Upload
komang-sutha
View
168
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jurnal
Citation preview
5/28/2018 Jurnal Reading
1/23
1
Jurnal Reading
Ephycondilitis lateralis
Disusun untuk memenuhi syarat kepaniteraan klinik stase ilmu bedah
Rumah Skit Umum Tasikmalaya
Pembimbing:
dr. H. Sunaryo
disusun :
Kuswanto
08310168
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2013
5/28/2018 Jurnal Reading
2/23
2
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN........................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKAA.Definisi .......................................................................................................6
B. Anatomi dan fisiologi ................................................................................6
C. Etiologi........................................................................................... 8
D. Patofisiologis ..............................................................................8
E. Diagnosis hemoroid.....................................................................................9
F. Diagnosis banding.........................................................................................14
G. Terapi...........................................................................15
H. Komplikasi.......................................................................22
I. prognosis...........................................................................................22
J. Ringkasan..........................................................................................22
Daftar pustaka
5/28/2018 Jurnal Reading
3/23
3
PENDAHULUAN
Pada tahun 1882, Morris memperkenalkan istilah lawn tennis elbow yang merujuk
pada suatu sindroma pada siku yang ditemukan pada para pemain tenis, istilah itu kemudian
disingkat menjadi tennis elbow. Namun menurut data epidemiologi terbaru, para penderita
penyakit ini mayoritas justru berasal dari orang-orang yang bukan pemain tenis.
Dengan kejadian 5,96 per 1000 pasien(Laki-laki: 5,75 per 1.000 pasien, wanita: 6.18
per 1.000 pasien) 1 epicondylitislateral yang salah satu penyakit lokomotor banyak yang
relatif sering terjadi diumum praktek. Patologi ini, yang merupakan aspek penting dari rasa
sakit dan hilangnya fungsi, terutama didiagnosis pada kelompok usia dipekerjakan populasi.
Hal ini penting, karena itu, bahwa terapi ini bertujuan adalah untu menghentikan nyeri cepat
untuk membawa, tetapi juga durasi kecacatan sesingkat mungkin.
Tennis elbow merupakan salah satu jenis overuse syndrome dan kondisi ini timbul
sebagai akibat dari ekstensi pergelangan tangan yang berlebihan. Hal ini sering ditemukan
pada orang-orang yang terbiasa melakukan repetisi supinasi dan pronasi lengan bawah ketika
sendi siku sedang dalam keadaan ekstensi (seperti gerakan pemain tenis yang melakukan
pukulan backhand).
Gambar 1. Pemain tenis
Dahulu tennis elbow dikenal juga dengan istilah epikondilitis lateral, karena ada
dugaan bahwa inflamasi memainkan peranan penting dalam timbulnya gejala. Namun
penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan istilah tersebut kurang tepat, karena
secara umum, ketika dilakukan pemeriksaan mikroskopik tendon, tidak ditemukan adanya
tanda-tanda inflamasi, namun yang ada justru degenerasi angiofibroblast dan kolagen-kolagen yang tersusun secara tidak beraturan.
5/28/2018 Jurnal Reading
4/23
4
Tenis elbow adalah cedera siku yang paling umum, dengan kejadian 1-3% pada
populasi umum dan antara 30% dan 50% pada pemain tenis. Karakteristik onset usia adalah
antara 35 dan 50 tahun, dengan rata-rata 41 tahun. Epicondylitis lateral yang paling umum
dalam peserta olahraga raket atau pekerja industri atau pekerjaan yang membutuhkan
berulang-ulang dan kuat penggunaan pergelangan tangan dan siku. Hal ini lebih sering terjadi
pada laki-laki dan biasanya pada sisi dominan mereka.
Kita mungkin berharap untuk suatu gangguan relatif umum terapi standar emas sudah
ada. Sepertinya tidak ada jauh dari kebenaran. Untuk mengatasi masalah ini adalah metode
pengobatan banyak digunakan. Terapi obat lokal atau perorally NSAID (non-steroid anti-
inflamasi obat), semua jenis infiltrasi (terutama dengan kortikosteroid, tetapi juga dengan
anestesi lokal dan / atau suatu perawatan fisioterapi NSAID) dan banyak, mulai dari terapi
ultrasound untuk ketat manipulatif teknik. Taping dan perban khusus juga digunakan dalam
terapi untuk masalah ini.1,2
Sendi siku dibentuk oleh tiga potong tulang yaitu tulang humerus, ulna dan radius
yang saling berhubungan dalam satu rongga sendi yang bersama-sama. Pada dasarnya di
dalam sendi siku terdapat dua gerakan yakni fleksi/ekstensi dan rotasi berupa pronasi dan
supinasi. Gerakan fleksi dan ekstensi terjadi antara tulang humerus dan lengan bawah (radius
dan ulna), pronasidan supinasi terjadi karena radius berputar pada tulang ulna, sementara itu
radius juga berputar pada boros bujurnya sendiri. Sendi radioulnar proksimal dibentuk oleh
kepala radius dan incisura radialisulna dan merupakan bagian dari sendi siku. Sendi
radioulnar distal terletak dekat pergelangan tangan. Sendi siku sangat stabil karena diperkuat
oleh simpai sendi yaitu ligament collateral medial dan lateral. Ligamentum annulare radii
menstabilkan terutama kepala radius. Otot-otot yang berfungsi pada gerakan sendi siku ialah
brachioradialis, biceps brachii, otot triceps brachii, pronator teres dan supinator. Selain otot di
atas, dari siku juga berasal sejumlah otot yang berfungsi untuk pergelangan tangan seperti
otot ekstensor carpi radialis longus yang berfungsi sebagai penggerak utama ekstensi sendi
pergelangan tangan dipersarafi oleh saraf radialis akar saraf servikal 6 - 7, otot ekstensor
carpi radialis brevis, berfungsi sebagai penggerak utama ekstensi dan abduksi sendi
pergelangan tangan dipersarafi oleh saraf radialis akar saraf servikal 6-servikal 7.
CET=common extensor tendon, ECRB=extensor carpi radialis brevis,
ECRL=extensor carpi radialis longus, ECU=extensor carpi ulnaris,EDC=extensor digitorum
communis. Anatomi ligamentum elbow dari aspek lateral. AL=annular ligament,
5/28/2018 Jurnal Reading
5/23
5
LUCL=lateral ulnar collateral ligament , RCL=radial collateral ligament. Epikondilitis lateral
berhubungan erat dengan cedera kapsuler, penebalan serta robekan pada lateral ulnar
collateral ligament (LUCL) dan radial collateral ligament (RCL). Kompleks lateral collateral
ligament terdiri atas RCL, ligamen annular, ligament accessory lateral collateral, dan LUCL.
RCL berasal dari epikondilus lateral bagian anterior dan bergabung dengan fiber ligamentum
annular dan fascia otot supinator. Ligamentum annular, stabilisator utama sendi proximal
radioulnar, melancip di bagian distal dan mengelilingi caput radial yang berbentuk corong.
Gangguan atau robekan pada ligamentum ini dapat menyebabkan instabilitas radioulnar.
Ligamentum accessory lateral collateral membantu menstabilkan ligamentum annular namun
ligamentum ini tidak selalu bisa ditemukan. Fiber ligamentum accesory berasal dari krista
supinator, di sepanjang aspek lateral ulna. LUCL berkontribusi dalam memberikan konstrain
ligamentum guna melawan stres varus. LUCL berasal dari epikondilus lateral sebagai
persambungan dari RCL, namun LUCL berjalan di sepanjang aspek lateral dan posterior
rradius lalu masuk ke tuberkel krista supinator ulna. Gangguan pada LUCL akan
menyebabkan instabilitas rotasi posterolateral elbow. 1,2,3
5/28/2018 Jurnal Reading
6/23
6
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISIEpicondylitis lateralis adalah tendonitis juga dikenal sebagai tenis siku
meskipun sebagian besar orang dengan lateral epicondylitis memiliki tidak pernah
bermain tenis. Kondisi ini menyebabkan nyeri di luar bagian siku atas tonjolan tulang
disebut lateral epikondilus. Nyeri terjadi dengan kegiatan seperti menggenggam,
mendorong, menarik dan mengangkat. Karena proses berlangsung nyeri mungkin
terjadi dengan kegiatan terbatas atau bahkan pada saat istirahat. Amerikan asosia
Epicondylitis lateral terutama melibatkan asal ekstensorcarpi radialis brevis,
kadang-kadang, tepi anterior communis ekstensor dan bagian bawah dari longus karpi
radialis dan ekstensor, jarang, asal ekstensor karpi ulnaris. Itu ekstensor karpi radialis
brevis otot terletak jauh ke otot longus dan dangkal pada sendi kapsul. Ligamen
annular dan jaminan berada di bawah dan hanya distal ke asalotot ECRB.1
B. ANATOMI dan FISIOLOGISendi siku dibentuk oleh tiga potong tulang yaitu tulang humerus, ulna dan
radius yang saling berhubungan dalam satu rongga sendi yang bersama-sama. Pada
dasarnya di dalam sendi siku terdapat dua gerakan yakni fleksi/ekstensi dan rotasi
berupa pronasi dan supinasi. Gerakan fleksi dan ekstensi terjadi antara tulang humerus
dan lengan bawah (radius dan ulna), pronasi dan supinasi terjadi karena radius
berputar pada tulang ulna, sementara itu radius juga berputar pada boros bujurnya
sendiri. Sendi radioulnar proksimal dibentuk oleh kepala radius dan incisura radioulna
dan merupakan bagian dari sendi siku. Sendi radioulnar distal terletak dekat
pergelangan tangan.
Gambar 2. Elbow dextra
5/28/2018 Jurnal Reading
7/23
7
Sendi siku sangat stabil karena diperkuat oleh simpai sendi yaitu ligament
collateral medial dan lateral. Ligamentum annulare radii menstabilkan terutama
kepala radius. Otot-otot yang berfungsi pada gerakan sendi siku ialah brachioradialis,
biceps brachii, otot triceps brachii, pronator teres dan supinator. Selain otot di atas,
dari siku juga berasal sejumlah otot yang berfungsi untuk pergelangan tangan seperti
otot ekstensor carpi radialis longus yang berfungsi sebagai penggerak utama ekstensi
sendi pergelangan tangan dipersarafi oleh saraf radialis akar saraf servikal VI-VII,
otot ekstensor carpi radialis brevis, berfungsi sebagai penggerak utama ekstensi dan
abduksi sendi pergelangan tangan dipersarafi oleh saraf radialis akar saraf servikal
VI-VII.
Otot-otot pada aspek lateral elbow, yang berdekatan dengan origo tendon
epikondilus lateral. CET=common extensor tendon, ECRB=extensor carpi radialis
brevis, ECRL= extensor carpi radialis longus, ECU=extensor carpi ulnaris,
EDC=extensor digitorum communis.
Gambar 3. Muskulus elbow dan ligamentum
Epikondilitis lateral berhubungan erat dengan cedera kapsuler, penebalan serta
robekan pada lateral ulnar collateral ligament (LUCL) dan radial collateral ligament
(RCL). Kompleks lateral collateral ligament terdiri atas RCL, ligamen annular,
ligament accessory lateral collateral, dan LUCL. RCL berasal dari epikondilus lateral
bagian anterior dan bergabung dengan fiber ligamentum annular dan fascia otot
supinator. Ligamentum annular, stabilisator utama sendi proximal radioulnar,
melancip di bagian distal dan mengelilingi caput radial yang berbentuk corong.
Gangguan atau robekan pada ligamentum ini dapat menyebabkan instabilitas
radioulnar. Ligamentum accessory lateral collateral membantu menstabilkan
ligamentum annular namun ligamentum ini tidak selalu bisa ditemukan. Fiber
5/28/2018 Jurnal Reading
8/23
8
ligamentum accesory berasal dari krista supinator, di sepanjang aspek lateral ulna.
LUCL berkontribusi dalam memberikan konstrain ligamentum guna melawan stres
varus. LUCL berasal dari epikondilus lateral sebagai persambungan dari RCL, namun
LUCL berjalan di sepanjang aspek lateral dan posterior radius lalu masuk ke tuberkel
krista supinator ulna. Gangguan pada LUCL akan menyebabkan instabilitas rotasi
posterolateral elbow.1,3
C. ETIOLOGIEpicondylitis lateral paling sering terjadi berhubungan dengan apa saja
kegiatan berlebihan. yang lebih menekankan tendon terlibat, ekstensor carpi radialis
brevis, dapat menyebabkan gangguan. kegiatan-kegiatan termasuk pekerjaan
berulang-ulang, berkebun, tenis, dan golf. Dari catatan, yang entitas yang terpisah
disebut pegolf yang siku atau epicondylitis medial menyebabkan nyeri di bagian
dalam siku. Lateral epicondylitis juga dapat berhubungan dengan trauma langsung ke
bagian luar siku. Hal ini diyakini bahwa penggunaan berlebihan atau trauma
menyebabkan mikroskopis robekan pada asal ekstensor karpi radialis brevis otot.
Meskipun epicondylitis lateral disebut sebagai tendonitis ada perubahan inflamasi
sedikit jaringan dan oleh karena itu dianggap lebih merupakan masalah mekanik
dengan degenerasi tendon.2,3,4
D. PATOGENESISEpicondylitis lateral, juga dikenal sebagai tenis siku, merupakan patologis
kondisi otot-otot ekstensor umum di asal mereka di epikondilus humeri lateral dan
ditandai dengan nyeri di daerah ini. Epicondylitis lateral secara langsung berhubungan
dengan kegiatan yang meningkatkan ketegangan dan stres dari ekstensor pergelangan
tangan dan kelompok supinator. berulang eksentrik kelebihan otot dianggap menjadi
aktor besar untuk perkembangan kondisi ini. Hal ini berteori bahwa trauma mikro
berulang mengarah ke cidera mikro yang memperbaiki dirinya sendiri, melalui proses
ini juga menghasilkan fibrosis dan jaringan granulasi. Dengan trauma mikro berulang,
tendon akan berlendir degenerasi dan menyebabkan kegagalan tendon dari waktu ke
waktu.
Kelompok ekstensor pergelangan masuk ke dalam kategori tendon yang rentan
terhadap cedera. Itu tendon memiliki bungkus pasokan miskin, pembuluh darah di
sekitar permukaan cembung, lintas lebih dari satu sendi dan yang mengalami stres
5/28/2018 Jurnal Reading
9/23
9
yang berulang. Dalam tendon, serat kolagen dan bundel tendon utama dijalankan
paralel kursus. Dalam tendon normal, saraf dan pembuluh darah memperpanjang
melalui utama jaringan ikat septa tetapi tidak menyerang fasikula. Pada pemeriksaan
kasar, tendon tampak tegas, kencang dan cokelat atau beige. Dalam tendonitis,
jaringan abnormal dapat dengan mudah diidentifikasi dari jaringan normal.
Pemeriksaan biasanya mengungkapkan immature appearing abu-abu, mengkilap dan
edematous jaringan. Jaringan ini mirip jaringan parut. Mikroskopis, tendon yang
normalserat terganggu oleh fibroblast dan granulasi vaskular seperti jaringan.
Penampilan ini telah digambarkan sebagai hiperplasia angiofibroblastik. Setelah
pemeriksaan bedah atau mikroskopis ada biasanya tidak ada bukti peradangan yang
terkait dengan siku tenis. The tendonitis istilah berubah dengan cepat ke tendinosis,
untuk menunjukkan perbedaan antara perubahan inflamasi akut atau proses
degenerasi patologis.6
Teori menyerbu setelah itu, suatu meradang sinovial pinggiran atau fibrosis
dari ligamentum annular sebagai akibat dari trauma yang menggambarkan sisi siku
sebagai lateral yang nyeri. Dengan studi yang lebih baru, Nirschl dan Pettrone serta
Regan telah mengkonfirmasi bahwa lateral epicondylitis adalah neovascular masalah
yang disebabkan oleh proses degenerative dan bukan merupakan proses inflamasi.Neovascular ini teori membantu menjelaskan gejala refraktori pasien setelah
intervensi dengan anti-inflamasi modalities. Nirschl adalah yang pertama untuk
menggambarkan etiologi utama faktor yang ia gambarkan, adalah kelebihan beban
berlaku pada ekstensor aponeurosis mengarah ke langkah-langkah berikut:
1. Sebuah kecenderungan mekanik siku menekankan kelebihan atasdasar leverage yang kurang beruntung kekuatan sistem. Lengan
memadai ekstensor kekuatan dan daya tahan untukmenahan momen
kekuatan ditempatkan terhadap lengan bawah (berlebihan intrinsik).
2. Lengan ekstensor fleksibilitas (ekstrinsik overload). Kekuatan ototterlalu besar, daya tahan,dan fleksibilitas (kelebihan intrinsik dan
ekstrinsik).6,7
E. DIAGNOSISDiagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Sikut terasa
nyeri ketika penderita meletakkan lengan dan telapak tangannya diatas meja dan
5/28/2018 Jurnal Reading
10/23
10
penderita berusaha untuk mengangkat tangannnya dengan cara menekuk pergelangan
tangannya.
Anamnesa Pasien yang memiliki lateral epicondylitis biasanya datang dengan nyeri
di lateral aspek siku yang sering menjalar ke lengan bawah. Kadang-kadang, pasien
dapat mengingat cedera yang spesifik ke daerah, tetapi sering sakit adalah bertahap,
berbahaya onset. Mereka sering melaporkan kelemahan dalam kekuatan cengkeraman
mereka atau kesulitan membawa item di tangan mereka. Evaluasi pasien yang
memiliki lateral epicondylitis harus dimulai dengan pemeriksaan tulang belakang
leher. Kami kemudian melanjutkan untuk memeriksa atas seluruh ekstremitas.
Pemeriksaan bahu menyeluruh adalah penting, karena beberapa pasien memiliki
kapsul posterior ketat yang berkontribusi terhadap nyeri siku mereka.6
Pemeriksaan
Inspeksi
Pada inspeksi, sulit untuk menegakkan diagnosis tennis elbow karena biasanya tidak
ditemukan adanya hematoma maupun edema pada lateral elbow. Namun pada pasien
tennis elbow yang sudah kronik, dapat ditemukan atrofi otot-otot ekstensor. Meskipun
tidak mungkin menegakkan diagnosis tennis elbow hanya dengan inspeksi, kita tidak
boleh mengabaikan pemeriksaan ini sebab jika kita menemukan adanya eritema,
pembengkakan atau pun lesi lain pada elbow, maka hal tersebut justru akan
menyingkirkan diagnosis tennis elbow.
Palpasi
Dari palpasi, ada beberapa jenis pemeriksaan provokatif yang dapat dilakukan antara
lain:
1. Penekanan pada lateral elbow
Nyeri maksimal dapat timbul ketika dilakukan penekanan pada daerah sekitar 1-2 cm
dari distal origo ECRB di epikondilus lateral. Apabila tanda ini tidak ditemukan,
maka kita dapat menyingkirkan diagnosis tennis elbow.
5/28/2018 Jurnal Reading
11/23
11
Gambar 4. Tes nyeri tekan lateral elbow
2. Tes Maudsley
Pasien diminta untuk melakukan ekstensi jari ketiga (jari tengah) tangan lalu
pemeriksa menahan ekstensi tersebut sambil mempalpasi epikondilus lateral. Hal itu
akan menimbulkan ketegangan pada otot extensor digitorum dan tendon. Hasil positif
terjadi apabila pasien merasakan nyeri pada epikondilus lateral. Bila positif, berarti
pasien menderita tennis elbow.
Gambar 5. Pemain tenis Tes Maudsley
3. Tes Mill
Pemeriksa meminta pasien agar memfleksikan elbow dan pergelangan tangan, sambil
memperhatikan tiap nyeri yang timbul pada epikondilus lateral. Hasil positif bila.
5/28/2018 Jurnal Reading
12/23
12
Gambar 6. Pemain tenis Tes Mill
4. Tes Cozen
Pemeriksa menstabilisasi elbow dengan cara meletakkan ibu jari pada epikondilus
lateral. Lalu pasien diminta untuk mengepalkan tangan sambil mempronasikan lengan
bawah secara radial lalu pasien mengekstensikan pergelangan tangan sambil melawan
tahanan yang diberikan oleh pemeriksa. Atau pemeriksa dapat memfleksikan dan
mengekstensikan lengan bawah pasien secara pasif. Semua tindakan itu akan
menimbulkan nyeri apabila pasoen menderita tennis elbow.pasien merasakan nyeripada epikondilus lateral.
Gambar 7. Pemain tenis Tes cozen
5/28/2018 Jurnal Reading
13/23
13
5. Tes Mengangkat Kursi (Chair Test)
Pasien diminta untuk mengangkat sebuah kursi dengan bahu di-adduksi, kemudian
elbow diekstensi, dan pergelangan tangan dipronasi. Tindakan seperti itu akan
mempresipitasi nyeri Jika pasien merasakan nyeri pada epikondilus lateral, berarti
chair test positif dan itu salah satu indikasi yang menunjukkan bahwa pasien
mengalami tennis elbow.
Selain tes-tes di atas, kita juga harus melakukan pemeriksaan ROM pada bahu, siku,
dan pergelangan tangan. Pemeriksaan ROM (range of movements) dan uji krepitus
sendi radiohumeral dilakukan untuk mengeksklusi bursitis, osteokondritis, atau PIN
entrapment.
Jika ditemukan penurunan ROM, maka kita dapat mempertimbangkan untuk
melakukan pemeriksaan radiologis untuk mengevaluasi sendi yang bermasalah.
Dalam epicondylitis lateral, siku lebih empuk untuk palpasi atas epikondilus lateral
atas massa ekstensor. Pasien-pasien mengalami nyeri direproduksi di wilayah lateral
epikondilus dengan siku dalam ekstensi penuh sebagai tes pemeriksa menolak
pergelangan ekstensi atau fleksi pergelangan tangan maksimal. Tes manuver pertama
ECRB kekuatan, dan menyebabkan nyeri pada otot asal dalam individu yang memiliki
epicondylitis lateral. Manuver kedua menempatkan ECRB pada maksimal
peregangan, sekali lagi menyebabkan nyeri pada asal otot. Sementara pengujian otot
untuk nyeri, penting untuk diingat bahwa tendon ekstensor umum terlibat dalam
sampai dengan 35% dari pasien. Kekuatan Grip harus diuji untuk menentukan apakah
menurun dibandingkan dengan sisi terpengaruh atau apakah mencengkeram penyebab
signifikan ketidaknyamanan.6,7
Hal ini penting untuk meraba sendi radiocapitellar untuk mengevaluasi
kemungkinan untuk plica. Pengujian untuk plica yang melibatkan pasif meregangkan
siku dengan lengan pronated dan supinated. Jika penyebab rasa sakit adalah dari plica
tersebut,titik kelembutan maksimal sedikit lebih distal atas sendi radiocapitellar
daripada di epicondylitis lateral. Sindrom terowongan radial dan posterior interoseus
saraf sindrom, kondisi di mana saraf radial dapat terperangkap dalam sejumlah lokasi,
juga termasuk dalam diagnosis diferensial lateralepicondylitis. Dalam sampai dengan
5% dari pasien yang memiliki epicondylitis saraf, lateral radial jeratan terjadi
5/28/2018 Jurnal Reading
14/23
14
bersamaan. Nyeri pada supinasi menolak (ketikasaraf terjebak dalam otot supinator)
atau nyeri dengan menolak panjang jari ekstensi (ketika saraf terjebak dalam ECRB)
dapat menjadi indikasi radial saraf jeratan. Pengobatan untuk kedua kondisi serupa
adalah pelepasan kompresi sepanjang jalur saraf dan berbeda dari pengobatan untuk
lateralis epicondylitis.
Radiografi rutin kadang-kadang menunjukkan kalsifikasi di wilayah
lateralepikondilus pada sampai dengan 7% dari kasus, namun temuan ini tidak
mengubah pengobatan.Dengan studi radiografi khusus seperti Citra tomografi,
kejadian dilaporkan perubahan tulang bisa lebih tinggi. Magnetic Resonance Imaging
telah terbatas indikasi untuk epicondylitis lateral. Definisi dari degenerasi tendon dan
derajat air mata berkorelasi baik dengan bedahdan histologis temuan. Coel dan rekan
kerja mencatat sinyal MRI meningkat perubahan dalam otot anconeus pada pasien
yang memiliki lateral epicondylitis bandel,namun tidak dapat menentukan apakah ini
sinyal meningkat adalah terkait dengan kronisitas gejala atau dengan gerakan siku
normal karena gejala pasien.
Pengobatan nonoperative tingkat keberhasilan pengobatan nonoperative bisa
sampai 90%. Itu modalitas yang dapat digunakan termasuk pendidikan pasien, terapi
fisik, obat-obatan, suntikan, akupunktur, kawat gigi, dan gelombang kejut
extracorporeal Terapi (ESWT). Pasien pendidikan mencakup diskusi terbuka tentang
penyebab kondisi, serta penjelasan tentang pathoanatomy dan cara-cara untuk
menghin dari kegiatan yang dapat memperburuk kondisi. Terapi fisik dapat mencakup
seperti modalitas pijat gesekan, manipulasi, dan peregangan dan memperkuat
gumpalan ekstensor ketika rasa sakit itu reda. Program Terapi kami penggunaan
terdiri oral nonsteroidal anti-inflammatory, sisanya aktivitas obat, modifikasi, latihan
penguatan dan bracing penangkis.1,3,6,7
F. DIAGNOSIS BANDINGAdapun diagnosis banding tennis elbow adalah:
- Sindrom radial tunnelPenyakit ini ditandai oleh adanya nyeri dan kelemahan pada sisi lateral
siku setelah pasien melakukan aktivitas berupa ekstensi siku atau rotasi lengan
bawah secara berlebihan. Gejalanya sangat mirip dengan epikondilitis lateral,
5/28/2018 Jurnal Reading
15/23
15
hanya saja area nyeri pada sindrom radial tunnel adalah sekitar empat jari ke
arah distal epikondilus lateral. Untuk benar-benar menyingkirkan diagnosis, kita
dapat melakukan pemeriksaan elektromiografi.
- Sindrom radial tunnelPada bursitis olekranon, biasanya gejala diawali oleh adanya riwayat
trauma, perdarahan, sepsis atau riwayat rematik. Pada pemeriksaan fisis, kita
dapat menemukan adanya efusi sendi siku dan eritema pada kulit siku, pada
epikondilitis lateral kita tidak akan menemukan adanya tanda-tanda eritema.
Pada bursitis olekranon, nyeri dapat timbul ketika dilakukan penekanan pada
olekranon sedangkan pada epikondilitis lateral, nyeri timbul saat dilakukan
penekanan pada epikondilus lateral.
- Epikondilitis medial (golfer elbow)Pasien epikondilitis medial biasanya memiliki riwayat aktivitas sering
melakukan gerakan fleksi seperti bermain golf. Nyeri siku yang timbul pada
epikondilitis medial dipresipitasi oleh gerakan fleksi dan supinasi, berbeda
dengan tennis elbow yang justru dipicu oleh gerakan ekstensi dan pronasi.
- Penyakit-penyakit intra-artikulerSeperti artritis, dan osteokondritis dissecan pada capitelum Penyakit-
penyakit artikuler biasanya ditandai oleh gejala kontraktur fleksi (pasien sulit
melakukan ekstensi baik secara aktif maupun pasif) dan nyeri sering kali timbul
di akhir gerakan ekstensi. Berbeda dengan epikondilitis lateral, di mana tidak
ada keterbatasan gerakan fleksi.1,6,7
G. TERAPINon operative protokol pengobatan yang dirangkum
Modalitas terapi lainnya mungkin termasuk cryotherapy, phonophoresis,
listrikstimulasi, USG , dan iontophoresis. Obat termasuk beraga moral atau topikal
obat anti-inflamasi.
Suntikan hidroklorida bupivacaine atau lidokain dan steroid sering membantu;Namun, data yang bertentangan telah diterbitkan tentang kemanjuran suntikan. Altay
5/28/2018 Jurnal Reading
16/23
16
dan rekan menunjukkan bahwa suntikan lidokain dan triamsinolon dalam teknik
membumbui itu dapat diandalkan dalam mengobati penyakit ini. Menguntungkan dari
suntikan ini hanya sementara. Newcomer et al mempertanyakan hasil dari suntikan
kortikosteroid dalam mengurangi (kurang dari 4 minggu) dini gejala epicondylitis
lateral dan menemukan bahwa itu tidak membantu secara signifikan. Bila
dibandingkan dengan ESWT, suntikan steroid bekerja lebih baik dan lebih murah.
Pengobatan nonoperative protokol untuk epicondylitisa lateralis awal
pengobatan Mengurangi rasa sakit, peradangan, edema Istirahat dari kegiatan. Obat
anti-inflamasi, phonophoresis, iontophoresis Gesekan yang mendalam pijat (2-3
menit, dua kali sehari) Ice massage (5 menit, dua kali sehari) Peregangan (30 detik
selama lima pengulangan, tiga kali sehari) Siku fleksi/ekstensiWrist fleksi/ekstensi
Lengan bawah pronasi/supinasi Grip penguatan (2-3 menit, dua kali sehari) penangkis
bracing menengah fase Lanjutkan peregangan, modalitas yang tepat, dan menguatkan
Memulai progresif bebas rasa sakit penguatan resistif (tiga setdari 15, dua kali sehari)
Wrist ikal (0-2 lbs, maju ke 3-5 lbs ) Siku fleksi/ekstensi (2-3 lbs, maju ke lbs 5-10)
Lengan bawah pronasi/supinasi (0-2 lbs, maju ke3-5 lbs) Bahu memperkuat untuk
mencegah atrofi tidak digunakanMelanjutkan kegiatan sebelumnya menjengkelkan
Akhir tahap rehabilitasi Lanjutkan peregangan dan penguatan Fungsional pelatihan,mekanik yang benar. Es setelah aktivitas. Bertahap kembali ke olahraga.
Pemeliharaan peregangan dan penguatan program 3 kali. Lateral dan medial
epicondylitis dalam atlet overhead.
Steroid suntikan lebih menguntungkan daripada manipulasi menggunakan
metode Cyriax pada enam minggu. lain jenis injeksi termasuk toksin botulinum.
Keizer dan rekan melakukan prospektif studi untuk membandingkan hasil pengobatan
bedah terbuka dan injeksi dengan toksin botulinum. Satu tahun setelah pengobatan,
65% dari pasien mereka disuntikkan dengan botulinum dan 75% dari pasien yang
telah menjalani operasi yang baik-to-baikhasil. Pada 2 tahun setelah pengobatan,
tingkat keberhasilan untuk kohort injeksi meningkat menjadi 75%. Hal ini penting
untuk menjadi bijaksana dengan suntikan untuk menghindari kulit discolorations dan
atrofi lemak di tempat suntikan.
Braces dapat mencakup penangkis atau kawat gigi pergelangan tangan
ekstensi. Penangkis brace, diperkenalkan pada awal tahun 1970, diperkirakan untuk
5/28/2018 Jurnal Reading
17/23
17
mengurangi beban di lateral epikondilus dengan mencegah otot lengan bawah dari
sepenuhnya. Walther et al menunjukkan bahwa setiap brace yang ditempatkan pada
tekan hanya distal ke epikondilus lateral mengakibatkan penurunan yang lebih tinggi
dari beban di epikondilus lateral daripada kawat menggunakan prinsip dari gesper,
dan bahwa kawat ditempatkan hanya distal ke epikondilus lateral kurangi lebih besar
dari bantalan ditempatkan di atas epikondilus lateral beban. Perpanjangan pergelangan
brace menempatkan lengan dalam posisi istirahat untuk ekstensor.
ESWT, getaran gelombang kejut melalui jaringan, diperkirakan untuk
mengaktifkan siklus peradangan dengan harapan bahwa hal itu akan menyelesaikan
kursus untuk resolusi gejala. Ada telah bertentangan bukti untuk efektivitas ESWT.
Beberapa penulis mencatat bahwa pasien yang menerima ESWT memiliki gejala
peningkatan. Penelitian lain, bagaimanapun, telah menunjukkan kurangnya efektivitas
ESWT. Efek samping dari perawatan ini termasuk memerah transien kulit, nyeri di
lokasi pengobatan, hematoma kecil, migrain, dan sinkop.
Jika epicondylitis terjadi pada pemain tenis dan dapat dikaitkan dengan
olahraga,adalah penting bahwa ukuran pegangan pada raket tenis diperiksa untuk
tepatukuran dan berat badan dan ketegangan string raket diperiksa mungkin penyebab
masalah. Pada pemain tenis, perhatian khusus teknik yang tepat, ukuran raket, dan
pegangan yang tepat. Apa yang banyak studi sebelumnya telah menemukan dikutip,
terlepas dari modalitas pengobatan, adalah bahwa dengan waktu, bahkan sampai 1
tahun, lateral epicondylitis akan sembuh pada kebanyakan pasien.
Pengobatan Operative jarang diperlukan, dan hanya ditunjukkan setelah
kegagalan ekstensif konservatif perawatan. Pembedahan diindikasikan ketika rasa
sakit yang parah pada pasien dan menghambat aktivitas sehari-hari. Avariety
perawatan bedah terbuka telah dijelaskan. Bedah teknik termasuk reseksi bagian dari
epikondilus parsial dari annular ligamen, denervasi, dekompresi saraf, dan
pemanjangan dari tendon. Dengan wawasan baru ke dalam faktor-faktor etiologi
penyakit
Reseksi parsial dari ligamen annular, Epicondylectomy dan eksisi bagian
distal ligamen annular, Dekompresi PIN (arcade supinator), Eksisi jaringan subkutan,
Epicondylar osteotomy, Franke Distal perpanjangan ECRB tersebut, Eksisi jaringan
patologis subtendinous, Sayatan dari ECRB tersebut, Partial ventral denervasi,
5/28/2018 Jurnal Reading
18/23
18
Pemanjangan proksimal ECRB, Dekompresi saraf radial (terowongan radial), Partial
lateralis denervasi, Dekompresi saraf radial (hiatus dari saraf radial), Kombinasi
denervasi dan dekompresi dari radialsaraf (PIN), Denervasi lengkap, Dari siku Tennis
A. Wilhelm: pengobatan kasus resisten dengan denervasi. J Tangan Surg Br 1996;
21B: 523.
Tujuan bedah telah datang untuk menjadi penghapusan semua jaringan
abnormal danpelepasan ketegangan sisa pada gumpalan ekstensor tersisa. Saat ini,
pilihan termasuk operasi terbuka, rilis lateral yang arthroscopic, dan pengobatan
perkutan untuk debride jaringan gembur abu-abu, jaringan angiofibrotic.
Buka pengobatan bedah saat ini pilihan pengobatan terbuka meliputi eksisi
jaringan yang sakit, pemanjangan pada tendon yang terlibat, dan decortication dari
epikondilus lateral. padaberarti dari 3 bulan setelah operasi, dilaporkan baik
menghilangkan gejala dengan eksisi jaringan yang sakit dan melepaskan dan
reattachment dari asal ekstensor umum di 18 dari 19 pasien. Lainnya memiliki
gambaran hasil yang baik dengan teknik slide. memiliki hasil yang baik atau sangat
baik pada rata-rata 4 tahun setelah pembedahan untuk memperpanjang tendon
ekstensor umum. Beberapa peneliti, Namun, telah kekhawatiran mengenai efek
pemanjangan tendon. Membahas masalah ini dengan menguji efek memperpanjang
tendon ECRB secara bertahap dalam 5 pasien. Mereka memandang perubahan
panjang sarkomer dan menyimpulkan bahwa dengan memperpanjang tendon
yangrata-rata 9,1 mm, yang berarti ECRB sarcomere dipersingkat rata-rata 0,30
mikrometer. Dalam menganalisis data tersebut, mereka mencatat penurunan 25%
dalam pasif ketegangan otot yang dapat menyebabkan ketegangan insersional
berkurang dan peningkatan 25%dalam kekuatan otot aktif. Hal ini sepertinya
menentang pandangan bahwa perpanjangan hasil tendon dalam kelemahan otot,
namun bahwa otot bisa merombak, beradaptasi dengan perubahan panjang dengan
mengubah jumlah sarkomer dalam seri sepanjang tendon. Dengan pengeboran ke
lateralis epikondilus, ahli bedah mempromosikan perdarahan yang secara teori
menginduksi revaskularisasi. pasien yang pengeboran dilakukan memiliki manfaat
tidak ada dan benar-benar memiliki lebih sakit kekakuan dan luka perdarahan
dibandingkan pasien yang memiliki jenis yang sama tetapi tanpa operasi pengeboran.
5/28/2018 Jurnal Reading
19/23
19
Hasil dari teknik terbuka, dengan atau tanpa pengeboran, telah dilaporkan baik
atau sangat baik dalam persentase yang tinggi dari kasus pendek (97,7% pada 2 tahun)
dan jangka panjang tindak lanjut (91% pada 5 tahun). Dengan teknik bedah terbuka,
sayatan kecil dibuat di lateral aspek siku, dimulai tepat proksimal ke epikondilus
lateral dan berakhir hanya distal sendi radiocapitellar. Sayatan dilakukan turun
melalui kulit dan jaringan subkutan ke tingkat fasia atas tendon ekstensor. Interval
antara longus karpi radialis ekstensor (ECRL) dan ekstensor aponeurosis
diidentifikasi dan membagi dengan kedalaman 2 sampai 3 mm (Gbr. 4). ECRL adalah
terkelupas ECRB mendasari dengan Lift jaringan lunak pisau bedah atau lainnya. Itu
Gambar 8. Elbow
Serat dangkal tendon brevis mungkin terlihat normal, namun sekali ini tendon
yang menorehkan, yang, abu-abu gembur jaringan granulasi sering ditemukan di
bawah ini permukaan dangkal yang tampaknya sehat. Hal ini membantu untuk
menghilangkan ini degeneratif jaringan dengan kuret atau elevator Cobb atau
periosteal. Pada titik ini, beberapa ahli bedah melanjutkan dengan debridement,
epicondylectomy parsial dari ekstensor digitorum communis, pengeboran ke dalam
korteks lateral humerus, dan saraf radial eksplorasi, seperti yang ditunjukkan dan
disukai oleh dokter bedah. dokter bedah kemudian menutup luka dengan
reapproximating tendon ekstensor umum kembali keperiosteum atau menutup fasia
5/28/2018 Jurnal Reading
20/23
20
atas otot-otot ekstensor. pasca operasi,lengan pasien ditempatkan dalam gendongan
untuk kenyamanan selama 1 minggu. Rehabilitasi Latihan yang dimulai pada waktu
itu.
Arthroscopic lateralis rilis Dengan kemajuan yang telah dibuat dengan
arthroscopy, indikasi memiliki datang untuk memasukkan rilis lateral yang
arthroscopic. Grifka dan rekan kerja dijelaskan suatu teknik Artroskopi siku untuk
lateral epicondylitis pada tahun 1995. Keuntungan teknik ini mencakup kemampuan
untuk memeriksa sendi untuk patologi okultisme lainnya. Melakukan studi kadaver
untuk memeriksa keamanan arthroscopicrilis. Mereka mencatat bahwa saraf radial
berada di dekat denganPortal lateral yang proksimal dan siku tidak stabil oleh
prosedur. Pasien yang menjalani rilis lateral yang arthroscopic. Tiga jenis lesi terkait
dengan epicondylitis lateral. Tipe 1 lesi muncul sebagai kapsul utuh, tipe 2 lesi
muncul sebagai air mata linear kapsul, dan tipe 3 lesi muncul sebagai pecah lengkap
dan pencabutan kapsul dengan tendon ECRB berjumbai. Mereka melaporkan bahwa
37 dari 42 siku membaik setelah rilis lateral yang arthroscopic, dan hasilnya
sebanding dengan hasil pengobatan terbuka. Mereka menemukan ada korelasi antara
jenis lesi diidentifikasi dan hasil klinis.
Gambar 9. Arthroskopi
Dengan pasien di bawah anestesi umum, prosedur dapat dilakukan dengan
pasien dalam, decubitus terlentang lateral, atau posisi rentan. Para penulis ini Artikel
lebih memilih posisi tengkurap. Lengan ditempatkan didudukan lengan dengan
nonsterile tourniquet. Sendi buncit dengan 20 mL saline melalui jarum diperkenalkan
melalui portal lateral yang langsung, atau titik lemah. Sebelum kita mulai,kita lagi
5/28/2018 Jurnal Reading
21/23
21
memastikan bahwa pasien tidak memiliki saraf ulnaris subluxating atau belum
memiliki transposisi saraf ulnaris sebelumnya. Portal medial proksimal, yang
didirikan 2 cm proksimal epikondilus medialis dan 1 cm anterior septum
intermuskularis sepanjang perbatasan anterior humerus, bertujuan menuju proksimal
radial, dibuat dengan bnick dan teknik spread Q. Ketika arus balik cairan menegaskan
posisi yang benar dari portal, ruang lingkup dimasukkan melalui portal. Selanjutnya,
portal lateralis proksimal didirikan 2 cm proksimal dan 1 cmanterior epikondilus
lateral, menggunakan teknik luar-dalam. melihat melalui portal lateral, kita
mengevaluasi kompartemen anterior keseluruhan untuk kehadiran sebuah plica dan
penyakit sendi radiocapitellar, dan mengklasifikasikan jenis air mata. Selanjutnya,
kita menggunakan radio frekuensi monopolar penyelidikan diikuti oleh alat cukur
untuk menghilangkan undersurface kapsul dan melepaskan ECRB atasnya. Kami
kemudian mengikis jaringan degeneratif tendon ECRB. Perawatan diambil untuk
tetap di atas ekuator kepala radial untuk menghindari kerusakan pada ulnaris agunan
lateral ligamen. Kami telah menemukan probe monopolar efektif untuk bagian
iniprosedur, karena jaringan kapsuler dapat cukup tebal dan sulit untuk mengikis
debride. Jaringan ini dihapus dari epikondilus lateral sampai ECRL. Selanjutnya, kita
menggunakan portal lateralis langsung dan posterolateral Portal untuk mengevaluasi
kompartemen posterior. Seringkali ada sakit jaringan di aspek posterior wilayah
radiocapitellar yang dapat dipotong dengan lingkup di portal posterolateral dan alat
cukur di portal lateralis langsung. Setelah reseksi dari jaringan yang sakit selesai,
arthroscope ditarik, dan pergelangan tangan pasien yang maksimal palmar tertekuk
untuk melepaskan tambahan perlengketan. Akhirnya, portal ditutup. Pasien
diperbolehkan pulang setelah operasi. Pasca operasi, kami mendorong pasien untuk
memulai rentang-of-gerak dan rehabilitative latihan segera. Pasien sering kembali
bekerja dalam waktu 2 sampai 4 minggu, tergantung pada panggilan mereka.
Dua puluh dari 21 sikukembali fungsi normal. Salah satu memiliki rilis gagal
dan reoperation diperlukan. Prosedur ini dapat dilakukan di kantor dokter atau di
rawat jalan. Lengan pasien yang sterilely disiapkan dan dibungkus, yang
exsanguinated, dan tourniquet mengembang. Daerah di sekitar epikondilus lateral
adalah dibius dengan bius lokal. Sebuah sayatan sekitar 1 cm dibuat melintang hanya
distal epikondilus lateral. Tendon ekstensor umum yang menorehkan hanya distalke
epikondilus lateral dengan pisau bedah. Tendon ekstensor pengungsi harus teraba
5/28/2018 Jurnal Reading
22/23
22
melalui kulit sekitar 1 cm distal dari epikondilus pada akhir prosedur. Tourniquet
dilepaskan, hemostasis adalah diperoleh, dan luka ditutup.
Sebuah review operasi revisi untuk lateral yang sulit epicondylitis di 35 siku
pada 34 pasien. Semua pasien sebelumnya telah terbuka prosedur. Dua puluh
sembilan dari 35 siku memiliki hasil yang baik atau sangat baik padarata-rata tindak
lanjut dari 64 bulan. Mereka mencatat bahwa pada 27, yang patologis perubahan
ECRB tersebut belum dibahas sama sekali.1,3,6,7
H. PROGNOSISAngka kesembuhan pada penyakit ini cukup tinggi, sekitar 95%, meskipun tanpa
terapi pembedahan. Meskipun begitu, epikondilitis lateral memiliki potensi menjadi
masalah kronik terutama jika tidak tertangani dengan baik. Untuk menurunkan resiko
kronik, maka pasien dianjurkan menjalani modifikasi aktivitas dan koreksi
biomekanik.
I. KOMPLIKASIKomplikasi pada penyakit ini berkaitan erat dengan terapinya, baik itu terapi
konservatif maupun terapi pembedahan. Penggunaan obat-obatan NSAID dan
kortikosteroid dalam jangka panjang dapat mengakibatkan gangguan hati, ginjal, dan
traktus gastrointestinal. Sedangkan komplikasi yang dapat terjadi setelah pembedahan
antara lain infeksi, penurunan ROM, serta kekakuan.
J. RINGKASANTenis elbow adalah gangguan umum pada siku. Ada berbagai langkah-langkah
nonoperative yang telah digunakan untuk mengobati gangguan-masing dengan
beberapa keberhasilan. Kebanyakan ahli bedah awalnya mencoba salah satu atau lebih
dari langkah-langkah untuk melihat apakah gejala pasien membaik. Pentinguntuk
mengingat bahwa penyakit itu sendiri bukan proses inflamasi, namunagak proses
degeneratif. Mengingat waktu yang cukup, gejala menyelesaikan di sebagian pasien.
Untuk pasien yang tidak memiliki resolusi penyakit, operasi adalah option. Hasil yang
sangat baik telah dilaporkan dengan terbuka, arthroscopic, dan tekhnik perkutan.
5/28/2018 Jurnal Reading
23/23
23
DAFTAR PUSTAKA
Walrod BJ. Medscape. [Online].; 2012 [cited 2012 July 29. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/96969-overview.
Prof. Dr. Bert AERTGEERTS, K.U.Leuven Departement HuisartsgeneeskundeOpleidingsonderdeel Masterproef Master in HuisartsgeneeskundeNovember 2008
http://handsurgery.org/multimedia/files/public/latpicondylitis.pdf
Anusha. Physiotherapy/ Health Today. [Online].; 2010 [cited 2012 July 31. Available
from: http://physiotherapy-health.blogspot.com/2010/10/tennis-elbow-and-exercise-
protocol.html"
http://physiotherapy-health.blogspot.com/2010/10/tennis-elbow-and-exercise-
protocol.html .
Andrew L. Whaley, MD, Champ L. Baker, MD Department of Orthopaedics,
University of Texas Health Science Center at San Antonio, 7703 Floyd Curl Drive,
San Antonio, TX 78229-3900, USA.
Shariff K. Bishai, D.O., M.S., and Kevin D. Plancher, M.D., M.S. Techniques in
Orthopaedics21(4):250255 2006 Lippincott Williams & Wilkins, Inc.
http://emedicine.medscape.com/article/96969-overviewhttp://physiotherapy-health.blogspot.com/2010/10/tennis-elbow-and-exercise-protocolhttp://physiotherapy-health.blogspot.com/2010/10/tennis-elbow-and-exercise-protocolhttp://physiotherapy-health.blogspot.com/2010/10/tennis-elbow-and-exercise-protocolhttp://physiotherapy-health.blogspot.com/2010/10/tennis-elbow-and-exercise-protocolhttp://emedicine.medscape.com/article/96969-overview