Kuliah Teknik Bor 1 Slide

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    1/172

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    2/172

    Nilai : (I ) (2)

    1. Kehadiran : 10 % 10%2. Tugas/Presentasi : 15 % 0%

    Quiz : 10%

    3. Praktikum : 20% 20%4. UTS : 20% 20%

    5. UAS : 35% 40%

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    3/172

    PENDAHULUAN

    TEKNIK PEMBORAN 1 

    Pemboran Migas pada masa sekarang dilakukan

    dengan sebuah rig dan umumnya rotary drilling(berputar) dalam usaha menembus batuan atau

    lubang bornya.

    Peralatan utama dapat dilihat pada Gb halaman

    berikut.Pemboran dengan rotary drilling  dilakukan

    pertama kali oleh Captain Lucas di Spindletop

    pada tahun 1901.

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    4/172

    Pada metode rotasi ini, pemboran dilakukan

    dengan memutar bitnya dengan gaya kebawah.

    Bit diikatkan dan dirotasikan oleh drill string,

    yang terbuat dari besi kuat dan dibagi dua, drill

    pipe dan drill collar dan sambungan (joint) yang

    ditambahkan setiap kali maju kedalam lubang.

    Pada saat sekarang dibawah peralatan tsb

    sebelum bit biasanya ada Bottom Hole

     Assembly (BHA) yang bisa terdiri antara laindari alat PDM (Positive Displacement Motor)

    dan MWD (pengukur kemiringan dan arah)

    bahkan peralatan logging (LWD).

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    5/172

    Serpih pemboran atau cutting disirkulasikankeatas dengan aliran lumpur yang dipompakan

    kedalam drill string dan masuk ke bit keluar lagi

    naik keatas melalui annulus antara lubang bor

    dan drill string tsb.

    Di permukaan, lumpur dan cutting dilewatkan

    melalui beberapa shale shaker dan tanki ataubak untuk mendapatkan aliran lambat sehingga

    cutting bisa terpisah dari lumpurnya.

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    6/172

      Gambar.1.

    Peralatan dasar Rig

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    7/172

    Lumpur yang sudah bersih diisap oleh pompa

    lumpur untuk disirkulasikan kembali (lihat Gb. 1).

    Gb. 2 sampai 5 menunjukkan operasi

    penambahan sambungan (joint) pada pemboran.

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    8/172Gb.2.Mouse Hole Connections

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    9/172

    Gb.3.”Mouse Hole Connections”(lanjutan) 

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    10/172

    Gb.4. Melakukan “trip”. 

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    11/172

    Gb. 5.Trip-lanjutan

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    12/172

     

    RIG

    Perkembangan teknologi, memungkinkan manusia mencari,

    menemukan dan mengembangkan sumber energi.

    Salah satu sumber energi yang menjadi idola untuk dikembangkansecara besar-besaran adalah minyak dan gas bumi yang tersimpan di

    dalam bumi.

    Berbagai cara dilakukan untuk dapat mengambilnya dengan cara yangpaling praktis, cepat dan tidak menimbulkan dampak yang besar padalingkungan.

    Sampai saat ini, pemboran adalah solusi yang dikembangkan untukmengambil energi yang tersimpan ratusan hingga ribuan meterdibawah permukaan bumi.

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    13/172

    Gambar : Illustrasi Pemboran lapisan bumi

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    14/172

      Untuk menemukan dan mengambil sumber sumber energi tersebut,digunakan alat bantu yang disebut RIG.

    RIG adalah alat yang terdiri dari beberapa komponen untukmelakukan/ melaksanakan kegiatan pemboran.

    Pemboran adalah kegiatan/pekerjaan bawah tanah beserta fasilitasnyayang digunakan untuk melakukan pekerjaan pemboran (drilling),

    perbaikan sumur (workover) dan pemeliharaan sumur pada usahapertambangan minyak, gas bumi maupun panas bumi.

    Berdasarkan wilayah (lokasi) kerjanya, rig dibagi dalam 2 (dua ) jenis :

    1.  Onshore  : Rig yang bekerja pada wilayah daratan.Onshore rig dibagi lagi menjadi 3 jenis yaitu :- Mobile Mounted Rig- Trailer Mounted Rig- Conventional RigAda 2 jenis conventional rig yaitu :

    - Land rig- Heli rig

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    15/172

    2. Offshore  : Rig yang bekerja pada wilayah perairan baik lautdangkal maupun dalam

    Offshore rig dibagi menjadi beberapa type, berdasarkan kedalaman air  yaitu :

    - Swamp Barge / barge Mounted rig

    : pada laut dangkal / rawa rawa- Jack Up Rig : kedalaman laut ± 400 ft

    - Drillship Rig : tidak bergantung pada kedalaman laut

    - Tender Supported Rig : pada platform dengan laut dangkal

    - Semi Submersible Rig : kedalaman 300 – 2000 ft ( laut dalam )

    - Permanent Platform Rig : banyak di laut Utara dgn salju yg extrem

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    16/172

    1. ONSHORE

    1.1. Mobile Mounted Rig :

    Mast atau derrick berada pada mobil (carrier) atau satu chasisdengan mobil.

    Berdasarkan bentuk fisiknya, ada yang single mast dan doublemast.

    Rig jenis ini :

    a) Memiliki mobilitas yang tinggi

    b) Digunakan untuk pekerjaan kerja ulang (workover), well servicesdan drilling (explorasi).

    c) Umumnya mempunyai kemampuan drawwork di bawah 750 Hp.

    Pada umumnya, mobile rig digunakan untuk pekerjaan workover(kerja ulang)

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    17/172

    Drilling line

    Monkey board

    Travelling Block

    Locking Device

    Prime Mover

    Rig Carrier

    Dog house

    Substructure

    Crown Block

    Upper Mast

    Lower Mast

    Gambar : Mobile Rig

    http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    18/172

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    19/172

    Gambar : Trailer Mounted Rig

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    20/172

    1.3. Conventional Rig :

    Mast atau derrick berada diatas substructure.

    Umumnya rig type ini digunakan sebagai rig drilling, mempunyai

    kemampuan drawwork diatas 1000 Hp.

    Rig type ini sering juga disebut Rig 3 joint.

    Conventional Rig dibedakan menjadi 2 yaitu :

    - Land Rig

    - Heli Rig

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    21/172

    Gambar : Conventional Rig

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    22/172

    1.3.1. Land Rig :

    Bagian dari Conventional rig, dimana perpindahan lokasi(moving) hanya dapat menggunakan sarana jalan.

    Rig type ini efektif digunakan pada daerah yang bisa dijangkaudengan transportasi darat.

    Gambar : Land Rig

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    23/172

    1.3.2. Heli Rig :

    Bagian dari Conventional rig, dimana perpindahan lokasi (moving)

    dapat menggunakan sarana helicopter.

    Keunggulan rig type ini adalah dapat digunakan pada daerah yang

    tidak terjangkau sarana transportasi darat.

    Heli Rig memungkinkan dipindahkan dengan helicopter karena rigtype ini bisa diuraikan (dilepas-lepas) menjadi bagian-bagian kecil

    yang memudahkan diangkat dengan dengan helicopter.

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    24/172

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    25/172

    Gambar : Barge Mounted Rig 

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    26/172

    2.2. Jackup Rig :

    Mast atau derrick berada diatas working platform yang ditopangdengan leg.

    Rig tsb paling efficient untuk move dan digunakan dilaut kurang lebih400 ft.

    Leg tersebut akan diturunkan sampai ke dasar laut dan workingplatform akan diangkat keatas air. Gap antara laut dan workingplatform harus tinggi untuk menghindari ombak.

    Rig tsb digunakan untuk explorasi dan produksi. BOP diletakan padadasar laut dan tersambung dengan Riser sampai dengan surface.

    Rig dilengkapi dengan compensator untuk menstabilkan posisi drillingstring apabila rig dalam keadaan goyang akibat gelombang dan jangkar

    .

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    27/172

    Gambar : Jack Up Rig

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    28/172

    Gambar : Posisi Jack Up Rig pada saat membor

    Gambar di atas memperlihatkan sebuah jack up rig

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    29/172

    Gambar di atas memperlihatkan sebuah jack up rig.

    Terlihat disebelah kanan rignya, dan dibawahnya ada lubang segi empat,disitulah letak anjungan yang akan ditaruh dibawahnya.

    Rig itu didorong sedikit keluar dari kakinya agar bisa ditaruh diatas anjungandan bisa maju mundur atau kesamping sedikit untuk ditepatkan berada diatassumur yang akan dibor. Selama penempatan ini tetap akan diawasi oleh petugasasuransi.

    Rig ini ada yang lengkap dengan tempat menginap (quarters) yang biasanya

    dekat helideck (disebur self contained). Ada pula yang ada rig atau kapaldisebelahnya dan disebut tender .

    Jack up akan dinaikkan ke suatu kapal/barge  kalau jaraknya jauh, tetapi bisaditarik kapal kalau jaraknya dekat.Kecepatan di towed adalah 2-3 knots, tetapi dengan dinaikkan kapal khusus tsb

    bisa 6 – 8 knots.

    1 knots=1.875 miles laut/hour

    BOP biasanya diletakkan (dibawah) rig jadi tidak dibawah air

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    30/172

    BOP biasanya diletakkan (dibawah) rig jadi tidak dibawah air.

    Kalau terjadi blow out biasanya rig seperti ini tidak akan sempat lari, karenapenempatan BOP di rig lebih memudahkan operator.

    Adanya gelombang laut biasanya tidak akan berpengaruh banyak di pemboran karena tidak banyak bergerak.

    Jack up dan jack down perlu dilakukan pada saat laut tenang (gelombang

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    31/172

    Pada unit ini sewanya mahal (sekitar $40,000/hari pada 1999 unitnyasaja) sehingga akan menyebabkan:

    1. Penggunaan top drive untuk mempercepat penggantianpipa.

    2. Bit yang agak rusak langsung dibuang.

    3. Waktu akan penting sehingga otomatisasi ataupercepatan operasi dianjurkan.

    4. Peralatan biasanya berupa skid misalnya pompa semen,

    logging dll yang didarat biasanya diatas truk.

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    32/172

      Pada Operasinya akan sedikit berbeda dengan di darat antara lain:

    1. Operasi dan logistik bisa lebih terganggu oleh cuaca.

    2. Lebih berhati-hati terhadap kick(misalnya mempersiapkan barite

    plug,BOP maupun alat kontrol ganda)

    3. Mengadakan latihan kebakaran setiap 2 minggu.

    4. Dasar fluida untuk lumpur, completion dan semen adalah airlaut.

    5. Logging terpaksa dilakukan tidak menggunakan Spontaneous

    Potential tetapi lebih bergantung pada Gamma ray, kalaufluida dasarnya air laut

    6. Gradient rekah bisa turun sampai 0.7 psi/ft di laut.

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    33/172

    7. Sering dilakukan untuk pemboran directional/horizontal

    8. Rig move adalah tanggung jawab orang khusus, bukan drilling

    operator.

    9. Tempat sempit sehingga casing dll sering harus ditaruh di kapal.

    10. Selalu ada kran untuk menaik-turunkan barang dari/ke kapal.

    11. Kapal diharapkan mempunyai pompa untuk menaikkan cairan ke rig.

    Diluar hal-hal ini, operasinya hampir sama kecuali tentu saja ada pipa

    naik dari dasar laut ke rig (conductor casing di “drive” pakai palu ke

    mud line vs. ke tanah dan selanjutnya operasi sama dengan rig darat).

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    34/172

      2.3. Drill Ship Rig :Mast atau derrick berada diatas kapal,sehingga lebih efficient

    untuk move dan tidak bergantung pada kedalaman laut.

    Kerugian dari Drill ship ialah tidak stabil pada laut lepas yangberombak. Untuk menstabilkan posisi ,kapal dilengkapi denganThruster.

    Drill ship rig biasanya digunakan untuk Wild cat dan developmentdrilling

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    35/172

    Gambar : Drillship Rig

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    36/172

    2.4. Tender Supported Rig :

    Mast atau derrick akan diangkat dan di install pada platformproduction permanent yang berada pada laut yang dangkal.

    Tender supported rig pada umumnya dipergunakan untuk work overdan semua facility mempergunakan atau diletakkan di barge.

    Gambar Tender Supported Rig

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    37/172

    2.5. Semi Submersible Rig :

    Rig atau derrick diletakan diatas structure yang mem pergunakansystem balancing sehingga rig tersebut dapat digunakan pada laut

    dalam.Semi submarsible rig dilengkapi dengan propeller sehingga rigtersebut dapat moving jarak dekat tanpa mempergunakan kapal bantu(tug boat dll).

    2.6. Permanent Platform Rig:Rig atau derrick diletakan pada platform untuk selama nya(parmanent) dan rig tersebut pada umumnya tidak didapat diIndonesia.

    Permanent platform rig banyak didapat di laut utara atau daerahAmerika Utara dimana sering terjadi salju sehingga tidak efficient

    untuk moving.

    Pemboran Dengan Semi-Submersible.

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    38/172

    g

    Submersible biasanya terbatas untuk laut 300 – 2000’.Pemboran dengan semi submersible hampir sama dengan jack up, hanya karenaia bisa terkena gelombang laut, maka diberi mooring (jangkar) lebih dari satu.Pada drill string terpaksa dipasang alat Drill String Compensator (DSC) yang

    memberi respons pada gerakan naik turun kapalnya.

    Gambar : Memperlihatkan satu Submersible

    Semi submersible rig dibuat setelah berpengalaman dengan submersible. Bahkan

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    39/172

    g g gbeberapa semisubmersible ada yang bisa bekerja dengan berpijak didasar laut.Keuntungan semisubmersible adalah rignya stabil terhadap posisi.

    Roll, pitch, heave (gerakan arus dari segala arah) adalah minimum karena bagian

    yang berada dipermukaan air sedikit.

    Kerugiannya adalah karena tergantung pada bouyancy, maka beban yangditanggungnya harus disesuaikan dengan kapasitasnya bouyancynya.

    Suatu semi submersible dengan 4 kolom tiang berdiameter 50’ akan

    memindahkan air 62 ton untuk setiap displacement kolomnya.

    Untuk 400 ft panjang dengan 60 ft lebar akan memindahkan air 756 ton disetiapkakinya. Karena bebannya variabel, maka agar kedalamannya konstant di kaki-kakinya bisa diisi air untuk ballast dan dikeluarkan bila beban diatasnyameningkat.

    Rig ini bisa membor maksimum pada 1000’-3500’ kedalaman laut.Pada saat inisedangDiadakan riset di 6000 ft dengan special mooring system.

    Gambar di bawah menunjukkan sistim mooring dari semisubmersible rig agar

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    40/172

    Gambar : System Mooring (Jangkar)

    tidak mudah terbawa arus.

    Pada sistim ini agar tidak terjadi goncangan besar maka beberapa ft dibawahstrukturnya dibuat membesar. Pada rig seperti ini BOP dipasang didasar laut dan

    digunakan untuk produksi dimana wellhead adalah subsea juga.

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    41/172

    Gambar : Istilah Gerakan di Kapal

    Sterns,buritan

    Haluan,head

    portside

    Starboard side

     Drill Ship

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    42/172

    Drill ship mudah pindah untuk jarak jauh dan kapasitasnya storage (gudang)besar , sehingga supply tidak usah terlampau sering.

    Drill ships ini bisa lebih besar dari semi submersible dan lebih cepat.

    Juga dia bisa lewat kanal seperti terusan Suez atau Panama  sehingga bisamudah pindah-pindah keseluruh dunia.

    Misalnya kalau dari Gulf Mexico ke West Coast lewat Panama Canal 4500miles, sedangkan kalau memutar di Argentina Selatan (Cape Horn) bisa 15,000miles.

    Kecepatan ships ini 12- 13 knots  dan semi submersible hanya 8  –  9 knots.Tetapi bentuk drill ship menyebabkan sensitive terhadap gerakan laut seperti

    pitch, roll dan heave (Gambar di depan )

    http://petroleum-zone.blogspot.com/2010/04/komponen-rig.htmlhttp://petroleum-zone.blogspot.com/2010/04/komponen-rig.htmlhttp://petroleum-zone.blogspot.com/2010/04/komponen-rig.htmlhttp://petroleum-zone.blogspot.com/2010/04/komponen-rig.html

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    43/172

    Komponen Rig 

    Komponen rig dapat digolongkan menjadi lima bagian besar :

    1. Hoisting system :Fungsi utamanya menurunkan dan menaikkan tubular (pipapemboran, peralatan completion atau pipa produksi) masuk-keluar lubang sumur. Menara rig (mast atau derrick)termasuk dalam sistem ini.

    2. Rotary system : berfungsi untuk memutarkan pipa-pipa tersebut di dalamsumur. Pada pemboran konvensional, pipa pemboran (drillstrings) memutar mata-bor (drill bit) untuk menggali sumur.

    3. Circulation system :

    Untuk mensirkulasikan fluida pemboran keluar masuk sumurdan menjaga agar properti lumpur seperti yang diinginkan.Sistem ini meliputi :

    - Pompa tekanan tinggi untuk memompakan lumpur keluar

    masuk-sumur dan pompa tekanan rendah untuk

    mensirkulasikannya di permukaan,

    - Peralatan untuk mengkondisikan lumpur:

    http://petroleum-zone.blogspot.com/2010/04/komponen-rig.htmlhttp://petroleum-zone.blogspot.com/2010/04/komponen-rig.htmlhttp://petroleum-zone.blogspot.com/2010/04/komponen-rig.htmlhttp://petroleum-zone.blogspot.com/2010/04/komponen-rig.html

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    44/172

      a) Shale shaker berfungsi untuk memisahkan solid hasil pemboran(cutting) dari lumpur;

    b) Desander untuk memisahkan pasir;

    c) Degasser untuk mengeluarkan gas,d) Desilter untuk memisahkan partikel solid berukuran kecil, dsb.

    4. Blowout prevention system : peralatan untuk mencegah blowout

    (meledaknya sumur di permukaan akibat tekanan tinggi dari

    dalam sumur). Yang utama adalah BOP (Blow Out Preventer)

    yang tersusun atas beberapa stack dan dipasang di kepala

    sumur (wellhead).

    5. Power system : yaitu sumber tenaga untuk menggerakan semua

    sistem di atas dan juga untuk suplai listrik.

    Sebagai sumber tenaga, biasanya digunakan mesin diesel

    berkapasitas besar.

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    45/172

    Gambar : Drilling rig

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    46/172

    Gambar : Drilling rig dan formasi geologi

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    47/172

    1. HOISTING SYSTEM

    • 1. Hoisting system : fungsi utamanya menurunkan dan menaikkantubular (pipa pemboran, peralatan completion atau pipa produksi)masuk-keluar lubang sumur. Menara rig (mast atau derrick)termasuk dalam sistem ini.

    Hoisting system terdiri atas :

    Mast Substructure /carrierDraw workCrown block Traveling block Top DriveHook Elevator LinkDead anchor

    BLOCK ASSEMBLY

    http://maxwin%28%29/

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    48/172

    Drilling line

    Monkey board

    Travelling Block

    Locking Device

    Prime MoverRig Carrier

    Dog house

    Substructure

    Crown Block

    Upper Mast

    Lower Mast

    Gambar : Bagian hoisting system

    http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    49/172

    MENARA (MAST / DERRICK / HOIST)

    Menara adalah susunan struktur baja yang berdiri di atas carrier dan didirikan

    dengan memakai hydraulic jack.

    Fungsi Menara adalah tempat / ruang vertikal untuk menggantung peralatanpengangkat dan menyokong sistim putar dalam kerja ulang sumur

    dengan menyediakan peralatan yang sesuai dan wilayah kerja yang

    dibutuhkan untuk mengangkat, menurunkan dan menggatung beban

    yang sedemikian rupa yang ditimbulkan oleh sistim putar.

    Menara dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

    1. Conventional / Standard Derrick tidak dapat dipasang sebagai

    1 unit tetapi bagian per bagian. Jarang dipakai lagi

    2. Portable Skid type Mast.

    Terdiri dari bagian bagian yang diikat satu sama lain dengan di las ataudisekrup dan dipasang sebagai satu unit penuh

    3. Mobile/Trailer type Mast.

    Menara ini dibuat untuk dapat dipakai dengan cepat dan mudah

    sehingga dilengkapi dengan roda roda yang dapat ditarik atau bergerak

    sendiri.

    Pemilihan ukuran menara/derrick

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    50/172

    Pemilihan ukuran menara/derrick.

    Tergantung pada :

    1. Beban compressive maksimal yg mungkin terjadi, termasuk

    beban casingrumus : Fd = n+2 x W, di mana Fd = beban compressive total

    2 n = jml total tali yg melalui travelling

    block (dan menahan beban W )

    W = beban hook

    Jadi beban derrick selalu lebih besar dari beban hook dengan faktor n + 2n

    Karena adanya 2 tali ( drawwork & dead line anchor) tambahan yg menarik

    ke bawah.

    Selama pengangkatan ( hoisting) berlaku :

    VL

     = n. Vh

    ; di mana VL

    = kecep. Tali pada draw work

    Vh = kecep. hook

    ( lihat gb di hal. Berikut ini )

    2.  Kecepatan angin.

    Sangat mempengaruhi kekuatan menara apalagi bila pipa bersender ke

    menara ( pipe set back). Ini kondisi terburuk.

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    51/172

    Gambar : Schmatic block and tackle pada rotary rig

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    52/172

      Dengan tinggi menara 140, 147 & 189 ft ;- dengan pipe set back, kecep = 75 mph ;

    - tanpa pipe set back, kecep = 115 mph.

    Beban angin dihitung dg rumus : P = 0.004 V2

    di mana : P = beban angin (wind load), lb/ft2

    V = kecep angin, mph

    • Tinggi menara.

    Utk eff yang baik diambil patokan tinggi standpipe = 3 joint pipa maks ± 30 m

    4. Luas dan tinggi lantai bor ( substructure )

    Lantai bor berbentuk bujur sangkar atau segi 4 sedangkan pjg sisi dantingginya disesuaikan dg menara.

    Hal ini dapat dilihat pada tabel di halaman berikut ini.

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    53/172

    Ukuran menara

    Tinggi menara Sisi lantai bor Tinggi lantai bor

    91’ ; 122’ 

    136’ 

    24’ (7.31 m) 

    26’ (7.92 m) 

    136’;140’;147’  30’ (9.14 m)  7’3”(2.20 m); 10’ (3.05

    m); 14’ (4.26 m) 

    189 ‘  37’6” (11.43 m)  14’ (4.26 m) 

    7’3” (2.20 m) 

    Tinggi lantai bor ( substructure ) sangat penting, karena

    1. Berpengaruh terhadap jenis dan susunan BOP ( BOP stack) yg dipakai

    2. Pengukuran kedalaman sumur yang akan dimulai , selalu diukur dari

    lantai bor

    3. Pengukuran kedalaman sumur pada saat produksi, selalu dimulai dari

    bottom flange

    Klasifikasi unit pemboran

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    54/172

    Klasifikasi unit pemboran

    Kemampuan unit pemboran dinyatakan dalam

    kedalaman ukuran DP ( 4½”,3½” atau 2 7/8” ).

    Secara umum dibagi dalam :

    1. Unit ringan : untuk membor spi 1200 m

    2. Unit sedang : untuk membor dari 1200 – 2500m

    3. Unit berat : untuk membor dari 2500 – 4000 m

    4. Unit berat sekali : untuk membor > 4000 m

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    55/172

    Gambar : Skema hoisting system pada peralatan pemboran

    Jumper bar

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    56/172

    Jumper bar

    Crown block shaft

    Crown block sheaves

    Crown blockFrame work

    Drilling line

    Gambar : Crown Block

    CROWN BLOCK

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    57/172

    • CROWN BLOCK

    Crown Block adalah serangkaian katrol yang ditempatkan di atas

    menara dalam sebuah kerangka kerja ( pagar ).

    Tali bor ( drilling line ) disematkan di atas katrol crown block dan di

    bawah katrol traveling block, ini dilakukan supaya sistem

    pengangkat berjalan.

    Fungsi crown block adalah sebagai peralatan pengangkat yang

    dibutuhkan untuk mengangkat, menurunkan dan meggantung beban

    yang sedemikian rupa yang ditimbulkan oleh sistim putar.

    Katrol crown block dibagi atas rangkaian utama untuk katrol drilling

    line, katrol fast line dan katrol untuk tali mati ( dead line anchor ).

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    58/172

    MONKEY BOARD

    Locking device

    Guy line

    Monkey board

    MONKEY BOARD

    Monkey Board adalah sebuah lantai kerja diikatkan di samping menara di atas

    lantai kerja / lantai rig, dimana derrickman dan rak tempat pipa ( string ) berdiri

    selama operasi berlangsung

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    59/172

    Locking device

    LOCKING DEVICELocking Device adalah pengunci antara Upper Mast (menara bagian atas)dengan Lower Mast (menara bagian bawah)

    T lli bl k

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    60/172

    Travelling block

    Housing protects(protect sheaves)

    Safety latch for Hook &Swivel Bail

    Hook

    Sheaves

    TRAVELING BLOCKSederetan dari katrol dimana tali bor ( drilling line ) disematkan langsung secaraberulang. Sehingga traveling block dapat berjalan naik dan turun pada saat

    digantung di bawah crown block dan di atas lantai kerja.

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    61/172

      HOOK• Hook adalah sebuah kait besar ditempatkan di bawah traveling

    block di mana swivel dan batang bor digantung selama operasi.

    • Fungsi traveling block adalah sebagai peralatan pengangkat yangdibutuhkan untuk mengangkat, menurunkan dan menggantung

    beban yang sedemikian rupa yang ditimbulkan oleh sistim putar.

    LINK ELEVATORLink Elevator adalah peralatan yang bentuknya seperti kaca mata yang diikatkan disamping kait di bawah traveling block.Fungsi link elevator adalah tempat menggantung elevator yang dibutuhkan untuk

    mengangkat dan menurunkan batang bor.

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    62/172

    ELEVATOR

    Gambar Casing Elevator   Gambar Elevator DP

    ELEVATORElevator adalah peralatan yang bentuknya sangat kasar sebagai pengapit yangbekerja berat yang memegang pipa bor atau tubing pada batangnya sehinggamereka ( pipa bor atau tubing ) dapat diturunkan ke dalam lobang atau ditarik daridalam lobang sumur. Elevator digantungkan di link elevator yang diikatkan disamping traveling block.

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    63/172

    Gambar : Posisi elevator pada saat tidak bekerja dan saat bekerja

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    64/172

    http://wopen%2819%2C0%29/

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    65/172

     

    Hydraulic brake system

    Drawwork housing

    Drilling line

    Main drum

    Crown “O” Matic 

    Sand line dr um

    Prime mover

    Drawwork adalah komponen pengangkat utama yang kuat yang ditempatkan di

    http://wopen%2819%2C0%29/http://wopen%2819%2C0%29/http://wopen%2819%2C0%29/http://wopen%2819%2C0%29/http://wopen%2819%2C0%29/

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    66/172

      Drawwork adalah komponen pengangkat utama, yang kuat yang ditempatkan diatas rig carrier.

    Fungsi drawwork adalah

    - Sebagai peralatan pengangkat yang dibutuhkan untuk mengangkat,

    menurunkan dan menggantung beban yang sedemikian rupa yang ditimbulkan

    oleh sistim putar termasuk round trip DP,DC atau casing.

    - Untuk memindahkan tenaga dari penggerak utama ke peralatan pengangkat

    dan peralatan putar selama operasi berlangsung

    - Tempat atau rumah dari drilling line

    Besar HP yang dihasilkan drawwork utk pengangkatan adalah :

    HP = W x Vh X 1/e , di mana : Vh = kecep.pengangkatan traveling block,ft/mnt

    33000 33000 = ft-lb/menit per HP

    e = eff. drawwork

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    67/172

    PRIME MOVER (Engines)Prime Mover adalah tenaga penggerak utama untuk mendistribusikan tenaga untuk

    mengoperasikan komponen peralatan rig workover.Prime mover di tempatkan di atas rig carrier dekat drawwork digunakan jugasebagai tenaga penggerak mobile.

    PRIME MOVER

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    68/172

    Gambar Suatu Sistim Top Drive

    TOP DRIVE adalah peralatan tambahan yangberfungsi sebagai pemutar batang bor dan

    digunakan untuk menggantikan fungsi Rotarytable. (tetapi rotary table masih ada).Dg pemakaian top drive, kita tidak memakaiKelly lagi.

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    69/172

     DRILLING LINE (KABEL PEMBORAN)

    Drilling line : Tali kawat baja yang

    berfungsi menghubungkan semua

    komponen dalam hoisting system. Tali inidililitkan secara bergantian melalui katrol

    pada crown block dan traveling block

    kemudian digulung pada rotating drawwork

    drum (Gambar ).

    Drilling line menghubungkan drawwork

    dan dead line anchor.

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    70/172

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    71/172

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    72/172

    GAMBAR WIRE ROPE

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    73/172

    CORE

    STRAND,ADA 6

    WIREADA 19

    BAGIAN BAGIAN WIRE ROPE

    MACAM MACAM WIRE ROPE

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    74/172

    MACAM MACAM WIRE ROPE

    CORE

    1. FIBRE CORE : bahan terbuat dari

    serabut,serat sisal dan bahan karung

    2. WIRE ROPE CORE : bahan terbuat dari

    kawat ( WIRE ) yg dijalin.

    a. IWRC ( Independent Wire Rope Core ) Corenya

    masih merupakan anyaman dr 6 buah STRAND

    dg 1 INTI didalamnyab. WSR ( Wire Strand Core ) : Core terdiri 1 buah

    STRAND saja.

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    75/172

    KONTRUKSI STRAND

    FILLER : dalam setiap STRAND terdapat 25 buah WIRE dg susunan 1-6-6-12 dimana1 inti dibagian tengah ; 6 wire dg diameter sama mengelilingi INTI sbg lapisan kedua;6 wire dg diameter lebih kecil di sela sela lapisan kedua ; 12 wire dibagian terluarMengelilingi lapisan kedua

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    76/172

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    77/172

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    78/172

    Salah satu jenis dari drilling line adalah wire rope. Wire

    rope dibuat dari carbon steel yang didinginkan dengan

    cepat dan mempunyai variasi ukuran dan kekuatan (lihat

    Tabel 4.3)

     API mengklasifikasikan ukuran wire rope sebagai berikut

    :

    Extra Improved Plow Steel (EIPS)

    Improved Plow Steel (IPS)

    Plow Steel (PS)

    Mild Plow Steel (MPS)

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    79/172

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    80/172

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    81/172

    •  Abbreviation:

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    82/172

    WS : Warrington Seale

    S : SealeFW : Filler wire

    PS : Plow steel

    IPS : Improved plow steel

    EIPS : Extra improved plow steel

    PF : Preformed

    NPF : Nonpreformed

    RL : Right layLL : Left lay

    FC : Fiber core

    IWRC : Independent wire rope core

    Ini yg sering digunakanUntuk Drilling line

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    83/172

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    84/172

    Sebagai contoh, kekuatan nominal dari kawat ukuran 1 3/8 ", 6 x 37 untuk jenisEIPS adalah 192.000 lb.Sebagai contoh, kekuatan nominal dari kawat ukuran 3 ½ ", 6 x 37 untuk jenisEIPS adalah 982.000 lb.

    Si i P l P ( R )

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    85/172

    Sistim Peralatan Putar ( Rotary system )

    Merupakan rangkaian peralatan yang digunakan utk meneruskan putaran darisumber pemutar ke bit.

    Sumber tenaga putar adl Prime Mover yg kemudian diteruskan ke meja putar. Mejaputar akan memutar kelly yang akhirnya akan memutar rangkaian pipa bor danbit.

    Sekg kita memakai Top Drive yg akan memutar pipa bor dan bit.

    Peralatannya adalah : swivel, kelly, rotary table dan drill string

    Gambar Swivel

    Pin

    Swivel bailGoose neck

    Bonnet

    Housing swivel

    Rotary swivel stem

    KELLY

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    86/172

    KELLY

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    87/172

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    88/172

     ROTARY TABLE

    Rotary Table adalah peralatan yang bentuknya sangat kasar dan merupakanalat putar yang sangat kuat diletakkan pada rig floor dan digerakkan olehdrawwork.

    Fungsi Rotary Table adalah sebagai pemutar batang bor selama operasi.jugasebagai pemegang atau penggantung batang bor pada saat menambah ataumencabut.

    Pemilihan rotary table tergantung :

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    89/172

    1. Besarnya diameter bit maks yang akan digunakan.

    2. Besarnya beban di atas rotary table

    DRILL STRINGTerdiri dari DP, DC dan bit

    Fungsi : 1. meneruskan putaran dari RT ke bit

    2. meneruskan aliran lumpur bor ke bit

    3. memberikan beban pada bit, terutama DC

    Panjang pipa bor dibagi menjadi 3 yaitu :

    1. R 1 dengan panjang antara 16 – 25 ft

    2. R 2 dengan panjang antara 25 – 34 ft

    3. R 3 dengan panjang antara 34 – 45 ft atau lebih dari 34 ft.

    Dipandang dari pembuatannya, DP dibagi menjadi :

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    90/172

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    91/172

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    92/172

    Gambar Drill Collar

    BIT ( PAHAT )

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    93/172

    BIT ( PAHAT )

    Merupakan alat untuk membor lapisanformasi.

    Dibedakan menjadi 3 yaitu :

    1. DRAG BIT

    2. ROLLING CUTTER BIT

    3. DIAMOND BIT

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    94/172

    Gambar bit : Drag bit

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    95/172

    Gambar bit : Rolling Cutter (kanan) dan PDC (kiri)

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    96/172

    DRAG BIT

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    97/172

    DRAG BIT

    • .Keuntungan bit ini adalah :ROP yang tinggi.

    Umur yang panjang dalam soft formation.

    • Kerugiannya adalah :

    Memberikan torque yang tinggi.

    Cenderung membuat lubang yang berbelok.

    Pada formasi shale, sering terjadi balling

    (dilapisi padatan).

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    98/172

    ROLLING CUTTER BIT

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    99/172

    ROLLING CUTTER BITRolling cutter bit adalah bit yang mempunyai kerucut-kerucut (cone)

    yang berputar untuk menghancurkan batuan. Bit ini pertama kali dibuatdengan 2 cone.

    Barulah pada permulaan tahun 1930 dibuat bit dengan 3 cone (three

    cone bit) yang mempunyai cutter untuk berbagai variasi formasi dari

    yang lunak sampai keras.

    Tipe dari rolling cutter bit dibagi menjadi :

    1) Milled tooth cutter bit.

    Gigi milled tooth bit dibuat dengan me-milling baja hingga berbentukkerucut. Milled tooth bit didesain untuk formasi lunak, biasanya dilapisi

    dengan material yang kuat seperti tungsten carbide.Milled tooth bit

    yang digunakan untuk membor formasi keras dibuat dengan proses

    khusus dan pemanasan (heat treating).

    2)Tungsten carbide insert bit

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    100/172

    ) g

    Gigi bit ini dibuat dari tungsten carbide kemudian ditekandalam mesin yang mempunyai lubang berbentuk cone.

    Untuk membor formasi yang lunak digunakan tungsten

    carbide yang bergigi panjang dan ujungnya berbentuk pahat(chisel-shape end)

    Sedangkan untuk formasi yang lebih keras digunakan

    tungsten carbide yang bergigi pendek dan ujungnyaberbentuk hemispherical.

    Bit ini biasanya disebut button bits.

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    101/172

    2. Klasifikasi standarisasi/IADC

    (International Association of DrillingContractor).

    • Sistem: 3 digit code

    • Huruf D sebelum angka: Diamond• Digit I: angka seri bit:

    - D1 – D5 : Diamond & PCD bit

    - D7 – D9 : Diamond core & PCD

    • Digit II: angka tipe

    - 0 : PCD drag bit- 1 – 4 : klasifikasi kekerasan, dari lemah sampai keras.

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    102/172

    Untuk diamond & PCD drag bit ada 8 standar

    bentuk dan profil: (Gambar 30A)

    1. Step type profile

    2. Long type taper profile

    3. Short taper profile

    4. Non-taper profile

    5. Down-hole motor type

    6. Side track type

    7. Oil base type

    8. Core ejector type

    9. Dipersiapkan untuk bentuk dan profil khusus

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    103/172

    Diamond Cutter & PCD Drag Bit 

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    104/172

    Untuk jenis Roling Cutter bit ada 8 standar

    bentuk dan profile:1. Standard rolling cutter bit (jet/regular)

    2. T-shaped heel teeth

    3. Extra-insert teeth

    4. Sealed roller bearing5. Kombinasi (3) dan (4)

    6. Sealed friction bearing

    7. Kombinasi (3) dan (6)

    8. Untuk pemboran berarah (directional)

    9. Dipersiapkan untuk bentuk dan profil khusus

    Tabel 1 IADC Diamond dan PCD Drill Bit

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    105/172

    Manufacture: American Coldset

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    106/172

    Manufacture: Christensen

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    107/172

    Manufacture: Dowdco

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    108/172

    Manufacture: NL Hycalog

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    109/172

     

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    110/172

     

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    111/172

     

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    112/172

     

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    113/172

     

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    114/172

     

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    115/172

     

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    116/172

     

    SISTIM PERALATAN SIRKULASI

    (CIRCULATION SYSTEM)

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    117/172

    (CIRCULATION SYSTEM)

    Terdiri atas :1. Mud pump / slush pump – pompa lumpur

    2. Standpipe

    3. Rotary hose

    1. Mud Pump.Fungsi : mensirkulasikan lumpur bor pada tek dan vol tertentu sesuai

    yg diinginkan

    Terdiri dari 2 tipe yaitu :1. Pompa piston /plunger : lebih banyak dipakai dg double acting

    & duplex

    2. Pompa centrifugal

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    118/172

    Gambar : Mud pump / slush pump

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    119/172

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    120/172

    Gambar : Standpipe

     G b M d t k

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    121/172

    Gambar : Mud tank

    Gambar : Mud agitator

    Mud Agitator adalah untukmengaduk lumpur sesuai dgkebutuhan. Pengadukan ini utkmembantu mencegahpegendapan bahan pemberat didalam cairan pemboran

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    122/172

    Gambar : Shale shaker Gambar : Desander

    Gambar : Desilter Gambar : Degasser

    M d G S t di k

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    123/172

    Gambar : Mud & gas separator

    Mud Gas Separator digunakanuntuk memisahkan gas yang mudahterbakar, beracun dari area rig yang

    masuk dari drilling fluid sebelumdikembalikan ke degasser.

    Gambar : Mud Hopper

    Mud Hopper digunakan untukmemasukkan material padat saatpembuatan drilling fluid pada mud pit.

    PERALATAN TAMBAHAN

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    124/172

    PERALATAN TAMBAHAN

    WEIGHT INDICATOR

    PANEL INSTRUMENCONSOLE’S

    GAUGES

    Gambar : Drilling instrumen

    Pada Driiling Instrument terdapat indicator utama antara lain :

    W i ht I di t di k t k t k b t d ill t d b t

    http://wopen%280%2C0%29/

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    125/172

    Weight Indicator : digunakan untuk menentukan berat drill stem dan beratyang diterima bit. Titik ukur dari Dead Line Anchor

    Tong Torque Indicator : untuk menentukan besarnya torque tarikan yangditeruskan Cat Head. Titik ukur dari tong

    Rotary Torque Indicator : untuk menetukan besarnya torque yangditerima rotary table. Titik ukur dari rotary Drive Chain

    Rotary Tachometer : menentukan kecepatan putar. Titik ukur padaDrawwork atau Rotary Drive.

    Mud Pump Pressure : untuk mengukur tekanan di dalam pipa. Titik ukurpada mud pump discharge manifold dan stand pipe

    Mud Pump Stroke Indicator : untuk mengetahui jumlah stroke per detikyang dipompa mud pump per menit. Titik ukur pada mud pump.

    http://wopen%281%2C0%29/

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    126/172

    Gambar : Driller’s console 

    Gambar : Drilling recorder

    Tempat driller bekerja sambil mengamatiparameter pemboran

    Tempat recording ROP, bit time, gasmonitor dan trip time

    http://wopen%281%2C0%29/

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    127/172

    Pada Pumping Operation, alatalat yang dibutuhkan adalah :

    1. MUD PUMP2. ENGINE

    3. MUD TANK

    4. HOSE

    5. ALAT ALAT BANTU MUD

    PUMP 127

    I. MACAM MACAM POMPA

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    128/172

    LUMPUR :

    1. RECIPROCATING PUMP ( POMPA

    TORAK/PISTON/PLUNGER )

    Dimana pemindahan fluida dapat terjadikarena gerak isap/tekan oleh piston / torak /

    plunger

    2. CENTRIFUGAL PUMP

    Dimana pemindahan fluida dapat terjadi

    karena putaran IMPELLER/SUDU SUDU128

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    129/172

    CARA KERJA POMPATORAK

    DIBEDAKAN MENJADI 2 YAITU :1. SINGLE ACTING

    2. DOUBLE ACTING

    129

    1 SINGLE ACTING : berarti

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    130/172

    1.SINGLE ACTING : berarti

    setiap 1 kali langkah kerja(langkah isap & tekan hanya

    memberikan 1 kali debit

    (flow rate).

    Hal ini dapat dilihat pada

    gambar di halaman sebelah

    130

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    131/172

      Gambar : Cara kerja single acting

    Double Acting

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    132/172

    Double Actingberarti setiap 1 kali langkah kerja ( langkah isap

    dan tekan ) memberikan 2 kali debit atau hasil

    pemompaan / flowrate, walaupun hasil

    pemompaan pada saat langkah ISAP lebih

    kecil dari langkah TEKAN, yang disebabkan

    adanya volume piston rod. 

    Hal ini dapat dilihat pada gambar di

    halaman sebelah

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    133/172

      Gambar : Cara kerja Double Acting

    Pada langkah TEKAN :

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    134/172

    Discharge valve 1 - tertutup

    Discharge valve 2 - terbukaSuction valve 1 - terbuka

    Suction valve 2 - tertutup

    Pada langkah ISAP :

    Discharge valve 1 - terbuka

    Discharge valve 2 - tertutupSuction valve 1 - tertutup

    Suction valve 2 - terbuka

    134

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    135/172

     Dalam pemboran, pompa yang

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    136/172

    sering digunakan adalah :

    1. DUPLEX DOUBLE ACTING

     Artinya pompa tersebut mempunyai 2 linerdan bekerja secara DOUBLE ACTING

    2. TRIPLEX SINGLE ACTING Artinya pompa tersebut mempunyai 3 liner

    dan bekerja secara SINGLE ACTING136

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    137/172

    Gambar : Skema Simplex Single Acting

    Pump

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    138/172

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    139/172

    Gambar : Skema Simplex Double Acting Pump

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    140/172

    BAGIAN BAGIAN MUD PUMP

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    141/172

    :

    1. POWER END

    2. FLUID END

    141

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    142/172

    POWER END : bagian pompayang menimbulkan/memberikan

    tenaga gerak mekanis

    Pada Power End ini, alat yang

    sering rusak adalahEXTENSION ROD.

    142

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    143/172

    143Gambar : POWER END

     

    FLUID END : bagian pompa yang

    menimbulkan/memberikan

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    144/172

    menimbulkan/memberikan

    tenaga hidrolis.

    Pada Fluid End , alat yang sering rusak adalah :

    1. LINER

    2. LINER PACKING

    3. ROD PACKING

    4. PISTON ROD

    5. PISTON

    6. VALVE ( DISCHARGE & SUCTION )

    7 VALVE SEAT ( DISCHARGE & SUCTION )

    144

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    145/172

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    146/172

    146Gambar : Bagian Fluid End yang sering rusak secara gambar teknik

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    147/172

    II. MUD TANK :

    Berfungsi sebagai :1. Menampung lumpur bor atau fluida

    pemboran

    2. Menunjukkan adanya perubahanvolume cairan yang kembali dari

    sumur147

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    148/172

    PERLENGKAPAN MUDTANK :

    1. MUD MIXER2. MUD GUN

    3. GATE VALVE

    4. BUTTERFLY VALVE5. PLUG VALVE

    148

    III ALAT ALAT BANTU PADA

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    149/172

    III. ALAT ALAT BANTU PADA

    MUD PUMP :

    1) PULSATION DAMPENER

    2) SAFETY VALVE

    3) STRAINER

    4) PRESSURE GAUGE5) PUMP STROKE INDICATOR

    149

    PULSATION DAMPENER

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    150/172

     PULSATION DAMPENER

     Adalah alat yang berfungsi untuk

    meredam fluktuasi aliran fluida

    sehingga aliran fluida yang

    dipindahkan / dipompakan dapat

    bergerak smooth.

     Alat ini dapat dipasang pada

    DISCHARGE ATAU SUCTIONLINE

    150

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    151/172

    151Gambar : PULSATION DAMPENER

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    152/172

    152Gambar : Hasil perekaman aliran fluida sebelum dan setelah

    memakai Pulsation Dampener

     SAFETY VALVE :

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    153/172

    Adalah katup pengaman agar tekanan kerjapompa tidak dilewati oleh tekanan kerjapada sistim sirkulasi, sehingga dapatmelindungi pompa dari tekanan kerja yangberlebihan.

    Misalkan : tekanan kerja pompa = 5000 psi

    tekanan kerja sistim sirkulasi =3000 psi, maka pressure di SafetyValve di set pada 3500 psi,

    sehingga apabila tekanan kerjasistim sirkulasi melebihi 3500 psiotomatis safety valve me“release” tekanan sehingga

    pompa akan aman

    153

    STRAIN :

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    154/172

      STRAIN :

     Adalah alat untuk menyaring

    fluida yang dipindahkan sehingga

    dapat menghindari penyumbatanyang terjdi baik di dalam pompa

    maupun pada Discharge Line.

     Alat ini dapat dipasang pada awal

    Discharge Line atau awal/akhir

    Suction Line154

    SISTIM PERALATAN PENCEGAH

    SEMBURAN LIAR (BOP SYSTEM)

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    155/172

    SEMBURAN LIAR (BOP SYSTEM)

    Merupakan susunan alat yang dipakai untuk menahantekanan pada saat terjadi semburan liar ( blowout ).

    Persyaratan :

    - mempunyai ukuran tekanan kerja ( WP)

    - Ukuran diameter BOP hrs dpt dilalui casing dan casinghanger juga peralatan yang lain.

    Tekanan kerja ( WP ) harus sama atau lebih besar dari :

    1. Maksimum tekanan permukaan yang harus dihadapi

    2. Kemampuan casing terhadap tekanan bursting

    3. Tekanan pecah formasi di bawah casing shoe

    Tabel : Rating pressure B.O.P

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    156/172

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    157/172

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    158/172

    Gambar : BOP stack arrangement

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    159/172

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    160/172

    Gambar : Anular Preventer

    Pada keadaan tertutup dapat diatur sedemikian rupa sehingga pipa masihdapat melewatinya ( stripping ).Ini perlu bila sewaktu terjadi blowout dan posisi bit jauh di atas lubang bor,bit perlu diturunkan untuk memperbaiki kondisi lumpur bor.

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    161/172

      BLOW OUT PREVENTER SYSTEM

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    162/172

    BLOW OUT PREVENTER SYSTEM

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    163/172

    Annular Preventer

    Pipe Ram Preventer

    Choke/Kill line

    Shear Ram

    Blind Ram

    OPERATION DRILLING ILLUSTRATION

    RUN IN CONDUCTOR PIPE 30’’ or 24’’

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    164/172

    RUN IN CONDUCTOR PIPE

    DRILLINGRUN IN CASING

    CEMENTING

    30’’ or 24’’ 

    17’’ ½ phase 

    13’’ 3/8 casing 

    DRILLING ILLUSTRATION – NEXT PHASE

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    165/172

    DRILLINGWIRELINE LOGGING JOB

    RUN IN CASING

    12-1/4” hole(if any HC recognised)

    9-5/8’’ Casing 

    CEMENTING

    DRILLING ILLUSTRATION – NEXTPHASE

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    166/172

    DRILLING

    WIRELINE LOGGING JOB

    RUN IN CASING

    8.5’’ phase GR/Res

    GR/Neutron/Density

    Pressure Test/Fluid Analysis

    7’’ Liner  

    CEMENTING

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    167/172

    MUDLOGGINGSuatu metode untuk memonitor dan mencatat mud & drilling parameter yang

    dapat digunakan sebagai data awal untuk mendeteksi reservoir/hidrokarbon

    selama pada saat proses pemboran 

    MUDLOGGING SENSORS

    SENSORS

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    168/172

    MUDLOGGING DATA

    REALTIME DATA

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    169/172

    LAGTIME DATA

    - RATE OF PENETRATION

    - WEIGHT ON BIT + WEIGHT ON HOOK

    - STAND PIPE PRESSURE

    - ROTATION PER MINUTE

    - FLOW RATE

    - TORQUE

    - MUD WEIGHT IN

    - MUD TEMP IN

    - GAS 

    - CUTTINGS 

    - MUD WEIGHT OUT

    - MUD TEMP OUT

    CONTOH MASTERLOG

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    170/172

    CONTOH MASTERLOG

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    171/172

    PROSES PEMBUATAN MASTERLOG

  • 8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide

    172/172