantara yang mewakili nasabah. ESI tidak memiliki risikokonsentrasi kredit yang signi�kan. ESI memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa perdagangan dengan nasabah yang mempunyai catatan kredit yang baik. Divisi manajemen risiko menetapkan batas kredit dan tingkat jaminan untuk klien.Eksposur risiko kredit ESI berkaitan dengan kegiatan broker saham terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian, ESI memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jaminan yang diterima ESI dapat berupa kas dan efek yang tercatat di bursa.Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan setara kas dan jaminan pada lembaga kliring dan penjaminan, ESI meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada lembaga keuangan yang bereputasi.

ADM, ELI dan DERisiko kredit yang dihadapi oleh ADM, ELI dan DE berasal dari piutang yang diberikan kepada pelanggan. ADM, ELI dan DE telah mengambil beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu untuk memastikan bahwa pemberian produk dan jasa hanya ditujukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan mempunyai sejarah kredit yang baik.ADM, ELI dan DE memberikan jangka waktu kredit 30 hari dari tanggal penerbitan faktur. Langkah preventif lain yang diambil ADM, ELI dan DE adalah pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur piutang. Untuk mengurangi risiko kredit, ADM, ELI dan DE akan menghentikan pemberian produk dan jasa kepada emiten yang gagal bayar.

EFIEFI’s investment in �nancing leases and consumer �nancing receivables

which installments are overdue for more than 90 days are classi�ed as

impaired �nancial assets.

As collateral to the consumer �nancing receivables, EFI receives the

Certi�cates of Ownership (“BPKB”) of the motor vehicles or other proof of

ownership for other objects �nanced by EFI.

ESICredit risk arises from the risk of failure of the customer's contractual liability

which resulting �nancial loss to ESI. In trading transaction on Exchange, ESI

act as broker representing the customer. ESI has not signi�cant concentration

credit risk. ESI has a policy to ensure the trading is performed with the

customers who have good credit records history. Risk management division

sets client limit of credit and level of collateral of the customer.

ESI’s credit risk exposure related to associate stock brokerage activities in

customers’ contractual position in trading. Thus, ESI needs collateral to

reduce its risk. ESI received cash and securities listed in exchange as collateral

instrument.

For other �nancial assets such as cash and cash equivalents and collateral in

the clearing and guarantee institution, ESI reduce the credit risk by doing a

placement at a reputable �nancial institution.

ADM, ELI and DECredit risks exposed by ADM, ELI and DE arise from receivables given to the

customers. ADM, ELI and DE has taken some considered policy to reduce this

risk, which is to ensure the products and services just addressed to trusted and

good credit history customers.

ADM, ELI and DE provide 30 days credit term from the date of issuance

invoice. Other preventive steps taken by ADM, ELI and DE are intensive

monitoring of the balances and aging of receivables. To reduce credit risk,

ADM, ELI and DE will stop providing products and services to default

customers.

Risiko kecukupan modal kerjaESI diwajibkan memenuhi keputusan No. KEP-566/BL/2011 tanggal 31 Oktober 2011, tentang “Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan”. Keputusan tersebut mengatur perusahaan efek, yang menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang efek, yang mengadministrasikan rekening efek nasabah dan manajer investasi, wajib memiliki paling sedikit sebesar Rp25 miliar atau 6.25% dari total liabilitas tanpa utang sub-ordinasi dan utang dalam rangka penawaran umum/penawaran terbatas ditambah ranking liabilitas, mana yang lebih tinggi, ditambah Rp200 juta dan 0,1% dari total dana yang dikelola.Pada tahun 2013 dan 2012, ESI telah memenuhi persyaratan modal sebagaimana tercantum pada peraturan tersebut di atas.

Risiko nilai tukar mata uang asingRisiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko bahwa nilai wajaratau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan ber�uktuasi karena perubahan kurs mata uang asing. Paparan Perusahaan dan Entitas Anak terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari kas dan setara kas, investasi, piutang premi dan koasuransi, aset lainnya, utang koasuransi, reasuransi dan komisi, premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi klaim, utang klaim dan liabilitas kepada pemegang unit link dan liabilitas lainnya.Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Perusahaan dan Entitas Anak dipengaruhi oleh �uktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah dengan mata uang asing lainnya. Pengelolaan risiko nilai tukar mata uang asing dilakukan dengan meminimalisir perbedaan (gap) antara total eksposur liabilitas dalam mata uang asing lainnya dan total eksposur investasi dalam mata uang asing lainnya. Setiap liabilitas dalam mata uang asing lainnya harus memiliki back up investasi dalam mata uang asing yang sama. Pemantauan terhadap perbedaan ini dilakukan secara periodik dan jika terdapat perbedaan yang signi�kan maka akan dilakukan penyeimbangan di sisi investasi.

Risiko harga pasarPerusahaan dan Entitas Anak menghadapi risiko harga pasar terkait investasi efek. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan dan Entitas Anak mendiversi�kasiportofolionya. Diversi�kasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan yang ditentukan keduanya.Analisa sensitivitas ditentukan berdasarkan eksposur risiko atas risiko harga efek yang timbul dari investasi yang termasuk dalam kategori aset keuangan pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan tersedia untuk dijual.

Working capital adequacy riskESI is required to implement decision No. KEP-566/BL/2011 dated October 31,

2011, about “Monitoring and Reporting of Adjusted Net Working Capital”.

The said decision determine the securities company, which operate as

brokerage dealer, perform the administration of customers’ stock account

and investment manager, are required to have at least Rp25 billion or 6,25%

of total liabilities without debt sub-ordinary and debt in order to public

o�ering or limited overing plus ranking liabilities, which the higher, plus

Rp200 milion and 0.1% from total fund managed.

In 2013 and 2012, ESI has ful�lled the capital requirements as stated in

the regulation above.

Foreign exchange rate riskForeign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash �ows of

a �nancial instrument will �uctuate because of changes in foreign exchange

rates. The Company and Subsidiaries’ exposure to exchange rate �uctuations

results primarily from cash and cash equivalent, investments, premium and

co-insurance receivables, other assets, due to co-insurers, reinsurers and

commissions payable, unearned premiums, estimated claims, claims

payable and liability to unit link holders and other liabilities. The reporting

currency is Indonesian Rupiah.

The Company and Subsidiaries’ �nancial performance are in�uenced by

the �uctuation in the exchange rate between the Rupiah and other foreign

currencies. Management of foreign exchange rate risk is made by minimalize

the gap between the total liabilities exposure and investments exposure

denominated in other foreign currencies. Each liability denominated in other

foreign currencies must be supported with investments denominated in the

same foreign currencies. Evaluation upon these gaps is performed

periodically and if there is signi�cant gap, accordingly, will be balancing at

the investments side.

Market value riskThe Company and Subsidiaries are exposed to the market value risk due

to investment securities. To manage the value risk arising from this

investment, the Company and Subsidiaries diversify their portfolio. Portfolio

diversi�cation are done based on the limitation speci�ed by both of them.

Sensitivity analysis is determined based on exposure risk of marketable

securities price risk that arising from investment which included in �nancial

assets at fair value through pro�t or loss and available for sale categories.

Entitas Anak juga membeli reasuransi sebagai bagian dari program mitigasi risiko. Reasuransi ditempatkan secara proporsional dan non-proporsional. Mayoritas reasuransi proporsional adalah surplus treaty yang digunakan untuk mengurangi eksposur keseluruhan Entitas Anak untuk kelas tertentu dari bisnis. Reasuransi non-proporsional yang umumnya digunakan adalah excess of loss yang dirancang untuk meminimalisir eksposur neto Entitas Anak apabila terjadi kerugian akibat bencana. Batas retensi excess of loss bervariasi berdasarkan produk.

Asuransi jiwaKontrak asuransi jiwa yang ditawarkan oleh ELI meliputi: seumur hidup, kematian eka warsa, kesehatan, pensiun disatukan, unit link, pensiun endowment murni, hipotek, penyisihan penurunan jangka dan hibah endowment.

Risiko utama yang terpapar pada ELI adalah sebagai berikut:• Risiko atas kematian - risiko kerugian yang timbul karena kematian yang dialami pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.• Risiko atas morbiditas - risiko kerugian yang timbul karena kondisi kesehatan pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.• Risiko atas panjang usia - risiko kerugian yang timbul karena penerima tunjangan hidup melebihi yang diharapkan.• Risiko atas penerimaan dari investasi - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.• Risiko atas beban - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.• Risiko atas keputusan pemegang polis - risiko atas kerugian yang disebabkan karena tindakan yang diambil oleh pemegang polis berbeda dengan yang diharapkan.

Strategi underwriting ELI ini dirancang untuk memastikanbahwa risiko telah terdiversi�kasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Hal ini sebagian besar dicapai melalui diversi�kasi di sektor industri dan geogra�, penggunaan tes kesehatan untuk memastikan harga telah memperhitungkan kondisi kesehatan saat ini dan riwayat medis keluarga, tinjauan rutin atas klaim aktual yang dialami dan penetapan harga produk,serta prosedur penanganan klaim secara terperinci. Pembatasan penjaminan ditempatkan untuk mendorong pelaksanaan seleksi risiko secara tepat.

The Subsidiaries also purchase reinsurance as part of its risk mitigation

programme. Reinsurance ceded is placed on both a proportional and

non-proportional basis. The majority of proportional reinsurance is surplus

treaty reinsurance which is taken out to reduce the overall exposure of the

Subsidiaries to certain classes of bussiness. Non-proportional reinsurance is

primarily excess of loss reinsurance designed to mitigate the Subsidiaries’ net

exposure to catastrophe losses. Retention limits for the excess of loss

reinsurance vary by product line and territory.

Life insuranceLife insurance contracts o�ered by ELI include: whole life, term insurance,

health assurance, unitised pensions, unit link, pure endowment pensions,

mortgage reduction term allowance and combined endowments.

The main risks that ELI is exposed to are as follows:

• Mortality risk - risk of loss arising due to policyholder death experience

being di�erent than expected.

• Morbidity risk - risk of loss arising due to policyholder health experience

being di�erent than expected.

• Longevity risk - risk of loss arising due to the annuitant living longer than

expected.

• Investment return risk - risk of loss arising from actual returns being

di�erent than expected.

• Expense risk - risk of loss arising from expense experience being different

than expected.

• Policyholder decision risk - risk of loss arising due to policyholder

experiences (lapses and surrenders) being di�erent than expected.

ELI’s underwriting strategy is designed to ensure that risks are well diversi�ed

in terms of type of risk and level of insured bene�ts. This is largely achieved

through diversi�cation across industry sectors and geography, the use of

medical screening in order to ensure that pricing takes account of current

health conditions and family medical history, regular review of actual claims

experience and product pricing, as well as detailed claims’ handling

procedures. Underwriting limits are in place to enforce appropriate risk

selection criteria.

47 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Risiko likuiditasRisiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kesulitan dalam membayar liabilitas keuangannya. Perusahaan dan Entitas Anak secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, dan terus menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk inisiatif penggalangan dana. Inisiatif ini mencakup pinjaman bank dan penerbitan wesel bayar jangka menengah.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola pro�l likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan cara menjaga tingkat kas dan bank, dan ketersediaanpendanaan melalui jumlah komitmen fasilitas kredit yang memadai.

Risiko investasiRisiko investasi adalah risiko yang mungkin terjadi karenapenempatan dana untuk tujuan investasi antara lain berupa:• Risiko fluktuasi nilai tukar mata uang.• Risiko fluktuasi harga saham di bursa.• Risiko tidak dapat ditariknya kembali dana yang ditempatkan akibat perusahaan dimana dana tersebut ditempatkan tidak dapat melakukan pembayaran kembali.Perusahaan dan Entitas Anak menempatkan dana investasi pada instrumen investasi berupa deposito, obligasi, reksa dana, sahamdi pasar modal, penyertaan langsung serta investasi berupa properti. Dalam pengendalian risiko, ADM dan ELI berpedoman pada ketentuan pemerintah mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Risiko solvabilitasRisiko solvabilitas yaitu risiko ketidakmampuan ADM dan ELI memenuhi tingkat solvabilitas seperti yang disyaratkan oleh regulator sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 yang terakhir telah direvisi oleh Peraturan Menteri Keuangan No.53/PMK.010/2012 dimana jika tidak memenuhi ketentuan tersebut dapat berakibat dihentikannya kegiatan operasi ADM dan ELI. Untuk mengelola risiko ini, ADM dan ELI harus selalu menjaga agar kualitas aset dapat diperhitungkan sebagai aset yang diperkenankan. Dengan demikian hasil perhitungan solvabilitas telah memenuhi ketentuan yang berlaku.Rasio solvabilitas ADM adalah 213,97% dan 160,75% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 dan rasio solvabilitas ELI adalah 343,00% dan 192,28% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012. ADM dan ELI telah memenuhi persyaratan batas minimal rasio solvabilitas menurut peraturan yaitu sebesar 100% pada tahun 2013 dan 120% pada tahun 2012.

Liquidity riskLiquidity risk is the risk that the Company and Subsidiaries will have

di�culties in paying its �nancial liabilities. The Company and Subsidiaries

regularly evaluate their projected and actual cash �ow information and

continuously assesses conditions in the �nancial markets for opportunities to

pursue fund-raising initiatives. These initiatives may include bank loans and

medium-term notes payable.

The Company and Subsidiaries manage their liquidity pro�le to be

able to �nance its capital expenditures and service its maturing debts by

maintaining su�cient cash on hand and in banks, and the availability of

funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Investment riskInvestment risk is the risk that may occur due to the placement of funds for

investment purpose, such as:

• The risk of fluctuations in currency exchange rates.

• The risk of stock price fluctuations.

• The risk that funds placed by the Company cannot be withdrawn

because institutions in which the funds were placed cannot make

the repayment.

The Company and Subsidiaries place investment funds in investment

instruments in the form of deposits, bonds, mutual funds, shares in the

capital market, direct investment and investment in the form of property. In

the control of risks, ADM and ELI adhere to government regulations relating

to the �nancial health of the insurance and reinsurance companies in

accordance with prevailing regulations.

Solvability riskSolvability risk is the risk of ADM and ELI’s inability to meet solvency as

required by the regulator, in accordance with the Decision of the Ministry of

Finance No. 424/KMK.06/2003, which have been revised lately by Regulation

of Ministry of Finance No. 53/PMK.10/2012, whereby failure to comply with

the regulation may result in termination of business operations. To manage

this risk, ADM and ELI must always maintain the quality of assets that can be

regarded as assets that are allowed. Thus, resulting solvency calculation is in

accordance with the applicable regulation.

Solvency ratios of ADM are 213.97% and 160.75% for 2013 and 2012,

respectively, and solvency ratios of ELI are 343.00% and 192.28% for 2013 and

2012, respectively. ADM and ELI have ful�lled the minimum required solvency

ratio at 100% in 2013 and 120% in 2012 as stated in the regulations.

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Risiko asuransiRisiko utama kontrak asuransi yang dihadapi oleh Entitas Anak adalah jumlah dan waktu klaim dan pembayaran manfaat aktual yang terjadi berbeda dengan yang diharapkan. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi klaim, besarnya klaim, manfaat aktual yang dibayarkan dan setelah pengembangan klaim jangka panjang. Dengan demikian, tujuan Entitas Anak adalah meyakinkan bahwa penyisihan yang tersedia cukup untuk menutupi liabilitas-liabilitas ini.Eksposur risiko diminimalisir dengan menyebarkan risiko kepada perusahaan asuransi lain atau reasuransi dengan menggunakan program reasuransi. Variabilitas risiko juga dikelola dengan pemilihan yang cermat serta pelaksanaan pedoman strategi underwriting yang dirancang untuk memastikan bahwa risiko telah terdiversi�kasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Selain itu, kebijakan yang ketat dalam menilai klaim baik untuk klaim baru dan klaim dalam proses, reguler reviu terhadap prosedur penanganan klaim adalah kebijakan dan prosedur yang diberlakukan untuk mengurangi eksposur risiko Entitas Anak. Entitas Anak juga menerapkan kebijakan mengelola dan menangani klaim secara aktif, dalam rangka untuk mengurangi eksposur atas perkembangan masa depan yang tak terduga yang dapat berdampak negatif terhadap bisnis. Risiko in�asi diminimalisir dengan mempertimbangkan faktor in�asi saat menghitung liabilitas kontrak asuransi. Jumlah yang dapat dipulihkan dari reasuradur diperkirakan konsisten dengan provisi klaim yang ada dan sesuai dengan kontrak reasuransi. Meskipun, Entitas Anak memiliki perjanjian reasuransi, namun Entitas Anak tidak otomatis dibebaskan kewajibannya kepada pemegang polis dan dengan demikian terdapat eksposur kredit terhadap reasuransi yaitu dimana bila reasuradur tidak dapat memenuhi kewajibannya seperti yang tercantum dalam perjanjian reasuransi. Penempatan Entitas Anak dalam reasuransi juga terdiversi�kasi sehingga tidak menimbulkan ketergantungan pada reasuradur tertentu atau operasi Entitas Anak secara substansial tergantung pada kontrak reasuradur tertentu.

Asuransi kerugianJenis kontrak asuransi umum yang diterbitkan oleh Entitas Anak adalah kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan, rangka kapal, rekayasa dan pengangkutan. Risiko dalam asuransi umum biasanya mencakup periode dua belas bulan atau kurang, kecuali untuk asuransi kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan dan rekayasa.Untuk kontrak asuransi umum, risiko yang paling signi�kan timbul dari perubahan iklim, bencana alam dan kegiatan teroris. Ada juga risiko in�asi untuk klaim yang membutuhkan beberapa tahun untuk penyelesaiannya.

Insurance riskThe principal risk the Subsidiaries face under insurance contracts is that the

actual claims and bene�t payments or the timing thereof, di�er from

expectations. This is in�uenced by the frequency of claims, severity of claims,

actual bene�ts paid and subsequent development of long-term claims.

Therefore, the objective of the Subsidiaries is to ensure that su�cient reserves

are available to cover these liabilities.

The risk exposure is mitigated by spreading the risk to another insurance

company or reinsurance using reinsurance program. The variability of risk is

also improved by careful selection and implementation of underwriting

strategy guidelines, which are designed to ensure that risk are diversi�ed in

term of type of risk and level of insured bene�ts. Furthermore, a strict claim

review policies to assess all new and ongoing claims, regular detail review of

claim handling procedures are all policies and procedures put in place to

reduce the risk exposure of the Subsidiaries. The Subsidiaries further enforces

a policy of actively managing and promptly pursuing claims, in order to

reduce its exposure to unpredictable future developments that can

negatively impact the business. In�ation risk is mitigated by taking into

account when estimating insurance contract liabilities.

Amounts recoverable from reinsurers are estimated in a manner consistent

with the outstanding claims provisions and are in accordance with

the reinsurance contracts. Although, the Subsidiaries have reinsurance

arrangements, it is not relieved of its direct obligations to its policyholders

and thus a credit exposure exits with respect to ceded insurance, to the extent

that any reinsurer is unable to meet its obligation assumed under such

reinsurance agrements. The Subsidiaries’ placement of reinsurance is

diversi�ed such that it is neither dependent on a single reinsurer nor the

operation of the Subsidiaries substantially dependent upon any single

reinsurance contract.

Casualty insuranceType of general insurance contracts issued by the Subsidiaries are �re, motor

vehicles, accident, marine hull, engineering and marine cargo. Risks under

general insurance policies usually cover twelve months duration or less,

except for �re, motor vehicle, accident and engineering insurance.

For general insurance contracts, the most signi�cant risks arise from climate

changes, natural disasters and terrorist activities. For longer tail claims that

take some years to settle, there is also in�ation risk.

Asumsi-asumsi utamaLiabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim, liabilitas manfaat polis masa depan dan premi yang belum merupakan pendapatan.

Asuransi kerugianLiabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim dan premi yang belum merupakan pendapatan.Asumsi utama yang mendasari estimasi klaim adalah klaimpengembangan masa depan Entitas Anak akan mengikuti pola yang sama dengan pengalaman klaim pengembangan masa lalu. Ini termasuk asumsi-asumsi dalam hal rata-rata klaim biaya, biaya-biaya klaim penanganan dan jumlah klaim mencapai kecelakaan per tahun.Penilaian kualitatif tambahan yang digunakan untuk menilai sejauh mana tren masa lalu mungkin tidak berlaku di masa depan, misalnya: kejadian tertentu yang tidak akan berulang, perubahan faktor pasar seperti tingkah laku masyarakat dalam klaim, kondisi ekonomi dan juga faktor internal seperti bauran investasi dan prosedurpenanganan klaim. Penilaian juga digunakan untuk menilai sejauh mana faktor-faktor eksternal seperti keputusan pengadilan dan peraturan pemerintah mempengaruhi estimasi.

Asuransi jiwaAsumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Tingkat mortalitas dan morbiditasAsumsi ini didasarkan pada standar industri dan tabel nasional, sesuai dengan jenis kontrak tertulis dan wilayah di mana pihak tertanggung berada. Asumsi-asumsi tersebut mencerminkan hasil terbaru dan disesuaikan pada saat yang tepat untuk mencerminkan hasilPerusahaan. Penyisihan secara tepat, tapi tidak berlebihan, dilakukan untuk perbaikan harapan di masa depan. Asumsi dibedakan menurut jenis kelamin, kelas penjaminan dan jenis kontrak. Asumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Penerimaan dari investasiRata-rata tertimbang dari tingkat penerimaan kembali diturunkan berdasarkan model portofolio yang diasumsikan untuk mendukung kewajiban, konsisten dengan strategi alokasi aset jangka panjang. Perkiraan ini didasarkan pada pada hasil pasar saat ini serta harapan atas perkembangan ekonomi dan keuangan di masa depan. Peningkatan pada tingkat penerimaan kembali dari investasi akan mengakibatkan penurunan biaya dan peningkatan keuntungan bagi para pemegang saham.

Key assumptionsThe insurance liabilities consist of estimated claims, liability for future policy

bene�ts and unearned premium reserve.

Casualty insuranceThe insurance liabilities consist of estimated claims and unearned premium

reserve.

The principal assumption underlying the estimated claims is that the

Subsidiaries’ future claim development will follow a similar pattern to past

claims development experience. This includes assumptions in respect of

average claim costs, claim handling costs and claim number of reach

accident year.

Additional qualitative judgements are used to assess the extent to which past

trends may not apply in the future, for example: one-o� occurrence; changes

in market factors such as public attitude to claiming; economic condition; as

well internal factors such as portfolio mix, policy condition and claim

handling procedures. Judgement is further used to assess the extent to which

external factors such as judicial decisions and government legislation a�ect

the estimates.

Life insuranceThe key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly

sensitive are as follows:

Mortality and morbidity ratesAssumptions are based on industry standard and national tables, according

to the type of contract written and the territory in which the insured person

resides. They re�ect recent historical experience and are adjusted when

appropriate to re�ect the Company’s own experiences. An appropriate, but

not excessive, prudent allowance is made for expected future improvements.

Assumptions are di�erentiated by sex, underwriting class and contract type.

The key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly

sensitive are as follows:

Investment returnThe weighted average rate of return is derived based on a portfolio model

that is assumed to back up liabilities, consistent with the long-term asset

allocation strategy. These estimates are based on current market returns as

well as expectations about future economic and �nancial developments. An

increase in investment return would lead to a reduction in expenditure and

an increase in pro�ts for the shareholders.

Tingkat DiskontoKewajiban asuransi jiwa ditentukan sebagai jumlah dari nilai diskonto dari manfaat yang diharapkan dan biaya administrasi masa mendatang secara langsung terkait dengan kontrak, dikurangi nilai diskon dari premi teoritis yang akan diperlukan untuk memenuhiarus kas keluar di masa depan. Tingkat diskonto didasarkan pada tingkat risiko industri saat ini, disesuaikan untuk paparan risiko atas perusahaan. Penurunan tingkat diskonto akan meningkatkan nilai kewajiban asuransi dan karenanya mengurangi keuntungan bagi pemegang saham.

Pengelolaan ModalTujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan,Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

Discount rateLife insurance liabilities are determined as the sum of the discounted value of

the expected bene�ts and future administration expenses directly related to

the contract, less the discounted value of the expected theoretical premiums

that would be required to meet these future cash out�ows. Discount rates are

based on current industry risk rates, adjusted for the Company’s own risk

exposure. A decrease in the discount rate will increase the value of the

insurance liability and therefore reduce pro�ts for the shareholders.

Capital ManagementThe primary objective of the Company and Subsidiaries’ capital

management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to

support its business and maximize shareholder value.

The Company and Subsidiaries manage their capital structure and makes

adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain

and adjust the capital structure, the Company and Subsidiaries may adjust

the dividend payment to shareholdes, issue new shares. No changes were

made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2013 and

2012.

The Company and Subsidiaries’ policy is to maintain a healthy capital

structure in order to secure access to �nance at a reasonable cost.

Page 49: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko KeuanganPerusahaan dan Entitas Anak dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko investasi, risiko solvabilitas, risiko kecukupan modal kerja, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga pasar dan risiko asuransi. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terfokus padaketidakpastian pasar keuangan dan meminimumkan potensi kerugian yang berdampak pada kinerja Perusahaan dan Entitas Anak.

Risiko tingkat bunga Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan ber�uktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar. Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari deposito, investasi sewa pembiayaan, pinjaman bank, piutang dan utang usaha sekuritas dan jasaadministrasi efek. Perusahaan dan Entitas Anak memonitorperubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Perusahaan dan Entitas Anak sesuai dengan pasar. Saat ini, Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga karena seluruh pinjaman yang diterima Entitas Anak dikenakan suku bunga tetap.

Risiko kredit Untuk setiap kategori aset keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi kredit.i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit. Eksposur Entitas Anak terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari investasi sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, piutang premi dan koasuransi, piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek dan penyertaan modal ventura dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat. ii. Analisis konsentrasi risiko kredit. Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geogra�s yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan ekonomi atau yang lainnya.

Pelanggan dari Entitas Anak kebanyakan adalah individu dan tidak berkonsentrasi pada wilayah geogra�s tertentu.

Financial RIisk Management Objectives and PolicesThe Company and Subsidiaries are exposed to interest rate risk, credit risk,

liquidity risk, investment risk, solvability risk, working capital adequacy risk,

foreign exchange rate risk, market value risk and insurance risk. The

Company and Subsidiaries’ overall risk management program focus on the

uncertainty of �nancial markets and seek to minimize potential adverse

e�ects on the Company and Subsidiaries’ �nancial performance.

Interest rate riskInterest rate risk is the risk that the fair value or future cash �ows of a �nancial

instrument will �uctuate because of changes in market interest rates.

Financial assets and liabilities which potentially in�uenced by interest rate

risk, especially deposits, investment in �nancing leases, bank loans, trade

receivables and trade payables from securities and administration service.

The Company and Subsidiaries monitor the changes of interest market rate

to ensure the Company and Subsidiaries’ interest rate are agree with market.

Currently, Subsidiaries do not have a formal hedging policy for interest rate

exposures due to the loans obtained by Subsidiaries are subjected to �xed

interest rates.

Credit riskFor each �nancial asset category, the Company and Subsidiaries should

disclose maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk

analysis.

i. Maximum exposure to credit risk.

Subsidiaries’ exposure to credit risk mainly comes from the investment in

�nancing leases, consumer �nancing receivables, premium and

co-insurance receivables, securities trading and stock administration fee

receivables and investment in venture capital, of which the maximum

exposure to credit risk equals to the carrying amount.

ii. Concentration of credit risk analysis.

Concentrations of credit risk arise when a number of customers are

engaged in similar business activities or activities within the same

geographic region, or when they have similar characteristics that would

cause their ability to meet contractual obligations to be similarly

a�ected by changes in economic or other conditions.

The customers of Subsidiaries are mainly individuals and they are not

concentrated in the speci�c geographic region.

EFIInvestasi sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen EFI yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 90 hari diklasi�kasikan sebagai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai.Sebagai jaminan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, EFI menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor atau bukti kepemilikan lain untuk objek lainnya yang dibiayai.

ESIRisiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari nasabah atas liabilitas kontraktual yang mengakibatkan kerugian keuangan kepada ESI. Dalam transaksi perdagangan di Bursa, ESI bertindak sebagai perantara yang mewakili nasabah. ESI tidak memiliki risikokonsentrasi kredit yang signi�kan. ESI memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa perdagangan dengan nasabah yang mempunyai catatan kredit yang baik. Divisi manajemen risiko menetapkan batas kredit dan tingkat jaminan untuk klien.Eksposur risiko kredit ESI berkaitan dengan kegiatan broker saham terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian, ESI memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jaminan yang diterima ESI dapat berupa kas dan efek yang tercatat di bursa.Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan setara kas dan jaminan pada lembaga kliring dan penjaminan, ESI meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada lembaga keuangan yang bereputasi.

ADM, ELI dan DERisiko kredit yang dihadapi oleh ADM, ELI dan DE berasal dari piutang yang diberikan kepada pelanggan. ADM, ELI dan DE telah mengambil beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu untuk memastikan bahwa pemberian produk dan jasa hanya ditujukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan mempunyai sejarah kredit yang baik.ADM, ELI dan DE memberikan jangka waktu kredit 30 hari dari tanggal penerbitan faktur. Langkah preventif lain yang diambil ADM, ELI dan DE adalah pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur piutang. Untuk mengurangi risiko kredit, ADM, ELI dan DE akan menghentikan pemberian produk dan jasa kepada emiten yang gagal bayar.

EFIEFI’s investment in �nancing leases and consumer �nancing receivables

which installments are overdue for more than 90 days are classi�ed as

impaired �nancial assets.

As collateral to the consumer �nancing receivables, EFI receives the

Certi�cates of Ownership (“BPKB”) of the motor vehicles or other proof of

ownership for other objects �nanced by EFI.

ESICredit risk arises from the risk of failure of the customer's contractual liability

which resulting �nancial loss to ESI. In trading transaction on Exchange, ESI

act as broker representing the customer. ESI has not signi�cant concentration

credit risk. ESI has a policy to ensure the trading is performed with the

customers who have good credit records history. Risk management division

sets client limit of credit and level of collateral of the customer.

ESI’s credit risk exposure related to associate stock brokerage activities in

customers’ contractual position in trading. Thus, ESI needs collateral to

reduce its risk. ESI received cash and securities listed in exchange as collateral

instrument.

For other �nancial assets such as cash and cash equivalents and collateral in

the clearing and guarantee institution, ESI reduce the credit risk by doing a

placement at a reputable �nancial institution.

ADM, ELI and DECredit risks exposed by ADM, ELI and DE arise from receivables given to the

customers. ADM, ELI and DE has taken some considered policy to reduce this

risk, which is to ensure the products and services just addressed to trusted and

good credit history customers.

ADM, ELI and DE provide 30 days credit term from the date of issuance

invoice. Other preventive steps taken by ADM, ELI and DE are intensive

monitoring of the balances and aging of receivables. To reduce credit risk,

ADM, ELI and DE will stop providing products and services to default

customers.

PT Equity Development Investment Tbk48

Risiko kecukupan modal kerjaESI diwajibkan memenuhi keputusan No. KEP-566/BL/2011 tanggal 31 Oktober 2011, tentang “Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan”. Keputusan tersebut mengatur perusahaan efek, yang menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang efek, yang mengadministrasikan rekening efek nasabah dan manajer investasi, wajib memiliki paling sedikit sebesar Rp25 miliar atau 6.25% dari total liabilitas tanpa utang sub-ordinasi dan utang dalam rangka penawaran umum/penawaran terbatas ditambah ranking liabilitas, mana yang lebih tinggi, ditambah Rp200 juta dan 0,1% dari total dana yang dikelola.Pada tahun 2013 dan 2012, ESI telah memenuhi persyaratan modal sebagaimana tercantum pada peraturan tersebut di atas.

Risiko nilai tukar mata uang asingRisiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko bahwa nilai wajaratau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan ber�uktuasi karena perubahan kurs mata uang asing. Paparan Perusahaan dan Entitas Anak terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari kas dan setara kas, investasi, piutang premi dan koasuransi, aset lainnya, utang koasuransi, reasuransi dan komisi, premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi klaim, utang klaim dan liabilitas kepada pemegang unit link dan liabilitas lainnya.Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Perusahaan dan Entitas Anak dipengaruhi oleh �uktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah dengan mata uang asing lainnya. Pengelolaan risiko nilai tukar mata uang asing dilakukan dengan meminimalisir perbedaan (gap) antara total eksposur liabilitas dalam mata uang asing lainnya dan total eksposur investasi dalam mata uang asing lainnya. Setiap liabilitas dalam mata uang asing lainnya harus memiliki back up investasi dalam mata uang asing yang sama. Pemantauan terhadap perbedaan ini dilakukan secara periodik dan jika terdapat perbedaan yang signi�kan maka akan dilakukan penyeimbangan di sisi investasi.

Risiko harga pasarPerusahaan dan Entitas Anak menghadapi risiko harga pasar terkait investasi efek. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan dan Entitas Anak mendiversi�kasiportofolionya. Diversi�kasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan yang ditentukan keduanya.Analisa sensitivitas ditentukan berdasarkan eksposur risiko atas risiko harga efek yang timbul dari investasi yang termasuk dalam kategori aset keuangan pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan tersedia untuk dijual.

Working capital adequacy riskESI is required to implement decision No. KEP-566/BL/2011 dated October 31,

2011, about “Monitoring and Reporting of Adjusted Net Working Capital”.

The said decision determine the securities company, which operate as

brokerage dealer, perform the administration of customers’ stock account

and investment manager, are required to have at least Rp25 billion or 6,25%

of total liabilities without debt sub-ordinary and debt in order to public

o�ering or limited overing plus ranking liabilities, which the higher, plus

Rp200 milion and 0.1% from total fund managed.

In 2013 and 2012, ESI has ful�lled the capital requirements as stated in

the regulation above.

Foreign exchange rate riskForeign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash �ows of

a �nancial instrument will �uctuate because of changes in foreign exchange

rates. The Company and Subsidiaries’ exposure to exchange rate �uctuations

results primarily from cash and cash equivalent, investments, premium and

co-insurance receivables, other assets, due to co-insurers, reinsurers and

commissions payable, unearned premiums, estimated claims, claims

payable and liability to unit link holders and other liabilities. The reporting

currency is Indonesian Rupiah.

The Company and Subsidiaries’ �nancial performance are in�uenced by

the �uctuation in the exchange rate between the Rupiah and other foreign

currencies. Management of foreign exchange rate risk is made by minimalize

the gap between the total liabilities exposure and investments exposure

denominated in other foreign currencies. Each liability denominated in other

foreign currencies must be supported with investments denominated in the

same foreign currencies. Evaluation upon these gaps is performed

periodically and if there is signi�cant gap, accordingly, will be balancing at

the investments side.

Market value riskThe Company and Subsidiaries are exposed to the market value risk due

to investment securities. To manage the value risk arising from this

investment, the Company and Subsidiaries diversify their portfolio. Portfolio

diversi�cation are done based on the limitation speci�ed by both of them.

Sensitivity analysis is determined based on exposure risk of marketable

securities price risk that arising from investment which included in �nancial

assets at fair value through pro�t or loss and available for sale categories.

Entitas Anak juga membeli reasuransi sebagai bagian dari program mitigasi risiko. Reasuransi ditempatkan secara proporsional dan non-proporsional. Mayoritas reasuransi proporsional adalah surplus treaty yang digunakan untuk mengurangi eksposur keseluruhan Entitas Anak untuk kelas tertentu dari bisnis. Reasuransi non-proporsional yang umumnya digunakan adalah excess of loss yang dirancang untuk meminimalisir eksposur neto Entitas Anak apabila terjadi kerugian akibat bencana. Batas retensi excess of loss bervariasi berdasarkan produk.

Asuransi jiwaKontrak asuransi jiwa yang ditawarkan oleh ELI meliputi: seumur hidup, kematian eka warsa, kesehatan, pensiun disatukan, unit link, pensiun endowment murni, hipotek, penyisihan penurunan jangka dan hibah endowment.

Risiko utama yang terpapar pada ELI adalah sebagai berikut:• Risiko atas kematian - risiko kerugian yang timbul karena kematian yang dialami pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.• Risiko atas morbiditas - risiko kerugian yang timbul karena kondisi kesehatan pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.• Risiko atas panjang usia - risiko kerugian yang timbul karena penerima tunjangan hidup melebihi yang diharapkan.• Risiko atas penerimaan dari investasi - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.• Risiko atas beban - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.• Risiko atas keputusan pemegang polis - risiko atas kerugian yang disebabkan karena tindakan yang diambil oleh pemegang polis berbeda dengan yang diharapkan.

Strategi underwriting ELI ini dirancang untuk memastikanbahwa risiko telah terdiversi�kasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Hal ini sebagian besar dicapai melalui diversi�kasi di sektor industri dan geogra�, penggunaan tes kesehatan untuk memastikan harga telah memperhitungkan kondisi kesehatan saat ini dan riwayat medis keluarga, tinjauan rutin atas klaim aktual yang dialami dan penetapan harga produk,serta prosedur penanganan klaim secara terperinci. Pembatasan penjaminan ditempatkan untuk mendorong pelaksanaan seleksi risiko secara tepat.

The Subsidiaries also purchase reinsurance as part of its risk mitigation

programme. Reinsurance ceded is placed on both a proportional and

non-proportional basis. The majority of proportional reinsurance is surplus

treaty reinsurance which is taken out to reduce the overall exposure of the

Subsidiaries to certain classes of bussiness. Non-proportional reinsurance is

primarily excess of loss reinsurance designed to mitigate the Subsidiaries’ net

exposure to catastrophe losses. Retention limits for the excess of loss

reinsurance vary by product line and territory.

Life insuranceLife insurance contracts o�ered by ELI include: whole life, term insurance,

health assurance, unitised pensions, unit link, pure endowment pensions,

mortgage reduction term allowance and combined endowments.

The main risks that ELI is exposed to are as follows:

• Mortality risk - risk of loss arising due to policyholder death experience

being di�erent than expected.

• Morbidity risk - risk of loss arising due to policyholder health experience

being di�erent than expected.

• Longevity risk - risk of loss arising due to the annuitant living longer than

expected.

• Investment return risk - risk of loss arising from actual returns being

di�erent than expected.

• Expense risk - risk of loss arising from expense experience being different

than expected.

• Policyholder decision risk - risk of loss arising due to policyholder

experiences (lapses and surrenders) being di�erent than expected.

ELI’s underwriting strategy is designed to ensure that risks are well diversi�ed

in terms of type of risk and level of insured bene�ts. This is largely achieved

through diversi�cation across industry sectors and geography, the use of

medical screening in order to ensure that pricing takes account of current

health conditions and family medical history, regular review of actual claims

experience and product pricing, as well as detailed claims’ handling

procedures. Underwriting limits are in place to enforce appropriate risk

selection criteria.

Risiko likuiditasRisiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kesulitan dalam membayar liabilitas keuangannya. Perusahaan dan Entitas Anak secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, dan terus menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk inisiatif penggalangan dana. Inisiatif ini mencakup pinjaman bank dan penerbitan wesel bayar jangka menengah.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola pro�l likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan cara menjaga tingkat kas dan bank, dan ketersediaanpendanaan melalui jumlah komitmen fasilitas kredit yang memadai.

Risiko investasiRisiko investasi adalah risiko yang mungkin terjadi karenapenempatan dana untuk tujuan investasi antara lain berupa:• Risiko fluktuasi nilai tukar mata uang.• Risiko fluktuasi harga saham di bursa.• Risiko tidak dapat ditariknya kembali dana yang ditempatkan akibat perusahaan dimana dana tersebut ditempatkan tidak dapat melakukan pembayaran kembali.Perusahaan dan Entitas Anak menempatkan dana investasi pada instrumen investasi berupa deposito, obligasi, reksa dana, sahamdi pasar modal, penyertaan langsung serta investasi berupa properti. Dalam pengendalian risiko, ADM dan ELI berpedoman pada ketentuan pemerintah mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Risiko solvabilitasRisiko solvabilitas yaitu risiko ketidakmampuan ADM dan ELI memenuhi tingkat solvabilitas seperti yang disyaratkan oleh regulator sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 yang terakhir telah direvisi oleh Peraturan Menteri Keuangan No.53/PMK.010/2012 dimana jika tidak memenuhi ketentuan tersebut dapat berakibat dihentikannya kegiatan operasi ADM dan ELI. Untuk mengelola risiko ini, ADM dan ELI harus selalu menjaga agar kualitas aset dapat diperhitungkan sebagai aset yang diperkenankan. Dengan demikian hasil perhitungan solvabilitas telah memenuhi ketentuan yang berlaku.Rasio solvabilitas ADM adalah 213,97% dan 160,75% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 dan rasio solvabilitas ELI adalah 343,00% dan 192,28% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012. ADM dan ELI telah memenuhi persyaratan batas minimal rasio solvabilitas menurut peraturan yaitu sebesar 100% pada tahun 2013 dan 120% pada tahun 2012.

Liquidity riskLiquidity risk is the risk that the Company and Subsidiaries will have

di�culties in paying its �nancial liabilities. The Company and Subsidiaries

regularly evaluate their projected and actual cash �ow information and

continuously assesses conditions in the �nancial markets for opportunities to

pursue fund-raising initiatives. These initiatives may include bank loans and

medium-term notes payable.

The Company and Subsidiaries manage their liquidity pro�le to be

able to �nance its capital expenditures and service its maturing debts by

maintaining su�cient cash on hand and in banks, and the availability of

funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Investment riskInvestment risk is the risk that may occur due to the placement of funds for

investment purpose, such as:

• The risk of fluctuations in currency exchange rates.

• The risk of stock price fluctuations.

• The risk that funds placed by the Company cannot be withdrawn

because institutions in which the funds were placed cannot make

the repayment.

The Company and Subsidiaries place investment funds in investment

instruments in the form of deposits, bonds, mutual funds, shares in the

capital market, direct investment and investment in the form of property. In

the control of risks, ADM and ELI adhere to government regulations relating

to the �nancial health of the insurance and reinsurance companies in

accordance with prevailing regulations.

Solvability riskSolvability risk is the risk of ADM and ELI’s inability to meet solvency as

required by the regulator, in accordance with the Decision of the Ministry of

Finance No. 424/KMK.06/2003, which have been revised lately by Regulation

of Ministry of Finance No. 53/PMK.10/2012, whereby failure to comply with

the regulation may result in termination of business operations. To manage

this risk, ADM and ELI must always maintain the quality of assets that can be

regarded as assets that are allowed. Thus, resulting solvency calculation is in

accordance with the applicable regulation.

Solvency ratios of ADM are 213.97% and 160.75% for 2013 and 2012,

respectively, and solvency ratios of ELI are 343.00% and 192.28% for 2013 and

2012, respectively. ADM and ELI have ful�lled the minimum required solvency

ratio at 100% in 2013 and 120% in 2012 as stated in the regulations.

Risiko asuransiRisiko utama kontrak asuransi yang dihadapi oleh Entitas Anak adalah jumlah dan waktu klaim dan pembayaran manfaat aktual yang terjadi berbeda dengan yang diharapkan. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi klaim, besarnya klaim, manfaat aktual yang dibayarkan dan setelah pengembangan klaim jangka panjang. Dengan demikian, tujuan Entitas Anak adalah meyakinkan bahwa penyisihan yang tersedia cukup untuk menutupi liabilitas-liabilitas ini.Eksposur risiko diminimalisir dengan menyebarkan risiko kepada perusahaan asuransi lain atau reasuransi dengan menggunakan program reasuransi. Variabilitas risiko juga dikelola dengan pemilihan yang cermat serta pelaksanaan pedoman strategi underwriting yang dirancang untuk memastikan bahwa risiko telah terdiversi�kasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Selain itu, kebijakan yang ketat dalam menilai klaim baik untuk klaim baru dan klaim dalam proses, reguler reviu terhadap prosedur penanganan klaim adalah kebijakan dan prosedur yang diberlakukan untuk mengurangi eksposur risiko Entitas Anak. Entitas Anak juga menerapkan kebijakan mengelola dan menangani klaim secara aktif, dalam rangka untuk mengurangi eksposur atas perkembangan masa depan yang tak terduga yang dapat berdampak negatif terhadap bisnis. Risiko in�asi diminimalisir dengan mempertimbangkan faktor in�asi saat menghitung liabilitas kontrak asuransi. Jumlah yang dapat dipulihkan dari reasuradur diperkirakan konsisten dengan provisi klaim yang ada dan sesuai dengan kontrak reasuransi. Meskipun, Entitas Anak memiliki perjanjian reasuransi, namun Entitas Anak tidak otomatis dibebaskan kewajibannya kepada pemegang polis dan dengan demikian terdapat eksposur kredit terhadap reasuransi yaitu dimana bila reasuradur tidak dapat memenuhi kewajibannya seperti yang tercantum dalam perjanjian reasuransi. Penempatan Entitas Anak dalam reasuransi juga terdiversi�kasi sehingga tidak menimbulkan ketergantungan pada reasuradur tertentu atau operasi Entitas Anak secara substansial tergantung pada kontrak reasuradur tertentu.

Asuransi kerugianJenis kontrak asuransi umum yang diterbitkan oleh Entitas Anak adalah kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan, rangka kapal, rekayasa dan pengangkutan. Risiko dalam asuransi umum biasanya mencakup periode dua belas bulan atau kurang, kecuali untuk asuransi kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan dan rekayasa.Untuk kontrak asuransi umum, risiko yang paling signi�kan timbul dari perubahan iklim, bencana alam dan kegiatan teroris. Ada juga risiko in�asi untuk klaim yang membutuhkan beberapa tahun untuk penyelesaiannya.

Insurance riskThe principal risk the Subsidiaries face under insurance contracts is that the

actual claims and bene�t payments or the timing thereof, di�er from

expectations. This is in�uenced by the frequency of claims, severity of claims,

actual bene�ts paid and subsequent development of long-term claims.

Therefore, the objective of the Subsidiaries is to ensure that su�cient reserves

are available to cover these liabilities.

The risk exposure is mitigated by spreading the risk to another insurance

company or reinsurance using reinsurance program. The variability of risk is

also improved by careful selection and implementation of underwriting

strategy guidelines, which are designed to ensure that risk are diversi�ed in

term of type of risk and level of insured bene�ts. Furthermore, a strict claim

review policies to assess all new and ongoing claims, regular detail review of

claim handling procedures are all policies and procedures put in place to

reduce the risk exposure of the Subsidiaries. The Subsidiaries further enforces

a policy of actively managing and promptly pursuing claims, in order to

reduce its exposure to unpredictable future developments that can

negatively impact the business. In�ation risk is mitigated by taking into

account when estimating insurance contract liabilities.

Amounts recoverable from reinsurers are estimated in a manner consistent

with the outstanding claims provisions and are in accordance with

the reinsurance contracts. Although, the Subsidiaries have reinsurance

arrangements, it is not relieved of its direct obligations to its policyholders

and thus a credit exposure exits with respect to ceded insurance, to the extent

that any reinsurer is unable to meet its obligation assumed under such

reinsurance agrements. The Subsidiaries’ placement of reinsurance is

diversi�ed such that it is neither dependent on a single reinsurer nor the

operation of the Subsidiaries substantially dependent upon any single

reinsurance contract.

Casualty insuranceType of general insurance contracts issued by the Subsidiaries are �re, motor

vehicles, accident, marine hull, engineering and marine cargo. Risks under

general insurance policies usually cover twelve months duration or less,

except for �re, motor vehicle, accident and engineering insurance.

For general insurance contracts, the most signi�cant risks arise from climate

changes, natural disasters and terrorist activities. For longer tail claims that

take some years to settle, there is also in�ation risk.

Asumsi-asumsi utamaLiabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim, liabilitas manfaat polis masa depan dan premi yang belum merupakan pendapatan.

Asuransi kerugianLiabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim dan premi yang belum merupakan pendapatan.Asumsi utama yang mendasari estimasi klaim adalah klaimpengembangan masa depan Entitas Anak akan mengikuti pola yang sama dengan pengalaman klaim pengembangan masa lalu. Ini termasuk asumsi-asumsi dalam hal rata-rata klaim biaya, biaya-biaya klaim penanganan dan jumlah klaim mencapai kecelakaan per tahun.Penilaian kualitatif tambahan yang digunakan untuk menilai sejauh mana tren masa lalu mungkin tidak berlaku di masa depan, misalnya: kejadian tertentu yang tidak akan berulang, perubahan faktor pasar seperti tingkah laku masyarakat dalam klaim, kondisi ekonomi dan juga faktor internal seperti bauran investasi dan prosedurpenanganan klaim. Penilaian juga digunakan untuk menilai sejauh mana faktor-faktor eksternal seperti keputusan pengadilan dan peraturan pemerintah mempengaruhi estimasi.

Asuransi jiwaAsumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Tingkat mortalitas dan morbiditasAsumsi ini didasarkan pada standar industri dan tabel nasional, sesuai dengan jenis kontrak tertulis dan wilayah di mana pihak tertanggung berada. Asumsi-asumsi tersebut mencerminkan hasil terbaru dan disesuaikan pada saat yang tepat untuk mencerminkan hasilPerusahaan. Penyisihan secara tepat, tapi tidak berlebihan, dilakukan untuk perbaikan harapan di masa depan. Asumsi dibedakan menurut jenis kelamin, kelas penjaminan dan jenis kontrak. Asumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Penerimaan dari investasiRata-rata tertimbang dari tingkat penerimaan kembali diturunkan berdasarkan model portofolio yang diasumsikan untuk mendukung kewajiban, konsisten dengan strategi alokasi aset jangka panjang. Perkiraan ini didasarkan pada pada hasil pasar saat ini serta harapan atas perkembangan ekonomi dan keuangan di masa depan. Peningkatan pada tingkat penerimaan kembali dari investasi akan mengakibatkan penurunan biaya dan peningkatan keuntungan bagi para pemegang saham.

Key assumptionsThe insurance liabilities consist of estimated claims, liability for future policy

bene�ts and unearned premium reserve.

Casualty insuranceThe insurance liabilities consist of estimated claims and unearned premium

reserve.

The principal assumption underlying the estimated claims is that the

Subsidiaries’ future claim development will follow a similar pattern to past

claims development experience. This includes assumptions in respect of

average claim costs, claim handling costs and claim number of reach

accident year.

Additional qualitative judgements are used to assess the extent to which past

trends may not apply in the future, for example: one-o� occurrence; changes

in market factors such as public attitude to claiming; economic condition; as

well internal factors such as portfolio mix, policy condition and claim

handling procedures. Judgement is further used to assess the extent to which

external factors such as judicial decisions and government legislation a�ect

the estimates.

Life insuranceThe key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly

sensitive are as follows:

Mortality and morbidity ratesAssumptions are based on industry standard and national tables, according

to the type of contract written and the territory in which the insured person

resides. They re�ect recent historical experience and are adjusted when

appropriate to re�ect the Company’s own experiences. An appropriate, but

not excessive, prudent allowance is made for expected future improvements.

Assumptions are di�erentiated by sex, underwriting class and contract type.

The key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly

sensitive are as follows:

Investment returnThe weighted average rate of return is derived based on a portfolio model

that is assumed to back up liabilities, consistent with the long-term asset

allocation strategy. These estimates are based on current market returns as

well as expectations about future economic and �nancial developments. An

increase in investment return would lead to a reduction in expenditure and

an increase in pro�ts for the shareholders.

Tingkat DiskontoKewajiban asuransi jiwa ditentukan sebagai jumlah dari nilai diskonto dari manfaat yang diharapkan dan biaya administrasi masa mendatang secara langsung terkait dengan kontrak, dikurangi nilai diskon dari premi teoritis yang akan diperlukan untuk memenuhiarus kas keluar di masa depan. Tingkat diskonto didasarkan pada tingkat risiko industri saat ini, disesuaikan untuk paparan risiko atas perusahaan. Penurunan tingkat diskonto akan meningkatkan nilai kewajiban asuransi dan karenanya mengurangi keuntungan bagi pemegang saham.

Pengelolaan ModalTujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan,Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

Discount rateLife insurance liabilities are determined as the sum of the discounted value of

the expected bene�ts and future administration expenses directly related to

the contract, less the discounted value of the expected theoretical premiums

that would be required to meet these future cash out�ows. Discount rates are

based on current industry risk rates, adjusted for the Company’s own risk

exposure. A decrease in the discount rate will increase the value of the

insurance liability and therefore reduce pro�ts for the shareholders.

Capital ManagementThe primary objective of the Company and Subsidiaries’ capital

management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to

support its business and maximize shareholder value.

The Company and Subsidiaries manage their capital structure and makes

adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain

and adjust the capital structure, the Company and Subsidiaries may adjust

the dividend payment to shareholdes, issue new shares. No changes were

made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2013 and

2012.

The Company and Subsidiaries’ policy is to maintain a healthy capital

structure in order to secure access to �nance at a reasonable cost.

Page 50: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko KeuanganPerusahaan dan Entitas Anak dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko investasi, risiko solvabilitas, risiko kecukupan modal kerja, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga pasar dan risiko asuransi. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terfokus padaketidakpastian pasar keuangan dan meminimumkan potensi kerugian yang berdampak pada kinerja Perusahaan dan Entitas Anak.

Risiko tingkat bunga Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan ber�uktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar. Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari deposito, investasi sewa pembiayaan, pinjaman bank, piutang dan utang usaha sekuritas dan jasaadministrasi efek. Perusahaan dan Entitas Anak memonitorperubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Perusahaan dan Entitas Anak sesuai dengan pasar. Saat ini, Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga karena seluruh pinjaman yang diterima Entitas Anak dikenakan suku bunga tetap.

Risiko kredit Untuk setiap kategori aset keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi kredit.i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit. Eksposur Entitas Anak terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari investasi sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, piutang premi dan koasuransi, piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek dan penyertaan modal ventura dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat. ii. Analisis konsentrasi risiko kredit. Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geogra�s yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan ekonomi atau yang lainnya.

Pelanggan dari Entitas Anak kebanyakan adalah individu dan tidak berkonsentrasi pada wilayah geogra�s tertentu.

Financial RIisk Management Objectives and PolicesThe Company and Subsidiaries are exposed to interest rate risk, credit risk,

liquidity risk, investment risk, solvability risk, working capital adequacy risk,

foreign exchange rate risk, market value risk and insurance risk. The

Company and Subsidiaries’ overall risk management program focus on the

uncertainty of �nancial markets and seek to minimize potential adverse

e�ects on the Company and Subsidiaries’ �nancial performance.

Interest rate riskInterest rate risk is the risk that the fair value or future cash �ows of a �nancial

instrument will �uctuate because of changes in market interest rates.

Financial assets and liabilities which potentially in�uenced by interest rate

risk, especially deposits, investment in �nancing leases, bank loans, trade

receivables and trade payables from securities and administration service.

The Company and Subsidiaries monitor the changes of interest market rate

to ensure the Company and Subsidiaries’ interest rate are agree with market.

Currently, Subsidiaries do not have a formal hedging policy for interest rate

exposures due to the loans obtained by Subsidiaries are subjected to �xed

interest rates.

Credit riskFor each �nancial asset category, the Company and Subsidiaries should

disclose maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk

analysis.

i. Maximum exposure to credit risk.

Subsidiaries’ exposure to credit risk mainly comes from the investment in

�nancing leases, consumer �nancing receivables, premium and

co-insurance receivables, securities trading and stock administration fee

receivables and investment in venture capital, of which the maximum

exposure to credit risk equals to the carrying amount.

ii. Concentration of credit risk analysis.

Concentrations of credit risk arise when a number of customers are

engaged in similar business activities or activities within the same

geographic region, or when they have similar characteristics that would

cause their ability to meet contractual obligations to be similarly

a�ected by changes in economic or other conditions.

The customers of Subsidiaries are mainly individuals and they are not

concentrated in the speci�c geographic region.

EFIInvestasi sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen EFI yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 90 hari diklasi�kasikan sebagai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai.Sebagai jaminan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, EFI menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor atau bukti kepemilikan lain untuk objek lainnya yang dibiayai.

ESIRisiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari nasabah atas liabilitas kontraktual yang mengakibatkan kerugian keuangan kepada ESI. Dalam transaksi perdagangan di Bursa, ESI bertindak sebagai perantara yang mewakili nasabah. ESI tidak memiliki risikokonsentrasi kredit yang signi�kan. ESI memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa perdagangan dengan nasabah yang mempunyai catatan kredit yang baik. Divisi manajemen risiko menetapkan batas kredit dan tingkat jaminan untuk klien.Eksposur risiko kredit ESI berkaitan dengan kegiatan broker saham terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian, ESI memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jaminan yang diterima ESI dapat berupa kas dan efek yang tercatat di bursa.Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan setara kas dan jaminan pada lembaga kliring dan penjaminan, ESI meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada lembaga keuangan yang bereputasi.

ADM, ELI dan DERisiko kredit yang dihadapi oleh ADM, ELI dan DE berasal dari piutang yang diberikan kepada pelanggan. ADM, ELI dan DE telah mengambil beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu untuk memastikan bahwa pemberian produk dan jasa hanya ditujukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan mempunyai sejarah kredit yang baik.ADM, ELI dan DE memberikan jangka waktu kredit 30 hari dari tanggal penerbitan faktur. Langkah preventif lain yang diambil ADM, ELI dan DE adalah pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur piutang. Untuk mengurangi risiko kredit, ADM, ELI dan DE akan menghentikan pemberian produk dan jasa kepada emiten yang gagal bayar.

EFIEFI’s investment in �nancing leases and consumer �nancing receivables

which installments are overdue for more than 90 days are classi�ed as

impaired �nancial assets.

As collateral to the consumer �nancing receivables, EFI receives the

Certi�cates of Ownership (“BPKB”) of the motor vehicles or other proof of

ownership for other objects �nanced by EFI.

ESICredit risk arises from the risk of failure of the customer's contractual liability

which resulting �nancial loss to ESI. In trading transaction on Exchange, ESI

act as broker representing the customer. ESI has not signi�cant concentration

credit risk. ESI has a policy to ensure the trading is performed with the

customers who have good credit records history. Risk management division

sets client limit of credit and level of collateral of the customer.

ESI’s credit risk exposure related to associate stock brokerage activities in

customers’ contractual position in trading. Thus, ESI needs collateral to

reduce its risk. ESI received cash and securities listed in exchange as collateral

instrument.

For other �nancial assets such as cash and cash equivalents and collateral in

the clearing and guarantee institution, ESI reduce the credit risk by doing a

placement at a reputable �nancial institution.

ADM, ELI and DECredit risks exposed by ADM, ELI and DE arise from receivables given to the

customers. ADM, ELI and DE has taken some considered policy to reduce this

risk, which is to ensure the products and services just addressed to trusted and

good credit history customers.

ADM, ELI and DE provide 30 days credit term from the date of issuance

invoice. Other preventive steps taken by ADM, ELI and DE are intensive

monitoring of the balances and aging of receivables. To reduce credit risk,

ADM, ELI and DE will stop providing products and services to default

customers.

Risiko kecukupan modal kerjaESI diwajibkan memenuhi keputusan No. KEP-566/BL/2011 tanggal 31 Oktober 2011, tentang “Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan”. Keputusan tersebut mengatur perusahaan efek, yang menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang efek, yang mengadministrasikan rekening efek nasabah dan manajer investasi, wajib memiliki paling sedikit sebesar Rp25 miliar atau 6.25% dari total liabilitas tanpa utang sub-ordinasi dan utang dalam rangka penawaran umum/penawaran terbatas ditambah ranking liabilitas, mana yang lebih tinggi, ditambah Rp200 juta dan 0,1% dari total dana yang dikelola.Pada tahun 2013 dan 2012, ESI telah memenuhi persyaratan modal sebagaimana tercantum pada peraturan tersebut di atas.

Risiko nilai tukar mata uang asingRisiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko bahwa nilai wajaratau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan ber�uktuasi karena perubahan kurs mata uang asing. Paparan Perusahaan dan Entitas Anak terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari kas dan setara kas, investasi, piutang premi dan koasuransi, aset lainnya, utang koasuransi, reasuransi dan komisi, premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi klaim, utang klaim dan liabilitas kepada pemegang unit link dan liabilitas lainnya.Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Perusahaan dan Entitas Anak dipengaruhi oleh �uktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah dengan mata uang asing lainnya. Pengelolaan risiko nilai tukar mata uang asing dilakukan dengan meminimalisir perbedaan (gap) antara total eksposur liabilitas dalam mata uang asing lainnya dan total eksposur investasi dalam mata uang asing lainnya. Setiap liabilitas dalam mata uang asing lainnya harus memiliki back up investasi dalam mata uang asing yang sama. Pemantauan terhadap perbedaan ini dilakukan secara periodik dan jika terdapat perbedaan yang signi�kan maka akan dilakukan penyeimbangan di sisi investasi.

Risiko harga pasarPerusahaan dan Entitas Anak menghadapi risiko harga pasar terkait investasi efek. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan dan Entitas Anak mendiversi�kasiportofolionya. Diversi�kasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan yang ditentukan keduanya.Analisa sensitivitas ditentukan berdasarkan eksposur risiko atas risiko harga efek yang timbul dari investasi yang termasuk dalam kategori aset keuangan pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan tersedia untuk dijual.

Working capital adequacy riskESI is required to implement decision No. KEP-566/BL/2011 dated October 31,

2011, about “Monitoring and Reporting of Adjusted Net Working Capital”.

The said decision determine the securities company, which operate as

brokerage dealer, perform the administration of customers’ stock account

and investment manager, are required to have at least Rp25 billion or 6,25%

of total liabilities without debt sub-ordinary and debt in order to public

o�ering or limited overing plus ranking liabilities, which the higher, plus

Rp200 milion and 0.1% from total fund managed.

In 2013 and 2012, ESI has ful�lled the capital requirements as stated in

the regulation above.

Foreign exchange rate riskForeign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash �ows of

a �nancial instrument will �uctuate because of changes in foreign exchange

rates. The Company and Subsidiaries’ exposure to exchange rate �uctuations

results primarily from cash and cash equivalent, investments, premium and

co-insurance receivables, other assets, due to co-insurers, reinsurers and

commissions payable, unearned premiums, estimated claims, claims

payable and liability to unit link holders and other liabilities. The reporting

currency is Indonesian Rupiah.

The Company and Subsidiaries’ �nancial performance are in�uenced by

the �uctuation in the exchange rate between the Rupiah and other foreign

currencies. Management of foreign exchange rate risk is made by minimalize

the gap between the total liabilities exposure and investments exposure

denominated in other foreign currencies. Each liability denominated in other

foreign currencies must be supported with investments denominated in the

same foreign currencies. Evaluation upon these gaps is performed

periodically and if there is signi�cant gap, accordingly, will be balancing at

the investments side.

Market value riskThe Company and Subsidiaries are exposed to the market value risk due

to investment securities. To manage the value risk arising from this

investment, the Company and Subsidiaries diversify their portfolio. Portfolio

diversi�cation are done based on the limitation speci�ed by both of them.

Sensitivity analysis is determined based on exposure risk of marketable

securities price risk that arising from investment which included in �nancial

assets at fair value through pro�t or loss and available for sale categories.

Entitas Anak juga membeli reasuransi sebagai bagian dari program mitigasi risiko. Reasuransi ditempatkan secara proporsional dan non-proporsional. Mayoritas reasuransi proporsional adalah surplus treaty yang digunakan untuk mengurangi eksposur keseluruhan Entitas Anak untuk kelas tertentu dari bisnis. Reasuransi non-proporsional yang umumnya digunakan adalah excess of loss yang dirancang untuk meminimalisir eksposur neto Entitas Anak apabila terjadi kerugian akibat bencana. Batas retensi excess of loss bervariasi berdasarkan produk.

Asuransi jiwaKontrak asuransi jiwa yang ditawarkan oleh ELI meliputi: seumur hidup, kematian eka warsa, kesehatan, pensiun disatukan, unit link, pensiun endowment murni, hipotek, penyisihan penurunan jangka dan hibah endowment.

Risiko utama yang terpapar pada ELI adalah sebagai berikut:• Risiko atas kematian - risiko kerugian yang timbul karena kematian yang dialami pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.• Risiko atas morbiditas - risiko kerugian yang timbul karena kondisi kesehatan pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.• Risiko atas panjang usia - risiko kerugian yang timbul karena penerima tunjangan hidup melebihi yang diharapkan.• Risiko atas penerimaan dari investasi - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.• Risiko atas beban - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.• Risiko atas keputusan pemegang polis - risiko atas kerugian yang disebabkan karena tindakan yang diambil oleh pemegang polis berbeda dengan yang diharapkan.

Strategi underwriting ELI ini dirancang untuk memastikanbahwa risiko telah terdiversi�kasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Hal ini sebagian besar dicapai melalui diversi�kasi di sektor industri dan geogra�, penggunaan tes kesehatan untuk memastikan harga telah memperhitungkan kondisi kesehatan saat ini dan riwayat medis keluarga, tinjauan rutin atas klaim aktual yang dialami dan penetapan harga produk,serta prosedur penanganan klaim secara terperinci. Pembatasan penjaminan ditempatkan untuk mendorong pelaksanaan seleksi risiko secara tepat.

The Subsidiaries also purchase reinsurance as part of its risk mitigation

programme. Reinsurance ceded is placed on both a proportional and

non-proportional basis. The majority of proportional reinsurance is surplus

treaty reinsurance which is taken out to reduce the overall exposure of the

Subsidiaries to certain classes of bussiness. Non-proportional reinsurance is

primarily excess of loss reinsurance designed to mitigate the Subsidiaries’ net

exposure to catastrophe losses. Retention limits for the excess of loss

reinsurance vary by product line and territory.

Life insuranceLife insurance contracts o�ered by ELI include: whole life, term insurance,

health assurance, unitised pensions, unit link, pure endowment pensions,

mortgage reduction term allowance and combined endowments.

The main risks that ELI is exposed to are as follows:

• Mortality risk - risk of loss arising due to policyholder death experience

being di�erent than expected.

• Morbidity risk - risk of loss arising due to policyholder health experience

being di�erent than expected.

• Longevity risk - risk of loss arising due to the annuitant living longer than

expected.

• Investment return risk - risk of loss arising from actual returns being

di�erent than expected.

• Expense risk - risk of loss arising from expense experience being different

than expected.

• Policyholder decision risk - risk of loss arising due to policyholder

experiences (lapses and surrenders) being di�erent than expected.

ELI’s underwriting strategy is designed to ensure that risks are well diversi�ed

in terms of type of risk and level of insured bene�ts. This is largely achieved

through diversi�cation across industry sectors and geography, the use of

medical screening in order to ensure that pricing takes account of current

health conditions and family medical history, regular review of actual claims

experience and product pricing, as well as detailed claims’ handling

procedures. Underwriting limits are in place to enforce appropriate risk

selection criteria.

Risiko likuiditasRisiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kesulitan dalam membayar liabilitas keuangannya. Perusahaan dan Entitas Anak secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, dan terus menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk inisiatif penggalangan dana. Inisiatif ini mencakup pinjaman bank dan penerbitan wesel bayar jangka menengah.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola pro�l likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan cara menjaga tingkat kas dan bank, dan ketersediaanpendanaan melalui jumlah komitmen fasilitas kredit yang memadai.

Risiko investasiRisiko investasi adalah risiko yang mungkin terjadi karenapenempatan dana untuk tujuan investasi antara lain berupa:• Risiko fluktuasi nilai tukar mata uang.• Risiko fluktuasi harga saham di bursa.• Risiko tidak dapat ditariknya kembali dana yang ditempatkan akibat perusahaan dimana dana tersebut ditempatkan tidak dapat melakukan pembayaran kembali.Perusahaan dan Entitas Anak menempatkan dana investasi pada instrumen investasi berupa deposito, obligasi, reksa dana, sahamdi pasar modal, penyertaan langsung serta investasi berupa properti. Dalam pengendalian risiko, ADM dan ELI berpedoman pada ketentuan pemerintah mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Risiko solvabilitasRisiko solvabilitas yaitu risiko ketidakmampuan ADM dan ELI memenuhi tingkat solvabilitas seperti yang disyaratkan oleh regulator sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 yang terakhir telah direvisi oleh Peraturan Menteri Keuangan No.53/PMK.010/2012 dimana jika tidak memenuhi ketentuan tersebut dapat berakibat dihentikannya kegiatan operasi ADM dan ELI. Untuk mengelola risiko ini, ADM dan ELI harus selalu menjaga agar kualitas aset dapat diperhitungkan sebagai aset yang diperkenankan. Dengan demikian hasil perhitungan solvabilitas telah memenuhi ketentuan yang berlaku.Rasio solvabilitas ADM adalah 213,97% dan 160,75% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 dan rasio solvabilitas ELI adalah 343,00% dan 192,28% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012. ADM dan ELI telah memenuhi persyaratan batas minimal rasio solvabilitas menurut peraturan yaitu sebesar 100% pada tahun 2013 dan 120% pada tahun 2012.

Liquidity riskLiquidity risk is the risk that the Company and Subsidiaries will have

di�culties in paying its �nancial liabilities. The Company and Subsidiaries

regularly evaluate their projected and actual cash �ow information and

continuously assesses conditions in the �nancial markets for opportunities to

pursue fund-raising initiatives. These initiatives may include bank loans and

medium-term notes payable.

The Company and Subsidiaries manage their liquidity pro�le to be

able to �nance its capital expenditures and service its maturing debts by

maintaining su�cient cash on hand and in banks, and the availability of

funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Investment riskInvestment risk is the risk that may occur due to the placement of funds for

investment purpose, such as:

• The risk of fluctuations in currency exchange rates.

• The risk of stock price fluctuations.

• The risk that funds placed by the Company cannot be withdrawn

because institutions in which the funds were placed cannot make

the repayment.

The Company and Subsidiaries place investment funds in investment

instruments in the form of deposits, bonds, mutual funds, shares in the

capital market, direct investment and investment in the form of property. In

the control of risks, ADM and ELI adhere to government regulations relating

to the �nancial health of the insurance and reinsurance companies in

accordance with prevailing regulations.

Solvability riskSolvability risk is the risk of ADM and ELI’s inability to meet solvency as

required by the regulator, in accordance with the Decision of the Ministry of

Finance No. 424/KMK.06/2003, which have been revised lately by Regulation

of Ministry of Finance No. 53/PMK.10/2012, whereby failure to comply with

the regulation may result in termination of business operations. To manage

this risk, ADM and ELI must always maintain the quality of assets that can be

regarded as assets that are allowed. Thus, resulting solvency calculation is in

accordance with the applicable regulation.

Solvency ratios of ADM are 213.97% and 160.75% for 2013 and 2012,

respectively, and solvency ratios of ELI are 343.00% and 192.28% for 2013 and

2012, respectively. ADM and ELI have ful�lled the minimum required solvency

ratio at 100% in 2013 and 120% in 2012 as stated in the regulations.

49 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Risiko asuransiRisiko utama kontrak asuransi yang dihadapi oleh Entitas Anak adalah jumlah dan waktu klaim dan pembayaran manfaat aktual yang terjadi berbeda dengan yang diharapkan. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi klaim, besarnya klaim, manfaat aktual yang dibayarkan dan setelah pengembangan klaim jangka panjang. Dengan demikian, tujuan Entitas Anak adalah meyakinkan bahwa penyisihan yang tersedia cukup untuk menutupi liabilitas-liabilitas ini.Eksposur risiko diminimalisir dengan menyebarkan risiko kepada perusahaan asuransi lain atau reasuransi dengan menggunakan program reasuransi. Variabilitas risiko juga dikelola dengan pemilihan yang cermat serta pelaksanaan pedoman strategi underwriting yang dirancang untuk memastikan bahwa risiko telah terdiversi�kasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Selain itu, kebijakan yang ketat dalam menilai klaim baik untuk klaim baru dan klaim dalam proses, reguler reviu terhadap prosedur penanganan klaim adalah kebijakan dan prosedur yang diberlakukan untuk mengurangi eksposur risiko Entitas Anak. Entitas Anak juga menerapkan kebijakan mengelola dan menangani klaim secara aktif, dalam rangka untuk mengurangi eksposur atas perkembangan masa depan yang tak terduga yang dapat berdampak negatif terhadap bisnis. Risiko in�asi diminimalisir dengan mempertimbangkan faktor in�asi saat menghitung liabilitas kontrak asuransi. Jumlah yang dapat dipulihkan dari reasuradur diperkirakan konsisten dengan provisi klaim yang ada dan sesuai dengan kontrak reasuransi. Meskipun, Entitas Anak memiliki perjanjian reasuransi, namun Entitas Anak tidak otomatis dibebaskan kewajibannya kepada pemegang polis dan dengan demikian terdapat eksposur kredit terhadap reasuransi yaitu dimana bila reasuradur tidak dapat memenuhi kewajibannya seperti yang tercantum dalam perjanjian reasuransi. Penempatan Entitas Anak dalam reasuransi juga terdiversi�kasi sehingga tidak menimbulkan ketergantungan pada reasuradur tertentu atau operasi Entitas Anak secara substansial tergantung pada kontrak reasuradur tertentu.

Asuransi kerugianJenis kontrak asuransi umum yang diterbitkan oleh Entitas Anak adalah kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan, rangka kapal, rekayasa dan pengangkutan. Risiko dalam asuransi umum biasanya mencakup periode dua belas bulan atau kurang, kecuali untuk asuransi kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan dan rekayasa.Untuk kontrak asuransi umum, risiko yang paling signi�kan timbul dari perubahan iklim, bencana alam dan kegiatan teroris. Ada juga risiko in�asi untuk klaim yang membutuhkan beberapa tahun untuk penyelesaiannya.

Insurance riskThe principal risk the Subsidiaries face under insurance contracts is that the

actual claims and bene�t payments or the timing thereof, di�er from

expectations. This is in�uenced by the frequency of claims, severity of claims,

actual bene�ts paid and subsequent development of long-term claims.

Therefore, the objective of the Subsidiaries is to ensure that su�cient reserves

are available to cover these liabilities.

The risk exposure is mitigated by spreading the risk to another insurance

company or reinsurance using reinsurance program. The variability of risk is

also improved by careful selection and implementation of underwriting

strategy guidelines, which are designed to ensure that risk are diversi�ed in

term of type of risk and level of insured bene�ts. Furthermore, a strict claim

review policies to assess all new and ongoing claims, regular detail review of

claim handling procedures are all policies and procedures put in place to

reduce the risk exposure of the Subsidiaries. The Subsidiaries further enforces

a policy of actively managing and promptly pursuing claims, in order to

reduce its exposure to unpredictable future developments that can

negatively impact the business. In�ation risk is mitigated by taking into

account when estimating insurance contract liabilities.

Amounts recoverable from reinsurers are estimated in a manner consistent

with the outstanding claims provisions and are in accordance with

the reinsurance contracts. Although, the Subsidiaries have reinsurance

arrangements, it is not relieved of its direct obligations to its policyholders

and thus a credit exposure exits with respect to ceded insurance, to the extent

that any reinsurer is unable to meet its obligation assumed under such

reinsurance agrements. The Subsidiaries’ placement of reinsurance is

diversi�ed such that it is neither dependent on a single reinsurer nor the

operation of the Subsidiaries substantially dependent upon any single

reinsurance contract.

Casualty insuranceType of general insurance contracts issued by the Subsidiaries are �re, motor

vehicles, accident, marine hull, engineering and marine cargo. Risks under

general insurance policies usually cover twelve months duration or less,

except for �re, motor vehicle, accident and engineering insurance.

For general insurance contracts, the most signi�cant risks arise from climate

changes, natural disasters and terrorist activities. For longer tail claims that

take some years to settle, there is also in�ation risk.

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Asumsi-asumsi utamaLiabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim, liabilitas manfaat polis masa depan dan premi yang belum merupakan pendapatan.

Asuransi kerugianLiabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim dan premi yang belum merupakan pendapatan.Asumsi utama yang mendasari estimasi klaim adalah klaimpengembangan masa depan Entitas Anak akan mengikuti pola yang sama dengan pengalaman klaim pengembangan masa lalu. Ini termasuk asumsi-asumsi dalam hal rata-rata klaim biaya, biaya-biaya klaim penanganan dan jumlah klaim mencapai kecelakaan per tahun.Penilaian kualitatif tambahan yang digunakan untuk menilai sejauh mana tren masa lalu mungkin tidak berlaku di masa depan, misalnya: kejadian tertentu yang tidak akan berulang, perubahan faktor pasar seperti tingkah laku masyarakat dalam klaim, kondisi ekonomi dan juga faktor internal seperti bauran investasi dan prosedurpenanganan klaim. Penilaian juga digunakan untuk menilai sejauh mana faktor-faktor eksternal seperti keputusan pengadilan dan peraturan pemerintah mempengaruhi estimasi.

Asuransi jiwaAsumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Tingkat mortalitas dan morbiditasAsumsi ini didasarkan pada standar industri dan tabel nasional, sesuai dengan jenis kontrak tertulis dan wilayah di mana pihak tertanggung berada. Asumsi-asumsi tersebut mencerminkan hasil terbaru dan disesuaikan pada saat yang tepat untuk mencerminkan hasilPerusahaan. Penyisihan secara tepat, tapi tidak berlebihan, dilakukan untuk perbaikan harapan di masa depan. Asumsi dibedakan menurut jenis kelamin, kelas penjaminan dan jenis kontrak. Asumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Penerimaan dari investasiRata-rata tertimbang dari tingkat penerimaan kembali diturunkan berdasarkan model portofolio yang diasumsikan untuk mendukung kewajiban, konsisten dengan strategi alokasi aset jangka panjang. Perkiraan ini didasarkan pada pada hasil pasar saat ini serta harapan atas perkembangan ekonomi dan keuangan di masa depan. Peningkatan pada tingkat penerimaan kembali dari investasi akan mengakibatkan penurunan biaya dan peningkatan keuntungan bagi para pemegang saham.

Key assumptionsThe insurance liabilities consist of estimated claims, liability for future policy

bene�ts and unearned premium reserve.

Casualty insuranceThe insurance liabilities consist of estimated claims and unearned premium

reserve.

The principal assumption underlying the estimated claims is that the

Subsidiaries’ future claim development will follow a similar pattern to past

claims development experience. This includes assumptions in respect of

average claim costs, claim handling costs and claim number of reach

accident year.

Additional qualitative judgements are used to assess the extent to which past

trends may not apply in the future, for example: one-o� occurrence; changes

in market factors such as public attitude to claiming; economic condition; as

well internal factors such as portfolio mix, policy condition and claim

handling procedures. Judgement is further used to assess the extent to which

external factors such as judicial decisions and government legislation a�ect

the estimates.

Life insuranceThe key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly

sensitive are as follows:

Mortality and morbidity ratesAssumptions are based on industry standard and national tables, according

to the type of contract written and the territory in which the insured person

resides. They re�ect recent historical experience and are adjusted when

appropriate to re�ect the Company’s own experiences. An appropriate, but

not excessive, prudent allowance is made for expected future improvements.

Assumptions are di�erentiated by sex, underwriting class and contract type.

The key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly

sensitive are as follows:

Investment returnThe weighted average rate of return is derived based on a portfolio model

that is assumed to back up liabilities, consistent with the long-term asset

allocation strategy. These estimates are based on current market returns as

well as expectations about future economic and �nancial developments. An

increase in investment return would lead to a reduction in expenditure and

an increase in pro�ts for the shareholders.

Tingkat DiskontoKewajiban asuransi jiwa ditentukan sebagai jumlah dari nilai diskonto dari manfaat yang diharapkan dan biaya administrasi masa mendatang secara langsung terkait dengan kontrak, dikurangi nilai diskon dari premi teoritis yang akan diperlukan untuk memenuhiarus kas keluar di masa depan. Tingkat diskonto didasarkan pada tingkat risiko industri saat ini, disesuaikan untuk paparan risiko atas perusahaan. Penurunan tingkat diskonto akan meningkatkan nilai kewajiban asuransi dan karenanya mengurangi keuntungan bagi pemegang saham.

Pengelolaan ModalTujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan,Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

Discount rateLife insurance liabilities are determined as the sum of the discounted value of

the expected bene�ts and future administration expenses directly related to

the contract, less the discounted value of the expected theoretical premiums

that would be required to meet these future cash out�ows. Discount rates are

based on current industry risk rates, adjusted for the Company’s own risk

exposure. A decrease in the discount rate will increase the value of the

insurance liability and therefore reduce pro�ts for the shareholders.

Capital ManagementThe primary objective of the Company and Subsidiaries’ capital

management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to

support its business and maximize shareholder value.

The Company and Subsidiaries manage their capital structure and makes

adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain

and adjust the capital structure, the Company and Subsidiaries may adjust

the dividend payment to shareholdes, issue new shares. No changes were

made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2013 and

2012.

The Company and Subsidiaries’ policy is to maintain a healthy capital

structure in order to secure access to �nance at a reasonable cost.

Page 51: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko KeuanganPerusahaan dan Entitas Anak dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko investasi, risiko solvabilitas, risiko kecukupan modal kerja, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga pasar dan risiko asuransi. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terfokus padaketidakpastian pasar keuangan dan meminimumkan potensi kerugian yang berdampak pada kinerja Perusahaan dan Entitas Anak.

Risiko tingkat bunga Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan ber�uktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar. Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari deposito, investasi sewa pembiayaan, pinjaman bank, piutang dan utang usaha sekuritas dan jasaadministrasi efek. Perusahaan dan Entitas Anak memonitorperubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Perusahaan dan Entitas Anak sesuai dengan pasar. Saat ini, Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga karena seluruh pinjaman yang diterima Entitas Anak dikenakan suku bunga tetap.

Risiko kredit Untuk setiap kategori aset keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi kredit.i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit. Eksposur Entitas Anak terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari investasi sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, piutang premi dan koasuransi, piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek dan penyertaan modal ventura dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat. ii. Analisis konsentrasi risiko kredit. Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geogra�s yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan ekonomi atau yang lainnya.

Pelanggan dari Entitas Anak kebanyakan adalah individu dan tidak berkonsentrasi pada wilayah geogra�s tertentu.

Financial RIisk Management Objectives and PolicesThe Company and Subsidiaries are exposed to interest rate risk, credit risk,

liquidity risk, investment risk, solvability risk, working capital adequacy risk,

foreign exchange rate risk, market value risk and insurance risk. The

Company and Subsidiaries’ overall risk management program focus on the

uncertainty of �nancial markets and seek to minimize potential adverse

e�ects on the Company and Subsidiaries’ �nancial performance.

Interest rate riskInterest rate risk is the risk that the fair value or future cash �ows of a �nancial

instrument will �uctuate because of changes in market interest rates.

Financial assets and liabilities which potentially in�uenced by interest rate

risk, especially deposits, investment in �nancing leases, bank loans, trade

receivables and trade payables from securities and administration service.

The Company and Subsidiaries monitor the changes of interest market rate

to ensure the Company and Subsidiaries’ interest rate are agree with market.

Currently, Subsidiaries do not have a formal hedging policy for interest rate

exposures due to the loans obtained by Subsidiaries are subjected to �xed

interest rates.

Credit riskFor each �nancial asset category, the Company and Subsidiaries should

disclose maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk

analysis.

i. Maximum exposure to credit risk.

Subsidiaries’ exposure to credit risk mainly comes from the investment in

�nancing leases, consumer �nancing receivables, premium and

co-insurance receivables, securities trading and stock administration fee

receivables and investment in venture capital, of which the maximum

exposure to credit risk equals to the carrying amount.

ii. Concentration of credit risk analysis.

Concentrations of credit risk arise when a number of customers are

engaged in similar business activities or activities within the same

geographic region, or when they have similar characteristics that would

cause their ability to meet contractual obligations to be similarly

a�ected by changes in economic or other conditions.

The customers of Subsidiaries are mainly individuals and they are not

concentrated in the speci�c geographic region.

EFIInvestasi sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen EFI yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 90 hari diklasi�kasikan sebagai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai.Sebagai jaminan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, EFI menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor atau bukti kepemilikan lain untuk objek lainnya yang dibiayai.

ESIRisiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari nasabah atas liabilitas kontraktual yang mengakibatkan kerugian keuangan kepada ESI. Dalam transaksi perdagangan di Bursa, ESI bertindak sebagai perantara yang mewakili nasabah. ESI tidak memiliki risikokonsentrasi kredit yang signi�kan. ESI memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa perdagangan dengan nasabah yang mempunyai catatan kredit yang baik. Divisi manajemen risiko menetapkan batas kredit dan tingkat jaminan untuk klien.Eksposur risiko kredit ESI berkaitan dengan kegiatan broker saham terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian, ESI memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jaminan yang diterima ESI dapat berupa kas dan efek yang tercatat di bursa.Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan setara kas dan jaminan pada lembaga kliring dan penjaminan, ESI meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada lembaga keuangan yang bereputasi.

ADM, ELI dan DERisiko kredit yang dihadapi oleh ADM, ELI dan DE berasal dari piutang yang diberikan kepada pelanggan. ADM, ELI dan DE telah mengambil beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu untuk memastikan bahwa pemberian produk dan jasa hanya ditujukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan mempunyai sejarah kredit yang baik.ADM, ELI dan DE memberikan jangka waktu kredit 30 hari dari tanggal penerbitan faktur. Langkah preventif lain yang diambil ADM, ELI dan DE adalah pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur piutang. Untuk mengurangi risiko kredit, ADM, ELI dan DE akan menghentikan pemberian produk dan jasa kepada emiten yang gagal bayar.

EFIEFI’s investment in �nancing leases and consumer �nancing receivables

which installments are overdue for more than 90 days are classi�ed as

impaired �nancial assets.

As collateral to the consumer �nancing receivables, EFI receives the

Certi�cates of Ownership (“BPKB”) of the motor vehicles or other proof of

ownership for other objects �nanced by EFI.

ESICredit risk arises from the risk of failure of the customer's contractual liability

which resulting �nancial loss to ESI. In trading transaction on Exchange, ESI

act as broker representing the customer. ESI has not signi�cant concentration

credit risk. ESI has a policy to ensure the trading is performed with the

customers who have good credit records history. Risk management division

sets client limit of credit and level of collateral of the customer.

ESI’s credit risk exposure related to associate stock brokerage activities in

customers’ contractual position in trading. Thus, ESI needs collateral to

reduce its risk. ESI received cash and securities listed in exchange as collateral

instrument.

For other �nancial assets such as cash and cash equivalents and collateral in

the clearing and guarantee institution, ESI reduce the credit risk by doing a

placement at a reputable �nancial institution.

ADM, ELI and DECredit risks exposed by ADM, ELI and DE arise from receivables given to the

customers. ADM, ELI and DE has taken some considered policy to reduce this

risk, which is to ensure the products and services just addressed to trusted and

good credit history customers.

ADM, ELI and DE provide 30 days credit term from the date of issuance

invoice. Other preventive steps taken by ADM, ELI and DE are intensive

monitoring of the balances and aging of receivables. To reduce credit risk,

ADM, ELI and DE will stop providing products and services to default

customers.

Risiko kecukupan modal kerjaESI diwajibkan memenuhi keputusan No. KEP-566/BL/2011 tanggal 31 Oktober 2011, tentang “Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan”. Keputusan tersebut mengatur perusahaan efek, yang menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang efek, yang mengadministrasikan rekening efek nasabah dan manajer investasi, wajib memiliki paling sedikit sebesar Rp25 miliar atau 6.25% dari total liabilitas tanpa utang sub-ordinasi dan utang dalam rangka penawaran umum/penawaran terbatas ditambah ranking liabilitas, mana yang lebih tinggi, ditambah Rp200 juta dan 0,1% dari total dana yang dikelola.Pada tahun 2013 dan 2012, ESI telah memenuhi persyaratan modal sebagaimana tercantum pada peraturan tersebut di atas.

Risiko nilai tukar mata uang asingRisiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko bahwa nilai wajaratau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan ber�uktuasi karena perubahan kurs mata uang asing. Paparan Perusahaan dan Entitas Anak terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari kas dan setara kas, investasi, piutang premi dan koasuransi, aset lainnya, utang koasuransi, reasuransi dan komisi, premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi klaim, utang klaim dan liabilitas kepada pemegang unit link dan liabilitas lainnya.Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Perusahaan dan Entitas Anak dipengaruhi oleh �uktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah dengan mata uang asing lainnya. Pengelolaan risiko nilai tukar mata uang asing dilakukan dengan meminimalisir perbedaan (gap) antara total eksposur liabilitas dalam mata uang asing lainnya dan total eksposur investasi dalam mata uang asing lainnya. Setiap liabilitas dalam mata uang asing lainnya harus memiliki back up investasi dalam mata uang asing yang sama. Pemantauan terhadap perbedaan ini dilakukan secara periodik dan jika terdapat perbedaan yang signi�kan maka akan dilakukan penyeimbangan di sisi investasi.

Risiko harga pasarPerusahaan dan Entitas Anak menghadapi risiko harga pasar terkait investasi efek. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan dan Entitas Anak mendiversi�kasiportofolionya. Diversi�kasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan yang ditentukan keduanya.Analisa sensitivitas ditentukan berdasarkan eksposur risiko atas risiko harga efek yang timbul dari investasi yang termasuk dalam kategori aset keuangan pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan tersedia untuk dijual.

Working capital adequacy riskESI is required to implement decision No. KEP-566/BL/2011 dated October 31,

2011, about “Monitoring and Reporting of Adjusted Net Working Capital”.

The said decision determine the securities company, which operate as

brokerage dealer, perform the administration of customers’ stock account

and investment manager, are required to have at least Rp25 billion or 6,25%

of total liabilities without debt sub-ordinary and debt in order to public

o�ering or limited overing plus ranking liabilities, which the higher, plus

Rp200 milion and 0.1% from total fund managed.

In 2013 and 2012, ESI has ful�lled the capital requirements as stated in

the regulation above.

Foreign exchange rate riskForeign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash �ows of

a �nancial instrument will �uctuate because of changes in foreign exchange

rates. The Company and Subsidiaries’ exposure to exchange rate �uctuations

results primarily from cash and cash equivalent, investments, premium and

co-insurance receivables, other assets, due to co-insurers, reinsurers and

commissions payable, unearned premiums, estimated claims, claims

payable and liability to unit link holders and other liabilities. The reporting

currency is Indonesian Rupiah.

The Company and Subsidiaries’ �nancial performance are in�uenced by

the �uctuation in the exchange rate between the Rupiah and other foreign

currencies. Management of foreign exchange rate risk is made by minimalize

the gap between the total liabilities exposure and investments exposure

denominated in other foreign currencies. Each liability denominated in other

foreign currencies must be supported with investments denominated in the

same foreign currencies. Evaluation upon these gaps is performed

periodically and if there is signi�cant gap, accordingly, will be balancing at

the investments side.

Market value riskThe Company and Subsidiaries are exposed to the market value risk due

to investment securities. To manage the value risk arising from this

investment, the Company and Subsidiaries diversify their portfolio. Portfolio

diversi�cation are done based on the limitation speci�ed by both of them.

Sensitivity analysis is determined based on exposure risk of marketable

securities price risk that arising from investment which included in �nancial

assets at fair value through pro�t or loss and available for sale categories.

PT Equity Development Investment Tbk50

Entitas Anak juga membeli reasuransi sebagai bagian dari program mitigasi risiko. Reasuransi ditempatkan secara proporsional dan non-proporsional. Mayoritas reasuransi proporsional adalah surplus treaty yang digunakan untuk mengurangi eksposur keseluruhan Entitas Anak untuk kelas tertentu dari bisnis. Reasuransi non-proporsional yang umumnya digunakan adalah excess of loss yang dirancang untuk meminimalisir eksposur neto Entitas Anak apabila terjadi kerugian akibat bencana. Batas retensi excess of loss bervariasi berdasarkan produk.

Asuransi jiwaKontrak asuransi jiwa yang ditawarkan oleh ELI meliputi: seumur hidup, kematian eka warsa, kesehatan, pensiun disatukan, unit link, pensiun endowment murni, hipotek, penyisihan penurunan jangka dan hibah endowment.

Risiko utama yang terpapar pada ELI adalah sebagai berikut:• Risiko atas kematian - risiko kerugian yang timbul karena kematian yang dialami pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.• Risiko atas morbiditas - risiko kerugian yang timbul karena kondisi kesehatan pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.• Risiko atas panjang usia - risiko kerugian yang timbul karena penerima tunjangan hidup melebihi yang diharapkan.• Risiko atas penerimaan dari investasi - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.• Risiko atas beban - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.• Risiko atas keputusan pemegang polis - risiko atas kerugian yang disebabkan karena tindakan yang diambil oleh pemegang polis berbeda dengan yang diharapkan.

Strategi underwriting ELI ini dirancang untuk memastikanbahwa risiko telah terdiversi�kasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Hal ini sebagian besar dicapai melalui diversi�kasi di sektor industri dan geogra�, penggunaan tes kesehatan untuk memastikan harga telah memperhitungkan kondisi kesehatan saat ini dan riwayat medis keluarga, tinjauan rutin atas klaim aktual yang dialami dan penetapan harga produk,serta prosedur penanganan klaim secara terperinci. Pembatasan penjaminan ditempatkan untuk mendorong pelaksanaan seleksi risiko secara tepat.

The Subsidiaries also purchase reinsurance as part of its risk mitigation

programme. Reinsurance ceded is placed on both a proportional and

non-proportional basis. The majority of proportional reinsurance is surplus

treaty reinsurance which is taken out to reduce the overall exposure of the

Subsidiaries to certain classes of bussiness. Non-proportional reinsurance is

primarily excess of loss reinsurance designed to mitigate the Subsidiaries’ net

exposure to catastrophe losses. Retention limits for the excess of loss

reinsurance vary by product line and territory.

Life insuranceLife insurance contracts o�ered by ELI include: whole life, term insurance,

health assurance, unitised pensions, unit link, pure endowment pensions,

mortgage reduction term allowance and combined endowments.

The main risks that ELI is exposed to are as follows:

• Mortality risk - risk of loss arising due to policyholder death experience

being di�erent than expected.

• Morbidity risk - risk of loss arising due to policyholder health experience

being di�erent than expected.

• Longevity risk - risk of loss arising due to the annuitant living longer than

expected.

• Investment return risk - risk of loss arising from actual returns being

di�erent than expected.

• Expense risk - risk of loss arising from expense experience being different

than expected.

• Policyholder decision risk - risk of loss arising due to policyholder

experiences (lapses and surrenders) being di�erent than expected.

ELI’s underwriting strategy is designed to ensure that risks are well diversi�ed

in terms of type of risk and level of insured bene�ts. This is largely achieved

through diversi�cation across industry sectors and geography, the use of

medical screening in order to ensure that pricing takes account of current

health conditions and family medical history, regular review of actual claims

experience and product pricing, as well as detailed claims’ handling

procedures. Underwriting limits are in place to enforce appropriate risk

selection criteria.

Risiko likuiditasRisiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kesulitan dalam membayar liabilitas keuangannya. Perusahaan dan Entitas Anak secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, dan terus menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk inisiatif penggalangan dana. Inisiatif ini mencakup pinjaman bank dan penerbitan wesel bayar jangka menengah.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola pro�l likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan cara menjaga tingkat kas dan bank, dan ketersediaanpendanaan melalui jumlah komitmen fasilitas kredit yang memadai.

Risiko investasiRisiko investasi adalah risiko yang mungkin terjadi karenapenempatan dana untuk tujuan investasi antara lain berupa:• Risiko fluktuasi nilai tukar mata uang.• Risiko fluktuasi harga saham di bursa.• Risiko tidak dapat ditariknya kembali dana yang ditempatkan akibat perusahaan dimana dana tersebut ditempatkan tidak dapat melakukan pembayaran kembali.Perusahaan dan Entitas Anak menempatkan dana investasi pada instrumen investasi berupa deposito, obligasi, reksa dana, sahamdi pasar modal, penyertaan langsung serta investasi berupa properti. Dalam pengendalian risiko, ADM dan ELI berpedoman pada ketentuan pemerintah mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Risiko solvabilitasRisiko solvabilitas yaitu risiko ketidakmampuan ADM dan ELI memenuhi tingkat solvabilitas seperti yang disyaratkan oleh regulator sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 yang terakhir telah direvisi oleh Peraturan Menteri Keuangan No.53/PMK.010/2012 dimana jika tidak memenuhi ketentuan tersebut dapat berakibat dihentikannya kegiatan operasi ADM dan ELI. Untuk mengelola risiko ini, ADM dan ELI harus selalu menjaga agar kualitas aset dapat diperhitungkan sebagai aset yang diperkenankan. Dengan demikian hasil perhitungan solvabilitas telah memenuhi ketentuan yang berlaku.Rasio solvabilitas ADM adalah 213,97% dan 160,75% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 dan rasio solvabilitas ELI adalah 343,00% dan 192,28% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012. ADM dan ELI telah memenuhi persyaratan batas minimal rasio solvabilitas menurut peraturan yaitu sebesar 100% pada tahun 2013 dan 120% pada tahun 2012.

Liquidity riskLiquidity risk is the risk that the Company and Subsidiaries will have

di�culties in paying its �nancial liabilities. The Company and Subsidiaries

regularly evaluate their projected and actual cash �ow information and

continuously assesses conditions in the �nancial markets for opportunities to

pursue fund-raising initiatives. These initiatives may include bank loans and

medium-term notes payable.

The Company and Subsidiaries manage their liquidity pro�le to be

able to �nance its capital expenditures and service its maturing debts by

maintaining su�cient cash on hand and in banks, and the availability of

funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Investment riskInvestment risk is the risk that may occur due to the placement of funds for

investment purpose, such as:

• The risk of fluctuations in currency exchange rates.

• The risk of stock price fluctuations.

• The risk that funds placed by the Company cannot be withdrawn

because institutions in which the funds were placed cannot make

the repayment.

The Company and Subsidiaries place investment funds in investment

instruments in the form of deposits, bonds, mutual funds, shares in the

capital market, direct investment and investment in the form of property. In

the control of risks, ADM and ELI adhere to government regulations relating

to the �nancial health of the insurance and reinsurance companies in

accordance with prevailing regulations.

Solvability riskSolvability risk is the risk of ADM and ELI’s inability to meet solvency as

required by the regulator, in accordance with the Decision of the Ministry of

Finance No. 424/KMK.06/2003, which have been revised lately by Regulation

of Ministry of Finance No. 53/PMK.10/2012, whereby failure to comply with

the regulation may result in termination of business operations. To manage

this risk, ADM and ELI must always maintain the quality of assets that can be

regarded as assets that are allowed. Thus, resulting solvency calculation is in

accordance with the applicable regulation.

Solvency ratios of ADM are 213.97% and 160.75% for 2013 and 2012,

respectively, and solvency ratios of ELI are 343.00% and 192.28% for 2013 and

2012, respectively. ADM and ELI have ful�lled the minimum required solvency

ratio at 100% in 2013 and 120% in 2012 as stated in the regulations.

Risiko asuransiRisiko utama kontrak asuransi yang dihadapi oleh Entitas Anak adalah jumlah dan waktu klaim dan pembayaran manfaat aktual yang terjadi berbeda dengan yang diharapkan. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi klaim, besarnya klaim, manfaat aktual yang dibayarkan dan setelah pengembangan klaim jangka panjang. Dengan demikian, tujuan Entitas Anak adalah meyakinkan bahwa penyisihan yang tersedia cukup untuk menutupi liabilitas-liabilitas ini.Eksposur risiko diminimalisir dengan menyebarkan risiko kepada perusahaan asuransi lain atau reasuransi dengan menggunakan program reasuransi. Variabilitas risiko juga dikelola dengan pemilihan yang cermat serta pelaksanaan pedoman strategi underwriting yang dirancang untuk memastikan bahwa risiko telah terdiversi�kasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Selain itu, kebijakan yang ketat dalam menilai klaim baik untuk klaim baru dan klaim dalam proses, reguler reviu terhadap prosedur penanganan klaim adalah kebijakan dan prosedur yang diberlakukan untuk mengurangi eksposur risiko Entitas Anak. Entitas Anak juga menerapkan kebijakan mengelola dan menangani klaim secara aktif, dalam rangka untuk mengurangi eksposur atas perkembangan masa depan yang tak terduga yang dapat berdampak negatif terhadap bisnis. Risiko in�asi diminimalisir dengan mempertimbangkan faktor in�asi saat menghitung liabilitas kontrak asuransi. Jumlah yang dapat dipulihkan dari reasuradur diperkirakan konsisten dengan provisi klaim yang ada dan sesuai dengan kontrak reasuransi. Meskipun, Entitas Anak memiliki perjanjian reasuransi, namun Entitas Anak tidak otomatis dibebaskan kewajibannya kepada pemegang polis dan dengan demikian terdapat eksposur kredit terhadap reasuransi yaitu dimana bila reasuradur tidak dapat memenuhi kewajibannya seperti yang tercantum dalam perjanjian reasuransi. Penempatan Entitas Anak dalam reasuransi juga terdiversi�kasi sehingga tidak menimbulkan ketergantungan pada reasuradur tertentu atau operasi Entitas Anak secara substansial tergantung pada kontrak reasuradur tertentu.

Asuransi kerugianJenis kontrak asuransi umum yang diterbitkan oleh Entitas Anak adalah kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan, rangka kapal, rekayasa dan pengangkutan. Risiko dalam asuransi umum biasanya mencakup periode dua belas bulan atau kurang, kecuali untuk asuransi kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan dan rekayasa.Untuk kontrak asuransi umum, risiko yang paling signi�kan timbul dari perubahan iklim, bencana alam dan kegiatan teroris. Ada juga risiko in�asi untuk klaim yang membutuhkan beberapa tahun untuk penyelesaiannya.

Insurance riskThe principal risk the Subsidiaries face under insurance contracts is that the

actual claims and bene�t payments or the timing thereof, di�er from

expectations. This is in�uenced by the frequency of claims, severity of claims,

actual bene�ts paid and subsequent development of long-term claims.

Therefore, the objective of the Subsidiaries is to ensure that su�cient reserves

are available to cover these liabilities.

The risk exposure is mitigated by spreading the risk to another insurance

company or reinsurance using reinsurance program. The variability of risk is

also improved by careful selection and implementation of underwriting

strategy guidelines, which are designed to ensure that risk are diversi�ed in

term of type of risk and level of insured bene�ts. Furthermore, a strict claim

review policies to assess all new and ongoing claims, regular detail review of

claim handling procedures are all policies and procedures put in place to

reduce the risk exposure of the Subsidiaries. The Subsidiaries further enforces

a policy of actively managing and promptly pursuing claims, in order to

reduce its exposure to unpredictable future developments that can

negatively impact the business. In�ation risk is mitigated by taking into

account when estimating insurance contract liabilities.

Amounts recoverable from reinsurers are estimated in a manner consistent

with the outstanding claims provisions and are in accordance with

the reinsurance contracts. Although, the Subsidiaries have reinsurance

arrangements, it is not relieved of its direct obligations to its policyholders

and thus a credit exposure exits with respect to ceded insurance, to the extent

that any reinsurer is unable to meet its obligation assumed under such

reinsurance agrements. The Subsidiaries’ placement of reinsurance is

diversi�ed such that it is neither dependent on a single reinsurer nor the

operation of the Subsidiaries substantially dependent upon any single

reinsurance contract.

Casualty insuranceType of general insurance contracts issued by the Subsidiaries are �re, motor

vehicles, accident, marine hull, engineering and marine cargo. Risks under

general insurance policies usually cover twelve months duration or less,

except for �re, motor vehicle, accident and engineering insurance.

For general insurance contracts, the most signi�cant risks arise from climate

changes, natural disasters and terrorist activities. For longer tail claims that

take some years to settle, there is also in�ation risk.

Asumsi-asumsi utamaLiabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim, liabilitas manfaat polis masa depan dan premi yang belum merupakan pendapatan.

Asuransi kerugianLiabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim dan premi yang belum merupakan pendapatan.Asumsi utama yang mendasari estimasi klaim adalah klaimpengembangan masa depan Entitas Anak akan mengikuti pola yang sama dengan pengalaman klaim pengembangan masa lalu. Ini termasuk asumsi-asumsi dalam hal rata-rata klaim biaya, biaya-biaya klaim penanganan dan jumlah klaim mencapai kecelakaan per tahun.Penilaian kualitatif tambahan yang digunakan untuk menilai sejauh mana tren masa lalu mungkin tidak berlaku di masa depan, misalnya: kejadian tertentu yang tidak akan berulang, perubahan faktor pasar seperti tingkah laku masyarakat dalam klaim, kondisi ekonomi dan juga faktor internal seperti bauran investasi dan prosedurpenanganan klaim. Penilaian juga digunakan untuk menilai sejauh mana faktor-faktor eksternal seperti keputusan pengadilan dan peraturan pemerintah mempengaruhi estimasi.

Asuransi jiwaAsumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Tingkat mortalitas dan morbiditasAsumsi ini didasarkan pada standar industri dan tabel nasional, sesuai dengan jenis kontrak tertulis dan wilayah di mana pihak tertanggung berada. Asumsi-asumsi tersebut mencerminkan hasil terbaru dan disesuaikan pada saat yang tepat untuk mencerminkan hasilPerusahaan. Penyisihan secara tepat, tapi tidak berlebihan, dilakukan untuk perbaikan harapan di masa depan. Asumsi dibedakan menurut jenis kelamin, kelas penjaminan dan jenis kontrak. Asumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Penerimaan dari investasiRata-rata tertimbang dari tingkat penerimaan kembali diturunkan berdasarkan model portofolio yang diasumsikan untuk mendukung kewajiban, konsisten dengan strategi alokasi aset jangka panjang. Perkiraan ini didasarkan pada pada hasil pasar saat ini serta harapan atas perkembangan ekonomi dan keuangan di masa depan. Peningkatan pada tingkat penerimaan kembali dari investasi akan mengakibatkan penurunan biaya dan peningkatan keuntungan bagi para pemegang saham.

Key assumptionsThe insurance liabilities consist of estimated claims, liability for future policy

bene�ts and unearned premium reserve.

Casualty insuranceThe insurance liabilities consist of estimated claims and unearned premium

reserve.

The principal assumption underlying the estimated claims is that the

Subsidiaries’ future claim development will follow a similar pattern to past

claims development experience. This includes assumptions in respect of

average claim costs, claim handling costs and claim number of reach

accident year.

Additional qualitative judgements are used to assess the extent to which past

trends may not apply in the future, for example: one-o� occurrence; changes

in market factors such as public attitude to claiming; economic condition; as

well internal factors such as portfolio mix, policy condition and claim

handling procedures. Judgement is further used to assess the extent to which

external factors such as judicial decisions and government legislation a�ect

the estimates.

Life insuranceThe key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly

sensitive are as follows:

Mortality and morbidity ratesAssumptions are based on industry standard and national tables, according

to the type of contract written and the territory in which the insured person

resides. They re�ect recent historical experience and are adjusted when

appropriate to re�ect the Company’s own experiences. An appropriate, but

not excessive, prudent allowance is made for expected future improvements.

Assumptions are di�erentiated by sex, underwriting class and contract type.

The key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly

sensitive are as follows:

Investment returnThe weighted average rate of return is derived based on a portfolio model

that is assumed to back up liabilities, consistent with the long-term asset

allocation strategy. These estimates are based on current market returns as

well as expectations about future economic and �nancial developments. An

increase in investment return would lead to a reduction in expenditure and

an increase in pro�ts for the shareholders.

Tingkat DiskontoKewajiban asuransi jiwa ditentukan sebagai jumlah dari nilai diskonto dari manfaat yang diharapkan dan biaya administrasi masa mendatang secara langsung terkait dengan kontrak, dikurangi nilai diskon dari premi teoritis yang akan diperlukan untuk memenuhiarus kas keluar di masa depan. Tingkat diskonto didasarkan pada tingkat risiko industri saat ini, disesuaikan untuk paparan risiko atas perusahaan. Penurunan tingkat diskonto akan meningkatkan nilai kewajiban asuransi dan karenanya mengurangi keuntungan bagi pemegang saham.

Pengelolaan ModalTujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan,Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

Discount rateLife insurance liabilities are determined as the sum of the discounted value of

the expected bene�ts and future administration expenses directly related to

the contract, less the discounted value of the expected theoretical premiums

that would be required to meet these future cash out�ows. Discount rates are

based on current industry risk rates, adjusted for the Company’s own risk

exposure. A decrease in the discount rate will increase the value of the

insurance liability and therefore reduce pro�ts for the shareholders.

Capital ManagementThe primary objective of the Company and Subsidiaries’ capital

management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to

support its business and maximize shareholder value.

The Company and Subsidiaries manage their capital structure and makes

adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain

and adjust the capital structure, the Company and Subsidiaries may adjust

the dividend payment to shareholdes, issue new shares. No changes were

made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2013 and

2012.

The Company and Subsidiaries’ policy is to maintain a healthy capital

structure in order to secure access to �nance at a reasonable cost.

Page 52: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko KeuanganPerusahaan dan Entitas Anak dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko investasi, risiko solvabilitas, risiko kecukupan modal kerja, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga pasar dan risiko asuransi. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terfokus padaketidakpastian pasar keuangan dan meminimumkan potensi kerugian yang berdampak pada kinerja Perusahaan dan Entitas Anak.

Risiko tingkat bunga Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan ber�uktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar. Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari deposito, investasi sewa pembiayaan, pinjaman bank, piutang dan utang usaha sekuritas dan jasaadministrasi efek. Perusahaan dan Entitas Anak memonitorperubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Perusahaan dan Entitas Anak sesuai dengan pasar. Saat ini, Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga karena seluruh pinjaman yang diterima Entitas Anak dikenakan suku bunga tetap.

Risiko kredit Untuk setiap kategori aset keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi kredit.i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit. Eksposur Entitas Anak terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari investasi sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, piutang premi dan koasuransi, piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek dan penyertaan modal ventura dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat. ii. Analisis konsentrasi risiko kredit. Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geogra�s yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan ekonomi atau yang lainnya.

Pelanggan dari Entitas Anak kebanyakan adalah individu dan tidak berkonsentrasi pada wilayah geogra�s tertentu.

Financial RIisk Management Objectives and PolicesThe Company and Subsidiaries are exposed to interest rate risk, credit risk,

liquidity risk, investment risk, solvability risk, working capital adequacy risk,

foreign exchange rate risk, market value risk and insurance risk. The

Company and Subsidiaries’ overall risk management program focus on the

uncertainty of �nancial markets and seek to minimize potential adverse

e�ects on the Company and Subsidiaries’ �nancial performance.

Interest rate riskInterest rate risk is the risk that the fair value or future cash �ows of a �nancial

instrument will �uctuate because of changes in market interest rates.

Financial assets and liabilities which potentially in�uenced by interest rate

risk, especially deposits, investment in �nancing leases, bank loans, trade

receivables and trade payables from securities and administration service.

The Company and Subsidiaries monitor the changes of interest market rate

to ensure the Company and Subsidiaries’ interest rate are agree with market.

Currently, Subsidiaries do not have a formal hedging policy for interest rate

exposures due to the loans obtained by Subsidiaries are subjected to �xed

interest rates.

Credit riskFor each �nancial asset category, the Company and Subsidiaries should

disclose maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk

analysis.

i. Maximum exposure to credit risk.

Subsidiaries’ exposure to credit risk mainly comes from the investment in

�nancing leases, consumer �nancing receivables, premium and

co-insurance receivables, securities trading and stock administration fee

receivables and investment in venture capital, of which the maximum

exposure to credit risk equals to the carrying amount.

ii. Concentration of credit risk analysis.

Concentrations of credit risk arise when a number of customers are

engaged in similar business activities or activities within the same

geographic region, or when they have similar characteristics that would

cause their ability to meet contractual obligations to be similarly

a�ected by changes in economic or other conditions.

The customers of Subsidiaries are mainly individuals and they are not

concentrated in the speci�c geographic region.

EFIInvestasi sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen EFI yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 90 hari diklasi�kasikan sebagai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai.Sebagai jaminan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, EFI menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor atau bukti kepemilikan lain untuk objek lainnya yang dibiayai.

ESIRisiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari nasabah atas liabilitas kontraktual yang mengakibatkan kerugian keuangan kepada ESI. Dalam transaksi perdagangan di Bursa, ESI bertindak sebagai perantara yang mewakili nasabah. ESI tidak memiliki risikokonsentrasi kredit yang signi�kan. ESI memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa perdagangan dengan nasabah yang mempunyai catatan kredit yang baik. Divisi manajemen risiko menetapkan batas kredit dan tingkat jaminan untuk klien.Eksposur risiko kredit ESI berkaitan dengan kegiatan broker saham terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian, ESI memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jaminan yang diterima ESI dapat berupa kas dan efek yang tercatat di bursa.Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan setara kas dan jaminan pada lembaga kliring dan penjaminan, ESI meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada lembaga keuangan yang bereputasi.

ADM, ELI dan DERisiko kredit yang dihadapi oleh ADM, ELI dan DE berasal dari piutang yang diberikan kepada pelanggan. ADM, ELI dan DE telah mengambil beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu untuk memastikan bahwa pemberian produk dan jasa hanya ditujukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan mempunyai sejarah kredit yang baik.ADM, ELI dan DE memberikan jangka waktu kredit 30 hari dari tanggal penerbitan faktur. Langkah preventif lain yang diambil ADM, ELI dan DE adalah pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur piutang. Untuk mengurangi risiko kredit, ADM, ELI dan DE akan menghentikan pemberian produk dan jasa kepada emiten yang gagal bayar.

EFIEFI’s investment in �nancing leases and consumer �nancing receivables

which installments are overdue for more than 90 days are classi�ed as

impaired �nancial assets.

As collateral to the consumer �nancing receivables, EFI receives the

Certi�cates of Ownership (“BPKB”) of the motor vehicles or other proof of

ownership for other objects �nanced by EFI.

ESICredit risk arises from the risk of failure of the customer's contractual liability

which resulting �nancial loss to ESI. In trading transaction on Exchange, ESI

act as broker representing the customer. ESI has not signi�cant concentration

credit risk. ESI has a policy to ensure the trading is performed with the

customers who have good credit records history. Risk management division

sets client limit of credit and level of collateral of the customer.

ESI’s credit risk exposure related to associate stock brokerage activities in

customers’ contractual position in trading. Thus, ESI needs collateral to

reduce its risk. ESI received cash and securities listed in exchange as collateral

instrument.

For other �nancial assets such as cash and cash equivalents and collateral in

the clearing and guarantee institution, ESI reduce the credit risk by doing a

placement at a reputable �nancial institution.

ADM, ELI and DECredit risks exposed by ADM, ELI and DE arise from receivables given to the

customers. ADM, ELI and DE has taken some considered policy to reduce this

risk, which is to ensure the products and services just addressed to trusted and

good credit history customers.

ADM, ELI and DE provide 30 days credit term from the date of issuance

invoice. Other preventive steps taken by ADM, ELI and DE are intensive

monitoring of the balances and aging of receivables. To reduce credit risk,

ADM, ELI and DE will stop providing products and services to default

customers.

Risiko kecukupan modal kerjaESI diwajibkan memenuhi keputusan No. KEP-566/BL/2011 tanggal 31 Oktober 2011, tentang “Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan”. Keputusan tersebut mengatur perusahaan efek, yang menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang efek, yang mengadministrasikan rekening efek nasabah dan manajer investasi, wajib memiliki paling sedikit sebesar Rp25 miliar atau 6.25% dari total liabilitas tanpa utang sub-ordinasi dan utang dalam rangka penawaran umum/penawaran terbatas ditambah ranking liabilitas, mana yang lebih tinggi, ditambah Rp200 juta dan 0,1% dari total dana yang dikelola.Pada tahun 2013 dan 2012, ESI telah memenuhi persyaratan modal sebagaimana tercantum pada peraturan tersebut di atas.

Risiko nilai tukar mata uang asingRisiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko bahwa nilai wajaratau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan ber�uktuasi karena perubahan kurs mata uang asing. Paparan Perusahaan dan Entitas Anak terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari kas dan setara kas, investasi, piutang premi dan koasuransi, aset lainnya, utang koasuransi, reasuransi dan komisi, premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi klaim, utang klaim dan liabilitas kepada pemegang unit link dan liabilitas lainnya.Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Perusahaan dan Entitas Anak dipengaruhi oleh �uktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah dengan mata uang asing lainnya. Pengelolaan risiko nilai tukar mata uang asing dilakukan dengan meminimalisir perbedaan (gap) antara total eksposur liabilitas dalam mata uang asing lainnya dan total eksposur investasi dalam mata uang asing lainnya. Setiap liabilitas dalam mata uang asing lainnya harus memiliki back up investasi dalam mata uang asing yang sama. Pemantauan terhadap perbedaan ini dilakukan secara periodik dan jika terdapat perbedaan yang signi�kan maka akan dilakukan penyeimbangan di sisi investasi.

Risiko harga pasarPerusahaan dan Entitas Anak menghadapi risiko harga pasar terkait investasi efek. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan dan Entitas Anak mendiversi�kasiportofolionya. Diversi�kasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan yang ditentukan keduanya.Analisa sensitivitas ditentukan berdasarkan eksposur risiko atas risiko harga efek yang timbul dari investasi yang termasuk dalam kategori aset keuangan pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan tersedia untuk dijual.

Working capital adequacy riskESI is required to implement decision No. KEP-566/BL/2011 dated October 31,

2011, about “Monitoring and Reporting of Adjusted Net Working Capital”.

The said decision determine the securities company, which operate as

brokerage dealer, perform the administration of customers’ stock account

and investment manager, are required to have at least Rp25 billion or 6,25%

of total liabilities without debt sub-ordinary and debt in order to public

o�ering or limited overing plus ranking liabilities, which the higher, plus

Rp200 milion and 0.1% from total fund managed.

In 2013 and 2012, ESI has ful�lled the capital requirements as stated in

the regulation above.

Foreign exchange rate riskForeign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash �ows of

a �nancial instrument will �uctuate because of changes in foreign exchange

rates. The Company and Subsidiaries’ exposure to exchange rate �uctuations

results primarily from cash and cash equivalent, investments, premium and

co-insurance receivables, other assets, due to co-insurers, reinsurers and

commissions payable, unearned premiums, estimated claims, claims

payable and liability to unit link holders and other liabilities. The reporting

currency is Indonesian Rupiah.

The Company and Subsidiaries’ �nancial performance are in�uenced by

the �uctuation in the exchange rate between the Rupiah and other foreign

currencies. Management of foreign exchange rate risk is made by minimalize

the gap between the total liabilities exposure and investments exposure

denominated in other foreign currencies. Each liability denominated in other

foreign currencies must be supported with investments denominated in the

same foreign currencies. Evaluation upon these gaps is performed

periodically and if there is signi�cant gap, accordingly, will be balancing at

the investments side.

Market value riskThe Company and Subsidiaries are exposed to the market value risk due

to investment securities. To manage the value risk arising from this

investment, the Company and Subsidiaries diversify their portfolio. Portfolio

diversi�cation are done based on the limitation speci�ed by both of them.

Sensitivity analysis is determined based on exposure risk of marketable

securities price risk that arising from investment which included in �nancial

assets at fair value through pro�t or loss and available for sale categories.

Entitas Anak juga membeli reasuransi sebagai bagian dari program mitigasi risiko. Reasuransi ditempatkan secara proporsional dan non-proporsional. Mayoritas reasuransi proporsional adalah surplus treaty yang digunakan untuk mengurangi eksposur keseluruhan Entitas Anak untuk kelas tertentu dari bisnis. Reasuransi non-proporsional yang umumnya digunakan adalah excess of loss yang dirancang untuk meminimalisir eksposur neto Entitas Anak apabila terjadi kerugian akibat bencana. Batas retensi excess of loss bervariasi berdasarkan produk.

Asuransi jiwaKontrak asuransi jiwa yang ditawarkan oleh ELI meliputi: seumur hidup, kematian eka warsa, kesehatan, pensiun disatukan, unit link, pensiun endowment murni, hipotek, penyisihan penurunan jangka dan hibah endowment.

Risiko utama yang terpapar pada ELI adalah sebagai berikut:• Risiko atas kematian - risiko kerugian yang timbul karena kematian yang dialami pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.• Risiko atas morbiditas - risiko kerugian yang timbul karena kondisi kesehatan pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.• Risiko atas panjang usia - risiko kerugian yang timbul karena penerima tunjangan hidup melebihi yang diharapkan.• Risiko atas penerimaan dari investasi - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.• Risiko atas beban - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.• Risiko atas keputusan pemegang polis - risiko atas kerugian yang disebabkan karena tindakan yang diambil oleh pemegang polis berbeda dengan yang diharapkan.

Strategi underwriting ELI ini dirancang untuk memastikanbahwa risiko telah terdiversi�kasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Hal ini sebagian besar dicapai melalui diversi�kasi di sektor industri dan geogra�, penggunaan tes kesehatan untuk memastikan harga telah memperhitungkan kondisi kesehatan saat ini dan riwayat medis keluarga, tinjauan rutin atas klaim aktual yang dialami dan penetapan harga produk,serta prosedur penanganan klaim secara terperinci. Pembatasan penjaminan ditempatkan untuk mendorong pelaksanaan seleksi risiko secara tepat.

The Subsidiaries also purchase reinsurance as part of its risk mitigation

programme. Reinsurance ceded is placed on both a proportional and

non-proportional basis. The majority of proportional reinsurance is surplus

treaty reinsurance which is taken out to reduce the overall exposure of the

Subsidiaries to certain classes of bussiness. Non-proportional reinsurance is

primarily excess of loss reinsurance designed to mitigate the Subsidiaries’ net

exposure to catastrophe losses. Retention limits for the excess of loss

reinsurance vary by product line and territory.

Life insuranceLife insurance contracts o�ered by ELI include: whole life, term insurance,

health assurance, unitised pensions, unit link, pure endowment pensions,

mortgage reduction term allowance and combined endowments.

The main risks that ELI is exposed to are as follows:

• Mortality risk - risk of loss arising due to policyholder death experience

being di�erent than expected.

• Morbidity risk - risk of loss arising due to policyholder health experience

being di�erent than expected.

• Longevity risk - risk of loss arising due to the annuitant living longer than

expected.

• Investment return risk - risk of loss arising from actual returns being

di�erent than expected.

• Expense risk - risk of loss arising from expense experience being different

than expected.

• Policyholder decision risk - risk of loss arising due to policyholder

experiences (lapses and surrenders) being di�erent than expected.

ELI’s underwriting strategy is designed to ensure that risks are well diversi�ed

in terms of type of risk and level of insured bene�ts. This is largely achieved

through diversi�cation across industry sectors and geography, the use of

medical screening in order to ensure that pricing takes account of current

health conditions and family medical history, regular review of actual claims

experience and product pricing, as well as detailed claims’ handling

procedures. Underwriting limits are in place to enforce appropriate risk

selection criteria.

Risiko likuiditasRisiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kesulitan dalam membayar liabilitas keuangannya. Perusahaan dan Entitas Anak secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, dan terus menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk inisiatif penggalangan dana. Inisiatif ini mencakup pinjaman bank dan penerbitan wesel bayar jangka menengah.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola pro�l likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan cara menjaga tingkat kas dan bank, dan ketersediaanpendanaan melalui jumlah komitmen fasilitas kredit yang memadai.

Risiko investasiRisiko investasi adalah risiko yang mungkin terjadi karenapenempatan dana untuk tujuan investasi antara lain berupa:• Risiko fluktuasi nilai tukar mata uang.• Risiko fluktuasi harga saham di bursa.• Risiko tidak dapat ditariknya kembali dana yang ditempatkan akibat perusahaan dimana dana tersebut ditempatkan tidak dapat melakukan pembayaran kembali.Perusahaan dan Entitas Anak menempatkan dana investasi pada instrumen investasi berupa deposito, obligasi, reksa dana, sahamdi pasar modal, penyertaan langsung serta investasi berupa properti. Dalam pengendalian risiko, ADM dan ELI berpedoman pada ketentuan pemerintah mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Risiko solvabilitasRisiko solvabilitas yaitu risiko ketidakmampuan ADM dan ELI memenuhi tingkat solvabilitas seperti yang disyaratkan oleh regulator sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 yang terakhir telah direvisi oleh Peraturan Menteri Keuangan No.53/PMK.010/2012 dimana jika tidak memenuhi ketentuan tersebut dapat berakibat dihentikannya kegiatan operasi ADM dan ELI. Untuk mengelola risiko ini, ADM dan ELI harus selalu menjaga agar kualitas aset dapat diperhitungkan sebagai aset yang diperkenankan. Dengan demikian hasil perhitungan solvabilitas telah memenuhi ketentuan yang berlaku.Rasio solvabilitas ADM adalah 213,97% dan 160,75% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 dan rasio solvabilitas ELI adalah 343,00% dan 192,28% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012. ADM dan ELI telah memenuhi persyaratan batas minimal rasio solvabilitas menurut peraturan yaitu sebesar 100% pada tahun 2013 dan 120% pada tahun 2012.

Liquidity riskLiquidity risk is the risk that the Company and Subsidiaries will have

di�culties in paying its �nancial liabilities. The Company and Subsidiaries

regularly evaluate their projected and actual cash �ow information and

continuously assesses conditions in the �nancial markets for opportunities to

pursue fund-raising initiatives. These initiatives may include bank loans and

medium-term notes payable.

The Company and Subsidiaries manage their liquidity pro�le to be

able to �nance its capital expenditures and service its maturing debts by

maintaining su�cient cash on hand and in banks, and the availability of

funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Investment riskInvestment risk is the risk that may occur due to the placement of funds for

investment purpose, such as:

• The risk of fluctuations in currency exchange rates.

• The risk of stock price fluctuations.

• The risk that funds placed by the Company cannot be withdrawn

because institutions in which the funds were placed cannot make

the repayment.

The Company and Subsidiaries place investment funds in investment

instruments in the form of deposits, bonds, mutual funds, shares in the

capital market, direct investment and investment in the form of property. In

the control of risks, ADM and ELI adhere to government regulations relating

to the �nancial health of the insurance and reinsurance companies in

accordance with prevailing regulations.

Solvability riskSolvability risk is the risk of ADM and ELI’s inability to meet solvency as

required by the regulator, in accordance with the Decision of the Ministry of

Finance No. 424/KMK.06/2003, which have been revised lately by Regulation

of Ministry of Finance No. 53/PMK.10/2012, whereby failure to comply with

the regulation may result in termination of business operations. To manage

this risk, ADM and ELI must always maintain the quality of assets that can be

regarded as assets that are allowed. Thus, resulting solvency calculation is in

accordance with the applicable regulation.

Solvency ratios of ADM are 213.97% and 160.75% for 2013 and 2012,

respectively, and solvency ratios of ELI are 343.00% and 192.28% for 2013 and

2012, respectively. ADM and ELI have ful�lled the minimum required solvency

ratio at 100% in 2013 and 120% in 2012 as stated in the regulations.

Risiko asuransiRisiko utama kontrak asuransi yang dihadapi oleh Entitas Anak adalah jumlah dan waktu klaim dan pembayaran manfaat aktual yang terjadi berbeda dengan yang diharapkan. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi klaim, besarnya klaim, manfaat aktual yang dibayarkan dan setelah pengembangan klaim jangka panjang. Dengan demikian, tujuan Entitas Anak adalah meyakinkan bahwa penyisihan yang tersedia cukup untuk menutupi liabilitas-liabilitas ini.Eksposur risiko diminimalisir dengan menyebarkan risiko kepada perusahaan asuransi lain atau reasuransi dengan menggunakan program reasuransi. Variabilitas risiko juga dikelola dengan pemilihan yang cermat serta pelaksanaan pedoman strategi underwriting yang dirancang untuk memastikan bahwa risiko telah terdiversi�kasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Selain itu, kebijakan yang ketat dalam menilai klaim baik untuk klaim baru dan klaim dalam proses, reguler reviu terhadap prosedur penanganan klaim adalah kebijakan dan prosedur yang diberlakukan untuk mengurangi eksposur risiko Entitas Anak. Entitas Anak juga menerapkan kebijakan mengelola dan menangani klaim secara aktif, dalam rangka untuk mengurangi eksposur atas perkembangan masa depan yang tak terduga yang dapat berdampak negatif terhadap bisnis. Risiko in�asi diminimalisir dengan mempertimbangkan faktor in�asi saat menghitung liabilitas kontrak asuransi. Jumlah yang dapat dipulihkan dari reasuradur diperkirakan konsisten dengan provisi klaim yang ada dan sesuai dengan kontrak reasuransi. Meskipun, Entitas Anak memiliki perjanjian reasuransi, namun Entitas Anak tidak otomatis dibebaskan kewajibannya kepada pemegang polis dan dengan demikian terdapat eksposur kredit terhadap reasuransi yaitu dimana bila reasuradur tidak dapat memenuhi kewajibannya seperti yang tercantum dalam perjanjian reasuransi. Penempatan Entitas Anak dalam reasuransi juga terdiversi�kasi sehingga tidak menimbulkan ketergantungan pada reasuradur tertentu atau operasi Entitas Anak secara substansial tergantung pada kontrak reasuradur tertentu.

Asuransi kerugianJenis kontrak asuransi umum yang diterbitkan oleh Entitas Anak adalah kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan, rangka kapal, rekayasa dan pengangkutan. Risiko dalam asuransi umum biasanya mencakup periode dua belas bulan atau kurang, kecuali untuk asuransi kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan dan rekayasa.Untuk kontrak asuransi umum, risiko yang paling signi�kan timbul dari perubahan iklim, bencana alam dan kegiatan teroris. Ada juga risiko in�asi untuk klaim yang membutuhkan beberapa tahun untuk penyelesaiannya.

Insurance riskThe principal risk the Subsidiaries face under insurance contracts is that the

actual claims and bene�t payments or the timing thereof, di�er from

expectations. This is in�uenced by the frequency of claims, severity of claims,

actual bene�ts paid and subsequent development of long-term claims.

Therefore, the objective of the Subsidiaries is to ensure that su�cient reserves

are available to cover these liabilities.

The risk exposure is mitigated by spreading the risk to another insurance

company or reinsurance using reinsurance program. The variability of risk is

also improved by careful selection and implementation of underwriting

strategy guidelines, which are designed to ensure that risk are diversi�ed in

term of type of risk and level of insured bene�ts. Furthermore, a strict claim

review policies to assess all new and ongoing claims, regular detail review of

claim handling procedures are all policies and procedures put in place to

reduce the risk exposure of the Subsidiaries. The Subsidiaries further enforces

a policy of actively managing and promptly pursuing claims, in order to

reduce its exposure to unpredictable future developments that can

negatively impact the business. In�ation risk is mitigated by taking into

account when estimating insurance contract liabilities.

Amounts recoverable from reinsurers are estimated in a manner consistent

with the outstanding claims provisions and are in accordance with

the reinsurance contracts. Although, the Subsidiaries have reinsurance

arrangements, it is not relieved of its direct obligations to its policyholders

and thus a credit exposure exits with respect to ceded insurance, to the extent

that any reinsurer is unable to meet its obligation assumed under such

reinsurance agrements. The Subsidiaries’ placement of reinsurance is

diversi�ed such that it is neither dependent on a single reinsurer nor the

operation of the Subsidiaries substantially dependent upon any single

reinsurance contract.

Casualty insuranceType of general insurance contracts issued by the Subsidiaries are �re, motor

vehicles, accident, marine hull, engineering and marine cargo. Risks under

general insurance policies usually cover twelve months duration or less,

except for �re, motor vehicle, accident and engineering insurance.

For general insurance contracts, the most signi�cant risks arise from climate

changes, natural disasters and terrorist activities. For longer tail claims that

take some years to settle, there is also in�ation risk.

51 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Asumsi-asumsi utamaLiabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim, liabilitas manfaat polis masa depan dan premi yang belum merupakan pendapatan.

Asuransi kerugianLiabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim dan premi yang belum merupakan pendapatan.Asumsi utama yang mendasari estimasi klaim adalah klaimpengembangan masa depan Entitas Anak akan mengikuti pola yang sama dengan pengalaman klaim pengembangan masa lalu. Ini termasuk asumsi-asumsi dalam hal rata-rata klaim biaya, biaya-biaya klaim penanganan dan jumlah klaim mencapai kecelakaan per tahun.Penilaian kualitatif tambahan yang digunakan untuk menilai sejauh mana tren masa lalu mungkin tidak berlaku di masa depan, misalnya: kejadian tertentu yang tidak akan berulang, perubahan faktor pasar seperti tingkah laku masyarakat dalam klaim, kondisi ekonomi dan juga faktor internal seperti bauran investasi dan prosedurpenanganan klaim. Penilaian juga digunakan untuk menilai sejauh mana faktor-faktor eksternal seperti keputusan pengadilan dan peraturan pemerintah mempengaruhi estimasi.

Asuransi jiwaAsumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Tingkat mortalitas dan morbiditasAsumsi ini didasarkan pada standar industri dan tabel nasional, sesuai dengan jenis kontrak tertulis dan wilayah di mana pihak tertanggung berada. Asumsi-asumsi tersebut mencerminkan hasil terbaru dan disesuaikan pada saat yang tepat untuk mencerminkan hasilPerusahaan. Penyisihan secara tepat, tapi tidak berlebihan, dilakukan untuk perbaikan harapan di masa depan. Asumsi dibedakan menurut jenis kelamin, kelas penjaminan dan jenis kontrak. Asumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Penerimaan dari investasiRata-rata tertimbang dari tingkat penerimaan kembali diturunkan berdasarkan model portofolio yang diasumsikan untuk mendukung kewajiban, konsisten dengan strategi alokasi aset jangka panjang. Perkiraan ini didasarkan pada pada hasil pasar saat ini serta harapan atas perkembangan ekonomi dan keuangan di masa depan. Peningkatan pada tingkat penerimaan kembali dari investasi akan mengakibatkan penurunan biaya dan peningkatan keuntungan bagi para pemegang saham.

Key assumptionsThe insurance liabilities consist of estimated claims, liability for future policy

bene�ts and unearned premium reserve.

Casualty insuranceThe insurance liabilities consist of estimated claims and unearned premium

reserve.

The principal assumption underlying the estimated claims is that the

Subsidiaries’ future claim development will follow a similar pattern to past

claims development experience. This includes assumptions in respect of

average claim costs, claim handling costs and claim number of reach

accident year.

Additional qualitative judgements are used to assess the extent to which past

trends may not apply in the future, for example: one-o� occurrence; changes

in market factors such as public attitude to claiming; economic condition; as

well internal factors such as portfolio mix, policy condition and claim

handling procedures. Judgement is further used to assess the extent to which

external factors such as judicial decisions and government legislation a�ect

the estimates.

Life insuranceThe key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly

sensitive are as follows:

Mortality and morbidity ratesAssumptions are based on industry standard and national tables, according

to the type of contract written and the territory in which the insured person

resides. They re�ect recent historical experience and are adjusted when

appropriate to re�ect the Company’s own experiences. An appropriate, but

not excessive, prudent allowance is made for expected future improvements.

Assumptions are di�erentiated by sex, underwriting class and contract type.

The key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly

sensitive are as follows:

Investment returnThe weighted average rate of return is derived based on a portfolio model

that is assumed to back up liabilities, consistent with the long-term asset

allocation strategy. These estimates are based on current market returns as

well as expectations about future economic and �nancial developments. An

increase in investment return would lead to a reduction in expenditure and

an increase in pro�ts for the shareholders.

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Tingkat DiskontoKewajiban asuransi jiwa ditentukan sebagai jumlah dari nilai diskonto dari manfaat yang diharapkan dan biaya administrasi masa mendatang secara langsung terkait dengan kontrak, dikurangi nilai diskon dari premi teoritis yang akan diperlukan untuk memenuhiarus kas keluar di masa depan. Tingkat diskonto didasarkan pada tingkat risiko industri saat ini, disesuaikan untuk paparan risiko atas perusahaan. Penurunan tingkat diskonto akan meningkatkan nilai kewajiban asuransi dan karenanya mengurangi keuntungan bagi pemegang saham.

Pengelolaan ModalTujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan,Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

Discount rateLife insurance liabilities are determined as the sum of the discounted value of

the expected bene�ts and future administration expenses directly related to

the contract, less the discounted value of the expected theoretical premiums

that would be required to meet these future cash out�ows. Discount rates are

based on current industry risk rates, adjusted for the Company’s own risk

exposure. A decrease in the discount rate will increase the value of the

insurance liability and therefore reduce pro�ts for the shareholders.

Capital ManagementThe primary objective of the Company and Subsidiaries’ capital

management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to

support its business and maximize shareholder value.

The Company and Subsidiaries manage their capital structure and makes

adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain

and adjust the capital structure, the Company and Subsidiaries may adjust

the dividend payment to shareholdes, issue new shares. No changes were

made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2013 and

2012.

The Company and Subsidiaries’ policy is to maintain a healthy capital

structure in order to secure access to �nance at a reasonable cost.

Page 53: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko KeuanganPerusahaan dan Entitas Anak dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko investasi, risiko solvabilitas, risiko kecukupan modal kerja, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga pasar dan risiko asuransi. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terfokus padaketidakpastian pasar keuangan dan meminimumkan potensi kerugian yang berdampak pada kinerja Perusahaan dan Entitas Anak.

Risiko tingkat bunga Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan ber�uktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar. Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari deposito, investasi sewa pembiayaan, pinjaman bank, piutang dan utang usaha sekuritas dan jasaadministrasi efek. Perusahaan dan Entitas Anak memonitorperubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Perusahaan dan Entitas Anak sesuai dengan pasar. Saat ini, Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga karena seluruh pinjaman yang diterima Entitas Anak dikenakan suku bunga tetap.

Risiko kredit Untuk setiap kategori aset keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi kredit.i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit. Eksposur Entitas Anak terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari investasi sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, piutang premi dan koasuransi, piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek dan penyertaan modal ventura dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat. ii. Analisis konsentrasi risiko kredit. Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geogra�s yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan ekonomi atau yang lainnya.

Pelanggan dari Entitas Anak kebanyakan adalah individu dan tidak berkonsentrasi pada wilayah geogra�s tertentu.

Financial RIisk Management Objectives and PolicesThe Company and Subsidiaries are exposed to interest rate risk, credit risk,

liquidity risk, investment risk, solvability risk, working capital adequacy risk,

foreign exchange rate risk, market value risk and insurance risk. The

Company and Subsidiaries’ overall risk management program focus on the

uncertainty of �nancial markets and seek to minimize potential adverse

e�ects on the Company and Subsidiaries’ �nancial performance.

Interest rate riskInterest rate risk is the risk that the fair value or future cash �ows of a �nancial

instrument will �uctuate because of changes in market interest rates.

Financial assets and liabilities which potentially in�uenced by interest rate

risk, especially deposits, investment in �nancing leases, bank loans, trade

receivables and trade payables from securities and administration service.

The Company and Subsidiaries monitor the changes of interest market rate

to ensure the Company and Subsidiaries’ interest rate are agree with market.

Currently, Subsidiaries do not have a formal hedging policy for interest rate

exposures due to the loans obtained by Subsidiaries are subjected to �xed

interest rates.

Credit riskFor each �nancial asset category, the Company and Subsidiaries should

disclose maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk

analysis.

i. Maximum exposure to credit risk.

Subsidiaries’ exposure to credit risk mainly comes from the investment in

�nancing leases, consumer �nancing receivables, premium and

co-insurance receivables, securities trading and stock administration fee

receivables and investment in venture capital, of which the maximum

exposure to credit risk equals to the carrying amount.

ii. Concentration of credit risk analysis.

Concentrations of credit risk arise when a number of customers are

engaged in similar business activities or activities within the same

geographic region, or when they have similar characteristics that would

cause their ability to meet contractual obligations to be similarly

a�ected by changes in economic or other conditions.

The customers of Subsidiaries are mainly individuals and they are not

concentrated in the speci�c geographic region.

EFIInvestasi sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen EFI yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 90 hari diklasi�kasikan sebagai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai.Sebagai jaminan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, EFI menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor atau bukti kepemilikan lain untuk objek lainnya yang dibiayai.

ESIRisiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari nasabah atas liabilitas kontraktual yang mengakibatkan kerugian keuangan kepada ESI. Dalam transaksi perdagangan di Bursa, ESI bertindak sebagai perantara yang mewakili nasabah. ESI tidak memiliki risikokonsentrasi kredit yang signi�kan. ESI memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa perdagangan dengan nasabah yang mempunyai catatan kredit yang baik. Divisi manajemen risiko menetapkan batas kredit dan tingkat jaminan untuk klien.Eksposur risiko kredit ESI berkaitan dengan kegiatan broker saham terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian, ESI memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jaminan yang diterima ESI dapat berupa kas dan efek yang tercatat di bursa.Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan setara kas dan jaminan pada lembaga kliring dan penjaminan, ESI meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada lembaga keuangan yang bereputasi.

ADM, ELI dan DERisiko kredit yang dihadapi oleh ADM, ELI dan DE berasal dari piutang yang diberikan kepada pelanggan. ADM, ELI dan DE telah mengambil beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu untuk memastikan bahwa pemberian produk dan jasa hanya ditujukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan mempunyai sejarah kredit yang baik.ADM, ELI dan DE memberikan jangka waktu kredit 30 hari dari tanggal penerbitan faktur. Langkah preventif lain yang diambil ADM, ELI dan DE adalah pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur piutang. Untuk mengurangi risiko kredit, ADM, ELI dan DE akan menghentikan pemberian produk dan jasa kepada emiten yang gagal bayar.

EFIEFI’s investment in �nancing leases and consumer �nancing receivables

which installments are overdue for more than 90 days are classi�ed as

impaired �nancial assets.

As collateral to the consumer �nancing receivables, EFI receives the

Certi�cates of Ownership (“BPKB”) of the motor vehicles or other proof of

ownership for other objects �nanced by EFI.

ESICredit risk arises from the risk of failure of the customer's contractual liability

which resulting �nancial loss to ESI. In trading transaction on Exchange, ESI

act as broker representing the customer. ESI has not signi�cant concentration

credit risk. ESI has a policy to ensure the trading is performed with the

customers who have good credit records history. Risk management division

sets client limit of credit and level of collateral of the customer.

ESI’s credit risk exposure related to associate stock brokerage activities in

customers’ contractual position in trading. Thus, ESI needs collateral to

reduce its risk. ESI received cash and securities listed in exchange as collateral

instrument.

For other �nancial assets such as cash and cash equivalents and collateral in

the clearing and guarantee institution, ESI reduce the credit risk by doing a

placement at a reputable �nancial institution.

ADM, ELI and DECredit risks exposed by ADM, ELI and DE arise from receivables given to the

customers. ADM, ELI and DE has taken some considered policy to reduce this

risk, which is to ensure the products and services just addressed to trusted and

good credit history customers.

ADM, ELI and DE provide 30 days credit term from the date of issuance

invoice. Other preventive steps taken by ADM, ELI and DE are intensive

monitoring of the balances and aging of receivables. To reduce credit risk,

ADM, ELI and DE will stop providing products and services to default

customers.

Risiko kecukupan modal kerjaESI diwajibkan memenuhi keputusan No. KEP-566/BL/2011 tanggal 31 Oktober 2011, tentang “Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan”. Keputusan tersebut mengatur perusahaan efek, yang menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang efek, yang mengadministrasikan rekening efek nasabah dan manajer investasi, wajib memiliki paling sedikit sebesar Rp25 miliar atau 6.25% dari total liabilitas tanpa utang sub-ordinasi dan utang dalam rangka penawaran umum/penawaran terbatas ditambah ranking liabilitas, mana yang lebih tinggi, ditambah Rp200 juta dan 0,1% dari total dana yang dikelola.Pada tahun 2013 dan 2012, ESI telah memenuhi persyaratan modal sebagaimana tercantum pada peraturan tersebut di atas.

Risiko nilai tukar mata uang asingRisiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko bahwa nilai wajaratau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan ber�uktuasi karena perubahan kurs mata uang asing. Paparan Perusahaan dan Entitas Anak terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari kas dan setara kas, investasi, piutang premi dan koasuransi, aset lainnya, utang koasuransi, reasuransi dan komisi, premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi klaim, utang klaim dan liabilitas kepada pemegang unit link dan liabilitas lainnya.Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Perusahaan dan Entitas Anak dipengaruhi oleh �uktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah dengan mata uang asing lainnya. Pengelolaan risiko nilai tukar mata uang asing dilakukan dengan meminimalisir perbedaan (gap) antara total eksposur liabilitas dalam mata uang asing lainnya dan total eksposur investasi dalam mata uang asing lainnya. Setiap liabilitas dalam mata uang asing lainnya harus memiliki back up investasi dalam mata uang asing yang sama. Pemantauan terhadap perbedaan ini dilakukan secara periodik dan jika terdapat perbedaan yang signi�kan maka akan dilakukan penyeimbangan di sisi investasi.

Risiko harga pasarPerusahaan dan Entitas Anak menghadapi risiko harga pasar terkait investasi efek. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan dan Entitas Anak mendiversi�kasiportofolionya. Diversi�kasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan yang ditentukan keduanya.Analisa sensitivitas ditentukan berdasarkan eksposur risiko atas risiko harga efek yang timbul dari investasi yang termasuk dalam kategori aset keuangan pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan tersedia untuk dijual.

Working capital adequacy riskESI is required to implement decision No. KEP-566/BL/2011 dated October 31,

2011, about “Monitoring and Reporting of Adjusted Net Working Capital”.

The said decision determine the securities company, which operate as

brokerage dealer, perform the administration of customers’ stock account

and investment manager, are required to have at least Rp25 billion or 6,25%

of total liabilities without debt sub-ordinary and debt in order to public

o�ering or limited overing plus ranking liabilities, which the higher, plus

Rp200 milion and 0.1% from total fund managed.

In 2013 and 2012, ESI has ful�lled the capital requirements as stated in

the regulation above.

Foreign exchange rate riskForeign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash �ows of

a �nancial instrument will �uctuate because of changes in foreign exchange

rates. The Company and Subsidiaries’ exposure to exchange rate �uctuations

results primarily from cash and cash equivalent, investments, premium and

co-insurance receivables, other assets, due to co-insurers, reinsurers and

commissions payable, unearned premiums, estimated claims, claims

payable and liability to unit link holders and other liabilities. The reporting

currency is Indonesian Rupiah.

The Company and Subsidiaries’ �nancial performance are in�uenced by

the �uctuation in the exchange rate between the Rupiah and other foreign

currencies. Management of foreign exchange rate risk is made by minimalize

the gap between the total liabilities exposure and investments exposure

denominated in other foreign currencies. Each liability denominated in other

foreign currencies must be supported with investments denominated in the

same foreign currencies. Evaluation upon these gaps is performed

periodically and if there is signi�cant gap, accordingly, will be balancing at

the investments side.

Market value riskThe Company and Subsidiaries are exposed to the market value risk due

to investment securities. To manage the value risk arising from this

investment, the Company and Subsidiaries diversify their portfolio. Portfolio

diversi�cation are done based on the limitation speci�ed by both of them.

Sensitivity analysis is determined based on exposure risk of marketable

securities price risk that arising from investment which included in �nancial

assets at fair value through pro�t or loss and available for sale categories.

Entitas Anak juga membeli reasuransi sebagai bagian dari program mitigasi risiko. Reasuransi ditempatkan secara proporsional dan non-proporsional. Mayoritas reasuransi proporsional adalah surplus treaty yang digunakan untuk mengurangi eksposur keseluruhan Entitas Anak untuk kelas tertentu dari bisnis. Reasuransi non-proporsional yang umumnya digunakan adalah excess of loss yang dirancang untuk meminimalisir eksposur neto Entitas Anak apabila terjadi kerugian akibat bencana. Batas retensi excess of loss bervariasi berdasarkan produk.

Asuransi jiwaKontrak asuransi jiwa yang ditawarkan oleh ELI meliputi: seumur hidup, kematian eka warsa, kesehatan, pensiun disatukan, unit link, pensiun endowment murni, hipotek, penyisihan penurunan jangka dan hibah endowment.

Risiko utama yang terpapar pada ELI adalah sebagai berikut:• Risiko atas kematian - risiko kerugian yang timbul karena kematian yang dialami pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.• Risiko atas morbiditas - risiko kerugian yang timbul karena kondisi kesehatan pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.• Risiko atas panjang usia - risiko kerugian yang timbul karena penerima tunjangan hidup melebihi yang diharapkan.• Risiko atas penerimaan dari investasi - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.• Risiko atas beban - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.• Risiko atas keputusan pemegang polis - risiko atas kerugian yang disebabkan karena tindakan yang diambil oleh pemegang polis berbeda dengan yang diharapkan.

Strategi underwriting ELI ini dirancang untuk memastikanbahwa risiko telah terdiversi�kasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Hal ini sebagian besar dicapai melalui diversi�kasi di sektor industri dan geogra�, penggunaan tes kesehatan untuk memastikan harga telah memperhitungkan kondisi kesehatan saat ini dan riwayat medis keluarga, tinjauan rutin atas klaim aktual yang dialami dan penetapan harga produk,serta prosedur penanganan klaim secara terperinci. Pembatasan penjaminan ditempatkan untuk mendorong pelaksanaan seleksi risiko secara tepat.

The Subsidiaries also purchase reinsurance as part of its risk mitigation

programme. Reinsurance ceded is placed on both a proportional and

non-proportional basis. The majority of proportional reinsurance is surplus

treaty reinsurance which is taken out to reduce the overall exposure of the

Subsidiaries to certain classes of bussiness. Non-proportional reinsurance is

primarily excess of loss reinsurance designed to mitigate the Subsidiaries’ net

exposure to catastrophe losses. Retention limits for the excess of loss

reinsurance vary by product line and territory.

Life insuranceLife insurance contracts o�ered by ELI include: whole life, term insurance,

health assurance, unitised pensions, unit link, pure endowment pensions,

mortgage reduction term allowance and combined endowments.

The main risks that ELI is exposed to are as follows:

• Mortality risk - risk of loss arising due to policyholder death experience

being di�erent than expected.

• Morbidity risk - risk of loss arising due to policyholder health experience

being di�erent than expected.

• Longevity risk - risk of loss arising due to the annuitant living longer than

expected.

• Investment return risk - risk of loss arising from actual returns being

di�erent than expected.

• Expense risk - risk of loss arising from expense experience being different

than expected.

• Policyholder decision risk - risk of loss arising due to policyholder

experiences (lapses and surrenders) being di�erent than expected.

ELI’s underwriting strategy is designed to ensure that risks are well diversi�ed

in terms of type of risk and level of insured bene�ts. This is largely achieved

through diversi�cation across industry sectors and geography, the use of

medical screening in order to ensure that pricing takes account of current

health conditions and family medical history, regular review of actual claims

experience and product pricing, as well as detailed claims’ handling

procedures. Underwriting limits are in place to enforce appropriate risk

selection criteria.

PT Equity Development Investment Tbk52

Risiko likuiditasRisiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kesulitan dalam membayar liabilitas keuangannya. Perusahaan dan Entitas Anak secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, dan terus menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk inisiatif penggalangan dana. Inisiatif ini mencakup pinjaman bank dan penerbitan wesel bayar jangka menengah.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola pro�l likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan cara menjaga tingkat kas dan bank, dan ketersediaanpendanaan melalui jumlah komitmen fasilitas kredit yang memadai.

Risiko investasiRisiko investasi adalah risiko yang mungkin terjadi karenapenempatan dana untuk tujuan investasi antara lain berupa:• Risiko fluktuasi nilai tukar mata uang.• Risiko fluktuasi harga saham di bursa.• Risiko tidak dapat ditariknya kembali dana yang ditempatkan akibat perusahaan dimana dana tersebut ditempatkan tidak dapat melakukan pembayaran kembali.Perusahaan dan Entitas Anak menempatkan dana investasi pada instrumen investasi berupa deposito, obligasi, reksa dana, sahamdi pasar modal, penyertaan langsung serta investasi berupa properti. Dalam pengendalian risiko, ADM dan ELI berpedoman pada ketentuan pemerintah mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Risiko solvabilitasRisiko solvabilitas yaitu risiko ketidakmampuan ADM dan ELI memenuhi tingkat solvabilitas seperti yang disyaratkan oleh regulator sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 yang terakhir telah direvisi oleh Peraturan Menteri Keuangan No.53/PMK.010/2012 dimana jika tidak memenuhi ketentuan tersebut dapat berakibat dihentikannya kegiatan operasi ADM dan ELI. Untuk mengelola risiko ini, ADM dan ELI harus selalu menjaga agar kualitas aset dapat diperhitungkan sebagai aset yang diperkenankan. Dengan demikian hasil perhitungan solvabilitas telah memenuhi ketentuan yang berlaku.Rasio solvabilitas ADM adalah 213,97% dan 160,75% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 dan rasio solvabilitas ELI adalah 343,00% dan 192,28% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012. ADM dan ELI telah memenuhi persyaratan batas minimal rasio solvabilitas menurut peraturan yaitu sebesar 100% pada tahun 2013 dan 120% pada tahun 2012.

Liquidity riskLiquidity risk is the risk that the Company and Subsidiaries will have

di�culties in paying its �nancial liabilities. The Company and Subsidiaries

regularly evaluate their projected and actual cash �ow information and

continuously assesses conditions in the �nancial markets for opportunities to

pursue fund-raising initiatives. These initiatives may include bank loans and

medium-term notes payable.

The Company and Subsidiaries manage their liquidity pro�le to be

able to �nance its capital expenditures and service its maturing debts by

maintaining su�cient cash on hand and in banks, and the availability of

funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Investment riskInvestment risk is the risk that may occur due to the placement of funds for

investment purpose, such as:

• The risk of fluctuations in currency exchange rates.

• The risk of stock price fluctuations.

• The risk that funds placed by the Company cannot be withdrawn

because institutions in which the funds were placed cannot make

the repayment.

The Company and Subsidiaries place investment funds in investment

instruments in the form of deposits, bonds, mutual funds, shares in the

capital market, direct investment and investment in the form of property. In

the control of risks, ADM and ELI adhere to government regulations relating

to the �nancial health of the insurance and reinsurance companies in

accordance with prevailing regulations.

Solvability riskSolvability risk is the risk of ADM and ELI’s inability to meet solvency as

required by the regulator, in accordance with the Decision of the Ministry of

Finance No. 424/KMK.06/2003, which have been revised lately by Regulation

of Ministry of Finance No. 53/PMK.10/2012, whereby failure to comply with

the regulation may result in termination of business operations. To manage

this risk, ADM and ELI must always maintain the quality of assets that can be

regarded as assets that are allowed. Thus, resulting solvency calculation is in

accordance with the applicable regulation.

Solvency ratios of ADM are 213.97% and 160.75% for 2013 and 2012,

respectively, and solvency ratios of ELI are 343.00% and 192.28% for 2013 and

2012, respectively. ADM and ELI have ful�lled the minimum required solvency

ratio at 100% in 2013 and 120% in 2012 as stated in the regulations.

Risiko asuransiRisiko utama kontrak asuransi yang dihadapi oleh Entitas Anak adalah jumlah dan waktu klaim dan pembayaran manfaat aktual yang terjadi berbeda dengan yang diharapkan. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi klaim, besarnya klaim, manfaat aktual yang dibayarkan dan setelah pengembangan klaim jangka panjang. Dengan demikian, tujuan Entitas Anak adalah meyakinkan bahwa penyisihan yang tersedia cukup untuk menutupi liabilitas-liabilitas ini.Eksposur risiko diminimalisir dengan menyebarkan risiko kepada perusahaan asuransi lain atau reasuransi dengan menggunakan program reasuransi. Variabilitas risiko juga dikelola dengan pemilihan yang cermat serta pelaksanaan pedoman strategi underwriting yang dirancang untuk memastikan bahwa risiko telah terdiversi�kasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Selain itu, kebijakan yang ketat dalam menilai klaim baik untuk klaim baru dan klaim dalam proses, reguler reviu terhadap prosedur penanganan klaim adalah kebijakan dan prosedur yang diberlakukan untuk mengurangi eksposur risiko Entitas Anak. Entitas Anak juga menerapkan kebijakan mengelola dan menangani klaim secara aktif, dalam rangka untuk mengurangi eksposur atas perkembangan masa depan yang tak terduga yang dapat berdampak negatif terhadap bisnis. Risiko in�asi diminimalisir dengan mempertimbangkan faktor in�asi saat menghitung liabilitas kontrak asuransi. Jumlah yang dapat dipulihkan dari reasuradur diperkirakan konsisten dengan provisi klaim yang ada dan sesuai dengan kontrak reasuransi. Meskipun, Entitas Anak memiliki perjanjian reasuransi, namun Entitas Anak tidak otomatis dibebaskan kewajibannya kepada pemegang polis dan dengan demikian terdapat eksposur kredit terhadap reasuransi yaitu dimana bila reasuradur tidak dapat memenuhi kewajibannya seperti yang tercantum dalam perjanjian reasuransi. Penempatan Entitas Anak dalam reasuransi juga terdiversi�kasi sehingga tidak menimbulkan ketergantungan pada reasuradur tertentu atau operasi Entitas Anak secara substansial tergantung pada kontrak reasuradur tertentu.

Asuransi kerugianJenis kontrak asuransi umum yang diterbitkan oleh Entitas Anak adalah kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan, rangka kapal, rekayasa dan pengangkutan. Risiko dalam asuransi umum biasanya mencakup periode dua belas bulan atau kurang, kecuali untuk asuransi kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan dan rekayasa.Untuk kontrak asuransi umum, risiko yang paling signi�kan timbul dari perubahan iklim, bencana alam dan kegiatan teroris. Ada juga risiko in�asi untuk klaim yang membutuhkan beberapa tahun untuk penyelesaiannya.

Insurance riskThe principal risk the Subsidiaries face under insurance contracts is that the

actual claims and bene�t payments or the timing thereof, di�er from

expectations. This is in�uenced by the frequency of claims, severity of claims,

actual bene�ts paid and subsequent development of long-term claims.

Therefore, the objective of the Subsidiaries is to ensure that su�cient reserves

are available to cover these liabilities.

The risk exposure is mitigated by spreading the risk to another insurance

company or reinsurance using reinsurance program. The variability of risk is

also improved by careful selection and implementation of underwriting

strategy guidelines, which are designed to ensure that risk are diversi�ed in

term of type of risk and level of insured bene�ts. Furthermore, a strict claim

review policies to assess all new and ongoing claims, regular detail review of

claim handling procedures are all policies and procedures put in place to

reduce the risk exposure of the Subsidiaries. The Subsidiaries further enforces

a policy of actively managing and promptly pursuing claims, in order to

reduce its exposure to unpredictable future developments that can

negatively impact the business. In�ation risk is mitigated by taking into

account when estimating insurance contract liabilities.

Amounts recoverable from reinsurers are estimated in a manner consistent

with the outstanding claims provisions and are in accordance with

the reinsurance contracts. Although, the Subsidiaries have reinsurance

arrangements, it is not relieved of its direct obligations to its policyholders

and thus a credit exposure exits with respect to ceded insurance, to the extent

that any reinsurer is unable to meet its obligation assumed under such

reinsurance agrements. The Subsidiaries’ placement of reinsurance is

diversi�ed such that it is neither dependent on a single reinsurer nor the

operation of the Subsidiaries substantially dependent upon any single

reinsurance contract.

Casualty insuranceType of general insurance contracts issued by the Subsidiaries are �re, motor

vehicles, accident, marine hull, engineering and marine cargo. Risks under

general insurance policies usually cover twelve months duration or less,

except for �re, motor vehicle, accident and engineering insurance.

For general insurance contracts, the most signi�cant risks arise from climate

changes, natural disasters and terrorist activities. For longer tail claims that

take some years to settle, there is also in�ation risk.

Asumsi-asumsi utamaLiabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim, liabilitas manfaat polis masa depan dan premi yang belum merupakan pendapatan.

Asuransi kerugianLiabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim dan premi yang belum merupakan pendapatan.Asumsi utama yang mendasari estimasi klaim adalah klaimpengembangan masa depan Entitas Anak akan mengikuti pola yang sama dengan pengalaman klaim pengembangan masa lalu. Ini termasuk asumsi-asumsi dalam hal rata-rata klaim biaya, biaya-biaya klaim penanganan dan jumlah klaim mencapai kecelakaan per tahun.Penilaian kualitatif tambahan yang digunakan untuk menilai sejauh mana tren masa lalu mungkin tidak berlaku di masa depan, misalnya: kejadian tertentu yang tidak akan berulang, perubahan faktor pasar seperti tingkah laku masyarakat dalam klaim, kondisi ekonomi dan juga faktor internal seperti bauran investasi dan prosedurpenanganan klaim. Penilaian juga digunakan untuk menilai sejauh mana faktor-faktor eksternal seperti keputusan pengadilan dan peraturan pemerintah mempengaruhi estimasi.

Asuransi jiwaAsumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Tingkat mortalitas dan morbiditasAsumsi ini didasarkan pada standar industri dan tabel nasional, sesuai dengan jenis kontrak tertulis dan wilayah di mana pihak tertanggung berada. Asumsi-asumsi tersebut mencerminkan hasil terbaru dan disesuaikan pada saat yang tepat untuk mencerminkan hasilPerusahaan. Penyisihan secara tepat, tapi tidak berlebihan, dilakukan untuk perbaikan harapan di masa depan. Asumsi dibedakan menurut jenis kelamin, kelas penjaminan dan jenis kontrak. Asumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Penerimaan dari investasiRata-rata tertimbang dari tingkat penerimaan kembali diturunkan berdasarkan model portofolio yang diasumsikan untuk mendukung kewajiban, konsisten dengan strategi alokasi aset jangka panjang. Perkiraan ini didasarkan pada pada hasil pasar saat ini serta harapan atas perkembangan ekonomi dan keuangan di masa depan. Peningkatan pada tingkat penerimaan kembali dari investasi akan mengakibatkan penurunan biaya dan peningkatan keuntungan bagi para pemegang saham.

Key assumptionsThe insurance liabilities consist of estimated claims, liability for future policy

bene�ts and unearned premium reserve.

Casualty insuranceThe insurance liabilities consist of estimated claims and unearned premium

reserve.

The principal assumption underlying the estimated claims is that the

Subsidiaries’ future claim development will follow a similar pattern to past

claims development experience. This includes assumptions in respect of

average claim costs, claim handling costs and claim number of reach

accident year.

Additional qualitative judgements are used to assess the extent to which past

trends may not apply in the future, for example: one-o� occurrence; changes

in market factors such as public attitude to claiming; economic condition; as

well internal factors such as portfolio mix, policy condition and claim

handling procedures. Judgement is further used to assess the extent to which

external factors such as judicial decisions and government legislation a�ect

the estimates.

Life insuranceThe key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly

sensitive are as follows:

Mortality and morbidity ratesAssumptions are based on industry standard and national tables, according

to the type of contract written and the territory in which the insured person

resides. They re�ect recent historical experience and are adjusted when

appropriate to re�ect the Company’s own experiences. An appropriate, but

not excessive, prudent allowance is made for expected future improvements.

Assumptions are di�erentiated by sex, underwriting class and contract type.

The key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly

sensitive are as follows:

Investment returnThe weighted average rate of return is derived based on a portfolio model

that is assumed to back up liabilities, consistent with the long-term asset

allocation strategy. These estimates are based on current market returns as

well as expectations about future economic and �nancial developments. An

increase in investment return would lead to a reduction in expenditure and

an increase in pro�ts for the shareholders.

Tingkat DiskontoKewajiban asuransi jiwa ditentukan sebagai jumlah dari nilai diskonto dari manfaat yang diharapkan dan biaya administrasi masa mendatang secara langsung terkait dengan kontrak, dikurangi nilai diskon dari premi teoritis yang akan diperlukan untuk memenuhiarus kas keluar di masa depan. Tingkat diskonto didasarkan pada tingkat risiko industri saat ini, disesuaikan untuk paparan risiko atas perusahaan. Penurunan tingkat diskonto akan meningkatkan nilai kewajiban asuransi dan karenanya mengurangi keuntungan bagi pemegang saham.

Pengelolaan ModalTujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan,Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

Discount rateLife insurance liabilities are determined as the sum of the discounted value of

the expected bene�ts and future administration expenses directly related to

the contract, less the discounted value of the expected theoretical premiums

that would be required to meet these future cash out�ows. Discount rates are

based on current industry risk rates, adjusted for the Company’s own risk

exposure. A decrease in the discount rate will increase the value of the

insurance liability and therefore reduce pro�ts for the shareholders.

Capital ManagementThe primary objective of the Company and Subsidiaries’ capital

management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to

support its business and maximize shareholder value.

The Company and Subsidiaries manage their capital structure and makes

adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain

and adjust the capital structure, the Company and Subsidiaries may adjust

the dividend payment to shareholdes, issue new shares. No changes were

made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2013 and

2012.

The Company and Subsidiaries’ policy is to maintain a healthy capital

structure in order to secure access to �nance at a reasonable cost.

Page 54: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko KeuanganPerusahaan dan Entitas Anak dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko investasi, risiko solvabilitas, risiko kecukupan modal kerja, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga pasar dan risiko asuransi. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terfokus padaketidakpastian pasar keuangan dan meminimumkan potensi kerugian yang berdampak pada kinerja Perusahaan dan Entitas Anak.

Risiko tingkat bunga Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan ber�uktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar. Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari deposito, investasi sewa pembiayaan, pinjaman bank, piutang dan utang usaha sekuritas dan jasaadministrasi efek. Perusahaan dan Entitas Anak memonitorperubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Perusahaan dan Entitas Anak sesuai dengan pasar. Saat ini, Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga karena seluruh pinjaman yang diterima Entitas Anak dikenakan suku bunga tetap.

Risiko kredit Untuk setiap kategori aset keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi kredit.i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit. Eksposur Entitas Anak terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari investasi sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, piutang premi dan koasuransi, piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek dan penyertaan modal ventura dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat. ii. Analisis konsentrasi risiko kredit. Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geogra�s yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan ekonomi atau yang lainnya.

Pelanggan dari Entitas Anak kebanyakan adalah individu dan tidak berkonsentrasi pada wilayah geogra�s tertentu.

Financial RIisk Management Objectives and PolicesThe Company and Subsidiaries are exposed to interest rate risk, credit risk,

liquidity risk, investment risk, solvability risk, working capital adequacy risk,

foreign exchange rate risk, market value risk and insurance risk. The

Company and Subsidiaries’ overall risk management program focus on the

uncertainty of �nancial markets and seek to minimize potential adverse

e�ects on the Company and Subsidiaries’ �nancial performance.

Interest rate riskInterest rate risk is the risk that the fair value or future cash �ows of a �nancial

instrument will �uctuate because of changes in market interest rates.

Financial assets and liabilities which potentially in�uenced by interest rate

risk, especially deposits, investment in �nancing leases, bank loans, trade

receivables and trade payables from securities and administration service.

The Company and Subsidiaries monitor the changes of interest market rate

to ensure the Company and Subsidiaries’ interest rate are agree with market.

Currently, Subsidiaries do not have a formal hedging policy for interest rate

exposures due to the loans obtained by Subsidiaries are subjected to �xed

interest rates.

Credit riskFor each �nancial asset category, the Company and Subsidiaries should

disclose maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk

analysis.

i. Maximum exposure to credit risk.

Subsidiaries’ exposure to credit risk mainly comes from the investment in

�nancing leases, consumer �nancing receivables, premium and

co-insurance receivables, securities trading and stock administration fee

receivables and investment in venture capital, of which the maximum

exposure to credit risk equals to the carrying amount.

ii. Concentration of credit risk analysis.

Concentrations of credit risk arise when a number of customers are

engaged in similar business activities or activities within the same

geographic region, or when they have similar characteristics that would

cause their ability to meet contractual obligations to be similarly

a�ected by changes in economic or other conditions.

The customers of Subsidiaries are mainly individuals and they are not

concentrated in the speci�c geographic region.

EFIInvestasi sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen EFI yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 90 hari diklasi�kasikan sebagai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai.Sebagai jaminan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, EFI menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor atau bukti kepemilikan lain untuk objek lainnya yang dibiayai.

ESIRisiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari nasabah atas liabilitas kontraktual yang mengakibatkan kerugian keuangan kepada ESI. Dalam transaksi perdagangan di Bursa, ESI bertindak sebagai perantara yang mewakili nasabah. ESI tidak memiliki risikokonsentrasi kredit yang signi�kan. ESI memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa perdagangan dengan nasabah yang mempunyai catatan kredit yang baik. Divisi manajemen risiko menetapkan batas kredit dan tingkat jaminan untuk klien.Eksposur risiko kredit ESI berkaitan dengan kegiatan broker saham terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian, ESI memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jaminan yang diterima ESI dapat berupa kas dan efek yang tercatat di bursa.Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan setara kas dan jaminan pada lembaga kliring dan penjaminan, ESI meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada lembaga keuangan yang bereputasi.

ADM, ELI dan DERisiko kredit yang dihadapi oleh ADM, ELI dan DE berasal dari piutang yang diberikan kepada pelanggan. ADM, ELI dan DE telah mengambil beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu untuk memastikan bahwa pemberian produk dan jasa hanya ditujukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan mempunyai sejarah kredit yang baik.ADM, ELI dan DE memberikan jangka waktu kredit 30 hari dari tanggal penerbitan faktur. Langkah preventif lain yang diambil ADM, ELI dan DE adalah pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur piutang. Untuk mengurangi risiko kredit, ADM, ELI dan DE akan menghentikan pemberian produk dan jasa kepada emiten yang gagal bayar.

EFIEFI’s investment in �nancing leases and consumer �nancing receivables

which installments are overdue for more than 90 days are classi�ed as

impaired �nancial assets.

As collateral to the consumer �nancing receivables, EFI receives the

Certi�cates of Ownership (“BPKB”) of the motor vehicles or other proof of

ownership for other objects �nanced by EFI.

ESICredit risk arises from the risk of failure of the customer's contractual liability

which resulting �nancial loss to ESI. In trading transaction on Exchange, ESI

act as broker representing the customer. ESI has not signi�cant concentration

credit risk. ESI has a policy to ensure the trading is performed with the

customers who have good credit records history. Risk management division

sets client limit of credit and level of collateral of the customer.

ESI’s credit risk exposure related to associate stock brokerage activities in

customers’ contractual position in trading. Thus, ESI needs collateral to

reduce its risk. ESI received cash and securities listed in exchange as collateral

instrument.

For other �nancial assets such as cash and cash equivalents and collateral in

the clearing and guarantee institution, ESI reduce the credit risk by doing a

placement at a reputable �nancial institution.

ADM, ELI and DECredit risks exposed by ADM, ELI and DE arise from receivables given to the

customers. ADM, ELI and DE has taken some considered policy to reduce this

risk, which is to ensure the products and services just addressed to trusted and

good credit history customers.

ADM, ELI and DE provide 30 days credit term from the date of issuance

invoice. Other preventive steps taken by ADM, ELI and DE are intensive

monitoring of the balances and aging of receivables. To reduce credit risk,

ADM, ELI and DE will stop providing products and services to default

customers.

Risiko kecukupan modal kerjaESI diwajibkan memenuhi keputusan No. KEP-566/BL/2011 tanggal 31 Oktober 2011, tentang “Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan”. Keputusan tersebut mengatur perusahaan efek, yang menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang efek, yang mengadministrasikan rekening efek nasabah dan manajer investasi, wajib memiliki paling sedikit sebesar Rp25 miliar atau 6.25% dari total liabilitas tanpa utang sub-ordinasi dan utang dalam rangka penawaran umum/penawaran terbatas ditambah ranking liabilitas, mana yang lebih tinggi, ditambah Rp200 juta dan 0,1% dari total dana yang dikelola.Pada tahun 2013 dan 2012, ESI telah memenuhi persyaratan modal sebagaimana tercantum pada peraturan tersebut di atas.

Risiko nilai tukar mata uang asingRisiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko bahwa nilai wajaratau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan ber�uktuasi karena perubahan kurs mata uang asing. Paparan Perusahaan dan Entitas Anak terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari kas dan setara kas, investasi, piutang premi dan koasuransi, aset lainnya, utang koasuransi, reasuransi dan komisi, premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi klaim, utang klaim dan liabilitas kepada pemegang unit link dan liabilitas lainnya.Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Perusahaan dan Entitas Anak dipengaruhi oleh �uktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah dengan mata uang asing lainnya. Pengelolaan risiko nilai tukar mata uang asing dilakukan dengan meminimalisir perbedaan (gap) antara total eksposur liabilitas dalam mata uang asing lainnya dan total eksposur investasi dalam mata uang asing lainnya. Setiap liabilitas dalam mata uang asing lainnya harus memiliki back up investasi dalam mata uang asing yang sama. Pemantauan terhadap perbedaan ini dilakukan secara periodik dan jika terdapat perbedaan yang signi�kan maka akan dilakukan penyeimbangan di sisi investasi.

Risiko harga pasarPerusahaan dan Entitas Anak menghadapi risiko harga pasar terkait investasi efek. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan dan Entitas Anak mendiversi�kasiportofolionya. Diversi�kasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan yang ditentukan keduanya.Analisa sensitivitas ditentukan berdasarkan eksposur risiko atas risiko harga efek yang timbul dari investasi yang termasuk dalam kategori aset keuangan pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan tersedia untuk dijual.

Working capital adequacy riskESI is required to implement decision No. KEP-566/BL/2011 dated October 31,

2011, about “Monitoring and Reporting of Adjusted Net Working Capital”.

The said decision determine the securities company, which operate as

brokerage dealer, perform the administration of customers’ stock account

and investment manager, are required to have at least Rp25 billion or 6,25%

of total liabilities without debt sub-ordinary and debt in order to public

o�ering or limited overing plus ranking liabilities, which the higher, plus

Rp200 milion and 0.1% from total fund managed.

In 2013 and 2012, ESI has ful�lled the capital requirements as stated in

the regulation above.

Foreign exchange rate riskForeign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash �ows of

a �nancial instrument will �uctuate because of changes in foreign exchange

rates. The Company and Subsidiaries’ exposure to exchange rate �uctuations

results primarily from cash and cash equivalent, investments, premium and

co-insurance receivables, other assets, due to co-insurers, reinsurers and

commissions payable, unearned premiums, estimated claims, claims

payable and liability to unit link holders and other liabilities. The reporting

currency is Indonesian Rupiah.

The Company and Subsidiaries’ �nancial performance are in�uenced by

the �uctuation in the exchange rate between the Rupiah and other foreign

currencies. Management of foreign exchange rate risk is made by minimalize

the gap between the total liabilities exposure and investments exposure

denominated in other foreign currencies. Each liability denominated in other

foreign currencies must be supported with investments denominated in the

same foreign currencies. Evaluation upon these gaps is performed

periodically and if there is signi�cant gap, accordingly, will be balancing at

the investments side.

Market value riskThe Company and Subsidiaries are exposed to the market value risk due

to investment securities. To manage the value risk arising from this

investment, the Company and Subsidiaries diversify their portfolio. Portfolio

diversi�cation are done based on the limitation speci�ed by both of them.

Sensitivity analysis is determined based on exposure risk of marketable

securities price risk that arising from investment which included in �nancial

assets at fair value through pro�t or loss and available for sale categories.

Entitas Anak juga membeli reasuransi sebagai bagian dari program mitigasi risiko. Reasuransi ditempatkan secara proporsional dan non-proporsional. Mayoritas reasuransi proporsional adalah surplus treaty yang digunakan untuk mengurangi eksposur keseluruhan Entitas Anak untuk kelas tertentu dari bisnis. Reasuransi non-proporsional yang umumnya digunakan adalah excess of loss yang dirancang untuk meminimalisir eksposur neto Entitas Anak apabila terjadi kerugian akibat bencana. Batas retensi excess of loss bervariasi berdasarkan produk.

Asuransi jiwaKontrak asuransi jiwa yang ditawarkan oleh ELI meliputi: seumur hidup, kematian eka warsa, kesehatan, pensiun disatukan, unit link, pensiun endowment murni, hipotek, penyisihan penurunan jangka dan hibah endowment.

Risiko utama yang terpapar pada ELI adalah sebagai berikut:• Risiko atas kematian - risiko kerugian yang timbul karena kematian yang dialami pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.• Risiko atas morbiditas - risiko kerugian yang timbul karena kondisi kesehatan pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.• Risiko atas panjang usia - risiko kerugian yang timbul karena penerima tunjangan hidup melebihi yang diharapkan.• Risiko atas penerimaan dari investasi - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.• Risiko atas beban - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.• Risiko atas keputusan pemegang polis - risiko atas kerugian yang disebabkan karena tindakan yang diambil oleh pemegang polis berbeda dengan yang diharapkan.

Strategi underwriting ELI ini dirancang untuk memastikanbahwa risiko telah terdiversi�kasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Hal ini sebagian besar dicapai melalui diversi�kasi di sektor industri dan geogra�, penggunaan tes kesehatan untuk memastikan harga telah memperhitungkan kondisi kesehatan saat ini dan riwayat medis keluarga, tinjauan rutin atas klaim aktual yang dialami dan penetapan harga produk,serta prosedur penanganan klaim secara terperinci. Pembatasan penjaminan ditempatkan untuk mendorong pelaksanaan seleksi risiko secara tepat.

The Subsidiaries also purchase reinsurance as part of its risk mitigation

programme. Reinsurance ceded is placed on both a proportional and

non-proportional basis. The majority of proportional reinsurance is surplus

treaty reinsurance which is taken out to reduce the overall exposure of the

Subsidiaries to certain classes of bussiness. Non-proportional reinsurance is

primarily excess of loss reinsurance designed to mitigate the Subsidiaries’ net

exposure to catastrophe losses. Retention limits for the excess of loss

reinsurance vary by product line and territory.

Life insuranceLife insurance contracts o�ered by ELI include: whole life, term insurance,

health assurance, unitised pensions, unit link, pure endowment pensions,

mortgage reduction term allowance and combined endowments.

The main risks that ELI is exposed to are as follows:

• Mortality risk - risk of loss arising due to policyholder death experience

being di�erent than expected.

• Morbidity risk - risk of loss arising due to policyholder health experience

being di�erent than expected.

• Longevity risk - risk of loss arising due to the annuitant living longer than

expected.

• Investment return risk - risk of loss arising from actual returns being

di�erent than expected.

• Expense risk - risk of loss arising from expense experience being different

than expected.

• Policyholder decision risk - risk of loss arising due to policyholder

experiences (lapses and surrenders) being di�erent than expected.

ELI’s underwriting strategy is designed to ensure that risks are well diversi�ed

in terms of type of risk and level of insured bene�ts. This is largely achieved

through diversi�cation across industry sectors and geography, the use of

medical screening in order to ensure that pricing takes account of current

health conditions and family medical history, regular review of actual claims

experience and product pricing, as well as detailed claims’ handling

procedures. Underwriting limits are in place to enforce appropriate risk

selection criteria.

Risiko likuiditasRisiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kesulitan dalam membayar liabilitas keuangannya. Perusahaan dan Entitas Anak secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, dan terus menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk inisiatif penggalangan dana. Inisiatif ini mencakup pinjaman bank dan penerbitan wesel bayar jangka menengah.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola pro�l likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan cara menjaga tingkat kas dan bank, dan ketersediaanpendanaan melalui jumlah komitmen fasilitas kredit yang memadai.

Risiko investasiRisiko investasi adalah risiko yang mungkin terjadi karenapenempatan dana untuk tujuan investasi antara lain berupa:• Risiko fluktuasi nilai tukar mata uang.• Risiko fluktuasi harga saham di bursa.• Risiko tidak dapat ditariknya kembali dana yang ditempatkan akibat perusahaan dimana dana tersebut ditempatkan tidak dapat melakukan pembayaran kembali.Perusahaan dan Entitas Anak menempatkan dana investasi pada instrumen investasi berupa deposito, obligasi, reksa dana, sahamdi pasar modal, penyertaan langsung serta investasi berupa properti. Dalam pengendalian risiko, ADM dan ELI berpedoman pada ketentuan pemerintah mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Risiko solvabilitasRisiko solvabilitas yaitu risiko ketidakmampuan ADM dan ELI memenuhi tingkat solvabilitas seperti yang disyaratkan oleh regulator sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 yang terakhir telah direvisi oleh Peraturan Menteri Keuangan No.53/PMK.010/2012 dimana jika tidak memenuhi ketentuan tersebut dapat berakibat dihentikannya kegiatan operasi ADM dan ELI. Untuk mengelola risiko ini, ADM dan ELI harus selalu menjaga agar kualitas aset dapat diperhitungkan sebagai aset yang diperkenankan. Dengan demikian hasil perhitungan solvabilitas telah memenuhi ketentuan yang berlaku.Rasio solvabilitas ADM adalah 213,97% dan 160,75% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 dan rasio solvabilitas ELI adalah 343,00% dan 192,28% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012. ADM dan ELI telah memenuhi persyaratan batas minimal rasio solvabilitas menurut peraturan yaitu sebesar 100% pada tahun 2013 dan 120% pada tahun 2012.

Liquidity riskLiquidity risk is the risk that the Company and Subsidiaries will have

di�culties in paying its �nancial liabilities. The Company and Subsidiaries

regularly evaluate their projected and actual cash �ow information and

continuously assesses conditions in the �nancial markets for opportunities to

pursue fund-raising initiatives. These initiatives may include bank loans and

medium-term notes payable.

The Company and Subsidiaries manage their liquidity pro�le to be

able to �nance its capital expenditures and service its maturing debts by

maintaining su�cient cash on hand and in banks, and the availability of

funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Investment riskInvestment risk is the risk that may occur due to the placement of funds for

investment purpose, such as:

• The risk of fluctuations in currency exchange rates.

• The risk of stock price fluctuations.

• The risk that funds placed by the Company cannot be withdrawn

because institutions in which the funds were placed cannot make

the repayment.

The Company and Subsidiaries place investment funds in investment

instruments in the form of deposits, bonds, mutual funds, shares in the

capital market, direct investment and investment in the form of property. In

the control of risks, ADM and ELI adhere to government regulations relating

to the �nancial health of the insurance and reinsurance companies in

accordance with prevailing regulations.

Solvability riskSolvability risk is the risk of ADM and ELI’s inability to meet solvency as

required by the regulator, in accordance with the Decision of the Ministry of

Finance No. 424/KMK.06/2003, which have been revised lately by Regulation

of Ministry of Finance No. 53/PMK.10/2012, whereby failure to comply with

the regulation may result in termination of business operations. To manage

this risk, ADM and ELI must always maintain the quality of assets that can be

regarded as assets that are allowed. Thus, resulting solvency calculation is in

accordance with the applicable regulation.

Solvency ratios of ADM are 213.97% and 160.75% for 2013 and 2012,

respectively, and solvency ratios of ELI are 343.00% and 192.28% for 2013 and

2012, respectively. ADM and ELI have ful�lled the minimum required solvency

ratio at 100% in 2013 and 120% in 2012 as stated in the regulations.

Risiko asuransiRisiko utama kontrak asuransi yang dihadapi oleh Entitas Anak adalah jumlah dan waktu klaim dan pembayaran manfaat aktual yang terjadi berbeda dengan yang diharapkan. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi klaim, besarnya klaim, manfaat aktual yang dibayarkan dan setelah pengembangan klaim jangka panjang. Dengan demikian, tujuan Entitas Anak adalah meyakinkan bahwa penyisihan yang tersedia cukup untuk menutupi liabilitas-liabilitas ini.Eksposur risiko diminimalisir dengan menyebarkan risiko kepada perusahaan asuransi lain atau reasuransi dengan menggunakan program reasuransi. Variabilitas risiko juga dikelola dengan pemilihan yang cermat serta pelaksanaan pedoman strategi underwriting yang dirancang untuk memastikan bahwa risiko telah terdiversi�kasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Selain itu, kebijakan yang ketat dalam menilai klaim baik untuk klaim baru dan klaim dalam proses, reguler reviu terhadap prosedur penanganan klaim adalah kebijakan dan prosedur yang diberlakukan untuk mengurangi eksposur risiko Entitas Anak. Entitas Anak juga menerapkan kebijakan mengelola dan menangani klaim secara aktif, dalam rangka untuk mengurangi eksposur atas perkembangan masa depan yang tak terduga yang dapat berdampak negatif terhadap bisnis. Risiko in�asi diminimalisir dengan mempertimbangkan faktor in�asi saat menghitung liabilitas kontrak asuransi. Jumlah yang dapat dipulihkan dari reasuradur diperkirakan konsisten dengan provisi klaim yang ada dan sesuai dengan kontrak reasuransi. Meskipun, Entitas Anak memiliki perjanjian reasuransi, namun Entitas Anak tidak otomatis dibebaskan kewajibannya kepada pemegang polis dan dengan demikian terdapat eksposur kredit terhadap reasuransi yaitu dimana bila reasuradur tidak dapat memenuhi kewajibannya seperti yang tercantum dalam perjanjian reasuransi. Penempatan Entitas Anak dalam reasuransi juga terdiversi�kasi sehingga tidak menimbulkan ketergantungan pada reasuradur tertentu atau operasi Entitas Anak secara substansial tergantung pada kontrak reasuradur tertentu.

Asuransi kerugianJenis kontrak asuransi umum yang diterbitkan oleh Entitas Anak adalah kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan, rangka kapal, rekayasa dan pengangkutan. Risiko dalam asuransi umum biasanya mencakup periode dua belas bulan atau kurang, kecuali untuk asuransi kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan dan rekayasa.Untuk kontrak asuransi umum, risiko yang paling signi�kan timbul dari perubahan iklim, bencana alam dan kegiatan teroris. Ada juga risiko in�asi untuk klaim yang membutuhkan beberapa tahun untuk penyelesaiannya.

Insurance riskThe principal risk the Subsidiaries face under insurance contracts is that the

actual claims and bene�t payments or the timing thereof, di�er from

expectations. This is in�uenced by the frequency of claims, severity of claims,

actual bene�ts paid and subsequent development of long-term claims.

Therefore, the objective of the Subsidiaries is to ensure that su�cient reserves

are available to cover these liabilities.

The risk exposure is mitigated by spreading the risk to another insurance

company or reinsurance using reinsurance program. The variability of risk is

also improved by careful selection and implementation of underwriting

strategy guidelines, which are designed to ensure that risk are diversi�ed in

term of type of risk and level of insured bene�ts. Furthermore, a strict claim

review policies to assess all new and ongoing claims, regular detail review of

claim handling procedures are all policies and procedures put in place to

reduce the risk exposure of the Subsidiaries. The Subsidiaries further enforces

a policy of actively managing and promptly pursuing claims, in order to

reduce its exposure to unpredictable future developments that can

negatively impact the business. In�ation risk is mitigated by taking into

account when estimating insurance contract liabilities.

Amounts recoverable from reinsurers are estimated in a manner consistent

with the outstanding claims provisions and are in accordance with

the reinsurance contracts. Although, the Subsidiaries have reinsurance

arrangements, it is not relieved of its direct obligations to its policyholders

and thus a credit exposure exits with respect to ceded insurance, to the extent

that any reinsurer is unable to meet its obligation assumed under such

reinsurance agrements. The Subsidiaries’ placement of reinsurance is

diversi�ed such that it is neither dependent on a single reinsurer nor the

operation of the Subsidiaries substantially dependent upon any single

reinsurance contract.

Casualty insuranceType of general insurance contracts issued by the Subsidiaries are �re, motor

vehicles, accident, marine hull, engineering and marine cargo. Risks under

general insurance policies usually cover twelve months duration or less,

except for �re, motor vehicle, accident and engineering insurance.

For general insurance contracts, the most signi�cant risks arise from climate

changes, natural disasters and terrorist activities. For longer tail claims that

take some years to settle, there is also in�ation risk.

Asumsi-asumsi utamaLiabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim, liabilitas manfaat polis masa depan dan premi yang belum merupakan pendapatan.

Asuransi kerugianLiabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim dan premi yang belum merupakan pendapatan.Asumsi utama yang mendasari estimasi klaim adalah klaimpengembangan masa depan Entitas Anak akan mengikuti pola yang sama dengan pengalaman klaim pengembangan masa lalu. Ini termasuk asumsi-asumsi dalam hal rata-rata klaim biaya, biaya-biaya klaim penanganan dan jumlah klaim mencapai kecelakaan per tahun.Penilaian kualitatif tambahan yang digunakan untuk menilai sejauh mana tren masa lalu mungkin tidak berlaku di masa depan, misalnya: kejadian tertentu yang tidak akan berulang, perubahan faktor pasar seperti tingkah laku masyarakat dalam klaim, kondisi ekonomi dan juga faktor internal seperti bauran investasi dan prosedurpenanganan klaim. Penilaian juga digunakan untuk menilai sejauh mana faktor-faktor eksternal seperti keputusan pengadilan dan peraturan pemerintah mempengaruhi estimasi.

Asuransi jiwaAsumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Tingkat mortalitas dan morbiditasAsumsi ini didasarkan pada standar industri dan tabel nasional, sesuai dengan jenis kontrak tertulis dan wilayah di mana pihak tertanggung berada. Asumsi-asumsi tersebut mencerminkan hasil terbaru dan disesuaikan pada saat yang tepat untuk mencerminkan hasilPerusahaan. Penyisihan secara tepat, tapi tidak berlebihan, dilakukan untuk perbaikan harapan di masa depan. Asumsi dibedakan menurut jenis kelamin, kelas penjaminan dan jenis kontrak. Asumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Penerimaan dari investasiRata-rata tertimbang dari tingkat penerimaan kembali diturunkan berdasarkan model portofolio yang diasumsikan untuk mendukung kewajiban, konsisten dengan strategi alokasi aset jangka panjang. Perkiraan ini didasarkan pada pada hasil pasar saat ini serta harapan atas perkembangan ekonomi dan keuangan di masa depan. Peningkatan pada tingkat penerimaan kembali dari investasi akan mengakibatkan penurunan biaya dan peningkatan keuntungan bagi para pemegang saham.

Key assumptionsThe insurance liabilities consist of estimated claims, liability for future policy

bene�ts and unearned premium reserve.

Casualty insuranceThe insurance liabilities consist of estimated claims and unearned premium

reserve.

The principal assumption underlying the estimated claims is that the

Subsidiaries’ future claim development will follow a similar pattern to past

claims development experience. This includes assumptions in respect of

average claim costs, claim handling costs and claim number of reach

accident year.

Additional qualitative judgements are used to assess the extent to which past

trends may not apply in the future, for example: one-o� occurrence; changes

in market factors such as public attitude to claiming; economic condition; as

well internal factors such as portfolio mix, policy condition and claim

handling procedures. Judgement is further used to assess the extent to which

external factors such as judicial decisions and government legislation a�ect

the estimates.

Life insuranceThe key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly

sensitive are as follows:

Mortality and morbidity ratesAssumptions are based on industry standard and national tables, according

to the type of contract written and the territory in which the insured person

resides. They re�ect recent historical experience and are adjusted when

appropriate to re�ect the Company’s own experiences. An appropriate, but

not excessive, prudent allowance is made for expected future improvements.

Assumptions are di�erentiated by sex, underwriting class and contract type.

The key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly

sensitive are as follows:

Investment returnThe weighted average rate of return is derived based on a portfolio model

that is assumed to back up liabilities, consistent with the long-term asset

allocation strategy. These estimates are based on current market returns as

well as expectations about future economic and �nancial developments. An

increase in investment return would lead to a reduction in expenditure and

an increase in pro�ts for the shareholders.

53 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Entitas anak mendapat beberapa penghargaan di tahun 2013 sebagai berikut:Subsidiaries received several awards in year 2013 as follows :

PT EQUITY LIFE INDONESIA• 2013 Insurance Award - Media Asuransi “ Best Life Insurance 2013 Dengan Ekuitas Rp 100 Miliar - Rp 250 Miliar “ “ Best Life Insurance 2013 with Equity Rp100-250 billion”

• Insurance Awards 2013 – InfoBank “ Asuransi yang Berpredikat "Sangat Bagus" Atas Kinerja Keuangan Selama Tahun 2012 “ ELI was awarded with predicate “Excellence” for

Financial Performance year 2012

• Indonesia Insurance Award 2013 1. Samuel Setiawan - CEO PT Equity Life Indonesia - The Most Active Insurance CEO 2013, Life Insurance Assets Rp 1T - Rp 5T 2. 1st for Risk Management - Life Insurance Assets Rp 1T - Rp 5T 3. 2nd for Corporate Communication - Life Insurance Assets Rp 1T - Rp 5T 4. 2nd for Good Corporate Governance - Life Insurance Assets Rp 1T - Rp 5T 5. 2nd for Corporate Social Responsibility - Life Insurance Assets Rp 1T - Rp 5T 6. 2nd for Finance - Life Insurance Assets Rp 1T - Rp 5T 7. 2nd for Human Capital - Life Insurance Assets Rp 1T - Rp 5T 8. 2nd for Information Technology - Life Insurance Assets Rp 1T - Rp 5T 9. 2nd for Marketing - Life Insurance Assets Rp 1T - Rp 5T

• TAA AAJI 2013 1. Selly Tanuwidjaja - Best Senior Productive Producer - Peringkat Rank 1 2. Febe Litasari Lie - Leader Top Premium - Peringkat Rank 2 3. Maria Fransisca - Group Agent Top Premium - Peringkat Rank 3 4. Tati Supatmo - Agent Top Premium - Peringkat Rank 4 5. Selly Tanuwidjaja - Agent Top Policy - Peringkat Rank 7 6. Tama Hutajulu - Rookie Agent Top Policy - Peringkat Rank 7

PT EQUITY FINANCE INDONESIA• Memperoleh penghargaan dengan predikat “Sangat Bagus” atas kinerja keuangan tahun 2011, 2012 yang diterbitkan oleh majalah Infobank untuk perusahaan multi �nance di tahun 2012 dan 2013. Was awarded with predicate “Excellent” for Financial Performance year 2012

and 2013 by Infobank magazine.

• Memperoleh rating “BBB” atas rating perseroan dan MTN yang dikeluarkan oleh ICRA Obtain “BBB” rating on the Company and MTN awarded by ICRA

PT ASURANSI DAYIN MITRA Tbk• Indonesia Insurance Award 2013 o 1st for Corporate Communication – Listed Company – General Insurance Assets > Rp 200 Billions o C. Dewi Mandrawan – The Most “SOCIAL” Insurance CEO’ 2013 Listed Company (Tbk) – General Insurance Assets > Rp 200 Billions o 2nd for Corporate Social Responsibility - Listed Company – General Insurance Assets > Rp 200 Billions o 3rd for Finance - Listed Company – General Insurance Assets > Rp 200 Billions o 2nd for Good Corporate Governance - Listed Company – General Insurance Assets > Rp 200 Billions o 3rd for Human Capital - Listed Company – General Insurance Assets > Rp 200 Billions o 2nd for Information Technology - Listed Company – General Insurance Assets > Rp 200 Billions o 2nd for Marketing - Listed Company – General Insurance Assets > Rp 200 Billions o 1st for Risk Management - Listed Company – General Insurance Assets > Rp 200 Billions

• Memperoleh penghargaan dengan predikat “Sangat Bagus” atas kinerja keuangan tahun 2012 yang diterbitkan oleh majalah Infobank untuk perusahaan asuransi di tahun 2013

Obtain Predicate “Excellent” for Financial Performance in 2012

respectively by Infobank magazine.

Penghargaan Appreciation

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Tingkat DiskontoKewajiban asuransi jiwa ditentukan sebagai jumlah dari nilai diskonto dari manfaat yang diharapkan dan biaya administrasi masa mendatang secara langsung terkait dengan kontrak, dikurangi nilai diskon dari premi teoritis yang akan diperlukan untuk memenuhiarus kas keluar di masa depan. Tingkat diskonto didasarkan pada tingkat risiko industri saat ini, disesuaikan untuk paparan risiko atas perusahaan. Penurunan tingkat diskonto akan meningkatkan nilai kewajiban asuransi dan karenanya mengurangi keuntungan bagi pemegang saham.

Pengelolaan ModalTujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan,Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

Discount rateLife insurance liabilities are determined as the sum of the discounted value of

the expected bene�ts and future administration expenses directly related to

the contract, less the discounted value of the expected theoretical premiums

that would be required to meet these future cash out�ows. Discount rates are

based on current industry risk rates, adjusted for the Company’s own risk

exposure. A decrease in the discount rate will increase the value of the

insurance liability and therefore reduce pro�ts for the shareholders.

Capital ManagementThe primary objective of the Company and Subsidiaries’ capital

management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to

support its business and maximize shareholder value.

The Company and Subsidiaries manage their capital structure and makes

adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain

and adjust the capital structure, the Company and Subsidiaries may adjust

the dividend payment to shareholdes, issue new shares. No changes were

made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2013 and

2012.

The Company and Subsidiaries’ policy is to maintain a healthy capital

structure in order to secure access to �nance at a reasonable cost.

Page 55: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko KeuanganPerusahaan dan Entitas Anak dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko investasi, risiko solvabilitas, risiko kecukupan modal kerja, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga pasar dan risiko asuransi. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terfokus padaketidakpastian pasar keuangan dan meminimumkan potensi kerugian yang berdampak pada kinerja Perusahaan dan Entitas Anak.

Risiko tingkat bunga Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan ber�uktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar. Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari deposito, investasi sewa pembiayaan, pinjaman bank, piutang dan utang usaha sekuritas dan jasaadministrasi efek. Perusahaan dan Entitas Anak memonitorperubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Perusahaan dan Entitas Anak sesuai dengan pasar. Saat ini, Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga karena seluruh pinjaman yang diterima Entitas Anak dikenakan suku bunga tetap.

Risiko kredit Untuk setiap kategori aset keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi kredit.i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit. Eksposur Entitas Anak terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari investasi sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, piutang premi dan koasuransi, piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek dan penyertaan modal ventura dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat. ii. Analisis konsentrasi risiko kredit. Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geogra�s yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan ekonomi atau yang lainnya.

Pelanggan dari Entitas Anak kebanyakan adalah individu dan tidak berkonsentrasi pada wilayah geogra�s tertentu.

Financial RIisk Management Objectives and PolicesThe Company and Subsidiaries are exposed to interest rate risk, credit risk,

liquidity risk, investment risk, solvability risk, working capital adequacy risk,

foreign exchange rate risk, market value risk and insurance risk. The

Company and Subsidiaries’ overall risk management program focus on the

uncertainty of �nancial markets and seek to minimize potential adverse

e�ects on the Company and Subsidiaries’ �nancial performance.

Interest rate riskInterest rate risk is the risk that the fair value or future cash �ows of a �nancial

instrument will �uctuate because of changes in market interest rates.

Financial assets and liabilities which potentially in�uenced by interest rate

risk, especially deposits, investment in �nancing leases, bank loans, trade

receivables and trade payables from securities and administration service.

The Company and Subsidiaries monitor the changes of interest market rate

to ensure the Company and Subsidiaries’ interest rate are agree with market.

Currently, Subsidiaries do not have a formal hedging policy for interest rate

exposures due to the loans obtained by Subsidiaries are subjected to �xed

interest rates.

Credit riskFor each �nancial asset category, the Company and Subsidiaries should

disclose maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk

analysis.

i. Maximum exposure to credit risk.

Subsidiaries’ exposure to credit risk mainly comes from the investment in

�nancing leases, consumer �nancing receivables, premium and

co-insurance receivables, securities trading and stock administration fee

receivables and investment in venture capital, of which the maximum

exposure to credit risk equals to the carrying amount.

ii. Concentration of credit risk analysis.

Concentrations of credit risk arise when a number of customers are

engaged in similar business activities or activities within the same

geographic region, or when they have similar characteristics that would

cause their ability to meet contractual obligations to be similarly

a�ected by changes in economic or other conditions.

The customers of Subsidiaries are mainly individuals and they are not

concentrated in the speci�c geographic region.

EFIInvestasi sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen EFI yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 90 hari diklasi�kasikan sebagai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai.Sebagai jaminan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, EFI menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor atau bukti kepemilikan lain untuk objek lainnya yang dibiayai.

ESIRisiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari nasabah atas liabilitas kontraktual yang mengakibatkan kerugian keuangan kepada ESI. Dalam transaksi perdagangan di Bursa, ESI bertindak sebagai perantara yang mewakili nasabah. ESI tidak memiliki risikokonsentrasi kredit yang signi�kan. ESI memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa perdagangan dengan nasabah yang mempunyai catatan kredit yang baik. Divisi manajemen risiko menetapkan batas kredit dan tingkat jaminan untuk klien.Eksposur risiko kredit ESI berkaitan dengan kegiatan broker saham terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian, ESI memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jaminan yang diterima ESI dapat berupa kas dan efek yang tercatat di bursa.Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan setara kas dan jaminan pada lembaga kliring dan penjaminan, ESI meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada lembaga keuangan yang bereputasi.

ADM, ELI dan DERisiko kredit yang dihadapi oleh ADM, ELI dan DE berasal dari piutang yang diberikan kepada pelanggan. ADM, ELI dan DE telah mengambil beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu untuk memastikan bahwa pemberian produk dan jasa hanya ditujukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan mempunyai sejarah kredit yang baik.ADM, ELI dan DE memberikan jangka waktu kredit 30 hari dari tanggal penerbitan faktur. Langkah preventif lain yang diambil ADM, ELI dan DE adalah pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur piutang. Untuk mengurangi risiko kredit, ADM, ELI dan DE akan menghentikan pemberian produk dan jasa kepada emiten yang gagal bayar.

EFIEFI’s investment in �nancing leases and consumer �nancing receivables

which installments are overdue for more than 90 days are classi�ed as

impaired �nancial assets.

As collateral to the consumer �nancing receivables, EFI receives the

Certi�cates of Ownership (“BPKB”) of the motor vehicles or other proof of

ownership for other objects �nanced by EFI.

ESICredit risk arises from the risk of failure of the customer's contractual liability

which resulting �nancial loss to ESI. In trading transaction on Exchange, ESI

act as broker representing the customer. ESI has not signi�cant concentration

credit risk. ESI has a policy to ensure the trading is performed with the

customers who have good credit records history. Risk management division

sets client limit of credit and level of collateral of the customer.

ESI’s credit risk exposure related to associate stock brokerage activities in

customers’ contractual position in trading. Thus, ESI needs collateral to

reduce its risk. ESI received cash and securities listed in exchange as collateral

instrument.

For other �nancial assets such as cash and cash equivalents and collateral in

the clearing and guarantee institution, ESI reduce the credit risk by doing a

placement at a reputable �nancial institution.

ADM, ELI and DECredit risks exposed by ADM, ELI and DE arise from receivables given to the

customers. ADM, ELI and DE has taken some considered policy to reduce this

risk, which is to ensure the products and services just addressed to trusted and

good credit history customers.

ADM, ELI and DE provide 30 days credit term from the date of issuance

invoice. Other preventive steps taken by ADM, ELI and DE are intensive

monitoring of the balances and aging of receivables. To reduce credit risk,

ADM, ELI and DE will stop providing products and services to default

customers.

Risiko kecukupan modal kerjaESI diwajibkan memenuhi keputusan No. KEP-566/BL/2011 tanggal 31 Oktober 2011, tentang “Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan”. Keputusan tersebut mengatur perusahaan efek, yang menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang efek, yang mengadministrasikan rekening efek nasabah dan manajer investasi, wajib memiliki paling sedikit sebesar Rp25 miliar atau 6.25% dari total liabilitas tanpa utang sub-ordinasi dan utang dalam rangka penawaran umum/penawaran terbatas ditambah ranking liabilitas, mana yang lebih tinggi, ditambah Rp200 juta dan 0,1% dari total dana yang dikelola.Pada tahun 2013 dan 2012, ESI telah memenuhi persyaratan modal sebagaimana tercantum pada peraturan tersebut di atas.

Risiko nilai tukar mata uang asingRisiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko bahwa nilai wajaratau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan ber�uktuasi karena perubahan kurs mata uang asing. Paparan Perusahaan dan Entitas Anak terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari kas dan setara kas, investasi, piutang premi dan koasuransi, aset lainnya, utang koasuransi, reasuransi dan komisi, premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi klaim, utang klaim dan liabilitas kepada pemegang unit link dan liabilitas lainnya.Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Perusahaan dan Entitas Anak dipengaruhi oleh �uktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah dengan mata uang asing lainnya. Pengelolaan risiko nilai tukar mata uang asing dilakukan dengan meminimalisir perbedaan (gap) antara total eksposur liabilitas dalam mata uang asing lainnya dan total eksposur investasi dalam mata uang asing lainnya. Setiap liabilitas dalam mata uang asing lainnya harus memiliki back up investasi dalam mata uang asing yang sama. Pemantauan terhadap perbedaan ini dilakukan secara periodik dan jika terdapat perbedaan yang signi�kan maka akan dilakukan penyeimbangan di sisi investasi.

Risiko harga pasarPerusahaan dan Entitas Anak menghadapi risiko harga pasar terkait investasi efek. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan dan Entitas Anak mendiversi�kasiportofolionya. Diversi�kasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan yang ditentukan keduanya.Analisa sensitivitas ditentukan berdasarkan eksposur risiko atas risiko harga efek yang timbul dari investasi yang termasuk dalam kategori aset keuangan pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan tersedia untuk dijual.

Working capital adequacy riskESI is required to implement decision No. KEP-566/BL/2011 dated October 31,

2011, about “Monitoring and Reporting of Adjusted Net Working Capital”.

The said decision determine the securities company, which operate as

brokerage dealer, perform the administration of customers’ stock account

and investment manager, are required to have at least Rp25 billion or 6,25%

of total liabilities without debt sub-ordinary and debt in order to public

o�ering or limited overing plus ranking liabilities, which the higher, plus

Rp200 milion and 0.1% from total fund managed.

In 2013 and 2012, ESI has ful�lled the capital requirements as stated in

the regulation above.

Foreign exchange rate riskForeign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash �ows of

a �nancial instrument will �uctuate because of changes in foreign exchange

rates. The Company and Subsidiaries’ exposure to exchange rate �uctuations

results primarily from cash and cash equivalent, investments, premium and

co-insurance receivables, other assets, due to co-insurers, reinsurers and

commissions payable, unearned premiums, estimated claims, claims

payable and liability to unit link holders and other liabilities. The reporting

currency is Indonesian Rupiah.

The Company and Subsidiaries’ �nancial performance are in�uenced by

the �uctuation in the exchange rate between the Rupiah and other foreign

currencies. Management of foreign exchange rate risk is made by minimalize

the gap between the total liabilities exposure and investments exposure

denominated in other foreign currencies. Each liability denominated in other

foreign currencies must be supported with investments denominated in the

same foreign currencies. Evaluation upon these gaps is performed

periodically and if there is signi�cant gap, accordingly, will be balancing at

the investments side.

Market value riskThe Company and Subsidiaries are exposed to the market value risk due

to investment securities. To manage the value risk arising from this

investment, the Company and Subsidiaries diversify their portfolio. Portfolio

diversi�cation are done based on the limitation speci�ed by both of them.

Sensitivity analysis is determined based on exposure risk of marketable

securities price risk that arising from investment which included in �nancial

assets at fair value through pro�t or loss and available for sale categories.

Entitas Anak juga membeli reasuransi sebagai bagian dari program mitigasi risiko. Reasuransi ditempatkan secara proporsional dan non-proporsional. Mayoritas reasuransi proporsional adalah surplus treaty yang digunakan untuk mengurangi eksposur keseluruhan Entitas Anak untuk kelas tertentu dari bisnis. Reasuransi non-proporsional yang umumnya digunakan adalah excess of loss yang dirancang untuk meminimalisir eksposur neto Entitas Anak apabila terjadi kerugian akibat bencana. Batas retensi excess of loss bervariasi berdasarkan produk.

Asuransi jiwaKontrak asuransi jiwa yang ditawarkan oleh ELI meliputi: seumur hidup, kematian eka warsa, kesehatan, pensiun disatukan, unit link, pensiun endowment murni, hipotek, penyisihan penurunan jangka dan hibah endowment.

Risiko utama yang terpapar pada ELI adalah sebagai berikut:• Risiko atas kematian - risiko kerugian yang timbul karena kematian yang dialami pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.• Risiko atas morbiditas - risiko kerugian yang timbul karena kondisi kesehatan pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.• Risiko atas panjang usia - risiko kerugian yang timbul karena penerima tunjangan hidup melebihi yang diharapkan.• Risiko atas penerimaan dari investasi - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.• Risiko atas beban - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.• Risiko atas keputusan pemegang polis - risiko atas kerugian yang disebabkan karena tindakan yang diambil oleh pemegang polis berbeda dengan yang diharapkan.

Strategi underwriting ELI ini dirancang untuk memastikanbahwa risiko telah terdiversi�kasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Hal ini sebagian besar dicapai melalui diversi�kasi di sektor industri dan geogra�, penggunaan tes kesehatan untuk memastikan harga telah memperhitungkan kondisi kesehatan saat ini dan riwayat medis keluarga, tinjauan rutin atas klaim aktual yang dialami dan penetapan harga produk,serta prosedur penanganan klaim secara terperinci. Pembatasan penjaminan ditempatkan untuk mendorong pelaksanaan seleksi risiko secara tepat.

The Subsidiaries also purchase reinsurance as part of its risk mitigation

programme. Reinsurance ceded is placed on both a proportional and

non-proportional basis. The majority of proportional reinsurance is surplus

treaty reinsurance which is taken out to reduce the overall exposure of the

Subsidiaries to certain classes of bussiness. Non-proportional reinsurance is

primarily excess of loss reinsurance designed to mitigate the Subsidiaries’ net

exposure to catastrophe losses. Retention limits for the excess of loss

reinsurance vary by product line and territory.

Life insuranceLife insurance contracts o�ered by ELI include: whole life, term insurance,

health assurance, unitised pensions, unit link, pure endowment pensions,

mortgage reduction term allowance and combined endowments.

The main risks that ELI is exposed to are as follows:

• Mortality risk - risk of loss arising due to policyholder death experience

being di�erent than expected.

• Morbidity risk - risk of loss arising due to policyholder health experience

being di�erent than expected.

• Longevity risk - risk of loss arising due to the annuitant living longer than

expected.

• Investment return risk - risk of loss arising from actual returns being

di�erent than expected.

• Expense risk - risk of loss arising from expense experience being different

than expected.

• Policyholder decision risk - risk of loss arising due to policyholder

experiences (lapses and surrenders) being di�erent than expected.

ELI’s underwriting strategy is designed to ensure that risks are well diversi�ed

in terms of type of risk and level of insured bene�ts. This is largely achieved

through diversi�cation across industry sectors and geography, the use of

medical screening in order to ensure that pricing takes account of current

health conditions and family medical history, regular review of actual claims

experience and product pricing, as well as detailed claims’ handling

procedures. Underwriting limits are in place to enforce appropriate risk

selection criteria.

Risiko likuiditasRisiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kesulitan dalam membayar liabilitas keuangannya. Perusahaan dan Entitas Anak secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, dan terus menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk inisiatif penggalangan dana. Inisiatif ini mencakup pinjaman bank dan penerbitan wesel bayar jangka menengah.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola pro�l likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan cara menjaga tingkat kas dan bank, dan ketersediaanpendanaan melalui jumlah komitmen fasilitas kredit yang memadai.

Risiko investasiRisiko investasi adalah risiko yang mungkin terjadi karenapenempatan dana untuk tujuan investasi antara lain berupa:• Risiko fluktuasi nilai tukar mata uang.• Risiko fluktuasi harga saham di bursa.• Risiko tidak dapat ditariknya kembali dana yang ditempatkan akibat perusahaan dimana dana tersebut ditempatkan tidak dapat melakukan pembayaran kembali.Perusahaan dan Entitas Anak menempatkan dana investasi pada instrumen investasi berupa deposito, obligasi, reksa dana, sahamdi pasar modal, penyertaan langsung serta investasi berupa properti. Dalam pengendalian risiko, ADM dan ELI berpedoman pada ketentuan pemerintah mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Risiko solvabilitasRisiko solvabilitas yaitu risiko ketidakmampuan ADM dan ELI memenuhi tingkat solvabilitas seperti yang disyaratkan oleh regulator sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 yang terakhir telah direvisi oleh Peraturan Menteri Keuangan No.53/PMK.010/2012 dimana jika tidak memenuhi ketentuan tersebut dapat berakibat dihentikannya kegiatan operasi ADM dan ELI. Untuk mengelola risiko ini, ADM dan ELI harus selalu menjaga agar kualitas aset dapat diperhitungkan sebagai aset yang diperkenankan. Dengan demikian hasil perhitungan solvabilitas telah memenuhi ketentuan yang berlaku.Rasio solvabilitas ADM adalah 213,97% dan 160,75% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 dan rasio solvabilitas ELI adalah 343,00% dan 192,28% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012. ADM dan ELI telah memenuhi persyaratan batas minimal rasio solvabilitas menurut peraturan yaitu sebesar 100% pada tahun 2013 dan 120% pada tahun 2012.

Liquidity riskLiquidity risk is the risk that the Company and Subsidiaries will have

di�culties in paying its �nancial liabilities. The Company and Subsidiaries

regularly evaluate their projected and actual cash �ow information and

continuously assesses conditions in the �nancial markets for opportunities to

pursue fund-raising initiatives. These initiatives may include bank loans and

medium-term notes payable.

The Company and Subsidiaries manage their liquidity pro�le to be

able to �nance its capital expenditures and service its maturing debts by

maintaining su�cient cash on hand and in banks, and the availability of

funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Investment riskInvestment risk is the risk that may occur due to the placement of funds for

investment purpose, such as:

• The risk of fluctuations in currency exchange rates.

• The risk of stock price fluctuations.

• The risk that funds placed by the Company cannot be withdrawn

because institutions in which the funds were placed cannot make

the repayment.

The Company and Subsidiaries place investment funds in investment

instruments in the form of deposits, bonds, mutual funds, shares in the

capital market, direct investment and investment in the form of property. In

the control of risks, ADM and ELI adhere to government regulations relating

to the �nancial health of the insurance and reinsurance companies in

accordance with prevailing regulations.

Solvability riskSolvability risk is the risk of ADM and ELI’s inability to meet solvency as

required by the regulator, in accordance with the Decision of the Ministry of

Finance No. 424/KMK.06/2003, which have been revised lately by Regulation

of Ministry of Finance No. 53/PMK.10/2012, whereby failure to comply with

the regulation may result in termination of business operations. To manage

this risk, ADM and ELI must always maintain the quality of assets that can be

regarded as assets that are allowed. Thus, resulting solvency calculation is in

accordance with the applicable regulation.

Solvency ratios of ADM are 213.97% and 160.75% for 2013 and 2012,

respectively, and solvency ratios of ELI are 343.00% and 192.28% for 2013 and

2012, respectively. ADM and ELI have ful�lled the minimum required solvency

ratio at 100% in 2013 and 120% in 2012 as stated in the regulations.

Risiko asuransiRisiko utama kontrak asuransi yang dihadapi oleh Entitas Anak adalah jumlah dan waktu klaim dan pembayaran manfaat aktual yang terjadi berbeda dengan yang diharapkan. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi klaim, besarnya klaim, manfaat aktual yang dibayarkan dan setelah pengembangan klaim jangka panjang. Dengan demikian, tujuan Entitas Anak adalah meyakinkan bahwa penyisihan yang tersedia cukup untuk menutupi liabilitas-liabilitas ini.Eksposur risiko diminimalisir dengan menyebarkan risiko kepada perusahaan asuransi lain atau reasuransi dengan menggunakan program reasuransi. Variabilitas risiko juga dikelola dengan pemilihan yang cermat serta pelaksanaan pedoman strategi underwriting yang dirancang untuk memastikan bahwa risiko telah terdiversi�kasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Selain itu, kebijakan yang ketat dalam menilai klaim baik untuk klaim baru dan klaim dalam proses, reguler reviu terhadap prosedur penanganan klaim adalah kebijakan dan prosedur yang diberlakukan untuk mengurangi eksposur risiko Entitas Anak. Entitas Anak juga menerapkan kebijakan mengelola dan menangani klaim secara aktif, dalam rangka untuk mengurangi eksposur atas perkembangan masa depan yang tak terduga yang dapat berdampak negatif terhadap bisnis. Risiko in�asi diminimalisir dengan mempertimbangkan faktor in�asi saat menghitung liabilitas kontrak asuransi. Jumlah yang dapat dipulihkan dari reasuradur diperkirakan konsisten dengan provisi klaim yang ada dan sesuai dengan kontrak reasuransi. Meskipun, Entitas Anak memiliki perjanjian reasuransi, namun Entitas Anak tidak otomatis dibebaskan kewajibannya kepada pemegang polis dan dengan demikian terdapat eksposur kredit terhadap reasuransi yaitu dimana bila reasuradur tidak dapat memenuhi kewajibannya seperti yang tercantum dalam perjanjian reasuransi. Penempatan Entitas Anak dalam reasuransi juga terdiversi�kasi sehingga tidak menimbulkan ketergantungan pada reasuradur tertentu atau operasi Entitas Anak secara substansial tergantung pada kontrak reasuradur tertentu.

Asuransi kerugianJenis kontrak asuransi umum yang diterbitkan oleh Entitas Anak adalah kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan, rangka kapal, rekayasa dan pengangkutan. Risiko dalam asuransi umum biasanya mencakup periode dua belas bulan atau kurang, kecuali untuk asuransi kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan dan rekayasa.Untuk kontrak asuransi umum, risiko yang paling signi�kan timbul dari perubahan iklim, bencana alam dan kegiatan teroris. Ada juga risiko in�asi untuk klaim yang membutuhkan beberapa tahun untuk penyelesaiannya.

Insurance riskThe principal risk the Subsidiaries face under insurance contracts is that the

actual claims and bene�t payments or the timing thereof, di�er from

expectations. This is in�uenced by the frequency of claims, severity of claims,

actual bene�ts paid and subsequent development of long-term claims.

Therefore, the objective of the Subsidiaries is to ensure that su�cient reserves

are available to cover these liabilities.

The risk exposure is mitigated by spreading the risk to another insurance

company or reinsurance using reinsurance program. The variability of risk is

also improved by careful selection and implementation of underwriting

strategy guidelines, which are designed to ensure that risk are diversi�ed in

term of type of risk and level of insured bene�ts. Furthermore, a strict claim

review policies to assess all new and ongoing claims, regular detail review of

claim handling procedures are all policies and procedures put in place to

reduce the risk exposure of the Subsidiaries. The Subsidiaries further enforces

a policy of actively managing and promptly pursuing claims, in order to

reduce its exposure to unpredictable future developments that can

negatively impact the business. In�ation risk is mitigated by taking into

account when estimating insurance contract liabilities.

Amounts recoverable from reinsurers are estimated in a manner consistent

with the outstanding claims provisions and are in accordance with

the reinsurance contracts. Although, the Subsidiaries have reinsurance

arrangements, it is not relieved of its direct obligations to its policyholders

and thus a credit exposure exits with respect to ceded insurance, to the extent

that any reinsurer is unable to meet its obligation assumed under such

reinsurance agrements. The Subsidiaries’ placement of reinsurance is

diversi�ed such that it is neither dependent on a single reinsurer nor the

operation of the Subsidiaries substantially dependent upon any single

reinsurance contract.

Casualty insuranceType of general insurance contracts issued by the Subsidiaries are �re, motor

vehicles, accident, marine hull, engineering and marine cargo. Risks under

general insurance policies usually cover twelve months duration or less,

except for �re, motor vehicle, accident and engineering insurance.

For general insurance contracts, the most signi�cant risks arise from climate

changes, natural disasters and terrorist activities. For longer tail claims that

take some years to settle, there is also in�ation risk.

Asumsi-asumsi utamaLiabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim, liabilitas manfaat polis masa depan dan premi yang belum merupakan pendapatan.

Asuransi kerugianLiabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim dan premi yang belum merupakan pendapatan.Asumsi utama yang mendasari estimasi klaim adalah klaimpengembangan masa depan Entitas Anak akan mengikuti pola yang sama dengan pengalaman klaim pengembangan masa lalu. Ini termasuk asumsi-asumsi dalam hal rata-rata klaim biaya, biaya-biaya klaim penanganan dan jumlah klaim mencapai kecelakaan per tahun.Penilaian kualitatif tambahan yang digunakan untuk menilai sejauh mana tren masa lalu mungkin tidak berlaku di masa depan, misalnya: kejadian tertentu yang tidak akan berulang, perubahan faktor pasar seperti tingkah laku masyarakat dalam klaim, kondisi ekonomi dan juga faktor internal seperti bauran investasi dan prosedurpenanganan klaim. Penilaian juga digunakan untuk menilai sejauh mana faktor-faktor eksternal seperti keputusan pengadilan dan peraturan pemerintah mempengaruhi estimasi.

Asuransi jiwaAsumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Tingkat mortalitas dan morbiditasAsumsi ini didasarkan pada standar industri dan tabel nasional, sesuai dengan jenis kontrak tertulis dan wilayah di mana pihak tertanggung berada. Asumsi-asumsi tersebut mencerminkan hasil terbaru dan disesuaikan pada saat yang tepat untuk mencerminkan hasilPerusahaan. Penyisihan secara tepat, tapi tidak berlebihan, dilakukan untuk perbaikan harapan di masa depan. Asumsi dibedakan menurut jenis kelamin, kelas penjaminan dan jenis kontrak. Asumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Penerimaan dari investasiRata-rata tertimbang dari tingkat penerimaan kembali diturunkan berdasarkan model portofolio yang diasumsikan untuk mendukung kewajiban, konsisten dengan strategi alokasi aset jangka panjang. Perkiraan ini didasarkan pada pada hasil pasar saat ini serta harapan atas perkembangan ekonomi dan keuangan di masa depan. Peningkatan pada tingkat penerimaan kembali dari investasi akan mengakibatkan penurunan biaya dan peningkatan keuntungan bagi para pemegang saham.

Key assumptionsThe insurance liabilities consist of estimated claims, liability for future policy

bene�ts and unearned premium reserve.

Casualty insuranceThe insurance liabilities consist of estimated claims and unearned premium

reserve.

The principal assumption underlying the estimated claims is that the

Subsidiaries’ future claim development will follow a similar pattern to past

claims development experience. This includes assumptions in respect of

average claim costs, claim handling costs and claim number of reach

accident year.

Additional qualitative judgements are used to assess the extent to which past

trends may not apply in the future, for example: one-o� occurrence; changes

in market factors such as public attitude to claiming; economic condition; as

well internal factors such as portfolio mix, policy condition and claim

handling procedures. Judgement is further used to assess the extent to which

external factors such as judicial decisions and government legislation a�ect

the estimates.

Life insuranceThe key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly

sensitive are as follows:

Mortality and morbidity ratesAssumptions are based on industry standard and national tables, according

to the type of contract written and the territory in which the insured person

resides. They re�ect recent historical experience and are adjusted when

appropriate to re�ect the Company’s own experiences. An appropriate, but

not excessive, prudent allowance is made for expected future improvements.

Assumptions are di�erentiated by sex, underwriting class and contract type.

The key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly

sensitive are as follows:

Investment returnThe weighted average rate of return is derived based on a portfolio model

that is assumed to back up liabilities, consistent with the long-term asset

allocation strategy. These estimates are based on current market returns as

well as expectations about future economic and �nancial developments. An

increase in investment return would lead to a reduction in expenditure and

an increase in pro�ts for the shareholders.

Entitas anak mendapat beberapa penghargaan di tahun 2013 sebagai berikut:Subsidiaries received several awards in year 2013 as follows :

PT EQUITY LIFE INDONESIA• 2013 Insurance Award - Media Asuransi “ Best Life Insurance 2013 Dengan Ekuitas Rp 100 Miliar - Rp 250 Miliar “ “ Best Life Insurance 2013 with Equity Rp100-250 billion”

• Insurance Awards 2013 – InfoBank “ Asuransi yang Berpredikat "Sangat Bagus" Atas Kinerja Keuangan Selama Tahun 2012 “ ELI was awarded with predicate “Excellence” for

Financial Performance year 2012

• Indonesia Insurance Award 2013 1. Samuel Setiawan - CEO PT Equity Life Indonesia - The Most Active Insurance CEO 2013, Life Insurance Assets Rp 1T - Rp 5T 2. 1st for Risk Management - Life Insurance Assets Rp 1T - Rp 5T 3. 2nd for Corporate Communication - Life Insurance Assets Rp 1T - Rp 5T 4. 2nd for Good Corporate Governance - Life Insurance Assets Rp 1T - Rp 5T 5. 2nd for Corporate Social Responsibility - Life Insurance Assets Rp 1T - Rp 5T 6. 2nd for Finance - Life Insurance Assets Rp 1T - Rp 5T 7. 2nd for Human Capital - Life Insurance Assets Rp 1T - Rp 5T 8. 2nd for Information Technology - Life Insurance Assets Rp 1T - Rp 5T 9. 2nd for Marketing - Life Insurance Assets Rp 1T - Rp 5T

• TAA AAJI 2013 1. Selly Tanuwidjaja - Best Senior Productive Producer - Peringkat Rank 1 2. Febe Litasari Lie - Leader Top Premium - Peringkat Rank 2 3. Maria Fransisca - Group Agent Top Premium - Peringkat Rank 3 4. Tati Supatmo - Agent Top Premium - Peringkat Rank 4 5. Selly Tanuwidjaja - Agent Top Policy - Peringkat Rank 7 6. Tama Hutajulu - Rookie Agent Top Policy - Peringkat Rank 7

PT EQUITY FINANCE INDONESIA• Memperoleh penghargaan dengan predikat “Sangat Bagus” atas kinerja keuangan tahun 2011, 2012 yang diterbitkan oleh majalah Infobank untuk perusahaan multi �nance di tahun 2012 dan 2013. Was awarded with predicate “Excellent” for Financial Performance year 2012

and 2013 by Infobank magazine.

• Memperoleh rating “BBB” atas rating perseroan dan MTN yang dikeluarkan oleh ICRA Obtain “BBB” rating on the Company and MTN awarded by ICRA

PT ASURANSI DAYIN MITRA Tbk• Indonesia Insurance Award 2013 o 1st for Corporate Communication – Listed Company – General Insurance Assets > Rp 200 Billions o C. Dewi Mandrawan – The Most “SOCIAL” Insurance CEO’ 2013 Listed Company (Tbk) – General Insurance Assets > Rp 200 Billions o 2nd for Corporate Social Responsibility - Listed Company – General Insurance Assets > Rp 200 Billions o 3rd for Finance - Listed Company – General Insurance Assets > Rp 200 Billions o 2nd for Good Corporate Governance - Listed Company – General Insurance Assets > Rp 200 Billions o 3rd for Human Capital - Listed Company – General Insurance Assets > Rp 200 Billions o 2nd for Information Technology - Listed Company – General Insurance Assets > Rp 200 Billions o 2nd for Marketing - Listed Company – General Insurance Assets > Rp 200 Billions o 1st for Risk Management - Listed Company – General Insurance Assets > Rp 200 Billions

• Memperoleh penghargaan dengan predikat “Sangat Bagus” atas kinerja keuangan tahun 2012 yang diterbitkan oleh majalah Infobank untuk perusahaan asuransi di tahun 2013

Obtain Predicate “Excellent” for Financial Performance in 2012

respectively by Infobank magazine.

PT Equity Development Investment Tbk54

Tingkat DiskontoKewajiban asuransi jiwa ditentukan sebagai jumlah dari nilai diskonto dari manfaat yang diharapkan dan biaya administrasi masa mendatang secara langsung terkait dengan kontrak, dikurangi nilai diskon dari premi teoritis yang akan diperlukan untuk memenuhiarus kas keluar di masa depan. Tingkat diskonto didasarkan pada tingkat risiko industri saat ini, disesuaikan untuk paparan risiko atas perusahaan. Penurunan tingkat diskonto akan meningkatkan nilai kewajiban asuransi dan karenanya mengurangi keuntungan bagi pemegang saham.

Pengelolaan ModalTujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan,Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

Discount rateLife insurance liabilities are determined as the sum of the discounted value of

the expected bene�ts and future administration expenses directly related to

the contract, less the discounted value of the expected theoretical premiums

that would be required to meet these future cash out�ows. Discount rates are

based on current industry risk rates, adjusted for the Company’s own risk

exposure. A decrease in the discount rate will increase the value of the

insurance liability and therefore reduce pro�ts for the shareholders.

Capital ManagementThe primary objective of the Company and Subsidiaries’ capital

management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to

support its business and maximize shareholder value.

The Company and Subsidiaries manage their capital structure and makes

adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain

and adjust the capital structure, the Company and Subsidiaries may adjust

the dividend payment to shareholdes, issue new shares. No changes were

made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2013 and

2012.

The Company and Subsidiaries’ policy is to maintain a healthy capital

structure in order to secure access to �nance at a reasonable cost.

PT EQUITY SECURITIES INDONESIA• Memperoleh penghargaan “Best Mutual Fund Awards 2014” kategori Reksa Dana Pendapatan Tetap Periode 5 Tahun Aset di atas Rp 25 miliar – Rp 100 miliar yang dikeluarkan oleh Majalah Investor dan Infovesta Utama, organized by BeritaSatu. Awarded the "Best Mutual Fund Awards 2014" Fixed Income Mutual Fund category for 5 Year Period

Assets above Rp25 billion - Rp100 billion issued by Investor Magazine and Infovesta Utama, organized

by BeritaSatu.

Page 56: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

55 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia dan Magister Manajemen Keuangan dari Pasca Sarjana Universitas Pajajaran, Bandung, dan Professional Licence sebagai Senior Banking Expert dari Institut Bankir Indonesia.Mulai bergabung sejak tahun 1999 dan saat ini sebagai Presiden Komisaris PT Datindo Entrycom.

Obtained his Bachelor degree in Economics from University of Indonesia and

Master degree from University of Pajajaran, Bandung and professional

licence as Senior Banking Expert from Institute of Bankers of Indonesia. He

Joined the Company since 1999 and now as the President Commissioner of

PT Datindo Entrycom.

RUHIAT WIRASENDJAJAKetua Komite Audit Chairman Audit Committee

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta tahun 1966 dan gelar Master di bidang “Development Economics” dari Universitas Boston, USA pada tahun 1976 dan di bidang “Political Economics” tahun 1977. Beliau berkarier di Bank Indonesia dari tahun 1970 hingga 1998 dengan posisi terakhir sebagai Direktur Bank Indonesia. 1998 sampai dengan pertengahan 2006 menjabat sebagai Presiden Komisaris Bank Indover dan sejak 2004 sebagai Presiden Komisaris Bank Ekspor Indonesia (Persero).

Obtained his bachelor degree in Economics from Gajah Mada University,

Yogyakarta in 1966 and Master degree in Development Economics from

Boston University in 1976, and in Political Economics in 1977. Formerly, he

worked at Bank Indonesia from 1970 to 1998 and last served as Director of

Bank Indonesia. From 1998 to mid 2006 served as President Commissioner of

Indover Bank and from 2004 as President Commissioner of Bank Ekspor

Indonesia (Persero).

MUKHLIS RASYIDAnggota Komite Audit Member Audit Committee

Meraih gelar Akuntan dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Departemen Keuangan Republik Indonesia. Sebelumnya pernah menjabat sebagai ketua Tim Pemeriksa pada Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara, Ketua Tim Pemeriksa pada Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan, Beliau pernah menjabat sebagai Direktur PT Ventura Investasi Utama dan Komisaris PT Equity Life Indonesia. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur PT Equity Life Indonesia dan masih aktif sebagai pengajar pada Asosiasi PerusahaanPembiayaan Indonesia.

Obtained his Accountant degree from State College of Accountancy (STAN)

Departement of Finance of Republic Indonesia. Formerly he has served as

Audit Team Leader at The Directorate General of Supervisory for Government

Finance, Audit Team Leader at Financial , Development Supervisory Board.

He previously served as Director of PT Ventura Investasi Utama and

Commissioner of PT Equity Life Indonesia. Currently he is Director of PT Equity

Life Indonesia and still active as instructor at Indonesian Financial Services

Association.

CYPRIANUS PRANOTOAnggota Komite Audit Member Audit Committee

Riwayat Hidup Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Unit Internal Audit Biography of Audit Committee, Corporate Secretary and Internal Audit Unit

Page 57: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

PT Equity Development Investment Tbk56

Lahir pada tahun 1952 dan mulai bertugas sebagai anggota Komite Audit PT Equity Development Investment Tbk sejak Agustus tahun 2010. Beliau lulusan Akademi Ilmu Keuangan dan Perbankan tahun 1977 dan mendapatkan Diploma in Banking Administration dari University of Hull, London di tahun 1989. Beliau telah berkarier di bidang perbankan lebih dari 20 tahun.

He was born in 1952, and has became a member of Audit Committee ot

PT Equity Development Investment Tbk since August 2010. He graduated in

Finance & Banking Institute in 1977 and received his Diploma in Banking

Administration from University of Hull, London in 1989. He had worked in

banking sector for more than 20 years..

BAMBANG HUSODOAnggota Komite Audit Member Audit Committee

Beliau lulusan Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Persada Indonesia dan Fakultas Hukum Universitas Indonesia Esa Unggul. Pria kelahiran tahun 1969 ini mulai ditunjuk sebagai anggota Komite Audit PT Equity Development Investment Tbk sejak Agustus tahun 2010. Beliau telah berkarya di bidang perbankan dan beberapa perusahaan keuangan lebih dari 10 tahun.

He graduated from Faculty of economy majoring in Accountancy at the

University of Persada Indonesia and Faculty of Law at the University of

Indonesia Esa Unggul. He was born in 1969 and was appointed as a member

of the Audit Committee of PT Equity Development Investment Tbk in August

2010. He had worked in banking sector and several �nancial institutions.for

more than 10 years.

TASWANAnggota Komite Audit Member Audit Committee

Beliau lulusan fakultas Ekonomi universitas Tarumanegara, ditunjuk sebagai sekretaris perusahaan pada tanggal 3 Desember 2007, berdasarkan keputusan Direksi PT Equity Development Investment Tbk. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur III PT Equity Development Investment Tbk.

Graduated from the Faculty of Economics of Tarumanegara University, he

was appointed as company secretary on December 3, 2007, based on the

decision of the Board of Directors of PT Equity Development Investment Tbk.

Currently he also serves as Director III of PT Equity Development Investment

Tbk.

TAN KURNIAWAN SUTANDARSekretaris Perusahaan Corporate Secretary

Beliau adalah lulusan fakultas Manajemen dan Informatika universitas Bina Nusantara dan telah berkarya di bidang informasi dan teknologi lebih dari 15 tahun, baik di perusahaan keuangan, jasa, retail maupun manufacturing. Beliau ditunjuk sebagai kepala Unit Internal Audit berdasarkan Surat Keputusan Direksi tertanggal 20 Desember 2012.

Graduated from the Faculty of Management and Informatics of Bina

Nusantara University, he has worked in the �eld of information and

technology for more than 15 years, in corporate �nance, services, retail as well

as manufacturing. He was appointed as head of the Internal Audit Unit

based on the Board of Directors’ Decision on December 20, 2012.

ANDRI THASLIMUnit Audit Internal Internal Audit Unit

Page 58: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

57 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Social Responsibility of the Company

Pada tanggal 13 September 2013 PT Equity Life Indonesia berbagi kasih bersama anak-anak YKAKI (Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia) On September 13, 2013 PT Equity Life Indonesia sharing love together with YKAKI kids (Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia)

PT Asuransi Dayin Mitra Tbk memberikan bantuan kepada Panti Asuhan Murni Jaya – Kramat Jaya, Jakarta Utara pada tanggal 31 Juli 2013PT Asuransi Dayin Mitra Tbk made donation to Murni jaya Orphanage – Kramat Jaya, North Jakarta on July 31, 2013

Page 59: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Tinjauan saham PerusahaanPT Equity Development Investment Tbk melakukan penawaran umum pada tahun 1989, dan saat ini seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia), seperti tercantum dalam tabel berikut :

Company’s shares ReviewPT Equity Development Investment Tbk had o�ered its shares to the public in

1989, and since then listing its shares on the Jakarta Stock Exchange and the

Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange), as stated on the

following tables :

Struktur Permodalan Capital Structure

PT Equity Development Investment Tbk58

Struktur Permodalan Capital Structure

Kegiatan Tanggal Jumlah Saham Activity Date Shares (lbr)

Penawaran Umum Perdana Initial Public O�ering 23 Oktober 1989 2.000.000

Penawaran Umum Terbatas I Limited Public O�ering I 11 Juni 1990 4.000.000

“Company Listing” 17 Juni 1991 8.000.000

Pembagian Dividen Saham Stock Dividens 8 Agustus 1991 1.400.000

Pembagian Saham Bonus Bonus Shares 14 Agustus 1992 24.640.000

Penawaran Umum Terbatas II Limited Public O�ering II 5 Mei 1994 120.120.000

Penawaran Umum Terbatas III Limited Public O�ering III 7 Oktober 1996 560.560.000

Pemecahan Saham dengan Mengubah Nilai Nominal dari Rp 1.000 1 Desember 1997 720.720.000Menjadi Rp 500 per Lembar Saham Change in par value of share stock (stock split) from Rp1,000 to Rp500 per share

Pengeluaran Saham Baru Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu 27 Desember 2002 3.784.896.198dengan Nilai Nominal Rp 250 per Lembar Saham Capital increase without pre-emptive rights at Rp250 par value per share.

Jumlah Total 5.226.336.198

Uraian Description 2013 2012

Modal Dasar Authorized Capital Rp 2.880.000.000.000 Rp 2.880.000.000.000

Modal Disetor Paid up Capital Rp 1.666.944.050.000 Rp 1.666.944.050.000

Jumlah Saham yg Beredar Number of shares outstanding 5.226.336.198 lbr 5.226.336.198 lbr

Nominal Saham Share’s par value Rp 500 dan Rp 250 Rp 500 dan Rp 250

Page 60: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

59 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Perkembangan Harga Saham Tahun 2013 dan 2012Share Price Movement in 2013 and 2012

0

50

100

150

200

1Q12Volume Traded

12.546.500

2Q12Volume Traded

11.682.000

3Q12Volume Traded

624.500

4Q12Volume Traded

1.000

1Q13Volume Traded

3.557.000

2Q13Volume Traded

2.898.500

3Q13Volume Traded

498.500

4Q13Volume Traded

1.014.500

144

80

97

117

81

117

170

115

169178

169178 179 175 177

190

170

190 190

82

110

80

139

96

High Low Close

Kapitalisasi Pasar Market Capitalization

Kapitalisasi pasar per 31 Desember 2013 adalah sebesar

Rp501.728.275.008 (dalam satuan rupiah).

Market capitalization as of December 31st, 2013 is Rp501.728.275.008

(in IDR).

Page 61: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Tahun Tanggal Pembayaran Jumlah Saham Year Payment Date Shares

2013 - 5.226.336.198

2012 - 5.226.336.198

DevidenTotal (Rp) per Share

- -

- -

Per 31 Desember 2013, tidak ada anggota Dewan Direksi atau Komisaris Perseroan yang memiliki saham di PT Equity Development Investment Tbk.

As of December 31st 2013, There is no member of Commissioners

nor Directors of The Company own the share of the PT Equity Development

Investment Tbk.

PT Equity Development Investment Tbk60

Struktur Pemegang Saham Shareholder StructurePT Equity Development Investment Tbk

PINNACLE ASIADIVERSIFIED FUND

EQUITY GLOBAL INTERNATIONAL LTD.

(81,43%)

PUBLIC(18,57%)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

Page 62: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Pertanggung Jawaban Laporan Tahunan 2013 Responsibility for the Annual Report 2013

SURAT PERNYATAANANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

TENTANGTANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN

PERIODE 1 JANUARI 2013 s.d. 31 DESEMBER 2013PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Equity Development Investment Tbk, tahun 2013 telah dimuat secara lengkap danbertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunanPerusahaan.Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

THE BOARD OF COMMISSIONERS’ AND THE BOARD OF DIRECTORS’ STATEMENT

REGARDINGTHE RESPONSIBILITY FOR THE ANNUAL REPORT

FOR PERIOD JANUARY 1, 2013 - DECEMBER 31, 2013PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

We, the undersigned below, declare that all of the information in the annual report of PT Equity Development Investment Tbk for the year 2013 has been fully and correctly disclosed and we are responsible for its content.

This is our declaration which has been made truthfully.

Tetty Lanawati GozaliDirektur Director

Bustomi UsmanDirektur Director

Tan Kurniawan SutandarDirektur Director

Sujitno SiswowidagdoPresiden Komisaris President Commissioner

M. Zulki�i ASPresiden Direktur President Director

Ruhiat WirasendjajaKomisaris Independen

Independent Commissioner

Mukhlis RasyidKomisaris Independen

Independent Commissioner

Kamardy AriefKomisaris Commissioner

Cyprianus PranotoKomisaris Commissioner

Rachmad DeswandyKomisaris Commissioner

Jakarta, 28 April 2014 April 28, 2014

61 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Page 63: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKANTHIS PAGE HAS BEEN INTENTIONALLY LEFT BLANK

Page 64: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

Informasi Lainnya Other Information

Alamat Perusahaan Company AddressPT Equity Development Investment TbkWisma Sudirman, 6th FloorJl. Jend. Sudirman Kav 34Jakarta 10220Telp. (021) 573-9330Fax. (021) 570-9050www.theequityone.com

Akuntan Public Public Accountant Purwantono, Suherman & SurjaIndonesia Stock Exchange BuildingTower 2, 7th �oorJl. Jend. Sudirman Kav 52-53Jakarta 12190, IndonesiaTelp. (021) 5289-5000Fax. (021) 5289-4100

Biro Administrasi Efek Share RegistrarPT Datindo EntrycomPuri Datindo – Wisma SudirmanJl. Jend. Sudirman Kav 34-35Jakarta 10220Telp. (021) 570-9009Fax. (021) 570-9026

Sekretaris Perusahaan Corporate SecretaryTan Kurniawan SutandarWisma Sudirman, 6th FloorJl. Jend. Sudirman Kav 34Jakarta 10220Telp. (021) 573-9330Fax. (021) 570-9050

63 Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Page 65: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKANTHIS PAGE HAS BEEN INTENTIONALLY LEFT BLANK

Page 66: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

PT Equity Development Investment Tbk dan entitas anaknya/and its subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements As of December 31, 2013 and for the year then ended with independent auditors’ report

Page 67: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKANTHIS PAGE HAS BEEN INTENTIONALLY LEFT BLANK

Page 68: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi
Page 69: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKANTHIS PAGE HAS BEEN INTENTIONALLY LEFT BLANK

Page 70: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi
Page 71: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi
Page 72: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in

the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK

TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2013 AND

FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Daftar Isi Halaman/ Page

Table of Contents

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ................. 1 - 3 ……. Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian .....

4 - 6

Consolidated Statement of Comprehensive ………………………………………………Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian .............. 7 …....Consolidated Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian .............................. 8 - 9 ……..……..Consolidated Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ....... 10 - 148

….Notes to the Consolidated Financial Statements

***************************

Page 73: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKANTHIS PAGE HAS BEEN INTENTIONALLY LEFT BLANK

Page 74: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these

consolidated financial statements taken as whole. 2

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)

As of December 31, 2013 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

Catatan/ 2013 Notes 2012

ASET (lanjutan) ASSETS (continued) 2g,2x Piutang pembiayaan konsumen 11,22 Consumer financing receivables Pihak ketiga - setelah dikurangi Third parties - net of provision penyisihan kerugian penurunan for impairment losses nilai sebesar Rp4.915.613 of Rp4,915,613 as of pada tanggal 31 Desember 2013 December 31, 2013 dan Rp4.259.920 pada tanggal and Rp4,259,920 as of 31 Desember 2012 217.918.795 124.147.236 December 31, 2012 Tagihan anjak piutang 2h,2x,12 Factoring receivables Pihak ketiga - setelah dikurangi Third parties - net of provision penyisihan kerugian penurunan for impairment losses nilai sebesar Rp737.607 of Rp737,607 as of pada tanggal 31 Desember 2013 December 31, 2013 dan Rp510.698 pada tanggal and Rp510,698 as of 31 Desember 2012 21.346.727 33.186.569 December 31, 2012 Penyertaan modal ventura - setelah dikurangi penyisihan Investment in venture capital - kerugian penurunan nilai net of provision sebesar Rp275.134 for impairment losses masing-masing pada tanggal of Rp275,134 as of 31 Desember 2013 dan 2012 113.329.810 2i,13 57.856.131 December 31, 2013 and 2012 Biaya dibayar di muka 9.843.674 2k 19.019.796 Prepaid expenses 2c,2x Penyertaan saham 63.364.887 14,34 59.229.419 Investments in shares of stock Aset tetap - setelah dikurangi Fixed assets - net of akumulasi penyusutan accumulated depreciation sebesar Rp62.821.612 of Rp62,821,612 as of pada tanggal 31 Desember 2013 December 31, 2013 dan Rp60.776.155 pada tanggal and Rp60,776,155 as of 31 Desember 2012 57.583.139 2j,15,22 54.493.677 December 31, 2012 Properti investasi - neto 121.954.000 2m,16 105.701.500 Investment properties - net Aset pajak tangguhan - neto 847.744 2u,20,34 819.095 Deferred tax assets - net Aset lainnya 57.802.366 2n,2x 53.371.615 Other assets

TOTAL ASET 3.758.346.101 3.381.958.806 TOTAL ASSETS

Page 75: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these

consolidated financial statements taken as whole. 3

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)

As of December 31, 2013 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

Catatan/ 2013 Notes 2012

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES Utang usaha sekuritas Securities trading and stock dan jasa administrasi efek administration fee payables Pihak ketiga 3.954.064 2x,19 3.494.121 Third parties Utang koasuransi, reasuransi Due to co-insurers, reinsurers dan komisi 2s,2x,17 and commissions payable Pihak ketiga 129.171.020 33 203.443.000 Third parties Wesel bayar jangka menengah - neto 43.600.000 2x,33 10.300.000 Medium-term notes payable - net

Pinjaman bank - neto 2e,2x,4,22 Bank loans - net Pihak berelasi 12.234.415 12.153.838 Related party Pihak ketiga 278.042.254 108.265.912 Third parties Beban akrual 8.090.490 2x 12.582.407 Accrued expenses Utang pajak 8.615.458 2u,20 7.013.856 Taxes payable Liabilitas manfaat polis masa depan 2p,18 Liability for future policy benefits Pihak ketiga 489.185.359 448.336.418 Third parties Premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi klaim, Unearned premiums, utang klaim, liabilitas kontrak estimated claims, claims asuransi jangka panjang dan payable, long-term insurance liabilitas kepada 2p,2r contract liabilities and pemegang unit link 2x,18 liability to unit link holders Pihak ketiga 1.872.015.364 1.791.663.756 Third parties Pendapatan diterima di muka 12.058.899 2e,2r,4 6.893.622 Unearned revenue Liabilitas pajak tangguhan - neto 2.639.460 2u,20 4.193.796 Deferred tax liabilities - net Estimasi liabilitas imbalan Estimated employees’ benefits kerja karyawan 35.580.314 2o,29 24.158.573 liability Liabilitas lainnya 39.796.751 2x 36.422.948 Other liabilities

TOTAL LIABILITAS 2.934.983.848 2.668.922.247 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

EKUITAS YANG EQUITY ATTRIBUTABLE DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA TO THE EQUITY HOLDERS PEMILIK ENTITAS INDUK OF THE PARENT ENTITY

Modal saham Share capital Modal dasar - 1.441.440.000 Authorized - 1,441,440,000 saham seri A dengan A series shares at Rp500 nilai nominal Rp500 (full amount) (nilai penuh) per saham par value per share and dan 8.637.120.000 saham seri B 8,637,120,000 B series shares dengan nilai nominal at Rp250 (full amount) Rp250 (nilai penuh) per saham par value per share Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 1.441.440.000 1,441,440,000 A series saham seri A dan shares and 3.784.896.198 saham seri B 1.666.944.050 23 1.666.944.050 3,784,896,198 B series shares Tambahan modal disetor 236.499.552 24 230.588.000 Additional paid-in capital Selisih transaksi perubahan ekuitas Difference arising from changes in Entitas Anak 136.632.000 2b 136.632.000 the equity of Subsidiaries Akumulasi rugi (1.318.299.050) (1.391.492.926) Accumulated losses Pendapatan komprehensif lainnya (15.894.811) 6,16 (11.911.072) Other comprehensive income

TOTAL EKUITAS YANG TOTAL EQUITY ATTRIBUTABLE DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA TO THE EQUITY HOLDERS PEMILIK ENTITAS INDUK 705.881.741 630.760.052 OF THE PARENT ENTITY

Kepentingan Nonpengendali 117.480.512 2b,21,34 82.276.507 Non-controlling Interests

TOTAL EKUITAS 823.362.253 713.036.559 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 3.758.346.101 3.381.958.806 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Page 76: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these

consolidated financial statements taken as whole. 4

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME

For the Year Ended December 31, 2013

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2013 Notes 2012

PENDAPATAN 2r REVENUES Underwriting - neto 891.803.738 2e,2p,4,26 820.701.635 Underwriting - net Sewa pembiayaan 78.317.706 2f,10 48.082.431 Direct financing lease Pembiayaan konsumen 30.372.358 2g,11 20.506.629 Consumer financing Provisi dan komisi - neto 20.981.363 2e,4 24.515.265 Fees and commissions - net Bunga deposito 13.328.217 2e,4,5,6 7.230.460 Interest earned from deposits Modal ventura 12.998.534 2i,13 7.900.537 Venture capital Jasa manajer investasi dan Investment manager and administrator 4.312.110 2e,4,9 4.404.915 administrator fees Bagian atas laba tahun berjalan Equity in income for the year of an entitas asosiasi 4.135.468 2b,14 2.646.424 associate company Pendapatan dari investasi: 2e,2x,6 Income from investments: Kenaikan properti investasi 15.452.500 2m,16 10.009.867 Increase in investment properties Bunga obligasi 10.760.090 6 23.251.327 Interest from bonds Income from investments Laba dari investasi saham 1.087.708 6 2.182.059 in shares Dividen 362.632 463.727 Dividends Laba (rugi) dari unit penyertaan Income (loss) from investment in reksa dana - neto (42.035.392) 4,6 99.864.445 mutual funds - net Rugi dari penjualan obligasi - neto (3.232.047) 6 (603.286) Loss from sales of bonds - net Pendapatan lainnya: Other revenues: Laba selisih kurs - neto 75.466.071 18.869.327 Gain on foreign exchange - net Jasa pelayanan kesehatan 6.511.444 6.729.860 Healthcare service Laba atas penjualan aset tetap 5.586.542 15 4.930.204 Gain on sale of fixed assets Pendapatan denda keterlambatan 1.716.005 2.151.829 Late charges income Jasa perjalanan 1.653.188 1.413.105 Travel services Pemulihan dari piutang yang Recovery of accounts receivable dihapuskan 937.813 1.670.883 written-off Lain-lain 18.981.594 4 17.064.330 Others

TOTAL PENDAPATAN 1.149.497.642 1.123.985.973 TOTAL REVENUES

Page 77: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these

consolidated financial statements taken as whole. 5

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME (continued)

For the Year Ended December 31, 2013

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2013 Notes 2012

BEBAN 2r EXPENSES Underwriting - neto 738.005.230 2p,27,33 795.735.571 Underwriting - net Umum dan administrasi 266.906.609 28,33 228.196.438 General and administrative 4, Interest and other financing Bunga dan beban keuangan lainnya 30.491.338 22,33 9.222.912 charges Penyisihan kerugian penurunan Provision for impairment losses nilai piutang 5.795.557 2x 2.319.556 on receivables Pajak 4.439.897 2r 3.613.285 Taxes

TOTAL BEBAN 1.045.638.631 1.039.087.762 TOTAL EXPENSES

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK INCOME BEFORE PENGHASILAN 103.859.011 84.898.211 INCOME TAX EXPENSE

BEBAN (MANFAAT) INCOME TAX PAJAK PENGHASILAN 2u,20 EXPENSE (BENEFIT) Kini 13.359.034 11.274.953 Current Tangguhan (1.582.985) 601.692 Deferred

Beban pajak penghasilan badan 11.776.049 11.876.645 Corporate income tax expense

LABA TAHUN BERJALAN 92.082.962 73.021.566 INCOME FOR THE YEAR

Laba komprehensif lainnya Other comprehensive income Difference between fair value and Selisih nilai wajar dengan carrying value of fixed assets

nilai tercatat aset tetap yang transferred to ditransfer ke properti investasi - 2m,16 3.313.086 investment properties Perubahan bersih nilai wajar Net change in fair value of investasi tersedia untuk dijual (4.219.229) 6 (4.378.909) available-for-sale investment

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN 87.863.733 71.955.743 INCOME FOR THE YEAR

LABA TAHUN INCOME FOR BERJALAN YANG DAPAT THE YEAR DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 73.193.876 61.892.476 Equity holders of the parent entity Kepentingan Nonpengendali 18.889.086 2b,21,34 11.129.090 Non-controlling Interests

TOTAL 92.082.962 73.021.566 TOTAL

Page 78: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these

consolidated financial statements taken as whole. 6

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME (continued)

For the Year Ended December 31, 2013

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2013 Notes 2012

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN YANG DAPAT INCOME FOR THE YEAR DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 69.293.140 60.917.270 Equity holders of the parent entity Kepentingan Nonpengendali 18.570.593 11.038.473 Non-controlling Interests

TOTAL 87.863.733 71.955.743 TOTAL

LABA PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN ATTRIBUTABLE TO EQUITY KEPADA PEMILIK HOLDERS OF ENTITAS INDUK THE PARENT ENTITY (Nilai penuh) 14,00 2w,25 11,84 (Full amount)

Page 79: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole.

7

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY

For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to the Equity Holders of the Parent Entity

Pendapatan komprehensif lainnya/

Other comprehensive income

Selisih nilai wajar dengan nilai tercatat aset tetap yang ditransfer ke Rugi yang properti investasi/ belum direalisasi Selisih transaksi Difference between atas investasi dalam perubahan ekuitas fair value and kelompok tersedia Modal saham Tambahan Entitas Anak/ carrying value of untuk dijual/ ditempatkan dan modal Difference arising Akumulasi fixed assets Unrealized loss Kepentingan disetor penuh/ disetor/ from changes in rugi/ transferred to from investment Nonpengendali/ Catatan/ Issued and fully Additional the equity of Accumulated investment classified as Total/ Non-controlling Ekuitas - neto/ Notes paid share capital paid-in capital Subsidiaries losses properties available-for-sale Total Interest Equity - net

Saldo 31 Desember 2011 1.666.944.050 230.588.000 136.632.000 (1.453.385.402) - (10.935.866) 569.842.782 74.458.166 644.300.948 Balance as of December 31, 2011 Perubahan bersih nilai wajar Net change in fair value of investasi tersedia untuk dijual 2b,2x,6 - - - - - (4.229.187) (4.229.187) (149.722) (4.378.909) available-for-sale investment Selisih nilai wajar dengan nilai tercatat Difference between fair value and carrying value of aset tetap yang ditransfer ke properti investasi 2m,16 - - - - 3.253.981 - 3.253.981 59.105 3.313.086 fixed assets transferred to investment properties Dividen tunai 21 - - - - - - - (3.220.132) (3.220.132) Cash dividends

Laba tahun berjalan 2012 - - - 61.892.476 - - 61.892.476 11.129.090 73.021.566 Income for the year 2012

Saldo 31 Desember 2012 1.666.944.050 230.588.000 136.632.000 (1.391.492.926) 3.253.981 (15.165.053) 630.760.052 82.276.507 713.036.559 Balance as of December 31, 2012

Perubahan bersih nilai wajar Net change in fair value of investasi tersedia untuk dijual 2b,2x,6 - - - - - (3.900.736) (3.900.736) (318.493) (4.219.229) available-for-sale investment Perubahan pada kepentingan nonpengendali 24 - - - - (5.243) (77.760 ) (83.003) 19.812.309 19.729.306 Changes in non-controlling interest Penjualan saham entitas anak 24 - 5.911.552 - - - - 5.911.552 - 5.911.552 Sale of Subsidiary’s investment Dividen tunai 21 - - - - - - - (3.178.897) (3.178.897) Cash dividends

Laba tahun berjalan 2013 - - - 73.193.876 - - 73.193.876 18.889.086 92.082.962 Income for the year 2013

Saldo 31 Desember 2013 1.666.944.050 236.499.552 136.632.000 (1.318.299.050) 3.248.738 (19.143.549) 705.881.741 117.480.512 823.362.253 Balance as of December 31, 2013

Page 80: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these

consolidated financial statements taken as whole. 8

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2013

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2013 Notes 2012

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari: Cash receipts from: Penerimaan premi dan klaim Collections of premiums and reasuransi 1.563.933.190 1.394.799.452 reinsurance claims Penerimaan dari cicilan sewa Receipts from installments on pembiayaan, pembiayaan konsumen financing lease, consumer dan anjak piutang - neto 568.026.506 388.802.929 financing and factoring - net Aktivitas modal ventura 37.641.304 42.838.783 Venture capital activities Receipts from Penerimaan jasa manajemen investasi, investment manager, jasa administrasi, penjamin administrator fees, underwriter emisi efek dan administrasi efek 22.418.015 17.191.721 and stock administration Aktivitas operasi lainnya 52.037.629 45.398.146 Other operating activities Pencairan deposito 2.388.989.287 1.818.249.967 Withdrawals of time deposits Sale of investment Penjualan reksa dana 812.001.874 832.412.736 in mutual funds Penjualan saham 26.545.361 16.526.942 Sale of investment in shares Bunga obligasi 17.480.295 6 18.186.137 Interests from bonds Bunga deposito 12.767.401 5,6 7.025.986 Interests from deposits Penjualan obligasi 11.242.331 92.561.019 Sale of bonds Aktivitas investasi lainnya - neto 7.021.266 1.894.945 Other investing activities - net Pembagian hasil reksadana 5.832.954 - Distribution of mutual fund Lain-lain 4.545.714 3.922.199 Others Pengeluaran kas untuk: Cash disbursements for: Pembayaran premi reasuransi Payments of reinsurance dan klaim (1.451.358.547) (1.012.739.249) premiums and claims Pengeluaran untuk kontrak baru Disbursements for new financing sewa pembiayaan, pembiayaan lease, consumer financing konsumen dan anjak piutang (749.952.255) (473.047.500) and factoring contracts Aktivitas modal ventura (69.773.679) (49.406.789) Venture capital activities Aktivitas operasi lainnya (47.909.424) (44.554.368) Other operating activities Penempatan deposito (2.543.012.744) (1.839.961.136) Placement in deposits Pembelian reksa dana (482.321.121) (1.033.498.681) Purchases of mutual funds General and administrative Beban umum dan administrasi (236.746.566) (181.155.423) expenses Penempatan obligasi (77.968.936) (22.360.000) Placement in bonds Pembelian saham (27.362.091) (6.003.967) Purchases of shares Bunga pinjaman (26.703.322) (7.156.900) Interest on loans Pajak penghasilan (25.169.440) (23.828.426) Income taxes Penempatan investasi lainnya (6.842.427) (4.024.449) Placement in other investments Lain-lain (4.036.891) (66.094) Others

Kas neto digunakan untuk Net cash used in aktivitas operasi (218.674.316) (17.992.020) operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING INVESTASI ACTIVITIES Penjualan penyertaan saham 25.000.000 24 - Sales of investment in shares Penjualan aset tetap 7.603.972 15 8.259.771 Sales of fixed assets Penerimaan dividen kas 169.603 690.662 Proceeds from cash dividends Pembelian aset tetap (17.312.292) (15.701.908) Purchases of fixed assets

Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) Net cash provided by aktivitas investasi 15.461.283 (6.751.475) (used in) investing activities

Page 81: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these

consolidated financial statements taken as whole.

9

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS (continued)

For the Year Ended December 31, 2013

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

2013 Notes 2012

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING PENDANAAN ACTIVITIES Penerimaan utang bank 334.193.956 131.283.003 Proceeds from bank loans Penerimaan dari penerbitan Proceeds from issuance wesel bayar jangka menengah 43.600.000 9.300.000 of medium-term notes payable Pembayaran utang bank (163.763.367) (60.480.766) Payments of bank loans Pembayaran wesel bayar Payments of medium-term jangka menengah (10.300.000) - notes payable Pembayaran dividen kas (2.768.828) (2.583.714) Payments of cash dividends

Kas neto diperoleh dari Net cash provided by aktivitas pendanaan 200.961.761 77.518.523 financing activities

Pengaruh neto atas Net effect of changes in perubahan kurs pada kas foreign exchange rates dan setara kas yang on cash and cash didenominasi dalam mata equivalents denominated uang asing (1.554.023) (7.928.453) in foreign currencies

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO NET INCREASE (DECREASE) IN KAS DAN SETARA KAS (3.805.295) 44.846.575 CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 171.467.442 5 126.620.867 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 167.662.147 5 171.467.442 AT END OF YEAR

Page 82: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

10

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan a. Establishment of the Company

PT Equity Development Investment Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Jakarta dengan nama PT Gajah Surya Arta Leasing berdasarkan Akta Notaris Didi Sudjadi, S.H., No. 1 tanggal 1 November 1982, yang kemudian diubah dengan akta No. 30 tanggal 6 Maret 1985 oleh notaris yang sama. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-1698.HT.01.01.TH.85 tanggal 30 Maret 1985, dan diumumkan dalam Berita Negara No. 85 Tambahan No. 1258, tanggal 24 Oktober 1986. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., No. 18 tanggal 25 Juni 2008, mengenai penyesuaian dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-85999.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 13 November 2008.

PT Equity Development Investment Tbk (the “Company”) was established in Jakarta under the name of PT Gajah Surya Arta Leasing on November 1, 1982 based on the Notarial Deed of Didi Sudjadi, S.H., No. 1, as amended by deed No. 30 dated March 6, 1985 of the same notary. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-1698.HT.01.01.TH.85 dated March 30, 1985, and was published in the State Gazette No. 85 Supplement No. 1258, dated October 24, 1986. The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest of which covered by the Notarial Deed of Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., No. 18 dated June 25, 2008, concerning the adaptation with Corporate Law No. 40 Year 2007. The amendment has been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-85999.AH.01.02. Year 2008 dated November 13, 2008.

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan mencakup, antara lain, jasa, perdagangan, industri, jasa manajemen dan konstruksi. Pada saat ini, Perusahaan hanya bergerak dalam kegiatan penyertaan saham. Perusahaan berdomisili di Wisma Sudirman, lantai 6, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 34, Jakarta. Kegiatan usahanya dimulai pada tahun 1985.

As stated in Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities comprises of, among others, services, trading, industries, management service and construction. At present, the Company is only engaged in equity investment activities. The Company is domiciled at Wisma Sudirman, 6th floor, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 34, Jakarta. Its commercial operations commenced in 1985.

Equity Global International Limited merupakan

Entitas Induk Perusahaan dan Pinnacle Asia Diversified Fund merupakan entitas induk terakhir Perusahaan.

Equity Global International Limited is the parent entity of the Company and Pinnacle Asia Diversified Fund is the ultimate parent entity of the Company.

Page 83: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

11

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran umum dan aksi korporasi yang mempengaruhi modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh

b. Public offering and corporate actions affecting issued and fully paid share capital

Ringkasan aktivitas Perusahaan yang dapat

mempengaruhi efek yang diterbitkan (corporate action) sejak penawaran umum perdana pada tahun 1989 sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, adalah sebagai berikut:

Summary of the Company’s corporate actions that affect the issued shares of the Company from the date of its initial public offering in 1989 up to December 31, 2013, are as follows:

Saham Seri/ Total Saham/ Tanggal/Dates Kegiatan/Activities Series Shares Total Shares

23 Oktober 1989/October 23, 1989 Penawaran Umum Perdana/Initial Public Offering A 2.000.000 11 Juni 1990/June 11, 1990 Penawaran Umum Terbatas I/Limited Public Offering I A 4.000.000 17 Juni 1991/June 17, 1991 “Company listing”/“Company listing” A 8.000.000 8 Agustus 1991/August 8, 1991 Pembagian dividen saham/Distribution of stock dividends A 1.400.000 14 Agustus 1992/August 14, 1992 Pembagian saham bonus/Distribution of bonus shares A 24.640.000 5 Mei 1994/May 5, 1994 Penawaran Umum Terbatas II/Limited Public Offering II A 120.120.000 7 Oktober 1996/October 7, 1996 Penawaran Umum Terbatas III/Limited Public Offering III A 560.560.000 1 Desember 1997/December 1, 1997 Pemecahan saham (stock split) dengan mengubah nilai nominal

saham dari Rp1.000 menjadi Rp500 per saham/Change in par value (stock split) from Rp1,000 to Rp500 per share A 720.720.000

27 Desember 2002/ Pengeluaran saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu December 27, 2002 dengan nilai nominal Rp250 per saham/Capital increase

without pre-emptive rights at Rp250 par value per share B 3.784.896.198

Total/Total 5.226.336.198

Seluruh saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia.

All of the Company’s shares are listed in the Indonesian Stock Exchange.

c. Manajemen kunci dan informasi lainnya c. Key management and other informations

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,

susunan anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2013 and 2012, the members of the Company’s boards of commissioners and directors are as follows:

31 Desember 2013/December 31, 2013

Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris Sujitno Siswowidagdo President Commissioner Komisaris Kamardy Arief Commissioner Komisaris Rachmad Deswandy Commissioner Komisaris Cyprianus Pranoto Commissioner Komisaris Independen Mukhlis Rasyid Independent Commissioner Komisaris Independen Ruhiat Wirasendjaja Independent Commissioner

Dewan Direksi Board of Directors Presiden Direktur Muhamad Zulkifli Abusuki President Director Direktur Tetty Lanawati Gozali Director Direktur Bustomi Usman Director Direktur Tidak Terafiliasi Tan Kurniawan Sutandar Unaffiliated Director

Page 84: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

12

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Manajemen kunci dan informasi lainnya (lanjutan)

c. Key management and other informations (continued)

31 Desember 2012/December 31, 2012

Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris Sujitno Siswowidagdo President Commissioner Komisaris Kamardy Arief Commissioner Komisaris Cyprianus Pranoto Commissioner Komisaris Independen Mukhlis Rasyid Independent Commissioner Komisaris Independen Ruhiat Wirasendjaja Independent Commissioner

Dewan Direksi Board of Directors Presiden Direktur Muhamad Zulkifli Abusuki President Director Direktur Tetty Lanawati Gozali Director Direktur Rachmad Deswandy Director Direktur Tidak Terafiliasi Tan Kurniawan Sutandar Unaffiliated Director

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, susunan anggota komite audit dan sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2013 and 2012, the members of the Company’s audit committees and corporate secretary are as follows:

Komite Audit Audit Committees Ketua Ruhiat Wirasendjaja Chairman Anggota Mukhlis Rasyid Member Anggota Cyprianus Pranoto Member Anggota Bambang Husodo Member Anggota Taswan Member Sekretaris Perusahaan Tan Kurniawan Sutandar Corporate Secretary

Jumlah kompensasi yang berupa imbalan kerja jangka pendek untuk Dewan Komisaris dan Direksi sebagai personil manajemen kunci Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp3.350.992 dan Rp3.308.831. Tidak terdapat imbalan kerja jangka panjang untuk Dewan Komisaris dan Direksi sebagai personil manajemen kunci Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The total compensation in the form of short-term employee benefits received by the Boards of Commissioners and Directors as the Company’s key management personnel for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp3,350,992 and Rp3,308,831, respectively. There is no long-term benefit received by the Boards of Commissioners and Directors as the Company’s key management personnel for the years ended December 31, 2013 and 2012.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,

Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai masing-masing 830 dan 786 karyawan tetap (tidak diaudit).

As of December 31, 2013 and 2012, the Company and Subsidiaries have a total of 830 and 786 permanent employees, respectively (unaudited).

Page 85: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

13

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

d. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak d. Corporate Structure and Subsidiaries

Entitas Anak, yang mana Perusahaan memiliki kendali dan/atau secara langsung atau tidak langsung dimiliki Perusahaan dengan pemilikan saham lebih dari 50% adalah sebagai berikut:

The Subsidiaries, in which the Company has control and/or directly or indirectly owns more than 50% of the voting shares, are as follows:

Persentase Tahun kepemilikan beroperasi efektif/ Total aset secara Effective (Sebelum eliminasi)/

komersial/ percentage Total assets Commencement of ownership (Before elimination) Nama Entitas Anak/ Kegiatan usaha/ of commercial Name of Subsidiaries Nature of business activity operation 2013* 2012 2013* 2012

Entitas Anak Langsung/Direct Ownership

PT Equity Life Indonesia (ELI) Asuransi jiwa, asuransi kesehatan dan 1987 95,67 95,02 1.919.728.644 1.876.588.980 dana pensiun/Life insurance, health insurance and pension fund

PT Equity Finance Indonesia (EFI) Sewa pembiayaan, pembiayaan 1996 80,77 87,62 863.029.955 553.197.115 konsumen dan anjak piutang/ Financial lease, consumer financing and factoring

PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (ADM) Asuransi kerugian/Casualty insurance 1982 74,35 74,25 1.099.220.176 996.176.689

PT Equity Securities Indonesia (ESI) Penjamin emisi efek, perantara 1992 98,06 98,22 82.656.770 78.690.965 pedagang efek, manajer investasi dan penasehat investasi/ Underwriter, broker, investment manager and advisor

PT Ventura Investasi Utama (VIU) Modal ventura/Venture capital 1995 98,67 98,49 173.467.590 114.777.944

PT Datindo Entrycom (DE) Jasa administrasi efek/ 1991 99,85 99,91 73.393.107 67.519.222 Stock administration services

PT Lumbung Sari (LS) Pialang asuransi/Insurance broker 1982 95,20 96,91 20.174.007 24.706.704

PT Lintas Dunia Travelindo (LDT) Jasa perjalanan/Travel services 1999 98,86 99,17 11.563.091 8.418.144 Entitas Anak Tidak Langsung/Indirect Ownership Melalui PT Equity Life Indonesia/Through PT Equity Life Indonesia PT Medicom Prima (MP) Jasa administrasi dan pelayanan 2005 96,67 96,20 5.032.842 4.854.316

kesehatan/Administration and health services

Melalui PT Ventura Investasi Utama /Through PT Ventura Investasi Utama PT Ventura Investasi Prima (VIP) Modal ventura/Venture capital 2000 94,25 95,83 47.588.633 45.877.878

*) Pada tahun 2013, kepemilikan efektif Perusahaan di EFI

menurun dari 87,62% menjadi 80,77% karena Perusahaan menjual saham EFI ke Global Link Equity Limited. Kepemilikan efektif Perusahaan di ADM meningkat dari 74,25% menjadi 74,35% karena Perusahaan membeli saham ADM melalui bursa. Perubahan kepemilikan di EFI dan ADM mengakibatkan perubahan kepemilikan efektif Perusahaan di ELI, ESI, VIU, DE, VIP, LS, MP dan LDT.

*) In 2013, the Company's effective ownership in EFI decreased from 87.62% to 80.77% because the Company sold EFI’s share to Global Link Equity Limited. The Company's effective ownership in ADM increased from 74.25% to 74.35% because the Company acquired ADM’s share from market. Change of ownership in EFI and ADM affects the Company’s effective ownership in ELI, ESI, VIU, DE, VIP, LS, MP and LDT.

Semua Entitas Anak berdomisili di Jakarta. All of the Subsidiaries are domiciled in Jakarta.

e. Penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian

e. Preparation and completion of the consolidated financial statements

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit pada tanggal 26 Maret 2014.

The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements which were completed and authorized for issue on March 26, 2014.

Page 86: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasian

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (”ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yang terdapat di dalam Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”), yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013.

The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations to Financial Acccounting Standards (“ISAK”) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants, and Rule No. VIII.G.7 Attachment of Chairman of BAPEPAM-LK’s Decision No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 on the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”), which function has been transferred to Financial Service Authority (“OJK”) starting on January 1, 2013.

Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The accounting policies were applied consistently in the preparation of the consolidated financial statements for the years ended December 31, 2013 and 2012.

Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep nilai perolehan, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi akun tersebut.

The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies for those accounts.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan metode langsung yang menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows have been prepared using the direct method, which present receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.

Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which is the Company’s functional currency.

Page 87: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1d yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.

The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and Subsidiaries mentioned in Note 1d in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50%.

Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.

All significant intercompany transactions and account balances (including the related unrealized gains or losses) have been eliminated.

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila laporan keuangan entitas anak menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan entitas anak tersebut.

The consolidated financial statements are prepared using uniform accounting policies for transactions and events in similar circumstances. If the subsidiaries’ financial statements use accounting policies different from those adopted in the consolidated financial statements, appropriate adjustments are made to the subsidiaries’ financial statements.

Entitas-entitas Anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan dan Entitas Anak memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki, secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas-entitas Anak, lebih dari setengah hak suara entitas.

Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Company and Subsidiaries obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than half of the voting right of an entity.

Suatu pengendalian atas suatu entitas anak lain dianggap ada bilamana entitas induk menguasai lebih dari lima puluh persen (50%) hak suara, atau entitas induk dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi entitas anak, atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas direksi entitas anak, atau mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus.

Control over a subsidiary is presumed to exist where more than 50% of the subsidiary’s voting power is controlled by the parent, or the parent has the ability to control the financial and operating policies of the subsidiary, or has the abililty to remove or appoint the majority of the subsidiary’s board of directors, or control the majority vote during management meeting.

Page 88: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: (a) kekuasaan yang melebihi setengah hak

suara sesuai perjanjian dengan investor lain;

(b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;

(c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau

(d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.

Control also exists when the parent owns half or less of the voting power of an entity when there is: (a) power over more than half of the voting

rights by virtue of an agreement with other investors;

(b) power of govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;

(c) power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or

(d) power to cast the majority of votes at

meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perusahaan: (i) menghentikan pengakuan aset (termasuk

goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; (ii) menghentikan pengakuan jumlah tercatat

setiap Kepentingan Nonpengendali (“KNP”);

(iii) menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, jika ada;

(iv) mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

(v) mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

(vi) mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian; dan

(vii) mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

In case of loss of control over a Subsidiary, then the Company: (i) derecognizes the assets (including

goodwill) and liabilities of the Subsidiaries; (ii) derecognizes the carrying amount of any

Non-controlling Interests (“NCI”);

(iii) derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;

(iv) recognizes the fair value of the consideration received;

(v) recognizes the fair value of any investment retained;

(vi) recognizes any surplus or deficit in the consolidated statement of comprehensive income; and

(vii) reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to the consolidated statement of comprehensive income or retained earnings, as appropriate.

Page 89: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang diatribusikan pada kepentingan ekuitas yang tidak dimiliki secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.

Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

Losses of a non-wholly owned Subsidiary are attributed to the NCI even if that will resulting a deficit balance on NCI.

c. Investasi pada Entitas Asosiasi

c. Investment in Associates

Investasi Perusahaan dan Entitas Anak pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Perusahaan dan Entitas Anak atas aset neto entitas asosiasi, termasuk penerimaan dividen dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan.

The Company and Subsidiaries’ investment in its associate is accounted using the equity method. Associate is an entity in which the Company and Subsidiaries have significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company and Subsidiaries’ share of net assets of the associate, including dividends received from the associate since the date of acquisition.

Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian Perusahaan dan Entitas Anak atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perusahaan dan Entitas Anak mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika relevan dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perusahaan dan Entitas Anak dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Perusahaan dan Entitas Anak dalam entitas asosiasi.

The consolidated statements of comprehensive income reflect the Company and Subsidiaries’ share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Company and Subsidiaries recognize its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Company and Subsidiaries and the associate are eliminated to the extent of the Company and Subsidiaries’ interest in the associate.

Page 90: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) c. Investment in Associates (continued)

Bila bagian Perusahaan dan Entitas Anak atas kerugian entitas asosiasi sama besar atau melebihi bagian atas ekuitas entitas asosiasi, maka pengakuan atas bagian dari rugi tersebut dihentikan. Setelah kepentingan Perusahaan dan Entitas Anak dikurangkan menjadi nihil, tambahan kerugian dicadangkan, dan liabilitas diakui atas kerugian lebih lanjut dari entitas asosiasi hanya bila Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kewajiban konstruktif atau legal atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi. Bila entitas asosiasi kemudian melaporkan laba, Perusahaan dan Entitas Anak melanjutkan pengakuan atas bagian atas laba tersebut setelah bagian atas laba tersebut sama dengan bagian atas rugi yang tidak diakui sebelumnya.

If the Company and Subsidiaries’ share of losses of an associate equals or exceeds its interest in the associate, it discontinues recognising its share of further losses. After the Company and Subsidiaries’ interest is reduced to nil, additional losses are provided for, and a liability is recognized, only to the extent that the Company and Subsidiaries has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate. If the associate subsequently reports profits, the Company and Subsidiaries resumes recognising its share of those profits only after its share of the profits equals the share of losses not recognized.

Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan dan Entitas Anak.

The financial statements of the associate are prepared for the same reporting period of the Company and Subsidiaries.

Setelah penerapan metode ekuitas, Perusahaan dan Entitas Anak menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan dan Entitas Anak dalam entitas asosiasi. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan dan Entitas Anak menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

After application of the equity method, the Company and Subsidiaries determine whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Company and Subsidiaries’ investment in its associate. The Company and Subsidiaries determine at each reporting date whether there is any objective evidence that indicate the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Company and Subsidiaries calculate the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value, and recognise the amount in the consolidated statements of comprehensive income.

d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan yang tidak dibatasi penggunaannya dan dapat segera dijadikan kas tanpa terjadi perubahan nilai yang signifikan, dan tidak digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman.

Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and time deposits with maturities of 3 (three) months or less at the time of placement, which is unrestricted and can be realized into cash without significant impairment and not pledged as collateral for loans.

Page 91: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi e. Transactions with related parties

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan

PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak dan laporan keuangan tersendiri Entitas Induk.

The Company and Subsidiaries applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated financial statements of the Company and Subsidiaries and separate financial statements of the Parent Company.

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak jika: (a) langsung, atau tidak langsung yang melalui

satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan dan Entitas Anak; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan dan Entitas Anak yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan dan Entitas Anak; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan Entitas Anak;

(b) suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak;

(c) suatu pihak adalah ventura bersama di mana Perusahaan dan Entitas Anak sebagai venturer;

(d) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan dan Entitas Anak atau induk;

(e) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);

(f) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

A party is considered to be related to the Company and Subsidiaries if: (a) directly, or indirectly through one or more

intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control, with the Company and Subsidiaries; (ii) has an interest in the Company and Subsidiaries that gives it significant influence over the Company and Subsidiaries; or, (iii) has joint control over the Company and Subsidiaries;

(b) the party is an associate of the Company and Subsidiaries;

(c) the party is a joint venture in which the Company and Subsidiaries is a venturer;

(d) the party is a member of the key management personnel of the Company and Subsidiaries or its parent;

(e) the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d);

(f) the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or

(g) suatu pihak adalah suatu program imbalan

pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan Entitas Anak atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan Entitas Anak.

(g) the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Company and Subsidiaries, or of any entity that is a related party of the Company and Subsidiaries.

Page 92: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi

(lanjutan) e. Transactions with related parties

(continued)

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi.

The transactions are made based on terms agreed by the parties, whereby terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statement herein.

f. Sewa f. Leases

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”. Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya.

The Company and Subsidiaries applied PSAK No. 30 (Revised 2011), “Leases”. The Company and Subsidiaries classify leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract.

Sewa pembiayaan - sebagai lessor Finance lease - as lessor

EFI sebagai lessor mengakui aset berupa

piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto EFI sebagai lessor dalam sewa pembiayaan dengan menggunakan suku bunga efektif. Kebijakan EFI mengenai penyisihan kerugian penurunan nilai, diungkapkan dalam Catatan 2x.

EFI as a lessor shall recognize assets held under a finance lease in the statements of financial position and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease payment receivable is treated as repayment of principal and finance income. The recognition of finance income shall be based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on EFI’s net investment in the finance lease using EIR. EFI’s policy on provision for impairment losses are discussed in Note 2x.

EFI mengakui aset untuk sewa operasi di

laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas metode garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Under an operating lease, EFI as a lessor recognizes assets subject to operating leases in its statements of financial position according to the nature of the asset. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases are recognized as income on a straight-line method over the lease term.

Page 93: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Sewa (lanjutan) f. Leases (continued)

Sewa operasi - sebagai lessee Operating lease - as lessee

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized as expenses on a straight-line basis over the lease term.

Sewa operasi - sebagai lessor Operating lease - as lessor

Sewa di mana ADM dan ELI tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases where ADM and ELI does not transfer substantially all the risks and rewards of ownership of the asset are classified as operating leases.

g. Pembiayaan konsumen g. Consumer financing

Piutang pembiayaan konsumen disajikan pada

jumlah neto setelah dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui.

Consumer financing receivables are stated at amounts net of unearned consumer financing income.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah pembayaran angsuran dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif (“SBE”) dari piutang pembiayaan konsumen. Pelunasan sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir dianggap sebagai pembatalan perjanjian pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam operasi tahun berjalan. Kebijakan EFI mengenai cadangan kerugian penurunan nilai, diungkapkan dalam Catatan 2x.

Unearned consumer financing income, which represents the differences of the installment payments from consumers over the principal amounts financed, is recognized as income over the terms of the respective agreements using Effective Interest Rate (“EIR”) method from the consumer financing receivables. Early terminations are treated as cancellation of existing consumer finance contracts and the resulting gains or losses are credited or charged to the current operations. EFI’s policy on provision for impairment losses are discussed in Note 2x.

Selisih neto antara pendapatan yang diterima

dan biaya transaksi lainnya yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan pembiayaan konsumen tersebut ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat SBE dari piutang pembiayaan konsumen.

The net difference between initial income earned and other initial direct transaction cost related to the consumer financing facility is deferred and recognized as income over the term of the respective agreement using EIR method.

Piutang dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih berdasarkan evaluasi manajemen EFI. Penerimaan dari piutang yang telah dihapuskan diakui sebagai pendapatan lain-lain.

Receivables are written-off when they are deemed to be uncollectible based on EFI’s management evaluation. Collection of receivables previously written-off is recognized as other income.

Page 94: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

22

h. Tagihan anjak piutang h. Factoring

Tagihan anjak piutang dicatat berdasarkan jumlah yang dibayar oleh EFI yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari nilai piutang. Perbedaan antara jumlah yang dibayar EFI dan jumlah neto piutang dialihkan merupakan pendapatan belum diakui dan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu perjanjian.

Factoring receivables are recorded at the amounts paid by EFI which are computed based on a certain percentage of the receivable value. The difference in value between the amount paid by EFI and the net factoring receivable is recognized as unearned income and realized over the period of the contract.

Pendapatan anjak piutang yang belum diakui, diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu perjanjian dengan menggunakan metode SBE (Catatan 2x). Untuk kebijakan Entitas Anak mengenai penyisihan kerugian penurunan nilai, diungkapkan dalam Catatan 2x.

The unearned factoring income is recognized as income over the period of the contract, using EIR method (Note 2x). The Subsidiary’s policy on provision for impairment losses are discussed in Note 2x.

i. Penyertaan modal ventura i. Investment in venture capital

Kegiatan usaha penyertaan modal ventura

terdiri atas penyertaan dengan pola bagi hasil. Investment in venture capital activities consist

of venture investment with profit (loss) sharing.

Penyertaan modal ventura disajikan sebesar saldo penempatan dana setelah dikurangi penyisihan kerugian penyertaan.

Investment in venture is stated at cost of investment net-off provision for possible losses of investment.

Penyertaan dengan pola bagi hasil merupakan

penempatan dana kepada Perusahaan Pasangan Usaha (“PPU”) dengan jangka waktu pengembalian berkisar antara 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Hasil penempatan diakui sesuai dengan perjanjian bagi hasil yang telah disepakati selama jangka waktu penyertaan.

The investment in venture capital is investment in Perusahaan Pasangan Usaha (“PPU”) with payback period ranging from 1 (one) to 5 (five) years. The investment yield is recognized based on profit sharing agreement which agreed during the investment period.

Penyisihan kerugian penyertaan ditentukan

berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun PPU pada akhir tahun.

Provision for possible losses of investment is computed based on individual review of each PPU at the end of the year.

j. Aset tetap j. Fixed assets

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. PSAK No. 16 (Revisi 2011) mengatur pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat dan biaya penyusutan dan kerugian atas penurunan nilai harus diakui dalam kinerja dengan aset tersebut.

The Company and Subsidiaries applied PSAK No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets” and ISAK No. 25, “Land Rights”. PSAK No. 16 (Revised 2011) stipulates on the recognition of assets, the determination of their carrying amounts and the depreciation charges and impairment losses to be recognized in relation to the assets.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Page 95: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Aset tetap (lanjutan) j. Fixed assets (continued)

ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun beban ditangguhkan pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomi tanah.

ISAK No. 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (“HGU”), Building Usage Right (“HGB”) and Usage Rights (“HP”) when the land was initially acquired are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile, the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP were recognized as part of deferred charges account in the consolidated statement of financial position and were amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life.

Aset tetap pada awalnya dinyatakan sebesar

biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan.

Fixed assets are initially recognized at cost, which comprises their purchase price and any additional cost directly attributable in bringing the assets to their working condition and to the location where they are intended to be used.

Setelah pengakuan awal, aset tetap

dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, amortisasi, dan kerugian penurunan nilai aset tetap pada saat penggantian jika kriteria pengakuan terpenuhi.

Subsequent to initial recognition, fixed assets are carried at cost less any subsequent accumulated depreciation, amortization, and impairment losses, if the recognition criteria are met.

Penilaian atas nilai tercatat aset dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.

The carrying amounts of assets are reviewed for impairment and possible impairment when events or changes in circumstances indicate that their carrying values may not be fully recoverable.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan

metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat aset sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years

Bangunan dan prasarana 4 sampai/to 20 Buildings and improvements Kendaraan 4 sampai/to 8 Vehicles Peralatan dan perabot kantor 4 sampai/to 8 Furniture, fixtures and office equipment

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Land is stated at cost and not depreciated.

Page 96: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Aset tetap (lanjutan) j. Fixed assets (continued)

Jika biaya perolehan tanah termasuk biaya pembongkaran, pemindahan dan restorasi lokasi, serta manfaat yang diperoleh dari pembongkaran, pemindahan dan pemugaran tersebut terbatas, maka biaya tersebut disusutkan selama periode manfaat yang diperolehnya. Dalam beberapa kasus, tanah itu sendiri memiliki umur manfaat yang terbatas, dalam hal ini disusutkan dengan cara yang mencerminkan manfaat yang diperoleh dari tanah tersebut.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan

pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

If the cost of land includes the cost of site dismantlement, removal and restoration, and the benefits from the site dismantlement, removal and restoration is limited, that portion of the land asset is depreciated over the period of benefits obtained by incurring those costs. In some cases, the land itself may have a limited useful life, in which case it is depreciated in a manner that reflects the benefits to be derived from it. The carrying amount of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset is included in the consolidated statements of comprehensive income in the year the asset is derecognized.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada nilai tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan bagi Perusahaan dan Entitas Anak manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset tetap terkait.

Repairs and maintenance expenses are taken to profit or loss when these are incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related fixed asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Company and Subsidiaries, and are depreciated over the remaining useful life of the related asset.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,

umur manfaat dan metode penyusutan direviu, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.

k. Biaya dibayar di muka k. Prepaid expenses Biaya dibayar di muka diamortisasi dan

dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya.

Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited.

Page 97: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Penurunan nilai aset nonkeuangan l. Impairment of non-financial assets

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan oleh entitas agar memastikan aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK ini juga menentukan saat dimana entitas diharuskan membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.

The Company and Subsidiaries applied PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”. PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more that their recoverable amount. An assets is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the assets. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.

Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, Perusahaan dan Entitas Anak membuat estimasi dari jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Company and Subsidiaries assess at each reporting date whether there is an indication that an asset may be impaired. If such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Company and Subsidiaries make an estimate of the asset’s recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dan nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s fair value or Cash Generating Unit (“CGU”) less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or group of assets. Where the carrying amount of an asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as “Impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflect current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.

Page 98: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Penurunan nilai aset nonkeuangan

(lanjutan) l. Impairment of non-financial assets

(continued) Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.

In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used by the Company and Subsidiaries to determine the fair value of the assets. These calculations could be corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.

Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.

Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

Page 99: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Properti investasi m. Investment properties

Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai oleh Perusahaan dan Entitas Anak untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Investment property is defined as property (land or a building or part of a building or both) held by the Company and Subsidiaries for the purpose of which is to earn a rental income or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes or sale in the ordinary course of business.

Properti investasi dicatat sebesar nilai wajarnya, yang mencerminkan nilai pasar yang ditentukan setiap tahun oleh penilai independen. Nilai wajar didasarkan pada harga pasar aktif, yang apabila diperlukan dilakukan penyesuaian atas perbedaan sifat, lokasi atau kondisi dari investasi tersebut. Jika informasi tidak tersedia, Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan metode penilaian alternatif seperti harga pasar terkini atau proyeksi arus kas. Penilaian ini ditinjau ulang setiap tahun oleh penilai independen. Perubahan dalam nilai wajar dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai bagian dari pendapatan lainnya.

Investment property is carried at fair value, representing open market value determined annually by independent appraiser. Fair value is based on active market prices, adjusted, if necessary, for any difference in the nature, location or condition of the specific asset. If the information is not available, the Company and Subsidiaries use alternative valuation methods such as recent prices on less active markets or discounted cash flow projections. These valuations are reviewed annually by independent appraiser. Changes in fair values are recorded in the consolidated statements of comprehensive income as part of other revenues.

Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.

An investment property should be derecognized on disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from its disposal. Gains or losses arising from the retirement or disposal of investment property is credited or charged to the consolidated statements of comprehensive income in the year the asset is derecognized.

Pemindahan ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan.

Transfers to investment property should be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by the end of owner-occupation, commencement of an operating lease to another party or end of construction or development.

Pemindahan dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.

Transfers from investment property should be made when, and only when, there is a change in use, proved by the commencement of owner-occupation or commencement of development with a view to sell.

Page 100: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Properti investasi (lanjutan) m. Investment properties (continued)

Untuk pemindahan dari properti investasi ke properti yang digunakan sendiri, Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan menjadi properti investasi, Perusahaan dan Entitas Anak mencatat properti investasi tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.

For a transfer from investment property to owner-occupied property, the Company and Subsidiaries use the cost method at the date of change in use. If an owner-occupied property becomes an investment property, the Company and Subsidiaries shall record the investment property in accordance with the fixed assets policies up to the date of change in use.

n. Aset yang dikuasai kembali n. Foreclosed assets

Aset yang dikuasakan kembali (disajikan

sebagai bagian dari “Aset lainnya”) dinyatakan sebesar nilai realisasi neto pada saat diambil alih. Pada saat aset yang dikuasakan kembali dijual, nilai tercatat dikeluarkan dari akun tersebut dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan.

Foreclosed assets (presented as part of “Other assets”) are stated at their net realizable value at the time of foreclosure. When the foreclosed assets are disposed of, their carrying values are removed from the accounts, and the resulting gains or losses are recognized in the current consolidated statement of comprehensive income.

o. Dana pensiun dan imbalan kerja o. Pension plans and employees’ benefits

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

The Company and Subsidiaries applied PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.

Perusahaan dan Entitas Anak mengakui penyisihan imbalan masa kerja berdasarkan Undang-undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13/2003”). Penyisihan untuk imbalan masa kerja diukur berdasarkan laporan aktuaria. Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan metode penilaian aktuarial projected unit credit untuk menentukan nilai kini dari imbalan, biaya jasa kini dan biaya jasa lalu. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial neto yang belum diakui untuk setiap program pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti (sebelum dikurangi aset program) pada tanggal tersebut atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban berdasarkan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan.

The Company and Subsidiaries recognize a provision for employee service entitlements in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“Labor Law No. 13/2003”). The provision for employee service entitlements is estimated on the basis of actuarial reports. The Company and Subsidiaries use the projected unit credit method to determine the present value of benefits, current service cost and past service cost. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceed the greater of 10% of the higher of the present value of the defined benefits obligation (before deducting plan assets) or the fair value of plan assets at the date. Such actuarial gains or losses are recognized as income or expense on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.

Page 101: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

29

o. Dana pensiun dan imbalan kerja (lanjutan) o. Pension plans and employees’ benefits

(continued)

Biaya jasa lalu yang terjadi ketika pengenalan program imbalan pasti atau perubahan imbalan terutang pada program yang ada diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja atau vested. Perusahaan dan Entitas Anak menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Program pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan Equity Life Indonesia, pihak berelasi, yang pendiriannya telah disetujui oleh Menteri Keuangan. Iuran dana pensiun yang ditanggung oleh Perusahaan dan Entitas Anak dan karyawan masing-masing sebesar 1% sampai 6% dan 0% sampai 4%.

Past-service cost arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.

The Company and Subsidiaries have a defined

contributory retirement plan covering all of its qualified permanent employees. The plan is being managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan Equity Life Indonesia, a related party, which establishment was approved by the Ministry of Finance. Contributions are funded by the Company and Subsidiaries as well as the employees based on certain percentage of the employees’ basic salaries, and are computed at the rates ranging from 1% to 6% and 0% to 4%, respectively.

p. Asuransi

p. Insurance

Klasifikasi produk Product classification

ADM dan ELI telah menerapkan PSAK No. 62,

“Kontrak Asuransi”. ADM and ELI have implemented PSAK No. 62,

“Insurance Contract”.

Berdasarkan PSAK No. 62, ADM dan ELI harus mengklasifikasi kontraknya menjadi kontrak asuransi atau kontrak investasi.

Based on PSAK No. 62, ADM and ELI should classify its contracts into insurance contract or investment contract.

Manajemen telah menganalisis dan menyimpulkan bahwa seluruh kontrak yang diterbitkan oleh ADM dan ELI adalah kontrak asuransi.

Management had assessed and concluded that all the contracts issued by ADM and ELI are insurance contract.

Asuransi kerugian Casualty insurance

Pendapatan premi dan premi belum

merupakan pendapatan Premium income and unearned premium

reserves

Premi dari kontrak asuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan sesuai periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi selain kontrak asuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo.

Premi dari polis bersama diakui sebesar

pangsa premi ADM.

Premiums on short-term insurance contracts are recognized as revenue over the policy contract period in proportion to the insurance coverage provided Premium other than short-term insurance contracts are recognized as income when due from policyholders.

Premium from coinsurance is recognized as

income based on ADM's proportionate share in the premium.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Page 102: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Asuransi (lanjutan) p. Insurance (continued)

Asuransi kerugian (lanjutan) Casualty insurance (continued)

Pendapatan premi dan premi belum

merupakan pendapatan (lanjutan) Premium income and unearned premium

reserves (continued)

Liabilitas kontrak asuransi jangka panjang dihitung dengan mengunakan nilai kini estimasi pembayaran seluruh manfaat yang diperjanjikan termasuk seluruh opsi yang disediakan ditambah dengan nilai kini estimasi seluruh biaya yang akan dikeluarkan dan juga mempertimbangkan penerimaan premi di masa depan. Liabilitas ini disajikan dalam akun “Liabilitas kontrak asuransi jangka panjang” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

The long-term insurance contracts liabilities were calculated based on present value of estimated payment of all benefit promised including all options available plus present value of all expenses incurred and considering the future receipt of premium. The liabilities are presented as “Long-term insurance contract liabilities” in the consolidated statement of financial position.

Cadangan premi yang belum merupakan pendapatan kontrak asuransi jangka pendek dihitung dengan menggunakan metode individual harian. Dengan metode ini, premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara proporsional sesuai dengan jumlah proteksi yang diberikan selama periode kontrak atau risiko untuk setiap kontrak.

The unearned premium reserve of short-term insurance contracts was calculated based on the daily individual method. Under this method, the unearned premium reserve is calculated proportionally in accordance with the amount of protection given during the period of contract or risk for each individual contract.

Sesuai dengan PSAK No. 62, aset reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan disajikan secara terpisah sebagai aset reasuransi.

In accordance with PSAK No. 62, the reinsurance assets of unearned premium reserve are separately presented as reinsurance assets.

Page 103: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Asuransi (lanjutan) p. Insurance (continued)

Asuransi kerugian (lanjutan) Casualty insurance (continued)

Pendapatan premi dan premi belum

merupakan pendapatan (lanjutan) Premium income and unearned premium

reserves (continued)

Perubahan cadangan premi yang belum merupakan pendapatan, cadangan asuransi jangka panjang dan aset reasuransi dari premi yang belum merupakan pendapatan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya perubahan.

Changes in unearned premium reserve, long term insurance reserves and reinsurance assets of unearned premium reserve are recognized in the consolidated statement of comprehensive income in the year when the changes occur.

Beban klaim dan estimasi klaim Claim expenses and estimated claims

Beban klaim diakui atas dasar penetapan

klaim bruto setelah diteliti dan disetujui oleh ADM.

Claims expenses are recognized at gross amount when the final claim reports are reviewed and approved by ADM.

Estimasi klaim dibentuk berdasarkan taksiran

jumlah liabilitas sehubungan dengan adanya klaim yang masih dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (IBNR).

ADM provides estimated claims on claims reported by customers but not yet settled including for estimated claims already incurred but not yet reported by the customers (IBNR).

Sesuai dengan PSAK No. 62, estimasi pemulihan klaim dari reasuransi disajikan secara terpisah dalam akun aset reasuransi.

Accordance with the PSAK No. 62, estimated reinsurance claim recoveries were presented separately as reinsurance assets account.

Beban underwriting lainnya Other underwriting expenses

Biaya penerbitan polis, seperti komisi dan beban underwriting lainnya dibebankan pada laba rugi tahun berjalan pada saat terjadinya.

Policy acquisition costs, such as commissions and other underwriting expenses, are charged to current year profit or loss as incurred.

Beban akuisisi polis asuransi jangka pendek ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode yang konsisten dengan metode yang digunakan untuk amortisasi premi yang belum merupakan pendapatan. Beban akuisisi tangguhan disajikan sebagai pengurang premi yang belum merupakan pendapatan.

Short-term insurance policy acquisition costs are deferred and amortized using an amortization method which is consistent with the method used to amortize the unearned premium reserve. The deferred acquisition cost is presented as deduction of unearned premium reserves.

Page 104: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Asuransi (lanjutan) p. Insurance (continued)

Asuransi jiwa Life insurance

Liabilitas manfaat polis masa depan dan premi

yang belum merupakan pendapatan Liability for future policy benefits and unearned

premiums

Liabilitas manfaat polis masa depan merupakan nilai sekarang estimasi manfaat polis masa depan yang dibayar kepada pemegang polis atau ahli warisnya dikurangi dengan nilai sekarang dari estimasi premi masa depan yang akan diterima dari pemegang polis dan diakui pada saat pengakuan pendapatan premi. Liabilitas manfaat polis masa depan ditentukan dan dihitung dengan menggunakan rumus tertentu oleh aktuaria ELI yang terdaftar. Kenaikan (penurunan) liabilitas manfaat polis masa depan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.

The liability for future policy benefits represents the present value of estimated future policy benefits to be paid to policyholders or their dependents less present value of estimated future premiums to be received from the policyholders and recognized consistently with the recognition of premium income. The liability for future policy benefits is determined and computed based on a certain formula by ELI’s registered actuary. Increase (decrease) in liability for future policy benefits is recognized in the consolidated statement of comprehensive income for the year.

Liabilitas manfaat polis masa depan dibentuk oleh ELI berdasarkan perhitungan aktuaria Entitas Anak.

ELI provides liability for future policy benefits based on the computation of Subsidiary’s appointed actuary.

PSAK No. 36 (Revisi 2012) mengatur liabilitas asuransi kontrak asuransi yang berjangka waktu lebih dari satu tahun diukur dengan menggunakan salah satu dari: a. konsep nilai kini estimasi pembayaran

seluruh manfaat yang diperjanjikan termasuk seluruh opsi yang disediakan ditambah dengan nilai kini estimasi seluruh biaya yang akan dikeluarkan dan juga mempertimbangkan penerimaan premi di masa depan.

b. kebijakan akuntansi sebelumnya.

PSAK No. 36 (Revised 2012) governs insurance liabilities for insurance contract with a term of more than one year is measured by using one of the following:

a. present value of estimated payment of all

benefit promised including all options available plus present value of all expenses incurred and considering the future receipt of premium.

b. previous accounting policy. Pada tahun 2012, ELI mengukur liabilitas asuransi kontrak asuransi yang berjangka waktu lebih dari satu tahun sesuai kebijakan akuntansi yang sebelumnya. Sejak 1 Januari 2013, ELI mengukur liabilitas asuransi menggunakan konsep nilai kini estimasi pembayaran seluruh manfaat yang diperjanjikan termasuk seluruh opsi yang disediakan ditambah dengan nilai kini estimasi seluruh biaya yang akan dikeluarkan dan juga mempertimbangkan penerimaan premi di masa depan. Perubahan kebijakan akuntansi ini diberlakukan secara prospektif.

In 2012, ELI measures insurance liabilities for insurance contract with a term of more than one year using the previous accounting policy. Since January 1, 2013, ELI measures insurance liabilities using present value of estimated payment of all benefit promised including all options available plus present value of all expenses incurred and considering the future receipt of premium. Changes in this accounting policy was applied prospectively.

Page 105: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Asuransi (lanjutan) p. Insurance (continued)

Asuransi jiwa (lanjutan) Life insurance (continued)

Liabilitas manfaat polis masa depan dan premi

yang belum merupakan pendapatan (lanjutan) Liability for future policy benefits and unearned

premiums (continued)

Premi yang belum merupakan pendapatan atas kontrak jangka pendek untuk asuransi kesehatan, kecelakaan diri dan kematian Eka Warsa dihitung dengan menggunakan metode individual harian.

Unearned premiums related to short-term health, accident and term life insurance contracts are calculated using the daily individual method.

Investasi pemegang unit link dan liabilitas

kepada pemegang unit link Unit link holders’ investment and liability to unit

link holders

Unit link adalah produk ELI yang memiliki komponen asuransi dan investasi, dimana ELI menerbitkan suatu kontrak yang nilai manfaatnya langsung berhubungan dengan nilai pasar dari investasi yang diperoleh dari dana pemegang unit link.

Unit link is a product of ELI, consisting of insurance and investment components, in which ELI issues a contract where the benefit amount is directly linked to the market value of the investment held in the unit link holders’ fund.

Investasi tersebut didaftarkan atas nama ELI.

Pemegang unit link tidak mempunyai akses langsung terhadap investasi tersebut. Pengaturan kontraktual mengharuskan pemegang unit link menanggung risiko dan manfaat dari kinerja investasi tersebut.

The underlying investment is registered in the name of ELI. The unit link holders have no direct access to the specific investment. The contractual arrangements are such that the unit link holders bear the risk and reward of the fund’s investment performance.

Dana dari pemegang unit link diinvestasikan

pada deposito berjangka, reksa dana dan investasi yang diadministrasikan, saham dan obligasi.

The unit link holders’ fund is invested in time deposits, mutual funds and administered investment, shares and bonds.

Liabilitas kepada pemegang unit link diakui

pada saat penerimaan dana menjadi unit, setelah dikurangi biaya-biaya dan akan bertambah atau berkurang sesuai dengan nilai aset neto yang berlaku.

The liability to unit link holders is recognized at the time the funds received are converted into units, net of related expenses and will increase or decrease in accordance with effective net asset value.

Pengakuan pendapatan premi Premium recognition

Pendapatan premi kontrak jangka panjang

diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo pembayaran polis.

Premium income on long-term contracts is recognized as income when policies payment falls due.

Pendapatan premi kontrak jangka pendek

diakui sebagai pendapatan dalam periode kontrak sesuai dengan proporsi jumlah proteksi asuransi yang diberikan.

Premium income on short-term contracts is recognized as income in the contract period according to the portion of the insurance protection amount.

Page 106: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Asuransi (lanjutan) p. Insurance (continued)

Asuransi jiwa (lanjutan) Life insurance (continued)

Pengakuan pendapatan premi (lanjutan) Premium recognition (continued)

Pendapatan premi bruto diakui pada saat polis

diterbitkan kepada pemegang polis dan pemegang unit link untuk polis yang baru dan pada saat jatuh tempo pembayaran polis untuk polis yang diperpanjang. ELI tidak mengakui pendapatan premi yang telah lewat jatuh tempo lebih dari 60 hari, kecuali pembayaran premi tersebut diterima. Premi yang diterima sebelum mulai berlakunya masing-masing polis asuransi dicatat dalam akun “Titipan Premi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Gross premium income is recognized upon the issuance of the insurance policy to the policyholders and unit link holders for new policy and upon the due date of payment of insurance policy for the renewed policy. ELI does not recognize uncollected premiums which are past due for more than 60 days, except to the extent of the receipt of payment. The premium which is received before the policy becomes effective is recorded as “Premium Deposits” in the consolidated statements of financial position.

Beban akuisisi Acquisition costs

Beban yang timbul untuk mendapatkan polis

seperti komisi, beban penerbitan polis dan beban underwriting diakui pada saat terjadinya pada tahun berjalan.

Acquisition costs such as commissions, policy issuance and underwriting expenses are recognized when occurred at the current year.

q. Tes kecukupan liabilitas q. Liability adequacy test

Sehubungan dengan PSAK No. 62, maka pada setiap akhir periode pelaporan, ADM dan ELI menilai apakah premi yang belum merupakan pendapatan dan estimasi klaim yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian telah mencukupi, dengan membandingkan jumlah tercatat tersebut dengan estimasi arus kas masa depan sesuai dengan kontrak asuransi dan diukur dengan menggunakan tingkat suku bunga masa kini.

In relation with PSAK No. 62, at each end of reporting period, ADM and ELI evaluates whether the unearned premium reserve and estimated claims as recognized in the consolidated statements of financial position have been adequately recognized by comparing the carrying amount with the estimated future cash outflows in accordance with the insurance contracts and measured using current market discount rate.

Jika perbandingan tersebut menunjukkan bahwa nilai tercatat atas liabilitas asuransi (dikurangi dengan biaya akuisisi tangguhan dan aset tak berwujud terkait) lebih rendah dibandingkan dengan estimasi nilai kini atas arus kas keluar masa depan, maka kekurangan tersebut diakui dalam laba rugi.

If the valuation indicates that the carrying value of insurance liabilities (net off deferred acquisition costs and relevant intangible assets) is lower compared to the estimated present value of future cash outflows, then such deficiency is recognized in the profit and loss.

r. Pengakuan pendapatan dan beban r. Revenue and expense recognition

Pendapatan Revenues

Premi asuransi Insurance premium

Pengakuan pendapatan premi asuransi telah dijelaskan di Catatan 2p.

Revenue recognition of insurance premium was disclosed in Note 2p.

Page 107: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

35

r. Pengakuan pendapatan dan beban

(lanjutan) r. Revenue and expense recognition

(continued)

Pendapatan (lanjutan) Revenues (continued)

Sewa pembiayaan Financing lease Pengakuan pendapatan sewa pembiayaan telah dijelaskan di Catatan 2f.

Revenue recognition of financing lease was disclosed in Note 2f.

Pembiayaan konsumen Consumer financing Pengakuan pendapatan pembiayaan konsumen telah dijelaskan di Catatan 2g.

Revenue recognition of consumer financing was disclosed in Note 2g.

Modal ventura Venture capital Pengakuan pendapatan modal ventura telah dijelaskan di Catatan 2i.

Revenue recognition of venture capital was disclosed in Note 2i.

Perantara pedagang efek dan jasa administrasi efek, jasa kesehatan dan jasa perjalanan

Brokerage and stock administration, heathcare services and travel services

Penghasilan komisi perantara pedagang efek dan pendapatan bunga atas piutang nasabah diakui pada saat terjadinya.

Brokerage fee and interest income from the related receivables are recognized when earned.

Pendapatan dari jasa manajemen investasi diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.

Income from investment management services are recognized when the service being delivered in accordance with the contract.

Jasa penjamin emisi diakui pada saat aktivitas penjamin emisi telah selesai dan jumlah penghasilan dapat ditentukan.

Underwriting revenues are recognized when the underwriting activities are done and total revenues can be determined.

Penghasilan dividen kas dari portofolio efek diakui pada saat emiten mengumumkan pembayaran dividen kas.

Cash dividend from portfolio of stock is recognized when the issuer declared the payment.

Pendapatan dan beban lainnya diakui pada saat diperoleh atau terjadi.

Other revenues and expenses are recognized when received or incurred.

Registrasi saham Registration of shares

Pendapatan registrasi saham diakui pada saat registrasi saham dilakukan. Penyediaan jasa hubungan investor yang merupakan bagian dari jasa administrasi korporasi diakui pada saat jasa telah selesai dilakukan. Pendapatan usaha lainnya diakui pada saat terjadinya transaksi.

Revenues from registration of shares are recognized when shares are registered. Service in investor relations as part of corporate administration service are recognized when done. Other revenues are recognized when earned.

Beban Expenses

Asuransi Insurance

Pengakuan beban premi asuransi telah dijelaskan di Catatan 2p.

Expense recognition of insurance was disclosed in Note 2p.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Page 108: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

36

r. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan)

r. Revenue and expense recognition (continued)

Beban (lanjutan) Expenses (continued)

Penjaminan emisi Underwriting

Beban yang timbul sehubungan dengan proses penjaminan emisi diakumulasi dan dibebankan pada saat penghasilan penjamin emisi diakui. Dalam hal kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka biaya penjamin emisi tersebut dibebankan pada tahun berjalan.

Expenses which are incurred along underwriting process are accumulated and charged when underwriting revenues are recognized. In case underwriting activities are not completed and cancelled, the expenses are charged in current year.

Lain-lain Others

Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized when these are

incurred.

s. Reasuransi s. Reinsurance

ADM dan ELI mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi sesuai periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau liabilitas atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar liabilitas yang dibukukan sehubungan kontrak reasuransi tersebut.

ADM and ELI reinsured part of its total accepted risk to other insurance and reinsurance companies. The premium paid to the reinsurer or the insurer's share in the premium on prospective reinsurance transaction is recognized as reinsurance premium (contra premium account) over the reinsurance contract period in proportion to the insurance coverage provided. A payment or obligation for retrospective reinsurance transaction is recognized as reinsurance receivable from the reinsurer in the amount equivalent to the payment made or recorded liability in relation to the reinsurance contract.

Beban premi reasuransi dicatat sebagai pengurang dari pendapatan premi bruto. Apabila reasuradur gagal memenuhi kewajibannya kepada ADM dan ELI, Perusahaan tetap memiliki kewajiban kepada pemegang polis atas kerugian yang telah direasuransikan.

Reinsurance premium cost is recorded as a reduction of gross premium income. ADM and ELI remains liable to policy holders for reinsured losses in the event the reinsurers are unable to meet their obligations.

PSAK No. 62 tidak memperkenankan saling hapus antara: a. aset reasuransi dengan liabilitas asuransi

terkait; atau b. pendapatan atau beban dari kontrak

reasuransi dan beban atau pendapatan dari kontrak asuransi terkait.

PSAK No. 62 does not allow offset between:

a. reinsurance assets and the related insurance liabilities; or

b. income or expense from reinsurance contract and expense or income from the related insurance contract.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Page 109: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Reasuransi (lanjutan) s. Reinsurance (continued)

Aset reasuransi terdiri dari piutang reasuransi dan aset reasuransi dari premi yang belum merupakan pendapatan dan estimasi klaim.

Reinsurance assets consist of reinsurance receivables and reinsurance assets from unearned premium reserve and estimated claims.

Aset reasuransi ditelaah untuk penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan, atau lebih sering, ketika sebuah indikasi penurunan nilai selama tahun pelaporan. Penurunan nilai terjadi ketika terdapat bukti obyektif sebagai akibat dari suatu peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset reasuransi bahwa ADM dan ELI tidak dapat menerima seluruh jumlah terutang karena berdasarkan ketentuan kontrak dan peristiwa tersebut memiliki dampak yang dapat diukur dengan handal yang akan mempengaruhi jumlah yang akan diterima oleh ADM dan ELI dari reasuradur. Kerugian penurunan nilai dicatat dalam laba rugi.

Reinsurance assets are reviewed for impairment at each reporting date, or more frequently, when an indication of impairment arises during the reporting year. Impairment occurs when there is objective evidence as a result of an event that occurred after initial recognition of the reinsurance asset that ADM and ELI may not received all outstanding amounts due under the terms of the contract and the event has a reliably measurable impact on the amounts that ADM and ELI will receive from the reinsurer. The impairment loss is recorded in the profit and loss.

t. Transaksi dan saldo dalam mata uang

asing t. Foreign currency transactions and

balances

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.

The Company and Subsidiaries adopted PSAK No.10 (Revised 2010), “Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”.

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan

ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.

Transactions denominated in foreign currencies are converted into Rupiah at the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. At the consolidated statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to Rupiah at the exchange rates prevailing at such date.

Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang

timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada usaha tahun berjalan.

Exchange rate gains or losses arising from the foreign currency transactions and from the translation of monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are recognized in the current year operations.

Page 110: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

38

t. Transaksi dan saldo dalam mata uang

asing (lanjutan) t. Foreign currency transactions and

balances (continued)

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The exchange rates used to translate the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:

2013 2012

1 Dolar Amerika Serikat 12.189 9.670 1 United States Dollar 1 Euro Eropa 16.821 12.810 1 European Euro 1 Dolar New Zealand 10.021 7.931 1 New Zealand Dollar 1 Dolar Singapura 9.628 7.907 1 Singapore Dollar 1 Poundsterling Inggris 20.097 15.579 1 British Poundsterling 1 Yen Jepang 116 112 1 Japanese Yen 1 Dolar Australia 10.876 10.025 1 Australian Dollar 1 Dolar Hong Kong 1.572 1.247 1 Hong Kong Dollar

u. Beban (manfaat) pajak penghasilan u. Income tax expense (benefit)

Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap

Perusahaan dan Entitas Anak sebagai badan hukum yang berdiri sendiri.

Corporate income tax is determined for each of the Company and Subsidiaries as separate legal entity.

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan

PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”. PSAK ini menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode berjalan yang diakui pada laporan keuangan konsolidasian.

The Company and Subsidiaries applied PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”. This PSAK prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statement of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the consolidated financial statements.

Beban pajak tahun berjalan ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan beda temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dengan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang diakui sepanjang kemungkinan manfaat tersebut dapat direalisasi.

Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary difference between the commercial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang perbedaan temporer dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang.

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses can be utilized.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Page 111: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

39

u. Beban (manfaat) pajak penghasilan

(lanjutan) u. Income tax expense (benefit) (continued)

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah

pada setiap tanggal neraca dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila tidak lagi terdapat kemungkinan besar bahwa laba fiskal yang memadai akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan.

The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the benefit of the deferred tax assets to be utilized.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur

berdasarkan tarif pajak yang akan berlaku pada tahun saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang secara substantif telah diberlakukan pada akhir tanggal pelaporan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan untuk dan/atau pembalikan seluruh perbedaan temporer selama tahun berjalan, diakui sebagai “Manfaat/beban pajak penghasilan badan, kini dan tangguhan” dan termasuk dalam laba tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled based on tax laws that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period. The related tax effects of the provisions for and/or reversals of all temporary differences during the year, are recognized as “Corporate income tax benefit/expense, current and deferred” and included in the determination of income for the year, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan

diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.

v. Informasi segmen v. Segments information

Segmen adalah bagian khusus dari

Perusahaan dan Entitas Anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component of the Company and Subsidiaries that is engaged either in providing certain products and services (business segment), or in providing products and services within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas

segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Entitas anak, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before the balances and transactions within Company and Subsidiaries are eliminated.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Page 112: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

40

v. Informasi segmen (lanjutan) v. Segments information (continued)

Segmen usaha terbagi dalam kelompok

penyertaan saham, jasa perjalanan, modal ventura, pembiayaan, asuransi dan administrasi efek dan sekuritas. Segmen sekunder berdasarkan lokasi geografis.

The business segment is determined based on holding company, trave service, venture capital, financing, insurance and stock administration and securities. Secondary segment is based on geogaphical location.

w. Laba per saham w. Earnings per share

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”. PSAK ini mengatur dampak dilutif pada opsi, waran dan ekuivalennya.

The Company and Subsidiaries applied PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”. This PSAK establishes the dilutive effects of options, warrants and their equivalents.

Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2013 and 2012, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statements of comprehensive income.

Laba per saham dihitung berdasarkan rata-

rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.

Earnings per share are computed based on the weighted average number of issued and fully paid shares during the year.

x. Instrumen keuangan x. Financial instruments

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, serta PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

The Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, and PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.

PSAK No. 50 (Revisi 2010), mengatur persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa depan suatu Perusahaan terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.

PSAK No. 50 (Revised 2010), contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements applies to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offsetted. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of a Company’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Page 113: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

41

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

PSAK No. 55 (Revisi 2011) menetapkan prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item-item non-keuangan. PSAK ini menjelaskan kategori-kategori dari masing-masing instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan.

PSAK No. 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK describes the categories of each financial instruments and recognition and measurement of financial instruments.

PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi atas masing-masing instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja, serta sifat dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang dihadapi Perusahaan selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Perusahaan mengelola risiko tersebut.

PSAK No. 60 requires disclosures of significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Company is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the Company manages those risks.

i. Aset keuangan i. Financial assets

Pengakuan awal Initial recognition

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi atas klasifikasi ini pada setiap akhir tahun keuangan.

Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets, as appropriate. The Company and Subsidiaries determine the classification of its financial assets at initial recognition and where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year-end.

Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

When financial assets are initially recognized, they are measured at fair value, and in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.

Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way purchases) are recognized on the trade date, i.e., the date that the companies commit to purchase or sell the assets.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Page 114: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

42

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Pengakuan awal (lanjutan) Initial recognition (continued)

Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari kas dan setara kas, investasi efek dan deposito, piutang premi dan koasuransi, aset reasuransi, piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek, investasi sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang, penyertaan saham dan aset lainnya.

The Company and Subsidiaries’ financial assets consist of cash and cash equivalents, investments in marketable securities and deposits, premium and co-insurance receivables, reinsurance assets, securities trading and stock administration fee receivables, investment in financing leases, consumer financing receivables, factoring receivables, investments in shares of stock and other assets.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:

• Aset keuangan yang dinilai pada nilai

wajar melalui laba atau rugi • Financial assets at fair value through

profit or loss

Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi.

Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Financial assets at fair value through profit and loss are carried in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

Investasi efek Perusahaan dan Entitas Anak termasuk dalam kategori ini.

Investments in marketable securities of the Company and Subsidiaries are included in this category.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Page 115: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

43

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Subsequent measurement (continued)

• Pinjaman yang diberikan dan piutang • Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No. 55 (Revisi 2011) mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, selama periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan. Keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, atau melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, PSAK No. 55 (Revised 2011) requires such assets to be carried at amortized cost using the EIR method, which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts over the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset. The related gains or losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Kas dan setara kas, investasi efek dan

deposito, piutang premi dan koasuransi, aset reasuransi, piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek, investasi sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang dan aset lainnya Perusahaan dan Entitas Anak termasuk dalam kategori ini.

Cash and cash equivalents, investments in marketable securities and deposits, premium and co-insurance receivables, reinsurance assets, securities trading and stock administration fee receivables, investment in financing leases, consumer financing receivables, factoring receivables and other assets of the Company and Subsidiaries are included in this category.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Page 116: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

44

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Subsequent measurement (continued)

• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo • Held-to-maturity (HTM) investments

Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya.

Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company and Subsidiaries have the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the EIR method. This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset.

Laba atau rugi diakui pada laporan

laba rugi komprehensif konsolidasian ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Investasi obligasi Entitas Anak

termasuk dalam kategori ini. Investments in bonds of Subsidiaries

are included in this category.

• Aset keuangan tersedia untuk dijual • Available-for-sale (AFS) financial assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Page 117: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

45

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Subsequent measurement (continued)

• Aset keuangan tersedia untuk dijual (lanjutan)

• Available-for-sale (AFS) financial assets (continued)

Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:

The investments classified as AFS are as follows:

- Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya.

- Investments in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% and other long-term investments are carried at cost.

- Investasi dalam modal saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat pada nilai wajar.

- Investments in equity shares that have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% are recorded at fair value.

Investasi saham dan obligasi Entitas Anak termasuk dalam kategori ini.

Investments in shares and bonds of Subsidiaries are included in this category.

Penurunan nilai Impairment

Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

The Company assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Page 118: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

46

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penurunan nilai (lanjutan) Impairment (continued)

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang

yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of a provision account and the amount of the loss is recognized in profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated provision are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral have been realized or have been transferred to the Company.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Page 119: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

47

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penurunan nilai (lanjutan) Impairment (continued)

Jika pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos penyisihan.

If in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the provision account.

Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi.

The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. The recovery is recognized in profit or loss.

ii. Liabilitas keuangan ii. Financial liabilities

Pengakuan awal Initial recognition

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang dan pinjaman, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Pada tanggal pelaporan, Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman. Perusahaan menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. As at the reporting dates, the Company has no other financial liabilities other than those classified as loans and borrowings. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.

Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari utang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek, utang koasuransi, reasuransi dan komisi, utang klaim, beban akrual, wesel bayar jangka menengah, pinjaman bank dan liabilitas lainnya.

The Company and Subsidiaries’ financial liabilities consist of securities trading and stock administration fee payables, due to co-insurers, reinsurers and commissions payable, claims payable, accrued expenses, medium-term note payable, bank loans and other liabilities.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Page 120: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

48

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) ii. Financial liabilities (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pengukuran liabilitas keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:

• Liabilitas keuangan yang diukur pada

nilai wajar melalui laba atau rugi • Financial liabilities at fair value

through profit or loss

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.

Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat.

Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term.

Laba atau rugi atas liabilitas dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

• Utang dan pinjaman • Loans and borrowings

Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE.

After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the EIR method.

Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.

Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Page 121: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

49

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) ii. Financial liabilities (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Subsequent measurement (continued)

• Utang dan pinjaman (lanjutan) • Loans and borrowings (continued)

Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, selama periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari liabilitas keuangan.

After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the EIR method, which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts over the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial liability.

iii. Saling hapus instrumen keuangan iii. Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

iv. Nilai wajar instrumen keuangan iv. Fair value of financial instruments

Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diperbolehkan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2011) antara lain meliputi penggunaan transaksi pasar wajar yang terkini; referensi nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas yang didiskonto atau model penilaian lainnya.

For financial instruments not traded in an active market, the fair value is determined using appropriate valuation techniques permitted by PSAK No. 55 (Revised 2011) such as using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis or other valuation models.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Page 122: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

50

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

iv. Nilai wajar instrumen keuangan

(lanjutan) iv. Fair value of financial instruments

(continued)

Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara handal, aset keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya.

When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot be reliably determined, such financial assets are recognized and measured at their carrying amounts.

Perusahaan menyajikan nilai wajar atas instrumen keuangan berdasarkan hirarki nilai wajar sebagai berikut:

The Company presents the fair value of financial instruments based on the following fair value hierarchy:

• Tingkat 1 - nilai wajar berdasarkan

harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif;

• Level 1 - the fair value is based on quoted prices (unadjusted) in active markets;

• Tingkat 2 - nilai wajar yang

menggunakan input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya diperoleh dari harga); dan

• Level 2 - the fair value uses inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices); and

• Tingkat 3 - nilai wajar yang

menggunakan input yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

• Level 3 - the fair value uses inputs that are not based on observable market data (unobservable inputs).

Penyesuaian risiko kredit Credit risk adjustment

Perusahaan dan Entitas Anak menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan dan Entitas Anak terkait dengan instrumen keuangan tersebut ikut diperhitungkan.

The Company and Subsidiaries adjust the price in the observable market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Company and Subsidiaries' own credit risk associated with the financial instrument is taken into account.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Page 123: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

51

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

v. Biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan

v. Amortized cost of financial instruments

Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode SBE dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is computed using the EIR method less any provision for impairment losses and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

vi. Penurunan nilai aset keuangan vi. Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

The Company and Subsidiaries assess at each statement of financial position date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.

• Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi

• Financial assets carried at amortized cost

Untuk utang yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and Subsidiaries first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Jika Perusaahan dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Company and Subsidiaries determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment for impairment.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Page 124: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

52

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

vi. Penurunan nilai aset keuangan

(lanjutan) vi. Impairment of financial assets

(continued)

• Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (lanjutan)

• Financial assets carried at amortized cost (continued)

Nilai tercatat atas aset keuangan

dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Utang yang diberikan dan piutang beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan dan Entitas Anak. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.

The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of a provision account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated provision, are writte-off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company and Subsidiaries. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the provision account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.

• Aset keuangan yang tersedia untuk

dijual • AFS financial assets

Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti objektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut.

In the case of equity investment classified as an AFS financial asset, objective evidence would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investment below its cost.

Page 125: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

53

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

vi. Penurunan nilai aset keuangan

(lanjutan) vi. Impairment of financial assets

(continued)

• Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (lanjutan)

• AFS financial assets (continued)

Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui pada laba atau rugi direklasifikasikan dari ekuitas ke dalam laba atau rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak dihapuskan melalui laba atau rugi; sedangkan peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.

Where there is evidence of impairment, the cumulative loss - measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss is reclassified from equity to profit or loss. Impairment losses on equity investments are not reversed through the profit or loss; increases in their fair value after impairment are recognized in equity.

vii. Penghentian pengakuan aset dan

liabilitas keuangan vii. Derecognition of financial assets and

liabilities

Aset keuangan Financial assets

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan dan Entitas Anak memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.

A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company and Subsidiaries have transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company and Subsidiaries have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company and Subsidiaries have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Page 126: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

54

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

vii. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

vii. Derecognition of financial assets and liabilities (continued)

Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat aset yang ditransfer dan nilai maksimal pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan Entitas Anak.

Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that the Company and Subsidiaries could be required to repay.

Dalam hal ini, Perusahaan dan Entitas Anak juga mengakui liabilitas terkait. Aset dan liabilitas yang ditransfer diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Perusahaan dan Entitas Anak yang ditahan.

In that case, the Company and Subsidiaries also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Company and Subsidiaries have retained.

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.

Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Page 127: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

55

y. Provisi y. Provisions

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. PSAK ini menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

The Company and Subsidiaries applied PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. This PSAK provides that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to the consolidated financial statements to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.

Provisi diakui jika Perusahaan dan Entitas

Anak memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Company and Subsidiaries have a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan

dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika tidak lagi terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, provisi dibatalkan.

Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.

z. Kontinjensi z. Contingent

Liabilitias kontinjensi diungkapkan, kecuali jika arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil (remote). Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar (probable) arus masuk manfaat ekonomi.

Unless the possibilty of an outflow of resources embodying economic benefits is remote, contingent liabilities are disclosed. Contingent assets are not recognized in the consolidated financial statements but disclosed when an inflow of economic benefits is probable.

aa. Peristiwa setelah periode pelaporan aa. Events after the reporting period

Peristiwa setelah akhir tahun yang memberikan tambahan informasi mengenai posisi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuaian), jika ada, dicerminkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa setelah akhir tahun yang bukan peristiwa penyesuaian diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian jika material.

Post year-end events that provide additional information about the Company and Subsidiaries’ consolidated statement of financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to the consolidated financial statements when material.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Page 128: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

56

3. SUMBER ESTIMASI DAN KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF ESTIMATION AND UNCERTAINTY

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

The preparation of consolidated financial statements, in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards, requires management to make judgements, estimates and assumptions that affect the amounts reported on income, expenses, assets and liabilities, and disclosures of contigent liabilities at the end of reporting period. The assumption and estimation uncertainty may cause adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year.

Pertimbangan Judgements

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgements are made by management in the process of applying the Company and Subsidiaries’ accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and financial

liabilities

Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada Catatan 2x.

The Company and Subsidiaries determine the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company and Subsidiaries’ accounting policies disclosed in Note 2x.

Penentuan mata uang fungsional Determination of functional currency

Mata uang fungsional dari Perusahaan dan Entitas Anak adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.

The functional currency of the Company and Subsidiaries is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services.

Sewa Leases

Sehubungan dengan perjanjian sewa pembiayaan antara EFI dengan nasabah, EFI mengevaluasi apakah risiko dan manfaat signifikan atas kepemilikan aset sewaan ditransfer berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa” yang mengharuskan Perusahaan untuk membuat pertimbangan dan estimasi atas transfer risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.

In connection with the financing lease agreement between EFI and customers, EFI evaluates whether significant risks and rewards of ownership of the leased assets are transferred based on PSAK No. 30 (Revised 2011), “Leases” which requires the Company to make judgment and estimates of the transfer of risks and rewards related to the ownership of asset.

Page 129: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

57

3. SUMBER ESTIMASI DAN KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION AND UNCERTAINTY (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgements (continued)

Sewa (lanjutan) Leases (continued)

Berdasarkan penelaahan yang dilakukan oleh Entitas Anak atas perjanjian-perjanjian yang ada, transaksi sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi dan sewa pembiayaan.

Based on the review performed by the Subsidiaries for the existing agreements, accordingly, the rent transactions were classified as operating lease and finance lease.

Estimasi dan asumsi Estimates and assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan dalam menyebabkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below.

Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The Company and Subsidiaries based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company and Subsidiaries. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Liabilitas manfaat polis masa depan Liabilities for future policy benefits Penentuan liabilitas manfaat polis masa depan

bergantung pada pemilihan metode perhitungan dan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris ADM dan ELI dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Hasil aktual yang berbeda dari hasil perhitungan dan asumsi yang digunakan ADM dan ELI, akan dibebankan ke laba rugi. Sementara ADM dan ELI berkeyakinan bahwa hasil perhitungan dan asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual akan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas manfaat polis masa depan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 18.

The determination of the liabilities for future policy benefits is dependent on its selection of calculation method and certain assumptions used by ADM and ELI actuaries in calculating such amounts. Actual results that differ from the Subsidiaries’ calculation results and assumptions used by the ADM and ELI, will be charged to profit or loss. While the ADM and ELI believes that its calculation results and assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the actual results may materially affect its estimated liabilities for future policy benefits. Further details are disclosed in Note 18.

Page 130: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

58

3. SUMBER ESTIMASI DAN KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION AND UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimates and assumptions (continued)

Estimasi liabilitas klaim dan premi yang belum merupakan pendapatan

Estimated claim liabilities and unearned premiums

ADM dan ELI mencatat estimasi klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan dan premi yang belum merupakan pendapatan berdasarkan metode perhitungan tertentu yang berlaku umum di Indonesia. Asumsi utama yang mendasari metode tersebut adalah pengalaman klaim masa lalu dan pola pendapatan yang diterima. Estimasi liabilitas klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan merupakan bagian dari estimasi liablitas klaim. ADM dan ELI mencatat penyisihan asuransi jangka panjang dengan metode nilai kini estimasi pembayaran seluruh manfaat yang diperjanjikan termasuk seluruh opsi yang disediakan ditambah dengan nilai kini estimasi seluruh biaya yang akan dikeluarkan dan juga mempertimbangkan penerimaan premi di masa depan. Asumsi utama yang mendasari metode tersebut adalah pengalaman klaim masa lalu dan tingkat diskonto.

ADM and ELI record estimated of incurred but not reported and unearned premiums based on a certain calculation method which generally accepted in Indonesia. The main assumption underlying this method is the ADM and ELI past claim experience and earning pattern. Estimated of incurred but not reported is part of estimated claim liabilities. ADM and ELI record long term insurance reserves using method of present value of estimated payment of all benefit promised including all options available plus present value of all expenses incurred and considering the future receipt of premium. The main assumption underlying this method is ADM and ELI past claim experience and disount rate.

Hasil aktual yang berbeda dari hasil perhitungan akan dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Sementara ADM dan ELI berkeyakinan bahwa hasil perhitungan tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual akan dapat mempengaruhi secara material estimasi liabilitas klaim dan premi yang belum merupakan pendapatan.

Actual results that differ from calculation’s result will be charged to consolidated statements of comprehensive income for the year. While ADM and ELI believe that its calculation results are reasonable and appropriate, significant differences in the actual results may materially affect its estimated claim liabilities and unearned premiums.

Tes kecukupan liabilitas Liabilities adequacy test

Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2q, ADM dan ELI melakukan tes kecukupan liabilitas asuransi dengan mengestimasi nilai kini estimasi klaim yang akan dibayarkan di masa depan ditambah dengan nilai kini beban yang akan dikeluarkan di masa depan.

As disclosed in Note 2q, ADM and ELI assess the adequacy of its insurance liabilities by estimating present value of estimated claims to be paid in the future plus present value of estimated expenses incurred in the future.

Beberapa asumsi harus digunakan dalam menentukan nilai kini tersebut. Asumsi-asumsi tersebut antara lain estimasi tingkat diskonto, estimasi klaim yang akan terjadi, estimasi terbaik dan marjin atas kesalahan pengukuran.

Several assumptions must be used to determine the present value amounts. Those assumptions are estimated discount rate, estimated future claims, best estimates and margin for adverse deviation.

Page 131: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

59

3. SUMBER ESTIMASI DAN KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION AND UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimates and assumptions (continued)

Estimasi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang

Provision for impairment losses of receivables

Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi akun-akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan Entitas Anak. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha.

The Company and Subsidiaries’ evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company and Subsidiaries’ use judgment based on the best available facts and circumstances, including but not limited to the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status and known market factors to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company and Subsidiaries’ expect to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of provision for impairment of trade receivables.

Nilai tercatat piutang premi dan koasuransi, aset reasuransi, piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek, investasi sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang dan penyertaan modal ventura Perusahaan dan Entitas Anak sebelum penyisihan penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 masing-masing diungkapkan dalam Catatan 7, 8, 9, 10, 11, 12 dan 13.

The carrying amount of the Company and Subsidiaries’ premium and co-insurance receivables, reinsurance assets, securities trading and stock administration fee receivables, investments in financing leases, consumer financing receivables, factoring receivables and investment in venture capital before provision for impairment as of December 31, 2013 are disclosed in Notes 7, 8, 9, 10, 11, 12 and 13, respectively.

Dana pensiun dan beban kesejahteraan karyawan Pension fund and provision for employee service entitlements

Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan Entitas Anak bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban neto kesejahteraan karyawan.

The determination of the Company and Subsidiaries’ obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company and Subsidiaries’ assumptions which effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and being amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Company and Subsidiaries believe that their assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company and Subsidiaries’ actual experiences or significant changes in the Company and Subsidiaries’ assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense.

Page 132: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

60

3. SUMBER ESTIMASI DAN KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION AND UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan asumsi (lanjutan)

Estimates and assumptions (continued)

Dana pensiun dan beban kesejahteraan karyawan (lanjutan)

Pension fund and provision for employee service entitlements (continued)

Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi imbalan kerja Perusahaan dan Entitas Anak berjumlah Rp35.580.314 dan Rp24.158.573 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 29).

The carrying amount of the Company and Subsidiaries’ estimated liabilities for employee benefits amounted to Rp35,580,314 and Rp24,158,573 as of December 31, 2013 and 2012, respectively (Note 29).

Penyusutan aset tetap

Depreciation of fixed assets

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan dan Entitas Anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak berjumlah Rp57.583.139 dan Rp54.493.677 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 15).

The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 4 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company and Subsidiaries conduct their businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Company and Subsidiaries’ fixed assets amounted to Rp57,583,139 and Rp54,493,677 as of December 31, 2013 and 2012, respectively (Note 15).

Instrumen Keuangan

Financial Instruments

Perusahaan dan Entitas Anak mencatat aset dan liabilitas keuangan pada nilai wajar dan pada biaya perolehan yang diamortisasi, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi dan pendapatan komprehensif lainnya Perusahaan dan Entitas Anak. Aset keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya.

The Company and Subsidiaries carry financial assets and liabilities at fair values and at amortized cost, which requires the use of accounting estimates. Significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Company and Subsidiaries utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities carried at fair value would affect directly the Company and Subsidiaries’ profit or loss and other comprehensive income. Financial assets are measured at amortized cost using the EIR method. This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset.

Nilai tercatat dari aset keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian berjumlah Rp3.358.922.000 dan Rp3.053.837.842 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian berjumlah Rp564.807.022 dan Rp426.714.185 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 31).

The carrying amount of financial assets in the consolidated statements of financial position amounted to Rp3,358,922,000 and Rp3,053,837,842 as of December 31, 2013 and 2012, respectively, while the carrying amount of financial liabilities in the consolidated statements of financial position were Rp564,807,022 and Rp426,714,185 as of December 31, 2013 and 2012, respectively (Note 31).

Page 133: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

61

3. SUMBER ESTIMASI DAN KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION AND UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimates and assumptions (continued)

Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Impairment of Non-financial Assets

Penurunan nilai timbul saat nilai tercatat aset atau UPK melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.

An impairment exists when the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the specific risks to the asset.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dipadukan dengan penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan.

In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model.

Manajemen berkeyakinan tidak ada penurunan nilai aset non-keuangan yang perlu diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Management believes that there is no impairment of non-financial assets that should be recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

Pajak penghasilan Income tax

Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Pertimbangan signifikan juga dilakukan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan waktu dan tingkat keuntungan masa depan dan strategi perencanaan pajak. Utang pajak penghasilan badan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp2.479.864 dan Rp2.615.590. Penjelasan lebih rinci diungkapkan pada Catatan 20.

Significant estimate is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company and Subsidiaries recognize liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Significant estimate is also involved to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. The Company’s corporate income tax payable as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp2,479,864 and Rp2,615,590, respectively. Further details are disclosed in Note 20.

Page 134: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

62

3. SUMBER ESTIMASI DAN KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION AND UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimates and assumptions (continued)

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets

Perusahaan dan Entitas Anak melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sebesar penghasilan kena pajak tersedia untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Perusahaan dan Entitas Anak atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu taksiran penghasilan kena pajak pada periode pelaporan berikutnya. Taksiran penghasilan kena pajak didasarkan pada hasil pencapaian Perusahaan dan Entitas Anak di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, serta strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Namun, tidak terdapat kepastian bahwa Perusahaan dan Entitas Anak dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang memadai untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Jumlah aset pajak tangguhan Perusahaan dan Entitas Anak yang diakui adalah sebesar Rp847.744 dan Rp819.095 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Penjelasan lebih rinci diungkapkan pada Catatan 20.

The Company and Subsidiaries review the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. The Company and Subsidiaries’ assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods. This forecast is based on the Company and Subsidiaries’ past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Company and Subsidiaries will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. Total amount of recognized deferred tax assets amounted to Rp847,744 and Rp819,095 as of December 31, 2013 and 2012, respectively. Further details are disclosed in Note 20.

Revaluasi properti investasi Revaluation of investment properties

Entitas Anak mencatat properti investasi pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan asumsi dan estimasi akuntansi. Entitas Anak menggunakan nilai wajar properti investasi yang dihitung oleh penilai independen. Walaupun komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Entitas Anak menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar properti investasi tersebut dapat mempengaruhi secara langung kenaikan atau penurunan nilai tercatat properti investasi. Nilai tercatat properti investasi berjumlah Rp121.954.000 dan Rp105.701.500 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 16.

Subsidiaries recorded investment properties at fair value, which require the use of accounting asumption and estimation. Subsidiaries use fair value of investment properties which has been calculated by independent appraisers. Eventhough significant components of fair value measurement are determined by objective evidence which can be verified, changes of fair value can be different if the Subsidiaries use different assessment method. Changes in fair value of investment property can affect the increase or decrease in value recorded in investment properties directly. The carrying amount of investment properties amounted to Rp121,954,000 and Rp105,701,500 as of December 31, 2013 and 2012, respectively. Further details are contained in Note 16.

Page 135: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

63

4. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

4. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah

sebagai berikut: The relationships with the related parties mentioned

in the foregoing are as follows:

Pihak-pihak berelasi/ Related parties

Sifat dari hubungan/ Nature of relationship

Sifat dari transaksi/ Nature of transaction

PT Bank Ganesha (BG)

Entitas asosiasi/ Associated company

Kas di bank/Cash in bank Penyertaan saham/Investments in shares of stock

Piutang premi dan koasuransi/ Premium and co-insurance receivables

Pinjaman bank/Bank loan Penempatan deposit/Placement in time deposits

Penghasilan sewa/Rent revenue Reksa Dana Dana Primer Pihak berelasi lainnya/

Other related party Penyertaan reksa dana/Investment in mutual fund

Piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek/ Securities trading and

stock administration fee receivables Reksa Dana Dana Pasti Pihak berelasi lainnya/

Other related party Penyertaan reksa dana/Investment in mutual fund

Piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek/ Securities trading and

stock administration fee receivables Reksa Dana Prima Pihak berelasi lainnya/

Other related party Penyertaan reksa dana/Investment in mutual fund

Piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek/ Securities trading and

stock administration fee receivables Reksa Dana Safe Pihak berelasi lainnya/

Other related party Penyertaan reksa dana/Investment in mutual fund

Piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek/ Securities trading and

stock administration fee receivables

Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi pada tingkat harga dan persyaratan yang disetujui kedua belah pihak.

In the normal course of business, the Company and Subsidiaries have engaged in transactions with related parties, which are conducted based on the agreed terms and conditions.

Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi:

Details of balances and transactions with related parties:

2013 2012

Total/ Persentase (%)*)/ Total/ Persentase (%)*)/ Total Percentage (%)*) Total Percentage (%)*)

Entitas asosiasi Associated companies Kas dan setara kas Cash and cash equivalents PT Bank Ganesha 6.125.626 0,16 10.593.870 0,31 PT Bank Ganesha Investasi Investments PT Bank Ganesha 1.761.200 0,05 1.611.200 0,05 PT Bank Ganesha Piutang premi dan koasuransi Premium and co-insurance receivables PT Bank Ganesha 15.306 0,00 23.935 0,00 PT Bank Ganesha Pinjaman bank - neto Bank loans - net PT Bank Ganesha 12.234.415 0,42 12.153.838 0,46 PT Bank Ganesha Pendapatan diterima di muka Unearned revenue PT Bank Ganesha 300.000 0,01 390.000 0,01 PT Bank Ganesha Pihak-pihak berelasi lainnya Other related parties Investasi Investments Reksa Dana Dana Premier 42.713.248 1,14 103.877.949 3,07 Reksa Dana Dana Premier Reksa Dana Dana Pasti 203.657.983 5,42 254.434.069 7,52 Reksa Dana Dana Pasti Reksa Dana Prima 1.885.197 0,05 2.022.307 0,06 Reksa Dana Prima Piutang usaha sekuritas dan jasa Securities trading and stock administrasi efek administration fee receivables Reksa Dana Dana Premier 43.694 0,00 94.372 0,00 Reksa Dana Dana Premier Reksa Dana Dana Pasti 212.719 0,01 258.955 0,01 Reksa Dana Dana Pasti Reksa Dana Prima 60.779 0,00 56.250 0,00 Reksa Dana Prima

Page 136: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

64

4. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

4. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan):

Details of balances and transactions with related parties (continued):

2013 2012

Total/ Persentase (%)**)/ Total/ Persentase (%)**)/ Total Percentage (%)**) Total Percentage (%)**)

Entitas asosiasi Associated companies Bunga deposito Interest earned from deposits PT Bank Ganesha 423.552 3,18 293.496 4,06 PT Bank Ganesha Underwriting - neto Underwriting - net PT Bank Ganesha 88.746 0,01 32.307 0,00 PT Bank Ganesha Pendapatan lainnya - lain-lain Other revenues - others PT Bank Ganesha 90.000 0,47 60.000 0,35 PT Bank Ganesha Interest and Bunga dan beban keuangan lainnya other financing charges PT Bank Ganesha 1.400.914 4,59 1.356.895 14,71 PT Bank Ganesha Pihak-pihak berelasi lainnya Other related parties Laba dari unit penyertaan reksa Income from Investment in mutual dana - neto funds - net Reksa Dana Dana Premier 6.684.636 15,90 12.301.538 12,32 Reksa Dana Dana Premier Reksa Dana Dana Pasti 9.726.987 23,14 11.539.395 11,56 Reksa Dana Dana Pasti Reksa Dana Prima 1.276 0,00 931 0,00 Reksa Dana Prima Reksa Dana Safe - 0,00 12.299.104 12,32 Reksa Dana Safe Jasa manajer investasi dan Investment manager and administrator administrator fees Reksa Dana Dana Premier 831.743 15,81 763.126 17,32 Reksa Dana Dana Premier Reksa Dana Dana Pasti 2.849.914 54,19 1.707.184 38,76 Reksa Dana Dana Pasti Reksa Dana Prima 630.453 11,99 447.263 10,15 Reksa Dana Prima Reksa Dana Safe - 0,00 165.803 3,76 Reksa Dana Safe *) persentase terhadap total aset/liabilitas konsolidasian **) persentase terhadap total penjualan neto/pembelian

neto/pendapatan/beban yang bersangkutan

*) percentage to total consolidated assets/liabilities **) percentage to total net sales/net purchases/related income/expenses

Transaksi dan saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The significant transactions and account balances with related parties are as follows:

- Perusahaan dan Entitas Anak menerima bunga dari penempatan dana dalam bentuk rekening giro, tabungan dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam periode 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan (Catatan 5) pada BG, entitas asosiasi. Pendapatan bunga yang berasal dari pihak berelasi tersebut adalah sejumlah Rp423.522 dan Rp293.496 masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012, yang disajikan sebagai bagian dari “Bunga deposito” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

- The Company and Subsidiaries earned interest income from placements in current accounts, savings accounts and time deposits with maturities of 3 (three) months or less at the time of placement (Note 5) with BG, an associated company. Interest income earned from this related party amounted to Rp423,522 and Rp293,496 in 2013 and 2012, respectively, which are presented as “Interest earned from deposits” in the consolidated statements of comprehensive income.

- ADM memiliki pendapatan premi dari BG atas

aset-asetnya yang diasuransikan. Saldo premi bruto ADM untuk BG adalah Rp35.818 dan Rp32.307 masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012, yang disajikan sebagai bagian dari “Underwriting - neto” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Saldo piutang dari pendapatan underwriting ini adalah sebesar Rp15.306 dan Rp23.935 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 7).

- ADM has premium income from BG for insured assets. Balance of gross premium ADM to BG are Rp35,818 and Rp32,307 for the years ended 2013 and 2012, respectively, which are presented as “Underwriting - net” in the consolidated statements of comprehensive income. Receivables balance from this underwriting revenues amounted to Rp15,306 and Rp23,935 as of December 31, 2013 and 2012, respectively (Note 7).

Page 137: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

65

4. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

4. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

- VIU memperoleh beberapa pinjaman dari BG.

Saldo pinjaman VIU dari BG adalah Rp12.234.415 dan Rp4.353.455 masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 yang disajikan sebagai bagian dari “Pinjaman bank - neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Beban bunga dari pinjaman ini adalah sebesar Rp1.117.483 dan Rp731.196 masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012, yang disajikan sebagai bagian dari “Bunga dan beban keuangan lainnya” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

- VIU earned several loan facilities from BG. Balance of VIU loan from BG are Rp12,234,415 and Rp4,353,455 in 2013 and 2012, respectively, which are presented as “Bank loans - net” in the consolidated statements of financial position. Interest expenses from this loan amounted to Rp1,117,483 and Rp731,196 in 2013 and 2012, respectively, which are presented as “Interest and other financing charges” in the consolidated statements of comprehensive income.

- Perusahaan dan Entitas Anak memiliki

investasi dalam bentuk Reksa Dana Dana Premier, Dana Pasti, Prima dan Safe yang dikelola dan diadministrasikan oleh ESI, Entitas Anak (Catatan 6). Penghasilan dari investasi Reksa Dana tersebut adalah sejumlah Rp16.412.899 dan Rp36.140.968 masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012, yang disajikan sebagai bagian dari “Laba (rugi) dari unit penyertaan reksa dana - neto” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Sehubungan dengan fungsinya sebagai manajer investasi and administrator, ESI menerima jasa manajer investasi dan administrator atas Reksa Dana Dana Premier, Dana Pasti, Prima dan Safe sebesar Rp4.312.110 dan Rp3.083.376 masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012.

- The Company and Subsidiaries have investment in mutual funds of Reksa Dana Dana Premier, Dana Pasti, Prima and Safe which are managed and administered by ESI, Subsidiary (Note 6). Income from those mutual fund investments amounted to Rp16,412,899 and Rp36,140,968 in 2013 and 2012, respectively, which are presented as “Income (loss) from investment in mutual funds - net” in the consolidated statements of comprehensive income. As the investment manager and administrator, ESI received investment manager and administrator fees for Reksa Dana Dana Premier, Dana Pasti, Prima and Safe amounted to Rp4,312,110 and Rp3,083,376 in 2013 and 2012, respectively.

- Pada tahun 2013 dan 2012, EFI menerima fasilitas pinjaman dari BG seperti yang dijelaskan pada Catatan 22. Beban bunga yang timbul dari transaksi ini adalah sebesar Rp283.431 dan Rp625.699 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang disajikan sebagai bagian dari “Bunga dan beban keuangan lainnya” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

- In 2013 and 2012, EFI obtained loan facility from BG as discussed in Note 22. Interest expenses from this transaction amounted to Rp283,431 and Rp625,699 for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively, which is presented as part of “Interest and other financing charges” in the consolidated statements of comprehensive income.

Page 138: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

66

4. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

4. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

- Pada tanggal 1 May 2012, ESI menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan BG, dimana ESI menyewakan tempat yang dimilikinya selama 5 (lima) tahun dengan nilai sewa sebesar Rp500.000. Penghasilan sewa yang timbul dari transaksi ini adalah sebesar Rp90.000 dan Rp60.000 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan lainnya - lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Saldo pendapatan yang dterima di muka atas sewa pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp300.000 dan Rp390.000 disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan diterima dimuka” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

- On May 1, 2012, ESI engaged in rental transaction with BG, whereby ESI rented its building for 5 (five) years amounting to Rp500,000. Rent revenue arising from this transaction is amounted to Rp90,000 and Rp60,000 for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively, which is presented as part of “Other revenues - others” in the consolidated statements of comprehensive income. Unearned revenues from rental as of December 31, 2013 and 2012 is amounted to Rp300,000 and Rp390,000, respectively, which presented as part of “Unearned revenue” in the consolidated statements of financial position.

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2013 2012

Kas 415.124 615.360 Cash on hand

Bank Cash in banks Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 6.504.048 247.444 (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 5.100.490 7.807.447 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk 2.666.161 590.871 PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.674.328 2.762.508 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 1.043.062 - Jawa Barat dan Banten Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 4.308.013 3.193.598 Others (each below Rp1 billion)

Dolar AS US Dollar PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk (AS$202.260 pada tahun 2013 (US$202,260 in 2013 and dan AS$86.364 pada tahun 2012) 2.465.345 835.136 US$86,364 in 2012) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (AS$172.515 pada tahun 2013 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan AS$5.914.024 pada (US$172,515 in 2013 and tahun 2012) 2.102.784 57.188.616 US$5,914,024 in 2012) Citibank N.A. Jakarta Citibank N.A. Jakarta (AS$47.420 pada tahun 2013 dan (US$47,420 in 2013 and AS$3.701 pada tahun 2012) 578.005 35.784 US$3,701 in 2012) Lain-lain (masing-masing Others (each below di bawah Rp500 juta) 602.478 1.093.595 Rp500 million) Mata uang asing lainnya 76.413 - Other foreign currencies

Sub-total 27.121.127 73.754.999 Sub-total

Bank Cash in banks Pihak berelasi - PT Bank Ganesha Related party - PT Bank Ganesha Rupiah 3.478.917 4.676.833 Rupiah Dolar AS US Dollar (AS$143.302 pada tahun 2013 dan (US$143,302 in 2013 and AS$208.587 pada tahun 2012) 1.746.709 2.017.037 US$208,587 in 2012)

Sub-total 5.225.626 6.693.870 Sub-total

Total bank 32.346.753 80.448.869 Total cash in banks

Page 139: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

67

5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

2013 2012

Setara kas - deposito berjangka Cash equivalents - time deposits Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah PT Bank Bukopin Tbk 20.900.000 2.400.000 PT Bank Bukopin Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk 17.200.000 29.850.000 PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank Nusantara Parahyangan 10.400.000 15.650.000 PT Bank Nusantara Parahyangan PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 8.100.000 2.350.000 (Persero) Tbk PT Bank QNB Kesawan Tbk 7.250.000 5.000.000 PT Bank QNB Kesawan Tbk PT Bank Mega Tbk 5.000.000 1.000.000 PT Bank Mega Tbk PT Bank Hana 5.000.000 1.000.000 PT Bank Hana PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 5.000.000 (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar) 18.235.000 6.685.000 Others (each below Rp5 billion) Dolar AS US Dollar PT Bank Mega Tbk (AS$1.650.000) 20.111.850 - PT Bank Mega Tbk (US$1,650,000) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (AS$1.555.445 pada tahun 2013 (US$1,555,445 in 2013 and dan AS$55.334 pada tahun 2012) 18.959.318 535.081 US$55,334 in 2012) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (AS$233.334 pada tahun 2013 PT Bank Internasional Indonesia Tbk dan AS$1.761.441 pada (US$233,334 in 2013 and tahun 2012) 2.844.102 17.033.132 US$1,761,441 in 2012)

Sub-total 134.000.270 86.503.213 Sub-total

Pihak berelasi - PT Bank Ganesha Related party - PT Bank Ganesha Rupiah 900.000 3.900.000 Rupiah

Total setara kas 134.900.270 90.403.213 Total cash equivalents

Total kas dan setara kas 167.662.147 171.467.442 Total cash and cash equivalents

Rincian kisaran suku bunga per tahun untuk deposit berjangka adalah:

The time deposits earned interest at the following range of annual rates:

2013 2012

Deposito berjangka Time deposits Rupiah Rupiah Pihak ketiga 3,44% - 11,25 % 5,50% - 7,75% Third parties Pihak berelasi 6,50 % 7,00% Related party Dolar AS - Pihak ketiga 2,40% - 3,25 % 0,25% - 3,00% US Dollar - Third parties

Rekening di bank memiliki tingkat bunga mengambang sesuai dengan tingkat penawaran dari masing-masing bank.

Accounts in banks earn interest at floating rates based on the offered rate from each bank.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo rekening koran masing-masing sejumlah Rp22.448.765 dan Rp16.803.445 disajikan sebagai bagian dari “Pinjaman bank - neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian sehubungan dengan fasilitas rekening koran yang diperoleh EFI dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 22).

As of December 31, 2013 and 2012, overdraft amounting to Rp22,448,765 and Rp16,803,445, respectively, is presented as part of “Bank loans - net” in the consolidated statements of financial position in connection with overdraft facility obtained by EFI from PT Bank Central Asia Tbk (Note 22).

Page 140: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

68

5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

Pada tanggal 28 Desember 2005, ESI memperoleh fasilitas cerukan (Intraday) dari PT Bank Central Asia Tbk dengan batas maksimum kredit sebesar Rp20.000.000 dan jangka waktu sampai dengan 28 Desember 2006. Fasilitas ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir telah diperpanjang sampai dengan tanggal 23 Desember 2014, dengan batas maksimum sebesar Rp30.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak ada saldo cerukan yang berasal dari penggunaan fasilitas tersebut.

On December 28, 2005, ESI received overdraft (Intraday) facility from PT Bank Central Asia Tbk with maximum credit limit amounting to Rp20,000,000 and due on December 28, 2006. This facility has been extended for several times, the latest is until December 23, 2014, with maximum credit limit amounting to Rp30,000,000. On December 31, 2013 and 2012, there is no outstanding overdraft from this facility.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, penempatan di PT Bank Central Asia Tbk dalam bentuk deposito berjangka oleh LDT masing-masing sejumlah Rp730.000 dan Rp685.000 digunakan sebagai jaminan (bank garansi) untuk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

As of December 31, 2013 and 2012, placement in PT Bank Central Asia Tbk in form of time deposits by LDT amounting tp Rp730,000 and Rp685,000, respectively, is used as collateral of bank guarantee for PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

ADM menjaminkan deposito berjangka yang

ditempatkan pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sebesar Rp1 miliar, untuk memenuhi persyaratan “Perjanjian Kerja Sama” antara ADM dengan PT Bahtera Sejahtera Makmur, sebagai broker asuransi BRI (Catatan 33).

ADM pledged the time deposits placed in PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) amounting to Rp1 billion to fulfill the requirement “Under The Agreement” between ADM and PT Bahtera Sejahtera Makmur, as BRI’s insurance broker (Note 33).

6. INVESTASI EFEK DAN DEPOSITO 6. INVESTMENTS IN MARKETABLE SECURITIES

AND DEPOSITS

Akun ini terdiri dari:

This account consists of:

2013 2012

Deposito wajib - Pihak ketiga Statutory deposits - Third parties Rupiah Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk 6.500.000 4.500.000 PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk 6.000.000 1.000.000 PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mega Tbk 5.000.000 2.000.000 PT Bank Mega Tbk PT Bank BRISyariah 4.000.000 - PT Bank BRISyariah PT Bank CIMB Niaga Tbk 3.000.000 3.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk 1.800.000 1.800.000 PT Bank Permata Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Sumatera Selatan dan Bangka Belitung 1.000.000 3.000.000 Belitung PT Bank UOB Buana Tbk 1.000.000 1.000.000 PT Bank UOB Buana Tbk PT Bank ICB PT Bank ICB Bumiputera Indonesia Tbk - 1.000.000 Bumiputera Indonesia Tbk

Total deposito wajib 28.300.000 17.300.000 Total statutory deposits

Page 141: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

69

6. INVESTASI EFEK DAN DEPOSITO (lanjutan) 6. INVESTMENTS IN MARKETABLE SECURITIES AND DEPOSITS (continued)

2013 2012

Deposito berjangka - Pihak ketiga Time deposits - Third parties Rupiah Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk 67.050.000 - PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 45.300.000 - Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Bukopin Tbk 28.600.000 52.920.000 PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 22.850.000 13.200.000 Nasional Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 11.000.000 - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk 10.000.000 - PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 7.950.000 - (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk 5.050.000 - PT Bank Mega Tbk PT Bank Ina Perdana 2.000.000 2.000.000 PT Bank Ina Perdana PT Bank Andara 2.000.000 2.000.000 PT Bank Andara PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.683.000 1.007.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Centratama Nasional Bank 1.000.000 1.500.000 PT Centratama Nasional Bank PT Bank QNB Kesawan Tbk 1.000.000 1.200.000 PT Bank QNB Kesawan Tbk PT Bank Mutiara Tbk 1.000.000 - PT Bank Mutiara Tbk

PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Sumatera Selatan dan Bangka Belitung - 8.700.000 Bangka Belitung Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 2.280.041 2.235.000 Others (each below Rp1 billion) Dolar AS US Dollar PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk (AS$1.815.382 pada tahun 2013 (US$1,815,382 in 2013 and dan AS$450.000 pada tahun 2012) 22.127.692 4.351.500 US$450,000 in 2012) PT Bank Mega Tbk (AS$352.990) 4.302.590 - PT Bank Mega Tbk (US$352,900) PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk (AS$75.000 pada tahun 2013 (US$75,000 in 2013 and dan AS$585.654 pada tahun 2012) 914.175 5.663.272 US$585,654 in 2012) Deposito berjangka - Pihak berelasi Time deposits - Related party Rupiah Rupiah PT Bank Ganesha 1.761.200 1.611.200 PT Bank Ganesha

Total deposito berjangka 237.868.698 96.387.972 Total time deposits

2013 2012

Unit/Unit NAV/NAB Unit/Unit NAV/NAB (Nilai penuh/ (Nilai penuh/ (Nilai penuh/ (Nilai penuh/ Full amount) Nilai/Amount Full amount) Full Amount) Nilai/Amount Full amount)

Reksa dana Mutual funds Pihak ketiga - diperdagangkan Third parties - trading Rupiah Rupiah Trimegah Dana Tetap II 50.459.152 81.505.154 1.615,27 101.200.799 160.915.343 1.590,06 Trimegah Dana Tetap II RD Terproteksi Premier RD Terproteksi Premier Proteksi V 55.432.638 57.004.707 1.028,36 59.204.490 63.622.921 1.074,53 Proteksi V Schroder Dana Istimewa 7.848.446 41.916.507 5.340,74 7.426.648 39.914.373 5.374,48 Schroder Dana Istimewa Danareksa Mawar Danareksa Mawar Konsumer 10 31.307.751 40.735.454 1.301,13 - - - Konsumer 10 Panin Dana Maksima 693.238 40.404.300 58.283,45 467.117 27.328.472 58.504,54 Panin Dana Maksima BNP Paribas Prima II 23.001.245 37.832.448 1.644,80 85.003.183 165.902.413 1.951,72 BNP Paribas Prima II Schroder Dana Schroder Dana Mantap Plus II 16.338.082 28.747.672 1.759,55 27.900.010 56.112.221 2.011,19 Mantap Plus II BNP Paribas Star 18.900.512 22.221.899 1.175,73 31.802.903 40.417.992 1.270,89 BNP Paribas Star Mandiri Investa Mandiri Investa Dana Utama 12.693.352 21.610.940 1.702,54 - - - Dana Utama Trim Kapital 2.733.047 19.498.483 7.134,34 4.626.228 36.740.951 7.941,88 Trim Kapital RD Mawar Konsumer10 - - - 35.774.119 50.924.816 1.423,51 RD Mawar Konsumer10 Lain-lain (masing-masing Others (each below di bawah Rp20 miliar) 121.899.613 116.477.727 Rp20 billion)

Page 142: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

70

6. INVESTASI EFEK DAN DEPOSITO (lanjutan) 6. INVESTMENTS IN MARKETABLE SECURITIES AND DEPOSITS (continued)

2013 2012

Unit/Unit NAV/NAB Unit/Unit NAV/NAB (Nilai penuh/ (Nilai penuh/ (Nilai penuh/ (Nilai penuh/ Full amount) Nilai/Amount Full amount) Full amount) Nilai/Amount Full amount)

Reksa dana (lanjutan) Mutual funds (continued) Pihak ketiga - diperdagangkan Third parties - trading (lanjutan) (continued) Dolar AS US Dollar Danareksa Melati Danareksa Melati Premium Dollar Premium Dollar (AS$1.102.706 (US$1,102,706 pada tahun 2013 in 2013 and dan AS$552.668 US$552,668 pada tahun 2012) 1.008.326 13.440.878 13.329,89 438.626 5.344.301 12.184,20 in 2012) Schroder USD Schroder USD Bond Fund Bond Fund (AS$1.042.137 (US$1,042,137 pada tahun 2013 in 2013 and dan AS$1.391.798 US$1,391,798 pada tahun 2012) 772.468 12.702.610 16.444,19 1.008.549 13.458.685 13.344,60 in 2012) CIMB Principal Dollar CIMB Principal Dollar Bond (AS$1.030.935 Bond (US$1,030,935 pada tahun 2013 in 2013 and dan AS$941.255 US$941,255 pada tahun 2012) 1.002.075 12.566.070 12.540,05 818.483 9.101.937 11.120,50 in 2012) Panin Dana USD Panin Dana USD (AS$328.977 (US$328,977 pada tahun 2013 in 2013 and dan AS$450.574 US$450,574 pada tahun 2012) 265.133 4.009.899 15.124,10 304.442 4.357.050 14.311,60 in 2012) Danareksa Melati Danareksa Melati Platinum Dollar Platinum Dollar (AS$140.212) 142.246 1.709.049 12.014,74 - - - (US$140,212) BNP Paribas BNP Paribas Prima USD Prima USD (AS$54.742) 56.564 667.253 11.796,43 - - - (US$54,742) Reksa Dana Melati Reksa Dana Melati Platinum Dollar Platinum Dollar (AS$2.969.179) - - - 2.674.936 28.711.964 10.733,70 (US$2,969,179) BNP Prima USD BNP Prima USD (AS$172.198) - - - 167.183 1.665.152 9.960,10 (US$172,198) Pihak berelasi - diperdagangkan Related parties - trading Rupiah Rupiah Reksa Dana Dana Pasti 71.000.056 203.657.983 2.868,42 91.153.514 254.434.069 2.791,27 Reksa Dana Dana Pasti Reksa Dana Reksa Dana Dana Premier 24.292.493 42.713.248 1.758,29 57.722.478 103.877.949 1.799,61 Dana Premier Reksa Dana Prima 1.671.956 1.885.197 1.127,54 1.875.007 2.022.307 1.078,56 Reksa Dana Prima

Total reksa dana 806.729.364 1.181.330.643 Total mutual funds

Page 143: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

71

6. INVESTASI EFEK DAN DEPOSITO (lanjutan) 6. INVESTMENTS IN MARKETABLE SECURITIES AND DEPOSITS (continued)

Tingkat bunga per Tanggal Peringkat/Rating Nilai wajar/Fair value tahun (%)/ jatuh Interest rate tempo/ per annum (%) Maturity date 2013 2012 2013 2012

Obligasi Bonds Diperdagangkan Trading Rupiah Rupiah Hutama Karya 28 Juni 2018/ Hutama Karya tahun 2013 Seri B 9,10 June 28, 2018 B - 4.609.500 - year 2013 B series Dolar AS US Dollar Majapahit Holding BV Majapahit Holding BV USN54360AD95 29 Juni 2037/ USN54360AD95 (AS$1.790.134) 7,88 June 29, 2037 AAA - 21.819.943 - (US$1,790,134) Indosat Palapa Co BV Indosat Palapa Co BV (AS$1.640.040 pada (US$1,640,040 tahun 2013 dan in 2013 and AS$1.731.000 pada 29 Juli 2020/ US$1,731,000 tahun 2012) 7,38 July 29, 2020 AA+ BB+ 19.990.448 16.738.770 in 2012) USD Bonds Bumi USD Bonds Bumi Capital 2016 Capital 2016 (AS$1.032.015 pada (US$1,032,015 tahun 2013 dan in 2013 and AS$1.035.000 pada 6 Oktober 2017/ US$1,035,000 tahun 2012) 10,75 October 6, 2017 B+ B+ 12.579.231 10.008.450 in 2012) Republic of Republik Indonesia (2035) Indonesia (2035) USY20721AE96 12 Oktober 2035/ USY20721AE96 (AS$617.500) 8,50 October 12, 2035 Negara - 7.526.708 - (US$617,500) Majapahit Hold PLNIJ Majapahit Hold PLNIJ (AS$551.650 pada (US$551,650 tahun 2013 dan in 2013 and AS$584.000 pada 28 Juni 2017/ US$584,000 tahun 2012) 7,25 June 28, 2017 AAA BB 6.724.062 5.647.280 in 2012) PT Adaro Indonesia PT Adaro Indonesia (AS$533.380 pada (US$533,380 tahun 2013 dan in 2013 and AS$543.750 pada 22 Oktober 2019/ US$543,750 tahun 2012) 7,63 October 22, 2019 BB+ BB+ 6.501.369 5.258.063 in 2012) Berau Cap Resour Berau Cap Resour (AS$532.745 pada (US$532,745 tahun 2013 dan in 2013 and AS$528.750 pada 8 Juli 2015/ US$528,750 tahun 2012) 12,50 July 8, 2015 BB- BB- 6.493.629 5.113.013 in 2012) Majapahit Holding BV Majapahit Holding BV USN54360AF44 USN54360AF44 (AS$400.619 pada (US$400,619 tahun 2013 dan in 2013 and AS$1.690.480 pada 20 Januari 2020/ US$1,690,480 tahun 2012) 7,75 January 20, 2020 AAA BB 4.883.143 16.346.942 in 2012) Pertamina Persero 43 20 Mei 2043/ Pertamina Persero 43 (AS$241.839) 5,63 May 20, 2043 AAA - 2.947.776 - (US$241,839) Majapahit Holding Majapahit Holding BV 2037 29 Juni 2037/ BV 2037 (AS$3.795.400) 7,88 June 29, 2037 - BB - 36.701.518 (US$3,795,400) Republik Indonesia Republic of Indonesia (ROI 35) 12 Oktober 2035/ (ROI 35) (AS$803.968) 8,50 October 12, 2035 - BB+ - 7.774.366 (US$803,968) Republic of Republik Indonesia 2037 17 Februari 2037/ Indonesia 2037 (AS$547.500) 6,63 February 17, 2037 - BB+ - 5.294.325 (US$547,500) Republic of Republik Indonesia 2014 10 Maret 2014/ Indonesia 2014 (AS$106.448) 6,75 March 10, 2014 - BB+ - 1.029.355 (US$106,448)

Sub-total 94.075.809 109.912.082 Sub-total

Page 144: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

72

6. INVESTASI EFEK DAN DEPOSITO (lanjutan) 6. INVESTMENTS IN MARKETABLE SECURITIES AND DEPOSITS (continued)

Tingkat bunga per Tanggal Peringkat/Rating Biaya perolehan/Cost tahun (%)/ jatuh Interest rate tempo/ per annum (%) Maturity date 2013 2012 2013 2012

Obligasi (lanjutan) Bonds (continued) Tersedia untuk dijual Available-for-sale Rupiah Rupiah Obligasi Subordinasi Obligasi Subordinasi BCA Finance I 23 Maret 2015/ BCA Finance I tahun 2010 Sub I 11,20 March 23, 2015 AA+ - 5.165.000 - year 2010 Sub I Obligasi VII Obligasi VII Bank Jabar Banten 9 Feb 2016/ Bank Jabar Banten tahun 2011 Seri B 10,20 Feb 9, 2016 AA- - 5.065.000 - year 2011 Seri B Obligasi I Obligasi I Hutama Karya 28 Juni 2018/ Hutama Karya tahun 2013 Seri B 9,10 June 28, 2018 A- - 5.000.000 - year 2013 Seri B Obligasi I Obligasi I Hutama Karya 28 Juni 2020/ Hutama Karya tahun 2013 Seri C 9,50 June 28, 2020 A- - 5.000.000 - year 2013 Seri C Obligasi Subordinasi I Obligasi Subordinasi I Bank BII 19 Mei 2018/ Bank BII tahun 2011 10,75 May 19, 2018 AAA - 6.174.000 - year 2011 Obligasi Medco Energi Obligasi Medco Energy International III 19 Juni 2017/ International III tahun 2012 8,75 June 19, 2017 AA- - 4.832.500 - year 2012 Obligasi II Obligasi II Waskita Karya 5 Juni 2017/ Waskita Karya tahun 2012 Seri B 9,75 June 5, 2017 A - 1.976.000 - year 2012 Seri B Obligasi Subordinasi III Obligasi Subordinasi III Bank OCBC NISP 30 Juni 2017/ Bank OCBC NISIP tahun 2010 11,35 June 30, 2017 AAA - 1.043.400 - year 2010 Dolar AS US Dollar Pertamina Persero 43 Pertamina Persero 43 USY7138AAF76 20 Mei 2043/ USY7138AAF76 (AS$162.000) 5,63 May 20, 2043 AAA - 1.974.618 - (US$162,000)

36.230.518 - Rugi belum direalisasi atas Unrealized loss from decrease penurunan nilai pasar obligasi (759.734) - in market value of bonds

Sub-total 35.470.784 - Sub-total

Dimiliki hingga jatuh tempo Held to maturity Rupiah Rupiah Obligasi Subordinasi Obligasi Subordinasi BKLJ I Bank Permata 19 Des 2019/ BKLJ I Bank Permata THP II tahun 2012 9,40 Dec 19, 2019 AA+ - 10.098.840 - THP II year 2012 Obligasi negara 15 Juli 2017/ Obligasi negara seri FR0028 10,00 July 15, 2017 Negara BB+ 8.968.506 8.756.614 FR0028 series Obligasi Subordinasi II 23 Des 2020/ Obligasi Subordinasi II Bank CIMB 2010 10,85 Dec 23, 2020 AAA - 8.682.603 - Bank CIMB 2010 Obligasi Subordinasi Obligasi Subordinasi Bank Panin III 9 Nov 2017/ Bank Panin III tahun 2010 10,50 Nov 9, 2017 AA - 6.262.466 - year 2010 Obligasi BKLJ II Obligasi BKLJ II Adira Finance Tahap 1 1 Maret 2018/ Adira Finance Tahap 1 tahun 2013 Seri D 8,90 March 1, 2018 AA+ - 5.000.000 - year 2013 D series Obligasi Berkelanjutan I Obligasi Berkelanjutan I Medco Energi Medco Energi International Tahap 2 15 Maret 2018/ International Tahap 2 2013 8,85 March 15, 2018 AA- - 5.000.000 - 2013 Obligasi negara 15 Sept 2018/ Obligasi negara seri FR0048 9,00 Sept 15, 2018 Negara BB+ 4.937.532 4.927.433 FR0048 series Obligasi Subordinasi I 8 Juli 2017/ Obligasi Subordinasi I Bank CIMB 2010 11,30 July 8, 2017 AAA - 3.207.797 - Bank CIMB 2010 Obligasi Berkelanjutan I Obligasi Berkelanjutan I PP Tahap I 19 Maret 2018/ PP Tahap I tahun 2013 8,38 March 19, 2018 A- - 3.000.000 - year 2013 Obligasi negara 15 Maret 2013/ Obligasi negara seri FR0033 12,50 March 15, 2013 - BB+ - 9.937.991 FR0033 series

Page 145: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

73

6. INVESTASI EFEK DAN DEPOSITO (lanjutan) 6. INVESTMENTS IN MARKETABLE SECURITIES AND DEPOSITS (continued)

Tingkat bunga per Tanggal Peringkat/Rating Biaya perolehan/Cost tahun (%)/ jatuh Interest rate tempo/ per annum (%) Maturity date 2013 2012 2013 2012

Obligasi (lanjutan) Bonds (continued) Dimiliki hingga jatuh tempo Held to maturity (lanjutan) (continued) Dolar AS US Dollar Republic of Republik Indonesia 2035 Indonesia 2035 (AS$4.574.167 pada (US$4,574,167 tahun 2013 dan in 2013 and AS$5.131.859 pada 12 Oktober 2035/ US$5,131,859 tahun 2012) 8,54 October 12, 2035 Negara BB+ 58.134.357 55.271.837 in 2012) Republik Indonesia 2014 Republic of (AS$1.819.947 pada Indonesia 2014 tahun 2013 dan (US$1,819,947 AS$1.000.000 pada 10 Maret 2014/ in 2013 and tahun 2012) 6,75 March 10, 2014 Negara BB+ 27.545.379 9.216.127 US$1,000,000 in 2012) Republic of Republik Indonesia 2017 Indonesia 2017 (AS$1.054.380 pada (US$1,054,380 tahun 2013 dan in 2013 and dan AS$1.000.000 9 Maret 2017/ US$1,000,000 pada tahun 2012) 6,88 March 9, 2017 Negara BB+ 12.443.443 9.927.388 in 2012) Lain-lain (masing-masing Others (each below di bawah Rp8 miliar) 49.005.504 11.602.608 Rp8 billion) Euro Eropa European Euro Gecc Regd Euro Gecc Regd Euro Medium Term Notes Medium Term Notes tahun 2007 seri A year 2007 A series (EUR159.481 pada (EUR159,481 tahun 2013 dan in 2013 and EUR123.823 pada 10 Desember 2014/ EUR123,823 tahun 2012) 7,63 December 10, 2014 AA+ AA+ 1.994.853 1.571.473 in 2012) Dolar New Zealand New Zealand Dollar UBS CAPITAL SECS UBS CAPITAL SECS Notes tahun 2008 11 April 2013/ Notes year 2008 (NZ$161.516) 8,84 April 11, 2013 - BBB- - 1.280.746 (NZ$161,516)

Sub-total 204.281.280 112.492.217 Sub-total

Total obligasi 333.827.873 222.404.299 Total bonds

Page 146: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

74

6. INVESTASI EFEK DAN DEPOSITO (lanjutan) 6. INVESTMENTS IN MARKETABLE SECURITIES AND DEPOSITS (continued)

2013 2012

Saham Shares Diperdagangkan Trading Rupiah Rupiah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 1.274.873 1.274.873 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk PT Perusahaan Gas Negara PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk - 218.252 (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 2.207.435 3.824.312 Others (each below Rp1 billion)

3.482.308 5.317.437 Rugi belum direalisasi atas penurunan nilai Unrealized loss from decrease in pasar saham (725.990) (1.542.155) market value of share

Sub-total 2.756.318 3.775.282 Sub-total

Tersedia untuk dijual Available-for-sale

Rupiah Rupiah PT Bumi Resources Tbk 14.854.508 14.854.508 PT Bumi Resources Tbk PT Barito Pacific Tbk 2.451.113 2.451.113 PT Barito Pacific Tbk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 2.272.500 2.272.500 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.846.720 3.502.484 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2 miliar) 6.329.574 4.177.060 Others (each below Rp2 billion)

27.754.415 27.257.665 Rugi belum direalisasi atas penurunan nilai Unrealized loss from decrease in pasar saham (19.380.345) (15.920.851) market value of share

Sub-total 8.374.070 11.336.814 Sub-total

Total saham 11.130.388 15.112.096 Total shares

Total investasi 1.417.856.323 1.532.535.010 Total investments

Rincian kisaran suku bunga per tahun adalah sebagai berikut:

The details of range of interest rates per annum are as follows:

2013 2012

Deposito wajib Statutory deposits Rupiah 6,00% - 11,00% 5,50% - 7,50% Rupiah Deposito berjangka Time deposits Rupiah 3,44% - 11,25% 3,25% - 9,50% Rupiah Dolar AS 2,40% - 3,25% 2,50% - 3,25% US Dollar Obligasi Bonds Rupiah 8,38% - 11,30% 8,25% - 14,50% Rupiah Dolar AS 5,60% - 12,50% 6,50% - 12,50% US Dollar Euro Eropa 8,84% 8,84% European Euro Dolar New Zealand 7,63% 7,63% New Zealand Dollar

Total pendapatan bunga deposito (termasuk yang dicatat dalam kas dan setara kas) dan obligasi adalah sebesar Rp13.328.217 dan Rp10.760.090 masing-masing untuk tahun 2013 dan Rp7.230.460 dan Rp23.251.327 masing-masing untuk tahun 2012 disajikan sebagai “Bunga deposito” dan “Bunga obligasi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Total interest earned from deposits (include thus recorded under cash and cash equivalents) and bonds amounting to Rp13,328,217 and Rp10,760,090 in 2013, respectively and Rp7,230,460 and Rp23,251,327 in 2012, respectively, are presented as “Interest earned from deposits” and “Interest from bonds” in the consolidated statements of comprehensive income.

Page 147: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

75

6. INVESTASI EFEK DAN DEPOSITO (lanjutan) 6. INVESTMENTS IN MARKETABLE SECURITIES AND DEPOSITS (continued)

Total laba dari investasi saham adalah sebesar Rp1.087.708 dan Rp2.182.059 masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 disajikan sebagai “Laba dari investasi saham” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Total income income from investments in shares amounting to Rp1,087,708 and Rp2,182,059 in 2013 and 2012, respectively, are presented as “Income from investments in shares” in the consolidated statements of comprehensive income.

Total laba (rugi) dari penyertaan reksa dana adalah sebesar (Rp42.035.392) dan Rp99.864.445 masing-masing tahun 2013 dan 2012 disajikan sebagai “Laba (rugi) dari unit penyertaan reksa dana - neto” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Total income (loss) from investment in mutual funds amounting to (Rp42,035,392) and Rp99,864,445 in 2013 and 2012, respectively, are presented as “Income (loss) from investment in mutual funds - net” in the consolidated statements of comprehensive income.

Total rugi dari penjualan obligasi adalah sebesar Rp3.232.047 dan Rp603.286 masing-masing tahun 2013 dan 2012 disajikan sebagai “Rugi dari penjualan obligasi - neto” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Total loss from sale of bonds investment amounting to Rp3,232,047 and Rp603,286 in 2013 and 2012, respectively, are presented as “Loss from sales of bonds - net” in the consolidated statements of comprehensive income.

Dana jaminan atau obligasi yang dijadikan jaminan ADM dan ELI untuk kepentingan dan jaminan para pemegang polis dan kreditur sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku dan ESI sesuai dengan ketentuan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (“KPEI”) adalah sebagai berikut:

Statutory funds or bonds that are placed as guarantee set-up by ADM and ELI for the benefit and security of all policy holders and creditors in compliance with existing government regulations and by ESI to comply with PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (“KPEI”)’s requirement are as follows:

2013 2012

Deposito Deposito berjangka/ berjangka/ Time Obligasi/ Time Obligasi/ Entitas Anak deposits Bonds deposits Bonds Subsidiaries

ADM 14.300.000 - 9.300.000 - ADM ELI - 88.230.911 - 73.080.826 ELI ESI 14.000.000 - 8.000.000 - ESI

Total 28.300.000 88.230.911 17.300.000 73.080.826 Total

Peringkat obligasi di atas didasarkan pada penilaian yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

The bonds ratings above are based on evaluation made by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Nilai wajar portofolio ekuitas yang diperdagangkan di Bursa Efek ditetapkan berdasarkan nilai pasar yang dikeluarkan oleh BEI, sedangkan nilai wajar reksa dana ditetapkan berdasarkan nilai aset bersih pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.

Fair value portfolio of marketable securities listed in Stock Exchange is determined based on market value from BEI, while fair value of mutual fund is determined based on net asset value on the date of the consolidated statements of financial position.

Deposito ESI sebesar Rp14.000.000 dan Rp8.000.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, merupakan dana jaminan kliring yang diagunkan pada KPEI sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Kustodian Depositori Efek Indonesia No. KEP-054/DIR/KDEI/0495 tanggal 30 April 1995 tentang peraturan kliring dan penyelesaian transaksi efek dan Surat Edaran KPEI No. SE 011/DIR/KPEI/1202 tanggal 16 Desember 2002 tentang perubahan ketentuan terkait perhitungan batasan transaksi. Deposito ini memperoleh pendapatan bunga sebesar 5,50% - 10,25% per tahun pada tahun 2013 dan 5,50% - 8,00% per tahun pada tahun 2012.

ESI’s deposits amounting to Rp14,000,000 and Rp8,000,000 as of December 31, 2013 and 2012, respectively, are clearing security fund that collaterized to KPEI in accordance with the Decision Letter of the Directors PT Kustodian Depositori Efek Indonesia No. KEP-054/DIR/KDEI/0495 dated April 30, 1995 regarding clearing regulation and settlement of stock transaction and Circular Letter KPEI No. SE 011/DIR/KPEI/1202 dated December 16, 2002, regarding changes in calculation of transaction limit regulation. Interest incomes arising from these deposits are 5.50% - 10.25% per annum in 2013 and 5.50% - 8.00% per annum in 2012.

Page 148: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

76

6. INVESTASI EFEK DAN DEPOSITO (lanjutan) 6. INVESTMENTS IN MARKETABLE SECURITIES AND DEPOSITS (continued)

KPEI mempunyai wewenang untuk menggunakan dana kliring tersebut untuk menutup kegagalan penyelesaian transaksi bursa oleh ESI pada kondisi tertentu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan yang bersangkutan.

KPEI authorized to use the clearing fund to cover loss on stock exchange transaction settlement by ESI in certain condition, as has been set in related regulation.

7. PIUTANG PREMI DAN KOASURANSI 7. PREMIUM AND CO-INSURANCE RECEIVABLES

Piutang premi Premium receivables

Akun ini merupakan tagihan premi kepada pemegang polis dan pialang (broker) asuransi dengan rincian sebagai berikut:

This account represents outstanding premiums receivable from policyholders and agents (brokers), with details as follows:

2013 2012

Asuransi Kerugian Casualty Insurance Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah PT Gajah Tunggal Tbk 7.522.983 7.470.065 PT Gajah Tunggal Tbk PT Indonesia Airasia 7.567.432 3.137.922 PT Indonesia Airasia PT Jardine Lloyd Thompson 6.661.673 389.888 PT Jardine Lloyd Thompson PT Panen Lestari Internusa 2.574.206 2.125.158 PT Panen Lestari Internusa PT Sedana Pasifik Servistama 2.312.436 1.258.903 PT Sedana Pasifik Servistama PT Marsh Indonesia 133.939 2.282.750 PT Marsh Indonesia

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2.000.000) 24.790.075 22.196.890 Others (each below Rp2,000,000) Mata Uang Asing (Catatan 32) Foreign Currencies (Note 32) PT Marsh Indonesia 36.350.336 66.301.831 PT Marsh Indonesia PT Gajah Tunggal Tbk 27.386.768 21.239.933 PT Gajah Tunggal Tbk PT Samudera Indonesia Ship PT Samudera Indonesia Ship Management 7.169.377 - Management PT Jardine Lloyd Thompson 3.592.632 5.257.443 PT Jardine Lloyd Thompson Pasific Carriers Ltd 2.529.034 - Pasific Carriers Ltd PT Wachyuni Mandira 2.514.525 1.994.869 PT Wachyuni Mandira Aon Risk Solutions - 5.690.799 Aon Risk Solutions Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2.000.000) 14.159.338 32.032.282 Others (each below Rp2,000,000) Pihak yang berelasi Related party Rupiah Rupiah PT Bank Ganesha 15.306 23.935 PT Bank Ganesha

Sub-total 145.280.060 171.402.668 Sub-total Penyisihan kerugian penurunan nilai (4.354.488) (3.543.272) Provision for impairment losses

Total piutang premi Total casualty insurance asuransi kerugian - neto 140.925.572 167.859.396 premium receivables - net

Asuransi Jiwa Life Insurance Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah Kumpulan 112.482.752 109.790.451 Groups Perorangan 1.667.649 - Individuals

Mata Uang Asing (Catatan 32) Foreign Currencies (Note 32) Kumpulan 194.594 - Groups Perorangan 92.817 1.745.459 Individuals

Total piutang premi Total life insurance asuransi jiwa - neto 114.437.812 111.535.910 premium receivables - net

Total piutang premi - neto 255.363.384 279.395.306 Total premium receivables - net

Page 149: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

77

7. PIUTANG PREMI DAN KOASURANSI (lanjutan) 7. PREMIUM AND CO-INSURANCE RECEIVABLES (continued)

Piutang koasuransi Co-insurance receivables Akun ini merupakan tagihan premi kepada entitas

asuransi lain atas penutupan polis bersama dengan rincian sebagai berikut:

This account represents outstanding premiums to other insurance entities on co-insurance arrangement, with details as follows:

2013 2012

Asuransi Kerugian Casualty Insurance Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah PT Asuransi Jasa Indonesia 851.588 145.770 PT Asuransi Jasa Indonesia PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia 328.346 337.000 PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia PT Asuransi Wahana Tata 276.751 186.912 PT Asuransi Wahana Tata PT Asuransi Ramayana Tbk 205.157 178.457 PT Asuransi Ramayana Tbk Lain-lain 783.973 407.610 Others

Mata Uang Asing (Catatan 32) Foreign Currencies (Note 32) PT Asuransi Astra Buana 3.232.668 1.100.692 PT Asuransi Astra Buana PT Asuransi QBE Pool Indonesia 1.210.374 914.890 PT Asuransi QBE Pool Indonesia PT Asuransi Indrapura 1.058.848 2.917.396 PT Asuransi Indrapura PT Asuransi AXA Indonesia 329.240 - PT Asuransi AXA Indonesia PT Asuransi Ramayana Tbk 205.157 149.224 PT Asuransi RamayanaTbk PT Asuransi Wahana Tata 44.005 207.001 PT Asuransi Wahana Tata Lain-lain 517.245 304.283 Others

Total piutang koasuransi 9.043.352 6.849.235 Total co-insuarance receivables

Total piutang premi dan Total premium and koasuransi 264.406.736 286.244.541 co-insurance receivables

Rincian piutang premi dan koasuransi berdasarkan jenis asuransi:

Detail of premium and co-insurance receivables based on class of bussiness:

2013 2012

Asuransi Kerugian Casualty Insurance Kebakaran 84.379.419 91.680.851 Fire

Rangka kapal 35.090.602 49.326.533 Marine hull Kecelakaan 15.395.519 11.604.257 Accident

Kendaraan 5.638.056 8.024.714 Motor vehicle Pengangkutan 5.120.947 6.787.533 Marine cargo

Rekayasa 4.344.381 7.284.743 Engineering

Total piutang premi dan koasuransi Total premium and co-insurance asuransi kerugian 149.968.924 174.708.631 receivables of casualty insurance Asuransi Jiwa 114.437.812 111.535.910 Life Insurance

Total 264.406.736 286.244.541 Total

Page 150: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

78

7. PIUTANG PREMI DAN KOASURANSI (lanjutan) 7. PREMIUM AND CO-INSURANCE RECEIVABLES (continued)

Piutang koasuransi (lanjutan) Co-insurance receivables (continued) Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang

premi adalah sebagai berikut: The movement of provision for impairment losses

on premium receivables are as follows: 2013 2012

Saldo awal tahun 3.543.272 3.337.449 Balance at beginning of the year Penambahan tahun berjalan 811.216 205.823 Additions during the year

Saldo akhir tahun 4.354.488 3.543.272 Balance at end of the year

Berdasarkan analisa atas status masing-masing saldo piutang premi dan koasuransi pada akhir tahun, manajemen Entitas Anak berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang mungkin timbul atas tidak tertagihnya piutang tersebut.

Based on the review of the status of the individual premiums and co-insurance receivables accounts at the end of year, the Subsidiaries’ management has the opinion that the provision for impairment losses is adequate to cover possible losses that may arise from non-collection of the accounts.

Rincian piutang premi berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:

The details of premiums receivables based on aging are as follows:

2013 2012

Belum jatuh tempo 127.903.845 108.454.272 Not yet due Jatuh tempo: Past due: Kurang dari 90 hari 123.961.575 169.873.977 Less than 90 days 90 - 180 hari 6.564.170 7.079.398 90 - 180 days 181 - 360 hari 5.909.774 642.017 181 - 360 days Lebih dari 360 hari 4.421.860 3.738.149 More than 360 days

Sub-total 268.761.224 289.787.813 Sub-total Penyisihan kerugian penurunan nilai (4.354.488) (3.543.272) Provision for impairment losses

Total piutang premi - neto 264.406.736 286.244.541 Total premium receivables - net

Page 151: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

79

8. ASET REASURANSI 8. REINSURANCE ASSET 2013 2012

Piutang reasuransi Amounts due from reinsurers Guy Carpenter Pte., Ltd. 4.383.951 893.662 Guy Carpenter Pte., Ltd. Asia Reinsurance Broker Pte., Ltd., Asia Reinsurance Broker Pte., Ltd., Singapura 3.320.022 631.534 Singapore PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk 2.225.632 - PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk PT Reasuransi Nasional Indonesia 1.165.875 310.630 PT Reasuransi Nasional Indonesia Tune Money Genre Ltd. 826.554 93.068 Tune Money Genre Ltd. JLT Risk Solution Pte., Ltd. 642.564 - JLT Risk Solution Pte., Ltd. PT Wataka General Insurance 580.804 418.120 PT Wataka General Insurance Bectic Union Insurance Broker Ltd. 513.341 513.341 Bectic Union Insurance Broker Ltd. PT Asuransi Ekspor Indonesia 511.115 3.496 PT Asuransi Ekspor Indonesia PT Tugu Reasuransi Indonesia 491.749 60.215 PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Reasuransi Indonesia 439.649 114.141 PT Reasuransi Indonesia PT Asuransi Nugra Pacific 368.076 326.898 PT Asuransi Nugra Pacific PT Tugu Re Konsorsium Pasar 212.356 328.051 PT Tugu Re Konsorsium Pasar Lain-lain (masing-masing di bawah Rp300.000) 5.382.760 5.720.542 Others (each below Rp300,000)

Aset reasuransi: Reinsurance assets: Estimasi klaim (Catatan 18) 436.576.775 350.734.115 Estimated claims (Note 18)

Premi yang belum Unearned premium merupakan pendapatan (Catatan 18) 190.867.946 167.504.242 reserves (Note 18) Liabilitas kontrak asuransi Long term insurance contract

jangka panjang (Catatan 18) 31.395.881 1.405.768 liabilities (Note 18)

Sub-total 679.905.050 529.057.823 Sub-total Penyisihan kerugian penurunan nilai (1.667.941) (1.485.639) Provision for impairment losses

Total aset reasuransi - neto 678.237.109 527.572.184 Total reinsurance assets - net

Perubahan beban reasuransi Changes in deferred reinsurance yang ditangguhkan 8.531.657 40.447.486 ceded Perubahan pemulihan estimasi klaim Changes in estimated claim recoveries dari reasuransi (85.842.660) 129.941.998 from reinsurance Perubahan liabilitas kontrak asuransi Changes in long-term insurance contract jangka panjang dari reasuradur (24.415.614) (613.865) liabilities from reinsurer

Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

The movements of provision for impairment losses are as follows:

2013 2012

Saldo awal tahun 1.485.639 1.633.122 Balance at beginning of year Pemulihan atas penyisihan - (192.110) Recovery of provision Penyesuaian selisih kurs atas Adjustment of foreign currency on penyisihan kerugian penurunan nilai 182.302 44.627 provision for impairment losses

Saldo akhir tahun 1.667.941 1.485.639 Balance at end of year

Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun

piutang masing-masing reasuradur pada akhir tahun, manajemen Entitas Anak berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang mungkin timbul atas tidak tertagihnya piutang

Based on the review of the individual status of due from reinsurers accounts at the end of year, Subsidiaris’s management believes that the provision for impairment losses is adequate to cover possible losses that may arise from the non-collection of accounts.

Page 152: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

80

8. ASET REASURANSI (lanjutan) 8. REINSURANCE ASSET (continued) Rincian aset reasuransi berdasarkan umur piutang

adalah sebagai berikut: The details of reinsurance assets based on aging

are as follows:

2013 2012

Belum jatuh tempo 658.840.603 520.730.919 Not yet due Telah jatuh tempo: Past due: Kurang dari 90 hari 13.213.721 5.974.487 Less than 90 days 90 - 180 hari 1.450.226 372.021 90 - 180 days 181 - 360 hari 4.712.392 492.711 181 - 360 days Lebih dari 360 hari 1.688.108 1.487.685 More than 360 days

Sub-total 679.905.050 529.057.823 Sub-total

Penyisihan kerugian penurunan nilai (1.667.941) (1.485.639) Provision for impairment losses

Total aset reasuransi - neto 678.237.109 527.572.184 Total reinsurance assets - net

Nilai mata uang asing dalam akun aset reasuransi adalah sebesar AS$918.648, NZ$96.905, SIN$421 dan GBP1.588 pada tanggal 31 Desember 2013 dan AS$267.450, SIN$4.205 dan GBP1.588 pada tanggal 31 Desember 2012.

The amount of foreign currencies in reinsurance assets amounting US$918,648, NZ$96,905, SIN$421 and GBP1,588 as of December 31, 2013 and US$267,450, SIN$4,205 and GBP1,588 as of December 31, 2012.

9. PIUTANG USAHA SEKURITAS DAN JASA ADMINISTRASI EFEK

9. SECURITIES TRADING AND STOCK ADMINISTRATION FEE RECEIVABLES

Berikut ini adalah rincian saldo piutang usaha

sekuritas dan jasa administrasi efek pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai berikut:

The details of securities trading and stock administration fee receivables as of December 31, 2013 and 2012, are as follows:

2013 2012

Pihak berelasi Related parties Jasa manajer investasi dan Investment manager and administrator 317.192 409.577 administrator fees Pihak ketiga Third parties Piutang lembaga kliring dan Clearing and guarantee penjaminan - neto 3.812.083 469.402 receivables - net Komisi dan jasa perantara Commission and brokerage perdagangan efek 10.821.969 13.499.911 services fees Piutang denda keterlambatan 13.659 98.443 Late charges receivables

Total 14.964.903 14.477.333 Total Penyisihan kerugian penurunan nilai (6.336) (10.336) Provision for impairment losses

Neto 14.958.567 14.466.997 Net

Perubahan saldo penyisihan kerugian penurunan

nilai piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek adalah sebagai berikut:

The changes in provision for impairment losses on securities trading and stock administration fee receivables are as follows:

2013 2012

Saldo awal 10.336 21.409 Beginning balance Pembalikan penyisihan kerugian Reversal of provision for penurunan nilai (4.000) (11.073) impairment losses

Saldo akhir 6.336 10.336 Ending balance

Page 153: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

81

9. PIUTANG USAHA SEKURITAS DAN JASA ADMINISTRASI EFEK (lanjutan)

9. SECURITIES TRADING AND STOCK ADMINISTRATION FEE RECEIVABLES (continued)

Seluruh piutang usaha sekuritas dan jasa

administrasi efek pada tahun 2013 dan 2012 tersebut akan jatuh tempo pada berbagai tanggal di tahun 2014 dan 2013.

All securities trading and stock administration fee receivables in year 2013 and 2012 will mature on various dates in 2014 and 2013, respectively.

Berdasarkan analisa atas status masing-masing

saldo piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi pada akhir tahun, manajemen Entitas Anak berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang mungkin timbul atas tidak tertagihnya piutang tersebut.

Based on the review of the status of the individual securities trading and stock administration fee receivable accounts at the end of year, the Subsidiaries’ management has the opinion that the provision for impairment losses is adequate to cover possible losses that may arise from non-collection of the accounts.

10. INVESTASI SEWA PEMBIAYAAN - NETO 10. INVESTMENT IN FINANCING LEASES - NET

Kegiatan pembiayaan sewa Entitas Anak meliputi pembiayaan sewa gedung, peralatan industri, alat transportasi dan perabotan kantor, dan barang modal lainnya dengan masa sewa dua tahun atau lebih.

Leasing activities of a Subsidiary consist of leases of buildings, industrial machineries, transportation and office equipments, and other capital goods with lease terms of two years or more.

Berikut ini adalah rincian saldo piutang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan tahun jatuh temponya:

Below are the details of financing lease receivables as of December 31, 2013 and 2012, based on the years of maturity:

Tahun jatuh tempo 2013 2012 Due years

Telah jatuh tempo 7.622.135 3.102.458 Overdue Sampai dengan satu tahun 334.878.972 203.892.558 Within one year Lebih dari satu tahun sampai After one year but not more than lima tahun 343.687.912 217.193.675 five years Lebih dari lima tahun 1.300.764 1.121.719 More than five years

687.489.783 425.310.410 Nilai sisa terjamin 314.487.122 181.330.526 Guaranteed residual value Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui (123.382.190) (74.908.221) Unearned lease income Simpanan jaminan (314.487.122) (181.330.526) Security deposit

564.107.593 350.402.189

Penyisihan kerugian penurunan nilai Provision for impairment losses piutang sewa pembiayaan (12.873.516) (8.554.595) on financing lease receivables

Total investasi sewa pembiayaan neto 551.234.077 341.847.594 Total net investment in financing leases

Tingkat bunga efektif per tahun yang dibebankan pada piutang sewa pembiayaan berkisar antara 15,51% sampai dengan 22,00% pada tahun 2013 dan antara 15,00% sampai dengan 21,00% pada tahun 2012.

The annual effective interest rates applied to the financing lease receivables range from 15.51% to 22.00% in 2013 and from 15.00% to 21.00% in 2012.

Total pendapatan investasi sewa pembiayaan adalah sebesar Rp78.317.706 dan Rp48.082.431 masing-masing tahun 2013 dan 2012 disajikan sebagai “Sewa pembiayaan” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Total income from investment in financing lease amounting to Rp78,317,706 and Rp48,082,431 in 2013 and 2012, respectively, are presented as “Direct financing lease” in the consolidated statements of comprehensive income.

Page 154: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

82

10. INVESTASI SEWA PEMBIAYAAN - NETO (lanjutan)

10. INVESTMENT IN FINANCING LEASES - NET (continued)

Perubahan saldo penyisihan kerugian penurunan

nilai piutang sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

The changes in provision for impairment losses on financing lease receivables are as follows:

2013 2012

Saldo awal 8.554.595 5.332.777 Beginning balance Penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai 4.791.616 3.221.818 Provision for impairment losses

Penghapusbukuan piutang karena penyelesaian (74.127) - Receivables written-off due to settlement Penghapusbukuan piutang (28.463) - Receivables written-off Pembalikan penyisihan kerugian Reversal of provision penurunan nilai (370.105) - for impairment losses

Saldo akhir 12.873.516 8.554.595 Ending balance

Piutang sewa pembiayaan pada tanggal

31 Desember 2013 dan 2012 dievaluasi terhadap penurunan nilai dan penyisihan kerugian penurunan nilai telah dicadangkan. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.

Financing lease receivables as of December 31, 2013 and 2012 are evaluated for impairment and the provision for impairment losses has been provided. Management has the opinion that the provision for impairment losses is adequate to cover possible losses from non-collection of the financing lease receivables.

Lessee memberikan simpanan jaminan pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai. Simpanan jaminan ini akan digunakan sebagai pembayaran pada akhir masa sewa pembiayaan, bila hak opsi dilaksanakan lessee. Apabila lessee tidak melaksanakan hak opsinya untuk membeli aset sewa pembiayaan tersebut maka simpanan jaminan dikembalikan kepada lessee sepanjang memenuhi ketentuan dalam perjanjian sewa pembiayaan dengan hak opsi.

The lessee pays a security deposit at the time of execution of the financing lease contracts. The security deposits are used as the final installment at the end of the financing lease period, if the lessee exercises the option to purchase the leased asset. If the lessee does not exercise the bargain purchase option, the security deposit will be returned to the lessee as long as it meets the conditions on the financing lease agreement.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,

sebagian piutang sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank sebagaimana dijelaskan pada Catatan 22.

As of December 31, 2013 and 2012, certain financing lease receivables were pledged as collateral for the bank loan as discussed in Notes 22.

Page 155: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

83

11. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 11. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES Rincian saldo piutang pembiayaan konsumen pada

tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut:

The details of consumer financing receivables as of December 31, 2013 and 2012 based on the year of maturity are as follows:

Tahun jatuh tempo 2013 2012 Due years

Telah jatuh tempo 1.662.931 941.323 Overdue Sampai dengan satu tahun 99.629.423 79.129.852 Within one year Lebih dari satu tahun 186.506.747 78.117.131 After one year

287.799.101 158.188.306 Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui (64.964.693) (29.781.150) Unearned consumer financing income

222.834.408 128.407.156 Penyisihan kerugian penurunan nilai (4.915.613) (4.259.920) Provision for impairment losses

Total piutang pembiayaan konsumen 217.918.795 124.147.236 Total consumer financing receivables

Tingkat bunga efektif per tahun yang dibebankan pada piutang pembiayaan konsumen berkisar antara 14,50% sampai dengan 20,86% pada tahun 2013 dan antara 14,50% sampai dengan 20,50% pada tahun 2012.

The annual effective interest rates applied to consumer financing receivables range from 14.50% to 20.86% in 2013 and from 14.50% to 20.50% in 2012.

Total pendapatan pembiayaan konsumen adalah sebesar Rp30.372.358 dan Rp20.506.629 masing-masing tahun 2013 dan 2012 disajikan sebagai “Pembiayaan konsumen” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Total income from consumer financing amounting to Rp30,372,358 and Rp20,506,629 in 2013 and 2012, respectively, are presented as “Consumer financing” in the consolidated statements of comprehensive income.

Perubahan saldo penyisihan kerugian penurunan

nilai piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:

The changes in provision for impairment losses on consumer financing receivables are as follows:

2013 2012

Saldo awal 4.259.920 5.456.636 Beginning balance Penambahan penyisihan kerugian Additional provision for impairment penurunan nilai 1.780.222 315.485 losses Pembalikan penyisihan kerugian Reversal of provision for impairment penurunan nilai (1.032.268) (1.512.201) losses Penghapusan piutang karena penyelesaian (92.261) - Receivables written-off due to settlement

Saldo akhir 4.915.613 4.259.920 Ending balance

Piutang pembiayaan konsumen pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dievaluasi terhadap penurunan nilai dan penyisihan kerugian penurunan nilai telah dicadangkan. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.

Consumer financing receivables as of December 31, 2013 and 2012 are evaluated for impairment and provision for impairment losses has been provided. Management has the opinion that the provision for impairment losses is adequate to cover possible losses from non-collection of the consumer financing receivables.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, piutang pembiayaan konsumen digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank (Catatan 22).

As of December 31, 2013 and 2012, consumer financing receivables are pledged as collateral for the bank loans (Note 22).

Page 156: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

84

12. TAGIHAN ANJAK PIUTANG 12. FACTORING RECEIVABLES Akun ini merupakan piutang pembiayaan dari

pembelian dan/atau pengalihan piutang jangka pendek dari nasabah yang dilakukan dengan dasar “with-recourse”.

This account represents financing receivables from the purchase and/or the transfer of short-term receivables from customers which are made on a “with-recourse” basis.

Rincian tagihan anjak piutang adalah sebagai

berikut: The details of factoring receivables are as follows:

2013 2012

Tagihan anjak piutang dengan recourse 59.935.765 68.676.334 Factoring receivables with recourse Pendapatan anjak piutang yang belum diakui (66.543) (544.390) Unearned factoring income Retensi (37.784.888) (34.434.677) Retention

22.084.334 33.697.267

Penyisihan kerugian penurunan nilai (737.607) (510.698) Provision for impairment losses

Neto 21.346.727 33.186.569 Net

Seluruh saldo tagihan anjak piutang pada tanggal

31 Desember 2013 tersebut akan jatuh tempo pada berbagai tanggal di tahun 2014.

All factoring receivables balance as of December 31, 2013 will mature on various dates in 2014.

Tingkat bunga efektif per tahun yang dibebankan

pada tagihan anjak piutang berkisar antara 15,00% sampai dengan 17,00% pada tahun 2013 dan 2012.

The annual effective interest rates applied to factoring receivables range from 15.00% to 17.00% in 2013 and 2012.

Perubahan saldo penyisihan kerugian penurunan

nilai tagihan anjak piutang yang diragukan adalah sebagai berikut:

The changes in provision for impairment losses on factoring receivables are as follows:

2013 2012

Saldo awal 510.698 229.298 Beginning balance Penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai 288.272 392.007 Provision for impairment losses Pembalikan penyisihan kerugian penurunan nilai (61.363) (110.607) Reversal of provision for impairment losses

Saldo akhir 737.607 510.698 Ending balance

Tagihan anjak piutang pada tanggal

31 Desember 2013 dan 2012 dievaluasi terhadap penurunan nilai dan penyisihan kerugian penurunan nilai telah dicadangkan. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.

Factoring receivables as of December 31, 2013 and 2012 are evaluated for impairment and provision for impairment losses has been provided. Management has the opinion that the provision for impairment losses is adequate to cover possible losses from non-collection of the factoring receivables.

Page 157: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

85

13. PENYERTAAN MODAL VENTURA 13. INVESTMENTS IN VENTURE CAPITAL

2013 2012

Perumahan 62.032.753 34.290.881 Properties Perdagangan 21.659.662 1.634.155 Trading Pertambangan 10.000.000 - Mining Transportasi 5.734.817 5.954.364 Transportations Industri plastik 5.701.790 2.362.358 Plastic industries Minyak dan gas 2.992.464 6.965.920 Oil and gas Kosmetik 1.680.000 1.740.000 Cosmetics Peternakan 1.470.982 1.259.627 Ranch Jasa boga 470.139 1.379.054 Catering services Perkebunan 382.254 255.647 Plantation Periklanan 345.781 841.623 Advertising Pendidikan 307.052 330.665 Education Koperasi 111.635 - Cooperative Industri sepatu - 353.370 Shoes industries Lain-lain 715.615 763.601 Others

Total 113.604.944 58.131.265 Total Penyisihan kerugian penurunan nilai (275.134) (275.134) Provision for impairment losses

Neto 113.329.810 57.856.131 Net

Total pendapatan dari penyertaan modal ventura

adalah sebesar Rp12.998.534 dan Rp7.900.537 masing-masing tahun 2013 dan 2012 disajikan sebagai “Modal ventura” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Total income from investment in venture capital amounting to Rp12,998,534 and Rp7,900,537 in 2013 and 2012, respectively, are presented as “Venture capital” in the consolidated statements of comprehensive income.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan

akun penyertaan modal ventura pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penyertaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari penyertaan pola bagi hasil pada perusahaan pasangan usaha.

Based on a review of the investments in venture capital account at the end of the year, management believes that the investment provision is adequate to cover possible losses from investments in profit sharing of company business partner.

Penyertaan ini digunakan sebagai jaminan utang

kepada PT Bank Ganesha yang jumlahnya adalah maksimum sebesar plafond utang bank tersebut (Catatan 22).

Investment is pledged as debt collateral to PT Bank Ganesha which amount is the bank loan’s maximum amount (Notes 22).

Pada tahun 2013 dan 2012, tidak ada penambahan

maupun pembalikan penyisihan kerugian penyertaan modal ventura.

In 2013 and 2012, there is no addition or reversal of provision for impairment losses on investment in venture capital.

14. PENYERTAAN SAHAM 14. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK

Persentase kepemilikan/ Total/ Percentage of ownership Total

2013 2012 2013 2012

Metode ekuitas Equity method PT Bank Ganesha PT Bank Ganesha Biaya perolehan 29,86% 29,86% 121.766.000 121.766.000 Cost Akumulasi rugi (64.202.451) (66.848.875) Accumulated losses Bagian atas laba tahun berjalan 4.135.468 2.646.424 Equity in income for the year

Nilai tercatat 61.699.017 57.563.549 Carrying value

Metode biaya Cost method Lain-lain (masing-masing di bawah Others (each below Rp600.000 - biaya perolehan) 1.665.870 1.665.870 Rp600,000 - cost)

Total penyertaan saham 63.364.887 59.229.419 Total investments in shares of stock

Page 158: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

86

14. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 14. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK (continued)

Perusahaan memiliki penyertaan saham sebesar 29,86% atas modal disetor PT Bank Ganesha. Perusahaan asosiasi didirikan pada tanggal 15 Mei 1990 dan bergerak di bidang perbankan. Akhir periode pelaporan perusahaan asosiasi adalah sama dengan Perusahaan. Jumlah agregat aset, liabilitas, pendapatan dan laba tahun berjalan PT Bank Ganesha adalah masing-masing sebesar Rp1.991.762.411, Rp1.785.109.445, Rp195.473.913 dan Rp13.849.527 pada tahun 2013 dan sebesar Rp1.982.750.071, Rp1.789.946.632, Rp187.024.504, dan Rp8.862.773 pada tahun 2012.

The Company has investment in shares of stock of PT Bank Ganesha amounting to 29.86% of its paid-in capital. The associated company was establised on May 15, 1990 and engaged in general banking services. Ending reporting period of the associated company is the same with the Company. The aggregate amount of assets, liabilities, revenues and income for the year of PT Bank Ganesha amounted to Rp1,991,762,411, Rp1,785,109,445, Rp195,473,913 and Rp13,849,527, respectively, in 2013 and Rp1,982,750,071, Rp1,789,946,632, Rp187,024,504, and Rp8,862,773, respectively, in 2012.

15. ASET TETAP 15. FIXED ASSETS Rincian dari aset tetap terdiri atas: The details of fixed assets are as follows:

31 Desember 2013/December 31, 2013

Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending balance Additions Deductions balance

Biaya perolehan Cost Tanah 10.964.032 510.741 441.789 11.032.984 Land Bangunan dan prasarana 32.722.233 5.965.682 4.299.427 34.388.488 Buildings and improvements Kendaraan 41.376.491 5.738.820 6.573.405 40.541.906 Vehicles Office equipments, furniture Peralatan dan perabot kantor 30.207.076 5.097.049 862.752 34.441.373 and fixtures

Total biaya perolehan 115.269.832 17.312.292 12.177.373 120.404.751 Total cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Bangunan dan prasarana 14.642.461 1.307.969 3.837.074 12.113.356 Buildings and improvements Kendaraan 21.204.187 7.545.197 5.470.755 23.278.629 Vehicles Office equipments, furniture Peralatan dan perabot kantor 24.929.507 3.352.234 852.114 27.429.627 and fixtures

Total akumulasi penyusutan 60.776.155 12.205.400 10.159.943 62.821.612 Total accumulated depreciation

Nilai buku 54.493.677 57.583.139 Net book value

31 Desember 2012/December 31, 2012

Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending balance Additions Deductions balance

Biaya perolehan Cost Tanah 11.155.035 68.515 259.518 10.964.032 Land Bangunan dan prasarana 27.590.819 7.247.440 2.116.026 32.722.233 Buildings and improvements Kendaraan 40.006.659 10.771.285 9.401.453 41.376.491 Vehicles Office equipments, furniture Peralatan dan perabot kantor 29.545.741 1.418.670 757.335 30.207.076 and fixtures

Total biaya perolehan 108.298.254 19.505.910 12.534.332 115.269.832 Total cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Bangunan dan prasarana 14.460.207 959.664 777.410 14.642.461 Buildings and improvements Kendaraan 21.188.474 6.378.487 6.362.774 21.204.187 Vehicles Office equipments, furniture Peralatan dan perabot kantor 22.123.063 3.514.109 707.665 24.929.507 and fixtures

Total akumulasi penyusutan 57.771.744 10.852.260 7.847.849 60.776.155 Total accumulated depreciation

Nilai buku 50.526.510 54.493.677 Net book value

Page 159: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

87

15. ASET TETAP (lanjutan) 15. FIXED ASSETS (continued)

Rincian dari laba atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

The details of gains on sales of fixed assets are as follows:

2013 2012

Penerimaan dari penjualan 7.603.972 8.259.771 Proceeds from disposals Nilai buku neto 2.017.430 3.329.567 Net book value

Laba atas penjualan aset tetap 5.586.542 4.930.204 Gains on sale of fixed assets

Penyusutan aset tetap sebesar Rp12.205.400 dan

Rp10.852.260 masing-masing tahun 2013 dan 2012 disajikan sebagai “Beban umum dan administrasi - Penyusutan” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 28).

Depreciation expenses of fixed assets amounting to Rp12,205,400 and Rp10,852,260 in 2013 and 2012, respectively, are presented as “General and administrative expenses - Depreciation” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 28).

Termasuk dalam pengurangan aset tetap adalah

transfer ke akun properti investasi sebesar Rp1.356.916 pada tahun 2012.

Included in deduction of fixed assets, amounting to Rp1,356,916 are transferred of fixed assets to investment properties in 2012.

Jenis pemilikan hak atas tanah seluruhnya berupa HGB. Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2015 sampai 2041. Manajemen berpendapat bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.

The titles of ownership on landrights are all in the form of HGB. The landrights will be expired on several dates between 2015 to 2041. Management believes that the terms of these landrights can be renewed/extended upon their expiration.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah

harga perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan dalam kegiatan operasional adalah masing-masing sebesar Rp23.683.497 dan Rp24.102.845.

As of December 31, 2013 and 2012, the cost of fixed assets which have been fully depreciated and still used in the operational activities amounted to Rp23,683,497 and Rp24,102,845, respectively.

Berdasarkan evaluasi manajemen, nilai tercatat aset tetap dapat dipulihkan seluruhnya, dan oleh karena itu, tidak perlu dilakukan penyisihan penurunan atas nilai aset tetap.

Based on the management evaluation, the carrying value of fixed assets are fully recoverable, and hence, no provision for impairment is necessary.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tanah dan bangunan yang terletak di Bandung, Semarang, Jakarta, Medan, Solo, Surabaya dan Denpasar digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas rekening koran (Catatan 22).

As of December 31, 2013 and 2012, land and building located in Bandung, Semarang, Jakarta, Medan, Solo, Surabaya and Denpasar are pledged as collaterals for the overdraft facilities (Note 22).

Bangunan kantor VIU digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 22).

VIU’s office building is pledged as collateral of bank loan (Note 22).

Berdasarkan laporan hasil penilaian penilai independen, jumlah agregat nilai pasar bangunan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp141.866.301 dan Rp88.741.043.

Based on independent appraisal report, the aggregate market value of building as of December 31, 2013 and 2012 were Rp141,866,301 and Rp88,741,043, respectively.

Page 160: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

88

15. ASET TETAP (lanjutan) 15. FIXED ASSETS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset tetap diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sejumlah Rp138.605.668 dan Rp92.826.006. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.

On December 31, 2013 and 2012, fixed assets are covered by insurance against losses by fire and other risks with sum insured amounting to Rp138,605,668 and Rp92,826,006, respectively. The Management believes that the sum insured is adequate to cover possible losses arising from the fixed assets insured.

16. PROPERTI INVESTASI 16. INVESTMENT PROPERTIES

Mutasi dari properti investasi adalah sebagai berikut:

The movement of investments properties are as follows:

2013 2012

Saldo awal 105.701.500 91.227.632 Beginning balance Penambahan 800.000 3.200.915 Additions Perubahan nilai wajar yang diakui Changes in fair value recognized selama tahun berjalan 15.452.500 13.322.953 during the current year Pengurangan - (2.050.000) Deductions

Saldo akhir 121.954.000 105.701.500 Ending balance

Akun ini merupakan investasi Entitas Anak pada beberapa bangunan “strata title” (apartemen), tanah dan bangunan dimana tujuan pemilikannya adalah untuk dijual kembali. Sebelum terjual, tanah dan bangunan tersebut disewakan. Penghasilan sewa yang diperoleh sebesar Rp1.184.245 dan Rp1.240.919 masing-masing selama tahun 2013 dan 2012 dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan lainnya - lain-lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

This account represents the Subsidiaries’ investments in real property consisting of several apartments, land and buildings, which were acquired for re-sale purposes. Before re-sale, the properties were offered for lease and the related rent income earned, amounted to Rp1,184,245 and Rp1,240,919 in 2013 and 2012, respectively, and are presented as part of “Other revenues - others” in the consolidated statements of comprehensive income.

Pada tahun 2013 dan 2012, Entitas Anak telah melakukan penilaian kembali terhadap properti investasi. Penilaian dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Damianus Ambur, penilai independen. Berdasarkan hasil penilaian, nilai properti investasi Entitas Anak adalah sebesar Rp121.954.000 dan Rp105.701.500 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

In 2013 and 2012, Subsidiaries have performed revaluation on the investments in property. The valuation was carried out by Registered Public Appraisers Damianus Ambur, an independent appraiser. Based on the valuation reports, the value of the Subsidiaries’ investment in properties amounted to Rp121,954,000 and Rp105,701,500 as of December 31, 2013 and 2012, respectively.

Metode yang digunakan untuk penilaian adalah

pendekatan data pasar. Method used for valuation is market data approach.

Page 161: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

89

16. PROPERTI INVESTASI (lanjutan) 16. INVESTMENT PROPERTIES (continued)

Pada tahun 2012, ESI melakukan transfer atas tanah dan bangunan dari akun aset tetap ke akun properti investasi sehubungan dengan perubahan peruntukan aset tersebut. Pada tanggal transfer nilai tercatat tanah dan bangunan sebesar Rp1.356.916 dinilai pada harga wajar menjadi Rp4.670.000. Selisih penilaian aset tersebut sebesar Rp3.313.086 dicatat pada pendapatan sebagai “Selisih nilai wajar dengan nilai tercatat aset tetap yang ditransfer ke properti investasi” di “Pendapatan komprehensif lainnya” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Selanjutnya, setelah transfer dilakukan, properti investasi dicatat sebesar harga wajar.

In 2012, ESI transfers its land and building from fixed assets to investment property account in accordance with changes in function of the related assets. At the date of transfer, net book value amount of land and building amounting to Rp1,356,916 are revalue at fair value to Rp4,670,000. The difference in valuation of the related assets amounting to Rp3,313,086 is recorded in “Difference between fair value and carrying value of fixed assets transferred to investment properties” as part of “Other comprehensive income” in the consolidated statements of comprehensive income. After the transfer is executed, investment property is stated at fair value.

Pada tahun 2013 dan 2012, selisih penilaian properti investasi masing-masing sebesar Rp15.452.500 dan Rp10.009.867, dicatat sebagai bagian dari “Kenaikan properti investasi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

In 2013 and 2012, difference in revaluation of investment properties amounting to Rp15,452,500 and Rp10,009,867, respectively, are recorded as part of “Increase in investment properties” in the consolidated statements of comprehensive income.”

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, properti investasi diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sejumlah Rp25.675.000 dan Rp43.596.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas properti investasi yang dipertanggungkan.

On December 31, 2013 and 2012, investment properties are covered by insurance against losses by fire and other risks with sum insured amounting to Rp25,675,000 and Rp43,596,000, respectively. The Management believes that the sum insured is adequate to cover all possible losses.

17. UTANG KOASURANSI, REASURANSI DAN

KOMISI 17. DUE TO CO-INSURERS, REINSURERS AND

COMMISIONS PAYABLE

Utang koasuransi Due to co-insurers Rincian akun ini berdasarkan koasuradur adalah

sebagai berikut: Detail of this account by co-insurer are as follows:

2013 2012

Pihak ketiga Third parties PT Asuransi Indrapura 5.363.255 17.710.678 PT Asuransi Indrapura PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika 2.252.432 - PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika PT Asuransi Astra Buana 1.587.085 1.940.927 PT Asuransi Astra Buana PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia 1.242.610 1.322.174 PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia PT Asuransi QBE Pool Indonesia 1.015.893 1.076.015 PT Asuransi QBE Pool Indonesia PT Asuransi Purna Artanugraha - 4.596.960 PT Asuransi Purna Artanugraha

Lain-lain (masing-masing Others (each below di bawah Rp1.000.000) 2.611.028 2.186.954 Rp1,000,000)

Total utang koasuransi 14.072.303 28.833.708 Total due to co-insurers

Page 162: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

90

17. UTANG KOASURANSI, REASURANSI DAN KOMISI (lanjutan)

17. DUE TO CO-INSURERS, REINSURERS AND COMMISIONS PAYABLE (continued)

Utang koasuransi (lanjutan) Due to co-insurers (continued)

Rincian akun ini berdasarkan jenis polis adalah

sebagai berikut: Detail of this account by type of policy as follows:

2013 2012

Kebakaran 10.175.939 18.931.887 Fire Rangka kapal 2.925.442 8.253.889 Marine hull Kecelakaan 960.686 1.643.437 Accident Rekayasa 10.236 1.995 Engineering Kendaraan - 1.919 Motor vehicles Pengangkutan - 581 Marine cargo

Total 14.072.303 28.833.708 Total

Akun ini merupakan utang kepada koasuradur yang timbul sehubungan dengan liabilitas membayar premi koasuransi setelah dikurangi dengan komisi koasuransi.

This account represents premiums payable to co-insurers, less commissions under outward coinsurances.

Utang reasuransi Due to reinsurers

Transaksi reasuransi ini, yang dimaksudkan untuk mengurangi risiko Perusahaan dan Entitas Anak, dilakukan secara prospektif. Rinciannya adalah sebagai berikut:

Reinsurance transactions, which are intended to reduce the Company and Subsidiaries’ risks, are entered on a prospective basis. The details of this account are as follows:

2013 2012

Asuransi jiwa Life insurance PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk 2.163.751 897.490 PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk PT Reasuransi Internasional Indonesia 872.726 308.036 PT Reasuransi International Indonesia PT Trinity Reasuransi 496.301 - PT Trinity Reasuransi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10.000) 5.592 2.510 Others (each below Rp10,000) Asuransi kerugian Casualty insurance

Bowring Marsh Asia Pte., Ltd., Singapura 25.082.065 70.993.768 Bowring Marsh Asia Pte., Ltd., Singapore Asia Reinsurance Broker Pte., Ltd., Asia Reinsurance Broker Pte., Ltd., Singapura 20.346.520 10.968.609 Singapore Marsh Singapore Pte., Ltd., Singapura 10.132.477 22.614.127 Marsh Singapore Pte., Ltd., Singapore Guy Carpenter Pte., Ltd., 9.220.842 7.491 Guy Carpenter Pte., Ltd., Aon Specialty 7.016.712 5.489.761 Aon Specialty PT Reasuransi Nasional Indonesia 6.988.100 2.639.559 PT Reasuransi Nasional Indonesia Marsh Korea Inc., Korea Selatan 4.648.160 3.990.689 Marsh Korea Inc., South Korea JLT Risk Solutions Asia Pte., Ltd., JLT Risk Solutions Asia Pte., Ltd., Singapura 3.164.990 3.198.081 Singapore Marsh Ltd., Norwich 2.898.690 3.546.650 Marsh Ltd., Norwich JLT Risk London 2.346.231 2.622.891 JLT Risk London Tune Money Genre, Ltd. - 3.510.011 Tune Money Genre, Ltd. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2.000.000) 9.177.151 35.385.707 Others (each below Rp2,000,000)

Total utang reasuransi 104.560.308 166.175.380 Total due to reinsurers

Page 163: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

91

17. UTANG KOASURANSI, REASURANSI DAN KOMISI (lanjutan)

17. DUE TO COINSURERS, REINSURERS AND COMMISIONS PAYABLE (continued)

Utang reasuransi (lanjutan) Due to reinsurers (continued)

Rincian utang reasuransi berdasarkan umur utang adalah sebagai berikut:

The details of due to reinsurers based on aging are as follows:

2013 2012

Belum jatuh tempo 57.665.090 81.723.391 Not yet due Jatuh tempo: Past due: Kurang dari 90 hari 14.143.140 69.055.076 Less than 90 days 90 - 180 hari 32.752.078 15.396.913 90 - 180 days

Total utang reasuransi 104.560.308 166.175.380 Total due to reinsurers

Utang komisi Commissions payable

Utang komisi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan jenis polis adalah sebagai berikut:

Commissions payable by type of policy as of December 31, 2013 and 2012 are as follow:

2013 2012

Asuransi kerugian 9.619.277 7.044.624 Casualty insurance Asuransi jiwa 919.132 1.389.288 Life insurance

Total utang komisi 10.538.409 8.433.912 Total commissions payable

Rincian akun ini berdasarkan agen atau broker

adalah sebagai berikut: Detail of this account by agent or broker are as

follows:

2013 2012

Komisi agen 7.091.295 5.956.360 Agent commission Komisi broker 3.447.114 2.477.552 Brokerage commission

Total utang komisi 10.538.409 8.433.912 Total commissions payable Rincian akun ini berdasarkan jenis polis adalah

sebagai berikut: Detail of this account by type of policy as follows:

2013 2012

Asuransi kerugian Casualty insurance Kecelakaan 3.081.894 2.630.574 Accident Kebakaran 3.654.841 1.738.622 Fire Rangka Kapal 1.365.235 827.258 Marine Hull Kendaraan 646.572 370.880 Motor vehicles Rekayasa 445.458 - Engineering Pengangkutan 425.278 1.477.290 Marine cargo

Total commissions payable Total utang komisi asuransi kerugian 9.619.278 7.044.624 casualty insurance Asuransi jiwa 919.131 1.389.288 Life insurance

Total 10.538.409 8.433.912 Total

Page 164: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

92

17. UTANG KOASURANSI, REASURANSI DAN KOMISI (lanjutan)

17. DUE TO COINSURERS, REINSURERS AND COMMISIONS PAYABLE (continued)

Utang komisi (lanjutan) Commissions payable (continued)

Nilai mata uang asing dalam akun utang koasuransi, reasuransi dan komisi adalah sebesar AS$8.631.993, EUR18.252, SIN$54.220, GBP9.963, JPY2.955.000 dan AUS$174 pada tanggal 31 Desember 2013 dan AS$15.319.941, EUR300.257, SIN$215.585, GBP12.056, JPY3.278.750, AUS$73.674 dan HK$100 pada tanggal 31 Desember 2012.

The amount of foreign currencies in due to co-insurers, reinsurers and commissions payable are amounting to US$8,631,993, EUR18,252, SIN$54,220, GBP9,963, JPY2,955,000 and AUS$174 as of December 31, 2013 and US$15,319,941, EUR300,257, SIN$215,585, GBP12,056, JPY3,278,750, AUS$73,674 and HK$100 as of December 31, 2012.

18. LIABILITAS MANFAAT POLIS MASA DEPAN,

PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN, ESTIMASI KLAIM, UTANG KLAIM, LIABILITAS KONTRAK ASURANSI JANGKA PANJANG DAN LIABILITAS KEPADA PEMEGANG UNIT LINK

18. LIABILITY FOR FUTURE POLICY BENEFITS, UNEARNED PREMIUMS, ESTIMATED CLAIMS, CLAIMS PAYABLE, LONG-TERM INSURANCE CONTRACT LIABILITIES AND LIABILITY TO UNIT LINK HOLDERS

Liabilitas manfaat polis masa depan Liability for future policy benefits

Liabilitas manfaat polis masa depan pada tanggal

31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The liability for future policy benefits as of December 31, 2013 and 2012 are as follow:

2013 2012

Asuransi jiwa (Konvensional) Life insurance (Conventional) Kombinasi endowment 266.677.457 245.946.308 Endowment combination Seumur hidup 47.903.177 52.322.597 Whole life Kematian Eka Warsa 26.700.314 20.229.975 Term insurance Endowment 146.642.037 128.611.197 Endowment Lain-lain 1.262.374 1.226.341 Others

Total liabilitas manfaat polis masa depan 489.185.359 448.336.418 Total liability for future policy benefits

Perubahan liabilitas manfaat Changes in liability polis masa depan 40.848.941 8.579.666 for future policy benefits

Rekonsiliasi perubahan liabilitas manfaat polis

masa depan: Reconciliation of movement of liabilities for future

policy benefits: 2013 2012

Saldo awal tahun 448.336.418 439.756.752 Balance at beginning of year Perubahan asumsi dan pembayaran Changes in assumption and klaim dan manfaat - neto 40.848.941 8.579.666 claim and benefit payments - net

Saldo akhir tahun 489.185.359 448.336.418 Balance at end of year

Page 165: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

93

18. LIABILITAS MANFAAT POLIS MASA DEPAN, PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN, ESTIMASI KLAIM, UTANG KLAIM, LIABILITAS KONTRAK ASURANSI JANGKA PANJANG DAN LIABILITAS KEPADA PEMEGANG UNIT LINK (lanjutan)

18. LIABILITY FOR FUTURE POLICY BENEFITS, UNEARNED PREMIUMS, ESTIMATED CLAIMS, CLAIMS PAYABLE, LONG-TERM INSURANCE CONTRACT LIABILITIES AND LIABILITY TO UNIT LINK HOLDERS (continued)

Liabilitas manfaat polis masa depan (lanjutan) Liability for future policy benefits (continued)

Liabilitas manfaat polis masa depan sebesar

Rp489.185.359 dan Rp448.336.418 masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 dihitung oleh David Soetadi, FSAI, aktuaris independen, masing-masing dengan laporan tertanggal 30 Januari 2013 dan 25 Januari 2012.

Liability for future policy benefits of Rp489,185,359 and Rp448,336,418 in 2013 and 2012, respectively, which has been computed by David Soetadi, FSAI, an independent actuary, each with report dated on January 30, 2013 and January 25, 2012, rescpectively.

Premi yang belum merupakan pendapatan Unearned premiums

Rincian dari akun ini berdasarkan jenis polis adalah

sebagai berikut: This account is broken down by type of policy as

follows:

2013 2012

Asuransi jiwa Life insurance Kesehatan 124.317.645 113.882.339 Health Kematian Eka Warsa 8.268.792 10.395.435 Term insurance Kecelakaan 3.479.717 3.178.414 Accident

Asuransi kerugian Casualty insurance Kebakaran 139.513.013 115.077.469 Fire Kecelakaan 40.753.815 41.490.519 Accident

Rangka kapal 33.716.476 34.215.987 Marine hull

Kendaraan 17.496.645 16.962.627 Motor vehicles Rekayasa 4.376.900 5.771.812 Engineering Pengangkutan 117.169 97.015 Marine cargo

Total premi yang belum merupakan pendapatan 372.040.172 341.071.617 Total unearned premiums

Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan 30.968.555 97.105.725 Changes in unearned premiums

Page 166: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

94

18. LIABILITAS MANFAAT POLIS MASA DEPAN, PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN, ESTIMASI KLAIM, UTANG KLAIM, LIABILITAS KONTRAK ASURANSI JANGKA PANJANG DAN LIABILITAS KEPADA PEMEGANG UNIT LINK (lanjutan)

18. LIABILITY FOR FUTURE POLICY BENEFITS, UNEARNED PREMIUMS, ESTIMATED CLAIMS, CLAIMS PAYABLE, LONG-TERM INSURANCE CONTRACT LIABILITIES AND LIABILITY TO UNIT LINK HOLDERS (continued)

Premi yang belum merupakan pendapatan (lanjutan)

Unearned premiums (continued)

Rekonsiliasi perubahan premi yang belum merupakan pendapatan adalah sebagai berikut:

The reconciliation of unearned premium reserve is as follows:

2013 2012

Premi Premi yang belum yang belum merupakan merupakan pendapatan/ Aset pendapatan/ Aset Unearned reasuransi/ Unearned reasuransi/ premium Reinsurance Neto/ premium Reinsurance Neto/ reserve assets Net reserve assets Net

Asuransi Jiwa Life Insurance Saldo, 1 Januari 127.456.188 (1.779.206) 125.676.982 69.026.455 (1.536.039) 67.490.416 Balance, January 1

Premi bruto pada tahun Gross premiums in berjalan 27.416.814 (24.688) 27.392.126 14.156.703 (243.167) 13.913.536 current year

Pendapatan premi selama Premiums earned during tahun berjalan (17.850.929) (2.512.247) (20.363.176) 44.273.030 - 44.273.030 current year

Saldo, 31 Desember 137.022.073 (4.316.141) 132.705.932 127.456.188 (1.779.206) 125.676.982 Balance, December 31

Asuransi Kerugian Casualty Insurance Saldo, 1 Januari 213.615.429 (165.725.036) 47.890.393 174.939.437 (125.520.717) 49.418.720 Balance, January 1

Premi bruto pada tahun Gross premiums in berjalan 391.619.768 (316.282.338) 75.337.430 439.958.356 (343.850.006) 96.108.350 current year

Pendapatan premi selama Premiums earned during tahun berjalan (370.217.098) 295.455.569 (74.761.529) (401.282.364) 303.645.687 (97.636.677) current year

Saldo, 31 Desember 235.018.099 (186.551.805) 48.466.294 213.615.429 (165.725.036) 47.890.393 Balance, December 31

Estimasi klaim Estimated claims

Rincian akun ini berdasarkan jenis polis adalah sebagai berikut:

This account is broken down by type of policy as follows:

2013 2012

Asuransi jiwa Life insurance Kesehatan 10.095.717 8.329.446 Health Kematian - 181.501 Death

Asuransi kerugian Casualty insurance Rangka kapal 348.311.803 276.877.183 Marine hull

Kebakaran 56.923.592 45.434.305 Fire Rekayasa 21.081.564 6.410.698 Engineering Pengangkutan 16.063.366 32.755.632 Marine cargo Kecelakaan 7.593.417 6.105.888 Accident

Kendaraan 5.898.071 5.514.198 Motor vehicles

Total estimasi klaim 465.967.530 381.608.851 Total estimated claims IBNR 16.075.212 2.022.585 IBNR

Total 482.042.742 383.631.436 Total

Perubahan estimasi klaim 98.411.306 (130.738.752) Changes in estimated claims

Page 167: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

95

18. LIABILITAS MANFAAT POLIS MASA DEPAN, PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN, ESTIMASI KLAIM, UTANG KLAIM, LIABILITAS KONTRAK ASURANSI JANGKA PANJANG DAN LIABILITAS KEPADA PEMEGANG UNIT LINK (lanjutan)

18. LIABILITY FOR FUTURE POLICY BENEFITS, UNEARNED PREMIUMS, ESTIMATED CLAIMS, CLAIMS PAYABLE, LONG-TERM INSURANCE CONTRACT LIABILITIES AND LIABILITY TO UNIT LINK HOLDERS (continued)

Estimasi klaim (lanjutan) Estimated claims (continued)

Rekonsiliasi perubahan estimasi klaim adalah sebagai berikut:

The reconciliation of changes in estimated claims is as follows:

2013 2012

Estimasi Aset Estimasi Aset klaim/ reasuransi/ klaim/ reasuransi/ Estimated Reinsurance Neto/ Estimated Reinsurance Neto/ claims assets Net claims assets Net

Saldo, 1 Januari 383.631.436 (350.734.115) 32.897.321 514.370.188 (480.676.113) 33.694.075 Balance, January 1 Klaim dilaporkan tahun berjalan Claim reported and net dan mutasi neto estimasi klaim movement of estimated selama tahun berjalan 190.054.169 (131.962.031) 58.092.138 41.296.414 37.969.746 79.266.160 claim during the year Klaim yang dibayar selama Claims paid during the tahun berjalan (91.642.863) 46.119.371 (45.523.492) (172.035.166) 91.972.252 (80.062.914) year

Saldo, 31 Desember 482.042.742 (436.576.775) 45.465.967 383.631.436 (350.734.115) 32.897.321 Balance, December 31

Utang klaim Claims payable Rincian akun ini berdasarkan tertanggung adalah

sebagai berikut: Details of this account by claimant are as follows:

2013 2012

Asuransi jiwa Life insurance Pihak ketiga 40.868.988 38.032.346 Third parties

Asuransi kerugian Casualty insurance Pihak ketiga Third parties PT Gajah Tunggal Tbk 6.079.290 31.341 PT Gajah Tunggal Tbk PT Anak Jaya Bapak Sejahtera 1.180.451 - PT Anak Jaya Bapak Sejahtera Mary Setiawati 364.426 - Mary Setiawati PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - 375.685 PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk PT Indexim Coalindo - 278.310 PT Indexim Coalindo PT Merakeh - 185.950 PT Merakeh Lain-lain 1.424.873 1.148.327 Others

Total 49.918.028 40.051.959 Total

Page 168: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

96

18. LIABILITAS MANFAAT POLIS MASA DEPAN, PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN, ESTIMASI KLAIM, UTANG KLAIM, LIABILITAS KONTRAK ASURANSI JANGKA PANJANG DAN LIABILITAS KEPADA PEMEGANG UNIT LINK (lanjutan)

18. LIABILITY FOR FUTURE POLICY BENEFITS, UNEARNED PREMIUMS, ESTIMATED CLAIMS, CLAIMS PAYABLE, LONG-TERM INSURANCE CONTRACT LIABILITIES AND LIABILITY TO UNIT LINK HOLDERS (continued)

Utang klaim (lanjutan) Claims payable (continued)

Rincian akun ini berdasarkan jenis polis adalah

sebagai berikut: This account is broken down by type of policy as

follows:

2013 2012

Asuransi jiwa Life insurance Tahapan 22.142.096 17.935.660 Benefits Nilai tunai 15.508.609 14.222.009 Cash value Klaim rumah sakit 1.697.842 5.519.324 Hospital claims Klaim meninggal 1.520.441 355.352 Death claims

Asuransi kerugian Casualty insurance Kebakaran 7.965.558 248.791 Fire Kendaraan 982.120 1.658.689 Motor vehicles Pengangkutan 80.123 88.694 Marine cargo Kecelakaan 20.614 9.753 Accident Rangka kapal 625 6.559 Marine hull Rekayasa - 7.128 Engineering

Total utang klaim 49.918.028 40.051.959 Total claims payable

Liabilitas kontrak asuransi jangka panjang Long-term insurance contract liabilities

Rincian dari akun ini berdasarkan jenis polis adalah sebagai berikut:

Details of this account by type of policies are as follows:

2013 2012

Kecelakaan 20.525.981 1.736.365 Accident Kendaraan 10.373.603 8.261.999 Motor vehicles Kebakaran 9.649.816 2.778.335 Fire Rekayasa 2.360.040 1.626.314 Engineering

Total liabilitas kontrak asuransi Total long-term insurance jangka panjang 42.909.440 14.403.013 contract liabilities

Perubahan liabilitas kontrak asuransi Changes in long-term jangka panjang 28.506.427 4.370.557 insurance contract liabilities

Page 169: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

97

18. LIABILITAS MANFAAT POLIS MASA DEPAN, PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN, ESTIMASI KLAIM, UTANG KLAIM, LIABILITAS KONTRAK ASURANSI JANGKA PANJANG DAN LIABILITAS KEPADA PEMEGANG UNIT LINK (lanjutan)

18. LIABILITY FOR FUTURE POLICY BENEFITS, UNEARNED PREMIUMS, ESTIMATED CLAIMS, CLAIMS PAYABLE, LONG-TERM INSURANCE CONTRACT LIABILITIES AND LIABILITY TO UNIT LINK HOLDERS (continued)

Liabilitas kontrak asuransi jangka panjang (lanjutan)

Long-term insurance contract liabilities (continued)

Rekonsiliasi perubahan liabilitas kontrak asuransi jangka panjang adalah sebagai berikut:

The reconciliation of long-term insurance contracts liabilities are as follows:

2013 2012

Liabilitas Liabilitas kontrak kontrak asuransi asuransi jangka panjang/ jangka panjang/ Long-term Aset Long-term Aset insurance reasuransi/ insurance reasuransi/ contract Reinsurance Neto/ contract Reinsurance Neto/ liabilities assets Net liabilities assets Net

Saldo, 1 Januari 14.403.013 (1.405.768) 12.997.245 10.032.456 (791.903) 9.240.553 Balance, January 1 Perubahan asumsi Changes in tahun berjalan 28.506.427 (24.415.614) 4.090.813 4.370.557 (613.865) 3.756.692 current year assumption

Saldo, 31 Desember 42.909.440 (25.821.382) 17.088.058 14.403.013 (1.405.768) 12.997.245 Balance, December 31

Liabilitas kepada pemegang unit link Liability to unit link holders

Akun ini merupakan investasi dari pemegang unit

link yang terdiri dari produk-produk sebagai berikut: This account represents the unit link holders’

investments consisting of the following products: 2013 2012

Flexisafe managed fund 354.925.720 339.003.986 Flexisafe managed funds Flexisafe 298.580.877 288.681.817 Flexisafe SafePlus 166.030.659 281.038.758 SafePlus Equity fund 76.847.112 77.107.201 Equity fund Stable link 28.720.614 26.672.114 Stable link Safe link - 1.855 Safe link

Total liabilitas kepada pemegang unit link 925.104.982 1.012.505.731 Total liability to unit link holders

Perubahan liabilitas kepada pemegang unit link (87.400.749) 211.307.443 Changes in liability to unit link holders

Rekonsiliasi perubahan liabilitas kepada pemegang unit link:

Reconciliation of movement on liability to unit link holders :

2013 2012

Saldo awal tahun 1.012.505.731 801.198.288 Balance at beginning of year Premi diterima ditahun berjalan 400.897.856 447.290.251 Premium receipt for the current year Hasil investasi ditahun berjalan 8.284.310 110.973.074 Investment income for the current year Penebusan (408.838.117) (257.420.649) Redemption Pembayaran fee dan beban lainnya (87.744.798) (89.535.233) Fees and other expenses

Saldo akhir tahun 925.104.982 1.012.505.731 Balance at end of year

Page 170: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

98

18. LIABILITAS MANFAAT POLIS MASA DEPAN, PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN, ESTIMASI KLAIM, UTANG KLAIM, LIABILITAS KONTRAK ASURANSI JANGKA PANJANG DAN LIABILITAS KEPADA PEMEGANG UNIT LINK (lanjutan)

18. LIABILITY FOR FUTURE POLICY BENEFITS, UNEARNED PREMIUMS, ESTIMATED CLAIMS, CLAIMS PAYABLE, LONG-TERM INSURANCE CONTRACT LIABILITIES AND LIABILITY TO UNIT LINK HOLDERS (continued)

Liabilitas kepada pemegang unit link (lanjutan) Liability to unit link holders (continued)

Nilai mata uang asing dalam akun liabilitas manfaat polis masa depan, premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi klaim, utang klaim, liabilitas kontrak asuransi jangka panjang dan liabilitas kepada pemegang unit link setelah dikurangi aset reasuransi dalam Catatan 8 adalah sebesar AS$22.373.643, EUR101, SIN$1.771, GBP425 dan AUS$180 pada tanggal 31 Desember 2013 dan AS$25.481.488, EUR192, SIN$3.516, GBP2.324, JPY21.580, AUS$906 dan HK$1 pada tanggal 31 Desember 2012.

The amount of foreign currencies in liability for future policy benefits, unearned premiums, estimated claims, claims payable, long-term insurance contract liabilities and liability to unit link holders account after deduct with reinsurance assets which presented in Note 8 amounted to US$22,373,643, EUR101, SIN$1,771, GBP425 and AUS$180 as of December 31, 2013 and US$25,481,488, EUR192, SIN$3,516, GBP2,324, JPY21,580, AUS$906 and HK$1 as of December 31, 2012.

19. UTANG USAHA SEKURITAS DAN JASA

ADMINISTRASI EFEK 19. SECURITIES TRADING AND STOCK

ADMINISTRATION FEE PAYABLES Berikut ini adalah rincian utang usaha sekuritas

dan jasa administrasi efek pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai berikut:

The details of securities trading and stock administration fee payables as of December 31, 2013 and 2012, are as follows:

2013 2012

Pihak ketiga Third parties Saldo masing-masing lebih atau sama Each balance more or equal to 5% dengan 5% dari jumlah utang nasabah 2.585.282 1.258.753 of the amount payable to customers Saldo masing-masing kurang dari Each balance less than 5% of the amount 5% dari jumlah utang nasabah 1.368.782 2.235.368 payable to customers Total 3.954.064 3.494.121 Total

20. PERPAJAKAN 20. TAXATION Utang pajak terdiri dari: Taxes payable consist of:

2013 2012

Pajak penghasilan Income taxes Pasal 21 3.956.693 2.020.321 Article 21 Pasal 23 dan 26 1.190.970 941.708 Articles 23 and 26 Pasal 25 808.007 1.159.406 Article 25 Pasal 29 2.479.864 2.615.590 Article 29 Pajak Pertambahan Nilai 179.924 276.831 Value Added Tax

Total utang pajak 8.615.458 7.013.856 Total taxes payable

Page 171: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

99

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif, dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Reconciliation between income before income tax expense, as shown in the statements of comprehensive income, and the estimated taxable income, for the years ended December 31, 2013 and 2012, is as follows:

2013 2012

Laba sebelum beban pajak Income before penghasilan menurut laporan income tax expense per laba rugi komprehensif consolidated statements of konsolidasian 103.859.011 84.898.211 comprehensive income Laba Entitas Anak sebelum beban Subsidiaries’ income before income pajak penghasilan (113.216.684) (100.975.046) tax expense Eliminasi 82.551.549 77.969.312 Elimination

Laba sebelum beban pajak Income before income tax expense penghasilan Perusahaan 73.193.876 61.892.477 of the Company

Beda temporer: Temporary difference: Imbalan kerja karyawan 1.250 2.855 Employees’ benefits Beda tetap: Permanent differences: Laba atas pelepasan investasi 16.027.777 - Gain on sale of investments Bagian atas laba neto entitas Equity in net earnings of an associated asosiasi dan Entitas Anak (82.112.566) (70.467.264) company and Subsidiaries Laba penjualan reksa dana (59.577) (206.164) Gain on sale of mutual funds Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas kenaikan/penurunan Unrealized gain (loss) nilai surat berharga (6.277) 15.525 on increase/decrease of securities Pendapatan bunga yang pajaknya Interest income already subjected bersifat final (98.323) (3.827) to final tax Lain-lain 661.407 4.075.091 Others

Taksiran penghasilan (rugi) fiskal - Estimated taxable income (loss) - Perusahaan 7.607.567 (4.691.307) Company Kompensasi rugi fiskal (13.072.392) (8.381.085) Tax loss carryforward

Total kompensasi rugi fiskal - Perusahaan (5.464.825) (13.072.392) Total tax loss carryforward - Company

Perusahaan akan melaporkan taksiran rugi fiskal tahun 2013 dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2013 sesuai dengan perhitungan pajak di atas, sedangkan taksiran rugi fiskal tahun 2012 adalah sesuai dengan jumlah yang tercantum pada SPT tahun 2012 yang telah disampaikan Perusahaan ke Kantor Pelayanan Pajak.

The Company will report the 2013 estimated fiscal loss in its 2013 Annual Tax Return (SPT) based on the related amount stated above, while the amount of fiscal loss for 2012 as stated above, conformed with the 2012 SPT filed by the Company to the Tax Office.

Page 172: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

100

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued) Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan

badan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku untuk laba komersial sebelum beban pajak penghasilan badan dan beban pajak penghasilan badan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut:

A reconciliation between corporate income tax expense as calculated by applying the prevailing tax rates to the commercial income before corporate income tax expense and the Company’s corporate income tax expense for the years ended December 31, 2013 and 2012, are as follows:

2013 2012

Laba sebelum beban pajak Income before penghasilan menurut laporan income tax expense per consolidated laba rugi komprehensif konsolidasian 103.859.011 84.898.211 statements of comprehensive income

Beban pajak dengan tarif yang berlaku 25.964.753 21.224.553 Tax expense at prevailing tax rate Beda tetap: Permanent differences: Rugi fiskal yang tidak diakui pajak Loss on fiscal not recognized as tangguhannya 4.667.943 27.258.352 deferred taxes Bagian atas laba neto entitas Equity in net earnings of an associated asosiasi dan Entitas Anak (20.673.263) (17.754.308) company and Subsidiaries Laba penjualan reksa dana (390.202) (64.971) Gain on sale of mutual funds Keuntungan yang belum direalisasi atas Unrealized gain on increase of kenaikan nilai surat berharga (42.832) (14.407.601) marketable securities Laba atas kenaikan properti investasi (3.325.285) (2.502.467) Gain on increase of investment properties Pendapatan bunga yang pajaknya Interest income already subjected bersifat final (10.937.384) (10.908.998) to final tax Penghasilan lain yang pajaknya Other income already subjected bersifat final (837.830) (721.757) to final tax Eliminasi akun-akun dengan Elimination accounts with Entitas Anak 21.874.257 19.492.328 Subsidiaries Laba atas pelepasan investasi 4.006.944 - Gain on sale of investments Lain-lain (9.137.535) (9.783.952) Others Beda temporer yang tidak diakui Unrecognized deferred tax from pajak tangguhannya: temporary difference: Imbalan kerja karyawan 430.858 25.714 Employees’ benefits

Beban pajak penghasilan Corporate income tax expense - badan - konsolidasian 11.600.424 11.856.893 consolidated

Denda pajak 175.625 19.752 Tax penalty

Total 11.776.049 11.876.645 Total

Beban pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut:

The corporate income tax expense are as follow:

2013 2012

Beban pajak tahun berjalan Current tax expense Entitas Anak 13.359.034 11.274.953 Subsidiaries Beban (manfaat) pajak tangguhan Deferred tax expense (income) Entitas Anak (1.582.985) 601.692 Subsidiaries

Total 11.776.049 11.876.645 Total

Page 173: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

101

Pengaruh pajak tangguhan yang timbul dari beda

temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:

The deferred tax effects arising from the significant temporary differences between commercial and tax reporting are as follows:

2013 2012

Aset pajak tangguhan - neto Deferred tax assets - net Entitas Anak 847.744 819.095 Subsidiaries Liabilitas pajak tangguhan - neto Deferred tax liabilities - net Entitas Anak 2.639.460 4.193.796 Subsidiaries

Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak

tangguhan Entitas Anak dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.

Surat Tagihan Pajak

Management believes that the Subsidiaries’ deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income.

Tax Collection Notices

Perusahaan Pada tanggal 28 November 2013, Kantor

Pelayanan Pajak (“KPP”) menerbitkan Surat Tagihan Pajak (“STP”) No. 00002/107/04/054/13 atas PPN untuk tahun fiskal 2004 sebesar Rp114.800. Berdasarkan surat No. 013/EDI/I/2014 tanggal 17 Januari 2014, Perusahaan mengajukan permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi atas STP tersebut kepada Direktur Jendral Pajak.

The Company On November 28, 2013, the Tax Office (“KPP”) issued the Tax Collection Notices (“STP”) No. 00002/107/04/054/13 of VAT for fiscal year 2004 amounting to Rp114,800. Based on letter No. 013/EDI/I/2014 dated January 17, 2014, the Company submitted request for reduction or waiver of administrative sanctions to the Directorate General of Tax for the STP.

Pada tanggal 28 November 2013, KPP menerbitkan STP No. 00014/107/05/054/13 atas PPN untuk tahun fiskal 2005 sebesar Rp195.440. Berdasarkan surat No. 014/EDI/I/2014 tanggal 17 Januari 2014, Perusahaan mengajukan permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi atas STP tersebut kepada Direktur Jendral Pajak.

On November 28, 2013, KPP issued the STP No. 00014/107/05/054/13 of VAT for fiscal year 2005 amounting to Rp195,440. Based on letter No. 014/EDI/I/2014 dated January 17, 2014, the Company submitted request for reduction or waiver of administrative sanctions to the Directorate General of Tax for the STP.

Pada tanggal 28 November 2013, KPP menerbitkan STP No. 00003/107/06/054/13 atas PPN untuk tahun fiskal 2006 sebesar Rp67.304. Berdasarkan surat No. 015/EDI/I/2014 tanggal 17 Januari 2014, Perusahaan mengajukan permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi atas STP tersebut kepada Direktur Jendral Pajak.

On November 28, 2013, KPP issued the STP No. 00003/107/06/054/13 of VAT for fiscal year 2006 amounting to Rp67,304. Based on letter No. 015/EDI/I/2014 dated January 17, 2014, the Company submitted request for reduction or waiver of administrative sanctions to the Directorate General of Tax for the STP.

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

Page 174: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

102

20. PERPAJAKAN (lanjutan)

Surat Tagihan Pajak (lanjutan)

Perusahaan (lanjutan)

20. TAXATION (continued)

Tax Collection Notices (continued)

The Company (continued)

Pada tanggal 28 November 2013, KPP menerbitkan STP No. 00007/107/07/054/13 atas PPN untuk tahun fiskal 2007 sebesar Rp89.961. Berdasarkan surat No. 016/EDI/I/2014 tanggal 17 Januari 2014, Perusahaan mengajukan permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi atas STP tersebut kepada Direktur Jendral Pajak.

On November 28, 2013, KPP issued the STP No. 00007/107/07/054/13 of VAT for fiscal year 2007 amounting to Rp89,961. Based on letter No. 016/EDI/I/2014 dated January 17, 2014, the Company submitted request for reduction or waiver of administrative sanctions to the Directorate General of Tax for the STP.

Pada tanggal 28 November 2013, KPP menerbitkan STP No. 00006/107/08/054/13 atas PPN untuk tahun fiskal 2008 sebesar Rp68.000. Berdasarkan surat No. 017/EDI/I/2014 tanggal 17 Januari 2014, Perusahaan mengajukan permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi atas STP tersebut kepada Direktur Jendral Pajak.

On November 28, 2013, KPP issued the STP No. 00006/107/08/054/13 of VAT for fiscal year 2008 amounting to Rp68,000. Based on letter No. 017/EDI/I/2014 dated January 17, 2014, the Company submitted request for reduction or waiver of administrative sanctions to the Directorate General of Tax for the STP.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum menerima hasil keputusan permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi dari Kantor Pelayanan Pajak atas STP tersebut.

Until the completion date of the consolidated financial statements, the Company has not yet received the result of the request for reduction or waiver of administrative sanctions from the Tax Office for the STP.

Surat Ketetapan Pajak Tax Assessment Letter

ESI ESI

Pada bulan April 2012, ESI menerima Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) yang menyetujui klaim atas kelebihan pembayaran pajak tahun 2010 sebesar Rp92.089. Klaim tersebut diterima oleh ESI sebesar Rp72.535 (setelah dikompensasikan dengan kekurangan pembayaran dan denda pajak lainnya sebesar Rp19.554). Berdasarkan SKP tersebut, taksiran rugi fiskal untuk tahun pajak 2009 direvisi dari sebelumnya sejumlah Rp5.579.920 menjadi sejumlah Rp607.374. Bulan November 2012, ESI menerima tagihan pajak penghasilan karyawan Pasal 21 atas masa Desember 2011 sebesar Rp198.

In April 2012, ESI received Tax Assessment Letter (“SKP”) which approved claim for tax refund for 2010 amounting to Rp92,089. The related claim received by ESI amounted to Rp72,535 (after being compensated with underpayment and other tax penalties amounted to Rp19,554). Based on the said SKP, estimated fiscal loss in 2009 was revised from Rp5,579,920 to Rp607,374. On November 2012, ESI received tax collection letter for tax Art 21 of period December 2011 amounting to Rp198.

Pada bulan April 2013, ESI menerima SKP yang menolak klaim atas kelebihan pembayaran pajak tahun 2011 sebesar Rp97.824 dan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) untuk tahun 2011 sebesar Rp600.560 dan denda pajak lain sebesar Rp192.179. Selain itu, ESI juga menerima SKP dan STP atas Pajak Penghasilan Pasal 4(2), 23 dan PPN dengan total sebesar Rp23.064. Pada tanggal 17 Mei 2013 ESI telah melakukan pembayaran sebesar Rp623.624.

In April 2013, ESI received SKP which decline the claim for tax refund for the year 2011, amounted to Rp97,824 and received Tax Underpayment Assessment Letters (“SKPKB”) for the year 2011 amounted to Rp600,560 and other tax penalties amounted Rp192,179. Furthermore, ESI also received the SKP and STP of Income Tax Art 4(2), 23 and VAT with total amount Rp23,064. On May 17, 2013, ESI has paid amounting to Rp623,624.

Page 175: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

103

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

Surat Ketetapan Pajak (lanjutan) Tax Assessment Letter (continued)

ELI ELI Pada bulan September 2013, ELI menerima Surat

Ketetapan Pajak Nihil (“SKPN”) No. 00005/506/04/073/13 yang menyatakan tidak adanya kewajiban pembayaran pajak tambahan terkait dengan pajak penghasilan badan tahun 2004. ELI juga menerima SKPKB No. 00006/201/04/073/13 mengenai kekurangan pembayaran pajak sebesar Rp83.329 atas PPh pasal 21 untuk tahun pajak 2004, SKPKB No. 00008/203/04/073/13 mengenai kekurangan bayar sebesar Rp3.186 atas PPh pasal 23 atas bulan Desember 2004 dan SKPKB No. 00005/240/04/073/13 mengenai kekurangan bayar sebesar Rp35.970 atas PPh pasal 4(2) atas bulan Desember 2004. Selain itu, ELI juga menerima SKPN atas PPh pasal 23 dan 4(2) untuk bulan Januari hingga November tahun pajak 2004.

In September 2013, ELI received a Nil Tax Assessment (“SKPN”) No. 00005/506/04/073/13 which stated that there is no additional tax payment related to corporate income tax in 2004. ELI also received SKPKB No. 00006/201/04/073/13 regarding underpayment amounting to Rp83.329 for Income tax article 21 of 2004 fiscal year, SKPKB No. 00008/203/04/073/13 regarding underpayment amounting to Rp3.186 for Income tax article 23 of December 2004 and SKPKB No. 00005/240/04/073/13 regarding underpayment amounting to Rp35.970 for Income tax article 4(2) of December 2004. In addition, ELI also received a SKPN for Income tax articles 23 and 4(2) for January to November of 2004 fiscal year.

Pada bulan September 2013, ELI menerima SKPN

No. 00006/506/05/073/13 yang menyatakan tidak adanya kewajiban pembayaran pajak tambahan terkait dengan pajak penghasilan badan tahun 2005. ELI juga menerima SKPKB No. 00004/201/05/073/13 mengenai kekurangan pembayaran pajak sebesar Rp157.865 atas PPh pasal 21 untuk tahun pajak 2005, SKPKB No. 00005/203/05/073/13 mengenai kekurangan pembayaran pajak sebesar Rp13.635 atas PPh pasal 23 bulan Desember 2005 dan SKPKB No. 00004/240/05/073/13 mengenai kekurangan pembayaran pajak sebesar Rp44.205 atas PPh pasal 4(2) bulan Desember 2005. Selain itu, ELI juga menerima SKPN atas PPh pasal 23 dan 4(2) bulan Januari hingga November tahun pajak 2005.

In September 2013, ELI received SKPN

No. 00006/506/05/073/13 which stated that there is no additional tax payment related to corporate income tax in 2005. ELI also received SKPKB No. 00004/201/05/073/13 regarding underpayment amounting to Rp157.865 for Income tax article 21 of 2005 fiscal year, SKPKB No. 00005/203/05/073/13 regarding underpayment amounting to Rp13.635 for Income tax article 23 of December 2005 and SKPKB No. 00004/240/05/073/13 regarding underpayment amounting to Rp44.205 for Income tax article 4(2) of December 2005. In addition, ELI also received a SKPN for Income tax articles 23 and 4(2) for January to November of 2005 fiscal year.

Pada bulan September 2013, ELI menerima SKPN

No. 00008/506/06/073/13 yang menyatakan tidak adanya kewajiban pembayaran pajak tambahan terkait dengan pajak penghasilan badan tahun 2006. ELI juga menerima SKPKB No. 00020/201/06/073/13 mengenai kekurangan pembayaran pajak sebesar Rp18.863 atas PPh pasal 21 untuk tahun pajak 2006, SKPKB No. 00022/203/06/073/13 mengenai kekurangan pembayaran pajak sebesar Rp34.696 atas PPh pasal 23 bulan Desember 2006 dan SKPKB No. 00004/240/06/073/13 mengenai kekurangan pembayaran pajak sebesar Rp101.708 atas PPh pasal 4(2) bulan Desember 2006. Selain itu, ELI juga menerima SKPN atas PPh pasal 23 dan 4(2) bulan Januari hingga November tahun pajak 2006.

In September 2013, ELI received SKPN No. 00008/506/06/073/13 which stated that there is no additional tax payment related to corporate income in 2006. ELI also received SKPKB No. 00020/201/06/073/13 regarding underpayment amounting to Rp18.863 for Income tax article 21 of 2006 fiscal year, SKPKB No. 00022/203/06/073/13 regarding underpayment amounting to Rp34.696 for Income tax article 23 of December 2006 and SKPKB No. 00004/240/06/073/13 regarding underpayment amounting to Rp101.708 for Income tax article 4(2) of December 2006. In addition, ELI also received a SKPN for Income tax articles 23 and 4(2) for January to November of 2006 fiscal year.

Page 176: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

104

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

Surat Ketetapan Pajak (lanjutan) Tax Assessment Letter (continued)

ELI (lanjutan) ELI (continued) Pada bulan September 2013, ELI menerima SKPN

No. 00008/506/07/073/13 yang menyatakan tidak adanya kewajiban pembayaran pajak tambahan terkait dengan pajak penghasilan badan tahun 2007. ELI juga menerima SKPKB No. 00011/201/07/073/13 mengenai kekurangan pembayaran pajak sebesar Rp17.266 atas PPh pasal 21 untuk tahun pajak 2007, SKPKB No. 00050/203/07/073/13 mengenai kekurangan pembayaran pajak sebesar Rp21.305 atas PPh pasal 23 bulan Desember 2007 dan SKPKB No. 00006/240/07/073/13 mengenai kekurangan pembayaran pajak sebesar Rp71.342 atas PPh pasal 4(2) bulan Desember 2007. Selain itu, ELI juga menerima SKPN atas PPh pasal 23 dan 4(2) bulan Januari hingga November tahun pajak 2007.

In September 2013, ELI received a SKPN No. 00008/506/07/073/13 which stated that there is no additional tax payment related to corporate income tax in 2007. ELI also received SKPKB No. 00011/201/07/073/13 regarding underpayment amounting to Rp17.266 for Income tax article 21 of 2007 fiscal year, SKPKB No. 00050/203/07/073/13 regarding underpayment amounting to Rp21.305 for Income tax article 23 of December 2007 and SKPKB No. 00006/240/07/073/13 regarding underpayment amounting to Rp71.342 for Income tax article 4(2) of December 2007. In addition, ELI also received SKPN for Income tax articles 23 and 4(2) for January to November of 2007 fiscal year.

21. KEPENTINGAN NONPENGENDALI 21. NON-CONTROLLING INTERESTS

Rincian bagian kepentingan nonpengendali atas aset bersih dan laba tahun berjalan Entitas Anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:

Details of non-controlling interests’ proportionate share in the net assets and net earnings of the consolidated Subsidiaries are as follows:

2013 2012

Laba tahun Laba tahun Aset bersih/ berjalan/ Aset bersih/ berjalan/ Net assets Income for the year Net assets Income for the year

ADM 50.715.246 8.423.728 45.122.718 7.348.959 ADM EFI 66.765.266 10.465.358 37.153.789 3.780.131 EFI

Total 117.480.512 18.889.086 82.276.507 11.129.090 Total

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham ADM tanggal 30 Mei 2013 dan 28 Juni 2012, para pemegang saham ADM menyetujui pembagian dividen tunai masing-masing sejumlah Rp10.368.000 atau Rp54 (nilai penuh) per saham dan Rp10.034.850 atau Rp53 (nilai penuh) per saham dari laba bersih masing-masing tahun 2013 dan 2012. Dividen tunai bagian kepentingan nonpengendali sebesar Rp3.178.897 dan Rp3.220.132 masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 dicatat sebagai pengurang akun “Kepentingan Nonpengendali” di bagian Ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

In the Shareholders’ General Meeting of ADM held on May 30, 2013 and June 28, 2012, the shareholders of ADM ratified, among others, the declaration of cash dividends of Rp10,368,000 or Rp54 (full amount) per share and Rp10,034,850 or Rp53 (full amount) per share from the 2013 and 2012 net income, respectively. Cash dividends for noncontrolling interest amounted to Rp3,178,897 and Rp3,220,132 in 2013 and 2012, respectively presented as deduction account “Non-controlling Interest” as part of Equity in the consolidated statements of financial position.

Page 177: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

105

22. PINJAMAN BANK 22. BANK LOANS Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, akun

pinjaman bank terdiri dari: As of December 31, 2013 and 2012, bank loans

consist of: 2013 2012

Entitas Anak Subsidiaries Pinjaman bank Bank loans

Pihak ketiga Third parties PT Bank Himpunan Saudara PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 59.953.757 19.996.103 1906 Tbk PT Bank SBI Indonesia 36.500.000 9.905.000 PT Bank SBI Indonesia PT Bank INA Perdana Tbk 29.108.997 - PT Bank INA Perdana Tbk PT Bank Central Asia Tbk 29.019.813 19.470.330 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Harda Internasional 22.740.266 24.208.002 PT Bank Harda Internasional PT Bank Mega Tbk 21.300.833 - PT Bank Mega Tbk PT Bank Agroniaga Tbk 20.905.012 - PT Bank Agroniaga Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk 20.135.000 - PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 13.392.635 18.508.314 Jawa Barat dan Banten Tbk

Pihak berelasi Related party PT Bank Ganesha 12.234.415 12.153.838 PT Bank Ganesha

Rekening koran Overdraft Pihak ketiga Third party PT Bank Central Asia Tbk 26.184.893 16.803.445 PT Bank Central Asia Tbk

Sub total 291.475.621 121.045.032 Sub total

Dikurangi biaya transaksi ditangguhkan 1.198.952 625.282 Less deferred transaction costs

Pinjaman bank - neto 290.276.669 120.419.750 Bank loans - net

Total beban bunga atas pinjaman bank adalah

sebesar Rp30.491.338 dan Rp9.222.912 masing-masing tahun 2013 dan 2012 disajikan sebagai “Bunga dan beban keuangan lainnya” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Total interest expense from bank loans are amounting to Rp30,491,338 and Rp9,222,912 in 2013 and 2012, respectively, are presented as “Interest and other financing charges” in the consolidated statements of comprehensive income.

PT Bank Harda International (Bank Harda) PT Bank Harda International (Bank Harda)

Pada tanggal 23 Desember 2011, EFI memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang yang disebut dengan Pinjaman Aksep Menurun 1 (PAM 1) dengan jumlah maksimum sebesar Rp20.000.000 dari Bank Harda. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,50% per tahun yang akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Januari 2012 sampai dengan bulan November 2014.

On December 23, 2011, EFI obtained long-term loan facility called Pinjaman Aksep Menurun 1 (PAM 1) with maximum amount of Rp20,000,000 from Bank Harda. This loan bears interest rate of 12.50% per annum which will be paid by monthly installments starting from January 2012 until November 2014.

Page 178: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

106

22. PINJAMAN BANK (lanjutan)

22. BANK LOANS (continued)

PT Bank Harda International (Bank Harda) (lanjutan)

PT Bank Harda International (Bank Harda) (continued)

Pada tanggal 20 Maret 2012, 27 Juni 2012 dan

17 Desember 2012, EFI memperoleh tambahan fasilitas PAM 2, PAM 3 dan PAM 4 dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp5.000.000, Rp4.000.000 dan Rp6.000.000 dari Bank Harda. Pinjaman-pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,00% per tahun. PAM 2, PAM 3 dan PAM 4 akan dibayar melalui angsuran bulanan masing-masing sejak bulan April 2012, Juli 2012 dan Januari 2013. PAM 2, PAM 3 dan PAM 4 masing-masing akan berakhir pada tanggal 26 Maret 2014, 26 Desember 2014 dan 26 Agustus 2015.

On March 20, 2012, June 27, 2012 and December 17, 2012, EFI obtained additional PAM 2, PAM 3 and PAM 4 facilities with maximum amount of Rp5,000,000, Rp4,000,000 and Rp6,000,000, respectively, from Bank Harda. These loans bear interest rate of 12.00% per annum. PAM 2, PAM 3 and PAM 4 will be paid by monthly installments starting from April 2012, July 2012 and January 2013, respectively. PAM 2, PAM 3 and PAM 4 will expire on March 26, 2014, December 26, 2014 and August 26, 2015, respectively.

Pada tanggal 3 April 2013 dan 24 Oktober 2013, EFI memperoleh tambahan fasilitas PAM 5 dan PAM 6 dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp5.000.000 dan Rp12.000.000 dari Bank Harda. Fasilitas PAM 5 dikenakan bunga sebesar 12,00% per tahun dan PAM 6 dikenakan bunga sebesar 13,00% per tahun. PAM 5 dan PAM 6 akan dibayar melalui angsuran bulanan masing-masing sejak bulan April 2013 dan November 2013. PAM 5 dan PAM 6 akan berakhir masing-masing pada tanggal 26 Desember 2015 dan 26 Oktober 2016.

On April 3, 2013 and October 24, 2013, EFI obtained additional PAM 5 and PAM 6 facility with maximum amount of Rp5,000,000 and Rp12,000,000, respectively, from Bank Harda. PAM 5 facility bear interest rate of 12.00% per annum and PAM 6 bear interest rate of 13.00% per annum. PAM 5 and PAM 6 will be paid by monthly installments starting from April 2013 and November 2013, respectively. PAM 5 and PAM 6 will mature on December 26, 2015 and October 26, 2016, respectively.

Mulai tanggal 1 November 2013, bunga atas fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut diatas telah disesuaikan menjadi 13,00% per tahun oleh Bank Harda.

Starting on November 1, 2013, the interest rate of the above mentioned loan facilities has been adjusted to 13.00% per annum by Bank Harda.

Pinjaman ini dijamin dengan piutang sewa

pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai EFI secara fidusia dengan nilai jaminan sebesar 150% dari total fasilitas pinjaman yang terutang. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo piutang sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan adalah sebesar Rp29.207.244 dan Rp37.866.088 (Catatan 10) dan piutang pembiayaan konsumen yang dijadikan jaminan adalah sebesar Rp4.369.879 dan Rp76.584 (Catatan 11).

This loan is collateralized by financing lease receivables and consumer financing receivables on a fiduciary basis with collateral value representing 150% of total outstanding loan facility. As of December 31, 2013 and 2012, financing lease receivables pledged as collateral amounted to Rp29,207,244 and Rp37,866,088, respectively (Note 10) and consumer financing receivables pledged as collateral amounted Rp4,369,879 and Rp76,584, respectively (Note 11).

Page 179: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

107

22. PINJAMAN BANK (lanjutan) 22. BANK LOANS (continued) PT Bank Harda International (Bank Harda)

(lanjutan) PT Bank Harda International (Bank Harda)

(continued) Selain itu, selama pinjaman belum dilunasi, EFI

harus memelihara rasio keuangan dan batasan-batasan tertentu yang telah disepakati oleh EFI dan Bank Harda. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, EFI telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman tersebut.

In addition, while the loan is outstanding, EFI is required to maintain certain financial ratio and covenants that has been agreed by EFI and Bank Harda. As of December 31, 2013 and 2012, EFI has complied with the loan covenants under these loan facilities.

PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (Bank Saudara)

PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (Bank Saudara)

Pada tanggal 7 Desember 2012, EFI memperoleh

fasilitas pinjaman jangka panjang (PJP 1) dengan jumlah maksimum sebesar Rp20.000.000 dari Bank Saudara. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 13,00% per tahun yang akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Januari 2013 sampai dengan bulan November 2016.

On December 7, 2012, EFI obtained long-term loan facility (PJP 1) with maximum amount of Rp20,000,000 from Bank Saudara. This loan bears interest rate of 13.00% per annum which will be paid through monthly installments starting from January 2013 until November 2016.

Pada tanggal 19 April 2013 dan 18 Oktober 2013,

EFI memperoleh tambahan fasilitas PJP 2 dan PJP 3 dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp25.000.000 dari Bank Saudara. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,50% per tahun untuk PJP 2 dan 13,00% per tahun untuk PJP 3 yang akan dibayar melalui angsuran bulanan masing-masing sejak bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Juli 2017 dan November 2013 sampai dengan bulan Desember 2017.

On April 19, 2013 and October 18, 2013, EFI obtained additional PJP 2 and PJP 3, respectively facility with maximum amount of Rp25,000,000, each, from Bank Saudara. These loans bear interest rate of 12.50% per annum for PJP 2 and 13.00% per annum for PJP 3 which will be paid through monthly installments starting from June 2013 until July 2017 and November 2013 until December 2017, respectively.

Pinjaman-pinjaman ini dijamin dengan piutang

sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai EFI secara fidusia. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo piutang sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan adalah masing-masing sebesar Rp57.568.252 dan Rp19.714.997 (Catatan 10) dan piutang pembiayaan konsumen yang dijadikan jaminan masing-masing adalah sebesar Rp1.302.967 dan Rp1.089.677 (Catatan 11).

These loan are collateralized by financing lease receivables and consumer financing receivables on a fiduciary basis. As of December 31, 2013 and 2012, financing lease receivables pledged as collateral value amounted to Rp57,568,252 and Rp19,714,997 (Note 10) and consumer financing receivables pledged as collateral amounted to Rp1,302,967 and Rp1,089,677 (Note 11) as of December 31, 2013 and 2012, respectively.

Selain itu, selama pinjaman belum dilunasi, EFI

harus memelihara rasio keuangan tertentu yang telah disepakati oleh EFI dan Bank Saudara. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, EFI telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman tersebut.

In addition, while the loan is outstanding, EFI is required to maintain certain financial ratio that has been agreed by EFI and Bank Saudara. As of December 31, 2013 and 2012, EFI has complied with the loan covenants under these loan facilities.

Page 180: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

108

22. PINJAMAN BANK (lanjutan) 22. BANK LOANS (continued)

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB)

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB)

Pada tanggal 3 Juli 2012, EFI memperoleh fasilitas

pinjaman jangka panjang dengan jumlah maksimum sebesar Rp20.000.000 dari BJB. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,00% per tahun. Fasilitas pinjaman dari BJB akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan September 2012 sampai dengan bulan Agustus 2016.

On July 3, 2012, EFI obtained long-term loan facility with maximum amount of Rp20,000,000 from BJB. This loan bears interest of 12.00% per annum. The loan facility from BJB will be paid by monthly installments starting from September 2012 until August 2016.

Pada tanggal 18 November 2013, EFI memperoleh tambahan fasilitas pinjaman jangka panjang dengan jumlah maksimum sebesar Rp15.000.000 dari BJB. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,00% per tahun dan akan jatuh tempo dalam 42 (empat puluh dua) bulan sejak tanggal perjanjian.

Pinjaman ini dijamin dengan piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai EFI secara fidusia dengan nilai jaminan sebesar 120% dari total fasilitas pinjaman yang terutang. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo piutang sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan masing-masing adalah sebesar Rp34.059.149 dan Rp21.747.552 (Catatan 10) dan piutang pembiayaan konsumen yang dijadikan jaminan masing-masing adalah sebesar Rp310.095 dan Rp516.825 (Catatan 11).

On November 18, 2013, EFI obtained an additional long-term loan facility with maximum amount of Rp15,000,000 from BJB. This loan bears interest rate of 12.00% per annum and will mature in 42 (fourty two) months from the agreement date.

This loan is collateralized by financing lease receivables and consumer financing receivables on a fiduciary basis by EFI with collateral value representing 120% of total outstanding loan facility. As of December 31, 2013 and 2012, financing lease receivables pledged as collateral amounted to Rp34,059,149 and Rp21,747,552, respectively (Note 10) and consumer financing receivables pledged as collateral amounted to Rp310,095 and Rp516,825, respectively (Note 11).

Selain itu, selama pinjaman belum dilunasi, EFI harus memelihara rasio keuangan tertentu yang telah disepakati oleh EFI dan BJB. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, EFI telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman tersebut.

In addition, while the loan is outstanding, EFI is required to maintain certain financial ratio that has been agreed by EFI and BJB. As of December 31, 2013 and 2012, EFI has complied with the loan covenants under these loan facilities.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) PT Bank Central Asia Tbk (BCA)

Pada tanggal 4 Agustus 2011, EFI memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan jumlah maksimum sebesar Rp20.000.000 dari BCA. Jangka waktu fasilitas adalah sampai dengan tanggal 3 Agustus 2012 dan dikenakan bunga sebesar 10,75% per tahun.

On August 4, 2011, EFI obtained overdraft facility with maximum amount of Rp20,000,000 from BCA. The availability period of the facility is up to August 3, 2012 and bears interest rate of 10.75% per annum.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, fasilitas rekening koran tersebut dijamin dengan tanah dan bangunan milik EFI yang terletak di Bandung, Semarang, Jakarta, Medan, Solo, Surabaya dan Denpasar (Catatan 15).

As of December 31, 2013 and 2012, the aforesaid overdraft facility is secured by land and building owned by EFI, which located in Bandung, Semarang, Jakarta, Medan, Solo, Surabaya and Denpasar (Note 15).

Page 181: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

109

22. PINJAMAN BANK (lanjutan) 22. BANK LOANS (continued) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued) Selanjutnya, pada tanggal 9 Desember 2011, BCA

menyetujui pemberian tambahan fasilitas kredit rekening koran sebesar Rp5.000.000, sehingga jumlah maksimum fasilitas rekening koran adalah Rp25.000.000. Tambahan fasilitas ini berakhir pada tanggal 3 Agustus 2012 dan dikenakan bunga sebesar 10,75% per tahun. Tambahan fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai EFI secara fidusia dengan nilai jaminan sebesar 200% dari total fasilitas pinjaman yang terutang.

Furthermore, on December 9, 2011, BCA agreed to grant an additional overdraft facility amounting to Rp5,000,000, thereby the total maximum of overdraft facility amounted to Rp25,000,000. This additional facility was mature on August 3, 2012 and bears interest of 10.75% per annum. This additional facility is collateralized by consumer financing receivables on a fiduciary basis by EFI with collateral value representing 200% of total outstanding loan facility.

Pada tanggal 27 Juni 2012, jangka waktu pinjaman

yang berakhir pada tanggal 3 Agustus 2012 telah diperpanjang sampai dengan tanggal 3 Agustus 2013 dan bunga atas pinjaman tersebut diubah menjadi sebesar 10,25% per tahun dan pada tanggal 2 Juli 2013, jangka waktu pinjaman yang berakhir pada tanggal 3 Agustus 2013 telah diperpanjang sampai dengan tanggal 3 Agustus 2014 dan bunga atas pinjaman tersebut diubah menjadi sebesar 11,00% per tahun.

On June 27, 2012, the loan period which expired on August 3, 2012 has been extended until August 3, 2013 and the loan interest rate was changed to 10.25% per annum and on July 2, 2013, the loan period which matured on August 3, 2013 was extended until August 3, 2014 and the loan interest rate was changed to 11.00% per annum.

Pada tanggal 27 Juni 2012, EFI memperoleh

tambahan fasilitas pinjaman jangka panjang dengan jumlah maksimum sebesar Rp20.000.000 dari BCA. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,00% per tahun dan akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Agustus 2012 sampai dengan bulan September 2015.

On June 27, 2012, EFI obtained additional long-term loan facility with maximum amount of Rp20,000,000 from BCA. This loan bears interest rate of 10.00% per annum and will be paid by monthly installments starting from August 2012 until September 2015.

Mulai tanggal 5 Desember 2013, bunga atas

fasilitas-fasilitas pinjaman jangka panjang tersebut diatas telah disesuaikan menjadi 11,50% per tahun dan bunga atas fasilitas rekening koran telah disesuaikan menjadi 11,75%.

Starting on December 5, 2013, the interest rate of the above mentioned loan facilities has been adjusted to 11.50% per annum and the overdraft facility has been adjusted to 11.75%.

Pada tanggal 2 Juli 2013, EFI memperoleh

tambahan fasilitas pinjaman jangka panjang dengan jumlah maksimum sebesar Rp20.000.000 dari BCA yang dikenakan bunga sebesar 10,75% per tahun dan akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan September 2013 sampai dengan bulan Juli 2016.

On July 2, 2013, EFI obtained additional long-term loan facility with maximum amount of Rp20,000,000 from BCA that bears interest rate of 10.75% per annum and will be paid by monthly installments starting from September 2013 until July 2016.

Page 182: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

110

22. PINJAMAN BANK (lanjutan) 22. BANK LOANS (continued) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued) Fasilitas-fasilitas pinjaman jangka panjang dari

BCA dijamin dengan piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai EFI secara fidusia. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo piutang pembiayaan konsumen yang dijadikan jaminan untuk pinjaman dari BCA adalah masing-masing sebesar Rp5.252.609 dan Rp3.865.639 (Catatan 11) dan saldo piutang sewa pembiayaan yang dijadikan sebagai jaminan masing-masing adalah sebesar Rp47.769.481 dan Rp23.279.260 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 10).

These long-term loan facilities from BCA are collateralized by consumer financing receivables and financing lease receivables on a fiduciary basis by EFI. As of December 31, 2013 and 2012, consumer financing receivables pledged as collateral to the loan facility from BCA amounted to Rp5,252,609 and Rp3,865,639, respectively (Note 11) and the financing lease receivables pledged as collateral are amounted to Rp47,769,481 and Rp23,279,260 as of December 31, 2013 and 2012, respectively (Note 10).

Selain itu, selama pinjaman belum dilunasi, EFI

harus memelihara rasio keuangan tertentu yang telah disepakati oleh EFI dan BCA. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, EFI telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman tersebut.

In addition, while the loan is outstanding, EFI is required to maintain certain financial ratio that has been agreed by EFI and BCA. As of December 31, 2013 and 2012, EFI has complied with the loan covenants under these loan facilities.

Pada 27 Januari 2012, VIU memperoleh perpanjangan dan tambahan fasilitas kredit lokal untuk memperkuat modal kerja VIU sebesar Rp2.300.000 dari BCA. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 27 Januari 2013 dan dikenakan bunga sebesar 10,75% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan kantor VIU dan akan dibebani Hak Tanggungan peringkat 3 (ketiga) minimal sebesar Rp625.000 sehingga total Hak Tanggungan menjadi Rp2.875.000.

On January 27, 2012, VIU obtained agreement to grant extension and additional local credit facility to strengthen VIU’s working capital amounting to Rp2,300,000 from BCA. This facility will mature on January 27, 2013 and bears interest of 10.75% per annum. This loan is secured by land and office building owned by VIU and will bears with third grade of mortgage minimum amounting to Rp625,000, then total mortgage of VIU is Rp2,875,000.

Selanjutnya, pada tanggal 27 Januari 2013, VIU memperoleh perpanjangan dan tambahan fasilitas kredit lokal dari BCA tersebut di atas dengan plafon menjadi sebesar Rp4.500.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 27 Januari 2014 dan dikenakan bunga sebesar 10,75% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan kantor VIU dan akan dibebani Hak Tanggungan peringkat 4 (keempat) sehingga total Hak Tanggungan menjadi 5.625.000.

Furthermore,on January 27, 2013, VIU obtained agreement to grant extension and additional local credit facility from BCA with total plafond up to Rp4,500,000. This facility will mature on January 27, 2014 and bears interest of 10.75% per annum. This loan is secured by land and office building owned by VIU and will bears with fourth grade, then total mortgage of VIU is Rp5,625,000.

PT Bank Ganesha (Bank Ganesha) PT Bank Ganesha (Bank Ganesha) Pada tanggal 13 Januari 2012, 31 Mei 2012 dan

25 Oktober 2012 EFI memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang yang disebut dengan Fixed Loan Executing (FLE) dengan jumlah maksimum sebesar Rp9.500.000 dari Bank Ganesha. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,00% per tahun yang akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Februari 2012 sampai dengan bulan November 2015.

On January 13, 2012, May 31, 2012 and October 25, 2012, EFI obtained long-term loan facility called Fixed Loan Executing (FLE) with maximum amount of Rp9,500,000 from Bank Ganesha. This loan bears interest rate of 12.00% per annum which will be paid by monthly installments starting from February 2012 until November 2015.

Page 183: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

111

22. PINJAMAN BANK (lanjutan) 22. BANK LOANS (continued) PT Bank Ganesha (Bank Ganesha) (lanjutan) PT Bank Ganesha (Bank Ganesha) (continued) Pinjaman ini dijamin dengan piutang sewa

pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai EFI secara fidusia. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo piutang sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan adalah sebesar Rp6.110.324 (Catatan 10) dan piutang pembiayaan konsumen yang dijadikan jaminan adalah sebesar Rp2.527.861 (Catatan 11).

This loan is collateralized by financing lease receivables and consumer financing receivables on a fiduciary basis by EFI. As of December 31, 2012, financing lease receivables pledged as collateral amounted to Rp6,110,324 (Note 10) and consumer financing receivables pledged as collateral amounted to Rp2,527,861 (Note 11).

Selain itu, selama pinjaman belum dilunasi, EFI harus memenuhi Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK/012/2006 dan Peraturan Pemerintah RI No. 9 tahun 2009, tentang Lembaga Pembiayaan. Fasilitas-fasilitas pinjaman ini telah dilunasi pada berbagai tanggal di tahun 2013.

In addition, while the loan is outstanding, EFI is required to comply with the Ministry of Finance Regulation No. 84/PMK/012/2006 and Government Regulation RI No. 9 year 2009, regarding Financing Institutions. These loan facilities have been fully settled on several dates in 2013.

Pada tahun 2011, VIU memperoleh beberapa fasilitas pinjaman angsuran dari Bank Ganesha dengan total plafon kredit sebesar Rp7.500.000 dengan jangka waktu kredit selama 3 (tiga) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 13,00% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan penyertaan modal ventura sebesar 110% dari plafon kredit. VIU telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman tersebut.

In 2011, VIU obtained installment loan facility from Bank Ganesha with total plafond credit amount of Rp7,500,000 with credit term for 3 (three) years. This loan bears interest rate of 13.00% per annum. This loan is secured by investment in venture capital for 110% from credit plafond. VIU has complied with the loan covenants under these loan facilities.

Pada tanggal 21 Februari 2013, VIU memperoleh tambahan pinjaman angsuran dari Bank Ganesha dengan tambahan plafond kredit menjadi sebesar Rp9.147.912 dengan jangka waktu kredit selama 3 (tiga) tahun dan dibebani bunga sebesar 13,00% dan 13,50% per tahun.

On February 21, 2013, VIU obtained additional installment loan from Bank Ganesha with addition plafond credit amount to be Rp9,147,912 with credit term for 3 years and bears interest rate of 13.00% and 13.50% per annum.

Pada tanggal 27 Agustus 2013, VIU memperoleh tambahan pinjaman yang sama dari Bank Ganesha dengan tambahan plafond kredit menjadi sebesar Rp12.402.348 dengan jangka waktu kredit selama 5 tahun dan dibebani bunga sebesar 13,00% dan 13,50% per tahun.

On August 27, 2013, VIU obtained additional installment loan from Bank Ganesha with addition plafond credit amount to be Rp12,402,348 with credit term for 5 years and bears interest rate of 13.00% and 13.50% per annum.

PT Bank SBI Indonesia (Bank SBI) PT Bank SBI Indonesia (Bank SBI)

Pada tanggal 26 Maret 2012, EFI memperoleh fasilitas pinjaman berulang dengan jumlah maksimum sebesar Rp10.000.000 dari Bank SBI. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,50% per tahun. Fasilitas ini berakhir pada tanggal 1 Maret 2013 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 2 April 2014.

On March 26, 2012, EFI obtained revolving loan facility with maximum amount of Rp10,000,000 from Bank SBI. This loan bears interest rate of 12.50% per annum. This facility has matured on March 1, 2013 and has been extended until April 2, 2014.

Page 184: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

112

22. PINJAMAN BANK (lanjutan) 22. BANK LOANS (continued) PT Bank SBI Indonesia (Bank SBI) (lanjutan) PT Bank SBI Indonesia (Bank SBI) (continued) Pada tanggal 13 Mei 2013, EFI memperoleh

tambahan fasilitas pinjaman jangka panjang dengan jumlah maksimum sebesar Rp30.000.000 dari Bank SBI. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,00% per tahun yang akan dibayar melalui angsuran tahunan sejak bulan Juli 2013 sampai dengan bulan Juni 2017.

On May 13, 2013, EFI obtained an additional long-term loan facility with maximum amount of Rp30,000,000 from Bank SBI. This loan bears interest rate of 12.00% per annum which will be paid through yearly installment starting July 2013 until June 2017.

Mulai tanggal 28 November 2013, bunga atas

fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut diatas telah disesuaikan menjadi 13,25% per tahun.

Starting on November 28, 2013, the interest rate of the above mentioned loan facilities has been adjusted to 13.25% per annum.

Pinjaman-pinjaman ini dijamin dengan piutang sewa pembiayaan yang dibiayai EFI secara fidusia dan tanah dan bangunan yang terletak di Jakarta Pusat. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo piutang sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan masing-masing adalah sebesar Rp48.823.689 dan Rp12.435.873 (Catatan 10).

These loans are collateralized by financing lease receivables on a fiduciary basis by EFI and land and building located in Central Jakarta. As of December 31, 2013 and 2012, financing lease receivables pledged as collateral amounted to Rp48,823,689 and Rp12,435,873, respectively (Note 10).

PT Bank INA Perdana Tbk (Bank INA)

PT Bank INA Perdana Tbk (Bank INA)

Pada tanggal 20 Maret 2013, 28 Mei 2013 dan 21 Oktober 2013, EFI memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang yang disebut dengan Kredit Modal Kerja 1, 2 dan 3 (KMK 1, KMK 2 dan KMK 3) dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp20.000.000, Rp10.000.000 dan Rp5.000.000 dari Bank INA. Pinjaman ini dikenakan bunga masing-masing sebesar 12,50%, 12,25% dan 12,75% per tahun. KMK 1 akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan April 2013 sampai dengan bulan Maret 2016, KMK 2 bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Juni 2016 dan KMK 3 bulan November 2013 sampai dengan bulan Desember 2016.

On March 20, 2013, May 28, 2013 and October 21, 2013, EFI obtained long-term loan facilities called Kredit Modal Kerja 1, 2 and 3 (KMK 1, KMK 2 and KMK 3) with maximum amount of Rp20,000,000, Rp10,000,000 and Rp5,000,000, respectively, from Bank INA. These loans bear interest rate of 12.50%, 12.25% and 12.75% per annum, respectively. KMK 1 will be paid through monthly installments starting from April 2013 until March 2016, KMK 2 starting from June 2013 until June 2016 and KMK 3 starting from November 2013 until December 2016.

Pinjaman-pinjaman ini dijamin dengan piutang

sewa pembiayaan yang dibiayai EFI secara fidusia. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo piutang sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan adalah sebesar Rp32.383.048 (Catatan 10).

These loans are collateralized by financing lease receivables on a fiduciary basis by EFI. As of December 31, 2013, financing lease receivables pledged as collateral amounted to Rp32,383,048 (Note 10).

Selain itu, selama pinjaman belum dilunasi, EFI harus memelihara rasio keuangan dan batasan-batasan tertentu yang telah disepakati oleh EFI dan Bank INA. Pada tanggal 31 Desember 2013, EFI telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman tersebut.

In addition, while the loan is outstanding, EFI is required to maintain certain financial ratios and covenants that have been agreed by EFI and Bank INA. As of December 31, 2013, EFI has complied with the loan covenants under these loan facilities.

Page 185: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

113

22. PINJAMAN BANK (lanjutan) 22. BANK LOANS (continued) PT Bank Mega Tbk (Bank Mega)

PT Bank Mega Tbk (Bank Mega)

Pada tanggal 17 Juni 2013, EFI memperoleh

fasilitas pinjaman jangka panjang dengan jumlah maksimum sebesar Rp25.000.000 dari Bank Mega. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 13,00% per tahun yang akan dibayar melalui angsuran bulanan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan Agustus 2016.

On June 17, 2013, EFI obtained long-term loan facility with maximum amount of Rp25,000,000 from Bank Mega. This loan bears interest rate of 13.00% per annum which will be paid in monthly installments starting from July 2013 until August 2016.

Pinjaman ini dijamin dengan piutang sewa

pembiayaan yang dibiayai EFI secara fidusia. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo piutang sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan adalah sebesar Rp21.861.556 (Catatan 10).

This loan is collateralized by financing lease receivables on a fiduciary basis by EFI. As of December 31, 2013, financing lease receivables pledged as collateral amounted to Rp21,861,556 (Note 10).

Selain itu, selama pinjaman belum dilunasi, EFI

harus memelihara batasan-batasan tertentu yang telah disepakati oleh EFI dan Bank Mega. Pada tanggal 31 Desember 2013. EFI telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman tersebut.

In addition, while the loan is outstanding, EFI is required to maintain certain covenants that have been agreed by EFI and Bank Mega. As of December 31, 2013, EFI has complied with the loan covenants under this loan facility.

PT Bank BRI Agroniaga Tbk (BRI Agro) PT Bank BRI Agroniaga Tbk (BRI Agro)

Pada tanggal 22 April 2013, EFI memperoleh

fasilitas pinjaman jangka panjang dengan jumlah maksimum sebesar Rp25.000.000 dari BRI Agro. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11,50% per tahun. Fasilitas pinjaman dari BRI Agro dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Juni 2016. Mulai tanggal 10 Desember 2013, bunga atas fasilitas pinjaman tersebut telah disesuaikan menjadi 12,50% per tahun.

On April 22, 2013, EFI obtained long-term loan facility with maximum amount of Rp25,000,000 from BRI Agro. This loan bears interest rate of 11.50% per annum. The loan facility from BRI Agro will be paid by monthly installments starting from June 2013 until June 2016. Starting on December 10, 2013, the interest rate of the above mentioned loan facility has been adjusted to 12.50% per annum.

Pinjaman ini dijamin dengan piutang sewa

pembiayaan yang dibiayai EFI secara fidusia. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo piutang sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan adalah sebesar Rp26.150.843 (Catatan 10).

This loan is collateralized by financing lease receivables on a fiduciary basis. As of December 31, 2013, financing lease receivables pledged as collateral amounted to Rp26,150,843 (Note 10).

Selain itu, selama pinjaman belum dilunasi, EFI

harus memelihara batasan-batasan tertentu yang telah disepakati oleh EFI dan BRI Agro. Pada tanggal 31 Desember 2013, EFI telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman tersebut.

In addition, while the loan is outstanding, EFI is required to maintain certain covenants that have been agreed by EFI and BRI Agro. As of December 31, 2013, EFI has complied with the loan covenants under this loan facility.

Page 186: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

114

22. PINJAMAN BANK (lanjutan) 22. BANK LOANS (continued) PT Bank ICB Bumiputera Tbk (Bank Bumiputera)

PT Bank ICB Bumiputera Tbk (Bank Bumiputera)

Pada tanggal 19 Maret 2013, EFI memperoleh

fasilitas pinjaman jangka panjang dengan jumlah maksimum sebesar Rp25.000.000 dari Bank Bumiputera. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,00% per tahun. Fasilitas pinjaman dari Bank Bumiputera akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Mei 2016.

On March 19, 2013, EFI obtained long-term loan facility with maximum amount of Rp25,000,000 from Bank Bumiputera. This loan bears interest rate of 12.00% per annum. The loan facility from Bank Bumiputera will be paid in monthly installments starting from June 2013 until May 2016.

Pinjaman ini dijamin dengan piutang sewa

pembiayaan yang dibiayai EFI secara fidusia. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo piutang sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan adalah sebesar Rp25.277.702 (Catatan 10).

This loan is collateralized by financing lease receivables on a fiduciary basis. As of December 31, 2013, financing lease receivables pledged as collateral amounted to Rp25,277,702 (Note 10).

Selain itu, selama pinjaman belum dilunasi, EFI

harus memelihara rasio keuangan dan batasan-batasan tertentu yang telah disepakati oleh EFI dan Bank Bumiputera. Pada tanggal 31 Desember 2013, EFI telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman tersebut.

In addition, while the loan is outstanding, EFI is required to maintain certain financial ratio and covenants that have been agreed by EFI and Bank Bumiputera. As of December 31, 2013, EFI has complied with the loan covenants under this loan facility.

23. MODAL SAHAM 23. SHARE CAPITAL Pemegang saham Perusahaan pada tanggal

31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The Company’s shareholders as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:

Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Persentase Number of kepemilikan/ shares issued Percentage of Total/ Pemegang saham and fully paid ownerships Amount Shareholders

Saham seri A Rp500 (nilai penuh) A series at Rp500 (full amount) per saham per share Equity Global International Limited 685.000.000 13,11% 342.500.000 Equity Global International Limited Kepemilikan publik (masing-masing Public (each di bawah 5%) 756.440.000 14,47% 378.220.000 below 5% ownership)

Total saham seri A 1.441.440.000 27,58% 720.720.000 Total A series shares

Saham seri B Rp250 (nilai penuh) B series at Rp250 (full amount) per saham per share Equity Global International Limited 3.571.040.248 68,33% 892.760.062 Equity Global International Limited Kepemilikan publik (masing-masing Public (each di bawah 5%) 213.855.950 4,09% 53.463.988 below 5% ownership)

Total saham seri B 3.784.896.198 72,42% 946.224.050 Total B series shares

Total 5.226.336.198 100,00% 1.666.944.050 Total

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak

ada komisaris dan direksi yang tercatat sebagai pemegang saham Perusahaan.

As of December 31, 2013 and 2012, there are no members of the boards of commissioners and directors who are the Company’s shareholders.

Page 187: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

115

23. MODAL SAHAM (lanjutan) 23. SHARE CAPITAL (continued) Informasi mengenai susunan pemegang saham

dan kepemilikan saham Perusahaan tersebut di atas adalah berdasarkan laporan dari PT Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek Perusahaan, pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The above information of the Company’s shareholders and their share ownerships are based on the report from PT Datindo Entrycom, the Company’s Share Register, as of December 31, 2013 and 2012.

24. TAMBAHAN MODAL DISETOR 24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Berikut ini adalah rincian tambahan modal disetor

pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai berikut:

The details of additional paid-in capital as of December 31, 2013 and 2012, are as follows:

2013

Tambahan modal disetor/ Tanggal/Dates Kegiatan/Activities Additional paid-in capital

23 Oktober 1989/October 23, 1989 Penawaran Umum Perdana/Initial Public Offering 15.000.000 11 Juni 1990/June 11, 1990 Penawaran Umum Terbatas I/Limited Public Offering I 12.000.000 14 Agustus 1992/August 14, 1992 Pembagian saham bonus/Distribution of bonus shares (24.640.000) 5 Mei 1994/May 5, 1994 Penawaran Umum Terbatas II/Limited Public Offering II 60.060.000 7 Oktober 1996/October 7, 1996 Penawaran Umum Terbatas III/Limited Public Offering III 168.168.000 29 Agustus 2013/August 29, 2013 Selisih antara nilai pengalihan dengan nilai buku dari aset neto atas penyertaan saham Perusahaan di EFI/ The difference between the transfer price and book value of the net assets of the Company's investments in EFI 1.239.187 26 September 2013/September 26, 2013 Selisih antara nilai pengalihan dengan nilai buku dari aset neto atas penyertaan saham Perusahaan di EFI/ The difference between the transfer price and book value of the net assets of the Company's investments in EFI 2.416.343 20 November 2013/November 20, 2013 Selisih antara nilai pengalihan dengan nilai buku dari aset neto atas penyertaan saham Perusahaan di EFI/ The difference between the transfer price and book value of the net assets of the Company's investments in EFI 2.256.022

Total/Total 236.499.552

2012

Tambahan modal disetor/ Tanggal/Dates Kegiatan/Activities Additional paid-in capital

23 Oktober 1989/October 23, 1989 Penawaran Umum Perdana/Initial Public Offering 15.000.000 11 Juni 1990/June 11, 1990 Penawaran Umum Terbatas I/Limited Public Offering I 12.000.000 14 Agustus 1992/August 14, 1992 Pembagian saham bonus/Distribution of bonus shares (24.640.000) 5 Mei 1994/May 5, 1994 Penawaran Umum Terbatas II/Limited Public Offering II 60.060.000 7 Oktober 1996/October 7, 1996 Penawaran Umum Terbatas III/Limited Public Offering III 168.168.000

Total/Total 230.588.000

Berdasarkan Akta jual beli saham No. 91, 121 dan 85 di hadapan notaris Hannywati Gunawan, S.H., masing-masing pada tanggal 29 Agustus 2013, 26 September 2013 dan 20 November 2013, Perusahaan menjual kepemilikan EFI kepada Global Link Equity Limited, dengan total harga pengalihan sebesar Rp25.000.000. Total nilai buku dari aset neto EFI yang menjadi bagian Perusahaan pada tanggal-tanggal akuisisi tersebut adalah sebesar Rp19.088.448. Selisih antara nilai pengalihan dengan nilai buku dari aset neto atas penyertaan saham Perusahaan di EFI sebesar Rp5.911.552 dicatat pada akun “Tambahan Modal Disetor”.

Based on Deeds of sale of shares No. 91, 121 and 85 in the presence of the notary Hannywati Gunawan, S.H., dated August 29, 2013, September 26, 2013 and November 20, 2013, respectively, the Company sold its ownership in EFI to Global Link Equity Limited, with a transfer price of Rp25,000,000. Total book value of the net assets of EFI at transaction dates amounted to Rp19,088,448. The difference between the transfer price and book value of the net assets of the Company's investments in EFI amounted to Rp5,911,552 was recorded in “Additional Paid-in Capital” account.

Page 188: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

116

25. LABA PER SAHAM DASAR 25. BASIC EARNINGS PER SHARE

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun bersangkutan.

Basic earnings per share are calculated by dividing income for the year attributable to the equity holders of the parent entity with the weighted average number of common stock outstanding during the year.

2013 2012

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik Income for the year attributable entitas induk 73.193.876 61.892.476 to equity holders of the parent entity Rata-rata tertimbang jumlah Weighted average number saham biasa yang beredar 5.226.336 5.226.336 of outstanding common stock

Laba per saham dasar 14,00 11,84 Basic earnings per share

26. PENDAPATAN UNDERWRITING - NETO 26. UNDERWRITING REVENUES - NET

2013 2012

Pendapatan premi 1.367.543.481 1.322.509.839 Premium income Perubahan beban reasuransi Changes in deferred yang ditangguhkan (Catatan 8) 8.531.657 40.447.486 reinsurance ceded (Note 8)

Premi reasuransi (427.673.669) (415.300.692) Reinsurance premium Perubahan premi yang belum Changes in merupakan pendapatan (Catatan 18) (30.968.555) (97.105.725) unearned premiums (Note 18) Potongan premi (25.629.176) (29.849.273) Premium discount

Total pendapatan underwriting - neto 891.803.738 820.701.635 Total underwriting revenues - net

Selama tahun 2013 dan 2012, tidak ada transaksi pendapatan underwriting dari satu pelanggan yang jumlah kumulatifnya melebihi 10% dari pendapatan underwriting.

During 2013 and 2012, there were no underwriting revenues transactions made from any single customer with a cumulative amount exceeding 10% of the underwriting revenues.

27. BEBAN UNDERWRITING - NETO

27. UNDERWRITING EXPENSES - NET

2013 2012

Klaim 730.932.931 537.871.166 Claims Perubahan estimasi klaim (Catatan 18) 98.411.306 (130.738.752) Changes in estimated claims (Note 18) Komisi - neto 42.539.147 35.017.358 Commissions - net Perubahan liabilitas manfaat Changes in liability for polis masa depan (Catatan 18) 40.848.941 8.579.666 future policy benefits (Note 18) Perubahan liabilitas kontrak Changes in long-term insurance asuransi jangka panjang (Catatan 18) 28.506.427 4.370.557 contract liabilities (Note 18) Perubahan liabilitas kepada pemegang Changes in liability to unit link (Catatan 18) (87.400.749) 211.307.443 unit link holders (Note 18) Perubahan pemulihan estimasi Changes in estimated claim recoveries klaim dari reasuransi (Catatan 8) (85.842.660) 129.941.998 from reinsurance (Note 8)

Perubahan liabilitas kontrak Changes in long-term insurance asuransi jangka panjang contract liabilities dari reasuradur (Catatan 8) (24.415.614) (613.865) from reinsurer (Note 8) Perubahan aset reasuransi (Catatan 8) (5.574.499) - Changes in reinsurance assets (Note 8)

Total beban underwriting - neto 738.005.230 795.735.571 Total underwriting expenses - net

Selama tahun 2013 dan 2012, tidak ada transaksi beban underwriting dari satu pihak yang jumlah kumulatifnya melebihi 10% dari pendapatan underwriting.

During 2013 and 2012, there were no underwriting expenses transaction made from any single party with a cumulative amount exceeding 10% of the underwriting revenue.

Page 189: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

117

28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 28. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

2013 2012

Gaji dan kesejahteraan karyawan 150.475.015 118.848.412 Salaries and employees’ benefits Sewa (Catatan 33) 14.630.311 12.459.678 Rental (Note 33) Penyusutan (Catatan 15) 12.205.400 10.852.260 Depreciation (Note 15) Iklan dan promosi 11.097.894 3.493.594 Advertising and promotions Imbalan kerja karyawan (Catatan 29) 9.423.494 7.350.575 Employees’ service entitlement (Note 29) Transportasi 8.572.319 8.743.031 Transportation Perbaikan dan pemeliharaan 8.122.467 6.321.178 Repairs and maintenance Komunikasi 6.896.441 7.230.251 Communication Dana pensiun (Catatan 29) 6.404.208 7.005.506 Pension plans (Note 29) Jasa tenaga ahli 5.892.463 9.893.020 Professional fees Insentif agen 5.051.758 6.048.920 Agents incentive Percetakan dan peralatan kantor 4.336.703 1.812.087 Printing and stationeries Seminar dan pelatihan 4.000.357 4.212.770 Workshop and training Beban listrik dan air 2.783.386 2.127.832 Electricity and water expense Perlengkapan kantor 2.409.244 6.427.148 Office supplies Lain-lain (masing-masing

di bawah Rp2 miliar) 14.605.149 15.370.176 Others (each below Rp2 billion)

Total beban umum dan Total general and administrative administrasi 266.906.609 228.196.438 expenses

29. MANFAAT PENSIUN DAN IMBALAN KERJA KARYAWAN

29. PENSION PLANS AND RETIREMENT EMPLOYEES’ BENEFITS

Perusahaan dan Entitas Anak menyelenggarakan

program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Dana pensiun dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan Equity Life Indonesia, pihak berelasi, yang pendiriannya telah disetujui oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Kep-138/KM.17/1998 tanggal 20 April 1998. Jumlah iuran pensiun yang dibayarkan sebesar Rp6.404.208 dan Rp7.005.506 masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 dan disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 28). Tidak ada iuran terutang pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The Company and Subsidiaries have a defined contribution pension plan covering substantially all of their permanent employees. The pension fund is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan Equity Life Indonesia, a related party, which establishment has been authorized by the Ministry of Finance of the Republik of Indonesia in Decision Letter No. Kep-138/KM.17/1998 dated April 20, 1998. Pension contributions charged to operations amounted to Rp6,404,208 and Rp7,005,506 in 2013 and 2012, respectively, and are presented as part of “General and administrative expenses” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 28). There were no pension contributions payable as of December 31, 2013 and 2012.

Sebagai tambahan atas program pensiun

karyawan seperti yang dijelaskan di atas, Perusahaan dan Entitas Anak menyediakan manfaat minimum sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 untuk seluruh karyawan tetap. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo liabilitas imbalan kerja tersebut masing-masing sebesar Rp35.580.314 dan Rp24.158.573 disajikan sebagai “Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

In addition to the employees’ pension plan as discussed above, the Company and Subsidiaries provide minimum benefits under Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 for all of their permanent employees. As of December 31, 2013 and 2012, the benefits liability amounting to Rp35,580,314 and Rp24,158,573 are presented as “Estimated employees’ benefits liability” in the consolidated statements of financial position.

Page 190: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

118

29. MANFAAT PENSIUN DAN IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

29. PENSION PLANS AND RETIREMENT EMPLOYEES’ BENEFITS (continued)

Estimasi imbalan kerja karyawan dihitung oleh

PT RAS Actuarial Consulting, aktuaris independen, pada tahun 2013 dan 2012 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Berdasarkan laporan aktuaris tersebut, asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Provision for employee service entitlements are

calculated by PT Ras Actuarial Consulting, an independent actuary, in 2013 and 2012 using the “Projected Unit Credit” method. Based on the actuary reports, the assumptions applied in determining employee benefits liabilities as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:

2013 2012

Tingkat diskonto 8% - 8,5% 6% - 8,5% Discount rate Kenaikan gaji 8% - 10% 8% Salary increase Usia pensiun 55 tahun/years 55 tahun/years Retirement age Tabel mortalita TMI III TMI III Mortality table

Tabel berikut menjelaskan komponen dari beban

imbalan kerja karyawan neto yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

The following tables summarize the components of net employee’s benefit expense recognized in the consolidated statements of comprehensive income and liability recognized in the consolidated statements of financial position.

a. Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan a. Estimated employees’ benefits liability

2013 2012 2011 2010 2009

Present value of employee Nilai kini liabilitas imbalan kerja 51.406.104 51.654.367 31.151.858 21.772.820 18.244.770 benefit obligation

Kerugian aktuaria Unrecognized actuarial yang belum diakui (14.711.276 ) (1.950.707 ) (7.466.386 ) (4.948.356 ) (3.814.119) loss Beban jasa lalu yang belum diakui (1.114.514 ) (25.545.087 ) (4.491.164 ) (1.513.510 ) (1.662.163) Unrecognized past service cost

Nilai neto liabilitas yang diakui di Net liability recognized in laporan posisi keuangan the consolidated statements of konsolidasian 35.580.314 24.158.573 19.194.308 15.310.954 12.768.488 financial position

b. Beban imbalan kerja karyawan b. Employees’ service entitlement expenses

2013 2012

Biaya jasa kini 4.461.137 4.382.056 Current service cost Biaya bunga 3.145.444 2.304.787 Interest cost Kerugian aktuaria yang diakui Actuarial loss recognized in pada tahun berjalan 1.267.894 536.862 the current year Biaya jasa lalu 124.059 126.870 Past service cost Biaya jasa lalu Immediate recognition of yang harus segera diakui 424.960 - past service cost

Total beban imbalan kerja Total employees’ service entitlement karyawan 9.423.494 7.350.575 expenses

Page 191: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

119

29. MANFAAT PENSIUN DAN IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

29. PENSION PLANS AND RETIREMENT EMPLOYEES’ BENEFITS (continued)

c. Mutasi nilai kini liabilitas imbalan kerja

c. Movements in the present value of

employee benefit obligation

2013 2012

Saldo awal tahun 51.654.367 31.477.772 Beginning balance of the year Biaya jasa lalu Immediate recognition of yang harus segera diakui 424.960 - past service cost Biaya bunga 3.145.444 2.304.787 Interest cost Biaya jasa kini 4.461.137 4.382.056 Current service cost Pembayaran manfaat (3.061.753) (3.978.172) Benefit paid Penyesuaian - (15.068) Adjustment Kerugian (keuntungan) aktuaria (5.218.051) 17.482.992 Actuarial losses (gains)

Saldo akhir tahun 51.406.104 51.654.367 Balance at end of the year

d. Mutasi estimasi liabilitas imbalan kerja

karyawan d. Movements in the estimated employees’

benefits liability

2013 2012

Saldo awal tahun 24.158.573 19.194.308 Balance at beginning of the year Beban tahun berjalan 9.423.494 7.350.575 Expenses recognized in the current year Pembayaran kompensasi aktual (3.061.753) (3.987.372) Actual compensation payment Penyesuaian 5.060.000 1.601.062 Adjustment

Saldo akhir tahun 35.580.314 24.158.573 Balance at end of the year

Perubahan satu poin persentase dalam tingkat diskonto yang diasumsikan akan memiliki dampak sebagai berikut:

A one percentage point change in the assumed discount rate would have the following effects:

2013 2012

Kenaikan/ Penurunan/ Kenaikan/ Penurunan/ Increase Decrease Increase Decrease

Effect on the aggregate Dampak pada agregat biaya jasa kini (460.690) 530.537 (498.038) 583.161 current service cost Dampak kewajiban manfaat pasti (4.922.860) 5.553.959 (5.455.626) 6.217.822 Effect on the defined benefit obligation

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

Perusahaan dan Entitas Anak dihadapkan pada

risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko investasi, risiko solvabilitas, risiko kecukupan modal kerja, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga pasar dan risiko asuransi. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimumkan potensi kerugian yang berdampak pada kinerja Perusahaan dan Entitas Anak.

The Company and Subsidiaries are exposed to interest rate risk, credit risk, liquidity risk, investment risk, solvability risk, working capital adequacy risk, foreign exchange rate risk, market value risk and insurance risk. The Company and Subsidiaries’ overall risk management program focus on the uncertainty of financial markets and seek to minimize potential adverse effects on the Company and Subsidiaries’ financial performance.

Page 192: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

120

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko tingkat bunga Interest rate risk Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar

atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar.

Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates.

Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi

terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari deposito, investasi sewa pembiayaan, pinjaman bank, piutang dan utang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek. Perusahaan dan Entitas Anak memonitor perubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Perusahaan dan Entitas Anak sesuai dengan pasar. Saat ini, Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga karena seluruh pinjaman yang diterima Entitas Anak dikenakan suku bunga tetap.

Financial assets and liabilities which potentially influenced by interest rate risk, especially deposits, investment in financing leases, bank loans, trade receivables and trade payables from securities and administration service. The Company and Subsidiaries monitor the changes of interest market rate to ensure the Company and Subsidiaries’ interest rate are agree with market. Currently, Subsidiaries do not have a formal hedging policy for interest rate exposures due to the loans obtained by Subsidiaries are subjected to fixed interest rates.

Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas atas

kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan Perusahaan dan Entitas Anak:

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all variables held constant, of the Company and Subsidiaries’ income before income tax expense:

2013 2012

Kenaikan suku bunga dalam 100 basis poin 2.711.658 1.026.814 Increase in interest rate in 100 basis point Penurunan suku bunga dalam 100 basis poin (2.711.658) (1.026.814) Decrease in interest rate in 100 basis point

Risiko kredit Credit risk

Risiko kredit merupakan risiko yang tidak dapat dihindari namun dapat dikelola hingga pada batasan yang dapat diterima. Perusahaan dan Entitas Anak telah memiliki kebijakan dalam menghadapi risiko ini. Dimulai dari proses awal penerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan melalui proses survey dan analisa kredit.

Credit risk is an unavoidable risk, however, it could be managed to an acceptable limit. The Company and Subsidiaries have a policy in order to deal with this risk. It starts from the process of receiving credit applications selectively and handling them with prudence principle, whereby the credit application would go through survey and credit analysis process before being approved.

Risiko kredit merupakan risiko utama EFI karena EFI bergerak dalam bidang pembiayaan. Secara langsung, EFI menghadapi risiko seandainya konsumen tidak mampu memenuhi kewajibannya dalam melunasi kredit sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara konsumen dengan EFI.

Credit risk is EFI’s major risk because EFI is engaged in financing activity. EFI faces direct risks when consumers are not able to fulfill their obligations in paying off loans already agreed upon in the contract between consumers and EFI.

Page 193: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

121

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)

Untuk setiap kategori aset keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi kredit.

For each financial asset category, the Company and Subsidiaries should disclose maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk analysis.

i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit i. Maximum exposure to credit risk

Eksposur Entitas Anak terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari investasi sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, piutang premi dan koasuransi, piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek dan penyertaan modal ventura dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat.

Subsidiaries’ exposure to credit risk mainly comes from the investment in financing leases, consumer financing receivables, premium and co-insurance receivables, securities trading and stock administration fee receivables and investment in venture capital, of which the maximum exposure to credit risk equals to the carrying amount.

ii. Analisis konsentrasi risiko kredit ii. Concentration of credit risk analysis

Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan ekonomi atau yang lainnya.

Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions.

Pelanggan dari Entitas Anak kebanyakan adalah individu dan tidak berkonsentrasi pada wilayah geografis tertentu.

The customers of Subsidiaries are mainly individuals and they are not concentrated in the specific geographic region.

Berikut ini adalah risiko kredit Entitas Anak

berdasarkan evaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:

The following table sets out the Subsidiaries’ credit risk based on provision for impairment losses assessment classification as of December 31, 2013 and 2012:

2013

Mengalami Tidak mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ Total/ Impaired Non-impaired Total

Investasi sewa pembiayaan 7.152.511 556.955.082 564.107.593 Investment in financing leases Penyisihan kerugian penurunan nilai (2.095.820) (10.777.696) (12.873.516) Provision for impairment losses

Neto 5.056.691 546.177.386 551.234.077 Net Piutang pembiayaan konsumen 991.059 221.843.349 222.834.408 Consumer financing receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai (376.642) (4.538.971) (4.915.613) Provision for impairment losses

Neto 614.417 217.304.378 217.918.795 Net Piutang premi dan koasuransi 16.895.803 251.865.421 268.761.224 Premium and co-insurance receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai (4.354.488) - (4.354.488) Provision for impairment losses

Neto 12.541.315 251.865.421 264.406.736 Net Piutang usaha sekuritas dan jasa Securities trading and stock administrasi efek 6.336 14.958.567 14.964.903 administration fee receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai (6.336) - (6.336) Provision for impairment losses

Neto - 14.958.567 14.958.567 Net Penyertaan modal ventura 275.134 113.329.810 113.604.944 Investment in venture capital Penyisihan kerugian penurunan nilai (275.134) - (275.134) Provision for impairment losses

Neto - 113.329.810 113.329.810 Net

Page 194: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

122

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) 2012

Mengalami Tidak mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ Total/ Impaired Non-impaired Total

Investasi sewa pembiayaan 3.092.734 347.309.455 350.402.189 Investment in financing leases Penyisihan kerugian penurunan nilai (658.809) (7.895.786) (8.554.595) Provision for impairment losses

Neto 2.433.925 339.413.669 341.847.594 Net

Piutang pembiayaan konsumen 1.207.784 127.199.372 128.407.156 Consumer financing receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai (422.724) (3.837.196) (4.259.920) Provision for impairment losses

Neto 785.060 123.362.176 124.147.236 Net Piutang premi dan koasuransi 17.199.984 272.587.829 289.787.813 Premium and co-insurance receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai (3.543.272) - (3.543.272) Provision for impairment losses

Neto 13.656.712 272.587.829 286.244.541 Net Piutang usaha sekuritas dan jasa Securities trading and stock administrasi efek 10.336 14.466.997 14.477.333 administration fee receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai (10.336) - (10.336) Provision for impairment losses

Neto - 14.466.997 14.466.997 Net

Penyertaan modal ventura 275.134 57.856.131 58.131.265 Investment in venture capital Penyisihan kerugian penurunan nilai (275.134) - (275.134) Provision for impairment losses

Neto - 57.856.131 57.856.131 Net

EFI EFI Investasi sewa pembiayaan dan piutang

pembiayaan konsumen EFI yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 90 hari diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai.

EFI’s investment in financing leases and consumer financing receivables which installments are overdue for more than 90 days are classified as impaired financial assets.

Sebagai jaminan piutang pembiayaan konsumen

yang diberikan, EFI menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor atau bukti kepemilikan lain untuk objek lainnya yang dibiayai.

As collateral to the consumer financing receivables, EFI receives the Certificates of Ownership (“BPKB”) of the motor vehicles or other proof of ownership for other objects financed by EFI.

ESI ESI

Risiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari nasabah atas liabilitas kontraktual yang mengakibatkan kerugian keuangan kepada ESI. Dalam transaksi perdagangan di Bursa, ESI bertindak sebagai perantara yang mewakili nasabah. ESI tidak memiliki risiko konsentrasi kredit yang signifikan. ESI memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa perdagangan dengan nasabah yang mempunyai catatan kredit yang baik. Divisi manajemen risiko menetapkan batas kredit dan tingkat jaminan untuk klien.

Credit risk arises from the risk of failure of the customer's contractual liability which resulting financial loss to ESI. In trading transaction on Exchange, ESI act as broker representing the customer. ESI has not significant concentration credit risk. ESI has a policy to ensure the trading is performed with the customers who have good credit records history. Risk management division sets client limit of credit and level of collateral of the customer.

Page 195: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

123

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) ESI (lanjutan) ESI (continued)

Eksposur risiko kredit ESI berkaitan dengan kegiatan broker saham terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian, ESI memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jaminan yang diterima ESI dapat berupa kas dan efek yang tercatat di bursa.

ESI’s credit risk exposure related to associate stock brokerage activities in customers’ contractual position in trading. Thus, ESI needs collateral to reduce its risk. ESI received cash and securities listed in exchange as collateral instrument.

Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan setara kas dan jaminan pada lembaga kliring dan penjaminan, ESI meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada lembaga keuangan yang bereputasi.

For other financial assets such as cash and cash equivalents and collateral in the clearing and guarantee institution, ESI reduce the credit risk by doing a placement at a reputable financial institution.

ADM, ELI dan DE ADM, ELI and DE Risiko kredit yang dihadapi oleh ADM, ELI dan DE berasal dari piutang yang diberikan kepada pelanggan. ADM, ELI dan DE telah mengambil beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu untuk memastikan bahwa pemberian produk dan jasa hanya ditujukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan mempunyai sejarah kredit yang baik.

Credit risks exposed by ADM, ELI and DE arise from receivables given to the customers. ADM, ELI and DE has taken some considered policy to reduce this risk, which is to ensure the products and services just addressed to trusted and good credit history customers.

ADM, ELI dan DE memberikan jangka waktu kredit 30 hari dari tanggal penerbitan faktur. Langkah preventif lain yang diambil ADM, ELI dan DE adalah pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur piutang. Untuk mengurangi risiko kredit, ADM, ELI dan DE akan menghentikan pemberian produk dan jasa kepada emiten yang gagal bayar.

ADM, ELI and DE provide 30 days credit term from the date of issuance invoice. Other preventive steps taken by ADM, ELI and DE are intensive monitoring of the balances and aging of receivables. To reduce credit risk, ADM, ELI and DE will stop providing products and services to default customers.

Risiko likuiditas Liquidity risk

Risiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kesulitan dalam membayar liabilitas keuangannya. Perusahaan dan Entitas Anak secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, dan terus menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk inisiatif penggalangan dana. Inisiatif ini mencakup pinjaman bank dan penerbitan wesel bayar jangka menengah.

Liquidity risk is the risk that the Company and Subsidiaries will have difficulties in paying its financial liabilities. The Company and Subsidiaries regularly evaluate their projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives. These initiatives may include bank loans and medium-term notes payable.

Page 196: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

124

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

Perusahaan dan Entitas Anak mengelola profil likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan cara menjaga tingkat kas dan bank, dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah komitmen fasilitas kredit yang memadai.

The Company and Subsidiaries manage their liquidity profile to be able to finance its capital expenditures and service its maturing debts by maintaining sufficient cash on hand and in banks, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Tabel di bawah ini menggambarkan profil jatuh tempo atas liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan (termasuk pembayaran bunga di masa depan):

The table below summarizes the maturity profile of the Company and Subsidiaries’ financial liabilities at December 31, 2013 and 2012 based on contractual undiscounted payments (including future interests payment):

2013

Dalam waktu Lebih dari Total/ Dalam 1 tahun/ 1 -5 tahun/ 5 tahun/ Total Within 1 year Within 1 - 5 years More than 5 years Utang usaha sekuritas dan Securities trading and stock jasa administrasi efek 3.954.064 3.954.064 - - administration fee payables Utang koasuransi, reasuransi Due to co-insurers, reinsurers dan komisi 129.171.020 129.171.020 - - and commissions payable Utang klaim 49.918.028 49.918.028 - - Claims payable Beban akrual 8.090.490 8.090.490 - - Accrual expenses Wesel bayar jangka menengah - neto 48.343.680 48.343.680 - - Medium-term notes payable - net Pinjaman bank - neto 347.579.944 122.999.929 224.580.015 - Bank loans - net Liabilitas lainnya 39.796.751 39.796.751 - - Other liabilities Total 626.853.977 402.273.962 224.580.015 - Total

2012

Dalam waktu Lebih dari Total/ Dalam 1 tahun/ 1 -5 tahun/ 5 tahun/ Total Within 1 year Within 1 - 5 years More than 5 years Utang usaha sekuritas dan Securities trading and stock jasa administrasi efek 3.494.121 3.494.121 - - administration fee payables Utang koasuransi, reasuransi Due to co-insurers, reinsurers dan komisi 203.443.000 203.443.000 - - and commissions payable Utang klaim 40.051.959 40.051.959 - - Claims payable Beban akrual 12.582.407 12.582.407 - - Accrual expenses Wesel bayar jangka menengah - neto 11.337.442 11.337.442 - - Medium-term notes payable - net Pinjaman bank - neto 137.203.364 76.214.350 60.989.014 - Bank loans - net Liabilitas lainnya 36.422.948 36.422.948 - - Other liabilities Total 444.535.241 383.546.227 60.989.014 - Total

Page 197: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

125

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

Tabel di bawah ini menggambarkan profil jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan:

The table below summarizes the maturity profile of the Company’s financial assets and liabilities as of December 31, 2013 and 2012:

2013

Tidak memiliki tanggal jatuh tempo/ Dalam waktu Lebih dari No contractual Dalam 1 tahun/ 1 -5 tahun/ 5 tahun/ maturity Within 1 year Within 1 - 5 years More than 5 years

Aset keuangan: Financial assets: Kas dan setara kas 167.662.147 - - - Cash and cash equivalents Investments in marketable securities Investasi efek dan deposito 1.096.217.453 29.540.232 127.198.434 164.900.204 and deposits Piutang premi dan Premium and koasuransi - 264.406.736 - - co-insurance receivables Aset reasuransi - 678.237.109 - - Reinsurance assets Securities trading and stock Piutang usaha sekuritas dan administration fee jasa administrasi efek - bruto - 14.964.903 - - receivables - bruto Investasi sewa pembiayaan - bruto - 342.501.107 343.687.912 1.300.764 Investment in financing lease - bruto Consumer financing Piutang pembiayaan konsumen - bruto - 101.292.354 186.506.747 - receivables - bruto Tagihan anjak piutang - bruto - 59.935.765 - - Factoring receivables - bruto Penyertaan saham 1.665.870 - - - Investments in shares of stock Aset lainnya 23.635.649 - - - Other assets

1.289.181.119 1.490.878.206 657.393.093 166.200.968

Liabilitas keuangan: Financial liabilities: Utang usaha sekuritas dan Securities trading and stock jasa administrasi efek - 3.954.064 - - administration fee payables Utang koasuransi, reasuransi Due to co-insurers, reinsurers dan komisi - 129.171.020 - - and commissions payable Utang klaim - 49.918.028 - - Claims payable Beban akrual - 8.090.490 - - Accrual expenses Wesel bayar jangka menengah - 48.343.680 - - Medium-term notes payable Pinjaman bank - 122.999.929 224.580.015 - Bank loans Liabilitas lainnya - 39.796.751 - - Other liabilities

- 402.273.962 224.580.015 -

Perbedaan jatuh tempo 1.289.181.119 1.088.604.244 432.813.078 166.200.968 Maturity gap

2012

Tidak memiliki tanggal jatuh tempo/ Dalam waktu Lebih dari No contractual Dalam 1 tahun/ 1 -5 tahun/ 5 tahun/ maturity Within 1 year Within 1 - 5 years More than 5 years Aset keuangan: Financial assets: Kas dan setara kas 171.467.442 - - - Cash and cash equivalents Investments in marketable securities Investasi efek dan deposito 1.420.042.792 20.888.737 31.404.211 60.199.270 and deposits Piutang premi dan Premium and koasuransi - 286.244.541 - - co-insurance receivables Aset reasuransi - 527.572.184 - - Reinsurance assets Securities trading and stock Piutang usaha sekuritas dan administration fee jasa administrasi efek - bruto - 14.477.333 - - receivables - bruto Investasi sewa pembiayaan - bruto - 206.995.016 217.193.676 1.121.718 Investment in financing leases - bruto Consumer financing Piutang pembiayaan konsumen - bruto - 80.071.175 78.117.131 - receivables - bruto Tagihan anjak piutang - bruto - 68.676.334 - - Factoring receivables - bruto Penyertaan saham 1.665.870 - - - Investments in shares of stock Aset lainnya 20.704.399 - - - Other assets

1.613.880.503 1.204.925.320 326.715.018 61.320.988

Liabilitas keuangan: Financial liabilities: Utang usaha sekuritas dan Securities trading and stock jasa administrasi efek - 3.494.121 - - administration fee payables Utang koasuransi, reasuransi Due to co-insurers, reinsurers dan komisi - 203.443.000 - - and commissions payable Utang klaim - 40.051.959 - - Claims payable Beban akrual - 12.582.407 - - Accrual expenses Wesel bayar jangka menengah - 11.337.442 - - Medium-term notes payable Pinjaman bank - 76.214.350 60.989.014 - Bank loans Liabilitas lainnya - 36.422.948 - - Other liabilities

- 383.546.227 60.989.014 -

Perbedaan jatuh tempo 1.613.880.503 821.379.093 265.726.004 61.320.988 Maturity gap

Page 198: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

126

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko investasi Investment risk

Risiko investasi adalah risiko yang mungkin terjadi karena penempatan dana untuk tujuan investasi antara lain berupa: • Risiko fluktuasi nilai tukar mata uang. • Risiko fluktuasi harga saham di bursa. • Risiko tidak dapat ditariknya kembali dana

yang ditempatkan akibat perusahaan dimana dana tersebut ditempatkan tidak dapat melakukan pembayaran kembali.

Investment risk is the risk that may occur due to the placement of funds for investment purpose, such as: • The risk of fluctuations in currency exchange rates. • The risk of stock price fluctuations. • The risk that funds placed by the Company can not be withdrawn because institutions in which the funds were placed cannot make the repayment.

Perusahaan dan Entitas Anak menempatkan dana investasi pada instrumen investasi berupa deposito, obligasi, reksa dana, saham di pasar modal, penyertaan langsung serta investasi berupa properti. Dalam pengendalian risiko, ADM dan ELI berpedoman pada ketentuan pemerintah mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi sesuai dengan regulasi yang berlaku.

The Company and Subsidiaries place investment funds in investment instruments in the form of deposits, bonds, mutual funds, shares in the capital market, direct investment and investment in the form of property. In the control of risks, ADM and ELI adhere to government regulations relating to the financial health of the insurance and reinsurance companies in accordance with prevailing regulations.

Risiko solvabilitas Solvability risk

Risiko solvabilitas yaitu risiko ketidakmampuan ADM dan ELI memenuhi tingkat solvabilitas seperti yang disyaratkan oleh regulator sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 yang terakhir telah direvisi oleh Peraturan Menteri Keuangan No.53/PMK.010/2012 dimana jika tidak memenuhi ketentuan tersebut dapat berakibat dihentikannya kegiatan operasi ADM dan ELI. Untuk mengelola risiko ini, ADM dan ELI harus selalu menjaga agar kualitas aset dapat diperhitungkan sebagai aset yang diperkenankan. Dengan demikian hasil perhitungan solvabilitas telah memenuhi ketentuan yang berlaku.

Solvability risk is the risk of ADM and ELI’s inability to meet solvency as required by the regulator, in accordance with the Decision of the Ministry of Finance No. 424/KMK.06/2003, which have been revised lately by Regulation of Ministry of Finance No. 53/PMK.10/2012, whereby failure to comply with the regulation may result in termination of business operations. To manage this risk, ADM and ELI must always maintain the quality of assets that can be regarded as assets that are allowed. Thus, resulting solvency calculation is in accordance with the applicable regulation.

Rasio solvabilitas ADM adalah 213,97% dan 160,75% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 dan rasio solvabilitas ELI adalah 343,00% dan 192,28% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012. ADM dan ELI telah memenuhi persyaratan batas minimal rasio solvabilitas menurut peraturan yaitu sebesar 100% pada tahun 2013 dan 120% pada tahun 2012.

Solvency ratios of ADM are 213.97% and 160.75% for 2013 and 2012, respectively, and solvency ratios of ELI are 343.00% and 192.28% for 2013 and 2012, respectively. ADM and ELI have fulfilled the minimum required solvency ratio at 100% in 2013 and 120% in 2012 as stated in the regulations.

Page 199: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

127

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko kecukupan modal kerja Working capital adequacy risk

ESI diwajibkan memenuhi keputusan No. KEP-566/BL/2011 tanggal 31 Oktober 2011, tentang “Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan”. Keputusan tersebut mengatur perusahaan efek, yang menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang efek, yang mengadministrasikan rekening efek nasabah dan manajer investasi, wajib memiliki paling sedikit sebesar Rp25.000.000 atau 6.25% dari total liabilitas tanpa utang sub-ordinasi dan utang dalam rangka penawaran umum/penawaran terbatas ditambah ranking liabilitas, mana yang lebih tinggi, ditambah Rp200.000 dan 0,1% dari total dana yang dikelola.

ESI is required to implement decision No. KEP-566/BL/2011 dated October 31, 2011, about “Monitoring and Reporting of Adjusted Net Working Capital”. The said decision determine the securities company, which operate as brokerage dealer, perform the administration of customers’ stock account and investment manager, are required to have at least Rp25,000,000 or 6,25% of total liabilities without debt sub-ordinary and debt in order to public offering or limited overing plus ranking liabilities, which the higher, plus Rp200,000 and 0.1% from total fund managed.

Pada tahun 2013 dan 2012, ESI telah memenuhi persyaratan modal sebagaimana tercantum pada peraturan tersebut di atas.

In 2013 and 2012, ESI has fulfilled the capital requirements as stated in the regulation above.

Risiko nilai tukar mata uang asing Foreign exchange rate risk

Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan kurs mata uang asing. Paparan Perusahaan dan Entitas Anak terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari kas dan setara kas, investasi, piutang premi dan koasuransi, aset lainnya, utang koasuransi, reasuransi dan komisi, premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi klaim, utang klaim dan liabilitas kepada pemegang unit link dan liabilitas lainnya.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company and Subsidiaries’ exposure to exchange rate fluctuations results primarily from cash and cash equivalent, investments, premium and co-insurance receivables, other assets, due to co-insurers, reinsurers and commissions payable, unearned premiums, estimated claims, claims payable and liability to unit link holders and other liabilities.

Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Perusahaan dan Entitas Anak dipengaruhi oleh fluktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah dengan mata uang asing lainnya. Pengelolaan risiko nilai tukar mata uang asing dilakukan dengan meminimalisir perbedaan (gap) antara total eksposur liabilitas dalam mata uang asing lainnya dan total eksposur investasi dalam mata uang asing lainnya. Setiap liabilitas dalam mata uang asing lainnya harus memiliki back up investasi dalam mata uang asing yang sama. Pemantauan terhadap perbedaan ini dilakukan secara periodik dan jika terdapat perbedaan yang signifikan maka akan dilakukan penyeimbangan di sisi investasi.

The reporting currency is Indonesian Rupiah. The Company and Subsidiaries’ financial performance are influenced by the fluctuation in the exchange rate between the Rupiah and other foreign currencies. Management of foreign exchange rate risk is made by minimalize the gap between the total liabilities exposure and investments exposure denominated in other foreign currencies. Each liability denominated in other foreign currencies must be supported with investments denominated in the same foreign currencies. Evaluation upon these gaps is performed periodically and if there is significant gap, accordingly, will be balancing at the investments side.

Page 200: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

128

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan) Foreign exchange rate risk (continued)

Aset dan liabilitas moneter Perusahaan dan Entitas Anak dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 and 2012 disajikan dalam Catatan 32.

Monetary assets and liabilities of the Company and Subsidiaries denominated in foreign currencies as of December 31, 2013 and 2012 are presented in Note 32.

Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan nilai tukar mata uang asing, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan Perusahaan dan Entitas Anak:

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in foreign exchange rate, with all variables held constant, of the Company and Subsidiaries’ income before income tax expense:

2013 2012

Kenaikan nilai tukar mata uang asing Increase in foreign exchange rate dalam 100 basis poin 1.060.343 819.883 in 100 basis point Penurunan nilai tukar mata uang asing Decrease in foreign exchange rate dalam 100 basis poin (1.060.343) (819.883) in 100 basis point

Risiko harga pasar Market value risk

Perusahaan dan Entitas Anak menghadapi risiko harga pasar terkait investasi efek. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan dan Entitas Anak mendiversifikasi portofolionya. Diversifikasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan yang ditentukan keduanya.

The Company and Subsidiaries are exposed to the market value risk due to investment securities. To manage the value risk arising from this investment, the Company and Subsidiaries diversify their portfolio. Portfolio diversification are done based on the limitation specified by both of them.

Analisa sensitivitas ditentukan berdasarkan eksposur risiko atas risiko harga efek yang timbul dari investasi yang termasuk dalam kategori aset keuangan pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan tersedia untuk dijual.

Sensitivity analysis is determined based on exposure risk of marketable securities price risk that arising from investment which included in financial assets at fair value through profit or loss and available for sale categories.

Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan harga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum pajak:

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in market value, with all variables held constant, of the profit before tax:

2013 2012

Laba sebelum beban pajak penghasilan Income before income tax expense Kenaikan harga pasar dalam 100 basis poin 441.797 1.014.432 Increase in market value in 100 basis point Penurunan harga pasar dalam 100 basis poin (441.797) (1.014.432) Decrease in market value in 100 basis point Laba komprehensif lain Other comprehensive income Kenaikan harga pasar dalam 100 basis poin 168.270 119.111 Increase in market value in 100 basis point Penurunan harga pasar dalam 100 basis poin (168.270) (119.111) Decrease in market value in 100 basis point

Page 201: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

129

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko asuransi Insurance risk Risiko utama kontrak asuransi yang dihadapi oleh

Entitas Anak adalah jumlah dan waktu klaim dan pembayaran manfaat aktual yang terjadi berbeda dengan yang diharapkan. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi klaim, besarnya klaim, manfaat aktual yang dibayarkan dan setelah pengembangan klaim jangka panjang. Dengan demikian, tujuan Entitas Anak adalah meyakinkan bahwa penyisihan yang tersedia cukup untuk menutupi liabilitas-liabilitas ini.

The principal risk the Subsidiaries face under insurance contracts is that the actual claims and benefit payments or the timing thereof, differ from expectations. This is influenced by the frequency of claims, severity of claims, actual benefits paid and subsequent development of long-term claims. Therefore, the objective of the Subsidiaries is to ensure that sufficient reserves are available to cover these liabilities.

Eksposur risiko diminimalisir dengan menyebarkan risiko kepada perusahaan asuransi lain atau reasuransi dengan menggunakan program reasuransi. Variabilitas risiko juga dikelola dengan pemilihan yang cermat serta pelaksanaan pedoman strategi underwriting yang dirancang untuk memastikan bahwa risiko telah terdiversifikasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Selain itu, kebijakan yang ketat dalam menilai klaim baik untuk klaim baru dan klaim dalam proses, reguler reviu terhadap prosedur penanganan klaim adalah kebijakan dan prosedur yang diberlakukan untuk mengurangi eksposur risiko Entitas Anak. Entitas Anak juga menerapkan kebijakan mengelola dan menangani klaim secara aktif, dalam rangka untuk mengurangi eksposur atas perkembangan masa depan yang tak terduga yang dapat berdampak negatif terhadap bisnis. Risiko inflasi diminimalisir dengan mempertimbangkan faktor inflasi saat menghitung liabilitas kontrak asuransi.

The risk exposure is mitigated by spreading the risk to another insurance company or reinsurance using reinsurance program. The variability of risk is also improved by careful selection and implementation of underwriting strategy guidelines, which are designed to ensure that risk are diversified in term of type of risk and level of insured benefits. Furthermore, a strict claim review policies to assess all new and ongoing claims, regular detail review of claim handling procedures are all policies and procedures put in place to reduce the risk exposure of the Subsidiaries. The Subsidiaries further enforces a policy of actively managing and promptly pursuing claims, in order to reduce its exposure to unpredictable future developments that can negatively impact the business. Inflation risk is mitigated by taking into account when estimating insurance contract liabilities.

Jumlah yang dapat dipulihkan dari reasuradur diperkirakan konsisten dengan provisi klaim yang ada dan sesuai dengan kontrak reasuransi. Meskipun, Entitas Anak memiliki perjanjian reasuransi, namun Entitas Anak tidak otomatis dibebaskan kewajibannya kepada pemegang polis dan dengan demikian terdapat eksposur kredit terhadap reasuransi yaitu dimana bila reasuradur tidak dapat memenuhi kewajibannya seperti yang tercantum dalam perjanjian reasuransi. Penempatan Entitas Anak dalam reasuransi juga terdiversifikasi sehingga tidak menimbulkan ketergantungan pada reasuradur tertentu atau operasi Entitas Anak secara substansial tergantung pada kontrak reasuradur tertentu.

Amounts recoverable from reinsurers are estimated in a manner consistent with the outstanding claims provisions and are in accordance with the reinsurance contracts. Although, the Subsidiaries have reinsurance arrangements, it is not relieved of its direct obligations to its policyholders and thus a credit exposure exits with respect to ceded insurance, to the extent that any reinsurer is unable to meet its obligation assumed under such reinsurance agrements. The Subsidiaries’ placement of reinsurance is diversified such that it is neither dependent on a single reinsurer nor the operation of the Subsidiaries substantially dependent upon any single reinsurance contract.

Page 202: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

130

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko asuransi (lanjutan) Insurance risk (continued) Asuransi kerugian Casualty insurance

Jenis kontrak asuransi umum yang diterbitkan oleh Entitas Anak adalah kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan, rangka kapal, rekayasa dan pengangkutan. Risiko dalam asuransi umum biasanya mencakup periode dua belas bulan atau kurang, kecuali untuk asuransi kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan dan rekayasa.

Type of general insurance contracts issued by the Subsidiaries are fire, motor vehicles, accident, marine hull, engineering and marine cargo. Risks under general insurance policies usually cover twelve months duration or less, except for fire, motor vehicle, accident and engineering insurance.

Untuk kontrak asuransi umum, risiko yang paling signifikan timbul dari perubahan iklim, bencana alam dan kegiatan teroris. Ada juga risiko inflasi untuk klaim yang membutuhkan beberapa tahun untuk penyelesaiannya.

For general insurance contracts, the most significant risks arise from climate changes, natural disasters and terrorist activities. For longer tail claims that take some years to settle, there is also inflation risk.

Entitas Anak juga membeli reasuransi sebagai

bagian dari program mitigasi risiko. Reasuransi ditempatkan secara proporsional dan non-proporsional. Mayoritas reasuransi proporsional adalah surplus treaty yang digunakan untuk mengurangi eksposur keseluruhan Entitas Anak untuk kelas tertentu dari bisnis. Reasuransi non-proporsional yang umumnya digunakan adalah excess of loss yang dirancang untuk meminimalisir eksposur neto Entitas Anak apabila terjadi kerugian akibat bencana. Batas retensi excess of loss bervariasi berdasarkan produk.

The Subsidiaries also purchase reinsurance as part of its risk mitigation programme. Reinsurance ceded is placed on both a proportional and non-proportional basis. The majority of proportional reinsurance is surplus treaty reinsurance which is taken out to reduce the overall exposure of the Subsidiaries to certain classes of bussiness. Non-proportional reinsurance is primarily excess of loss reinsurance designed to mitigate the Subsidiaries’ net exposure to catastrophe losses. Retention limits for the excess of loss reinsurance vary by product line and territory.

Tabel berikut ini menyajikan konsentrasi liabilitas kontrak asuransi berdasarkan jenis kontrak:

The following table presents the concentration of insurance contract liabilities by type of contract:

2013 2012

Liabilitas Aset Liabilitas Liabilitas Aset Liabilitas asuransi/ reasuransi/ neto/ asuransi/ reasuransi/ neto/ Insurance Reinsurance Net Insurance Reinsurance Net liabilities assets liabilities liabilities assets liabilities

Kebakaran 213.218.540 (161.875.913) 51.342.627 164.293.069 (126.548.372) 37.744.697 Fire Kendaraan bermotor 36.931.472 (1.305.052) 35.626.420 30.785.706 (824.933) 29.960.773 Motor vehicles Kecelakaan 71.799.374 (67.391.888) 4.407.486 49.455.632 (42.232.753) 7.222.879 Accident Rangka kapal 382.734.343 (379.684.533) 3.049.810 311.297.941 (307.961.992) 3.335.949 Marine hull Rekayasa 28.635.459 (24.045.053) 4.590.406 14.151.189 (9.903.639) 4.247.550 Engineering Pengangkutan 17.511.295 (14.647.524) 2.863.771 33.174.429 (30.393.230) 2.781.199 Marine cargo

Total 750.830.483 (648.949.963) 101.880.520 603.157.966 (517.864.919) 85.293.047 Total

Page 203: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

131

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko asuransi (lanjutan) Insurance risk (continued) Asuransi jiwa Life insurance

Kontrak asuransi jiwa yang ditawarkan oleh ELI meliputi: seumur hidup, kematian eka warsa, kesehatan, pensiun disatukan, unit link, pensiun endowment murni, hipotek, penyisihan penurunan jangka dan hibah endowment.

Life insurance contracts offered by ELI include: whole life, term insurance, health assurance, unitised pensions, unit link, pure endowment pensions, mortgage reduction term allowance and combined endowments.

Risiko utama yang terpapar pada ELI adalah sebagai berikut: • Risiko atas kematian - risiko kerugian yang

timbul karena kematian yang dialami pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.

• Risiko atas morbiditas - risiko kerugian yang timbul karena kondisi kesehatan pemegang polis berbeda dari yang diharapkan.

• Risiko atas panjang usia - risiko kerugian yang timbul karena penerima tunjangan hidup melebihi yang diharapkan.

• Risiko atas penerimaan dari investasi - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.

• Risiko atas beban - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.

• Risiko atas keputusan pemegang polis - risiko atas kerugian yang disebabkan karena tindakan yang diambil oleh pemegang polis berbeda dengan yang diharapkan.

The main risks that ELI is exposed to are as follows: • Mortality risk - risk of loss arising due to

policyholder death experience being different than expected.

• Morbidity risk - risk of loss arising due to policyholder health experience being different than expected.

• Longevity risk - risk of loss arising due to the annuitant living longer than expected.

• Investment return risk - risk of loss arising from actual returns being different than expected.

• Expense risk - risk of loss arising from expense experience being different than expected.

• Policyholder decision risk - risk of loss arising due to policyholder experiences (lapses and surrenders) being different than expected.

Strategi underwriting ELI ini dirancang untuk

memastikan bahwa risiko telah terdiversifikasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Hal ini sebagian besar dicapai melalui diversifikasi di sektor industri dan geografi, penggunaan tes kesehatan untuk memastikan harga telah memperhitungkan kondisi kesehatan saat ini dan riwayat medis keluarga, tinjauan rutin atas klaim aktual yang dialami dan penetapan harga produk, serta prosedur penanganan klaim secara terperinci. Pembatasan penjaminan ditempatkan untuk mendorong pelaksanaan seleksi risiko secara tepat.

ELI’s underwriting strategy is designed to ensure that risks are well diversified in terms of type of risk and level of insured benefits. This is largely achieved through diversification across industry sectors and geography, the use of medical screening in order to ensure that pricing takes account of current health conditions and family medical history, regular review of actual claims experience and product pricing, as well as detailed claims’ handling procedures. Underwriting limits are in place to enforce appropriate risk selection criteria.

Page 204: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

132

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko asuransi (lanjutan) Insurance risk (continued) Asuransi jiwa (lanjutan) Life insurance (continued)

Tabel berikut ini menyajikan konsentrasi liabilitas kontrak asuransi berdasarkan jenis kontrak:

The following table presents the concentration of insurance contract liabilities by type of contract:

2013 2012

Liabilitas Aset Liabilitas Liabilitas Aset Liabilitas asuransi/ reasuransi/ neto/ asuransi/ reasuransi/ neto/ Insurance Reinsurance Net Insurance Reinsurance Net liabilities assets liabilities liabilities assets liabilities

Kesehatan 134.371.556 - 134.371.556 122.211.785 (1.779.206 ) 120.432.579 Healts Semur Hidup 47.903.177 (312.645) 47.590.532 52.322.597 - 52.322.597 Whole life Kecelakaan 3.617.833 (23.478) 3.594.355 3.178.414 - 3.178.414 Accident Kombinasi Endowment 265.497.964 (89.010) 265.408.954 259.461.907 - 259.461.907 Endowment combination Endowment 146.642.037 - 146.642.037 128.611.200 - 128.611.200 Endowment Kematian Eka warsa 36.052.289 (5.174.571) 30.877.718 30.806.917 - 30.806.917 Term life Unit Link 925.104.982 (4.290.936) 920.814.046 1.012.505.730 - 1.012.505.730 Unit Link Lain-lain 1.262.374 - 1.262.374 1.226.341 - 1.226.341 Others

Total 1.560.452.212 (9.890.640) 1.550.561.572 1.610.324.891 (1.779.206 ) 1.608.545.685 Total

Asumsi-asumsi utama Key assumptions

Liabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim, liabilitas manfaat polis masa depan dan premi yang belum merupakan pendapatan.

The insurance liabilities consist of estimated claims, liability for future policy benefits and unearned premium reserve.

Asuransi kerugian Casualty insurance

Liabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim dan premi yang belum merupakan pendapatan.

The insurance liabilities consist of estimated claims and unearned premium reserve.

Asumsi utama yang mendasari estimasi klaim adalah klaim pengembangan masa depan Entitas Anak akan mengikuti pola yang sama dengan pengalaman klaim pengembangan masa lalu. Ini termasuk asumsi-asumsi dalam hal rata-rata klaim biaya, biaya-biaya klaim penanganan dan jumlah klaim mencapai kecelakaan per tahun.

The principal assumption underlying the estimated claims is that the Subsidiaries’ future claim development will follow a similar pattern to past claims development experience. This includes assumptions in respect of average claim costs, claim handling costs and claim number of reach accident year.

Penilaian kualitatif tambahan yang digunakan untuk menilai sejauh mana tren masa lalu mungkin tidak berlaku di masa depan, misalnya: kejadian tertentu yang tidak akan berulang, perubahan faktor pasar seperti tingkah laku masyarakat dalam klaim, kondisi ekonomi dan juga faktor internal seperti bauran investasi dan prosedur penanganan klaim. Penilaian juga digunakan untuk menilai sejauh mana faktor-faktor eksternal seperti keputusan pengadilan dan peraturan pemerintah mempengaruhi estimasi.

Additional qualitative judgements are used to assess the extent to which past trends may not apply in the future, for example: one-off occurrence; changes in market factors such as public attitude to claiming; economic condition; as well internal factors such as portfolio mix, policy condition and claim handling procedures. Judgement is further used to assess the extent to which external factors such as judicial decisions and government legislation affect the estimates.

Page 205: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

133

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko asuransi (lanjutan) Insurance risk (continued)

Asumsi-asumsi utama (lanjutan) Key assumptions (continued) Asuransi kerugian (lanjutan) Casualty insurance (continued)

Tabel berikut menunjukkan analisa sensitivitas liabilitas asuransi terhadap kemungkinan perubahan asumsi-asumsi dasar yang mengikuti, dengan semua variabel lainnya tetap konstan, yang menunjukkan pengaruh terhadap laba sebelum pajak dan ekuitas.

The following table demonstrates the sensitivity of insurance liabilities to a reasonably possible change in key assumptions that follow, with all other variables held constant, showing the impact on income before tax and equity.

Dampak atas laba sebelum beban pajak Dampak atas Dampak atas penghasilan/ Perubahan liabilitas kotor/ liabilitas neto/ Impact on Dampak atas asumsi/ Impact on Impact on income ekuitas/ Change in gross net before income Impact on assumptions liabilities liabilities tax expense equity

31 Desember 2013 December 31, 2013 Tingkat diskonto +1% (333.145) (210.580) (210.580) (210.580) Discount rate Tingkat diskonto -1% 345.657 219.998 219.998 219.998 Discount rate 31 Desember 2012 December 31, 2012 Rata-rata biaya klaim +10% 23.737.163 5.323.270 5.323.270 5.323.270 Average claim costs Rata-rata jumlah klaim +10% 21.363.447 4.790.943 4.790.943 4.790.943 Average number of claims

Asuransi jiwa Life insurance

Asumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

The key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly sensitive are as follows:

Tingkat mortalitas dan morbiditas Asumsi ini didasarkan pada standar industri dan

tabel nasional, sesuai dengan jenis kontrak tertulis dan wilayah di mana pihak tertanggung berada. Asumsi-asumsi tersebut mencerminkan hasil terbaru dan disesuaikan pada saat yang tepat untuk mencerminkan hasil Perusahaan. Penyisihan secara tepat, tapi tidak berlebihan, dilakukan untuk perbaikan harapan di masa depan. Asumsi dibedakan menurut jenis kelamin, kelas penjaminan dan jenis kontrak.

Mortality and morbidity rates Assumptions are based on industry standard and

national tables, according to the type of contract written and the territory in which the insured person resides. They reflect recent historical experience and are adjusted when appropriate to reflect the Company’s own experiences. An appropriate, but not excessive, prudent allowance is made for expected future improvements. Assumptions are differentiated by sex, underwriting class and contract type.

Page 206: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

134

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko asuransi (lanjutan) Insurance risk (continued)

Asumsi-asumsi utama (lanjutan) Key assumptions (continued) Asuransi jiwa (lanjutan) Life insurance (continued)

Asumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut (lanjutan):

The key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly sensitive are as follows (continued):

Penerimaan dari investasi Rata-rata tertimbang dari tingkat penerimaan kembali diturunkan berdasarkan model portofolio yang diasumsikan untuk mendukung kewajiban, konsisten dengan strategi alokasi aset jangka panjang. Perkiraan ini didasarkan pada pada hasil pasar saat ini serta harapan atas perkembangan ekonomi dan keuangan di masa depan. Peningkatan pada tingkat penerimaan kembali dari investasi akan mengakibatkan penurunan biaya dan peningkatan keuntungan bagi para pemegang saham.

Investment return

The weighted average rate of return is derived based on a portfolio model that is assumed to back up liabilities, consistent with the long-term asset allocation strategy. These estimates are based on current market returns as well as expectations about future economic and financial developments. An increase in investment return would lead to a reduction in expenditure and an increase in profits for the shareholders.

Tingkat diskonto

Kewajiban asuransi jiwa ditentukan sebagai jumlah dari nilai diskonto dari manfaat yang diharapkan dan biaya administrasi masa mendatang secara langsung terkait dengan kontrak, dikurangi nilai diskon dari premi teoritis yang akan diperlukan untuk memenuhi arus kas keluar di masa depan. Tingkat diskonto didasarkan pada tingkat risiko industri saat ini, disesuaikan untuk paparan risiko atas perusahaan. Penurunan tingkat diskonto akan meningkatkan nilai kewajiban asuransi dan karenanya mengurangi keuntungan bagi pemegang saham.

Discount rate

Life insurance liabilities are determined as the sum of the discounted value of the expected benefits and future administration expenses directly related to the contract, less the discounted value of the expected theoretical premiums that would be required to meet these future cash outflows. Discount rates are based on current industry risk rates, adjusted for the Company’s own risk exposure. A decrease in the discount rate will increase the value of the insurance liability and therefore reduce profits for the shareholders.

Page 207: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

135

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko asuransi (lanjutan) Insurance risk (continued)

Asumsi-asumsi utama (lanjutan) Key assumptions (continued)

Asuransi jiwa (lanjutan) Life insurance (continued) Tabel berikut menunjukkan sensitivitas liabilitas

klaim asuransi terhadap kemungkinan perubahan asumsi-asumsi dasar yang mengikuti, dengan semua variabel lainnya tetap konstan, yang menunjukkan pengaruh terhadap laba sebelum pajak dan ekuitas (tidak diaudit).

The following table demonstrates the sensitivity of claim insurance liabilities to a reasonably possible change in key assumptions that follow, with all other variables held constant, showing the impact on income before tax and equity (unaudited).

Dampak atas laba sebelum beban pajak Dampak atas Dampak atas penghasilan/ Perubahan liabilitas kotor/ liabilitas neto/ Impact on Dampak atas asumsi/ Impact on Impact on income ekuitas/ Change in gross net before income Impact on assumptions liabilities liabilities tax expense equity

31 Desember 2013 December 31, 2013 Tingkat bunga +1% (8.967.918) (8.967.918) 8.967.918 8.967.918 Discount rate Tingkat mortalitas +1% 251.087 251.087 (251.087) (251.087) Mortality rate

Tingkat bunga -1% 12.097.273 12.097.273 (12.097.273) (12.097.273) Discount rate Tingkat mortalitas -1% (242.410) (242.410) 242.410 242.410 Mortality rate 31 Desember 2012 December 31, 2012 Tingkat bunga +1% (20.963.903) (21.534.488) 21.534.488 21.534.488 Discount rate Tingkat mortalitas +1% 2.900.988 2.303.403 (2.303.403) (2.303.403) Mortality rate

Tingkat bunga -1% 21.196.107 20.598.522 (20.598.522) (20.598.522) Discount rate Tingkat mortalitas -1% 1.852.595 1.255.010 (1.255.010) (1.255.010) Mortality rate

Pengelolaan Modal Capital Management Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan

Entitas Anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

The primary objective of the Company and Subsidiaries’ capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.

Perusahaan dan Entitas Anak mengelola struktur

permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The Company and Subsidiaries manage their capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain and adjust the capital structure, the Company and Subsidiaries may adjust the dividend payment to shareholdes, issue new shares. No changes were made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2013 and 2012.

Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah

mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

The Company and Subsidiaries’ policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.

Page 208: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

136

31. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 31. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instrument that are carried in the statements of financial position as of December 31, 2013 and 2012.

2013 2012

Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value Carrying value Fair value

Aset keuangan: Financial assets: Kas dan setara kas 167.662.147 167.662.147 171.467.442 171.467.442 Cash and cash equivalents Investments in marketable securities Investasi efek dan deposito 1.417.856.323 1.418.514.304 1.532.535.010 1.536.751.619 and deposits Piutang premi dan Premium and koasuransi 264.406.736 264.406.736 286.244.541 286.244.541 co-insurance receivables Aset reasuransi 678.237.109 678.237.109 527.572.184 527.572.184 Reinsurance assets Piutang usaha sekuritas dan Securities trading and stock jasa administrasi efek 14.958.567 14.958.567 14.466.997 14.466.997 administration fee receivables Investasi sewa pembiayaan 551.234.077 563.951.875 341.847.594 349.125.920 Investment in financing leases Piutang pembiayaan konsumen 217.918.795 221.481.801 124.147.236 127.986.420 Consumer financing receivables Tagihan anjak piutang 21.346.727 21.346.727 33.186.569 33.186.569 Factoring receivables Penyertaan saham 1.665.870 1.665.870 1.665.870 1.665.870 Investments in shares of stock Aset lainnya 23.635.649 23.635.649 20.704.399 20.704.399 Other assets

Total 3.358.922.000 3.375.860.785 3.053.837.842 3.069.171.961 Total

Liabilitas keuangan: Financial liabilities: Utang usaha sekuritas dan Securities trading and stock jasa administrasi efek 3.954.064 3.954.064 3.494.121 3.494.121 administration fee payables Utang koasuransi, reasuransi Due to co-insurers, reinsurers dan komisi 129.171.020 129.171.020 203.443.000 203.443.000 and commissions payable Utang klaim 49.918.028 49.918.028 40.051.959 40.051.959 Claims payable Beban akrual 8.090.490 8.090.490 12.582.407 12.582.407 Accrued expenses Wesel bayar jangka menengah 43.600.000 43.600.000 10.300.000 10.300.000 Medium-term notes payable Pinjaman bank 290.276.669 290.276.669 120.419.750 120.419.750 Bank loans Liabilitas lainnya 39.796.751 39.796.751 36.422.948 36.422.948 Other liabilities

Total 564.807.022 564.807.022 426.714.185 426.714.185 Total

Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:

The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.

Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models as appropriate.

Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:

The following methods and assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial instruments:

a. Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai

wajar atau biaya perolehan diamortisasi. a. Financial instruments carried at fair value or

amortized cost. Sebagian investasi dicatat sebesar nilai wajar

mengacu pada harga kuotasi yang dipublikasikan pada pasar aktif.

Parts of the investments are carried at fair value using the quoted prices published in the active market.

Page 209: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

137

31. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

31. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan (lanjutan):

The following methods and assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial instruments (continued):

b. Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya.

b. Financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values.

Nilai wajar untuk kas dan setara kas, investasi, piutang premi dan koasuransi, aset reasuransi, piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek, tagihan anjak piutang, aset lainnya, utang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek, utang koasuransi, reasuransi dan komisi, utang klaim, beban akrual dan liabilitas lainnya mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Penyertaan saham dinilai pada biaya perolehan karena tidak tersedia nilai wajarnya.

The fair value of cash and cash equivalents, investments, premium and co-insurance receivables, reinsurance assets, securities trading and stock administration fee receivables, factoring receivables, other assets, securities trading and stock administration fee payables, due to co-insurers, reinsurers and commissions payables, claims payable, accrual expenses and other liabilities approximate their carrying values due to their short-term nature. Investment in shares of stock is carried at cost due to no readily determinable fair value.

c. Kebijakan Entitas Anak mengelola risiko atas efek tersedia untuk dijual adalah dengan menerapkan kebijakan melakukan pengawasan terhadap portofolio investasi secara berkesinambungan serta melakukan pengelolaan atas portofolio investasinya.

c. The Subsidiaries’ policy to manage the risk of available-for-sale securities is to perform ongoing monitoring of the investment portfolio as well as managing the investment portfolio.

Nilai wajar dari investasi sewa pembiayaan neto, piutang pembiayaan konsumen dan tagihan anjak piutang dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif rata-rata tertimbang.

The fair values of net investment in financing leases, consumer financing receivables and factoring receivables are determined by discounting cash flows using weighted average effective interest rate.

Nilai wajar dari wesel bayar jangka menengah dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar.

The fair values of medium-term notes payable are calculated using discounted cash flows using market interest rates.

Nilai wajar dari pinjaman bank dinilai dengan menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar.

The fair values of bank loans is calculated using discounted cash flows using market interest rates.

Tabel berikut ini menunjukkan instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar yang dikelompokkan berdasarkan hirarki nilai wajar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:

The following table show the financial instruments measured at fair value grouped according to the fair value hierarchy as of December 31, 2013 and 2012, respectively:

31 Desember 2013/31 December 2013

Nilai wajar/Fair value

Nilai tercatat/ Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Carrying value Level 1 Level 2 Level 3

Aset keuangan Financial assets diklasifikasikan classified sebagai: as: - Tersedia untuk dijual Available for sale - Obligasi 35.470.784 35.470.784 - - Bonds Saham 8.374.070 8.374.070 - - Shares - Diperdagangkan Trading - Reksa dana 806.729.364 806.729.364 - - Mutual funds Obligasi 94.075.809 94.075.809 - - Bonds Saham 2.756.318 2.756.318 - - Shares

Page 210: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

138

31. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

31. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

31 Desember 2012/31 December 2012

Nilai wajar/Fair value

Nilai tercatat/ Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Carrying value Level 1 Level 2 Level 3

Aset keuangan Financial assets diklasifikasikan classified sebagai: as: - Tersedia untuk dijual Available for sale - Saham 11.336.814 11.336.814 - - Shares

- Diperdagangkan Trading - Reksa dana 1.181.330.643 1.181.330.643 - - Mutual funds Obligasi 109.912.082 109.912.082 - - Bonds Saham 3.775.282 3.775.282 - - Shares

32. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM

MATA UANG ASING 32. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN

FOREIGN CURRENCIES Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,

Perusahaan dan Entitas Anak memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing terutama sebagai berikut:

As of December 31, 2013 and 2012, the Company and Subsidiaries have significant monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:

2013

Setara dalam Rupiah/ Equivalent US$ EUR NZ$ SIN$ GBP JPY AUS$ HK$ in Rupiah Aset Assets Cash and cash Kas dan setara kas 4.053.704 - 7.625 - - - - - 49.487.003 equivalents Investments in marketable Investasi efek securities and dan deposito 25.246.656 - 199.063 - - - - - 309.726.306 deposits Premium and Piutang premi dan co-insurance koasuransi 8.022.189 23.886 - 183.384 25.518 4.727.316 538 649 101.017.936 receivables Aset reasuransi 918.648 - 96.905 421 1.588 - - - 12.204.452 Reinsurance assets Aset lainnya 1.769.304 - 919 5.634 - - - - 21.629.503 Other assets Total 40.010.501 23.886 304.512 189.439 27.106 4.727.316 538 649 494.065.200 Total

Liabilitas Liabilities Due to co-insurers, Utang koasuransi, reinsurers and reasuransi dan commissions komisi 8.631.993 18.252 - 54.220 9.963 2.955.000 174 - 106.589.301 payable Premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi klaim, utang klaim, Unearned premiums, liabilitas kontrak estimated claims, asuransi claims payable, panjang dan long-term insurance liabilitas kepada contract liabilities pemegang unit and liability to link 22.373.643 101 - 1.771 425 - 180 - 272.741.577 unit link holders Liabilitas lainnya 630.903 9 - 3.888 - - - - 7.727.656 Other liabilities Total 31.636.539 18.362 - 59.879 10.388 2.955.000 354 - 387.058.534 Total Aset neto 8.373.962 5.525 304.512 129.560 16.718 1.772.317 185 649 107.006.666 Net assets

Page 211: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

139

32. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

32. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES (continued)

2012

Setara dalam Rupiah/ Equivalent US$ EUR NZ$ SIN$ GBP JPY AUS$ HK$ in Rupiah Aset Assets Cash and cash Kas dan setara kas 8.142.542 - - - - - - - 78.738.381 equivalents Investments in marketable Investasi efek securities and dan deposito 27.773.420 123.823 161.516 - - - - - 271.436.123 deposits Premium and Piutang premi dan co-insurance koasuransi 14.094.178 17.208 - 228.154 25.197 2.381.207 87.699 2.099 139.856.192 receivables Aset reasuransi 267.450 - - 4.205 1.588 - - - 2.644.230 Reinsurance assets Aset lainnya 1.936.768 4.938 919 5.238 - - - - 18.840.508 Other assets Total 52.214.358 145.969 162.435 237.597 26.785 2.381.207 87.699 2.099 511.515.434 Total

Liabilitas Liabilities Due to co-insurers Utang koasuransi, reinsurers and reasuransi dan commissions komisi 15.319.941 300.257 - 215.585 12.056 3.278.750 73.674 100 154.988.499 payable Premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi klaim, utang klaim, Unearned premiums, liabilitas kontrak estimated claims, asuransi jangka claims payable, panjang dan long-term insurance liabilitas kepada contract liabilities pemegang unit and liability to link 25.481.488 192 - 3.516 2.324 21.580 906 1 246.483.956 unit link holders Liabilitas lainnya 835.391 - - 3.217 - - - - 8.103.668 Other liabilities Total 41.636.820 300.449 - 222.318 14.380 3.300.330 74.580 101 409.576.123 Total Aset (liabilitas) Net assets neto 10.577.538 (154.480) 162.435 15.279 12.405 (919.123) 13.119 1.998 101.939.311 (liabilities)

Kurs mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah jual beli uang kertas asing yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada tanggal 26 Maret 2014 adalah sebagai berikut:

Indonesian Rupiah currency exchange rates based on the middle rates of exchange for bank notes published by Bank Indonesia as of March 26, 2014 are as follows:

26 Maret 2014/ Mata uang asing (dengan nilai penuh) March 26, 2014 Foreign currencies (in full amounts)

1 Dolar Amerika Serikat 11.408 1 United States Dollar 1 Euro Eropa 15.760 1 European Euro 1 Dolar New Zealand 9.797 1 New Zealand Dollar 1 Dolar Singapura 8.998 1 Singapore Dollar 1 Poundsterling Inggris 18.864 1 British Poundsterling 1 Yen Jepang 111 1 Japanese Yen 1 Dolar Australia 10.452 1 Australian Dollar 1 Dolar Hong Kong 1.471 1 Hong Kong Dollar

Jika aset neto dan liabilitas neto dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah tersebut, jumlah aset neto akan mengalami kenaikan sebesar Rp6.724.697.

If the net position of assets and liabilities in foreign currencies as of December 31, 2013 is reflected using such exchange rates, the total net assets will increase by approximately Rp6,724,697.

Page 212: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

140

33. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS

a. Berdasarkan Akta Notaris No. 03 dari Weliana

Salim, S.H., tanggal 8 Maret 2007, ESI menandatangani kontrak investasi kolektif ”Reksa Dana Dana Premier” (Reksa Dana Dana Premier) dengan Standard Chartered Bank, (SCB), Jakarta, dimana ESI bertindak sebagai manajer investasi dan SCB bertindak sebagai bank kustodian.

a. Based on Notarial Deed of Weliana Salim, S.H., No. 03 dated March 8, 2007, ESI signed the collective investment contract “Reksa Dana Dana Premier” (Reksa Dana Dana Premier) with Standard Chartered Bank, (SCB), Jakarta, wherein ESI act as investment manager and SCB act as custodian bank.

b. Pada tanggal 9 September 2002, ESI dan

Deutsche Bank AG, Jakarta, setuju untuk membuat reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dengan nama Reksa Dana Prima. Kontrak ini mencakup kontrak manajemen dan kustodian, dimana ESI bertindak sebagai manajer investasi dan Deutsche Bank AG, Jakarta, bertindak sebagai bank kustodian. ESI juga membuat kontrak serupa dengan SCB, Jakarta pada tanggal 8 September 2003 untuk membentuk Reksa Dana Dana Pasti.

b. On September 9, 2002, ESI and Deutsche Bank AG, Jakarta, agreed to issue a mutual fund based on Collective Investment Contract, Reksa Dana Prima. This contract cover the management contract and custodian, wherein ESI act as as investment manager and Deutsche Bank AG, Jakarta, act as custodian bank. On September 8, 2003, ESI also made similar contract with SCB, Jakarta to issue Reksa Dana Dana Pasti.

c. Pada tahun 2012 dan 2013, VIU menerbitkan

wesel bayar jangka menengah dalam rangka memperkuat modal kerja VIU dengan jangka waktu pembayaran 370 hari sejak wesel diterbitkan, dengan tingkat bunga 13,60% sampai dengan 14,15% per tahun. Beban bunga dari transaksi ini adalah sebesar Rp2.913.785 dan Rp1.179.785 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

c. On 2012 and 2013, VIU issued medium-term notes payable to strengthen the VIU's working capital with 370 days payment since the notes are issued, with interest rates 13.60% upto 14.15% per annum. Interest expenses from these transaction amounted to Rp2,913,785 and Rp1,179,785 for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively.

d. EFI menerbitkan wesel bayar jangka

menengah dalam rangka memperkuat modal kerja EFI dengan jangka waktu pembayaran lebih dari 1 (satu) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun sejak wesel diterbitkan, dengan tingkat bunga berkisar antara 12,30% sampai dengan 13,85% per tahun. Beban bunga dari transaksi ini adalah sebesar Rp647.641 dan Rp43.704 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

d. EFI issued medium-term notes payable to strengthen EFI's working capital with more than 1 (one) year until 3 (three) years term of payment since the notes are issued, with interest rates ranging from 12.30% to 13.85% per annum. Interest expenses from these transactions amounted to Rp647,641, and Rp43,704 for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively.

Page 213: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

141

33. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

e. ADM juga mempunyai perjanjian dengan

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) untuk menutup asuransi kerugian untuk kepentingan nasabah BRI. Menurut perjanjian tersebut, penutupan asuransi kerugian tersebut harus dilakukan melalui PT Bahtera Sejahtera Makmur (BSM), selaku broker asuransi BRI. Perjanjian ini mensyaratkan kompensasi sebesar persentase tertentu yang harus dibayar Perusahaan kepada BSM. Beban kompensasi yang dibayarkan tersebut disajikan sebagai bagian dari “Beban underwriting - neto” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali. Perpanjangan terakhir pada tanggal 31 Juli 2013, dimana perjanjian tersebut diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Juli 2014.

e. ADM also entered into an agreement with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) to cover all casualty insurance for the debtors of BRI. Pursuant to the agreement, the transaction of the insurance coverage must be conducted through PT Bahtera Sejahtera Makmur (BSM), as the insurance broker of BRI. Such agreement provides for a compensation at a certain percentage to be paid by the Company to BSM. The related compensation expense was presented as part of “Underwriting expenses - net” in the consolidated statements of comprehensive income. The agreement has been extended for several times. The latest extension is on July 31, 2013, whereas the above agreement has been extended until July 31, 2014.

f. ADM mempunyai berbagai perjanjian

reasuransi treaty, antara lain, dengan JLT Risk Solutions Asia Pte. Ltd., Singapura, Guy Carpenter, Singapura, Asia Reinsurance Broker Pte., Ltd., Singapura, PT Reasuransi Internasional Indonesia dan PT Reasuransi Nasional Indonesia. Saldo piutang atau utang sehubungan dengan reasuransi disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang premi dan koasuransi” atau “Utang koasuransi, reasuransi dan komisi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

f. ADM has entered into various treaty reinsurance agreements with, among others, JLT Risk Solutions Asia Pte. Ltd., Singapore, Guy Carpenter, Singapore, Asia Reinsurance Broker Pte., Ltd., Singapore, PT Reasuransi Internasional Indonesia and PT Reasuransi Nasional Indonesia. The related reinsurers receivables or payables are presented as part of “Premium and co-insurance receivables” or “Due to co-insurers, reinsurers and commissions payable” in the consolidated statement of financial position.

g. ELI mempunyai perjanjian reasuransi (treaty)

dengan beberapa perusahaan reasuransi. Berdasarkan perjanjian tersebut, ELI membayar porsi tertentu dari premi kepada reasuradur sehubungan dengan semua risiko yang diserahkan. Adapun risiko pada ELI adalah sebesar Rp500.000 atau AS$50 dan yang diserahkan adalah kelebihan nilai dari pertanggungan asuransi. Reasuransi akan memberikan komisi sesuai dengan yang diatur dalam perjanjian.

g. ELI has treaty reinsurance agreements (treaty) with several reinsurance companies. Based on the agreements, ELI shall pay to the reinsurers certain portion of the original premium due to the reinsurers in respect of all risks ceded, which cover up to Rp500,000 or US$50 from the sum insured. The reinsurers shall allow commission as stated in the agreements.

Page 214: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

142

33. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

h. Perusahaan dan Entitas Anak mengadakan

perjanjian sewa gedung dengan PT Panen Lestari Basuki. Berdasarkan perjanjian, jangka waktu sewa adalah dua tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Selanjutnya, pada bulan Desember 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menandatangani perjanjian perpanjangan sewa gedung tersebut untuk jangka waktu sewa 2 (dua) tahun ke depan yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Pembayaran beban sewa tersebut adalah sejumlah Rp11.338.792 dan Rp8.232.647 masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012.

h. The Company and Subsidiaries entered into rental building agreement with PT Panen Lestari Basuki. Based on the said agreement, rental period is for two years which ended on December 31, 2012. Furthermore, in December 2012, the Company and Subsidiaries sign lease extension agreement for the building rental period of 2 (two) years which will expire on December 31, 2014. Payment of rent expenses amounted to Rp11,338,792 and Rp8,232,647 in 2013 and 2012, respectively.

34. INFORMASI SEGMEN USAHA 34. BUSINESS SEGMENT INFORMATION

Untuk kepentingan manajemen, Perusahaan dan Entitas Anak digolongkan menjadi unit usaha berdasarkan produk dan jasa dan memiliki dua segmen usaha yang dilaporkan sebagai berikut:

For management purposes, the Company and Subsidiaries are organized into business units based on their products and services and has two reportable business segments as follows:

a. Segmen Usaha a. Business Segment

Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi 4 (empat) segmen berdasarkan sifat usahanya yaitu penyertaan saham, jasa perjalanan dan modal ventura, pembiayaan, asuransi, administrasi efek dan sekuritas. Informasi mengenai segmen usaha tersebut untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The Company and Subsidiaries classify their businesses into 4 (four) operating business segments according to the nature of the operating, namely holding company, travel services and venture capital, financing, insurance, stock administration and securities. Information about these business segments for the years ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:

2013

Penyertaan saham, jasa perjalanan dan Administrasi modal ventura/ efek dan Holding sekuritas/ company, travel Stock services and Pembiayaan/ Asuransi/ administration Total/ Eliminasi/ Konsolidasi/ Keterangan venture capital Financing Insurance and securities Total Elimination Consolidated Description

Pendapatan: Revenues: Pendapatan eksternal 22.264.489 117.607.429 982.306.436 27.319.288 1.149.497.642 - 1.149.497.642 External revenues Pendapatan antar Inter-segment segmen 80.421.405 2.838.306 42.858.606 4.714.709 130.833.026 (130.833.026) - revenues

Total pendapatan 102.685.894 120.445.735 1.025.165.042 32.033.997 1.280.330.668 (130.833.026) 1.149.497.642 Total revenues Beban segmen 2.544.536 494.490 38.466.818 1.830.151 43.335.995 (43.335.995) - Segment expenses

Hasil segmen 100.141.358 119.951.245 986.698.224 30.203.846 1.236.994.673 (87.497.031) 1.149.497.642 Segment result Beban yang tidak Unallocated dapat dialokasikan 19.839.322 95.832.103 904.808.038 25.159.168 1.045.638.631 - 1.045.638.631 expenses

Page 215: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

143

34. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) 34. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued)

a. Segmen Usaha (lanjutan) a. Business Segment (continued)

2013

Penyertaan saham, jasa perjalanan dan Administrasi modal ventura/ efek dan Holding sekuritas/ company, travel Stock services and Pembiayaan/ Asuransi/ administration Total/ Eliminasi/ Konsolidasi/ Keterangan venture capital Financing Insurance and securities Total Elimination Consolidated Description

Laba sebelum beban Income before income pajak penghasilan 80.302.036 24.119.142 81.890.186 5.044.678 191.356.042 (87.497.031) 103.859.011 tax expense Beban pajak penghasilan Corporate income tax badan (426.190) (5.632.904) (4.356.679) (1.360.276) (11.776.049) - (11.776.049) expense

Kepentingan nonpengendali Non-controlling interests atas laba neto in net earnings of Entitas Anak (314.820) - (21.713) - (336.533) (18.552.553) (18.889.086) Subsidiaries

Laba neto 79.561.026 18.486.238 77.511.794 3.684.402 179.243.460 (106.049.584) 73.193.876 Net income

Aset dan Liabilitas: Assets and Liabilities: Aset segmen 835.436.013 862.919.407 3.037.498.209 155.352.840 4.891.206.469 (1.197.072.999) 3.694.133.470 Segment assets Investment in shares Penyertaan saham 61.744.517 - 1.180.370 440.000 63.364.887 - 63.364.887 of stock

Aset yang tidak dapat dialokasikan 847.744 Unallocated asset

Total aset yang Consolidated total dikonsolidasikan 3.758.346.101 assets

Liabilitas segmen 111.352.992 586.612.239 2.579.817.601 15.748.803 3.293.531.635 (361.187.247) 2.932.344.388 Segment liabilities

Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 2.639.460 Unallocated liabilities

Total liabilitas yang Consolidated total dikonsolidasikan 2.934.983.848 liabilities

Kepentingan nonpengendali Non-controlling interests atas aset neto in net assets of Entitas Anak 117.480.512 Subsidiaries

Informasi lainnya Other information

Penyusutan 12.205.400 Depreciation

Pengeluaran untuk barang modal 17.312.292 Capital expenditures

Page 216: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

144

34. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) 34. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued)

a. Segmen Usaha (lanjutan) a. Business Segment (continued)

2012

Penyertaan saham, jasa perjalanan dan Administrasi modal ventura/ efek dan Holding sekuritas/ company, travel Stock services and Pembiayaan/ Asuransi/ administration Total/ Eliminasi/ Konsolidasi/ Keterangan venture capital Financing Insurance and securities Total Elimination Consolidated Description

Pendapatan: Revenues: Pendapatan

eksternal 13.583.690 76.505.134 1.006.331.853 27.565.296 1.123.985.973 - 1.123.985.973 External revenues Pendapatan antar Inter-segment segmen 70.537.204 1.281.454 25.979.771 4.743.363 102.541.792 (102.541.792) - revenues

Total pendapatan 84.120.894 77.786.588 1.032.311.624 32.308.659 1.226.527.765 (102.541.792) 1.123.985.973 Total revenues Beban segmen 3.422.637 14.338.910 6.720.342 90.592 24.572.481 (24.572.481) - Segment expenses

Hasil segmen 80.698.257 63.447.678 1.025.591.282 32.218.067 1.201.955.284 (77.969.311) 1.123.985.973 Segment result Beban yang tidak Unallocated dapat dialokasikan 16.290.228 43.514.115 953.545.480 25.737.939 1.039.087.762 - 1.039.087.762 expenses

Income before Laba sebelum beban income tax pajak penghasilan 64.408.029 19.933.563 72.045.802 6.480.128 162.867.522 (77.969.311) 84.898.211 expense

Beban pajak penghasilan Corporate income tax badan (424.007) (4.812.597) (6.285.296) (354.745) (11.876.645) - (11.876.645) expense

Kepentingan Non-controlling nonpengendali interests in atas laba neto net earnings of Entitas Anak (298.183) - (5.550) - (303.733) (10.825.357) (11.129.090) Subsidiaries

Laba neto 63.685.839 15.120.966 65.754.956 6.125.383 150.687.144 (88.794.668) 61.892.476 Net income

Aset dan Liabilitas: Assets and Liabilities: Aset segmen 689.194.730 553.049.144 2.895.894.841 145.536.103 4.283.674.818 (961.764.526) 3.321.910.292 Segment assets Investment in shares Penyertaan saham 57.609.049 - 1.180.370 440.000 59.229.419 - 59.229.419 of stock

Aset yang tidak dapat dialokasikan 819.095 Unallocated asset

Total aset yang Consolidated total dikonsolidasikan 3.381.958.806 assets

Liabilitas segmen 54.532.782 295.265.636 2.520.629.892 12.224.675 2.882.652.985 (217.924.534) 2.664.728.451 Segment liabilities

Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 4.193.796 Unallocated liabilities

Total liabilitas yang Consolidated total dikonsolidasikan 2.668.922.247 liabilities

Kepentingan nonpengendali Non-controlling interests atas aset neto in net assets of Entitas Anak 82.276.507 Subsidiaries

Informasi lainnya Other information

Penyusutan 10.852.260 Depreciation

Pengeluaran untuk barang modal 19.505.910 Capital expenditures

Page 217: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

145

34. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) 34. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued)

b. Segmen Geografis b. Geographical Segment

Informasi mengenai segmen usaha

Perusahaan dan Entitas Anak berdasarkan lokasi geografis adalah sebagai berikut:

Information about the Company and Subsidiaries’ business segment according to geographical location are as follows:

2013 2012

Pendapatan Revenues Pulau Jawa 1.061.997.392 1.064.505.488 Java Island Luar Pulau Jawa 59.443.508 46.190.396 Outside Java Island Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan 28.056.742 13.290.089 Unallocated revenues

Total 1.149.497.642 1.123.985.973 Total

Total aset Total assets Pulau Jawa 2.861.426.806 2.680.733.832 Java Island Luar Pulau Jawa 227.843.972 143.090.686 Outside Java Island Aset yang tidak dapat dialokasikan 669.075.323 558.134.288 Unallocated assets

Total 3.758.346.101 3.381.958.806 Total

35. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS 35. SUPLEMENTARY CASH FLOWS INFORMATION Transasksi non-kas yang signifikan Significant non-cash transactions

2013 2012

Transfer aset tetap Transfer fixed assets ke properti investasi - 4.670.000 to investment properties

36. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF

36. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun 2013:

The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company and Subsidiaries but not yet effective for 2013 consolidated financial statements:

• PSAK No. 1 (2013): Penyajian Laporan

Keuangan, yang diadopsi dari IAS No. 1, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.

• PSAK No. 1 (2013): Presentation of Financial Statements, adopted from IAS No. 1, effective January 1, 2015. This PSAK changes the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.

Page 218: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

146

36. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

36. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

• PSAK No. 4 (2013): Laporan Keuangan

Tersendiri, yang diadopsi dari IAS No. 27, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK No. 65.

• PSAK No. 4 (2013): Separate Financial Statements, adopted from IAS No. 27, effective January 1, 2015. This PSAK prescribes only the accounting requirements when a parent entity prepares separate financial statements as additional information. Accounting for consolidated financial statements is determined in PSAK No. 65.

• PSAK No. 15 (2013): Investasi pada Entitas

Asosiasi dan Ventura Bersama, yang diadopsi dari IAS No. 28, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi.

• PSAK No. 15 (2013): Investments in Associates and Joint Ventures, adopted from IAS No. 28, effective January 1, 2015. This PSAK describes the application of the equity method to investments in joint ventures in addition to associates.

• PSAK No. 24 (2013): Imbalan Kerja, yang

diadopsi dari IAS No. 19, berlaku efektif 1 Januari 2015.

PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.

• PSAK No. 24 (2013): Employee Benefits, adopted from IAS No. 19, effective January 1, 2015. This PSAK, among other, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simple clarifications and disclosures.

• PSAK No. 65: Laporan Keuangan Konsolidasian, yang diadopsi dari IFRS No. 10, berlaku efektif 1 Januari 2015.

PSAK ini menggantikan porsi PSAK No. 4 (2009) yang mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.

• PSAK No. 65: Consolidated Financial Statements, adopted from IFRS No. 10, effective January 1, 2015. This PSAK replaces the portion of PSAK No. 4 (2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements, establishes principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities.

• PSAK No. 67: Pengungkapan Kepentingan

dalam Entitas Lain, yang diadopsi dari IFRS No. 12, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009) dan PSAK No. 15 (2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain.

• PSAK No. 67: Disclosure of Interest in Other Entities, adopted from IFRS No. 12, effective January 1, 2015. This PSAK includes all of the disclosures that were previously in PSAK No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009) and PSAK No. 15 (2009). These disclosures relate to an entity’s interests in other entities.

Page 219: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

147

36. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

36. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

• PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang

diadopsi dari IFRS No. 13, berlaku efektif 1 Januari 2015.

PSAK ini memberikan panduan tentang

bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.

• PSAK No. 68: Fair Value Measurement, adopted from IFRS No. 13, effective January 1, 2015.

This PSAK provides guidance on how to

measure fair value when fair value is required or permitted.

• ISAK No. 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan, yang diadopsi dari IFRIC No. 18, berlaku efektif 1 Januari 2014.

• ISAK No. 27: Transfer of Assets from Customers, adopted from IFRIC No. 18, effective January 1, 2014.

• ISAK No. 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan

dengan Instrumen Ekuitas, yang diadopsi dari IFRIC No. 19, berlaku efektif 1 Januari 2014.

• ISAK No. 28: Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments, adopted from IFRIC No. 19, effective January 1, 2014.

Perusahaan dan Entitas Anak sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Company and Subsidiaries are presently evaluating and have not yet determined the effects of these accounting standards on their consolidated financial statements.

37. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PERIODE PELAPORAN

37. SUBSEQUENT EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD

a. Pada tanggal 26 Februari 2014, KPP

menerbitkan STP No. 00007/107/09/054/14 atas PPN untuk tahun fiskal 2009 sebesar Rp50.000. Berdasarkan surat No. 037/EDI/III/2014 tanggal 12 Maret 2014, Perusahaan mengajukan permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi atas STP tersebut kepada Direktur Jenderal Pajak.

a. On February 26, 2014, KPP issued the STP No. 00007/107/09/054/14 of VAT for fiscal year 2009 amounting to Rp50,000. Based on letter No. 037/EDI/III/2014 dated March 12, 2014, the Company submitted a request for reduction or waiver of administrative sanctions to the Directorate General of Tax for the STP.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum menerima hasil keputusan permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi dari Kantor Pelayanan Pajak atas STP tersebut.

Until the completion date of the consolidated financial statements, the Company has not yet received the result of the request for reduction or waiver of administrative sanctions from the Tax Office for the STP.

b. Pada tanggal 6 Januari 2014, EFI memperoleh

fasilitas pinjaman dari PT Bank Sahabat Sampoerna dengan jumlah maksimal sebesar Rp20.000.000 dengan tingkat bunga sebesar 13,50% per tahun. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Pada tanggal 22 Januari 2014, 30 Januari 2014 dan 5 Februari 2014, EFI telah melakukan penarikan fasilitas pinjaman masing-masing sebesar Rp10.000.000, Rp2.500.000 dan Rp7.500.000.

b. On January 6, 2014, EFI has obtained loan facility from PT Bank Sahabat Sampoerna with maximum facility of Rp20,000,000 with interest rate at 13.50% per annum. The loan will mature in 36 (thirty six) months from the drawdown date. On January 22, 2014, January 30, 2014 and February 5, 2014, EFI has drawn the loan facility amounting to Rp10,000,000, Rp2,500,000 and Rp7,500,000, respectively.

Page 220: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

148

37. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PERIODE PELAPORAN (lanjutan)

37. SUBSEQUENT EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD (continued)

c. Pada tanggal 17 Januari 2014 dan 29 Januari

2014, EFI telah melakukan penarikan fasilitas pinjaman dari BJB msaing-masing sebesar Rp10.000.000 dan Rp5.000.000 (Catatan 22).

c. On January 17, 2014 and January 29, 2013, EFI has drawn the loan facility from BJB amounting to Rp10,000,000 and Rp5,000,000, respectively (Note 22).

d. Pada tanggal 24 Maret 2014, ADM

mengirimkan surat keterbukaan informasi kepada Direksi Bursa Efek Indonesia mengenai pergantian sementara posisi ketua komite audit ADM.

d. At March 24, 2014, ADM sent a letter of public information to the Board of Directors Indonesian Stock Exchange on the temporary replacement of ADM’s chairman of audit committee.

Page 221: LAPORAN TAHUNAN | 2013 ANNUAL REPORT · Serikat. Sebagai akibatnya Neraca Pembayaran Indonesia mengalami de˜sit dan Rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 21 % menjadi

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

Wisma Sudirman 6th Floor

Jl. Jend. Sudirman Kav. 34, Jakarta 10220

Indonesia

P. : (62-21) 5739330

F. : (62-21) 5709050

W. : www.theequityone.com