Laporan Home Visit Final

  • Upload
    wahyura

  • View
    232

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Laporan Home Visit Final

    1/8

    LAPORAN HOME VISIT

    STROKE

    DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INPRES 5/74 TANJUNG PINANG

    KOTA JAMBI

    Disusun oleh:

    WELY WAHYURA, S.Ked G1A109032

    SILVIANA SARI, S.Ked G1A109025

    KEPANITERAAN KLINIK SENIOR

    BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/KOMUNITAS

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS JAMBI

    2014

  • 8/10/2019 Laporan Home Visit Final

    2/8

    2

    LAPORAN HOME VISITE

    1.

    Identitas Pasien

    a. Nama : Tn. D

    b.

    Umur : 57 tahun

    c. TB/BB : 160 cm / 50 kg

    d. Jenis kelamin : Laki - laki

    e.

    Pendidikan terakhir : Sekolah dasar (SD)

    f. Pekerjaan : -

    g.

    Alamat : RT 27 Kelurahan Tanjung Pinang

    h. Suku : Sunda

    2. Anamnesis

    a.

    Keluhan utama:

    Lengan kiri dan kaki kiri terasa lemah sejak 3 tahun yang lalu.

    b. Riwayat penyakit sekarang:

    Os mengalami serangan stroke sejak + 3 tahun yang lalu di kamar

    mandi setelah buang air besar, os terjatuh dan lumpuh total.

    Os dibawa ke rumah sakit dan dirawat selama satu hari. Os

    kemudian meminta pulang dari rumah sakit dan memilih

    menjalankan pengobatan alternatif.

    Sejak 3 tahun yang lalu kondisi OS mulai membaik, OS dapat

    menggerakkan tubuhnya dan dapat berjalan, namun anggota gerak

    tubuh bagian kiri masih terasa lemah.

    Saat ini OS masih mendapat pengobatan dari puskesmas dan masih

    mendapatkan pengobatan alternatif.

    c. Riwayat penyakit dahulu:

    - OS memiliki riwayat penyakit hipertensi yang dideritanya sejak + 10

    tahun yang lalu, dan OS tidak menjalankan pengobatan untuk

    hipertensinya.

  • 8/10/2019 Laporan Home Visit Final

    3/8

    3

    d. Riwayat penyakit keluarga/keturunan:

    Ibu OS juga menderita hipertensi.

    e.

    Riwayat sosial ekonomi:

    -

    OS merupakan pensiunan pegawai swasta di salah satu perusahaan

    pengolahan kayu. Sejak terserang stroke OS tidak Bekerja lagi.

    -

    OS tinggal bersama ibu dan satu orang anaknya yang berkerja

    sebagai pegawai swasta. Kondisi ekonomi OS masuk dalam kategori

    cukup.

    -

    OS tinggal di rumah ibunya dengan ukuran 10 x 5 m, dengan dinding

    rumah terbuat dari papan, dan lantai keramik.

    f. Riwayat kebiasaan/perilaku:

    - OS memiliki kebiasaan jalan pada pagi hari

    3. Pemeriksaan Fisik

    a. Keadaan umum: cukup

    b. Kesadaran: Compos mentis

    c.

    Gizi: Baik

    d. Tanda vital:

    Tekanan darah: 160/70 mmhg

    N: 84 x/menit

    R: 20 x/menit

    S: Tidak diperiksa

    e. Kepala:

    Konjungtiva: anemis (-/-)Sklera: Ikterik (-/-)

    f. Leher: Pembesaran KGB (-)

    g. Dada: Simetris kiri dan kanan

    h.

    Paru-paru: Tidak ada kelainan saat auskultasi

    i. Abdomen:

    j. Anggota gerak:

  • 8/10/2019 Laporan Home Visit Final

    4/8

    4

    Ka Ki

    5 5

    5 4

    4. Diagnosis

    Paraparese inferior sinistra et causa stroke.

    5. Terapi

    a. Non Farmakologis:

    - Istirahat

    -

    Jaga kebersihan

    -

    Modifikasi faktor risiko : Hipertensi

    -

    Modifikasi gaya hidup : makan gizi seimbang

    - Olahraga secara teratur + Fisioterapi motoris dan Speech

    - Monitor jantung, pernafasan + Pengawasan 3 H (Hipertensi,

    Hiperglikemi, Hipertermi)

    b. Farmakologis:

    -

    Captopril 25 mg

    - Asetosal

    -

    Vitamin B1

    - Vitamin C

    - Antasida

    6. Prognosis

    Apabila terapi yang di jalani Pasien adekuat dan di support dengan

    mengurangi serta menghindari faktor risiko maka prognosisnya dapat

    mengarah ke bonam.

    Pengamatan Rumah ::

    Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, rumah yang ditempati pasien

    saat ini belum memenuhi standar kriteria rumah sehat karena pasien tinggal di

    rumah kontrakan dengan kondisi sebagai berikut ::

    1. Lantai :: Lantai rumah pasien dari keramik

    2. Atap ::

    Atap rumah pasien dari seng, dinding dan langit-langit rumah terbuat dari

    papan.

    3. Ventilasi dan Jendela ::

    a.

    Kamar :: 2 jendela dengan 2 ventilasi

  • 8/10/2019 Laporan Home Visit Final

    5/8

    5

    b. Dapur :: tanpa jendela dan ventilasi

    4. Cahaya :: Cahaya rumah pasien kurang

    5. Luas Bangunan Rumah ::

    Luas bangunan rumah pasien sekitar 10 x6 m, dan tinggi bangunan rumah

    + 2 m. Rumah ini terdiri dari :: ruang tamu yang bergabung dengan ruang

    keluarga, 3 kamar tidur, 1 ruang dapur, 1 ruang gudang, 1 wc yang

    bergabung dengan kamar mandi, dan satu sumur.

    6. Fasilitas didalam rumah ::

    a. Penyediaan air bersih ::

    Pasien memiliki sumur sendiri dan sering digunakan untuk mandi,

    mencuci, dan konsumsi. Tempat mandi, mencuci piring dan baju,

    serta berdekatan. Air minumnya berasal dari air gallon yang dibeli.

    b. Pembuangan tinja ::

    Jamban yang digunakan pasien dan keluarganya adalah jambandengan leher angsa disertai septik tank.

    c. Pembuangan air limbah (air bekas) :: Tidak ada saluran pembuangan

    d. Pembuangan sampah :: OS memiliki tong sampah yang terletak di

    dapur sebagai tempat pembuangan sampah sementara yang dibuang

    pada sore hari di tempat pembuangan sementara didekat rumah .

    e. Fasilitas dapur ::

    Terdapat 2 ruangan dapur, ruangan 1 berupa ruangan khusus tempat

    menyimpan makanan dan bergabung dengan ruang makan. Dan

    ruangan ke 2 adalah ruangan memasak makanan denganpencahayaan cukup dan ventilasi yang cukup.

    Pengamatan Lingkungan ::

    Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, lingkungan tempat tinggal

    belum memenuhi standar lingkungan yang sehat, dengan kondisi sebagai berikut:

    1. Penggunaan air bersih

    Akses air bersih yang digunakan di sekitar tempat tinggal pasien adalah

    menggunakan sumur galian. Kondisi sumur dan tempat pencucian piringatau baju bersebelahan dengan sumur dan hasil pembuangan limbah

    kurang dari 6 m

    Rumah sehat

    2.

    Kondisi rumah di sekitar tempat tinggal pasien ada beberapa yang sehat

    dan ada beberapa yang tidak sehat. Namun, kebanyakkan di sekeliling

    tempat tinggal pasien merupakan rumah yang tidak sehat.

    Sarana sanitasi dasar

    3.

    Sumber air bersih (sumur galian) dan jamban digunakan bersama-sama.

    Pembuangan limbah berdekatan dengan sumber air. Lingkungan di daerah

    tersebut cenderung lembab dan becek.

  • 8/10/2019 Laporan Home Visit Final

    6/8

    6

    Tempat umum dan tempat pengolahan makanan

    4. Disekitar lingkungan tempat tinggal pasien tidak terdapat tempat umum

    ataupun tempat pengolahan makanan.

    Hasil wawancara /pengamatan Keluarga /hubungan keluarga ::

    Hubungan pasien anggota keluarga :: sangat baik

    Hubungan pasien tetangga dan sekitarnya :: baik

    Hasil wawancara /pengamatan perilaku kesehatan ::

    Perilaku kesehatan pasien ini sudah cukup baik, terbukti ketika ditanya

    beberapa prilaku hidup bersih dan sehat memenuhi 6 dari 10 indikator PHBS

    tingkat rumah tangga. Selain itu, dari hasil wawancara yang telah dilakukan,

    pasien mengerti dan tanggap dengan penyakitnya. Os menjalan kan kegiatan olah

    raga ringan pada pagi hari dan tidak mengonsumsi makanan-makanan yang dapat

    meningkatkan risiko terhadap penyakitnya, seperti makanan tinggi lemak, kopi

    dan sebagainnya. Os juga rajin mengonsumsi sayur-sayuran.

    Analisis pasien secara holistik (Item 1-10) ::

    Tn. D (59 tahun) adalah seorang pensiunan pegawai swasta perusahaan

    kayu, saat ini tidak bekerja lagi sejak mengalami serangan stroke. Saat ini keluhan

    yang dirasakan oleh OS adalah masih lemahnya anggota gerak bawah bagian kri

    dimana gerakannya masih terbatas. Saat ini OS menjalani pola hidup yang baik

    bagi kesehatannya seperti melakukan olah raga ringan di pagi hari. Selain itu OS

    juga rutin memeriksakan keadaan kesehatannya di Puskesmas Tanjung Pinang dan

    mendapatkan pengobatan rutin terhadap pengobatannya.

    OS memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi yang tidak diterapi

    sejak 10 tahun yang lalu. Kondisi ini menjadi faktor risiko untuk terjadinya stroke.

    OS tidak menjalani pengobatan karena tidak terlalu merasa ada keluhan.

    Saat ini pasien tinggal bersama ibu dan satu orang anaknya. Ekonomi

    keluarga saat ini dilakukan oleh anak OS. Anak OS bekerja sebagai pegawai

    swasta.

    Pada pemeriksaan fisik, ditemukan; Keadaan umum tampak sehat, Tandavital : TD: 160/70 mmhg, N: 84 x/m, R: 20 x/m, S: 36C.

    Telah diberikan terapi Nonfarmakologis dan farmakologis dari dokter

    puskesmas. Terapi non farmakologis yang diberikan adalah istirahat, menjaga

    kebersihan, olah raga, pemberian vitamin. Terapi farmakologis berupa Captopril

    25 mg, Asetosal, Vitamin B1, Vitamin C, dan Antasida.

    Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, rumah yang ditempati pasien

    saat ini belum memenuhi standar kriteria rumah sehat dan lingkungan tempat

    tinggal belum memenuhi standar lingkungan yang sehat. Hubungan pasien dengan

  • 8/10/2019 Laporan Home Visit Final

    7/8

    7

    anggota keluarga dan tetangga lingkungan sekitar cukup baik. Perilaku kesehatan

    pasien saat sudah baik, karena menerapkan pola makan yang teratur dan dan olah

    raga rutin.

    Rencana Promosi dan pendidikan kesehatan kepada px dan

    keluarga ::

    Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang pola prilaku hidup bersih

    dan sehat dan menerapkannya di dalam rumah tangga

    Menjelaskan kepada pasien dan keluarga kriteria dari rumah yang sehat

    Menjelaskan kepada pasien dan keluarga kriteria dari lingkungan yang sehat

    Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa kesehatan itu sangat

    penting dan peran keluarga jauh lebih besar dalam mengatasi berbagai

    masalah kesehatan

    Rencana Edukasi penyakit kepada px dan keluarga ::

    Penanganan stroke diperlukan secara terpadu dan konsisten. Terapi

    terpadu bisa dilakukan oleh fisioterapi, terapi wicara, okupasi terapi dan lain -lain.

    Program terapi dapat dilakukan intensif di rumah dengan dukungan dan pantauan

    keluarga.

    Anjuran-anjuran promosi kesehatan penting yang dapat memberi

    semangat/mempercepat penyembuhan pada pasien ::

    Membuka jendela pada pagi hari sampai sore hari, agar rumah

    mendapat sinar matahari dan udara yang cukup

    Menjemur kasur, bantal dan guling secara teratur 1 kali seminggu

    Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni dalam satu kamar tidak

    lebih dari 3 orang

    Menjaga kebersihan diri, rumah dan lingkungan disekitar rumah

    Lantai disemen/diplester atau dipasang tegel/keramik

    Apabila batuk, mulut sebaiknya ditutup

    Membiasakan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta

    setelah batuk atau membuang dahak

    Tidak meludah disembarang tempat tapi gunakan tempat khusus yang

    sudah di isi Lysol dan setelah itu dibuang di kamar mandi.

    Apabila tidur dengan menggunakan kipas angin, sebaiknya jangan

    diarahkan langsung ke pasien, namun bisa memantulkan arah angin ke

    dinding.

    Istirahat yang cukup, tidak boleh terlalu capek dan tidak tidur larut

    malam

    Makan makanan bergizi seimbang, terutama yang banyak mengandung

    protein.

  • 8/10/2019 Laporan Home Visit Final

    8/8

    8

    Olahraga dan lakukan aktivitas fisik seara teratur

    Hindari polusi udara dalam rumah seperti asap dapur dan asap rokok

    BAB III

    PENUTUP

    Kesimpulan ::

    Dari hasil kunjungan rumah (home visite) kami menyimpulkan bahwa

    pasien Tn. D (59th) ini telah mengalami paraparese inferior sinistra sejak 3 tahun

    lalu. Pasien telah mendapatkan pengobatan selama 3 tahun, dan saat ini pasien

    masih menjalani pengobatan di Puskesmas.

    Kami juga dapat menyimpulkan bahwa kemungkinan prognosis pada

    pasien ini baik karena OS menjalani pola hidup yang baik untuk kesehatannya dan

    support oleh pihak keluarganya yang selalu memotivasi pasien. Serta dari pihak

    anak juga dapat lebih memperhatikan kondisi dan keadaan yang sedang dialami

    oleh orangtuanya.