95
PT BCA Finance Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009/ Financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2011, 2010 and 2009

Laporan Keuangan 2011

Embed Size (px)

Citation preview

PT BCA Finance Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009/ Financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2011, 2010 and 2009

The original financial statements included herein are in the Indonesian

language.

PT BCA FINANCE LAPORAN KEUANGAN

BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA

TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009

PT BCA FINANCE FINANCIAL STATEMENTS

WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

Daftar Isi Table of Contents

Halaman/ Page Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan…………………………..... 1-3 ……………………Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif…………………... 4 …………….Statements of Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas………………………..... 5 ……………………Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas……………………………………... 6-7 …………………..………Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan……………………. 8-90 ………………….Notes to the Financial Statements

***************************

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

1

PT BCA FINANCE LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes 2011 2010 2009

ASET ASSETS KAS DAN BANK 2p,4,31 CASH ON HAND AND IN BANKS Kas 1.489.970.487 996.177.431 851.718.260 Cash on hand Bank Cash in banks Pihak ketiga 52.652.549 268.011.321 39.042.077 Third parties

Pihak berelasi 2b,2n,26a 503.495.801 196.357.587 99.502.081 Related parties

Total Kas dan Bank 2.046.118.837 1.460.546.339 990.262.418 Total Cash on Hand and in Banks

PIUTANG PEMBIAYAAN 2d,2i,2p,6,11, CONSUMER FINANCING KONSUMEN - pihak ketiga 15,16,25,26e RECEIVABLES - third parties Piutang pembiayaan konsumen 4.924.716.292.432 4.142.860.533.825 2.904.822.125.469 Consumer financing receivables Pendapatan pembiayaan Unearned consumer financing konsumen yang belum diakui (1.386.024.936.549) (1.128.932.010.494) (960.383.562.044) income

Piutang pembiayaan konsumen 3.538.691.355.883 3.013.928.523.331 1.944.438.563.425 Consumer financing receivables Cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment losses on piutang pembiayaan konsumen (39.991.722.142) (40.503.779.185) (39.269.679.188) consumer financing receivables

Piutang Pembiayaan Consumer Financing Konsumen - Neto 3.498.699.633.741 2.973.424.744.146 1.905.168.884.237 Receivables - Net

INVESTASI SEWA NETO 2c,2p,5 NET INVESTMENT IN LEASES Pihak ketiga Third parties Piutang sewa pembiayaan 13.163.987.559 5.677.322.692 2.551.359.244 Financing lease receivables Nilai residu yang terjamin 21.571.835.297 14.311.886.000 1.931.647.792 Guaranteed residual value Pendapatan sewa pembiayaan Unearned financing lease yang belum diakui (1.550.986.263) (793.392.398) (374.321.468) income Simpanan jaminan (21.571.835.297) (14.311.886.000) (1.931.647.792) Security deposits

Total investasi sewa neto - Total net investment in leases - pihak ketiga 11.613.001.296 4.883.930.294 2.177.037.776 third parties

Pihak berelasi 2b,26b,26h Related parties Piutang sewa pembiayaan 22.938.377.072 3.160.622.121 6.702.617.039 Financing lease receivables Nilai residu yang terjamin 2.479.008.000 1.381.955.000 1.161.500.000 Guaranteed residual value Pendapatan sewa pembiayaan Unearned financing lease yang belum diakui (2.728.600.734) (192.957.951) (632.842.839) income Simpanan jaminan (2.479.008.000) (1.381.955.000) (1.161.500.000) Security deposits

Total investasi sewa neto - Total net investment in leases - pihak berelasi 20.209.776.338 2.967.664.170 6.069.774.200 related parties

Total investasi sewa neto 31.822.777.634 7.851.594.464 8.246.811.976 Total net investment in leases Cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment losses piutang sewa pembiayaan (492.422.796) (196.289.862) (206.170.300) on financing lease receivables

Investasi Sewa Neto - Neto 31.330.354.838 7.655.304.602 8.040.641.676 Net Investment in Leases - Net

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

2

PT BCA FINANCE LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

(continued) December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2011 2010 2009

TAGIHAN ANJAK PIUTANG FACTORING RECEIVABLES - pihak ketiga 2e,2p,7 - third parties Tagihan anjak piutang 7.958.454.656 9.298.233.858 10.985.261.457 Factoring receivables Pendapatan anjak piutang yang belum diakui (88.306.365) (108.967.199) (126.158.735) Unearned factoring income

Tagihan anjak piutang 7.870.148.291 9.189.266.659 10.859.102.722 Factoring receivables Cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment losses tagihan anjak piutang (196.753.707) (395.780.253) (307.400.533) on factoring receivables

Tagihan Anjak Piutang - Neto 7.673.394.584 8.793.486.406 10.551.702.189 Factoring Receivables - Net

PIUTANG PIHAK BERELASI 2b,2p,26c 46.095.350.964 170.521.346.806 122.150.250.844 DUE FROM A RELATED PARTY PIUTANG DAN ASET OTHER RECEIVABLES LAIN-LAIN 2p AND ASSETS Pihak ketiga 5.996.463.086 4.466.461.250 3.611.880.008 Third parties Pihak berelasi 26k 6.814.793.401 6.025.458.535 955.479.525 Related parties

Total Piutang dan Aset Lain-lain 12.811.256.487 10.491.919.785 4.567.359.533 Total Other Receivable and Assets

BIAYA DIBAYAR DI MUKA 2f 10.863.562.217 8.328.925.871 8.109.520.361 PREPAID EXPENSES PIUTANG DERIVATIF DERIVATIVE RECEIVABLE - pihak ketiga 2p,2q,8 6.874.201.486 - - - third party INVESTMENT IN SHARES OF PENYERTAAN SAHAM 2g,9 32.849.055.419 34.506.970.012 11.132.622.121 STOCK ASET TETAP 2c,2h,10,14 FIXED ASSETS Biaya perolehan 53.119.797.768 43.221.016.657 33.565.051.882 Cost Akumulasi penyusutan (26.493.677.956) (19.839.923.432) (17.672.195.748) Accumulated depreciation

Nilai Buku 26.626.119.812 23.381.093.225 15.892.856.134 Net Book Value

ASET PAJAK TANGGUHAN - DEFERRED TAX ASSETS - Neto 2o,12 16.233.829.688 12.368.457.290 4.626.256.928 Net

TOTAL ASET 3.692.102.878.073 3.250.932.794.482 2.091.230.356.441 TOTAL ASSETS

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

3

PT BCA FINANCE LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

(continued) December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes 2011 2010 2009

LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITIES PINJAMAN JANGKA PENDEK SHORT-TERM LOANS AND DAN CERUKAN 2p,11 OVERDRAFT Pihak ketiga 211.350.000.000 420.000.000.000 405.000.000.000 Third parties Pihak berelasi 2b,26d,26g 21.551.297.492 66.967.060.440 95.889.130.595 Related parties

Total Pinjaman Jangka Pendek Total Short-Term Loans and dan Cerukan 232.901.297.492 486.967.060.440 500.889.130.595 Overdraft

2b BEBAN AKRUAL 2p,26g 84.717.566.869 75.210.023.000 29.005.386.935 ACCRUED EXPENSES UTANG PAJAK 2o,12 43.769.577.063 36.334.406.421 57.579.411.196 TAXES PAYABLE 2d,2i,2p,6 UTANG LAIN-LAIN 13,25b OTHER PAYABLES Pihak ketiga 237.252.599.449 224.778.544.090 204.238.265.374 Third parties Pihak berelasi 2b,26c,26i 134.341.437.161 97.152.012.304 77.723.389.228 Related parties

Total Utang Lain-lain 371.594.036.610 321.930.556.394 281.961.654.602 Total Other payables

UTANG SEWA OBLIGATIONS UNDER PEMBIAYAAN 2c,2p,10,14 888.321.580 1.697.491.928 1.190.759.216 FINANCE LEASE LIABILITAS IMBALAN EMPLOYEE BENEFITS KERJA KARYAWAN 2m,27 2.736.604.717 835.770.962 466.845.309 LIABILITY WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH - Neto 2j,2p,15 - 399.450.762.314 - MEDIUM-TERM NOTES - Net UTANG OBLIGASI - Neto 2j,2p,16 1.482.009.807.892 720.330.813.442 399.323.506.852 BONDS PAYABLE - Net

TOTAL LIABILITAS 2.218.617.212.223 2.042.756.884.901 1.270.416.694.705 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Capital stock - Rp10,000 par Rp10.000 per saham value per share Modal dasar - 50.000.000 saham Authorized - 50,000,000 shares pada tahun 2011 dan 2010 dan in 2011 and 2010 and 20.000.000 saham pada tahun 20,000,000 shares 2009 in 2009 Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 20.000.000 saham 20,000,000 shares in pada tahun 2011 dan 2010 2011 and 2010 and dan 5.895.200 saham 5,895,200 shares pada tahun 2009 17 200.000.000.000 200.000.000.000 58.952.000.000 in 2009 Selisih nilai transaksi Difference in value of restrukturisasi entitas restructuring transactions of sepengendali 2k,9 - - (4.426.911.279) entities under common control Cadangan lindung nilai arus kas 2q,8 (1.106.848.885) - - Cash flow hedging reserves Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan Penggunaannya 17 2.150.000.000 1.150.000.000 150.000.000 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 1.272.442.514.735 1.007.025.909.581 766.138.573.015 Unappropriated

TOTAL EKUITAS 1.473.485.665.850 1.208.175.909.581 820.813.661.736 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 3.692.102.878.073 3.250.932.794.482 2.091.230.356.441 EQUITY

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

4

PT BCA FINANCE LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes 2011 2010 2009

PENDAPATAN 2l,2r INCOME Pembiayaan konsumen 2d,6,19,25 1.226.375.919.330 1.013.219.733.867 706.643.097.045 Consumer financing 2b,2c,5, Sewa pembiayaan 18,26b,26h 1.041.957.611 1.276.681.867 2.227.869.100 Direct financing leases Denda, pendapatan anjak 2b,2e,2i,7, piutang, dan lain-lain 20,25a,25c,26f 125.819.686.615 114.523.179.727 85.338.069.773 Penalty, factoring, and others Laba penjualan penyertaan Gain on sale of other lainnya - neto 9 - 8.783.310.982 - investment - net Penerimaan atas piutang yang Recovery of receivables telah dihapuskan 2p,6 3.218.117.240 5.600.598.583 5.144.890.117 previously written-off Pendapatan bunga 2b,21,26a 85.094.181 30.792.951 42.272.503 Interest income Laba penjualan aset tetap 2h,10 26.965.639 3.292.625.422 390.457.022 Gain on sale of fixed asset Laba selisih kurs - neto 2n - 1.187.397 - Gain on foreign exchange - net

Total Pendapatan 1.356.567.740.616 1.146.728.110.796 799.786.655.560 Total Income

BEBAN 2l,2r EXPENSES Gaji, tunjangan dan Salaries, allowances kesejahteraan karyawan 2m,23,27 137.154.408.495 118.799.382.211 93.411.707.510 and employees’ benefits Umum dan administrasi 24 134.591.769.800 122.163.017.422 76.857.273.207 General and administrative 2b,2c,2d,11 14,15,16,22, Beban bunga 26d,26g 155.880.836.221 112.252.085.005 65.242.855.051 Interest expense Cadangan kerugian Provision for impairment losses penurunan nilai piutang 2p,5,6,7 11.022.635.787 7.285.060.586 10.601.553.556 on receivables Penyusutan 2h,10 7.544.113.120 6.803.440.755 4.826.713.841 Depreciation Jasa profesional 8.287.660.942 6.150.827.602 5.487.749.966 Professional fees Amortisasi biaya emisi obligasi Amortization of deferred dan wesel bayar jangka bonds and medium-term notes menengah ditangguhkan 2j,15,16 4.305.501.047 2.552.697.384 1.235.590.512 issuance costs Bagian atas rugi neto Equity in net loss of associated entitas asosiasi 2g,9 1.657.914.593 2.744.029.988 - entities Rugi selisih kurs - neto 2n 80.069.402 - 75.005.935 Loss on foreign exchange - net

Total Beban 460.524.909.407 378.750.540.953 257.738.449.578 Total Expenses

LABA SEBELUM MANFAAT INCOME BEFORE TAX BENEFIT (BEBAN) PAJAK 896.042.831.209 767.977.569.843 542.048.205.982 (EXPENSE)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK 2o,12 TAX BENEFITS (EXPENSE) Tahun berjalan (229.337.180.750) (198.883.387.250) (143.111.962.000) Current Tangguhan 3.496.422.769 7.742.200.362 (11.134.151.204) Deferred

Beban Pajak - Neto (225.840.757.981) (191.141.186.888) (154.246.113.204) Tax Expense - Net

LABA NETO TAHUN BERJALAN 670.202.073.228 576.836.382.955 387.802.092.778 NET INCOME FOR THE YEAR

Beban komprehensif lain Other comprehensive expense Cadangan lindung nilai arus kas 2q,8 (1.475.798.514) - - Cash flow hedging reserved Manfaat pajak penghasilan terkait Income tax benefit relating to dengan pendapatan komprehensif other comprehensive lain 2o,12 368.949.629 - - expense

Beban komprehensif lain Other comprehensive expense setelah pajak 2q,8 (1.106.848.885) - - net of tax

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN 669.095.224.343 576.836.382.955 387.802.092.778 INCOME FOR THE YEAR

LABA PER SAHAM DASAR 2s,17 33.510 28.842 19.390 EARNINGS PER SHARE

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

5

PT BCA FINANCE

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Saldo Laba/ Modal Saham Difference in Retained Earnings Ditempatkan dan Value of Cadangan ___________

Disetor Penuh/ Restructuring Lindung Nilai Telah Belum Total Issued and Transactions of Arus Kas/ Ditentukan Ditentukan Ekuitas/ Catatan/ Fully Paid Entities Under Cash Flow Pengunaannya/ Pengunaannya/ Total Notes Capital Stock Common Control Hedging Reserves Unappropriated Appropriated Equity

Saldo per 1 Januari 2009 58.952.000.000 (4.426.911.279) - 100.000.000 474.858.586.817 529.483.675.538 Balance as of January 1, 2009 Saldo laba yang telah ditentukan pengunaannya 17 - - - 50.000.000 (50.000.000) - Appropriated retained earnings Dividen tunai 17 - - - - (96.472.106.580) (96.472.106.580 ) Cash dividends Total laba komprehensif tahun 2009 - - - - 387.802.092.778 387.802.092.778 Total comprehensive income for 2009

Saldo 31 Desember 2009 58.952.000.000 (4.426.911.279) - 150.000.000 766.138.573.015 820.813.661.736 Balance as of December 31, 2009

Kapitalisasi saldo laba 17 141.048.000.000 - - - (141.048.000.000) - Retained earnings capitalization Realisasi selisih nilai transaksi Realization of difference in value of restrukturisasi entitas restructuring transactions sepengendali 9 - 4.426.911.279 - - - 4.426.911.279 under common control Saldo laba yang telah ditentukan pengunaannya 17 - - - 1.000.000.000 (1.000.000.000) - Appropriated retained earnings Dividen tunai 17 - - - - (193.901.046.389) (193.901.046.389 ) Cash dividends Total laba komprehensif tahun 2010 - - - - 576.836.382.955 576.836.382.955 Total comprehensive income for 2010

Saldo 31 Desember 2010 200.000.000.000 - - 1.150.000.000 1.007.025.909.581 1.208.175.909.581 Balance as of December 31, 2010

Saldo laba yang telah ditentukan pengunaannya 17 - - - 1.000.000.000 (1.000.000.000) - Appropriated retained earnings Dividen tunai 17 - - - - (403.785.468.074) (403.785.468.074 ) Cash dividends Total laba komprehensif tahun 2011 8 - - (1.106.848.885 ) - 670.202.073.228 669.095.224.343 Total comprehensive income for 2011

Saldo 31 Desember 2011 200.000.000.000 - (1.106.848.885 ) 2.150.000.000 1.272.442.514.735 1.473.485.665.850 Balance as of December 31, 2011

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

6

PT BCA FINANCE LAPORAN ARUS KAS

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE STATEMENTS OF CASH FLOWS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes 2011 2010 2009

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari: Cash receipts from: Konsumen Customers Pembiayaan konsumen 16.734.508.273.434 13.349.682.326.808 9.899.457.003.747 Consumer financing Sewa pembiayaan 13.572.457.225 6.849.669.096 28.700.859.871 Financing leases Anjak piutang 62.924.642.770 71.248.799.569 78.743.138.084 Factoring Bank sehubungan dengan Bank in connection with transaksi kerjasama the transactions of joint pembiayaan bersama financing cooperation without recourse 18.793.750.580.405 13.271.937.891.007 9.926.164.236.819 without recourse Denda, pengelolaan Penalty, agent fee to manage piutang, administrasi, receivable, administration, dan lain-lain 126.705.866.784 119.403.821.767 88.693.719.173 and others Bunga 85.094.181 30.792.950 42.272.503 Interest

Total penerimaan kas 35.731.546.914.799 26.819.153.301.197 20.021.801.230.197 Total cash receipts

Pengeluaran kas untuk transaksi: Cash disbursements for transaction of: Pembiayaan konsumen 20.281.350.896.601 14.901.763.885.000 11.331.445.863.000 Consumer financing Sewa pembiayaan 10.569.105.787 9.267.267.000 1.307.644.000 Financing leases Anjak piutang 67.095.347.702 70.076.328.000 91.954.654.139 Factoring Pembayaran untuk bank Cash disbursements for bank in sehubungan dengan transaksi connection with the transactions kerjasama pembiayaan bersama of joint financing cooperation without recourse (14.389.077.051.509)(11.719.395.663.550) (8.305.038.955.213) without recourse

Total 34.748.092.401.599 26.700.503.143.550 19.729.747.116.352 Total

Pembayaran beban umum dan Payments for general and administrasi, beban gaji dan administrative expenses, imbalan karyawan serta salaries and employees’ beban lainnya 309.575.594.995 251.339.152.580 175.091.844.704 benefits and other expenses Pembayaran pajak penghasilan 263.982.482.217 244.323.425.230 140.763.787.028 Payments for income taxes Pembayaran beban bunga 155.774.795.489 115.421.479.250 66.037.194.177 Payments for interest expense

Total pengeluaran kas 729.332.872.701 611.084.057.060 381.892.825.909 Total cash disbursements

Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Provided by (Digunakan untuk) (Used in) Aktivitas Operasi 254.121.640.499 (492.433.899.413) (89.838.712.064) Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of other Penjualan penyertaan lainnya 9 - 24.341.844.382 - investment Hasil penjualan aset tetap 10 643.855.812 5.917.440.606 1.014.482.394 Proceeds from sale of fixed assets Perolehan investasi pada entitas Acquisition of investment asosiasi 9 - (37.250.000.000) (243.290.035) in associated entities Perolehan aset tetap 10 (7.385.029.880) (13.322.493.030) (5.343.129.841) Acquisition of fixed assets

Kas Neto Digunakan untuk Net Cash Used in Aktivitas Investasi (6.741.174.068) (20.313.208.042) (4.571.937.482) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penambahan utang bank 10.376.350.000.000 7.081.000.000.000 3.764.000.000.000 Proceeds from additional bank loans Penerimaan dari penerbitan utang Cash receipt from issuance of obligasi 1.100.000.000.000 600.000.000.000 - bonds payable Penerimaan dari penerbitan Cash receipt from issuance of wesel bayar jangka menengah - 400.000.000.000 - medium-term notes payable Pengeluaran kas untuk bank Cash disbursements for bank in sehubungan dengan transaksi connection with the transactions kerjasama pembiayaan bersama - (1.509.529.202) (14.445.047.583) of joint financing cooperation Pembayaran utang bank (10.576.650.000.000) (7.091.000.000.000) (3.458.000.000.000) Repayment of bank loans Pembayaran utang obligasi (336.500.000.000) (275.000.000.000) (100.000.000.000) Payments of bonds payable Pembayaran dividen kas 17 (403.785.468.074) (193.901.046.389) (96.472.106.580) Payment of cash dividends Pembayaran wesel bayar jangka Payment of medium-term menengah (400.000.000.000) - - notes payable Biaya penerbitan obligasi dan Bonds and medium-term notes wesel bayar jangka menengah (5.400.254.883) (4.786.050.908) - payable issuance cost Pembayaran utang sewa Repayment of obligations under pembiayaan (809.170.976) (1.585.982.125) (1.152.991.383) finance lease

Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Provided by (Digunakan untuk) (Used in) Aktivitas Pendanaan (246.794.893.933) 513.217.391.376 93.929.854.454 Financing Activities

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

7

PT BCA FINANCE LAPORAN ARUS KAS (lanjutan)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued)

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes 2011 2010 2009

NET INCREASE (DECREASE) KENAIKAN (PENURUNAN) IN CASH ON HAND NETO KAS DAN BANK 585.572.498 470.283.921 (480.795.092) AND IN BANKS CASH ON HAND AND IN BANKS KAS DAN BANK AWAL TAHUN 4 1.460.546.339 990.262.418 1.471.057.510 AT BEGINNING OF YEAR

CASH ON HAND AND IN BANKS KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 4 2.046.118.837 1.460.546.339 990.262.418 AT END OF YEAR

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Aktivitas yang tidak mempengaruhi kas: Non-cash activities: Perolehan aset tetap melalui jaminan yang Acquisitions of fixed assets dikuasakan kembali 10 3.371.000.000 1.659.000.000 1.188.000.000 through foreclosed collaterals Perolehan aset tetap Acquisitions of fixed assets melalui utang sewa through incurrence of pembiayaan 10 - 1.935.000.000 - financing liabilities Addition in issued and fully paid Penambahan modal disetor capital through retained earnings melalui kapitalisasi saldo laba 17 - 141.048.000.000 - capitalization

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8

1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s Establishment

PT BCA Finance (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 11 tahun 1970 dan berdasarkan Akta Notaris Winanto Wiryomartani, S.H., No. 41 tanggal 7 Maret 1981. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-7324-HT.01.01.TH.83 tanggal 11 November 1983 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 15, Tambahan No. 187 tanggal 21 Februari 1984. Nama Perusahaan telah diubah berdasarkan Akta Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 25 tanggal 7 Maret 2005 menjadi PT BCA Finance. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-08091. HT.01.04.TH.2005 tanggal 28 Maret 2005 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 47, Tambahan No. 6142 tanggal 14 Juni 2005. Anggaran Dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan dengan Akta Notaris No. 87 tanggal 24 Agustus 2010 yang dibuat oleh F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., mengenai peningkatan modal dasar dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU.44490.AH.01.02.TH.2010 tanggal 17 September 2010.

PT BCA Finance (the “Company”) was established under the name of PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation within the framework of the Foreign Capital Investment Law No. 1 Year 1967, as amended by Law No. 11 Year 1970, based on the Notarial Deed No. 41 of Winanto Wiryomartani, S.H., dated March 7, 1981. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-7324-HT.01.01.TH.83 dated November 11, 1983 and was published in Supplement No. 187 of the State Gazette No. 15 dated February 21, 1984. The Company’s name was changed to PT BCA Finance based on the Notarial Deed No. 25 dated March 7, 2005 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H. The amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights in its Decision Letter No .C-08091.HT.01.04.TH.2005 dated March 28, 2005 and was published in Supplement No. 6142 of State Gazette No. 47, dated June 14, 2005. The Company’s Articles of Association was amended several times. The last amendment was covered in the Notarial Deed No. 87 dated August 24, 2010 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., concerning the increase in authorized capital stock and issued and fully paid shares. The amendment has been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU.44490.AH.01.02.TH.2010 dated September 17, 2010.

Entitas induk yang juga merupakan entitas induk terakhir dalam kelompok usaha adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BCA)

The parent company which also the ultimate parent Company is PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang lembaga pembiayaan, yang meliputi:

Based on Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises financial services as follows:

a. Sewa guna usaha b. Anjak piutang

c. Kartu kredit d. Pembiayaan konsumen

a. Leasing b. Factoring c. Credit card d. Consumer financing

Pada tanggal 14 September 1995,

Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 441/KMK.017/1995. Dengan diperolehnya izin tersebut maka Perusahaan, sebagai lembaga pembiayaan, dapat melakukan kegiatan dalam bidang sewa pembiayaan, anjak piutang, usaha kartu kredit dan pembiayaan konsumen.

On September 14, 1995, the Company obtained its license to become a financial institution based on the Decision Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. 441/KMK.017/1995. Under this license, the Company, as a financial institution, is allowed to engage in leasing, factoring, credit card and consumer financing activities.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) a. The Company’s Establishment (continued)

Aktivitas Perusahaan hingga saat ini meliputi pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan dan anjak piutang.

The Company’s current activities include consumer financing, direct financing lease and factoring.

Perusahaan memulai operasi komersialnya sejak tahun 1981.

The Company started its commercial operations in 1981.

Perusahaan berkedudukan di Jakarta. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Wisma BCA Pondok Indah, Lantai 2, Jl. Metro Pondok Indah No. 10, Jakarta 12310. Perusahaan mempunyai 36 (tiga puluh enam) kantor cabang yang berlokasi di Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Karawang, Tasikmalaya, Jember, Denpasar, Yogyakarta, Kediri, Makassar, Malang, Medan, Pekanbaru, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Solo, Sukabumi, Surabaya, Palembang, Padang, Lampung, Jambi, Tegal, Balikpapan, Batam, Manado, Banjarmasin dan Pontianak dan satu kantor perwakilan pemasaran.

The Company is domiciled in Jakarta. The Company’s head office is located at Wisma BCA Pondok Indah, 2nd Floor, Jl. Metro Pondok Indah No. 10, Jakarta 12310. The Company has 36 (thirty six) branch offices located in Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Karawang, Tasikmalaya, Jember, Denpasar, Yogyakarta, Kediri, Makassar, Malang, Medan, Pekanbaru, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Solo, Sukabumi, Surabaya, Palembang, Padang, Lampung, Jambi, Tegal, Balikpapan, Batam, Manado, Banjarmasin and Pontianak and one marketing representative.

b. Penawaran Umum Obligasi Perusahaan b. The Company’s Bond Offerings

Pada bulan Februari 2007, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi BCA Finance II Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp500.000.000.000 (Catatan 16), yang dinyatakan efektif oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal pada tanggal 16 Februari 2007 berdasarkan Surat Keputusan No. S-693/BL/2007.

In February 2007, the Company offered to the public “BCA Finance Bonds II Year 2007 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp500,000,000,000 (Note 16), which became effective on February 16, 2007 based on the Decision Letter No. S-693/BL/2007 of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency.

Obligasi II ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi II Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,250% per tahun, Obligasi II Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp150.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,750% per tahun, Obligasi II Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp125.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,000% per tahun dan Obligasi II Seri D dengan nilai nominal sebesar Rp125.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,375% per tahun (Catatan 16). Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 28 Februari 2007.

These Bonds II are series bonds consisting of Bonds II Series A with nominal value of Rp100,000,000,000 with fixed interest rate of 10.250% per year, Bonds II Series B with nominal value of Rp150,000,000,000 with fixed interest rate of 10.750% per year, Bonds II Series C with nominal value of Rp125,000,000,000 with fixed interest rate of 11.000% per year and Bonds II Series D with nominal value of Rp125,000,000,000 with fixed interest rate of 11.375% per year (Note 16). These Bonds were listed on the Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) on February 28, 2007.

Pada bulan Maret 2010, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi BCA Finance III Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp500.000.000.000 dan “Obligasi Subordinasi I BCA Finance Tahun 2010” dengan jumlah pokok sebesar Rp100.000.000.000 (Catatan 16), yang dinyatakan efektif oleh Ketua Badan

In March 2010, the Company offered to the public “BCA Finance Bond III Year 2010 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp500,000,000,000 and “BCA Finance Subordinated Bond I Year 2010” with nominal value of Rp100,000,000,000 (Note 16), which became effective on March 11, 2010 based on the Decision Letter No. S-2227/BL/ 2010 of the

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) b. Penawaran Umum Obligasi Perusahaan

(lanjutan) b. The Company’s Bond Offerings (continued)

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) pada tanggal 11 Maret 2010 berdasarkan Surat Keputusan No. S-2227/BL/2010.

Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK).

Obligasi III ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi III Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp211.500.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,65% per tahun, Obligasi III Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp88.500.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,05% per tahun, Obligasi III Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,45% per tahun dan Obligasi III Seri D dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,95% per tahun. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 24 Maret 2010.

These Bonds III are series bonds consisting of Bonds III Series A with a nominal value of Rp211,500,000,000 with fixed interest rate of 8.65% per year, Bonds III Series B with a nominal value of Rp88,500,000,000 with fixed interest rate of 9.05% per year, Bonds III Series C with nominal value of Rp100,000,000,000 with fixed interest rate of 10.45% per year and Bonds III Series D with nominal value of Rp100,000,000,000 with fixed interest rate of 10.95% per year. These Bonds were listed on the Indonesia Stock Exchange on March 24, 2010.

Obligasi Subordinasi I merupakan obligasi

dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,20% per tahun. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 24 Maret 2010.

The Subordinated Bond I with nominal value of Rp100,000,000,000 bears fixed interest rate of 11.20% per year. These Bonds were listed on the Indonesia Stock Exchange on March 24, 2010.

Pada bulan Juni 2011, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp1.100.000.000.000 (Catatan 16) yang dinyatakan efektif oleh Ketua BAPEPAM-LK pada tanggal 6 April 2011 berdasarkan Surat Keputusan No. S-3668/BL/2011.

In June 2011, the Company offered to the public “BCA Finance Bond IV Year 2011 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp1,100,000,000,000 (Note 16) which became effective on April 6, 2011 based on the Decision Letter No. S-3668/BL/ 2011 of the Chairman of BAPEPAM-LK.

Obligasi IV ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi IV Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp392.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,90% per tahun, Obligasi IV Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp178.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,10% per tahun, Obligasi IV Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp230.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,70% per tahun, Obligasi IV Seri D dengan nilai nominal sebesar Rp200.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,90% per tahun dan Obligasi IV Seri E dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,00% per tahun. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Juni 2011.

These Bonds IV are series bonds consisting of Bonds IV Series A with a nominal value of Rp392,000,000,000 with fixed interest rate of 7.90% per year, Bonds IV Series B with a nominal value of Rp178,000,000,000 with fixed interest rate of 8.10% per year, Bonds IV Series C with nominal value of Rp230,000,000,000 with fixed interest rate of 8.70% per year, Bonds IV Series D with nominal value of Rp200,000,000,000 with fixed interest rate of 8.90% per year and Bonds IV Series E with nominal value of Rp100,000,000,000 with fixed interest rate of 9.00% per year. These Bonds were listed on the Indonesia Stock Exchange on June 23, 2011.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) b. Penawaran Umum Obligasi Perusahaan

(lanjutan)

b. The Company’s Bond Offerings (continued)

Berdasarkan keputusan pemegang saham PT BCA Finance pada tanggal 22 November 2011, Pemegang saham menyetujui Direksi Perusahaan untuk menerbitkan obligasi berkelanjutan dengan jumlah maksimum sebesar Rp4.000.000.000.000 pada rentang waktu sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 atau dengan jangka waktu 2 tahun sejak efektifnya pernyataan pendaftaran dan menjaminkan aset Perusahaan yang berupa piutang dengan persentase jaminan sebesar maksimum 50% (lima puluh persen) dari nilai obligasi tersebut.

Based on the minutes of meeting of stockholders dated November 22, 2011, the stockholders approved the Directors to issue Company’s continuous bonds with maximum amount of Rp4,000,000,000,000 in the period from year 2012 to year 2013 or the periods of two years from the effective of registration statement and to collateralize Company’s assets of receivables with maximum amount of 50% (fifty percent) of the outstanding bonds.

…………

c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit

dan Karyawan c. Boards of Commissioners, Directors, Audit

Committee and Employees

Susunan dewan komisaris, direksi dan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s boards of commissioners, directors and audit committee as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:

31 Desember 2011/December 31, 2011 _______

Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris - Ricki Immanuel - President Commissioner Komisaris Independen - Gunawan Rustan - Independent Commissioner Komisaris Independen - S. Idrus Munandar - Independent Commissioner Direksi Directors Presiden Direktur - Roni Haslim - President Director Direktur - Petrus Santoso Karim - Director Direktur - Amirdin Halim - Director Direktur - David Pangestu - Director

Komite Audit Audit Committee Ketua Komite Audit - Gunawan Rustan - Chairman of Audit Committee Anggota - Ronald Djunawan Pratanata - Member Anggota - Yosa Prakarsa - Member

31 Desember 2010 dan 2009/December 31, 2010 and 2009 _______

Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris - Hariyanto - President Commissioner Komisaris - David Pangestu - Commissioner Komisaris Independen - Gunawan Rustan - Independent Commissioner Direksi Directors Presiden Direktur - Roni Haslim - President Director Direktur - Petrus Santoso Karim - Director Direktur - Amirdin Halim - Director

Komite Audit Audit Committee Ketua Komite Audit - Gunawan Rustan - Chairman of Audit Committee Anggota - Ronald Djunawan Pratanata - Member Anggota - Yosa Prakarsa - Member

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit

dan Karyawan (lanjutan) c. Boards of Commissioners, Directors, Audit

Committee and Employees (continued) Ruang lingkup tanggung jawab Dewan Direksi

pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The scope of responsibility of the Board of Directors as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:

31 Desember 2011/ December 31, 2011

_______ Direksi Directors Pemasaran dan penyelesaian kredit - Roni Haslim - Marketing and collection Pemasaran - Petrus Santoso Karim - Marketing Keuangan dan Finance and sumber daya manusia - Amirdin Halim - human resources Operasional dan teknologi Operation and Information Informasi - David Pangestu - technology

31 Desember 2010 dan 2009/ December 31, 2010 and 2009

_______ Dewan Direksi Board of Directors Pemasaran dan penyelesaian kredit - Roni Haslim - Marketing and collection Pemasaran dan teknologi Marketing and information informasi - Petrus Santoso Karim - technology Operasional, keuangan dan Operation, finance and sumber daya manusia - Amirdin Halim - human resources

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 74 tanggal 27 Juli 2011, RUPS mengangkat David Pangestu sebagai Direktur, Ricki Immanuel menggantikan Hariyanto sebagai Presiden Komisaris, dan S. Idrus Munandar sebagai Komisaris Independen.

Based on the General Meeting of Stockholders (GMS) which was covered by Notarial Deed No. 74 dated July 27, 2011 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., the GMS appointed David Pangestu as Director, Ricki Immanuel, replacing Hariyanto as President Commissioner and S. Idrus Munandar as Independent Commissioner.

Jumlah kompensasi yang diterima dewan

komisaris dan direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

Total compensation received by the members of the Company boards of commissioners and directors for years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:

2011 2010 2009

Komisaris 3.931.583.334 3.025.000.000 3.333.000.000 Commisioners Direksi 20.100.000.000 17.000.000.000 16.694.750.000 Directors

Total 24.031.583.334 20.025.000.000 20.027.750.000 Total

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan

2009 jumlah karyawan yang dimiliki Perusahaan termasuk direksi, masing-masing berjumlah 694 karyawan, 605 karyawan dan 524 karyawan (tidak diaudit).

As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the Company has a total of 694 employees, 605 employees and 524 employees, including directors, respectively (unaudited).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan a. Basis of Preparation of the Financial

Statements

Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait berikut di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011 baik secara prospektif maupun retrospektif.

The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued BAPEPAM-LK. As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011 prospectively and retrospectively.

Laporan keuangan disusun sesuai dengan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” (diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011).

The financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements” (adopted on January 1, 2011).

PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian

laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.

PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgements, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.

Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut

memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan.

The said adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) have significant impact on the related presentation and disclosures in the financial statements.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini.

The accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are consistent with those made in the preparation of the financial statements for the year ended December 31, 2010, except for the adoption of several amended SAKs effective January 1, 2011 as disclosed in this Note.

Laporan keuangan, kecuali laporan arus kas,

disusun berdasarkan konsep akrual yang menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.

The financial statements, except for the statements of cash flows, have been prepared on the accrual basis which is prepared using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes to the financial statements.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan a. Basis of Preparation of the Financial

(lanjutan) Statements (continued)

Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.

The statements of cash flows present information of cash receipts and payments of cash on hand and cash in banks classified into operating, investing and financing activities using the direct method.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam

penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional.

The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency.

b. Transaksi dengan Pihak Berelasi b. Transactions with Related Parties Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan

menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan.

Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments in the financial statements. The adoption of the said revised PSAK has impact on the related disclosures in the financial statements.

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Dalam laporan keuangan, istilah pihak berelasi sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak Berelasi”.

The Company enters into transactions with related parties. In these financial statements, the term related parties are defined under PSAK No. 7 (Revised 2010) on “Related Party Disclosures”.

Transaksi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the financial statement herein.

c. Sewa c. Leases

Investasi sewa neto merupakan jumlah piutang

sewa pembiayaan ditambah nilai residu yang terjamin pada akhir masa sewa pembiayaan dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan ditangguhkan, simpanan jaminan dan cadangan penurunan nilai. Selisih antara nilai piutang sewa pembiayaan bruto dan nilai tunainya diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui.

Net investment in leases represents financing lease receivables plus the guaranteed residual value at the end of the lease period and net of unearned financing lease income, security deposits and allowances for impairment losses. The difference between the gross lease receivables and the present value of the lease receivable is recognized as unearned financing lease income.

Pendapatan sewa pembiayaan yang

ditangguhkan diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan berdasarkan suatu tingkat pengembalian yang konstan atas investasi neto dengan menggunakan suku bunga efektif.

Unearned financing lease income is recognized as financing lease income based on a constant rate on the net investment using effective interest rates.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (lanjutan) POLICIES (continued)

c. Sewa (lanjutan) c. Leases (continued)

Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007),

“Sewa”, penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), “Leases”, the determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Under this revised PSAK, leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.

Perusahaan sebagai lessee The Company as a lessee

i) Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan utang sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap pemilikan langsung. Namun, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa.

i) Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Company recognizes assets and liabilities in its statements of financial position at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge is allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in statement of comprehensive income. Leased assets (presented as part of fixed assets) are depreciated over the useful lives of the assets which are in line with the useful lives of assets acquired under direct ownership. However, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term, the leased asset is depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset and the lease term.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Sewa (lanjutan) c. Leases (continued)

ii) Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa sewa.

ii) Under an operating lease, the Company recognizes lease payments as an expense on a straight-line method over the lease term.

Perusahaan sebagai lessor The Company as a lessor

i) Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto Perusahaan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan dengan menggunakan suku bunga efektif.

i) Under a finance lease, the Company recognizes assets held under a finance lease in its statements of financial position and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease payment receivable is treated as repayment of principal and finance lease income. The recognition of finance lease income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the Company’s net investment in the finance lease using effective interest rates.

ii) Dalam sewa menyewa biasa, Perusahaan

mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas metode garis lurus selama masa sewa.

ii) Under an operating lease, the Company presents assets subject to operating leases in its statements of financial position according to the nature of the asset. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases are recognized as income on a straight-line method over the lease term.

d. Piutang Pembiayaan Konsumen d. Consumer Financing Receivables

Piutang pembiayaan konsumen merupakan

jumlah piutang setelah dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen. Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse), Perusahaan hanya menyajikan porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perusahaan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank dalam rangka transaksi tersebut.

Consumer financing receivables are net of amounts of receivables after deducting unearned consumer financing income and allowance for impairment losses on consumer financing receivables. For consumer joint financing agreements (without recourse), the Company only presents the total installments receivable of the Company’s financing portion (net approach). The consumer financing income is presented net of amounts of the banks’ rights on such income relating to the transactions.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Piutang Pembiayaan Konsumen (lanjutan) d. Consumer Financing Receivables

(continued)

Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dari pelanggan sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai liabilitas (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban bunga.

For consumer joint financing agreements (with recourse), consumer financing receivables represent all consumers’ installments and the total facilities financed by creditors are recorded as liability (gross approach). Total interest earned from customers is recorded as part of consumer financing income, while interest charged by the creditors is recorded as interest expense.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan konsumen, ditambah atau dikurangi pendapatan atau biaya proses pembiayaan neto, akan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen.

Unearned income on consumer financing, which is the excess of the aggregate installment payments to be received from the consumers over the principal amount financed, plus or deducted with the financing process administration fees or expenses, is recognized as income over the term of the respective agreement using effective interest rate method.

Pendapatan atau biaya proses pembiayaan adalah pendapatan administrasi proses pembiayaan dan biaya transaksi yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan pembiayaan konsumen tersebut. Pelunasan sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir dianggap sebagai pembatalan perjanjian pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam operasi tahun berjalan. Untuk kebijakan Perusahaan mengenai cadangan kerugian penurunan nilai, diungkapkan dalam Catatan 2.p.i.

The financing process administration fees or expenses are financing administration income and transaction expense which are incurred at the first time the financing agreement is signed and directly attributable to consumer financing. Early terminations are treated as cancellation of existing consumer finance contracts and the resulting gain or loss is recognized in current year operations. For the Company’s policy on impairment losses, see Note 2.p.i.

Piutang dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan. Penerimaan dari piutang yang telah dihapuskan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat terjadinya.

Receivables are written-off when they are deemed to be uncollectible based on the Company’s management evaluation. Collection of receivables previously written-off is recognized as other income as incurred.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Tagihan Anjak Piutang e. Factoring Receivables

Perusahaan menyajikan laporan keuangan sesuai dengan PSAK No. 43, “Akuntansi Anjak Piutang”. Pada tanggal 5 Desember 2009, Dewan Standar Akuntansi Keuangan mengeluarkan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 2, “Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran Dan PSAK No. 43: Akuntansi Anjak Piutang” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010.

The Company presented their financial statements according to PSAK No. 43, “Accounting For Factoring”. On December 5, 2009, Indonesian Financial Accounting Standards Board issued a Revocation of Financial Accounting Standard (PPSAK) No. 2, “Revocation of PSAK 41: Accounting for Warrants and PSAK No. 43: Accounting for Factoring” which will be effective for fiscal period starting on or after January 1, 2010.

Tagihan anjak piutang dicatat berdasarkan jumlah yang dibayar oleh Perusahaan yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari nilai piutang. Perbedaan antara jumlah yang dibayar dan jumlah neto piutang dialihkan merupakan pendapatan belum diakui dan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu perjanjian.

Factoring receivables are recorded at the amounts paid by the Company which are computed based on a certain percentage of the receivable value. The difference in value between the amount paid by the Company and the net factoring receivable is recognized as unearned income and realized over the period of the contract.

Pendapatan anjak piutang yang belum diakui, diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu perjanjian dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif (Catatan 2p).

The unearned factoring income is recognized as income over the period of the contract, using effective interest rate method (Note 2p).

Transaksi anjak piutang dilakukan atas dasar with recourse.

Factoring transactions are conducted on a recourse basis.

Kebijakan Perusahaan mengenai penghentian pengakuan diungkapkan dalam Catatan 2.p.i.

The Company’s policy on derecognition is disclosed in Note 2.p.i.

f. Biaya Dibayar di Muka f. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka yang terutama terdiri dari sewa dan asuransi yang dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan.

Prepaid expenses which mainly consist of prepaid rental and insurance are charged to operations over the periods benefited.

g. Penyertaan saham g. Investment in shares of stock

Penyertaan saham terdiri dari investasi pada entitas asosiasi dan penyertaan lainnya.

Investment in shares of stock consist of investment in associated entity and other investments.

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan

menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini diterapkan secara retrospektif dan mengatur akuntansi Investasi pada entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan.

Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associated Companies”. The revised PSAK is applied retrospectively and prescribes the accounting for investments in associated companies as to determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment in value of investments and separate financial statements. The adoption of the said revised PSAK has no significant impact on the financial statements.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Penyertaan saham (lanjutan) g. Investment in shares of stock (continued)

Investasi pada entitas asosiasi merupakan penyertaan saham perusahaan dengan kepemilikan 20% sampai dengan 50% baik dimiliki secara langsung maupun tidak langsung dan mempunyai pengaruh signifikan tetapi tidak mengendalikan, dan dicatat menggunakan metode ekuitas. Berdasarkan metode ini, investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi sejak perolehan, dikurangi dengan dividen yang diterima. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Investments in associated entity represent investment in shares of stock where the Company has ownership interest of 20% to 50% directly or indirectly owned, and have the ability to exercise significant influence but does not control, and are accounted for using the equity method. Based on this method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s proportionate share in the net income or loss of the associated entity from the date of acquisition less any dividends subsequently received. The carrying amount of the investments is written-down to recognize any permanent decline in value of the individual investments. Any such write-down is charged directly to the current year’s statement of comprehensive income.

Penyertaan lainnya merupakan penyertaan saham dengan kepemilikan kurang dari 20%, nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk penyertaan jangka panjang. Penyertaan lainnya termasuk kelompok instrumen keuangan dan dicatat sesuai Catatan 2.p.i.

Other investments represent investment in shares of stock where the Company has ownership interest of less than 20%, do not have readily determinable fair values and are intended for long-term investments. Other investments are included as financial instruments and are accounted for in accordance with Note 2.p.i.

h. Aset Tetap h. Fixed Assets

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah tidak disusutkan) dan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi utama dilakukan, biaya itu diakui ke dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan.

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation (except for land which is not depreciated) and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied.

Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan

yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui sebagai laba atau rugi pada saat terjadinya. Bangunan dan prasarana disusutkan selama 20 (dua puluh) tahun dengan metode garis lurus dan aset tetap lainnya disusutkan selama 5 (lima) tahun dengan metode garis lurus.

All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred. Building and improvements are depreciated using straight-line method over 20 (twenty) years and other fixed assets are depreciated over 5 (five) years using straight-line method.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Aset Tetap (lanjutan) h. Fixed Assets (continued)

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan

pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diakui sebagai laba atau rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year the asset is derecognized.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,

umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

The assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each of financial year end.

Nilai yang dapat diperoleh kembali atas aset, diestimasi apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang memberikan indikasi bahwa nilai perolehan mungkin tidak sepenuhnya dapat diperoleh kembali. Apabila terjadi penurunan nilai aset, maka kerugian atas penurunan nilai aset diakui sebagai laba atau rugi tahun berjalan.

The recoverable amount of an asset is estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as loss in the current year’s profit or loss.

Transaksi sewa pembiayaan digolongkan

sebagai bagian sewa pembiayaan yang dikapitalisasi (capital lease) apabila memenuhi semua kriteria yang disyaratkan dalam PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2c. Aset sewa pembiayaan yang dikapitalisasi disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai bagian dari akun aset tetap sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan atau nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap pemilikan langsung. Namun, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa.

Lease transactions are accounted for under the finance lease method if all criteria required in PSAK No. 30 (Revised 2007), “Leases” as explained in Note 2c are met. Assets under finance lease are presented in the statements of financial position as part of fixed assets at fair value of finance lease assets or present value of minimum lease payments, if present value is lower than fair value, less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the leased assets which are in line with the useful lives of assets acquired under direct ownership. However, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term, the leased asset is depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset and the lease term.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Jaminan yang Dikuasakan Kembali i. Foreclosed Collaterals

Konsumen memberi kuasa kepada Perusahaan untuk menjual aset yang dikuasakan kembali ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang pembiayaan konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan aset yang dikuasakan kembali dengan saldo piutang pembiayaan konsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugian yang terjadi dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

In case of default, the consumer gives the right to the Company to sell the foreclosed assets or take any other actions to settle the outstanding receivables. Consumers are entitled to the positive differences between the proceeds from sales of foreclosed collaterals and the outstanding consumer financing receivables. If the differences are negative, the resulting losses are charged to the current year statements of comprehensive income.

j. Biaya Emisi Obligasi dan Wesel Bayar Jangka Menengah Ditangguhkan

j. Deferred Bonds and Medium-Term Notes Payable Issuance Costs

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka menengah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif selama jangka waktu obligasi dan wesel bayar jangka menengah.

Costs incurred in connection with the issuance of bonds and Medium-Term Notes (MTN) payable were deferred and are being amortized using the effective interest rate method over the term of the bonds and MTN.

Saldo biaya emisi obligasi dan wesel bayar jangka menengah ditangguhkan dicatat sebagai pengurang terhadap masing-masing saldo utang obligasi dan wesel bayar jangka menengah.

The balance of deferred bonds and MTN issuance costs is presented as a deduction from the outstanding bonds and MTN payable, respectively.

k. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

k. Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control

Selisih antara biaya perolehan dengan nilai buku setiap transaksi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali“ dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada laporan posisi keuangan. Pada saat hilangnya status subtansi sepengendalian antara entitas yang telah bertransaksi, maka saldo akun selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi.

The excess of cost over the net book value of each transaction with entities under common control is recorded as “Difference in value arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” and presented under Equity in the statements of financial position. At the time of lost of common control substance among entities who have been involved in the transaction, the balance of the difference in restructuring transaction among entities under common control is recognized as a realized gain or loss.

l. Pengakuan Pendapatan dan Beban l. Income and Expense Recognition

Perusahaan mengakui pendapatan atas sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan anjak piutang sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2c, 2d dan 2e. Beban diakui pada saat terjadinya.

The Company recognizes revenue from lease, consumer financing and factoring income as explained in Notes 2c, 2d and 2e. Expenses are recognized when incurred.

m. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan m. Employee Benefits Liability Perusahaan mempunyai program pensiun

iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Iuran pensiun ditanggung oleh Perusahaan dan karyawan masing-masing sebesar 5% dan 3% dari gaji pokok karyawan.

The Company has a defined contribution pension plan covering all of its qualified permanent employees. Retirement contributions of the Company and the employees are equivalent to 5% and 3%, respectively, of the employees’ basic salaries.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan

(lanjutan) m. Employee Benefits Liability (continued)

Perusahaan mencatat kewajiban imbalan kerja

karyawan sesuai dengan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Ketenagakerjaan (“Undang-undang“).

The Company recognizes a employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13 Year 2003 dated March 25, 2003 (“the Law”).

Perhitungan imbalan pasca-kerja berdasarkan Undang-undang tersebut menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui untuk masing-masing program pada tahun pelaporan sebelumnya yang melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program diamortisasi dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama tahun rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasca-kerja di Laporan Posisi Keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

The cost of providing post-employment benefits under the Law is determined using the Projected Unit Credit method. The accumulated unrecognized net actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting period that exceed the higher of 10% of the present value of the defined benefits obligations and 10% of the fair value of plan assets is amortized on straight-line method over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, otherwise, it is amortized on a straight-line method over the average period until the benefits become vested. The post-employment benefits obligation recognized in the statements of financial position represents the present value of the defined benefits obligation as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses, and unrecognized past service cost.

n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang

Asing n. Foreign Currency Transactions and

Balances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At statements of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah to reflect the prevailing rates of exchange at such date as published by Bank Indonesia. The resulting gains or losses are credited or charged to current year operations.

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan

2009, kurs yang digunakan adalah masing-masing sebesar Rp9.068, Rp8.991 dan Rp9.400 untuk 1 Dolar AS (AS$1).

As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the exchange rates used were Rp9,068, Rp8,991 and Rp9,400 to US$1, respectively.

o. Pajak Penghasilan o. Income Tax

Beban pajak tahun berjalan ditentukan

berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan beda temporer antara aset dan liabilitas untuk

Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Pajak Penghasilan (lanjutan) o. Income Tax (continued)

tujuan komersial dengan perpajakan pada

setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang diakui sepanjang kemungkinan manfaat tersebut dapat direalisasi.

the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dikreditkan atau dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when asset is realized or liability is settled, based on tax rates that have been enacted or substantively enacted at statement of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are credited or charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity. Amendments to tax obligations are recorded when tax assessment letter is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.

p. Instrumen Keuangan p. Financial Instruments

i. Aset Keuangan

i. Financial Assets

Pengakuan dan Pengukuran Recognition and Measurement

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai instrumen yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.

Financial assets within the scope of the PSAK No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale (AFS) financial assets, or as derivative designated as hedging instruments in an effective hedge as appropriate. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end.

Pada saat pengakuan awal aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.

Financial assets are initially recognised at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.

Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan bank, piutang pembiayaan konsumen, investasi sewa neto, tagihan anjak piutang, piutang pihak berelasi, piutang derivatif dan piutang dan aset lain-lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Penyertaan saham yang

The Company’s financial assets consist of cash on hand and in banks, consumer financing receivables, net investment in leases, factoring receivables, due from a related party, derivative receivables and other receivables and assets are classified as loans and receivables. While investment in

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Instrumen Keuangan (lanjutan) p. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan)

i. Financial Assets (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual dan dicatat pada biaya perolehannya. Piutang derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif (Catatan 2q).

shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% is classified as AFS financial assets and carried at cost. Derivative receivables which designated as hedging instruments in an effective hedge as appropriate (Note 2q).

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam kategori lainnya.

AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the other categories.

Penurunan Nilai Impairment

Setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

The Company assesses at end of each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan sedang dialami pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit dan ketika data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.

Evidence of impairment may include indications that the debtors are experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Instrumen Keuangan (lanjutan) p. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penurunan Nilai (lanjutan) Impairment (continued)

Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi).

If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred).

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan awalnya menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

For financial assets carried at amortised cost, the Company first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan penurunan nilai kelompok tersebut dinilai secara kolektif. Jika tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka aset keuangan tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan penurunan nilai kelompok tersebut dinilai secara kolektif.

Individual assessment is performed on the significant financial assets that had objective evidence of impairment. The individually not significant financial assets includes the group of financial assets with similar credit risk characteristics and are assessed collectively. If no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, then the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and assessed collectively.

Cadangan penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows). Sedangkan cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probabilitas wanprestasi (probability of default) di masa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default) yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait dengan kondisi ekonomi saat ini.

Allowance for impairment losses on impaired financial assets is assessed individually by using discounted cash flow method. For allowance on impairment losses for impaired financial assets that were assessed collectively, the Company uses statistical method on the historical data such as the probability of defaults, time of recoveries, amount of incurred losses (Loss Given Default) and by considering management evaluation of current economic conditions.

Aset keuangan dan cadangan yang terkait tersebut dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian di masa datang dan semua jaminan telah direalisasi. Aset keuangan tersebut dihapus dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Aset keuangan tersebut dapat dihapus setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.

Financial assets together with the related allowance are written-off when there is no realistic prospect of future recovery and all collaterals have been released. Financial assets are written-off by reversing the allowance for impairment losses, and all necessary procedures have been performed and the amount of loss has been determined.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Instrumen Keuangan (lanjutan) p. Financial Instruments (continued) i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penurunan Nilai (lanjutan) Impairment (continued) Jika, pada periode berikutnya, cadangan penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif .

If, in the next period, the amount of allowance for impairment losses has decreased and the decrease can be related objectively to an event that occurred after the recognition of the impairment losses (i.e. upgrade debtor’s collectibility), therefore the impairment loss that was previously recognized has to be reversed, by adjusting the allowance account. The reversal amount of financial assets is recognized in the statement of comprehensive income.

Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapus, pada periode berjalan dibukukan dengan menyesuaikan akun cadangan. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapus pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan lain-lain.

The recoveries of written-off financial assets in the current period are recorded by adjusting the allowance accounts. Recoveries of written-off financial assets from the previous period are recorded as other income.

Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui sebagai laba atau rugi.

For the financial assets classified as available-for-sale, the Company assesses at end of each reporting period whether there is objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. In the case of equity instruments classified as available-for-sale, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is objective evidence of impairment resulting in the recognition of an impairment loss. If any such evidence exists for available-for-sale financial assets, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value is removed from equity and recognized in profit or loss.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Instrumen Keuangan (lanjutan) p. Financial Instruments (continued) i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penghentian Pengakuan Derecognition

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset.

The Company derecognises a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a ‘pass through’ arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

ii. Liabilitas Keuangan ii. Financial Liabilities

Pengakuan dan Pengukuran Recognition and Measurement

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang dan pinjaman, atau sebagai instrumen yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari pinjaman jangka pendek dan cerukan, beban akrual, utang sewa pembiayaan, utang wesel bayar jangka menengah, utang obligasi dan utang lain-lain diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman.

Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivative designated as hedging instruments in an effective hedge as appropriate. The Company’s financial liabilities consist of short-term loans and overdraft, accrued expenses, obligations under finance lease, medium-term notes payable, bonds payable and other payables which are classified as loans and borrowings.

Perusahaan menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Pada saat pengakuan awal liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya.

The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. Financial liabilities are recognized initially at fair value.

Dalam hal utang dan pinjaman, pada awalnya diakui pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui sebagai laba atau rugi.

In the case of loans and borrowings, these are initially stated at fair value less directly attributable transaction costs and are subsequently measured at amortized cost, using the effective interest method unless the effect of discounting would be immaterial, in which case they are stated at cost. The related interest expense is recognised in profit or loss.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Instrumen Keuangan (lanjutan) p. Financial Instruments (continued)

ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan) ii. Financial Liabilities (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai neto dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak legal untuk saling hapus jumlah yang diakui dan ada intensi untuk menyelesaikan pada jumlah neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount are reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

Penghentian Pengukuran Derecognition Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.

Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statements of comprehensive income.

q. Instrumen keuangan derivatif dan

akuntansi lindung nilai q. Derivative financial instruments and hedge

accounting

Instrumen derivatif diakui pertama-tama pada nilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan, dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif.

Derivative instruments are initially recognised at fair value on the date the contracts are entered into and are subsequently remeasured at their fair values. Derivatives are carried as assets when the fair value is positive and as liabilities when the fair value is negative.

Metode pengakuan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar tergantung pada apakah derivatif tersebut adalah instrumen lindung nilai, dan sifat dari unsur yang dilindungi nilainya.

The method of recognising the result of fair value gain or loss depends on whether the derivative is designated as a hedging instrument and, if so, the nature of the item being hedged.

Perusahaan menggunakan instrumen keuangan derivatif, cross currency dan interest rate swap, sebagai bagian dari aktivitas manajemen aset dan liabilitas untuk melindungi dampak risiko tingkat suku bunga dan risiko mata uang asing. Perusahaan menerapkan akuntansi lindung nilai arus kas pada saat transaksi tersebut memenuhi kriteria perlakuan akuntansi lindung nilai.

The Company uses derivative instruments, cross currency and interest rate swap as part of its asset and liability management activities to manage exposures to interest rate and foreign currency. The Company applies cash flow hedge accounting when transactions meet the specified criteria for hedge accounting treatment.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Instrumen keuangan derivatif dan akuntansi lindung nilai (lanjutan)

q. Derivative financial instruments and hedge accounting (continued)

Pada saat terjadinya transaksi, Perusahaan membuat dokumentasi mengenai hubungan antara instrumen lindung nilai dan unsur yang dilindungi nilainya, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Proses dokumentasi ini menghubungkan derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai dengan aset dan liabilitas tertentu atau dengan komitmen penuh tertentu atau transaksi yang diperkirakan.

The Company documents, at the inception of the transaction, the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. This process includes linking all derivatives designated as hedges to specific assets and liabilities or to specific firm commitments or forecast transactions.

Pada saat terjadinya transaksi lindung nilai dan pada periode berikutnya, Perusahaan juga membuat dokumentasi atas penilaian apakah derivative yang digunakan sebagai transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas dari unsur yang dilindungi nilainya.

The Company also documents its assessment, both at the hedge inception and on an ongoing basis, as to whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.

Lindung nilai dinyatakan efektif oleh Perusahaan hanya jika memenuhi criteria sebagai berikut: i) pada saat terjadinya dan sepanjang umur

transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas yang melekat pada risiko-risiko yang dilindungi nilainya dan

The Company assess a hedge as highly effective only if the following criteria are met: i) at inception of the hedge and throughouts

its life, the hedge is expected to be highly effective in achieving offsetting changes in fair value or cash flows attributable to the hedged risks, and

ii) tingkat efektivitas lindung nilai berkisar antara 80% - 125%. Perusahaan akan menghentikan penerapan akuntansi lindung nilai ketika derivatif tersebut tidak atau tidak lagi efektif; ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, dihentikan atau dibayar; pada saat unsur yang dilindungi tersebut jatuh tempo, dijual atau dibayar kembali; atau ketika transaksi yang diperkirakan akan terjadi tidak lagi diperkirakan akan terjadi.

ii) actual results of the hedge are within a range of 80% to 125%. The Company discontinues hedge accounting when it determines that a derivative is not, or has ceased to be, highly effective as a hedge; when the derivative expires or is sold, terminated or exercised; when the hedged item matures, is sold or repaid; or when a forecast transactions is no longer deemed highly probable.

Bagian yang efektif atas perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas, diakui sebagai cadangan lindung nilai arus kas pada bagian ekuitas. Keuntungan atau kerugian atas bagian yang tidak efektif diakui langsung sebagai laba atau rugi. Jumlah akumulasi keuntungan atau kerugian dalam ekuitas dibebankan sebagai laba atau rugi komprehensif ketika unsur yang dilindungi nilainya mempengaruhi laba neto. Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai, akumulasi keuntungan maupun kerugian yang ada pada ekuitas saat itu dibebankan sebagai laba atau rugi.

The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges are recognized in equity under cash flow hedging reserves. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised immediately in profit or loss. Amounts accumulated in equity are recycled to profit or loss in the periods in which the hedged item will affect net profit. When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time is charge in profit or loss.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Informasi Segmen r. Segment Information

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), ”Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.

Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature of financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. There is no significant impact on the adoption of the revised accounting standard on the financial statements.

Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component of the Company that is engaged either in providing certain products and services (business segment), or in providing products and services within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.

Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment.

s. Laba per Saham Dasar s. Earnings Per Share

Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba per Saham”, laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba neto dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan, yaitu sejumlah 20.000.000 saham masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, setelah kapitalisasi laba yang terjadi pada tahun 2010 dan berlaku surut terhadap tahun 2009 (Catatan 17).

In accordance with PSAK No.56, “Earnings per Share”, earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year, consisting of 20,000,000 shares for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009, after the retained earnings capitalization in 2010 that were retroactively applied to year 2009 (Note 17).

t. Penerapan standar akuntansi revisi lain t. Adoption of other revised accounting

standards

Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Perusahaan juga telah menerapkan standar akuntansi revisi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan:

Other than the revised accounting standards previously mentioned, the Company also adopted the following revised accounting standards on January 1, 2011, which are considered relevant to the financial statements but did not have significant impact:

i) PSAK No. 2 (Revisi 2009), ”Laporan Arus

Kas”. i) PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statements of

Cash Flows”. ii) PSAK No. 8 (Revisi 2009), “Peristiwa

Setelah Periode Pelaporan”. ii) PSAK No. 8 (Revised 2009), “Events after

The Reporting Period”. iii) PSAK No. 23 (revisi 2010), “Pendapatan” iii) PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. iv) PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.

iv) PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”.

v) PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset".

v) PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Penerapan standar akuntansi revisi lain

(lanjutan) t. Adoption of other revised accounting

standards (continued) vi) PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi,

Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” vi) PSAK No. 57 (Revised 2009),”Provisions,

Contingent Liabilities, and Contingent Assets”.

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY

Pertimbangan Jugdements Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan liabilitas kontijensi pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

The preparation of financial statements, in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards, requires management to make estimations and assumptions that affect the amounts reported on income, expenses, assets and liabilities and disclosures of contigent liabilities at the end of reporting period. The estimation uncertainty may cause adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year.

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen

dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:

The following judgements are made by the management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:

Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and financial

liabilities

Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2p.

The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2p.

Cadangan kerugian penurunan nilai piutang Allowance for impairment losses of receivables

Perusahaan melakukan review atas piutang pada setiap akhir periode pelaporan untuk melakukan penilaian atas cadangan penurunan nilai yang telah dicatat.

The Company reviews its receivables at end of reporting period to evaluate the allowance for impairment losses.

Pertimbangan manajemen diperlukan untuk melakukan estimasi atas jumlah dan waktu yang tepat atas arus kas masa mendatang dalam menentukan tingkat cadangan yang dibutuhkan.

Management’s judgement is applied in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the level of allowance required.

Perusahaan membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur piutang, dimana evaluasi dilakukan berdasarkan data kerugian historis (Catatan 2.p.i).

The Company estimates the collective impairment allowance for its receivables portfolio based on historical loss experience (Note 2.p.i).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan asumsi Estimation and assumption Imbalan kerja Employee benefits

Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.

The determination of the Company’s obligations and cost employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s assumptions which effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deffered and being amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual results or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for employee benefits and net employee benefits expense.

Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya.

The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives.

Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan dapat direvisi.

Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within 5 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.

Pajak Penghasilan Income Tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya tidak pasti dalam kegiatan usaha normal.

Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business.

Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33

4. KAS DAN BANK 4. CASH ON HAND AND IN BANKS Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2011 2010 2009

Kas - Rupiah 1.489.970.487 996.177.431 851.718.260 Cash on hand - Rupiah

Bank Cash in Banks Pihak ketiga Third Parties Rupiah Rupiah The Hong Kong and Shanghai The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Banking Corporation Limited, Jakarta 20.411.320 21.668.320 21.010.320 Jakarta PT Bank SBI Indonesia 2.127.046 220.831.431 - PT Bank SBI Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk. 1.114.881 14.804.184 971.171 PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - 1.450.733 7.412.461 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5.000.000) 7.493.278 9.256.653 9.648.125 Others (each below Rp5,000,000) Dolar AS US Dollar The Hong Kong and Shanghai The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Banking Corporation Limited, Jakarta 21.506.024 - - Jakarta

Sub-total 52.652.549 268.011.321 39.042.077 Sub-total

Pihak Berelasi (Catatan 26a) Related Parties (Note 26a) Rupiah Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. 88.829.777 26.119.835 59.098.003 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank BCA Syariah PT Bank BCA Syariah (dahulu PT Bank UIB) - - 1.346.419 (formerly PT Bank UIB) Dolar AS US Dollar PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. (AS$45.731 pada 2011, (US$45,731 in 2011, AS$18.934 pada 2010 dan US$18,934 in 2010 and AS$4.155 pada 2009) 414.666.024 170.237.752 39.057.659 US$4,155 in 2009)

Sub-total 503.495.801 196.357.587 99.502.081 Sub-total

Total 2.046.118.837 1.460.546.339 990.262.418 Total Suku bunga tahunan rekening giro adalah sebagai

berikut: Annual interest rates for current accounts are as

follows:

2011 2010 2009

Rupiah 0,00% - 2,25% 0,00% - 2,50% 0,00% - 4,00% Rupiah Dolar AS 0,00% 0,00% 0,00% US Dollar

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

34

5. INVESTASI SEWA NETO 5. NET INVESTMENT IN LEASES Rincian piutang sewa pembiayaan menurut tahun

jatuh temponya adalah sebagai berikut: The installment schedules of financing lease

receivables by year of maturity are as follows: 2011 2010 2009

Belum jatuh tempo Not yet due 2010 - - 1.628.242.155 2010 2011 - 3.152.837.674 923.117.089 2011 2012 8.322.887.696 1.583.097.954 - 2012 2013 3.564.001.091 830.784.941 - 2013 2014 dan seterusnya 1.277.098.772 110.602.123 - 2014 and thereafter

Sub-total 13.163.987.559 5.677.322.692 2.551.359.244 Sub-total

Pihak berelasi (Catatan 26b dan 26h) Related parties (Notes 26b and 26h) Belum jatuh tempo Not yet due 2010 - - 4.604.771.558 2010 2011 - 2.598.638.510 2.097.845.481 2011 2012 10.035.886.635 455.807.184 - 2012 2013 8.846.408.886 106.176.427 - 2013 2014 4.056.081.551 - - 2014

Sub-total 22.938.377.072 3.160.622.121 6.702.617.039 Sub-total

Total Piutang Sewa Pembiayaan 36.102.364.631 8.837.944.813 9.253.976.283 Total Financing Lease Receivables

Suku bunga efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:

The effective interest rates are as follows:

2011 2010 2009

Rupiah 10,50% - 24,00% 11,50% - 24,00% 13,00% - 21,50% Rupiah

Investasi sewa neto dari PT Bank Central Asia Tbk.

(BCA), entitas induk, dan PT BCA Syariah (BCA Syariah), entitas sepengendali adalah sebesar 0,55%, 0,09% dan 0,30% masing-masing dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Pendapatan sewa pembiayaan dari BCA dan BCA Syariah adalah sebesar 0,01%, 0,05% dan 0,15% masing-masing dari jumlah pendapatan pada tahun 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 18, 26b dan 26h).

Net investment in leases from PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), parent company, and PT BCA Syariah (BCA Syariah), an entity under common control, represents 0.55%, 0.09% and 0.30% of the Company’s total assets as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively. Financing lease income from BCA and BCA Syariah represents 0.01%, 0.05% and 0.15% of the Company’s total income in 2011, 2010 and 2009, respectively (Notes 18, 26b and 26h).

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai

piutang sewa pembiayaan yang dihitung menggunakan dasar kolektif adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses on financing lease receivables calculated on collective basis are as follows:

2011 2010 2009

Saldo awal 196.289.862 206.170.300 1.177.010.339 Beginning balance Cadangan (pemulihan kerugian) Provision (recovery of allowance) penurunan nilai 296.132.934 (9.880.438) (970.840.039) for impairment losses

Saldo akhir 492.422.796 196.289.862 206.170.300 Ending balance

Piutang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dievaluasi secara kolektif terhadap penurunan nilai dan Perusahaan telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan.

Financing lease receivables as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are collectively evaluated for impairment and the Company had provided allowance for impairment losses on financing lease receivables.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35

5. INVESTASI SEWA NETO (lanjutan) 5. NET INVESTMENT IN LEASES (continued)

Cadangan penurunan nilai piutang sewa pembiayaan untuk piutang belum jatuh tempo adalah sebesar Rp492.422.796, Rp196.289.862 dan Rp206.170.300 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 and 2009.

Allowance for impairment losses on not yet due financing lease receivables amounted to Rp492,422,796, Rp196,289,862 and Rp206,170,300 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively

Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan

kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.

The management believes that the allowance for impairment losses on financing lease receivables is adequate to cover any losses on uncollectible financing lease receivables.

Pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai,

lessee memberikan simpanan jaminan. Simpanan jaminan ini akan digunakan sebagai pembayaran pada akhir masa sewa pembiayaan, bila hak opsi dilaksanakan lessee. Apabila lessee tidak melaksanakan hak opsinya untuk membeli aset sewa pembiayaan tersebut maka simpanan jaminan dikembalikan kepada lessee sepanjang memenuhi ketentuan dalam perjanjian sewa pembiayaan dengan hak opsi.

At the time of execution of the financing asset contracts, the lessee paid the security deposits.The security deposits are used as the final installment at the end of the financing lease period, if the lessee exercise the option to purchase the leased asset. If the lessee does not exercise the bargain purchase option, the security deposit will be returned to the lessee as long as it meets the conditions on the financing lease agreement.

6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2011 2010 2009

Pihak ketiga Third parties Piutang pembiayaan konsumen Consumer financing receivables Pembiayaan yang dibiayai sendiri 3.067.750.444.057 2.829.559.260.959 1.772.489.177.900 Self Financing Bagian pembiayaan yang dibiayai Share in joint financing bersama pihak berelasi with related parties without recourse - (Catatan 26e) 1.856.965.848.375 1.313.301.272.866 1.131.264.654.260 without recourse - (Note 26e) Pembiayaan yang dibiayai bersama Joint financing with third party pihak ketiga with recourse - - 1.068.293.309 with recourse

Piutang pembiayaan konsumen 4.924.716.292.432 4.142.860.533.825 2.904.822.125.469 Consumer financing receivables

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui (1.386.024.936.549) (1.128.932.010.494) (960.383.562.044) Unearned consumer financing income

Piutang pembiayaan konsumen 3.538.691.355.883 3.013.928.523.331 1.944.438.563.425 Consumer financing receivables Cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment losses on piutang pembiayaan konsumen (39.991.722.142) (40.503.779.185) (39.269.679.188) consumer financing receivables

Piutang Pembiayaan Consumer Financing Konsumen - Neto 3.498.699.633.741 2.973.424.744.146 1.905.168.884.237 Receivables - Net Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum

diakui termasuk pendapatan proses pembiayaan neto yang belum diakui sebesar Rp350.396.378.602, Rp266.502.985.507 dan Rp206.722.592.621 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.

Unearned consumer financing income includes net unearned financing process income amounting to Rp350,396,378,602, Rp266,502,985,507 and Rp206,722,592,621 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36

6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan) 6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (continued)

Rincian piutang pembiayaan konsumen menurut

jatuh temponya adalah sebagai berikut: The schedules of consumer financing receivables

by maturity are as follows:

2011 2010 2009

Pihak ketiga Third Parties Telah jatuh tempo Overdue 1 - 30 hari 14.617.405.978 12.660.808.570 11.946.556.980 1 - 30 days 31 - 60 hari 1.198.267.989 1.252.619.901 1.593.952.843 31 - 60 days 61 - 90 hari 606.644.771 639.723.839 579.094.669 61 - 90 days > 90 hari 3.489.433.588 5.649.015.326 5.295.550.653 > 90 days Belum jatuh tempo Not yet due 2010 - - 1.582.105.378.844 2009 2011 - 2.410.469.125.540 901.130.809.826 2010 2012 2.828.550.343.148 1.240.968.044.008 340.490.559.401 2011 2013 1.477.868.101.829 401.578.675.516 61.655.029.750 2012 2014 462.932.151.231 69.642.521.125 25.192.503 2013 2015 dan seterusnya 135.453.943.898 - - 2014 and thereafter

Total Piutang Pembiayaan Total Consumer Financing Konsumen 4.924.716.292.432 4.142.860.533.825 2.904.822.125.469 Receivables Suku bunga efektif yang berlaku adalah sebagai

berikut: The effective interest rates are as follows:

2011 2010 2009

Rupiah 8,11% - 25,00% 10,05% - 27,00% 10,76% - 32,70% Rupiah Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai

piutang pembiayaan konsumen yang dihitung menggunakan dasar kolektif adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses on consumer financing receivables calculated on collective basis are as follows:

2011 2010 2009

Saldo awal 40.503.779.185 39.269.679.188 38.715.760.317 Beginning balance Penambahan selama tahun berjalan 10.357.229.266 7.206.561.304 11.429.896.541 Addition during the year Penghapusan selama tahun berjalan (10.869.286.309) (5.972.461.307) (10.875.977.670) Written off during the year

Saldo akhir 39.991.722.142 40.503.779.185 39.269.679.188 Ending balance

Piutang pembiayaan konsumen pada tanggal

31 Desember 2011, 2010 and 2009 dievaluasi secara kolektif terhadap penurunan nilai dan Perusahaan telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen. Cadangan penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen untuk piutang belum jatuh tempo adalah sebesar Rp14.777.099.888, Rp13.533.824.932 dan Rp12.419.893.353 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Cadangan penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen untuk piutang telah jatuh tempo adalah sebesar Rp25.214.622.254, Rp26.969.954.253, dan Rp26.849.785.835 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.

Consumer financing receivables as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are collectively evaluated for impairment and the Company had provided allowance for impairment losses on consumer financing receivables. Allowance for impairment losses on not yet due consumer financing receivables amounted to Rp14,777,099,888, Rp13,533,824,932, and Rp12,419,893,353 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively. Allowance for impairment losses on overdue consumer financing receivables amounted to Rp25,214,622,254, Rp26,969,954,253 and Rp26,849,785,835 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.

Penerimaan atas piutang yang telah dihapuskan adalah sebesar Rp3.218.117.240, Rp5.600.598.583 dan Rp5.144.890.117 masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009.

The collection of consumer financing receivables previously written-off amounted to Rp3,218,117,240, Rp5,600,598,583 and Rp5,144,890,117 in 2011, 2010 and 2009, respectively.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

37

6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan) 6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (continued)

Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan

kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.

The management believes that the allowance for impairment losses on consumer financing receivables is adequate to cover any losses on uncollectible accounts.

Piutang yang diberikan kepada konsumen untuk

pembiayaan kendaraan bermotor dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) yang bersangkutan.

Consumer financing receivables are secured by the Certificates of Ownership (BPKB) of the vehicles financed by the Company.

Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama

pembiayaan konsumen dengan BCA, entitas induk, dimana porsi BCA tidak lebih dari 95% dari jumlah seluruh pembiayaan (Catatan 25a dan 26e). Jumlah keseluruhan piutang pembiayaan konsumen sebelum dikurangi pendapatan yang belum diakui berdasarkan perjanjian kerjasama ini adalah sebesar Rp23.425.442 juta, Rp16.285.285 juta dan Rp12.968.976 juta masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.

The Company entered into joint consumer financing agreements with BCA, parent company, wherein BCA’s portion shall not be more than 95% of the total financing (Notes 25a and 26e). Based on this agreement, total consumer financing receivables before deducting unearned income amounted to Rp23,425,442 million, Rp16,285,285 million and Rp12,968,976 million as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.

Dari jumlah tersebut, porsi piutang pembiayaan

Perusahaan adalah sebesar Rp1.856.966 juta, Rp1.313.301 juta dan Rp1.131.265 juta atau 7.93%, 8,06% dan 8,72% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, yang disajikan sebagai bagian dari piutang pembiayaan konsumen pada Laporan Posisi Keuangan Perusahaan. Di lain pihak, jumlah porsi piutang pembiayaan BCA adalah sebesar Rp21.568.476 juta, Rp14.971.984 juta dan Rp11.837.711 juta atau 92,07%, 91,94% dan 91,28% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Risiko atas tidak tertagihnya piutang ditanggung para pihak terkait sesuai dengan porsi masing-masing dalam pembiayaan bersama.

From this amount, the receivable portion by the Company amounted to Rp1,856,966 million, Rp1,313,301 million and Rp1,131,265 million or 7.93%, 8.06% and 8.72% as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively, which are presented as part of consumer financing receivables in the Company’s statements of financial position. On the other hand, the receivable portion of BCA amounted to Rp21,568,476 million, Rp14,971,984 million and Rp11,837,711 million or 92.07%, 91.94% and 91.28% as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively. The risk of uncollectible receivable is assumed by respective parties proportionately based on their respective financing portion.

Perusahaan juga mengadakan perjanjian

kerjasama pembiayaan konsumen dengan pihak ketiga (Catatan 25b). Perjanjian ini telah berakhir pada tahun 2010.

The Company also entered into joint consumer financing agreements with third party (Note 25b). The agreement has been terminated in 2010.

Pada tanggal 31 Desember 2011, piutang pembiayaan konsumen sebelum dikurangi dengan pendapatan yang belum diakui sebesar Rp1.011.873.539.185, dijadikan jaminan atas pinjaman jangka pendek dan cerukan, dan utang obligasi (Catatan 11 dan 16).

As of December 31, 2011, consumer financing receivables before deducting unearned income amounted to Rp1,011,873,539,185, are pledged as collateral to short-term loans and overdraft, and bonds payable (Notes 11 and 16).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38

7. TAGIHAN ANJAK PIUTANG 7. FACTORING RECEIVABLES Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2011 2010 2009

Pihak ketiga Third parties Tagihan anjak piutang 7.958.454.656 9.298.233.858 10.985.261.457 Factoring receivables Pendapatan anjak piutang yang belum diakui (88.306.365) (108.967.199) (126.158.735) Unearned factoring income

Tagihan anjak piutang 7.870.148.291 9.189.266.659 10.859.102.722 Factoring receivables Cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment losses on tagihan anjak piutang (196.753.707) (395.780.253) (307.400.533) factoring receivables

Tagihan Anjak Piutang - Neto 7.673.394.584 8.793.486.406 10.551.702.189 Factoring Receivables - Net Suku bunga efektif tahunan yang berlaku adalah

sebagai berikut: The effective interest rates are as follows:

2011 2010 2009

Rupiah 18,00% 18,00% - 21,00% 18,00% - 25,00% Rupiah Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai

tagihan anjak piutang yang dihitung menggunakan dasar kolektif adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses calculated on collective basis on factoring receivables are as follows:

2011 2010 2009

Saldo awal 395.780.253 307.400.533 164.903.479 Beginning balance Penambahan selama tahun berjalan 369.273.586 88.379.720 142.497.054 Addition during the year Penghapusan selama tahun berjalan (568.300.132) - - Written off during the year

Saldo akhir 196.753.707 395.780.253 307.400.533 Ending balance

Tagihan anjak piutang pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dievaluasi secara kolektif terhadap penurunan nilai dan Perusahaan telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai tagihan anjak piutang. Cadangan penurunan nilai tagihan anjak piutang untuk piutang belum jatuh tempo adalah sebesar Rp196.753.707, Rp200.454.635 dan Rp270.556.466 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Cadangan penurunan nilai tagihan anjak piutang untuk piutang telah jatuh tempo adalah sebesar Rp Nihil, Rp195.325.618 dan Rp36.844.067 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.

Factoring receivables as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are collectively evaluated for impairment and the Company had provided allowance for impairment losses on factoring receivables. Allowance for impairment losses on not yet due factoring receivables amounted to Rp196,753,707, Rp200,454,635 and Rp270,556,466 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively. Allowance for impairment losses on overdue factoring receivables amounted to Rp Nil, Rp195,325,618 and Rp 36,844,067 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.

Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tagihan anjak piutang adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.

The management believes that the allowance for impairment losses on factoring receivables is adequate to cover any losses on uncollectible accounts.

Pendapatan anjak piutang adalah sebesar Rp1.673.312.994, Rp1.913.099.697 dan Rp1.814.647.407 masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009, dan disajikan sebagai bagian dari akun “Denda, Pendapatan Anjak Piutang, dan Lain-lain“ pada laporan laba rugi komprehensif (Catatan 20).

Factoring income amounted to Rp1,673,312,994, Rp1,913,099,697 and Rp1,814,647,407 in 2011, 2010 and 2009, respectively, is presented as part of ”Penalty, Factoring, and Others” in the statements of comprehensive income (Note 20).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39

8. PIUTANG DERIVATIF 8. DERIVATIVE RECEIVABLE Untuk mengendalikan risiko fluktuasi mata uang

asing dan tingkat suku bunga mengambang atas pinjaman kredit berjangka dari The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (“HSBC”) (Catatan 11), Perusahaan melakukan kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga dengan HSBC dengan nilai nosional awal sebesar US$20.000.000. Pinjaman kredit berjangka dan kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga mempunyai persyaratan kritikal yang sama.

To manage its exposure to fluctuation of the foreign currency and floating interest rate risks on term loan obtained from The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (“HSBC”) (Note 11), the Company entered into a cross currency swap contract with HSBC with initial notional amounts of US$20,000,000. The term loan and cross currency swap contract have the same critical terms.

Perusahaan secara efektif telah menetapkan nilai

kurs Dolar AS terhadap Rupiah dan suku bunga pinjaman dalam mata uang Dolar AS masing- masing pada Rp8.650 untuk 1 (satu) Dolar AS dan 7,60% per tahun untuk nilai nosional sebesar US$20.000.000.

The Company had effectively fixed the US Dollar exchange rate to Rupiah and interest rate for its US Dollar denominated loan at Rp8,650 for 1 (one) US Dollar and 7.60% per annum for notional amount of US$20,000,000.

Nilai wajar kontrak pertukaran mata uang dan

tingkat suku bunga pada tanggal 31 Desember 2011 diestimasi sebesar Rp6.874.201.486 dan disajikan dalam akun piutang derivatif di dalam laporan posisi keuangan.

The fair value of cross currency and interest rate swap contracts at December 31, 2011, is estimated at Rp6,874,201,486 and presented under derivative receivable account in the statement of financial position.

Transaksi instrumen keuangan derivatif tersebut di

atas memenuhi kriteria dan berlaku efektif sebagai lindung nilai arus kas. Selisih nilai wajar dari transaksi derivatif dan kerugian selisih kurs yang atas pinjaman dalam mata uang AS Dolar pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp1.106.848.885 dicatat di ekuitas pada akun cadangan lindung nilai arus kas setelah memperhitungkan pajak tangguhan.

The above derivative financial transaction qualified and effective as a cash flow hedge. Therefore, the the fair value difference of the hedging instrument and foreign exchange loss of US Dollar short term loan as of December 31, 2011 amounting to Rp1,106,848,885 is presented in equity under cash flow hedging reserves after considering deferred tax.

9. PENYERTAAN SAHAM 9. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:

2011

Akumulasi Bagian Atas Laba (Rugi) Neto/ Nilai Nilai Perolehan/ Accumulated Share Tercatat/ Cost in Net Income (Losses) Carrying value

Investasi pada entitas asosiasi Investment in associated entities

PT Central Santosa Finance 25.000.000.000 (6.599.644.216) 18.400.355.784 PT Central Santosa Finance PT Central Sejahtera Insurance PT Central Sejahtera Insurance

(dahulu PT Transpacific (formerly PT Transpacific General Insurance) 12.250.000.000 2.197.699.635 14.447.699.635 General Insurance)

Total 37.250.000.000 (4.401.944.581) 32.848.055.419 Total Penyertaan lainnya Other investment

PT Bank BCA Syariah PT Bank BCA Syariah (dahulu PT Bank UIB) 1.000.000 - 1.000.000 (formerly PT Bank UIB)

Total 37.251.000.000 (4.401.944.581) 32.849.055.419 Total

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

40

9. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 9. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK (continued)

2010

Akumulasi Bagian Atas Laba (Rugi) Neto/ Nilai Nilai Perolehan/ Accumulated Share Tercatat/ Cost in Net Income (Losses) Carrying value

Investasi pada entitas asosiasi Investment in associated entities

PT Central Santosa Finance 25.000.000.000 (2.757.990.542) 22.242.009.458 PT Central Santosa Finance PT Central Sejahtera Insurance PT Central Sejahtera Insurance (dahulu PT Transpacific (formerly PT Transpacific

General Insurance) 12.250.000.000 13.960.554 12.263.960.554 General Insurance)

Total 37.250.000.000 (2.744.029.988) 34.505.970.012 Total Penyertaan lainnya Other investment

PT Bank BCA Syariah PT Bank BCA Syariah (dahulu PT Bank UIB) 1.000.000 - 1.000.000 (formerly PT Bank UIB)

Total 37.251.000.000 (2.744.029.988) 34.506.970.012 Total

2009

Penyertaan lainnya Other investments PT Bank Windu Kentjana PT Bank Windu Kentjana International Tbk 11.131.622.121 International Tbk PT Bank BCA Syariah 1.000.000 PT Bank BCA Syariah (dahulu PT Bank UIB) (formerly PT Bank UIB)

Total 11.132.622.121 Total

a. Pada tanggal 29 April 2010, Perusahaan melakukan penyertaan pada PT Central Santosa Finance (CSF) sebesar 25.000 saham atau Rp25.000.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 25%. Penyertaan ini dicatat dengan metode ekuitas. CSF bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen dan memulai kegiatan komersialnya sejak bulan September tahun 2010.

a. On April 29, 2010, the Company invested in PT Central Santosa Finance (CSF) by acquiring 25,000 shares at Rp25,000,000,000 for a 25% share ownership. The investment is recorded using the equity method. CSF is engaged in consumer financing activities. CSF started its commercial operations in September 2010.

Bagian atas rugi neto entitas asosiasi sebesar Rp3.841.653.674 dan Rp2.757.990.542 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan disajikan sebagai “Bagian atas rugi neto entitas asosiasi” pada laporan laba rugi komprehensif.

Equity in net loss of the associated entity amounted to Rp3,841,653,674 and Rp2,757,990,542 for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively and was recorded in “Equity in net loss of associated entities” in the statements of comprehensive income.

b. Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli saham PT Central Sejahtera Insurance (CSI) (dahulu PT Transpacific General Insurance) masing-masing dengan Hendro Hadinoto Wenan dan Sujaya Dinata Pangestu yang diaktakan dengan Akta Notaris Buntario Tigris, S.H., masing-masing No. 219 dan 220 tanggal 23 Desember 2010. Perusahaan membeli 40 lembar saham dari Hendro Hadinoto Wenan dan 1.960 lembar saham dari Sujaya Dinata Pangestu. Kepemilikan Perusahaan pada CSI adalah sebesar 2.000 lembar saham dengan persentase kepemilikan sebesar 25% dengan nilai perolehan saham sebesar Rp12.250.000.000. Nama PT Transpacific General Insurance telah diubah berdasarkan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 31 tanggal 29 April 2011 menjadi PT Central Sejahtera Insurance.

b. The Company entered into sale and purchase agreements on PT Central Sejahtera Insurance (CSI) (formerly PT Transpacific General Insurance) shares with Hendro Hadinoto Wenan and Sujaya Dinata Pangestu which were notarized by Notarial Deeds No. 219 and 220, respectively, of Buntario Tigris, S.H., dated December 23, 2010. The Company purchased 40 shares from Hendro Hadinoto Wenan and 1,960 shares from Sujaya Dinata Pangestu. The Company’s share ownership in CSI is 2,000 shares and percentage of ownership at 25% with acquisition cost amounted to Rp12,250,000,000. PT Transpacific General Insurance’s name has been changed to PT Central Sejahtera Insurance based on the Notarial Deed No. 31 dated April 29, 2011, of Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

41

9. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 9. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK (continued)

Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat Keputusan No. AHU-35600.AH.01.02. Tahun 2011 tanggal 18 Juli 2011. Bagian atas laba neto entitas asosiasi adalah masing-masing sebesar Rp2.183.739.081 dan Rp13.960.554 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan disajikan sebagai “Bagian atas rugi neto entitas asosiasi” pada laporan laba rugi komprehensif.

The amendment was approved by the Ministry of Laws and Human Right in its Decision Letter No. AHU-35600.AH.01.02.Year 2011 dated July 18, 2011. Equity in net income of associated entities amounted to Rp2,183,739,081 and Rp13,960,554 for the year ended December 31, 2011 and 2010, respectively, and was recorded in “Equity in net loss of associated entities” in the statements of comprehensive income.

c. Pada bulan Desember 2009, Perusahaan dan Franki Tjahyadikarta mengadakan perjanjian jual beli saham PT Bank BCA Syariah (dahulu PT Bank UIB) sebesar 1 (satu) lembar saham yang diaktakan dengan Akta Notaris Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 50 tanggal 16 Desember 2009. Investasi ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp1.000.000. Persentase kepemilikan Perusahaan di UIB adalah sebesar 0,01%. Nama PT Bank UIB telah diubah berdasarkan Akta Notaris Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 49 tanggal 16 Desember 2009 menjadi PT Bank BCA Syariah. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-01929.AH.01.02.TH.2010 tanggal 14 Januari 2010.

c. In December 2009, the Company and Franki Tjahyadikarta entered into a sale and purchase agreement on PT Bank BCA Syariah (formerly PT Bank UIB) shares covering 1 (one) share which was notarized by Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 50 dated December 16, 2009. The investment of Rp1,000,000 was recorded at cost. The Company’s percentage of ownership in UIB is 0.01%. PT Bank UIB’s name has been changed to PT Bank BCA Syariah based on the Notarial Deed No. 49 dated December 16, 2009 of Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H. The amendment was approved by the Ministry of Laws and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-01929.AH.01.02.TH.2010 dated January 14, 2010.

d. Perusahaan dan BCA mengadakan perjanjian jual beli saham PT Bank Multicor (Multicor) yang diaktakan dengan Akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H., No. 45 tanggal 12 Januari 2005. BCA menjual 1.927.200 saham seri A Multicor kepada Perusahaan dengan harga sebesar Rp6.793.380.000. Penyertaan dengan persentase pemilikan 7,15% tersebut dicatat dengan nilai buku sebesar Rp2.366.468.721. Selisih antara biaya perolehan dengan nilai buku atas transaksi entitas sepengendali adalah sebesar Rp4.426.911.279 yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada Laporan Posisi Keuangan.

d. The Company and BCA entered into a sale and purchase agreement on PT Bank Multicor (Multicor) Shares which was notarized by Eliwaty Tjitra, S.H., No. 45 dated January 12, 2005. BCA sold 1,927,200 series A shares of Multicor to the Company at a selling price amounted to Rp6,793,380,000. The investment with an ownership interest of 7.15% is recorded at its net book value of Rp2,366,468,721. The excess of the transfer price over the net book value of the transaction with entities under common control amounted to Rp4,426,911,279 is presented under the equity in the statements of financial position.

Pada tahun 2007, Perusahaan menambah penyertaan saham di Multicor sebesar 25.775.500 lembar saham sehingga persentase pemilikan menjadi 7,40%. Penambahan ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp4.949.845.296. Pada bulan Januari 2008, Perusahaan menambah penyertaan saham di Multicor sebesar 1.190.000 lembar saham sehingga persentase kepemilikan Perusahaan pada Multicor menjadi 7,47%. Penambahan ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp237.141.376.

In 2007, the Company increased its investment in Multicor by acquiring additional 25,775,500 shares which resulted in the percentage of ownership to become 7.40%. The additional investment of Rp4,949,845,296 was recorded at cost. In January 2008, the Company increased its investment in shares of Multicor by 1,190,000 shares, hence, the Company’s percentage of ownership became 7.47%. The additional investment of Rp237,141,376 was recorded at cost.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

42

9. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 9. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK (continued)

Pada bulan Januari 2008, Multicor merger

dengan PT Bank Windu Kentjana (BWK) menjadi PT Bank Windu Kentjana International Tbk. (BWKI), sehingga 1 lembar saham Multicor setara dengan 1,2639 lembar saham BWKI. Persentase kepemilikan efektif Perusahaan pada BWKI setelah merger menjadi 5,95%. Kemudian, Perusahaan menambah penyertaan saham sebesar 29.326.500 lembar saham sehingga persentase kepemilikan efektif Perusahaan pada BWKI menjadi 7,02%. Penambahan ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp3.335.876.693.

In January 2008, Multicor merged with PT Bank Windu Kentjana (BWK) to become PT Bank Windu Kentjana International Tbk. (BWKI), which resulted in 1 share of Multicor equivalent to 1.2639 shares of BWKI. The Company’s effective percentage of ownership after merger became 5.95%. Then, the Company subsequently increased its investment in shares by 29,326,500 shares which resulted in the Company’s effective percentage of ownership in BWKI to become 7.02%. The additional investment of Rp3,335,876,693 was recorded at cost.

Pada tahun 2009, Perusahaan menambah

penyertaan saham di BWKI sebesar 2.427.500 lembar saham sehingga persentase kepemilikan Perusahaan pada BWKI menjadi 7,11%. Penambahan ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp242.290.035.

During 2009, the Company increased its investment in shares of BWKI by 2,427,500 shares, hence, the Company’s percentage of ownership became 7.11%. The additional investment of Rp242,290,035 was recorded at cost.

Pada tanggal 29 April 2010, Perusahaan

menjual seluruh penyertaan saham pada BWKI kepada pihak ketiga dengan nilai penjualan neto sebesar Rp24.341.844.382. Laba penjualan penyertaan saham sebesar Rp13.210.222.261 berikut dengan realisasi dari selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp4.426.911.279 yaitu sebesar Rp8.783.310.982 diakui sebagai laba atau rugi tahun 2010.

On April 29, 2010, the Company sold its investment in BWKI’s shares to third parties with the net proceeds amounted to Rp24,341,844,382. Gain on sale of investment in shares of stock of Rp13,210,222,261 along with the realization of the difference in value of restructuring entities under common control of Rp4,426,911,279 resulting to net amount of Rp8,783,310,982 is recognized in the 2010 as profit or loss.

10. ASET TETAP 10. FIXED ASSETS Rincian akun ini adalah sebagai berikut: This account consists of:

Saldo Saldo 1 Januari 2011/ 31 Desember 2011/ Balance as of Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Balance as of January 1, 2011 Additions Disposals Reclassifications December 31, 2011

Biaya Perolehan Cost Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah - 498.600.000 - - 498.600.000 Land Bangunan dan prasarana - 1.305.000.012 - - 1.305.000.012 Building and improvements Kendaraan bermotor 7.807.234.999 4.021.000.000 1.340.700.000 848.500.000 11.336.034.999 Transportation equipment Perlengkapan dan peralatan kantor 32.415.281.658 5.581.429.868 166.548.769 - 37.830.162.757 Furniture, fixtures and office equipment

Sub-total 40.222.516.657 11.406.029.880 1.507.248.769 848.500.000 50.969.797.768 Sub-total Aset Sewa Pembiayaan Assets Under Financing Lease Kendaraan bermotor 2.998.500.000 - - (848.500.000) 2.150.000.000 Transportation equipment

Total Biaya Perolehan 43.221.016.657 11.406.029.880 1.507.248.769 - 53.119.797.768 Total Cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan dan prasarana - 27.332.649 - - 27.332.649 Building and improvement Kendaraan bermotor 3.504.143.675 1.777.162.964 732.474.848 509.518.209 5.058.350.000 Transportation equipment Perlengkapan dan peralatan kantor 15.694.944.549 5.210.619.013 157.883.748 - 20.747.679.814 Furniture, fixtures and office equipment

Sub-total 19.199.088.224 7.015.114.626 890.358.596 509.518.209 25.833.362.463 Sub-total

Aset Sewa Pembiayaan Assets Under Financing Lease Kendaraan bermotor 640.835.208 528.998.494 - (509.518.209) 660.315.493 Transportation equipment

Total Akumulasi Penyusutan 19.839.923.432 7.544.113.120 890.358.596 - 26.493.677.956 Total Accumulated Depreciation

Nilai Buku 23.381.093.225 26.626.119.812 Net Book Value

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

43

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued) Saldo Saldo 1 Januari 2010/ 31 Desember 2010/ Balance as of Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Balance as of January 1, 2010 Additions Disposals Reclassifications December 31, 2010

Biaya Perolehan Cost Pemilikan Langsung Direct Ownership Kendaraan bermotor 10.235.126.092 1.659.000.000 6.094.491.093 2.007.600.000 7.807.234.999 Transportation equipment Perlengkapan dan peralatan kantor 18.718.224.734 13.107.493.030 1.166.037.162 1.755.601.056 32.415.281.658 Furniture, fixtures and office equipment

Sub-total 28.953.350.826 14.766.493.030 7.260.528.255 3.763.201.056 40.222.516.657 Sub-total Aset Sewa Pembiayaan Assets Under Financing Lease Kendaraan bermotor 2.856.100.000 2.150.000.000 - (2.007.600.000) 2.998.500.000 Transportation equipment

Aset Dalam Penyelesaian 1.755.601.056 - - (1.755.601.056) - Construction In Progress

Total Biaya Perolehan 33.565.051.882 16.916.493.030 7.260.528.255 - 43.221.016.657 Total Cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership Kendaraan bermotor 4.895.696.132 1.517.708.567 3.743.522.594 834.261.570 3.504.143.675 Transportation equipment Perlengkapan dan peralatan kantor 11.876.227.839 4.710.907.187 892.190.477 - 15.694.944.549 Furniture, fixtures and office equipment

Sub-total 16.771.923.971 6.228.615.754 4.635.713.071 834.261.570 19.199.088.224 Sub-total

Aset Sewa Pembiayaan Assets Under Financing Lease Kendaraan bermotor 900.271.777 574.825.001 - (834.261.570) 640.835.208 Transportation equipment

Total Akumulasi Penyusutan 17.672.195.748 6.803.440.755 4.635.713.071 - 19.839.923.432 Total Accumulated Depreciation

Nilai Buku 15.892.856.134 23.381.093.225 Net Book Value

Saldo Saldo 1 Januari 2009/ 31 Desember 2009/ Balance as of Penambahan/ Pengurangan/ Balance as of January 1, 2009 Additions Disposals December 31, 2009

Biaya Perolehan Cost Pemilikan Langsung Direct Ownership Kendaraan bermotor 10.139.694.373 1.188.000.000 1.092.568.281 10.235.126.092 Transportation equipment Perlengkapan dan peralatan kantor 15.363.158.506 3.587.528.785 232.462.557 18.718.224.734 Furniture, fixtures and office equipment

Sub-total 25.502.852.879 4.775.528.785 1.325.030.838 28.953.350.826 Sub-total Aset Sewa Pembiayaan Assets Under Financing Lease Kendaraan bermotor 3.667.850.000 - 811.750.000 2.856.100.000 Transportation equipment

Aset Dalam Penyelesaian - 1.755.601.056 - 1.755.601.056 Construction In Progress

Total Biaya Perolehan 29.170.702.879 6.531.129.841 2.136.780.838 33.565.051.882 Total Cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership Kendaraan bermotor 3.890.527.048 1.823.449.030 818.279.946 4.895.696.132 Transportation equipment Perlengkapan dan peralatan kantor 9.759.072.662 2.310.732.936 193.577.759 11.876.227.839 Furniture, fixtures and office equipment

Sub-total 13.649.599.710 4.134.181.966 1.011.857.705 16.771.923.971 Sub-total

Aset Sewa Pembiayaan Assets Under Financing Lease Kendaraan bermotor 708.637.663 692.531.875 500.897.761 900.271.777 Transportation equipment

Total Akumulasi Penyusutan 14.358.237.373 4.826.713.841 1.512.755.466 17.672.195.748 Total Accumulated Depreciation

Nilai Buku 14.812.465.506 15.892.856.134 Net Book Value

Rincian laba penjualan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 adalah sebagai berikut:

The details of gain on sale of fixed assets for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:

2011 2010 2009

Hasil penjualan aset tetap 643.855.812 5.917.440.606 1.014.482.394 Proceeds from sale of fixed assets Nilai buku neto aset tetap (616.890.173) (2.624.815.184) (624.025.372) Net book value of fixed assets

Laba penjualan aset tetap 26.965.639 3.292.625.422 390.457.022 Gain on sale of fixed assets

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

44

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued) Jenis pemilikan hak atas tanah Perusahaan berupa

“Hak Guna Bangunan” (HGB). Hak atas tanah tersebut mempunyai sisa jangka waktu sampai dengan tahun 2041. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.

The titles of ownership on the Company’s landrights are in the form of “Land Building Rights” or “Hak Guna Bangunan”. These landrights have remaining terms until year 2041. The Company’s management is of the opinion that the terms of these landrights can be renewed/extended upon their expiration.

Pada tanggal 31 Desember 2009, aset dalam

penyelesaian merupakan proyek renovasi ruangan kantor yang selesai pada bulan Januari 2010.

As of December 31, 2009, construction in progress represents office renovation project which is completed in January 2010.

Perusahaan mengadakan perjanjian sewa

pembiayaan dengan jangka waktu pembiayaan selama 3 (tiga) tahun (Catatan 14).

The Company entered into financing lease agreements with lease term of 3 (three) years (Note 14).

Bukti kepemilikan aset sewa pembiayaan berupa

kendaraan bermotor sebesar Rp2.150.000.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan Rp650.000.000 pada tanggal 31 Desember 2009, belum dialihkan atas nama Perusahaan.

Certificates of ownership of vehicles under financing lease amounted to Rp2,150,000,000, as of December 31, 2011 and 2010, respectively, and Rp650,000,000 as of December 31, 2009, respectively, are not yet transferred to the Company’s name.

Aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan keseluruhan sebesar Rp23.642.090.562, Rp30.096.949.798 dan Rp29.207.489.617 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, dimana menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.

Fixed assets are covered by insurance against losses from fire and other risks for a total coverage of Rp23,642,090,562, Rp30,096,949,798 and Rp29,207,489,617 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively, which in the management’s opinion, is adequate to cover possible losses from such risk.

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009,

aset tetap tersebut diasuransikan melalui PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Jaya Proteksi dan PT Asuransi Sinar Mas, pihak ketiga.

As of December 31, 2011, 2010 and 2009, fixed assets were insured with PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Jaya Proteksi and PT Asuransi Sinar Mas, third parties.

Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan,

tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.

Based on management’s assessment, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in value of fixed assets as of December 31, 2011, 2010 and 2009.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

45

11. PINJAMAN JANGKA PENDEK DAN CERUKAN 11. SHORT-TERM LOANS AND OVERDRAFT Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2011 2010 2009

Pihak ketiga Third parties Pinjaman jangka pendek Short-term loans Rupiah Rupiah PT Bank Victoria International Tbk. PT Bank Victoria International Tbk. (Victoria) a) 30.000.000.000 35.000.000.000 - (Victoria) a)

PT Bank UOB Buana Tbk. PT Bank UOB Buana Tbk. (Buana) b) - 150.000.000.000 150.000.000.000 (Buana) b) PT Bank Sumitomo Mitsui PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBC) c) - 100.000.000.000 - Indonesia (SMBC)c)

The Hong Kong and Shanghai The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC) d) - 60.000.000.000 100.000.000.000 Limited, Jakarta (HSBC) d) PT Bank SBI Indonesia (SBI) e) - 30.000.000.000 - PT Bank SBI Indonesia (SBI) e) PT Bank Permata Tbk. (Permata) f) - 15.000.000.000 40.000.000.000 PT Bank Permata Tbk. (Permata) f)

PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Chinatrust (Chinatrust) g) - 10.000.000.000 50.000.000.000 Indonesia (Chinatrust) g) PT Bank OCBC Indonesia PT Bank OCBC Indonesia

(OCBC) h) - 10.000.000.000 35.000.000.000 (OCBC) h)

PT Bank DBS Indonesia (DBS) i) - 10.000.000.000 30.000.000.000 PT Bank DBS Indonesia (DBS) i) Dolar AS US Dollar The Hong Kong and Shanghai The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC) d) Limited, Jakarta (HSBC) d)

(AS$20.000.000) 181.350.000.000 - - (US$20,000,000)

Sub-total 211.350.000.000 420.000.000.000 405.000.000.000 Sub-total

Pihak berelasi (Catatan 26d dan 26g) Related parties (Notes 26d and 26g) Pinjaman jangka pendek Short-term loans PT Bank BCA Syariahj) - - 25.000.000.000 PT Bank BCA Syariahj) PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) k) - - - PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) k)

Cerukan Overdraft PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) l) 21.551.297.492 66.967.060.440 70.889.130.595 (BCA) l)

Sub-total 21.551.297.492 66.967.060.440 95.889.130.595 Sub-total

Total 232.901.297.492 486.967.060.440 500.889.130.595 Total

Suku bunga per tahun untuk fasilitas pinjaman di atas adalah sebagai berikut:

Annual interest rates on the above loans are as follows:

2011 2010 2009

Rupiah 6,75% - 9,50% 7,75% - 13,50% 9,21% - 16,00% Rupiah Dolar AS 2,18% - 2,27% - - US Dollar

a. Pada tanggal 17 Desember 2010, Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja dari Victoria dengan fasilitas maksimum sebesar Rp75.000.000.000. Pada tanggal 16 Desember 2011, diadakan perubahan atas perjanjian ini, dimana jumlah fasilitas maksimum menjadi sebesar Rp150.000.000.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal 17 Desember 2012. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp7.551.208.333 dan Rp30.138.889 atau 4,84% dan 0,03% masing-masing dari jumlah beban bunga untuk tahun 2011 dan 2010. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp75.056.823.797 pada tanggal 31 Desember 2011 (Catatan 6).

a. On December 17, 2010, the Company obtained working capital loan from Victoria with a maximum facility amounting to Rp75,000,000,000. On December 16, 2011, this agreement has been amended regarding the increase in the maximum amount of the facility to Rp150,000,000,000 and will mature on December 17, 2012. Interest expense for this loan amounted to Rp7,551,208,333 and Rp30,138,889 or 4.84% and 0.03% of the total interest expense in 2011 and 2010, respectively. The loan is collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounting to Rp75,056,823,797 as of December 31, 2011 (Note 6).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

46

11. PINJAMAN JANGKA PENDEK DAN CERUKAN 11. SHORT-TERM LOANS AND OVERDRAFT (lanjutan) (continued)

b. Pada tanggal 10 Maret 2005, Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja dari Buana dengan fasilitas maksimum sebesar Rp50.000.000.000. Pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Perjanjian Perubahan No. 78 tanggal 25 November 2010 yang dibuat di hadapan Akta Notaris Lydia Djajadi, S.H., mengenai penambahan fasilitas maksimum menjadi Rp250.000.000.000. Pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan dan jatuh tempo pada tanggal 8 Maret 2012. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp8.396.095.139, Rp5.822.876.891 dan Rp8.508.432.862 atau 5,39%, 5,19% dan 13,04% masing-masing dari jumlah beban bunga untuk tahun 2011, 2010 dan 2009. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman sebesar Rp Nihil.

b. On March 10, 2005, the Company obtained a working capital loan from Buana with a maximum facility amounted to Rp50,000,000,000. This loan has been amended several times, the latest of which was covered by Notarial Deed No. 78 dated November 25, 2010 of Lydia Djajadi, S.H., concerning the amendment of the maximum facility which became Rp250,000,000,000. This loan has been extended several times and will mature on March 8, 2012. Interest expense for this loan amounted to Rp8,396,095,139, Rp5,822,876,891 and Rp8,508,432,862 or 5.39%, 5.19% and 13.04% of the total interest expense in 2011, 2010 and 2009, respectively. As of December 31, 2011, this loan balance is Rp Nil.

Perusahaan juga diharuskan untuk mempertahankan rasio keuangan, seperti debt to equity ratio setiap saat tidak lebih dari 10 (sepuluh) kali.

The Company is also required to maintain certain financial ratio, such as, debt to equity ratio of no more than 10 (ten) times from time to time.

c. Pada tanggal 25 Agustus 2010, Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja dari SMBC dengan fasilitas maksimum sebesar Rp100.000.000.000. Pada tanggal 5 September 2011, diadakan perubahan atas perjanjian ini, dimana jumlah fasilitas maksimum menjadi sebesar Rp200.000.000.000 dan akan jatuh tempo pada bulan Juli 2012. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp6.580.073.723 dan Rp2.744.879.431 atau 4,22% dan 2,45% masing-masing dari jumlah beban bunga untuk tahun 2011 dan 2010. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar 50% dan 60% dari jumlah piutang atau Rp100.069.007.090 dan Rp60.639.214.434 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Catatan 6). Perusahaan juga diharuskan untuk mempertahankan rasio keuangan, seperti debt equity ratio setiap saat tidak lebih dari 10 (sepuluh) kali.

c. On August 25, 2010, the Company obtained a working capital loan from SMBC with a maximum facility amounting to Rp100,000,000,000. On September 5, 2011, this agreement has been amended regarding the increase in the maximum amount of the facility to Rp200,000,000,000 and will mature in July 2012. Interest expense for this loan amounted to Rp6,580,073,723 and Rp2,744,879,431 or 4.22% and 2.45% of the total interest expense in 2011 and 2010, respectively. The loan is collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounting to 50% and 60% or Rp100,069,007,090 and Rp60,639,214,434 as of December 31, 2011 and 2010, respectively (Note 6). The Company is also required to maintain certain financial ratios, such as, debt to equity ratio of no more than 10 (ten) times from time to time.

d. Pada tanggal 2 September 2004, Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja dari HSBC dengan fasilitas maksimum sebesar AS$10.000.000. Pada tanggal 13 Desember 2006, HSBC meningkatkan fasilitas pinjaman menjadi AS$25.000.000. Pada tanggal 18 Juni 2009, HSBC menurunkan fasilitas pinjaman menjadi AS$20.000.000. Pinjaman dapat ditarik dalam mata uang Rupiah dan sebagian dari fasilitas tersebut dapat ditarik dalam mata uang Dolar AS dengan jumlah maksimum sebesar AS$2.000.000. Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan mempergunakan fasilitas pinjaman ini dalam mata uang Rupiah.

d. On September 2, 2004, the Company obtained working capital loans from HSBC with a maximum facility amounted to US$10,000,000. On December 13, 2006, HSBC increased the loan facility up to US$25,000,000. On June 18, 2009, HSBC decreased the loan facility to US$20,000,000. This facility can be withdrawn in Rupiah currency and certain facility can be withdrawn in US Dollar currency with a maximum amount of US$2,000,000. In 2010 and 2009, the Company has withdrawn this loan facility in Rupiah currency.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

47

11. PINJAMAN JANGKA PENDEK DAN CERUKAN 11. SHORT-TERM LOANS AND OVERDRAFT (lanjutan) (continued)

Pada tanggal 28 Januari 2011, diadakan perubahan atas perjanjian ini, dimana jumlah fasilitas maksimum yang dapat ditarik dalam mata uang Dolar AS sebesar AS$20.000.000 dan jangka waktu fasilitas 365 hari. Fasilitas ini telah ditarik seluruhnya dalam mata uang Dolar AS pada bulan 8 Juli 2011 dan akan jatuh tempo pada tanggal 9 Juli 2012. Jumlah beban bunga adalah sebesar Rp7.373.051.040, Rp7.222.304.930 dan Rp1.107.159.723 atau 4,73%, 6,43% dan 1,70% masing-masing dari jumlah beban bunga pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp103.997.922.892, Rp40.315.138.572 dan Rp80.531.111.698 pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 6).

On January 28, 2011, this agreement has been amended whereby the maximum facility withdrawn in US Dollar currency is US$20,000,000 and the term of the loan is 365 days. This facility has been fully withdrawn in US Dollar currency on July 8, 2011 and will be due on July 9, 2012. Interest expense amounted to Rp7,373,051,040, Rp7,222,304,930 and Rp1,107,159,723 or 4.73%, 6.43% and 1.70% of the total interest expense in 2011, 2010 and 2009, respectively. The loan is collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounting to Rp103,997,922,892, Rp40,315,138,572 and Rp80,531,111,698 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively (Note 6).

e. Pada tanggal 11 Agustus 2010, Perusahaan

memperoleh pinjaman modal kerja dari SBI dengan fasilitas maksimum sebesar Rp30.000.000.000. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp1.041.249.971 dan Rp906.666.634 atau 0,67% dan 0,81% masing-masing dari jumlah beban bunga untuk tahun 2011 dan 2010. Perusahaan sudah melunasi pinjaman tersebut pada tanggal 30 Mei 2011.

e. On August 11, 2010, the Company obtained a working capital loan from SBI with a maximum facility amounted to Rp30,000,000,000. Interest expense for this loan amounted to Rp1,041,249,971 and Rp906,666,634 or 0.67% and 0.81% of the total interest expense in 2011 and 2010, respectively. The Company has fully repaid this loan on May 30, 2011.

f. Pada tanggal 17 Februari 2004, Perusahaan

memperoleh fasilitas money market dari Permata dengan fasilitas maksimum sebesar Rp50.000.000.000. Pada tanggal 4 Maret 2008, diadakan perubahan atas perjanjian ini, dimana jumlah fasilitas maksimum menjadi sebesar Rp75.000.000.000. Perusahaan juga diharuskan mempertahankan rasio keuangan, seperti debt equity ratio setiap saat tidak lebih dari 10 (sepuluh) kali. Pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan dan akan jatuh tempo pada tanggal 17 Februari 2012. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp451.937.500, Rp1.143.805.555 and Rp108.333.333 atau 0,29%, 1,02% dan 0,17% masing-masing dari jumlah beban bunga untuk tahun 2011, 2010 dan 2009. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman Perusahaan sebesar Rp Nihil.

f. On February 17, 2004, the Company obtained a money market facility from Permata with a maximum facility amounted to Rp50,000,000,000. On March 4, 2008, this agreement has been amended regarding the increase in the maximum amount of the facility to Rp75,000,000,000. The Company is also required to maintain certain financial ratios, such as, debt to equity ratio of no more than 10 (ten) times from time to time. This loan has been extended several times and will mature on February 17, 2012. Interest expense for this loan amounted to Rp451,937,500, Rp1,143,805,555 and Rp108,333,333 or 0.29%, 1.02% and 0.17% of the total interest expense in 2011, 2010 and 2009, respectively. As of December 31, 2011, this loan balance is Rp Nil.

g. Pada tanggal 10 September 2004, Perusahaan

memperoleh fasilitas demand loan dari Chinatrust dengan fasilitas maksimum sebesar Rp10.000.000.000. Pada tanggal 30 Maret 2005, diadakan perubahan atas perjanjian ini, dimana jumlah fasilitas maksimum menjadi sebesar Rp50.000.000.000. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp17.416.667, Rp1.077.256.944 dan Rp1.708.819.445 atau 0,01%, 0,96% dan 2,62% masing-masing dari jumlah beban

g. On September 10, 2004, the Company obtained a demand loan facility from Chinatrust with a maximum facility amounting to Rp10,000,000,000. On March 30, 2005, this agreement has been amended regarding the increase in the maximum amount of the facility to Rp50,000,000,000. Interest expense for this loan amounted to Rp17,416,667, Rp1,077,256,944 and Rp1,708,819,445 or 0.01%, 0.96% and 2.62% of the total interest

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

48

11. PINJAMAN JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan)

11. SHORT-TERM LOANS AND OVERDRAFT (continued)

bunga untuk tahun 2011, 2010 dan 2009. Per 31 Desember 2011 saldo pinjaman Perusahaan sebesar Rp Nihil.

expense in 2011, 2010 and 2009, respectively. As of December 31, 2011, this loan balance is Rp Nil.

h. Pada tanggal 19 Agustus 2008, Perusahaan

memperoleh pinjaman modal kerja dari OCBC dengan fasilitas maksimum sebesar Rp100.000.000.000. Pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan dan telah jatuh tempo pada tanggal 31 Agustus 2011. Pinjaman ini sedang dalam proses perpanjangan. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp82.301.389, Rp2.213.222.221 dan Rp1.836.638.890 atau 0,05%, 1,97% dan 2,82% masing-masing dari jumlah beban bunga untuk tahun 2011, 2010 dan 2009. Per 31 Desember 2011, saldo pinjaman Perusahaan sebesar Rp Nihil.

h. On August 19, 2008, the Company obtained a working capital loan from OCBC with a maximum facility amounting to Rp100,000,000,000. This loan has been extended several times and has been due on August 31, 2011. The extension of this loan is in process. Interest expense for this loan amounted to Rp82,301,389, Rp2,213,222,221 and Rp1,836,638,890 or 0.05%, 1.97% and 2.82% of the total interest expense in 2011, 2010 and 2009, respectively. As of December 31, 2011, this loan balance is Rp Nil.

i. Pada tanggal 12 Maret 2004, Perusahaan

memperoleh pinjaman modal kerja dari DBS dengan fasilitas maksimum sebesar Rp50.000.000.000. Pinjaman ini akan diperpanjang setiap tahun secara otomatis. Pada tanggal 26 Juli 2005, DBS meningkatkan fasilitas pinjaman menjadi Rp100.000.000.000. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 10 Maret 2012. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp110.861.111, Rp983.305.556 dan Rp221.555.556, atau 0,07%, 0,88% dan 0,34% masing-masing dari jumlah beban bunga pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Per 31 Desember 2011, saldo pinjaman Perusahaan sebesar Rp Nihil.

i. On March 12, 2004, the Company obtained a working capital loan from DBS with a maximum facility amounting to Rp50,000,000,000. This facility will be automatically renewed annually. On July 26, 2005, DBS increased the loan facility up to Rp100,000,000,000. The facility will be due on March 10, 2012. Interest expense for this loan amounted to Rp110,861,111, Rp983,305,556 and Rp221,555,556 or 0.07%, 0.88% and 0.34% of the total interest expense in 2011, 2010 and 2009, respectively. As of December 31, 2011, this loan balance is Rp Nil.

j. Pada tanggal 5 November 2009, Perusahaan

memperoleh pinjaman revolving reguler dari BCA Syariah, pihak berelasi, dengan fasilitas maksimum sebesar Rp25.000.000.000 yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan sejak tanggal perjanjian (Catatan 26g). Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp1.960.069.448 dan Rp487.500.000 atau 1,75% dan 0,75% dari jumlah beban bunga pada tahun 2010 dan 2009. Perusahaan sudah melunasi pinjaman tersebut pada tanggal 29 Agustus 2010.

j. On November 5, 2009, the Company obtained a regular revolving facility from BCA Syariah, a related party, with a maximum facility amounting to Rp25,000,000,000 which will mature in 12 (twelve) months since the agreement’s date (Note 26g). Interest expense for this loan amounted to Rp1,960,069,448 and Rp487,500,000 or 1.75% and 0.75% of the total interest expense in 2010 and 2009. The Company has paid this loan on August 29, 2010.

k. Pada tanggal 12 Maret 2010, Perusahaan

memperoleh fasilitas pinjaman berjangka money market dari BCA, entitas induk, dengan fasilitas maksimum sebesar Rp100.000.000.000. Pinjaman ini telah berakhir pada tanggal 12 April 2010. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp246.493.055 dan Rp964.861.111 atau 0,22% dan 1,48% masing-masing dari jumlah beban bunga pada tahun 2010 dan 2009.

k. On March 12, 2010, the Company received a money market facility from BCA, parent company, with a maximum amount of Rp100,000,000,000. This facility has been terminated on April 12, 2010. Interest expense for this loan amounted to Rp246,493,055 and Rp964,861,111 or 0.22% and 1.48% of the total interest expense in 2010 and 2009, respectively.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

49

11. PINJAMAN JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan)

11. SHORT-TERM LOANS AND OVERDRAFT (continued)

l. Pada tanggal 19 Januari 2001, Perusahaan memperoleh pinjaman cerukan dari BCA, entitas induk, dengan fasilitas maksimum sebesar Rp40.000.000.000. Pada tanggal 8 Mei 2006, perjanjian ini diubah, dimana jumlah fasilitas maksimum menjadi sebesar Rp45.000.000.000. Pada tanggal 25 September 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas tambahan sebesar Rp15.000.000.000, sehingga jumlah maksimum fasilitas menjadi Rp60.000.000.000. Pada tanggal 26 November 2009, Perusahaan kembali memperoleh fasilitas tambahan sebesar Rp34.000.000.000, sehingga jumlah maksimum fasilitas menjadi Rp94.000.000.000 (Catatan 26d). Pinjaman ini telah diperpanjang dari waktu ke waktu. Berdasarkan perjanjian tanggal 23 Desember 2011, pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 15 November 2012.

l. On January 19, 2001, the Company obtained an overdraft facility from BCA, parent company, with a maximum facility amounting to Rp40,000,000,000. On May 8, 2006, this agreement has been amended regarding the increase in the maximum facility to Rp45,000,000,000. On September 25, 2008, the Company obtained an additional facility amounted to Rp15,000,000,000, hence, the maximum facility amount became Rp60,000,000,000. On November 26, 2009, the Company obtained an additional facility amounted to Rp34,000,000,000, hence, the maximum facility amount became Rp94,000,000,000 (Note 26d). The loan has been extended from time to time. Based on the agreement dated December 23, 2011, this facility will be due on November 15, 2012.

Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini

adalah sebesar Rp3.296.515.177, Rp2.410.352.531 dan Rp2.115.510.574 atau 1,96%, 2,15% and 3,24% masing-masing dari jumlah beban bunga untuk tahun 2011, 2010 dan 2009. Pinjaman jangka pendek dan cerukan dari BCA, dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp47.985.430.803, Rp56.404.687.588 and Rp75.330.590.382 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 and 2009 (Catatan 6).

Interest expense for this loan amounted to Rp3,296,515,177, Rp2,410,352,531, and Rp2,115,510,574 or 1.96%, 2.15% and 3.24% of the total interest expense in 2011, 2010 and 2009, respectively. The short-term loan and overdraft from BCA are collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp47,985,430,803, Rp56,404,687,588 and Rp75,330,590,382 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively (Note 6).

Perjanjian-perjanjian sehubungan dengan pinjaman jangka pendek mensyaratkan Perusahaan untuk tidak melakukan hal-hal berikut ini, sebelum memperoleh persetujuan dari bank-bank tersebut, yang antara lain, menjaminkan kembali deposito kepada pihak lain; melakukan konsolidasi, merger atau akuisisi; penjualan aset Perusahaan kecuali untuk kegiatan usaha yang normal; melakukan investasi baru; pembiayaan kepada perusahaan lainnya kecuali untuk kegiatan usaha yang normal; dan memperoleh pinjaman atau kredit dari lembaga keuangan lain kecuali untuk kegiatan usaha yang normal. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam seluruh perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut.

Under the above agreements in connection with the short-term loan, the Company, without prior approval from those banks shall not, among others, pledge the time deposits as collateral to other parties; enter into consolidation, merger or acquisitions; sell the Company’s assets except in the normal course of business; enter into new investments; provide financing to other companies other than in the normal course of business; and obtain loans or credits from other financial institutions except in the normal course of business. As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the Company has complied with the loan covenants under these loan facilities.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

50

12. PERPAJAKAN 12. TAXATION Utang Pajak Taxes Payable Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2011 2010 2009

Pajak Penghasilan Income Taxes Pasal 4 (2) 1.791.905.271 336.355.324 81.133.171 Article 4 (2) Pasal 21 3.427.952.467 1.409.783.351 4.773.996.698 Article 21 Pasal 23 408.278.030 244.454.426 175.621.017 Article 23 Pasal 25 18.119.112.021 7.126.595.667 - Article 25 Pasal 26 - 128.662.500 81.822.590 Article 26 Pasal 29 19.813.679.274 27.088.555.153 52.466.141.942 Article 29 Pajak Pertambahan Nilai 208.650.000 - 695.778 Value Added Tax

Total 43.769.577.063 36.334.406.421 57.579.411.196 Total Beban Pajak, Taksiran Penghasilan Kena Pajak

dan Utang Pajak Penghasilan Tax Expense, Estimated Taxable Income and

Income Tax Payable Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban)

pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before tax benefit (expense) as shown in the statements of comprehensive income and estimated taxable income are as follows:

2011 2010 2009

Laba sebelum manfaat (beban) pajak Income before tax benefit (expense) per menurut laporan laba rugi statements of comprehensive komprehensif 896.042.831.209 767.977.569.843 542.048.205.982 income

Beda temporer: Temporary differences: Gaji, tunjangan dan Salaries, allowances and kesejahteraan karyawan 14.400.833.755 33.368.925.653 5.143.822.216 employees’ benefits Penyusutan (659.810.737) (1.201.580.286) 618.303.096 Depreciation Laba penjualan aset tetap 185.858.199 (166.173.857) 308.101.387 Gain on sale of fixed assets Pemulihan piutang yang diragukan - (753.677.365) (38.525.515.418) Recovery of doubtful receivables Beban sewa 58.809.309 (278.692.696) (933.198.607) Rent expense

Beda tetap: Permanent differences: Pendapatan bunga (85.094.181) (30.792.951) (42.272.503) Interest income Laba penjualan penyertaan lainnya - (8.727.440.852) - Gain on sale of other investment Equity in net loss of associated Bagian atas rugi neto asosiasi 1.657.914.593 2.744.029.988 - company Biaya yang tidak dapat dikurangkan 5.747.381.044 2.601.381.979 2.496.704.614 Non deductible expenses

Taksiran Penghasilan Kena Pajak 917.348.723.191 795.533.549.456 511.114.150.767 Estimated Taxable Income Perhitungan beban pajak tahun berjalan dan

taksiran utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

The current tax expense and the computation of the estimated income tax payable are as follows:

2011 2010 2009

Taksiran penghasilan kena pajak Estimated taxable income (dibulatkan) 917.348.723.000 795.533.549.000 511.114.150.000 (rounded-off)

Beban pajak tahun berjalan 229.337.180.750 198.883.387.250 143.111.962.000 Current tax expense Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Less prepaid income taxes Pasal 23 110.222.000 19.231.096 2.316.034 Article 23 Pasal 25 209.413.279.476 171.775.601.001 90.643.504.024 Article 25

Pajak penghasilan dibayar dimuka 209.523.501.476 171.794.832.097 90.645.820.058 Prepaid tax income

Taksiran Utang Pajak Estimated Income Tax Penghasilan - Pasal 29 19.813.679.274 27.088.555.153 52.466.141.942 Payable - Article 29

Taksiran penghasilan kena pajak tahun 2010 dan 2009 seperti tersebut di atas telah sesuai dengan yang tercantum dalam SPT yang dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak.

The amounts of estimated taxable income for 2010 and 2009 as stated above conform with the SPT filed by the Company to the Tax Office.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

51

12. PERPAJAKAN (lanjutan) 12. TAXATION (continued)

Beban Pajak Tax Expense Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung

dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum manfaat (beban) pajak dengan beban pajak - neto menurut laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:

The reconciliation between the tax expense calculated by applying the applicable tax rates based on the existing tax regulation to the income before tax benefit (expense) and tax expense - net, as shown in the statements of comprehensive income is as follows:

2011 2010 2009

Laba sebelum manfaat Income before tax benefit (expense) (beban) pajak 896.042.831.209 767.977.569.843 542.048.205.982

Beban pajak berdasarkan tarif pajak Tax expense based on yang berlaku 224.010.707.802 191.994.392.347 151.773.497.675 the applicable tax rates Pengaruh pajak atas beda tetap: Tax effects on permanent differences: Pendapatan bunga (21.273.545) (7.698.238) (11.836.301) Interest income Laba penjualan penyertaan lainnya - (2.181.860.213) - Gain on sale of other investment Equity in net loss of associated Bagian atas rugi neto asosiasi 414.478.649 686.007.497 - company Biaya yang tidak dapat dikurangkan 1.436.845.075 650.345.495 699.077.292 Non deductible expenses Dampak perubahan tarif pajak - - 1.785.374.538 Impact of the changes in tax rate

Beban Pajak - Neto 225.840.757.981 191.141.186.888 154.246.113.204 Tax Expense - Net Aset Pajak Tangguhan - Neto Deferred Tax Assets – Net Dampak signifikan atas beda temporer antara

pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:

The significant effects of temporary differences between commercial and tax reporting are as follows:

2011 2010 2009

Aset (liabilitas) pajak tangguhan Deferred tax asset (liabilities) Beban akrual 16.375.000.000 13.250.000.000 5.000.000.000 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja karyawan 684.151.178 208.942.740 116.711.327 Employee benefit liability Aset tetap (1.044.363.562) (925.875.409) (488.039.663) Fixed assets Utang sewa pembiayaan (149.907.557) (164.610.041) (190.834.077) Obligations under finance lease Provision for impairment losses Cadangan kerugian penurunan nilai - - 188.419.341 on receivables Beban komprehensif lainnya 368.949.629 - - Other comprehensive expenses

Aset Pajak Tangguhan - Neto 16.233.829.688 12.368.457.290 4.626.256.928 Deferred Tax Assets - Net

Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.

In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards.

Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp1.785.374.538 sebagai bagian dari beban pajak pada tahun 2009.

The Company recorded the impact of the changes in tax rates amounted to Rp1,785,374,538 as part of tax expense in 2009, respectively.

Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan seluruhnya.

Management believes that the deferred tax assets can be fully realized.

Pada tahun 2009, Perusahaan mengikuti kebijakan

sunset policy untuk Pajak Penghasilan Badan tahun 2004, 2005 dan 2006. Jumlah pajak kurang bayar adalah sejumlah Rp207.423.900 yang terdiri dari Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2004, 2005 dan 2006 masing-masing sejumlah

In 2009, the Company made a revision to its annual tax returns for fiscal years 2004, 2005 and 2006 in connection with the Tax Office’s sunset policy. Tax underpayments declared totalling Rp207,423,900 consist of Rp53,190,000, Rp75,288,900 and Rp78,945,000 for annual tax

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

52

12. PERPAJAKAN (lanjutan) 12. TAXATION (continued)

Rp53.190.000, Rp75.288.900 dan Rp78.945.000. Jumlah kurang bayar tersebut telah dibayarkan dan dilaporkan kepada kantor pajak pada bulan Februari 2009 serta dibebankan pada operasi tahun berjalan dan disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi - Lain-lain” dalam laporan laba rugi komprehensif.

returns for the fiscal years 2004, 2005 and 2006, respectively. The amount was paid and reported to the Tax Office in February 2009 and was charged directly to current operations and reported as part of “General and Administrative Expenses - Others” account in the statements of comprehensive income.

13. UTANG LAIN-LAIN 13. OTHER PAYABLES

Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2011 2010 2009

Pihak ketiga Third parties Utang asuransi 181.102.094.989 164.520.357.876 138.070.308.535 Insurance payable Titipan konsumen 54.446.673.249 59.828.985.590 62.780.174.850 Customers’ advances Liabilitas atas transaksi pembiayaan bersama Liability on joint financing (Catatan 6 dan 25b) - - 947.085.095 transactions (Notes 6 and 25b) Lain-lain 1.703.831.211 429.200.624 2.440.696.894 Others

Sub-total 237.252.599.449 224.778.544.090 204.238.265.374 Sub-total

Pihak berelasi Related parties Utang asuransi (Catatan 26i) 6.149.288.447 1.780.554.632 - Insurance payable (Note 26i) Liabilitas atas transaksi pembiayaan bersama Liability on joint financing (Catatan 26c) 128.192.148.714 95.371.457.672 77.723.389.228 transactions (Note 26c)

Sub-total 134.341.437.161 97.152.012.304 77.723.389.228 Sub-total

Total 371.594.036.610 321.930.556.394 281.961.654.602 Total

Perusahaan mengadakan kerjasama pembiayaan bersama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Mandiri) sejak tahun 2006. Liabilitas Perusahaan yang timbul dalam hubungan dengan perjanjian diatas yang berasal dari transaksi pembiayaan bersama dengan menggunakan dasar jaminan (with recourse), dicatat sebagai liabilitas atas transaksi pembiayaan bersama.

The Company has joint financing agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Mandiri) since 2006. The potential exposure of the Company in relation to the aforesaid agreement, which was entered on a “with recourse basis” with this bank, was recorded as a liability on joint financing transactions.

Perusahaan mengakui piutang dari konsumen yang terkait dengan transaksi tersebut (Catatan 6 dan 25b). Perjanjian ini dengan Mandiri telah berakhir pada tahun 2010.

The Company recognized the corresponding receivables from the customers (Notes 6 and 25b). The agreement with Mandiri has been terminated in 2010.

14. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 14. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASE

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2011 2010 2009

Pihak ketiga Third parties PT Bank Jasa Jakarta 511.167.194 740.403.100 - PT Bank Jasa Jakarta PT ORIX Indonesia Finance 377.154.386 826.117.557 232.507.200 PT ORIX Indonesia Finance PT Bank OCBC NISP Tbk. - 130.971.271 958.252.016 PT Bank OCBC NISP Tbk

Total 888.321.580 1.697.491.928 1.190.759.216 Total

Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan kendaraan bermotor dengan PT Bank Jasa Jakarta pada tanggal 3 Desember 2010 dengan jangka waktu pembiayaan selama 3 (tiga) tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor dengan

The Company entered into a vehicle finance lease agreement with PT Bank Jasa Jakarta on December 3, 2010 with a lease term of 3 (three) years. As of December 31, 2011 and 2010, the total facility amount of motor vehicle finance lease with PT Bank Jasa Jakarta amounted to

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

53

14. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 14. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASE (continued)

PT Bank Jasa Jakarta adalah sebesar

Rp765.000.000 dan dijamin dengan BPKB kendaraan yang bersangkutan.

Rp765,000,000 and is secured by the BPKB of the vehicles.

Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan kendaraan bermotor dengan PT ORIX Indonesia Finance (ORIX) pada tanggal 27 Februari 2008 dan 26 Maret 2010 dengan jangka waktu pembiayaan selama 3 (tiga) tahun yang jatuh tempo masing-masing yang akan jatuh tempo 29 Januari 2011 dan dan 26 Februari 2013. Pada tahun 2010, Perusahaan telah melunasi perjanjian sewa pembiayaan yang jatuh tempo pada tanggal 29 Januari 2011. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah fasilitas sewa pembiayaan kendaraan bermotor dengan ORIX adalah sebesar Rp1.170.000.000 dan dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) yang bersangkutan.

The Company entered into motor vehicle finance lease agreements with PT ORIX Indonesia Finance (ORIX) February 27, 2008 and March 26, 2010 with lease term of 3 (three) years, expiring on January 29, 2011 and February 26, 2013, respectively. In 2010, the Company has fully paid the lease agreement which expired on January 29, 2011. As of December 31, 2011 and 2010, the total facility amount of motor vehicle finance lease with ORIX amounted to Rp1,170,000,000 and is secured by the Certificates of Ownership (BPKB) of the vehicles.

Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan kendaraan bermotor dengan PT Bank OCBC NISP Tbk. (dahulu PT Bank NISP Tbk.) (NISP) pada tanggal 31 Juli 2008 dengan jangka waktu pembiayaan selama 3 (tiga) tahun. Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor dengan NISP adalah sebesar Rp765.000.000 dan dijamin dengan BPKB kendaraan yang bersangkutan. Perusahaan telah melunasi perjanjian sewa pembiayaan yang jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2011.

The Company entered into a vehicle finance lease agreement with PT Bank OCBC NISP Tbk. (formerly PT Bank NISP Tbk.) (NISP) on July 31, 2008 with a lease term of 3 (three) years. As of December 31, 2010, the total facility amount of motor vehicle finance lease with NISP amounted to Rp765,000,000 and is secured by the BPKB of the vehicles. The Company has fully paid the lease agreement which expired on June 30, 2011.

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009,

pembayaran sewa minimum masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the future minimum lease payments required under the finance lease agreements are as follows:

2011 2010 2009

Sampai dengan satu tahun 666.812.288 964.197.900 936.718.283 Within one year Lebih dari satu tahun sampai More than one year but not more tiga tahun 298.776.097 965.587.909 372.819.893 than three years

Pembayaran sewa minimum 965.588.385 1.929.785.809 1.309.538.176 Minimum lease payments Dikurangi total bunga harus Less amount applicable to dibayar 77.266.805 232.293.881 118.778.960 interest

Nilai kini pembiayaan Present value of minimum sewa minimum 888.321.580 1.697.491.928 1.190.759.216 lease payments

Suku bunga per tahun untuk utang sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

Annual interest rates on the obligations under finance lease are as follows:

2011 2010 2009

PT Bank Jasa Jakarta 10,35% 10,35% - PT Bank Jasa Jakarta PT Orix Indonesia Finance 13,33% 11,50% - 13,33% 11,50% - 17,41% PT Orix Indonesia Finance PT Bank OCBC NISP Tbk 10,21% 13,16% 13,16% PT Bank OCBC NISP Tbk Jumlah beban bunga dari utang sewa pembiayaan

ini adalah sebesar Rp155.026.532, Rp181.711.737 dan Rp219.792.698 pada tahun 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 22).

The total interest expense from obligations under finance lease amounted to Rp155,026,532, Rp181,711,737 and Rp219,792,698 in 2011, 2010 and 2009, respectively (Note 22).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

54

15. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH 15. MEDIUM-TERM NOTES PAYABLE Rincian akun ini pada tanggal 31 Desember 2010

adalah sebagai berikut: The details of this account as of December 31,

2010 are as follows: 2010

Nilai nominal : Nominal value: MTN I 300.000.000.000 MTN I MTN II 100.000.000.000 MTN II Dikurangi biaya penerbitan wesel bayar jangka menengah ditangguhkan - setelah dikurangi beban amortisasi Less deferred MTN issuance cost - sebesar Rp57.595.646 pada tahun net of amortization expense of 2010 549.237.686 Rp57,595,646 in 2010

Total 399.450.762.314 Total

Medium-Term Notes I BCA Finance

BCA Finance Medium-Term Notes I

Pada bulan Juni 2010, Perusahaan menerbitkan “Medium-Term Notes I (MTN I) BCA Finance Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp300.000.000.000.

In June 2010, the Company issued “Medium-Term Notes Payable I (MTN I) Year 2010 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp300,000,000,000.

MTN I BCA Finance ini merupakan wesel bayar berseri yang meliputi MTN I BCA Finance Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp150.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75% per tahun dan MTN I BCA Finance Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp150.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75% per tahun. Bunga MTN I BCA Finance Seri A dan Seri B dibayarkan setiap bulan sejak tanggal penerbitan, dimana bunga pertama telah dibayarkan pada tanggal 28 Juli 2010 masing-masing sebesar Rp1.093.750.000. Bunga MTN I BCA Finance Seri A dan Seri B terakhir yang sekaligus jatuh tempo telah dibayarkan masing-masing pada tanggal 4 Juli 2011 dan 8 Juli 2011.

These BCA Finance MTNs I are series bonds consisting of BCA Finance MTN I Series A with a nominal value of Rp150,000,000,000 with MTN I fixed interest rate of 8.75% per annum and BCA Finance MTN I Series B with a nominal value of Rp150,000,000,000 with a fixed interest rate of 8.75% per annum. The BCA Finance MTN I Series A and Series B interest is paid on a monthly basis starting from the issuance date, whereby the first interest was paid on July 28, 2010 amounting to Rp1,093,750,000 for each series. The last interest of BCA Finance MTN I Series A and Series B was fully paid on the maturity dates on July 4, 2011 and July 8, 2011, respectively.

Perusahaan menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai Agen Pemantauan, Agen Penyimpanan dan Agen Pembayaran *) untuk MTN I BCA Finance sesuai dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H No.74, tanggal 24 Juni 2010.

The Company assigns PT Bank Mega Tbk as monitoring, custodian, and payment agent *) for the BCA Finance MTN I, as stated in the Notarial Deed No. 74, dated June 24, 2010 of Fathiah Helmi, S.H.

*) PT Bank Mega Tbk akan bertindak selaku Agen Pembayaran dalam hal pemegang MTN lebih dari 1 (satu) pemegang MTN, atau pemegang MTN bukan PT Bank OCBC NISP Tbk.

*) PT Bank Mega Tbk will act as Payment Agent if the MTN holders are more than 1 (one) party, or the MTN holder is not PT Bank OCBC NISP Tbk.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

55

15. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (lanjutan) 15. MEDIUM-TERM NOTES PAYABLE (continued)

Medium-Term Notes II BCA Finance BCA Finance Medium-Term Notes II

Pada bulan November 2010, Perusahaan menerbitkan “Medium-Term Notes II (MTN II) BCA Finance Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,75% per tahun.

In November 2010, the Company issued Medium-Term Notes Payable “BCA Finance MTN II (MTN II) Year 2010 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp100,000,000,000 with a fixed interest rate of 7.75% per annum.

Bunga MTN II BCA Finance dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak tanggal penerbitan, dimana bunga pertama telah dibayarkan pada tanggal 26 Februari 2011 sebesar Rp1.937.500.000. Bunga MTN II BCA Finance terakhir yang sekaligus jatuh tempo telah dibayarkan pada tanggal 11 Desember 2011.

The BCA Finance MTN II interest is paid every 3 (three) months starting from the issuance date, whereby the first interest was paid on February 26, 2011 amounted to Rp1,937,500,000. The last interest of BCA Finance MTN II was fullypaid on December 11, 2011.

Perusahaan menunjuk PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masing-masing sebagai Agen Pemantauan dan Pembayaran untuk MTN II BCA Finance sesuai dengan Akta Notaris Ny.Poerbaningsih Adi Warsito, S.H, No.123 tanggal 25 November 2010. Dalam Perjanjian Penerbitan dan Penunjukan Agen Pemantauan untuk MTN juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perusahaan antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen sebesar 60% (hanya untuk MTN I) dari jumlah pokok dan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1.

The Company assigns PT Bank CIMB Niaga Tbk and PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) as monitoring agent and payment agent for the BCA Finance MTN II, as stated in the Notarial Deeds No.123 dated November 25, 2010 of Ny.Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. The trustee agreements for MTN provide several negative covenants to the Company, among others, collateral with fiduciary transfer of accounts receivable amounted to 60% (only for MTN I) of the total outstanding MTN principals and debt to equity ratio at the maximum of 10:1.

Selain itu, selama pokok MTN belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, memberi pinjaman dan/atau melakukan investasi pada pihak lain diluar kegiatan usaha sehari-hari, kecuali tidak melebihi 10%dari total piutang usaha Perusahaan, melakukan penggabungan dan/atau peleburan kecuali untuk bidang usaha yang sama, melakukan pengambilalihaan kecuali untuk bidang yang sama dan mengadakan perubahan anggaran dasar mengenai maksud dan tujuan usaha Perusahaan.

Moreover, on the condition that the MTN payables are still outstanding, the Company is not allowed to, among others, grant a loan and/or invest in other party apart from the normal course of business, unless the amount is not exceeding 10% of the Company’s receivable, combine and/or merge unless within the similar business scope, take over unless within the similar business scope and make changes in the Articles of Association regarding the changes of the purpose and objective in the Company’s business.

Beban bunga atas MTN untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar Rp20.903.472.556 dan Rp14.002.777.777 (Catatan 22).

Interest expense from these MTNs amounted to Rp20,903,472,556 and Rp14,002,777,777 in 2011 and 2010, respectively (Note 22).

MTN I Seri A dan Seri B dan MTN II telah dilunasi masing-masing pada tanggal 4 Juli 2011, 8 Juli 2011 dan 11 Desember 2011.

MTN I Series A and Series B and MTN II were fully paid on July 4, 2011, July 8, 2011 and December 11, 2011, respectively.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

56

16. UTANG OBLIGASI 16. BONDS PAYABLE

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2011 2010 2009

Nilai nominal 1.488.500.000.000 725.000.000.000 400.000.000.000 Nominal value Dikurangi beban emisi obligasi ditangguhkan - setelah dikurangi Less deferred bonds beban amortisasi sebesar issuance cost - net of Rp3.756.263.360 pada tahun 2011, amortization of Rp3,756,263,360 Rp2.495.101.738 pada tahun 2010 , Rp2,495,101,738 in 2010 dan Rp1.235.590.512 pada and Rp1,235,590,512 tahun 2009 6.490.192.108 4.669.186.558 676.493.148 in 2009

Utang obligasi - neto 1.482.009.807.892 720.330.813.442 399.323.506.852 Bonds payable - net

Rincian nilai nominal utang obligasi pada tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The details of nominal value of bonds payable as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:

2011 2010 2009

Obligasi BCA Finance II: BCA Finance Bonds II: Seri B - - 150.000.000.000 Series B Seri C - - 125.000.000.000 Series C Seri D - 125.000.000.000 125.000.000.000 Series D

Obligasi BCA Finance III: BCA Finance Bonds III: Seri A - 211.500.000.000 - Series A Seri B 88.500.000.000 88.500.000.000 - Series B Seri C 100.000.000.000 100.000.000.000 - Series C Seri D 100.000.000.000 100.000.000.000 - Series D

Obligasi Subordinasi I 100.000.000.000 100.000.000.000 - Subordinated Bonds I Obligasi BCA Finance IV: BCA Finance Bonds IV: Seri A 392.000.000.000 - - Series A Seri B 178.000.000.000 - - Series B Seri C 230.000.000.000 - - Series C Seri D 200.000.000.000 - - Series D Seri E 100.000.000.000 - - Series E

Total 1.488.500.000.000 725.000.000.000 400.000.000.000 Total

Obligasi BCA Finance II Tahun 2007 BCA Finance Bonds II Year 2007

Pada tanggal 26 Februari 2007, Perusahaan menerbitkan Obligasi BCA Finance II Tahun 2007 (Obligasi II). Obligasi II ini merupakan obligasi berseri yang meliputi:

On February 26, 2007, the Company issued BCA Finance Bonds II Year 2007 (Bonds II). These Bonds II are series bonds consisting of:

a. Obligasi II Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,25% per tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo pada tanggal 27 Februari 2009.

a. Bonds II Series A with a nominal value of Rp100,000,000,000 and bears fixed interest rate of 10.25% per year. The Bonds were due on February 27, 2009.

b. Obligasi II Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp150.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo pada tanggal 27 Februari 2010.

b. Bonds II Series B with a nominal value of Rp150,000,000,000 and bear a fixed interest rate of 10.75% per year. The Bonds were due on February 27, 2010.

c. Obligasi II Seri C dengan nilai nominal sebesar

Rp125.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% per tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo pada tanggal 27 Agustus 2010.

c. Bonds II Series C with a nominal value of Rp125,000,000,000 and bear fixed interest rate of 11.00% per year. The Bonds were due on August 27, 2010.

d. Obligasi II Seri D dengan nilai nominal sebesar Rp125.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,375% per tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo pada tanggal 27 Februari 2011.

d. Bonds II Series D with a nominal value of Rp125,000,000,000 and a bear fixed interest rate of 11.375% per year. The Bonds were due on February 27, 2011.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

57

16. UTANG OBLIGASI (lanjutan) 16. BONDS PAYABLE (continued) Obligasi BCA Finance II Tahun 2007 BCA Finance Bonds II Year 2007 Obligasi ini ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 27 Mei 2007.

The Bonds were offered at nominal value. Interest will be paid every 3 (three) months based on the payment interest due date. The first interest payment was due on May 27, 2007.

Obligasi II Seri A, Seri B, Seri C dan Seri D telah dilunasi masing-masing pada tanggal 27 Februari 2009, 27 Februari 2010, 27 Agustus 2010 dan 27 Februari 2011.

Bond II Series A, Series B, Series C and Series D were fully paid on February 27, 2009, February 27, 2010, August 27, 2010 and February 27, 2011, respectively.

Obligasi tersebut dicatatkan di Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 28 Februari 2007. Berdasarkan Peraturan No. IX.C.11, Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-135/BL/2006 tanggal 14 Desember 2006, Perusahaan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo). Berdasarkan hasil pemeringkatan terakhir sesuai dengan surat PT Pefindo No. 206/PEF-Dir/II/2011 tanggal 21 Februari 2011, peringkat obligasi adalah idAA+ (Double A Plus; Stable Outlook).

The Bonds were listed on the Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) on February 28, 2007. Based on Regulation No. IX.C.11, the Decision Letter of the Chairman of BAPEPAM No. Kep-135/BL/2006 dated December 14, 2006, the Company appointed PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) to rate the Company's Bonds. Based on the latest credit rating letter of PT Pefindo No. 206/PEF-Dir/II/2011 dated February 21, 2011, the rating of the bonds was idAA+ (Double A Plus; Stable Outlook)

Perusahaan melakukan perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk. (yang bertindak selaku Wali Amanat) sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 10 tanggal 14 Desember 2006 dan Pengubahan I No. 3 tanggal 1 Februari 2007 dan Pengubahan II No. 17 tanggal 14 Februari 2007 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta.

The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk. (acts as the Bond’s Trustee), based on the Trusteeship Agreement No. 10 dated December 14, 2006 and Amendment I No. 3 dated February 1, 2007 and Amendment II No. 17 dated February 14, 2007 which were notarized by Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta.

Obligasi BCA Finance III Tahun 2010

BCA Finance Bonds III Year 2010

Pada bulan Maret 2010, Perusahaan menerbitkan Obligasi BCA Finance III Tahun 2010 (Obligasi III) dan Obligasi Subordinasi I BCA Finance Tahun 2010 (Obligasi Subordinasi I). Obligasi III ini merupakan obligasi berseri yang meliputi:

In March 2010, the Company issued BCA Finance Bonds III Year 2010 (Bonds III) and BCA Finance Subordinated Bonds I Year 2010 (Subordinated Bonds I). These Bonds III are series bonds consisting of:

a. Obligasi III Seri A dengan nilai nominal

sebesar Rp211.500.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,65% per tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo pada tanggal 23 Juni 2011.

a. Bonds III Series A with a nominal value of Rp211,500,000,000 bear fixed interest rate of 8.65% per year. The Bonds were due on June 23, 2011.

b. Obligasi III Seri B dengan nilai nominal

sebesar Rp88.500.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,05% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Maret 2012.

b. Bonds III Series B with a nominal value of Rp88,500,000,000 and bear fixed interest rate of 9.05% per year. The Bonds will be due on March 23, 2012.

c. Obligasi III Seri C dengan nilai nominal

sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,45% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Maret 2013.

c. Bonds III Series C with a nominal value of Rp100,000,000,000 and bear fixed interest rate of 10.45% per year. The Bonds will be due on March 23, 2013.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

58

16. UTANG OBLIGASI (lanjutan) 16. BONDS PAYABLE (continued)

Obligasi BCA Finance III Tahun 2010 (lanjutan)

BCA Finance Bonds III Year 2010 (continued)

d. Obligasi III Seri D dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,95% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Maret 2014.

d. Bonds III Series D with a nominal value of Rp100,000,000,000 and bear fixed interest rate of 10.95% per year. The Bonds will be due on March 23, 2014.

Obligasi Subordinasi I dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,20% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Maret 2015.

Subordinated Bonds I with a nominal value of Rp100,000,000,000 and bear fixed interest rate of 11.20% per year. The Bonds will be due on March 23, 2015.

Seluruh obligasi ini ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 23 Juni 2010.

All Bonds were offered at nominal value. Interest will be paid every 3 (three) months based on interest payment due date. The first interest payment was due on June 23, 2010.

Obligasi III Seri A telah dilunasi pada tanggal 23 Juni 2011.

Bonds III Series A were fully paid on June 23, 2011.

Obligasi tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 24 Maret 2010. Berdasarkan hasil pemeringkatan sesuai dengan surat PT Pefindo No. 204/PEF-Dir/II/2011 tanggal 21 Februari 2011, peringkat Obligasi III adalah idAA+ (Double A Plus; Stable Outlook). Berdasarkan hasil pemeringkatan sesuai dengan surat PT Pefindo No. 205/PEF-Dir/II/2011 tanggal 21 Februari 2011, peringkat Obligasi Subordinasi I adalah idAA (Double A; Stable Outlook). Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT. Fitch Ratings Indonesia sesuai dengan surat No. RC97/DIR/X/2011 tanggal 17 Oktober 2011, peringkat Obligasi III adalah AA+(idn) dan peringkat Obligasi Subordinasi I adalah AA(idn).

The Bonds were listed on the Indonesia Stock Exchange on March 24, 2010. Based on the credit rating letter of PT Pefindo No. 204/PEF-Dir/II/2011 dated February 21, 2011, the rating of the Bonds III was idAA+ (Double A Plus; Stable Outlook). Based on the credit rating letter of PT Pefindo No. 205/PEF-Dir/II/2011 dated February 21, 2011, the rating of the Subordinated Bonds I was idAA (Double A; Stable Outlook). Based on the credit rating letter of PT. Fitch Ratings Indonesia No. RC97/DIR/X/2011 dated October 17, 2011, the rating of the Bonds III was AA+(idn) and the rating of the Subordinated Bonds I was AA(idn).

Perusahaan melakukan perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk. (yang bertindak selaku Wali Amanat) sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 2 tanggal 4 Maret 2010 untuk Obligasi BCA Finance III Tahun 2010 dan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 5 tanggal 4 Maret 2010 untuk Obligasi BCA Finance Subordinasi I Tahun 2010 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta.

The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk. (acts as the Bond’s Trustee), based on the Trusteeship Agreement No. 2 dated March 4, 2010 for BCA Finance Bonds III Year 2010 and Trusteeship Agreement No. 5 dated March 4, 2010 for BCA Finance Subordinated Bond I Year 2010 which were notarized by Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta.

Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 BCA Finance Bonds IV Year 2011

Pada bulan Juni 2011, Perusahaan menerbitkan Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 (Obligasi IV). Obligasi IV ini merupakan obligasi berseri yang meliputi:

In June 2011, the Company issued BCA Finance Bonds IV Year 2011 (Bonds IV). These Bonds IV are series bonds consisting of:

a. Obligasi IV Seri A dengan nilai nominal

sebesar Rp392.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,90% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 26 Juni 2012.

a. Bonds IV Series A with a nominal value of Rp392,000,000,000 bear fixed interest rate of 7.90% per year. The Bonds will be due on June 26, 2012.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

59

16. UTANG OBLIGASI (lanjutan) 16. BONDS PAYABLE (continued)

Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 (lanjutan) BCA Finance Bonds IV Year 2011(continued) b. Obligasi IV Seri B dengan nilai nominal

sebesar Rp178.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,10% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 22 September 2012.

b. Bonds IV Series B with a nominal value of Rp178,000,000,000 and bear fixed interest rate of 8.10% per year. The Bonds will be due on September 22, 2012.

c. Obligasi IV Seri C dengan nilai nominal

sebesar Rp230.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,70% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 22 Juni 2013.

c. Bonds IV Series C with a nominal value of Rp230,000,000,000 and bear fixed interest rate of 8.70% per year. The Bonds will be due on June 22, 2013.

d. Obligasi IV Seri D dengan nilai nominal

sebesar Rp200.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,90% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 22 Juni 2014.

d. Bonds IV Series D with a nominal value of Rp200,000,000,000 and bear fixed interest rate of 8.90% per year. The Bonds will be due on June 22, 2014.

e. Obligasi IV Seri E dengan nilai nominal

sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,00% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 22 Juni 2015.

e. Bonds IV Series E with a nominal value of Rp100,000,000,000 and bear fixed interest rate of 9.00% per year. The Bonds will be due on June 22, 2015.

Seluruh obligasi ini ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 22 September 2011.

All Bonds were offered at nominal value. Interest will be paid every 3 (three) months based on interest payment due date. The first interest payment was due on September 22, 2010.

Obligasi tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Juni 2011. Berdasarkan hasil pemeringkatan sesuai dengan surat PT Pefindo No.201/PEF-Dir/II/2011 tanggal 21 Februari 2011, peringkat Obligasi IV adalah idAA+ (Double A Plus; Stable Outlook). Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT. Fitch Ratings Indonesia sesuai dengan surat RC97/DIR/X/2011 tanggal 17 Oktober 2011, peringkat Obligasi IV adalah AA+(idn).

The Bonds were listed on the Indonesia Stock Exchange on June 23, 2011. Based on the credit rating letter of PT Pefindo No. 201/PEF-Dir/II/2011 dated February 21, 2011, the rating of the Bonds IV was idAA+ (Double A Plus; Stable Outlook). Based on the credit rating letter of PT. Fitch Ratings Indonesia RC97/DIR/X/2011 dated October 17, 2011, the rating of the Bonds IV was AA+(idn).

Perusahaan melakukan perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk. (yang bertindak selaku Wali Amanat) sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 24 tanggal 9 Juni 2011 untuk Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta.

The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk. (acts as the Bond’s Trustee), based on the Trusteeship Agreement No. 24 dated June 9, 2011 for BCA Finance Bonds IV Year 2011 which were notarized by Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta.

Sebelum dilunasinya semua pokok dan bunga Obligasi BCA Finance II, Obligasi BCA Finance III, Obligasi Subordinasi I dan Obligasi BCA Finance IV serta pengeluaran lain yang menjadi tanggung jawab Perusahaan sehubungan dengan penerbitan obligasi, Perusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat (yang tidak akan ditolak tanpa alasan yang wajar oleh Wali Amanat dan jika jawaban tersebut tidak diperoleh dalam 14 (empat belas) hari kerja setelah pengajuan persetujuan tersebut

Prior to the repayment of the entire BCA Finance Bonds II, BCA Finance Bonds III, BCA Finance Subordinated Bond I and BCA Finance Bonds IV principal and payment of the interest and other expenses which are the responsibility of the Company in connection with the issuance of the bonds, the Company, without the written consent of the Trustee (which shall not reject the request without clear reasons, and if the consent is not received within 14 (fourteen) working days

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

60

16. UTANG OBLIGASI (lanjutan) 16. BONDS PAYABLE (continued)

diterima oleh Wali Amanat, maka persetujuan dianggap telah diberikan) tidak diperkenankan melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:

subsequent to the date of request, the consent shall be deemed to have been granted) shall not undertake any of the following acts:

a. mengalihkan, menjaminkan dan/atau

menggadaikan harta kekayaan Perusahaan yang ada maupun yang akan ada, kecuali:

a. transfer, pledge and/or mortgage over all or any of the present or future assets of the Company, except:

1. jaminan untuk Pemegang Obligasi ini

dengan memperhatikan Perjanjian Perwaliamanatan;

1. the collateral for the bondholders with due consideration of the Trusteeship Agreement;

2. jaminan harta kekayaan Perusahaan yang

telah diberikan kepada pihak ketiga sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan, termasuk jaminan untuk perpanjangan pinjaman yang telah ada maupun pinjaman baru sebagai pengganti pinjaman yang telah ada, baik kepada kreditur yang lama maupun kepada kreditur yang baru, dengan ketentuan bahwa jumlah harta kekayaan yang dijaminkan untuk pinjaman baru tersebut tidak boleh melebihi jumlah harta yang dijaminkan untuk pinjaman yang lama;

2. the Company’s assets which have been collateralized to third parties before the signing of the Trusteeship Agreement, including the collateral for the rollover of the existing loans or new loans replacing the existing loans, either to current creditors or new creditors, provided that the assets that will be collateralized to the new loans will not exceed the assets collateralized to the existing loans;

3. pengalihan/penjaminan harta kekayaan

karena adanya pinjaman atau penerbitan instrumen pasar modal yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha Perusahaan sehari-hari termasuk sewa pembiayaan dan anjak piutang atau kerjasama pembiayaan maupun perjanjian kerjasama pemasaran fasilitas kredit kendaraan bermotor dan pengelolaan piutang;

3. transfer/pledge of assets because of the loan or the issuance of capital market instrument that is used to fund the Company’s business, including net investment lease and factoring or joint financing and joint marketing of vehicle credit facility and administration agreement;

4. sekuritisasi aset yang dananya

dipergunakan untuk kegiatan usaha Perusahaan dengan ketentuan bahwa setelah sekuritisasi aset tersebut tidak boleh menyebabkan aset Perusahaan yang bebas dari jaminan menjadi kurang dari 10% (sepuluh persen) dari pokok obligasi.

4. asset securitization which funds are used for the Company’s business, provided that after the securitization, the remaining assets which are not pledged should not be less than 10% (ten percent) of the principal of the bonds.

b. melakukan penggabungan dan/atau peleburan,

kecuali penggabungan dan/atau peleburan yang dilakukan dengan atau pada perusahaan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perusahaan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam melakukan pembayaran pokok obligasi dan/atau bunga obligasi;

b. merge and/or amalgamate, except to merge and/or amalgamate with other new companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay principal and/or interest of the bonds;

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

61

16. UTANG OBLIGASI (lanjutan) 16. BONDS PAYABLE (continued)

c. melakukan pengambilalihan, kecuali pengambilalihan yang dilakukan dengan atau pada perusahaan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perusahaan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam melakukan pembayaran pokok obligasi dan/atau bunga obligasi;

c. take over, except to take over other companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay the principal and/or interest of the bonds;

d. mengadakan perubahan Anggaran Dasar

khusus mengenai perubahan maksud dan tujuan usaha Perusahaan.

d. make changes in the Articles of Association regarding the changes of the purpose and objective in the Company’s business.

e. memberikan pinjaman atau melakukan

investasi pada pihak lain di luar kegiatan usaha sehari-hari, kecuali:

e. grant any credit or make investment in other parties other than in the ordinary course of the Company’s business, except:

1. pinjaman atau investasi tersebut tidak

melebihi 10% (sepuluh persen) dari jumlah piutang usaha Perusahaan atau;

1. credit or investment not exceeding 10% (ten percent) of the Company’s total receivables or;

2. pinjaman kepada karyawan (termasuk

Direksi dan Komisaris Emiten) atau; 2. credit to employee (include Director and

commissioner) or; 3. investasi atau penyertaan modal

Perusahaan pada perusahaan yang jumlahnya tidak melebihi jumlah yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku untuk perusahaan pembiayaan.

3. investments or investments in shares of stock of other companies of not more than the maximum allowable total investment based on the regulation for finance companies.

Jumlah pokok dan bunga utang obligasi telah dibayarkan sesuai dengan tanggal jatuh tempo obligasi yang bersangkutan.

Total principal and interest amounts of bonds have been paid in accordance with the respective bonds’ maturity date.

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009,

Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian perwalimanatan tersebut.

As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the Company has complied with the restrictions set out in these trusteeship agreements.

Utang obligasi dijamin dengan jaminan fidusia atas

piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp732.749.785.406, Rp400.446.030.968 dan Rp320.401.055.856 masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 6).

Bonds payable are collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp732,749,785,406, Rp400,446,030,968 and Rp320,401,055,856 in 2011, 2010 and 2009, respectively (Note 6).

Beban bunga atas utang obligasi adalah sebesar

Rp99.595.877.083, Rp71.227.950.000 dan Rp45.688.194.444 atau 64%, 63% dan 70% masing-masing dari jumlah beban bunga pada tahun 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 22).

Interest expense from these Bonds amounted to Rp99,595,877,083, Rp71,227,950,000 and Rp45,688,194,444 or 64%, 63% and 70% of the total interest expense in 2011, 2010 and 2009, respectively (Note 22).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

62

17. MODAL SAHAM 17. CAPITAL STOCK Pemegang saham Perusahaan dan rincian

pemilikannya pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The Company’s stockholders and details of share ownership as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:

31 Desember 2011 dan 2010/December 31, 2011 and 2010 Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Persentase Number of Pemilikan/ Shares Issued Percentage Jumlah/ Pemegang Saham and Fully Paid of Ownership Amount Stockholders

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) 19.915.185 99,58% 199.151.850.000 PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) BCA Finance Limited, Hong Kong 84.815 0,42% 848.150.000 BCA Finance Limited, Hong Kong

Total 20.000.000 100,00% 200.000.000.000 Total

31 Desember 2009/December 31, 2009 Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Persentase Number of Pemilikan/ Shares Issued Percentage Jumlah/ Pemegang Saham and Fully Paid of Ownership Amount Stockholders

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) 5.870.200 99,58% 58.702.000.000 PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) BCA Finance Limited, Hong Kong 25.000 0,42% 250.000.000 BCA Finance Limited, Hong Kong

Total 5.895.200 100,00% 58.952.000.000 Total

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham

Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 87 tanggal 24 Agustus 2010, para pemegang saham menyetujui hal-hal sebagai berikut:

Based on the General Meeting of Stockholders held on August 24, 2010, which was covered by Notarial Deed No. 87 dated August 24, 2010 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., the stockholders approved the following:

- Meningkatkan modal dasar Perusahaan dari

20.000.000 saham atau Rp200.000.000.000 menjadi 50.000.000 saham atau Rp500.000.000.000, dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari 5.895.200 saham atau Rp58.952.000.000 menjadi 20.000.000 saham atau Rp200.000.000.000.

- To increase the authorized capital stock of the Company from 20,000,000 shares or equivalent to Rp200,000,000,000 to 50,000,000 shares or equivalent to Rp500,000,000,000 and to increase the issued and fully paid capital stock from 5,895,200 shares or equivalent to Rp58,952,000,000 to 20,000,000 shares or equivalent to Rp200,000,000,000.

- Sehubungan dengan peningkatan modal

ditempatkan dan disetor penuh tersebut disetujui untuk melakukan kapitalisasi laba ditahan sampai dengan tahun buku 2009, yaitu sejumlah Rp141.048.000.000 dan dialokasikan kepada para pemegang saham secara proporsional.

- In regards to the increase in the issued and fully paid capital stock, the stockholders approved to capitalize the retained earnings up to year 2009 amounting to Rp141,048,000,000 and allocate it proportionately to the stockholders.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

63

17. MODAL SAHAM (lanjutan) 17. CAPITAL STOCK (continued) Perubahan jumlah saham ditempatkan dan disetor

penuh pada tahun 2010 adalah sebagai berikut: The changes in the number of shares issued and

fully paid in 2010 is as follows:

2010

Jumlah saham ditempatkan dan disetor Number of shares issued and fully paid penuh pada tanggal 1 Januari 2010 5.895.200 as of January 1, 2010 Penambahan modal disetor melalui Addition in issued and fully paid capital kapitalisasi saldo laba sebesar through retained earnings capitalization Rp141.048.000.000 (terdiri dari amounted to Rp141,048,000,000 14.104.800 lembar saham) 14.104.800 (consisting of 14,104,800 shares)

Jumlah saham ditempatkan dan disetor Number of shares issued and fully paid penuh pada tanggal 31 Desember 2010 20.000.000 as of December 31, 2010

Efek kapitalisasi laba terhadap rata-rata tertimbang jumlah saham beredar pada tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The retained earnings capitalization effect on the weighted average number of shares outstanding in 2010 and 2009 are as follows:

2010 dan 2009/ 2010 and 2009

Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh tanggal 31 Desember 2010 Number of shares issued and fully paid dan 2009 5.895.200 as of December 31, 2010 and 2009 Retroactive effect of retained earnings Efek kapitalisasi laba berlaku surut 14.104.800 capitalization

Jumlah saham ditempatkan dan disetor Adjusted number of shares issued and penuh pada tanggal 31 Desember 2010 fully paid as of December 31, 2010 and dan 2009 - setelah disesuaikan 20.000.000 2009

Berdasarkan keputusan pemegang saham

Perusahaan pada tanggal 14 Juni 2011, 25 Juni 2010 dan 30 Juni 2009, para pemegang saham menyetujui pembayaran dividen kas masing-masing sebesar Rp403.785.468.074, Rp193.901.046.389 dan Rp96.472.106.580 pada tahun 2011, 2010 dan 2009, dan cadangan laba neto sebagai dana cadangan sebesar Rp1.000.000.000 untuk tahun 2011, Rp1.000.000.000 untuk tahun 2010, dan sebesar Rp50.000.000 untuk tahun 2009. Dana cadangan disajikan sebagai “Saldo Laba - Telah Ditentukan Pengunaannya” pada laporan posisi keuangan.

Based on the minutes of meeting of stockholders dated June 14, 2011, June 25, 2010 and June 30, 2009, the stockholders approved to distribute cash dividends of Rp403,785,468,074, Rp193,901,046,389 and Rp96,472,106,580 in 2011, 2010 and 2009, respectively, and the appropriation of the Company’s net income as reserve fund amounting to Rp1,000,000,000 in 2011, Rp1,000,000,000 in 2010 and Rp50,000,000 in 2009, respectively. The reserve fund is presented as “Appropriated Retained Earnings” in the statements of financial position.

18. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN 18. FINANCING LEASE INCOME Akun ini merupakan pendapatan dari transaksi

sewa pembiayaan sebagai berikut: This account represents income from financing

lease transactions as follows: 2011 2010 2009

Total/ Total/ Total/ Total % Total % Total %

Pihak ketiga 870.574.556 83,6 690.656.339 54,1 1.034.732.275 46,4 Third parties Pihak berelasi Related parties PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. (Catatan 5 dan 26b) 87.399.278 8,4 499.625.315 39,1 1.193.136.825 53,6 (Notes 5 and 26b) PT Bank BCA Syariah PT Bank BCA Syariah (Catatan 5 dan 26h) 83.983.777 8,0 86.400.213 6,8 - 0,0 (Notes 5 and 26h)

Total 1.041.957.611 100,0 1.276.681.867 100,0 2.227.869.100 100,0 Total

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

64

19. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN 19. CONSUMER FINANCING INCOME

Akun ini seluruhnya merupakan pendapatan yang berasal dari transaksi pembiayaan mobil kepada pihak ketiga.

This account represents income from car financing transactions to third parties.

Pendapatan pembiayaan konsumen termasuk

pendapatan proses pembiayaan neto yang diakui sebesar Rp407.641.844.045, Rp313.900.458.532 dan Rp172.243.472.471 masing-masing pada tahun 2011, 2010 and 2009.

Consumer financing income includes net financing process income amounting to Rp407,641,844,045, Rp313,900,458,532 and Rp172,243,472,471 in 2011, 2010 and 2009, respectively.

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, tidak ada transaksi pembiayaan konsumen kepada satu pelanggan yang jumlah pendapatan kumulatif tahunannya melebihi 10% dari pendapatan pembiayaan konsumen.

For the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009, there was no financing lease transaction made to any single party with cumulative revenue during the periods exceeding 10% of consumer financing income.

20. DENDA, PENDAPATAN ANJAK PIUTANG DAN

LAIN-LAIN 20. PENALTY, FACTORING AND OTHERS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2011 2010 2009

Pihak ketiga Third parties Denda 107.182.427.557 106.743.280.491 77.476.044.579 Penalty Jasa manajemen 5.511.100.000 - - Management fee Anjak piutang (Catatan 7) 1.673.312.994 1.913.099.697 1.814.647.407 Factoring (Note 7) Lain-lain 11.452.846.064 5.862.881.488 5.969.796.569 Others Pihak berelasi (Catatan 25a dan 26f) Related party (Notes 25a and 26f) Pengelolaan piutang - 3.918.051 77.581.218 Agency fee to manage receivables

Total 125.819.686.615 114.523.179.727 85.338.069.773 Total

21. PENDAPATAN BUNGA 21. INTEREST INCOME Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:

2011 2010 2009

Pihak ketiga Third parties Rekening giro - Rupiah 140.245 149.704 177.256 Current accounts - Rupiah Pihak berelasi (Catatan 26a) Related parties (Note 26a) Rekening giro - Rupiah 84.953.936 30.643.247 42.095.247 Current accounts - Rupiah

Total 85.094.181 30.792.951 42.272.503 Total

22. BEBAN BUNGA 22. INTEREST EXPENSE Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows: 2011 2010 2009

Pihak ketiga Third parties Utang obligasi (Catatan 16) 99.595.877.083 71.227.950.000 45.688.194.444 Bonds payable (Note 16) Pinjaman jangka pendek (Catatan 11) 31.604.194.873 24.120.767.938 13.490.939.809 Short-term loans (Note 11) Wesel bayar jangka menengah (Catatan 15) 20.903.472.556 14.002.777.777 - Medium-Term Notes (Note 15) Provisi bank 325.750.000 62.031.967 911.337.500 Bank provision Utang sewa pembiayaan Obligations under finance (Catatan 14) 155.026.532 181.711.737 219.792.698 lease (Note 14) Liabilitas atas transaksi pembiayaan bersama - - 1.087.339.570 Liability on joint financing transactions

Sub-total 152.584.321.044 109.595.239.419 61.397.604.021 Sub-total

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

65

22. BEBAN BUNGA (lanjutan) 22. INTEREST EXPENSE (continued) 2011 2010 2009

Pihak berelasi Related parties (Catatan 11j, 11k, 11l, 26d dan 26g) (Notes 11j, 11k, 11l,26d and 26g) Pinjaman jangka pendek dan cerukan 3.296.515.177 2.656.845.586 3.567.871.685 Short-term loans and overdraft Provisi bank - - 277.379.345 Bank provision

Sub-total 3.296.515.177 2.656.845.586 3.845.251.030 Sub-total

Total 155.880.836.221 112.252.085.005 65.242.855.051 Total 23. BEBAN GAJI, TUNJANGAN DAN

KESEJAHTERAAN KARYAWAN 23. SALARIES, ALLOWANCES AND EMPLOYEES’

BENEFIT EXPENSES

Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2011 2010 2009

Gaji dan kesejahteraan karyawan 127.834.820.309 113.097.229.397 87.038.894.385 Salaries and employees’ benefits (Catatan 27) (Note 27) Tunjangan lainnya 9.319.588.186 5.702.152.814 6.372.813.125 Other allowances

Total 137.154.408.495 118.799.382.211 93.411.707.510 Total 24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:

2011 2010 2009

Pendukung operasional 58.547.131.946 44.717.769.553 27.816.476.700 Outsourcing Sewa 20.479.184.857 18.637.655.382 10.422.280.341 Rent Pemasaran 11.183.141.660 12.900.219.508 7.482.111.701 Marketing Perlengkapan kantor 8.684.761.085 8.180.375.195 6.101.013.192 Office supplies Transportasi dan perjalanan 8.044.094.149 7.145.280.759 5.096.083.439 Transportation and traveling Perbaikan dan pemeliharaan 5.673.373.357 8.055.619.021 4.003.968.280 Repairs and maintenance Asuransi 3.674.932.937 3.196.866.740 2.482.020.347 Insurance Pelatihan 3.594.648.565 4.897.256.024 3.540.785.532 Training Komunikasi 3.014.220.481 5.223.504.958 3.736.962.289 Communication Jamuan 2.617.301.485 2.201.369.790 1.608.507.536 Entertainment Lain-lain 9.078.979.278 7.007.100.492 4.567.063.850 Others

Total 134.591.769.800 122.163.017.422 76.857.273.207 Total

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

66

25. PERJANJIAN-PERJANJIAN 25. AGREEMENTS

a. PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) a. PT Bank Central Asia Tbk. (BCA)

Pada tanggal 19 Juli 2001, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan BCA, entitas induk. Dalam perjanjian ini, porsi BCA dalam pembiayaan tersebut tidak lebih dari 95% dari jumlah seluruh pembiayaan dan jumlah maksimum fasilitas tidak boleh lebih dari Rp50.000.000.000. Seluruh tugas administrasi dan penagihan akan dilakukan oleh Perusahaan. Dalam perjanjian ini, maksimum jangka waktu pembiayaan adalah 3 (tiga) tahun dan batas umur kendaraan bekas maksimum 8 (delapan) tahun pada saat berakhirnya pembiayaan. Perjanjian ini telah diubah pada tanggal 11 Desember 2002 antara lain mengenai jumlah fasilitas maksimum menjadi Rp100.000.000.000 dan jangka waktu pembiayaan adalah 4 (empat) tahun. Perjanjian kerjasama ini telah diubah beberapa kali sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas tersebut, terakhir pada tanggal 31 Oktober 2008. Fasilitas maksimum yang diberikan menjadi Rp550.000.000.000.

On July 19, 2001, the Company entered into a joint consumer financing agreement for vehicles with BCA, parent company. In this agreement, BCA’s portion in this joint consumer financing shall not be more than 95% of the total financing amount and the maximum facility limit shall not be more than Rp50,000,000,000. The Company will handle administration and collection tasks. In this agreement, the maximum term of financing facility is 3 (three) years and the maximum age of used vehicles is 8 (eight) years at the end of this financing. The agreement was amended on December 11, 2002, regarding the maximum facility which was amended to Rp100,000,000,000 and the maximum term of the financing facility has been amended to 4 (four) years. The agreement has been amended several times in relation with the extension of the facility, the last of which was on October 31, 2008. The maximum facility was amended to Rp550,000,000,000.

Pada tanggal 16 Juni 2003, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan BCA, entitas induk. Dalam perjanjian ini BCA bertindak untuk melakukan upaya-upaya pemasaran kepada nasabah-nasabah atau calon nasabah BCA, dimana porsi BCA tidak lebih dari 95% dari jumlah seluruh pinjaman dan jumlah maksimum tidak boleh lebih dari Rp1.000.000.000 untuk setiap fasilitas Kredit kendaraan Bermotor (KKB) yang diberikan kepada konsumen. Berdasarkan perjanjian ini, seluruh tugas administrasi dan penagihan akan dilakukan oleh Perusahaan. Pada tanggal 13 Oktober 2003, perjanjian ini diubah mengenai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan bagi konsumen dalam pemberian fasilitas pembiayaan.

On June 16, 2003, the Company entered into a joint consumer financing agreement for vehicles with BCA, parent company. In this agreement, BCA will perform marketing efforts to BCA’s customers or prospective BCA customers. BCA’s portion shall not be more than 95% of the total financing amount and the maximum facility limit given to customers shall not be more than Rp1,000,000,000 for each Vehicle Loans Program (KKB)’s facility. Based on this agreement, the Company will handle all administration and collection tasks. On October 13, 2003, the agreement has been amended regarding the terms and conditions in granting credit to customers.

Pada tanggal 7 Desember 2005, Perusahaan dan BCA melakukan perjanjian kerjasama pemasaran fasilitas kredit kendaraan bermotor dan pengelolaan piutang. Perusahaan akan memasarkan fasilitas kredit kendaraan bermotor yang akan diberikan oleh BCA kepada konsumen dan mengelola, mengadministrasikan dan melakukan penagihan atas piutang tersebut. BCA akan membayar imbalan atas jasa tersebut kepada Perusahaan sebesar 1,5% per tahun yang dihitung dari saldo rata-rata piutang neto awal dan akhir bulan.

On December 7, 2005, the Company and BCA entered into a joint marketing of vehicle credit facility and receivable administration agreement. The Company will market vehicle credit facility provided by BCA to customers and manage, administer and collect the receivables. BCA will pay agent fee to the Company for such service amounted to 1.5% per year computed based on the average receivable balance at the beginning and the end of the month.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

67

25. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan) 25. AGREEMENTS (continued)

a. PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) (lanjutan) a. PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) (continued)

Jumlah piutang neto yang dikelola Perusahaan sebesar Rp430.817.287 pada tanggal 31 Desember 2009. Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah Rp Nihil. Risiko atas kerugian yang timbul sehubungan dengan fasilitas pembiayaan ini ditanggung oleh BCA. Pendapatan yang diterima Perusahaan atas imbalan jasa pengelolaan piutang adalah sebesar Rp3.918.051 dan Rp77.581.218 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009, yang dicatat sebagai bagian dari “Denda, Pendapatan Anjak Piutang dan Lain-lain” (Catatan 20).

Total net receivables administered by the Company amounted to Rp430,817,287 as of December 31, 2009. The balance as of December 31, 2011 and 2010 is Rp Nil. The risk from loss on this financing facility will be assumed by BCA. The Company earned agency fees to manage receivables amounting to Rp3,918,051 and Rp77,581,218 in 2010 and 2009, respectively, which was recorded as part of “Penalty, Factoring and Others” (Note 20).

Pada tanggal 24 Januari 2006, Perusahaan

mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan BCA, entitas induk. Dalam perjanjian ini BCA dan Perusahaan bertindak untuk melakukan upaya-upaya pemasaran kepada nasabah-nasabah. Porsi BCA tidak lebih dari 95% dari jumlah seluruh pinjaman dan jumlah maksimum tidak boleh lebih dari Rp1.000.000.000 untuk setiap fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang diberikan kepada konsumen. Berdasarkan perjanjian ini, seluruh tugas administrasi dan penagihan dilakukan oleh Perusahaan. Perjanjian ini telah diubah pada tanggal 5 April 2006, mengenai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam pemberian fasilitas pembiayaan antara lain, Perusahaan akan menyampaikan kepada BCA mengenai jumlah hari tunggakan pembayaran dari setiap konsumen dan risiko atas kerugian yang timbul sehubungan dengan fasilitas pembiayaan ini ditanggung secara bersama-sama secara proporsional sesuai dengan partisipasi masing-masing. Pada tanggal 21 Agustus 2008, perjanjian ini diubah mengenai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan bagi konsumen dalam pemberian fasilitas pembiayaan. Jumlah maksimum tidak boleh lebih dari Rp5.000.000.000 untuk setiap fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang diberikan kepada konsumen.

On January 24, 2006, the Company entered into a joint consumer financing agreement for motor vehicles with BCA, parent company. In this agreement, BCA and the Company will perform marketing efforts to customers. BCA’s portion which shall not be more than 95% of the total financing amount and the maximum facility limit given to customers shall not be more than Rp1,000,000,000 for each Vehicle Loans Program (KKB)’s facility. Based on this agreement, the Company will handle all administration and collection tasks. The agreement was amended on April 5, 2006, regarding the terms and conditions in credit granting to customers, such as the Company should inform BCA about the total arrears of financing facility for each customer and risk from loss of this financing facility will be assumed proportionately based on their respective financing portion. On August 21, 2008, the agreement has been amended regarding the terms and conditions in granting credits to customers. The maximum facility limit given to customers shall not be more than Rp5,000,000,000 for each Vehicle Loans Program (KKB)’s facility.

Pada tanggal 1 November 2011, perjanjian ini diubah mengenai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan bagi konsumen dalam pemberian fasilitas pembiayaan, dengan ketentuan jumlah maksimum pembiayaan kepada masing-masing konsumen tidak melebihi ketentuan plafon yang mengacu pada limit dan wewenang pemberian kredit Direksi dan Komisaris Perusahaan.

On November 1, 2011, the agreement has been amended regarding the terms and conditions in granting credits to customers, provided that the maximum amount of financing to individual consumers do not exceed the ceiling provisions which refers to the authorized credit limit and the Company’s Directors and Commissioners.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

68

25. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan) 25. AGREEMENTS (continued) b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Mandiri) b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Mandiri)

Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama tanggal 27 Juli 2006, Mandiri dan Perusahaan setuju untuk melakukan kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan bersama kepada konsumen untuk pembelian kendaraan bermotor, dengan ketentuan bahwa bagian pembiayaan oleh Mandiri ditentukan maksimum sebesar 95% dari harga jual kendaraan bermotor dan sisanya merupakan bagian pembiayaan Perusahaan. Fasilitas revolving pembiayaan bersama yang disediakan maksimum sebesar Rp250.000.000.000. Perjanjian ini berlaku selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Perusahaan akan mengambil alih porsi bank atas perjanjian pembiayaan konsumen yang bersangkutan apabila konsumen menunggak 3 (tiga) kali angsuran. Perjanjian ini dengan Mandiri telah berakhir pada tahun 2010.

Based on the Joint Financing Facility Agreement dated July 27, 2006, Mandiri and the Company agreed to provide joint financing facilities for the purchases of motor vehicles by the consumers, wherein Bank Mandiri’s maximum financing portion is 95% and the rest is the Company’s financing portion, from the selling price of the motor vehicle. This revolving joint consumer financing facility has a maximum amount of Rp250,000,000,000. The term of the withdrawal facility is 12 (twelve) months starting from the signing date of the agreement. In this consumer financing agreement, the Company will take over the share portion of the bank in the event the customers default for 3 (three) times in the installment payment. The agreement with Mandiri has been terminated in 2010.

c. PT Commonwealth Life c. PT Commonwealth Life

Berdasarkan perjanjian No.006/COMMLIFE-AGR/I/2011 per tanggal 21 April 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Commonwealth Life untuk memberikan fasilitas perlindungan asuransi jiwa kepada debitur yang menerima fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan memperoleh pendapatan management fee, sebesar Rp5.511.100.000 pada 31 Desember 2011.

Based on agreement No.006/COMMLIFE-AGR/I/2011 as of April 21, 2011, the Company entered into agreement with PT Commonwealth Life for providing life insurance coverage facility to the Company’s debtor who received auto loan credit facility. Based of the agreement, the Company earn income management fee, amounting Rp5,511,100,000 on December 31, 2011.

d. Perjanjian Lain-lain d. Other Agreements

Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Adira Dinamika dan PT Pan Pasific Insurance, seluruhnya perusahaan asuransi pihak ketiga, dan PT Central Sejahtera Insurance (dahulu PT Transpacific General Insurance), pihak berelasi, untuk melindungi kendaraan yang dibiayai oleh Perusahaan, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan.

The Company entered into agreements with PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Adira Dinamika and PT Pan Pacific Insurance, third party insurance company and PT Central Sejahtera Insurance (formerly PT Transpacific General Insurance), a related party, to insure the vehicles which were financed by the Company from the risks of loss and damages.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

69

26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Perusahaan melakukan transaksi dengan PT Bank

Central Asia Tbk. (BCA), entitas induk, PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) dan PT Bank Windu Kentjana International Tbk. (BWKI), entitas sepengendali, PT Central Sentosa Finance (CSF) dan PT Central Sejahtera Insurance (CSI), entitas asosiasi. Saldo dan transaksi signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The Company has transactions with PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), parent company, PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) and PT Windu Kentjana International Tbk. (BWKI), entities under common control, PT Central Sentosa Finance (CSF) and PT Central Sejahtera Insurance (CSI), associated entities. The significant balances and transactions with related parties are as follows:

a. Perusahaan mempunyai rekening giro pada

BCA sebesar Rp88.829.777 dan AS$45.731 (ekuivalen Rp414.666.024) pada tanggal 31 Desember 2011, Rp26.119.835 dan AS$18.934 (ekuivalen Rp170.237.752) pada tanggal 31 Desember 2010, Rp59.098.003 dan AS$4.155 (ekuivalen Rp39.057.659) pada tanggal 31 Desember 2009 (Catatan 4).

a. The Company has current accounts in BCA amounting to Rp88,829,777 and US$45,731 (equivalent to Rp414,666,024) as of December 31, 2011, Rp26,119,835 and US$18,934 (equivalent to Rp170,237,752) as of December 31, 2010, Rp59,098,003 and US$4,155 (equivalent to Rp39,057,659) as of December 31, 2009 (Note 4).

Perusahaan mempunyai rekening giro pada

BCA Syariah sebesar Rp1.346.419 pada tanggal 31 Desember 2009 (Catatan 4).

The Company has current accounts in BCA Syariah amounting to Rp1,346,419 as of December 31, 2009 (Note 4).

Pendapatan bunga yang diperoleh dari pihak

berelasi adalah sebesar Rp84.953.936, Rp30.643.247 dan Rp42.095.247 masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 21).

Interest income from related parties amounting to Rp84,953,936, Rp30,643,247 and Rp42,095,247 in 2011, 2010 and 2009, respectively (Note 21).

b. Perusahaan mempunyai investasi sewa

neto dari BCA sebesar Rp19.688.480.425, Rp2.029.201.396 dan Rp6.069.774.200 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 5). Piutang ini dikenakan suku bunga sebesar 10,50% pada tahun 2011, 11,75% sampai dengan 12,50% pada tahun 2010 dan dari 13,00% sampai dengan 15,00% pada tahun 2009.

b. The Company has net investment in leases from BCA amounting to Rp19,688,480,425, Rp2,029,201,396 and Rp6,069,774,200 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively (Note 5). The annual interest rates for this receivable is 10.50% in 2011, 11.75% to 12.50% in 2010 and from 13.00% to 15.00% in 2009.

Pendapatan sewa pembiayaan dari

pihak berelasi sebesar Rp87.399.278, Rp499.625.315 dan Rp1.193.136.825 masing-masing pada tahun 2011, 2010 and 2009 (Catatan 18).

Financing lease income from a related party amounted to Rp87,399,278, Rp499,625,315 and Rp1,193,136,825 in 2011, 2010 and 2009, respectively (Note 18).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

70

26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

c. Perusahaan mempunyai saldo piutang pihak

berelasi dari BCA sebesar Rp46.095.350.964, Rp170.521.346.806 dan Rp122.150.250.844 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 and 2009 dan saldo utang lain-lain kepada BCA sebesar Rp128.192.148.714, Rp95.371.457.672 dan Rp77.723.389.228 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 13). Saldo piutang tersebut merupakan pembayaran ke dealer mobil untuk porsi pembiayaan BCA yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perusahaan. Saldo utang tersebut merupakan penerimaan angsuran dari konsumen yang belum dibayarkan ke BCA.

c. The Company has outstanding balance of due from a related party from BCA amounting to Rp46,095,350,964, Rp170,521,346,806 and Rp122,150,250,844 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively, and other payables to BCA amounted to Rp128,192,148,714, Rp95,371,457,672 and Rp77,723,389,228 as of December 31, 2011, 2010 and 2009 (Note 13). The outstanding other receivable balance represents payment to car dealers for BCA’s financing portion which was paid in advance by the Company. The outstanding other payables balance represents customers’ installments which were not yet paid to BCA.

d. Perusahaan memperoleh pinjaman cerukan

dari BCA dengan fasilitas maksimum sebesar Rp94.000.000.000 pada tahun 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 11l). Saldo utang cerukan adalah sebesar Rp21.551.297.492, Rp66.967.060.440 dan Rp70.889.130.595 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.

d. The Company obtained an overdraft facility from BCA with a maximum amount of Rp94,000,000,000 in 2011, 2010 and 2009 (Note 11l). The outstanding balance of overdraft facility amounted to Rp21,551,297,492, Rp66,967,060,440 and Rp70,889,130,595 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.

e. Perusahaan mengadakan perjanjian

kerjasama pembiayaan konsumen dengan BCA, dimana porsi BCA tidak lebih dari 95% dari jumlah seluruh pembiayaan (Catatan 25a). Jumlah keseluruhan piutang pembiayaan konsumen sebelum dikurangi pendapatan yang belum diakui berdasarkan perjanjian kerjasama ini adalah sebesar Rp23.425.442 juta, Rp16.285.285 juta dan Rp12.968.976 juta masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Dari jumlah tersebut, porsi piutang pembiayaan Perusahaan adalah sebesar Rp1.856.966 juta, Rp1.313.301 juta dan Rp1.131.265 juta atau 7,93%, 8,06% dan 8,72% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, yang disajikan sebagai bagian dari “Piutang Pembiayaan Konsumen” pada Laporan Posisi Keuangan Perusahaan (Catatan 6). Di lain pihak, jumlah porsi piutang pembiayaan BCA adalah masing-masing sebesar Rp21.568.476 juta, Rp14.971.984 juta dan Rp11.837.711 juta atau 92,07%, 91,94% dan 91,28% pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Risiko atas tidak tertagihnya piutang ditanggung para pihak terkait sesuai dengan porsi masing-masing dalam pembiayaan bersama.

e. The Company entered into joint consumer financing agreements with BCA, wherein BCA’s portion shall not be more than 95% of the total financing (Note 25a). Total consumer financing receivables before deducting unearned income amounted to Rp23,425,442 million, Rp16,285,285 million and Rp12,968,976 million as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively. From these amounts, the receivable portion of the Company amounted to Rp1,856,966 million, Rp1,313,301 million and Rp1,131,265 million or 7.93%, 8.06% and 8.72% as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively, which are presented as part of “Consumer Financing Receivables” in the Company’s statements of financial position (Note 6). On the other hand, the receivable portion of BCA amounted to Rp21,568,476 million, Rp14,971,984 million and Rp11,837,711 million or 92.07%, 91.94% and 91.28% as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively. The risk of uncollectible receivables is assumed by the respective party proportionately based on their respective financing portion.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

71

26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

f. Pada tanggal 7 Desember 2005, Perusahaan

dan BCA melakukan perjanjian kerjasama pemasaran fasilitas kredit kendaraan bermotor dan pengelolaan piutang (Catatan 25a). Perusahaan akan memasarkan fasilitas kredit kendaraan bermotor yang akan diberikan oleh BCA kepada konsumen dan mengelola, mengadministrasikan dan melakukan penagihan atas piutang tersebut. BCA akan membayar imbalan atas jasa tersebut kepada Perusahaan sebesar 1,5% per tahun yang dihitung dari saldo rata-rata piutang neto awal dan akhir bulan. Jumlah piutang neto yang dikelola Perusahaan adalah sebesar Rp430.817.287 pada tanggal 31 Desember 2009. Saldo per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah Rp Nihil. Risiko atas kerugian yang timbul sehubungan dengan fasilitas pembiayaan ini ditanggung oleh BCA.

f. On December 7, 2005, the Company and BCA entered into joint marketing of vehicle credit facility and receivable administration agreement (Note 25a). The Company will market the vehicle credit facility provided by BCA to customers and manage, administer and collect the receivables while BCA will pay channeling fee to the Company for such service amounted to 1.5% per year computed based on the average receivable balance at the beginning and the end of the month. Total net receivables managed by the Company amounted to Rp430,817,287 as of December 31, 2009, respectively. Balance as of December 31, 2011 and 2010 is Rp Nil. The risk of uncollectible receivables will be held by BCA.

Pendapatan yang diterima Perusahaan atas

imbalan jasa pengelolaan piutang adalah masing-masing sebesar Rp3.918.051 dan Rp77.581.218 pada tahun 2010 dan 2009 yang dicatat sebagai bagian dari “Denda, Pendapatan Anjak Piutang, dan Lain-lain” (Catatan 20).

The Company earned agent fee to manage the receivables amounting to Rp3,918,051 and Rp77,581,218 in 2010 and 2009, respectively, which was recorded as part of “Penalty, Factoring, and Others” (Note 20).

g. Perusahaan memperoleh pinjaman revolving

reguler dari BCA Syariah, dengan fasilitas maksimum sebesar Rp25.000.000.000 yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan sejak tanggal perjanjian (Catatan 11j). Saldo pinjaman fasilitas adalah sebesar Rp25.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2009. Biaya bunga masih harus dibayar adalah sebesar Rp281.250.000 pada tanggal 31 Desember 2009 yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Akrual” pada Laporan Posisi Keuangan. Perusahaan sudah melunasi pinjaman tersebut pada tanggal 29 Agustus 2010.

g. The Company obtained money market facility from BCA Syariah, with a maximum facility amounting to Rp25,000,000,000 which will mature in 12 (twelve) months since the agreement’s date (Note 11j). The outstanding balance of this facility amounted to Rp25,000,000,000 as of December 31, 2009. Accrued interest amounted to Rp281,250,000 as of December 31, 2009 which is presented as part of “Accrued Expenses” in the statement of financial position. The Company has paid this facility on August 29, 2010.

h. Perusahaan mempunyai investasi sewa neto

kepada BCA Syariah sebesar Rp521.295.913 dan Rp938.462.774 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Catatan 5). Piutang ini dikenakan suku bunga tahunan antara 11,50% sampai dengan 11,75% pada tahun 2011 dan 2010.

h. The Company has net investment in leases to BCA Syariah amounting to Rp521,295,913 and Rp938,462,774 as of December 31, 2011 and 2010, respectively (Note 5). The annual interest rates for this receivable ranged from 11.50% to 11.75% in 2011 and 2010.

Pendapatan sewa pembiayaan dari pihak

berelasi sebesar Rp83.983.777 pada tahun 2011 dan Rp86.400.213 pada tahun 2010 (Catatan 18).

Financing lease income from a related party amounted to Rp83,983,777 in 2011 and Rp86,400,213 in 2010 (Note 18).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

72

26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

i. Perusahaan mengadakan perjanjian

penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan CSI, dimana Perusahaan menunjuk dan menetapkan CSI sebagai perusahaan asuransi untuk untuk melindungi kendaraan yang dibiayai oleh Perusahaan, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan. Saldo utang asuransi adalah sebesar Rp6.149.288.447 dan Rp1.780.554.632 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Utang Lain-lain” pada Laporan Posisi Keuangan (Catatan 13).

i. The Company entered into vehicle insurance coverage agreement with CSI, wherein the Company assigns CSI as the insurance company to insure the vehicles which were financed by the Company from the risks of loss and damages. The outstanding balance of insurance payable amounted to Rp6,149,288,447 and Rp1,780,554,632 as of December 31, 2011 and 2010 which is presented as part of “Other payables” in the statements of financial position (Note 13).

j. Perusahaan mempunyai investasi pada entitas

asosiasi di CSF dengan nilai tercatat sebesar Rp18.400.355.784 dan Rp22.242.009.458 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Perusahaan juga mempunyai investasi pada entitas asosiasi di CSI sebesar Rp14.447.699.635 dan Rp12.263.960.554 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Atas kedua investasi tersebut, Perusahaan mencatat bagian atas rugi neto entitas asosiasi sebesar Rp1.657.914.593 dan Rp2.744.029.988 masing-masing pada tahun 2011 dan 2010.

j. The Company has investment in the associated entity in CSF amounting to Rp18,400,355,784 and Rp22,242,009,458 as of December 31, 2011 and 2010, respectively. The Company also has investment in the associated entity in CSI amounting to Rp14,447,699,635 and Rp12,263,960,554 as of December 31, 2011 and 2010, respectively. The Company recorded equity in net loss of associated entities of Rp1,657,914,593 and Rp2,744,029,988 in 2011 and 2010, respectively.

Perusahaan mempunyai penyertaan lainnya di BCA Syariah sebesar Rp1.000.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Perusahaan juga mempunyai penyertaan lainnya pada BWKI sebesar Rp11.131.622.121 pada tanggal 31 Desember 2009.

The Company has other investment BCA Syariah amounting to Rp1,000,000 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively. The Company also has other investment in BWKI amounting to Rp11,131,622,121 as of December 31, 2009.

k. Perusahaan memberikan fasilitas pinjaman

kepada karyawan dengan level tertentu, yang terdiri dari pinjaman untuk pembelian kendaraan bermotor dan pinjaman lainnya dengan berbagai jangka waktu jatuh tempo. Pinjaman tersebut dikenakan bunga normal. Pelunasan dilakukan melalui pemotongan gaji setiap bulan. Saldo pinjaman karyawan adalah sebesar Rp6.814.793.401, Rp6.025.458.535 dan Rp955.479.525 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang dan Aset Lain-lain” pada Laporan Posisi Keuangan.

k. The Company provides loan facilities to employees with a certain level, which consists of loan for vehicle purchases and other loans with various maturity date. The loans are subjected to a normal rate. Repayment of which are through monthly salary deductions. The outstanding balance of insurance payable amounted to Rp6,814,793,401, Rp6,025,458,535 dan Rp955,479,525 as of December 31, 2011, 2010 and 2009 which is presented as part of “Other Receivables and Assets” in the statements of financial position.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

73

26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH A RELATED PARTIES (continued)

Rincian persentase terhadap jumlah aset, liabilitas

serta pendapatan dan beban atas saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The details of percentage of related parties’ balances and transactions to total assets, liabilities, income and expense are as follows:

2011 2010 2009

Dalam jutaan Dalam jutaan Dalam jutaan Rupiah/ Rupiah/ Rupiah/ In millions In millions In millions of Rupiah %a) of Rupiah % a) of Rupiah % a)

ASET ASSETS Kas dan Bank Cash on Hand and in Banks Entitas Induk 503 0,01 196 0,01 99 0,01 Parent Company Entitas Sepengendali - - - - 1 0,01 Entity under Common Control Investasi Sewa Neto Net Investment in Leases Entitas Induk 19.688 0,54 2.029 0,06 6.070 0,30 Parent Company Entitas Sepengendali 521 0,01 938 0,03 - - Entity under Common Control Piutang Pihak Berelasi Due from a Related Party Entitas Induk 46.095 1,25 170.521 5,25 122.510 5,84 Parent Company Piutang Lain-lain Other Receivable Karyawan 6.815 0,18 6.025 0,19 955 0,05 Employee Penyertaan Saham Investment in Shares of stock Entitas Asosiasi 31.848 0,89 34.506 1,06 - - Associated Entities Entitas Sepengendali 1 0,01 1 0,01 11.133 0,53 Under common control entities a) Persentase terhadap total aset Percentage to total assets a) 2011 2010 2009

Dalam jutaan Dalam jutaan Dalam jutaan Rupiah/ Rupiah/ Rupiah/ In millions In millions In millions of Rupiah % b) of Rupiah % b) of Rupiah % b)

LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman Jangka Pendek Short-Term Loans and dan Cerukan Overdraft Entitas Induk 21.551 0,97 66.967 3,28 70.889 5,58 Parent Company Beban Akrual Accrued Expenses Entitas Sepengendali - - - - 281 0,02 Entity under Common Control Utang Lain-lain Other payables Entitas Induk 128.192 5,78 95.371 4,67 77.723 6,12 Parent Company Entitas Asosiasi 6.149 0,28 1.781 0,09 - - Associated Entity b) Persentase terhadap total liabilitas Percentage to total liabilities b)

2011 2010 2009

Dalam jutaan Dalam jutaan Dalam jutaan Rupiah/ Rupiah/ Rupiah/ In millions In millions In millions of Rupiah % c) of Rupiah % c) of Rupiah % c)

PENDAPATAN INCOME Pendapatan Sewa Pembiayaan Financing Lease Income Entitas Induk 87 0,01 500 0,04 1.193 0,15 Parent Company Entitas Sepengendali 84 0,01 86 0,01 - - Entity under Common Control Denda, Pendapatan Anjak Piutang, dan Lain-lain Penalty, Factoring, and Others Entitas Induk - - 4 0,01 78 0,01 Parent Company Pendapatan Bunga Interest Income Entitas Induk 85 0,01 31 0,01 42 0,01 Parent Company c) Persentase terhadap total pendapatan Percentage to total income c)

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

74

26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH A RELATED PARTIES (continued)

2011 2010 2009

Dalam jutaan Dalam jutaan Dalam jutaan Rupiah/ Rupiah/ Rupiah/ In millions In millions In millions of Rupiah % d) of Rupiah % d) of Rupiah % d)

BEBAN EXPENSE Beban Bunga Interest Expense Entitas Induk 3.297 0,72 2.657 0,70 3.080 1,20 Parent Company Entitas Sepengendali - - 1.960 0,52 488 0,19 Entity under Common Control Bagian atas Rugi Neto Entitas Equity in Net loss of Associated Asosiasi Entities Entitas Asosiasi 1.658 0,36 2.744 0,72 - - Associated Entities d) Persentase terhadap total beban Percentage to total expenses d)

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-

pihak berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.

All significant transactions with related parties are conducted under terms and conditions similar to those transacted with third parties.

27. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 27. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY

Pada tanggal 1 Mei 2002, Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang dikelola secara terpisah oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia (Manulife). Pendirian Manulife telah disetujui oleh Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-140/ KM.6/2001 tanggal 9 Juli 2001.

On May 1, 2002, the Company has a defined contribution retirement plan which is managed separately by Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia (Manulife). The establishment of Manulife was approved by the Ministry of Finance in its Decision Letter No. KEP-140/KM.6/2001 dated July 9, 2001.

Iuran pensiun yang dibebankan sebagai beban operasi tahun berjalan adalah sebesar Rp1.497.607.183, Rp1.318.518.984 dan Rp1.237.661.105 masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Gaji, Tunjangan dan Kesejahteraan Karyawan”.

Total pension contributions charged to operations amounted to Rp1,497,607,183, Rp1,318,518,984 and Rp1,237,661,105 in 2011, 2010 and 2009, respectively, which are presented as part of “Salaries, Allowances and Employees’ Benefits”.

Perusahaan mencatat cadangan imbalan pasca kerja yang tidak didanai berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Prima Bhaksana Lestari berdasarkan laporannya masing-masing bertanggal 11 Januari 2012, 17 Januari 2011 dan 1 Maret 2010 untuk tahun 2011, 2010 dan 2009 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:

The Company recorded the employee benefits liability based on the actuarial calculation prepared by PT Prima Bhaksana Lestari, an independent actuary, whose reports dated January 11, 2012, January 17, 2011 and March 1, 2010 for the years 2011, 2010 and 2009, respectively, using the “Projected Unit Credit” method and the following assumptions:

2011 2010 2009

Tingkat bunga diskonto 7% 11% 11% Discount rate Tingkat kenaikan gaji tahunan 10% 10% 10% Annual salary increase Tabel mortalitas TMI - 1999 TMI - 1999 TMI - 1999 Mortality table Umur pensiun 55 tahun/years old 55 tahun/years old 55 tahun/years old Retirement age

a. Liabilitas atas imbalan kerja karyawan a. Employee benefits liability

2011 2010 2009

Present value of employee Nilai kini liabilitas imbalan kerja 17.594.059.525 7.864.168.350 6.058.776.720 benefits obligation Nilai wajar aset program (6.839.535.973) (5.443.417.903) (4.001.732.087) Fair value of plan assets Kerugian aktuaria yang belum diakui (7.668.724.594) (1.211.054.774) (1.191.544.143) Unrecognized actuarial loss Biaya jasa lalu yang belum diakui Unrecognized past service - belum menjadi hak (349.194.241) (373.924.711) (398.655.181) cost - non-vested

Nilai neto liabilitas yang Net liability recognized diakui dalam laporan in the statements of posisi keuangan 2.736.604.717 835.770.962 466.845.309 financial position

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

75

27. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

27. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

b. Beban imbalan kerja karyawan b. Employees’ service entitlements expense

2011 2010 2009

Biaya jasa kini 2.580.027.088 1.093.260.797 1.036.374.163 Current service cost Biaya bunga 865.058.519 666.465.439 557.081.188 Interest cost Hasil ekspektasi aset program (646.417.170) (241.685.816) - Expected return on plan asset Amortisasi atas biaya jasa lalu - Amortization of past service cost - belum menjadi hak 24.730.470 24.730.470 28.289.481 non-vested Amortisasi atas kerugian aktuarial 18.642.667 26.154.763 24.730.471 Amortization of actuarial loss Biaya jasa lalu - sudah menjadi hak 258.792.181 - - Past Service Cost - Vested

Beban yang diakui pada Expenses recognized in tahun berjalan 3.100.833.755 1.568.925.653 1.646.475.303 the current year

c. Mutasi nilai neto liabilitas seperti yang disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan

c. Movements of net liability as presented in the statements of financial position

2011 2010 2009

Saldo awal liabilitas neto 835.770.962 466.845.309 3.323.023.093 Beginning balance of net liability Beban imbalan kerja karyawan Employee service entitlement expense tahun berjalan 3.100.833.755 1.568.925.653 1.646.475.303 during the year Pembayaran selama tahun berjalan - - (500.921.000) Payments during the year Pembayaran iuran (1.200.000.000) (1.200.000.000) (4.001.732.087) Contributions

Saldo akhir liabilitas neto 2.736.604.717 835.770.962 466.845.309 Ending balance of net liability 28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT Perusahaan dihadapkan pada risiko tingkat bunga,

risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan terfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimumkan potensi kerugian yang berdampak pada kinerja Perusahaan. Kebijakan Perusahaan melarang adanya transaksi derivatif untuk tujuan spekulatif.

The Company is exposed to interest rate risk, credit risk and liquidity risk. The Company’s overall risk management program focuses on the uncertainty of financial markets and seeks to minimize potential adverse effects on the Company’s financial performance. It is the Company’s policy to prohibit trading in derivative for speculative purposes.

Risiko tingkat bunga Interest rate risk

Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar. Risiko yang dihadapi Perusahaan sehubungan dengan perubahan tingkat bunga pasar berkaitan terutama dengan eksposur suku bunga mengambang (floating interest rate) berupa pinjaman bank dan piutang sewa pembiayaan. Perusahaan mengelola risiko suku bunga dengan melakukan diversifikasi sumber dana berbunga tetap seperti piutang pembiayan konsumen, tagihan anjak piutang, piutang lain-lain, penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka menengah berbunga tetap untuk meminimalkan mismatch dengan pembayaran.

Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company’s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to the floating interest rate exposure in the form of bank loans and financing lease. The Company manages interest rate risk by diversifying its financing sources through fixed rate financial instruments, among others, consumer financing receivables, factoring receivables, other receivables, issuance of fixed rate bonds payable and medium-term notes payable to minimize payment mismatch.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

76

28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)

Tabel di bawah ini menggambarkan rincian jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan yang dipengaruhi oleh tingkat bunga.

The following table represents a breakdown of maturity dates of the Company’s financial assets and financial liabilities which are affected by interest rate.

31 Desember 2011/December 31, 2011

Bunga Tetap/Fixed rate Tidak Bunga Kurang dari Lebih dari dikenakan mengambang/ satu tahun/ 3 tahun/ bunga/Non Floating Less than 1-3 tahun/ More than interest Total/ rate one year 1-3 years 3 years bearing Total

ASET ASSETS Kas dan bank 6.034.627 - - - 2.040.084.210 2.046.118.837 Cash on hand and in banks Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - 1.713.100.522.728 1.615.644.115.291 209.946.717.864 (39.991.722.142) 3.498.699.633.741 receivables Investasi sewa neto 21.184.572.607 6.701.935.225 3.936.269.802 - (492.422.796) 31.330.354.838 Net investment in leases Tagihan anjak piutang - 7.870.148.291 - - (196.753.707) 7.673.394.584 Factoring receivable Piutang pihak berelasi - - - - 46.095.350.964 46.095.350.964 Due from a related party Piutang lain-lain - 1.479.938.744 4.480.234.916 854.619.741 - 6.814.793.401 Other receivables Piutang derivatif 6.874.201.486 - - - - 6.874.201.486 Derivative receivables Penyertaan lainnya - - - - 1.000.000 1.000.000 Other investment

Total aset 28.064.808.720 1.729.152.544.988 1.624.060.620.009 210.801.337.605 7.455.536.529 3.599.534.847.851 Total assets

LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman jangka pendek dan cerukan 51.551.297.492 181.350.000.000 - - - 232.901.297.492 Short-term loans and overdraft Beban akrual - - - - 84.717.566.869 84.717.566.869 Accrued expenses Utang sewa pembiayaan - 616.565.747 271.755.833 - - 888.321.580 Obligations under finance lease Utang obligasi - neto - 658.500.000.000 630.000.000.000 200.000.000.000 (6.490.192.108) 1.482.009.807.892 Bonds payable - net Utang lain-lain - - - - 371.594.036.610 371.594.036.610 Other payables

Total liabilitas 51.551.297.492 840.466.565.747 630.271.755.833 200.000.000.000 449.821.411.371 2.172.111.030.443 Total liabilities

Neto (23.486.488.772 ) 888.685.979.241 993.788.864.176 10.801.337.605 (442.365.874.842) 1.427.423.817.408 Net

31 Desember 2010/December 31, 2010

Bunga Tetap/Fixed rate

Tidak Bunga Kurang dari Lebih dari dikenakan mengambang/ satu tahun/ 3 tahun/ bunga/Non Floating Less than 1-3 tahun/ More than interest Jumlah/ rate one year 1-3 years 3 years bearing Total

ASET ASSETS Kas dan bank 17.111.320 - - - 1.443.435.019 1.460.546.339 Cash on hand and in banks Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - 1.759.400.336.130 1.208.776.191.403 45.751.995.798 (40.503.779.185) 2.973.424.744.146 receivables Investasi sewa neto 3.474.417.845 2.341.609.261 1.921.284.307 114.283.051 (196.289.862) 7.655.304.602 Net investment in leases Tagihan anjak piutang - 9.189.266.659 - - (395.780.253) 8.793.486.406 Factoring receivables Piutang pihak berelasl - - - - 170.521.346.806 170.521.346.806 Due from a related party Piutang lain-lain - 1.468.961.026 1.345.820.922 3.210.676.587 - 6.025.458.535 Other receivables Penyertaan lainnya - - - - 1.000.000 1.000.000 Other investment

Total aset 3.491.529.165 1.772.400.173.076 1.212.043.296.632 49.076.955.436 130.869.932.525 3.167.881.886.834 Total assets

LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman jangka pendek dan cerukan 486.967.060.440 - - - - 486.967.060.440 Short-term loans and overdraft Beban akrual - - - - 75.210.023.000 75.210.023.000 Accrued expenses Utang sewa pembiayaan - 809.170.348 888.321.580 - - 1.697.491.928 Obligations under finance lease Wesel bayar jangka menengah - neto - 400.000.000.000 - - (549.237.686) 399.450.762.314 Medium-Term Notes payable - net Utang obligasi - neto - 336.500.000.000 188.500.000.000 200.000.000.000 (4.669.186.558) 720.330.813.442 Bonds payable - net Utang lain-lain - - - - 321.930.556.394 321.930.556.394 Other payables

Total liabilitas 486.967.060.440 737.309.170.348 189.388.321.580 200.000.000.000 391.922.155.150 2.005.586.707.518 Total liabilities

Neto (483.475.531.275) 1.035.091.002.728 1.022.654.975.052 (150.923.044.564) (261.052.222.625) 1.162.295.179.316 Net

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

77

28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)

31 Desember 2009/December 31, 2009

Bunga Tetap/Fixed rate Tidak Bunga Kurang dari Lebih dari dikenakan mengambang/ satu tahun/ 3 tahun/ bunga/Non Floating Less than 1-3 tahun/ More than interest Total/ rate one year 1-3 years 3 years bearing Total

ASET ASSETS Kas dan bank 13.041.390 - - - 977.221.028 990.262.418 Cash on hand and in banks Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - 1.056.772.530.194 843.391.883.478 44.274.149.753 (39.269.679.188) 1.905.168.884.237 receivables Investasi sewa neto 6.941.373.321 605.120.587 700.318.068 - (206.170.300) 8.040.641.676 Net investment in leases Tagihan anjak piutang - 10.859.102.722 - - (307.400.533) 10.551.702.189 Factoring receivables Piutang pihak berelasi - - - - 122.150.250.844 122.150.250.844 Due from a related party Piutang lain-lain - 14.927.700 259.373.041 681.178.784 - 955.479.525 Other receivables Penyertaan lainnya - - - - 1.000.000 1.000.000 Other investment

Total asset 6.954.414.711 1.068.251.681.203 844.351.574.587 44.955.328.537 83.345.221.851 2.047.858.220.889 Total assets

LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman jangka pendek dan cerukan 500.889.130.595 - - - - 500.889.130.595 Short-term loans and overdraft Beban akrual - - - - 29.005.386.935 29.005.386.935 Accrued expenses Utang sewa pembiayaan - 831.306.634 359.452.582 - - 1.190.759.216 Obligations under finance lease Utang obligasi - neto - 275.000.000.000 125.000.000.000 - (676.493.148) 399.323.506.852 Bonds payable - net Utang lain-lain - - - - 281.961.654.602 281.961.654.602 Other payables

Total liabilitas 500.889.130.595 275.831.306.634 125.359.452.582 - 310.290.548.389 1.212.370.438.200 Total liabilities

Neto (493.934.715.884) 792.420.374.569 718.992.122.005 44.955.328.537 (226.945.326.538) 835.487.782.689 Net

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum pajak Perusahaan (melalui dampak dari suku bunga mengambang).

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates, with all other variables held constant, of the Company’s profit before tax (through the impact on floating interest rate).

Kenaikan (penurunan) suku bunga dalam basis Dampak poin/Increase terhadap laba (decrease) on sebelum pajak/ interest rate Effect on profit in basis points before tax

Tahun/Years: 2011 +100 (2.692.591.790)

-100 2.692.591.790 2010 +100 (4.887.201.999) -100 4.887.201.999 2009 +100 (1.798.180.330) -100 1.798.180.330

Risiko kredit Credit risk Risiko kredit adalah risiko jika pihak lawan tidak

memenuhi liabilitasnya dalam kontrak konsumen, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan menghadapi risiko kredit, yaitu ketidakmampuan konsumen untuk membayar kembali pembiayaan konsumen yang diberikan. Risiko ini terjadi jika kelayakan konsumen dan piutang pembiayaan konsumen, investasi sewa neto dan tagihan anjak piutang tidak dikelola dengan baik. Perusahaan menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan monitoring portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan atas penagihan angsuran untuk meminimalkan risiko kredit. Eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat investasi sewa neto, piutang pembiayaan konsumen dan tagihan anjak piutang.

Credit risk is the risk that a counterparty will not meet its obligations under a customer contract, leading to a financial loss. The Company is exposed to credit risk from the defaulting customers. Improper assessment on customer’s credit worthiness and collection management will trigger the credit risk. The Company applies prudent credit acceptance policies, performing ongoing credit portfolio monitoring as well as managing the collection of customer financing receivables, net investment in leases and factoring receivables in order to minimize the credit risk exposure. The maximum exposure of credit risk is the carrying amount of net investment in leases, consumer financing receivables and factoring receivables.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

78

28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)

Tabel di bawah ini menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Perusahaan:

The following table sets out the total credit risk and risk concentration of the Company:

Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables

2011 2010 2009

Investasi Sewa Neto Net Investment in Leases Korporasi - pihak ketiga 11.613.001.296 4.883.930.294 2.177.037.776 Corporation - third parties Korporasi - pihak berelasi 20.209.776.338 2.967.664.170 6.069.774.200 Corporation - related parties

Total 31.822.777.634 7.851.594.464 8.246.811.976 Total

Piutang Pembiayaan Konsumen Consumer Financing Receivables Korporasi - pihak ketiga 168.090.548.596 185.952.156.614 148.329.050.058 Corporation - third parties Perorangan - pihak ketiga 3.370.600.807.287 2.827.976.366.717 1.796.109.513.367 Individual - third parties

Total 3.538.691.355.883 3.013.928.523.331 1.944.438.563.425 Total

Tagihan Anjak Piutang Factoring Receivables Korporasi - pihak ketiga 7.870.148.291 9.189.266.659 10.859.102.722 Corporation - third parties

Berikut ini adalah risiko kredit berdasarkan evaluasi

penurunan nilai pada tanggan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009:

The following table sets out the credit risk based on allowance for impairment losses assessment classification as of December 31, 2011, 2010 and 2009:

Investasi sewa neto Net Investment in Leases Mengalami Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Penurunan Nilai/ Total/ Impaired Non-impaired Total

2011 2011 Investasi sewa neto - 31.822.777.634 31.822.777.634 Net investment in leases Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai - (492.422.796) (492.422.796) impairment losses

Neto - 31.330.354.838 31.330.354.838 Net

2010 2010 Investasi sewa neto - 7.851.594.464 7.851.594.464 Net investment in leases Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai - (196.289.862) (196.289.862) impairment losses

Neto - 7.655.304.602 7.655.304.602 Net

2009 2009 Investasi sewa neto - 8.246.811.976 8.246.811.976 Net investment in leases Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai - (206.170.300) (206.170.300) impairment losses

Neto - 8.040.641.676 8.040.641.676 Net

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

79

28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) Piutang Pembiayaan Konsumen Consumer Financing Receivables

Mengalami Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Penurunan Nilai/ Total/ Impaired Non-impaired Total

2011 2011 Piutang pembiayaan konsumen 210.485.438.901 3.328.205.916.982 3.538.691.355.883 Consumer Financing Receivables Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (25.214.622.254) (14.777.099.888) (39.991.722.142) impairment losses

Neto 185.270.816.647 3.313.428.817.094 3.498.699.633.741 Net

2010 2010 Piutang pembiayaan konsumen 194.804.208.960 2.819.124.314.371 3.013.928.523.331 Consumer Financing Receivables Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (26.969.954.253) (13.533.824.932) (40.503.779.185) impairment losses

Neto 167.834.254.707 2.805.590.489.439 2.973.424.744.146 Net

2009 2009 Piutang pembiayaan konsumen 176.589.983.493 1.767.848.579.932 1.944.438.563.425 Consumer Financing Receivables Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (26.849.785.835) (12.419.893.353) (39.269.679.188) impairment losses

Neto 149.740.197.658 1.755.428.686.579 1.905.168.884.237 Net Tagihan Anjak Piutang Factoring Receivables

Mengalami Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Penurunan Nilai/ Total/ Impaired Non-impaired Total

2011 2011 Tagihan Anjak Piutang - 7.870.148.291 7.870.148.291 Factoring Receivables Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai - (196.753.707) (196.753.707) impairment losses

Neto - 7.673.394.584 7.673.394.584 Net

2010 2010 Tagihan Anjak Piutang 195.325.618 8.993.941.041 9.189.266.659 Factoring Receivables Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (195.325.618) (200.454.635) (395.780.253) impairment losses

Neto - 8.793.486.406 8.793.486.406 Net

2009 2009 Tagihan Anjak Piutang 36.844.067 10.822.258.655 10.859.102.722 Factoring Receivables Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (36.844.067) (270.556.466) (307.400.533) impairment losses

Neto - 10.551.702.189 10.551.702.189 Net

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

80

28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko likuiditas Liquidity risk

Perusahaan memantau risiko ketidakpastian arus

kas yang akan terjadi terhadap pokok utang dan bunga pinjaman menggunakan analisa gap yang mengukur mismatch antara jatuh tempo aset dan liabilitas. Metode analisa profil jatuh tempo diperkuat dengan proyeksi arus kas, scenario analysis dan stress testing dilakukan untuk mengetahui besarnya potensi kerugian atau dampak terhadap arus kas, laba, dan permodalan pada kondisi pasar yang tidak normal atau ekstrim dari eksposur risiko likuiditas.

The Company monitors risk of cash flow uncertainty arising from the loans principal and its interests using gap analysis which measures the mismatch between assets and liabilities maturity. Maturity profile analysis method supported by cash flow projection, scenario analysis and stress testing are performed to assess potential loss or effect to cash flow, earnings and equity in the abnormal or extreme market condition from liquidity risk exposure.

Tujuan Perusahaan adalah menyeimbangkan antara kesinambungan pendanaan dan fleksibilitas menggunakan pinjaman jangka pendek dan cerukan, sewa pembiayaan, utang obligasi dan wesel bayar jangka menengah. Kebijakan Perusahaan adalah meminimalkan potensi mismatch dengan melakukan diversifikasi sumber dana sehingga memiliki waktu jatuh tempo yang tersebar dan memiliki durasi yang mendekati profil waktu jatuh tempo aset.

The Company’s objective is to maintain a balance between continuity of funding and flexibility through the use of short-term loans and overdrafts, finance leases and bonds payable and medium-term notes payable. The Company’s policy is to minimize the mismatch potential by diversifying financing sources to have spreadout maturity dates and duration which, to the extent possible, corresponds to the asset’s maturity profile.

Tabel di bawah ini menggambarkan profil jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan:

The table below summarizes the maturity profile of the Company’s financial assets and financial liabilities at December 31, 2011, 2010 and 2009 based on contractual undiscounted payments:

31 Desember 2011/December 31, 2011

Ditarik Kurang dari Sewaktu-waktu/ 3 bulan/ On Less than 3-12 bulan/ 1-5 tahun/ >5 tahun/ Total/ Demand 3 months 3-12 months 1-5 years >5 years Total

ASET ASSETS Kas dan bank 2.046.118.837 - - - - 2.046.118.837 Cash on hand and in banks Piutang pembiayaan konsumen - 485.257.063.127 1.227.843.459.601 1.825.590.833.155 - 3.538.691.355.883 Consumer financing receivables Investasi sewa neto - 3.998.523.049 11.527.112.800 16.297.141.785 - 31.822.777.634 Net investment in leases Tagihan anjak piutang - 7.870.148.291 - - - 7.870.148.291 Factoring receivables Piutang pihak berelasi 46.095.350.964 - - - - 46.095.350.964 Due from a related party Piutang lain-lain - 420.694.908 1.059.243.836 5.334.854.657 - 6.814.793.401 Other receivables Piutang derivatif - - 6.874.201.486 - - 6.874.201.486 Derivative receivable Penyertaan lainnya - - - - 1.000.000 1.000.000 Other investment

Total aset 48.141.469.801 497.546.429.375 1.247.304.017.723 1.847.222.829.597 1.000.000 3.640.215.746.496 Total assets

LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman jangka pendek dan cerukan 21.551.297.492 30.000.000.000 181.350.000.000 - - 232.901.297.492 Short-term loans and overdraft Beban akrual - 84.717.566.869 - - - 84.717.566.869 Accrued expenses Utang sewa pembiayaan - 121.220.901 495.344.845 271.755.834 - 888.321.580 Obligations under finance lease Utang obligasi - 88.500.000.000 570.000.000.000 830.000.000.000 - 1.488.500.000.000 Bonds payable Utang lain-lain 371.594.036.610 - - - - 371.594.036.610 Other payables

Total liabilitas 393.145.334.102 203.338.787.770 751.845.344.845 830.271.755.834 - 2.178.601.222.551 Total liabilities

Neto (345.003.864.301) 294.207.641.605 495.458.672.878 1.016.951.073.763 1.000.000 1.461.614.523.945 Net

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

81

28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued) 31 Desember 2010/December 31, 2010

Ditarik Kurang dari Sewaktu-waktu/ 3 bulan/ On Less than 3-12 bulan/ 1-5 tahun/ >5 tahun/ Total/ Demand 3 months 3-12 months 1-5 years >5 years Total

ASET ASSETS Kas dan bank 1.460.546.339 - - - - 1.460.546.339 Cash on hand and in banks Piutang pembiayaan konsumen - 508.080.872.092 1.251.319.464.038 1.254.528.187.201 - 3.013.928.523.331 Consumer financing receivables Investasi sewa neto - 1.769.315.026 3.286.454.900 2.795.824.538 - 7.851.594.464 Net investment in leases Tagihan anjak piutang - 9.189.266.659 - - - 9.189.266.659 Factoring receivables Piutang pihak berelasi 170.521.346.806 - - - - 170.521.346.806 Due from a related party Piutang lain-lain - 398.338.246 1.070.622.780 4.556.497.509 - 6.025.458.535 Other receivable Penyertaan lainnya - - - - 1.000.000 1.000.000 Other investment

Total aset 171.981.893.145 519.437.792.023 1.255.676.541.718 1.261.880.509.248 1.000.000 3.208.977.736.134 Total assets

LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman jangka pendek dan cerukan 66.967.060.440 420.000.000.000 - - - 486.967.060.440 Short-term loans and overdraft Beban akrual - 75.210.023.000 - - - 75.210.023.000 Accrued expenses Utang sewa pembiayaan - 149.770.508 659.399.840 888.321.580 - 1.697.491.928 Obligations under finance lease Wesel bayar jangka menengah - - 400.000.000.000 - - 400.000.000.000 Medium-term notes payable Utang obligasi - 125.000.000.000 211.500.000.000 388.500.000.000 - 725.000.000.000 Bonds payable Utang lain-lain 321.930.556.394 - - - - 321.930.556.394 Other payables

Total liabilitas 388.897.616.834 620.359.793.508 612.159.399.840 389.388.321.580 - 2.010.805.131.762 Total liabilities

Neto (216.915.723.689) (100.922.001.485) 643.517.141.878 872.492.187.668 1.000.000 1.198.172.604.372 Net

31 Desember 2009/December 31, 2009

Ditarik Kurang dari Sewaktu-waktu/ 3 bulan/ On Less than 3-12 bulan/ 1-5 tahun/ >5 tahun/ Total/ Demand 3 months 3-12 months 1-5 years >5 years Total

ASET ASSETS Kas dan bank 990.262.418 - - - - 990.262.418 Cash on hand and in banks Piutang pembiayaan konsumen - 297.903.036.013 758.869.494.180 887.666.033.232 - 1.944.438.563.425 Consumer financing receivables Investasi sewa neto - 1.440.091.405 3.959.381.126 2.847.339.445 - 8.246.811.976 Net investment in leases Tagihan anjak piutang - 10.859.102.722 - - - 10.859.102.722 Factoring receivables Piutang pihak berelasi 122.150.250.844 - - - - 122.150.250.844 Due from a related party Piutang lain-lain - - 14.927.700 940.551.825 - 955.479.525 Other receivable Penyertaan lainnya - - - - 1.000.000 1.000.000 Other investment

Total aset 123.140.513.262 310.202.230.140 762.843.803.006 891.453.924.502 1.000.000 2.087.641.470.910 Total assets

LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman jangka pendek dan cerukan 70.889.130.595 430.000.000.000 - - - 500.889.130.595 Short-term loans and overdraft Beban akrual - 29.005.386.935 - - - 29.005.386.935 Accrued expenses Utang sewa pembiayaan - 198.064.591 633.242.043 359.452.582 - 1.190.759.216 Obligation under finance lease Utang obligasi - 150.000.000.000 125.000.000.000 125.000.000.000 - 400.000.000.000 Bonds payable Utang lain-lain 281.961.654.602 - - - - 281.961.654.602 Other payables

Total liabilitas 352.850.785.197 609.203.451.526 125.633.242.043 125.359.452.582 - 1.213.046.931.348 Total liabilities

Neto (229.710.271.935 ) (299.001.221.386) 637.210.560.963 766.094.471.920 1.000.000 874.594.539.562 Net

Risiko mata uang asing Foreign currency risk Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar

arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Perusahaan terpengaruh risiko perubahan mata uang asing terutama berkaitan dengan pinjaman jangka pendek dalam mata uang AS Dolar (Catatan 11). Perusahaan mengelola risiko ini dengan melakukan kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga. Pinjaman kredit berjangka dan kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga mempunyai persyaratan kritikal yang sama (Catatan 8).

Foreign currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchanges rates. The Company’s exposure to the risk of changes in foreign exchange rates relates primarily to the Company’s US Dollar short term loans (Note 11). The Company manages this risk by entered into a cross currency swap contract. The term loan and cross currency swap contract have the same critical terms (Note 8).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

82

29. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN 29. CAPITAL RISK MANAGEMENT Tujuan Perusahaan dalam mengelola

permodalannya adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perusahaan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada stakeholders lainnya, dan memelihara optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya modal (cost of capital).

The Company’s objectives when managing capital are to safeguard the Company’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.

Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan

struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, imbal hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk mengurangi pinjaman.

In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares to reduce debt .

Konsisten dengan pelaku industri lainnya,

Perusahaan memonitor permodalan berdasarkan gearing ratio. Rasio ini dihitung dari pinjaman dibagi dengan jumlah modal (setelah dikurangi dengan cadangan lindung nilai arus kas). Jumlah modal diambil dari ekuitas yang tercantum dalam laporan posisi keuangan.

Consistent with others in the industry, the Company monitors capital on the basis of the gearing ratio. This ratio is calculated as debt divided by total capital (after deduct by cash flows hedge reserves). Total capital is calculated as equity as shown in the statements of financial position.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik

Indonesia No.84/PMK.012/2006 tanggal 26 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, jumlah maksimum gearing ratio adalah sebesar 10 kali dari total modal.

Based on Minister of Finance of the Republic of Indonesia Regulation No.84/PMK.012/2006 dated September 26, 2006 regarding multi finance company, the maximum gearing ratio is 10 times from total capital.

2011 2010 2009

Pinjaman Debt Pinjaman jangka pendek dan cerukan 232.901.297.492 486.967.060.440 500.889.130.595 Short-term loan and overdrafts Wesel bayar jangka menengah - 400.000.000.000 - Medium term notes Hutang obligasi 1.488.500.000.000 725.000.000.000 400.000.000.000 Bonds payable

Total Pinjaman 1.721.401.297.492 1.611.967.060.440 900.889.130.595 Total Debt

Total Modal 1.474.592.514.735 1.208.175.909.581 820.813.661.736 Total Equity

Gearing ratio (kali) 1,17 1,33 1,10 Gearing ratio (times)

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

83

30. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN DAN NILAI WAJAR

30. FINANCIAL INSTRUMENTS BY CATEGORY AND FAIR VALUE

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas

nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan.

The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instruments that are carried in the financial statements.

2011 2010 2009

Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value Carrying value Fair value Carrying value Fair value

Aset keuangan: Financial assets: Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Kas dan bank 2.046.118.837 2.046.118.837 1.460.546.339 1.460.546.339 990.262.418 990.262.418 Cash on hand and in banks Investasi sewa neto – neto 31.330.354.838 30.787.246.079 7.655.304.602 7.907.612.276 8.040.641.676 7.526.593.996 Net investment in leases - net Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - neto 3.498.699.633.741 4.270.045.035.963 2.973.424.744.146 3.612.995.975.982 1.905.168.884.237 2.486.520.085.584 receivables - net Tagihan anjak piutang - neto 7.673.394.584 7.673.394.584 8.793.486.406 8.793.486.406 10.551.702.189 10.551.702.189 Factoring receivables - net Piutang pihak berelasi 46.095.350.964 46.095.350.964 170.521.346.806 170.521.346.806 122.150.250.844 122.150.250.844 Due from a related party Piutang lain-lain - pinjaman karyawan 6.814.793.401 6.814.793.401 6.025.458.535 6.025.458.535 955.479.525 860.291.447 Other receivables - employee loans Aset keuangan tersedia untuk dijual Available for sales financial asset Penyertaan lainnya 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 Other investment Instrumen lindung nilai yang efektif Effective hedging instrument Piutang derivatif 6.874.201.486 6.874.201.486 - - - - Derivative receivable Liabilitas keuangan: Financial liabilities: Utang dan pinjaman Loans and borrowings Pinjaman jangka pendek dan cerukan 232.901.297.492 232.901.297.492 486.967.060.440 486.967.060.440 500.889.130.595 500.889.130.595 Short-term loans and overdraft Beban akrual 84.717.566.869 84.717.566.869 75.210.023.000 75.210.023.000 29.005.386.935 29.005.386.935 Accrued expenses Utang sewa pembiayaan 888.321.580 888.321.580 1.697.491.928 1.691.491.928 1.190.759.216 1.190.759.216 Obligations under finance lease Wesel bayar jangka menengah - - 399.450.762.314 399.450.762.314 - - Medium- term notes payable Utang obligasi 1.482.009.807.892 1.500.018.791.345 720.330.813.442 738.692.308.466 399.323.506.852 407.473.884.953 Bonds payable Utang lain-lain 371.594.036.610 371.594.036.610 321.930.556.394 321.930.556.394 77.723.389.228 77.723.389.228 Other payables

Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk

estimasi nilai wajar: The following methods and assumptions are used

to estimate the fair value:

Nilai wajar kas dan bank, anjak piutang, piutang pihak berelasi, pinjaman jangka pendek dan cerukan, beban akrual, utang lain-lain dan utang pihak berelasi mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.

The fair values of cash on hand and in banks, factoring receivables, due from a related party, short-term loans and overdraft, accrued expenses, other payables and other payables to related parties approximate their carrying amounts largely due to short-term maturities of these instruments.

Nilai wajar dari investasi sewa neto, piutang

pembiayaan konsumen, pinjaman karyawan dan utang sewa pembiayaan dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif rata-rata tertimbang.

The fair values of net investment in leases, consumer financing receivables, employee loans and obligations under finance lease are determined by discounting cash flows using weighted average effective interest rate.

Nilai wajar dari piutang derivatif, utang obligasi dan

wesel bayar jangka menengah dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar.

The fair values of derivative receivable, bonds payable and medium-term notes payable are calculated using discounted cash flows using market interest rates.

Penyertaan lainnya dinilai pada biaya perolehan

karena tidak tersedia nilai wajarnya. Other investment is carried at cost due to

unavailability of determinable fair value.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

84

31. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

31. ASSET AND LIABILITY IN FOREIGN CURRENCY

Perusahaan memiliki aset dan liabilitas dalam mata

uang asing sebagai berikut: The Company has asset and liability in foreign

currency as follows:

2011 2010 2009

ASET ASSETS Kas dan bank AS$/US$45.731 AS$/US$18.934 AS$/US$4.155 Cash on hand and in bank LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman jangka pendek AS$/US$20.000.000 - - Short term loans Pinjaman yang dilindung nilai (AS$/US$20.000.000 ) - - Hedged loans Total - - - Total Aset dalam mata uang asing AS$/US$45.731 AS$/US$18.934 AS$/US$4.155 Asset in foreign currency Ekuivalen dalam Rupiah Rp414.665.842 Rp170.237.752 Rp39.057.659 Equivalent in Rupiah Perusahaan melakukan kontrak pertukaran mata

uang dan tingkat bunga (lindung nilai) atas pinjaman dalam mata uang Dolar AS (Catatan 8, 11, dan 28).

The Company entered into a cross currency swap contract (hedging) on its US$ denominated loan (Note 8, 11 and 28).

32. INFORMASI SEGMEN USAHA 32. BUSINESS SEGMENT INFORMATION Perusahaan mengelompokkan kegiatan usahanya

dalam 3 (tiga) segmen usaha utama sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer yakni investasi sewa neto, pembiayaan konsumen dan anjak piutang dan segmen geografis sebagai segmen sekunder yang terbagi atas area Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bandung, Pekanbaru, Makassar, Palembang, Jambi, Yogyakarta, Karawang, dan lain-lain.

The Company classifies its activities into 3 (three) core business segments as primary segment consisting of net investment in leases, consumer financing and factoring and the geographical segment, as secondary segment, consisting of Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bandung, Pekanbaru, Makassar, Palembang, Jambi, Yogyakarta, Karawang, and others.

Informasi bentuk segmen primer yang berupa

segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut: The Company’s primary business segment

information is as follows: 2011 (dalam jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah) (satu tahun/one year)

Investasi Pembiayaan Sewa Neto/ Konsumen/ Anjak Net Investment Consumer Piutang/ Total/ in Leases Financing Factoring Total

Pendapatan segmen Segment income Pendapatan 1.042 1.226.376 1.673 1.229.091 Income Denda, pendapatan anjak piutang, Penalty, factoring, dan lain-lain 6 107.176 - 107.182 and others Penerimaan atas piutang yang Recovery of receivables telah dihapusbukukan - 3.218 - 3.218 previously written-off

Total pendapatan segmen 1.339.491 Total segment income

Beban segmen Segment expenses Beban bunga - (155.881) - (155.881) Interest expense Cadangan Provision piutang yang diragukan (296) (10.357) (369) (11.022) for doubtful receivables

Total beban segmen (166.903) Total segment expenses

Hasil segmen 1.172.588 Segment results Pendapatan tidak dapat dialokasi 17.076 Unallocated income Beban tidak dapat dialokasi (293.621) Unallocated expenses

Laba sebelum beban pajak 896.043 Income before tax expense Beban pajak (225.841) Tax expense

Laba Neto 670.202 Net Income

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

85

32. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) 32. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued)

2011 (dalam jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah) (satu tahun/one year)

Investasi Pembiayaan Sewa Neto/ Konsumen/ Anjak Net Investment Consumer Piutang/ Total/ in Leases Financing Factoring Total

Aset segmen 31.330 3.498.700 7.673 3.537.703 Segment assets Aset tidak dapat dialokasi 154.400 Unallocated assets

Total Aset 3.692.103 Total Assets

Liabilitas segmen 17 2.088.625 - 2.088.642 Segment liabilities Liabilitas tidak dapat dialokasi 129.975 Unallocated liabilities

Total Liabilitas 2.218.617 Total Liabilities Pembiayaan 10.569 20.281.351 67.095 20.359.015 Financing Penyusutan 7.544 Depreciation 2010 (dalam jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah) (satu tahun/one year)

Investasi Pembiayaan Sewa Neto/ Konsumen/ Anjak Net Investment Consumer Piutang/ Total/ in Leases Financing Factoring Total

Pendapatan segmen Segment income Pendapatan 1.277 1.013.220 - 1.014.497 Income Denda, pendapatan anjak piutang, Penalty, factoring, dan lain-lain 54 112.556 1.913 114.523 and others Penerimaan atas piutang yang Recovery of receivables telah dihapusbukukan - 5.601 - 5.601 previously written-off

Total pendapatan segmen 1.134.621 Total segment income

Beban segmen Segment expenses Beban bunga - (112.252) - (112.252) Interest expense Pemulihan (cadangan) Recovery (provision) piutang yang diragukan 10 (7.207) (88) (7.285) for doubtful receivables

Total beban segmen (119.537) Total segment expenses

Hasil segmen 1.015.084 Segment results Pendapatan tidak dapat dialokasi 12.106 Unallocated income Beban tidak dapat dialokasi (259.213) Unallocated expenses

Laba sebelum beban pajak 767.977 Income before tax expense Beban pajak (191.141) Tax expense

Laba Neto 576.836 Net Income

Aset segmen 7.655 3.068.797 8.793 3.085.245 Segment assets Aset tidak dapat dialokasi 165.688 Unallocated assets

Total Aset 3.250.933 Total Assets

Liabilitas segmen 17 1.932.559 - 1.932.576 Segment liabilities Liabilitas tidak dapat dialokasi 110.181 Unallocated liabilities

Total Liabilitas 2.042.757 Total Liabilities Pembiayaan 9.267 14.901.764 70.076 14.981.107 Financing Penyusutan 6.803 Depreciation 2009 (dalam jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah) (satu tahun/one year)

Investasi Pembiayaan Sewa Neto/ Konsumen/ Anjak Net Investment Consumer Piutang/ Total/ in Leases Financing Factoring Total

Pendapatan segmen Segment income Pendapatan 2.228 706.643 - 708.871 Income Denda, pendapatan anjak piutang, Penalty, factoring, dan lain-lain 74 83.449 1.815 85.338 and others Penerimaan atas piutang yang Recovery of receivables telah dihapusbukukan - 5.145 - 5.145 previously written-off

Total pendapatan segmen 799.354 Total segment income

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

86

32. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) 32. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued)

2009 (dalam jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah) (satu tahun/one year)

Investasi Pembiayaan Sewa Neto/ Konsumen/ Anjak Net Investment Consumer Piutang/ Total/ in Leases Financing Factoring Total

Beban segmen Segment expenses Beban bunga - (65.243) - (65.243) Interest expense Pemulihan (cadangan) Recovery (provision) piutang yang diragukan 971 (11.430) (142) (10.601) for doubtful receivables

Total beban segmen (75.844) Total segment expenses

Hasil segmen 723.510 Segment results Pendapatan tidak dapat dialokasi 432 Unallocated income Beban tidak dapat dialokasi (181.894) Unallocated expenses

Laba sebelum beban pajak 542.048 Income before tax expense Beban pajak (154.246) Tax expense

Laba Neto 387.802 Net Income

Aset segmen 8.041 1.982.891 10.552 2.001.484 Segment assets Aset tidak dapat dialokasi 89.746 Unallocated assets

Total Aset 2.091.230 Total Assets

Liabilitas segmen 3 1.186.724 - 1.186.727 Segment liabilities Liabilitas tidak dapat dialokasi 83.690 Unallocated liabilities

Total Liabilitas 1.270.417 Total Liabilities Pembiayaan 1.307 11.331.446 91.955 11.424.708 Financing Penyusutan 4.827 Depreciation

Informasi bentuk segmen sekunder berdasarkan geografis (dalam jutaan Rupiah) adalah sebagai berikut:

The Company’s secondary segment information based on geographical area (in millions of Rupiah) are as follows:

2011 2010 2009

PENDAPATAN INCOME Jabodetabek 676.529 601.453 519.192 Jabodetabek Surabaya 98.463 84.291 40.573 Surabaya Bandung 80.704 64.500 30.830 Bandung Medan 65.292 58.793 33.312 Medan Semarang 33.087 25.295 11.223 Semarang Makassar 31.232 29.410 15.637 Makassar Pekanbaru 30.880 27.110 18.579 Pekanbaru Palembang 30.527 24.347 13.614 Palembang Malang 25.533 20.737 9.348 Malang Denpasar 24.642 19.147 9.346 Denpasar Lain-lain 259.678 191.645 98.133 Others

Total Pendapatan 1.356.568 1.146.728 799.787 Total Income ASET ASSETS Jabodetabek 2.020.576 1.807.895 1.216.848 Jabodetabek Surabaya 217.889 220.792 130.643 Surabaya Bandung 225.030 166.989 87.312 Bandung Medan 152.877 163.341 98.169 Medan Makassar 81.156 76.497 49.288 Makassar Semarang 76.984 70.044 33.950 Semarang Karawang 71.263 45.501 30.964 Karawang Pekanbaru 70.760 76.418 60.816 Pekanbaru Malang 67.198 55.296 34.582 Malang Palembang 63.804 56.338 47.148 Palembang Lain-lain 644.567 511.821 301.510 Others

Total Aset 3.692.103 3.250.933 2.091.230 Total Assets

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

87

33. REKLASIFIKASI 33. RECLASSIFICATION Beberapa angka perbandingan laporan keuangan

pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2011. Reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:

Certain amounts in the 2010 and 2009 financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the 2011 financial statements. These reclassifications were as follows:

31 Desember 2010/ December 31, 2010

Dilaporkan Dilaporkan Sebelumnya/ Saat Ini/ As Previously Reklasifikasi/ As Currently Reported Reclassifications Reported

Arus kas dari aktivitas operasi (2.044.976.126.870) 1.552.542.227.457 (492.433.899.413) Cash flow from operating activities Arus kas dari aktivitas pendanaan 2.065.759.618.833 (1.552.542.227.457) 513.217.391.376 Cash flow from financing activities 31 Desember 2009/ December 31, 2009

Dilaporkan Dilaporkan Sebelumnya/ Saat Ini/ As Previously Reklasifikasi/ As Currently Reported Reclassifications Reported

Arus kas dari aktivitas operasi (1.710.963.993.670) 1.621.125.281.606 (89.838.712.064) Cash flow from operating activities Arus kas dari aktivitas pendanaan 1.715.055.136.060 (1.621.125.281.606) 93.929.854.454 Cash flow from financing activities Reklasifikasi tersebut tidak berdampak pada

laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

This reclassification had no impact to the statement of financial position as of December 31, 2010 and 2009.

34. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF

34. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2011:

The following are several published accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company but not yet effective for 2011 financial statements are as follows:

a. PSAK 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan

Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian.

a. PSAK 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.

b. PSAK 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”,

mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetapdan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.

b. PSAK 16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment”, prescribe the accounting treatment for property, plant and equipment so that users of the financial statements can discern information about an entity's investment in its property, plant and equipment and the changes in such investment. The principal issues in accounting for property, plant and equipment are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts and the depreciation charges and impairment losses to be recognised in relation to them.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

88

34. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

34. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

c. PSAK 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan

Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur tentang penentuan biaya manfaat purnakarya dalam laporan keuangan pemberi kerja yang memiliki program manfaat purnakarya. Dengan demikian Pernyataan ini melengkapi PSAK 24 (revisi 2010).

c. PSAK 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”, concerned with the determination of the cost of retirement benefits in the financial statements of employers having plans. Hence this Standard complements PSAK 24 (Revised 2010).

d. PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan liabilitas dan beban jika pekerja telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomik yang dihasilkan dari jasa tersebut.

d. PSAK 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establish the accounting and disclosures for employee benefits and requires the recognation of liability and expense when an employee has provided service and the entity consumes economic benefit arising from the service.

e. PSAK 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”, menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.

e. PSAK 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs”, provides borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset. Other borrowing costs are recognised as an expense.

f. PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa”, mengatur

kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor terkait dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut.

f. PSAK 30 (Revised 2011), “Leases”, prescribes, for lessees and lessors, the appropriate accounting policies and disclosure to apply in relation to leases which applies to agreements that transfer the right to use assets even though substantial services by the lessor may be called for in connection with the operation or maintenance of such assets.

g. PSAK 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak

Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan mendatang untuk pemulihan/(penyelesaian) jumlah tercatat aset/(liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan; dan transaksi dan kejadian lain pada periode kini yang diakui dalam laporan keuangan entitas.

g. PSAK 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery/(settlement) of the carrying amount of assets/(liabilities) that are recognized in the statement of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.

h. PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan:

Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

h. PSAK 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.

i. PSAK 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan diatur

i. PSAK 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, establishes principles for recognising and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. Requirements for presenting information about financial instruments are in PSAK 50

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

89

34. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

34. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

dalam PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.

(Revised 2010): Financial Instruments: Presentation. Requirements for disclosing information about financial instruments are in PSAK 60: Financial Instruments: Disclosures.

j. PSAK 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”,

menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.

j. PSAK 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”, prescribed principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve performance comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity.

k. PSAK 60, “Instrumen Keuangan:

Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan; dan sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko tersebut.

k. PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.

l. ISAK 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan

Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

l. ISAK 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.

m. ISAK 20, “Pajak penghasilan - Perubahan

Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”

m. ISAK 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”

n. ISAK No. 23, “Sewa Operasi-Insentif” n. ISAK No. 23, “Operating Leases-Incentives” o. ISAK No. 24, ”Evaluasi Substansi beberapa

Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa”

o. ISAK No. 24, “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease”

p. ISAK No. 25, ”Hak atas Tanah” p. ISAK No. 25, “Land Rights” q. ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif

Melekat” q. ISAK No. 26, “Reassessment of Embedded

Derivatives” Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi yang direvisi dan baru tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.

The Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these revised and new accounting standards on its financial statements.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

90

35. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 35. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS

Laporan keuangan diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh manajemen Perusahaan pada tanggal 25 Januari 2012.

The financial statements were completed and authorized for issue by the Company’s management on January 25, 2012.