11
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415 Vol. 4 No. 1 Agustus 2011 94 PENGAMATAN KESTABILAN LERENG TAMBANG MENGGUNAKAN SLOPE STABILITY RADAR (SSR) Supandi 1 1 Jurusan Teknik Geologi, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta Masuk: 24 Mei 2011, revisi masuk : 16 Juli 2011, diterima: 3 Agustus 2011 ABSTRACT Maintenance of the mine slope stability is very important to maintain continuity of mining activities. Although the mine design is done by carefully using several methods and approaches, but often there is a failure due to design limitations of geological information. In this case it is necessary to minimize the effects of a monitoring tool that can detect early indications of instability. In this study aims to determine the function of Slope Stability Radar (SSR) in the monitoring of slope stability is the end goal is to avoid negative impacts and risks of failure can be avoided mine design and sustainability of mining activities can proceed safely. In this study the observations using the Slope Stability Radar (SSR). Radars placed at a point perpendicular to the object in the observed and the radar will emit a wave toward the object and the object wave will be sent back and will be captured by the radar..In this study, the radar is installed in a certain position to monitor the movement of the walls of the mine and the results of research can be in the relationship between the movement of the actual conditions that exist. Monitoring the stability of the wall using the radar continues to be done at the time of stabilization and stabilization has been finished when done. Monitoring was stopped when the mine wall stabilisasi and activity near the ravine has been finished and there is no indication of movement of the slope. From this research produced the conclusion that the use of slope stability radar (SSR) are very helpful and effective for the observation of slope stability, especially to minimize the risk of mining activities. Keywords : Mine slope, Slope Stability Radar (SSR). INTISARI Pemeliharaan kemantapan lereng tambang sangat penting untuk menjaga kemenerusan kegiatan penambangan. Walaupun desain tambang dilakukan dengan seksama dengan menggunakan beberapa metode dan pendekatan namun sering kali terjadi kegagalan desain yang disebabkan karena keterbatasan informasi geologi. Dalam hal ini untuk meminimalkan efek tersebut diperlukan alat monitoring yang mampu mendeteksi secara dini indikasi ketidakstabilan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektvitas Slope Stability Radar (SSR) dalam pemantauan kestabilan lereng untuk menghindari dampak negatif dan resiko kegagalan desain tambang dan kemenerusan kegiatan penambangan dapat di teruskan dengan aman. Radar diletakan pada titik yang tegak lurus terhadap obyek yang diamati dan radar akan memancarkan gelombang ke arah objek dan gelombang akan di kirim balik dan akan diterima oleh radar. Hasil penelitian didapatkan bahwa nilai pergerakan yang dihasilkan dari radar divisualisasikan di lapangan berupa retakan yang ada pada lantai yang ada di atasnya dan retakan yang ada beberapa tempat pada dinding. Pemantauan kestabilan dinding menggunakan radar terus dilakukan pada saat stabilisasi dan ketika stabilisasi telah selesei dilakukan. Pemantauan dinding tambang dihentikan ketika stabilisasi dan aktifitas di dekat jurang telah selesai dan tidak ada indikasi pergerakan dinding tambang. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa penggunaan Slope Stability Radar (SSR) sangat membantu dan efektif untuk pengamatan kestabilan lereng khususnya untuk meminimalkan resiko kegiatan penambangan. Kata Kunci : Slope Stability Radar (SSR), kestabilan lereng. 1 [email protected]

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979 …technoscientia.akprind.ac.id/techno/files/full/vol4no1agus2011/... · membantu dan efektif untuk pengamatan kestabilan lereng khususnya

  • Upload
    vunga

  • View
    224

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979 …technoscientia.akprind.ac.id/techno/files/full/vol4no1agus2011/... · membantu dan efektif untuk pengamatan kestabilan lereng khususnya

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415Vol. 4 No. 1 Agustus 2011

94

PENGAMATAN KESTABILAN LERENG TAMBANG MENGGUNAKANSLOPE STABILITY RADAR (SSR)

Supandi1

1Jurusan Teknik Geologi, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

Masuk: 24 Mei 2011, revisi masuk : 16 Juli 2011, diterima: 3 Agustus 2011

ABSTRACTMaintenance of the mine slope stability is very important to maintain continuity of

mining activities. Although the mine design is done by carefully using several methodsand approaches, but often there is a failure due to design limitations of geologicalinformation. In this case it is necessary to minimize the effects of a monitoring tool thatcan detect early indications of instability. In this study aims to determine the function ofSlope Stability Radar (SSR) in the monitoring of slope stability is the end goal is to avoidnegative impacts and risks of failure can be avoided mine design and sustainability ofmining activities can proceed safely. In this study the observations using the SlopeStability Radar (SSR). Radars placed at a point perpendicular to the object in theobserved and the radar will emit a wave toward the object and the object wave will besent back and will be captured by the radar..In this study, the radar is installed in a certainposition to monitor the movement of the walls of the mine and the results of research canbe in the relationship between the movement of the actual conditions that exist.Monitoring the stability of the wall using the radar continues to be done at the time ofstabilization and stabilization has been finished when done. Monitoring was stoppedwhen the mine wall stabilisasi and activity near the ravine has been finished and there isno indication of movement of the slope. From this research produced the conclusion thatthe use of slope stability radar (SSR) are very helpful and effective for the observation ofslope stability, especially to minimize the risk of mining activities.

Keywords : Mine slope, Slope Stability Radar (SSR).

INTISARIPemeliharaan kemantapan lereng tambang sangat penting untuk menjaga

kemenerusan kegiatan penambangan. Walaupun desain tambang dilakukan denganseksama dengan menggunakan beberapa metode dan pendekatan namun sering kaliterjadi kegagalan desain yang disebabkan karena keterbatasan informasi geologi. Dalamhal ini untuk meminimalkan efek tersebut diperlukan alat monitoring yang mampumendeteksi secara dini indikasi ketidakstabilan. Pada penelitian ini bertujuan untukmengetahui efektvitas Slope Stability Radar (SSR) dalam pemantauan kestabilan lerenguntuk menghindari dampak negatif dan resiko kegagalan desain tambang dankemenerusan kegiatan penambangan dapat di teruskan dengan aman. Radar diletakanpada titik yang tegak lurus terhadap obyek yang diamati dan radar akan memancarkangelombang ke arah objek dan gelombang akan di kirim balik dan akan diterima olehradar. Hasil penelitian didapatkan bahwa nilai pergerakan yang dihasilkan dari radardivisualisasikan di lapangan berupa retakan yang ada pada lantai yang ada di atasnyadan retakan yang ada beberapa tempat pada dinding. Pemantauan kestabilan dindingmenggunakan radar terus dilakukan pada saat stabilisasi dan ketika stabilisasi telahselesei dilakukan. Pemantauan dinding tambang dihentikan ketika stabilisasi danaktifitas di dekat jurang telah selesai dan tidak ada indikasi pergerakan dinding tambang.Dari penelitian ini disimpulkan bahwa penggunaan Slope Stability Radar (SSR) sangatmembantu dan efektif untuk pengamatan kestabilan lereng khususnya untukmeminimalkan resiko kegiatan penambangan.

Kata Kunci : Slope Stability Radar (SSR), kestabilan lereng.

[email protected]

Page 2: JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979 …technoscientia.akprind.ac.id/techno/files/full/vol4no1agus2011/... · membantu dan efektif untuk pengamatan kestabilan lereng khususnya

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415Vol. 4 No. 1 Agustus 2011

95

PENDAHULUANDalam kegiatan penambangan

sering terjadi kegagalan desain ataupunkegagalan perhitungan yang disebabkanminimnya informasi geologi dan geotek-nik yang dapat mencerminkan kondisinyata material yang ada di lapangan.Kegagalan tersebut berupa kejadianlongsor ataupun berupa batu jatuh yangterjadi pada kegiatan penambangan.Untuk meminimalkan dampak negatif darikegagalan tersebut perlu diketahuisecara dini keberhasilan desain yang adasehingga kemenerusan kegiatan penam-bangan dapat dilakukan. Untuk meng-etahui kegagalan desain secara dinidapat dilakukan dengan melakukanpengamatan yang mendetail, realtimedan tingkat ketelitian yang kecil. Selainitu peninjauan keberhasilan desain dapatdilakukan dengan melakukan prosespendekatan kualitatif menggunakanbeberapa metoda yang telah ada. Padapenelitian ini dikhususkan untukmengetahui kegagalan desain dindingtambang menggunakan Slope StabilityRadar (SSR).

Dalam kegiatan penambangankhususnya tambang dalam diperlukansuatu Early Warning System (EWS)dalam operasi penambangan untukmendeteksi kestabilan lereng tambangsehingga suatu kecelakaan tambangakibat dari kegagalan suatu desaintambang dapat di hindari. Ketidakstabilanlereng dimulai pergerakan batuanpendukung lereng dalam skala yangsangat kecil yang hampir tidak bisadilihat oleh mata biasa. Untuk itudigunakan suatu alat Slope StabiltyRadar (GroundProbe, 2008). Padapenelitian ini dimaksudkan untuk mengujiapakah Slope Stability Radar (SSR)dapat mendeteksi secara diniketidakstabilan dinding sehinggaeffektivitas alat ini dapat diuji. Tingkatkeberhasilan alat ini diuji berdasarkantingkat ketelitian pengukuran dankeberhasilan alat dalam memberikaninformasi dini sehingga resiko kegiatanpenambangan dapat dihindari.Disamping itu penelitian dimaksudkanuntuk mengetahui perilaku pembacaanSSR ketika pekerjaan stabili-sasidilakukan. Hal ini didasarkan bahwa SSR

akan membaca semua pergerakandinding tanpa terkecuali ketika ada suatualat yang mendorong material ke arahlereng-lereng yang mengakibatkan radardapat membaca pergerakan materialdorongan yang belum tentumencerminkan kondisi seluruh materialyang ada. Penelitian juga dimaksudkanuntuk menjaga kegiatan stabilisasidimana saat pekerjaan ini banyak alatyang bekerja di area berbahaya yanghasil akhirnya adalah memastikan semuaorang dan alat dalam area yangberbahaya dapat tetap dalam kondisiseaman mungkin dengan pendeteksianketidakstabilan area.

Tujuan dari penelitian adalahmengetahui aplikasi teknologi SlopeStabilty Radar (SSR) untuk pemantauankestabilan lereng dimana tujuan akhiradalah dapat menimalkan dampaknegatif dari kegagalan desain tambang.Dengan penelitian ini juga akan dapatmemberikan informasi kepada duniaindustri pertambangan tentang penggu-naan SSR dalam mendukung operasipenambangan sehingga dapat memberi-kan alternatif pilihan salah satu metodepemantauan kestabilan lereng tambang.

Dalam penelitian ini dipilih SlopeStability Radar (SSR) dalam pemantauandinding tambang. Sampai saat ini sangatterbatas industri pertambangan yangmemanfaatkan teknologi ini sebagaipendukung operasi penambangannyamengingat biaya alat dan operasionalyang tinggi. SSR merupakan generasiteknologi terbaru yang digunakan untukmengukur dan mengamati kestabilanlereng seperti halnya pada dindingtambang. SSR dilengkapi dengandengan teknologi tinggi yang dapatmelakukan pengukuran pergerakandinding sampai di bawah satuanmilimeter dalam melakukan pengukurantidak diperlukan kontak langsung dengandinding. Selain itu dalam melakukanpengukuran tidak dipengaruhi oleh cuacaseperti hujan kabut ataupun asapsehingga lebih memudahkan padapengawas tambang melakukan kajianresiko terhadap suatu data radarsehingga tingkat keamaan danproduktivitas kegiatan penambangandapat ditingkatkan.

Page 3: JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979 …technoscientia.akprind.ac.id/techno/files/full/vol4no1agus2011/... · membantu dan efektif untuk pengamatan kestabilan lereng khususnya

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415Vol. 4 No. 1 Agustus 2011

96

METODEMetode penelitian menggunakan

alat ini adalah dengan memasang SSRuntuk mengukur dinding tambang. Daripembacaan SSR di dapatkan nilaipergerakan setiap tempat sehingga akandiketahui di daerah mana saja yangberpotensi ada pergerakan atau longsor.Ketika telah diketahui area yangterindikasi bergerak maka pemantauanakan lebih di konsentrasikan padadaerah tersebut sehingga ketika adapercepatan pergerakan akan mudahdiketahui.

Proses pengamatan penelitianmenggunakan SSR adalah denganmelakukan melakukan scan terhadaparea yang akan di amati (Gambar 1).Scan dilakukan terhadap objek denganluas 270° secara horisontal dan 90°secara vertikal. Proses scan di ulangberkali-kali secara otomatis sampaiseluruh area yang akan diamatitertangkap oleh radar. Semua data akandi tangkap oleh komputer yang ada diradar dan akan di kirimkan melalui suatujaringan tanpa kabel ke runganpengamat. Data yang ada dapat dilihatsecara utuh dari satu scan ke scanberikutnya. SSR melakukan pengukuranperpindahan atau pergerakan bukanmengukur jarak.

Dalam mendukung pemrosesandata dipergunakan perangkat lunakSSRViewer untuk melakukan prosesperhitungan data, filter dan analisasehingga hasil akhir berupa nilaipergerakan dinding (deformasi) danpercepatan pergerakan dinding (Veloci-ty). Nilai deformasi dan velocity inilahyang dipakai sebagai dasar apakahdinding stabil atau tidak.

Gambar 1. Pola pengambilan data olehSSR

Radar melakukan pengukuranpergerakan dinding dalam area yang luasdengan waktu yang cepat dan dengantingkat akurasi yang sangat tinggi. Padaumumnya SSR mempunyai kelebihan-kelebihan (berdasarkan GroundProbe,Training Material): melakukanpengukuran pergerakan dinding tambangsampai dengan ±0.2mm, cakupan areayang luas, dapat melakukan pengamatanyang menerus mulai dari 2-20 menit tiappengamatan selama 24 jam sehari,mempunyai jangkaun 30 – 1.700m (jarakdari posisi radar terhadap objek/dinding,dapat bekerja pada segala cuaca, mudahdipindahkan dan dipasang, mempunyaisistem power sehingga dapat dipasangtanpa jaringan listrik dan dapatmelakukan pengamatan horisontalselebar 270°.

Beberapa keuntungan SSRadalah Meningkatkan keamananoperasional penambangan. Alat SSR inidilengkapi dengan suatu sistemperingatan dini yang akan mendeteksisuatu indikasi ketidakstabilan dindingtambang dari ukuran beberapa tonsampai jutaan ton. Dengan peringatandini ini akan memberi kesempatankepada semua aktivitas didekatnya untukmenjauh dari area berbahaya sehinggaresiko celaka dan kerusakan alat dapatdikurangi. Selain itu dapat meningkatkanproduktivitas tambang. Data dalam SSRdapat dilakukan analisa sehinggamemberikan informasi kepada pengawastambang untuk melakukan perhitunganuntuk meningkatkan produtivitas denganaman. Kelebihan lain yaitu dapatmengurangi waktu jeda pengamatansetalah blasting. SSR dapat melakukanpengamatan secara detail pada dindingtambang dekat dengan lokasi peledakansecara cepat sehingga waktu jeda dapatdi kurangi. SSR dapat bekerja padacuaca yang ekstrim dengan tingkatproduktivitas yang resiko geoteknik yangtinggi. Radar dapat bekerja pada saathujan sehingga dapat diketahui kondisidinding tambang akibat adanya hujansehingga dari sini dapat dipelajariperilaku dinding tambang khususnyauntuk material yang cenderungresponsive terhadap air.

Page 4: JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979 …technoscientia.akprind.ac.id/techno/files/full/vol4no1agus2011/... · membantu dan efektif untuk pengamatan kestabilan lereng khususnya

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415Vol. 4 No. 1 Agustus 2011

97

Pengukuran pergerakan dindingdilakukan dengan mengumpulkan datadari permukaan lereng/dinding dandimunculkan dalam gambaran gambaryang hal ini seperti melihat objek danmelakukan pemotretan gambar elektronikyang diambil muncul data resolusi dalamukuran pixel. Dalam radar setiappergerakan divisualisasikan sebagaiwarna merah, oranye dan kuning yangmerupakan cerminan nilai pergerakandinding/objek (Gambar 2)

Gambar 2. Hasil pembacaan SSR dalambentuk Pixel dan Foto

Gambar 3. Gambaran hasil perhitunganpergerakan dinding tambang.

Dua gelombang elektromagnetikakan menghasilkan perbedaan phasediantara keduanya dan perbedaan itulahyang dihitung sebagai pergerakan atauperpindahan dari permukaan dindingatau lereng dari satu scan ke scanberikutnya. Hal tersebut dapat dilihatpada Gambar 3 dan 4.

Perbedaan phase inilah yangdihitung oleh perangkat lunak untukmemberikan nilai perpindahan ataupergerakan dinding. Ketika hal inidilakukan berulang-ulang maka akandapat dihasilan total pergerakan. Denganadanya total perpindahan dan waktumaka akan dapat dihitung rata-ratapergerakan. Hasil perhitungan dapatdilihat pada Gambar 5.

Gambar 4. Pola gelombang sebagaidasar perhitungan SSR

Gambar 5. Perubahan Fasa gelombangsebagai perpindahan dinding

PEMBAHASANPenelitian dilakukan pada sisi

baratdaya dari operasi penambangan PTFreeport Indonesia yang diberi namaarea G6. Pengamatan dilakukan dariawal maret 2011 selama 24 jam seharidan 7 hari dalam seminggu ataupengamatan dilakukan tanpa henti. SlopeStability Radar yang di gunakanmerupakan SSRX010 yang manamerupakan salah satu sistem monitoringyang ada untuk mendukung operasionaltambang Grasberg (Gambar 7).

SSR Viewer berupa gambarankondisi radar terhadap semua area yangdipantau. Perbedaan nilai pergerakandari dinding inilah yang menyebabkanterjadi variasi warna dalam SSR Viewer.Dalam variasi warna ini akan banyakmembantu memilih daerah-daerah yangkritis akibat dari pergerakan dinding(Gambar 6). Dengan adanya nilaipergerakan dalam sebuah pixel hal lainyang dapat dilakukan adalah melakukanpengaturan terhadap batas maximumnilai pergerakan dimana jika batasmaximum tersebut telah terlampaui akanmuncul suatu tanda peringatan pada

Page 5: JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979 …technoscientia.akprind.ac.id/techno/files/full/vol4no1agus2011/... · membantu dan efektif untuk pengamatan kestabilan lereng khususnya

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415Vol. 4 No. 1 Agustus 2011

98

monitor. Tanda peringatan ini sangatpenting untuk memberi tahu setiapkegiatan yang ada di sekitar area atauarea yang berimbas. Alarm munculdalam dua tahap yaitu alarm kuningsebagai peringatan waspada dan alarmmerah setiap untuk kondisi bahaya.Dalam penelitian alarm merah di atur40mm dalam 40pixel dan dalam 4jam.Jika parameter ini terlampaui maka akanmuncul sebuah tanda peringatan merahdi layar monitor.

Dalam setiap pembacaan atauyang lebih di kenal dalam istilah scaningakan didapatkan satu gambaran yangpergerakan yang di wakili oleh sebuahukuran sebuah pixel. Pixel-pixel inimempunyai ukuran tersendiri didasarkanpada jarak SSR terhadap radar dan luasarea yang dipantau. Selain itu dalampixel juga akan muncul sebuah warna-warna yang mencerminkan nilaipergerakan dari setiap pixel dalamukuran luas. Ukuran warna dapat diatursesuai kebutuhan dan akan di munculdalam jendela SSR Viewer. Nilai positifdan negatif mencerminkan sebuah nilai,dimana nilai positif menandakan adaperubahan fasa gelombang dimana objekyang dipantau bergerak mendekati SSRyang diartikan adanya pergerakan padadinding yang diasumsikan kondisipermukaan mewakili bagian dalam dariobjek. Nilai negatif artinya adalah objekbergerak menjauh dimana di artikan telahterjadi sebuah longsoran. Akibat objekyang dipantau hilang atau berkurangmengakibatkan gelombang menjangkauobjek lebih jauh dari kondisi sebelumnya.Pengaturan pixel dalam penelitian iniadalah jika pergerakan lebih besar dari10mm maka pixel akan berwarna merahsedangkan jika -10mm maka pixel akanmenunjukan warna semakin ungu. Dariparameter yang diatur ini akan munculdalam visualisasi dalam Slope StabilityRadar (SSR) juga dapat melakukanpengambilan foto untuk memastikankondisi aktual di lapangan. Dalam SSRviwermuncul juga jendela berupa fotoobjek yang di monitor dan dapat dipilihlokasi yang akan di munculkan grafikpergerakannya (Gambar 8).

Dari awal pemasangan SSR,lokasi G6 telah menunjukan indikasi

pergerakan walaupun hal tersebutdengan percepatan yang sangat kecil(0.3mm/hr) namun walau begitu semuaadalah indikasi bergerakan dan harus dimonitor secara menerus di sampingpengamatan lapangan yang harusdilakukan.

Pemantauan kestabilan lerengdilakukan secara menerus pada objekyang sama sehingga didapatkan hasilpengamatan kestabilan lereng sepertiGambar 9. Gambar 9 menggambarkannilai total pergerakan yang tercatat olehradar berupa garis biru dan nilaipercepatan pergerakan arah yangdigambarkan dalam garis kuning danmerah dimana kedua garis tersebutdibedakan oleh perhitungan lebar jendelayang ada yang aman satu dalam 4 jamdan 12 jam. Dari grafik tersebut dapatkita baca bahwa pergerakan dindingterjadi sejak pemantauan menggunakanSSR walaupun pada kecepatan yangsangat kecil (kurang lebih 0.2mm/jam –0.5m/jam). Selain itu terjadi kenaikannilai pergerakan (percepatan) padatangga 7 Maret 2011 yang di akibatkanadanya kegiatan peledakan yangdilakukan di dekat area yang dipantau.Efek peledakan ini tercatat denganadanya nilai pergerakan dan percepatannamun setelah itu percepatan melambatdengan pola kembali pada saat sebelumterjadi peledakan.

Gambar 6. Gambar Pergerakan Dindingdalam SSR Viewer dalam pixel

Hasil SSR mencatat adanyakenaikan percepatan pergerakan dindingG6 sekitar 21 maret 2011 dari grafikterlihat bahwa pola percepatan (velocity)cenderung naik dari hari ke hari sampaiakhirnya terjadi kenaikan secara agresif.

Page 6: JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979 …technoscientia.akprind.ac.id/techno/files/full/vol4no1agus2011/... · membantu dan efektif untuk pengamatan kestabilan lereng khususnya

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415Vol. 4 No. 1 Agustus 2011

99

Gambar 7. Foto SSRX010 yang digunakan dalam penelitian

Gambar 8. Gambar Pergerakan Dindingdalam SSR Viewer

Hal tersebut terjadi pada tanggal 25maret 2011. Kenaikan secara cepat terusterjadi (mencapai 10mm/jam) sehinggamuncul peringatan dini pertama kali pada25 maret 2011 malam hari dan diambillangkah untuk menutup jalan di bawahdinding dan beberapa tempat yangberimbas jika terjadi longsoran. Pada 26Maret 2011 dilakukan pengamatanlapangan dan ditemukan berupa retakanyang memanjang sekitar 150m, 16m darijurang dan dengan bukaan retakan110cm dimana berdasarkan kajianstruktur geologi semua retakan di kontrol

oleh adanya struktur yang ada (gambar10). Retakan juga dijumpai pada dindingtambang yang lokasinya berhimpitdengan lokasi struktur (Gambar 11).

Setelah dilakukan proses analisaterhadap kondisi yang ada makastabilisasi dilakukan dengan carapengurangan beban terhadap blok yangberpotensi untuk longsor. Penguranganbeban di lakukan dengan memotong danmengambil material yang di dalam blok.Pekerjaan dilakukan secara cermatdengan pemantauan yang menyeluruh.

Gambar 9. Grafik Hasil Pembacaan SSR

Page 7: JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979 …technoscientia.akprind.ac.id/techno/files/full/vol4no1agus2011/... · membantu dan efektif untuk pengamatan kestabilan lereng khususnya

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415Vol. 4 No. 1 Agustus 2011

100

110cm

Gambar 10. Aktual Kondisi Lapangan

Gambar 11. Lokasi Retakan terhadapStruktur yang ada

Sehingga resiko alat atau korban jatuhsaat stabilisasi berlangsung dapatdihindari. Selama itu juga SSR terus dipasang untuk memantau daerah inisehingga perilaku dinding tambang dapatdievaluasi secara menerus.

Menjadi tantangan dalampenelitian ini juga bahwa harus dapatdipastikan bahwa apa yang tercatatdalam SSR mewakili kondisi pergerakandari tubuh batuan. Hal ini di dasarkanbahwa ketika pekerjaan stabilisasi alatberat mendorong material kearah dindingyang akibatnya SSR membaca bahwaterjadi pergerakan dinding keseluruhanpadahal pergerakan yang dicatatmerupakan pergerakan material yangdidorong oleh alat yang ada dipermukaan. Untuk memecahkan solusiini maka pekerjaan stabilisasi dilakukansecara bertahap untuk memberikesempatan alat melakukan stabilisasiataupun SSR melakukan pengamatansecara menerus. Hal ini dilakukan secaraterus menerus sampai SSR menunjukanbahwa area tersebut telah stabil.

Kegiatan untuk memastikanbahwa Slope Stability Radar (SSR) dapatdigunakan secara benar, efisien dantepat sasaran termasuk didalamnyabagaimana mengkombinasikan antarakondisi geologi di lapangan denganpengaturan sistem peringatan dini yangefekti menjadi penting mengingat SSRdipakai sebagai peringatan dini terhadapaktifitas di dekat area berbahaya.Pengaturan sistem peringatan dini yangsalah akan mengakibatkan terabaikanbahaya yang ada dan dapat menjadisebuah resiko yang fatal.

Dari data pengamatan yangtercatat terlihat bahwa bahwa SSRmampu mengukur pergerakan dindingsampai ketelitian di bawah satuanmilimeter tanpa menyentuh obyek yangada. SSR juga mampu bekerja secaramaksimal selama 24jam sehari dan 7hari seminggu tanpa adanya gangguancuaca dan hujan. Sedikit adapermasalahan berkenaan dengankemenerusan data jika terjadi kegagalansistem dalam SSR. Kegagalan sistem inidapat diartikan sebagai kerusakanperalatan SSR suatu contoh masalahgenerator yang gagal hidup atauperangkat elektronik lainnya yang rusak.Akibat kegagalan sistem SSR inimengakibatkan SSR harus memulaimemantau dari awal atau lebih di kenaldengan sistem (WallFile Baru) sehinggadata yang sebelumnya dapat terputussecara otomatis dalam SSR Viewer.Kendala ini dapat diseleseikan dengancara manual yaitu dengan caramengambil data asli sebelumnya danmenggabung dengan data baru dalamperangkat lunak excel. Gambar 12menunjukan data yang menerus dariawal sampai akhir stabilisasi walaupundidalamnya perpotong-potong menjadibeberapa bagian wallfile – wallfile.

Gambar 14 juga memberikaninformasi yang dikombinasikan terhadapdata curah hujan dan beberapa kejadianpeledakan yang pernah dilakukan didekat area yang di pantau. Kejadianpeledakan digambarkan dalam kotakmerah sedangkan data hujan di catatdalam garis warna ungu. Merah dankuning merupakan data percepatanpergerakan SSR dalam jendela yang

Page 8: JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979 …technoscientia.akprind.ac.id/techno/files/full/vol4no1agus2011/... · membantu dan efektif untuk pengamatan kestabilan lereng khususnya

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415Vol. 4 No. 1 Agustus 2011

101

berbeda (4jam dan 12jam) dan garis birumerupakan data total pergerakan mulaidari radar di pasang. Dari gambar initerlihat bahwa peledakan yang dilakukanpada tanggal 7 Maret 2011 memberikandampak terhadap kestabilan lerengterlihat naiknya nilai percepatan

pergerakan dinding. Pengaturanpeledakan selanjutnya diatur sedemikianrupa sehingga tidak memberikan efekterhadap kestabilan lereng terbukti padawaktu peledakan-peledakan berikutnyatidak tercatat adanya indikasi percepatanpergerakan dinding.

Gambar 12. Hasil Pengamatan dari Awal sampai Akhir

Hal lainnya yang dianalisa untukmengetahui faktor apa saja yang memicupergerakan adalah data berupa curahhujan. Stasiun pengamat curah hujandipasang kurang lebih 500m dari lokasipenelitian yang diharapkan pada jarak inimemberikan informasi curah hujan yangnyata. Besarnya curah hujan sedikitbanyak mendorong nilai percepatanpergerakan dinding tambang khususnyaketika peledakan selesei dilakukan pada7 Maret 2011. Terlihat bahwa nilaikenaikan curah hujan sedikti banyakmendorong kenaikan nilai percepatanpergerakan dinding walaupun secarakuantitatif belum dapat dihitunghubungan besar curah hujan terhadapnilai pergerakan dinding.

Berdasarkan data pergerakandinding diketahui bahwa sistem SlopeStability Radar (SSR) berhasilmemberikan informasi dini pada tanggal25 Maret 2011 dimana peringatan dini

muncul pada layar monitor dandipastikan dengan kondisi aktual dilapangan maka diperoleh kesimpulanbahwa yang dicatat oleh SSR merupakanpergerakan nyata yang dapat dibuktikandi lapangan. Dengan peringatan dini inimampu diterjemahkan dalam operasipenambangan dengan melakukanpenutupan jalan di bawah areaberbahaya dan evakuasi kegiatan lain dilokasi yang berpontensi bahaya akibatadanya pergerakan dinding ini.

Penjelasan terhadap nilaipercepatan pergerakan dinding yang dicatat pada tanggal 27-29 Maret 2011dapat dihubungkan antara kondisi nyatabahwa blok bergerak dengan data curahhujan dan kegiatan stabilisasi.Pergerakan yang dicatat oleh SSR padawaktu itu lebih tinggi dibandingkandengan pergerakan pada waktu lainnya.Pada saat stabilisasi alat beratmelakukan pemotongan material dan

Page 9: JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979 …technoscientia.akprind.ac.id/techno/files/full/vol4no1agus2011/... · membantu dan efektif untuk pengamatan kestabilan lereng khususnya

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415Vol. 4 No. 1 Agustus 2011

102

mendorongnya ke arah jurang dankarena adanya hujan yang derasmengakibatkan material lepas yang adadi jurang akibat dorong doser terjadisaturasi yang akhirnya material lepastersebut bergerak turun mencarikesetimbangan. Akibat turunnya materiallepas yang ada pada lereng dan kejadianini terbaca oleh SSR maka tentu sajaSSR akan memberikan data pergerakandinding lebih besar dibandingkan ketikamemantau dinding yang tanpa materiallepas pada bagian lerengnya.

Stabilisasi dilakukan dengancara mengurangi beban blok yangbergerak dimana pekerjaan ini dilakukandengan mengambil material danmemotong blok tersebut. Akibat adanyakegiatan ini terlihat bahwa masihterpantaunya percepatan pergerakandinding yang hal terlihat dari Gambar 12.Stabilisasi dilakukan mulai tanggal 26Maret 2011 sampai dengan 1 April 2011.Ketika stablisasi mendekati seleseiterlihat ada penurunan percepatanpengerakan dinding dan ketika stabilisasiselesei tercatat tidak ada pergerakanyang tercatat oleh SSR dimana hal ini

menunjukan bahwa stabilisasi telahberhasil.

KESIMPULANPenelitian yang dilakukan dari 2

Maret – 5 April 2011 didapatkan banyakinformasi bahwa Slope Stability Radar(SSR) dapat berfungsi dengan baik untukpemantauan kestabilan lereng termasukdapat memberikan peringatan diniterhadap potensi longsoran yang ada.Disamping itu juga dapat memberikaninformasi percepatan dan pergerakandinding dari waktu ke waktu yang manadata tersebut dapat di kombinasikanterhadap data lainnya yang relevan untuktujuan analisa. Penggunaan SlopeStability Radar (SSR) sangat membantudalam kegiatan operasional pertambang-an khususnya untuk meminimalkandampak akibat kegagalan desaintambang.

DAFTAR PUSTAKAGroundProbe, Training Material – SSRViewer Suite 4_User Manual, 2008halaman 20 – 26.

Page 10: JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979 …technoscientia.akprind.ac.id/techno/files/full/vol4no1agus2011/... · membantu dan efektif untuk pengamatan kestabilan lereng khususnya

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415Vol. 4 No. 1 Agustus 2011

103

Page 11: JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979 …technoscientia.akprind.ac.id/techno/files/full/vol4no1agus2011/... · membantu dan efektif untuk pengamatan kestabilan lereng khususnya

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415Vol. 4 No. 1 Agustus 2011

104