18
GUIDELINES FOR THE PHARMACOLOGICAL TREATMENT OF ANXIETY DISORDER, OBSESSIVE- COMPULSIVE AND POST TRAUMATIC STRESS Supervisor: dr. H. Inu Wicaksana, Sp.KJ.

Journal Reading UKI des.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Journal Reading UKI des.pptx

7/21/2019 Journal Reading UKI des.pptx

http://slidepdf.com/reader/full/journal-reading-uki-despptx 1/20

GUIDELINES FOR THE

PHARMACOLOGICAL

TREATMENT OF ANXIETY

DISORDER, OBSESSIVE-

COMPULSIVE AND

POSTTRAUMATIC STRESS

Superv

dr. H. Wicak

Page 2: Journal Reading UKI des.pptx

7/21/2019 Journal Reading UKI des.pptx

http://slidepdf.com/reader/full/journal-reading-uki-despptx 2/20

Page 3: Journal Reading UKI des.pptx

7/21/2019 Journal Reading UKI des.pptx

http://slidepdf.com/reader/full/journal-reading-uki-despptx 3/20

ABSTRACT

Objektif : gangguan cemas sering kurang didagnosa pada dalam laprimer, meskipun para praktisi umum dapat menangani secara efektif.

!etode : jurnal singkat ini dan ringkasan dari praktek dari World "edeof #iological $sc%iatr &W"S#$' mengenai terapi farmakologisgangguan cemas, obsessive(compulsive disorder &O)*', dan posttraustress disorder &$+S*' di laanan primer. ekomendasi ini dibuat m

penelitian dari - pakar internasional di bidangna dan didasarkan kontrol acak.

Hasil : terapi farmakologis lini pertama untuk gangguan ini adala% selserotonin reuptake in%ibitor &SSI' untuk semua gangguan, seronorepinep%rine reuptake in%ibitor &S/I' untuk beberapa gejalapregabalin untuk gangguan cemas saja. Kombinasi medikasi dan katerapi menggambarkan strategi terapi pada klinik.

Page 4: Journal Reading UKI des.pptx

7/21/2019 Journal Reading UKI des.pptx

http://slidepdf.com/reader/full/journal-reading-uki-despptx 4/20

$0/*1H2321/

4angguan cemas sering kali tidak terdiagnosa pada laprimer

$revalensi dari an5ietas ini tetap stabil dalam 6 terak%ir ini aitu 789.

Walaupun prevalensina tetap stabil tetapi ratiopenatalaksanaanna meningkat bersama dengan pening

keaspadaan ter%adap gangguan cemas dan keinginan memperbaiki kualitas %idup.

4angguan cemas diasosiasikan dengan adana disserotonin, norepinefrin dan sistem neurotransmiter lainn

Page 5: Journal Reading UKI des.pptx

7/21/2019 Journal Reading UKI des.pptx

http://slidepdf.com/reader/full/journal-reading-uki-despptx 5/20

TERAPI

 +atalaksana didasarkan pada tingkat kepara%an penakit,komorbiditas, keinginan pasien dan risiko ingin bunu% diri,riaat pengobatan sebelumna, biaa pengobatan, danketersediaan pengobatan di daera% tertentu.

 $ili%an terapi adala% terapi obat(obatan dan terapi psikologik

 Sebelum memulai pengobatan, diperlukan edukasi mengena jenis pengobatan ang digunakan.

 +atalaksanan setidakna ;(7< bulan setela% fase remisi untukmengurangi risiko relaps dan %ana bole% di%entikan bila semuatau %ampir semua gejala meng%ilang.

Page 6: Journal Reading UKI des.pptx

7/21/2019 Journal Reading UKI des.pptx

http://slidepdf.com/reader/full/journal-reading-uki-despptx 6/20

Page 7: Journal Reading UKI des.pptx

7/21/2019 Journal Reading UKI des.pptx

http://slidepdf.com/reader/full/journal-reading-uki-despptx 7/20

"1!1KO3O4I

Page 8: Journal Reading UKI des.pptx

7/21/2019 Journal Reading UKI des.pptx

http://slidepdf.com/reader/full/journal-reading-uki-despptx 8/20

#0/=O*I1=0$I/

!erupakan obat pili%an untuk gangguan an5ietasmeneluru%.

 +erapi untuk sebagian besar an5ietas berlangsungminggu diikuti 6 atau 7 minggu untuk menurunkan

dosis obat secara berta%ap sebelum di%entikan.$enggunaan ben?odia?epin dengan aktu paru%

intermediat & @ %ingga 6A jam ' cenderung meng%idengan efek simpang penggunaan ben?odia?epindengan aktu paru% panjang.

Page 9: Journal Reading UKI des.pptx

7/21/2019 Journal Reading UKI des.pptx

http://slidepdf.com/reader/full/journal-reading-uki-despptx 9/20

1nti%istamin %idro5in  digunakan untukgangguan cemas secara umumkarena efepenenang na.

0fek samping : sedasi, pengli%atan kabukebingungan, delirium.

Page 10: Journal Reading UKI des.pptx

7/21/2019 Journal Reading UKI des.pptx

http://slidepdf.com/reader/full/journal-reading-uki-despptx 10/20

$0/4O#1+1/ /O/("1!1KO3O4I

Semua pasien dengan gangguankecemasan memerlukan terapisuportif 

Page 11: Journal Reading UKI des.pptx

7/21/2019 Journal Reading UKI des.pptx

http://slidepdf.com/reader/full/journal-reading-uki-despptx 11/20

41/4421/ $1/IK *1/14O1$HO#I1*alam serangan ang para%  ben?odia?epin

s%ort(acting &misalna, mencair tablet'.

SSI dan venlafa5ine adala% pengobatan linipertama untuk gangguan panik.

Setela% remisi, pengobatan %arus terus untuksetidakna beberapa bulan untuk mencega%kekambu%an.

!engenai SSI dan S/Is, dosis ang sama

biasana diresepkan dalam pengobatan peraa

Page 12: Journal Reading UKI des.pptx

7/21/2019 Journal Reading UKI des.pptx

http://slidepdf.com/reader/full/journal-reading-uki-despptx 12/20

41/4421/ )0!1S!0/B0322H3ini pertama SSIs, S/Is dan $regabalin. $engoba

pili%an lain termasuk #uspirone dan Hdro5?ine.#en?odia?epine se%arusna digunakan untuk pengob jangka panjang ketika obat lain atau )#+ menalamikegagalan.

Sebagai strategi pengobatan psikologikal, )#+ dan teang terkait digunakan untuk gangguan cemasmeneluru%. )#+ didasarkan pada model kognitifmenekankan peran pada keadaan ang mengk%aatkognisi, dan perilaku meng%indar.

Page 13: Journal Reading UKI des.pptx

7/21/2019 Journal Reading UKI des.pptx

http://slidepdf.com/reader/full/journal-reading-uki-despptx 13/20

41/4421/ )0!1S SOSI1

3ini pertama  SSIs dan Cenlafa5ine+erapi psikologang dimaksud, terapi pemaparan dan )#+memperli%atkan efektiDtas dalam pengobatan ganggcemas sosial.

"obia spesiDk. Seringkali pasien ang mengalami fobspesiDk jarang mengkonsultasikan kelu%anna kepadprofesional medis. Obat psikofarmakologikal tidak diasebagai pengobatan standar dalam kasus seder%anadalam fobia. *alam kasus ang berat, SSIs dapat di

Page 14: Journal Reading UKI des.pptx

7/21/2019 Journal Reading UKI des.pptx

http://slidepdf.com/reader/full/journal-reading-uki-despptx 14/20

41/4421/ O#S0SI" >KO!$23SI"3ini pertama  SSIs dan )lomipramine +)1. *irekomendasikan

digunakan dalam dosis ang sedang sampai dosis ang tinggi

4angguan obsesif > kompulsif menggunakan pengobatan denga jangka aktu ang lama untuk mendapatkan tingkat efektiDtas &E*osis ang aman, akan membuatmu tetap amanF'. Jika pasien

merespon pengobatan, di%aruskanna konsultasi dengan psikia$ada kasus gangguan obsesif > kompulsif ang berat, dimana se

pengobatan ang tersedia suda% dicoba tetapi tidak mengalamkesuksesan, stimulasi dalam otak mungkin dapat menjadi pengpili%an.

Page 15: Journal Reading UKI des.pptx

7/21/2019 Journal Reading UKI des.pptx

http://slidepdf.com/reader/full/journal-reading-uki-despptx 15/20

41/4421/ S+0SS $OS+  +12!1+IK 

3ini pertama

 SSIs dan Cenlafa5ine.4angguan stress post > trauma sering menjadi gangguan ang kronis

membutu%kan pengobatan dalam jangka aktu ang panjang selama7< bulan. $engobatan jangka aktu ang lama eDkasi terbukti pada S"luo5etine dan Sertraline dan S/I Cenlafa5ine.

Hana sebagian kecil masarakat & 6 > 79' ang mengalami traumberkembang menjadi gangguan stress post > traumatik.

)#+ di indikasikan pada ; bulan atau lebi% setela% terpapar trauma duntuk individu ang berkembang menjadi gangguan stress post > trauE $embekalan Stress E &terapi icara dengan individu ang mempunpengalaman trauma untuk mencega% gangguan stress post > traumakontraindikasi penggunaan #en?odia?epine adala% jika seseorang tetrauma dalam aktu ang singkat dan masi% dapat diperbaiki

Page 16: Journal Reading UKI des.pptx

7/21/2019 Journal Reading UKI des.pptx

http://slidepdf.com/reader/full/journal-reading-uki-despptx 16/20

KONDISI KHUSUS DALAMPENGOBATAN

Ke%amilan.

!enusui.

!eraat anak > anak dan remaja

!eraat orang tua

$engobatan pasien denganpenakit somatik para%

Page 17: Journal Reading UKI des.pptx

7/21/2019 Journal Reading UKI des.pptx

http://slidepdf.com/reader/full/journal-reading-uki-despptx 17/20

K1$1/ $1SI0/ H12S *I2J2K0 $031B1/1/ S$0SI13ISG

 Ketika pasien tela% tidak respon setela% dua uji dengan obat lini pertama, ketika gangguankecemasan semakin berat pada pengguna alko%atau penala%gunaan ?at, ketika gangguan tersesecara substansial mengganggu fungsi sosial dapekerjaan dari pasien atau ketika depresi sekunddan bunu% diri terjadi, pasien %arus dirujukke spesialis.

Page 18: Journal Reading UKI des.pptx

7/21/2019 Journal Reading UKI des.pptx

http://slidepdf.com/reader/full/journal-reading-uki-despptx 18/20

Page 19: Journal Reading UKI des.pptx

7/21/2019 Journal Reading UKI des.pptx

http://slidepdf.com/reader/full/journal-reading-uki-despptx 19/20

Page 20: Journal Reading UKI des.pptx

7/21/2019 Journal Reading UKI des.pptx

http://slidepdf.com/reader/full/journal-reading-uki-despptx 20/20