8
Jurnal Analisis, Desember 2016, Vol. 5 No. 2: 178 185 ISSN 2303-100X 178 EFEK MODERASI KOMITMEN ORGANISASI PADA PENGARUH IMPLEMENTASI E PROCUREMENT TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH The Moderating Effect of Organization Commitment to Influence the Implementation of E-Procurement Fraud Prevention Against the Government Procurement of Goods and Services M. Salim 1 , Syarifuddin 2 , Syamsuddin 3 1 Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Pascasarjana Universitas Hasanuddin, ([email protected]) 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin, ([email protected]) 3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin ([email protected]) ABSTRAK Implementasi e-procurement yang dilakukan di Pemerintah Daerah belum sepenuhya mampu mencegah fraud. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan menjelaskan efek moderasi komitmen organisasi pada pengaruh implementasi e-procurement terhadap pencegahan fraud pengadaan barang dan jasa pemerintah. Terdapat lima tema utama yang menjadi dasar implementasi e-procurement yaitu perubahan total biaya perolehan, perubahan karakteristik organisasi, perubahan struktur pemerintahan, spsesifikasi sistem, dan manajemen pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat eksplanatif. Sampel sebanyak 140 aparatur pengadaan barang/jasa pemerintah Kota Parepare. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) berdasarkan program AMOS 23 dan SPSS 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek moderasi komitmen organisasi pada implementasi e-procurement berpengaruh secara signifikan dan memiliki arah yang positif terhadap pencegahan fraud pengadaan barang/jasa pemerintah. Pengaruh yang diharapkan dari efek tersebut pada implementasi e-procurement adalah upaya pencegahan terhadap tindakan fraud pengadaan barang/jasa pemerintah. Kata Kunci: Implementasi e-procurement, komitmen organisasi, fraud pengadaan barang. ABSTRACT Implementation of e-procurement is carried out in the Local Government is not yet completely capable of preventing fraud. This research aimed to analyze and explain the moderating effect of the organization commitment at the influence of the e-procurement implementation on the fraud of the government procurement of goods and services. There were five main themes on which became the basis of the e-procurement implementation, namely the total changes of acquisition costs, changes in the characteristics of the organization, changes in the structure of government, specification systems, and management execution. This research was conducted using the explanative quantitative approach involving 140 apparatus of goods and services procurement the government of Parepare City. The data were analyzed using the Structural Equation Modeling (SEM) based on the programs of AMOS 23 and SPSS 22. The research results indicated that the moderating effect of the organizational commitment on the e-procurement implementation had a significant influence and had a positive direction against the fraud of the government procurement of goods and services. The expected influence of the effect on the e-procurement implementation was the prevention effort against the fraud of the government procurement of goods and services. Keywords: E-procurement implementation, organization commitment, procurement fraud

Jurnal Analisis, Desember 2016, Vol. 5 No. 2: 178 185 ISSN ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/48cd9348bed4867b1c81c84001a151ec.pdf · M Salim ISSN 2303-100X 181 pencegahan fraud pengadaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Jurnal Analisis, Desember 2016, Vol. 5 No. 2: 178 185 ISSN ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/48cd9348bed4867b1c81c84001a151ec.pdf · M Salim ISSN 2303-100X 181 pencegahan fraud pengadaan

Jurnal Analisis, Desember 2016, Vol. 5 No. 2: 178 – 185 ISSN 2303-100X

178

EFEK MODERASI KOMITMEN ORGANISASI PADA PENGARUH IMPLEMENTASI EPROCUREMENT TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD PENGADAAN BARANG DAN JASA

PEMERINTAH

The Moderating Effect of Organization Commitment to Influence the Implementation of E-ProcurementFraud Prevention Against the Government Procurement of Goods and Services

M. Salim1, Syarifuddin2, Syamsuddin3

1Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Pascasarjana Universitas Hasanuddin,([email protected])

2Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin, ([email protected])3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin ([email protected])

ABSTRAK

Implementasi e-procurement yang dilakukan di Pemerintah Daerah belum sepenuhya mampu mencegah fraud.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan menjelaskan efek moderasi komitmen organisasi pada pengaruhimplementasi e-procurement terhadap pencegahan fraud pengadaan barang dan jasa pemerintah. Terdapat lima temautama yang menjadi dasar implementasi e-procurement yaitu perubahan total biaya perolehan, perubahan karakteristikorganisasi, perubahan struktur pemerintahan, spsesifikasi sistem, dan manajemen pelaksanaan. Penelitian inidilaksanakan menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat eksplanatif. Sampel sebanyak 140 aparatur pengadaanbarang/jasa pemerintah Kota Parepare. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) berdasarkanprogram AMOS 23 dan SPSS 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek moderasi komitmen organisasi padaimplementasi e-procurement berpengaruh secara signifikan dan memiliki arah yang positif terhadap pencegahan fraudpengadaan barang/jasa pemerintah. Pengaruh yang diharapkan dari efek tersebut pada implementasi e-procurementadalah upaya pencegahan terhadap tindakan fraud pengadaan barang/jasa pemerintah.

Kata Kunci: Implementasi e-procurement, komitmen organisasi, fraud pengadaan barang.

ABSTRACT

Implementation of e-procurement is carried out in the Local Government is not yet completely capable of preventingfraud. This research aimed to analyze and explain the moderating effect of the organization commitment at the influenceof the e-procurement implementation on the fraud of the government procurement of goods and services. There werefive main themes on which became the basis of the e-procurement implementation, namely the total changes ofacquisition costs, changes in the characteristics of the organization, changes in the structure of government,specification systems, and management execution. This research was conducted using the explanative quantitativeapproach involving 140 apparatus of goods and services procurement the government of Parepare City. The data wereanalyzed using the Structural Equation Modeling (SEM) based on the programs of AMOS 23 and SPSS 22. Theresearch results indicated that the moderating effect of the organizational commitment on the e-procurementimplementation had a significant influence and had a positive direction against the fraud of the government procurementof goods and services. The expected influence of the effect on the e-procurement implementation was the preventioneffort against the fraud of the government procurement of goods and services.

Keywords: E-procurement implementation, organization commitment, procurement fraud

Page 2: Jurnal Analisis, Desember 2016, Vol. 5 No. 2: 178 185 ISSN ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/48cd9348bed4867b1c81c84001a151ec.pdf · M Salim ISSN 2303-100X 181 pencegahan fraud pengadaan

M Salim ISSN 2303-100X

179

PENDAHULUANPengadaan secara elektronik (e-procurement)

adalah pengadaan barang/jasa yang dilaksanakandengan menggunakan teknologi informasi dantransaksi elektronik sesuai dengan ketentuanperundang-undangan. E-procurement bertujuanuntuk meningkatkan transparansi danakuntabilitas, meningkatkan akses pasar danpersaingan usaha yang sehat, memperbaiki tingkatefisiensi proses pengadaan, mendukung prosesmonitoring dan audit, memenuhi kebutuhan aksesinformasi yang terkini.

Fraud dalam pengadaan barang/jasa telahtersebar luas di seluruh dunia dan lebih serius danpada tahap lebih mengkhawatirkan di negara-negara berkembang (Iqbal & Seo, 2008; Kumar etal., 2007). Kemiskinan dan gaji pegawai negeriyang rendah dapat memotivasi para pejabat publikuntuk mendapatkan penghasilan tambahan melaluikorupsi (Basyaib et al., 2002). Faktor-faktorpenting lainnya yang telah mendorong korupsidalam pengadaan publik termasuk ketidakstabilanpolitik, kurangnya transparansi dan akuntabilitas,lemahnya monitoring dan audit dari pekerjaan danjasa pemerintah, rendahnya tingkatprofesionalisme birokrasi, dan pemisahan yanglemah antara masyarakat sipil dan politik (DelMonte & Papagni, 2007; Kolstad & Wiig, 2009;Subedi, 2005).

Penelitian mengenai pengaruh implementasipengadaan secara elektronik (e-procurement)terhadap pencegahan fraud pengadaan barang danjasa pemerintah telah banyak dilakukan.Diantaranya Penelitian Sutiono & Wibawa (2014),menyatakan bahwa terjadi peningkatan yangsignifikan transparansi, kompetisi danobyektivitas dalam pengadaan barang dan jasasetelah penerapan e-procurement. Artinya e-procurement ini dapat mencegah terjadinya fraudpengadaan barang dan jasa. Kemudian diperkuatoleh Nugroho (2015), bahwa implementasi sisteme-procurement berpengaruh secara signifikan danmemiliki arah yang positif terhadap pencegahanfraud pengadaan barang/jasa pemerintah.

Sejalan dengan beberapa kajian tentangmanfaat implementasi e-procurement, ternyatamasih menyisakan kendala dan tantangan dalampenerapannya. Peran sumber daya manusia, saranadan prasarana (keterbatasan server dan petunjukoperasional), dan dana masih menjadi kendaladalam pelaksanaan e-procurement (Yuwinanto,

2013). Praktek penyimpangan (korupsi) dalamlelang masih terjadi, walaupun telah dilakukansecara elektronik. Praktek tersebut diantaranyapersyaratan lelang bersifat diskriminatif, tenderdengan persyaratan dan spesifikasi teknis ataumerk yang mengarah kepada pelaku usahatertentu, tender arisan, Persekongkolan terjadiantara satu atau beberapa pelaku usaha denganpanitia tender (Yakobustefa, 2014). Sehinggauntuk meminimalisir kendala tersebut, peranauditor internal dan komitmen aparatur pengadaansangat perlu ditingkatkan (Nugroho, 2015).

Tingginya intensitas fraud ini seharusnyamenyadarkan semua pihak untuk membangunkomitmen organisasi. Komitmen organisasi inidibangun selaras dengan penerapan tata kelolapemerintahan yang baik secara konsisten danmeluas pada semua lapisan karena tanpa adanyakesadaran dan komitmen akan mengakibatkankinerja pemerintahan yang tidak baik (Hermiyetti,2010). Apabila pegawai di suatu organisasimempunyai komitmen organisasi yang tinggiterhadap organisasinya tersebut hal ini dapatmenurunkan tingkat terjadinya fraud di sektorpemerintahan (Purwitasari, 2014). Namun berbedahalnya dengan hasil penelitian Dewi (2014), yangmelakukan penelitian di Rumah Sakit PemerintahKabupaten Banyumas menyatakan bahwakomitmen organisasi tidak memiliki pengaruhterhadap fraud pengadaan. Alasan temuan merekaadalah hampir tidak adanya penggantian (turnover) baik karena pengunduran diri, pemecatan,maupun perampingan instansi pemerintahan,memberikan asumsi rendah atau tingginyakomitmen organisasi yang dimiliki, pegawai tetapsaja akan berada dalam instansi. Kondisi demikianmenyebabkan rendahnya tanggung jawabsehingga pegawai cenderung tetap berprilakutidak etis dengan menyalahgunkan kekuasaan,kedudukan serta sumber daya instansi tanpa takutdiberhentikan. Komitmen organisasi inimerupakan salah satu kendala dalam pelaksanaankebijakan e-procurement (Yuwinanto, 2013).

Berdasarkan fenomena diatas maka tujuanpenelitian diarahkan untuk menganalisis danmenjelaskan efek moderasi komitmen organisasipada pengaruh implementasi sistem e-procurement terhadap pencegahan fraudpengadaan barang/jasa pemerintah di PemerintahKota Parepare.

Page 3: Jurnal Analisis, Desember 2016, Vol. 5 No. 2: 178 185 ISSN ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/48cd9348bed4867b1c81c84001a151ec.pdf · M Salim ISSN 2303-100X 181 pencegahan fraud pengadaan

Implementasi e-procurement, komitmen organisasi, fraud pengadaan barang ISSN 2303-100X

180

METODE PENELITIANModel Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatankuantitatif, dan berdasarkan tujuannya penelitianbersifat eksplanatif yaitu untuk mendapatkanpenjelasan mengenai hubungan (kausalitas) antarvariabel; melalui pengujian hipotesis (salahsatunya menggunakan statistik inferensial).Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah pejabatyang terkait langsung dengan pengadaanbarang/jasa pemerintah pada tahun 2016 diseluruh SKPD dalam lingkup Pemerintah KotaParepare. Jumlah pejabat tersebut lima orangPejabat Unit Layanan Pengadaan (Pokja ULP),lima orang Pengelola Layanan Pengadaan SecaraElektronik (Pengelola LPSE), 141 orang PejabatPembuat Komitmen (PPK) dengan total populasi151 orang. Teknik pengambilan data yangdigunakan dalam penelitian ini adalahmenggunakan teknik sensus dimana semuaanggota populasi dijadikan sampel.

Metode Pengumpulan DataData penelitian ini dikumpulkan

menggunakan metode survey dengan teknikkuesioner yaitu dengan cara mendistribusikankuesioner secara langsung kepada responden yangterkait diseluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD) lingkup Kota Parepare. Skala pengukuranyang digunakan adalah Skala Likert, yangdigunakan untuk mengukur hasil jawaban ataupendapat responden dengan lima pilihan jawabanyang memiliki tingkatan skor berbeda.Selanjutnyapeneliti melakukan follow up secara berkala untukmemastikan tingkat pengembalian kuesionertersebut sesuai waktu yang disepakati agar dapatdianalisis sesegera mungkin.

Analisis DataAnalisis data dalam penelitian ini dimulai uji

kualitas data melalui uji validitas dan reliabilitas.Langkah selanjutnya adalah analisis statistikdeskriptif dengan cara mendeskripsikan data sampelyang telah terkumpul tanpa membuat kesimpulanyang berlaku umum yang bertujuan untukmengetahui rata-rata (mean) dan standar deviasi darivariabel dalam penelitian. Setelah itu, dilakukananalisis statistik inferensial dengan menggunakanStructural Equation Modeling (SEM) berdasarkanprogram AMOS 23 dan SPSS 22. Program AMOS

menunjukkan pengukuran masalah yangstruktural, dan digunakan untuk menguji modelhipotesis. Hal ini disebabkan adanya kemampuanuntuk: memperkirakan koefisien yang diketahuidari persamaan linier struktural, mengakomodasimodel yang merupakan variabel laten,mengakomodasi kesalahan pengukuran padavariabel dependen dan independen,mengakomodasi peringatan timbal balik simultandan saling ketergantungan.

Kerangka Konseptual PenelitianKerangka konseptual menjelaskan

hubungan berbagai konsep yang diteliti untukmenjawab pertanyaan penelitian atau rumusanmasalah. Kerangka konseptual dari penelitian iniadalah dapat dilihat pada Gambar 1.

Perubahan TotalBiaya Perolehan

(X1)

PerubahanKarakteristik

Organisasi(X2)

PerubahanStruktur

Pemerintahan(X3)

Spesifikasi Sistem(X4)

ManajemenPelaksanaan

(X5)

Implementasi E-Procurement

PencegahanFraud

PengadaanBarang/Jasa

(Y)

KomitmenOrganisasi

(X6)

Keterangan : Pengaruh secara parsialPengaruh secara simultan

Sumber : Olah pikir penulis

Gambar 1. Kerangka konseptual penelitian

Hipotesis PenelitianBerdasarkan kerangka konseptual diatas,

maka dalam penelitian ini disusun hipotesispenelitian sebagai berikut:

H1 : terdapat pengaruh perubahan totalbiaya perolehan terhadappencegahan fraud pengadaanbarang dan jasa pemerintah.

H2 : efek komitmen organisasiberpengaruh pada perubahankarakteristik organisasi terhadappencegahan fraud pengadaanbarang dan jasa pemerintah.

H3 : terdapat pengaruh perubahankarakteristik organisasi terhadap

Page 4: Jurnal Analisis, Desember 2016, Vol. 5 No. 2: 178 185 ISSN ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/48cd9348bed4867b1c81c84001a151ec.pdf · M Salim ISSN 2303-100X 181 pencegahan fraud pengadaan

M Salim ISSN 2303-100X

181

pencegahan fraud pengadaanbarang dan jasa pemerintah.

H4 : efek komitmen organisasiberpengaruh pada perubahankarakteristik organisasi terhadappencegahan fraud pengadaanbarang dan jasa pemerintah.

H5 : terdapat pengaruh perubahanstruktur pemerintahan terhadappencegahan fraud pengadaanbarang dan jasa pemerintah.

H6 : efek komitmen organisasiberpengaruh pada perubahanstruktur pemerintahan terhadappencegahan fraud pengadaanbarang dan jasa pemerintah.

H7 : terdapat pengaruh spesifikasisistem terhadap pencegahan fraudpengadaan barang dan jasapemerintah.

H8 : efek komitmen organisasiberpengaruh pada spesifikasisistem terhadap pencegahan fraudpengadaan barang dan jasapemerintah.

H9 : terdapat pengaruh manajemenpelaksanaan terhadap pencegahanfraud pengadaan barang dan jasapemerintah.

H10 : komitmen organisasi berpengaruhpada manajemen pelaksanaanterhadap pencegahan fraudpengadaan barang dan jasapemerintah.

HASIL PENELITIANUji Validitas dan Reliabilitas InstrumenPenelitian

Nilai korelasi semua item pertanyaan padakuesioner untuk keseluruhan indikator dan itembernilai di atas 0.3 yang dapat dilihat ada Tabel 1.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwaseluruh item dinyatakan valid. Tahapanberikutnya disajikan pengujian reliabilitasinstrumen penelitian. Instrumen dinyatakanreliabel jika nilai Alpha Cronbach > 0.6.Berdasarkan Tabel 2 dapat disimpulkan bahwaseluruh item dinyatakan reliabel.

Tabel 1. Hasil uji validitas

Variabel Indikator Item Korelasi Kesimpulan

Perubahan TotalBiaya Perolehan

(X1)

Biaya Penawaran Barang/Jasa (X11)X111 0.732 ValidX112 0.776 Valid

Biaya Operasional Aparatur PengadaanBarang/Jasa (X12)

X121 0.681 ValidX122 0.751 Valid

PerubahanKarakteristikOrganisasi

(X2)

Dukungan Layanan (X21)X211 0.689 ValidX212 0.716 Valid

Kepatuhan (X22) X221 0.707 Valid

Layanan Internal (X23)X231 0.611 ValidX232 0.683 Valid

Perubahan StrukturPemerintahan

(X3)

Kemudahan Ikut Lelang (X31)X311 0.610 ValidX312 0.608 Valid

Aksesibilitas Komunikasi (X32)X321 0.612 ValidX322 0.604 Valid

Koordinasi (X33)X331 0.602 ValidX332 0.610 Valid

Transparansi (X34)X341 0.607 ValidX342 0.603 ValidX343 0.600 Valid

Persaingan Sehat Antar PenyediaBarang/Jasa (X35)

X351 0.601 ValidX352 0.601 Valid

Agregasi Permintaan (X36) X361 0.627 Valid

Spesifikasi Sistem(X4)

Integrasi Sistem (X41)X411 0.598 ValidX412 0.608 Valid

Pengendalian dan pengawasan (X42)X421 0.615 ValidX422 0.603 ValidX423 0.625 Valid

Ketidaksesuaian Barang/jasa danPengawasan (X43)

X431 0.603 ValidX432 0.604 Valid

Evolusi Protokol (X44)X441 0.602 ValidX442 0.603 ValidX443 0.610 Valid

ManajemenPelaksanaan

(X5)

Produktif (X51)X511 0.616 ValidX512 0.612 Valid

Obyektifitas Pengambilan Keputusan(X52)

X521 0.621 ValidX522 0.601 ValidX523 0.611 ValidX524 0.634 Valid

Efektif (X53) X531 0.615 Valid

KomitmenOrganisasi

(X6)

Komitmen Afektif (X61)

X611 0.602 ValidX612 0.607 ValidX613 0.603 ValidX614 0.605 Valid

Komitmen Berkelanjutan (X62)X621 0.608 ValidX622 0.635 ValidX623 0.611 Valid

Komitmen Normatif (X63)X631 0.600 ValidX632 0.654 ValidX633 0.621 Valid

Pencegahan FraudPengadaan

Barang/Jasa (Y)

Kesesuaian Barang/Jasa(efisien) (Y1)

Y1 0.694 Valid

Kesesuaian Spesifikasi Teknis (Y2) Y2 0.685 ValidKesesuaian Volume (Y3) Y3 0.626 ValidKewajaran Harga(tidak mark up) (Y4)

Y4 0.695 Valid

Selesai Tepat Waktu (Y5) Y5 0.680 Valid

Tabel 3. Hasil pengujian goodness of fit model

Kriteria Cut-of value Hasil Model KeteranganKhi Kuadrat Kecil 303.930

Model Baikp-value 0.05 0.999CMIN/DF ≤ 2.00 0.785 Model BaikRMSEA ≤ 0.08 0.000 Model Baik

GFI 0.90 0.881 Model Kurang BaikAGFI 0.90 0.847 Model Kurang BaikTLI 0.95 1.107 Model BaikCFI 0.95 1.000 Model Baik

Pengujian Asumsi dalam SEMPengujian pertama adalah pengujian asumsi

normalitas. Dalam pengujian ini, berdasarkanDalil Limit Pusat bahwa jika sampel semakinbesar, maka statistik akan berdistribusi normal.Dengan sampel (n) sebesar 140, maka data studiini dipandang memenuhi dalil limit pusat,sehingga asumsi normalitas data tidak bersifatkritis dan dapat diabaikan.

Pengujian kedua adalah pengujian asumsioutlier. Dalam pengujiian ini, berdasarkan tabelMahalanobis distance, bisa dilihat bahwa titikobservasi memiliki nilai Md antara 25.411 hingga77.094 yang kesemua nilai tersebut lebih kecildari 217.499, maka disimpulkan bahwa semua

Page 5: Jurnal Analisis, Desember 2016, Vol. 5 No. 2: 178 185 ISSN ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/48cd9348bed4867b1c81c84001a151ec.pdf · M Salim ISSN 2303-100X 181 pencegahan fraud pengadaan

Implementasi e-procurement, komitmen organisasi, fraud pengadaan barang ISSN 2303-100X

182

titik observasi bukan merupakan outlier. Dengandemikian asumsi outlier terpenuhi.

Pengujian yang ketiga adalah pengujianasumsi linearitas hubungan antar variabel.Pengujian asumsi linieritas menggunakan metodeCurve Fit, yang dihitung dengan bantuan softwareSPSS. Rujukan yang digunakan adalah prinsipparsimony, yaitu bilamana seluruh model yangdigunakan sebagai dasar pengujian signifikan ataunonsignifikan berarti model dikatakan linier.Spesifikasi model yang digunakan sebagai dasarpengujian adalah model linier, kuadratik, kubik,inverse, logaritmik, power, compound, growth,dan eksponensial. Hasil pengujian asumsilinieritas di atas memperlihatkan bahwa keenamhubungan yang dibangun dalam penelitian inimenujukkan bahwa model linier signifikan karenamemiliki nilai < 0.05).

Berangkat dari paparan ketiga pengujianasumsi di atas, maka dapat ditarik suatukesimpulan bahwa asumsi yang melandasi modelSEM terpenuhi, sehingga layak untuk dilakukaninterpretasi.

Goodness of Fit SEMHasil pengujian Goodness of Fit Overall

berdasarkan Tabel 3 memperlihatkan bahwa 5 dari7 kriteria yaitu Chi Kuadrat dan p-value,CMIN/DF, RMSEA, TLI dan CFI, menunjukkanmodel baik. Sedangkan GFI, AGFI menunjukkanmodel kurang baik. Kriteria terbaik yangdigunakan sebagai indikasi kebaikan model adalahnilai Chi Square / DF kurang dari 2, dan RMSEAdi bawah 0.08. Pada penelitian ini, nilai CMIN/DFdan RMSEA telah memenuhi nilai cut off, makamodel SEM pada penelitian ini cocok dan layakdigunakan, sehingga bisa dilakukan interpretasiguna pembahahasan lebih lanjut.

Model StrukturalHasil pengujian model struktural hubungan

antar variabel penelitian koefisien structuralmodel menyatakan besaran hubungan antaravariabel satu terhadap variabel lainnya dapatdilihat pada Tabel 4. Adanya pengaruh yangsignifikan antar variabel satu terhadap variabellainnya, jika nilai P-value < 0.05.

Tabel 4. Hasil pengukuran model struktural

No Hubungan Koef. P-value Kesimpulan1 Perubahan total biaya perolehan (X1) terhadap

pencegahan fraud pengadaan barang/jasa (Y)0.314 0.009 Signifikan

2 Perubahan karakteristik organisasi (X2) terhadappencegahan fraud pengadaan barang/jasa (Y)

0.334 0.009 Signifikan

3 Perubahan struktur pemerintahan (X3) terhadappencegahan fraud pengadaan barang/jasa (Y)

0.344 0.005 Signifikan

4 Spesifikasi sistem (X4) terhadap pencegahan fraudpengadaan barang/jasa (Y)

0.439 0.002 Signifikan

5 Manajemen pelaksanaan (X5) terhadap pencegahanfraud pengadaan barang/jasa (Y)

0.248 0.025 Signifikan

6 Perubahan total biaya perolehan (X1) denganmoderasi komitmen organisasi (X6) terhadappencegahan fraud pengadaan barang/jasa (Y)

0.273 0.005 Signifikan

7 Perubahan Karakteristik Organisasi (X2) denganmoderasi komitmen organisasi (X6) terhadappencegahan fraud pengadaan barang/jasa (Y)

0.303 0.003 Signifikan

8 Perubahan Struktur Pemerintahan (X3) denganmoderasi komitmen organisasi (X6) terhadappencegahan fraud pengadaan barang/jasa (Y)

0.228 0.013 Signifikan

9 Spesifikasi sistem (X4) dengan moderasi komitmenorganisasi (X6) terhadap pencegahan fraudpengadaan barang/jasa (Y)

0.243 0.009 Signifikan

10 Manajemen pelaksanaan (X5) dengan moderasikomitmen organisasi (X6) terhadap pencegahanfraud pengadaan barang/jasa (Y)

0.191 0.028 Signifikan

PEMBAHASANPenelitan ini menunjukkan bahwa

perubahan total biaya perolehan berpengaruh padapositif dan signifikan terhadap pencegahan fraudpengadaan barang/jasa. Berdasarkan instrumenpenelitian (kuesioner), hal tersebut berarti e-procurement berperan dalam mencegah frauddalam pengadaan barang/jasa pemerintah. Hal inisejalan dengan penelitian Nugroho (2014), bahwaimplementasi sistem e-procurement berpengaruhsecara signifikan dan memiliki arah yang positifterhadap pencegahan fraud pengadaan barang/jasapemerintah.

Penelitan ini menunjukkan pengaruhinteraksi secara signifikan pada pengaruhperubahan total biaya perolehan terhadappencegahan fraud pengadaan barang/jasa dan nilaikoefisien pengaruh interaksi bertanda positif makadapat dikatakan bahwa variable komitmenorganisasi merupakan moderator dan bersifatmemperkuat. Berdasarkan instrumen penelitian(kuesioner), hal tersebut berarti efek moderasikomitmen organisasi dalam implementasi e-procurement dapat mencegah fraud dalampengadaan barang/jasa pemerintah. Hal ini sejalandengan Purwitasari (2014), menyatakan bahwaapabila pegawai di suatu organisasi mempunyaikomitmen organisasi yang tinggi terhadaporganisasinya tersebut hal ini dapat menurunkantingkat terjadinya fraud di sektor pemerintahan.

Penelitan ini menunjukkan bahwaperubahan karakteristik organisasi berpengaruhpada positif dan signifikan terhadap pencegahanfraud pengadaan barang/jasa. Berdasarkaninstrumen penelitian (kuesioner), hal tersebut

Page 6: Jurnal Analisis, Desember 2016, Vol. 5 No. 2: 178 185 ISSN ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/48cd9348bed4867b1c81c84001a151ec.pdf · M Salim ISSN 2303-100X 181 pencegahan fraud pengadaan

M Salim ISSN 2303-100X

183

berarti e-procurement berperan dalam mencegahfraud dalam pengadaan barang/jasa pemerintah.Hal ini sejalan dengan penelitian Yuwinanto(2013), menyatakan bahwa keuntungan yangdidapat pada e-procurement adanya jaminan dankemudahan untuk memperoleh informasi secaraakurat dan memadai agar timbul sikap salingpercaya antara pengguna (user) dan penyediainformasi sehingga setiap calon peserta lelangmendapatkan informasi yang sama dengan pesertalain dan menutup tindakan tidak ada yang mainmata untuk melakukan fraud.

Penelitan ini menunjukkan pengaruhinteraksi secara signifikan pada pengaruhperubahan karakteristik organisasi terhadappencegahan fraud pengadaan barang/jasa dan nilaikoefisien pengaruh interaksi bertanda positif makadapat dikatakan bahwa variable komitmenorganisasi merupakan moderator dan bersifatmemperkuat. Berdasarkan instrumen penelitian(kuesioner), hal tersebut berarti efek moderasikomitmen organisasi dalam implementasi e-procurement dapat mencegah fraud dalampengadaan barang/jasa pemerintah. Hal ini sejalandengan Purwitasari (2014), menyatakan bahwakomitmen organisasi yang tinggi dari setiapindividu maka akan dapat meminimalisirkemungkinan terjadinya fraud dalam pengadaanbarang/jasa karena adanya keinginan pelaku sosialuntuk memberikan tenaga dan loyalitasnya padasistem sosial, keterkaitan seseorang terhadaphubungan sosial dimana ia dapat mengekspresikandiri.

Penelitan ini menunjukkan bahwaperubahan struktur pemerintahan berpengaruhpada positif dan signifikan pencegahan fraudpengadaan barang/jasa. Berdasarkan instrumenpenelitian (kuesioner), hal tersebut berarti e-procurement berperan dalam mencegah frauddalam pengadaan barang/jasa pemerintah. Hal inisejalan dengan penelitian Sutiono & Wibawa(2014), menyatakan bahwa telah terjadipeningkatan signifikan nilai transparansi dalampengadaan barang/jasa setelah penerapan e-procurement sehingga dapat mengurangiterjadinya korupsi dalam pengadaan barang danjasa pemerintah.

Penelitan ini menunjukkan pengaruhinteraksi secara signifikan pada pengaruhperubahan struktur pemerintahan terhadappencegahan fraud pengadaan barang/jasa dan nilai

koefisien pengaruh interaksi bertanda positif makadapat dikatakan bahwa variable komitmenorganisasi merupakan moderator dan bersifatmemperkuat. Berdasarkan instrumen penelitian(kuesioner), hal tersebut berarti efek moderasikomitmen organisasi dalam implementasi e-procurement dapat mencegah fraud dalampengadaan barang/jasa pemerintah. Hal ini tidaksejalan dengan hasil penelitian Pramudita (2013)dan Dewi (2014), justru menemukan bahwa tidakada pengaruh antara komitmen organisasi denganterjadinya fraud di sektor pemerintahan karenahampir tidak adanya penggantian (turn over) baikkarena pengunduran diri, pemecatan, maupunperampingan instansi pemerintahan, memberikanasumsi rendah atau tingginya komitmen organisasiyang dimiliki, pegawai tetap saja akan beradadalam instansi.

Penelitan ini menunjukkan bahwaperubahan spesifikasi sistem berpengaruh padapositif dan signifikan pencegahan fraudpengadaan barang/jasa. Berdasarkan instrumenpenelitian (kuesioner), hal tersebut berarti e-procurement berperan dalam mencegah frauddalam pengadaan barang/jasa pemerintah. Hal inisejalan dengan penelitian Nugroho (2014),menyatakan bahwa implementasi sistem e-procurement berpengaruh secara signifikan danmemiliki arah yang positif terhadap pencegahanfraud pengadaan barang/jasa pemerintah..

Penelitan ini menunjukkan pengaruhinteraksi secara signifikan pada pengaruhspesifikasi sistem terhadap fraud pengadaanbarang/jasa dan nilai koefisien pengaruh interaksibertanda positif maka dapat dikatakan bahwavariable komitmen organisasi merupakanmoderator dan bersifat memperkuat. Berdasarkaninstrumen penelitian (kuesioner), hal tersebutberarti efek moderasi komitmen organisasi dalamimplementasi e-procurement dapat mencegahfraud dalam pengadaan barang/jasa pemerintah.Hal ini sejalan dengan penelitian Dalmy (2009),menyatakan bahwa penerapan sistem e-procurement ini membutuhkan komitmen darisemua pihak agar tujuannya menciptakan prosespengadaan yang transparan, berkeadilan, efektif,efisien, terbuka, dan akuntabel dapat dicapai.Komitmen yang kuat memungkinkan seorangdapat mengeluarkan sumber daya fisik, mental,serta spiritual tambahan.

Page 7: Jurnal Analisis, Desember 2016, Vol. 5 No. 2: 178 185 ISSN ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/48cd9348bed4867b1c81c84001a151ec.pdf · M Salim ISSN 2303-100X 181 pencegahan fraud pengadaan

Implementasi e-procurement, komitmen organisasi, fraud pengadaan barang ISSN 2303-100X

184

Penelitan ini menunjukkan bahwamanajemen pelaksanaan berpengaruh pada positifdan signifikan pencegahan fraud pengadaanbarang/jasa. Berdasarkan instrumen penelitian(kuesioner), hal tersebut berarti e-procurementberperan dalam mencegah fraud dalam pengadaanbarang/jasa pemerintah. Hal ini sejalan denganpenelitian Sutiono & Wibawa (2014), menyatakanbahwa objektivitas pengambilan keputusanmerupakan kriteria dalam pengadaan sektor publikjuga berkaitan erat dengan prinsip integritas yangmenuntut adanya objektivitas pada semua tahapproses pengadaan dan perilaku etis oleh semuapihak yang terlibat

Penelitan ini menunjukkan pengaruhinteraksi secara signifikan pada pengaruhmanajemen pelaksanaan terhadap fraudpengadaan barang/jasa dan nilai koefisienpengaruh interaksi bertanda positif maka dapatdikatakan bahwa variable komitmen organisasimerupakan moderator dan bersifat memperkuat.Berdasarkan instrumen penelitian (kuesioner), haltersebut berarti efek moderasi komitmenorganisasi dalam implementasi e-procurementdapat mencegah fraud dalam pengadaanbarang/jasa pemerintah. Hal ini sejalan penelitianAnindya (2011), menyatakan komitmen organisasiadalah suatu sistem, kepercayaan, dan nilai-nilaibersama dalam organisasi dalam mengarahkanperilaku anggota organisasi.

KESIMPULAN DAN SARANVariabel komitmen organisasi memoderasi

pengaruh variabel-variabel implementasi sistem e-procurement yang terdiri atas perubahan totalbiaya perolehan, perubahan karakteristikorganisasi, perubahan struktur pemerintahan,spesifikasi sistem, dan manajemen pelaksanaanbersifat memperkuat. Artinya, semakin tinggi nilaikomitmen organisasi, mempengaruhi semakintingginya pengaruh variabel-variabelimplementasi sistem e-procurement terhadapupaya pencegahan fraud pengadaan barang/jasapemerintah. Temuan ini sesuai dengan teoristewardship dan konsep komitmen organisasi.Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penelitimenganggap perlu pemerintah meningkatkanakselerasi implementasi sistem pengadaan secaraelektronik (e-procurement) melalui prosespengadaan barang/jasa pemerintah secaraelektronik yang harus terus dikawal dengan baik

agar dapat mencegah terjadinya fraud yang dapatmerugikan negara. Selain itu, komitmen aparaturpengadaan maupun peran auditor internal sangatpenting dalam mewujudkan pengadaanbarang/jasa yang sehat.

DAFTAR PUSTAKA

Anindya R. (2011). Pengaruh komitmenkeorganisasian dan kecerdasan emosionalkaryawan terhadap organizationalcitizenship behavior karyawan DepartemenUnit X Kompas Gramedia. (Tesis). Jakarta:Universitas Indonesia.

Basyaib H., Holloway R. & Makarim N.A., editor.(2002). Mencuri Uang Rakyat: 16 KajianKorupsi di Indonesia. Jakarta: AkasaraFoundation.

Dalmy D. (2009). Pengaruh SDM, Komitmen,Motivasi Terhadap Kinerja Auditor DanReward Sebagai Variabel Moderating PadaInspektorat Provinsi Jambi. (Tesis). Medan :Universitas Sumatera Utara.

Del Monte A. & Papagni E. (2007). TheDeterminants Of Corruption In Italy:Regional Panel Data Analysis. EuropeanJournal of Political Economy, 23(2): 379-396.

Dewi P.S. (2015). Pencegahan Fraud PengadaanBarang/Jasa Dan Implikasinya TerhadapKinerja Keuangan (Studi pada Rumah SakitUmum Daerah di Kabupaten Banyumas).Sustainable Competitive Advantage (SCA),5(1): 151-165

Hermiyetti H. (2010). Pengaruh PenerapanPengendalian Internal Terhadap PencegahanFraud Pengadaan Barang. Jurnal Akuntansi& Auditing Indonesia, 14(2): 172-191

Iqbal M. & Seo J. (2008). E-governance As AnAnti Corruption Tool: Korean Cases. KoreanLocal Information, 11(2) 51-78.

Kolstad I. & Wiig A. (2009). Is Transparency TheKey To Reducing Corruption In Resource-Rich Countries?. World Development, 37(3):521-532.

Kumar V., Mukerji B., Butt I. & Persaud A.(2007). Factors For Successful E-Government Adoption:A ConceptualFramework. The Electronic Journal Of E-Government, 5(1): 63–76.

Page 8: Jurnal Analisis, Desember 2016, Vol. 5 No. 2: 178 185 ISSN ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/48cd9348bed4867b1c81c84001a151ec.pdf · M Salim ISSN 2303-100X 181 pencegahan fraud pengadaan

M Salim ISSN 2303-100X

185

Nugroho R.S. (2015). Pengaruh ImplementasiSistem Pengadaan Secara Elektrinik (E-procurement) Terhadap Fraud PengadaanBarang/Jasa Pemerintah (Studi Pada SatuanKerja Perangkat Daerah KabupatenMagetan). Jurnal Administrasi Publik, 3(11):1905-1911.

Pramudita A. (2013). Analisis Fraud di SektorPemerintahan Kota Salatiga. AccountingAnalysis Journal, 2(1): 272-296

Purwitasari A. (2014). Pengaruh PengendalianInternal Dan Komitmen Organisasi DalamPencegahan Fraud Pengadaan Barang(Survey Pada 5 Rumah Sakit di Bandung).(Skripsi). Bandung: Universitas Widyatama.

Subedi M.S. (2005). Corruption in Nepal: Ananthropological inquiry. Dhaulagiri Journalof Sociology and Anthropolo, 1(2): 110-128.

Sutiono & Wibawa D.A. (2014). Analisisperbedaan sistem anti korupsi padakementerian keuangansebelum dan setelahpenerapan e-procurement. Kajian AkadenisiBPPK: Kementerian Keuangan RepublikIndonesia.

Yakobustefa S.A. (2013). Korupsi dalampengadaan barang/jasa secara elektronik.Jurnal NESTOR magister hukum, 2(4): 256-271

Yuwinanto H.P. (2013). Implementasi E-procurement Pada Pemerintah KotaSurabaya. Jejaring Administrasi PublikUniversitas Airlangga. 5 (1).