38
KAJIAN KESESUAIAN PERAIRAN DAN FAKTOR SOSIAL-EKONOMI BUDIDAYA IKAN NILA (Orheocromis niloticus) DI KAWASAN PESISIR DESA KANDANG BESI KECAMATAN KOTA AGUNG BARAT KABUPATEN TANGGAMUS SKRIPSI Oleh MUTHIA YULI ASTUTI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

KAJIAN KESESUAIAN PERAIRAN DAN FAKTOR SOSIAL …digilib.unila.ac.id/27660/14/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Perhitungan Asal Modal untuk ... Karakteristik lain yang dimiliki

  • Upload
    vuquynh

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

KAJIAN KESESUAIAN PERAIRAN DAN FAKTOR SOSIAL-EKONOMIBUDIDAYA IKAN NILA (Orheocromis niloticus) DI KAWASAN PESISIR

DESA KANDANG BESI KECAMATAN KOTA AGUNG BARATKABUPATEN TANGGAMUS

SKRIPSI

Oleh

MUTHIA YULI ASTUTI

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

ABSTRACT

STUDY OF WATERS SUITABILITY AND SOCIO-ECONOMICFACTORS NILE(Oreocrhomis niloticus) CULTURE IN COASTAL AREA

KANDANG BESI VILLAGE WEST KOTA AGUNG DISTRICTTANGGAMUS REGENCY

By

Muthia Yuli Astuti

Kandang Besi is one of villages that crossed by Way Belu river, is located incoastal area of District West Kota Agung Tanggamus Regency. The purpose ofthis research was to evaluate the waters suitability and socio-economic factors forNile (O. niloticus). This research used descriptive quantitative method. Waterssuitability analysis was conducted using matching and scoring. The technique ofcollecting sosio-economic factors data were through observation and filling thequestionnaire by 15 farmers that were selected by accidental sampling. The resultsshowed that the water have a level of suitability that called Very Suitable (S1) andFairly Suitable (S2). Very Suitable (S1) shows that these waters are very suitablefor farming location while Fairly Suitable (S2) still requires further treatment if itis to be the location of farming. Furthermore the result showed that most peopleare already familiar with the nile fish farming which is 53.28% ownership ofprivate ponds.

Keywords : Waters suitability, Kandang Besi Village, Nile Fish.

ABSTRAK

KAJIAN KESESUAIAN PERAIRAN DAN FAKTOR SOSIAL-EKONOMIBUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KAWASAN PESISIR

DESA KANDANG BESI KECAMATAN KOTA AGUNG BARATKABUPATEN TANGGAMUS

Oleh

Muthia Yuli Astuti

Desa Kandang Besi merupakan desa yang potensial untuk budidaya perairan yangdilintasi oleh aliran Sungai Way Belu berada di kawasan Pesisir Kecamatan KotaAgung Barat Kabupaten Tanggamus. Penelitian ini ditujukan untuk menkajitingkat kesesuaian perairan dan faktor sosial-ekonomi untuk budidaya ikan Nila(Oreochromis niloticus). Penelitian ini menggunakan metode deskriptifkuantitatif. Analisis kesesuaian perairan dilakukan dengan metode matching danscoring. Teknik pengumpulan data faktor sosial-ekonomi melalui observasi danpengisian angket oleh 15. Hasil penelitian menunjukkan perairan memiliki tingkatkesesuaian disebut Sangat Sesuai (S1) dan Cukup Sesuai (S2) menunjukan perairantersebut Sangat Sesuai untuk lokasi budidaya sedangkan Cukup Sesuai menunjukkanperlu penanganan lebih lanjut jika ingin dijadikan lokasi budidaya. Kuesionermenunjukan bahwa sebagian masyarakat sudah cukup mengenal budidaya ikan niladengan kepemilikan kolam secara pribadi sebanyak 53,28%.

Kata Kunci : Kesesuaian perairan, Desa Kandang Besi, ikan nila.

KAJIAN KESESUAIAN PERAIRAN DAN FAKTOR SOSIAL-EKONOMIBUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KAWASAN PESISIR

DESA KANDANG BESI KECAMATAN KOTA AGUNG BARATKABUPATEN TANGGAMUS

Oleh

MUTHIA YULI ASTUTI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh GelarSARJANA PERIKANAN

Pada

Jurusan Perikanan dan Ilmu KelautanFakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar lampung pada tanggal 22

Juli 1995, sebagai anak keempat dari empat bersaudara

dari pasangan Bapak Drs. Hi Maryan Husin dan Ibu Hj

Siti Zahra, S.Pd. Penulis mengawali pendidikan dari TK

Al- Hikmah Tanjung Senang pada tahun pelajaran 1999-

2000. Melanjutkan pendidikan di SD Negeri 2 Tanjung

Senang sampai selesai pada tahun 2007. Menyelesaikan

pendidikan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung pada tahun 2010 serta

menamatkan pendidikan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung pada tahun 2013.

Tahun 2010, penulis mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan S1

ke Perguruan Tinggi Universitas Lampung di Fakultas Pertanian, Jurusan

Budidaya Perairan melalui jalur SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan

Tinggi Negeri). Selama menjadi mahasiswa penulis mengikuti organisasi

Himpunan Mahasiswa Budidaya Perairan Unila (HIDRILA) sebagai anggota

bidang Penelitian dan Pengembangan pada tahun 2015-2016. Selama perkuliahan

pernah menjadi Asisten Dosen untuk mata kuliah Ekologi Perairan tahun 2015,

kemudian Asisten Dosen untuk mata kuliah Evaluasi Kesesuaian Lahan

Akuakultur tahun 2017 dan Asisten Dosen Manajemen Wilayah Pesisir dan Laut

tahun 2017.

Selama menikmati masa perkuliahan penulis mengikuti kegiatan Praktik Umum

(PU) di Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias (BPPBIH)

Depok-Jawa Barat dengan judul “Pembenihan Ikan Cupang Alam (WILD

BETTA) Betta imbellis ladiges, 1976” selama 40 hari pada bulan Juli 2016. Di

awal tahun 2016 penulis mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama

60 hari di Desa Penggawa V Ulu, Krui – Pesisir Barat.

Terakhirpda tahun 2017, penulis melakukan penelitian yang berjudul “Kajian

Kesesuaian Peraiaran dan Faktor Sosial-Ekonomi Budidaya Ikan Nila

(Oreochromis niloticus) di Kawasan Pesisir Desa Kandang Besi Kecamatan Kota

Agung Barat Kabupaten Tanggamus” yang terletak di Kecamatan Kota Agung

Barat - Tanggamus.

PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan sebagai tanda baktikukepada uwan ku,

Hi. Maryan Husinyang selalu mendo’akan dan menyemangatiku

serta selalu yakin padakubahwa aku bisa melewati semua ini,

menjadikan diriku kuat dalam menyelesaikan studiwalau ia tidak menemaniku dan membaca karya ini

pada akhirnya…

Untuk umikuyang selalu mendukung dan berdoa tanpa henti

untuk kesuksesan dan keselamatanku.

Untuk Uwo, Engah dan Encik yang selalumemberi masukan dan memberi dorongan positive

dalam memberikan pendapat.

MOTTO

“AKU MENGABULKAN PERMOHONAN ORANG YANG BERDOA

APABILA IA MEMOHON KEPADA-KU, MAKA HENDAKLAH MEREKA

MEMENUHI (SEGALA PERINTAH-KU) DAN HENDAKLAH MEREKA

BERIMAN KEPADA-KU, AGAR MEREKA SELALU BERADA DALAM

KEBENARAN”

(Al-Quran Surat Al-Baqarah :186)

“KEKUATANMU ADALAH KELEMAHANMU, DANKELEMAHANMU ADALAH KEKUATANMU”

Berani Tapi Berhati-hati!!!

I’M READY TO BINGO!!!!

SANWACANA

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

Sarjana Perikanan (S.Pi) pada program studi Budidaya Perairan, Fakultas

Pertanian Universitas Lampung dengan judul “Kajian Kesesuaian Peraiaran dan

Faktor Sosial-Ekonomi Budidaya Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Kawasan

Pesisir Desa Kandang Besi Kecamatan Kota Agung Barat Kabupaten

Tanggamus”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc, selaku ketua Jurusan Budidaya Perairan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

2. Papih Dr. Ir. Abdullah Aman Damai, M.Si, selaku dosen pembimbing

akademik dan dosen pembimbing Utama yang memberikan motivasi

penuh dan saran yang membangun selama penulis aktif dalam perkuliahan

serta dengan sabar memberikan bimbingan, kritik dan saran yang

membangun dalam penulisan skripsi.

3. Bapak Dr. Supono, S.Pi, M.Si, selaku dosen pembimbing Anggota atas

bimbingan, kritik dan saran yang membangun dalam penulisan skripsi.

4. Bapak Qadar Hasani, S.Pi, M.Si, selaku dosen pembahas atas segala kritik,

saran dan bimbingan yang diberikan kepada penulis.

5. Seluruh jajaran Dosen dan seluruh Staf Jurusan Perikanan dan Kelautan

yang telah memberikan ilmunya dan semangatnya.

6. Ibu/Mamah Eni Kusrini, Mbak Erma, Mas Asep, Mas Budi, Mbak Rima

dan seluruh Staf Karyawan Hatchery Cupang BPPBIH Depok, serta

teman- teman UNJ yang telah membantu penulis dalam melaksanakan

Praktik Umum.

7. Seluruh masyarakat Pekon Penggawa V Ulu, adik-adik dan teman-teman

KKN (Bang Bay, Kak Anam, Melati dan Nadia) yang selalu solid dan

kompak

8. Para pembimbing tambahan, Kak Toni dan Kak Yuti yang membantu

memberikan masukan dan senantiasa meluangkan waktunya untuk

membantu penulis mengolah data dan menulis skripsi.

9. Para cong- ku, Gina, Wulan, Shinta, Bora dan Mentari.

10. Dear my Brave, Awesome, Lovely, Amazing, and Naughty…Thanks for

everything you have given me!!!

11. Teman-teman seperjuangan angkatan 2013, Pak Mon, Ija, Arga, Tetangga,

Arbi, Mamang, Lin-lin, Atik, Bungkil, Wedeng, Binoh, Mba bin, MakDek,

Desti, Gita, Mba Di, Ketua, Mba Em, Eyang, Pancio, Iyan, Geyen, Mba

Ikem, Indri, Julay, Nia, MasKur, Mitayo, Rifki, Tantangga, Bumen, Mona,

Sia, Rara, Mira, Ratna, Ricky, Masyo, Geel, Rizka, Aida, Mba Idul,

Vanny, Mentri, Winno, Puakhi dan Dewi, makasih banget untuk

perjuangan kita selama 4 tahun ini .

12. Seluruh warga Budidaya Perairan Unila angkatan 2009, 2010, 2011, 2012,

2014, dan 2015.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu penulis selama perkuliahan hingga penyelesaian skripsi.

Semoga Allah SWT memberikan yang terbaik untuk kita semua, dan dengan

segala kerendahan semoga skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi kita

semua, aamiin.

Bandar Lampung, Juli 2017Penulis,

Muthia Yuli Astuti

i

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................ i

DAFTAR TABEL ................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. iv

I. PENDAHULUAN ........................................................................... 11.1 Latar Belakang ............................................................................ 11.2 Tujuan Penelitian ........................................................................ 21.3 Manfaat Penelitian ...................................................................... 21.4 Kerangka Pemikiran ................................................................... 2

II. METODE PENELITIAN ................................................................. 42.1. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 42.2 Tahapan Penelitian ........................................................................ 52.3 Alat dan Bahan Penelitian ................................................................ 52.4 Jenis Penelitian.............................................................................. 6

2.4.1. Parameter Fisika Air ........................................................... 72.4.2. Parameter Kimia Air ........................................................... 72.4.3. Parameter Biologi Air ......................................................... 8

2.5 Pengisian Kuesioner....................................................................... 82.6 Analisis Kesesuaian Perairan untuk Budidaya Ikan Nila............... 92.7 Penilaian untuk Lokasi Budidaya Ikan Nila................................. 102.8 Pengumpulan Data Sosial-Ekonomi ............................................ 12

2.8.1. Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Ikan Nila pada Kolam . 132.8.2. Faktor Pendukung Dalam Budidaya Ikan Nila ................. 14

III. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 153.1. Keadaan Lokasi Penelitian ......................................................... 153.2. Hasil dan Pembahasan ................................................................ 16

3.2.1. Kedalaman Perairan di Kolam Budidaya.......................... 163.2.2. Kecerahan Perairan di Kolam Budidaya........................... 17

ii

3.2.3. Suhu Perairan di Kolam Budidaya.................................... 183.2.4. Oksigen Terlarut Perairan di Kolam Budidaya................. 203.2.5. Derajat Keasaman Perairan di Kolam Budidaya .............. 213.2.6. Nitrat Perairan di Kolam Budidaya................................... 223.2.7. Fosfat Perairan di Kolam Budidaya.................................. 243.2.8. Kelimpahan Fitolankton Perairan di Kolam Budidaya..... 25

3.3. Kesesuaian Perairan di Desa Kandang Besi ............................... 283.4. Pengumpulan Data Sosial Ekonomi............................................ 31

3.4.1. Faktor yang Mempengaruhi Produksi Ikan Nila............... 313.4.2. Faktor Pendukung Dalam Budidaya Ikan Nila ................. 36

IV. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 394.1. Kesimpulan ................................................................................ 394.2. Saran ........................................................................................... 39

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 41LAMPIRAN

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Alat dan Bahan yang Digunakan dalam Penelitian .................................. 52. Sistem Penilaian Kesesuaian Perairan untuk Lokasi Budidaya ............ 113. Kisaran Nilai atau Skor Kesesuaian Perairan ......................................... 124. Data Pengukuran Kualitas Perairan Budidaya di Desa Kandang Besi 165. Pembobotan dan Skoring Kesesuaian Perairan budidaya Nila Lokasi 1 286. Pembobotan dan Skoring Kesesuaian Perairan budidaya Nila Lokasi 2 287. Pembobotan dan Skoring Kesesuaian Perairan budidaya Nila Lokasi 3 298. Pembobotan dan Skoring Kesesuaian Perairan budidaya Nila Lokasi 4 299. Data Sekunder Pemerintah dan Akademisi............................................. 3110. Kepemilikan Kolam Responden Pembudidaya .................................... 3111. Luas Kolam dan Produksi Responden Pembudidaya ............................. 3212. Perhitungan Asal Modal untuk Pembudidaya......................................... 3313. Perhitungan Jumlah Benih Ikan Nila pada Kolam Budidaya ................. 3314. Perhitungan Pendapatan untuk Pembudidaya ......................................... 3415. Tingkat Kejadian Banjir Terbanyak dan Mempengaruhi Jumlah Panen 3516. Jarak Dari Rumah, Sungai Dan Pantai Menuju Kolam Budidaya .......... 35

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman1. Bagan Kerangka Pikir Penelitian ...................................................... 32. Peta Lokasi Pengambilan Sampel Penelitian ...................................... 43. Data kedalaman pada Kolam budidaya.............................................. 164. Data Kecerahan pada Kolam Budidaya ............................................. 175. Data Suhu pada Kolam Budidaya ...................................................... 186. Data oksigen terlarut pada Kolam Budidaya ..................................... 207. Data pH pada Kolam Budidaya ......................................................... 218. Data Nitrat pada Kolam Budidaya ..................................................... 229. Data Fosfat pada Kolam Budidaya .................................................... 2410. Data Kelimpahan Plankton pada Kolam Budidaya............................ 2511. Navicula ............................................................................................. 2612. Synedra ............................................................................................. 2613. (a) Coelastrum dan (b) Oscilatoria.................................................... 27

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kawasan Pesisir di Indonesia memiliki potensi perikanan yang dapat

digunakan untuk kegiatan budidaya, baik di daerah pantai maupun di daerah yang

cukup jauh dari bibir pantai. Menurut letaknya Kecamatan Kota Agung Barat

merupakan daerah yang memiliki tingkat kesuburan yang cukup baik.

Karakteristik lain yang dimiliki adalah kemiringan lereng yang rata-rata < 2%.

Menurut Satia (2010), kawasan yang strategis sebagai lokasi perikanan baik itu

darat maupun laut yakni memiliki kelerengan < 8%. Desa Kandang Besi

merupakan salah satu desa yang dilintasi oleh aliran Sungai Way Belu, sehingga

penyediaan air pada lahan berasal dari sungai tersebut. Hasil produksi budidaya

ikan air tawar yang dihasilkan cukup tinggi dibandingkan dengan wilayah lain

yang memiliki karakteristik yang sama seperti kecamatan dan desa lain yang ada

di Kabupaten Tanggamus (DKP, 2012).

Menurut Sugihartono (2009), salah satu jenis ikan air tawar yang cocok

dibudidayakan untuk wilayah yang masih dipengaruhi pasang surut adalah Ikan

Nila (Oreochromis niloticus). Sugihartono yang melakukan Penelitian pada tahun

2009 di beberapa Wilayah Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat

menjelaskan bahwa budidaya Ikan Nila dengan padat tebar yang tepat sangat

potensial untuk dikembangkan sebagai komoditas alternatif budidaya ikan selain

budidaya udang windu.

Kesesuaian perairan berperan sangat penting dalam menunjang

keberhasilan budidaya ikan yang dasarnya setiap daerah memiliki karakteristik

yang berbeda-beda. Pengembangan budidaya Ikan Nila di Kecamatan Kota Agung

Barat Kabupaten Tanggamus akan mengalami keberhasilan jika ditinjau dengan

data kesesuaian perairan milik pembudidaya. Oleh karena itu perlu dilakukan

2

penelitian mengenai kesesuaian perairan dan faktor sosial-ekonomi dalam rangka

menciptakan peluang usaha dan kesejahteraan masyarakat di kawasan Pesisir

Desa Kandang Besi Kecamatan Kota Agung Barat Kabupaten Tanggamus untuk

budidaya Ikan Nila.

1.2 Tujuan Penelitan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kesesuaian perairan

dan faktor sosial-ekonomi untuk budidaya Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di

kawasan Pesisir Desa Kandang Besi Kecamatan Kota Agung Barat Kabupaten

Tanggamus.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari peneltian ini adalah untuk mengetahahui keefektifan suatu

perairan ditinjau dari kesesuaian perairannya dan faktor sosial-ekonomi dimana

faktor tersebut berperan adil dalam suatu budidaya.

1.4 Kerangka Pemikiran

Pada dasarnya kegiatan budidaya di kawasan pesisir memerlukan daerah

yang cukup luas dan dilakukan dengan memanfaatkan perairan yang dekat dengan

kawasan pesisir pantai. Salah satu jenis yang dapat dibudidayakan yaitu Ikan Nila

(Oreochromis niloticus) secara lebih baik harus dievaluasi agar dapat dilakukan

budidaya Ikan Nila. Menurut kordi (2004), Ikan Nila hidup di perairan tawar

seperti sungai, danau, waduk dan rawa, tetapi karena toleransinya yang luas

terhadap salinitas sehingga ikan ini dapat pula hidup dan berkembang biak di

perairan payau dan air laut. Ikan Nila memiliki respon yang luas terhadap pakan

dan memiliki sifat omnivora sehingga bisa mengkonsumsi makanan berupa hewan

dan tumbuhan.

Masyarakat kawasan pesisir Desa Kandang Besi,memiliki daerah yang cukup

jauh dari laut. Penilaian kesesuaian fisik akan didapat tingkat kecocokan untuk

3

penggunaan dan diketahui sifat lain yang dapat menunjang keberhasilan budidaya

Ikan Nila untuk meningkatkan produktivitas perairan dalam menunjang ketahanan

pangan.

Kajian kesesuaian perairan digunakan untuk menduga serta menilai sejauh

mana potensi sumberdaya perairan dapat dimanfaatkan. Kerangka dasar dari

evaluasi perairan adalah membandingkan persyaratan yang diperlukan untuk suatu

penggunaan perairan tertentu dengan sifat sumberdaya yang ada pada perairan

tersebut. Secara umum kerangka pikir penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Bagan Kerangka pikir dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

PEMANFAATAN PERAIRAN DI KAWASAN PESISIRDESA KANDANG BESI KECAMATAN KOTA AGUNG BARAT

KABUPATEN TANGGAMUS

BUDIDAYA EKSTENSIF

BUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

DATA PARAMETER FISIKA, KIMIA, DATA FAKTOR SOSIAL -BIOLOGI DAN PENGISIAN KUISIONER EKONOMI

PENGOLAHAN DATA

EVALUASI KESESUAIAN PERAIRAN UNTUKBUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

DENGAN METODE MATCHING DAN SKORING

KESESUAIAN PERAIRAN DAN FAKTOR SOSIAL-EKONOMIMASYARAKAT

4

II. METODE PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2016

bertempat di kawasan Pesisir Desa Kandang Besi Kecamatan Kota Agung Barat

Kabupaten Tanggamus. Peta lokasi penelitian dapat di lihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Peta lokasi penelitian

5

2.2 Tahapan Penelitian

Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Peninjauan lokasi penelitian pada bulan September-Oktober 2016

2. Pengambilan data primer dan sekunder pada bulan Desember 2016

3. Analisis data yang akan dilaksanakan pada bulan Desember 2016-Januari

2017

4. Proses pengolahan data sampel seperti parameter kimia akan dilaksanakan

di Laboratorium Kualitas Air, Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut,

Lampung, sedangkan untuk parameter biologi akan dilaksanakan di

Laboratorium Nutrisi dan Pakan, Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

2.3 Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.

No Alat dan bahan Jumlah Fungsi1 GPS 1 buah Menentukan posisi koordinat

pengambilan sampel2 Alat tulis 2 buah Untuk mencatat3 plankton net 1 paket Pengambilan sampel plankton4 Formalin 4% 2 liter Pengawetan sampel5 Akuades 1 liter Untuk kalibrasi alat6 Botol koleksi 4 buah Tempat penyimpanan sampel7 Kertas pH 1 buah Untuk mengukur PH8 Seicchi disk 1 buah Untuk mengukur kecerahan9 DO meter 1 buah Untuk mengukur oksigen terlarut

11 Ember 10 liter 1 buah Untuk mengambil sampel air12 Kertas Label 1 buah Untk menandai setiap botol

koleksi13 Pipet tetes 1 buah Untuk mengambil sampel air dari

botol koleksi14 Mikroskop 1 buah Untuk melihat sampel plankton15 Peta Perencanaan Pola

Ruang Desa Kandang Besi1 buah Untuk melihat batas administrasi

Desa Kandang Besi16 Kuesioner 1

berkasUntuk wawancara pemilik lahandi Kawasan Pesisir DesaKandang Besi

6

2.4 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif berdasarkan

pengamatan parameter fisika, kimia dan biologi serta metode wawancara terhadap

pemilik kolam menggunakan kuesioner terhadap 15 responden. Beberapa hal yang

mendukung penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Analisis kesesuaian perairan dilakukan dengan menitikberatkan

berdasarkan kualitas air sesuai dengan yang dibudidayakan dengan analisis

metode matching dan scoring.

b. Pengukuran kualitas air berdasarkan tiga parameter sampel yang akan di

ambil, yaitu parameter fisika, kimia, dan biologi.

c. Menggunakan survey dengan cara mengambil sampel dari populasi dan

menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data (Dahuri et al.

2004).

d. Perairan yang diteliti merupakan kolam tanah milik pembudidaya yang

beberapa sudah melakukan usaha budidaya ikan nila dan yang tidak

melakukan usaha budidaya ikan nila serta perairan tanpa pemilik yang

terisi dari aliran sungai sehingga membentuk kolam di dekat sungai.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari berbagai data.

Berdasarkan data yang diperoleh secara langsung di lapangan dengan cara

observasi, wawancara dengan responden yakni pembudidaya dengan

menggunakan kuesioner. Sedangkan penentuan lokasi titik pengamatan dirancang

dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Lokasi pengambilan sampel dibagi

menjadi 4 stasiun yang mewakili semua kondisi perairan yang ada di sekitar

lokasi penelitian. Koordinat pengambilan sampel dicatat dengan menggunakan

Global Positioning System (GPS) dengan format: latitude; longitude.

7

2.4.1 Parameter Fisika Air

Beberapa parameter fisika yang diukur adalah sebagai berikut:

a. Kedalaman perairan dapat diukur dengan menggunakan tiang berskala dan

pemberat.

b. Kecerahan atau transparasi air yang diukur dengan menggunakan secchi

disk.

c. Pengukuran suhu perairan air yang diukur dengan menggunakan

termometer.

Semua parameter fisika tersebut diukur secara langsung (in situ) pada tiap

titik sampling di Desa Kandang Besi, kemudian dicatat hasil yang didapatkan

dari hasil pengukuran yang ada.

2.4.2 Parameter Kimia Air

A. Oksigen Terlarut dan pH,

Pengukuran oksigen terlarut (DO) dan derajat keasaman (pH) yang ada

di perairan dilakukan dan diambil data pada tiap titik sampling secara in situ.

Alat yang digunakan dalam pengukuran kedua parameter tersebut adalah:

a. Oksigen terlarut (DO) yang dapat diukur dengan DO meter.

b. Derajat keasaman (pH) yang dapat diukur dengan menggunakan pH meter.

B. Nitrat (NO3-N)

Pengukuran nitrat dilakukan di laboratorium kualitas air Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Lampung. Cara kerja yang

digunakan untuk mengukur nitrat dapat menggunakan spectrofotometer (SNI 19-

6964.7-2003) pada kisaran kadar 0,1-2,0 mg/l dengan pada panjang gelombang

410 nm.

C. Fosfat (PO4)

Pengukuran kadar fosfat dilakukan di laboratorium kualitas air BBPBL

Lampung. Cara kerja yang digunakan untuk mengukur fosfat dapat

menggunakan spectrofotometer secara asam askorbat (SNI 06-6989.31-2005)

pada kisaran kadar 0,0 - 1,0 mg/l yang prinsipnya membentuk senyawa kompleks

8

fosfomolibdat yang berwarna biru. Kompleks tersebut selanjutnya direduksi

dengan asam askorbat membentuk warna biru kompleks Molybdenum. Intensitas

warna menghasilkan warna yang sebanding dengan konsentrasi fosfor yang

tertera. Warna biru yang timbul dapat diukur dengan menggunakan

spectrofotometer pada panjang gelombang 700 - 880 nm.

2.4.3 Parameter Biologi Air

Parameter biologi air yang telah diambil sampel dan diamati dalam

penelitian ini adalah komposisi dan kelimpahan dan Identifikasi plankton.

Pengambilan sampel dilakukan menggunakan plankton net. Filtrat yang diperoleh

kemudian diawetkan dengan larutan formalin 4 % selanjutnya filtrat diberi lugol

sebanyak 1 tetes untuk memudahkan dalam identifikasi. Pencacahan diatas gelas

objek Sedgwick-Rafter Counting Cell dilakukan berdasarkan Kelimpahan

plankton (APHA, 2005) dengan satuan individu/liter (ind/l). Rumus perhitungan

kelimpahan plankton adalah sebagai berikut:

Vd

1 x

Vo

Vtn xN

Keterangan:

N : Kelimpahan

n : Jumlah fitoplankton dan zooplankton yang teridentifikasi

Vt : Volume air tersaring dalam botol contoh 100 ml.

Vo : Volume air pada Sedgwick-Rafter Counting Cell (1ml)

Vd : Volume air yang disaring (m3)

2.5 Pengisian Kuesioner

Pengisian kuesioner dilaksanakan langsung oleh pemilik kolam budidaya

dengan mencocokan hasil pengukuran yang didapat. Tujuannya adalah

mengevaluasi tingkat kesesuaian suatu perairan budidaya Ikan Nila (O. niloticus)

yang sudah diterapkan dan sebagai faktor yang mempengaruhi produktivitas

sehingga dapat dievaluasi layak atau tidak untuk dilakukan kegiatan budidaya

Ikan Nila.

9

2.6 Analisis Kesesuaian Perairan untuk Budidaya ikan Nila (O.niloticus)

Penggolongan analisis kesesuaian perairan dapat dimasukan kedalam

beberapa kelas. Tujuannya untuk mengetahui tingkat kesesuaian suatu perairan

untuk budidaya perikanan khususnya Ikan Nila (O. niloticus) apakah dapat

dievaluasi layak atau sebaliknya. Analisis keruangan melalui skoring dan faktor

pembobot matrik kesesuaian perairan tersusun berdasarkan Matrik kesesuaian

perairan. Hasil skoring dan pembobotan tersebut dievaluasi sehingga akan didapat

kelas kesesuaian yang diharapkan akan menggambarkan tingkat kelayakan dari

suatu bidang untuk penggunaan tertentu. Tingkat dari kesesuaian perairan

menurut Trisakti (2003), dapat dibagi menjadi empat kelas, yaitu:

1) Kelas S1: Sangat Sesuai (Highly Suitable) Nilai 85-100%

Daerah ini tidak mempunyai pembatas yang serius untuk menerapkan

perlakuan yang diberikan atau hanya mempunyai pembatas yang tidak berarti

atau tidak berpengaruh secara nyata terhadap penggunaannya dan tidak akan

menaikan masukan atau tingkat perlakuan yang diberikan.

2) Kelas S2: Cukup Sesuai (Moderately Suitable) Nilai 75-84%

Daerah ini mempunyai pembatas yang agak serius untuk mempertahankan

tingkat perlakukan yang harus diterapkan. Pembatas ini akan meningkatkan

masukan atau tingkat perlakuan yang diperlukan.

3) Kelas S3: Sesuai Marginal (Marginally Suitable) Nilai 65-74%

Daerah ini mempunyai pembatas-pembatas yang serius untuk

mempertahankan tingkat perlakuan yang harus diterapkan. Pembatas akan

lebih meningkatkan masukan atau tingkatan perlakuan yang diperlukan.

4) Kelas N: Tidak Sesuai (Not Suitable) Nilai < 65%

Daerah ini mempunyai pembatas permanen, sehingga mencegah segala

kemungkinan perlakuan pada daerah tersebut.

10

Melalui beberapa kajian pustaka dan pertimbangan teknis budidaya dapat

disusun matrik kesesuaian perairan, sehingga dapat diketahui peubah syarat yang

akan dijadikan acuan dalam pemberian bobot. Peubah yang dianggap penting dan

dominan menjadi dasar yang kurang dominan., sehingga untuk melihat

keberadaan peubah diatas, maka akan didapat hubungan antar beberapa peubah

dominan yang sangat mungkin terjadi terhadap peubah syarat, diperlukan sebagai

data penunjang. Hubungan tersebut dapat dianalisis mengunakan model

matematika regresi berganda (multiple regression), yaitu persamaan regresi

dengan menggunakan dua atau lebih variabel independen.

2.7 Penilaian untuk Lokasi Budidaya Ikan

Sistem penilaian atau skoring untuk mengetahui tingkat kelayakan

perairan untuk budidaya Ikan Nila (O. niloticus) dapat disusun dengan Matrik

kesesuaian perairan. Metode skoring digunakan untuk pembobotan pada setiap

parameter, dikarenakan setiap parameter memiliki andil yang berbeda dalam

menunjang kehidupan suatu komoditas. Dalam budidaya ikan, parameter yang

memiliki peran yang besar akan mendapatkan nilai lebih besar dari parameter

yang tidak memiliki dampak yang besar (Kangkan, 2006).

Matrik kesesuaian perairan disusun dengan sistem penilaian atau skoring

untuk mengetahui tingkat kelayakan perairan untuk budidaya Ikan Nila yang

disajikan pada Tabel 2.

11

Tabel 2. Sistem Penilaian Kesesuaian Perairan untuk Lokasi Budidayaikan Nila (O.niloticus)

Variabel Kisaran Batas Nilai (A) Bobot (B) Skor(A x B) Sumber

KedalamanPerairan

(centimeter)

40 – 80 5 (Sesuai)

3

15 Suyanto (2002); Khairullamin

et al. (2008);Wibisono (2005)

20 - 40 dan 81–200 3 (CukupSesuai) 6

<20 dan >200 1 (TidakSesuai)

2

KecerahanPerairan

(centimeter)

30 – 40 5 (Sesuai)

3

15 Suyanto (2002) ;BSN ( 2009) ;

Khairullamin etal. (2008);

Sunarso (2008)

20 -29 dan 41-55 3 (CukupSesuai)

9

< 20 dan >40 1 (Tidak Sesuai) 3

Suhu Perairan(°C)

25-28 5 (Sesuai)

3

15 Effendi(2003);Khairullamin et al. (2008)

; PP No. 82Tahun 2001;

Sunarso (2008) ;Evalawati et al.

(2001)

7 -24 dan 29 –41 3(CukupSesuai) 9

<7 dan >41 1 (Tidak Sesuai) 3

Oksigen Terlarut(mg/l)

3-8 5 (Sesuai)

3

15Effendi,

(2003),Silalahi(2010); Suryono et

al. (2010) ; ; PPNo. 82 Tahun2001; Sunarso(2008); Rustam

(2010);

0,1-2 dan 9-9,5 3 (CukupSesuai)

9

< 0,1 dan >9,5 1 (Tidak Sesuai) 3

pH 6 - 8 5 (Sesuai)

2

10 Khoir (2008);Sastrawijaya,(2000); Arifin

(2003) ; Sunarso(2008)

4,5-5 dan 9– 9,5 3(CukupSesuai) 9

<4,5 dan > 9,5 1 (Tidak Sesuai) 3

Nitrat (mg/l) 0,008- 2 5 (Sesuai)

2

10 Effendi, 2003;PP No. 82

Tahun 2001;Sunarso (2008);Winanto (2004)

0 - 0,007 dan 1,0-1,8 3 (CukupSesuai)

3

>2 1 (Tidak Sesuai) 1

Fosfat (mg/l) 0,051-0,5 5 (Sesuai)

2

10 KLH (2004) ;Wardoyo(2002);

Sastrawijaya,(2000); Sulastri

(2004),

0,021-0,05 dan 0,51- 1 3(CukupSesuai) 3

0-0,02 dan > 1 1 (TidakSesuai)

1

KelimpahanPlankton (Sel/l)

> 15.000 5 (Sesuai)

2

10Basmi (2000) ;Rimper (2002)2.000 - 15.000 3 (Cukup

Sesuai)6

< 2.000 1 (TidakSesuai)

1

TOTAL SKOR MAKSIMAL 100

Keterangan:Angka Penilaian berdasarkan petunjuk DKP (2002), yaitu:5 : Baik3 : Sedang1 : Kurang

1. Bobot berdasarkan petunjuk Kangkan (2006), yaitu pertimbangan pengaruh variabel dominann

2. Skor adalah Σ = A X Bi=1

12

DO, kecerahan, dan suhu merupakan syarat optimal yang harus dipenuhi

dalam mendukung budidaya Ikan Nila (O. niloticus). Variabel tersebut diperlukan

oleh biota agar dapat hidup lebih optimal. Sedangkan pH, nitrat, fosfat dan

kelimpahan plankton merupakan variabel pendukung kegiatan budidaya karena

keberadaannya di perairan tidak berhubungan langsung dengan kehidupan.

Variabel tersebut mendapatkan bobot paling kecil. Untuk komoditas yang

berbeda, pembobotan pada setiap variabel juga berbeda.

Menurut Trisakti (2003), jumlah dari total skor dari hasil perkalian nilai

parameter dengan bobotnya selanjutnya dipakai untuk menentukan kelas

kesesuaian lahan budidaya Ikan Nila. Berdasarkan karakteristik kualitas perairan

dan dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut:

Total skor

Total skoring =. x 100%

Total Skor Maks

Berdasarkan rumus dan perhitungan diatas diperoleh nilai (skor)

kesesuaian perairan seperti yang disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Kisaran Nilai atau Skor Kesesuaian Perairan

No Kisaran Nilai (%) Tingkat Kesesuaian Keterangan

1 85 – 100 S1 Sangat Sesuai

2 75 – 84 S2 Cukup Sesuai

3 65 – 74 S3 Sesuai Marginal

4 < 65 N Tidak Sesuai

(Sumber: Trisakti 2003)

2.8 Pengumpulan Data Sosial-Ekonomi

Pengambilan data sosial-ekonomi dilakukan dengan menggunakan kuesioner

sebagai alat pengambilan data dilakukan secara wawancara dengan obyek sasaran

seperti para pemerintah daerah, akademisi dan pemilik lahan dan dianalisis dan

disajikan dalam bentuk tabel.

13

2.8.1 Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Ikan Nila pada Kolam Budidaya

di Desa Kandang Besi

a. Faktor Produksi

1) Luas Kolam dan Produksi Kolam Pembudidaya

Berdasarkan data yang dikumpulkan di lapangan melalui metode

kuisioner/pengisian angket kepada para responden yaitu para pembudidaya,yang

memiliki kolam di Desa Kandang Besi. maka dapat diketahui bahwa perairan

yang digunakan sebagai kolam budidaya berasal dari milik sendiri , sewa atau

bagi hasil. Penggunaan kuesioner dapat menjelaskan hasil produksi yang didapat

dari berbagai luas kolam yang dimiliki responden selaku pembudidaya.

2) Modal

Pengumpulan data berupa modal di lapangan melalui metode

kuisioner/pengisian angket kepada para responden yaitu para pembudidaya yang

memiliki kolam di Desa Kandang Besi, maka dapat diketahui bahwa jenis modal

yang digunakan untuk awal pengelolahan kolam budidaya berasal dari modal

pribadi maupun pinjaman selanjutnya dilakukan perhitungan dengan

mengelompokan jumlah modal berkisar antara Rp.1.000.000,00– Rp.5.000.000,00

yang di produksi dari hasil satu kali panen dalam Kilogram (Kg) setelah itu

didapatkan jumlah kolam.

3) Benih

Pengumpulan data berupa tebaran benih di lapangan melalui metode

kuisioner/pengisian angket kepada para responden yaitu para pembudidaya yang

memiliki kolam di Desa Kandang Besi, maka dapat diketahui bahwa tebaran

benih yang dilakukan perhitungan dengan mengelompokan jumlah benih berkisar

antara 50-5000 ekor yang di produksi dari hasil satu kali panen dalam Kilogram

(Kg) setelah itu didapatkan jumlah kolam.

4) Pendapatan

Pengumpulan data berupa pendapatan di lapangan melalui metode

kuisioner/pengisian angket kepada para responden yaitu para pembudidaya yang

14

memiliki kolam di Desa Kandang Besi, maka dapat diketahui bahwa pendapatan

yang dilakukan perhitungan dengan mengelompokan pendapatan dengan

penjualan awal sebesar Rp30.000,00/Kg berkisar antara Rp300.000,00-

Rp24.000.000,00 yang berasal dari hasil satu kali panen dalam Kilogram (Kg)

setelah itu didapatkan jumlah kolam.

5) Banjir

Pengumpulan data berupa tingkat kejadian banjir terbanyak dan

mempengaruhi jumlah di lapangan melalui metode kuisioner/pengisian angket

kepada para responden yaitu para pembudidaya yang memiliki kolam di Desa

Kandang Besi, maka dapat diketahui bahwa tingkat kejadian banjir yang

dilakukan perhitungan dengan mengelompokan tingkat kejadian banjir terbanyak

dan mempengaruhi jumlah panen yang berasal dari hasil satu kali panen dalam

Kilogram (Kg) setelah itu didapatkan jumlah kolam.

b) infrastruktur

1) Jarak jalan

Pengumpulan data berupa keadaan jarak jalan di empat lokasi penelitian

terdiri dari jarak dari rumah, jarak dari sungai dan jarak dari pantai ada di

lapangan melalui metode kuisioner/pengisian angket kepada para responden yaitu

para pembudidaya yang memiliki kolam di Desa Kandang Besi, maka dapat

diketahui bahwa jarak yang dilakukan perhitungan dengan mengelompokan lokasi

dan jarak setelah itu didapatkan jumlah kolam.

2.8.2 Faktor Pendukung Dalam Budidaya Ikan Nila di Desa Kandang Besi

Hasil dari pengumpulan data dan penyajiannya kemudian disajikan secara

deskriftif dan diberikan data pendukung lain, sehingga dapat diketahui secara rinci

dan terpadu dalam mendukung usaha budidaya Ikan Nila.

39

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

Tingkat kesesuaian perairan untuk budidaya ikan Nila (O.niloticus) di kawasan

Pesisir Desa Kandang Besi Kecamatan Kota Agung Barat Kabupaten Tanggamus

tergolong pada kesesuaian kelas Sangat sesuai (S1) untuk budidaya ikan nila

(O.nilticus) sehingga perairan tersebut sangat sesuai apabila digunakan untuk

kegiatan budidaya ikan nila (O. niloticus). Adapun beberapa lokasi penelitian juga

tergolong pada kesesuaian kelas cukup sesuai (S2) untuk budidaya ikan nila

(O.nilticus) sehingga perairan tersebut dan memerlukan penanganan lebih lanjut

untuk kedalaman dan kadar pH apabila digunakan untuk kegiatan budidaya ikan

nila (O. niloticus). Selain itu sebagian masyarakat di lokasi penelitian sudah

cukup mengenal budidaya ikan di kolam dengan metode ekstensif/tradisional, dan

sebesar (53,28%) kepemilikan kolam budidaya adalah kepemilikan pribadi.

4.2. Saran

Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Pembudidaya harus memupuk dan menambah nutrient untuk menaikan

jumlah nilai kelimpahan plankton dan nitrat yang rendah di kawasan

pesisir Desa Kandang Besi.

2. Peningkatan produktivitas perikanan budidaya merupakan tujuan

Kementrian Kelautan dan Perikanan dan didukung oleh Dinas Kelautan

dan Perikanan di tiap daerah oleh karena itu pemerintah setempat juga

hendaknya memberikan bantuan bukan hanya sekedar material tetapi juga

bantuan lain seperti pelatihan atau penyuluhan kualitas lingkungan

40

perairan budidaya yang layak dan merata kepada seuruh pembudidaya,

sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan target yang diharapkan.

3. Faktor produksi modal sangat berengaruh terhadap kebijakan

pembudidaya dalam menentukan jumlah benih yang akan disebar serta

sarana perlengkapan lain dalam meakukan perikanan budidaya, sehingga

perlu adanya peningkatan modal setiap pembudidaya. Saran lain bagi

pemerintah adalah untuk lebih meningkatkan fasilitas ekonomi seperti

menambah dan memperbanyak program penyediaan kredit bagi semua

kalangan pembudidaya dan mempermudah mereka yang membutuhkan

bantuan modal usaha.

41

DAFTAR PUSTAKA

Akrimi dan Subroto. 2002. Tehnik Pengamatan Kualitas Air dan PlanktonDireservat Danau Arang-Arang Jambi. (Buletin Teknik Pertanian Vol. 7).Balai Riset Perikanan Perairan Umum. Palembang

Ali K. S. 2013. Identifikasi Ektoparasit Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) DiDanau Limboto Provinsi Gorontalo. Jurnal Penelitian PerikananIndonesia. Program Studi Budidaya Perairan. Jurusan TeknologiPerikanan. Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian. Universitas Negeri Gorontalo.

APHA (American Public Health Association). 2005. Standard Methods forExamination of Water and Wastewater. Twentieth edition APHA-AWWAWEF, Washington DC.

Apriliza K. 2012. Analisa Genetic Gain anakan ikan nila kunti F5 hasilpembesaran I (D90-150). Journal of Aquaculture Management andTechnology 1(1):132-146.

Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, 2001. ModulPetunjuk Teknis Pembesaran ikan. Balai Besar Pengembangan BudidayaLaut Lampung. Direktorat Pengembangan Sumber Daya Kelautan DanPerikanan. Lampung.

Balai Budidaya Laut Lampung. 2001. Petunjuk Teknis Pembesaran ikan.Direktorat Jendral Perikanan Budidaya Departemen Kelautan danPerikanan. Jakarta.

Brotowijoyo, M. D., Dj. Tribawono., E. Mulbyantoro. 1995. PengantarLingkungan Perairan dan Budidaya Air. Penerbit Liberty. Yogyakarta.

Departemen Kelautan dan Perikanan. 2002. Modul Sosialisasi dan OrientasiPenataan Ruang, Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Ditjen Pesisir danPulau-Pulau Kecil. Direktorat Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-PulauKecil. Jakarta.

Dinas Kelautan dan Perikanan. 2007. Pemetaan Terumbu Karang di TelukLampung. Laporan Akhir. Lampung. Bab IV. Hlm.:13-15.

42

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanggamus. 2015. Survey PemetaanLahan Budidaya Air Tawar Kecamatan Kota Agung Barat. ProgramPengembangan Budidaya Perikanan Air Tawar. Tanggamus.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanggamus, BP4K. 2012. SurveyPemetaan Lahan Terlantar. Program pengembangan budidaya perikanan.Tanggamus.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya danLingkungan Perairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Elbassuony, R. A. M. 2005. Quality Evaluation of Aqua Cultured OreochromisNiloticus Fish Recovered from Motile Aeromonas septicaemia Disease.Journal of Applied Sciences Research 1(3): 302-306.

Evalawati., M. Meiyana dan T. W. Aditya. 2001. Pembesaran ikan di KerambaJaring Apung. Departemen Kelautan dan Perikanan, Direktorat JendralPerikanan Budidaya, Balai Budidaya Laut. Bandar Lampung.

Fitra, E. 2008. Analisis Kualitas Air Dan Hubungannya Dengan KeanekaragamanVegetasi Akuatik Di Perairan Parapat Danau Toba. Tesis. SekolahPascasarjana Universitas Sumatra Utara Medan.

Ghufran, M. H. 2010. Pemeliharaan Ikan Kerapu di Keramba Jaring Apung.Akademia. Jakarta.

Hadmoko. 2012. Evaluasi Sumber Daya Lahan Prosedur dan Teknik EvaluasiLahan : Aplikasi teknik skoring dan matching. Tesis. Universitas GajahMada. Yogyakarta.

Hargreaves and John A. 2002. Control of Clay Turbidity in Ponds. SouthernRegional Aquaculture Center (SRAC). Jurnal Penelitian, IX (27) : 115-119

Harsono. 2008. Hubungan sistem aliran air pada jaringan tata air dalammendukung produktivitas lahan daerah rawa pasang surut. Jurnal SumberDaya Air 4(2):125-138.

http://protist.i.hosei.ac.jp/pdb/Images/Chlorophyta/Closterium/navicula/navicula_2.html

Kordi. 2004. Budidaya Ikan Nila. Dahara Prize. Semarang

Lesmana. 2004. Kualitas Air untuk Ikan Hias Air Tawar. Jakarta: PenebarSwadaya.

43

Muta’ali, Lutfi. 2012. Daya Dukung Lingkungan untuk PerencanaanPengembangan Wilayah. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi(BPFG) Universitas Gadjah Mada.

Nastiti A.S., Nuroriah,S., Purnamaningtyas, S.E., Kartamihardja, E.S. 2001.Dampak Budidaya Ikan Dalam Jaring Apung Terhadap Peningkatan UnsurN dan P di Perairan Waduk Saguling, Cirata dan Jatiluhur. JurnalPenelitian Perikanan Indonesia, 7 (2) : hal 22 – 30

Radiarta, I. Ny., A. Saputra., O, Johan. 2005. Pemetaan Kelayakan Lahan untukPengembangan Usaha Budidaya Laut dengan Aplikasi Inderaja dan SistemInformasi Geografis di Perairan Lemito, Propinsi Gorontalo. JurnalPenelitian Perikanan Indonesia, Vol.11 No 1 hal 1-13.

Rimper, J. 2002. Kelimpahan Fitoplankton dan Kondisi HidrooseanoraiPerairan Teluk Manado. Makalah Falsafah Sains (PPS702). IPB. Bogor.

Rochdianto. 2005. Budidaya Ikan di Jaring Terapung. Penebar Swadaya. Jakarta.98 hal.

Rudiyanti, Siti. 2009. Kualitas Perairan Sungai Banger Pekalongan BerdasarkanIndikator Biologis. Jurnal Saintek Perikanan, 4(2): 46-52.

Sastrawijaya. 2000. Pencemaran Lingkungan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Satia. 2010. Kebiasaan makanan ikan nila (Oreochromis niloticus) di danau bekasgalian pasir Gekbrong Cianjur Jawa Barat [Skripsi]. Sukabummi:Universitas Muhammadiyah Sukabumi.

Setiawan, 2010. Pengaruh Kedalaman Perairan Terhadap Kualitas Perairan. PT.Kanisius. Yogyakarta.

Setiawati. 2003. Pertumbuhan dan efisiensi pada pakan ikan nila merah(Oreochromis niloticus) yang dipelihara pada media yang bersalinitas.Jurnal Akuakultur Indonesia 2(1):27-30.

Standar Nasional Indonesia. 2000. Produksi Benih Ikan Kerapu Tikus(Cromileptes altivelis, Valenciennes) Kelas Benih Sebar. BSN. SNI : 01-6487.3-2000.

Standar Nasional Indonesia. 2003. Kualitas air dan limbah – Bagian 7: Cara ujinitrat (NO3-N) dalam air laut dengan reduksi kadmium secaraspektrofotometri. BSN. SNI : 19-6964.7-2003.

Standar Nasional Indonesia. 2005. Kualitas air – Bagian 31 : Cara uji kadarfosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat. BSN. SNI 06-6989.31-2005.

44

Sudirman, H dan M. Yusri Karim. 2008. Ikan Kerapu (Biologi EksploitasiManajemen dan Budidayanya). Yasrif Watampone. Jakarta.

Sugihartono. 2009. Respon pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) padapadat tebar berbeda yang dibudidayakan di tambak. Jurnal IlmiahUniversitas Batang Hari Jambi 1(1):45-51.

Sulastri, 2004. Pengembangan Sistem Konservasi Biota Muara UntukPemanfaatan Secara Lestari Sumberdaya Pesisir dan Laut. PusatPenelitian Limnologi Lembaga Ilmu. Pengetahuan Indonesia. 70 hal.

Sumawijaya. 2004. Metode Penelitian Air. Usaha Nasional. Surabaya.

Suyanto. 2002. Nila. Penebar Swadaya, Jakarta.

Trisakti, B. 2003. Pemanfaatan Penginderaan Jauh Untuk Budidaya PerikananPantai. Teknologi Penginderaan Jauh dalam Pengelolaan WilayahPesisir Dan Lautan. Bab 4. LAPAN. Jakarta.

Wiadnyana. 2006. Mikroalga Berbahaya di Perairan Indonesia. Oseanologi danLimnologi di Indonesia. No. 29: 15-28.

Wibisono. 2005. Pengantar Ilmu Kelautan. Penerbit PT. Gramedia WidiasaranaIndonesia. Jakarta.

Winanto. 2004. Memproduksi Benih Tiram Mutiara. Penebar Swadaya. Jakarta.

Wiryawan, B., Bill M., Handoko, AS., Ali K.B., Marizal A. dan Hermawati P.2001. Atlas Sumberdaya Wilayah Pesisir Lampung. Kerjasama DaerahProvinsi Lampung dengan Proyek Pesisir Lampung. Bandar Lampung.

Yuliati P, Tutik K, Rusmaedi, Siti S. 2005. Pengaruh padat penebaran terhadappertumbuhan dan sintasan dederan ikan nila gift (Oreochromis niliticus) dikolam. Jurnal Ikhtiologi Indonesia 3(2):63-65.