12
Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus Universitas Muhammadiyah Gorontalo Menggunakan Foto Udara Drone Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim Masuk: 01 09 2018 / Diterima: 10 10 2018 / Dipublikasi: 30 12 2018 © 2018 Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial UNDIKSHA dan IGI Abstract Muhammadiyah University of Gorontalo (UMGo) established in 2008, is one of the Muhammadiyah Business Amal (AUM) which is one of the goals is for the development and education of Indonesia's young generation. Completeness of facilities and lecture infrastructure is a thing that must be met for the creation of the process of education and sustainability. In addition to the construction of buildings, roads, the availability of landfills, and the increase in the number of motor vehicles, the need for green space is absolutely necessary to be dubbed as an environmentally friendly campus. The availability of Green Open Space in UMGo is very much needed for UMGo academic community due to its function and role as campus lungs and can minimize climate change and can make a positive contribution to other AUM. This research aims to study the availability of RTH in UMGo using aerial image recorded by drone. The research method using quantitative descriptive method using image aerial image recorded by drone then analyzed by Geographic Information System (GIS). The results showed that the availability of RTH in UMGo has fulfilled the requirements of the Law of the Republik of Indonesia about Spatial Planning. Key words: Green Open Space; Drone; Aerial Image; Orthophoto Abstrak Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo) yang berdiri sejak tahun 2008 merupakan salah satu Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang salah satu tujuannya adalah untuk pengembangan dan pendidikan generasi muda Indonesia. Kelengkapan sarana dan prasarana perkuliahan merupakan suatu hal yang harus dipenuhi demi terciptanya proses pendidikan dan keberlanjutannya. Ketersediaan kebutuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kampus UMGo sangat dibutuhkan bagi sivitas akademik UMGo karena fungsi dan peranannya sebagai paru-paru kampus dan dapat meminimalisir perubahan iklim serta memberikan kontribusi positif bagi AUM lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji ketersediaan RTH Kampus UMGo menggunakan foto udara drone. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif menggunakan citra foto udara yang direkam menggunakan drone kemudian dianalisis dengan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersedian RTH di Kampus UMGo telah memenuhi syarat yang ditetapkan Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Kata kunci : Ruang Terbuka Hijau; Drone; Foto Udara; Orthophoto 1. Pendahuluan Salah satu Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) adalah Universitas. Universitas merupakan salah satu tempat untuk mengenyam pendidikan secara formal dimana dalam kegiatannya membutuhkan sarana dan prasarana penunjang berupa Ruang Terbuka Hijau (RTH). Ruang terbuka, Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan ruang publik (public spaces) mempunyai pengertian yang hampir sama. Secara teoritis, yang dimaksud dengan ruang terbuka adalah ruang yang berfungsi sebagai wadah untuk kehidupan manusia, baik secara individu maupun berkelompok, serta wadah makhluk lainnya untuk hidup dan berkembang Arthur Gani Koto Prodi Geografi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Gorontalo [email protected] Ivan Taslim Prodi Geografi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Gorontalo [email protected] ISSN 0216-8138 MKG Vol. 19, No.2, Desember 2018 (153 - 164) © 2018 FHIS UNDIKSHA dan IGI

Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus Universitas ......Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus … Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim 154|Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018:

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus Universitas ......Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus … Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim 154|Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018:

Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus UniversitasMuhammadiyah Gorontalo Menggunakan Foto UdaraDroneArthur Gani Koto dan Ivan TaslimMasuk: 01 09 2018 / Diterima: 10 10 2018 / Dipublikasi: 30 12 2018© 2018 Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial UNDIKSHA dan IGI

Abstract Muhammadiyah University of Gorontalo (UMGo) established in 2008, is one of theMuhammadiyah Business Amal (AUM) which is one of the goals is for the development and educationof Indonesia's young generation. Completeness of facilities and lecture infrastructure is a thing thatmust be met for the creation of the process of education and sustainability. In addition to theconstruction of buildings, roads, the availability of landfills, and the increase in the number of motorvehicles, the need for green space is absolutely necessary to be dubbed as an environmentallyfriendly campus. The availability of Green Open Space in UMGo is very much needed for UMGoacademic community due to its function and role as campus lungs and can minimize climate changeand can make a positive contribution to other AUM. This research aims to study the availability ofRTH in UMGo using aerial image recorded by drone. The research method using quantitativedescriptive method using image aerial image recorded by drone then analyzed by GeographicInformation System (GIS). The results showed that the availability of RTH in UMGo has fulfilled therequirements of the Law of the Republik of Indonesia about Spatial Planning.

Key words: Green Open Space; Drone; Aerial Image; Orthophoto

Abstrak Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo) yang berdiri sejak tahun 2008 merupakansalah satu Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang salah satu tujuannya adalah untukpengembangan dan pendidikan generasi muda Indonesia. Kelengkapan sarana dan prasaranaperkuliahan merupakan suatu hal yang harus dipenuhi demi terciptanya proses pendidikan dankeberlanjutannya. Ketersediaan kebutuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kampus UMGo sangatdibutuhkan bagi sivitas akademik UMGo karena fungsi dan peranannya sebagai paru-paru kampusdan dapat meminimalisir perubahan iklim serta memberikan kontribusi positif bagi AUM lainnya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji ketersediaan RTH Kampus UMGo menggunakan fotoudara drone. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif menggunakan citra fotoudara yang direkam menggunakan drone kemudian dianalisis dengan teknologi Sistem InformasiGeografis (SIG). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersedian RTH di Kampus UMGo telahmemenuhi syarat yang ditetapkan Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

Kata kunci : Ruang Terbuka Hijau; Drone; Foto Udara; Orthophoto

1. PendahuluanSalah satu Amal Usaha Muhammadiyah(AUM) adalah Universitas. Universitasmerupakan salah satu tempat untukmengenyam pendidikan secara formal

dimana dalam kegiatannya membutuhkansarana dan prasarana penunjang berupaRuang Terbuka Hijau (RTH).Ruang terbuka, Ruang Terbuka Hijau(RTH), dan ruang publik (public spaces)mempunyai pengertian yang hampirsama. Secara teoritis, yang dimaksuddengan ruang terbuka adalah ruang yangberfungsi sebagai wadah untuk kehidupanmanusia, baik secara individu maupunberkelompok, serta wadah makhluklainnya untuk hidup dan berkembang

Arthur Gani KotoProdi Geografi, Fakultas Sains dan Teknologi,Universitas Muhammadiyah [email protected] TaslimProdi Geografi, Fakultas Sains dan Teknologi,Universitas Muhammadiyah [email protected]

ISSN 0216-8138MKG Vol. 19, No.2, Desember 2018 (153 - 164)© 2018 FHIS UNDIKSHA dan IGI

Page 2: Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus Universitas ......Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus … Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim 154|Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018:

Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus … Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim

154 | Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018: 153-164

secara berkelanjutan (UU RI No. 26Tahun 2007).Manfaat RTH diantaranya adalah untukidentitas wilayah, nilai estetika, penyerapkarbondioksida, pelestarian air tanah,penahan angin, ameliorasi iklim, habitatdan kehidupan liar. Ruang terbuka bisadiartikan sebagai ruang diluar bangunan.Pembangunan gedung, jalan, tempatpembuangan sampah, dan peningkatanjumlah kendaraan bermotor, maka RTHmutlak diperlukan agar dapat dijulukisebagai kampus ramah lingkungan.Keberpihakan dan kepedulianMuhammadiyah dalam masalahlingkungan telah dimulai sejak Tahun2002 dengan mendirikan Lembaga Studidan Pemberdayaan Lingkungan Hidup(LSPLH). Dalam perjalanannyadibentuklah Majelis Lingkungan HidupPimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.Sebagai makhluk yang berakal, manusiamemiliki kewajiban untuk dapat mengeloladan memakmurkan alam dengan baik,dengan memperhatikan prinsipkeseimbangan dan keberlangsungan.Universitas Muhammadiyah Gorontalo(UMGo) sebagai salah satu institusi yangfungsi utamanya menyelenggarakanproses pendidikan, penelitian danpengabdian pada masyarakat, tentunyamenjadi acuan penerapan kajianmengenai lingkungan bagi masyarakat.Seiring dengan semakin bertambahnyasarana prasarana (gedung, jalan, taman),jumlah civitas akademik UMGo danpeningkatan jumlah kendaraan bermotordari tahun ke tahun, maka RTH semakinbesar peranannya karena menyangkutkeindahan, kesejukan, kenyamanan,kelestarian lingkungan dan kebutuhanoksigen segar.Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitianini adalah untuk mengkaji ketersediaanRTH Kampus UMGo menggunakan fotoudara perekaman drone.UAS (Unmanned Aerial System) ataudikenal sebagai nama lain pesawat tanpa

awak, termasuk UAV (Unmanned AerialVehicle), aerial robot, atau lebihmudahnya drone, dengan istilah umumkebanyakan orang yaitu drone atau UAV(Colomina and Molina, 2014). Saat inidrone masih terhitung teknologi baruuntuk bidang pemetaan. Namun begitu,telah banyak instansi (pemerintah,swasta) yang memanfaatkan teknologidrone untuk memetakan wilayah kajianmereka dengan berbagai metode dantujuan tertentu. Terdapat berbagai macamtipe drone yang beredar di pasaran,diantaranya fixedwing, quadcopter,tricopter, single rotor, hexacopter, danoctacopter. Berbagai kemudahan dankeuntungan penggunaan drone untukpemetaan disajikan pada Tabel 1.Kelebihan menggunakan drone yaitumemudahkan dalam pembuatan fotoudara resolusi spasial tinggi yang lebihhemat biaya tanpa mengandalkan citrasatelit resolusi tinggi (CSRT) daripenyedia tertentu yang berbiaya mahaldan kadang terkendala awan serta dapatdigunakan tiap saat.Bentuk-bentuk RTH dapat diklasifikasikansesuai dengan tipologinya. Secara fisikRTH dapat dibedakan menjadi RTH alamiberupa habitat liar alami, kawasan lindungdan taman-taman nasional dan RTH nonalami atau binaan seperti taman, lapanganolahraga, pemakaman atau jalur-jalurhijau jalan.Berdasarkan kepemilikan lahannya,Ruang Terbuka Hijau (RTH) terdiri atasRTH Publik dan dan RTH Privat. ProporsiRTH adalah minimal 30% dari luaswilayah menurut Undang-Undang RI No.26 Tahun 2007. Berdasarkan fungsinya,RTH dibagi menjadi RTH berfungsiekologis, sosial budaya, estetika danekonomi.

Page 3: Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus Universitas ......Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus … Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim 154|Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018:

Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus … Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim

155 | Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018: 153-164

Terdapat beberapa peneliti yangmelakukan riset terkait RTH. Susilo danDhaniaputri (2016) meneliti tentangpotensi pengembangan RTH di KampusUAD Yogyakarta dengan menggunakanmetode penelitian eksplorasi yangmenghasilkan kesimpulan bahwakeseluruhan pohon di Kampus UADmemiliki kesesuaian letak tanam terhadaplingkungan peruntukan.Senada dengan itu, Mayasari et al (2016)melakukan studi perencanaanpengembangan Universitas HasyimAsy’ari sebagai green campus dimanahasilnya adalah sudah sesuai denganstandar Green Campus yaitumenggunakan pencahayaan dan ventilasialami sehingga hemat energi.Imansari dan Khadiyanta (2015) mengkajifungsi dan kriteria penyediaan sebagairuang terbuka hijau (RTH) publik padahutan kota dan taman kota sertamemberikan rekomendasi dalampeningkatan kualitas hutan kota dan

taman kota sebagai Ruang Terbuka Hijau(RTH) publik berdasarkan preferensimasyarakat di Kota Tangerang. Nugrahadan Rahayu (2014) melakukan penelitianmengenai perubahan ketersediaan RTH diKecamatan Tembalang, Kota Semarangselama kurun waktu 12 tahun yaitu daritahun 1999 s.d tahun 2011 denganmetode teknik penginderaan jauh yangmenghasilkan kesimpulan telah terjadipenurunan area RTH seluas 197,13 ha.Penelitian Putri et al (2013) yangbertujuan untuk menganalisis tingkatketersediaan dan kebutuhan ruangterbuka hijau yang diperuntukkan padapelaku aktivitas kampus dan kendaraanbermotor di lingkungan kampus UNHAS,menunjukkan bahwa ketersediaan RTHtidak cukup untuk kebutuhan oksigen danmenyerap karbondioksida kendaraanbermotor.Penelitian ini bertujuan untuk mengkajiketersediaan Ruang Terbuka Hijau diKampus UMGo menggunakan foto udaradrone.

Page 4: Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus Universitas ......Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus … Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim 154|Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018:

Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus … Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim

156 | Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018: 153-164

2. MetodeLokasi penelitian berada di KampusUMGo. Denah Kampus UMGoselengkapnya disajikan pada Gambar 1.

Kampus UMGo menempati lahan seluas90,124 ha yang terpecah dalam beberapapetak, dimana sebagiannya telahbersertifikat dan lainnya masih prosesbalik nama. Wilayah utama kampusdimana terjadi proses pembelajaran danlokasi bangunan yaitu seluas 4,65 ha. Dilokasi tersebut terdapat gedung, jaringanjalan, gedung indoor, parkiran, masjid,kantin, lapangan upacara, taman, dankolam.Metode penelitian yaitu metode deskriptifkuantitatif menggunakan citra foto udarakemudian dianalisis dengan teknologiSistem Informasi Geografis (SIG). Datayang digunakan adalah citra foto udarahasil perekaman drone. Drone dapatmerekam objek permukaan bumi tanpaterhalang oleh awan, dapat merekam tiapsaat dengan ketinggian yang diinginkan,dan gambar yang dihasilkan lebih tajam.Drone diterbangkan pada ketinggian ±100m yang mencakup seluruh wilayahKampus UMGo dan sekitarnya.

Semua gambar disatukan menjadi satukesatuan cakupan (mosaik) wilayahkampus UMGo kemudian dilakukan proeskoreksi geometrik agar sesuai dengan

lokasinya dipermukaan bumi dan dapatdianalisis menggunakan teknologi SIG.Citra foto udara mampu menyajikangambaran mirip wujud dan letaksebenarnya dilapangan dan dapat dilihatpola keruangannya (Sutanto, 1987).Setelah dilakukan koreksi geometrikdilakukan proses interpretasi visual.Interpretasi visual bertujuan untukmenurunkan informasi objek permukaanbumi yang ada di wilayah Kampus UMGoyaitu pepohonan, lahan diperkeras(jaringan jalan, parkiran, taman, tempatupacara), gedung, kolam, semak belukar,dan lahan kosong. Kriteria RTH dalamKampus UMGo yaitu pepohonan. Kriterianon RTH berupa gedung, lahandiperkeras (jalan, taman, parkiran, tempatupacara), lahan kosong, semak belukar,dan kolam.Ketersediaan RTH Kampus dihitungmenggunakan persamaan (1).

RTH Kampus = Luas Kampus x 30% …… (1)

Gambar 1. Denah Kampus UMGo (polygon merah)

Page 5: Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus Universitas ......Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus … Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim 154|Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018:

Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus … Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim

157 | Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018: 153-164

Nilai 30% merupakan syarat RTH yangditetapkan UU RI No. 26 Tahun 2007tentang Penataan Ruang. Hasilperhitungan menunjukkan nilai RTHKampus yang seharusnya tersedia diKampus UMGo yaitu 1,395 ha. RTHKampus kemudian dibandingkan dengan

hasil interpretasi visual berupapepohonan. Jika ketersediaan wilayahpepohonan sama dengan hasil RTHkampus UMGo atau lebih besar, makaKampus UMGo telah memenuhi kriteriaRTH dalam UU RI tentang PenataanRuang. Untuk kriteria non RTH dihitungpersentasenya terhadap luas wilayahKampus UMGo. Diagram alir penelitianselengkapnya disajikan pada Gambar 2.

3. Hasil dan PembahasanKondisi Geografis Lokasi Penelitian

Kampus UMGo terletak di Desa PentadioTimur, Kecamatan Telaga Biru,Kabupaten Gorontalo. Kecamatan TelagaBiru terdiri atas 19 Desa dimana DesaTuladengi merupakan Ibukota Kecamatan.Jarak Desa Tuladenggi ke Desa PentadioTimur ± 3 km.

Data dari Kecamatan Telaga Biru DalamAngka Tahun 2017 menunjukkan bahwaDesa Pentadio Timur memiliki luas 2,41km2 dengan ketinggian rata-rata 23 mdpl.Jumlah penduduk mencapai 2.529 jiwa.Desa Pentadio Timur terletak padaLembar Gorontalo (NLP 2316-41)berdasarkan Peta RBI Digital skala 1 :50.000 Edisi Tahun 1991. Letak KampusUMGo disajikan pada Gambar 3.

Gambar 2. Diagram alir penelitian

Page 6: Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus Universitas ......Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus … Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim 154|Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018:

Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus … Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim

158 | Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018: 153-164

Sebelah utara Kampus UMGo merupakanwilayah perbukitan yang memanjang daribarat ke timur. Topografi Kampus UMGomemiliki elevasi yang tinggi di sebelahutara dan semakin rendah ke selatan,sehingga bila terjadi hujan deras,limpasan air langsung mengalir. Profilmelintang wilayah Kampus UMGo dansekitarnya dari aplikasi Google Earth Prodisajikan pada Gambar 4. Secara umum,letak Kampus UMGo berada padatopografi relatif datar dengan kemiringanlereng 0-2% (RTRW Prov. Gorontalo,2010) dan tutupan lahan pertanian lahankering (DEPHUT, 2011).Beberapa pohon yang telah ditanam diKampus UMGo sejak tahun 2010 yaitupohon trembesi, johar, mahoni, palemputri, tanjung, jati, nangka dan glodogantiang. Kampus UMGo menempati luas90,124 ha dimana hanya 4,65 ha wilayahyang dimanfaatkan sivitas akademik saatini untuk aktivitas proses belajar mengajar.Administrasi Desa Pentadio Timur terdiriatas enam klasifikasi tutupan lahan, yaitupemukiman, pertanian lahan kering,pertanian lahan kering bercampur semak,

tubuh air, sawah, dan semakbelukar/rawa. Lokasi Kampus UMGotermasuk dalam klasifikasi tutupan lahanpertanian lahan kering. Tutupan lahanDesa Pentadio Timur disajikan padaGambar 5.

Pemotretan Wilayah Kampus UMGoSalah satu rangkaian kegiatan dalampenelitian ini yaitu pemotretan wilayahKampus UMGo menggunakan Drone DJIP4. Perekaman wilayah Kampus UMGodilakukan pada saat kondisi cuaca cerahsehingga foto udara yang dihasilkan tidakterhalang kabut ataupun hujan.Kondisi fisik drone diperiksa dandisiapkan, seperti baterai dan remotecontrol agar tidak ada hambatan ketikamelakukan proses perekaman. Area ofInterest (AOI) merupakan batas wilyahKampus UMGo yang dibuat dengan tujuanmemudahkan pengeplotan jalur KampusUMGo di smartphone pada perangkatlunak Pix4D. AOI dibuat menggunakanmodel data vektor polygon di perangkatlunak Google Earth Pro yang kemudiandisimpan dalam format *.kml. Format *.kmltersebut kemudian diekspor ke

Gambar 3. Letak Kampus UMGo

Page 7: Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus Universitas ......Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus … Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim 154|Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018:

Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus … Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim

159 | Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018: 153-164

Gambar 5. Tutupan Lahan Desa Pentadio Timur

Gambar 4. Profil melintang

Page 8: Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus Universitas ......Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus … Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim 154|Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018:

Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus … Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim

160 | Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018: 153-164

smartphone agar dapat dibaca padaperangkat lunak Pix4D.Pengaturan drone untuk memotret wilayahKampus dioperasikan pada smartphoneXiaomi Redmi Note 4 berbasis SistemOperasi Android 4.4.2 Jelly Bean. Teknikperekaman drone dikendalikan secaraautopilot agar foto udara yang diambilsejajar satu sama lain. Titik koordinatdrone untuk melakukan take off danlanding berada di 0,6200100N123,0153010E.Pengaturan drone untuk memotret wilayahKampus UMGo diatur pada ketinggian 100m dengan luasan 421 m x 391 m danwaktu tempuh 20 menit 58 detik.Pemotretan menggunakan metode DoubleGrid Mission, dimana metode ini akanmenghasilkan Peta Digital ElevationModel (DEM) yang menunjukkan nilaiketinggian wilayah Kampus UMGo. Jaraktempuh drone selama perekaman sejauh8,709 km atau seluas 164.611 m2. Hasilperekaman menghasilkan foto udarasebanyak 366 image. Informasiselengkapnya disajikan pada Tabel 2.

Perekaman wilayah Kampus UMGomenggunakan drone berdasarkan alurpengolahan foto udara seperti disajikanpada Gambar 6.

Pengolahan Foto Udara MenjadiOrthophotoPengolahan foto udara menjadiorthophoto merupakan salah satu prosesyang membutuhkan waktu lama. Hal inidikarenakan dalam teknik mosaic fotoudara tersebut membutuhkan spsifikasikomputer yang tinggi. Semakin tinggispesifikasi komputer dalam pengolahanfoto udara, maka waktu yang dibutuhkanakan semakin cepat pula.Dalam pemrosesan ini, total waktu yangdibutuhkan untuk mengolah foto udaramenjadi orthophoto yaitu 17 jam 53 menit18 detik. Peta orthophoto Kampus UMGodisajikan pada Gambar 7.Untuk memperoleh orthophoto sepertipada Gambar 7, diperlukan beberapa kalipercobaan dan terjadi kesalahan, baikketika mengatur jalur terbang pada drone,proses perekaman, hingga pengolahanfoto udara menjadi orthophoto.Pengaturan perekaman pada dronediulang hingga tiga kali akibat hasil yangtidak diharapkan.Pada saat pengolahan foto udara,

komputer sempat mengalami overheatakibat heatsink fan processor yang kurangbagus dan RAM yang minim. Untukmengatasi masalah tersebut, menggantiheatsink fan prosesor dan penambahankapasitas RAM hingga 4 slot menjadi 16GB.Hasil report pengolahan foto udaramenjadi orthophoto dari perangkat lunakAgisoft Photoscan menunjukkan luaswilayah terekam, ketinggian terbang,

Tabel 2. Informasi perekaman drone

Gambar 6. Langkah-langkahpengolahan foto udara

Page 9: Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus Universitas ......Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus … Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim 154|Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018:

Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus … Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim

161 | Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018: 153-164

model kamera, piksel, resolusi, dankesalahan proyeksi (reprojection error),

dan ketinggian rata-rata terbang yangselengkapnya disajikan pada Tabel 3.Selain menghasilkan orthophoto yangkenampakan gambarnya secara 2D,kenampakan model ketinggian digital(digital elevation model) resolusi tinggiKampus UMGo juga dapat diketahui.Fungsi dari DEM ini yaitu dapatmengetahui ketinggian suatu wilayahsehingga dapat dianalisis lebih jauh untukberbagai kepentingan yang berkaitandengan kajian kebumian. KenampakanDEM Kampus UMGo dan sekitarnyadisajikan pada Gambar 8.

Interpretasi Visual Penggunaan LahanKampus UMGoSetelah diperoleh orthophoto makalangkah selanjutnya adalah melakukanproses interpretasi visual secara digitalpenggunaan lahan Kampus UMGomenggunakan perangkat lunak pengolah

data spasial. Proses interpretasi visualdilakukan pada skala 1 : 100 untuk

memperoleh hasil yang jelas.Selanjutnya dilakukan digitasi tiappenggunaan lahan. Berdasarkanorthophoto Kampus UMGo, klasifikasipenggunaan lahan secara umum terbagiatas bangunan, vegetasi, lahandiperkeras, lahan kosong, kolam, dansemak belukar. Luas bangunan secara

keseluruhan adalah 6.907,4 m2 yangterdiri atas masjid, gedung perkuliahan,rumah baca, rektorat, gedung LP2M,gedung perpustakaan, gedung indoor,parkiran, gazebo, dan UKM. Lahandiperkeras terdiri atas taman pencerahan,jalan aspal dan lahan yang disemenseluas 3.107,9 m2.

Gambar 8. DEM UMGo

Gambar 7. Orthophoto UMGo

(Sumber : Pengolahan data, 2018)

Tabel 3. Report orthophoto

Page 10: Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus Universitas ......Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus … Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim 154|Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018:

Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus … Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim

162 | Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018: 153-164

Sebagian jalan aspal tidak nampakdiinterpretasi karena tertutupi olehpepohonan yang tumbuh di sepanjang sisijalan. Penggunaan lahan di KampusUMGo yang terluas adalah jenis vegetasipepohonan utamanya pohon trembesi.Pohon trembesi ini sengaja ditanamdisepanjang sisi jalan aspal. Klasifikasimasing-masing penggunaan lahantersebut dirinci lebih jauh sebagaimanadisajikan pada Tabel 4.

Pepohonan tumbuh berjejer teratursepanjang jalan masuk Kampus UMGodan ada juga yang mengelilingi tamanpencerahan. Pepohonan tersebut palingbanyak jenis trembesi sebab berfungsisebagai peneduh yang sengaja ditanampada awal Kampus berdiri dan ditanamtahun-tahun berikutnya pada berbagaikegiatan penghijauan yang dilakukan olehsivitas akademik. Semak belukarmenempati wilayah bagian selatanKampus seluas 13.132,5 m2 (28,22 %)yang merupakan terluas kedua setelahpenggunaan lahan vegetasi. Petapenggunaan lahan Kampus UMGodisajikan pada Gambar 9.

RTH Kampus UMGoJenis vegetasi yang paling banyak yaitutrembesi (Samanea saman) Trembesi inimerupakan pohon pelindung yangdimanfaatkan sebagai peneduh, sepertiuntuk parkir kendaraan bermotor, pejalan

kaki, taman, dan gazebo. Semak belukarmenempati wilayah yang tidak adaaktivitas perkuliahan di sekitarnya, sepertinampak pada Gambar 9.Selain pohon pelindung yangmendominasi Kampus UMGo,memadainya komposisi tanaman hiasdapat memberikan nilai estetika dankomposisi tanaman lebih bervariasi.Lahan diperkeras yaitu jalan aspalmempunyai panjang total 1,10 km. Padacitra orthophoto, sebagian jalan aspaltidak nampak karena terhalang olehpepohonan yang tumbuh di sepanjang sisijalan. Hal inilah yang memberi kesanteduh dan sejuk bagi pejalan kaki maupunaktivitas lainnya.

Gazebo ditempatkan diantara pepohonanagar terkesan teduh dan sejuk sehinggadapat membuat betah sivitas akademikataupun masyarakat umum yang sedangberada di Kampus UMGo. Gazebotersebut dilengkapi dengan aliran listrikdan lampu sehingga sivitas akademikdapat memanfaatkannya untuk bekerjadengan laptop. Beberapa kenampakan

Gambar 9. Peta Penggunaan Lahan UMGo

(Sumber : Pengolahan data, 2018)

Tabel 4. Penggunaan Lahan UMGo

Page 11: Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus Universitas ......Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus … Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim 154|Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018:

Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus … Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim

163 | Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018: 153-164

gazebo yang ditempatkan diantarapepohonan disajikan pada Gambar 10.

Komposisi 30% merupakan ukuranminimal untuk menjamin keseimbanganekosistem wilayah, baik keseimbangansistem hidrologi dan sistem mikroklimat,maupun sistem ekologis lain, yangselanjutnya akan meningkatkanketersediaan udara bersih yang diperlukansivitas kampus/masyarakat dan dapatmeningkatkan nilai estetika kampus.Mengacu pada UU RI No.26 Tahun 2007tentang Penataan Ruang, persentase luasarea bervegetasi Kampus UMGo saat initelah memenuhi syarat minimal yang telahditetapkan yaitu lebih dari 30%.Wilayah bervegetasi menempati luas17.295,5 m2 atau 1,73 ha (37,17%). Hal inimenunjukkan bahwa Kampus UMGo telahmemenuhi syarat ketersediaan RTH yangditetapkan. Selain vegetasi pepohonanyang sengaja ditanam, terdapat pulapohon yang tumbuh alami seperti pohonasam jawa, serut, kemiri, bambu dan kayuputih. Beberapa vegetasi pepohonanseperti kelapa dan mangga tumbuh disekitar batas wilayah kampus sehinggamenambah kesan hijau dan sejuk.

4. KesimpulanKetersediaan RTH bagi Kampus UMGotelah memenuhi syarat minimal yangditetapkan Undang-Undang. Sivitasakademik memanfaatkan RTH untuklahan parkir, jalan kaki, dan aktivitaspembelajaran. Terdapat beberapavegetasi pepohonan di wilayahpembangunan gedung rektorat yang

merupakan tidak ada aktivitaspembelajaran disekitarnya. Wilayahtersebut akan dibangun sarana pintugerbang dan jalan masuk Kampussehingga mengancam vegetasisekitarnya.Bagi sivitas akademik untuk lebihmemperhatikan dan merawat kondisi RTHdi lingkungan sekitarnya agar tetapterawat, terjaga dan lestari sehinggaaktivitas perkuliahan dapat berjalanmaksimal. Perlu dipertahankan kegiatan-kegiatan penanaman yang dilakukan olehsivitas akademik tiap tahunnya agarketersediaan pepohonan terjaga.

Ucapan Terima KasihPenulis mengucapkan terimakasih kepadaRusly Abdurrahman Idji atas bantuannyamenggambar sketa batas wilayah KampusUMGo. Terima kasih pula kepada MajelisDiktilitbang PP Muhammadiyah yang telahmembiayai penelitian ini pada ProgramHibah Penelitian tentang Muhammadiyah.

Daftar PustakaColomina, I, and Molina, P. (2014).

Unmanned aerial systems forphotogrammetry and remotesensing : A review. ISPRS Journalof Photogrammetry and RemoteSensing, 92, 79-97.

Kecamatan Telaga Biru Dalam Angka.(2017). Badan Pusat StatistikKabupaten Gorontalo.

Mayasari, A., Mardyanika, Y.A.P., danSundari, T. (2016). StudiPerencanaan PengembanganKampus Hasyim Asy’ari SebagaiGreen Campus. Jurnal Reaktom,1(1), 1-5.

McFarlan et al. (2008). RelationshipBetween Student Use of CampusGreen Spaces and Perceptions ofQuality of Life. HortTechnology, 18,196-319.

Nugraha, R., dan Rahayu, S. (2014).Kajian Perubahan Ruang TerbukaHijau di Kecamatan Tembalang,Kota Semarang Berbasis

Gambar 10. Penempatan gazebo diantarapepohonan

Page 12: Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus Universitas ......Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus … Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim 154|Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018:

Kajian Ruang Terbuka Hijau Kampus … Arthur Gani Koto dan Ivan Taslim

164 | Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018: 153-164

Interpretasi Citra Satelit. JurnalRuang, 1(1), 13-20.

Putri, N.T.W., Samang, L., dan Zubair, A.(2013). Analisis Tingkat Kebutuhandan Ketersediaan Ruang TerbukaHijau di Lingkungan KampusUniversitas Hasanuddin Makassar.Skripsi. Jurusan Teknik SipilUNHAS.

Republik Indonesia. (2008). PeraturanMenteri Pekerjaan Umum Nomor 5tentang Pedoman Penyediaan danPemanfaatan Ruang Terbuka Hijaudi Kawasan Perkotaan.

Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang No.26 tentang PenataanRuang.

RTRW Provinsi Gorontalo 2010-2030.Salampessy, C.F., dan Pranggono, B.

(2015). Kajian Penerapan GreenCampus (Studi Kasus KampusUnisba, Kel. Taman Sari).Prosiding Penelitian SpeSIA, 74-80.

Susilo, M. J., dan Dhaniaputri, R. (2016).Analisis Potensi PengembanganRuang Terbuka Hijau (RTH)Kampus Universitas AhmadDahlan (UAD) Yogyakarta.Prosiding Seminar Nasional IIPSLK UMM, 782 – 811.

Sutanto. (1987). Metode PenelitianPenginderaan Jauh UntukGeografi. Makalah Ceramah UntukStaf Pengajar UMS Surakarta.

Toth, C., and Jozkow, G. (2015). Remotesensing platforms and sensors: Asurvey. ISPRS Journal ofPhotogrammetry and RemoteSensing.

http://nasional.republika.co.id/ (25 Mei2017). Tersedia dihttp://nasional.republika.co.id/berita/nasional/sang-pencerah/17/05/25/oqif1d291-lima-program-unggulan-pelestarian-lingkungan-hidup-muhammadiyah.Diakses pada Tanggal 26 Juli2017.