15
Habitat Volume XXIII No. 3 Bulan Agustus 2012 ISSN: 0853-516 ANALISIS PERCEIVED QUALITY PRODUK BENIH SEMANGKA DI DESA KEDUNGREJO, KECAMATAN MEGALUH, KABUPATEN JOMBANG Perceived Quality Products Analysis of Watermelon eed in !edun"re#o Villa"e$ %e"alu& District$ 'om(an" Riyanti Isaskar 1) , A!stina S"inta 1) , #!$iani %i&inintyas 1) 1! "u#usan Sosial $%onomi &e#tanian' (ni)e#sitas B#a*i+a,a' "l. Vete#an alan $-mail: #i,anti is/,a oo. om ABSTRACT In o# e# to meet onsume an nut#itional nee s o t e 4o4ulation in In #uit 4#o u tion li%el, to be im4#o)e su as one on a *ate#melon. o in #ease o *ate#melon' in t e ulti)ation 4#o ess annot be se4a#ate #om one o t e a e t t e ualit, o *ate#melon #uit su as see . In t is ase' t e a#m a44ea#s 4e# e4tion use# o t e 4#o ut ualit, o see b#an t at *ate#melon a#me# as t ei# o*n 4e# e4tion o t e *ate#melon see s b#an in t e ision t at is eeme to 4#o ue ig ualit, #uit #esults. 7o#mation o 4#o ut ualit, o *ate#melon see s to a#me#s *ill bene it ea om4an, to onsume#s *ant. e 4u#4ose o t is stu , is 1! i enti , t e att#ibutes o *ate#melon g#o*e#s in *ate#melon see 4#o u ts' 2! anal,9e t e 4e# ei)e *ate# ualit, 4#o u ts at a#me#s *ate#melon' 3! i enti , t e att#ibutes o a #esse b, t e om4an, on *ate#melon see 4#o u ts base on uali a#me#s. ata anal,sis met o s use in t is stu , *e#e 1! ualitati)e anal,s es #ibe t e a#a te#isti s o *ate#melon a#me#s as #es4on ent in uantitati)e anal,sis onsisting o t e ;o #an < test' 4e# ei)e ualit, anal,sis an 4ositioning ma44ing 4#o u t. o uestionnai#e test inst#ument' )ali it, an #e use . =esults o t e stu , a#e base on t e #esults o t e ;o #an < test onsi e#e b, a#me#s #om 13 set att#ibutes. 7o# t e anal,sis o 4e# ei)e ig est 4e# e4tions o 4#o ut ualit, see b, *ate#melon a#me# o# >ello* Bang%o% 7lo*e# *it #elati)el, &< o 1.01 is ig e# t an t e ot e# t #ee b#a ma44ing o t e 4osition o t e 4#o ut obtaine #esults' t at *ate# att#ibutes t at nee to be a #esse b, t e om4an, is >ello* Au#a an ?i un 4#i e att#ibute. Bang%o% 7lo*e# b#an on t e ease o obtaining see att#ibute. b#an s on att#ibutes o 4a %aging' b#an ing' abilit, to g#o*' #uit 4#o u tio see s' labeling' an #esistant to isease an *eat e#. e att#ibutes o t e *as ui % an eas, #uit an #uit 4#o u tion. K'y( r&s * +'r 'i-'& .!a$ity, +r &! t attri/!t's0 ABSTRAK alam #ang%a memenu i %ebutu an %onsumsi an memenu i %ebutu an gi9i 4en u u% i In onesia' 4#o u%si bua be#4eluang untu% te#us iting%a se4e#ti 4a a bua semang%a. (ntu% mening%at%an asil 4#o u%si bua se 4#oses bu i a,a ti a% a4at te#le4as a#i sala satu a%to# ,ang mem4enga#

JURNAL HABITAT.doc

Embed Size (px)

Citation preview

BIAYA TRANSAKSI PADA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN SAPI POTONG DI PESANTREN

Habitat Volume XXIII No. 3 Bulan Agustus 2012ISSN: 0853-516714HABITAT Volume XXIII No. 3 Bulan Agustus 201215Riyanti Isaskar Analisis Preferensi

ANALISIS PERCEIVED QUALITY PRODUK BENIH SEMANGKA DI

DESA KEDUNGREJO, KECAMATAN MEGALUH, KABUPATEN JOMBANGPerceived Quality Products Analysis of Watermelon Seed in Kedungrejo Village, Megaluh District, Jombang

Riyanti Isaskar1), Agustina Shinta1), Yuliani Widiningtyas1)1) Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang

E-mail: [email protected]

In order to meet consume and nutritional needs of the population in Indonesia, the fruit production likely to be improved such as one on a watermelon. To increase the production of watermelon, in the cultivation process cannot be separated from one of the factors that affect the quality of watermelon fruit such as seed. In this case, the farmer of watermelon appears perception user of the product quality of seed brand that has been used. Each watermelon farmer has their own perception of the watermelon seeds brand in their purchase decision that is deemed to produce high quality fruit results. Formation of perceptions of product quality of watermelon seeds to farmers will benefit each company to find out what consumers want. The purpose of this study is (1) identify the attributes of what is defined by watermelon growers in watermelon seed products, (2) analyze the perceived watermelon seed quality products at farmers watermelon, (3) identify the attributes of what is needs to be addressed by the company on watermelon seed products based on quality perception of farmers. Data analysis methods used in this study were (1) qualitative analysis in order to describe the characteristics of watermelon farmers as respondent in the study area, (2) quantitative analysis consisting of the Cochran Q test, perceived quality analysis and positioning mapping product. To questionnaire test instrument, validity and reliability test was used.

Results of the study are based on the results of the Cochran Q test found 10 attributes considered by farmers from 13 set attributes. For the analysis of perceived quality obtained highest perceptions of product quality seed by watermelon farmer for Yellow Aura brand and Bangkok Flower with relatively PQ of 1.01 is higher than the other three brands. For the mapping of the position of the product obtained results, that watermelon seed product attributes that need to be addressed by the company is Yellow Aura and Kidung brand on the price attribute. Bangkok Flower brand on the ease of obtaining seed attribute. Big Dragon 144 brands on attributes of packaging, branding, ability to grow, fruit production, ease of obtaining seeds, labeling, and resistant to disease and weather. The attributes of the Sun Flower brand was quick and easy fruit and fruit production.

Keywords : perceived quality, product attributes.

ABSTRAK

Dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi dan memenuhi kebutuhan gizi penduduk di Indonesia, produksi buah berpeluang untuk terus ditingkatkan salah satunya seperti pada buah semangka. Untuk meningkatkan hasil produksi buah semangka, dalam proses budidaya tidak dapat terlepas dari salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas buah semangka yaitu produk input usahatani seperti benih salah satunya. Dalam hal ini petani semangka sebagai pengguna benih muncul suatu persepsi kualitas produk terhadap merek benih yang telah digunakan. Setiap petani semangka mempunyai persepsi tersendiri dalam memutuskan pembelian merek benih semangka yang dirasa dapat menghasilkan hasil buah yang bermutu dan berkualitas tinggi. Pembentukan persepsi kualitas produk benih pada petani semangka akan memberikan keuntungan bagi setiap perusahaan untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi atribut-atribut apa saja yang ditetapkan oleh petani semangka pada produk benih semangka, (2) menganalisis perceived quality (persepsi kualitas) produk benih semangka pada petani semangka, (3) mengidentifikasi atribut-atribut apa saja yang perlu dibenahi oleh perusahaan pada produk benih semangka berdasarkan persepsi kualitas petani. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah (1) analisis kualitatif untuk mendeskripsikan karakteristik repsonden petani semangka di daerah penelitian, (2) analisis kuantitatif yang terdiri dari Uji Cochran Q, analisis perceived quality dan pemetaan posisi produk. Untuk uji instrumen kuisioner menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.

Hasil dari penelitian adalah berdasarkan hasil uji Cochran Q terdapat 10 atribut yang dipertimbangkan petani dari 13 atribut yang ditetapkan. Untuk hasil analisis perceived quality diperoleh persepsi kualitas produk benih semangka oleh petani semangka tertinggi adalah pada merek Aura Kuning dan Bangkok Flower dengan PQ relatif sebesar 1,01 lebih tinggi dibandingkan ketiga merek lainnya. Untuk hasil pemetaan posisi produk diperoleh hasil bahwa atribut produk benih semangka yang perlu dibenahi oleh perusahaan adalah untuk merek Aura Kuning dan merek Kidung pada atribut harga, merek Bangkok Flower pada atribut kemudahan memperoleh benih, merek Big Dragon 144 pada atribut kemasan, merek, daya tumbuh, produksi buah, kemudahan memperoleh benih, label, dan tahan terhadap penyakit dan cuaca, merek Sun Flower pada atribut cepat dan mudah berbuah dan produksi buah.

Kata Kunci : perceived quality, atribut produk.

PENDAHULUAN

Dewasa ini buah-buahan merupakan salah satu bahan pokok makanan empat sehat lima sempurna yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari guna untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang. Walaupun buah-buahan bukanlah kebutuhan pangan pokok, namun kebutuhan akan buah-buahan menjadi salah satu kebutuhan makanan primer setelah kebutuhan pangan pokok guna memenuhi kebutuhan gizi seseorang. Kebutuhan akan buah-buahan menjadi semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang sangat pesat setiap tahunnya sehingga dapat menimbulkan persoalan dalam hal penyediaan buah-buahan. Dengan demikian produksi buah berpeluang untuk terus meningkatkan produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi dan memenuhi kebutuhan gizi penduduk di Indonesia. Kebutuhan konsumsi buah dapat terpenuhi dengan cara meningkatkan produksi buah-buahan. Produksi buah-buahan yang mengalami peningkatan salah satunya adalah seperti pada buah semangka. Buah semangka juga dikonsumsi karena merupakan salah satu buah yang disukai sebagian mayoritas penduduk Indonesia sebagai hidangan penutup karena buah semangka yang segar, manis dan mempunyai kandungan air (Rukmana,1994). Menurut Direktorat Jenderal Hortikultura (2012) produksi buah semangka di Indonesia pada tahun 2007 hingga 2011 mengalami peningkatan yaitu sebesar 350.780 ton hingga 497.650 ton.

Produksi buah semangka di Kabupaten Jombang pada tahun 2006 mencapai 253.764 kuintal (Dinas Pertanian Kab. Jombang, 2012). Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang merupakan salah satu daerah pertanaman semangka. Hal tersebut ditandai dengan luas lahan seluas 105,999 ha dari total lahan 141,016 ha digunakan sebagai lahan pertanian semangka dan tanaman pangan. Untuk meningkatkan hasil produksi buah semangka, dalam proses budidaya tidak dapat terlepas dari salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas buah semangka yaitu produk input usahatani seperti benih salah satunya. Benih yang berkualitas unggul dapat mempengaruhi produktivitas hasil buah semangka. Dalam hal ini petani semangka mempunyai keputusan dalam pembelian benih yang dirasa dapat menghasilkan hasil buah yang bermutu dan kualitas tinggi. Beberapa merek benih yang digunakan oleh petani semangka di Desa Kedungrejo adalah benih semangka merek Sun Flower dari PT.Winon Intercontinental, merek Bangkok Flower dari PT.Bisi International tbk, merek Kidung dari PT. Tunas Agro Persada, merek Aura Kuning dari CV.Aura Seed, dan merek Big Dragon 144 dari PT.Mulia Bintang Utama. Dalam hal ini pengguna benih/petani semangka muncul suatu persepsi kualitas produk terhadap konsumen dari merek benih yang telah digunakan. Setiap petani semangka mempunyai persepsi tersendiri dalam memutuskan pembelian merek benih semangka yang dirasa dapat menghasilkan hasil buah yang bermutu dan berkualitas tinggi.

Munculnya suatu persepsi pada masing-masing petani mengacu pada berbagai komponen atribut yang melekat dari produk benih yang dibeli. Ferrinadewi (2008) mengungkapkan persepsi konsumen terhadap kualitas adalah penilaian konsumen secara menyeluruh terhadap kinerja produk atau jasa. Pembentukan persepsi kualitas produk benih pada petani semangka akan memberikan keuntungan bagi setiap perusahaan untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen. Konsumen sebagai pengguna terakhir/pengkonsumsi hasil semangka tidak dapat disalahkan ketika mereka memilih semangka yang kualitasnya tinggi. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi atribut-atribut apa saja yang ditetapkan oleh petani semangka pada produk benih semangka, 2) menganalisis perceived quality (persepsi kualitas) produk benih semangka pada petani semangka, 3) mengidentifikasi atribut-atribut apa saja yang perlu dibenahi oleh perusahaan pada produk benih semangka berdasarkan persepsi kualitas petani.

METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang. Untuk mengetahui jumlah sampel responden metode simple random sampling. Menurut Singarimbun dan Efendi (1989), simple random sampling merupakan sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Populasi petani semangka di Desa Kedungrejo sebanyak 155 petani semangka dengan jumlah responden menggunakan rumus Slovin dalam Sopiah dan Sangadji (2010) adalah 61 petani semangka yang merupakan petani yang pernah menggunakan benih, sedang menggunakan benih maupun yang tidak menggunakan benih semangka dalam kurun waktu 3 musim tanam atau dalam hal ini 3 tahun (1 tahun sekali musim tanam) yaitu dimulai dari tahun 2010 hingga 2012.

Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara yang dilakukan dengan bantuan butir pertanyaan peneliti melalui kuisioner dan jawaban responden dapat dikemukakan secara tertulis pada kuisioner. Untuk data sekunder pada penelitian ini menggunakan data yang dikumpulkan dari berbagai sumber antara lain dari buku, jurnal, artikel, penelitian terdahulu, serta dari beberapa instansi terkait untuk lembaga pemerintah seperti pada Kantor Balai Desa Kedungrejo, Direktorat Jenderal Hortikultura, Dinas Kabupaten Jombang.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik demografi petani seperti jenis kelamin, umur responden, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran, luas lahan yang dimiliki, sumber informasi produk benih, alasan penggunaan benih, dan jenis merek benih yang sering digunakan. Selain itu digunakan untuk mendeskripsikan hasil perceived quality produk benih semangka pada petani semangka di Desa Kedungrejo. Uji instrumen kuisioner dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Untuk analisis kuantitatif yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji Cochran Q, analisis perceived quality, dan peta posisi produk dengan rincian sebagai berikut :

Tujuan 1 : Mengidentifikasi atribut-atribut apa saja yang ditetapkan oleh petani semangka di Desa Kedungrejo

Untuk menjawab tujuan pertama menggunakan Uji Cochran Q. Dimana rumus Q hitung adalah sebagai berikut :

Q = Keterangan :

Q= Q hitung

k= Jumlah atribut yang diuji

Ri= Jumlah YA pada semua atribut untuk 1 responden

Ci= Jumlah YA pada 1 atribut untuk semua responden

n= Jumlah sampel yang diuji

Sehingga apabila :

a. Q hitung > dari Q tabel, maka tolak Ho dan terima Ha

b. Q hitung < dari Q tabel, maka terima Ho tolak Ha

Penentuan Q tabel (Qtab) :

dengan =0,05 , derajat kebebasan (dk) = k-1, maka diperoleh Q tab (0,05;df) dari tabel Chi Square Distribution.

Tujuan 2 : Menganalisis perceived quality (persepsi kualitas) produk benih semangka pada petani semangka

Untuk menjawab tujuan penelitian kedua menggunakan analisis perceived quality (persepsi kualitas). Untuk mengukur perceived quality merek tertentu berdasarkan Simamora (2004) memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan atribut produk yang dipertimbangkan.

2. Menentukan pesaing

3. Mengukur tingkat kepentingan, performan sasaran dan performan pesaing

4. Mengukur harga relatif untuk setiap produk

5. Mengukur tingkat kepentingan relatif (bobot) untuk setiap atribut

6. Menghitung performan relatif untuk setiap merek

7. Menghitung PQ relatif untuk setiap merek

Tujuan 3 : Mengidentifikasi atribut-atribut apa saja yang perlu dibenahi oleh perusahaan pada produk benih semangka berdasarkan persepsi kualitas petani

Untuk menjawab tujuan penelitian ketiga menggunakan pemetaan posisi produk. Dengan menggunakan tabel perceived quality (PQ) relatif yang telah dihitung, maka untuk mengetahui pemetaan posisi produk yang menggunakan bantuan diagram batang. Setiap atribut pada diagram batang yang mendapat arsiran di sebelah kanan sumbu Y memiliki PQ yang lebih tinggi daripada rata-rata. Sebaliknya, kalau arsirannya ke sebelah kiri sumbu Y, berarti PQ atribut bersangkutan berada dibawah rata-rata dan bobot selalu positif.

Uji Instrumen Kuisioner : Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas menunjuk pada sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Sopiah dan Sangadji, 2010).

2. Uji Reliabilitas

Menurut Sopiah dan Sangadji (2010) reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen sudah baik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Atribut-Atribut Yang Dipertimbangkan Oleh Petani Semangka Di Desa Kedungrejo

Uji Cochran Q digunakan untuk mengetahui atribut apa saja yang dipertimbangkan oleh petani semangka, dengan kata lain daftar atribut sudah tersedia responden tinggal memilih atribut mana yang dianggap berkaitan dengan produk. Berdasarkan hasil perhitungan Uji Cochran Q untuk mengetahui atribut apa yang dipertimbangkan oleh petani semangka adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil Uji Cochran Q Untuk Atribut Produk Benih Semangka

PengujianAtribut Yang DihilangkanQ hitungQ tabelKeteranganKesimpulan

1-58,08(0,05;12) = 21,02Q hitung > Q tabelTolak Ho, Terima Ha

2Garansi40,98(0,05;11) = 19,67Q hitung > Q tabelTolak Ho, Terima Ha

3Nama Perusahaan40,65(0,05;10) = 21,02Q hitung > Q tabelTolak Ho, Terima Ha

4Kemudahan Mendapatkan Informasi15,84(0,05;9) = 16,91Q hitung < Q tabelTerima Ho, Tolak Ha

Sumber : Data Primer, 2013 (Diolah)

Tabel 1. menunjukkan bahwa pengujian dilakukan sebanyak 4 kali. Hasil pengujian pertama hingga ketiga menunjukkan bahwa masih diperlukan pengujian selanjutnya dengan membuang salah satu atribut yang mempunyai nilai paling rendah, hal ini disebabkan Q hitung lebih besar daripada Q tabel atau dengan kata lain tolak Ho berarti proporsi jawaban YA masih berbeda pada semua atribut. Artinya belum ada kesepakatan diantara responden tentang atribut tersebut dengan ketentuan signifikan = 5% atau 0,05 dan derajat kebebasan atau df = n-1.

Setelah dilakukan pengujian dari pengujian pertama hingga ketiga dengan hasil Q hitung lebih besar dari Q tabel, maka pada pengujian yang keempat diperoleh hasil yaitu Q hitung sebesar 15,84 dan Q tabel (0,05;9) sebesar 6,91. Dari pengujian yang keempat dapat diketahui bahwa Q hitung lebih kecil daripada Q tabel, maka terima Ho berarti proporsi jawaban YA sudah sama pada semua atribut. Artinya sudah ada kesepakatan diantara responden tentang atribut yang dipertimbangkan dalam mengkonsumsi atau menggunakan produk benih semangka. Berdasarkan hasil uji Cochran Q tes diperoleh atribut yang dipertimbangkan oleh responden dalam hal ini petani semangka. Dari 13 atribut yang ditetapkan, terdapat 10 atribut yang dipertimbangkan petani dalam memilih atau pun membeli produk benih semangka. Atribut tersebut yaitu daya tumbuh, merek, kemasan, label, harga, benih bermutu, cepat dan mudah berbuah, tahan terhadap penyakit dan cuaca, kemudahan memperoleh benih dan produksi buah. 2. Analisis Perceived Quality (Persepsi Kualitas) Produk Benih Semangka Pada Petani Semangka

Hasil analisis perceived quality diperoleh hasil untuk skor tingkat kepentingan dan skor performan sebagai berikut :

Tabel 2. Skor Tingkat Kepentingan dan Skor Performan Produk Benih Semangka di Desa Kedungrejo

Atribut ProdukTingkat KepentinganPerforman Produk Benih Semangka

Aura KuningKidungBangkok FlowerSun FlowerBig Dragon 144Rata- rata

Daya Tumbuh4,434,204,114,134,134,104,13

Merek3,703,983,923,933,923,693,89

Kemasan3,983,843,773,823,853,563,77

Label3,873,803,793,793,723,593,74

Harga4,313,363,283,893,803,853,64

Benih Bermutu4,333,983,953,933,973,933,95

Cepat dan Mudah Berbuah4,544,104,003,983,893,973,99

Tahan Terhadap Penyakit dan Cuaca4,484,084,054,024,023,954,02

Kemudahan Memperoleh Benih4,103,893,873,843,933,803,87

Produksi buah4,514,264,114,103,933,974,08

Total42,2539,4938,8539,4339,1638,41

Sumber : Data Primer, 2013 (Diolah)

Dalam hal ini semakin tinggi skor yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kepentingan untuk para petani memilih benih tersebut berdasarkan pertimbangan atribut produk yang dipilih. Berdasarkan pada tabel tersebut dapat diketahui skor performan dari kelima produk benih semangka yang hampir mendekati tiga tertinggi skor tingkat kepentingan adalah pada atribut cepat dan mudah berbuah, merek Aura Kuning mempunyai skor performan tertinggi yaitu sebesar 4,10 dibandingkan merek benih yang lainnya. Pada atribut produksi buah, skor performan tertinggi dari kelima produk benih adalah merek Aura Kuning yaitu sebesar 4,26. Begitu juga pada atribut tahan terhadap penyakit dan cuaca, skor performan tertinggi dari kelima produk benih adalah merek Aura Kuning yaitu sebesar 4,08. Dengan demikian artinya merek Aura Kuning sudah mendekati kepentingan yang diinginkan oleh petani semangka dibandingkan keempat merek benih yang lainnya. Selanjutnya untuk bobot (tingkat kepentingan relatif) diperoleh dari skor tingkat kepentingan dibagi dengan skor total sedangkan PQ relatif diperoleh dari skor produk benih semangka pada setiap atribut dibagi dengan skor rata-rata kelima merek benih semangka untuk atribut tersebut (Simamora,2004).Tabel 3. Bobot dan PQ Relatif Produk Benih Semangka di Desa Kedungrejo

Atribut ProdukBobotPerforman Relatif Produk Benih Semangka

Aura KuningKidungBangkok FlowerSun FlowerBig Dragon 144

Daya Tumbuh0,101,021,001,001,000,99

Merek0,091,021,011,011,010,95

Kemasan0,091,021,001,011,020,94

Label0,091,021,011,011,000,96

Harga0,100,920,901,071,051,06

Benih Bermutu0,101,011,001,001,001,00

Cepat dan Mudah Berbuah0,111,031,001,000,971,00

Tahan Terhadap Penyakit dan Cuaca0,111,011,011,001,000,98

Kemudahan Memperoleh Benih0,101,011,000,991,020,98

Produksi buah0,111,051,011,010,970,97

PQ Relatif Total1,010,991,011,000,98

Sumber : Data Primer, 2013 (Diolah)Berdasarkan Tabel 3. diatas dapat diketahui bahwa bobot tertinggi diperoleh atribut produk cepat dan mudah berbuah, tahan terhadap penyakit dan cuaca, dan produksi buah sebesar 0,11. Bobot terendah terdapat pada atribut merek, kemasan dan label sebesar 0,09. Dengan demikian artinya menurut pandangan petani, produk yang berkualitas sesuai dengan yang diinginkan atau diharapkan oleh petani adalah lebih mementingkan melihat dari segi atribut cepat dan mudah berbuah, tahan terhadap penyakit dan cuaca, dan atribut produksi buah dibandingkan dengan atribut merek, kemasan, dan label.

Untuk PQ (perceived quality), performan relatif tertinggi benih semangka merek Aura Kuning diperoleh pada atribut produk produksi buah sebesar 1,05 sedangkan performan relatif terendah tedapat pada atribut harga sebesar 0,92. Dengan demikian menunjukkan bahwa petani menilai kualitas merek Aura Kuning terdapat pada atribut produksi buah dibandingkan dengan atribut harga. Selanjutnya performan relatif merek Kidung tertinggi diperoleh atribut produk merek, label, tahan terhadap penyakit dan cuaca, dan produksi buah sebesar 1,01. Sedangkan performan relatif terendah ditempati pada atribut harga sebesar 0,90. Artinya petani menilai kualitas produk Kidung terdapat pada atribut merek, label, tahan terhadap penyakit dan cuaca dan produksi buah dibandingkan dengan atribut harga.

Selanjutnya untuk performan relatif merek Bangkok Flower tertinggi diperoleh oleh atribut harga sebesar 1,07 sedangkan performan relatif terendah pada atribut kemudahan memperoleh benih sebesar 0,99. Pada performan relatif untuk merek Sun Flower tertinggi terdapat pada atribut harga sebesar 1,05 sedangkan performan relatif terendah terdapat pada atribut cepat dan mudah berbuah dan produksi buah sebesar 0,97. Dan performan relatif untuk merek Big Dragon 144 tertinggi diperoleh dari atribut harga sebesar 1,06 sedangkan performan relatif terendah terdapat pada atribut kemasan sebesar 0,94. Hal tersebut menunjukkan bahwa keadaan demografi petani dengan hasil pendapatan tersebut, petani lebih menyukai benih semangka berdaging buah merah ini karena harga benih relatif lebih murah yaitu berkisar Rp 32.000 hingga Rp 35.000. Berdasarkan performan relatif dari keempat merek benih semangka dapat diketahui bahwa merek Aura Kuning mempunyai performan relatif tinggi dibandingkan keempat performan relatif produk benih lainnya. Dalam hal ini artinya adalah produk benih Aura Kuning di mata konsumen atau petani, benih tersebut mempunyai persepsi dan kualitas produk yang baik setelah merek Bangkok Flower.

Jumlah dari performans relatif dari masing-masing merek benih semangka, diperoleh PQ relatif benih semangka Aura Kuning dan PQ relatif benih semangka Bangkok Flower adalah 1,01 merupakan PQ relatif tertinggi dibandingkan PQ benih semangka Sun Flower sebesar 1,00, PQ benih semangka Kidung sebesar 0,99, dan PQ benih semangka Big Dragon 144 sebesar 0,98. Dengan demikian ditinjau dari jumlah performans relatif masing-masing merek benih semangka, merek Aura Kuning dan Bangkok Flower merupakan PQ relatif tertinggi, namun dalam hal ini merek Aura Kuning merupakan merek benih semangka yang mempunyai nilai PQ tertinggi, mengingat skor dari setiap performans relatif pada Aura Kuning jauh lebih tinggi dibandingkan Bangkok Flower. Dengan demikian PQ relatif tertinggi pertama diperoleh merek Aura Kuning.

3. Atribut-Atribut Yang Perlu Dibenahi Oleh Perusahaan Benih Semangka Berdasarkan Persepsi Kualitas Petani

Untuk mengetahui pembenahan atribut yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan dalam rangka meningkatkan PQ pada konsumen, dapat dilakukan dengan menghitung posisi produk yang diperoleh dari skor performan relatif tiap produk (kecuali skor bobot) dikurangi dengan rata-rata PQ relatif (Simamora,2004).

Tabel 4. Posisi Produk Benih Semangka di Desa Kedungrejo

Atribut ProdukBobotPerforman Relatif

Aura KuningKidungBangkok FlowerBig Dragon 144Sun Flower

Daya Tumbuh0,10,020,000,00-0,010,00

Merek0,090,020,010,01-0,050,01

Kemasan0,090,020,000,01-0,060,02

Label0,090,020,010,01-0,040,00

Harga0,1-0,08-0,100,070,060,05

Benih Bermutu0,10,010,000,000,000,00

Cepat dan Mudah Berbuah0,110,030,000,000,00-0,03

Tahan Terhadap Penyakit dan Cuaca0,110,010,010,00-0,020,00

Kemudahan Memperoleh Benih0,10,010,00-0,01-0,020,02

Produksi buah0,110,050,010,01-0,03-0,03

Sumber : Data Primer, 2013 (Diolah)

Berdasarkan Tabel 4. diatas dapat diketahui bahwa posisi performan relatif untuk setiap produk benih semangka terdapat perbedaan yaitu terdapat posisi performan relatif negatif dan posisi performan relatif positif. Posisi performan relatif yang negatif untuk merek Aura Kuning dan Kidung terdapat pada atribut harga sebesar 0,08 dan 0,10, untuk merek Bangkok Flower terdapat pada atribut kemudahan memperoleh benih yaitu sebesar 0,01, untuk merek Big Dragon 144 posisi performan relatif yang negatif terdapat pada atribut daya tumbuh, merek, kemasan, label, tahan terhadap penyakit dan cuaca, kemudahan memperoleh benih dan produksi buah.

Untuk merek Sun Flower posisi performan relatif yang negatif sebesar 0,03 adalah atribut cepat dan mudah berbuah, dan produksi buah. Hal ini sesuai dengan pendapat Durianto (2004) perceived quality merupakan persepsi konsumen maka dapat diramalkan jika perceived quality pelanggan negatif, produk tidak akan disukai dan tidak akan bertahan lama di pasar. Sebaliknya jika perceived quality pelanggan positif, produk akan disukai. Hasil perhitungan kemudian dibantu menggunakan pemetaan diagram batang pada masing-masing merek benih semangka untuk melihat atribut yang negatif maupun positif. Untuk penjabaran dan penjelasan lanjutan mengenai peta posisi dari kelima produk benih semangka pada setiap atribut per merek di Desa Kedungrejo dapat disajikan pada diagram batang sehingga dapat diketahui atribut mana yang perlu dibenahi oleh perusahaan benih semangka sebagai berikut :

1. Peta Posisi Atribut Daya Tumbuh Produk Benih Semangka

Sumber : Data Primer, 2013

Gambar 1. Peta Posisi Atribut Daya Tumbuh pada Produk Benih Semangka di

Desa Kedungrejo

Gambar 1. diatas menunjukkan bahwa performan relatif pada atribut daya tumbuh pada produk benih semangka merek Big Dragon 144 mempunyai performan relatif menunjukkan arah negatif. Produk benih semangka merek Big Dragon 144 mempunyai performan relatif dengan skor 0,01 dan mengarah ke arah negatif sehingga artinya performan untuk daya tumbuh pada benih semangka merek Big Dragon 144 mempunyai anggapan yang kurang baik oleh petani semangka. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan karena merek Big Dragon 144 merupakan benih yang lama diedarkan di Desa Kedungrejo sehingga memerlukan pembenahan atau dalam hal ini evaluasi oleh perusahaan benih yang terkait mengenai kinerja daya tumbuh akan produk benih Big Dragon 144 tersebut, karena apabila hal ini dibiarkan berlarut maka konsumen atau petani semangka akan beralih menggunakan produk benih yang lainnya yang dirasa dapat menguntungkan dari segi kegiatan usahatani.

2. Peta Posisi Atribut Merek Produk Benih Semangka

Sumber : Data Primer, 2013

Gambar 2. Peta Posisi Atribut Merek pada Produk Benih Semangka di

Desa Kedungrejo

Gambar 2. menunjukkan bahwa performan relatif untuk produk benih semangka merek Big Dragon 144 mempunyai skor 0,05 dan mengarah ke negatif. Artinya adalah pada produk benih semangka tersebut mempunyai performan relatif yang kurang baik dimata konsumen atau dalam hal ini petani semangka. Untuk atribut merek juga masih belum tertera dengan jelas, sehingga berdasarkan pengalaman petani hanya mengetahui produk tersebut dengan mengingat nama perusahaan produsennya.3. Peta Posisi Atribut Kemasan Produk Benih Semangka

Sumber : Data Primer, 2013

Gambar 3. Peta Posisi Atribut Kemasan pada Produk Benih Semangka di

Desa Kedungrejo

Gambar 3. diatas menunjukkan bahwa performan relatif untuk atribut kemasan pada produk benih semangka yang kurang baik dimata konsumen adalah produk benih semangka merek Big Dragon 144. Hal tersebut karena pada benih Big Dragon 144 untuk performan relatif mengarah ke arah negatif dengan performan relatifnya adalah 0,06. Artinya pada produk benih tersebut mempunyai kesan kurang baik pada petani semangka untuk atribut kemasan sehingga perlu dilakukan pembenahan atau dalam hal ini produk benih semangka merek Big Dragon 144 mempunyai kemasan yang kurang menarik dimata konsumen.

4. Peta Posisi Atribut Label Produk Benih Semangka

Sumber : Data Primer, 2013

Gambar 4. Peta Posisi Atribut Label pada Produk Benih Semangka di

Desa Kedungrejo

Gambar 4. diperoleh hasil bahwa produk benih semangka untuk atribut label yang mempunyai performan relatif kurang baik dengan skor 0,06 dan mengarah ke arah negatif adalah produk benih semangka merek Big Dragon 144. Menurut petani untuk atribut label pada produk tersebut dirasa kurang lengkap dalam memberikan informasi tentang karakteristik produk benih, atribut merek juga masih belum tertera dengan jelas dibandingkan merek benih yang lainnya, sehingga berdasarkan pengalaman petani hanya mengetahui produk tersebut dengan mengingat nama perusahaan produsennya. Hal ini wajar apabila petani beralih pada produk lain. Apabila hal ini dibiarkan tidak menutup kemungkinan bahwa penjualan benih semangka merek Big Dragon 144 dapat menurun, sehingga diperlukan adanya pembenahan evaluasi akan produk benih oleh perusahaan terkait.5. Peta Posisi Atribut Harga Produk Benih Semangka

Sumber : Data Primer, 2013

Gambar 5. Peta Posisi Atribut Harga pada Produk Benih Semangka di

Desa Kedungrejo

Gambar 5. diatas menunjukkan bahwa performans relatif yang kurang baik adalah benih semangka merek Aura Kuning dan Kidung. Dengan demikian artinya atribut yang perlu dibenahi adalah pada atribut harga, karena performans Aura Kuning dan Kidung pada atribut harga menunjukkan ke arah negatif yaitu sebesar -0,08 dan 0,10, artinya petanni mempunyai kesan kurang baik terhadap produk benih tersebut. Dengan demikian diperlukan adanya pembenahan pada suatu perusahaan untuk lebih mengevaluasi segi harga yang sesuai dengan produk benih semangka yang diperjual belikan kepada petani semangka. Mengingat harga yang diberikan pada konsumen terlampau mahal yaitu sebesar Rp 70.000, namun apabila dibandingkan dengan produk benih semangka merek Kidung yang juga jenis semangka berdaging buah warna kuning mempunyai harga jual yang lebih murah seharga Rp 65.000. Meskipun demikian produk benih semangka merek Aura Kuning lebih diminati oleh kalangan petani semangka, terbukti meskipun benih tersebut mahal, namun petani tidak merasa dirugikan dengan benih semangka tersebut karena untuk perawatan dalam membudidayakan terbilang cukup mudah dibandingkan merek benih semangka lainnya sehingga sebanding dengan keuntungan yang diperoleh petani ketika menggunakan benih tersebut.

6. Peta Posisi Atribut Benih Bermutu Produk Benih Semangka

Sumber : Data Primer, 2013

Gambar 6. Peta Posisi Atribut Benih Bermutu pada Produk Benih Semangka di

Desa Kedungrejo

Gambar 6. diatas menunjukkan bahwa performan relatif yang baik menurut petani adalah pada produk benih semangka merek Aura Kuning, karena pada produk benih tersebut mempunyai performan relatif 0,01 yang mengarah ke arah positif dan hampir mendekati apa yang diinginkan atau diharapkan oleh petani yaitu dengan skor 0,1 dibandingkan keempat produk benih semangka lainnya. Dengan demikian artinya adalah bahwa petani mempunyai kesan kualitas yang baik terhadap produk Aura Kuning untuk atribut benih bermutu. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan adanya kesesuaian antara informasi dan jaminan ataupun janji yang tertera pada label dengan kondisi nyata, sehingga petani mempunyai simpati lebih terhadap produk tersebut dan bersepakat bahwa produk benih Aura Kuning sudah sesuai antara informasi pada label yang dijanjikan oleh perusahaan dengan keadaan nyata.

7. Peta Posisi Atribut Cepat dan Mudah Berbuah Produk Benih Semangka

Sumber : Data Primer, 2013

Gambar 7. Peta Posisi Atribut Cepat dan Mudah Berbuah pada Produk Benih Semangka di Desa Kedungrejo

Gambar 7. dapat diketahui hasil untuk produk benih semangka merek Sun Flower merupakan produk benih yang mempunyai performan relatif kurang baik, karena pada produk benih tersebut mempunyai skor performan relatif 0,03 dan mengarah ke arah negatif. Dengan demikian artinya adalah produk tersebut mempunyai kesan kualitas yang kurang baik untuk atribut cepat dan mudah berbuah terhadap petani semangka. Performan yang masih kurang dimata konsumen tersebut disebabkan karena benih Sun Flower memerlukan perlakuan khusus untuk teknik pembibitan awal benih yang benar dalam proses budidaya semangka, sehingga petani apabila sudah mengalami kesalahan diawal proses budidaya akan mempengaruhi proses-proses selanjutnya. Dengan demikian artinya produk benih tersebut memerlukan pembenahan oleh produsen yang bersangkutan untuk atribut cepat dan mudah berbuah.

8. Peta Posisi Atribut Tahan Terhadap Penyakit dan Cuaca Produk Benih Semangka

Sumber : Data Primer, 2013

Gambar 8. Peta Posisi Atribut Tahan Terhadap Penyakit dan Cuaca pada Produk Benih Semangka di Desa Kedungrejo

Gambar 8. menunjukkan bahwa produk benih semangka yang mempunyai performan relatif yang kurang baik oleh petani semangka adalah produk benih semangka Big Dragon 144 dengan skor 0,02 dan mengarah ke arah negatif sehingga dengan demikian petani menganggap bahwa produk benih tersebut kurang mempunyai ketahanan terhadap penyakit dan cuaca apabila benih tersebut sedang dibudidayakan. Menurut anggapan petani bahwa apabila perawatan yang dilakukan sudah benar dan sesuai untuk produk benih tersebut maka kemungkinan akan terserang penyakit dapat diminimalisir.9. Peta Posisi Atribut Kemudahan Memperoleh Benih Produk Benih Semangka

Sumber : Data Primer, 2013

Gambar 9. Peta Posisi Atribut Kemudahan Memperoleh Benih pada Produk Benih Semangka di Desa Kedungrejo

Gambar 9. menunjukkan bahwa produk benih semangka merek Big Dragon 144 dan Bangkok Flower mempunyai performan relatif yang kurang karena skor performan relatifnya adalah 0,02 untuk produk benih Big Dragon 144, dan 0,01 untuk produk benih Bangkok Flower. Dengan demikian artinya adalah petani terdapat kesulitan dalam mendapatkan benih untuk produk tersebut. Harga jual benih yang murah sehingga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kesulitan dalam mendapatkan produk, disisi lain kurangnya peminat produk benih tersebut sehingga toko pertanian hanya menyediakan stok yang terbatas. Mengingat produk benih Big Dragon 144 merupakan produk yang juga telah lama dikenal dan dipasarkan, sehingga perlu adanya pembenahan dari pihak produsen berdasarkan atribut yang memperoleh angka negatif, karena produk tersebut hanya laku dengan mengandalkan atribut harga jual benih yang murah, dimana atribut harga pada diagram memperoleh angka sebesar 0,06 atau lebih tinggi dari rata-rata. Meskipun benih merek Big Dragon 144 masih kurang baik dimata konsumen, namun masih ada petani yang tetap setia dan menggunakan benih tersebut.

10. Peta Posisi Atribut Produksi Buah Produk Benih Semangka

Sumber : Data Primer, 2013

Gambar 10. Peta Posisi Atribut Produksi Buah pada Produk Benih Semangka di Desa Kedungrejo

Gambar 10. menunjukkan bahwa untuk produk benih semangka yang mempunyai performan relatif kurang baik menurut petani adalah pada produk benih semangka merek Big Dragon 144 dan Sun Flower dimana skor performan relatifnya adalah 0,03 dan mengarah ke arah negatif dari diagram batang. Dengan demikian artinya adalah benih produk tersebut kurang mempunyai kesan kualitas yang baik terhadap petani semangka. Benih Big Dragon 144 dan Sun Flower memerlukan perlakuan khusus untuk teknik pembibitan awal benih yang benar dalam proses budidaya semangka, sehingga petani apabila sudah mengalami kesalahan diawal proses budidaya akan mempengaruhi proses-proses selanjutnya termasuk pada produksi buah atau dalam hal ini umur panen yang dihasilkan panjang.

KESIMPULAN

1. Atribut yang dipertimbangkan oleh responden dalam memilih atau pun membeli produk benih semangka adalah atribut daya tumbuh, merek, kemasan, label, harga, benih bermutu, cepat dan mudah berbuah, tahan terhadap penyakit dan cuaca, kemudahan memperoleh benih dan produksi buah.

2. Persepsi kualitas (perceived quality) produk benih semangka oleh petani semangka yang tertinggi adalah merek Aura Kuning dan Bangkok Flower. Berdasarkan hasil analisis perceived quality bahwa produk benih semangka tersebut mempunyai PQ tertinggi yaitu 1,01 dibandingkan ketiga produk benih lainnya, yaitu PQ benih semangka merek Sun Flower sebesar 1,00, PQ benih semangka merek Kidung sebesar 0,99, dan PQ benih semangka merek Big Dragon 144 sebesar 0,98.

3. Berdasarkan peta posisi produk benih semangka, dapat diketahui atribut produk benih semangka yang perlu dibenahi oleh perusahaan untuk merek Aura Kuning dan merek Kidung pada atribut harga. Untuk merek Bangkok Flower atribut produk benih semangka yang perlu dibenahi oleh perusahaan adalah atribut kemudahan memperoleh benih, sedangkan pada merek Big Dragon 144 pada atribut daya tumbuh, kemasan, merek, label, kemudahan memperoleh benih, produksi buah, dan tahan terhadap penyakit dan cuaca. Selanjutnya untuk merek Sun Flower atribut produk benih semangka yang perlu dibenahi oleh perusahaan adalah pada atribut cepat dan mudah berbuah dan produksi buah.DAFTAR PUSTAKA

Dinas Pertanian Kabupaten Jombang. 2012. Komoditas Unggulan Hortikultura. http://pertanian.jombangkab.go.id/ . Diakses pada tanggal 04 Januari 2013.

Dinas Pertanian Kabupaten Jombang. 2012. Komoditas Unggulan Hortikultura. http://pertanian.jombangkab.go.id/. Diakses pad tanggal 04 Januari 2013.

Durianto, Darmadi. 2004. Strategi Menaklukkan Pasar. Cetakan ketiga. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Rukmana, Rahmat. 1994. Budidaya Semangka Hibrida. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Simamora, Bilson. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Singarimbun dan Efendi, Sofian. 1989. Metode Penelitian Survai. LP3ES. Jakarta

Sopiah dan Sangadji, Etta Mamang. 2010. Metodelogi Penelitian Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Andy Offset. Yogyakarta.