Upload
krisna-lembata
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
1/93
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA PERTANIAN
NOMOR : 3614/Kpts/HK.020/L/12/2013
TANGGAL 31 Desember 2013
PEDOMAN PENYELENGARAAN ADMINISTRASI INTELIJEN
BADAN KARANTINA PERTANIAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Badan Karantina Pertanian memiliki tugas melaksanakan
perkarantinaan pertanian dengan salah satu fungsinya melaksanakan
perkarantinaan hewan, tumbuhan dan pengawasan keamanan hayati.
Fungsi tersebut dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Karantina Pertanian yang berada di tempat-tempat pemasukan dan
pengeluaran media pembawa hama dan penyakit hewan karantina,
organisme pengganggu tumbuhan karantina serta pangan segar
(hewan dan tumbuhan), baik antar Negara maupun antar area/pulau
di dalam negeri, baik di pelabuhan laut, bandar udara, pelabuhansungai, pelabuhan penyeberangan, pos lintas batas, mapun kantor
pos.
Dalam melaksanakan perkarantinaan hewan, tumbuhan dan
pengawasan keamanan hayati, UPT Karantina Pertanian berpedoman
pada ketentuan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan
Tumbuhan dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2012 tentang Pangan beserta peraturan pelaksanaannya, mulaiPeraturan Pemerintah sampai pada Peraturan/Keputusan Menteri
serta Petunjuk Pelaksanaan (Juklak), Petunjuk Teknis (Juknis),
pedoman, danStandard Operational Procedure (SOP).
Keberhasilan pelaksanaan perkarantinaan hewan, tumbuhan, dan
pengawasan keamanan hayati, salah satunya ditentukan oleh
kelengkapan, kebenaran, dan keabsahan dokumen persyaratan
administratif dan pelaksanaan tindakan karantina serta pengawasan
keamanan hayati yang sesuai dengan prosedur yang ada. Untuk
membuktikan kebenaran atas persyaratan dan tindakan karantina dan
pengawasan keamanan hayati terhadap pemasukan dan pengeluaran
media pembawa hama dan penyakit hewan karantina (HPHK),
organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK), dan pangan segar
asal tumbuhan (PSAT), baik antar Negara maupun antar area/pulau di
dalam negeri, perlu dilakukan monitoring dan evaluasi, sehingga dapat
dicegah kemungkinan adanya penyimpangan /pelanggaran, baik yang
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
2/93
berkenaan dengan persyaratan maupun tindakan karantina dan
pengawasan keamanan hayati.
1
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
3/93
Berbagai peluang terjadinya penyimpangan/pelanggaran terhadap
persyaratan dan tindakan karantina serta pengawasan keamanan
hayati, disebabkan tidak seimbangnya jumlah petugas dibandingkan
dengan luas dan banyaknya tempat-tempat pemasukan danpengeluaran. Peran Petugas Pengawasan dan Penindakan (Wasdak) di
setiap UPT Karantina Pertanian sangat penting dalam upaya mencegah
terjadinya penyimpangan/pelanggaran terhadap persyaratan dan
tindakan karantina serta pengawasan keamanan hayati, baik melalui
kegiatan preemptif, preventif maupun kegiatan penegakkan hukum
(represif). Dalam rangka mewujudkan peran tersebut, Petugas Wasdak
yang telah memiliki kompetensi sebagai Penyidik Pegawai Negeri Sipil
(PPNS) dan intelijen terbatas, akan melaksanakan tugas dan fungsinya
masing-masing secara proporsional dan professional, dimana hasil
kerja Pelaksana fungsi intelijen di lingkup Badan Karantina Pertanian
akan sangat bermanfaat dan dibutuhkan untuk mendukung kinerja
PPNS dan Pimpinan UPT Karantina Pertanian dalam proses
penegakkan hukum di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan
dan pengawasan keamanan hayati.
Pelaksana fungsi intelijen memiliki tugas mencegah secara dini
terhadap segala kemungkinan terjadinya pelanggaran, mengamankansegala kebijakan pimpinan dan menciptakan kondisi yang kondusif
dalam penyelenggaraan karantina hewan, karantina tumbuhan
tumbuhan, dan pengawasan keamanan hayati. Dalam melaksanakan
tugas tersebut, Pelaksana fungsi intelijen salah satunya
menyelenggarakan fungsi penyelidikan (LIDIK), baik secara terbuka
maupun tertutup untuk mendapatkan informasi atau bahan
keterangan yang akan dilaporkan dalam bentuk produk intelijen
kepada pimpinan/user sebagai bahan pertimbangan pimpinan dalam
mengambil keputusan atau kebijakan di bidang karantina hewan,
karantina tumbuhan dan pengawasan keamanan hayati. Laporan
pelaksana fungsi Intelijen kepada pimpinan/pengguna informasi atau
bahan keterangan yang diperoleh pelaksana fungsi Intelijen, disajikan
dalam bentuk produk intelijen dan dilengkapi administrasi intelijen.
Oleh karena itu, dalam mendukung kinerja Pelaksana fungsi intelijen
Badan Karantina Pertanian, terutama yang berada di UPT Karantina
Pertanian, dipandang perlu tersedianya pedoman penyelenggaraan
administrasi intelijen lingkup Badan Karantina Pertanian berkenaan
dengan pelaksanaan perkarantinaan hewan, karantina tumbuhan dan
pengawasan keamanan hayati.
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
4/93
2
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
5/93
2. Maksud dan Tujuan
2.1. Pedoman ini disusun dengan maksud menyediakan acuan bagi
pelaksana fungsi intelijen Badan Karantina Pertanian.
2.2. Pelaksana fungsi intelijen dapat melaksanakan tugas pokok danfungsinya secara lebih cermat, cepat dan sistematis, dengan
dasar ilmiah dan sesuai peraturan perundang-perundangan
yang berlaku.
2.3. Adanya keseragaman dalam pelaksanaan pelayanan intelijen
Badan Karantina Pertanian.
3. Ruang Lingkup
3.1. Jenis Administrasi dan Produk Intelijen.3.2. Tata Cara Pembuatan Administrasi Dan Produk Intelijen.
3.3. Format administrasi dan produk intelijen.
3.4. Pendistribusian administrasi dan produk intelijen.
3.5. Klasifikasi Administrasi Dan Produk Intelijen.
4. Pengertian Umum
4.1. Badan Karantina Pertanian yang selanjutnya disebut Barantan
adalah unit eselon I Kementerian Pertanian Republik Indonesia
yang mempunyai tugas melaksanakan perkarantinaan
pertanian.
4.2. Pimpinan adalah Kepala Badan Karantina Pertanian, Kepala
Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan,
Kepala Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, Kepala
Bidang Kepatuhan Perkarantinaan.
4.3. Pejabat Wasdak adalah Kepala Bidang/Kepala
Seksi/Koordinator Pengawasan dan Penindakan di Unit
Pelaksana Teknis Karantina Pertanian.
4.4. Ketua Tim Operasional yang selanjutnya disebut Ka. Tim adalah
seseorang yang ditunjuk oleh pimpinan dalam melaksanakan
fungsi dan tugas.
4.5. Ketua Sub Tim yang selanjutnya disebut Ka. Sub Tim adalah
seseorang yang ditunjuk oleh pimpinan dalam melaksanakan
fungsi dan tugas intelijen berdasarkan manajemen operasional.
4.6. Intelijen adalah pengetahuan, organisasi, dan kegiatan yang
terkait dengan perumusan kebijakan, strategi nasional, dan
pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari informasi dan
fakta yang terkumpul melalui metode kerja untuk pendeteksian
dan peringatan dini dalam rangka pencegahan, penangkalan,
dan penanggulangan setiap ancaman terhadap masuk dan
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
6/93
tersebarnya HPHK, OPTK dan PSAT yang berpotensi mengganggu
kelestarian sumberdaya alam hayati dan lingkungan.
3
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
7/93
4.7. Ancaman adalah setiap upaya, pekerjaan, dan tindakan dalam
pemasukan dan pengeluaran media pembawa HPHK/OPTK dan
PSAT serta pengawasan keamanan hayati, yang berpotensi
mengganggu kelestarian sumberdaya alam hayati danlingkungan.
4.8. Pelaksana fungsi Intelijen lingkup Badan Karantina Pertanian
yang selanjutnya disebut Pelaksana fungsi Intelijen adalah
pegawai Barantan yang memiliki kompetensi intelijen dan/atau
mendapat penetapan/perintah pimpinan.
4.9. Data adalah keterangan atau bahan nyata dan benar yang dapat
dijadikan dasar kajian, analisis atau kesimpulan.
4.10. Fakta adalah hal, keadaaan atau peristiwa yang merupakan
kenyataan yang benar-benar ada atau terjadi.
4.11. Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan dan tanda-
tanda yang mengandung nilai, makna dan kesan, baik data,
fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar dan
dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format
sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi secara elektronik ataupun non elektronik.
4.12. Bahan Keterangan yang selanjutnya disingkat baket adalah
tanda-tanda, gejala, fakta, masalah, peristiwa sebagai hasil
usaha mempelajari, mengetahui, menghayati, dengan
menggunakan panca indera tentang suatu situasi dan kondisi.
4.13. Rahasia adalah sifat dari produk intelijen dan administrasi
operasional intelijen yang hanya diselenggarakan oleh petugas
yang kompeten dengan akses yang terbatas hanya kepada
pejabat tertentu guna menghindari kebocoran dan
penyalahgunaan.
4.14. Authentikasi adalah pengesahan pejabat yang berwenang
terhadap produk intelijen yang dihasilkan oleh pelaksana fungsi
intelijen.
4.15. Penyelidikan (investigation) adalah segala usaha,
kegiatan/pekerjaan yang dilakukan secara berencana dan
terarah dalam rangka mencari dan mengumpulkan bahan
keterangan untuk selanjutnya diolah dan disajikan kepadapimpinan agar pimpinan dapat menentukan kebijaksanaan
dengan risiko yang telah diperhitungkan terlebih dahulu di
bidang karantina hewan, karantina tumbuhan dan pengawasan
keamanan hayati.
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
8/93
4
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
9/93
4.16. Kegiatan Intelijen adalah segala usaha, pekerjaan dan kegiatan
yang bersifat rutin sehari-hari, disusun/direncanakan dan
diorganisir sesuai dengan lingkup tugas, wewenang,
tanggungjawab serta struktur organisasi yang telah ditetapkanuntuk menghadapi sasaran-sasaran sepanjang tahun dan
menggunakan logistic serta anggaran yang telah diprogramkan
dengan menyiapkan program kerja dan program kegiatan di
bidang karantina hewan, karantina tumbuhan dan pengawasan
keamanan hayati.
4.17. Operasi Intelijen adalah operasi yang menggunakan kekuatan
Tim intelijen yang disusun dan diorganisir secara khusus guna
dihadapkan kepada penanganan target operasi dalam waktu/daerah tertentu, dengan menggunakan dukungan
administrasi dan logistik serta anggaran tertentu dengan
menyiapkan Unsur-Unsur Utama Keterangan, Rencana
Pengumpulan Bahan Keterangan dan Target Operasi di bidang
karantina hewan, karantina tumbuhan dan pengawasan
keamanan hayati.
4.18. Taktik Penyelidikan adalah kemampuan penyamaran dan
penyesatan dalam mendukung aplikasi teknik penyelidikanmanakala dihadapkan dengan sasaran penyelidikan.
4.19. Teknik Penyelidikan adalah cara-cara pengumpulan bahan
keterangan baik secara terbuka maupun tertutup.
4.20. Teknik Penyelidikan Terbuka adalah cara- pengumpulan bahan
keterangan secara terbuka melalui penelitian, wawancara,
eliciting dan interogasi.
4.21. Teknik Penyelidikan Tertutup adalah cara-cara pengumpulan
bahan keterangan secara tertutup melalui pengamatan,
penggambaran, penjejakan (pembuntutan), peyadapan,
penyusupan dan penyurupan.
4.22. Samaran (cover) adalah bentuk usaha, pekerjaan, kegiatan dan
tindakan yang dilakukan sedemikian rupa, dalam rangka
menutupi jati diri, dan berperan serasi, seirama dalam
lingkungan sasaran.
4.23. Penyesatan (deseption) adalah segala upaya, pekerjaan, kegiatan
dan tindakan yang dilakukan sedemikian rupa untuk
mengelabui/ menyesatkan/mengalihkan sasaran.
4.24. Penelitian (research) adalah cara pengumpulan bahan
keterangan dari media massa, file, atau dokumen yang berkaitan
dengan permasalahan tertentu.
4.25. Wawancara (interview) adalah cara pengumpulan bahan
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
10/93
keterangan melalui bertanya kepada sumber informasi.
5
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
11/93
4.26. Wawancara Tersamar (eliciting) adalah cara memperoleh bahan
keterangan melalui percakapan terselubung.
4.27. Interogasi (interrogation) adalah cara memperoleh bahan
keterangan melalui Tanya jawab langsung dengan carapembicaraan yang dikontrol oleh si penanya.
4.28. Pengamatan (observation) adalah cara mendapatkan bahan
keterangan dan gambaran objek tertentu secara langsung
dengan panca indera dan peralatan khusus intelijen.
4.29. Penggambaran (description) adalah kegiatan melaporkan hasil
pengamatan berupa laporan tertulis, sketsa, foto-foto, dan video.
4.30.
Penyurupan (surreption entry) adalah cara mencari, menemukandan mengumpulkan bahan keterangan dengan memasuki
sesuatu tempat/ruangan/rumah/bangunan gedung tanpa
diketahui sasaran atau orang lain, dan tanpa meninggalkan jejak
atau bekas.
4.31. Penjejakan (surveillance) adalah cara mengumpulkan bahan
keterangan yang dilaksanakan secara dinamis seirama mobilitas
atau pergerakan sasaran yang dilakukan dengan menggunakan
panca indera/dibantu dengan alat elektronik.
4.32. Penyadapan (tapping) adalah cara mengumpulkan bahan
keterangan dengan menggunakan panca indera dan atau
teknologi terhadap komunikasi yang dilakukan oleh sasaran
tanpa memutus komunikasi sasaran.
4.33. Penyusupan (penetration) adalah cara mendapatkan bahan
keterangan dengan menempatkan agen intelijen ke dalam
sasaran.
4.34. Administrasi Intelijen adalah cara-cara penyelenggaraaan
pelaporan (produk) dan pendokumentasian yang berkaitan
dengan pelaksanaan fungsi intelijen yang dilakukan secara
terus-menerus, teratur dan terarah serta terjaga
kerahasiaannya.
4.35. Format Produk Intelijen adalah bentuk pelaporan dari hasil
kegiatan/operasi intelijen berupa intelijen dasar, laporan harian,
laporan harian khusus, laporan informasi, informasi khusus,
laporan atensia, telaahan intelijen dan perkiraan intelijensingkat.
4.36. Format Administrasi Intelijen adalah bentuk administrasi
kegiatan/operasi intelijen berupa unsur-unsur utama
keterangan, target operasi, chasing, perencanaan tugas,
penjabaran tugas, laporan kegiatan harian, laporan penugasan
dan rencana pengumpulan bahan keterangan.
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
12/93
6
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
13/93
4.37. Produk Intelijen adalah h Badan Karantina Pertanian sesuai
bentuk-bentuk yang telah ditentukan sebagai hasil
kegiatan/operasi intelijen, setelah melalui proses pengolahan
yang meliputi pencatatan, penilaian dan penafsiran.
4.38. Intelijen Dasar (ID) adalah produk intelijen yang dibuat oleh
pelaksana fungsi intelijen yang berisi bahan keterangan yang
mencakup aspek geografi, demografi, sumberdaya alam, ideologi,
politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan
terkait dengan Karantina Hewan, Karantina Tumbuhan dan
Pengawasan Keamanan Hayati..
4.39. Laporan Harian (LH) adalah produk intelijen yang dibuat setiap
hari memuat masalah di bidang karantina hewan, karantinatumbuhan dan pengawasan keamanan hayati yang terjadi sehari
sebelumnya yang perlu diketahui pimpinan.
4.40. Laporan Harian Khusus (LHK) adalah produk intelijen yang
memuat satu masalah atau peristiwa di bidang karantina hewan,
karantina tumbuhan dan pengawasan keamanan hayati yang
sangat menonjol yang perlu segera diketahui oleh pimpinan.
4.41. Laporan Informasi (LI) adalah laporan yang berisikan informasi
atau bahan keterangan yang diperoleh sehubungan dengan
suatu persoalan/masalah di bidang karantina hewan, karantina
tumbuhan dan pengawasan keamanan hayati yang masih perlu
dinilai kebenarannya.
4.42. Informasi Khusus (IK) adalah produk intelijen yang dibuat oleh
pelaksana fungsi intelijen yang merupakan informasi terpilih dan
bernilai untuk diketahui pimpinan satuan samping/ bawah yang
diperkirakan akan berkembang.
4.43. Laporan Atensia (LA) adalah produk intelijen yang dibuat oleh
pelaksana fungsi intelijen tentang sesuatu peristiwa atau
masalah di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan dan
pengawasan keamanan hayati yang sedang
berkembang/menonjol/diperkirakan akan menjadi sumber
ancaman/gangguan yang perlu antisipasi untuk segera
dimintakan perhatian/arahan/kebijakan pimpinan.
4.44. Telaahan Intelijen (TI) adalah produk intelijen yang dibuat oleh
petugas pelaksana fungsi intelijen yang berisi kajian singkat dan
jelas tentang perkembangan masalah-masalah di bidang
karantina hewan, karantina tumbuhan dan pengawasankeamanan hayati yang dinilai penting dan atau menonjol.
4.45. Perkiraan Intelijen Singkat (PIS) adalah produk intelijen yang
dibuat oleh pelaksana fungsi intelijen yang disusun secara
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
14/93
berkala dan kontinyu mengenai perkembangan lingkungan
strategis karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan
hayati.
7
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
15/93
4.46. Unsur-unsur Utama Keterangan (UUK) adalah lembaran kerja
yang dibuat dan ditandatangani oleh pimpinan yang berisi
perintah yang harus dijawab oleh pelaksana fungsi intelijen
untuk dijadikan sebagai pedoman operasional penyelidikan.
4.47. Target Operasi (TO) adalah instruksi/permintaan bersifat
perintah untuk dilakukan penanganan dengan pendekatan
penyelesaian permasalahan dan penyebabnya.
4.48. Chasing adalah kegiatan pengumpulan informasi awal yang
berkaitan dengan kondisi sasaran sebelum dilaksanakan
penyelidikan pokok.
4.49. Perencanaan Tugas (RENGAS) adalah gambaran rencana operasi
intelijen yang mencakup pengorganisasian operasi, teknik,
taktik, sistem komunikasi dan sistem pengamanan yang
berkaitan dengan TO/UUK.
4.50. Penjabaran Tugas (BARGAS) adalah gambaran rencana terperinci
dari RENGAS yang dibuat oleh Sub Tim yang mencakup sumber
baket, oposisi dan cara bertindak (teknik dan taktik) berkaitan
dengan TO/UUK.
4.51. Laporan Kegiatan Harian (LAPGIATHAR) adalah laporan kegiatan
yang telah dilakukan oleh anggota Sub Tim setiap hari.
4.52. Laporan Penugasan (LAPGAS) adalah laporan akhir secara
tertulis yang dibuat oleh Tim dalam operasi penyelidikan
berdasarkan UUK/TO.
4.53. Rencana Pengumpulan Bahan Keterangan (RENPULBAKET)
adalah gambaran rencana kegiatan intelijen yang mencakup
pengorganisasian kegiatan, teknik dan taktik yang berkaitan
dengan UUK.
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
16/93
8
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
17/93
BAB II
JENIS ADMINISTRASI DAN PRODUK INTELIJEN
2.1. Jenis Administrasi Intelijen
2.1.1. Administrasi Kegiatan Intelijen adalah Perencanaan
Pengumpulan Bahan Keterangan (Renpulbaket);
2.1.2. Administrasi Operasi Intelijen
2.1.2.1. Unsur-Unsur Utama Keterangan (UUK) atau Target
Operasi (TO)
2.1.2.2. Data Chasing
2.1.2.3. Perencanaan Tugas (Rengas)2.1.2.4. Penjabaran Tugas (Bargas)
2.1.2.5. Laporan Kegiatan Harian (Lapgiathar)
2.1.2.6. Laporan Informasi (LI)
2.1.2.7. Laporan Penugasan (Lapgas)
2.2. Produk Intelijen
2.2.1. Produk Intelijen Strategis
Produk ini berupa Intelijen Dasar yang digunakan sebagai
dasar bagi pembuatan kebijakan yang bersifat strategis yang
dibuat secara berkelanjutan dan berkala.
2.2.2.Produk Intelijen Taktis
Produk ini digunakan untuk kepentingan operasional fungsi
intelijen Badan Karantina Pertanian, yang bersifat taktis atau
sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi Barantan
yang meliputi:
2.2.2.1. Laporan Harian
2.2.2.2. Laporan Harian Khusus
2.2.2.3. Laporan Informasi
2.2.2.4. Informasi Khusus
2.2.2.5. Laporan Atensia
2.2.2.6. Telaahan Intelijen
2.2.2.7. Perkiraan Intelijen Singkat
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
18/93
9
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
19/93
BAB III
TATA CARA PEMBUATAN ADMINISTRASI DAN PRODUK INTELIJEN
1. Tata Cara Pembuatan Produk Intelijen
1.1. INTELIJEN DASAR (ID)
Jenis Produk :INTELIJEN DASAR (ID)
Format :a. Judul dan Isi bab;
b. tulisan “TERBATAS” di bagia
bawah pada setiap halaman;
c. memuat waktu dan tempat pembuatan;
d. mencantumkan alamat distribusi yang
telah ditentukan;
e. sampul berwarna kuning dengan logoKementerian Pertanian yang memuat
kepala surat, nama produk, dan registrasi;
f. menggunakan kertas A4 atau folio.
Kegunaan :Untuk memberikan gambaran, catatan dan
pengetahuan bagi pimpinan dalam mendeteksi
gejala dan perubahan di wilayah/daerahnya,
sehingga dapat mengambil langkah-langkah
yang tepat.
Penerbit :Pejabat Intelijen Badan Karantina Pertanian
Ditujukan Kepada : Kepala Kantor Karantina Pertanian
Lembar Dokumen : Sesuai dengan kebutuhan, minimal 3
rangkap.
TATA CARA PENGISIAN
Nomor Diisi sesuai dengan petunjuk penomoran dan
pengkodean dokumen pelaksanaanadministrasi operasional Intelijen BadanKarantina Pertanian.
INTELIJEN DASAR
I Pendahuluan 1.Diuraikan maksud dan tujuan
pembuatan Intelijen Dasar.
2. Intelijen Dasar berisi bahan keterangan
tentang semua aspek kehidupan dalam
suatu daerah/tempat tertentu yangdapat digunakan sebagai pengetahuan
dasar tentang potensi situasi dan kondisidaerah untuk kepentingan
penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan
Karantina Pertanian.
3. Intelijen Dasar mencakup bidang yangluas, umum dan bersifat statis.
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
20/93
10
II Materi Menguraikan data-data mengenai Tri Gatradan Panca Gatra (Hasta Gatra), baik yangsifatnya statis maupun yang mungkin berkembang (dinamis)yang mempunypotensialmenjadiPotensi Ganggua Ambang Gangguan dan Gangguan Nyata.fakta-fakta yang diungkap, bukan analisa
agenlapangan
1 Tri gatra A Geografi gambaran karakteristik wilayah tugas
BDemografi gambaran karakteristik masyarakat
CSumberdaya
gambaran potensi penghidupan sosi
alam
ekonomimasyarakat
2 Pancagatra
A Ideologikeyakinan
masyarakat yang memili
potensi untuk menimbulkan gangguan
BSosialPolitik adanya kepentingan tertentu yang terlibat
dalampelanggaranBarantan
C Sosial Sumber penghidupan masyarakat sekitarEkonomi
D Sosialkarakteristik
interaksi/ciri khusu
Budaya
masyarakatsekitar
EKeamanan
persoalan yang rawan,perna
terjadi/menjadi
tren
III Penutup
1Kesimpulan
2 Saran
TempatPenerbit
Diisinama
tempat/daerah diterbitkanny
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
21/93
anIntelijen Dasar (misalnya : Jakarta, Bandung,
Surabaya, Makassar, dan seterusnya).
Tanggal Diisi sesuai dengan tanggal penerbitan
Intelijen
Dasar.PejabatIntelijenDiisi nama dan NIP Pejabat Intelijen yang
membuatIntelijenDasar.
1.2. LAPORAN HARIAN (LH)
Jenis Produk :LAPORAN HARIAN (LH)Format :a. Judul dan Isi bab;
b. tulisan “RAHASIA” di bagian
bawah pada setiap halaman;
c. memuat waktu dan tempat pembuatan;
d. mencantumkan alamat distribusi yang
telah ditentukan;
11
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
22/93
5. sampul berwarna merah dengan logo
Kementerian Pertanian yang memuat
kepala surat, nama produk, tulisan
“RAHASIA” pada bagian atas d serta registrasi;
6. menggunakan kertas A4.
Kegunaan : a. Untuk memberikan informasi kepada
pimpinan mengenai peristiwa/kejadian
yang terjadi pada hari itu dan yang perlu
mendapatkan atensi pimpinan;
b. memberikan perkembangan situasi terkini,
terutama di bidang karantina hewan,
karantina tumbuhan dan pengawasankeamanan hayati, sehingga pimpinan dapat
mengendalikan pelaksanaan program
kegiatan yang telah dirancang; dan
c.bahan/dasar pembuatan telaahan intelijen
dan telaahan bulanan.
Penerbit : Pejabat Intelijen Badan Karantina Pertanian
Ditujukan Kepada : Kepala Kantor Karantina Pertanian
Lembar Dokumen : sesuai dengan kebutuhan, minimal 3 rangkap.
TATA CARA PENGISIAN
Nomor Diisi sesuai dengan petunjuk penomoran dan
pengkodean dokumen pelaksanaan
administrasi operasional Intelijen BadanKarantina Pertanian.
LAPORAN HARIAN
I Pendahuluan 1. Laporan Harianberisigambaran umum
situasi lalu-lintas komoditi pertanian, baik antar Negara maupun antar area di
dalam wilayah Negara Republik Indonesia
yang terjadi pada periode laporan yang
meliputi kegiatan karantina hewan,karantina tumbuhan dan pengawasankeamanan hayati.
2. Laporan Harian berisi :a. Berbagai bidang intelijen serta
masalah perkarantinaan bidang KH,
KT dan Kehati;
b. Penguraian masalah dirumuskan
dalam bahasa yang ringkas dan jelas,serta menjawab pertanyaan-pertanyaan apa, siapa, bilamana, bagaimana dan mengapa; dan
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
23/93
12
c.Berita, informasi, atau keterangan yang muncul namun masih perlu
dilengkapi dan dikembangkansehingga menjadi jelas dan benar;
3. Laporan Harian dibuat secara berkala, bersifat informasi, dan mengutamakankecepatan penyampaiandisertai denganpenilaian terhadap sumber dan informasi.
II Fakta-fakta1 Aspek KH2 Aspek KT3 Aspek Kehati
III Analisa mengintegrasikan poin I dan II, dikaitkandengan tugas pokok
IV. Prediksi memberikan perkiraan kemungkinan2 yg dptterjadi dr hsl analisa
V. Rekomendasi saran tindak antisipasi
Tempat Penerbitan Diisi nama tempat/daerah diterbitkannyaLaporan Harian (misalnya : Jakarta,Bandung, Surabaya, Makassar, danseterusnya).
Tanggal Diisi sesuai dengan tanggal penerbitan
Laporan Harian.Pejabat Wasdak Diisi nama dan NIP Pejabat Wasdak yang
membuat Laporan Harian.
Distribusi Diisi sesuai dengan nama-nama yang
mendapat tembusan atau pihak yang harus
dikirimkan Laporan Harian.
1.3. LAPORAN HARIAN KHUSUS (LHK)
Jenis Produk : LAPORAN HARIAN KHUSUS (LHK)Format : a. Judul dan Isi bab;
b. tulisan “RAHASIA” di b
bawah pada setiap halaman;
c. memuat waktu dan tempat pembuatan,
bidang dan perihal yang dilaporkan;
d. mencantumkan alamat distribusi yang
telah ditentukan;
e. sampul berwarna merah dengan logo
Kementerian Pertanian yang memuat
kepala surat, nama produk, tulisan
“RAHASIA” pada bagian atas d
serta registrasi;
f. menggunakan kertas A4.
Kegunaan : Untuk mengetahui secara dini tentang
informasi atau perkembangan situasi penting
yang terjadi pada hari itu, sehingga pimpinan
dapat segera menentukan langkah
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
24/93
kebijaksanaan sedini mungkin.
13
Penerbit :
Pejabat Intelijen Badan
Karantina Pertanian
Ditujukan Kepada :Kepala Kantor Karantina Pertanian
Lembar Dokumen :sesuai dengan kebutuhan, minimal 3 rangkap.
TATA CARA PENGISIAN
LAPORAN HARIAN KHUSUS
Nomor Diisi sesuai dengan petunjuk penomoran danpengkodean dokumen pelaksanaanadministrasi operasional Intelijen BadanKarantina Pertanian.
Tanggal Diisi sesuai dengan tanggal penerbitanLaporan Harian Khusus.
Bidang Sebutkan bidangmasalah yang dilaporkan(karantina hewan/karantinatumbuhan/keamanan hayati).
Perihal Sebutkan masalah atau peristiwa yang akandilaporkan.
I. Fakta-fakta 1. Laporan Harian Khusus memuat uraian
singkat suatu peristiwa atau masalah
yang disertai dengan fakta-fakta secara
lengkap, tetapi dibatasi pada hal-hal yangperlu;
2. Laporan Harian Khusus berisi masalah
atau peristiwa (fakta actual) yang hanya
sekali terjadi tetapi sangat menonjol
dan/atau masalah/peristiwa yang samadan pada hari yang sama terjadi di
beberapa tempat pada suatu wilayahtertentu dan perlu segera diketahui
pimpinan pada hari itu juga;
3.Laporan Harian Khusus bersifatinformasi, dibuat secara insidentil,
disampaikan secara bertahap dan
berlanjut sesuai perkembangan kasus
dan informasi yang sudah diperoleh
dengan memperhatikan tenggang waktuantara peristiwa yang terjadi dengan
penyampaian laporan;
II.Catatan 1.Memuat fakta-fakta lain yang bersifat
melengkapiatau memperkuat masalah yang dikembangkan.
2. Berisi analisa singkat terhadap kasus
tersebut dan atau yang dilaporkan atau
pengalaman dalam persoalan yang sama,serta dapat menunjukkan trend
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
25/93
perkembangan atau kerawanan yangtimbul dan berpengaruh terhadapkebijaksanaan tindakan kesatuan sendiri.
14
Tempat Penerbitan Diisi nama tempat/daerah diterbitkannyaLaporan Harian Khusus (misalnya: Jakarta,Bandung, Surabaya, Makassar, danseterusnya).
Tanggal Diisi sesuai dengan tanggal penerbitanLaporan Harian Khusus.
Pejabat Intelijen Diisi nama dan NIP Pejabat Intelijen yangmembuat Laporan Harian Khusus.
Distribusi Diisi sesuai dengan nama-nama yangmendapat tembusan atau pihak yang harusdikirimkan Laporan Harian Khusus.
1.4. LAPORAN INFORMASI (LI)
Jenis Produk :LAPORAN INFORMASI (LI)
Format :a. Judul dan Isi bab;
b. mencantumkan atau menggunakan sandi
pelapor;
c. tulisan “RAHASIA” di bagian
bawah pada setiap halaman;
d. memuat waktu dan tempat pembuatan;
e. mencantumkan alamat distribusi yang
telah ditentukan;
f.sampul berwarna merah dengan logo
Kementerian Pertanian yang memuat
kepala surat, nama produk, tulisan
“RAHASIA” pada bagian atas d
serta registrasi;
g. menggunakan kertas A4 atau folio.
Kegunaan : a. membantu pimpinan memperoleh informasi
sebanyak mungkin dan sedini mungkin
secara cepat dan akurat, sehingga
pimpinan dapat mengambil tindakan
segera guna mencegah terjadinya
pelanggaran di bidang karantina hewan,
karantina tumbuhan dan pengawasan
keamanan hayati yang lebih besar; dan
2. bahan informasi dan peringatan kepada
kesatuan serta bahan arahan bagi
pelaksanaan tindak lanjut.
Penerbit: Pejabat Intelijen Badan Karantina Pertanian
Ditujukan Kepada : Kepala Kantor Karantina Pertanian
Lembar Dokumen : sesuai dengan kebutuhan, minimal 3 rangkap.
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
26/93
15
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
27/93
TATA CARA PENGISIAN
Nomor Diisi sesuai dengan petunjuk penomoran danpengkodean dokumen pelaksanaanadministrasi operasional Intelijen Badan
Karantina Pertanian.
LAPORAN INFORMASI
I Pendahuluan 1. Laporan Informasi berisi informasi padasatu bidang atau satu masalah yangdilihat, didengar, dan dirasakan
langsung atau tidak langsung olehPelaksana fungsi intelijen disertaisumber, waktu, cara mendapatkaninformasi dan nilai kebenaran informasi;
2. Laporan Informasi bersifat informasi,dibuat secara rutin, disusun secara
sistematis berdasarkan kronologisdisertai analisis singkat materi yangdilaporkan, dan dipisahkan antara faktadengan pendapat pelapor;3. Laporan Informasi wajib didistribusikankepada atasan langsung.
1 Sumber Informasi2 Hubungan dengan
Sumber
3 CaramendapatkanInformasi
4 Waktu
mendapatkan
Informasi
5 Nilai InformasiII Fakta-fakta 1.Semua informasi yang meliputi
Poleksosbudkam, baik
peristiwa/kejadian atau suatu gejala
yang dapat mengarah kepada gangguan
kamtibmas, baik yang diperoleh darisumber intelijen atau diketahui sendiri;
2.Berisi uraian fakta-fakta secara
sistematis dan mendetail tentang semua
yang berhubungan dengan informasi;
3. Mencakup/memenuhi SIABIDIBAME
III Pendapat pelapor 1.Berisi komentar pelapor terhadap
kebenaran informasi,setelah dilakukanpengecekan tentang kebenaran dari
fakta-fakta;
2. Analisa dan pendapat pelapor tentang
peristiwa/kejadian yang disampaikan
dibandingkan dengan kasus yang sama yang pernah ada sebelumnya.
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
28/93
16
Tempat Penerbitan Diisi nama tempat/daerah diterbitkannyaLaporan Informasi (misalnya : Jakarta,Bandung, Surabaya, Makassar, danseterusnya).
Tanggal Diisi sesuai dengan tanggal penerbitanLaporan Informasi.
Pelapor Diisi nama dan NIP Pejabat Intelijen yangmembuat Laporan Informasi.
Distribusi Diisi nama/pihak yang mendapat tembusanLaporan Informasi.
1.5. INFORMASI KHUSUS (IK)
Jenis Produk :INFORMASI KHUSUS (IK)
Format :a. Judul dan Isi bab;
b. tulisan “RAHASIA” di b
bawah pada setiap halaman;
c. memuat waktu dan tempat pembuatan;
d. autentikasi oleh pimpinan intelijen tanpa
mencantumkan nama dan jabatan;
e. mencantumkan alamat distribusi yang
telah ditentukan;
f.sampul berwarna merah dengan logo
Kementerian Pertanian yang memuatkepala surat, nama produk, tulisan
“RAHASIA” pada bagian atas d
serta registrasi;
g. menggunakan kertas A4 atau folio.
Kegunaan :a. Menunjukkan kerawanan-kerawanan yang
bakal timbul dan berpengaruh dengan
memuat fakta-fakta lain yang bersifat
melengkapi atau memperkuat masalah
yang dikemukakan oleh dokumentasiintelijen atau intelijen dasar; dan
b. memberikan informasi yang bersifat khusus
untuk segera diketahui oleh satuan atas,
samping dan bawah sebagai bahan
pengambilanlangkahantisipatif terutama
bagi satuan yang menerima informasi,
fungsi intelijen, atau fungsi lainnya.
Penerbit :Pejabat Intelijen Badan Karantina Pertanian
Ditujukan Kepada : Kepala Kantor Karantina Pertanian
Lembar Dokumen : sesuai dengan kebutuhan, minimal 3
rangkap.
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
29/93
1
7
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
30/93
TATA CARA PENGISIAN
Nomor Diisi sesuai dengan petunjuk penomoran danpengkodean dokumen pelaksanaanadministrasi operasional Intelijen BadanKarantina Pertanian.
INFORMASI KHUSUS
I Perihal Informasi Khusus memuat informasi-informasi yang bersifat khusus tentang apa yang akan disampaikan.
II Fakta-fakta 1.Memuat fakta-fakta yang tersusun secarasoistematis, singkat, jelas dari suatumasalah atau kasus yang terjadi dan berkembang.
2.Hindari sikap untuk memasukan
pandangan atau pendapat sendiri darifakta-fakta yang dilaporkan.
III Catatan Berisi analisa pejabat intelijen di lingkunganBadan Karantina Pertanian, yaitumenghubung-hubungkan kasus ataumasalah sekarang dengan yang lalu sertaperkiraan terhadap perkembangan masalahatau kasus tersebut kemungkinan dapatmeluas ke daerah lain untuk segera
diwaspadai, dengan mengacu pada data intel
(kasus atau masalah yang sama dan serupa
pada waktu lalu).
Tempat Penerbitan Diisi nama tempat/daerah diterbitkannya
Informasi Khusus (misalnya : Jakarta,
Bandung, Surabaya, Makassar, dan
seterusnya).
Tanggal Diisi sesuai dengan tanggal penerbitan
Intelijen Dasar.
Pejabat Intelijen Diisi nama dan NIP Pejabat Intelijen yang
membuat Informasi Khusus.
Distribusi Diisi nama/pihak yang mendapat tembusan
Informasi Khusus.
1.6. LAPORAN ATENSIA (LA)
Jenis Produk : LAPORAN ATENSIA (LA)
Format: a. Judul dan Isi bab;
b. tulisan “RAHASIA” di bagian
bawah pada setiap halaman;
c. memuat waktu dan tempat pembuatan;d. autentikasi oleh pimpinan intelijen tanpa
mencantumkan nama dan jabatan;
e. mencantumkan alamat distribusi yang
telah ditentukan (disampaikan kepada
pimpinan Badan Karantina Pertanian);
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
31/93
18
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
32/93
6. sampul berwarna merah dengan logo
Kementerian Pertanian yang memuat
kepala surat, nama produk, tulisan
“RAHASIA” pada bagian atas d serta registrasi;
7. menggunakan kertas ½ folio.
Kegunaan :a. memberikan informasi tentang fakta,
gejala, atau masalah yang sedang
berkembang disertai saran tindakan, agar
mendapat atensi pimpinan dan sebagai
bahan pertimbangan pengambilan
keputusan;dan
b. mengantisipasi sesuatu masalah/fakta
berupa langkah-langkah pencegahan atau
mengeliminir/melokalisir peristiwa,
sehingga tidak terjadi suatu pendadakan
atau kebobolan.
Penerbit :Pejabat Intelijen Badan Karantina Pertanian
Ditujukan Kepada : Kepala Kantor Karantina Pertanian
Lembar Dokumen : sesuai dengan kebutuhan, minimal 3 rangkap.
TATA CARA PENGISIAN
Nomor Diisi sesuai dengan petunjuk penomoran dan
pengkodean dokumen pelaksanaan
administrasi operasional Intelijen Badan
Karantina Pertanian.
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
33/93
19
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
34/93
LAPORAN ATENSI
I Pendahuluan Laporan Atensi memuat pokok-pokokmasalah/ kejadian yang diharapkan menjadi
perhatian Pimpinan.II Fakta-fakta 1.Memuat fakta-fakta yang tersusun secara
sistematis dan kronologis singkat, jelas yang dibatasi pada persoalannya danNampak hubungan-hubungannya danharus memenuhi 5 W + 1 H(SIABIDEMENBABI);
2.Tidak dimasukkan pandangan ataupendapat sendiri darui materi fakta-fakta yang dilaporkan.
III Analisa 1. Merupakan uraian keseluruhan fakta-fakta yang ada dan telah dihubung-
hubungkan antara fakta yang satudengan fakta yang lain;
2. Pembahasan dilandaskan kepada fakta-fakta yang ada, dan pemikiran secaraokjektif berusaha untuk mencarikemungkinan sebab dan dampak yangdiperkirakan timbul(penafsiran untukmendapatkan perhatian serta antisipasikebijaksanaan Pimpinan kesatuan);
3. Bersifat deduktif dan induktif.IV Kesimpulan Memuat inti permasalahan yang merupakan
kesimpulan-kesimpulan dari hasilpembahasan masalah yang disajikan.
V Saran-saran Memuat saran-saran atau usul-usulmemecahkan masalah dan tindakan yang
perlu dilakukan, baik di bidang pembinaan
maupun bidang operasional.
Tempat Penerbitan Diisi nama tempat/daerah diterbitkannyaLaporan Atensia (misalnya : Jakarta,
Bandung, Surabaya, Makassar, dan
seterusnya). Tanggal Diisi sesuai dengan tanggal penerbitan
Laporan Atensia.
Pejabat Intelijen Diisi nama dan NIP Pejabat Intelijen yangmembuat Laporan Atensia.
20
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
35/93
1.7. TELAAHAN INTELIJEN (TI)
Jenis Produk :TELAAHAN INTELIJEN (TI)
Format :a. Judul dan Isi bab;
b. tulisan “RAHASIA” di bagian bawah pada setiap halaman;
c. memuat waktu dan tempat pembuatan;
d. tandatangan pejabat intelijen;
e. mencantumkan alamat distribusi yang
telah ditentukan;
f.sampul berwarna merah dengan logo
Kementerian Pertanian yang memuat
kepala surat, nama produk, tulisan
“RAHASIA” pada bagian atas d
serta registrasi;
g. menggunakan kertas A4 atau folio.
Kegunaan : a. Memberikan gambaran tentang
perkembangan kondisi dan permasalahan
pada suatu daerah tertentu atau untuk
mengetahui arti dari suatu keadaan yang
sedang berlaku sebagai akibat dari
keadaan yang lampau; dan
2. memberikan informasi lengkap kepada
pimpinan tentang keadaan atau peristiwa
yang sedang berjalan, sehingga pimpinan
memperoleh gambaran yang jelas dan
akurat tentang masalah yang disampaikan
dan dapat mengambil keputusan terutama
dalam menghadapi masalah yang
diperkirakan akan timbul di kemudian
hari.
Penerbit: Pejabat Intelijen Badan Karantina Pertanian
Ditujukan Kepada : Kepala Kantor Karantina Pertanian
Lembar Dokumen : sesuai dengan kebutuhan, minimal 3 rangkap.
TATA CARA PENGISIAN
Nomor Diisisesuai dengan petunjuk penomorandan pengkodean dokumen pelaksanaan
administrasi operasional Intelijen Badan
Karantina Pertanian.
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
36/93
21
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
37/93
TELAAHAN INTELIJEN
I Pendahuluan 1. Pada Bab ini dikemukakan trendperkembangan situasi/kondisi lalu-
lintas komoditi pertanian, baik antaraNegara maupun antar area di dalam wilayah Negara Republik Indonesia yang menjadi dasar pembuatan analisaini;
2. Atau gambaran dari dampak suatukasus terhadap situasi lalu-lintaskomoditi pertanian pada umumnya.
II Fakta-fakta 1. Pada Bab ini semua fakta-fakta yangada hubungannya dengan pokokmasalah, baik pada masa lalu maupun
yang terjadi saat ini dikemukakansecara detail dan lengkap;
2. Bila telaahan berupa telaahan bulanan,fakta-fakta yang dikemukakan meliputiaspek Panca Gatra;
3. Bisa berbentuk kegiatan, data,scenario, dan lain-lain.
III. Analisa 1. Pada Bab ini dijelaskan hubungan
antara satu fakta dengan fakta lain
yang mungkin saling mempengaruhi;
2. Termasuk gambaran dari ekses yang
mungkin berpengaruh terhadap berbagai aspek penyelenggaraan
perkarantinaan;
3. Memuat prakiraan dari mulai yang
tidak mungkin terjadi sampai kepada
yang paling mungkin terjadi.
IV. Prediksi Pada Bab ini memuat kesimpulan dari
hasil analisa dan prediksi ke depan.
V. Rekomendasi Memuat rekomendasi yang mungkin
dilakukan oleh Badan Karantina
Peretanian atau yang berkepentingan.
Tempat Penerbitan Diisinama tempat/daerah diterbitkannya Telaahan Intelijen (misalnya : Jakarta,
Bandung, Surabaya, Makassar, dan
seterusnya). Tanggal Diisi sesuai dengan tanggal penerbitan
Telaahan Intelijen.
Pejabat Intelijen Diisi nama dan NIP Pejabat Intelijen yangmembuat Telaahan Intelijen.
Distribusi Diisi nama/pihak yang mendapattembusan Telaahan Intelijen.
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
38/93
22
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
39/93
1.8. PERKIRAAN INTELIJEN SINGKAT (PIS)
Jenis Produk :PERKIRAAN INTELIJEN SINGKAT (PIS)
Format :a. Permasalahan yang dilaporkan;
b. Judul dan Isi bab;c. tulisan “RAHASIA” di bagia
bawah pada setiap halaman;
d. memuat waktu dan tempat pembuatan;
e. autentikasi oleh pimpinan intelijen
tanpa mencantumkan nama dan
jabatan
f. mencantumkan alamat distribusi yang
telah ditentukan;
g. sampul berwarna merah dengan logoKementerian Pertanian yang memuat
kepala surat, nama produk, tulisan
“RAHASIA” pada bagian
bawah, serta registrasi;
h. menggunakan kertas A4 atau folio.
Kegunaan : a. Memberikan masukan kepada pimpinan
tentang rumusan sasaran operasi khusus
Badan Karantina Pertanian yang akan
dilaksanakan; dan
b. menggambarkan tentang perkembangan
kondisi sasaran tertentu yang akan
ditanggulangi dalam suatu operasi khusus
Badan Karantina Pertanian, sehingga
berguna dalam menyusun perencanaan
operasi yang lebih tepat dan efektif serta
berdayaguna.
Penerbit : Pejabat Intelijen Badan Karantina Pertanian
Ditujukan Kepada : Kepala Kantor Karantina Pertanian
Lembar Dokumen : sesuai dengan kebutuhan, minimal 3 rangkap.
TATA CARA PENGISIAN
Nomor Diisisesuai dengan petunjuk penomoran
dan pengkodean dokumen pelaksanaan
administrasi operasional Intelijen Badan
Karantina Pertanian.
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
40/93
23
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
41/93
PERKIRAAN INTELIJEN SINGKAT
I Pendahuluan Berisi uraian timbulnyaperubahan/perkembangan di luar
jangkauan perkiraan keadaan intelijenperiodic yang sifatnya meresahkan danperlu segera ditanggulangi sebagai sasarantugas Badan Karantina Pertanian.
II Keadaan sasaran 1.Subyek :a. Situasi Khusus b. Aspek Sasaran2.Lokasi3.Waktu4.Method/Modus
III. Analisa 1.Kemampuan Sasaran;2.Kemampuan Penanggulangan.
IV. Kesimpulan 1.Kondisi Sasaran;2.Kemampuan Kesatuan.
V. Saran-saran Kemungkinan Penanggulangan.
Tempat Penerbitan Diisi nama tempat/daerah diterbitkannyaPerkiraan Intelijen Singkat (misalnya : Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar,dan seterusnya).
Tanggal Diisi sesuai dengan tanggal penerbitanPerkiraan Intelijen Singkat.
Pejabat Intelijen Diisi nama dan NIP Pejabat Intelijen yang
membuat Perkiraan Intelijen Singkat.
24
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
42/93
2. TATA CARA PEMBUATAN ADMINISTRASI OPERASIONAL
INTELIJEN
2.1. UNSUR-UNSUR UTAMA KETERANGAN (UUK)
Kegunaan : a. memuat data awal dari persoalan untukmemperoleh kejelasan dan ketepatanmengenai duduk masalah ataupersoalannya;
2. memberikan arah penyelidikan yang akanatau sedang dilakukan oleh Tim
Operasional Intelijen agar dalampelaksanaan tugasnya tidak bias ataukabur;
3. menjadikan bahan control terhadap arahpenyelidikan yang dilakukan oleh Tim
Operasional Intelijen guna menjawabpermasalahan yang dihadapi olehpimpinan.
Pembuat : a. Kepala Badan Karantina Pertanian/KepalaPusatKKIP/ Kepala UPTKarantina Pertanian;
2. Kepala Bidang Wasdak/Kepala Seksi
Wasdak.
TATA CARA PENGISIANNomor Diisi sesuai dengan petunjuk penomoran dan
pengkodean dokumen pelaksanaan administrasi
operasional Intelijen di lingkup Badan Karantina
Pertanian.
UNSUR-UNSUR UTAMA KETERANGAN
Kolom 1 Nomor urut Diisi dengan angka mulai angka 1 danseterusnya sesuai jumlah indikasi masalah
yang ditemukan.
Kolom 2 Indikasi masalah Dataawal yang memerlukanproses
penyelidikan
Kolom 3 Intisari baket Hal-hal yang ingin diketahui pimpinan dan
yang dibutuhkan harus dijawab oleh tim selama proses
(ibd) penyelidikan.IBDbiasanyaberbentuk
pertanyaan-pertanyaan.
Kolom 4 Sumber baket Bisa berupa manusia, benda, situasi yang bisa
menjadi sumber diperolahnya informasi
Kolom 5 Teknik/taktik Teknik dan taktik yang digunakan selama
lidik proses penyelidikan. Terbuka dan tertutup.
Kolom 6 Waktu lidik Rentang waktu dilaksanakannya proses
penyelidikan
Kolom 7 Waktu/tempat Waktu diserahkannya baket (jam, tanggal,
baket diserahkan bulan, tahun, tempat)
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
43/93
25
Tempat Pembuatan Diisi nama tempat/daerah dibuatkannya Unsur-
Unsur Utama Keterangan (misalnya : Jakarta,Bandung, Surabaya, Makassar, dan seterusnya).
Tanggal Diisi sesuai dengan tanggal pembuatan Unsur-Unsur Utama Keterangan.
Pimpinan Diisi nama dan NIP Pimpinan yang membuatUnsur-Unsur Utama Keterangan.
2.2. TARGET OPERASI (TO)
Kegunaan : a. memberikan kejelasan terhadap sasaran;
2.menjadikan pedoman anggota TimOperasional Intelijen dalam melakukanoperasi;
3. sesuatu sasaran yang telah ditentukan,ditangani/dicapai dalam pelaksanaanoperasi.
Pembuat : a. Kepala Badan Karantina Pertanian/KepalaPusatKKIP/ Kepala UPT Karantina Pertanian;
b. Kepala Bidang Wasdak/Kepala Seksi Wasdak.
TATA CARA PENGISIAN
Nomor Diisi sesuai dengan petunjuk penomoran dan
pengkodean dokumen pelaksanaanadministrasi operasional Intelijen di lingkup
Badan Karantina Pertanian.
Pelaksana Tim operasi intelijen lingkup BarantanMasalah Bidang KH, KT, dan Kehati
TARGET OPERASIKolom 1 Nomor urut Diisi dengan angka mulai angka 1 dan
seterusnya sesuai jumlah masalah/sasaran
yang dijadikan target operasi.
Kolom 2 Masalah/sasaran Masalah/sasaran pokok yang dijadikan
target operasi, jelaskan dengan detail.
(manusia, benda, lokasi, situasi, dll)
Kolom 3 Data operasional Semua informasi yang sudah dimilikidijadikan dasar untuk melaksanakan
operasi.
Kolom 4 Instruksi/perintah Berupa perintah pimpinan untuk
melakukan operasiKolom 5 Keterangan Hal-hal yang belum tercakup dan
dipandang penting.
Tempat Pembuatan Diisi nama tempat/daerah dibuatkannya TO
(misalnya : Jakarta, Bandung, Surabaya,
Makassar, dan seterusnya).
Tanggal Diisi sesuai dengan tanggal pembuatan TO.Pimpinan Diisi nama dan NIP Pimpinan yang
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
44/93
membuat TO.
26
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
45/93
2.3. DATA CHASING (DC)
Kegunaan: a. mengetahui pelaku, situasi/kondisi sasaran,medan, masyarakat dan kerawanan darisasaran
2. Menentukan cara bertindak untuk TimOperasional Intelijen sebelum melakukanpenyelidikan ke sesuatu sasaran
3. Dapat menentukan teknik dan taktikpenyelidikan bagi anggota Tim OpersionalIntelijen dalam melaksanakan tugas
4. menentukan sistem komunikasi yangdigunakan dlm penugasan
5. mengetahui dan menentukan tempat-tempat
aman.
Pembuat : Tim Operasional Intelijen;
TATA CARA PENGISIAN
Nomor Diisisesuai dengan petunjuk penomorandan pengkodean dokumen pelaksanaanadministrasi operasional Intelijen dilingkup Badan Karantina Pertanian.
DATA CHASING
1Sasaran/Pelaku
A. Kelompok/jaringan Menjelaskan/menggambarkan ttg lokasi
sasaran, kemampuan dan kelemahan sasaran,
scr umum. Batasan pengaruh dan identitas
sasaran selengkapnya. Apabila sasarantersebut adalah orang (pelaku) agar dijelaskan
profil pelaku dan spesifik jenis kejahatan yg
dilakukan.
B. Modus operandi Dijelaskan cara kerja sasaran/pelaku.2Karakteristik daerah
sasaran A. Keadaan medan Gambaran geografi sasaran secara lengkapB. Karakteristik Menggambarkan demografi sasaran termasuk
masyarakat SDA atau potensi sasaran (tingkat pendidikan,
suku, dll)
C. Tempat-tempat aman Jelaskan daerah yang aman dari oposisi (safe
house) dan dapat digunakan sebagai saranapertemuan dan berkomunikasi
D. Komunikasi danMenjelaskansarana komunikasi alami
transportasi daerahsasaran, sarana dan prasarana/teknologi yang
sasaran secaradikuasai lingkungan sasaran. Transportasi
khusus yang digunakan sasaran dan yangmenguntungkan operasi.
E. Kerawanan daerahJelaskan jenis potensi masyarakat yg dapat
yang dapatdikategorikan dpt mengganggu operasi ke
menimbulkan oposisi dalam (aktif/pasif).
F. Sumber baket Identifikasi sasaran yg digolongkan sebagai
basis informasi yang menjadi potensi penting
menyukseskan operasi scr terselubung.
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
46/93
27
3Analisa sasaran Gambaran khusus yg didot dari hasil analisadata (sasaran dan karakteristik daerahsasaran) yg menghasilkan akurasi informasittg sasaran.
4Kesimpulan Menentukan bbrp poin penting ttg sasaran yg berkaitan dgn pencapaian tujuan
Tempat Pembuatan Diisi nama tempat/daerah dibuatkannya Datachasing (misalnya : Jakarta, Bandung,Surabaya, Makassar, dan seterusnya).
Tanggal Diisi sesuai dengan tanggal pembuatan DataChasing
Ketua Tim Diisi nama dan NIP Ketua Tim yang membuatData Chasing.
2.4. PERENCANAAN TUGAS (RENGAS)
Kegunaan: a. pembagian terhadap tugas dan sasaran
yang akan dilakukan anggota intel;
2. memberikan arah dan tujuan dalam
melaksanakan tugas penyelidikananggota intel;
3. menentukan cara bertindak yangharus dilakukan oleh anggota intel;
4. memperjelas/mengarahkan tugas yangdilakukan tim serta menciptakanefektifitas kerja tim
5. dapat mengetahui dan melihatkemampuan anggota tim (siapa berbuat apa)
6. dapat menentukan sasaran dankegiatan yang akan dilakukan olehanggota tim operasional.
7. sebagai pedoman/atau panduandalam setiap giat anggota tim dalammelaksanakan tugasnya.
Pembuat : Ketua Tim Operasional Intelejen;
TATA CARA PENGISIAN
Nomor Diisi sesuai dengan petunjuk penomorandan pengkodean dokumen pelaksanaan
administrasi operasional Intelijen dilingkup Badan Karantina Pertanian.
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
47/93
28PERENCANAAN TUGAS
1 Pendahuluan A. Dasar Isinya sprintgas, UUK dan/atau TOB. Pelaksana Nama –nama Tim pelaksanaC. Waktu Rentang waktu pelaks operasiD. Lokasi sasaranE. Data operasional Semua informasi yang sudah dimiliki
dijadikan dasar untuk melaksanakanoperasi yang berkaitan dengan TO
2 Analisa sasaran A. Sasaran pokok Proses penilaian terhadap data operasional
(huruf 1.E) dikaitkan dengan tujuanoperasi
B. Sasaran antara Kemungkinan sumber-sumber yang bisadimanfaatkan selama operasi
3 Analisa tugas A. Tugas pokok Target utama pelaksanaan operasi yang
harus dicapai sesuai informasi dalam UUKB. Intisari baket yangMateri baket yang ada dalam UUKdibutuhkan
C. Sumber baket Sumber baket yang ada di UUK
D. Teknik lidik yangPenentuan Teknik Lidik yang tepat untukdigunakan dilaksanakan sesuai hasil dari chasing
E. Taktik lidik yangPenentuan Taktik Lidik yang tepat untukdigunakan dilaksanakan sesuai hasil dari chasing
F. Sistem Meliputi Siskom (mencakup deadrop,pengamanan lifedrop,personal meeting) dan sispam
(mencakup Safeport (SP), safehouse (SH),
meeting place (MP) )
4 Rencana pelaksanaan A. Pembagian tugas Pembagian sub tim dikaitkan dengan tugas
pada UUK (intisari baket yang dibutuhkan)
B. Jadwal kegiatan Urutan kegiatan dikaitkan dengan rentang waktu pelaksanaan
C. Waktu dan tempat Penentuan lokasi dan tempat dilakukannya
berhubungan briefieng / koordinasi/konsolidasi.
5 Koordinasi danPenentuan instansi tertentu yang berkaitan
instruksi dg tujuan operasi.
Tempat Pembuatan Diisi nama tempat/daerah dibuatkannya
Rengas (misalnya : Jakarta, Bandung,
Surabaya, Makassar, dan seterusnya).
Tanggal Diisi sesuai dengan tanggal pembuatan
Rengas.Ketua Tim Diisi nama dan NIP Ketua Tim yang
membuat Rengas.
2.5. PENJABARAN TUGAS (BARGAS)
Kegunaan : a.memperjelas atau memperingan tugas
yang dilakukan unit serta menciptakan
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
48/93
efektifitas;
2. dapat mengetahui dan melihat kemampuananggota unit;
29
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
49/93
3. dapat menentukan sasaran dankegiatan yang akan dilakukan olehanggota unit operasional.
Pembuat : Ketua Sub Tim;
TATA CARA PENGISIAN
Nomor Diisi sesuai dengan petunjuk penomoran danpengkodean dokumen pelaksanaanadminisrasi operasional Intelijen BadanKarantina Pertanian.
Dasar Rengas dan UUK Waktu Rentang waktu pelaksanaan penyelidikanPelaksana Nama-nama sub tim operasional
PENJABARAN TUGAS
1 Nomor urut Diisi dengan angka mulai angka 1 danseterusnya sesuai jumlah indikasi masalah yang ditemukan
2 Sumber baket Bisa berupa manusia, benda, situasi yang bisamenjadi sumber diperolahnya informasi
3 Intisari baket yangSesuai pembagian yang ada dalam ren gasdibutuhkan
4 Oposisi yangJelaskan jenis masyarakat yang lebih spesifikdiperkirakan yg dapat dikategorikan dpt mengganggu
operasi ke dalam (aktif/pasif) sesuai datalapangan
5 Cara bertindak giatSesuaikan dengan teknik dan taktik
intelijen penyelidikan sesuai hasil chasing
6 Keterangan Hal hal yang belum tercantum namun
dianggap penting
Tempat Pembuatan Diisi nama tempat/daerah dibuatkannya
Bargas (misalnya : Jakarta, Bandung,
Surabaya, Makassar, dan seterusnya).
Tanggal Diisi sesuai dengan tanggal pembuatan
Bargas.Ka Sub Tim Diisi nama dan NIP Ketua Sub Tim yang
membuat Bargas.
2.6. LAPORAN KEGIATAN HARIAN (LAPGIATHAR)
Kegunaan : a. sebagai kontrol Ketua tim terhadap kegiatan yang dilakukan oleh anggotanya;
2. bahan cek dan ricek terhadap pelaksanaantugas;
3. mengetahui pelaksanaan anggotanya apakahsudah sesuai dengan rengas.
4. mengetahui perkembangan dari setiapsasaran penyelidikan yang dilakukan olehanggota tim nya.
5. mengevaluasi terhadap baket yang diperolehanggota.
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
50/93
30
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
51/93
Pembuat : Ketua Sub Tim;
TATA CARA PENGISIAN
Nomor Diisi sesuai dengan petunjuk penomoran dan
pengkodean dokumen pelaksanaanadministrasi operasional Intelijen di lingkupBadan Karantina Pertanian.
LAPORAN KEGIATAN HARIAN
1Nomor urut Diisi dengan angka mulai angka 1 danseterusnya sesuai jumlah indikasi masalah yang ditemukan
2Jam Waktu dilaksanakannya pulbaket3Sumber baket Bisa berupa manusia, benda, situasi yang bisa
menjadi sumber diperolahnya informasi4Cara mendapatkan baket Sesuaikan dengan teknik dan taktik
penyelidikan sesuai hasil chasing5Hasil yg dicapai Fakta fakta yang diperoleh dari pulbaket
(merupakan jawaban terhadap data UUK)6Keterangan Informasi lain yang dianggap penting
Tempat Pembuatan Diisi nama tempat/daerah dibuatkannyaLapgiathar (misalnya : Jakarta, Bandung,Surabaya, Makassar, dan seterusnya).
Tanggal Diisi sesuai dengan tanggal pembuatan
Lapgiathar.
Ketua Sub Tim Diisi nama dan NIP Ketua Sub Tim yang
membuat Lapgiathar.
2.7. LAPORAN PENUGASAN (LAPGAS)
Kegunaan : a. sebagai hasil pelaksanaan penyelidikan yangmemuat fakta-fakta jawaban UUK dananalisis hasil penyelidikan;
2. memuat analisis hasil yang dicapai;
3. mengarahkan tindak lanjut hasilpenyelidikan
Pembuat : Ketua Tim
TATA CARA PENGISIAN
Nomor Diisi sesuai dengan petunjuk penomoran dan
pengkodean dokumen pelaksanaan
administrasi operasional Intelijen di lingkup
Badan Karantina Pertanian. Tentang Perihal dalam UUK
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
52/93
31
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
53/93
LAPORAN PENUGASAN
I Pendahuluan Mencakup dasar, personil, wkt penugasandan daerah/lokasi
II Tugas pokok Target utama pelaksanaan operasi yang
harus dicapai sesuai informasi dalam UUKIII Rencana pelaksanaanMeliputi :
tugas 1.Pembagian sub tim dikaitkan dengantugas pada UUK (intisari baket yangdibutuhkan)
2.Urutan kegiatan dikaitkan denganrentang waktu pelaksanaan
3.Penentuan lokasi dan tempatdilakukannya briefieng /koordinasi/konsolidasi
Sesuai dengan rengas
IV Pelaksanaan Sesuaikan dengan teknik dan taktikpenyelidikan sesuai rengas V Hasil yang dicapai Fakta fakta yang diperoleh dari pulbaket
(merupakan jawaban terhadap data UUK) VI Faktor ygTerdiri dari factor penghambat dan factor
mempengaruhi pendukung
1.Alsus
2.Kemampuan teknis
3.Anggaran
4.Waktu
5.SDM
6.Organisasi dan factor lainnya. VII Penutup Kesimpulan hasil penyelidikan, saran dan
rekomendasi
Tempat Pembuatan Diisi nama tempat/daerah dibuatkannya
Lapgas (misalnya : Jakarta, Bandung,
Surabaya, Makassar, dan seterusnya).
Tanggal Diisi sesuai dengan tanggal pembuatan
lpagas
Ketua Tim Diisi nama dan NIP Ketua Tim yang
membuat Lapgas
32
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
54/93
3. RENCANA PENGUMPULAN BAHAN KETERANGAN (RENPULBAKET)
Kegunaan : a. memberikan arah penyelidikan yang akan atausedang dilakukan oleh Personel Intelijen sesuaitugas pokoknya;
2.
memuat data awal dari persoalan untukmemperoleh kejelasan dan ketepatan mengenaiduduk masalah atau persoalannya;
3. menjadikan bahan control terhadap arahpenyelidikan yang dilakukan oleh PersonelIntelijen sesuai tugas pokoknya.
Pembuat : Pejabat Wasdak
TATA CARA PENGISIAN
Nomor Diisi sesuai dengan petunjuk penomoran danpengkodean dokumen pelaksanaan administrasioperasional Intelijen di lingkup Badan Karantina
Pertanian.
RENCANA PENGUMPULAN BAHAN KETERANGAN
1 Nomor urut Diisi dengan angka mulai angka 1 danseterusnya sesuai jumlah indikasi masalah
yang ditemukan
2 Masalah/persoalan Dataawalyangmemerlukanproses
penyelidikan3 Baket yang diminta Hal-hal yang ingin diketahui pimpinan dan
harus dijawab oleh tim selama proses
penyelidikan. IBDbiasanya berbentuk
pertanyaan-pertanyaan.
4 Sasaranlidik/ sumberBisa berupa manusia, benda, situasi yang bisa baket menjadi sumber diperolahnya informasi5 Badan pengumpul Nama-nama personel intelijen6 Waktu/tempat Waktu diserahkannya baket (jam, tanggal,
penyampaian baket bulan, tahun, tempat)
7 Catatan Hal hal yang belum tercantum namun
dianggap penting
Tempat Pembuatan Diisi nama tempat/daerah dibuatkannya
Renpulbaket (misalnya : Jakarta, Bandung,
Surabaya, Makassar, dan seterusnya).
Tanggal Diisi sesuai dengan tanggal pembuatanRenpulbaket
Pejabat Wasdak Diisi nama dan NIP Pejabat Wasdak yang
membuat Renpulbaket.
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
55/93
33
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
56/93
BAB IV
FORMAT ADMINISTRASI DAN PRODUK INTELIJEN
A. FORMAT PRODUK INTELIJEN
1. INTELIJEN DASAR (ID)
RAHASIA
KOP Copy ke :Nomor: Dari:…..
copies
INTELIJEN DASAR
I. PENDAHULUAN
Diuraikan maksud dan tujuan pembuatan Intelijen Dasar
II. MATERI (fakta-fakta yang diungkap, bukan analisa agen lapangan)
Menguraikan data-data mengenai Tri Gatra dan Panca Gatra (Hasta
Gatra), baik yang sifatnya statis maupun yang mungkinb nberkembang
(dinamis) yang mempunyai potensial menjadi Potensi Gangguan, AmbangGangguan, dan Gangguan Nyata secara berurutan mulai:
1. Tri Gatra
1. Geografi (gambaran karakteristik wilayah tugas)
2. Demografi (gambaran karakteristik masyarakat)
3. Sumber Daya Alam (gambaran potensi penghidupan sosial
ekonomi masyarakat)
2. Panca Gatra
1. Ideologi (keyakinan masyarakat yang memiliki potensi untuk
menimbulkan gangguan)
2. Sosial Politik (adanya kepentingan tertentu yang terlibat dalam
pelanggaran Barantan)
3. Sosial Ekonomi (Sumber penghidupan masyarakat sekitar)
4. Sosial Budaya (karakteristik interaksi/ciri khusus masyarakat
sekitar)
5. Keamanan (persoalan yang rawan,pernah terjadi/menjadi tren)
III. PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran-Saran
Distribusi : Jakarta, …………
Authentikasi : (paraf pejabat yang berwenang)
Pejabat
wasdak
RAHASIA
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
57/93
34
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
58/93
2. LAPORAN HARIAN (LH)
RAHASIA
KOP Copy ke :Dari:…..
Nomor:copies
LAPORAN HARIAN INTELIJEN
9. PENDAHULUAN
Berisi gambaran umum situasi kerawanan dibidang tugas KH,KT dan
Pengawasan Keamanan Hayati
35. FAKTA –FAKTA (diisi sesuai dengan kebutuhan)
1. Aspek KH
2. Aspek KT
3. Aspek Kehati
61. ANALISA (mengintegrasikan poin I dan II,dikaitkan dengan tugas pokok)
IV. PREDIKSI (memberikan perkiraan kemungkinan2 yg dpt terjadi dr hsl
analisa)
22. REKOMENDASI (saran tindak antisipasi)
Distribusi : Jakarta, …………
Authentikasi : (paraf pejabat yang berwenang)
Pejabat
wasdak
RAHASIA
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
59/93
35
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
60/93
3. LAPORAN HARIAN KHUSUS (LHK)
RAHASIA
KOP Copy ke :
Nomor: Dari :…..
copies
LAPORAN HARIAN KHUSUS
Tanggal :
Bidang : KH/KT/Kehati
Perihal : Sebutkan masalah atau peristiwa yang akan dilaporkan
9. FAKTA –FAKTA
Memuat uraian singkat suatu peristiwa atau maslaah yang disertai dengan
fakta-fakta secara lengkap, tetapi dibatasi pada hal-hal yang perlu.
Tidak dimasukkan pandangan atau pendapat sendiri dari materi fakta-fakta
yang dilaporkan.
35. CATATAN
Memuat fakta-fakta lainb yang bersifat melengkapi atau memperkuat masalah
yang dikembangkan.
Berisi analisa singkat terhadap kasus tersebut dan atau yang dilaporkan atau
pengalaman dalam persoalan yang sama, serta dapat menunjukkan trend
perkembangan atau kerawanan yang timbul dan berpengaruh terhadap
kebijaksanaan tindakan kesatuan sendiri.
Distribusi: Jakarta,
…………
Authentikasi : (paraf pejabat yang berwenang)
Pejabat Wasdak
RAHASIA
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
61/93
36
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
62/93
4. LAPORAN INFORMASI (LI)
RAHASIA
KOP
Nomor:
LAPORAN INFORMASI
Bidang : KH/KT/Kehati
Perihal : Sebutkan masalah atau peristiwa yang akan dilaporkan
9. PENDAHULUAN
1.Sumber Informasi
a.Nama : (lengkapi dgn
usia,agama,suku,dll).
b.Pekerjaan : (nama pekerjaan/profesinya).
c.Hubungan dengan Sasaran : (hub sumber dgn mslh yg
ditangani, supir, karyawan,
status akses,dll).
2. Cara mendapatkan informasi : teknik lidik
(wawancara,eliciting,dll).
3. Waktu mendapatkan informasi : (hari,jam,tanggal,baket
didapatkan).
4.Nilai informasi : (nilai kepercayaan terhadap
sumber dan fakta informasi).
35. FAKTA –FAKTA
1. Semua informasi yang meliputi KH/KT/Kehati, baik peristiwa/kejadian
atau suatu gejala yang dapat mengarah kepada gangguan Kamtibnas, baik
yang diperoleh dari sumber intelijen atau diketahui sendiri
2. Berisi uraian fakta-fakta secraa sistematis dan mendetail tentang semua
yang berhubungan dengan informasi
3. Mencakup/memenuhi unsur Siapa, Apa, Dimana, Dengan Apa, Mengapa,
Bilamana, Bagaimana (SIADIDEMENBIBA).
4. Tidak dimasukkan pandangan atau pendapat sendiri dari materi fakta-
fakta yang dilaporkan.
61. PENDAPAT PELAPOR
1. Berisi komentar pelapor terhadap kebenaran informasi, setelah dilakukan
pengecekan tentang kebenaran dari fakta-fakta.
2. Analisa dan pendapat pelapor tentang peristiwa/kejadian yang
disampaikan dibandingkan dengan kasus yang sama yang pernah ada
sebelumnya.
Jakarta,
…………
Petugas Intel
RAHASIA
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
63/93
37
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
64/93
5. INFORMASI KHUSUS (IK)
RAHASIA
KOP Copy ke :Nomor: Dari:…..
copies
INFORMASI KHUSUS
Bidang : KH/KT/Kehati
9. PERIHAL
Memuat informasi –informasi yang bersifat khusus tentang apa saja yang
akan disampaikan.
35.FAKTA –FAKTA
Memuat fakta-fakta yang tersusun secara sistematis, singkat, jelas dari suatu
fakta yang dilaporkan.
Tidak dimasukkan pandangan atau pendapat sendiri dari materi fakta-fakta
yang dilaporkan.
61. CATATAN
Berisi analisa pejabatintelkam yaitu menghubung-hubungkan kasus atau
masalah sekarang dengan yang lalu serta perkiraan terhdap perkembangan
masalah atau kasus tersebut kemungkinan dapat meluas ke daerah lain
untuk segera diwaspadai dengan mangacu pada data intel (kasus atau
masalah yang sama dan serupa pada waktu yang lalu)
Distribusi : Jakarta, …………
Authentikasi : (paraf pejabat yang berwenang)
Pejabat wasdak
RAHASIA
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
65/93
38
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
66/93
6. LAPORAN ATENSIA (LA)
RAHASIA
KOPCopy ke :Dari:…..
Nomor: copiesLAPORAN ATENSIA
Tentang(Sebutkan tren masalahatau peristiwa yang akandilaporkan)
9. PENDAHULUAN
Memuat pokok-pokok masalah/kejadian yang diharapkan yang harus segera
mendapatkan perhatian Pimpinan.
35. FAKTA –FAKTA
Memuat fakta-fakta yang tersusun secara sistematis, dan kronologis, singkat,
jelad yang dibatasi pada persoalannya dan Nampak hubungan-hubungan nya
dan harus memenuhi unsur SIADIDEMENBIBA.
Tidak dimasukkan pandangan atau pendapat sendiri dari materi fakta-fakta
yang dilaporkan.
61. ANALISA
Merupakan uraian keseluruhan fakta-fakta yang ada yang telah dihubung-
hubungkan antara fakta yang satu dengan yang lainnya.
Pembahasan dilandaskan kepada fakta-fakta yang ada, dan pemikiran secara
objektif berusaha untuk mencari kemungkinan sebab dan dampak yang
diperkirakan timbul (penafsiran untuk mendapatkan perhatian serta
antisipasi kebijaksanaan pimpinan kesatuan).
Bersifat deduktif dan atau induktif.
IV. KESIMPULAN
Memuat inti permasalahan yang merupakan kesimpulan-kesimpulan dari
hasil pembahasan masalah yang disajikan.
22. SARAN-SARAN
Memuat saran-saran atau usul-usul memecahkan masalah dan tindakan
yang perlu dilakukan, baik dibidang pembinaan maupun bidang operasional.
Diharapkan yang langsung bisa dilaksanakan (sangat realistis/taktis).
Distribusi : Jakarta, …………
Authentikasi : (paraf pejabat yang berwenang)
Pejabat Wasdak
RAHASIA
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
67/93
39
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
68/93
7. TELAAHAN INTELIJEN (TI)
RAHASIA
KOP Copy ke :Nomor: Dari:…..
TELAAHAN INTELIJEN
Tentang
……….
(Sebutkan tren/permasalahan/peristiwa yang akan dikaji/ditelaah)
9. PENDAHULUAN
1. Pada Bab ini dikemukakan trend perkembangan situasi/kondisi
KH/KT/Kehati yang menjadi dasar pembuatan analisa ini.
2. Atau gambaran dari dampak suatu kasus terhadap situasi/ kondisi
KH/KT/Kehati pada umumnya.
35. FAKTA –FAKTA
1. Pada Bab ini semua fakta-fakta yang ada hubungannya dengan pokok
masalah baik pada masa lalu maupun yang terjadi saat ini dikemukakan
secara detail dan lengkap.
2. Bisa berbentuk kegiatan atau kasus yang sedang berkembang/terjadi
3. Tidak dimasukkan pandangan atau pendapat sendiri dari materi fakta-
fakta yang dilaporkan.
61. ANALISA
1. Pada bab ini dijelaskan hubungan antara satu fakta dengan fakta yang
lain yang mungkin saling mempengaruhi.
2. Termasuk gambaran dari ekses yang mungkin berpengaruh terhadap
berbagai kerawanan bidang KH/KT/Kehati.
3. Memuat perkiraan dari mulai yang tidak mungkin terjadi sampai kepada
yang paling mungkin terjadi.
IV. PREDIKSI
Pada bab ini memuat kesimpulan dari hasil analisa dan prediksi ke depan.
22. SARAN / REKOMENDASI
Memuat saran/rekomendasi tindakan-tindakan yang bertujuan
menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
Distribusi : Jakarta, …………
Authentikasi : (paraf pejabat yang berwenang)
Pejabat Wasdak
RAHASIA
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
69/93
40
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
70/93
8. PERKIRAAN INTELIJEN SINGKAT (PIS)
RAHASIA
KOP Copy ke :
Nomor: Dari:…..
PERKIRAAN INTELIJEN SINGKAT
Tentang
………………………………………...
(sebutkan permasalahan yang dihadapi)
9. PENDAHULUAN
Berisi uraian timbulnya perubahan/perkembangan diluar jangkauan
perkiraan keadaan intelijen periodic yang sifatnya meresahkan dan perlu
segera ditanggulangi sebagai sasaran tugas Barantan.
II. KEADAAN SASARAN
1. Subyek
1. Situasi Khusus (situasi yang paling rentan menghambat pelaksanaan
tugas)
2. Aspek Sasaran (cakupan bidang tugas KH/KT/Kehati, syarat dan
tindakan karantina)
2. Lokasi (dimana tugas akan dilaksanakan)
3. Waktu (hari/tgl/jam akan dilaksanakan)
4.Metoda / Khusus (cara lidik yang akan digunakan)
61. ANALISA
7. Kemampuan sasaran (kemampuan objek sasaran/lawan, kekuatan dan
kelemahan sasaran, analisa SWOT)
8. Kemampuan Penanggulangan (analisa SWOT/kemampuan diri sendiri)
IV. KESIMPULAN
1. Kondisi Sasaran (SWOT dari pihak lawan/sasaran sesuai cara pandang
kita)
2. Kemampuan Satuan ( SWOT internal)
22. SARAN/REKOMENDASI
Memuat saran/rekomendasi tindakan-tindakan yang bertujuan
menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
Distribusi : Jakarta, …………
Authentikasi : (paraf pejabat yang berwenang)
Pejabat
Wasdak
RAHASIA
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
71/93
41
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
72/93
1. FORMAT ADMINISTRASI OPERASIONAL INTELIJEN
1. UNSUR-UNSUR UTAMA KETERANGAN (UUK)
RAHASIA
Kop
Nomor :UNSUR-UNSUR UTAMA KETERANGAN
IndikasIntisari Waktu/Tempat
i Sumber Teknik/Takti WaktuNo. Baket yang Baket
Masala Baket k Lidik Lidikdibutuhkan diserahkan
h
1 2 3 4 5 6 7
…………………., ………… 2013
Pimpinan
________________________
NIP.
RAHASIA
42
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
73/93
2. TARGET OPERASI (TO)
RAHASIA
Kop
Nomor :
TARGET OPERASI (TO)
Pelaksana : ………………………………………………
Masalah : ………………………………………………
No. Masalah/Sasaran Data Operasional Instruksi/Perintah Keterangan
1 2 3 4 5
………………….,…… 2013
Pimpinan,
________________________
NIP.
RAHASIA
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
74/93
43
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
75/93
3. DATA CHASING (DC)
RAHASIA
Kop
Nomor :
DATA CHASINGtentang
………………………………………………………………
9. SASARAN/ PELAKU
1. Kelompok/Jaringan
2. Modus Operandi
35. KARAKTERISTIK DAERAH SASARAN
1. Keadaan Medan2. Karakteristik Masyarakat
3. Tempat-tempat Aman
4. Komunikasi dan Transportasi Daerah Sasaran Secara Khusus
5. Kerawanan Daerah yang dapat menimbulkan Oposisi
6. Sumber Baket
III. ANALISA SASARAN
IV. KESIMPULAN
…………………., ………… 2013
Pimpinan,
___________________
NIP.
RAHASIA
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
76/93
44
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
77/93
4. PERENCANAAN TUGAS (RENGAS)
RAHASIA
KopNomor :PERENCANAAN TUGAS tentang
…………………………………………………………….
9. PENDAHULUAN
1. Dasar.
2. Pelaksana
1. Surat Perintah Tugas
2. Unsur Utama Keterangan
3. Waktu
1. Tanggal ………. s/d …………… 20…..
4. Lokasi
5. Data Operasional
1 Data Sasaran
2 Kondisi Daerah Sasaran
1. Karakteristik Daerah Sasaran
2. Sistem Transportasi
3. Sistem Komunikasi
4. Status Daerah
3 Karakteristik Masyarakat
4 Tempat-tempat aman
1. Safe House
2. Meeting Place
3. Safe Fort
5 Kerawanan daerah yang dapat menimbulkan OposisiII. ANALISA SASARAN
1. Sasaran Pokok
2. Sasaran Antara
61. ANALISA TUGAS
1. Tugas Pokok
2. Intisari Baket yang dibutuhkan
3. Sumber Baket4. Teknik Lidik yang digunakan
1. Matbar terhadap ………………………
2. Wawancara terhadap ………………………
3. Elicyting terhadap ………………………
4. Dst. terhadap ……………………..
5. Taktik Lidik yang digunakan.
1. Samaran
a. Nama, Pangkat, NRP : ………………………..
Cover Name : ………………………..
Cover Job : ………………………..
Cover Story : ………………………..
b. Nama, Pangkat, NRP : ………………………..
Cover Name : ………………………..
Cover Job : ………………………..
Cover Story : ………………………..
3. dst.
2. Desepsi
1. Desepsi Gerak
2. Desepsi
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
78/93
Kata F. Sistem
Pengamanan
1. Pengamanan Personil
2. Pengamanan Materiel
3.Pengamanan Kegiatan
4. Pengamanan Bahan Keterangan
45
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
79/93
IV. RENCANA PELAKSANAAN
1. Pembagian Tugas
1. Sub Unit ………………… melakukan lidik ……………………
2. Sub Unit ………………… melakukan……………………lidi
3. dst.
2. Jadwal Kegiatan
1. Hari ……………… Tanggal …………………………
1. Sub Unit ……………. Melaksanakan ………………
2. Sub Unit ……………. Melaksanakan ………………
3. dst.
2. Hari ………………………… Tanggal ………………………….
1. Sub Unit …………………. Melaksanakan ………………..
2. Sub Unit …………………. Melaksanakan.. ………………
3. dst.
3. dst.
3. Waktu dan Tempat Berhubungan
1. Antara Pengendali dengan KA Unit setiap ja
…………..
2. Antara Pengendali dengan KA Unit setiap ja
…………..
22. KOORDINASI DAN INSTRUKSI
A. Sebagai Sponsor : ………………………………….
B. Perwira Pengendali: ………………………………….
C. Poskotis : …………………………………
D. Komunikasi Mako No. Telp. : …………………………………
…………………., …… 2013
Ketua Tim
_____________________
NIP.
RAHASIA
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
80/93
46
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
81/93
5. PENJABARAN TUGAS (BARGAS)
RAHASIAKop
Nomor :
PENJABARAN TUGAS
Dasar : ……………………………………..
Waktu : ……………………………………..
Pelaksana: ……………………………………..
Intisari BaketCara
Sumber Oposisi yang bertindakNo. yang Keterangan
Baket diperkirakan / giatdibutuhkan intelijen1 2 3 4 5 6
…………………., ………… 2013
Ketua Sub Tim,
_____________________
NIP.
RAHASIA
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
82/93
47
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
83/93
6. LAPORAN KEGIATAN HARIAN (LAPGIATHAR)
Kop
Nomor :
RAHASIA
L
APORAN
KEGIATAN
HARIAN
Sub Tim:
…………………………….
No. Jam Baket/Sasaran
1 2
………………….,
………… 2013
Ketua Sub Tim,
_____________________
NIP.
RAHASIA
48
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
84/93
7. LAPORAN PENUGASAN (LAPGAS)
RAHASIA
KopNomor :
LAPORAN PENUGASAN
Tentang :
…………………………………………………….
9. PENDAHULUAN
1. Dasar
2. Personil
3. Waktu Penugasan
4. Daerah/Lokasi
II. TUGAS POKOK
III. RENCANA PELAKSANAAN TUGAS’
IV. PELAKSANAAN
V. HASIL YANG DICAPAI
VI. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
1. Yang Menghambat
2. Yang Menguntungkan
VII. PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
…………………., ………… 2013
Ketua Tim,
_____________________
NIP.
RAHASIA
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
85/93
49
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
86/93
8. RENCANA PENGUMPULAN BAHAN KETERANGAN (RENPULBAKET)
RAHASIA
Kop
Nomor :
RENCANA PENGUMPULAN BAHAN KETERANGAN
Masalah BaketSasaran
Badan Waktu/Tempa
/ yang Pengumpul CatataNo. Lidik/Sum t Penyampaian
Persoala Dimint n ber Baket A B C D E F Baket
n a
…………………., ………… 2013
Ketua Tim,
_____________________
NIP.
FORM INI DIGUNAKAN UNTUK PULBAKET DENGAN POLA S.T. O
RAHASIA
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
87/93
50
8/18/2019 Kep_barantan_pedomanpenyelengaraan Administrasibadan Karantina Pertanian In
88/93
BAB V
PENANGGUNG JAWAB, PENDISTRIBUSIAN ADMINISTRASI DAN
PRODUK INTELIJEN
1. Penanggung jawab penyusunan produk intelijen dan administrasioperasional intelijen, yaitu sebagai berikut :
1. Kantor Pusat Badan Karantina Pertanian, meliputi :
1. Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan InformasiPerkarantinaan;
2. Kepala Bidang Kepatuhan Perkarantinaan;
3. Kepala Sub Bidang Kepatuhan Perkarantinaan Hewan;
4. Kepala Sub Bidang Kepatuhan Perkarantinaan Tumbuhan.
2. Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, meliputi :
1. Kepala Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian;
2. Kepala Bidang/Seksi/Koordinator Pengawasan dan Penindakan.
2. Kegiatan pengadministrasian dan pendistribusian produk intelijen danadministrasi perasional intelijen didasarkan pada ketentuan sebagai berikut :
1. Setiap produk intelijen dan administrasi perasional intelijendiperlakukan sebagai dokumen rahasia Negara dan diberiklasifikasi Terbatas, Rahasia, dan Sangat Rahasia serta menjaditanggung jawab pelaksana fungsi intelijen untuk mengamankannyaagar tidak diakses oleh orang yang tidak berhak.
2. Produk Intelijen wajib dibungkus atau dimasukkan dalam amplop bertuliskan
“Terbatas, Rahasia, dan Sa didistribusikan guna menjamin keamanan;
3. Konsep dan setiap catatan dalam bentuk kertas dan file dalammemori komputer wajib segera dimusnahkan dan/